pt jasa armada indonesia laporan hasil assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing...

372
PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment Penerapan GCG Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016 Oleh: PT Multi Utama Indojasa MUC Consulting Group

Upload: vanphuc

Post on 22-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment Penerapan GCG Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Oleh: PT Multi Utama Indojasa MUC Consulting Group

Page 2: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Daftar Isi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 3: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Daftar Isi

i

DAFTAR ISI ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA TAHUN 2016

DAFTAR ISI i

DAFTAR LAMPIRAN ii

LAPORAN HASIL iii

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 2-26

PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI 27-35

URAIAN HASIL PENILAIAN/EVALUASI

BAB I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

36-54

BAB II Pemegang Saham dan RUPS 55-88

BAB III Dewan Komisaris 89-176

BAB IV Direksi 177-269

BAB V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 270-294

BAB VI Aspek Lainnya 295

LAMPIRAN

Page 4: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Daftar Lampiran Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 5: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Daftar Lampiran

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ii

DAFTAR LAMPIRAN ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA TAHUN 2016

Lampiran I Ringkasan Hasil Penilaian

Lampiran II Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator

Lampiran III Daftar Capaian Penerapan GCG Per Alat Uji

Page 6: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Laporan Hasil Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 7: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan
Page 8: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan
Page 9: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Ringkasan Eksekutif Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 10: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Ringkasan Eksekutif

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

1

RINGKASAN EKSEKUTIF ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA TAHUN 2016

Assessment implementasi Good Corporate Governance di Perusahaan dilaksanakan dengan menggunakan kriteria berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pada BUMN, bertujuan untuk menilai implementasi Good Corporate Governance pada Perusahaan meliputi enam aspek pokok yaitu:

1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan;

2. Pemegang Saham dan RUPS; 3. Dewan Komisaris; 4. Direksi; 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; 6. Aspek Lain.

Pencapaian skor assessment GCG Perusahaan untuk periode tahun 2016 adalah sebagai berikut:

ASPEK PENGUJIAN GCG ASSESSMENT BOBOT CAPAIAN TAHUN 2016

PENJELASAN SKOR

% CAPAIAN

I. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

7,000 5,706 81,512 Baik

II. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal

9,000 7,846 87,179 Sangat Baik

III. Dewan Komisaris 32,994 29,175 88,425 Sangat Baik

IV. Direksi 34,378 25,848 75,188 Baik

V. Pengungkapan Informasi dan Transparansi

9,000 4,873 54,149 Kurang Baik

VI. Aspek Lainnya 5,000 0,000 0,000 -

SKOR KESELURUHAN 97,372 73,448 75,431 Baik

KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG BAIK

Pada tahun 2016 total nilai yang diperoleh Perusahaan adalah sebesar 73,448 dari total bobot yaitu sebesar 97,372 yang setara dengan 75,431% sehingga secara overall hasil assessment implementasi GCG Perusahaan tahun 2016 mendapatkan Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Baik”.

Page 11: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 12: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

2

Tidak Baik

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA

TAHUN 2016

Pelaksanaan Assessment GCG Perusahaan periode tahun 2016 mendapatkan perolehan

total total sebesar 73,448 dari total bobot yaitu sebesar 97,372 yang setara dengan

75,431%. Secara overall hasil assessment implementasi GCG Perusahaan periode tahun

2016 mendapatkan Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Baik”, dengan total area of

improvement adalah sebanyak 141 rekomendasi.

Skor capaian assessment implementasi GCG Perusahaan periode tahun 2016 untuk masing-

masing aspek berikut praktik yang sejalan dan area of improvement dijelaskan sebagai

berikut:

I. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara

Berkelanjutan

Skor capaian sebesar 5,706 dari total bobot sebesar 7,000 atau 81,512% yaitu

mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Baik”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

1 1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

1 2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

2 3 Direksi menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

3 5 Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala.

3 6 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam kontrak manajemen.

Sangat Baik Baik Kurang Baik Cukup Baik

81,512%

Page 13: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

3

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

5 10 Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang pengendalian Gratifikasi.

5 11 Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan pengendalian gratifikasi.

6 13 Perusahaan memiliki kebijakan tentang sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system).

6 14 Perusahaan melaksanakan kegiatan untuk memberikan pemahaman atas kebijakan sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system).

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

2 4 Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris menandatangani pernyataan kepatuhan CoC secara berkala.

4 7 Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait kebijakan/SOP tentang pengelolaan kepatuhan dan penyampaian LHKPN.

Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait penetapan Jabatan dalam organisasi Perusahaan yang wajib menyampaikan LHKPN di lingkungan Perusahaan.

Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait ketentuan tentang pejabat perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (pejabat IPC Pusat sebagai pelaksana monitoring penyampaian LHKPN dan penyampaian berkas LHKPN ke KPK) berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan.

Terdapat SK Direksi terkait kebijakan/peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap penyelenggara negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4 8 Mendorong seluruh pejabat wajib lapor LHKPN mampu menyusun LHKPN secara tepat waktu.

4 9 Terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada KPK.

Mendorong kepada sebagian pejabat wajib lapor LHKPN mematuhi kewajiban penyampaian LHKPN kepada KPK secara tepat waktu.

Page 14: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

4

5 10 Pedoman Pengelolaan Gratifikasi memuat Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi.

5 12 Terdapat pelaporan tentang pengendalian gratifikasi.

5 15 Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala.

Total area of improvement untuk Aspek I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan adalah sebanyak 11 rekomendasi.

Page 15: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

5

II. Pemegang Saham dan RUPS

Skor capaian sebesar 7,846 dari total bobot sebesar 9,000 atau 87,179% yaitu

mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

7 16 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi.

7 17 Pemegang Saham/RUPS melaksanakan pentotalan terhadap calon Anggota Direksi.

7 20 Pemegang Saham/RUPS memberhentikan Anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7 21 Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris.

8 22 Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris.

8 26 Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

9 28 Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Kerja

dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

9 29 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan atas usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS.

10 31 RUPS menetapkan gaji/honorarium tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.

10 33 Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan Perusahaan, penetapan besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor eksternal tersebut (Risalah RUPS jika dilakukan RUPS fisik, Surat Keputusan jika dilakukan RUPS bukan fisik).

10 34 Pemegang Saham/RUPS menetapkan penggunaan laba bersih.

10 35 Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.

11 36 RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan sehingga menghasilkan keputusan yang sah.

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

87,179%

Page 16: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

6

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

11 37 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.

12 38 Pemegang Saham memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

12 39 Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.

12 40 Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

7 18 Penetapan anggota Direksi yang definitif oleh RUPS tidak melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir.

Jumlah anggota Direksi sesuai dengan kebutuhan jumlah jabatan yang tersedia.

7 19 Pemegang Saham menetapkan ketentuan mengenai pengaturan/ mekanisme pengunduran diri dari jabatan rangkap atau jabatan anggota Direksi yang paling lambat 30 hari sejak terjadinya perangkapan jabatan tersebut.

8 23 Dilakukan pentotalan (fit and proper test) terhadap calon Dewan Komisaris yang berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

8 24 Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah jabatan Direksi.

Pemegang Saham menetapkan secara formal dalam RUPS anggota Komisaris Independen sebanyak 20% dari anggota Dewan Komisaris eksplisit dengan memiliki kompetensi di bidang hukum dan administrasi.

8 25 RUPS/Pemegang Saham menetapkan keputusan yang mengatur dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris.

9 27 Pemegang Saham melakukan pembahasan/pengkajian terhadap rancangan RJPP 2016-2020, meliputi pembahasan/ pengkajian terhadap rancangan RJPP atau revisi RJPP oleh RUPS, didahului oleh pemaparan Direksi atas hal-hal yang diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS.

Page 17: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

7

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Pengesahan /persetujuan RJPP dilaksanakan tepat waktu. RUPS untuk pengesahan/ persetujuan RJPP dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya rancangan RJPP atau revisi RJPP secara lengkap atau sebelum tahun periode RJPP atau Revisi RJPP berjalan.

10 30 Terdapat sistem/pentotalan kinerja Direksi secara individu yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.

Terdapat Kontrak Manajemen atau Key Performance Indicators/KPI Direksi yang memuat target kinerja individu yang disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham.

Pemegang Saham memberikan pentotalan Kinerja anggota Direksi secara individu berdasarkan laporan kinerja Direksi dan tanggapan Dewan Komisaris atas Kinerja Direksi.

10 32 Pemegang Saham memberikan persetujuan besaran total jasa auditor eksternal.

Total area of improvement untuk Aspek II Pemegang Saham dan RUPS adalah sebanyak

13 rekomendasi.

Page 18: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

8

III. Dewan Komisaris

Skor capaian sebesar 29,175 dari total bobot sebesar 32,994 atau 88,425% yaitu

mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

13 41 Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

13 42 Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan.

14 44 Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris.

14 46 Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan

sesuai kewenangannya.

16 50 Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi.

16 52 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan manajemen risiko Perusahaan.

16 54 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir.

16 56 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.

17 60 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.

17 61 Dewan Komisaris (berdasarkan usulan dari Komite Audit) mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS.

19 68 Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan pentotalan kinerja Direksi.

20 69 Dewan Komisaris memiliki kebijakan benturan kepentingan dan melaksanakan secara konsisten kebijakan tersebut.

21 70 Dewan Komisaris memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

88,425

%

Page 19: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

9

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

21 71 Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan pentotalan terhadap kinerja Dewan Komisaris.

22 74 Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

23 75 Sekretaris Dewan Komisaris memiliki uraian tugas yang jelas.

23 76 Sekretaris Dewan Komisaris melakukan adminstrasi dan penyimpanan dokumen.

23 77 Komisaris dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.

23 78 Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris.

24 80 Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi

komite dan independensi dari masing-masing Komite Dewan

Komisaris.

24 81 Komite Dewan Komisaris memiliki piagam/charter dan program kerja tahunan.

24 83 Komite Dewan Komisaris melaporkan kegiatan dan hasil penugasan yang diterimanya kepada Dewan Komisaris.

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

14 43 Dewan Komisaris mendokumentasikan Surat Keputusan penunjukan Komite Audit.

14 45 Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya.

Mendokumentasikan surat penyampaian Dewan Komisaris kepada Direksi untuk memasukkan RKA Dewan Komisaris sebagai bagian dari RKAP.

Mendokumentasikan surat penyampaian Program Kerja Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Pemegang saham.

15 47 Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit.

Dewan Komisaris menyampaikan RJPP kepada Pemegang Saham untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS secara tepat waktu.

15 48 Mendokumentasikan tanggapan tertulis Dewan Komisaris terhadap usulan RKAP 2017 yang diajukan Direksi dan penyampaiannya kepada Pemegang Saham. Dimana dalam tanggapan tersebut dapat memuat adanya simpulan bahwa RKAP selaras dan/atau tidak selaras dengan RJPP 2016 - 2020.

Page 20: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

10

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

16 49 Dewan Komisaris melakukan telaah kesesuaian visi dan misi Perusahaan jika terjadi perubahan lingkungan bisnis.

16 51 Dewan Komisaris mendokumentasikan dokumen terkait pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/ rancangan pengendalian intern dan pelaksanaannya di PT JAI (Risalah rapat internal Dewan Komisaris, Risalah rapat gabungan BOC – BOD).

Dewan Komisaris mendokumentasikan dokumen terkait arahan Dewan Komisaris tentang peningkatan efektivitas pengendalian intern kepada Direksi agar dapat dianalisis lebih lanjut apakah memadai atau tidak. (Risalah rapat internal Dewan Komisaris, Risalah rapat gabungan BOC – BOD).

15 53 Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya.

15 55 Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya.

15 57 Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya.

17 58 Melakukan telaahan atas kepatuhan Direksi terhadap anggaran dasar, peraturan perundang-undangan lainnya, perjanjian dengan pihak ketiga termasuk telaahan hasil evaluasi kajian risiko dan legal atas rencana inisiatif bisnis, kinerja kegiatan/upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi serta kajian hukum atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi, serta dalam proses telaah tersebut melibatkan perangkat Dewan Komisaris minimal Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Lainnya.

