putusnya hubungan perkawinan: macam- macamnya dan prakteknya 1 neng djubaedah hukum perorangan &...

24
PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

Upload: penghuni-wardani

Post on 15-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM-

MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA1

NENG DJUBAEDAHHukum Perorangan & Kekeluargaan Islam

Rabu, 15 November 2006FHUI, Depok

Page 2: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

2SEBAB-SEBAB PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN

• Pasal 113 KHI:1. kematian;2. perceraian: (1) talak; (2) gugatan

perceraian;3. putusan pengadilan

Page 3: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

3ALASAN-ALASAN

PERCERAIAN• Pasal 116 KHI:

a. berzina/pemabuk/pemadat/ penjudi, dlsb, yang sukar disembuhkan

b. Meninggalkan pihak lain 2 tahun berturut-turut tanpa izin

c. Hukuman penjara 5 tahun setelah perkawinan berlangsung

Page 4: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

4 ALASAN-ALASAN

PERCERAIAN (cont’d)

d. Melakukan kekejaman/penganiayaane. Mendapat cacat badan/penyakit dengan

akibat tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai suami/isteri (isteri: dipoligami)

f. Perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan dapat hidup rukun dalam rumah tangga

g. Suami melanggar ta’lik talakh. murtad

Page 5: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

5PENGERTIAN TALAK dan

KHULU`• TALAK: ikrar suami di hadapan sidang

Pengadilan Agama;• KHULU`: perceraian berdasarkan

persetujuan suami isteri yang berbentuk jatuhnya talak satu dari suami kepada isteri dengan adanya penebusan harta oleh isteri untuk melepaskan ikatan perkawinan dengan suaminya (Q.2: 229).

Page 6: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

6DASAR HUKUM

• Ath-Thalaq (65): 1

Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar: al-Baqarah: 228, 234, dan ath-Thalaq: 4) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar (dari rumah) kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji (fahisyah) yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yangmelanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesautu hal yang baru (rujuk).

Page 7: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

7DASAR HUKUM

• Ath-Thalaq (65): 2

Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Page 8: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

8DASAR HUKUM

• Al-Baqarah: 228

Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga quru`. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Page 9: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

9DASAR HUKUM

• Asal hukum perceraian: HARAM, dapat berubah HALAL karena ‘illah-nya’: kadang-kadang haram (talak bid’i), makruh, wajib, mandub, dan ja’iz.1. Hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah

dari Ibnu Umar: “sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Perkara halal yang paling dibenci Allah ‘azza wa jalla adalah talak.” (abgadhul-halaali ila-llaahi ‘azza wa jallaa-ththalaaq) (Nailul Authar 5: 2311).

Page 10: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

10 DASAR HUKUM

(cont’d)

2. Hadis riwayat Imam yang lima kecuali Nasai dari Tsauban: “Rasulullah saw bersabda: “Siapa saja perempuan yang minta talak kepada suaminya tanpa ada sebab, maka haram baginya bau surga.” (ayyuma-mra`atin sa`alat zaujuhaa-ththalaaqa fii gairi maaba`sin faharaamun ‘alaihaa raa`ihatu-l-jannati)

Page 11: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

11 SYARAT-SYARAT ORANG

YANG MENALAK

1. BALIGH;2. BERAKAL SEHAT3. ATAS KEHENDAK SENDIRI: jika terjadi

pemaksaan: talak tidak sah (rufi’a ‘an ummatii-l-khatha`u wa-l-nis-yaanu wa maa-stukrihuu ‘alaihi = ketentuan hukum dicabut dari umatku yang melakukan perbuatan karena keliru, lupa, dan dipaksa)

4. BETUL-BETUL BERMAKSUD MENJATUHKAN TALAK.

Page 12: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

12MACAM-MACAM TALAK

(PERCERAIAN) BERDASARKAN WAKTU MENJATUHKAN TALAK

• Talak tidak boleh dijatuhkan oleh suami ketika isterinya:1. sedang haid (fisik dan psikologis);2. telah suci dari haid dan telah dicampuri

setelah suci dari haid itu, karena belum jelas hamil atau tidaknya;

3. dalam keadaan hamil akibat percampuran benih dengan suaminya, ada dua pendapat: (1) boleh mentalaknya; (2) dilarang mentalaknya.

• Angka 1 dan 2 = talak bid’i;• Angka 3 = talak sunni.

