puspa indah riani 210110060280

125
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media massa yang sangat mudah diakses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu menyihir begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk bersedia duduk manis dan menghabiskan waktunya untuk menatap berbagai macam program acara yang ditayangkan. Tidak peduli tua ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan sebagian masa pertumbuhan mereka untuk menatap benda yang satu ini. Televisi memiliki unsur-unsur yang menjadi daya tariknya dibanding dengan media massa lainnya. Unsur-unsur itu berupa kata, musik, sound effect serta unsur visual berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam kepada pemirsanya. Saat orang pertama kali membuat televisi, mereka menyadari bahwasannya televisi itu hanyalah merupakan suatu alat elektronik yang sama halnya dengan alat elektronik yang lainnya. Akan tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian khalayak untuk dapat “melihat sesuatu dari jarak jauh” telah menjadi kenyataan. Dengan menonton televisi, audience dapat melihat gambaran yang lebih jelas daripada media massa lainnya. Daya tarik ini selain melebihi radio juga melebihi film bioskop.Karena dengan menonton televisi, program acara dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman.Meskipun ukuran televisi yang relatif kecil dibandingkan dengan

Upload: dendikakurniawan

Post on 04-Jul-2015

7.337 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Puspa Indah Riani 210110060280

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu media massa yang sangat mudah diakses dan paling

berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang tanpa kita

sadari mampu menyihir begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk

bersedia duduk manis dan menghabiskan waktunya untuk menatap berbagai

macam program acara yang ditayangkan. Tidak peduli tua ataupun muda, bahkan

anak-anak pun hampir menghabiskan sebagian masa pertumbuhan mereka untuk

menatap benda yang satu ini. Televisi memiliki unsur-unsur yang menjadi daya

tariknya dibanding dengan media massa lainnya. Unsur-unsur itu berupa kata,

musik, sound effect serta unsur visual berupa gambar hidup yang mampu

menimbulkan kesan yang mendalam kepada pemirsanya. Saat orang pertama kali

membuat televisi, mereka menyadari bahwasannya televisi itu hanyalah

merupakan suatu alat elektronik yang sama halnya dengan alat elektronik yang

lainnya. Akan tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka

impian khalayak untuk dapat “melihat sesuatu dari jarak jauh” telah menjadi

kenyataan. Dengan menonton televisi, audience dapat melihat gambaran yang

lebih jelas daripada media massa lainnya.

Daya tarik ini selain melebihi radio juga melebihi film bioskop.Karena

dengan menonton televisi, program acara dapat dinikmati di rumah dengan aman

dan nyaman.Meskipun ukuran televisi yang relatif kecil dibandingkan dengan

Page 2: Puspa Indah Riani 210110060280

2

layar bioskop, namun pesawat televisi dapat menghidangkan berbagai tayangan

program acara yang menarik dari berbagai penjuru dunia (Effendy, 1993:177).

Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Media Massa 2007-2008

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa keberadaan televisi masih lebih

unggul dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar,

majalah, tabloid, film bioskop dan internet. Meskipun penggunaan internet dari

tahun 2007 ke 2008 persentasenya bertambah naik, tetapi internet belum bisa

diakses oleh semua kalangan seperti layaknya televisi.

Saat ini di Indonesia terdapat 10 televisi nasional, yaitu RCTI, SCTV,

Indosiar, ANTV, TPI, TRANS TV, TRANS7, Global TV, TvOne, dan Metro TV.

Delapan diantaranya adalah televisi bergenreentertainment, sementara dua televisi

lainnya yaitu tvOne dan Metro TV merupakan televisi bergenre berita.Televisi

berita merupakan kategori televisi yang sedang berkembang saat ini. Tren televisi

berita dengan program tayangan yang hampir 90% berkisar seputar informasi

dalam dan luar negeri ini mulai mendapatkan tempat khusus bagi para pemirsa

Page 3: Puspa Indah Riani 210110060280

3

televisi. Ketika sebuah peristiwa penting terjadi, televisi berita tidak hanya

mengulas sekilas ulasan peristiwa itu saja seperti stasiun televisi kebanyakan,

namun membahasnya sedetail mungkin guna memenuhi keingintahuan khalayak

penontonnya.Disinilah letak kelebihan sebuah stasiun televisi berita.Segala

peristiwa dan informasi disampaikan secara cepat, akurat dan berimbang dalam

beraneka macam program yang dimiliki oleh stasiun televisi tersebut. Cepat dalam

arti segera ke sumber berita, akurat berarti benar menyampaikan data dan

berimbang berarti memiliki coverbothside dan tidak berpihak .

Televisi bernuansa berita ini memang tidak akan meraih rating setinggi

televisi-televisi yang berkutat di dunia hiburan atau keluarga. Berikut ini adalah

data yang berasal dari lembaga riset AGB Nielsen pada tahun 2009 yang

menunjukkan bahwa posisi televisi berita jika dilihat dari perolehan share yang

diperoleh masing-masing stasiun televisi nasional di Indonesia:

Gambar1.2.Tv share 2009

Page 4: Puspa Indah Riani 210110060280

4

Dari data dapat terlihat bahwa televisi berita belum menjadi pilihan utama

pemirsa. Buktinya, TVOne dan Metro TV sebagai televisi bergenre berita masih

menjadi juru kunci perolehan rating dan share televisi swasta nasional. Sementara

stasiun televisi RCTI dan SCTV yang sebagian besar acaranya merupakan

program hiburan berupa acara sinetron, musik, reality show masih menguasai

urutan pertama dan kedua yang mendapatkan perhatian khalayak paling banyak.

Hal ini disebabkan karena kebanyakan khalayak menonton televisi untuk mencari

hiburan dan selanjutnya mencari informasi.

Salah satu televisi berita adalah tvOne. TvOne merupakan salah satu

televisi berita yang ada di Indonesia yang selalu menampilkan tayangan yang

memberikan informasi dari dalam dan luar negeri dengan kemasan yang dapat

memberikan hiburan kepada khalayaknya. Menarik untuk meneliti strategi

programmingdi tvOne karena televisi ini masih bisa dikatakan pemain baru dalam

kategori televisi berita. Namun angka rating dan share yang diperoleh stasiun

televisi ini di usia keduanya membuktikan bahwa stasiun televisi ini perlu untuk

diperhitungkan keberadaannya dan tvOne berhasil mengalahkan kompetitornya

yang sudah lebih dahulu berkecimpung pada televisi bergenre berita pada tahun

2001.

TvOne mampu meraih angka 4 pada program breaking news dan 5,5 pada

program Telusur yang membahas mengenai eksekusi mati Amrozi cs. Bagi sebuah

program berita langsung, rating di atas satu saja sudah lumayan. Pasalnya,

kebanyakan program berita di televisi nasional paling banter mendapat rating nol

koma hingga satu.Jika menembus rating dua, itu sudah bagus. Namun, program

serupa di televisi berita TVOne sempat meraih share 4 hingga 5. Selain itu, stasiun

Page 5: Puspa Indah Riani 210110060280

5

televisi ini sudah berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia

(MURI) sebagai tayangan berita yang dibacakan langsung oleh 5 presenter dari 4

kota yang berbeda dalam satu layar dengan bobot pemberitaan yang berimbang

antar semua biro. Meski angka itu masih jauh dibandingkan dengan rating televisi

sinetron dan hiburan lainnya, namun itu merupapenghargaan tersendiri bagi tvOne

yang masih terhitung pemain baru di industri ini.

Bagi televisi berita, rating yang tinggi akan sulit mereka raih karena

sebagian besar khalayak yang menonton televisi lebih menyukai acara-acara

seperti sinetron daripada berita. Ketika sinetron dapat meraih share 20, maka news

hanya mampu meraih share 2-3. TvOne mengklasifikasikan dirinya dalam bidang

news and sports.Target audiens tvOne adalah 15+ ABC1. TvOne ditujukan untuk

kalangan profesional muda Indonesia dengan usia 20 – 35 tahun yang ingin maju

dan berkembang serta cinta bangsanya, dinamis, progresif, sourceful, mover dan

shaker dalam lingkungan komunitasnya, selalu berpikir positif untuk

kemajuan.Sebagai pendatang baru dalam dunia News, tvOne telah mempersiapkan

bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar

Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan

dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan

secara langsung pada pagi hari dari studio luar tvOneKabar ++ yang dikemas

sedemikian rupa sehingga penyampaian isu informasi tampil dengan lebih ringan

dan menarik. Program berita hardnews tvOne dikemas dengan judul : Kabar

Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam1.

1(www.tvone.co.id)

Page 6: Puspa Indah Riani 210110060280

6

Dari 100% program yang ditayangkan oleh tvOne, 80% diantaranya

adalah program hardnews. Sementara sisanya merupakan program features

magazine yang lebih ringan. Salah satu program magazine tvOne adalah Kabar

++. Ketika sebuah program berita yang dikemas formal dan agak berat, program

Kabar ++ menawarkan sebuah program dengan kemasan berita bukan dengan

basa-basi dan melihat fenomena tidak dengan kacamata jurnalistik seperti

biasanya. Kabar ++ mengemas isu-isu terkini dengan lebih unik, menarik,

“nakal”, ringan dan kritis.

Program Kabar ++ sejenis liputan dengan gaya bertutur. Penyampaian isu

berat dan membosankan disampaikan dengan metode penyampaian yang ringan

dan menyindir. Intinya, ketika sebagian besar orang menonton televisi untuk

mendapatkan hiburan maka tvOne membaca peluang ini dengan menayangkan

program penyampaian informasi terkini dengan cara yang lebih menghibur.

Acara Kabar ++ dibawakan oleh seorang presenter dengan penampilan

yang santai dan mengambil daerah pinggiran kota dan perkampungan kumuh

sebagai latar syuting presenter. Sang pembawa acara, Arswendo Atmiwoloto,

tampil dengan gayanya yang unik dalam menyampaikan isu-isu terhangat dari

negeri ini.Diselingi oleh gurauan-gurauan, sindiran, serta kritikan pedas ala

Arswendo membuat acara ini menjadi lebih khas, ringan, lucu, dan

menarik.Kritikan dan sindiran khas Arswendo membuat acara ini lebih nakal.

Nakal dalam artian sindiran-sindiran yang tak terduga dari Arswendo dengan gaya

khasnya yang sering mengkritik pemerintahan dan politik negeri ini.

Kabar ++menjadi lebih menarik karena disertai musik yang menjadi

pengiring dari pembahasan isu yang sedang ditayangkan. Contoh ketika isu yang

Page 7: Puspa Indah Riani 210110060280

7

diangkat adalah mengenai teroris dan presiden Indonesia mengadakan konferensi

pers bahwa target sasaran tembak adalah foto dirinya, maka musik yang

mengiringi pembahasan beritta ini adalah sebuah lagu dari band Vierra yang

berjudul “Dengarlah Curhatku”. Inilah yang menjadikan acara ini begitu

unik.Sindiran khas dari host, musik-musik yang pas mengiringi penyampain isu

menjadi paduan yang menarik, unik, lucu dan menghibur.Sehingga membuat

penyampaian sebuah berita berat dapat diterima dengan sangat mudah.

Program dengan tema baru ditambah sindiran nakal dari pembawa

acaranya membuat Kabar ++ pantas untuk mendapatkan perhatian dari khalayak.

Ketika begitu banyak peristiwa dan isu-isu rumit yang terjadi di negeri ini, maka

khalayak membutuhkan penyampaian pesan yang lebih ringan, tidak monoton dan

menghibur untuk menemani mereka setelah lelah melakukan aktivitas seharian.

Masih sedikitnya acara seperti ini membuat acara ini memberikan kesan tersendiri

di mata khalayak. Bagaimana strategi programming yang pas agar acara ini dapat

meraih target audience membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian

karena acara dengan tema yang sangat berbeda haruslah memiliki strategi yang

ekstra untuk membuatnya menjadi sesuatu yang layak untuk diperhitungkan untuk

disaksikan oleh audience.

Kabar ++ ditayangkan di salah satu televisi swasta, yaitu TvOne. Program

ini tergolong program baru dibandingkan dengan program acara tvOne lainnya.

TvOne merupakan salah satu televisi yang hampir 90% program acaranya

merupakan in house production.Kabar ++ merupakan salah satu program in

house production tvOne. In house production merupakan program yang dibuat

Page 8: Puspa Indah Riani 210110060280

8

sendiri oleh sebuah stasiun televisi, artinya bukan program acara yang dibeli dari

pihak lain seperti perusahaan film atau production house.

Program televisi merupakan produk yang dihasilkan oleh stasiun televisi

sebagai upaya menarik audience untuk menyaksikan acara yang

ditayangkan.Program-program yang ditayangkan adalah program yang memang

menarik perhatian khalayak dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketika sebuah

program mampu meraih begitu banyak audience maka kita harus mengetahui

bahwa proses untuk mendapatkan hasil itu tidaklah mudah. Sistem produksi

program acara televisi tidak dilakukan begitu saja tanpa adanya perencanaan yang

matang dan pelaksanaan evaluasi sesudahnya. Ada beberapa proses yang harus

dilewati sehingga tayangan hasil produksi bisa secara rutin dilakukan.

Untuk itulah orang-orang divisi program yang bertanggung jawab dalam

hal TV Programming. Mereka harus senantiasa berpikir dan bekerja keras, karena

divisi program inilah yang menjadi penentu bagi keberhasilan sebuah stasiun

televisi dalam memperebutkan perhatian khalayak. Dengan kata lain TV

Programming sangat menentukan keberhasilan suatu stasiun televisi. Divisi

Programming di sebuah perusahaan televisi juga sangat menentukan apakah

sebuah program acara dapat diteruskan penayangaannya atau diberhentikan.

Strategi programming yang tepat digunakan untuk memformulasikan

program-program yang dimiliki stasiun televisi agar dapat mendapatkan perhatian

target audiensnya pada saat ditayangkan. Oleh karena itu divisi programming

memiliki beberapa strategi yang harus diperhatikan agar strategi program sebuah

acara dapat berhasil, diantaranya adalah strategi perencanaan program (planning),

strategi pelaksanaan (execution), strategi penjadwalan (scheduling) dan strategi

Page 9: Puspa Indah Riani 210110060280

9

evaluasi (evaluation). Keempat hal tersebut membutuhkan penanganan yang

sangat cermat dan teliti dengan memperhatikan berbagai aspek yang saling terkait

di dalamnya (Sherman, 1995:303-305).

Tujuan utama dari sebuah strategi programming acara televisi adalah

untuk membangun jadwal tayang yang sesuai dengan target audience, menyusun

jadwal yang sesuai dan seimbang antara program dan jeda iklan yang disesuaikan

dengan permintaan dari departemen lain, untuk memenuhi keinginan khalayak

dan untuk membangun citra di mata audience. Inilah mengapa sebuah strategi

programming televisi begitu penting, karena ibarat tubuh manusia maka

programming merupakan jantung yang memilik peran sangat penting.

Ketika strategi programming sebuah acara televisi berhasil maka program

acara televisi tersebut akan menarik dan menghasilkan begitu banyak perhatian

audiens dan pemirsa yang besar jumlahnya. Penonton yang berjumlah besar ini

akan menarik perhatian para pemasang iklan untuk membelanjakan uangnya di

stasiun televisi yang bersangkutan. Sehingga pembelanjaan uang dari pemasang

iklan tersebut dapat memberikan masukan bagi stasiun televisi yang bersangkutan.

Semakin besar pembelanjaan kue iklan oleh para pengiklan dan sponsor, semakin

besar pula keuntungan yang akan didapatkan oleh stasiun televisi tersebut.

Tetapi jualan utama dari sebuah stasiun televisi berita bukanlah rating

melainkan citra. Pada kenyataannya image memang bisa dijual mahal kepada

pengiklan disamping rating. Contoh kasus ketika mau mengiklankan Nokia, maka

tidak mungkin beriklan di tayangan dangdut. Pengiklan akan tayangkan di

program berita. Kalau mau mengiklankan Kijang Innova, apalagi Mercy atau

BMW, jelas tak mungkin akan ditayangkan di televisi sinetron. Tv berita

Page 10: Puspa Indah Riani 210110060280

10

tempatnya. Bahkan shampo-shampo berkelas yang cukup mahal, tempatnya di

program berita.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk

mengetahui strategi programming yang dilakukan oleh tvOne dalam merancang

program-program in house production-nya, khususnya pada program acara

“Kabar ++”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana strategi programmingKabar ++ sebagai program magazine di

stasiun televisi PT. Lativi Media Karya (tvOne)?

1.3 Identifikasi Malasah

1. Bagaimana perencanaan (planning) program Kabar ++ sebagai program

magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne) ?

2. Bagaimana pelaksanaan (execution) program Kabar ++ sebagai program

magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne) ?

3. Bagaimana penjadwalan (scheduling) program Kabar ++ sebagai program

magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne) ?

4. Bagaimana evaluasi (evaluation) program Kabar ++ sebagai program

magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne) ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan (planning) program Kabar ++ sebagai

program magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne).

Page 11: Puspa Indah Riani 210110060280

11

2. Untuk mengetahui pelaksanaan (execution) program Kabar ++ sebagai

program magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne).

3. Untuk mengetahui penjadwalan (scheduling) program Kabar ++ sebagai

program magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne).

4. Untuk mengetahui evaluasi (evaluation) program Kabar ++ sebagai

program magazine di stasiun televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne).

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmu komunikasi

terutama bidang manajemen komunikasi dalam penerapan strategi komunikasi

dalam perencanaan suatu program acara di media massa, khususnya televisi.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT.

Lativi MediaKarya (tvOne) dalam menerapkan strategi komunikasi pada tahapan

perencanaan suatu program acara, khususnya in-house production.

1.6 Kerangka Pemikiran

Setiap stasiun televisi selalu berusaha menayangkan program-program

yang disukai oleh masyarakat atau sesuai dengan kebutuhan khalayaknya. Tidak

dapat dipungkiri bahwa khalayak merupakan target pasar dari sebuah stasiun

televisi. Oleh karena itu dibentuklah sebuah divisi programming yang bertugas

Page 12: Puspa Indah Riani 210110060280

12

untuk menyusun strategi dengan membuat konsep program yang dapat diterima

dan disukai khalayak.

Program acara menurut J.B. Wahyudi (1994:22) adalah materi mata acara,

baik yang diperoleh melalui produksi sendiri (in house production), produksi kerja

sama, ataupun melalui pembelian dari production house. Setiap mata acara

(program) harus dibuatkan judul mata acara, kriteria atau batasan mata acara,

format atau bentuk penyajian dan durasi atau lama waktu siaran. Pemilihan materi

mata acara ini menjadi tugas dalam bagian perencanaan berdasarkan strategi

perencanaan program televisi yang diinginkan.

Dari sudut pemirsa, programming adalah proses penyediaan materi siaran

yang sesuai keinginan dan kebutuhan pemirsa yang dapat ditonton pada waktu

yang paling sesuai dengan mereka. Sedangkan bagi stasiun televisi, programming

adalah mendapatkan dan mengembangkan program serta menjadwalkan

penyiarannya agardapat menarik sebanyak mungkin pemirsa dan bersaing dengan

seluruh kompetitor yang ada2.

Dalam bisnis pertelevisian, programming adalah bagian yang sangat

penting keberadaannya.Ibarat tubuh manusia, programming merupakan jantung

manusia.Programmingakan membawa pemirsa ke dalam televisi melalui

tayangan-tayangan yang menarik dan berkualitas. Jika sebuah program televisi

bermutu dan menarik maka akan menarik banyak khalayak untuk menontonnya.

Otomatis angka rating dan share program tersebut pun akan meningkat.

Peningkatan rating dan share akan mempengaruhi pengiklan untuk

membelanjakan uangnya pada program tersebut. Selanjutnya akan menghasilkan

2 Wardi Wahid, pada sebuah artikel berjudul sekilas tv programming bersumber pada

www.tvconsulto.com.

Page 13: Puspa Indah Riani 210110060280

13

keuntungan besar bagi stasiun televisi yang bersangkutan. Pendapatan dan

keuntungan yang besar akan membuat stasiun televisi itu lebih produktif membuat

tayangan-tayangan televisi yang lebih kompetitif. Namun yang perlu diingat

adalah rating hanyalah perhitungan kuantitatif yang sama sekali tidak

mempertanyakan alasan audience untuk menonton acara tersebut. Jadi angka

rating tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas program.

Gambar 1.3.Keterkaitan antara televisi, programming, khalayak, dan pengiklan

Dalam bidang programming, kegiatan utama yang dilakukan terdiri dari:

1. Perencanaan program (Program Planning)

Memegang peranan penting dalam penempatan program acara dalam pola

acara televisi yang selanjutnya masuk ke jadwal acara. Dasar pembuatan

perencanaan program adalah Rating Analysis, Target Audience, Social

Aspect dan Commercial Aspect.

2. Tata laksana (Program Execution)

Terdiri dari produksi (production) dan operasional (operation)

program.Program production adalah tahap dimana suatu program dibuat

Pemasukan iklan strategi program

Rating/share menarik, bermutu, disukai

Stasiun televisi

pengiklan programming

pemirsa

Page 14: Puspa Indah Riani 210110060280

14

untuk ditayangkan.Sementara operasional program acara seperti bagian

library, subtitling, dubbing, quality control dan on air presentation.

3. Penjadwalan Program (Program Scheduling)

Program scheduling bertugas untuk menentukan penempatan tayang suatu

program, pada hari apa dan jam berapa, hingga penempatan promo

program tersebut.

4. Evaluasi Program (Program Evaluation)

Kegiatan ini meliputi memutuskan program yang mana yang akan dibuat

jadwalnya, program mana yang terus ditayangkan, dan program mana

yang harus dihentikan penayangannya. Dalam evaluasi program dilihat

juga sejauh mana program-program yang selama ini telah ditayangkan di

sebuah stasiun televisi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Waktu

evaluasi biasanya tergantung kebijakan masing-masing perusahaan

televisi.

Divisi programming bertanggung jawab dalam setiap pemilihan konsep

dan tema sebuah program acara yang akan ditayangkan pada stasiun televisi

tersebut. Oleh karena itu, secara tidak langsung divisi programming menentukan

karakteristik dan ciri khas stasiun televisi tersebut.

1.6.1 Kerangka Konseptual

Strategi merupakan pola atau perencanaan yang dibuat dan berhubungan

dengan kebijakan dan tindakan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk

mencapai tujuan akhir yang mempengaruhi seluruh bagian dari suatu organisasi.

(Mintzberg & Quinn, 1996 : 03)

Page 15: Puspa Indah Riani 210110060280

15

Programming merupakan strategi penggunaan program yang sudah

tersusun yang dirancang untuk menarik audience yang telah ditentukan (Eatman,

Klein, dan Heid 1985: 421).

Strategi programming menurut Head (1987 : 5) adalah suatu tindakan

yang dilakukan dalam mencari dan memperkirakan rancangan program yang

didisain sedemikian rupa, agar dapat menarik perhatian khalayak yang telah

ditujukan pada pasar yang telah ditentukan dan menyusun suatu program pada

suatu penjadwalan, sehingga tercipta suatu sajian yang menarik.

1.7 Metode Penelitian

Deskriptif dalam penelitian kualitatif berusaha untuk menggambarkan

fenomena sosial seperti apa adanya dengan menjawab pertanyaan mengapa, apa,

dan bagaimana. Lebih mementingkan proses daripada hasil, karena hubungan

bagian-bagian yang diteliti akan lebih terlihat jelas untuk diamati dalam proses.

Adanya batas yang ditentukan melalui fokus penelitian. Desain penelitian yang

bersifat sementara, karena desain penelitian terus-menerus disesuaikan dengan

temuan realitas di lapangan (Moleong, 2000 : 5-7).

Jenis metode penelitan kualitatif yang digunakan adalah deskriptif.

Menurut Nasir (1993:63), penelitian dengan metode deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa.Titik

beratnya terdapat pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting).Peneliti

Page 16: Puspa Indah Riani 210110060280

16

hanya bertindak sebagai pengamat yang membuat kategori prilaku, mengamati,

dan mencatat. (Rakhmat, 2000:25)

Metode deskriptif dipilih sebagai teknik penelitian dalam penelitian ini

untuk memaparkan strategi programming program acara "Kabar ++" di tvOne.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk: (1) mengumpulkan informasi aktual secara

rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau

memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan

atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan ada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2000:25).

1.7.1 Objek Penelitian dan Unit Analisis

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah divisi programming stasiun

televisi PT. Lativi MediaKarya (tvOne) yang beralamat di Jl. Rawa Terate II No.2

Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13260.

Sedangkan yang dikaji sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah

unsur-unsur utama dari strategi programming terhadap program acara Kabar ++.

Strategi programming yang dianalisis adalah: strategi perencanaan (masalah

penyeleksian program, analisis profil target audience, analisis situasi pasar dan

kompetitor dan masalah penyangan). Strategi pelaksanaan, mencakup masalah

quality control, on air presentation, subtitling, library dan dubbing. Strategi

penjadwalan yaitu masalah pemilihan jadwal tayang dan penempatan promo yang

sesuai bagi program tersebut. strategi evaluasi, meliputi kegiatan analisis rating

untuk dapat menjelaskan apakah progra, tersebut dapat tayang atau tidak,

Page 17: Puspa Indah Riani 210110060280

17

mengapa ratingnya berubah-ubah, bagaimana hubungannya dengan program

kompetitor dan apakah program tersebut sudah dapat mencapai tujuan yang

ditetapkan atau belum.