Memberikan arahan kepada Direksi berdasarkan hasil telaahan terkait kepatuhan Direksi terhadap Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang mengatur bisnis Perusahaan (regulasi sektoral), peraturan perundang-undangan lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga.

Melibatkan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite Dewan Komisaris) dalam proses evaluasi atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan kesesuaian dengan RKAP dan/atau RJPP.

17 59 Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen Triwulan I,II dan III.

17 62 Pelaksanaan kegiatan untuk memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif yaitu, dengan:

- pentotalan atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal

Page 21: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

11

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

melalui: (1) pemantauan kesesuaian penyelesaian proses audit dengan rencana kerjanya, (2) telaah kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar profesi akuntan publik (3) dan telaahan hasil audit eksternal dan kualitas rekomendasi audit eksternal.

- pentotalan efektivitas pelaksanaan audit internal melalui: (1) telaah atas efektivitas pemantauan tindak lanjut hasil audit SPI dan Auditor Eksternal (2) kelengkapan atribut temuan dan kualitas rekomendasi hasil audit internal; dan (3) kelengkapan atribut temuan dan kualitas rekomendasi hasil audit internal dan (4) telaahan rencana kerja pengawasan dan pelaksanaanya, (5) manajemen fungsi SPI.

- Proses telaah yang dilakukan menggunakan perangkat Dewan Komisaris.

Memberikan arahan kepada Direksi tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal.

17 63 Menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris dalam Proses telaah pembahasan entang gejala menurunnya kinerja Perusahaan.

19 67 Melakukan penialian kinerja Direksi yang berdasarkan pada

telaahan kriteria, target dan indikator utama yang tercakup

dalam kontrak manajemen Direksi secara individu dengan

realisasi pencapaian masing-masing serta proses pentotalan atas

kinerja Direksi sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan

Komisaris.

Menyampaikan hasil pentotalan kinerja direksi secara individu

kepada RUPS dalam tugas pengawasan Dewan Komisaris.

22 72 Melengkapi Tata Penyusunan Risalah Rapat seperti dengan: - Pendahuluan (Dasar Rapat dan Peserta yang menghadiri

rapat)

- Pembukaan

- Evaluasi rapat sebelumnya

- Pemaparan/Presentasi

- Tanggapan-tanggapan

- Penjelasan/jawaban

- Kesimpulan dan Saran

- Penutup.

Melengkapi tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya minimal dengan ketentuan jangka waktu pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya.

Page 22: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

12

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

22 73 Jumlah rapat dan agenda yang dibahas sesuai dengan yang direncanakan.

Anggota Dewan Komisaris menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris.

24 79 Membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

24 82 Membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

Total area of improvement untuk Aspek III Dewan Komisaris adalah sebanyak 28

rekomendasi.

Page 23: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

13

IV. Direksi

Skor capaian sebesar 25,848 dari total bobot sebesar 34,378 atau 75,188% yaitu

mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Baik”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

25 84 Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

26 86 Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

26 87 Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar operasional baku (SOP) untuk proses inti (core business) Perusahaan.

27 92 Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan, penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya.

27 93 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan.

28 94 Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memadai dan tepat waktu.

28 95 Direksi memiliki sistem/pedoman pengukuran dan pentotalan kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan.

28 96 Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub unit dan jabatan di dalam organisasi (struktural) di organisasi.

28 97 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan.

31 114 Pelaksanaan kewajiban kepada Negara.

31 116 Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan stakeholders.

32 120 Direksi menetapkan kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan.

34 127 Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

75,188%

Page 24: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

14

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

25 85 Melengkapi Board Manual untuk mengatur pelatihan bagi anggota Direksi.

Menyusun rencana dan anggaran kegiatan pelatihan khusus bagi anggota Direksi.

Menyusun laporan hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi.

26 88 Menetapkan pengaturan standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan Direksi.

Menetapkan pengaturan ketentuan standar waktu tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi di bawah Direksi yang terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7 (tujuh) hari sejak disahkan/ ditandatangani.

27 89 Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham secara tepat waktu.

27 90 Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu.

27 91 Menyusun kebijakan mengenai manajemen karir dan sistem dan prosedur promosi, demosi dan mutasi di Perusahaan secara khusus.

28 98 Menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja masing-masing Direktorat berdasarkan target-target sebagai kinerja masing-masing Direksi dalam KPI Direktorat.

Menyusun dan menyampaikan tingkat pencapaian target kienrja individu Direksi dalam Laporan Realisasi Target Key Performance Indicators (KPI) Direktorat secara khusus.

28 99 Menyampaikan dokumentasi usulan insentif kinerja Direksi kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan Komisaris tentang mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Page 25: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

15

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

28 100 Terkait Kebijakan TI, Perusahaan perlu:

- Menyusun dan menetapkan Kebijakan TI tersendiri. - Menyusun Information Technology Master Plan (ITMP)

sebagai pedoman dalam pengembangan teknologi informasi, untuk selanjutnya dijabarkan dalam Information Technology Detail Plan (ITDP).

- Arsitektur sistem informasi perlu didesain sampai dengan level data dan sistem keamanan antara lain mencakup infrastruktur hardware, jaringan, dan aplikasi termasuk Disaster Recovery Center, Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP).

Melaksanakan audit TI sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, mengingat kebijakan dan prosedur TI yang digunakan masih mengacu pada kebijakan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Menyampaikan laporan penerapan sistem teknologi informasi kepada Dewan Komisaris secara khusus dalam Laporan Pelaksanaan Kinerja TI maupun laporan manajemen triwulanan.

28 101 Terkait Pelaksanaan Pelayanan Perusahaan Perlu:

Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan yang menjadi

payung kebijakan standar pelayanan minimal, termasuk

pengelolaan hubungan pelanggan dan penanganan keluhan

pelanggan.

28 102 Mempublikasikan Pedoman/kebijakan pengadaan ke dalam website Perusahaan.

Menyampaikan HPS secara terbuka sebagai bagian dari implementasi prinsip transparansi.

Menyelesaikan temuan audit dalam proses pengadaan barang dan jasa antara lain terkait dengan prosedur pembelian langsung yang belum dapat dilakukan oleh seluruh unit dan fungsi, melengkapi proses pendaftaran vendor dengan persyaratan aspek mutu, safety dan environment.

Meningkatkan transparansi dalam pengadaan termasuk penyampaian informasi pelelangan di website Perusahaan.

28 103 Terkait Pendidikan dan Pelatihan Direksi perlu menyusun dan

menetapkan kebijakan pendidikan dan pelatihan yang mengatur

menyeluruh terkait dengan peningkatan knowledge, skill dan

ability dalam meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

Page 26: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

16

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Terkait Program Pengembangan SDM, Perusahaan perlu

meningkatkan pelaksanaan program pengembangan sesuai

dengan target dalam RKAP.

Terkait Penerapan kesempatan yang memadai untuk

menduduki posisi tertentu sesuai kompetensi Perusahaan perlu

memberikan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi

tertentu, mengacu pada kebijakan yang dikeluarkan oleh

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

29 105 Menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan Perusahaan yang mengacu pada Kebijakan Akuntansi

Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) agar dapat

dilaksanakan secara efektif.

29 106 Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen

risiko tersendiri mengacu pada yang dikeluarkan oleh

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Melakukan sosialisasi kebijakan manajemen risiko yang dimiliki

oleh internal Perusahaan.

Direksi melaksanakan program manajemen risiko (antara lain

mencakup identifikasi dan penanganan risiko pada proses bisnis,

proyek maupun usulan tindakan yang harus mendapatkan

persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS), termasuk laporan

profil risiko Perusahaan yang mengukur tingkat risiko yang

dihadapi.

Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program

manajemen risiko yaitu mengingat belum diperoleh dokumentasi

terkait dengan pembahasan monitoring realisasi mitigasi risiko

yang telah dilakukan.

Meningkatkan kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko

(risk awareness), yang ditunjukkan dengan menyusun dan

melengkapi kebijakan dan prosedur manajemen risiko, kualitas

fungsi pengelola manajemen risiko, serta menjadikan aspek kajian

risiko dalam setiap pengambilan keputusan.

Laporan Manajemen Triwulanan memuat uraian aspek

manajemen risiko. Selain itu adanya laporan pelaksanaan

manajemen risiko secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Dewan

Komisaris, meliputi:

- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan

Page 27: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

17

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Pemegang Saham tentang profil risiko dan pelaksanaan program manajemen risiko yang disampaikan dalam Laporan Profil Risiko serta dalam rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.

- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tentang analisis risiko atas Rancangan RKAP dan strategi penanganannya.

- Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan/atau sewaktu-waktu jika diminta oleh Dewan Komisaris.

29 107 Menyusun dan menetapkan kebijakan sistem pengendalian

internal yang antara lain mengatur pendekatan unsur lingkungan

pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem

informasi dan komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan

pelaporan.

29 108 Menyampaikan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit kepada

Dewan Komisaris, baik yang dibahas dalam rapat koordinasi

maupun dalam laporan tersendiri secara berkala.

30 109 Melengkapi dan menjalankan fungsi kepatuhan yang dijalankan

oleh oleh Departemen Hukum dan Asuransi dalam mengikuti

perkembangan peraturan perundangan yang akan berlaku bagi

Perusahaan.

30 110 Memenuhi ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh

otoritas/instansi yang berwenang dibidang usaha Perusahaan.

31 111 Terkait penanganan dan keluhan pelanggan. - Menyusun dan menetapkan kebijakan atau Standard

Operating Procedure (SOP terkait Prosedur/ mekanisme yang dikhususkan sebagai penanganan keluhan pelanggan.

31 112 Terkait aspek Fairness: - Segala ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/

jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/ jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/ jasa yang berminat juga bagi masyarakat luas.

Terkait Pengukuran Kepuasaan Pemasok: - Melakukan survei kepuasan pemasok secara berkala - Hasil survei kepuasan pemasok menunjukan hasil yang baik

terhadap fairness dan transparansi pelaksanaan sistem dan prosedur pengadaan.

31 113 Terkait Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan kepada kreditur

Page 28: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

18

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

- Perusahaan memiliki kebijakan mengenai perlindungan hak dan kepentingan kreditur, antara lain: (1) pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian; (2) pengungkapan informasi secara transparan, akurat dan tepat waktu, baik pada saat permintaan maupun penggunaan pinjaman; (3) covenant yaitu jaminan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan kreditur.

- Menyusun kebijakan mengenai manajemen/ pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukannya dan pelunasannya.

31 115 Terkait Pengukuran Kepuasan Karyawan - Menyusun dan menetapkan kebijakan mengenai metode

pentotalan untuk mengukur kepuasan karyawan. - melaksanakan Pengukuran kepuasan karyawan / survei

kepuasan karyawan secara berkala - Hasil survei tingkat kepuasan karyawan mendapat kategori

baik. - Menetapkan tindakan atau program kerja untuk

menindaklanjuti hasil survei kepuasan karyawan tahun 2016 mengingat belum dilaksanakannya survei.

31 117 Memenuhi harapan Pemegang Saham melalui pencapaian seluruh target-target yang telah disepakati dalam Key Performance Indicator Perusahaan.

31 118 Terkait Kebijakan CSR - Menyusun kebijakan khusus terkait tanggung jawab sosial dan

lingkungan Perusahaan, sebagai penjabaran Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

- Direksi membentuk unit/bagian yang bertugas melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan

- Menetapkan indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan penglolaan CSR.

Terkait Program Bina Lingkungan dan Program CSR lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku. - Menyusun rencana kerja untuk mengimplementasikan

tanggung jawab sosial perusahaan - Rencana kerja implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dianggarkan dalam RKAP dan bukan sebagai distribusi laba - Implementasi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial

sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan.

