puisi cinta

99
Puisi Cinta 1 © Copyright 2012 by N.G. Dian All Rights Reserved

Upload: abdurrahman-fikri-al-aziz

Post on 09-Aug-2015

113 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Puisi cinta

Puisi Cinta

1

©

Copyright 2012 by N.G. DianAll Rights Reserved

Page 2: Puisi cinta

Puisi Cinta

2

PENDAHULUAN

BUKU PUISI-PUISI CINTA N.G. Dian dengan judul

Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada, merupakan

ungkapan kata-kata yang terangkai dalam satu bentuk

puisi panjang yang menarik, dimana menggambarkan

asa hati seorang insan yang mencurahkan segala

ungkapan hatinya yang sedang merindu, dan selalu

setia menantikan sang pujaan kembali hadir

didekatnya. Dalam buku ini ada puisi-puisi cinta

karya N.G. Dian yang lainnya, dan juga dapat

dipersembahkan sebagai curahan hati bagi yang

terpuja.

Ini adalah sangat natural yang dimiliki oleh setiap

mahluk hidup untuk saling jatuh cinta, hasrat yang

sangat mendalam saling berhubungan erat dengan

jiwa milik mereka yang dikasihi, dan terkadang

perasaan jatuh cinta terhadap seseorang tidak

diucapkan lewat kata-kata, tetapi tercurah dari tulisan-

tulisan romantis dalam bentuk puisi yang mampu

menyentuh perasaan hati seseorang yang

membacanya. Nikmati puisi-puisi cinta N.G. Dian ini

dan persembahkan bagi seseorang yang tercinta dan

resapkan dalam hati.

Page 3: Puisi cinta

Puisi Cinta

3

Dedikasi

Teruntuk

Mama dan Papa yang tercinta

N.G. Dian

Page 4: Puisi cinta

Puisi Cinta

4

Karena Kamu Jauh, Puisi Ini Ada

“Dear… karena kamu jauh, puisi ini ada, dan

tercipta rajutan kata-kata melukiskan

kerinduan abadi, firasat terdalam berbisik

lembut meluluhkan jiwaku, karena aku

sayang kamu”.

Puisi terindah tertorehkan dimalam hening

remang-remang kelipan tujuh bintang,

menabur inspirasi ungu, tergambar

bayanganmu selalu mengihias sepiku, Karena

aku memujamu.

Aku selalu ada disini, didalam kamar kosong dan

dingin, mencoba menyentuh terangmu dan

merengkuh hangatmu ketika malam tiba.

Panggil saja namaku tatkala ada perasaan gundah

dan takut, jiwaku akan hadir dimalammu

mencerahkan warna-warna ruang hatimu.

Page 5: Puisi cinta

Puisi Cinta

5

Gelap dan terang menyapa, jika terangmu

singgah, bisikan ketelingaku bersama

bahagiamu, jika kamu terbalut gelap, aku

akan hadir disana menyembuhkan tetesan

luka perasaanmu, karena kita adalah satu

hati.

“Dear… aku bersedia bahagiakanmu dan melindungi perasaan hati lembutmu, tak akan pernah takut apapun yang akan mengkoyak ketenangan cinta kita, karena setiamu jadikan aku lebih kokoh”.

Jikalau aku mampu mengulang kembali waktu bersamamu, bersanding manis ditepian nyamannya sungai ini, melantunkan angan masa depan.

Dan saat itu bibirmu selalu merekah lembut, diiringi melodi kicauan burung semerdu nyanyian alam yang merindu kasih.

Usikan-usikan cinta yang terkadang hadir bagai busur menghunjam, ada kalanya aku terluka, dan kamu juga terluka, namun ikatan cinta tak mudah rapuh.

Setia kita menjadi perisai luka hati, aku relakan kamu yang terpuja menjauh bersama asa terpujimu dan semangat murni cita-citamu.

Page 6: Puisi cinta

Puisi Cinta

6

“Dear… waktu bagaikan angin yang singgah dan

pergi, mencintaimu beribu kesan yang

menjelma, tiap titik jejak kita dibelakang

adalah melodi dari cinta yang tak

terlupakan”.

Aku sejenak merasa haru, meneteskan air mata,

mencoba untuk mengerti dan berprasangka

jernih, ketika langkah kakimu menghilang

diantara keramaian.

Kini aku menyepi disini, termangu menatap riak

rintik-rintik hujan menyapa malam, terasa

dingin dihati, namun tetap kuterjaga menepis

segala kebekuan dihidupku.

Dalam kerinduan panjang, rela selalu terluka demi

kehadiranmu kembali, mewujudkan mimpi

kita yang tertunda.

Ada getaran rasa menyentuh sanubariku, dirimu juga

hanyut bersama sepi dibilik kerinduan, jiwaku

akan selalu hadir disisi kesendirianmu,

menganugrahkan pelukan kehangatan disetiap

tidur nyenyakmu.

Page 7: Puisi cinta

Puisi Cinta

7

Walau malam-malam kita dihiasi sepi, aku akan

selalu menantimu, seandainya saja kau

mengerti, aku selalu mengharap hadirmu,

karena aku sedang merindu dirimu.

Lagu-lagu romantis selalu membawa anganku

tentangmu, seandainya saja aku berada

bersamamu hari ini, kau tak akan sendiri lagi.

Harapanku ada disetiap langkahmu, cinta kita

semakin erat walau terpisah jarak, aku tidak

akan pernah melepaskan hati putih dirimu,

pasti selalu ada disini dan terjaga berjuta

kilauan kristal hingga akan menyilaukan

mereka yang hendak meraih hatimu.

“Dear… mimpikan aku malam ini, seirama

lantunan cakrawala malam dingin berhias

bulan membiru”.

Diheningnya hitam ini ingin aku dan kamu hadir

dalam dunia tidur lelapku, akan kubiarkan

tubuhmu bersandar didiriku.

Akan kupancarkan sinar murni cinta menembus

kejora bola bening matamu dan pantulkan

kembali kearahku yang berserah diri.

Page 8: Puisi cinta

Puisi Cinta

8

Dan segumpal awan memutih ditengah gelapnya

langit, timbul setitik kerlipan bintang bagai

lukisan sang maestro menghiasi hati gundah.

Lalu bibirku menyungging tersenyum kecil ada

secercah asa mekar bersemi hadirmu sudah

dekat.

“Dear… kubaca tulisanmu, disana ada kata-kata

terindah ibarat syair sang penyair pengagum

cinta membekas dihati ini.”

Terungkap seuntai kata yang tercipta dari

sanubarimu yang menggairahkan asaku, akan

kupegang syair-syair pasti darimu, aku tak

akan pernah lelah menunggumu disini.

Jemariku berkeringat membasahi pena klasik

berbulu merpati putih, seiring irama gejolak

hatiku.

Tinta keemasan mengukir untaian lantunan jiwa

yang memendam kerinduan diatas kertas yang

biru dan mewangi bunga lavender.

Kilatan cahaya menyambar kelam langit,

menuntunku kedunia khayal, betapa indahnya

ketika kupeluk dirimu dalam basah air hujan.

Page 9: Puisi cinta

Puisi Cinta

9

“Dear… seandainya saja kedua tanganku bermutasi

menjadi sepasang sayap merpati putih, akan

kuraih jarakmu dan kugapai bayanganmu,

dalam asuhan beremang kabut malam yang

tertembus berjuta kilauan misteri dari

angkasa malam”.

Hawa murni yang kuhisap dari udara terasa

menyengat dingin, ketika ada suara desiran

laut pantai menghantam butiran pasir putih,

perlahan kusimpan pena klasik ini diatas

kertas coretanku selembut-lembutnya.

Lalu berhambur keluar mencapai pantai, tapak

kaki-kakiku tercetak jelas dihamparan pasir

putih, dan kubelai-belai air ombak kecil yang

terasa hangat mengaliri sendi-sendi, dan

menaklukkan keteguhan rasa yang terdalam.

Bergetaran jemari tanganku sambil merengkuh

butiran pasir putih, lalu kuciptakan wajah

seseorang yang mempesonakanku.

Berdesir merambat darah segarku, mengaliri

lorong persendianku dan membangkitkan bulu

kudukku hingga aku terduduk berlutut,

meratapi sebuah hati yang mengharapkan

kasih seutuhnya dalam pelukan.

Page 10: Puisi cinta

Puisi Cinta

10

“Dear… ketika aura bulan biru memantul kelautan

raya, betapa sendu panorama malam pantai,

tercurah kisah lalu saat dirimu ada dalam

belaian dan kecupan lembut sepasang bibir

tulus yang menghargai indahnya cintamu”.

Aku mencoba melukis senyuman mesra dibibirmu,

yang terus mengilhami disetiap langkah

kehidupanku, takkala dalam waktu terindah,

tatkala dalam waktu terburuk.

