pt tiga pilar sejahtera food tbk dan entitas anak laporan … · pt tiga pilar sejahtera food tbk...
TRANSCRIPT
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode yang Berakhir
Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode yang Berakhir pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6
1
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013
dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
(1) (1)
ASET Catatan 30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39 89.585.122.715 102.175.582.668
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2.s, 2.t, 4, 38, 39 569.857.804.550 560.045.501.463
Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.s, 2.t, 5, 38, 39 110.952.211.552 164.899.141.687 Persediaan 2.e, 7 846.480.173.169 602.660.331.761 Pajak Dibayar di Muka 2.q, 8.a 24.051.411.264 21.760.950.617 Biaya Dibayar di Muka 2.f, 9 27.848.321.869 2.979.916.803 Uang Muka Pembelian 11 117.993.250.247 90.420.281.276
Jumlah Aset Lancar 1.786.768.295.367 1.544.941.706.276
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 43.364.955.281 43.364.435.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.i, 2.t, 10, 39 30.442.847.801 19.638.771.432
Aset Pajak Tangguhan 2.q, 8.b 5.981.192.062 5.981.192.062
Aset Tetap 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 13 1.308.555.562.242 1.233.722.414.268
Tanaman Perkebunan 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 14 485.593.188.691 506.552.788.180
Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih 2.k, 15 60.400.466.877 57.757.923.022
Aset Takberwujud - Neto 2.n, 2.w, 2.y, 16 351.842.105.059 350.138.577.211
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.g, 2.w, 12 285.098.028.779 105.477.755.675
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.571.278.346.792 2.322.633.857.131
JUMLAH ASET 4.358.046.642.158 3.867.575.563.406
2
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013
dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan 30 Juni 31 Desember
LIABILITAS 2013 2012
Rp Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 2.t, 17, 38, 39
Pihak Berelasi 2.u, 6 5.750.609.156 7.076.106.858
Pihak ketiga 2.s, 38 75.775.203.511 60.830.838.582
Beban Akrual 2.t, 18, 39 38.018.931.172 26.494.301.167
Utang Pajak 2.q, 8.c 169.960.305.189 135.541.957.478
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 2.t, 39 10.537.383.330 5.972.147.674
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 2.t, 19, 39 402.150.890.028 702.537.774.713
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 2.h, 2.t, 21, 22, 39 112.032.393.340 273.659.824.127
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.s, 2.t, 20, 38, 39 81.707.517.872 4.500.839.650
Uang Muka Penjualan 2.p 8.738.462.571 386.056.131
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 904.671.696.171 1.216.999.846.381
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang 2.t, 22, 39 303.608.236.159 572.362.172.236
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 49.887.005.305 3.315.341.176
Utang Sewa Pembiayaan 2.h, 2.t, 21, 39 8.327.269.542 11.467.775.465
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih 24, 39 889.897.349.604 --
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 8.b 3.146.806.545 3.146.806.545
Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 2.l, 23 26.832.698.945 26.832.698.945
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.281.699.366.100 617.124.794.367
TOTAL LIABILITAS 2.186.371.062.271 1.834.124.640.748
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
Nilai Nominal
Saham Seri A : Rp 500
Saham Seri B : Rp 200
Modal Dasar
Saham Seri A: 135.000.000 Lembar
Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham Seri A : 135.000.000 Lembar
Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2013
dan 31 Desember 2012 2.m, 25 625.700.000.000 625.700.000.000
Tambahan Modal Disetor 2.o, 26 754.582.027.552 754.582.027.552
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 27 43.932.064.234 43.932.064.234
Saldo Laba (Defisit) 411.784.842.160 300.974.381.788
1.835.998.933.946 1.725.188.473.573
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 29 335.676.645.941 308.262.449.085
JUMLAH EKUITAS 2.171.675.579.887 2.033.450.922.658
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.358.046.642.158 3.867.575.563.406
3
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
OK OK
Catatan 30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Rp
PENJUALAN - NETO 2.p, 30 1.783.575.821.398 1.285.891.989.914
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.p, 31 1.379.598.444.553 1.018.553.090.756
LABA KOTOR 403.977.376.845 267.338.899.158
BEBAN USAHA
Beban Usaha 2.p, 32 (123.409.592.220) (58.356.243.664)
Pendapatan Lainnya 2.s, 34 804.345.848 19.501.076.203
Beban Lainnya 2.s, 34 (3.333.647.689) (2.692.074.327)
LABA USAHA 278.038.482.784 225.791.657.370
Biaya Keuangan Neto 2.v, 33 (72.919.755.555) (72.096.361.117)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 205.118.727.229 153.695.296.252
Beban Pajak Penghasilan 2.q, 8.d (43.486.070.000) (26.738.557.750)
LABA TAHUN BERJALAN 161.632.657.229 126.956.738.503
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- --
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 161.632.657.229 126.956.738.503
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 134.218.460.372 110.245.763.154
Kepentingan Non - Pengendali 29 27.414.196.857 16.710.975.349
JUMLAH 161.632.657.229 126.956.738.503
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 134.218.460.372 110.245.763.154
Kepentingan Non - Pengendali 29 27.414.196.857 16.710.975.349
JUMLAH 161.632.657.229 126.956.738.503
LABA PER SAHAM DASAR
Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada
Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 2.r, 35 45,87 37,68
4
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2013 serta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
Kepentingan Jumlah
Nonpengendali Ekuitas
Catatan Modal Saham Selisih Transaksi Jumlah Ekuitas
Agio Selisih Nilai Selisih Transaksi Jumlah Perubahan Ekuitas Ditentukan Belum yang
Saham Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Penggunaannya Ditentukan Diatribusikan
Neto Restrukturisasi Entitas Anak Transaksi dengan Penggunaannya kepada
Entitas Pihak Pemilik
Sepengendali Nonpengendali Entitas Induk
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2011 625.700.000.000 657.256.325.655 1.215.758.371 381.492.927.241 1.039.965.011.267 -- -- 108.797.630.365 1.774.462.641.631 58.355.312.324 1.832.817.953.955
Penyesuaian Biaya Emisi
Penawaran Umum Terbatas III - Bersih 25 -- 283.288.953 -- -- 283.288.953 -- -- -- 283.288.953 -- 283.288.953
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum 27 -- -- -- -- -- -- 25.000.000.000 (44.019.000.000) (19.019.000.000) -- (19.019.000.000)
Konversi Uang Muka Setoran Modal Menjadi
Saham pada Entitas Anak -- -- -- (381.553.424.226) (381.553.424.226) -- -- -- (381.553.424.226) -- (381.553.424.226)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 211.195.751.423 211.195.751.423 42.466.637.512 253.662.388.935
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
pada Entitas Anak 25 -- -- -- 95.887.151.558 95.887.151.558 -- -- -- 95.887.151.558 -- 95.887.151.558
Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan
Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- 43.932.064.234 -- -- 43.932.064.234 -- 43.932.064.234
Penambahan Kepentingan Non Pengendali
karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- 207.440.499.249 207.440.499.249
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 95.826.654.573 754.582.027.552 43.932.064.234 25.000.000.000 275.974.381.788 1.725.188.473.573 308.262.449.085 2.033.450.922.656
Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 134.218.460.372 134.218.460.372 27.414.196.857 161.632.657.229
Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum 27 -- -- -- -- -- -- 42.239.400.000 (65.647.400.000) (23.408.000.000) -- (23.408.000.000)karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- (0) (0)
SALDO PER 30 JUNI 2013 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 95.826.654.573 754.582.027.552 43.932.064.234 67.239.400.000 344.545.442.160 1.835.998.933.946 335.676.645.941 2.171.675.579.887
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Saldo Laba (Defisit)Tambahan Modal Disetor
5
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh)
OK
Catatan 30 Juni 30 Juni
2013 2012
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 1.782.115.924.748 1.258.647.321.388
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (1.514.799.368.784) (1.066.174.024.094)
Kas yang dihasilkan dari Operasi 267.316.555.964 192.473.297.294
Penerimaan Bunga 18.082.711.369 5.547.284.875
Pembayaran Pajak (12.130.479.312) (19.859.521.580)
Pembayaran Bunga dan beban Keuangan (44.608.026.392) (31.027.715.731)
Pembayaran Karyawan (75.010.349.435) (44.833.806.245)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 153.650.412.194 102.299.538.613
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penambahan Tanaman Perkebunan (23.117.423.692) (39.748.615.227)
Pencairan Investasi Jangka Pendek 84.176.448.728 --
Perolehan Hak atas Tanah 15 (1.800.898.872) (10.720.675.911)
Uang Muka Jangka Panjang 16 (133.381.069.355) (1.960.388.835)
Penempatan Investasi Jangka Pendek (30.107.352.295) --
Perolehan Aset tetap 14 (80.288.837.675) (31.801.638.093)Keuntungan Pengalihan Lahan kepada Plasma -- --
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (184.519.133.162) (84.231.318.066)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Utang Bank - Jangka Pendek 19, 22 417.637.470.232 276.572.426.931
Penerimaan dari Utang Bank - Jangka Panjang 19, 22 125.427.975.832 --
Penerimaan dari pihak-pihak Berelasi 6 46.556.348.824 --
Penerimaan dari Penerbitan Obligasi 24 889.365.631.162 --
Pembayaran Bunga Sewa Pembiayaan -- (411.311.930)
Pembayaran Pihak-pihak Berelasi 6 -- (1.605.738.505)
Pembayaran Bunga Utang Jangka Panjang -- (41.096.424.298)
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan 21 (5.515.859.031) (2.920.644.201)
Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi 19, 22 (21.943.445.579) --
Pembayaran Utang Bank - Jangka Panjang 19, 22 (544.096.090.829) (96.531.099.993)
Pembayaran Utang Bank - Jangka Pendek 19, 22 (888.787.710.545) (500.145.364.304)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 18.644.320.066 (366.138.156.301)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (12.224.400.902) (348.069.935.754)
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS (366.059.051) 12.402.249.721
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 102.175.582.668 634.672.876.385
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 89.585.122.715 299.005.190.352
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 2.d, 3
Terdiri dari : 3
Kas 912.143.580 907.981.793
Bank 68.072.289.406 279.127.508.559
Deposito Berjangka 20.600.689.728 18.969.700.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 89.585.122.715 299.005.190.352
0 (0)
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
6
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No.
143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.Th.91
tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13
Agustus 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No.86 tanggal 21 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, mengenai
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-20182 tanggal 6 Juni 2012.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang
perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha
Perusahaan dan Entitas Anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan
bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi
beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie
kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di
Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa
Tengah.
PT Tiga Pilar Corpora adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan.
1.b. Penawaran Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya
Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal -
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta
saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalan Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997,
saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp 60
miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 (dalam Rupiah
penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4,
lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham
seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI.
Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan
konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal
Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember
2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6 (enam) bulan.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
7
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai
nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah penuh) per saham.
Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam – LK No. S-2478/BL/2008
tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan
tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang
beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008.
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254.000.000 Saham
Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai Rp. 200 (dalam Rupiah
penuh) per saham dan harga penawaran Rp. 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat
surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan
telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011.
Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926.000.000 saham
pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Pada April 2013, Perusahaan melakukan penawaran umum obligasi TPS Food I tahun 2013 dan Sukuk Ijarah TPS Food I
tahun 2013 dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp. 600.000.000.000 dan Rp. 300.000.000.000 dan dikenakan
bunga tetap. Penawaran tersebut telah mendapat surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
berdasarkan surat No. S-62/D.04/2013 tanggal 28 Maret 2013. (lihat catatan 24).
Pada 30 Juni 2013, seluruh obligasi Perusahaan telah tercatat di BEI.
1.c. Struktur Entitas Anak
Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas
manajemen perusahaan-Entitas Anak sebagai berikut:
30-Jun 30-Jun 31-Des
2013 2012 2013 2012
% % Rp Rp
Pemilikan Langsung
PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie/ Snack 1990 99,90 99,90 1.002.072.486.822 1.025.148.002.492
PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99,90 99,90 345.975.726.191 319.891.531.953
PT Bumiraya Investindo dan Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64,95 64,95 996.792.705.126 918.633.715.342
Entitas Anak
PT Dunia Pangan dan Sragen Industri dan Perdagangan Beras 2008 70,00 70,00 1.386.185.893.986 1.059.448.545.705
Entitas Anak
PT Patra Power Nusantara*) Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99,90 99,90 97.354.569.292 97.379.343.939
PT Balaraja Bisco Paloma *) dan Balaraja Distribusi, Perdagangan dan Keagenan -- 99,90 99,90 509.539.544.749 496.404.466.121
Entitas Anak
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Bumiraya Investindo:
PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 173.618.501.526 164.575.214.589
PT Muarobungo Plantation dan Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99,99 99,99 105.182.307.468 100.906.031.766
Entitas Anak
PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 116.877.724.964 109.665.623.316
PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99,99 99,99 223.787.614.186 221.664.236.190
PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99,96 99,96 16.125.383.323 14.290.492.079
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Muarobungo Plantation:
PT Tandan Abadi Mandiri*) Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 12.062.968.415 11.152.588.756
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Dunia Pangan:
PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras 2003 99,99 99,99 543.580.754.682 408.817.364.347
PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras 2008 99,99 99,99 527.378.355.750 380.544.029.463
PT Sukses Abadi Karya Inti*) Jakarta Industri dan Perdagangan Beras -- 99,96 99,96 184.972.711.187 159.900.789.248
Pemilikan Tidak Langsung
Melalui PT Balaraja Bisco Paloma*):
PT Putra Taro Paloma Balaraja Industri Makanan Ringan 2011 99,96 99,96 361.722.584.724 358.770.157.881
PT Subafood Pangan Jaya Tangerang Industri Makanan Ringan 2005 99,60 99,60 142.179.019.926 50.151.262.919
*) Dalam tahap pengembangan
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha
Tahun
Operasi
Komersial
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
31-Des
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
8
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 10 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widiyanto
S.H., notaris di Tangerang, DP, entitas anak, memperoleh kepemilikan saham pada IBU sebesar 21.374 saham, sehingga
kepemilikan tidak langsung perusahaan pada IBU berubah dari 49% menjadi 70%.
