ptk dahono bind puisi demo

49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan. Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. Proses belajar mengajar di SD Negeri Slateng 02, khususnya siswa kelas VI dalam pembelajaran membaca puisi belum sepenuhnya menguasai. Dikarenakan beberapa hal diantaranya; Siswa tidak berani tampil dan membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh factor psikologis, merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri. Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas VI SD Negeri Slateng 02 mencapai 75% lebih. Sebagai gambaran antara lain; mereka membaca sambil tertawa sendiri karena merasa lucu dan aneh, siswa 1

Upload: net-kota-bakti-babal

Post on 11-Aug-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran

apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru

dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan.

Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkan di

dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam

kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya

pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang

memerlukan kemampuan khusus.

Proses belajar mengajar di SD Negeri Slateng 02, khususnya siswa

kelas VI dalam pembelajaran membaca puisi belum sepenuhnya menguasai.

Dikarenakan beberapa hal diantaranya; Siswa tidak berani tampil dan

membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh factor psikologis, merasa

asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri.

Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas VI SD

Negeri Slateng 02 mencapai 75% lebih. Sebagai gambaran antara lain; mereka

membaca sambil tertawa sendiri karena merasa lucu dan aneh, siswa yang

merani tampil secara sukarela tidak ada, seandainya ada yang berani tampil

karena terpaksa, akan membaca jauh dari norma membaca puisi yang baik

dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung.

Pembangkit motivasi siswa agar menyukai pembacaan puisi dapat

ditempuh dengan langkah-langkah; dengan mengajak siswa berdiskusi tentang

puisi yang akan dibacakan, siswa biasa melihat langsung dengan kata lain

dapat menggunakan metode demonstrasi,dan diharapkan dapat

mengapresiasikan puisi melalui menulis atau menceritakan kembali dan

memparafrasekan.

Dalam buku Strategi Belajar Mengajar (2001:114), ada beberapa

macam metode mengajar, antara lain; Metode Ceramah, Tanya Jawab,

1

Page 2: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Diskusi, Kerja Kelompok, Pemberian Tugas, Demonstrasi, Eksperimen.

Berkaitan denganpembelajaran membaca puisi,metode demonstrasi dapat

dijadikan pilihan yang paling tepat dan efektif. Kelebihan metode ini dalam

pembelajaran membaca puisi adalah; (1) Siswa dapat secara langsung

mengamati bentuk pembacaan puisi, (2) Siswa dapat secara langsung

mengetahui pelafalan kata, intonasi dalam membaca puisi dengan baik, (3)

Siswa dapat secara langsung mengetahui pentingnya interpretasi,penampilan

ketika membaca puisi, (4) Suasana kelas akan lebih hidup karena

menghilangkan kejenuhan serta dapat dijadikan sebagai hiburan.

Sedangkan kelemahan metode ini antara lain; (1) Siswa cenderung

meniru model tanpa kreatifitas sendiri, (2) Siswa menganggap model adalah

yang paling baik, (3) Tidak setiap guru menjadi model yang baik dan tidak

mudah mencari model yang baik di luar guru.

Pemilihan metode demonstrasi merupakan tantangan bagi guru.Guru

akan menjadi model didepan kelas, dengan demikian guru akan berusaha

meningkatkan kualitas diri. Penyajian pembelajaran yang dipersiapkan

dengan baik akan mendapat respon dari siswanya.Dengan penyajian

berulang-ulang dan selalu menarik akan menimbulkan motivasi siswa

terhadap minat membaca puisi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul peningkatan kemampuan membaca puisi

dengan metode demonstrasi pada siswa kelas VI SDN Slateng 02 Ledokombo

Jember.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dirumuskan

permasalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara meningkatkan ketrampilan membaca puisi pada siswa

kelas VI SD Negeri Slateng 02 Kecamatan Ledokombo Kabupaten

Jember ?

2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan metode demonstrasi dalam

membantu siswa meningkatkan ketrampilan membaca puisi pada siswa

2

Page 3: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

kelas VI SD Negeri Slateng 02 Kecamatan Ledokombo Kabupaten

Jember ?

C. Tujuan Perbaikan

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Ingin mengetahui bagaimana prestasi, pemahaman dan penguasaan mata

pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkannya metode demonstrasi

pada siswa kelas VI SD Negeri Slateng 02 Kecamatan Ledokombo

Kabupaten Jember.

2. Ingin mengetahui pengaruhnya metode demonstrasi dalam meningkatkan

ketrampilan membaca puisi setelah diterapkan pembelajaran dengan

metode demonstrasi pada siswa kelas VI SD Negeri Slateng 02 Kecamatan

Ledokombo Kabupaten Jember.

D. Manfaat Perbaikan

Adapun maksud diadakannya perbaikan ini diharapkan dapat berguna

sebagai:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru dalam

meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Indonesia

2. Sumbangan pemikiran bagi guru dalam proses belajar-mengajar dan

meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri

Slateng 02 Kecamatan Ledokombo Kabuaten Jember.

3. Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran Bahasa

Indonesia

3

Page 4: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Puisi

Puisi adalah Jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan

cermat sehingga mampu meningkatkan kesadaran orang akan suatu

pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama, dan

makna khusus. Adapula yang mengatakan puisi adalah karangan bahasa yang

khas yang memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman

batin yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi

makna yang ditafsirkan secara estetik. Puisi juga dapat disebut sebagai karya

seni yang puitis karena puisi dapat membangkitkan perasaan, menarik

perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas, atau dapat pula menimbulkan

keharuan.Haryadi (1996:113).

