pt satyamitra kemas lestari tbk prospektus...pt satyamitra kemas lestari tbk dan penjamin pelaksana...

233
PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 27 Juni 2019 Periode Perdagangan Waran Seri I Masa Penawaran Umum : 1- 4 Juli 2019 - Pasar Reguler & Negosiasi : 11 Juli 2019 – 6 Juli 2022 Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2019 Periode Perdagangan Waran Seri I Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2019 - Pasar Tunai : 11 Juli 2019 - 8 Juli 2022 Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 10 Juli 2019 Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 13 Januari 2020 – 11 Juli 2022 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I pada BEI : 11 Juli 2019 Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 11 Juli 2022 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBK DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBK Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten Kantor Pusat: Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa Tangerang 15720 Telepon: +6221 5950988 Faksimili: +6221 5950089 Website: www.satyamitra.com Email: [email protected] PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap lembar saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap lembar saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima puluh juta Rupiah). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 April 2019 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) dengan mengalokasikan saham sebanyak 7,69 % (tujuh koma nol enam sembilan) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus. Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam DPS pada Tanggal Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru yang namanya tercatat di DPS pada Tanggal Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah), sehingga nilai seluruhnya sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000 (lima puluh dua milyar Rupiah), yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yaitu mulai tanggal 13 Januari 2020 sampai 11 Juli 2022, dimana setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran umum secara Kesanggupan penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Kresna Sekuritas PENJAMIN EMISI EFEK PT Inti Fikasa Sekuritas RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK PELANGGAN BESAR, KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN UNTUK MEMPERPANJANG ATAU MEMPERBAHARUI KONTRAK DENGAN PARA PELANGGAN BESAR DAPAT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF TERHADAP USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASIONAL DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT RISIKO PERDAGANGAN SAHAM- SAHAM YANG DITAWARKAN TERSEBUT DI BURSA EFEK MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2019

Upload: others

Post on 27-Apr-2020

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Kawasan Industri Benua Permai LestariJl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa Tangerang - 15720Telepon: (021) 5950988Faksimili: (021) 5950089Website: www.satyamitra.comEmail: [email protected]

PROSPEKTUS

Tanggal Efektif : 27 Juni 2019 Periode Perdagangan Waran Seri IMasa Penawaran Umum : 1- 4 Juli 2019 - Pasar Reguler & Negosiasi : 11 Juli 2019 – 6 Juli 2022Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2019 Periode Perdagangan Waran Seri ITanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2019 - Pasar Tunai : 11 Juli 2019 - 8 Juli 2022Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 10 Juli 2019 Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 13 Januari 2020 – 11 Juli 2022Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I pada BEI : 11 Juli 2019 Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 11 Juli 2022

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBK DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBKKegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten

Kantor Pusat:Kawasan Industri Benua Permai Lestari

Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, TigaraksaTangerang 15720

Telepon: +6221 5950988Faksimili: +6221 5950089

Website: www.satyamitra.comEmail: [email protected]

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap lembar saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap lembar saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima puluh juta Rupiah).Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 April 2019 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) dengan mengalokasikan saham sebanyak 7,69 % (tujuh koma nol enam sembilan) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus.Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam DPS pada Tanggal Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru yang namanya tercatat di DPS pada Tanggal Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I.Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah), sehingga nilai seluruhnya sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000 (lima puluh dua milyar Rupiah), yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yaitu mulai tanggal 13 Januari 2020 sampai 11 Juli 2022, dimana setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”).Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran umum secara Kesanggupan penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Kresna Sekuritas

PENJAMIN EMISI EFEKPT Inti Fikasa Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK PELANGGAN BESAR, KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN UNTUK MEMPERPANJANG ATAU MEMPERBAHARUI KONTRAK DENGAN PARA PELANGGAN BESAR DAPAT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF TERHADAP USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASIONAL DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT RISIKO PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN TERSEBUT DI BURSA EFEK MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2019

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta pada tanggal 22 April 2019 dengan surat Nomor 068/SKL/FA-Exim/IV/2019, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1995, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1995, Tambahan Nomor 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut “UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada BEI, sesuai Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 16 Mei 2019 yang dibuat di bawah tangan, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum perdana ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua keterangan, data, laporan, dan kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma, dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sesuai definisi Afiliasi dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN

RINGKASAN

1. Riwayat Singkat2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha3. Penawaran Umum Saham Perdana4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan6. Ikhtisar Data Keuangan Penting7. Risiko Usaha8. Kebijakan Dividen

I. PENAWARAN UMUM

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

III. PERNYATAAN UTANG

IV. IKHTISAR KEUANGAN PENTING

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

1. Umum2. Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Signifikan3. Hasil Usaha4. Hasil Operasional Usaha5. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas6. Likuiditas dan Sumber Pendanaan7. Analisa Rasio Keuangan8. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet9. Operasi Per Segmen10. Transaksi yang Tidak Normal atau Jarang Terjadi11. Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan12. Perubahan Kebijakan Akuntansi13. Manajemen Risiko Keuangan

VI. FAKTOR RISIKO

A. RISIKO UTAMAB. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG

YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROANC. RISIKO UMUM

ii

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 39

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 40

1. Riwayat Singkat Perseroan 402. Perizinan 413. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 424. Kepengurusan dan Pengawasan 445. Tata Kelola Perseroan 476. Aset 527. Struktur Organisasi Perseroan 588. Sumber Daya Manusia 589. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan

Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 6210. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum 62

A. PT Satyamitra Investindo Pratama 62B. PT Kawan Inti Cemerlang 63

11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi 6412. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi 6413. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga 6414. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan

dan Entitas Anak 6615. Kegiatan Usaha 6616. Persaingan Usaha, Strategi Usaha dan Keunggulan Kompetitif 7317. Prospek Industri dan Usaha 74

IX. EKUITAS 75

X. KEBIJAKAN DIVIDEN 77

XI. PERPAJAKAN 78

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 80

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 82

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR 84

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 95

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 101

XVII. LAPORAN PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 103

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 139

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Addendum Perjanjian : Berarti setiap perubahan-perubahan, penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan terhadap Perjanjian Penjaminan Emisi Efek (termasuk yang akan dibuat di kemudian hari)

Afiliasi : Pihak-Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu: (a) hubungan karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik

secara horisontal maupun vertikal; (b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari

pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu (1) atau lebih

anggota Direksi atau Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun

tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara dua (2) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung

maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.

Agen Penjualan : Berarti pihak yang membantu menjual Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli Saham sebagaimana disebutkan dalam Prospektus yang merupakan lembaga dan agen penjualan yang sah dari siapa Prospektus dapat diperoleh masyarakat.

Akta Pendirian : Akta Pendirian PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Nomor 12 tanggal 26 Juli 2001, dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor: C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, sebagaimana telah tertuang dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 5 Agustus 2005 Nomor 62 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8296.

BAPEPAM : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Biro Administrasi Efek atau BAE

: Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan Administrasi Saham dalam Penawaran Umum Perseroan yang dalam hal ini adalah Perseroan Terbatas PT Adimitra Jasa Korpora, berkedudukan di Jakarta.

Bursa Efek atau BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta, atau bursa efek penggantinya yang dibentuk di kemudian hari, tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh para pemegang saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

iv

Daftar Pemesanan Pembelian Saham atau DPPS

: Berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek.

Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham

: Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS

: Berarti formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, asli atau salinan dari formulir tersebut yang disiapkan oleh Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan masing-masing harus diisi secara lengkap, ditandatangani oleh pemesan dan diajukan oleh pemesan kepada Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.

Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini, yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam Addendum Perjanjian dan syarat- syarat dalam Perjanjian.

Hari Bank : Berarti hari di mana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

Hari Kerja : Berarti hari-hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur nasional di Republik Indonesia.

KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai Undang-Undang Pasar Modal

Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.

Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia atau berkedudukan hukum di luar negeri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan), yang selama Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham kepada Perseroan sebanyak sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat, sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

v

Daftar Pemesanan Pembelian Saham atau DPPS

: Berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek.

Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham

: Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS

: Berarti formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, asli atau salinan dari formulir tersebut yang disiapkan oleh Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan masing-masing harus diisi secara lengkap, ditandatangani oleh pemesan dan diajukan oleh pemesan kepada Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.

Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini, yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam Addendum Perjanjian dan syarat- syarat dalam Perjanjian.

Hari Bank : Berarti hari di mana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

Hari Kerja : Berarti hari-hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur nasional di Republik Indonesia.

KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai Undang-Undang Pasar Modal

Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.

Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia atau berkedudukan hukum di luar negeri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan), yang selama Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham kepada Perseroan sebanyak sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat, sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada Bursa Efek.

Pasar Sekunder : Berarti perdagangan Saham di Bursa Efek yang dilakukan setelah Masa Penawaran.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau perusahaan efek beserta nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.

Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran efek, sesuai dengan POJK No. 23/POJK.04/2017 Tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Penawaran Umum : Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan-peraturan di bidang pasar modal.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 16 UUPM.

Penjamin Emisi Efek : Pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti dokumen Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

: Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 42 pada tanggal 18 April 2019, sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 28 tanggal 14 Mei 2019 dan Akta Perubahan II Penjaminan Emisi Efek No. 42 tanggal 21 Juni 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat sesuai ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif

: Berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, (untuk selanjutnya disebut “Peraturan Nomor IX.A.2”), yaitu: 1. Atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana dan peraturan dengan Penawaran Umum Perdana; atau

b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2. Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Perseroan : Berarti PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan diatur berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kabupaten Tangerang dan berkantor pusat di Kawasan Industri Benua Permai

vi

Lestari, Jalan Raya Serang KM 25.6 Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten 15720.

Peraturan OJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas

Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek yang dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran bentuk dan isi yang sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

Rekening IPO : Berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, UUPM, dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Saham : Berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan maupun yang akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak 650.000.000 saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama, yang akan 650.000.000 lembar Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru, yang dilakukan menurut Perjanjian Penjamin Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Sertifikat Jumbo : Berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

Sindikasi : Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Sekuritas), yang dibentuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan tercantum dalam Bab XII.

Suku Bunga : Berarti tarif suku bunga per tahun untuk deposito berjangka 3 (tiga) bulan yang berlaku di Bank Penerima yang bersangkutan.

vii

Lestari, Jalan Raya Serang KM 25.6 Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten 15720.

Peraturan OJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas

Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek yang dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran bentuk dan isi yang sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret 2017.

Rekening IPO : Berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, UUPM, dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Saham : Berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan maupun yang akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak 650.000.000 saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama, yang akan 650.000.000 lembar Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru, yang dilakukan menurut Perjanjian Penjamin Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Sertifikat Jumbo : Berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

Sindikasi : Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Sekuritas), yang dibentuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan tercantum dalam Bab XII.

Suku Bunga : Berarti tarif suku bunga per tahun untuk deposito berjangka 3 (tiga) bulan yang berlaku di Bank Penerima yang bersangkutan.

Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek

Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin Emisi Efek lainnya, selain Perseroan Terbatas, PT Kresna Sekuritas atau Agen Penjualan (apabila ada), kepada para pemesan, dan oleh Perseroan kepada para pemesan khusus yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan, uang pemesanan harus dikembalikan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan, pada 2 (dua) hari kerja sesudah tanggal penjatahan atau 2 (dua) hari kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum tersebut.

Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal penjatahan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya Masa Penawaran, yang akan ditentukan dalam Prospektus.

Tanggal Penyerahan Efek : Berarti tanggal dilakukannya distribusi Saham Yang Ditawarkan, yang telah dipenuhi pembayarannya oleh masing-masing pemesan dan telah diterima ke dalam Rekening Penerima, secara elektronik ke dalam rekening efek pemesan.

Tanggal Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan

: Berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham yang merupakan pula Tanggal Penyerahan Efek.

Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM

: Berarti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Undang-Undang Perseroan Terbatas atau UUPT

: Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya.

viii

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. Riwayat Singkat Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 26 Juli 2001 dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari di Kabupaten Tangerang, berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8296. Sesuai dengan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang: ● Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; ● Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu: a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan

tujuan komersial. b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok

52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

ix

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1. Riwayat Singkat Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 26 Juli 2001 dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari di Kabupaten Tangerang, berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8296. Sesuai dengan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang: ● Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; ● Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu: a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan

tujuan komersial. b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok

52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha Kegiatan Usaha Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan berlokasi bertempat strategis di kawasan industri di Tangerang, Banten. Dalam perkembangannya, Perseroan juga melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti. Perseroan saat ini mempunyai Kantor dan Pabrik di Jalan Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang km 25.6 Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang, Banten. Luas lahan/tanah untuk pabrik dan kantor adalah 14 Ha dengan bangunan fisik 120.000 m2. Perkembangan perseroan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi produk-produk yang dihasilkan dilandasi dengan pandangan yaitu Integrated Packaging Logistics Manufacturing (IPLM); Complete Paper Packaging Solution, Reduce Your overall Logistics cost, No Logistics without Packaging, sehingga Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk dan melahirkan berbagai inovasi, yang tujuannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan para pelanggan yang spesifik. Pada saat ini Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan baku yang diperlukan. Prospek Usaha Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan melaju serta jumlah penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah 251 juta, dimana terdapat kelas konsumen sebanyak 45 juta dan usia produktif sekitar 65%, dalam perkembangannya ke depan dalam 10 tahun jumlah penduduk Indonesia mencapai diatas 300 juta dan kelompok usia produktif 15-64 tahun mencapai 66 % atau 165 juta. Merupakan kesempatan dan peluang konsumsi yang luar biasa besar dan laju pertumbuhannya cukup tinggi. Kelompok dibawah 15 tahun yang cukup besar yaitu 70 juta. Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang dan pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka permintaan akan barang konsumsi akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan dalam industri pengemasan juga akan meningkat. Sehingga secara langsung akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk terus berkembang dan peningkatan penjualannya dalam setiap tahunnya. 3. Penawaran Umum Saham Perdana Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Perseroan:

1. Jumlah Saham yang Ditawarkan : Sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

2. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham 3. Harga Penawaran : Rp193,- (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap saham 4. Jumlah Saham yang Dicatatkan : 3.400.000.000 (tiga miliar empat ratus juta) lembar Saham 5. Nilai Penawaran Umum : Rp125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima

puluh juta Rupiah) 6. Waran : Bersamaan dengan penawaran perdana ini, diterbitkan juga sebanyak

130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I,

x

dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah).

4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.

b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut: - Pinjaman Bank berupa Kredit Lokal dari Bank Central Asia, sebesar Rp 80.000.000.000,- dengan tingkat suku

bunga 10% pa., Jatuh tempo 24 Maret 2020. c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal kerja. Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta No. 41 tanggal 16 April 2019, yaitu sebagai berikut: Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp100,00 per saham) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.1000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: ● PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99.00 ● PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1.00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.750.000.000 275.000.000.000 100.00 Jumlah Saham Dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,81 • Masyarakat - - - 650.000.000 65.000.000.000 19,12 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

xi

dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah).

4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.

b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut: - Pinjaman Bank berupa Kredit Lokal dari Bank Central Asia, sebesar Rp 80.000.000.000,- dengan tingkat suku

bunga 10% pa., Jatuh tempo 24 Maret 2020. c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal kerja. Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta No. 41 tanggal 16 April 2019, yaitu sebagai berikut: Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp100,00 per saham) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.1000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: ● PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99.00 ● PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1.00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.750.000.000 275.000.000.000 100.00 Jumlah Saham Dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,81 • Masyarakat - - - 650.000.000 65.000.000.000 19,12 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 13 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, dan Surat Keputusan Direksi No. 105/SKL/FA-Exim/V/2019 pada tanggal 13 Mei 2019 para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana Program ESA. Program ESA ini dialokasikan sebanyak - banyaknya 7,69% (tujuh koma enam sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat. Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dan dengan dilaksanakannya Program ESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan ESA serta setelah Penawaran Umum dan ESA, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Perdana dan ESA Setelah Penawaran Umum dan Setelah ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,81 • Masyarakat - - - 600.000.000 60.000.000.000 17,65 • ESA - - - 50.000.000 5.000.000.000 1,47 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan dan mencatatkan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) lembar Waran Seri I Atas Nama atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Jika diasumsikan dalam masa pelaksanaan Waran seluruh Pemegang Waran melaksanakan Waran menjadi saham, maka akan terjadi peningkatan modal disetor dan ditempatkan sebesar 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham baru. Pencatatan Waran Seri I dilakukan bersamaan pencatatan saham di bursa. maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan waran seri I adalah sebagai berikut :

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan ESA dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan ESA dan Setelah Pelaksanaan Waran

Seri I

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 2.722.500.000 272.250.000.000 77,12 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 0,81 27.500.000 2.750.000.000 0,78 • Masyarakat 585.000.000 58.500.000.000 17,21 600.000.000 60.000.000.000 17,00 • ESA 65.000.00 6.500.000.000 1,91 50.000.000 5.000.000.000 1,42 • Pemegang Waran Seri I - - - 130.000.000 13.000.000.000 3,68 Modal Ditempatkan dan Disetor 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00 3.530.000.000 353.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 6.950.000.000 695.000.000.000 7.470.000.000 747.000.000.000

6. Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan

xii

diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian.

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Total Aset 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297 Total Liabilitas 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167 Total Ekuitas 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2018 2017 2016 Total Penjualan 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646 Total Beban Pokok Penjualan (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933) Laba Usaha 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038 Laba Tahun Berjalan 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 131.435.592.071 28.123.159.067 219.629.408.680

Rasio Keuangan

Rasio 31 Desember 2018 2017 2016

Rasio Usaha (%) Laba tahun berjalan / Penjualan 2.05 1.99 4.74 Laba tahun berjalan / Total ekuitas 8.48 8.64 18.05 Laba tahun berjalan / Total aset 2.60 2.19 5.63 Laba komprehensif tahun berjalan / Penjualan 6.03 1.69 16.21 Laba komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 24.92 7.33 61.75 Laba komprehensif tahun berjalan / Total aset 7.64 1.86 19.24

Rasio Keuangan (x) Total liabilitas / Total ekuitas 2.26 2.94 2.21 Total liabilitas / Total aset 0.69 0.75 0.69 Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 0.95 0.99 0.84

7. Risiko Usaha Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak paling kecil bagi Perseroan. Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa risiko usaha yang penting dihadapi Perseroan yang perlu dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: A. Risiko Utama Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar B. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan 1. Risiko Pemasok Bahan Baku 2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja 3. Risiko Persaingan Usaha 4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan

xiii

diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian.

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Total Aset 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297 Total Liabilitas 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167 Total Ekuitas 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2018 2017 2016 Total Penjualan 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646 Total Beban Pokok Penjualan (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933) Laba Usaha 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038 Laba Tahun Berjalan 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 131.435.592.071 28.123.159.067 219.629.408.680

Rasio Keuangan

Rasio 31 Desember 2018 2017 2016

Rasio Usaha (%) Laba tahun berjalan / Penjualan 2.05 1.99 4.74 Laba tahun berjalan / Total ekuitas 8.48 8.64 18.05 Laba tahun berjalan / Total aset 2.60 2.19 5.63 Laba komprehensif tahun berjalan / Penjualan 6.03 1.69 16.21 Laba komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 24.92 7.33 61.75 Laba komprehensif tahun berjalan / Total aset 7.64 1.86 19.24

Rasio Keuangan (x) Total liabilitas / Total ekuitas 2.26 2.94 2.21 Total liabilitas / Total aset 0.69 0.75 0.69 Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 0.95 0.99 0.84

7. Risiko Usaha Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak paling kecil bagi Perseroan. Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa risiko usaha yang penting dihadapi Perseroan yang perlu dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: A. Risiko Utama Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar B. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan 1. Risiko Pemasok Bahan Baku 2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja 3. Risiko Persaingan Usaha 4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan

5. Risiko Teknologi 6. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci C. Risiko Umum 1. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum 2. Risiko Kebakaran 3. Risiko Kurs Mata Uang Asing 4. Risiko Politik Dan Ekonomi 5. Risiko Kebijakan Pemerintah 6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi 8. Kebijakan Dividen Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan seterusnya, manajemen Perseroan mempunyai rencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan setelah Pajak dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun. Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

xiv

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

I. PENAWARAN UMUM Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap lembar Saham. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Total Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebesar Rp125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima puluh juta Rupiah). Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan adalah seluruhnya dari Saham Baru yang berasal dari saham portepel yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen. Saham yang ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun, serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”). Para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai porsi penjaminan saham masing-masing.

Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak

Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten

Kantor Pusat & Pabrik: Kawasan Industri Benua Permai Lestari

Jl Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa Tangerang 15720

Telepon: +6-21 5950988 Faksimili: +6221 5950089

Website: www.satyamitra.com Email: [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK PELANGGAN BESAR, KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN UNTUK MEMPERPANJANG ATAU MEMPERBAHARUI KONTRAK DENGAN PARA PELANGGAN BESAR DAPAT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF TERHADAP USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASIONAL DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS

2

STRUKTUR PENAWARAN UMUM

1. Jumlah Saham yang Ditawarkan : Sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

2. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham 3. Harga Penawaran : Rp 193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap saham 4. Jumlah Saham yang Dicatatkan : 3.400.000.000 (tiga miliar empat ratus juta) lembar Saham 5. Nilai Penawaran Umum : Rp 125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima

puluh juta Rupiah) 6. Waran : Bersamaan dengan penawaran perdana ini, diterbitkan juga sebanyak

130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah).

Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.00 67,22 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,68 • Masyarakat - - - 650.000.000 65.000.000.000 19,12 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

3

STRUKTUR PENAWARAN UMUM

1. Jumlah Saham yang Ditawarkan : Sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama atau sebesar 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

2. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham 3. Harga Penawaran : Rp 193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap saham 4. Jumlah Saham yang Dicatatkan : 3.400.000.000 (tiga miliar empat ratus juta) lembar Saham 5. Nilai Penawaran Umum : Rp 125.450.000.000 (seratus dua puluh lima milyar empat ratus lima

puluh juta Rupiah) 6. Waran : Bersamaan dengan penawaran perdana ini, diterbitkan juga sebanyak

130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah).

Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.00 67,22 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,68 • Masyarakat - - - 650.000.000 65.000.000.000 19,12 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

Semua saham yang ditawarkan ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus, dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Program Kepemilikan Saham Perseroan oleh Karyawan melalui Penjatahan Saham untuk Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 13 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, dan Surat Keputusan Direksi No. 105/SKL/FA-Exim/V/2019 pada tanggal 13 Mei 2019 para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana Program ESA. Program ESA ini dialokasikan sebanyak 7,69% (tujuh koma enam sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) saham. Jumlah saham dalam Program ESA adalah sebanyak 50.000.000 (lima puluh juta) lembar atau sebanyak 7,69% (tujuh koma enam sembilan persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana dan akan dialokasikan dalam Saham Jatah Pasti untuk memberi kesempatan bagi karyawan membeli saham kepada peserta yang berhak sesuai kriteria dan ketentuan yang ditetapkan Perseroan. Saham Jatah Pasti yang dialokasikan kepada peserta tidak bersifat mandatory, dengan demikian apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh peserta, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada Masyarakat. Saham Jatah Pasti Saham Jatah Pasti, yaitu alokasi jatah pasti untuk membeli saham kepada karyawan Perseroan dapat membeli Saham Jatah Pasti dengan jumlah alokasi yang diterimanya dengan membayar secara penuh sesuai harga Penawaran Umum. Peserta program ESA membeli Saham Jatah Pasti dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran saham kepada Masyarakat. Segala biaya yang timbul sehubungan dengan alokasi Saham Jatah Pasti menjadi beban masing-masing peserta Program ESA yang bersangkutan. Pihak yang bertanggung jawab atas Program ESA dari Perseroan adalah Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan. Tujuan pelaksanaan Program ESA adalah: ● Mempertahankan pegawai yang ada dan berkualitas akan menjadi lebih mudah jika mereka memiliki penyertaan modal. ● Menjadikan pegawai bagian dari Perseroan akan meningkatkan kinerja dan motivasi pegawai yang pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan. ● Dengan dilibatkannya pegawai dalam program ESA, akan meningkatkan jiwa kebersamaan dan kerja tim, dimana

seluruh pegawai bekerjasama memfokuskan pada tujuan kinerja Perseroan. Pegawai akan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan Perseroan.

Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direktur Utama dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Perseroan telah menunjuk pejabat Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan untuk menjadi pengelola ESA. Syarat Kepesertaan Jumlah karyawan Perseroan yang berhak mengikuti program ESA akan diatur lebih lanjut. Pegawai yang dapat diikutsertakan dalam program ESA adalah pegawai yang memenuhi persyaratan kepesertaan sebagai berikut: • Berstatus pegawai tetap dan masih aktif bekerja pada tanggal 1 Mei 2019. • Memenuhi tingkat pencapaian kinerja tertentu sesuai dengan standar penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Perseroan. • Karyawan Tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi program ESA.

4

Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direktur Utama dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tata Cara Pembagian Penjatahan Saham Program ESA • Pembagian penjatahan Saham diberikan Perseroan kepada pegawai yang telah memenuhi persyaratan atas nama

masing-masing peserta. • Dasar alokasi penjatahan Saham kepada masing-masing pegawai meliputi peringkat jabatan, prestasi kerja dan masa

kerja pegawai. • Pegawai yang mendapatkan alokasi penjatahan Saham harus melaksanakan ketentuan dibawah ini:

Mentaati ketentuan peraturan kepemilikan saham ESA yang ditetapkan Perseroan dan peraturan pasar modal Indonesia.

Melakukan pendaftaran sebagai peminat saham ESA melalui bagian SDM masing-masing Unit Kerja ditempat pegawai peserta ditugaskan Perseroan.

• Bagian SDM Unit Kerja mendata, merekapitulasi dan melaporkan pegawai peserta peminat saham ESA kepada SDM Perseroan Kantor Pusat.

Prosedur Pelaksanaan Program ESA Perseroan akan menerbitkan formulir penjatahan saham untuk para karyawan yang berhak mendapatkan penjatahan saham untuk Program ESA. Formulir penjatahan saham ini akan diteruskan ke Biro Administrasi Efek (BAE) untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar distribusi saham pada tanggal distribusi. Aspek Perpajakan Program ESA Bagi peserta program ESA yang melakukan transaksi penjualan saham melalui bursa efek atau diluar bursa efek maka pajak penghasilan akan dibebankan kepada masing-masing peserta program ESA. Atas pelaksanaan penjualan tersebut, berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: ● Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol

koma satu persen) dari nilai transaksi. ● Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang

diterima oleh peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dan dengan dilaksanakannya Program ESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan ESA serta setelah Penawaran Umum dan ESA, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Perdana dan ESA Setelah Penawaran Umum dan Setelah ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,81 • Masyarakat - - - 600.000.000 60.000.000.000 17,65 • ESA - - - 50.000.000 5.000.000.000 1,47 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

5

Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direktur Utama dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tata Cara Pembagian Penjatahan Saham Program ESA • Pembagian penjatahan Saham diberikan Perseroan kepada pegawai yang telah memenuhi persyaratan atas nama

masing-masing peserta. • Dasar alokasi penjatahan Saham kepada masing-masing pegawai meliputi peringkat jabatan, prestasi kerja dan masa

kerja pegawai. • Pegawai yang mendapatkan alokasi penjatahan Saham harus melaksanakan ketentuan dibawah ini:

Mentaati ketentuan peraturan kepemilikan saham ESA yang ditetapkan Perseroan dan peraturan pasar modal Indonesia.

Melakukan pendaftaran sebagai peminat saham ESA melalui bagian SDM masing-masing Unit Kerja ditempat pegawai peserta ditugaskan Perseroan.

• Bagian SDM Unit Kerja mendata, merekapitulasi dan melaporkan pegawai peserta peminat saham ESA kepada SDM Perseroan Kantor Pusat.

Prosedur Pelaksanaan Program ESA Perseroan akan menerbitkan formulir penjatahan saham untuk para karyawan yang berhak mendapatkan penjatahan saham untuk Program ESA. Formulir penjatahan saham ini akan diteruskan ke Biro Administrasi Efek (BAE) untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar distribusi saham pada tanggal distribusi. Aspek Perpajakan Program ESA Bagi peserta program ESA yang melakukan transaksi penjualan saham melalui bursa efek atau diluar bursa efek maka pajak penghasilan akan dibebankan kepada masing-masing peserta program ESA. Atas pelaksanaan penjualan tersebut, berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: ● Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol

koma satu persen) dari nilai transaksi. ● Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang

diterima oleh peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dan dengan dilaksanakannya Program ESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan ESA serta setelah Penawaran Umum dan ESA, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham Sebelum Penawaran Umum Perdana dan ESA Setelah Penawaran Umum dan Setelah ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,81 • Masyarakat - - - 600.000.000 60.000.000.000 17,65 • ESA - - - 50.000.000 5.000.000.000 1,47 Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 7.600.000.000 760.000.000.000

PENERBITAN WARAN SERI I Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan dan mencatatkan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) lembar Waran Seri I Atas Nama atau sebanyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah).Waran seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan yang namanya tercatat dalam Penjatahan Penawaran Umum yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan yaitu 8 Juli 2019. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dalam Rangka Penawaran Umum PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk No. 43 tanggal 21 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp400,- (empat ratus Rupiah) per saham selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 13 Januari 2020 - 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua milyar Rupiah). Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas Waran: 1. Kondisi perekonomian secara makro dan mikro. 2. Prospek usaha Perusahaan. 3. Pergerakan harga saham induknya, dimana bila harga saham naik dapat meningkatkan likuiditas waran begitu juga

sebaliknya bila harga saham induknya turun maka dapat menurunkan tingkat likuiditas waran. Jika diasumsikan dalam masa pelaksanaan Waran seluruh Pemegang Waran melaksanakan Waran menjadi saham, maka akan terjadi peningkatan modal disetor dan ditempatkan sebesar 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham baru. Pencatatan Waran Seri I dilakukan bersamaan pencatatan saham di bursa. maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan waran seri I adalah sebagai berikut

Keterangan

Nilai Nominal Rp 100 per Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan ESA dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan ESA dan Setelah Pelaksanaan Waran

Seri I

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 80,07 2.722.500.000 272.250.000.000 77,12 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 0,81 27.500.000 2.750.000.000 0,78 • Masyarakat 600.000.000 60.000.000.000 17,65 600.000.000 60.000.000.000 17,00 • ESA 50.000.000 5.000.000.000 1,47 50.000.000 5.000.000.000 1,42 • Pemegang Waran Seri I - - - 130.000.000 13.000.000.000 3,68 Modal Ditempatkan dan Disetor 3.400.000.000 340.000.000.000 100,00 3.530.000.000 353.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 7.600.000.000 760.000.000.000 7.470.000.000 747.000.000.000

Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dan perubahannya, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.

6

A. Definisi Waran Seri I berarti Surat kepemilikan Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang ditawarkan/dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi serta penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri I. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak beli Saham baru oleh Pemegang Waran Seri I. Harga pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I dan sebagai harga awal pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah). Terhadap harga awal pelaksanaan tersebut dapat terjadi perubahan apabila terjadi penyesuaian harga pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Penerbitan Waran Seri I. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal Saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku. B. Jangka Waktu Pelaksanaan (Periode Pelaksanaan Waran) Berarti jangka waktu dapat dilaksanakan Waran Seri I yaitu tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan 11 Juli 2022. C. Hak Atas Waran Seri I Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 8 Juli 2019 memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma- cuma. Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian juga tidak mempunyai haK memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari. Jika pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan haknya atas waran seri I sesuai dengan porsi sahamnya, maka porsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami dilusi sampai dengan maksimum 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) setelah berakhirnya pelaksanaan Waran seri I. D. Bentuk Waran Seri I Seluruh Waran Seri I yang diterbitkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dalam bentuk scripless (tanpa warkat). Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran. Selama Pelaksanaan Waran Seri I belum dilakukan oleh Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I, maka Pemegang Waran Seri I tidak berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham. E. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I Untuk Waran Seri I dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI): ● Pemegang Waran Seri I dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melalui Anggota Bursa (pemegang

rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI pada jam kerja Pada pukul 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB.

● Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.

7

A. Definisi Waran Seri I berarti Surat kepemilikan Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang ditawarkan/dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi serta penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri I. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak beli Saham baru oleh Pemegang Waran Seri I. Harga pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I dan sebagai harga awal pelaksanaan sebesar Rp400,- (empat ratus Rupiah). Terhadap harga awal pelaksanaan tersebut dapat terjadi perubahan apabila terjadi penyesuaian harga pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Penerbitan Waran Seri I. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal Saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, dengan memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku. B. Jangka Waktu Pelaksanaan (Periode Pelaksanaan Waran) Berarti jangka waktu dapat dilaksanakan Waran Seri I yaitu tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan 11 Juli 2022. C. Hak Atas Waran Seri I Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 8 Juli 2019 memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma- cuma. Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian juga tidak mempunyai haK memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari. Jika pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan haknya atas waran seri I sesuai dengan porsi sahamnya, maka porsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami dilusi sampai dengan maksimum 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) setelah berakhirnya pelaksanaan Waran seri I. D. Bentuk Waran Seri I Seluruh Waran Seri I yang diterbitkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dalam bentuk scripless (tanpa warkat). Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran. Selama Pelaksanaan Waran Seri I belum dilakukan oleh Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I, maka Pemegang Waran Seri I tidak berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham. E. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I Untuk Waran Seri I dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI): ● Pemegang Waran Seri I dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melalui Anggota Bursa (pemegang

rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI pada jam kerja Pada pukul 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB.

● Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.

● Pada Hari Bursa berikutnya setelah permohonan diajukan, KSEI akan melakukan transfer dana dari rekening KSEI ke rekening Perseroan dengan menggunakan fasilitas RTGS (dana akan efektif pada hari yang sama).

● Pada Hari Bursa yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE: - Daftar rincian instruksi pelaksanaan yang diterima KSEI 1 (satu) Hari Bursa sebelumnya, berikut lampiran data

lengkap (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan, dan domisili) pemegang waran yang melaksanakan waran miliknya;

- Surat atau bukti transfer dana ke rekening Perseroan dengan fasilitas RTGS oleh KSEI; - Instruksi deposit saham hasil pelaksanaan ke dalam rekening khusus yang telah disediakan KSEI.

● BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan dan bukti transfer yang diterima berdasarkan rekening koran Perseroan dari bank yang ditunjuk oleh Perseroan Rekonsiliasi dana dari rekening koran yang diberikan oleh KSEI.

● BAE memberikan laporan kepada Perseroan atas permohonan pelaksanaan waran. ● Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima dari KSEI dan dananya telah efektif di rekening

Perseroan: Bank Central Asia

Cabang Kantor cabang korporasi Menara BCA Jl. MH. Thamrin No. 1 Jakarta Pusat 10310

No.Rekening : 205 0064088 A/N: PT. Satyamitra Kemas Lestari

BAE akan menerbitkan/mendepositkan saham hasil pelaksanaan waran tersebut ke rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan saham tersebut melalui sistem C-BEST.

● Pemegang Waran Seri I dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran seri I melalui Anggota Bursa (pemegang rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI pada jam kerja pada pukul 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB.

● Pada jam kerja yaitu 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru hasil pelaksanaan Waran I berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.

● Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I. ● Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri I yang

dimilikinya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk diserahkan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I:

I. Formulir Pelaksanaan yang dilekatkan pada setiap Surat Kolektip Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan KSEI.

II. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan.

● Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).

● Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali.

● Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi saham.

● Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

● Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari bank dimana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan dan Perseroan pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai hal-hal tersebut di atas.

● Dalam 3 (tiga) Hari Kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan pelaksanaan.

● Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan Perseroan, para Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib mendistribusikan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I kedalam rekening efek pemegang saham pada penitipan kolektif KSEI.

8

● Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I.

● Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.

● Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

● Perseroan berkewajiban membayar biaya-biaya antara lain biaya percetakan, meterai atau pungutan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan penerbitan Waran, dan pembuatan akta Penerbitan Waran. Pemegang Waran berkewajiban membayar Harga Pelaksanaan, biaya meterai atau pungutan lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan Pelaksanaan Waran yang dipegang oleh Pemegang Waran yang bersangkutan.

● Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.

● Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri I, apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

F. Hal-hal yang mengakibatkan konversi waran seri I menjadi saham ditolak

● Pemegang Waran Seri I belum melakukan pembayaran atas pelaksanaan Waran Seri I. ● Waran Seri I telah jatuh tempo. ● Pemegang Waran Seri I Tidak menyerahkan dokumen pelaksanaan selama masa pelaksanaan.

G. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I

Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I: ● Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan (reverse stock) atau pemecahan saham (stock

split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru = 𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑩𝑩𝑯𝑯𝑯𝑯𝑩𝑩 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑳𝑳𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵 𝒙𝒙 𝑨𝑨

Jumlah Waran Seri I Baru = 𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑳𝑳𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵

𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑩𝑩𝑯𝑯𝑯𝑯𝑩𝑩 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵 𝒙𝒙 𝑩𝑩

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I B = Jumlah awal Waran Seri I yang Beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Emiten, khususnya bahwa harga pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh kurang dari harga teoritis saham.

9

● Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I.

● Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.

● Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

● Perseroan berkewajiban membayar biaya-biaya antara lain biaya percetakan, meterai atau pungutan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan penerbitan Waran, dan pembuatan akta Penerbitan Waran. Pemegang Waran berkewajiban membayar Harga Pelaksanaan, biaya meterai atau pungutan lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan Pelaksanaan Waran yang dipegang oleh Pemegang Waran yang bersangkutan.

● Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.

● Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri I, apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

F. Hal-hal yang mengakibatkan konversi waran seri I menjadi saham ditolak

● Pemegang Waran Seri I belum melakukan pembayaran atas pelaksanaan Waran Seri I. ● Waran Seri I telah jatuh tempo. ● Pemegang Waran Seri I Tidak menyerahkan dokumen pelaksanaan selama masa pelaksanaan.

G. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I

Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I: ● Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan (reverse stock) atau pemecahan saham (stock

split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru = 𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑩𝑩𝑯𝑯𝑯𝑯𝑩𝑩 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑳𝑳𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵 𝒙𝒙 𝑨𝑨

Jumlah Waran Seri I Baru = 𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑳𝑳𝑯𝑯𝑵𝑵𝑯𝑯 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵

𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯𝑯 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑯𝑯𝑵𝑵 𝑩𝑩𝑯𝑯𝑯𝑯𝑩𝑩 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑵𝑵𝑯𝑯𝑺𝑺 𝑺𝑺𝑯𝑯𝑺𝑺𝑯𝑯𝑵𝑵 𝒙𝒙 𝑩𝑩

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I B = Jumlah awal Waran Seri I yang Beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Emiten, khususnya bahwa harga pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh kurang dari harga teoritis saham.

H. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli, hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri beralih, dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat persetujuan dari Perseroan. Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang di antara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I. Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal yang berlaku. Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. I. Penggantian Waran Seri I Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh Perseroan atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I, akan memberikan pengganti Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan. Jika Surat Kolektip Waran Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat Kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat Kolektip Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I serta diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan. Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung dan dibayar oleh mereka yang meminta pengeluaran pengganti Surat Kolektip Waran Seri I tersebut.

10

J. Pengelola Administrasi Waran Seri I Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Adimitra Jasa Korpora Kirana Boutique Office

Jln. Kirana Avenue III Blok F3 No.5 Jakarta 14250 Tel : +6221 29745222 Fax: +6221 29289961

Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I. K. Status Saham Hasil Pelaksanaan Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlukan sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan, serta memberi hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan. L. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi

a. Apabila dalam jangka waktu Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I.

b. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku.

M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikit-dikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut di atas wajib dilakukan oleh Perseroan. Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan dalam surat kabar tersebut di atas. N. Pernyataan dan Kewajiban Perseroan

a. Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap Pemegang Waran Seri I berhak atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan Waran Seri I dan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

b. Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas Pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama Jangka Waktu Pelaksanaan, Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan Saham Hasil Pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika masuk dalam Penitipan Kolektif.

11

J. Pengelola Administrasi Waran Seri I Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Adimitra Jasa Korpora Kirana Boutique Office

Jln. Kirana Avenue III Blok F3 No.5 Jakarta 14250 Tel : +6221 29745222 Fax: +6221 29289961

Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I. K. Status Saham Hasil Pelaksanaan Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlukan sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan, serta memberi hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan. L. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi

a. Apabila dalam jangka waktu Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I.

b. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku.

M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikit-dikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut di atas wajib dilakukan oleh Perseroan. Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan dalam surat kabar tersebut di atas. N. Pernyataan dan Kewajiban Perseroan

a. Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap Pemegang Waran Seri I berhak atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan Waran Seri I dan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

b. Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas Pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama Jangka Waktu Pelaksanaan, Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan Saham Hasil Pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika masuk dalam Penitipan Kolektif.

O. Pengubahan Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I kecuali mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I. b. Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam 2 (dua) surat kabar harian

berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, Pemegang Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

P. Hukum Yang Berlaku Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia. Pencatatan Saham Perseroan di BEI Bersamaan dengan pencatatan saham baru yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak – banyaknya 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sejumlah 3.400.000.000 (tiga miliar empat ratus juta) saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini. Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum Seluruh pihak di bawah ini setuju untuk tidak mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas Efek bersifat ekuitas Emiten sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: 1. PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 2.722.500.000 saham 2. PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 27.500.000 saham

12

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk memperkuat struktur permodalan yang akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.

b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut:

Pinjaman Bank

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sifat hubungan (afiliasi) dengan kreditur (jika ada)

: Tidak terafiliasi

Nilai pinjaman atau jumlah utang saat ini : Fasilitas A: Rp 80.000.000.000 Tingkat bunga : 10.25% pa Jatuh tempo : 24 Maret 2020 Penggunaan pinjaman dari utang yang akan dilunasi

: - Modal kerja. - Pembalian bahan baku - Membiayai pembelian/refinancing mesin produksi pendukung

antara lain mesin Heidelberg yang merupajan mesih offset printing.

- Membiayai/ refinancing perluasan Tanah dan Bangunan Pabrik. Riwayat Utang : Perpanjangan dan perubahan serta pengembangan dari Kredit

Investasi, dengan perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019. Prosedur dan persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Setiap waktu

c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik. Saat ini lokasi baru pabrik yang

dimaksud masih dalam proses pencaraian, adapun saat ini Perseroan sedang menjajaki lokasi yang dianggap strategis, yaitu di daerah Jawa Tengah atau Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Banten.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I agan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal kerja. Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara atas dana hasil penawaran umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas, serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk rencana penggunaan dana sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan akan membiayai tujuan penggunaan dana tersebut melalui kas internal yang diperoleh dari kegiatan operasi serta dengan pinjaman Bank. Sesuai dengan POJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah terealisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, rencana tersebut harus dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan pertimbangan maupun alasannya setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari RUPS atas perubahan penggunaan dana dimaksud. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau IX.E.2.

13

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk memperkuat struktur permodalan yang akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.

b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut:

Pinjaman Bank

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sifat hubungan (afiliasi) dengan kreditur (jika ada)

: Tidak terafiliasi

Nilai pinjaman atau jumlah utang saat ini : Fasilitas A: Rp 80.000.000.000 Tingkat bunga : 10.25% pa Jatuh tempo : 24 Maret 2020 Penggunaan pinjaman dari utang yang akan dilunasi

: - Modal kerja. - Pembalian bahan baku - Membiayai pembelian/refinancing mesin produksi pendukung

antara lain mesin Heidelberg yang merupajan mesih offset printing.

- Membiayai/ refinancing perluasan Tanah dan Bangunan Pabrik. Riwayat Utang : Perpanjangan dan perubahan serta pengembangan dari Kredit

Investasi, dengan perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019. Prosedur dan persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Setiap waktu

c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik. Saat ini lokasi baru pabrik yang

dimaksud masih dalam proses pencaraian, adapun saat ini Perseroan sedang menjajaki lokasi yang dianggap strategis, yaitu di daerah Jawa Tengah atau Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Banten.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I agan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal kerja. Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara atas dana hasil penawaran umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas, serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk rencana penggunaan dana sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan akan membiayai tujuan penggunaan dana tersebut melalui kas internal yang diperoleh dari kegiatan operasi serta dengan pinjaman Bank. Sesuai dengan POJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah terealisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, rencana tersebut harus dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan pertimbangan maupun alasannya setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari RUPS atas perubahan penggunaan dana dimaksud. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau IX.E.2.

Sesuai dengan Peraturan POJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini adalah sekitar 3,20% dari nilai dana hasil Penawaran Umum yang meliputi: 1. Biaya Penjamin Pelaksana Emisi Efek 2,00%, yang terdiri dari :

● Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) sebesar 1,50% ● Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) sebesar 0,25% ● Biaya jasa penjualan (Selling fee) sebesar 0,25%

2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Moda adalah sebesar 0,58% yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,16%, Konsultan Hukum sebesar 0,20%, Notaris sebesar 0,07%, dan Perusahaan Penilai sebesar 0,19%

3. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,08% yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek 4. Biaya Pendaftaran ke OJK 0,05%, biaya Bursa Efek Indonesia sebesar 0,12%, dan biaya KSEI 0,02% Biaya lain-lain (antara lain: paparan publik dan due diligence meeting, road show, akomodasi perjalanan, percetakan buku prospektus, buku riset, material bahan presentasi, iklan surat kabar, fotokopi dan lain-lain yang terkait) 0,35%

14

III. PERNYATAAN UTANG Berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain, per tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031 dengan rincian sebagai berikut: Perincian jumlah liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2018 diperlihatkan pada tabel berikut ini:

(dalam Rupiah) 31 Desember 2018 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 Utang usaha Pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi 4.882.334.629 Utang lain-lain 34.856.041.184 Beban masih harus dibayar 5.561.633.146 Utang pajak 4.842.158.891 Uang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 Utang sewa pembiayaan konsumen 4.619.690.310 Wesel bayar jangka menengah 2.800.252.716 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 Utang sewa pembiayaan 9.470.894.261 Utang pembiayaan konsumen 1.553.001.042 Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721 Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 TOTAL LIABILITAS 1.193.147.699.031 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek Saldo utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp491.297.090.417, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah) Keterangan 31 Desember 2018

Rupiah Time Loan Revolving 245.000.000.000 Kredit Multi Fasilitas

Time Loan Revolving 162.112.501.630 Kredit Lokal 61.361.593.104

Mata uang asing Kredit Multi Fasilitas - Usance L/C 22.822.995.683

Jumlah utang bank jangka pendek 491.297.090.417 Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan:

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 143 tanggal 30 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta.

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:

− Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 245.000.000.000 pada tahun

15

III. PERNYATAAN UTANG Berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain, per tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031 dengan rincian sebagai berikut: Perincian jumlah liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2018 diperlihatkan pada tabel berikut ini:

(dalam Rupiah) 31 Desember 2018 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 Utang usaha Pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi 4.882.334.629 Utang lain-lain 34.856.041.184 Beban masih harus dibayar 5.561.633.146 Utang pajak 4.842.158.891 Uang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 Utang sewa pembiayaan konsumen 4.619.690.310 Wesel bayar jangka menengah 2.800.252.716 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 Utang sewa pembiayaan 9.470.894.261 Utang pembiayaan konsumen 1.553.001.042 Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721 Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 TOTAL LIABILITAS 1.193.147.699.031 LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek Saldo utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp491.297.090.417, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah) Keterangan 31 Desember 2018

Rupiah Time Loan Revolving 245.000.000.000 Kredit Multi Fasilitas

Time Loan Revolving 162.112.501.630 Kredit Lokal 61.361.593.104

Mata uang asing Kredit Multi Fasilitas - Usance L/C 22.822.995.683

Jumlah utang bank jangka pendek 491.297.090.417 Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan:

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 143 tanggal 30 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.

- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta.

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:

− Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 245.000.000.000 pada tahun

2018 dan 2017 dan Rp 172.500.000.000 pada tahun 2016. − Fasilitas Kredit Multi Fasilitas yang terdiri dari fasilitas Time Loan Revolving, Trust Receipt, Sight/Usance Letter of

Credit (“L/C”) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) yang dapat ditarik dalam Rupiah atau mata uang asing. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dan pembelian bahan baku, mesin dan suku cadang, dengan jumlah maksimum sebagai berikut:

− Jenis Fasilitas Jumlah

Time Loan Revolving Rp 250.000.000.000 Trust Receipt Rp 100.000.000.000 Sight/Usance LC dan SKBDN untuk:

- Pembelian bahan baku Rp 200.000.000.000 - Pembelian mesin dan suku

cadang USD 1.500.000

− Fasilitas Kredit Lokal untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 80.000.000.000 pada tahun 2016

sampai 2018.

b. Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang:

Jenis Fasilitas

Tujuan Penggunaan Jumlah Jangka Waktu

Jadwal Pelunasan Setiap Bulan

Kredit Investasi (“KI”) IV Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan April 2017 KI V Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII KI VI Pembelian mesin 44.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII KI VII Pembelian mesin 31.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII KI VIII Pembelian mesin 70.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIV KI IX Pembelian mesin 100.000.000.000 5 tahun Dialihkan ke KI XIV KI X Pembelian mesin 130.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2024 KI XI Pembelian tanah dan

bangunan 90.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

KI XII Pembelian mesin 48.000.000.000 7 tahun Fasilitas belum digunakan KI XIII Pembelian mesin 30.863.800.356 7 tahun Sampai dengan Oktober 2019 KI XIV Pembelian mesin 51.663.795.189 7 tahun Sampai dengan Maret 2020 KI XV Perluasan tanah dan

bangunan pabrik 100.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

Installment Loan Modal kerja

75.000.000.000

5 tahun Sampai dengan November 2022

c. Fasilitas Forex Line untuk transaksi jual beli valuta asing sebesar USD 8.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

Fasilitas pinjaman jangka pendek dan Forex Line berlaku sampai dengan tanggal 24 Maret 2020. Seluruh fasilitas kredit tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 9,75% sampai dengan 10,25% pada tahun 2018. Fasilitas-fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:

- Tanah dan bangunan milik Perusahaan. - Mesin berikut peralatan dan perlengkapannya milik Perusahaan dan yang dibiayai oleh fasilitas Kredit Investasi. - Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan masing-masing sebesar Rp 250 miliar dan Rp 150 miliar. - Jaminan pribadi Direktur Utama Perusahaan.

