ptk memahami materi pembelajaran sejarah melalui pembuatan komik oleh siswa secara berkelompok kelas...

27
Memahami materi pembelajaran sejarah melalui pembuatan Komik oleh siswa secara berkelompok kelas XI. IPA Dra. Helena Asri Sinawang, M.H., SMA Negeri 1 Bandung, Jl. Ir . H. Juanda . No. 93 Bandung, [email protected] No Hp: 0818216375 ABSTRAK Inovatif dalam pembelajaran sejarah diperlukan daya kreativitas yang tinggi , selain melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar, didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan. Sejarah menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau, pemahaman terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang. Melalui alur penelitian tindakan dalam pembelajaran sejarah ,media komik sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran dan komunikasi belajar diharapkan mencapai hasil maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Peran komik sebagai media pembelajaran dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan stimulus berfikir kreatif.Komik-sejarah dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi bermain peran menggunakan media komik dapat membuat peserta didik merasa senang, santai dan tidak merasa tegang dalam mengikuti pembelajaran. Kata Kunci : Komik media pembelajaran sejarah 1

Upload: lena-sinawang

Post on 03-Aug-2015

253 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Memahami materi pembelajaran sejarah melalui pembuatan Komik oleh siswa secara berkelompok kelas XI. IPADra. Helena Asri Sinawang, M.H., SMA Negeri 1 Bandung, Jl. Ir . H. Juanda . No. 93 Bandung, [email protected] No Hp: 0818216375ABSTRAK Inovatif dalam pembelajaran sejarah diperlukan daya kreativitas yang tinggi , selain melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar, didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan. Sejarah menumbuhkan apresiasi

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Memahami materi pembelajaran sejarah melalui pembuatan Komik oleh siswa secara berkelompok kelas XI. IPA

Dra. Helena Asri Sinawang, M.H., SMA Negeri 1 Bandung, Jl. Ir . H. Juanda . No. 93 Bandung, [email protected] No Hp: 0818216375

ABSTRAK

Inovatif dalam pembelajaran sejarah diperlukan daya kreativitas yang tinggi , selain melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar, didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan. Sejarah menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau, pemahaman terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang. Melalui alur penelitian tindakan dalam pembelajaran sejarah ,media komik sebagai alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran dan komunikasi belajar diharapkan mencapai hasil maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Peran komik sebagai media pembelajaran dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan stimulus berfikir kreatif.Komik-sejarah dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi bermain peran menggunakan media komik dapat membuat peserta didik merasa senang, santai dan tidak merasa tegang dalam mengikuti pembelajaran.

Kata Kunci : Komik media pembelajaran sejarah

.

1

Page 2: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Dewasa ini remaja pada umumnya kurang memiliki kebiasaan membaca, sehingga hanya

dalam pembelajaran di sekolah yang mengharuskan peserta didik membaca, peserta didik akan

merasa bosan bahkan malas lalu merasa tidak perlu untuk mempelajarinya. Keadaan ini harus

dibenahi oleh pelaku-pelaku pendidikan. Kendati demikian, agak sulit merubah paradigma peserta

didik tentang kebiasaan membaca ini karena telah membudaya.

Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran yang mengharuskan peserta

didik mau membaca hal ini sangat penting, Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mencoba

membuat komik sejarah sebagai inovasi yang dapat dikatakan PAKEM GEMBROT (Pembelajaran,

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan gembira dan berbobot). Dalam komik sejarah ini menampilkan

materi sejarah dalam bentuk cerita bergambar yang menarik bertujuan untuk lebih mudah dipahami

dan menyenangkan. Mempelajari materi sejarah dengan mengkonversi teks menjadi gambar dan

dengan disertai warna-warna yang menarik juga diselingi dengan humor-humor halus serta alur cerita

yang lucu.

