r··a. fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : pondok pariwisata...

16

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan
Page 2: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

r·· ';., '.'.- <-, .".•.,~-,"

~c, 'f ". ~;~ •.r~~"'i--'- .,,'_I{, '-: ' > " . ,.

!- ' .~::i."

LEMBARAN DAERAHKOTA LUBUKUNGGAU

Nemer 05 Tahun 2003Seri B

PERATURAN DAEAAH KOTA LUBUKLINGGAUNOMOR 33 TAHUN 2003

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang- undang nomor 7 Tahun 2001 tentangPembentukan Kota Lubuklinggau,Pemerintah Kota Lubuklinggauberwenang dan berkewajiban mengurusrumah tangganya sendiri untukmeningkatkan daya guna dan hasHgunapenyeleng-garaan pemerintahan dalamrangka pelayanan terhadap masyarakatdan pelaksanaan pembangunan didalam Kota Lubuklinggau;

Page 3: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

b. bahwa untuk menyeLenggarakanOtonomi Daerah yang Luas,nyata danbertang-gungj awab diperLukanpembiayaan pemerintahan danpembangunandaerah yang berasaLdariPendapatan AsLl Daerah, khusunyabersumber dari Pajak Daerah antaraLainadaLahPajak Hotel;

3685 ); sebagaimana teLah diubahdenganUndang-undangnomor 34 tahun2000 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 18 tahun 1997 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 2000 nomor 246, TambahanLembaran Negara nomor 4048);

c. bahwa untuk memungut Pajak HoteLsebagaimana dimaksud pada huruf adan b, perLu diatur dan ditetapkandengan Peraturan Daerah .

4. Undang - undang nomor 19 tahun 1997tentang PenagihanPajak dengan SuratPaksa ( Lembaran Negara Republ1kIn-donesia tahun 1997 nomor 42,Tambahan Lembaran Negara nomor3686 ) sebagai-mana teLah diubahdengan Undang - undang nomor 19tahun 2000 tentang Perubahan atasUndang - undang nomor 19 tahun 1997tentang PenagihanPajak dengan SuratPaksa ( Lembaran Negara Republ1kIn-donesia tahun 2000 nomor 129,Tambahan Lembaran Negara nomor3987);

1. Undang-undang nomor 8 tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara RepubLik Indonesiatahun 1981 nomor 76, TambahanLembaran Negara nomor 3209 );

2. Undang - undang nomor 17 tahun 1997tentang Badan PenyeLesaianSengketaPajak (Lembaran Negara RepubLikIn-donesia tahun 1997 nomor 40,Tambahan Lembaran Negara nomor3684);

5. Undang-undang nomor 22 tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepubLik Indonesiatahun 1999 nomor 60, TambahanLembaran Negara nomor 3839 );3. Undang-undang nomor 18 tahun 1997

tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah (Lembaran NegaraRepubl1kIn-

. donesia tahun 1997 nomor 41,Tambahan Lembaran Negara nomor

6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001tentang Pembentukan KotaLubukLinggau (Lembaran Negara RI

Page 4: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

tahun 2001 Nomor 87, TambahanLembaran Negara Nomor 4114);

7. Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun1983 ten tang Pelaksanaan Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Republik In-donesia tahun 1983 nomor 36,Tambahan Lembaran Negara nomor

3258 );

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 21 tahun 2001ten tang Teknik Penyusunan dan MateriMuatan Produk - produk Hukum Daerah ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun2001 tentang Pajak Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia tahun 2001nomor 118, Tambahan LembaranNegara nomor 4138 );

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 22 tahun 2001tentang Bentuk Produk - produkHukum Daerah.

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor170 tahun 1997 tentang Pedoman TataCara Pemungutan Pajak Daerah;

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor173 tahun 1997 tentang Tata CaraPemeriksaan dibidang Pajak Daerah;

PERATURANDAERAHKOTA LUBUKLINGGAUTENTANG PAJAK HOTEL

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor43 tahun 1999 tentang Sistem ProsedurAdministrasi Pajak Daerah, RetribusiDaerah, dan Penerimaan lain - lain;

BAB IKETENTUAN UMUM

12. Keputusan Menteri Dalam Negerinomor 7 tahun 2001 tentang PedomanOperasional Penyidik Pegawai NegeriSipil Daerah Dalam Penegakan