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Wawancara (Depth Reporting)

Wawancara (depth reporting) adalah percakapan dengan maksud

tertentu.Percakapan ini dilakukan oleh dua orang, yakni pewawancara dan

yang diwawancarai.Maksud dari melakukan wawancara adalah

mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian-kejadian, organisasi,

perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dll.(Lincoln & Guba, 1985: 266,

Moleong, 2000:135). Kegiatan informasi bagi peneliti disini agar waktu

yang relatif singkat dapat menjangkau banyak informan, karena informan

dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan

sejumlah kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya (Bogdan & Biklein,

1981, Moleong 2000:99)

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap responden

yang bisa memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian

seperti produser program acara Kabar ++ dan orang-orang yang

bertanggungjawab di divisi Programming.

2. Observasi

Page 18: Puspa Indah Riani 210110060280

18

Teknik observasi berguna untuk menjelaskan, memberikan dan merinci

gejala yang terjadi.Karl Weick (dikutip dari Seltiz, Wrightsman dan Cook

1976:253) mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan,

pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang

berkenaan dengan organism yang sesuai dengan tujuan-tujuan empiris

(Rakhmat, 2002:83).Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap

kegiatan-kegiatan utama aktivitas programming yang dilakukan Divisi

Programming tvOne.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan sebagai pengkajian kepustakaan baik terhadap

konsep-konsep utama berkaitan dengan kegiatan programming televisi

secara luas.Bahan-bahan studi literatur berupa buku, jurnal, artikel, dan

catatan-catatan lainnya yang diakses melalui internet.

1.9 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Denzin (2001) membedakan 4 macam triangulasi

yaitu sumber, metode, penyidik dan teori.

Triangulasi dengan sumber mencoba membandingkan dan mengecek

kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicari dengan jalan :

Page 19: Puspa Indah Riani 210110060280

19

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum deangn

apa yang dikatakannya secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif sesorang dengan berbagai

pendapat orang seperti rakyat biasa serta orang yang berpendidikan

menengah atau tinggi.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

1.10 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor PT. Lativi MediaKarya (tvOne) yang

beralamat di Jl. Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta

13260.

Penelitian ini dilakukan secara bertahap, mulai dari Juli 2010 sampai

dengan September 2010.

Page 20: Puspa Indah Riani 210110060280

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Televisi

Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke-

18 memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh media massa yang lainnya.

Dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai televisi siaran (television

broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang

dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya

terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan,

dan komunikatornya heterogen (Effendy, 2006 : 21).

Televisi berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan ”vision”

yang berarti penglihatan. Televisi merupakan media komunikasi jarak jauh

dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun

secara elektromagnetik tanpa kawat.

Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara) melalui

kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar)

dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi

berkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:1162)

2.1.1 Televisi sebagai media komunikasi massa

Komunikasi massa berkembang dari proses fundamental komunikasi

manusia sebuah konteks komunikasi yang pada umumnya menggunakan media

Page 21: Puspa Indah Riani 210110060280

21

massa, baik itu media cetak ataupun media elektronik, misalnya surat kabar,

majalah, radio, televisi, film, dan lain-lain.

”Mass communication is the process whereby media organization produce

and transmit massages to large publics and the process by wichthese messages

are sought, used, and consumed by audience.”(Littlejohn, 1992:341)

Menurut Bittner dalam Rakhmat (2004 : 188), komunikasi massa ialah

pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Sedangkan menurut Gebner, komunikasi massa merupakan produksi dan

distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu

serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Berdasarkan definisi tersebut, Rakhmat (2004 : 189) merangkum

pengertian komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau

elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Komunikasi massa adalah berkomunikasi dengan massa (audiens atau

khalayak sasaran). Massa disini dimaksudkan sebagai para penerima pesan

(komunikan) yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu sama

lainnya. Pada umumnya, proses komunikasi massa tidak menghasilkan feedback

(umpan balik) yang langsung tetapi tertunda dalam waktu yang relatif. Ciri-ciri

massa antara lain : (1) jumlahnya besar, (2) antara individu tidak ada

hubungan/organisatoris dan (3) memiliki latar belakang sosial yang berbeda.

Menurut Effendy (2006 : 21) televisi merupakan salah satu dari

komunikasi massa, memiliki 5 karakteristik:

1. Berlangsung 1 (satu) arah

Page 22: Puspa Indah Riani 210110060280

22

2. Komunikatornya melembaga

3. Pesan bersifat umum

4. Sasarannya menimbulkan keserempakan

5. Komunikannya heterogen

Dari semua definisi komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli

komunikasi, terlihat tidak ada perbedaan mendasar. Setiap definisi menekankan

kepada penggunaan media massa sebagai media pada proses komunikasi massa,

bahkan antara satu definisi dengan definisi yang lain dianggap saling melengkapi.

Hal ini yang menjadikan ciri komunikasi massa.

2.2 Strategi Komunikasi

2.2.1 Konsep Strategi

Konsep strategi berasal dari Yunani, strategia, yang berarti seni atau ilmu

menjadi seorang jenderal. Jenderal Yunani yang efektif perlu memimpin tentara,

menang perang dan mempertahankan wilayah, melindungi kota dari serbuan

musuh, emnghancurkan musuh, dan lain sebagainya. Setiap jenis tujuan

memerlukan pemanfaatan sumber daya yang berbeda.Demikian pula suatu strategi

angkatan perang dapat didefinisikan sebagai pola tindakan sebenarnya yang

diambil sebagai reaksi dari gerakan musuh (Siregar, 1996).

Orang Yunani mengetahui bahwa strategi lebih dari sekedar berperang

dalam pertempuran.Jenderal yang efektif harus menentukan jalur suplai yang

tepat, memutuskan kapan untuk berperang dan kapan tidak, dan mengelola

hubungan angkatan bersenjata dengan penduduk, politisi dan diplomat.Jenderal

yang efektif tidak hanya harus membuat rencana tapi juga bertindak.Sejak zaman

Page 23: Puspa Indah Riani 210110060280

23

Yunani kuno, konsep strategi sudah mempunyai komponen perencanaan dan

pembuatan keputusan tindakan. Jika disatukan, kedua konsep ini membentuk

dasar untuk rencana strategi yang besar dan berpeluang memenangkan perang,

bukan pertempuran, seperti halnya ungkapan terkenal dalam dunia militer, “To

win the war, nor to win the battle” (Effendy, 2003 : 299).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi juga dapat

diartikan sebagai rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan

untuk berinteraksi dengan lingkungan persainganguna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan. Strategi adalah rencana-rencana utama suatu perusahaan. Strategi

mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana ia

harus bersaing; melawan siapa; dan untuk maksud dan tujuan apa.

Effendy (2003 : 300) secara sederhana mengungkapkan bahwa strategi

perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan saja, melainkan harus

mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Startegi mencakup strategi umum dan strategi fungsional. Strategi umum

(grand strategies) sering dinamai strategi induk (master) atau bisnis (business),

memberikan arah bagi tindakan-tindakan strategis. Mereka merupakan dasar bagi

tindakan terkoordinasi dan berkesinambungan yang diarahkan untuk mencapai

sasaran bisnis jangka panjang.Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka

pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam suatu

perusahaan guna mengimplementasikan strategi umum.Strategi fungsional bisa

juga disebut sebagai strategi khusus.

Page 24: Puspa Indah Riani 210110060280

24

2.2.2 Konsep Strategi Komunikasi

Di dalam ilmu komunikasi, strategi diartikan sebagai panduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai

tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

(approach) dapat berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi

(Effendy, 2003 : 301).

Kegiatan yang berkaitan dengan strategi komunikasi adalah kegiatan

persiapan, kegiatan penggarapan atau pelaksana dan kegiatan penyimpulan atau

penutup serta penjelasan dari masing-masing kegiatan tersebut.Selanjutnya

masalah-masalah strategi sering dikaitkan dengan metode, teknik, dan

taktik.Semuanya itu berguna untuk mengembangkan strategi komunikasi.

Berhubungan dengan strategi komunikasi, teori yang dapat dijadikan

rujukan adalah teori perbedaan individu atau Individual Differences Theory. Teori

ini mengatakan bahwa media mempengaruhi setiap orang dengan cara berbeda

dengan orang lain, karena setiap orang berbeda dalam konstruksi psikologinya.

Aspek psikologi mereka secara parsial berhubungan dengan aspek-aspek lain

tentang siapa mereka secara demografis dan pengalaman masa lalu mereka dalam

kehidupan. Kemudian, perbedaan usia, ras, pendidikan, jenis kelamin, status

sosial, dan daftar yang hampir tak terhingga dari karakteristik-karakteristik

lainnya memainkan peranan dalam bagaimana orang berbeda dalam proses

berpikir dan kepercayaan tentang dunia dan respon terhadap media (Effendy,

2003: 275).

Page 25: Puspa Indah Riani 210110060280

25

Menurut Melvin L. DeFleur dalam bukunya berjudul “Theories of Mass

Communication” (Effendy, 2003: 316), lebih spesifik lagi, pesan-pesan dari media

mempunyai sifat-sifat khusus yang berinteraksi melalui cara yang berbeda dengan

karakteristik-karakteristik kepribadian dari anggota khalayak yang bervariasi.

Dalam konteks strategi programming yang termasuk strategi komunikasi, bisa

dilihat bahwa perbedaan demografi seperti usia, jenis kelamin, latar belakang

pendidikan, status sosial akan sangat berpengaruh. Program acara untuk anak-

anak, remaja, dan dewasa sudah pasti akan berbeda. Untuk dewasa saja bisa

dibagi-bagi berdasarkan latar belakang pendidikan, status sosial, pekerjaan,

tempat tinggal dan gaya hidup atau lifestyle mereka.

Berhubungan dengan pengkategorian ini, ada teori penggolongan sosial

(Social Category Theory) yang juga dari Melvin DeFleur (Effendy, 2003 : 316).

Teori ini berasumsi bahwa individu yang masuk dalam kategori sosial tertentu

atau sama akan cenderung memiliki perilaku atau sikap yang kurang lebih sama

terhadap rangsangan-rangsangan tertentu. Pesan-pesan yang disampaikan media

massa cenderung ditanggapi sama oleh individu yang termasuk dalam kelompok

sosial tertentu. Dengan adanya penggolongan sosial ini muncullah media massa

yang sifatnya khusus yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu dengan

mengambil segmen pasar tertentu pula.

2.3 Program Acara

Program adalah suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan

rencana yang konkret (Hasibuan, 1995:104).Program merupakan usaha-usaha

Page 26: Puspa Indah Riani 210110060280

26

untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan menurut

bidangnya masing-masing.

Menurut JB. Wahyudi (1994:22) program acara adalah materi mata acara,

baik yang diperoleh melalui produksi sendiri (in house production), produksi

kerjasama, ataupun melalui pembelian dari prodiction house. Sedangkan pola

acara adalah susunan acara yang akan disiarkan baik setiap hari, sekali seminggu,

atau bulanan. Pola acara harian disebut rundown, berisi mata acara yang akan

disiarkan pada hari itu, pola acara mingguan berisi mata acara yang akan disiarkan

pada minggu itu dan pola acara bulanan berisi mata acara yang akan disiarkan

selama sebulan.

Setiap mata acara harus dibuatkan judul mata acara, kriteria atau batasan

mata acara, format acara dan durasi atau lama waktu siaran. Hal ini berkaitan

dengan anggaran operasional. Menurut Sherman (1995:112) paling tidak terdapat

dua belas kategori utama dari jenis program acara yang ditayangkan di stasiun

televisi, yaitu:

1. Newcast

2. Documentaries

3. Talk/interview programs

4. Quiz dan game shows

5. Sports

6. Movies

7. Situation comedies

8. Variety Shows

9. General Dramas

Page 27: Puspa Indah Riani 210110060280

27

10. Action-adventure dramas

11. Music Videos

12. Animation

Disamping itu, UNESCO juga mengklarifikasikan program acara televisi

seluruh dunia ke dalam tujuh kategori (Ishadi, 1997:43), yaitu:

1. Informasi: berita, interview, sports

2. Periklanan: iklan komersil dan iklan layanan masyarakat

3. Pendidikan: formal maupun nonformal

4. Hiburan ringan: musik pop, komedi, drama, serial, kuis

5. Kesenian, kesastraan, ilmu pengetahuan

6. Siaran minoritas etnik: pendidikan bahasa, acara kesenian, dan budaya

7. Siaran untuk khalayak khusus: acara anak-anak, acara agama.

2.4 Strategi Programming

Strategi programming adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam

mencari dan memperkirakan rancangan program yang didesain sedemikian rupa,

sehingga dapat menarik perhatian khalayak yang telah disasar pada pasar yang

telah ditentukan dan menyusun suatu program pada suatu program pada suatu

bentuk penjadwalan sehingga tercipta suatu sajian yang menarik.

Dalam bidang program, kegiatan utama yang dilakukannya terdiri dari

perencanaan program, pelaksanaan program, dan penjadwalan program, serta

evaluasi dan pengawasan/kontrol program.Kelima hal tersebut membutuhkan

penanganan yang sangat cermat dan teliti dengan memperhatikan berbagai aspek

yang saking terkait didalamnya (Sherman, 1995:303-305).

Page 28: Puspa Indah Riani 210110060280

28

Penyusunan program tentu saja memperhatikan keinginan dan kebutuhan

khalayak yang menjadi target sasaran. Teori uses and gratifications dari elihu katz,

jay blumler, dan michael gurevitch (1974) berasumsi bahwa khalayak tidak

sepenuhnya pasif , melainkan secara aktif memilih untuk mengkonsumsi media

yang akan memuaskan mereka, walaupun pada dasarnya mereka hanya memilih

dari yang telah disajikan oleh media (Baldwin, Perry and M offitt, 2004:217-218).

Secara garis besar, asumsi-asumsi dasar dari teori uses and gratification adalah:

1. Khalayak mengambil peran aktif dalam berinteraksi dengan berbagai

media massa.

Anggota khalayak secara bebas memilih media dan program-

programmnya yang dapat memberikan kepuasan terbaik dalam kebutuhan

mereka (inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan

media terletak pada anggota khalayak).

2. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memenuhi

kepuasan khalayak. Kebutuhan yang dipenuhi media hanya bagian dari

rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas.

3. Kebutuhan ini terpenuhi melalui penggunaan media sangat tergantung

pada perilaku khalayak yang bersangkutan. Orang cukup menyadari,

bagaimana media massa memuaskan kebutuhan dan ketertarikan serta

dapat "melisankannya".

Berdasarkan teori uses and gratifications diatas, maka program acara harus

disusun dengan memperhatikan selera khalayak sasaran yang dituju. Agar

khalayak, dalam hal ini penonton televisi, merasa terpuaskan dengan sebuah

stasiun televisi, maka harus disusun sebuah strategi yang benar-benar tepat.

Page 29: Puspa Indah Riani 210110060280

29

Ada 4 strategi dalam memilih jam tayang sebuah program :

1. Counter Program

Menyajikan suatu program acara yang berbeda sasaran khalayaknya pada jam

yang sama ketika kompetitor menyajikan siaran sebuah program acara.

2. Head to head/power programming

Menampilkan program acara yang sama sasaran khalayaknya pada jam sama

ketika kompetitor menyajikan sebuah program acara.

3. Stripping and chekerboarding

Stripping merupakan proses penjadwalan sajian program acara sindikasi untuk

disiarkan pada periode waktu yang sama sepanjang minggu. Misalnya lima kali

dalam seminggu dari senin sampai jumat secara rutin setiap minggunya.

Chekerboarding merupakan penyajian program acara dimana dua atau lebih

program disiarkan pada periode waktu yang berbeda, misalnya program A

disiarkan setiap hari senin, rabu, dan jumat sedangkan program B disiarkan setiap

selasa dan kamis.

4. Stunting

Proses membuat penyajian program acara secara temporal (sewaktu-waktu)

dengan berbagai modifikasi sesuai dengan kebutuhan stasiun televisi.

Contohnya program untuk bulan ramadhan yang sifatnya temporal hanya di bulan

ramadhan.

Programming atau pemograman adalah menetapkan prosedur kegiatan

yang diperlukan dan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan demi

tercapainya tujuan yang diinginkan. Manajer memperkuat langkah-langkah

tindakan yang akan diambil berdasarkan prioritas pelaksanaannya.

Page 30: Puspa Indah Riani 210110060280

30

Hal ini berkaitan dengan penjadwalan (scheduling) dan peramalan

(forecasting).Scheduling merupakan penentuan waktu dari kegiatan-kegiatan

melalui penyusunan jadwal, kapan harus dimulai dan berapa lama aktivitas

dikerjakan. Sedangkan forecasting merupakan kegiatan dimana perencanaan harus

dapat meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang dengan keadaan

pasar, perkembangan situasi konsumen, kemajuan teknik, kebijakan pemerintah

dan lain-lain. Ramalan-ramalan tersebut disusun secara sistematis,

berkesinambungan, dan berusaha mendahului kondisi-kondisi pada waktu yang

akan datang dalam pola acara.

Programming menurut Douglas A. Fergusen (1995:54), yaitu:

“Programming is an outcome or process. The process of selecting and scheduling

programs defines the work of a programmer. They job will be to choose the

programs that the audience wants or needs and then design schedule for viewers.

The primary goal in programming is to maximize the size of that audience.

Audience want to be entertained, and they want to be informed."

Ashadi siregar menyebutkan "dengan muculnya televisi swasta, dinamika

pemograman yang sesungguhnya barulah berlangsung, yaitu sebagai hasil

interaksi stasiun penyiaran - khalayak penonton - pemasang iklan.interaksi

segitiga inilah yang menjadi dasar seluruh pemograman". Sebuah stasiun

penyiaran haruslah memiliki bagian produksi, untuk menghasilkan program.

Untuk meraih pemasang iklan, sebuah stasiun televisi haruslah melakukan proses

promosi dan marketing. Dan untuk menyelaraskan program siaran dengan

kepentingan tiga komponen tersebut, divisi programmingakan menerapkan

strategi-strategi untuk meraih audiens.

Page 31: Puspa Indah Riani 210110060280

31

Sydney W. Head menyebutkan: "programming generalship starts with

searching out and selecting programming materials appropiate to a particular

market and a predefined target audiense".

Secara umum programming dimulai dengan mencari dan menyeleksi

materi program yang sesuai dengan pasar dan target audiens yang telah

ditentukan. Setelah mendapatkan materi yang terpilih, programmwr menyusunnya

ke dalam susunan program yang didesain untuk menarik target

audiens.Kebijakanprogramming sebuah stasiun televisi pada dasarnya merupakan

persaingan untuk menarik perhhatian penonton.Setiap stasiun televisi baik

pemerintah maupun swasta berlomba menyajikan siaran sebaik mungkin agar

dapat menarik penonton sebanyak mungkin.

Setiap mata acara yang disajikan harus melalui proses perencanaan yang

matang, baik itu produksi sendiri (in house production) maupun dibeli dari rumah

produksi (production house). Perencanaan yang baik akan melancarkan proses

produksi dan penyiaran, serta memberikan mekanisme kontrol atau evaluasi

program karena hal ini berkaitan dengan tanggung jawab moral dan etika terhadap

masyarakat.

Perencanaan program merupakan unsur yang paling penting dalam dunia

penyiaran.Hal ini dikarenakan siaran memiliki dampak yang sangat luas kepada

masyarakat.

Adapun perencanaan program meliputi:

1. Perencanaan materi siaran, termasuk di dalamnya perencanaan produksi

dan pengadaan materi siaran yang dibeli dari rumah produksi (production

house), serta menyusunnya menjadi rangkaian mata acara, baik harian,

Page 32: Puspa Indah Riani 210110060280

32

mingguan, bulanan, atau tahunan sesuai dengan misi, fungsi, dan tujuan

yang hendak dicapai.

2. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana.

Strategi programming siaran menjadi sesuatu hal yang memerlukan

penanganan serius dari pihak stasiun televisi swasta.Program siaran menjadi ujung

tombak suatu stasiun televisi karena pemirsa secara langsung melihat televisi dari

program yang ditayangkan sehari-hari.

Hidup mati televisi swasta bergantung pada iklan dan banyaknya

penonton. Salah satu cara agar televisi tidak ditinggalkan oleh pemirsa adalah para

pengelola televisi swasta harus berusaha semaksimal mungkin memenuhi

kebutuhan dan tuntutan khalayak dengan menyiarkan acara-acara yang memang

digemari.

Ditengah persaingan banyaknya stasiun televisi dan semakin banyaknya

pemirsa potensial, akhirnya yang menajdi kunci pilihan bagi pemirsa adalah

kualitas program. Jenis program bisa saja sama antara satu stasiun televisi dengan

satsiun televisi lainnya, namun program yang paling bermutu dan menariklah

yang akan dipilih oleh penonton. Terdapat dua pandangan mengenai kualitas

sebuah program siaran. Pandangan pertama mendasarkan pada pengertian kualitas

di tangan kelompok masyarakat tertentu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi,

sementara yang lain mendasarkan pada pengertian kualitas pada aturan mayoritas

yang diekspresikan melalui rating penonton. Sementara itu, produser televisi

komersial Amerika mempunyai pandangan bahwa kualitas adalah program yang

paling banyak menarik perhatian penonton yang kemudian jumlah penonton

tersebut dapat dijual secara komersil (Wibowo, 1997:107).

Page 33: Puspa Indah Riani 210110060280

33

Namun, sebaik apapun kualitas sebuah program televisi, jika tidak

diimbangi dengan pengaturan program yang baik maka tidak akan mampu

mencapai tujuan yang hendak dicapai. Program acara merupakan ujung tombak

sebuah stasiun televisi yang langsung bersebtuhan dengan audiens.Karena itulah

diperlukan pengaturan yang tepat.

Tuntutan untuk memuaskan pemirsa televisi pada akhirnya akan

mendorong televisi untuk menampilkan program-program yang sesuai dengan

selera masyarakat banyak karena yang ingin dicapai oleh televisi adalah jumlah

audiens yang banyak yang nantinya akan mempengaruhi jumlah pemasang iklan

dan pendapatan perusahaan.

Pemirsa televisi memiliki beragam kepentingan dan keinginan dalam

menonton siaran televisi, oleh karena itu pengelola televisi harus pandai-pandai

mengemas program siarannya semenarik mungkin. Para pengelola stasiun televisi

menentukan program mana yang akan ditayangkan dan mana yang akan dipindah

atau tidak dilanjutkan penayangannya berdasarkan rating. Secara tidak langsung,

rating menentukan keefektifan dari sebuah strategi pemrograman. Rating adalah

suatu ukuran yang menunjukkan bagian dari sejumlah individu atau rumah tangga

yang melihat atau mendengarkan suatu program pada suatu waktu tertentu, yang

biasanya dinyatakan dalam persentase (Kasali, 1993 : 148).

“ programming generalship starts with searching out and selecting

programming materials appropriate to a particular market and predefined target

audience. After negotiating to get the selected materials on the best possible term,

the programmer organized the items into a coherent program service designed to

appeal to the target audience. Finally the programmer assess results in terms of

Page 34: Puspa Indah Riani 210110060280

34

rating reports, learning from mistakes, returning to the fray with new

insight”.(Eastman, Klein, and Head, 1985 : 5).

Dalam konteks ekonomi, industri media tidaklah lazim karena bergerak

pada apa yang disebut dengan pasar produk ganda (Picard, 1989 : 17). Industri

media menciptakan satu produk tetapi berpartisipasi dalam dua pasar; pasar

audiens dan pasar iklan. Karena itu pertumbuhan pasar media sebaiknya ditinjau

sebagai proses ganda yang tergantung pada pertumbuhan ekonomi, yaitu evolusi

audiens dan ekspansi industri periklanan.

2.5 Langkah-langkah programming

Televisi merupakan suatu media yang menyajikan tampilan secara audio

dan visual. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memahami persaingan yang

terjadi di dunia televisi dan mengerti cara mengelola program. Kegiatan

programming di divisi programming sebuah stasiun televisi terdiri dari empat

kegiatan utama, yaitu program perencanaan (Planning), program tata laksana

(execution), program penjadwalan (scheduling), dan program evaluasi

(evaluation).

2.5.1 Program Planning (Perencanaan)

Dalam pembuatan sebuah program acara dibutuhkan sebuah perencanaan

matang agar program yang ditayangkan dapat memenuhi tujuan yang

direncanakan.Program planning memegang peranan penting dalam penempatan

program acara.Dasar dari pembuatan sebuah perencanaan program acara adalah

Page 35: Puspa Indah Riani 210110060280

35

rating analysis, target audience, social aspect, dan commercial aspect. Hal-hal

tersebut terkait dengan:

1. Data riset yang menunjukkan performa dan nilai sebuah program

2. Biaya program dan program design recommendation. Program design

adalah suatu rancangan program berbentuk proposal yang diajukan kepada

divisi programming untuk disetujui. Apabila tidak disetujui maka program

tersebut tidak akan dibuat atau mungkin diadakan revisi terhadap

rancangan program tersebut, hingga dapat disetujui oleh pihak

programming.

3. Kekuatan program: produksi lokal mengarah pada konsep kreatif serta

kualitas program dan produksi acara, sedangkan produksi luar menengah

kepada kualitatif data dan variable yang berubah-ubah untuk jenis film

lepas (movie).

