pua kursus bali

50
Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri & Ginekologi FK UNPAD/RS HASAN SADIKIN -BANDUNG 2011 Website ; asterfertilityclinic.com - e-mail : [email protected] PERANAN USG-TRANSVAGINAL DALAM MENDIAGNOSIS PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL Tono Djuwantono, Dian Tjahyadi

Upload: davidperdana

Post on 11-Sep-2015

62 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

FK UNS

TRANSCRIPT

  • Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri & Ginekologi

    FK UNPAD/RS HASAN SADIKIN -BANDUNG 2011

    Website ; asterfertilityclinic.com - e-mail : [email protected]

    PERANAN USG-TRANSVAGINAL DALAM MENDIAGNOSIS PERDARAHAN UTERUS

    ABNORMAL

    Tono Djuwantono, Dian Tjahyadi

  • PENDAHULUAN

    Diagnosis dan Manajemen Perdarahan Uterus Abnormal

    (PUA) masih membingungkan dan tidak

    konsisten

    Nomenklatur yang digunakan tidak konsisten & tidak ada metode

    standar untuk investigasi penyebab dan kategorisasi

    Dampaknya sangat sulit membuat Metaanalisis

    mengenai PUA

  • 2005 FIGO membentuk FIGO Menstrual Disorders Group (FMDG) terdiri dari ilmuan baik klinik maupun non klinik yang berasal dari 17 negara dan 6 benua

    Badan ini selanjutnya merekomendasikan suatu sistim klasifikasi yang disebut sebagai PALM-COEIN untuk evaluasi penyebab PUA yang berlaku secara Internasional (2011)

  • 2005 - 2009

    AUB DUB

    PALM COEIN

    USA Cape Town

    FIGO 2011 ASRM : endometriosis

    FIGO 2011

    ESHRE : Mioma Uteri

  • Sistem klasifikasi PUA digolongkan menjadi 9 kategori dasar yang diatur berdasar akronim PALM-COEIN [pahm-koin]

    DUB/PUD

  • PRINSIP PALM adalah untuk kelainan struktur

    yang jelas yang dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi

    COEIN ....dulu DUB/PUD....adalah untuk kelompok penyebab yang tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi

    Sistim ini disusun dengan pertimbangan bahwa seorang pasien

    bisa saja menderita beberapa macam kelainan, dan sebaliknya bisa saja kelainan yang jelas terlihat tetapi

    tidak menyebabkan keluhan

    Diagnosis PUA menjadi lebih

    komprehensif dan tidak subjektif

  • Polyps (PUA-P)

    Polip di-diagnosis dg USG (termasuk saline infusion sonography) atau histeroskopi. dengan atau tanpa histopatologi

  • POLIP ENDOMETRIUM Massa berbentuk lonjong menempel di endometrium (sessile) ataupun bercabang (pedunculated) dengan ukuran bervariasi

    yang menonjol ke rongga uterus

    tunggal (single) atau banyak (multipel)

    kekenyalan seperti agar-agar tertekan oleh dinding uterus sehingga mengisi berbagai bagian

    seluruh rongga uterus

    berukuran mikroskopis atau besar; terkadang mengisi seluruh rongga endometrium, sehingga sulit dibedakan dengan

    hiperplasia endometrium

    Pada sebagian besar kasus: polip terlihat sebagai lesi fokal hiperekhogenik yang dikelilingi oleh endometrium yang terlihat

    normal

  • Kandidat IUI/VF : evaluasi satu siklus

    Visualisasi polip fase proliferasi karena mukosa endometrium lebih tipis dan endometrium disekitarnya hipoekhoik yang berperan seperti agen kontras.

    Pada fase luteal, endometrium memiliki

    ekhogenisitas seperti polip sehingga lebih sulit divisualisasikan

  • Polip memiliki pembuluh darah untuk suplai nutrisi (feeding vessels) yang dapat dideteksi

    dengan Doppler

  • New Technique of SIS ? : IUI/ET catheter

    Tono Djuwantono : FER- RSHS/ FK UNPAD - Bandung. PIT POGI 18 Jakarta 2010

  • IUI/ET CATHETER

    Tono Djuwantono : FER- RSHS/ FK UNPAD - Bandung. PIT POGI 18 Jakarta 2010

  • Diagnosis apa yg anda lihat?

