putusan pkpu pengadilan niaga jakarta pusat

Upload: kalih-krisnareindra

Post on 08-Mar-2016

50 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Belajar lewat putusan MA

TRANSCRIPT

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    P U T U S A N

    NOMOR : 03/PDT.SUS/PKPU/2014/PN.NIAGA.JKT.PST.

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili

    permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU ) pada tingkat pertama telah

    menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini yang diajukan

    oleh :-----------------------------------------------------------------------------------------------

    PT. DANPAC FUTURES, suatu perusahaan terbatas yang didirikan menurut hukum Negara

    Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, beralamat di Plaza Asia Lt.8, Jl.

    Jendral Sudirman Kav.59., Jakarta 12190, dalam hal ini diwakili oleh BOBBY

    LEEMAN selaku Direktur, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya

    ALOCIUS SAMOSIR, S.H. dan YAYAT SUPRIYATNA, S.H., Para Advokat

    dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum ALOY G. SAMOSIR &

    ASSOCIATES beralamat di Gedung Wisma Nugraha lantai 5, Suite 503-504, Jl.

    Raden Saleh No. 6, Jakarta Pusat 10430 berdasarkan Surat Kuasa Nomor 005/SK/

    G/I/2014 tertanggal 28 Januari 2014 untuk selanjutnya disebut

    sebagaI :-------------------------PEMOHON PKPU ;

    M e l a w a n

    PT. BAKRIE & BROTHERS, TBK, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan menurut

    hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, dengan alamat

    kantor di Bakrie Tower 35 - 37 Floor, Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said,

    Jakarta 12940, untuk selanjutnya disebut

    sebagai :-----------------------------------------------TERMOHON PKPU;

    Pengadilan Niaga tersebut ;---------------------------------------------------------------------

    Telah membaca surat permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

    dari Pemohon ;-----------------------------------------------------------------------------------

    Telah membaca dan memperhatikan surat-surat bukti dan surat-surat lain yang

    berhubungan dengan perkara ini ;--------------------------------------------------------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    TENTANG DUDUKNYA PERKARA

    Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 29 Januari 2014

    dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 29 Januari 2014

    dibawah Nomor : 03/PDT.SUS/PKPU/2014/PN. NIAGA.JKT.PST telah mengajukan

    permohonan sebagai berikut ;----------------------------

    I TERMOHON PKPU mempunyai utang yang telah jatuh waktu dan dapat

    dltagih kepada PEMOHON PKPU

    ;------------------------------------------------------------

    1 Bahwa berdasarkan Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PNoo4-ll/2012 tanggal 9 Februari

    2012, TERMOHON PKPU telah memiliki utang kepada PEMOHON PKPU sebesar

    Rp. 56.978.261.821,- ( lima puluh enam milyar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta

    dua ratus enam puluh satu ribu delapan ratus dua puluh satu rupiah ); Bukti P-l

    terlampir ;-------------------------

    2 Bahwa piutang tersebut terjadi karena PEMOHON PKPU mengambil alih piutang PT.

    CIPTADANA SEKURITAS terhadap TERMOHON PKPU dengan endorsemen tanggal

    4 Desember 2013 ;-------------------------------------

    3 Bahwa endorsemen tersebut sudah diketahui oleh TERMOHON PKPU; Bukti P-2

    terlampir ;---------------------------------------------------------------------------

    4 Bahwa sesuai dengan isi Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PNoo4-ll/2012 tanggal 9

    Februari 2012, jatuh tempo kewajiban TERMOHON PKPU adalah tanggal 9 Mei

    2012 ;--------------------------------------------------------------------------

    5 Bahwa PEMOHON PKPU telah mengirim surat tagihan kepada TERMOHON PKPU

    dengan surat NO.OOl/AGS/1/2014 tertanggal 7 Januari 2014 Perihal : SURAT

    TAGIHAN, yang pada intinya meminta TERMOHON PKPU untuk menyelesaikan

    kewajiban utang yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 56.978.261.821,- ( lima puluh

    enam milyar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus enam puluh satu

    ribu delapan ratus dua puluh satu rupiah ) , jumlah mana akan bertambah akibat

    pembebanan bunga, denda dan biaya-biaya lainnya, paling lambat tanggal 21 Januari

    2014. Namun surat tersebut tidak mendapat tanggapan; Bukti P-3

    terlampir ;-------------------------------------------------------------------------------------

    6 Bahwa PEMOHON PKPU telah menyusulkan kembali dengan mengirim surat somasi

    kepada TERMOHON PKPU dengan surat No. 003/AGS/I/2014 tertanggal 22 Januari

    2

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    2014 Perihal : SOMASI I, yang pada intinya meminta TERMOHON PKPU untuk

    menyelesaikan tunggakan kewajiban kredit yang jatuh tempo sebesar Rp.

    56.978.261.821,- (lima puluh enam milyar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta

    dua ratus enam puluh satu ribu delapan ratus dua puluh satu rupiah ) (jumlah

    mana akan terus bertambah akibat pembebanan bunga, denda dan biaya-biaya lainnya)

    paling lambat tanggal 27 Januari 2014 (selanjutnya disebut "Surat Somasi") tetapi tidak

    mendapat tanggapan; Bukti P-4 terlampir ;------------------------------

    7 Bahwa karena sampai dengan tanggal 27 Januari 2014, TERMOHON PKPU belum

    juga melakukan pembayaran utang kepada PEMOHON PKPU sehingga dapat

    disimpulkan bahwa utang TERMOHON PKPU sudah jatuh tempo tetapi belum

    dibayarwalaupun telah ditagih dengan patut;----------------

    8 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 6 Jo Penjelasan 2 ayat (1) Undang-Undang

    Nomor 37 tahun 2004, tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

    Utang ( selanjutnya disebut "UU Kepailitan dan PKPU"), kewajiban pembayaran

    TERMOHON PKPU kepada PEMOHON PKPU sebagaimana diuraikan di atas adalah

    merupakan utang yang telah jatuh waktu dan dapat

    ditagih ;-------------------------------------------------------------

    Pasal 1 angka 6 UU Kepailitan dan PKPU ;------------------------------------------

    Utang adalah kewajiban yang dinyatakan) atau dapat dinyatakan dalam jumlah

    uang balk dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara

    langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul

    karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan

    bila tidak dipenuhi member/ hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya

    dariharta kekayaan Debitor." ;------

    Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU

    "...Yang dimaksud dengan "utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih" adalah

    kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah

    diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan,

    karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena

    putusan pengadilan, arbiter, atau majelis

    arbitrase.";-----------------------------------------------------------------------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id9 Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas jelas terbukti secara sederhana bahwa

    TERMOHON PKPU mempunvai utana kepada PEMOHON PKPU yang telah

    jatuh waktu dan dapat ditagih. ;-----------------------------------------

    II. PEMOHON PKPU memperkirakan TERMOHON PKPU tidak dapat melanjutkan

    membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

    ditagih;-------------------------------------------------------------------------------------------------

    10 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 222 ayat (3) UU UU Kepailitan dan PKPU diatur

    bahwa Kreditor memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar

    utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada

    Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitor

    mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau

    seluruh utang kepada

    kreditornya.;------------------------------------------------------------------

    Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU, mengatur sebagai berikut: "Kreditor

    yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya

    yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitor

    diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitor

    mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian

    atau seluruh utang kepada

    Kreditornya.";-----------------------------------------------------------------------------------

    11 Bahwa berdasarkan surat-surat PEMOHON PKPU sebagaimana disebutkan di bawah

    ini telah terbukti bahw TERMOHON PKPU sudah tidak dapat lagi melanjutkan

    membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat

    ditagih ;-------------------------------------------------------------------------------------------

    a. Surat PEMOHON PKPU No.001/AGS/1/2014 tertanggal 7 Januari 2014

    Perihal : SURAT TAGIHAN, dimana TERMOHON PKPU belum membayar

    tunggakan kewajiban utang yang telah jatuh tempo sebesar Rp.

