r. e. pertiwi

Upload: mechtildis-kartika-permatasari

Post on 19-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    1/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    PERBANDINGAN GAMBARAN KLINIS ANTARA KOMBINASI ATROPIN SULFAS-

    XYLAZINE-KETAMINE OAN KOMBINASI ATROPIN SULFAS- M ID AZOLAM-KET

    AMINE PADA KUCING1

    (The Comparison of the Clinical Effects between Sulfas A tropin e-Xylazine-

    Ketamine and Sulfas Atropine-Midazolam-Ketamine in Cats

    R.E. Pertiwi, S. i!"!"#$, !%& R.'. S"e(%rt"&"#$

    ABSTRACT

    This study was carried out to compare the clinical effects of sulfas atropine !yla"ine

    #etamine (A$K) and sulfas atropmemida"olam#e(amine (A%K) on se&eral clinical parameters

    in cats. Thirty si! cats were used in this study and di&ided into two groups' cats each group.

    *n the first group cats recei&ed intramuscularly (*%) !yla"ine +mg,#g - and #etamine

    /mg,#g -. *n the other group cats recei&ed *% mida"olam +. 0mgf#g - and #etamine

    /mg,#g - 1ifteen minutes prior to in2ection' both groups recei&ed subcutaneously (34) sulfas

    atropine +.+5 mg,#g - The effects of anesthesia on onset' duration' and reco&ery time among

    both groups were stgnificantiy different' p6+.++f, p=0.003, and p6+.+55 respecti&ely There was

    no different between rectal temperature' respiratory rate and pupil dilatation in both groups.

    7eart and respiratory rate were decreased in A%K milder than in A$K. 4ats in group * showed

    good muscle rela!ation (++8)' moderate &omit (9:.:8)' urination (0.8)' defecation (8)

    and dry mouth (+8) compared to other group' 0.08' +.++8' +.++8' +.++8 and 55.58

    respecti&ely. There was no clinical difference between male and female cats and between young,middle and old cats. However, there wasdifferent respiratory rate (p6+.++;) after in2ection

    sulfas atropine and / minutes after anaesthesia (p6+.+)

    Key words< #etamine' !yla"ine' mida"olam' cat' age' se!

    PENDA'ULUAN

    Berbagai prosedur diagnostik dan operasi di dunia kedokteran hewan sering memerlukan

    tindakan anestesi. ucing memerlukan perhatian khusus dalam prosedur anestesi karena sulit

    ditangani, merrnliki kelenturan otot tinggi, gerakannya cepat, mudah stres, serta dapat mencakar

    dan menggigit !"ills, #$$3%. ucing memiliki en&im glucoronyl transferase dalam konsentrasi

    sedikit 'ika dibandingkan dengan spesies lain. (n&im ini berperan dalam metabolisme obat di

    hati sehingga peluang intoksikasi pada kucing lebih besar !)ayer, #$$3%.

    ematian akibat tindakan anestesi pada kucing dengan kondisi status fisik hewan sehat

    *resiko minimal% adalah #.0+, resiko ringan #.##, resiko sedang 3.33 , dan resiko berat

    33.33 !umb dan ones, #$$+%. omplikasi pada tindakan anestesi kucing sebesar #.30-

    1

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    2/15

    #0./0 dengan ge'ala utama hipotensi, aritmia, dan apnea. omplikasi pernah dilaporkan ter'adi

    pada kucing

    )) B%*i%& !%& +e&eiti%& tei +e&i +ert %/ %, Pr"*r%/ St!i S%i& 0ete&&er, Se"%(

    P%2%%r3%&% IPB11Bertrt-trt Ket% !%& A&**"t% K"/ii Pe/4i/4i&*

    muda sehat. ata-rata kematian 0 0+-0 /0 !)ama, #$$1%. 2i ndonesia data komplikasi dan

    kematian pada tindakan anestesi kucing belum pernah dilaporkan

    4nestetikum in'eksi yang sering digunakan pada kucing adalah ketamine etamine

    termasuk anestetikum disosiatif golongan cyclohe5amine. (fek samping ketamine adalah