4. Karakteristik khalayak sasaran stasiun televisi tersebut, baik dari segi

demografis maupun psikografis.

Perencanaan program juga terkait dengan kemampuan tehnik dan

administrasi yang harus mampu mendukung kelancaran proses produksi dan

siaran, karena output organisasi penyiaran adalah siaran program acara. Oleh

karena itu, proses perencanaan dilakukan oleh ketiga unsur utama manajemen

penyiaran, yaitu manajemen pengelola siaran, teknik dan administrasi (Wahyudi,

1994 : 72).

Page 36: Puspa Indah Riani 210110060280

36

2.5.2 Program execution (tata laksana)

Tata laksana program terdiri dari produksi (production) dan operasional

(operation) program.Program production adalah tahap dimana suatu program

dibuat untuk ditayangkan.Adakalanya kualitas suatu program dapat dinilai pada

tahapan ini sehingga kadangkala program berbiaya rendah pun dapat menarik

minat penonton.Hal itu disebabkan oleh kuatnya konsep yang disajikan.Program

production ini terkait erat dengan divisi produksi sebuah stasiun televisi untuk

dapat membuat suatu program acara dalam kemasan menarik dari segi visual

audio artistic. Hal ini terkait juga dengan masalah materi, teknis, dan operasional

dari produksi program acara seperti bagian library, subtitling, dubbing, quality

control dan on air presentation. Master control room ditangani on air operation

yang menngoperasikan program acara hingga sampai kepada pemirsa (Sherman,

1995 : 304).

Dalam memproduksi acara televisi, sebuah stasiun televisi melibatkan

banyak pihak dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Wurtzel

(1989) membagi divisi produksi sebuah televisi menjadi dua yakni:

1. Staff produksi yang bertanggung jawab terhadap isi program dan

perkembangannya. Terdiri dari produser, asisten produser dan kreatif.

Bagian ini biasanya disebut below the line.

2. Crew produksi, yang bertanggungjawab terhadap operasionalisasi

peralatan. Terdiri dari sutradara lapangan, audio, cameramen, pengarah

teknik, asisten kru dan teknisi. Bagian ini disebut above the line.

Dalam sebuah stasiun televisi, kru produksi akan mengikuti aturan-aturan

penyiaran yang sudah baku untuk sebuah program, baik taping maupun live on

Page 37: Puspa Indah Riani 210110060280

37

air. Meski materi siaran baru diterima sesaat sebelum mengudara. Kru produksi

akan bisa melaksanakan operasionalisasi siaran dengan mengikuti rundown yang

disediakan oleh staf produksi. Semua akan beroperasi dibawah komando sutradara

(director) sesuai job description masing-masing, yaitu mengoperasikan hardware

siaran. Seorang director juga berperan sebagai tim artistic yang mampu

mengilhami program yang dibuat dengan pandangan dan penglihatan personal

(O’Sullivan, 1994 : 196).

2.5.3 Program Scheduling (Penjadwalan)

Program scheduling bertugas untuk menentukan penempatan tayang suatu

program, pada hari apa dan jam berapa, hingga penempatan promo program

tersebut. Untuk meningkatkan rating, program-program unggulan tentu saja

ditempatkan pada jam dimana terdapat audiens terbanyak. Kegiatan scheduling ini

terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: komposisi khalayak (audience

composition), waktu menonton televisi (television time periods), dan penjadwalan

program acara yang biasa digunakan di stasiun televisi (Sherman, 1995 : 340).

Proses penjadwalan (scheduling) membutuhkan pemahaman mendalam

mengenai komposisi khalayak yang menjadi target dari berbagai program acara

yang berbeda ditayangkan. Komposisi audience ini menyangkut faktor demografis

maupun psikografis yang dimiliki target audience dan bagaimana perubahan-

perubahan yang terjadi pada selera khalayak terhadap suatu program acara.

Periode menonton televisi merupakan pembagian waktu yang dilakukan

oleh programmer dengan membagi 20 atau 24 jam sehari tayangan stasiun televisi

mereka menjadi beberapa periode waktu standar tertentu untuk dapat

Page 38: Puspa Indah Riani 210110060280

38

mengelompokkan program-program acara yang akan ditayangkan pada waktu-

waktu tersebut. Periode waktu tersebut terbagi menjadi tiga kategori waktu, yaitu

daytime, evenight dan late-night.

Pada periode waktu morning, jumlah khalayak yang menonton televisi

cenderung stabil antara 20% - 25% dari jumlah keseluruhan.Periode ini

didominasi oleh khalayak yang terdiri dari orang dewasa, yang tidak bekerja,

wanita, dan anak kecil. Jenis program yang mendominasi adalah talkshow, film,

dan program anak-anak. Pada periode waktu ketiga, yaitu afternoon, pengguna

televisi meningkat dari perbandingan 1 : 4 menjadi 1 : 3 per rumah tangga. Jenis

tayangan program acara yang mendominasi waktu ini adalah soap operas

(telenovela/sinetron), film, game show, dan program anak.

Periode waktu evening programming, terbagi menjadi tiga bagian yaitu

early fringe (4-6 pm), early news (6-7 pm), dan prime time access (7-8 pm). Early

fringe merupakan periode waktu ketika audiens mulai bermunculan untuk

menyaksikan tayangan sore. Sekitar 40% dari jumlah program televisi yang ada

mulai dinyalakan khalayak di saat akhir periode waktu ini.Program-program

popular seperti situasi komedi adalah yang paling banyak dipilih penonton pada

periode waktu ini. Pada periode early evening atau early news yang hanya

berdurasi 1 jam ini menjadi sangat penting karena menjelang jam 7 malam,

setengah dari jumlah televisi yang ada di rumah diakses oleh pemirsa. Periode

waktu ini menjadi waktu yang kritis bagi para stasiun televisi untuk dapat menarik

dan mempertahankan khalayak sebanyak mungkin.Tayangan yang paling banyak

mendominasi periode waktu ini adalah berita dan sinetron.

Page 39: Puspa Indah Riani 210110060280

39

Prime time acces yang berdurasi 1 jam merupakan periode dimana 60%

dari jumlah program televisi yang ada ditonton oleh audiens. Jenis tayangan yang

mendominasi adalah film dan sinetron. Periode ini merupakan periode waktu yang

menghantarkan khalayak untuk tetap stay-tuned sampai ke jam tayang utama

(prime time). Prime time merupakan segmen waktu tayang terpenting dalam bisnis

siaran televisi, karena pada jam tayang ini jumlah khalayak yang menonton

televisi mencapai puncaknya dari berbagai kriteria audiens yang ada.

Periode waktu yang terakhir adalah late night programming yang terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu late fringe (11 – 11.30 pm), late night (11.30 pm –

2am) dan overnight (2am – 6am).Late fringe didominasi oleh tayangan berita.

Pada waktu ini jumlah khalayak terus menurun dibandingkan dengan jumlah

khalayak pada waktu prime time. Sedangkan pad awaktu late night program

televisi didominasi oleh tayangan movies, reality programs, dan berita. Pada

periode waktu terakhir, perbandingan televisi yang ditonton adalah 1 : 10 per

rumah tangga. Program siaran ulang berita malam, film-film lama, dan tayangan

home shopping menjadi program yang mendominasi pada periode waktu ini.

Pengelola program televisi harus mengetahui siapa audiens yang

menonton televisi pada waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya setiap jam memiliki

komposisi audiens yang berbeda. Mengetahui siapa audiens televisi pada waktu

tertentu sangat penting dalam menentukan program apa yang akan ditayangkan.

Hal ini tentunya akan berpengaruh pada para pemasang iklan. Berikut ini adalah

komposisi audiens yang terbentuk pada waktu-waktu tertentu setiap harinya dalm

bentuk tabel.

Page 40: Puspa Indah Riani 210110060280

40

Bagian Hari Audiens

Pagi hari

(06.00 – 09.00)

Anak-anak, ibu rumah tangga, pria dan

wanita dewasa yang bekerja di luar

rumah, pensiunan, pelajar dan

karyawan yang akan berangkat ke

kantor.

Jelang siang

(09.00 – 12.00)

Anak-anak pra sekolah, ibu rumah

tangga, pensiuan, dan karyawan yang

bertugas secara giliran (shift)

Siang hari

(12.00 – 16.00)

Karyawan yang makan siang di rumah,

pelajar yang pulang dari sekolah.

Sore hari (early fringe)

(16.00 – 18.00)

Karyawan yang pulang dari tempat

kerja, anak-anak dan remaja.

Jelang malam (prime time access)

(18.00 – 19.00)

Sebagian besar segmen audiens tersedia

pada waktu ini namun belum

seluruhnya.

Malam hari (prime time)

(20.00 – 23.00)

Seluruh audiens tersedia pada waktu

ini, utamanya antara pukul 20.00 –

21.00. namun setelah itu audiens mulai

berkurang terutama audien anak-anak,

para pensiunan, dan mereka yang harus

bangun pagi-pagi.

Jelang tengah malam (late fringe)

(23.00 – 02.00)

Umumnya audiens dewasa

Page 41: Puspa Indah Riani 210110060280

41

Tengah malam (late night)

(23.30 – 02.00)

Orang dewasa, termasuk karyawan

yang bertugas secara giliran (shift)

Dini hari (overnight)

(02.00 – 06.00)

Karyawan yang bertugas secara giliran

(shift) di rumah sakit, pabrik,

keamanan, dll.

(Sumber: Peter K. Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt; Electronic Media Management,

second edition, Focal Press, Boston-London, 1991)

2.5.4 Program Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi program ini merupakan kegiatan terakhir programming yang

penting untuk terus menarik dan mempertahankan jumlah pemirsa sebanyak

mungkin.Dalam evaluasi program juga dilihat sejauh mana program-program

yang ditampilkan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Menentukan

program-program yang ditayangkan; program mana yang akan terus ditayangkan

dan diberhentikan penayangannya bila tidak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan

merupakan kegiatan evaluasi program. Programmer menggunakan ukuran-

ukuran tertentu dalam mengevaluasi program acara misalnya rating program dan

masukan dari berbagai data yang diperoleh dari berbagai sumber atau pihak

(Sherman, 1995 : 305).

Page 42: Puspa Indah Riani 210110060280

42

BAB III

METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem atau mencari jawaban (Bogdan dan Taylor, 1975 : 84 dalam

Mulyana, 2003 : 145). Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu

pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Silverman, 1993 dalam

Mulyana, 2003 : 145).

Seperti yang telah diketahui, untuk melaksanakan kegiatan penelitian,

terdapat 2 (dua) pendekatan yang dapat dipilih, yakni pendekatan kualitatif dan

pendekatan kuantitatif.Perbandingan karakteristik diantara keduanya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Aspek Kualitatif Kuantitatif

Masalah

Memakan waktu, prosedur

tidak baku, reliabilitas

keabsahan data

Mengontrol penelitian. validitas

Desain

Umum, fleksibel/luwes,

berkembang, sebagai acuan

untuk diikuti,

dinegosiasikan

Spesifik, jelas, terinci,

ditentukan secara mantap sejak

awal, menajdi pegangan langkah

demi langkah

Tujuan

Memperoleh pemahaman

mendalam –

menggambarkan realitas

yang kompleks

Menunjukkan hubungan antar

variabel, mentest teori,

menjelaskan, meramalkan, dan

atau mengontrol fenomena

melalui pengumpulan data

Page 43: Puspa Indah Riani 210110060280

43

(fokus pada data numerik)

Metode

Deskriptif, studi kasus,

etnografis, studi kasus

Terstruktur, formal, ditentukan

lebih dulu, tidak luwes,

dijabarkan secara rinci terlebih

dahulu sebelum penelitian

dilakukan

Teknik penelitian

Observasi, participant

observation, wawancara

terbuka

Eksperimen, survey, observasi

berstruktur, wawancara

berstruktur

Instrument

penelitian

Peneliti sebagai instrumen

, buku catatan, tape

recorder

Tes, angket, wawancara,

observasi berstruktur,

wawancara berstruktur

Data

Berasal dari wawancara

dan catatan pengamatan,

deskriptif, naratif,

dokumen pribadi, catatan

lapangan, ucapan

responden, videotape,

dokumen, dll

Data kasar terdiri dari bilangan,

kuantitatif, hasil pengukuran

berdasarkan variabel yang

dioperasionalkan dengan

menggunakan instrumen

Analisis

Terus-menerus sejak awal

sampai akhir penelitian,

induktif, mencari pola

(dengan contoh, kutipan

dan rangkuman dari

dokumen)

Pada taraf akhir setelah

pengumpulan data selesai,

deduktif, menggunakan statistik.

Hubungan

peneliti dengan

subjek

Empati, akrab, jangka

lama, proses pengumpulan

data tergantung situasi,

subjek dapat diberi

kesempatan berpartisipasi

dalam analisis data

Berjarak, sering tanpa kontak

langsung, jangka pendek

(Sumber: Moleong, 2004 : 31-37)

Page 44: Puspa Indah Riani 210110060280

44

3.1.1. Metode Penelitian

Jenis metode penelitan kualitatif yang digunakan adalah deskriptif.

Menurut Nasir (1993:63), penelitian dengan metode deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Titik

beratnya terdapat pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting). Peneliti

hanya bertindak sebagai pengamat yang membuat kategori prilaku, mengamati,

dan mencatat. (Rakhmat, 2000:25).

Metode deskriptif dipilih sebagai teknik penelitian dalam penelitian ini

untuk memaparkan strategi programming program acara "Kabar ++" di tvOne.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk: (1) mengumpulkan informasi aktual secara

rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau

memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan

atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan ada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2000:25).

3.1.2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Wawancara (Depth Reporting)

Page 45: Puspa Indah Riani 210110060280

45

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan responden yang dapat

memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian seperti

produser program acara Kabar ++ (Herwin Krisbianto) dan orang-orang

yang bertanggungjawab di divisi Programming, yaitu M.Syaherman

(Manager Planning and Scheduling) dan Ashar Juandar (Planning

Supervisor).

2. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatan

utama aktivitas programming yang dilakukan Divisi Programming tvOne.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan sebagai pengkajian kepustakaan baik terhadap

konsep-konsep utama berkaitan dengan kegiatan programming televisi

secara luas.Bahan-bahan studi literatur berupa buku, jurnal, artikel, dan

catatan-catatan lainnya yang diakses melalui internet.

3.1.3. Pemilihan Key Informan

Pada penelitian ini, yang menjadi narasumber atau key informan adalah:

1. Produser “Kabar ++” : Herwin Krisbianto.

2. Divisi Programming : Ashar Juandar dan M.Syaherman.

3.1.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Menurut

Bogdan dan Bikler (Moleong, 2005: 248), analisis data kualitatif adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

Page 46: Puspa Indah Riani 210110060280

46

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Analisis data kualitatif tidak berdasarkan perhitungan angka- angka

melainkan berupa kata- kata dan gambar. Keseluruhannya dikumpulkan untuk

meningkatkan pemahaman dan membantu mempresentasikan penemuan dan

penelitian.

Analisis data dilakukan oleh peneliti adalah untuk dapat menarik

kesimplan-kesimpulan. Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada

dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan tanda terhadap data

(making sense of), menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan

(transforming) data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada

temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya pada

ksimpulan final.

Kunci pokok dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Punch

(dalam Pawito, 2007:101) adalah menjawab pertanyaan how did the researcher

get to these conclusion from these data?.

3.1.5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan adalah melalui

triangulasi data. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Denzin (2001) membedakan 4 macam triangulasi

yaitu sumber, metode, penyidik dan teori.

Page 47: Puspa Indah Riani 210110060280

47

Triangulasi dengan sumber mencoba membandingkan dan mengecek

kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicari dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum deangn apa

yang dikatakannya secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif sesorang dengan berbagai

pendapat orang seperti rakyat biasa serta orang yang berpendidikan

menengah atau tinggi.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Teknik triangulasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara

membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Dalam hal

ini dokumen yang dipilih adalah strategi programming yang diungkapkan oleh

Barry L. Sherman dan Morrisan dimana strategi programming terdiri dari proses

perencanaan, pelaksanaan, penjadwalan dan evaluasi.

3.2. Objek Penelitian

3.2.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.2.1.1. Latar Belakang Historis, Visi Dan Misi

TvOne pertama kali mengudara pada tanggal 14 Februari 2008 pada pukul

19.30 WIB dengan memperkenalkan dirinya sebagai stasiun televisi yang

menghadirkan program-program acara yang berorientasi pada news, sport dan

Page 48: Puspa Indah Riani 210110060280

48

entertainment. TvOne merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia

yang mendapatkan kesempatan untuk diresmika di Istana Presiden Republik

Indonesia. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo

Bambang Yudhoyono.

Sebagai stasiun televisi swasta pendatang baru dalam dunia news, tvOne

telah mempersiapkan berbagai format penyajian berita baru yang belum pernah

ada sebelumnya.TvOne membuat gebrakan-gebrakan yang dinilai terlalu berani

untuk sebuah stasiun televisi swasta baru.Bertujuan untuk menjadi stasiun televisi

news yang terpercaya dengan “terdepan mengabarkan” tvOne ingin membuktikan

sebagai stasiun televisi berita yang berbeda dengan stasiun televisi swasta lainnya.

Disaat televisi swasta lain bersaing untuk menaikkan share dan rating melalui

tayangan-tayangan sinetron, tvOne lebih berani menjadi televisi baru yang hadir

tanpa program-program tersebut.

TvOne mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori newsone,

info one, sport one dan reality one, tvOne membuktikan keseriusan dalam

menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif

dalam hal pemberitaan dan penyajian program. Sebagai pendatang baru dalam

dunia News, tvOne menayangkan bentuk pengemasan berita yang belum pernah

ada sebelumnya, seperti:

1. Apa Kabar Indonesia : sajian berita yang dikemas dengan memadukan

pola news inovatif dengan kreativitas pada pengemasan on air

presentation. Berita yang dihadirkan bukan hanya peristiwa, tetapi juga

gaya hidup dan human interest. Program ini dikemas dalam bentuk diskusi

ringan denga topik-topik terhangat bersama narasumber dan masyarakat,

Page 49: Puspa Indah Riani 210110060280

49

disiarkan langsung pada pagi dan malam hari dan tidak mengambil tempat

di dalam studio.

2. Kabar Pagi : sajian berita yang merangkum semua peristiwa-peristiwa

baik politik, ekonomi, bencana yang terjadi sehari sebelumnya.

3. Kabar Siang : menyajikan berita-berita actual dan informasi ringan yang

disiarkan secara langsung dari studio tvOne di Jakarta, Medan, Surabaya

dan Makasar.

4. Kabar Petang : menyajikan berita-berita menyangkut masalah

pemerintahan, hokum, politik, dan ekonomi yang terjadi sejak siang

hingga program ini ditayangkan dengan menghadirkan secara langsung

berita dari biro pusat Jakarta dan biro daerah (Medan, Surabaya dan

Makasar). Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor

Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan LAngsung Oleh 5

Presenter dari 4 Kota yang Berbeda Dalam Satu Layar.”

5. Apa Kabar Indonesia Weekend : tayangan berita dan informasi yang

memadukan pola news konvensional dengan live presentation dan lebih

menitikberatkan pada berita-berita feature disertai dengan talkshow dan

entertainment seperti live musik.

Selain program-program berita, tvOne memproduksi pula program-

program current affairs yang eksklusif seperti Bang One Show, Mata Kamera,

Nuansa Seribu Pulau, Kabar ++, Backpacker, Tatap Muka, Riwajatmoe Doeloe

dan sebagainya.

Visi tvOne:

Page 50: Puspa Indah Riani 210110060280

50

Mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan

bangsa.

Misi tvOne:

Menjadi stasiun televisi berita dan olahraga nomor satu.

Menayangkan program news dan sport secara progresif mendidik pemirsa

untuk berpikiran maju, positif dan cerdas.

Memilih program news dan sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian

kemasan.

3.2.1.2. Manajemen Tvone

PT. Lativi Mediakarya (TvOne) merupakan saham gabungan antara Bakrie

Group dan StarTV.TvOne memperoleh izin siaran dari pemerintah pada tanggal

14 Februari 2008.TvOne pertama kali mengudara dengan memperkenalkan

dirinya sebagai stasiun televisi swasta nasional yang hanya menghadirkan

program acara yang berorientasi pada news, sport dan entertainment.

Jajaran direksi tvOne terdiri dari:

Direktur Utama : Erick Thohir

Wakil Direktur Utama : Ardiansyah Bakrie

Direktur Pemberitaan dan Produksi : Sukarni Ilyas

Direktur Keuangan : Charlie Kasimhir

Direktur Programming dan Marketing : Otis Hahijary

3.2.1.3. Target Audience

Page 51: Puspa Indah Riani 210110060280

51

tvOne membidik kalangan premium class (kelas menengah atas) atau

yang dikenal dalam istilah pemasaran sebagai kelompok A, B, C. Kelompok A

adalah target audience dengan pengeluaran Rp. 1.750.000 ke atas per bulan,

kelompok B adalah target audience dengan pengeluaran per bulan 1.250.000 –

Rp. 1.749.999 sedangkan kelompok C adalah target audience yang memiliki

pengeluaran Rp. 600.000 – Rp. 1.249.999

3.2.1.4. Program Content

TvOne mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori newsone,

info one, sport one dan reality one, tvOne membuktikan keseriusan dalam

menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif

dalam hal pemberitaan dan penyajian program.tvOne hadir dengan 70% berita dan

30% tayangan olahraga plus hiburan yang telah terseleksi. Keseriusan tvOne

dalam menerapkan strategi tersebut dibuktikan dengan menampilkan format-

format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. Sebagai

pendatang baru dalam dunia News, tvOne telah mempersiapkan bentuk berita baru

yang belum pernah ada sebelumnya, seperti Apa Kabar Indonesia yang telah

tayang perdana pada hari Senin 11 Februari 2008. Apa Kabar Indonesia adalah

program informasi dalam bentuk diskusi ringan topik-topik terhangat bersama

narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio

luar tvOne. Program berita hardnews tvOne dikemas dengan judul : Kabar Pagi,

Kabar Siang, Kabar Pasar, Kabar Petang, dan Kabar Malam. Kabar petang

menampilkan bentuk pemberitaan yang belum pernah ditampilkan stasiun televisi

lainnya, yaitu menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta

Page 52: Puspa Indah Riani 210110060280

52

dan beberapa biro pusat daerah seperti Medan, Makasar dan Surabaya dengan

bobot pemberitaan yang berimbang antar semua biro. Kabar malam bekerjasama

dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap,

kredibel, dan dinamis.

tvOne memproduksi pula program-program Current Affairs yang eksklusif

seperti Telusur, Mata Kamera, Menyingkap Tabir, Bang One Show, Kabar ++

serta program documentary yang mengandung unsur petualangan dan edutainment

dengan judul program Bukan Jalan-Jalan Biasa, Nuansa Seribu Pulau, dan

Khatulistiwa. Sedangkan program lifestyle tersaji seperti Opini.

Berikut adalah beberapa uraian mengenai program-program yang

ditayangkan oleh tvOne:

1. Apa Kabar Indonesia : sajian berita yang dikemas dengan memadukan

pola news inovatif dengan kreativitas pada pengemasan on air

presentation. Berita yang dihadirkan bukan hanya peristiwa, tetapi juga

gaya hidup dan human interest. Program ini dikemas dalam bentuk diskusi

ringan denga topik-topik terhangat bersama narasumber dan masyarakat,

disiarkan langsung pada pagi dan malam hari dan tidak mengambil tempat

di dalam studio.

2. Kabar Pagi : sajian berita yang merangkum semua peristiwa-peristiwa

baik politik, ekonomi, bencana yang terjadi sehari sebelumnya.

3. Kabar Siang : menyajikan berita-berita actual dan informasi ringan yang

disiarkan secara langsung dari studio tvOne di Jakarta, Medan, Surabaya

dan Makasar.

Page 53: Puspa Indah Riani 210110060280

53

4. Kabar Petang : menyajikan berita-berita menyangkut masalah

pemerintahan, hokum, politik, dan ekonomi yang terjadi sejak siang

hingga program ini ditayangkan dengan menghadirkan secara langsung

berita dari biro pusat Jakarta dan biro daerah (Medan, Surabaya dan

Makasar). Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor

Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan LAngsung Oleh 5

Presenter dari 4 Kota yang Berbeda Dalam Satu Layar.”

5. Kabar Malam : program ini menampilkan peristiwa teraktual hingga

malam hari, selain itu juga menampilkan kejadian selama hhari itu dan

tayangan khas dari dalam negeri dan mancanegara serta bekerjasama

dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang

lengkap, kredibel, dan dinamis.

6. Kabar Pasar : merupakan tayangan program berita ekonomi yang fokus

kepada skandal dalam dunia bisnis, informasi pembukaan pasar dan

prediksi perkembangan pasar oleh pakar pasar modal. Menampilkan pula

berita aktual ekonomi dari pasar uang, pasar emas dan sektor riil.

Tayangan sport tvOne meliputi pertandingan-pertandingan unggulan yang

disiarkan langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola Nasional (Copa Indonesia),

sepak bola eropa (Liga Inggris dan Spanyol), Kompetisi Bola Basket Nasional

(IBL), program sport lainnya, seperti yang terangkum dibawah ini:

1. Kabar Arena : menyajikan kumpulan berita olahraga dalam dan luar

negeri teraktual dan terupdate, dikemas secara apik dan berbeda sehingga

tidak akan membosankan bagi pemirsa. Dengan tampilan grafis dan set

terbaru serta informasi dari presenter yang menarik sehingga menjadikan

Page 54: Puspa Indah Riani 210110060280

54

sajian berita olahraga kabar arena menjadi barometer informasi dan

olahraga di Indonesia.

