ptk aljabar

94
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran matematika umumnya tidak di sukai anak . Ketidak sukaan ini disebabkan oleh dua hal.Pertama oleh anak itu sendiri seperti kurang memiliki pengetaun prasarat, kurang megetaui manfat pelajaran matematika, dan kurangnya motivasi. Yang kedua factor dari guru , yang banyak terjadi adalah dalam pelaksanaan KBM model pembelajaran selalu monoton. Pengetauan prasarat untuk melanjukan belajar materi selanjutnyapenting sekali. Misalnya dalam belajar operasi hitung pecahan bentuk aljabar.Pada pokok bahasanini siswa harus memiliki pengetahuan prasarat seperti harus sudah menguasai dengan baik pengoperasianbilangan pecahan baik penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Selanjutnya siswa juga harus meguasai pula materi bentuk aljabar itu sendiri pemahaman mengenai bentuk aljabar anak lebih banyak mengalami kesulitan , mungkin di sebabkan pada materi ini siswa dihadapkan pada bilangan – bilanganyang muncul bersamaan dengan huruf-huruf (variabel).Sebagaimana halnya dengan terjadi pada siswa kelas VIII B di MTS Negeri

Upload: kunam

Post on 20-Jun-2015

1.970 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK ALJABAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran matematika umumnya tidak di sukai anak . Ketidak sukaan ini

disebabkan oleh dua hal.Pertama oleh anak itu sendiri seperti kurang memiliki

pengetaun prasarat, kurang megetaui manfat pelajaran matematika, dan

kurangnya motivasi. Yang kedua factor dari guru , yang banyak terjadi adalah

dalam pelaksanaan KBM model pembelajaran selalu monoton.

Pengetauan prasarat untuk melanjukan belajar materi selanjutnyapenting

sekali. Misalnya dalam belajar operasi hitung pecahan bentuk aljabar.Pada

pokok bahasanini siswa harus memiliki pengetahuan prasarat seperti harus

sudah menguasai dengan baik pengoperasianbilangan pecahan baik

penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Selanjutnya siswa juga

harus meguasai pula materi bentuk aljabar itu sendiri pemahaman mengenai

bentuk aljabar anak lebih banyak mengalami kesulitan , mungkin di sebabkan

pada materi ini siswa dihadapkan pada bilangan – bilanganyang muncul

bersamaan dengan huruf-huruf (variabel).Sebagaimana halnya dengan terjadi

pada siswa kelas VIII B di MTS Negeri Geneng , Sehinga sangat di perlukan

model pembelajaran yang cocok pada materi ini dalam pembelajaran ini

Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengambil judul

“Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi

Hitung Pecahan Bentuk Aljabar Pada Siswa Kelas VIII B di MTsN GENENG

Tahun Pelajaran 2007/2008”

Page 2: PTK ALJABAR

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah

sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa terhadap operasi hitung pecahan

bentuk aljabar.

2. Bagaimanakah pengaruh metode discovery terhadap motivasi belajar

operasi hitung pecahan bentuk aljabar .

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam operasi hitung pecahan

bentuk aljabar

2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam

operasi hitung pecahan bentuk aljabar setelah diterapkan metode discovery

D. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan

materi operasi hitung pecahan bentuk aljabar .

2. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Matematika

E. Asumsi

Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :

1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir

pelajaran.

2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik

3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain

Page 3: PTK ALJABAR

F. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang

meliputi

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII B di MTsN Geneng

2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus semester ganjil tahun ajaran

2007/2008

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Pecahan dalam bentuk

aljabar

Page 4: PTK ALJABAR

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Operasi Aljabar

Operasi pada bentuk aljabar meliputi penjumlahan, pengurangan,

perkalian , dan pembagian , perpangkatan beserta sifat-sifatnya.

1. Aturan Perkalian Tanda

1. Hasil kali bilangan positif dengan bilangan positif adalah bilangan

positif.

2. Hasil kali bilangan positif dengan bilangan negative adalah

bilangan negative.

3. Hasil kali bilangan negative dengan bilangan negative adalah

bilangan negative.

4. Hasil kali bilangan negative dengan bilangan negative adalah

bilangan positif..

2. Sifat sifat Operasi Aljabar

1. Sifat komutatif : a + b = b + a

2. Sifat asosiatif : ( a + b) + c = a + (b+c)

3. Sifat Distributif : a(b+c) = (ab)+(ac)

3. Suku Banyak atau Polinom

Merupakan gabungan dari koefisian dan fariabel yang di tulis

dalam bentu aljabar

(i) Bentuk : ax (dengan α ≠ 0 )

Bentuk ini dinamakan suku satu atau suku tunggal berderajat

satu dengan variable x dan koefisien α.

(ii) Bentuk: ax + b (dengan α ≠ 0)

Page 5: PTK ALJABAR

Bentuk ini dinamakan suku dua atau binom berderajat satu

dengan satu variabel. Dua buah suku yang berbeda masing – masing

adalah αx dan b.

(iii) Bentuk: αx2 + bx + c (dengan α ≠ 0)

Bentuk ini dinamakan suku banyak (polinom) berderajat dengan

satu variable. Bentuk ini secara khusus di sebut suku tiga atau trinom

berderajat dua dengan satu variable. Tiga buah suku yang berbeda,

yaitu;αx2, bx, dan konstanta c.

(iv) Bentuk ax2y + bxy2 + c.

Bentuk ini dinamakan suku banyak atau trinomberderajat dua

dengan dua variable. Namun khusus bentuk ini adalah suku tiga atau

trinom berderajat dua dengan dua variable. Tiga buah suku banyak

yang berbeda masing- masing adalah αx2y, by2, dan c.

4. Suku-suku Sejenis

Suku – suku sejenis adalah suku – suku yang mempunyai fakyor

hurus(variable) yang sama pangkat pad setiap variable yang bersesuaian

juga sama. Dalam operasi aljabar, bentuk suku – suku sejenis dapat di

jumlahkan, dikurangkan, dikalikan, dan dibagi.

