ptk ub 18 septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/aipt-12-2008/pola tata kelola blu... · ii...

127
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Brawijaya Malang 2008

Upload: trinhnga

Post on 26-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Brawijaya 

Malang ‐ 2008 

Page 2: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

KATA PENGANTAR 

Kata Pengantar dari Rektor  

Dewasa  ini,  seiring  dengan  perubahan  pesat  pada  konstelasi  komunitas  global, Universitas  Brawijaya  (UB)  menghadapi  banyak  permasalahan  yang  berkaitan  dengan manajemen  keuangannya.  Sistem  keuangan  yang  ada  sekarang  tidak  sesuai  dengan tuntutan upaya perkembangan sistem yang  transparan dan akuntabel yang sangat penting dalam  rangka  membangun  organisasi  yang  efektif  dan  efisien,  memperoleh  dukungan masyarakat,  dan  mendapatkan  posisi  sebagai  kekuatan  moral  yang  diperhitungkan. Kesimpulan  umum  tentang  keadaan  organisasi  tersebut  di  atas  adalah  sebuah  hasil dari kajian evaluasi diri yang dipakai sebagai landasan utama bagi UB untuk mengajukan sebuah perubahan  dalam  sistem  keorganisasian  dan  telah  disetujui  oleh  Direktorat  Jendral Pendidikan  Tinggi  menjadi  Perguruan  Tinggi  BHMN  melalui  SK  Dirjen  Dikti  Nomor: 4022/D/T/2007  tertanggal  29  Nopember  2007.  Namun  demikian  karena  permasalahan Perundangan tentang BHMN yang tidak kunjung selesai, maka UB melalui Rapat Pleno Senat pada 17 Maret 2008, menetapkan untuk membuat usulan menjadi Badan Layanan Umum (BLU)  yang  telah  memliki  dasar  hukum  yang  lebih  jelas.  Pada  dasarnya,  usulan  ini merupakan  upaya  UB  memperoleh  status  hukum  sebagai  Badan  yang  lebih  otonom khususnya dalam pengelolaan keuangannya. 

Badan  Layanan  Umum  pada  prinsipnya  adalah  Enterprising  the  government  yang merupakan  paradigma  baru  yang  menjadi  jiwa  pengelolaan  keuangan  sektor  publik. Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang menekankan basis kinerja  dalam  penganggaran,  memberikan  landasan  yang  penting  bagi  orientasi  baru tersebut  di  Indonesia.  Selanjutnya,  Undang‐Undang  Nomor  1  Tahun  2004  tentang Perbendaharaan  Negara  membuka  koridor  baru  bagi  penerapan  basis  kinerja  ini  di lingkungan  instansi  pemerintah.  Dalam  pasal  68  dan  pasal  69 Undang‐Undang Nomor  1 Tahun  2004  disebutkan  bahwa  instansi  pemerintah  yang  tugas  pokok  dan  fungsinya memberikan  pelayanan  kepada  masyarakat,  termasuk  pelayanan  pendidikan  yang diselenggarakan  oleh  UB,  dapat  menerapkan  pola  pengelolaan  keuangan  yang  fleksibel dengan  menonjolkan  produktivitas,  efisiensi,  dan  efektivitas.  Instansi  demikian,  dengan sebutan umum  sebagai Badan  Layanan Umum, diharapkan menjadi  implementasi  konkrit dari  sistem  penerapan  manajemen  keuangan  berbasis  kinerja.  Dengan  pengelolaan keuangan  dalam  pola  BLU,  fleksibilitas  diberikan  dalam  rangka  pelaksanaan  anggaran, termasuk  pengelolaan  pendapatan  dan  belanja,  pengelolaan  kas,  dan  pengadaan 

Page 3: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

ii 

barang/jasa.  Seiring  dengan  itu,  perlu  sistem  kendali  ketat  dalam  perencanaan  dan penganggarannya, serta dalam pertanggungjawabannya. 

Sehubungan dengan hal‐hal tersebut di atas, UB bermaksud menerapkan Pengelolaan Keuangan  Badan  Layanan Umum  (PK‐BLU)  dengan menyusun  dokumen  Pola  Tata  Kelola sebagaimana dipersyaratkan dalam pasal 4 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005  tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Untuk  ini UB menyatakan diri untuk bersedia menjalani audit keuangan oleh auditor  independen sesuai dengan standar Sistem Akuntansi Indonesia. 

Pola  Tata  Kelola  juga  telah  dibenahi  untuk  diseuaikan  dengan  harapan  bahwa penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum tidak sekedar sebagai format baru dalam pengelolaan keuangan UB, tetapi diharapkan dapat menyuburkan perwadahan baru bagi pembaharuan manajemen keuangan sektor publik demi meningkatkan pelayanan UB kepada masyarakat. 

Selaku Rektor UB, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada segenap pihak yang  telah  terlibat  dalam  persiapan  dokumen‐dokumen  tersebut.  Saya  juga,  sangat menghargai  partisipasi  segenap  elemen  Universitas  dan  juga  dukungan  mereka  dalam rencana perubahan organisasi ini. 

 

Malang, 25 Juli 2008 

Rektor Universitas Brawijaya, 

 

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito 

                 NIP. 130 704 136 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

iii 

DAFTAR ISI 

 

KATA PENGANTAR ________________________________________________ i Kata Pengantar dari Rektor _________________________________________________________ i 

DAFTAR ISI _____________________________________________________ iii 

BAB I.  PENDAHULUAN  __________________________________________ 1 A.  Pengertian Tata Kelola _______________________________________________________ 1 B.  Prinsip Tata Kelola yang Baik __________________________________________________ 1 C.  Tujuan Penerapan Tata Kelola _________________________________________________ 2 D.  Klausula Tentang Perubahan Tata Kelola_________________________________________ 2 

BAB II.  ORGANISASI DAN TATA LAKSANA____________________________ 3 A.   Struktur Organisasi UB Saat Ini_________________________________________________ 4 

1.  Dewan Penyantun __________________________________________________________________ 6 2.  Senat ____________________________________________________________________________ 6 3.  Pimpinan Universitas  _______________________________________________________________ 8 4.  Fakultas __________________________________________________________________________ 9 5.  Jurusan atau Bagian  _______________________________________________________________ 10 6.  Program Studi ____________________________________________________________________ 11 7.  Laboratorium dan Studio  ___________________________________________________________ 11 8.  Lembaga  ________________________________________________________________________ 11 9.  Direktur Pasca sarjana______________________________________________________________ 12 10.  Biro  ____________________________________________________________________________ 12 11.  Unit Pelaksana Teknis ______________________________________________________________ 12 12.  Pusat Jaminan Mutu _______________________________________________________________ 12 

B.   Perubahan Struktur Organisasi UB Setelah Menjadi BLU ___________________________ 13 C.  Tugas Pokok dan Wewenang dalam Organisasi BLU _______________________________ 15 

1.  Dewan Pengawas  _________________________________________________________________ 15 2.  Unsur Pimpinan ___________________________________________________________________ 17 3.  Senat Universitas__________________________________________________________________ 22 4.  Unsur Pelaksana Akademik __________________________________________________________ 24 5.  Lembaga  ________________________________________________________________________ 29 6.  Unsur Pelaksana Administrasi ________________________________________________________ 30 7.  Unsur Pelayanan Administrasi  ________________________________ Error! Bookmark not defined. 8.  Unsur Penunjang __________________________________________________________________ 34 9.  Institusi Fungsional ________________________________________________________________ 39 10.  Unsur Pelayanan Umum ____________________________________________________________ 42 

D.  Prosedur Kerja _____________________________________________________________ 42 E.  Ketersediaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia ___________________________ 43 

1.  Ketersediaan Sumberdaya Manusia ___________________________________________________ 43 2.  Pengembangan Sumberdaya Manusia _________________________________________________ 47 

BAB III.  AKUNTABILITAS _________________________________________ 51 

Page 5: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

iv 

A.  Akuntabilitas Program  ______________________________________________________ 51 1.  Bidang Akademik __________________________________________________________________ 51 2.  Bidang Administrasi Umum__________________________________________________________ 52 3.  Bidang Kemahasiswaan _____________________________________________________________ 52 4.  Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama _____________________________________ 52 

B.  Akuntabilitas Kegiatan ______________________________________________________ 54 1.  Bidang Akademik __________________________________________________________________ 54 2.  Bidang Administrasi Umum__________________________________________________________ 54 3.  Bidang Kemahasiswaan _____________________________________________________________ 54 4.  Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama _____________________________________ 55 

C.  Akuntabilitas Keuangan _____________________________________________________ 57 

BAB IV. TRANSPARANSI ___________________________________________ 63 A.  Penyelenggaraan Sistem manajemen berbasis TIK untuk peningkatan Transparansi_____ 64 B.  Penyebarluasan Informasi melalui Website dan Media Cetak _______________________ 65 C.  Penyebarluasan Informasi melalui Sosialisasi, Rapat Periodik, Brosur, Selebaran dan Media Massa  __________________________________________________________________ 67 D.  Audit Internal  _____________________________________________________________ 67 

BAB V.  ETIKA DAN INTEGRITAS ___________________________________ 69 A.   Menjaga Komitmen Etika Akademik ___________________________________________ 69 B.  Pengertian Integritas Akademik _______________________________________________ 69 C.  Pengertian Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan __________________________ 69 D.  Pengertian Loyalitas kepada Universitas ________________________________________ 70 E.  Pengertian Gratifikasi _______________________________________________________ 70 F.   Kewajiban Menghindari Suap _________________________________________________ 71 G.   Perlindungan Aset dan Informasi ______________________________________________ 71 H.   Kesadaran terhadap Efisisensi Biaya ___________________________________________ 71 I.   Membangun Integritas Pelaporan _____________________________________________ 72 J.   Larangan Aktivitas Politik ____________________________________________________ 72 K.   Pemeliharaan Nama Baik Universitas  __________________________________________ 72 L.   Pengenaan Sanksi __________________________________________________________ 73 

BAB VI. DAFTAR REFERENSI RUJUKAN _______________________________ 74 

BAB VII. PENUTUP _______________________________________________ 75 

Lampiran 1. Statuta UB ___________________________________________ 76 

Lampiran 2. Organisasi dan Tata Kerja UB ____________________________ 93 

Page 6: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

1

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB I. PENDAHULUAN 

A.   Pengertian Tata  Kelola 

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 pasal 5, pola tata kelola merupakan peraturan internal universitas yang menetapkan: 

1. Organisasi  dan  tata  laksana,  mencakup  struktur  organisasi,  prosedur  kerja, pengelompokan  fungsi  yang  logis,  ketersediaan  dan  pengembangan  sumberdaya manusia, serta efisiensi biaya. 

2. Akuntabilitas, mencakup kebijakan, mekanisme/prosedur, media pertanggungjawaban, dan periodisasi pertanggungjawaban program,  kegiatan, dan  keuangan dalam  rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

3. Transparansi,  dengan  menerapkan  asas  keterbukaan  yang  dibangun  atas  dasar kemudahan memperoleh informasi bagi yang membutuhkan. 

B.  Prinsip Tata  Kelola yang Baik 

Dalam  sebuah Badan  Layanan Umum pengelolaan organisasi berbasis  kinerja hanya dapat  dilakukan  bila  organisasi  dilaksanakan  atas  dasar  prinsip‐prinsip  Tata  Kelola  yang menjamin terselenggaranya praktek‐praktek baik (good Practices) sebagai berikut: 

1. Transparansi,  yaitu mengikuti  asas  keterbukaan  agar  informasi mengenai Universitas secara langsung dapat diterima bagi pihak‐pihak yang membutuhkan. 

2. Akuntabilitas,  yaitu  mempertanggungjawabkan  pengelolaan  sumberdaya  serta pelaksanaan  kebijakan yang dipercayakan  kepada Universitas dalam mencapai  tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. 

3. Responsibilitas,  yaitu  kesesuaian  pengelolaan  Universitas  terhadap  peraturan perundang‐undangan yang berlaku dan prinsip‐prinsip organisasi yang sehat. 

4. Kewajaran,  yaitu  keadilan  dan  kesetaraan  dalam  memenuhi  hak‐hak  stakeholder Universitas  yang  timbul  berdasarkan  perjanjian  maupun  peraturan  perundang‐undangan yang berlaku. 

5. Kemandirian, yaitu keadaan pengelelolaan Universitas tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan  dari  pihak  manapun  yang  tidak  sesuai  dengan  kepentingan organisasi maupun peraturan perundang‐undangan.   

Page 7: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

2

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

C.  Tujuan Penerapan  Tata  Kelola 

Tata  Kelola  UB  diupayakan  memenuhi  prinsip‐prinsip  Tata  Kelola  yang  menjamin terselenggaranya  praktek‐praktek  baik,  agar  dapat  mendorong  pengelolaan  Universitas menjadi  lebih profesional, berdaya dalam mengemban  fungsi misi dan visinya. Dalam hal Implementasi  sistem  Tata  Kelola,  setiap  pihak  dalam  organisasi  UB  harus  dapat  secara mudah  didorong  agar memiliki  kesadaran  atas  adanya  tanggung  jawab  sosial Universitas terhadap  stakeholder.  Dalam  struktur  pengelolaan  UB  sebagaimana  saat  ini,  terdapat beberapa  potensi  yang  memungkinkan  terjadinya  inefisiensi  pengelolaan  sumberdaya. Perbaikan  perlu  dilakukan  terutama  menyangkut  kejelasan  prosedur  dan  kewenangan administrasi  dengan  posisi  pengelolaan  kegiatan  akademik.  Dalam  hal  pengelolaan  arus informasi,  pengendalian  kegiatan  maupun  pengelolaan  asset  khususnya  keuangan  dan sumberdaya  manusia  terdapat  sejumlah  titik‐titik  pokok  yang  memerlukan  perbaikan mendesak.  

Perubahan  Tata  Kelola Universitas  untuk memperbaiki mekanisme  kerja  khususnya terkait  dengan  isu‐isu  krusial  tersebut  di  atas,  UB  memerlukan  landasan  hukum  untuk melakukan transformasi keorganisasian. Status sebagai BLU diharapkan dapat memberikan peluang  lebih  baik  bagi UB  untuk melakukan  pembenahan  Tata  Kelola  yang mendorong peningkatan  kualitas  layanan  dengan  menumbuh‐kembangkan  efisiensi,  relevansi, transparansi,  akuntabilitas. Diharapkan dengan menjadi BLU,  leadership dapat  tumbuh di semua  jenjang posisi dalam organisasian. Untuk  tujuan ini perbaikan sistem  informasi dan kejelasan Manual Keja mutlak diperlukan  agar dapat mendorong organ‐organ Universitas memiliki  kapasitas  dan  kecepatan  yang  memadai  dalam  membuat  perencanaan  dan keputusan.  Outcome  yang  diharapkan  adalah  ketercapaian  misi  dan  visi  UB  serta peningkatan  peran  UB  dalam  mendukung  kemajuan  bangsa  dan  negara  serta  mampu mengangakat  kualitas  kinerja  akademik  yang  diperhitungkan  pada  tataran  persaingan global.  

D.   Klausula Tentang Perubahan Tata  Kelola 

Pola  Tata  Kelola  Universitas  ini  akan  direvisi  apabila  terjadi  perubahan  terhadap Statuta Universitas Brawijaya  (UB) maupun perundang‐undangan yang  terkait dengan pola tata kelola universitas, serta disesuaikan dengan  fungsi,  tanggung  jawab, dan kewenangan organ universitas serta perubahan lingkungan universitas.  

Page 8: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

3

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB II. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA 

Saat  ini  UB  adalah  Perguruan  Tinggi  Negeri  (PTN)  yang  berada  di  lingkungan Departemen  Pendidikan  Nasional.  UB  dipimpin  oleh  Rektor  yang  berada  di  bawah koordinasi, dan bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan Nasional. Dalam organisasi UB saat ini segala hal menyangkut pengelolaan keuangan diatur selayaknya sebuah instansi (jawatan) pemerintah  yang  seringkali  tidak bersesuaian dengan  tuntutan  situasi eksternal sehingga  sering mengalami berbagai  kesulitan dalam memenuhi  kepentingan pengelolaan universitas dalam menjalankan misinya. Perkembangan pengelolaan ke arah organisasi yang lebih otonom merupakan  tuntutan situasi yang  tidak  terhindarkan. Untuk  ini UB berusaha melakukan  berbagai  pembenahan  Tata  Laksana  (sistem  pengelolaan)  dengan  terlebih dahulu  melakukan  evaluasi  diri  secara  menyeluruh.  Berbagai  usulan  perubahan  sistem pengelolaan  organisasi  tersebut  dikembangkan  dengan  mengacu  pada  ketentuan perundangan  yang  berlaku.  Upaya  pembenahan  telah  diupayakan  sejak  sepuluh  tahun terakhir, dan pada  tahun 2003, UB mengusulkan ke pemerintah untuk menjadi Perguruan Tinggi  BHMN,  dan  pada  tahun  2007,  telah  berhasil  memperoleh  ijin  dari  Direktorat Pendidikan Tinggi  (DIKTI), Departemen Pendidikan Nasional untuk berubah status menjadi Perguruan  Tinggi Badan Hukum Milik Negara  (PT BHMN). Namun demikian  surat  ijin dari Direktur  Jendral  DIKTI  tersebut  belum  dapat  direalisasikan  karena  sistem  perundangan untuk  itu belum memungkinkan. Untuk  itulah UB,  atas  saran dari Direktur  Jendral DIKTI, mengusulkan menjadi  Badan  Layanan Umum  yang  telah memiliki  landasan  hokum  yang memadai  untuk  melakukan  berbagai  perubahan  keorganisasian  sesuai  dengan perkembangan yang dikehendaki seperti tersebut di atas.   

Pengusulan menjadi  BLU dilakukan  dengan memperhatikan  situasi  internal maupun eksternal UB termasuk semua sistem perundangan yang terkait dengan UB. Saat ini, sebagai sebuah  instansi  pemerintah,  hal‐hal  yang  menyangkut  penyelenggaraan  UB  secara fungsional dibina oleh Menteri Pendidikan Nasional cq. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk bidang kepegawaian di bawah pembinaan Menteri Aparatur Negara, dan pembinaan di bidang pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. Usulan menjadi BLU ini dikemas dengan memperhatikan ketentuan‐ketentuan pemerintah terkait dengan fungsi ketiga  departemen  pemerintahan  tersebut  diatas.  Semua  perubahan  sistem  organisasi termasuk  tata  Kelola  harus memperoleh persetujuan dari  ketiga departemen  tersebut di atas.  Langkah  pertama  adalah  mendapatkan  ijin  dari  Menteri  Pendidikan  Nasional, dilanjutkan  ke  perolehan  ijin  Menteri  Keuangan  untuk  asapek  keuangan,  dan  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk aspek SDM. 

Page 9: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

4

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

A.    Struktur Organisasi UB Saat Ini  

Organisasi  UB  saat  ini  ditetapkan  berdasarkan  atas  Keputusan Menteri  Pendidikan nasional no: 080/0/2002 tentang Statuta UB. Organisasi Universitas  Barwijaya (lihat gambar 1) terdiri dari: 

a.  Dewan Penyantun b.  Unsur pimpinan: rektor dan pembantu rektor c.  Senat universitas d.  Unsur pelaksana akademik: fakultas dan lembaga e.  Unsur pelaksana khusus: program pasca sarjana f.  Unsur pelaksana administrasi: biro g.  Unsur penunjang: unit pelaksana teknis (UPT) 

Rincian  tugas,  fungsi dan hal‐hal  lain  yang menyangkut detail  rinciannya ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 080/0/2002 tentang Organisasi Tata  Kerja  (OTK).  Melalui  persetujuan  rapat  Senat  Universitas,  OTK  diusulkan  kembali setelah  ada  bagian  yang  diperbaharui  sesuai  dengan  perkembangan  yang  terjadi  di  UB.  Secara  garis  besar,  struktur  organisasi  UB  dipaparkan  dalam  Gambar  1.    Untuk  itu, Universitas  Brawijaya  sedang  memproses  draft  naskah  usulan  pembaharuan  OTK  yang nantinya  akan  disampaikan  kepada Menteri  Pendidikan Nasional  sesuai  dengan  tuntutan penyempurnaan struktur organisasi UB PK‐BLU.  

Selama  ini, Universitas Brawijaya  telah berupaya meningkatkan mutu,  relevansi dan efisiensi  layanan.  Salah  satunya adalah  sebuah  Tata Kelola untuk mengembangkan  sistem penjaminan mutu. Awal dari upaya yang dilakukan adalah ketika pada  tahun 2002, Rektor membentuk  Tim Monitoring  dan  Evaluation  (Monev) dengan  tugas melaksanakan  sistem pembinaan dan pemantauan Program Hibah Kompetisi (PHK) yang diperoleh pendanaannya dari  Dirjen DIKTI.  Kemudian,  karena  kegiatan  Tim Monev  internal dirasa masih  terbatas, maka pada  tahun 2003 dibentuk Tim Benefit dan Monitoring Evaluation  (BME) dengan SK Rektor No.  022/SK/2003.  Implementasi  dari  SK  Rektor  ini  telah mendorong  upaya‐upaya penyehatan institusi dengan mendorong perluasan ruang lingkup sistem penjaminan mutu. Dari  kegiatan  implementasi Monev  PHK  yang  lebih  bersifat  quality  control,  berkembang menjadi kegiatan yang  lengkap dengan quality assurance dan quality  improvement bidang akademik  termasuk  akreditasi  program  studi  (PS).  Untuk  selanjutnya  untuk  lebih memantapkan  sistem  jaminan mutu, diterbitkanlah  SK Rektor No. 017A/SK/2005  tentang Pusat  jaminan Mutu  (PJM), yang kelembagaan dan  tugasnya direvisi kembali pada  tanggal 13 Pebruari 2006, melalui SK Rektor nomor: 023A/SK/2006. 

 

Page 10: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

5

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

Gambar 1. Struktur Organisasi UB  yang ada saat ini (2008) 

 

Di bidang administrasi umum, Universitas saat ini sedang merencanakan pembentukan Satuan  Pengendali  Internal  (SPI)  yang  merupakan  aparat  intern  Universitas  untuk membantu Pimpinan Universitas dalam mendukung terciptanya sistem pengendalian kinerja administrasi  yang efektif di  lingkungan Universitas. Untuk menginisiasi  ini  sudah ditunjuk staf ahli Pembantu Rektor II untuk mengembangkan SPI di lingkungan UB. Meskipun hal‐hal semacam  ini  memiliki  dasar  pemikiran  yang  benar  dari  prinsip‐prinsip  keorganisasian, namun  ternyata  tidak  sepenuhnya  memiliki  landasan  dalam  statuta  terkait  dengan statusnya  sebagai PTN.  Selain  itu, masih banyak aspek  lain  khususnya  aspek pengelolaan keuangan  dan  asset.  Kedua  hal  ini  mengalami  berbagai  kendala  dalam  implementasi perbaikannya.  Sistem penganggaran  yang harus dilakukan dengan mekanisme  tata  kelola sebagai instansi pemerintah tidak lagi sesuai dengan tuntutan kinerja UB yang menghadapi persaingan  global.  Setiap perubahan dalam pola  tata  kelola harus dikonsultasikan  kepada 

R E K T O R

Pembantu Rektor :I.      Bidang AkademikII. Bidang Administrasi dan KeuanganIII. Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Senat Universitas Dewan Penyantun

Pusat Jaminan Mutu

Unit Pelaksana Teknis (UPT)

1. Bahasa2. Perpustakaan3. Mata Kuliah Umum (MKU)4. Pusat Komputer (Puskom)5. Unit Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi 

(UPPTI)6. Pusat Pengembangan E‐Learning (PPE)7. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH)

Biro

1. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)

2. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK)3. Biro Administrasi Perencanaan, Kerjasama dan 

Sistem Informasi (BAPSI)

Program Pascasarjana Fakultas/Program Lembaga

1. Fakultas Hukum (FH)2. Fakultas Ekonomi (FE)3. Fakultas Ilmu Administrasi (FIA)4. Fakultas Pertanian (FP)5. Fakultas Peternakan (FPt)6. Fakultas Teknik (FT)7. Fakultas Perikanan  dan Ilmu 

Kelautan (FPIK)8. Fakultas Kedokteran (FK)9. Fakultas Matematika dan Ilmu 

Pengetahuan Alam (FMIPA)10. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)11. Fakultas  Ilmu Sosial (FIS)12. Program Bahasa dan Sastra

1. Lembaga Penelitian (Lemlit)2. Lembaga Pengabdian kepada 

Masyarakat (LPM)3. Lembaga Pengkajian dan 

Pengambangan Pendidikan (LP3)

Page 11: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

6

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Mendiknas  dan  harus  memenuhi  ketentuan  peraturan  kepegawaiaan  dari  Kementerian Aparatur Negara  (Menpan) menyebabkan  kapasitas UB  dalam merespon  tuntutan  jaman dan perubahan masyarakat menjadi kurang cepat.  

1. Dewan  Penyantun  

Dewan  Penyantun  adalah  dewan  yang  beranggotakan  tokoh‐tokoh  masyarakat. Anggota dewan penyantun diangkat dan diberhentikan oleh  rektor atas persetujuan senat universitas.  

Organisasi Dewan Penyantun  

Dewan penyantun dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorarig sekretaris yang dipilih dari para anggotanya. Masa jabatan Dewan Penyantun adalah 4 tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan 4 tahun berikutnya 

Tugas Dewan Penyantun   

a).   Membina  dan  meningkatkan  hubungan  baik  antara  masyarakat,  instansi pemerintah dan badan swasta dengan universitas; 

b).  Membantu memecahkan permasalahan universitas;  

c).  Menampung  aspirasi  dan  mendorong  partisipasi  masyarakat  dalam pengembangan universitas. 

2. Senat   

Senat merupakan  badan  normatif  dan  perwakilan  di Universitas  yang menjalankan fungsi  membangun  dan  menjaga  penegakan  nilai‐nilai  dan  etika  akademik.  Senat Universitas  adalah  perwakilan  tertinggi  di  tingkat  Universitas,  sedangkan  Senat Fakultas adalah perwakilan tertinggi di tingkat Fakultas. 

a) Organisasi Senat  

1) Senat Universitas  terdiri  atas wakil  Guru  Besar,  Rektor,  Pembantu  Rektor, Dekan,  Ketua  Jurusan,  dan  wakil  dosen.  Senat  Fakultas  terdiri  dari  Guru Besar, Dekan, Sekretaris atau Pembantu Dekan Fakultas, Ketua  Jurusan dan Wakil Dosen  

2) Senat baik di  tingkat Universitas maupun  Fakultas diketuai oleh  salah  satu anggota,  didampingi  oleh  seorang  Sekretaris  yang  dipilih  diantara  para anggota Senat. 

3) Tata cara pemilihan serta persyaratan Perwakilan unsur Guru Besar dan wakil dosen non guru besar ditetapkan dengan surat Keputusan Senat Universitas 

4) Pemililihan wakil dosen dilakukan dengan pemilihan  langsung oleh  seluruh dosen biasa pada fakultas atau jurusan yang bersangkutan. 

Page 12: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

7

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

b) Tugas Senat  

1) Mengusulkan  perubahan  statuta  Universitas  kepada  Menteri  Pendidikan Nasional dan memberikan persetujuan mengenai hal‐hal yang belum diatur dalam statuta dengan peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Rektor. 

2) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Universitas. 3) Memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan akademik 

dan  pengembangan  Universitas,  termasuk  akreditasi  internal  Universitas dalam hal pembukaan dan/atau penutupan jurusan/program studi yang telah ditetapkan oleh  Senat Universitas,  serta  penambahan  dan/atau penutupan laboratorium/studio pada setiap jurusan. 

4) Merumuskan  kebijakan  penilaian  prestasi  akademik  dan  kecakapan  serta kepribadian sivitas akademika. 

5) Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan perguruan tinggi. 6) Memberikan  pertimbangan  dan  persetujuan  atas  program  kerja  selama 

periode  jabatan dan program  kerja  tahunan Universitas  yang diajukan oleh Rektor atau Dekan. 

7) Menetapkan  aturan  mengenai  tata  tertib  pelaksanaan  pencalonan  dan pemilihan Rektor atau Dekan. 

8) Melaksanakan  pemilihan  Rektor  atau  Dekan  berdasarkan  tata  tertib pemilihan yang telah ditetapkan. 

9) Senat Universitas memberikan pertimbangan atas calon Rektor yang diajukan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk diangkat oleh Presiden Republik Indonesia menjadi  Rektor.  Senat  fakultas memberikan  pertimbangan  atas calon Dekan untuk diajukan kepada Rektor untuk diangkat menjadi Dekan 

10) Senat  Universitas  memberikan  pertimbangan  atas  para  calon  Pembantu Rektor atau Pembantu/sekretaris Dekan untuk Senat fakultas, yang kemudian diajukan kepada Rektor untuk diangkat menjadi Pembantu Rektor. 