    hipersalivasi, relaksasi otot buruk, hipertonus, dan masa siuman yang lambat. ombinasi dengan

    obat lain bertu'uan mengurangi efek samping ketamine !"right, #$16%. 7enggunaan atropin

    sulfas mengurangi hipersalivasi pada kucing !Brock, 600#%. 8yla&ine berefek sedatif, anestesi,

    analgesia, dan relaksasi otot baik. elemahan 5yla&ine adalah efek analgesia yang tidak dapat

    diukur. bradikardi, hipotensi, hipoventilasi, disrrithmia, menghasilkan efek seperti tertidur,

    khususnya pada an'ing dan kucing disertai muntah !2art, #$$$% 8yla&ine hanya digunakan pada

    hewan dan obat ini relatif sulit didapat di ndonesia

    )ida&olam merupakan golongan ben&odia&epine yang umum digunakan pada manusia

    )ida&olam mencegah hipertonus otot, menmgkatkan efek sedasi. menghasilkan efek hipnotik,

    dan lebih potensial 'ika dibandingkan dengan dia&epam !umb dan ones, #$$+% )ida&olam

    bersifat stabil di dalam farutan sehingga dapat dikombinasikan dengan ketamine atau ketamine-

    larutan saline untuk pemberian secara infus !acobson et a9., #$$3% )ida&olam diabsorbsi

    dengan baik dan tidak mengiritasi 'armgan bila diaplikasikan intramuskular !umb dan ones.

    #$$+%. :ampai saat ini data penggunaan mida&olam pada kucing belum pernah dilaporkan di

    ndonesia, tetapi mida&olam banyak digunakan pada manusia dan relatif mudah didapat 'ika

    dibandingkan dengan 5yla&ine yang hanya digunakan pada hewan.

    2ata pengaruh umur dan 'enis kelamin kucing pada tindakan anestesi masih belum

    dilaporkan, termasuk penggunaan kombinasi atropin sulfas-5yla&ine- ketamine dan kombinasi

    atropin sulfas-mida&olam-ketamine. 7enelitian ini bertu'uan mengamati berbagai efek klinis,

    waktu induksi, durasi dan waktu siuman penggunaan atropin sulfas-5yla&ine-ketamine dan

    atropin sulfas-mida&olam- ketamine pada kucing ditin'au dari umur dan 'enis kelamin.

    METODE PENELITIAN %t !%&Te/+%t

    7enelitian dilakukan 4pril 6006 - :eptember 6003 di umah :akit Hewan nstitut

    7ertanian Bogor, aboratorium 7atologi linik ;akultas edokteran Hewan nstitut 7ertanian

    Bogor dan aboratorium )andapa ;arma Bogor.

    'ew%& Per2"4%%&

    Forum Pascasarjana Vol. 27 No 2 April 2004 123-134

    2

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    3/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    Hewan percobaan adalah 3+ ekor kucing lokal bulu pendek dengan spesifikast

    sebagaimana yang disa'ikan dalam %rt%& Dew%% #7.5; 8 :.=5 7.;? 8 9 7e/ e%/i&

    !%& /r

    Aw% P%2%i&

    3ei

    P%2%i&3ei

    %i&e

    -et%//e

    %tr"+i&

    @%

    1?

    /e&it

    79

    /e&it

    :?

    /e&it

    59

    /e&it

    .. .S(t4(/ .

    >1 7

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    7/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    7 9 ;

    ># 1:7 1#1- >%&t%& /!%, ># >%&t%& !ew%%, >7- >%&t%& t%J B1- Beti&% /!%J B#-

    Beti&% !ew%%, 57 Beti&% t%.Superscript7,4J2,!$ 4er%i&%& e %r%( 4%&, 4er4e!%

    &%t% +9 9?$ !i %&t%r% e%&* w%@ !%%/ e"/+" %&* %/%

    7

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    8/15

    dewasa dan betina muda. 7enurunan frekuensi 'antung pada seluruh kelompok ter'adi menit ke-

    +0. @yanotis ter'adi seluruhnya pada hewan coba pada menit ke-/A dan menit ke-+0.