B. Prestasi Belajar

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi

lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada

hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut

Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai

(dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan,

hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta

perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Page 6: PTK ALJABAR

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah

siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat

diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan

untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang

diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana

keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi

belajar Matematika terhadap meteri operasi hitung pecahan bentuk aljabar

dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang

dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dalam proses

belajar mengajar Metematika.

D. Metode Discovery

Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu metode

pembelajaran yang memberikan kesempatan dan menuntut siswa terlibat

secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan memberikan

informasi singkat (Siadari, 2001: 7). Pengetahuan yang diperoleh dengan

belajar penemuan (discovery) akan bertahan lama, mempunyai efek transfer

yang lebih baik dan meningkatkan siswa dan kemampuan berfikir secara

bebas. Secara umum belajar penemuan (discovery) ini melatih keterampilan

kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan

orang lain. Selain itu, belajar penemuan membangkitkan keingintahuan siswa,

memberi motivasi untuk bekerja sampai menemukan jawaban (Syafi’udin,

2002: 19).

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

motivasi dalam pembelajaran model penemuan (discovery) tersebut maka

hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan,

akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka

Page 7: PTK ALJABAR

intensitas usaha belajar siswa akan tingi pula. Jadi motivasi akan senantiasa

menentukan intesitas usaha belajar siswa. Hasil ini akan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Page 8: PTK ALJABAR

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) Karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian dskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam titik sugiarti, 1997:8) ada 4 macam

bentuk penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2)

penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simulatif terinteratif dan

(4) penelitian tindakana social eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif

dengan guru mata diklat dan di dalam proses belajar mengajar dikelas yang

bertinak sebagai pengajar adalah guru mata diklat sedangkan peneiti bertindak

sebagai pengamat, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah

pengamat (peneliti). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah

meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana peneliti secara penuh terlibat

dala penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mata diklat,

kehadiran peneliti sebagai guru di tengah-tengah proses belajar mengajar sebagai

pengamat diberitahukan kepada siswa. Dengan cara ini diharapkan adanya kerja

sama dari seluruh siswa dan bisa mendapatkan data yang seobjektif mungkin

demi kevalidan data yang diperlukan.

A. Tempat, waktu dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat

di MTsN GENENG

Page 9: PTK ALJABAR

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII B di MTsN

GENENG tahun pelajaran 2007/2008

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

tim Pelatih Proyek PGSM, PK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki

kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis,

2003:3)

Sedangkan menurut Mukhlis (2003:5) PTK adalah suatu bentuk kajian

yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki

kondisi pembelajaran yan dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah u8ntuk memperbaiki/

meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

tujuan penyertaannnya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan gurj

(Mukhlis, 2003:5).

PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action

(tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Siklus spiral dari

tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 10: PTK ALJABAR

1. Rangangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan maslaah, tujuan dan membuat rencana tindkan,

termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran

2. Kegiatan dan pengamatan, melipouti tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil

atau dampak dari ditetapkannya metode demonstrasai.

3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang

diisi oleh pengamat

4. Rancangan/rencana yagn direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rangangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus

berikutnya

Observasi terbagi dalam dua putaran, dimana pada masing-masing

putaran dikenal perilaku yang sama ( alur kegiatan yang sama dan

membahas satu sub pokok bahasan yang diahiri dengan tes praktek di akhir

masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk

memperbaiki system pengajaran yang dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pembelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

masig RP berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajran khusus dan kegiatanb belajar mengajar.

Page 11: PTK ALJABAR

3. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

a. Lembar observasi pengelolahan metode discovery, untuk mengamati

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati aktivitas

siswa dan guru selama proses pembelajaran.

4. Tes praktek

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman materi yang diajarkan.

Tes praktek ini diberika setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan

adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 20 soal

yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes

yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini

digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan

untuk mengambil data.

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi pengolahan metode discovery , observasi aktivitas siswa dan guru

angket motivasi siswa dan tes praktek.

E. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui efektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakananalisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh

dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai sisw juga untuk

memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa

selama proses pembelajran

Page 12: PTK ALJABAR

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara

memberikan evaluasi berupa tes praktek pada setiap akhir putaran,

Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:

1. Untuk menilai tes praktek

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

diperlukan rata-rata tes praktek dapat dirumuskan

Dengan = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994) yaitu siswa telah tuntas belajar bila

telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila

di kelas 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan

rumus sebagai berikut:

3. Untuk lembar observasi

a. Lembar observasi pengolahan metode discovery dan eksperimen

untuk menghitung lembar observasi pengolahan metode discovery

dan eksperimen digunakan rumus sebagai berikut:

Page 13: PTK ALJABAR

Dimana : P1 = pengamatan 1 dan P2 = pengamat 2

b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa

digunakan rumus sebagai berikut:

% = dengan

Dimana: % = persentase angket

= Rata-rata

= Jumlah Rata-rata

P1 = Pengamat 1

P2 = Pengamat 2

Page 14: PTK ALJABAR

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis data Penelitian Persklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri

dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang

mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolahan

pembelajaran metode discovery dan lembar observasi aktivitas siswa.

b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 15 Agustus 2007 di kelas VIII B dengan jumlah siswa 37

siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran

yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah peneliti dibantu

oleh seorang guru.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui keberhasln siswa dalam proses belajar

mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus

I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran pada siklus I

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rata P1 P2

I Pengamatan KBM

A. Pendahuluan

Page 15: PTK ALJABAR

1. Memotivasi siswa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

2

2

3

2

2,5

B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama

siswa.