    56.978.261.821,- ( lima puluh enam milygr sembilan ratus tujuh puluh

    delapan juta dua ratus enam puluh satu ribu delapan ratus dua puluh satu

    rupiah ). ( Vide Bukti P-3) ;--------------------------------------

    4

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    b Surat PEMOHON PKPU No.003/AGS/I/2014 tertanggal 22 Jnauari 2014

    Perihal : SOMASI I, dimana TERMOHON PKPU belum membayar tunggakan

    kewajiban utang yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 56.978.261.821,- ( lima

    puluh enam milyar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus

    enam puluh satu ribu delapan ratus dua puluh satu rupiah ). (Vide Bukti

    P-4) ;---------------------------------------

    12 Bahwa meskipun sudah terbukti bahwa TERMOHON PKPU sudah tidak dapat lagi

    melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih,

    namum demikian PEMOHON PKPU masih melihat adanya keinginan dari

    TERMOHON PKPU untuk melanjutkan usahanya dan menyelesaikan kewajibannya

    kepada PEMOHON PKPU ;-------------------------

    13 Bahwa oleh karena itu berdasarkan ketentuan Pasal 222 ayat (1) dan ayat (3) UU

    Kepailitan dan PKPU, PEMOHON PKPU dengan ini mengajukan Permohonan PKPU

    a quo terhadap TERMOHON PKPU dengan tujuan untuk memberikan kesempatan

    kepada TERMOHON PKPU untuk mengajukan sebuah rencana perdamaian yang pada

    pokoknya berisi penawaran- penawaran pembayaran atau skema restrukturisasi utang

    yang komprehensif dan untuk kepastian hukum kepada para kreditornya termasuk

    kepada PEMOHON PKPU.;---------------------------------------------------

    Pasal 222 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, mengatur sebagai berikut:-

    "Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diaiukan oleh Debitor yang mempunyai

    lebih dari I (satu)Kreditor atau oleh Kreditor.";-----------------------

    Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU, mengatur sebagai berikut:-

    "Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar

    utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada

    Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan

    Debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran

    sebagian atau seluruh utang kepada

    Kreditornya.";-----------------------------------------------------------------------------------

    III. TERMOHON PKPU MEMPUNYAI LEBIH DARI 1 (SATU) KREDITOR.

    14 Bahwa selain kepada PEMOHON PKPU, TERMOHON PKPU juga mempunyai

    kewajiban kepada kreditor lain yaitu PT. CIPTADANA SECURITIES, beralamat di

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Plaza Asia Office Park Unit 2, Jalan Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta

    12190;--------------------------------------------------------

    15 Bahwa selanjutnya mengenai jumlah utang TERMOHON PKPU kepada kreditor

    tersebut di atas baru akan diketahui secara pasti apabila TERMOHON PKPU masuk

    dalam proses PKPU dan atas utang tersebut telah dilakukan verifikasi dalam rapat

    pencocokan utang yang dipimpin oleh Hakim Pengawas dan

    Pengurus ;---------------------------------------------------------

    16 Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas jelas terbukti bahwa TERMOHON PKPU

    memiliki dua atau lebih kreditor.;---------------------------

    IV. PERMOHONAN PKPU A QUO BERDASARKAN HUKUM UNTUK

    DIKABULKAN.

    17 Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, Permohonan PKPU a quo telah memenuhi

    persyaratan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU )

    sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan dan PKPU yaitu :-

    a. PEMOHON PKPU selaku Kreditor mempunyai dasar dan alasan yang kuat

    untuk memperkirakan bahkan sudah terbukti bahwa TERMOHON PKPU tidak

    dapat melanjutkan membayar utang-utang yang sudah jatuh waktu dan dapat

    ditagih ( vide Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan

    PKPU ).;-------------------------------------------------------------------------------------

    b. Permohonan PKPU a quo diajukan dan ditandatangani oleh PEMOHON PKPU

    dan Advokatnya. ( Vide Pasal 224 ayat (1) UU Kepailitan dan

    PKPU ) ;-------------------------------------------------------------------------------------

    18 Bahwa berdasarkan Pasal 225 ayat (3) UU UU Kepailitan dan PKPU, Pengadilan Niaga

    dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya

    surat permohonan, harus mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang

    sementara dan harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dan hakim pengadilan serta

    mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta

    Debitor.;--------------------------------------------------------------------

    Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU, mengatur sebagai berikut:

    "Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Pengadilan dalam waktu paling

    lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, harus

    mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan

    harus menunjuk Hakim Pengawas dan Hakim Pengadilan serta mengangkat 1

    6

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    (satu) atau lebih Pengurus yang bersama dengan Debitor mengurus harta

    Debitor.";---------------------------------

    Penunjukan dan Pengangkatan Hakim Pengawas dan Pengurus.

    19. Bahwa sehubungan dengan Permohonan PKPU a quo, maka PEMOHON PKPU

    dengan ini memohon dengan hormat kepada Majeiis Hakim Pengadilan Niaga

    Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo agar berkenan menunjuk Hakim

    Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat serta

    mengangkat:---------------------------------

    a. Saudara EDINO GIRSANG, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar sebagai

    kurator berdasarkan Surat Bukti Pendaftaran Kurator Dan Pengurus dengan No.

    Pendaftaran di Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia R.I. No.

    AHU.AH.04.03-21 tanggal 18 Februari 2011, berkantor di YAN APUL &

    REKAN, berlamat di Menara Thamrin Lantai 21, Suite 2102, Jl. M.H. Thamrin

    Kav.3 Jakarta Pusat, Bukti P-5 dan P-7

    dan ;------------------------------------------------------------------------------------------

    b. Saudara TOGAR SM SIJABAT,S.H M.H. terdaftar sebagai kurator

    berdasarkan Surat Bukti Pendaftaran Kurator Dan Pengurus dengan No.

    Pendaftaran di Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia R.I. No.

    AHU.AH.04.03-98 tanggal 17 September 2012 , berkantor di SIJABAT &

    PARTNERS, beralamat di Gedung Wisma Nugraha lantai 5, Suite 510, Jl.

