ptt phaeco

30
8/22/2019 PTT Phaeco http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 1/30 Ni Made Helen Virginia Jacob 11 2011 125 MANAGEMENT KOMPLIKASI OPERASI KATARAK DENGAN PHAECOEMULSIFIKASI  PEMBIMBING : Dr. Djoko Heru, Sp.M 

Upload: made-helen-virginia

Post on 08-Aug-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 1/30

Ni Made Helen Virginia Jacob

11 2011 125

MANAGEMENT KOMPLIKASI

OPERASI KATARAK DENGAN

PHAECOEMULSIFIKASI 

PEMBIMBING : 

Dr. Djoko Heru, Sp.M 

Page 2: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 2/30

Pendahuluan

• Phacoemulsifikasi 2 kata, yaitu

 – phaco lensa

 – emulsification menghancurkan menjadibentuk yang lebih lunak

• Ditemukan pada tahun 1960 oleh Charles

Kelman• Merupakan Varian terbaru tekhnik operasi

katrak ekstrakapsular extraction (EKEK)

Page 3: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 3/30

• Phacoemulsifikasi adalah

• teknik operasi pembedahan katarak

dengan menggunakan peralatan ultrasonic

• akan bergetar menghancurkan lensa

mata yang mengeruh,

• kemudian lensa yang telah hancur 

berkeping-keping akan dikeluarkan dengan

menggunakan alat fako,

• diikuti dengan insersi lensa buatan

intraocular pada posisi yang sama dengan

posisi lensa mata sebelumnya

Pembahasan

Page 4: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 4/30

• Tujuan utama dari Tekhnik

Phacoemulsifikasi adalah

 – Insisi yang lebih kecil – Nyeri yang lebih ringan

 – Waktu penyembuhan yang lebih singkat

Page 5: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 5/30

Indikasi & Kontraindikasi

• Indikasi :

 – Tidak mempunyai

penyakit endotel

 – Bilik mata dalam

 – Pupil dapat dilebarkan

hingga 7mm

• KontraIndikasi:

 – Terdapat tanda-tanda

infeksi

 – Luksasi atau

subluksasi lensa

Page 6: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 6/30

Keuntungan• Kinder cut

• Smaller incision Insisi terdahulu

biasanya 2.7 mm, dengan MICS

hanya 1.8 mm.

• Easy to operate Karena sedikit

sekali cairan yang mungkin keluar 

dari insisi mikro tersebut tekanan

pada mata cenderung stabil,  

memudahkan para dokter 

melakukan tindakan operasi.

• Heals faster  Setelah 1-2 hari

tindakan, pasien sudah bisa

kembali beraktivitas. Rasa tidak

nyaman setelah operasi, hilang

dalam 3 hari.

Kerugian• pembelajaran lebih lama,

• biaya tinggi, dan

• komplikasi lebih serius.

Page 7: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 7/30

Persiapan Pre-Operasi 

• 1.Pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit

semalam sebelum operasi

• 2.Pemberian informed consent• 3. Bulu mata dipotong dan dibersihkan

dengan povidone-iodine 5%

• 4. Pemberian tetes antibiotik tiap 6 jam

Page 8: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 8/30

5.Pemberian sedatif ringan (Diazepam 5

mg) pada malam harinya bila

pasiencemas

6.Pada hari operasi, pasien dipuasakan.

7.Pupil dilebarkan dengan midriatika tetes

sekitar 2 jam sebelum operasi.

Page 9: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 9/30

Prosedur Tindakan

1. Pemberian asam mefenamat 500 mg

atau indometasin 50 mg peroral 1  – 2

 jam sebelum operasi.

2. Anastesi local pada mata yang ingin

dioperasi dengan cara menyuntukkan

langsung melalui palpebra bagian atas

dan bawah

3. Operator kemudian menekan bola

mata dengan tanggannya untukmelihat apakah ada kemungkinan

perdarahan, dan juga dapat

merendahkan tekanan intraokuler.

Page 10: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 10/30

Prosedur Tindakan

4. Operator melihat melalui sebuah

mikroskip dan membuat insisi

sepanjang kira-kira 3mm pada sisi

kornea yang teranestesi.