2. Membimbing siswa melakukan kegiatan

3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan

dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk

mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar

5. Membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

C. Penutup

1. Membimbing siswa membuat rangkuman

2. Memberikan evaluasi

3

3

3

3

3

3

II Pengelolaan Waktu 2 2 2

III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias

2. Guru Antusias

3

3

2

3

2,5

3

Jumlah 33 33 33

Keterangan : Nilai : Kriteria

a : Tidak Baik

b : Kurang Baik

c : Cukup Baik

d : Baik

Page 16: PTK ALJABAR

Berdasarkan tabel diatas aspek-aspek yang mendapatkan criteria

kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran, pengelolaan waktu dan siswa antusias. Keempat aspek

yang mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan suatu

kelemahan yang terjadi pada siklus I. dan akan dijadikan bahan kajian

untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II

Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti

pada tabel berikut

Tabel 4.2 Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I

No

No

Aktivitas guru yang diamati Persentase

1 Menyampaikan tujuan 5,0

2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah 8,3

3 Mengkaitkan dengna pelajaran berikutnya 8,3

4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 6,7

5 Menjelaskan materi yang sulit 13,3

6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan

konsep

21,7

7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil

kegiatan

10,0

8 Memberikan umpan balik 18,.3

9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,3

No Aktivitas siswa yang diamati

1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 22,5

2 Membaca buku siswa 11,5

3 Bekerja dengan sesame anggota kelompok 18,8

Page 17: PTK ALJABAR

4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 14,4

5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9

6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,2

7 Menulis yang relevan dengan KBM 8,9

8 Merangkum pembelajaran 6,9

9 Mengerjakan tes evaluasi 8,9

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling

dominan pada siklus I adalah menjelaskan materi yang sulit,

membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu

21,7 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah memberi

umpan balik/evaluasi/Tanya jawab, menjelaskan materi yang sulit dan

membimbing siswa merangkum pelajaran yitu masing-masing

sebesar18,3 % dan13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling

dominant adalah mengerjakan/memperhatikan penjelasan guru yaitu

22,5 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah bekerja

dengan sesama anggota kelompok, diskusi antar siswa dengan guru, dan

membaca bukup yaitu masing-masing 18,8 % dan 11,5 %

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan

metode discovery sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru

masih cukup dominant untuk memberikan penjelasan dan arahan karena

model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

Hasil berikutnya adalah tes praktik siswa seperti terlihat pada tabel

berikut

Page 18: PTK ALJABAR

Tabel 4.3 Hasil Tes Praktik Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Per Prosentase ketuntasan belajar

72, 31

19 19

48, 725

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode Demonstasi diperoleh nilai rata-rata presentasi belajar siswa

adalah 72,31 dan ketuntasan belajar mencapai 48,72 % atau ada 19 siswa

dari 39 siswa sudah tuntas belajar. Hasl tersebut menunjukkan bahwa

pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena

siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 48,72 % lebih kecil dari

persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa

yang dimaksud dan digunakan guru dengan menerapkan model

pembelajaran metode discovery

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikt

1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran.

2. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung

Page 19: PTK ALJABAR

d. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih

terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada

siklus berikutnya.

1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa an lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa

sehingga siswa bias lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap in peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengelolaan pembelajaran metode discovery dan lembar

observasi siswa.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2007 di kelas VIII B dengan

jumlah siswa 37 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Page 20: PTK ALJABAR

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah peneliti dibantu

oleh seorang guru

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes

praktek II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

NoAspek yang diamati

Penilaian Rata-

rata P1 P2

I Pengamatan KBM

A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3

3

3

4

3

3,5

B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama

siswa.

2. Membimbing siswa melakukan kegiatan

3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan

dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk

mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar

5. Membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep

3

4

4

4

3

4

4

4

4

3

3,5

4

4

4

3

C. Penutup

1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5

Page 21: PTK ALJABAR

2. Memberikan evaluasi 4 4 4

II Pengelolaan Waktu 3 3 2

III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias

2. Guru Antusias

4

4

3

4

3,5

4

Jumlah 41 43 42

Keterangan : Nilai : Kriteriaa : Tidak Baikb : Kurang Baik c : Cukup Baikd : Baik

Dari tabel diatas tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan

belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan

menerapkan metode pembelajaran metode discovery mendapatkan

penilaian yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh

penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian tersebut

belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang

perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan

pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi

siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

dan pengelolaan waktu.

Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas daam penerapan

metode discovery diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah

mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan

lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa

Tabel 4.2 Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

Page 22: PTK ALJABAR

No

No

Aktivitas guru yang diamati Persentase

1 Menyampaikan tujuan 6,7

2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah 6,7

3 Mengkaitkan dengna pelajaran berikutnya 6,7

4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 10,7

5 Menjelaskan materi yang sulit 11,7

6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan

konsep

25,0

7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil

kegiatan

8,2

8 Memberikan umpan balik 16,6

9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 6,7

No Aktivitas siswa yang diamati Persentase

1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 17,9

2 Membaca buku siswa 12,1

3 Bekerja dengan sesame anggota kelompok 21,8

4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 13,8

5 Menyajikan hasil pembelajaran 4,6

6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,4

7 Menulis yang relevan dengan KBM 7,7

8 Merangkum pembelajaran 6,7

9 Mengerjakan tes evaluasi 10,8

Page 23: PTK ALJABAR

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas guru yuang paling

dominant pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa

melakukan latihan yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I aktivitas

ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami penurunan

adalah memberi umpan balik (16,6%), menjelaskan/melatih

menggunakan alat (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan

hasil kegiatan (8,2%) dan membimbing siswa memperbaiki kesalahan

(6,7%)

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling diminan pada siklus

II adalah praktik menggunakan alat yaitu (21%). Jika dibandingkan

dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan . aktivitas siswa

yang mengalami penurunan adalah mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa / antara siswa dengan guru

