pt. toba pulp lestari tobafiber division standard ... fileterdiri dari kegiatan pembentukan...

17
PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division Standard Operating Procedure ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015 Isu : 0 Halaman : 1 of 17 01. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk menjelaskan metoda dan tanggung jawab untuk pemeriksaan jalur rencana jalan, pembentukan badan jalan (forming), grading, pemadatan (compacting), pembuatan drainase, pembuatan jembatan dan gorong-gorong, pemberian sirtu, dan perawatan jalan yang dilakukan secara aman dan memenuhi kaidah-kaidah keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga lingkungan dan mendukung prinsip Reduced Impact Logging (RIL) 02. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari prosedur ini adalah access road (jalan koridor), main road (jalan utama), spur road (jalan sarad), branch road (jalan cabang) pada areal operasional HPHTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 03. DOKUMEN ATAU REFERENSI YANG BERHUBUNGAN TPL Forestry ISO 14001 Environment Management System Manual. APD Standar yang digunakan di operasi HPHTI, TPF-SMK3-020B-LT 04. FORMAT DAN ATAU LAMPIRAN YANG BERHUBUNGAN Road Opening & Clearing Inspection Checklist TPF-RCM-4001-FM Road Forming & surfacing Inspection checklist TPF-RCM-4002-FM Road Maintenance Inspection checklist TPF-RCM-4003-FM Pemindahan Alat Berat atau Heavy Equipment TPF-RCM-4004-FM Work Requisition Form Peta jaringan jalan Format surat pengantar barang (Delivery Order) Delivery Trip Ticket. 05. DEFENISI 1) Jalan Hutan/Jalan Koridor (Access road) adalah jalan jalan yang merupakan penghubung antara areal konsesi menuju pabrik di Porsea yang dapat digunakan pada segala cuaca (musin hujan dan kemarau). 2) Jalan Utama (Main Road) adalah jalan yang dapat digunakan pada segala cuaca dimana jalan tersebut merupakan jalan utama angkutan kayu didalam areal konsesi yang menghubungkan jalan cabang ke jalan koridor. 3) Jalan Cabang (Branch road) adalah jalan yang menhubungkan jalan utama dengan jalan sarad dan lokasi TPn/TPK. 4) Jalan Sarad adalah jalan yang dibangun untuk pemakaian sementara waktu yang digunakan untuk penyaradan dan merupakan penghubung lokasi harvesting dengan TPn(Tempat Penimbunan sementara). 5) Pembersihan dan Pembukaan jalan adalah Kegiatan dalam pembuatan jalan yang terdiri dari penumbangan dan pembersihan jalur jalan dengan mengikuti tanda patok yang disurvey oleh estate planner dan mendorong semua pohon dan cabang-cabangnya kepinggir dari rencana jalan.

Upload: trinhphuc

Post on 06-Aug-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 1 of 17

01. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk menjelaskan metoda dan tanggung jawab untuk pemeriksaan jalur

rencana jalan, pembentukan badan jalan (forming), grading, pemadatan (compacting),

pembuatan drainase, pembuatan jembatan dan gorong-gorong, pemberian sirtu, dan

perawatan jalan yang dilakukan secara aman dan memenuhi kaidah-kaidah keselamatan

dan kesehatan kerja, menjaga lingkungan dan mendukung prinsip Reduced Impact Logging

(RIL)

02. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari prosedur ini adalah access road (jalan koridor), main road (jalan utama),

spur road (jalan sarad), branch road (jalan cabang) pada areal operasional HPHTI PT. Toba

Pulp Lestari, Tbk.

03. DOKUMEN ATAU REFERENSI YANG BERHUBUNGAN

TPL Forestry ISO 14001 Environment Management System Manual.

APD Standar yang digunakan di operasi HPHTI, TPF-SMK3-020B-LT

04. FORMAT DAN ATAU LAMPIRAN YANG BERHUBUNGAN

Road Opening & Clearing Inspection Checklist TPF-RCM-4001-FM

Road Forming & surfacing Inspection checklist TPF-RCM-4002-FM

Road Maintenance Inspection checklist TPF-RCM-4003-FM

Pemindahan Alat Berat atau Heavy Equipment TPF-RCM-4004-FM

Work Requisition Form

Peta jaringan jalan

Format surat pengantar barang (Delivery Order)

Delivery Trip Ticket.

05. DEFENISI

1) Jalan Hutan/Jalan Koridor (Access road) adalah jalan jalan yang merupakan penghubung antara areal konsesi menuju pabrik di Porsea yang dapat digunakan pada segala cuaca (musin hujan dan kemarau).

2) Jalan Utama (Main Road) adalah jalan yang dapat digunakan pada segala cuaca dimana jalan tersebut merupakan jalan utama angkutan kayu didalam areal konsesi yang menghubungkan jalan cabang ke jalan koridor.

3) Jalan Cabang (Branch road) adalah jalan yang menhubungkan jalan utama dengan jalan sarad dan lokasi TPn/TPK.

4) Jalan Sarad adalah jalan yang dibangun untuk pemakaian sementara waktu yang digunakan untuk penyaradan dan merupakan penghubung lokasi harvesting dengan TPn(Tempat Penimbunan sementara).

5) Pembersihan dan Pembukaan jalan adalah Kegiatan dalam pembuatan jalan yang terdiri dari penumbangan dan pembersihan jalur jalan dengan mengikuti tanda patok yang disurvey oleh estate planner dan mendorong semua pohon dan cabang-cabangnya kepinggir dari rencana jalan.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 2 of 17

6) Pembentukan badan jalan (Forming) adalah Kegiatan dalam pembuatan jalan yang terdiri dari pengerukan, penggradingan dan pembentukan badan jalan dimana dimensinya sesuai dengan spesifikasi jalan hutan.

