radar jember 6 feb 2011

5
Menebus Kesalahan SAYA bersyukur diberi kesempatan hidup pas-pasan di hari tua,” ucap seorang lelaki renta dengan suara bergetar. Dari sorot mata dan ba- hasa wajahnya, saya bisa mengambil simpulan jika lelaki itu tak main-main dengan ucapannya. Men- cari nafkah dengan me- ngandalkan kekuatan fisik di usia senja, bagi banyak orang dianggap sebagai cara hidup yang menye- dihkan. Namun, tidak bagi lelaki keriput yang telah saya kenal sejak ta- hun 90 an ini. Ia tak mengeluh meski setiap hari melibas jala- nan lebih dari 70 kilometer menunggang sepeda mo- tor butut penuh barang dagangan. Ia pun tak mau pusing dengan omongan orang. Ia justru amat menikmati sengatan panas dan butiran hujan yang mengguyurnya Baca Menebus... Hal 39 Dzuhur Ashar Maghrib Isya’ Subuh 11:43 14:59 17:55 19:05 04:13 MINGGU 6 Februari 2 0 1 1 29 Cerdas dan Inspiratif http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected] SUWANDONO * Oleh: Melihat Kompetisi Game Online di Pameran Hi Tech Mall Baru Bisa Menang Jika Tim Solid PERSPEKTIF DARI REDAKSI JELANG VALENTINE’S DAY Dalam sebuah kompetisi game online dibutuhkan kekompakan, kecerdasan, dan tentu saja strategi. Kompetisi akan berjalan semakin seru ketika hadiah yang diperebutkan nilainya hingga jutaan rupiah. Bagaimana kompetisi game online ini berjalan? NUR FITRIANA, Jember SVEN bersiap di satu tower bersama Mirana. Dan di tower satunya harus ditempatkan Dragon Knight dan juga Lich. Tower telah terlewati, saatnya masuk menuju 3 jalur penting untuk menuju markas pusat milik musuh. DoTA, sebuah game online yang menguji seberapa terampil otak kita memainkan hero yang kita pilih dengan merumuskan strategi taktik yang benar. Permainan yang bisa berjalan 45 menit hingga satu setengah jam ini hampir pasti membuat kening berkerut sekaligus tersenyum lebar kala bisa menuntaskannya. status darah musuh. Semakin dekat tower musuh, maka semakin besar kemungkinan kita terlibat perseteruan hero musuh dari belakang. Dan, semakin dekat kita dengan tower kita, maka semakin kecil kemungkinan kita diserang musuh dari belakang. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana kemudian pasukan musuh bisa berada di dekat tower kita. Meletakkan hero dengan benar belum tentu membuat kita meme- nangkan permainan. Tapi ketepatan kita mengatur strategi dan memainkannya adalah kunci. “Kalau mau latihan setiap hari, main DoTA bisa lancar dalam satu bulan kok. masing masing individu dalam bermain harus memberikan peranan yang sangat baik. Setidaknya, dia bisa mempertahankan lane nya tidak di serang musuh dan selain itu juga harus memiliki inisiatif untuk men- support timnya jika dalam bahaya,” ujar Thomas Setiawan, gamers doctor PC yang bertugas mengawal jalannya kompetisi DoTA di Pameran Hi Tech Mall di gedung serbaguna Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Baca Baru... Hal 39 ILUSTRASI: BOBY/RJ Untuk memenangkan permainan ini memang dibutuhkan latihan yang serius. Sebab, permainan ini membutuhkan kon- sentrasi yang cukup penuh. Praktis, kita harus menekan beberapa tombol sambil mengklik musuh. Misalnya, untuk membunuh pasukan sendiri saja, harus menekan A dan selalu menekan Alt untuk selalu melihat Humoria Gayus PANTI – Tak hanya warga Dusun Besaran, Desa Pakis, Kecamatan Panti yang panik de- ngan turunnya hujan lebat yang mengguyur Lereng Selatan Pegunungan Hyang Argopuro. Puluhan warga di Afdeling Kaliklepuh, Perkebunan Gunungpasang juga mengalami hal sama. Puluhan warga terpaksa mening- galkan rumah dan memilih tidur di lokasi aman, meski harus tidur beratap terpal. Ini menyusul terjadi longsoran di wilayah tersebut. Pantauan RJ di lokasi, longsoran terjadi di kawasan hutan yang dikelola PT Perhutani dan Perkebunan Gunung Pasang. Warga menjadi waswas karena longsoran terjadi di dekat pemukiman warga. Longsoran tanah bahkan sempat menutup jalan. Tak mau jadi korban longsoran, warga memilih mengungsi dengan mendirikan tenda beratap terpal di tengah kebun. ‘’Kami takut. Lebih baik mengungsi sekarang dari pada malam-malam,’’ kata Bu Suroto, warga sekitar yang umurnya sudah lanjut usia. Sementara itu, Suswadi, RT Kaliklepuh menjelaskan, Kamis siang, hujan turun sangat lebat disertai suara petir yang meng- gelegar. Hal inilah yang membuat warga panik. ‘’Saya lihat kondisi air sungai memang me- ningkat. Namun tidak diikuti dengan material kayu. Sehingga masih saya nyatakan aman,’’ katanya Baca Tidur... Hal 39 Tidur Beratap Terpal BARID ISHOM/RJ JUMAI/RJ MENDUNG PEKAT: Kawasan kota Jember kerap diselimuti mendung pekat dan diguyur hujan deras (atas). Sementara, Sekretaris Komisi C DPRD Jember nyambangi warga Gunung Pasang yang mengungsi di bawah terpal, kemarin. SEPERTI diprediksi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan tahun 2010-2011 akan berlangsung lebih panjang. Hal ini terjadi karena munculnya fenomena Lanina. Untuk itu, warga diharapkan untuk waspada. Apalagi, hujan yang meng- guyur wilayah Jember sangat deras akhir-akhir ini. Curah hujan rata-rata mencapai 300 mm. Mulai siang hari sudah terlihat mendung pekat diikuti guyuran hujan cukup deras. “Pada awal musim penghujan kali ini, akan muncul badai Lanina. Warga diminta untuk meningkatkan kewas- padaan,’’ kata Arif Purnomo, Kepala Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika, Banyuwangi Baca Curah... Hal 39 Curah Hujan Capai 300 mm Hakim Ceroboh Seorang hakim yang hendak memberikan vonis terlebih dahulu mengajukan beberapa pertanyaan kepada Gayus. Hakim: Gayus siapa aja yang terlibat kasus suap dengan kamu? Gayus: Ada 4 Pak hakim Hakim: Coba sebutkan siapa dan beserta nominal uangnya. Gayus: Perusahaan A menyuap saya 5.000 US dollar, perusahaan B menyuap saya 10.000 US dollar, perusahaan C menyuap saya 15.000 US dollar. Hakim: Lho kok cuma 3 yang disebutkan? Yang satunya lagi siapa? Gayus: Katanya waktu itu Pak Hakim berpesan pada saya, kalau kasus kita terungkap jangan sebut nama dan nominal uang yang saya terima? Hakim: ….???? 081234715871 JEMBER – Ratusan pelajar dan mahasiswa kemarin mengikuti pelatihan jurnalistik bertajuk `2 Hari Roadshow Wartawan Polije` yang dilaksanakan kerja bareng Radar Jember. Banyak hal yang didapat peserta selama mengikuti pelatihan. Mulai diajari teknik wawancara, teknik penulisan berita, hingga manajemen pemasaran. Malam harinya, mereka diajak untuk melihat bagaimana Koran dicetak di percetakan Temprina. Beberapa peserta sempat memperta- nyakan bagaimana caranya melakukan wawancara dengan baik dan bagaimana membatasi secara profesional hubungan antara wartawan dengan nara sumber sehingga tidak mempengaruhi nilai berita yang akan disampaikan. “Ingin tahu saja bagaimana kerja jurnalistik itu,” ujar Farrah, salah seorang peserta Baca Menjadi... Hal 39 Menjadi Wartawan Selama Dua Hari ARIMACS/RJ KOMPETISI: Peserta kompetisi game online sibuk mengatur strategi untuk memenangkan permainan DoTA dengan durasi 45 menit. Pemkab Kebut Raperda Pajak dan Retribusi Daerah JEMBER - Pemkab Jember harus ekstra keras menuntaskan rancangan peraturan daerah (ra- perda) pajak dan retribusi daerah. Jika tidak, Pemkab Jember bakal kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) dari Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga miliaran rupiah. Untuk itulah, Pemkab Jember secepatnya akan mengajukan raperda pajak dan retribusi daerah. Apalagi, sumbangan PAD dari pajak BPHTB mencapai Rp 7 miliar. ”Raperda Tentang BPHTB sudah tuntas. Secepatnya kami serahkan ke DPRD Jember,” kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Jember Sugiarto, kemarin. Raperda Pajak dan Retribusi Daerah disusun oleh satuan kerja perangkat daerah berwenang. Salah satunya disusun dinas pendapatan daerah (dispenda). Seperti diberitakan sebelumnya, polemik ber- kepanjangan yang terjadi di DPRD Jember telah membuat kalangan pengusaha menderita Baca Terancam... Hal 39 Terancam PAD Hilang Rp 7 M Tata Ruangan Bernuansa Pink BANYAK cara dilakukan guna menyambut datangnya hari kasih sayang (valentines day). Salah satunya dilakukan MPM Honda di Jalan Diponegoro yang telah merombak tata ruang kantor bernuansa pink. Pihak MPM memasang berbagai hiasan berbentuk hati dan patung Aphrodite Baca Tata... Hal 39 ARIMAC/RJ SERBA PINK: Ruangan MPM Honda yang sudah dihias pernak-pernik valentine berwarna pink. PEMBACA Radar Jember yang budiman. Setelah sekian lama Koran Sekolah (RanSel) Radar Jember menghilang, kini kembali muncul dengan konsep baru yang lebih menantang. Se- telah melalui serangkaian pelatihan jurnalistik, telah terseleksi dan terbentuk tim Ransel dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan bimbingan tim redaksi Radar Jember, peng- garapan Ransel telah melibatkan pelajar dan mahasiswa di da- lamnya. Mulai minggu ini, ka- langan pendidikan, orang tua, guru, pelajar, dan mahasiswa, bisa menikmati liputannya. Tidak gaul jika belum mem- baca RanSel. Selamat menikmati! (*) ARIMACS/RJ DIGEMBLENG: Shodik Syarif, redaktur Radar Jember saat memberikan paparan dalam pelatihan jurnalistik di Polije, kemarin.

