rabu, 15 februari 2017 politik & hukum hak angket ...gelora45.com/news/sp_20170215_05.pdf ·...

1
5 Suara Pembaruan Rabu, 15 Februari 2017 Politik & Hukum [JAKARTA] Langkah 4 fraksi di DPR untuk meng- gelindingkan Hak Angket kepada pemerintah bakal terganjal menyusul 6 fraksi menolak penggunaan Hak Angket terkait penonaktifan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Enam fraksi pendukung pemerintah me- minta agar anggota dewan yang mendorong pengajuan hak angket kepada pemerin- tah untuk berpikir ulang langkahnya, Sikap itu disampaikan pimpinan keenam fraksi di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (14/2). Hadir Plt. Ketua Fraksi PDI-P Utut Adianto, Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Fraksi Nasdem Viktor Laiskodat, Ketua Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon, Bertu Merlas dari Fraksi PKB, dan Syaifullah Tamliha dari Fraksi PPP. Sementara dari Fraksi PAN absen dengan alasan sudah lebih dahulu menya- takan tak mendukung hak angket secara resmi. Juru Bicara keenam fraksi, Agus Gumiwang, menyatakan bahwa bagi pi- haknya, kebijakan Presiden lewat Mendagri Tjahjo Kumolo itu telah sesuai de- ngan peraturan perundang -undangan. "Dan tidak dite- mukan adanya pelanggaran UU," kata Agus. Apalagi, lanjutnya, pe- merintah sudah meminta fatwa dari Mahkamah Agung (MA). Sebaiknya se- mua pihak menunggu per- nyataan sikap resmi dan ter- tulis dari MA sebelum me- lancarkan manuver politik. Namun, fraksi pendu- kung pemerintah juga me- mahami bila ada anggota dewan yang secara indivi- dual ingin memperoleh pen- jelasan terkait kebijakan Pemerintah itu. Karenanya, multitafsir mengenai UU bisa diselesaikan lewat ra- pat dengan Komisi II DPR. Viktor Laiskodat me- nambahkan, semua anggota fraksi pendukung pemerin- tah sudah mengetahui arah kebijakan fraksi. Sehingga, pihaknya tidak khawatir bila ada anggotanya yang 'mem- belot' dari kebijakan itu. "Kami takkan terlalu kha- watir, apakah akan ada ang- gota dari fraksi pendukung yang mendukung. Insyaallah tak ada," kata Viktor. "Kita tunggu saja, toh kita akan dengar fatwa MA seperti apa. Jadi kami mo- hon kepada teman fraksi la- in untuk kita sabar agar MA bisa menelaah sehingga me- ngeluarkan fatwa yang ada landasan hukumnya." Utut Adianto, dari Fraksi PDI-P menyatakan, pengajuan hak angket itu belum tentu bisa lolos. Sebab prosesnya adalah ra- pat pimpinan dewan memu- tuskan pengajuan hak ang- ket dibawa ke paripurna DPR. Bila disepakati, maka paripurna DPR membahas persetujuan untuk ditindak- lanjuti atau tidak. "Bila tak ada persetuju- an secara mufakat. Kalau tak ada mufakat, ya voting,” kata Utut. "Jadi terlalu dini bila dikatakan usulan hak angket ini pasti ada kelan- jutan atau tidak." Galang Hak Angket Sementara itu, Fraksi PKS mengklaim bahwa hak angket pengangkatan kem- bali Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta secar resmi di- gulirkan oleh empat fraksi di DPR. Selain fraksi PKS, hak angket ini diajukan juga oleh Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi PAN. Menurut Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, DPR perlu merespons kritik yang meluas di masyara- kat atas pengangkatan Saudara Ahok tersebut, dan cara yang paling tepat dan konstitusional untuk mempertanyakan itu ada- lah menggunakan Hak Angket DPR. "Fraksi PKS bersama Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, dan Fraksi PAN resmi menggulirkan Hak Angket Dewan ini agar Pemerintah bisa menjelaskan kepada publik tentang landas- an hukum pengangkatan kembali Saudara Ahok, se- hingga jelas dan tidak ada ke- simpangsiuran," ujar Jazuli di Jakarta, Senin (13/2). Selanjutnya, kata Jazuli, inisiator akan menggalang dukungan anggota DPR lin- tas Fraksi agar Hak Angket ini dapat segera diproses se- cara kelembagaan DPR. Hak Angket, jelas dia ada- lah hak DPR untuk melaku- kan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang- undang/kebijakan pemerin- tah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehi- dupan bermasyarakat, ber- bangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-un- dangan. “Hak angket diusulkan oleh paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang anggota DPR dan lebih dari 1 (satu) fraksi,” terang dia. Sebagaimana diketahui, aktifnya kembali Ahok se- bagai Gubernur DKI Jakarta telah menimbulkan polemik hukum. Ada pihak yang me- ngatakan bahwa Ahok harus diberhentikan sementara ka- rena sudah menjadi terdak- wa dalam kasus dugaan pe- nistaan agama. [MJS/YUS/W-12] Hak Angket Penonaktifan Gubernur DKI Jakarta Bakal Terganjal ISTIMEWA Utut Adianto Jadi terlalu dini bila dikatakan usulan hak angket ini pasti ada kelanjutan atau tidak.