B. Pembelajaran Membaca Puisi di SD

Guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca puisi sesuai dengan

jenjang kelas SD berdasarkan Kurikulum Pendidikan dan Garis-garis Besar

Program Pengajaran Bahasa Indonesia.Ruang lingkup mata pelajaran bahasa

dan sastra Indonesia meliputi penguasaan kebahasaan, kemampuan

memahami, mengapresiasikan sastra, dan kemampuan menggunakan bahasa

Indonesia.

Perbandingan bobot pembelajaran bahasa dan sastra sebaiknya seimbang

dan dapat disajikan secara terpadu. Dalam pembelajaran membaca puisi di SD

hal yang perlu diperhatikan adalah siswa, sasaran, metode dan evaluasi.

Setelah persiapan pembelajaran dilakukan, dilaksanakan pembelajaran

membaca puisi melalui pendekatan metode demonstrasi dengan langkah pra

membaca, saat membaca, dan pasca membaca. Pada langkah pra membaca

siswa diajak memahami puisi yang akan dibacakan dengan membicarakan

kosakata yang dianggap sukar bagi siswa. Kemudian dilanjutkan dengan

4

Page 5: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

memberi tanda jeda pada baris-baris puisi, guna mengatur pernafasan. Pada

langkah saat membaca siswa diajak menyimak model yang

mendemonstrasikan pembacaan puisi,dengan tidak lupa mendiskusikan apa

yang siswa saksikan.Pada pasca membaca siswa dapat menerapkan

keterampilannya dengan pembacaan puisi yang lain atau bahkan prosa dengan

aspek-aspek yang telah dipelajari dalam membaca puisi

C. Pembelajaran Puisi Dengan Metode Demonstrasi

Dalam pembelajaran, adakalanya siswa sulit menangkap hal-hal yang

bersifat abstrak untuk itu perlu diberi peragaan supaya pembelajaran itu

bersifat konkrit. Untuk menghindari semua itu dalam pengajaran bahasa

diperlukan alat peraga seperti yang disarankan pada rambu-rambu

pembelajaran bahasa perlu memperhatikan prinsip pengajaran, Antara lain;

dari yang mudah ke yang sukar, dari hal-yang dekat ke yang jauh, dari yang

sederhana ke yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahui, dari

yang konkrit ke yang abstrak. Berkaitan dengan pembelajaran puisi,

penggunaan pendekatan metode demonstrasi merupakan pilihan yang tepat

dan efektif dalam Dalam pembelajaran, adakalanya siswa sulit menangkap

hal-hal yang bersifat abstrak untuk itu perlu diberi peragaan supaya

pembelajaran itu bersifat konkrit. Untuk menghindari semua itu dalam

pengajaran bahasa diperlukan alat peraga seperti yang disarankan pada rambu-

rambu pembelajaran bahasa perlu memperhatikan prinsip pengajaran, Antara

lain; dari yang mudah ke yang sukar, dari hal-yang dekat ke yang jauh, dari

yang sederhana ke yang rumit, dari yang diketahui ke yang belum diketahui,

dariyang konkrit ke yang abstrak.

Berkaitan dengan pembelajaran puisi, penggunaan pendekatan metode

demonstrasi merupakan pilihan yang tepat dan efektif dalam membaca puisi

diharapkan akan banyak menguntungkan siswa untuk meningkatkan

apresiasinya.

5

Page 6: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

Penelitian dilaksanakan terhadap 28 siswa Kelas VI SDN Slateng 02

Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Siswa sebagian besar berasal dari

keluarga petani dengan tingkat kemampuan yang beragam. Dari 28 siswa

terdapat 5 orang siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata, 18

siswa berkemampuan sedang dan 5 lainnya berkemampuan kurang. Adapun

jadwal penelitian sebagai berikut:

1) Persiapan Penelitian mulai Minggu ke-1 bulan April 2009

2) Pelaksanaan Penelitian Minggu ke-2 April sampai minggu ke-4 bulan

April 2009

3) Pelaporan Minggu ke-2 bulan Mei 2009

Mata pelajaran yang menjadi subyek adalah Bahasa Indonesia dengan materi

membaca puisi

B. Deskripsi Per Siklus

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan

dari kegiatan yang berbentuk siklus diawali dengan kegiatan pra siklus, siklus

1, siklus 2 dan kemudian siklus 3. Setelah tindakan pada siklus 1 diharapkan

meningkat dan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat

dan antusias, senang tanpa ada factor keterpaksaan karena ada variasi

pembelajaran dibanding pembelajaran sebelumnya.

Dalam penelitian ini, faktor yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

a. Aspek yang akan diobservasi meliputi respon siswa terhadap proses

pembelajaran yaitu kesungguhan/ antusias siswa dalam aktivitas

pembelajaran.

b. Daya serap siswa terhadap tingkat pencapaian hasil belajar.

6

Page 7: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

1. Rencana

a. Pra Siklus

Pada tahap pra siklus merencanakan pelaksanaan untuk

memperoleh data nilai awal materi membaca puisi dengan menggunakan

metode ceramah tanpa menggunakan media.

b. Siklus 1

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan metode demonstrasi,

demonstasi dilakukan oleh guru kemudian secara bergantian siswa

mendemonstrasikan membaca puisi. Media yang dipakai berupa rekaman

tape recorder tentang mambaca puisi.

c. Siklus 2

Pada siklus yang kedua, demontrasi dilaksanakan dengan bantuan

media televisi, peneliti memutarkan video pembacaan puisi, kemudian

siswa secara bergantian membacakan puisi di depan kelas.

d. Siklus 3

Pada siklus ketiga, metode demonstrasi tetap dilaksanakan dengan

mendatangkan nara sumber ( tokoh sekitar ) yang pandai membaca puisi

untuk kemudian mendemonstrasikan membaca puisi di depan kelas. Salah

satu siswa ditunjuk untuk membaca puisi, kemudian nara sumber

memberikan koreksi terhadap bacaan puisi siswa. Selanjutnya satu persatu

siswa membacakan puisi di depan kelas.