11) Memberikan  pertimbangan  terhadap  calon  Direktur  dan  Kepala  Lembaga yang akan diangkat dengan penetapan SK Rektor 

12) Senat  Universitas  memberikan  persetujuan  mengenai  pendirian  lembaga‐lembaga nonstruktural  serta memberikan pertimbangan  atas pengangkatan pejabat lembaga non‐struktural yang dilakukan oleh Rektor. 

13) Senat Universitas menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip manajemen berbasis kinerja dan tata kelola Universitas yang baik. 

14) Mengusulkan  kepada  Rektor  mengenai  program  perkembangan  dalam jabatan  dan  kriteria  untuk promosi  serta menetapkan  prioritas pembinaan tenaga kependidikan dengan memperhatikan pengembangan kelembagaan. 

15) Menetapkan ketentuan mengenai laporan dan akuntabilitas pejabat/pegawai yang  berada  di  bawah  pejabat  yang  bertanggung  jawab  secara  langsung kepada Rektor. 

Page 13: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

8

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

16) Menilai pertanggungjawaban Rektor atau Dekan atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan. 

17) Merumuskan  peraturan  pelaksanaan  integritas  akademik,  kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan pada Universitas. 

18) Menetapkan  kode  etik  Universitas  dan  kepengurusan  Dewan  Kehormatan Kode Etik. 

19) Menetapkan  ketentuan mengenai  prosedur  Pengendalian  dan  sanksi  bagi mahasiswa, dosen,  atau  pegawai  yang  diduga melanggar  ketentuan  dalam kode etik. 

20) Mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan oleh Universitas kepada seseorang yang memenuhi persyaratan. 

21) Menjabarkan  Statuta  Universitas  ke  dalam  rincian  tugas  unit  dan  uraian jabatan di semua jenjang struktur organisasi Universitas. 

22) Membentuk  komisi‐komisi  yang  beranggotakan  anggota  Senat  dan  apabila dianggap perlu dapat ditambah dengan anggota lain. 

23) Menetapkan  lebih  lanjut  tugas‐tugas  dan  kewenangan  lainnya  dari  Senat sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat Statuta Universitas. 

c) Tanggung Jawab Senat  

Senat baik di  tingkat Universitas maupun  Fakultas mempunyai  tanggung  jawab menjaga nilai‐nilai dan etika akademik serta menetapkan standar mutu akademik  

d) Masa Tugas anggota Senat 

Masa tugas anggota Senat dari unsur wakil guru besar dan wakil dosen adalah 4 (empat) tahun. 

e) Penyelenggaran Rapat/Sidang 

1) Senat  Universitas  maupun  Fakultas  dapat  menyelenggarakan  rapat‐rapat khusus sesuai dengan bidang/pokok pembahasan tertentu yang dihadiri oleh anggota Senat Universitas tertentu pula. 

2) Pengambilan  keputusan  dalam  rapat  Senat  dilakukan  dengan musyawarah untuk mencapai mufakat atau melalui pemungutan suara. 

3) Senat bersidang sekurang‐kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun. 

f) Pembiayaan 

Segala biaya yang diperlukan dalam  rangka pelaksanaan  tugas Senat dibebankan pada anggaran Universitas.  

3. Pimpinan Universitas 

Pimpinan Universitas terdiri dari Rektor yang dibantu oleh beberapa orang Pembantu Rektor.  Rektor  adalah  pimpinan  dan  penanggung  jawab  utama  Universitas.  Rektor 

Page 14: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

9

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Pendidikan Nasional melalui pertimbangan Senat  Universitas  dengan  cara  pungutan  suara  dalam  forum  Pleno  Rapat  Senat Universitas. Masa jabatan Rektor adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut‐turut. Rektor dalam melaksanakan  tugas bertanggung  jawab di bidang  akademik  kepada Menteri Pendidikan Nasional, di bidang administrasi dan keuangan kepada Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Lain atau pimpinan Lembaga Pemerintah lain.  

Rektor dalam melaksanakan  tugas sehari‐hari dibantu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik,  Pembantu  Rektor  Bidang  Administrasi  Umum,  dan  Pembantu  Rektor Bidang  Kemahasiswaa.  Bilamana  Rektor  berhalangan  tidak  tetap,  Pembantu  Rektor Bidang Akademik bertindak sebagai Pelaksana Harian Rektor. 

Tugas 

a) Memimpin   penyelenggaraan   pendidikan,   penelitian   dan   pengabdian  kepada masyarakat, serta hubungan dengan lingkungannya ; 

b) Membina   dan   melaksanakan   kerja   sama  dengan  instansi, badan  swasta dan masyarakat    untuk    memecahkan    persoalan    yang    timbul,    terutama    yang menyangkut bidang tanggung jawabnya. 

4. Fakultas     

Fakultas adalah unit pelaksana akademik meliputi kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.  Organisasi fakultas terdiri dari: a).   Unsur pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan b).  Senat Fakultas c).   Unsur  pelaksana  akademik:  jurusan,  laboratorium,  bengkel,  studio,  kelompok 

dosen d).   Unsur pelaksana adminlstrasi: bagian Tata Usaha.  e).   Unsur penunjang:  ruang baca, kebun percobaan,  tambak,  taman,  ternak,  rumah 

sakit,  fasiiitas  kesehatan  lain,  dan  bentuk  penunjang  lainnya  yang  diperlukan fakultas. 

a) Pimpinan Fakultas  

Dekan adalah pemimpin dan penanggung  jawab uiarna  fakultas.   Dekan mempunyai tugas  mengatur  penyelenggaraan  pendidikan,  penelitian,  pengabdian  kepada masyarakat,  dan  melakukan  pembinaan  kepada  mahasiswa,  dosen  dan  tenaga kependidikan  fakultas. Dekan dan pembantu dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor melalui pertimbangan senat fakultas. Masa jabatan dekan dan pembantu dekan adalah 4 tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut‐turut. 

 

Page 15: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

10

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

b) Senat Fakultas 

Senat  fakultas merupakan  badan  normatif  tertinggi  di  fakultas.  Keanggotaan  senat fakultas terdiri atas dosen tetap dengan jabatan guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan dan  sepuluh orang wakil dosen. Keanggotaan  s Ketua  senat  fakultas  adalah dekan dan didampingi oleh‐ seorang sekretaris yang dipilih dari para anggota senat. Dalam melaksanakan  tugasnya, senat  fakultas dapat membentuk komisi‐komisi yang beranggotakan  anggota  senat.  Tatacara pengambilan  keputusan dalam  rapat  senat' diatur dalam  tatatertib  rapat  senat.  Senat  fakultas diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan selaku Ketua Senat.   

Senat fakultas mempunyai tugas pokok: a).   Merumuskan  baku  mutu  pendidikan,  kebijakan  akademik  dan  pengembangan 

fakultas;  b).  Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan dan kepribadian 

sivitas akademika;  c).  Merumuskan norma,   etika   dan   tolok ukur penyelenggaraan fakultes;  d).  Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan yang  telah diditetapkan 

oleh dekan;  e).   Memberikan  pertimbangan  atas  dosen  yang  dicalonkan  memangku  jabatan 

fungsional akademik lebih tinggi;  f).    Mengusulkan  pemberian  gelar  doktor  kehormatan  bagi  seseorang  yang 

memenuhi  persyaratan      sesuai      dengan      peraturan      atau  ketentuan  yang berlaku.  

g).   Memberikan   pertimbangan   dan   persetujuan    rencana    anggaran pendapatan dan  belanja  fakultas  yang  diajukan  oleh  dekan  h.  Memiiih  dan  memberikan pertimbangan  atas  dosen  yang  diusulkan  mendapat  tugas  tambahan  sebagai dekan,  

i).    Memberikan  pertimbangan  untuk  dosen  yang  diangkat  sebagai  pembantu dekan,ketua jurusan/bagian  dan sekretaris jurusan/bagian;  

j).    Tatacara  pertimbangan  senat  fakultas  dalam  hal  pengangkatan  dan pemberhentian  Dekan,  pembantu  dekan,  ketua  dan  sekretaris  jurusan/bagian  serta pengusulan kenaikan  jabatan  fungsional akademik diatur dalam keputusan senat universitas. 

5. Jurusan  atau  Bagian  

Jurusan  atau  bagian  merupakan  unit  peiaksana  akademik  yang  melaksanakan pendidikan  akademik  pada  program  sarjana  dan  program  pascasarjana  pendidikan profesi, dan pendidikan profesional  (vokasional).  Jurusan  atau bagian dipimpin oleh seorang  ketua  dan didampingi  seorang  sekretaris  yang  diangkat  dan  diberhentikan oleh  rektor atas usul dekan, serta bertanggung jawab langsung kepada dekan. Ketua 

Page 16: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

11

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

jurusan/bagian mengkoordinasikan semua program siudi terkait untuk menjamin baku mutu  pendidikan.  Jurusan  atau  bagian  dalam melaksanakan  tugasnya membentuk bengkel,  laboratorium/studio,  program  studi  akademik,  profesi  dan  profesional (vokasional),  serta  bentuk  lain  yang  dianggap  perlu  untuk  menyelenggarakan pendidikan  oleh  fakultas.  Tatacara  pembentukan  bengkel,  laboratorium/studio, program  studi  reguler  dan  ekstensi,  serta  bentuk‐bentuk  lain  yang  dianggap  perlu seperti dimaksud pada ayat (4) diatur melalui Keputusan Rektor. 

6. Program  Studi  

Program studi merupakan penyelenggaraan program‐program pendidikan tinggi yang diselenggarakan  atas  dasar  suatu  kurikulum.  Program‐program  pendidikan  tinggi berupa:  program  studi  diploma,  sarjana  dan  pascasarjana  serta  profesi,  dapat diselenggarakan  di  fakultas/jurusan  yang  memenuhi  syarat.  Program  studi pascasarjana  yang  bersifat  lintas  jurusan  dapat  diselenggarakan  di  bawah  fakultas yang  memiliki/menggunakan  sumber  daya  terbanyak  dan/atau  berada  di  bawah tanggung jawab program pascasarjana selaku unit pelaksana khusus. 

7. Laboratorium  dan  Studio 

Laboratorium  atau  studio  adalah  wadah  bagi  sivitas  akademika  melakukan pengembangan ilmu melalui penelitian dan melakukan praktek belajar. Laboratorium atau studio dipimpin oleh seorang ketua laboratorium/studio yang ditunjuk atas dasar kompetensi  bidang  ilmunya  serta  kemampuannya melakukan  pengembangan  ilmu. Tugas  seorang  ketua  laboratorium  atau  studio  adalah  melakukan  pengelolan laboratorium atau studio, melakukan koordinasi serta memimpin pengembangan ilmu pada bidang kajian tertentu melalui kegiatan penelitian. Laboratorium beranggotakan kelompok dosen. Dalam satu laboratorium  dapat dibentuk lebih  dari  satu  keiompok dosen.  Laboratorium  didukung  oleh  tenaga  penunjang  akademik  yang  terdiri  dari peneliti, teknisi, laboran, dan tenaga adrninistrasi. 

8. Lembaga  

Lembaga  merupakan  unsur  pelaksana  akademik  di  universitas  yang  melakukan koordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang  diselenggarakan  oleh  pusat‐pusat  pengkajian,  penelitian  dan/atau  pusat pelayanan,  serta  ikut  serta mengusahakan dan mengendalikan  administrasi  sumber daya  yang  diperlukan.  Di  dalam  lembaga  dibentuk  pusat‐pusat  secara  fungsional sesuai  dengan  kebutuhan.  Pimpinan  lembaga  bertanggung  jawab  kepada  rektor. Pimpinan lembaga diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Page 17: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

12

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Lembaga terdiri atas: a).   Pimpinan yang terdiri dari ketua dan sekretaris  b).   Tenaga ahli, dan  c).   Tenaga kependidikan 

9. Direktur  Pasca  sarjana  

Direktur  program  pascasarjana  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  rektor  setelah mendapat  pertimbangan  senat  universitas.  Direktur  program  pascasarjana bertanggung  jawab  kepada  rektor.  Direktur  program  pascasarjana  diangkat  untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa  jabatan. Direktur program pascasarjana melakukan koordinasi  terhadap semua program studi pascasarjana untuk menjamin baku mutu pendidikan. 

10. Biro  

Biro adalah unsur pelaksana administrasi universitas yang bertugas menyelenggarakan pelayanan  teknis  administrasi  yang  terdiri  dari  administrasi  akademik,  keuangan, umum,  kemahasiswaan,  perencanaan  dan  sistem  informasi.  Biro  dipimpin  seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.  Di  dalam  biro  dibentuk  bagian‐bagian  sesuai  dengan  perkembangan administrasi.  

11. Unit  Pelaksana  Teknis  Unit Pelaksana Teknis adalah unsur penunjang dan merupakan perangkat pelengkap di bidang  pendidikan,  penelitian,  dan  pengabdian  kepada masyarakat  yang  berada  di tingkat Universitas dan  fakultas. Unit Pelaksana  Teknis  (UPT) dipimpin oleh  seorang Kepala  yang  diangkat  dan  diberhentikan  serta  bertanggung  jawab  kepada  Rektor dengan  masa  jabatan  adalah  4  (empat)  tahun,  dapat  diangkat  kembali  dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut‐turut. Unit Pelaksana Teknis  dapat  terdiri:  Perpustakaan,  Pusat  Komputer,  Pusat  Pembinaan  Agama,  dan unsur  atau  bentuk  penunjang  lain  yang  diperlukan  guna  menyelenggarakan pendidikan di Universitas.  

12. Pusat  Jaminan  Mutu  

Pusat Jaminan Mutu (PJM) adalah unit pelaksana penjaminan mutu penyelenggaraan kegiatan  akademik.  PJM  merupakan  unit  yang  tidak  tercantum  dalam  statuta universitas,  dan  dibentuk  atas  instruksi  Direktorat  Jendral  Pendidikan  Tinggi.  PJM memiliki  tugas  melaksanakan  monitoring  dan  evaluasi  kegiatan  akademik  yang diselenggarakan oleh Universitas. PJM diketuai oleh  seorang Ketua dibantu  seorang sekretaris.  

Page 18: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

13

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

B.   Perubahan Struktur Organisasi UB Setelah Menjadi  BLU 

Organisasi UB BLU dikembangkan dari organisasi yang saat  ini ada. Perubahan paling mendasar  dilakukan  untuk  membenahi  aspek  pengelolaan  keuangan,  pengawasan, monitoring dan evaluasi. Sedangkan bagian lain hanya akan berubah secara minor atau tidak dilakukan  perubahan  sama  sekali.  Penguatan  dalam  akuntabilitas  dan  transparansi organisasi  menjadi  tujuan  utama  dalam  pembenahan  organisasi.  Dalam  hal  ini  akan dilakukan  penguatan  pada  posisi  pejabat  keuangan,  dengan  demikian  Biro  Administrasi Umum dan Keuangan akan dipecah menjadi Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Keuangan.  Perubahan  ini  sudah dikonsultasikan dan  disetujui oleh  Senat Universitas  dan dalam  tahap  diajukan  ke  Biro  Hukum  dan  Organisasi  Sekretariat  Jenderal  Departemen Pendidikan Nasional. Untuk  selanjutnya,  akan dimintakan pengesahannya  ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. 

Dalam  rangka  implementasi Pengelolaan Keuangan Badan  Layanan Umum  (PK‐BLU), maka  organisasi  UB  perlu  disesuaikan  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Republik Indonesia Nomor  23  Tahun  2005  tentang  Pengelolaan  Keuangan  Badan  Layanan Umum, sebagai  berikut: 

 

Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Layanan Umum UB (BLU‐UB) 

Keterangan:  PR‐I:  Pembantu  Rektor  Bidang  Akademik;  PR‐II:  Pembantu  Rektor  Bidang  Administrasi  Umum;  PR‐III:  Pembantu  Rektor  Bidang  Kemahasiswaan;  Ka.PJM: Kepala  Pusat  Jaminan Mutu; Ka.SPI: Kepala Satuan  Pengendali  Internal; Ka.BAU: Kepala Biro Administrasi Umum;  Ka.BAAK: Kepala  Biro  Administrasi  Akademik  dan  Kemahasiswaan;  Ka.BAPSI:  Kepala Biro  Administrasi  Perencanaan  dan  Sistem  Informasi;  Ka.BAK:  Kepala  Biro Administrasi  Keuangan;  Ka.  LPPM:  Kepala  Lembaga  Penelitian  dan  Pengabdian  kepada  Masyarakat;  Ka.  LP3:  Kepala  Lembaga  Pengkajian  dan Pengembangan Pendidikan; Ka.  LSIH: Kepala  Laboratorium Sentral  Ilmu Hayati; Ka. UTIK: Kepala Unit Teknologi  Informasi dan Komunikasi; Ka. UIBPM: Kepala Unit Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat; Ka. LMKU: Kepala Unit Layanan Mata Kuliah Umum; Ka.PPA: Kepala Pusat Pembinaan Agama. 

REKTORPR‐I PR‐II PR‐III

Ka. PJM

Struktur Organisasi UB PKBLUSenat 

Universitas

DekanFH

Ka.Perpus takaan

Ka.LSIH

Ka.UTIK

Ka.Pusat

Bahasa

Ka.LMKU

Ka.LPPM

Ka.LP3

Ka.BAU

Ka.BAAK

Ka.BAPSI

Ka.BAK

Dewan Pengawas

DekanFE

DekanFIA

DekanFP

DekanFT

DekanFPt

DekanFK

DekanFPIK

DekanFMIPA

DekanFTP

DekanFIS

KaprogBahasa

Lembaga

Institusi Fungsional

Biro, Unsur Pelaksana Administrasi

Unsur Penunjang

Fakultas /Program, Unsur Pelaksana Akademik

Telah ada saat ini Ditata sesuai kebutuhan BLU Baru dibentuk pada saat BLU

Ka.InBis

Ka. SPI

Pemimpin BLU

KaPenerbitan

Unsur Pelayanan Umum

Dir. prog

Pasca sarjana

KaPPA

KaAsrama

Ka.Pusat Usaha

Komersial

Page 19: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

14

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Unit‐unit yang secara khusus dibuat untuk mengawasi  jalannya organisasi atas nama stake holder adalah Dewan Pengawas. Satuan Pengendali  Internal  (SPI) dan Pusat  Jaminan Mutu  (PJM) adalah unit di bawah pimpinan untuk membantu melakukan monitoring dan evaluasi.  Unit‐unit  tersebut  diharapkan  dapat  membantu  penguatan  akuntabilitas  dan transparansi untuk membangun kesehatan organisasi dan perbaikan layanan. Pembenahan di bidang pengelolaan keuangan dirancang dengan memperkuat Biro Administrasi Keuangan sebagai penanggung  jawab utama pengelolaan  keuangan. Di harapkan organisasi UB‐BLU nantinya mampu secara cermat melakukan Rancangan Bisnis Anggaran. Selain unit‐unit baru tersebut yang merupakan perubahan mendasar dibandingkan organisasi UB lama, ada pula perbaikan minor untuk tujuan peningkatan efektivitas kinerja.  

Organisasi UB  yang  baru  seperti  yang digambarkan  di  atas memperlihatkan bahwa pejabat dalam organisasi Universitas terdiri atas enam penggolongan jabatan yaitu: 

a. Dewan Pengawas  b. Unsur Pimpinan (Rektor dan Pembantu Rektor) c. Senat Universitas d. Unsur Pelaksana Akademik 

1) Fakultas 2) Pascasarjana 3) Lembaga 

e. Unsur Pelaksana Administrasi 1) Biro Administrasi Keuangan 2) Biro Administrasi Umum 3) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan 4) Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi 

f. Unsur Penunjang 1) Perpustakaan 2) Laboratorium Sentral Ilmu Hayati 3) Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi 4) Unit Inkubator Bisnis  5) Unit Layanan Mata Kuliah Umum 6) Pusat Bahasa 7) Pusat Usaha Komersial 

g. Institusi Fungsional 1) Pusat Jaminan Mutu 2) Satuan Pengendali Internal 

h. Unsur‐unsur lain 1) Unit Pembinaan Agama 2) Unit Penerbitan 3) Asrama 4) Unit‐unit lain yang diperlukan 

Page 20: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

15

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

C.  Tugas  Pokok dan Wewenang dalam Organisasi BLU 

Pemisahan  fungsi dan  tugas pokok yang  tegas antara unsur Dewan Pengawas, Senat dan Pejabat Pengelola Universitas sangat perlu. Demikian pula pemisahan fungsi dan tugas pokok pengelola yang terdiri atas Pemimpin, Pejabat Keuangan, Pejabat Teknis dan Pejabat Fungsional. 

1. Dewan  Pengawas 

Dewan  Pengawas  adalah  Satuan  Fungsional  yang  bertugas melakukan  pengawasan terhadap pengurusan BLU.  

Pembentukan  Tata  cara,  tugas  dan  fungsi  serta  pembentukan  Dewan  Pengawas ditetapkan  dalam  Statuta Universitas  dengan mengacu  pada  ketentuan  Peranturan Menteri  Keuangan  nomor:  109/PMK.05/2007.  Pembentukan  Dewan  Pengawas dilakukan  karena  UB  telah  memenuhi  ketentuan  minimum  realisasi  nilai  omzet tahunan dan nilai aset menurut neraca (lihat buku RSB).   

a) Tugas dan Kewajiban 1) Dewan  Pengawas  bertugas  melakukan  pengawasan  terhadap  pengurusan 

Universitas yang dilakukan oleh Rektor mengenai pelaksanaan Rencana Bisnis dan  Anggaran  Universitas,  Rencana  Strategis  Universitas,  sesuai  dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku. 

2) Dewan Pengawas berkewajiban:  Memberikan  pendapat  dan  saran  kepada Menteri  Pendidikan Nasional 

dan  Menteri  Keuangan  mengenai  Rencana  Bisnis  dan  Anggaran  yang diusulkan oleh Rektor; 

Mengikuti  perkembangan  kegiatan  Universitas,  memberikan  pendapat dan  saran  kepada Menteri  Pendidikan Nasional  dan Menteri  Keuangan mengenai  setiap  masalah  yang  dianggap  penting  bagi  pengurusan Universitas; 

Melaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Universitas; dan 

Memberikan  nasihat  kepada  Rektor  dalam  melaksanakan  pengurusan Universitas.  

Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan. 3) Dewan  Pengawas  melaporkan  pelaksanaan  tugasnya  kepada  Menteri 

Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan  secara berkala paling  sedikit 1 (satu) kali dalam satu semester dan sewaktu‐waktu apabila diperlukan. 

 

 

 

Page 21: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

16

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

b) Keanggotaan 1) Anggota Dewan Pengawas diusulkan oleh  Senat Universitas dan ditetapkan 

dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dengan Persetujuan Menteri Keuangan. 

2) Anggota Dewan Pengawas sebanyak 5 (lima) orang terdiri atas unsur pejabat Departemen  Pendidikan Nasional,  Departemen  Keuangan,  dan  tenaga  ahli yang sesuai dengan kegiatan Universitas. 

3) Masa  jabatan  anggota  Dewan  Pengawas ditetapkan  selama  5  (lima)  tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa  jabatan berikutnya, dan sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

4) Dewan  Pengawas  dipimpin  oleh  seorang  Ketua  dan  dibantu  oleh  seorang Sekretaris yang dipilih dari para anggotanya. 

c) Pembentukan/Pengangkatan 1) Dewan  Pengawas  Universitas  dibentuk  dengan  keputusan  Menteri 

Pendidikan Nasional atas persetujuan Menteri Keuangan. 2) Anggota Dewan Pengawas Universitas  terdiri dari unsur‐unsur pejabat dari 

Departemeni Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan,  serta  tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan Universitas. 

3) Keanggotaan  Dewan  Pengawas  diusulkan  oleh  Senat  Universitas  dan ditetapkan  oleh  Menteri  Pendidikan  Nasional  setelah  memperoleh persetujuan Menteri Keuangan 

4) Masa  jabatan  anggota  Dewan  Pengawas ditetapkan  selama  5  (lima)  tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. 

5) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan Pejabat Pengelola Universitas. 

d) Pemberhentian 1) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Menteri Pendidikan Nasional 

sesuai  dengan  kewenangannya,  setelah  masa  jabatan  anggota  Dewan Pengawas berakhir. 

2) Anggota  Dewan  Pengawas  dapat  diberhentikan  sebelum  habis  masa jabatannya  oleh  Menteri  Pendidikan  Nasional  atas  persetujuan  Menteri Keuangan. 

3) Pemberhentian  anggota Dewan  Pengawas  sebelum habis masa  jabatannya dilakukan apabila anggota Dewan Pengawas terbukti: 

4) Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan dari  jabatannya  karena hal‐hal sebagai berikut:  Berhenti atas permintaan sendiri;  Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus‐menerus;  Tidak melaksanakan tugas dengan baik;  Melakukan tindak pidana; 

Page 22: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

17

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Tidak melaksanakan ketentuan perundang‐undangan;  Terlibat dalam tindakan yang dapat merugikan Universitas. 

e) Penggantian 1) Apabila  terdapat  anggota  Dewan  Pengawas  yang  diberhentikan,  dapat 

dilakukan  penggantian  anggota  Dewan  Pengawas dengan  tetap memenuhi ketentuan. 

2) Masa  jabatan  anggota  Dewan  Pengawas  pengganti ditetapkan  selama  sisa masa jabatan anggota Dewan Pengawas yang diganti. 

f) Standar Kompetensi Anggota Dewan Pengawas 1) Memiliki dedikasi dan memahami masalah‐masalah yang berkaitan dengan 

kegiatan Universitas, serta dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; 

2) Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan suatu badan usaha pailit, dan orang yang tidak pernah dipidana penjara. 

g) Pembiayaan Segala biaya yang diperlukan dalam  rangka pelaksanaan  tugas Dewan Pengawas dibebankan pada anggaran Universitas, dan dimuat dalam RBA Universitas.  

2. Unsur  Pimpinan 

Rektor adalah pemimpin dan penanggung jawab utama Universitas; 

Rektor  berfungsi  mengatur  penyelenggaraan  pendidikan,  penelitian,  pengabdian kepada masyarakat, dan melakukan pembinaan  terhadap dosen, mahasiswa,  tenaga administrasi, dan tenaga penunjang akademik; 

Rektor dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada ketentuan yang berlaku; 

Rektor  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Presiden  berdasarkan pertimbangan  Senat Universitas; 

Dalam melaksanakan tugasnya Rektor  dibantu oleh beberapa Pembantu Rektor; 

Pembantu Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor  atas pertimbangan  Senat Universitas; 

Masa  jabatan  Rektor  dan  Pembantu  Rektor  adalah  4  (empat)  tahun  dan  dapat diangkat kembali dengan ketentuan  tidak boleh lebih dari 2  (dua) kali masa  jabatan berturut‐turut. 

 

 

Page 23: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

18

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

a) Tugas 1) Mengkoordinasikan  penyelenggaraan  pendidikan,  penelitian,  pengabdian 

kepada masyarakat; 2) Mengelola  seluruh  kekayaan  Universitas  dan  memanfaatkannya  secara 

optimal untuk kepentingan Universitas; 3) Melakukan  pembinaan  terhadap  Dosen,  Tenaga  Penunjang  Akademik, 

Tenaga Administrasi, dan Mahasiswa 4) Melakukan kerja sama dengan pihak lain; 5) Menyusun  Rencana  Strategis  yang  hendak  dicapai  dalam  waktu  5  (lima) 

tahun; 6) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas; 7) Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Menteri Pendidikan 

Nasional dan Menteri Keuangan. 8) Menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan 

standar akuntansi keuangan yang diterima umum. 9) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis BLU 10) Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan Universitas. 11) Mengusulkan  calon  pejabat  keuangan  dan  pejabat  teknis  sesuai  dengan 

ketentuan yang berlaku. 12) Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU. 13) Melakukan  perjanjian  hutang‐piutang  dalam  jumlah  tertentu  atas  nama 

Universitas 14) Mewakili Universitas di dalam dan di luar pengadilan untuk kepentingan dan 

tujuan Universitas, kecuali apabila: • Terjadi perkara di depan pengadilan antara Universitas dengan Pimpinan 

bersangkutan. • Pimpinan  yang  bersangkutan  mempunyai  kepentingan  yang 

bertentangan dengan kepentingan Universitas. 

b) Standar Kompetensi 

1) Rektor a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Berusia  maksimal  60  tahun  pada  saat  yang  bersangkutan  diusulkan 

menjadi Rektor. c) Sehat  jasmani dan  rohani  yang dibuktikan dengan  surat  keterangan dari 

dokter. d) Memiliki track record dan kepribadian yang baik. e) Berpendidikan Doktor/Strata Tiga (S‐3). f) Menduduki jabatan fungsional serendah‐rendahnya Lektor Kepala. g) Pernah memangku  jabatan  tambahan,  seperti  Pembantu  Rektor/Dekan/ 

Kepala Pusat/Pembantu Dekan/Ketua Jurusan atau Jabatan Struktural yang 

Page 24: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

19

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

setara  dengan  jabatan‐jabatan  tersebut,  baik  di  dalam  maupun  luar Universitas. 

h) Bersedia dicalonkan menjadi Rektor secara tertulis. i) Pimpinan harus cakap melaksanakan perbuatan hukum. j) Memiliki  visi,  misi,  dan  program  yang  jelas  dan  dapat  diterapkan, 

diantaranya meliputi: • Peningkatan  mutu  lulusan  Universitas  selama  periode 

kepemimpinannya ke depan. • Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia mahasiswa. • Penciptaan suasana lingkungan kampus yang asri, islami, dan ilmiah. • Peningkatan kualitas dosen dan staf. • Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas program. 