“Dear… sedikitnya waktu saat kita dalam satu

naungan ruang cinta, dan aku baru tersadar

setelah dirimu tidak ada disini lagi, namun

aku tidak pernah berucap selamat tinggal”.

Berada dalam ruang jarak adalah tersulit,

dinaungi kesunyian panjang, melelahkan

selalu ada dalam bayangan mimpi-mimpi

semu, dan sesaat perasaanku terasa sakit.

Disela-sela duri menyembul pucuk-pucuk bunga

kerinduan, benang-benang merah jambu

terbentang melintasi lautan sebagai

jembatan mengikat erat hatimu, dan

sepertinya kamu ada disini, saat ini, juga hari

ini.

Page 11: Puisi cinta

Puisi Cinta

11

Dia menciumku ketika kita berjumpa, bangkit dari

kursinya berhambur memelukku ketika aku

masih ada didepan pintunya.

Hatiku adalah bagaikan bersarang dijerami cinta,

ketika dia menyambutku dengan yang

terhangat, aku mengerti sungguh-sungguh

akan tabiat manismu.

Aku sedang bergumul dengan cintamu, walau

kamu jauh ku tak akan menjauh dari

cintamu, kuingin selalu bersama dirimu.

“Dear… lembah rumput yang terpagari hutan

bambu hijau, yang daunnya selalu

menari-nari menghibur kita dalam buaian

sejuknya alam nan romantis, ketika kita

bertemu dihamparan malam gelap”.

Walaupun langit terlukis menghitam, namun sinar

bulan purnama mengintip kecil disela-sela

awan gelap yang menggelantung tebal.

Dan percikan butiran halus sinarnya menghiasi

rebahan rerumputan, seirama lagu angin

malam yang menghempaskan tubuh kita

berdua bergulingan saling memeluk erat

sukar untuk terlepas.

Page 12: Puisi cinta

Puisi Cinta

12

Hingga dirimu terhenti disampingku, lalu tubuhmu

aku peluk sayang dan damai, saat-saat

terindah walau diakhir pertemuan kita

dibawah asuhan pancaran romantik sinar

rembulan dan ramahnya suara-suara malam.

Walaupun mimpi-mimpi masih menemani

malam-malam panjangku, kamu dan aku

masih terikat dalam satu cinta, tak akan

pernah tergantikan.

Semenjak kamu jauh, terpagar lautan jarak tapi

butiran padi-padi cintaku tetap tumbuh

mewangi berdaun cinta-cinta dan berakar

asmara-asmara.

“Dear… terenyuhkah dirimu disaat terputar

alunan musik cinta yang selalu mengiringi

dansa kita?”.

Saat tubuh lenturmu memutar-mutar sambil

menebar senyum mesra, lalu mata genitmu

memanah bersarang dihasratku.

Page 13: Puisi cinta

Puisi Cinta

13

Aku disini terenyuh lunglai bila tergambar lagi,

musik itu selalu mengalun diruang ini,

menantimu bergemulai melenggang agung

sealun lagu dan musik cinta, karya abadi kita

berdua dalam arung kehidupan kita tiadak

akhir.

Disini adalah kosong, tetapi hadirmu dan

kedamaian yang manis adalah bahagiaku,

bagaikan aroma mawar dari seribu nirwarna

semerbak menghipnotis kita sampai kita

tersadar sudah ada dalam pelukan kasih.

“Dear… kamu adalah yang terbaik dimataku,

suaramu ketika berbisik ketelingaku

menggelitik perasaanku, dan nafas hangat

harummu menyentuh kulit leherku”.

Seketika aku hanyut dalam melodi asa, lalu

merayap gejolak darah cinta hingga

menyentuh nadi yang tersembunyi

dikepalaku.

Bayanganmu seutuhnya sedang kupenjarakan

dilubuk sanubariku, kudekap erat sambil

berharap mentari pagi memanggilku.

Page 14: Puisi cinta

Puisi Cinta

14

Namun terasa nyata karena cintaku padamu selalu

tumbuh berkembang tiadak pernah layu.

Pecintaku… saat itu kamu berdiri diujung kerlipan

kejora malam yang menghargai kehadiran

dirimu, ketika aku terbaring lemah diatas

sofa ini, dan sentuhan tangan lembutmu

meraba kulit jemari tanganku, aku pun

terbangkit

bergairah kembali, seiring kusanjungkan dirimu

yang sempurna bagi kehidupanku”.

Masih aku menciptakan lagu untukmu, berlirik

gambaran indah wajahmu dan selembut

gerakanmu seumpama bulu-bulu merpati

putih yang sedang melayang bercumbu

bersama sang terkasih.

Lalu akan kuabadikan lagu ini tersimpan

dipiringan hitam klasik yang tak akan mampu

terjual, karena dirimu lebih dari sekedar

harta dunia fana, dirimu adalah hartaku yang

terkekal.

Page 15: Puisi cinta

Puisi Cinta

15

“Pecintaku… tutur katamu selalu menggelitik

romantik terngiang-ngiang bagaikan pujangga

cinta, menjernihkan panca indraku,

membuahkan toleransi saling menghormati

perasaan kasih kita”.

Kuarungi jalanan hidup berliku tajam, terkadang

menghujam dadaku ketika aku terlengah

melamunkan dirimu yang tak terjangkau

pandangan kasat mata.

Ada sesuatu yang menampar anganku hingga

membuatku tersadar melompat kejalan yang

lurus terhindar dari liku-liku tajam, namun

terlambat, aku sudah terbawa arus sungai

rindu yang meronta-ronta untuk

menjemputmu.

“Pecintaku… telinga asaku ingin menangkap

bisikan syahdumu, adakah rasa merindu,

seperti yang aku rasakan hari demi hari,

malam demi malam, sunyi demi sunyi?”.

Dan setelah segalanya larut berbaur dalam

rengkuhan hati, kurasakan detak-detak

nadiku mengencang menahan emosi jiwa yang

merana karena jarak diantara kita yang tak

terjangkau.

Page 16: Puisi cinta

Puisi Cinta

16

Akupun berebah hampa, mata kosong memandang

buta, kelelahan menanti-nanti bintang yang

terindah turun dari langit membelai hangat

jiwa kesepian ini.

“Pecintaku… jika aku adalah tuan kesunyian yang

tanpa ada sanjungan, sudikah kamu

bersanding disampingku kelak ?”.

Dalam rahasia yang terdalam tak seorangpun

mengerti akar dari tumbuhnya cinta, lalu

kenapa jiwa tertinggi kita bisa memintal

menyatu dalam bagian kehidupan kita?

Jikalaulah ada seorang yang berharap takdir,

akulah orangnya menantikan takdirmu hadir

kembali berpadu dengan takdirku.

“Pecintaku… akan aku genggam selalu hatimu

dengan cintaku, jika kamu rembulan yang

selalu bersenandung mesra adalah sangat

berarti, jika kamu mentari yang selalu

bernyanyi ceria, adalah sangat

mempesonakan hati yang memujamu dari

malam ke pagi, dari waktu ke waktu tiadak

menyesal”.

Page 17: Puisi cinta

Puisi Cinta

17

Kepada jembatan bambu, dan cadas-cadas terjal

menantang didinding jurang, tak akan ada

yang mampu memisahkan keabadian cinta

dalam satu jiwa insan yang memadu kasih.

“Pecintaku… aku termangu memandang buih-buih

sungai alam, menanti jejak-jejakmu kembali

berbalik arah kepadaku bersama dirimu

seutuhnya”.

Lalu akan kurengkuh dirimu dalam dekapan abadi,

tak akan kubiarkan menghilang dibawa kabut

hitam penghalang jarak kita.

Mata hati ini mampu melihat dirimu ada dalam

keramaian, sepertinya kamu ada dinegeri

dongeng terpagar kaca tebal yang tak mampu

tertembus tanganku sendiri.

Namun aku dapat merasakan angin lembut

menyentuh kulit wajahku seiring dengan

gerakan lincahmu.

Page 18: Puisi cinta

Puisi Cinta

18

Kuyakin pasti suatu saat hari-hari dingin kita akan

berbalik menjadi hangat, bagaikan dua insan

yang memadu kasih dibawah asuhan

ramahnya bintang-bintang, dan bagaikan

selimut pagi mentari memanjakan insan

dalam belaian asmara.

“Pecintaku… dalam kesunyian taman banyak

panorama warna yang menakjubkan, tetapi

terasa tak secerah tanpa hadirmu disini”.

Dan pelangi membawa hujan, dan malam

membawa hujan, aku selalu berusaha

melukiskan guratan senyuman lembut

dibibirmu.

Kugambarkan indahnya dirimu dengan pulasan

kilauan kuning yang menyembul dari ufuk

timur, dan kemewahan merah dipadukan

redup biru digelap malam, digoreskan

guratan hijau dan setitik bintang kejora

dikedua bola matamu yang indah disejuknya

pancaran pagi.