7) Grading dan Pemadatan jalan Hutan adalah kegiatan dalam pembuatan jalan yang terdiri dari kegiatan pembentukan kemiringan badan jalan, pembentukan saluran air dan pemadatan tanah sesuai dengan spesifikasi jalan hutan.

8) Road gravelling adalah pelapisan badan jalan dengan pemberian sirtu/gravel diatas badan jalan yang sudah dibentuk.

9) Gravel/sirtu adalah material berupa batu- batuan yang digunakan untuk pelapisan dan pengerasan badan jalan.

10) Perawatan Jalan (Road maintenance) adalah usaha untuk memelihara dan memperbaiki kondisi jalan agar tetap stabil dan aman untuk dilalui.

11) Gorong-Gorong adalah saluran air yang terbuat dari semen, pipa, drum, kayu yang permukaannya ditutupi dengan tanah.

12) Gambangan adalah kayu dengan diameter 10 cm yang dipakai untuk melapisi badan jalan pada tanah basah (wet land)

13) Titik Putaran adalah tempat parkir sementara jika ada selisih kendaraan di branch road dengan jarak setiap putaran rata-rata 100 meter (9 titik putaran per kilometer)

06. TANGGUNG JAWAB

1) Wood Supply Manager bertanggung jawab untuk memastikan pembuatan dan perawatan jalan mengikuti spesifikasi yang telah ditetapkan, yang bermaksud untuk mendukung Reduced Impact Logging (RIL)

2) Estate Manager bertanggung jawab untuk memastikan semua jalan terpelihara dan terawat untuk memperlancar operasional, mendukung reduced impact logging, dan memastikan semua pekerja sudah disediakan APD yang sesuai berdasarkan standard APD yang sudah ditetapkan (TPF-SMK3-020B-LT)

3) Askep Harvesting bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua jalan telah siap dipakai dan terawat untuk memperlancar operasional harvesting dan pengangkutan kayu, mendukung RIL dan memastikan semua alat berat yang digunakan sudah layak operasi berdasarkan inspeksi yang dilakukan dan memastikan APD disediakan bagi semua pekerja.

4) Road Construction Asisten bertanggung jawab untuk memastikan Road Mandor dalam pembuatan dan perawatan jalan mengikuti spesifikasi jalan hutan yang dijelaskan dalam prosedur ini dalam mendukung RIL dan bertanggung jawab dalam pemindahan Heavy Equipment (HE) antar sektor atau compartement untuk menunjang pekerjaan serta memastikan semua pekerja telah menggunakan APD yang sesuai.

5) Road Mandor bertanggung jawab untuk mengawasi pekerja dalam pembuatan dan perawatan jalan dan memastikan pekerjaan dilakukan berdasarkan prosedur yang sudah ditetapkan serta memastikan semua pekerja menggunakan APD yang sesuai.

6) Estate Planner bertanggung jawab dalam melakukan marking rencana pembuatan jalan dan lokasi titik putaran.

07. PROSEDUR

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 3 of 17

Catatan:

Dalam prosedur ini, aspek keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan lingkungan telah

diintegrasikan dengan metode implementasi Reduced Impact Logging (RIL) termasuk

kegiatan pembukaan dan perawatan jalan dengan tujuan memastikan operasional hutan

yang berkelanjutan. Dalam kegiatan pembukaan dan perawatan jalan mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut agar dampak negatifnya dapat diminimalisasi:

1. Micro-planning harus diselesaikan sebelum aktifitas pemanenan berlangsung

2. Mengidentifikasi critical point seperti area konservasi, areal riparian, areal dengan

kemiringan tinggi.

3. Potensi bahaya penggunaan jalan seperti terlalu curam dan terlalu dekat dengan jurang.

4. Memastikan kontraktor dan pekerja mengerti micro planning, rencana pembukaan jalan

dan prosedur pembuatan dan perawatan jalan dengan mensosialisasikannya sebelum

memulai penebangan

5. Memastikan batas rencana jalan ditandai sebagaimana mestinya untuk menghindari

gangguan di areal lainnya

6. Memastikan operator alat berat dan pekerja lain memiliki kemampuan dan pengetahuan

tentang aktifitas pembukaan jalan

7. Penentuan dan penggunaan alat berat yang fungsinya sesuai dengan lapangan

8. Pembuatan drainase, saluran pembuangan dan silt trap yang mengikuti spesifikasi untuk

mengurangi erosi tanah atau longsoran tanah

9. Melakukan pengawasan yang tepat oleh personil TPL dan penggunaan checklist untuk

pemeriksaan.

1) PENGECEKAN RENCANA JALAN

a. Ambil peta rencana jaringan jalan skala 1: 10.000 atau 1:20.000 yang telah disetujui oleh Estate Planner/Planning Manager.

b. Lakukan pengecheckan aktual rencana jalan di lapangan dengan rencana jalan di atas peta dan identifikasi lokasi rencana jalan yang kritis.

Titik – titik krisis Tindakan Perbaikan

1. Jalan melintasi badan sungai Survey ulang untuk mengetahui lebar sungai

dan tinggi muka air.

2. Jarak ujung jalan ke batas

sempadan sungai (riparian strip)

kurang dari 250 m.

Suvey ulang dan rubah posisi jalan sesuai

dengan minimum jarak ujung jalan ke reparian

strip serta perbaiki peta rencana jalan.