    Raden Saleh No. 6, Jakarta Pusat, Bukti P-6 dan P-8 ;---------------------

    selaku PENGURUS atau Tim Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban

    Pembayaran Utang (PKPU) TERMOHON PKPU/PT. BAKRIE & BROTHERS,

    TBK atau selaku KURATOR atau Tim Kurator dalam hal TERMOHON PKPU/

    PT. BAKRIE & BROTHERS, TBK dinyatakan Pailit.;-

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PEMOHON PKPU memohon dengan hormat

    kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo

    agar berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut:----------

    1 Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang

    diajukan oleh PEMOHON PKPU terhadap TERMOHON PKPU/ PT. BAKRIE &

    BROTHERS, TBK, suatu perseroan terbatas terbuka yang berkedudukan di Jakarta,

    dengan alamat kantor di Bakrie Tower 35-37 Floor, Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna

    Said, Jakarta 12940 ;-------------------------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2 Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara

    TERMOHON PKPU/ PT. BAKRIE & BROTHERS, TBK, untuk paling lama 45 (empat

    puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan ;---------------------

    3 Menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga Jakarta

    Pusat sebagai Hakim Pengawas untuk mengawasi proses Penundaan Kewajiban

    Pembayaran Utang (PKPU) TERMOHON PKPU/ PT. BAKRIE & BROTHERS,

    TBK, ;---------------------------------------------------------------------------------

    4 Menunjuk dan mengangkat Saudara :----------------------------------------------------------

    - EDINO GIRSANG, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen

    Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran

    Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03.21 tanggal 18 Februari 2011,

    berkantor di YAN APUL & REKAN beralamat di Menara Thamrin, 21th Floor, Suite

    2105, Jl. M.H. Thamrin Kav.3 Jakarta Pusat.;--------

    - TOGAR SM SIJABAT S.H.,M.H. Kurator dan Pengurus yang terdaftar di

    Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti

    Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU.AH.04.03-98 tanggal 17 September

    2012, berkantor di Law Office SIJABAT & PARTNERS beralamat di Gedung Wisma

    Nugraha, Jl. Raden Saleh No. 6, 5th Floor Ruang 510, Jakarta

    Pusat;--------------------------------------------------------------------

    selaku TIM PENGURUS dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

    (PKPU) TERMOHON PKPU/ PT.BAKRIE & BROTHERS tersebut;-----------

    5 Memerintahkan Pengurus dari TERMOHON PKPU/ PT. BAKRIE & BROTHERS,

    TBK, untuk memanggii TERMOHON PKPU/ PT. BAKRIE & BROTHERS, Tbk, dan

    Kreditor yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir, untuk menghadap dalam

    Sidang yang diselenggarakan paling lambat pada hari ke-45 (empat puluh lima)

    terhitung sejak Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara a quo

    diucapkan ;------------------------------------------------------------

    6 Membebankan biaya perkara kepada TERMOHON PKPU ;-----------------------------

    7 Demikian Permohonan PKPU a quo kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan

    Majelis Hakim Yang Terhormat, kami ucapkan terima kasih ;---------------

    8

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon hadir

    Kuasanya Alocius Samosir,SH dan Yayat Supriyatna,SH., Para Advokat, pada kantor

    hukum ALOY G.SAMOSIR & ASSCIATES, beralamat di Gedung Wisma Nugraha Lantai 5,

    Jalan Raden Saleh No.6 Jakarta Pusat 10430, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28

    Januari 2014, sedangkan Termohon hadir Kuasanya Lindu Dwi Purnomo,SH, dan Eresendi

    Winaharta,SH., Para Advokat pada kantor hukum AJI WIJAYA, SUNARTO YUDO & CO,

    beralamat di Gedung Cyber 2, Lantai 31, Jalan HR.Rasuna Said, Blok.X5 No.13, Jakarta

    Selatan 12950, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 05 Februari

    2014 ;-------------------------------------------------------

    Menimbang, bahwa dipersidangan telah dibacakan surat permohonannya Penundaan

    Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari Pemohon yang isinya Pemohon tetap pada

    permohonannya;----------------------------------------------------------------

    Menimbang, bahwa terhadap permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

    (PKPU), Termohon PKPU telah mengajukan Jawaban tertanggal 12 Desember 2013, yang pada

    pokoknya sebagai berikut ;--------------------------------------------------------

    SURAT PEMOHON PKPU TERTANGGAL 5 DESEMBER 2013 MEMBUKTIKAN

    TELAH TERJADI ENDOSEMEN UNTUK SEBAGIAN DAN/ATAU DIPECAH

    YANG DILARANG BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 111 KITAB

    UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG, DAN OLEH KARENANYA

    ENDOSEMEN TERTANGGAL 4 DESEMBER 2013 DEMI HUKUM

    DINYATAKAN BATAL

    1 Bahwa pada tanggal 11 September 2013, PT. Ciptadana Securities ("CS") telah

    memberitahukan kepada Termohon PKPU perihal pengahhan sebagian dari surat utang

    milik CS atas Sertifikat Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9

    Februari 2012 (vide Bukti T-l) kepada PT. Ciptadana Capital ("CC") yang merupakan

    pihak afiliasi CS dan PT. Danpac Futures (Pemohon PKPU).Bahwa pada tanggal 20

    September 2013, Termohon PKPU telah merespon permintaan CS sebagaimana mana

    dimaksud diatas melalui surat kepada CS (vide Bukti T-2) yang pada intinya

    mengatakan bahwa pengalihan dengan mekanisme endosemen dapat dilakukan oleh CS

    kepada CC dan Pemohon PKPU sesuai dengan Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup

    Seri I dan Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri II tertanggal 9 Februari 2012 (vide

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bukti T-3), namun pengalihan dengan mekanisme endosemen tersebut tidak dapat

    dilakukan secara sebagian, dalam artian setiap warkat hanya dapat dialihkan/

    diendosemen ke penerima pengalihan secara utuh dan tidak

    dipecah,;--------------------------------------------------------------------------------------

    2 Adapun ketentuan yang mengatur terhadap endosemen tidak dapat dialihkan secara

    sebagian adalah sebagai berikut:-----------------------------------------------------

    Pasal 111 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ("KUHD") (vide Bukti T-4):

    "Endosemen untuk sebagian adalah bataF

    Pasal 2.7 Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri II (vide Bukti T-3):

    "Surat Sanggup Seri 11 yang diterbitkan oleh Venerbit adalah atas nama dan tidak

    dapat dipecah-pecah atau digabungkan dengan hutangyang lain (jika adaj'

    Catatan: huruf tebal dari Termohon PKPU sebagai penegasan.

    .1 Merupakan fakta hukum bahwa pada tanggal 5 Desember 2013, Pemohon PKPU telah

    memberitahukan kepada Termohon PKPU melalui surat bahwa CS telah mengalihkan

    Sertifikat Surat Sanggup Sen II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9 Februan 2012

    senilai Rp 56.978.261.821,- kepada Pemohon PKPU pada tanggal 4 Desember 2013

    (vide Bukti T-5).

    .2 Kemudian di hari yang sama pada tanggal 4 Desember 2013, Pemohon PKPU langsung

    mengalihkan sebagian (Rp 14.289.283.730,-) dari total nilai sesuai dengan Sertifikat

    Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9 Februari 2012 Rp

    56.978.261.821,- kepada CC dengan cara cessie sebagaimana dapat dibuktikan

    melalui surat Pemohon PKPU tertanggal 5 Desember 2013, khususnya pada point 4 (vide

    Bukti T-5).

    .3Berdasarkan hal tersebut diatas, SECARA JELAS DAN TERANG PEMOHON PKPU

    TELAH MELANGGAR KETENTUAN PASAL 111 KUHD JO PASAL 2.7

    PERJANJIAN PENERBITAN SURAT SANGGUP SERI II DENGAN CARA

    MENGALIHKAN SEBAGIAN PIUTANG YAITU SENILAI RP 14.289.283.730,-

    DARI TOTAL SERTIFIKAT SURAT SANGGUP SERI II NO. BNBR-PN004-

    10

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    II/2012 TERTANGGAL 9 FEBRUARI 2012 SENILAI RP 56.978.261.821,-

    KEPADA CC.