Pembelajaran sejarah diantaranya adalah menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap

proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga

masa kini dan masa yang akan datang, menumbuhkan kesadaran diri peserta didik sebagai bagian

dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan

dalam berbagai bidang kehidupan, baik nasional maupun internasional.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peserta didik perlu mengikuti kegiatan belajar dan mengajar

yang memadai. Dari proses belajar mengajar diharapkan terjadi perubahan yang relatif permanen

terhadap kemampuan, ketrampilan, sikap dan perilaku peserta didik sebagai akibat dari pengalaman

atau pelatihan dalam kegiatan belajar. Dengan tujuan tersebut maka diperlukan metode inovatif yang

kreatif dan bervariasi seperti metode kooperatif dengan menggunakan media komik yang dibuat oleh

peserta didik sendiri. cukup menyenangkan dan memuaskan . Materi yang diberikan untuk pembuatan

komik yaitu tentang : ”Latar belakang penyebab jatuhnya kekuasaan politik pada masa Orde Lama ke

Orde Baru dikaitkan dengan peristiwa G 30 S/ PKI”. Sebagai upaya untuk memotivasi maka melalui

siklus-siklus dalam PTK dengan alur perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dapat dilakukan

peningkatan untuk belajar sejarah dengan menggunakan pembuatan media komik oleh peserta didik

secara berkelompok.

2

Page 3: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Setiap mata pelajaran mempunyai Karakteristik yang khas. Demikian juga halnya dengan mata

pelajaran sejarah. Adapun Karakteristik mata pelajaran sejarah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sejarah terkait dengan masa lampau

2. Sejarah bersifat kronologis

3. Dalam sejarah ada tiga unsur penting, yakni manusia, ruang dan waktu

4. Dalam sejarah ada prinsip sebab akibat

5. Sejarah pada hakikatnya adalah suatu peristiwa dan perkembangan masyarakat yang

menyangkut berbagai aspek atau dimensi kehidupan (seperti politik, ekonomi, social, budaya,

agama dan keyakinan)

6. Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji permasalahan dan

perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di

luar Indonesia.

Karakteristik pelajaran sejarah, menandakan bahwa betapa pentingnya belajar sejarah, namun

sangat dirasakan kurang minatnya peserta didik yang ingin belajar sungguh-sungguh tentang sejarah,

baik sejarah Indonesia maupun sejarah Dunia. Untuk itu perlu diadakan modifikasi media untuk

memotivasi agar menarik minat siswa untuk belajar sejarah. Diantaranya yaitu dengan menggunakan

media grafis komik .

Teridentifikasi masalah di kelas XI IPA .6 SMA Negeri 1 Bandung semester genap tahun ajaran

2010/2011 untuk belajar dengan maksimal apakah pembuatan dan penggunaan media komik oleh

peserta didik dapat dilakukan dan digunakan sehingga pemahaman materi sejarah dapat terserap

dengan baik.

Secara umum jika dilihat hasil jawaban dari angket yang dibagikan pada peserta didik kelas XI.

IPA. 6 SMA Negeri 1 Bandung sudah baik , dari 15 aspek yang diajukan rata-rata diatas 85%

jawaban positif . Perolehan nilai kognitif awal 79,68 artinya sudah diatas KKM (73) , namun

sebanyak 47,1 % menyatakan tidak puas dengan nilai yang diperoleh selama ini dan hanya 5,9 %

yang menyatakan pelajaran sejarah itu tidak penting

Dengan pernyataan demikian maka alternatif pemecahan masalah adalah mengupayakan

dengan penggunaan metode kooperatif dengan membuat komik dan mempresentasikan secara

3

Page 4: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

berkelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas belajar kelompok yang teratur dan

terstruktur, dan tiap anggota bertanggung jawab untuk kelompoknya, dirinya sendiri serta termotivasi

untuk meningkatkan pembelajaran yang lainnya.

Penerapan metode kooperatif, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi

pembelajaran sejarah melalui media komik sejarah yang dibuatnya sendiri. Selain itu juga diharapkan

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik,karena didukung oleh media komik yang

benar-benar dibuatnya sendiri secara imajinatif dan sesuai dengan karakter gambar yang dibuatnya.

Komik merupakan bacaan yang sangat digemari oleh anak-anak, karena isi dari komik berupa

tulisan-tulisan yang lucu, selain itu juga didalam komik terdapat banyak gambar-gambar yang

menarik. Sehingga anak-anak sangat senang membaca komik daripada buku pelajaran (Daryanto,

2010 : 128). Will Eisner tahun 1996 dalam bukunya Graphic Storytelling, dimana ia mendefinisikan

komik sebagai “tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah buku komik.”

