pura jagatnatha - selamat datang di situs resmi ... bb kota kreatif kota cerdas 2013 iv penghargaan...

25

Upload: lamcong

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015
Page 2: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

ii

PURA JAGATNATHA

SUMBER SPIRITUAL KOTA DENPASAR

Page 3: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

iii

BRANDING DENPASAR - THE HEART OF BALI

Page 4: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

1

I. PENDAHULUAN

Kota Denpasar adalah ibu kota Provinsi Bali, The Island of Art dan The Island

of Heritage (Covarrubias, 1937). Kota Denpasar merupakan satu di antara sembilan

kabupaten/kota di Provinsi Bali, sebuah kota kategori kota menengah dengan jumlah

penduduk lebih dari 880.000 jiwa dan tengah menyongsong sebagai kota metropolitan

dalam tahun 2020 yang akan datang. Kota Denpasar telah berusia lebih dari dua abad dan

kajian sejarah mengungkapkan bahwa kota Denpasar berdiri tanggal 27 Pebruari 1788

(Wirawan, 2013). Tanggal 27 Pebruari yang lalu, pemerintah bersama masyarakat

Denpasar memperingati HUT Kota Denpasar ke-228 berbasis spirit Kota Pusaka dalam

sinergi Kota Berwawasan Budaya, Kota Kreatif dan Kota Cerdas.

Tesis universal yang dikemukakan penganut Ilmu Humaniora progresif, bahwa

abad XXI merupakan abad revitalisasi kebudayaan. Revitalisasi kebudayaan yang

diapresiasi oleh para ilmuwan, seniman dan budayawan identik dengan kebangkitan dan

kemajuan. Revitalisasi kebudayaan merupakan indikasi bahwa manusia, homosocious

dengan jiwa kebudayaan kreatif dan spirit heritage, memiliki kekuatan untuk bangkit

secara evolusi, akulturasi dan inovasi. Kekuatan kebudayaan dalam wujud sebagai soft-

power (Nye, 2005) dalam format sistem filosofis, tata nilai, sistem mental mampu

mengembangkan jaringan pusaka, diplomasi kebudayan menuju harmoni global. Filsuf

Fritjoff Capra mewacanakan Titik Balik Peradaban (Capra, 2004), Shinji Yamashita

memperkenalkan konsep Glokalisasi (Yamashita, 2005) dan antropolog Wayan Geriya

mengintroduksi Pembangunan Berwawasan Budaya (Geriya, 2002).

Bagi masyarakat Bali dan Kota Denpasar, daerah/kota yang minus sumberdaya

alam, kebudayaan lebih-lebih dalam sinergi religi, ekologi dan pariwisata merupakan

potensi dan modal yang andal. Kota Denpasar telah berkembang dalam lima gelombang

kebudayaan: kebudayaan rakyat, kebudayaan kraton, kebudayaan kolonial, kebudayaan

nasional dan kebudayaan modern yang secara holistik merepresentasikan peradaban.

Sejak kajian arkeologi, histori, antropologi, seni dan heritologi secara intensif

mengangkat temuan dan informasi tentang makna pusaka, perhatian para akademisi,

negarawan dan lembaga kebudayaan termasuk UNESCO sangat besar. Mereka

mengapresiasi pusaka alam, budaya, saujana berskala lokal, nasional, universal. Berbagai

Page 5: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

2

budaya unggulan seperti keris pusaka (UNESCO, 2005), subak (UNESCO 2012), seni

tari Bali (2015) memperoleh apresiasi tinggi dan ditetapkan UNESCO sebagai Warisan

Budaya Dunia.

Dinamika Denpasar sebagai Kota Pusaka merupakan respon kreatif dan cerdas

Walikota dan Wawali Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Gusti

Ngurah Jayanegara dalam sinergi Four Helix: birokrasi, akademisi, pengusaha dan

masyarakat untuk mengakselerasi pembangunan Kota Denpasar kreatif berbasis budaya

unggulan. Masyarakat kreatif mengedepankan inovasi, sinergi sampai orange economy

menuju peningkatan nilai tambah secara ekonomi, teknologi, sosial, kultural. Jaringan

Kota Pusaka dikembangkan dalam skala lokal, nasional, internasional. Basis komunitas

dikokohkan untuk menggalang partisipasi publik. Jaringan Kota Pusaka nasional

dikuatkan melalui JKPI (2010) dan BPPI (2011). Jaringan internasional dikembangkan

melalui UNESCO (2012) dan OWHC (2013) sampai Strategic Meeting saat ini (2016)

dalam spirit heritage menuju jaringan pemuda dan harmoni global (searah dengan tema

pertemuan ini).

Denpasar sebagai Kota Pusaka telah membangun pondasi eksistensi berbasis

filosofi kearifan lokal, legislasi dan kelembagaan. Filosofi Tri Hita Karana (keserasian

Manusia – Tuhan, Manusia – Alam, Manusia – Manusia) merupakan basis dasar. UU No.

