puisi pahlawan
TRANSCRIPT
Pahlawan
Kau genggam bambu runcing di tangan kirimu
Keringatmu mencucur deras di tubuhmu
Di tengah teriknya sang mentari kau berperang
Luka di tubuh kau anggap hanya biasa
Di balik peperangan semangatmu selalu ada
Diiringi doa yang selalu menyertai perjuanganmu
Gemuruh bom penjajah memekakkan telinga
Walau merintih kesakitan tetaplah kau berperang
Meski dinding penjajah terus menghalangimu
Tak kau rasa perasaan takut dan gentar
Walaupun pertarungan ini amatlah berbahaya
Tetap saja kau berperang karena itulah tekadmu
Demi Indonesia, kau taruhkan nyawamu
Demi merdeka, kau berperang melawan penjajah
Terima kasih atas segala jasamu, Pahlawanku
Resah Pada MerdekaBy: M Muhar Omtatok
Minggu malam laluAyah berkisah tentang merdekaHingga hidung pun berjelaga dari lampu tempelPada dinding bambu rumah kami"Banggalah pada kemerdekaan negeri ini!Sebab kami sulit meraihnya"Begitu katanya, setengah berteriak
Kemarin duluAyah berkisah tentang merdekaHingga pantat kisutnya memerah gatalKarena duduk di tikar usangKursi juga belum terbeli"Pertahankan kemerdekaan yang sulit kami raih ini!"Begitu katanya, hingga suaranya parau
Malam kemarinAyah kembali berkisah tentang merdekaHingga matanya redup berairKarena kacamatanya pecah belum berganti"Tanamkanlah semangat merdeka!Kami sulit meraihnya"Begitu katanya berapi-api
Tadi malamAyah lagi-lagi berkisah tentang merdekaHingga perutnya perih karena hari ini belum makanBeras dan lauk belum terbeli"Banggalah jadi anak pejuang!Kami berat berjuang"Hingga urat lehernya semakin tampak
Tadi pagiAyah tidak lagi ingat kisah merdekaBibirnya lerut mengelatuk tak berdayaSakitnya kini semakin parahObat belum ditebus
Sumpah PemudaBy: Anonim
Wahai para pemuda pendahuluYang telah hidup puluhan tahun berlaluYang telah membuat semua bersatuMengabadikan lentera nusantaramu
Di kala sekarang telah tiadaGema janji sumpahmu tetap masih meraungMeraung keras di seluruh penjuru sudut bangsa ini28 Oktober, karenamu pemuda Indonesia melebur
Menjadi sebuah pedang yang diasah tajamDan siap digunakan untuk mengisi kemerdekaan iniTerima kasih sumpahmu28 Oktober kan kugemakan selalu sampai nantiMentari tenggelam di seberang timur