Sebelumnya, tahun 1986, dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan teknis dan

struktur komik sebagai sequential art, “ susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu

atau mendramatisasi suatu ide.”

Buku-buku komik dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha

membangkitkan minat, mengembangkan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca,

serta untuk memperluas minat baca. Penggunaan komik dalam pengajaran sebaiknya dipadukan

dengan metode pembelajaran, sehingga komik dapat menjadi alat pengajaran yang efektif.

Komik merupakan suatu bentuk bacaan dimana anak-anak mambacanya tanpa harus dibujuk. Melalui

bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca siswa

((Nana Sudjana, Ahmad Rivai 2005:64).

4

Page 5: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena

penelitian ini dilaksanakan berangkat dari permasalahan pembelajaran di kelas, kemudian ditindak

lanjuti dengan penerapan suatu tindakan pembelajaran kemudian direfleksi, dianalisis dan dilakukan

penerapan kembali pada siklus-siklus berikutnya, setelah dilaksanakan revisi berdasarkan temuan

saat refleksi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti berusaha untuk

menerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk mengatasi masalah yang ditemukan.

Karena penelitian dilaksanakan dengan setting kelas, maka disebut penelitian tindakan kelas (PTK)

PTK adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan rasional dari tindakan–tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

terhadap tindakan–tindakan yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi praktek-praktek

pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui 4 tahap, yakni:

Perencanaan (Planning), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflective).

Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat yaitu guru sejarah

SMA Negeri 1 Bandung. Membantu mengamati dan mengumpulkan data pada saat penelitian sedang

berlangsung dan juga memberikan informasi–informasi selama proses penelitian berlangsung.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus diharapkan ada

perubahan yang dicapai.

A. Model Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model Stephen Kemmis dan Mc Taggart

(dalam Suranto,200:49), model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana,

tindakan (pelaksanaan) , pengamatan (observasi), refleksi, dan perencanaan kembali yang

merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan masalah.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggar (dalam Suranto, 2000:49)

dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

5

Page 6: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

B. Subjek Penelitian dan Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandung kelas XI. IPA. 6 dengan jumlah sebanyak

34 peserta didik menjadi pilihan karena penulis mengajar dikelas ini dan prestasi belajar rata-rata

dalam penilaian secara umum perlu diadakan motivasi ekstra agar belajar sejarah dapat lebih

maksimal , waktu penelitian semester genap tahun ajaran 2010/2011 1 Bulan (3 Mei – 31 Mei 2011)

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian diawali dengan pra tindakan yaitu mengadakan identifikasi pembelajaran di kelas

XI. IPA. 6 SMA Negeri1 Bandung ,baru dilaksanakan tindakan yang terdiri dari dua siklus. Setiap

siklus ada empat tahapan yaitu (1) persiapan/perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi

6

Refleksi RencanaAwal

Tindakan /Observasi

Rencana yangDirevisi

Refleksi

Rencana yangDirevisi

Tindakan /Observasi

Refleksi

Tindakan /Observasi

Rencana yangDirevisi

Page 7: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Secara rinci masing-masing siklus tindakannya sebagai berikut :

1. Perencanaa

Setiap siklus memerlukan persiapan-persiapan sebagai berikut :

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada silabus pembahasan

yang telah dibuat oleh guru.

Menyiapkan bahan ajar

Penyusunan instrumen sebagai alat observasi

Lembar angket siswa

Membuat format penilaian

2. Pelaksanaan

Tahap Guru

Tahap 1Menentukan materi pempelajaran (”Latar belakang penyebab jatuhnya kekuasaan politik pada masa Orde Lama ke Orde Baru dikaitkan dengan peristiwa G 30 S/ PKI”.) menyampaikan metode dan tujuan yang akan dicapai serta memotivasi peserta didik

Guru menentukan materi pembelajaran, menyampaikan metode yang akan digunakan dan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut serta memotivasi peserta didik dalam belajar.

