pusat penelitian politik-lipi tahun 2017 p2politik 2017.pdf · lipi yang dilihat dari kedudukan,...
TRANSCRIPT
Pusat Penelitian Politik (P2 Politik) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
LAPORAN KINERJA (LKj)
PUSAT PENELITIAN POLITIK-LIPI
TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA (LKj)
PUSAT PENELITIAN POLITIK — LIPI
TAHUN 2017
PUSAT PENELITIAN POLITIK—LIPI
TAHUN 2018
© LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI) Katalog dalam Terbitan (KDT) Laporan Kinerja (LKj) Pusat Penelitian Politik– Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2017 - Jakarta: LIPI, 2018 Ix hlm. + 56 hlm.; 21 x 29,7 cm
Diterbitkan oleh: Pusat Penelitian Politik—Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jln. Jend. Gatot Subroto, No. 10, Gedung Widya Graha Lantai 3 dan 11, Jakarta 12710 (021) 5251542, ext 2315 (021) 5207124 [email protected]
Sri Nuryanti Tri Lestari, Dini Rahmiati, Ika A r i s t i w o a t i , E k o H e r i y a t i Sutaningtyas , Yusuf Maulana , Anggih Tangkas Wibowo, Fatmawati Fitri M Fatmawati Fitri M Anggih Tangkas Wibowo,
Proofreader : Penyusun : Desain Isi : Desain Sampul :
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) ini merupakan Rencana Strategis dan Penetapan
Kinerja, laporan ini menggambarkan hasil
capaian kinerja organisasi sebagai
akumulasi outcome dari output kegiatan
seluruh satuan kerja P2 Politik LIPI yang
berperan aktif dan terkoordinasi dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan
untuk tahun 2017.
Pelaksanaan kegiatan P2 Politik tahun
2017 didasarkan pada sistem Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Kegiatan
penganggaran DIPA P2 Politik tahun 2017
meliputi dua program utama. Pertama,
Program Penelitian, Penguasaan, dan
Pemanfaatan Iptek yang terbagi menjadi
2 (dua) kegiatan, yaitu (1) Penelitian dan
Pengembangan Iptek Bidang Politik
Lokal, Nasional dan Internasional; (2)
Pengembangan Kelembagaan; Kedua,
Program tata kelola pendukung
penelitian Politik, yang terdiri atas 2 (dua)
kegiatan, yaitu (1) Pembayaran gaji dan
tunjangan; (2) Penyelenggaraan
opera siona l da n pemeliharaa n
perkantoran.
tindak lanjut dari PERMENPAN 2014 No.
053 tentang petunjuk teknis perjanjian
kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara
review atas laporan kinerja instansi
pemerintah. Laporan ini berisi gambaran
singkat tentang Pusat Penelitian Politik –
LIPI yang dilihat dari kedudukan, tugas
dan fungsi, struktur organisasi, Renstra
2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan 2017,
Penetapan Kinerja 2017 dan Akuntabilitas
Keuangan.
Tujuan Pelaporan Kinerja ialah (1)
Memberikan informasi kinerja yang
terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai, (2) sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan bagi P2 Politik LIPI
untuk meningkatkan kinerja. Laporan
Kinerja tahun 2017 ini merupakan laporan
ketiga dari rangkaian kegiatan P2 Politik
LIPI yang tertuang di dalam Rencana
Strategis periode 2015—2019. Diawali
dengan informasi ringkas peran dan
sejarah perkembangan P2 Politik LIPI,
i
Program Pengembangan Kelembagaan,
terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu
Pengelolaan, Pendayagunaan, dan
Reaktualisasi Sumber Daya Manusia
Secara Berkelanjutan serta Perencanaan,
Monitoring, dan Evaluasi. Sementara di
bidang pengelolaan dan diseminasi hasil
penelitian P2 Politik melaksanakan
beberapa kegiatan, yaitu : (a)
Pengembangan Website Pusat Penelitian
Politik; (b) Penerbitan Media Cetak; (c)
Pengembangan dan Pengelolaan
Pangkalan Data Pusdokinfo Pusat
Penelitian Politik LIPI;
Demikian Laporan Kinerja P2 Politik
tahun 2017 ini kami sampaikan. Semoga
dapat memberikan gambaran tentang
kinerja P2 Politik LIPI selama tahun 2017.
Jakarta, Januari 2018
Kepala Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Dr. Firman Noor. MA NIP. 197602062000121001
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) P2 Politik tahun
pusat kajian yang berada di bawah
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusiaan LIPI (IPSK-LIPI), dituntut
untuk dapat menghadapi tantangan
baru, baik yang bersifat akademik
maupun praksis kebijakan. Secara
akademik P2 Pol itik dituntut
menghasilkan kajian-kajian unggulan
yang dapat bersaing dan menjadi rujukan
ilmiah pada tingkat nasional maupun
internasional. Adapun secara moral P2
Politik dituntut untuk memberikan arah
dan pencerahan bagi masyarakat dalam
rangka pembentukan fondasi yang
kokoh bagi Indonesia baru yang rasional,
adil, dan demokratis.
Dalam kerangka itu, meskipun P2 Politik
merupakan institusi pemerintah, kajian-
kajian yang dilakukannya tidak semata-
mata berorientasi praksis-kebijakan,
melainkan juga pengembangan ilmu-ilmu
pengeta hua n sos ia l , teruta ma
perambahan konsep dan teori-teori baru
ilmu Politik, perbandingan Politik, studi
kawasan, dan ilmu hubungan
2017 ini merupakan laporan kinerja
t a h u n a n y a n g b e r i s i
pertanggungjawaban kinerja P2 Politik
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
yang ditetapkan. Laporan ini berisi
ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen penetapan
kinerja dan dokumen perencanaan.
Secara umum, P2 Politik telah berhasil
mencapai sebagian besar Sasaran yang
telah direncanakan dalam Rencana
Kinerja Tahunan tahun 2017 dan
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
tahun 2017. Sebagai sebuah lembaga
penelitian, P2 Politik telah secara aktif
melakukan berbagai penelitian dan
kegiatan ilmiah di bidang Politik,
t e r u t a m a y a n g m e n y a n g k u t
p e r k e m b a n g a n P o l i t i k l o k a l ,
perkembangan Politik nasional, isu-isu
regional dan masalah internasional
dengan penekanan kuat pada dinamika
Politik kontemporer. Selain itu, P2 Politik
yang secara struktural sebagai salah satu
iii
internasional yang memiliki kemampuan
menjelaskan berbagai fenomena sosial-
Politik, baik lokal, nasional, maupun
internasional. Dengan demikian, selama
tahun 2017 P2 Politik telah memberikan
sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan
memberikan pencerahan kepada
masyara ka t Indonesia. Da la m
menjalankan fungsi serta kegiatan-
kegiatan lainnya, P2 Politik ditunjang
oleh pembidangan pelaksanaan tugas
dan fungsi serta struktur organisasi
yang sesuai dengan apa yang telah
digariskan oleh secara keseluruhan.
Walaupun begitu, sarana dan prasarana
yang dimiliki dirasakan masih belum
cukup memadai. Perangkat organisasi,
sarana dan prasarana itu belum sesuai
yang diharapkan sebagai suatu lembaga
penelitian.
iV
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum Organisasi
Pusat Penelitian Politik-LIPI (P2 Politik -
Tugas Pokok Dan Fungsi
Berdasarkan Pasal 309 Peraturan Kepala
LIPI Nomor 1 Tahun 2014, tentang
Organisasi dan Tata Kerja LIPI, P2 Politik
mempunyai tugas pokok untuk
melaksanakan penelitian di bidang
Politik dan tertulis dalam Pasal 310 P2
Politik -LIPI mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Penyusunan kebijakan teknis,
rencana, dan program penelitian
di bidang Politik;
2. Penelitian di bidang Politik;
3. Pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan penelitian
di bidang Politik;
4. Pelaksanaan urusan tata usaha.
1.1.1 Struktur Organisasi dan
Sumber Daya
Struktur Organisasi
Struktur organisasi P2 Politik LIPI
tahun 2017 dipimpin oleh seorang
kepala pusat dan dibantu satu Kepala
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi
LIPI) merupakan satuan kerja di
l i n g k u n ga n Ke d e pu t ia n I l m u
Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan -
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(IPSK-LIPI) yang terdiri dari Kelompok
Peneliti Perkembangan Politik Lokal,
Perkembangan Politik Nasional, dan
Perkembangan Politik Internasional. P2
Politik memiliki visi, menjadi rujukan
ilmiah dan acuan dalam perumusan
kebijakan politik baik di level lokal,
nasional maupun internasional, yang
independen dan terpercaya. Adapun
misi P2 Politik adalah mendorong
proses demokratisasi ke arah
terbentuknya sistem politik nasional
yang rasional serta kondusif bagi
terwujudnya cita-cita kedaulatan rakyat,
p lura l i ta s, suprema si hukum,
keberadaban dan tegaknya hak-hak
asasi manusia (HAM), perbaikan
kesejahteraan rakyat dan pemenuhan
rasa keadilan untuk semua unsur
bangsa.
1
Hasil Penelitian (PDHP) dan satu
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag
TU). Kepa la Bidang PDHP
membawahi Kepala Sub-bidang
Diseminasi dan Kerjasama dan Kepala
Sub-bidang Pengelolaan Hasil
Penelitian. Kabag TU membawahi dua
kepala Subbagian yaitu Kepala
Subbagian Kepegawaian dan Umum
serta Kepala Subbagian Keuangan.
Dalam operasional kegiatan
penelitian, dibentuk kelompok
peneliti berdasarkan minat dan
keahlian peneliti dan dipimpin oleh
koordinator Peneliti. Kelompok
Peneliti (Kelti) terdiri dari tiga bidang
keilmuan yaitu: 1) Kelti Perkembangan
Politik Lokal, 2) Kelti Perkembangan
Politik Nasional dan, 3) Kelti
Perkembangan Politik Internasional.
Selain itu, sebagai penunjang seluruh
kegiatan di P2 Politik -LIPI, dibentuk juga
tim Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi (PME) yang memiliki tugas
m e l a k s a n a k a n p e r e n c a n a a n ,
pengawasan/monitoring dan evaluasi
untuk seluruh kegiatan di P2 Politik .
Berikut struktur organisasi P2 Politik -
LIPI.
Gambar. 1.1. Struktur Organisasi P2 Politik Tahun 2017
2
1.2 Permasalahan Utama (Strategic
Issues)
Dalam pencapaian kinerja, P2 Politik LIPI
dihadapkan pada dua isu strategis, yaitu
1) terkait denganisu strategis nasional,
dan 2) tantangan dari sisi internal satker
yaitu kelembagaan.
1.2.1 Isu-isu Strategis
Dalam perkembangannya, P2 Politik LIPI
yang secara struktural sebagai salah
satu pusat kajian yang berada di bawah
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Kemanusiaan LIPI (IPSK-LIPI) ini,
senantiasa siap untuk dapat mengha-
dapi tantangan baru, baik yang bersifat
akademik maupun praktis kebijakan.