5. Kapsulotomi anterior dengan

menggunakan jarum kapsulotomi

melalui insisi kecil pada kornea.

6. Setelah insisi dilakukan, suatu cairan

viscoelastik dimasukan untukmengurangi getaran pada jaringan

intraokuler.

Page 11: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 11/30

Page 12: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 12/30

7. Korteks lensa dikeluarkandengan

cara irigasi aspirasi menggunakan mesin

fako unit .

8. Insersi lensa intraokuler foldauble   

pada bilik mata belakang sebelumnya

diberikan bahan viskoelastik untuk

mengurangi komplikasi.

9. Bahan viskoelastik dikeluarkanirigasi

aspirasi menggunakan mesin fako unit.

10. Luka operasi ditutup tanpa jahitan

Page 13: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 13/30

Page 14: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 14/30

11.Diberikan suntikan antibiotika

(Gentamisin) 0,5 ml dan kortikostroid

(Kortison Asetat) 0,5 ml, subkonjutiva.

12.Pasca bedah diberikan tetes mata

antibiotika (Neomycin-Polymixin B) dan

anti inflamasi (Deksametason) 0,1 ml.,

setiap 8 jam sekali.

Page 15: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 15/30

Komplikasi

• akibat adanya manipulasi iris, lisis

dari zonula, tindakan irigasi pada

bilik mata depan, serta adanyakemungkinan sisa materi lensa

yang tertinggal.

• Biasanya iritis terjadi minimal dan

dapat menghilang dengansendirinya, tanpa meninggalkan

bekas yang permanen.

tidak cepat menghilang dan

cendrung menjadi kronis atau

bertambah berat penyulit yang

lain sepertipenurunan tajam

penglihatan,

pembentukan membrane

pada pupil,

terjadinya sinekia anterior 

atau posperior,glaucoma skunder dan lain-

lain.

Iritis atau iridosiklitis 

Page 16: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 16/30

• Inflamasi pasca bedah katarak

fakoemulsifikasi ditandai dengan

 – rasa tidak nyaman (discomfort)

pada mata hingga rasa nyeri, – hiperemi konjungtiva dan

perikornea, serta

 – adanya flare dan sel pada bilik

mata depan.

Page 17: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 17/30

Ruptur Kapsula Lensa Posterior  

• Tanda :

 – COA yang dangkal atau dalam

secara mendadak, dan dilatasi pupil

yang hanya sementara.

 – Jatuhnya nukleus lensa dan tidak

dapat didekati oleh ujung dari alat

fako

 – Vitreus yang ikut teraspirasi kedalam

alat fako ditandai dengan bahan

material lens yang ikut terasspirasi

perlahan-lahan.

 – Cairan vitreus yang dapat dilihat

secara langsung

Page 18: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 18/30

Prinsip Managemen:

• Bahan vibroelastik (Viscoat) disuntikkan di bagian

posterior dari nukleus tujuan bahan tersebut masuk

ke COA dan mencegah herniasi dari vitreus ke arah

anterior. – Jika inti nukleus masih dalam keadaan utuh 

dipertmbangkan untuk melakukan EKEK.

 – penggunaan alat vitrektor  dapat menghilangkan

sisa dari cairan vitreus yang masih berada padafragmen nukleus.

• Sayatan disesuaikandari ukuran lensa Glide yang

diletakan dibelakang dari fragmen lensa untuk

mencegah terjadinya defect pada kapsul..

Page 19: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 19/30

• Sisa dari fragmen nukleus di bersihkan dengan

menggunakan alat fako dengan ketinggian botol

yang rendah dan tekanan aspirasi flow rate

(AFR) yang rendah, atau jika sisa darifragmennya berukuran besar tekhnik

viscoexpression.

• Setelah sisa dari nukleus dibersihkan, ruang

COA diisi dengan bahan viscoelastik dandilakukan manual aspirasi cannula dengan cara

irigasi.

Sisa dari korteks di bersihkan

Page 20: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 20/30

• Semua cairan vitreus harus dibersihkan dari COA

dengan menggunakan alat vitrektor  dimasukan

melalui sayatan menuju robekan pada kapsular 

posterior.