Page 19: Puisi cinta

Puisi Cinta

19

Aku ingin perahumu berlayar ketepian hati

pelabuhanku, berdiri disini sambil

berdebar-debar, kubiarkan pandangan

mataku menajam menembus kabut biru

samudera, berharap munculnya sesosok

mahluk dambaan hati.

Tetapi layar-layar yang terkembang ditengah buih

ombak bukan warna kesukaanmu, dan kecewa

lagi karena perahu-perahu hanya melintasi

bayanganku yang beriak-riak memudar

perlahan.

Tetap akan kujaga asa ini, sepanjang penantian

tak ada yang mampu meluluhkan geloraku,

aku akan selalu ada disini untuk dirimu.

“Pecintaku… terusik kembali akan kenangan

taman berjuta warna musim panas lalu,

sepasang angsa putih yang saling bercumbu

melingkarkan lehernya dan berdansa dibawah

percikan air mancur yang deras”.

Tanganku meraih pinggangmu dan tanganmu

melingkar dipinggangku, kau sandarkan

kepalamu dibahuku, dan kitapun hanyut

dalam tarian gemulai sejoli angsa putih.

Page 20: Puisi cinta

Puisi Cinta

20

Mendamaikan suasana, kaki kita turut

bergoyang-goyang, disetiap gerakan kita

adalah juga gerakan angsa putih dikolam

asmara yang gemulai lentur.

Saat ini aku termangu disisi kolam asmara

mengenangkan luhurnya kasih sayang sang

idola, tak ada pernah duanya mematri

dijiwaku.

Desember ini aku melihat bayangmu berdiri

memukau diujung kelipan mataku dalam

rintikan air hujan.

Tiada dapat kusentuh dan hanya terdiam

transparan, sampai akhirnya sirna menjadi

butiran air yang mengalir deras kesungai

menuju persinggahanmu diseberang sana.

Hati ini memanggilmu, kuingin bersama denganmu

menepis kegalauan yang terkadang

menggores perasaanku.

“Pecintaku… syair-syair karyaku ini hampir menutup lembaran panjang kertas syair sang pemuja dirimu, kutuntaskan rajutan hati ini, akan kupasangkan pigura klasik pada kertas, puisi ini dipersembahkan bagi sang dambaan hati”.

Page 21: Puisi cinta

Puisi Cinta

21

Kelak ketika waktu mempertemukan kita dan mewujudkan impian rindu kita menjadi nyata, ada dan terjamah.

Cintaku mungkin tak seindah syair sang pujangga asmara, tetapi yang tertulus ingin selalu memiliki dirimu, karena aku sayang kamu.

N.G.Dian[ 22 - 07 - 2008, 13:09 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 22: Puisi cinta

Puisi Cinta

22

Page 23: Puisi cinta

Puisi Cinta

23

MUSIK CINTA

Dan kesunyian terpecah oleh langkah jenjang kaki Dan aku mainkan alunan musik cinta Kuraih tangannya berdansa diruang romantis Bagai sepasang kekasih berputar menguasai lantai dansa Aku pegang pingganya terasa getaran menggelitik hati

Dan kau biarkan wajahmu bersandar dibahuku Bibirnya merekah lembut lalu kukecup sayangSambil melenggang memutar-mutar gemulai Bagai sepasang angsa putih memadu kasihdiriaknya sungai Seiring musik cinta yang mengalun diruangkedamaian asmara

Dalam remangnya lampu dansa kutatap syahdu kedua matanya Dan mulai berlinangan butiran air matabahagianya Kuusap mata indahnya dan tak akan aku biarkanmenangis sedih Hatiku merajut syair cinta tentang keanggunannya Terpadu dalam belaian musik cinta

Ketika musik terhenti kuraih tubuh indahnya Kamar bertirai putih telah menunggu diam Dihiasi lilin-lilin putih dimeja kamarkuMawar-mawar merah kusebar diatas ranjang putih Dia seperti bidadari dengan mawar merah diantararambutnya Tiada rasa menyesal ketika memadu kasih dalam

Page 24: Puisi cinta

Puisi Cinta

24

aroma wanginya Dan ketika mentari pagi menghangatkan kamarkulewat kaca jendelaAku pandangi wajahnya yang tertidur cantik bibirdamai terkatup Lalu kukecup keningnya dan kubiarkan diaterpulas mimpi

Ada rasa kangenku akan gemulai lenggangdansanya Kutunggu dia disini sambil menggambarkankeindahannyaJemari-jemariku tergetar ingin kembalimerengkuhnya Ketika terngiang suara panggilan alunan musik cinta

N.G. Dian[ 15 - 05 - 2008, 10:03 AM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 25: Puisi cinta

Puisi Cinta

25

SATU KERIKIL SAJA

Krak!

Kaca jendela kamarku retak Krak!Retak lagi jendela kaca kamarku Hanya satu kerikil saja yang kau lemparkanSudah sangat mengandung arti bagiku

Jangan kau lontarkan yang ketiga kalinyaKarena aku risau akan meretakan cinta kitaSatu kerikil saja sudah memanggilkuUntuk menghambur keluar menjemputmuSatu kerikil saja mampu menggairahkanku

Untuk selalu ada dalam pelukmuSatu kerikil saja Aku sudah terhanyut dalam kecupan sayangmuCukup, satu kerikil saja!Aku akan menjadi milikmu!

N.G. Dian[ 22 - 12 - 2008, 19:13 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 26: Puisi cinta

Puisi Cinta

26

SYAIR GEULIS

Merah merah mawar memekar Tak semerah mawar ditaman indah hatikuUntaian kata cinta cinta cintaMenjadi ornamen merah bergermelapan

Tersembul aura dari bilik jendela ruang hatiMenghipnotis perasaan lembutkuDalam diamku kurasa sentuhan abadi Mataku menangkap ukiran satu kata terindah"Sayang"

Menari-nari dalam langit angankuKetika kutangkap kata "sayang" ituTiba-tiba aku terhempas dari angankuKubuka kepalan jemariku satu-satu

Dan kata "Sayang" itu menjelma adaDisetiap bibirku berujarTeriringi hatiku bergumam "sayang"Kuresapkan dalam arti kehidupan

Jikalau cinta sudah tumbuh berkembangHmm... akulah orangnya sang kasmaranWajahku menjadi memerah maluDisaat aku melihat satu bintang berkerlip

Page 27: Puisi cinta

Puisi Cinta

27

Serasa menertawaiku yang sedang bimbangKeraguan untuk melontarkan asa cintaAdalah merugi Maka ijinkanlah akuMembenamkan kristal merah iniKedalam seluruh ruang hatimuSebagai ungkapan

"Aku juga sayang kepadamu!"

N.G. Dian[ 22 - 12 - 2008, 19:13 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 28: Puisi cinta

Puisi Cinta

28

KAU, HATI, MAWAR, DAN AKU

Kupandangi gambarmu dihatiku

Menghangat mesra jika kusentuh

Sejuta hati merah yang pernah singgah

Hanya satu hati yang menyentuh lembut

Mawar merahmu selalu kujaga dikamarku

Sebar wangi mawarmu menciptakan cinta

Aku karangkan puisi teruntai nafas rindu

Hanya untuk kau, hati, mawar, dan aku

N.G. Dian[ 14 - 05 - 2008, 10:41 AM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 29: Puisi cinta

Puisi Cinta

29

REMAJA TEMARAM BULAN BIRU

Angin malam mengacak-ngacak rambut hitam panjangnya

Gadis remaja tigabelas tahun, menembus kristal malam

Bergaun merah jambu berlari-lari dalam temaram bulan biru

Remaja malang yang akan dipersunting seorang tua kaya raya

Dijanjikannya posisi ratu diistananya diantara selir-selir

Bergejolak emosinya, sang gadis remaja menolak, dia menolak

Tak seorangpun mengerti akan perasaan sucinya sedang merana

Dalam ungu langit hatinya, dia menangis dan terus berlari

Memanggil pujaan hatinya, “Sayang aku datang untuk dikau!”

Nafasnya tersenggal-senggal, dia berhenti didepan rumah kecil

Ada satu titik terang pijar lampu biru disebuah kamar

Page 30: Puisi cinta

Puisi Cinta

30

Dia mengambil satu kerikil lalu dilemparkan kejendela kaca itu

Bibirnya tersenyum diantara butiran kilauan air matanya

Ketika pandangan matanya menangkap pujaan hati

Lelaki remaja limabelas tahun melompat keluar dari jendela kamarnya

Dengan gairahnya dinuansa sendu dia berhambur memeluk sayang

Dihening cinta dan gejolak hangat asmara, berdebar jantung keduanya

Saat mata saling beradu pandang, dengan damai dikecup bibir mekarnya

Sepasang remaja memadu kasih berpelukan mesra diirama desiran daun

Kilauan emas bintang-bintang berkilatan dimega kelabu menjadi saksi

Kisah cinta dalam kecemasan namun suci dan terbalut kejujuran

Bayang sepasang kekasih remaja tercipta gelap menembus hamparan rumput

Disandarkan kepala gadis remaja kebahu sang pujaan sambil berucap terisak pilu

Page 31: Puisi cinta

Puisi Cinta

31

“Bawa aku pergi keduniamu, aku tak sudi disuntingnya…”.