  • Kasus tadi pakai SIS: endometrial polyp

    Tono Djuwantono : FER- RSHS/ FK UNPAD - Bandung. PIT POGI 18 Jakarta 2010

  • Adenomyosis (PUA-A)

    Kriteria diagnostik : ultrasonografi dan MRI

    Adenomyosis merupakan kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan kelenjar dan stroma

    endometrium di dalam myometrium

    Paling sering tidak tediagnosis, apalagi bila ada kista endometriosis

    Dismenore dan PUA

  • Adenomyosis (PUA-A)

    Menyadari terbatasnya akses dari wanita untuk pemeriksaan MRI di

    dunia, maka diusulkan bahwa sonografi untuk adenomyosis menjadi persyaratan minimum untuk menegakkan diagnosis

    Seperti dengan polip dan leiomioma, adenomiosis dimasa

    depan dapat memiliki sistem subklasifikasi sendiri, termasuk

    standardisasi metode pencitraan dan diagnosis histopatologi

  • A. Miometrium yang heterogen

    B. Lacuna Anechoic C. Linear Striations

    1. Morfologi uterus bundar

    (globular): fundus uterus tampak membesar

    2. Kistik-kistik kecil terletak menyebar di sekitar myometrium

    3. Echotekstur myometrium yang tidak homogen dan iregular

    4. Echo endometrium yang iregular, tidak jelas, dan batas endometrium-myometrium yang kabur/tidak jelas

  • Namun nilai diagnostiknya menjadi berkurang apabila ukuran uterus lebih besar dari 300-400 ml

    Mioma memiliki batas yang lebih

    jelas dan mendistorsi miometrium di sekitarnya, dengan color Doppler pembuluh darah ditemukan di sekitar massa

    Color Doppler menunjukan pembuluh darah masuk ke dalam massa

    Batas adenomiosis tidak jelas, tetapi dengan color Doppler tampak pembuluh darah berpilin di dalam massa

  • Leiomyomas (AUB-L) Kebanyakan leiomioma (fibroid) tidak bergejala, dan seringkali bukan merupakan penyebab keluhan dari PUA. Hal ini, dalam kombinasi dengan prevalensi leiomioma, menyebabkan FMDG menciptakan sistem klasifikasi primer, sekunder dan tersier

    Klasifikasi Primer menggambarkan hanya ada atau tidaknya satu atau lebih leiomioma, yang ditentukan dengan pemeriksaan USG, tanpa memperhatikan lokasi, jumlah dan ukuran

    Klasifikasi Sekunder, klinisi diperlukan untuk membedakan mioma yang melibatkan endometrial (submukosa atau SM) dari yang lain (O), karena lesi SM adalah yang terbanyak menyebabkan PUA

  • Leiomyomas (AUB-L)

    Klasifikasi Tersier adalah gambaran untuk leiomioma subendometrial atau submukosa yang awalnya disampaikan oleh Wamsteker dkk. yang kemudian diadopsi oleh European Society for Human Reproduction and Embryology (ESHRE)

    Sistem PALM-COEIN melibatkan kategori dari mioma intramural dan subserosal dan kategori yang melibatkan lesi parasitic yang tampaknya terlepas dari uterus

    Ketika suatu mioma berbatasan atau merubah struktur endometrium atau serosa, dikategorikan pertama oleh klasifikasi submucosal, lalu dengan lokasi subserosal, dengan dua angka yang dipisahkan oleh tanda hubung. Perlu dipikirkan juga ukuran, jumlah dan letak mioma terhadap sumbu panjang uterus

  • PRIMER

    SEKUNDER

    TERSIER

  • 23

    Apakah wanita tersebut menderita mioma uteri ? Berapa banyak mioma yang diderita?

    Dimana lokasi mioma tersebut? Apakah berupa mioma subserosa, intramural, atau submukosa? Ukuran dan lokasi mioma merupakan dasar dari pendekatan

    teknik operasi

  • Ny.E. Infertilitas sekunder 9 tahun PUD

  • Ny.F (36th), infertilitas primer 3 tahun PUD

  • Findings from SIS: submucous fibroid

    Tono Djuwantono : FER- RSHS/ FK UNPAD - Bandung. PIT POGI 18 Jakarta 2010

  • 28

    Mioma uteri merupakan tumor jinak otot polos uterus

    20-35 % wanita >35 tahun > 50% Postmortem

    20-50% menyebabkan gejala klinik perdarahan, haid berlebih,

    infertilitas, abortus berulang

    Sejak 100 tahun lalu, telah diduga bahwa

    mioma merupakan pertumbuhan matriks ekstraseluler yang berlebihan dan pertumbuhannya dipercepat oleh

    hormon seks steroid

  • Satu mioma berasal dari satu sel yang tumbuh abnormal

    Kemampuan kloning inilah yang membuat peneliti tertarik mempelajari genetikanya

  • Kekacauan pengaturan gen melibatkan faktor produksi dari komponen matriks ekstraseluler

    Hal ini telah diteliti dengan percobaan profil gen pada mioma uteri, 40 % mempunyai kelainan sitogenik

    Gangguan perkembangan sel punca (stem cell) juga ternyata dapat ditemukan pada mioma

  • 31

    Jenis-jenis mioma uteri berdasarkan lokasinya

  • Mioma submukosa

    Efek paling buruk terhadap

    fertilitas

    Tingkat implantasi embrio menurun (RR 0.283, 95 %-CI 0.051 - 0.373 )

    Tingkat keberhasilan kelahiran menurun

    (RR 0.318, 95 % CI 0.119 0.850)

  • Apabila dilakukan miomektomi mempunyai tingkat kehamilan yang lebih tinggi setelah 9

    bulan siklus alamiah (42 % v 11 %)