Secara akademik P2 Politik LIPI rutin
menghasilkan kajian-kajian unggulan
yang bisa bersaing dan menjadi rujukan
ilmiah pada tingkat nasional maupun
internasional. Adapun secara moral P2
Politik LIPI mempunyai pijakan untuk
memberikan arah dan pencerahan bagi
masyarakat dalam rangka pembentukan
fondasi yang kokoh bagi Indonesia baru
yang rasional, adil, dan demokratis.
Dalam kerangka itu, meskipun P2 Politik
LIPI merupakan institusi pemerintah,
kajian– kajian yang dilakukan tidak
semata-mata berorientasi praktis-
k e b i j a k a n , m e l a i n k a n j u g a
pengembangan ilmu-ilmu pengetahuan
sosial, terutama perambahan konsep
dan teori-teori baru ilmu politik,
perbandingan politik, studi kawasan,
dan ilmu hubungan internasional yang
memiliki kemampuan menjelaskan
berbagai fenomena sosial-politik, baik
lokal, nasional, maupun internasional.
Tahun 2017 menjadi momentum penting
bagi P2 Politik untuk menghadapi
tantangan baru dengan diraihnya
predikat sebagai lembaga yang menjadi
binaan Kementrian Riset dan Teknologi -
DIKTI untuk menjadi Pusat Unggulan
Iptek (PUI). Dengan bergabungnya P2
Politik sebagai bagian dari Pusat
Unggulan Iptek, P2 Politik LIPI dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan riset
bertaraf internasional pada bidang
politik secara multi dan interdisiplin
dengan standar hasil yang sangat tinggi
serta relevan dengan kebutuhan
pengguna iptek. Selain itu penting
untuk mendiseminasikan hasil-hasil riset
sehingga pemanfaatannya dirasakan
oleh masyarakat dan berguna bagi
pembuat kebijakan.
3
1.2.2 Tantangan Internal (kelembagaan)
Peran lembaga penelitian politik
menjadi semakin krusial di kemudian
hari mengingat kebutuhan bangsa
terhadap munculnya sebuah kehidupan
politik yang semakin kondusif bagi
pembangunan, sistem politik yang
semakin modern, semakin tumbuh dan
berkembangnya demokrasi serta
menguatnya peran Indonesia di level
regional dan global. Dalam persoalan itu
maka kualitas penelitian dan hasil riset
menjadi tidak dapat ditawar lagi.
maksimal
Sumber Daya Manusia
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal maka dukungan penuh dalam
konteks kelembagaan seperti, sumber
daya manusia (SDM), sarana prasarana,
akses informasi, peningkatan kapasitas
riset dan kapasitas dalam hal diseminasi
hasil penelitian masih perlu
ditingkatkan.
Dalam konteks SDM, para peneliti P2
Politik LIPI secara umum telah cukup
mumpuni. Berikut data SDM P2 Politik
tahun 2017, jumlah seluruh pegawai
pada P2 Politik -LIPI adalah 85 orang,
meliputi 44 orang pegawai pria dan 41
pegawai wanita.
Gambar 1.2. Kepala Pusat Penelitian Politik Dr. Firman Noor (tengah) menandatangani dokumen
Master Plan PUI pada acara Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017 Ristekdikti.
4
Ditinjau dari kelompok umur jumlah
pegawai yang berumur < 35 tahun
adalah 32 orang, pegawai berumur 36-
45 tahun 17 orang, pegawai berumur 46-
55 adalah 21 orang, pegawai berumur 56
-60 tahun 13 orang, sedangkan pegawai
berumur 61-65 tahun 2 orang.
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai P2 Politik berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 1.4 Jumlah Pegawai P2 Politik berdasar karakteristik Usia
5
Berdasarkan jenjang pendidikan
pegawai P2 Politik memiliki 17 orang
berpendidikan S3 (Doktor) terdiri dari 10
orang laki-laki dan 7 orang wanita.
Jumlah pegawai berpendidikan S2
berjumlah 37 orang terdiri dari 17 orang
laki-laki dan 20 orang wanita. Jumlah
pegawai berpendidikan S1 adalah 21
orang terdiri dari 11 laki-laki dan 10
wanita. Jumlah pegawai berpendidikan
DIII sejumlah 1 orang laki-laki. Pegawai
berpendidikan SMA sederajat berjumlah
9 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 6
wanita, dan terakhir berpendidikan SMP
berjumlah 1 orang laki-laki. . Tahun 2017
jumlah pegawai yang mengikuti program
studi lanjutan S2 dan S3 berjumlah 13
orang dan ditambah 1 orang ijin belajar S1
untuk pegawai non peneliti.
Gambar 1.5. Jumlah Pegawai P2 Politik berdasar karaterisitik jenjang pendidikan
Dari berbagai jumlah tersebut di atas
terdapat beberapa pegawai yang
menjalankan tugas di luar Pusat
Penelitian Politik adalah:
1. Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti menjadi
Duta Besar Tunisia.
2. Dr. Alfitra Salam menjadi komisioner
D e w a n K e h o r m a t a n
Penyelenggaraan Pemilu (DKPP).
Adapun komposisi pegawai P2 Politik
berdasarkan jabatan fungsional peneliti,
fungsional tertentu dan fungsional
umum adalah sebagai berikut : jumlah
pegawai pejabat fungsional peneliti
berjumlah 65 orang terbagi dalam 3
kelti. Jumlah peneliti Kelti
Perkembangan Politik Internasional,
yaitu 26 peneliti 5 orang S-3 (3 pria dan 3
6
wanita); 6 orang S-2 (3 orang pria dan 3
orang wanita); dan 8 orang S-1 (4orang
pria dan 4 orang wanita). Jumlah
pegawai P2Politik yang memegang
jabatan fungsional non peneliti terdiri
dari 21 orang terdiri dari 3 orang
pustakawan, 2 orang arsiparis, 1 orang
pranata komputer, 4 orang pranata
humas, 1 orang analis kepegawaian dan
yang memegang jabatan fungsional
umum berjumlah 10 orang.
wanita); 9 orang S2 (4 pria dan 5
wanita); dan 10 orang S-1 (5 pria dan 5
wanita). Jumlah peneliti Kelti
Perkembangan Politik Nasional dengan
19 peneliti 4 orang S-3 (4 pria); 9 orang S
-2 (4 pria dan 5 wanita); dan 6 orang S-1
(2 pria, dan 4 wanita). Dan jumlah
peneliti Kelti Perkembangan Politik
Lokal terdiri dari 20 orang peneliti 6
orang; S-3 (3 orang pria dan 3 orang
wanita). yang memegang jabatan f
Gambar 1.6. Jumlah Pegawai P2 Politik berdasar karakterisitik fungsional peneliti, fungsional tertentu dan fungsional umum
Mengingat dinamika politik yang
semakin dinamis dan memerlukan lebih
banyak jawaban praktisi dan konseptual
maka kebutuhan untuk meningkatkan,
pemerataan jumlah dan diversifikasi
kepakaran serta keahlian dalam
pengelolaan administrasi melalui
pengelolaan administrasi melalui
pendidikan formal maupun non formal
seperti pelatihan-pelatihan singkat
mengenai kegiatan administrasi masih
sangat diperlukan.
7
Sarana dan Prasarana Penelitian
Dalam pemanfaatan sarana prasarana
terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi oleh P2 Politik antara lain
adanya keterbatasan anggaran yang
menyebabkan pengadaan pembaharu-
an sarana prasarana berupa alat
pengolah data yang kondisinya sangat
tidak memadai. Kondisi aset P2 Politik,
sudah berusia diatas dari 5 (lima)
tahun, sementara pengadaan sarana
pengolah data yang masuk belum
memadai. Aset adalah bagian penting
sebagai penunjang kegiatan peneliti
dan staf administrasi. Oleh karena itu
perlu ada kebijakan khusus untuk
menambah jumlah aset agar kegiatan
penelitian di lingkungan P2 Politik akan
berkembang sesuai dengan visi misi
satker tersebut.
Adapun akses informasi P2 Politik LIPI
telah berupaya membangun sebuah
jaringan yang memudahkan para
peneliti bekerja dengan lebih mudah
dan fleksibel, terutama dalam soal
memperoleh data dan berkegiatan
melalui sarana online. Namun demikian
secara infrastruktur P2 Politik LIPI
belum memadai khususnya dalam hal
ketersediaan komputer. Saat ini rasio
jumlah komputer dengan peneliti masih
amat timpang. Selain itu komputer yang
ada secara kualitas relatif tertinggal
sehingga kurang maskimal dalam
menopang kinerja peneliti maupuan staf
pendukung.
Terkait dengan kapasitas riset, kegiatan
tersebut telah relatif berjalan dengan
baik. Produk peneliti yang sudah
dihasilkan seperti buku, artikel pendek,
seminar, kerjasama telah dinikmati baik
oleh para stakeholders atau scientific
communities. Di sisi lain, memang masih
ada beberapa kendala yang tidak dapat
dicapai seperti terhentinya kerjasama
secara sepihak, persiapan yang tidak
matang hingga memperngaruhi
jalannya kerjasama, masalah pendanaan
hingga sulitnya mencari narasumber
yang reliable. Selain itu diversifikasi
tema penelitian juga dirasakan semakin
dibutuhkan mengingat tingginya tingkat
kompleksitas persoalan politik saat ini.
Dalam soal diseminasi telah dilakukan
dengan berbagai model dan bentuk
termasuk melalui penerbitan seperti
buku, jurnal maupun dengan media
online seperti website, facebook,
youtube dan twitter. Dengan adanya
8
dukungan pendanaan yang memadai maka proses
penerbitan akan dapat terlaksana lebih cepat dan
massif lagi. Adanya dukungan finansial juga akan
membuat konten dari media online akan semakin
beragam dan sesuai dengan perkembangan situasi
politik dengan kualitas tampilan yang lebih baik lagi.
Gambar 1.7. Media Sosial yang dimiliki oleh P2 Politik-LIPI
9
Sistem Penganggaran
Untuk melakukan kegiatan penelitian
pada dasarnya P2 Politik LIPI dibiayai
oleh anggaran pemerintah yang
dimasukkkan ke dalam Daftar Isian
Perencanaan Anggaran (DIPA) setiap
tahunnya. Anggaran dibagi tiga bagian
yaitu Anggaran Penelitian Penguatan
Bidang (Tematik), Gaji Pegawai (Belanja
Pegawai) dan Keperluan sehari-hari
kantor (Layanan Perkantoran). Tahun
2017 struktur anggaran masih
didominasi dengan alokasi anggaran
belanja pegawai, dibandingkan dengan
belanja kegiatan penelitian (tematik)
dan layanan perkantoran.
Alokasi anggaran P2 Politik LIPI tahun
2017 masih belum mencerminkan
anggaran untuk lembaga penelitian,
karena alokasi dana untuk dana
penelitian masih sangat kurang jika
dibandingkan dengan pembayaran gaji
dan tunjangan pegawai, apalagi untuk
pembaharuan sarana prasarana,
pengembangan SDM, dan diseminasi
iptek.