    7enurunan frekuensi 'antung disebabkan oleh pengurangan aktivitas simpatetik oleh

    5yla&ine yang berakibat pada kontriksi pembuluh darah perifer sehingga frekuensi 'antung,

    curah 'antung, dan tekanan darah perifer akan menurun amanya bradikardi bergantung padadosis 5yla&ine !2oherty, #$11D @ullen, #$$$% 7enurunan ini diimbangi oleh ketamine dan atropin

    sulfas sehingga penurunan tidak mencapai batas ambang minimal. er'a ketamine pada sistem

    saraf pusat akan meningkatkan aliran darah otak dan pemakaian oksigen sehingga ter'adi

    stimulasi general dari pusat vasomotor dan perifer untuk melepaskan norepinephnn yang

    membuat frekuensi 'antung lebih tinggi !umb dan ones, #$$+% 7emberian atropin sulfas akan

    mencegah bradicardi dan disarrythmia berlebihan yang disebabkan 5yla&ine dengan mencegah

    stimulasi reseptor muskarimk akibat akumulasi asetikolin !Brock, 600#%.

    7engukuran diameter pupil tidak selalu dapat dilakukan selama kondisi anestesia karena

    efek lain pada mata, seperti naiknya membran niktitan, mata setengah tertutup atau mata

    menutup. e'adian ulkus kornea teramati pada hewan dengan posisi mata terbuka. )ata yang

    terbuka sebagai efek dari ketamine, akan menimbulkan kekeringan pada kornea mata. e'adian

    tidak adanya respon pupil dalam waktu singkat, mata menutup, setengah menutup, dan kenaikan

    membran niktitans karena efek sedasi 5yla&ine yang menginduksi hewan seperti tertidur. 4danya

    transmisi noradrenergik dalam 'umlah moderat meningkatkan tidur !:tenberg, #$1$%.

    )untah ter'adi sebesar 6F.F karena 5yla&ine merangsang pusat muntah di hipotalamus

    posterior, sedangkan ketamine tidak merangsang sistem saraf muntah !umb dan ones, #$$+K.

    >rinasi !31.1% ter'adi karena 5yla&ine mampu menghambat 42H disertai peningkatan sekresi

    air dan sodium !@ullen,#$$$%. (fek lain adalah defekasi ##.# dan tidak terlihat gerakan

    mengecap !0%.

    E@e Ki&i Atr"+i& S@%-Mi!%"%/-Ket%/i&e

    %t i&!i 1, w%t i&!i #, !r%i !%& w%t i/%&.

    "aktu induksi # yang cepat menun'ukkan absorbsi obat berlangsung cepat !

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    9/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    mempertinggi metabolisme tubuh, antara lain, stres dan &at katekolamine. :tres sering ter'adi

    pada kucing muda karena usaha pertahanan din dari gangguan diluar tubuh etamine dapat

    meningkatkan sirkulasi katekolamine pada tubuh 7ada kuda dan manusia, masa siuman lebih

    cepat ter'adi pada penggunaan mida&olam-ketamine daripada mida&olam sendm !una etat'

    #$$6%.

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    10/15

    1 7

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    11/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    ! 77 77 99

    B# 1?5.99 1?9.5

    ;

    1?#

    99

    1?#

    99

    1?9.5;

    B7 1?9 5; 15#.5

    ;

    17

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    12/15

    tetapi refleks hilang selama anestesi. >lkus kornea tidak teramati pada kombinasi atropin sulfas-

    mida&olam-ketamine. )untah, urinasi, dan defekasi tidak ter'adi !0%. (fek lain adalah gerakan

    mengecap !//./%.