Upload: dabdisetia

Post on 29-Jun-2015

331 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Radar Jember 6 Feb 2011

Menebus Kesalahan“SAYA bersyukur diberi kesempatan hidup

pas-pasan di hari tua,” ucap seorang lelaki renta dengan suara bergetar.

Dari sorot mata dan ba-ha sa wajahnya, saya bisa mengambil simpulan jika lelaki itu tak main-main dengan ucapannya. Men-cari nafkah dengan me-ngan dalkan kekuatan fisik di usia senja, bagi ba nyak orang dianggap se bagai cara hidup yang me nye-dih kan. Namun, tidak ba gi lelaki keriput yang te lah saya kenal sejak ta-hun 90 an ini.

Ia tak mengeluh meski setiap hari melibas ja la-nan lebih dari 70 kilometer me nunggang sepeda mo-tor butut penuh barang da gangan. Ia pun tak mau pu sing dengan omongan orang. Ia justru amat me nikmati sengatan panas dan butiran hujan yang mengguyurnya

Baca Menebus... Hal 39

Dzuhur Ashar Maghrib Isya’ Subuh 11:43 14:59 17:55 19:05 04:13

M I N G G U6 F e b r u a r i

2 0 1 1 29Cerdas dan Inspiratif

http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected]

SUWANDONO *

Oleh:

Melihat Kompetisi Game Online di Pameran Hi Tech Mall

Baru Bisa Menang Jika Tim Solid

PERSPEKTIF

DARI REDAKSI

JELANG VALENTINE’S DAY

Dalam sebuah kompetisi game online dibutuhkan kekompakan,

kecerdasan, dan tentu saja strategi. Kompetisi akan berjalan semakin seru ketika hadiah yang

diperebutkan nilainya hingga jutaan rupiah. Bagaimana kompetisi game online ini

berjalan?

NUR FITRIANA, Jember

SVEN bersiap di satu tower bersama Mirana. Dan di tower satunya harus ditempatkan Dra gon Knight dan juga Lich. Tower telah ter lewati, saatnya masuk menuju 3 jalur penting untuk menuju markas pusat milik musuh.

DoTA, sebuah game online yang menguji se berapa terampil otak kita memainkan he ro yang kita pilih dengan merumuskan stra tegi taktik yang benar. Permainan yang bisa berjalan 45 menit hingga satu setengah jam ini hampir pasti membuat kening ber kerut sekaligus tersenyum lebar kala bisa me nuntaskannya.

status darah musuh. Semakin dekat tower musuh, maka semakin be sar kemungkinan kita terlibat perseteruan he ro musuh dari belakang. Dan, semakin de kat kita dengan tower kita, maka semakin ke cil kemungkinan kita diserang musuh dari belakang.

Yang harus dipikirkan adalah bagaimana ke mudian pasukan musuh bisa berada di de kat tower kita. Meletakkan hero dengan be nar belum tentu membuat kita me me-nang kan permainan. Tapi ketepatan kita me ngatur strategi dan memainkannya adalah kunci.

“Kalau mau latihan setiap hari, main DoTA bisa lancar dalam satu bulan kok. masing ma sing individu dalam bermain harus mem berikan peranan yang sangat baik. Seti daknya, dia bisa mempertahankan lane nya tidak di serang musuh dan selain itu juga harus memiliki inisiatif untuk men-sup port timnya jika dalam bahaya,” ujar Tho mas Setiawan, gamers doctor PC yang bertugas mengawal jalannya kompetisi DoTA di Pameran Hi Tech Mall di gedung serbaguna Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember

Baca Baru... Hal 39

ILUSTRASI: BOBY/RJ

Untuk memenangkan permainan ini memang dibutuhkan latihan yang serius. Sebab, permainan ini membutuhkan kon-sen trasi yang cukup penuh. Praktis, kita

ha rus menekan beberapa tombol sambil meng klik musuh. Misalnya, untuk membunuh pa sukan sendiri saja, harus menekan A dan selalu menekan Alt untuk selalu melihat

Humoria Gayus

PANTI – Tak hanya warga Dusun Besaran, De sa Pakis, Kecamatan Panti yang panik de-ngan turunnya hujan lebat yang mengguyur Le reng Selatan Pegunungan Hyang Argopuro. Puluhan warga di Afdeling Kaliklepuh, Perkebunan Gunungpasang juga mengalami hal sama. Puluhan warga terpaksa me ning-gal kan rumah dan memilih tidur di lokasi

aman, meski harus tidur beratap terpal. Ini menyusul terjadi longsoran di wilayah ter sebut.

Pantauan RJ di lokasi, longsoran terjadi di kawasan hutan yang dikelola PT Perhutani dan Perkebunan Gunung Pasang. Warga men jadi waswas karena longsoran terjadi di dekat pemukiman warga. Longsoran ta nah bahkan sempat menutup jalan. Tak

mau jadi korban longsoran, warga memilih me ngungsi dengan mendirikan tenda beratap terpal di tengah kebun.

‘’Kami takut. Lebih baik mengungsi sekarang dari pada malam-malam,’’ kata Bu Suroto, war ga sekitar yang umurnya sudah lanjut usia. Sementara itu, Suswadi, RT Kaliklepuh men jelaskan, Kamis siang, hujan turun

sangat lebat disertai suara petir yang meng-gelegar.

Hal inilah yang membuat warga panik. ‘’Saya lihat kondisi air sungai memang me-ningkat. Namun tidak diikuti dengan material kayu. Sehingga masih saya nyatakan aman,’’ katanya

Baca Tidur... Hal 39

Tidur Beratap TerpalBARID ISHOM/RJ

JUMAI/RJ

MENDUNG PEKAT: Kawasan kota Jember kerap diselimuti mendung pekat dan diguyur hujan deras (atas). Sementara, Sekretaris Komisi C DPRD Jember nyambangi warga Gunung Pasang yang mengungsi di bawah terpal, kemarin.

SEPERTI diprediksi Badan Meterologi Kli matologi dan Geofisika (BMKG), mu sim penghujan tahun 2010-2011 akan berlangsung lebih panjang. Hal ini terjadi karena munculnya fenomena Lanina.

Untuk itu, warga diharapkan untuk

waspada. Apalagi, hujan yang meng-gu yur wilayah Jember sangat deras akhir-akhir ini.

Curah hujan rata-rata men capai 300 mm. Mulai siang hari sudah terlihat mendung pekat diikuti guyuran hujan cukup deras.

“Pada awal musim penghujan kali ini, akan muncul badai Lanina. Warga di minta untuk meningkatkan ke was-pa daan,’’ kata Arif Purnomo, Kepala Ba dan Metreologi Klimatologi dan Geo fisika, Banyuwangi

Baca Curah... Hal 39

Curah Hujan Capai 300 mm

Hakim CerobohSeorang hakim yang hendak memberikan vonis terlebih dahulu mengajukan beberapa pertanyaan kepada Gayus.Hakim: Gayus siapa aja yang terlibat kasus suap dengan kamu?Gayus: Ada 4 Pak hakimHakim: Coba sebutkan siapa dan beserta nominal uangnya.Gayus: Perusahaan A menyuap saya 5.000 US dollar, perusahaan B menyuap saya 10.000 US dollar, perusahaan C menyuap saya 15.000 US dollar.Hakim: Lho kok cuma 3 yang disebutkan? Yang satunya lagi siapa?Gayus: Katanya waktu itu Pak Hakim berpesan pada saya, kalau kasus kita terungkap jangan sebut nama dan nominal uang yang saya terima? Hakim: ….????

081234715871

JEMBER – Ratusan pelajar dan mahasiswa kemarin mengikuti pelatihan jurnalistik ber tajuk `2 Hari Roadshow Wartawan Po lije` yang dilaksanakan kerja bareng Ra dar Jember.

Banyak hal yang didapat peserta selama me ngikuti pelatihan. Mulai diajari teknik

wa wancara, teknik penulisan berita, hingga ma najemen pemasaran. Malam harinya, me reka diajak untuk melihat bagaimana Ko ran dicetak di percetakan Temprina.

Beberapa peserta sempat mem per ta-nya kan bagaimana caranya melakukan wa wancara dengan baik dan bagaimana

mem batasi secara profesional hubungan antara wartawan dengan nara sumber se hingga tidak mempengaruhi nilai berita yang akan disampaikan. “Ingin tahu saja ba gaimana kerja jurnalistik itu,” ujar Farrah, salah seorang peserta

Baca Menjadi... Hal 39

Menjadi Wartawan Selama Dua Hari

ARIMACS/RJ

KOMPETISI: Peserta kompetisi game online sibuk mengatur strategi untuk memenangkan permainan DoTA dengan durasi 45 menit.