3. Posisi jalan secara paralel ke riparian

strip (sempadan sungai) atau

kawasan lindung kurang dari 50 m

Survey ulang dan rubah posisi jalan sesuai

dengan minimum jarak posisi jalan secara

paralel/sejajar kawasan lindung atau riparian

strip dan memperbaiki peta

4. Kemiringan jalan yang melebihi Survey ulang dengan rubah posisi jalan serta

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 4 of 17

maximum kelerengan yang

ditetapkan contoh: maksimum

kelerengan jalan Koridor 10 %.

perbaiki peta rencana jalan atau survey detail

dengan membuat peta profil memanjang dan

melintang sertavolume perhitungan potongan

dan timbunan.

c. Jika tidak ada titik – titik kritis (critical point) Road Mandor dapat melanjutkannya ke

Roadbed Preparation

d. Sebelum Mandor melakukan pembukaan jalan, terlebih dahulu harus membuat estimasi panjang jalan yang perlu dibuka, kebutuhan unit yang diperlukan serta material yang dibutuhkan

2) ROAD BED PREPARATION

a. Pembukaan Jalan.

1. Road Mandor menginstruksikan ke operator bulldozer/excavator untuk membuka rencana jalan dengan mengikuti tanda (marking) yang dibuat oleh Estate Planner. Pembukaan jalan harus mengikuti petunjuk spesifikasi jalan hutan dalam tabel 1

2. Untuk pembukaan jalan di hutan alam, penumbangan pohon pada saat pembukaan jalan dilakukan dengan alat- alat berat dengan cara pembongkaran akar atau banir. Untuk alasan keselamatan pohon-pohon besar sebaiknya ditumbang dengan chainsaw terlebih dahulu

3. Untuk pembukaan jalan di hutan tanaman eucalyptus pohon-pohon ditumbang dengan chain saw dan akar/tunggul didorong dengan alat berat

4. Hindarkan pohon yang ditumbang menggantung tidak rebah pada saat pembukaan jalan baru baik dilokasi hutan alam maupun eucalyptus. Gunakan excavator untuk merebahkan kayu yang menggantung

5. Bila memungkinkan cegah alat alat berat melintasi badan sungai sebelum dibangunnya jembatan yang permanent. Buat jembatan dari kayu untuk pelintasan sementara dan tempatkan dengan hati-hati sehingga tidak terjadi kerusakan pada badan sungai .Setelah jembatan permanen selesai pindahkan (bongkar) jembatan sementara

6. Bila memungkinkan pembuatan jalan dilakukan pada musim kering/kemarau dan

cegah pada musim hujan

7. Setiap hari Road Mandor melakukan inspeksi pembukaan jalan dengan

menggunakan Format “Road opening & Cleaning Inspection Check list” (lihat

contoh checklist terlampir) dan setelah selesai di serahkan ke Road Asisten.

Tabel 1. Petunjuk Spesifikasi Jalan Hutan

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 5 of 17

No SPESIFICATION UOM MAIN ROAD

BRANCH

ROAD

Estate Tele

Other Estate

Etate Tele

Other Estate

1 Lebar pembukaan dan pembersihan m 18 10 15 8

2 Lebar jalan dari parit ke parit m 9 8 6 6

3 Lebar pembentukan jalan m 9 8 6 6

4 Persentase drainase U % 100 NA 50 NA

5 Presentase drainase V % NA 100 50 100

6 Lebar gambangan m 6 NA 4 NA

7 Ketebalan gambangan cm 30 NA 30 NA

8 Turning point (titik putaran)/ KM unit NA NA 9 NA

9 Lebar pengerasan (surfacing) m 6 6 4.2 4

10 Ketebalan kepadatan batu (gravel) cm 40 30 30 25

11 Faktor kepadatan/ Compaction Factor 1.4 1.3 1.4 1.3

12 Persentase pengerasan (surfacing) % 100 100 100 70

13 Kebutuhan batu titik putaran/unit m3/unit 40 NA 40 NA

14 Kebutuhan batu untuk surfacing m3/km 3360 2340 1764 1300

15 Kebutuhan batu untuk grading m3 840 840 350 350

16 Kebutuhan batu maint rock patching m3 100 100 75 75

17 Gorong-gorong unit/km unit 3 1.5 3 1.5

18 Maksimum campuran batu dan tanah % 80:20 80:20 80:20

80:20

19 Lebar jembatan m 6 6 4 4

20 Kapasitas jembatan Ton 75 75 60 60

21 Persentase jarak angkutan batu dari

tempat penimbunan batu sementara

% NA NA NA NA

22 Persentase gambangan % 100 NA 100 NA

b. Pembentukan Badan Jalan (Forming), Grading, Pemadatan dan Pembuatan

drainase

1. Pembuatan jalan diharapkan sudah selesai 2 bulan sebelum kegiatan harvesting dimulai.

2. Hal-hal yang perlu di instruksikan Road Mandor kepada operator alat berat untuk:

1. Sewaktu terobos/Membersihkan unit yang dipakai terobos harus membuang semua top soil dari badan jalan yang direncanakan.

2. Membuat kemiringan crown 2 - 3 % untuk mencegah genangan air selama musim hujan.

3. Sebelum rocking (aplikasi rock usage), harus melakukan forming dan pemadatan (Compaction)

4. Ketika melakukan unloading, dump truck harus membuang muatannya sebanyak 4 s/d 5 kali

5. Ketika unloading, dump truck harus membelakangi jalan yang mau di rocking.

6. Parit jari-jari dibuat sesuai dengan keadaan lapangan dengan posisi dan kemiringan dari badan jalan 20 sampai dengan 30

0

7. Membentuk/membuat jalan (lebar, tanjakan dan radius belokan mengikuti spesifikasi dijelaskan dalam tabel 1)

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 6 of 17

8. Untuk bagian jalan yang sangat basah atau pengeringan badan jalannya lambat gunakan gambangan dengan ukuran diameter < 20 cm dan harus ditimbun dengan tanah, dengan ketinggian timbunan ± 30 cm.