Tahap 2Menyajikan materi pembelajaran

Guru menjelaskan materi secara ringkas, peserta didik mengembangkan materi dengan mencari dari buku sumber

Tahap 3Mengorganisasikan peserta didikkedalam kelompok-kelompok belajar khususnya sejarah

Guru membagi peserta didik kelas XI IPA 6 SMA Negeri 1 Bandung dalam kelompok-kelompok belajar khususnya pelajaran sejarah

7

Page 8: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Tahap Guru

Tahap 4Menginstruksikan masing-masing kelompok membuat komik tentang materi yang baru saja dijelaskan pada kertas gambar dandi beri warna

Guru memberi contoh pembuatan komik sejarah sesuai dengan materi, menggambar, dan membuat dialog yang sesuai dengan materi, diberi warna

Bahan yang digunakan : kertas gambar, alat tulis (pensil, pensil berwarna/spidol/krayon), penggaris

Tahap 5Peserta didik membuat komik secara berkelompok

Guru berkeliling memperhatikan apa yang sedang dikerjakan ole peserta didik

Tahap 6Setelah selesai pembuatan komik hasil dari masing-masing kelompok di pasang berjajar di white board sesuai dengan nomor kelompok

Guru memperhatikan hasil kerja peserta didik dengan memberikan pujian dan penguatan apa yang sudah dikerjakan oleh peserta didik

Tahap 7Memberikan kesempatan pada kelompok yang sudah siap untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam pembuatan komik

Guru menilai kelompok yang sedang presentasi . Nilai secara pribadi dalam kognitif, afektif dan psikomotor

Tahap 8Presentasi dilakukan dua kali pertemuan, dalam presentasi masing-masing kelompok diberi waktu hanya lima menit untuk menjelaskan komik yang dibuatnya, dan diberi kesempatan jika ada yang mau bertanya, menanggapi.

Guru memberitahu pada peserta didik aspek-aspek yang dinilai: Nilai Kognitif :

1. Kesesuaian ide dengan materi2. Keterwakilan materi dalam

komik bergambar3. Kronologis gambar yang

ditampilkan4. Kreativitas dan imajinasi

Nilai Afektif :1. Minat dalam memperhatikan

8

Page 9: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Tahap Guru

guru menerangkan2. Aktivitas bertanya dan

menjawab dalam pembelajaran3. Semangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran4. Menghargai kelompok lain yang

presentasi

3. Observasi

Pada setiap siklus dilakukan pengamatan dengan instrumen yang telah disediakan, yaitu :

Penilaiaan tentang : Antusiasme siswa dalam mempersiapkan diri untuk belajar sejarah,

Kesiapan dalam menguasai materi sejarah dan bekerja sama dengan teman,

Kepedulian dalam membuat tugas-tugas sejarah

Lembar Observasi Peran Guru/Peneliti

Lembar Observasi Peran Peserta Didik

4. Refleksi

Tentang apa yang harus diperbaiki untuk tindakan selanjutnya.

Setiap akhir siklus dilaksanakan refleksi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan

peserta didik dalam memperoleh prestasi secara kognitif, afektif dan psikomotor, Diadakan diskusi

dengan siswa dalam proses masukan-masukan maupun tanggapan dan komentar dari siswa

sehingga dari refleksi tersebut dapat melakukan tindakan perbaikan yang tepat.

Sesuai dengan pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan

kelas, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat diutamakan, karena peneliti bertindak sebagai

perencana, pelaksana dan pembuat laporan.

D. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data hasil observasi, angket, wawancara

dan ulangan harian peserta didik,Sumber data adalah peserta didik yang menjadi subjek penelitian

yaitu kelas XI. IPA. 6 yang berjumlah 34 orang merupakan sumber data secara klasikal. Catatan-

9

Page 10: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

catatan, silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil nilai siswa , dan hasil

observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan

kelas ini digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket,

ulangan harian, dan lembar observasi.

E. Analisis Data

Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis. Perolehan data selama penelitian akan

dianalisis sebagai berikut:

1. Analisis data observasi pengelolaan kegiatan pembelajaran pembuatan dan penggunaan media

komik . Data observasi diperoleh dari pengelolaan kegiatan pembelajaran pembuatan dan

penggunaan media komik. Data ini digunakan untuk menganalisis kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran kooperatif dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik

Pembelajaran dianggap telah berlangsung efektif bila guru telah mampu mengelola pembelajaran

dengan mencapai kriteria baik atau sangat baik

2. Analisis hasil ulangan harian

Data hasil ulangan harian digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam belajar, dengan

ketentuan sebagai berikut (Depdikbud, 1994):

a. siswa secara individu telah mencapai skor minimal 65% dalam menyelesaikan soal tes;

b. secara klasikal ada 85% siswa yang telah mencapai skor 65%.