(13,8%), mempraktekkan yang relavan dengan KBM (7,7%) dan

merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktivitas siswa yang

mengalami peningkatan aalah memperhatikan peragaan (12,1%)

menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan

pertanyaan/ide (5,4%) dan berlatih bersama siswa lain (10,8%)

Hasil tes praktik siswa terlihat pada tabel berikut

Tabel 4.3 Hasil Tes Praktik Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Per sentase ketuntasan belajar

79,48

34

87,18

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes praktek

sebesar 79m48 dan dari 39 siswa yang telah tuntas sebanyak 34 siswa

an 5 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal

ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar87,18 % (termasuk

kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih

Page 24: PTK ALJABAR

baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini

dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam

menerapkan pembelajaran metode discovery sehingga siswa menjadi

lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih

mudah dala memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dngan

penerapan pembelajaran metode discovery . Dari data-data yang telah

diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum

sempurna, tetapi persentasae pelaksanaannya untuk masing-masing

aspek cukup besar.

2. Berdasarkan data hasiul pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung

3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik

4. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.

d. Refisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran metode

discovery dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar

siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik.

Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yuang perlu

diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan

mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada

pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran

metode discovery dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Page 25: PTK ALJABAR

B. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

pertemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan

belajar meningkat dari siklus I, dan II) untuk ranah psikomotor yaitu

48,72 %,87,18 % sedangkan untuk ranah afektif yaitu 69,23% dan 94,87%.

Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar dengan menerapkan metode discovery dalam setiap siklus

mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar

siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata—rata siswa

pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan model pembelajaran metode discovery paling

dominan adalah belajar dengan sesama anggota kelompok,

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan diskusi antara

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa

dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langkah-langkah metode discovery dengan baik. Hal ini

terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing

dan mengamati siswa dalam mempraktikkan hasil pembelajaran ,

menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik dalam

prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

4. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran metode discovery

Page 26: PTK ALJABAR

Berdasarkan analisis angket siswa dapat diketahui bahwa tanggapan

siswa termasuk positif. Ini ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang

menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan model pembelajaran

metode discovery . Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respopn

positif terhadap model pembelajaran metode discovery, sehingga siswa

menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat. Jadi dapat disimpulkan bahwa

dengan diterapkannya metode discovery dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Page 27: PTK ALJABAR

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus

dan berdasarkan seluruh pembahaan serta analisis yang telah dilakukan dapa

disimpulkan sebagai berikut

1. Pembelajaran dengan metode pembelajaran metode discovery memiliki

dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai

dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu

siklus I (48,72%), siklus II (87,18%), sedangkan untuk ranah afektif yaitu

siklus I (69,23%), siklus II (94,87%)

2. Penerapan metode pembelajaran metode discovery mempunyai pengaruh

positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan

dengna rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan

berminat dengan metode pembelajaran metode discovery sehingga mereka

menjati termotivasi untuk belajar.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi

siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode discovery memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang

benar-benar bisa diterapkan dengan metode discovery dalam proses

belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf

yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan

Page 28: PTK ALJABAR

baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau

mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3 Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di Kelas VIII B MTsN Geneng tahun pelajaran 2007/2008

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 29: PTK ALJABAR

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi , 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta PT. Rineksa Cipta

Depdiknas 2003, Kurikulum Berbasis Kopetensi untuk Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP)bidang Matematika , Jakarta : Depdiknas

Sutikno,SSdan Simangunsong Wilson 1994, Matematika SLTP Jilid 2A, Jakarta Erlanga

Page 30: PTK ALJABAR

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII B DI MTsN GENENG

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( P T K )

OLEH

MIMIN SIH WINURMI,S.Pd

MADRASAH TsANAWIYAH NEGERI GENENG2007

Page 31: PTK ALJABAR

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Allhamdulillah kehadiran Allah SWT hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian

tidakan kelas dengan judul ”Penerapan Metode Discovferi untuk

meningkatkanOperasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar Pada Siswa Kelas VIII B

MTs Geneng Ngawi Tahun Pelajaran 2007/2008”

Penulisan Penelitian tindakan kelas ini kami susun unruk memenuhi komponen

penilaian portofolio sertifikasi guru dan dapat dipakai dalam bacaan di

perpustakaan madrasyah serta dapat dipakai sebagai perbandingan dalam

pembuatan karya tulis bagi teman sejawat juga bagi anak didik pada latihan

diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah.

Dalam penyusunan PTK ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak . Untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam kepada

semua pihak yang telah membantu penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat mambangun

dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Penulis

Mimin Sih Winurmi,S.Pd.

Page 32: PTK ALJABAR

ABSTRAKSI

………….200X. Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Kemampuan

Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar Pada Siswa Kelas VIII B Di MTsN

Geneng.Tahun Pelajaran 2007/2008”

Kata kunci: operasi hitung,pecahan bentuk aljabar, metode discovery

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan

dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif,

dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Permasalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah (a) Bagaimanakah

peningkatan prestasi belajar pendidikan matematika bagi siswa dengan

diterapkannya metode discovery? (b) bagaimanakah pengaruh metode discovery

terhadap motivasi belajar siswa?

Tujuan dari penelitian ini adalah (a) bagaimanakah peningkatan prestasi

belajar pendidikan matematika pada siswa setelah diterapkannya metode

discovery, (b) Mengetahui motivasi belajar pendidikan matematika setelah

diterapkannya metode discovery.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak

dua putaran. Setiap putaran terdiri dari dua tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan

pengamatan. Refleksi dan refisi Sasaran penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII B

Di MTsN Geneng dari data diperoleh berupa hasil tes praktik , lembar observasi.