• Dengan tekhnik bimanual dilakukan pemisahan dengan

menggunakan infus dan alat pemotong khusus. Dalam

beberapa kasus dibantu dengan visualisasi dari

cairan vitreus dengan menggunakan trypan blue 0,06%

(vision Blue) atau 0,1mg Triamsinolon.• Jika robekan pada kapsular posterior kecil, tindakan

yang hati-hati dalam mengimplantasi IOL posterior 

karena dapat terjadinya capsulorhexis.

Page 21: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 21/30

• Penggunaan asetilcolin (miochol)

dapat membuat dilatasi pupil

sehingga mempermudah

implantasi IOL di COP atau

menginsersi IOL pada COA.

• Pada kasus kecacatan kapsular,

dibutuhkan implantasi dari IOL di

COA. Dapat dilakukan iridektomi

untuk mencegah terjadinya blokpupil.

• Penjahitan dari bekas sayatan

Page 22: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 22/30

Fragmen Lensa terlepas ke Posterior  

• Dislokasi dari material lensa ke arah area

vitreus akibat rupturnya kapsula

posterior.

• Kasus serius sering diakibatkan oleh

glaucoma, uveitis kronik, robeknya retina,

atau udem cystoid makular kronik.

Page 23: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 23/30

• Sebelum pengobatan, perlu ditangani

adanya uveitis atau peningkatan TIO

terlebih dahulu.

• fragmen kecilkonservatif 

• fragmen besar  tekhnik pars plana

vitrektomi

Page 24: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 24/30

Dislokasi Posterior dari IOL 

•  jarang terjadidapat menimbulkan

komplikasi yang serius jika disertai

dengan lepasnya material dari lensa.

• menyebabkan

 – pedarahan pada vitreus,

 – robekan retina,

 – uveitus, dan

 –

udemcystoid makular kronik.• Penanganannya dengan cara dilakukan

pars plana vitrectomi untuk mengambil,

mereposisi atau mengganti dari IOL

tersebut.

Page 25: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 25/30

Perdarahan Subchoroidalis

• ruptur dari arteri ciliaris posterior 

• Kasus berat tekanan dari intraokular.

Insidens dari komplikasi ini sudah jarang(0,04%) dengan adanya

phacoemulsifikasi.

• Faktor yang mendukung terjadinya

komplikasi ini adalah dari usia, adanya

glaucoma, penyakit cardiovaskular 

sistemik, robeknya vitreus, dan tindakan

EKEK tanpa Phacoemulsifikasi.

Page 26: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 26/30

Tanda:

 – COA yang dangkal dan progresif,

 – peningkatan Tekanan Intraokuler 

 – prolaps iris.

Tekanan vitreus yang meninggi, funduskopi

terlihat partikel bebas dan tampak titik hitam

dibelakang dari pupil.

Dalam kasus yang berat, segmen posterior 

tertekan kearah COA melalui robekan yang

terjadi.

Page 27: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 27/30

Penanganan segera: 

• COA diisi dengan bahan viscoelastik jenis cohesive lalu

tempat insisi dijahit kembali.

• Bahan viscoelastic harus ditempatkan dalam bola mata

untuk menjaga Tekanan Intraokular dan menyumbat

perdarahan.

• Menurunkan Tekanan Intraokular dengan obat

asetazolamide .

• Pengobatan postoperatif dengan menggunakan topikal

dan sistemik steroid dapat mengurangi peradangan

intraokular.

Page 28: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 28/30

Penanganan lanju t:  

• Jika tidak dapat terjadi absorpsi spontan,

perlu dilakukan tindakan penghentian

perdarahan pada 7-14 hari kemudian

dimana harus menunggu dari pencairanbekuan darah.

Page 29: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 29/30

Prognosis

• Prognosis dari penglihatan tergantung dari

besarnya perdarahan yang terjadi.

• Mungkin dibutuhkan pars plana vitrectomi

untuk menghentikan perdarahan akibat

dari robeknya retina.

• Jika penanganan tepat, dapat dilakukan

operasi katarak setelah 1-2 minggu

kemudian.

Page 30: PTT Phaeco

8/22/2019 PTT Phaeco

http://slidepdf.com/reader/full/ptt-phaeco 30/30

Terima Kasih