2) Pembantu Rektor a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Berusia maksimal 61 tahun pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi 

Pembantu Rektor. c) Sehat  jasmani dan  rohani  yang dibuktikan dengan  surat  keterangan dari 

dokter pemerintah. d) Berpendidikan serendah‐rendahnya Doktor/Strata (S‐3). e) Menduduki jabatan fungsional serendah‐rendahnya Lektor Kepala. f) Pernah  memangku  jabatan  tambahan,  seperti  Dekan/Kepala 

Pusat/Pembantu Dekan/Ketua Jurusan atau jabatan struktural yang setara dengan jabatan tersebut, baik di dalam maupun luar Universitas. 

g) Menyatakan  bersedia  dan  dapat  bekerjasama  dangan  Rektor  secara tertulis. 

c) Kriteria Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) 1) Antara Rektor dan para Pembantu Rektor serta antar Pembantu Rektor tidak 

boleh ada hubungan  keluarga  sedarah  sampai derajat  ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar). 

2) Rektor dan para Pembantu Rektor tidak boleh merangkap jabatan. 3) Rektor  dan  para  Pembantu  Rektor  dilarang  melakukan  transaksi  yang 

mempunyai benturan  kepentingan dan mengambil  keuntungan pribadi dari kegiatan  Universitas  yang  dikelolanya  selain  gaji  dan  fasilitas  sebagai Pimpinan Universitas berdasarkan ketentuan yang berlaku. 

4) Rektor dan para Pembantu Rektor beserta keluarganya dilarang menerima, menawarkan,  atau memberikan  sesuatu  yang  berharga  dari/kepada  pihak ketiga, baik langsung ataupun tidak langsung, yang: • diyakini  atau  diinterpretasikan  oleh  pihak  lain  memiliki  keterkaitan 

fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan di Universitas; dan/atau 

Page 25: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

20

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

• mengarahkan  suatu  tindakan  pemihakan  secara  tidak  wajar  kepada pihak‐pihak  tertentu,  perlakuan  istimewa,  ataupun  pengambilan keputusan  di  Universitas  yang  bertentangan  dengan  peraturan perundang‐undangan dan nilai‐nilai etika. 

d) Staf Ahli Pimpinan 

Kebijakan  pembentukan.  Staf  Ahli  ini  didasarkan  pada  kenyataan  bahwa mayoritas  tenaga  kependidikan  yang  ada  saat  ini  dinilai  belum  memiliki kompetensi sesuai yang dituntut dalam sistem manajemen baru. 

Staf  ahli  adalah  Staf Rektor,  Staf Pembantu Rektor  I  (Bidang Akademik, Bidang Kerjasama,  Bidang  Perencanaan  dan  Pengembangan),  Staf  Pembantu  Rektor  II (Bidang Keuangan/akuntan, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Logistik  dan  Pembangunan,  Bidang  Pemberdayaan  Aset  dan  Ventura,  Bidang Satuan Pengendalian Internal), Staf Pembantu Rektor III (Bidang Minat dan Bakat, Bidang  Penalaran,  Bidang  Kesejahteraan  dan  Soft  Skill,  Bidang  Penempatan Tenaga Kerja Alumni). 

Staf  Ahli  PR  I  Bidang  Akademik  mempunyai  tugas  membantu  PR  I  dalam melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan  mengevaluasi  kegiatan‐kegiatan: 1. Perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan evaluasi pendidikan, penelitian 

dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Penelaahan pembukaan program studi baru di berbagai strata. 3. Inventarisasi  kegiatan  pendidikan,  penelitian  dan  pengabdian  kepada 

masyarakat. 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar setiap semester. 5. Evaluasi system penerimaan mahasiswa baru. 6. Pengandalian  standarisasi  dan  atau  baku  mutu  pendidikan  akademik  dan 

professional. 

Staf  Ahli  PR  I  Bidang  Kerjasama  mempunyai  tugas  membantu  PR  I  dalam melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan  mengevaluasi  kegiatan‐kegiatan: 1. Kerjasama dengan  instansi  serta  lembaga  swadaya masyarakat di dalam dan 

atau di luar negeri. 2. Inventarisasi  dan  menganalisis  data  bidang‐bidang  kerjasama  yang  telah, 

sedang dan akan dilaksanakan. 3. Penyelenggaraan hubungan masyarakat. 

Staf Ahli PR  I Bidang Data, Perencanaan dan Pengembangan mempunyai  tugas membantu  PR  I  dalam  melaksanakan,  menkoordinasikan,  memantau  dan mengevaluasi kegiatan‐kegiatan: 1. Perencanaan strategis dan operasional di tingkat universitas. 

Page 26: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

21

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

2. Sistem  Informasi  Manajemen,  Sistem  Pendataan  Akademik,  Keuangan, Kepegawaian dan Kerumahtanggaan serta publikasinya. 

3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Universitas. 

Staf  Ahli  PR  II  Bidang  Keuangan  mempunyai  tugas  membantu  PR  II  dalam melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan  mengevaluasi  kegiatan‐kegiatan: 1. Bersama‐sama PR I dan PR III serta pimpinan Fakultas merencanakan anggaran 

universitas. 2. Pengelolaan anggaran Universitas. 3. Pengkoordinasian  hasil  Laporan  Kinerja  Instansi  Pemerintah  (LAKIP)  di 

lingkungan unit kerja. 4. Pengkoordinasian  penyusunan  Daftar  Usulan  Kegiatan  (DUK),  Daftar  Isian 

Proyek(DIP) serta Daftar Isian Kegiatan (DIK) setiap unit kerja. 

Staf Ahli PR  II  Bidang Pengembangan  sumberdaya Manusia mempunyai  tugas membantu  PR  II  dalam  melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan mengevaluasi  kegiatan‐kegiatan:  1. Pengembangan kualitas pegawai (dosen dan staf administrasi). 2. Monitoring dan evaluasi system kinerja pegawai. 3. Pembinaan kepegawaian dan kesejahteraan. 4. Kenaikan Pangkat Dosen dan Tenaga Kependidikan serta promosi jabatan. 

Staf  Ahli  PR  II  Bidang  Ventura  dan  Pengelolaan  Aset  mempunyai  tugas membantu  PR  II  dalam  melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan mengevaluasi kegiatan‐kegiatan: 1. Pengelolaan aset universitas. 2. Pengurusan kerumahtanggaan dan pemeliharaan ketertiban. 3. Pengurusan ketatausahaan. 4. Pengelolaan data yang menyangkut bidang administrasi umum. 

Staf  Ahli  PR  III  Bidang  Pengembangan  Soft  Skill Mahasiswa mempunyai  tugas membantu  PR  III  dalam  melaksanakan,  mengkoordinasikan,  memantau  dan mengevaluasi  kegiatan‐kegiatan  Pembinaan  mahasiswa  oleh  Himpunan Mahasiswa  dan  alumni  terutama  berkaitan  dengan  peningkatan  kemampuan mahasiswa mempersiapkan diri untuk berwirausaha dan bersaing di bursa kerja. 

Staf Ahli PR III Bidang Penalaran Mahasiswa mempunyai tugas membantu PR III dalam melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan‐kegiatan: 1. Pengembangan daya penalaran mahasiswa yang sudah diprogramkan. 2. Pelaksanaan kegiatan ilmiah mahasiswa. 3. Pembinaan  kemahasiswaan  berkaitan  dengan  peningkatan  iklim  pendidikan 

yang kondusif dalam kampus. 

Page 27: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

22

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

4. Peningkatan  kerjasama  dengan  semua  pihak  dalam  setiap  usaha kemahasiswaan. 

Staf Ahli PR  III Bidang Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa mempunyai  tugas membantu  PR  III  dalam  melaksanakan,  megkoordinasikan,  memantau  dan mengevalusi kegiatan‐kegiatan: 1. Kesejahteraan  mahasiswa  serta  usaha  bimbingan  dan  penyuluhan  bagi 

mahasiswa. 2. Olahraga dan kegiatan seni. 3. Peningkatan  kerjasama  dengan  semua  pihak  dalam  setiap  usaha 

kemahasiswaan. 4. Pembinaan Unitas yang berkaitan dengan bidang minat dan bakat. 

3. Senat  Universitas   

Senat merupakan  badan  normatif  dan  perwakilan  di Universitas  yang menjalankan fungsi  membangun  dan  menjaga  penegakan  nilai‐nilai  dan  etika  akademik.  Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di Universitas. 

Keanggotaan  Senat  Universitas  terdiri  dari  para  Dosen  biasa  bergelar  guru  besar, pimpinan  Universitas,  Dekan,  dan  2  (dua)  orang  Dosen  tetap  dari  masing‐masing Fakultas. 

Anggota  Senat  Universitas  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Rektor  sebagai  Ketua Senat sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. 

Ketua  Senat  adalah  Rektor  dan  didampingi  oleh  seorang  Sekretaris  yang  dipilih  di antara anggota Senat Universitas. 

a) Organisasi Senat  1) Senat Universitas  terdiri  atas wakil  Guru  Besar,  Rektor,  Pembantu  Rektor, 

Dekan, Ketua Jurusan, dan wakil dosen. Senat Fakultas terdiri dari Guru Besar, Dekan,  Sekretaris  atau Pembantu Dekan  Fakultas, Ketua  Jurusan dan Wakil Dosen  

2) Senat baik di  tingkat Universitas maupun  Fakultas diketuai  oleh  salah  satu anggota,  didampingi  oleh  seorang  Sekretaris  yang  dipilih  diantara  para anggota Senat. 

3) Tata cara pemilihan serta persyaratan Perwakilan unsur Guru Besar dan wakil dosen non guru besar ditetapkan dengan surat Keputusan Senat Universitas 

4) Pemililihan wakil dosen dilakukan  dengan  pemilihan  langsung  oleh  seluruh dosen biasa pada fakultas atau jurusan yang bersangkutan. 

b) Tugas Senat  1) Mengusulkan  perubahan  Statuta  Universitas  kepada  Menteri  Pendidikan 

Nasional; 

Page 28: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

23

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

2) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Universitas; 3) Merumuskan  kebijakan  penilaian  prestasi  akademik,  kecakapan,dan 

kepribadian sivitas akademika; 4) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik;  5) Merumuskan norma, etika, dan tolok ukur penyelenggaraan Universitas;  6) Menilai  pertanggungjawaban  dan  pelaksanaan  kebijakan  yang  telah 

dijalankan oleh Rektor;  7) Memberikan pertimbangan dan  persetujuan  rencana  anggaran  pendapatan 

dan belanja Universitas yang diajukan oleh Rektor; 8) Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang diusulkan menjadi 

Rektor 9) Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diusulkan menjadi Pembantu 

Rektor, Direktur, atau Ketua Lembaga; 10) Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diusulkan menjadi guru besar; 11) Menegakkan norma yang berlaku bagi sivitas akademika; 12) Mengukuhkan  pemberian  gelar  doktor  kehormatan  dan  guru  besar  bagi 

seseorang yang memenuhi persyaratan. 13) Memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan akademik 

dan  pengembangan  Universitas,  termasuk  akreditasi  internal  Universitas dalam hal pembukaan dan/atau penutupan jurusan/program studi yang telah ditetapkan  oleh  Senat Universitas,  serta penambahan  dan/atau penutupan laboratorium/studio pada setiap jurusan. 

14) Memberikan  pertimbangan  dan  persetujuan  atas  program  kerja  selama periode  jabatan dan program  kerja  tahunan Universitas  yang diajukan oleh Rektor atau Dekan. 

15) Senat Universitas memberikan pertimbangan atas calon Rektor yang diajukan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk diangkat oleh Presiden Republik Indonesia  menjadi  Rektor.  Senat  fakultas  memberikan  pertimbangan  atas calon Dekan untuk diajukan kepada Rektor untuk diangkat menjadi Dekan 

16) Senat  Universitas  memberikan  pertimbangan  atas  para  calon  Pembantu Rektor atau Pembantu/sekretaris Dekan untuk Senat fakultas, yang kemudian diajukan kepada Rektor untuk diangkat menjadi Pembantu Rektor. 

17) Senat  Universitas  memberikan  persetujuan  mengenai  pendirian  lembaga‐lembaga nonstruktural  serta memberikan pertimbangan atas pengangkatan pejabat lembaga non‐struktural yang dilakukan oleh Rektor. 

18) Senat Universitas menetapkan  penjabaran pelaksanaan  prinsip manajemen berbasis kinerja dan tata kelola Universitas yang baik. 

19) Mengusulkan  kepada  Rektor  mengenai  program  perkembangan  dalam jabatan  dan  kriteria  untuk promosi  serta menetapkan  prioritas pembinaan tenaga kependidikan dengan memperhatikan pengembangan kelembagaan. 

Page 29: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

24

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

20) Menetapkan ketentuan mengenai laporan dan akuntabilitas pejabat/pegawai yang  berada  di  bawah  pejabat  yang  bertanggung  jawab  secara  langsung kepada Rektor. 

21) Merumuskan  peraturan  pelaksanaan  integritas  akademik,  kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan pada Universitas. 

22) Menetapkan  kode  etik  Universitas  dan  kepengurusan  Dewan  Kehormatan Kode Etik. 

23) Menetapkan  ketentuan  mengenai  prosedur  Pengendalian  dan  sanksi  bagi mahasiswa, dosen,  atau pegawai  yang  diduga melanggar  ketentuan dalam kode etik. 

24) Menjabarkan  Statuta  Universitas  ke  dalam  rincian  tugas  unit  dan  uraian jabatan di semua jenjang struktur organisasi Universitas. 

25) Membentuk  komisi‐komisi  yang  beranggotakan  anggota  Senat  dan  apabila dianggap perlu dapat ditambah dengan anggota lain. 

26) Menetapkan  lebih  lanjut  tugas‐tugas  dan  kewenangan  lainnya  dari  Senat sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat Statuta Universitas. 

c) Tanggung Jawab Senat  

Senat  baik di  tingkat Universitas maupun  Fakultas mempunyai  tanggung  jawab menjaga nilai‐nilai dan etika akademik serta menetapkan standar mutu akademik  

d) Masa Tugas anggota Senat 

Masa  tugas anggota Senat dari unsur wakil guru besar dan wakil dosen adalah 4 (empat) tahun. 

e) Penyelenggaran Rapat/Sidang 1) Senat  Universitas  maupun  Fakultas  dapat  menyelenggarakan  rapat‐rapat 

khusus sesuai dengan bidang/pokok pembahasan tertentu yang dihadiri oleh anggota Senat Universitas tertentu pula. 

2) Pengambilan  keputusan  dalam  rapat  Senat  dilakukan  dengan musyawarah untuk mencapai mufakat atau melalui pemungutan suara. 

3) Senat bersidang sekurang‐kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun. 

f) Pembiayaan 

Segala biaya yang diperlukan dalam  rangka pelaksanaan  tugas Senat dibebankan pada anggaran Universitas, dan dimuat dalam RBA Universitas.  

4. Unsur  Pelaksana  Akademik  

a) Fakultas 

Organisasi Fakultas terdiri atas, 1) Pimpinan Fakultas: Dekan dan Pembantu Dekan. 2) Senat Fakultas. 

Page 30: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

25

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

3) Unsur Pelaksana akademik antara lain jurusan, laboratorium, bengkel, studio, kelompok dosen. 

4) Unsur Pelaksana Administrasi: bagian tata usaha.  

Unsur penunjang:  ruang baca, kebun percobaan,  tambak,  taman,  ternak,  rumah sakit,  fasilitas  kesehatan  lain,  dan  bentuk  penunjang  lainnya  yang  diperlukan Fakultas. 

Fakultas adalah pelaksana kegiatan akademik yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian  dan  pengabdian  masyarakat.  Fakultas  menyelenggarakan  kegiatan akademik dalam suatu  lingkup bidang  ilmu  tertentu. Dalam hal keluasan bidang ilmu, dalam suatu Fakultas, penyelenggaraan kegiatan akademik dapat dilakukan oleh jurusan. Dalam satu Fakultas dapat terdiri dari lebih dari satu Jurusan. Dalam satu Fakultas atau satu Jurusan, dapat menyelenggarakan lebih dari satu Program Studi (Lihat gambar 6 ). 

 

Gambar 7.  Struktur Organisasi Fakultas 

 

Untuk  menjalankan  fungsi  akademiknya,  Fakultas  atau  Jurusan  memiliki laboratorium  atau  studio  yang merupakan wadah untuk mengembangkan  ilmu, kegiatan  pengabdian  masyarakat  serta  tempat  praktek  mahasiswa.  Sebagai pelaksana kegiatan, Fakultas atau jurusan merupakan penjamin terselenggaranya kegiatan  sesuai  dengan  standar  kerja  yang  telah  ditetapkan  oleh  universitas. Untuk  ini di dalam  Fakultas  ada Gugus  Jaminan Mutu, dan di  Jurusan  ada Unit 

DEKANSenat Fakultas

Pembantu Dekan/Sekretaris Fakultas

GJM

Ketua JurusanKetua JurusanKetua Jurusan

Ketua JurusanKetua Program Studi

Ketua JurusanKetua Laboratorium

Ketua Program Studi

Ketua Laboratorium

UJM

GJM

Pimpinan Fakultas

Organisasi Fakultas pelaksana akademik

Page 31: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

26

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Jaminan Mutu yang masing‐masing bekerja atas nama Dekan dan Ketua Jurusan untuk  melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan  kegiatan akademik. 

Ketua  Jurusan  dan  Sekretaris  Jurusan  adalah  Pimpinan  Jurusan.  Baik  Pimpinan fakultas  maupun  Pimpinan  Jurusan  dalam  menjalankan  kegiatan  wajib memperhatikan pendapat  Senat  Fakultas  yang merupakan  lembaga normatif di tingkat Fakultas. Dalam satu Fakultas  terdapat satu atau  lebih Pembantu Dekan atau hanya seorang Sekretaris Fakultas tergantung dari kebutuhan.  

Laboratorium  adalah wadah  bagi  sekelompok  akademisi  dalam  satu  atau  lebih disiplin  ilmu  tertentu  untuk  menjalankan  kegiatan  akademik  (pendidikan, penelitian  dan  pengabdian  masyarakat).  Laboratorium  dipimpin  oleh  seorang tenaga  akademik  yang  memiliki  kompetensi  paling  tinggi  di  dalam  komunitas akademik di laboratorium tersekait.  

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Pimpinan Fakultas 1) Dekan adalah pemimpin dan penanggung jawab utama Fakultas. 2) Dekan mempunyai  tugas mengatur penyelenggaraan pendidikan, penelitian, 

pengabdian  kepada  masyarakat,  dan  melakukan  pembinaan  kepada mahasiswa, dosen dan tenaga administrasi Fakultas. 

3) Dekan  dalam  melaksanakan  tugasnya  berpedoman  pada  peraturan  atau ketentuan yang berlaku. 

4) Dalam  melaksanakan  tugasnya,  Dekan  dibantu  oleh  beberapa  orang Pembantu Dekan. 

5) Dekan dan Pembantu Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor melalui pertimbangan Senat Fakultas. 

6) Masa jabatan Dekan dan Pembantu Dekan adalah 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat  kembali  dengan  ketentuan  tidak  boleh  lebih  dari  dua  kali masa jabatan berturut‐turut. 

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Senat Fakultas 1) Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi di Fakultas. 2) Keanggotaan  Senat  Fakultas  terdiri  atas  dosen  biasa  dengan  jabatan  guru 

besar, pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan dan 10 (sepuluh) orang wakil Dosen. 3) Keanggotaan  Senat  Fakultas  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Rektor  atas 

usulan Dekan selaku Ketua Senat. 4) Ketua  Senat  Fakultas adalah Dekan dan didampingi oleh  seorang  Sekretaris 

yang dipilih dari para anggota Senat Fakultas. 5) Dalam  melaksanakan  tugasnya,  Senat  Fakultas  dapat  membentuk  komisi‐

komisi yang beranggotakan anggota Senat Fakultas. 6) Tata cara pengambilan keputusan dalam Rapat Senat diatur dalam tata tertib 

Rapat Senat Fakultas. 7) Senat Fakultas mempunyai tugas pokok: 

Page 32: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

27

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Merumuskan baku mutu pendidikan, kebijakan akademik dan pengembangan Fakultas;  

Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan dan kepribadian sivitas akademika;  

Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan Fakultas;   Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan yang telah 

ditetapkan oleh Dekan;   Memberikan pertimbangan atas dosen yang dicalonkan memangku 

jabatan fungsional akademik lebih tinggi;   Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi seseorang yang 

memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku; 

Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana anggaran pendapatan dan belanja Fakultas yang diajukan oleh Dekan. 

Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang diusulkan mendapat tugas tambahan sebagai Dekan,  

Memberikan pertimbangan untuk Dosen yang diangkat sebagai Pembantu Dekan, Ketua Jurusan/Bagian dan Sekretaris Jurusan/Bagian;  

Tata cara pertimbangan Senat Fakultas dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan/Bagian serta pengusulan kenaikan jabatan fungsional akademik diatur dalam Peraturan Senat Universitas. 

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Jurusan/Bagian: 1) Jurusan atau Bagian merupakan unit pelaksana akademik yang melaksanakan 

pendidikan  akademik  pada  program  sarjana  dan  program  pascasarjana pendidikan profesi, atau pendidikan vokasional. 

2) Jurusan  atau  Bagian  dipimpin  oleh  seorang  Ketua dan  didampingi  seorang Sekretaris  yang  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Rektor  atas  usul  Dekan, serta bertanggung jawab langsung kepada Dekan. 

3) Ketua Jurusan/Bagian mengkoordinasikan semua program studi terkait untuk menjamin baku mutu pendidikan. 

4) Jurusan  atau  Bagian  dalam  melaksanakan  tugasnya  membentuk  bengkel, laboratorium/studio, program studi akademik, profesi dan vokasional, serta bentuk  lain  yang dianggap perlu untuk menyelenggarakan pendidikan oleh Fakultas. 

5) Tata cara pembentukan bengkel, laboratorium/studio, program studi reguler dan ekstensi, serta bentuk‐bentuk lain yang dianggap perlu seperti dimaksud pada Ayat (4) dalam pasal ini diatur melalui keputusan Rektor. 

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Program Studi: 

Page 33: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

28

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

1) Program  Studi  merupakan  penyelenggaraan  program‐program  pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum. 

2) Program‐program pendidikan  tinggi berupa: program studi diploma, sarjana dan  pascasarjana  serta  profesi,  dapat  diselenggarakan  di  Fakultas/Jurusan yang memenuhi syarat. 

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Laboratorium/Studio: 1) Laboratorium  atau  studio  adalah wadah  bagi  sivitas  akademika melakukan 

pengembangan ilmu melalui penelitian dan melakukan praktik belajar. 2) Laboratorium atau  studio dipimpin oleh  seorang  ketua  laboratorium/studio 

yang ditunjuk  atas dasar  kompetensi bidang  ilmunya  serta  kemampuannya melakukan pengembangan ilmu. 

3) Tugas seorang ketua laboratorium atau studio adalah melakukan pengelolaan laboratorium  atau  studio,  melakukan  koordinasi  serta  memimpin pengembangan ilmu pada bidang kajian tertentu melalui kegiatan penelitian. 

4) Laboratorium beranggotakan kelompok dosen. 5) Dalam satu laboratorium dapat dibentuk lebih dari satu kelompok dosen. 6) Laboratorium  didukung  oleh  tenaga  penunjang  akademik  yang  terdiri  dari 

peneliti, teknisi, laboran, dan tenaga administrasi. 

Berikut adalah ketentuan‐ketentuan tentang Kelompok Dosen: 1) Kelompok  Dosen  adalah  sekelompok  Dosen  yang mempunyai  kompetensi 

pada bidang ilmu/kajian tertentu di dalam satu laboratorium/studio/Jurusan/ Fakultas. 

2) Kelompok  Dosen  dipimpin  oleh  seorang  ketua  kelompok  yang  bertugas melakukan  koordinasi dan memimpin  aktivitas  pendidikan,  penelitian,  dan pengabdian kepada masyarakat. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 61 tahun pada saat dicalonkan; 3) Berpendidikan minimal Strata Tiga (S3); 4) Memiliki kepangkatan akademik serendah‐rendahnya Lektor; 5) Bersedia dicalonkan, dan mencalonkan diri menjadi Dekan secara tertulis; 6) Memiliki wawasan kependidikan, komitmen pada kualitas  tinggi  lulusan dan 

hasil  penelitian  dan  pengabdian masyarakat,  kemampuan manajerial  yang efektif, dan integritas akademik maupun pribadi; 

7) Memiliki visi, misi dan program yang jelas dan dapat diterapkan, diantaranya meliputi :  Peningkatan mutu hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas selama 

periode kepemimpinannya kedepan;  Peningkatan  kualitas,  kreativitas,  prestasi,  dan  akhlak  mulia  sivitas 

akademika; 

Page 34: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

29

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Pelaksanaan program yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 

b) Direktur Program Pascasarjana 1) Program Pascasarjana berfungsi mengkoordinasikan administrasi pendidikan 

semua program studi Pascasarjana. 2) Program Pascasarjana berfungsi untuk menjamin baku mutu pendidikan. 3) Penyelenggaraan  Program  Pascasarjana  dapat  dilaksanakan  pada  Jurusan 

yang memenuhi syarat. 4) Program  Pascasarjana  yang  bersifat  lintas  jurusan  dapat  berada  di  bawah 

Fakultas  yang  memiliki  sumber  daya  terbanyak  yang  digunakan  dalam penyelenggaraannya. 

5) Program Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur. 6) Direktur  Pascasarjana diangkat dan  diberhentikan  oleh  Rektor  untuk masa 

jabatan  4  (empat)  tahun  dan  dapat  diangkat  kembali  untuk  sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 61 tahun pada saat dicalonkan; 3) Berpendidikan minimal Strata Tiga (S3); 4) Memiliki kepangkatan akademik serendah‐rendahnya Lektor; 5) Bersedia dicalonkan, dan mencalonkan diri menjadi Dekan secara tertulis; 6) Memiliki wawasan kependidikan, komitmen pada kualitas  tinggi  lulusan dan 

hasil  penelitian  dan  pengabdian masyarakat,  kemampuan manajerial  yang efektif, dan integritas akademik maupun pribadi; 

7) Memiliki visi, misi dan program yang jelas dan dapat diterapkan, diantaranya meliputi : 

• Peningkatan mutu hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas selama periode kepemimpinannya kedepan; 

• Peningkatan  kualitas,  kreativitas,  prestasi,  dan  akhlak  mulia  sivitas akademika; 

• Pelaksanaan program yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 

5. Lembaga  

Lembaga terdiri atas: 

(a) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan  

(b) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian  kepada Masyarakat  terdiri  atas 2  (dua) bidang: Bidang Penelitian dan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat. 

Lembaga  merupakan  unsur  pelaksana  akademis  di  Universitas  yang  bertugas melakukan  koordinasi,  memantau,  dan  menilai  pelaksanaan  kegiatan  Tri  Dharma 

Page 35: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

30

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh pusat‐pusat pengkajian, penelitian, dan atau pusat  pelayanan  serta  ikut  serta  mengusahakan  dan  mengendalikan  administrasi sumber daya yang diperlukan. 

Lembaga  dapat  membentuk  pusat‐pusat  kajian  secara  fungsional  sesuai  dengan kebutuhan. 

Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh seorang Sekretaris. 

Direktur  Lembaga  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Rektor  berdasarkan  atas pertimbangan Senat Universitas. 

Sekretaris, Ketua Bidang, dan Kepala Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Direktur Lembaga. 

Pimpinan lembaga diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya 2 (dua) kali masa jabatan. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 61 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata tiga (S‐3); 4) Memiliki  rekam  jejak  kegiatan  penelitian dan pengabdian masyarakat  yang 

memadai  untuk  dipandang  mampu  menjalankan  pembinaan  dan pengambilan kebijakan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat 

5) Memiliki kemampuan manajerial di bidang Sumber Daya Manusia 6) Menduduki jabatan fungsional serendah‐rendahnya Lektor Kepala. 