Page 5: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

2. Pemerjntah Daerah adalah Pemerintah KotaLubukli nggau;

pembayaran pajak, obyek pajak dan I atau bukan obyekpajak, dan I atau harta dan kewajiban, menurutketentuan Peraturan Perundang-undangan PerpajakanDaerah;3. Kepala Daerah adalah Walikota Lubuklinggau yang

selanjutnya disebut Walikota;11. Surat Setoran Pajak Daerah, yang disebut SSPD, adalah

surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukanpembayaran untuk penyetoran pajak yang terhutang keKas Daerah atau ketempat pembayaran lain yangditunjuk oleh Waljkota;

4. Djnas Pendapatan Daerah adalah Djnas PendapatanDaerah Kota Lubuklinggau;

6. Pejabat adalah Pegawaj yang djberi tugas tertentudjbidang perpajakan daerah oleh Walikota sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang berlaku;

12. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang djsjngkat SKPD,adalah Surat KetetalJan Pajak yang menentukan besarnyajumlah pokok pajak;

7. Pajak Hotel yang selanjutnya disebut Pajak adalahpungutan Daerah atas penyelenggaraan hotel;

8. Hotel adalah bangunan yang khusus djsediakan bagj or-ang untuk dapat mengjnap I atau istirahat, memperolehpelayanan atau fasilitas lajnnya dengan dipungut bayarantermasuk bangunan lajnnya yang menyatu dikelola dandjmiliki oleh pjhak yang sama kecuali untuk pertokoandan Perkantoran;

13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Baya~ yangdisingkat dengan SKPDKB,adalah Surat ketetapan pajakyang menentukan besarnya j umlah pokok pajak,besarnya sanksi adminjstrasi, dan jumlah yang masihharus dibayar;

14. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan,yang dapat disingkat SKPDKBT,adalah surat ketetapanpajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajakyang ditetapkan;

9. Pengusaha Hotel adalah perorangan atau bad an yangmenyelenggarakan usaha hotel untuk dan atas namanyasendiri atau untuk dan atas nama pjhak lajn yang menjaditanggungannya;

10. Surat Pemberjtahuan tentang Pajak Daerah, yangdisingkat SPTPD, adalah Surat yang oleh wajjb pajakdigunakan untuk melaporkan penghitungan dan I atau

15. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang dapatdisingkat SKPDLB,adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan j umlah kelebihan pembayaran paj ak karenajumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yangterhutang atau tidak seharusnya terhutang;

Page 6: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

SKPDN,adalah surat ketetapan pajak yang menentukanjumlah pokok pajak sarna besarnya dengan jumlah kreditpajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kreditpajak;

(3) Objek Pajak sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini,meliputi :

17. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang disingkat STPD, adalahsurat untuk melakukan tagihan pajak dan I atau sanksiadministrasi berupa bunga dan I atau denda;

a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangkapendek, yaitu : Pondok pariwisata ( cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ),losmen dan rumah penginapan termasuk rumah kosdengan jumlah kamar 10 (sepuluh) atau lebih yangmenyediakan fasilitas seperti rumah penginapan;

18. Pemeriksa adalah rangkaian kegiatan untuk mencari,mengumpulkan, mengelola data dan atau keteranganlain untuk menguji kepatuhan pemenuhan KewajibanPerpajakan Daerah dan untuk tujuan lain dalam rangkamelaksanakan ketentuan;

b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitaspenginapan, antara lain: telepon, faksimili, teleks, fotocopy, pelayanan cud, setrika, taksi dan pengangkutanlainnya yang disediakan atau dikelola hotel;

19. Penyidikan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerahadalah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidikPegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidikuntuk mencari serta mengumpulkan bukti yang denganbukti itu membuat terang tindak pidana bidang perpajakandaerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

c. Fasilitas olahraga dan hiburan, antara lain: pusatkebugaran ( Fitness Center), kolam renang, ten-nis, golf, karaoke, pub, diskotik yang disediakanatau dikelola hotel;

d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara ataupertemuan di hotel.

BAB IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

(1) Dengan nama Pajak Hotel dipungut pajak atas setiappelayanan dihotel.

a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan I ataufasilitas tempat tinggal lainnya yang tidak menyatudengan hotel;

(2) Objek Pajak Hotel adalah setiap pelayanan yangdisediakan hotel dengan pembayaran.