    .4Merupakan fakta bahwa Pemohon PKPLJ sebenarnya sudah mengetahui dan tahu betul

    bahwa pengalihan/endosemen secara sebagian sebagaimana dimaksud diatas tidaklah

    dap at dilakukan berdasarkan peraturan yang ada, hal ini dap at dibuktikan dengan surat

    Pemohon PKPU kepada Termohon PKPU tertanggal 5 Desember 2013 pada point 4

    yang mengatakan "... berhubung pengalihan/endorsement tidak dapat dipecah-

    pecah, maka cessie kepada PT CC akan menjadi hubungan hukum internal antara

    Danpac dan PT CC' (vide Bukti T-5). Namun pada faktanya Pemohon PKPU tetap

    melakukan irmzVpengalihan sebesar Rp. 14.289.283.730 dari nilai total Sertifikat Surat

    Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9 Februari 2012 senilai Rp

    56.978.261.821, yang mana menyebabkan endosemen atas Sertifikat Surat Sanggup

    Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9 Februari 2012 kepada Pemohon PKPU

    yang sebagiannya dialihkan kepada CC adalah batal demi hukum.

    Catatatr. huruf tebal dari Termohon PKPU sebagai penegasan.

    .5Untuk itu maka dapat disimpulkan secara sederhana bahwa, CS melalui afiliasinya (CC)

    serta Pemohon PKPU telah melakukan penyelundupan hukum dengan cara

    mengkreasikan pengalihan piutang secara sebagian dengan cara cessie yang mana

    seharusnya pengalihan piutang tersebut dilarang berdasarkan ketentuan Pasal 111

    KUHD (vide Bukti T-4) jo Pasal 2.7 Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri II (vide

    Bukti T-3).

    PEMOHON PKPU TIDAK PUNYA LEGAL STANDING DALAM PERKARA A QUO,

    KARENA SURAT PEMOHON PKPU TERTANGGAL 5 DESEMBER 2013

    MEMBUKTIKAN TELAH TERJADI ENDOSEMEN UNTUK SEBAGIAN YANG

    DILARANG BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 111 KITAB UNDANG-

    UNDANG HUKUM DAGANG, DAN OLEH KARENANYA ENDOSEMEN ATAS

    SERTIFIKAT SURAT SANGGUP SERI II NO. BNBR-PN004-II/2012

    TERTANGGAL 4 DESEMBER 2013 BATAL DEMI HUKUM

    .6Mengacu pada uraian-uraian tersebut diatas, maka merujuk pada ketentuan Pasal 111

    KUHD, endosemen atas Sertifikat Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    tertanggal 9 Februari 2012 kepada Pemohon PKPU yang sebagiannya dialihkan kepada

    CC HARUSLAH DINYATAKAN BATAL, DAN DENGAN BATALNYA

    ENDOSEMEN TERSEBUT MAKA TIDAKLAH ADA HUBUNGAN HUKUM

    DEBITOR-KREDITOR ANTARA PEMOHON PKPU DAN TERMOHON PKPU.

    DENGAN ARTI KATA LAIN, PEMOHON PKPU BUKANLAH KREDITOR DARI

    TERMOHON PKPU.

    DENGAN DEMIK1AN, PEMOHON PKPU TIDAK MEMPUNYAI LEGAL

    STANDING (STANDI IN JUDICIO) ATAU TIDAK MEMILIKI KAPASITAS HUKUM

    UNTUK MENGAJUKAN PERMOHONAN PKPU KARENA PEMOHON PKPU

    BUKANLAH KREDITOR DARI TERMOHON PKPU DAN KARENANYA JUGA

    PERMOHONAN /I QUO TIDAK SAH SERTA HARUS DITOLAK.

    .7Dengan adanya fakta bahwa CS, CC, serta Pemohon PKPU telah melakukan endosemen

    secara sebagian yang dilarang sebagaimana diuraikan diatas, maka dengan

    dinyatakannya batal endosemen tersebut berdasarkan Pasal 111 KUHD, untuk itu

    Pemohon PKPU otomatis bukanlah merupakan kreditor dari Termohon PKPU

    sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 1 angka 2 jo Pasal 222 ayat (3)

    Undang-Undang Nomor: 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan

    Kewajiban Pembayaran Utang ("UU Kepailitan").

    Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan:

    "Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karenu perjanjian atau Undang-

    Undangjang dapat ditagih di muka pengadilan."

    Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan:

    "Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan membayar

    utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada

    Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitor

    mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau

    seluruh utang kepada Kreditornya."

    Catatam huruf tebal dari Termohon PKPU sebagai penegasan.

    12

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id.8Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dibuktikan secara sederhana bahwa

    Pemohon PKPU bukanlah merupakan kreditor dari Termohon PKPU, dan oleh

    karenanya Pemohon PKPU tidak mempunyai legal standing dalam perkara a quo

    karena bukan kreditor sebagaimana dipersyaratkan pada ketentuan Pasal 1 angka 2 jo

    Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan.

    Untuk itu maka sudah sepatutnya jika Yang Terhormat Majelis Hakim a quo untuk

    menyatakan menolak Permohonan PKPU a quo. Yang Terhormat Majelis Hakim dapat

    Termohon PKPU tegaskan bahwa antara CS dan CC adalah saling terafiliasi. Endosemen

    yang dilakukan antara CS dan Pemohon PKPU sebenarnya adalah pura-pura saja untuk

    membuat seolah-olah pengalihan Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012

    tertanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 56.978.261.821 berikut cessie kepada CC sebesar

    Rp 14.289.283.730 adalah sah menurut hukum. Merupakan fakta bahwa endosemen/

    pengalihan tersebut jelas-jelas merupakan perbuatan untuk menghindari keberlakuan

    ketentuan dalam Pasal 111 KUHD. Dikarenakan endosemen itu tidak dapat dipecah atau

    tidak dapat hanya sebagian saja, maka CS mengendors Surat Sanggup Seri II No. BNBR-

    PN004-II/2012 tertanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 56.978.261.821 secara utuh

    kepada Pemohon PKPU dan kemudian Pemohon PKPU mengalihkan melalui cessie

    sebagian piutang dari Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9

    Februari 2012 sejumlah Rp 14.289.283.730 (vide Bukti T-5).

    Untuk itu maka endosemen atas Sertifikat Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-

    11/2012 tertanggal 9 Februari 2012 kepada Pemohon PKPU yang sebagiannya dialihkan

    kepada CC HARUSLAH DINYATAKAN BATAL

    DENGAN ADANYA CESSIE ANTARA PEMOHON PKPU DENGAN CC MAKA

    NILAI UTANG YANG DIDALILKAN DALAM PERMOHONAN A QUO MENJADI

    TIDAK BERDASAR DAN OLEH KARENANYA HARUS DITOLAK

    .9Bahwa sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa diantara Pemohon PKPU

    dengan CC yang merupakan pihak afiliasi dari CS telah terjadi pengalihan piutang

    (cessie) atas sebagian dari nilai Sertifikat Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-

    11/2012 tertanggal 9 Februari 2012 yaitu senilai Rp 14.289.283.730,- pada tanggal 4

    Desember 2013 (vide Bukti T-5).

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id.10 Bahwa cessie tersebut juga telah diberitahukan oleh Pemohon PKPU kepada Termohon

    PKPU melalui surat tertanggal 5 Desember 2013 (vide Bukti T-5).