2. Liga Inggris dan Liga Spanyol : menyuguhkan dan memanjakan para

pecinta liga Inggris dan liga Spanyol di Indonesia dengan pertandingan-

pertandingan di Liga Premier Inggris dan Spanyol secara LIVE dan delay

hanya di tvOne, serta dikombinasikan dengan kegiatan nonton bareng di

kota-kota.

3. Tinju Dunia: merupakan program olahraga yang menampilkan tinju

bertaraf internasional yang menghadirkan juara-juara kelas dunia. Dipandu

oleh komentar tinju berpengalaman yang akan menambah bobot acara

tinju semakin enak ditonton.

tvOne juga menghadirkan program talkshow dengan berbagai

perbincangan yang menarik dengan bintang tamu:

1. Debat : merupakan program talkshow yang melibatkan dua narasumber

yang berseberangan dalam memandang sebuah isu atau masalah.

Talkshow ini dipandu dua orang host yang masing-masing berpihak pada

dua narasumber yang berbeda untuk membahas isu-isu aktual dan masih

menjadi kontroversi di masyarakat. Dalam waktu singkat, acara ini mampu

meraih perhatian pemirsa sekaligus menjadi program yang unggul dalam

kategori news talkshow.

2. Satu Jam Lebih Dekat : merupakan program talkshow berdurasi 60 menit

dan berbincang lebih dekat untuk mengenal narasumber. Narasumber

biasanya adalah ornag-orang terkenal, seperti artis, tokoh politik, tokoh-

Page 55: Puspa Indah Riani 210110060280

55

tokoh negara ini. Orang terdekat narasumber pun diundang tanpa

sepengetahuan sang narasumber.

3.2.1.5 Investasi

Ditengah ketatnya persaingan kondisi ekonomi global, Bakrie Group

dengan kesiapan dana sebesar 1,3 triliyun telah menyulap Lativi menjadi tvOne.

Bakrie Grup yang memang sudah lama mengincar Lativi, terutama sejak Lativi

terlibat kewajiban hutang kepada bank Mandiri senilai Rp. 418 miliar telah

dilunasi melalui Konsorsium Capital Managers Asia Pte Ltd (CMA) pada awal

tahun 2007. Komposisi kepemilikan saham tvOne antara lain:

- PT Visi Media Asia sebesar 49%

- PT Redal Semesta 31%

- Good Response Ltd 10%

- Promise Result Ltd

3.2.1.6. Sumber Daya Manusia Tvone

Saat ini tvOne diperkuat oleh kurang lebih 850 orang karyawan, termasuk

contributor dan biro daerah.Selain diperkuat oleh tenaga-tenaga fresh graduate,

tvOne juga didukung oleh tenaga-tenaga berpengalaman dari banyak stasiun

televisi terkemuka di Indonesia.Tidak hanya tenaga ahli yang berada di belakang

layar, tetapi juga presenter-presenter berita favorit pemirsa dari stasiun televisi

kompetitor yang saat ini dapat dijumpai oleh pemirsa tvOne pada program-

program berita tvOne setiap hari.

Page 56: Puspa Indah Riani 210110060280

56

3.2.1.7. Teknologi Tvone

tvOne didukung dengan menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari

tahap pra-produksi hingga pasca produksi serta siaran. Walaupun sebagian

pemirsa masih belum dapat menikmati siaran tvOne dengan bersih dan jernih,

tvOne terus menambah dan memodifikasi pemancarnya agar seluruh pemirsa

dapat menikmati tayangan tvOne dengan audio visual yang lebih bersih dan

jernih.

Selain itu ribuan kabel-kabel serat optic telah dirancang khusus dan

ditanam di dalam gedung tvOne.Hal ini dilakukan guna mendukung sistem siaran

digital yang digunakan tvOne. Selain menghasilkan output yang lebih baik,

teknologi digital juga memungkinkan proses kerja lebih efisien. Semua materi

produksi mengalir dari satu server ke server komputer lain melalui jaringan kabel

optik yang telah terpasang di seluruh gedung. Untuk menunjang sleuruh sistem

kerja digital ini, tvOne menggunakan program Dalet News RoomSystem dan

merupakan televisi pertama di Indonesia yang menggunakan program ini.Selain

itu untuk menghasilkan tampilan grafik dan virtual yang baik, tvOne

menggunakan Orad Grafic System yang merupakan provider studio virtual

terbesar di dunia.

3.2.1.8. Penghargaan Yang Diraih Tvone

Salah satu program tvOne yang berhasil meraih penghargaan adalah Kabar

Petang. Acara ini ditayangkan pada jam prime time dengan menyajikan berita-

berita menyangkut masalah pemerintahan, hokum, politik, dan ekonomi yang

terjadi sejak siang hingga program ditayangkan dengan kemasan yang berbeda,

Page 57: Puspa Indah Riani 210110060280

57

yaitu menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung

berita dari biro pusat Jakarta dan beberapa biro daerah (Medan, Surabaya,

Makasar).

Bobot pemberitaan antar semua biro dinilai berimbang, sehingga

menjadikan program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia)

sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota

yang Berbeda Dalam Satu Layar.”

Selain itu, survey AC Nielsen menyimpulkan bahwa tvOne meraih

kepermisaan yang didominasi oleh kalangan menengah atas dan berpendidikan

tinggi.

3.2.2. Gambaran Umum Kabar ++

Kabar ++ merupakan sebuah program liputan dengan gay liputan bertutur,

dimana pembawa acara menyampaikan isu-isu yang dibahas dalam setiap episode

didukung visualisasi gambar kuat agar pesan yang hendak disampaikan dapat

dimengerti penonton televisi.

Program ini memiliki tujuan sebagai kontrol sosial di masyarakat. Acara

ini adalah sebuah program berformat majalah yang membahas isu-isu current,

memiliki unsur komedi atau black comedy, menertawakan yang susah dengan cara

yang cerdas dan kritis sehingga keadaan pahit yang ditertawakan tersebut dapat

membuat penontonnya berpikir lebih kritis dan menyadari keadaan serta ingin

melakukan perubahan menjadi lebih baik.

Penonton yang ingin diraih atau dijangkau oleh Kabar ++ adalah all

people. Namun karena penayangannya yang terlalu malam di hari Jumat membuat

Page 58: Puspa Indah Riani 210110060280

58

program ini mendapatkan rating dan share yang tidak terlalu memuaskan.

Keberadaan rating yang semakin memburuk membuat program ini

dipindahtayangkan ke hari Sabtu pada sore hari dengan alasan audiens berjenis

kelamin wanita dapat dijangkau jika acara ini disiarkan sore hari dan audiens pria

yang sudah terjangkau tetap bisa dipertahankan karena pada hari Sabtu sebagian

besar penonton televisi sedang tidak bekerja.

3.2.2.1. Konsep Program Kabar ++

Sejak awal ditayangkan, Kabar ++ mengangkat tema berupa kejadian-

kejadian yang sedang hangat dibicarakan pada setiap minggunya. Misalnya saja

saat pertama kali tayang, Kabar ++ membahas kasus rapat anggota DPR yang

diwarnai kericuhan, kasus penjara mewah Artalita Suryani, persepakbolaan

Indonesia yang selalu dihiasi oleh aksi saling lempar dan bentrok baik dari sisi

pemain dan penonton sepakbola itu sendiri.

Namun ketika terjadi gejala stuknasi penonton dan angka rating yang tak

kunjung menanjak naik, maka dilakukan beberapa perubahan dari segi tema atau

topik yang dibahas. Analisa pada waktu itu adalah kemungkinan penonton jenuh

ketika acara televisi membahas hal yang sama berkepanjangan. Ketika isu itu

tersebut dibahas di Kabar petang, dibahas lagi di Apa Kabar Indonesia Malam,

lalu dibahas lagi di Jakarta Lawyers Club, maka penonton akan merasa bosan

melihat berita yang sama, hanya dibahas di acara yang berbeda. Oleh karena itu

maka tema yang dipilih pun berupa tema-tema yang lebih berdisifat umum dan

berupa setting agenda.Misalnya, pembahasan dalam satu episode mengenai

warung nasi atau yang biasa disebut warteg.Dalam episode itu dibahas juga

Page 59: Puspa Indah Riani 210110060280

59

mengenai fenomena warteg yang memiliki paranormal untuk menyokong

keberadaannya di tengah persaingan pasar yang begitu besar.Lalu ada segmen

dimana ada detektif ala Kabar ++ yang mencari tau mengenai kebenaran

fenomena tersebut.

Konsep penyampaian informasi dengan lebih santai, ringan, dan kritis

merupakan kunci dari program Kabar ++ ini. Pemberitaan sesuatu yang dipikir

begitu berat ternyata bisa dibawa menjadi lebih santai dan ringan dengan

pemilihan kosa kata yang lebih cerdas dan pembawa acara yang nyentrik dan

kritis.

Konsep program:

- ringan, informatif, human interest, satir, musik, “black comedy”

- script / isi: “pengendapan” & inti sari dari masalah yang ada.

Menangkap tentang problematika bangsa dan persoalan hidup yang

dihadapi masyarakat. Kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan (politik,

hukum, ekonomi, sosial, budaya, dll)

- dibawakan seorang pembawa acara dengan gaya santai, kritis, “nyentrik”

namun elegan

- Satu episode berisi satu tema atau lebih yang menyajikan visualisasi,

informasi, dan musik sehingga diharapkan dalam satu episode pemirsa

memperoleh informasi secara utuh dan menghibur.

- Satu episode dibuat dalam 5 segmen, yang dikemas dalam 1 paket

tayangan visual disertai narasi, plus video klip. Dengan durasi total 60

menit dan 4 commercial break.

Page 60: Puspa Indah Riani 210110060280

60

3.2.2.2. Host/Presenter

Presenter atau pembawa acara program Kabar ++ ini adalah Arswendo

Atmowiloto. Arswendo Atmowiloto (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26

November1948; umur 61 tahun) adalah penulis dan wartawan Indonesia yang

aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti Hai dan KOMPAS. Mempunyai

nama asli Sarwendo. Nama itu diubahnya menjadi Arswendo karena

dianggapnya kurang komersial dan ngepop. Lalu di belakang namanya itu

ditambahkannyalah nama ayahnya, Atmowiloto, sehingga namanya menjadi apa

yang dikenal luas sekarang3.

Berpenampilan nyentrik, cerdas, kritis, dan menyindir dengan gaya khas

nya membuat Arswendo memiliki karakteristik yang sama dengan karakter

program Kabar ++. Arswendo yang kritis mampu membuat program black

comedy Kabar ++ menjadi lebih hidup dan informatif serta edukatif. Gelak

tawanya yang kerap ia keluarkan ketika sedang menyindir menjadi hiburan

tersendiri yang menjadikan program ini menjadi lebih berbeda dibandingkan

program acara lainnya.

3.2.2.3. Format Program Kabar ++

Format program Kabar ++ adalah outdoor, ringan, santai, dan satir.

Syuting dilakukan di luar ruangan dengan menggunakan kamera yang mampu

mengambil gambar dari atas dengan cakupan gambar yang lebih luas serta kamera

biasa yang digunakan untuk syuting host atau presenter.

3 (http://id.wikipedia.org/wiki/Arswendo_Atmowiloto)

Page 61: Puspa Indah Riani 210110060280

61

Setiap episode Kabar ++ berisi berisi satu tema atau lebih yang

menyajikan visualisasi, informasi, dan musik sehingga diharapkan dalam satu

episode pemirsa memperoleh informasi secara utuh dan menghibur.Satu episode

dibuat dalam 5 segmen, yang dikemas dalam 1 paket tayangan visual disertai

narasi, plus video klip,dengan durasi total 60 menit dan 4 commercial break.

Situasi produksi Kabar ++ adalah outdoor.Pemilihan daerah

perkampungan di dekat rel kereta api dan sungai awalnya hanya keperluan gambar

saja karena kamera yang digunakan adalah jimmy jip yang dapat menangkap

gambar dengan sudut yang lebih luas dan dari atas. Namun seiring berjalannya

waktu ternyata lokasi syuting sangat pas dengan bahasan yang sering diangkat

yaitu lebih mengarah kepad rakyat kecil.

Musik merupakan ciri khas yang tidak dapat dipisahkan dari program

Kabar ++. Selalu ada musik dan video klip yang mengiringi sindiran-sindiran

terhadap keadaan pahit. Musik yang dipilih bukanlah musik yang bersifat linear,

yaitu musik yang akan muncul di benak penonton ketika sesuatu hal sedang

dibahas. Lagu yang pilih bukan dilihat dari judulnya saja, tetapi yang liriknya

memiliki kesamaan kondisi dengan masalah yang sedang dibahas.

3.2.2.4. Proses Kegiatan Dalam Kabar ++

Kegiatan dalam Kabar ++ hampir sama dengan kegiatan dalam program-

program acara lainnya. Terdapat proses pra produksi, produksi dan post produksi.

Pada tahap pra produksi, produser beserta tim produksinya mengadakan rapat

untuk menentukan tema atau topik yang akan dibahas. Setelah itu produser juga

membuat anggaran budget yang akan digunakan untuk keperluan syuting.

Page 62: Puspa Indah Riani 210110060280

62

Pada tahap produksi, reporter dan kameramen mendatangai lokasi syuting

dan mengambil gambar untuk keperluan visualisasi, melakukan wawancara

dengan narasumber yang sudah ditentukan dan membuat janji temu sebelumnya,

serta pengambilan gambar host.

Tahap pasca produksi dilakukan setelah tahap produksi dengan memilih

gambar yang hendak ditayangkan, menyambungkan gambar antara satu gambar

dengan gambar lainnya, memasukkan VO, serta musik dan video klip yang sudah

dipilih. Terakhir adalah proses editing untuk membuat rangkaian gambar menjadi

lebih menarik untuk disaksikan dan memiliki keselarasan antara satu gambar

dengan gambar lainnya serta musik yang mengiringinya.

Page 63: Puspa Indah Riani 210110060280

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses awal sebuah stasiun televisi dapat beroperasi dimulai dari bagian

programming. Stasiun televisi komersil yang jualannya adalah program

membutuhkan programming untuk dapat menganalisa program apa yang akan

laku di pasaran. Bagaimana menjadwalkannya secara tepat dan pas sehingga dapat

menjangkau seluruh target audiens. Ashadi siregar menyebutkan "dengan

muculnya televisi swasta, dinamika pemograman yang sesungguhnya barulah

berlangsung, yaitu sebagai hasil interaksi stasiun penyiaran - khalayak penonton -

pemasang iklan. Interaksi segitiga inilah yang menjadi dasar seluruh

pemograman". Sebuah stasiun penyiaran haruslah memiliki bagian produksi,

untuk menghasilkan program. Untuk meraih pemasang iklan, sebuah stasiun

televisi haruslah melakukan proses promosi dan marketing. Dan untuk

menyelaraskan program siaran dengan kepentingan tiga komponen tersebut, divisi

programming akan menerapkan strategi-strategi untuk meraih audiens.

Sebuah strategi programming televisi begitu penting, karena ibarat tubuh

manusia maka programming merupakan jantung yang memilik peran sangat

penting.Strategi programming yang dijalankan oleh stasiun televisi tvOne,

khususnya Kabar ++ terdiri dari kegiatan berupa perencanaan program

(planning), strategi pelaksanaan (execution), strategi penjadwalan (scheduling)

dan strategi evaluasi (evaluation).

Fokus strategi programming adalah rating dan share untuk menaikkan

peringkat atau urutan televisi. Semakin tinggi angka rating menandakan semakin

Page 64: Puspa Indah Riani 210110060280

64

banyak penonton televisi yang menyaksikan program tersebut.Itu artinya, rating

menjadi salah satu alat ukur yang menandakan sebuah program yang dijual laku

atau tidak di pasaran. Rating sebuah program pun akan menentukan seberapa

banyak para pengiklan yang akan membelanjakan uangnya pada slot iklan

program tersebut.

Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui strategi programmingKabar ++

tvOne.Pengumpulan data di lapangan diperoleh melalui analisis berbagai

dokumen, observasi dan wawancara yang mendalam terhadap informan.

Informan yang diwawancara adalah orang-orang yang memiliki

kredibilitas di bidangnya. Seorang komunikator disebut kredibel apabila ia

memiliki dua komponen kredibilitas itu sendiri. Dua komponen kredibilitas yang

paling penting adalah keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang

dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator yang dinilai paling tinggi

pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli tahu banyak, berpengalaman

atau terlatih. Tentu sebaliknya komunikator yang dinilai rendah pada keahlian

dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu banyak, dan bodoh. Kepercayaan

adalah kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya

apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan dan etis (Rakhmat,

1999 : 260).

Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dianggap memiliki

kredibilitas yang sesuai seperti yang dikatakan oleh Rakhmat (1999 : 260). Selain

itu informan juga memiliki kewenangan dan kemampuan memberikan informasi

yang akurat mengenai strategi programmingKabar ++.Peneliti mewawancarai

Page 65: Puspa Indah Riani 210110060280

65

dua orang yang kredibel, yaitu dua orang dari bagian programming dan satu orang

dari bagian produksi.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah manager

planning and scheduling divisi programming tvOne, planning supervisor divisi

programming tvOne dan produser program Kabar ++ tvOne. Manager planning

and scheduling divisi programming tvOne adalah Bapak Muhammad Syaherman

yang berkantor di kantor tvOne, Jl. Rawa Ternate II No.2 Kawasan Industri Pulo

Gadung Jakarta. Sementara planning supervisor divisi programming tvOne

bernama Ashar Juandar, lulusan Fakultas MIPA, jurusan statistik Universitas

Padjadjaran dan sudah 3 tahun 4 bulan bekerja di tvOne. Produser program Kabar

++ yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Herwin Krisbianto,

lulusan S1 komunikasi jurusan jurnalistik, Universitas Hasanuddin Makasar dan

telah bekerja di tvOne selama 2 tahun 8 bulan.

Kabar ++ merupakan salah satu program berformat majalah berita di

stasiun televisi tvOne.Program ini memberikan informasi dalam bentuk kemasan

yang berbeda dari program acara lainnya.Berita yang biasanya dikemas secara

kaku, formal dan terkesan berat menjadi berbeda jika disuguhkan oleh Kabar

++.Program ini menyajikan informasi dengan lebih ringan, menghibur, dan

dipadukan dengan musik dan video klip.

Page 66: Puspa Indah Riani 210110060280

66

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Planning (Perencanaan Program)

Perencanaan program merupakan salah satu hal yang paling utama dalam

sebuah strategi pemrograman.Perencanaan menjadi sangat penting untuk menjadi

dasar pelaksanaan sebuah program agar dapat mencapai tujuan yang

diinginkan.Pada umumnya, tujuan program adalah untuk menarik dan

mendapatkan sebanyak mungkin pemirsa (Morissan, 2005 : 129). Namun jumlah

pemirsa yang banyak itu bukanlah satu-satunya tujuan dari penayangan sebuah

program.

Proses perencanaan sebuah program dilakukan secara bergotong royong

tidak hanya oleh divisi programming saja, dimulai dari program analyst. Mereka

terdiri dari divisi programming dan orang-orang lainnya yang tergabung dalam

komite program. Program analyst memberikan ide dan garis-garis besar mengenai

program apa yang sebaiknya dibuat. Setelah itu, disampaikanlah kepada program

maker untuk merencanakan program bergenre seperti apakah yang akan dibuat,

konsep, tujuan dan format seperti apakah yang akan ditayangkan serta target

audiens manakah yang hendak dijangkau.

Bagan 4.1 Alur Perencanaan Program

Jadi proses perencanaan program sebuah program adalah melalui program

analyst yang menganalisis apakah sebuah program sudah tidak layak untuk

ditayangkan lagi dan diganti dengan program baru atau sebuah program akan tetap

Program analyst

Program Maker

Komite Program

Page 67: Puspa Indah Riani 210110060280

67

ditayangkan dengan melakukan pengembangan program. Hal ini dilakukan oleh

divisi programming bagian perencanaan, disebut juga program analyst.Setelah itu,

pengajuan usul disampaikan kepada program maker. Program maker lah yang

menentukan jenis program apa yang akan dibuat, konsep dan format seperti

apakah yang akan mendominasi program baru nantinya. Hasil perencanaan

tersebut direalisasikan melalui dummy dan kemudian dipresentasikan di komite

program. Komite programlah yang nantinya memutuskan apakah program layak

untuk dibuat dan ditayangkan atau tidak.

Awal perencanaan program Kabar ++ adalah instruksi dari GM (General

Manager) CA, Manager dan Eksekutif Produser kepada produser untuk membuat

sebuah program baru berformat majalah yang menghibur, ringan dan unik.

Produser pun membuat coretan-coretan kasar yang berisikan tujuan, konsep dan

format program acara tersebut.

Produser dibantu oleh seorang asisten pada saat mengerjakan dummy

program Kabar ++.Dummy yang telah selesai dikerjakan kemudian

dipresentasikan dalam rapat komite. Rapat komite ini lah yang menentukan

sebuah program akan direalisasikan atau tidak. Kabar ++ pun diizinkan untuk

diproduksi dan menjadi salah satu program yang akan ditayangkan oleh tvOne.

Konsep dasar program Kabar ++ adalah informatif, ringan, musik, black

comedy, kritis dan menghibur. Informatif berarti program ini dapat menyuguhkan

informasi seperti isu-isu yang sedang terjadi di negeri ini kepada para

penontonnya.Kemasan program ini berbeda dengan program berita lainnya yang

cenderung berat dan kaku.Program ini lebih ringan karena penuh dengan canda,

sindiran-sindiran khas yang dilontarkan oleh pembawa acaranya.Program ini pun

Page 68: Puspa Indah Riani 210110060280

68

mengkritisi keadaan atau situasi yang kerap melanda negeri ini.Salah satu yang

menjadi contohnya adalah topik mengenai sepakbola yang disuguhkan pada

episode pertama. Pada episode itu dibahas betapa hebatnya prestasi sepakbola

mancanegara yang mampu mengikuti ajang sepakbola paling bergengsi, Piala

Dunia. Ketika seluruh dunia menantikan ajang akbar tersebut, prestasi sepakbola

Indonesia pun kian terpuruk. Bagaimana bisa mengikuti sebuah ajang sepakbola

dunia jika di negara sendiri acap kali terjadi bentrok akibat pertandingan

sepakbola.Sehingga sepakbola Indonesia dinilai lebih banyak sepaknya daripada

bolanya.

Seperti yang diungkapkan produser program Kabar ++ mengenai konsep

dan ide cerita program Kabar ++ berikut ini:

“kemasan berita santai, ringan, ada unsur-unsur komedi. Tapi karena santainya

dibawa ke black komedi yang orang nonton pengennya pas ngeliat agak

nyadar sendiri. Ada unsur musik, pengennya satir sih, gambaran pahit tapi

yang dibawa santai dan senyum. Kritis, jadi larinya ke kritik sosial tapi ga

terlalu tajam-tajam juga.konsepnya sendiri sih ya pengennya satir, gambaran

pahit tapi dibawa senyum. Contentnya awalnya bahas isu-isu yang lagi hot tapi

makin kesini bahasannya jadi lebih ringan. Program ini lebih ringan dan

menghibur ya dibandingkan dengan program news lainnya. Program ini

komedi, black komedi, ngetawain yang susah tapi bikin yang nonton jadi mikir

juga, hostnya juga nyentrik, suka ketawa.”4

4.1.1.1. Tujuan Program

Berikut adalah tujuan program berdasarkan proposal Kabar ++ yang

dibuat oleh produser program tersebut:

- memberikan warna baru dalam sebuah kemasan majalah berita, ringan

menghibur namun informatif.

4 Wawancara Herwin Krisbianto, produser program kabar ++ (23 September 2010)

Page 69: Puspa Indah Riani 210110060280

69

- menjadi kritik, dan cermin akan kondisi yang ada di masyarakat dan

bangsa.

- Di program ini, penonton bisa mendapatkan informasi, “syukur-syukur”

bisa mawas diri, sambil menikmati atau bahkan bernostalgia dengan lagu-

lagu pilihan.

- menjadi tontonan hiburan yang diterima dengan baik dalam ruang keluarga

(TVR/TVS).

4.1.1.1.1. Informatif

Kemasan berita atau informasi yang berbeda dibandingkan program lain

adalah keunggulan tersendiri bagi Kabar ++.Memberikan warna baru dalam

sebuah kemasan majalah berita, ringan menghibur namun informatif adalah salah

satu tujuan yang hendak digapai oleh program ini.Informasi dikemas dengan lebih

santai, menghibur, berisi unsur black comedy, dan disertai oleh kehadiran musik

dan video klip.Jadi seseorang penonton televisi dapat menyaksikan sebuah

program berita berformat majalah yang sangat informatif dalam suasana yang

lebih santai, tidak berat dan tidak kaku seperti program berita lainnya.

4.1.1.1.2. Edukatif

Terdapat dua pandangan mengenai kualitas sebuah program siaran.

Pandangan pertama berdasarkan pada pengertian kualitas di tangan kelompok

masyarakat tertentu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, sementara yang lain

mendasarkan pada pengertian kualitas aturan mayoritas yang diekspresikan

melalui rating penonton.