2. Pelaksanaan

a. Pra siklus

Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 7 April 2009,

dengan menggunakan metode ceramah dan tanpa menggunakan media.

Terlihat siswa kebingungan atas penjelasan guru. Hal ini disebabkan siswa

belum dapat memahami penjelasan tata cara membaca puisi.

b. Siklus 1

Siklus 1 dilaksanakan pada Selasa, 14 April 2009. Peneliti

menggunakan metode demonstrasi. Demontrasi dilakukan oleh guru

dengan memberi contoh membaca puisi, sekali-kali guru memberikan

penjelasan. Siswa diberi kesempatan untuk membacakan puisi di depan

7

Page 8: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

kelas. Pada siklus 1 ini siswa mulai menangkap apa yang harus dilakukan

pada saat membaca puisi, terbukti dengan mulai lancer dan tepat

pembacaan puisi beberapa siswa.

c. Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan pada Selasa, 21 April 2009. Peneliti tetap

menggunakan metode demonstrasi namun kali ini demontrasi diwakili

oleh sebuah video pembacaan puisi yang ditayangkan lewat sebuah

pesawat televisi. Setelah tayangan selesai guru memberikan penjelasan

tambahan. Satu persatu siswa maju ke depan kelas untuk

mendemontrasikan membaca puisi. Pada siklus ini terlihat antusias siswa

sudah mulai tinggi terutama pada saat pemutaran video.

d. Siklus 3

Siklus 3 dilaksanakan pada Selasa , 28 April 2009 dengan metode

demontrasi yang dilakukan oleh narasumber seorang ahli membaca puisi.

Setelah demontrasi selesai guru menunjuk satu atau dua orang siswa

secara bergantian untuk membaca puisi. Narasumber memberikan koreksi

dan penjelasan cara membaca puisi yang baik. Setelah itu semua siswa

diberikan kesempatan untuk membacakan puisi di depan kelas. Bentuk

penilaian yang dilaksanakan berupa performance tes.

C. Pengamatan/ Pengumpulan Data/ Instrumen

Dalam penelitian tindakan kelas instrumen utama penelitian adalah

peneliti.Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan Biklen (1982), bahwa

peneliti adalah orang yang mengetahui seluruh data dan cara menyikapinya.

Untuk mendukung dan melengkapi istrumen utama digunakan instrumen

penunjang (Moeloeng, 1991). Instrumen penunjang dalam penelitian ini

adalah pedoman observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan

Berikut beberapa instrumen yang disiapkan untuk pelaksanaan

tindakan:

8

Page 9: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Tabel 2.1 Format Penilaian Performance Membaca Puisi

NO NAMA SISWAAspek Penilaian

JumlahIntonasi Vokal Ekspresi Nada

1            2            3                         

Tabel 2.2 Format Analisis Data Hasil Belajar Siklus 1

No Nama SiswaNilai

Peningkatan KeteranganPra Siklus Siklus 1

1          2          3          

Keterangan : Kolom nilai diisi dengan nilai hasil belajar pra siklus dan hasil

belajar siklus1 Kolom peningkatan diisi dengan ada/ tidaknya peningkatan nilai Kolom keterangan diisi dengan tuntas/ tidak tuntas ( tuntas apabila

nilai >65)

Tabel 2.3 Format Analisis Data Hasil Belajar Siklus 2

No Nama SiswaNilai

Peningkatan KeteranganSiklus 1 Siklus 2

1          2          3          

Keterangan : Kolom nilai diisi dengan nilai hasil belajar siklus 1 dan hasil

belajar siklus2 Kolom peningkatan diisi dengan ada/ tidaknya peningkatan nilai Kolom keterangan diisi dengan tuntas/ tidak tuntas ( tuntas apabila

nilai >65)

Tabel 2.4 Format Analisis Data Hasil Belajar Siklus 3

No Nama SiswaNilai

Peningkatan KeteranganSiklus 2 Siklus 3

1          2          3          

Keterangan :

9

Page 10: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Kolom nilai diisi dengan nilai hasil belajar siklus 2 dan hasil belajar siklus 3

Kolom peningkatan diisi dengan ada/ tidaknya peningkatan nilai Kolom keterangan diisi dengan tuntas/ tidak tuntas ( tuntas apabila

nilai >65)

Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan dua cara sebagaimana

yang dikemukakan oleh Silverman (1995 : 156) sbb:

Pertama : Membandingkan jenis data yang berbeda seperti data kualitatif dan

sumber data yang berbeda, serta data observasi dan tanya jawab

untuk melihat apakah memiliki kecocokan antar data yang satu

dengan yang lain.

Kedua : Mencocokkan kembali data yang diperoleh kepada subyek peneliti.

Kedua cara ini digunakan penulis untuk memeriksa keabsahan data dalam

penelitian. Selain itu untuk menguatkan data penelitian, penulis juga

melakukan pemeriksaan silang dengan cara tukar pendapat dengan

teman sejawat. Mengklarifikasi kembali pada subjek, meninjau ulang

catatan lapangan, merenungkan kembali bagian-bagian fenomena

penting selama tindakan dan menyempurnakannya sehingga diperoleh

secara lengkap dan utuh.

D. Refleksi

Refleksi merupakan ulasan dari hasil kegiatan dan pengamatan. Refleksi

dilakukan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang sudah

dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diungkapkan kelebihan dan kekurangan

yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pada setiap putaran

yang dilihat dari lembar observasi pembelajaran.