9. Setiap ujung jalan cabang atau setiap 500 m untuk panjang jalan cabang

(Branch road) yang lebih dari 1 km dibuat Turning point/tempat berputar berbentuk “T” atau lingkaran tergantung kondisi areal, lebar tuming point harus diperkirakan cukup untuk perputaran truk/trailer atau selebar standard

branch road. Khusus Estate Tele, jarak antara turning point (titik putaran) adalah 100 meter (sesuai dengan perencanaan dari planning point 7.2.5.1.2, dan 3) yang berbentuk “T” dengan ukuran panjang 7.1 m, lebar 5.2 m dan ketebalan sirtu 0.3 m.

10. Membuat kemiringan badan jalan pada tikungan sesuai dengan petunjuk superelevasi berikut yaitu: 2 % untuk radius tikungan 70 meter dan maximum 4 % untuk radius tikungan 50 meter.

11. Lakukan forming dan compaction sesudah rocking

3. Pada areal kelerengan lahannya melebihi kemiringan tanjakan maximum, Road Mandor mengintruksikan kepada operator alat berat untuk dilakukan pemotongan dan penimbunan (cut and fill) dengan mengikuti instruksi berikut:

a) Gunakan dumptruck untuk jarak pemindahan tanah > 100 meter dan buldozer untuk pemindahan tanah > 50 meter yang dilakukan secara bertahap.

b) Untuk pemotongan yang tingginya kurang dari 2 m teras tidak diperlukan tetapi pemotongan yang tingginya 2 – 5 m dibuat 1 teras, kemiringan semua teras tersebut adalah 30

o – 45

o dengan menggunakan excavator.

c) Untuk pemotongan yang tingginya lebih dari 5 m, buat 2 – 3 teras dengan kemiringan 30

o – 45

o dengan menggunakan excavator untuk mencegah

terjadinya longsor.

d) Semua tanah hasil pemotongan digunakan untuk timbunan dan untuk mendapatkan tingkat kepadatan yang baik, tanah timbunan ditambah ± 30 % dari volume hasil potongan yang diambil dari tempat lain.

e) Buat cerocok pada tanah timbun yang dikuatirkan terjadi longsor (critical areal) dengan menggunakan log untuk menahan sendimentasi dan mengurangi terjadinya erosi oleh aliran air.

f) Lakukan rehabilitasi di sepanjang jalan timbunan dengan menyerakkan top

soil dan merubah bentuk tanah. Untuk meminimalkan terjadinya erosi tanah

penyerakan top soil pada area yang kecil (tidak luas), sedangkan untuk areal

yang luas dikerjakan oleh road construction setelah itu buat berkoordinasi

dengan Plantation untuk menaman rumput-rumputan atau tanaman lain yang

memungkinkan pada lokasi yang sudah diserak top soil.

4. Setelah operator buldozer melakukan pembentukan badan jalan, dilanjutkan dengan perataan. Permukaan jalan dan pembuatan parit kiri kanan jalan (drainase) oleh operator grader.

5. Untuk daerah daerah yang curam, yang memiliki kemiringan jalan > 10% dan di samping jalan ada jurang serta panjang kemiringan ± 50 meter harus membuat jalur pengelak, untk menghindari kendaraan terjatuh ke jurang.

6. Untuk daerah daerah yang rata yang memungkinkan air tergenang dan pada areal yang peka erosi, operator excavator membuat parit kiri kanan jalan dengan mengikuti instruksi dibawah ini :

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 7 of 17

a) Buat saluran drainase pada tanah asli / bukan timbunan /penempatan / letaknya disesuaikan dengan keadaan lapangan. Buat saluran akhir pembuangan dari papan atau kayu growong untuk mengalirkan air dari ujung drainase yang berada pada tanah timbunan guna meminimalkan terjadinya erosi.

b) Buat saluran drainase pada kiri kanan jalan dibahagian luar bahu jalan.

c) Buat saluran drainase pada kelerengan badan jalan yang > 7 % dengan mengikuti petunjuk spesifikasi pada Tabel 2 dan gambar 1.

d) Sedangkan pada daerah berlereng (miring) saluran dainase dibuat pada bagian dalam tebing seperti gambar 2.

e) Untuk mengurangi sedimentasi pada badan sungai, maka pembuangan air dari saluran drainase tidak boleh langsung ke badan sungai tetapi harus dialihkan ketempat lain melalui saluran pembuangan (outlet drainase), minimum jarak ujung saluran pembuangan ke batas sempadan sungai (riparian strip) adalah 10 m.

f) Buatlah saluran pembuangan (outlet drainase) dan atau silt trap atau trap kayu pada kelerengan drainase lebih 7 % dengan mengikuti spesifikasi dalam Tabel 1. jumlah outlet drainase, trap kayu dan silt trap berbanding lurus dengan kemiringan jalan.

Gambar 1. Saluran Drainase di Kanan Kiri Jalan Angkutan Kayu.

Tanaman Penutup

Tanah

Tanaman Penutup

Tanah

Rumput

Badan

Jalan

Bahu

Jalan Drainase Trap

Kayu

Jalan

Track

Silt

Trap

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 8 of 17

Gambar 2. Sistem penempatan saluran drainase bagian dalam pada tebing

Tabel 2. Spesifikasi silt trap,trap kayu dan saluran pembuangan

No Partikular Ukuran Lokasi

1 Silt Trap (p x l x t) 100 x100 x200 Drainase dengan kelerengan > 7 % & Ujung Pembuangan saluran

2 Trap Kayu (p x Φ) 50 x (5-8) Drainase dengan kelerengan > 7 %

3 Drainase (l x t) 100 x 00 Jalan Koridor dan utama dengan Kelerengan > 7 %.

4 Saluran Pembuangan (l x t) 100 x 100 Drainase dengan kelerangan > 7 %

p = panjang, l = lebar, t = tinggi, Φ = Diameter.