Page 70: Puspa Indah Riani 210110060280

70

Kabar ++ berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi

penontonnya.Adapun tujuan edukatif yang dimiliki program ini adalah

memberikan sindiran terhadap keadaan pahit negeri ini.Secara tidak langsung,

acara ini melatih para penontonnya untuk lebih berpikir secara kritis. Seperti yang

diungkapkan oleh produser Kabar ++ tvOne, Herwin Krisbianto:

“kemasan berita santai, ringan, ada unsur-unsur komedi. Tapi karena

santainya dibawa ke black komedi yang orang nonton pengennya pas ngeliat

agak nyadar sendiri. Ada unsur musik, pengennya satir sih, gambaran pahit tapi

yang dibawa santai dan senyum. Kritis, jadi larinya ke kritik sosial tapi ga terlalu

tajam-tajam juga.”5

Seperti yang diungkapkan oleh Arswendo pada saat program ini pertama

kali tayang di episode pertamanya: “Di program ini, penonton bisa mendapatkan

informasi, “syukur-syukur” bisa mawas diri, sambil menikmati atau bahkan

bernostalgia dengan lagu-lagu pilihan.”

Program ini diharapkan mampu menjadi kritik, dan cermin akan kondisi

yang ada di masyarakat dan bangsa dan menjadi tontonan yang dapat diterima

dengan baik di dalam ruang keluarga. Program ini pun secara tidak langsung ingin

membantu menyadarkan masyarakat mengenai situasi yang terjadi di negeri ini

agar penonton menjadi lebih kritis dan berpikir jauh maju ke depan.

4.1.1.1.3. Hiburan

Fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi.Umumnya tujuan

utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan. Program

berita akan sulit bersaing dengan program hiburan, apalagi di waktu-waktu prime

time. ProgramKabar ++ juga memiliki fungsi hiburan. Hiburan pada program

5 Ibid

Page 71: Puspa Indah Riani 210110060280

71

Kabar ++ ini berupa musik atau video klip yang selalu ada di setiap episodenya.

Selain itu penampilan host atau presenter yang cenderung ceria dan memberikan

sindiran-sindiran dengan gelak tawa nya memberikan nilai kekhasan tersendiri

dalam menghibur penontonnya.

“konsepnya sendiri sih ya pengennya satir, gambaran pahit tapi dibawa

senyum. Contentnya awalnya bahas isu-isu yang lagi hot tapi makin kesini

bahasannya jadi lebih ringan. Program ini lebih ringan dan menghibur ya

dibandingkan dengan program news lainnya. Program ini komedi, black komedi,

ngetawain yang susah tapi bikin yang nonton jadi mikir juga, hostnya juga

nyentrik, suka ketawa”.6

Sementara itu mas Ashar selaku planning supervisor mengatakan:

“…..Konsep program ini tetap ceria, menghibur, ringan dan kritis. Kita tetap

menayangkan program dengan konsep yang ringan, menarik, dan ceria”.7

Pada umumnya, televisi berusaha menjaring khalayak penonton dan

pengiklan sebanyak-banyaknya.Oleh karena itu setiap program umumnya

bertujuan informatif atau edukatif namun diusahakan tetap menghibur.Karena

fungsi menghiburlah yang biasanya dipilih sebagian besar orang untuk menonton

televisi.

4.1.1.2. Target Audience

Target audiens secara umum yang ingin dijangkau oleh Kabar ++ adalah

all people. Informasi yang dikemas dengan lebih unik, ringan, santai dan

menghibur diharapkan dapat diterima di seluruh lapisan masyarakat. Namun jam

tayang yang terlalu malam (late night) membuat program ini hanya mampu

merangkum penonton televisi Male, older +30. Keberadaan kompetitor yang

6 Ibid

7 Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 72: Puspa Indah Riani 210110060280

72

sudah terlebihi dahulu menguasai pasar pada jam tayang yang sama juga sangat

mempengaruhi Kabar ++.

4.1.2. Strategi Tata Laksana ( Execution Program)

Strategi tata laksana berupa produksi dan pembuatan program tidak

dilaksanakan oleh divisi programming tvOne.Tata laksana sepenuhnya diserahkan

kepada bagian produksi program yang bersangkutan. Proses awal terciptanya

program Kabar ++ seperti yang diuraikan oleh produser program tersebut berasal

dari GM CA yang memberikan instruksi kepada Herwin Krisbianto (produser

program Kabar ++) untuk membuat sebuah program berita yang dibawa santai,

black comedy dan ada unsur musiknya.

“sekitar bulan januari, kita buat rancangan program. Program berita yang

dibawa santai, black komedi tapi ada unsur musiknya. Selesai rancangan kita

kasih ke komite program, ternyata programnya diterima dan akhirnya kita buat

episode pertamanya.”8

Karakteristik program Kabar ++ yang diajukan produser program kepada

komite program adalah program berita yang ringan karena pengemasannya yang

menarik, lucu, dan santai. Seperti yang diungkapkan oleh produser program

Kabar ++ berikut ini:

“kemasan berita santai, ringan, ada unsur-unsur komedi. Tapi karena santainya

dibawa ke black komedi yang orang nonton pengennya pas ngeliat agak nyadar

sendiri. Ada unsur musik, pengennya satir sih, gambaran pahit tapi yang dibawa

santai dan senyum. Kritis, jadi larinya ke kritik sosial tapi ga terlalu tajam-tajam

juga.”9

8 Wawancara produser program Kabar ++, Herwin Krisbianto (23 September 2010)

9 Ibid

Page 73: Puspa Indah Riani 210110060280

73

Tata laksana ini terdiri dari poses pra produksi, produksi dan post

produksi. Berikut adalah uraian mengenai proses tersebut.

4.1.2.1. Pra Produksi

4.1.2.1.1. Tim Produksi Program

Dalam proses pra produksi, kegiatan pertama yang dilakukan adalah

memilih tim produksi. Ketika proses corat-coret konsep untuk membuat dummy

atau pilot projectproduser dibantu oleh satu orang asisten produser. Pada saat itu,

tim inti program Kabar ++ hanya berjumlah dua orang.

Sementara itu untuk keperluan taping host, lightman, audioman, ME, dan

camera person merupakan request dari pihak produser kepada timsupporting atau

teknik produksi.

Setelah dummy selesai dan dipresentasikan kepada GM dan komite

program, maka diputuskan bahwa Kabar ++ mendapat slot tayang, tim produksi

pun bertambah dua orang yang bertugas sebagai reporter. Total anggota tim

produksi Kabar ++ pun bertambah dari dua menjadi empat orang. Seiring

berjalannya waktu, timKabar ++ sudah berjumlah lima orang, yaitu satu orang

bertugas sebagai produser, satu orang asisten produser yang merangkap sebagai

camera persons dan tiga orang reporter. Sedangkan camera person bukan

termasuk tim produksi Kabar ++ tetapi merupakan orang yang dikirim oleh

Departemen Supporting setelah produser merequest kepada koordinator

kameramen.

Dalam proses pra produksi Kabar ++, produser bertugas mengikuti rapat

redaksi untuk menentukan tema setiap episode di setiap minggu, membuat budget

Page 74: Puspa Indah Riani 210110060280

74

mingguan dan bulanan, serta menentukan finalisasi editing. Asisten produser

bertugas membantu produser. Reporter bertugas mecari dan membuat janji

wawancara dengan narasumber, melakukan liputan gambar untuk keperluan

visualisasi dan kameramen membuat perencanaan liputan bersama produser dan

reporter guna mendapatkan gambar yang bagus serta menyiapkan alat-alat

keperluan syuting program Kabar ++.

4.1.2.1.2. Pemilihan Lokasi, Narasumber, Tema dan Pembawa Acara

(Host)

Lokasi syuting host program Kabar ++ dilakukan di luar ruangan atau

outdoor. Seperti yang dikatakan oleh mas Herwin, produser program Kabar ++

berikut ini

“sebenarnya awalnya cuma pengen dapet gambar bagus aja karena pake kamera

jimmy jeep. Karena dapet gambarnya lebar, saya butuh gambar yang viewnya

bagus, bisa dramatis, gambar-gambar yang ekstrim dan gak biasa.Udah gitu

karakternya lebih banyak ke perkampungan.Udah gitu makin kesini kita dapet

karakter lebih ke rakyat kecil makanya di perkampungan.Sebenernya ya awalnya

itu aja pengen dapet gambar bagus.”10

Program acara akan tampak menarik bila pembawa acara menguasai

materi acara sehingga tidak tampak kaku ketika membawakannya kepada

penonton televisi. Intinya, penyiar adalah seorang yang berperan sebagai pemandu

acara televisi, baik dalam paket acara tertentu maupun selingan acara (Kuswandi,

1996 : 138).

Arswendo Atmowiloto dipilih sebagai pembawa acara atau host program

Kabar ++. Hal ini dikarenakan sosok dan karakter Arswendo yang sangat cocok

10

Ibid

Page 75: Puspa Indah Riani 210110060280

75

dengan karakter program ini.Arswendo yang begitu cerdas dan sangat kritis

memberikan sentuhan yang berbeda dalam menyampaikan bahasan tema setiap

episodenya. Dengan gaya menyindir disertai senyum kecut atau gelak tawa yang

begitu menggelitik membuat kritikan yang disampaikan tidak terasa begitu

menusuk dan tidak membuat sakit hati seseorang yang mendengar melainkan

membuat orang yang menontonnya menjadi lebih berpikir kritis.

“Host Arswendo itu pilihan sih. Waktu itu ada beberapa tawaran, saya pilih

Arswendo aja karena ini programmnya komikal, black komedi, ngetawain yang

susah. Arswendo kan karakternya cekakan, ngomongnya ceplas-ceplos tapi

cerdas juga, pemilihan katanya bagus. Yaudah pake host yang nyentrik, yang

cuek, trus ketawanya ngakak, bebas, cerdas dan kritis.”11

Narasumber yang dipilih adalah orang yang memiliki kredibilitas dan

mengetahui dengan pasti mengenai topik yang akan dibahas. Narasumber

memiliki informasi yang akurat tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan menyangkut topik yang diangkat.

Penentuan tema ditentukan melalui 'rapat' redaksi yang diadakan minimal

seminggu sekali. Pemilihanan tema dengan mempertimbangkan nilai berita dan

sisi human interest. Pembahasan tema juga mempertimbangkan sequences visual

dan story masing-masing segmentasi.

Tema yang diangkat dalam setiap episode Kabar ++ pada awalnya adalah

berita yang sedang hangat dibicarakan.Namun seiring berjalannya waktu tema

yang dibahas berubah menjadi hal-hal yang bersifat lebih umum dan terkadang

merupakan setting agenda. Seperti hasil wawancara peneliti dengan mas Herwin

selaku produser Kabar ++ :

11

Ibid

Page 76: Puspa Indah Riani 210110060280

76

“awalnya kita update tentang berita-berita yang lagi hot. Kayak misalnya kasus

century, kita juga ikutan bahas tentang century, lagi rame kasus gayus, kita bahas

kasus gayus juga. Waktu lagi rame tentang banjir, kita bahas tentang banjir,

mulai dari banjir beneran, banjir interupsi di DPR, banjir perdagangan bebas

banjir fasilitas. Jadi dari satu yang lagi in, jadi dikembangin. Jadinya satu tema.

Tapi berikutnya karna ga smeuanya bisa kayak gitu seringnya loncat-loncat yang

penting di minggu itu lg heboh soal apa, itu yang diangkat dengan kemasan yang

berbeda. Sekarang sekitar 1-2 bulan yang lalu kita udah ga terlalu update. Yang

update-update itu udah mulai dilepasin karena kan lama-lama bosen, di kabar-

kabar udah bahas itu masa mau bahas itu lagi. Jadi kita ngambil ke tema yang

timeless. Ngambil warteg lah, pengemis lah.”12

Sedangkan menurut mas Ashar, planning suvervisor divisi

programmingtvOne :

“tidak ada perubahan secara mendasar. Konsep program ini tetap ceria,

menghibur, ringan dan kritis. Kita tetap menayangkan program dengan konsep

yang ringan, menarik, dan ceria. Tetapi makin kesini Kabar ++ tidak hanya

membahas tema berita yang lagi in pada tiap minggu tetapi lebih setting

agenda seperti episode kemaren kita membahas mengenai warteg yang

mengangkat fenomena dukun di dalam warteg .Tema juga sudah agak ringan,

tidak melulu soal politik, episode kemaren juga ada talent detektif ala Kabar

++. Ini penyesuaian yang dilakukan seiring berubahnya jam tayang dari

malam yang serius ke sore yang lebih santai.”13

Tema yang diangkat Kabar ++ pun mengalami perubahan seiring

berjalannya waktu. Tidak ada perubahan yang mendasar pada konsepnya, hanya

saja jika pada awal-awal penayangan Kabar ++ pokok bahasan setiap episode

adalah berita atau isu-isu terkini yang terjadi di negeri ini dimana politik memiliki

porsi yang paling dominan, maka pada saat ini topik yang diangkat dalam setiap

episode adalah hal-hal yang sifatnya lebih timeless tetapi masih ada berkaitan

dengan isu yang sedang menjadi topik pembicaraan meskipun kadarnya jauh

berkurang dibandingkan episode awal. Hal ini dikarenakan produser program

12

Ibid 13

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 77: Puspa Indah Riani 210110060280

77

berpikir bahwa ada keadaan bosan dan jenuh di mata penonton karena selalu

dijejalkan oleh berita-berita. Pada program kabar-kabar (Kabar Pagi, Kabar Pasar,

Kabar Petang, Kabar Terkini, dan lainnya), isu-isu terkini sudah ditayangkan dan

dibahas, maka jika isu tersebut kemudian ditayangkan lagi dengan porsi yang

sama dengan bahasan pada program Kabar-Kabar pada program current maka

ditakutkan penonton akan merasa jenuh dan bosan sehingga meninggalkan

program tersebut dan memilih program dari stasiun televisi lain untuk disaksikan.

4.1.2.2. Proses Produksi

4.1.2.2.1. Narasumber

Sebelum menuju ke lokasi liputan, tim yang akan meliput akan

menghubungi narasumber yang akan diwawancara. Hal ini bertujuan untuk

mengingatkan narasumber bahwa pada hari itu akan dilaksanakan wawancara dan

pengambilan gambar untuk program Kabar ++ dan juga mengingatkan lokasi

tempat berlangsungnya wawancara.

4.1.2.2.2. Wawancara

Setelah membuat janji waktu untuk melakukan wawancara, maka tim

produksi menuju ke lokasi yang telah disepakati sebagai tempat berlangsungnya

wawancara. Setelah tiba di lokasi, maka reporter akan melakukan pendekatan

interpersonal kepada narasumber agar wawancara dapat berlangsung baik dan

lancar. Sementara itu kameramen dan kru lainnya akan menyiapkan peralatan

untuk keperluan syuitng seperti kamera, mic, tripod dan lighting.

Page 78: Puspa Indah Riani 210110060280

78

4.1.2.2.3. Liputan

Salah satu penunjang program dengan gaya bertutur adalah visualisasi.

Visualisasi adalah bentuk gambar yang didapatkan dari hasil liputan.Visualisasi

yang sangat baik akan sangat membantu dalam menyampaikan informasi kepada

penonton. Visualisasi mengenai tema yang diangkat pada awalnya hanya

mengambil stok gambar dari library news tvOne saja. Ketika itu bahasan setiap

episode mengenai hot isu yang sedang terjadi sehingga sangat mudah memperoleh

gambar dari program-program berita lain. Namun ketika bahasan Kabar ++

berubah menajdi tema yang lebih general, tim produksi melakukan liputan sendiri

untuk memperoleh stok gambar. Liputan ini menggunakan kamera yang dapat

mengambil gambar dari atas dan menghasilkan gambar dengan jangkauan yang

luas.Dalam liputan ini peran kameramen sangat menentukan keberhasilan gambar

yang dihasilkan. Sehingga penonton mampu menangkap pesan apa yang hendak

disampaikan.

Metode liputanKabar ++ adalah sebagai berikut:

Tim peliput terdiri dari 2 orang kru, yaitu 1 orang reporter dan 1 orang

camera person.

Liputan dilakukan dengan cara pengambilan gambar di berbagai lokasi

liputan, dan wawancara dengan masyarakat/narasumber.

Riset pustaka dan pengumpulan footage (berita terbaru).

Kesulitan pun terkadang muncul dalam proses visualisasi ini, seperti yang

diungkapkan produser Kabar ++, mas Herwin Krisbiato:

“awalnya sih kita cuma ngambil dari library. Kalau sekarang kebanyakan

kita liputan sendiri, soalnya tema yang diangkat kan bukan isu-isu terkini lagi. Ya

tinggal kerjasama yang baik aja sama cameramen, editor, reporter. Standar yang

kita tetapkan pun juga harus tinggi. Ya lumayan susah untuk visualnya karena ga

Page 79: Puspa Indah Riani 210110060280

79

semua gambar bisa dimainin di editing. Kalau gambarnya garing ya susah

dimainin editing.”14

4.1.2.2.4. Taping Production

Taping production adalah proses pengambilan gambar presenter di lokasi

yang sudah ditentukan. Dalam taping production ini kamera yang digunakan

berbeda dengan kamera yang digunakan saat liputan untuk gambar visualisasi.Jika

pada pengemabilan gambar untuk visualisasi atau liputan digunakan kamera

jimmy jip maka saat taping ptoduction tim produksi hanya menggunakan kamera

biasa untuk pengambilan gambar presenter.

Taping host dilakukan sekali seminggu dibantu oleh tim produksi teknik

yang mengutus kameramen untuk membantu proses pengambilan gambar

ditemani oleh satu orang reporter dari tim produksi Kabar ++. Kameramen yang

dikirim oleh bagian tehnik berdasarkan request dari tim produksi program

(produser).

4.1.2.3. Post Production

4.1.2.3.1. Verbatim

Verbatim dalam proses produksi Kabar ++ adalah menuliskan hasil

wawancara secara lengkap dari narasumber disertai dengan time code setiap

memasuki pertanyaan baru. Hal ini bertujuan untuk memudahkan cameramen dan

editor menentukan gambar mana yang akan dipilih untuk tayang pada program

Kabar ++.

14

Wawancara produser program Kabar ++, Herwin Krisbianto (23 September 2010)

Page 80: Puspa Indah Riani 210110060280

80

4.1.2.3.2. Injest Gambar

Setelah proses verbatim, hal yang dilakukan oleh tim produksi Kabar ++

adalah injest gambar atau memilih gambar dari hasil syuting. Proses ini juga

mengatur atau menyusun urutan gambar mana yang akan ditayangkan terlebih

dahulu pada program Kabar ++.

4.1.2.3.3. Musik

Lagu atau musik serta video klip menjadi kesulitan kreativitas tersendiri

yang dihadapi oleh produser program Kabar ++ pada awal pembuatan program

ini. Seperti yang diungkapkan produser pada saat peneliti melakukan wawancara

sebagai berikut:

“awalnya lagu sih. Lagu sama videoklip itu saya pikirin banget, tapi makin kesini

jadi sama-sama mikirinnya sama yang lain. Kebetulan editornya juga udah

taulah, jadi udah enak sekarang. “15

Program Kabar ++ berbeda dengan program liputan bertutur

lainnya.Program ini disokong oleh musik dan video klip yang mengiringi bahasan

atau tema yang diangkat.Pemilihan lagu yang dipilih berdasarkan liriknya.

Biasanya tim produksi Kabar ++ tidak memilih lagu-lagu yang linear. Lagu linear

ini maksudnya adalah bukan lagu yang akan muncul di otak seseorang ketika

membahas sesuatu. Misalnya ketika membahas mengenai anggota dewan,

biasanya orang akan teringat lagu-lagu iwan fals dan slank di benaknya. Namun

tim produksi program ini lebih memilih lagu lidah tidak bertulang yang sepintas

15

Ibid

Page 81: Puspa Indah Riani 210110060280

81

kita akan berpikir tidak akan cocok tetapi ketika liriknya kita hayati maka ternyata

lagu itu sangat cocok dengan bahasan tema yang diangkat.

Berikut adalah hasil wawancara peneliti mengenai bagaimana cara

produser mengupdate musik dan video klip untuk tayang setiap episodenya tanpa

harus keluar dari tema yang sedang menjadi bahasan:

“mengupdate musik, nyocokin sama tema yang diangkat itu susah

gampang, tapi menyenangkan menurut saya. Pertama bikin program aja yang

saya lakukan setelah dapet tema saya nyari lagu, nyari lirik yang mirip-mirip

sama temanya. Lagu jadi faktor utama dalam program ini.saya maunya lagu yang

gak linear tapi liriknya nyambung. Misalnya pas lagi rame kasus penculikan

anak, saya masukin lagu BCL-aku tak ingin sendiri. Kalau diliat liriknya itu

nyambung kalo disesuaikan sama VO dan skrip padahal itu bukan lagu untuk

anak-anak.”16

4.1.2.3.3 Editing

Proses selanjutnya adalah editing. Editing adalah proses penyempurnaan

dari gambar yang diperoleh saat injest. Musik yang sudah dipilih, bcaksound dan

dubber pun dimasukkan pada proses ini. Editan berupa efek slow motion dan

lainnya pun ditambahkan pada proses ini. Hal ini bertujuan agar gambar semakin

terlihat bagus dan menarik. Setelah semuanya selesai dan di print maka program

ini siap untuk dibawa ke MCR (Master Control Room) agar ditangani oleh On Air

Presentation yang bertugas mengoperasikan program Kabar ++ kepada pemirsa.

Pada saat pelaksanaan proses editing, editor ditemani oleh produser.

Produserlah yang bertugas memberikan pengarahan kepada editor karena produser

lebih mengetahui dengan jelas konsep dan format program sementara editor

bertugas menjalankan instruksi yang diberikan oleh produser.

16

Ibid

Page 82: Puspa Indah Riani 210110060280

82

4.1.3. Penjadwalan Program (Scheduling Program)

Kegiatan scheduling terdiri dari tiga komponen utama yaitu: komposisi

khalayak, waktu menonton televisi dan strategi penjadwalan program acara yang

biasa digunakan di stasiun televisi (Sherman, 1995:340).

Banyak hal yang mempengaruhi proses penjadwalan atau penetapan jam

tayang sebuah program. Metode pernjadwalan yang terjadi di tvOne dilakukan

dengan pertimbangan banner berdasarkan day part atau kelompok jam tayang

tertentu yang bisa terdiri dari beberapa program tertentu. Biasanya dipisahkan

program-program yang akan tayang di hari kerja dan hari libur. Rata-rata program

yang ditayangkan di hari kerja merupakan program stripping. Mengenai

penjadwalan atau penentuan jam tayang terhadap berbagai program acara tvOne

diungkapkan oleh Mas Ashar sebaga berikut:

“untuk menentukan pemilihan jam tayang ada beberapa hal dasar yang

biasanya kita perhatikan adalah target penonton yang kita sasar yang

disesuaikan dengan target penonton umum tvOne, tingkat persaingan untuk

perebutan penonton tersebut, dari target penonton yang sudah kita analisis,

kemudian kita sesuaikan dengan konsentrasi kontent program (atau strategi

penyesuaian kontent program dengan market penonton yang kita sasar), baru kita

sesuaikan dengan kemasan yang paling memungkinkan untuk menarik minat

penonton semaksimal mungkin dan khusus untuk program prime time kita

usahakan semaksimal mungkin untuk menayangkan program–program dengan

kemasan berita karena memang kita adalah televisi berita. Hanya saja, untuk

mempertimbangkan masa hidup program yang bertahan lama, faktor kemasan

yang menarik dan content yang memikat penting untuk diperhatikan.”17

Untuk program Kabar ++ ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses

penjadwalannya, seperti yang dipaparkan oleh Ashar Juandar selaku planning

supervisor divisi programming berikut ini:

17

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor dovisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 83: Puspa Indah Riani 210110060280

83

“Memperhatikan target penonton kita siapa, dengan program yang seperti ini

kita bisa menyerap penonton dari program manalagi di stasiun televisi lain,

dan besar penonton yang ingin kita garap secara tv. Kan seharusnya ada yang

difungsikan secara tv dan secara program. Kalau tvOne male older (+30),

dengan adanya Kabar ++ di jumat dengan format yang berbeda tadinya ingin

melawan kick andy yang mampu menyerap viewer yang begitu banyak. Namun

ternyata formula ini tidak begitu mempan dan kita mencoba menjadwal ulang

dan mencoba menayangkannya di sore hari setiap sabtu, biasa kita

menyebutnya weekly.”18

Penjadwalan program Kabar ++ dilakukan untuk menempatkan waktu

tayang program tersebut, pada hari apa dan jam berapa hingga penempatan untuk

promo program tersebut. Untuk meningkatkan rating, maka program Kabar ++

diletakkan sesuai dengan target audience nya.

Kabar ++ pertama kali ditayangkan setiap Jumat pada pukul 23.00 atau

21.30 dengan harapan dapat merangkum target utama khalayak penontonnya,

yaitu ABC+, Male Older.