    .11 Bahwa dengan adanya cessie tersebut maka sebagian piutang Pemohon PKPU yang

    timbul atas Sertifikat Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-II/2012 tertanggal 9

    Februari 2012 telah beralih kepada CC senilai Rp 14.289.283.730,- (dan total nilai Rp

    56.978.261.821,-).;----------------------------------------------------------

    .12 Bahwa merupakan fakta hukum Pemohon PKPU telah mendalilkan dalam Permohonan

    PKPU a quo bahwa piutang Pemohon PKPU kepada Termohon PKPU adalah senilai

    Rp 56.978.261.821,-;--------------------------------------------------

    .13 Namun berdasarkan pemberitahuan atas adanya cessie dari Pemohon PKPU kepada CC

    melalui surat Pemohon PKPU tertanggal 5 Desember 2013 tersebut, secara jelas

    diketahui bahwa piutang Pemohon PKPU yang senilai Rp 56.978.261.821,- telah

    dialihkan sebagian sebesar Rp 14.289.283.730 kepada CC, ARTINYA PEMOHON

    PKPU TELAH KELIRU MENDALILKAN NILAI UTANG YANG DIMILIICI

    TERMOHON PKPU KEPADA PEMOHON PKPU BUKAN SEBESAR RP

    56.978.261.821 MELAINKAN HANYALAH SEBESAR RP

    42.688.978.091,-;------------------------------------------------------------------------------

    .14 Selain itu dapat Termohon PKPU tegaskan juga bahwa, tindakan Pemohon PKPU yang

    secara nyata telah mengalihkan secara sebagian piutangnya kepada CC, namun tidak

    mengakuinya dan/atau tidak menyebutkannya dalam Permohonan PKPU a quo jelas

    telah melanggar asas keadilan sebagaimana dimaksud pada Bagian Umum Penjelasan

    UU Kepailitan, yang secara tegas

    menyatakan:-----------------------------------------------------------------------------------------

    "Dalam kepailitan asas keadilan mengandung pengertian, bahwa ketentuan mengenai

    kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagipara pihakyang berkepentingan. Asas

    keadilan ini untuk mencegah terjadinya kesewenang-wenangan pihak penagih yang

    mengusahakan pembayaran atas tagihan masing-masing terhadap Debitor, dengan tidak

    mempedulikan Kreditor lainnya."

    Catatam huruf tebal dari Termohon PKPU sebagai penegasan.

    14

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id.15 Dengan demikian sebagaimana telah diuraikan diatas, Pemohon PKPU telah salah

    mendalilkan jumlah utang Termohon PKPU atau piutang yang dimilikinya. Hal mana

    menyebabkan Permohonan PKPU a quo oleh Pemohon PKPU mengandung cacat,

    sehingga harus ditolak. 20. Bahwa, apabila Pemohon PKPU dalam permohonannva

    ingin mendalilkan bahwa Termohon PKPU mempunyai utang yang telah jatuh tempo

    dan dapat ditagih kepada Pemohon PKPU yaitu sebesar Rp. 56.978.261.821, maka

    sudah selayaknyalah Pemohon PKPU mengikutsertakan CC sebagai Pemohon lainnya

    dalam Permohonan PKPU a

    quo.;----------------------------------------------------------------------------------------

    HARUS DILAKUKAN PEMBUKTIAN YANG LEBIH MENDALAM DAN

    TIDAK SEDERHANA UNTUK MEMBUKTIKAN BERAPA JUMLAH UTANG

    TERMOHON PKPU SEBENARNYA

    21. Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diketahui juga ADANYA PERBEDAAN NILAI

    UTANG YANG SANGAT SIGNIFIKAN (SENILAI RP 14.289.283.730,-) YANG

    MANA UNTUK MEMASTIKAN BERAPA BESARNYA UTANG TERMOHON

    PKPU APAKAH RP 56.978.261.821 ATAU APAKAH RP 42.688.978.091 HARUS

    DILAKUKAN PEMBUKTIAN YANG LEBIH MENDALAM DAN TIDAK

    SEDERHANA YANG TIDAK DAPAT DIPERIKSA DALAM JANGKA WAKTU

    YANG SINGKAT UNTUK MEMBUKTIKAN BERAPA JUMLAH UTANG

    TERMOHON PKPU SEBENARNYA, sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 8 ayat

    (4) UU Kepailitan. Padahal proses persidangan PKPU a quo mensyaratkan harus

    diputus dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari sejak Permohonan PKPU a quo

    didaftarkan pada tanggal 29 Januari 2014 (vide Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan),

    artinya Permohonan PKPU a quo harus sudah diputus setidaknya pada tanggal 17

    Februari 2014.;-----------------------------------------------------------------------------------

    Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan:

    "Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditor, Vengadilan dalam waktu paling

    lamb at 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didajtarkannya surat permohonan, harus

    mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan

    harus menunjuk Hakim Vengawas dari

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan

    Debitor mengurus harta Debitor;"

    .15.1 Yang Terhormat Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo, sebagaimana

    Termohon PKPU utarakan diatas bahwa, untuk memastikan dan membuktikan

    berapa besarnya utang Termohon PKPU masih memerlukan pembuktian yang

    lebih mendalam dan tidak sederhana yang tidak dapat diperiksa dalam jangka

    waktu yang singkat, DIPERLUKAN JUGA PEMBUKTIAN LEBIH LANJUT

    DAN MENDALAM UNTUK MENGETAHUI DASAR HUKUM APAKAH

    YANG DIGUNAKAN PEMOHON PKPU UNTUK MENYATAKAN

    SEKALIGUS MENGETAHUI BERAPA NILAI UTANG TERMOHON PKPU

    KEPADA PEMOHON PKPU SEBENARNYA, MENGINGAT ADANYA

    PERBEDAAN NILAI UTANG YANG SANGAT SIGNIFIKAN YAITU

    SENILAI RP 14.289.283.730,- (vide Bukti T-l dan T-5)

    .15.2 Untuk itu Majelis Hakim Yang Terhormat, sesuai dengan uraian

    Termohon PKPU tersebut diatas, Termohon PKPU berpendapat bahwa

    eksistensi utang sebagaimana didalikan oleh Pemohon PKPU sifatnya sangat

    kompleks dan bahkan rumit serta tidak sederhana. sehingga akan menvebabkan

    pembuktian yang tidak sederhana dan tidak mungkin dapat diperiksa secara

    mendalam dalam jangka waktu yang sangat singkat berdasarkan ketentuan Pasal

    225 ayat (3) UU Kepailitan. Oleh karenanya sudah sepatutnyalah bahwa yang

    dimaksud sebagai utang dalam Permohonan PKPU a quo tidak dapat

    dikategorikan "terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana"

    dan oleh karenanya Permohonan PKPU a quo sudah sepatutnyalah untuk

    ditolak.

    .15.3 Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan

    bahwa Permohonan PKPU a quo tidak dapat diperiksa secara sederhana

    sebagaimana diamanatkan pada ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan,

    serta tidak mungkin dapat diperiksa secara mendalam dalam jangka

    waktu yang sangat singkat berdasarkan ketentuan Pasal 225 ayat (3) UU

    Kepailitan. Untuk itu sudah

    sepatutnya jika Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk

    menolak Permohonan PKPU a quo.