Pada tanggal 3 Oktober 2012, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Tandan
Abadi Mandiri (melalui kepemilikan tidak langsung PT Muarobungo Plantation sebesar 99,99% dan PT Tugu Palma
Sumatera sebesar 0,01%) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 12.500.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(lihat Catatan 37).
Pada tanggal 22 Nopember 2012, PT Dunia Pangan, entitas anak, mengakuisisi 99,96% kepemilikan di PT Sukses Abadi
Karya Inti (SAKTI) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 22.500.000.000. Pada tanggal akuisisi, SAKTI belum beroperasi
sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 19 Desember 2012, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,6% kepemilikan di PT
Subafood Pangan Jaya, dengan nilai akuisisi sebesar Rp 100.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(lihat Catatan 37).
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di
hadapan Humberg Lee, SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite
Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing dijabat oleh Yulie
Hadiwana dan Yulianni Liyuwardi.
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing dijabat sebagai berikut:
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Anton Apriyantono Anton Apriyantono
Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja
Komisaris Hengky Koestanto Hengky Koestanto
Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno
Haryadi Haryadi
Dewan Direksi
Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta
Direktur Budhi Istanto Suwito Budhi Istanto Suwito
Achmad Subchan Achmad Subchan
Direktur tidak terafiliasi Jo Tjong Seng Jo Tjong Seng
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Komite Audit
Ketua Haryadi Haryadi
Anggota Trisnawan Widodo Trisnawan Widodo
Sri Wahyuni Sri Wahyuni
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
9
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2013
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 2.250 orang dan 2.217 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia yang meliputi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan” dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali
laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah Rupiah.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara
langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada catatan 1c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek 3.297.495.000 6.594.537.500
Imbalan Pascakerja 5.095.574.779 5.095.574.779
Jumlah 8.393.069.779 11.690.112.279
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
10
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode
pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional entitas lain.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha
Perusahaan sebagai satu kesatuan.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang
saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum
direalisasi) telah di eliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian
yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas.
2.d. Setara Kas
Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, tidak
dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang
signifikan.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah
ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan
disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.
2.e. Persediaan
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar
setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung
dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
2.f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g. Aset Tetap
Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
11
dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diingikan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20
Mesin 4 – 10
Peralatan Pabrik 8
Kendaraan 4 – 8
Perabot dan Peralatan Kantor 4 – 8
Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat
kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Perusahaan dan dapat
diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya.
Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya
pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian
akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
2.h. Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa
biasa.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan
nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan
praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan
lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten
dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
2.i. Perkebunan Plasma
Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan
sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
12
diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan sebesar nilai bersihnya setelah
dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan kondolidasian.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani plasma)
dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat perkebunan plasma diserahkan kepada petani plasma.
2.j. Tanaman Perkebunan
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman,
pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman
belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman
menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif
selama 20 tahun.
2.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan
Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.l. Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek
diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak
dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja
Imbalan pasca kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja
dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini
cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa
kini, beban jasa bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika
ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak
karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka
waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk:
a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.m. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan
komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan
dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham
dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal
Disetor”.
2.n. Aset TakBerwujud
Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi
dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
13
Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada
tanggal akuisisi.
Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi.
Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai
tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual.
Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan menguji penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap
masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari
kombinasi bisnis di mana goodwili timbul.
Merek-merek dagang tertentu yang memliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat
diperpanjang.
2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan
lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan
merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh
kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan
atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang
pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha
berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan
merupakan goodwill.
Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah
hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih
nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih
nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai
pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Beban diakui pada saat terjadinya.
2.q. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang
berlaku saat ini.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
14
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding
tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
2.r. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-
rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode atau tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian
mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham
biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
2.s. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalan mata uang asing.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs spot yang berlaku pada
saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku
yaitu:
Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada
tangggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada
tangggal ketika nilai wajar ditetapkan.
Akun-akun entitas anak di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan untuk akun aset dan liabilitas, dan menggunakan kurs rata-rata selama periode yang
bersangkutan untuk akun penghasilan dan beban. Semua hasil selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
2.t. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset
keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
USD 1 9.929,00 9.670,00
SGD 1 7.841,28 7.907,12
EUR 1 12.977,22 12.809,86
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
15
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)
FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan
kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan
piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)
Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu,
dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian
penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika
aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada
bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual,
diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan
langsung.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
16
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal
saham.
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrumen ekuitas.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi,
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan mengunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan
dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan
posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif
dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu,
peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas
perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan,
kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih,
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
17
piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan
dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai
tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak
boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui secara langsung ke ekuitas.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta
tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas
terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui pinjaman
yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan
entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Saling hapus Instrumen Keuangan
Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika
terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan.
PSAK No.60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
18
nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut:
a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik
secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (tingkat 2); dan
c. input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi) (tingkat 3)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku
pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga
penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal
dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen
yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk tingkat 2.
Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini
termasuk pada tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.
2.u. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan
keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,
b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau
c. personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
a. Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan
induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).
b. Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain
tersebut adalah anggotanya).
c. Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan
asosiasi dari perusahaan ketiga.
e. Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan
pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan
yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
f. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang di dentifikasi dalam butir (a).
g. Orang yang di dentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil
manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
2.v. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
19
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai
beban pada saat terjadinya.
2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset
dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (untuk penghasil kas).
Aset keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah
terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
2.x. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan dan entitas anak dilaporkan menurut segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi
oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah.
2.y. Kombinasi Bisnis
Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan
dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi.
Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal
akuisisi, kecuali:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam
kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No.46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai
PSAK No.24 (revisi 2004), “Imbalan Kerja”
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham
pihak yang diakuisisi dengan peghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan
metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada
tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No.58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan”.
2.z. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan
pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban
sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
20
3. Kas dan Setara Kas
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Kas 912.143.580 1.136.615.087
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 31.736.942.616 28.299.388.965
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25.887.499.592 12.410.717.050
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk 777.725.228 1.205.124.671
PT Bank Muamalat Indonesia 97.966.555 971.701.735
PT Bank CIMB Niaga Tbk 594.938.264 1.004.648.221
PT Bank UOB Indonesia 543.772.715 1.473.641.534
PT Bank Syariah Mandri 1.593.025.826 --
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 311.400.277 830.165.382
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 591.952.927 946.289.344
Sub Jumlah Bank - Rupiah 62.135.223.999 47.141.676.903
US Dollar
PT Bank UOB Indonesia
(30 Juni 2013: 287.395; 2012: 290,822) 2.853.549.484 2.812.245.646
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(30 Juni 2013: 224,062; 2012: 1,652) 2.224.709.414 15.974.163
PT Bank Central Asia Tbk
(30 Juni 2013: 59,270) 588.487.488 --
PT Bank DBS Indonesia Tbk
(30 Juni 2013: 5,150; 2012: 89,157) 51.131.710 862.151.188
PT Bank Muamalat Indonesia
(30 Juni 2013: 2,297; 2012: 94,499) 22.806.295 913.809.248
Lain-lain (masing-masing dibawah 500 juta)
(30 Juni 2013: 19,779; 2012: 25,572) 196.381.017 247.277.234
Sub Jumlah Bank - US Dollar 5.937.065.408 4.851.457.478
Sub Jumlah Bank 68.072.289.406 51.993.134.381
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank BRISyariah 20.000.000.000 15.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 35.000.000 35.000.000
PT Bank UOB Indonesia 565.689.728 --
PT Bank Muamalat Indonesia -- 15.000.000.000
Sub Jumlah Deposito Berjangka - Rupiah 20.600.689.728 30.035.000.000
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
21
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
4. Piutang Usaha
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
US Dollar
PT Bank DBS Indonesia Tbk
(2012: 215,960) -- 2.088.333.200
PT Bank Of China
(2012: 1,750,000) -- 16.922.500.000
Sub Jumlah Deposito Berjangka - US Dollar -- 19.010.833.200
Sub Jumlah Deposito Berjangka 20.600.689.728 49.045.833.200
Jumlah Kas dan Setara Kas 89.585.122.715 102.175.582.668
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Suku Bunga
Rupiah 5.5% - 6.5% 5.5% - 6.5%
US Dollar 2% - 3.25% 2% - 3.25%
Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Semar Kencana Sejati 101.916.970.834 138.226.330.953
PT Tata Makmur Sejahtera 94.744.122.964 117.944.216.841
PT Kereta Kencana Mulia 46.024.856.323 49.596.350.433
PT Semar Pelita Sejati 37.026.888.428 --
PT Kereta Kencana Murni 36.199.834.529 34.100.389.479
United Nations for World Food Programme 15.060.587.701 44.990.991.474
PT Indomarco Prismatama 13.728.955.707 --
PT Panjunan 13.322.177.588 6.344.640.621
PT Kereta Kencana Mandiri 13.273.543.205 23.035.742.657
PT Prima Indo Meal 6.187.587.884 5.653.174.329
PT Trans Retail Indonesia 5.943.521.379 --
PT Manohara Asri 3.951.486.139 --
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5 Miliar) 183.187.289.774 140.863.682.578
Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 570.567.822.454 560.755.519.365
Dikurangi : Penurunan Nilai (710.017.903) (710.017.903)
Piutang Pihak Ketiga - Neto 569.857.804.551 560.045.501.463
Jumlah Piutang Usaha - Neto 569.857.804.550 560.045.501.463
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
22
Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut :
Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 19) pada 31 Desember 2012.
Piutang PT Tiga Pilar Sejahtera, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi pada 30 Juni 2013.
Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22).
Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT
Bank Rabobank Internasional Indonesia (lihat catatan 19).
Piutang usaha entitas anak, sebesar Rp. 50.000.000.000, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat catatan 19) pada 31 Desember 2012.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pihak Ketiga
Sampai Dengan 1 Bulan 221.194.749.121 185.019.582.358
> 1 Bulan - 3 Bulan 197.530.156.386 231.909.830.292
> 3 Bulan - 6 Bulan 114.003.242.877 91.853.427.541
> 6 Bulan - 12 Bulan 22.720.683.221 24.370.696.162
> 12 Bulan 15.118.990.848 27.601.983.013
Sub Jumlah 570.567.822.453 560.755.519.366
Dikurangi : Penurunan Nilai (710.017.903) (710.017.903)
Sub Jumlah Pihak Ketiga - Neto 569.857.804.550 560.045.501.463
Jumlah Piutang Usaha - Neto 569.857.804.550 560.045.501.463
30 Juni 31 Desember 2013 2012Rp Rp
Pihak KetigaSaldo Awal 710.017.903 701.139.443Penambahan -- 8.878.460
Saldo Akhir 710.017.903 710.017.903
30 Juni 31 Desember 2013 2012Rp Rp
Rupiah 552.322.569.590 512.378.127.650
US Dollar 17.535.234.960 47.667.373.813
Jumlah Piutang Usaha - Neto 569.857.804.550 560.045.501.463
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
23
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Rabobank International
Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 22).
Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Perusahaan dan entitas anak.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pihak Ketiga
Investasi Jangka Pendek 110.107.352.296 164.256.371.278
Piutang Lain-lain 844.859.256 642.770.409
Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya 110.952.211.552 164.899.141.687
Investasi Jangka Pendek
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Deposito Berjangka:
Rupiah
PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 160.000.000.000PT Bank Central Asia Tbk 107.352.296 79.922.550
US Dollar
PT Bank Rabobank International Indonesia
(2012: 431,897) -- 4.176.448.728
Jumlah 110.107.352.296 164.256.371.278
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Suku Bunga
Rupiah 5.5% - 6.5% 5.5% - 6.5%
US Dollar 2% - 3.25% 2% - 3.25%
Jangka Waktu 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
24
6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi
Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.
Utang pihak berelasi kepada PT Tiga Pilar Corpora merupakan utang atas beban manajemen fee.