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk:

- Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, termasuk afiliasi;

- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

16

- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; - Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan - Membagikan dividen.

Selanjutnya, berdasarkan Surat No. 40153/GBK/2019 tanggal 29 Maret 2019, BCA menyetujui Rencana Penawaran Umum Saham Perusahaan kepada Masyarakat (“IPO”) termasuk pelaksanaan transaksi dan tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan IPO termasuk rencana penggunaan dana, perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan pembagian dividen. Pada tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan Perusahaan telah mematuhi pembatasan atas utang bank dan memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Sehubungan dengan jaminan pribadi yang diberikan oleh Direktur Utama Perusahaan, tidak terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi Perusahaan kepada Direktur Utama Perusahaan tersebut. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 307.439.429.188, yang terdiri dari utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 302.557.094.559 dan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp 4.882.334.629. Utang usaha timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepada para pemasok. Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018 Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 302.547.379.700 Pemasok luar negeri 9.714.859

Jumlah utang usaha - pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi

PT Purbayasa Putra Perkasa 4.882.334.629 Jumlah utang usaha - pihak berelasi 4.882.334.629 Jumlah Utang Usaha 307.439.429.188 Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Pihak ketiga: Belum jatuh tempo: 151.037.325.276 Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari 125.847.155.382 31 - 60 hari 10.453.748.707 61 - 90 hari 1.383.262.090 Lebih dari 90 hari 13.835.603.104

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi: Belum jatuh tempo: 2.315.381.918 Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 2.566.952.711 Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629 Jumlah utang usaha 307.439.429.188

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Rupiah 307.429.714.329 Dolar Amerika Serikat 9.714.859

Jumlah utang usaha 307.439.429.188

17

- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; - Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan - Membagikan dividen.

Selanjutnya, berdasarkan Surat No. 40153/GBK/2019 tanggal 29 Maret 2019, BCA menyetujui Rencana Penawaran Umum Saham Perusahaan kepada Masyarakat (“IPO”) termasuk pelaksanaan transaksi dan tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan IPO termasuk rencana penggunaan dana, perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan pembagian dividen. Pada tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan Perusahaan telah mematuhi pembatasan atas utang bank dan memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Sehubungan dengan jaminan pribadi yang diberikan oleh Direktur Utama Perusahaan, tidak terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi Perusahaan kepada Direktur Utama Perusahaan tersebut. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 307.439.429.188, yang terdiri dari utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 302.557.094.559 dan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp 4.882.334.629. Utang usaha timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepada para pemasok. Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018 Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 302.547.379.700 Pemasok luar negeri 9.714.859

Jumlah utang usaha - pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi

PT Purbayasa Putra Perkasa 4.882.334.629 Jumlah utang usaha - pihak berelasi 4.882.334.629 Jumlah Utang Usaha 307.439.429.188 Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Pihak ketiga: Belum jatuh tempo: 151.037.325.276 Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari 125.847.155.382 31 - 60 hari 10.453.748.707 61 - 90 hari 1.383.262.090 Lebih dari 90 hari 13.835.603.104

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 Pihak berelasi: Belum jatuh tempo: 2.315.381.918 Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 2.566.952.711 Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629 Jumlah utang usaha 307.439.429.188

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Rupiah 307.429.714.329 Dolar Amerika Serikat 9.714.859

Jumlah utang usaha 307.439.429.188

Utang Lain-lain Rincian utang lain-lain berdasarkan jenis transaksi adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018 Utang perolehan aset tetap 23.841.576.827 Utang komisi penjualan 10.467.166.291 Uang muka pelanggan 521.275.563 Lain-lain 26.022.503 Jumlah utang lain-lain 34.856.041.184

Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018 Rupiah 21.927.444.873 Dolar Amerika Serikat 11.114.549.654 Euro Eropa 1.752.488.866 Yuan China 61.557.791 Jumlah utang lain-lain 34.856.041.184 Beban Akrual Saldo beban masih harus dibayar Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp5.561.633.146, dengan rincian sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018 Bunga 2.510.569.662 Gaji 1.661.621.552 Jasa profesional 599.673.805 Asuransi 489.331.820 Sewa 75.000.000 Lain-lain 225.436.307 Jumlah beban akrual 5.561.633.146 Seluruh beban akrual dalam mata uang Rupiah. Utang Pajak Saldo utang pajak pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp4.842.158.891, dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Pajak penghasilan Pasal 21 1.722.483.136 Pasal 23 344.871.969 Pasal 25 591.995.104 Pasal 26 1.037.946.865 Pasal 29 836.346.533 Pajak Pertambahan Nilai 308.515.284 Jumlah utang pajak 4.842.158.891

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 216.242.854.667, dengan rincian sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Rupiah Kredit investasi 157.492.854.667 Installmetn loan 58.750.000.000

Total utang bank jangka panjang 216.242.854.667

18

Keterangan 31 Desember 2018 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (81.659.421.821) Total utang bank jangka panjang - bagian jangka panjang 134.583.432.846 Seluruh fasilitas pinjaman bank jangka pendek diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk sebagaimana telah dijelaskan pada penjelasan Utang Bank Jangka Pendek. Utang Sewa Pembiayaan Jangka Panjang Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Rincian utang sewa pembiayaan jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Utang sewa pembiayaan jangka panjang Dikurangi bagian utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

14.090.584.571 (4.619.690.310)

Bagian jangka panjang 9.470.894.261

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,75% per tahun. Utang Pembiayaan Konsumen Jangka Panjang Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun. Rincian utang pembiayaan konsumen jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Utang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

4.353.253.758 (2.800.252.716)

Bagian jangka panjang 1.553.001.042

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga berkisar antara 3,5% sampai dengan 4,8% per tahun. Wesel Bayar Jangka Menengah Saldo wesel bayar jangka menengah pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 74.989.923.488, dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Wesel bayar jangka menengah 75.000.000.000

Dikurangi biaya penerbitan (10.076.512) Jumlah - neto 74.989.923.488 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (9.254.228)

Bagian jangka panjang 74.980.669.260 Pada bulan Januari 2017, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah I atau Medium Term Notes I (“MTN I”) dengan cara penempatan terbatas (private placement) dalam bentuk Sertifikat Jumbo dengan jumlah pokok sebesar Rp 75.000.000.000. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun serta akan dibayarkan setiap bulan. Pada tanggal 27 Januari 2020, Perseroan harus melunasi seluruh pokok dan bunga MTN I. Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan MTN I antara lain, Perusahaan sebagai penerbit, PT Kresna Sekuritas selaku agen penempatan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran bunga dan jumlah pokok, dan PT Bank

19

Keterangan 31 Desember 2018 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (81.659.421.821) Total utang bank jangka panjang - bagian jangka panjang 134.583.432.846 Seluruh fasilitas pinjaman bank jangka pendek diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk sebagaimana telah dijelaskan pada penjelasan Utang Bank Jangka Pendek. Utang Sewa Pembiayaan Jangka Panjang Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Rincian utang sewa pembiayaan jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Utang sewa pembiayaan jangka panjang Dikurangi bagian utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

14.090.584.571 (4.619.690.310)

Bagian jangka panjang 9.470.894.261

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,75% per tahun. Utang Pembiayaan Konsumen Jangka Panjang Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun. Rincian utang pembiayaan konsumen jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember 2018

Utang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

4.353.253.758 (2.800.252.716)

Bagian jangka panjang 1.553.001.042

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga berkisar antara 3,5% sampai dengan 4,8% per tahun. Wesel Bayar Jangka Menengah Saldo wesel bayar jangka menengah pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 74.989.923.488, dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Wesel bayar jangka menengah 75.000.000.000

Dikurangi biaya penerbitan (10.076.512) Jumlah - neto 74.989.923.488 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (9.254.228)

Bagian jangka panjang 74.980.669.260 Pada bulan Januari 2017, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah I atau Medium Term Notes I (“MTN I”) dengan cara penempatan terbatas (private placement) dalam bentuk Sertifikat Jumbo dengan jumlah pokok sebesar Rp 75.000.000.000. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun serta akan dibayarkan setiap bulan. Pada tanggal 27 Januari 2020, Perseroan harus melunasi seluruh pokok dan bunga MTN I. Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan MTN I antara lain, Perusahaan sebagai penerbit, PT Kresna Sekuritas selaku agen penempatan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran bunga dan jumlah pokok, dan PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten selaku agen pemantau atas kinerja Perusahaan dan penggunaan dana selama periode penerbitan MTN I. Penerbitan MTN I tersebut digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja operasional. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mencatat penyisihan imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya tertanggal 21 Maret 2019 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Tingkat diskonto per tahun 8,4% Kenaikan gaji rata-rata per tahun 10% Usia pensiun normal 56 Tahun Tingkat mortalitas TMI 2011 Tingkat cacat 5% TMI 2011

Rincian beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Beban jasa kini 6.269.083.047 Beban bunga 2.661.775.716 Jumlah 8.930.858.763

Rincian pengukuran kembali program imbalan pasti yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Keuntungan aktuarial yang timbul dari:

Pengukuran kembali aset program 26.481.494 Perubahan asumsi keuangan (6.203.532.893) Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program (1.306.604.685)

Jumlah (7.483.656.084) Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Saldo awal tahun 39.910.891.015 Beban imbalan kerja tahun berjalan 8.930.858.763 Pengukuran kembali program imbalan pasti (7.483.656.084) Pembayaran manfaat (483.363.973) Iuran Perusahaan (1.400.000.000) Jumlah 39.474.729.721

Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 Tingkat diskonto -1% 5.580.219.554 Tingkat diskonto +1% (4.569.375.076)

PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING, DAN KONTIJENSI Perjanjian Pemasaran Perusahaan menandatangani beberapa Perjanjian Pemasaran dengan pihak ketiga untuk mendukung Perusahaan dalam memperoleh pesanan yang kontinyu dari pelanggan tertentu. Sehubungan dengan jasa pemasaran yang diberikan,

20

Perusahaan setuju untuk membayar komisi penjualan sesuai kesepakatan dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini berlaku untuk periode antara 2 (dua) sampai 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian Sewa Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang, Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk periode sewa tersebut. Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan pemasok tertentu dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada pelanggan dan pembelian bahan baku dari pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut. SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN, DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN, KECUALI KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

21

Perusahaan setuju untuk membayar komisi penjualan sesuai kesepakatan dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini berlaku untuk periode antara 2 (dua) sampai 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian Sewa Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang, Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk periode sewa tersebut. Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan pemasok tertentu dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada pelanggan dan pembelian bahan baku dari pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut. SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN, DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN, KECUALI KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

IV. IKHTISAR KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian. LAPORAN POSISI KEUANGAN

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

Piutang lain-lain 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887

Persediaan 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796

Uang muka dan beban dibayar di muka 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695

Pajak dibayar di muka 28.127.284.519 68.318.110.770 26.435.898.619

Total Aset Lancar 883.283.762.887 817.231.319.626 547.144.113.284

ASET TIDAK LANCAR

Taksiran tagihan restitusi pajak 51.606.021.413 5.175.931.131 15.369.483.636

Uang muka perolehan aset tetap 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Aset pajak tangguhan 9.934.741.941 10.294.752.974 7.092.196.409

Aset tetap - neto 764.553.458.777 674.054.466.802 566.956.666.574

Setoran jaminan 746.153.491 549.075.000 232.400.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 837.239.929.412 696.877.005.184 594.654.811.327

TOTAL ASET 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596

Utang usaha 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

Utang lain-lain 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395

Beban Akrual 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083

Utang pajak 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541

Uang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:

22

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489

Utang sewa pembiayaan 4.619.690.310 2.871.557.917 -

Utang pembiayaan konsumen 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046

Wesel bayar jangka menengah 9.254.228 8.211.578 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang jangka oanjang- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249

Uang sewa pembiayaan 9.470.894.261 8.881.291.104 -

Uang pembiayaan konsumen 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096

Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

Jumlah liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS

Modal Saham 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000

Setoran modal lainnya 35.000.000.000 - -

Penghasilan komprehensif lain 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

PENJUALAN 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)

LABA KOTOR 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713

Beban usaha (254.389.654.391) (252.370.861.929) (148.578.048.988)

Laba (rugi) selisih kurs- neto 5.658.341.314 (2.172.542.746) 8.197.591.521

Beban operasi lain (3.346.525.394) (6.513.760.020) -

Pendapatan Operasi Lain 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038

Pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176

Biaya keuangan (84.086.645.300) (70.424.504.922) (55.531.541.688)

23

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489

Utang sewa pembiayaan 4.619.690.310 2.871.557.917 -

Utang pembiayaan konsumen 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046

Wesel bayar jangka menengah 9.254.228 8.211.578 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang jangka oanjang- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249

Uang sewa pembiayaan 9.470.894.261 8.881.291.104 -

Uang pembiayaan konsumen 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096

Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

Jumlah liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS

Modal Saham 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000

Setoran modal lainnya 35.000.000.000 - -

Penghasilan komprehensif lain 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

PENJUALAN 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)

LABA KOTOR 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713

Beban usaha (254.389.654.391) (252.370.861.929) (148.578.048.988)

Laba (rugi) selisih kurs- neto 5.658.341.314 (2.172.542.746) 8.197.591.521

Beban operasi lain (3.346.525.394) (6.513.760.020) -

Pendapatan Operasi Lain 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038

Pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176

Biaya keuangan (84.086.645.300) (70.424.504.922) (55.531.541.688)

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

PAJAK PENGHASILAN (18.435.967.433) (14.088.142.302) (22.061.172.040)

LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan (beban) komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya:

Surplus atas revaluasi asset tetap 81.079.911.705 - 160.746.462.368

Beban pajak terkait surplus atas revaluasi asset tetap

- -- (4.822.393.871)

Pengukuran kembali atas program manfaat pasti

7.483.656.084 (6.740.059.468) (670.072.404)

Beban pajak terkait program manfaat pasti

(1.870.914.021) 1.685.014.867 167.518.101

Penghasilan komprehensif lain- neto setelah pajak

86.692.653.768 (5.055.044.601) 155.421.514.194

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIFNTAHUN BERJALAN

131.435.592.768 28.123.159.067 219.629.408.680

Rasio 31 Desember

2018 2017 2016

Rasio Usaha (%)

Laba (Rugi) tahun berjalan / Penjualan 2.05 1.99 4.74

Laba (Rugi) tahun berjalan / Total ekuitas 8.48 8.64 18.05

Laba (Rugi) tahun berjalan / Total aset 2.60 2.19 5.63

Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Penjualan 6.03 1.69 16.21

Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 24.92 7.33 61.75

Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Total aset 7.64 1.86 19.24

Rasio Keuangan (x)

Total liabilitas / Total ekuitas 2.26 2.94 2.21

Total liabilitas / Total aset 0.69 0.75 0.69

Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 1.09 1.09 2.70

Tidak terdapat rasio keuangan yang melampaui sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang Perseroan.

Adapun rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang dimiliki Perseroan termasuk tingkat pemenuhannya pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

No Rasio Keuangan Rasio yang disyaratkan Rasio 31 Desember 2018 Tingkat pemenuhan 1. EBITDA ÷ (Bunga + angsuran pokok) Minimum 1,25x 1,62 Memenuhi 2. (AR + Inventory) ÷ (Working capital loan +

account payable) Minimum 1x 1,03 Memenuhi 3. Interest bearing debt ÷ (Equity +

subordinated shareholder loan) Maksimal 2,5x 1,52 Memenuhi

24

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian. 1. Umum Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14 tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor 137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dengan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang menyetujui: perubahan anggaran dasar, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan tindakan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut sebagaimana dinyatakan dalam akta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Bidang Usaha Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3 adalah bergerak dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2001.

25

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian. 1. Umum Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14 tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor 137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dengan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang menyetujui: perubahan anggaran dasar, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan tindakan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut sebagaimana dinyatakan dalam akta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Bidang Usaha Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3 adalah bergerak dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2001.

2. Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Signifikan Dalam penerapan kebijakan akuntansi, manajemen Perseroan diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. 3. Hasil Usaha Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 yang diambil dari laporan keuangan Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini.

KETERANGAN 31 Desember

2018 2017 2016

PENJUALAN 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)

LABA KOTOR 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713

Beban usaha (254.389.654.391) (252.370.861.929) (148.578.048.988)

Laba (rugi) selisih kurs- neto 5.658.341.314 (2.172.542.746) 8.197.591.521

Beban operasi lain (3.346.525.394) (6.513.760.020) -

Pendapatan Operasi Lain 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038

Pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176

Biaya keuangan (84.086.645.300) (70.424.504.922) (55.531.541.688)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

PAJAK PENGHASILAN (18.435.967.433) (14.088.142.302) (22.061.172.040)

LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan (beban) komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya:

Surplus atas revaluasi asset tetap 81.079.911.705 - 160.746.462.368

Beban pajak terkait surplus atas revaluasi asset tetap

- - (4.822.393.871)

Pengukuran kembali atas program manfaat pasti

7.483.656.084 (6.740.059.468) (670.072.404)

Beban pajak terkait program manfaat pasti

(1.870.914.021) 1.685.014.867 167.518.101

Penghasilan komprehensif lain- neto setelah pajak

86.692.653.768 (5.055.044.601) 155.421.514.194

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIFNTAHUN BERJALAN 131.435.592.768 28.123.159.067 219.629.408.680

26

4. Hasil Operasional Usaha

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017

Penjualan Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesarRp 512.118.985.749 atau 30,73% dari Rp 1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 2.178.697.950.787 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan pada produk carton box serta peningkatan penjualan pada produk pre-print dan rigid box. Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 495.310.286.917 atau 38,19% dari Rp 1.296.969.828.113 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 1.792.280.115.030 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pembelian yang disebabkan terutama kenaikan harga bahan baku serta kenaikan tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi yang disebabkan kenaikan kapasitas produksi Perseroan. Laba Bruto

Laba Bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 16.808.698.832 atau 4,55% dari Rp 369.609.136.925 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 386.417.835.757 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah penjualan. Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 2.018.792.462 atau 0,80% dari Rp 252.370.861.929 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 254.389.654.391 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan tunjangan karyawan dan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Laba Usaha Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 29.573.508.886 atau 25,13% dari Rp 117.682.600.216 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 147.256.109.102 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto Perseroan.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 15.912.559.764 atau 33,67% dari Rp 47.266.345.970 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 63.178.905.734 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba usaha Perseroan.

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 11.564.734.635 atau 34,86% dari Rp 33.178.203.668 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 44.742.938.303 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba sebelum pajak penghasilan.

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

Penjualan

Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 312.093.550.392 atau 23,04% dari Rp 1.354.485.414.646 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh

27

4. Hasil Operasional Usaha

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017

Penjualan Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesarRp 512.118.985.749 atau 30,73% dari Rp 1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 2.178.697.950.787 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan pada produk carton box serta peningkatan penjualan pada produk pre-print dan rigid box. Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 495.310.286.917 atau 38,19% dari Rp 1.296.969.828.113 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 1.792.280.115.030 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pembelian yang disebabkan terutama kenaikan harga bahan baku serta kenaikan tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi yang disebabkan kenaikan kapasitas produksi Perseroan. Laba Bruto

Laba Bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 16.808.698.832 atau 4,55% dari Rp 369.609.136.925 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 386.417.835.757 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah penjualan. Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 2.018.792.462 atau 0,80% dari Rp 252.370.861.929 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 254.389.654.391 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan tunjangan karyawan dan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Laba Usaha Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 29.573.508.886 atau 25,13% dari Rp 117.682.600.216 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 147.256.109.102 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto Perseroan.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 15.912.559.764 atau 33,67% dari Rp 47.266.345.970 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 63.178.905.734 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba usaha Perseroan.

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 11.564.734.635 atau 34,86% dari Rp 33.178.203.668 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 44.742.938.303 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba sebelum pajak penghasilan.

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

Penjualan

Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 312.093.550.392 atau 23,04% dari Rp 1.354.485.414.646 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh

peningkatan kuantitas penjualan pada produk carton box serta penjualan produk pre-print dan rigid box yang mulai dilakukan sejak tahun 2017.

Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 217.802.257.180 atau 20,18% dari Rp 1.079.167.570.933 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 1.296.969.828.113 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah pembelian, beban tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi yang disebabkan kenaikan kapasitas produksi Perseroan.

Laba Bruto

Laba Bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 94.291.293.212 atau 34,25% dari Rp 275.317.843.713 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 369.609.136.925 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah penjualan.

Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 103.792.812.941 atau 69,86% dari Rp 148.578.048.988 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 252.370.861.929 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban komisi penjualan, beban gaji dan tunjangan karyawan dan beban perbaikan dan pemeliharaan.

Laba Usaha Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 24.113.190.822 atau 17,01% dari Rp 141.795.791.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 117.682.600.216 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha Perseroan.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp 39.002.720.556 atau 45,21% dari Rp 86.269.066.526 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 47.266.345.970 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan laba usaha dan kenaikan biaya keuangan.

Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 31.029.690.818 atau 48,33% dari Rp 64.207.894.486 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 33.178.203.668 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan laba sebelum pajak penghasilan

5. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

POSISI KEUANGAN

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Total Aset 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297 Total Liabilitas 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167 Total Ekuitas 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

28

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017 Pertumbuhan Aset Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.720.523.692.299, meningkat sebesar Rp 206.689.809.587 atau 13,65% dibandingkan total aset total aset pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.513.833.882.712. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan total aset tidak lancar dari Rp 696.602.563.086 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 837.239.929.412 pada 31 Desember 2018.

Pertumbuhan Liabilitas Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031, meningkat sebesar Rp 63.134.217.516 atau 5,59% dibandingkan total liabilitas total liabilitas pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.130.013.481.515. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas jangka pendek, dari Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 933.084.971.901 pada 31 Desember 2018.

Pertumbuhan Ekuitas Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 meningkat sebesar Rp 143.555.592.071 atau sebesar 37,40%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 383.820.401.197, yang peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan penghasilan komprehensif lain, dari Rp 149.202.185.313 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 235.894.839.081 pada 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2017 Dibandingkan dengan 31 Desember 2016

Pertumbuhan Aset Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.513.833.882.712, meningkat sebesar Rp 372.524.452.415 atau 32,64% dibandingkan total aset pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.141.309.430.297. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total aset lancar, dari Rp 547.144.113.284 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017.

Pertumbuhan Liabilitas Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.130.013.481.515, meningkat sebesar Rp 344.401.293.348 atau 43,83% dibandingkan total liabilitas pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 785.612.188.167. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek, dari Rp 653.517.254.947 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017

Pertumbuhan Ekuitas Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 383.820.401.197 meningkat sebesar Rp 28.123.159.067 atau 7,91%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 355.697.242.130, peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah saldo laba, dari Rp 86.440.012.216 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 119.618.215.884 pada 31 Desember 2017.

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Total Aset Lancar 883.283.762.887 817.231.319.626 546.144.113.284 Total Aset Tidak Lancar 837.239.929.412 696.602.563.086 594.165.317.013 Total Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947 Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017

Pertumbuhan Total Aset Lancar Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset lancar sebesar Rp 883.048.137.887, meningkat sebesar Rp 65.816.818.261 atau 8,05% dibandingkan total aset lancar sebesar Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan piutang usaha, dari Rp 459.936.934.488 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 543.978.327.383 pada 31 Desember 2018, serta kenaikan persediaan, dari Rp 262.101.695.150 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 279.864.954.969 pada 31 Desember 2018.

29

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017 Pertumbuhan Aset Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.720.523.692.299, meningkat sebesar Rp 206.689.809.587 atau 13,65% dibandingkan total aset total aset pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.513.833.882.712. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan total aset tidak lancar dari Rp 696.602.563.086 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 837.239.929.412 pada 31 Desember 2018.

Pertumbuhan Liabilitas Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031, meningkat sebesar Rp 63.134.217.516 atau 5,59% dibandingkan total liabilitas total liabilitas pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.130.013.481.515. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas jangka pendek, dari Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 933.084.971.901 pada 31 Desember 2018.

Pertumbuhan Ekuitas Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 meningkat sebesar Rp 143.555.592.071 atau sebesar 37,40%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 383.820.401.197, yang peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan penghasilan komprehensif lain, dari Rp 149.202.185.313 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 235.894.839.081 pada 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2017 Dibandingkan dengan 31 Desember 2016

Pertumbuhan Aset Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.513.833.882.712, meningkat sebesar Rp 372.524.452.415 atau 32,64% dibandingkan total aset pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.141.309.430.297. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total aset lancar, dari Rp 547.144.113.284 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017.

Pertumbuhan Liabilitas Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.130.013.481.515, meningkat sebesar Rp 344.401.293.348 atau 43,83% dibandingkan total liabilitas pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 785.612.188.167. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek, dari Rp 653.517.254.947 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017

Pertumbuhan Ekuitas Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 383.820.401.197 meningkat sebesar Rp 28.123.159.067 atau 7,91%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 355.697.242.130, peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah saldo laba, dari Rp 86.440.012.216 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 119.618.215.884 pada 31 Desember 2017.

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Total Aset Lancar 883.283.762.887 817.231.319.626 546.144.113.284 Total Aset Tidak Lancar 837.239.929.412 696.602.563.086 594.165.317.013 Total Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947 Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017

Pertumbuhan Total Aset Lancar Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset lancar sebesar Rp 883.048.137.887, meningkat sebesar Rp 65.816.818.261 atau 8,05% dibandingkan total aset lancar sebesar Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan piutang usaha, dari Rp 459.936.934.488 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 543.978.327.383 pada 31 Desember 2018, serta kenaikan persediaan, dari Rp 262.101.695.150 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 279.864.954.969 pada 31 Desember 2018.

Kenaikan piutang usaha pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 84.041.392.895 atau 18,27% jika dibanding 31 Desember 2017 sebagian besar disebabkan karena adanya peningkatan piutang usaha kepada pelanggan terutama PT Unilever Indonesia, PT Parkland World Indonesia dan PT Purbayasa Putra Perkasa (pihak berelasi). Kenaikan persediaan pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 17.763.259.819 atau 6,78% jika dibanding 31 Desember 2017 sebagian besar disebabkan karena terdapat peningkatan pada jumlah persediaan barang jadi dari Rp 60.163.851.768 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 69.947.508.623 pada 31 Desember 2018. Kenaikan persediaan barang jadi dikarenakan manajemen memberikan layanan penyimpanan di gudang milik Perseroan, dimana barang dikirim menggunakan sistem just in time.

Pertumbuhan Total Aset Tidak Lancar

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset tidak lancar sebesar Rp 837.239.929.412, meningkat sebesar Rp 140.637.366.326 atau 20,19% dibandingkan total aset tidak lancar sebesar Rp 696.602.563.086 pada 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap dan taksiran tagihan restitusi pajak.

Aset tetap mengalami peningkatan sebesar Rp 90.498.991.975 atau 13,43%, dari Rp 674.054.466.802 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 764.553.458.777 pada 31 Desember 2018, terutama berasal dari peningkatan nilai tanah dan bangunan karena revaluasi aset tetap. Kenaikan taksiran tagihan restitusi pajak pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 46.430.090.282 atau 897,04% jika dibandingkan pada 31 Desember 2017, dikarenakan pada tahun 2018, Perusahaan melakukan restitusi untuk lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 46.412.601.449.

Pertumbuhan Total Liabilitas Jangka Pendek

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 933.084.971.901 meningkat sebesar Rp 104.311.922.585 atau 12,59% dibandingkan dengan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek dan utang usaha. Kenaikan utang bank jangka pendek sebesar Rp 70.180.785.063 atau 16,67%, dari Rp 421.116.305.344 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 491.297.090.407 pada 31 Desember 2018, terutama disebabkan Perseroan melakukan penarikan atas fasilitas time loan untuk menunjang keperluan modal kerja Perseroan. Kenaikan utang usaha sebesar Rp 58.664.418.444 atau 23,58%, dari Rp 248.775.010.744 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 307.439.429.188 pada 31 Desember 2018 terutama, disebabkan oleh peningkatan jumlah pembelian dari pemasok.

Pertumbuhan Total Liabilitas Jangka Panjang

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 260.062.727.130, menurun sebesar Rp 41.177.705.069 atau 13,67% dibandingkan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 301.240.432.199 pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya utang bank jangka panjang. Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun menurun sebesar Rp 39.445.400.330 dari sebelumnya Rp 174.028.833.176 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 134.583.432.846 pada 31 Desember 2018 yang disebabkan oleh pembayaran utang bank jangka panjang selama tahun 2018.

6. Likuiditas dan Sumber Pendanaan Likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya. Kebutuhan likuiditas Perseroan terutama diperlukan untuk modal kerja dan meningkatkan lini usaha Perseroan yang meliputi riset dan pengembangan produk baru untuk ekspansi Perseroan. Sedangkan, sumber utama likuiditas Perseroan berasal dari penerimaan kas dari pelanggan. Perseroan memiliki tingkat likuiditas keuangan yang baik. Hal ini ditunjukan oleh rasio lancar (total aset lancar/total liabilitas jangka pendek), untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 0,95x, 0,98x, dan 0,84x. Sumber likuiditas Perseroan dapat diperoleh secara internal maupun eksternal yang berasal dari aktivitas operasi maupun aktivitas pendanaan. Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki utang bank jangka pendek senilai Rp 491.297.090.417 dan utang usaha senilai Rp 307.439.429.188.

30

Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas material yang belum digunakan. Perseroan tidak melihat adanya kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian di luar rencana penawaran umum perdana saham yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi, kas dan setara kas, deposito yang dijaminkan, dan fasilitas kredit bank untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal Perseroan. Selain itu, diharapkan pertumbuhan laba yang terus meningkat, terkait dengan rencana ekspansi usaha, juga akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas Perseroan. Atas dasar ini, Perseroan berkeyakinan memiliki likuiditas yang cukup untuk mendanai modal kerja dan pembelanjaan barang modal.

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi 84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.370.314.320 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.392.441.154) Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan, kegiatan operasi lainnya, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran beban usaha serta lainnya. Rincian kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Penerimaan kas dari pelanggan 2.090.404.947.467 1.512.241.477.443

1.315.907.302.206

Pembayaran kas kepada pemasok (1.534.673.330.864)

(1.067.702.564.877) (994.201.877.271)

Pembayaran kas kepada karyawan (210.107.089.417) (150.526.201.031) (114.806.152.478) Pembayaran kas untuk beban usaha dan lainnya (179.809.548.509) (264.457.355.398) (123.893.171.153) Pembayaran pajak penghasilan badan (19.844.036.243) (28.510.080.961) (16.146.073.394) Pembayaran biaya keuangan (81.867.010.161) (73.534.278.732) (55.531.541.688) Penerimaan taksiran tagihan restitusi pajak 7.869.077.787 15.294.050.088 - Penerimaan pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176 Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 12.047.359.778 8.688.843.456 6.858.404.793 Pembayaran pajak penghasilan terkait surplus revaluasi aset

tetap - - (4.822.393.871) Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi

84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.369.314.320

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang dari untuk aktivitas investasi terdiri dari perolehan aset tetap, uang muka pembelian aset tetap, pembayaran utang perolehan aset tetap, dan penjualan aset tetap. Rincian kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Hasil penjualan aset tetap 293.700.000 446.000.000 - Perolehan aset tetap (57.575.059.022) (109.063.293.077) (41.876.870.760) Pembayaran uang muka perolehan aset tetap (51.280.409.066) (16.994.601.907) - Pembayaran utang perolehan aset tetap (10.399.553.790) (6.528.337.179) (4.514.570.394) Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.391.441.154)

31

Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas material yang belum digunakan. Perseroan tidak melihat adanya kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian di luar rencana penawaran umum perdana saham yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi, kas dan setara kas, deposito yang dijaminkan, dan fasilitas kredit bank untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal Perseroan. Selain itu, diharapkan pertumbuhan laba yang terus meningkat, terkait dengan rencana ekspansi usaha, juga akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas Perseroan. Atas dasar ini, Perseroan berkeyakinan memiliki likuiditas yang cukup untuk mendanai modal kerja dan pembelanjaan barang modal.

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi 84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.370.314.320 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.392.441.154) Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan, kegiatan operasi lainnya, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran beban usaha serta lainnya. Rincian kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Penerimaan kas dari pelanggan 2.090.404.947.467 1.512.241.477.443

1.315.907.302.206

Pembayaran kas kepada pemasok (1.534.673.330.864)

(1.067.702.564.877) (994.201.877.271)

Pembayaran kas kepada karyawan (210.107.089.417) (150.526.201.031) (114.806.152.478) Pembayaran kas untuk beban usaha dan lainnya (179.809.548.509) (264.457.355.398) (123.893.171.153) Pembayaran pajak penghasilan badan (19.844.036.243) (28.510.080.961) (16.146.073.394) Pembayaran biaya keuangan (81.867.010.161) (73.534.278.732) (55.531.541.688) Penerimaan taksiran tagihan restitusi pajak 7.869.077.787 15.294.050.088 - Penerimaan pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176 Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 12.047.359.778 8.688.843.456 6.858.404.793 Pembayaran pajak penghasilan terkait surplus revaluasi aset

tetap - - (4.822.393.871) Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi

84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.369.314.320

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang dari untuk aktivitas investasi terdiri dari perolehan aset tetap, uang muka pembelian aset tetap, pembayaran utang perolehan aset tetap, dan penjualan aset tetap. Rincian kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Hasil penjualan aset tetap 293.700.000 446.000.000 - Perolehan aset tetap (57.575.059.022) (109.063.293.077) (41.876.870.760) Pembayaran uang muka perolehan aset tetap (51.280.409.066) (16.994.601.907) - Pembayaran utang perolehan aset tetap (10.399.553.790) (6.528.337.179) (4.514.570.394) Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.391.441.154)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan utang bank jangka panjang dan jangka pendek, penerimaan setoran modal lainnya, pembayaran utang bank jangka panjang, pembayaran utang sewa pembiayaan, pembayaran utang pembiayaan konsumen, penerimaan wesel bayar jangka menengah, penjualan penyertaan saham dan pembayaran deviden kas. Rincian kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018 2017 2016

Penerimaan utang bank jangka panjang 44.192.403.831 153.921.613.297 - Setoran modal lainnya 12.120.000.000 - - Pembayaran utang bank jangka panjang (77.160.625.591) (56.386.904.608) (54.553.342.040) Penerimaan utang bank jangka pendek - neto 70.180.785.073 20.774.581.748 2.709.607.631 Pembayaran utang sewa pembiayaan (4.488.264.450) (3.652.150.979) - Pembayaran utang pembiayaan konsumen (3.991.379.772) (5.448.695.612) (7.274.753.658) Penerimaan dari wesel bayar jangka

menengah - 75.000.000.000 - Setoran modal saham - - 100.000.000.000 Penjualan penyertaan saham - - 17.750.000.000 Pembayaran dividen kas - - (25.000.000.000) Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933

7. Analisa Rasio Keuangan Tabel rasio keuangan:

Rasio 2018 2017 2016 Solvabilitas aset (x) 0,69 0,75 0,69 Solvabilitas ekuitas (x) 2,26 2,94 2,21 Marjin laba bersih (%) 2,05 1,99 4,74 Imbal hasil aset (%) 2,60 2,19 5,63 Imbal hasil ekuitas (%) 8,48 8,64 18,5

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:

1. Total Liabilitas dibagi Total Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas), Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal 31

Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 2,26x; 2,94x; dan 2,21x.

Pada 31 Desember 2018, solvabilitas ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,26x dibanding 2,94x pada 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh kenaikan total ekuitas, dari Rp 383.820.401.197 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 527.375.993.268 pada 31 Desember 2018.

Pada 31 Desember 2017, solvabilitas ekuitas Perseroan mengalami kenaikan menjadi 2,94x dibanding 2,21x pada 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas, dari Rp 785.612.188.167 pada 31 Desember 2016 menjadi Rp 1.130.013.481.515 pada 31 Desember 2017.

2. Total Liabilitas dibagi Total Aset (Solvabilitas Aset), Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember

2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 0,69x; 0,75x; dan 0,69x.

Pada 31 Desember 2018, solvabilitas aset Perseroan mengalami penurunan menjadi 0,69x dibanding 0,75x pada 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha, dari Rp 459.936.934.488 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 543.978.327.383 pada 31 Desember 2018, dan Kenaikan aset tetap, dari Rp 674.054.466.802 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 764.553.458.777 pada 31 Desember 2018.

Pada 31 Desember 2017, solvabilitas aset Perseroan mengalami kenaikan menjadi 0,75x dibanding 0,69x pada 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank dan utang usaha, masing-masing dari Rp

32

552.018.091.334 dan Rp 165.833.617.796 pada 31 Desember 2016 menjadi masing-masing Rp 670.327.381.771 dan Rp 248.775.010.744 pada 31 Desember 2017.

Profitabilitas

Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Aset (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan pada suatu masa tertentu.

1. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba bersih terhadap penjualan Perseroan. Marjin Laba Bersih

Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 2,05%, 1,99%, 4,74%.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, marjin laba bersih Perseroan mengalami peningkatan menjadi 2,05% dibanding 1,99% pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dan beban usaha yang relatif stabil dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, marjin laba bersih Perseroan mengalami penurunan menjadi 1,99% dibanding 4,74% pada tahun 2016, terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan dan beban usaha, dari masing-masing Rp 1.079.167.570.933 dan Rp 148.578.048.988 pada tahun 2016 menjadi masing-masing Rp 1.296.969.828.113 dan Rp 252.370.861.929 pada tahun 2017.

2. Imbal Hasil Aset (Return on Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba. Imbal Hasil Aset Perseroan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 2.60%, 2.19%, 5.63%.

Pada tahun 2018, imbal hasil aset Perseroan mengalami peningkatan menjadi 2,60% dibanding 2,19% pada tahun 2017 terutama disebabkan oleh peningkatan marjin laba bersih, dari 1,99% pada tahun 2017 menjadi 2,05% pada tahun 2018, dan peningkatan total aset, dari Rp 1.513.833.882.712 pada tahun 2017 menjadi Rp 1.720.523.692.299 pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil aset Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,19% dibanding 5,63% pada tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan marjin laba bersih, dari 4,74% pada tahun 2016 menjadi 1,99% pada tahun 2017, dan peningkatan total aset, dari Rp 1.141.309.430.297 pada tahun 2016 menjadi Rp 1.513.833.882.712 pada tahun 2017.

3. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) adalah rasio dari laba bersih terhadap ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 8,48%, 8,64% dan 18,05%.

Pada tahun 2018, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,48% dibanding 8,64% pada periode yang sama tahun 2017 terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah ekuitas sebesar 37,40%, dari Rp 383.820.401.197 pada tahun 2017 menjadi Rp 527.375.993.268 pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,64% dibanding 18,05% pada periode yang sama tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar 48,3% dari Rp 64.207.894.486 pada tahun 2016 menjadi Rp 33.178.203.668 pada tahun 2017.

8. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet maupun kewajiban kontinjensi 9. Operasi Per Segmen Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen Perseroan untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Tidak terdapat segmen geografis karena saat ini kegiatan bisnis Perseroan berada di satu wilayah. Segmen operasi yang signifikan yang diidentifikasi adalah Carton Box. Offset, Pre-print dan Rigid Box yang merupakan sumber utama penjualan Perseroan.

33

552.018.091.334 dan Rp 165.833.617.796 pada 31 Desember 2016 menjadi masing-masing Rp 670.327.381.771 dan Rp 248.775.010.744 pada 31 Desember 2017.

Profitabilitas

Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Aset (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan pada suatu masa tertentu.

1. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba bersih terhadap penjualan Perseroan. Marjin Laba Bersih

Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 2,05%, 1,99%, 4,74%.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, marjin laba bersih Perseroan mengalami peningkatan menjadi 2,05% dibanding 1,99% pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dan beban usaha yang relatif stabil dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, marjin laba bersih Perseroan mengalami penurunan menjadi 1,99% dibanding 4,74% pada tahun 2016, terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan dan beban usaha, dari masing-masing Rp 1.079.167.570.933 dan Rp 148.578.048.988 pada tahun 2016 menjadi masing-masing Rp 1.296.969.828.113 dan Rp 252.370.861.929 pada tahun 2017.

2. Imbal Hasil Aset (Return on Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba. Imbal Hasil Aset Perseroan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 2.60%, 2.19%, 5.63%.

Pada tahun 2018, imbal hasil aset Perseroan mengalami peningkatan menjadi 2,60% dibanding 2,19% pada tahun 2017 terutama disebabkan oleh peningkatan marjin laba bersih, dari 1,99% pada tahun 2017 menjadi 2,05% pada tahun 2018, dan peningkatan total aset, dari Rp 1.513.833.882.712 pada tahun 2017 menjadi Rp 1.720.523.692.299 pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil aset Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,19% dibanding 5,63% pada tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan marjin laba bersih, dari 4,74% pada tahun 2016 menjadi 1,99% pada tahun 2017, dan peningkatan total aset, dari Rp 1.141.309.430.297 pada tahun 2016 menjadi Rp 1.513.833.882.712 pada tahun 2017.

3. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) adalah rasio dari laba bersih terhadap ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 8,48%, 8,64% dan 18,05%.

Pada tahun 2018, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,48% dibanding 8,64% pada periode yang sama tahun 2017 terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah ekuitas sebesar 37,40%, dari Rp 383.820.401.197 pada tahun 2017 menjadi Rp 527.375.993.268 pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,64% dibanding 18,05% pada periode yang sama tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar 48,3% dari Rp 64.207.894.486 pada tahun 2016 menjadi Rp 33.178.203.668 pada tahun 2017.

8. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet maupun kewajiban kontinjensi 9. Operasi Per Segmen Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen Perseroan untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Tidak terdapat segmen geografis karena saat ini kegiatan bisnis Perseroan berada di satu wilayah. Segmen operasi yang signifikan yang diidentifikasi adalah Carton Box. Offset, Pre-print dan Rigid Box yang merupakan sumber utama penjualan Perseroan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018: (dalam Rupiah)

Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah Penjualan 1.195.379.268.560 432.940.219.003 393.146.720.795 157.231.742.429 2.178.697.950.787 Hasil segmen 221.435.657.906 72.639.136.733 65.962.544.376 26.380.496.742 386.417.835.757 Aset Segmen 562.510.232.886 227.873.320.668 195.780.084.245 124.668.659.389 1.110.832.297.189 Liabilitas Segmen 152.831.486.482 115.054.767.489 65.346.093.598 247.809.275 333.480.156.843

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017:

(dalam Rupiah) Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah Penjualan 1.079.308.571.955 478.811.762.736 69.354.449.596 39.104.180.751 1.666.578.965.038 Hasil segmen 239.365.981.525 106.189.509.220 15.381.232.330 8.672.413.850 369.609.136.925 Aset Segmen 479.192.568.274 234.516.601.762 174.561.700.982 101.185.516.133 989.456.387.151 Liabilitas Segmen 170.863.251.125 97.036.163.075 8.318.406.425 4.690.174.463 280.907.995.088

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016:

(dalam Rupiah) Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah Penjualan 869.153.545.350 485.331.869.296 - - 1.354.485.414.646 Hasil segmen 176.667.446.820 98.650.396.893 - - 275.317.843.713 Aset Segmen 409.432.418.092 276.404.016.742 - - 685.836.434.834 Liabilitas Segmen 84.517.127.314 35.117.332.881 - - 119.634.460.195

10. Transaksi yang Tidak Normal atau Jarang Terjadi Tidak terdapat kejadian yang sifatnya luar biasa yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang mana berpotensi untuk dapat berulang lagi di masa yang akan datang. 11. Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan Tidak ada dampak yang material dari perubahan harga terhadap penjualan Perseroan serta laba operasi Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir atau selama Perseroan menjalankan usahanya, serta tidak ada dampak yang material dari inflasi dan perubahan kurs valuta asing. 12. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk 3 (tiga) tahun buku terakhir: Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016:

- Amendemen PSAK 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri;

- Amandemen PSAK 15 (2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi;

- Amandemen PSAK 16 (2015), “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi;

- Amandemen PSAK 19 (2015), “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi;

- Amandemen PSAK 24 (2015), “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja; - Amandemen PSAK 65 (2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi; - Amandemen PSAK 66 (2015), “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi

Bersama; - Amandemen PSAK 67 (2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi:

Penerapan Pengecualian Konsolidasi; - ISAK 30 , “Pungutan”; - PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”; - PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”; - PSAK 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”;

34

- PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”; - PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”; - PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”; - PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; - PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”; - PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”; - PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:

- Amandemen PSAK (2015), “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan; - PSAK 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”; - PSAK 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”; - PSAK 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”; - PSAK 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”; - ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”; - ISAK 32, “Definisi dan Hirarki Standar Akuntansi Keuangan”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:

- Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa Pengungkapan; - PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan” tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang

Belum Direalisasi; - PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan maupun kinerja keuangan dari Perseroan. 13. Manajemen Risiko Keuangan Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi Perseroan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Perseroan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Risiko Tingkat Suku Bunga Eksposur Perseroan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar menengah. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perseroan yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Untuk pinjaman bank, Perseroan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perseroan mengelola risiko tingkat suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.

35

- PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”; - PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”; - PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”; - PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; - PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”; - PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”; - PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:

- Amandemen PSAK (2015), “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan; - PSAK 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”; - PSAK 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”; - PSAK 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”; - PSAK 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”; - ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”; - ISAK 32, “Definisi dan Hirarki Standar Akuntansi Keuangan”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:

- Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa Pengungkapan; - PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan” tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang

Belum Direalisasi; - PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan maupun kinerja keuangan dari Perseroan. 13. Manajemen Risiko Keuangan Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi Perseroan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Perseroan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Risiko Tingkat Suku Bunga Eksposur Perseroan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar menengah. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perseroan yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Untuk pinjaman bank, Perseroan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perseroan mengelola risiko tingkat suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.