Prestasi belajar siswa dikatakan baik jika telah menunjukkan adanya peningkatan hasil ulangan

harian dari siklus 1 ke siklus berikutnya.

Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dianalisis dengan menghitung

rata-rata setiap aspek dari beberapa kali pertemuan yang dilaksanakan. Pembelajaran dianggap telah

berlangsung efektif bila guru telah mampu mengelola pembelajaran dengan mencapai kriteria baik

atau sangat baik.

3. Analisis hasil ulangan harian

Data hasil ulangan harian digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam belajar, dengan

ketentuan sebagai berikut (Depdikbud, 1994):

a. Secara klasikal nilai yang diperoleh pada siklus pertama rata-rata 79,68 cukup mencapai

KKM Sejarah.

10

Page 11: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

b. Secara klasikal nilai yang diperoleh pada siklus kedua rata-rata yaitu 94,68 dengan

menggunakan media komik menunjukkan peningkatan.

Prestasi belajar siswa dikatakan sangat baik jika telah menunjukkan adanya peningkatan hasil

ulangan harian dari siklus 1 ke siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan orientasi sebagai

studi pendahuluan. Dalam kegiatan ini mendiagnosis peserta didik khususnya pada pemahaman

peserta didik terhadap pembelajaran sejarah dan melihat hasil ulangan yang sudah cukup baik yaitu

79,68. Hasil pengamatan dan evalusi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk mencari upaya untuk

lebih memaksimalkan dalam pemahaman dengan tingkat kualitas yang tinggi (tahap tindakan) pada

siklus penelitian.

Secara umum penilaian awal memperoleh nilai total 8, jadi termasuk kategori baik nilai maksimal 12

jadi masih belum mencapai kategori sangat baik.

Ni;ai total minimum : 3 x 1 = 3Nila total maksimum : 3 x 4 = 12

Kategori Nilai TotalKurang Cukup Baik Sangat

Baik1 - 3 4 - 6 7 - 9 10 - 12

Siklus I Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kelas XI. IPA.6 SMA Negeri

1 Bandung selama proses pembelajaran. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam,

peneliti mengadakan diskusi secara khusus dengan guru-guru terutama guru yang mengajar di kelas

tersebut. Kemudian peneliti memberikan refleksi sebagai refleksi awal yang akan digunakan sebagai

dasar untuk menentukan fokus masalah pada penelitian .

Sebelumnya peneliti membagikan angket pada peserta didik sebanyak 34 dan hasil angket menunjukkan sebagai berikut :

11

Page 12: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

NO ASPEK-ASPEK %

YA TIDAK

1 Pelajaran sejarah sangat menyenangkan 28,4% 17,6%

2 Senang dengan metode yang digunakan untuk belajar sejarah selama ini

100%

3 Kreatifitas guru sangat diharapkan dalam pembelajaran sejarah

100%

4 Saya suka dengan diskusi sejarah 85,3% 14,7%5 Sudah puas dengan nilai yang diperoleh selama ini 52,9% 47,1%6 Tugas sejarah sangat merepotkan 26,5% 73,5%7 Media yang digunakan dalam pembelajaran sejarah

sudah sesuai85,3% 14,7%

8 Kooperatif dalam belajar sejarah sangat efektif 94,1% 5,9%9 Tanya jawab membuat saya lebih memahami belajar

sejarah88,2% 11,8%

10 Teman sekelompok sangat membantu saya dalam memahami pelajaran sejarah

85,3% 14,7%

11 Tujuan pembelajaran selalu diberitahu oleh guru sebelum KBM dimulai

97,1% 2,9%

12 Pembelajaran sejarah membuat daya kreatifitas dan berpikir kritis saya berkembang

100%

13 Saya pernah belajar sejarah di kelas dengan pasangan sebangku

76,5% 23,5%

14 Belajar sejarah diLab IPS lebih konsentrasi dibanding dengan di kelas

85,3% 14,7%

15 Pelajaran sejarah mempelajari peristiwa masa lalu, yang sebenarnya tak penting

5,9% 94,1%

Hasil angket pada refleksi awal menunjukkan bahwa 100% peserta didik senang dengan