    16

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPERMOHONAN PKPU A QUO TIDAK DAPAT DIPERIKSA SECARA

    SEDERHANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA PASAL 8 AYAT (4) UU

    KEPAILITAN

    25. Yang Terhormat Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo, Sesuai dengan uraian

    Termoho/J PKPU dalam dalil-dalil tersebut di atas, merupakan fakta bahwa

    Permohonan PKPU a quo tidak dapat diperiksa secara sederhana dan secara singkat

    menurut ketentuan dalam Pasal 8 ayat (4) io Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan, dengan

    alasan-alasan sebagai berikut:

    .15.3.1 Harus dibuktikan terlebih dahulu sah atau tidaknya endosemen

    atas Sertifikat Surat Sanggup Sen^II N^BNBR-PN004-II/2012

    tertanggal 9 Februari 2012 kepada Pemohon H^Ht yang pada faktanya

    setelah endosemen tersebut, sebagian dan total nilai Surat Sanggup Seri

    II No. BNBR-PN004-II/2012 yaitu sebesar Rp 14.289.283.730. secara

    melanggar hukum dialihkan kepada CC;

    .15.3.2 Harus dibuktikan terlebih dahulu legal standing dari Pemohon

    PKPU, mengingat berdasarkan Pasal 111 KUHD endosemen untuk

    sebagian adalah batal, artinya Pemohon PKPU bukanlah kreditor

    Termohon PKPU;

    .15.3.3 Harus dibuktikan terlebih dahulu dasar hukum apa yang

    digunakan untuk membuktikan berapa nilai utang Termohon PKPU

    kepada Pemohon PKPU, mengingat adanya pengalihan sebagian secara

    melanggar hukum kepada CC yang dapat mengakibatkan perbedaan

    utang yang sangat signifikan. Harus dibuktikan dan diperiksa terlebih

    dahulu berapa besar jumlah utang Termohon PKPU yang sebenarnya

    apakah Rp 56.978.261.821 atau apakah Rp 42.688.978.091, yang mana

    quod non endosemen atas Surat Sanggup Seri II No. BNBR-PN004-

    II/2012 sebesar Rp 56.978.261.821 adalah sah, akan tetapi dengan

    adanya cessie dari Pemohon PKPU kepada CC menyebabkan sebagian

    utang Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU beralih kepada CC,

    maka utang Termohon PKPU kepada Pemohon PKPU tidaklah lagi

    sebesar Rp 56.978.261.821 sebagaimana didalilkan Pemohon PKPU

    dalam Permohonan a

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    quo.

    Kami kutip Putusan Pengadilan Niaga No 4/Pailit/2004/PN.Niaga/Jkt.Pst yang

    kaidah hukumnya adalah:

    "adanya perbedaan jumlah piutangyang diajukan kreditur sebagai alat bukti,

    tagihan kepada debitor sebesar USJ 26.608.638,98, sedangkan tagihan yang lain

    sebesar US$ 5.985.445,86 perlu dibuktikan lebih lanjut berapa jumlah utang yang

    sebenarnya. Pembuktian lebih lanjut menjadi tidak sederhana lagi, karena ada

    sengketa jumlahnya."

    26. Bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 222 ayat (3) jo Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan

    diketahui bahwa dimungkinkan bagi Kreditor untuk mengajukan Permohonan PKPU

    terhadap Debitor serta dikabulkan oleh pengadilan niaga, namun demikian Permohonan

    PKPU tersebut tidak serta merta dapat dikabulkan berdasarkan ketentuan pasal tersebut

    karena hams adanya pembuktian secara sederhana sebagaimana diatur pada ketentuan

    Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan.

    Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan secara tegas menyatakan bahwa:

    "Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan

    yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhf.

    Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terhadap PKPU juga

    dipersyaratkan adanya pembuktian secara sederhana.

    2~. Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, diketahui bahwa PERMOHONAN PKPU

    TIDAK DAPAT SERTA MERTA DIKABULKAN JIKA TIDAK

    TERPENUHINYA SYARAT PEMBUKTIAN SEDERHANA SEBAGAIMANA

    DIMAKSUD PADA KETENTUAN PASAL 8 AYAT (4) UU KEPAILITAN

    28. Hal ini sebagaimana juga ditegaskan dalam kaidah yurisprudensi Mahkamah Agung RI

    dan keputusan pengadilan niaga dalam keputusannya sebagai berikut:

    .15.3.3.1 Putusan MA. No 4PK/N/2001tanggal 17 April 2001 yang

    kaidah hukumnya adalah:

    18

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    "Karena tentang eksistensi adanya utang tidak dapat dilakukan pembuktian

    secara sederhana, sehingga perkara ini tidak dapat diajukan melalui prosedur

    kepailitan, tetapi, melalui proses hukum perdata biasa."

    .15.3.3.2 Putusan MA No 27K/N/2001 tanggal 16 Juli 2001 yang

    kaidah hukumnya adalah:

    "Alengenai adanya utang dari termohon pailit tidak dapat dibuktikan secara

    sederhana dan masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap perkara ini."

    c. Putusan Pengadilan Niaga No 4/Pailit/2004/PN.Niaga/Jkt.Pst yang kaidah hukumnya

    adalah:

    "adanya perbedaan jumlah piutangyang diajukan kreditur sebagai alat bukti,

    tagihan kepada debitor sebesar US$ 26.608.638,98, sedangkan tagihan yang lain

    sebesar US$ 5.985.445,86 perlu dibuktikan lebih lanjut berapa jumlah utang

    yang sebenarnya. Pembuktian lebih lanjut menjadi tidak sederhana lagi,

    karena ada sengketa jumlahnya."

    .15.3.3.2.1 Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim a quo

    memeriksa, mempertimbangkan serta memutus

    Permohonan PKPU a quo, terlebih dahulu harus

    diperiksa, dipertimbangkan serta diputuskan:

    .15.3.3.2.1.1 Apakah endosemen tersebut sah

    atau tidak?

    .15.3.3.2.1.2 Apakah Pemohon PKPU

    merupakan kreditor sebagaimana dipersyaratkan

    pada ketentuan Pasal 1 angka 2 jo Pasal 222 ayat

    (3) UU Kepailitan? Mengingat jika endosemen

    tersebut tidak sah maka Pemohon PKPU bukan

    merupakan kreditor dari Termohon PKPU.

    .15.3.3.2.1.3 Dasar hukum apa yang digunakan

    untuk membuktikan berapa besar nilai utang

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    sesungguhnya? Mengingat perbedaan dasar

    hukum dapat mengakibatkan perbedaan nilai

    utang yang sangat signifikan berbeda.

    .15.3.3.2.1.4 Berapa jumlah utang yang

    sebenarnya? mengingat pembuktian lebih lanjut

    menjadi tidak sederhana lagi, karena ada sengketa

    jumlahnya.

    .15.3.3.2.2 Hal-hal tersebut diatas hams diperiksa terlebih

    dahulu oleh Majelis Hakim a quo sebelum membuktikan

    Permohonan PKPU a quo berdasarkan ketentuan Pasal 2

    ayat (1) jo Pasal 222 ayat (3) jo Pasal 225 ayat (3) UU

    Kepailitan. Untuk itu maka Permohonan PKPU a quo

    terbukd sangat kompleks dan rumit serta memerlukan

    pemeriksaan serta pembuktian yang lebih mendalam yang

    mengakibatkan Permohonan PKPU a quo tidak dapat

    diperiksa secara sederhana sebagaimana dipersyaratkan

    pada ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan.

    31 Oleh karenanya berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

    Permohonan PKPU a quo tidak dapat diperiksa secara sederhana sebagaimana

    diamanatkan pada ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan. Untuk itu sudah sepatutnya

    jika Majelis Hakim menolak Permohonan PKPU a quo.

    PEMOHON PKPU TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN ADANYA KREDITOR LAIN

    SECARA SEDERHANA

    32 Bahwa pada Permohonan PKPU a quo, pada halaman 6 point 14, Pemohon PKPU telah

    mendalilkan adanya kreditor lain bernama PT. Ciptadana Securities/CS.

    33 Namun demikian, Pemohon PKPU tidak dapat mendalilkan apa dasar yang membuktikan

    bahwa CS adalah merupakan salah satu kreditor dari Termohon PKPU, begitupun juga

    Pemohon PKPU tidak dapat membuktikan berapa besar utang kreditor tersebut sebagaimana

    didalilkan.

    20

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id34 Kemudian pada point 15 Permohonan PKPU a quo, Pemohon PKPU justm mendalilkan

    CS baru dapat dibuktikan besaran piutangnya jika telah dilakukan verifikasi dalam proses

    PKPU.