Page 7: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

c. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan di hotelyang dipergunakan oleh bukan tamu hotel denganpembayaran;

d. Pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yangdipergunakan oleh umum di hotel;

Besarnya pokok pajak yang terhutang dihitung dengan caramengalikan tarif sebagaimana dimaksud pasal 6 dengan dasarpengenaan pajak sebagaimana dimaksud pasal 5 PeraturanDaerah inL

e. Pelayanan penyelenggaraan wisata yang diselenggarakanoleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum; BAB IV

WILAYAH PEMUNGUTAN, MASA PAJAKDAN SAAT PAJAK TERHUTANG

(1) Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau bad an yangmelakukan pembayaran kepada hotel.

Pajak yang terhutang dipungut di wilayah daerah tempat ho-tel berlokasi.

BAB IIIDASAR PENGENAAN TARIF PAJAK DAN TATA CARA

PENGHITUNGAN PAJAK

Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulantakwim

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saatditerimanya SKPD.

Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran yangdilakukan kepada hotel.

BAB VSURAT PEMBERITAHUAN PAJAK

Page 8: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal iniharus diisi dengan jelas, benar dan lengkap sertaditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya. (2) Dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun setelah saat

terhutangnya pajak, Walikota dapat menerbitkan :(3) SPTPD sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus

disampaikan pada Walikota selambat - lambatnya 15 (lima belas ) hari setelah berahir masa pajak.

(4) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkanoleh Walikota.

BAS VITATA CARA PENETAPAN PAJAK DANPENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI

(3) SKPDKBsebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a pasalini diterbitkan apabHa :

a. Berdasarkan hasH pemeriksaan atau keterangan lainpajak yang terhutang tidak atau kurang dibayardikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar2 % ( dua persen ) sebulan dihitung dari pajak yangkurang atau terlambatdibayar untukjangka waktupaling lama 24 ( dua puluh empat ) bulan dihitungsejak saat terhutangnya pajak;

(1) Berdasarkan SPTPDsebagaimana dimaksud pasal11 ayat(1) Peraturan Daerah ini, Walikota menetapkan pajakterhutang dengan menerbitkan SKPD.

b. SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktuyang telah ditentukan dan telah ditegur secaratertulis, dikenakan sanksi administrasi berupabunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitungdari pajak yang kurang atau terlambat dibayaruntuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluhempat) bulan dihitung sejak saat terhutangnyapajak;

(2) Apabila SKPDsebagaimana dimaksud pad a ayat (1) tidakatau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama30 ( tiga puluh ) hari sejak SKPD diterima dikenakansanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (duapersen) sebulan dan ditagih dengan menerbitkan SPTD.

(1) Wajib pajak yang membayar sendiri SPTPDsebagaimanadimaksud pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah inidigunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan

c. Kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajakyang terhutang dihitung secara jabatan, dan

Page 9: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikansebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung daripajak yang kurang atau terlambat dibayar untukjangka waktu paling lama 24 (dua puluh em pat)bulan dihitung sejak saat terhutangnya pajak.

BAB VIITATA CARA PEMBAYARAN

(4) SKPDKBTsebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b pasalini diterbitkan apabHa ditemukan data baru atau datayang semula belum lengkap yang menyebabkanpenambahan jumlah pajak yang terhutang, akandikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar100% ( seratus persen ) dari jumlah kekurangan pajaktersebut.

(1) Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempatlain yang ditunjuk oleh Walikota sesuai waktu yangditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKB,dan STPD.

(2) Apabila penunjukan pembayaran pajak dilakukan ditempat lain maka hasil penerimaan pajak harus disetordi Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam ataudalam waktu yang ditentukan oleh Walikota.

(5) SKPDsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c pasalI

ini diterbitkan apabHa jumlah pajak yang terhutang sarnabesarnya dengan jumlah kredit pajak tidak terhutangdan tidak ada kredit pajak.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) dilakukan dengan menggunakan SSPD.

(6) ApabHa kewajiban membayar pajak terhutang dalamSKPDKBdan SKPDKBTsebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf a dan b tidak dibayar atau tidak sepenuhnyadibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan,ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengansanksi administrasi berupa bunga berupa sebesar 2 %(dua persen) sebulan.