11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya merupakan landasan legislasi. Organisasi

tradisional dan Dewan Pusaka merupakan basis kelembagaan. Monumen Fisik dan

Monumen Maya yang bersandar nilai-nilai utama: kreativitas, kemandirian dan spirit

jengah tampil sebagai ikon Denpasar Kota Pusaka. Ke depan, peluang Denpasar sebagai

Kota Pusaka meraih kemajuan dan keunggulan sangat besar. Tantangan dan isu strategis

terkait kerusakan ekologi, kerapuhan infrastruktur, tekanan populasi, distorsi sosial

budaya juga tidak ringan dan memerlukan solusi dengan roadmap yang holistik, dinamis,

terstruktur dan terukur.

Page 6: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

3

Piagam UNESCO tentang

Keris Pusaka WBD

(Unesco, 2005)

Piagam UNESCO tentang

Seni Tari Bali sebagai WBD

(UNESCO, 2015)

Wali Kota

I. B. Rai Dharmawijaya Mantra

Gambar VI, Buku Keris Bali Seri 3

Piagam OWHC untuk Kota

Denpasar (OWHC, 2013)

Tari Wali Tari Bebali Tari Balih-balihan

Page 7: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

4

II. KONSEP, DINAMIKA HISTORIS DAN KERAGAMAN PUSAKA KOTA DENPASAR

Konsep pusaka mencakup kategori pusaka alam, budaya dan saujana. Konvensi

UNESCO tahun 1972 merumuskan isi konsep pusaka budaya mencakup monumen

arsitektur, lukisan monumental, struktur arkeologi alami, prasasti, goa tempat tinggal

yang mempunyai sifat universal dan terkemuka dari sudut pandang nilai sejarah, seni dan

ilmu. Pusaka budaya wajib memenuhi lima kriteria: (1) berumur lebih dari 50 tahun; (2)

terdiri atas unsur budaya benda (tangible) dan tak benda (intangible); (3) merupakan

living dan dead monument; (4) merepresentasikan style tempat, periode atau gaya hidup

komunitas tertentu; (5) mengandung nilai universal dan terkemuka dari sudut sejarah,

seni, arkeologi, antropologi dan pengetahuan.

Kota Denpasar merupakan ibukota Provinsi Bali, salah satu dari 34 provinsi di

Indonesia. Bali sebagai The Island of Art dan The Island of Heritage dengan kekayaan,

keragaman dan kejeniusan pusaka alam, budaya dan saujana telah memeperoleh tiga

penghargaan Warisan Budaya Dunia dari UNESCO yaitu: Keris Pusaka (UNESCO

2015); Subak (UNESCO, 2005); dan Seni Tari Bali (UNESCO, 2015). Di Provinsi Bali

telah tercakup lima kabupaten/kota ke dalam jaringan JKPI: (1) Denpasar; (2) Gianyar;

(3) Buleleng; (4) Bangli; (5) Karangasem (JKPI, 2010) dan Kota Denpasar juga telah

termasuk ke dalam Jaringan Kota Pusaka Dunia The Organization of World Heritage

City (OWHC, 2013). Melihat potensi dulu, kini dan ke depan, seluruh dari sembilan

kabupaten/kota di Bali berdasar kekayaan, keragaman dan kejeniusan pusaka alam,

budaya dan saujana bepeluang untuk bergabung ke dalam JKPI dan OWHC demi

pemberdayaan, kelestaian dan keberlanjutan eksistensi pusaka bagi kehidupan,

penghidupan dan harmoni lokal, nasional, global.

Masyarakat Denpasar memberikan respon yang sangat kreatif dan positip terkait

pengakuan terhadap Kota Denpasar sebagai anggota JKPI dan OWHC. Tumbuh tekad

dan semangat publik dalam partisipasi aktif dan respon kreatif melalui: (1) Revitalisasi

Pusaka Budaya sebagai modal pembangunan kota ke depan; (2) Berkembangnya aneka

festival berbasis pusaka, seperti: Denpasar Festival, Sanur Village Festival, Festival

Page 8: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

5

Pesona Pulau Serangan; (3) Menguatnya tradisi pusaka seperti Ritual Pangerebongan di

Kesiman dan Tradisi Med-Medan di Desa Sesetan; (4) Tumbuhnya kader-kader pelestari,

komunitas kreatif sampai Dewan Pusaka Kota Denpasar; (5) Berkembangnya aneka

kajian, penerbitan sampai dokumentasi tentang pusaka; (6) Berkembangnya ekonomi

kreatif berbasis pusaka budaya unggulan untuk peningkatan nilai tambah secara ekonomi,

teknologi, edukasi dan kultural.