Berikut refleksi pada masing-masing siklus:

1. Siklus 1

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan siklus 1

dan tindakan berikutnya pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

a. Guru hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melihat demonstrasi lebih dari dua kali

10

Page 11: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

b. Metode pembelajaran yang dilaksanakan sudah termasuk metode

pembelajaran yang berpusat pada siswa namun pelaksanaannya

memerlukan persiapan agar peneliti dapat mengusai kelas.

2. Siklus 2

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan siklus 2

dan tindakan berikutnya pada siklus 3 adalah sebagai berikut:

a. Media yang dipakai dalam siklus 2 sudah dapat dikatakan dapat

memotivasi siswa namun media tidak akan berarti manfaatnya apabila

guru kurang dapat mengarahkan / menggunakan media tersebut.

b. Metode pembelajaran yang dilaksanakan sudah dapat mengaktifkan

siswa namun dalam pelaksanaannya siswa masih terlihat kurang

mampu menagkap informasi dari demonstrasi lewat media tersebut.

c. Pada siklus berikutnya guru harus lebih dapat membimbing siswa

dalam kelompok dan membimbing siswa secara individu.

3. Siklus 3

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan siklus 3

adalah sebagai berikut:

a. Metode demontrasi yang dilakukan dengan mendatangkan narasumber

merupakan suatu hal yang baru dan menarik bagi siswa

b. Metode pembelajaran yang dilaksanakan sudah dapat mengaktifkan

siswa terlihat dengan aktifnya semua siswa dalam proses pembelajaran

c. Proses pembelajaran sudah lebih terarah karena guru sudah dapat

menguasai kelas dan kegiatan siswa dapat terakomodasi dalam

kegiatan yang mengarah pada tujuan pembelajaran.

d. Proses pembelajaran terlaksana dengan menggunakan PAIKEM

11

Page 12: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

1. Pra Siklus

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mengadakan observasi awal

yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 9 April 2009. Tujuannya untuk

mengetahui lebih mendalam kondisi sekolah, sebagai kelas yang akan

mendapat perlakuan. Kondisi tersebut mencakup kondisi fisik kelas,

kondisi siswa, guru, proses pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar

dikelas serta sarana dan prasarana pendidikan yang terdapat di kelas

maupun di sekolah. Pada observasi awal, kegiatan pembelajaran terdiri

dari 3 tahapan, 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan Inti, dan 3) Penutup. Pada

kegiatan awal yang berupa appersepsi, siswa diajak tanya jawab tentang

materi yang akan dibahas, yang akhirnya mengaitkan dengan materi inti;

Sedangkan pada kegiatan inti dalam pembelajaran banyak menggunakan

metode ceramah tanpa menggunakan media hanya buku pelajaran Bahasa

Indonesia digunakan sebagai sumber belajar. Guru lebih banyak

menerangkan dengan menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan

konsep sehingga terkesan siswa hanya mendapatkan konsep yang abstrak

dan kegiatan belajar mengajar terfokus kepada guru. Selain itu,

keterlibatan siswa masih tampak kurang optimal, ini terlihat dari kepasifan

dan kebingungan siswa dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang

disampaikan guru. Adapun kegiatan penutup siswa diberi tugas

mengerjakan soal atau evaluasi.

Berikut data hasil belajar pra siklus:

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama NilaiTuntas

Tidak tuntas1 Andriyan Subairi 60 TT2 Holifah 70 T3 Asni Lutfiah 50 TT4 Abdul Gofur 60 TT5 Lukman Hakim 50 TT6 Subairi 60 TT

12

Page 13: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

7 Farida 50 TT8 Faridi 70 T9 Khoirul Ilham 80 T

10 Ilmiyeh 80 T11 Halim 60 TT12 Gufron 70 T13 Jepriyanto 70 T14 M.Wafi Purwanto 60 TT15 M.Arifin 60 TT16 Umi Habibah 60 TT17 M.ikbal 60 TT18 Wasik 50 TT19 Nur Imamah 50 TT20 Maulida Wajarwati 60 TT21 Suyati 70 T22 Sumiyati 50 TT23 Riris Ria Dewi 50 TT24 Risdatul Jannah 60 TT25 Yuni Lestari 70 T26 Nita Novitasari 60 TT27 Heni Fia 50 TT28 Rumania 50 TT

rata-rata 60,36  siswa tuntas 8  

siswa tidak tuntas 20  persentase tuntas kelas 28,57  

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus

Keterangan:T : TuntasTT : Tidak TuntasRata-rata kelas : 60,36Jumlah siswa tuntas : 8 siswaJumlah siswa tidak tuntas : 20 siswaProsentase Ketuntasan Klasikal : 28,57 % ( tidak tuntas )

Dari tabel 4.1 di atas diperoleh data bahwa secara klasikal pembelajaran

masih belum tuntas dikarenakan prosentase ketuntasan klasikal hanya

28,57 % masih jauh dari batas minimal ketuntasan klasikal yaitu 85 %.

Pada refleksi awal melalui observasi dapat ditemukan beberapa

kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembelajaran. Kelebihan-

kelebihan tersebut antara lain :

13

Page 14: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

1. Proses pembelajaran telah diselenggarakan secara terstruktur dan

sistematis sesuai dengan rancangan pengajaran, maupun program

pengajaran;

2. Guru banyak menyampaikan informasi tentang konsep materi walau

hanya dengan menggunakan metode ceramah dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

Sedangkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang

ditemukan adalah :

1) Guru banyak menghabiskan waktu pembelajaran (sekitar 65-70%)

hanya menjelaskan secara verbal konsep yang abstrak tanpa dibantu

dengan sarana dan atau media penunjang yang memadai;

2) Siswa cenderung bersifat pasif (tidak berani menjawab pertanyaan

guru secara lepas mungkin karena takut salah, kurang antusias

mengikuti pelajaran, merasa kebingungan memahami konsep yang

dijelaskan guru.