Kebijakan pengalokasian anggaran yang
sudah ditetapkan berdasarkan rencana
strategis riset lima tahunan membuat
P2 Politik kesulitan dana untuk
melakukan riset-riset terhadap isu-isu
politik kontemporer yang dinamikanya
begitu cepat terjadi. Dampaknya P2
Politik seringkali terlambat merespon
isu politik kontemporer yang ada di
ma sya ra ka t d a n member ika n
rekomendasi kebijakan kepada
pemerintah.
1.3. Sistematika dan Ruang Lingkup
Laporan
Laporan Kinerja LIPI tahun 2016 ini
disusun dengan sistimatika sebagai
berikut :
Bagian awal berisi kata pengantar
dan Ringkasan Eksekutif, yang
secara integratif memberikan
gambaran singkat tentang seluruh isi
laporan
Bab I, Pendahuluan, menyajikan
penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan
utama (strategic issue) yang sedang
dihadapi organisasi.
Bab II, Perencanaan dan Perjanjian
Kerja, membahas tentang rencana
strategis tahun 2015-2019 yang berisi
visi, misi, tujuan dan sasaran,
kebijakan, strategi, program dan
10
kegiatan, serta perjanjian kinerja
organisasi LIPI tahun 2016. Anggaran
diluar DIPA LIPI yang telah
d i g u n a k a n u n t u k t u r u t
meningkatkan kinerja organisasi juga
dijelaskan.
Bab IV, Penutup, menguraikan
kesimpulan umum atas capaian
kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan
dilakukan organisasi untuk mening-
katkan kinerjanya.
11
BAB II PERENCANAAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Umum
Sejalan dengan perkembangan
arah perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka Keppres no. 128
tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967
diubah dengan Keppres no. 43 tahun
1 9 8 5 , d a n d a l a m r a n g k a
Penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13
Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1
tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, dan terakhir
dengan Keppres no. 103 tahun 2001.
Visi : Menjadi pusat penelitian ilmu pengetahuan sosial-Politik yang unggul, kompetitif dan sebagai rujukan ilmiah pada tingkat nasional dan internasional.
Misi : Ikut mendorong proses demokratisasi ke arah terbentuknya sistem Politik nasional
yang rasional dan kondusif demi terwujudnya cita-cita kedaulatan rakyat, pluralitas, supremasi hukum, keberadaban, tegaknya hak-hak asasi manusia, perbaikan
kesejahteraan rakyat dan pemenuhan rasa keadilan bagi semua unsur bangsa.
kemampuan nasional dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, organisasi
lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia
telah pula mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh sebab itu
dipandang perlu untuk mengadakan
peninjauan dan penyesuaian tugas
pokok dan fungsi serta susunan
organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan
12
2.2. Rencana Strategis 2015-2019
Rencana Strategis Pusat Penelitian
Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia ini merupakan gambaran
menyeluruh dari rencana dari kegiatan
P2 Politik untuk periode 2015-2019
khususnya dari berbagai bidang
penelitian dan tata operasional serta
sub-sub bidang dan sub bagian dalam
struktur P2 Politik . Dalam Renstra P2P
ini berbagai aspek kegiatan ditampilkan
baik rencana penelitian, pengembangan
kelembagaan dan sumber daya
manusia, serta administrasi umum
sesuai dengan visi, misi, tugas pokok
dan fungsi, serta landasan nilai P2
Politik .
Penyusunan Renstra P2 Politik periode
2015-2019 didasarkan pada Renstra
Kedeputian Ilmu-ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI
untuk periode yang sama. Seperti
diketahui, Renstra IPSK LIPI sendiri
didasarkan pada Renstra LIPI 2015-
2019yang bersumberkan pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang
Menengah Nasional (RPJMN II) yang
diterbitkan Pemerintah melalui
Kementerian Bappenas pada 2015.
Sesuai dengan visi, misi, dan tupoksi,
Renstra P2 POLITIK periode 2015-2019
mencakup perencanaan penelitian
bidang penelitian Politik untuk lima
tahun ke depan, serta juga perencanaan
pengembangan kelembagaan dan
sumber daya manusia untuk periode
yang sama. Tercakup juga di dalamnya
berbagai peluang, kendala, dan
tantangan yang dihadapi oleh P2 Politik
lima tahun ke depan. Hal yang perlu
dicermati adalah, renstra P2 Politik 2015-
2019 ini masih menggunakan struktur
organisasi yang mengacu pada SK
Kepala LIPI No. 1151/M/2001.
2.3. Kebijakan
Kebijakan yang digariskan dalam
Renstra terbagi dalam Kegiatan
Penelitian dan Kegiatan Penguatan
Kelembagaan (Non Penelitian), dengan
detail sebagai berikut:
2.3.1. Kebijakan Kegiatan Penelitian
Kebijakan kegiatan penelitian P2 Politik
dibagi berdasarkan Kelompok Penelitian
y a i t u K e l o m p o k P e n e l i t i a n
Perkembangan Politik Lokal, Kelompok
Penelitian Perkembangan Politik
Nasional dan Kelompok Penelitian
Perkembangan Politik Internasional.
Ketiga Kelompok Penelitian tersebut
diatur sejak tahun 2001, berdasarkan
13
Keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001,
tanggal 5 Juni 2001. Rencana strategis
ketiga bidang tersebut disusun dengan
mengacu pada visi dan misi P2 Politik .
2.3.1.1. Kelompok Penelitian Bidang
Perkembangan Politik Lokal
Dari hasil kajian politik lokal yang telah
dilakukan dan diskusi secara intensif
Kelti Politik Lokal, tantangan politik
lokal lima tahun ke depan masih akan
berkaitan dengan isu-isu demokratisasi
lokal baik terkait dengan institusi-
institusi demokrasi lokal, aktor-aktor
demokrasi (goverment, civil society, dan
lainnya), budaya politik lokal,
pelaksanaan otonomi khusus dalam
r a ng k a p en g ua t a n ka p a s i ta s
kelembagaan daerah, inovasi daerah
dalam pelayanan publik, relasi pusat dan
daerah, persoalan konflik sumber daya
alam, kebijakan pengelolaan konflik dan
aktor-aktor dalam konflik sumber daya
alam, isu perempuan dalam politik,
munculnya tokoh-tokoh baru dalam
politik lokal, gender dan perubahan
iklim serta hak perempuan dalam
pembangunan.
2.3.1.2. Kelompok Penelitian Bidang
Perkembangan Politik Nasional
Fokus riset Kelompok Penelitian
Perkembangan Politik Nasional
tercakup di dalam lima tema payung
kajian. Pertama, penguatan sistem
perwakilan, reformasi sistem pemilihan
umum, dan penyederhanaan sistem
kepartaian dalam rangka demokrasi
yang terkonsolidasi dan terbentuknya
pemerintahan yang efektif. Kedua,
pengelolaan semangat nasionalisme,
etnisitas dan religiusitas yang
berorientasi pada penguatan fondasi ke-
Indonesiaan yang berbasis pada
pluralisme dan demokrasi. Ketiga,
reformasi pengelolaan sektor
pertahanan dan keamanan. Keempat,
respons atas isu-isu strategis bidang
nasional. Kelima, pemetaan persepsi
publik melalui survei politik secara
berkala untuk mengetahui kualitas
demokrasi dan pemerintahan pada
umumnya.
2.3.1.3. Kelompok Penelitian Bidang
Perkembangan Politik Internasional
Isu-isu yang dikaji oleh Bidang Politik
Internasional disesuaikan dengan
payung penelitian (Renstra IPSK) yang
14
terdiri dari globalisme dan regionalisme,
ketahanan ekonomi, demokrasi dan civil
society, pembangunan sumber daya
manusia, nasionalisme, religiusitas dan
etnisitas, desentralisasi dan otoda,
pengelolaan lingkungan, perkembangan
industri, manajemen dan resolusi
konflik, pengelolaan pertahanan dan
keamanan, hubungan antar lembaga
negara, budaya maritim. Berdasarkan
payung penelitian di atas, maka agenda
riset bidang Politik internasional
dijabarkan dalam kegiatan penelitian
dan non penelitian.
2.3.2. Kebijakan Pengelolaan dan
Diseminasi Hasil Penelitian
Keberadaan Bidang Pengelolaan dan
Diseminasi Hasil Penelitian (PDHP)
didasarkan pada Peraturan Kepala LIPI
Nomor 1 tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja LIPI. Secara struktur
organisasi Keberadaan PDHP berada
dibawah koordinasi Kepala Pusat
Penelitian politik. Oleh karena itu, PDHP
dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya bertanggungjawab dan di
bawah pengawasan Kepala Pusat
Penelitian Politik.
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi hasil
Pe ne l i t ia n me mpu n ya i tu ga s
dokumentasi,
m e l a k s a n a k a n p e n g e l o l a a n
dokumentasi, data dan hasil-hasil
penelitian, hak kekayaan intelektual,
dan sistem informasi, serta penyiapan
penyusunan rencana strategis
d i s e m i n a s i , p e l a y a n a n j a s a ,
implementasi, komersialisasi, dan
promosi hasil penelitian di bidang
politik. Selain dari itu, Bidang PDHP juga
mengkoordinir kegiatan-kegiatan lain
bersifat non-struktural yang berada
dalam ruang lingkup tugas pokok dan
fungsinya, meliputi: Penerbitan jurnal,
Penerbitan buku, website dan sistem
informasi politik terpadu yang ada di P2
Politik .
Dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, Bidang PDHP diperkuat
secara struktural oleh 2 (dua) subbidang
yaitu: (1) Subbidang Diseminasi dan
Kerjasama, dan (2) Subbidang
Pengelolaan Hasil Penelitian.
2.3.2.1. Subbid Diseminasi Hasil
Penelitian dan Kerjasama Kegiatan.
Tugas dan kepala sub-bidang ini adalah
melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana strategis
d i s e m i n a s i , p e l a y a n a n j a s a ,
implementasi,
implementasi, komersialisasi, dan
15
promosi hasil penelitian di bidang
politik sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku untuk
terlaksananya tugas dan fungsi
satuan kerja.
1. Diseminasi Hasil Penelitian
a. Mencoba cara dan strategi baru
untuk diseminasi hasil penelitian
dengan lebih mengintensifkan
berbagai sarana teknologi yang
ada di P2 Politik
b. Menyebarluaskan hasil penelitian
dalam lingkup nasional dan
internasional untuk memperkuat
kualitas otoritas keilmuan P2
Politik .
c. Memfasilitasi individu maupun
kelompok penelitian untuk
menyebarluaskan hasil penelitian
P2 Politik dalam lingkup nasional
maupun internasional.
d. Mengembangkan jejaring baru
untuk menyebarluaskan hasil
penelitian P2 Politik .
2. Kerjasama Kegiatan
a. Meningkatkan kapasitas keilmuan
peneliti dan penunjang P2 Politik
untuk menjalin kerjasama
penelitian dan non-penelitian
dalam skala nasional maupun
internasional
b. Meningkatka n ketrampi la n
peneliti dan penunjang P2 Politik
untuk menjalin kerjasama
penelitian dan non-penelitian
dalam skala nasional maupun
internasional
c. M e n i n g k a t k a n h u b u n g a n
kerjasama penelitian dan non-
penelitian dengan mitra kerja yang
telah terbangun.
d. Membangun kerja sama penelitian
dan non-penelitian dengan mitra
kerja yang baru.
e. Mendorong kolaborasi penelitian
dan publikasi ilmiah nasional
maupun internasional.