7. Operator Compactor melakukan pemadatan jalan setelah operator Grader selesai melakukan grading agar pori-pori tanah permukaan jalan yang sudah dibentuk tertutup rapat, sehingga akan menghambat pengikisan tanah oleh air hujan.

8. Setelah semua jalan selesai dikontruksi, lalu minta Estate Planning untuk mengukur jalan-yang sudah dikontruksi.

c. Pembuatan Jembatan dan Gorong – gorong.

1. Buat jembatan atau gorong-gorong pada jalan-jalan yang melintasi sungai/alur mengikuti petunjuk spesifikasi dalam tabel 3.

2. Pembuatan jembatan besi atau beton, rancangan dan pembuatan boleh dikerjakan kontraktor atau RC Estate

3. Pembuatan Jembatan kayu sebagai berikut :

a) Jembatan dibuat tegak lurus terhadap sungai

b) Bersihkan badan sungai dimana jembatan dikontruksi dengan menggunakan bulldozer atau excavator atau dengan alat-alat lainya yang sejenis

c) Lakukan pemancangan dipinggir kiri kanan sungai yang akan dibuat jembatan dengan menggunakan kayu (diamterer pancang 20-30 cm)

d) Lakukan penyusunan kayu (diameter kayu 30 cm) untuk dinding penahan tanah pada kepala jembatan dan selanjutnya timbun dengan tanah

e) Pasang lantai jembatan dengan diameter log 25-30 cm

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 9 of 17

f) Setelah itu timbun dengan tanah yang diambil dari tempat lain

g) Timbunan lantai jembatan dilakukan dengan ketinggian timbunan sekurang kurangnya 20 cm.

h) Pasang dinding penahan/gelegar (Wing Wall) pada kiri-kanan kepala jembatan untuk meminimalkan erosi

i) Lakukan pemadatan dengan menggunakan mesin compactor tanpa vibrator (getar).

4. Pemasangan Pengaman Jembatan

a) Pasang pengaman dari kayu di kedua sisi jembatan dengan diameter kayu minimal 60 cm

b) Pasang rambu-rambu di setiap ada jembatan agar pengendara mengetahui bahwa di depan ada jembatan.

c) Buat patok tiang di kedua sisi jembatan sepanjang ± 20 meter sebelum dan sesudah jembatan dengan jarak Antar patok ± 3 meter

d) Patok dicat spot light/memantul jika disinari dengan lampu kendaraan

5. Pemeriksaan kondisi Jembatan

a. Setiap melakukan maintenance jalan, atau sekali 6 bulan lakukan

pemeriksaan kondisi jembatan, adapun yang akan diperiksa seperti:

- Penahan jembatan (Wing Wall) masi hada dan kuat

- Pengaman kayu di kedua sisi jembatan kokoh dan tidak bergeser

- Pondasi jembatan tidak turun/bergeser

- Kayu lintasan jembatan tidak retak

- Tersedia safety berm

Tabel 3. Petunjuk spesifikasi jembatan dan gorong-gorong

Gambar 3. Tiang patok yang dicat Spot light pada jembatan

± 20 mtr

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 10 of 17

KARAKTERISTIK Satuan Jalan Koridor Jalan Utama Jalan Cabang Jalan

Sarad

Jembatan (sungai/anak sungai lebar >

2 m)

N/A

* Tipe Jembatan. Beton/kayu Beton/kayu Kayu N/A

* Kapasitas jembatan ton 75 75 60 N/A

* Lebar jembatan m 4,5 - 7 4,5 - 7 3,5– 6 N/A

Gorong-gorong (anak sungai, lebar ≤ 2

m)

Tipe Gorong-gorong. Metal/semen/kayu Metal/semen/kayu Kayu Kayu

  Max.Kapasitas gorong-gorong. ton 75 75 60 60

  Panjang gorong-gorong m 12 12 10 6

  Kelerengan gorong-gorong. % 8 8 8 8

Lebar dan diameter gorong-gorong

* Anak Sungai,lebar 1 – 2 m m 1 – 2 1 – 2 N/A N/A

* Anak Sungai, lebar < 1 m. m 0,8 – 1 0.8 – 1 N/A N/A

*Min.diameter gorong-gorong. cm N/A N/A 30 30

d. Culvert Contruction (gorong-gorong)

1. Bersihkan badan sungai/anak sungai dimana gorong-gorong akan ditempatkan dengan menggunakan buldozer atau excavator atau dengan alat-alat lain sejenis.

2. Lakukan penggalian badan jalan yang melintasi aliran air sesuai dengan ukuran jumlah gorong-gorong yang akan dibuat. Jika kedalaman aliran air itu terlalu dangkal maka dilakukan penggalian agar gorong-gorong yang ditempatkan dapat menampung aliran air.

3. Banyaknya gorong-gorong tergantung besarnya aliran air.

4. Gunakan sirtu atau kayu sebagai dasar/alas (diameter sirtu minimal 10 cm, diameter log minimal 15 cm)

5. Pada waktu penggabungan/penempatan gorong-gorong, gunakan semen plester untuk gorong-gorong beton, baut dan cincin untuk gorong-gorong dari baja, sedangkan gorong-gorong dari kayu tempatkan secara hati-hati.

6. Lakukan penimbunan dengan menggunakan tanah yang diambil dikiri-kanan badan jalan dengan kedalaman padatan sekurung-kurangnya 20 cm. Jika tanah timbun tidak ada disekitar gorong-gorong yang akan ditimbun maka tanah timbun diambil dari tempat lain, dimana untuk jarak pengambilan yang melebihi 300 m menggunakan dump truck.