Selama observasi awal ini juga, siswa belum menunjukkan

perilaku yang diharapkan. Memang, siswa sesekali menjawab pertanyaan

guru dengan mengungkapkan kembali apa yang disampaikan guru, tetapi

sangat abstrak sehingga tidak bisa dipahami sedikitpun oleh siswa lainnya.

Hal ini karena metode konvensional tidak banyak memberi kesempatan

yang luas bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih variatif dan

tahan lama retensinya karena kurang menekankan ketrampilan proses.

Akibatnya, siswa bahkan kesulitan memvisualisasikan konsep abstrak

yang didapatkannya.

2. Pelaksanaan Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari observasi awal,

peneliti memberi tindakan siklus I yang dilaksanakan pada hari Selasa, 14

April 2009 dalam kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai

berikut :

1) Hasil pengamatan terhadap guru

14

Page 15: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

a) Pada awal pembelajaran yang dilakukan guru, masih terdapat

sebagian siswa melakukan kegiatan di luar tugas yang diberikan

b) Siswa diberikan demonstrasi membaca puisi

c) Siswa dipaparkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola

belajar siswa dan minat belajarnya terhadapBahasa Indonesia.

Siswa yang terkesan sangat tertarik terhadap demonstrasi yang

dilakukan guru.

d) Siswa dipaparkan tentang kaitan waktu pengerjaan, dimana

diharapkan waktu penjelasan tidak terlalu banyak dan sebaliknya

waktu untuk berlatih lebih banyak.

2). Hasil Pelaksanaan Siklus I

Hasil pelaksaan siklus I terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No NamaNilai

Meningkat KeteranganPra Siklus

Siklus 1

1 Andriyan Subairi 60 60 Tidak TT2 Holifah 70 80 Ya T3 Asni Lutfiah 50 60 Ya TT4 Abdul Gofur 60 60 Tidak TT5 Lukman Hakim 50 60 Ya TT6 Subairi 60 70 Ya T7 Farida 50 60 Ya TT8 Faridi 70 70 Tidak T9 Khoirul Ilham 80 80 Tidak T

10 Ilmiyeh 80 70 Tidak T11 Halim 60 70 Ya T12 Gufron 70 70 Tidak T13 Jepriyanto 70 60 Tidak TT14 M.Wafi Purwanto 60 60 Tidak TT15 M.Arifin 60 60 Tidak TT16 Umi Habibah 60 70 Ya T17 M.ikbal 60 70 Ya T18 Wasik 50 60 Ya TT19 Nur Imamah 50 60 Ya TT20 Maulida Wajarwati 60 60 Tidak TT21 Suyati 70 80 Ya T22 Sumiyati 50 60 Ya TT23 Riris Ria Dewi 50 60 Ya TT24 Risdatul Jannah 60 60 Tidak TT25 Yuni Lestari 70 70 Tidak T26 Nita Novitasari 60 70 Ya T27 Heni Fia 50 70 Ya T28 Rumania 50 60 Ya TT

15

Page 16: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

rata-rata kelas 60,36 65,71siswa tuntas 8 13

siswa tidak tuntas 20 15siswa dengan nilai meningkat   16

persentase ketuntasan 28,57 46,43

Keterangan:T : Tuntas Nilai meningkat : 16 siswaTT : Tidak Tuntas Nilai tidak meningkat : 12 siswaRata-rata kelas : 65,71Jumlah siswa tuntas : 13Jumlah siswa tidak tuntas : 16Prosentase Ketuntasan Klasikal 46,43 % ( tidak tuntas )

Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I1234

Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas belajarJumlah siswa dengan nilai meningkatPersentase ketuntasan belajar

65,711316

46,43 %

Keterangan tabel 4.2 dan tabel 4.3

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran koperatif dengan metode diskusi oleh guru diperoleh

nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,71 dan ketuntasan

belajar mencapai 46,43 % atau ada 13 siswa dari 28 siswa sudah

tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama

secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 46,43 % lebih kecil dari

persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode pembelajaran

yang dilaksanakan guru.

Setelah melakukan tindakan ini, peneliti menghasilkan rekomendasi

berdasarkan refleksi siklus I . Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan

ditingkatkan selanjutnya pada tindakan II adalah :

a. Guru hendaknya lebih mempersiapkan media yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa

16

Page 17: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

b. Metode pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya lebih ke metode

yang dapat mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran lebih

bermakna.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pertemuan Siklus Kedua ini dilakukan pada tanggal 21 April 2009.

Pada siklus ini peneliti memberikan tindakan seperti pada Siklus I, namun

dalam pelaksanaannya pada kegiatan pembelajaran guru mengunakan

media televisi untukmmutarkan video demontrasi membaca puisi. Dengan

metode diskusi tindakan ini berlangsung 70 menit untuk kemudian diberi

evaluasi dan refleksi guna tercapainya proses belajar mengajar sesuai

skenario pembelajaran yang terdapat pada rencana pengajaran pada siklus

kedua.

Dalam siklus II ini, setelah selesai para siswa disuruh

mendemonstrasikan membaca puisi di depan kelas satu persatu. Hal ini

agar dapat dilihat secara nyata kemampuan siswa tidak hanya angan-angan

tapi sudah merupakan hasil yang nyata.