Di tengah respon publik yang kreatif dan partisipatif tersebut, Walikota

Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra juga tampil dengan rumusan konseptual

tentang Monumen Maya (Intangible Monument) menyandingi dan mendampingi rumusan

tentang Monumen Fisik (Tangible Monument). Monumen Maya yang dimaksud adalah

bukan monumen dari tumpukan batu, pasir dan beton, melainkan adalah bangunan

kesadaran berbasis filosofi humanitas, orientasi nilai keutamaan tentang kehidupan dan

penghidupan, serta dukungan pilar-pilar: (1) idealisme tentang kekayaan kreativitas; (2)

keluhuran budi dan ahlak; (3) kekuatan daya pikir dan taksu; (4) keikhlasan tindak; (5)

semangat selalu haus dalam inovasi (wawancara khusus dengan I. B. Rai Dharmawijaya

Mantra, Bawantara, 2013). Monumen maya hadir sebagai penyeimbang, penguat dan

harmoni terhadap monumen fisik secara berkelanjutan. Dari Denpasar juga mulai digagas

kehadiran Ilmu Pusaka, Heritologi dengan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi

(Geriya, 2016).

Sejarah Kota Denpasar telah berkembang dinamik selama 228 tahun (1788 –

2016). Perjalanan lebih dari dua abad merefleksikan satu transformasi mengikuti model

Continuity in Changes. Dalam garis besar, jelajah sejarah Kota Denpasar mencakup tiga

representasi pokok dalam lima tahap pengembangan sebagai berikut:

Representasi 1: landasan multikultural, dari budaya rakyat sampai

budaya modern

Representasi 2: landasan legal, penetapan kelahiran Kota Denpasar

tanggal 27 Pebruari 1788 (Perda)

Representasi 3: landasan identitas, kota berwawasan budaya.

Page 9: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

6

Bertumpu pada tiga representasi tersebut, Kota Denpasar sebagai kota Pusaka

berkembang secara terencana dan terstruktur dalam lima tahap selama 10 tahun terakhir

(2007 – 2016)

I. Tahap pengembangan data dasar, melalui berbagai pengkajian mencakup

pemetaan kekayaan dan keragaman pusaka alam, budaya dan saujana;

II. Tahap pengembangan jaringan kota pusaka, melalui jaringan JKPI, BPPI

sampai OWHC;

III. Tahap penguatan sinergi, melalui sinergi kota berwawasan budaya, kota

kreatif sampai Denpasar kota cerdas;

IV. Tahap penguatan eksistensi, dalam bentuk penghargaan berkelas dunia

melalui lembaga kebudayaan UNESCO terhadap unsur unggulan keris

pusaka, subak dan seni tari Bali yang juga ada di Denpasar;

V. Tahap pengawalan berkelanjutan, sesuai amanat SDG’s (tujuan Sustainable

Development Goal’s, 2015 – 2025);

(secara visual lihat diagram di bawah)

Page 10: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

7

Diagram: DINAMIKA HISTORIS DENPASAR KOTA PUSAKA

SINERGI KOTA PUSAKA, KOTA KREATIF, KOTA CERDAS

(1788 – 2016)

I

PENGKAJIAN:

MAPPING

DATA BASED

PUBLIKASI

2007

II

JARINGAN:

JKPI (2010)

BPPI (2010)

OWHC (2013)

2010

III

SINERGIS:

KOTA BB

KOTA KREATIF

KOTA CERDAS

2013

IV

PENGHARGAAN

UNESCO:

KERIS (2005)

SUBAK (2012)

SENI TARI (2015)

2015

V

KEBERLANJUTAN

STRATEGIC

MEETING OWHC

ASIA PASIFIC

2016

IDENTITAS KOTA DENPASAR

BERWAWASAN BUDAYA

TH. 2000

KELAHIRAN KOTA DENPASAR

27 PEBRUARI 1788 BUDAYA

RAKYAT

KEARIFAN

LOKAL

BUDAYA

KERATON

BUDAYA

KOLONIAL

BUDAYA

NASIONAL

BUDAYA

MODERN

POSTMO

Page 11: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

8

Kota Pusaka Denpasar memiliki kekayaan, keragaman dan kejeniusan pusaka

alam, budaya dan saujana. Pusaka alam dijumpai di pantai sanur (the morning of Bali)

dengan Hotel Inna Grand Bali Beach dan latar belakang masyarakat Desa Sanur yang

kaya dengan kesenian dan sastra. Pusaka budaya yang meliputi: kesenian, sastra, tradisi,

religi sampai pusaka budaya multi kultur (desa Bali, kota tua Gajah Mada, kampung

Jawa, kampung Cina, kampung Arab, kampung Bugis) berkembang penuh toleransi dan

harmoni di Kota Denpasar. Pusaka Saujana berkembang melalui lembaga subak yang

dijumpai di beberapa lokasi, antara lain subak Sembung di Peguyangan, Denpasar Utara.

Secara holistik, pusaka Kota Denpasar meliputi ruang lingkup yang amat luas,

terdiri atas: (1) pusaka alam; (2) saujana; (3) arkeologi; (4) sejarah; (5) permukiman

arsitektur; (6) subak; (7) religi/agama; (8) seni, tradisi, sastra; (9) multikultur; (10)

pusaka khas Denpasar.