 

6. Unsur  Pelaksana  Administras i 

a) Biro Administrasi Keuangan (BAK) 

Biro Administrasi Keuangan (BAK) adalah Biro baru dengan tugas khusus di bidang keuangan. Bagian keuangan ini sebelumnya hanya setingkat Kepala Bagian yang tergabung  dalam  Biro  Administrasi  Umum  dan  Keuangan  (BAUK).  Dalam organisasi BLU, BAUK dipecah menjadi BAK dan BAU  (Biro Administrasi Umum). Organisasi  BAK  diperkuat  dengan  pembentukan  sub‐bagian  baru  yang sebelumnya  belum  ada  seperti  Sub‐bag  Akuntansi.  Kepala  Biro  Administrasi Keuangan  merupakan  pejabat  keuangan  Universitas  yang  berfungsi  sebagai penanggung jawab keuangan dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut: 

1) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis bisnis (RBA), 2) Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran Universitas,  3) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. 4) Menyelenggarakan pengelolaan kas. 5) Melakukan pengelolaan hutang dan piutang. 6) Menyusun  kebijakan  pengelolaan  barang,  aset  tetap,  dan  investasi 

Universitas. 

Page 36: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

31

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

7) Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan. 8) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. 

 

 

Gambar 3. Struktur Organisasi Biro Administrasi Keuangan BLU‐UB 

 Standar Kompetensi: 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Berumur maksimal 60 Tahun. 3) Berijazah minimal S1, diutamakan bidang akuntansi atau keuangan. 4) Mampu mengkoordinasikan penyusunan  anggaran dan penyiapan dokumen 

pelaksanaan anggaran. 5) Mampu melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. 6) Mampu menyelenggarakan pengelolaan kas dan hutang, dan piutang. 7) Memiliki  kemampuan dalam menyusun  kebijakan pengelolaan barang,  aset 

tetap, dan inventaris Universitas. 8) Memiliki  kemampuan  menyelenggarakan  sistem  informasi  manajemen 

keuangan. 9) Memiliki kemampuan menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan 

keuangan. 

b) Biro Administrasi Umum (BAU) 

Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Umum: 1) Melakukan  pengelolaan  peralatan  dan  gedung,  keamanan,  kebersihan  dan 

keindahan kampus.  2) Bertanggung jawab dalam pengadaan dan perawatan aset tetap dan barang.  3) Menjalankan pengelolaan basis data serta sistem  informasi, pencatatan dan 

pendokumentasian aset tetap, barang, dan dokumen.  

Ka.BAK

Kabag. Akuntansi

Kabag. Anggaran dan

Perbendaharaan

Ka.Sub.Bag.Akuntansi Keuangan

Ka.Sub.Bag.Akuntansi Manajemen

Ka.Sub.Bag.PNBP

Ka.Sub.Bag.APBN

Ka.Ur. Pelaporan Akuntansi

Ka.Ur.Aset

Ka.Ur. Hutang dan

Perpajakan

Ka.Ur.SPP, DPP

Ka.Ur.SPFP, SPIP

Ka.Ur.Dana

Kerjasama

Ka.Ur.Dana HibahKompetisi

Ka.Sub.Bag.Monitoring

Page 37: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

32

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

4) Melakukan  sistem  informasi  termasuk  pendokumentasian  berkas kepegawaian termasuk rekam jejak kinerja dan karier karyawan. 

 

 

Gambar 4. Struktur Organisasi Biro Administrasi Umum BLU‐UB 

 Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Berumur maksimal 60 Tahun. 3) Berlatar belakang minimum sarjana S1 diutamakan bidang manajemen  4) Memiliki  kemampuan  untuk  mengkoordinasikan  penyelenggaraan 

administrasi di bidang umum, pengadaan dan kepegawaian.  

c) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) 

Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan 1) Menjalankan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) 2) Memberikan layanan registrasi mahasiswa, pengelolaan dan pencatatan data 

akademik  3) Menyiapkan dan mengarsipkan dokumen  akademik  (pendidikan, penelitian, 

dan pengabdian masyarakat, kemahasiswaan dan alumni 4) Melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  penyelenggaraan  kegiatan 

akademik 5) Mengkoordinasikan survei tentang alumni  6) Memeberikan  layanan  informasi  tentang  pekerjaan,  mengkoordinasikan 

kegiatan bursa kerja dan bertindak sebagai Job Placement Centre   

Ka.BAU

Kabag. Umum

Kabag. Pengadaan

Kabag. Kepegawaian

KasubBagTata

Usaha

KasubBagRumah Tangga

KasubBagGedung

KasubBagPeralatan

KasubBagDosen

KasubBagTenaga

Administrasi

Ka.Ur. Keamanan

Ka.Ur. Kebersihan, Keindahan & Pertamanan

KasubBagUHTL

KasubBagPengelolaan dan

Pemeliharaan Aset

Ka.Ur. Kendaraan

Ka.Ur. Gedung,

Jalan

Ka.Ur. Listrik,

Telepondan

Jaringan TI

Ka.Ur. Inventarisasi,

Gudang & Penghapusan

KasubBagPengembangan

SDM

Ka.Ur.Pengem-bangan

Karir

Ka.Ur.Pendi-dikan&Latihan

KasubBagSarana Lain

Ka.Ur.Mutasi

Ka.Ur.Data &

Statistik

Page 38: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

33

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

Gambar 5. Struktur Organisasi Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan BLU‐UB 

 Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Berumur maksimal 60 Tahun. 3) Berlatar belakang minimum sarjana S1 diutamakan bidang manajemen  4) Memiliki  kemampuan  untuk  mengkoordinasikan  penyelenggaraan 

administrasi di bidang akademik, kemahasiswaandan kealumian.  

 

d) Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) 

Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) 1) Melaksanakan administrasi perencanaan akademik ;  2) Melaksanakan administrasi sistem informasi ; 3) Menyusun   rencana   dan program kerja yang berkaitan dengan perencanaan 

dan sistem informasi Universitas ; 4) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data di bidang perencanaan dan 

sistem informasi Universitas ; 5) Melaksanakan  administrasi  berkaitan  dengan    kerjasama  dalam  dan  luar 

negeri; 6) Melaksanakan kegiatan kehumasan. 

 

 

KaBag. Akademik

KaBag. Kemahasiswaan

KaBag. Alumni dan JPC

KaSubBagPenerimaan  

dan Promosi

Ka. BAAK

KaSubBagRegistrasi 

dan Statistik

KaSubBagMonev dan Akreditasi

KaSubBagSarana 

Pendidikan

KaSubBagMinat dan Penalaran

KaSubBagKesejahteraan

Ka.Ur. Mhs. 

Domestik

Ka.Ur. Mhs. Asing

KaSubBagKetrampilan 

Hidup

KaSubBagAlumni

KaSubBagJob 

Placement Center

Page 39: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

34

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

Gambar 6. Struktur Organisasi Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi BLU‐UB 

 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Berumur maksimal 60 Tahun. 3) Berlatar belakang minimum sarjana S1 diutamakan bidang manajemen  4) Memiliki  kemampuan  untuk  mengkoordinasikan  penyelenggaraan 

administrasi  di  bidang  perencanaan,  sistem  informasi,  kerjasama  dan kehumasan. 

7. Unsur  Penunjang  

a) Perpustakaan 

Perpustakaan  adalah  tempat pelayanan  informasi  ilmiah bagi  sivitas  akademika yang  dapat  berupa  sebagai  bahan  pustaka,  jurnal  ilmiah,  skripsi,  tesis,  dan disertasi  tersimpan dalam  bentuk  hasil  cetak, mikrofilm, maupun dalam media elektronik. 

Perpustakaan berfungsi mendukung kegiatan Universitas. Perpustakaan dipimpin oleh  seorang  Kepala  yang  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Rektor  serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Direktur Perpustakaan  diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

UPT Perpustakaan memiliki  tugas untuk mengelola dan pelayanan  kepustakaan, referensi dan hasil‐hasil karya akdemik dalam bentuk buku, majalah, perangkat 

Ka.BAPSI

KaSubBagPerencanaan 

dan Pengembangan

KaSubBagSistem Informasi

KaSubBagKerjasama

KaBag.Hubungan Masyarakat

Ka.Ur.Data

Ka.Ur.Pelayanan Informasi

Ka.Ur.Dalam Negeri

Ka.Ur.Luar Negeri

KaSubBagProtokoler

KaSubBagKehumasan

KaBag. Perencanaan, Kerjasamadan Sistem 

Informasi

Ka.Ur.PerencanaanAkademik

Ka.Ur.Perencanaan

Fisik

Page 40: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

35

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

lunak  (soft  copy) maupun  dokumen  paten.  UPT  Perpustakaan  bertugas  untuk mengembangkan jaringan layanan Pustaka dan informasi ilmiah di dalam kampus maupun dengan melakukan jalinan kerja dengan perpustakaan di luar UB. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 60 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 4) Menduduki  jabatan  fungsional  serendah‐rendahnya  Pustakawan  Madya 

(untuk Perpustakaan Pusat); 5) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

b) Laboratorium Sentral Ilmu Hayati 

Laboratorium Sentral  Ilmu Hayati adalah  tempat pelayanan kegiatan  ilmiah bagi sivitas akademika dan mempunyai  tugas melakukan koordinasi penelitian dalam ilmu‐ilmu hayati dengan Program Studi. 

Laboratorium Sentral Ilmu Hayati melakukan kegiatan penelitian dengan teknologi tinggi yang berskala nasional dan atau global. Laboratorium Sentral lainnya dapat  dibentuk berdasarkan kebutuhan. 

Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dapat bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan  Pengabdian  kepada Masyarakat,  Program  Studi,  dan  lembaga  lain  di  luar Universitas. 

Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Direktur Laboratorium Sentral  Ilmu Hayati diangkat untuk masa 4  (empat)  tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Direktur  LSIH  memiliki  tugas  untuk  menjalankan  kegiatan  penelitian  dan melakukan  koordinasi  penelitian  di  bidang  ilmu‐ilmu  hayati  (Biologi  Pertanian, Peternakan,  Perikanan,  Kedokteran  dan  Teknologi  Pangan)  yang  memerlukan fasilitas  berteknologi  tinggi  dan  mahal.  LSIH  bertanggungjawab  terhadap kemajuan  kegiatan  penelitian  dengan  melibatkan  teknologi  tinggi  untuk meningkatkan  reputasi  Universitas  dalam  pengembangan  ilmu‐ilmu  hayati  di lingkup  nasional  dan  global.  LSIH  terdiri  atas  enam  Divisi  yang masing‐masing mewakili  enam  disiplin  Ilmu  dari  enam  Fakultas.  Devisi‐divisi  tersebut  adalah Devisi Biologi Molekuler dan Sel, Devisi Biomedik, Devisi Hayati Pertanian, Devisi Hayati Peternakan, Devisi hayati Perikanan serta Devisi Teknologi pangan. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 55 tahun; 3) Berpendidikan strata tiga (S‐3); 

Page 41: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

36

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

4) Memiliki kemampuan manajerial yang efektif, inovatif dan  integritas pribadi tinggi; 

5) Memiliki kemampuan entrepreunership dan mengembangkan usaha 6) Memiliki program pencapaian visi dan misi Universitas yang  jelas dan dapat 

diterapkan  untuk  meningkatkan  mutu  kinerja  organisasi  (efektif,  efisien, kredibel dan akuntabel). 

7) Memiliki Pemahaman dan Penguasaan pengetahuan di bidang tugasnya 

c) Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi 

Unit  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  berfungsi  membantu  Universitas melakukan  kegiatan  akademik dan non akademik di bidang  teknologi  informasi dan komunikasi. 

Unit  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  dipimpin  oleh  seorang  Kepala  yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Direktur  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  diangkat  untuk  masa  4  (empat) tahun  dan  dapat  diangkat  kembali  untuk  sebanyak‐banyaknya  dua  kali  masa jabatan. 

Unit  Teknologi  Informasi dan  Komunikasi  dapat  bekerja  sama  dengan  unit dan lembaga lain di dalam dan di luar Universitas. 

Direktur  TIK  memiliki  tugas  untuk  menyenggarakan  penerapan  Teknologi Informasi  dan  Komunikasi  untuk  kepentingan  manajemen  internal,  layanan akademik  serta  sistem  komunikasi.  Direktorat  TIK  juga  bertugas  melakukan layanan kepada pihak‐pihak eksternal yang memerlukan  jasa konsultasi maupun jasa  lainnya  terkait  dengan  TIK.  Direktur  TIK  bertanggung‐jawab  terhadap keamanan  data  elektronik  dan  terselenggaranya  sistem  layanan  TIK  dengan kualitas  tinggi  seiiring  dengan  perkembangan  TIK  di  dunia  internasional  yang sangat  cepat.  Direktorat  TIK  terdiri  atas  tiga  Divisi  yaitu  Divisi  Pengembangan Aplikasi, Divisi Jaringan dan Pelayanan serta Devisi Bisnis dan layanan eksternal.  

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 55 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 4) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

d) Unit Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat 

Unit Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat berfungsi membantu Universitas melakukan kegiatan pendidikan kewirausahaan dan kegiatan  bisnis. 

Unit  Inkubator  Bisnis  dan  Pelayanan Masyarakat  dipimpin  oleh  seorang  Kepala yang  diangkat  dan diberhentikan  oleh  Rektor  serta  bertanggung  jawab  kepada Rektor. 

Page 42: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

37

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Direktur  Inkubator  Bisnis  dan  Pelayanan  Masyarakat  diangkat  untuk  masa  4 (empat)  tahun dan dapat diangkat  kembali untuk  sebanyak‐banyaknya dua  kali masa jabatan. 

Unit Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat dapat bekerja sama dengan unit dan lembaga lain di dalam dan di luar Universitas. 

Pusat  INBIS  dan  Layanan Masyarakat memiliki  tugas mengembangkan  kegiatan bisnis  terkait  dengan  kegiatan  akademik  dan  hasil‐hasilnya  sebagai  upaya universitas meningkatkan fungsi Universitas di masyarakat sekaligus dalam rangka meningkatkan pendapatan di luar subsidi pemerintah dan biaya pendidikan dari mahasiswa.  Pertimbangan  pembentukan  dan  rambu‐rambu  Pusat  INBIS  dan Layanan Masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan nilai komersial hasil‐hasil karya akademik. 2) Menghasilkan keuntungan yang sepenuhnya untuk kepentingan–kepentingan 

akademik Universitas. 3) Memberikan  implikasi  langsung  atau  tidak  langsung  untuk  pengembangan 

pendidikan Universitas. 4) Adanya  transparansi  keuangan  dan  kebijakan  pengembangan  usaha 

komersial akademik pada Universitas. 5) Usaha‐usaha komersial bertanggung jawab kepada Rektor  6) Rektor atas persetujuan Dewan Pengawas menetapkan bentuk organisasi dan 

sistem menejemen usaha‐usaha komersial akademik 7) Pembentukan  usaha‐usaha  komersial  akademik  dan  penetapan  personalia 

pengelola  diatur  dalam  Statuta  Universitas  dan  lebih  lanjut  diatur  dalam Keputusan Rektor. 

Pusat  INBIS  dan  layanan Masyarakat  juga  diberi  tugas  untuk mengembangkan pendidikan entrepreunership di dalam kampus terkait dengan keinginan UB untuk menjadi  entrepreunerial University,  serta melaksanakan  inkubator  bisnis  untuk hasil‐hasil karya sivitas akademika agar lebih mudah dan lebih memiliki nilai bagi peningkatan  peran UB  di masyarakat.  INBIS  terdiri  atas  tiga  divisi  yaitu:  Devisi Pendidikan Entreperneurship, Devisi Bisnis dan Devisi Inkubator Bisnis. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 55 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 4) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

 

 

 

Page 43: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

38

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

e) Unit Layanan Mata Kuliah Umum 

Unit  Layanan Mata  Kuliah  Umum  berfungsi membantu  Universitas melakukan kegiatan akademik untuk mata kuliah tertentu yang bersifat lintas fakultas. 

Unit Layanan Mata Kuliah Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Ketua Unit Layanan Mata Kuliah Umum diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Rincian  tugas  Unit  Layanan Mata  Kuliah  Umum  dan  syarat menjadiKetua  Unit Mata Kuliah Umum diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 60 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 4) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

f) Pusat Bahasa 

Pusat Bahasa berfungsi membantu Universitas melakukan  kegiatan peningkatan kemampuan berbahasa dan pelayanan sertifikasi bahasa. 

Pusat Bahasa dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Direktur Pusat Bahasa diangkat untuk masa 4  (empat)  tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Pusat Bahasa dapat bekerja sama dengan unit dan  lembaga lain di dalam dan di luar Universitas. 

Rincian  tugas  Pusat  Bahasa  dan  syarat menjadi  Direktur  Inkubator  Bisnis  dan Pelayanan Masyarakat diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas. 

Standar Kompetensi 1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2) Berusia maksimal 60 tahun; 3) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 4) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

g) Pusat Usaha Komersial 

Pusat  Usaha  Komersial  berfungsi  membantu  Universitas  melakukan  kegiatan  bisnis dan dipimpin oleh  seorang Kepala  yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor  serta  bertanggung  jawab  kepada  Rektor.  Pusat  Usaha  Komersial  dapat bekerja sama dengan unit dan lembaga lain di dalam dan di luar Universitas. 

 

Page 44: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

39

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Kepala Pusat Usaha Komersial diangkat untuk masa 4  (empat)  tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

Pusat Usaha Komersial memiliki tugas mengembangkan kegiatan bisnis yang tidak terkait  dengan  kegiatan  akademik  sebagai  upaya meningkatkan  pendapatan  di luar  subsidi  pemerintah  dan  biaya  pendidikan  dari  mahasiswa.  Pertimbangan pembentukan dan rambu‐rambu Pusat Usaha Komersial adalah sebagai berikut: 1) Menghasilkan  keuntungan  yang  sepenuhnya  untuk  kepentingan–kepentingan 

Universitas. 2) Adanya  transparansi keuangan dan kebijakan pengembangan usaha komersial 

akademik pada Universitas. 3) Pengelolaan usaha‐usaha komersial dilakukan secara terpisah dengan kegiatan 

akademik. 4) Kepala Pusat  Usaha Komersial bertanggung jawab kepada Rektor  5) Rektor atas persetujuan Dewan Pengawas menetapkan bentuk organisasi dan 

sistem menejemen usaha‐usaha komersial  6) Pembentukan  usaha‐usaha  komersial  dan  penetapan  personalia  pengelola 

diatur  dalam  Statuta  Universitas  dan  lebih  lanjut  diatur  dalam  Keputusan Rektor. 

Standar Kompetensi 5) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 6) Berusia maksimal 55 tahun; 7) Berpendidikan minimal strata dua (S2); 8) Memenuhi persyaratan keahlian yang ditetapkan oleh Rektor. 

8. Institusi  Fungsional  

a) Pusat Jaminan Mutu (PJM) 

Pusat  Jaminan  Mutu  adalah  Institusi  Fungsional  yang  bertugas  mendukung kegiatan Universitas dalam memberikan jaminan mutu lulusan Universitas. 

Pusat  Jaminan  Mutu  dipimpin  oleh  seorang  Kepala  yang  diangkat  dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Ketua  Pusat  Jaminan Mutu  diangkat  untuk masa  4  (empat)  tahun  dan  dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan. 

PJM memiliki tugas Melakukan evaluasi kegiatan, dan menyusun laporan kegiatan akademik dalam rangka memberikan jaminan mutu lulusan Universitas. Untuk ini PJM  bertanggungjawab  terhadap  pembuatan Manual Mutu, Manual  Prosedur, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik. 

Sejalan dengan fungsinya, PJM melaksanakan audit sistem dan kepatuhan secara rutin  terhadap  seluruh  kegiatan‐kegiatan  akademik  di  seluruh  unit  kerja  di 

Page 45: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

40

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

lingkungan  Universitas.  Selanjutnya menyampaikan  laporan  hasil  audit  beserta rekomendasi  yang  diusulkan  secara  tertulis  kepada  Rektor,  serta  memantau, mengevaluasi,  dan  menganalisis  tindak  lanjut  atas  rekomendasi  yang  telah disetujui oleh Rektor. 

Kewenangan a) Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit‐unit kerja 

Universitas,  aktivitas,  catatan‐catatan, dokumen, personel,  aset Universitas, serta  informasi  relevan  lainnya  sesuai  dengan  tugas  yang  ditetapkan  oleh Rektor. 

b) Menetapkan  ruang  lingkup  kerja dan menerapkan  teknik‐teknik  audit  yang diperlukan untuk mencapai efektivitas sistem pengendalian intern. 

c) Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit. 

d) Mendapatkan  kerjasama  penuh  dari  seluruh  unsur  Pejabat  Pengelola Universitas, tanggapan terhadap laporan, dan langkah‐langkah perbaikan. 

e) Mendapatkan  dukungan  sumberdaya  yang  memadai  untuk  keperluan pelaksanaan tugasnya. 

Standar Kompetensi a) Memiliki pendidikan dan pengetahuan menilai di bidang tatalaku akademik. b) Memiliki reputasi kerja dengan kualifikasi DP3 sangat baik. 

b) Satuan Pengendali Intern (SPI) 

Satuan Pengendali Internal adalah Institusi Fungsional yang bertugas mendukung kegiatan Universitas dalam pengawasan internal Universitas. 

Satuan  Pengendali  Internal  dipimpin  oleh  seorang  Kepala  yang  diangkat  dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Kepala  Satuan  Pengendali  Internal  diangkat  untuk masa  4  (empat)  tahun  dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan 

Fungsi dan Tugas a) Membantu Rektor dalam melakukan pengawasan internal Universitas. b) Memberikan  rekomendasi  perbaikan  untuk  mencapai  sasaran  Universitas 

secara ekonomis, efisien, dan efektif. c) Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di Universitas. d) Menangani  permasalahan  yang  berkaitan  dengan  indikasi  terjadinya  KKN 

(kolusi,  korupsi,  dan  nepotisme)  yang  menimbulkan  kerugian  Universitas, bekerja sama dengan unit kerja terkait. 

e) Membantu  menciptakan  sistem  pengendalian  intern  yang  efektif  di Universitas dan memastikan bahwa pengendalian intern telah tersebut telah dipatuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Page 46: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

41

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

f) Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern yang berlaku serta pelaksanaannya  di  semua  kegiatan,  fungsi,  dan  program  Universitas  yang mencakup: • Audit  atas  keuangan  dan  ketaatan  pada  peraturan  perundangundangan 

yang berlaku. • Penilaian  tentang  daya  guna dan  kehematan dalam  penggunaan  sarana 

dan prasarana Universitas. • Penilaian  tentang hasil  guna atau manfaat  yang direncanakan dari  suatu 

kegiatan atau program Universitas. • Penilaian atas pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia 

di Universitas. • Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan manajemen risiko (risk 

management) di lingkungan Universitas. • Mengadakan koordinasi dengan auditor eksternal. • Menyusun peraturan Universitas di bidang audit serta pedomanpedoman 

yang  berkaitan  dengan  kelengkapan  prosedur  untuk  kelancaran pelaksanaan tugas. 

• Menyampaikan  laporan  hasil  audit beserta  rekomendasi  yang  diusulkan secara tertulis kepada Rektor. 

• Memantau,  mengevaluasi,  dan  menganalisis  tindak  lanjut  atas rekomendasi hasil audit yang telah disetujui oleh Rektor. 

Kewenangan a) Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit‐unit kerja 

Universitas,  aktivitas,  catatan‐catatan, dokumen, personel,  aset Universitas, serta  informasi  relevan  lainnya  sesuai  dengan  tugas  yang  ditetapkan  oleh Rektor. 

b) Menetapkan  ruang  lingkup  kerja dan menerapkan  teknik‐teknik  audit  yang diperlukan untuk mencapai efektivitas sistem pengendalian intern. 

c) Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit. 

d) Mendapatkan  kerjasama  penuh  dari  seluruh  unsur  Pejabat  Pengelola Universitas, tanggapan terhadap laporan, dan langkah‐langkah perbaikan. 

e) Mendapatkan  dukungan  sumberdaya  yang  memadai  untuk  keperluan pelaksanaan tugasnya. 

f) Mendapatkan  bantuan  dari  tenaga  ahli,  baik  dari  dalam  maupun  luar Universitas, sepanjang hal tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. 

Standar Kompetensi a) Memiliki  pendidikan dan  pengetahuan  yang memadai  di  bidang  akuntansi, 

keuangan,  manajemen  dan  atau  teknik  operasional  di  bidang  kegiatan Universitas. 

Page 47: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

42

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

b) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang audit. c) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang  kegiatan Universitas 

untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. d) Secara  terus‐menerus  mengembangkan  pengetahuan  dan  keahlian  dalam 

rangka menjamin kualitas hasil audit dan rekomendasi. 

9. Unsur  Pelayanan  Umum  

Unsur Pelayanan Umum adalah unit  yang bertugas mendukung kegiatan Universitas dalam pelayanan umum yang tidak terkait dengan tugas utama Universitas. 

Unsur Pelayanan Umum terdiri atas Penerbitan, Pusat Pembinaan Agama, Sekolah, Asrama, dan unit‐unit lain yang diperlukan. 

Unsur Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor. 

Kepala Unsur Pelayanan Umum diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak‐banyaknya dua kali masa jabatan 

Rincian tugas Unsur Pelayanan Umum diatur dalam Organisasi dan Tata Kerja Universitas. 

Standar Kompetensi a) Minimal bergelar sarjana b) Memiliki pengalaman kerja yang cukup di bidang yang akan dipimpinnya c) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang  kegiatan Universitas 

untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. 

 

D.  Prosedur Kerja  

Prosedur  kerja  di  berbagai  unit  di  Universitas  Brawijaya  yang  telah  dibakukan dituangkan dalam bentuk dokumen standart operating procedur (SOP).  Dokumen SOP yang ada  dalam  dokumen  lampiran  (Lampiran  terpisah  dalam  Dokumen  Standart  Operating Procedure  yang  disertakan  dalam  proposal  ini).    Dalam  dokumen  tersebut meliputi  SOP Bidang Akademik, Bidang Sumberdaya Manusia, Bidang Keuangan, dan Bidang Sarana dan Prasarana. 

 

 

 

 

 

Page 48: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

43

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

E.  Ketersediaan dan Pengembangan  Sumberdaya  Manusia 

1. Ketersediaan  Sumberdaya  Manusia 

UB  saat  ini  memiliki  1419  orang  dosen  dan  739  orang  tenaga  non‐dosen. Perkembangan jumlah dosen disajikan pada grafik di bawah ini: 

*Prognosa untuk tahun 2008 

Gambar 8. Jumlah Dosen UB Tahun 2003‐2008 

Dengan  jumlah dosen sebagaiman  tergambar dalam grafik di atas maka  rasio dosen per mahasiswa selama kurun waktu 2003‐2008 adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini: 

Tabel 1.  Ratio Jumlah Mahasiswa/Dosen 

Uraian 

Ratio 

2003/ 2004 

2004/ 2005 

2005/ 2006 

2006/ 2007 

2007/ 2008 

Jumlah Mahasiswa Diploma  3.735  3.251  2.892  2.508  1978 

Jumlah Mahasiswa S‐1  22.931  22.959  23.388  23.556  23807 

Jumlah Mahasiswa Pascasarjana  1.915  1.884  1.877  2.274  1687 

Jumlah Mahasiswa Keseluruhan  28.581  28.094  28.157  28.348  27472 

Jumlah Dosen  1.224  1.271  1.398  1.434  1419 

Ratio Jumlah Mahasiswa S‐1 / Dosen  19  18  17  16  17 

Ratio Jumlah Mahasiswa Diploma dan S‐1 / Dosen  22  21  19  18  18 

Ratio Jumlah Mahasiswa Keseluruhan / Dosen  23  22  20  20  19 

1,2341,271

1,3981,434 1,419 1,419

1,100

1,150

1,200

1,250

1,300

1,350

1,400

1,450

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perkembangan Jumlah Dosen

*

Page 49: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

44

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

Kualifikasi dosen berdasar  tingkat pendidikan,    terutama doktor  dan master    terus meningkat. Jumlah dosen yang bergelar doktor  juga menunjukkan peningkatan yang signifikan.  Peningkatan kualifikasi dosen dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 

 

 *Prognosa untuk tahun 2008 

Gambar 9.  Jumlah Dosen UB berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2003‐2008 

 

 

*Prognosa untuk tahun 2008 

Gambar 10.  Jumlah Dosen UB berdasarkan Jabatan Fungsional  Tahun 2003‐2008 

340 265 404 414 346 280

724 799737 763 809 819

160 207257 259 264 320

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perkembangan Jumlah Dosen menurut Jenjang Pendidikan Tertinggi

S‐3

S‐2

S‐1

78 94221 217 153 145

217 235231 269 309 302

348 361351 352 339 352

502 494502 504 501 496

79 8793 94 117 124

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perkembangan Jumlah Dosen berdasar Jabatan Fungsional

Guru Besar

Lektor Kepala

Lektor

Asisten Ahli

Tenaga Pengajar

*

*

Page 50: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

45

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

 

* Prognosa untuk tahun 2008 

Gambar 11. Jumlah Dosen berdasarkan golongan kepangkatan  

Jumlah  dosen  berdasar  jabatan  fungsional  menunjukkan  dosen  yang  mempunyai jabatan  fungsional  lektor menduduki  peringkat  tertinggi  (  Gambar  10),  sedangkan berdasar  kepangkatan,  golongan  III  menunjukkan  peningkatan  sejalan  dengan bertambahnya dosen baru (Gambar 11). 