Terkait ukuran-ukuran atau indikator kinerja kunci yang berkaitan dengan CSR.

Page 29: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

19

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

- Menetapkan indikator keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

- Melakukan evaluasi atas pencapaian indikator keberhasilan CSR dengan targetnya.

32 119 Seluruh anggota Direksi menandatangani surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga, jabatan lain atau golongan dengan kepentingan Perusahaan yang dilakukan pada awal pengangkatan dan diperbaharui setiap awal tahun.

33 121 Menyampaikan Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu yaitu 5 Bulan setelah tahun buku berakhir.

Menyampaikan Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Pemegang Saham secara tepat waktu yaitu 5 Bulan setelah tahun buku berakhir.

33 122 Memberikan dan memberikan informasi terkait Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan, Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan) kepada PT MTI sebagai Pemegang Saham Minoritas.

Memberikan perlakuan yang sama dalam pemberian informasi kepad Pemegang Saham Minoritas yaitu perlakuan yang sama dalam hal penyampaian informasi terkait operasional dan keuangan Perusahaan melalui penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan serta Laporan Keuangan Perusahaan.

34 123 Pedoman pelaksanaan rapat Direksi mengatur pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya dan pembahasan/telaah atas arahan/usulan dan/atau tindak lanjut pelaksanaan atas keputusan Dewan Komisaris terkait dangan usulan Direksi.

34 124 Mendokumentasikan Rencana Rapat serta dimuat dan ditetapkan dalam RKAP.

34 125 Mendokumentasikan alasan ketidakhadiran Direksi yang berhalangan hadir dalam setiap rapat Direksi maupun dalam rapat Dewan Komisaris.

34 126 Mendokumentasikan terkait evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya dan tindak lanjut untuk kaputusan hasil rapat sebelumnya yang belum selesai dalam setiap rapat Direksi maupun rapat bersama dengan Dewan Komisaris.

35 128 Mengesahkan Draft Piagam Pengawasan Intern.

35 129 Jumlah personil yang ditugaskan di Internal Audit sesuai dengan

Page 30: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

20

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

kebutuhan untuk pelaksanaan tugas Internal Audit. a. SPI/fungsi Audit Internal memiliki rencana kebutuhan tenaga

auditor/SDM. b. Jumlah tenaga auditor mencukupi kebutuhan perusahaan.

Kecukupan tenaga auditor dihasilkan dari analisis beban kerja yang dilakukan oleh SPI dan/atau bagian SDM.

Kualitas auditor SPI yang ditugaskan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. a. Pimpinan fungsi Audit Internal memiliki keahlian yang diakui

dalam profesi auditor internal dengan mendapatkan sertifikasi profesi QIA (Qualified Internal Auditor).

b. Staf auditor internal memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dan sebagian auditor telah mendapatkan program sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang jabatan dalam Fungsi Internal Audit.

c. Terdapat program pengembangan profesi secara berkelanjutan bagi staf Auditor Internal, baik untuk mempertahankan sertifikasi profesinya maupun mengikutsertakan staf auditor SPI dalam pendidikan yang mendukung usaha-usaha memperoleh sertifikasi profesi.

Mengesahkan Pedoman Audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi Internal Audit mencakup: a. Kebijakan dan prosedur sebagai pedoman bagi pelaksanaan

kegiatan Fungsi Pengawasan Intern. Bentuk dan isi prosedur disesuaikan dengan struktur organisasi SPI dan ukuran SPI serta kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan.

b. Kepala Internal Audit /Fungsi Internal Audit melaksanakan program jaminan kualitas dan peningkatan fungsi Internal Audit yang mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi pengawasan intern.

c. SPI/Fungsi Internal Audit melakukan pentotalan atas program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal secara keseluruhan. Review (assessment) berkala dilakukan untuk metotal kepatuhan terhadap Charter Audit Internal, standar dan kode etik, efisiensi serta efektivitas dari Internal Audit memenuhi kebutuhan dari berbagai stakeholders-nya, assessment yang dilakukan oleh assessor independen sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

35 130 SPI merencanakan Program Kerja Tahunan pengawasan intern dan melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan, antara lain: a. Berdasarkan konfirmasi Rencana Penugasan (Program Kerja

Page 31: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

21

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Pengawasan Tahunan /PKPT) disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit untuk mendapatkan pertimbangan dan saran-saran.

b. Rencana penugasan (PKPT) disetujui oleh Direktur Utama dikomunikasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris cq Komite Audit.

c. Internal Audit melaksanakan audit berdasarkan program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan.

d. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target dalam PKPT (Jumlah Audit dan Pelaporan Audit) dapat dianalisis.

Mendokumentasikan terkait SPI memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategi bisnis Perusahaan, yang mencakup : a. SPI mengevaluasi sejauh mana sasaran dan tujuan program

serta kegiatan operasi telah ditetapkan sejalan dengan tujuan organisasi.

b. SPI memberi masukan atas konsistensi hasil-hasil yang di peroleh dari kegiatan dan program dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan kepada manajemen.

36 131 Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. Posisi Sekretaris Perusahaan dibawah Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Uraian tugas Sekretaris Perusahaan mencakup hal-hal subtantive, sebagai berikut: a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang

persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG;

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta;

c. Sebagai penghubung (liaison officer); d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen (termasuk

kebijakan) Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

36 132 Sekretaris Perusahaan mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk "Proses Release" atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi.

Mendokumentasikan terkait Risalah RUPS RJPP yang memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS dan keputusan RUPS.

Page 32: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

22

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi. a. Apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting comments)

dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Direksi dicantumkan dalam risalah rapat.

b. Risalah Rapat Direksi seluruhnya memuat hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya.

c. Risalah Rapat memuat keputusan rapat sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan memberikan Laporan yang berkaitan dengan tugasnya secara berkala, dan apabila diminta dapat memberikannya kepada Dewan Komisaris

36 133 Mendokumentasikan evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan

Mendokumentasikan realisasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahan

37 134 Pemanggilan RUPS mencantumkan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.

RUPS/Keputusan Pemegang Saham mengesahkan /menyetujui RJPP dalam waktu selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari setelah diterimanya rancangan RJPP secara lengkap atau sebelum periode RJPP berjalan.

37 135 Mendokumentasikan terkait panggilan untuk RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS termasuk usul yang direncanakan Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau usul itu harus disediakana di kantor Perseroan sebelum RUPS diselenggarakan.

Mendokumentasikan terkait penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan dengan agenda RUPS diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung.

Total area of improvement untuk Aspek IV Direksi adalah sebanyak 68 rekomendasi.

Page 33: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

23

V. Pengungkapan Informasi dan Transparansi

Skor capaian sebesar 4,873 dari total bobot sebesar 9,000 atau 54,149% yaitu

mendapat Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “Kurang Baik”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

38 136 Perusahaan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian informasi Perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan informasi Perusahaan yang penting.

38 137 Tingkat kepatuhan Perusahaan yang memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi Perusahaan.

39 139 Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi penting Perusahaan.

39 141 Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan www.bumn.go.id dimutakhirkan secara berkala

39 142 Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan.

40 144 Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting.

40 145 Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi.

40 149 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan Keuangan.

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

39 138 Membuat kebijakan pemutakhiran website dalam bentuk Pedoman & Prosedur Pengeloalaan Situs Web.

Menjalankan pengelolaan website sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan secara konsisten.

39 140 Terdapat media komunikasi seperti majalah internal dan bulletin.

40 143 Melengkapi Penyajian laporan tahunan memenuhi ketentuan umum antara lain: - Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris secara berdampingan - Laporan tahunan mencantumkan identitas Perusahaan

dengan jelas. Nama Perusahaan dan tahun Laporan Tahunan

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

54,149 %

Page 34: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

24

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

dengan jelas dan mudah terbaca ditampilkan pada Setiap halaman.

- Laporan Tahunan disajikan dalam website Perusahaan dan dapat diunduh.

40 146 Melengkapi Laporan Tahunan tahun 2016, pada bagian Profil Perusahaan yang memuat: (a) penjelasan tentang visi Perusahaan, (b) penjelasan tentang misi Perusahaan.

40 147 Melengkapi Laporan Tahunan pada bagian informasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan antara lain memuat tentang:

- Tinjauan kinerja per segmen usaha, terkait Profitabilitas per Segmen Bisnis,

- Dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba operasi Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak Perusahaan memulai usahanya, jika baru mulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

- Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

- Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terkahir yang memuat uraian tentang:

Besarnya dividen untuk masing-masing tahun

Besarnya payout ratio.

Informasi material, antara lain mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Hutang/ Modal.

Informasi perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan.

40 148 Melengkapi Laporan Tahunan bagian informasi praktik Tata Kelola Perusahaan tentang:

Uraian Direksi memuat antara lain: - Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

Direksi.

Komite Audit memuat antara lain: - Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, anggota komite audit - Uraian tugas dan tanggung jawab - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit, - Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit, - Independensi anggota Komite Audit.

Fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi memuat antara lain: - Nama, jabatan, riwayat hidup singkat, anggota Komite

Page 35: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

25

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Nominasi dan Remunerasi - Uraian tugas dan tanggung jawab - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi

dan Remunerasi - Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan

Remunerasi - Independensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Manajemen Risiko memuat antara lain: - Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Manajemen Risiko, - Uraian tugas dan tanggung jawab, - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite

Manajemen Risiko, - Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Manajemen

Risiko, - Independensi anggota Komite Manajemen Risiko

Uraian tentang Unit Audit Internal memuat antara lain: - Penjelasan tentang Piagam Satuan Pengawasan Intern; - Uraian pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern, - Nama dan riwayat hidup singkat Kepala Satuan Pengawasan

Intern. - Informasi tentang keberadaan Satuan Pengawasan Intern, - Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Satuan

Pengawasan Intern,

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan memuat antara lain informasi tentang: - Mitra usaha binaan Perusahaan - Program Pengembangan Pendidikan - Program Pengembangan seni budaya

Uraian mengenai aktivitas berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai komitmen Perusahaan terhadap perlindungan Produk dan Konsumen/ Nasabah memuat antara lain informasi tentang: - Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen/Nasabah, - Program peningkatan layanan kepada Konsumen/Nasabah, - Biaya yang telah dikeluarkan.

41 150 Mengikuti kompetisi ARA dengan muatan dan kualitas yang baik sehingga dapat meraih juara.

41 151 Perusahaan bepartisipasi dalam CSR (Sustainability Reporting Award) dan sejenisnya.

Page 36: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Simpulan dan Rekomendasi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

26

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

Perusahaan memperbaiki kualitas informasi dan media publikasi serta mengikuti kompetisi yang relevan, sehingga mendapatkan penghargaan dibidang publikasi dan keterbukaan informasi.

Total area of improvement untuk Aspek V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

adalah sebanyak 21 rekomendasi.

VI. Aspek Lainnya

Skor capaian sebesar 0,00 dari total bobot sebesar 5,000 atau 00,00% yaitu mendapat

Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “-”

Praktik yang Sejalan

Kode Praktik yang Sejalan

Aspek Indikator

42 152 Aspek tidak diberikan total karena pencapaian skor GCG < 85%.

43 153 Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Area of Improvement

Kode Area of Improvement

Aspek Indikator

- - -

Total area of improvement untuk Aspek VI Aspek Lainnya adalah sebanyak 0

rekomendasi.

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Cukup Baik

Page 37: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 38: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

27

PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI ASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA TAHUN 2016

A. Riwayat Singkat dan Profil Perusahaan

PT Jasa Armada Indonesia dengan nama dagang IPC Marine Service adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan pemanduan dan penundaan kapal. PT Jasa Armada Indonesia mentransformasikan nilai-nilai perusahaan induk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai Aksi Korporasi dalam bentuk Operational Excellence, Customer Centricity, dan Quantum Leap guna mengoptimalkan kepuasan Pelanggan, Pemasok, Komunitas, Lingkungan, Karyawan, serta Pemegang Saham.