Diagram Kekayaan, Keragaman, Kejeniusan

Pusaka Alam, Budaya, Saujana Kota Denpasar

PUSAKA

DENPASAR

SUBAK

ALAM

SAUJANA

ARKEOLOGI

KHAS

DENPASAR

MULTI

KULTUR

SENI, TRADISI,

SASTRA SEJARAH

RELIGI / AGAMA

PEMUKIMAN

ARSITEKTUR

Page 12: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

9

Beberapa Contoh Kekayaan, Keragaman, Kegeniusan Pusaka Alam, Budaya,

Saujana Kota Denpasar

Subak Sembung, Denpasar Utara

Pantai Sanur dengan Hotel Grand Inna Bali Beach Hutan Mangrove Serangan

Seni Tari Baris Kori Agung Pura Desa Denpasar

Kota Tua Gajah Mada

Page 13: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

10

III. ANALISIS SITUASIONAL: MODAL, TANTANGAN, SOLUSI STRATEGIS

Revitalisasi dan promosi Denpasar sebagai Kota Pusaka memperoleh

momentum dan apresiasi berskala lokal, nasional, internasional. Secara lokal, Kota

Denpasar tampil sebagai Kota Pusaka yang memperoleh apresiasi publik dari komunitas

adat, komunitas kreatif dan juga dari komunitas etnik Nusantara yang berdomisili di Kota

Denpasar. Secara nasional Kota Denpasar telah tercakup ke dalam Jaringan Kota Pusaka

JKPI sejak tahun 2010 dengan jumlah anggota waktu itu sebanyak 51 kota. Secara

internasional, Kota Denpasar telah tergabung ke dalam OWHC, organisasi kota pusaka

dunia tahun 2013 yang mencakup sejumlah 252 kota-kota di dunia.

Dalam perspektif sains, khususnya ilmu-ilmu sosial, untuk tujuan pendalaman

potensi dan tantangan telah berkembang aneka ragam model analisis: Pertama, sangat

pokok analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threat) dalam upaya

sistematis dan dinamika mendalami aneka kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.

Kini juga mulai dikembangkan model analisis SBS (stimulants, barriers, dan solutions)

untuk mengidentifikasi ragam potensi (stimulants), aneka tantangan (barriers) dan solusi

pengembangan ke depan. Di halaman bawah disajikan ragam potensi dan modal serta

aneka hambatan dan tantangan yang dihadapi Kota Denpasar sebagai Kota Pusaka dalam

dinamika sepuluh tahun terakhir (lihat diagram di bawah). Berikut pula disajikan jenis-

jenis strategi antisipasi untuk pengembangan dan pemberdayaan Denpasar Kota Pusaka

yang bermanfaat bagi masyarakat dan kelestarian pusaka alam, budaya, saujana

berkelanjutan.

Page 14: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

11

No. Jenis Strategi Narasi

1.

2.

3.

4.

5.

Strategi Legislasi

Strategi Edukasi

Strategi Network

Strategi Penguatan

Kelembagaan

Strategi Penghargaan dan

Pendanaan

Merumuskan dasar hukum seperti Perda Pelestarian Warisan

Budaya

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara formal

(sekolah) dan informasl melalui capacity building, pelatihan

TOT dan DOT

Mengembangkan network lokal, nasional, internasional

mencakup: JKPI, BPPI, OWHC, UNESCO

Membangun mitra kerja dengan lembaga-lembaga tradisional

seperti: desa pakraman, subak, banjar, sabha upadesa dan

mengkaji kehadiran Dewan Pusaka Kota Denpasar

Penghargaan bagi lembaga dan kader-kader pelestari.

Pendanaan abadi bagi aktivasi, inovasi dan pengawalan

Denpasar Kota Pusaka berkelanjutan dalam jaringan lokal,

nasional, dunia.

P

O

T

E

N

S

I

T

A

N

T

A

N

G

A

N

IDENTITAS DENPASAR KOTA

BERWAWASAN BUDAYA

TUMBUHNYA RAGAM POTENSI

BUDAYA UNGGULAN

KOTA DENPASAR MEMILIKI

SDM KREATIF DAN MAESTRO

PUNCAK-PUNCAK BUDAYA: TRI

HITA KARANA, SEWAKA DHARMA

DENPASAR KOTA PUSAKA

ALAM, BUDAYA, SAUJANA

DENPASAR TELAH TERCAKUP DALAM

JARINGAN NASIONAL, DUNIA

TEKANAN USIA YANG BERPOTENSI

RAPUH, RUSAK DAN BAHKAN PUNAH

ANCAMAN PERILAKU

VANDALISME, ANEKSASI PUSAKA

GANGGUAN BENCANA ALAM:

BANJIR, ANGIN, GEMPA

INFRASTRUKTUR ALAM, BUDAYA,

SAUJANA SEBAGIAN RUSAK

GAYA HIDUP PRAGMATIS,

MATERIALISTIK KEBABLASAN

PENGEMBANGAN DANA ABADI

TERBATAS

Page 15: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

12

Aneka dampak yang diharapkan dari kegiatan pelestarian dan pemberdayaan

Denpasar Kota Pusaka dapat berwujud dalam tiga varian: (1) dampak perlahan; (2)

dampak ekstrim; dan (3) dampak berkelanjutan. Berikut disajikan tiga varian model

analisis dampak tersebut sebagai berikut:

Model Analisis Tiga Varian Dampak Pemberdayaan Pusaka: Dampak Perlahan,

Ekstrim, Berkelanjutan

PEMBERDAYAAN

KOTA DENPASAR

INOVASI UNGGUL

NILAI TAMBAH TINGGI DAN HOLISTIK

SPIRIT PELESTARIAN BANGKIT

INOVASI BERKELANJUTAN

NILAI TAMBAH SIGNIFIKAN

KESEJAHTERAAN, KEBAHAGIAAN DAN

KELESTARIAN

ANEKA INOVASI

RAGAM NILAI TAMBAH

KESEJAHTERAAN PUBLIK

DAMPAK PERLAHAN DAMPAK EKSTRIM

DAMPAK BERKELANJUTAN

Page 16: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

13

IV. LINKAGE KEKUATAN BARU PUSAKA: EKONOMI KREATIF, KOTA CERDAS, PARIWISATA PUSAKA

Indonesia dalam melangkah menuju tahun 2025, mengembangkan 18 fokus

ekonomi kreatif (Mari Elka Pangestu, 2014). Di Kota Denpasar berkembang 14

kelompok ekonomi kreatif berbasis budaya unggulan dan tumbuh dalam linkage kreatif

dan inovatif. Ke 14 kelompok tersebut: (1) periklanan; (2) komputer; (3) arsitektur; (4)

permainan interaktif; (5) musik; (6) riset dan pengembangan; (7) televisi dan radio; (8)

seni pertunjukkan; (9) pasar seni; (10) penerbitan; (11) film, video, fotographi; (12)

fashion; (13) design; dan (14) kerajinan (Disperindag, 2008), lihat digram di bawah.

Kota Denpasar menghadirkan berbagai ruang kreatif, inovatif melalui: Denpasar

Festival, D.TIK Fest, Mahabandana Budaya, Petinget Rahina Tumpek Landep, Sanur

Village Festival, Revitalisasi Desa Tradisional, dll. Ciri khas dan dinamis Denpasar Kota

Kreatif adalah: (1) berbasis budaya unggulan; (2) kaya inovasi; (3) sinergi IT dan

teknologi digital; (4) mengembangkan sumberdaya terbarukan; (5) membangun multi

nilai tambah secara ekonomi, sosial, edukasi, ekologi, kultural.

PUSAKA ALAM

BUDAYA

SAUJANA

1

8

2 14

3

4

5

6

7

13

12

11

10

9

Page 17: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

14

Munculnya konsep kota cerdas atau smart city di dunia, salah satunya melalui

pertemuan Puncak Kota Besar Cerdas Dunia di Istambul, Turki 27 November 2013. Dari

point of origin Kota Istambul, konsep kota cerdas menyebar ke berbagai penjuru dunia

termasuk Indonesia, meliputi: Bandung, Yogya, Magelang, Kediri, Surabaya, Denpasar.

Dalam aplikasi, banyak kota memulai dengan potensi lokal dan berkembang secara

bertahap.

Kota Denpasar mulai merespon kota cerdas tahun 2013 dengan merujuk enam

pilar pokok kota cerdas: (1) smart people; (2) smart governance; (3) smart environment;

(4) smart economy; (5) smart mobility; dan (6) smart living (Giffinger, 2007). Dalam

aplikasi kota cerdas, komponen teknologi digital atau teknologi informasi berperan

penting. Untuk Denpasar sebagai Kota Berwawasan Budaya: Pusaka Alam, Budaya dan

Saujana dapat mengembangkan linkage secara simbiosis. Pengembangan Indeks Kota

Cerdas untuk Kota Denpasar dihadapkan pada ragam peluang positip, seperti: kecepatan,

keluasan dan keseluruhan, di samping tantangan yang mencakup: kedangkalan, anomali

sampai cyber crime yang menjangkiti generasi Y (generasi manusia digital).

PUSAKA

ALAM, BUDAYA, SAUJANA

SMART

PEOPLE

SMART

GOVERNANC

E

SMART

LIVING

SMART

ECONOMY

SMART

ENVIRONMEN

T

SMART

MOBILITY

Page 18: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

15

Pariwisata Bali, termasuk di Kota Denpasar beridentitas Pariwisata Budaya.

Kebudayaan daerah dengan kearifan lokal merupakan modal utama dalam

pengembangan pariwisata berkelanjutan. Luasnya cakupan dan isi kebudayaan yang

terpadu dengan keindahan alam telah memacu munculnya beragam obyek dan daya tarik

wisata budaya yang tersebar di seluruh dari sembilan kabupaten/kota di Bali. Tanah Lot

di Tabanan, Pura Besakih Karangasem, Kerta Gosa Klungkung, Tampaksiring Gianyar,

Pura Taman Ayun Badung adalah beberapa contoh daya tarik wisata utama di Bali.