Risiko Likuiditas Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo . Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

36

VI. FAKTOR RISIKO Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak paling kecil bagi Perseroan. Sama halnya dengan bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik secara mikro maupun makro yang mungkin dapat mempengaruhi hasil usaha dan laba Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan. A. RISIKO UTAMA Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar Dalam beberapa kontrak atau perjanjian, Perseroan melakukan kontrak dengan sebagian besar pelanggan dengan jangka waktu berkisar antara 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Ketidakmampuan Perseroan untuk memperpanjang atau memperbaharui kontrak dengan para pelanggan utama atau pelanggan besar dapat membawa dampak negatif terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan. B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG

DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN 1. Risiko Pemasok Bahan Baku Untuk menghasilkan produk dibutuhkan bahan baku berupa kertas dan bahan pembantu lainnya. Terganggunya pasokan bahan baku akan mengganggu proses produksi dan berdampak terhadap pendapatan Perseroan. Saat ini Perseroan memiliki lebih dari 10 (sepuluh) pemasok utama (pabrik kertas), dimana hal ini mengurangi risiko supply ke Perseroan. Perseroan juga telah melakukan impor bahan baku, namun hal ini dilakukan Perseroan hanya pada saat harga bahan baku (kertas) di dalam negeri sangat tinggi dan pola impor ini hanya dilakukan untuk dapat menekan harga supply kertas lokal agar turun. 2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja Saat ini Perseroan mempekerjakan sekitar 1296 (seribu dua ratus sembilan puluh enam) tenaga kerja (pegawai tetap dan pegawai lepas). Perseroan selama ini selalu memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Pemerintah seperti Upah Minimum Regional (UMR). Bila pemogokan tenaga kerja terjadi dapat menyebabkan tergantungnya proses produksi sehingga mengurangi pendapatan Perseroan. Saat ini Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja dimana aspirasi dari tenaga kerja dapat disampaikan kepada manajemen secara formal. Hal ini dapat menghindari adanya pemogokan tenaga kerja yang notabene akan merugikan Perseroan. 3. Risiko Persaingan Usaha Persaingan yang dihadapi Perseroan adalah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki fasilitas produksi yang lebih besar dan modern. Persaingan yang ketat dan ketidakmampuan dalam mengantisipasi risiko ini dapat berdampak pada penurunan penjualan Perseroan. Perseroan selama kurun tiga tahun terakhir telah melakukan ekspansi usaha dengan memperbesar kapasitas produksi dan modernisasi mesin. Selain itu, Perseroan dalam proyeksi ke depan akan melakukan ekspansi lebih besar untuk menaikan kapasitas produksi dan modernisasi mesin sehingga menjadikan Perseroan lebih kompetitif dan menjadi salah satu pimpinan di industri kemasan karton bergelombang dan percetakan offset. 4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan Perseroan saat ini memiliki berbagai mesin utama yang dipergunakan untuk melakukan percetakan sebagaimana dijelaskan dalam proses produksi percetakan offset dan corrugated. Proses produksi percetakan ini dilakukan melalui serangkaian proses dengan mempergunakan beberapa mesin tersebut. Apabila terdapat kerusakan pada salah satu mesin tersebut maka

37

VI. FAKTOR RISIKO Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak paling kecil bagi Perseroan. Sama halnya dengan bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik secara mikro maupun makro yang mungkin dapat mempengaruhi hasil usaha dan laba Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan. A. RISIKO UTAMA Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar Dalam beberapa kontrak atau perjanjian, Perseroan melakukan kontrak dengan sebagian besar pelanggan dengan jangka waktu berkisar antara 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Ketidakmampuan Perseroan untuk memperpanjang atau memperbaharui kontrak dengan para pelanggan utama atau pelanggan besar dapat membawa dampak negatif terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan. B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG

DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN 1. Risiko Pemasok Bahan Baku Untuk menghasilkan produk dibutuhkan bahan baku berupa kertas dan bahan pembantu lainnya. Terganggunya pasokan bahan baku akan mengganggu proses produksi dan berdampak terhadap pendapatan Perseroan. Saat ini Perseroan memiliki lebih dari 10 (sepuluh) pemasok utama (pabrik kertas), dimana hal ini mengurangi risiko supply ke Perseroan. Perseroan juga telah melakukan impor bahan baku, namun hal ini dilakukan Perseroan hanya pada saat harga bahan baku (kertas) di dalam negeri sangat tinggi dan pola impor ini hanya dilakukan untuk dapat menekan harga supply kertas lokal agar turun. 2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja Saat ini Perseroan mempekerjakan sekitar 1296 (seribu dua ratus sembilan puluh enam) tenaga kerja (pegawai tetap dan pegawai lepas). Perseroan selama ini selalu memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Pemerintah seperti Upah Minimum Regional (UMR). Bila pemogokan tenaga kerja terjadi dapat menyebabkan tergantungnya proses produksi sehingga mengurangi pendapatan Perseroan. Saat ini Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja dimana aspirasi dari tenaga kerja dapat disampaikan kepada manajemen secara formal. Hal ini dapat menghindari adanya pemogokan tenaga kerja yang notabene akan merugikan Perseroan. 3. Risiko Persaingan Usaha Persaingan yang dihadapi Perseroan adalah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki fasilitas produksi yang lebih besar dan modern. Persaingan yang ketat dan ketidakmampuan dalam mengantisipasi risiko ini dapat berdampak pada penurunan penjualan Perseroan. Perseroan selama kurun tiga tahun terakhir telah melakukan ekspansi usaha dengan memperbesar kapasitas produksi dan modernisasi mesin. Selain itu, Perseroan dalam proyeksi ke depan akan melakukan ekspansi lebih besar untuk menaikan kapasitas produksi dan modernisasi mesin sehingga menjadikan Perseroan lebih kompetitif dan menjadi salah satu pimpinan di industri kemasan karton bergelombang dan percetakan offset. 4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan Perseroan saat ini memiliki berbagai mesin utama yang dipergunakan untuk melakukan percetakan sebagaimana dijelaskan dalam proses produksi percetakan offset dan corrugated. Proses produksi percetakan ini dilakukan melalui serangkaian proses dengan mempergunakan beberapa mesin tersebut. Apabila terdapat kerusakan pada salah satu mesin tersebut maka

hal ini dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses produksi. Perseroan dan hal ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan. 5. Risiko Teknologi Tertinggalnya teknologi mesin-mesin dalam industri yang membuat daya saing melemah dan berdampak terhadap penjualan dengan menurunnya penjualan akan mempengaruhi pendapatan Perseroan. Perseroan dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang telah melakukan pengkinian teknologi mesin-mesin produksi dan sampai dengan proyeksi lima tahun kedepan, sehingga Perseroan memiliki kapasitas produksi yang meningkat dan memiliki daya saing yang cukup kuat di pasar. Perseroan setiap tahun juga mengikuti exhibition yang diadakan di luar negeri berkaitan dengan mesin-mesin penunjang Perseroan. 6. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci Kesuksesan Perseroan bergantung pada komitmen yang berkelanjutan dari manajemen kunci dan tenaga teknis serta kemampuan Perseroan dalam memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkualitas. Faktor eksternal seperti tingkat pengangguran, perubahan demografi, upah minimum dan peraturan ketenagakerjaan lain terkait jam kerja minimum dan pemutusan hubungan kerja, dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan dan pengendalian biaya tenaga kerja. Apabila Perseroan tidak dapat menarik dan mempertahankan pegawai yang berkualitas, maka hal ini dapat mempengaruhi fokus bisnis Perseroan sehingga terdapat kemungkinan bahwa Perseroan tidak bisa mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang yang potensial, seperti memperluas jaringan pemasaran. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan kecukupan jumlah karyawan yang sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki Perseroan saat ini, atau Perseroan tidak merekrut tambahan karyawan untuk memenuhi rencana ekspansi, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan dapat terpengaruh dan Perseroan mungkin tidak dapat berhasil menerapkan strategi ekspansi. C. RISIKO UMUM 1. Risiko Gugatan Hukum Perseroan merupakan perusahaan yang dalam kegiatan sehari-hari banyak berhubungan dengan berbagai pihak maka akan memiliki potensi gugatan hukum baik dari pihak ketiga, afiliasi, Pemerintah, dan karyawan sendiri. Dampak yang akan terjadi terhadap Perseroan adalah terhentinya proses produksi dan kegiatan usaha yang akhirnya akan mengurangi pendapatan Perseroan. Perseroan saat ini telah menunjuk konsultan hukum untuk menangani masalah hukum yang dihadapi oleh Perseroan. 2. Risiko Kebakaran Produk barang jadi yang dihasilkan Perseroan beserta bahan bakunya termasuk dalam kategori benda yang mudah terbakar. Sehingga jika terjadi kebakaran di Perseroan akan menyebabkan hilangnya pendapatan Perseroan. Perseroan telah memiliki sistem APAR yang selalu di review setiap tahun dengan bantuan dan pelatihan dari dinas kebakaran, selain itu semua aset Perseroan sudah di cover oleh asuransi. 3. Risiko Kurs Mata Uang Asing Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat akan mempengaruhi harga pembelian bahan baku. Dengan naiknya harga bahan baku maka biaya akan naik dan mempengaruhi laba bersih Perseroan. Bahan baku utama Perseroan yaitu kertas industri, sesuai dengan karakter kertas di Indonesia, bahwa bahan baku kertas industri di Indonesia adalah menggunakan daur ulang (Recycling) sehingga risiko Perseroan terhadap gejolak nilai tukar rupiah terhadap US dollar tidak terlalu besar. Pada umumnya di dalam industri pengemasan bahwa peningkatan harga dapat langsung di teruskan ke pelanggan Perseroan, sehingga risiko peningkatan harga akan lebih dapat di mitigasi sejak dini.

38

4. Risiko Politik Dan Ekonomi Ketidakstabilan politik dan ekonomi dapat menimbulkan kerawanan sosial terutama yang terjadi disekitar Perseroan, sehingga kerawanan sosial tersebut dapat mengganggu proses produksi Perseroan dan dapat pula mengganggu jalur distribusi Perseroan bila terjadi kerawanan sosial di daerah pemasaran Perseroan. Terganggunya jalur distribusi mempengaruhi pendapatan Perseroan. 5. Risiko Kebijakan Permerintah Kegagalan dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah dan otoritas moneter dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja Perseroan. 6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi Risiko investasi atau aksi korporasi merupakan risiko yang dapat timbul akibat aksi korporasi yang dilakukan atau akan dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak langsung terhadap investor dan pemegang saham. Keputusan investasi atau ekspansi usaha yang kurang tepat dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kinerja Perseroan sehingga dapat mempengaruhi penilaian investor terhadap Perseroan. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

39

4. Risiko Politik Dan Ekonomi Ketidakstabilan politik dan ekonomi dapat menimbulkan kerawanan sosial terutama yang terjadi disekitar Perseroan, sehingga kerawanan sosial tersebut dapat mengganggu proses produksi Perseroan dan dapat pula mengganggu jalur distribusi Perseroan bila terjadi kerawanan sosial di daerah pemasaran Perseroan. Terganggunya jalur distribusi mempengaruhi pendapatan Perseroan. 5. Risiko Kebijakan Permerintah Kegagalan dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah dan otoritas moneter dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja Perseroan. 6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi Risiko investasi atau aksi korporasi merupakan risiko yang dapat timbul akibat aksi korporasi yang dilakukan atau akan dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak langsung terhadap investor dan pemegang saham. Keputusan investasi atau ekspansi usaha yang kurang tepat dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kinerja Perseroan sehingga dapat mempengaruhi penilaian investor terhadap Perseroan. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 13 Mei 2019 atas laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan.

40

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14 tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor 137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 12 tanggal 26 Juli 2001, struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000 10.000.000.000 Conny Budiman 1.000 500.000.000 20,00 Jotje Wantah 875 437.500.000 17,50 PT Rindonata Mandiri 875 437.500.000 17,50 Ang Kinardo 1.000 500.000.000 20,00 Kihary Angdias 750 375.000.000 15,00 Yunardi Angdias 500 250.000.000 10,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 5.000 2.500.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 15.000 7.500.000.000

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 41 tanggal 16 April 2019, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat (2) Anggaran Dasar, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi

41

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14 tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor 137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 12 tanggal 26 Juli 2001, struktur permodalan dan susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000 10.000.000.000 Conny Budiman 1.000 500.000.000 20,00 Jotje Wantah 875 437.500.000 17,50 PT Rindonata Mandiri 875 437.500.000 17,50 Ang Kinardo 1.000 500.000.000 20,00 Kihary Angdias 750 375.000.000 15,00 Yunardi Angdias 500 250.000.000 10,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 5.000 2.500.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 15.000 7.500.000.000

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 41 tanggal 16 April 2019, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat (2) Anggaran Dasar, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi

baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu: a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan

tujuan komersial. b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok

52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dengan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang menyetujui: perubahan anggaran dasar, pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan tindakan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut sebagaimana dinyatakan dalam akta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019.

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2001. Dalam menjalankan kegiatan dan aktivitas usaha di bidang perindustrian, Perseroan telah memiliki izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Banten No. 03/36/IU/II/PMDN/Industri/2011 tentang Izin Usaha tanggal 18 Februari 2011, diberikan kepada Perseroan beralamat di Kawasan Industri Benua Permai Lestari Kav. L, Jalan Raya Serang Km. 25, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, tidak terdapat jangka waktu, dan telah memperoleh Izin Usaha Industri yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara Online Single Submission (“OSS”) pada tanggal 16 Oktober 2018 dengan Nomor Induk Berusaha 8120215061363. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam perkembangannya, Perseroan juga melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti.

Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan baku yang diperlukan. 2. Perizinan Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin-izin dan persetujuan yang diperlukan dari instansi-instansi pemerintah yang berwenang, sebagaimana diwajibkan menurut ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain adalah sebagai berikut:

No. Izin Keterangan 1 Nomor Pokok Wajib Pajak No. 02.093.167.1-415.000 2 Surat Keterangan Terdaftar No. PEM-347/WPJ.08/KP.0703/2008 3 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-606/WPJ.08/KP.0703/2008 4 Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 503/685/X/PU/2018 5 Nomor Induk Berusaha (NIB) No. 8120215061363 6 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) SIUP-Besar Nomor: 0051/PB/VII/2004 7 Izin Lingkungan diberikan dengan sistem yang terintegrasi secara elektronik lewat

Lembaga Online Submission System (OSS), dengan mengacu pada NIB Perseroan

42

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perkembangan riwayat permodalan dan kepemilikan saham Perseroan 3 (tiga) tahun terhitung sejak 2016 sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Tahun 2016 Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perseroan No. 122 tertanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal 27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0112324 tertanggal 27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Perseroan No. AHU-AH.01.03-0112325 tertanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155533.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Akta ini di antaranya menyetujui sebagai berikut: • Pengalihan saham dalam Perseroan sebagai berikut:

a. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; b. 150 (seratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Kawan Inti Cemerlang; c. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; d. 150 (seratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Kawan Inti Cemerlang; e. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari Jotje Wantah kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; f. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari PT Rindonata Mandiri kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; g. 4.500 (empat ribu lima ratus) saham dari Kihary Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; h. 3.000 (tiga ribu) saham dari Yunardi Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama.

• Pemecahan nilai nominal saham dalam Perseroan yaitu 1:5 (satu banding lima), dengan demikian 1 (satu) saham menjadi 5 (lima) saham.

• Perubahan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp42.500.000.000 (empat puluh dua miliar lima ratus juta rupiah), terbagi atas 85.000 (delapan puluh lima ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), menjadi sebesar Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah), terdiri atas 4.000.000 (empat juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). Serta perubahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), terbagi atas 30.000 (tiga puluh ribu) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), menjadi sebesar Rp115.000.000.000,00 (seratus lima belas miliar rupiah), terdiri atas 1.150.000 (satu juta seratus lima puluh ribu) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar – Rp400.000.000.000,00 4.000.000 400.000.000.000,00 100,00 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 113.850.000.000,00 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1.150.000.000,00 1,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.150.000 115.000.000.000,00 100,00 Saham dalam Portepel 2.850.000 285.000.000.000,00

Tahun 2017 Tidak ada perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan. Tahun 2018 Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 171 tanggal 27 Desember 2018, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013366.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019.

43

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perkembangan riwayat permodalan dan kepemilikan saham Perseroan 3 (tiga) tahun terhitung sejak 2016 sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Tahun 2016 Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perseroan No. 122 tertanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal 27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0112324 tertanggal 27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Perseroan No. AHU-AH.01.03-0112325 tertanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155533.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016. Akta ini di antaranya menyetujui sebagai berikut: • Pengalihan saham dalam Perseroan sebagai berikut:

a. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; b. 150 (seratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Kawan Inti Cemerlang; c. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; d. 150 (seratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Kawan Inti Cemerlang; e. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari Jotje Wantah kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; f. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari PT Rindonata Mandiri kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; g. 4.500 (empat ribu lima ratus) saham dari Kihary Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama; h. 3.000 (tiga ribu) saham dari Yunardi Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama.

• Pemecahan nilai nominal saham dalam Perseroan yaitu 1:5 (satu banding lima), dengan demikian 1 (satu) saham menjadi 5 (lima) saham.

• Perubahan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp42.500.000.000 (empat puluh dua miliar lima ratus juta rupiah), terbagi atas 85.000 (delapan puluh lima ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), menjadi sebesar Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah), terdiri atas 4.000.000 (empat juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). Serta perubahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), terbagi atas 30.000 (tiga puluh ribu) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), menjadi sebesar Rp115.000.000.000,00 (seratus lima belas miliar rupiah), terdiri atas 1.150.000 (satu juta seratus lima puluh ribu) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar – Rp400.000.000.000,00 4.000.000 400.000.000.000,00 100,00 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 113.850.000.000,00 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1.150.000.000,00 1,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.150.000 115.000.000.000,00 100,00 Saham dalam Portepel 2.850.000 285.000.000.000,00

Tahun 2017 Tidak ada perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan. Tahun 2018 Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 171 tanggal 27 Desember 2018, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013366.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019.

Akta ini menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp115.000.000.000,00 (seratus lima belas miliar rupiah), terdiri atas 1.150.000 (satu juta seratus lima puluh ribu) saham, menjadi sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) yang terdiri dari 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, yang diperoleh berdasarkan:

• Setoran modal, yaitu: (1) PT Satyamitra Investindo Pratama, sebanyak 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham atau sebesar

Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah); (2) PT Kawan Inti Cemerlang, sebanyak 1.200 (seribu dua ratus) saham atau sebesar Rp120.000.000,00 (seratus

dua puluh juta rupiah). • Saldo laba tahun 2017 yang akan disetor ke modal, yaitu:

(1) PT Satyamitra Investindo Pratama, sebanyak 226.512 (dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus dua belas) saham atau sebesar Rp22.651.200.000,00 (dua puluh dua miliar enam ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah);

(2) PT Kawan Inti Cemerlang, sebanyak 2.288 (dua ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham atau sebesar Rp228.800.000,00 (dua ratus dua puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar – Rp400.000.000.000,00 4.000.000 400.000.000.000,00 100,00 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 1.485.012 148.501.200.000,00 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 14.988 1.498.800.000,00 1,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.500.000 150.000.000.000,00 100,00 Saham dalam Portepel 2.500.000 250.000.000.000,00

Tahun 2019 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Akta ini di antaranya menyetujui sebagai berikut:

a. Perubahan nilai nominal setiap saham dari semula Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham.

b. Peningkatan modal dasar Perseroan yang semula berjumlah Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) yang terbagi atas 4.000.000 (empat juta) saham, masing masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah) yang terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).

c. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) yang terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi sebesar Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).

Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar rupiah) yaitu Kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai surat Nomor 00272/2.0853/AU.1/4.0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018, yang dibagikan secara profesional sesuai dengan persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham, dengan pembagian sebagai berikut:

44

a. PT Satyamitra Investindo Pratama, sejumlah 1.237.488.000 (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh delapan ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp123.748.800.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang, sejumlah 12.512.000 (dua belas juta lima ratus dua belas ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.251.200.000,00 (satu miliar dua ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar – Rp1.100.000.000.000,00 11.000.000.000 1.100.000.000.000,00 100,00 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000,00 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000,00 1,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000,00 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000,00

4. Kepengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, susunan kepengurusan Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Rachman Sastra

Komisaris : Kihary Angdias

Komisaris Independen : Bambang Suryana

Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo

Direktur : Tan Franco Agung

Direktur : Herryanto Setiono Hidayat

Direktur : Hanafi Budiman

Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

45

a. PT Satyamitra Investindo Pratama, sejumlah 1.237.488.000 (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh delapan ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp123.748.800.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang, sejumlah 12.512.000 (dua belas juta lima ratus dua belas ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.251.200.000,00 (satu miliar dua ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100,00 per Saham Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar – Rp1.100.000.000.000,00 11.000.000.000 1.100.000.000.000,00 100,00 Pemegang Saham: • PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000,00 99,00 • PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000,00 1,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000,00 100,00 Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000,00

4. Kepengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, susunan kepengurusan Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Rachman Sastra

Komisaris : Kihary Angdias

Komisaris Independen : Bambang Suryana

Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo

Direktur : Tan Franco Agung

Direktur : Herryanto Setiono Hidayat

Direktur : Hanafi Budiman

Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan. Komisaris:

Rachman Sastra, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 77 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Baperki pada tahun 1962. Memiliki pengalaman karir sebagai Komisaris PT Bangun Indo Tiga (1967-saat ini), Komisaris PT Indotigatama (1982- saat ini), Komisaris PT Rinnai Indonesia (1988-saat ini), Komisaris PT Tri Telaga Teguh (1989-saat ini), Komisaris PT Hijau Teduh Asri (1990- saat ini), Komisaris PT Mega Indotex (1991- saat ini), Komisaris PT Tripacific Electrindo (1991- saat ini), Komisaris PT Sari Delta Mega Indah (1992- saat ini), Komisaris PT Sekawan Arsitek Kreatif (1993- saat ini), Komisaris PT Daindo Finance (1995- saat ini), Komisaris PT Tirta Intimizu Nusantara (1996- saat ini). Dalam Perseroan memegang jabatan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2001 hingga saat ini.

Kihary Angdias, Komisaris Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menyelesaikan pendidikan dari SMA Katolik Cendrawasih pada tahun 1973. Memiliki pengalaman karir di FA. Asia Raya Trd. Sebagai karyawan (1973-1977), memulai usaha home industri kantongan plastik (1977-1980), mendirikan PD Sari Indah Packaging Indutsri yang bergerak di bidang industri plastic dan cetak etiket plastik (1980), mendirikan pabrik corrugated karton box PD. Sari Indah packaging Industri, sebagai Direktur Utama PT Sari Makassar Indah yang bergerak di bidang property (1996- saat ini), sebagai Direktur Utama PT Sari Indah Packaging Industri (2006- saat ini), sebagai Komisaris PT Mutiara Property, Makassar (2012- saat ini). Dalam Perseroan memegang jabatan sebagai Komisaris sejak tahun 2004 hingga saat ini.

Bambang Suryana, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1989. Memiliki pengalaman karir di PT Bank Prima Ekspress sebagai Assistant Legal Manager (1987-1990), sebagai Legal Manager di Napan Group (1990-1991), sebagai Vice President Legal di Sinarmas Group Agribusiness Division (1991- saat ini). Memegang jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2018 hingga saat ini.

46

Direktur :

Ang Kinardo, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang International Finance dari University of Southern California USA pada tahun 1983. Memiliki pegalaman karir di PT Sulawesi Agung Jaya, Surabaya sebagai Direktur (1983 -1990), sebagai Direktur Utama di PT Pancamitra Packindo (1990 – saat ini). Memegang jabatan sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2004 hingga saat ini.

Herryanto Setiono Hidayat, Direktur Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1981. Memiliki pengalaman karir di PT Kertas Bekasi Teguh sebagai Manajer Umum (1981-1991), sebagai Direktur di PT Purofa Indah (1987 – 1990), sebagai Direktur di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (1991 – 2012). Memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak 2014 hingga saat ini.

Hanafi Budiman, Direktur Warga Negara Indonesia, 62. Memperoleh pendidikan di Universitas Tarumanagara pada fakultas Arsitektur dari 1975 hingga 1980. Memiliki pengalaman karir di PT Nabicon sebagai System Support/Programmer (1981 – 1983), sebagai Marketing Director di PT Sarana Kemas Utama (1983 – 1994), sebagai Mill Head/Factory Director di PT Purinusa Eka Persada (1994 – 2004). Memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga saat ini. Tan Franco Agung, Direktur Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari University of Queensland, Australia pada tahun 2000. Memiliki pengalaman karir di PT Orix Indonesia Finance sebagai Marketing (1997 – 1998), sebagai marketing di PT Pancamitra Packindo (2000 – saat ini). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga saat ini.

47

Direktur :

Ang Kinardo, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang International Finance dari University of Southern California USA pada tahun 1983. Memiliki pegalaman karir di PT Sulawesi Agung Jaya, Surabaya sebagai Direktur (1983 -1990), sebagai Direktur Utama di PT Pancamitra Packindo (1990 – saat ini). Memegang jabatan sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2004 hingga saat ini.

Herryanto Setiono Hidayat, Direktur Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1981. Memiliki pengalaman karir di PT Kertas Bekasi Teguh sebagai Manajer Umum (1981-1991), sebagai Direktur di PT Purofa Indah (1987 – 1990), sebagai Direktur di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (1991 – 2012). Memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak 2014 hingga saat ini.

Hanafi Budiman, Direktur Warga Negara Indonesia, 62. Memperoleh pendidikan di Universitas Tarumanagara pada fakultas Arsitektur dari 1975 hingga 1980. Memiliki pengalaman karir di PT Nabicon sebagai System Support/Programmer (1981 – 1983), sebagai Marketing Director di PT Sarana Kemas Utama (1983 – 1994), sebagai Mill Head/Factory Director di PT Purinusa Eka Persada (1994 – 2004). Memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga saat ini. Tan Franco Agung, Direktur Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari University of Queensland, Australia pada tahun 2000. Memiliki pengalaman karir di PT Orix Indonesia Finance sebagai Marketing (1997 – 1998), sebagai marketing di PT Pancamitra Packindo (2000 – saat ini). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga saat ini.

5. Tata Kelola Perseroan

Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) sebagaimana diatur dalam peraturan OJK dan Bursa Efek. Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan seperti Komisaris Independen, Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan pengawasan dan implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif. Dewan Komisaris Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengadakan rapat dewan komisaris sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan. Selama tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang seluruhnya dihadiri secara lengkap oleh Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas-tugasnya, mencakup pengadaan rapat terkait pembahasan persoalan yang berhubungan dengan manajemen Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan. Selain itu Dewan Komisaris merekomendasikan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan baik, upaya untuk mencari peluang baru dalam perluasan usaha Perseroan, dan memanfaatkan kemajuan perkembangan teknologi. Direksi Direksi Perseroan diwajibkan untuk mengadakan rapat direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan. Selama tahun 2017, Direksi Perseroan telah melaksanakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali yang seluruhnya dihadiri secara lengkap oleh Direksi. Dalam rangka meningkatkan kompetensi Direktur Perusahaan, Perseroan membuka peluang seluas-luasnya untuk Direksi mengikuti beragam program pelatihan, di antaranya pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan No. 072/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019, Perseroan telah menunjuk Thie David, sebagai Sekretaris Perusahaan, dengan bidang tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain: 1. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga regulator pasar modal yakni OJK serta Bursa Efek Indonesia;

dan pemangku kepentingan umum lainnya 2. Sebagai pusat informasi bagi para pemegang saham dan seluruh stakeholders yang memerlukan informasi-informasi

penting yang berkaitan dengan kegiatan dan perkembangan Perseroan; 3. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya Peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal 4. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan agar tindakan korporat yang dilakukan Direksi maupun transaksi yang

dilakukan oleh korporat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di pasar modal, anggaran dasar Perseroan dan peraturan serta perundangan yang berlaku di Republik Indonesia;

5. Melaksanakan penyelenggaraan RUPS Perseroan, Rapat Direksi dan Rapat Komisaris dan melakukan penelaahan dari aspek legal atas dokumen transaksi Perseroan.

6. Mengawasi jalannya aplikasi peraturan yang berlaku dengan tetap berpedoman pada prinsip GCG. 7. Menata-usahakan serta menyimpan dokumen-dokumen Perseroan. 8. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau shareholder atas informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan

dengan kondisi Perseroan:: a. Laporan Keuangan Tahunan (Audited) b. Laporan Kinerja Perusahaan Tahunan (Annual Report) c. Informasi Material d. Produk atau penemuan yang berarti (penghargaan, proyek unggulan, penemuan metode khusus, dan lain-lain) e. Perubahan dalam sistem pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan, Perseroan berencana untuk melakukan program-program pelatihan seperti pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).

48

Keterangan mengenai Sekretaris Perusahaan Perseroan:

• Alamat : Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang 15720

• No. Telepon : (+6221) 5950988 • Faksimile : (+6221) 5950089 • Alamat Email : [email protected]

Thie David

Warga Negara Indonesia • Usia 50 tahun • Pengalaman kerja:

1991 - 1993 Bank International Indonesia (Staff Ekspor-Impor) 1993 - 1995 Bank Tiara Asia (Asisten Manager Marketing) 1995 - 1997 PT Danasakti Sekuritas (Finance Manager) 1997 - 2005 PT Amantara Securities (Finance Manager) 2005 - saat ini PT Satyamitra Kemas Lestari (Accounting & Finance Manager)

Remunerasi dan Kompensasi Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan kepada Dewan Komisaris Perseroan. Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris bisa menentukan remunerasinya sendiri. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Deskripsi 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen

Imbalan kerja jangka pendek 5.260.444.311 15,71% 2.788.929.080 11,11% 2.577.191.087 12,55%

*Persentase terhadap total beban gaji Komite Audit Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Penetapan Komite Audit Nomor : 079/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2018 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit, dengan susunan anggota Komite Audit sebagai berikut:

Ketua : Bambang Suryana

Anggota : Yulia Sardjono

Anggota : Christiana Devitasari

49

Keterangan mengenai Sekretaris Perusahaan Perseroan:

• Alamat : Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang 15720

• No. Telepon : (+6221) 5950988 • Faksimile : (+6221) 5950089 • Alamat Email : [email protected]

Thie David

Warga Negara Indonesia • Usia 50 tahun • Pengalaman kerja:

1991 - 1993 Bank International Indonesia (Staff Ekspor-Impor) 1993 - 1995 Bank Tiara Asia (Asisten Manager Marketing) 1995 - 1997 PT Danasakti Sekuritas (Finance Manager) 1997 - 2005 PT Amantara Securities (Finance Manager) 2005 - saat ini PT Satyamitra Kemas Lestari (Accounting & Finance Manager)

Remunerasi dan Kompensasi Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan kepada Dewan Komisaris Perseroan. Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris bisa menentukan remunerasinya sendiri. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Deskripsi 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen

Imbalan kerja jangka pendek 5.260.444.311 15,71% 2.788.929.080 11,11% 2.577.191.087 12,55%

*Persentase terhadap total beban gaji Komite Audit Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Penetapan Komite Audit Nomor : 079/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2018 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit, dengan susunan anggota Komite Audit sebagai berikut:

Ketua : Bambang Suryana

Anggota : Yulia Sardjono

Anggota : Christiana Devitasari

Yulia Sardjono

Warga Negara Indonesia • Usia 40 tahun • Pengalaman kerja:

- 2002 - 2004 PT Columbus Cakrawala Informatika - 2004 - 2008 PT Welcomm Indo Pratama - 2008 - 2012 SFConsulting - 2012 - saat ini PT Pancamitra Packindo

Christiana Devitasari

Warga Negara Indonesia • Usia 43 tahun • Pengalaman kerja:

1944- 2002 PT Putramakmur Aditama (Supervisor of Accounting & Finance) 2002- 2003 PT Skyputra Pancasurya (Assitant Supervisor Accounting & Finance) 2003- 2004 PT Istana Romantik Dekorindo (Staff Finance) 2004- 2005 PT Trina Sakti (Staff Accounting) 2006- 2014 PT Satyamitra Kemas Lestari (Head of Finance Department) 2015- saat ini PT Purbayasa Putraperkasa

Masa Tugas anggota Komite Audit adalah 5 Tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris. Rapat anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris dilakukan setiap 3 (tiga) bulan dan rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana termaktub dalam POJK No. 55/POJK.04/2015 yang mengatur hal-hal sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan atau Perusahaan Publik kepada

Publik dan/atau pihak otoritas antara laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan atau Perusahaan Publik

• Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan atau Perusahaan Publik.

• Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup, penugasan, dan fee.

• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas semua temuan auditor internal.

• Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko dibawah Dewan Komisaris.

• Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan atau Perusahaan Publik.

• Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan atau Perusahaan Publik dan

• Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik. Komite Audit telah menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab seperti yang termaktub dalam POJK terkait. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut: • Mengakses dokumen, data dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik tentang karyawan, dana, aset dan sumber

data perusahaan yang diperlukan. • Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,

manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

50

• Melibatkan pihak independen di luar komite audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

• Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan telah memiliki fungsi remunerasi dan nominasi yang dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi No. 035/DIR/SKL/IV/2019 tanggal 18 April 2019 menetapkan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut:

o Ketua merangkap Anggota : Bambang Suryana o Anggota : Kihary Angdias o Anggota : Ahmad Fauzi, S.E., M.M.

Pelaksanaan fungsi Remunerasi dan Nominasi telah dilakukan sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

a) Terkait dengan fungsi Nominasi : i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

(1) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; (2) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; (3) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

iii) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

iv) Memberi usulan mengenai calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

b) Terkait dengan fungsi Remunerasi : i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

(1) Struktur Remunerasi; (2) Kebijakan atas Remunerasi; (3) Besaran atas Remunerasi.

ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Unit Audit Internal Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal, sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Direksi Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dibawah Kendali Satuan Pengawasan Internal, menyusun dan memberlakukan Piagam Audit Internal tanggal 18 April 2019. Sesuai Surat keputusan No. 076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019 Direksi Perseroan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi: • Membantu Direksi, Komisaris dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang meliputi

pemeriksaan, penilaian, penyajian, evaluasi, saran perbaikan serta mengadakan kegiatan assurance dan konsultasi kepada unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan efisiensi sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan dan rapat umum pemegang saham.

• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko yang dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi, strategi perusahaan dan strategi bisnis.

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas sistem serta prosedur dalam bidang: Keuangan, Akuntansi, Operasional, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, IT dan kegiatan aktivitas lainnya.

51

• Melibatkan pihak independen di luar komite audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

• Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan telah memiliki fungsi remunerasi dan nominasi yang dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi No. 035/DIR/SKL/IV/2019 tanggal 18 April 2019 menetapkan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut:

o Ketua merangkap Anggota : Bambang Suryana o Anggota : Kihary Angdias o Anggota : Ahmad Fauzi, S.E., M.M.

Pelaksanaan fungsi Remunerasi dan Nominasi telah dilakukan sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

a) Terkait dengan fungsi Nominasi : i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

(1) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; (2) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; (3) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

iii) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

iv) Memberi usulan mengenai calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

b) Terkait dengan fungsi Remunerasi : i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

(1) Struktur Remunerasi; (2) Kebijakan atas Remunerasi; (3) Besaran atas Remunerasi.

ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Unit Audit Internal Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal, sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Direksi Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dibawah Kendali Satuan Pengawasan Internal, menyusun dan memberlakukan Piagam Audit Internal tanggal 18 April 2019. Sesuai Surat keputusan No. 076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019 Direksi Perseroan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi: • Membantu Direksi, Komisaris dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang meliputi

pemeriksaan, penilaian, penyajian, evaluasi, saran perbaikan serta mengadakan kegiatan assurance dan konsultasi kepada unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan efisiensi sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan dan rapat umum pemegang saham.

• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko yang dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi, strategi perusahaan dan strategi bisnis.

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas sistem serta prosedur dalam bidang: Keuangan, Akuntansi, Operasional, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, IT dan kegiatan aktivitas lainnya.

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit;

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) perbaikan yang telah disarankan; • Bekerja sama dengan Komite Audit; • Melakukan fungsi koordinasi dengan group internal audit lainnya atau yang tidak mempunyai internal audit sendiri; • Melaksanakan pemeriksaan khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direksi, Dewan

Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. Unit Audit Internal mempunyai kewenangan dalam hal: 1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk untuk mengalokasikan sumber daya audit,

menentukan fokus, prosedur, ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pekerjaan audit serta menerapkan teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit;

2. Memperoleh semua dokumen dan catatan yang relevan tentang perusahaan, dan meminta keterangan dan informasi terkait atas obyek audit yang dilaksanakannya, baik secara lisan, tertulis, maupun real time;

3. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian efektivitas sistem yang diauditnya;

4. Memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi hasil laporan; 5. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari

Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; 6. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan 7. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. Unit Audit Internal tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview/diaudit, tetapi tanggung jawabnya terletak pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut. Pengelolaan Risiko Perseroan melaksanakan Manajemen Risiko dengan: 1. Pengawasan yang aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi atas seluruh kinerja dan aktivitas Perseroan. 2. Melakukan evaluasi, pembaharuan dan pengadaan kebijakan-kebijakan, peraturan dan Standard Operating Procedure

(SOP). 3. Melakukan identifikasi, pengukuran serta pemantauan potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh Perseroan. 4. Penerapan sistem informasi manajemen dalam hal pengendalian internal yang menyeluruh. Perseroan dalam menerapkan pengendalian risikonya, ditujukan untuk memperoleh efektivitas dari kinerja Perseroan termasuk didalamnya pengelolaan terhadap risiko pasar dan risiko kredit. Dengan demikian setiap keputusan yang diambil selalu mengacu pada hasil analisa atas hasil dari penerapan pengelolaan risiko Perseroan. Kepatuhan dan proses pengendalian internal dipantau melalui rambu-rambu SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) Perusahaan-perusahaan yang sustainable adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha serta peduli dengan kepentingan stakeholder-stakeholder dari perusahaan. Perseroan percaya untuk mempertahankan sustainability perusahaan, bukan hanya memenuhi kepentingan shareholder saja, tetapi juga memenuhi kebutuhan stakeholder. Lingkungan sosial merupakan stakeholder Perseroan dan Perseroan berusaha keras untuk menjalankan bisnisnya secara bertanggung jawab yang meliputi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Tidak hanya berpengaruh terhadap brand perusahaan, tetapi Perseroan meyakini bahwa dengan program tanggung jawab sosial ini secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam pertumbuhan dan pembangunan Indonesia. Perseroan secara konsisten melaksanakan kegiatan CSR sebagai wujud apresiasi dan upaya pendekatan kepada komunitas dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar. Kegiatan tersebut merupakan bentuk investasi Perseroan untuk mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat dalam rangka kelangsungan usaha. Secara umum, pelaksanaan program CSR Perseroan telah mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku antara lain Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

52

6. Aset Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset material dengan total nilai aset tetap sebesar Rp764.553.458.777, berdasarkan laporan keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2018, dengan uraian sebagai berikut: Tanah Aset tetap milik Perseroan berupa tanah dijadikan sebagai agunan atas Fasilitas Kredit yang diterima Perseroan dari Bank Central Asia (BCA) berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Doktor Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diubah beberapa kali, antara lain diubah dengan keseluruhannya dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tanggal 23 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit tersebut berikut segenap perubahan, penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”). Berikut adalah daftar aset tetap berupa tanah milik Perseroan dan terdaftar atas nama Perseroan yang diagunkan berdasarkan Perjanjian Kredit:

Nomor HGB Luas dan Lokasi Aset Masa Berlaku HGB Purwakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan (”SHGB”) No. 2 tanggal 24 Oktober 1997.

Luas 49.918 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 22 Oktober 2027

SHGB No. 00036 tanggal 23 April 1981. Luas 10.795 m2. Lokasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00040 tanggal 13 Februari 1994. Luas 3.310 m2. Lokasi di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00061 tanggal 11 September 1996.

Luas 7.030 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00064 tanggal 27 Agustus 2015. Luas 20.269 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 25 September 2027

SHGB No. 00068 tanggal 1 April 2016. Luas 9.182 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 29 Maret 2046

SHGB No. 00069 tanggal 1 April 2016. Luas 13.330 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 29 Maret 2046

SHGB No. 00070 tanggal 20 April 2016. Luas 18.310 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 19 April 2046

SHGB No. 00071 tanggal 20 April 2016. Luas 18.067 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 19 April 2046

Tangerang SHGB No. 00031 tanggal 12 Juli 2002. Luas 60.000 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan

Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00128 tanggal 14 Juli 2011. Luas 43.270 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00056 tanggal 18 Februari 2008. Luas 2.492 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00057 tanggal 18 Februari 2008. Luas 15.201 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00058 tanggal 18 Februari 2008. Luas 1.837 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 20 Oktober 2036

SHGB No. 00059 tanggal 18 Februari 2008. Luas 194 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 20 Oktober 2036

SHGB No. 00084 tanggal 26 November 2008.

Luas 148 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00086 tanggal 24 Desember 2008.

Luas 1.615 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 30 Mei 2038

SHGB No. 00087 tanggal 24 Desember 2008.

Luas 18.544 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 30 Mei 2038

Bekasi

53

6. Aset Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset material dengan total nilai aset tetap sebesar Rp764.553.458.777, berdasarkan laporan keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2018, dengan uraian sebagai berikut: Tanah Aset tetap milik Perseroan berupa tanah dijadikan sebagai agunan atas Fasilitas Kredit yang diterima Perseroan dari Bank Central Asia (BCA) berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Doktor Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diubah beberapa kali, antara lain diubah dengan keseluruhannya dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tanggal 23 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit tersebut berikut segenap perubahan, penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”). Berikut adalah daftar aset tetap berupa tanah milik Perseroan dan terdaftar atas nama Perseroan yang diagunkan berdasarkan Perjanjian Kredit:

Nomor HGB Luas dan Lokasi Aset Masa Berlaku HGB Purwakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan (”SHGB”) No. 2 tanggal 24 Oktober 1997.

Luas 49.918 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 22 Oktober 2027

SHGB No. 00036 tanggal 23 April 1981. Luas 10.795 m2. Lokasi di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00040 tanggal 13 Februari 1994. Luas 3.310 m2. Lokasi di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00061 tanggal 11 September 1996.

Luas 7.030 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 1 April 2030

SHGB No. 00064 tanggal 27 Agustus 2015. Luas 20.269 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 25 September 2027

SHGB No. 00068 tanggal 1 April 2016. Luas 9.182 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 29 Maret 2046

SHGB No. 00069 tanggal 1 April 2016. Luas 13.330 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 29 Maret 2046

SHGB No. 00070 tanggal 20 April 2016. Luas 18.310 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 19 April 2046

SHGB No. 00071 tanggal 20 April 2016. Luas 18.067 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Sampai dengan 19 April 2046

Tangerang SHGB No. 00031 tanggal 12 Juli 2002. Luas 60.000 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan

Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00128 tanggal 14 Juli 2011. Luas 43.270 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00056 tanggal 18 Februari 2008. Luas 2.492 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00057 tanggal 18 Februari 2008. Luas 15.201 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00058 tanggal 18 Februari 2008. Luas 1.837 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 20 Oktober 2036

SHGB No. 00059 tanggal 18 Februari 2008. Luas 194 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 20 Oktober 2036

SHGB No. 00084 tanggal 26 November 2008.

Luas 148 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 28 Juli 2030

SHGB No. 00086 tanggal 24 Desember 2008.

Luas 1.615 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 30 Mei 2038

SHGB No. 00087 tanggal 24 Desember 2008.

Luas 18.544 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sampai dengan 30 Mei 2038

Bekasi

Nomor HGB Luas dan Lokasi Aset Masa Berlaku HGB SHGB No. 43 tanggal 27 Agustus 1996. Luas 2.374 m2. Lokasi di Desa Karang Baru, Kecamatan

Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Sampai dengan 24 September 2023

SHGB No. 71 tanggal 28 Juli 1997 Luas 1.882 m2. Lokasi di Desa Karang Baru, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Sampai dengan 24 September 2023

Mesin dan Alat Berat Perseroan memiliki dan/atau menguasai 332 (tiga ratus tiga puluh dua) mesin-mesin dan alat-alat berat yang terpasang di 2 (dua) pabrik Perseroan dalam satu wilayah yang sama. Mesin dan alat berat utama produksi Perseroan sebagaimana dalam daftar berikut: a. SKL 1

Pabrik Perseroan yang terletak di Jl. Raya Serang KM 25.6 Kawasan Industri Benua Permai, Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten:

No. Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

1 1 - Unit Mesin Double Wall Corrugated Cardboad Making Tahun 2004

Hsieh Hsu Machinery, Taiwan HH-C 300-22D

2 1 - Unit Mesin Double Wall Corrugated Cardboad Making (II) Tahun 2011

Hsieh Hsu Machinery, Taiwan HHC-300-22s

3 1 - Unit Mesin Single Face Corrugated Cardboard Making (III) Tahun 2008

Hsieh Hsu Machinery, Taiwan MRS-V4, No. Seri DH-08-0010

4 1 - Unit Mesin Single Face Corrugated Cardboard Making (IV) Tahun 2011

Hsieh Hsu Machinery, Taiwan MSC-30P, No. Seri HH-110133

5 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo For Wall Corrugated Carton Box Tahun 2007

Chyan Jye, Taiwan PSFG-280 (5 Warna), No. Seri PSFG-3795

6 1 - Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Tahun 2008

Lih-Sheng, Taiwan LS-1670S, No. Seri 269

7 1 - Unit Mesin Four Colour Flexo Printer & Slotter Tahun 2005

Chyan Jye, Taiwan PS-280 (4 Warna)

8 1 - Unit Mesin Four Colour Flexo Printer Rotary Die Cutter Tahun 2005

Chyan Jye, Taiwan PS-480 (4 Warna)

9 1 - Unit Mesin Three Colour Flexo Printer Slotter & Die Cutter Tahun 2005

Chyan Jye, Taiwan PS-580 A (3 Warna)

10 1 - Unit Flexo Folder Gluer & Slotter 4 Colour, Tahun 2011

Lian Tiee, Taiwan AFG-1500 (4 Warna)

11 1 - Unit Mesin Three Colour Flexo Printer Slotter & Die Cutter Tahun 2009

Chyan Jye, Taiwan PS-580 (3 Warna)

12 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Printer & Dryer Tahun 2010

Chyan Jye, Taiwan PD-480 (5 Warna)

13 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Folder Tahun 2010 Lian Tiee, Taiwan AFG-1500 (5 Warna)

14 1 - Unit Mesin Automatic Folder Gluer & Stitcher Tahun 2010

Insun, buatan Korea S-24

15 1 - Unit Mesin Fully Automatic Starch Kitchen System Tahun 2009

Cheun Huah, Taiwan NC-AK-1923-A2T No. Seri 078

54

No. Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

16 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005

Endurance, Taiwan -

17 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2009

Taiwan Endurance -

18 1 - Unit Mesin Auto Folder Stitcher/Gluer Tahun 2011

Tan Chen, Taiwan -

19 10 - Unit Mesin Corrugating Roll Tahun 2011 Hisue Hsu, Taiwan -

20 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012

Li Sheng, Taiwan LS-1670 S

21 1 - Unit Mesin Automatic Folder Gluer Tahun 2013 Hsie-Hsu, Taiwan GM-1700, No. Seri 373

22 1 - Unit Mesin Flexo Printer Equipment (4 Warna) Tahun 2012

Sunrise Pacific, Taiwan S1628-BV, No. Seri 418

23 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

24 2 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

25 1 - Unit Mesin Automatic Partition Assembling Tahun 2013

Roda Andax, Swiss Duplex-850, No. Seri 106324

26 1 - Unit Mesin Twin Rotary High-Speed Sheeter tahun 2013

Goodstrong, Taiwan Eva GMC-TC, No. Seri 33373

27 1 - Unit Mesin Super Combi 13 Basic Tahun 2013 Roda Andax, Swiss Combi 13 Basic Unit

28 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005

Endurance, Taiwan -

29 1 - Lot Free Roller Conveyor Tahun 2005 Chun Pang, Taiwan -

30 1 - Lot Slat Conveyor Incline Plate of Mill Roll Tahun 2013

CP Roller, Taiwan -

31 1 - Line Single Face Production Equipment Tahun 2014

Hsieh Hsu, Taiwan -

32 1 - Unit Mesin Super Combi 130 Basic Tahun 2014 Roda Andax, Swiss Combi 130 Basic Unit

33 1 - Unit Mesin Folder Gluer 2014 Chayn Jye, Taiwan Crest-FX2.4

34 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Printer Inline 2014 Chayn Jye, Taiwan PSFG-280 (5 Warna)

35 1 - Unit Mesin Automatic Strapping Tahun 2015 Mosca, Jerman MCB 2/1600, No. Seri 108481

36 1 - Unit Mesin Semi Auto Stitcher Tahun 2015 Tan Chen, Taiwan AS-016B

37 1 - Unit Mesin Three Colours Flexo Printer Tahun 2015

Chyan Jye, Taiwan PSRD-720 (3 Warna)

38 1 - Unit Mesin Off-Line Auto Folder Gluer Tahun 2016

Oshitani, Jepang Super Crest 2700 x 1240

39 1 - Unit Mesin Flexo Printer Tahun 2016 Sunrise Pacific, Taiwan S-1622BV

55

No. Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

16 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005

Endurance, Taiwan -

17 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2009

Taiwan Endurance -

18 1 - Unit Mesin Auto Folder Stitcher/Gluer Tahun 2011

Tan Chen, Taiwan -

19 10 - Unit Mesin Corrugating Roll Tahun 2011 Hisue Hsu, Taiwan -

20 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012

Li Sheng, Taiwan LS-1670 S

21 1 - Unit Mesin Automatic Folder Gluer Tahun 2013 Hsie-Hsu, Taiwan GM-1700, No. Seri 373

22 1 - Unit Mesin Flexo Printer Equipment (4 Warna) Tahun 2012

Sunrise Pacific, Taiwan S1628-BV, No. Seri 418

23 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

24 2 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

25 1 - Unit Mesin Automatic Partition Assembling Tahun 2013

Roda Andax, Swiss Duplex-850, No. Seri 106324

26 1 - Unit Mesin Twin Rotary High-Speed Sheeter tahun 2013

Goodstrong, Taiwan Eva GMC-TC, No. Seri 33373

27 1 - Unit Mesin Super Combi 13 Basic Tahun 2013 Roda Andax, Swiss Combi 13 Basic Unit

28 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005

Endurance, Taiwan -

29 1 - Lot Free Roller Conveyor Tahun 2005 Chun Pang, Taiwan -

30 1 - Lot Slat Conveyor Incline Plate of Mill Roll Tahun 2013

CP Roller, Taiwan -

31 1 - Line Single Face Production Equipment Tahun 2014

Hsieh Hsu, Taiwan -

32 1 - Unit Mesin Super Combi 130 Basic Tahun 2014 Roda Andax, Swiss Combi 130 Basic Unit

33 1 - Unit Mesin Folder Gluer 2014 Chayn Jye, Taiwan Crest-FX2.4

34 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Printer Inline 2014 Chayn Jye, Taiwan PSFG-280 (5 Warna)

35 1 - Unit Mesin Automatic Strapping Tahun 2015 Mosca, Jerman MCB 2/1600, No. Seri 108481

36 1 - Unit Mesin Semi Auto Stitcher Tahun 2015 Tan Chen, Taiwan AS-016B

37 1 - Unit Mesin Three Colours Flexo Printer Tahun 2015

Chyan Jye, Taiwan PSRD-720 (3 Warna)

38 1 - Unit Mesin Off-Line Auto Folder Gluer Tahun 2016

Oshitani, Jepang Super Crest 2700 x 1240

39 1 - Unit Mesin Flexo Printer Tahun 2016 Sunrise Pacific, Taiwan S-1622BV

No. Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

40 1 - Unit Mesin Off-Line Auto Folder Gluer Tahun 2016

Oshitani, Jepang Super Crest 3000 x 1400

41 1 - Unit Automatic Balling Press Tahun 2017 Godswill, Taiwan 1108F-2204 Hydraulic System