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:
30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember
2013 2012 2013 2012
Rp Rp (%) (%)
Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Naga Mas Sakti Perkasa 43.257.390.000 43.257.390.000 0,99 1,12
PT. Tugu Palma Sejahtera 107.565.281 107.045.281 0,00 0,00
Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha 43.364.955.281 43.364.435.281 1,00 1,12
Utang Usaha
PT Tiga Pilar Corpora 5.750.609.156 7.076.106.859 0,26 0,39
Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
PT Tiga Pilar Corpora -- 3.240.951.176 -- 0,18
Bunge Investment Ltd 49.797.300.000 -- 2,28 --
Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 89.705.305 74.390.000 0,00 0,00
Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha 49.887.005.305 3.315.341.176 2,28 0,18
Pembelian
PT Tiga Pilar Corpora 44.239.221.284 87.178.160.309 2,98 4,04
Beban Manajemen Fee
PT Tiga Pilar Corpora 2.789.683.564 4.643.650.310 83,51 80,28
Beban Imbalan Kerja
Dewan Komisaris dan Direksi 8.393.069.779 11.690.112.279 14,29 6,52
Jumlah Persentase terhadap Jumlah
yang Bersangkutan
Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban
Nama Pihak Sifat Pihak-pihak Berelasi Sifat Transaksi
PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan,
Beban Management Fee
PT. Naga Mas Sakti Perkasa Dibawah Pengendalian yang sama Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga
Bunge Investment Ltd Kepentingan Non-Pengendali Pinjaman yang dikenakan bunga
PT. Tugu Palma Sejahtera Dibawah Pengendalian yang sama Pinjaman tanpa bunga
Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen Kunci Beban Imbalan Kerja
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
25
7. Persediaan
Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 19) pada 31 Desember 2012. Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk (lihat catatan 19). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat catatan 19) pada 31 Desember 2012. Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia.(lihat catatan 19). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp 1.257.195.112.114 dan Rp 1.899.935.769.732 masing-masing pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko
lainnya pada PT. Jaya Proteksi, PT. Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk,
dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 506.722.220.783. Manajemen
Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami. Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan. 8. Perpajakan
a. Pajak dibayar dimuka
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Bahan Baku 659.706.687.231 381.237.443.277
Bahan Pembantu 56.726.406.645 57.235.157.210
Barang Jadi 67.006.531.206 117.532.901.649
Suku Cadang dan Bahan Bakar 23.226.064.422 21.977.897.591
Lain-lain 39.814.483.666 24.676.932.033
Jumlah Persediaan - Bersih 846.480.173.169 602.660.331.761
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 23 3.351.997.971 --
Pajak Pertambahan Nilai 132.049.934 --
Sub Jumlah 3.484.047.905 --
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
26
b. Pajak Tangguhan
Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 21 144.520.000 --
Pasal 22 761.176.638 --
Pasal 23 1.353.080.856 --
Pasal 25 3.285.602.179 --
Pasal 28.a 973.009.192 973.009.192
Pajak Pertambahan Nilai 14.049.974.494 20.787.941.425
Sub Jumlah 20.567.363.359 21.760.950.617
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 24.051.411.264 21.760.950.617
1 Januari 2013 Dibebankan (Dikreditkan) 30 Juni 2013
pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Perusahaan Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354
77.660.354 -- 77.660.354
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan 5.903.531.708 -- 5.903.531.708
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 5.981.192.062 -- 5.981.192.062
Liabilitas Pajak Tangguhan (3.146.806.545) -- (3.146.806.545)
1 Januari 2012 Dibebankan (Dikreditkan) 31 Desember 2012
pada Laporan Laba (Rugi)
Konsolidasian
Perusahaan Rp Rp Rp
Aset Pajak Tangguhan
Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354
77.660.354 -- 77.660.354
Entitas Anak
Aset Pajak Tangguhan 4.194.050.810 1.709.480.898 5.903.531.708
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 4.271.711.164 1.709.480.898 5.981.192.062
Liabilitas Pajak Tangguhan (284.121.414) (2.862.685.131) (3.146.806.545)
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
27
c. Utang Pajak
d. Manfaat (Beban) Pajak
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 21 49.463.798 116.483.246
Pasal 23 48.587.463 8.551.669
Pajak Pertambahan Nilai -- 5.234.476.509
Sub Jumlah 98.051.262 5.359.511.425
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 29 127.759.472.796 88.446.811.174
Pasal 23 1.523.599.743 1.645.434.883
Pasal 25 675.545.453 913.476.804
Pasal 21 139.782.381 495.671.114
Pasal 4 (2) 12.723.183 140.104.163
Pajak Pertambahan Nilai 39.689.538.642 38.540.947.917
Hutang Pajak Lain-lain 61.591.728 --
Sub Jumlah 169.862.253.927 130.182.446.055
Jumlah Utang Pajak 169.960.305.189 135.541.957.478
30 Juni 31 Desember 2013 2012Rp Rp
PerusahaanKini -- --
Tangguhan -- --
Subjumlah -- --Entitas Anak
Kini (43.486.070.000) (69.008.637.413)
Tangguhan -- (1.791.740.979)
Subjumlah (43.486.070.000) (70.800.378.392)
Jumlah Beban Pajak (43.486.070.000) (70.800.378.392)
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
28
Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember 2013 2012Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian 205.111.788.693 324.462.767.326
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak 220.313.039.538 257.776.775.778
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum
Pajak Penghasilan (15.201.250.844) 66.685.991.548
Beda Tetap
Beban Pajak 65.340.670 3.928.051.747
Representasi dan Sumbangan 81.462.582 254.723.000
Penghasilan Jasa Giro (17.194.227.617) (6.952.350.644)
Keuntungan Penjualan Tanah dan Bangunan -- (17.296.074.500)
Pendapatan Dividen -- (19.695.094.567)
Lain-lain -- 445.990.934
Jumlah (17.047.424.364) (39.314.754.030)
Taksiran Laba (Rugi) Fiskal
Perusahaan (32.248.675.209) 27.371.237.518
Kompensasi Rugi Fiskal
Tahun 2010 -- (9.860.555.832)
Tahun 2011 (7.362.282.904) (24.872.964.591)
Saldo Kompensasi Rugi Fiskal (39.610.958.113) (7.362.282.904)
Beban Pajak Kini -- --
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian 205.111.788.693 324.462.767.326
Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas
Anak - Bersih (220.313.039.538) (257.776.775.778)
Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak
Penghasilan (15.201.250.844) 66.685.991.548
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
29
9. Biaya Dibayar Di Muka
Akun ini merupakan beban asuransi dan sewa dibayar dimuka Perusahaan dan entitas anak.
10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh PT
Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak.
11. Uang Muka Pembelian
Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari
Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit
tanaman dan bahan pembantu lainnya.
12. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (3.800.312.711) 16.671.497.887
Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi 8.062.168.802 (6.842.809.380)
Beban Pajak 16.335.168 982.012.937
Representasi dan Sumbangan 20.365.646 63.680.750
Penghasilan Jasa Giro (4.298.556.904) (1.738.087.661)
Keuntungan Penjualan Tanah dan Bangunan -- (4.324.018.625)
Pendapatan Dividen -- (4.923.773.642)
Lain-lain -- 111.497.734
Jumlah Beban Pajak Perusahaan -- --
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak (43.486.070.000) (70.800.378.392)
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (43.486.070.000) (70.800.378.392)
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Uang Muka Jangka Panjang 285.064.883.779 105.444.610.675
Penyertaan Saham 33.145.000 33.145.000
Jumlah 285.098.028.779 105.477.755.675
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Uang Muka Jaminan 1.957.151.827 2.060.426.347
Piutang Plasma 28.485.695.974 17.578.345.085
Jumlah 30.442.847.801 19.638.771.432
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
30
Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit
milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan dan PT Sukses Abadi Karya
Inti, keduanya entitas anak. Pada tahun 2012, uang muka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, telah
direklasifikasi ke aset tetap sebesar sebesar Rp 24.105.688.233 (lihat Catatan 13).
Aset tetap yang tidak digunakan pada tahun 2012 telah direklasifikasi ke akun aset tetap (Catatan 13).
13. Aset Tetap
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 405.628.003.499 -- -- -- 405.628.003.499
Bangunan 184.918.703.592 104.414.756 -- (549.789.169) 184.473.329.179
Infrastruktur 10.711.473.853 -- -- 1.264.133.689 11.975.607.542
Mesin 705.297.715.032 2.696.744.480 472.300.000 (845.395.120) 706.676.764.392
Peralatan Pabrik 14.781.231.177 46.476.000 -- -- 14.827.707.177
Perabot dan Peralatan 13.385.621.471 1.117.710.883 -- 131.050.600 14.634.382.954
Kendaraan 28.299.172.160 6.153.473.619 -- 285.667.182 34.738.312.961
Aset yang Tidak Digunakan 10.657.363.088 -- -- -- 10.657.363.088
Jumlah 1.373.679.283.872 10.118.819.738 472.300.000 285.667.182 1.383.611.470.792
Sewa Pembiayaan
Mesin 70.854.996.003 -- -- -- 70.854.996.003
Kendaraan 10.655.929.396 2.902.398.959 5.035.282.708 (777.828.091) 7.745.217.556
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan 162.390.217.006 40.180.730.823 -- 9.319.926.602 211.890.874.431
Mesin 95.886.149.597 70.228.285.467 -- (9.909.513.858) 156.204.921.207
Jumlah Harga Perolehan 1.713.466.575.874 123.430.234.987 5.507.582.708 (1.081.748.165) 1.830.307.479.988
30 Juni 2013
Uang Muka Jangka Panjang
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pembangunan Pabrik 219.151.045.421 95.442.264.907
Lainnya 65.913.838.358 10.002.345.768
Jumlah 285.064.883.779 105.444.610.675
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 264.629.018.022 24.186.989.509 2.703.925.500 119.515.921.468 405.628.003.499
Bangunan 179.376.714.418 5.351.489.174 -- 190.500.000 184.918.703.592
Infrastruktur 10.446.142.193 265.331.660 -- -- 10.711.473.853
Mesin 663.968.270.161 32.930.141.057 1.475.460.542 9.874.764.356 705.297.715.032
Peralatan Pabrik 9.614.970.746 5.166.260.431 -- -- 14.781.231.177
Perabot dan Peralatan 10.763.197.958 2.622.423.513 -- -- 13.385.621.471
Kendaraan 18.804.476.933 522.210.375 418.252.118 9.390.736.970 28.299.172.160
Aset yang Tidak Digunakan -- 1.441.207.185 -- 9.216.155.903 10.657.363.088
Jumlah 1.157.602.790.431 72.486.052.904 4.597.638.160 148.188.078.697 1.373.679.283.872
Sewa Pembiayaan
Mesin 2.190.358.679 32.269.556.738 -- 36.395.080.586 70.854.996.003
Kendaraan 583.200.000 19.463.466.366 -- (9.390.736.970) 10.655.929.396
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan 98.914.197.001 63.666.520.005 -- (190.500.000) 162.390.217.006
Mesin 43.707.652.716 98.448.341.823 -- (46.269.844.942) 95.886.149.597
Jumlah Harga Perolehan 1.302.998.198.827 286.333.937.836 4.597.638.160 128.732.077.371 1.713.466.575.874
31 Desember 2012
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 64.400.246.918 4.873.487.673 -- 255.791.936 69.529.526.527
Infrastruktur 4.698.705.302 484.614.566 -- (751.864.523) 4.431.455.345
Mesin 373.391.851.565 31.815.275.552 189.408.958 614.115.971 405.631.834.130
Peralatan Pabrik 5.002.356.986 791.034.324 -- -- 5.793.391.310
Perabot dan Peralatan 6.603.500.395 855.843.584 -- (118.043.390) 7.341.300.589
Kendaraan 14.626.248.667 3.727.969.185 -- 211.100.704 18.565.318.556
Aset yang Tidak Digunakan 929.116.648 -- -- -- 929.116.648
Jumlah 469.652.026.481 42.548.224.884 189.408.958 211.100.698 512.221.943.105
Sewa Pembiayaan
Mesin 2.150.469.126 -- -- -- 2.150.469.126
Kendaraan 7.941.665.999 2.395.663.313 2.746.723.095 (211.100.704) 7.379.505.513
Jumlah Akumulasi Penyusutan 479.744.161.606 44.943.888.197 2.936.132.053 (211.100.704) 521.751.917.744
Nilai Tercatat 1.233.722.414.268 1.308.555.562.242
30 Juni 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
32
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap Perusahaan dan entitas anak termasuk transaksi non kas dari realiasasi uang muka
pembangunan pengolahan minyak kelapa sawit sebesar Rp 24.105.688.233 (lihat Catatan 14).