Pemkab Kebut Raperda Pajak dan Retribusi Daerah

JEMBER - Pemkab Jember harus ekstra keras me nuntaskan rancangan peraturan daerah (ra-perda) pajak dan retribusi daerah. Jika tidak, Pem kab Jember bakal kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) dari Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga mi liaran rupiah.

Untuk itulah, Pemkab Jember secepatnya akan me ngajukan raperda pajak dan retribusi daerah. Apalagi, sumbangan PAD dari pajak BPHTB men capai Rp 7 miliar. ”Raperda Tentang BPHTB sudah tuntas. Se ce patnya kami serahkan ke DPRD Jember,” kata Se kretaris Kabupaten (Sekkab) Jember Sugiarto, ke marin. Raperda Pajak dan Retribusi Daerah di susun oleh satuan kerja perangkat daerah ber wenang. Salah satunya disusun dinas pen da patan daerah (dispenda).

Seperti diberitakan sebelumnya, polemik ber-kepanjangan yang terjadi di DPRD Jember telah membuat kalangan pengusaha menderita

Baca Terancam... Hal 39

Terancam PAD Hilang Rp 7 M

Tata Ruangan Bernuansa PinkBANYAK cara dilakukan guna menyambut

datangnya hari kasih sayang (valentines day). Salah satunya dilakukan MPM Honda di Jalan Diponegoro yang telah merombak tata ruang kantor bernuansa pink. Pihak MPM memasang berbagai hiasan berbentuk hati dan patung Aphrodite

Baca Tata... Hal 39

ARIMAC/RJ

SERBA PINK: Ruangan MPM Honda yang sudah dihias pernak-pernik valentine berwarna pink.

PEMBACA Radar Jember yang bu diman. Setelah sekian lama Ko ran Sekolah (RanSel) Radar Jem ber menghilang, kini kembali mun cul dengan konsep baru yang lebih menantang. Se-te lah melalui serangkaian pe latihan jurnalistik, telah ter seleksi dan terbentuk tim Ran sel dari kalangan pelajar dan ma hasiswa. Dengan bimbingan tim redaksi Radar Jember, peng-ga rapan Ransel telah melibatkan pe lajar dan mahasiswa di da-lam nya. Mulai minggu ini, ka-langan pendidikan, orang tua, guru, pelajar, dan ma ha siswa, bisa menikmati li putannya. Ti dak gaul jika be lum mem-ba ca RanSel. Selamat menikmati! (*)

ARIMACS/RJ

DIGEMBLENG: Shodik Syarif, redaktur Radar Jember saat memberikan paparan dalam pelatihan jurnalistik di Polije, kemarin.

Page 2: Radar Jember 6 Feb 2011

40 RadaR JembeR • Minggu 6 Februari 2011OLAHRAGA

Pemimpin Redaksi: Winardi Nawa Putra. Redaktur Pelaksana: Wahyudi Widodo. Koordinator Liputan: Hari Setiawan. Redaktur: Hari Setiawan, Hadi Sumarsono. Redaktur Senior: Shodiq Syarif. Staf Redaksi: Barid Ishom, Narto, Elita Sitorini, Nur Fitriana, Eko Setia Budi, Rangga Tri Andika. Biro Lumajang: Akhmad Ridwan (Kabiro), Rangga Mahardika. Biro Bondowoso: Guido Saphan (Kabiro), Eko Saputro. Fotografer: Jumai, Heru Putranto. Copy Editor: Yerri A Aji. Sekretaris Redaksi: Linda Har santi. Pracetak: Dzikri Abdi Setia, Roudlatus Sholihin, Tri Joko Santoso, Boby Pramudya. Penerbit: PT Jember Intermedia Pers. SIUPP: 1531/SK/MENPENSIUPP 1999. General Manager: Samsudin Adlawi. Iklan: Achmad Mulyadi, Hengky Kurniawan, Irman Granada, Indra Agustian. Pe ma saran: MS Rasyid (Jember), Slamet Herwandi(Lumajang), Anton Nuryanto(Bondowoso). Keuangan : Citra Indah Palupi, Nurma Latifa.

Alamat Redaksi/Iklan & Pemasaran: Graha Pena Radar Jember Jl. Ahmad Yani 99, Jember. Te le pon & Fax Redaksi: (0331) 483545, Hunting: (0331) 486894. Telepon & Fax Iklan & Admin: (0331) 486894. e-mail: radarjember @gmail.com (redaksi), [email protected] (iklan). Bank: BCA Cab Jember 024.396.7799 Bondowoso: Jl Pelita no. 10 Telp: (0331) 7819444; Lumajang: Jl. Kolonel Suruji Timur No 189. Telepon: (0334) 884247 Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pe na Lt 15, Jl. Ahmad Yani 88, Telp: (031) 8202259, Fax: (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl. Raya Ke ba yoran Lama 17, Telp: (021) 5349311-5 Fax: (021) 5349207. Tarif iklan umum: Rp. 28.000,- /mmk full colour (hal depan). Rp.26.000,-/mmk full colour (hal dalam). Rp. 16.000,- /mmk hitam putih. lowongan: Rp. 17.000,- /mmk hitam putih, . Iklan keluarga/sosial: Rp. 14.000,- / mmk. Iklan baris: Rp. 18.000,- / baris. Lowongan baris: Rp. 37.500,- / baris. Advertorial: Rp. 18.000,- /mmk full colour. Rp. 12.000,-/mmk bw. Percetakan: Temprina Media Grafika.

Wartawan Radar Jember selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang maupun barang dari sumber berita.

JEMBER – Utut Adianto, grand master (GM) catur asal Jakarta sudah tak sebegitu digdaya di Jember. Dalam catur simultan di aula Puslit Kopi dan Kakao Jember pagi kemarin, mantan pecatur peringkat teratas Indo-nesia ini menderita banyak kekalahan.

Dari 30 pecatur simultan (ren-cana awal diikuti 40 pecatur, Red) Utut menelan tujuh kali kekalahan. Kekalahan pertama diderita saat lawan pecatur gaek

Jember, Syarifuddin. Di partai ini, Utut membuat blunder se-hingga langsung menyerah begitu saja.

Lalu, berangsur-angsur enam partai lain ia dipaksa menggul-ingkan rajanya (tanda menyerah). Yakni, saat melawan Guntur, Widadi, Merryatul Kiptiyah, Hi-dayat, Marsono dan Firul.

Sementara tiga partai lain di ICCRI Cup I tersebut berakhir remis yakni saat lawan Rangga, Sahudi dengan Rito.

Namun secara umum Utut Adi-anto masih mendominasi partai simultan tersebut. Dari 30 peca-tur yang serentak mengeroyoknya, Utut berhasil memperdayai 20 pecatur lainnya. ”Untuk ukuran GM (grand master) selayaknya memenangkan 95 persen ke atas partai simultan,” kata Billah MN, panpel pertandingan.

Namun, Billah menyadari penurunan kualitas GM Utut Adianto tersebut. Kesibukan menjadi anggota DPR RI (Komi-

si X), membuat konsentrasi pecatur top ini menurun dras-tis. ”Analisa-nya tak setajam dulu. Maklum, sekarang sibuk sebagai anggota dewan. Plus, padat kegiatan mengurusi di organisasi Percasi,” lanjutnya.

Namun, Billah masih mem-berikan apresiasi luar biasa bagi Utut Adianto. Dengan kesibukan yang padat, Utut masih mampu membuat lang-kah-langkah brilian di partai simultan tersebut.

Sementara kejuaraan Catur Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI) Cup I itu sendiri, sedikit molor dari waktu yang ditentukan. Rencana awal, laga awal Jumat malam mempertandingkan dua babak, namun hanya terealisasi satu babak. Penyebabnya, jumlah peserta yang sangat banyak membuat panpel sedikit kerja ekstra keras. ”Peserta di atas 200 pecatur,” jelas Billah.

Sedangkan, sampai pukul 16.00 Sabtu kemarin, juga hanya bisa mempertandingkan satu babak lagi, sebelum dilanjutkan malam harinya.

Billah menambahkan, di babak-babak awal ini para pecatur unggulan masih belum terbend-ung. Beberapa unggulan an-tara lain Khoirul Anam maupun Ronny Gunawan. (hdi)

Utut Kalah Tujuh Kali

JUMAI/RJ

CATUR SIMULTAN: GM Utut Adianto meladeni perlawanan Farika Masruroh, dari SMPN 1 Lumajang dalam catur simultan di aula Puslitkoka Jember, pagi kemarin.

Kejuaraan Voli Spasa Cup III JEMBER – Setelah sukses memastikan diri

menjuarai kelompok SLTP Spasa Cup II, tim bola voli putra dan putri SMPN 1 Jember baru menerima hadiah dan trofi juara.

Hadiah ini diserahkan oleh Sunaryono, kepala sekolah SMPN 1 Jember, dalam rang-kaian acara ultah SMP tersebut, di halaman SMPN 1 Jember kemarin. ”Tahun depan, kejuaraan voli ini akan kami bikin yang leb-ih heboh,” katanya.

Minimal, setelah Lumajang ikut partisi-pasi, maka tim dari Kota Pisang ini akan diundang secara khusus. Termasuk, kabu-paten Bondowoso yang menurutnya, juga layak ikut ambil bagian di even tahunan tersebut. ”Untuk perkembangan pembinaan booa voli, minimal akan kami tambah di dua kabupaten inilah,” lanjut Sunaryono.

Spasa Cup II itu sendiri telah menyelesaikan seluruh pertandingannya. Di kelompok SLTP, tuan rumah SMPN 1 Jember mendominasi gelar juara. Tim putri SMPN 1 Jember menga-lahkan SMPN 1 Umbulsari 3-0 (25-14, 25-18 dan 25-13). Juara III direbut SMPN 1 Mayang disusul SMPN 1 Balung.