Page 33: PTK ALJABAR

Dari hasil analisa didapat bahwa prestasi belajar siswa mengalami

peningkatakan dari siklus I sampai II yaitu, siklus I (48,72%), siklus II (87,18%)

untuk ranah psikomotro, siklus I (69,23%). Siklus II (94,87%) untuk ranah afktif

Simpulan dari penelitian ini adalah metode discovery dapat berpengaruh

positif terhadap motivasi belajar siswa Kelas VIII B Di MTsN Geneng serta

model pembejalaran dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran

matematika

Page 34: PTK ALJABAR

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................

Halaman pengesahan ......................................................................

Kata Pengantar ......................................................................

Abstraksi ......................................................................

Daftar Isi ......................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan Penelitian ......................................................................

D. Manfaat penelitian ......................................................................

F. Asumsi ......................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Operasi Aljabar……………………………………..

B. Prestasi Belajar………………......................................................

C. Tahap – tahap Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar ..............

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, waktu dan subjek penelitian............................................

B. Rancangan Penelitian.....................................................................

C. Instrumen Penelitian......................................................................

D. Metode Pengumpulan Data ..........................................................

E. Teknik Analisis Data.....................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Penelitian Persiklus.................................................

B. Pembahasan ......................................................................

Page 35: PTK ALJABAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................

B. Saran ......................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

Page 36: PTK ALJABAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Negara kita Indonesia akhir-akhir ini sedang membahas perubahan

kurikukulum 1994yang memaparkan tentang CBSA (Cara Belajar Siswa

Aktif)di sempurnakan lagi menjadi kurikulum 2004 tentang Kurikulum

Berbasih Kopetensi (KBM) yang mengutamakan pembelajaran CTL

(Contictual Teaching and Learning ) dan PAIKEM

(Pembelajaran ,Aktif ,Inofatif, Komonikatif, Efektif dan Menyenangkan)serta

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Banyak pihak yang mensinyalir rendahnya mutu pendidikan yang berkaitan

erat pembelajaran matematika tentang pemahaman konsep bangun kubus dan

balok.

Hal tersebut di atas disebabkan karena oleh guru hanya mengunakan metode

ceramah urutan materi mengajar tidak rutut, hanya mengunakan papan tulis

dan tidak mengunakan metode yang tetap.

Oleh sebab itu kita mengunakan metode disjusi kelompok merupakan

metode yaqng dibutuhkan dalam pembelajaran.

Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian perlu diadakan

upaya, atara lain pengembangan strategi pembelajaran yangmampu

mengoptimalkan metode kelompk siswa dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran secara menyeluruh .Hal ini sejalan dengan pandangan Ardhan

(1992) bahwa persoalan yang dihadapi pendidikan Indonesia dewasa ini bukan

hanya terbatas pada upaya membuat pengajaran lebih menarik. Tetapi juga

mengenai menanamkan variabel yang di gunakan untuk mengajar. Masalah ini

penting sekali, sebab diskusi kelompok merupakan factor yang sangat

menentukaan dalam prestasi belajar.Dalam dunia pendidikan sulit dibayangkan

Page 37: PTK ALJABAR

prestasi dapat dicapai dengan adanya diskusi kelompok. Depdiknas (1992)

dalam program kerjanya untuk meningkatkankuailatas pendidikan dsar telah

merencanakan perbaikan proses beljar mengajar dengan menciptakn iklim yang

membuat anak betah dan tertarik terhadap kegiatandi sekolah.

Mengingat hal tersebut diatas, pengembang disain pembelajaran diskusi

kelompok bagi siswa SMP/MTs merupakan kebutuhan. Dengan adanya

pembelajaran diskusi kelompok yang secara khusus dirancang bagi keperluan

siswa SMP/MTs, maka diskusi kelompok siswa SMP/MTs dalam belajar akan

dapat ditingkaykan . Peningkatan pemahaman siswa di tandaiantara lain

meningkatkan perhatian siswa SMP/MTs dalam kegiatan belajar, mengikuti

peran aktif dan krektif dalammelakukan kegiatan dan adanya ras puas terhadap

kegiatan yang dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan diskusi kelompok dapat meningkatkn pemahaman

konsepvolume dan luas bangun kubus dan balok siswa MTs Negeri Geneng

kelas VIII B ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep

volume dan luas bangun kubus dan balok dengan metode diskusi kelompok

pada siswa kelas VIII B di MTs Geneng Ngawi?

D. Hipotesis Tindakan

Jika pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode diskusi, maka

pemahaman konsep volume dan luas bangun kubus dan balok siswa kelas VIII

B di MTs Geneng meningkat.

Page 38: PTK ALJABAR

E. Manfaat penelitian

1. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk

meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

2. Bagi peneliti lain, hasil penelitianini dapt di jadiakn acuan dalam

melahkukan penelitian yang sejenis.

3. Bagi kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapt di jadikan sebagai dasr

pengambilan kebijakn dalm upaya meningkatkan kuailatas sekolah.

4. Bagi pemecah, hasil penelitian ini dapt dijadikan bahan tambahan wawasan

atau pengetauhan tambahan.

5. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapt menjadi sistematika atau nyata, sehingga

siswa lebih yakin dan tidak berangan – rangan atau berimajinasi.memang

siswamemerlukan imajinasi dalam menghapi soal, tetapi imajinasi yamg

berlebihan hasilnya tidak akurat atau tidak pasti.

Page 39: PTK ALJABAR

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman KonsepVolome dan Luas Kubus dan Balok

1. Pengertian Volume kubus dan balok

Gb (i)

Gambar (i)adalah gambar sebuah kubus yang

panjan1 satuan panjang .