Deruan sebuah mobil hitam mewah berhenti disimpang jalan depan rumah kecil

Lelaki tinggi berjaket hitam bodyguard sang tua kaya raya mengarahkan pistolnya

Gadis remaja berlari mencoba menghalau peluru panas kearah kepala yang terkasih

Tertembuslah dadanya berulang-ulang hingga dia terkulai jatuh diaspal simpang jalan

Darah merah segar melumuri tubuh mungilnya, matanya menatap haru kekasihnya

Lelaki remaja teriak histeris merangkul tubuh yang terpuja sambil mengutuk

Wajah gadis remaja tersandar didadanya, sekujur tubuhnya merambat dingin

Merembas tetesan darah dari ujung bibirnya, namun tetap tersenyum damai

Kabut putih bergulungan datang dari puncak bukit memutihkan tragedi malam

Dibuka matanya terlihat pasrah sambil menatap warna langit gelap keunguan

Page 32: Puisi cinta

Puisi Cinta

32

Wajah polos cantiknya memucat putih, jemarinya meraba wajah kekasihnya

Dia berbisik lemah berucap pesan misteri ditelinga yang tercinta

“Sayang, nantikan aku disetiap malam temaram bulan biru…”,

“Ditemaram bulan biru…”,

“Aku akan datang untuk dikau!”.

N.G. Dian[ 04 - 12 - 2008, 15:16 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 33: Puisi cinta

Puisi Cinta

33

DIMASA REMAJA, SAHABATKU

Disuatu kota ada kafe kenanganTempat curahan hati dan bercanda riang Mengingat masa-masa indah penuh energiBergelimang cita-cita setinggi matahariBerpesta mengangkat gelas kehormatan

Dimasa remaja, sahabatkuKita bergembira berdansa dan bernyanyi Setiap hari tak kenal lelah dan waktuSepertinya tidak akan berakhir

Ketika aku jatuh cinta yang pertamaDan dia kecup keningku malu-maluSiang malam ada wajahnya menjelmaSenyum-senyum sendiri dalam selimutMenangis dan tertawa berbaur satu

Dimasa remaja, sahabatkuDisaat hari-hari kejayaan kitaBertindak semaunya, berjuang pantang kalahSepertinya tidak akan berakhir

Kini aku dewasa dan kembali kekota ituMalam itu kuberdiri didepan kafe kenanganSemuanya kini telah berubahDikaca jendela ada bayang seseorang Dia adalah aku yang sedang kesepian

Page 34: Puisi cinta

Puisi Cinta

34

Dimasa Remaja, sahabatkuHura-hura bersama disabtu malamkilatan lampu pesta mewarnai wajah muda kitaSepertinya tidak akan berakhir

N.G. Dian[ 09 - 12 - 2008, 13:44 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 35: Puisi cinta

Puisi Cinta

35

WAJAH INDAH

Wajah indahKamu wajah indahEngkau jatuh cinta disaat aku sepuluh tahunDan tahun berganti begitu cepatTapi aku masih ada disini

Wajah indahKamu wajah indahPandanglah aku!Aku bukan kanak-kanak lagiKini aku seorang wanita yang dapat mencintaimu

Tidurku gelisah, ketika engkau berucap“Besok aku akan mengabarimu”.Dan aku sudah menunggumu, tuk berucap“Selamat tinggal”.Namun hati kecilku berkata “Tinggallah bersamaku”

Wajah indahKugigit bibirku, saat jemariku engkau genggam Dan engkau memintaku untuk pulangAku bukan kanak-kanak lagiAku mampu memelukmu sebagai seorang dewasa

Wajah IndahDan aku dijadikan bingung sekali lagi olehmuMatamu berkata iya, tetapi bibirmu tidak

Page 36: Puisi cinta

Puisi Cinta

36

Aku tak akan pernah bisa menyentuhmu Dan aku tak punya pilihan lain, engkau harus pergi“Wajah indah, aku harap, engkau adalah milikku!”

N.G. Dian[ 06 – 12 - 2008, 12:31 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 37: Puisi cinta

Puisi Cinta

37

NUANSA BENING

Gemintang indah bertaburan hiasi damaiku. Buih-buih mega putih digelap angkasa menggumpal mesra. Kututup kelopak mataku, bibir menggumam panggil namamu. Semburan kilatan kuning dan oranye dari senyuman bulan . Mematriku yang sedang terkurung diruang khayal

Duduk termenung dipantai malam diromantis ornamen langit. Hanya ada bayangku menemani diantara butiran pasir putih . Aku hayati deruan ombak menjamah lembut pantai bersuara alam. Jari telunjuk mulai menari melukis wajah yang timbul diinspirasiku. Terlihat hidup dalam remang kabut keemasan diamnya malam.

Sayang, temukan aku dihatimu. Rengkuhlah perasaanku bila melemah jatuh. Jika aku berarti bagimu, datanglah kesisiku hari ini. Akan ada hanya aku dan kamu bersanding dihalusnya sutra. Dalam peluk kasih sayang sayap bidadari nuansa bening.

Dirimu selalu mengisi imajinasiku dalam setiap detak nadiku. Aku ingin kau ada disini, memelukku dalam sayangmu. Akan menentramkan asaku, bagai lautan biru yang tertidur pulas. Lagu-lagu mimpi telah tercipta, buah dari rasa memuja warna merah. Desahan liar angin turut menanggung kisah cinta dalam angan.

Tangga-tangga warna malammu, raihlah diriku keawan, kuingin bersamamu diantara tabir dunia misterimu. Rintik hujan tak mampu menghapus

Page 38: Puisi cinta

Puisi Cinta

38

jejaknya ditembok asmara.. Riaknya air sungai selalu membawa bayangnya kehulu hati. Dan dentingan piano membelengguku dalam penantian panjang.

Nuansa-nuansa bening. Betapa aku membiru syahdu, bagai nyanyian hutan malam. Hiasan-hiasan bungamu mewangi membuaiku diujung temaram senja. Nuansa-nuansa bening Hadirkan dia disini, bersama senandung panorama cantikmu.

N.G. Dian[ 07 – 10 -2008, 15:19 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 39: Puisi cinta

Puisi Cinta

39

MEMERAH BULAN

Ditepian damainya riak sungaiMenyembul sekuntum melatih putihYang kemarin aku sisipkan dirambutmuAku terenyuh kembali kehari kemarinKetika kita melepas dahaga rindu

Kurengkuh tubuhmu dalam peluk tuluskuKupengang tangan kecil dan halus kulitmuKutatap matamu penuh arti mendalamDan kamupun tersenyum manis untukkuApi cinta yang telah lama bersarang dihati

Hangatnya menyembur ketika kamu bukakan pintuKetika bibir kita menyatu diuntaian kasihKeringat asmara merembas terhisap hasratAda perasaan surga membelai manja hatikuKetika aku salurkan nafas-nafas cintaku

Kubisikan kata untuk seorang kekasih Aku sayang kepadamu!Sambil kucium lembut diklasik wajahmu Dan aura kedua pipimu memerah bulan

N.G. Dian[ 14 - 05 - 2008, 11:38 AM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 40: Puisi cinta

Puisi Cinta

40

AKU PERGI PECINTAKU

KekecewaankuKesunyiankuAku sang pemimpiKetika kuterjagaAku tahu perasaanmuKamu tahu milikkuDan aku masih dinginSiang dan malamku sepiAku sangat terbelengguAntara nyata dan mimpi

Aku pergi pecintakuAku pergi sahabatkuAku ambil cinta milikkuAku serahkan kembali milikmu

Mungkin ini berakhirCinta tak mengerti alasannyaDan aku pecintamu adalah benarJuga masih menyimpan rasa ituAku sadar akan ada lukaAda selalu dalam khayalkuTapi aku kelelahan dalam sunyiIngatlah akan akuIngatlah akan kitaYang pernah saling mengisi hati

Aku pergi pecintakuAku pergi sahabatkuAku ambil cinta milikuAku serahkan kembali milikmuAku terenyuh ketika aku ingat

Page 41: Puisi cinta

Puisi Cinta

41

Candamu dan tawamumimpimu dan gairahmuAkupun yakin kau selalu ingatTawaku dan tangiskuCeriaku dan buramkuCinta yang buta telah memilihkuUntuk jadi percobaan kekuatan hidupAku kalah dan menyerah

Dan apakah aku mengecewakanmu ?