Di kelompok putra, SMPN 1 juga juara setelah mengalahkan SMPN 2 Sukowono 3-0 (25-19, 25-16 dan 25-19). Juara ketiga direnut SMPN 7 Jember, disusul SMPN1 Umbulsari. Di ke-lompok SD, tim putra SDN Sukosari 3 Suko-wono yang diperkuat juara setelah menang atas SDN Jatisari 3 Jenggawah 3-1 (25-18, 25-18, 16-25 dan 25-17).

Sementara di kelompok putri, SDN Arjasa 1 harus mengakui kalah saat lawan Madrasah Ibti-daiyah Bustanul Ulum (MIBU) 07 Balung Tutul. Di final, Sasa dkk dari Arjasa kalah lawan Rizky dkk 1-3 (25-20, 11-25, 18-25 dan 10-25). (hdi)

BANGGA JUARA: Tim voli kelompok putra dan putra SMPN 1 Jember usai menerima piala, pagi kemarin.

Bondowoso dan Lumajang Tahun Depan Akan Diundang

HERU PUTRANTO/RJ

Tundukkan SMP 1 Tegalampel 1-0

BONDOWOSO - Kesebelasan SMP 2 Tamanan akhirnya mere-but gelar juara Liga Sepak Bola Pelajar Bondowoso (LPB) 2011 tingkat SMP. Dalam laga final di Stadion Magenda Bondo-woso kemarin sore, SMP 2 Ta-manan menundukkan SMP 1 Tegalampel dengan skor 1-0 (0-0).

Gol tunggal kemenangan SMP 2 Tamanan dicetak Fery pada menit ke-36. Dia menjebol ga-wang SMP 1 Tegalampel meneruskan umpan matang Agus di kotak penalti SMP 1 Tegalampel. ”SMP 2 Tamanan, ini adalah tim pertama men-juarai Liga Sepak Bola Pelajar Bondowoso (LPB) tingkat SMP.

Karena LPB baru pertama di-gelar dan direncanakan digelar rutin setiap tahun,” kata Sugeng ketua panpel kemarin.

Sukses Fery dkk menjuarai LPB 2011, ini tidak mudah. Sejak kick off mendominasi pertandi-ngan, tapi mereka kesulitan mencetak gol. Sehingga, babak pertama SMP 2 Tamanan dan SMP 1 Tegalampel bermain kaca mata 0-0.

Memasuki babak kedua, ke dua tim silih berganti melakukan serangan. Namun, SMP 2 Ta-manan patut berterima kasih kepada Fery. Gelandang serang ini dapat memanfaatkan pelu-ang matang dengan menjebol gawang SMP 1 Tegalampel pada menit ke-36 (waktu per-tandingan 2 x  30 menit, red).

Ketinggalan 0-1, membuat para pemain SMP 1 Tegalampel

yang dimotori Alvin berupaya melakukan pembalasan. Namun, hingga babak kedua berakhir, skor  tidak berubah untuk ke-menangan SMP 2 Tamanan.

Dalam laga perebutan pering-kat ketiga, kesebelasan SMP 1 Grujugan berhasil mengobati kekalahan menyakitkan 0-1 dari SMP 1 Tegalampel dalam laga semifinal. Mereka merebut ge-lar peringkat ketiga, setelah mengembat lawannya SMP 1 Tapen dengan skor telak 4-1 (3-1).

Gol pembuka kemenangan SMP 1 Grujugan dicetak Taufik menit ke-6. Tiga gol ditambah-kan diceploskan Amsori menit ke-9, Robi menit ke-32, dan gol bunuh diri pemain SMP 1 Ta pen menit ke-40. Satu-satu gol bala-san SMP 1 tapen dicetak Alam pada menit ke-17. (ido)

SMP 2 Tamanan Jawara LPB

Page 3: Radar Jember 6 Feb 2011

”Di sekolah, saya ikut pers cilik. Ini men jadi alasan saya mengikuti pelatihan `Sehari Semalam Menjadi Wartawan`. Saat pelatihan saya mencoba jadi war-ta wan yang mewawancarai pengusaha batik. Saya senang selain jadi wartawan, saya bisa belajar membatik juga. Menjadi wartawan lumayan susah karena nara-su m ber yang diwawancarai cuek. Kalau narasumbernya cuek, tekniknya mengajak bercanda biar ceria, tidak diam, dan ti dak tegang.”

Hansel Milen Santoso,siswa SDK Maria Fatima

”Yang paling sulit saat menjadi wartawan adalah menyesuaikan diri dengan gaya narasumber. Kebetulan saya sempat meliput acara Jember Adventure Trail (Jerat) di alun-alun dan liputan penjual masker.”

Rikza Ilniawati Cholirah,siswa kelas XII IPA 3 SMAN Arjasa

”Pertama kali ikut pelatihan jadi wartawan, pertama aku kira boring, tapi ternyata tidak. Malah me nye-nang kan. Aku banyak mengenal ten tang jurnalistik. Pelatihan ini mem buatku banyak mengetahui seluk-beluk jurnalistik. Saya lebih suka dengan penjelasan tentang fotografi. Karena saya suka me-mo tret dan menjadi foto model. Saya termotivasi dan saya akan te rus berlatih untuk menjadi seo-rang fotografer.”

Andriana Okta Fara Diba,siswi X-6, SMAN 2 Jember

RADAR JEMBER • Minggu 6 Februari 2011 31

RASA lelah membekas di wajah An driani Okta Fara Dita, siswa SMAN 2 Jember. Gadis berkulit hi tam manis ini adalah salah satu peserta pelatihan `Sehari Se malam Jadi Wartawan` yang digelar Radar Jember. Pagi itu (30/1), Andriani bersama peserta lainnya baru saja menyelesaikan salah satu agenda dalam pela-ti han yaitu praktik berjualan ko ran. ”Kita jadi kelompok yang pa ling banyak jualan Koran,” katanya bangga.

Andriani memang tak bisa me-nyem bunyikan rasa lelahnya. Na mun begitu, senyum cerianya ma sih terus mengembang dari bibirnya. Hal itu bukan hanya lantaran kelompoknya mampu menjual koran terbanyak. Lebih dari itu, dia pun telah lebih me-ma hami seluk-beluk dunia jur-na listik. Mulai dari proses hunting berita, proses cetak, proses dis-tri busi, hingga jualan koran.

Sehari sebelumnya, peserta te lah lebih dulu mendapatkan ma teri tentang teknik wa wan-ca ra. ”Sekarang jadi lebih tahu bagaimana etika untuk mewawancarai narasumber,” kata Andriana Okta Fara Di-ba, salah seorang peserta lainnya.

Lebih dari itu, Andriana juga le-bih tahu bagaimana trik-trik untuk mendapatkan informasi yang akurat dari para narasumber. Bagi An-driana, hal itu akan sangat berguna dan menjadi bekal ter sendiri bagi dirinya. Hal itu akan dia praktikkan ketika berkegiatan untuk mengisi buletin di se ko lahnya.

Selain itu, teknik hunting be rita dan menulis berita yang dia da pat kan juga akan sangat mem ban tu bagi dirinya kelak. An dria na jadi lebih tahu bahwa ti dak semua berita me-na rik di ba ca oleh orang lain. ”Ha rus cari sisi-sisi yang menarik ketika hunting berita,” ujar siswi ke las I SMAN 2 Jember ini.

Tidak berhenti di situ, bahan be rita yang bagus juga masih

berburu beritaha rus diolah dengan gaya pe-nu lisan yang menarik pula. Jika tidak, maka berita bagus akan tersaji dengan hambar. Andriana merasa lebih paham bagaimana me nulis sebuah berita, baik mu-lai dari pemilihan judul hingga model-model penulisan berita.

Tak ka lah me na rik ba-gi An dri a na a da lah ke-tika di ri-nya men-da pat kan materi ten tang

teknik fotografi. Apalagi, gadis yang me rupakan saudara kembar dari Andriani ini meru pa kan pencinta seni fotografi. Se usai men da pat kan materi fo to grafi, Andriana pun lebih pa ham bahwa foto yang di-pam pang di se buah lem baran Ko ran bukan se mata-mata gambar tak ber nyawa.

Lebih dari itu, sama se-per ti se-

buah tulisan, foto juga me miliki pesan-pesan ter sendiri. Sebuah foto akan menyampaikan dengan lugas tentang sesuatu yang ter jadi. Tentang kein da-han atau pun kebu ru-kan, tentang tawa atau pun tangisan, se la ma menggunakan teknik dan perasaan, sebuah foto akan sanggup menggambarkan. (tim ransel/esb)

WINARDI/RJ

PUNYA BEKAL: Muh Nur Arisky dan Eka Oktavia Pertiwi, peserta pelatihan jurnalistik saat membeberkan pengalamannya menjadi wartawan sehari semalam.

Bila Siswa Diajak Hunting Berita Bersama Wartawan

Punya Bekal Hadapi Narasumber secara LangsungBanyak pengalaman berharga

yang didapat peserta pelatihan ketika diajak hunting berita

hingga berjualan koran. Para siswa dari berbagai sekolah

ini berbagi pengalaman saat mereka bisa praktik langsung.

”MENJADI seorang wartawan itu adalah se buah tantangan dan hal yang baru un tuk saya. Ini merupakan pengalaman sa ngat luar biasa. Saya dituntut untuk be rani menghadapi segala kondisi di la pangan. ”Itulah ungkapan yang terlontar dari mulut Eka Oktavia Pertiwi, siswi ke las X SMK PGRI 5 Jember saat mengikuti pelatihan sehari menjadi wartawan yang dilaksanakan Radar Jember.