    35 Hal tersebut diatas membuktikan bahwa Pemohon PKPU tidak mengetahui apakah benar

    CS merupakan kreditor dari Termohon PKPU dan Pemohon PKPU juga tidak mengetahui

    berapa utangnya.

    36 Bahwa dengan tidak dapat dibuktikannya adanya kreditor lam dalam Permohonan PKPU

    a quo, maka Permohonan PKPU harus dinyatakan ditolak karena tidak terpenuhinya ketentuan

    Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan.

    Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan:

    "Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar tunas

    sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan

    putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu

    atau lebih kreditornya."

    Catatam huruf tebal dari Termohon PKPU sebagai penegasan. Berdasarkan selumh

    uraian di atas, maka Termohon PKPU memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim

    Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeti Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili

    perkara Permohonan PKPU a quo untuk berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

    1 Menolak Permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon PKPU untuk seluruhnya;

    2 Menghukum Pemohon PKPU untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan

    perundang-undangan yang berlaku.

    Menimbang, bahwa selanjutnya atas Tanggapan dari Pemohon PKPU, Termohon

    PKPU telah mengajukan Bukti Awal, yang pada pokoknya sebagai

    berikut ;----------------------------------------------------------------------------------------------------

    Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan

    bukti surat berupa fotocopy yang telah dilegalisir dan diberi materai secukupnya yang diberi

    tanda bukti P-1 sampai dengan P- sebagai berikut ;------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id1. Bukti P-1 : Asli Legalisir Notaris Akta Surat Kuasa No.09 tanggal 25 Januari 2012

    yang dibuat dihadapan Notaris S.Holilah Jayadi,SH,M.Kn, di

    Jakarta ;----------------------------------------------------------------------------

    2. Bukti P-2 : Fotocopy sesuai asli Perjanjian Joint Operation antara PT.Adhi Karya

    (Persero) Tbk, dari PT.Karya Mitra Nugraha tentang Pembangunan

    PLTU Tanjung Selor 2x7 MW Kalimantan Timur, tertanggal 03 Januari

    2011 Jo.Amandemen 01 Perjanjian Joint Operation antara PT.Adhi

    Karya (Persero) Tbk, dan PT.Karya Mitra Nugraha, tentang

    Pembangunan PLTU Tanjung Selor 2x7 MW Kalimantan Timur,

    tertanggal 25 Januari 2012;--------------------

    3. Bukti P-3 : Fotocopy sesuai asli Perjanjian sub kontrak Nomor 1-7/411/014/

    07/2011, tertanggal 20 Juli 2011;--------------------------------------------

    4. Bukti P-4 : Fotocopy sesuai asli Lampiran B.2 Remunerasi Perjanjian sub kontrak

    Nomor : 1-7/411/014/07/2011, tertanggal 20 Juli 2011;-----

    5. Bukti P-5 : Fotocopy Surat Jaminan Pembayaran Uang Muka dengan Nomor

    Jaminan 02.93.D.0064.08.11 dengan nilai Jaminan 29.040.000.000,-(dua

    puluh sembilan milyar empat puluh juta

    rupiah);------------------------------------------------------------------------------

    6. Bukti P-6 : Asli Bukti transfer melalui Bank Mandiri yang menyatakan bahwa

    ADHI-KMN JO, telah melakukan pembayaran kepada PT.ABI pada

    tanggal 10 Agustus 2011 sebesar Rp.11.599.404.918,-(sebelas milyar

    lima ratus sembilan puluh sembilan juta empat ratus empat ribu sembilan

    ratus delapan belas rupiah);---------------

    7. Bukti P-7 : Asli Bukti transfer pada tanggal 15 Agustus 2011 sebesar

    Rp.499.219.055,-(empat ratus sembilan puluh sembilan juta dua ratus

    sembilan belas ribu lima puluh lima rupiah);-----------------------

    8. Bukti P-8 : Fotocopy Surat Konfirmasi dari Bank Mandiri Nomor :

    MIF7710600000645, tanggal 11 Agustus 2011, ADHI-KMN JO. Telah

    melunasi pembayaran uang muka kepada PT.ABI dengan cara

    mentransfer melalui Bank Mandiri sebesar Rp.17.399.107.377,-(tujuh

    belas milyar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta seratus tujuh ribu

    tiga ratus tujuh puluh tujuh

    rupiah);------------------------------------------------------------------------------

    22

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id9. Bukti P-9 : Asli Bukti transfer pada tanggal 15 Agustus 2011 sebesar

    Rp.499.219.055,-(empat ratus sembilan puluh sembilan juta dua ratus

    sembilan belas ribu lima puluh lima rupiah);-----------------------

    10. Bukti P-10 : Fotocopy Surat Peringatan I perihal keterlambatan design BTG dan BOP

    Nomor PTS/L/ABI/033/2011 (peringatan I) tertanggal 18 Oktober

    2011;---------------------------------------------------------------------

    11. Bukti P-11 : Fotocopy sesuai aslinya Surat Nomor PTS/L/ABI/040/XI/2011, perihal

    keterlambatan design BTG dan BOP dan detail design ADHI-KMN JO

    kembali mengingatkan PT.ALBOK BOILER INDUSTRI untuk

    menyerahkan basic design dan Engineering sebagaimana ditentukan

    dalam Lampiran D perjanjian Sub

    kontrak ;----------------------------------------------------------------------------

    12. Bukti P-12 : Fotocopy Surat peringatan II, perihal keterlambatan design produksi

    BTG, Nomor PTS/I/ABI/057/II/2012, tertanggal 9 Februari 2012 atas

    tidak terselesaikannya pekerjaan basic design and engineering sesuai

    dengan yang diperlukan ;----------------------

    13. Bukti P-13 : Fotocopy Surat Teguran perihal Leterlambatan Design, Fabrikasi,

    Shipment & Eriection BTG & BOP tertanggal 2 Januari 2013;-------

    14. Bukti P-14 : Fotocopy Surat Teguran terakhir Nomor PTS/L/ABI/VI/2013, perihal

    Keterlambatan pekerjaan BTG tertanggal 3 Juni 2013;------

    15. Bukti P-15 : Fotocopy Surat terakhir dari PT.Asuransi Purna Arthanugraha Nomor

    76/ASPAN/DIRTEKI/VI/2013, tertanggal 8 Juni 2012;------

    16. Bukti P-16 : Fotocopy Sertifikat Bank Garansi Pelaksanaan Nomor 0846.806/JKT/III/

    GP/2011 yang diterbitkan Bank SUMSEL, BABEL, pada tanggal 02

    Agustus 2011, dengan nilai jaminan Rp.7.260.000.000,-(tujuh juta dua

    ratus enam puluh ribu rupiah);--

    17. Bukti P-17 : Fotocopy sesuai aslinya Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.Adhi

    Karya (Persero) Tbk, No.73 tertanggal 26 April 2013 yang dibuat

    dihadapan Notaris Ir.Nanette Cahyanie Handaari Adi Warsito,SH, di

    Jakarta ;--------------------------------------------------------

    18. Bukti P-18 : Fotocopy sesuai aslinya Surat PT.Asuransi Intra Asia No.0029/AJA/SK-

    RPM/V/2013, Perihal Konfirmasi Pembatalan atas Jaminan Uang Muka

    tertanggal 29 Mei 2013;---------------------

    19. Bukti P-19 : Fotocopy Surat No.PTS/L/ABI/150/X/2013, tertanggal 30 Oktober 2013,

    perihal Terminasi Sub Kontrak Pekerjaan BTG-MEI-Plan Design PLTU

    Tanjung Selor 2 x 7 MW;------------------------------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id20. Bukti P-20 : Fotocopy Surat No.PTS/L/ABI/091/V/2012, tertanggal 14 Mei 2012,