PT Jasa Armada Indonesia adalah anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang bergerak di bidang layanan pemanduan & penundaan kapal, angkutan laut dan layanan maritim. Mulai beroperasi tahun 1960 sebagai unit usaha Perusahaan Nasional (PN) Pelabuhan, layanan pemanduan & penundaan pada tahun 1992 diubah menjadi unit usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Seiring dengan identitas baru yang diluncurkan oleh Pelindo II tahun 2012 sebagai IPC, bulan Juli 2013 unit usaha layanan pemanduan & penundaan di-spin off menjadi PT Jasa Armada Indonesia dengan nama dagang IPC Marine Service.

Sejak spin off, PT Jasa Armada Indonesia melakukan investasi secara masif untuk perbaikan kualitas armada dan peningkatan kapasitas SDM sesuai standar internasional, dibawah supervisi Thome Consulting, Singapore. Hasilnya, kualitas armada meningkat dari Grade 2.4 (48% dari skor tertinggi 100%) menjadi Grade 3.6 (72%). PT Jasa Armada Indonesia melakukan optimasi secara revolusioner di bidang pemeliharaan, perbaikan, dan sistem pengadaan barang. Hal ini dilakukan melalui strong corporate governance. dan peningkatan integritas SDM, guna memastikan kualitas layanan dengan standar tertinggi serta tingkat profitabilitas secara berkelanjutan. Perusahaan juga meningkatkan kualitas dan memasarkan Layanan VVIP dengan standar Zero Waiting Time. Hasilnya, market di luar Pelindo II berkembang, dan pendapatan meningkat 68% di tahun pertama operasi penuh setelah spin off. Dengan pengalaman operasi selama 55 tahun, total armada 70 unit kapal, kinerja pemanduan & penundaan 52,000 kapal/tahun, melayani klien-klien ternama nasional dan asing, PT Jasa Armada Indonesia adalah perusahaan yang paling berpengalaman, paling besar, dan paling dapat diandalkan di Indonesia.

Page 39: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

28

B. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Visi

Terdepan dalam pengelolaan armada kapal sehingga dapat menjadi perusahaan penyedia kapal Harbour Tug pilihan utama di Indonesia memberikan pelayanan yang dapat diandalkan dan terkemuka di Asia.

Misi

1. Meningkatkan peran dan kontribusi ke shareholder dengan memberikan pelayanan profesional dan safety kepada customer, serta penggunaan Teknologi Informasi untuk seluruh proses.

2. Memberikan Pelayanan yang efisien dan bersahabat. 3. Mencapai standard profesionalisme tertinggi melalui integritas, kualitas, kerja sama

dan efisiensi serta meyakinkan kesinambungan jangka panjang demi keuntungan semua pihak yang berkepentingan.

Nilai Perusahaan

1. Customer Centric (“Meet Customer Expectation”) a. Secara proaktif berusaha mencari tahu dan memahami kebutuhan pelanggan

sehingga dapat memberikan solusi-solusi yang inovatif; b. Membina hubungan kemitraan jangka panjang dengan para pelanggan; c. Secara konsisten memberikan pelayananan dan kualitas terbaik guna mendorong

perkembangan usaha pelanggan.

2. Integrity (“Walk the Talk”) a. Membangun kepercayaan dengan mengatakan yang sebenarnya dan

melaksanakan apa yang dikatakan; b. Menunjukkan sikap yang profesional dan jujur dalam interaksi terhadap pihak-

pihak internal maupun eksternal; c. Bersikap disiplin dan patuh terhadap kode etik bisnis dalam melaksanakan

pekerjaan harian.

3. Nationalism (“National Pride”) a. Mendukung kebijakan dan berkontribusi guna mensukseskan program-program

Pemerintah di bidang pembangunan nasional; b. Membangun rasa kebanggaan dan semangat nasionalisme dalam melaksanakan

pekerjaan; c. Melanjutkan perkembangan perusahaan dan berkompetisi dengan perusahaan-

perusahaan jasa Pemanduan dan Penundaan kelas dunia.

Page 40: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

29

4. TEAM WORK (“Together We Can”) a. Berkolaborasi dalam tim guna memperoleh hasil terbaik; b. Bekerjasama untuk membangun ide-ide yang implementatif sebagai solusi atas

kebutuhan-kebutuhan pengguna jasa pemanduan dan penundaan kapal; c. Semangat kebersamaan dan saling menghargai.

5. Action (“Make It Happens”)

a. Keberanian untuk bercita-cita tinggi dan berupaya untuk merealisasikannya; b. Bersikap proaktif mencari jalan untuk melaksanakan visi perusahaan; c. Membuat terobosan-terobosan dan langkah signifikan dalam mendorong

perkembangan perusahaan.

C. Bidang Usaha Perusahaan

Bidang usaha PT Jasa Armada Indonesia meliputi: a. Pemanduan kapal

Jasa yang meliputi kegiatan Pandu dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada Nahkoda tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancer demi keselamatan kapal dan lingkungan.

b. Penundaan kapal Jasa yang meliputi kegiatan mendorong, menarik atau menggandeng kapal yang berolah gerak, untuk bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga, jetty, trestle, pier, pelampung, dolphin, kapal dan fasilitas tambat lainnya dengan menggunakan kapal tunda.

c. Mengusahakan pelayanan jasa angkutan laut, sungai, danau, dan penyebrangan; d. Mengusahakan pelayanan jasa penyewaan kapal; e. Mengusahakan pelayanan jasa keagenan kapal; f. Jasa maritim.

D. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris Perusahaan 1 Januari s.d 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

1. Komisaris Utama : Dana Amin 2. Komisaris : Urip Nurhayat 3. Komisaris : Jimmy AB. Nikijuluw 4. Komisaris : Eko Hadi Rumekso 5. Komisaris : Raymond Ivan HAS

Page 41: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

30

Namun Pada tanggal 17 Mei 2016, Komisaris Utama Bapak Dana Amin, mengajukan pengunduran diri sebagai Komisaris Utama PT Jasa Armada Indonesia. Susunan Dewan Komisaris sampai dengan 31 Desember 2016 sebagai berikut: 1. Komisaris Utama : - 2. Komisaris : Urip Nurhayat 3. Komisaris : Jimmy AB. Nikijuluw 4. Komisaris : Eko Hadi Rumekso 5. Komisaris : Raymond Ivan HAS Susunan Direksi Perusahaan Januari s.d 7 Sptember 2016 adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Dawam Atmosudiro 2. Direktur Operasi dan Komersial : Supardi 3. Direktur Armada dan Teknik : Bunyamin Sukur 4. Direktur Keuangan dan SDM : Sudarsono Namun pada tanggal 8 Septemeber 2016, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor HK.568/819/1/PI.II-16 dan HK.476/819/2/MTI-2016, Pemegang Saham memberhentikan Sdr. Bunyamin Sukur sebagai Direktur PT Jasa Armada Indonesia, maka terhitung sejak tanggal 8 September s.d 31 Desember 2016 susunan Direksi menjadi sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Dawam Atmosudiro 2. Direktur Operasi dan Komersial : Supardi 3. Direktur Keuangan dan SDM : Sudarsono

E. Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan

Ikhtisar Keuangan Perusahaan dari tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut:

dalam Rp Ribu

Uraian 2014 2015 2016 Laba Rugi Komprehensif 50.194.811.596 208.609.433.682 140.738.586.903

Pendapatan Usaha – Netto

248.201.233.746 867.756.091.666 868.655.521.736

Beban Usaha 184.409.881.071 (622.351.064.526) (651.089.717.105)

Laba Usaha 67.381.099.216 245.405.027.140 217.565.804.631

Pendapatan (Beban) Diluar Usaha 458.585.500 42.984.517.365 (6.718.126.264)

Beban Pajak (17.644.873.120) (79.780.110.823) (70.109.091.464)

Laba Bersih 50.194.811.596 208.609.433.682 140.738.586.903

Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - - -

Posisi Keuangan

Jumlah Aset 316.604.800.489 501.599.763.191 622.044.677.271

Aset Lancar 282.997.115.297 466.651.117.887 576.273.067.988

Aset Tidak Lancar 33.607.685.192 34.943.645.306 45.771.609.283

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 316.604.800.489 501.599.763.191 622.044.677.271

Liabilitas Jangka Pendek 206.838.889.006 203.702.673.673 235.356.187.589

Liabilitas Jangka Panjang 1.978.707.627 14.811.070.171 29.473.317.111

Jumlah Ekuitas 107.787.203.856 283.086.019.349 357.215.172.571

Page 42: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

31

F. Metodologi Assessment GCG

Acuan Pelaksanaan Kegiatan

Dasar pelaksanaan pekerjaan Assessment GCG Perusahaan periode tahun 2016 ini adalah Perjanjian Kerja No.UM.330/26/07/MS-17 tentang Pekerjaan Jasa Assessment Penerapan Good Corporate Governance (GCG) PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016.

Tujuan Assessment GCG

Tujuan pelaksanaan Assessment penerapan GCG di Perusahaan adalah:

1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian/evaluasi tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di Perusahaan, melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCG nya;

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di Perusahaan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dengan penerapan GCG di Perusahaan yang bersangkutan;

3. Memonitor konsistensi penerapan GCG di Perusahaan dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan Corporate Governance di lingkungan Perusahaan;

4. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen, infrastructure dan softstructure terkait GCG serta memberikan penilaian scoring berdasarkan parameter alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 terhadap praktik GCG di Perusahaan dan memberikan hasil evaluasi dan analisis;

5. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang ditemukan dalam implementasi GCG di Perusahaan sejalan dengan best practices.

Periode Assessment dan Implementasi GCG

Periode penerapan GCG di Perusahaan yang dinilai dalam pelaksanaan Assessment GCG ini adalah sampai dengan tahun 2016 sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar pengambilan kesimpulan atau penilaian. Pelaksanaan assessment ini dilakukan mulai tanggal 18 Mei 2017 sampai dengan 16 Juni 2017.

Parameter Penilaian

Berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN.

Page 43: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

32

Indikator/parameter tersebut dikelompokan dalam enam faktor/aspek penerapan GCG yang terdiri dari:

1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan;

2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal; 3. Dewan Komisaris; 4. Direksi; 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; 6. Aspek Lainnya.

Pengumpulan & Penilaian Data

Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data diolah dengan menggunakan Kertas Kerja Assessment. Kertas kerja penilaian/evaluasi GCG dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Tahap pertama, Evaluator mempelajari uraian yang termuat pada kolom Aspek

Penerapan GCG/Indikator/Parameter dan faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya.

2. Tahap kedua, Evaluator menyusun analisis kecukupan pelaksanaan GCG, dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menetapkan metode perolehan data yang akan digunakan untuk menilai

setiap faktor yang diuji kesesuaian penerapannya, yaitu meliputi:

Review Dokumen Dokumen-dokumen Perusahaan yang relevan diperoleh assessor dari pihak Perusahaan melalui tim counterpart Perusahaan. Dalam proses ini assessor bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan dokumen. Dokumen yang terkumpul dianalisis untuk menentukan apakah aktivitas organ Perusahaan telah sesuai dengan parameter pengujian berdasarkan informasi dari dokumen. Simpulan hasil analisis dokumen bersifat sementara dan akan dilengkapi dengan kuesioner dan wawancara.

Penyebaran Kuesioner Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dilaksanakan apabila kondisi penerapan GCG tidak diperoleh dari review dokumen atau simpulan hasil review dokumen memerlukan pendalaman. Kuesioner disebarkan kepada pihak-pihak yang relevan di Perusahaan. Jawaban kuesioner akan diteliti dan ditentukan validitasnya untuk mendukung data dari review dokumen. Berikut ini daftar penyebaran kuesioner yang dilakukan pada proses assessment GCG Perusahaan.