Gb (ii)

Gambar(ii)adalah gambar kubus terbuka

Gb

Gambar (iii)adalah gambar sebuah kotak berbentuk

balok terbuka .tersedian banyak kubus kecil – kubus

kecilyang rusuknya satu - satuan

Untuk mengukur bangun tersebut dengan cara:

a. Berapa banyak kubus satuan seperti (i)dapat di masukan kedalam

kotak kubus (ii)? Dinyatkan denga kubus satuan tersebut beberapa

volum kotak berbentuk kubus gambar (ii)?

b. Berapa banyak kubus satuan seperti (i) yang di masukan k eke dalam

kotak (iii)? Dinyatakan denga kubus sataun , berapa volum kotak

berbentuk balok gambar (iii)?

c. Volum kubus adalah banyaknya kubus satuan yang dapat masuk

dalam kubus besar . Volum dapat masuk ke dalam kotak yang

berbentuk balok tersebut ? Mak akubus yang panjang rusuknya a cm,

volumnya a3 cm dan sebuah balok dengan panjang rusuknya p cm, 1

cm dan t cm, volumnya adalah p x l x t dapat ditulis:

Page 40: PTK ALJABAR

V.kubus =s3 dan V.balok = plt

2. Pengertian Luas Kubus dan Balok

a. Luas Kubus adalah jarring – jaringnya

Luas Kubus = 6 s3

b. Luas balokadalah luas jarring – jaringnya atau jumlah luas sisi balok.

Luas Balok = 2 (pl + lt + pt)

B. Pengertian Diskusi Kelompok

Diskusi kelompokadalah salah satu metode pembelajaran dengan

secara kelompok. Tiap kelompok terdiri 4 sampai 5 siswa dalam diskusi

kelompok siswa berperan aktif dan krearif.

C. Pengaruh Diskusi Kelompok terhadap Pemahaman Konsep Volum

dan Luas Bangun Kubus dan Balok.

Diskusi kelompok sangat mempegaruhi pemahaman konsrp volum

dan luas khususnya volum kubus dan balok , dapat menumbuhkan peran

aktif dan kreaktif siswa.

Page 41: PTK ALJABAR

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Perencanaan

Kegiatan yang di lakukan dalam tahap perencanaan sebagai berikut :

1. Refleksi awal. Peneliti bersama dengan praktisi (3 0rang guru dan

3 kelas yang di jadikan subyek penelitian) mengidenfikasi

permasalahan pemahaman konsep volum dan luas bangun kubus

dan balok yang di alami siswa SMP/MTs.

2. Peneliti dan praktisi merumuskan permasalahan secara operasional,

relevan dengan rumusan masalah penelitian.

3. Peneliti dan praktisi merumuskan hipotesa tindakan penelitian

tindakn lebih menitikberatkan ke pada pendekatan naturalistic,

sehinga hipotesis tindakan yang di rumuskan bersifat kualitif yang

mengalami perubahan sesuai dengan keadaan lapangan.

4. Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang

didalamnya meliputi :

a. Menetapkan indicator – indicator pembelajaran denganmetode

diskusi kelompok.

b. Meyusun laporan dan pengelolaan pembelahan diskusi yang

merupakan bahan intervensi.

c. Menyusun metode dan mengisi table yang harus di isi

setelahdiskusi.

d. Menyusun rencana laporan bersifat kualitatif maupun

kuantitatif.

Page 42: PTK ALJABAR

B. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Guru melaksanakan metode pembelajaran yang teklah disiapkan ,

penelitian berupaya memberikan pengaruh, motifasi dan rangsanga

kepada guru yang dilakukan tindakan.

2. Peneliti dan praktisi melakukan pengamatn secra sitesmatika terhadap

kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan pengamatan dilakukan

secara komprehensif dengan memanfaankan pedoman pengamatan

serta catatan lapangan.

C. Reflaksi

Peneliti dan praktisi mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan

.

Kegiatan yang di lakukan meliputi: analisis, sintesis, pemahaman

penjelasan dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil di

kumpulkan . Hasil yamg diperolr\eh berupa temuan tingkat efektifitas

diskusi kelompok dan hasil lap[oran yang berupa tabel yang tidak

disiapkan ppeneliti sebelunya.

D. Subyek Penelitian

Subyektif dalam penelitian ini ditentukanberdasarkan pertimbagan \-

pertimbanga tertentu. Pertimbangan yang di maksut adalah factor

terlaksaakan diskusi kelompok. Dalam penelitian ini subyek penelitian

adalah siswa kelasVIII B MTs Negeri Geneng Ngawi.

E. Instumen Penelitian

Ada 5 jenis instrument yang di gunakan dalampenilitian ini pedoman

observasi, wawancara.Catatan lapangan , dokumoen dan buku harian.

F. Tehnik Analisis data

Page 43: PTK ALJABAR

Analisis data dilakukan dengan mengunakan teknis analisis data

kualitatif baik yang bersifat linier (mengalir) maupun bersifat sirkuler

secara garis besar kegiatan analisis data di lakukan dengan langkah –

langkah berikut :

1. Menelaah seluruh data yang di kumpulkn . Penelaah dilakukan

dengan cara menganalisis mensistesis, memaknai, menerangkan dan

menyimpulkan. Kegiatan penelaaahan pad prinsipnya dilaksanakn

awaldata dikumpulkan.

2. Mendiskusikan data yang didalamnya melibatkan kegiatan

pengkatagoriandan pengklasifikasikan. Hasil yang diperoleh berupa

tabelanalisis data.

3. Menimpulkandan menverifasi. Dari kegiatan reduksi selanjutnya

dilakukan penyimpulan akhir yang selanjutnya diikuti denga kegiatan

verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian.

G. Penyiapan Partisipasi

Penelitian ini di landasi prisip kolaboratif partisipasi,

kooperatif sehinga kegiatan penyiapan di pandang perlu dilakukan.

Kegiatan di awal dengan kegiatan ceramah tentang metode

diskusikelompok yang menerapkan pemahaman konsep volun kubus

dan balok.

Page 44: PTK ALJABAR

BAB IV

HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian di bahas meliputi hasil observasi kegiatan siswa

dalammengisi angket dan pada saat siswa melakukan diskusi kelompok,

dan hasil tessebelum dan sebelun siklus.