N.G. Dian[ 02 - 05 - 2008 ]

Edmonton, AB, Canada

Page 42: Puisi cinta

Puisi Cinta

42

KAMAR KOSONG

Aku merasa gelenyar bergetar digelisah tidurkuMerambat pelan merasuki jemari-jemarikuKelipan terang bulan biru dijendela kaca kamarkuBagaikan kunang-kunang menari menebar kedipan cahaya

Jikalau saja kamu tahu, bahwa aku tak pernah mengertiSaat perkataanmu yang terakhir pada malam sunyi ituTak pernah tahu berapa besar diriku diperlukan dihidupmuTak mengira kamu pergi, sampai ketika kamu telah pergi

Pagi datang dan pagi pergi menyapa hari tiadak pernah menyesalSaat malam tiba membawa kenangan yang tak akan terlupakanBuket kembang simpati untuk cinta mati dimeja kamar kosongTidak lagi melirik kamar sampai buket itu mati dengan cintaku

N.G. Dian[ 20 - 01 - 2008 ]

Huntsville, ON, Canada

Page 43: Puisi cinta

Puisi Cinta

43

TERLUKA HATI

Ketika keemasanmu memantul dirambutkuLalu pengunungan berubah menjadi keunguanDari seberang warnamu yang menuju gelapDisana adalah takdirkuTerbaring didalamnya lautan hatiSejenak kuterjatuh tak berdayaPandangan mataku membayang hitam

Ketika jiwaku terlepas dari ragakuAku mengharu damai, melihat cantik ragakuTak kuasa akupun kembali walau kelelahanMeraba-raba hati yang sedang terlukaPerlahan aku balut dengan helaian kain semangatkuNamun kain itu robek lagi lalu hatiku kembali terlukaLelah jari-jari ini merajut merapatkan luka menganga

Malam-malam gelap seia dengan pagi-pagi gelapku

Sunset telah merambat kejiwaku, membirukan perasaanku

Mengheningkan hidupku, dan mematikan cintaku

N.G. Dian[ 10 - 09 - 2008, 19:36 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 44: Puisi cinta

Puisi Cinta

44

KAU BERI AROMA, AKU BERI MIMPI

Searus alir aroma-aroma bunga cintaMeraih penciumanku disaat aku tertidur pulas

Getaran halus menggoyang lamunan gelapDan akupun menghembuskan nafas asmaraSehalus bulu-bulu putih yang betebaran dianganMemanggil-manggil sebuah hati penyebar aroma

Disini aku terbaring bahagia tersenyum sendiri Siang ada gambarmu, malam ada aromamuKetika mataku terpejam ada coretan namamuTertawa kecil sendirian melamunkan dunia impianDan aku kasmaran, akan kuhirup sayang aroma itu

Sambil berlari mengitari dunia khayal yang terindahKini aku dalam belaimuDan ketika kau meraih tanganku dengan tulusKurasakan ada sentuhan manis mengecup bibirkuKau berikan aku kisah merpati putih yang

bermesraanBersandar manja melagu panorama warna nirwarnaDan aku biarkan membelai sayang rambutku

Bergulingan diatas padang rumput menuju lembah

damaiKetika kulitku sedikit tergores oleh ranting kering

Jemarimu mengusap lukaku, kurasa hangat

Page 45: Puisi cinta

Puisi Cinta

45

menolak perihDuduk dipangkuanmu mendongeng

kisah masa depanLuluh telingaku ketika kau berbisik merdu berirama

syahdu

Akupun memerah bulan dalam asuhan suara merduMelenggang dalam payung awan putih berpelukanDan kedua pasang mata saling melempar pandangTercipta senyuman cantik menghias wajah bahagiaMenyatu dalam satu bertaburan kerlingan bintang

Aku lingkarkan tanganku dilehermu, karena aromamukau peluk pinggangku sambil bercanda kecil

Lelap dipangkuan kasih, aku buka lembaran kertasDisana ada puisi-puisi yang aku rangkaikan untukmu

Kubacakan penuh rasa dan curahan sendu melodiMatamu terpejam meresapi arti puisikuDan bibirmu bergerak mengeluarkan kata cahaya"Akulah manusia yang terhanyut asmara karena kau!"

"Katakan sekali lagi kata itu hanya untukku,Jangan pernah terhapuskan, torehkan dihatimu"Anggukan berbaur aura pancaran wajahnya Menentramkan segala jiwa hidupkuTerurai bisikan kata indah dari harum nafasnya"Dengarlah, aku ada untukmu!"

Tak ingin lepas, sampai aku tersadar bangun dari tidur

Page 46: Puisi cinta

Puisi Cinta

46

Menyakitkan nurani, menyesal bermesraan dalam mimpiKarena aromamu telah merajang hariku dalam gelap dan terang

Terlalu manis untuk melupakan khayalan dicintakuWalau kecewa, baiknya mimpi ini jangan dibalut tangisan Kau beri aroma, aku beri mimpi…

N.G. Dian[ 03 - 10 - 2008, 13:32 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 47: Puisi cinta

Puisi Cinta

47

CEMBURUKU KARENA RASAKU

Aku menelan kekecewaan dihari cerah

Semestinya aku tepis rasa-rasa kacauku

Tetapi hatiku semakin berdetak keras

Tak kuasa menahan gejolak kepedihan

Waktu itu aku merasa tak senyaman dirimu

Hatiku bergetar ketika kucoba untuk melawan

Rasa yang menggumpal panas didalam bilik hati

Meronta-ronta merengkuh seluruh jiwaku

Dan akupun menjadi kalap, merinding, gelisah

Ketika kutatap kedua matamu yang juga menatapku

Linangan menetes dalam pantulan kemilauan sinar

Aku terhentak dan terenyuh malu dihadapannya

Aku tidak bermaksud melukai rasamu yang tulus

Yang ada hanya ungkapan emosi jiwa yang

terpendam

Mungkin aku hanya pecemburu yang keliru

Cemburuku karena rasaku terlalu mencintai kamu

N.G. Dian[ 24 - 01 - 2008, 18:05 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 48: Puisi cinta

Puisi Cinta

48

AKANKAH KAMU?

Akankah kamu memeluku ?Jika aku berbaring disampingmu bersama malamTerbayangkan lagu syahdu malam hutan-hutan merinduAkan kubiarkan rambutku tergerai disentuh cahaya bintangBerjuta rasa bahagia melamunkan hangatnya dalam pelukan

Akankah kamu memeluku ?Jika aku sedang terlena ditepian pantai pasir putihDibawah naungan rembulan biru melagu mesraAkan kuukir namamu diatas pasir itu dalam hiasan cintaBerjuta rasa bahagia melamunkan hangatnya dalam pelukan

N.G. Dian[ 19 June 2008, 12:30 AM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 49: Puisi cinta

Puisi Cinta

49

KERTAS SYAIR SANG PENYAIR

Rangkaian syair-syair yang kamu ciptakanMenghiasi kertas-kertas putih yang berserakanDisaat aku berpijak diatasnya, kurengkuh dan kuhayatiAda tutur kata terindah merayap menyentuh asaku

Namun ada tutur kata menghujam asa ketika terbacaSebaris syair memuja sempurna bagai tak tercelaSang penyair dirundung rasa cinta yang berbungaSebaris tutur kata yang memuja hadirnya

Berdebar sambil tertidur diatas rumput keringMasih kugenggam kertas syair dalam pelukanMataku disentuh butiran-butiran cahaya sang suryaMaha cinta telah membelengguku dan merantaiku

Kuterbaring dalam naungan gelisah hingga malamBertaburan kilauan bintang dilangit gelapAda satu yang paling bersinar tergambar dimatakuKuingin merengkuhnya bersanding dikehidupanku

Usai sudah bunga harapanku melayu hati membiruKertas syair itu tidak bercerita tentang dirikuNamun dipersembahkan bagi yang terpujaOleh sang penyair yang aku puja

Maha cinta aku terpuruk kedalam ruang bilik sepi Adakah bintang penyair turun dari langit Menyapa cintaku merangkai tutur kata sempurnaYang diperuntukkan hanya untuku yang memuja hadirnya

N.G. Dian[ 12 June 2008, 23:21PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 50: Puisi cinta

Puisi Cinta

50

DAN AKU JUGA CINTA

Dan aku juga cinta, ketika kau katakan cinta

Kau bagaikan melodi, seindah nada-nada

Dan aku juga cinta, Ketika kau peluk erat

Mataku terpejam, bibirku tersenyum bahagia

Dan kamu juga cinta, ketika kukecup keningmu

Pipiku merona merah, matamu memandang sendu

N.G. Dian[ 22 Jan 2008 ]

Huntsville, ON, Canada

Page 51: Puisi cinta

Puisi Cinta

51

BANGUN SANTAI

Lihatlah diluar turun hujanSukar untuk dikatakanAku hanya ingin menunjukanKamu lelakiku Aku perempuanmuJangan terburu kalut bangunBangun santai… bangun santai…Tidakkah kau lihat diluar sedang hujan?Belailah diriku… sentuhlah jemariku disiniSentuhanmu adalah ketenangankuRengkuhlah hangat nafas kitaAda bel telepon terlalu pagi jangan dihiraukanKita habiskan waktu disiniDamaikan pagi kitaLihatlah.. lihatlah…Hujan sepanjang hariSayang…Sarapan disini saja dengan hangat pelukanKenyangkan kita dengan kata-kata mesraKita tak perlu pergi keluarNikmati lautan cinta pagiBangun santai…. bangun santai…

N.G. Dian[ 01 – 05 - 2008 ]

Edmonton, AB, Canada

Page 52: Puisi cinta

Puisi Cinta

52

CINTA… CINTA… CINTA…

Didalam ketenangan tamanPanorama warna terbawa anginDan hasratku menggumpal meraguCinta... cinta... cinta... cinta...