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 52.798.839.487 11.601.407.431 -- -- 64.400.246.918
Infrastruktur 4.245.453.824 453.251.478 -- -- 4.698.705.302
Mesin 280.265.988.977 88.252.212.884 -- 4.873.649.704 373.391.851.565
Peralatan Pabrik 3.470.575.661 1.531.781.325 -- -- 5.002.356.986
Perabot dan Peralatan 4.923.696.495 3.073.876.664 1.394.072.764 -- 6.603.500.395
Kendaraan 12.599.640.876 2.342.509.868 315.902.077 -- 14.626.248.667
Aset yang Tidak Digunakan -- 929.116.648 -- -- 929.116.648
Jumlah 358.304.195.320 108.184.156.298 1.709.974.841 4.873.649.704 469.652.026.481
Sewa Pembiayaan
Mesin 4.974.669.559 2.049.449.271 -- (4.873.649.704) 2.150.469.126
Kendaraan 6.048.816.138 1.892.849.861 -- -- 7.941.665.999
Jumlah Akumulasi Depresiasi 369.327.681.017 112.126.455.430 1.709.974.841 -- 479.744.161.606
Nilai Tercatat 933.670.517.810 1.233.722.414.268
31 Desember 2012
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Beban Pokok Penjualan 42.198.699.448 74.995.413.011
Beban Umum dan Administrasi 2.225.640.552 3.353.716.182
Beban Penjualan 519.548.198 1.091.995.693
Jumlah Beban Penyusutan 44.943.888.197 79.441.124.886
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Biaya Perolehan 472.300.000 2.703.925.500
Akumulasi Penyusutan (218.227.708) --
Nilai Tercatat 254.072.292 2.703.925.500
Harga Jual 200.500.000 20.000.000.000
Laba (Rugi) Penjualan (53.572.292) 17.296.074.500\
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
33
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan nilai perolehan sebesar Rp
78.444.570.543 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 32.685.330.544.
Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp 2.219.008.889 dan Rp 7.161.677.267, masing-
masing pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Pada tahun 2012, biaya hak atas tanah ditangguhkan direklasifikasi ke akun aset tetap sebagai komponen tanah sebesar Rp.
119.515.921.468 sehubungan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2011): “Aset Tetap” dan ISAK No.25: “Hak Atas Tanah” (lihat
catatan 15).
Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak.
Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas
tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.
Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah saat habis masa berlakunya.
Saldo aset dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power
Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, pembangunan pabrik
pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, pengadaan dua mesin pengolahan beras milik PT
Jatisari Srirejeki dan PT Indo Beras Unggul, keduanya entitas anak dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses
Abadi Karya Inti, entitas anak.
Pada tanggal pelaporan, kemajuan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik kelapa sawit, pengadaan dua mesin
pengolahan beras dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68%, 95%, 95%, 95% dan 45%.
Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik kelapa
sawit, dua mesin pengolahan beras dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 72%, 99%,
95%, 95% dan 45% dari nilai kontrak dan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik diperkirakan akan selesai pada tahun
2014, sedangkan proyek lainnya diperkirakan akan selesai pada tahun 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada
hambatan dalam penyelesaian pembangunan.
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa
bumi dan risiko lainnya pada PT Jaya Proteksi, PT Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT
Asuransi Takaful Umum dan PT Asuransi Jasa Tania dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 794.345.059.110 masing-
masing pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Bangunan 37.000.000 --
Mesin 188.165.865.461 161.790.614.435
Kendaraan 12.612.476.213 11.516.252.760
Perabot dan Peralatan 3.502.902.110 1.832.884.824
Peralatan Pabrik 2.078.443.390 1.732.596.461
Jumlah 206.396.687.174 176.872.348.480
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
34
Mesin dan kendaraan yang diperoleh dari PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), dan PPN, seluruhnya
entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai
pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.
Seluruh tanah, bangunan, dan mesin produksi TPS, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 19 dan 22).
Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi PMI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 19 dan 22). Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 22). Pada 30 Juni 2013, silo PT Indo Beras Unggul dan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang
diperoleh dari PT. Bank Rabobank International Indonesia (lihat catatan 19).
Perusahaan menjual tanah kepada pihak ketiga berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 39 tanggal 3 Agustus 2012. Harga
jual atas aset yang dijual sebesar Rp. 20.000.000.000, sehingga perusahaan mendapatkan laba atas penjualan aset tetap
sebesar Rp. 17.296.074.500.
SPJ, entitas anak menjual peralatan kepada pihak ketiga pada Februari dan 2013, harga jual atas aset yang dijual adalah
sebesar Rp. 200.500.000, sehingga SPJ mengalami kerugian atas penjualan aset tetap sebesar Rp. 53.572.292.
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap
pada 30 Juni 2013.
14. Tanaman Perkebunan
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit 523.323.325.887 37.681.705.509 -- (56.088.395.300) 504.916.636.095
-
Akumulasi Penyusutan
Kelapa Sawit 16.770.537.707 2.552.909.696 -- -- 19.323.447.403
Nilai Tercatat 506.552.788.180 485.593.188.691 -
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kelapa Sawit 385.673.890.833 137.649.435.054 -- -- 523.323.325.887
Akumulasi Penyusutan
Kelapa Sawit 12.057.935.613 4.712.602.094 -- -- 16.770.537.707
Nilai Tercatat 373.615.955.220 506.552.788.180
30 Juni 2013
31 Desember 2012
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
35
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.
Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp. 1.112.380.687 dan Rp.
11.430.671.096 masing-masing pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22).
Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan
atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat catatan 22).
Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan,
kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.000.000.
30 Juni 31 Desember
2013 2012Rp Rp
Tanaman Perkebunan Menghasilkan
Saldo Awal 94.252.041.897 94.252.041.897
Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan
Belum Menghasilkan 25.737.933.674 --
119.989.975.571 94.252.041.897
Akumulasi Penyusutan (19.323.447.403) (16.770.537.707)
Saldo Akhir 100.666.528.168 77.481.504.190
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Saldo Awal 429.071.283.990 291.421.848.938
Kapitalisasi Biaya 37.681.705.509 137.649.435.052
Reklasifikasi Ke Land Clearing dan
Persediaan Bibit (56.088.395.300) --
Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan
Menghasilkan (25.737.933.674) --
Saldo Akhir 384.926.660.525 429.071.283.990
Jumlah Tanaman Perkebunan 485.593.188.691 506.552.788.180
30 Juni 31 Desember2013 2012
Hektar Hektar
Tanaman Perkebunan Menghasilkan 3.671 3.218
Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 9.326 9.587
Total Luas Area 12.997 12.805
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
36
15. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70,
seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan. Masing-
masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044.
PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11 - 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas
kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-
masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045.
PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17 - 22 atas nama
CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok,
Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045.
Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang
diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17 – 22 milik CPO dan
SHGU No. 11 – 16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri, semua entitas
anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
Terkait dengan penerapan PSAK No. 16 Revisi 2011, dan ISAK No. 25, sejak 1 Januari 2012, Biaya Hak atas tanah
ditangguhkan dicatat menjadi biaya perolehan atas tanah dan semua biaya pengurusan hak atas tanah dicatat sebagai aset lain-
lain sampai dengan hak atas tanah diperoleh. Biaya hak atas tanah ditangguhkan yang direklasifikasi ke akun aset tetap pada
tahun 2012 sebesar Rp. 107.605.753.644 (lihat catatan 14).
16. Aset Takberwujud
30 Juni 31 Desember2013 2012
Rp Rp
Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan 60.400.466.877 57.757.923.022
Dikurangi : Akumulasi Amortisasi -- --
Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih 60.400.466.877 57.757.923.022
30 Juni 2013Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)
Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Goodwill 82.820.074.584 -- 82.820.074.584
Piranti Lunak 8.389.422.737 2.202.517.062 10.591.939.799
Merk Dagang 261.488.525.000 -- 261.488.525.000
Jumlah Harga Perolehan 352.698.022.321 2.202.517.062 354.900.539.383
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
37
Merk dagang terdiri dari merk-merk dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putra Taro Paloma dan
PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur
Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro, Ayam
Jago dan Subamie.
Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut:
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang
menimbulkan goodwill tersebut.
Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
31 Desember 2012Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)
Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Goodwill 73.111.078.629 9.708.995.955 82.820.074.584
Piranti Lunak 3.991.913.710 4.397.509.027 8.389.422.737
Merk Dagang 209.488.525.000 52.000.000.000 261.488.525.000
Jumlah Harga Perolehan 286.591.517.339 66.106.504.982 352.698.022.321
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak 997.978.428 997.978.428 1.995.956.856
Merk Dagang 563.488.254 -- 563.488.254
Jumlah Akumulasi Amortisasi 1.561.466.682 997.978.428 2.559.445.110
Nilai Tercatat 285.030.050.657 350.138.577.211
30 Juni 2013Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)
Rp Rp Rp
Akumulasi Amortisasi
Piranti Lunak 1.995.956.856 498.989.214 2.494.946.070
Merk Dagang 563.488.254 -- 563.488.254
Jumlah Akumulasi Amortisasi 2.559.445.110 498.989.214 3.058.434.324
Nilai Tercatat 350.138.577.211 351.842.105.059
Entitas Pengakuisisi Perolehan Saham Pada Tahun Perolehan
30-Jun-13 31-Des-12
PT Balaraja Bisco Paloma PT Subafood Pangan Jaya 2012 728.721.861 728.721.861
PT Muarobungo Plantation PT Tandan Abadi Mandiri 2012 8.980.274.094 8.980.274.094
PT Dunia Pangan PT Jatisari Srirejeki 2010 73.111.078.629 73.111.078.629
Jumlah 82.820.074.584 82.820.074.584
Nilai
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
38
17. Utang Usaha
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) 5.750.609.156 7.076.106.858
Pihak Ketiga :
PT Supernova Flexible Packaging 6.430.552.387 8.530.320.283
PT Agung Mas 4.179.450.124 2.103.556.041
PT Nusa Palapa Gemilang 3.533.764.550 --
CV Ratu Rosari 3.357.830.334 4.587.177.844
PT Surya Kemasindo Sejati 2.847.647.528 1.403.382.236
PT Dinamika Energitama Nusantara 2.766.956.050 2.766.956.050
Tn Arifin Muhiddin 2.324.299.264 --
H. Tholib 2.263.547.879 --
PT Ambawang Jayaraya Nusantara 1.647.254.198 --
PT Cakrawala Mega Indah 1.579.749.915 1.546.814.858
PT Jasa Trans Tirta 1.400.190.000 1.873.100.000
PT Saprotan Utama -- 2.465.850.000
PT Lancarjaya Mitra Abadi -- 1.214.755.091
PT Sinar Kapuas Permai -- 1.064.321.947
PT Smart Tbk -- 2.865.854.406
PT Rasa Mutu Utama -- 1.786.959.907
Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 43.443.961.283 28.621.789.921
Jumlah Utang Usaha 81.525.812.667 67.906.945.440
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 63.248.258.337 35.457.285.472
> 1 bulan - 3 bulan 13.860.048.470 22.036.806.471
> 3 bulan - 6 bulan 1.532.844.272 1.796.211.431
> 6 bulan - 12 bulan 117.705.500 5.836.624.616
> 12 bulan 2.766.956.089 2.780.017.450
Jumlah Utang Usaha 81.525.812.667 67.906.945.440
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Rupiah 71.276.636.991 65.358.945.405
US Dollar 10.232.817.471 2.548.000.035
Singapore Dollar 6.171.087 --
Euro 10.187.118 --
Jumlah Utang Usaha 81.525.812.667 67.906.945.440
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
39
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut.
18. Beban Akrual
19. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember
2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed Loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6
Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. KP-CRO/CBC-
JPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-
CRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury
Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati,
S.H., Notaris di Jakarta, dan surat perjanjian kredit No. CBC.JPM/SPPK/898/2012 tanggal 7 Agustus 2012, PT Tiga Pilar
Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving
Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan
Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari:
- Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt
- Bank Garansi
Fasilitas Treasury Line
Fasilitas Bills Purchasing Line
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Bunga
Pinjaman Bank Direstrukturisasi -- 9.262.110.717
Pinjaman Bank 3.068.265.093 4.622.921.823
Utang Obligasi 22.037.500.000 --
Pengiklanan 2.800.571.678 2.705.985.400
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 10.112.594.401 9.903.283.227
Jumlah Beban Akrual 38.018.931.172 26.494.301.167
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 315.798.704.503
PT Bank UOB Indonesia 116.195.158.635 160.000.000.000
PT Rabobank International Indonesia 253.446.749.313 45.824.336.450
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia -- 50.000.000.000
PT Bank DBS Indoneisa 5.000.000.000 80.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 27.508.982.080 50.914.733.760
Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek 402.150.890.028 702.537.774.713
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
40
Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal
kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving memiliki pagu kredit sebesar Rp 120.000.000.000 dengan periode fasilitas 1 (satu)
tahun dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun (2012: 10% per tahun).
Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan memiliki pagu kredit sebesar Rp 110.000.000.000 dengan periode fasilitas 1
(satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Modal Kerja Revolving Loan masing-
masing sebesar nihil dan Rp 120.000.000.000.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Modal Kerja Fixed Loan masing-masing
sebesar nihil dan Rp 110.000.000.000.
Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN, Bank Garansi dan Trust Receipt digunakan TPS untuk
penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses
produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 170.000.000.000 dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan
bunga.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 seluruh saldo terutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar nihil dan Rp 65.798.704.503. Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, dengan periode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2013 melalui perjanjian addendum III tanggal 2 Nopember 2012. Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 22). Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 13),
Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut (lihat Catatan 13),
Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya (lihat Catatan 13),
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Pihak berelasi,
Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi,
Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terutang fasilitas Modal Kerja Revolving (lihat Catatan 4 dan 7), dan
Corporate Guarantee dari Perusahaan
Berdasarkan perjanjian pinjaman ini, tidak ada covenant rasio yang harus dipenuhi oleh TPS.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
41
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1022/2013 pada tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk., TPS, entitas anak, telah melakukan pelunasan atas seluruh fasilitas tersebut.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember
2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh
fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI.
Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20.000.000.000 dan telah diperpanjang melalui Addendum
Perjanjian III No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2013, dan dikenakan bunga masing-
masing sebesar 10% per tahun.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1023/2013 pada tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk., PMI, entitas anak, telah melakukan pelunasan atas seluruh fasilitas tersebut.
Saldo terutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar nihil
dan Rp 20.000.000.000.
Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari
Bank Mandiri dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat catatan
22).
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-Jawa
Tengah, (lihat catatan 13),
Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut, (lihat catatan 13),
Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja (lihat
catatan 4 dan 7).
Berdasarkan perjanjian pinjaman ini, tidak ada covenant rasio yang harus dipenuhi oleh PMI.
b. PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang melalui terakhir
melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 12/CPB/0167, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal
Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp 160.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 (tiga) bulan sampai
dengan 31 Oktober 2012 dan telah diperpanjang sampa dengan tanggal 30 Agustus 2013 serta dikenakan suku bunga
deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar masing-
masing sebesar Rp. 110.000.000.000 pada 30 Juni 2013 dan Rp 160.000.000.000 pada 31 Desember 2012.
Saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp. 110.000.000.000 pada 30 Juni 2013 dan Rp.
160.000.000.000 pada 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. WLO-309A-2013 tanggal 10 Juni 2013, TPS, entitas anak memperoleh fasilitas Kredit
Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar USD 582.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 (tiga) bulan sampai
dengan 21 September 2013 dan dikenakan suku bunga sebesar JIBOR + 4%.
Pada tanggal 30 Juni 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 6.195.158.635.
c. PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tertanggal 12 Desember 2012 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M Corp
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
42
Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Credit dari PT Bank DBS
Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Perjanjian ini
dibuat tanpa memberikan jaminan atau agunan kepada Bank. Fasilitas ini telah dilunasi pada 1 Februari 2013.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp
Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas
kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masing-masing dengan pagu kredit
sebesar Rp. 15.000.000.000 dan Rp. 5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29
Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun.
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimilik SPJ, entitas
anak. SPJ, entias anak, juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka
Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. (lihat catatan 22).
Pada tanggal 30 Juni 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 5.000.000.000.
d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok. Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/CODThamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 November 2013 dan dikenakan bunga per tahun masing-masing sebesar 10,5% - 11% pada 30 Juni 2013 dan 10,5% pada 31 Desember 2012. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 27.508.982.080 dan Rp 50.914.733.760. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 4 dan 7); dan
Corporate guarantee dari Perusahaan. Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain;
Mengganti susunan pemegang saham dan manajemen;
Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang;
Menerima fasilitas kredit dari pihak lain kecuali untuk transaksi perdagangan biasa;
Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk diyatakan pailit.
e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50.000.000.000 untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010 dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Fasilitas ini telah diperbaharui melalui perjanjian No. 200/AADPK/09/2012 tanggal 27 September 2012, dengan memperpanjang periode jatuh tempo sampai dengan 3 September 2013. Tingkat bunga Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 9,8% per tahun pada 30 Juni 2013 dan 10% per tahun
pada 31 Desember 2012. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha entitas anak sebesar Rp
50.000.000.000 (lihat Catatan 4).
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
43
Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit
Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. (lihat
catatan 22).
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. BS.0046/SYR/04/2013 pada tanggal 10 April 2013 dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, perusahaan, telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar nihil dan Rp 50.000.000.000.
f. PT Bank Rabobank International Indoneisa
Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul
(IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing
sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Kedua fasilitas ini memiliki jangka waktu pembayaran 3 bulan dan
dapat digunakan sampai dengan 30 September 2013 serta dikenakan bunga masing-masing 10,33% dan 10,33% per
tahun.
Kedua fasilitas kredit tersebut berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000.000.000
berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Sesuai dengan
amendemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013, IBU, entitas anak, kembali memperoleh
tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu pembayaran 6 bulan dan
dapat digunakan sampai dengan 30 September 2013 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun.
Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7).
Pada 31 Desember 2012, Saldo atas fasilitas stock financing dan short-term advance adalah masing-masing sebesar Rp
15.824.336.450 dan Rp 30.000.000.000.
Pada 30 Juni 2013, Saldo atas fasilitas working capital adalah sebesar Rp 242.651.404.106.
Berdasarkan persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1859/2013 tanggal 21 Maret 2013, untuk mendukung penjualan entitas
anak, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp. 50.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu
pembayaran 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 21 September 2013 dan dikenakan bunga sebesar COF rate +
300 bps per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang entitas anak.
Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Saldo atas fasilitas kredit modal kerja adalah masing-masing sebesar Rp.
10.795.345.207 dan nihil.
20. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Utang Dividen 23.411.510.533 3.510.533
Utang Lain-lain 58.296.007.339 4.497.329.117
Jumlah 81.707.517.872 4.500.839.650
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
44
21. Utang Sewa Pembiayaan
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Nusantara (PPN), PT Bumiraya Investindo
(BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo
Plantation (MBP) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan
untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 30 Juni 2013 dan 31
Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix) PMI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix pada 9 April 2010 untuk pembelian peralatan pabrik
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
PT BCA Finance 75.377.776 465.171.236
PT ORIX Indonesia Finance 13.248.140.508 15.716.105.280
PT Dipo Star Finance 4.522.958.976 5.096.251.730
PT BII Finance 403.734.744 496.193.064
PT Surya Artha Nusantara Finance 868.855.445 1.038.079.096
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000) 239.436.751 450.341.864
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan 19.358.504.200 23.262.142.270
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
2013 5.739.216.612 11.794.366.805
2014 10.778.360.587 10.433.689.296
2015 5.229.517.837 4.893.441.037
2016 48.168.500 --
Total 21.795.263.536 27.121.497.138
Dikurangi: Bagian Bunga (2.436.759.335) (3.859.354.868)
Utang Sewa Pembiayaan - Bersih 19.358.504.200 23.262.142.270
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo
Dalam Satu Tahun 11.031.234.658 11.794.366.805
Utang Sewa Pembiayaan - Setelah
Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun 8.327.269.542 11.467.775.465
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
45
dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 519.156.000 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif 6,5% per tahun Saldo terutang pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Nihil dan Rp 29.705.533.
TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari Orix sejak tahun 2007 sampai 2010 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 245.961.583 dan Rp 491.279.417
BRI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 4 Oktober, 24 September, 7 September, 10 Juli 2012, 24 dan 26 April 2012 dan 26 Maret 2012 dengan nomor perjanjian masing-masing L12J02532A, L12J02488E, L12J02517E, L12J02328E, L12J01822E, L1200862E dan L12J00561E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 545.400.000, Rp 665.280.000, Rp 114.048.000, Rp 953.667.000, Rp 635.778.000, Rp 720.373.500, dan Rp 913.512.600. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 5,25% per tahun untuk nomor perjanjian L12J02532A, 7,0% per tahun untuk nomor perjanjian L12J01822E, L12JI02488E, L12J02517E dan L12J02328E, dan 6,9% per tahun untuk nomor perjanjian L12J00862E, L12J00561E.
Saldo terutang per 30 Juni 2013 sebesar Rp 434.585.554, Rp 517.506.428, Rp 91.510.815, Rp 741.835.937, Rp 462.866.212, Rp 487.717.681, dan Rp 618.478.682 untuk masing-masing nomor perjanjian L12J02532A, L12J02488E, L12J02517E, L12J02328E, L12J01822E, L12J00862E, dan L12J00561E. Saldo terutang per 31 Desember 2012 sebesar Rp 514.878.855, Rp 612.619.221, Rp 107.632.173, Rp 878.178.695, Rp 555.835.636, Rp 595.466.033, dan Rp 755.115.823, untuk masing-masing nomor perjanjian L12J02532A, L12JI-02488E, L12J-02517E, L12J- 02328E, L12J01822E, L1200862E, dan L12J00561E. MJAP memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 1 Juni 2011 dengan nomor perjanjian L11J01247E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 196.406.100 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 6,5% per tahun. Pada 25 Februari 2013 memperoleh tambahan fasilias dengan perjanjian L12J02894E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan Rp 322.908.300, dengan periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif sebesar 7% per tahun. Saldo terutang pada 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp 7.969.714 dan Rp 282.306.078 untuk masing-masing nomor perjanjian L11J01247E dan L12J02894E. Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 52.928.221 nomor perjanjian L11J01247E. CPO memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 7 September 2012, 25 Juli 2011, 20 April 2012, 3 Agustus 2012, 25 November 2011 dan 8 Mei 2012 dengan nomor perjanjian masing-masing L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar masing-masing Rp 317.889.000, Rp 665.280.000, Rp 913.512.600, Rp 279.900.000, Rp 294.030.000 dan Rp 4.626.864.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 7,0% per tahun untuk perjanjian L12J02316E, L12J00515E, L11J02726E, L12J00863E dan L11J01750E, 5,25% per tahun untuk perjanjian L12J02107A. Saldo terutang per 30 Juni 2013 adalah Rp 255.069.728, Rp 287.930.089, Rp 570.846.720, Rp 201.618.049, Rp 143.857.225 dan Rp 3.012.616.259 untuk masing-masing perjanjian L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E. Saldo terutang per 31 Desember 2012 adalah Rp 300.006.047, Rp 398.075.950, Rp 710.599.053, Rp 243.899.050, Rp 191.449.478 dan Rp 3.712.507.306 untuk masing-masing perjanjian L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E. ASJ memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 7 September 2012, 25 November 2011, 20 April 2012, 25 April 2012 dan 16 Juli 2012 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E,
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
46
L12J00964E dan L12J01823E untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 727.650.000, Rp 294.030.000, Rp 3.228.786.000, Rp 923.551.200 dan Rp 635.778.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 7,0% per tahun. Pada 14 Januari 2013, ASJ memperoleh tambahan fasilitas melalui perjanjian nomor L12J02862A untuk pembelian kendaraan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 267.300.000, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif 5,0% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 sebesar Rp 583.854.417, Rp 143.857.225, Rp 2.102.308.862, Rp 648.962.548, Rp. 478.801.555 dan Rp 226.332.761 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E, L12J00964E, L12J01823E, dan L12J02862A Saldo terutang per 31 Desember 2012 sebesar Rp 686.715.942, Rp 191.449.478, Rp 2.590.716.697, Rp 785.545.953 dan Rp 570.727.662 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E, L12J00964E dan L12J01823E.
MBP memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 25 April 2012 dan 3 Agustus 2012 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 620.720.100 dan Rp 278.550.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 7% dan 5,25% per tahun untuk masing-masing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A. Pada 14 Februari 2013, MBP mendapat tambahan fasilitas melalu perjanjian nomor L12J03240E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 110.424.500, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif sebesar 7% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp. 404.153.362, Rp. 200.645.218 dan Rp. 96.547.806 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E, L12J02106A, dan L12J03240E. Saldo terutang per 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 498.050.514 dan Rp 242.722.543 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A.
b. Dipo Star Finance (Dipo)
Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0003743/1/10/04/2011 pada tanggal 11 April 2011 dan No. 0005019/1/10/10/2012 pada tanggal 17 Januari 2013, MJAP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 438.543.000 dan Rp 475.920.000 serta dikenakan bunga efektif 4,45% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 538.913.112 dan Rp 702.969.556. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004572/1/10/04/2012 dan 0004787/1/10/07/2012 pada tanggal 13 April 2012 dan 6 Juli 2012, BRI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dari Dipo sebesar Rp 1.960.000.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 4,6% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 1.379.973.345 dan Rp 1.680.818.053. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004752/1/10/06/2012 pada tanggal 25 Juni 2012 ASJ, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dari Dipo sebesar Rp 708.860.000 dan dikenakan bunga efektif 4,6% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 525.096.085 dan Rp 637.018.242. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004474/1/10/03/2012 dan 0004799/1/10/07/2012 pada tanggal 6 Maret 2012 dan 13 Juli 2012, CPO, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 710.534.000 dan dikenakan bunga efektif 4,59% per tahun Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 499.775.831 dan Rp 613.585.126. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0030851/1/01/04/2012 pada tanggal 27 April 2012, MBP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 472.573.700 dan dikenakan bunga efektif 4,6% per tahun.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
47
Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 324.427.991 dan Rp 400.181.320. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004454/2/15/2012, No. 000678/1/15/05/2012, No. 0007195/1/15/10/2012, dan No. 0007273/1/15/11/2012 pada tanggal 13 Pebruari 2012, 24 Mei 2012, 23 Oktober 2012, d 26 November 2012, TPS, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 240.174.000,, Rp 183.600.000, Rp 238.769.928, dan Rp 239.770.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 4,4%, 4,4%, 3,9% dan 3,9% per tahun. Pada Maret dan April 2013, TPS memperoleh tambahan fasilitas pembiayaan dengan perjanjian No. 0007494/1/15/03/2013 dan 0007538/1/15/04/2013 masing-masing sebesar Rp. 270.750.000, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan masing-masing dikenakan bunga efektif sebesar 3,9% dan 3,97% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp 948.405.946 dan Rp 661.779.434. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004310/1/10/1/2012 dan 0004453/1/10/02/2012 pada tanggal 17 Januari 2012 and 29 Pebruari 2012, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 436.968.000 dan Rp 201.312.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 3,3% dan 5,2% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 306.366.666 dan Rp 399.899.999.
c. PT Surya Artha Nusantara Finance
Berdasarkan perjanjian No. 3.12.09.001093 pada tanggal 28 September 2012 MBP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan excavator sebesar Rp 1.128.600.000 Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 868.855.445 dan Rp 1.038.079.096. Perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 4,8% per tahun.
d. PT BII Finance Center Berdasarkan perjanjian No. 52201120784 tanggal 1 Oktober 2012, No. 52201120782 tanggal 28 September 2012, No. 52201120783 tanggal 1 Oktober 2012, No. 52201120780 tanggal 28 September 2012, dan No. 52201120781 tanggal 5 Oktober 2012 PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan masing-masing sebesar Rp 125.388.000. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 403.734.744 dan Rp 496.193.064. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan.
e. PT BCA Finance (BCA)
TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2012 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2013-2015 dan dikenakan bunga efektif sebesar 10,46%-17,20% per tahun. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Nihil dan Rp 367.180.236 Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 9400561572-PK001 pada tanggal 30 Maret 2012, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari BCA sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 75.377.776 dan Rp 97.991.000.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
48
22. Utang Bank Jangka Panjang
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009
yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas
Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat,
Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS
dari bank lain.
Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280.000.000.000 dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3
(tiga) bulan.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1022/2013 tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.,
TPS, entitas anak telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini.
Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp 198.000.000.000
dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor CRO-KP/172/KI/12 No. 160 tanggal 14 Agustus 2012 yang dibuat di
hadapan Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Rupiah
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 71.090.409.964 338.371.112.526
b. PT Bank UOB Buana 147.368.421.053 168.421.052.632
c. PT Bank Muamalat Indonesia -- 76.390.978.826
d. PT Rabobank International Indonesia 44.458.149.655 150.611.479.580
e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 61.692.414.168 74.456.361.931
f.. PT Bank DBS Indonesia 80.000.000.000 --
g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 25.976.644.063
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 404.609.394.840 834.227.629.558
Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Rupiah
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.868.000.000 76.768.000.000
b. PT Bank UOB Buana 42.105.263.158 55.924.721.530
c. PT Bank Muamalat Indonesia -- 49.197.471.848
d. PT Rabobank International Indonesia 6.000.000.000 38.947.368.420
e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 25.527.895.524 25.527.895.524
f. PT Bank DBS Indonesia 12.500.000.000 --
g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 15.500.000.000
Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 101.001.158.682 261.865.457.322
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 303.608.236.159 572.362.172.236
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
49
fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan pengadaan mesin dan instalasi mesin produksi.
Fasilitas Kredit Investasi ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 10.000.000.000 dengan periode pinjaman 5 (lima) tahun
dengan bunga sebesar 10,5%.
Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Utang
Bank Jangka Pendek pada laporan posisi konsolidasian (lihat catatan 19).
Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS (lihat Catatan 19).
Selama periode fasilitas perbankan berlaku, TPS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit
dari Bank Mandiri;
Membuat perjanjian utang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset TPS,
termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari;
Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur
permodalan TPS, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham;
Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset TPS
kepada pihak lain;
Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan
Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1022/2013 tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.,
TPS, entitas anak telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini.
Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil dan Rp
1.546.702.560.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009
yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas
Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam
penyelesaian.
Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100.000.000.000, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3
(tiga) bulan.
Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dan
disajikan sebagai Utang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 19).
Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit
Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI (lihat Catatan 19).
Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit
dari Bank Mandiri;
Membuat perjanjian utang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset PMI,
termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari;
Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur
permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham;
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
50
Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset PMI
kepada pihak lain;
Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan
Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1023/2013 tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.,
PMI, entitas anak telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini.
Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar nihil dan Rp
62.500.000.000, dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit
Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008 dan telah dilakukan addendum
atas Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 20 Januari 2012, seluruhnya
dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas
pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:
Kredit Investasi – Kebun I
Kredit Investasi – Kebun II
Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih
fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam
1.000 hektar beserta sarananya.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp 38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp 24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp. 50.924.293.274 dan Rp 53.924.293.274 dikenakan bunga sebesar masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-
KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI memperoleh
fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit
Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 54.800.000.000 dengan periode pembayaran 7 (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit adalah sebesar Rp 20.166.116.690 dan Rp 22.400.116.692 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat
Catatan 13);
Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 13);
Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari:
– Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI
dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
51
Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan;
– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari,
Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan;
– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei
Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan;
– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
ini masih dalam pengurusan sertifikat;
– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU.
Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham;
Corporate Guarantee dari Perusahaan;
Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq;
Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7); dan
Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4).
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,
Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,
Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain,
Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain,
Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan,
Melunasi utang kepada Perusahaan,
Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan
pelunasan utang,
Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham,
Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain,
Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan
pailit atau meminta penundaan pembayaran uutang,
Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak
berelasi,
Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan
Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.
b. PT Bank UOB Indonesia Tbk (UOB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat catatan 13). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp
147.368.421.053 dan Rp. 168.421.052.632.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
52
Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD
5,000,000. Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 30 Juni 2013.
c. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas
anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan
masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,8% per tahun. Jaminan atas
fasilitas ini adalah tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan,
piutang di masa datang yang akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas
pinjaman ini digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras. Pada tanggal 22 Mei 2013, IBU, entitas anak, melakukan
pelunasan atas fasilitas ini.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp 146.052.631.580. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp 15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 14.250.000.000 per 30 Juni 2013 dan Rp 2.255.680.000 per 31 Desember 2012. Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp 15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini.
Saldo atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp 15.000.000.000 per 30 Juni 2013 dan Rp. 2.303.168.000 pada
31 Desember 2012.
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak,
memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk ppembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan
pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp. 240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak
penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun.
Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras
yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa datang yang akan dimiliki SAKTI, serta Jaminan Korporasi oleh
Perusahaan dan PT Dunia Pangan.
Saldo atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp 15.208.149.655 per 30 Juni 2013 dan Nihil pada 31 Desember
2012.
d. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)
Berdasarkan Akta Wa‟d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari,
S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BMI yang
digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100.000.000.000 dengan periode pembayaran 60
bulan.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
53
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya
terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah,
Corporate Guarantee dari Perusahaan.
Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di
Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Wa‟d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah
modal kerja TPS, entitas anak.
Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23.500.000.000 periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan.
Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11,5% per tahun.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
„Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta,
yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan
Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16.844.000.000
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. 243/BMI/KPO/IV/2013 pada tanggal 9 April 2013 dari PT Bank Muamalat
Indonesia, TPS, entitas anak, telah melakukan pelunasan atas kedua fasilitas tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp
18.558.928.170.
Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta
No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas
pinjaman Wa‟d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp
75.000.000.000 dengan periode pembayaran 60 bulan. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11,5% per tahun.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
54
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya
terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen –
Jawa Tengah; (lihat catatan 13);
Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35
yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak; (lihat catatan
13);
Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari
desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya;
Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab.
Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan;
Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.
Jaminan berupa tanah di desa Curug, Cimanggis telah dialihkan berdasarkan surat persetujuan penggantian jaminan No.
118/OL/BMI/301/IV/2012 dengan tanah yang berlokasi di Cilincing.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. 244/BMI/KPO/IV/2013 pada tanggal 9 April 2013 dari PT Bank Muamalat
Indonesia, Perusahaan, telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2011, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp
57.832.050.656.
e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah
dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali
(refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan. Pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada tahun 2012.
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19
Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan
PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh
wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar
dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 14);
Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar
dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 14);
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 61.692.414.168 dan
Rp 74.456.361.931, tingkat bagi hasil atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar 11% per tahun.
f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di
hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak,
memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68.000.000.000.
Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan
Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
55
15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014 dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun.
Restrukturisasi pinjaman ini juga mengatur bahwa tunggakan bunga dan denda yang belum dilunasi JS dapat diangsur
sampai dengan tahun 2014. Jumlah tunggakan bunga dan denda pada 31 Desember 2012 dan 30 Juni 2013 adalah
masing-masing sebesar Rp 9.262.110.717 yang dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar (lihat Catatan 18).
Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut:
Tanah seluas 76.539 m2 (lihat Catatan 13);
Bangunan pabrik dan prasarana (lihat Catatan 13);
Mesin-mesin pabrik (lihat Catatan 13);
Persediaan barang dagangan (lihat Catatan 7).
Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan penjualan aset perusahaan;
Mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain;
Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham publik;
Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank;
Melakukan penyertaan ke perusahaan lain;
Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam prospektus;
Melakukan pembayaran utang pemegang saham sebelum utang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan dinilai sehat
oleh bank;
Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan
Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasi,
dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih
mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. B.978-ADK/DKR/04/2013 pada tanggal 10 April 2013 dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., JSR, entitas anak, telah melakukan pelunasan atas fasilitas ini.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Nihil dan
Rp 25.976.644.063.
g. PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp
Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas
kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp. 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5
(lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini
dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat catatan No.
19).
Pada tanggal 30 Juni 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 80.000.000.000.
23. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 Juni 2013 belum di lakukan perhitungan oleh
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
56
Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan, pada 31 Desember 2012 dan 01 Januari 2012 dihitung oleh Aktuaris
Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 21 Maret 2013 dan 9 April 2012.
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Pascakerja karyawan yang
dibebankan diperiode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Umur Pensiun Normal 55 Tahun
Estimasi Kenaikan Gaji 8%
Tarif Discount 6% ( 31 Desember 2011; 6%)
Tarif Mortality Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980
Tarif Resignation Umur 18-44 : 5% per tahun
Umur 45-54 : 0% per tahun
Metode Projected Unit Credit
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 26.832.698.945 43.769.884.955
Biaya Masa Lalu yang belum Diakui -- (6.667.659)
Kerugian Aktuarial yang belum diakui -- (16.930.518.351)
Jumlah 26.832.698.945 26.832.698.945
30 Juni 31 Desember2013 2012Rp Rp
Saldo Awal 26.832.698.945 16.419.092.996Beban Imbalan Kerja yang Diakui
pada Tahun Berjalan -- 8.114.240.787Liabilitas Imbalan Kerja Entitas akuisisian -- 2.299.365.162
Saldo Akhir 26.832.698.945 26.832.698.945
2012 2011 2010 2009 2008
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010 5.392.508.891
Aset Program -- -- -- -- --
Defisit 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010 5.392.508.891
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
57
24. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih
Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-62/D.04/2013 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi TPS Food I tahun 2013 (Obligasi) dengan jumlah nominal sebesar Rp. 600.000.000.000 (enam ratus milyar Rupiah), jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Sukuk Ijarah TPS Food I tahun 2013 (Sukuk Ijarah) dengan jumlah nominal sebesar Rp. 300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah), berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp. 7.687.500.000 (tujuh milyar enam ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah) per 3 (tiga) bulan yang dihitung dari jumlah Sisa Imbalan Ijirah sebesar Rp. 300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah) atau Rp. 25.625.000 (dua puluh lima juta enam ratus dua puluh lima ribu Rupiah) per Rp. 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) per 3 (tiga) bulan dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Bunga Obligasi TPS Food I dan Imbalan Ijarah Sukuk Ijarah TPS Food I dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal emisi dimana Bunga Obligasi TPS Food I dan Imbalan Ijarah Sukuk Ijarah TPS Food I pertama akan dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2013. Obligasi TPS Food I mendapat peringkat idA- (Single A Minus) dan Sukuk Ijarah TPS Food I mendapatkan peringkat isA-(sy) (Single A Minus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 7 Januari 2013. Obligasi TPS Food I dan Sukuk Ijarah TPS Food I akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018. Penerbitan Obligasi TPS Food I dan Sukuk Ijarah TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Obligasi TPS Food I dan Sukuk Ijarah TPS Food I dijamin dengan jenis benda jaminan berupa tanah, bangunan pabrik, sarana dan prasarana, serta piutang performing. 25. Modal Saham
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Nilai nominal:
Obligasi TPS Food I 600.000.000.000 --
Sukuk Ijarah TPS Food I 300.000.000.000 --
Dikurangi:
Biaya Emisi Obligasi (10.634.368.838) --
Akumulasi Amortisasi 531.718.442 --
Jumlah 889.897.349.604 --
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Kepemilikan Disetor Penuh
(Lembar) (%) (Rp)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135.000.000 4,61 67.500.000.000
30 Juni 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
58
26. Tambahan Modal Disetor
Agio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah penerimaan harga penawaran saham pada saat Perusahaan melakukan Penawaran Saham kepada masyarakat dan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Kepemilikan Disetor Penuh
(Lembar) (%) (Rp)
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora 815.100.000 27,86 163.020.000.000
Primanex Pte. Ltd. 307.168.050 10,50 61.433.610.000
PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 10,12 59.237.800.000
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1.372.542.950 46,91 274.508.590.000
Sub Jumlah 2.791.000.000 95,39 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000
30 Juni 2013
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan
Kepemilikan Disetor Penuh
(Lembar) (%) (Rp)
Saham Seri A
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) 135.000.000 4,61 67.500.000.000
Saham Seri B
PT Tiga Pilar Corpora 815.100.000 27,86 163.020.000.000
Primanex Pte. Ltd. 307.168.050 10,50 61.433.610.000
PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 10,12 59.237.800.000
Pandawa Treasures Pte. Ltd. 146.177.011 5,00 29.235.402.200
Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) 1.226.365.939 41,91 245.273.187.800
Sub Jumlah 2.791.000.000 95,39 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000
31 Desember 2012
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Agio Saham - Neto 657.539.614.608 657.539.614.608
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali 1.215.758.371 1.215.758.371
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 95.826.654.573 95.826.654.573
Jumlah 754.582.027.552 754.582.027.552
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
59
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Nusantara, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Penawaran Umum Perdana
Agio Saham 20.250.000.000 20.250.000.000
Penawaran Umum Terbatas II
Agio Saham 201.894.000.000 201.894.000.000
Biaya Emisi Saham (4.327.675.345) (4.327.675.345)
Neto 197.566.324.655 197.566.324.655
Penawaran Umum Terbatas III
Agio Saham 451.440.001.000 451.440.001.000
Biaya Emisi Saham (11.716.711.047) (11.716.711.047)
Neto 439.723.289.953 439.723.289.953
Jumlah Agio Saham Neto 657.539.614.608 657.539.614.608
Jumlah Bagian Perusahaan Harga Selisih Nilai Transaksi
Saham atas Aset Bersih PengalihanRp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 109.890.000 110.631.738.707 109.500.000.000 1.131.738.707
PT Bumiraya Investindo 90.909 92.377.149.480 139.000.000.000 (46.622.850.520)
PT Poly Meditra Indonesia 111.888.000 117.719.232.249 145.000.000.000 (27.280.767.751)
PT Patra Power Nusantara 37.962 37.962.000.000 36.000.000.000 1.962.000.000
PT Dunia Pangan 21.000 21.528.653.285 10.000.000.000 11.528.653.285
PT Mitra Jaya Agro Palm 39.999 39.479.515.235 40.000.000.000 (520.484.765)
PT Airlangga Sawit Jaya 109.999 50.133.829.201 21.000.000.000 29.133.829.201
PT Charindo Palma Oetama 149.999 73.385.126.027 47.000.000.000 26.385.126.027
PT Muarobungo Plantation 19.999 18.296.018.873 11.000.000.000 7.296.018.873
PT Tugu Palma Sumatera 2.499 702.495.313 2.500.000.000 (1.797.504.687)
Jumlah pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 562.215.758.370 561.000.000.000 1.215.758.371
Entitas Anak
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
60
Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 95.887.151.558 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak. Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak pada tahun 2011 berasal dari setoran uang muka pemesanan saham dari pihak ketiga pada BRI, entitas anak. 27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793. Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441.