Page 44: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

33

Responden Jumlah Status

Pemegang Saham 1 √

Dewan Komisaris 3 √

Direksi 3 √

Komite 1 √

Sekretaris Dewan Komisaris 2 √

Kepala Satuan Pengawasan Intern 1 √

Manager SDM & ADM 2 √

Sekretaris Perusahaan 3 √

Manager Keuangan 1 √

Advisor IT 1 √

General Manager Operasi 2 √

Advisor QHSSE/DPA 2 √

Manager Hukum & Asuransi 1 √

Manager Pengadaan 1 √

Wawancara dan/atau observasi Materi wawancara disusun berdasarkan kesimpulan sementara dari review dokumen dan kuesioner. Materi wawancara adalah praktik-praktik GCG yang tidak dapat diperoleh dari metode review dokumen dan kuesioner.

b. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan berdasarkan butir a, untuk menilai pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator.

c. Membandingkan pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya pada setiap parameter/sub indikator dengan pelaksanaan GCG sesuai data dan informasi yang diperoleh pada butir b, yang meliputi penjelasana kelemahan dan/atau kekuatan yang dimiliki Perusahaan yang bersangkutan.

d. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelemahan penerapan GCG pada seluruh faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator yang memberikan usulan rekomendasi yang dituangkan pada kolom identifikasi masalah dan usulan rekomendasi.

e. Berdasarkan butir c, menyusun analisis pelaksanaan GCG Perusahaan dimaksud dan dimuat pada kolom (Analisis Penerapan GCG).

3. Tahap ketiga, setelah melakukan Analisis Penerapan GCG per Parameter/Sub indikator, Penilai/evaluator dapat mengambil kesimpulan melalui penetapan tingkat pemenuhan setiap parameter/sub indikator beserta penjelasannya, dengan berpedoman pada faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya.

Page 45: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

34

Untuk tingkat pemenuhan penerapan GCG oleh Perusahaan untuk setiap faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator ditetapkan sebagai berikut:

1. Keberadaan SOP/kebijakan/peraturan yang melandasi proses yang dilaksanakan oleh organ Perusahaan (Pemegang Saham/RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi), termasuk kelengkapan muatan SOP/kebijakan/peraturan;

2. Diseminasi/sosialisasi SOP/kebijakan/peraturan; 3. Pemahaman para partisipan yang melaksanakan proses; 4. Rencana pelaksanaan atas proses sesuai SOP/kebijakan/peraturan; 5. Pelaksanaan proses di organ Perusahaan sesuai SOP/kebijakan/peraturan; 6. Keluaran/output atas proses yang dilaksanakan organ Perusahaan; 7. Kualitas keluaran/output yang dihasilkan.

Tingkatan pemenuhan “Faktor-faktor yang Diuji Kesesuaian Penerapannya” dikategorikan/diberikan nilai dalam lima tingkatan, yaitu 0; 0,25; 0,50; 0,75 dan 1.

Sebagai langkah akhir, evaluator menetapkan nilai/skor hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG Perusahaan, dengan menetapkan klasifikasi kualitas penerapan GCG baik per indikator, aspek maupun keseluruhan, berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tingkat Capaian Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG

1 Nilai diatas 85 Sangat Baik

2 75 <X ≤ 80 Baik

3 60 < X ≤ 75 Cukup Baik

4 50 < X ≤ 60 Kurang Baik

5 Nilai < 50 Tidak Baik

Pelaporan

Hasil penilaian dan evaluasi dilaporkan kepada RUPS bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan. Yang dimaksud bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan adalah Laporan Penilaian Penerapan GCG Perusahaan atau Laporan Evaluasi Penerapan GCG Perusahaan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Perusahaan yang dimuat dalam Laporan Tahunan Perusahaan.

Pelaporan hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG merupakan tahapan akhir dari kegiatan pengukuran terhadap penerapan GCG Perusahaan. Format laporan hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG, terdiri dari:

1. Halaman judul; 2. Daftar isi; 3. Daftar Lampiran; 4. Ringkasan eksekutif;

Page 46: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Profil Perusahaan dan Metodologi

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

35

5. Simpulan dan Rekomendasi; 6. Profil Perusahaan dan Metodologi; 7. Uraian hasil penilaian/evaluasi; 8. Lampiran.

Untuk evaluasi penerapan GCG, laporan memuat realisasi pelaksanaan rencana tindak (action plan) dari rekomendasi hasil penilaian periode sebelumnya, hambatan yang terjadi (jika ada) dan rencana penyelesaiannya. Penyajian informasi pelaksanaan rencana tindak lanjut merupakan sub bagian pada uraian hasil evaluasi. Informasi mengenai Profil Perusahaan dan Metodologi menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan dan tingkat kesehatan Perusahaan selama kurun waktu tiga tahun terakhir.

Lampiran laporan hasil penilaian/evaluasi terdiri dari:

1. Ringkasan nilai akhir faktor penerapan GCG dan klasifikasi penilaian/evaluasi beserta kesimpulan umum hasil penilaian/evaluasi penerapan GCG;

2. Daftar capaian nilai/skor per indikator/parameter; 3. Daftar usulan rekomendasi berikut pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi tersebut.

Page 47: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Uraian Hasil Penilaian/Evaluasi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 48: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 49: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

36 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN

1. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan 1,218 1,218

1.

Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki GCG Code dalam bentuk Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang diterbitkan tahun 2016. (1)

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan telah ditandatangani oleh Organ Perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 26 April 2016. (2)

Pedoman Tata Kelola Perusahaan baru disusun tahun 2016 sehingga belum diperlukan dilakukannya pemutakhiran dan peninjauan secara berkala. (N/A)

Kelemahan:

Referensi: 1) Pedoman Tata

Kelola Perusahaan terbit tanggal 26 April 2016.

2) SK Bersama Direksi dan Dewan Komisaris JAI No HK 56/01/11.8MS-6

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,609 1,00 0,609

2. Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki Pedoman Perilaku Perusahaan/Code of Conduct (CoC) yang diterbitkan tahun 2016.(1)

Referensi: 1) Kode Etik Bisnis

terbit tanggal 26 April 2016

2) SK Bersama Dewan

Hambatan: -

0,609 1,00 0,609

Page 50: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

37 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

berkala. Pedoman Perilaku Perusahaan telah ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 26 April 2016.(2)

CoC tahun 2016 telah memuat antara lain: (1) - Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan

Komisaris; hal 27) - Nilai-nilai perusahaan (values); (hal 6) - Benturan kepentingan; (hal. 21) - Pemberian dan penerimaan hadiah, jamuan,

hiburan, dan pemberian donasi; (hal.24,25) - Kepedulian terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja serta pelestarian; (hal. 13) - Kesempatan yang sama untuk mendapatkan

pekerjaan dan promosi; (hal. 9) - Integritas laporan keuangan (hal 18) - Perlindungan informasi perusahaan (hal 12

dan 20) - Informasi orang dalam; (N/A) - Perlindungan harta perusahaan; (hal. 11) - Kegiatan sosial dan politik; (hal.25 dan 17) - etika yang terkait dengan stakeholders (hal

14-17) - Mekanisme penegakan Pedoman Perilaku

termasuk pelaporan atas pelanggaran; (hal. 5) - Pelanggaran dan sanksi; (hal. 5)

Komisaris dan Direksi No HK.56/01/1.8/MS-16

Rekomendasi: -

Page 51: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

38 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Kelemahan: -

2. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Pedoman perilaku secara konsisten 1,217 0,913

3. Direksi menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Kekuatan: Direksi telah menunjuk Direktur Keuangan dan

SDM sebagai Direksi yang bertanggung Jawab terhadap pemantauan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik berikut tugas dan tanggung jawabnya. (1)

Dalam implementasinya tanggung jawab dan tugas Direktur Keuangan dan SDM telah melaksanakan fungsi dalam penerapan dan pemantauan GCG antara lain: (2) (3)

- Menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan memenuhi Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. (dalam implementasinya Rencana kerja dituangkan dalam RKAP dan disusun oleh Sekretaris Perusahaan);

- Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perusahaan tidak menyimpang

Referensi: 1) Surat Perintah No.

Kp 40/01/01.1/MS-16 tanggal 2 Januari 2016.

2) RKAP 2016 3) Laporan Tahunan

2016 4) Laporan Hasil Self

Assessment Penerapan GCG Pada PT JAI Tahun buku 2015

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,456 1,00 0,456

Page 52: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

39 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

dari ketentuan yang berlaku (implementasinya dibantu oleh bagian Audit Internal dan Hukum);

- Memantau dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak ketiga (implementasinya dibantu oleh Manager Hukum dan Asuransi).

- Perusahaan telah memberikan laporan mengenai pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang disampaikan kepada RUPS dan Dewan Komisaris melalui Laporan Tahunan dan Laporan Hasil Assessment GCG. (3) (4)

Kelemahan: -

4. Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki kebijakan dan panduan tambahan yang dapat memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai praktik yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG Code). Panduan tambahan tersebut antara lain Board Manual, Code of Conduct, dan berbagai kebijakan

Referensi: 1) Pedoman Tata

Kelola Perusahaan terbit tanggal 26 April 2016

2) Tata Laksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual terbit tanggal 26 April

Hambatan: - Rekomendasi:

Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris menandatangani pernyataan kepatuhan

0,761 0,60 0,457

Page 53: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

40 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Manajemen lainnya. (1) (2) (3) Kebijakan dan panduan tambahan tersebut, telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada organ pendukung Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perusahaan melalui pendistribusian dokumen terkait, Laporan Tahunan, website Perusahaan. (7) (8)

Perusahaan telah memiliki kebijakan dan panduan tambahan yang dapat memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai perkara yang terdapat dalam Pedoman Perilaku. Panduan tersebut adalah Kebijakan Penerapan Whistleblowing System, Kebijakan Gratifikasi, kebijakan Kepatuhan LHKPN (4)(5) (6)

Dokumen tersebut telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada organ pendukung Dewan Komisaris dan karyawan Perusahaan melalui pendistribusian dokumen, surat edaran, pertemuan dengan karyawan, Laporan Tahunan, website Perusahaan, (7) (8)

Telah dilakukan penandatanganan oleh sebagian karyawan secara berkala terkait pernyataan kepatuhan terhadap CoC tahun 2016. Dari total 990 orang karyawan organik dan non organik sebanyak 90% telah menandatangani Janji Kode Etik Bisnis

Telah dilakukannya survei untuk mengukur

2016 3) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Kode Etik Bisnis

4) SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

5) Laporan Tahunan 2016

6) Website Perusahaan

7) Penandatanganan COC

8) Survey pemahaman GCG Code dan COC kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tahun 2016

CoC secara berkala

Page 54: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

41 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

tingkat pemahaman Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terhadap GCG Code dan CoC. Dengan hasil Dewan Komisaris, Direksi Dan karyawan memiliki tingkat pemahaman yang cukup

Perusahaan menjadikan Code of Conduct dan peraturan teknis sebagai materi dalam proses induction bagi karyawan baru (N/A dikarenakan selama tahun 2016 tidak ada penambahan karyawan baru)

Kelemahan:

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris belum melakukan penandatanganan pernyataan kepatuhan terhadap CoC untuk periode 2016

3. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 0,608 0,608

5. Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala

Kekuatan: Perusahaan telah melakukan assessment

terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan melaksanakan review (dalam bentuk self assessment) secara berkala setiap tahun. Self Assessment GCG dan Assessment GCG mengacu pada Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012

Referensi: 1) Laporan Hasil Self

Assessment Penerapan GCG Tahun buku 2016

2) Laporan Hasil Assessment GCG oleh pihak independen Tahun buku 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,304 1,00 0,304

Page 55: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

42 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

tanggal 6 Juni 2012. 1) (2) (3)