3. Strategi Subbid Diseminasi Hasil
Penelitian
a. Mengintensifkan hubungan
dengan jejaring lama
b. Menjalin hubungan dengan
jejaring baru baik di tingkat
nasional maupun internasional
untuk diseminasi hasil penelitian
c. Mendorong para peneliti dan
penunjang untuk berperan lebih
aktif dalam diseminasi hasil
penelitian.
d. Mendorong berbagai bentuk dan
16
metode baru diseminasi hasil
penelitian dengan bekerja sama
dengan bagian pengelola hasil
penelitian dan Website
e. Mengupayakan agar penerbitan
buku hasil-hasil penelitian menjadi
lebih terarah, mudah dan cepat
f. M e n g a n t i s i p a s i d a n
mempersiapkan pranata kerja
sama yang berbasis PNBP
g. Menyebar luaska n berba ga i
informasi kerja sama penelitian
dan non penelitian kepada para
peneliti dan penunjang P2 Politik
supaya dapat memanfaatkan
berbagai peluang yang ada
h. Meningkatkan rekapitulasi internal
mengenai kerja sama kegiatan
yang telah dilakukan
i. Mendorong kerja sama kegiatan
yang melibatkan para peneliti P2
Politik lintas Kelompok Penelitian
(Kelti) supaya tidak terjadi
kesenjangan dan kecemburuan di
antara kelompok penelitian
j. Melakukan berbagai promosi
untuk menarik mitra kerja yang
baru di antaranya dengan
melakukan update leaflet profil P2
Politik
k. Mendorong kerja sama khususnya
dalam hal penerbitan hasil-hasil
penelitian dengan penerbit
internasional
4. Strategi Subbid Pengelolaan Hasil
Penelitian
a. Mengelola dokumentasi, data dan
hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual, dan sistem informasi
penelitian di bidang politik.
b. Menyiapkan bahan penyusunan
rencana strategis diseminasi,
pelayanan jasa, implementasi,
komersialisasi, dan promosi hasil
penelitian di bidang politik melalui
acara-acara seminar, pameran, dan
kerjasama dengan penerbit.
2.3.3. Penguatan SDM
Sebagai lembaga riset berbasiskan
pengetahuan ilmu sosial dan Politik,
peluang utama bagi P2 Politik terletak
pada SDM. Seperti dijelaskan di bawah
ini, SDM P2 Politik mempunyai kekuatan
utama yang dapat dijadikan modal
untuk meningkatkan peluang lembaga
sebagai centre of excellence dari riset-
riset ilmu sosial yang strategis. Selain
SDM peneliti, P2 Politik juga didukung
oleh ketersediaan SDM staf administrasi
dan sarana serta prasarana lembaga.
17
2.4. Strategi 2.4.1. Strategi Kegiatan Penelitian
TEMA PAYUNG KEGIATAN RISET DAN NON-RISET PUSAT PENELITIAN POLITIK
PENGUATAN DEMOKRASI DAN PERAN INTERNASIONAL INDONESIA UNTUK KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN BANGSA
18
2.4.1.1. Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Lokal
Strategi dari pengembangan kegiatan penelitian Kelompok Penelitian Politik Lokal
adalah dengan disusunnya agenda riset dari tahun 2015-2019 sebagai berikut:
Tabel 2.1. Agenda Riset Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Lokal
19
2.4.1.2. Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Nasional
Strategi dari pengembangan kegiatan penelitian Kelompok Penelitian Politik Nasional
adalah dengan disusunnya agenda riset dari tahun 2015-2019 sebagai berikut:
Tabel 2.2. Agenda Riset Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Nasional
20
2.4.1.3. Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Internasional Strategi dari pengembangan kegiatan penelitian Kelompok Penelitian Politik
Internasional adalah dengan disusunnya agenda riset dari tahun 2015-2019 sebagai
berikut:
Tabel 2.3. Agenda Riset Kelompok Penelitian Perkembangan Politik Internasional
21
2.4.2. Strategi Kegiatan Penguatan Kelembagaan
2.4.2.1. Diseminasi Hasil Penelitian
2016 2017 2018
2.4.2.2. Penerbitan
Untuk mengakomodir perlunya
publikasi dalam bentuk media cetak,
maka strategi yang dilakukan adalah
menerbitkan Jurnal secara berkala.
Penerbitan Jurnal diutamakan untuk
menampung naskah akademik yang
merupakan hasil dari kajian bidang
Politik yang dilakukan oleh peneliti baik
secara mandiri maupun berkelompok.
Topik yang dikaji dapat berupa
perkembangan terkini dari kondisi
Politik baik nasional dan internasional,
maupun kajian yang bersifat teoritis
sebagai bagian dari wacana di kalangan
akademisi Politik. Penerbitan Jurnal ini
dilakukan dua kali dalam satu tahun,
yaitu bulan juni dan desember 2017.
Kegiatan penerbitan media cetak
tersebut berlanjut pada pendistribusian
kepada publik, khususnya lembaga
mitra Pusat Penelitian Politik LIPI di
seluruh Indonesia. Lembaga mitra
tersebut meliputi lembaga yang
membutuhkan hasil dan juga bergerak
di bidang atau rantai kerja yang terkait
dengan P2 Politik . Pihak mitra P2 Politik
yang akan menjadi sasaran distribusi
hasil media cetak tersebut adalah pihak
pemerintah – legislatif dan eksekutif – di
tingkat nasional, dan provinsi. Selain
juga terutama lembaga pendidikan dan
penelitian lain seperti universitas. Media
cetak yang dikembangkan di P2 Politik
dilakukan melalui tahapan berikut.
Pertama, mengadakan rapat redaksi
22
untuk menentukan tema edisi
mendatang dan penentuan jumlah
tulisan yang akan dimuat. Penentuan
deadline pengumpulan naskah tulisan.
Kedua, pengumpulan naskah dan
editing oleh tim yang ditunjuk redaksi.
Penentuan naskah akan diterbitkan.
Pengiriman naskah kepada pihak
percetakan (LIPI Press). Ketiga, cek dan
ricek dengan pihak percetakan
terutama mengenai cetakan dan tata
letak. Keempat, penerimaan hasil
penerbitan dan pendistribusian kepada
lembaga mitra. Kelima, melakukan
evaluasi.
2.4.2.3. Website
Dari aspek teknis, pengembangan
website P2 Politik sampai pada tahap ini
m e r u p a k a n l a n j u t a n d a r i
pengembangan website pada tahun-
t a h u n s e b e l u m n y a . T u j u a n
pengembangan website ini adalah
b a g a i m a n a m e w u j u d k a n
keberlangsungan website dan
menciptakan website yang dinamik,
menarik, komunikatif dan interaktif
dalam rangka memberikan layanan
kepada para peneliti P2 Politik untuk
berkomunikasi secara praktis dan
mudah guna menunjang tugas-tugas
penelitian, selain menyebarluaskan hasil
karya penelitiannya kepada masyarakat
luas. Pada akhirnya, pengembangan P2
Politik diarahkan untuk mewujudkan
website P2 Politik yang terdepan dalam
kualitas substansi dan layanan prima
bagi para peneliti P2 Politik maupun
khalayak umum dengan keunggulan
komparatif yang tidak dimiliki oleh
website lain. Dalam prosesnya, website
P2 Politik selalu di update baik dari
aspek tampilan maupun kontennya
sehingga tidak tertinggal dengan
perkembangan teknologi informasi dari
segi desain maupun isi, lebih menarik,
komunikatif dan interaktif. Target
berikutnya yaitu mengembangkan
website P2 Politik dengan keunggulan
komparatif yang tidak dimiliki oleh
website lain dan menambahkan konten
berupa video pendapat pakar terkait isu
-isu kontemporer di bidang politik. Saat
ini website telah mendapatkan ISBN
melalui mekanisme registrasi ISSN
ONLINE yang disediakan PDII LIPI.
2.5. Program dan Kegiatan
Pada tahun 2017, secara umum P2
Politik melaksanakan 2 (dua) program
utama yang menggunakan anggaran
DIPA.
23
2.6. Penetapan Kinerja
Selain menetapkan Rencana Kinerja Tahunan 2017 P2 Politik LIPI juga menyusun
Penetapan Kinerja (PK) tahun 2017 yang terus diperbaharui jumlah pencapaian targetnya
sesuai dengan rencana strategis satker. Sasaran-sasaran yang diharapkan tercapai pada
tahun 2017 tidak jauh berbeda dengan sasaran dalam RKT 2017. Berdasarkan dokumen
PK 2017 P2 Politik menetapkan sasaran strategis sebagai berikut.
Tabel 2.4
Penetapan Kinerja P2 Politik Tahun 2017
24
Pertama, Program tata kelola
pendukung penelitian Politik, yang
terdiri atas 2 (dua) kegiatan, yaitu (1)
Pembayaran gaji dan tunjangan; (2)
Penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran.
Kegiatan pembayaran gaji dan
tunjangan terdiri atas 12 (duabelas) sub
kegiatan, yaitu (a) Belanja Gaji Pokok
PNS, (b) Belanja Pembulatan Gaji PNS,
(c) Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS,
(d) Belanja Tunjangan Anak PNS, (e)
Belanja Tunjangan Struktural PNS, (f)
Belanja Tunjangan Fungsional PNS, (g)
Belanja Tunjangan PPh PNS, (h) Belanja
Tunjangan Beras PNS, (i) Belanja Uang
Makan PNS, (j) Belanja Tunjangan
Umum PNS, (k) Belanja Uang Lembur,
(l) Belanja Pegawai Transito.
Kegiatan penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran terdiri
atas 2 (dua) kegiatan, yaitu (1)
Operasional Perkantoran dan Pimpinan,
yang didalamnya terdapat 7 (tujuh) sub
kegiatan yaitu Belanja Keperluan
Perkantoran, Belanja Pengiriman Surat
Dinas Pos Pusat, Honor Operasional
Satuan Kerja, Belanja Bahan, Belanja
Barang Non Operasional Lainnya,
Belanja Sewa, dan Belanja Perjalanan
Biasa; (2) Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Perkantoran, yang di
dalamnya terdapat 1 (satu) sub
kegiatan, yaitu Belanja Biaya
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin.
Kedua, Program Penelitian, Penguasaan,
dan Pemanfaatan Iptek yang terbagi
menjadi 3 (tiga) kegiatan, yaitu (1)
Penelitian dan Pengembangan Iptek
Sosial Kemanusiaan; (2) Pengembangan
Kelembagaan; dan (3) Penguatan peran
LIPI dalam kancah internasional.