42 1 - Unit Mesin Fully Automatic Starch Kitchen System Tahun 2017

Chuen Huah, Taiwan NC-AK-1923-A2T (CHC HYBRID A2T)

43 1 - Unit Mesin Five Colour Printing & Rotary Die Cutter Flexo Tahun 2017

Chyan Jye, Taiwan PD-480

44 1 Unit Mesin Bundle Stacker Tahun 2017 Lian Tiee, Taiwan BS-1624T

45 1 - Unit Generating Set Tahun 2014 Cummins, Inggris C1100-DSB & KTA-38 GS

46 1 - Unit Steam Boiler Batu Bara Tahun 2006 Alsthom Thompson, Inggris 471-L

47 1 - Unit Steam Boiler Batu Bara Tahun 2013 Alsthom Thompson, Inggris -

b. SKL 2

Pabrik Perseroan yang terletak di Jl. Raya Serang KM 25.6 Kawasan Industri Benua Permai, Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten:

No Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

1 1 – Unit Mesin Suprasetter Tahun 2012 Heidelberg, Jerman Suprasetter 162, No. Seri PG000042

2 1 – Unit Mesin Laser Cutting System Tahun 2012 Lasercomb, Jerman PTS-n-3020R-DC-015, No. Seri 23118

3 1 – Unit Mesin High Speed Cutter Tahun 2012 Polar, Jerman -

4 1 – Unit Mesin Offset Printing (2 Warna) Tahun 2003 Heidelberg, Jerman CD.102-2, No. Seri 545332

5 1 – Unit Mesin Offset Printing (4 Warna) Tahun 2009 Heidelberg, Jerman CD.102-4+LX, No. Seri 544505

6 1 – Unit Mesin Offset Printing (6 Warna) Tahun 2011 Heidelberg, Jerman CD.102-6+LYX, No. Seri 542381

7 1 – Unit Mesin Offset Printing (6 Warna) Tahun 2012 Heidelberg, Jerman XL 162-6+L

8 2 – Unit Mesin Auto Flute Laminator Tahun 2010 Chunsunyang, Taiwan Aspire-MF-1416, No. Seri 990019 & 9990081

9 2 – Unit Mesin Auto Flute Laminator Tahun 2012 Chunsunyang, Taiwan Midas-MF-1600X, No. Seri 2012012 & 2013013

10 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2009 Bobst, Swiss Novacut 106-E, No. Seri 053806501

11 1 - Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2010 Bobst, Swiss Novacut 106-E, No. Seri 0564200064

12 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2013 Bobst, Swiss Vision 160-PR

56

No Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

13 2 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Tahun 2010

Li Senq, Taiwan LS-1050SF

14 3 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Tahun 2012

Li Senq, Taiwan LS-1050SF

15 1 – Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012

Li Senq, Taiwan LS-1670S

16 2 – Unit Mesin Automatic Die Cutter Tahun 2013 Li Senq, Taiwan LS-1670SF

17 4 – Unit Mesin Manual Stretch Pallet Wrapping Tahun 2010

Zhejiang Cathaya, Taiwan -

18 1 – Unit Mesin High Speed Automatic Folder Gluer Tahun 2010

Jinnyeu, Taiwan JK-1000-PCF, No. Seri 0922212

19 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2012 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60112914

20 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2013 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60113513

21 1 – Unit Mesin Fully Automatic Film Laminating (Oil Heating System) Tahun 2012

Mountain, Taiwan LWII-120-SCD, No. Seri 011009

22 1 – Unit Mesin Automatic Balling Press Tahun 2012 Godswill, Taiwan GB-1108F-2206

23 1 – Unit Electric Roller Cart System (Power Transfer Cart) Tahun 2012

ATG, Taiwan ATC-7618

24 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014

Paktek, Taiwan PT-1450

25 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

26 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014

Paktek, Taiwan PT-1450

27 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss SP-104BM

28 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

29 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

30 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

31 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Visioncut PR

32 1 – Unit Mesin Collater Tahun 2015 Superior, Amerika -

33 1 – Unit Mesin Automatic Spot UV Varnishing Tahun 2015

Chyuan, Taiwan KYU-9W-A

34 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Novacut 106-E

35 1 – Unit Mesin Offset Press Printing with Coating System (8 Warna) Tahun 2017

Heidelberg, Jerman Speedmaster XL 106-8+L, No. Seri FS002121

36 1 – Unit Mesin Automatic Hot Foil Tahun 2017 Shezhen Xing Yixin, Taiwan HSC-900

57

No Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

13 2 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Tahun 2010

Li Senq, Taiwan LS-1050SF

14 3 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Tahun 2012

Li Senq, Taiwan LS-1050SF

15 1 – Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012

Li Senq, Taiwan LS-1670S

16 2 – Unit Mesin Automatic Die Cutter Tahun 2013 Li Senq, Taiwan LS-1670SF

17 4 – Unit Mesin Manual Stretch Pallet Wrapping Tahun 2010

Zhejiang Cathaya, Taiwan -

18 1 – Unit Mesin High Speed Automatic Folder Gluer Tahun 2010

Jinnyeu, Taiwan JK-1000-PCF, No. Seri 0922212

19 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2012 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60112914

20 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2013 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60113513

21 1 – Unit Mesin Fully Automatic Film Laminating (Oil Heating System) Tahun 2012

Mountain, Taiwan LWII-120-SCD, No. Seri 011009

22 1 – Unit Mesin Automatic Balling Press Tahun 2012 Godswill, Taiwan GB-1108F-2206

23 1 – Unit Electric Roller Cart System (Power Transfer Cart) Tahun 2012

ATG, Taiwan ATC-7618

24 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014

Paktek, Taiwan PT-1450

25 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

26 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014

Paktek, Taiwan PT-1450

27 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss SP-104BM

28 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

29 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

30 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

31 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Visioncut PR

32 1 – Unit Mesin Collater Tahun 2015 Superior, Amerika -

33 1 – Unit Mesin Automatic Spot UV Varnishing Tahun 2015

Chyuan, Taiwan KYU-9W-A

34 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Novacut 106-E

35 1 – Unit Mesin Offset Press Printing with Coating System (8 Warna) Tahun 2017

Heidelberg, Jerman Speedmaster XL 106-8+L, No. Seri FS002121

36 1 – Unit Mesin Automatic Hot Foil Tahun 2017 Shezhen Xing Yixin, Taiwan HSC-900

No Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

37 1 – Unit Mesin High Speed-High Quality Automatic UV/Water Base Spot Varnishing Tahun 2017

Kuan Ming, Taiwan KMAUW-D1060

38 1 – Unit Mesin Automatic Hot Foil Tahun 2017 Shezhen Xing Yixin, Taiwan HSC-900

39 1 – Unit Package Airconditioning Tahun 2017 Avery Weight, Inggris H-500/B120

40 1 – Unit Mesin High Speed-High Quality Automatic UV/Water Base Spot Varnishing Tahun 2017

Kuan Ming, Taiwan KMAUW-D1060

41 1 – Unit Mesin Offset Printing with Coating System (6 Warna) Tahun 2017

Heidelberg, Jerman CD 102-6+L, No. Seri 551764

42 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2017 Bobst, Swiss Novacut 106-ER

43 1 – Unit Mesin Trendsetter Tahun 2017 Kodak, Jepang Trensetter Q800F

44 2 – Unit Mesin High Speed Cutter Tahun 2017 Polar, Jerman N 137 PLUS

45 4 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017

Whenzou Zhongke, China ZK-660CN

46 8 – Unit Mesin Rigid Box Pressing Tahun 2017 Dong Guan Hongming, China YB-300B

47 8 – Unit Mesin Rigid Box Notching Tahun 2017 Dong Guan Hongming, China HM-1200D

48 2 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017

Dong Guan Hongming, China HM-ZD350A

49 2 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017

Whenzou Zhongke, China -

50 1 – Unit Mesin Sheet Feeding Paper Bag Making Tahun 2017

Zhejiang Zenbo, China ZB1200CS-430

51 2 – Unit Generating Set Tahun 2012 Stamford, Amerika & Cummins, Inggris

P1734D1, No. Seri: X11H340400 & X11H340407 KTA-50G8, No. Seri: 25373181 & 25374933

Total nilai mesin-mesin dan alat-alat berat Perseroan sebagaimana dalam Laporan Penilaian Nomor 01060/2.0072-00/PI/07/0022/1/XII/2018 oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan (“Appraisal SKL I”) dan Laporan Penilaian Nomor 01061/2.0072-00/PI/07/0022/1/XII/2018 (“Appraisal SKL II”), yakni sebagai berikut:

Apraisal Biaya Pengganti Baru Indikasi Nilai Pasar

Apraisal I Rp440.043.800.000,00 Rp291.779.700.000,00

Apraisal II Rp386.383.000.000,00 Rp306.002.854.000,00

Total Rp826.426.800.000,00 Rp597.782.554.000,00

Seluruh mesin dan perlengkapan Perseroan tersebut di atas dijadikan sebagai agunan atas Fasilitas Kredit yang diterima Perseroan dari Bank Central Asia (BCA) berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Doktor Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diubah beberapa kali, antara lain diubah dengan keseluruhannya dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tanggal 23 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn.,

58

terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit tersebut berikut segenap perubahan, penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”). Mesin-mesin dan perlengkapan produksi Perseroan tersebut di atas dilindungi oleh asuransi dengan keterangan sebagai berikut: a. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.01.09.19.00189 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni

2020 dengan cakupan Kerusuhan, Pemogokan, Kerusakan Berbahaya dan Keributan Sipil, Banjir, Angin Topan, Kerusakan Air, Tanah Longsor, dan tanah amblas;

b. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020 dengan cakupan Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami; yang diperuntukkan bagi mesin-mesin dan perlengkapan Perseroan yang berada di lokasi: - Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Tigaraksa Tangerang dengan ruang lingkup corrugated cardboard

manufacturer, offset print plant dan warehouse; - Kawasan Industri Jabebeka 1 Blok V 9-0 B&C dengan ruang lingkup Warehouse; - Kawasan Delta Silikon III-Blok F No. 3, Cikarang, dengan ruang lingkup Warehouse (Gudang Sewa).

7. Struktur Organisasi Perseroan

8. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan pada setiap kegiatan usahanya. Perseroan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan Perseroan. Khususnya di industri yang digital, kualitas sumber daya manusia krusial untuk bersaing sehingga manajemen Perseroan menaruh perhatian besar terhadap sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dasar mencangkup skill individu hingga kerja sama tim. Perseroan juga menunjang sumber daya manusia dengan memenuhi peraturan-peraturan terkait yang berlaku seperti pemberian gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional, Biaya Pengobatan serta Jaminan Sosial Tenaga Kerja hingga mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan pelatihan seperti yang sudah disebutkan.

59

terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit tersebut berikut segenap perubahan, penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”). Mesin-mesin dan perlengkapan produksi Perseroan tersebut di atas dilindungi oleh asuransi dengan keterangan sebagai berikut: a. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.01.09.19.00189 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni

2020 dengan cakupan Kerusuhan, Pemogokan, Kerusakan Berbahaya dan Keributan Sipil, Banjir, Angin Topan, Kerusakan Air, Tanah Longsor, dan tanah amblas;

b. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020 dengan cakupan Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami; yang diperuntukkan bagi mesin-mesin dan perlengkapan Perseroan yang berada di lokasi: - Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Tigaraksa Tangerang dengan ruang lingkup corrugated cardboard

manufacturer, offset print plant dan warehouse; - Kawasan Industri Jabebeka 1 Blok V 9-0 B&C dengan ruang lingkup Warehouse; - Kawasan Delta Silikon III-Blok F No. 3, Cikarang, dengan ruang lingkup Warehouse (Gudang Sewa).

7. Struktur Organisasi Perseroan

8. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan pada setiap kegiatan usahanya. Perseroan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan Perseroan. Khususnya di industri yang digital, kualitas sumber daya manusia krusial untuk bersaing sehingga manajemen Perseroan menaruh perhatian besar terhadap sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dasar mencangkup skill individu hingga kerja sama tim. Perseroan juga menunjang sumber daya manusia dengan memenuhi peraturan-peraturan terkait yang berlaku seperti pemberian gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional, Biaya Pengobatan serta Jaminan Sosial Tenaga Kerja hingga mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan pelatihan seperti yang sudah disebutkan.

Komposisi Jumlah Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2018 Perseroan memiliki 1.296 (seribu dua ratus sembilan puluh enam) orang karyawan. Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga kerja asing. Dalam hal kebijakan penggajian dan remunerasi, perseroan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang Upah Minimum Regional (UMR) berlaku. Tabel berikut di bawah ini menggambarkan komposisi pegawai Perseroan berdasarkan masing-masing segmentasi Menurut Jenjang Manajemen

Jenjang Manajemen 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Manager 38 2,93% 36 3,22% 34 3,14% Supervisor 297 22,92% 314 28,11% 346 31,92% Staff 961 74,15% 767 68,67% 704 64,94% Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Menurut Jenjang Usia

Jenjang Usia 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

>55 tahun 8 0,62% 8 0,72% 8 0,74% 45 - 54 61 4,71% 52 4,66% 43 3,97% 35 - 44 220 16,98% 190 17,01% 177 16,33% 25 - 34 695 53,63% 591 52,91% 550 50,74% 18 - 24 312 24,07% 276 24,71% 306 28,23% Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

S2 3 0,23% 1 0,09% 0 0,00% S1 50 3,86% 35 3,13% 22 2,03% Diploma (D1 – D3) 13 1,00% 11 0,98% 12 1,11% SD, SMP, SMU 1.230 94,91% 1.070 95,79% 1.050 96,86% Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Berdasarkan Status

Jenjang Status 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Tetap 917 71,00% 946 85,00% 961 89,00% Tidak Tetap 379 29,00% 171 15,00% 123 11,00% Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Seluruh karyawan Perseroan berada di Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa, Tangerang 15720. Tenaga Kerja Asing Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang Tenaga Kerja Asing (TKA) berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tertanggal 31 Mei 2018 antara Perseroan dan TKA, yang berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak 1 Juni 2018 dan akan berakhir dengan sendirinya pada 31 Mei 2019. Penggunaan TKA dimaksud telah memperoleh izin-izin yang diperlukan sebagai berikut: a. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) No: KEP 13264/PPTK/PTA/2018 tertanggal 11 Mei 2018 yang

berlaku sampai dengan 31 Juli 2019. b. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) No: KEP.041667/MEN/P/IMTA/2018 tanggal 21 Mei 2018. IMTA berlaku

dari 10 Agustus 2018 sampai dengan 31 Juli 2019.

60

Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan Perseroan telah memiliki izin tinggal sementara sebagai berikut: a. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada tanggal

4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019; b. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Bekerja Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada

tanggal 4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019. Tenaga Ahli Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus di bidangnya yang apabila karyawan berkeahlian khusus tersebut tidak ada, tidak akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan. Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) a. SP/SB yang tercatat di Perseroan adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) sebagaimana Tanda Bukti

Pencatatan Nomor 153/Disnakertrans/XI/2012 tanggal 14 November 2012 b. Susunan Pengurus dan Personalia Unit Kerja SPSI Perseroan sebagaimana telah disahkan oleh Dewan Pimpinan

Cabang Konfederasi SPSI Kabupaten Tangerang dengan Surat Keputusan Nomor: Kep.08/DPC-KONFEDERASI SPSI/XI/2015 tanggal 28 November 2015, yang menjabat untuk periode 2015 – 2019;

c. LKS Bipartit di Perseroan telah dibentuk dan dicatat oleh Dinas Tenaga Keja Kabupaten Tangerang berdasarkan Tanda Bukti Pencatatan Nomor: 560/3761-Disnaker/2018 tanggal 30 Oktober 2018, yang berlaku sejak 30 Agustus 2018 sampai dengan 29 Agustus 2020.

9. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan

Hukum Struktur Kepemilikan Perseroan Berikut ini adalah struktur kepemilikan Perseroan secara vertikal mulai dari pemegang saham individu sampai dengan Entitas Anak pada tingkat paling akhir dan posisi Perseroan secara horizontal:

Ada pada halaman berikutnya.

61

Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan Perseroan telah memiliki izin tinggal sementara sebagai berikut: a. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada tanggal

4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019; b. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Bekerja Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada

tanggal 4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019. Tenaga Ahli Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus di bidangnya yang apabila karyawan berkeahlian khusus tersebut tidak ada, tidak akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan. Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) a. SP/SB yang tercatat di Perseroan adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) sebagaimana Tanda Bukti

Pencatatan Nomor 153/Disnakertrans/XI/2012 tanggal 14 November 2012 b. Susunan Pengurus dan Personalia Unit Kerja SPSI Perseroan sebagaimana telah disahkan oleh Dewan Pimpinan

Cabang Konfederasi SPSI Kabupaten Tangerang dengan Surat Keputusan Nomor: Kep.08/DPC-KONFEDERASI SPSI/XI/2015 tanggal 28 November 2015, yang menjabat untuk periode 2015 – 2019;

c. LKS Bipartit di Perseroan telah dibentuk dan dicatat oleh Dinas Tenaga Keja Kabupaten Tangerang berdasarkan Tanda Bukti Pencatatan Nomor: 560/3761-Disnaker/2018 tanggal 30 Oktober 2018, yang berlaku sejak 30 Agustus 2018 sampai dengan 29 Agustus 2020.

9. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan

Hukum Struktur Kepemilikan Perseroan Berikut ini adalah struktur kepemilikan Perseroan secara vertikal mulai dari pemegang saham individu sampai dengan Entitas Anak pada tingkat paling akhir dan posisi Perseroan secara horizontal:

Ada pada halaman berikutnya.

62

Keterangan : AK : Ang Kinardo RA : Ryando Angdias BW : Benny Wantah LS : Lenbach Sastra CB : Conny Budiman SA : Simon Angdias HSM : Henny Susan Mokoginta SR : Suwarti Rusli HW : Hengky Wantah SW : Sonny Wantah JW : Jotje Wantah TFA : Tan Franco Agung KA : Kihary Angdias TSM : Tan San Mei KipA : Kipnara Angdias TW : Tommy Wantah PT IMB : PT Inti Makmur Bersama YA YUnardi Angdias

Pemegang saham pengendali Perseroan dan ultimate shareholder Perseroan dilakukan bersama-sama oleh Ang Kinardo, Conny Budiman, Jotje Wantah, Lenbach Sastra, Kihary Angdias, dan Yunardi Angdias. 10. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum A. PT Satyamitra Investindo Pratama

Riwayat Singkat Perusahaan didirikan dengan nama PT Satyamitra Investindo Pratama berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Satyamitra Investindo Pratama No. 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan No. AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 (“Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo Pratama”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Satyamitra Investindo Pratama No. 123 tanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025218.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Februari 2016 (“Akta No. 123/2016”). Anggaran dasar PT Satyamitra Investindo Pratama yang berlaku adalah: 1. Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo Pratama. 2. Akta No. 123/2016. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama, maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut, PT Satyamitra Investindo Pratama melakukan kegiatan usaha perdagangan barang. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT Satyamitra Investindo Pratama belum beroperasi secara komersial. Struktur Permodalan

Berdasarkan Akta No. 123/2016, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Satyamitra Investindo Pratama terakhir adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp100.000,- per saham) %

Modal Dasar 4.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: • PT Triraya Mustika Manunggal 272.000 27.200.000.000 20,00 • PT Mustika Gemilang Abadi 272.000 27.200.000.000 20,00 • PT Rindonata Mandiri 238.000 23.800.000.000 17,50 • PT Asiapacific Investindo 238.000 23.800.000.000 17,50 • PT Sari Perkasa Investama 204.000 20.400.000.000 15,00 • PT Asia Raya Investama 136.000 13.600.000.000 10,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.360.000 136.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.640.000 264.000.000.000

63

Keterangan : AK : Ang Kinardo RA : Ryando Angdias BW : Benny Wantah LS : Lenbach Sastra CB : Conny Budiman SA : Simon Angdias HSM : Henny Susan Mokoginta SR : Suwarti Rusli HW : Hengky Wantah SW : Sonny Wantah JW : Jotje Wantah TFA : Tan Franco Agung KA : Kihary Angdias TSM : Tan San Mei KipA : Kipnara Angdias TW : Tommy Wantah PT IMB : PT Inti Makmur Bersama YA YUnardi Angdias

Pemegang saham pengendali Perseroan dan ultimate shareholder Perseroan dilakukan bersama-sama oleh Ang Kinardo, Conny Budiman, Jotje Wantah, Lenbach Sastra, Kihary Angdias, dan Yunardi Angdias. 10. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum A. PT Satyamitra Investindo Pratama

Riwayat Singkat Perusahaan didirikan dengan nama PT Satyamitra Investindo Pratama berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Satyamitra Investindo Pratama No. 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan No. AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 (“Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo Pratama”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Satyamitra Investindo Pratama No. 123 tanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025218.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Februari 2016 (“Akta No. 123/2016”). Anggaran dasar PT Satyamitra Investindo Pratama yang berlaku adalah: 1. Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo Pratama. 2. Akta No. 123/2016. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama, maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut, PT Satyamitra Investindo Pratama melakukan kegiatan usaha perdagangan barang. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT Satyamitra Investindo Pratama belum beroperasi secara komersial. Struktur Permodalan

Berdasarkan Akta No. 123/2016, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Satyamitra Investindo Pratama terakhir adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp100.000,- per saham) %

Modal Dasar 4.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: • PT Triraya Mustika Manunggal 272.000 27.200.000.000 20,00 • PT Mustika Gemilang Abadi 272.000 27.200.000.000 20,00 • PT Rindonata Mandiri 238.000 23.800.000.000 17,50 • PT Asiapacific Investindo 238.000 23.800.000.000 17,50 • PT Sari Perkasa Investama 204.000 20.400.000.000 15,00 • PT Asia Raya Investama 136.000 13.600.000.000 10,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.360.000 136.000.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.640.000 264.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian Satyamitra Investindo Pratama, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Jotje Wantah Komisaris : Conny Budiman Komisaris : Yunardi Angdias Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo Direktur : Tan Franco Agung

Ikhtisar Data Keuangan (dalam rupiah)

Keterangan 2018 Total Asset 158.688.192.840 Total Liabilities - Total Ekuitas 158.688.192.840 Laba tahun berjalam 22.670.933.941

B. PT Kawan Inti Cemerlang Riwayat Singkat PT Kawan Inti Cemerlang berkedudukan di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Kawan Inti Cemerlang No. 142 tanggal 24 Februari 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0010802.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0025691.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 (“Akta Pendirian Kawan Inti Cemerlang”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar PT Kawan Inti Cemerlang sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Kawan Inti Cemerlang No. 172 tanggal 27 Desember 2018, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0551185 tanggal 25 Januari 2019 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0013384.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019 (“Akta No. 172/2018”). Anggaran dasar PT Kawan Inti Cemerlang yang berlaku adalah: 1. Akta Pendirian PT Kawan Inti Cemerlang. 2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 128 tanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H.,

M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025244.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0155660.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016.

3. Akta No. 172/2018. Maksud dan Tujuan Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT Kawan Inti Cemerlang, maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut, PT Kawan Inti Cemerlang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT Kawan Inti Cemerlang belum beroperasi secara komersial.

64

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian PT Kawan Inti Cemerlang, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tan Franco Agung Komisaris : Simon Angdias Direksi Direktur Utama : Ferdy Wantah Direktur : Ryando Angdias Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 172/2018, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Kawan Inti Cemerlang terakhir adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp500.000,00 per saham) %

Modal Dasar 10.000 5.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: • Tan Franco Agung 715 357.500.000 25,00 • Simon Angdias 715 357.500.000 25,00 • Ferdy Wantah 715 357.500.000 25,00 • Ryando Angdias 715 357.500.000 25,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.860 1.430.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 7.140 3.570.000.000 Ikhtisar Data Keuangan

(dalam rupiah) Keterangan 2018 Total Asset 1.626.332.504 Total Liabilities 1.200.000 Total Ekuitas 1.625.132.504 Laba tahun berjalam 194.944.767

11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan tidak melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak afiliasi. 12. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan tidak mengadakan perjanjian dengan Pihak Terafiliasi. 13. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

65

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian PT Kawan Inti Cemerlang, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tan Franco Agung Komisaris : Simon Angdias Direksi Direktur Utama : Ferdy Wantah Direktur : Ryando Angdias Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 172/2018, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Kawan Inti Cemerlang terakhir adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp500.000,00 per saham) %

Modal Dasar 10.000 5.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: • Tan Franco Agung 715 357.500.000 25,00 • Simon Angdias 715 357.500.000 25,00 • Ferdy Wantah 715 357.500.000 25,00 • Ryando Angdias 715 357.500.000 25,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.860 1.430.000.000 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 7.140 3.570.000.000 Ikhtisar Data Keuangan

(dalam rupiah) Keterangan 2018 Total Asset 1.626.332.504 Total Liabilities 1.200.000 Total Ekuitas 1.625.132.504 Laba tahun berjalam 194.944.767

11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan tidak melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak afiliasi. 12. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan tidak mengadakan perjanjian dengan Pihak Terafiliasi. 13. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

Perjanjian Kerja Sama

No Dokumen Para Pihak Ruang Lingkup Keterangan

1 Perjanjian Kerja Sama dan Bantuan Teknis tanggal 15 Februari 2017

Perseroan; Dongguan Runxin Gift Box Co., Ltd.

Pengalihan keterampilan dan teknologi untuk menghasilkan produk kemasan dari kertas berupa kemasan OPPO

Berlaku sampai dengan 15 Februari 2022

2 Perjanjian Kerjasama Penyediaan Kemasan Karton Produk Pelumas Federal Oil No. FK/06-019/ 0012/EXT/013/10/ 2017 tanggal 1 Juli 2017

Perseroan; PT Federal Karyatama

Pembelian Kemasan Karton Berlaku sampai 31 Desember 2019

3 ● Head Agreement Nomor MA201711000077 tertanggal 1 Desember 2017

● Supplier Agreement Nomor SOW201711000098 tertanggal 1 Desember 2017

Perseroan; PT Selalu Bahagia Bersama

Penyediaan produk kemasan smartphone android OPPO

Kerja sama masih berlangsung mengacu pada purchase order yang telah diperiksa

4 The Business Cooperation Agreement Perseroan; PT Vivo Mobile Indonesia

Perjanjian bisnis yang mengatur hubungan kerja sama penyediaan bahan pengemas ponsel Vivo

Kerja sama masih berlangsung mengacu pada purchase order yang telah diperiksa

5 Perjanjian Pemasokan dengan PT L&E International Indonesia tertanggal 04 Januari 2016

Perseroan; PT L&E International Indonesia

Pemasokan produk berupa inner shoe boxes, outer corrugated footwear packing cartons dan appeal packing cartons, label, label gantung, kertas tissue, aksesoris kemasan dan ball boxes, kepada pelanggan/ produsen sepatu Adidas dan merek lainnya

28 Februari 2017 (tahap awal) dan terus berlaku secara otomatis diperpanjang tahunan

6 Perjanjian tertanggal 16 Januari 2013 Perseroan; L&E International LTD.

Pemasokan/penyediaan produk-produk kemasan untuk merek sepatu dan desain produk kemasan

16 Januari 2013 dan otomatis diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya

7 Perjanjian Jual Beli No. 010/XI/2018/SPK/CPE-NFP tertanggal 23 November 2018

Perseroan; PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Pemasokan Corrugated Carton Box untuk produk-produk Indofood, antara lain Indolakto (susu, es krim), SIMP Jakarta (minyak bimoli), dll

Januari – April 2019 Perjanjian sudah habis masa berlakunya, namun kerja sama antara Para Pihak masih berlangsung dan Para Pihak sedang berdiskusi dan bernegosiasi untuk memperpanjang Perjanjian ini.

8 Kontrak Ketentuan Khusus (Special Terms Contract/STC) Perjanjian Tingkat Mutu dan Layanan No. 01/SKL/STC/11/2017 jo. No. 02/SKL/STC/ 11/2017 12 Desember 2017

Perseroan; PT Unilever Tbk.

Syarat dan ketentuan untuk kontrak yang ada maupun yang akan ada mengenai ketentuan produksi kemasan atas produk-produk Unilever

Kerja sama masih berlangsung mengacu pada purchase order yang telah diperiksa

Tidak ada pembatasan-pembatasan (negative covenant) dalam perjanjian-perjanjian di atas yang dapat merugikan pemegang saham minoritas dan menghambat Penawaran Umum.

66

Perjanjian Kredit Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24 Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian Kredit 2009”), dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3 tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit tersebut, berikut surat dan/atau akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”). Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan tanah-tanah Perseroan berdasarkan akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini tersimpan di Bank BCA. Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah disetujui oleh Bank BCA. Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk:

• Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, termasuk afiliasi;

• Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

• Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; • Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan • Membagikan dividen.

Sehubungan dengan proses penawaran umum saham perdana oleh Perseroan yang akan mempengaruhi status Perseroan yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka, termasuk perubahan susunan direksi, dewan komisaris dan pemegang saham Perseroan, maka berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Kredit mengenai persetujuan tertulis dari BCA berdasarkan Surat Nomor 40331/GBK/2019 tertanggal 23 Mei 2019, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari BCA sehubungan tindakan korporasi Perseroan dimaksud dan tindakan/perubahan yang perlu dilakukan antara lain:

1) Menjaga & mempertahankan mayoritas kepemilikan saham PT Satyamitra Investindo Pratama dan PT Kawan Inti cemerlang dalam SKL baik langsung maupun tidak langsung min 65%.

2) Kebijakan pembagian Dividen SKL selaku perusahaan publik dengan persetujuan RUPS selama financial covenant terpenuhi dan tidak dalam kondisi default.

3) Pencabutan Personal Guarantee Ang Kinardo. 4) Ang Kinardo tetap berperan sebagai key management pada perusahaan.

14. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas

Anak Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara, baik yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak. 15. Kegiatan Usaha Perseroan adalah salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan berlokasi bertempat strategis di kawasan industri di Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam perkembangannya selain dari yang telah dijelaskan di atas, Perseroan juga melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti.

67

Perjanjian Kredit Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24 Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian Kredit 2009”), dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3 tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit tersebut, berikut surat dan/atau akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”). Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan tanah-tanah Perseroan berdasarkan akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini tersimpan di Bank BCA. Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah disetujui oleh Bank BCA. Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk:

• Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, termasuk afiliasi;

• Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

• Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; • Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan • Membagikan dividen.

Sehubungan dengan proses penawaran umum saham perdana oleh Perseroan yang akan mempengaruhi status Perseroan yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka, termasuk perubahan susunan direksi, dewan komisaris dan pemegang saham Perseroan, maka berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Kredit mengenai persetujuan tertulis dari BCA berdasarkan Surat Nomor 40331/GBK/2019 tertanggal 23 Mei 2019, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari BCA sehubungan tindakan korporasi Perseroan dimaksud dan tindakan/perubahan yang perlu dilakukan antara lain:

1) Menjaga & mempertahankan mayoritas kepemilikan saham PT Satyamitra Investindo Pratama dan PT Kawan Inti cemerlang dalam SKL baik langsung maupun tidak langsung min 65%.

2) Kebijakan pembagian Dividen SKL selaku perusahaan publik dengan persetujuan RUPS selama financial covenant terpenuhi dan tidak dalam kondisi default.

3) Pencabutan Personal Guarantee Ang Kinardo. 4) Ang Kinardo tetap berperan sebagai key management pada perusahaan.

14. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas

Anak Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara, baik yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak. 15. Kegiatan Usaha Perseroan adalah salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan berlokasi bertempat strategis di kawasan industri di Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam perkembangannya selain dari yang telah dijelaskan di atas, Perseroan juga melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti.

Perseroan saat ini mempunyai Kantor dan Pabrik di Jalan Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang km 25.6 Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang, Banten. Luas lahan/tanah untuk pabrik dan kantor adalah 14 Ha dengan bangunan fisik 120.000 m2. Pada saat ini Perseroan memiliki mesin-mesin guna mendukung kegiatan usahanya sebagai penyedia kemasan karton yang terintegrasi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Corrugated Box Corrugator : Hsieh Hsu, Taiwan Flexo Printing : Sun Rise, Lian The Taiwan Die Cut : Bobst Swiss b. Offset Printing Pre Press : Heidelberg Germany Press : Heidelberg Germany Laminator : Dingshung Taiwan Die Cut : Bobst Swiss Folder Gluer : Pak Tek Taiwan & Lamina Swedia Perkembangan perseroan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi produk-produk yang dihasilkan dilandasi dengan pandangan yaitu Integrated Packaging Logistics Manufacturing (IPLM); Complete Paper Packaging Solution, Reduce Your overall Logistics cost, No Logistics without Packaging, sehingga Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk dan melahirkan berbagai inovasi, yang tujuannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan para pelanggan yang spesifik.

SKEMA INTEGRATED PACKAGING LOGISTICS MANUFACTURING

Pada saat ini Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan bakunya yang diperlukan.

Proses Alur Perseroan untuk menghasilkan produk cetak corrugated dan offset memiliki dua tahapan yang berbeda. Secara umum tahapan produksi atau alur produksi corrugated packaging adalah sebagai berikut :

68

Contoh Hasil Corrugated Packaging

Untuk proses produksi offset packaging adalah sebagai berikut :

Contoh Hasil Offset Packaging

69

Contoh Hasil Corrugated Packaging

Untuk proses produksi offset packaging adalah sebagai berikut :

Contoh Hasil Offset Packaging

Fasilitas Produksi

Perseroan memiliki berbagai macam mesin untuk menunjang jalannya proses produksi untuk kegiatan produksi offset dan karton gelombang sebagai berikut: a. Mesin-mesin untuk Offset - Mesin sebelum proses cetak, yaitu Computer to Plate (CTP) yang berguna untuk mentransfer hasil final design grafis

yang telah dibuat ke film cetak atau plate. - Mesin Utama, yaitu mesin cetak yang membuat hasil cetakan dari desain grafis tersebut. Perseroan menggunakan mesin

cetak dengan merek Heidelberg Germany yang berasal dari Jerman, yang merupakan terbaik dengan hasil cetak berkualitas terbaik.

b. Mesin-mesin untuk Karton Gelombang - Mesin utamanya adalah mesin pembuat karton gelombang (Corrugator Machine), saat ini Perseroan memiliki mesin-

mesin tersebut merek Hsieh Hsu dari Negara Taiwan. - Mesin cetak karton (Flexo Machine), digunakan untuk mencetak lembaran karton sesuai ukuran dan kebutuhan para

pelanggan. c. Mesin Penunjang dan Finishing, yaitu mesin-mesin yang digunakan tahapan setelah selesai mesin cetak hingga proses

akhir produksi, yaitu diantara mesin potong, mesin varnish, mesin UV, mesin lem dan mesin kipat, kebanyakan dari mesin-mesin penunjang ini dibeli dari Negara Swiss, Swedia dan Taiwan.

Proses Pemesanan Dari Pelanggan/Customer

Customer

Purchase Order Delivery Schedule Agreement Replenishment Items

SKL Step 1

Sales Management System, Sales Order Processing Customer Service System; Stock Balance and Available Balance Inquiry Production Management System; Generate Work Order based on required schedule

Customer

Production Management System; Confirmation to Customer on simulated production estimated delivery dates

SKL

Step 2

Production Management System; Converting schedule and order process floor tracking

SKL

Step 3

Customer Service System; Delivery Instruction Delivery Monitoring; GPS Satellite Mobile Phone

SKL

Step 4

Daily Delivery Report to Customer Monthly Delivery Review Monthly Quality Review

70

Produk-produk Perseroan: I. Integrated Packaging a. SKL Corrugated Carton Box Packaging

Corrugated Carton Box atau kotak kertas karton bergelombang adalah packaging/kemasan paling populer untuk untuk media pengiriman atau penyimpanan. Pada umumnya Corrugated Carton Box berwarna cokelat, berukuran besar dan mempunyai sifat yang tahan banting serta ringan. Fungsi utama dari Corrugated Box adalah sebagai media pengiriman produk lain atau media penyimpanan produk di gudang yang bertujuan untuk melindungi produk dari benturan, cuaca (hujan atau panas), jatuh, kelalaian dalam pemindahan produk serta kerusakan lainnya. Contoh kegunaan Corrugated Carton Box dapat diterapkan terhadap produk air minum botol, gelas, biskuit, buah-buahan, alat elektronik hingga furniture rumah tangga. Corrugated Box biasanya disebut sebagai outer box karena tidak langsung bersentuhan dengan produk tersebut tetapi bersentuhan dengan inner box dari produk tertentu.

Corrugator Machine

10 Pelanggan Besar dari produk Corrugated Carton:

• Unilever Group • Adidas • Indofood Group • Mayora Group • Haier - Sanyo • Nutricia Indonesia • Great Giant Pineapple • Samsung • Nestle Indonesia • Djojonegoro C-1000

b. SKL Offset Packaging Packaging/kemasan yang diproduksi dengan teknik cetak dimana citra gambar (image) bertinta di-transfer (atau di- “offset”) dari data digital ke lembaran plat dan diteruskan ke lembaran karet mesin pencetak/printing ke permukaan yang akan di cetak dalam hal ini berupa kertas. Memiliki fungsi utama yang sama dengan Corrugated Box dimana untuk melindungi produk pada saat pengiriman dan penyimpanan produk di gudang. Perbedaan nya adalah Offset Packaging digunakan sebagai inner box dimana langsung bersentuhan dengan produk tertentu dan Offset Packaging memiliki nilai tambah/value added pada masa kini terutama dalam segi marketing dan penjualan produk. Seiring dengan perkembangan jaman, Offset Packaging dijadikan sebagai salah satu wadah yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen karena desain nya yang menarik dengan gambar dan warna yang menarik sehingga memberikan nilai tambah bagi produk tertentu.

71

Produk-produk Perseroan: I. Integrated Packaging a. SKL Corrugated Carton Box Packaging

Corrugated Carton Box atau kotak kertas karton bergelombang adalah packaging/kemasan paling populer untuk untuk media pengiriman atau penyimpanan. Pada umumnya Corrugated Carton Box berwarna cokelat, berukuran besar dan mempunyai sifat yang tahan banting serta ringan. Fungsi utama dari Corrugated Box adalah sebagai media pengiriman produk lain atau media penyimpanan produk di gudang yang bertujuan untuk melindungi produk dari benturan, cuaca (hujan atau panas), jatuh, kelalaian dalam pemindahan produk serta kerusakan lainnya. Contoh kegunaan Corrugated Carton Box dapat diterapkan terhadap produk air minum botol, gelas, biskuit, buah-buahan, alat elektronik hingga furniture rumah tangga. Corrugated Box biasanya disebut sebagai outer box karena tidak langsung bersentuhan dengan produk tersebut tetapi bersentuhan dengan inner box dari produk tertentu.

Corrugator Machine

10 Pelanggan Besar dari produk Corrugated Carton:

• Unilever Group • Adidas • Indofood Group • Mayora Group • Haier - Sanyo • Nutricia Indonesia • Great Giant Pineapple • Samsung • Nestle Indonesia • Djojonegoro C-1000

b. SKL Offset Packaging Packaging/kemasan yang diproduksi dengan teknik cetak dimana citra gambar (image) bertinta di-transfer (atau di- “offset”) dari data digital ke lembaran plat dan diteruskan ke lembaran karet mesin pencetak/printing ke permukaan yang akan di cetak dalam hal ini berupa kertas. Memiliki fungsi utama yang sama dengan Corrugated Box dimana untuk melindungi produk pada saat pengiriman dan penyimpanan produk di gudang. Perbedaan nya adalah Offset Packaging digunakan sebagai inner box dimana langsung bersentuhan dengan produk tertentu dan Offset Packaging memiliki nilai tambah/value added pada masa kini terutama dalam segi marketing dan penjualan produk. Seiring dengan perkembangan jaman, Offset Packaging dijadikan sebagai salah satu wadah yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen karena desain nya yang menarik dengan gambar dan warna yang menarik sehingga memberikan nilai tambah bagi produk tertentu.

10 Pelanggan Besar dari produk Offset Packaging:

• Adidas Indonesia • Epson Indonesia • Dollar General(Giftbox/Export) • Ecco Indonesia • Wallgreen (Giftbox) • Unilever Indonesia • Jco Donut & Coffee • Mayora • Samsung Electronics • Samindo Electronics

c. SKL Rigid Box SKL Rigid Box merupakan hasil produksi PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk lainnya yang bergerak dalam bidang kemasan. Tetapi Box ini mempunyai bahan yang lebih keras dan ditujukan untuk barang-barang pecah belah serta barang yang memiliki nilai jual tinggi. Rigid Box memiliki ciri-ciri yang tidak mudah basah, penyok dan rusak. Contoh dari Rigid Box adalah kotak handphone, kotak jam tangan, kotak pulpen dan lain-lain.

72

4 Pelanggan Besar dari produk Rigid Box:

• Oppo • Lenovo • Smartfren • Polytron

II. SKL Express – Logistik PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk sadar bahwa produk jadi Perseroan bukan hanya Carton Box tetapi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat B2B (business to business), Perseroan harus mempunyai jalur distribusi yang baik, oleh karena itu SKL Express merupakan salah satu produk Perseroan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini Perseroan memiliki 120 armada yang dapat melakukan pendistribusian Carton Box yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan produksi konsumen Perseroan.

SKL Express 1 : Jababeka Cikarang SKL Express 2 : Delta Silicon, Cikarang SKL Express 3 : Gresik, Surabaya Truk : 170 unit dengan GPS Pengembangan Produk Perseroan Beberapa produk yang akan dikembangkan oleh Perseroan di masa yang akan mendatang adalah sebagai berikut:

• Pre –Print • Litho laminated corrugated box • Paper Cup • Paper Bag • Giftwrap • Lunch Box

• Rigid Box • Jewelry box • Premium gift products • Stationery box

Mekanisme Dan Strategi Pemasaran Dalam mempertahankan posisi sebagai pemain utama pada setiap bisnis unit baik dalam kuantitas dan kualitas layanan, Perseroan mengembangkan network channel dan business unit. Transportation Management System menjadi salah satu konsep solusi yang ditawarkan kepada pelanggan untuk mengelola sistem transportasi mereka dengan tujuan meningkatkan utilisasi unit, efisiensi biaya dan perbaikan yang berkesinambungan menuju operational excellence.

• Quality assurance • On Time Delivery In Full (OTIF) > 99%

73

4 Pelanggan Besar dari produk Rigid Box:

• Oppo • Lenovo • Smartfren • Polytron

II. SKL Express – Logistik PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk sadar bahwa produk jadi Perseroan bukan hanya Carton Box tetapi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat B2B (business to business), Perseroan harus mempunyai jalur distribusi yang baik, oleh karena itu SKL Express merupakan salah satu produk Perseroan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini Perseroan memiliki 120 armada yang dapat melakukan pendistribusian Carton Box yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan produksi konsumen Perseroan.

SKL Express 1 : Jababeka Cikarang SKL Express 2 : Delta Silicon, Cikarang SKL Express 3 : Gresik, Surabaya Truk : 170 unit dengan GPS Pengembangan Produk Perseroan Beberapa produk yang akan dikembangkan oleh Perseroan di masa yang akan mendatang adalah sebagai berikut:

• Pre –Print • Litho laminated corrugated box • Paper Cup • Paper Bag • Giftwrap • Lunch Box

• Rigid Box • Jewelry box • Premium gift products • Stationery box

Mekanisme Dan Strategi Pemasaran Dalam mempertahankan posisi sebagai pemain utama pada setiap bisnis unit baik dalam kuantitas dan kualitas layanan, Perseroan mengembangkan network channel dan business unit. Transportation Management System menjadi salah satu konsep solusi yang ditawarkan kepada pelanggan untuk mengelola sistem transportasi mereka dengan tujuan meningkatkan utilisasi unit, efisiensi biaya dan perbaikan yang berkesinambungan menuju operational excellence.

• Quality assurance • On Time Delivery In Full (OTIF) > 99%

• Saving/Reduce Cost • Day On Hands/SKL Express • VMI • Consignment • JIT/Kanban • Compliance

16. Persaingan Usaha, Strategi Usaha dan Keunggulan Kompetitif

Strategi Perseroan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta mempertahankan kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut: ▪ Struktur keuangan yang kuat dan solid ▪ Kepuasan pelanggan yang tinggi ▪ Business Innovation - Memberikan produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ▪ Operational excellence - Memiliki standar kualitas pelayanan yang tinggi ▪ Business Solution – Perseroan packaging supply chain solution Perseroan lainnya ▪ Strong network – Memiliki jaringan yang kuat ▪ Memiliki sistem manajemen & teknologi yang baik ▪ Memiliki tim yang solid, kompeten di bidang industrinya dan mempunyai motivasi yang tinggi Persaingan Usaha Perseroan Didalam melakukan kegiatan usahanya, tentu Perseroan memiliki para pesaing dalam industri kemasan kotak karton ini yang sangat kompetitif, dimana ada kurang lebih 10 perusahaan sejenis yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Jika diukur dalam kapasitas produksi, maka Perseroan berada dalam urutan 3 dari 10 perusahaan tersebut berdasarkan produksi, dimana estimasi Produksi untuk tahun 2016 berada pada kisaran 100.000 ton, sedangkan untuk urutan 1 memproduksi sekitar 168.000 ton dan urutan no. 2 dengan angka produksi sekitar 120.000 ton. Untuk memenangkan persaingan dengan para kompetitornya, Perseroan aktif melakukan pemasaran untuk mendapatkan klien-klien besar berskala internasional dan mempertahankan klien-klien besar yang sudah ada dengan memberikan pelayanan yang bermutu dan inovasi sesuai dengan perkembangan kebutuhan mereka saat ini maupun dimasa mendatang, sehingga kapasitas produksi terus meningkat. Melakukan penambahan mesin-mesin terbaru dengan teknologi yang terkini dari merek-merek mesin yang terkenal dan melakukan modernisasi terhadap mesin-mesin lama yang masih berfungsi dengan baik. Dengan komitmen yang tinggi dan kuat yang mengutamakan kebutuhan para Pelanggannya, Perseroan memadukan integrasi produksi kemasan karton terpadu yang ditopang dengan logistik pengangkutannya yaitu SKL Express, sehingga kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dari sisi biaya atau harga, kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman kepada pelanggan. Dengan integrasi terpadu tersebut dan komitmen tersebut, membuat Perseroan mampu dan percaya diri dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebagai berikut: • Perseroan memiliki kapasitas produksi yang lengkap, meliputi industri offset printing dan karton gelombang. • Perseroan memiliki pelanggan-pelanggan yang merupakan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti di

antaranya Unilever Indonesia, Adidas, Samsung, Epson Indonesia, Indofood Group, Mayora Group, dan lain – lain. • Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dan kuat yang mengutamakan pada kebutuhan pelanggan dengan

memadukan integrasi produksi kemasan karton terpadu ditopang dengan logistic pengangkutannya yaitu SKL Ekspress sehingga kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dari biaya atau harga, kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman.

• Perseroan sudah menerapkan standarisasi Management System ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan TUV Rheindland Certified ID 9105082837.

74

17. Prospek Industri dan Usaha Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan melaju serta jumlah penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah 251 juta, dimana terdapat kelas konsumen sebanyak 45 juta dan usia produktif sekitar 65%, dalam perkembangannya ke depan dalam 10 tahun jumlah penduduk Indonesia mencapai diatas 300 juta dan kelompok usia produktif 15-64 tahun mencapai 66 % atau 165 juta. Merupakan kesempatan dan peluang konsumsi yang luar biasa besar dan laju pertumbuhannya cukup tinggi. Kelompok dibawah 15 tahun yang cukup besar yaitu 70 juta. Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang dan pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka permintaan akan barang konsumsi akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan dalam industri pengemasan juga akan meningkat. Sehingga secara langsung akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk terus berkembang dan peningkatan penjualannya dalam setiap tahunnya. Dalam perkembangan, kemasan sebuah produk memiliki peranan penting bagi nilai produk itu sendiri. Tidak hanya sebagai pembungkus maupun pelindung sebuat produk, namun kini barang kemasan menjadi sebuah senjata bagi para produsen untuk dapat menarik minat pembeli agar mengkonsumsi barang dagangannya. Bahkan di negara berkembang kemasan menjadi nilai krusial terhadap sebuah keputusan konsumsi oleh pelanggan. Kemasan sebuah produk menjadi aspek penting sebagai ciri khas suatu produk pada mayoritas barang konsumsi.

75

17. Prospek Industri dan Usaha Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan melaju serta jumlah penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah 251 juta, dimana terdapat kelas konsumen sebanyak 45 juta dan usia produktif sekitar 65%, dalam perkembangannya ke depan dalam 10 tahun jumlah penduduk Indonesia mencapai diatas 300 juta dan kelompok usia produktif 15-64 tahun mencapai 66 % atau 165 juta. Merupakan kesempatan dan peluang konsumsi yang luar biasa besar dan laju pertumbuhannya cukup tinggi. Kelompok dibawah 15 tahun yang cukup besar yaitu 70 juta. Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang dan pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka permintaan akan barang konsumsi akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan dalam industri pengemasan juga akan meningkat. Sehingga secara langsung akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk terus berkembang dan peningkatan penjualannya dalam setiap tahunnya. Dalam perkembangan, kemasan sebuah produk memiliki peranan penting bagi nilai produk itu sendiri. Tidak hanya sebagai pembungkus maupun pelindung sebuat produk, namun kini barang kemasan menjadi sebuah senjata bagi para produsen untuk dapat menarik minat pembeli agar mengkonsumsi barang dagangannya. Bahkan di negara berkembang kemasan menjadi nilai krusial terhadap sebuah keputusan konsumsi oleh pelanggan. Kemasan sebuah produk menjadi aspek penting sebagai ciri khas suatu produk pada mayoritas barang konsumsi.