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II

No NamaNilai

Meningkat KeteranganSiklus 1 Siklus 2

1 Andriyan Subairi 60 70 Ya T2 Holifah 80 90 Ya T3 Asni Lutfiah 60 60 Tidak TT4 Abdul Gofur 60 70 Ya T5 Lukman Hakim 60 60 Tidak TT6 Subairi 70 80 Ya T7 Farida 60 70 Ya T8 Faridi 70 70 Tidak T9 Khoirul Ilham 80 90 Ya T

10 Ilmiyeh 70 70 Tidak T11 Halim 70 70 Tidak T12 Gufron 70 70 Tidak T13 Jepriyanto 60 70 Ya T14 M.Wafi Purwanto 60 70 Ya T15 M.Arifin 60 60 Tidak TT16 Umi Habibah 70 70 Tidak T17 M.ikbal 70 70 Tidak T18 Wasik 60 60 Tidak TT19 Nur Imamah 60 70 Ya T20 Maulida Wajarwati 60 60 Tidak TT21 Suyati 80 90 Ya T

17

Page 18: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

22 Sumiyati 60 70 Ya T23 Riris Ria Dewi 60 60 Tidak TT24 Risdatul Jannah 60 60 Tidak TT25 Yuni Lestari 70 70 Tidak T26 Nita Novitasari 70 70 Tidak T27 Heni Fia 70 70 Tidak T28 Rumania 60 60 Tidak TT

rata-rata kelas 65,71 69,64siswa tuntas 13 20

siswa tidak tuntas 15 8siswa dengan nilai meningkat 16 11

persentase ketuntasan 46,43 71,43Keterangan:

T : Tuntas Nilai meningkat : 8 siswaTT : Tidak Tuntas Nilai tidak meningkat : 20 siswaRata-rata kelas : 69,64Jumlah siswa tuntas : 20Jumlah siswa tidak tuntas : 8Prosentase Ketuntasan Klasikal : 71,43 % ( tidak tuntas )

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II1234

Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas belajarJumlah siswa dengan nilai meningkatPersentase ketuntasan belajar

69,64208

71,43 %

Keterangan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5

Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 di atas diperoleh nilai rata-rata

prestasi belajar siswa adalah 69,64 dan ketuntasan belajar mencapai

71,43 % atau ada 20 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini

menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara

klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I.

Setelah siklus II selesai dilaksanakan, guru atau peneliti mengadakan

refleksi akhir. Dari pengamatan peneliti, secara umum pembelajaran pada

siklus II lebih baik daripada siklus I. Beberapa kelebihan pada siklus II ini

adalah sebagai berikut :

1) Peneliti sudah bisa menguasai situasi kelas dengan membawa siswa

untuk lebih bisa memahami konsep lebih mudah serta lebih aktif

18

Page 19: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

karena merasa percaya diri dengan kemampuan memahaminya

tersebut, meskipun masih terdapat siswa yang belum berkosentrasi

terhadap materi;

2) Pembelajaran yang dilakukan kepada para siswa semakin lebih efektif

dengan lebih menekankan pada pengalaman belajar dan menggunakan

metode demontrasi k dengan media yang menarik.

4. Pelaksanaan Siklus III

Kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan kedua siklus II ,

dibahas oleh peneliti untuk mencari jalan keluarnya. Pada pertemuan

siklus III, peneliti sudah dapat menguasai kelas dan siswa mulai antusias

dengan pelajaran. Demonstrasi dilakukan dengan menghadirkan

narasumber dari lingkungan. Hal ini jarang sekali dilakukan dan hasilnya

sangat luar biasa. Demontrasi narasumber dilanjutkan penjelasan / koreksi

atas demonstrasi siswa di depan kelas

Pertemuan Siklus III dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2009.

dengan hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Hasil Belajar Siklus III

No NamaNilai

Meningkat KeteranganSiklus 2 Siklus 3

1 Andriyan Subairi 70 80 Ya T2 Holifah 90 90 Tidak T3 Asni Lutfiah 60 70 Ya T4 Abdul Gofur 70 80 Ya T5 Lukman Hakim 60 70 Ya T6 Subairi 80 80 Tidak T7 Farida 70 80 Ya T8 Faridi 70 70 Tidak T9 Khoirul Ilham 90 90 Tidak T

10 Ilmiyeh 70 80 Ya T11 Halim 70 70 Tidak T12 Gufron 70 80 Ya T13 Jepriyanto 70 80 Ya T14 M.Wafi Purwanto 70 70 Tidak T15 M.Arifin 60 70 Ya T16 Umi Habibah 70 70 Tidak T17 M.ikbal 70 70 Tidak T18 Wasik 60 60 Tidak TT19 Nur Imamah 70 70 Tidak T20 Maulida Wajarwati 60 60 Tidak TT21 Suyati 90 90 Tidak T

19

Page 20: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

22 Sumiyati 70 70 Tidak T23 Riris Ria Dewi 60 60 Tidak TT24 Risdatul Jannah 60 70 Ya T25 Yuni Lestari 70 70 Tidak T26 Nita Novitasari 70 70 Tidak T27 Heni Fia 70 70 Tidak T28 Rumania 60 70 Ya T

rata-rata kelas 69,64 73,57siswa tuntas 20 25

siswa tidak tuntas 8 3siswa dengan nilai meningkat 11 11

persentase ketuntasan 71,43 89,29

Keterangan:T : Tuntas Nilai meningkat : 11 siswaTT : Tidak Tuntas Nilai tidak meningkat : 17 siswaRata-rata kelas : 73,57Jumlah siswa tuntas : 25Jumlah siswa tidak tuntas : 3Prosentase Ketuntasan Klasikal : 89,29 % ( tuntas )

Tabel 4.7. Rekapitulasi hasil belajar siswa pada Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III1234

Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas belajarJumlah siswa dengan nilai meningkatPersentase ketuntasan belajar

73,572511

89,29 %

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar sebesar 73,57 dan dari 25 siswa yang telah tuntas sebanyak 28

siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara

klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 89,29 %

(termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami

peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar

pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan

siswa mempelajari materi pelajaran yang telah diterapkan selama ini.