Jumlah  guru  besar  juga  menunjukkan  hal  yang  menggembirakan.  Perkembangan jumlah guru besar dapat dilihat pada grafik di bawah ini:  

  *Prognosa untuk tahun 2008 

Gambar 12. Jumlah Guru Besar UB Tahun 2003‐2007 

703 702 815 851 830 807

521 569583 585 589 612

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perkembangan Jumlah Dosen berdasarkan Golongan Kepangkatan

Gol. IV

Gol. III

79 87 97 94115 124

1720

24 31

3336

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perkembangan Jumlah Guru Besar

Non‐Aktif, wafat dsb

Aktif

*

Page 51: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

46

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Memang  peningkatan  jumlah  kualifikasi  dosen  terus  menunjukkan  indikator  yang menggembirakan,  namun  jumlah  tersebut  masih  dirasa  kurang.  Idealnya  seluruh dosen UB sudah bergelar S‐2 dan atau S‐3, namun masih terdapat sekitar 12% dosen yang berkualifikasi S‐1.  

Sedangkan kualifikasi tenaga kependidikan terlihat pada Tabel 2 di bawah ini:  Tabel 2.  Perkembangan  Tenaga  Kependidikan  (termasuk  Tenaga  Administrasi, 

Laboran, Teknisi dan Pustakawan) berdasar pendidikan 

No. Pendidikan 2003 2004 2005 2006 2007 2008*

1  SD  75  75   

61     

61  60 

  58 

2  SLTP  69  69           66     

66  70 

  66  

3  SLTA  357  358   

347     

333  329 

  322  

4  DIP/SM  73  71   

60     

71  72 

  75  

5  Sarjana  143  142   

173     

178  180 

  188  

6  Magister  8  8   

18     

19  25 

  27  

7  Doktor   ‐   ‐   ‐   ‐   ‐   ‐ 

Total 725 723 725 728 736 736

* Prognosa untuk tahun 2008 

Perkembangan  jumlah  tenaga  kependidikan  yang  telah berstatus    PNS  tahun  2007 mencapai 736 orang dengan rincian 173 orang Teknisi/Laboran, 24 orang Pustakawan dan  sisanya  539  orang  adalah  staf  administrasi.  Berdasar  golongan  kepangkatan, tenaga kependidikan terbanyak pada golongan III dan golongan II (Tabel 2).   

Tabel 3.  Perkembangan  Tenaga  Kependidikan  (termasuk  Tenaga  Administrasi, Laboran, Teknisi dan Pustakawan) berdasar Golongan Kepangkatan 

No. Golongan 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1  Golongan I  13  13  2  2  10  10 

2  Golongan II  328  324  308  308  320  315 

3  Golongan III  363  364  386  387  379  381 

4  Golongan IV  21  22  31  31  27  30 

Total 725 723 727 728 736 736

*Prognosa untuk tahun 2008 

Page 52: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

47

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

2. Pengembangan  Sumberdaya  Manusia 

a) Proyeksi kebutuhan SDM 

Proyeksi Mahasiswa Baru, Jumlah Lulusan, dan Total Mahasiswa 

Jika mempertimbangkan pencapaian  rasio  jumlah dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 dan rata‐rata AEE 17% untuk S‐1, 45% untuk S‐2, 20% untuk S‐3  maka jumlah mahasiswa  baru  yang  dapat  diterima  oleh UB mencapai  8500‐9000  per  tahun seiring  juga  peningkatan  jumlah  dosen  yang  dimiliki  UB.  Dengan  adanya peningkatan  kualitas UB melalui pengelolaan  sistem  keuangan berdasarkan BLU maka diharapkan  jumlah mahasiswa baru  akan meningkat.  Peningkatan  jumlah mahasiswa  baru  selain  disebabkan  pembukaan  program  studi  baru  juga disebabkan semakin menariknya UB melalui peningkatan kualitas dan banyaknya beasiswa yang ditawarkan.  

Sedangkan  pertumbuhan  jumlah  mahasiswa  S‐1  yang  lulus  diperkirakan  naik sebesar  4%  di  tahun  2010  dan  7%  di  tahun  2013.  Pertumbuhan pertumbuhan lulusan  ini  seiring  dengan  perbaikan  AEE  dan  menurunnya  masa  studi  yang diakibatkan oleh membaiknya proses belajar mengajar.  Total  Jumlah  yang  lulus untuk  semua  strata  di  tahun  2011  menurun  hingga  2%  yang  diakibatkan penutupan beberapa program studi D‐3. 

Jumlah mahasiswa baru, jumlah lulusan, dan mahasiswa terdaftar disajikan dalam Tabel  23.  Jumlah  total  mahasiswa  tiap  tahun  didapat  dari  jumlah  mahasiswa tahun  sebelumnya ditambah dengan mahasiswa baru dikurangi  jumlah  lulusan. Jumlah mahasiswa baru,  jumlah  lulusan, dan  total  jumlah mahasiswa  disajikan dalam tabel di bawah ini: 

Tabel 4. Proyeksi jumlah MABA, jumlah lulusan dan jumlah total mahasiswa UB Tahun 2009-2013

Tahun  2009  2010  2011  2012  2013 Mahasiswa Baru  7.755  8.015  8.351  8.685  8.765 • Diploma  300  250  250  250  250 • Sarjana  6.410  6.500  6.751  7.000  7.000 • Pasca Sarjana & Spesialis  1.045  1.265  1.350  1.435  1.515 Mahasiswa Lulus  6.595  7.120  6.950  7.335  7.870 • Diploma  770  880  350  350  350 • Sarjana  5.000  5.200  5.500  5.800  6.200 • Pasca Sarjana & Spesialis  825  1,040  1,100  1,185  1,320 Total Jumlah Mahasiswa  29.896  30.791  32.191  33.541  34.436 • Mahasiswa diploma  1.001  500  418  318  218 • Mahasiswa S‐1  26.517  27.688  28.920  30.120  30.920 • Mahasiswa Pasca & Spesialis  2.378  2.603  2.853  3.103  3.298 

Page 53: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

48

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Jumlah Dosen dan Tenaga Kependidikan 

UB  memiliki  sasaran  untuk  mempertahankan  rasio  dosen  dengan  mahasiswa sebesar 1  : 21  selama 5  tahun. Seiring dengan meningkatnya  jumlah mahasiswa maka UB akan meningkatkan jumlah dosen terutama dosen‐dosen untuk program studi  baru.  Sedangkan  untuk  tenaga  kependidikan  UB  hanya  akan menambah tenaga  kependidikan  utamanya  untuk  bidang  keuangan  seiring  dengan meningkatnya  tuntutan  kualitas  sistem  keuangan dan pelayanan program  kelas berbahasa Inggris, laboratorium dan perpustakaan.  

Tabel 5.  Proyeksi jumlah dosen dan tenaga kependidikan UB Tahun 2009‐2013 

Tahun  2009  2010  2011  2012  2013 

Jumlah dosen (orang)  1.435  1.457  1.500  1.550  1.587 

Jumlah Dosen bergelar Doktor (orang) 

340   384   414   464   514  

Jumlah Dosen berpendidikan S2 (orang)  842  874  936  931  994 Persentase Dosen bergelar Doktor dan Master terhadap total dosen (%) 

82  86  90  90  95 

Jumlah Gurubesar (orang)  128  146  165  186  190 Persentase Gurubesar  terhadap total dosen (%) 

9  10  11  12  12 

Jumlah Tenaga Kependidikan keseluruhan (orang)  750  750  750  770  786 Jumlah Tenaga Administrasi (orang)  550  542  535  547  551 

Jumlah Teknisi/Laboran (orang)  175  180  185  190  200 

Jumlah Pustakawan (orang)  25  28  30  33  35 

 

b) Program Pengembangan SDM 

Program  pengembangan  sumber  daya  manusia  bagi  dosen  dan  tenaga kependidikan UB dilakukan dengan upaya‐upaya sebagai berikut: 

1) Upaya  pengadaan  tenaga  dosen  sesuai  dengan  tuntutan  rasio  kecukupan dosen  terhadap mahasiswa  pada  setiap  jurusan  atau  program  studi  yang dikembangkan  melalui  rekrutmen  tenaga  dosen  yang  memiliki  kualifikasi minimum  S2,  kemampuan  berbahasa  Inggris  dan memiliki  nilai  TPA  tinggi serta lulus test sesuai persyaratan sebagai PNS. 

2) Meningkatkan  profesionalisme  dosen  dengan  cara  meningkatkan  jumlah dosen melanjutkan studi S2 dan S3.  Dosen muda yang berumur kurang dari 35  tahun  disyaratkan  untuk melanjutkan  studi  di  Luar Negeri.    Untuk  itu, selain UB menyediakan  sebagian dana untuk melanjutkan  studi bagi dosen, UB  juga  akan memperbanyak  kerjasama  beasiswa  dengan  universitas  dan lembaga penyedia beasiswa di luar negeri. Saat ini di UB terdapat 192 orang yang sedang studi lanjut baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Page 54: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

49

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

3) Mengembangkan  sistem  karir  dosen  dan  peningkatan  percepatan  proses kenaikan jabatan dosen.  

4) Mengirim dosen untuk melakukan berbagai macam pelatihan/seminar/short course  dan  lain  sebagainya.  Pelatihan  dan  seminar  untuk  meningkatkan kompetensi/keahlian  bidang  ilmu  dosen.    Pelatihan  juga  ditujukan  untuk proses sertifikasi dosen. 

5) Melakukan pelatihan  di  bidang  penelitian, pengabdian  kepada masyarakat, pengetahuan  tentang  entrepreneurship,  ketrampilan  komputer  dan pembelajaran multimedia bagi dosen.   Diharapkan akan  terjadi peningkatan kemampuan mengajar dosen, publikasi ilmiah dan paten yang dilakukan oleh dosen. 

6) Meningkatkan  mutu  staf  administrasi  melalui  pelatihan/kursus  bidang keahlian  administrasi,  laboratorium  dan  teknisi.    Kebijakan  staffing  akan didasarkan pada kompetensi dan keahlian.  

7) Meningkatkan  pendidikan dan  keterampilan  staf  administrasi melalui  studi lanjut ke S‐2 bagi staf administrasi yang memenuhi syarat.  

c) Pola Rekruitmen

Dosen dan  tenaga  kependidikan Universitas Brawijaya dapat  terdiri dari negeri sipil  dan/atau  tenaga  profesional  nonpegawai  negeri  sipil  sesuai  dengan kebutuhan universitas. 

Dosen dan Tenaga Kependidikan PNS 

Rekruitmen  Dosen  dan  tenaga  kependidikan  (staf  administrasi,  laboran,  teknisi dan pustakawan)  yang PNS didasarkan kepada peraturan yang berlaku. 

Tahapannya  rekruitmen PNS untuk  tenaga dosen maupun  tenaga  kependidikan sebagai berikut: 

1) Awalnya  UB  akan  menerima  pemberitahuan  dari  DepDiknas  berupa  Surat Edaran  Sekjen  tentang  Penyusunan  Rencana  Kebutuhan  Ketenagaan  tahun berjalan. 

2) Berdasar  surat  tersebut  membuat  usulan  kepada  Mendiknas.  Pembuatan usulan mengacu pada Restra Bisnis. 

3) Semua  usulan  dari  berbagai  satker  termasuk UB  oleh Mendiknas  kemudian direkap dan diusulkan ke Menpan 

4) Menpan membuat keputusan Formasi PNS untuk Diknas, termasuk didalamnya Formasi untuk UB 

5) Sekjen  Depdiknas  kemudian  menerbitkan  Surat  Edaran  tentang  Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan CPNS Tahun berjalan di  lingkungan Depdiknas untuk pelamar umum, sedangkan untuk pelamar honorer mengacu pada acuan tahun 2005‐2005 yang  telah diajukan sebelumnya.  Dalam Surat Edaran  telah tercantum  Formasi  tingkat  Golongan  baik  untuk  Dosen  maupun  tenaga kependidikan. 

Page 55: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

50

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

6) Berdasar Acuan Surat Edaran point 5, UB mengadakan Rapat Pimpinan untuk memutuskan  sebaran  formasi  per  Fakultas  dengan  mengacu  pada  Renstra Bisnis.  

7) UB  mengumumkan  di  Papan  Pengumuman  di  lingkungan  Kampus  dan  di Website untuk penerimaan CPNS dari Pelamar Umum 

8) Seleksi dilakukan berdasar ketentuan Surat Edaran  tersebut  (point 5) dengan diadakan ujian tulis serentak se Indonesia, termasuk di UB,  dengan materi Test Pengetahuan Umum  (TPU) dan Test Bakat Scholastik  (TBS), hasilnya diolah di Jakarta 

9) Test materi substansi dilakukan di masing‐masing unit kerja di lingkungan UB dan hasilnya diolah di UB, kemudian dikirim ke Diknas Jakarta.  

10) Berdasarkan  kedua  nilai  tersebut  (nilai  tulis  dan  substansi),  Diknas  c/q  UB mengumumkan kelulusan tahap I. 

11) Mereka  yang  lulus  tahap  I  kemudian  diadakan  test  wawancara  di  UB  dan hasilnya dikirimkan ke Depdiknas Jakarta untuk diproses dan mereka yang lulus diumumkan sebagai tahap final. 

12) Mereka  yang  lulus  tahap  final  kemudian diproses  kelengkapan  berkasnya  di Depdiknas  Jakarta untuk bersama‐sama diajukan untuk mendapatkan NIP  ke Badan Kepegawaian Negara dan ditetapkan dalam SK Calon PNS. 

13) Calon  PNS  yang  telah  mendapatkan  NIP  ini  kemudian  dipanggil  untuk ditempatkan diunit yang telah ditetapkan sebelumnya. 

14) Rekruitmen Calon PNS ini memakan waktu sekitar 3 bulan. 

Tenaga Profesional  

Tenaga profesional nonpegawai negeri sipil selanjutnya disebut sebagai Pegawai BLU.    Rekruitmen  akan  dilakukan  sesuai  dengan  kebutuhan  universitas  dan bersifat secara terbuka.  

Rekruitmen  tenaga profesional   didasarkan kepada  analisis  kebutuhan.   Analisis kebutuhan  berdasar  pada  Rapat  Pimpinan  Universitas  dengan mempertimbangkan jumlah, spesifikasi tenaga yang dibutuhkan dan ketersediaan dana serta mengacu pada perencanaan,  terutama mengacu pada Renstra Bisnis. Dari analisis kebutuhan  tersebut Rektor kemudian membentuk Tim Rekruitmen.  Pengumuman  lowongan  dilakukan  secara  terbuka  melalui  website  UB,  media cetak dan papan pengumuman di kampus.  

Seleksi  dilakukan  berdasarkan  keahlian  yang  dibutuhkan,  test  tertulis, pengalaman  kerja,  terst  praktek,    serta    test  lainnya  diperlukan  sesuai  bidang keahlian yang dibutuhkan. Test berikutnya berupa wawancara bila  test  tulis dan test  praktek  dan  test  lainnya  dinyatakan  lulus.  Wawancara  menyangkut personality (psikotest) dan gaji yang diinginkan. Apabila dinyatakan lulus pada test yang kedua, yang bersangkutan dipanggil dan dibuatkan kontrak. Masa percobaan berlaku  selama  3  bulan  dan  masa  kontrak  berlaku  satu  tahun  dan  terus diperpanjang bila masih dibutuhkan. 

Page 56: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

51

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB III.  AKUNTABILITAS 

Akuntabilitas  di  lingkungan  Universitas  pada  dasarnya  merupakan  pertanggung‐jawaban pengelolaan  sumberdaya  serta pelaksanaan  kebijakan  yang dipercayakan  kepada Universitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik sesuai dengan visi dan  misi  Universitas.  Akuntabilitas  yang  dimaksud  meliputi  akuntabilitas  program, akuntabilitas kegiatan dan akuntabilitas keuangan.  

A.   Akuntabilitas Program  

Sebagai  perwujudan  akuntabilitas  program,  Rektor  dan  Pembantu  Rektor  sebagai Pemimpin  Universitas  menyusun  Rencana  Strategis  Universitas  (RENSTRA)  2006‐2011 dengan  mengacu  kepada  Rencana  Strategis  Direktorat  Jenderal  Pendidikan  Tinggi  yaitu Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi  Jangka Panjang  (KPPTJP) 2003‐2010. Program disusun berdasarkan aspirasi‐aspirasi dari masing‐masing unit kerja Universitas. Selanjutnya aspirasi dari masing‐masing unit  tersebut ditampung dan diseleksi  sesuai dengan  strategi pengembangan Universitas dari hasil Evaluasi Diri. Program yang  telah disusun, kemudian ditetapkan batas waktu pencapaian program dan harus diacu serta dijabarkan lebih lanjut menjadi  kegiatan  yang  akan dilaksanakan oleh  setiap unit  kerja. Untuk mengukur  tingkat keberhasilan program, diperlukan parameter/indikator kinerja setiap program.  

Pertanggungjawaban program berupa laporan triwulanan dan laporan tahunan yang terdiri dari  laporan  keuangan dan  kinerja operasional dilakukan oleh Penanggungjawab Program Kegiatan.  Laporan  tersebut  selanjutnya  menjadi  bahan  evaluasi  kinerja  Universitas  dan dikompilasi  menjadi  Laporan  Akuntabilitas  Kinerja  Instansi  Pemerintah  (LAKIP)  yang merupakan  pertanggungjawaban  Pimpinan  UNIVERSITAS  kepada  Menteri  Pendidikan Nasional.  Evaluasi  triwulanan wajib dilakukan  untuk melihat  kesesuaian  kegiatan  dengan perencanaan  dan  juga  melihat  potensi  kegagalan  atau  keberhasilan  program.  Bila  ada tanda‐tan  

  Untuk  mengimplementasikan  berbagai  kebijakan  yang  telah  ditetapkan  oleh pimpinan UB, dirancang susunan program sebagai berikut: 

1. Bidang Akademik 

•   Pemberian  beasiswa  untuk  tenaga  pengajar  dan  penelitian  untuk  mengikuti pendidikan  S2  dan  S3,  penyelenggaraan  berbagai  kegiatan  workshop  maupun pelatihan pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

Page 57: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

52

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

•   Penyempurnaan kurikulum dan penerbitan buku ajar. 

•   Pembangunan  jaringan  perpustakaan  riset  dengan  koleksi pustaka  yang  lengkap sebagai basis penelitian dan proses pendidikan. 

•   Penyusunan format kurikulum untuk program studi‐program studi baru. 

•   Peningkatan kualitas hasil penelitian. 

•   Penyelenggaraan  kegiatan‐kegiatan pengabdian masyarakat yang berkualitas oleh mahasiswa. 

2. Bidang Administrasi  Umum 

•   Pengembangan  Sistem  Informasi Manajemen  Perguruan  Tinggi  (SIMPERTI)  yang berbasis teknologi komputer. 

•   Peningkatan  jumlah  administrasi  yang  berkualitas  melalui  program  pendidikan strata dan kegiatan‐kegiatan workshop maupun penelitian pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

•   Pengadaan dan pengembangan sarana serta pasarana pendidikan. 

•   Peningkatan kesejahteraan pegawai. 

•   Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan kampus. 

3. Bidang Kemahasiswaan  

•   Peningkatan  kualitas pelayanan  kemahasiswaan melalui pegawai  yang berdisiplin tinggi dan sistem pelayanan yang cepat. 

•   Pembentukan tradisi keilmuan di kalangan mahasiswa di Iingkungan kampus. 

•   Pembentukan iklim pergaulan mahasiswa yang beretika, bermoral dan mempunyai integritas yang baik di Iingkungan kampus. 

•   Peningkatan kegiatan kesenian, olah raga dan jurnalistik untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa. 

•   Pemberian beasiswa untuk membantu peningkatan kesejahteraan mahasiswa. 

4. Bidang Pengembangan  Kelembagaan  dan  Ker jasama  

•   Pembinaan  terhadap  lembaga‐lembaga struktural dan non struktural agar mampu menjadi pusat penelitian baik nasional maupun internasional. 

•  Menggalang  kerjasama  dengan  berbagai  perguruan  tinggi  dan  lembaga‐lembaga eksternal yang saling menguntungkan. 

 

Page 58: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

53

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Mekanisme manajemen dalam melaksanakan akuntabilitas program adalah sebagai berikut: 

1.   Perencanaan (planning) 

Di bidang  akademik perencanaan program dilakukan melalui Rapat Pimpinan, Rektor beserta Senat dan Rapat Kerja Universitas yang bertujuan membahas dan menetapkan Garis Besar Akademik yang selanjutnya akan disampaikan ke fakultas dan program studi untuk  dijabarkan  dan  dikembangkan  menjadi  bahan  ajar  dan  silabus  yang  akan disampaikan kepada mahasiswa. 

Sedangkan untuk perencanaan di bidang non akademik, UB menetapkan bahwa setiap usulan  program  yang  berasal  dari  masing‐masing  unit  di  universitas  disampaikan kepada  Bagian  Perencanaan  yang  selanjutnya  akan  dibahas  oleh  Pembantu  Rektor Bidang Administrasi Umum dan diajukan  ke Rektor untuk disetujui dan dilaksanakan. Program tersebut harus tercantum dalam DIPA Universitas Brawijaya. 

2.   Pelaksanaan (actuating) 

Pelaksanaan program dilakukan dengan menunjuk penanggung jawab program (sesuai dengan DIPA UB), untuk menjalankan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam Rapat Pimpinan dan melaporkannya kepada Rektor. 

3.   Pengukuran (measurement) 

Pencapaian  program  diukur  berdasarkan  persentasi  realisasi  capaian  program  oleh masing‐masing unit serta peningkatan kinerja layanan. 

4.   Pelaporan (reporting) 

Pelaporan program dilakukan oleh penanggung  jawab program  secara periodik, yaitu secara bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan. Pelaporan program dan unit‐unit pelaksana  ditujukan  ke  Bagian  Perencanaan  untuk  dikompilasikan  dan  dilaporkan menjadi Laporan Akuntahilitas Kinerja  Instansi  (LAKIP) dan dilaporkan ke Departemen Pendidikan Nasional serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Tiap akhir tahun, setelah menjadi  BLU,  UB  juga  akan menyusun  Laporan  Kinerja  sesuai  dengan  PP  8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahan. 

5.   Pemantauan (controlling) 

Pemantauan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan yang dilaksanakan secara bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan dan penanggung jawab program masing‐masing  unit  kepada  Pembantu  Rektor  Bidang  Akademik  untuk  program  bidang akademik,  Pembantu  Rektor  Bidang  Administrasi  Umum  untuk  program  bidang administrasi  umum,  dan  Pembantu  Rektor  Bidang  Kemahasiswaan  untuk  program bidang  Kemahasiswaan.  Hasil  pemantauan  ini  secara  triwulanan  akan  dilaporkan  ke BAPPENAS dan Departemen Pendidikan Nasional. 

Page 59: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

54

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

B.  Akuntabilitas Kegiatan 

Akuntabilitas  kegiatan  mencakup  mekanisme/prosedur  pencapaian  tujuan  yang  di dalamnya  mengandung  kebijakan‐kebijakan  mulai  dari  perencanaan  sampai  dengan pertanggung‐jawaban.  Akuntabilitas  juga  dibangun  dengan  penetapan  Standard  Layanan Minimu  serta  Target  kerja  dari  setiap  kegaiatan.    Untuk  mengukur  dan  menjamin keterlaksanaan dan mempertanggungjawabkan kegiatan‐kegiatan ini UB telah menetapkan Standard Operating Procedure  (SOP)(terlampir). Pembuatan SOP melibatkan banyak pihak mulai  dari  unit  Pelaksana  tingkat  pusat  sampai  dengan  Fakultas  dan  Jurusan.  Untuk membuat  SOP  ini  UB  mendapatkan  dukungan  dari  Program  IMHERE  yang  merupakan program DIKTI dengan skema pendanaan Bank Dunia. 

Akuntabilitas  kegiatan  merupakan  uraian  kegiatan  UB  sebagai  wujud pengimplementasian dan program yang telah ditetapkan, sebagai berikut: 

1. Bidang Akademik 

a.  Menyelenggarakan bantuan beasiswa S2 dan S3 bagi tenaga pengajar. 

b. Penyelenggaraan workshop/peneltian pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi tenaga pengajar dan peneliti. 

c.  Pembangunan jaringan pustaka riset dan penambahan koleksi pustaka. 

d. Penyelenggaraan kegiatan‐kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 

2. Bidang Administrasi  Umum 

a.  Pemasangan  jaringan perangkat keras  (hardware) dan perangkat  lunak  (software) untuk melengkapi pelayanan akademik dan non akademik. 

b. Pemberian beasiswa program pendidikan  strata dan  kegiatan‐kegiatan workshop maupun  pelatihan  pengembangan  sumber  daya  manusia  (SDM)  bagi  tenaga kependidikan. 

c.  Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. 

d. Pemberian insentif bagi pegawai. 

e.  Pemeliharaan sarana dan prasarana kampus. 

f.  Perekrutan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan yang berkualitas. 

3. Bidang Kemahasiswaan  

a.  Peningkatan kualitas pelayanan kemahasiswaan 

b. Penyelenggaraan pembinaan kehidupan ilmiah mahasiswa di lingkungan kampus. 

Page 60: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

55

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

c.  Pembinaan moral dan integritas mahasiswa di lingkungan kampus. 

d. Pembinaan kegiatan kesenian, olah raga dan jurnalistik. 

e.  Pemberian beasiswa untuk mahasiswa S1. 

4. Bidang Pengembangan  Kelembagaan  dan  Ker jasama  

a.  Pembinaan terhadap lembaga‐lembaga struktural dan non struktural. 

b. Perintisan kerjasama perguruan  tinggi dan  lembaga‐lembaga eksternal yang saling menguntungkan. 

 

Mekanisme manajemen dalam melaksanakan akuntabilitas kegiatan adalah sebagai berikut: 

1.  Perencanaan (planning) 

Perencanaan kegiatan dalam bidang akademik, dan non akademik dibagi dalam 3 (tiga) jenis kegiatan yaitu kegiatan rutin, insidentil dan kontraktual.  

UB menerapkan  system bottom‐up dalam  sistem perencanaannya. Kegiatan‐kegiatan diajukan  oleh  unit‐unit/lembaga‐lembaga  beserta  anggaranya  yang  disertai  oleh proposal/TOR/RAB  dan  disesuaikan  dengan  satuan  biaya  yang  telah  ditentukan. Kegiatan  ersebut  dituangkan  dalam  RKA  yang  akan  dibahas mulai  dari  tingkat  unit (jurusan),  fakultas,  dan  universitas  yang  dikoordinir  oleh  bagian  perencanaan  dan berkoordinasi dengan bagian  keuangan. Pembahasan  tersebut di  tiap  level ditujukan untuk memastikan  skala prioritas  kegiatan  sesuai dengan program  kerja dan  rencana strategis universitas. Selain itu pembahasan tersebut juga digunakan untuk memastikan bahwa anggaran disusun secara realistis dan bertanggungjawab.  

Setiap  kegiatan  yang  tertuang  dalam  RKA  juga  harus menunjukkan  indikator  kinerja seperti input, proses, dan output terukur untuk masing‐masing kegiatan. Sehingga satu rupiah anggaran yang dikeluarkan oleh universitas akan dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan untuk mencapai visi universitas. Setiap kegiatan yang direncanakan juga harus mencantumkan  rasionalisasi  (alas  an mengapa  kegiatan  direncanakan),  tujuan, penanggungjawab, dan mekanisme pelaporan.    

Anggaran yang terdapat dalam RKA kemudian diajukan oleh rektor kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk disetujui. Selanjutnya RKA  tersebut dibahas di Departemen Keuangan untuk menentukan pagu anggaran, sehingga dapat diterbitkan DIPA.    