Maklum, selama mengikuti pelatihan, E ka banyak belajar soal ilmu jurnalistik. Tak hanya diajari teknik wawancara de-ngan narasumber, tetapi juga diajari tek nik fotografer dari tim andal Radar Jem ber. Termasuk, belajar banyak tentang tata layout halaman yang bagus, serta me lihat langsung proses cetak di PT Temprina.

Tak kalah menariknya, Eka juga diajak war tawan Radar Jember untuk liputan

lang sung dan diajari bagaimana cara men jual koran ke pembaca. Kebetulan, saat itu, Eka diajak liputan ekonomi bisnis di Pasar Tajung. ”Saya bisa langsung me wawancarai pedagang satu hingga pe dagang lain di Pasar Tanjung. Selain me nambah pengalaman, liputan bersama war tawan dapat menumbuhkan ke per-cayaan diri saya,” ujarnya.

Banyak ilmu baru yang didapat. ”Dari se l uruh pengetahuan yang diberikan,

saya paling tertarik pada saat saya dan te man-teman disuruh terjun langsung un tuk mencari berita. Dari situ, saya be lajar bagaimana cara menghadapi narasumber dan cara untuk menulis suatu berita,” paparnya. Muncul satu ha rap an, kegiatan pelatihan yang diikuti-nya bisa terus berlanjut dan semakin di tingkatkan. ”Sehingga nantinya saya bisa menjadi jurnalis yang andal,” ujarnya.

Kesan tak jauh beda juga diungkapkan

Muh Nur Arisky, siswa X SMK PGRI 05 Jember. Dia merasakan betapa banyak pengalaman berharga ketika diajak hunting berita bersama wartawan. ”Saya bisa mengetahui banyak mengenai dunia jurnalistik. Saya akan melakukan apa saja agar bisa menambah wawasan saya dalam dunia jurnalistik,” ujarnya.

Tak heran bila dia sangat menyesal ke tika saat pelatihan sempat datang ter lambat. Setelah ikut pelatihan, dia me nyadari menjadi wartawan memang tidak mudah. Selain memberikan in-for masi kepada masyarakat sesuai fakta, penyajian berita juga tidak boleh bohong atau ada yang disembunyikan. ”Jujur saya sangat senang dan terima kasih atas kesempatan mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.

Lain lagi pengalaman yang dialami Be tari Aisah, siswi SMAN 2 Jember. ”Me-lalui praktik liputan langsung, saya mem-per oleh ilmu yang lebih detail lagi. Ba-gaimana membuat narasumber merasa nya man dan bersedia memberikan in-for masi yang kita butuhkan,” tegasnya.

Be tari bahkan bisa merasakan sendiri ba gaimana menghadapi narasumber yang susah diajak komunikasi. ”Ada na-ra sumber yang cenderung tertutup dan pa sif,” tuturnya. (tim ransel/wnp)

Koran Sekolah - Radar Jember

PAGI itu, semangat Afina Ra-za na, siswi kelas VII SMPN 12 Jem ber begitu semangat. Setelah me nerima bebagai ilmu jur na-lis tik dan tata cara pemasaran Ko ran dari tim Radar Jember, dia harus mempraktekkan lang-sung ilmu yang didapat.

Afina Razana bersama teman-te mannya selain diajak liputan lang sung bersama wartawan ju-ga diajari bagaimana cara ber jualan Koran agar pembaca mau mem-beli koran. “Berjualan koran itu ternyata susah ya!” ujarnya. Mes-ki begitu, dia tetap semangat agar koran yang dijualnya bisa laku.

Pengalaman menarik juga di-alami Yulinda Zuhrotul Farida, sis wi X4 SMAN 1 Arjasa. “Saya di ajak liputan proses pembuatan batik dari awal sampai akhir. Nah, di situ aku merasakan jadi wartawan tidak semudah yang kubayangkan,” ujarnya.

Kok bisa? Awalnya, Yulinda me-

ngira tugas wartawan cu ma men-catat informasi dari para na ra-sumber. “Tapi ter nya ta nggak cuma itu. Kita harus siap meng ha dapi nara sum ber yang tidak semuanya mu dah diajak bicara,” ujarnya.

Kebetulan, saat diajak liputan ber sama wartawan, Yulinda me-wawancari seorang penjahit wa-nita yang bibirnya sumbing. “Waktu aku sedang mewawan ca rai beliau. Jujur, aku sedikit ke sulitan untuk me ngetahui dan menerjemahkan ucapannya,” paparnya.

Sampai-sampai, nara sumber ter sebut harus mengulang-ulang ucapannya agar Yulinda paham maksudnya. “Aku meraa takut ibu itu tersinggung jika aku me min-tanya mengulang-ulangi per-kataannya. Tapi jika tidak be gitu, maka aku tidak akan men da pat informasi yang bagus,” tuturnya.

Dari situlah, Yulinda baru sadar, men jadi seorang wartawan harus be nar-benar siap mentalnya.

“War tawan harus friendly terha-dap nara sumber. Ini agar na-ra sumber tidak merasa terganggu ataupun tersinggung,” ujarnya.

Tak jauh beda diungkapkan Elia Isnawati, siswi SMPN 2 Jem ber. Mes ki harus mewa wan carai na ra-sumber di terik ma ta hari, Elia merasa

senang. “Ra sa nya sangat capek ka rena sangat panas. Tapi itu me-rupakan ke pua san sendiri bagi saya,” ujarnya. (tim ransel/wnp)

Sempat Takut Narasumber Tersinggung

ILUSTRASI: BOBY/RJ

Tim RanSel Radar Jember

Denara Ulian S.W, Safira Anissa YP, Sabrina Crystabel Soekarno, Lintang Mayang, Afina Razana, Betari Aisah, Desy Wahyu Rizki, Nurina Sayanti Widya Gotami, Ivatur Rohma, Abdurrahman Sholeh, Sukma Nuraini H, Maharani Dwi Pratiwi, Dhimas Ghulam Achmad, Nailul Hidayah, Nailul Maghfiroh

MODEL : AFINA RAZANA, BETARI AISYAH - FOTOGRAFER: WINARDI NAWA PUTRA/RJ

MY COMMENT

“Aku hanya seorang san-tri. Aku salah satu pengurus ma jalah sekolah di pondok ter cinta Al-Ishlah. Saat ikut pelatihan, ternyata menjadi wartawan tidak mudah, bu tuh pengorbanan besar. Dari situ, aku bisa belajar ba gaimana wartawan harus berburu berita up to date, men cari nara sumber yang akurat untuk dijadikan bahan berita. Belum lagi ha rus bertarung dengan terik matahari dan dead-line. Tidak hanya satu dua berita yang dicari. Sempat ter besit dalam otakku bercita-cita sebagai jurna-lis. Semoga Allah SWT me ngabulkan.”

Lilyani Yuniar Islamidina

siswi Kelas XI MA Al-Ishlah Bondowoso

Page 4: Radar Jember 6 Feb 2011

RADAR JEMBER 39HALAMAN SAMBUNGAN

RADAR JEMBER • Minggu 6 Februari 2011

TIDUR...Sambungan dari Hal 29

Kendati begitu, Suswadi sempat me ngumpulkan 24 kepala ke­luarga (KK) di dusun tersebut. Sus wadi meminta agar warga tidak terpisah dan tetap be r­kum pul. ‘’Saya minta kepada war ga untuk berkumpul dengan keluarganya,’’ katanya.

Warga semakin panik tatkala hu jan terus mengguyur semakin de ras dan terjadi beberapa long­so ran. Hingga diputuskan untuk mengungsi di tempat yang aman. Lokasi aman yang dipilih adalah di tengah area perkebunan.

Dengan membawa terpal dan be kal seadanya, warga me mu­tus kan meningalkan rumah me reka. Sedikitnya, ada tiga ten da beratap terpal yang di di­rikan untuk melindungi dari hujan dan dinginnya udara.

Masih menurut Suswadi, warga takut kejadian banjir bandang dan tanah longsor awal Januari 2006 terjadi lagi. Apalagi, tanda­tandanya tak jauh beda. Hujan turun begitu deras dan disertai kilatan petir.

‘’Warga di sini masih trauma de ngan kejadian banjir dan long sor beberapa tahun lalu. Mereka pun langsung mengungsi ketika ada tanda­tanda turun hujan lebat,’’ katanya.

Dijelaskan, hujan yang meng­gu yur wilayah Gunung Pasang me mang sangat lebat, tidak se­perti biasanya. ‘’Curah hujan yang tercatat mencapai 260 mm. Hujan ini terjadi selama empat jam. Inilah yang membuat warga panik dan takut,’’ kata Heri Ki­

nan to dari KRPH (Kesatuan Re sort Pemangku Hutan) Desa Suci, kemarin.

Sejatinya, menurut Heri, titik long sor di Desa Suci, tidaklah ba n yak. Itupun, longsoran yang terjadi masih dalam lingkup yang kecil dan tidak mengenai lang­sung pemukiman warga.

Terpisah, Komisi C DPRD Jem­ber kemarin terlihat memantau lang sung kondisi warga yang me ngungsi. Ayub Junaidi, Se­kretaris Komisi C DPRD Jember me ngakui jika sudah ada be­berapa titik longsor. Namun vo lumenya tidak sebesar yang terjadi pada tahun 2006 lalu.

‘’Setelah kami datang dan me­lihat, memang ada longsoran. Dan ini karena cuaca yang eks­trem,’’ katanya.