Page 13: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

13Cont’d

1. Talak bid’I = talak yang dilarang (Pasal 122 KHI)

2. Talak sunni = talak yang dibolehkan, yaitu talak yang dijatuhkan terhadap isteri yang sedang suci dan tidak dicampuri dalam waktu suci tersebut (Pasal 121 KHI)

Page 14: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

14 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN)

BERDASARKAN BENTUK CARA TERJADINYA TALAK

1. TALAK RAJ’I = talak yang masih dapat dirujuk oleh suami: (1) talak satu; (2) talak dua; (3) perceraian karena ‘illa= suami bersumpah tidak akan mencampuri isterinya, misalnya, jika dendamnya belum terbalas.

2. TALAK BA’IN: (1) Talak bai’n SUGRA; (2) Talak ba’in KUBRA (Talak tiga dan perceraian karena li’an).

Page 15: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

15 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN)

BERDASARKAN PIHAK YANG MENGAJUKAN PERKARA

1. SUAMI: talak raj’i: (1) BA’DA DUKHUL (khalwat: Hanafi= wajib ‘iddah, tdk boleh rujuk; Hanbali= wajib ‘iddah, boleh rujuk); (2) TIDAK MEMBAYAR ‘IWADH; (3) BUKAN TALAK KETIGA/LI’AN

2. ISTERI: talak KHULU’ (Q.2:229)= talak ba’in = tidak boleh rujuk= (1) qabla dukhul; (2) talak tiga; (3) talak khulu’; (4) menopousa

Page 16: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

16MACAM-MACAM TALAK

(PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

1. TA’LIK TALAK (Q.4:128 jo. Q.2: 229)2. SYIQAQ (Q.4: 35 jo. Pasal 76 UUPA)3. ILLA’: isteri digantung tak bertali (Q.2:

226): orang yang melakukan illa’ hendaklah menunggu selama empat bulan.

Page 17: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

17 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

(cont’d)

4. ZHIHAR (Q.58: 2): suami bersumpah bahwa isterinya sama dengan punggung ibunya: (1) akibatnya: perkawinan terputus: (2) jika suami akan kembali harus membayar kaffarah: (a) memerdekakan budak, atau, (b) puasa dua buluan berturut-turut, atau, (c) memberi makan 60 orang miskin

Page 18: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

18 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

(cont’d)

5. FAHISYAH (Q.4: 15-16): menurut Hazairin: perbuatan keji yang mencemarkan nama baik keluarga (maupun masyarakat), di antaranya: berzina, sodomi, liwat (homoseksual), perbuatan mendekati zina, dll.

Page 19: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

19 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

(cont’d)

6. KHULU’ (Q.2: 229): perceraian berdasarkan persetujuan suami isteri yang berbentuk jatuhnya talak satu dari suami kepada isteri dengan adanya penebusan harta oleh isteri untuk melepaskan ikatan perkawinan dengan suaminya.

Alasan: tidak dapat menjalankan hukum Allah, jika perkawinan dilanjutkan.

Page 20: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

20AL-BAQARAH: 229

Talak dua kali, setelah itu boleh dirujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak berdosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Alllah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.

Page 21: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

21 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

(cont’d)

7. FASKH: diputuskannya hubungan perkawinan oleh Hakim Agama karena salah satu pihak menemui cela atau merasa tertipu oleh pihak lain: (1) dasar hukum Hadis Nabi saw: perkawinan tidak sekufu; (2) atsar Umar bin Khaththab: ditemukan penyakit menular, gila, dll

Page 22: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

22 MACAM-MACAM TALAK (PERCERAIAN) BERDASARKAN BENTUK PERCERAIAN

(cont’d)

8. LI’AN: An-Nur: 6-99. MURTAD: Hazairin: perkawinan

bubar van rechtswege (dengan sendirinya)

• Di Indonesia harus melalui Pengadilan Agama bagi orang Islam (asas personalitas keislaman).

Page 23: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

23PRAKTEK PERCERAIAN

• UNDANG-UNDANG NO. 7 TH. 1989 jo. UNDANG-UNDANG NO. 3 TH. 2006:• Pasal 66: CERAI TALAK• Pasal 73: CERAI GUGAT• Pasal 87 dan Pasal 88: CERAI DENGAN

ALASAN ZINA.

• Perceraian di bawah tangan: menurut RUU- Hukum Terapan Peradilan Agama Bidang Perkawinan.

Page 24: PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN: MACAM- MACAMNYA DAN PRAKTEKNYA 1 NENG DJUBAEDAH Hukum Perorangan & Kekeluargaan Islam Rabu, 15 November 2006 FHUI, Depok

TERIMA KASIH

WASSALAM