7. Lakukan pemadatan agar permukaan gorong-gorong sama rata dengan permukaan jalan. Buat silt trap dihulu dan dihilir gorong-gorong (ukuran silt trap mengikuti spesifikasi dalam tabel 2)

8. Untuk meminimalkan terjadinya erosi gunakan kayu sebagai gelagar/penahan diujung (hilir) dan pangkal gorong-gorong (hulu).

e. Pembuatan Jalan Cabang Khusus Estate Tele

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 11 of 17

Karena perbedaan topopgrafi yang mengakibatkan perbedaan jenis tanah di estate Tele dibandingkan dengan estate lain, maka diperlukan suatu perlakuan khusus dalam pembuatan jalan di estate Tele, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Planning menentukan dan melakukan marking rencana jalan dan menentukan lokasi titik putaran sesuai dengan kondisi topografi dengan jarak rata-rata 100 m

2. Penandaan setiap lokasi titik putaran ditempatkan pada batang pohon atau patok kayu dengan tanda bintang (*).

3. Lakukan Opening dan ratakan sesuai dengan rencana jalan estate 8 m branch road dan 10 m main road, dengan alat berat bulldozer atau excavator

4. Pasang gorong-gorong jembatan terlebih dahulu sebelum dilakukan penggambangan

5. Lakukan pemasangan gambangan dengan diameter 10 cm yang berasal dari penebangan kayu di sekitar area jalan. Panjang kayu yang dipakai sebagai gambangan adalah 4 m untuk branch road dan 6 m untuk main road.

6. Susun gambangan tersebut secara teratur dan rapi di badan jalan dengan jarak maksimum antar gambangan adalah 2 cm

7. Pergunakan ukuran gambangan yang terbesar untuk daerah jalan yang berawa

8. Tebang bayang kiri kanan jalan masing-masing 3 m untuk memperoleh cabang-cabang dan ranting-ranting kayu selanjutnya disusun di atas gambangan setebal ± 30 cm

9. Gambangan tidak dibenarkan dilewati oleh alat berat

10. Lakukan penimbunan pasir gunung (sirtu) setebal 30 cm

11. Buatkan parit kiri kanan jalan setelah di rocking dengan mempergunakan alat berat Bacho mini atau excavator

12. Jalan dapat dilalui 1 bulan setelah selesai di rocking

Spesifikasi Gambangan Jalan Cabang Sektor Tele

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 12 of 17

f. Pembuatan Tempat Penumpukan Sirtu dan Pemberian Sirtu (Surfacing).

1. Pembuatan Tempat Penumpukan Sirtu (TPS), Operasional dan Rehabilitasi Bekas TPS

Cabang-cabang dan ranting-

ranting ± 30cm Gambangan

diameter 10 cm

parit

Tampak Depan

4 m

Tampak Samping

Gambangan tampak samping

4 m

Tampak atas sebelum ditimbun cabang-cabang

parit

1 m bahu jalan

Gambangan dengan

diameter 10 cm dan

berjarak maks 2 cm

Tampak atas setelah ditimbun cabang-cabang

Gambangan setelah ditimbun dengan

cabang-cabang dan ranting-ranting

kayu

Tampak Depan Setelah dirocking

Timbunan pasir gunung

(sirtu) ± 30 cm

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 13 of 17

a. Road Mandor mengintruksikan ke operator alat berat untuk penyiapan lahan tempat penimbunan sirtu dengan luas tergantung dari volume sirtu yang akan ditampung dan mengikuti kriteria dibawah ini :

Tidak boleh dekat sempadan sungai (riparian Strip)

Lokasinya datar dan dipinggir jalan.

Tidak terlalu jauh dari lokasi jalan yang akan di surfacing maksimum 2 km

b. Operator alat berat melakukan pembukaan/penyiapan lahan dengan mendorong lapisan tanah bagian atas (top soil) ke pinggir area TPS, hal ini penting untuk menutupi kembali area TPS setelah tidak digunakan (rehabilitasi) pada saat akan dilakukan penanaman kembali (revegatation).

c. Pengambilan dan pengangkutan sirtu dari queri sampai ke Tempat Pengumpulan Sirtu (TPS) dilakukan oleh supplier.

d. Mandor road melakukan pengecheckan Delivery order/Surat Pengantar barang setiap sirtu yang masuk ke TPS dan mengukur tinggi sirtu diatas mobil, minimal 5 titik pengukuran tinggi Hasil pengukuran tinggi sirtu yang sudah dirata-ratakan dimasukkan kedalam delivery order lembaran 1 diberikan ke Supplier, lembaran 2 diberikan ke Admin RC dan lembaran 3 diberikan ke Accounting.

e. Setelah TPS tidak digunakan lagi, lakukan rehabilitasi pada areal bekas TPS dengan berkoordinasi dengan Plantation Asisten untuk menanam Tanaman HTI, atau rumput-rumputan atau tanaman penutup permukaan tanah lainnya diareal TPS.

2. Pemberian Sirtu (Surfacing).

a) Road Asisten memastikan semua main road dan 50 % dari branch road dilapisi sirtu dengan mengikuti spesifikasi dalam tabel 1.

b) Road Asisten dan atau Road Mandor melakukan koordinasi dengan Askep Harvesting atau Harvesting Asisten untuk menetapkan jalan cabang (branch road) yang perlu di sirtu, dengan mempertimbangkan volume kayu yang tersedia pada areal disekitar jalan cabang yang akan disirtu.

c) Untuk jalan-jalan yang baru dibuka, pemberian sirtu dilakukan setelah jalan-jalan tersebut dibiarkan selama 1-2 bulan, agar diperoleh badan jalan yang relatif stabil

d) Pada saat pemuatan Sirtu di TPS, chockerman melakukan pencatatan terhadap sirtu yang dimuat ke dump truck dengan menggunakan format Gravel Delivery Trip Ticket (lihat contoh trip ticket terlampir). Hasil pencatatan Gravel Delivery trip Ticket oleh Checkerman diserahkan ke Road Mandor dan Road Mandor menyerahkan ke Admin RC untuk direkapitulasi.