IX. EKUITAS Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari laporan perubahan ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian.

Keterangan 31 Desember

2018 2017 2016

EKUITAS

Modal Saham 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000

Tambahan modal disetor 35.000.000.000 - -

Penghasilan komprehensif lain 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

JUMLAH EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130 Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemegang Saham menyetujui rencana perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka, antara lain perubahan nama menjadi PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk, serta mengubah struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah) terdiri atas 11.000.000.000

(sebelas miliar) saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus rupiah).

Modal Ditempatkan : 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar atau sejumlah Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) yang terdiri dari 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100,00 (seratus rupiah);

Modal Disetor : Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) yang terdiri dari 2.750.000.000

(dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100,00 (seratus rupiah).

Tabel Proforma Ekuitas Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per Saham yang mewakili 19,12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum. Harga penawaran seluruh Saham di atas adalah sebesar Rp193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) per Saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

76

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap Saham dengan harga penawaran sebesar Rp193 (seartus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap Saham terjadi pada tanggal 31 Desember 2018, maka Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

Uraian dan Keterangan

Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan

pada 31 Desember 2018

Penambahan modal

ditempatkan dan disetor

Perubahan ekuitas setelah 31 Desember 2018 jika diasumsikan

pada tanggal tersebut terjadi: Penawaran Umum sebesar

650.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100

per saham dengan Harga Penawaran Rp193 per saham

Proforma ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 setelah Penawaran Umum

Modal ditempatkan dan disetor penuh 115.000.000.000 - 65.000.000.000 180.000.000.000 Tambahan modal disetor 35.000.000.000 - 125.450.000.000 160.450.000.000 Penghasilan

Komprehensif lain 235.894.839.081 - - 235.894.839.081 Biaya Emisi - - - (4.016.527.600) Saldo Laba 141.481.154.187 - - 141.481.154.187 TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 - 190.450.000.000 713.809.465.668

77

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap Saham dengan harga penawaran sebesar Rp193 (seartus sembilan puluh tiga Rupiah) setiap Saham terjadi pada tanggal 31 Desember 2018, maka Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

Uraian dan Keterangan

Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan

pada 31 Desember 2018

Penambahan modal

ditempatkan dan disetor

Perubahan ekuitas setelah 31 Desember 2018 jika diasumsikan

pada tanggal tersebut terjadi: Penawaran Umum sebesar

650.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100

per saham dengan Harga Penawaran Rp193 per saham

Proforma ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 setelah Penawaran Umum

Modal ditempatkan dan disetor penuh 115.000.000.000 - 65.000.000.000 180.000.000.000 Tambahan modal disetor 35.000.000.000 - 125.450.000.000 160.450.000.000 Penghasilan

Komprehensif lain 235.894.839.081 - - 235.894.839.081 Biaya Emisi - - - (4.016.527.600) Saldo Laba 141.481.154.187 - - 141.481.154.187 TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 - 190.450.000.000 713.809.465.668

X. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang Saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang kepada seluruh pemegang Saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Ketentuan dalam pembagian dividen sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 72 adalah: (1) Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran

dasar Perseroan; (2) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih

Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib; (3) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh mengganggu kegiatan Perseroan; (4) Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan

Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan pada ayat (2) dan ayat (3); (5) Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan

harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan; (6) Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal

pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan setelah Pajak dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun. Dividen akan dibayar dalam mata uang Rupiah. Pemegang saham Perseroan pada suatu tanggal tertentu akan berhak menerima dividen kas sejumlah yang telah disetujui secara penuh yang akan dipotong pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku.

78

XI. PERPAJAKAN PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM A. Pajak Penjualan Saham Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal ”Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek“, telah diatur sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek

dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.

3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

B. Pajak Penghasilan Atas Dividen Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,

kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, penghasilan yang diterima Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan pasal 17 ayat 2(c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2009, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai pajak Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, maka atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran

79

XI. PERPAJAKAN PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM A. Pajak Penjualan Saham Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal ”Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek“, telah diatur sebagai berikut: 1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek

dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.

3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

B. Pajak Penghasilan Atas Dividen Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,

kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, penghasilan yang diterima Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan pasal 17 ayat 2(c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2009, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai pajak Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, maka atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran

Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010. Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of Domicile of Non-Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu: 1. Form-DGT 1 atau; 2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan

dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra;

3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat: • Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris; • Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010; • Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu

Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak; • Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan • Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang

berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan rincian sebagai berikut: - Utang pajak Perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp 4.842.158.891 yang berasal dari SPT pajak badan tahun

2018. - Perseroan telah memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan

perpajakan yang berlaku untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016, 2017 dan 2018.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN, MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

80

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 42 pada tanggal 18 April 2019, Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.28 tanggal 14 Mei 2019, Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.42 tanggal 21 Juni 2019 yang semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) emisi sebesar 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual Saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa Saham yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Efek Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Sindikasi Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut:

No. Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan Jumlah Saham (lembar)

Jumlah (Rp) Persentase (%)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

1. PT Kresna Sekuritas 545.100.000 105.204.300.000 83,86

Penjamin Emisi Efek

1. PT Inti Fikasa Sekuritas 104.900.000 20.245.700.000 16,14

Total 650.000.000 125.450.000.000 100,00

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan

oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama;

atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang Saham utama. Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT Kresna Sekuritas) dan para Penjamin Emisi Efek lainnya dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

81

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 42 pada tanggal 18 April 2019, Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.28 tanggal 14 Mei 2019, Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.42 tanggal 21 Juni 2019 yang semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) emisi sebesar 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual Saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa Saham yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Efek Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Sindikasi Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut:

No. Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan Jumlah Saham (lembar)

Jumlah (Rp) Persentase (%)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

1. PT Kresna Sekuritas 545.100.000 105.204.300.000 83,86

Penjamin Emisi Efek

1. PT Inti Fikasa Sekuritas 104.900.000 20.245.700.000 16,14

Total 650.000.000 125.450.000.000 100,00

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan

oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama;

atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang Saham utama. Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT Kresna Sekuritas) dan para Penjamin Emisi Efek lainnya dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana Harga Penawaran untuk Saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi pemegang Saham, Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan pada tanggal 21 Juni 2019 Berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran Rp150 (seratus lima puluh Rupiah) sampai dengan Rp200 (dua ratus Rupiah) per Saham. Dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp193 (seratus sembilan puluh tiga Rupiah) per lembar. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Kondisi pasar pada saat pelaksanaan bookbuilding. 2. Kinerja keuangan Perseroan. 3. Data dan informasi mengenai Perseroan, baik dari sisi kinerja perseroan, sejarah perseroan, prospek usaha dan

keterangan mengenai industri asuransi itu sendiri. 4. Penilaian terhadap manajemen Perseroan, operasi dan kinerja Perseroan, baik dimasa lampau maupun pada saat

sekarang, serta prospek pendapatan Perseroan di masa datang. 5. Status dan perkembangan kondisi terakhir dari Perseroan. 6. Mempertimbangkan kinerja Saham pada pasar sekunder. Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa Efek dimana Saham tersebut dicatatkan.

82

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : Tjahjadi & Tamara

Gedung Jaya Lantai 4, Jl MH Thamrin No. 12 Jakarta 10340 - Indonesia

STTD : No. STTD.AP-361/PM.22/2018 atas nama Riani Surat Penunjukkan : No. 048/JT/X/2018 tertanggal 17 Oktober 2018 Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia Pedoman kerja : Standar Audit Tugas Pokok : Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan

audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Konsultan Hukum : Lex Regis Agustinus Dawarja & Partners Jl. Jalur Sutera Timur 1A No. 11 Alam Sutera Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang Kota Tangerang - 15144 Surat Penunjukan : No. 161/SKL/FA-EXIM/V/19 tanggal 21 Februari 2019 STTD : No. STTD.KH-71/PM.2/2018 atas nama Agustinus Dawarja Keanggotaan Asosiasi : Kartu Tanda Pengenal Advokat No. 97.10837 Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.200207 Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan

Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini.

Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum) atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Perusahaan Penilai : Felix Sutandar dan Rekan

Jl Balikpapan I No. 6, Petojo Utara Jakarta 10130

Surat Penunjukkan : No. 001/SKL/FA-EXIM/II/2019 tanggal 21 Februari 2019 STTD : STTD.PPD-31/PM.2/2018 atas nama Felix Sutandar Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penelitian,

penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar atas aktiva tetap Perseroan, Perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku.

83

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : Tjahjadi & Tamara

Gedung Jaya Lantai 4, Jl MH Thamrin No. 12 Jakarta 10340 - Indonesia

STTD : No. STTD.AP-361/PM.22/2018 atas nama Riani Surat Penunjukkan : No. 048/JT/X/2018 tertanggal 17 Oktober 2018 Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia Pedoman kerja : Standar Audit Tugas Pokok : Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan

audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Konsultan Hukum : Lex Regis Agustinus Dawarja & Partners Jl. Jalur Sutera Timur 1A No. 11 Alam Sutera Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang Kota Tangerang - 15144 Surat Penunjukan : No. 161/SKL/FA-EXIM/V/19 tanggal 21 Februari 2019 STTD : No. STTD.KH-71/PM.2/2018 atas nama Agustinus Dawarja Keanggotaan Asosiasi : Kartu Tanda Pengenal Advokat No. 97.10837 Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.200207 Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan

Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini.

Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum) atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Perusahaan Penilai : Felix Sutandar dan Rekan

Jl Balikpapan I No. 6, Petojo Utara Jakarta 10130

Surat Penunjukkan : No. 001/SKL/FA-EXIM/II/2019 tanggal 21 Februari 2019 STTD : STTD.PPD-31/PM.2/2018 atas nama Felix Sutandar Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penelitian,

penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar atas aktiva tetap Perseroan, Perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Jasa Korpora Kirana Boutique Office Jl Kirana Avenue III Blok F3 No. 5 Jakarta 14250

Surat Penunjukan : No. 160/SKL/FA-EXIM/V/2019, tanggal 21 Februari 2019 Surat Ijin BAE : No. Kep-41/D.04/2014 Tanggal 23 Mei 2018 Tugas Pokok : Sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, Biro Administrasi

Efek (”BAE”) melakukan tugas yang meliputi: penerimaan pemesanan Saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (”DPPS”) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan Saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan Saham. Melakukan administrasi pemesanan Saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan Saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Notaris : Fathiah Helmi, SH Jl HR Rasuna Said Kav. 1 -2 Kuningan Timur Jakarta 12950 - Indonesia Surat Penunjukan : No. 159/SKL/FA-EXIM/V/2019 tanggal 21 Februari 2019 STTD : No. 02/STTD-N/PM/1996 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia 060.2.021.150152 PedomanKerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris

Indonesia. Tugas Pokok : Membuat Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan

Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham serta Akta-Akta pengubahannya, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

84

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR Ketentuan penting dalam bab ini bersumber Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termasuk dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 31/2014, Peraturan OJK No. 33/2014, Peraturan OJK No. 8/2017, serta UUPT. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu: a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan

tujuan komersial. b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok

52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan Modal 1. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat dan

harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan/penggantinya, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.

85

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR Ketentuan penting dalam bab ini bersumber Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termasuk dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 31/2014, Peraturan OJK No. 33/2014, Peraturan OJK No. 8/2017, serta UUPT. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang:

• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; • Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu: a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan

tujuan komersial. b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok

52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan Modal 1. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat dan

harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan/penggantinya, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.

2. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit), dilakukan dengan: a. memberikan HMETD yaitu hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang

bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

b. pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD atau tanpa HMETD dilakukan dengan persetujuan RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal.

c. pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

d. Perseroan wajib mengadakan alokasi saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang tidak dipesan pada harga pemesanan yang sama kepada semua pemegang saham yang menyatakan berminat untuk membeli tambahan saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya pada periode pelaksanaan HMETD dimaksud.

e. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.

g. Jika Perseroan bermaksud melakukan penambahan modal yang penggunaan dananya digunakan untuk melakukan transaksi dengan nilai tertentu yang telah ditetapkan, dalam penambahan modal dimaksud wajib terdapat pembeli siaga yang menjamin untuk membeli sisa saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya paling rendah pada harga penawaran atas saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya, yang tidak dilaksanakan oleh pemegang HMETD.

h. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

i. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham: 1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau 2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan

dengan persetujuan RUPS; dan/atau 3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS; dan/atau 4) Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa

HMETD.

3. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

4. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran dasar

dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menkumham. 5. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh dan pembelian kembali saham tersebut

dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

Penambahan Modal Dasar Perseroan 1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran dasar

dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menkumham. 2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: a. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar b. telah mendapat persetujuan Menkumham;

86

c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menkumham Republik Indonesia;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir c di atas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam angka 2 butir c di atas tidak terpenuhi;

e. persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 5 butir a di atas, termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir d di atas.

3. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Menkumham atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

Ketentuan Mengenai Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

RUPS Tahunan 1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perseroan.

2. Dalam RUPS Tahunan, Direksi menyampaikan:

a) Laporan tahunan untuk mendapat persetujuan RUPS, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.

b) Usulan penggunaan Laba Perseroan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif; c) Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk diputuskan dalam RUPS, dengan

mempetimbangkan usulan Dewan Komisaris; d) Hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

3. Persetujuan Laporan Tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab

sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan tindakan pidana lainnya.

RUPS Luar Biasa 1. RUPS Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau

Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS. Permintaan tersebut diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

3. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana di atas: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan anggaran dasar Perseroan.

4. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 3 ayat ini, diterima Direksi.

5. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 4 ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 5 ayat ini diterima Dewan Komisaris.

7. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud di atas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan: a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham; dan

87

c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menkumham Republik Indonesia;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir c di atas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam angka 2 butir c di atas tidak terpenuhi;

e. persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 5 butir a di atas, termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir d di atas.

3. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Menkumham atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

Ketentuan Mengenai Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

RUPS Tahunan 1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perseroan.

2. Dalam RUPS Tahunan, Direksi menyampaikan:

a) Laporan tahunan untuk mendapat persetujuan RUPS, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.

b) Usulan penggunaan Laba Perseroan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif; c) Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk diputuskan dalam RUPS, dengan

mempetimbangkan usulan Dewan Komisaris; d) Hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

3. Persetujuan Laporan Tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab

sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan, dan tindakan pidana lainnya.

RUPS Luar Biasa 1. RUPS Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau

Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS. Permintaan tersebut diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

3. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana di atas: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan anggaran dasar Perseroan.

4. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 3 ayat ini, diterima Direksi.

5. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 4 ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 5 ayat ini diterima Dewan Komisaris.

7. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud di atas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan: a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham; dan

b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS; dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud

8. Pengumuman tersebut paling kurang melalui media: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan

paling kurang bahasa Inggris. 9. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir 6 ayat ini,

pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir 1 ayat ini, dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS, kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

10. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir 1 ayat ini wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS, jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

Tempat dan Pemanggilan RUPS 1. RUPS dapat diadakan di:

a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya; c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan dengan ketentuan RUPS

tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari

kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS, dalam hal terdapat pengubahan mata acara rapat maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan RUPS, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman kepada para pemegang saham, paling kurang melalui media berikut:

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan

paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama. Pengumuman tersebut, paling kurang memuat:

a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara RUPS; c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan d. tanggal pemanggilan RUPS.

4. Pemanggilan RUPS wajib dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan untuk RUPS harus disampaikan kepada para pemegang saham dengan pemuatan iklan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia, situs web Bursa Efek, dan situs web Perseroan dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

5. Pemanggilan RUPS paling kurang memuat informasi mengenai, tanggal, waktu, tempat, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS, dan mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut, dan informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara RUPS tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.

6. Usul dari pemegang saham akan dimasukkan dalam acara RUPS, jika: a) usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili 1/20

(satu per dua puluh) atau lebih dari keseluruhan jumlah saham dengan hak suara yang sah; dan b) usul tersebut diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk RUPS yang

bersangkutan; dan 7. Usul tersebut, dilakukan dengan itikad baik mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan bahan

usulan mata acara RUPS, usul tersebut merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

88

Hak, Preferensi, dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis saham Saham 1. Semua saham yang dikeluarkan Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang

terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik

dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

3. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

4. Selama ketentuan dalam angka 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan

5. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.

7. Bukti kepemilikan saham sebagai berikut: a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan,

maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.

8. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

9. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham.

11. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.

12. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Surat Saham Pengganti 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika;

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli.

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat saham

tersebut;

89

Hak, Preferensi, dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis saham Saham 1. Semua saham yang dikeluarkan Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang

terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik

dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

3. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

4. Selama ketentuan dalam angka 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan

5. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.

7. Bukti kepemilikan saham sebagai berikut: a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan,

maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.

8. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

9. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham.

11. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.

12. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Surat Saham Pengganti 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika;

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli.

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat saham

tersebut;

c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan

d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham

4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan. 5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka (1), angka 2), angka (3), dan angka (4) mutatis mutandis berlaku bagi

pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas. Penitipan Kolektif

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam angka 1 di atas atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan, atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

90

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya tersebut.

Pemindahan Hak atas Saham

1. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

2. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham saham Perseroan dicatatkan.

3. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.

4. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.

5. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.

6. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang Pemegang Saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai Pemegang Saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

8. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

9. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (1) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan dan pemegang saham yang bersangkutan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pemblokiran sahamnya.

91

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya tersebut.

Pemindahan Hak atas Saham

1. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

2. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham saham Perseroan dicatatkan.

3. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.

4. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.

5. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.

6. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang Pemegang Saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai Pemegang Saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

8. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

9. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (1) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan dan pemegang saham yang bersangkutan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pemblokiran sahamnya.

Direksi Direksi 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Direksi, seorang

di antaranya diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3 Pasal 15, anggota Direksi wajib mengikuti peraturan perundang-undangan lainnya.

4. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan anggota Direksi untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-2 (ke-dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dan dapat diangkat kembali sesuai

5. ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.

6. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS. 7. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi

kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong, maka berlaku ketentuan bahwa Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan (Pasal 19 ayat 12).

9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

10. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. meninggal dunia; b. ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan di bidang

pasar modal. Tugas dan Wewenang Direksi

1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 ayat 14.

3. Direksi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan, untuk: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan, dengan nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan oleh

Dewan Komisaris; b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, dengan

nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; c. Bertindak sebagai pemberi jaminan atau mengikat Perseroan (Corporate Guarantor); d. Menjual harta kekayaan atau aset-aset milik Perseroan dalam bentuk benda tidak bergerak dengan nilai melebihi

jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris; e. Untuk memperoleh dan/atau menjual/mengalihkan dan/ atau mempertanggungkan, menggadaikan, atau

menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan (aset-aset) baik dalam satu transaksi dan atau beberapa transaksi, dengan nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

92

4. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 5. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan

kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

6. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

7. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

Komisaris Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu)

orang Komisaris atau lebih. 2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris

Independen. 3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen

wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. 4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada

saat diangkat dan selama menjabat memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

5. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke- 2 (dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.

6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

7. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.

9. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. meninggal dunia; b. ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan di bidang

pasar modal. Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Dewan Komisaris berwenang untuk: a. melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan

lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; b. memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut

pengelolaan Perseroan; d. mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

93

4. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 5. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan

kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

6. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

7. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

Komisaris Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu)

orang Komisaris atau lebih. 2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris

Independen. 3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen

wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. 4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada

saat diangkat dan selama menjabat memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

5. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke- 2 (dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.

6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

7. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.

9. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. meninggal dunia; b. ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan di bidang

pasar modal. Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Dewan Komisaris berwenang untuk: a. melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan

lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; b. memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut

pengelolaan Perseroan; d. mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

e. meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

f. mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris jika dianggap perlu; g. memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan; h. membentuk Komite-komite selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan

Perseroan; i. menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap

perlu; j. melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundangan yang berlaku; k. menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; l. melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Dewan Komisaris berkewajiban untuk: a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan; c. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan

Tahunan; d. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta; e. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan; f. Membentuk Komite Audit; g. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS; h. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; i. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut

dan Perseroan lain; j. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada

RUPS; k. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan RUPS. 4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak

mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

5. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. 6. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan

Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

Penggunaan Laba 1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah

disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen. Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.

4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.

5. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan selanjutnya untuk tahun tahun

94

berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.

7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan 1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana

tercantum dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana

dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Pembubaran, Likuidasi, dan Berakhirnya Status Badan Hukum 1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum

dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

95

berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.

7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan 1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana

tercantum dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana

dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Pembubaran, Likuidasi, dan Berakhirnya Status Badan Hukum 1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum

dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XII dalam Prospektus ini. Setelah FPPS dilengkapi oleh pemesan, pemesanan wajib disampaikan melalui anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XII dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI. 2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7. 3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yang berjumlah 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek.

A. Dengan didaftarkannya Saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum ini dalam bentuk Surat Kolektif Saham. Saham akan

didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama Pemegang Rekening selambat-lambatnya pada tanggal 8 Juli 2019 setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE. Sebelum Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”), yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif.

2. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

3. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah-bukuan antar Rekening Efek di KSEI.

4. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham.

5. Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) yang menjadi Pemegang Rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

6. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk.

96

7. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan

Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.

8. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

9. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak

dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah harus disampaikan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan, dimana FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul 09:30 sampai dengan pukul 15:00 WIB.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan.

Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian. 6. Masa Penawaran Masa Penawaran Umum Saham Perdana akan berlangsung pada tanggal 1 Juli 2019 dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2019, mulai pukul 09:30 sampai dengan pukul 15:00 WIB. 7. Persyaratan Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Atas nama: PT Kresna Sekuritas – IPO PT Satyamitra Kemas Lestari

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KCP Jakarta Bursa Efek

Nomor Rekening: 104-000-503-6780

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good funds) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah ritel, dan institusi selambat-lambatnya pada tanggal 4 Juli 2019 pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau bilyet giro ditolak oleh

97

7. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan

Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.

8. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

9. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak

dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah harus disampaikan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan, dimana FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul 09:30 sampai dengan pukul 15:00 WIB.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan.

Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian. 6. Masa Penawaran Masa Penawaran Umum Saham Perdana akan berlangsung pada tanggal 1 Juli 2019 dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2019, mulai pukul 09:30 sampai dengan pukul 15:00 WIB. 7. Persyaratan Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Atas nama: PT Kresna Sekuritas – IPO PT Satyamitra Kemas Lestari

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KCP Jakarta Bursa Efek

Nomor Rekening: 104-000-503-6780

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good funds) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah ritel, dan institusi selambat-lambatnya pada tanggal 4 Juli 2019 pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau bilyet giro ditolak oleh

bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. 8. Bukti Tanda Terima

Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan tembusan dari FPPS lembar ke-5 yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti tanda terima pemesanan saham tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan atau penerimaan FKP atas pemesanan pembelian saham.

9. Penjatahan Saham Tanggal Penjatahan dimana penjatahan saham telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 8 Juli 2019 Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Kresna Sekuritas selaku Manajer Penjatahan sesuai Peraturan No.IX.A.7.

i) Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) Penjatahan Pasti dibatasi di 99% (Sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti dalam

Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir a) termasuk pula jatah bagi pegawai Emiten yang melakukan pemesan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan

c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan, yaitu: 1. Direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saja, dari suatu

Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan 3. Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan merupakan pihak yang

melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

ii) Penjatahan Terpusat (Pooling) Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 1% (satu persen) dari jumlah Saham yang Ditawarkan.

Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham sesuai butir i.c) diatas yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: (i) pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan (ii) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada Pemesan Saham sesuai butir i.c).

98

b. Jika setelah mengecualikan pemesan saham sesuai butir a) diatas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan

2) Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, kemudian dialokasikan pembagian secara proporsional atas sisa saham yang tersisa dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan.

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari satu FPPS untuk setiap Penawaran Umum Saham Perdana, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio saham mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Saham Perdana kepada OJK paling lambat lima Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12, dan Peraturan No.IX.A.7 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak akhir Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

10. Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana

Dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dengan mengacu pada Peraturan No. IX.A.2, dengan ketentuan:

a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa

berturut-turut; ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap

kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh

OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2.-11.

Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham

Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i);

99

b. Jika setelah mengecualikan pemesan saham sesuai butir a) diatas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan

2) Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya 100 (seratus) satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, kemudian dialokasikan pembagian secara proporsional atas sisa saham yang tersisa dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan.

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari satu FPPS untuk setiap Penawaran Umum Saham Perdana, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio saham mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Saham Perdana kepada OJK paling lambat lima Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12, dan Peraturan No.IX.A.7 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak akhir Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

10. Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana

Dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dengan mengacu pada Peraturan No. IX.A.2, dengan ketentuan:

a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa

berturut-turut; ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap

kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh

OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2.-11.

Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham

Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i);

iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayarkan maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali masa

Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut: i. Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud

dalam huruf a butir (i), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan.

ii. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana.

iii. Wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Saham Perdana dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana (jika ada) dan mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

iv. Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (3) kepada OJK paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

11. Pengembalian Uang Pemesanan Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing-masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum Saham Perdana, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi Efek. Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan. Pengembalian uang tersebut dilakukan 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek yang relevan kepada siapa FPPS semula diajukan, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti identitas diri. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan.

100

Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana, maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. 12. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunjuk, dengan menunjukkan bukti identitas diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

101

Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana, maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. 12. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunjuk, dengan menunjukkan bukti identitas diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh dari tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 4 Juli 2019 pada kantor para Penjamin Emisi Efek serta para Agen Penjualan yang ditunjuk, yaitu Perantara Pedagang Efek yang menjadi anggota Bursa Efek berikut ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Kresna Sekuritas Kresna Tower, Lt. 6

18 Parc Place SCBD Jl Jendral Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190 Tel: +6221 2555-7000

Faksimili: +6221 2939-1957 PENJAMIN EMISI EFEK

PT Inti Fikasa Sekuritas Menara Batavia, Lt. 23

Jl KH Mas Mansyur Kav 125-126, Karet Tengsin Jakarta 10220

Tel: +6221 5793-0080 Faksimili: +6221 5793-0090

GERAI PENAWARAN UMUM

Lobby PT Bank Mandiri (Persero) - Cabang Jakarta Bursa Efek Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 3

Jl Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190

102

Halaman ini sengaja dikosongkan

103

XVII. LAPORAN PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan laporan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Lex Regis Agustinus Dawarja & Rekan.

104

Halaman ini sengaja dikosongkan

105

LexRegis®

Since 2004

Page 1 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

No. Ref.: 1904/LO/LexRegis/FB/06/19 Tangerang, 21 Juni 2019 Kepada: PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perseroan”) Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl. Raya Serang KM 25.6, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 15720 U.p. : Direktur

Perihal: PENDAPAT SEGI HUKUM ATAS PERSEROAN Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”), kami, LexRegis – Agustinus Dawarja & Partners, suatu firma hukum di Tangerang, dalam hal ini diwakili oleh Agustinus Dawarja, S.H., M.H., selaku Managing Partner dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal pada OJK berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.KH-71/PM.2/2018 tanggal 11 Mei 2018 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200207 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2019, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan (Letter of Appointment) Ref. No. 1906/LOA/LexRegis/02/19 tanggal 27 Februari 2019 untuk mempersiapkan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum dan memberikan Pendapat Segi Hukum (“Pendapat Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah sebesar 650.000.000 (enam ratus lima puluh juta) saham atau sebesar 19.12% (sembilan belas koma satu dua persen) dari jumlah seluruh Modal Ditempatkan dan Disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana saham, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) per saham untuk ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum (“Penawaran Umum Perdana”).

106

LexRegis®

Since 2004

Page 2 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Pemegang saham Perseroan telah menyetujui program Employee Stock Allocation (“Program ESA”) di mana komposisi jumlah saham yang dapat diberikan dalam Program ESA terdiri dari sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Nomor 41 tanggal 16 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, serta penerbitan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma, dan perjanjian-perjanjian lain terkait Penawaran Umum Perdana ini. Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Kresna Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta PT Intifikasa Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek, dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum dengan PT Kresna Sekuritas sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 42 tanggal 18 April 2019, akta mana diubah berdasarkan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 28 tanggal 14 Mei 2019 dan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 42 tanggal 21 Juni 2019; ketiganya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani: 1. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum dengan PT Adimitra Jasa

Korpora sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 43 tanggal 18 April 2019, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

2. Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 44 tanggal 18 April 2019, akta mana diubah berdasarkan Akta Perubahan I Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan Nomor 29 tanggal 14 Mei 2019 dan Akta Perubahan II Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan Nomor 43 tanggal 21 Juni 2019, ketiganya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

107

LexRegis®

Since 2004

Page 2 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Pemegang saham Perseroan telah menyetujui program Employee Stock Allocation (“Program ESA”) di mana komposisi jumlah saham yang dapat diberikan dalam Program ESA terdiri dari sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Nomor 41 tanggal 16 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, serta penerbitan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma, dan perjanjian-perjanjian lain terkait Penawaran Umum Perdana ini. Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Kresna Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta PT Intifikasa Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek, dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum dengan PT Kresna Sekuritas sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 42 tanggal 18 April 2019, akta mana diubah berdasarkan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 28 tanggal 14 Mei 2019 dan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 42 tanggal 21 Juni 2019; ketiganya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani: 1. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum dengan PT Adimitra Jasa

Korpora sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 43 tanggal 18 April 2019, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

2. Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 44 tanggal 18 April 2019, akta mana diubah berdasarkan Akta Perubahan I Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan Nomor 29 tanggal 14 Mei 2019 dan Akta Perubahan II Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan Nomor 43 tanggal 21 Juni 2019, ketiganya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

LexRegis®

Since 2004

Page 3 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

3. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum dengan PT Adimitra Jasa Korpora sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 18 April 2019, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

4. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor Pendaftaran SP-035/SHM/KSEI/0419 tertanggal 8 Mei 2019.

Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat secara sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga seluruh perjanjian tersebut masih berlaku dan dengan demikian mengikat para pihak. Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) lembar Waran Seri I atau sebanyak-banyak 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh saat Pernyataan pendaftaran disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, di mana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I dapat dilaksanakan 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,00 (empat ratus rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp52.000.000.000,00 (lima puluh dua miliar rupiah). Rencana penerbitan dan pencatatan Waran Seri I Perseroan, termasuk ketentuan mengenai penyesuaian jumlah dan harga Waran telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 dan 7 POJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan dengan perincian sebagai berikut:

108

LexRegis®

Since 2004

Page 4 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

1. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan;

2. Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk pelunasan utang Fasilitas Kredit Bank BCA; Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas, penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang digunakan sebagai pembayaran utang sebagian, berikut perincian utang Perseroan dimaksud: a. Perjanjian Kredit

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sifat hubungan afiliasi dengan kreditur (jika ada)

: Tidak terafiliasi

Nilai pinjaman atau jumlah utang saat ini

: Fasilitas A: Rp80.000.000.000,00

Tingkat bunga : 10.25% pa Jatuh tempo : 24 Maret 2020 Penggunaan pinjaman dari utang yang akan dilunasi

: − Modal kerja; − Pembelian bahan baku; − Membiayai pembelian/refinancing

mesin produksi/pendukung antara lain mesin Heidelberg yang merupakan mesin offset printing;

− Membiayai/refinancing perluasan Tanah dan Bangunan Pabrik;

Riwayat utang : Perpanjangan dan perubahan serta pengembangan dari Kredit Investasi, dengan perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019

Prosedur dan persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Setiap waktu

Saldo utang (setelah dibayar sebagian)

: ±Rp42.365.000.000,00

Pelunasan lebih awal : Diperkenankan

109

LexRegis®

Since 2004

Page 4 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

1. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan;

2. Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk pelunasan utang Fasilitas Kredit Bank BCA; Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas, penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang digunakan sebagai pembayaran utang sebagian, berikut perincian utang Perseroan dimaksud: a. Perjanjian Kredit

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sifat hubungan afiliasi dengan kreditur (jika ada)

: Tidak terafiliasi

Nilai pinjaman atau jumlah utang saat ini

: Fasilitas A: Rp80.000.000.000,00

Tingkat bunga : 10.25% pa Jatuh tempo : 24 Maret 2020 Penggunaan pinjaman dari utang yang akan dilunasi

: − Modal kerja; − Pembelian bahan baku; − Membiayai pembelian/refinancing

mesin produksi/pendukung antara lain mesin Heidelberg yang merupakan mesin offset printing;

− Membiayai/refinancing perluasan Tanah dan Bangunan Pabrik;

Riwayat utang : Perpanjangan dan perubahan serta pengembangan dari Kredit Investasi, dengan perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019

Prosedur dan persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Setiap waktu

Saldo utang (setelah dibayar sebagian)

: ±Rp42.365.000.000,00

Pelunasan lebih awal : Diperkenankan

LexRegis®

Since 2004

Page 5 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

3. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik. Saat ini lokasi baru pabrik yang dimaksud masih dalam proses pencarian, adapun saat ini Perseroan sedang menjajaki lokasi yang dianggap strategis, yaitu di daerah Jawa Tengah atau Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Banten.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkannya pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember tahun berjalan. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut kepada OJK dengan mengemukakan alasan dan pertimbangannya, serta perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan dalam RUPS. Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. Kep-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Pendapat Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum yang dilakukan atas Perseroan yang dibuat berdasarkan keadaan Perseroan hingga tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan. Pendapat Segi Hukum ini dibuat berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Perseroan sampai dengan tanggal 21 Juni 2019. Pendapat Segi Hukum ini disiapkan

110

LexRegis®

Since 2004

Page 6 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 dan telah memuat hal-hal yang diatur dalam POJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan POJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Pendapat Segi Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami No. 1901/LO/LexRegis/FB/04/19 tanggal 18 April 2019, No. 1902/LO/LexRegis/FB/05/19 tanggal 14 Mei 2019 dan No. 1903/LO/LexRegis/FB/05/19 tanggal 31 Mei 2019.

PENDAPAT SEGI HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan diperinci lebih lanjut dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Segi Hukum sebagai berikut: 1. Anggaran Dasar

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Kabupaten Tangerang, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor: C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, sebagaimana telah tertuang dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 5 Agustus 2005 Nomor 62 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8296 (“Akta Pendirian Perseroan”). Dengan telah disahkannya Akta

111

LexRegis®

Since 2004

Page 6 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 dan telah memuat hal-hal yang diatur dalam POJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan POJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Pendapat Segi Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami No. 1901/LO/LexRegis/FB/04/19 tanggal 18 April 2019, No. 1902/LO/LexRegis/FB/05/19 tanggal 14 Mei 2019 dan No. 1903/LO/LexRegis/FB/05/19 tanggal 31 Mei 2019.

PENDAPAT SEGI HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan diperinci lebih lanjut dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Segi Hukum sebagai berikut: 1. Anggaran Dasar

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Kabupaten Tangerang, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor: C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, sebagaimana telah tertuang dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 5 Agustus 2005 Nomor 62 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8296 (“Akta Pendirian Perseroan”). Dengan telah disahkannya Akta

LexRegis®

Since 2004

Page 7 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Pendirian oleh Departemen Kehakiman dan HAM, maka Perseroan telah didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia. Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir kali dimuat dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 41 tanggal 16 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019 (“Akta No. 41/2019”). Berdasarkan Akta No. 41/2019, para Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain:

− Perubahan anggaran dasar dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka yaitu antara lain perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

− Perubahan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan: (1) Perubahan nilai nominal saham setiap saham dari semula Rp100.000,00 (seratus

ribu rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham. (2) Peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula berjumlah

Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) yang terbagi atas 4.000.000 (empat juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah); menjadi Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah) yang terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).

(3) Menyetujui peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dari sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) yang terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi sebesar Rp275.000.000.000,00 (dua

112

LexRegis®

Since 2004

Page 8 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham.

Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar rupiah), yaitu kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang disahkan dalam RUPS Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas), yang dibagikan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan saham masing-masing Pemegang Saham, dengan pembagian sebagai berikut: a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 1.237.500.000 (satu miliar dua

ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp123.750.000.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 12.375.000 (dua belas juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.237.500.000,00 (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

Dengan demikian komposisi kepemilikan Pemegang Saham Perseroan setelah dilakukan kapitalisasi Saldo Laba tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 2.722.500.000 (dua miliar tujuh

ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp272.250.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh dua miliar dua ratus lima puluh juta rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 27.500.000 (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah)

113

LexRegis®

Since 2004

Page 8 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham.

Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar rupiah), yaitu kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang disahkan dalam RUPS Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas), yang dibagikan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan saham masing-masing Pemegang Saham, dengan pembagian sebagai berikut: a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 1.237.500.000 (satu miliar dua

ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp123.750.000.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 12.375.000 (dua belas juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.237.500.000,00 (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

Dengan demikian komposisi kepemilikan Pemegang Saham Perseroan setelah dilakukan kapitalisasi Saldo Laba tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 2.722.500.000 (dua miliar tujuh

ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp272.250.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh dua miliar dua ratus lima puluh juta rupiah);

b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 27.500.000 (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah)

LexRegis®

Since 2004

Page 9 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah);

− Menyetujui penyesuaian seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal termasuk Peraturan Bapepam Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, POJK Nomor: 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka, dan perubahannya yaitu POJK Nomor 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas POJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka, dan POJK Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

b. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan, yang merupakan saham baru

yang dikeluarkan dari portepel sebanyak-banyaknya sebesar 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) saham, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan (Initial Public Offering/IPO), yang ditawarkan dengan Harga Penawaran, yang di dalamnya termasuk pengalokasian saham baru sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) untuk program Employee Stock Allocation (“ESA”), termasuk penerbitan sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus enam puluh juta) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; Berdasarkan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Nomor 42 tanggal 21 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, jumlah Waran Seri I yang diterbitkan bersama dengan penawaran perdana Perseroan adalah sebanyak 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) Waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 4,73% (empat koma tujuh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran

114

LexRegis®

Since 2004

Page 10 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Umum Perdana Saham disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel.

c. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada: − menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada OJK Republik

Indonesia; − menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan

Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan;

− menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau dokumen-dokumen lain yang diperlukan bagi Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan melalui Pasar Modal;

− menetapkan Harga Penawaran; − menetapkan penggunaan dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum; − menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui

Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan; − mendaftarkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan − mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada

BEI dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham pada BEI di Indonesia;

− melakukan segala hal dan segala tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, termasuk yang disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

− memohon persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan seluruh Anggaran Dasar dan/atau perubahan data Perseroan dan/atau mendaftarkan atau menyebabkan didaftarkannya pada instansi-instansi yang berwenang yang relevan mengenai keputusan Rapat;

115

LexRegis®

Since 2004

Page 10 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Umum Perdana Saham disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel.

c. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada: − menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada OJK Republik

Indonesia; − menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan

Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan;

− menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau dokumen-dokumen lain yang diperlukan bagi Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan melalui Pasar Modal;

− menetapkan Harga Penawaran; − menetapkan penggunaan dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum; − menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui

Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan; − mendaftarkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan − mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada

BEI dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham pada BEI di Indonesia;

− melakukan segala hal dan segala tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, termasuk yang disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

− memohon persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan seluruh Anggaran Dasar dan/atau perubahan data Perseroan dan/atau mendaftarkan atau menyebabkan didaftarkannya pada instansi-instansi yang berwenang yang relevan mengenai keputusan Rapat;

LexRegis®

Since 2004

Page 11 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

d. Menyetujui Perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yaitu:

− memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat;

− mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Tuan Ang Kinardo Direktur : Tuan Tan Franco Agung Direktur : Tuan Herryanto Setiono Hidayat Direktur : Tuan Hanafi Budiman Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tuan Rachman Sastra Komisaris : Tuan Kihary Angdias Komisaris Independen : Tuan Bambang Suryana Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ke-5 (lima), dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS Perseroan untuk memberhentikan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.

e. Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan

dalam akta Notaris tersendiri mengenai realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana tersebut, dan peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan, setelah Penawaran Umum Saham Perdana selesai dilaksanakan dan saham hasil Penawaran Umum dicatatkan pada Bursa Efek dan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

116

LexRegis®

Since 2004

Page 12 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

f. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan sebagian atau seluruh keputusan Rapat ini termasuk untuk menyatakan kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris (jika diperlukan) dan mengajukan permohonan persetujuan, pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut kepada Menkumham Republik Indonesia dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut.

Akta pendirian dan perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan telah berlaku secara sah dan dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Adapun perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir sebagaimana Akta No. 41/2019 telah dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka juncto POJK No. 10/POJK.04/2017 dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).

2. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta 41/2019, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang: a. Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; b. Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya; Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

− pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

117

LexRegis®

Since 2004

Page 12 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

f. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan sebagian atau seluruh keputusan Rapat ini termasuk untuk menyatakan kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris (jika diperlukan) dan mengajukan permohonan persetujuan, pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut kepada Menkumham Republik Indonesia dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut.

Akta pendirian dan perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan telah berlaku secara sah dan dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Adapun perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir sebagaimana Akta No. 41/2019 telah dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka juncto POJK No. 10/POJK.04/2017 dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).

2. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta 41/2019, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang: a. Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton; b. Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya; Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:

− pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.

LexRegis®

Since 2004

Page 13 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

− pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersil atau untuk pendidikan sejenisnya, industri kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinner ware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok 58110.

b. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu:

− melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut di kirim ketujuan akhir, dengan tujuan komersil.

− pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok 52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan saat ini telah sesuai dengan Maksud dan Tujuan Perseroan sebagaimana dimuat dalam Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”), kegiatan usaha utama Perseroan termasuk kategori

118

LexRegis®

Since 2004

Page 14 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

KBLI 17022 Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton dan KBLI 17099 Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (“DNI”), bidang usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton (KBLI 17022) dan Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya (KBLI 17099) merupakan Bidang Usaha yang Terbuka 100% (seratus persen) bagi penanaman modal asing karena tidak diatur dalam daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 DNI. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan bukan merupakan perusahaan penanaman modal asing dan tidak memiliki pemegang saham asing, oleh karenanya telah sesuai dengan ketentuan DNI. Setelah Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, penanam modal/investor asing dapat membeli saham Perseroan melalui pasar modal dalam negeri.

3. Struktur Permodalan, Ultimate Shareholders, Susunan Pemegang Saham dan Riwayat Permodalan serta Pemegang Saham Perseroan Struktur permodalan Berdasarkan Akta No. 41/2019, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah), terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah); Modal Ditempatkan Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah), terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham; dan Modal Disetor

119

LexRegis®

Since 2004

Page 14 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

KBLI 17022 Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton dan KBLI 17099 Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (“DNI”), bidang usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton (KBLI 17022) dan Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya (KBLI 17099) merupakan Bidang Usaha yang Terbuka 100% (seratus persen) bagi penanaman modal asing karena tidak diatur dalam daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 DNI. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan bukan merupakan perusahaan penanaman modal asing dan tidak memiliki pemegang saham asing, oleh karenanya telah sesuai dengan ketentuan DNI. Setelah Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, penanam modal/investor asing dapat membeli saham Perseroan melalui pasar modal dalam negeri.

3. Struktur Permodalan, Ultimate Shareholders, Susunan Pemegang Saham dan Riwayat Permodalan serta Pemegang Saham Perseroan Struktur permodalan Berdasarkan Akta No. 41/2019, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah), terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah); Modal Ditempatkan Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah), terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham; dan Modal Disetor

LexRegis®

Since 2004

Page 15 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah), terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan oleh masing-masing pemegang saham. Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) yaitu Kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang disahkan dalam RUPS Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas), yang dibagikan secara proposional sesuai dengan persentase kepemilikan saham masing-masing Pemegang Saham Perseroan. Ultimate Shareholders Pemegang saham pengendali (ultimate shareholders) Perseroan dilakukan secara bersama-sama oleh Ang Kinardo, Conny Budiman, Lenbach Sastra, Jotje Wantah, Kihary Angdias, Yunardi Angdias. Pengendalian dilakukan melalui perseroan milik masing-masing individu dalam PT SIP. Tidak ada perjanjian di antara para pengendali tersebut di atas sehubungan dengan pengendalian bersama dalam Perseroan.

Susunan Pemegang Saham Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 16 April 2019 adalah sebagai berikut:

No. Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100,00 per Saham

Jumlah Saham

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 100 1. PT Satyamitra Investindo

Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99

2. PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100

120

LexRegis®

Since 2004

Page 16 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 a. PT Satyamitra Investindo Pratama

PT Satyamitra Investindo Pratama (“PT SIP”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT SIP Nomor 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 141 tanggal 24 Februari 2016”). Anggaran Dasar PT SIP terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 123 tanggal 29 November 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0025218.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-0112343 tanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 (“Akta No. 123 tanggal 29 November 2016”). Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT SIP, maksud dan tujuan PT SIP adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT SIP terakhir sebagaimana dalam Akta No. 123 tanggal 29 November 2016, struktur permodalan PT SIP adalah sebagai berikut:

No. Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham

121

LexRegis®

Since 2004

Page 16 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 a. PT Satyamitra Investindo Pratama

PT Satyamitra Investindo Pratama (“PT SIP”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT SIP Nomor 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 141 tanggal 24 Februari 2016”). Anggaran Dasar PT SIP terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 123 tanggal 29 November 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0025218.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-0112343 tanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 (“Akta No. 123 tanggal 29 November 2016”). Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT SIP, maksud dan tujuan PT SIP adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT SIP terakhir sebagaimana dalam Akta No. 123 tanggal 29 November 2016, struktur permodalan PT SIP adalah sebagai berikut:

No. Pemegang Saham Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham

LexRegis®

Since 2004

Page 17 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Jumlah Saham

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 4.000.000 400.000.000.000 100

1. PT Triraya Mustika Manunggal 272.000 27.200.000.000 20

2. PT Mustika Gemilang Abadi 272.000 27.200.000.000 20

3. PT Rindonata Mandiri 238.000 23.800.000.000 17.5

4. PT Asiapacific Investindo 238.000 23.800.000.000 17.5

5. PT Sari Perkasa Investama 204.000 20.400.000.000 15

6. PT Asia Raya Investama 136.000 13.600.000.000 10 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.360.000 136.000.000.000 100

Saham dalam Portepel 2.640.000 264.000.000.000

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagaimana termaktub dalam Akta PT SIP No. 141 tanggal 24 Februari 2016 sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo Direktur : Tan Franco Agung Dewan Komsiaris Komisaris Utama : Jotje Wantah Komisaris : Conny Budiman Komisaris : Yunardi Angdias

Sebagaimana Pasal 13 ayat 3 dan Pasal 16 ayat 3 Anggaran Dasar PT SIP, anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

b. PT Kawan Inti Cemerlang

122

LexRegis®

Since 2004

Page 18 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

PT Kawan Inti Cemerlang (“PT KIC”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT KIC Nomor 142 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010802.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0025691.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 142 tanggal 24 Februari 2016”). Anggaran Dasar PT KIC terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 172 tanggal 27 Desember 2018 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-0551185 tanggal 25 Januari 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013384.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019 (Akta No. 172 tanggal 27 Desember 2018”). Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan PT KIC adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT KIC terakhir sebagaimana dalam Akta No. 172 tanggal 27 Desember 2018, struktur permodalan PT KIC adalah sebagai berikut:

No. Pemegang Saham Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham

Jumlah Saham

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 10.000 5.000.000.000 100

1. Tan Franco Agung 715 357.500.000 25

2. Simon Angdias 715 357.500.000 25

123

LexRegis®

Since 2004

Page 18 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

PT Kawan Inti Cemerlang (“PT KIC”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT KIC Nomor 142 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010802.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0025691.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 142 tanggal 24 Februari 2016”). Anggaran Dasar PT KIC terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 172 tanggal 27 Desember 2018 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-0551185 tanggal 25 Januari 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013384.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019 (Akta No. 172 tanggal 27 Desember 2018”). Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan PT KIC adalah berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT KIC terakhir sebagaimana dalam Akta No. 172 tanggal 27 Desember 2018, struktur permodalan PT KIC adalah sebagai berikut:

No. Pemegang Saham Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham

Jumlah Saham

Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 10.000 5.000.000.000 100

1. Tan Franco Agung 715 357.500.000 25

2. Simon Angdias 715 357.500.000 25

LexRegis®

Since 2004

Page 19 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

3. Ferdy Wantah 715 357.500.000 25

4. Ryando Angdias 715 357.500.000 25 Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.860 1.430.000.000 100

Saham dalam Portepel 7.140 3.570.000.000 Susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagaimana termaktub dalam Akta PT KIC No. 142 tanggal 24 Februari 2016 sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Ferdy Wantah Direktur : Ryando Angdias Dewan Komsiaris Komisaris Utama : Tan Franco Agung Komisaris : Simon Angdias Sebagimana Pasal 13 ayat 3 dan Pasal 16 ayat 3 Anggaran Dasar PT KIC, anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Riwayat Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan Perubahan struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan selama ini telah dilakukan secara sah, benar, dan berkesinambungan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Riwayat Permodalan dan perubahan pemegang saham Perseroan dalam 3 (tiga) tahun terakhir telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Rangla Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.