2.  Pelaksanaan (actuating) 

Kegiatan  dilaksanakan  oleh  unit  yang mengajukan  proposal,  baik  yang  berhubungan dengan  metode,  teknis  pelaksanaan,  penggunaan  anggaran  maupun  penempatan sumber dayanya. Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit‐unit harus disesuaikan dengan RKA  dan  DIPA  yang  telah  disahkan.  Selain  itu  dalam  tahap  pelaksanaan  ini  juga 

Page 61: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

56

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

dilakukan  proses  monitoring  dan  evaluasi  (Monevin).  Untuk  kegiatan  akademik, Monevin  dilakukan  oleh  Pusat  Jaminan Mutu  Akademik  (PJM),  sedangkan monevin kegiatan non‐akademik dilakukan oleh pimpinan unit/lembaga masing‐masing.   

3.  Pengukuran (measurement) 

Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan harus diukur kinerjanya baik input, proses, dan output  sebagaimana  telah  tercantum dalam perencanaan. Proses pengukuran kinerja ini merupakan proses membandingkan  rencana dengan  realisasi  atau  capaian.  Setiap gap/variance harus dapat dijelaskan mengapa terjadi, sehingga perbaikan kinerja dapat dilakukan secara terus menerus.  

4.  Pelaporan (reporting) 

Pelaporan  untuk  kegiatan  yang  bersifat  insidentil  dilakukan  1  (satu) minggu  setelah kegiatan  diselesaikan.  Pelaporan  ini  dilakukan  oleh  pelaksana  kegiatan  kepada penaggung  jawab  kegiatan  (pimpinan  unit/lembaga).  Laporan  kegiatan  ini  disebut Laporan  Pelaksanaan  Kegiatan  (LPK).    Kegiatan  yang  bersifat  rutin  dilaporkan  setiap bulan  oleh  pelaksana  kegiatan  kepada  penanggung  jawab  kegiatan  (pimpinan unit/lembaga).  Sedangkan  kegiatan  yang  dilaporkan  secara  kontraktual  dapat dilaporkan sesuai dengan termin dan prestasi pekerjaan oleh pelaksana kegiatan. 

Setiap  bulan,  pimpinan  unit/lembaga  wajib  memberikan  Laporan  Perkembangan Pelaksanaan  Kegiatan  (baik  kegiatan  insidentil,  rutin,  maupun  kontraktual)  kepada pimpinan Universitas  yang dikoordinir oleh Bagian Perencanaan Universitas.    Laporan Perkembangan  Pelaksanaan  Kegiatan  ini  kemudian  dikonsolidasi ditingkat  universitas dan  dilaporkan  ke  Departemen  Pendidikan  Nasional.  Selain  itu  tiap  unit/lembaga diwajibkan membuat  Laporan Akuntabilitas Kinerja  Instansi Pemerintah  (LAKIP) untuk setiap  bulan,  3  bulanan,  6  bulanan,  dan  tiap  tahun.  LAKIP  tiap  unit  ini  kemudian dikompilasi di tingkat universitas dan dilaporkan ke Departemen Pendidikan Nasional.  

Setiap  laporan  kegiatan  diatas  juga  harus  ditembuskan  ke  Satuan  Pengawas  Internal (SPI).  

5.  Pemantauan (controlling) 

Pemantauan  kegiatan  secara  keuangan  dilakukan  dengan  melaporkan  Surat Pertanggung  Jawaban  1  (satu) minggu  setelah  kegiatan  selesai  dilaksanakan.  Untuk kegiatan yang sifatnya rutin dilakukan secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan), sedangkan untuk kegiatan kontraktual dapat dimonitoring sesuai dengan termin  yang  diajukan.  Satuan  Pengawas  Internal  (SPI)  juga  melakukan  monitoring pelaksanaan  kegiatan  terutama  dalam  aspek  keuangan.  SPI melakukan  review  atau audit setiap unit kerja. 

Sedangkan pemantauan pelaksanaan kegiatan akadamik dilakukan oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM).  

Page 62: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

57

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

C.  Akuntabilitas Keuangan  

Untuk  aspek  keuangan, PK BLU dituntut untuk dapat menyajikan  laporan  keuangan konsolidasi secara periodik, yang setidaknya terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca (balance sheet) 3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) 4. Catatan (pengungkapan/penjelasan) atas Laporan Keuangan 5. Laporan Aktivitas 

Disamping  laporan‐laporan  di  atas,  terdapat  pula  laporan  keuangan  lain  yang bermanfaat  bagi  kepentingan  manajemen  Universitas,  misalnya,  laporan  tiap  segmen (segmented  reporting).  Laporan  ini  dapat  memberikan  gambaran  tentang  keadaan keuangan dari masing‐masing unit yang  terdapat di lingkungan Universitas sehingga dapat memberikan gambaran kinerja unit/segmen organisasi tertentu.  

Manajemen  keuangan  dan  sistem  akuntansi  UB  yang  ada  saat  ini  dikembangkan berdasarkan  beragam  peraturan  atau  regulasi  untuk  perguruan  tinggi  negeri.  Sistem tersebut tidak dirancang untuk dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat, dan  terutama  jika  terjadi  perubahan  status  organisasi  yang mendasar  seperti  dari  PTN menuju  PK  BLU.  Contoh  kendala  dalam  manajemen  keuangan  Universitas  adalah konsekuensi dari implementasi UU nomor 20  th. 1997  tentang PNBP  (Penerimaan Negara Bukan Pajak) serta UU nomor 17 th. 2003 tentang keuangan negara. Kedua undang‐undang tersebut mengharuskan semua dana yang diperoleh Universitas harus masuk ke kas negara, dan baru dapat digunakan setelah melalui prosedur pengusulan yang sering kali memakan waktu  cukup  lama. Detail prosedur  terkait dengan pengelolaan  keuangan dan  aset dapat dilihat dalam Lampiran 3. 

Berdasar  assessment  yang  telah  dilaksanakan,  terdapat  setidaknya  tiga  kelemahan pokok dari sistem yang ada.  

Pertama,  sistem  yang  ada  belum  dapat  digunakan  untuk  menghasilkan  laporan keuangan sebagaimana disebutkan di atas dengan tepat waktu. Memang, pada tahun 2005 ini  telah  dilaksanakan  pembaharuan  dalam  sistem  akuntansi  dan  keuangan  instansi pemerintah  yaitu mengacu pada PP 24/2005.  Sehingga  instansi pemerintah,  termasuk UB telah mengimplementasikan  SAI  (Sistem  Akuntansi  Instansi) dan  Sistem  Akuntansi  Aktiva Tetap (SAAT)/Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).  

Implementasi SAI di UB  telah mampu menghasilkan Neraca dan  laporan‐laporan  lain yang diperlukan secara periodik, walaupun masih perlu disempurnakan, misalnya  laporan‐laporan  tersebut belum dilengkapi dengan pengungkapan  (disclosure). Sementara  laporan‐laporan  lain  yang dihasilkan dari  sistem  yang  ada merupakan  laporan baku untuk  sebuah PTN. Dengan statusnya sebagai perguruan  tinggi negeri, UB memang  tidak dituntut untuk membuat  dan  mempublikasikan  laporan  keuangan  selengkap  yang  disebutkan  di  atas. 

Page 63: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

58

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Namun,  sebagai  perguruan  tinggi  yang  otonom,  pembuatan  laporan  keuangan  yang komprehensif dan publikasinya secara periodik akan menjadi suatu keniscayaan.  

Kedua,  sistem  yang  ada  saat  ini masih  belum  dapat menunjukkan  hubungan  yang transparan antara budget dan  realisasi. Meskipun UB  telah mampu menyusun budget dan Laporan  Akuntabilitas  Kinerja  Instansi  Pemerintah  (LAKIP),  masih  ditemukan  banyak kekurangan dalam  laporan  tersebut karena LAKIP belum di “link” secara  langsung dengan budget. Sehingga, “kinerja” yang dicapai–sebagaimana yang disajikan dalam LAKIP—belum dapat menggambarkan  secara utuh  kinerja  ”riil” Universitas.  Selain  itu, dilihat dari  aspek proses,  baik  budget  maupun  LAKIP  dibuat  secara  manual  dan  terpisah.  Proses  manual semacam  ini  selain menyita banyak waktu  dan memerlukan  upaya  klerikal  yang  intensif, juga dapat membuka  ruang  terjadinya kesalahan yang semestinya  tidak  terjadi, yang pada gilirannya juga dapat memungkinkan terjadinya kesalahan atas laporan yang dihasilkan.  

Ketiga,  sistem  yang  ada  belum  ditunjang  oleh  lembaga  audit.  Lembaga  audit diperlukan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi atas sistem keuangan Universitas agar pemanfaatan  sumberdaya  keuangan Universitas dapat dilakukan  secara optimal dan terhindar  dari misalokasi maupun  penyalahgunaan  serta  praktek‐praktek  lain  yang  tidak etis.  

Secara umum, dapat dinyatakan bahwa manajemen  keuangan dan  sistem akuntansi yang ada saat ini perlu untuk diperbaharui. Tujuan mendasar dari pembaharuan manajemen keuangan  dan  sistem  akuntansi  adalah  untuk  mewujudkan  pengelolaan  keuangan Universitas yang transparan dan akuntabel, melalui suatu mekanisme penyusunan program, penganggaran,  pencatatan  dan  pelaporan  yang  tertib  dan  terpercaya,  baik  untuk kepentingan internal maupun untuk stakeholders Universitas.  

Pembaharuan  dan  pengembangan manajemen  keuangan  dan  sistem  akuntansi  UB dilaksanakan  berdasarkan  pada  kelemahan  yang  telah  diuraikan  di  atas.  Disamping  itu, teknologi  informasi  akan  dimanfaatkan  secara  optimal  dalam  pembaharuan  sistem dimaksud.  Utilisasi  teknologi  informasi  yang  tepat  dapat  mendukung  upaya  untuk membangun  manajemen  keuangan  dan  sistem  akuntansi  yang  terintegrasi  dan  dapat menghasilkan  informasi  yang  cepat dan andal. Aspek mendasar  lain dalam  kaitan dengan pembaruan manajemen  keuangan  dan  sistem  akuntansi  adalah  pada  upaya  peningkatan kemampuan  SDM  yang  inheren  dalam  proses  dan  dilaksanakan  secara  berkelanjutan. Pembaharuan ini diawali dengan pembaharuan dalam struktur organisasi.  

Secara ringkas prioritas utama pembaharuan yang akan dilaksanakan, masing‐masing adalah melalui mekanisme dan rancangan sebagai berikut: 

1. Organisasi pengelola  keuangan di  tata ulang untuk menyesuaikan dengan konstruksi organisasi PT  yang berstatus BLU, dengan  struktur organisasi  seperti  tersebut dalam bab  1.  Penataan  ulang  ini  merupakan  keniscayaan,  agar  sistem  keuangan  dapat dijalankan dengan baik.  

Page 64: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

59

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

2. Perangkat lunak (software) untuk penyusunan program dan anggaran diperlukan untuk meningkatkan  kualitas  perencanaan  dan  mempercepat  proses  penyusunannya. Perangkat  lunak  ini  juga  akan  difungsikan  untuk  mempercepat  proses  pelaporan terutama LAKIP dan laporan realisasi anggaran.  

3. Sistem  ini  diperlukan  untuk  pengelolaan data  akuntansi  dan  keuangan  untuk  dapat dimanfaatkan  dalam  menghasilkan  laporan  keuangan  standar,  maupun  laporan‐laporan  keuangan  internal  yang  diperlukan  oleh  manajemen  menengah  dan manajemen puncak.  

4. Pengembangan  SPI  diperlukan  untuk  menjamin  terlaksananya  sistem  pengelolaan keuangan  yang  baik  dan  dilaksanakannya  praktik‐praktik  akuntansi  yang  sehat.  SPI berfungsi untuk melaksanakan audit internal, dan memberikan rekomendasi perbaikan sistem. Jika SPI dapat menjalankan perannya secara baik, maka good governance pada aspek keuangan dapat dilaksanakan. Pada tahap awal SPI difungsikan untuk menyusun rencana atau mekanisme pengelolaan keuangan UB yang komprehensif. 

5. Peningkatan  kualitas  SDM  bidang  akuntansi  dan  keuangan  diperlukan  secara berkelanjutan  melalui  pelatihan  yang  inheren  dalam  program  pengembangan  staf. Disamping  itu  diperlukan  pula  peningkatan  kuantitas  tenaga  profesional  bidang akuntansi dan keuangan untuk memperkuat direktorat keuangan dan atau akuntansi yang direncanakan akan dibangun selama masa transisi.  

6. Pengembangan  sistem  setidaknya  mencakup  pengembangan  perangkat  lunak, perangkat keras  (hardware) dan pengembangan SDM. Seiring dengan pengembangan perangkat  lunak dan SDM yang diuraikan sebelumnya, maka penambahan perangkat keras  yang memadai  diperlukan,  agar  pengembangan  sistem  pengelolaan  keuangan mencapai hasil seperti dicita‐citakan.  

Aspek‐aspek  tersebut  akan  dikembangkan  secara  simultan  oleh  karena  terkait  satu sama  lain.  Terwujudnya  pengembangan  dan  atau  pembangunan  aspek‐aspek  di  atas diharapkan akan dapat mendukung pengelolaan keuangan Universitas yang transparan dan akuntabel, mulai dari proses perumusan program  yang di  “link” dengan alokasi anggaran yang berkeadilan,  tracking  transaksi  keuangan  yang dilaksanakan  secara  sistemik,  sampai dengan  berfungsinya  mekanisme  pengendalian  (control)  atas  keuangan  Universitas. Berjalannya manajemen keuangan dan sistem akuntansi  tersebut didukung pula oleh SDM yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas, yang dalam implementasinya berpijak pada the  right  person  in  the  right  place.  Selain  akuntabilitas  dan  transparansi  akan  dapat terwujud, pada gilirannya trust atau kepercayaan dari stakeholders juga akan dapat dicapai. 

Bentuk pertanggungjawaban keuangan yang dilaporkan dalam  laporan keuangan UB terdiri dari  Laporan  realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan  atas  Laporan Keuangan  yang disusun secara tersentral memuat: 1.   Jenis dan periode pelaporan 2.   Tata cara penyusunan laporan keuangan 

Page 65: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

60

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

3.   Verifikasi dan rekonsiliasi 4.   Waktu penyampaian laporan keuangan 5.   Lain‐lain pendukung laporan keuangan 6.   Isi catatan atas laporan keuangan 7.   Pos‐pos laporan keuangan 8.   Sistematika isi laporan keuangan 9.   Rincian laporan keuangan dan penyusunan laporan barang 

Sistem  Akuntansi  Instansi  (SAI)  terdiri  dari  sistem  akuntansi  keuangan  dan  sistem akuntansi milik negara  yang disusun  secara bulanan,  triwulan,  semester dan  akhir  tahun. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis kas  (cash basis)  untuk  pengakuan  pendapatan  belanja  dan  basis  akrual  (accrual  basis)  untuk pengakuan  aset,  kewajiban  dan  ekuitas  dana.  Khusus  pengeluaran  melalui  bendahara pengeluaran, pengakuan belanja  terjadi pada saat pertanggung  jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). 

Mekanisme manajemen dalam melaksanakan akuntabilitas keuangan adalah sebagai berikut: 

1.   Perencanaan (planning) 

Perencanaan  keuangan  dilakukan  secara  bottom‐up.  Berdasarkan  kebijakan  umum anggaran (KUA) yang ditetapkan oleh Rapat Senat Universitas, unit‐unit atau lembaga‐lembaga di lingkungan UB mengajukan anggaran berdasarkan rencana yang dituangkan dalam RKA. Pembahasan anggaran dilakukan secara berjenjang dari unit terkecil seperti Jurusan  dan  selanjutnya  di  tingkat  Fakultas  dan  Universitas.  Pembahasan  anggaran berjenjang ini ditujukan agar anggaran benar‐benar ditujukan untuk mencapai visi dan misi Universitas.  Selain itu melalui pembahasan berjenjang ini prioritas anggaran dapat ditentukan  sesuai dengan program  kerja dan  rencana  strategis  yang dibuat oleh UB. Setiap anggaran yang disusun oleh unit juga harus mencantumkan indikator kinerja baik indikator  input,  proses,  dan  output,  sehingga  setiap  rupiah  yang  nantinya  akan dibelanjakan dapat dipertangungjawabkan dengan baik. 

Anggaran  yang  tercantum  dalam  RKA  ini  kemudian  oleh  Rektor  akan  dimintakan persetujuan  ke  Departemen  Pendidikan  Nasional.  Setelah  persetujuan  Diknas didapatkan pembahasan di Departemen Keuangan dilakukan untuk menentukan pagu anggaran yang tertuang dalam DIPA.      

2.   Pelaksanaan (actuating) 

Sebagai lembaga BLU, UB akan memiliki dua sumber pendanaan yaitu APBN dan PNBP. Mekanisme pencairan dana APBN rupiah murni (RM) melalui prosedur pengajuan SPP, SPM, sampai dengan SP2D.   Sedangkan dana dari PNBP, menggunakan prosedur SPM Pengesahan  dan  SP2D  Pengesahan  kepada  KPPN  untuk  pertanggungjawaban  atas pendapatan dan belanja yang terjadi.  

Page 66: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

61

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Untuk  prosedur  keuangan  internal UB,  diawali  dengan  pengajuan  proposal  kegiatan oleh  Pelaksanan  Kegiatan  (PPTK)  yang  dilengkapi  dengan  rincian  anggaran  kegiatan kepada  pimpinan  unit.  Setelah  pimpinan  unit memberikan  persetujuan  pelaksanaan kegiatan  beserta  anggarannya,  biro  keuangan  dapat mencairkan  anggaran.  Terdapat dua  sistem  pencairan  anggaran  yaitu  1)  pemberian  uang  muka  kerja  (sistem  tidak langsung)  dan  2)  pembayaran  langsung  berdasarkan  faktur. Untuk  kegiatan  tertentu seperti  pelatihan maka  uang muka  kerja  diperlukan  untuk membiayai  kegiatan  yang nantinya harus dipertangungjawabkan. Pembayaran langsung didasarkan kepada faktur atau  tagihan  pihak  ketiga.  Semua  tagihan  (faktur)  harus  melalui  bagian  keuangan. Faktur  harus  disetujui/diotorisasi  oleh  pimpinan  unit  dan  pelaksana  kegiatan  untuk memastikan  bahwa  pengeluaran  memang  benar‐benar  dilakukan.  Bila  pengeluaran anggaran dilakukan untuk pembelian barang maka dokumen penerimaan barang harus dilampirkan  dalam  faktur.  Setelah  faktur  disetujui  oleh  pimpinan  unit  dan pelaksana kegiatan, bagian keuangan harus memverifikasi apakah belanja melebihi anggaran yang telah  ditentukan  atau  tidak.  Selain  itu  bagian  keuangan  harus  memastikan  bahwa semua  pajak  telah  ditunaikan  dengan  baik  dan  semua  dokumen  telah  dilampirkan sesuai SOP. UB juga akan menerapkan sistem otorisasi pembayaran berdasarkan jumlah atau nilai pembayaran.  

3.   Pengukuran (measurement) 

Ukuran  keberhasilan pelaksanaan  pengelolaan  keuangan dapat dilihat  dari  beberapa indikator  antara  lain  Total  Penerimaan,  Proporsi  Dana  Mahasiswa  dari  Total Penerimaan,  Proporsi  Dana  APBN  dari  Total  Penerimaan,  dan  Indeks  Produktivitas. Selain itu indicator akuntabilitas pengelolaan keuangan dapat juga diukur dengan opini audit yang dikeluarkan oleh Auditor Independen.  

 4.   Pelaporan (reporting) 

Setelah penetapan BLU, UB akan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK Nomor  45  untuk menjadi  acuan  dalam  penerapan  praktek  bisnis  yang  sehat  dalam rangka  peningkatan  produktivitas  organisasi.  Laporan  keuangan  eksternal  UB  terdiri dari:  1) Neraca,  2)  Laporan  Aktivitas,  3)  Laporan  Arus  Kas,  4)  Catatan  atas  Laporan Keuangan.  Laporan  keuangan  tersebut  dibuat  setiap  bulan,  triwulan,  semester,  dan tahunan.  Laporan  akan  disampaikan  kepada  DitJen  Dikti  Departemen  Pendidikan Nasional  dan  DitJen  Perbendaharaan  Departemen  Keuangan.  Sebelum  disampaikan kepada pihak‐pihak  tersebut,  laporan  terlebih dahulu akan direview oleh Tim  SPI UB. Laporan keuangan  tahunan  juga harus diaudit oleh Kantor Akuntan Publik  (KAP) yang independen. 

Dalam  rangka  konsolidasi  pelaporan  keuangan  UB  dengan  laporan  keuangan Kementerian  Pendidikan  Nasional,  UB  tetap  akan menggunakan  aplikasi  SAI  (Sistem Akuntansi  Instansi).  Dasar  penyusunan  laporan  keuangan  adalah  SAI  dan  Peraturan Pemerintah Nomor 24  Tahun 2005  tentang  Standar Akuntansi Pemerintahan. Bentuk 

Page 67: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

62

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

laporan keuangan yang dilaporkan adalah 1)Laporan Realisasi Anggaran, 2)Neraca dan 3)Catatan atas Laporan Keuangan. Sebelum disampaikan ke Diknas dan Depkeu, laporan keuangan SAI akan dicocokkan/ direkonsiliasi dengan KPPN. Laporan keuangan SAI  ini akan dibuat dan disampaikan secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.  

Oleh karena UB menggunakan PSAK sebagai dasar penyusunan laporan keuangan maka diperlukan  konversi  dan  rekonsiliasi  laporan  keuangan  berdasarkan  PSAK  dengan laporan  keuangan  berdasarkan  SAI.  Sesuai  dengan  yang  dituangkan  dalam  RSB,  UB berencana  membangun  sistem  akuntansi  dan  penatausahaan  keuangan terkomputerisasi  yang  nantinya  akan  dapat  menghasilkan  laporan  keuangan berdasarkan  SAK  dan  SAI.  Pembuatan  dan  rekonsiliasi  laporan  keuangan  ini  akan dilakukan oleh biro  keuangan melalui  konsolidasi  laporan  keuangan yang dibuat oleh bagian‐bagian  keuangan  di  fakultas/unit.  Selain  itu,  semua  laporan  tersebut  harus ditembuskan ke SPI untuk dilakukan fungsi pemantauan.  

5.   Pemantauan (controlling) 

Pemantauan keuangan dilakukan pada unit masing‐masing melalui Surat Pertanggung Jawaban (Laporan SPJ) yang dibuat. SPJ berisi pelaporan pengeluaran uang yang disertai dengan  bukti‐bukti  pengeluaran  yang  mendukung.  Laporan  ini  dikirimkan  ke  Biro Keuangan universitas  untuk  diteliti dan  dievaluasi.  Biro  keuangan  harus memastikan bahwa  setiap belanja  telah didasarkan pada anggaran  yang  telah dibuat  sebelumnya, kelengkapan  dokumen  pembayaran  sebagaimana  diatur  dalam  SOP,  otorisasi pembayaran  telah  dilakukan  sebagaimana  diatur  dalam  SOP,  kewajiban  pajak  dan kewajiban lainnya telah dipenuhi. 

Selain itu secara periodik dan berdasarkan resiko (risk‐based), SPI akan melakukan audit dan  review  internal  atas  pelaksanaan  pengelolaan  keuangan  UB  termasuk  laporan keuangan UB. Audit dan  review internal ini akan digunakan untuk memastikan bahwa semua peraturan UB  telah ditaati  terutama dalam pengelolaan keuangan, semua data dan laporan disajikan secara handal dan tepat waktu, serta asset yang dimiliki oleh UB terjaga dengan baik.    SPI  juga akan berfungsi  sebagai  liason  (penghubung)  antara UB dengan  eskternal  auditor.  SPI  akan membuat  laporan  audit  yang  ditujukan  kepada Rektor.       

Page 68: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

63

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB IV. TRANSPARANSI 

 

UB  telah berupaya menerapkan prinsip‐prinsip  transparansi dalam penyelenggaraan kegiatan  Universitas  dengan  menerapkan  asas  keterbukaan  yang  dibangun  atas  dasar kebebasan  arus  informasi  agar  informasi  yang  terkait  dengan  penyelenggaraan  kegiatan Universitas  dapat  diakses  secara  cepat  dan  jelas  bagi  pihak‐pihak  yang  membutuhkan. Untuk  ini  UB  akan menerapkan  sistem  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  (TIK)  untuk mendukung penerapan aspek‐aspek transparansi penyelenggaraan organisasi.  

SIM  dikembangkan  untuk  memenuhi  kebutuhan  operasional  sampai  dengan pengambilan keputusan. Data‐data  transaksional yang selalu dinamis dan data‐data untuk dukungan  sistem  pengambilan  keputusan  yang  bersifat  historis  akan  dikembangkan bersamaan dalam berbagai aspek manajemen Universitas.  

Pengembangan  SIM  sumberdaya  manusia,  keuangan,  akademik,  asset  dan  aspek‐aspek  lain  sebagai bagian  informasi manajemen dikembangkan atas dasar masing‐masing isu  strategis.  Dalam  kaitan  ini  maka  pengembangan  sumber  daya  manusia  untuk mendukung pengembangan dan impelementasi sistem yang direncanakan dimasing‐masing bagian  manajemen  dilakukan  secara  khusus.  Sehubungan  dengan  ini,  kemampuan  dan kecakapan para  tenaga  teknis dan  administratif perlu ditingkatkan  sebagaimana mestinya untuk  mempertahankan  kelanjutan  pengembangan  TIK  sejalan  dengan  kebutuhan Universitas. 

Transparansi penyelenggaraan kegiatan Universitas merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan  yang  bersifat  terbuka  bagi  semua  pihak  baik  anggota  organisasi  maupun masyarakat luas pengguna jasa layanan UB (Stake holder). Hal ini meliputi proses kebijakan, perencanaan,  pelaksanaan  maupun  pengawasan  dan  pengendaliannya.  Hal‐hal  yang dimaksud meliputi seluruh kegiatan layanan seperti tersebut di bawah.  Prosedur pelayanan  Persyaratan teknis dan administratif pelayanan  Rincian biaya pelayanan  Waktu penyelesaian pelayanan  Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab  Lokasi pelayanan  Janji pelayanan  Standar pelayanan publik  Informasi pelayanan 

Page 69: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

64

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

A. Penyelenggaraan Sistem manajemen berbasis  TIK  untuk peningkatan Transparansi  

Penyelenggaraan  sistem manajemen berbasis  TIK didukung oleh dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Pusat Komputer (PUSKOM) dan Unit Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi  (UPPTI).  Keduanya  berada  di  bawah  koordinasi  Direktur  TIK.  Dasar  yuridis pendirian  UPT  Pusat  Komputer  dan  UPPTI  adalah  Keputusan  Rektor  UB  Nomor: 009/SK/2001  tentang pendirian Pusat Komputer dan UPPTI  sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang komputer dan sistem informasi 

Pusat  Komputer  dan  UPPTI  mempunyai  tugas  melaksanakan  pengelolaan  sistem komputer dan pelayanan informasi. Dalam melaksanakan  tugas  tersebut, Pusat Komputer dan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi pelaksanaan dan pelayanan operasionalisasi sistem informasi, pengembangan sistem dan program komputer, serta pelayanan informasi. Di  dalam  kegiatannya,  fungsi  UPT  Pusat  Komputer  dan  UPPTI  dimaksudkan  untuk mendukung kegiatan administrasi dan akademik dengan mengembangkan sistem informasi terpusat.  Dengan  sistem  informasi  terpusat  ini  data  administrasi  dan  akademik  akan terintegrasi  secara  menyeluruh  dengan  memanfaatkan  jaringan  komputer  (Wide  Area Network)  yang memudahkan pelayanan  akses  bagi  seluruh  sivitas  akademika UB  baik di dalam  lingkungan  kampus  maupun  di  luar  kampus.  Dengan  sistem  informasi  akademik terpusat yang memanfaatkan  teknologi komputer  ini pula, Pusat Komputer dan UPPTI UB Malang  diharapkan  mampu  menghasilkan  informasi  dalam  waktu  yang  singkat, mempermudah pekerjaan rutin. Fasilitas komputer di UPT Pusat Komputer dan UPPTI selain digunakan  untuk  mengembangkan  Sistem  Informasi  Manajemen  Perguruan  Tinggi,  juga dipergunakan oleh UB untuk melaksanakan sasaran utama program pembinaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

TIK dirancang untuk peningkatan  kualitas  layanan oprasional manajemen  khususnya untuk  aspek  perencanaan  dan  pengambilan  keputusan.  Pengembangan  database  untuk mendukung Sistem Informasi Manajemen (SIM) terintegrasi secara keseluruhan diharapkan mampu  memberikan  dukungan  dalam  kegiatan  operasional  staf  maupun  manajerial pimpinan.  Rancangan  pengembangan  sistem  database  yang  bersifat  menyeluruh  dan dinamis untuk tujuan mengatasi keberagaman data dan sistem.  