metode yang digunakan untuk belajar sejarah selama ini, kreatifitas guru sangat diharapkan dalam

pembelajaran, pembelajaran sejarah membuat daya kreatifitas dan berpikir kritis berkembang. 73, 5%

menyatakan tugas sejarah sangat merepotkan. Hamya 5,9% yang menyatakan pelajaran sejarah

tidak penting.

Peneliti menyiapkan data yang berupa nilai ulangan harian dari konsep sebelumnya. Dari nilai

ulangan harian, maka guru dan observer membagi siswa ke dalam kelompok belajar. Pembentukan

12

Page 13: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

kelompok bertujuan untuk menciptakan masyarakat belajar atau siswa belajar dalam kelompok-

kelompok (Nurhadi dkk., 2004).

Siklus I :

Langkah pada siklus I dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah (1) menyusun lembar

observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif, (2) menyusun rencana pelajaran , (3) menyusun

materi dan instrument soal, kunci jawaban. (4) Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran seperti: media, alat tulis, dan kertas.

Sesuai jadwal pembelajaran pada SMA Negeri 1 Bandung , pengumpulan data dimulai dari 3

Mei – 31 Mei 2011. Alokasi waktu untuk tiap jam pelajaran adalah 45 menit.

1. Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

a) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti rencana pelajaran (RP), dan instrumen penelitian

seperti lembar observasi, instrument soal dan kunci jawabannya.

b) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan observer. Peneliti sebagai pelaksana

tindakan. Observer pada penelitian ini adalah teman sejawat yang bertugas mengisi lembar

observasi guru dan peserta didik. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran seperti: media, alat tulis, dan kertas.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pada

hari Selasa tanggal 3 Mei 2011 berlangsung selama 1 X45 menit .Pada kegiatan ini dibagi dua tahap

yaitu :1) guru menentukan materi pembelajaran, menyampaikan metode yang akan digunakan dan

tujuan pelajaran yang ingin dicapai serta memotivasi peserta didik dalam belajar. 2 Guru menjelaskan

materi secara ringkas, peserta didik mengembangkan materi dengan mencari dari buku sumber.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2011 dengan alokasi waktu 1

X 45 menit. Pada kegiatan ini dibagi atas dua tahap yaitu : 1) Mengorganisasikan peserta didik

kedalam kelompok –kelompok pembelajaran sejarah, 2) Menginstruksikan masing-masing kelompok

membuat komik tentang materi yang baru saja dijelaskan pada kertas gambar dan diberi warna, Guru

member contoh pembuatan komik sejarah sesuai dengan materi, menggambar, dan membuat dialog

yang sesuai dengan materi dan diberi warna. (Bahan yang digunakan : kertas gambar, alat tulis

(pensil, pensil warna, spidol warna, krayon) penggaris).

3. Observasi : Peran Guru

13

Page 14: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Hasil observasi yang dinilai oleh observer pada siklus 1 peran guru mendapat nilai 45 dengan

nilai maksimum 68 artinya dengan nilai 45 ada pada kategori baik, dengan keterangan sebagai

berikut :

 Peserta Didik :

Hasil observasi yang dinilai oleh observer pada siklus 1 pada peserta didik mendapat nilai 26

dengan nilai maksimum 48 artinya dengan nilai 26 ada pada kategori baik, namun rata-rata rata-rata

kategori nilai yang diperoleh adalah kategori cukup dengan keterangan sebagai berikut :

Keterangan :

Ni;ai total minimum : 12 x 1 =

12

Nila total maksimum : 12 x 4 =

48

Kategori Nilai Total

Kurang Cukup Baik Sangat

Baik

1 - 12 13- 24 25 - 36 37 - 48

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan siklus 1, yang perlu

diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikutnya. Dalam kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru telah berusaha tampil dengan baik dan memenuhi

seluruh aspek pembelajaran. Dari hasil observasi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada peran

guru antara lain: Ketepatan metode yang digunakan, Mencatat partisipasi peserta didik selama KBM,