Lebih jauh Ayub meng ung­kap kan, setelah meninjau lokasi long soran, ada beberapa lereng gu nung yang beralih fungsi. Semestinya, lereng ditumbuhi po hon besar, ternyata fakta di la pangan, banyak yang beralih fungsi ditanami kopi dan kakao. ‘’Ini mungkin yang akan kami bicarakan dengan pihak terkait,’’ katanya.

Saat melihat kondisi pengungsi, Ayub merasa prihatin dengan kea daan warga. ‘’Mereka, kami usulkan untuk kembali ke ru­mah nya. Sebab kondisinya juga memprihatinkan. Nanti malah banyak yang jatuh sakit, karena hidup yang tidak layak,’’ katanya.

Pihaknya juga berharap, pihak Perhutani dan Perkebunan Gu­nung Pasang siap sedia dengan per alatan. Jika terjadi sesuatu, ka ta dia, warga bisa cepat di­

evakuasi, sehingga terhindar da ri bencana. ‘’Kondisinya tidak se bahaya tahun lalu,’’ katanya.

Sebagai upaya lebih lanjut, Ayub menjelaskan, permasalahan ini akan dibicarakan lebih lanjut. Pihaknya akan mengajak bertemu de ngan beberapa pihak terkait. Seperti mengajak bicara PDP (Perusahaan Daerah Perke bu­nan), PT Perhutani, serta instansi ter kait dalam hal ini Pemkab Jem ber. ‘’Kami juga akan menga­jak semua pihak untuk menye­le saikan masalah ini. Sebab ma sih ada potensi­potensi ben­cana susulan,’’ katanya.

Pantauan RJ, beberapa petugas kese hatan kemarin sudah terlihat memberikan pelayanan terhadap warga yang mengungsi. Terlihat kendaraan medis keliling milik Puskesmas Panti siap mem be­rikan bantuan kepada warga. Ter masuk memberikan berbagai obat­obatan yang dibutuhkan.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember juga menyalurkan beberapa ban tuan untuk korban banjir dan longsor. Namun, bantuan ma sih sebatas untuk warga di Du sun Besaran, Desa Pakis, Ke­ca matan Panti.

Untuk menyalurkan bantuan, re lawan PMI sempat menemui ken dala. Pasalnya, jalur yang di lewati terkena imbas longsoran, sehingga relawan PMI harus menempuh lokasi dengan jalan kaki.

Bantuan yang diberikan berupa ke butuhan pokok, seperti beras dan mie instans. Relawan PMI juga membantu membersihkan longsoran dan bahu membahu

membersihkan rumah warga yang terkena longsoran dan lum­pur. “Selain memberi ban tuan, kita juga kerja bakti. Se kaligus juga me lakukan inventarisir per­soal an. Data itu akan kita gunakan un tuk menen tu kan langkah se­lanjutnya,’’ ungkap Sandi Suwardi Hasan, Ketua PMI Cabang Jem­ber, ke ma rin.

Sandi mengungkapkan, long­so ran di lereng gunung mem­ben tuk bendung alam pada su ngai. ‘’Ini persis seperti banjir ban dang Panti 2006 lalu. Namun skalanya lebih kecil,’’ katanya.

Dikhawatirkan, ketika ben­dungan alam tidak kuat menam­pung debit air, akan jebol. Im­bas nya, air bercampur lumpur akan meluncur ke bawah dan me nerjang pemukiman warga.

Sandi mengakui jika warga ma sih trauma dengan peristiwa ben cana yang terjadi 2006 lalu. Apa lagi, pohon besar di wilayah PDP yang berfungsi sebagai pe­nyangga longsoran sudah banyak berkurang. ‘’Ketika diguyur hujan lebat seperti kemarin langsung long sor. Ini terjadi karena pohon besar yang digunakan sebagai penyangga tidak banyak terlihat,’’ tandas Sandi.

Untuk itulah, perlu ada langkah le bih lanjut yang dilakukan PDP, DPU Bina Marga, dan Pengairan, serta PU Cipta Karya untuk me­ng antisipasi bencana yang lebih besar lagi. “Saat ini saja sudah ada tujuh titik yang longsor. Kami bersama warga melihat masih banyak lagi titik yang lain siap untuk longsor. Tinggal menunggu hujan lebat lagi, longsor pasti terjadi,’’ katanya. (rid)

Banyak Lahan Sudah Beralih Fungsi

BARU...Sambungan dari Hal 29

Salah satu strategi yang bisa di gunakan untuk belajar adalah bermain dengan membunuh creep kita sendiri, dan lakukan pu kulan last kill untuk musuh, artinya kita harus membunuh unit kita sendiri dan memukul unit musuh yang sedang sekarat agar pasukan musuh banyak me nyerang. Artinya, jika pasukan kita banyak kita bunuh sendiri, maka hero musuh akan keku­ra ngan uang dan experience se lain itu, uang kita akan lebih ba nyak.

Permainan ini akan berlangsung selama 45 menit untuk sesi pe­

nyeleksian. Sedangkan untuk final, biasanya akan ditempuh selama 1 setengah jam lamanya.

“Kalau dalam waktu 45 menit di babak penyisihan towernya ma sih komplet, kita akan mem­be rikan poin pada satu hero yang terbunuh,” ujar Thomas lagi.

Bermain DoTA memang gam­pang­gampang susah. Selain itu, dibutuhkan 5 orang dalam satu tim untuk memainkannya. 5 orang itu harus terdiri dari he ro strength, hero intelligent, dan hero agility. Jika salah satu­nya tidak ada, maka pertahanan akan lemah.

Masing­masing hero memiliki skill yang berbeda. Di dalam

tur nament, pemilihan hero akan dilakukan secara bergantian. “Yang berlaku di sini adalah 50 persen skill dan 50 persen taktik,” jelasnya.

Di dalam DoTA juga tidak boleh me lakukan ocehan­ocehan yang bisa memukul konsentrasi lawan. Apalagi jika membunyikan kata­kata kotor. Biasanya, pemain DoTA hanya akan membunyikan kata­kata sederhana seperti nice atau great ketika berhasil meng­han curkan markas musuh atau berhasil melewati tower musuh dengan aman.

Lelaki yang juga tergabung dalam komunitas saya gamers organiser (SGA) ini mengaku ter kejut dengan antusiasme

anak­anak muda di Jember dalam me ngakses game online. Rata­rata, keakraban dan persaudaraan terjalin dengan manis dalam se tiap komunitas game online.

Jadi, meskipun di dalam game mereka berkompetisi dan ber­ta rung untuk saling meng ha n­cur kan markas, diluar game me reka tetap melakukan hubung­an yang baik tanpa ada maksud u ntuk saling balas dendam jika ka l ah dalam pertarungan game.

“Kita akrab satu sama lain kok. Ma lah nggak cuma di dalam ko ta. Biasanya kalau ada kom­pe tisi di kota lain, sesama komu­ni tas akan saling mengin for­masikan pada komunitas yang lain,” tandasnya. (*)

Ikuti Kompetisi Hingga Luar Kota

MENJADI...Sambungan dari Hal 29

Peserta pelatihan ju ga dili bat kan secara langsung untuk me lakukan hunting atau peliputan be rita bersama wartawan Radar Jember, setelah mendapatkan materi mengenai managemen redaksi, teknik fotografi, dan beberapa hal mengenai per iklanan.

Menurut Pembantu Direktur III Polije Bambang Purwanto,

pe latihan ini adalah salah satu pe ngembangan soft skill yang di kembangkan di Polije. Sebab, me nurutnya, seluruh mahasiswa Polije memang diwajibkan untuk menempuh soft skill sesuai de­ng an hobinya masing­masing.

Dikatakan, usai pelatihan jur­nalistik, mahasiswa Polije yang turut serta bisa ikut mengelola website Polije serta mengapli­ka sikan ilmunya dalam majalah atau Koran Kampus.

“Kami ingin nantinya kerjasama yang dilakukan dengan Radar Jember tidak hanya selesai di sini melainkan hingga pelak sa­naan follow up-nya seperti penandatanganan MoU (memo-ran dum of understanding) me­nge nai kaderisasi wartawan Polije dengan mahasiswa Polije yang ingin mendalami dunia jur nalistik secara langsung,” ujar Na nang Dwi Wahyono, Direktur LPIU Polije. (fit)

TATA...Sambungan dari Hal 29

Tak hanya itu, tepat 14 Februari men datang, konsumen Honda juga akan diberikan bingkisan spe sial hiasan berbentuk hati ter s ebut. ”Untuk memperingati hari valentine 2011 ini, kami ada bingkisan spesial valentine untuk konsumen,” ujar Liana Ti mur Yuliawati, supervisor MPM Honda.

Dijelaskan, tak hanya ruangan

kantor yang dihias. Produk se­pe da motor matic berwarna pink pun dipajang khusus dalam ruang an. Ini semakin menambah suasana valentine. ”Yang jelas, tanggal 14 Februari, kon ter kami bernuansa valen ti ne,” ujarnya. Dijelaskan, sua sa na valentine akan semakin se marak lantaran tepat di hari va lentine, semua karyawan akan mengenakan baju pink. ”Kebetulan temanya Honda Matic for You. Dan Honda ma ticnya kebetulan berwarna

pink. Jadi sekalian lomba dan pernik­pernik Valentines Day,” ujar Liana.