A. Hasil Penelitian

Dari hasil pengamatan , kolaborator terhadap aktivitas belajar siswa

selama pembelajaran berlangsung setiap siklus di peroleh dat seperti tabel

1(lihat lampiran)

1. Dari label satu dapat di jelaskanbahwa:

a. Terdapat penigkatan keaktifan soswa individu dalam

meyelesaikan permasalahandari siklus 1 hinga siklus2 pada

siklus 1 keaktifan termasukkatagoricukup, sedangkan pada

siklus 2 termasuk katagori terbaik.

b. Terdapat peningkatan keaktifan siswa untuk bertanya dan

diskusi dengan teman sebangku (kolaborator) dalan mencari

penyelesaian dari siklus 1hinga siklus2. Pada siklus1

keaktifansiswa termasuk katagori baik sedangkan padasiklus 2

keaktifansiswa termasuk katagori sangat baik.

c. Terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam mendiskusiakan

jawaban dari pernasalahan dalam kelompok , dari siklus 1

sehinga siklus 2 . Pada siklus 1 keaktifan termasuk katagori

cukup, sedangkanpada siklus 2 termasuk katagori baik.

d. Terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam menyampiakanide

atau bertanya pada presentasi kelompok lain dari siklus 1 hingga

siklus2. Pada siklus 1 keaktifan siswa termasuk katagori cukup,

sedangkanpada siklus 2 termasuk katagori baik.

Page 45: PTK ALJABAR

2. Dari hasil angket siswa yang di isi siswa tentang tentang minat

siswa dengan cara diskusi kelompok pada setiap siklus diperoleh

seperti pada table 2 (lihat lampiran 2).

a. Terdapat peningkatan jumlah siswa yang merasa senang

pembelajaran matematika secara tidak individu, yaitu dari sikus 1

yang senag dan tidak individu 35% dan pada siklus 2

meningkatkan menjadi 70%

b. Terdapat peningkatan jumlah siswa yang merasa

mudahmemahami materi melalui pembelajaran diskusi kelompok

dari siklus 1 70% meningkayt menjadi 96% pada siklus.

c. Terdapat penurunan jumlah siswa yang mengalami kesulitan

dalam pembelajaran dengan diskusi kelompok ini dari siklus 1

20% menurun menjadi 0%.

d. Terdapat penurunan jumlah siswa yang merasa tertarik untuk

mengikutu pembelajaran berikutnya dengan cara diskusi

kelompok yaitu dari siklus 180% meninkat menjadi 100%

Berdasarkan hasil tes untuk siswa mengikuti pembelajaran

dengan metode diskusi kelompokpada setiap siklus diperoleh data

sepeti table 3(lihat lampiran 3). Terdapat peninkatan selisis nilai rata

post tes dan pre tes dari siklus 1 hingga 1 siklus 2. Pda siklus 1

selisihpost tes dan pre tes sebesar15,5 pada siklus 2 sebesar 17,7.

B. Pembahasan

Dalam bagian ini dibabahas tentang penelitian di kelas VIII B yaitu

pada table 1 siklus 1 tampak tiga dari empat macam kegiatan atau aktifitas

siswa termasuk dalam katagori cukup, tetapai siklusberikutnya megalami

peningkatan antusias keaktifan siswa. Siswa semakin lebih menikmati

belajar dan kerjasama yang baik dengan teman sebangku ataupun dengan

Page 46: PTK ALJABAR

kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada table 2 tampak adanya pningkatan minat siswaterhadap

pembelajaran pada tiap siklus. Hal ini mengindikasikan siswa semakin

menikmati belajar melalui model pembelajaran dengan metode diskusi

kelompok. Peningkatan juga terlihat pada tabel 3 tentang hasil belajar

siswa.Prosentase selisih nilai siklus 2 selisisnya sebasar …. Hal ini berarti

siswa semakin lebih. Memahami materi pembelajaran matematika melalui

metide diskusi kelompok.

Page 47: PTK ALJABAR

BAB V

SIMPULAN DAN SASARAN

A. Simpulan

1. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih aktif dan

pembelajaran tidak didominasi guru.

2. Dengan metode diskusi kelompok memberikan suasana yang

menyenangkan sehingga siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran selanjutnya.

3. Dengan keaktifan siswa dan suasana menyenangkan pada

pembelajaran,maka dengan menggunakan metode diskusi

kelompok mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini,maka kepada pihak peneliti dalam

bidang pendidikan disarankan berikut ini :

1. Pembelajaran dengan metode diskusi kelompok dalam penelitian ini

dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran matematika.

2. Pembelajaran dengan maetode diskusi kelompok dalam penelitian

dapat ditindak lanjuti oleh guru matematika pada kompetensi dasar

yang lain.

Page 48: PTK ALJABAR

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. Kurikulum 20043. Mata Pelajaran Matematika

SMP.Depdikbud Jakarta. 2003.

Hudoyo Herman, Drs.Prof.Strategi belajar Meggajar. IKIP Malang,

1990.

Sadiman A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Rajawali

Jakarta 1986.

Soedjadi, R.Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Matematika

Surabaya Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.1992

Page 49: PTK ALJABAR

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 50: PTK ALJABAR

TABEL 1

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DENGAN CARA DISKUSI

KELOMPOK

NO KEGIATAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

1 Keaktifan siswa secara individuuntuk

menyelesaiakan masalah

Cukup Baik

2 Keaktifan siswa untuk bertanya atau

diskusi dengan teman sedangkan

dalam mencari menyelesaikan masalah

Baik Sangat baik

3 Keaktifan siswa mendiskusikan

jawaban permasalahan dalam

kelompoknya

Cukup Baik

4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan

ide atau bertanya pada presentasi

kelompok lain.