    E@e Ki&i Atr"+i& S@%-X%i&e-Ket%/i&e !%& Atr"+i& S@%- M i! %"%/-Ket% /i&e

    ombinasi yang digunakan tidak berpengaruh nyata pada waktu induksi # !p=0.31A%,

    tetapi berbeda nyata pada waktu induksi 9 !p=0.00#%, durasi !p=0.003%, dan waktu siuman

    !p=0.0//%. :uhu tubuh baik di awal perlakuan !p=0.A6$%, pascain'eksi atropin sulfas !p=0.3#+%,

    #A menit pascain'eksi praanestetikum- ketamine !p=0.+0F% dan 30 menit pascain'eksi

    praanestetikum-ketamine !p=0.6A$% tidak berbeda nyata pada kedua grup, walaupun penurunan

    suhu pada atropin sulfas-5yla&ine-ketamine cenderung lebih rendah 'ika dibanding dengan

    atropin sulfas-mida&olam-ketamine karena penurunan suhu tubuh berkaitan dengan kedalaman

    anestesi. :emakin lama durasi, suhu tubuh semakin turun.

    7ola kenaikan dan penurunan frekuensi respirasi tidak berbeda nyata antara kedua gruppada awal perlakuan !p=0.A11%, pascain'eksi atropin sulfas !p=0.A13%, #A menit pascain'eksi

    praanestetikum-ketamine !p=0.#31%, dan 30 menit pascain'eksi praanestetikum-ketamine

    !p=0.F+#%.

    ombinasi kedua grup yang digunakan tidak berpengaruh nyata pada frekuensi 'antung di

    awal perlakuan !p=0 3++%, pascain'eksi atropin sulfas !p=0.#A6%, dan #A menit pascain'eksi

    praanestetikum-ketamine !p=0.6$$%. 7ada 30 menit pascain'eksi praanestetikum-ketamine,

    frekuensi 'antung berbeda nyata !p=0.036% 7enggunaan 5yla&ine-ketamine menyebabkan

    penurunan frekuensi 'antung, tetapi mida&olam-ketamine sedikit berpengaruh terhadap frekuensi

    'antung.Pe&*%r( U/r !%& >e&i Ke%/i&

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    13/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    :eluruh k.ucing 'antan muda tidak teranestesi pada pemakaian atropin sulfas- mida&olam-

    ketamine, sedangkan betina muda dengan perlakuan yang sama hanya satu ekor yang tidak

    teranestesi )enurut "arren !#$13%, hewan 'antan memiliki kecepatan metabolisme lebih tinggi

    daripada betina. Basal metabolisme 'antan lebih tinggi F daripada betina !umb dan ones,

    #$$+%.

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    14/15

    (5) >mur berpengaruh pada frekuensi respirasi kucing saat tindakan anestesi menggunakan

    kombinasi atropin sulfas-5yla&ine-ketamine dan atropin sulfas- mida&olam-ketamine.

    S%r%&

    7erlu dilakukan penelitian lebih lan'ut terhadap pemberian mida&olam-ketamine melalui intravena.

    DAFTAR PUSTAKA

    Brock, .4 600#. 7reanesthetic use of atropine in small animals. 4ustralian Oeterinary ournal

    F$!#%.6/-6A.

    @ornick-:eahorn,>.L.#$$/ 4nesthetic management of patients with cardiovascular disease.

  • 7/23/2019 r. e. pertiwi

    15/15

    Perbandingan Gambaran Klinis Antara Kombinasi Atropin (R. E. Pertiwi et al)

    7lumb, 2 @. #$$# Oeterinary 2rug Handbook. >:4E 7harma Oet 7ublishing, him A+-$1.

    7ratt #$1A. aboratory 7rocedures for 4nimal Health :4E :anta

    Barbara. 4merican Oet 7ubliscations, nc.

    eid, and Jolan, 4.). #$$+. 7harmacokinetics of propofol as an introduction agent in

    geriatric dogs. esearch in Oeterinary :cience +#E#+$-#F#.

    :tenberg, 2. #$1$. 7hysiological role Qf a6-adrenoceptorin the regulator of vigilance and painE

    (ffect of medetomidine. 4cta Oet :candinavia 1AE6#-61.

    Oetstream. 6006. 4nesthesiaE ?eriatric. 4pr-un I696006 (d. www.vetstream.com

    ;ile992DRhtmRfre0003$. htm S30 :eptember 6003T,

    "arren, .?. #$13. :mall 4nimal 4nesthesia. )issouriE )osbyUs ;undamentals of 4nimal

    Health