(2) Walikota dapat memberikan persetujuan kepada wajibpajak untuk mengangsur pajak terutang dalam kurunwaktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yangtelah ditentukan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimanadimaksud ayat (4) pasal ini tidak dikenakan pada wajibpajak apabHa melaporkan sendiri sebelum dHakukantindakan pemeriksaan.

(3) Angsuran pembayaran paj ak yang sebagaimanadimaksud pada ayat (2), harus dilakukan secara teraturdan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belumatau kurang bayar.

Page 10: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai bataswaktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratanyang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum ataukurang dibayar.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal SuratTeguran atau Surat Peringatan atau surat lain yangsejenis, wajib pajak harus melunasi pajak yangterhutang.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menundapembayaran serta tata cara pembayaran angsuran danpenundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danayat (4) pasal ini akan diatur lebih lanjut denganKeputusan Walikota.

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal inidikeluarkan oleh pejabat.

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidakdilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukandalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau suratlain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayarditagih dengan Surat Paksa.

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalampasal 14 diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatatdalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran danbuku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pad aayat (1) pasal ini akan diatur lebih lanjut denganKeputusan Walikota.

(2) Pejabat menerbitkan surat paksa segera setelah lewat21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguranatau Surat Peringgatan atau surat yang sejenis.

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangkawaktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan surat paksa.,Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah melakukanpenyitaan.

BABVIIITATACARAPENAGIHANPAJAK

(1) Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihanpajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempopembayaran.

Setelah dilakukan penyitaan dan Wajib Pajak belum jugamelunasi hutang pajaknya setelah lewatwaktu 10 (sepuluh)hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah melaksanakan

Page 11: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapantanggal pelelangan pada Kantor Lelang Negara.

BAB XTATACARAPEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN

KETETAPAN DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGANSANKSI ADMINISTRASI

Setelah Kantor Lelang menetapkan hari, tanggal, jam danpelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segerasecara tertulis kepada Wajib Pajak. (1) Walikota karena jabatan atau atas permohonan Wajib

Pajak dapat :

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untukpelaksanaan penagihan Pajak Daerah akan diatur lebih lanjutdengan Keputusan Walikota.

a. Membetulkan :;KPDatau SKPDKBatau STPD yangdalam penerbitannya terdapat kesalahan penulisan,hitung dan atau kekeliruan dalam penerapanPeraturan Perundang - undangan PerpajakanDaerah;

BAB IXPENGURANGAN, KERINGANAN DAN

PEMBEBASAN PAJAK c. Mengurangi atau menghapuskan sanksi administrasiberupa bunga , denda dan kenaikan pajak yangterhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakankarena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karenakesalahannya.(1) Walikota .berdasarkan permohonan Wajib Pajak dapat

memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasanpajak. (2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan

ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBTdan STPDsebagaimana dimaksud pad a ayat (1) pasal ini harusdisampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepadaWalikota, atau Pejabat selambat - lambatnya 30 ( tigapuluh ) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB,SKPDKBTdan STPD dengan memberikan alasan yangjelas.

(2) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasanpajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) akan diaturlebih lanjut dengan Keputusan Walikota.

Page 12: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

(3) Wal1kota atau pejabat paling lama 3 ( tiga ) bulansejak surat permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (2) pasal ini diterima, sudah harus memberikankeputusan.

Bahasa Indonesia paling lama 3 ( tiga ) bulan sejaktanggal SKPD, SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLBdan SKPDNditerima oleh Wajib Pajak atau oleh pihak ketigasebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini kecualiapabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangkawaktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluarkekuasaanya.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga ) bulan sebagaimanadimaksud ayat (3) pasal ini Walikota atau pejabat tidakmemberikan keputusan terhadap permohonanpembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan danpenghapusan atau pengurangan sanksi administrasidianggap dikabulkan.

(3) Walikota atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama12 ( dua belas ) bulan sejak tanggal Surat PermohonanKeberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasalini diterima, harus sudah memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 ( dua belas ) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Walikotaatau Pejabat tidak memberikan keputusan maka,permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

BAB XIKEBERATAN DAN BANDING

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepadaWalikota atau Pejabat atas suatu :

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat{1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

a. SKPD;

b. SKPDKB;

c. SKPDKBT;

d. SKPDLB;

e. SKPDN.