Interface  pengguna  sebagai  bagian  dari  SIM  (Sistem  Informasi  manajemen) dikembangkan  paralel  dengan  pengembangan  database.  Interface  software  (perangkat lunak)  yang  berguna  untuk  menghubungkan  keberagaman  data  disusun  untuk menjembatani  struktur  data  yang  sekarang  ada  dengan  struktur  data  yang  baru  jika terdapat  perbedaan  diantara  keduanya.  Sistem  database  yang  penyebarannya tersentralisasi  akan  dibuat  untuk memenuhi  kebutuhan  yang  beragam  antar  fakultas  di lingkungan Universitas. Rancangan sistem dan implementasi yang sesuai meliputi lalu lintas jaringan dan keamanan data akan dihitung selama proses pengembangan. Aspek‐aspek MIS secara  detail  akan dijelaskan  di  bagian  lain  rencana  pengembangan  yang  diusulkan  yang berhubungan dengan masalah‐masalah manajemen Universitas.  

Page 70: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

65

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

B. Penyebarluasan Informasi melalui Website dan Media  Cetak   

1. Website Resmi Universitas Brawijaya September  1996,  Universitas  Brawijaya  membuka  pelayanan  akses  ke  jaringan komputer  global  (internet) bagi warganya dalam bentuk pengiriman dan penerimaan electonic  mail  (e‐mail)  dengan  rintisan  website  melalui  provider  Mega.net  dan Wasantara.net.    Saat  ini website  resmi UB  yang beralamatkan www.brawijaya.ac.id telah menampilkan  berbagai  informasi,  baik  versi  bahasa  Indonesia maupun  bahasa Inggris.  Isi dari website  tersebut   mulai dari informasi  tentang UB, aturan‐aturan yang berkaitan dengan proses akademik, berita, lowongan kerja, laporan kemajuan, maupun berisi “forum diskusi” yang berisi bahasan tentang berbagai macam hal terkini yang ada di  Universitas  Brawijaya.  Berdasarkan  peringkat  di  tingkat  Internasional  yaitu  versi Webometrics, website Universitas Brawijaya menduduki peringkat 41 besar tingkat Asia Tenggara atau peringkat 4 di Indonesia pada tahun 2007.  Di  Website  Universitas  Brawijaya  juga  tersedia  dokumen‐dokumen  resmi  kampus, misalnya  buku pedoman, naskah akademik dan informasi lainnya yang dapat diunduh sewaktu‐waktu.  

2. Mimbar, Koran Kampus Berbentuk  tabloid,  terbit setiap bulan sejak  tahun 1971, sebelumnya bernama Buletin Universitas  Brawijaya  yang  terbit  mulai  Oktober  1970.  Mimbar,  merupakan  satu‐satunya koran yang terbit di kota Malang waktu itu dan koran kampus di Indonesia yang tidak pernah  berhenti  terbit  selama  hampir  4  dasa warsa  ini.  Sampai  dengan  bulan Maret 2008  telah mencapai edisi  ke‐353. Mimbar  selain berisi  kegiatan  kampus,  juga memuat  aritkel‐artikel  ilmiah  populer,reportase,  feature,  inverstigative  news,  dan sebaginya. Pada tahun 1977, koran ini sempat jadi tuan rumah Lokakarya nasional Pers Kampus  se  Indonesia  yang  diikuti  45  Universitas  se  Indonesia.  Lokakarya  ini merumuskan  Pola  Pers  Kampus  yang  sampai  saat  ini  dipakai  oleh  Pers  kampus  se‐Indonesia. 

3. Prasetya Pertama kali diterbitkan tahun 1990, buletin yang terbit mingguan ini,  berisikan berita (spot news)  kegiatan  sivitas akademika, dengan  tujuan  komunikasi  informasi  internal.  Pada Juli 2006, Prasetya memperoleh ISSN dengan Nomor register 1970‐6428. Sampai saat ini telah terbit sebanyak 491 nomor.  

4. Prasetya Online Sejak  tahun  1996,  selain  dalam  bentuk  cetak,  buletin  Prasetya  juga  dikemas  dalam bentuk  Online.  PRASETYA  Online  dapat  diakses  melalui  situs http://prasetya.brawijaya.ac.id.  Tahun 2006, Prasetya online meraih  juara  tiga dalam ajang  Anugrah  Media  Humas  yang  diselenggarakan  Badan  koordinasi  Kehumasan 

Page 71: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

66

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Pemerinta  (Bakohumas).  Tahun  2007,  Prasetya  Online  yang  selama  ini  berbahasa Indonesia, mulai dikemas  dalam edisi bahasa Inggris.   

5. Buku Tahunan Diterbitkan secara berkala setiap akhir tahun berisi laporan perkembangan dan kegiatan yang terjadi selama satu tahun. Buku tahunan diterbitkan pertama kalinya tahun 1973. 

6. Buku Bunga Rampai Buku Bunga Rampai  ini disusun dari  ringkasan pidato pengukuhan Guru Besar, untuk mendokumentasikan  dan  mempublikasikan  pemikiran‐pemikiran  para  guru  besar Universitas Brawijaya. Dibuat  secara periodik  setahun  sekai  sejak  tahun 1998  sampai pada  akhir  tahun  2007,  bunga  rampai  ini  juga  dipublikasikan  secara  online melalui website www.brawijaya.ac.id. 

7. Buku Pidato Ilmiah Buku yang berisi orasi ilmiah dari doktor baru Universitas Brawijaya, yang disampaikan dalam rapat senat tebuka dalam rangka dies natalis. 

8. Buku Profil Guru Besar dan Doktor Merupakan buku yang berisi profil Guru Besar dan Doktor, bidang keahlian yang diasuh maupun penelitian‐penelitian penting yang dilakukan lima thuan terakhir. Selain dalam bentuk cetak juga dapat diakses melaui website Universitas Brawijaya. 

9. Buku Prospectus Buku  yang  diterbitkan  secara  berkala  pada  setiap  pergantian  pimpinan  di  tingkat universitas  Brawijaya,  berisi  profil  singkat  tentang  Universitas  Brawijaya  dan  dibuat dalam bahasa inggris. Prospectus merupakan pengembangan dari leaflet “Brawijaya in Brief”. 

10. Brawijaya Dalam Angka Buku  yang  diterbitkan  secara  berkala  setiap  tahun  berisi  perkembangan  Universitas Brawijaya  dalam  lima  tahun  terakhir  yang  dilaporkan  dalam  bentuk  tabel‐tabel  baik yang berkaitan dengan bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, anggaran, ketenagaan, kerumahtanggaan, dan laporan keuangan terbatas.  

11. Buku Pedoman Pendidikan Diterbitkan  setiap  tahun  ajaran  baru  dan  dibagikan  kepada  mahasiswa  baru  guna mempercepat  penyebarluasan  informasi  berkaitan  dengan  penyelenggaraan  Proses Belajar Mengajar di Universitas Brawijaya. 

12. Buku Panduan Probinmaba Diterbitkan  setiap  tahun  ajaran  baru,  dibagikan  kepada  mahasiswa  baru  untuk memberikan  bekal,  wawasan  dan  pengetahuan  mahasiswa  baru  tentang  bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya. 

 

 

Page 72: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

67

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

13. LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja  Instansi Pemerintah ini dibuat secara berkala pada akhir tahun, merupakan  laporan pertanggungjawaban  kinerja Universitas Brawijaya  kepada Pemerintah,  juga menjadi  dokumen  penting  dalam  siklus  perencanaan,  pemantauan dan umpan balik untuk tahun berikutnya. 

14. Media Karya Imiah Media Karya  Imiah  (MKI),  terbit sejak 1996, diterbitkan untuk mempublikasikan hasil‐hasil penelitian mahasiswa yang meraih pretasi dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba  Karya  Inovatif  Produktif  (LKIP),  di  tingkat  wilayah  maupun  tingkat  nasiona (PIMNAS). 

15. Buku Laporan setiap 5 tahunan Diterbitkan  setiap  5    tahun  sekali  berupa  buku  yang  berisikan  berbagai  aktivitas, kemajuan  dan  pendapat  publik  ,  disebarluaskan  baik  di  kalangan  sendiri  maupun kepada publik. 

C. Penyebarluasan Informasi melalui Sosialisasi, Rapat Periodik, Brosur, Selebaran  dan Media  Massa  

Sosialisasi  kemajuan  yang  dicapai Universitas  Brawijaya  dan  informasi  lainnya  juga dilakukan melalui Rapat Kerja, Rapat Senat, Rapat Pimpinan, Rapat Sosialisasi ke Fakultas‐Fakultas  oleh  Pimpinan  Universitas  serta  Rapat  lainnya  yang  secara  pereodik  dilakukan. Rapat  Sosialisasi membahas hasil  yang  telah dicapai berdasar Program Kerja Rektor  yang telah dibukukan.  

Brosur  dan  Selebaran  dilakukan  terutama  untuk masalah  pendaftaran mahasiswa, uang SPP dan uang pendaftaran, pengumuman tentang fasilitas, informasi tentang layanan,  informasi‐informasi yang berbau promosi yang ada di tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan, laboratorium  maupun  di  unit‐unit  layanan  lainnya,  termasuk  yang  ada  di  unit  bisnis akademik dan non akademik. Informasi demikian juga tersedia di website resmi Universitas Brawijaya.  

Berita yang berkaitan dengan hasil‐hasil penelitian,  teknologi  tepat guna serta berita tentang kemajuan Universitas Brawijaya juga diliput oleh pers baik lokal maupun nasional. 

D. Audit Internal  

Kegiatan  ini diawali dengan pembentukan Pusat  Jaminan Mutu  (PJM)  tahun 2005 di tingkat Universitas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat Fakultas dan Unit Jaminan Mutu (UJM) di  tingkat  Jurusan serta pembentukan   Satuan Pengendali  Internal  (SPI)  tahun 2007 dimaksudkan untuk   mendukung  terciptanya  sistem pengendalian  internal  yang efektif di 

Page 73: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

68

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

lingkungan universitas, baik yang menyangkut masalah akademik, aset, maupun keuangan. Keberadaan PJM dan    SPI mendukung perwujudan penerapan prinsip‐prinsip  transparansi dalam  penyelenggaraan  kegiatan  universitas  dengan melaksanakan  fungsi  (a) membantu Rektor dalam melakukan pengawasan  internal universitas,  (b)   memberikan  rekomendasi perbaikan  untuk mencapai  sasaran  universitas  secara  ekonomis,  efisien,  dan  efektif,  (c) membantu  efektivitas  penerapan  pola  tata  kelola  di  universitas,  dan  (d)  menangani permasalahan  yang  berkaitan  dengan  indikasi  terjadinya  KKN  (kolusi,  korupsi,  dan nepotisme) yang menimbulkan kerugian universitas, bekerja sama dengan unit kerja terkait. 

Di  samping  hal‐hal  yang  telah  diuraikan  di  atas,  dalam  rangka  mewujudkan transparansi dalam pengelolan keuangan universitas, Universitas Brawijaya secara periodik   telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yakni meliputi: • Neraca • Laporan Aktivitas • Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan 

Khusus  Laporan  keuangan  tahunan  berdasarkan  SAK,  akan  dapat  diakses  melalui website Universitas Brawijaya. 

Page 74: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

69

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB V. ETIKA DAN INTEGRITAS 

A.   Menjaga  Komitmen Etika Akademik  

1.   Universitas memiliki Kode Etik Akademik yang wajib dihayati dan dijadikan acuan dalam berperilaku bagi sivitas akademika dan/atau warga Universitas. 

2.   Segenap unsur pimpinan Universitas wajib menunjukkan komitmen pribadi yang kuat dan  memberikan  contoh  keteladanan  kepada  seluruh  warga  Universitas  tentang bagaimana harus bersikap dan berperilaku sesuai dengan Kode Etik Akademik. 

3.   Universitas  dapat  membentuk  Dewan  Kehormatan  Etika  Akademik  yang kepengurusannya ditentukan oleh Senat Universitas. 

B.  Pengertian Integritas  Akademik  

1.   Integritas akademik merupakan prinsip dasar yang harus dijadikan acuan bagi seluruh kegiatan akademik di Universitas. 

2.  Sivitas akademika wajib menjaga integritas akademik, dengan tidak melakukan hal‐hal seperti memperoleh  ijazah  dari  lembaga  pendidikan  yang  tidak  kredibel, melakukan plagiasi karya ilmiah, menggunakan ijazah atau gelar akademik untuk berbagai tindakan lain yang menyimpang dari prinsip dasar integritas akademik. 

C.  Pengertian Kebebasan Akademik dan  Otonomi Keilmuan 

1.   Dalam melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, setiap anggota sivitas akademika bertanggung jawab secara pribadi dan tidak merugikan Universitas. 

2.   Pelaksanaan kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan diarahkan untuk perwujudan pemantapan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam, dan pembangunan kemanusiaan. 

3.   Universitas menjunjung  tinggi  kebebasan  dan  etika  akademik  serta  toleransi  dalam perbedaan pendapat. 

Page 75: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

70

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

4.  Setiap  warga  Universitas  wajib  menjunjung  tinggi  etika  akademik  dan  menghargai pendapat dan penemuan akademisi lainnya. 

5.   Kebebasan dan  etika  akademik  ditanamkan  oleh UB  kepada mahasiswa  sejak masa awal perkuliahan dan dalam berbagai kegiatan akademik lainnya. 

6.   Perwujudan  kebebasan  akademik,  kebebasan mimbar  akademik,  otonomi  keilmuan, dan kode etik Universitas dirumuskan dan diatur oleh Rektor dengan persetujuan Senat Universitas. 

D.   Pengertian Loyalitas kepada  Universitas  

1.   Pimpinan  dan  pegawai  Universitas  wajib  melaksanakan  tugas  dan  kewajiban sebagaimana ditentukan dalam surat pengangkatannya. 

2.   Pimpinan dan pegawai Universitas yang melakukan kegiatan rangkap di luar Universitas wajib memperoleh izin dari Rektor. 

3.  Kegiatan  sivitas  akademika  Universitas  di  luar  kampus  yang  mengatasnamakan Universitas harus mendapatkan izin dari Rektor. 

4.  Kegiatan  sivitas  akademika  Universitas  atas  nama  pribadi  atau  kelompok  menjadi tanggung jawab pribadi atau kelompok yang bersangkutan. 

E.  Pengertian Gratifikasi 

Pimpinan dan pegawai Universitas beserta keluarganya tidak diperbolehkan menerima gratifikasi,  baik  langsung  maupun  tidak  langsung,  dari  pihak  ketiga  yang  diyakini  atau diinterpretasikan  oleh  pihak  lain  memiliki  keterkaitan  fungsi,  tanggung  jawab,  dan kewenangan di Universitas, kecuali: 

1.  Honorarium,  tiket  perjalanan,  fasilitas  antar  jemput  sebagai  peserta, narasumber/pembicara dalam kegiatan seminar, lokakarya, ataupun diskusi yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang‐undangan serta mendapatkan persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang. 

2.   Honorarium atau  imbalan atas hasil karya  tulis yang dimuat di media massa ataupun dipublikasikan  dalam  bentuk  buku  sebagai  sarana  peningkatan  kapasitas  atau pengembangan profesi. 

3.   Hadiah  yang  didasarkan  pada  hubungan  keluarga/kekerabatan  yang  jelas,  yang diberikan  atau  diterima  dengan  maksud‐maksud  yang  tidak  ada  kaitannya  dengan kepentingan  perusahaan,  misalnya  dalam  acara  resepsi  perkawinan,  ulang  tahun, syukuran, sakit, duka cita, dan sejenisnya). 

Page 76: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

71

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

4.   Barang‐barang untuk tujuan promosi seperti buku agenda, kalender, gantungan kunci, pensil/alat tulis, kaos, dan barang sejenis lainnya yang berlogo/beratribut tertentu yang secara intrinsik bernilai rendah. 

F.    Kewajiban Menghindari Suap  

Pimpinan dan pegawai Universitas beserta keluarganya wajib menghindarkan diri dari tindakan suap dengan tidak menerima atau memberi dalam bentuk apapun yang bertujuan untuk mengarahkan  suatu  tindakan  keberpihakan  secara  tidak wajar  kepada  pihak‐pihak tertentu, perlakuan  istimewa, ataupun pengambilan keputusan yang bertentangan dengan peraturan perundang‐undangan dan nilai‐nilai etika. 

G.    Perlindungan Aset dan Informasi 

Warga Universitas berkewajiban: 

1.   Melindungi  aset  Universitas  dari  pengambilalihan,  perusakan,  kebakaran, pencurian/perampokan, atau penyalahgunaan untuk keuntungan pribadi. 

2.   Peminjaman aset/fasilitas Universitas seperti kendaraan dinas, mess, dan rumah dinas untuk  keperluan  pribadi  dan  anggota  keluarganya  dapat  dibenarkan  dengan persetujuan  tertulis dari pejabat  yang berwenang,  serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan memenuhi prinsip kewajaran. 

3.   Informasi Universitas yang bersifat rahasia (misalnya strategi bisnis, proyeksi keuangan, atau hasil penelitian dan pengabdian masyarakat) tidak diperbolehkan untuk diberikan atau  diberitahukan  kepada  pihak  yang  tidak  berkepentingan  terhadap  informasi tersebut  tanpa  sepengetahuan  pejabat  yang  berwenang,  kecuali  untuk  kepentingan Universitas dan negara. 

H.    Kesadaran terhadap Efisisensi Biaya 

Setiap  warga  Universitas  wajib  melakukan  upaya‐upaya  efisiensi  biaya,  sebagai berikut: 

1.   Menggunakan  sumberdaya  Universitas  secara  hemat  sesuai  dengan  kebutuhan, termasuk  penghematan  pemakaian  air,  listrik,  telepon,  dan  alat  tulis/perlengkapan kantor. 

2.   Tidak mengajukan  usulan  kegiatan  yang  tidak memiliki  keterkaitan dengan  kegiatan Universitas. 

Page 77: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

72

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

3.   Meminta  penggantian/pembebanan  biaya  dengan  dilandasi  kejujuran  dan  tanggung jawab  serta  didukung  dengan  dokumen  yang  lengkap  sesuai  dengan  aturan  dan kebijakan Universitas. 

I.    Membangun Integritas  Pelaporan  

Setiap pimpinan dan pegawai Universitas wajib menjaga integritas pelaporan dengan: 

1.   Melakukan  dan mencatat  transaksi  keuangan dan  non‐keuangan  dengan benar  dan tidak menyesatkan berdasarkan otorisasi dari pejabat yang berwenang. 

2.   Menyusun  laporan  sesuai dengan  standar pelaporan  yang berlaku  serta bertanggung jawab sepenuhnya atas isi laporan tersebut sesuai dengan tanggung jawab dan tingkat kewenangannya. 

3.   Tidak memberikan keterangan palsu yang merugikan Universitas misalnya mengubah data  akademik  atau  memalsu  tanda  tangan  dan  identitas  diri  beserta  anggota keluarganya. 

J.    Larangan Aktivitas  Politik  

1.   Pimpinan  dan  pegawai  Universitas  tidak  diperkenankan  menjadi  pengurus  partai politik,  calon  legislatif,  dan  eksekutif.  Pimpinan  dan  pegawai  Universitas  yang  aktif dalam  aktivitas  politik  wajib  mengundurkan  diri  dari  Universitas  sesuai  dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku. 

2.   Universitas  tidak  memperbolehkan  dana  atau  aset  universiats  digunakan  secara langsung ataupun tidak langsung untuk kontribusi kepada partai politik, calon anggota legislatif,  dan  eksekutif,  baik  di  tingkat  pusat maupun  daerah misalnya  pemberian sumbangan dana secara  langsung, kegiatan kampanye, dan penggalangan dana untuk aktivitas politik. 

K.    Pemeliharaan Nama  Baik Universitas  

Dalam  rangka menjaga  dan memelihara  citra/nama  baik  Universitas,  setiap  warga Universitas tidak diperbolehkan: 

1.   Melakukan  perbuatan/tindakan  yang  menyebabkan  tercemarnya  nama  baik Universitas. 

2.   Memberikan  keterangan  yang  bukan  wewenangnya  kepada  pihak  lain  yang  dapat menimbulkan keresahan di lingkungan Universitas. 

Page 78: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

73

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

L.    Pengenaan Sanksi  

1.   Sivitas akademika Universitas dan/atau warga Universitas yang melakukan pelanggaran terhadap kode etik Universitas dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang‐undangan. 

2.   Pengenaan  sanksi  terhadap  terhadap  sivitas  akademika  Universitas  dan/atau  warga Universitas  yang melakukan  pelanggaran  terhadap  kode  etik Universitas merupakan kewenangan Rektor dengan memperhatikan pertimbangan dari Senat Universitas. 

3.   Pengenaan  sanksi  dilakukan  sesuai  dengan  bobot  atau  tingkat  pelanggaran  yang dilakukan, berupa: a. Teguran lisan b. Peringatan tertulis I, II, dan III c. Skorsing d. Pencabutan gelar akademik/sebutan lulusan e. Tuntutan ganti rugi f. Penundaan kenaikan pangkat/golongan g. Penurunan pangkat/golongan h. Pembebasan dari jabatan i. Pemecatan (bagi mahasiswa) j. Pemberhentian  atau  pemutusan  hubungan  kerja  (bagi  pimpinan  dan  pegawai 

Universitas) k. Diserahkan  kepada  yang  berwajib  untuk proses  penyelidikan  lebih  lanjut  untuk 

pelanggaran  yang  mengakibatkan  kerugian  Universitas  dengan  jumlah  yang material/besar dan dikategorikan sebagai tindakan pidana. 

4.   Warga Universitas  yang  akan dikenakan  sanksi wajib diberikan  kesempatan  atau hak secara  adil  untuk  membela  diri  maupun  menyatakan  pendapatnya  atas  dugaan pelanggaran  yang  dilakukan  pada  forum  Senat  Universitas  pada  forum  Senat Universitas. 

5.   Pencabutan gelar akademik dan/atau sebutan lulusan yang diperoleh dari Universitas karena pelanggaran kode etik Universitas hanya dapat dilakukan oleh Rektor atas dasar pertimbangan  hasil  Tim  yang  ditunjuk  untuk  itu dan berdasarkan persetujuan  Senat Universitas. 

6.   Pemecatan  mahasiswa  dengan  alasan  non‐akademik  hanya  dapat  dilakukan  oleh Rektor atas persetujuan Senat Fakultas atau Senat Universitas. 

Page 79: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

74

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB VI. DAFTAR REFERENSI RUJUKAN 

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2004 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri  Sunan  Kalijaga  Yogyakarta  menjadi  Universitas  Islam  Negeri  Sunan  Kalijaga Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang Menjadi UB. 

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 

3. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

4. Keputusan Menteri  Pendidikan Nasional Nomor  389  Tahun  2004  tentang Organisasi dan Tata Kerja UB. 

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 5 Tahun 2005 tentang Statuta UB. 

6. Peraturan  Pemerintah Nomor  23  Tahun  2005  tentang  Pengelolaan  Keuangan  Badan Layanan Umum. 

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006  tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 

8. Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  08/PMK.02/2006  tentang  Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum. 

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.02/2006  tentang Pembentukan Dewan Pengawas pada Badan Layanan Umum. 

10. Peraturan Menteri  Keuangan Nomor  10/PMK.02/2006  tentang  Pedoman  Penetapan Remunerasi  bagi  Pejabat  Pengelola,  Dewan  Pengawas,  dan  Pegawai  Badan  Layanan Umum. 

11. Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  119/PMK.05/2007  tentang  Persyaratan Administratif  dalam  Rangka  Pengusulan  dan  Penetapan  Satuan  Kerja  Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 

12. Pedoman Pendidikan UB Tahun Akademik 2007/2008. 

13. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UB Tahun 2006. 

14. Pola Tata Kelola Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2007. 

15. Keputusan  Menteri  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN)  No.  KEP‐117/MMBU/2002 tentang  Penerapan  Praktik‐Praktik  Good  Corporate  Governance  (GCG)  di  Lingkungan BUMN. 

16. Praktik‐praktik  terbaik  (best  practices)  Pola  Tata  Kelola  dari  beberapa  Universitas ternama di Indonesia (UGM, UI, IPB) dengan status sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) serta praktik‐praktik terbaik penerapan etika bisnis dalam dunia usaha. 

Page 80: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

75

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB VII. PENUTUP 

 

Universitas Brawijaya  (UB) senantiasa  terus membenahi dirinya untuk meningkatkan layanan melalui  pembenahan  dibidang  Pola  Tata  Kelola.  Selama  lima  tahun  terakhir  UB memang telah menunjukkan peningkatan kinerja, baik dalam bidang layanan, organisasi dan SDM,  sarana dan prasarana,  serta  keuangan.    Indikator peningkatan  kinerja dapat dilihat dari  perubahan  organisasi  tata  laksana  yang  berkembang  secara  dinamis  sesuai  dengan perkembangan jumlah dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) baik dosen maupun tenaga kependidikan.  

Namun demikian, mengingat  tuntutan peningkatan  kualitas  yang  semakin  tinggi, UB bertekad meningkatkan kinerjanya secara signifikan.   Penyusunan Pola Tata Kelola UB‐BLU bertujuan untuk  menjamin terselenggaranya praktek‐praktek baik (good Practices) berdasar  asas  transparansi,  akuntabilitas,  responsibilitas,  kewajaran,  dan  kemandirian.  Dalam  hal Implementasi  sistem  Tata  Kelola,  setiap  pihak  dalam  organisasi  UB  harus  dapat  secara mudah  didorong  agar memiliki  kesadaran  atas  adanya  tanggung  jawab  sosial Universitas terhadap stakeholder. 

Perubahan  dalam  pola  tata  kelola  perlu  dilakukan  sejalan  akan  adanya  perubahan status Universitas Brawijaya menjadi PK‐BLU yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada  masyarakat  dalam  rangka  memajukan  kesejahteraan  umum  dan  mencerdaskan kehidupan  bangsa.  Untuk  memberikan  pelayanan  yang  prima  kepada  stakeholder  dan mahasiswa diperlukan organisasi  yang efektif dan efisien.    Tujuan demikian bisa  tercapai apabila  terdapat pola  tata kelola yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan organisasi sesuai dengan visi dan misinya. 

Diharapkan,  adanya  perubahan  dalam  tata  kelola  di  Universitas  Brawijaya  akan meningkatkan kinerja  layanan, akuntabilitas dan  transparansi, sehingga  tercipta kehidupan kampus  yang  bernuansa  akademik  yang  pada  akhirnya  akan  membawa  Universitas Brawijaya  menuju  entrepreneurial  university,  menjadi  universitas  unggul  yang  berkelas dunia dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

   

Page 81: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

76

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

 

 

Lampiran 1.  Statuta UB   

STATUTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Ditetapkan Di Jakarta Pada Tanggal 17 Mei 2002

Oleh Menteri Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional

Page 82: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

77

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

SALINAN

Lampiran: KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR: 080/O/2002 TANGGAL 17 MEI 2002.

STATUTA UB

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945;

Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan bagian dari satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berwawasan pengetahuan yang luas, terampil, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

Bahwa UB dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi bertugas menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional (vokasional), serta wajib berperan dalam penerapan. pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan mempe'rkaya kebudayaan nasional;

Bahwa untuk menyelenggarakan tugas di atas, diperlukan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang menjadi acuan bagi p.erencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program, serta penyelenggaraan kegiatan fungsiona! sesuai dengan tujuan universitas. Untuk itu disusunlah Statuta UB sebagai berikut:

BAB-I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 

Dalam statuta ini, yang dimaksud dengan :

1. Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada jenjang pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah,

2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.

3. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya.

4. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang diselenggarakan bekerjasama dengan organisasi profesi.

5. Pendidikan profesional (vokasional) adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.

6. Universitas adalah UB.

7. Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan. kegiatan yang dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan program, dan penyelenggaraan kegiatan fungsional, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

8. Senat Universitas adalah senat UB

Page 83: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

78

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

9. Senat fakultas adalah senat fakultas di lingkungan UB

10. Departemen adalah Departemen Pendidikan Nasional.

11. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional.

12. Tenaga kependidikan adalah dosen dan tenaga penunjang akademik.

13. Dosen adalah tenaga pendidik dengan tugas utama mengajar, mengembangkan ilmu melalui penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

14. Tenaga penunjang akademik adalah tenaga yang bertugas membantu dan memperlancar proses belajar mengajar.

15. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar.

16. Sivitas akademika adalah dosen dan mahasiswa.

17. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan kajian, pelajaran, dan cara-penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di Universitas.

18. Baku mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan.

19. Tri dharma perguruan tinggi adalah bentuk-bentuk kegiatan pokok yang terdiri dari penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

20. Dewan Penyantun adalah kelompok tckoh masyarakat yang berfungsi ikut mengasuh dan membantu memecahkan permasalahan Universitas.