    perihal Terminasi Sub Kontrak Pekerjaan BTG-MEI-Plan Design PLTU

    Tanjung Selor 2 x 7 MW;------------------------------------

    21. Bukti P-21 : Fotocopy Surat Jaminan Uang Muka dengan Nomor Jaminan RCH/APB/

    JKT/XI/2013/12-4899817 dengan nilai jaminan Rp.18.884.526.224.,

    (delapan belas milyar delapan ratus delapan puluh empat juta lima ratus

    dua puluh enam ribu dua ratus dua puluh empat rupiah), tertanggal 19

    Maret 2013 yang diterbitkan oleh PT.Asuransi Intra

    Asia;---------------------------------------------------

    22. Bukti P-22 : Fotocopy Surat peringatan (Somasi) Terakhir tanggal 02 Mei 2012

    No.PTS/L/ABI/087/V/2012 yang dibuat ADHI-KMN Joint Operation

    ditujukan kepada TERMOHON PKPU;-------------------------------------

    23. Bukti P-23 : Fotocopy Surat ADHI-KMN Joint Operation ditujukan kepada

    TERMOHON PKPU, tanggal 10 Mei 2012 No.PTS/ASPAN/ 059/

    V/2012, Perihal Pengajuan Claim Surety Bond No. 02.93.D.0064.08.11,

    tanggal 5 Agustus 2011;---------------------------

    24. Bukti P-24 : Fotocopy sesuai aslinya Buku Hukum Kepailitan, Memahami Undang-

    Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Penulis : Prof. Dr.Sutan

    Remy Sjahdeini,SH, Penerbit : Pustaka Utama Grafiti, Tahun 2009,

    Halaman 362;------------------------------------------

    25. Bukti P-25 : Fotocopy sesuai aslinya Buku Hukum Kepailitan, Indonesia, Penulis

    DR.Syamsudin M.Sinaga,SH,MH, Penerbit Tatanusa, Tahun 2012,

    Halaman 353 sampai 352;-----------------------------------

    26. Bukti P-26 : Fotocopy sesuai aslinya Buku Pedoman Menangani Perkara Kepalitan

    Penulis Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja Penerbit PT.Raja

    Grafindo Persada, Tahun 2005, Halaman 241 sampai

    242;----------------------------------------------------------------------------------

    27. Bukti P-27 : Print Out Yurisprudensi Mahmakah Agung Nomor 45.K/ Pdt.Sus/ 2013,

    Dalam Pertimbangan Majelis Hakim di halaman 26, menyatakan

    Bahwa klausula Arbitrase tidak menghalangi suatu permohonan

    pailit;---------------------------------------------------------------

    28. Bukti P-28A : Fotocopy sesuai aslinya Invoice PT.Sura Putra Transportama,

    No.Invoice 54/NV/VII/2013, tanggal 12 Juli 2013 ditujukan kepada

    PEMOHON PKPU atas biaya pengiriman material TERMOHON PKPU

    dari Surabaya dan dari Jakarta tujuan PLTU Tanjung

    Selor;--------------------------------------------------------------------------------

    24

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bukti P-28B : Fotocopy sesuai aslinya Invoice PT.Sura Putra Transportama,

    No.Invoice 54/NV/VII/2013, tanggal 12 Juli 2013 ditujukan kepada

    PEMOHON PKPU atas biaya pengiriman material TERMOHON PKPU

    dari Surabaya dan dari Jakarta tujuan PLTU Tanjung

    Selor;--------------------------------------------------------------------------------

    Bukti P-28C : Fotocopy sesuai aslinya Invoice PT.Sura Putra Transportama,

    No.Invoice 52/NV/VII/2013, tanggal 19 Juni 2013 ditujukan kepada

    PEMOHON PKPU atas biaya pengiriman material TERMOHON PKPU

    dari Surabaya dan dari Jakarta tujuan PLTU Tanjung

    Selor;--------------------------------------------------------------------

    Bukti P-28D : Fotocopy sesuai aslinya Berita Acara Serah Terima Cek No.FT 189916

    sejumlah nilai Rp.600.000.000,- & FT 819917 sejumlah nilai

    Rp.658.699.750,- telah diserahkan dari pihak PEMOHON PKPU kepada

    PT.Sura Putra Transportama selaku perusahaan pengangkutan, atas

    pembayaran biaya pengiriman material TERMOHON PKPU dari

    Surabaya dan dari Jakarta tujuan PLTU Tanjung

    Selor ;-------------------------------------------------------------------

    Menimbang, bahwa sebaliknya untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya, Termohon

    telah mengajukan bukti surat yang telah dilegalisir dan diberi materai secukupnya yang diberi

    tanda bukti T-1 s/d T-17, sebagai berikut ;---------------------------

    1. Bukti T-1 : Fotocopy Perjanjian SubKontrak Pelaksanaan Pekerjaan Boiler Turbine

    Generator Nomor : 1-7/411/07-2011, tanggal 20 Juli 2011;

    2. Bukti T-2 : Fotocopy Berita Acara Kesepakatan tindak lanjut dari Penjanjian

    SubKontrak No.1-7/411/014/07-2011, tanggal 20 Juli 2011;---------

    3. Bukti T-3 : Fotocopy Akta Tanda Terima Penyerahan Memori Kasasi No.36/

    Pdt/2013/PT.DKI Jo.No.208/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Tim;----------

    4. Bukti T-4 : Fotocopy Surat Jaminan Pembayaran Uang Muka Nomor Jaminan :

    02.93.D.0064.08.11.;----------------------------------------------

    5. Bukti T-5 : Fotocopy Bank Garansi Nomor : 0846.806/JKT/III/GP/2011;---------

    6. Bukti T-6 : Fotocopy Bank Garansi Nomor : 0125-270313-30-006;---------------

    7. Bukti T-7 : Fotocopy Berita Acara Serah Terima Barang Nomor : 005/AKMN/ IX/

    ABI/2012;-----------------------------------------------------------------------

    8. Bukti T-8 : Fotocopy Surat dari Adhi Karya ke PT.PLN tertanggal 23 Januari

    2013;--------------------------------------------------------------------------------

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id9. Bukti T-9 : Fotocopy Jawaban Surat Peringatan ke-3;--------------------------------

    10. Bukti T-10 : Fotocopy Tanggapan atas teguran terakhir tentang keterlambatan

    Pekerjaan BTG No : ABI/AK/15.008/13;-----------------------------------

    11. Bukti T-11 : Fotocopy Laporan Penerimaan barang tanggal 10 Oktober 2012;--

    12. Bukti T-12 : Fotocopy Laporan Penerimaan barang tanggal 19 Maret 2013;-----

    13. Bukti T-13 : Fotocopy Laporan Penerimaan barang tanggal 01 Mei 2013;--------

    14. Bukti T-14 : Fotocopy tanggapan Somasi Pemohon PKPU;--------------------------

    15. Bukti T-15 : Fotocopy Laporan Perkembangan Proyek;-------------------------------

    16. Bukti T-16 : Fotocopy Tagihan Pemohon PKPU kepada Pemohon PKPU;-------

    17. Bukti T-17 : Fotocopy photo-photo hasil pekerjaan Termohon PKPU;-------------

    Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang telah

    terjadi seperti termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dalam putusan

    ini ;-------------------------------------------------------------------------------

    Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu lagi

    dan mohon putusan :--------------------------------------------------