28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang akan dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, pembagian dividen sebesar Rp 19.019.000.000 yang telah dibayar pada 14 September 2012 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 25.000.000.000 dari saldo laba tahun 2011.
29. Kepentingan Nonpengendali
Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonengendali pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012:
Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo
1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 30 Juni
2013 Tahun Berjalan Nonpengendali 2013
Rp Rp Rp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 297.153.280 42.023.501 -- -- 339.176.782
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 241.292.557.485 (857.751.616) -- -- 240.434.805.869
PT Poly Meditra Indonesia 189.542.862 10.037.647 -- -- 199.580.509
PT Patra Power Nusantara 33.518.951 (50.858) -- -- 33.468.094
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 66.420.347.031 28.175.001.475 -- -- 94.595.348.506
PT Balaraja Bisco Paloma 29.329.476 44.936.706 -- -- 74.266.182
Jumlah Kepentingan Nonpengendali 308.262.449.085 335.676.645.941
30 Juni 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
61
30. Penjualan - Neto
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut :
Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo
1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 31 Desember
2012 Tahun Berjalan Nonpengendali/ 2012
Rp Rp Rp Rp Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera 237.834.230 59.319.050 -- -- 297.153.280
PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 172.799.260 5.447.952.299 235.671.805.926 -- 241.292.557.485
PT Poly Meditra Indonesia 185.797.386 3.745.476 -- -- 189.542.862
PT Patra Power Nusantara 33.594.830 (75.879) -- -- 33.518.951
PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 57.700.852.263 25.055.050.345 -- 16.335.555.577 66.420.347.031
PT Balaraja Bisco Paloma 24.434.356 4.895.120 -- -- 29.329.476
Jumlah Kepentingan Nonpengendali 58.355.312.325 308.262.449.085
31 Desember 2012
2013 2012
Rp Rp
Penjualan 1.827.033.233.887 1.338.495.344.875
Dikurangi : Diskon Penjualan (43.457.412.489) (52.603.354.961)
Penjualan - Neto 1.783.575.821.398 1.285.891.989.914
30 Juni
2013 2012
Rp Rp
Produksi Makanan
Makanan Pokok
Mie Kering 175.821.471.261 172.748.731.224
Bihun 156.322.991.348 112.525.173.963
Sub Jumlah Makanan Pokok 332.144.462.609 285.273.905.187
Makanan Konsumsi
Biskuit 64.938.506.023 69.472.259.193
Mie Instan 90.966.362.114 79.339.400.576
Wafer Stick dan Snack Ekstrusi 170.237.259.205 164.131.133.054
Permen 16.956.381.762 14.243.977.882
Lainnya 8.693.591.397 6.933.583.053
Sub Jumlah Makanan Konsumsi 351.792.100.501 334.120.353.757
Sub Jumlah Manufaktur Makanan 683.936.563.110 619.394.258.944
30 Juni
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
62
Seluruh penjualan tersebut adalah kepada pihak ketiga.
Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
31. Beban Pokok Penjualan
2013 2012
Rp Rp
Pengolahan Beras
Beras 1.120.504.998.520 698.295.109.898
Agribisnis
Tandan Buah Segar 15.922.981.977 20.805.976.034
Minyak Sawit Mentah 6.651.832.781 --
Inti Sawit dan Turunannya 16.857.500 --
Sub Jumlah Agribisnis 22.591.672.258 20.805.976.034
Sub Jumlah Penjualan 1.827.033.233.888 1.338.495.344.876
Dikurangi : Diskon Penjualan (43.457.412.489) (52.603.354.961)
Total Penjualan - Neto 1.783.575.821.398 1.285.891.989.914
30 Juni
30 Juni
2013 2012
Rp Rp
Produksi Konsumen
Bahan Baku Digunakan
Saldo Awal 186.067.230.357 158.084.455.521
Pembelian 418.813.999.400 352.429.588.268
Saldo Akhir (250.042.262.083) (198.907.236.897)
Jumlah Bahan Baku Digunakan 354.838.967.674 311.606.806.892
Tenaga Kerja Langsung 24.877.380.488 11.158.512.788
Biaya Produksi Tidak Langsung 57.176.761.284 51.876.899.991
Biaya Pokok Produksi 436.893.109.446 374.642.219.671
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal 15.092.405.486 10.511.989.686
Pembelian 135.950.794 21.627.767.703
Saldo Akhir (21.643.770.300) (10.092.892.985)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Konsumen 430.477.695.425 396.689.084.075
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
63
Tidak ada pembelian yang melebihi 10% dari jumlah seluruh pembelian bersih.
30 Juni
2013 2012
Rp Rp
Pengolahan Beras
Bahan Baku Digunakan
Saldo Awal 195.170.212.920 78.902.771.627
Pembelian 956.968.859.307 724.638.411.157
Saldo Akhir (409.664.425.148) (202.827.176.411)
Jumlah Bahan Baku Digunakan 742.474.647.079 600.714.006.373
Tenaga Kerja Langsung 3.992.972.063 --
Biaya Produksi Tidak Langsung 17.760.790.202 2.621.316.874
Biaya Pokok Produksi 764.228.409.344 603.335.323.247
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal 102.440.496.163 6.867.594.356
Pembelian 108.054.860.384 4.173.443.417
Saldo Akhir (44.198.445.166) (18.827.767.751)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras 930.525.320.724 595.548.593.269
Agribisnis
Beban Produksi Langsung
Pembelian Tandan Buah Segar 703.200.960 --
Penggunaan Bahan Baku dan Biaya Pengelolaan 3.852.623.983 --
Upah Langsung 4.172.215.827 5.370.749.404
Pemeliharaan dan Perbaikan 3.858.005.411 6.651.701.856
Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan 2.264.158.949 2.356.301.047
Pengangkutan dan Panen 3.665.738.032 7.394.859.108
Insentif Petani Plasma -- 484.873.069
Sub Jumlah Beban Produksi Langsung 18.515.943.161 22.258.484.484
Beban Produksi Tidak Langsung 1.243.800.982 4.056.928.908
Persediaan Barang Jadi
Saldo Awal -- --
Pembelian -- --
Saldo Akhir (1.164.315.740) --
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Agribisnis 18.595.428.404 26.315.413.392
Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.379.598.444.553 1.018.553.090.756
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
64
32. Beban Usaha
33. Biaya Keuangan - Neto
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek (lihat
Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan, dan utang obligasi dan
sukuk ijarah (lihat Catatan 19, 21, 22, dan 24).
30 Juni
2013 2012
Rp Rp
Penjualan
Pengangkutan 37.413.441.358 15.749.051.028
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 11.928.355.272 4.814.567.639
Promosi 18.296.459.114 3.891.040.232
Penyusutan 519.548.198 444.450.270
Sewa 1.380.560.409 512.562.455
Iklan 17.644.793.565 7.342.504.123
Perjalanan Dinas 1.998.180.795 651.457.355
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) 3.332.523.902 1.845.324.614
Jumlah Pemasaran dan Penjualan 92.513.862.614 35.250.957.715
30 Juni
2013 2012
Rp Rp
Beban Umum dan administrasi
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 14.588.558.962 9.662.430.236
Perijinan, Profesional dan Akuntan 2.938.907.554 1.487.713.712
Penyusutan 2.225.640.552 2.341.587.836
Pajak 742.165.527 2.015.767.305
Sewa 1.558.718.732 987.595.782
Perjalanan Dinas 2.310.569.654 2.271.378.242
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) 6.531.168.625 4.338.812.835
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 30.895.729.606 23.105.285.949
2013 2012
Rp Rp
Penghasilan Bunga 3.309.328.078 5.547.825.652
Beban Bunga
Pinjaman Bank (48.074.324.805) (72.535.451.959)
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (22.037.500.000) --
Biaya Administrasi Bank (4.138.011.512) (198.240.227)
Beban Provisi (1.979.247.316) (4.910.494.583)
Jumlah Biaya Keuangan - Neto (72.919.755.555) (72.096.361.117)
30 Juni
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
65
34. Penghasilan (Beban) Lain-lain
35. Laba per Saham
36. Segmen Operasi
2013 2012
Rp Rp
Pendapatan Lainnya
Laba Selisih Kurs (255.310.052) 12.402.249.721
Lain-lain 1.059.655.901 7.098.826.482
Jumlah Pendapatan lainnya 804.345.848 19.501.076.203
Beban Lainnya
Rugi atas Pelepasan Aset Tetap (53.572.292) --
Beban Manajemen Fee (2.789.683.564) (2.164.457.809)
Lain-lain (490.391.833) (527.616.518)
Jumlah Beban lainnya (3.333.647.689) (2.692.074.327)
30 Juni
2013 2012 2012
Rp Rp Rp
Laba Bersih 134.218.460.373 110.245.763.154 211.195.751.422
Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang
Beredar (Lembar Saham) 2.926.000.000 2.926.000.000 2.926.000.000
Laba per Saham Dasar 45,87 37,68 72,18
6 Bulan 1 Tahun
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan - Bersih 659.689.336.270 1.101.294.812.870 22.591.672.258 4.184.525.346 (4.184.525.346) 1.783.575.821.398
Beban Pokok Penjualan 430.477.695.425 930.525.320.724 18.595.428.404 -- -- 1.379.598.444.553
Laba Kotor 229.211.640.845 170.769.492.146 3.996.243.854 4.184.525.346 (4.184.525.346) 403.977.376.845
Alokasi Beban Usaha 75.406.054.847 37.251.847.752 3.853.894.070 6.897.795.552 -- 123.409.592.220
Beban (Pendapatan) Lainnya 10.848.424.238 (145.616.486) (47.662.043) (3.941.318.522) (4.184.525.346) 2.529.301.841
Laba Usaha 142.957.161.760 133.663.260.879 190.011.827 1.228.048.317 -- 278.038.482.784
Beban Keuangan - Neto 43.809.058.804 14.266.472.012 2.599.450.924 12.244.773.815 -- 72.919.755.555
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan 99.148.102.957 119.396.788.867 (2.409.439.096) (11.016.725.498) -- 205.118.727.229
Beban Pajak Penghasilan - Neto (17.966.997.750) (25.481.657.750) (37.414.500) -- -- (43.486.070.000)
Laba Tahun Berjalan 161.632.657.229
30 Juni 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
66
37. Kombinasi Bisnis
Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166 dan
167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang, PT
Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ.