BAB-II VISI, MISI DAN TUJUAN

Pasal 2 

Visi universitas adalah menjadi universitas yang terkemuka di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berperan aktif dalam peningkatan peradaban, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mampu memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan.

Pasal 3 

Misi universitas adalah :

a. Menyelenggarakan proses pendidikan untuk membantu peserta didik menjadi manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkemampuan akademik dan/atau profesional sehingga mampu berperan secara bermakna di segala aspek kehidupan masyarakat;

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Pasal 4 

Tujuan universitas adalah:

a. Menjadi penghasil sumberdaya manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja,

Page 84: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

79

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

sehingga menjadi tenaga profesional yang tangguh dan mampu bersaing melewati batas wilayah nasional;

b. Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya;

c. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah.

BAB-III IDENTITAS

Pasal 5 

(1) Nama perguruan tinggi ini adalah UB, disingkat Unibraw, dan berkedudukan di Malang.

(2) Universitas berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

(3) Universitas menyelenggarakan fungsi pendidikan akademik, pendidikan profesional (vokasional), dan pendidikan profesi.

(4) Lambang universitas adalah segi lima berwarna kuning emas dengan dasar hitam dan di dalamnya gambar area Raden Wijaya berwarna kuning emas.

(5) Dasar hitam bermakna abadi, tidak mudah terkena gelombang perubahan zaman.Kuning emas bermakna kebebasan, kemuliaan atau kehormatan. Segilima bermakna Pancasila, dan Raden Wijaya melambangkan sifat kebesaran universitas.

Pasal 6 

Lagu universitas adalah Hymne dan Mars UB sebagai jelmaan dari rasa cinta terhadap almamater.

Pasal 7 

(1) Bendera universitas berwarna dasar hitam dan di tengahnya ada lambang yang bertuliskan UB.

(2) Setiap fakultas di lingkungan universitas mempunyai warna bendera tersendiri yang di tengahnya ada lambang yang bertuliskan UB.

(3) Warna bendera fakultas di lingkungan universitas ditetapkan berdasarkan peraturan atau ketentuan yang belaku.

BAB-IV PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI

Pasal 8 

(1) Universitas menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

(2) Universitas menyelenggarakan program pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan profesional (vokasional) dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan teknologi dan/atau kesenian tertentu.

(3) Pendidikan tinggi merupakan upaya pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri untuk menghantarkan peserta didik mencapai kualifikasi tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan universitas

Page 85: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

80

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(4) Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

(5) Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Pasal 9 

(1) Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik yang terdiri atas Program Sarjana, Program Magister dan Program Doktor

(2) Universitas juga menyelenggarakan pendidikan profesional (vokasional) yang terdiri atas sejumlah Program Diploma.

(3) Program profesi dapat diselenggarakan atas dasar kerjasama dengan ikatan profesi dan instansi lain yang terkait

(4) Pendidikan akademik adalah pendidikan, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mehguasai, menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

(5) Pendidikan profesional (vokasional) adalah pendidikan yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menguasai dan menerapkari keahlian tertentu

(6) Pendidikan profesi adalah program pendidikan yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan layanan profesi kepada masyarakat atas dasar etika profesi

Pasal 10 

(1) Bahasa pengantar yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di universitas adalah bahasa Indonesia.

(2) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau pelatihan dan/atau keterampilan.

Pasal 11 

(1) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan tinggi dimulai bulan September.

(2) Tahun akademik dibagi menjadi minimum 2 (dua) semester dan masing-masing semester terdiri dari minimum 16 minggu.

(3) Admin.istrasi akademik pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menerapkan sistem kredit semester (SKS).

(4) Pendidikan tinggi - diselenggarakan melalui proses pembelajaran dengan mengembangkan kemampuan belajar mandiri.

(5) Penyelenggaraan pendidikan tinggi dapat dilakukan dalam bentuk kuliah, seminar, simposium, diskusi panel, lokakarya, praktikum dan kegiatan ilmiah lain.

Pasal 12 

(1) Universitas mengatur dan menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru.

(2) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan memperhatikan kekhususan universitas.

(3) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa universitas.

Page 86: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

81

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(4) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh rektor.

(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku.

BAB-V KURIKULUM

Pasal 13 

(1) Kurikulum universitas terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional.

(2) Kurikulum inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada kurikulum yang berlaku secara nasional.

(3) Kurikulum institusional adalah kurikulum yang ditetapkan oleh senat fakultas dan atau senat universitas atas dasar hasil identifikasi kebutuhan belajar mahasiswa yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan universitas

(4) Kurikulum yang diberlakukan pada setiap program studi ditetapkan oleh senat fakultas dan/atau senat universitas setelah menerima pertimbangan dari ketua jurusan dan/atau ketua program studi

(5) Kurikulum yang diberlakukan untuk program profesi ditetapkan atas dasar kesepaqkatan dengan organisasi profesi terkait

(6) Evaluasi, penyesuaian dan/atau pembaharuan kurikulum dilakukan secara berkala oleh senat fakultas dan/atau senat universitas.

BAB-VI PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pasal 14 

(1) Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkaia yang dapat diselenggarakan dalam bentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan/atau pengamatan oleh dosen.

(2) Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian thesis, dan/atau ujian disertasi.

(3) Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik program pendidikan yang bersangkutan.

(4) Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan sistem penghargaan bagi mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi.

(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3), dan (4) diatur oleh universitas dengan keputusan rektor.

Pasal 15 

(1) Ujian akhir program profesional (vokasional) hanya diselenggarakan pada jenjang diploma III dan IV berupa ujian komprehensif atau ujian karya.tulis.

(2) Ujian akhir program sarjana (strata 1), terdiri dari ujian komprehensif, ujian karya tulis, atau ujian skripsi untuk memperoleh gelar sarjana.

(3) Bentuk ujian akhir untuk program profesi ditentukan atas dasar kesepakatan dari organisasi profesi terkait

Page 87: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

82

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(4) Dalam bidang-bidang tertentu penilaian hasil belajar untuk program sarjana dapat dilaksanakan tanpa ujian karya tulis atau ujian skripsi.

(5) Ujian akhir program pasca sarjana (strata 2) untuk memperoleh gelar magisterdilakukan dalam bentuk ujian tesis.

(6) Ujian akhir program doktor (strata 3) untuk memperoleh gelar doktor dilakukan dalam bentuk ujian disertasi.

Pasal 16 

(1) Syarat kelulusan, jumlah satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh, dan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum ditetapkan oleh universitas setelah mendapat persetujuan senat universitas.

(2) Universitas menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran beban studi bagi masing-masing program studi.

Pasal 17 

(1) Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlauds, yang dinyatakan pada transkrip akademik.

(2) Penetapan predikat kelulusan dan tata caranya ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat persetujuan senat universitas

BAB-VII KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 18 

(1) Kebebasan akademik, termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan, merupakan kebebasan yang dimiliki oleh anggota sivitas akademika dalam rangka melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, secara bertanggung jawab dan mandiri.

(2) Pimpinan universitas/fakultas mengupayakan dan menjaniin agar setiap anggota sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.

Pasal 19 

(1) Kebebasan mimbar akademik merupakan bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan sivitas akademika menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas di universitas/fakultas sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.

(2) Universitas/fakultas dapat mengundang tenaga ahli dari luar untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan akademik dan diarahkan untuk memantapkan terwujudnya pengembangan diri sivitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pasal 20 

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni universitas dan sivitas akademik berpedoman pada otonomi keilmuan yang perwujudannya diatur oleh senat universitas.

Page 88: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

83

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB-VIII GELAR LULUSAN DAN PENGHARGAAN

Pasal 21 

(1) Lulusan pendidikan akademik diberikan hak untuk menggunakan gelar akademik

(2) Lulusan pendidikan profesi diberikan hak untuk menggunakan gelar profesi.

(3) Lulusan pendidikan profesional (vokasional) berhak untuk menggunakan gelar profesional (vokasional).

(4) Jenis gelar akademik, gelar profesi, dan gelar profesional (vokasional), singkatan dan penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Syarat pemberian gelar akademik, gelar profesional (vokasional), dan gelar profesi, diatur oleh senat universitas dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Universitas berhak mencabut gelar akademik, gelar profesi, maupun gelar profesional (vokasional) yang dicapai secara tidak sah setelah melalui pertimbangan senat universitas

Pasal 22 

(1) Gelar doktor kehormatan dapat diberikan kepada seseorang yang telah berjasa luar biasa bagi ilmu pengetahuan, tcknologi, kebudayaan, kemasyarakatan atau kemanusiaan.

(2) Pemberian gelar doktor kehormatan diusulkan oleh senat fakultas dan disetujui serta dikukuhkan oleh senat universitas.

(3) Prosedur pengusulan, pemberian, dan penggunaan gelar doktor kehormatan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Pengukuhan gelar doktor kehormatan setagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang diatur melalui keputusan senat universitas.

(5) Gelar doktor kehormatan, disingkat Dr. (H.C), ditempatkan di depan nama penerima hak atas gelar tersebut.

Pasal 23 

(1) Universitas dapat memberikan penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang dipandang mempunyai prestasi yang sangat menonjol di bidang non akademik.

(2) Kriteria dan bentuk penghargaan diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24 

Ukuran, bentuk, isi, warna ijazah serta lambang/logo yang terdapat dalam ijazah diatur dengan peraturan atau ketentuan universitas.

BAB-IX SUSUNAN ORGANISASI UB

Pasal 25 

Organisasi universitas terdiri dari:

Page 89: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

84

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

a. Dewan Penyantun

b. Unsur pimpinan: rektor dan pembantu rektor

c. Senat universitas

d. Unsur pelaksana akademik: fakultas dan lembaga

e. Unsur pelaksana khusus: program pasca sarjana

f. Unsur pelaksana administrasi: biro

g. Unsur penunjang: unit pelaksana teknis (UPT)

Pasal 26 

(1) Dewan Penyantun adalah dewan yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat

(2) Anggota dewan penyantun diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas persetujuan senat universitas.

(3) Dewan penyantun dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorarig sekretaris yang dipilih dari para anggotanya

(4) Masa jabatan 'dewan penyantun adalah 4 tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan 4 tahun berikutnya

(5) Dewan penyantun mempunai tugas pokok:

a. Membina dan meningkatkan hubungan baik antara masyarakat, instansi pemerintah dan badan swasta dengan universitas;

b. Membantu memecahkan permasalahan universitas; c. Menampung aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan universitas.

Pasal 27 

(1) Rektor adalah pemimpin dan penanggung jawab utama universitas

(2) Rektor mempunyai tugas mengatur penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan melakukan pembinaan terhadap dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan tenaga penunjang akademik.

(3) Rektor dalam melaksanakan tugasnya, berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku

(4) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh presiden berdasarkan pertimbangan senat universitas.

(5) Dalam melaksanakan tugasnya, rektor dibantu oleh beberapa pembantu rektor

(6) Pembantu Rektor diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas pertimbangan senat universitas.

(7) Rincian tugas rektor dan pembantu rektor diatur dalam organisasi dan tata kerja universitas.

(8) Masa jabatan rektor dan pembantu rektor adalah 4 tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 28 

(1) Senat universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dosen di universitas.

(2) Keanggotaan senat universitas terdiri dari dosen tetap bergelar guru besar, pimpinan universitas, dekan fakultas dan dua orang dosen tetap perwakilan dari masing-rnasing fakultas.

Page 90: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

85

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(3) Keanggotaan senat universitas diangkat dan diberhentikan oleh rektor sebagai ketua senat sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

(4) Rektor adalah ketua senat dan didampingi oleh seorang sekretaris yang dipilih dari antara para anggota senat.

(5) Senat universitas mempunyai tuas pokok:

a. Merumuskan baku mutu pendidikan, kebijakan akademik dan pengembangan universitas;

b. Merumuskan peraturan pelaksana&n kebebasan akademik;

c. Merumuskan norrna, etika dan tolok ukur penyelenggaraan universitas;

d. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan,dan kepribadian sivilas akademika;

e. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksan'aan kebijakan yang telah dijalankan oleh rektor;

f. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana anggaran pendapatan dan belanja universitas yang diajukan oleh rektor;

g. memilih dan memberikan pertimbangan atas dosen yang diusulkan mendapat tugas tambahan sebagai rector

h. Memberikan pertimbangan untuk dosen yang diusuikan menjadi pernbantu rektor dan menjadi guru besar;

i. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika;

j. Mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan dan guru besar bagi seseorang yang memenuhi persyaratan.

(6) Senat universitas dapat membentuk komisi-komisi senat.

(7) Tata cara pengambilan keputusan dalam rapat senat diatur dalam tata tertib senat.

Pasal 29 

Organisasi fakultas terdiri dari:

a. Unsur pimpinan: dekan dan pernbantu dekan

b. Senat fakultas

c. Unsur pelaksana akademik: jurusan, laboratorium, bengkel, studio, kelompok dosen

d. Unsur pelaksana adminlstrasi: bagian tata usaha.

e. Unsur penunjang: ruang baca, kebun percobaan, tambak, taman, ternak, rumah sakit, fasiiitas kesehatan lain, dan bentuk penunjang lainnya yang diperlukan fakultas.

Pasal 30 

(1) Dekan adalah pemimpin dan penanggung jawab uiarna fakultas.

(2) Dekan mempunyai tugas mengatur penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan melakukan pembinaan kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan fakultas.

(3) Dekan, dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku

(4) Dalam melaksanakan tugasnya, dekan dibantu oleh beberapa pernbantu dekan.

Page 91: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

86

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(5) Dekan dan pembantu dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor melalui pertimbangan senat fakultas.

(6) Masa jabatan dekan dan pembantu dekan adalah 4 tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 31 

(1) Senat fakultas merupakan badan normatif tertinggi di fakultas.

(2) Keanggotaan senat fakultas terdiri atas dosen tetap dengan jabatan guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan dan sepuluh orang wakil dosen.

(3) Keanggotaan senat fakultas diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usulan dekan selaku ketua senat

(4) Senat fakultas mempunyai tugas pokok:

a. Merumuskan baku mutu pendidikan, kebijakan akademik dan pengembangan fakultas;

b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan dan kepribadian sivitas akademika;

c. Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan fakultes;

d. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan yang telah diditetapkan oleh dekan;

e. Memberikan pertimbangan atas dosen yang dicalonkan memangku jabatan fungsional akademik lebih tinggi;

f. Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

g. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana anggaran pendapatan dan belanja fakultas yang diajukan oleh dekan h. Memiiih dan memberikan pertimbangan atas dosen yang diusulkan mendapat tugas tambahan sebagai dekan,

i. Memberikan pertimbangan untuk dosen yang diangkat sebagai pembantu dekan,ketua jurusan/bagian dan sekretaris jurusan/bagian;

j. Tatacara pertimbangan senat fakultas dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Dekan, pembantu dekan, ketua dan sekretaris jurusan/bagian serta pengusulan kenaikkan jabatan fungsional akademik diatur dalam keputusan senat universitas.

(5) Ketua senat fakultas adalah dekan dan didampingi oleh- seorang sekretaris yang dipilih dari para anggota senat.

(6) Dalam melaksanakan tugasnya, senat fakultas dapat membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota senat.

(7) Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat' diatur dalam tatatertib rapat senat.

Pasal 32 

(1) Jurusan atau bagian merupakan unit peiaksana akademik yang melaksanakan pendidikan akademik pada program sarjana dan program pascasarjana pendidikan profesi, dan pendidikan profesional (vokasional).

(2) Jurusan atau bagian dipimpin oleh seorang ketua dan didampingi seorang sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan, serta bertanggung jawab langsung kepada dekan.

Page 92: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

87

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(3) Ketua jurusan/bagian mengkoordinasikan semua program siudi terkait untuk menjamin baku mutu pendidikan.

(4) Jurusan atau bagian dalam melaksanakan tugasnya membentuk bengkel, laboratorium/studio, program studi akademik, profesi dan profesional (vokasional), serta bentuk lain yang dianggap perlu untuk menyelenggarakan pendidikan oleh fakultas. .

(5) Tatacara pembentukan bengkel, laboratorium/studio, program studi reguler dan ekstensi, serta bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu seperti dimaksud pada ayat (4) diatur melalui keputusan rektor.

Pasal 33 

(1) Program studi merupakan penyelenggaraan program-program pendidikan tinggi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum.

(2) Program-program pendidikan tinggi berupa: program studi diploma, sarjana dan pascasarjana serta profesi, dapat diselenggarakan di fakultas/jurusan yang memenuhi syarat.

(3) Program studi pascasarjana yang bersifat lintas jurusan dapat bernsung di bawah fakultas yang memiliki/menggunakan sumber daya terbanyak dan/atau berada di bawah tanggung jawab program pascasarjana selaku unit peiaksana khusus.

Pasal 34 

(1) Laboratorium atau studio adalah wadah bagi sivitas akademika melakukan pengembangan ilmu melalui penelitian dan melakukan praktek belajar.

(2) Laboratorium atau studio dipimpin oleh seorang ketua laboratorium/studio yang ditunjuk atas dasar kompetensi bidang ilmunya serta kemampuannya melakukan pengembangan ilmu.

(3) Tugas seorang ketua laboratorium atau studio adalah melakukan pengelolan laboratorium atau studio, melakukan koordinasi serta memimpin pengembangan ilmu pada bidang kajian tertentu melalui kegiatan penelitian.

(4) Laboratorium beranggotakan kelompok dosen.

(5) Dalam satu laboratorium dapat dibentuk lebih dari satu keiompok dosen.

(6) Laboratorium didukung oleh tenaga penunjang akademik yang terdiri dari peneliti, teknisi, laboran, dan tenaga adrninistrasi.

Pasal 35 

(1) KelompoK dosen adalah sekelompok dosen yang mempunyai kompetensi pada bidang ilmu/kajian tertentu di dalam satu laboratorium/studio/jurusan/fakultas.

(2) Kelompok dosen dipimpin oleh seorang kttua keiompok yang bertugas melakukan koordinasi dan memimpin aktifitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 36 

(1) Lembaga merupakan unsur pelaksana akademik di universitas yang melakukan koordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pusat-pusat pengkajian, penelitian dan/atau pusat pelayanan, serta ikut serta mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.

Page 93: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

88

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(2) Lembaga terdiri atas :

a. Pimpinan yang terdiri dari ketua dan sekretaris

b. Tenaga ahli, dan

c. Tenaga kependidikan

(3) Di dalam lembaga dibentuk pusat-pusat secara fungsional sesuai dengan kebutuhan.

(4) Pimpinan lembaga bertanggung jawab kepada rektor.

(5) Pimpinan lembaga diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa jabatan.

Pasal 37 

(1) Direktur program pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh rektor setelah mendapat pertimbangan senat universitas.

(2) Direktur program pascasarjana bertanggung jawab kepada rektor.

(3) Direktur program pascasarjana diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa jabatan.

(4) Direktur program pascasarjana melakukan koordinasi terhadap semua program studi pascasarjana untuk menjamin baku mutu pendidikan:

Pasal 38 

(1) Biro adalah unsur pelaksana administrasi universitas yang bertugas menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi yang terdiri dari administrasi akademik, keuangan, umum, keraahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi.

(2) Biro dipimpin seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh rektor serta bertanggung jawab kepada rektor.

(3) Di dalam biro dibentuk bagian-bagian sesuai dengan perkembangan administrasi.

(4) Rincian tugas biro diatur dalam organisasi dan tatakerja universitas.

Pasal 39 

(1) Pimpinan organisasi di universitas dan fakultas dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas pokoknya menggunakan prinsip menjunjung tinggi kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan.

(2) Pengangkatan pimpinan organisasi di tingkat universitas/fakultas dilakukan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku, setelah mendapat pertimbangan dari senat universitas/fakultas.

(3) Pimpinan organisasi di universitas dan fakultas melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 40 

(1) Hubungan kerja internal di universitas secara umum bersifat koordinatif, konsultatif dan informatif.

(2) Hubungan kerja antara pimpinan universitas dengan dewan penyantun dan senat bersifat konsultatif dan informatif.

Page 94: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

89

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(3) Hubungan kerja antara pimpinan universitas dengan pimpinan unsur pelaksana (administrasi dan akademik) bersifat instruktif, koordinatif, konsultatif, dan informatif.

(4) Hubungan kerja antara pimpinan yang sederajat dalam unsur pelaksana dapat bersifat koordinatif, konsultatif, dan informatif.

(5) Hubungan kerja antara pimpinan unsur pelaksana dengan unit pelaksana di bawahnya bersifat instruktif, koordinatif, konsultatif, dan informatif.

(6) Hubungan kerja eksternal antara instansi luar yang sederajatxJengan atau lebih tinggi daripada universitas secara umum dilakukan oleh rektor.

(7) Hubungan kerja eksternal yang bersifat teknis-administratif antara instansi luar dengan universitas, dapat dilakukan oleh pimpinan unsur pelaksana.

BAB-X TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 41 

(1) Tenaga kependidikan di universitas terdiri dari dosen dan tenaga penunjang akademik.

(2) Dosen terdiri dari dosen biasa, dosen luar biasa, dan dosen tamu.

(3) Dosen biasa adalah dosen yang diangkat dan ditetapkan sebagai tenaga tetap pada universitas

(4) Dosen luar biasa adalah dosen yang bukan tenaga tetap pada universitas

(5) Dosen biasa seperti yang dimaksud dalam ayat (3) diangkat melalui keputusan menteri atas usul rektor setelah menerima pertimbangan ketua jurusan atau dekan terkait.

(6) Dosen luar biasa seperti yang dimaksud dalam ayat (4) diangkat oleh rektor setelah menerima pertimbangan dari ketua jurusan atau dekan terkaic.

(7) Dosen tamu adalah seorang yang diundang untuk mengajar pada universitas selama jangka waktu tertentu.

Pasal 42 

(1) Jenjang jabatan fungsional dosen pada dasarnya terdiri dari asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar.

(2) Wewenang dan tatacara pengangkatan dan pemberhentian jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Jabatan fungsional doscn terdiri dari dosen pada program pendidikan akademik, pada program pendidikan profesional (vokasional), dan pada program pendidikan profesi.

(4) Jenjang jabatan dosen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi diatur sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 43 

(1) Syarat untuk menjadi dosen adalah:

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Berwawasan Pancasila dan UUD 1945;

c. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar;

Page 95: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

90

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

d. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi; e. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.

(2) Dosen berkedudukan sebagai pejabat fungsional dengan tugas utama mengajar, mengembangkan ilmu pengetahuan/teknologi/seni, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.

(3) Syarat untuk menjadi guru besar selain sebagaimana tercantum pada ayat (1) adalah memiliki kemampuan akademik membimbing calon doktoryang ditunjukkan dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Memiliki gelar akademik doktor atau spesialis II yang telah diakreditasi oleh Dirjen Pendidikan Tinggi; b. Memiliki berbagai karya ilmiah serta karya-karya lain yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku.

(4) Untuk dapat diangkat menjadi guru besar, harus diperoleh persetujuan dari senat universitas melalui usulan dari jurusan/fakultas yang bersangkutan.

(5) Guru besar diangkat oleh menteri atas usul pimpinan universitas setelah mendapat persetujuan dari senat universitas.

(6) Sebutan guru besar/profesor hanya dapat digunakan selama bersangkutan melaksanakan tugas sebagai dosen di perguruan tinggi.

(7) Guru besar yang telah mengakhiri masa jabatannya dapat diangkat kembali menjadi guru besar di universitas sebagai penghargaan istimewa dengan sebutan guru besar emeritus.

(8) Syarat pengangkatan dan tanggung jawab guru besar emeritus diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(9) Hak dan kewajiban guru besar emeritus diatur melalui surat keputusan rektor,

Pasal 44 

(1) Tugas pokok, wewenang, tanggung jawab dan etika dosen diatur dengan surat keputusan Rektor dengan memperhatikan hasil rumusan senat universitas

(2) Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, dosen perlu memperhatikan etika yang berlaku

(3) Hak, kewajiban, dan sanksi, bagi dosen yang berstatus sebagai dosen biasa dan luar biasa diatur sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 45 

(1) Tenaga penunjang akademik terdiri dari peneliti, pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan teknisi.

(2) Persyaratan, tatacara pengangkatan, hak, dan wewenang tenaga penunjang akademik diatur oleh universitas dengan berpedoman pada peraturan atau ketentuan yang berlaku

BAB-XI MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 46 

(1) Untuk melaksanakan peningkatan kepemimpinan, kenalaran, minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada universitas dibentuk organisasi kemahasiswaan.

Page 96: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

91

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

(2) Organisasi dan tatakerja kemahasiswaan diselenggarakan dari, oleh, dan, untuk mahasiswa diatur sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 47 

Hak dan kewajiban mahasiswa diatur dalam Keputusan tersendiri

Pasal 48 

Sanksi administrasi dan/atau sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ketentuan administrasi dan/atau pelanggaran ketentuan akademik, diatur dalam ketentuan atau peraturan universitas

Pasal 49 

(1) Alumni adalah seseorang yang menamatkan pendidikannya di universitas.

(2) Alumni dapat membentuk organisasi alumni yang bertujuan memajukan, dan mengembangkan lmunya untuk kepentingan alumni, dan almamater dalam kerangka pembangunan nasional dan kemanusiaan.

(3) Hubungan organisasi alumni dengan universitas dan/atau fakultas diatur atas dasar kesepakatan bersama antara pimpinan universitas dan/atau fakultas dengan organisasi alumni.

(4) Pimpinan universitas dan fakultas mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan dan mengembangkan organisasi alumni guna mencapai tujuan organisasi alumni

BAB-XII PRASARANA DAN SARANA

Pasal 50 

Ruang kuliah adalah ruang untuk kegiatan kuliah/seminar/diskusi dalam proses pembelajaran.

BAB XIII PEMBIAYAAN

Pasal 54 

(1) Pembiayaan universitas berasal dari anggaran psmerintah, anggaran yang berasal dari dana masyarakat atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dana bantuan luar negeri, dan dana yang diperoleh dari usaha legal universitas.

(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 55 

(1) Untuk menunjang pengembangan universitas, perlu digali sumber-sumber dana dari masyarakat, termasuk ikatan orang tua mahasiswa (IOM), dalam bentuk sumbangan dan hibah, bantuan beasiswa, jasa, penjualan produk dan lain-lain.

(2) Universitas dapat mendirikan unit usaha dalam berbagai bentuk usaha sampingan dan usaha komersial

Page 97: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

92

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

BAB-XIV PENGAWASAN DAN EVALUASI

Pasal 56 

(1) Evaluasi mutu dan efisiensi pelaksanaan universitas menjadi tanggung jawab rektor sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang diemban.

(2) Senat sebagai badan normatif ikut berkewajiban melakukan pengawasan dan evaluasi secara periodik terhadap mutu dan efisiensi pelaksanaan universitas.

BAB-XV KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR

Pasal 57 

(1) Untuk meningkatkan mutu akademik, universitas dapat mengadakan kerjasama dengan berbagai lembaga, baik perguruan tinggi" maupun nonperguruan tinggi, dari dalam maupun luar negeri.

(2) Bentuk kerjasama tersebut dapat berupa pehelitian, pertukaran staf/mahasiswa dan bantuan staf, pertukaran informasi ilmiah, dan lain-lain yang dianggap menguntungkan bagi pengembangan universitas.

(3) Bentuk kerjasama dengan universitas atau lembaga pendidikan maupun non pendidikan luar negeri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB-XVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal58 

Perubahan dan/atau penyempurnaan statuta ini dilaksanakan atas persetujuan dan usul dari anggota senat, sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota senat

Pasal 59 

Statuta ini bersifat mengikat bagi seluruh warga universitas dan hanya dapat diubah atas persetujuan senat universitas.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TTD. A. MALIK FADJAR

Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 98: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

93

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Lampiran 2. Organisasi dan Tata Kerja UB 

Page 99: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

94

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 100: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

95

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 101: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

96

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 102: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

97

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 103: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

98

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 104: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

99

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 105: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

100

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 106: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

101

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 107: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

102

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 108: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

103

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 109: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

104

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 110: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

105

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 111: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

106

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 112: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

107

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 113: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

108

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 114: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

109

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 115: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

110

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 116: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

111

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 117: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

112

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 118: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

113

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 119: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

114

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 120: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

115

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 121: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

116

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 122: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

117

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 123: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

118

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 124: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

119

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 125: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

120

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 126: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

121

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08

Page 127: PTK UB 18 Septoldsite.ub.ac.id/id/9_publication/AIPT-12-2008/Pola Tata Kelola BLU... · ii barang/jasa. Seiring dengan itu, perlu sistem kendali ketat dalam perencanaan dan penganggarannya,

 

122

Pola

Tat

a K

elol

a U

nive

rsita

s B

raw

ijaya

20

08