Laporan Tahunan tahun 2016 telah mengungkapkan hasil assessment dan evaluasi pelaksanaan GCG Perusahaan. (3) - Self assessment tahun 2015 memperoleh

skor 61,27 dari skor maksimal 100 atau 61,27 % dengan predikat “cukup baik”,

- Assessment GCG oleh pihak independen tahun buku 2016 dengan memperoleh skor 73,448 dari skor makslmal 97,372 atau 75,431% dengan Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG “ Baik” (2)

Kelemahan: -

3) Laporan Tahunan 2016

6. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam Kontrak Manajemen

Kekuatan:

Perusahaan telah memasukkan pelaksanaan GCG sebagai Key Performance Indicator (KPI) Coorporate (1)

Bahwa tingkat pencapaian atas Index GCG pada KPI Tahun 2016 telah memadai yaitu mencapai diatas target KPI Corporate sebagaimana tabel sebagai berikut: (1)(2) Tahun KPI Target (%) KPI Realisasi (%)

2016 Melaksanakan Assessment GCG tahun buku 2016

100 % (telah dilaksanakan Assessment GCG tahun

Referensi: 1) Key Performance

Indicator PT JAI tahun 2016

2) Laporan Hasil Assessment GCG tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,304

1,00

0,304

Page 56: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

43 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

buku 2016 dengan hasil capaian 75,431

Kelemahan: -

4. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

1,370 1,761

7. Perusahaan memiliki Kebijakan tentang Kepatuhan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

Kekuatan:

kebijakan/SOP tentang pengelolaan kepatuhan dan Penyampaian LHKPN masih mengacu pada Induk Perusahaan sebagaimana diatur dalam SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor HK.56/1/7/3/PI.III-14 tanggal 1 Juli 2014 yang ditandatangani Direktur Utama mengatur tentang Kewajiban melaporkan Harta Kekayaan bagi Direksi dan Pejabat Struktural di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

(1)

Perusahaan telah menetapkan Jabatan dalam Organisasi Perusahaan yang wajib menyampaikan LHKPN di lingkungan Perusahaan sebagaimana yang diatur oleh Induk Perusahaan melalui SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) Nomor HK.56/1/7/3/PI.111-14 tanggal 1 Juli 2014 tentang Pejabat Struktural di lingkungan PT

Referensi: 1) Surat Keputusan

Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor HK.56/1/7/3/PI.III-14 tanggal 1 Juli 2014.

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait kebijakan/SOP tentang pengelolaan kepatuhan dan Penyampaian LHKPN.

Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait penetapan Jabatan dalam organisasi Perusahaan yang wajib menyampaikan LHKPN di lingkungan Perusahaan .

0,609 0,50 0,305

Page 57: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

44 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang wajib menyampaikan LHKPN adalah yang mempunyai kelas jabatan l (satu) sampai dengan kelas jabatan 7 (tujuh) dan setingkat dengan kelas jabatan dimaksud. (1)

Ketentuan tentang pejabat perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan masih merujuk pada kebijakan Induk perusahaan, sebagaimana diatur pada butir ke lima dan enam SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) Nomor HK.56/1/7/3/PI.III-14 tanggal 1 Juli 2014 tentang pelaksana monitoring penyampaian LHKPN dan penyampaian berkas LHKPN ke KPK adalah Sub Direktorat Layanan SDM dan Umum (sebagai Koordinator pengelola LHKPN adalah Direktur SDM dan Umum, sebagai user adalah Senior Manager Layanan SDM dan Umum). (1)

Kebijakan/peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku masih merujuk pada ketentuan Induk Perusahaan, sebagaimana diatur dalam pada butir ke empat SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) Nomor HK.56/1/7/3/PI.III-

Terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait Ketentuan tentang pejabat perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (pejabat IPC Pusat sebagai pelaksana monitoring penyampaian LHKPN dan penyampaian berkas LHKPN ke KPK) berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan

Terdapat SK Direksi terkait Kebijakan/peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan peraturan perundang-

Page 58: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

45 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

14 tanggai 1 Juli 2014 tentang sanksi bagi yang tidak menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan perundang-undangan adalah penundaan pembayaran bonus atau tantiem sampai yang bersangkutan memenuhi kewajibannya yang dibuktikan dengan bukti tanda terima LHKPN. (1)

Kelemahan:

Belum terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait kebijakan/SOP tentang pengelolaan kepatuhan dan Penyampaian LHKPN. (masih mengacu pada Induk Perusahaan/Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)).

Belum terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait penetapan Jabatan dalam organisasi Perusahaan yang wajib menyampaikan LHKPN di lingkungan Perusahaan. (masih mengacu pada Induk Perusahaan/Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)).

Belum terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait Ketentuan tentang pejabat perusahaan yang ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK berkaitan dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan. (masih mengacu pada Induk Perusahaan/Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)).

undangan yang berlaku.

Page 59: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

46 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Belum terdapat SK Direksi secara tersendiri terkait Kebijakan/peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (masih mengacu pada Induk Perusahaan/Kebijakan PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)).

8. Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.

Kekuatan:

Telah terdapat pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang LHKPN kepada pegawai terkait melalui pendistribusian dokumen dan sosialisasi formal. Pelaksanaan masih dibawah koordinasi Induk Perusahaan yaitu PT Pelindo II (Persero) .(1) (2) (3) Sosialisasi LHKPN diiakukan melalui asistensi pengisian LHKPN yang dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Nomor: KP.412/22/4/3/PI.II-14 tanggal 22 April 2014 tentang Asistensi Pengisian dan Pengumpulan LHKPN yang didampingi oleh Tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia,. Disamping itu juga melalui penyampaian nota dinas Pelaporan Wajib LHKPN

Berdasarkan konfirmasi sebagian kecil Penyelenggara Negara mampu menyusun

Referensi: 1) Nota Dinas Nomor :

UM.330/2/2/3/DIT.SUM-17

2) Rekapitulasi Penyampaian LHKPN per 03 Januari 2017

3) Berdasarkan Surat Perintah Nomor: KP.412/22/4/3/PI.II-14 tanggal 22 April 2014 tentang Asistensi Pengisian dan Pengumpulan LHKPN

Hambatan: - Rekomendasi:

Mendorong seluruh pejabat wajib lapor LHKPN mampu menyusun LHKPN secara tepat waktu.

0,304 0,75 0,228

Page 60: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

47 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

LHKPN secara tepat waktu sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Berdasarkan konfirmasi sebagian pejabat wajib lapor telah menyampaikan LHKPN

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen rekapitulasi Penyampaian LHKPN sehingga belum dapat dianalisa pejabat yang telah melapor LHKPN secara tepat waktu.

9. Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara

Kekuatan:

Sebagian Besar pejabat yang diwajibkan Lapor LHKPN telah mematuhi kewajiban menyampaikan LHKPN. (2)

Telah terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada KPK. (3)

Telah terdapat pemberian teguran/sanksi bagi penyelenggara negara yang belum/tidak menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam butir ke empat SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) nomor HK.56/1/7/3/PI.III-14 tanggai 1 Juli 2014 tentang sanksi bagi yang tidak menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (1)

Referensi: 1) Nota Dinas No :

UM.330/2/2/3/DIT.SUM-17

2) Rekapitulasi Penyampaian LHKPN per 03 Januari 2017

3) Butir ke empat SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) nomor HK.56/1/7/3/PI.III-14 tanggai 1 Juli 2014 tentang sanksi bagi yang tidak menyampaikan LHKPN sesuai

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada KPK

Mendorong kepada sebagian pejabat wajib lapor LHKPN mematuhi

0,457 0,50 0,229

Page 61: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

48 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Kelemahan:

Belum terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada KPK

Belum diperoleh dokumen rekapitulasi Penyampaian LHKPN sehingga belum dapat dianalisa pejabat yang telah melapor LHKPN secara tepat waktu. .

dengan ketentuan perundang-undangan

kewajiban penyampaian LHKPN kepada KPK secara tepat waktu.

5. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. 1,370 1,142

10. Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi.

Kekuatan:

Telah Terdapat kebijakan/ketentuan tentang Pengendalian Gratifikasi sebagaimana diatur Pedoman tersebut yang ditetapkan dengan SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System (1)

Kebijakan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT JAI mengatur aspek antara lain:

(1)

- Ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi (diatur pada: hal 6-12 )

- Fungsi yang ditugaskan mengelola

Referensi: 1) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

Hambatan: - Rekomendasi:

Pedoman Pengelolaan Gratifikasi memuat Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi

0,304 1,00 0,304

Page 62: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

49 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

gratifikasi. (diatur pada hal 14) - Mekanisme pelaporan gratifikasi. (diatur

pada hal 15) - Pemantauan atas pelaksanaan. (diatur

pada hal 15) - Sanksi atas penyimpangan ketentuan

gratifikasi (diatur pada hal 16) Kelemahan:

Pedoman Pengelolaan Gratifikasi belum memuat Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi.

11. Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi

Kekuatan:

Telah Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang Pengendalian Gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perusahaan melalui : - distribusi pedoman (1) - media website, (2) - pengumuman larangan gratifikasi (Banner

dan spanduk) (4)(5)

- laporan tahunan

Telah terdapat kegiatan pendistribusian dari sebagian ketentuan Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan, seperti melalui media intra, website, Laporan. (2)

Referensi: 1) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

2) Website Perusahaan

3) Laporan tahunan 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,609 1,00 0,609

Page 63: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

50 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Telah terdapat kegiatan diseminasi tentang Pengendalian Gratifikasi kepada stakeholders Perusahaan melalui pemberitahuan resmi dan pengkomunikasian dalam website. (2)(3)

Telah terdapat survei mengukur tingkat pemahaman Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terhadap kebijakan pengendalian gratifikasi dengan hasil rata-rata untuk Dewan Komisaris, Direksi Dan karyawan memiliki tingkat pemahaman yang cukup

Kelemahan: -

4) Banner larangan gratifikasi

5) Spanduk larangan gratifikasi

9) Survey pemahaman kebijakan pengendalian gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tahun 2016

12. Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi.

Kekuatan :

Telah terdapat kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai dengan perundang-undangan. Bentuk kegiatannya meliputi : - Penyusunan dan penetapan pedoman

pengendalian gratifikasi, (1) - Sosialisasi yang disampaikan dalam

website, banner maupun pada saat rapat managemen (3)

- Mekanisme pelaporan melalui saluran WBS (1)

Mengingat kebijakan gratifikasi baru disahkan di tahun 2016 dan dipandang telah sesuai

Referensi: 1) Laporan Tahunan

2016 2) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

3) Website

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat pelaporan tentang pengendalian gratifikasi

0,457 0,50 0,229

Page 64: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

51 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

dengan ketentuan yang berlaku sehingga belum terdapat peninjauan dan penyempurnaan terhadap perangkat pendukung pengendalian gratifikasi. (N/A)3)

Kelemahan:

Belum terdapat pelaporan tentang pengendalian gratifikasi

Perusahaan 4) Konfirmasi

6. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan (Whistle blowing system)

1,217

1,065

13. Perusahaan memiliki kebijakan tentang pelaporan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (Whistle blowing system).

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan tentang sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system) sebagaimana diatur dalam : - SK Direksi Nomor HK.48/1/9/5/MS-2015

tentang Kebijakan Pelaporan Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing System) 1) Pengelolaan WBS JAI dipusatkan pada perusahaan induk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) seiring dengan dibentuknya IPC Bersih.

- SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan

Referensi: 1) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,304 1,00 0,304

Page 65: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

52 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System PT JAI

Kebijakan Penerapan Whistle Blowing System (WBS) PT JAI telah mencakup materi sebagai berikut:

- Perlindungan pelapor (hal 17); - Unit pengelola sistem pelaporan

pelanggaran (hal 24); - Mekanisme penyampaian pelanggaran (24-

26); - Pelaksanaan investigasi (hal 26) - Pelaporan atas penyelenggaraan sistem

pelaporan pelanggaran (hal 24) Kelemahan: -

14. Perusahaan melaksanakan kegiatan untuk memberikan pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system).

Kekuatan:

Telah terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system kepada karyawan melalui : - pendistribusian dokumen tentang whistle

blowing system, (1) (2) - website Perusahaan, (3) - E-Office, (4) - Email WBS, (3)(5)

Referensi: 1) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan penerapan

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,304 1,00 0,304

Page 66: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

53 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Telah terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system kepada stakeholder (pihak eksternal) melalui - website Perusahaan (3) - email dan situs WBS (5)(6)

Kelemahan: -

Whistleblowing System

2) Keputusan SK Direksi nomor HK.566/28/12/2/PI-II-15 Tanggal 28 Desember 2015 tentang implementasi Whistle Blowing System (WBS) di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

3) Website Perusahaan

4) Email: [email protected]

5) Situs: http://www.tipoffs.asia/ipcbersih

15. Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system).

Kekuatan:

Telah terdapat sarana/media Perusahaan yang memadai untuk mendukung pelaksanaan kebijakan whistle blowing system yaitu melalui: (1) (2) (3) Telepon : +62-21 1500969 Faksimili : +62-21 1500979 SMS : +62 81290060606

Referensi: 1) SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor HK.56/01/11.8/MS-16 tanggal 26 April 2016 tentang Pedoman Pengelolaan

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan whistle

0,609 0,75 0,457

Page 67: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab I Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan

54 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN

GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT –PEMENU

HAN SKOR

Email : [email protected] Situs : http://www.tipoffs.asia/ipcbersih Alamat Surat: IPC Bersih, PO BOX 3325 JKP10033

Melakukan penanganan/tindak lanjut sesuai dengan kebijakan atas pengaduan yang diterima Perusahaan

Belum diperoleh dokumen terkait pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system) sebagaimana disampaikan dalam Annual report 2016. 3)

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen terkait pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala.

Gratifikasi dan penerapan Whistleblowing System

2) Keputusan SK Direksi nomor HK.566/28/12/2/PI-II-15 Tanggal 28 Desember 2015 tentang implementasi Whistle Blowing System (WBS) di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II

3) Annual Report 2016

blowing system secara berkala.

TOTAL SKOR 7,000 81,512 5,706

Page 68: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB II Pemegang Saham dan RUPS Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 69: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

55 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS

7. RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi 2,423 2,293

16. Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi.

Kekuatan:

Telah terdapat ketentuan umum mengenai pengangkatan dan pemberhentian Direksi sebagaimana diatur dalam: - Anggaran Dasar Perusahaan, (1) - Pedoman terkait Alih Tugas/Jabatan bagi

Pekerja di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), (2)

- Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-03/MBU/2012. (3)

Dalam Pedoman terkait Alih Tugas/Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) serta Paraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-03/MBU/2012 telah berisi materi antara lain: (2) (3) - Mekanisme penjaringan atau nominasi calon

anggota Direksi; - Penilaian/pengujian atas kepatutan dan

kelayakan (fit and proper test) bagi anggota Direksi.

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 10.

2) Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Alih Tugas/Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: KP.428/31/8/1/PI.II-16 tanggal 31 Agustus 2016.

3) Paraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 70: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

56 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Kelemahan: -

Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

17. Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon Anggota Direksi.

Kekuatan:

Telah terdapat Daftar Bakal Calon yang disetujui oleh Pemegang Saham dan berisikan nama-nama yang diperoleh melalui proses penjaringan dalam rangka memperoleh calon Direksi. (1)

Seluruh bakal calon yang disetujui oleh Pemegang Saham telah diundang secara tertulis oleh Tim dan mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatuhan (UKK) sesuai ketentuan yang berlaku. (1) - UKK dilakukan oleh Tim terhadap: (1) Bakal

calon anggota Direksi yang telah menyelesaikan masa jabatannya untuk diangkat menjadi anggota Direksi dan jabatan yang berbeda atau menjadi Anggota Direksi pada Perusahaan yang lain; (2) Bakal calon anggota Direksi yang berasal dari pejabat 1 level di bawah Direksi atau pejabat eselon I dan II Instansi Pemerintah;

- UKK dilakukan oleh Lembaga Profesional dan dievaluasi oleh Tim terhadap bakal calon.

Referensi: 1) Nomor:

UM.332/2/9/10/PI.II.16 tanggal 2 September 2016 tentang Undangan Mengikuti fit and proper test

2) Nomor: UM.332/5/9/7/PI.II.16 tanggal 5 September 2016 tentang Undangan Mengikuti fit and proper test.

3) Rekapitulasi Hasil Asesmen Kompetensi Calon Direktur Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pelaksanaan tanggal 5,6,7,9, 10 September 2016.

Hambatan: - Rekomendasi:

0,692 1,00 0,692

Page 71: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

57 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Telah terdapat penetapan hasil akhir UKK dan evaluasi oleh Tim dan disampaikan kepada Pemegang Saham. (3)

Pada saat pelaksanaan UKK: (3) - Telah terdapat Tim yang dibentuk untuk

melaksanakan Uji Kelayakan dan Kepatutan;

- Pelaksanaan UKK telah menilai semua kriteria penilaian Direksi yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan.

Calon anggota Direksi telah tercantum dalam penetapan hasil UKK dan evaluasi yang disampaikan oleh Tim. (3)

Kelemahan: -

18. Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengangkatan Anggota dan Komposisi Direksi.

Kekuatan:

Pemegang Saham telah menetapkan pengangkatan anggota dan komposisi Direksi

Pengangkatan Direksi:

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Pemegang Saham telah melakukan penetapan kepada sebagian anggota Direksi secara definitif tidak melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir. (1) (2) (3) Tahun 2016 tidak ada pengangkatan dan

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Pasal 10. 2) Surat Keputusan

Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Alih Tugas/Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II

Hambatan: - Rekomendasi:

Penetapan anggota Direksi yang definitif oleh RUPS tidak melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir.

Jumlah anggota Direksi

0,520 0,83 0,433

Page 72: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

58 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

pemberhentian Direksi

Pengangkatan Direksi telah dilakukan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham.

Penetapan Direksi melalui RUPS telah didukung dengan Berita Acara RUPS.

Pembidangan tugas Direksi telah ditetapkan terdiri dari Direktur Utama, Direktur Operasi, dan Direktur Teknik,.(4)

Komposisi Direksi: Per 31 Desember 2016 komposisi Direksi adalah sebagai berikut: (3)

Direktur Utama Dawam Atmosudiro

Direktur Operasi dan Komersial

Dawam Atmosudiro

Plh Direktur Armada dan Teknik

Supardi

Direktur Keuangan dan SDM

Sudarsono

Seluruh Anggota Direksi yang diangkat telah memiliki latar belakang pendidikan /pengetahuan dan/atau pengalaman yang , sesuai dengan jenis usaha Perusahaan; (6) (7)

- Dawam Atmosudiro (Direktur Utama), latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Gajah Mada

(Persero) Nomor: KP.428/31/8/1/PI.II-16 tanggal 31 Agustus 2016.

3) CV Direktur. 4) Berita Acara

Kesepakatan Direksi No HK 56/01/08.1/MS-16 tanggal 4 April 2016

sesuai dengan kebutuhan jumlah jabatan yang tersedia.

Page 73: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

59 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Yogyakarta, Master Management dari Universitas Pancasila Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Direktur PT JAI, pernah menjabat sebagai Kepala SPI PT Pelindo II (Persero), SM Pembinaan Anak Perusahaan PT Pelindo II (Persero)

- Supardi (Direktur Operasi dan Komersial , PLH Direktur Armada dan Teknil), latar belakang pendidikan Sarjana Ahli Nautika dan Master Ahli Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, master Shiping and Transport dari Netherland Maritim University. Sebelum menjabat sebagai Direktur PT JAI, pernah menjabat sebagai SM Kapal dan Pemandu Kantor Pusat PT Pelindo II (Persero), Deputi GM Operasi Terminal I PT Pelindo II (Persero),

- Sudarsono (Direktur keuangan dan SDM), latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Sebelum menjabat sebagai Direktur PT JAI, pernah menjabat sebagai Enablers Senior Kantor Pusat PT Pelindo II (Persero), Koordinator Utama Project Management officer Bidang Support

Seluruh Anggota Direksi telah memiliki pengalaman yang sesuai dengan pembidangan tugas anggota Direksi.(6) (7)

Page 74: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

60 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Kelemahan:

Masih terdapat penetapan anggota Direksi yang definitif oleh RUPS melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir.

Jumlah personil Direksi belum sesuai dengan kebutuhan Perusahaan untuk mengisi 4 jabatan Direksi. (Per 31 Desember 2016 komposisi Direksi terdiri dari 3 (tiga) Orang untuk mengisi 5 jabatan Direksi).

19. Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi Anggota Direksi.

Kekuatan:

Pemegang Saham/RUPS telah menetapkan ketentuan mengenai jenis-jenis jabatan rangkap anggota Direksi yang menimbulkan benturan kepentingan, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan yaitu: (1) - Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan

BUMS; - Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas

BUMN; - Jabatan struktural dan fungsional lainnya; - Pada Instansi/lembaga pemerintah pusat

dan/atau daerah; - Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan

dalam peraturan perundang-undangan; - Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Pasal 10 ayat 33 tentang Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap.

Hambatan: - Rekomendasi:

Pemegang Saham menetapkan ketentuan mengenai pengaturan/mekanisme pengunduran diri dari jabatan rangkap atau jabatan anggota Direksi yang paling lambat 30 hari sejak terjadinya perangkapan jabatan tersebut.

0,346 0,88 0,303

Page 75: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

61 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

benturan kepentingan.

Kelemahan:

Ketentuan mengenai rangkap jabatan yang menimbulkan benturan kepentingan belum memuat pengaturan/mekanisme pengunduran diri dari jabatan rangkap tersebut atau jabatan anggota Direksi yang paling lambat 30 hari sejak terjadinya perangkapan jabatan tersebut.

20. Pemegang Saham/RUPS memberhentikan Anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kekuatan:

Penetapan pemberhentian anggota Direksi telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham.(1) (2)

Tahapan pemberhentian anggota Direksi sewaktu-waktu: - Telah terdapat Rencana pemberhentian

anggota Direksi yang diberitahukan kepada yang bersangkutan secara tertulis oleh Pemegang Saham. (1) (2)

- Sesuai Anggaran Dasar, keputusan pemberhentian Direksi oleh Pemegang Saham telah memuat alasan-alasan seperti: (a) tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen; (b) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; (c) tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Pasal 10. 2) Keputusan Para

Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS PT JAI No: HK-568/819/I/PI.II-16 dan No: HK.476/8/9/2/MTI – 2016 Tentang Pemberhentian Direksi PT JAI

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,173 1,00 0,173

Page 76: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

62 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Anggaran Dasar; (d) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/atau Negara; (e) melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatuhan yang seharusnya dihormati sebagai anggota Direksi; (f) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; (g) mengundurkan diri;

Selain alasan diatas juga alasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS demi tujuan dan kepentingan Perusahaan. Keputusan pemberhentian diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.(3)

Berdasarkan konfirmasi, Pemberhentian dan Pemindahan ybs. Dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Top Management di Lingkungan Anak Perusahaan IPC Pemberhentian ini telah sesuai dengan Anggaran Dasar Anak Perusahaan.

Keputusan RUPS Sirkuler telah memuat alasan pemberhentian Direksi di tahun 2015 dengan alasan penyegaran dan memenuhi kebutuhan organisasi. (1) (2)

Kelemahan: -

Page 77: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

63 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

21. Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris.

