puisi lama
TRANSCRIPT
PUISI LAMA
Pantununtuk menyatakan curahan hati
1. Tiap bait terdiri 4 baris
2. Tiap baris terdiri 8-12 suku kata
3. Sajaknya : a b a b
4. Baris 1-2 merupakan sampiran
5. Baris 3-4 merupakan isi
6. Pada pantun kilat/karmina---bersajak aa
Contoh pantun
Contoh 1)Elok rupanya pohon belimbingTumbuh dekat pohon manggaElok rupanya berbini sumbingBiar marah tertawa jugaContoh 2)Satu dua tiga empatEmpat sembilan tujuh kelipatanSiapa bijak ia kan dapatMengatur diri dan pendapatan
Syairuntuk melukiskan dan menceritakan berbagai cerita
1. Tiap bait terdiri 4 baris
2. Tiap baris terdiri 8-12 suku kata
3. Syair bersajak sama a a a a
4. Keempatnya merupakan rangkaian cerita, tidak ada
sampiran
Contoh syair Akan Daniel putera bangsawan Parasnya elok sukar dilawan Sedap manis barang kelakuan Enambelas tahun umurnya tuan
Gurindam Tiap bait terdiri 2 baris Tiap baris 10-14 suku kata Rumus sajaknya a a Terdiri dari 2 bagian yang membentuk kalimat majemuk Bag. 1 sebab atau alasan , bag. 2 akibatnya atau
balasannya Isi : nasihat
Contoh Gurindam Kurang pikir kurang siasat Maka dirimu pasti tersesat
Jika kena penyakit kikir Sanak saudara akan menyingkir
Pikir dulu sebelum berkata Supaya terelak silang sengketa
TalibunPantun yang jumlah barisnya lebih dari 4
Tiap bait terdiri 6 atau 8 atau 10 dst yang jumlahnya genap Tiap baris terdiri 8-12 suku kata Sajaknya abc, abc atau abcd,abcd dst Bagian atas merupakan sampiran Bagian bawah merupakan isi
Contoh Talibun Kalau anak pergi nan rantau Yuk beli waktu, tuk dapat hari Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi merantau Ibu cari, sanakpun cari Induk semang dapatkan dahulu
Seloka Tiap bait terdiri 2 baris panjang Tiap baris terdiri 16 suku kata ( 2x8 suku kata ) Isi bait satu dengan berikutnya saling berhubungan Tidak terikat oleh persajakan Isinya : petuah Baris kedua pd bait terdahulu menjadi baris 1 pada
bait berikutnya Baris keempat pd bait terdahulu menjadi baris 3 pada
bait berikutnya
Contoh Seloka/Pantun berantaiTaman melati si rumah ramaUbur-ubur sampingan duaKalau mati kita bersamaSatu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampingan duaTaman melati bersusun tangkaiSatu kubur kita berdua Kalau boleh bersusun bangkai
Pantun Kanak-Kanan Bersuka cita Dibawa itik pulang petang Dapat dirumput bilang-bilang Melihat ibu sudah datang Hati Cemas jadi hilang
Pantun Kanak-Kanan Berduka Cita Lurus Jalan ke jalan lusuh Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tidaklah rusuh Ibu mati bapak berjalan
Pantun dagang dan pantun nasib Unggas Undan si raja buntung Terbang ke desa suka menanti Wahai badan apalah untung Jika senantiasa bersusah hati
Pantun Perkenalan Dari mana hendak kutanya Dari Jepang ke Bandar Cina Kalaulah boleh kami bertanya Baunya bunga mau kemana
Pantun Berkasih-kasihan Kalau tuan jalan ke hulu Carikan saya air jelaga Kalaulah tuan mati dahulu Nantikan saya di pintu sorga
Pantun Perceraian Jika beli buah siwalan Padi mana akan ditunggalkan Jika jadi tuan berjalan Dimana kami kan ditinggalkan
Pantun Beriba Hati Dari Mentok ke Batu Kampar Saya tidak ke Jawa lagi Bumi ditepuk langit ditampar Saya tidak percaya lagi
Pantun Teka-Teki Ada kuda pakai celana Makan rumput bercampur duri Kalu tuan bijak laksana Binatang apa disentuh berdiri
Pantun Adat Kayu pantai di Kota Syah Alam Rantainya banyak warna membiru Jika engkau pandai di alam Jangan lupakan adat berburu
Pantun Nasihat Berburu rusa ke padang jajar Mendapat rusa belang berdiri Jikalau tuan berkurang ajar Pastilah tuan akan dihindari
Pantun Agama Asam kandis asam takabur Kedua asam riang dan mantab Menangis mayat di dalam kubur Saatnya hidup tak pegang Alkitab
GALAU Jesica X-6
Ketika pagi kubuka mata
Tak kutemukan kata-kata
Apalagi seribu cerita
Menemani jiwaku semata
Aku kini hanya sendiri
Dengan gontai aku berdiri
Tanpa kawan tanpa saudari
Yang hadir dari sanubari
Aku hanya ingin menyapa
Dari kata orang yang papa
Slalu mengingat tapi kadang lupa
Itu membuat hatiku nestapa
Walau hatiku selalu gundah
Tapi semua selesai sudah
Ku mau jadi orang mawardah
Tuhanpun pasti berikan hadiah