Sepertinya aku tak bisa memilikimuUntuk selamanya dan dimalam sunyiDan aku telah berusaha keras, sayang!Kamu telah terbawa arus menjauhKe sungai dan menembus hujan Dan kelabu mewarnai tangan hampa

Mencoba bertahan hidup dalam keramaianBulan menyapa hangat tubuh dan jiwakuTetapi hujan telah menghadirkan malamDan malam telah menghadirkan dinginSepertinya aku tak bisa memilikimuUntuk selamanya dan dimalam sunyiDan aku telah berusaha keras, sayang!Kamu terhalang kabut putih malamBayanganmu dalam riaknya sungai Tak mampu tersentuh tanganku

Didalam remangnya malam-malam Menggoda lamunan membawa gusar Mencoba tersenyum dalam kegalauanCinta… cinta… cinta… cinta…

N.G. Dian[ 26 - 04 - 2008 ]

Edmonton, AB, Canada

Page 53: Puisi cinta

Puisi Cinta

53

PERSEMBAHKAN BERJUTA CINTA BUATKU, AKU ADALAH CINTA

Ketika kerlipan bintang asmara menegur hatikuAku tak mau mengabaikannyaLalu aku biarkan taburan berjuta kilauan bintangDiremang-remang malam panjang mencumbui asakuDisini aku terpaku cinta dalam senandung asmaraDan dalam selimut angan terindah cinta

Aku adalah cintaCinta bermekaran mengharum wangikan nafaskuAkan kukatup bibirku yang merah merekahSampai ada hati yang mempersembahkan cinta buatkuAkan kubisikan puisi cinta ketelinga hatinyadan akan kusemburkan nafas wangiku keputih hatinya

Jangan terlalu bersusah payah untuk mempersembahkan cintaSegalanya akan menjadi mungkin dan mudahRingankan beban dan damaikan perasaanDidalam suasana terindahDidalam suasana terburukPersembahkan berjuta cinta buatku

Kapuk-kapuk putih bertebaran diangkasa biruMemutihkan sejauh mata memandangSampai ketika mataku tersentuh kapas itu Terpejam sesaat masuk dalam lamunan tercantikAsaku bagaikan sepasang merpati putih memadu kasih

Page 54: Puisi cinta

Puisi Cinta

54

Aku adalah cintaKu persembahkan hanya untuk seorang hati terkasihCinta ada disini karena dirimu juga adaKita adalah cinta Yang sedang menanti hari diujung pucuk daun cinta

N.G. Dian[ 24 - 07 - 2008, 19:11 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 55: Puisi cinta

Puisi Cinta

55

LIRIK LAGU DIMATAMU

Dalam alunan gitarkuAda anugerah cintaKau duduk manja disampingkuKupetik gitarku bernada kasih sayang kulirik bola matamuYang bersinar dalam malamKulihat disana ada lirik lagu indahYang mengatakan setulusnya padaku"Kau ingin selalu ada didekatku!"

Linangan air matamuBerkilauan disentuh keemasan bulanJemariku membelai bibir yang terkatupNamun senyum diwajahmu ituBerkata dengan pasti"Jangan pernah tinggalkan aku!"Walau terdiam dalam alunan irama Ada bahasa dari sinar auramu Berpijar diwajah syahdumuMenghangatkan hatiku Melontarkan kata"Jangan biarkan aku terjatuh lagi!"

N.G. Dian[ 01 - 01 - 2009, 16:51 PM ]

Edmonton, AB, Canada

Page 56: Puisi cinta

Puisi Cinta

56

TERSAYAT HUJAN MALAM

DinginMenjamah persendiankuDerasRintik-rintik hujan malamAku tersayat Kisah lama menemanikuWajah masa lalu

Menghiasi malam sepikuSetelah semuanya terkatup Kisah cinta pertamakuTersayat hujan malamApa khabarmu?Saat ini aku mengenangmu

Cinta pertamaku Walau kini aku bukan milikmuKan selalu kukenangSaat kau sentuh bibirkuSambil berucap “Kau cinta pertamaku!”

N.G. Dian[ 20 - 02 - 2009, 07:32 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 57: Puisi cinta

Puisi Cinta

57

SENYUM DI WAJAHMU

Mimpi…Tiada berakhir Singgah dimalamkuDan akupun melelah Karena kharismamuJika saja kumampu Membaca hatimuAkankah ada jawabannya?Seandainya kuterjaga dari mimpikuKuingin dirimu ada disisikuSenyum diwajahmu itu Menghiasi imajinasikuMendamaikan malamku Mencipta air mata haru bahagia

N.G. Dian[ 23 - 03 - 2009, 05:33 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 58: Puisi cinta

Puisi Cinta

58

INILAH CINTA

Berjuta warna kisah cintaku Bagai misteri malamAku kini yang sedang bercintaBersama dirimu yang tak sendiri lagi

Aku harus relakan cintamu tak hanya untukkuWalau mata hatiku berkata tak mauTersirat rasa sesal didalam melodi sepiKenapa aku dan dirimu terlambat bersua

Ada rasa sayang dan luka disangkar hatiku Sungguh aku tak mampu melukai cintamuKarena rasa sayang ini ada untukmu Asaku semoga ceriamu ada dihari-harimu Dengarkan suara puisikuKudapat cintamu namun terkurung ruang sempitHati ini terluka walau dirimu menyayangiku Tiada dendam dan benci kan ku jaga rasa ini Kumelantun syair diirama pelan seiring hujan malamTerkenang perjumpaan sehari kita tapi aku bahagiaKan kujaga sempurna rasa sayang ini untuk dirimuTak akan bergeming jauh walau tak memiliki ragamu

N.G. Dian[ 28 - 02 - 2009, 12:11 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 59: Puisi cinta

Puisi Cinta

59

TETAP DISINI

Bungkamlah mulutkuSaat kamu tak mau lagi mendengarAku memerlukanmuTutuplah matakuKetika aku sedang memandangmuJikalau kamu tak sudiLudahi saja kertas putih iniKalau kamu tak mau baca puisikuAku juga tak peduliBiarkan aku tetap disiniSampai kamu bosan menghinaku

N.G. Dian[ 25 - 03 - 2009, 11:00 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 60: Puisi cinta

Puisi Cinta

60

TEGAR

Sepinya malam dilangit buram

Aku terbaring lemas diruang putih

Teringat masa terindah

Saat tawaku ceriakanmu

Kini hampa disinar malam

Jikalau kau ada disini

Kembali peluk erat tubuhku

Damaikan aku dikecupanmu

Dan atas nama tegar

Aku masih ada

N.G. Dian[ 10 - 04 - 2009, 03:38 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 61: Puisi cinta

Puisi Cinta

61

KIDUNG HATI

Entah kau terus lukai cintaku

Entah kau terus sakiti hati

Walau kau slalu lukai asa

Walau kau slalu sakiti hariku

Namun kau slalu termaafkan

Dan aku masih cinta engkau

N.G. Dian[ 07 - 04 - 2009, 03:07 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 62: Puisi cinta

Puisi Cinta

62

DIKAU

Nuansa alam malamDirintiknya hujan bermelodiDiruang remang-remangAda alunan lagu cinta Menggelitik telingakuSenyum-senyum ikut merasaMungkin saja ada seseorang Sedang menghayalkan dirikuKupersembahkan puisi iniTeruntuk seseorang Yang sedang membisikanTulisanku bertaut firasatKekaguman yang terindahDikau!