Upload: vankhuong

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5Sua ra Pem ba ru an Rabu, 15 Februari 2017 Politik & Hukum

[JAKARTA] Langkah 4 fraksi di DPR untuk meng-gelindingkan Hak Angket kepada pemerintah bakal terganjal menyusul 6 fraksi menolak penggunaan Hak Angket terkait penonaktifan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Enam fraksi pendukung pemerintah me-minta agar anggota dewan yang mendorong pengajuan hak angket kepada pemerin-tah untuk berpikir ulang langkahnya,

Sikap itu disampaikan pimpinan keenam fraksi di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (14/2). Hadir Plt. Ketua Fraksi PDI-P Utut Adianto, Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Fraksi Nasdem Viktor Laiskodat, Ke tua Fraks i Hanura Nurdin Tampubolon, Bertu Merlas dari Fraksi PKB, dan Syaifullah Tamliha dari Fraksi PPP.

Sementara dari Fraksi PAN absen dengan alasan sudah lebih dahulu menya-takan tak mendukung hak

angket secara resmi.Juru Bicara keenam

fraksi, Agus Gumiwang, menyatakan bahwa bagi pi-haknya, kebijakan Presiden lewat Mendagri Tjahjo Kumolo itu telah sesuai de-ngan peraturan perundang-undangan. "Dan tidak dite-mukan adanya pelanggaran UU," kata Agus.

Apalagi, lanjutnya, pe-merintah sudah meminta fatwa dari Mahkamah Agung (MA). Sebaiknya se-mua pihak menunggu per-nyataan sikap resmi dan ter-tulis dari MA sebelum me-lancarkan manuver politik.

Namun, fraksi pendu-kung pemerintah juga me-mahami bila ada anggota dewan yang secara indivi-dual ingin memperoleh pen-jelasan terkait kebijakan Pemerintah itu. Karenanya, multitafsir mengenai UU bisa diselesaikan lewat ra-pat dengan Komisi II DPR.

Viktor Laiskodat me-nambahkan, semua anggota fraksi pendukung pemerin-tah sudah mengetahui arah kebijakan fraksi. Sehingga,

pihaknya tidak khawatir bila ada anggotanya yang 'mem-belot' dari kebijakan itu.

"Kami takkan terlalu kha-watir, apakah akan ada ang-gota dari fraksi pendukung yang mendukung. Insyaallah tak ada," kata Viktor.

"Kita tunggu saja, toh kita akan dengar fatwa MA seperti apa. Jadi kami mo-hon kepada teman fraksi la-in untuk kita sabar agar MA bisa menelaah sehingga me-ngeluarkan fatwa yang ada landasan hukumnya."

Utut Adianto , dar i

Fraksi PDI-P menyatakan, pengajuan hak angket itu belum tentu bisa lolos. Sebab prosesnya adalah ra-pat pimpinan dewan memu-tuskan pengajuan hak ang-ket dibawa ke paripurna DPR. Bila disepakati, maka paripurna DPR membahas persetujuan untuk ditindak-lanjuti atau tidak.

"Bila tak ada persetuju-an secara mufakat. Kalau tak ada mufakat, ya voting,” kata Utut. "Jadi terlalu dini bila dikatakan usulan hak angket ini pasti ada kelan-jutan atau tidak."

Galang Hak Angket Sementara itu, Fraksi

PKS mengklaim bahwa hak angket pengangkatan kem-bali Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta secar resmi di-gulirkan oleh empat fraksi di DPR. Selain fraksi PKS, hak angket ini diajukan juga oleh Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi PAN.

Menurut Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, DPR perlu merespons kritik

yang meluas di masyara-kat atas pengangkatan Saudara Ahok tersebut, dan cara yang paling tepat dan konstitusional untuk mempertanyakan itu ada-lah menggunakan Hak Angket DPR.

"Fraksi PKS bersama Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, dan Fraksi PAN resmi menggulirkan Hak Angket Dewan ini agar Pemerintah bisa menjelaskan kepada publik tentang landas-an hukum pengangkatan kembali Saudara Ahok, se-hingga jelas dan tidak ada ke-simpangsiuran," ujar Jazuli di Jakarta, Senin (13/2).

Selanjutnya, kata Jazuli,

inisiator akan menggalang dukungan anggota DPR lin-tas Fraksi agar Hak Angket ini dapat segera diproses se-cara kelembagaan DPR. Hak Angket, jelas dia ada-lah hak DPR untuk melaku-kan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang- undang/kebijakan pemerin-tah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehi-dupan bermasyarakat, ber-bangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-un-dangan.

“Hak angket diusulkan oleh paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang anggota DPR dan lebih dari 1 (satu) fraksi,” terang dia.

Sebagaimana diketahui, aktifnya kembali Ahok se-bagai Gubernur DKI Jakarta telah menimbulkan polemik hukum. Ada pihak yang me-ngatakan bahwa Ahok harus diberhentikan sementara ka-rena sudah menjadi terdak-wa dalam kasus dugaan pe-nistaan agama. [MJS/YUS/W-12]

Hak Angket Penonaktifan Gubernur DKI Jakarta Bakal Terganjal

istimewa

Utut Adianto

“Jadi terlalu dini bila dikatakan

usulan hak angket ini pasti ada kelanjutan atau tidak.