    Hasil meta analisis terbaru yang dilakukan Somigliana dkk dari 17 penelitian, terjadi

    penurunan angka kehamilan 50-70% pada mioma submukosa (Human Reprod Update, 2007)

    33

    Mioma submukosa

  • Mioma intramural

    Tingkat implantasi lebih rendah (RR 0.792, 95 % CI 0.696 0.901)

    Tingkat kelahiran hidup yang rendah (RR 0.780, 95 % CI 0.690 0.883)

    Adanya peningkatan angka abortus spontan

    (RR 1.891, 95 % CI 1.473 2.428)

  • Penderita mioma intramural dibandingkan dengan kelompok kontrol, tingkat kehamilan

    16,4 % vs 27,7 % dan tingkat kelahiran 31,2 % vs 40,9 %

    Hasil meta analisis 17 penelitian terjadi

    penurunan angka kehamilan 20-30%

    35

    Mioma intramural

  • Mioma subserosa

    Mioma subserosal diduga tidak memiliki pengaruh terhadap fertilitas meskipun ukuran mioma sangat besar, semua hasil penelitian

    konsisten Data-data : Fertil Steril dan Human Reprod Update

  • Malignancy and Premalignant Conditions (PUA-M)

    Walau relatif jarang pada wanita usia reproduksi, hiperplasia atipik dan keganasan berpotensi

    menyebabkan atau temuan yang berkaitan dengan PUA

    Diagnosis ini harus dipikirkan pada setiap wanita pada usia reproduksi dan khususnya bila didapatkan

    faktor predisposisi seperti obesitas atau riwayat anovulasi kronis

    Investigasi wanita usia reproduksi dengan PUA yang kemudian teridentifikasi proses hiperplastik

    premaligna atau ganas, akan diklasifikasikan sebagai PUA-M dan kemudian disubklasifikasi oleh

    WHO atau sistem FIGO.

  • Ovulatory Disorders (PUA-O) Disfungsi ovulasi dapat memicu kejadian PUA, secara umum bermanifestasi pada beberapa kombinasi gejala klnis yaitu waktu perdarahan yang tak terprediksi dan variasi jumlah perdarahan, yang pada beberapa kasus menyebabkan Heavy Menstrual Bleeding (HMB)

    Beberapa manifestasi berhubungan dengan produksi siklik progesteron, hipotiroidisme, hiperprolaktinemia, stress mental, obesitas, anoreksia, penurunan berat badan berlebih, atau olahraga ekstrim seperti yang terkait dengan olahraga atletik

    Dalam beberapa kasus, gangguan yang mungkin penyebabnya iatrogenik, yang disebabkan oleh steroid gonad atau obat yang mempengaruhi metabolisme dopamin seperti fenotiazin dan antidepresan trisiklik.

  • Siklus tidak berovulasi

    80-90%

    Siklus berovulasi

    10-20%

    Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002

    PUD

  • Tanda ovulasi

  • CORPUS LUTEUM

    Kursus Kompetensi USG Transvaginal & Sono HSG Bandung, 4 - 5 Desember 2010

    National Workshop and Symposium Transvaginal Sonography. Malang, 16 - 18 Desember 2010

  • Anovulasi

    National Workshop and Symposium Transvaginal Sonography. Malang, 16 - 18 Desember 2010

  • Anovulasi

    National Workshop and Symposium Transvaginal Sonography. Malang, 16 - 18 Desember 2010

  • Kesepakatan Sistem Penulisan Kemungkinan penyebab PUA pada individu bisa lebih dari satu

    karena itu dibuat sistem penulisan Angka 0: tidak ada kelainan pada pasien Angka 1: terdapat kelainan pada pasien Tanda tanya (?): belum dilakukan penilaian

    Sistem penulisan pada pasien yang mengalami PUA karena gangguan ovulasi dan mioma uteri submukosum adalah PUA P0 A0 L1(SM) M0 C0 O1 E0 I0 N0.

    Pada praktek sehari-hari gangguan di atas dapat ditulis PUA L(SM); O Kelainan penyebab PUA ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG

    dan atau histeroskopi

  • GUIDELINES FOR INVESTIGATION

    Wanita dengan AUB dapat

    mempunyai satu, beberapa atau

    bahkan tidak ada faktor-faktor kontribusi

    genetik dari perdarahan abnormal

    Terkadang ada patologi, seperti

    leiomyoma subserosa, tapi

    diperkirakan bukan penyebab

    AUB

    Sebagai konsekuensinya,

    investigasi wanita dengan

    AUB secara sistematis harus

    diterima

  • KESIMPULAN

    Sistem klasifikasi baru memungkinkan tatalaksana wanita dengan PUA akut dan kronis dengan baik

    Sistem klasifikasi baru juga meta analisis clinical trial karena sistem evaluasinya seragam

    Sistem ini mungkin akan mengalami perubahan dan revisi, tergantung dari kemajuan pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pemahaman dan kemampuan klinisi

  • TERIMAKASIH