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada BadanPenyelesaian Sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga ) bulan setelah diterimanya Keputusan Keberatan.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis dalam

Page 13: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

pasal 25 atau banding sebagaimana dimaksud pada pasal 26dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaranpajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar2 % ( dua persen ) sebulan untuk paling lama 24 ( dua puluh

"=mpat) bulan.

dengan tidak memberikan keputusan, permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggapdikabulkan dan SKPDLBharus diterbitkan dalam waktupaling lama 1 (satu ) bulan.

BAB XIIPENGEMBALIANKELEBIHANPEMBAYARANPAJAK

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang pajak lainnya,kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (2) pasal ini langsung diperhitungkan untukmelunasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukandalam waktu paling lama 2 ( dua ) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB, dengan menerbitkan SuratPerintah Membayar Kelebihan Pajak ( SPMKP).

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak kepadaWalikota atau Pejabat secara tertulis dan menyebutkansekurang - kurangnya : (6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak

dilakukan setelah lewat waktu 2 ( dua ) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB, Walikota atau Pejabatmemberikan imbalan bunga sebesar 2 % ( dua persen )sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihanpajak.

"(2) Walikota atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama12 ( dua belas ) bulan sejak diterimanya permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) pasal ini harus memberikankeputusan.

Apabila kelebihn pembayaran pajak diperhitungkan denganhutang pajak lainnya , sebagaimana dimaksud dalam pasal28 ayat (4), pembayarannya dilakukan denganpemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan berlaku sebagaibukti.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pad a ayat(2) pasal ini dilampaui oleh Walikota atau Pejabat

Page 14: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

BAB XIIIKADALUWARSA

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikanSPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidaklengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benarsehingga merugikan Keuangan Daerah dapat dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 ( dua ) tahun dan/ atau denda paling banyak 4 ( empat) kali jumlah pajakyang terhutang.

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak kadaluwarsasetelah melampaui jangka waktu 5 ( lima) tahunterhitung sejak saat terhutangnya pajak kecuali apabilaWajib Pajak melakukan tindak pidana di bidangPerpajakan Daerah.

(3) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat(2) Pasal ini adalah Pelanggaran.

(2) Kadaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) pasal ini tertangguh apabila :

a. Diterbitkan Surat teguran dan Surat Paksa atau', ,Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 tidakdituntut setelah melampaui jangka waktu 10 ( sepuluh ) tahunsejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajakatau berakhirnya Bagian Tahun Pajak atau berakhirnya TahunPajak.

b. Ada pembukuan hutang pajak dari Wajib Pajak baiklangsung maupun tidak langsung.

BAB XIVKETENTUAN PIDANA

BAB XVPENYIDIKAN

(1) Wajib Pajak karena kealpaannya tidak menyampaikanSPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidaklengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benarsehingga merugikan Keuangan Daerah dapat dipidanadengan pidana kurungan paling lama 1 (satu ) tahun /atau denda paling banyak 2 ( dua ) kali jumlah pajakyang terhutang.

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagaipenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadibidang Perpajakan Daerah sebagaimana dimaksuddalam Undang-undang HukumAcara Pidana yang berlaku.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah :

Page 15: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

a. Menerima, mencari dan mengumpulkan sertameneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana di bidangPerpajakan Daerahagar keterangan atau laporan tersebut menjadilebih lengkap dan jelas;

h. Memotretseseorang yang berkaitan dengan tindakpidana Perpajakan Daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau Badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana Perpajakan Daerah;

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerahmenu rut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau Badan sehubungan dengan tindakpidana dibidang Perpajaakan Daerah

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dandokumen-dokumen lain yang berkenaan dengantindak pidana dibidang Perpajakan Daerah;

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang - undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbarang bukti pembukuan, pencatatan, dandokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaanterhadap barang bukti tersebut;

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidanadibidang Perpajakan Daerah;

Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah inisepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebihlanjut oleh Walikota

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segalaketentuan yang mengatur tentang Pajak Hotel yang telahterbit terdahulu dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 16: r··a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek, yaitu : Pondok pariwisata (cottage), mo-tel, wisma pariwisata, pesanggrahan ( hostel ), losmen dan rumah penginapan

",.y

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau.

Ditetapkan dl Lubuklinggaupada tanggal 30 Desember 2003

Diundangkan dl LubukllnggauPada tanggal 31 Desember 2003

H. UBAIDILLAH IDRUS, SHPEMBINATK. INIP. 440012311

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTAHUN 2003 NOMOR 05 SERI B