Disamping itu dengan adanya metode pembelajaran ini siswa dapat

menimba pengalaman dari narasumber, dan ternyata dari proses

demontrasi siswa ini, siswa lebih mudah menerima pemahaman

tentang cara membaca puisi yang baik.

20

Page 21: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Setelah siklus III selesai dilaksanakan, guru atau peneliti

mengadakan refleksi akhir. Dari pengamatan peneliti, secara umum

pembelajaran pada siklus III lebih baik daripada siklus II. Beberapa

kelebihan pada siklus III ini adalah sebagai berikut :

1) peneliti dapat menguasai kelas, serta keaktifan siswa sudah maksimal

2) Pembelajaran yang dilakukan kepada para siswa semakin lebih efektif

dengan lebih menekankan pada pembelajaran yang melibatkan

narasumber demonstrasi, hal ini membuat siswa semakin memahami

dan bisa langsung mendemonstrasikan kemampuan membaca puisi

secara langsung.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data diatas, ditunjukkan bahwa pembelajaran koperatif sangat

menunjanng peningkatan hasil belajar siswa. Pelaksanaan model ini

mengadaptasi model sebelumnya yang pernah dilaksanakan pada beberapa

pembelajaran, sehingga beberapa para siswa tidak terlihat mengalami

kesulitan dalam beraktifitas selama pembelajaran berlangsung. Hal ini

dibuktikan dengan data hasil belajar yang terus meningkat dari siklus 1 65,71,

siklus 2 sebesar 69,64 dan siklus ketiga dengan hasil sebesar 73,57. Data lain

yang juga mendukung bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan

kemampuan membaca puisi adalah jumlah siswa yang tuntas belajar secara

individu meningkat drastis dari siklus 1 sebanyak 13 siswa, siklus 2 20 siswa

dan siklus 3 ada peningkatan yang signifikan yaitu 25 siswa dari 28 siswa di

kelas VI, jadi hanya 3 siswa yang tidak tuntas. Secara klasikal pada siklus 3

ketuntasan belajar kelas telah mencapai 89,29 % ( prosentase ketuntasan

diatas batas minimal ketuntasan kelas 80% ).

Faktor lain yang menyebabkan hal diatas adalah disebabkan kondisi

pembelajaran yang menyenangkan bagi para guru, hal ini dinyatakan sekitar

90 % siswa terlihat antusias dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Keaktifan siswa mulai ditunjukkan sejak siklus 2 dengan metode demonstrasi

konsep membaca puisi yang baik dapat dserap langsung oleh siswa yang

21

Page 22: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

dibuktikan dengan kemampuan membaca puisi secara klasikal telah mencapai

ketuntasan 89,29 %.

22

Page 23: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode demonstrasi dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca puisi dan metode

demontrasi sangat membantu siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

materi membaca puisi. Namun demikian, pembelajaran dengan menggunakan

metode ini membutuhkan persiapan mengajar dan manajemen waktu dan kelas

dengan baik guna mencapai efektivitas hasil pada setiap aktivitas

pembelajaran di kelas. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

demontrasi juga dapat meningkatkan motivasi guru dan mendapat respon

positif dari para siswa.

B. Saran – Saran

1) Saran bagi guru

Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang guru dalam mengajar

Bahasa Indonesia ( membaca puisi ) sebaiknya dengan menggunakan

metode demontrasi;

2) Saran bagi sekolah

Pihak Sekolah tentunya harus menyediakan sarana dan prasarana seperti

televise, vcd/dvd player, lcd proyektor serta alat bantu mengajar yang

dibutuhkan oleh guru serta menyiapkan buku panduan macam-macam

metode pengajaran

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Mulyani Sumantri, Johar Permana.2001.Strategi Belajar Mengajar. Bandung :CV

Maulana.

Syah.1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pengantar Baru.Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Haryadi, Zamzani.1996.Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Aminuduin.1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra: Sinar Baru.

Lampiran 1

24

Page 25: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : Vi / 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

Hari, Tanggal : Selasa, 14 April 2009

Standar Kompetensi : 6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi

dengan berpidato, melaporkan isi buku, dan baca puisi

Kompetensi Dasar : 6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang

tepat

Indikator : Membaca puisi dengan ekspresi yang tepat

Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat membaca puisi

dengan intonasi dan ekspresi yang tepat

Materi Ajar

Membaca Puisi

Metode Pembelajaran

Demontrasi

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Salam

Apersepsi

Penyampaian tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Guru mendemonstrasikan membaca puisi di depan kelas

Siswa memperhatikan demonstrasi guru

Beberapa siswa ditunjuk untuk mencoba mendemonstrasikan membaca

puisi

25

Page 26: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Guru memberikan bimbingan cara membaca puisi dengan ekspresi

yang baik

Siswa bergantian maju untuk membaca puisi

Kegiatan Akhir

Siswa dan guru menarik kesimpulan

Salam

Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas VI, KTSP

Buku Bahasa Indonesia Kelas VI, Pusat Perbukuan Depdiknas

Buku Saya Senang Berbahasa Indonesia

Penilaian

Bentuk Penilaian

Performance tes

Instrumen Penilaian

Instrumen Pengamatan Performance

NO NAMA SISWAAspek Penilaian

JumlahIntonasi Vokal Ekspresi Nada

1            2            3                         Keterangan:

Intonasi ( 10 – 25 )

Vokal ( 10 – 25 )

Ekspresi ( 10 – 25 )

Nada ( 10 – 25 )

Ledokombo, 14 April 2009

Guru Kelas

DAHONONIM. 813663449

Lampiran 2

26

40 – 50 : D ( kurang )50 – 60 : C ( cukup60 – 80 : B ( baik )80 – 100 : A ( sangat baik )

Page 27: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VI / 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