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Laba Tahun Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 134.218.460.372
Kepentingan Nonpengendali 27.414.196.857
Jumlah 161.632.657.229
Aset Segmen 1.936.054.133.311 1.386.185.893.986 996.792.705.126 2.802.842.906.668 (2.763.828.996.933) 4.358.046.642.158
Liabilitas Segmen 1.339.057.052.461 1.063.659.800.931 310.807.086.958 1.255.247.647.945 (1.782.400.526.025) 2.186.371.062.271
30 Juni 2013
Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan - Bersih 1.080.868.390.625 1.620.368.943.982 58.393.336.454 54.511.503.657 (66.519.903.657) 2.747.622.271.061
Beban Pokok Penjualan 688.482.441.680 1.401.685.489.043 64.217.035.547 -- (12.008.400.000) 2.142.376.566.270
Laba Kotor 392.385.948.944 218.683.454.939 (5.823.699.093) 54.511.503.657 (54.511.503.657) 605.245.704.791
Alokasi Beban Usaha 125.486.836.457 32.943.091.611 7.382.829.612 13.469.604.441 -- 179.282.362.121
Beban (Pendapatan) Lainnya 59.156.850.295 467.361.573 (21.520.520.450) (17.403.259.927) (54.511.503.657) (33.811.072.166)
Laba Usaha 207.742.262.193 185.273.001.755 8.313.991.745 58.445.159.143 -- 459.774.414.836
Beban Keuangan - Neto 92.110.794.711 28.822.404.265 2.924.186.372 11.454.262.161 -- 135.311.647.509
Laba sebelum
Beban Pajak Penghasilan 115.631.467.482 156.450.597.490 5.389.805.373 46.990.896.982 -- 324.462.767.327
Beban Pajak Penghasilan - Neto (29.748.385.522) (37.337.397.193) (3.714.595.677) -- -- (70.800.378.392)
Laba Tahun Berjalan 253.662.388.934
Jumlah Laba Tahun Berjalan
yang Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 211.195.751.422
Kepentingan Nonpengendali 42.466.637.512
Jumlah 253.662.388.934
Aset Segmen 1.938.823.344.504 1.059.448.545.705 918.633.715.343 2.112.401.839.055 (2.161.731.881.201) 3.867.575.563.406
Liabilitas Segmen 1.389.617.133.854 830.837.674.965 230.201.243.574 671.542.341.154 (1.288.073.752.799) 1.834.124.640.748
121140
31 Desember 2012
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
67
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 16) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp 1.133.120.808.
Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3
semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT
Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada TAM,
masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Rp
Kas dan Setara Kas 3.940.794.566
Piutang Usaha 7.257.295.818
Aset Keuangan Lancar Lainnya 44.308.931
Persediaan 13.036.088.203
Pajak dan Beban Dibayar di Muka 2.691.025.848
Aset Tetap 21.848.240.000
Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 93.739.000
Aset Takberwujud 52.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 638.536.745
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 6.547.268.547
Utang Usaha - Pihak Ketiga (5.255.953.478)
Liabilitas Keuangan Lancar lainnya (53.194.600)
Utang Pajak (832.213.589)
Beban Akrual (287.086.690)
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya (98.206.000)
Liabilitas Imbalan Pascakerja (2.299.365.162)
Jumlah Aset Neto 99.271.278.139
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
68
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.098 (lihat Catatan 16) yang merupakan hasil bisnis
entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.
Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam
laporan keuangan Perusahaan.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal
seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
Rp
Kas dan Setara Kas 1.350.150
Tanaman Perkebunan 739.018.703
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto 2.779.357.053
Jumlah Aset Bersih 3.519.725.906
Ekuivalen Ekuivalen
USD SGD EUR Rp USD SGD EUR Rp
Aset
Kas dan Setara Kas 597.952,00 -- -- 5.937.065.408 2.467.661,91 -- -- 23.862.290.678
Aset Keuangan Lancar Lainnya - -- -- -- 431.897,49 -- -- 4.176.448.728
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 1.766.062,54 -- -- 17.535.234.960 4.929.407,84 -- -- 47.667.373.813
Jumlah Aset 2.364.014,54 -- -- 23.472.300.368 7.828.967,24 -- -- 75.706.113.219
Liabilitas
Utang Usaha - Pihak Ketiga (1.030.599,00) (787,00) (785,00) (10.249.175.676) (263.495,35) -- -- (2.548.000.035)
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya -- (14.193,60) -- (111.295.992) (166,00) (11.089,20) (251,00) (92.504.130)
Sub Jumlah Liabilitas (1.030.599,00) (14.980,60) (785,00) (10.360.471.668) (263.661,35) (11.089,20) (251,00) (2.640.504.164)
Aset dalam Mata Uang
Asing - Bersih 1.333.415,54 (14.980,60) (785,00) 13.111.828.700 7.565.305,89 (11.089,20) (251,00) 73.065.609.055
30 Juni 2013 31 Desember 2012
Mata Uang Asing Mata Uang Asing
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
69
39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit,
risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar
secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan.
Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan
tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan
risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil
dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:
Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;
Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan;
Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan;
Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif
untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
Risiko Kredit
Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset
tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau
penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit
yang terkonsentrasi secara signifikan.
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah
Tempo
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 68.984.432.987 20.600.689.728 -- -- 89.585.122.715
Piutang Usaha -- 221.194.749.121 197.530.156.386 151.132.899.043 569.857.804.550
Aset Keuangan Lancar Lainnya 844.859.256 -- 110.107.352.296 -- 110.952.211.552
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.257.390.000 -- -- 107.565.281 43.364.955.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30.442.847.801 -- -- -- 30.442.847.801
Jumlah 143.529.530.044 241.795.438.849 307.637.508.682 151.240.464.324 844.202.941.899
30 Juni 2013
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
70
Risiko Likuiditas
Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen
kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta
pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah
Tempo
Pinjaman yang Diberikan
dan Piutang
Kas dan Setara Kas 53.129.749.468 49.045.833.200 -- -- 102.175.582.668
Piutang Usaha -- 185.019.582.358 231.909.830.292 143.116.088.813 560.045.501.463
Aset Keuangan Lancar Lainnya 642.770.409 -- 164.256.371.278 -- 164.899.141.687
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.257.390.000 107.045.281 -- -- 43.364.435.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 19.638.771.432 -- -- -- 19.638.771.432
Jumlah 116.668.681.309 234.172.460.839 396.166.201.570 143.116.088.813 890.123.432.532
31 Desember 2012
Jatuh Tempo
Kurang dari Tidak Ditentukan
1 Tahun
Utang Usaha 78.758.856.578 2.766.956.089 -- -- 81.525.812.667
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 10.537.383.330 -- -- -- 10.537.383.330
Beban Akrual 38.018.931.172 -- -- -- 38.018.931.172
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 73.408.000.000 -- -- 8.299.517.872 81.707.517.872
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 402.150.890.028 -- -- -- 402.150.890.028
Utang Bank Jangka Panjang 101.001.158.682 303.608.236.159 -- -- 404.609.394.840
Utang Sewa Pembiayaan 11.031.234.658 8.327.269.542 -- -- 19.358.504.200
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih -- 889.897.349.604 -- -- 889.897.349.604
Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 49.887.005.305 49.887.005.305
Jumlah 714.906.454.449 1.204.599.811.395 -- 58.186.523.177 1.977.692.789.019
30 Juni 2013
Akan Jatuh Tempo Jumlah
Lebih 5 Tahun1 - 5 tahun
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
71
Risiko Suku Bunga
Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang
bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak memiliki
kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan:
Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko
Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:
Jatuh Tempo Jumlah
Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan
1 Tahun
Tanpa Bunga 200.723.171.081 2.766.956.089 -- 58.186.523.177 261.676.650.347
Bunga Tetap 96.436.112.262 1.058.111.547.755 -- -- 1.154.547.660.016
Bunga Mengambang 417.747.171.106 143.721.307.550 -- -- 561.468.478.656
Jumlah 714.906.454.449 1.204.599.811.395 -- 58.186.523.177 1.977.692.789.019
30 Juni 2013
Akan Jatuh Tempo
Jatuh Tempo Jumlah
Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan
1 Tahun
Tanpa Bunga 97.593.376.832 2.780.017.450 -- 7.816.180.826 108.189.575.108
Bunga Tetap 675.501.172.440 359.669.505.439 -- -- 1.035.170.677.879
Bunga Mengambang 300.696.426.400 224.160.442.262 -- -- 524.856.868.662
Jumlah 1.073.790.975.672 586.609.965.151 -- 7.816.180.826 1.668.217.121.648
31 Desember 2012
Akan Jatuh Tempo
Jatuh Tempo
Kurang dari Tidak Ditentukan
1 Tahun
Utang Usaha 65.126.927.990 2.780.017.450 -- -- 67.906.945.440
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 5.972.147.674 -- -- -- 5.972.147.674
Beban Akrual 26.494.301.167 -- -- -- 26.494.301.167
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya -- -- -- 4.500.839.650 4.500.839.650
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 702.537.774.713 -- -- -- 702.537.774.713
Utang Bank Jangka Panjang 261.865.457.322 572.362.172.236 -- -- 834.227.629.558
Utang Sewa Pembiayaan 11.794.366.805 11.467.775.465 -- -- 23.262.142.270
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih -- -- -- -- --
Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 3.315.341.176 3.315.341.176
Jumlah 1.073.790.975.672 586.609.965.151 -- 7.816.180.826 1.668.217.121.648
31 Desember 2012
Akan Jatuh Tempo
1 - 5 tahun Lebih 5 TahunJumlah
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
72
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp. 8.308.346.641 (2012: Rp 15.600.275.465). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya.
Risiko Nilai Tukar
Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya US Dollar, karena
sebagian kewajiban dalam mata uang asing telah banyak berkurang.
Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan
menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.
Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012:
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan Bank 89.585.122.715 89.585.122.715 102.175.582.668 102.175.582.668
Piutang Usaha 569.857.804.550 569.857.804.550 560.045.501.463 560.045.501.463
Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.952.211.552 110.952.211.552 164.899.141.687 164.899.141.687
Piutang Pihak Berelasi Non Usaha 43.364.955.281 43.364.955.281 43.364.435.281 43.364.435.281
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30.442.847.801 30.442.847.801 19.638.771.432 19.638.771.432
Jumlah Aset Keuangan 844.202.941.899 844.202.941.899 890.123.432.532 890.123.432.532
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Jangka Pendek 402.150.890.028 402.150.890.028 702.537.774.713 702.537.774.713
Utang Bank Jangka Panjang 404.609.394.840 404.609.394.840 834.227.629.558 834.227.629.558
Utang Pihak Berelasi Non Usaha 49.887.005.305 49.887.005.305 3.315.341.176 3.315.341.176
Utang Usaha 81.525.812.667 81.525.812.667 67.906.945.440 67.906.945.440
Utang Sewa Pembiayaan 19.358.504.200 19.358.504.200 23.262.142.270 23.262.142.270
Beban Akrual 38.018.931.172 38.018.931.172 26.494.301.167 26.494.301.167
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih 889.897.349.604 889.897.349.604 -- --
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 10.537.383.330 10.537.383.330 5.972.147.674 5.972.147.674
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 81.707.517.872 81.707.517.872 4.500.839.650 4.500.839.650
Jumlah Liabilitas Keuangan 1.977.692.789.019 1.977.692.789.019 1.668.217.121.648 1.668.217.121.648
30 Juni 2013 31 Desember 2012
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
73
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas
keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam
laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama
dengan tingkat diskon pasar.
40. Perikatan dan Kontijensi yang Penting
Berdasarkan “Purchase contract” No. HQ/2013/4500046451 tanggal 30 Mei 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi fortified biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 40,1 MTN (Metric Tons Net). Berdasarkan “Purchase order” No. 030/PIM/VI/2013 tanggal 26 Juni 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan PT Tri Indokesra Jaya, perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi biskuit MP ASI sebanyak 405,306 ton.
41. Pengelolaan Permodalan
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 42. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian
Penyajian laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidak pastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidak pastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini:
30 Juni 31 Desember
2013 2012
Rp Rp
Liabilitas Bersih:
Jumlah Liabilitas 2.186.371.062.271 1.834.124.640.748
Dikurangi : Kas dan Setara Kas (89.585.122.715) (102.175.582.668)
Jumlah Liabilitas Bersih 2.096.785.939.556 1.731.949.058.080
Jumlah Ekuitas Disesuaikan 1.695.024.456.768 1.584.213.996.395
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 1,2 1,1
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
74
Estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan Perusahaan melakukan penelaahan secara berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan kondisi teknis aset terkait dan perubahan teknologi yang berpengaruh pada masa manfaat aset tersebut. Imbalan pasca kerja
Nilai kini liabilitas imbal pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan
pasca kerja dan dana pensiun.
Perusahaan menentukan perubahan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir masa pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam mempertimbangkan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan suku bunga pinjaman bank dikombinasikan dengan suku bunga SBI. Estimasi Aset Pajak Tangguhan
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. 43. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
a. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan membagikan deviden tunai unutk tahun buku 2012 senilai Rp. 23.408.000.000,
yang dibagikan kepada 2.926.000.000 saham, sehingga setiap saham mendapat deviden tunai senilai Rp. 8. b. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Distributor No. 015/PKS/DKM/2013 tanggal 23 Juli 2013, PT Putra Taro
Paloma (PTP), entitas anak, memperoleh pembiayaan distributor dari PT Bank Central Asia, Tbk.
44. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 12 Agustus 2013.