Kota Denpasar mengembangkan dan mempromosikan City Tour. Pusaka Alam,

Budaya, Saujana Kota Denpasar merupakan modal andalan dan opsi baru yang dapat

dikembangkan sebagai langkah inovasi dalam optimalisasi program city tour. Hotel

Pusaka untuk Hotel Grand Inna Bali Beach; atraksi seni tari Legong, tari Baris, seni tari

Gambuh untuk atraksi wisata; Kuliner Be Sanur; pasar tradisional; Subak Sembung,

Peguyangan sebagai warisan budaya; kerajinan patung kayu, kerajinan kerang, tekstil

songket sebagai cendramata pusaka; Museum Bali, Museum Sidik Jari sebagai museum

pusaka, dll. Keseluruhan elemen tersebut dalam sinergi dengan keindahan alam dan

keramahan manusia Denpasar merupakan daya tarik Pariwisata Pusaka yang berpotensi

menghasilkan variasi, inovasi dengan nilai tambah yang tinggi secara ekonomi, sosial

dan kultural (lihat diagram).

PUSAKA

ALAM

BUDAYA

SAUJANA

PELAYANAN

SEWAKA

DHARMA

OBYEK

DAYA

TARIK

AKOMO

DASI

MANAJEMEN

BERWAWASAN

BUDAYA

KULINER ATRAKSI

TRADISI

CENDRA

MATA TRANSPORT

ASI

Page 19: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

16

V. ROADMAP MENUJU HARMONI DAN KEBAHAGIAAN

Terwujudnya keseimbangan dan harmoni merupakan visi Walikota dalam

membangun Denpasar sebagai kota modern berbasis tradisi dengan sinergi Kota Pusaka,

Kota Kreatif dan Kota Cerdas dalam era 2016 – 2021. Keseimbangan dan harmoni

berbasis filosofi Tri Hita Karana (harmoni hubungan manusia dengan Tuhan, manusia

dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungan) yang dimantapkan melalui

kekuatan daya cipta, rasa dan karsa kemanusiaan sebagai smart people dan smart

community. Cakupan harmoni yang melekat dalam konsep Tri Hita Karana meliputi

bhuana agung (alam semesta) dan bhuana alit (individu manusia) berskala lokal,

nasional, universal.

Tujuan pokok dan tujuan bersama yang dicita-citakan adalah menuju

masyarakat Denpasar bahagia, jagadhita ca iti dharma. Jaringan Kota Pusaka yang

berhasil dikembangkan, baik berskala nasional seperti JKPI dan BPPI, berskala

internasional seperti OWHC dan Warisan Budaya Dunia melalui UNESCO, diharapkan

mempunyai kewajiban dan misi mulia untuk terus menerus mengawal, mensosialisasikan

dan melestarikan pusaka budaya tangible dan intangible menuju kedamaian dan

kebahagiaan.

Dengan merujuk sepuluh indikator kebahagiaan seperti dirumuskan oleh BPS,

fungsi kebudayaan termasuk pusaka budaya sangat signifikan dalam membangun linkage

dengan kesepuluh indikator tersebut, baik dalam hubungan fungsional secara langsung

maupun tidak langsung. Sepuluh indikator kebahagiaan tersebut adalah: (1) kondisi

keamanan; (2) keharmonisan keluarga; (3) keadaan lingkungan; (4) hubungan sosial; (5)

kesehatan; (6) pekerjaan; (7) kesediaan waktu luang; (8) kondisi rumah dan aset; (9)

pendapatan; (10) pendidikan.

Page 20: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

17

DIAGRAM KEBAHAGIAAN BERBASIS SEPULUH INDIKATOR

Secara holistik, bertahap dan terarah, roadmap Denpasar Kota Pusaka dalam sinergi

Kota Kreatif dan Kota Cerdas mencakup lima tahap menuju harmoni dan kebahagiaan:

I. Pengembangan Eksistensi

II. Pemantapan Basis

Komunitas dan Birokrasi

III. Penguatan Jaringan

IV. Pemberdayaan dan

Pelestarian

V. Pencapaian Tujuan

: perumusan legislasi, penguatan kebudayaan Denpasar Pusaka

dan pelatihan SDM cerdas sebagai sumber daya

: basis komunitas, kader pelestari untuk partisipasi; basis

birokrasi untuk pemberdayaan

: Nasional (JKPI, BPPI), Internasional (OWHC, UNESCO)

: pemberdayaan untuk mewujudkan nilai tambah dan pelestarian

untuk tujuan keberlanjutan sejalan tujuan SDG’s

: kebahagiaan publik berbasis Indeks Kebahagiaan dan Indeks

Kepuasan Publik

INDIKATOR

KEBAHAGIA

AN

1

6

2

7

10

9

8

3

4

5

Pengembangan

eksistensi:

Legislasi

Kelembagaan

SDM Cerdas

I

Pemantapan Basis

Komunitas

Birokrasi (ke

dalam)

II

Penguatan Jaringan

Nasional

Internasional

(ke luar)

III

Pencapaian

Tujuan

Kebahagiaan

berbasis Indeks

dan Kepuasan

V

Pemberdayaan

dan Pelestarian

Berkelanjutan

IV

Page 21: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

18

VI. PENUTUP: SIMPULAN DAN REKOMENDASI

SIMPULAN NARASI

Simpulan 1

Simpulan 2

Simpulan 3

Denpasar Kota Pusaka memiliki akar sejarah yang panjang,

mencakup peradaban yang terkonstruksi melalui: budaya rakyat,

keraton, kolonial, nasional sampai modern

Berkembangnya jaringan lokal, nasional dan internasional

membuka beragam peluang positif dan tantangan yang tidak

ringan. Ragam peluang mencakup terbukanya nilai tambah

secara ekonomi, teknologi, edukasi dan aneka tantangan

meliputi tekanan usia, vandalisme dan distorsi

Sinergi Kota Pusaka dengan kota Kreatif dan Kota Cerdas

merupakan kekuatan baru, soft power menuju harmoni dan

kebahagiaan

REKOMENDASI NARASI

Rekomendasi 1

Rekomendasi 2

Rekomendasi 3

Dinamika Denpasar Kota Pusaka dalam sinergi Kota Kreatif dan

Kota Cerdas perlu dikawal bersama melalui penguatan landasan

hukum (Perda), kelembagaan (Dewan Pusaka), aplikasi dengan

manajemen Kota Pusaka secara profesional: perencanaan,

koordinasi, evaluasi dan inovasi berkelanjutan

Ragam peluang yang muncul dalam kerangka dinamika Kota

Pusaka perlu direspon kreatif menuju optimalisasi manfaat dan

direspon cerdas melalui minimalisasi resiko negatif

Sinergi Kota Pusaka, Kota Kreatif, dan Kota Cerdas sebagai

kekuatan baru makin diberdayakan melalui pengembangan

ekonomi kreatif, pariwisata pusaka, birokrasi inovatif,

komunitas produktif menuju harmoni dan kebahagiaan yang

makin terstruktur dan terukur

Page 22: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

19

DAFTAR PUSTAKA

Anindya, I Gusti Putu, 2015.

Menyongsong Kota Masa Depan: Tantangan Denpasar Menuju Kota

Metropolitan (Sebuah Bunga Rampai).

Denpasar: Bappeda Kota Denpasar dengan Kelompok Ahi Pembangunan

Ardhana, Ketut, dkk.

Denpasar, Smart Heritage City : Sinergi Budaya Lokal, Nasional, Universal

Denpasar: Kerjasama Pemerintah Kota Denpasar dengan Pusat Kajian Bali

Universitas Udayana

Bandem, I Made, 2016

Menuju Kebangkitan Global Kebudayaan Indonesia (Peran Kebudayaan

dalam Penguatan Kebudayaan Nasional). Jakarta, Orasi Ilmiah HUT ke-41

Lemhanas

Barker, Chris, 2005

Cultural Studies : Teori dan Praktek

Jakarta : PT. Bentang Jaya

Bawantara, Agung, dkk., 2013

Membangun Monumen Maya. Derap Pembangunan Kota Denpasar

Denpasar: Percetakan Prasarti O

Capra, Fritjoff, 2004

Titik Balik Peradaban, Sain, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan

Yogyakarta, Bentang Pustaka

Covarrubias, M, 1937

Island of Bali

Kualalumpur : Oxford University Press

Daoed Yoesoef, 1991

Satu Kebudayaan di Abad Iptek

Majalah Analisis, Jakarta,CSIS

Dibia, I Wayan, 2012

Taksu dalam Seni dan Kehidupan Bali

Denpasar : Bali Mangsi Foundation

Geriya, I Wayan, dkk., 2010

Kebudayan Unggul. Inventori Unsur Unggulan sebagai Basis Denpasar

Kreatif

Denpasar, Bappeda Kota Denpasar

Page 23: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

20

Giffinger, Rudolf, dkk., 2007

Smart City: Ranking of European Medium Sized Cities

Wien: Center of Regional Science de Vienna University of Technology

Mantra, Ida Bagus, 1988

Landasan Kebudayaan Bali

Denpasar: Upada Sastra

Mardika, I Nyoman, Made Mardika, A.A Rai Sita Laksmi, 2010

Pusaka Budaya, Representasi Ragam Pusaka dan Tantangan Konservasi di

Kota Denpasar, Bali

Denpasar, Bappeda Kota Denpasar

Piliang, Yasraf Amir, 2011

Dunia Yang Dilipat : Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan

Jogjakarta : Jala Sutra

Ramantha, I Wayan (ed) 2014

Kebahagiaan di Kota Denpasar

Denpasar, Bappeda Kota Denpasar

Rumawan Salain, Putu (ed), 2011

Denpasar Kota Pusaka

Denpasar, Bappeda Kota Denpasar

Storey, John, 1993

Culture Theory and Popular Culture

New York, Harveston, Wheatscheaf

Page 24: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015
Page 25: PURA JAGATNATHA - Selamat Datang di Situs Resmi ... BB KOTA KREATIF KOTA CERDAS 2013 IV PENGHARGAAN : KERIS (2005) SUBAK (2012) SENI TARI (2015