124

LexRegis®

Since 2004

Page 20 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Mengacu pada anggaran dasar Perseroan, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tidak terdapat pengalihan sebagian atau seluruh saham dalam Perseroan milik PT Satyamitra Investindo Pratama dan PT Kawan Inti Cemerlang.

Untuk selanjutnya, berdasarkan POJK Nomor 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka PT SIP dan PT KIC dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan saham dalam Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

4. Direksi, Dewan Komisaris dan Unit Pelaksana Kerja Berdasarkan Akta 41/2019, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo Direktur : Tan Franco Agung Direktur : Herryanto Setiono Hidayat Direktur : Hanafi Budiman Masa jabatan 5 (lima) tahun Dewan Komisaris Komisaris Utama : Rachman Sastra Komisaris : Kihary Angdias Komisaris Independen : Bambang Suryana Masa jabatan 5 (lima) tahun

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014.

125

LexRegis®

Since 2004

Page 20 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Mengacu pada anggaran dasar Perseroan, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tidak terdapat pengalihan sebagian atau seluruh saham dalam Perseroan milik PT Satyamitra Investindo Pratama dan PT Kawan Inti Cemerlang.

Untuk selanjutnya, berdasarkan POJK Nomor 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka PT SIP dan PT KIC dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan saham dalam Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

4. Direksi, Dewan Komisaris dan Unit Pelaksana Kerja Berdasarkan Akta 41/2019, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Ang Kinardo Direktur : Tan Franco Agung Direktur : Herryanto Setiono Hidayat Direktur : Hanafi Budiman Masa jabatan 5 (lima) tahun Dewan Komisaris Komisaris Utama : Rachman Sastra Komisaris : Kihary Angdias Komisaris Independen : Bambang Suryana Masa jabatan 5 (lima) tahun

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014.

LexRegis®

Since 2004

Page 21 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Daftar Khusus merupakan salah satu sumber informasi mengenai besarnya kepemilikan dan kepentingan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Perseroan yang bersangkutan atau perseroan lain sehingga pertentangan kepentingan yang mungkin timbul dapat ditekan sekecil mungkin. Ketentuan ini dilaksanakan mengacu pada Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Perseroan telah menerbitkan Daftar Khusus Pemegang Saham yang mengungkapkan kepemilikan saham dari Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat (2) UUPT. Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Nomor 079/SKL/FA-Exim/IV/2019 telah mengangkat anggota Komite Audit Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Bambang Suryana Anggota : Yulia Sardjono Anggota : Christina Devitasari Anggota Komite Audit Perseroan merupakan pihak independen dan susunan tersebut di atas telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 55/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK 55/2015”). Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Nomor 035/DIR/SKL/IV/2019 tertanggal 18 April 2019 telah menetapkan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Bambang Suryana Anggota : Kihary Angdias Anggota : Ahmad Fauzi, S.E., M.M. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi di atas telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 34/POJK.04/2014 Tahun 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK 34/2014”).

126

LexRegis®

Since 2004

Page 22 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal tertanggal 18 April 2019, keputusan mana telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, menyepakati untuk membentuk dan mengesahkan Unit Audit Internal dan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Pembentukan Komite Audit ini berdasarkan POJK 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 072/SKL/FA-Exim/IV/2019 tertanggal 18 April 2019 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Perseroan, mengangkat Sdr. Thie David sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik.

5. Penyertaan Saham Perseroan pada Perseroan Terbatas Lain Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan tidak memiliki penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain baik langsung maupun tidak langsung.

6. Izin, Persetujuan dan Sertifikasi Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memperoleh izin-izin dan persetujuan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan izin-izin dan persetujuan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Segi Hukum ini, yakni sebagai berikut: a. Izin Usaha Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Badan

Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten berdasarkan Keputusan Kepala BKPMD Nomor 03/36/IU/II/PMDN/Industri/2011 tanggal 18 Februari 2011 kepada Perseroan untuk kegiatan usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan

127

LexRegis®

Since 2004

Page 22 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal tertanggal 18 April 2019, keputusan mana telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, menyepakati untuk membentuk dan mengesahkan Unit Audit Internal dan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Pembentukan Komite Audit ini berdasarkan POJK 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 072/SKL/FA-Exim/IV/2019 tertanggal 18 April 2019 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Perseroan, mengangkat Sdr. Thie David sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik.

5. Penyertaan Saham Perseroan pada Perseroan Terbatas Lain Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan tidak memiliki penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain baik langsung maupun tidak langsung.

6. Izin, Persetujuan dan Sertifikasi Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memperoleh izin-izin dan persetujuan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan izin-izin dan persetujuan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Segi Hukum ini, yakni sebagai berikut: a. Izin Usaha Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Badan

Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten berdasarkan Keputusan Kepala BKPMD Nomor 03/36/IU/II/PMDN/Industri/2011 tanggal 18 Februari 2011 kepada Perseroan untuk kegiatan usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan

LexRegis®

Since 2004

Page 23 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Karton (KBLI 17022) dengan jenis produksi Corrugated Sheet dan Carton Box. Izin ini berlaku sepanjang Perseroan masih melakukan kegiatan usahanya;

b. Izin Usaha Industri yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara Online Single Submission (“OSS”) pada tanggal 16 Oktober 2018 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berizinan Berusaha secara Elektronik (“PP 24/2018”). Izin ini berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usahanya. Sehubungan dengan perluasan usaha dan/atau penambahan bidang usaha berdasarkan Akta 41/2019, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha dimaksud melalui OSS.

c. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja No: KEP 13264/PPTK/PTA/2018 tertanggal 11 Mei 2018. RPTKA disahkan untuk 1 (satu) tahun dari tahun 2018 sampai dengan 31 Juli 2019 untuk 1 (satu) orang TKA atas nama Wang Changzong, warga negara Tiongkok, selaku Marketing Manager dengan penempatan di kantor atau tempat kegiatan usaha Perseroan, antara lain di Tangerang (Kabupaten), Tangerang (Kota), dan Bandung Barat (Kabupaten);

d. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor: KEP.041667/MEN/P/IMTA/2018 tanggal 21 Mei 2018. IMTA berlaku dari 10 Agustus 2018 sampai dengan 31 Juli 2019;

e. Certificate Standard ISO 9001:2015 Nomor 01 100 1535103 atas nama Perseroan dalam bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product, diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 23 Agustus 2018 dan berlaku sampai 30 Juni 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu;

f. Certificate Standard ISO 14001:2015 Nomor 01 104 1535103 atas nama Perseroan, dalam bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product, diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 27 Agustus 2018 dan berlaku

128

LexRegis®

Since 2004

Page 24 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

sampai 30 Juni 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan;

g. Certificate Standard BS OHSAS 18001:2007 Nomor 01 113 1535103 atas nama PT Satyamitra Kemas Lestari dalam bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product, diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 23 Agustus 2018 dan berlaku sampai 11 Maret 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem Kesehatan Keselamatan Kerja (K3); BS OHSAS 18001 sudah diganti menjadi ISO 45001, standar internasional baru untuk kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap badan/organisasi yang sudah tersertifikasi dengan standar BS OHSAS 18001 butuh untuk melakukan penyesuaian ke Standar ISO 145001 pada Maret 2021.

7. Kewajiban-kewajiban Perseroan Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek: a. Pendaftaran perusahaan

(1) Nomor Induk Berusaha; (2) Surat Keterangan Domisili Usaha;

b. Perpajakan

(1) Nomor Pokok Wajib Pajak; (2) Surat Keterangan Terdaftar; dan (3) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

c. Ketenagakerjaan

(1) Perjanjian Kerja Bersama; (2) Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLTK”); (3) pembentukan Serikat Pekerja; (4) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”)

Ketenagakerjaan dan Kesehatan;

129

LexRegis®

Since 2004

Page 24 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

sampai 30 Juni 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan;

g. Certificate Standard BS OHSAS 18001:2007 Nomor 01 113 1535103 atas nama PT Satyamitra Kemas Lestari dalam bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product, diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 23 Agustus 2018 dan berlaku sampai 11 Maret 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem Kesehatan Keselamatan Kerja (K3); BS OHSAS 18001 sudah diganti menjadi ISO 45001, standar internasional baru untuk kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap badan/organisasi yang sudah tersertifikasi dengan standar BS OHSAS 18001 butuh untuk melakukan penyesuaian ke Standar ISO 145001 pada Maret 2021.

7. Kewajiban-kewajiban Perseroan Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek: a. Pendaftaran perusahaan

(1) Nomor Induk Berusaha; (2) Surat Keterangan Domisili Usaha;

b. Perpajakan

(1) Nomor Pokok Wajib Pajak; (2) Surat Keterangan Terdaftar; dan (3) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

c. Ketenagakerjaan

(1) Perjanjian Kerja Bersama; (2) Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLTK”); (3) pembentukan Serikat Pekerja; (4) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”)

Ketenagakerjaan dan Kesehatan;

LexRegis®

Since 2004

Page 25 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

(5) pemenuhan upah minimum regional; (6) perizinan penggunaan tenaga kerja asing dan izin tinggal sementara tenaga kerja asing; (7) Program Pensiun; dan (8) Sistem Manajemen Terpadu Perseroan;

d. Keuangan Laporan keuangan Perseroan dari Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019;

e. Lingkungan hidup Laporan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;

f. Tanggung jawab sosial dan lingkungan

g. Perdagangan Perseroan telah memperoleh Izin Usaha (Surat Izin Usaha Perdagangan) melalui OSS yang berlaku efektif selama Perseroan beroperasi/berkegiatan usaha, untuk aktivitas pergudangan Perseroan atas Gudang karton box seluas bangunan 4.229 m2 (empat ribu dua ratus dua puluh sembilan meter persegi) yang didirikan di atas tanah HGB Nomor 71/Cikarang dan Nomor 43/Cikarang yang merupakan milik Perseroan; terletak di dalam Kawasan Industri Jababeka. Gudang ini merupakan bagian dari proses produksi dari pabrik di Balaraja yang dilakukan Perseroan dan berfungsi sebagai Gudang transit (transfer point) barang hasil produksi untuk kemudian dikirimkan kepada pelanggan Perseroan di Kawasan Jababeka dan/atau Cikarang, Bekasi.

8. Harta Kekayaan Perseroan Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan atau aset berupa: a. Benda-benda Bergerak

130

LexRegis®

Since 2004

Page 26 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Perseroan memiliki 45 (empat puluh lima) mobil yang merupakan kendaraan angkutan pribadi dengan peruntukan operasional dan 162 (seratus enam puluh dua) truk ekspedisi/pengangkutan. Seluruh kendaraan Perseroan dilindungi oleh asuransi PT Avrist General Insurance dengan Nomor Polis 0101-0211-18-001110 periode 16 November 2018 sampai dengan 16 November 2019.

b. Tanah Tanah Perseroan dengan alas hak Sertifikat Hak Guna Bangunan terdiri dari: − 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Purwakarta dengan total luas 132.144

m2 (seratus tiga puluh dua ribu seratus empat puluh empat meter persegi); − 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan total luas 133.301 m2

(seratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus satu meter persegi); dan − 2 (dua) tanah yang terletak di Kabupaten Bekasi dengan total luas 4.256 m2 (empat ribu

dua ratus lima puluh enam meter persegi) Seluruh tanah Perseroan tersebut di atas sedang dijaminkan sebagai agunan/jaminan berdasarkan suatu Akta Pembebanan Hak Tanggungan oleh karena Perjanjian Kredit antara Perseroan dengan PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan memiliki sebuah Gudang karton box pada tanah di Kabupaten Bekasi, dengan total luas bangunan 4.229 m2 (empat ribu dua ratus dua puluh sembilan meter persegi) sebagai penunjang kegiatan usahanya, yang diasuransikan oleh Perseroan berdasarkan Indonesian Standard Earthquake Insurance – FPG Insurance dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 dengan nilai pertanggungan untuk Gudang dan Mesin sejumlah Rp16.456.000.000,00 (enam belas miliar empat ratus lima puluh enam juta rupiah) yang berlaku sejak 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020.

c. Mesin dan Alat Berat

Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dibuat, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa 332 (tiga ratus tiga puluh dua) mesin-mesin dan alat-alat

131

LexRegis®

Since 2004

Page 26 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Perseroan memiliki 45 (empat puluh lima) mobil yang merupakan kendaraan angkutan pribadi dengan peruntukan operasional dan 162 (seratus enam puluh dua) truk ekspedisi/pengangkutan. Seluruh kendaraan Perseroan dilindungi oleh asuransi PT Avrist General Insurance dengan Nomor Polis 0101-0211-18-001110 periode 16 November 2018 sampai dengan 16 November 2019.

b. Tanah Tanah Perseroan dengan alas hak Sertifikat Hak Guna Bangunan terdiri dari: − 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Purwakarta dengan total luas 132.144

m2 (seratus tiga puluh dua ribu seratus empat puluh empat meter persegi); − 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan total luas 133.301 m2

(seratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus satu meter persegi); dan − 2 (dua) tanah yang terletak di Kabupaten Bekasi dengan total luas 4.256 m2 (empat ribu

dua ratus lima puluh enam meter persegi) Seluruh tanah Perseroan tersebut di atas sedang dijaminkan sebagai agunan/jaminan berdasarkan suatu Akta Pembebanan Hak Tanggungan oleh karena Perjanjian Kredit antara Perseroan dengan PT Bank Central Asia Tbk. Perseroan memiliki sebuah Gudang karton box pada tanah di Kabupaten Bekasi, dengan total luas bangunan 4.229 m2 (empat ribu dua ratus dua puluh sembilan meter persegi) sebagai penunjang kegiatan usahanya, yang diasuransikan oleh Perseroan berdasarkan Indonesian Standard Earthquake Insurance – FPG Insurance dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 dengan nilai pertanggungan untuk Gudang dan Mesin sejumlah Rp16.456.000.000,00 (enam belas miliar empat ratus lima puluh enam juta rupiah) yang berlaku sejak 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020.

c. Mesin dan Alat Berat

Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dibuat, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa 332 (tiga ratus tiga puluh dua) mesin-mesin dan alat-alat

LexRegis®

Since 2004

Page 27 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

berat utama dan pendukung untuk produksi Perseroan yang terpasang di 2 (dua) pabrik Perseroan di Kabupaten Tangerang. Mesin-mesin dan alat-alat berat Perseroan tersebut di atas dijadikan sebagai agunan berupa Jaminan Fidusia berdasarkan akta jaminan fidusia atas Fasilitas Kredit BCA yang diterima Perseroan berdasarkan Perjanjian Kredit. Mesin-mesin dan perlengkapan produksi Perseroan tersebut di atas dilindungi oleh Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.01.09.19.00189 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020 dan Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020.

Seluruh harta kekayaan Perseroan diperoleh berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang sah.

9. Perjanjian dengan Pihak Ketiga Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara material, telah dibuat oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Perseroan, terbagi atas: a. Perjanjian dengan Pelanggan

Berdasarkan keterangan Perseroan, kerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Unilever Tbk masih terus berlangsung dan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan sedang berdiskusi dan bernegosiasi, baik dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk maupun PT Unilever Tbk, untuk memperpanjang Perjanjian ini.

b. Perjanjian dengan Pemasok Bahan Baku

132

LexRegis®

Since 2004

Page 28 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Berdasarkan keterangan Perseroan, kerja sama dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk masih terus berlangsung dan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk untuk memperpanjang Perjanjian ini.

c. Perjanjian Sewa Gudang

Perseroan tidak sedang dalam keadaan wanprestasi dan/atau lalai dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan berbagai pihak ketiga sebagaimana diuraikan secara terperinci dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum. Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga tidak mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan.

10. Utang Perseroan a. Perjanjian Kredit PT Bank BCA Tbk

Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24 Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian Kredit 2009”), dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3 tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit tersebut, berikut surat dan/atau akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”). Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan tanah-tanah Perseroan berdasarkan akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini tersimpan di Bank BCA. Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah disetujui oleh Bank BCA.

133

LexRegis®

Since 2004

Page 28 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Berdasarkan keterangan Perseroan, kerja sama dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk masih terus berlangsung dan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk untuk memperpanjang Perjanjian ini.

c. Perjanjian Sewa Gudang

Perseroan tidak sedang dalam keadaan wanprestasi dan/atau lalai dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan berbagai pihak ketiga sebagaimana diuraikan secara terperinci dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum. Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga tidak mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan.

10. Utang Perseroan a. Perjanjian Kredit PT Bank BCA Tbk

Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24 Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian Kredit 2009”), dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3 tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit tersebut, berikut surat dan/atau akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”). Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan tanah-tanah Perseroan berdasarkan akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini tersimpan di Bank BCA. Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah disetujui oleh Bank BCA.

LexRegis®

Since 2004

Page 29 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Tidak ada pembatasan-pembatasan berdasarkan Perjanjian Kredit BCA yang dapat menghalangi rencana penawaran umum saham perdana/IPO Perseroan dan yang dapat merugikan pemegang saham publik.

b. Medium Term Notes Penerbitan Medium Term Notes I SKL Tahun 2017 terkait Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Penyertaan Terbatas (KIK RDPT) oleh Perseroan yang terbagi atas MTN Seri A dan Seri B. Perseroan tidak sedang dalam keadaan wanprestasi dan/atau lalai (default) dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan ketentuan MTN. Selanjutnya, Perseroan telah memberitahukan perubahan anggaran dasar dan perubahan data Perseroan kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk., selaku Wali Amanat, sehubungan dengan proses penawaran umum saham perdana oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 ayat (3) huruf ix Perjanjian Penerbitan MTN I.

11. Sewa Guna Usaha (Leasing) Perseroan menerima fasilitas pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance yang digunakan untuk pembelian kendaraan berupa mobil beban dan mobil penumpang untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan berdasarkan perjanjian pembiayaan multiguna dengan cara pembelian dengan pembiayaan secara angsuran (perjanjian pembiayaan konsumen). Selain PT BCA Finance, Perseroan menerima fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance yang digunakan untuk kendaraan/truk dan boks untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan dengan cara pembelian dengan pembiayaan secara angsuran (perjanjian pembiayaan investasi).

134

LexRegis®

Since 2004

Page 30 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Tidak ada pembatasan khusus, baik oleh PT BCA Finance maupun PT Orix Indonesia Finance, atas tindakan Perseroan yang dapat menghalangi proses penawaran umum saham perdana Perseroan.

12. Sengketa/Perkara a. Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan tidak pernah atau

tidak sedang terlibat dalam atau pernah menghadapi perkara hukum, baik pada bidang perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase, baik di Indonesia maupun di luar negeri, atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan atau kepailitan atau tidak pernah dinyatakan pailit atas permohonan pihak ketiga atau mengajukan permohonan kepailitan terhadap diri sendiri atau mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang Perseroan yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

b. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

13. Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah memuat informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas dan Pendapat Segi Hukum.

135

LexRegis®

Since 2004

Page 30 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Tidak ada pembatasan khusus, baik oleh PT BCA Finance maupun PT Orix Indonesia Finance, atas tindakan Perseroan yang dapat menghalangi proses penawaran umum saham perdana Perseroan.

12. Sengketa/Perkara a. Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan tidak pernah atau

tidak sedang terlibat dalam atau pernah menghadapi perkara hukum, baik pada bidang perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase, baik di Indonesia maupun di luar negeri, atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan atau kepailitan atau tidak pernah dinyatakan pailit atas permohonan pihak ketiga atau mengajukan permohonan kepailitan terhadap diri sendiri atau mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang Perseroan yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

b. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

13. Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah memuat informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas dan Pendapat Segi Hukum.

LexRegis®

Since 2004

Page 31 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

ASUMSI-ASUMSI DAN PEMBATASAN Pendapat Segi Hukum ini diberikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi dan pembatasan sebagai berikut:

1. Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana diuraikan dalam Pendapat Segi Hukum ini dan/atau pihak ketiga kepada kami dalam rangka Penawaran Umum Perdana adalah asli, dan (i) dokumen-dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik; (ii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya adalah sesuai dengan aslinya; (iii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk rancangan telah ditandatangani dalam bentuk dan isi yang sama dengan rancangan tersebut;

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan, baik lisan maupun tulisan, yang diberikan oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan pembuatan Pendapat Segi Hukum adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum;

3. Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat;

4. Para pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan: (i) mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat; (ii) telah melakukan tindakannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap permohonan perizinan atau dokumen pendaftaran atau pencatatan telah memuat setiap dan seluruh prasyarat yang ditentukan menurut peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang terkait;

136

LexRegis®

Since 2004

Page 32 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya;

6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang umum berlaku dalam bidang Pasar Modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan usaha dari Perseroan;

7. Pendapat Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 21 Juni 2019;

8. Sesuai dengan Surat Keputusan HKHPM No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tentang Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, kewajiban konsultan hukum untuk memperoleh surat keterangan dari badan peradilan yang berwenang telah dicabut, dan oleh karena itu, Pendapat Segi Hukum mengenai keterlibatan perkara Perseroan serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada keterangan dan surat pernyataan dari Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya;

9. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain; dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan usaha maupun harta kekayaan Perseroan;

10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Segi Hukum dapat terpengaruh apabila asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut di atas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya;

137

LexRegis®

Since 2004

Page 32 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya;

6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang umum berlaku dalam bidang Pasar Modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan usaha dari Perseroan;

7. Pendapat Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 21 Juni 2019;

8. Sesuai dengan Surat Keputusan HKHPM No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tentang Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, kewajiban konsultan hukum untuk memperoleh surat keterangan dari badan peradilan yang berwenang telah dicabut, dan oleh karena itu, Pendapat Segi Hukum mengenai keterlibatan perkara Perseroan serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada keterangan dan surat pernyataan dari Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya;

9. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain; dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan usaha maupun harta kekayaan Perseroan;

10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Segi Hukum dapat terpengaruh apabila asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut di atas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya;

LexRegis®

Since 2004

Page 33 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

11. Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana Perseroan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak menyimpang dari kerangka peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

138

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN LexRegis®

Since 2004

Page 34 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Demikianlah Pendapat Segi Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Segi Hukum ini.

Hormat Kami, LexRegis – Agustinus Dawarja & Partners

Agustinus Dawarja, S.H., M.H. STTD.KH-71/PM.2/2018

139

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN LexRegis®

Since 2004

Page 34 of 34

ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) Down Town Jalur Sutera Timur Blok 1A No. 11, Alam Sutera Tangerang - Banten, Indonesia 15144

JAKARTA OFFICE Centennial Tower, 35th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta, Indonesia 12930

Phone : (+6221) 29779470/71 Fax : (+6221) 29779472 Website : www.lexregis.com

Demikianlah Pendapat Segi Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Segi Hukum ini.

Hormat Kami, LexRegis – Agustinus Dawarja & Partners

Agustinus Dawarja, S.H., M.H. STTD.KH-71/PM.2/2018

140

Halaman ini sengaja dikosongkan

141

141

142

Halaman ini sengaja dikosongkan

143

nb

143

144

144

145

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016* ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c,2m,4,35 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912 Piutang usaha 2c,2m,5,35

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.136.731.244 pada tanggal 31 Desember 2018, Rp 592.875.542 pada tanggal 31 Desember 2017 dan Rp 1.200.949.759 pada tanggal 31 Desember 2016

497.173.267.740

423.978.168.076

288.734.291.138

Pihak berelasi 2d,31 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2m,6,35 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573 Persediaan - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 264.238.043 pada tanggal 31 Desember 2018

2e,7 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796

Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f,2i,8 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695 Pajak dibayar di muka 2l,16a 28.127.284.519 68.318.110.770 26.435.898.619

JUMLAH ASET LANCAR 883.283.762.887 816.956.877.528 546.654.618.970

ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan restitusi pajak 2l,16b 51.606.021.411 5.450.373.229 15.858.977.950 Uang muka perolehan aset tetap - pihak ketiga 9 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394 Aset pajak tangguhan 2l,16d 9.934.741.941 10.294.752.974 7.092.196.409 Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 471.408.844.828 pada tanggal 31 Desember 2018, Rp 415.637.969.361 pada tanggal 31 Desember 2017 dan Rp 338.859.620.232 pada tanggal 31 Desember 2016

2g,2h,10 764.553.458.777 674.054.466.802

566.956.666.574 Setoran jaminan 2m,11,35 746.153.493 549.075.000 232.400.000

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 837.239.929.412 696.877.005.184 594.654.811.327

JUMLAH ASET 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

146

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2018 dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016*

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2c,2m,12,35 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596 Utang usaha 2c,2m,13,35

Pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262 Pihak berelasi 2d,31 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Utang lain-lain - pihak ketiga 2c,2m,14,35 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395 Beban akrual 2m,15,35 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083 Utang pajak 2l,16c 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam

satu tahun:

Utang bank jangka panjang 2m,12,35 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489 Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 4.619.690.310 2.871.557.917 - Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046 Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 9.254.228 8.211.578 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 2m,12,35 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249 Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 9.470.894.261 8.881.291.104 - Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096 Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Liabilitas imbalan pasca kerja 2j,20 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp 100.000 per saham

Modal dasar - 4.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.150.000 saham 21 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000 Setoran modal lainnya 22 35.000.000.000 - - Penghasilan komprehensif lain 2g,2j,24 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914 Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

JUMLAH EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

147

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2018 dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016*

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2c,2m,12,35 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596 Utang usaha 2c,2m,13,35

Pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262 Pihak berelasi 2d,31 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Utang lain-lain - pihak ketiga 2c,2m,14,35 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395 Beban akrual 2m,15,35 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083 Utang pajak 2l,16c 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam

satu tahun:

Utang bank jangka panjang 2m,12,35 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489 Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 4.619.690.310 2.871.557.917 - Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046 Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 9.254.228 8.211.578 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 2m,12,35 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249 Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 9.470.894.261 8.881.291.104 - Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096 Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Liabilitas imbalan pasca kerja 2j,20 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp 100.000 per saham

Modal dasar - 4.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.150.000 saham 21 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000 Setoran modal lainnya 22 35.000.000.000 - - Penghasilan komprehensif lain 2g,2j,24 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914 Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

JUMLAH EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018

dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016 PENJUALAN 2d,2k,25,31 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646 BEBAN POKOK PENJUALAN 2d,2k,26,31 (1.792.280.115.030 ) (1.296.969.828.113 ) (1.079.167.570.933 ) LABA BRUTO 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713 Beban usaha 2k,27 (254.389.654.391 ) (252.370.861.929 ) (148.578.048.988 ) Laba (rugi) selisih kurs - neto 2c 5.658.341.314 (2.172.542.746 ) 8.197.591.521 Beban operasi lain 2k,16c (3.346.525.394 ) (6.513.760.020 ) - Pendapatan operasi lain 2k,28 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038

Pendapatan keuangan 2k,4 9.441.932 8.250.676 4.817.176 Biaya keuangan 2k,29 (84.086.645.300 ) (70.424.504.922 ) (55.531.541.688 )

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

PAJAK PENGHASILAN 2l,16d (18.435.967.433 ) (14.088.142.302 ) (22.061.172.040 )

LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi:

Surplus revaluasi aset tetap 2g,10,24 81.079.911.705 - 160.746.462.368 Pajak penghasilan terkait surplus revaluasi

aset tetap

2l,10,24

- - (4.822.393.871 ) Pengukuran kembali program imbalan pasti 2j,20,24 7.483.656.084 (6.740.059.468 ) (670.072.404 ) Pajak penghasilan terkait pengukuran

kembali program imbalan pasti

2l,16d,24

(1.870.914.021 ) 1.685.014.867 167.518.101

Penghasilan komprehensif lain - neto setelah pajak

86.692.653.768 (5.055.044.601 ) 155.421.514.194

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

131.435.592.071 28.123.159.067 219.629.408.680

LABA PER SAHAM DASAR 2n,30 38.907 28.851 275.117

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

Approved for printing:

148

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018

dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Modal Ditempatkan dan

Setoran Modal

Penghasilan Komperehensif

Saldo Laba - Belum Ditentukan

Jumlah

Catatan Disetor Penuh Lainnya Lain Penggunaannya Ekuitas Saldo 1 Januari 2016 15.000.000.000 - (1.164.284.280 ) 47.232.117.730 61.067.833.450

Tambahan modal disetor 21 100.000.000.000 - - - 100.000.000.000 Deklarasi dividen kas 23 - - - (25.000.000.000 ) (25.000.000.000 ) Laba tahun 2016 - - - 64.207.894.486 64.207.894.486 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2016 - - 155.421.514.194 - 155.421.514.194

Saldo 31 Desember 2016 115.000.000.000 - 154.257.229.914 86.440.012.216 355.697.242.130 Laba tahun 2017 - - - 33.178.203.668 33.178.203.668 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2017 - - (5.055.044.601 ) - (5.055.044.601 )

Saldo 31 Desember 2017 115.000.000.000 - 149.202.185.313 119.618.215.884 383.820.401.197

Uang muka setoran modal melalui setoran tunai dan kapitalisasi saldo laba

22

-

35.000.000.000

-

(22.880.000.000

)

12.120.000.000

Laba tahun 2018 - - - 44.742.938.303 44.742.938.303 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2018 - - 86.692.653.768 - 86.692.653.768

Saldo 31 Desember 2018 115.000.000.000 35.000.000.000 235.894.839.081 141.481.154.187 527.375.993.268

149

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018

dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Modal Ditempatkan dan

Setoran Modal

Penghasilan Komperehensif

Saldo Laba - Belum Ditentukan

Jumlah

Catatan Disetor Penuh Lainnya Lain Penggunaannya Ekuitas Saldo 1 Januari 2016 15.000.000.000 - (1.164.284.280 ) 47.232.117.730 61.067.833.450

Tambahan modal disetor 21 100.000.000.000 - - - 100.000.000.000 Deklarasi dividen kas 23 - - - (25.000.000.000 ) (25.000.000.000 ) Laba tahun 2016 - - - 64.207.894.486 64.207.894.486 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2016 - - 155.421.514.194 - 155.421.514.194

Saldo 31 Desember 2016 115.000.000.000 - 154.257.229.914 86.440.012.216 355.697.242.130 Laba tahun 2017 - - - 33.178.203.668 33.178.203.668 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2017 - - (5.055.044.601 ) - (5.055.044.601 )

Saldo 31 Desember 2017 115.000.000.000 - 149.202.185.313 119.618.215.884 383.820.401.197

Uang muka setoran modal melalui setoran tunai dan kapitalisasi saldo laba

22

-

35.000.000.000

-

(22.880.000.000

)

12.120.000.000

Laba tahun 2018 - - - 44.742.938.303 44.742.938.303 Penghasilan komprehensif lain

tahun 2018 - - 86.692.653.768 - 86.692.653.768

Saldo 31 Desember 2018 115.000.000.000 35.000.000.000 235.894.839.081 141.481.154.187 527.375.993.268

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018

dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 2.093.948.803.170 1.532.251.213.905 1.315.907.302.206 Pembayaran kas kepada pemasok (1.391.303.289.871 ) (1.015.168.539.857 ) (904.550.312.599 ) Pembayaran kas kepada karyawan (210.979.277.587 ) (150.421.239.728 ) (120.829.618.539 ) Pembayaran kas untuk beban usaha dan lainnya (327.746.873.465 ) (321.313.421.654 ) (213.114.733.727 ) Kas yang diperoleh dari operasi 163.919.362.247 45.348.012.666 77.412.637.341 Pembayaran pajak penghasilan badan (19.128.012.717 ) (36.474.255.645 ) (27.804.452.003 ) Pembayaran biaya keuangan (84.077.203.368 ) (68.275.558.096 ) (55.526.724.512 ) Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 12.916.111.818 4.375.604.560 14.773.283.100

Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

73.630.257.980 (55.026.196.515 ) 8.854.743.926

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 10 293.700.000 446.000.000 - Perolehan aset tetap 10 (57.575.059.022 ) (109.063.293.077 ) (41.876.870.760 ) Pembayaran utang perolehan aset tetap (51.280.409.066 ) (16.994.601.907 ) -

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(108.561.768.088 ) (125.611.894.984 ) (41.876.870.760 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka panjang 44.192.403.831 153.921.613.297 - Setoran modal saham 21,22 12.120.000.000 - 100.000.000.000 Pembayaran utang bank jangka panjang (77.160.625.591 ) (56.386.904.608 ) (54.553.342.040 ) Penerimaan utang bank jangka pendek - neto 70.180.785.073 20.774.581.748 2.709.607.631 Pembayaran utang sewa pembiayaan (4.488.264.450 ) (3.652.150.979 ) - Pembayaran utang pembiayaan konsumen (3.991.379.772 ) (5.448.695.612 ) (7.274.753.658 ) Penerimaan dari wesel bayar jangka menengah 19 - 75.000.000.000 - Penjualan penyertaan saham - - 17.750.000.000 Pembayaran dividen kas 23 - - (25.000.000.000 )

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK

5.921.408.983

3.570.352.347

609.385.099

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.042.506.259 2.472.153.912 1.862.768.813

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

150

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Satyamitra Kemas Lestari (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Juniaty Tedjaputra, SH No. 12 tanggal 26 Juli 2001. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-09833 HT.01.01.TH.2011 tanggal 3 Oktober 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 Tambahan No. 8296 tanggal 5 Agustus 2005. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn No. 122 tanggal 29 Nopember 2016, antara lain mengenai perubahan nilai nominal saham dan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 27 Desember 2016.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, pembangunan, kehutanan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri kemasan dari kertas. Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Jalan Raya Serang KM 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa, Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2005. PT Satyamitra Investindo Pratama adalah entitas induk akhir Perusahaan.

b. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 122 tanggal 29 November 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-0112324 dan No. AHU-AH.01.03-0112325 masing-masing tertanggal 27 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Rachman Sastra Direktur Utama : Ang Kinardo Komisaris : Kihary Angdias Direktur : Tan Franco Agung Direktur : Herryanto Setiono Hidayat Direktur : Hanafi Budiman

Manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing adalah sejumlah xxx, xxxx dan xxxx karyawan (tidak diaudit).

c. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 15 April 2019.

151

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Satyamitra Kemas Lestari (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Juniaty Tedjaputra, SH No. 12 tanggal 26 Juli 2001. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-09833 HT.01.01.TH.2011 tanggal 3 Oktober 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 Tambahan No. 8296 tanggal 5 Agustus 2005. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn No. 122 tanggal 29 Nopember 2016, antara lain mengenai perubahan nilai nominal saham dan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 27 Desember 2016.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, pembangunan, kehutanan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri kemasan dari kertas. Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Jalan Raya Serang KM 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa, Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2005. PT Satyamitra Investindo Pratama adalah entitas induk akhir Perusahaan.

b. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 122 tanggal 29 November 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-0112324 dan No. AHU-AH.01.03-0112325 masing-masing tertanggal 27 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Rachman Sastra Direktur Utama : Ang Kinardo Komisaris : Kihary Angdias Direktur : Tan Franco Agung Direktur : Herryanto Setiono Hidayat Direktur : Hanafi Budiman

Manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing adalah sejumlah xxx, xxxx dan xxxx karyawan (tidak diaudit).

c. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 15 April 2019.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh Perusahaan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah lkatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas

kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

152

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Perubahan Standar Akuntansi Keuangan Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: - Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas”; - Amandemen PSAK 13, “Properti Investasi”; - PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 16 (2016), “Aset Tetap”; - Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan”; - Amandemen PSAK 53, “Pembayaran Berbasis Saham”; - PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; - PSAK 69, “Agrikultur”. Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016 1 Euro Eropa (EUR) 16.559,75 16.173,62 14.161,55 1 Franc Swiss (CHF) 14.709,75 13.842,15 13.177,76 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 14.481,00 13.548,00 13.436,00 1 Yuan China (CNY) 2.109,95 2.073,40 1.936,86 1 Yen Jepang (JPY) 131,12 120,22 115,40

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

153

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Perubahan Standar Akuntansi Keuangan Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: - Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas”; - Amandemen PSAK 13, “Properti Investasi”; - PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 16 (2016), “Aset Tetap”; - Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan”; - Amandemen PSAK 53, “Pembayaran Berbasis Saham”; - PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; - PSAK 69, “Agrikultur”. Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016 1 Euro Eropa (EUR) 16.559,75 16.173,62 14.161,55 1 Franc Swiss (CHF) 14.709,75 13.842,15 13.177,76 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 14.481,00 13.548,00 13.436,00 1 Yuan China (CNY) 2.109,95 2.073,40 1.936,86 1 Yen Jepang (JPY) 131,12 120,22 115,40

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi: (lanjutan) b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Perusahaan menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

g. Aset Tetap

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi model revaluasi untuk aset tetap berupa hak atas tanah dan bangunan. Untuk aset tetap selain hak atas tanah dan bangunan menggunakan model biaya.

154

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Hak atas tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar sedangkan untuk aset lainnya disajikan dengan menggunakan biaya perolehan. Seluruh aset tetap disajikan dengan menggunakan dasar pencatatan tersebut, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, apabila ada. Penilaian terhadap hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap. Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi hak atas tanah dan bangunan dicatat pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”. Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat (Tahun)

Bangunan 20 Mesin 8 Peralatan pabrik 4 Perlengkapan kantor 4 Kendaraan 4 Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

Jumlah tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

155

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Hak atas tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar sedangkan untuk aset lainnya disajikan dengan menggunakan biaya perolehan. Seluruh aset tetap disajikan dengan menggunakan dasar pencatatan tersebut, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, apabila ada. Penilaian terhadap hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap. Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi hak atas tanah dan bangunan dicatat pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”. Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Masa Manfaat (Tahun)

Bangunan 20 Mesin 8 Peralatan pabrik 4 Perlengkapan kantor 4 Kendaraan 4 Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

Jumlah tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan) Pengeluaran yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti biaya perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Dalam situasi dimana dapat dibuktikan secara jelas bahwa pengeluaran tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis yang diharapkan diperoleh dari penggunaan aset tetap tersebut di masa datang yang melebihi kinerja normalnya, maka pengeluaran tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Pada setiap akhir tahun pelaporan, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

h. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

156

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Sewa

Perusahaan mengklasifikasikan sewa sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Sewa Pembiayaan - Perusahaan sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Perusahaan disusutkan secara konsisten dengan metode yang sama dengan aset kepemilikan langsung, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur masa manfaat sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

j. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, sehingga pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

157

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Sewa

Perusahaan mengklasifikasikan sewa sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Sewa Pembiayaan - Perusahaan sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Perusahaan disusutkan secara konsisten dengan metode yang sama dengan aset kepemilikan langsung, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur masa manfaat sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

j. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, sehingga pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan pasca kerja (lanjutan) Sejak 17 Mei 2018, Perusahaan mengikuti Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (“PPUKP”) dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sinarmas MSIG. PPUKP ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca kerja Perusahaan. Liabilitas manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan Perusahaan adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam tahun terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri dari: i. Keuntungan atau kerugian aktuarial; ii. Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas

liabilitas (aset) imbalan pasti neto; iii. Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga

neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada tahun-tahun berikutnya. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang

ditanggung oleh program; atau, ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material

dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

158

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan Pendapatan Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: - Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli; - Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang

dijual; - Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; - Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir

kepada Perusahaan tersebut; dan - Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur

dengan andal. Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Penghasilan (beban) bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

l. Perpajakan Pajak Kini Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan dan penyesuaian terkait dengan utang atau restitusi pajak tahun sebelumnya. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

159

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan Pendapatan Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: - Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli; - Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang

dijual; - Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; - Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir

kepada Perusahaan tersebut; dan - Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur

dengan andal. Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Penghasilan (beban) bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

l. Perpajakan Pajak Kini Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan dan penyesuaian terkait dengan utang atau restitusi pajak tahun sebelumnya. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada periode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau entitas bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor

pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari beban yang terjadi; dan

ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari kantor pajak disajikan sebagai pajak dibayar di muka sedangan jumlah PPN yang direstitusikan ke kantor pajak disajikan sebagai bagian dari taksiran tagihan restitusi pajak pada laporan posisi keuangan.

m. Instrumen Keuangan

i. Aset keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

160

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal dan pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through” dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

161

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal dan pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through” dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan keuangan tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

ii. Liabilitas keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pada saat pengakuan awal. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.

162

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal dan pengukuran (lanjutan) Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

163

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal dan pengukuran (lanjutan) Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perusahaan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.

Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas

yang identik; Tingkat 2: Teknik penilaian yang menggunakan input selain harga kuotasi yang termasuk di

dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, turunan dari harga); dan

Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

n. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perubahan jumlah saham tanpa mengubah sumber daya diperlakukan secara retrospektif, sehingga jumlah saham yang beredar pada tahun yang disajikan sebelumnya disesuaikan secara proporsional seolah-olah perubahan jumlah saham tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

o. Informasi Segmen

Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari entitas yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu dan jasa (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

164

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o. Informasi Segmen (lanjutan) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 33.

p. Provisi

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu yang besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisi ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dipulihkan.

q. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

r. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

165

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o. Informasi Segmen (lanjutan) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 33.

p. Provisi

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu yang besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisi ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dipulihkan.

q. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

r. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta pengungkapan liabilitas kontinjensi. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Usaha yang Berkelanjutan Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban Perusahaan. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2m. Sewa Perusahaan memiliki perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk sewa kendaraan dan bangunan. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2i. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

166

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Perusahaan mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Penentuan estimasi masa manfaat dilakukan berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan nilai aset tidak lancar yang dicatat.

Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 764.553.458.777, Rp 674.054.466.802 dan Rp 566.956.666.574. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10. Revaluasi Aset Tetap Revaluasi aset tetap Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi.

167

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Perusahaan mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Penentuan estimasi masa manfaat dilakukan berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan nilai aset tidak lancar yang dicatat.

Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 764.553.458.777, Rp 674.054.466.802 dan Rp 566.956.666.574. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10. Revaluasi Aset Tetap Revaluasi aset tetap Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Imbalan Pasca Kerja Penentuan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dengan menggunakan metode projected unit credit. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Seperti dijelaskan pada Catatan 2j, hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi yang ditetapkan adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas imbalan pasca kerja. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 39.474.729.721, Rp 39.910.891.015 dan Rp 27.167.835.875. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 20.

Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat utang pajak penghasilan badan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 822.168.533 dan Rp 9.063.484.460, sedangkan nilai tercatat taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan badan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp 5.193.419.962 dan Rp 5.175.931.131. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16b dan 16c. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk tahun pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 9.934.741.941, Rp 10.294.752.974 dan Rp 7.092.196.409. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16d.

168

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

4. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari:

2018 2017 2016

Kas 491.085.028 503.619.132 254.599.233

Kas di bank Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 40.334.358 - - PT Bank Central Asia Tbk Tbk 8.078.723 1.651.018 80.302.879

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk 11.424.417.133 5.537.236.109 2.137.251.800

Jumlah kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679

Jumlah kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada

masing-masing bank. Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga. Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan

Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Tidak terdapat saldo kas di bank yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pelanggan

2018 2017 2016

Pihak ketiga Manufaktur xxxxx Xxxx Xxxx Teknologi informasi dan komunikasi xxxxx Xxxx Xxxx Restoran xxxxx Xxxx Xxxx Xxxxxxx xxxxx Xxxx Xxxx

Sub jumlah 501.309.998.984 424.571.043.618 289.935.240.897

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )

Jumlah pihak ketiga - neto 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138 Pihak berelasi (Catatan 31) 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237 Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

169

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

4. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari:

2018 2017 2016

Kas 491.085.028 503.619.132 254.599.233

Kas di bank Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 40.334.358 - - PT Bank Central Asia Tbk Tbk 8.078.723 1.651.018 80.302.879

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk 11.424.417.133 5.537.236.109 2.137.251.800

Jumlah kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679

Jumlah kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada

masing-masing bank. Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga. Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan

Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Tidak terdapat saldo kas di bank yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pelanggan

2018 2017 2016

Pihak ketiga Manufaktur xxxxx Xxxx Xxxx Teknologi informasi dan komunikasi xxxxx Xxxx Xxxx Restoran xxxxx Xxxx Xxxx Xxxxxxx xxxxx Xxxx Xxxx

Sub jumlah 501.309.998.984 424.571.043.618 289.935.240.897

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )

Jumlah pihak ketiga - neto 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138 Pihak berelasi (Catatan 31) 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237 Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)

b. Berdasarkan umur

2018 2017 2016

Pihak ketiga Belum jatuh tempo 363.157.357.990 Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari 96.575.243.770 Xxxx Xxxx 31 - 60 hari 12.751.991.795 Xxxx Xxxx 61 - 90 hari 13.722.746.201 Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari 15.102.659.228 Xxxx Xxxx

Sub jumlah 501.309.998.984 424.571.043.618 289.935.240.897

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )

Jumlah pihak ketiga - neto 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138

Pihak berelasi Belum jatuh tempo 10.860.245.385 Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari 2.875.424.333 Xxxx Xxxx 31 - 60 hari 5.103.052.375 Xxxx Xxxx 61 - 90 hari 4.907.404.327 Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari 23.058.933.223 Xxxx Xxxx

Jumlah pihak berelasi 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237

Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

c. Berdasarkan mata uang

2018 2017 2016

Rupiah 409.070.843.949 351.983.475.495 279.305.168.560 Dolar Amerika Serikat 139.044.214.678 108.546.334.535 29.403.721.574

Sub jumlah 548.115.058.627 460.529.810.030 308.708.890.134

Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )

Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

170

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 592.875.542 1.200.949.759 1.621.852.710 Penyisihan selama tahun berjalan

(Catatan 27)

3.543.855.702 - - Pemulihan selama tahun berjalan

(Catatan 27)

- (608.074.217 ) (420.902.951 ) )

Saldo akhir tahun 4.136.731.244 592.875.542 1.200.949.759

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada tanggal pelaporan, manajemen membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan analisis umur piutang usaha dan piutang usaha yang diragukan kolektibilitasnya karena pelanggan mengalami kesulitan keuangan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak berelasi karena manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, piutang usaha sebesar Rp 250 miliar digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal pelaporan dan dengan mempertimbangkan sejarah kredit, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Piutang penjualan aset tetap 822.800.000 - - Piutang karyawan 731.232.284 425.162.876 282.506.573

Jumlah 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573

Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.

171

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 592.875.542 1.200.949.759 1.621.852.710 Penyisihan selama tahun berjalan

(Catatan 27)

3.543.855.702 - - Pemulihan selama tahun berjalan

(Catatan 27)

- (608.074.217 ) (420.902.951 ) )

Saldo akhir tahun 4.136.731.244 592.875.542 1.200.949.759

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada tanggal pelaporan, manajemen membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan analisis umur piutang usaha dan piutang usaha yang diragukan kolektibilitasnya karena pelanggan mengalami kesulitan keuangan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak berelasi karena manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, piutang usaha sebesar Rp 250 miliar digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12). Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal pelaporan dan dengan mempertimbangkan sejarah kredit, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Piutang penjualan aset tetap 822.800.000 - - Piutang karyawan 731.232.284 425.162.876 282.506.573

Jumlah 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573

Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain akan dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

7. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Bahan baku 189.169.674.001 182.358.455.384 122.375.845.131 Bahan pembantu dan suku cadang 17.970.615.145 16.772.706.707 9.821.227.637 Barang dalam proses 3.041.395.243 2.806.681.291 2.170.669.851 Barang jadi 69.947.508.623 60.163.851.768 41.058.963.177

Sub jumlah 280.129.193.012 262.101.695.150 175.426.705.796 Dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai

(264.238.043 ) - -

Jumlah - Neto 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Saldo awal tahun - - - Penyisihan selama tahun berjalan

(Catatan 27)

264.238.043 - - )

Saldo akhir tahun 264.238.043 - -

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, persediaan sebesar Rp 150 miliar digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12). Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, persediaan telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi pihak ketiga terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 235.491.398.697, Rp 84.000.000.000 dan Rp 84.000.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jumlah persediaan yang dibebankan sebagai beban pokok penjualan masing-masing adalah sebesar Rp 1.441.958.581.260, Rp 1.041.852.127.994 dan Rp 856.469.817.998 (Catatan 26).

172

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

7. PERSEDIAAN (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai realisasi neto dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Uang muka pemasok 9.415.865.959 14.437.887.903 32.582.002.502 Biaya dibayar di muka:

Sewa 3.435.740.741 - - Provisi bank 3.400.708.333 3.109.773.810 - Asuransi 1.542.933.457 2.584.806.272 1.947.411.193

Jumlah 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695

Uang muka pemasok

Akun ini merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok pihak ketiga sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang yang akan direklasifikasikan ke akun persediaan pada saat bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang tersebut diterima oleh Perusahaan. Sewa Sewa terutama merupakan pembayaran di muka atas sewa gudang di Cikarang, Bekasi (Catatan 34).

173

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

7. PERSEDIAAN (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai realisasi neto dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Uang muka pemasok 9.415.865.959 14.437.887.903 32.582.002.502 Biaya dibayar di muka:

Sewa 3.435.740.741 - - Provisi bank 3.400.708.333 3.109.773.810 - Asuransi 1.542.933.457 2.584.806.272 1.947.411.193

Jumlah 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695

Uang muka pemasok

Akun ini merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok pihak ketiga sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang yang akan direklasifikasikan ke akun persediaan pada saat bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang tersebut diterima oleh Perusahaan. Sewa Sewa terutama merupakan pembayaran di muka atas sewa gudang di Cikarang, Bekasi (Catatan 34).