Pengembangan Kelembagaan terdiri
atas 4 (empat) sub kegiatan, yaitu (a)
Pengelolaan, Pendayagunaan, dan
Reaktualisasi Sumber Daya Manusia
S e c a r a B e r k e l a n j u t a n ; ( b )
Pengembangan Website Pusat
Penelitian Politik; (c) Penerbitan Media
Cetak (Jurnal Penelitian Politik) ; (d)
Pengembangan dan Diseminasi Hasil
Penelitian Pusat Penelitian Politik LIPI
25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini menyajikan laporan capaian kinerja Pusat Penelitian Politik (P2 Politik ) untuk tahun anggaran 2017. Capaian Kinerja disajikan berdasarkan pernyataan kinerja sasaran strategis yang telah disepakati antara Kepala P2 Politik dan Kepala Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK).
3.1 Capaian Kinerja Pusat Penelitian
Politik
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/
kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang
t e r t u a n g d a l a m p e r u m u s a n
perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses
sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, kebijakan, untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi dan
misi organisasi. Pengukuran kinerja
merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai
dibandingkan dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan instruksi Kepala LIPI
ditetapkan 9 Sasaran Strategis (SS)
yang menjadi tolok ukur keberhasilan
kinerja LIPI yang terdiri dari :
1. Meningkatnya kontribusi LIPI
terhadap daya saing bangsa
berbasis hasil penelitian.
2. Meningkatnya kontribusi LIPI
terhadap daya saing industri.
3. Meningkatnya rekomendasi
kebijakan berbasis hasil penelitian
4. Meningkatnya peranan LIPI
sebagai penyedia infrastruktur
riset nasional.
5. Meningkatnya hasil penelitian
yang berorientasi pada nilai
tambah Sumber Daya dan
perlindungan lingkungan.
6. Meningkatnya jejaring dan kerja
sama ilmiah nasional dan
internasional yang berkualitas dan
saling menguntungkan.
26
7. Meningkatnya rujukan ilmiah dan
informasi iptek yang diakses
masyarakat.
8.Meningkatnya pengembangan
kompetensi SDM penelitian
Indonesia.
9 . Te rw ujud n ya ta ta ke lo l a
pemerintahan yang baik
Sementara dari 9 sasaran strategis
tersebut P2 Politik memiliki tugas pokok
dan fungsi untuk melaksanakan 6
Sasaran Strategis (SS) yang terdiri dari
SS 1,3,5,6,7,8. Dari 6 SS terdapat 21
indikator kinerja kegiatan (IKK).
3.1.1 Akuntabilitas Kinerja
Pada bagian ini, kami akan
memperlihatkan capaian kinerja P2
Politik selama tahun 2017 yang dapat
direalisasikan berdasarkan target
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Selain menunjukkan jumlah angka
target indikator kinerja yang dicapai,
bagian ini juga memberikan penjelasan
atau analisa dari ketercapaian masing-
masing indikator kinerja.
Tabel 3.1.Sasaran Strategis 1 Target dan Capaian Kinerja P2 Politik Tahun 2017
Sumber: https://intra.lipi.go.id/
27
Pada sasaran strategis 1 (SS 1), P2 Politik
memiliki 4 Indikator Kinerja (IK) yang terdiri
dari target jumlah buku yang diterbitkan
dengan ISBN atau IK 1 (13 buku), target
jumlah sitasi atas publikasi atau IK 2 (2500
sitasi), target jumlah pengguna jasa LIPI
atau IK 3 (93 institusi), dan target jumlah
hasil penelitian dan HAKI bidang sosial dan
kemanusiaan yang dimanfaatkan atau IK 4
(3 dokumen). Dari keempat indikator kinerja
tersebut, pada akhir tahun 2017, P2 Politik
dapat mencapai satu target yang telah
ditentukan yaitu : IK 1 sebanyak 13 buku
(100 %), sedangkan tiga indikator masih
belum mencapai target yaitu : IK 2 seban-
yak 2074 sitasi (83 %), IK 3 sebanyak 85 in-
stitusi (91,4 %), dan IK 4 sebanyak1 do-
kumen (33 %).
Tabel 3.2. Buku Hasil Penelitian Yang diterbitkan dengan ISBN Tahun 2017
Sumber: https://intra.lipi.go.id/
28
Peningkatan jumlah pengguna jasa pada
tahun 2017, terdapat 85 institusi yang
menggunakan jasa para peneliti LIPI
baik sebagai pengajar di universitas
seperti Universitas Indonesia, Institut
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadyah Jakarta dan beberapa
univesritas lainnya.
Selain itu, juga sebagai fasilitator dan
narasumber di beberapa pelatihan yang
diadakan oleh instansi pemerintah
pusat maupun daerah, seminar nasional,
dan media nasional serta sebagai
peneliti yang diperbantukan di
beberapa Kementerian dan lembaga
tinggi negara lainnya.
Gambar 3.1 Buku Hasil Penelitian Yang diterbitkan dengan ISBN Tahun 2017
Tabel 3.3 Target dan Capaian Kinerja P2 Politik pada Sasaran Strategis 3
Sepanjang tahun 2017, terdapat empat
dokumen yang terdiri dari dua naskah
akademik yang disusun dalam bentuk buku
panduan tentang Policy Paper "Agama dan
Demokrasi di Tunisia, Mesir, Libya, Yaman,
Suriah, dan Aljazaiir:Sebuah Pembelajaran"
yang dapat digunakan sebagai acuan
pemerintah dalam menyikapi isu-isu politik
di wilayah timur tengah. Naskah Kedua dan
ketiga merupakan policy paper yang
berdasarkan hasil riset tim perbatasan
P2Politi LIPI yang dapat digunakan sebagai
Sumber: https://intra.lipi.go.id/
29
acuan kebijakan dalam menghadapi
persoalan lintas batas. Kerjasama yang
telah dibangun antara P2 Politik dan
KPK-RI ditahun 2016 berlanjut di tahun
2017 dengan menghasilkan Sistem
Integritas Partai Politik--yang digunakan
oleh KPK Direktur Pencegahan untuk
bahan diseminasi dan disepakati oleh
partai politik sebagai salah satu dasar
untuk menentukan partai politik yang
berintegritas dan yang tidak berintegri-
tas. Sistem integritas partai politik ini
telah disosialisasikan kepada seluruh
partai politik nasional yang ada di Indo-
nesia sebagai upaya pencegahan
korupsi di tingkat partai politik.
No. Policy paper/ rekomendasi kebijakan/ keputusan yang diman-faatkan
Tim Peneliti
1. Policy Paper "Agama dan Demokrasi di Tunisia, Mesir, Libya, Ya-man, Suriah, dan Aljazaiir:Sebuah Pembelajaran"
Muhammad Fakhry Ghafur Indriana Kartini, M. Hamdan Basyar, Dhurorudin Mashad, d a n N o s t a l g i a w a n Wahyudhi.
2. Policy Paper "PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERDAGANGAN LINTAS BATAS INDONESIA-FILIPINA: Upaya Mendukung Ketahanan Sosial Masyarakat Pulau-Pulau Kecil terluar"
Sandy Nur Ikfal Raharjo, Bayu Setiawan, M. Fakhry Ghafur, Esty Ekawati
3. Policy Paper "STRATEGI PENINGKATAN KERJASAMA LINTAS BATAS (BORDER CROSSING AGREEMENT) INDONESIA-MALAYSIA: Upaya Mendukung Ketahanan Sosial Masyarakat PPKT"
Sandy Nur Ikfal Raharjo, Bayu Setiawan, M. Fakhry Ghafur, Esty Ekawati
4. Sistem Integritas Partai Politik--yang digunakan oleh KPK Direktur Pencegahan untuk bahan diseminasi dan disepakati oleh partai politik sebagai salah satu dasar untuk menentukan partai politik yang berintegritas dan yang tidak berintegritas.
M o c h N u r h a s i m , Syamsuddin Haris, Sri Yanuarti, Sri Nuryanti, Ridho Hanafi Imawan, Devi Darmawan
Tabel. 3.4. Policy paper - rekomendasi kebijakan - keputusan yang dimanfaatkan
Sumber: https://intra.lipi.go.id/
Gambar 3.2. Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan P2 Politik
30
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
target 2017 adalah sejumlah 1060 orang,
sedang realisasi 2017, tercapai hingga
176 % . Hal ini terjadi, berdasarkan
kegiatan pameran/pemasyarakatan
selama tahun 2017 cukup banyak yaitu
ada kegiatan pameran dengan jumlah
peserta bervariasi mulai dari orang
peserta hingga ada yang mencapai
ratusan orang, kegiatan pameran
dilaksanakan selama 2-3 hari. Pada
Tahun 2017 bertepatan juga dengan
perayaan 50 tahun LIPI, sehingga
banyak masyarakat yang tertarik
berkunjung pada kegiatan pameran
LIPI.
No. Sasaran
Strategis (SS)
Indikator Kinerja
Kegiatan
Target 2016 Realisasi Prosentase
(%)
1. SS 5
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah peserta
pemasyarakatan iptek
600 orang 1060 orang 176 %
Tabel. 3.5 Target dan Capaian Kinerja P2 Politik pada Sasaran Strategis 5
Tabel. 3.6. Kegiatan Permasyarakatan IPTEk tahun 2017
31
Untuk sasaran strategis 6 ini, kinerja P2
Politik cukup baik. Mengingat para
peneliti mampu membantu P2 Politik
untuk memenuhi beberapa target
hingga 100 % lebih. P2 Politik di tahun
2016 telah mampu membangun jaringan
dengan pihak-pihak di luar P2 Politik,
baik dalam bentuk kerja sama penelitian
maupun penyelenggaraan seminar/
workshop. Beberapa pihak yang
menjadi rekanan P2 Politik dalam kerja
sama ini di antaranya dengan KPK RI
dalam membantu membuat kode etik
untuk partai politik dan panduan
rekruitmen partai politik. Beberapa
kegiatanya adalah memberikan
timbangan kebijakan dan rekomendasi
kebijakan terkait pencegahan korupsi di
tingkat partai politik berdasarkan
pengalaman empiris Indonesia.
Beberapa MoU ditandatangani tahun
2017 namun kegiatannya dilaksanakan
pada tahun 2018.
Gambar 3.3Kegiatan pameran publikasi hasil penelitian Tabel. 3.7.
Target dan Capaian Kinerja P2 Politik pada Sasaran Strategis 6
32
Gambar 3.4. Penandatanganan MoU Kerjasama antara P2 Politik
LIPI dengan Pemkab Kudus
Tabel. 3.8. Jumlah Kerjasama yang dilakukan P2 Politik tahun 2017
33
Untuk Sasaran Strategis 7 (Tabel 3.10.)
mengenai Meningkatnya rujukan ilmiah
dan informasi iptek yang diakses
masyarakat., ditetapkan satu IK utama,
yaitu Jumlah publikasi ilmiah yang
dihasilkan dalam publikasi nasional dan
internasional. Target yang ditetapkan
oleh P2 Politik untuk SS 7 ini adalah
sebanyak 100 publikasi. Dapat dilihat
pada tabel 3.10 di atas, capaian untuk
publikasi ilmiah, secara keseluruhan P2
Politik mampu memenuhi sebanyak 102
publikasi atau 113,3 % dari target yang
telah ditetapkan. Namun jika dilihat dari
per indikator, jumlah publikasi ilmiah
yang dihasilkan pada tahun 2017
sebagian besar melebihi dari target
yang telah ditetapkan.