PROFIL PENULIS

I WAYAN GERIYA, lahir di Batubulan, Bali tanggal 1 Desember 1940 adalah seorang

antropolog, purna bhakti dari jurusan Antropologi, Faksas, UNUD. Menamatkan

pendidikan sarjana dalam ilmu Antropologi–UI, Jakarta tahun 1976 dengan Yudicium

Cum Laude.

Menjabat Dekan Fakultas Sastra (1989-1996); Staf Ahli Pemerintah Provinsi Bali (1990-

1999); Ketua Pusat Studi Jepang, UNUD (1997-2000); Konsultan BUIP (Bali Urban

Infrastructure Project), bidang Partisipasi (1996); Co-Team Leader Bali-CHC (Bali

Cultural Heritage Conservation, 1999-2000); Tim Ahli Lembaga Pelestarian Kebudayaan

Bali, Bali Heritage Trust (2005-sekarang); kelompok Ahli Pemerintah Kota Denpasar (2000-sekarang),

Penggagas Kongres Kebudayaan Bali I (2008), Ketua Tim Pengawas Independen PKB XXXI-2009 – PKB

XXXIII-2011, Tim Ahli Kota Pusaka Gianyar (2015).

Kerjasama penelitian tentang Culture and Globalization in Southeast Asia dengan jurusan Antropologi,

universitas Tokyo dibawah koordinasi Prof. DR. Yamashita (1995-1996). Melaksanakan penelitian melalui

bantuan Sumitomo Foundation tentang Internation Marriage (1998). Menyajikan makalah dalam berbagai

seminar lokal, nasional, internasional, antara lain: Kongres Kebudayaan (Jakarta, 1991); Interaction Between

Culture and Industry (Tokyo, 1996); International Symposium on Concerving Culture for Sustainable Social,

Economic, and Environment Development (Sanur, 2000), Kongres Kebudayaan Bali I (2008). Menulis lebih

dari duaratus artikel dan kertas kerja yang tersebar dalam berbagai jurnal. Aneka fokus kajian yang dikerjakan:

kebudayaan, pariwisata, pendidikan, kesenian, lingkungan, SDM, konfliks, mitigasi bencana, urban life, budaya

politik, kearifan lokal, diplomasi kebudayaan sampai Kota Pusaka.

Menerbitkan delapan belas buku dalam kurun waktu 32 tahun sejak 1983-2014, yaitu: (1) Pokok-Pokok Studi

Pedesaan (1983); (2) Antropologi Diakronis (1983); (3) Masyarakat dan Sistem Sosial (1985); (4) Partisipasi

dan Pemberdayaan Desa Adat dalam Pariwisata (1993); (5) Pariwisata dan Dinamika Kebudayaan, Lokal,

Nasional, Global (1995); (6) Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI (2000); (7) Konsep Dasar

Pembangunan Denpasar yang Berwawasan Budaya (2000,ed); (8) Kota Denpasar Menuju Tahun 2010,

Perspektif Holistik Futurologi (2005, ed); (9) Desa Seni Batubulan dalam Dinamika Pulau Dewata (2007, ed);

(10) Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI, Cetakan ke-2 dengan perbaikan (2008). (11)

Kebudayaan Unggul, Inventori Unsur Unggulan sebagai Basis Kota Denpasar Kreatif (2010); (12) Pusaka

Budaya, Representasi Ragam Pusaka Dan Tantangan Konservasi di Kota Denpasar, Bali (ed), 2010; (13)

Konservasi Pusaka Budaya Kabupaten Badung, Mangapura (2012); (14) Cetak Biru, Revitalisasi Gianyar

Menuju Kabupaten Unggulan Dalam Bidang Seni Budaya (2013); (15) Jelajah Keris Bali (2013); (16)

Denpasar Smart Heritage City (2014); (17) Representasi Koperasi Berwawasan Budaya Unggulan (2014); (18)

Kain Tradisional Khas Kabupaten Gianyar (2015)

Menerima penghargaan Dharma Kusuma di bidang Kebudayaan oleh Pemda Bali (2003).

Menerima penghargaan Hita Karya Wisata oleh Pemda Bali (2003).

Menerima penghargaan Widya Kusuma dari Pemda Kabupaten Gianyar (2006).

Menerima penghargaan Budayawan berprestasi oleh Bali Villa Asotiation (2011)

Menerima penghargaa Parama Budaya dari Pemerintah Kota Denpasar(2012)