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

9. UANG MUKA PEROLEHAN ASET TETAP - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan pembayaran uang muka kepada pemasok pihak ketiga sehubungan dengan perolehan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2018 2017 2016

Mesin 9.518.094.800 - - Kendaraan 881.458.990 - - Bangunan - 6.528.337.179 4.514.570.394

Jumlah 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Mutasi uang muka perolehan aset tetap kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Saldo awal 6.528.337.179 4.514.570.394 - Penambahan 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394 Reklasifikasi ke aset tetap - bangunan

(Catatan 10)

(6.528.337.179 ) (4.514.570.394 ) -

Saldo akhir 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Manajemen memperkirakan uang muka perolehan mesin dan kendaraan akan diselesaikan pada tahun 2019. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi penyelesaian uang muka perolehan aset tetap.

10. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2018 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Eliminasi Saldo Revaluasi Saldo Akhir Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung Tanah 228.061.400.000 - - - - 42.719.728.000 270.781.128.000 Bangunan 153.751.070.600 9.205.942.282 - 6.528.337.179 4 (26.988.986.766 ) 38.360.183.705 180.856.547.000 Mesin 580.643.031.190 45.353.412.198 3.248.855.184 - - - 646.589.165.031 23.841.576.827 1) Peralatan pabrik 29.371.806.693 1.456.578.344 - - - 30.828.385.037 Perlengkapan kantor 18.877.581.871 1.185.126.198 - - - - 20.062.708.069 Kendaraan 46.072.327.909 374.000.000 514.475.340 1.936.843.200 5) - - 47.868.695.769 Sewa pembiayaan Kendaraan 15.405.000.000 6.826.000.000 2) - - - - 22.231.000.000 Pembiayaan konsumen Kendaraan 17.510.217.900 1.171.300.000 3) - (1.936.843.200 )5) - - 16.744.674.700 Jumlah Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi 1.089.692.436.163 57.575.059.022 3.763.330.524 6.528.337.179 4) (26.988.986.766 ) 81.079.911.705 1.235.962.303.606

23.841.576.827 1)

6.826.000.000 2)

1.171.300.000 3)

174

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

10. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2018 (lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Eliminasi Saldo Revaluasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 17.383.456.238 9.605.530.528 - - (26.988.986.766 ) - - Mesin 310.273.017.982 61.788.393.971 3.001.107.224 - - - 369.060.304.729 Peralatan pabrik 22.424.682.314 2.607.198.479 - - - - 25.031.880.793 Perlengkapan kantor 13.038.416.918 2.191.398.202 - - - - 15.229.815.120 Kendaraan 44.109.745.607 2.011.655.219 514.475.340 1.936.843.200 5) - - 47.543.768.686 Sewa pembiayaan Kendaraan 1.832.895.833 4.619.354.167 - - - - 6.452.250.000 Pembiayaan konsumen Kendaraan 6.575.754.469 3.451.914.232 - (1.936.843.200 )5) - - 8.090.825.501 Jumlah Akumulasi Penyusutan

415.637.969.361 86.275.444.798 3.515.582.564

-

(26.988.986.766

)

-

471.408.844.829

Nilai Buku Neto 674.054.466.802 764.553.458.777

2017 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung Tanah 228.061.400.000 - - - 228.061.400.000 Bangunan 128.343.350.000 20.893.150.206 - 4.514.570.394 4) 153.751.070.600 Mesin 453.145.583.873 76.759.992.591 542.954.340 - 580.643.031.190 51.280.409.066 1) Peralatan pabrik 23.652.135.502 5.719.671.191 29.371.806.693 Perlengkapan kantor 13.835.115.982 5.042.465.889 - - 18.877.581.871 Kendaraan 45.518.024.349 648.013.200 1.119.068.840 1.025.359.200 5) 46.072.327.909

Sewa pembiayaan Kendaraan - 15.405.000.000 2) - - 15.405.000.000

Pembiayaan konsumen Kendaraan 13.260.677.100 5.274.900.000 3) - (1.025.359.200 )5) 17.510.217.900

Jumlah Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi 905.816.286.806 109.063.293.077 1.662.023.180 4.514.570.394 3) 1.089.692.436.163

51.280.409.066 1)

15.405.000.000 2)

5.274.900.000 3)

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 8.958.717.083 8.424.739.155 - -

17.383.456.238

Mesin 251.444.744.966 59.367.011.886 538.738.870 - 310.273.017.982 Peralatan pabrik 20.639.198.422 1.785.483.892 - - 22.424.682.314 Perlengkapan kantor 11.415.041.183 1.623.375.735 - - 13.038.416.918 Kendaraan 43.149.320.559 1.054.134.688 1.119.068.840 1.025.359.200 5) 44.109.745.607

Sewa pembiayaan Kendaraan - 1.832.895.833 - - 1.832.895.833

Pembiayaan konsumen Kendaraan 3.252.598.019 4.348.515.650 - (1.025.359.200 )5) 6.575.754.469

Jumlah Akumulasi Penyusutan

338.859.620.232 78.436.156.839 1.657.807.710

-

415.637.969.361

Nilai Buku Neto 566.956.666.574 674.054.466.802

175

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

10. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2018 (lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Eliminasi Saldo Revaluasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 17.383.456.238 9.605.530.528 - - (26.988.986.766 ) - - Mesin 310.273.017.982 61.788.393.971 3.001.107.224 - - - 369.060.304.729 Peralatan pabrik 22.424.682.314 2.607.198.479 - - - - 25.031.880.793 Perlengkapan kantor 13.038.416.918 2.191.398.202 - - - - 15.229.815.120 Kendaraan 44.109.745.607 2.011.655.219 514.475.340 1.936.843.200 5) - - 47.543.768.686 Sewa pembiayaan Kendaraan 1.832.895.833 4.619.354.167 - - - - 6.452.250.000 Pembiayaan konsumen Kendaraan 6.575.754.469 3.451.914.232 - (1.936.843.200 )5) - - 8.090.825.501 Jumlah Akumulasi Penyusutan

415.637.969.361 86.275.444.798 3.515.582.564

-

(26.988.986.766

)

-

471.408.844.829

Nilai Buku Neto 674.054.466.802 764.553.458.777

2017 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung Tanah 228.061.400.000 - - - 228.061.400.000 Bangunan 128.343.350.000 20.893.150.206 - 4.514.570.394 4) 153.751.070.600 Mesin 453.145.583.873 76.759.992.591 542.954.340 - 580.643.031.190 51.280.409.066 1) Peralatan pabrik 23.652.135.502 5.719.671.191 29.371.806.693 Perlengkapan kantor 13.835.115.982 5.042.465.889 - - 18.877.581.871 Kendaraan 45.518.024.349 648.013.200 1.119.068.840 1.025.359.200 5) 46.072.327.909

Sewa pembiayaan Kendaraan - 15.405.000.000 2) - - 15.405.000.000

Pembiayaan konsumen Kendaraan 13.260.677.100 5.274.900.000 3) - (1.025.359.200 )5) 17.510.217.900

Jumlah Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi 905.816.286.806 109.063.293.077 1.662.023.180 4.514.570.394 3) 1.089.692.436.163

51.280.409.066 1)

15.405.000.000 2)

5.274.900.000 3)

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 8.958.717.083 8.424.739.155 - -

17.383.456.238

Mesin 251.444.744.966 59.367.011.886 538.738.870 - 310.273.017.982 Peralatan pabrik 20.639.198.422 1.785.483.892 - - 22.424.682.314 Perlengkapan kantor 11.415.041.183 1.623.375.735 - - 13.038.416.918 Kendaraan 43.149.320.559 1.054.134.688 1.119.068.840 1.025.359.200 5) 44.109.745.607

Sewa pembiayaan Kendaraan - 1.832.895.833 - - 1.832.895.833

Pembiayaan konsumen Kendaraan 3.252.598.019 4.348.515.650 - (1.025.359.200 )5) 6.575.754.469

Jumlah Akumulasi Penyusutan

338.859.620.232 78.436.156.839 1.657.807.710

-

415.637.969.361

Nilai Buku Neto 566.956.666.574 674.054.466.802

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

10. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2016

Saldo Awal Eliminasi Saldo Revaluasi Penambahan Penyesuaian Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi

Pemilikan langsung Tanah 97.929.728.450 - 130.181.671.550 - (50.000.000 ) - 228.061.400.000 Bangunan 122.525.475.122 (25.257.438.752 ) 31.075.313.630 - - - 128.343.350.000 Mesin 397.012.507.546 - - 39.138.474.420 - - 453.145.583.873 16.994.601.907 1) Peralatan pabrik 21.728.148.765 - - 1.923.986.737 - - 23.652.135.502 Perlengkapan kantor 13.020.706.379 - - 814.409.603 - - 13.835.115.982 Kendaraan 13.567.700.911 - - - - 31.950.323.438 5) 45.518.024.349 Pembiayaan konsumen Kendaraan 35.702.350.538 - - 9.508.650.000 3) - (31.950.323.438 )5) 13.260.677.100 Jumlah Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi 701.486.617.711 (25.257.438.752 ) 161.256.985.180 41.876.870.760 (50.000.000 ) - 905.816.286.806 16.994.601.907 1) 9.508.650.000 3) Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 25.257.438.752 (25.257.438.752 ) 510.522.812 8.269.585.000

178.609.271 - 8.958.717.083

Mesin 205.360.649.843 - - 46.084.095.123 - - 251.444.744.966 Peralatan pabrik 18.367.170.458 - - 2.272.027.964 - - 20.639.198.422 Perlengkapan kantor 9.420.583.883 - - 1.994.457.300 - - 11.415.041.183 Kendaraan 8.356.207.143 - - 5.211.493.768 - 29.581.619.648 5) 43.149.320.559 Pembiayaan konsumen Kendaraan 31.089.694.426 - - 1.744.523.241 - (29.581.619.648 )5) 3.252.598.019 Jumlah Akumulasi Penyusutan

297.851.744.505 (25.257.438.752 ) 510.522.812

65.576.182.396

178.609.271

-

338.859.620.232

Nilai Buku Neto 403.634.873.206 566.956.666.574

Catatan:

1) Perolehan aset tetap melalui utang perolehan aset tetap. 2) Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan.

3) Perolehan aset tetap melalui utang pembiayaan konsumen.

4) Reklasifikasi dari uang muka perolehan aset tetap (Catatan 9) ke aset tetap. 5) Reklasifikasi dari aset pembiayaan konsumen ke aset kepemilikan langsung.

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Harga jual aset tetap 1.116.500.000 446.000.000 - Nilai tercatat aset tetap 247.747.960 4.215.470 -

Laba penjualan aset tetap (Catatan 28) 868.752.040 441.784.530 -

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2018 2017 2016

Beban pokok penjualan (Catatan 26) 80.864.294.009 74.835.289.490 61.870.428.154 Beban usaha (Catatan 27) 5.411.150.789 3.600.867.349 3.705.754.242

Jumlah 86.275.444.798 78.436.156.839 65.576.182.396

176

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

10. ASET TETAP (lanjutan) Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 239.796.695.711, Rp 181.175.100.245 dan Rp 116.045.147.250. Perusahaan memiliki hak atas tanah seluas 297.768 meter persegi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang terletak di beberapa lokasi yaitu Serang, Purwakarta dan Cikarang. HGB tersebut akan berakhir pada tahun 2023 sampai dengan 2046. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, aset tetap diasuransikan terhadap seluruh risiko berdasarkan suatu polis kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 178.463.586.000 dan USD 46.570.569, Rp 77.692.400.000 dan USD 22.570.000, dan Rp 84.592.400.000 dan USD 22.570.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tanah, bangunan dan mesin tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12). Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi. Penilaian kembali atas tanah dan bangunan dilakukan pada tanggal penilaian 30 November 2015 oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan (“KJPP”). Berdasarkan laporan KJPP No. FSR/PV-FS/120851/2015 tanggal 29 Desember 2015 dan No. FSR/ PV-FS/010002/2016 tanggal 4 Januari 2016, nilai wajar tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 228.061.400.000 dan Rp 128.343.350.000. Penilaian dilakukan berdasarkan standar penilaian Indonesia serta ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain: a. Jenis dan hak yang melekat pada properti b. Kondisi pasar c. Lokasi d. Karakteristik fisik e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan f. Karakteristik tanah Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:

Nilai buku sebelum revaluasi

Nilai wajar

Aset tetap

Surplus revaluasi

Tanah

97.929.728.450

228.061.400.000 130.181.671.550 Bangunan

97.778.559.182

128.343.350.000 30.564.790.818

Jumlah

195.708.287.632

356.404.750.000 160.746.462.368

177

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

10. ASET TETAP (lanjutan) Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 239.796.695.711, Rp 181.175.100.245 dan Rp 116.045.147.250. Perusahaan memiliki hak atas tanah seluas 297.768 meter persegi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang terletak di beberapa lokasi yaitu Serang, Purwakarta dan Cikarang. HGB tersebut akan berakhir pada tahun 2023 sampai dengan 2046. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, aset tetap diasuransikan terhadap seluruh risiko berdasarkan suatu polis kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 178.463.586.000 dan USD 46.570.569, Rp 77.692.400.000 dan USD 22.570.000, dan Rp 84.592.400.000 dan USD 22.570.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tanah, bangunan dan mesin tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12). Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi. Penilaian kembali atas tanah dan bangunan dilakukan pada tanggal penilaian 30 November 2015 oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan (“KJPP”). Berdasarkan laporan KJPP No. FSR/PV-FS/120851/2015 tanggal 29 Desember 2015 dan No. FSR/ PV-FS/010002/2016 tanggal 4 Januari 2016, nilai wajar tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 228.061.400.000 dan Rp 128.343.350.000. Penilaian dilakukan berdasarkan standar penilaian Indonesia serta ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain: a. Jenis dan hak yang melekat pada properti b. Kondisi pasar c. Lokasi d. Karakteristik fisik e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan f. Karakteristik tanah Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:

Nilai buku sebelum revaluasi

Nilai wajar

Aset tetap

Surplus revaluasi

Tanah

97.929.728.450

228.061.400.000 130.181.671.550 Bangunan

97.778.559.182

128.343.350.000 30.564.790.818

Jumlah

195.708.287.632

356.404.750.000 160.746.462.368

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

10. ASET TETAP (lanjutan) Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”, dan disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 155.924.068.497, yang merupakan hasil surplus revaluasi sebesar Rp 160.746.462.368 dikurangi pajak final sebesar Rp 4.822.393.871. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015, Perusahaan juga melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan dan menyetor pajak penghasilan atas selisih penilaian kembali tanah dan bangunan dengan jumlah sebesar Rp 4.822.393.871. Penilaian kembali tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan Surat Keputusan No. KEP- 241/WPJ.08/2016 pada tanggal 25 Januari 2016. Sesuai ketentuan PSAK 16, “Aset Tetap” dan dengan mempertimbangkan nilai buku aset tetap (tanah dan bangunan) yang telah dilakukan revaluasi pada tanggal 1 Januari 2016, maka pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan telah menugaskan perusahaan jasa penilai terdaftar untuk melaksanakan penilaian aset tetap (tanah dan bangunan). Perusahaan melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan untuk bukan untuk tujuan perpajakan tetapi hanya untuk pemenuhan ketentuan PSAK tersebut. Penilaian kembali atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan (“KJPP”) pada tanggal penilaian 31 Desember 2018. Berdasarkan laporan KJPP No. xxxxxxxx tanggal 5 April 2019, nilai wajar tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 270.781.128.000 dan Rp 180.856.547.000. Penilaian dilakukan berdasarkan standar penilaian Indonesia serta ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain: a. Jenis dan hak yang melekat pada property b. Kondisi pasar c. Lokasi d. Karakteristik fisik e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan f. Karakteristik tanah Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:

Nilai buku sebelum revaluasi

Nilai wajar

Aset tetap

Surplus revaluasi

Tanah

228.061.400.000

270.781.128.000 42.719.728.000 Bangunan

142.496.363.295

180.856.547.000 38.360.183.705

Jumlah

370.557.763.295 451.637.675.000 81.079.911.705 Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”, dan disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 81.079.911.705.

178

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

10. ASET TETAP (lanjutan) Jika tanah dan bangunan dicatat sebesar biaya perolehan, nilai buku neto tanah dan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 (dengan memperhitungkan penambahan bangunan pada tahun 2017 dan 2018) adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Tanah 97.879.728.450 97.879.728.450 97.879.728.450 Bangunan

Harga perolehan 163.667.475.184 147.933.195.721 122.525.475.121 Akumulasi penyusutan (45.127.359.703 ) (37.665.140.419 ) (33.527.023.752 )

Nilai buku bangunan 118.540.115.481 110.268.055.302 88.998.451.369

Jumlah 216.419.843.931 208.147.783.752 186.878.179.819

Mutasi surplus revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Saldo awal 155.924.068.497 155.924.068.497 - Penambahan 81.079.911.705 - 155.924.068.497

Saldo akhir 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497

Pada tanggal 31 Desember 2018, selain tanah dan bangunan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang berasal dari hibah. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, berdasarkan penelaahan atas estimasi umur manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perubahan atas estimasi masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap.

11. SETORAN JAMINAN

Akun ini merupakan setoran jaminan atas pemakaian listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan sewa bangunan.

179

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

10. ASET TETAP (lanjutan) Jika tanah dan bangunan dicatat sebesar biaya perolehan, nilai buku neto tanah dan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 (dengan memperhitungkan penambahan bangunan pada tahun 2017 dan 2018) adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Tanah 97.879.728.450 97.879.728.450 97.879.728.450 Bangunan

Harga perolehan 163.667.475.184 147.933.195.721 122.525.475.121 Akumulasi penyusutan (45.127.359.703 ) (37.665.140.419 ) (33.527.023.752 )

Nilai buku bangunan 118.540.115.481 110.268.055.302 88.998.451.369

Jumlah 216.419.843.931 208.147.783.752 186.878.179.819

Mutasi surplus revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Saldo awal 155.924.068.497 155.924.068.497 - Penambahan 81.079.911.705 - 155.924.068.497

Saldo akhir 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497

Pada tanggal 31 Desember 2018, selain tanah dan bangunan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang berasal dari hibah. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, berdasarkan penelaahan atas estimasi umur manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perubahan atas estimasi masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap.

11. SETORAN JAMINAN

Akun ini merupakan setoran jaminan atas pemakaian listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan sewa bangunan.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

12. UTANG BANK Utang bank merupakan saldo fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk dengan rincian sebagai berikut: 2018 2017 2016 Utang bank jangka pendek:

Rupiah Time Loan Revolving 245.000.000.000 245.000.000.000 172.500.000.000 Kredit Multi Fasilitas

Time Loan Revolving 162.112.501.630 94.391.124.229 147.459.018.644 Trust Receipt - 9.576.711.689 10.286.834.224

Kredit Lokal 61.361.593.104 63.456.882.202 67.165.799.308 Mata uang asing

Kredit Multi Fasilitas - Usance L/C 22.822.995.683 8.691.587.224 2.930.071.420

Jumlah 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596

Utang bank jangka panjang: Rupiah

Kredit Investasi X 102.116.426.239 73.411.389.854 - Installment Loan 58.750.000.000 73.750.000.000 - Kredit Investasi XIV 36.418.147.794 - - Kredit Investasi XIII 18.958.280.634 - - Kredit Investasi IX - 36.667.646.653 51.743.682.634 Kredit Investasi VIII - 25.439.560.440 35.615.384.615 Kredit Investasi VI - 15.886.923.925 24.175.753.799 Kredit Investasi V - 14.583.333.333 22.916.666.667 Kredit Investasi VII - 9.472.222.222 14.638.888.889 Kredit Investasi IV - - 2.585.991.134

Jumlah 216.242.854.667 249.211.076.427 151.676.367.738 Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (81.659.421.821 ) (75.182.243.251 ) (50.890.755.489 )

Bagian jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249

Pembayaran yang dilakukan untuk masing-masing pinjaman jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Installment Loan 15.000.000.000 1.250.000.000 - Kredit Investasi X 14.792.923.013 3.711.348.443 - Kredit Investasi XIV 12.139.382.598 - - Kredit Investasi IX 8.461.764.612 16.874.910.981 14.830.714.589 Kredit Investasi XIII 7.583.312.253 - - Kredit Investasi V 5.555.555.555 8.333.333.334 8.333.333.334 Kredit Investasi VI 5.525.886.583 8.288.829.874 8.288.829.874 Kredit Investasi VIII 5.087.912.088 10.175.824.175 10.175.824.175 Kredit Investasi VII 3.013.888.889 5.166.666.667 5.166.666.667 Kredit Investasi IV - 2.585.991.134 7.757.973.401

Jumlah 77.160.625.591 56.386.904.608 54.553.342.040

180

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

12. UTANG BANK (lanjutan)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan: - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. xxxx tanggal xxxxx 2016 yang dibuat di hadapan xxxxxxx,

SH, Notaris di Jakarta - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri

Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta. - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica

Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:

- Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 245.000.000.000 pada tahun 2018 dan 2017 dan Rp 172.500.000.000 pada tahun 2016.

- Fasilitas Kredit Multi Fasilitas yang terdiri dari fasilitas Time Loan Revolving, Trust Receipt, Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) yang dapat ditarik dalam Rupiah atau mata uang asing. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dan pembelian bahan baku, mesin dan suku cadang, dengan jumlah maksimum sebagai berikut:

Jenis Fasilitas 2018 2017 2016 Time Loan Revolving Rp 250.000.000.000 Rp 125.000.000.000 Rp 150.000.000.000 Trust Receipt Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000 Sight/Usance LC dan SKBDN Rp 200.000.000.000

untuk pembelian bahan baku dan USD 1.500.000

untuk pembelian mesin dan suku cadang

USD 6.000.000 untuk pembelian bahan baku

dan USD 1.500.000 untuk pembelian mesin

dan suku cadang

USD 6.000.000 untuk pembelian bahan baku

dan USD 1.500.000 untuk pembelian mesin

dan suku cadang

- Fasilitas Kredit Lokal untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 80.000.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

b. Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang:

Jenis Fasilitas

Tujuan Penggunaan Jumlah Jangka Waktu

Jadwal Pelunasan Setiap Bulan

Kredit Investasi IV Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan April 2017 Kredit Investasi V Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan September 2019 Kredit Investasi VI Pembelian mesin 44.000.000.000 7 tahun Sampai dengan November 2019 Kredit Investasi VII Pembelian mesin 31.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Oktober 2019 Kredit Investasi VIII Pembelian mesin 70.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2020 Kredit Investasi IX Pembelian mesin 100.000.000.000 5 tahun Sampai dengan Februari 2020 Kredit Investasi X Pembelian mesin 130.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2024 Kredit Investasi XI Pembelian tanah dan

bangunan 90.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

Kredit Investasi XII Pembelian mesin 48.000.000.000 7 tahun Fasilitas belum digunakan Kredit Investasi XIII Penggabungan Fasilitas

Kredit Investasi V, VI dan VII 30.863.800.356

8 tahun Sampai dengan Oktober 2019

Kredit Investasi XIV Penggabungan Fasilitas Kredit Investasi VIII dan IX

51.663.795.189 8 tahun Sampai dengan Maret 2020

Kredit Investasi XV Perluasan tanah dan bangunan pabrik

100.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

Installment Loan Modal kerja 75.000.000.000 5 tahun Sampai dengan November 2022

c. Fasilitas Forex Line untuk transaksi jual beli valuta asing sebesar USD 8.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

181

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

12. UTANG BANK (lanjutan)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan: - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. xxxx tanggal xxxxx 2016 yang dibuat di hadapan xxxxxxx,

SH, Notaris di Jakarta - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri

Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta. - Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica

Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:

- Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 245.000.000.000 pada tahun 2018 dan 2017 dan Rp 172.500.000.000 pada tahun 2016.

- Fasilitas Kredit Multi Fasilitas yang terdiri dari fasilitas Time Loan Revolving, Trust Receipt, Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) yang dapat ditarik dalam Rupiah atau mata uang asing. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dan pembelian bahan baku, mesin dan suku cadang, dengan jumlah maksimum sebagai berikut:

Jenis Fasilitas 2018 2017 2016 Time Loan Revolving Rp 250.000.000.000 Rp 125.000.000.000 Rp 150.000.000.000 Trust Receipt Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000 Sight/Usance LC dan SKBDN Rp 200.000.000.000

untuk pembelian bahan baku dan USD 1.500.000

untuk pembelian mesin dan suku cadang

USD 6.000.000 untuk pembelian bahan baku

dan USD 1.500.000 untuk pembelian mesin

dan suku cadang

USD 6.000.000 untuk pembelian bahan baku

dan USD 1.500.000 untuk pembelian mesin

dan suku cadang

- Fasilitas Kredit Lokal untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 80.000.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

b. Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang:

Jenis Fasilitas

Tujuan Penggunaan Jumlah Jangka Waktu

Jadwal Pelunasan Setiap Bulan

Kredit Investasi IV Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan April 2017 Kredit Investasi V Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan September 2019 Kredit Investasi VI Pembelian mesin 44.000.000.000 7 tahun Sampai dengan November 2019 Kredit Investasi VII Pembelian mesin 31.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Oktober 2019 Kredit Investasi VIII Pembelian mesin 70.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2020 Kredit Investasi IX Pembelian mesin 100.000.000.000 5 tahun Sampai dengan Februari 2020 Kredit Investasi X Pembelian mesin 130.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2024 Kredit Investasi XI Pembelian tanah dan

bangunan 90.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

Kredit Investasi XII Pembelian mesin 48.000.000.000 7 tahun Fasilitas belum digunakan Kredit Investasi XIII Penggabungan Fasilitas

Kredit Investasi V, VI dan VII 30.863.800.356

8 tahun Sampai dengan Oktober 2019

Kredit Investasi XIV Penggabungan Fasilitas Kredit Investasi VIII dan IX

51.663.795.189 8 tahun Sampai dengan Maret 2020

Kredit Investasi XV Perluasan tanah dan bangunan pabrik

100.000.000.000

8 tahun Fasilitas belum digunakan

Installment Loan Modal kerja 75.000.000.000 5 tahun Sampai dengan November 2022

c. Fasilitas Forex Line untuk transaksi jual beli valuta asing sebesar USD 8.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

12. UTANG BANK (lanjutan) Fasilitas pinjaman jangka pendek dan Forex Line telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 24 Maret 2019 (Catatan 41). Seluruh fasilitas kredit tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 9,75% sampai dengan 10,25% pada tahun 2018, 10,25% pada tahun 2017 dan 10,5% pada tahun 2016. Fasilitas-fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: - Tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 10). - Mesin berikut peralatan dan perlengkapannya milik Perusahaan dan yang dibiayai oleh fasilitas

Kredit Investasi (Catatan 10). - Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan masing-masing sebesar Rp 250 miliar dan

Rp 150 miliar (Catatan 5 dan 7). - Jaminan pribadi Direktur Utama Perusahaan. Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk: - Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin

atau penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, termasuk afiliasi;

- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari;

- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; - Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan - Membagikan dividen.

Selanjutnya, berdasarkan Surat No. 40153/GBK/2019 tanggal 29 Maret 2019, BCA menyetujui Rencana Penawaran Umum Saham Perusahaan kepada Masyarakat (“IPO”) termasuk pelaksanaan transaksi dan tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan IPO termasuk rencana penggunaan dana, perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan pembagian dividen. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, manajemen berkeyakinan Perusahaan telah mematuhi pembatasan atas utang bank dan memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Sehubungan dengan jaminan pribadi yang diberikan oleh Direktur Utama Perusahaan, tidak terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi Perusahaan kepada Direktur Utama Perusahaan tersebut.

182

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

13. UTANG USAHA Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pemasok

2018 2017 2016 Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 302.547.379.700 235.869.250.551 152.000.103.345 Pemasok luar negeri 9.714.859 12.452.443.713 12.523.093.917

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262 Pihak berelasi (Catatan 31) 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

b. Berdasarkan umur

2018 2017 2016

Pihak ketiga Belum jatuh tempo Xxxx Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari Xxxx Xxxx Xxxx 31 - 60 hari Xxxx Xxxx Xxxx 61 - 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262

Pihak berelasi Belum jatuh tempo Xxxx Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari Xxxx Xxxx Xxxx 31 - 60 hari Xxxx Xxxx Xxxx 61 - 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx

Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

c. Berdasarkan mata uang

2018 2017 2016

Rupiah 307.429.714.329 236.322.567.031 153.803.658.544 Dolar Amerika Serikat 9.714.859 11.191.158.683 9.191.966.490 Yen Jepang - 217.426.300 2.218.930.688 Euro Eropa - 480.432.443 619.062.075 Yuan China - 563.426.287

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

183

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

13. UTANG USAHA Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pemasok

2018 2017 2016 Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 302.547.379.700 235.869.250.551 152.000.103.345 Pemasok luar negeri 9.714.859 12.452.443.713 12.523.093.917

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262 Pihak berelasi (Catatan 31) 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

b. Berdasarkan umur

2018 2017 2016

Pihak ketiga Belum jatuh tempo Xxxx Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari Xxxx Xxxx Xxxx 31 - 60 hari Xxxx Xxxx Xxxx 61 - 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx

Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262

Pihak berelasi Belum jatuh tempo Xxxx Xxxx Xxxx Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari Xxxx Xxxx Xxxx 31 - 60 hari Xxxx Xxxx Xxxx 61 - 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx Lebih dari 90 hari Xxxx Xxxx Xxxx

Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

c. Berdasarkan mata uang

2018 2017 2016

Rupiah 307.429.714.329 236.322.567.031 153.803.658.544 Dolar Amerika Serikat 9.714.859 11.191.158.683 9.191.966.490 Yen Jepang - 217.426.300 2.218.930.688 Euro Eropa - 480.432.443 619.062.075 Yuan China - 563.426.287

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

13. UTANG USAHA (lanjutan) Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepadaberkisar antara 30 sampai dengan 60 hari. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepada pemasok.

14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian utang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis transaksi:

2018 2017 2016

Utang perolehan aset tetap 23.841.576.827 51.280.409.066 16.994.601.907 Utang komisi penjualan

(Catatan 34)

10.467.166.291 21.761.419.082 - Uang muka pelanggan 521.275.563 1.229.030.285 3.745.597.984 Lain-lain 26.022.503 1.022.504 1.022.504

Jumlah 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395

Utang perolehan aset tetap Utang perolehan aset tetap merupakan utang kepada pemasok pihak ketiga atas perolehan mesin.

b. Berdasarkan mata uang:

2018 2017 2016

Rupiah 21.927.444.874 26.330.343.566 7.319.304.162 Dolar Amerika Serikat 11.114.549.654 36.966.617.494 7.567.726.823 Euro Eropa 1.752.488.866 7.734.967.487 - Yuan China 61.557.791 1.582.272.504 2.560.906.435 Franc Swiss - 1.657.679.886 3.293.284.975

Jumlah 34.856.041.185 74.271.880.937 20.741.222.395

184

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

15. BEBAN AKRUAL Beban akrual terdiri dari:

2018 2017 2016

Bunga 2.510.569.662 - - Gaji 1.661.621.552 - - Jasa profesional 599.673.805 412.500.000 - Asuransi 489.331.820 526.264.644 181.204.083 Sewa 75.000.000 - - Lain-lain 225.436.307 75.279.786 -

Jumlah 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083

Seluruh beban akrual dalam mata uang Rupiah.

16. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka

Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai masukan.

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak

Akun ini merupakan tagihan restitusi pajak sebagai berikut:

2018 2017 2016

Pajak pertambahan nilai - Juli 2017 sampai April 2018 29.747.296.646 - - - Juli 2015 sampai Juni 2017 16.665.304.803 - - - Xxxxxxxxx - 274.442.098 - - Xxxxxxxxx - - 15.858.977.950 Pajak penghasilan badan tahun 2017

(Catatan 16d)

5.193.419.962

5.175.931.131 -

Jumlah 51.606.021.411 5.450.373.229 15.858.977.950

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - Masa Juli 2017 sampai April 2018

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode Juli 2017 sampai April 2018 sebesar Rp 29.747.296.646, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada Kantor Pelayanan Pajak (“KPP”) setempat. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pemeriksaan pajak atas restitusi tersebut masih dalam proses.

185

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

15. BEBAN AKRUAL Beban akrual terdiri dari:

2018 2017 2016

Bunga 2.510.569.662 - - Gaji 1.661.621.552 - - Jasa profesional 599.673.805 412.500.000 - Asuransi 489.331.820 526.264.644 181.204.083 Sewa 75.000.000 - - Lain-lain 225.436.307 75.279.786 -

Jumlah 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083

Seluruh beban akrual dalam mata uang Rupiah.

16. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka

Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai masukan.

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak

Akun ini merupakan tagihan restitusi pajak sebagai berikut:

2018 2017 2016

Pajak pertambahan nilai - Juli 2017 sampai April 2018 29.747.296.646 - - - Juli 2015 sampai Juni 2017 16.665.304.803 - - - Xxxxxxxxx - 274.442.098 - - Xxxxxxxxx - - 15.858.977.950 Pajak penghasilan badan tahun 2017

(Catatan 16d)

5.193.419.962

5.175.931.131 -

Jumlah 51.606.021.411 5.450.373.229 15.858.977.950

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - Masa Juli 2017 sampai April 2018

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode Juli 2017 sampai April 2018 sebesar Rp 29.747.296.646, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada Kantor Pelayanan Pajak (“KPP”) setempat. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pemeriksaan pajak atas restitusi tersebut masih dalam proses.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak (lanjutan)

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) (lanjutan) - Masa Juli 2015 sampai Juni 2017 (lanjutan)

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode Juli 2015 sampai Juni 2017 sebesar Rp 24.534.382.590, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada KPP setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, KPP telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal 30 Juli 2018 dengan jumlah restitusi neto yang disetujui sebesar Rp 7.869.077.787. Pada tanggal xxxxxx, Perusahaan mengajukan keberatan atas restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 16.665.304.803. Selanjutnya, permohonan keberatan tersebut telah disetujui sebagian oleh Kantor Pajak sebesar Rp 11.810.662.534 pada bulan Februari 2019.

- xxxxxxxxxx

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode xxxxx sampai xxxx sebesar Rp xxxxxxx, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada KPP setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, KPP telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal xxxxxx dengan jumlah restitusi neto yang disetujui sebesar Rp xxxxxxx. Pada tanggal xxxxxx, Perusahaan mengajukan keberatan atas restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 274.442.098. Selanjutnya, permohonan keberatan tersebut telah disetujui sebagian oleh Kantor Pajak sebesar Rp 42.778.735 pada bulan xxxxxx. Restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 231.663.363 dibebankan pada akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2018.

- xxxxxxxxxx

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode xxxxx sampai xxxx sebesar Rp xxxxxxx, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada KPP setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, KPP telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal xxxxxx dengan jumlah restitusi neto yang disetujui sebesar Rp xxxxxxx. Pada tanggal xxxxxx, Perusahaan mengajukan keberatan atas restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 15.858.977.950. Selanjutnya, permohonan keberatan tersebut telah disetujui sebagian oleh Kantor Pajak sebesar Rp 15.294.050.088 pada bulan xxxxxx. Restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 564.927.862 dibebankan pada akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2017.

Pajak Penghasilan Badan Tahun 2017 Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pemeriksaan pajak atas restitusi pajak penghasilan badan tahun 2017 masih dalam proses.

186

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak (lanjutan) Pemeriksaan Pajak Sehubungan dengan pemeriksaan pajak selama tahun 2017 dan 2018, Perusahaan membebankan restitusi yang tidak disetujui, kurang bayar pokok pajak serta denda bunga dan administrasi masing-masing sebesar Rp 3.346.525.934 dan Rp 6.513.760.020 sebagai “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

c. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari:

2018 2017 2016 Pajak penghasilan badan

Tahun 2018 836.346.533 - - Tahun 2016 - 173.783.614 9.063.484.460

Pajak penghasilan lainnya: Pasal 21 1.722.483.136 26.939.108 452.031.380 Pasal 23 344.871.969 471.420.419 681.924.508 Pasal 25 591.995.104 1.134.235.016 - Pasal 26 1.037.946.865 - 63.147.193 Pasal 4 (2) - - 2.062.500.000

Pajak pertambahan nilai 308.515.284 - -

Jumlah 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541

d. Pajak Penghasilan

Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:

2018 2017 2016 Pajak kini

Tahun berjalan (19.964.359.250 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 ) Tahun sebelumnya 17.488.829 - -

Jumlah pajak kini (19.946.870.421 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 ) Pajak tangguhan

Tahun berjalan 1.827.933.208 1.517.541.698 1.249.648.378 Tahun sebelumnya (317.030.220 ) - (70.678.304 )

Jumlah pajak tangguhan 1.510.902.988 1.517.541.698 1.178.970.074

Beban pajak penghasilan - neto (18.435.967.433 ) (14.088.142.302 ) (22.061.172.040 )

187

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak (lanjutan) Pemeriksaan Pajak Sehubungan dengan pemeriksaan pajak selama tahun 2017 dan 2018, Perusahaan membebankan restitusi yang tidak disetujui, kurang bayar pokok pajak serta denda bunga dan administrasi masing-masing sebesar Rp 3.346.525.934 dan Rp 6.513.760.020 sebagai “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

c. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari:

2018 2017 2016 Pajak penghasilan badan

Tahun 2018 836.346.533 - - Tahun 2016 - 173.783.614 9.063.484.460

Pajak penghasilan lainnya: Pasal 21 1.722.483.136 26.939.108 452.031.380 Pasal 23 344.871.969 471.420.419 681.924.508 Pasal 25 591.995.104 1.134.235.016 - Pasal 26 1.037.946.865 - 63.147.193 Pasal 4 (2) - - 2.062.500.000

Pajak pertambahan nilai 308.515.284 - -

Jumlah 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541

d. Pajak Penghasilan

Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:

2018 2017 2016 Pajak kini

Tahun berjalan (19.964.359.250 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 ) Tahun sebelumnya 17.488.829 - -

Jumlah pajak kini (19.946.870.421 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 ) Pajak tangguhan

Tahun berjalan 1.827.933.208 1.517.541.698 1.249.648.378 Tahun sebelumnya (317.030.220 ) - (70.678.304 )

Jumlah pajak tangguhan 1.510.902.988 1.517.541.698 1.178.970.074

Beban pajak penghasilan - neto (18.435.967.433 ) (14.088.142.302 ) (22.061.172.040 )

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Perhitungan laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan tahun 2017 yang telah dilaporkan oleh Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, Perusahaan menyesuaikan jumlah taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan badan menjadi sebesar Rp 5.193.419.962. Selisih sebesar Rp 17.488.829 telah dicatat sebagai penyesuaian atas “Beban Pajak Penghasilan Kini” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2018.

2018 2017 2016 Laba sebelum pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

Beda waktu: Imbalan pasca kerja 7.047.494.790 6.678.241.008 5.419.496.461 Penyisihan kerugian penurunan nilai

persediaan

264.238.043

-

- Pemulihan kerugian penurunan nilai piutang usaha - (608.074.217 ) (420.902.951 )

Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan 9.376.240.418 9.094.474.227 1.697.725.593 Penghasilan yang sudah dikenakan

pajak final (9.441.932 ) (8.250.675 ) (4.817.176 )

Taksiran laba fiskal tahun berjalan 79.857.437.055 62.422.736.313 92.960.568.453

Taksiran laba fiskal tahun berjalan - dibulatkan 75.892.371.000 62.422.736.000 92.960.568.000

Beban pajak penghasilan kini 19.964.359.250 15.605.684.000 23.240.142.114

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 (10.358.769.287 ) ) (8.463.977.017 ) (9.007.599.912 ) Pasal 23 (38.582.446 ) ) (20.276.980 ) (448.010.950 ) Pasal 25 (8.730.660.984 ) (12.297.361.134 ) (4.721.046.792 )

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka (19.128.012.717 )

(20.781.615.131

)

(14.176.657.654

)

Utang pajak penghasilan badan (Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan) 836.346.533

(5.175.931.131

)

9.063.484.460

188

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak kini (lanjutan) Taksiran laba fiskal Perusahaan hasil rekonsiliasi untuk tahun 2016 digunakan sebagai dasar dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang telah dibayar dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak masing-masing sebesar Rp 8.889.700.846 pada tanggal 28 April 2017 dan Rp 173.783.614 pada tanggal 3 Januari 2018. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku yaitu sebesar 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

Beban pajak kini dengan tarif pajak yang berlaku

15.794.726.434

11.816.586.493

21.567.266.632 Pengaruh pajak atas beda tetap 2.341.699.608 2.271.555.809 423.227.104 Pajak tangguhan tahun sebelumnya 317.030.220 - 70.678.304 Pajak kini tahun sebelumnya (17.488.829 ) - -

Jumlah beban pajak penghasilan 18.435.967.433 14.088.142.302 22.061.172.040

Dikreditkan (dibebankan) Dibebankan

ke laporan ke penghasilan 1 Januari 2018 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2018

Imbalan pasca kerja 10.146.534.088 1.593.062.363 (1.870.914.021 ) 9.868.682.430 Cadangan kerugian

penurunan nilai

piutang usaha 148.218.886 (148.218.886 ) - - Cadangan kerugian

penurunan nilai persediaan

- 66.059.511 - 66.059.511

Jumlah 10.294.752.974 1.510.902.988 (1.870.914.021 ) 9.934.741.941

189

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak kini (lanjutan) Taksiran laba fiskal Perusahaan hasil rekonsiliasi untuk tahun 2016 digunakan sebagai dasar dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang telah dibayar dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak masing-masing sebesar Rp 8.889.700.846 pada tanggal 28 April 2017 dan Rp 173.783.614 pada tanggal 3 Januari 2018. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku yaitu sebesar 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526

Beban pajak kini dengan tarif pajak yang berlaku

15.794.726.434

11.816.586.493

21.567.266.632 Pengaruh pajak atas beda tetap 2.341.699.608 2.271.555.809 423.227.104 Pajak tangguhan tahun sebelumnya 317.030.220 - 70.678.304 Pajak kini tahun sebelumnya (17.488.829 ) - -

Jumlah beban pajak penghasilan 18.435.967.433 14.088.142.302 22.061.172.040

Dikreditkan (dibebankan) Dibebankan

ke laporan ke penghasilan 1 Januari 2018 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2018

Imbalan pasca kerja 10.146.534.088 1.593.062.363 (1.870.914.021 ) 9.868.682.430 Cadangan kerugian

penurunan nilai

piutang usaha 148.218.886 (148.218.886 ) - - Cadangan kerugian

penurunan nilai persediaan

- 66.059.511 - 66.059.511

Jumlah 10.294.752.974 1.510.902.988 (1.870.914.021 ) 9.934.741.941

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak tangguhan (lanjutan)

Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.

Administrasi

Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan

ke laporan ke penghasilan 1 Januari 2017 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2017

Imbalan pasca kerja 6.791.958.969 1.669.560.252 1.685.014.867 10.146.534.088 Cadangan kerugian

penurunan nilai

piutang usaha 300.237.440 (152.018.554 ) - 148.218.886

Jumlah 7.092.196.409 1.517.541.698 1.685.014.867 10.294.752.974

Dikreditkan

(dibebankan) Dikreditkan ke penghasilan

ke laporan komprehensif 1 Januari 2016 laba rugi lain 31 Desember 2016

Imbalan pasca kerja 5.340.245.056 1.284.195.812 167.518.101 6.791.958.969 Cadangan kerugian

penurunan nilai

piutang usaha 405.463.178 (105.225.738 ) - 300.237.440 )

Jumlah 5.745.708.234 1.178.970.074 167.518.101 7.092.196.409

190

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Dalam satu tahun laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 6.036.695.000 4.276.528.000 - Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 5.774.471.999 4.276.528.000 - Lebih dari dua tahun 4.843.676.001 6.081.783.000 -

Jumlah pembayaran sewa masa depan 16.654.843.000 14.634.839.000 - Dikurangi beban keuangan masa depan (2.564.258.429 ) (2.881.989.979 ) - Nilai kini pembayaran minimum sewa 14.090.584.571 11.752.849.021 - Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun

(4.619.690.310 )

(2.871.557.917

)

-

Bagian jangka panjang 9.470.894.261 8.881.291.104 -

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga efektif sebesar 5,75% per tahun.

18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN JANGKA PANJANG Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu pembiayaan selama antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun. Pembayaran minimum pembiayaan berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Dalam satu tahun laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 3.382.132.400 4.109.722.000 4.257.187.600 Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 1.142.896.800 2.818.257.400 3.240.904.400 Lebih dari dua tahun 668.654.200 959.242.000 1.829.474.530

Jumlah pembayaran pembiayaan masa depan 5.193.683.400 7.887.221.400 9.327.566.530

Dikurangi beban keuangan masa depan (840.429.642 ) (713.887.870 ) (1.980.437.388 ) Nilai kini pembayaran minimum

pembiayaan

4.353.253.758 7.173.333.530

7.347.129.142

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

(2.800.252.716

)

(3.727.416.958

)

(3.205.644.046

)

Bagian jangka panjang 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga efektif berkisar antara 3,5% sampai dengan 4,8% per tahun.

191

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Dalam satu tahun laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 6.036.695.000 4.276.528.000 - Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 5.774.471.999 4.276.528.000 - Lebih dari dua tahun 4.843.676.001 6.081.783.000 -

Jumlah pembayaran sewa masa depan 16.654.843.000 14.634.839.000 - Dikurangi beban keuangan masa depan (2.564.258.429 ) (2.881.989.979 ) - Nilai kini pembayaran minimum sewa 14.090.584.571 11.752.849.021 - Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun

(4.619.690.310 )

(2.871.557.917

)

-

Bagian jangka panjang 9.470.894.261 8.881.291.104 -

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga efektif sebesar 5,75% per tahun.

18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN JANGKA PANJANG Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu pembiayaan selama antara 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun. Pembayaran minimum pembiayaan berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Dalam satu tahun laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 3.382.132.400 4.109.722.000 4.257.187.600 Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 1.142.896.800 2.818.257.400 3.240.904.400 Lebih dari dua tahun 668.654.200 959.242.000 1.829.474.530

Jumlah pembayaran pembiayaan masa depan 5.193.683.400 7.887.221.400 9.327.566.530

Dikurangi beban keuangan masa depan (840.429.642 ) (713.887.870 ) (1.980.437.388 ) Nilai kini pembayaran minimum

pembiayaan

4.353.253.758 7.173.333.530

7.347.129.142

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

(2.800.252.716

)

(3.727.416.958

)

(3.205.644.046

)

Bagian jangka panjang 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga efektif berkisar antara 3,5% sampai dengan 4,8% per tahun.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

19. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH Rincian wesel bayar jangka menengah adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Wesel bayar jangka menengah 75.000.000.000 75.000.000.000 - Dikurangi biaya penerbitan (10.076.512 ) (18.288.090 ) -

Jumlah - neto 74.989.923.488 74.981.711.910 - Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun

(9.254.228 )

(8.211.578

) -

Bagian jangka panjang 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah I (Medium Term Notes I) (“MTN I”) dengan cara penempatan terbatas (private placement) salam bentuk Sertifikat Jumbo dengan jumlah pokok sebesar Rp 75.000.000.000. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pada tanggal 27 Januari 2020, Perusahaan harus melunasi semua pokok dan bunga MTN I. Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan MTN I antara lain, Perusahaan sebagai penerbit, PT Kresna Sekuritas selaku agen penempatan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran bunga dan jumlah pokok, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten selaku agen pemantau atas kinerja Perusahaan dan penggunaan dana selama periode penerbitan MTN I. Penerbitan MTN I tersebut digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja operasional.

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawan tetap yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 tahun sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan mengakui liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sejumlah 906, 835 dan 793 karyawan. Sejak 17 Mei 2018, Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang berhak. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sinarmas MSIG, pihak ketiga, yang telah memperoleh izin operasi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 21 Maret 2019 dan 9 Juli 2018 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 22 Juni 2017 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, dengan menggunakan metode projected unit credit.

192

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) a. Beban Imbalan Pasca Kerja

b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Perubahan nilai kini kewajiban imbalan manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223 Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770 Biaya bunga 2.687.325.716 2.024.670.945 1.510.730.691 Biaya pesangon - 195.798.226 - Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213 ) Pengukuran kembali liabilitas imbalan

pasti neto:

Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan

(6.203.532.893

)

6.751.038.761

833.735.552

Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman

(1.306.604.685

)

(10.979.293

)

(163.663.148

)

Saldo akhir tahun 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875

2018 2017 2016

Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770 Biaya bunga 2.661.775.716 2.024.670.945 1.510.730.691 Biaya pesangon - 195.798.226 -

Jumlah 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461

2018 2017 2016

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875 Nilai wajar aset program (1.399.068.506 ) - -

Liabilitas - Neto 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223 Beban tahun berjalan (Catatan 27) 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461 Pengukuran kembali program imbalan

pasti (7.483.656.084 ) 6.740.059.468 670.072.404

Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213 ) Iuran Perusahaan (1.400.000.000 ) - -

Saldo akhir tahun 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

193

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) a. Beban Imbalan Pasca Kerja

b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Perubahan nilai kini kewajiban imbalan manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223 Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770 Biaya bunga 2.687.325.716 2.024.670.945 1.510.730.691 Biaya pesangon - 195.798.226 - Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213 ) Pengukuran kembali liabilitas imbalan

pasti neto:

Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan

(6.203.532.893

)

6.751.038.761

833.735.552

Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman

(1.306.604.685

)

(10.979.293

)

(163.663.148

)

Saldo akhir tahun 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875

2018 2017 2016

Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770 Biaya bunga 2.661.775.716 2.024.670.945 1.510.730.691 Biaya pesangon - 195.798.226 -

Jumlah 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461

2018 2017 2016

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875 Nilai wajar aset program (1.399.068.506 ) - -

Liabilitas - Neto 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223 Beban tahun berjalan (Catatan 27) 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461 Pengukuran kembali program imbalan

pasti (7.483.656.084 ) 6.740.059.468 670.072.404

Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213 ) Iuran Perusahaan (1.400.000.000 ) - -

Saldo akhir tahun 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Perubahan nilai wajar aset program selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Saldo awal tahun - - - Iuran Perusahaan 1.400.000.000 - - Hasil yang diharapkan dari aset proram 25.550.000 - - Pengukuran kembali aset program (26.481.494 ) - - Saldo akhir tahun 1.399.068.506 - -

Perusahaan merencanakan pembayaran iuran untuk tahun selanjutnya tidak berbeda secara material dibandingkan dengan pembayaran aktual tahun sebelumnya. Kerugian aktuarial kumulatif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti karyawan adalah 14,94 tahun.

Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, defisit program dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program dan aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 2015 2014

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 40.873.798 39.910.891 27.167.836 21.360.981 18.770.790 Nilai wajar aset program (1.399.068 ) - - - -

Defisit program 39.474.730 39.910.891 27.167.836 21.360.981 18.770.790

Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program

(1.306.604

) (10.979 ) (163.663 )

(2.109.147 ) Xxxxx

Penyesuaian pengalaman pada aset program

26.481

- -

- -

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 8.962.510.911 2.222.451.443 1.552.379.039 Kerugian (keuntungan) aktuarial

tahun berjalan (7.483.656.084 ) 6.740.059.468 670.072.404

Saldo akhir tahun (Catatan 24) 1.478.854.827 8.962.510.911 2.222.451.443

2018 2017 2016

Usia pensiun 56 Tahun 56 Tahun 56 Tahun Tingkat diskonto per tahun 8,40% 7,30% 8,75% - Tingkat kenaikan gaji 10% 10% 10% Tingkat mortalita TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011 Tingkat cacat 5% TMI 2011 5% TMI 2011 5% TMI 2011

194

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah memadai untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 99% 113.850.000.000 PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1% 1.150.000.000

Jumlah 1.150.000 100% 115.000.000.000

2018 2017 2016

Kurang dari satu tahun 6.200.645.609 5.701.413.558 xxx Antara satu dan dua tahun 96.202.250 0 xxx Antara dua dan lima tahun 2.344.099.383 1.605.438.404 xxx Lebih dari lima tahun 32.232.850.985 32.604.029.054 xxx

Jumlah 40.873.798.227 39.910.881.016 Xxxx

2018 2017 2016 Kenaikan 1% (4.569.375.076 ) (4.865.173.786 ) xxx ) Penurunan 1% 5.580.219.554 6.543.136.765 xxx

195

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah memadai untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 99% 113.850.000.000 PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1% 1.150.000.000

Jumlah 1.150.000 100% 115.000.000.000

2018 2017 2016

Kurang dari satu tahun 6.200.645.609 5.701.413.558 xxx Antara satu dan dua tahun 96.202.250 0 xxx Antara dua dan lima tahun 2.344.099.383 1.605.438.404 xxx Lebih dari lima tahun 32.232.850.985 32.604.029.054 xxx

Jumlah 40.873.798.227 39.910.881.016 Xxxx

2018 2017 2016 Kenaikan 1% (4.569.375.076 ) (4.865.173.786 ) xxx ) Penurunan 1% 5.580.219.554 6.543.136.765 xxx

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

21. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 28 November 2016, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn, No. 122 tanggal 29 November 2016, para pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui hal-hal sebagai berikut: a. Pengalihan saham milik Ang Kinardo sebanyak 6.000 saham masing-masing kepada:

- PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 5.850 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 150 saham

b. Pengalihan saham milik Conny Budiman sebanyak 6.000 saham masing-masing kepada:. - PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 5.850 saham

PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 150 saham c. Pengalihan saham milik Jotje Wantah sebanyak 5.250 saham kepada PT Satyamitra Investindo

Pratama. d. Pengalihan saham milik PT Rindonata Mandiri sebanyak 5.250 saham kepada PT Satyamitra

Investindo Pratama. e. Pengalihan saham milik Kihary Angdias sebanyak 4.500 saham kepada PT Satyamitra Investindo

Pratama. f. Pengalihan saham milik Yunardi Angdias sebanyak 3.000 saham kepada PT Satyamitra Investindo

Pratama. g. Perubahan nilai nominal per saham yaitu dari sebesar Rp 500.000 menjadi Rp 100.000 per saham. h. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 42.500.000.000 atau 425.000 saham menjadi

Rp 400.000.000.000 atau 4.000.000 saham. i. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 15.000.000.000 atau

150.000 saham menjadi Rp 115.000.000.000 atau 1.150.000 saham. j. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebesar Rp 100.000.000.000 atau

1.000.000 saham yang diambil bagian masing-masing oleh: - PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 990.000 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 10.000 saham

k. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0025211.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-0112324 dan No. AHU-AH.01.03-0112325 masing-masing tertanggal 27 Desember 2016.

Jual beli saham antara Ang Kinardo, Conny Budiman, Jotje Wantah, PT Rindonata Mandiri, Kihary Angdias dan Yunardi Angdias dengan PT Satyamitra Investindo Pratama telah dinyatakan masing-masing dalam Akta Jual Beli Saham No. xxx, xxxx, xxxx, xxxx, xxx dan xxxx seluruhnya tertanggal xxxxx yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta. Jual beli saham antara Ang Kinardo dan Conny Budiman dengan PT Kawan Inti Cemerlang telah dinyatakan masing-masing dalam Akta Jual Beli Saham No. xxx dan xxxx, seluruhnya tertanggal xxxxxx yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.

196

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

22. SETORAN MODAL LAINNYA

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 27 Desember 2018, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn, No. 171 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 115.000.000.000 atau 1.150.000 saham menjadi Rp 150.000.000.000 atau 1.500.000 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebesar Rp 35.000.000.000 atau 350.000 tersebut dilakukan melalui: a. Setoran tunai sebesar Rp 12.120.000.000 yang diambil bagian oleh:

- PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 12.000.000.000 atau 120.000 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 120.000.000 atau 1.200 saham

b. Kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 22.880.000.000 yang diambil bagian oleh: - PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 22.651.200.000 atau 226.512 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 228.800.000 atau 2.288 saham

Pada tanggal 31 Desember 2018, peningkatan modal disetor tersebut di atas sejumlah Rp 35.000.000.000 disajikan pada akun “Setoran Modal Lainnya” sehubungan dengan belum diperolehnya persetujuan atas peningkatan modal dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Selanjutnya, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019.

23. DIVIDEN KAS

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Nopember 2016 yang dinyatakan dalam Akta Notaris xxxxxxx No. xxxx pada tanggal xxxxx, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 25.000.000.000 atau Rp 166.667 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada bulan Desember 2016.

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Rincian penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Surplus revaluasi aset tetap (Catatan 10) 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497 Pengukuran kembali program manfaat

pasti (Catatan 20) (1.478.854.827 )

(8.962.510.911 )

(2.222.451.443 )

Pajak penghasilan terkait 369.713.706 2.240.627.727 555.612.860

Jumlah 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

197

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

22. SETORAN MODAL LAINNYA

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 27 Desember 2018, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn, No. 171 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 115.000.000.000 atau 1.150.000 saham menjadi Rp 150.000.000.000 atau 1.500.000 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebesar Rp 35.000.000.000 atau 350.000 tersebut dilakukan melalui: a. Setoran tunai sebesar Rp 12.120.000.000 yang diambil bagian oleh:

- PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 12.000.000.000 atau 120.000 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 120.000.000 atau 1.200 saham

b. Kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 22.880.000.000 yang diambil bagian oleh: - PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 22.651.200.000 atau 226.512 saham - PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 228.800.000 atau 2.288 saham

Pada tanggal 31 Desember 2018, peningkatan modal disetor tersebut di atas sejumlah Rp 35.000.000.000 disajikan pada akun “Setoran Modal Lainnya” sehubungan dengan belum diperolehnya persetujuan atas peningkatan modal dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Selanjutnya, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019.

23. DIVIDEN KAS

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Nopember 2016 yang dinyatakan dalam Akta Notaris xxxxxxx No. xxxx pada tanggal xxxxx, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 25.000.000.000 atau Rp 166.667 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada bulan Desember 2016.

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Rincian penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Surplus revaluasi aset tetap (Catatan 10) 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497 Pengukuran kembali program manfaat

pasti (Catatan 20) (1.478.854.827 )

(8.962.510.911 )

(2.222.451.443 )

Pajak penghasilan terkait 369.713.706 2.240.627.727 555.612.860

Jumlah 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan) Mutasi penghasilan komprehensif lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

25. PENJUALAN NETO

Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis produk

2018 2017 2016

Carton box 1.195.379.268.560 1.079.308.571.955 869.153.545.350 Offset 432.940.219.003 478.811.762.736 485.331.869.296 Pre print 393.146.720.795 69.354.449.596 - Rigid box 157.231.742.429 39.104.180.751 -

Jumlah 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

b. Berdasarkan pelanggan

2018 2017 2016

Pihak ketiga xxxxx Xxxx Xxxx Pihak berelasi (Catatan 31) xxxxx Xxxx Xxxx

Jumlah 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

Rincian penjualan neto kepada pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31. Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

PT Unilever Indonesia Tbk 307.994.852.157 xxxxx xxxxx PT xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

Jumlah xxxxx xxxxx xxxxx

2018 2017 2016

Saldo awal tahun 149.202.185.313 154.257.229.914 (1.164.284.180 ) Penambahan 86.692.653.768 (5.055.044.601 ) 155.421.514.094

Saldo akhir tahun 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

198

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

26. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Pemakaian bahan:

Persediaan awal tahun 199.131.162.091 132.197.072.768 129.289.479.307 Pembelian neto (Catatan 31) 1.449.967.708.315 1.098.109.932.804 859.377.411.459 Persediaan akhir tahun (207.140.289.146 ) (199.131.162.091 ) (132.197.072.768 )

Jumlah pemakaian bahan (Catatan 7)

1.441.958.581.260

1.031.175.843.481

856.469.817.998

Tenaga kerja langsung 114.885.737.043 75.316.654.147 53.394.583.634

Beban pabrikasi: Penyusutan aset tetap

(Catatan 10)

80.864.294.009

74.835.289.490 61.870.428.154

Tenaga kerja tidak langsung 62.610.412.039 49.335.317.771 40.280.360.496 Listrik, air dan gas 20.846.799.312 16.537.433.240 13.713.631.742 Perbaikan dan pemeliharaan 18.509.007.346 16.590.793.089 11.504.088.720 Perlengkapan pabrik 14.767.974.097 14.630.149.879 9.997.658.217 Asuransi 6.146.005.904 4.694.205.629 4.105.392.503 Klise 5.965.104.381 5.283.330.799 4.562.876.962 Lain-lain 35.744.570.446 28.311.710.619 23.368.699.343

Jumlah beban pabrikasi 245.454.167.534 210.218.230.516 169.403.136.137

Jumlah beban produksi 1.802.298.485.837 1.316.710.728.144 1.079.267.537.769

Persediaan barang dalam proses Awal tahun 2.806.681.291 2.170.669.851 2.983.492.743 Akhir tahun (3.041.395.243 ) (2.806.681.291 ) (2.170.669.851 )

Beban pokok produksi 1.802.063.771.885 1.316.074.716.704 1.080.080.360.661

Persediaan barang jadi Awal tahun 60.163.851.768 41.058.963.177 40.146.173.449 Akhir tahun (69.947.508.623 ) (60.163.851.768 ) (41.058.963.177 )

Beban pokok penjualan 1.792.280.115.030 1.296.969.828.113 1.079.167.570.933

Rincian pembelian neto dari pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31.

Pembelian kepada pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

PT xxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx PT xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

Jumlah xxxxx xxxxx xxxxx

199

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

26. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Pemakaian bahan:

Persediaan awal tahun 199.131.162.091 132.197.072.768 129.289.479.307 Pembelian neto (Catatan 31) 1.449.967.708.315 1.098.109.932.804 859.377.411.459 Persediaan akhir tahun (207.140.289.146 ) (199.131.162.091 ) (132.197.072.768 )

Jumlah pemakaian bahan (Catatan 7)

1.441.958.581.260

1.031.175.843.481

856.469.817.998

Tenaga kerja langsung 114.885.737.043 75.316.654.147 53.394.583.634

Beban pabrikasi: Penyusutan aset tetap

(Catatan 10)

80.864.294.009

74.835.289.490 61.870.428.154

Tenaga kerja tidak langsung 62.610.412.039 49.335.317.771 40.280.360.496 Listrik, air dan gas 20.846.799.312 16.537.433.240 13.713.631.742 Perbaikan dan pemeliharaan 18.509.007.346 16.590.793.089 11.504.088.720 Perlengkapan pabrik 14.767.974.097 14.630.149.879 9.997.658.217 Asuransi 6.146.005.904 4.694.205.629 4.105.392.503 Klise 5.965.104.381 5.283.330.799 4.562.876.962 Lain-lain 35.744.570.446 28.311.710.619 23.368.699.343

Jumlah beban pabrikasi 245.454.167.534 210.218.230.516 169.403.136.137

Jumlah beban produksi 1.802.298.485.837 1.316.710.728.144 1.079.267.537.769

Persediaan barang dalam proses Awal tahun 2.806.681.291 2.170.669.851 2.983.492.743 Akhir tahun (3.041.395.243 ) (2.806.681.291 ) (2.170.669.851 )

Beban pokok produksi 1.802.063.771.885 1.316.074.716.704 1.080.080.360.661

Persediaan barang jadi Awal tahun 60.163.851.768 41.058.963.177 40.146.173.449 Akhir tahun (69.947.508.623 ) (60.163.851.768 ) (41.058.963.177 )

Beban pokok penjualan 1.792.280.115.030 1.296.969.828.113 1.079.167.570.933

Rincian pembelian neto dari pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31.

Pembelian kepada pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

PT xxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx PT xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

Jumlah xxxxx xxxxx xxxxx

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

27. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Beban penjualan

Komisi penjualan (Catatan 34) 161.325.361.409 192.502.518.944 101.801.615.689 Pengangkutan 20.873.747.510 6.419.020.699 3.391.397.563 Gaji dan tunjangan karyawan xxxxxx xxxxx Xxxxx

Jumlah beban penjualan 182.199.108.919 198.921.539.643 105.193.013.252

Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan 33.483.128.505 25.094.022.474 20.528.293.562 Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461 Jasa profesional 6.539.762.587 4.884.603.338 4.243.875.185 Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 5.411.150.789 3.600.867.349 3.705.754.242 Penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang usaha (Catatan 5) 3.543.855.702 - - Alat tulis kantor dan materai 2.498.825.845 1.771.339.081 1.289.417.215 Telepon dan listrik 1.982.337.203 1.842.076.804 1.661.499.496 Jamuan 1.530.649.200 1.450.958.731 794.754.899 Perijinan 1.523.906.466 1.586.575.641 2.074.328.999 Perjalanan dinas 1.438.877.913 1.327.097.511 1.158.713.056 Perbaikan dan pemeliharaan 1.398.214.174 3.126.914.494 1.022.077.734 Keperluan kantor 1.116.643.822 1.104.817.151 821.380.179 Pendidikan dan pelatihan 337.302.273 289.545.969 40.360.000 Asuransi 311.320.494 242.964.821 196.668.391 Penyisihan kerugian penurunan nilai

persediaan (Catatan 7)

264.238.043 -

-

Sewa 153.408.612 199.678.200 156.333.022 Pemulihan kerugian penurunan

nilai piutang usaha (Catatan 5) - (608.074.217 ) (420.902.951 ) Lain-lain 1.726.065.081 857.693.931 692.986.246

Jumlah beban umum dan administrasi 72.190.545.472 53.449.322.286 43.385.035.736

Jumlah 254.389.654.391 252.370.861.929 148.578.048.988

200

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

28. PENDAPATAN OPERASI LAIN

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Pendapatan klaim 12.037.560.514 8.688.843.456 6.858.404.792 Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) 868.752.040 441.784.530 - Lain-lain 9.799.264 - - Jumlah 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

29. BIAYA KEUANGAN

Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Beban bunga

Utang bank 71.274.788.074 58.752.883.532 52.851.895.403 Wesel bayar jangka menengah 9.000.000.000 8.250.000.000 - Sewa pembiayaan 1.398.780.212 596.631.917 - Pembiayaan konsumen 994.936.773 676.042.647 597.464.245

Beban administrasi bank 1.418.140.241 2.148.946.826 2.082.182.040 Jumlah 84.086.645.300 70.424.504.922 55.531.541.688

30. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Laba tahun berjalan untuk

perhitungan laba per saham dasar 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 1.150.000 1.150.000 233.333

Laba per saham dasar 38.907 28.851 275.117 Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

201

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

28. PENDAPATAN OPERASI LAIN

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Pendapatan klaim 12.037.560.514 8.688.843.456 6.858.404.792 Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) 868.752.040 441.784.530 - Lain-lain 9.799.264 - - Jumlah 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792

29. BIAYA KEUANGAN

Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Beban bunga

Utang bank 71.274.788.074 58.752.883.532 52.851.895.403 Wesel bayar jangka menengah 9.000.000.000 8.250.000.000 - Sewa pembiayaan 1.398.780.212 596.631.917 - Pembiayaan konsumen 994.936.773 676.042.647 597.464.245

Beban administrasi bank 1.418.140.241 2.148.946.826 2.082.182.040 Jumlah 84.086.645.300 70.424.504.922 55.531.541.688

30. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016 Laba tahun berjalan untuk

perhitungan laba per saham dasar 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 1.150.000 1.150.000 233.333

Laba per saham dasar 38.907 28.851 275.117 Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan bukan usaha dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan melalui kepemilikan langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama, pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak. Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2018 2017 2016

Piutang usaha (Catatan 5) PT Purbayasa Putra Perkasa 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237

Persentase terhadap jumlah aset 2,72% 2,38% 1,64% Utang usaha (Catatan 13)

PT Purbayasa Putra Perkasa 4.882.334.629 - 1.136.754.273 PT Satyamitra Label Jaya Pratama - 453.316.480 173.666.262

Jumlah 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,41% 0,04% 0,17% Penjualan neto (Catatan 25)

PT Purbayasa Putra Perkasa xxxxxx xxxxx Xxxxx

Persentase terhadap jumlah penjualan neto xxxxxx xxxxx Xxxxx

Pembelian neto (Catatan 26)

PT Purbayasa Putra Perkasa xxxxxx xxxxx Xxxxx PT Satyamitra Label Jaya Pratama xxxxxx xxxxx Xxxxx

Jumlah xxxxxx xxxxx Xxxxx

Persentase terhadap jumlah pembelian neto xxxxxx xxxxx Xxxxx

Kompensasi kepada personel

manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek

Dewan Komisaris - - - Direksi xxxxxx xxxxx Xxxxx

Imbalan pasca kerja Dewan Komisaris - - - Direksi - - -

Jumlah xxxxxx xxxxx Xxxxx Persentase terhadap jumlah beban

gaji dan tunjangan karyawan xxxxxx xxxxx Xxxxx

202

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada personel manajemen kunci Perusahaan. Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam mata uang Rupiah. Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Jenis Transaksi

PT Purbayasa Putra Perkasa Di bawah kendali yang sama Penjualan dan pembelian

PT Satyamitra Label Jaya Pertama Di bawah kendali yang sama Pembelian (berelasi sampai dengan tahun 2017)

Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

M

Mata

2018

2017

2016 Uang Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen Asing Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah

Aset

Kas dan bank USD 788.924,60 11.424.417.133 408.712 5.537.236.109 159.069 2.137.251.800 Piutang usaha USD 9.601.838 139.044.214.678 8.011.982 108.546.334.535 2.188.428 29.403.721.574

Jumlah Aset 150.468.631.811 114.083.570.644 31.540.973.374 Liabilitas

Utang bank USD 1.576.065 22.822.995.683 - - 218.076 2.930.071.420 EUR - - 434.900 7.033.907.338 - CHF - - 119.755,95 1.657.679.886 - Utang usaha USD 671 9.714.859 826.038 11.191.158.683 684.130 9.191.966.490 JPY - - 1.808.570 217.426.300 19.228.169 2.218.930.688 EUR - - 29.705 480.432.443 43.714 619.062.075 CNY - - 271.740 563.426.287 - Utang lain-lain USD 767.526,39 11.114.549.654 2.728.566 36.966.617.494 563.243 7.567.726.823 EUR 105.828,22 1.752.488.866 478.246 7.734.967.487 - CNY 29.175 61.557.791 763.129 1.582.272.504 1.322.195 2.560.906.435 CHF - - 119.756 1.657.679.886 249.912 3.293.284.975

Jumlah Liabilitas 35.761.306.853 69.085.568.308 28.381.948.906

Jumlah Aset - Neto 114.707.324.958 44.998.002.336

3.159.024.468

Pada tanggal 15 April 2019, kurs tengah adalah sebesar Rp xxxxxx untuk setiap 1 USD, Rp xxxxxx untuk setiap 1 EUR, dan Rp xxxxxx untuk setiap 1 CNY yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 15 April 2019 tersebut, maka proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan meningkat sebesar Rp xxxxxx.

203

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada personel manajemen kunci Perusahaan. Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam mata uang Rupiah. Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Jenis Transaksi

PT Purbayasa Putra Perkasa Di bawah kendali yang sama Penjualan dan pembelian

PT Satyamitra Label Jaya Pertama Di bawah kendali yang sama Pembelian (berelasi sampai dengan tahun 2017)

Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

M

Mata

2018

2017

2016 Uang Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen Asing Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah

Aset

Kas dan bank USD 788.924,60 11.424.417.133 408.712 5.537.236.109 159.069 2.137.251.800 Piutang usaha USD 9.601.838 139.044.214.678 8.011.982 108.546.334.535 2.188.428 29.403.721.574

Jumlah Aset 150.468.631.811 114.083.570.644 31.540.973.374 Liabilitas

Utang bank USD 1.576.065 22.822.995.683 - - 218.076 2.930.071.420 EUR - - 434.900 7.033.907.338 - CHF - - 119.755,95 1.657.679.886 - Utang usaha USD 671 9.714.859 826.038 11.191.158.683 684.130 9.191.966.490 JPY - - 1.808.570 217.426.300 19.228.169 2.218.930.688 EUR - - 29.705 480.432.443 43.714 619.062.075 CNY - - 271.740 563.426.287 - Utang lain-lain USD 767.526,39 11.114.549.654 2.728.566 36.966.617.494 563.243 7.567.726.823 EUR 105.828,22 1.752.488.866 478.246 7.734.967.487 - CNY 29.175 61.557.791 763.129 1.582.272.504 1.322.195 2.560.906.435 CHF - - 119.756 1.657.679.886 249.912 3.293.284.975

Jumlah Liabilitas 35.761.306.853 69.085.568.308 28.381.948.906

Jumlah Aset - Neto 114.707.324.958 44.998.002.336

3.159.024.468

Pada tanggal 15 April 2019, kurs tengah adalah sebesar Rp xxxxxx untuk setiap 1 USD, Rp xxxxxx untuk setiap 1 EUR, dan Rp xxxxxx untuk setiap 1 CNY yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 15 April 2019 tersebut, maka proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan meningkat sebesar Rp xxxxxx.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

33. INFORMASI SEGMEN

Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Tidak terdapat segmen geografis karena saat ini mayoritas kegiatan bisnis Perusahaan berada di satu wilayah yaitu di wilayah Indonesia. Segmen operasi signifikan yang diidentifikasi adalah untuk penjualan carton box, offset, pre print dan rigid box yang merupakan sumber utama pendapatan Perusahaan.

2018 Carton Box Offset Pre Print Rigid Box Jumlah Penjualan neto 1.195.379.268.560 432.940.219.003 393.146.720.795 157.231.742.429 2.178.697.950.787 Hasil segmen xxxx xxxx xxxx xxxx 386.417.835.757 Beban dan pendapatan yang

tidak dapat dialokasikan: Beban usaha (254.389.654.391 ) Laba selisih kurs - neto 5.658.341.314 Beban operasi lain (3.346.525.394 ) Pendapatan operasi lain 12.916.111.818

Laba usaha 147.256.109.104 Pendapatan keuangan 9.441.932 Biaya keuangan (84.086.645.300 ) Pajak penghasilan (18.435.967.433 ) Laba tahun berjalan 44.742.938.303

Penghasilan komprehensif lain - neto

86.692.653.768

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan

131.435.592.071

ASET

Aset segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx Aset yang tidak dapat

dialokasikan

Xxxx

Jumlah Aset 1.720.523.692.299

LIABILITAS

Liabilitas segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Jumlah Liabilitas 1.193.147.699.031

204

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2017 Carton Box Offset Pre Print Rigid Box Jumlah Penjualan neto 1.079.308.571.955 478.811.762.736 69.354.449.596 39.104.180.751 1.666.578.965.038 Hasil segmen xxxx xxxx xxxx xxxx 369.609.136.925 Beban dan pendapatan yang

tidak dapat dialokasikan: Beban usaha (252.370.861.929 ) Rugi selisih kurs - neto (2.172.542.746 ) Beban operasi lain (6.513.760.020 ) Pendapatan operasi lain 9.130.627.986

Laba usaha 117.682.600.216 Pendapatan keuangan 8.250.676 Biaya keuangan (70.424.504.922 ) Pajak penghasilan (14.088.142.302 ) Laba tahun berjalan 33.178.203.668 Penghasilan komprehensif

lain - neto

(5.055.044.601 )

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan

28.123.159.067

ASET Aset segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Aset yang tidak dapat dialokasikan

Xxxx

Jumlah Aset 1.513.833.882.712 LIABILITAS Liabilitas segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Jumlah Liabilitas 1.130.013.481.515

205

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2017 Carton Box Offset Pre Print Rigid Box Jumlah Penjualan neto 1.079.308.571.955 478.811.762.736 69.354.449.596 39.104.180.751 1.666.578.965.038 Hasil segmen xxxx xxxx xxxx xxxx 369.609.136.925 Beban dan pendapatan yang

tidak dapat dialokasikan: Beban usaha (252.370.861.929 ) Rugi selisih kurs - neto (2.172.542.746 ) Beban operasi lain (6.513.760.020 ) Pendapatan operasi lain 9.130.627.986

Laba usaha 117.682.600.216 Pendapatan keuangan 8.250.676 Biaya keuangan (70.424.504.922 ) Pajak penghasilan (14.088.142.302 ) Laba tahun berjalan 33.178.203.668 Penghasilan komprehensif

lain - neto

(5.055.044.601 )

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan

28.123.159.067

ASET Aset segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Aset yang tidak dapat dialokasikan

Xxxx

Jumlah Aset 1.513.833.882.712 LIABILITAS Liabilitas segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Jumlah Liabilitas 1.130.013.481.515

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2016 Carton Box Offset Pre Print Rigid Box Jumlah Penjualan neto 869.153.545.350 485.331.869.296 - - 1.354.485.414.646 Hasil segmen xxxx xxxx xxxx xxxx 275.317.843.713 Beban dan pendapatan yang

tidak dapat dialokasikan: Beban usaha (148.578.048.988 ) Laba selisih kurs - neto 8.197.591.521 Pendapatan operasi lain 6.858.404.792

Laba usaha 141.795.791.038 Pendapatan keuangan 4.817.176 Biaya keuangan (55.531.541.688 ) Pajak penghasilan (22.061.172.040 ) Laba tahun berjalan 64.207.894.486 Penghasilan komprehensif

lain - neto

155.421.514.094

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan

219.629.408.580

ASET Aset segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Aset yang tidak dapat dialokasikan

Xxxx

Jumlah Aset 1.141.309.430.297 LIABILITAS Liabilitas segmen xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan xxxx xxxx xxxx xxxx Xxxx

Jumlah Liabilitas 785.613.210.670

206

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

34. PERJANJIAN PENTING Perjanjian Pemasaran Perusahaan menandatangani beberapa Perjanjian Pemasaran dengan pihak ketiga untuk mendukung Perusahaan dalam memperoleh pesanan yang kontinyu dari pelanggan tertentu. Sehubungan dengan jasa pemasaran yang diberikan, Perusahaan akan membayar komisi sesuai perhitungan yang disepakati dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini berlaku untuk periode jangka panjang dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Jumlah beban komisi penjualan yang dibebankan atas jasa pemasaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 161.325.361.409, Rp 192.502.518.944 dan Rp 101.801.615.689 disajikan sebagai “Beban Komisi Penjualan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 27). Saldo utang komisi penjualan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 10.467.166.291, Rp 21.761.419.082 dan Rp Nihil dan disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan (Catatan 14). Perjanjian Sewa Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang, Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk periode sewa tersebut (Catatan 8). Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan pemasok tertentu dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada pelanggan dan pembelian bahan baku dari pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut.

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan memiliki pengetahuan, dalam suatu transaksi yang wajar dan bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Instrumen keuangan di atas jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset keuangan tidak lancar lainnya Nilai wajar dari setoran jaminan diasumsikan sama dengan nilai terutangnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.

207

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

34. PERJANJIAN PENTING Perjanjian Pemasaran Perusahaan menandatangani beberapa Perjanjian Pemasaran dengan pihak ketiga untuk mendukung Perusahaan dalam memperoleh pesanan yang kontinyu dari pelanggan tertentu. Sehubungan dengan jasa pemasaran yang diberikan, Perusahaan akan membayar komisi sesuai perhitungan yang disepakati dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini berlaku untuk periode jangka panjang dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Jumlah beban komisi penjualan yang dibebankan atas jasa pemasaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 161.325.361.409, Rp 192.502.518.944 dan Rp 101.801.615.689 disajikan sebagai “Beban Komisi Penjualan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 27). Saldo utang komisi penjualan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 10.467.166.291, Rp 21.761.419.082 dan Rp Nihil dan disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan (Catatan 14). Perjanjian Sewa Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang, Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk periode sewa tersebut (Catatan 8). Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan pemasok tertentu dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada pelanggan dan pembelian bahan baku dari pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut.

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan memiliki pengetahuan, dalam suatu transaksi yang wajar dan bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Instrumen keuangan di atas jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset keuangan tidak lancar lainnya Nilai wajar dari setoran jaminan diasumsikan sama dengan nilai terutangnya karena instrumen keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan: (lanjutan) Liabilitas keuangan jangka panjang

- Nilai wajar dari utang bank jangka panjang mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh penggunaan suku bunga mengambang, dimana tingkat suku bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar.

- Nilai wajar utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar jangka menengah diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

2018 2017 2016 Aset Keuangan Aset keuangan lancar

Kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912 Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375 Piutang lain-lain 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573

Jumlah aset keuangan lancar 557.496.274.909 466.404.603.623 310.262.600.860 Aset keuangan tidak lancar

Setoran jaminan 746.153.493 549.075.000 232.400.000 Jumlah aset keuangan 558.242.428.402 466.953.678.623 310.495.000.860

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan jangka pendek

Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596 Utang usaha 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797 Utang lain-lain 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395 Beban akrual 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083 Utang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489 Utang sewa pembiayaan 4.619.690.310 2.871.557.917 - Utang pembiayaan konsumen 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046 Wesel bayar jangka menengah 9.254.228 8.211.578 -

Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek 928.242.813.010 826.966.671.159 641.194.167.406 Liabilitas keuangan jangka panjang

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249 Utang pembiayaan konsumen 9.470.894.261 8.881.291.104 - Utang sewa pembiayaan 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096 Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang 220.587.997.409 261.329.541.184 104.927.097.345 Jumlah liabilitas keuangan 1.148.830.810.419 1.088.296.212.343 746.121.264.751

208

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Manajemen Risiko Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan.

2018 2017 2016

Kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679 Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375 Piutang lain-lain 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573 Setoran jaminan 746.153.493 549.075.000 232.400.000 Jumlah 557.751.343.374 466.450.059.491 310.240.401.627

209

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Manajemen Risiko Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan.

2018 2017 2016

Kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679 Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375 Piutang lain-lain 1.554.032.284 425.162.876 282.506.573 Setoran jaminan 746.153.493 549.075.000 232.400.000 Jumlah 557.751.343.374 466.450.059.491 310.240.401.627

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risiko kredit (lanjutan)

Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

2018 Telah Jatuh Telah Jatuh Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah

Kas di bank 11.472.830.214 - - 11.472.830.214 Piutang usaha 374.017.603.375 169.960.724.008 4.136.731.244 548.115.058.627 Piutang lain-lain 1.554.032.284 - - 1.554.032.284 Setoran jaminan 746.153.493 - - 746.153.493

Jumlah 387.790.619.366 169.960.724.008 4.136.731.244 561.888.074.618 Dikurangi: cadangan kerugian

penurunan nilai

-

-

(4.136.731.244)

(4.136.731.244)

Neto 387.790.619.366 169.960.724.008 - 557.751.343.374

2017 Telah Jatuh Telah Jatuh Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah

Kas di bank 5.538.887.127 - - 5.538.887.127 Piutang usaha 163.609.756.941 296.327.177.547 592.875.542 460.529.810.030 Piutang lain-lain 425.162.876 - - 425.162.876 Setoran jaminan 549.075.000 - - 549.075.000

Jumlah 170.122.881.944 296.327.177.547 592.875.542 467.042.935.033 Dikurangi: cadangan kerugian

penurunan nilai

-

-

(592.875.542)

(592.875.542)

Neto 170.122.881.944 296.327.177.547 - 466.450.059.491

2016 Telah Jatuh Telah Jatuh Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah

Kas di bank 2.217.554.679 - - 2.217.554.679 Piutang usaha 118.684.528.028 188.823.412.347 1.200.949.759 308.708.890.134 Piutang lain-lain 282.506.573 - - 282.506.573 Setoran jaminan 232.400.000 - - 232.400.000

Jumlah 121.416.989.280 188.823.412.347 1.200.949.759 311.441.351.386 Dikurangi: cadangan kerugian

penurunan nilai

-

-

(1.200.949.759)

(1.200.949.759)

Neto 121.416.989.280 188.823.412.347 - 310.240.401.627

210

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan)

b. Risiko tingkat suku bunga

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu

instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar jangka menengah. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.

Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko tingkat suku

bunga. Untuk pinjaman bank, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perusahaan mengelola risiko tingkat suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

Analisis Sensitivitas Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan 2016, jika tingkat suku bunga turun/naik sebanyak 1% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 akan lebih tinggi/rendah masing- masing sebesar Rp 2.982.037.863, Rp 3.375.800.838 dan Rp 1.568.059.422.

c. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko fluktuasi nilai wajar dari arus kas masa depan yang berasal dari instrumen keuangan akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Jumlah aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 disajikan pada Catatan 32. Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 1% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba tahun berjalan dengan semua variabel lain dianggap tetap:

2018 2017 2016

Kenaikan 1% 1.147.073.250 449.980.023 31.590.245 Penurunan 1% (1.147.073.250 ) (449.980.023 ) (31.590.245 )

211

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan)

b. Risiko tingkat suku bunga

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu

instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar jangka menengah. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.

Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko tingkat suku

bunga. Untuk pinjaman bank, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perusahaan mengelola risiko tingkat suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

Analisis Sensitivitas Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 31 Desember 2017 dan 2016, jika tingkat suku bunga turun/naik sebanyak 1% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 akan lebih tinggi/rendah masing- masing sebesar Rp 2.982.037.863, Rp 3.375.800.838 dan Rp 1.568.059.422.

c. Risiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko fluktuasi nilai wajar dari arus kas masa depan yang berasal dari instrumen keuangan akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Jumlah aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 disajikan pada Catatan 32. Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 1% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba tahun berjalan dengan semua variabel lain dianggap tetap:

2018 2017 2016

Kenaikan 1% 1.147.073.250 449.980.023 31.590.245 Penurunan 1% (1.147.073.250 ) (449.980.023 ) (31.590.245 )

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko (lanjutan)

d. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.

Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016: 2018 Jatuh tempo

Jumlah Dalam 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun

Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun

Lebih dari

5 tahun

Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 491.297.090.417 - - - Utang usaha - pihak ketiga 307.439.429.188 307.439.429.188 - - - Utang lain-lain - pihak ketiga 34.856.041.184 34.856.041.184 - - - Beban akrual 5.561.633.146 5.561.633.146 - - - Utang bank jangka panjang 216.242.854.667 81.659.421.801 74.416.875.464 50.883.245.926 9.283.311.476 Utang sewa pembiayaan 14.090.584.571 4.619.690.310 8.411.910.720 1.058.983.541 - Utang pembiayaan konsumen 4.353.253.758 2.800.252.716 1.365.105.000 187.896.042 - Wesel bayar jangka menengah 74.989.923.488 - 74.989.923.488 - -

Jumlah liabilitas keuangan 1.148.830.810.419 928.233.558.762 159.183.814.672 52.130.125.509 9.283.311.476 2017 Jatuh tempo

Jumlah Dalam 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun

Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun

Lebih dari

5 tahun

Utang bank jangka pendek 421.116.305.344 421.116.305.344 - - - Utang usaha - pihak ketiga 248.775.010.744 248.775.010.744 - - - Utang lain-lain - pihak ketiga 74.271.880.937 74.271.880.937 - - - Beban akrual 1.014.044.430 1.014.044.430 - - - Utang bank jangka panjang 249.211.076.427 75.182.243.251 105.749.623.254 51.338.119.955 16.941.089.967 Utang sewa pembiayaan 11.752.849.021 2.871.557.917 3.434.479.637 5.446.811.467 - Utang pembiayaan konsumen 7.173.333.530 3.727.416.958 2.563.205.105 882.711.467 - Wesel bayar jangka menengah 74.981.711.910 - 74.981.711.910 - -

Jumlah liabilitas keuangan 1.088.296.212.343 826.958.459.581 186.729.019.906 57.667.642.889 16.941.089.967 2016 Jatuh tempo

Jumlah Dalam 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun

Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun

Lebih dari

5 tahun

Utang bank jangka pendek 400.341.723.596 400.341.723.596 - - - Utang usaha - pihak ketiga 165.833.617.796 165.833.617.796 - - - Utang lain-lain - pihak ketiga 20.741.222.395 20.741.222.395 - - - Beban akrual 181.204.083 181.204.083 - - - Utang bank jangka panjang 151.676.367.738 50.890.755.489 92.974.348.443 7.811.263.806 - Utang pembiayaan konsumen 7.347.129.142 3.205.644.046 3.273.312.057 868.173.039 -

Jumlah liabilitas keuangan 746.121.264.750 641.194.167.405 96.247.660.500 8.679.436.845 -

212

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha, memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian. Untuk tujuan pengelolaan modal, manajemen menganggap jumlah ekuitas sebagai modal. Jumlah modal pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 yang dianggap optimal oleh manajemen setelah memperhatikan pengeluaran modal yang diproyeksikan dan proyeksi peluang investasi strategis.

37. TRANSAKSI NONKAS Rincian aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Perolehan aset tetap melalui penambahan utang perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 14) 23.841.576.827 51.280.409.066 16.994.601.907

Peningkatan setoran modal lainnya melalui kapitalisasi saldo laba (Catatan 22) 22.880.000.000 - -

Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan (Catatan 10 dan 15) 6.826.000.000 15.405.000.000 -

Perolehan aset tetap melalui utang pembiayaan konsumen (Catatan 10 dan 16) konsumen 1.171.300.000 5.274.900.000 9.508.650.000

Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap (Catatan 9 dan 10)

-

6.528.337.179 4.514.570.394

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut: Perubahan nonkas - 31 Desember perolehan 31 Desember 2017 Arus kas aset tetap 2018

Utang bank jangka pendek 421.116.305.344 70.180.785.073 - 491.297.090.417 Utang bank jangka panjang 249.211.076.427 (32.968.221.760 ) - 216.242.854.667 Utang sewa pembiayaan 11.752.849.021 (4.488.264.450 ) 6.826.000.000 14.090.584.571 Utang pembiayaan konsumen 7.173.333.530 (3.991.379.772 ) 1.171.300.000 4.353.253.758 Utang perolehan aset tetap 51.280.409.066 (51.280.409.066 ) 23.841.576.827 23.841.576.827

Jumlah 740.533.973.388 (22.547.489.975 ) 31.838.876.827 749.825.360.240

213

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha, memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian. Untuk tujuan pengelolaan modal, manajemen menganggap jumlah ekuitas sebagai modal. Jumlah modal pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 yang dianggap optimal oleh manajemen setelah memperhatikan pengeluaran modal yang diproyeksikan dan proyeksi peluang investasi strategis.

37. TRANSAKSI NONKAS Rincian aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016

Perolehan aset tetap melalui penambahan utang perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 14) 23.841.576.827 51.280.409.066 16.994.601.907

Peningkatan setoran modal lainnya melalui kapitalisasi saldo laba (Catatan 22) 22.880.000.000 - -

Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan (Catatan 10 dan 15) 6.826.000.000 15.405.000.000 -

Perolehan aset tetap melalui utang pembiayaan konsumen (Catatan 10 dan 16) konsumen 1.171.300.000 5.274.900.000 9.508.650.000

Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap (Catatan 9 dan 10)

-

6.528.337.179 4.514.570.394

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut: Perubahan nonkas - 31 Desember perolehan 31 Desember 2017 Arus kas aset tetap 2018

Utang bank jangka pendek 421.116.305.344 70.180.785.073 - 491.297.090.417 Utang bank jangka panjang 249.211.076.427 (32.968.221.760 ) - 216.242.854.667 Utang sewa pembiayaan 11.752.849.021 (4.488.264.450 ) 6.826.000.000 14.090.584.571 Utang pembiayaan konsumen 7.173.333.530 (3.991.379.772 ) 1.171.300.000 4.353.253.758 Utang perolehan aset tetap 51.280.409.066 (51.280.409.066 ) 23.841.576.827 23.841.576.827

Jumlah 740.533.973.388 (22.547.489.975 ) 31.838.876.827 749.825.360.240

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

37. TRANSAKSI NONKAS (lanjutan) Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Perubahan nonkas - 31 Desember perolehan 31 Desember 2016 Arus kas aset tetap 2017

Utang bank jangka pendek 400.341.723.596 20.774.581.748 - 421.116.305.344 Utang bank jangka panjang 151.676.367.738 97.534.708.689 - 249.211.076.427 Utang sewa pembiayaan - (3.652.150.979 ) 15.405.000.000 11.752.849.021 Utang pembiayaan konsumen 7.347.129.142 (5.448.695.612 ) 5.274.900.000 7.173.333.530 Utang perolehan aset tetap 16.994.601.907 (16.994.601.907 ) 51.280.409.066 51.280.409.066

Jumlah 576.359.822.383 92.213.841.939 71.960.309.066 740.533.973.388 Perubahan nonkas - 31 Desember Perolehan 31 Desember 2015 Arus kas aset tetap 2016

Utang bank jangka pendek 397.632.115.965 2.709.607.631 - 400.341.723.596 Utang bank jangka panjang 206.229.709.778 (54.553.342.040 ) - 151.676.367.738 Utang pembiayaan konsumen 5.113.232.800 (7.274.753.658 ) 9.508.650.000 7.347.129.142 Utang perolehan aset tetap - - 16.994.601.907 16.994.601.907

Jumlah 608.975.058.543 (59.118.488.067 ) 26.503.251.907 576.359.822.383

38. REKLASIFIKASI AKUN

Berikut ini adalah akun-akun dalam laporan posisi keuangan Perusahaan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian akun pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018:

2017

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Aset lancar Piutang lain-lain 699.604.974 (274.442.098) 425.162.876 Uang muka dan biaya dibayar di muka 26.660.805.164 (6.528.337.179) 20.132.467.985 Aset tidak lancar Taksiran tagihan restitusi pajak 5.175.931.131 274.442.098 5.450.373.229 Uang muka perolehan aset tetap - 6.528.337.179 6.528.337.179 Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek - 421.116.305.344 421.116.305.344 Utang usaha 331.552.470.546 (82.777.459.802) 248.775.010.744 Utang lain-lain - 74.271.880.937 74.271.880.937 Beban akrual - 1.014.044.430 1.014.044.430 Utang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 487.606.961.371 (412.424.718.120) 75.182.243.251 Utang sewa pembiayaan 6.599.997.379 (3.727.416.958) 2.871.557.917 Utang pembiayaan konsumen - 3.727.416.958 3.727.416.958 Wesel bayar jangka menengah 10.076.513 (1.864.935) 8.211.578

214

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

Berikut ini adalah akun-akun dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian akun pada laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:

2017 (lanjutan)

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang sewa pembiayaan 12.327.207.676 (3.445.916.572) 8.881.291.104 Utang pembiayaan konsumen - 3.445.916.572 3.445.916.572 Wesel bayar jangka menengah 74.971.635.397 1.864.935 74.973.500.332

Uang muka pelanggan 1.229.030.285 (1.229.030.285) -

2016

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Aset lancar Piutang lain-lain 16.141.484.523 (15.858.977.950) 282.506.573 Uang muka dan biaya dibayar di muka 39.043.984.089 (4.514.570.394) 34.529.413.695 Aset tidak lancar Taksiran tagihan restitusi pajak - 15.858.977.950 15.858.977.950 Uang muka perolehan aset tetap - 4.514.570.394 4.514.570.394 Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek - 400.341.723.596 400.341.723.596 Utang usaha 185.939.495.207 (20.105.877.410) 165.833.617.797 Utang lain-lain - 20.741.222.395 20.741.222.395 Beban akrual - 181.204.083 181.204.083 Utang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 275.802.407.666 (224.911.652.177) 50.890.755.489 Utang sewa pembiayaan 3.205.644.046 (3.205.644.046) - Utang pembiayaan konsumen - 3.205.644.046 3.205.644.046

Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 273.285.612.248 (172.499.999.999) 100.785.612.249 Utang sewa pembiayaan 4.141.485.096 (4.141.485.096) - Utang pembiayaan konsumen - 4.141.485.096 4.141.485.096

Uang muka pelanggan 3.745.597.984 (3.745.597.984) -

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Beban usaha 258.884.621.949 (6.513.760.020) 252.370.861.929 Beban operasi lain - 6.513.760.020 6.513.760.020

215

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

Berikut ini adalah akun-akun dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian akun pada laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:

2017 (lanjutan)

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang sewa pembiayaan 12.327.207.676 (3.445.916.572) 8.881.291.104 Utang pembiayaan konsumen - 3.445.916.572 3.445.916.572 Wesel bayar jangka menengah 74.971.635.397 1.864.935 74.973.500.332

Uang muka pelanggan 1.229.030.285 (1.229.030.285) -

2016

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Aset lancar Piutang lain-lain 16.141.484.523 (15.858.977.950) 282.506.573 Uang muka dan biaya dibayar di muka 39.043.984.089 (4.514.570.394) 34.529.413.695 Aset tidak lancar Taksiran tagihan restitusi pajak - 15.858.977.950 15.858.977.950 Uang muka perolehan aset tetap - 4.514.570.394 4.514.570.394 Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek - 400.341.723.596 400.341.723.596 Utang usaha 185.939.495.207 (20.105.877.410) 165.833.617.797 Utang lain-lain - 20.741.222.395 20.741.222.395 Beban akrual - 181.204.083 181.204.083 Utang jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 275.802.407.666 (224.911.652.177) 50.890.755.489 Utang sewa pembiayaan 3.205.644.046 (3.205.644.046) - Utang pembiayaan konsumen - 3.205.644.046 3.205.644.046

Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Utang bank jangka panjang 273.285.612.248 (172.499.999.999) 100.785.612.249 Utang sewa pembiayaan 4.141.485.096 (4.141.485.096) - Utang pembiayaan konsumen - 4.141.485.096 4.141.485.096

Uang muka pelanggan 3.745.597.984 (3.745.597.984) -

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi Setelah

Reklasifikasi

Beban usaha 258.884.621.949 (6.513.760.020) 252.370.861.929 Beban operasi lain - 6.513.760.020 6.513.760.020

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

39. TUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada masyarakat.

40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi keuangan baru dan revisi, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dengan rincian sebagai berikut: Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2019:

- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”; - ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”; - Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja”; - Penyesuaian Tahunan PSAK 22, “Kombinasi Bisnis”; - Penyesuaian Tahunan PSAK 26, “Biaya Pinjaman”; - Penyesuaian Tahunan PSAK 46, “Pajak Penghasilan”; - Penyesuaian Tahunan PSAK 66, “Pengendalian Bersama”. Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020:

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”; - PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”; - PSAK 73, “Sewa”; - Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi”; - Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari penerapan standar akuntansi keuangan baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan.

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40151/GBK/2019 tanggal 28 Maret 2019, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui hal-hal sebagai berikut: - Perpanjangan Fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving, Kredit Multi dan Forward Line

sampai dengan 24 Maret 2020. - Perpanjangan waktu penarikan Fasilitas Kredit Investasi XV sampai dengan 30 Juni 2020. - Penambahan Fasiltas Kredit Investasi XVI dengan jumlah maksimum sebesar USD 4.800.000

untuk membiayai pembelian mesin produksi Perusahaan yang diberikan untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun dengan jangka waktu penarikan selama 1 (satu) tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit.

216

Halaman ini sengaja dikosongkan

Kawasan Industri Benua Permai LestariJl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa Tangerang - 15720Telepon: (021) 5950988Faksimili: (021) 5950089Website: www.satyamitra.comEmail: [email protected]