e) Supir dump truck menyerak sirtu secara langsung ke badan jalan yang akan disurfacing. Jika tidak terdapat motor grader pada saat surfacing dilakukan, maka gravel ditumpuk dengan jarak tertentu disepanjang tepi jalan agar tidak menghalangi jalan dump truck berikutnya.

f) Untuk permukaan jalan yang sangat stabil (keras) selama spreading (penyerakan sirtu) Operator Grader dapat melakukan pencampuran dengan tanah liat (clay) yang diambil dari pinggir badan jalan yang berfungsi sebagai pengikat (binder). Tujuannya agar gravel tidak mudah lepas yang berpotensi sebagai penyebab kerusakan pada kaca kendaraan. Komposisi campuran antara tanah liat dengan gravel kira-kira 20: 80

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 14 of 17

g) Operator Compactor melakukan pemadatan dengan beberapa kali ulangan untuk mendapatkan gravel yang benar-benar padat. Banyaknya ulangan tergantung kepada kekerasan badan jalan yang dikerjakan dengan indikator jika sirtu yang dipadatkan menunjukkan tanda-tanda akan pecah maka ulangan pemadatan dihentikan.

h) Setelah surfacing dan pemadatan selesai, Road Mandor melakukan inspeksi dengan menggunakan format “Roading Forming & Surfacing Inspection Checklist” (lihat contoh ceklist terlampir) dan setelah selesai diserahkan ke Road Asisten.

i) Setiap bulan, Road Asisten dan atau Road Mandor menginformasikan ke Sektor Planner untuk mengukur jalan-jalan yang sudah disurfacing dengan melampirkan peta jaringan jalan dengan menandai pada peta , jalan-jalan yang sudah disurfacing Sedangkan untuk mengetahui jumlah sirtu yang digunakan untuk surfacing dihitung berdasarkan jumlah sirtu yang dibongkar dari dump truck pada lokasi yang disurfacing, sesuai dengan standard volume gravel yang digunakan perkilometer.

3) PERAWATAN JALAN.

a. Road Mandor melakukan pengecheckan setiap hari terhadap jalan koridor (acces road), jalan utama (main road) dan jalan cabang (branch road) yang arus lalu lintas alat berat & angkutan kayu tinggi. Pada jalan yang rusak dilakukan identifikasi penyebab kerusakan badan jalan, lokasi dan luasan kerusakan. Hasil pengecheckan dan identifikasi dimasukkan dalam format ”Road Maintenance Inspection Checklist” (lihat contoh ceklist terlampir) dan dikonsultasikan dengan Road Asisten untuk menentukan jalan-jalan yang perlu degrading dan disurfacing.

b. Road Mandor maintenance mengintruksikan ke Operator Grader mengenai lokasi dan panjang jalan yang akan diperbaiki, resurfacing atau regarding. Perbaikan yang akan dilakukan tergantung dari kondisi jalan dengan criteria :

c. Kegiatan Regrading sebagai berikut:

1. Kriteria jalan akan regrading.

a) Kondisi jalan berlobang dan licin atau caving in.

b) Permukaan jalan yang keriting dan terjadinya perubahan permukaan jalan.

c) Adanya gravel yang lepas.

2. Grading jalan dimulai dari sisi parit jalan, sekaligus membentuk ulang drainase (saluran air dan dalam waktu bersamaan pula dilakukan penggradingan /pemotongan badan jalan yang bergelombang serta penimbunan pada jalan yang berlubang

3. Regrading tidak boleh merubah slope/kemiringan dari badan jalan. Jadi regarding harus menghasilkan kemiringan badan jalan semula.

4. Operator Compactor tetap mengikuti Grader dari belakang untuk melakukan pemadatan. Pada saat grader telah selesai melakukan grading dengan panjang tertentu, operator Compactor masih melakukan pemadatan secara sistematis , yang perlu diperhatikan, pemadatan yang berlebihan dapat menyebabkan gravel/sirtu pecah dan menjadi debu.

5. Untuk kondisi jalan yang kering dan berdebu sebelum operator grader menggrading terlebih dahulu dilakukan penyiraman dengan air.

d. Kriteria jalan akan di resurfacingsebagai berikut:

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 15 of 17

1. Permukaan badan jalan mengalami pelembekan sebagai akibat masuknya air ke dalam perkerasan, maka Road Mandor mengintruksikan kepada operator excavator untuk membuang permukaan jalan yang mengalami pelembekan dan diganti dengan material tanah yang lebih baik dan di resurfacing/dilapisi dengan sirtu.

2. Bagian bagian jalan yang gravelnya/sirtunya sudah sangat tipis maka perlu diresurfacing/dilapis ulang dengan sirtu.

3. Setiap bulan, perhitungan penggunaan gravel untuk resurfing atau regarding berdasarkan atas “Gravel Delivery Trip Ticked” Ringkasan Total Panjang untuk Resurfing dan re-Grading menggunakan Daily Time Sheet Alat Berat (productivity Daily).