Cukup Baik

Page 51: PTK ALJABAR

TABEL 2

REKAPITULASI HASIL ANGKET RESPON SISWA REHADAP

PEMBELAJARAN DENGAN CARA DISKUSI KELOMPOK

NO KEGIATAN SIKLUS 1 SIKLUS 2

Ya Tidak Ya Tidak

1 Apakah kamu senang terhadap penbelajaran

matematika secara individu

65%

(24 siswa)

35%(13

siswa)

30% (11

siswa)

70%(26

siswa)

2 Apakah kamu senang terhadap pembelajaran

matetematika secara diskusi kelompok

70%

(26 siswa)

30%(11

siswa)

96%(36

siswa

14%(1

siswa)

3 Apakah kamu mengalami kesulitan dengan

pembelajaran ini?

20%

(7 siswa)

80% (30

siswa)

0%(0

siswa)

100%(3

7 siswa)

4 Apakah kamu berminat untuk mengikuti

belajr mengajar berikut seperti telah kamu

ikuti?

80%

(35 siswa)

20%

(7siswa)

100%(3

7 siswa )

0% (o

siswa)

Page 52: PTK ALJABAR

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Allhamdulillah kehadiran Allah SWT hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian

tidakan kelas dengan judul ” Peningkatan Pemahaman Konsep Volum Dan Luas

Bangun Kubus dan Balok dengan Metode Diskusi Kelompok Siswa Kelas VIII B

MTs Geneng Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009”

Penulisan Penelitian tindakan kelas ini kami susun unruk memenuhi komponen

penilaian portofolio sertifikasi guru dan dapat dipakai dalam bacaan di

perpustakaan madrasyah serta dapat dipakai sebagai perbandingan dalam

pembuatan karya tulis bagi teman sejawat juga bagi anak didik pada latihan

diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah.

Dalam penyusunan PTK ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak . Untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam kepada

semua pihak yang telah membantu penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat mambangun

dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Penulis

Mimin Sih Winurmi,S.Pd.

Page 53: PTK ALJABAR

UJI KELOMPOK MATEMATIKA

(TES AWAL/POST TEST)

SIKLUS 1

Kompetesi dasar : Menghitung besaran- besaran pada kubus dan balok

Indikator :Menentukan volum dan luas kubus dan balok jika

panjang sisi diketahui

Kelas/ Semester : VIII/2

Waktu : 20 menit

Petunjuk !

Jawaban pertayaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Diketahui suatu kubus panjang sisi 12 cm.

Tentukan :

a. Luas Kubus

b. Volum Kubus

2. Diketahui suatu balok berukuran panjang 6 cm lebar 4 cm dan tinggi 5

cm.

Tentukan:

a. Luas Kubus

b. Volum Balok

Page 54: PTK ALJABAR

UJI KOMPETENSI MATEMATIKA

(TES AWAL/POST TEST)

SIKLUS 2

Kompetesi dasar : Menghitung besaran- besaran pada kubus dan balok

Indikator :Menentukan volum dan luas kubus dan balok jika

panjang sisi diketahui

Kelas/ Semester : VIII/2

Waktu : 20 menit

Petunjuk !

Jawaban pertayaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Diketahui volum kubus 216 cm3.

Tentukan :

a. Panjang sisi Kubus

b. Luas Kubus

2. Diketahui suatu luas alas balok 54cm 2 ,tinggiu 7 cm dan lebar 6 cm

Tentukan:

a. Panjang Balok

b. Volum balok tersebut

Page 55: PTK ALJABAR

KOMPONEN 1

KUALIFIKASI

AKADEMIK

Page 56: PTK ALJABAR

KOMPONEN 2

PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN

Page 57: PTK ALJABAR

KOMPONEN 3

PENGALAMAN

MENGAJAR

Page 58: PTK ALJABAR

KOMPONEN 4

PERENCANAAN

DAN

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Page 59: PTK ALJABAR

KOMPONEN 5

PENILAIAN DARI

ATASAN DAN

PENGAWAS

Page 60: PTK ALJABAR

KOMPONEN 6

PRESTASI

AKADEMIK

Page 61: PTK ALJABAR

KOMPONEN 7

KARYA PENGEMBANGAN

PROFESI

Page 62: PTK ALJABAR

KOMPONEN 8

KEIKUTSERTAAN

DALAM FORUM

ILMIAH

Page 63: PTK ALJABAR

KOMPONEN 9

PENGALAMAN

MENJADI PENGURUS

ORGANISASI

DI BIDANG

PENDIDIKAN DAN

SOSIAL /

KEAGAMAAN

Page 64: PTK ALJABAR

KOMPONEN 10

PENGHARGAAN

YANG RELEVAN

DENGAN BIDANG

PENDIDIKAN

Page 65: PTK ALJABAR

MEDIA / ALAT

PEMBELAJARANJENIS MEDIA/ALAT :

1. PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

(KELAS VII / SEMESTER 1)

2. PEMBELAJARAN HIMPUNAN ( KELAS VII /

SEMSTER 2)

3. PEMBELAJARAN JARING – JARING

BANGUN RUANG SISI DATAR (KELAS VIII /

SEMESTER 2)

Page 66: PTK ALJABAR

BILANGAN

BULAT

Page 67: PTK ALJABAR

HIMPUNAN

Page 68: PTK ALJABAR

JARING – JARING

BANGUN RUANG

SISI DATAR

Page 69: PTK ALJABAR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MATEMATIKA PELAJARAN MATEMATIKA

JUDUL :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUM DAN LUAS BANGUN

KUBUS DAN BALOK DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK

SISWA KELAS VIII B MTs GENENG NGAWI TAHUN PELAJARAN

2006/2007

D i susun oleh

MIMIN SIH WINURMI, S.Pd

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GENENG

Page 70: PTK ALJABAR

TAHUN 2006

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MATEMATIKA PELAJARAN MATEMATIKA

JUDUL :

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR

PADA SISWA KELAS VIII B MTs GENENG NGAWI TAHUN

PELAJARAN 2007/2008

D i susun oleh

MIMIN SIH WINURMI, S.Pd

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GENENG

TAHUN 2006

Page 71: PTK ALJABAR