“program Kabar ++ ditempatkan di malam hari karena kita berpikir

bahwa tidak mungkin meletakkan acara ini pada prime time mengingat kita lebih

fokus untuk acara yang lebih aktual di letakkan pada prime time. Karena pada

waktu itu sedang banyak peristiwa aktual yang terjadi pada saat itu sehingga

tidak memungkinkan meletakkan program Kabar ++ di prime time. dan acara ini

acara lelaki banget. Makanya diletakkan di malam, setelah AKI malam, karena

AKI malam dedicated untuk program feature, magazine, documenter, unsur laki-

laki mengental disitu karena setelah Kabar ++ adalah kabar arena. Jadi secara

alur ga terlalu jumping.”19

Program Kabar ++ awalnya ingin melawan program Kick Andy – Metro

tv yang pada saat itu sangat bagus rating dan sharenya dan mampu meraih

penonton melebihi target audiensnya. Format acara pun dibuat jauh berbeda

dibandingkan program tersebut.Namun ternyata keberadaan Kabar ++ tidak

seberhasil yang dibayangkan.Hal ini secara tidak langsung menjadikan kompetitor

18

Ibid 19

Wawancara M.Syaherman, Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010)

Page 84: Puspa Indah Riani 210110060280

84

program sebagai salah satu aspek yang menentukan keberhasilan performa sebuah

program.

“awalnya program Kabar ++ ditempatkan di malam hari setiap jumat

dengan alasan ingin melawan kick andy-nya metro tv. Namun ternyata angka

rating dan share yang didapatkan tidak memuaskan.”20

Berikut ini adalah tehnik-tehnik penjadwalan yang diterapkan oleh divisi

programming tvOne untuk mempertahankan keberlangsungan hidup sebuah

program:

Lead in : meletakkan program yang kuat (rating tinggi) sebelum program

yang lemah (rating rendah) dengan harapan dapat mengangkat program

yang lemah sehingga rating nya tidak terlalu terpuruk.

Head to head : menarik audiens yang sama dengan audiens program

televisi kompetitor dengan cara menayangkan program yang sama pula.

Counterprogramming : strategi merebut audiens program televisi

kompetitor dengan cara menayangkan program yang memiliki daya tarik

berbeda.

Block programming : mempertahankan audiens yang sudah ada untuk

tidak mengganti saluran dengan cara menayangkan program acara yang

sejenis selama waktu siaran tertentu.

Hammock : menyelipkan program yang lemah diantara program yang kuat

agar ratingnya dapat meningkat dikarenakan khalayak “tertahan” untuk

menyaksikan tvOne.

Stunting : merebut perhatian audiens dengan cara melakukan perubahan

jadwal program secara cepat

20

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 85: Puspa Indah Riani 210110060280

85

Checkerboard : penayangan program dengan pengaturan di hari-hari

tertentu. Misalnya program Kabar Haji yang hanya tayang di musim haji.

Untuk program Kabar ++ sendiri, tvOne menerapkan tehnik

counterprogramming yaitu merebut perhatian audiens dari stasiun televisi

kompetitor dengan cara menayangkan program yang memiliki daya tarik yang

berbeda dengan program kompetitor.

Namun ternyata strategi counterprogrammingyang diterapkan oleh divisi

programming untuk melawan program Kick Andy televisi kompetitor tidak

berhasil. Angka rating dan share yang didapatkan pun semakin menurun.

Pengaruh yang ditimbulkan dari semakin merosotnya angka rating dan share yang

diperoleh oleh program Kabar ++ selama enam bulan penayangannya di malam

hari, membuat programming memikirkan apa yang harus dilakukan untuk

menyelamatkan keberlangsungan program ini.Maka divisi programming tvOne

pun melakukan penjadwalan ulang untuk program ini menjadi weekend di sore

hari sehingga program ini dapat tetap bertahan dan terus tayang di layar kaca

tvOne.

Perpindahan jam tayang ini belum terlalu lama dilakukan. Ketika peneliti

melakukan wawancara, baru ada satu episode yang ditayangkan pada sore hari.

Adapun alasan yang menjadikan program Kabar ++ dipindahtayangkan menjadi

sore hari di akhir Minggu tidak hanya sebatas keunikan kemasan yang dimiliki

program ini tetapi juga keinginan stasiun televisi yang masih ingin menyerap

banyak audiens untuk menyaksikan program ini. Seperti yang diungkapkan mas

Ashar mengenai alasan lain selain faktor rating mengapa jam tayang Kabar ++

dipindahkan.

Page 86: Puspa Indah Riani 210110060280

86

“kondisi jadwal sebuah program tidak bisa dipisahkan dari program itu

sendiri, kompetitor , dan program-program lain karena kalau kita berhasil

mengutak-atik maka kita bisa membuat sebuah program akan saling menunjang

program lainnya. nyaris 6 bulan di jam malam, ada gejala stucknasi di sisi

penonton. Ternyata program seperti Kabar ++ yang contentnya bisa apa saja

seperti current atau setting agenda dengan format yang lebih unik, agak

nyeleneh, dan ceria akan lebih cocok jika ditaro di sore dan bisa menyerap

penonton tidak hanya male tetapi juga ibu-ibu yang tidak begitu menyukai

hardnews. Intinya planning dan scheduling ini seperti seni scrabble, dengan

mengutak-atik bagaimana caranya sebuah program bisa eksis di televisi.”21

Ketika dipindahtayangkan menjadi sore hari di akhir pekan, maka

kompetitor program Kabar ++ pun berubah menjadi acara musik, infotainment,

dan acara reality show. Seperti yang diungkapkan oleh mas Ashar, planning

suvervisor divisi programming tvOne:

“saat tayang di malam hari, kompetitor utama kita adalah kick andy

metro tv. Namun saat pindah ke sore hari maka yang menjadi kompetitor Kabar

++ adalah program reality dan infotainment.”22

Dikarenakan program Kabar ++ memiliki kemasan yang unik dan

berbeda dari program lainnya maka bagian programming tvOne pun memutuskan

untuk tetap mempertahankan program ini. Seperti yang dipaparkan oleh mas

Ashar selaku planning supervisor divisi programming tvOne ketika peneliti

bertanya mengenai apakah program Kabar ++akan tetap dilanjutkan

penayangannya,

“masih, karena dari sisi kemasan dia masih unik dan berbeda dengan program-

program lain. Meski angka share di bawah 4 yang didapatkan Kabar ++ saat

tayang di malam hari itu sudah warning. Tetapi karena kemasan program yang

masih sangat berbeda, maka acara ini masih tetap dipertahankan dengan cara

memindahkan jam tayang. Setidaknya animo penonton lebih bagus ketika

program ini dipindahkan ke sore hari dibandingkan ketika dimainkan di

malam.”23

21

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010) 22

Ibid 23

ibid

Page 87: Puspa Indah Riani 210110060280

87

Hal yang sama mengenai apakah program Kabar ++ akan tetap

dilanjutkan penayangannya atau tidak dipaparkan oleh Mas Herman selaku

Manager Planning and Scheduling divisi Programming tvOne.

“sampai sejauh ini masih akan tetap dipertahankan. Pertimbangannya

adalah kemasannya yang unik dan berbeda dari program televisi kebanyakan.”24

Periode menonton televisi merupakan pembagian waktu yang dilakukan

oleh seorang programmer dengan membagi 20 atau 24 jam sehari tayangan

stasiun televisi menjadi beberapa periode waktu standar tertentu untuk dapat

mengelompokkan program-program acara yang akan ditayangkan pada waktu-

waktu tersebut.Periode waktu tersebut terbagi menjadi tiga kategori waktu, yaitu

daytime, evenight dan late-night.

Pada periode waktu morning, jumlah khalayak yang menonton televisi

cenderung stabil antara 20% - 25% dari jumlah keseluruhan.Periode ini

didominasi oleh khalayak yang terdiri dari orang dewasa, yang tidak bekerja,

wanita, dan anak kecil. Jenis program yang mendominasi adalah talkshow, film,

dan program anak-anak. Pada periode waktu ketiga, yaitu afternoon, pengguna

televisi meningkat dari perbandingan 1 : 4 menjadi 1 : 3 per rumah tangga. Jenis

tayangan program acara yang mendominasi waktu ini adalah soap operas

(telenovela/sinetron), film, game show, dan program anak.

Periode waktu evening programming, terbagi menjadi tiga bagian yaitu

early fringe (4-6 pm), early news (6-7 pm), dan prime time access (7-8 pm). Early

fringe merupakan periode waktu ketika audiens mulai bermunculan untuk

menyaksikan tayangan sore. Sekitar 40% dari jumlah program televisi yang ada

24

Wawancara M.Syaherman, Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010)

Page 88: Puspa Indah Riani 210110060280

88

mulai dinyalakan khalayak di saat akhir periode waktu ini.Program-program

popular seperti situasi komedi adalah yang paling banyak dipilih penonton pada

periode waktu ini. Pada periode early evening atau early news yang hanya

berdurasi 1 jam ini menjadi sangat penting karena menjelang jam 7 malam,

setengah dari jumlah televisi yang ada di rumah diakses oleh pemirsa. Periode

waktu ini menjadi waktu yang kritis bagi para stasiun televisi untuk dapat menarik

dan mempertahankan khalayak sebanyak mungkin.Tayangan yang paling banyak

mendominasi periode waktu ini adalah berita dan sinetron.

Prime time acces yang berdurasi 1 jam merupakan periode dimana 60%

dari jumlah program televisi yang ada ditonton oleh audiens. Jenis tayangan yang

mendominasi adalah film dan sinetron. Periode ini merupakan periode waktu yang

menghantarkan khalayak untuk tetap stay-tuned sampai ke jam tayang utama

(prime time). Prime time merupakan segmen waktu tayang terpenting dalam bisnis

siaran televisi, karena pada jam tayang ini jumlah khalayak yang menonton

televisi mencapai puncaknya dari berbagai kriteria audiens yang ada.

Periode waktu yang terakhir adalah late night programming yang terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu late fringe (11 – 11.30 pm), late night (11.30 pm –

2am) dan overnight (2am – 6am).Late fringe didominasi oleh tayangan berita.

Pada waktu ini jumlah khalayak terus menurun dibandingkan dengan jumlah

khalayak pada waktu prime time. Sedangkan pad awaktu late night program

televisi didominasi oleh tayangan movies, reality programs, dan berita. Pada

periode waktu terakhir, perbandingan televisi yang ditonton adalah 1 : 10 per

rumah tangga. Program siaran ulang berita malam, film-film lama, dan tayangan

home shopping menjadi program yang mendominasi pada periode waktu ini.

Page 89: Puspa Indah Riani 210110060280

89

Berikut adalah pembagian sikluas aktivitas audiens mulai dari bangun

tidur hingga tidur kembali, maka waktu siaran dibagi ke dalam lima segmen.

Setiap segmen memiliki ciri-ciri audiens yang berbeda. Secara umum,

programmer membagi siaran menjadi beberapa bagian (Morissan, 2009 : 304) :

1. Prime time 19.30 – 23.00

2. Late fringe time 23.00 – 01.00

3. All other time 01.00 – 10.00

4. Day time 10.00 – 16.30

5. Fringe time 16.30 – 19.30

4.1.4. Evaluasi Program (evaluation)

Evaluasi program merupakan bentuk kegiatan terakhir programming. Pada

tahap ini, programmer harus mampu membaca situasi dan melihat performa

program.Hal ini bertujuan untuk terus menarik dan mempertahankan jumlah

pemirsa sebanyak mungkin.Dalam evaluasi program ini juga dilihat sejauh mana

program-program yang ditampilkan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menentukan program mana yang akan tetap ditayangkan, program mana yang

akan dipindahtayangkan dan program mana yang akan diberhentikan

penayangannya. Programmer menggunakan ukuran-ukuran tertentu dalam

mengevaluasi program acara, misalnya rating program dan masukan dari berbagai

data yang diperoleh dari berbagai sumber atau pihak (Sherman, 1995 : 305).

Proses kegiatan evaluasi dilakukan divisi programming dengan mengamati

naik dan turunnya audiens per segmen program setiap episodenya dan

pengamatan pada setiap episode setiap minggunya. Keberhasilan sebuah program

Page 90: Puspa Indah Riani 210110060280

90

diukur berdasarkan tiga aspek yang paling diutamakan oleh para pengelola stasiun

televisi, yakni aspek kepermisaan (rating), citra stasiun televisi (image), dan aspek

finansial (pengiklan atau pengisi slot iklan).

Ketika ditanya mengenai bentuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh

divisi programming tvOne, Ashar Juandar memaparkan sebagai berikut:

“evaluasi itu kan bermacam-macam. Ada evaluasi secara performa program dan

ada evaluasi strateginya program ini mau diapakan.Tetap ditayangkan atau

diberhentikan penayangannya.Biasanya kita berpatokan pada rating dan

share.Dari angka-angka itu kita bisa melihat seberapa banyak orang yang

menonton program tersebut pada saat itu.Kita bisa liat dari tiap menit dan

segmen mana yang paling rendah. Mungkin bahasan pada segmen itu kurang

menarik, jadi kita bisa membuat formula baru untuk mengatasi hal tersebut.

Setiap program itu evaluasinya setiap minggu.Data dari AC Nielsen biasanya kita

dapatkan setiap hari Rabu. Dari data itu kita bisa mengetahui naik turunnya

performa sebuah program, yaitu rating dan audience share tadi. Yang kedua

adalah revenue slot iklan penuh atau tidak.”25

Pihak programming tvOne pun melakukan evaluasi terhadap program

Kabar ++. Evaluasi pun dilakukan karena setelah diliat penempatan jam tayang

memang tidak cocok karena semakin menurunnya rating dan share yang

didapatkan program Kabar ++. Seperti yang dikatakan oleh Ashar Juandar selaku

planning supervisor divisi programming tvOne:

“Standar paling simple yang kita lakukan adalah berdasarkan rating dan share.

Program kita anggap perform atau baik jika rata-rata share nya berada di atas

rata-rata share televisi. Namun ada berbagai macam pertimbangan apakah

program tetep akan dipertahankan sesuai jam tayang atau dipindahkan jam

tayang yang kita prediksikan akan lebih memudahkan program tsb untuk lebih

perform lagi dan memberikan konstribusi yang lebih pas. Misalnya untuk Kabar

++, kita pindahkan jam tayang dengan alasan bisa tidak di sore jika memang di

malam hari program ini tidak terlalu sukses, tanpa mengganti content

program.”26

25

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010) 26

Ibid

Page 91: Puspa Indah Riani 210110060280

91

Ketika ditanya mengenai apakah rating dan share merupakan hasil akhir

penanda keberhasilan program, Muhammad Syaherman selaku Manager Planning

and Scheduling divisi programming mengatakan:

“konsekuensi logisnya begini, ketika rating dan share bagus akan memudahkan

untuk menjual program kepada agensi iklan. Karena selain rating, aspek finansial

juga menentukan keberhasilan program.”27

Rating adalah suatu ukuran yang menunjukkan bagian dari sejumlah

individu atau rumah tangga yang melihat tanda atau mendengarkan sebuah

program pada suatu waktu tertentu yang biasanya dinyatakan dalam persentase

(Kasali, 1993 : 148). Berdasarkan hasil riset yang dilakukan, program Kabar ++

ternyata tidak memperoleh rating dan share yang memuaskan. Selama 6 bulan

penayangannya di jam malam ternyata membuat rating program ini semakin

merosot. Hal ini seperti yang diungkapkan planning supervisor

divisiprogramming tvOne ketika ditanya mengenai rating dan share yang

diperoleh program Kabar ++.

“rating dan share yang diperoleh Kabar ++ pada waktu ditayangkan malam hari

tidak begitu menggembirakan. Biasanya hanya bermain di angka 0,3 dan 4.

Namun ketika pindah jam tayang angka tersebut mulai bermain di 4,5. Namun

penayangan Kabar ++ di sore hari baru satu episode sehingga kita belum bisa

menarik kesimpulan langsung apakah angka itu akan terus menggembirakan

atau tidak.”28

Rating dianggap sebagai parameter kuantitatif dimana persepsi yang ada

diantara stasiun televisi, khalayak, dan pengiklan memaksakan setidaknya

terdapat perhitungan pasti dari besar angka yang ditunjukkan oleh rating. Oleh

27

Wawancara M.Syaherman, Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010) 28

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 92: Puspa Indah Riani 210110060280

92

sebab itu, rating Kabar ++ pun menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi

oleh produser Kabar ++.

“lebih ke rating sih. Ratingnya kok ya segitu-gitu aja.Untuk ukuran saya

sih jelek, tapi untuk standar tvOne sih ya ada yang jelek juga. Kan kemaren ini

cuma main di 0,8-4 padahal kan target CA itu 6-7. Tapi kalau diperhatiin rating-

rating yang lain ya emang susah sih..."29

Divisi programming pun menganggap perlu melakukan sesuatu untuk

tetap mempertahankan program Kabar ++. Hal ini disebabkan karena Kabar ++

adalah program yang memiliki varian yang berbeda diantara program lainnya

yang disiarkan oleh tvOne, yang rata-rata adalah program berita.Variasi program

memberikan imageyang berbeda terhadap stasiun televisi, terutama televisi

bergenre berita. Sehingga program seperti Kabar ++ yang variannya berbeda

dibandingkan program tvOne lainnya tetap dipertahankan dengan menemukan

cara baru agar program tersebut dapat menjangkau audiens dalam jumlah banyak.

Maka programming pun melakukan perubahan jadwal penayangan Kabar ++

dengan memindahkan jadwal Kabar ++ yang awalnya tayang pada hari Jumat

pukul 22.30 WIB menjadi pukul 16.00 pada hari Sabtu.Pindahnya jam tayang

tidak serta merta membuat Kabar ++ langsung berada di posisi puncak.

Berdasarkan wawancara dengan Herwin Krisbianto, produser program Kabar ++,

rating Kabar ++ naik pada saat pertama kali tayang di sore hari.

“baru sekali tayang sih yang sore, angka nya sih naik tapi angka-angka

itu udah pernah dicapai juga pas tayang di malam. Jadi ya belum begitu kebaca

lah cuma kalau diliat dari tren kayaknya sih bakalan naik.”30

29

Wawancara produser program kabar ++, Herwin Krisbianto (23 September 2010) 30

Ibid

Page 93: Puspa Indah Riani 210110060280

93

Manager planning and scheduling divisi programming pun berkomentar

mengenai rating yang diperoleh oleh Kabar ++ baik saat tayang dan malam dan

sore hari sebagai berikut:

“selama penayangannya di malam hari, rating dan share semakin lama

semakin menurun dan kalah eksis disbanding kick andy, begitu dipindahkan ke

sore hari di weekend rating dan share bergerak naik meskipun tidak langsung

naik drastis.”31

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan rating dan share program

Kabar ++ dilihat dari segi penonton program edisi tanggal 19-25 September

2010:

ABCDE AB ABC1 ABC

TVR TVS INDEX TVR TVS INDEX TVR TVS INDEX TVR TVS INDEX

All 5+ 0.4 3.0 100 0.4 3.5 111 0.3 2.3 83 0.3 2.6 85

All 15+ 0.4 3.3 107 0.5 3.9 129 0.4 2.7 98 0.4 3.1 100

Kids 5 - 14 0.3 2.0 73 0.1 1.3 32 0.1 0.7 24 0.1 0.8 26

Young 15- 34 0.3 2.4 78 0.1 1.2 36 0.2 1.3 48 0.2 1.9 61

Mature 35-49 0.5 5.0 140 0.9 6.8 234 0.6 4.8 154 0.5 5.4 147

Older 50+ 0.5 3.8 144 0.9 5.3 229 0.6 3.7 161 0.5 3.4 145

Male 15+ 0.4 4.1 119 0.2 2.1 55 0.2 1.9 61 0.3 3.3 92

Female 15+ 0.4 2.7 95 0.7 5.0 199 0.5 3.3 134 0.4 3.0 108

Blue Collar 0.4 4.4 120 0.1 0.6 16 0.2 1.9 62 0.2 2.3 53

White Collar 0.3 2.8 89 0.3 2.8 85 0.3 2.0 72 0.3 2.7 88

Student 0.3 2.3 82 0.1 1.3 35 0.2 1.5 52 0.1 0.9 30

Housewife 0.7 4.4 177 2.6 14.7 699 1.3 7.5 342 1.0 6.1 257

Others 0.2 1.4 46 0.1 0.9 34 0.1 1.0 33 0.2 1.4 48

Tabel 4.1 Rating &Share Kabar ++

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat rating dan share yang diperoleh oleh

program Kabar ++ per tanggal 19 – 25 September 2010. Rating program Kabar

++ lebih tinggi dikalangan audiens berprofesi sebagai housewife kemudian diikuti

oleh audiens dewasa dengan rentang usia 35-49 tahun. Dari tabel di atas terbukti

31

Wawancara Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010)

Page 94: Puspa Indah Riani 210110060280

94

bahwa ternyata setelah program dipindahtayangkan menjadi sore hari, banyak

audiens wanita (ibu rumah tangga) yang menyaksikan program ini. Salah satu

target yang diinginkan programmer saat program ini dipindahtayangkan adalah

ingin menjangkau ibu rumah tangga sebagai audiens karena program ini berformat

ringan dan mudah diterima serta menghibur.

Jika dilihat dari angka index yang diperoleh Kabar ++ yang sebagian

meraih angka diatas atau besar dari 100, maka dapat disimpulkan bahwa program

ini semakin cocok dan disukai target audiensnya. Meski rating yang diperoleh

tidak terlalu bagus, tetapi ternyata orang-orang yang menonton Kabar ++ adalah

audiens yang memang merupakan target khalayak program Kabar ++.

Berikut ini adalah rating dan share yang diraih Kabar ++ di beberapa kota

(edisi tanggal 19-25 September 2010), dengan target audiens 15+ ABC1:

Description TVR TVS INDEX

All Market 0.4 2.7 98

Jakarta 0.4 3.1 99

Bandung 0.3 1.5 110

Semarang 0.6 3.6 128

Surabaya 0.3 2.4 70

Medan 0.3 3.3 111

Makasar 0.2 1.4 48

Yogyakarta 0.0 0.4 37

Palembang 0.1 0.5 135

Denpasar 0.7 3.8 125

Banjarmasain 0.7 3.6 242

Tabel 4.2 Rating&Share Kabar ++ di beberapa kota

Dari tabel diatas diperoleh data bahwa berdasarkan riset AGB Nielsen,

jumlah penonton yang menonton program Kabar ++ pada waktu tertentu paling

besar adalah audiens yang berlokasi di kota Denpasar, Banjarmasin dan

Page 95: Puspa Indah Riani 210110060280

95

Semarang. Sementara di Yogyakarta sama sekali tidak ada yang menyaksikan

program ini.

Meskipun Denpasar dan Banjarmasin meraih rating yang sama, namun

ternyata di Banjarmasin program Kabar ++ disaksikan oleh audiens yang

memang target khalayak program ini dan program ini begitu disukai oleh

khalayaknya. Hal ini terlihat dari angka index yang diraih Kabar ++ di

Banjarmasin jauh lebih tinggi daripada Bali.

Tingginya index ini seharusnya bisa dijadikan pedoman oleh para

pengiklan untuk memasang iklan yang lebih segmented sesuai audiens. Karena

jika index besar dari 100, maka itu berarti program disaksikan oleh audiens yang

merupakan target khalayak program tersebut. Dengan demikian, para pengiklan

dapat lebih mudah memasarkan produk yang sesuai dengan target khalayak

program ini karena audiensnya sudah jelas dan segmented. Jika index kecil dari

100, meski rating yang diperoleh oleh program tersebut tinggi tetapi program

tidak sesuai dengan khalayak sasaran.Artinya, program memang ditonton oleh

jumlah audiens yang besar, namun jumlah audiens yang besar itu ternyata

bukanlah sasaran khalayak program tersebut. Sehingga akan lebih baik jika

produk yang diklankan di program ini adalah produk yang sifatnya umum atau

general.

Ketika ditanya apakah rating dan share adalah penentu akhir keberhasilan

sebuah program, Ashar Juandar sebagai planning supervisor divisi programming

tvOne menjelaskan:

“sebenarnya tidak. ada faktor lain seperti apakah program tersebut merupakan

icon sebuah stasiun televisi. Selain itu, kehadirannya juga dipertimbangkan dari

sisi varian program. Kalau memang secara perform dia belum tentu

Page 96: Puspa Indah Riani 210110060280

96

menggembirakan tetapi secara variasi program merupakan program yang

memiliki prospek ke depan kenapa tidak kita pertahankan.”32

Rating dan share pun diakui produser program Kabar ++, Herwin

Krisbianto sebagai tantangan yang harus dihadapi dalam memproduseri program

ini. Seperti yang diungkapkannya saat peneliti melakukan wawancara.

“lebih ke rating sih. Ratingnya kok ya segitu-gitu aja.Untuk ukuran saya sih jelek,

tapi untuk standar tvOne sih ya ada yang jelek juga. Kan kemaren ini cuma

main di 0,8-4 padahal kan target CA itu 6-7. Tapi kalau diperhatiin rating-

rating yang lain ya emang susah sih. Tantangan lainnya sih ya ngejaga

karakter program, gimana setiap episodenya karakter program tetap,

visualnya kaya, musiknya kaya, kemasannya tetap bagus. Ya tantangan lain ya

paling setiap minggu nyari ide apalagi-apalagi, sama kaya setiap produser

lah.”33

Ketika pindah jam tayang menjadi sore hari di akhir pekan, rating dan

share yang didapatkan Kabar ++ pun merangkak naik. Seperti yang diungkapkan

oleh Ashar Juandar selaku planning supervisor dan Muhammad Syaherman,

Manager planning and scheduling divisi programming tvOne berikut ini:

“kemarin pindah jam tayang cukup menggembirakan. Biasanya yang hanya

bermain di sekitar 3,4 ketika pindah pertama kali langsung berada di atas 4,5.