Tentu saja, gebyar valentine nan tinya menjadi semangat bagi seluruh karyawan untuk mening­kat kan pelayanan kepada kon­su men. ”Yang jelas, untuk mem­p e ringati hari valentine kami fokuskan pada peningkatan pe­la yanan pada konsumen dan sengaja ada kejutan bingkisan ber bentuk hati untuk para konsumen,” ujar Liana. (mg-6)

Tak Hanya Sebatas Pelatihan

Karyawan pun Mengenakan Baju Berwarna Pink

CURAH...Sambungan dari Hal 29

Arief mengungkapkan, badai itu su dah terjadi sejak Desember 2010 dan diprediksi baru akan berakhir Maret 2011. Arief men je laskan, fenomena Lanina terjadi karena naiknya suhu permukaan air laut. Dari normal yang hanya 25 ­ 27 derajat celsius naik men jadi 28 ­ 31

derajat celcius. De ng an naiknya suhu permukaan ini, air laut mudah terserap oleh cahaya matahari. ‘’Kenaikan suhu permukaan air laut ini terjadi hampir di se lu ruh kawasan laut. Termasuk laut Indonesia,’’ paparnya. Arif me­nambahkan, saking cepatnya pe­nguapan, air yang tertampung di angkasa sangat berlimpah. Se­hingga hujan yang turun de bit nya

juga sangat banyak. “Ada kenaikan debit yang mele bihi batas normal. Debit air hujan men capai 300 mm. Padahal untuk debit hujan normal hanya 50 mm,’’ katanya.

Dijelaskan, Lanina terjadi karena beberapa sebab. Dian­ta ranya akibat terjadinya global warm ing (pemanasan global). Suhu permukaan bumi menga­la mi kenaikan, termasuk terjadi

di permukaan air laut. Untuk Jember dan Banyuwangi,

kata Arif, perlu diwaspadai dae­rah Gumitir yang rawan longsor.

‘’Masyarakat kota sebaiknya ju ga membersihkan saluran. Se bab curah hujan sangat tinggi bisa mengakibatkan banjir,’’ ka­ta nya. Warga yang berada di ali ran sungai hendaknya me­ning katkan kewaspadaan. (rid)

TERANCAM...Sambungan dari Hal 29

Hampir semua developer pe­rumahan Jember tak bisa men­cairkan dana kredit kepemilikan rak yat (KPR) dari sejumlah bank. Akibatnya, pembangunan peru­mahan mandeg total.

Tak hanya developer, pejabat pem buat akta tanah (PPAT) baik camat maupun notaris juga me­ngeluhkan hal serupa. Tanpa ada raperda yang mengatur BPHTB, proses jual beli tanah atau bangunan tidak bisa balik nama. Termasuk warga Jember yang berniat mengajukan KPR ke pihak bank juga tidak bisa terealisasi.

Pemberian nomor dan tanggal akta jual beli, hibah atau waris ter sebut sebagai bukti adanya pengalihan hak. Sedangkan perbankan tidak akan mencairkan KPR jika belum ada pengalihan hak. Jika PPAT tetap memberikan nomor dan tanggal akta, padahal

belum ada bukti pembayaran BPHTB, maka bisa dikenai sanksi denda Rp 7,5 juta

Sugiarto menjelaskan, SKPD akan mengajukan raperda pajak dan retribusi daerah ke penjabat Bupati Jember Zarkasi. ”Sebelum diajukan ke DPRD akan dipa­par kan di depan Pj Bupati Jember dulu,” ungkap mantan Kepala Ba dan Kepegawaian Daerah (BKD) Jember tersebut.

Sementara itu, Ketua Badan Legislatif (Banleg) DPRD Jember Lukman Winarno berharap ra­per da pajak dan retribusi daerah se gera diajukan ke DPRD Jember. ”Sampai saat ini banleg belum te rima raperda pajak dan retri­bu si daerah dari Pemkab Jember. Kami harap secepatnya diajukan,” kata Lukman Winarno.

Wakil Ketua DPRD Jember itu men jelaskan, pihaknya akan segera membahas raperda ter­se but. ”Jika sudah diajukan tentu akan segera kami bahas,” ung­kapnya. Pasalnya, raperda pajak

dan retribusi daerah ditunggu oleh masyarakat. Terutama ma­syarakat yang mengajukan kredit perumahan.

Bagaimana soal konflik internal DPRD? Lukman Winarno mene­gas kan, konflik sudah mulai cool-ing down. Dia mem per ki ra kan, permasalahan internal DPRD Jember akan terselesaikan. ”Ma­salah itu akan segera ber akhir. Kami akan segera mulai me lan­jutkan tugas sebagai wakil rakyat lagi,” ujarnya. Meski ada konflik, kata dia, selaku wakil rakyat tetap harus menjalankan tugas.

Sebelumnya, sejumlah anggota REI Jember mengeluh belum adanya Raperda yang mengatur BPHTB. Pasalnya, Perda yang mengatur BPHTB sangat dibu­tuh kan developer untuk men­cair kan dana di perbankan. Tanpa per da tersebut, perbankan tidak mung kin berani mencairkan kredit. Sebab, berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Dae­

rah, BPHTB diserahkan penge­lo laannya ke daerah. Awalnya, BPHTB dikelola oleh pusat dan di tarik oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jember.

Untuk itu, banyak yang ber­harap agar raperda yang me­nga tur BPHTB segera disahkan oleh DPRD Jember. dengan cara itu, maka proses jual beli, hibah atau waris atas tanah dan ba­ngu nan bisa dilakukan. ”Selama belum ada bukti pembayaran pajak BPHTB, maka tidak akan bisa pengalihan hak,” ungkapnya.

Salah satu Notaris PPAT, Irwan Ros man mengaku sempat men­da patkan protes dari masyarakat. ”Saya sempat diprotes setelah me nyampaikan kritik atas mo­lornya pembahasan RAPBD Jem ber,” ujarnya. dia menegaskan bahwa BPHTB tidak hanya untuk orang yang berduit saja. Banyak warga yang miskin yang juga mempunyai kepentingan atas BPHTB untuk mengalihkan hak tanah atau bangunan. (aro)

Jalur Gumitir Rawan Longsor

Raperda bakal Dipaparkan Dulu di Depan Zarkasi MENEBUS...

Sambungan dari Hal 29

Ia jajakan karbit dari satu beng­kel las ke bengkel lainnya, ia kirim tabung LPG ukuran 3 kilo­gram dari warung ke warung. Ia juga melayani bahan kebu­tu han pokok be be rapa langganan perorangan.

Jika melihat penampilan dan apa yang ia kerjakan saat ini, ti dak seorang pun menduga jika pria keriput itu adalah mantan pe gawai negeri sipil dengan jabatan strategis di Pemkab Jember.

Saya masih menyimpan ke­na ngan bagaimana hebat dan per lente­nya lelaki itu ketika ma sih menggenggam jabatan. Uang mengalir begitu saja dari segala penjuru, jabatan “basah” di bagian perizinan membuatnya mandi uang setiap hari. Tak perlu me meras keringat, cukup duduk ong kang­ongkang kaki saja di kantor, amplop berisi uang peli­cin mengejarnya setiap saat.

Ketika masih menjabat, tak pernah sekali pun ia membayangkan harus melakoni hari tua dengan cara yang ia ja lani saat ini. Bermimpi soal itu pun tak pernah. Namun, se­gala sesuatu bisa terjadi dalam hi dup ini. Kemana uangnya me­nguap tentu terlalu panjang un tuk diceritakan. Yang pasti, kini setiap hari ia harus mengadu nyawa di jalanan untuk menjaga dapurnya tetap mengebul.

“Apa yang saya jalani saat ini se bagai bukti Tuhan sangat me­nga sihi saya,” ucapnya dengan ekspresi serius.

Ungkapan bijak itu memaksa saya termangu dengan kening ber kerut untuk memahami mak­na nya. Tanpa saya minta, mantan pria perlente itu menjelaskan de ngan gamblang apa yang telah terjadi dalam perjalanan hi­dupnya.

Simpulan yang dapat saya tarik da ri pengakuannya yang panjang le bar adalah ia menyadari terlalu ba nyak kesalahan yang telah ia perbuat. Dalam tulisan ini, saya tidak mengurai semua kesalahan yang ia sebut, terutama yang ma suk wilayah pribadi dan ke­luarga. Saya tertarik untuk mem­ba has “pengakuan dosanya” yang terkait dengan cara ia me­ngemban amanah jabatan.

Dulu, ia menganggap uang yang mengalir ke kantongnya dari para pemohon ijin adalah rezeki yang menjadi haknya. Ia merasa pantas menerima im­ba lan ekstra karena telah bekerja

me nyelesaikan perijinan. Ia mengklaim telah menjalankan prinsip win­win solution.

Pemo hon senang karena izin­nya se lesai, ia pun gembira men dapat uang lebih. Bahkan ia merasa telah membantu ba­nyak orang. Sedikit pun tak ter­bersit perasaan bersalah, karena hampir semua rekannya juga melakukan hal yang sama. Tak ter kecuali para pimpinan di kan tornya, turut kecipratan rejeki.

Kesadaran memang seringkali datang terlambat, setelah pen­siun dan berjibaku dengan bera­gam masalah, akhirnya ia me­nya dari jika caranya mengum­pul kan pundi­pundi kekayaan itu salah. Ia menyebut telah me­la kukan pemerasan terstruktur ke pada masyarakat. Jika ada uang pelicin proses perizinan lancar, jika tidak ada pelicin pro sesnya tersendat.

Ia sadar sebagai abdi negara se harusnya tak boleh menerima imbalan dalam bentuk apa pun dari masyarakat yang memer­lu kan layanan. Yang menjadi hak nya adalah gaji dan tunjangan yang diberikan negara.

“Maaf, saya tidak boleh mene­ri ma itu karena saya telah digaji oleh negara,” begitulah ucapan yang menurutnya harus keluar dari mulut para abdi negara keti ka ada orang yang ingin mem berikan imbalan atas pela­ya nan yang diberikan.