Hari, Tanggal : Selasa, 21 April 2009

Standar Kompetensi : 6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi

dengan berpidato, melaporkan isi buku, dan baca puisi

Kompetensi Dasar : 6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang

tepat

Indikator : Membaca puisi dengan ekspresi yang tepat

Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat membaca puisi

dengan intonasi dan ekspresi yang tepat

Materi Ajar

Membaca Puisi

Metode Pembelajaran

Demontrasi

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Salam

Apersepsi

Penyampaian tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Guru memutarkan video pembacan puisi dengan benar

Siswa memperhatikan video melalui televisi yang disediakan

Beberapa siswa ditunjuk untuk mencoba mendemonstrasikan membaca

puisi

Siswa bergantian maju untuk membaca puisi

27

Page 28: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Guru memberikan komentar terhadap tampilan siswa

Kegiatan Akhir

Siswa dan guru menarik kesimpulan

Salam

Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas VI, KTSP

Buku Bahasa Indonesia Kelas VI, Pusat Perbukuan Depdiknas

Buku Saya Senang Berbahasa Indonesia

Televisi, VCD player, VCD puisi

Penilaian

Bentuk Penilaian

Performance tes

Instrumen Penilaian

Instrumen Pengamatan Performance

NO NAMA SISWAAspek Penilaian

JumlahIntonasi Vokal Ekspresi Nada

1            2            3                         Keterangan:

Intonasi ( 10 – 25 )

Vokal ( 10 – 25 )

Ekspresi ( 10 – 25 )

Nada ( 10 – 25 )

Ledokombo, 21 April 2009

Guru Kelas

DAHONONIM. 813663449

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 3

28

40 – 50 : D ( kurang )50 – 60 : C ( cukup60 – 80 : B ( baik )80 – 100 : A ( sangat baik )

Page 29: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VI / 2

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )

Hari, Tanggal : Selasa, 28 April 2009

Standar Kompetensi : 6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi

dengan berpidato, melaporkan isi buku, dan baca puisi

Kompetensi Dasar : 6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang

tepat

Indikator : Membaca puisi dengan ekspresi yang tepat

Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat membaca puisi

dengan intonasi dan ekspresi yang tepat

Materi Ajar

Membaca Puisi

Metode Pembelajaran

Demontrasi

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Salam

Apersepsi

Penyampaian tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Guru memperkenalkan narasumber kepada siswa

Narasumber mendemonstrasikan membaca puisi di depan kelas

Beberapa siswa ditunjuk untuk mencoba mendemonstrasikan membaca

puisi

Narasumber memberikan koreksi dan komentar terhadap tampilan

siswa yang maju

Siswa bergantian maju untuk membaca puisi

29

Page 30: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Kegiatan Akhir

Siswa dan guru menarik kesimpulan

Salam

Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas VI, KTSP

Buku Bahasa Indonesia Kelas VI, Pusat Perbukuan Depdiknas

Buku Saya Senang Berbahasa Indonesia

Penilaian

Bentuk Penilaian

Performance tes

Instrumen Penilaian

Instrumen Pengamatan Performance

NO NAMA SISWAAspek Penilaian

JumlahIntonasi Vokal Ekspresi Nada

1            2            3                         Keterangan:

Intonasi ( 10 – 25 )

Vokal ( 10 – 25 )

Ekspresi ( 10 – 25 )

Nada ( 10 – 25 )

Ledokombo, 28 April 2009

Guru Kelas

DAHONONIM. 813663449

Lampiran 5

Format Kesedian sebagai Teman Sejawat dalamPenyelenggaraan PKP

30

40 – 50 : D ( kurang )50 – 60 : C ( cukup60 – 80 : B ( baik )80 – 100 : A ( sangat baik )

Page 31: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Kepada

Kepala UPBJJ Jember

Di Jember

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :Nama : SUCIPTONIP : 19641002 198503 1 001Tempat Mengajar : SDN Slateng 02Alamat Sekolah : Ledokombo JemberTelepon : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama :

Nama : DAHONONIM : 813663449Program Studi : S1 PGSDTempat Mengajar : SDN Slateng 02Alamat Sekolah : Ledokombo JemberTelepon : -

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jember , 7 April 2009

Mengetahui,Kepala Sekolah

SISWANTO, S.Pd.NIP.19620817 198303 1 021

Teman Sejawat,

SUCIPTONIP. 19641002 198503 1 001

Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

31

Page 32: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Nama : DAHONO

NIM : 813 663 449

UPBJJ-UT : JEMBER

Menyatakan bahwa:

Nama : SUCIPTO

Tempat Mengajar : SDN Slateng 02 Ledokombo

Guru Kelas : V

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jember, 14 April 2009

Teman Sejawat

SUCIPTONIP. 19641002 198503 1 001

Yang Membuat Pernyataan Mahasiswa,

DAHONO NIM. 813 663 449

Lampiran 7

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

32

Page 33: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Nama : DAHONO

NIM : 813 663 449

UPBJJ-UT : JEMBER

Menyatakan bahwa:

Nama : SUCIPTO

Tempat Mengajar : SDN Slateng 02 Ledokombo

Guru Kelas : V

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jember, 21 April 2009

Teman Sejawat

SUCIPTONIP. 19641002 198503 1 001

Yang Membuat Pernyataan Mahasiswa,

DAHONO NIM. 813 663 449

Lampiran 8

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

33

Page 34: Ptk Dahono Bind Puisi Demo

Nama : DAHONO

NIM : 813 663 449

UPBJJ-UT : JEMBER

Menyatakan bahwa:

Nama : SUCIPTO

Tempat Mengajar : SDN Slateng 02 Ledokombo

Guru Kelas : V

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jember, 28 April 2009

Teman Sejawat

SUCIPTONIP. 19641002 198503 1 001

Yang Membuat Pernyataan Mahasiswa,

DAHONO NIM. 813 663 449

34