Khusus IK Publikasi Ilmiah ini, dijabarkan
menjadi publikasi nasional dan publikasi
Internasional. Untuk publikasi nasional
ditahun 2017 ini, peneliti-peneliti di P2
Politik mampu menghasilkan 25 artikel
jurnal dan buku. Jumlah ini melebihi
target yang telah ditetapkan yaitu
sebanyak 23 artikel jurnal dan buku.
Untuk buku terbitan internasional telah
mencapai target sebanyak 1 buku.
Berikut ini adalah judul dan nama
penulis dari setiap buku/jurnal pada
level nasional yang dihasilkan di P2
Politik.
Tabel. 3.9 Target dan Capaian Kinerja P2 Politik pada Sasaran Strategis 7
Tabel 3.10. Buku Nasional yang diterbitkan Tahun 2017
35
Sementara itu jumlah publikasi ilmiah
internasional yang ditetapkan, dari
target 4 publikasi ilmiah internasional
yang ditetapkan, peneliti-peneliti P2
Politik mampu mencapai 133 % dari
target tersebut atau sebanyak 5
publikasi. Berikut ini adalah judul dan
nama penulis dari setiap publikasi baik
berupa jurnal/buku pada level
internasional yang dihasilkan di P2
Politik
Tabel 3.11. Artikel di jurnal nasional terakreditasi tahun 2017
37
Tabel 3.12. Publikasi Ilmiah Buku & Jurnal Internasional yang diterbitkan Tahun 2017
Gambar. 3.7. Publikasi lainya yang telah dihasilkan oleh P2 Politik tahun 2017
Tabel. 3.13. Target dan Capaian Kinerja P2 Politik pada Sasaran Strategis 8
38
Target untuk Sasaran Strategis 8 ini
pada tahun 2017 secara umum dapat
dicapai dengan sangat baik. Bentuk
kegiatan jasa kepakaran tersebut di
antaranya membimbing/menguji
mahasiswa S2/S3 di beberapa
universitas diwilayah Jabodetabek,
narasumber di beberapa lembaga
p e m e r i n t a h / n o n p e m e r i n t a h ,
narasumber pada stasiun televisi
nasional.
Gambar 3.9. Peneliti P2 Politik LIPI menjadi narasumber pada stasiun
televisi nasional.
3.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun
2017
Secara keseluruhan perencanaan/
pernyataan kinerja di tahun 2017 ini
dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat
terlihat dari angka capaian kinerja P2
Politik di tahun ini mencapai 141 %.
Untuk beberapa sasaran strategis, P2
Politik tidak memiliki kendala yang
cukup besar untuk mencapainya. Pada
SS 1, Jumlah buku yang diterbitkan
dengan ISBN dapat dicapai sebanyak
100 % dari target yang telah ditetapkan,
yaitu sebanyak 13 buah buku yang
diterbitkan dalam jangka waktu 1 tahun
Gambar 3.8. Peneliti P2 Politik menjadi narasumber di acara diskusi ilmiah
39
(Tahun 2017). Cukup banyaknya
kegiatan kerja sama penelitian yang
dikerjakan oleh peneliti-peneliti P2
Politik, baik kerja sama penelitian antar
puslit di LIPI maupun stakeholder di luar
LIPI, menyebabkan para peneliti dapat
memenuhi target yang diharapkan.
Capaian pada SS2 dapat terpenuhi
sebesar 133 %. Seluruh indikator kinerja
yang telah ditetapkan target dapat
dicapai dengan baik. IK Jumlah policy
paper/rekomendasi kebijakan yang
dimanfaatkan dapat dicapai sebesar
133%. Pada Jumlah policy paper/
rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
m e n g a l a m i c a p a i a n y a n g
menggembirakan melebihi dengan
target yang telah ditetapkan sebanyak
yaitu 4 Policy paper yang dihasilkan.
Pada tahun 2017, P2 Politik secara
kelembagaan belum begitu berhasil
mencapai SS 5. Hal dapat dilihat dengan
capaian jumlah peserta pemasyarakatan
IPTEK sebesar 96,7%. Sebanyak 580
peserta pemasyarakatan IPTEK, jumlah
ini berada sedikit dibawah angka yang
ditargetkan yaitu 600 peserta
pemasyarakatan IPTEK. Capaian ini juga
merupakan wujud dari komitmen dari
peneliti di P2 Politik untuk terus
m e l a k u k a n d i s e m i n a s i d a n
meningkatkan kemampuan SDM untuk
menyampaikan hasil kajian yang telah
dilakukan di P2 Politik ditengah adanya
p e m o t o n g a n a n g ga r a n y a n g
menyebabkan jumlah kegiatan
pemasyarakatan IPTEK sedikit dikurangi
sehingga masih belum mencapai target.
SS 6, yaitu Meningkatnya jejaring dan
kerja sama ilmiah nasional dan
internasional yang berkualitas dan
saling menguntungkan., dapat dicapai
dengan baik oleh P2 Politik. Tercapainya
target dari SS Memperkuat jaringan
antara LIPI dengan mitra kerjasama dan
piha k terka it la innya dalam
meningkatkan adopsi inovasi, sedikit
banyak sebagai capaian kemampuan
dari peneliti untuk membangun jaringan
akademik dengan lembaga riset,
stakeholde rdan universitas-universitas
baik di Indonesia maupun di tingkat
regional dan internasional. Demikian
juga halnya dengan peneliti yang
membidangi partai politik memberikan
rekomendasi terkait sistem integritas
partai politik bekerja sama dengan KPK-
RI. Peneliti yang aktif pada kajian
“Perbatasan” juga memberikan
40
sumbangan rekomendasi kepada Badan
Pengelola Perbatasan.
Selanjutnya, untuk SS 7 yaitu Meningkatnya
rujukan ilmiah dan informasi iptek yang
diakses masyarakat., hampir seluruh
indikator yang berada pada SS ini dapat
dicapai oleh Peneliti di P2 Politik, dengan
rata-rata capaian tiap indikatornya melebih
angka 100%, namun untuk posisi strategis
dalam organisasi dalam pertemuan ilmiah
belum tercapai tahun 2017 karena
banyaknya peneliti yang aktif sebagai
narasumber di berbagai institusi. Khusus
untuk SS 8 (Meningkatnya pengembangan
kompetensi SDM penelitian Indonesia.),
terdapat satu indikator yang capaiannya
melebihi dari target yaitu jumlah institusi
yang menggunakan jasa narasumber yang
mencapai target sebesar 433%, hal ini
menunjukkan bahwa peneliti P2 Politik
keberadaannya serta kompetensinya cukup
diakui oleh institusi – institusi di luar LIPI
untuk dijadikan sebagai narasumber
kegiatan yang bersifat ilmiah. Sedangkan
indikator capaian kinerja lainnya
menunjukkan bahwa P2 Politik berhasil
memenuhi target yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan persentase capaian
sebesar 750 %
Jumlah keikutsertaan peneliti P2 Politik di
kancah internasional di tahun 2017 cukup
baik. Terlihat dengan capaian delapan orang
peneliti yang mengikuti pertemuan ilmiah di
tingkat internasional. Semuanya ini dapat
dicapai berkat jaringan di tingkat global
yang dibangun oleh peneliti-peneliti LIPI.
Namun hal yang cukup disayangkan adalah
mayoritas peneliti berangkat menggunakan
biaya pribadi atau justru bagian lembaga
lain yang menjadi afiliasinya dalam
menjalankan tugasnya sebagai researcher.
Tentunya hal ini sangat disayangkan karena
lembaga sudah menyediakan anggaran
yang memadai untuk memfasilitasi kegiatan
tersebut. Tentu ke depannya hal ini
memerlukan perencanaan yang matang dan
disebutkan secara eksplisit pada rencana
kerja lembaga hingga ke tingkat pusat
penelitian.
41
Selanjutnya jika dibandingkan dengan
capaian kinerja yang dicapai oleh P2
Politik di tahun 2017 ini dengan tahun
sebelumnya (2016), secara keseluruhan
dapat terlihat bahwa capaian di tahun
2017 mengalami penurunan. Jika di
tahun 2016 capaian kinerja mencapai
180%, maka di tahun 2017 menurun
menjadi 140 %.
3.3. Evaluasi Capaian Renstra P2 Politik
Tahun 2015-2019
Renstra P2 Politik Tahun 2015-2019
memuat tiga rencana strategis, yaitu
renstra Penelitian dan Renstra
Pengembangan kelembagaan dan
Renstra Pengembangan SDM. Dalam
bagian ini akan dilihat capaian yang
dihasilkan oleh P2 Politik berdasarkan
masing-masing Renstra tersebut.
3.3.1. Renstra Penelitian
Sejak pertengahan tahun 2014,
pembagian struktur bidang kajian
penelitian di P2 Politik terbagi menjadi
tiga kelompok penelitian, di mana
masing-masingnya dipimpin oleh
seorang koordinator kelompok
penelitian Terdapat tiga kelompok
p e n e l i t i a n , y a i t u K e l o m p o k
Perkembangan Politik Lokal, Kelompok
Perkembangan Politik Nasional, dan
Kelompok Perkembangan Politik
Internasional. Masing-masing kelompok
penelitian menyusun kegiatannya
berdasarkan agenda penelitian yang
telah disepakati dan kemudian
diterjemahkan dalam isu-isu strategis.
Isu-isu strategis tersebut selanjutnya
diimplementasikan pengkajiannya
dalam judul-judul penelitian. Kegiatan
tidak hanya berbentuk penelitian tetapi
juga non penelitian, seperti workshop
ataupun seminar.
a). Kelompok Penelitian Perkembangan
Politik Lokal
Kegiatan Penelitian
Berdasarkan empat agenda penelitian
dari bidang perkembangan Politik lokal,
yaitu Demokratisasi Lokal, Otonomi
Daerah, Manajemen dan Resolusi
Konflik, Gender & Politik terdapat tiga
kelompok penelitian.
1. Demokratisasi dan Penguatan
Kelembangaan di tingkat Desa
2. Manajemen dan Resolusi Konflik
3. Otonomi Daerah
4. Gender dan Politik
Keempat kelompok penelitian tersebut
dapat berjalan dengan baik. Dalam
artian, target secara substansi dan
penyerapan anggaran dapat dicapai
42
dengan baik. Dikarenakan adanya
keterbatasan SDM peneliti dan
anggaran tim penelitian “Demokratisasi
dan Penguatan Kelembangaan di
tingkat Desa”, maka di tahun 2017
penelitian dengan tema tersebut belum
bisa berjalan. Hal ini dilakukan sebagai
bentuk kebijakan dari jajaran pimpinan
P2 Politik pada akhir tahun 2016,
mengingat hasil penelitian tim
Demokratisasi dan Penguatan
Kelembangaan di tingkat Desa belum
mempersiapkan rencana kegiatan
penelitian dan baru bisa melakukan
kegiatan penelitian tahun 2018 dengan
menggunakan anggaran prioritas
nasional (PN).