Pemahaman bahwa selama ber tahun­tahun telah melakukan kesalahan itulah yang kini ber­buah kearifan. Ia amat bersyukur ma sih diberi kesempatan hidup pas­pasan. Ia lega bisa merasakan susahnya mencari rezeki, ia puas setiap hari memeras keringat hanya untuk memperoleh uang yang tak seberapa jumlahnya.

“Apa yang saya alami saat ini, sa ya artikan sebagai bagian pe­nebusan atas kesalahan masa lalu,” ucapnya.

Menurutnya, justru ia sangat rugi jika sampai akhir hayat tetap ber gelimang uang dari hasil prak tek “perkeliruan” selama men jadi abdi negara.

Ia tak peduli pendapat orang yang menyebutnya hanya men­ca ri pembenaran atas keadaannya yang tak nyaman di hari tua, ia ju ga tak menanggapi tuduhan sok suci. Ia tetap berprinsip bah­wa telah diberi kesempatan oleh Sang Pembuat Hidup untuk me­nebus kesalahannya dalam be­ker ja di masa lalu.

Justru ia sangat ngeri jika harus mem pertanggung jawabkan

semua kesalahan itu di kehidupan setelah mati.

Ia yakin tak ada satu mahluk pun yang bisa lolos dari sistem pengadilan Tuhan. Sekecil apa pun perbuatan pasti harus diper­tanggung jawabkan di hadapan­Nya. Pemahaman semacam itu di sebutnya sebagai penerapan Iman.

Lebih jauh ia menyebut bahwa sa ngat menggelikan dan terkesan me nyepelekan Tuhan jika untuk beribadah, beramal dan hal baik lainnya dibiayai uang dari hasil “perkeliruan”. Ia melihat banyak orang melakukan hal itu, seolah­olah Tuhan bisa disuap.

“Jika semua abdi negara ber­pri n sip seperti itu, berarti tidak ada peluang mereka hidup kaya?, apakah itu adil?” saya meng go­danya dengan tanya.

Lelaki tua itu menjawab jika hidup adalah pilihan. Menjadi abdi negara juga pilihan karena tak ada yang memaksa untuk itu. Dengan sistem penggajian se perti saat ini memang tidak mem beri peluang kaya.

Oleh karenanya banyak orang me milih jalan pintas dengan pung li, ko rup si dan berbagai ben­tuk pe me rasan serta pe ram pokan tak kentara lainnya. Semua orang yang melakukan itu sama saja dengan menganggap Tuhan buta. “Trus, gimana donk kalau ingin kaya?” goda saya lebih lanjut.

“Berwirausaha!!” jawabnya dengan suara berapi­api.

Saya terperangah melihat ba­hasa tubuhnya ketika menjawab, pe nuh semangat seperti seorang juru kampanye pemilu. Namun, apa yang diucapkan lelaki tua itu benar adanya. Wirausaha adalah solusi bagi para abdi ne­gara jika ingin hidup mapan. Ten tu berwirausaha yang tak ber singgungan dengan jabatan yang diemban.

Bidang usaha yang dipilih se­yo gianya bidang usaha yang tak meng haruskan kehadiran fisik se cara langsung, atau bidang usa ha yang dapat dijalankan de ngan mengandalkan sistem dan pegawai. Oleh karenanya, ilmu kewirausahaan juga amat penting dimiliki para abdi negara. Se lain sebagai bekal untuk men­cari penghasilan di luar gaji, ju ga amat bermanfaat untuk pem bentukan mentalitas pela­ya nan. Seorang abdi negara yang me mahami hakekat kewira usa­haan diharapkan dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.

Bagaimana pendapat anda?*) Suwandono, Pengusaha Properti dan Penulis Novel

Bila Mau Kaya Berwirausaha

ARIMACS/RJ

KIAT MENULIS BERITA: Nur Fitriana, wartawan Radar Jember saat memberikan paparan tentang teknik menulis berita kepada peserta pelatihan.

Page 5: Radar Jember 6 Feb 2011

LUMAJANG – Buku seri Susilo Bambang Yud hoyono (SBY) menuai kontroversi di sejumlah tempat. Namun, Dinas Pendidikan (Dis­pen dik) Lumajang memastikan bu ku seri Presiden RI tersebut tidak beredar di Lumajang.”Tidak ada,” kata Win Hatno HS kepada koran ini. Dia menegaskan bahwa buku­buku yang diduga sarat dengan pencitraan presiden RI ke­5 tersebut tidak beredar di Lumajang.

Menurut Win, sapaan akrabnya, buku seri SBY itu memang tidak ter dapat dalam daftar buku lelang pa da program DAK pendidikan. Se hingga, lumrah jika buku­buku ter sebut tidak beredar di Lumajang. ”K ita kan harus sesuai dengan ju­kla k dan juknis,” katanya. Karena di juklak dan juknis pelaksanaan DAK tidak ada buku seri SBY, maka buku ­buku tersebut juga tidak

diterima oleh pihak sekolah.Pada prinsipnya, papar dia, pe­

ngadaan buku sekolah sudah diatur se cara jelas. Bahkan, dia mengaku pi hak sekolah mempunyai ke be­ba san untuk menentukan sendiri bu ku­buku tersebut. Dispendik,

te rang dia, tidak boleh untuk me­lakukan intervensi. Namun, jika ter nyata terdapat buku yang dilarang beredar muncul, maka pihaknya ba ru turun tangan. ”Selama ini, ti da k ada kasus macam itu,” imbuhnya.

Namun, jika pada perjalanannya ternya ta terdapat buku­buku seri SBY tersebut beredar di Lumajang, Win mengaku akan ditelisik lebih jauh . Misal, dari mana asal muasal buku tersebut.

Men urut dia, buku seri SBY

yang dite ngarai banyak beredari di se ju mlah kabupaten sangat kental dengan nuansa politis. ”Buku itu sa ngat politis sekali,” ungkapnya. Apa lagi, tambah dia, buku­buku it u beredar di kalangan siswa SD. (wan)

40 sabtu 5 februari TAHUN 2011

RADAR JEMBER

BONDO WOSO- Kondisi ruas jalan Kabupaten Bond owoso sepanjang 800 kilometer, sangat mem­prihatinkan. Dari total panjang ruas jalan kabupaten tersebut, sekitar enam puluh persen mengalam i kerusakan.

Kepa la Dinas Binamarga dan Cipta Karya (BMC K) Bo n dowoso Mudjianto mengatakan, enam pulu h persen dari 800 kilometer panjang ruas j alan kabupaten yang mengalami kerusakan, terse bar seluruh kecamatan di Bondowoso. ”Aada yang rusak ringan, sedang, dan berat,” katanya.

Ru as jalan kabupaten yang rusak tersebut, men urut Mudjianto, penyebabnya banyak faktor. Di a ntaranya, akibat hujan yang terus menerus dan tonase atau muatan yang berlebihan yang mel ewati ruas jalan kabupaten. ”Jika terus menerus dile wati muatan lebih dari ketentuan dan bersama an turunnya hujan terus menerus, tentunya m en yebabkan banyak rusak,” terangnya.

Untuk segera memperbaikinya, tambah Mudji anto, dinas BMCK Bondowoso terkendala keter batasan dana APBD II. Karena, setiap tahun, din as BMCK Bondowoso mendapat alokasi dana perbai kan jalan

kabupaten yang rusak dari APBD II sangat minim dan jauh dari harapan. ”Karena terbatas nya alokasi dana APBD II, maka setiap tahu n dinas BMCK mem­perbaiki ruas jalan rusa k dengan tambal sulam dan pemeliharaan jalan,” ujarnya. (ido).

rangga Mahardika/rJ

regangkan OtOt: Para personel tni Polri kemarin melakukan senam bersama di tempat wisata Pemandian selokambang

LUMAJANG – Ratusan anggota TNI­Polri se­ Kabu paten Lumajang kemarin pagi (5/2) tumplek blek di lokasi wisata Peman dian Selokambang Lumajang. Mereka men ggelar acara olahraga dan senam bersama di pemandian legendaris tersebut. Sua s ana yang cukup akrab pun tergambar dalam pertemuan dua instansi yang pern ah menjadi satu keluarga ABRI selama orde baru lalu.

Acar a yang digagas Polres Lumajang terseb­ut diselenggarakan di halaman parkir Polres Lumajang. Dalam acara yan g dihadiri

Muspida Lumajang itu antara lain diikuti oleh jajaran Polres, Kodi m serta Batalyon Infanteri 527 Lumajang. Banyak acara yang digelar dalam kegiatan yang juga melibatkan istri anggota TNI Polri tersebut.

Ya ng pertama, seluruh anggota mengikuti aca ra jalan santai mengelilingi area wisata yan g dikelola Pemkab Lumajang itu. Sete­l ah hampir satu jam berkeliling, kemudian, setelah rombongan datang semua, dilanjutkan dengan senam bersama di ha l a man pemandian. Acara senam sema kin meriah

setelah pihak panitia mengha dir kan empat instruktur untuk mendam pingi peserta.

Semua tampak meriah dan bersatu layaknya keluarga besar. Acara semakin se r u saat ditampilkan artis penghibur yan g diikuti oleh tarian poco­poco seluruh pes erta yang hadir dalam kegiatan tersebut.“A cara ini diselenggarakan untuk meni n gkatkan tali silaturahmi seluruh instan si, karena kami memang bersaudara,” kata K apolres Lumajang Tejo Wijanarko dalam sa m bu­ta n nya kemarin. (ram)

Muspida Senam Bareng

guidO/rJ

MeMPrihatinkan : Jalan kabupaten membutuhkan perbaikan, agar tidak membahayakan lalu lintas

60 Persen Jalan Kabupaten Rusak

Tidak Ada Buku SBY Beredar di Sekolah