Setidaknya penonton bisa lebih menerima program tersebut diletakkan pada

sore hari dibanding malam hari.”34

“…..begitu dipindahkan ke sore hari di weekend rating dan share bergerak naik

meskipun tidak langsung naik drastis.”35

Sistem penjualan program tvOne adalah mendahulukan menjual program

utama atau program andalan.Program andalan disini speerti Kabar Petang, Apa

Kabar Indonesia Pagi dan Apa Kabar Indonesia Malam. Sementara program-

32

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010) 33

Wawancara Herwin Krisbianto, produser program kabar ++ (23 September 2010) 34

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010) 35

Wawancara M.Syaherman, Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010)

Page 97: Puspa Indah Riani 210110060280

97

program mingguan, terutama program-program yang belum terbranding dengan

baik ditambah dengan perolehan rating atau share yang belum memadai, akan

dijadikan sebagai program bonus untuk penjualan paket marketing dari program

utama. Hal ini ditujukan untuk menarik pengiklan agar memasang dan mengisi

slot iklan.

Lalu bagaimanakah perolehan iklan program Kabar ++ sendiri? apakah

sudah sesuai dengan yang diharapkan? Dan siapa saja yang bisa memasang

iklannya pada program ini? Mas Ashar Junandar, planning supervisor divisi

programmingKabar ++ memaparkan:

“sejauh ini, pihak kita belum terlalu memaksimalkan segmentasi

pengiklan dengan segmentasi penonton

yang kita sasar secara ketat sekali, dengan kata lain pengiklan manapun

berkemungkinan besar untuk tayang pada

programKabar ++.”36

Karena pemilihan tvOne sebagai televisi berita, itu sebabnya tvOne lebih

mendahulukan menjual program-program berita yang benar-benar telah

terbranding dengan baik dan meperoleh rating yang memuaskan, seperti Kabar

Petang, AKI Pagi dan AKI malam. Dan hanya menjadikan program-program

mingguan sebagai bonus bagi pengiklan, sehingga samapai saat ini tvOne belum

terlalu menyesuaikan target audiens dengan target produk yang akan mucul pada

slot iklan program yang sedang tayang.

Ketika ditanya apakah program Kabar ++ sudah dapat dikatakan berhasil

sejauh ini atau belum, Herwin Krisbianto selaku pembuat program dan produser

program Kabar ++ menyatakan:

36

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010)

Page 98: Puspa Indah Riani 210110060280

98

“ya kalau masalah viewer sih belum bisa dibilang berhasil karena ratingnya

segitu-gitu aja. Tapi kalau masalah hasil ada beberapa episode yang saya

merasa puas. Karena saya pentingnya selain rating itu karya, kalau penonton

suka berarti ratingnya bagus. Yang penting sih saya puas.”37

Melihat hasil rating dan share, image televisi, dan pengiklan yang diraih

oleh program Kabar ++, divisi programming tvOne sepakat tetap

mempertahankan penayangan program Kabar ++ ini. Setelah evaluasi dilakukan

dan ternyata penempatan jam tayang kurang sesuai dengan target audiens maka

program ini pun dipindahtayangkan ke jam yang lebih santai. Berikut adalah

alasan mengapa program Kabar ++ tetap dipertahankan penayangannya:

“sampai sejauh ini masih akan tetap dipertahankan. Pertimbangannya adalah

kemasannya yang unik dan berbeda dari program televisi

kebanyakan.”(M.Syaherman, Manager Planning and Schedulingdivisi

programming tvOne).38

“masih, karena dari sisi kemasan dia masih unik dan berbeda dengan program-

program lain. Meski angka share di bawah 4 yang didapatkan Kabar ++ saat

tayang di malam hari itu sudah warning. Tetapi karena kemasan program yang

masih sangat berbeda, maka acara ini masih tetap dipertahankan dengan cara

memindahkan jam tayang. Setidaknya animo penonton lebih bagus ketika

program ini dipindahkan ke sore hari dibandingkan ketika dimainkan di

malam.”

(Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne).39

“Sampai sekarang sih masih akan dipertahanin dengan menambah beberapa hal

yang baru biar ga bosen seperti ditambah talkshow.”

(Herwin Krisbianto, produser program Kabar ++ tvOne).40

37

Wawancara Herwin Krisbianto, produser program kabar ++ (23 September 2010) 38

Wawancara M.Syaherman, Manager planning and scheduling divisi programming tvOne (7 Oktober 2010) 39

Wawancara Ashar Juandar, planning supervisor divisi programming tvOne (23 September 2010) 40

Wawancara Herwin Krisbianto, produser program kabar ++ (23 September 2010)

Page 99: Puspa Indah Riani 210110060280

99

4.2. Pembahasan

4.2.1. Perencanaan Program (Planning)

Perencanaan program Kabar ++ sepenuhnya bukanlah berawal dari divisi

programming tvOne. Bagian planning pada divisi programming tvOne tidak

secara langsung membuat rancangan sebuah program, melainkan hanya memberi

garis-garis besar mengenai gambaran program yang sebaiknya diproduksi oleh

program makers dan juga berfungsi untuk merencanakan pengembangan program

agar dapat meraih banyak penonton televisi.

Adapun alur sebuah perencanaan program pada divisi programming tvOne

adalah sebagai berikut:

Bagan 4.2 Alur Perencanaan Program

Perencanaan program Kabar ++ berawal dari instruksi GM Curent Affair

yang meminta Herwin Krisbianto (yang kini menjadi produser program Kabar

++) untuk membuat sebuah program CA berformat majalah yang memiliki

konsep unik dan berbeda dibandingkan program acara lainnya. Maka produser

pun dibantu oleh asistennya membuat konsep sebuah program berita yang

dikemas dengan kemasan yang santai, ringan, dan menghibur dengan ditambah

unsur-unsur lain seperti musik dan video klip.

Pada proses perencanaan pembuatan program baru dirumuskan pula tujuan

yang ingin dicapai jika program sudah ditayangkan. Rata-rata program televisi

Program analyst Program Maker Komite Program

Program baru

diterima

Program baru

ditolak

Page 100: Puspa Indah Riani 210110060280

100

tayang di layar kaca bertujuan untuk mengisi slot yang ada karena sebuah layar

televisi tidak boleh blank karena hitungan yang dipakai adalah detik. Namun

tujuan disini adalah tujuan yang lebih khusus yang ingin diraih oleh masing-

masing program televisi. Adapun tujuan dari program Kabar ++ yang ingin

dicapai adalah agar para audiens mendapatkan hiburan dari penyampaian berita-

berita yang informatif dan dapat menjadi kritik sosial. Audiens yang ditargetkan

pada saat merencanakan pembuatan program ini adalah Male, 30+ danall people

sebagai target audiens umumnya.

Setelah selesai perumusan konsep, format, tujuan, target audiens dan

contoh realisasi program Kabar ++, produser pun mempresentasikannya ketika

rapat komite program. Kabar ++ pun memiliki pengemasan yang unik dan

menarik sehingga membedakannya dengan program lain.Komite program pun

memutuskan untuk menerima konsep program baru tersebut sehingga program

tersebut diizinkan untuk diproduksi.

Konsep yang ditawarkan oleh program Kabar ++ adalah black comedy,

satir, gambaran pahit yang dibawa senyum, ringran dan santai. Isu yang dibahas

pun adalah berita-berita terkini yang terjadi selama sepekan terakhir. Contohnya

adalah ketika berita heboh mengenai anggota dewan yang ribut mengenai

pembangunan gedung baru, studi banding ke luar negeri, dan rumah dinas mereka.

Kabar ++ pun membahas mengenai rumah-rumah warga miskin yang seperti

kandang kambing, segmen dua membahas lanjutan rumah miskin berupa rumah di

kolong jembatan dan rumah gerobak, segmen ketiga membahas mengenai satu

rumah berisikan 20 orang di Purwakarta, kemudian dibahas pula mengenai derita

anak-anak miskin yang harus ditinggal sendirian oleh orangtuanya dan segmen

Page 101: Puspa Indah Riani 210110060280

101

terakhir membahas rumah dinas dan gedung miring DPR. Acara ini

memperlihatkan realitas yang terjadi, mengkritisi fenomena yang berbanding

terbalik sehingga membuat orang yang menyaksikannya menjadi lebih berpikir

dan kritis.

Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka

pendek dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk

mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.Pada stasiun televisi,

perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang

akan diproduksi, program apa yang akan dibeli (akuisisi) dan penjadwalan

program untuk menarik sebanyak mungkin audiens yang tersedia pada waktu

tertentu. Stasiun televisi komersial di Indonesia menayangkan ribuan jam program

setiap tahunnya. Program-program itu sebagian diproduksi sendiri dan sebagian

lagi diperoleh dari sumber-sumber lain. Pada umumnya program yang dibuat

memiliki dua elemen di dalamnya, yaitu hiburan dan informasi.Pengelola program

pada stasiun televisi harus mampu mengarahkan programnya kepada segmen

audiens tertentu yang tersedia pada waktu siaran tertentu.

Perencanaan program pada dasarnya bertujuan untuk memproduksi atau

membeli program untuk ditawarkan kepada audiens. Setiap program acara

memiliki nilai khas sendiri yang membedakannya dengan program acara lain dari

televisi lain pula. Nilai atau ciri khas inilah yang akan membuat penonton televisi

tertarik dan selalu menantikan program tersebut agar tidak ketinggalan informasi

dari setiap episodenya. Tayangan televisi memiliki kelebihan yang membuatnya

berbeda dibandingkan dengan media massa lainnya. Kelebihan tersebut adalah

dapat didengar dan dilihat sekaligus, atau audiovisual.

Page 102: Puspa Indah Riani 210110060280

102

Pada tahap perencanaan, seorang programmer harus mengerti apa tujuan

dari program yang akan dibuat. Tujuan utama televisi komersial pada umumnya

adalah untuk menarik audiens sebanyak-banyaknya agar pemasang iklan pun

semakin banyak yang membelanjakan uangnya pada stasiun televisi

tersebut.Meskipun selera penonton televisi adalah sesuatu yang sulit diterka, tetapi

satu hal yang pasti tidak ada program yang pernah sukses dengan mengabaikan

tujuannya.Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana

jangka pendek dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk

mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.Selain itu, konsep, format,

serta tujuan dibuatnya sebuah program dibahas dalam proses perencanaan

program. Hal ini akan berguna sebagai pedoman dalam merealisasikan program

yang direncanakan dan tata laksana program tersebut di kemudian hari.

Salah satu hal yang perlu dibahas dalam perencanaan sebuah program

adalah kemasan.Kemasan disini dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang perlu

dilakukan untuk menarik perhatian audiens melalui performa sebuah program,

sepertinya konsep yang unik, pembawa acara yang mampu menciptakan

kedekatan dengan penonton televisi, dan sebagainya.Pengemasan program yang

menarik ini dapat menarik minat penonton televisi.Apalagi untuk program sejenis

program berita seperti Kabar ++, pengemasan berita berat menjadi lebih ringan

dan menghibur menjadi sangat penting karena penonton televisi pada umumnya

lebih tertarik pada program hiburan.Pada kenyataannya program berita tidak dapat

bersaing dengan program hiburan di waktu tayang utama kecuali sedang terjadi

suatu peristiwa besar yang perkembangannya ingin diketahui masyarakat.

Page 103: Puspa Indah Riani 210110060280

103

Programming mempertimbangkan berbagai faktor dalam merencanakan

program yang akan disiarkan. Hal yang harus dipertimbangkan tersebut adalah

persaingan dan ketersediaan audiens.Seperti yang diungkapkan oleh Ashar

Juandar, bagian programming tvOne bahwa bagian programming haruslah

memperhatikan audiensnya siapa, kompetitor siapa, dengan format program yang

ditawarkan dapat menyerap audiens dari program dan stasiun televisi manalagi.

Bagian program stasiun televisi harus mempertimbangkan berbagai faktor

dalam merencanakan program yang akan disiarkannya. Terdapat beberapa hal

yang harus dipertimbangkan sebelum bagian program memutuskan untuk

memproduksi dan melakukan scheduling, yaitu: persaingan dan ketersediaan

audien. Hal yang harus diketahui oleh programming adalah kekuatan dan

kelemahan program dari stasiun televisi kompetitor.

4.2.2. Tata Laksana Program (Execution)

Tata laksana (execution) program Kabar ++dilakukan oleh tim produksi,

bukan oleh divisi programming. Tata laksana program dilakukan seperti prosedur

pembuatan program televisi kebanyakan, yaitu proses pra produksi, produksi, dan

post produksi. Format program Kabar ++ dibawakan secara santai, kritis, dan

menghibur oleh seorang presenter yang menyajikan liputan dengan gaya liputan

bertutur. Biasanya presenter menggunakan kostum santai.Pada awalnya satu

episode berisi satu tema, seperti ketika membahas mengenai banjir maka tema

pada episode itu adalah banjir sungguhan yang menggenangi rumah penduduk,

banjir interupsi para anggota dewan, banjir fasilitas yang dinikmati oleh

pemerintah.Namun seiring berjalannya waktu tema yg diangkat dalam setiap

Page 104: Puspa Indah Riani 210110060280

104

episode terdiri dari 1 sampai 2 tema.Setiap tema berisikan visualisasi dan

informasi dari berbagai narasumber sehingga diharapkan dalam pemirsa dapat

memperoleh informasi secara utuh dan menyeluruh.

Arswendo Atmowiloto dipercaya sebagai pembawa acara program Kabar

++ ini. Pemilihan Arswendo Atmowiloto sebagai presenter disebabkan sosok

Arswendo yang dianggap memiliki karakteristik yang mirip dengan program

Kabar ++. Kabar ++ yang ingin menjadi program yang penuh kritik, mengkritisi

problematika bangsa dan permasalahan hidup yang dihadapi masyarakat.

Arswendo yang memang dikenal sering mengkritik keadaan bangsa ini diharapkan

mampu memberikan kesadaran kepada penonton yang menyaksikan program

Kabar ++ lewat kritikan nakal ala dirinya.

Musik dan video klip ini menjadi ciri yang paling khas dari program

Kabar ++. Selalu ada musik yang mengiringi pokok bahasan setiap segmen

Kabar ++.Musik yang dipilih pun terkadang sangat unik dan bukan linear.Contoh

musik linear adalah ketika seseorang berbicara mengenai koruptor maka dibenak

mereka lagu Slank dan Iwan Fals lah yang terlintas.Pemilihan musik lebih

difokuskan pada kemiripan lirik yang ada. Contoh ketika salah satu segmen di

episode pertama membahas mengenai fasilitas mewah di penjara, lagu yang

mengiringi adalah Welcome to my paradise- StevenAnd Coconut. Lirik lagu

welcome to my paradise ternyata sangat pas dengan kondisi ketika seorang

narapidana memiliki kamar sel yang lengkap dengan peralatan karaoke, AC,

televisi, ruang kerja, dan sebagainya. Fasilitas itu ibarat seperti surga dunia bagi

para narapidana yang sedang menjalani masa hukuman dan seharusnya jauh dari

segala bentuk fasilitas mewah.

Page 105: Puspa Indah Riani 210110060280

105

4.2.3. Penjadwalan Program (Scheduling)

Salah satu langkah paling penting dalam programming adalah menetapkan

target audiens agar program ditayangkan pada waktu yang tepat sasaran.Misalnya

saja, tidak mungkin tayangan kartun yang target penontonnya adalah anak-anak

ditayangkan di saat anak-anak masih bersekolah. Atau tayangan olahraga seperti

sepakbola ditayangkan ketika kebanyakan pria sedang bekerja karena jika hal

tersebut dilakukan maka penonton yang akan mampu dijangkau hanya sebagian

kecil saja. Berbeda dengan ketika acara kartun ditayangkan di waktu liburan

sekolah atau setelah anak-anak pulang sekolah dan acara seperti olahraga

sepakbola ditayangkan pada malam hari yang tentunya akan mampu merangkum

jumlah penonton yang begitu besar.

Kabar ++ pertama kali tayang pada akhir bulan Februari 2010.Episode

pertama menayangkan beberapa kasus yang sedang terjadi di negeri ini.Pada

segmen pertama dibahas mengenai interupsi dalam rapat anggota dewan dan aksi

meneriaki pemimpin rapat. Segmen berikutnya membahas kasus penjara mewah

Artalita Suryani yang pada saat itu sedang booming. Segmen ketiga membahas

mengenai dunia persebakbolaan Indonesia yang lebih banyak sepak nya daripada

bolanya.Keadaan persepakbolaan Indonesia yang bertolak belakang dengan

prestasi sepakbola dari negara-negara yang mengikuti ajang piala dunia.Segmen

keempat menyindir sikap presiden yang cenderung sering mengeluh mengenai

situasi yang terjadi.Presiden yang terlihat begitu lemah menjadi sasaran empuk

sindiran Arswendo.

Program Kabar ++ ditayangkan pada malam hari menjelang late

fringe.Alasannya karena program Kabar ++ dianggap sebagai program yang lebih

Page 106: Puspa Indah Riani 210110060280

106

lelaki sehingga dipilih malam hari setelah program andalan Apa Kabar Indonesia

Malam dan setelah Kabar ++ adalah berita olahraga Kabar Arena. Urutan

tayangan program tersebut membuat program tidak akan terlalu loncat

menjangkau target audiens karena program-program tersebut memilih laki-laki

sebagai sasaran khalayaknya.

Strategi penjadwalan program Kabar ++ saat ditayangkan pada malam

hari adalah counterprogramming dengan program Kick Andy, Metro tv, yaitu

menampilkan program acara yang sama sasaran khalayaknya dengan kick Andy

dan disiarkan pada jam tayang yang sama. Namun setelah ditelaah lebih lanjut

ternyata program seperti Kabar ++ yang penyajiannya begitu ringan dan

menghibur tidak hanya dapat dilahap oleh penonton berjenis kelamin laki-laki,

tetapi ibu-ibu pun bisa menyaksikannya dan dengan mudah menyerap pesan yang

disampaikan. Oleh karena itu ketika angka rating semakin menurun maka pihak

programming segera melakukan penjadwalan ulang dengan memindahkan jam

tayangnya di hari Sabtu pada sore hari. Dengan pemikiran bahwa di hari Sabtu

kebanyakan orang libur bekerja dan menghabiskan waktu di rumah dan pada sore

hari biasanya ibu-ibu menghabiskan wkatu dengan menonton televisi.

Setelah nyaris selama 7 bulan penayangannya di jam malam, hasil yang

diperoleh jika mengikuti standar rata-rata industri televisi, program Kabar ++

belum terlalu berhasil mendapatkan perhatian dari khalayaknya, terbukti dari

angka rating dan sharenya yang hanya bermain di angka 3. Divisi programming

pun segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan keberlangsungan tayangan

program Kabar ++. Setelah ditelaah ternyata program seperti Kabar ++ yang

mengulas berita dengan format yang ringan ternyata dapat diterima oleh siapa saja

Page 107: Puspa Indah Riani 210110060280

107

yang menyaksikannya (target audiens televisi, ABC 15+). Oleh karena itu divisi

programming pun melakukan penjadwalan ulang terhadap program Kabar ++ ini.

Program Kabar ++ pun pindah tayang menjadi sore hari di akhir pekan.

Programming menjadwalkan program Kabar ++ untuk tayang pada waktu

tersebut atas dasar di akhir pekan adalah waktu berkumpulnya keluarga, dimana

ayah ibu dan anak berkumpul dan sore hari adalah waktu dimana semuanya

sedang melakukan kegiatan santai di dalam rumah sehingga program berita yang

dikemas ringan ini dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga.

Penjadwalan sebuah program ibarat sebuah seni bermain scrabble.

Programming harus mampu mengutak-atik jam tayang untuk menemukan formula

yang pas agar sebuah program televisi dapat tayang sesuai dengan target yang

diharapkan.Bagaimana caranya seorang programmer menempatkan sebuah

program agar dapat tayang, disaksikan oleh penonton televisi dan menjadi

program favorit yang selalu dinantikan oleh penontonnya.Bagian program harus

menganalisis dan memilah setiap waktu siaran televisi guna mendapatkan

berbagai macam audiens yang diinginkan karena setiap waktu siar memiliki

karakter audiens yang berbeda-beda.

Pola acara yang disusun oleh program Kabar ++ menghasilkan lembar

program per waktu tayang untuk harian, mingguan, satu bulanan, atau tri wulan.

Penempatan program harus sesuai dengan target audience dan tetap

mempertahankan nilai komersial sehingga terbentuk audience behavior

(kebiasaan menonton khalayak).

Penentuan jam tayang sebuah program dilakukan atas dasar prilaku

audiens, seperti kebiasaan audiens menonton televisi. Setiap audiens memiliki

Page 108: Puspa Indah Riani 210110060280

108

kebiasaan yang berbeda dalam menonton acara televisi. Ketika program yang

akan ditayangkan memiliki target audiens adalah anak-anak, maka programmer

tidak mungkin menempatkan program ana-anak pada jam malam. Setiap jam

siaran memiliki tipe audiens yang berbeda. Melalui penjadwalan yang tepat,

programmer tidak hanya merancang strategi untuk mendapatkan audiens dalam

jumlah banyak, menarik audiens dari stasiun televisi lain, tetapi programmer juga

harus memiki cara untuk menciptakan kebiasaan pada diri masing-masing audiens

untuk selalu rutin menonton program televisi yang ditayangkan. Mempertahankan

audiens dan memiliki audiens yang memiliki kebiasaan rutin menyaksikan

program televisi yang sama setiap waktu siar semakin lama akan semakin sulit

dikarenakan adanya fenomena zapping, dimana dengan sebuah remote control

audiens dapat memindahkan saluran televisi kapanpun mereka mau. Ini akan

menjadi tantangan tersendiri bagi programmer untuk selalu menciptakan

kebiasaan audiens agar selalu menonton program yang sama dengan cara

bekerjasama dengan bagian promo.

Dalam melakukan penjadwalan sebuah program, tidak jarang programmer

akanmeleset menentukan jadwal sebuah program. Ada yang disebut trial eror oleh

mereka ketika ternyata situasi dan kondisi yang ada tidak sesuai dengan hasil

prediksi mereka. Sehingga perlu dilakukan penjadwalan ulang untuk menentukan

jam tayang baru agar tayang pada jam dan berhasil menjangkau target audiens.

Untuk mengetahui apakah program-program yang ada telah sesuai

penempatan jam tayangnya dan telah mengenai target audiens atau belum, seorang

programmer haruslah mengetahui situasi pasar dan target pasar yang ada.

Menurut Shearman (1995 : 345), “suatu komunikasi yang efektif antara stasiun

Page 109: Puspa Indah Riani 210110060280

109

televisi dengan para pemasok program merupakan urat nadi dari programming

stasiun tv tersebut dan menentukan kehandalan seorang programmer.”

Perubahan kebiasaan menonton audiens terhadap suatu program dapat

mempengaruhi performa sebuah program. Perbedaan kebiasaan menonton ini

dikarenakan perbedaan usia, status sosial, pekerjaan, dan sebagainya. Anak-anak

biasanya hanya menonton program-program tertentu sesuai pilihan orangtuanya,

orang-orang yang bekerja menonton program-program yang disiarkan ketika

mereka sedang senggang atau tidak sedang bekerja. Setelah beranjak dewasa,

konsumsi media semakin beragam dan selanjutnya pada saat memasuki usia lanjut

kita kembali pada media yang lebih domestik seperti televisi dan buku. Begitu

juga dengan perbedaan kelas sosial.Semakin tinggi kelas sosial dengan

penghasilan yang tinggi cenderung menyisihkan tempat media karena konsumsi

terhadap hal-hal yang bersifat non-media jauh lebih tinggi.Hal ini berarti kelas

sosial menengah mempunyai kecenderungan paling banyak mengkonsumsi

televisi. (McQuail, 1996 : 217).

Pengelola sebuah stasiun televisi harus mengetahui siapa saja audiens

yang menonton televisi pada waktu tertentu. Misalnya saja, acara di pagi hari pada

hari libur banyak ditonton oleh anak-anak, maka jika sebuah stasiun televisi ingin

menyajikan program khusus anak-anak, jam tayang saat itulah yang paling tepat.

Mengetahui siapa audiens pada waktu tertentu akan sangat berpengaruh

terhadap program yang ditayangkan. Ketika program menjadi sebuah produk yang

dijual maka penonton televisi adalah pengambil keputusan untuk menyaksikan

program tersebut. Jika program yang disajikan sesuai dengan kebutuhan mereka

maka program tersebut kemungkinan besar akan disaksikan. Jika penayangan

Page 110: Puspa Indah Riani 210110060280

110

program sudah tepat sesuai target audiensnya, program tersebut akanmeraih rating

share yang tinggi maka akan berpengaruh kepada para pemasang iklan. Semakin

besar rating sebuah program maka akan semakin banyak uang yang akan

dibelanjakan pemasang iklan pada program tersebut dan akan mendatangkan

profit yang besar bagi perusahaan.

4.2.4. Evaluasi Program (Evaluation)

Melalui perencanaan program, ditentukan perencanaan sebuah program,

konsep dan format program tersebut, serta tujuan yang hendak dicapai. Evaluasi

disini berarti adalah proses mengamati perkembangan tayangan sebuah program.