Kegiatan Non Penelitian
Dalam kurun waktu lima tahun tersebut,
bidang perkembangan Politik lokal telah
melaksanakan beberapa kali kegiatan
seminar intern yang semuanya
mengadopsi isu-isu strategis yang
tertera dalam Renstra 2015-2019 dengan
tidak mengabaikan kondisi faktual
Politik lokal yang berlangsung di
Indonesia pada tahun berjalannya
kegiatan. Dengan demikian, pada tahun
2017 kegiatan yang menjadi fokus
bidang perkembangan Politik lokal
adalah kegiatan penelitian dan kegiatan
non penelitian.
b). Bidang Perkembangan Politik
Nasional
Kegiatan Penelitian
Bidang perkembangan Politik nasional
menyepakati tiga agenda riset dalam
rentang waktu lima tahun Renstra (2015
-2019), yaitu Sistem Perwakilan,
Pemilihan Umum dan Kepartaian;
N a s i o n a l i s m e , E t n i s i t a s d a n
Demokratisasi; dan Pengelolaan Sektor
P e r t a h a n a n d a n K e a m a n a n .
Berdasarkan tiga agenda riset tersebut
maka dibentuklah tiga tim penelitian
dengan agenda riset di bawah ini:
1. Sistem perwakilan, pemilihan
umum dan sistem kepartaian
2. Nasionalisme, etnisitas dan
demokratisasi
3. Reformasi pengelolaan sektor
pertahanan dan keamanan
Secara keseluruhan, ketiga tim
penelitian tersebut dapat melakukan
kegiatannya dengan baik, secara
substansi maupun pengelolaan
anggaran. Terdapat beberapa kali
perubahan judul penelitian yang
berbeda dengan judul di dalam renstra.
Perubahan ini lebih semata-mata
43
disebabkan oleh dinamika perPolitikan
di Indonesia yang sangat dinamis
sehingga untuk menghindari data yang
kurang kekinian, maka perubahan judul
penelitian dapat dimungkinkan.
Perubahan-perubahan judul inipun telah
atas persetujuan dari kepala bidang dan
PME P2 Politik yang disampaikan
kepada PME IPSK.
Kegiatan Non Penelitian
Tidak jauh berbeda dengan kegiatan
non penelitian yang berjalan di bidang
perkembangan Politik lokal, hingga
tahun 2017 bidang perkembangan
Politik nasional telah dapat
melaksanakan berbagai kegiatan
diseminasi hasil penelitian dan
pemikiran peneliti-peneliti di P2 Politik.
baik dengan menggunakan anggaran
dari DIPA maupun dalam bentuk kerja
sama dengan lembaga di luar P2 Politik.
Dengan adanya kerja sama dan
hubungan yang baik antara P2 Politik
dengan berbagai lembaga terkait,
seperti kementerian/Lembaga Negara,
lembaga Riset Non Pemerintah dan
beberapa Universitas, cukup banyak
kegiatan workshop ataupun seminar
nasional yang dapat diselenggarakan.
c). Bidang Perkembangan Politik
Internasional
Kegiatan Penelitian
Bida ng perkembangan Pol itik
internasional memiliki lima agenda
penelitian, yaitu ASEAN, Masalah
Perbatasan, Politik Luar Negeri,
Regionalisme dan Globalisasi. Dari
kelima agenda riset tersebut
diimplementasikan dalam empat tim
penelitian, yaitu ASEAN, Masalah
Perbatasan, Politik Luar Negeri dan
R e g i o n a l i s m e ( A g a m a d a n
Demokratisasi).
Perubahan judul-judul penelitian yang
terjadi pada bidang perkembangan
Politik nasional juga terjadi pada bidang
perkembangan Politik internasional.
Perubahan ini mengikuti perkembangan
dinamika Politik internasional yang
terjadi pada tahun berjalannya kegiatan.
Setiap perubahan judul selalu melalui
prosedur persetujuan dari Kepala
Bidang dan Kepala P2 Politik yang juga
disampaikan kepada PME P2 Politik dan
PME IPSK.
Kegiatan Non Penelitian
Dikeluarkannya kebijakan penghematan
anggaran tidak serta merta membuat
kegiatan non penelitian di bidang
44
perkembangan Politik internasional
berhenti. Kerja sama penelitian yang
telah diinisiasi pada tahun-tahun
sebelumnya pada akhirnya mampu
menjadi mitra bagi P2 Politik, khusus
b idang perkemba nga n Pol itik
internasional untuk tetap bisa
melakukan kegiatan pemasyarakatan
IPTEK kepada masyarakat luas.
Kendala ketersediaan anggaran pada
prinsipnya tentu akan mengganggu
capaian kinerja yang hendak dihasilkan.
Namun, dengan adanya jaringan
akademis yang meluas antara P2 Politik
dan peneliti P2 Politik sendiri dengan
lembaga-lembaga lain. Hal inilah yang
menjadi faktor keberhasilan tercapainya
target “Institusi yang menggunakan
jasa narasumber”, yang mana target
yang ditetapkan hingga tahun
berakhirnya 2017 adalah 30 institusi,
namun yang dapat dilaksanakan oleh P2
Politik adalah 130.
3.3.2. Renstra Pengembangan
Kelembagaan
Pengembangan kelembagaan dalam hal
ini mencakup beberapa bidang
kegiatan, yaitu Diseminasi hasil
penelitian, Media Cetak (jurnal) dan
Website. Pada prinsipnya, target
kegiatan yang telah dicantumkan pada
renstra 2015-2019 dari ketiga kegiatan
tersebut dapat dicapai dengan cukup
baik, namun tidak dapat dikatakan telah
maksimal.
Untuk kegiatan diseminasi hasil
penelitian sendiri, target penambahan
koleksi buku di perpustakaan P2 Politik
yang menjadi tugas pada bidang ini
menjadi tidak tercapai. Hal ini lebih
disebabkan oleh persoalan anggaran
kegiatan yang selalu mengalami
penghematan dan setiap tahunnya tidak
terjadi penambahan yang signifikan.
Kekurangan anggaran dan persoalan
penerbitan buku hasil penelitian DIPA
Tematik juga menjadi penyebab
tersendatnya penambahan koleksi hasil
penelitian P2 Politik. dibalik beberapa
hal yang kurang maksimal tersebut,
bidang diseminasi hasil penelitian
s e t i d a k n y a t e l a h m a m p u
merampungkan daftar hasil karya
kurang lebih 50 orang peneliti di P2
Politik. keseluruhan daftar tersebut
dapat diakses melalui website P2 Politik
(www.politik.lipi.go.id).
45
Capaian lain yang dapat terselesaikan
pada tahun 2017 adalah lolosnya Pusat
Penelitian Politik sebagai salah satu
lembaga unggulan Kemenristekdikti
yang dibina dalam konsorsium Pusat
Unggulan IPTEK (PUI) dengan nama
“Pusat Kebijakan dan Perkembangan
Politik. Dengan adanya status sebagai
lembaga riset unggulan tersebut
diharapkan dapat memacu P2 Politik
untuk terus meningkatkan produktivitas
penelitian yang berdaya guna dan
berdampak kepada kemajuan ilmu
pengetahuan di Indonesia serta dapat
meningkatkan jejaring kerjasama
dengan lembaga penelitian lainnya di
tingkat nasional maupun tingkat
internasional.
Untuk pengelolaan website sendiri
hingga saat ini tetap berjalan dengan
baik. Tidak hanya buah pemikiran
singkat yang berasal dari P2 Politik,
tetapi website P2 Politik juga diwarnai
oleh pemikiran-pemikiran dari peneliti
atau akademisi di luar P2 Politik. Secara
berkala selalu dilakukan pembaharuan
informasi di laman web P2 Politik
tersebut. Penghematan anggaran yang
terjadi di tahun 2017 membuat beberapa
kegiatan website P2 Politik yang bersifat
offline tidak dapat dilaksanakan, adanya
gangguan keamanan cyber sempat
membuat website tidak bisa diakses
beberapa waktu, namun hal tersebut
bisa diatasi dengan adanya database
cadangan yang dimiliki pengelola
website P2 Politik.
Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015-
2019 P2 Politik LIPI
Target Capaian kinerja per-tahun yang
telah ditetapkan pada Renstra P2
Politik LIPI Tahun 2015-2019 dapat
digambarkan dalam tabel sebagai
berikut:
46
Penghitungan capaian kinerja ini dibuat
berdasarkan sasaran strategis dan
indikator yang terdapat dalam formulir
penetapan kinerja P2 Politik. Hal yang
patut digarisbawahi di sini adalah,
bahwa formulir penetapan kinerja untuk
tahun 2017 menggunakan sasaran
strategis dan indikator yang mengacu
kepada Formulir Penetapan Kinerja
Tahun 2015-2019. Perubahan format
Formulir Penetapan Kinerja di tahun
2015, menyebabkan analisis capaian
kinerja dengan penggunaan sasaran
strategis dan indikator kinerja yang
sama dilakukan dengan mengakumulasi
capaian pada tahun kegiatan 2015-2016.
M es k ip un d em i kia n, c a pa ia n
berdasarkan indikator kinerja hingga di
t a h u n 2 0 1 7 t e t a p m e l i h a t
perkembangan yang terjadi ditahun
2017. Beberapa indikator kinerja telah
mencapai target dalam jangka waktu
2015-2019, kedepannya perlu ada
evaluasi terkait target lima tahunan
(2015-2019) agar dapat lebih
menyesuaikan dinamika dunia
penelitian yang dinamis.
3.4 Realisasi Anggaran
3.4.1 Anggaran DIPA
Jumlah anggaran DIPA P2Politik LIPI
tahun 2017 adalah sebesar Rp.
17,461,461,000,- yang terdiri dari
anggaran Hasil Penelitian Bidang Sosial,
Politik, Hukumdan HAM untuk
Kesejahteraan Masyarakat sebesar Rp.
2,148,070,000,-, anggaran Hasil
Peningkatan Peran LIPI dalam Kancah
Internasional sebesar Rp. 765,000,000,-
dan anggaran Layanan Perkantoran
sebesar Rp. 14,548,391,000-.
Angggaran DIPA P2Politik LIPI tahun
2017 sebesar Rp. 17,461,461,000,- sudah
termasuk penghematan, karena pada
pertengahan tahuntepatnya pada bulan
Juli 2017 ada kebijakan dari pemerintah
untuk mengurangi Pagu Anggaran
tahun 2017. Pusat Penelitian Politik
mendapat penghematan anggaran
sebanyak 2,03%. Penghematan
anggaran tahun 2017 ada pada kegiatan
Hasil Peningkatan Peran LIPI dalam
Kancah Internasional dan kegiatan
Kelembagaan yaitu PDHP (Pengelolaan
dan Diseminasi Hasil Penelitian).
Penghematan anggaran pada kegiatan
Hasil Peningkatan Peran LIPI dalam
51
Kancah Internasional berasal dari 4
(empat) kegiatan yaitu: Seminar
Penguatan Internasional sebesar Rp.