N.G. Dian[ 31 - 03 - 2009, 07:48 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 63: Puisi cinta

Puisi Cinta

63

BAGAI

Dengar merdu nyanyian malam alamBagai dikau yang memenuhi perasaankuDengar desiran kecil ombak laut pantai Bagai dikau yang mendamaikan hatikuEngkau buatku tersenyum selaluBagai musim semi memekar harumBiarkan aku memelukmu selembutnyaBagai butiran salju menyentuh kaca jendelaCanda tawamu hangat dan mempesonaBagai bulan purnama terangi gelap bumiCintaiku dan kucintai dikauBagai pelangi hiasi langit dirintik hujan

N.G. Dian[ 26 - 04 - 2009, 02:22 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 64: Puisi cinta

Puisi Cinta

64

UNTUK TUAN DENGAN CINTA

Bisikan dengan lembut tuanDan peluk hangat diriku Kudengar kata-kata tuanMerdu manjakan telingakuTergetar halus aliri darahkuCntaku mekar mengembangMalam keunguan berpijarHiasi tidur tenang biru laut Saat kita satu dalam cintaTuan buat gairah hidupkuSatu warna kilau agung Selalu kujaga abadiUntuk tuan dengan cinta

N.G. Dian[ 03 - 05 - 2009, 14:10 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 65: Puisi cinta

Puisi Cinta

65

KANDA

Kanda,

Kadang aku risau

Karena gundahmu

Haluan yang kita tuju

Kacau tak berarah

Dapatkah kita sejenak

Untuk saling percaya

Hilaf kita adalah pelajaran

Lihat senyumku, kanda

Ada jujur dan sayang

Untuk kanda!

N.G. Dian[ 30 - 04 - 2009, 11:12 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 66: Puisi cinta

Puisi Cinta

66

6 4 9

Kucoba teguhkan hatiDitemaram lampu hening malamDi 649 Kudengar kakimu pijakan bumiKupandang eloknya binar matamuHingga ku tertakluk dipesonamuDan puisi romantis warnai tulisankuKarena di 649Kadang aku ragu arah hatimuAku tetap tegarkan hatiMungkin ada jawabnya Di 649Misteri hadirmu digemintang malamHentakan jantungku tuk merengkuhmuNamun kabut putih hentikan akuDi 649Siapapun dikau yang kupujakanAku masih menunggumuDi 649

N.G. Dian[ 25 - 04 - 2009, 00:43 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 67: Puisi cinta

Puisi Cinta

67

H E Y !

Hey! Hujan malam

Rintikanmu bagai irama

Nada berbisik isyarat kasih

Satu butiran airmu pelan sentuh hatiku

Terasa sejuk ciptakan indah

Aku melantun demi pujaan

Siang dan malamku dia menjelma

Tersenyum sendiri kangen candamu

Baiknya dia ada melagu hujan rindu

Dalam dekapan sayang berbagi bahagia

N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 23:16 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 68: Puisi cinta

Puisi Cinta

68

KASMARAN

Kuncup-kuncup hati mekar Wangi sebar aroma romantikSebagai terapi hati gundah Putihkan kelabu harikuKusentuh dawai asmaraDan aku rasakan hangatBegitu sempurna aku Dalam sayap sirama-ramaLintasi pelangi hiasi cintakuKan kudekap selaluAku sedang dirundungSamudera kasih

N.G. Dian[ 12 - 11 - 2009, 18:30 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 69: Puisi cinta

Puisi Cinta

69

UNGKAPAN

Kuterlelap dalam khayal

Serasa menuai rindu

Kubacakan sajak ini

Ingatkah kau kepada puisiku

Ungkapan jernih batinku

N.G. Dian[ 30 - 11 - 2009, 21:45 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 70: Puisi cinta

Puisi Cinta

70

KEUTUH SEMPURNA

Kilauan serpihan hati membawa perih

Namun ku yakin ada suatu waktu

Menggambar nyata

Ketika bahagiamu tercipta

Satukan puing-puing galau

Keutuh sempurna

N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 21:15 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 71: Puisi cinta

Puisi Cinta

71

SESAL

Aa, adakah satu jam saja

Hadir disini untukku

Bangkitkan gairah hidupku

Merindu kata manismu

Tatap mata lembutmu

Dinginkan ruang hatiku

Sadar ku slalu hujat dirimu

Dan kaupun mengambil sikap

Tinggal aku mengulum sesal

N.G. Dian[ 16 - 11 - 2009, 22:15 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 72: Puisi cinta

Puisi Cinta

72

KUKECUP

Gemulai sayap putih mengepak diriak air

Luka hati ketika sayapmu patah

Mendekatlah

Akan kudekap sayang

Dengar bisikku!

Aku ada untukmu

Berikan bibir manismu

Akan kukecup hangat

Sembuhkan lukamu

N.G. Dian[ 25 - 11 - 2009, 23:15 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 73: Puisi cinta

Puisi Cinta

73

MALAMKU

Kristal malam Menggores kamar kosongKupandangi kembangSaksi bisu galau Terjerat sulammuMerajut kisah kasihAku didalamnyaSyahdu kurangkai kataDiremang malamCahaya bintang melambaiSentuh sejuk dihatiKupasrah berserahBerselimut terhanyutDigelombang asmaraYang mencari tambatanPanggil aku jika kau adaMalam berbisik manjaSebut sebuah namaTerketuk hendak kurengkuhAkan kujaga bersama malamku

N.G. Dian[ 18 - 10 - 2009, 16:06 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 74: Puisi cinta

Puisi Cinta

74

MASA LALU

Seandainya saja kisah Melukis masa laluSaat aku taklukDibuaian malammuAku hanyut damaiDidekapan cintamuDan aku lelap dibelaimuTerasa kecupan pagi hariMenyentuh mekar bibirkuBola mataku berbinarDiatas tirai putihSeharum mawar merahLalu dirimu berbisik merduAkan selalu mencintaikuWalau kini aku jauhBukan milikmu lagi

N.G. Dian[ 22 - 11 - 2009, 20:08 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 75: Puisi cinta

Puisi Cinta

75

MEMORI

Suatu malam dihidupkuTeringat disuatu tempatKau sentuh wajahkuSaat kulihat cinta dimatamuAku tertakluk manjaJangan kau pergi sekarangAku adalah hatimuJika kamu merasa sunyiPanggil namakuDan aku akan hadirTidakkah kau ingatAku selalu menunggu

N.G. Dian[ 11 - 07 - 2009, 07:29 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 76: Puisi cinta

Puisi Cinta

76

TERINGAT JEJAK

Aku tuliskan syair-syair puisi

Hanya untuk kamu seorang

Karena kamu pernah beri rasa

Romantis yang terindah

Saat aku terjatuh kamu kuatkan aku

Ketika air mata membasahi mataku

Kamu rengkuh hangat ragaku

Dan akupun tenggelam ditawamu

Lalu, kapan aku tuliskan lagi puisi?

Karena jejakmu telah hilang

N.G. Dian[ 30 - 04 - 2009, 07:30 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 77: Puisi cinta

Puisi Cinta

77

SENDIRI

Mungkin kuharus sendiriDifantasi nyanyian malamKalau benar kamu cintaKenapa biarkanku menangisSakit ini selalu ada Lelah ini selalu hadirTerpuruk diujung hariMengertilah akan akuDatanglah malam iniBila kamu cintaHapuskan air matakuBeri aku bahagiamuBerbagi rasa sayangAtau kuharus sendiri

N.G. Dian[ 13 - 07 - 2009, 19:45 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 78: Puisi cinta

Puisi Cinta

78

TRAGEDI

Kau menutup mata Didamainya senyumanmuNamun kau terbaring bekuTak akan manjakan aku lagiBilakah gemintang

Hadirkan kau untukku

Sayang, aku merindu

Bilakah kau kudekap

Hangatkan jiwa ini

Tragedi kisah cinta

Perdaya ruang hati

Dinafasku kau tergambar

Bilakah dipurnama bulan

Kita bergurau mesra lagi

Terpuja, aku merindu

N.G. Dian[ 29 - 10 - 2009, 21:09 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 79: Puisi cinta

Puisi Cinta

79

KILAS BALIK

Terkenang hari

Dalam pelukmu

Merangkai syair

Diruang bunga

Hanya kau dan aku

Kau kecup sayang bibirku

Kubalas penuh kasih

Bilakah cinta bertemu lagi

Cintaku

Aku juga rindu

N.G. Dian[ 24 - 06 - 2009, 08:22 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 80: Puisi cinta

Puisi Cinta

80

SADAR DIRI

Kabut tipis halangi oranye latar hitam

Basah dingin merambat sentuh bilik sepiku

Misteri sinar bulan, siapakah gerangan tuan?

Mendebarkan hati terkatup bibirku

Tak layak kau dikhayalkan

Karena entah tuan milik siapa

Usah disapa aku sadar diri

Jatuh hati namun tak tertambatkan

N.G. Dian[ 18 - 11 - 2009, 20:22 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 81: Puisi cinta

Puisi Cinta

81

TERLANJUR

Hening naungi diamkuBetapa sakit nuranikuKau tusuk dengan katamuSeberapakah cintamu untukkuBegitu mudahnya dilukaiNamun kau!Hanya kau yang kuinginkanTerlalu sukar hempaskanmuSegalanya tlah kuredamNamun kau terus sakitiku mendalamTerlanjur cintaku untukmuTak mudah untuk menghapusnya

N.G. Dian[ 20 - 11 - 2009, 18:25 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 82: Puisi cinta

Puisi Cinta

82

DIA

Tentulah diaWanita patut kau cintaBukan aku tapi diaDia yang teranggun Satukan kasihmu Hanya kepada diaBukan untuk akuYang tak mengertiAkan cinta putih Dia yang tercantikDamaikanlah diaDia dan kau bersandingAkan sangat indahKecup hangat jemarinyaTulusku untuk kau dan dia

N.G. Dian[ 18 - 10 - 2009, 17:29 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 83: Puisi cinta

Puisi Cinta

83

DIKAU

Nuansa alam malamDirintiknya hujan bermelodiDiruang remang-remangAda alunan lagu cinta Menggelitik telingakuSenyum-senyum ikut merasaMungkin saja ada seseorang Sedang menghayalkan dirikuKupersembahkan puisi iniTeruntuk seseorang Yang sedang membisikanTulisanku bertaut firasatKekaguman yang terindahDikau!