Apakah program berhasil meraih jumlah audiens seperti yang diharapkan,

tanggapan masyarakat mengenai program acara, nilai rupiah yang berhasil

didapatkan perusahaan melalui program tersebut.

Divisi programming tvOne melakukan evaluasi program dengan cara

melihat performa program melalui rating dan share yang didapatkan. Berdasarkan

angka rating dan share yang didapat sebuah program dapat terlihat seberapa eksis

program tersebut di mata penonton televisi. Semakin tinggi angka rating yang

didapat sebuah program menandakan bahwa banyak orang yang menyaksikan

program tersebut.

Proses evaluasi terhadap program Kabar ++, programmer melihat naik

turunnya audiens dari setiap segmen program dan episode setiap minggunya.

Ketika diketahui pada segmen berapa penonton menurun, maka dicarilah apa

penyebabnya. Mungkin seperti pembahasan pada segmen itu yang kurang menarik

atau hal lainnya.

Page 111: Puspa Indah Riani 210110060280

111

Untuk aspek kepermisaan, Kabar ++ bukanlah program andalan seperti

program-program tvOne lainnya, AKI Pagi, AKI Malam, dan Kabar

Petang.Kabar ++ belum terbranding dengan baik sehingga program ini belum

terlalu eksis di mata para penonton televisi.Bahkan program ini hanya mampu

menempati peringkat diatas 15 dari sekitar 30an jumlah program CA

tvOne.Program ini hanya mendapatkan rating yang minim ketika tayang di malam

hari karena program kompetitornya adalah sebuah program yang sudah jauh

memiliki nama dan eksis bahkan berhasil menarik penonton diatas target yang

diinginkan. Secara tidak langsung, keberhasilan program dalam menarik audiens

juga dipengaruhi oleh penempatan dan penjadwalan program kompetitor di

stasiun televisi lain.

Program Kabar ++ yang pada mulanya ditayangkan setiap Jumat jam 10

malam kalah saing dengan program kompetitornya, yaitu Kick Andy yang

ditayangkan Metro tv. Kick Andy telah lebih dulu mengudara dengan tampilan

talkshow yang tidak terlalu kaku, bintang tamu yang unik mulai dari orang-orang

penting negeri ini sampai kepada orang-ornag yang mungkin dilupakan oleh

negeri ini, pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan host kepada bintang tamu

adalah pertanyaan yang tidak penuh basa-basi menjadi kekuatan tersendiri untuk

program ini. Kick Andy mampu menarik jumlah audiens yang begitu besar pada

saat program ini ditayangkan, bahkan audiens itu tidak hanya yang termasuk

target mereka, tetapi sudah lebih meluas dari target sasaran mereka.

Kondisi Kick Andy yang sudah lebih eksis ini menjadi tantangan yang

harus dilumpuhkan oleh program Kabar ++ tvOne. Hal ini dikarenakan program

Kabar ++ dan program Kick Andy memiliki target audiens yang relatif sama.

Page 112: Puspa Indah Riani 210110060280

112

Rating dan share kemudian menjadi patokan pengukur sebagai berhasil atau

tidaknya strategi pemrograman sebuah program televisi.Rating dan share menjadi

ukuran untuk menentukan keberhasilan sebuah program. Share program Kabar

++ hanya bermain di angka 3 dan 4, sementara target share CA tvOne sekitar 7.

Karena keberadaan program Kabar ++ yang semakin hari semakin

merosot perolehan angka rating dan share maka programming segera melakukan

evaluasi dan mengambil tindakan untuk mennyiasati agar program yang

pengemasannya unik seperti Kabar ++ dapat tetap bertahan tayang di layar kaca

tvOne. Programming pun segera melakukan penjadwalan ulang agar program

Kabar ++ dapat terus tayang. Program Kabar ++ yang awalnya tayang di malam

hari setiap hari Jumat kemudian dipindahkan menjadi hari Sabtu di sore hari

dengan harapan mampu menjangkau penonton dari semua lapisan, baik pria

ataupun wanita.Hasilnya, program ini mulai menunjukkan peningkatan dengan

perolehan rating dan share yang mulai menanjak naik.

Hal lain yang menjadi standar penentu keberhasilan sebuah program

adalah pengiklan atau lebih tepatnya jumlah pengiklan yang membelanjakan

uangnya pada sebuah program di stasiun televisi. Jika ditanya apakah pengiklan

yang mengisi slot Kabar ++ sudah memenuhi target atau belum, maka

pertanyaannya adalah apakah target produk yang mengiklan di Kabar ++ adalah

produk-produk yang sesuai dengan target penonton Kabar ++. Bisa saja penonton

tetap Kabar ++ adalah Male 40+ ABC1.Bukan berarti produk seperti sim card

provider telepon genggam tidak dapat beriklan disana.Seperti yang dipaparkan

planning supervisor divisi programming tvOne bahwa pada penerapannya tvOne

belum memaksimalkan segmentasi pengiklan dengan segmentasi penonton yang

Page 113: Puspa Indah Riani 210110060280

113

disasar. Pengiklan produk apapun memiliki kemungkinan untuk beriklan di

program Kabar ++. Padahal jika dilihat dari index yang diperoleh, tvOne bisa

menjual program ini kepada pengiklan yang memasarkan produknya sesuai

dengan audiens program Kabar ++.

Secara umum, rating adalah penilaian atau evaluasi terhadap

sesuatu.Rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program

tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi

total. Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton

suatu program televisi terhadap populasi televisi yang di persentasekan. Yang

dimaksud dengan populasi TV di sini adalah semua orang yang berusia lima tahun

ke atas yang mempunyai akses terhadap televisi di rumah tangganya masing-

masing.

Ketika sebuah program tidak mendapatkan angka rating dan share yang

dijadikan alat ukur keberhasilan sebuah program yang dipercaya oleh para

pengiklan, penonton, dan pengelola televisi, maka program tersebut tidak lantas

diberhentikan penayangannya. Hal ini dikarenakan bahwa pada kenyataannya

rating bukanlah penentu sejati keberhasilan sebuah program sebab rating hanyalah

sebuah ukuran kuantitatif yang sama sekali tidak mengukur atau meminta alasan

kepada penonton mengapa mereka menyaksikan sebuah program acara.

Namun karena pada umumnya para pengelola stasiun televisi menentukan

program mana yang akan ditayangkan dan mana yang akan dipindahtayangkan

atau diberhentikan penayangannya berdasarkan rating, maka secara tidak

langsung, rating menentukan keefektifan dari sebuah strategi pemrograman.

Rating dijadikan acuan apakah program dipertahankan, dipindahkan jadwal

Page 114: Puspa Indah Riani 210110060280

114

penayangannya, atau diberhentikan penayangannya karena berdasarkan ratinglah

sebuah stasiun televisi mendapatkan pengiklan melalui program-programnya.

Keberlangsungan hidup sebuah stasiun televisi komersial sangat ditentukan oleh

profit yang didapatkannya dan sumber terbesar adalah para pemasang iklan. Maka

jika sebuah program benar-benar diberhentikan penayangannya bukan tidak

mungkin karena program tersebut memberikan kerugian dan tidak menghasilkan

apa-apa untuk stasiun televisi tersebut. Tetapi beberapa program yang angka

ratingnya tidak memuaskan namun memiliki program content yang menarik serta

kemasan program yang unik, maka akan dilakukan strategi ulang seperti

melakukan penjadwalan ulang terhadap program tersebut.

Data kepemirsaan TV yang mengukur persentase pemirsa televisi

mempunyai kekuatan yang sangat besar. Jika pemirsa suatu program banyak,

maka rating program televisiakan naik, pengiklan yang akan mengiklankan

produknya juga akan tertarik memasang iklan di program tersebut. Sehingga

mempengaruhi pendapatan finansial stasiun televisi tersebut. Oleh karena itu, data

kepemirsaan televisi atau rating televisi berpengaruh terhadap penayangan suatu

program. Bisa diistilahkan bahwa rating program adalah ”Tuhan” bagi para

pengelola stasiun televisi. Suka atau tidak suka, ternyata rating memiliki pengaruh

yang besar terhadap stasiun televisi karena secara tidak langsung akan

mempengaruhi keadaan finansial sebuah industri televisi. Karena sebuah stasiun

televisi membutuhkan finansial serta profit untuk membiayai keberlangsungan

hidup perusahaannya seperti membayar gaji para pegawainya, mengeluarkan uang

untuk membayar pemancar dan uang untuk memproduksi program.Dan finansial

pun menjadi aspek kedua pengukur keberhasilan sebuah program. Finansial ini

Page 115: Puspa Indah Riani 210110060280

115

berarti adalah pengiklan atau pengisi slot iklan selama program tayang.Tidak

ketinggalan, image juga menjadi penentu keberhasilan sebuah program.Image

disini berarti citra stasiun televisi di mata penonton.

Berikut ini adalah alur serta pembagian tugas dalam strategi pemrograman

sebuah program acara:

Bagan 4.3 Hasil Penelitian

Perencanaan sebuah program tidak lepas dari peran serta divisi

programming, program maker dan komite program. Ketiga elemen ini tidak dapat

dipisahkan ketika merencanakan pembuatan atau memproduksi sebuah program

baru. Divisi programming melakukan analisis terhadap program yang sudah ada

dan tayang namun tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang kurang

memuaskan dan sudah tidak diminati lagi oleh audiens. Programming pun

memberikan garis-garis besar gambaran program yang sebaiknya diproduksi oleh

program makers. Planning dalam divisi programming tvOne secara tidak

langsung membuat atau memproduksi sebuah program. Planning disini juga

bertugas untuk mengembangkan penonton televisi melalui perencanaan

Perencanaan

-divisi programming memberikan gambaran mengenai program seperti apakah yang sebaiknya di produksi (berdasarkan analisis performa program yang ada dan kebutuhan audiens) - program makers membuat rancangan sebuah program - dummyprogram bari dipresentasikan di rapat komite program. - komite program memutuskan apakah program tersebut boleh ditayangkan atau tidak - jika ya, maka segera diproduksi oleh tim produksi.

Tata Laksana

-pembentukan tim produksi

- tim produksi siap memproduksi program melalui tahap pra produksi – produksi – post produksi. - pra produksi: memilih lokasi syuting, host, dan tema - produksi: melakukan wawancara dengan narasumber, liputan, taping production. - post produksi: verbatim, injest gambar, musik dan video klip, editing.

Penjadwalan

- menentukan jam tayang program berdasarkan habits penonton, prilaku audiens dan televisi kompetitor. - jam tayang ditentukan berdasarkan slot yang tersedia dan karakter target audiens.

Evaluasi

- evaluasi dilakukan berdasarkan perolehan rating dan share, image dan pengiklan. -jika program mendapat rating tidak sesuai yg diharapkan tetapi program memiliki kemasan yang unik dan berbeda dengan program acara lain maka dilakukan strategi ulang. - strategi tersebut dapat berupa pergantian presenter, penjadwalan ulang, memberikan sentuhan baru pada format acara.

Page 116: Puspa Indah Riani 210110060280

116

pengembangan program, misalnya dengan mengatur jadwal tayang yang sesuai

dan mengarahkan pengembangan sebuah program acara.

Tata laksana sebuah program televisi sepenuhnya ditangani oleh tim

produksi program tersebut.pada tahap tata laksana tim produksi melakukan proses

pra produksi, produksi dan post produksi. Tim produksi menentukan orang-orang

yang akan dijadikan sebagai narasumber setiap episode, melakukan liputan guna

mendapatkan gambar-gambar yang bagus dan penuh makna, taping production,

dan proses editing.

Divisi programming melakukan penjadwalan program baru yang sudah

disetujui oleh komite program dan dibuatkan episode perdananya oleh tim

produksi program yang bersangkutan. Dalam menentukan penjadwalan, bukan

tidak mungkin divisi programmingakan melakukan kesalahan dalam penempatan

program atau yang mereka sebut trial eror. Peristiwa seperti itu bisa terjadi karena

divisi programming pada awalnya melakukan prediksi sehingga bukan tidak

mungkin prediksi yang dilakukan oleh divisi programmingakanmeleset.

Hal pertama yang harus dipikirkan oleh programmer dalam melakukan

penjadwalan sebuah program adalah kekuatan dan kelemahan stasiun televisi

kompetitor.Ketika programming merencanakan untuk menayangkan sebuah

program baru pada hari Jumat, pukul 22.30 WIB maka programming harus

mengetahui program apa yang ditayangkan oleh kompetitor pada jam tayang yang

sama. Apakah kompetitor menayangkan program yang sejenis atau tidak.jika

terdapat program yang berjenis sama, maka programming harus

mempertimbangkan apakah program tersebut mampu menarik perhatian audiens

untuk beralih dan meninggalkan program kompetitor yang sudah terlebih dahulu

Page 117: Puspa Indah Riani 210110060280

117

eksis. Jika format program berbeda, maka programming pun harus bisa

menciptakan sebuah formula berupa konsep dan format program yang mampu

menarik perhatian audiens untuk pindah dan menyaksikan program baru yang

ditayangkan.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan audiens. Programmer

harus mempertimbangkan jumlah penonton yang dapat ditarik untuk menyaksikan

program yang akan dibuat. Audiens yang ada pada setiap waktu siaran menjadi

faktor yang sangat menentukan dan harus dipertimbangkan oleh seorang

programmer dalam menentukan program dan penjadwalannya. Terdapat dua

pilihan penonton yang bisa dijangkau oleh sebuah program, dan hal inilah yang

harus direncanakan oleh programmer sebelum melakukan penjadwalan program

nantinya, yaitu menarik audiens dari program televisi kompetitor atau

menayangkan program yang berbeda dengan program kompetitor.

Setelah program tayang, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan oleh

divisi programming dalam melakukan strategi pemrograman adalah tahap

evaluasi. Programmer mengevaluasi program berdasarkan angka rating dan share

yang diperoleh oleh program tersebut. Selain itu, image stasiun televisi yang

timbul akibat program tersebut pun menjadi bahan evaluasi bagi divisi

programming.dan hal terakhir yang dievaluasi adalah pengiklan atau pemasang

iklan pada program tersebut.

Berdasarkan angka rating dan share dapat diketahui seberapa banyak orang

yang menonton program tersebut pada saat program ditayangkan. Semakin tinggi

angka rating maka semakin banyak pula audiens yang menyaksikan program

tersebut.Angka rating dan share pun menjadi alasan logis bagi pemasang iklan

Page 118: Puspa Indah Riani 210110060280

118

untuk membelanjakan uangnya pada program tersebut. Jadi, semakin tinggi rating

dan share yang diperoleh oleh sebuah program, maka semakin banyak orang yang

menonton acara tersebut dan akan semakin banyak pula pemasang iklan yang

tertarik untuk membelanjakan uangnya dengan memasang iklan pada program

tersebut. Dan semakin banyak pemasang iklan yang memasang iklannya pada

stasiun televisi tersebut maka akan semakin besar pula nilai rupiah yang akan

diperoleh oleh perusahaan televisi tersebut.

Rating pun menjadi pedoman untuk menilai performa sebuah program.

Ketika rating yang diperoleh program acara baik, maka otomatis program tersebut

akan tetap dipertahankan apalagi jika program tersebut ternyata membuat citra

stasiun televisi menjadi semakin baik di mata penonton televisi. Namun apa yang

terjadi ketika rating yang diperoleh sebuah program acara tidak menunjukkan

angka yang memuaskan dan hanya mendapatkan angka yang seadanya saja?

Apakah lantas program ini diberhentikan penayangannya?

Rating bukanlah satu-satunya penentu yang memutuskan apakah sebuah

program akan terus ditayangkan, dipindahtayangkan penjadwalannya atau

diberhentikan penayangannya begitu saja. Program yang memiliki konsep unik

dan berbeda dengan program lainnya atau memiliki variasi program patut untuk

dipertahankan dan tidak lantas diberhentikan penayangannya. Pada tahap evaluasi,

programmer akan berusaha menemukan formula yang baru agar program yang

ratingnya buruk atau biasa saja tetap dapat diterima khalayak dan dapat terus

bertahan tayang di layar kaca serta rating yang menjadi ukuran dan patokan bagi

para pengelola program, pengiklan, dan khalayak dapat semakin beranjak naik

dan meningkat. Formula itu bisa saja berupa mengganti presenter program karena

Page 119: Puspa Indah Riani 210110060280

119

secara tidak langsung pembawa acara juga berpengaruh dalam memikat perhatian

audiens untuk menyaksikan program yang dibawakannya, mengubah beberapa

konsep seperti program yang tadinya berat dan sulit diterima masyarakat dibuat

menjadi lebih santai dan ringan, atau melakukan penjadwalan ulang.

Ada sesuatu hal yang menarik, ketika kita berbicara mengenai rating. Kita

harus memperhatikan dari sudut pandang manakah kita membicarakannya. Jika

membicarakan rating dari sisi pengiklan maka kita membicarakan rating sebagai

sebuah indikator kuantitatif. Namun hal tersebut tidak serta merta kemudian

menjadi keputusan akhir untuk menentukan keberlangsungan sebuah

program.Rating kemudian harus dipahami secara berbeda ketika kita berbicara

mengenai keterlibatan program terhadap audiens serta dampak yang

ditimbulkannya. Apakah sebuah program dengan rating yang relatif tinggi harus

diteruskan penayangannya tanpa melihat apakah dampak keterlibatan program

tersebut terhadap audiens, bernilai positif atau justru memberikan nilai negatif.

Lalu apakah sebuah program yang ratingnya kurang bagus tetapi memiliki

keterlibatan serta dampak yang baik dengan masyarakat harus diberhentikan

penayangannya?

Ketika pengelola televisi jauh lebih mengutamakan rating dibandingkan

kewajibannya untuk memberikan nilai positif kepada khalayak, maka ia harus

menyadari dan memahami arti rating dari sudut pandang yang berbeda. Apakah

sebuah program dengan rating yang sangat tinggi harus dipertahankan sementara

program tersebut ternyata tidak memiliki dampak yang cukup baik? Meskipun

alasan sebagian orang menonton televisi adalah ingin mencari hiburan, tetapi

televisi tidak hanya dapat dipandang sekedar sebagai media hiburan saja. Di sisi

Page 120: Puspa Indah Riani 210110060280

120

lain televisi juga muncul sebagai sebuah dampak. Lalu tidak kemudian seluruhnya

diserahkan kepada audiens karena televisi melalui programnya memiliki

kewajiban untuk memberikan nilai yang positif kepada publik. Meskipun sebagian

besar orang mengutamakan hiburan dalam menonton televisi, bukan berarti

televisi lalu menayangkan program yang hanya menghibur tanpa mengandung

nilai yang sarat akan makna dan mendidik.

Contoh kasus adalah program smackdown yang pernah ditayangkan

stasiun televisi Lativi beberapa tahun yang lalu. Program ini mendapatkan rating

yang bagus karena banyaknya anak-anak yang menonton acara tersebut. Tetapi

adakah nilai positif yang terkandung di dalamnya? Kalaupun ada, ternyata

program ini dinilai tidak mendidik dan mengajarkan kekerasan kepada anak-anak.

Terbukti dari banyaknya kasus perkelahian anak-anak sekolah dasar akibat

menonton program tersebut di malam harinya.

Lalu apakah sebuah program dengan nilai edukatif yang tinggi dan rating

yang kurang memuaskan lantas diberhentikan penayangannya begitu saja?

Jawaban pertanyaan ini akan terasa sangat berbeda ketika kita mengajukannya

kepada seseorang yang memiliki nilai kepedulian terhadap penonton dan

programmer stasiun televisi yang “mungkin” kepeduliannya berbeda dengan

paham kebanyakan industri televisi komersil.

Page 121: Puspa Indah Riani 210110060280

121

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Tahap perencanaan program Kabar ++ berasal dari program makers yang

terdiri dari orang-orang divisi programming, produksi dan yang tergabung

didalam komite program. Programming dalam proses perencanaan

program memberikan gambaran program apa yang sebaiknya diproduksi

(program analyst) kepada program makers. Setelah program dibuat oelh

program makers, program diajukan kepada komite program. Mereka lah

yang memutuskan apakah program tersebut akan diproduksi atau tidak.

Program Kabar ++ memiliki maksud dan tujuan menyuguhkan program

majalah berita dengan kemasan baru yang memiliki format menghibur,

ringan, satir, dan dipadukan dengan musik dengan materi mengangkat isu-

isu terkini seputar problematika bangsa dan permasalahan hidup yang

dialami oleh masyarakat. Yang menjadi khalayak sasaran utama program

Kabar ++ adalah pria dan wanita dewasa dengan segmen A, B, C+ dan

menjadikan all people sebagai khalayak sasaran secara umum.

2. Tahap tata laksana (execution) program Kabar ++ dilaksanakan oleh tim

produksi yang telah ditunjuk oleh GM. Tim produksi Kabar ++ pada

dasarnya mengikuti aturan atau pola yang telah ditetapkan, yaitu pra

produksi, produksi dan post produksi. Pada tahap pra produksi, ditentukan

lokasi syuting dan narasumber berdasarkan tema yang akan dibahas yang

sudah diputuskan oleh rapat redaksi. Pada tahap produksi, tim melakukan

Page 122: Puspa Indah Riani 210110060280

122

wawancara narasumber, liputan sesuai tema yang diangkat dengan

menggunakan kamera jimmy jip yang dapat mengambil gambar dari atas,

dan taping production. Pada tahap post produksi dilakukan pemilihan

gambar, musik dan proses editing.

3. Pada tahap penjadwalan, programming menempatkan Kabar ++ pada hari

Jumat setiap pukul 22.30 WIB (prime time menuju late fringe) dan ingin

melawan program kompetitornya yang sudah terlebih dahulu berhasil

merangkum audiens yang banyak, yaitu Kick Andy – Metro tv. Namun

karena performa program ini dianggap kurang memuaskan ketika tayang

pada malam hari (early fringe), program ini pun dipindahtayangkan

menjadi setiap hari Sabtu pukul 16.00 WIB dengan harapan dapat

merangkum seluruh segmen audiens.

4. Pada tahap evaluasi, divisi programming melakukan evaluasi terhadap

program dengan mengamati setiap segemen dan episode. Keberhasilan

program diukur melalui 2 aspek, yaitu kepermisaan (rating) dan finansial

(pengiklan). Rata-rata stasiun televisi cenderung berjalan sebagai industri

yang selalu profit oriented. Bergerak berdasarkan ekonomi/nilai rasional

yakni untung atau rugi, dan bukan nilai sosial (social value) yakni baik

dan buruk.

5.2. Saran

1. Programming sebaiknya melakukan kerjasama dengan bagian Promo On

Air. Hal ini dikarenakan program seperti Kabar ++ membutuhkan

promosi yang begitu sering untuk meremind pemirsa televisi untuk

Page 123: Puspa Indah Riani 210110060280

123

menyaksikan program tersebut sesuai waktu yang telah dijadwalkan.

Karena layaknya sebuah produk, program televisi pun membutuhkan

sebuah iklan, namun harus dipikirkan bagaimana cara mempromosikannya

agar produk itu terlihat menarik dan menimbulkan rasa ingin tahu.

Sebagus apapun program acara tanpa adanya sebuah promo, penonton tak

akan tahu mengenai keberadaan program tersebut.

2. TvOne adalah sebuah stasiun televisi dengan genre berita, oleh karena itu

stasiun televisi ini lebih memperhatikan program-program beritanya

dibandingkan dengan program lainnya. Alangkah baiknya jika stasiun

televisi, khusnya programming memberikan porsi perhatian kepada

program-program seperti program current sedikit lebih besar agar terjadi

keseimbangan diantara semua program.

3. Dengan adanya data yang menunjukkan besarnya angka index di beberapa

audiens menunjukkan bahwa sesungguhnya program Kabar ++dapat

dijual kepada pengiklan produk yang lebih sesuai dengan target audiens.

Misal, jika angka index besar dari 100 ditunjukkan pada penonton

housewife maka program ini dapat dijual kepada pengiklan seperti produk

alat mandi, sabun cuci, atau bumbu masakan. Jadi tvOne tidak hanya

menjadikan program seperti ini sebagai bonus penjualan program berita

kepada pengiklan, tetapi dapat menjualnya lagi secara terpisah tanpa harus

bergantung kepada penjualan program andalan.

Page 124: Puspa Indah Riani 210110060280

124

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati komala.2004. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Baldwin, John. R, Perry, Stephen D, and Marry Ann Moffitt. 2004.

Communication Theories For Everyday Life. Boston- USA: Pearson

Education. Inc.

Effendi, Onong Uchajana. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti

. 2003. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Head, Sydney W, Eastman, Susan Tyler, Klein Lewis. 1984. Broadcast/Cable

Programming: Strategies And Practice - 2nd Edition. Belmont, California:

Wadsworth Publishing Company

J. B. Wahyudi. 1994. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Kasali, Rhenald. 2001. Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting,

Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

M.A., Morissan. 2009. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio Dan Televisi.

Tangerang: Ramdina Prakarsa

Moleong Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Peter K. Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt. 1991. Electronic Media

Management, Second Edition. Boston-London: Focal Press

Page 125: Puspa Indah Riani 210110060280

125

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Sherman, Barry L. 1995. Telecommunication Management: Broadcasting/Cable

And The News Technologies., Singapore: Mcgraw-Hill.Inc.

Wibowo, Fred. 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia

. . 2007. Teknik Produksi Program Televisi.Yogyakarta : Pinus

Book Publisher