155.199.000,-, Journal of Indonesian
Social Sciences and Humanities (JISSH)
sebesar Rp. 70.000.000,-, IORAG
Indonesia sebesar Rp. 49.320.000,-, dan
LIPI Griffith sebesar Rp. 75.481.000,-.
Penghematan anggaran pada kegiatan
kelembagaan berasal dari PDHP
(Pengelolaan dan Diseminasi Hasil
Penelitian) sebesar Rp. 5.000.000,-.
Sehingga jumlah penghematan P2Poitik
tahun 2017 secara keseluruhan adalah
s e b e s a r R p . 3 5 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , - .
Penghematan yang ada memang
bertumpu pada kegiatan Kedeputian
IPSK (Ilmu Pengetahuan Bidang Sosial
Kemanusiaan). Hal ini dilakukan semata-
mata untuk menjaga agar operasional
kegiatan Penelitian Tematik tidak
terganggu dan bisa berjalan sesuai
rencana.
Laporan realisasi anggaran belanja
satuan kerja untuk tahun 2017 yang
berakhir pada 31 Desember 2017
menunjukkan realisasi anggaran DIPA
P2Politik pada tahun 2017 mencapai
92,35% atau sebesar Rp. 16,125,671,035,-.
3.4.2 Anggaran Hasil Penelitian Bidang
Sosial, Politik, Hukum dan HAM untuk
Kesejahteraan Masyarakat
Anggaran untuk kegiatan Penelitian di
P2 Politik adalah sebesar Rp.
2,148,070,000,-, yang terbagi atas Hasil
Penelitian Penguatan Peran Indonesia
dalam Dinamika Politik Regional dan
Global sebesar Rp. 681,234,000,-,
Hasil Penelitian Penguatan Institusi
Demokrasi Lokal sebesar Rp.
488,173,000,- , Hasil Penelitian
Penguatan Sistem Politik dan Reformasi
Sektor Keamanan sebesar Rp.
499,376,000,-, dan Hasil Pengembangan
Kelembagaan dalam Mendukung Hasil
Peneliti Bidang Sosial, Hukum dan HAM
untuk Kesejahteraan Rakyat sebesar Rp.
479,287,000,-. Anggaran tersebut
digunakan untuk membiayai kegiatan
sepuluh tolak ukur penelitian tematik
dan tujuh tolak ukur kegiatan
kelembagaan.
Realisasi anggaran Hasil Penelitian
Bidang Sosial, Politik, Hukum dan HAM
untuk Kesejahteraan Masyarakatpada
tahun 2017 mencapai 98,82% atau
sebesar Rp.2,122,814,637,-.
52
3.4.3 Anggaran Hasil Peningkatan Peran
LIPI Dalam Kancah lnternasional
Anggaran untuk kegiatan Peningkatan
Peran LIPI Dalam Kancah lnternasional
di P2Politik adalah sebesar Rp.
765.000.000,- yang terbagi atas
Kegiatan Hasil Keikutsertaan LIPI di
Kancah Internasional dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Peneliti LIPI
sebesar Rp 690.481.000,- dan Kegiatan
LIPI Griffith sebesar Rp. 74.519.000,-.
Kegiatan Hasil Keikutsertaan LIPI di
Kancah Internasional dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Peneliti LIPI
terbagi lagi dalam dua kegiatan, yaitu
Kegiatan Expert Meeting sebesar Rp.
100,000,000,- dan Kegiatan Diseminasi
sebesar Rp. 590.481.000,- (terdiri dari
keg ia ta n se mi na r peng ua ta n
internasional sebesar Rp. 279,801,000,-,
Journal of Indonesian Social Sciences
and Humanities (JISSH) sebesar Rp.
60,000,000,-, danIORAG Indonesia
sebesar Rp.250,680,000,-.
Dengan adanya penghematan anggaran
DIPA P2Politik tahun 2017 yang
mencapai 2,03%, memberikan dampak
yang kurang baik bagi kegiatan Hasil
Peningkatan Peran LIPI Dalam Kancah
lnternasional dan kegiatan
Kelembagaan PDHP tahun 2017 yang
telah direncanakan sebelumnya.
Beberapa dampak tersebut diantaranya
adalah:
1. Berkurangnya jumlah peneliti
yang dapat mengikuti seminar
atau acara serupa di tingkat
i n t e r n a s i o n a l . S e h i n g g a
beberapa peneliti yang sudah
berencana untuk mendaftar,
terpaksa mengundurkan diri dan
mencari sponsor lain diluar LIPI.
2. Berkurangnya anggaran untuk
operasional JISSH seperti
nominal upah kerja penulis
artikel menjadi minim (tidak
sesuai dengan yang seharusnya)
dan tidak bisa melakukan
pencetakan jurnal.
3. Berkurangnya anggaran untuk
m e m b i a y a i p e r j a l a n a n
perwakilan IORAG Indonesia ke
Durban - Afrika Selatan dalam
rangka menghadiri 23rd IORAG
Meeting. Perwakilan IORAG
Indonesia tetap jalan dengan
biaya yang sangat minim dan
jauh dari kata layak.
4. Bagi kegiatan LIPI Griffith,
penghematan anggaran
53
berdampak pada peneliti harus
mengatur ulang wilayah
penelitian dan atau pengurangan
lamanya perjalanan dinas untuk
proses pengumpulan data yang
disesuaikan dengan anggaran
pasca penghematan. Perubahan
dan pengurangan tersebut
memberikan dampak yang
signifikan terhadap capaian
tujuan dan signifikansi penelitian
itu sendiri. Sehingga terdapat
beberapa penelitian yang
hasilnya penelusuran dan
komparasi data tidak terlalu
memuaskan.
5. Berkurangnya anggaran PDHP
menyebabkan beberapa target
akhir diseminasi tidak dapat
dicapai dengan baik.
Realisasi anggaran Hasil Peningkatan
P e r a n L I P I D a l a m K a n c a h
lnternasionalpada tahun 2017 mencapai
99,68% atau sebesar Rp. 762,552,440,-.
3.4.4 Anggaran Layanan Perkantoran
Anggaran layanan perkantoran pada
tahun 2017 adalah sebesar Rp.
14.548.391.000,- yang terdiri dari (a)
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
sejumlah Rp. 13.931.975.000,- dan (b)
Penyelenggaraan Operasional dan
Pemeliharaan Perkantoran sejumlah Rp.
616.416.000,-.
Anggaran layanan perkantoran tidak
t e r p e n g a r u h o l e h k e b i j a k a n
penghematan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Realisasi anggaran untuk
pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai mencapai 90,62% atau sebesar
Rp. 12.625,529,908,-. Realisasi anggaran
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran mencapai
99,73% atau sebesar Rp. 614,774,050,-.
54
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja (LKj) P2 Politik LIPI tahun 2017 menggambarkan bahwa Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja secara umum dapat dicapai dengan baik.
Meskipun begitu laporan ini juga masih menggambarkan beberapa kekurangan yang
perlu diperbaiki dikemudian hari. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapat perhatian dari
para pihak baik peneliti maupun non-peneliti agar bisa meningkatkan kinerjanya dimasa
mendatang.
Dari sisi perencanaan/pernyataan,
kinerja di tahun 2017 ini berhasil dicapai
beberapa sasaran strategis. P2 Politik
tidak memiliki kendala yang cukup
berarti. Hal ini meliputi Sasaran strategis
satu yaitu; Meningkatnya kontribusi P2
Politik terhadap daya saing bangsa
berbasis hasil diindikasikan dengan
Jumlah buku yang diterbitkan dengan
ISBN dapat dicapai dengan maksimal.
Capaian lainnya yaitu sasaran strategis
kedua ; Meningkatnya rekomendasi
kebijakan berbasis hasil penelitian juga
dapat terpenuhi secara maksimal.
P2 Politik secara kelembagaan juga
berhasil mencapai sasaran strategis
kelima; yaitu; Meningkatnya hasil
penelitian yang berorientasi pada nilai
tambah Sumber Daya dan perlindungan
lingkungan. Hal dapat dilihat dari
capaian jumlah peserta pemasyarakatan
IPTEK maksimal. Capaian ini juga
merupakan wujud dari komitmen dari
peneliti di P2 Politik untuk terus
m e l a k u k a n d i s e m i n a s i d a n
meningkatkan kemampuan SDM dalam
rangka menyampaikan hasil kajian yang
telah dilakukan di P2 Politik.
Selanjutnya P2 Politik juga berhasil
mencapai sasaran strategis ke enam
yaitu; Meningkatnya jejaring dan kerja
sama ilmiah nasional dan internasional
yang berkualitas dan saling
menguntungkan. Capaian ini akan
memperkuat jaringan antara LIPI
dengan pihak terkait lainnya yaitu
55
meningkatkan kemampuan peneliti dan
non-peneliti untuk membangun jaringan
akademik dengan lembaga riset,
stakeholder dan universitas-universitas
baik di dalam dan luar negeri.
Selanjutnya, P2 Politik juga berhasil
mencapai sasaran strategis ke tujuh
yaitu; Meningkatnya rujukan ilmiah dan
informasi iptek yang diakses
masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
peneliti P2 Politik keberadaannya serta
kompetensinya cukup diakui oleh
masyarakat.
Capaian terpenting sepanjang tahun
2017 antara lain adalah penyusunan
sistem integritas partai politik yang
disusun oleh Tim P2 Politik dan
digunakan oleh Komisi Pemberantasan -
Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
Sementara itu, karya ilmiah lainnya
merupakan policy paper tentang
pembentukan subkawasan di dalam
mendukung keterhubungan ASEAN.
Sebaliknya, kendala yang dihadapi oleh
P2 Politik menyangkut soal keberadaan
sumber daya manusia. Sejumlah tenaga
peneliti dan administrasi sudah
memasuki masa pensiun sehingga pada
waktunya kelak hal ini akan mendorong
terjadinya krisis SDM khususnya
pegawai administrasi yang ada tidak lagi
mampu menanggung beban kerja yang
ada. Sejalan dengan hal itu LIPI kiranya
perlu mengajukan catatan kepada
pemerintah agar meninjau kembali
kebijakan moratorium.
Sarana- prasarana yang dimiliki P2
Politik masih dirasakan kurang. P2
Politik LIPI belum memiliki jumlah
komputer, proyektor ,dan ruang rapat,
peralatan dokumentasi untuk
keperluan diseminasi, ases internet
yang masih belum memadai. Semua ini
jika dipenuhi akan lebih meningkatkan
kinerja peneliti dan non-peneliti. Oleh
karena itu, hal-hal tersebut sebaiknya
ditingkatkan walaupun secara bertahap,
tetapi terencana dan terprogram secara
baik.
56
Alamat:
Pusat Penelitian Politik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Politik-LIPI)
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.10, Jakarta 12710 - INDONESIA
Tlp./Fax: 021-520 7118 | Website: www.politik.lipi.go.id
Email: [email protected] | Twitter: @PolitikLIPI
LAPORAN KINERJA (LKj)
PUSAT PENELITIAN POLITIK-LIPI
TAHUN 2017