Membantu kelompok untuk mengemukakan ide ketika mengalami kesulitan. Peran Siswa ada

beberapa aspek yang dinilai masih kurang kurang yaitu : Merespon pembelajaran, pemahaman

materi, Tertib dikelas selama KBM, Penggunaan waktu yang tersedia

14

Keterangan :

Ni;ai total minimum : 17 x 1 =

17

Nila total maksimum : 17 x 4 =

68

Kategori Nilai Total

Kurang Cukup Baik Sangat

Baik

1 - 17 18 - 34 35 - 51 52 - 68

Page 15: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Dengan hasil observasi tersebut maka perlu di lakukan perbaikan tindakan selanjutnya pada

Siklus ke II.

Siklus II

Dalam siklus kedua pun dilakukan rangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi.

1. Rencana Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

a) Menyusun rencana pelajaran.

b) Menyiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif pada pembuatan dan

penggunaan media komik baik untuk guru maupun untuk peserta didik

c) Menyiapkan instrument contoh-contoh komik sejarah.

d) Mempersiapkan peserta didik untuk melakukan pembuatan gambar komik secara berkelompok

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yang pertama pada hari

Selasa tanggal 24 Mei 2011 berlangsung selama 1 X 45 menit, pelaksanaan dengan tahapan sebagai

berikut: 1) peserta didik membuat komik secara berkelompok sementara guru keliling

memperhatikan , sudah sebatas mana yang telah dikerjakan oleh peserta didik sambil memberikan

pujian dan penguatan . Jjka telah selesai maka pekerjaan semua kelompok ditempel pada whiteboard

di ruangan laboratorium IPS.

Pertemuan kedua pada siklus kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 31 Mei 2011 dengan

waktu 1 X 45 menit di laboratorium IPS untuk mempersentasikan hasil komik yang dibuat.

Memberikan kesempatan pada kelompok yang sudah siap untuk presentasi , guru menilai secara

individual dalam aspek kognitif dan afektif. Setiap peserta didik mendapat kempatan

mempresentasikan komiknya masing-masing lima menit

3. Observasi

a) Penilaian Akhir secara Umum

15

Page 16: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Untuk penilaian secara umum pada akhir penelitian mendapat nilai total 10 artinya ada pada

kategori sangat baik. Pada awal penilaian hanya memperoleh nilai 8, nilai maksimum adalah 12

jadi banyak peningkatan.

b) Peran Guru

Hasil observasi yang dinilai oleh observer pada siklus II peran guru memperoleh nilai 56

dengan nilai maksimum 68 artinya dengan nilai 56 ada pada kategori sangat baik , jika

dibandingkan dengan siklus I yaitu memperoleh nilai 45 maka terdapat peningkatan yang baik.

c) Peserrta Didik

Hasil observasi yang dinilai oleh observer pada siklus II pada peserta didik mendapat nilai 43

dengan nilai maksimum 48 artinya dengan nilai 43 ada pada kategori sangat baik, jika

dibandingkan dengan siklus I yaitu 26 , maka terdapat peningkatan yang cukup baik.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan kedua, maka dapat dikatakan bahwa

melalui tahapan yang dilakukan pembuatan media komik dan penggunaannya lebih menyenangkan

dan mudah dipahami dan pada persentasi yang dilakukan guru memberitahu pada peserta didik

aspek-aspek yang dinilai yaitu :

Nilai Kognitif :

1. Kesesuaian ide dengan materi

2. Keterwakilan materi dalam komik bergambar

3. Kronologis gambar yang ditampilkan

4. Kreativitas dan imajinasi

Nilai Afektif :

1. Minat dalam memperhatikan guru menerangkan

2. Aktivitas bertanya dan menjawab dalam pembelajaran

3. Semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

4. Menghargai kelompok lain yang presentasi

Nilai Psikomotor :

1. Sikap saat presentasi

2. Mimik wajah saat presentasi

3. Ketrampilan menarik perhatian audiens ketika presentasi

4. Tidak melakukan aktivitas yang menganggu teman lain.

16

Page 17: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

Dari hasil evaluasi presentasi maka dapat diperoleh nilai rata-rata 94.68. jadi jika dibanding

dengan nilai awal adalah 79,68 jadi cukup banyak peningkatan sementara KKM adalah 73.