N.G. Dian[ 31 - 03 - 2009, 07:48 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 84: Puisi cinta

Puisi Cinta

84

HADIRMU

Mawar kembali mekar

Dipercikan embun pagi

Sejuk asaku sejahtera nuraniku

Kekasih yang sirna dikelabu senja

Kini kembali ada disini

Wajahmu tetap pancarkan gemintang

Jujur aku tertakluk asmaramu

Bak pujangga tergila cinta

Terima kasih atas hadirmu

Demi Cinta

N.G. Dian[ 23 - 12 - 2009, 21:40 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 85: Puisi cinta

Puisi Cinta

85

BERDANSA

Disudut taman kembang Dibuai berjuta keindahanDigemerlap hias cahayaKita berdansaKau sentuh pinggangku lembutAku melenggang dihantar jemarimuKuberputar menatap wajahmuMataku terpejam Kala kau sentuh bibirkuBerdetak hatikuDalam peluk kasihmuGemericik air taman Alunkan nada terindahNuansa malam hantarkan romantismuKau sibak helai rambutkuBerucap kata manisMalam ceria satukan kitaRaih masa depan

N.G. Dian[ 28 - 11 - 2009, 20:17 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 86: Puisi cinta

Puisi Cinta

86

CINTA

Dimerdu alunan serulingAku bersenandung cintaKarena kau hadir berikanKesejukan digersangkuKau beri harum udara dinafaskuKau hiasi berjuta warna terang digelapkuKasih, kau alirkan madu dinadikuButiran hujan basahi raga kitaNamun kau hangatkan akuDibisikan merdumuCinta, kau beri nyamanDiresah tidurku

N.G. Dian[ 15 - 2009, 22:15 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 87: Puisi cinta

Puisi Cinta

87

RENUNG

Sungai diam tiada riakKuterdiam renungkan khayalDisini kita terduduk manisBerulang kau sebut aku sayangDenganmu saat ituAku hanyut dicintamuDenganmu saat ituAku mampu membuka hatiKu mau kau slalu riangkan rasaTak pernah letih kuatkan akuPetiklah gitarmu lantunkan puisikuLihatlah alam ramah nantikan senyum kitaJangan biarkan arus sungaiHapus jejak kasih cinta

N.G. Dian[ 24 - 11 - 2009, 22:10 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 88: Puisi cinta

Puisi Cinta

88

AKALMU

Seberapa sakitnya hatimu

Hingga kau menghindar dariku

Sebenarnya akulah yang luka perih

Aku selalu mengerti kehendakmu

Inikah akalmu tuk menjauh dariku

Akupun mampu berlalu

Namun aku diam

Sampai kau menuduhku keji

Hinakah diriku hingga kau tampar rasaku

N.G. Dian[ 29 - 11 - 2009, 21:30 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 89: Puisi cinta

Puisi Cinta

89

SUCHAO NUTNUM

Lincahmu menawan dibirumuKutertegun menatap gayamuSimpatik curi perasaankuBinaran bola dimatamuSirami teduh mata hatikuSekuntum mawar biruYang kau petikan untukkuAnugerah yang termanisKan kujaga meski hanya mimpiKarenamu sang idolaAku syairkan kata terindahKarenamu sang pujaanAku lantunkan nada merinduBersama dentingan piano putihUntukmu, Suchao Nutnum!Aku karyakan puisiku

N.G. Dian[ 28 - 12 - 2009, 09:09 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 90: Puisi cinta

Puisi Cinta

90

AJARI AKU MIMPI

Enggan hati ini berasa

Tapi dalam sakitku ada angan

Biarkan aku hidup lama

Ingin kusentuh damai cinta itu

Sejenak akan kulirik waktu

Lelah dipeluk rasa sakit

Mohonku sembuh sempurna

Lalu ajari aku mimpi

Mimpi diasuhan kilauan bintang

N.G. Dian[ 21 - 03 - 2009, 05:00 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 91: Puisi cinta

Puisi Cinta

91

RAFAEL BASTOS

Ada yang terus terkenangSenyum hangat kala kau riangYang mengembang menarik hatiDisana ada indah matamuBinaran bola matamu menawankuPeluklah aku dicanda tawamuAda yang tak terlupakanKaki lincahmu menari-nariBersama bola dirumput hijauElegan diriuh rendah pengagumSaat kamu taklukkan lawan

N.G. Dian[ 11 - 05 - 2009, 21:23 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 92: Puisi cinta

Puisi Cinta

92

AROGANKU

Setiap saat kuingat dirimuTerasa tertembak panasKata kasarmuSuara congkakmuMembunuh perasaankuDan akupun berlututMenahan lukaKetika kulihat wajahmuSontak sekilat petirKutampar diaDan aku tersenyumMengembang puas

N.G. Dian[ 29 - 03 - 2009, 01:30 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 93: Puisi cinta

Puisi Cinta

93

TANAH

Hatiku kolapKelu lidahkuKau tangisi aku lagiCintaku kau apakan?Ironi!Tiada jawabanTanah ini melihatKau jungkalkan akuTersungkur bingungTanah ini aku ciumDan tidak berdustaSegenggam tanah iniSaksiku!

N.G. Dian[ 28 - 10 - 2009, 19:27 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 94: Puisi cinta

Puisi Cinta

94

BADAI

Dan aku meraba masa indahmu

Disana ada manjamu

Ingin kurengkuh kembali hangat itu

Namun semuanya pudar dibawa egomu

Kucoba benahi badai kita

Tak berdaya semua hancur dalam luka

N.G. Dian[ 27 - 11 - 2009, 20:45 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 95: Puisi cinta

Puisi Cinta

95

GILA

Kau bagai dewaWibawamu menarikkuSentuhanmu lembutDiindahnya malamKecupanmu damaiDiresahnya akuKau begitu perkasaDihangatnya sutra Aku buat kau hangatApapun maumuKaupun menikmatinyaDirimu sempurnaAku mau sempurna hatiDan aku gilaHanya satu malam sajaKau miliki aku segalanyaDan aku gilaKuharap kau milikkuAku bukan milikmu

N.G. Dian[ 15 - 10 - 2009, 08:07 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 96: Puisi cinta

Puisi Cinta

96

TAK PUNYA HATI

Wajah itu ternyata bukanSaat engkau ungkapArah jalanmuDan aku menungguDijalan terangJalan gelap yang kau pijakTolong jujur sajaAda yang singgah diasamuAndai dia kupu-kupu cantikJangan terpedaya eloknyaSudah jangan sakiti hatikuAku tak punya hati Merasakan luka ituAku tak punya hati Untuk memaafkanmuDan jangan sakiti dia!Aku pijakan jalan iniSetulusnya Putus asa bukanlah aku

N.G. Dian[ 25 - 11 - 2009, 20:48 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 97: Puisi cinta

Puisi Cinta

97

BIMBANG

Jangan sentuh hatiku jika tak kau raihBagai mengulum Lumpur kata tak terlontarKeraguan terlihat nyata dibinar matamuJangan kau masuk bila bimbangHatiku turut galau tertutup

N.G. Dian[ 27 - 11 - 2009, 22:13 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 98: Puisi cinta

Puisi Cinta

98

AMPUNI AKU

Sayang ampuni akuYang tak sanggup cintaimu seutuhnyaKarena aku juga sayang diaJangan biarkan dirundung perihAku bukan sempurnaKasih tulus ada untukmuBukan aku walau cintaku tulus

N.G. Dian[ 14 - 11 - 2009, 22:12 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia

Page 99: Puisi cinta

Puisi Cinta

99

DAUN RINDU

Kini daun rindu melambai hatiSetiap kuncup berembun kristalRindu ini siksa asmarakuBagai merpati tak tahu arahSepi menggelayut diruang jiwaAku rindu kepadamuWalau jauh ada sentuhan rasaAku rindu hadir dirimuPeluk erat salam cintakuYang dihembus angin surga Aku rindu kepadamu!

N.G. Dian[ 17 - 02 - 2010, 21:21 Wib ]

Kuningan, Jawa Barat, Indonesia