4) Perawatan Jembatan dan Gorong-gorong.

a. Road Asisten melakukan inspeksi setiap 6 bulan sekali terhadap semua jembatan kayu dengan melakukan uji kekuatan terhadap rangka jembatan seperti bantalan, gelagar/sayap jembatan dan dinding penopang.

b. Beberapa uji kegiatan yang dilakukan antara lain uji kekuatan tekanan dan rentang dengan menggunakan paku besar atau alat lain yang sejenis.

c. Jika ada kayu yang tidak kokoh (busuk) maka harus diganti dengan kayu yang bagus sebelum kekuatan rangka jembatan tersebut membahayakan keselamatan manusia.

d. Road Asisten menginspeksi terhadap jembatan beton (concrete) setiap tahun dan melaporkan ke Road Askep setiap rangka jembatan yang mengalami kerusakan untuk diperbaiki dengan pertimbangan keselamatan pemakainya

e. Road Asisten melakukan inspeksi terhadap semua gorong-gorong setiap 3 bulan sekali dan mengawasi kegiatan pembersihan terhadap semua material yang menghambat aliran air dan mengganti jika ada yang mengalami kerusakan. Pada saat musim hujan frekwensi pengecheckan dan perawatan ditingkatkan

f. Bersihkan secara periodik sedimen atau serasah/ranting yang terakomulasi dibawah jembatan

g. Bersihkan secara periodic sedimen atau serasah/ranting yang terakumulasi dibawah gorong-gorong

5) Kegiatan Perawatan lainnya.

a. Jalan-jalan yang melewati pemukiman masyarakat harus dilakukan penyiraman untuk mengurangi debu, sesuai dengan rekomendasi dari seksi 4Ldan EFS

b. Mendorong ke pinggir jalan setiap kayu dan ranting-ranting kayu yang jatuh secara manual atau dengan menggunakan alat-alat berat yang sedang bekerja disekitar kayu yang jatuh seperti: motor grader, becho loader, wheel loader

c. Mengganti rambu-rambu lalu lintas yang hilang dengan berkoordinasi ke EFS Asisten dan melampirkan peta jaringan jalan yang menunjukkan lokasi rambu-rambu yang akan diganti (lihat contoh peta terlampir)

d. Membersihkan sedimen yang terakumulasi dalam silt trap dan trap kayu serta bak control secara priodik dan memperbaiki jika ada yang rusak

e. Membersihkan sedimen dan gulma yang terakumulasi dalam embung air atau rorak.

f. Berkoordinasi dengan Plantation Asisten untuk menanam tanaman penutup tanah pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan seperti berikut :

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 16 of 17

1. Menanam tanaman penutup tanah seperti rumput teki, atau tanaman penutup lainnya disepanjang ”Crawler track area” (bekas jalan alat-alat berat pada kiri-kanan jalan)

2. Menanam jenis kacang-kacangan yang tahan naungan (Centrosema Pubescens atau Pueraria Javanica) pada tebing-tebing jalan yang curam.

3. Menanam pohon pinus/acasia/eucalyptus/caliandra dijalan yang tidak digunakan lagi

4. Menyerakkan ranting/serasah dan top soil dilokasi tanah timbunan yang berdekatan dengan lokasi konsevasi atau areal sempadan sungai (riparian strip)

g. Melakukan tebang bayang terhadap pohon eucalyptus yang menghalangi cahaya matahari terhadap badan jalan atas instruksi Road Asisten dengan berkoordinasi dengan Wood Supply Asisten. Kriteria pohon yang akan ditumbang bayang adalah sebagai berikut :

1. Sepanjang jalan koridor dan jalan utama.

2. Untuk jalan cabang dikoordinasikan dengan Asisten yang didasarkan pada

tingginya kegiatan hauling di sepanjang jalan cabang bersangkutan

3. Jumlah row tanaman yang ditebang tergantung pada bayang cahaya matahari

terhadap jalan sampai pukul 09.00 pagi, contoh jika sampai pukul 09.00 pagi row

ketiga dari pohon masih menghalang cahaya matahari, maka row ketiga tersebut

dilakukan tumbang bayang.

6) Lain – Lain

RC Asisten bertanggung jawab untuk membuat & merawat jalan dan drainase sesuai dengan “WR”/permintaan dari departemen lain.

a. Membuat sekat bakar/ilaran api.

b. Membuat drainase disekeliling pembibitan (nursery).

c. Membuat drainase disekeliling Base Camp dan Kantor,

d. Membuat Tempat Pembuangan Akhir Limbah/Land Fill site.

e. Membuat drainase disekeliling Tempat Penumpukan Kayu (TPK)

08. Pemindahan alat berat/Heavi Equipment (HE) antar estate atau antar compartement

1. Setiap alat berat (Heavy Equipment) yang akan pindah dari lokasi kerja Road Construcktion harus mendapat persetujuan Askep Harvesting atau yang dihunjuk dan pengawas lapangan (Mandor/Assisten RC) mengisi format pemindahan alat atau Heavy Aquipment pada nomor TPF-RCM-4004-FM

2. Lakukan pemindahan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan kerja:

a. Ikatlah Heavy Equipment (HE) dengan rantai atau sejenisnya dan lakukan penguncian dengan bomag serta gunakan ganjal di depan dan belakang roda/Track untuk menghindari terjatuh/pergeseran saat traveling.

b. Dilarang menumpang di bak truk atau di dalam alat (Heavi Equipment) serta diatas kabin truk saat traveling.

c. Ikutilah rambu-rambu disepanjang jalan, dan jagalah kecepatan saat traveling untuk meghindari kecelakaan.

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ROADS No. Dokumen : TPF-RCM-4001B-PR

PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN Tanggal Rev/Nomor Rev : 15 Maret 2016/10 Tanggal Rev. Sebelumnya : 03 Februari 2015

Isu : 0 Halaman : 17 of 17

3. Format pemindahan alat yang telah diisi dengan lengkap diberikan oleh operator/driver kepada petugas security pada saat melewati pos secutity

09. PENYIMPANAN REKAMAN

Road Construction Asisten bertanggung jawab menyimpan dokumen dibawah ini dalam waktu 2 tahun :

Road Opening dan Cleaning Inspection Cheklist, TPF-RCM-4001-FM

Road Forming, Grading, dan Surfacing Inspection Cheklist, TPF-RCM-4002-FM

Road Maintenance Inspection Cheklist, TPF-RCM-4003-FM

Pemindahan Alat Berat atau Heavy Equipment, TPF-RCM-4004-FM