Nampak perbedaan peningkatan perolehan antara siklus I dan siklus II :

a. Penilaian awal dan akhir secara umum

b. Observasi Guru

c. Observasi Peserta Didik

.

17

siklus I siklus II05

1015202530354045

Series1

siklus I siklus II0

10

20

30

40

50

60

Series1

siklus I siklus II0

2

4

6

8

10

Series1 Siklus I : nilai 8Siklus II : nilai 10

Siklus I : nilai 45Siklus II : nilai 56

Siklus I : nilai 26Siklus II : nilai 43

Page 18: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

d. Evaluasi nilai ulangan Siklus I dan Siklus II

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Komik merupakan media pembelajaran yang bersifat visual. Pembuatan komik sejarah memiliki

alur cerita yang sesuai dengan materi dan dapat dipahami karena ditunjang dengan ilustrasi gambar

sehingga memberikan nilai lebih pada proses imajinasi dan daya tangkap peserta didik. Kemampuan

imajinasi seseorang dapat berkembang dengan baik jika ditunjang dengan bukti konkret.

Pembelajaran sejarah dengan melakukan pembuatan dan menjadikan sebuah media ternyata

menghasilkan kreativitas yang tinggi bagi peserta didik. Dengan pembuatan cerita bergambar sesuai

dengan materi membuat peserta didik lebih kritis bahkan antusias dalam melakukan pembuatan

komik tersebut bahkan menimbulkan emosi yang tinggi terhadap gambar yang dibuatnya sebagai

pelaku cerita tersebut dengan demikian membuat peserta didik lebih memahami akan materi sejarah

yang sedang dipelajari . Maka dapat disimpulkan bahwa pembuatan dan penggunaan media komik

oleh peserta didik dapat dilakukan dan digunakan sehingga pemahaman materi sejarah dapat

terserap dengan baik. Pembuatan dan penggunaan media komik dapat membuat seseorang akan

belajar secara maksimal jika berinteraksi dengan stimulus yang cocok dengan gaya belajarnya.

Dengan demikian, komik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu media yang dipandang

efektif untuk membelajarkan dan mengembangkan kreativitas bagi peserta didik.

Saran

Disarankan sebaiknya pihak-pihak yang terkait dapat membuat komik sebagai media belajar dalam

sesuai dengan materi itu sendiri., karena pada dasarnya masih banyak peserta didik yang malas

18

siklus I siklus II70

75

80

85

90

95

Series1

Siklus I : nilai 79,68Siklus II : nilai 94,68

Page 19: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

membaca buku pelajaran, jadi jika dibuat komik kemungkinan minimal akan menarik minat peserta

didik untuk membaca dengan demikian materi mudah dipahami, apalagi dibuat cover yang menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,1997. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta

Azhar Arsyad,2005. Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Depdiknas. 2008. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Guru Sekolah

Menengah. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action esearch). IBRD OAN No 3979 – IND

Nana Sudjana & Ahmad Rivai, 2005 Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung

Moch Surya, 1999, Dalam Proses Belajar Mengajar , PT. Remaja Rorda Karya Bandung.

Rochiati Wiraatmadja, 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru

dan Dosen, Remaja Rosdakarya , Bandung.

Roestiyah N.K, 2008. Strategi Belajar Mangajar, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Syamsudi Asep. 2002. Pengantar Strategi Belajar Mengajar, FKIP UNPAS. Bandung

Syamsulbahri Asep& Ani Setiani 2003, Pengantar Profesi Pendidikan. FKIP UNPAS. Bandung

Utami Munandar.1999. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Internet: Karpet Biru, “Komik”, Mikon Diffy 22 Desember 2001,

Hhtp://mikon.diffy.com/mikon/artikel4.htm

Heru Dwi Waluyanto , Mei, 26, 2010 Komik sebagai Media Komunikasi Pembelajaran.

Academic Writing

19

Page 20: PTK Memahami Materi Pembelajaran Sejarah Melalui Pembuatan Komik Oleh Siswa Secara Berkelompok Kelas XI

FOTO –FOTO

20