Kekuatan :

Sampai dengan laporan ini disusun, tidak ada pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris. Apabila terdapat pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris telah diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan bahwa pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan Dewan Komisaris dengan memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan pemberhentian sementara tersebut. (1) (2)

Anggaran Dasar telah memuat ketentuan bahwa dalam RUPS, anggota Direksi yang diberhentikan sementara diberi kesempatan untuk membela diri. (1)

Dalam Anggaran Dasar telah memuat mengenai pemberhentian sementara Anggota Direksi. Apabila dalam RUPS tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara tersebut batal demi hukum. (1)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 10

2) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

8. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris 1,731 1,233 22 Pemegang Saham/RUPS

menetapkan pedoman Kekuatan:

Telah terdapat ketentuan umum mengenai

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Hambatan: -

0,346 1,00 0,346

Page 78: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

64 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris.

pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN, Anggaran Dasar Perusahaan serta Pedoman Alih Tugas/Jabatan bagi Pekerja dilingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). (1) (2) (3)

Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: 03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN telah memuat: (3) - Mekanisme penjaringan atau nominasi calon

anggota Dewan Komisaris. - Penilaian/pengujian atas kepatutan dan

kelayakan (fit and proper test) bagi anggota Dewan Komisaris.

Kelemahan: -

Perusahaan Pasal 14.

2) Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Alih Tugas/Jabatan bagi Pekerja di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: KP.428/31/8/1/PI.II-16 tanggal 31 Agustus 2016.

3) Paraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

Rekomendasi: -

23. Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon Anggota

Kekuatan:

Berdasarkan konfirmasi penilaian terhadap

Referensi: 1) Konfirmasi 2) Nomor:

Hambatan: -

0,519 0,63 0,324

Page 79: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

65 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Dewan Komisaris.

Calon Dewan Komisaris, dilaksanakan melalui Talent Pool untuk Dewan Komisaris yang berasal dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Adapun Dewan Komisaris yang berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), tidak dilakukan penilaian namun berupa penugasan dari pihak terkait seperti Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. (1)

Berdasarkan konfirmasi Pemegang Saham (PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)) telah mencari usulan calon anggota Dewan Komisaris Perusahaan. (1) Pengusulan calon Komisaris Anak Perusahaan oleh Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku Pemegang Saham harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan disetujui oleh RUPS PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebelum ditetapkan dalam RUPS Anak Perusahaan. Permintaan persetujuan Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atas pengusulan calon Komisaris Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan oleh Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dilaksanakan dengan mekanisme, yaitu Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menyampaikan calon Komisaris Anak

UM.332/2/9/10/PI.II.16 tanggal 2 September 2016 tentang Undangan Mengikuti fit and proper test

3) Nomor: UM.332/5/9/7/PI.II.16 tanggal 5 September 2016 tentang Undangan Mengikuti fit and proper test.

4) Rekapitulasi Hasil Asesmen Kompetensi Calon Direktur Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pelaksanaan tanggal 5,6,7,9, 10 September 2016.

Rekomendasi:

Dilakukan penilaian (fit and proper test) terhadap calon Dewan Komisaris yang berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Page 80: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

66 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Perusahaan/Perusahaan Patungan terpilih kepada Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) disertai penjelasan mengenai prosedur dan proses penetapannya. Selama tahun 2016 tidak terjadi pergantian Dewan Komisaris. (1)

Berdasarkan konfirmasi Pemegang Saham (PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)) telah melaksanakan penilaian terhadap Calon Dewan Komisaris sesuai yang diatur dalam Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan. Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan penilaian terhadap proses penjaringan, proses penilaian untuk menentukan kelayakan dan kepatutan (fit and proper), dan penetapan yang dilakukan oleh Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk memberikan penetapan tertulis (setuju atau tidak setuju). (1)

Berdasarkan konfirmasi Proses penilaian (fit and proper) telah mencakup semua kriteria penilaian Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan dan Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan (penilaian terhadap persyaratan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen dan memiliki

Page 81: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

67 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

pengetahun yang memadai di bidang usaha perusahaan). Proses penilaian calon Dewan Komisaris telah didukung dengan Berita Acara Penilaian. (1)

Telah terdapat penetapan Dewan Komisaris Perusahaan terpilih berdasarkan hasil akhir penilaian. (1)

Kelemahan:

Dewan Komisaris yang berasal dari luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), tidak dilakukan penilaian uji kelayakan namun berupa penugasan dari pihak terkait.

24. Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengangkatan Dewan Komisaris dan komposisinya.

Kekuatan: Pemegang Saham telah menetapkan Pengangkatan anggota dan Komposisi Dewan Komisaris. (1) (2) (3)

Pengangkatan Dewan Komisaris: - Penetapan anggota Dewan Komisaris yang

definitif oleh RUPS tidak pernah melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir. Di awal tahun 2016 telah terjadi pergantian Dewan Komisaris.

- Pengangkatan Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan Keputusan Pemegang Saham. (1) (2) (3)

- Penetapan Dewan Komisaris melalui RUPS

Referensi: 1) Akta Pernyataan

Keputusan Pemegang Saham tahun 2016 terkait pengangkatan Dewan Komisaris PT JAI Nomor 10 tanggal 18 Januari 2016

2) Laporan KAP 2016 3) Konfirmasi.

Hambatan: - Rekomendasi:

Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah jabatan Direksi,

Pemegang Saham menetapkan secara formal dalam RUPS anggota Komisaris Independen sebanyak 20% dari anggota Dewan Komisaris eksplisit

0,347 0,63 0,217

Page 82: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

68 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

telah didukung dengan Berita Acara RUPS. (1)

Komposisi Dewan Komisaris: - Jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 4

(empat). (1) (2) (3)

Komisaris Utama Dana Amin

Komisaris Urip Nurhayat

Komisaris Jimmy Abu Bakar Nikijuluw

Komisaris Eko Hadi Rumekso

Komisaris Raymond Ivan Hasudungan Antonias Sianturi

Berikut Profil Dewan Komisaris Tahun 2016: (4) (5)

1) Dana Amin (Komisaris Utama), latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Institut Teknologi Bandung, Master Civil Engineering (Port Development) Universite du Havre di Le Havre Perancis. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT JAI, pernah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Pelindo II (Persero), Direktur PT Multigroup Logistic Company.

2) Urip Nurhayat (Komisaris), latar belakang pendidikan Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT JAI,

dengan memiliki kompetensi di bidang hukum dan administrasi.

Page 83: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

69 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

pernah berkarir di BPKP dan menjabat sebagai Kepala SPI PT Pelindo II (Persero).

3) Jimmy Abu Bakar Nikijuluw (Komisaris), latar belakang pendidikan Mualim Pelayaran besar III (MPB III) Akademi Ilmu Pelayaran (AIP), Magister Business Administration, Magister Management. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT JAI, pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pelindo II (Persero), Sekretaris Dirjend Perhubungan Laut, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut pada Dirjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan.

4) Eko Hadi Rumekso (Komisaris), latar belakang pendidikan Sarjana Administrasi Negara Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Magister Port and Shipping Management RVB Belanda. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT JAI, pernah menjabat sebagai Kepala Distrik Navigasi Belawan, Kepala Distrik Navigasi Tanjung Priuk, Kepala Sub direktorat Sarana dan Prasarana Direktorat Kenavigasian.

5) Raymond Ivan Hasudungan Antonias

Sianturi (Komisaris), latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Universitas

Page 84: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

70 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

HKBP Nommensen Medan Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT JAI, pernah menjabat sebagai kepala Distrik Navigasi Kelas I Palembang, Kepala Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran

- Dalam komposisi Dewan Komisaris tidak

terdapat mantan anggota Direksi Perusahaan yang menjabat sehingga tidak berlaku masa cooling off sekurang-kurangnya satu tahun.(1)

(2) (3) (6) Kelemahan:

Untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 Jumlah anggota Dewan Komisaris melebihi jumlah jabatan Direksi, yaitu 5 (lima) Dewan Komisaris dan 4 (empat) Direksi.

RUPS belum menetapkan secara formal anggota Komisaris Independen sebanyak 20% dari anggota Dewan Komisaris eksplisit yang memiliki kompetensi di bidang hukum dan administrasi.

25. Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap

Kekuatan:

Telah terdapat Keputusan Pemegang Saham/RUPS mengatur dan menetapkan jabatan Dewan Komisaris yang menimbulkan benturan kepentingan, sebagaimana diatur

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan

Hambatan: - Rekomendasi:

RUPS/Pemegang

0,346 0,50 0,173

Page 85: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

71 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

jabatan bagi Dewan Komisaris.

dalam Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu: (2)

(3) (4) - Anggota Direksi pada BUMD dan BUMS; - Jabatan lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah dan wakil kepala daerah;

- Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Kelemahan:

Pemegang Saham belum menetapkan keputusan yang mengatur dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris.

Saham menetapkan keputusan yang mengatur dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris.

26. Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kekuatan:

Pemberhentian anggota Dewan Komisaris telah dilakukan melalui keputusan RUPS.(1)

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan RUPS dengan menyebutkan alasannya dan melalui tahapan sebagai berikut: (2) - Rencana pemberhentian anggota Dewan

Komisaris telah diberitahukan kepada

Referensi: 1) Akta No 10

Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT JAI tanggal 18 Januari 2016 terkait Pemberhentian Komisaris

2) Anggaran Dasar Perusahaan Pasal

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,173 1,00 0,173

Page 86: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

72 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

yang bersangkutan secara tertulis oleh Pemegang Saham.

- Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS karena alasan-alasan: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; (b) tidak lagi memenuhi peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar; (c) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perusahaan dan/atau Negara; (d) melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatuhan yang seharusnya dihormati oleh Dewan komisaris (e) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (f) Mengundurkan diri.

- Keputusan pemberhentian tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

Risalah Keputusan Pemegang Saham (sirkuler) terkait pemberhentian Dewan Komisaris telah menyebut alasan pemberhentian yaitu dengan alasan restrukturisasi organisasi.

Kelemahan: -

14.

Page 87: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

73 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

9. RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.

1,385 1,061

27 Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP) atau Revisi RJPP.

Kekuatan

Telah terdapat pedoman dari Pemegang Saham terkait penyusunan RJPP sebagaimana diatur dalam: - Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero) tentang Penyampaian Petunjuk Teknis Penyusunan RJPP. (1)

- Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). (2)

- Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-102/MBU/2002 Pasal 2. (3)

Dewan Komisaris telah menyampaikan pemaparan/tanggapan atas hal-hal dalam RJPP 2016-2020 yang diusulkan oleh Direksi untuk diputuskan oleh RUPS. Melalui Surat Dewan Komisaris tanggal 21 April 2017 perihal Arahan atas Usulan RJPP PT JAI 2016-2020

Direksi telah menyerahkan RJPP kepada pemegang saham untuk RUPS pada tanggal 21 April 2017 (4)

Dewan Komisaris telah menyampaikan pemaparan/tanggapan atas hal-hal yang

Referensi: 1) Surat PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero) Nomor: KU.211/29/8/I/PI.II-16 tanggal 29 Maret 2016 tentang Penyampaian Petunjuk Teknis Penyusunan RJPP.

2) SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK.56/7/4/2/PI.II-14, tgl 7 April 2014 ttg Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pasal 3 tentang RJPP Pasal 3 ayat 1 berbunyi RJPP Perusahaan sekurang-kurangnya memuat

a. Pendahuluan

Hambatan: - Rekomendasi:

Pemegang Saham melakukan pembahasan/pengkajian terhadap rancangan RJPP 2016-2020, meliputi Pembahasan/ pengkajian terhadap rancangan RJPP atau revisi RJPP oleh RUPS, didahului oleh pemaparan Direksi atas hal-hal yang diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS.

Pengesahan /persetujuan RJPP dilaksanakan tepat waktu. RUPS untuk pengesahan/ persetujuan RJPP dilaksanakan selambat-

0,519 0,38 0,195

Page 88: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

74 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

diusulkan oleh Direksi untuk diputuskan oleh RUPS.

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen terkait Pemegang Saham melakukan pembahasan/pengkajian terhadap rancangan RJPP 2016-2020, sehingga belum dapat dianalisis terkait sebagai berikut:

Pembahasan/pengkajian terhadap rancangan RJPP atau revisi RJPP oleh RUPS, didahului oleh pemaparan Direksi atas hal-hal yang diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS.

Pemegang Saham belum memberikan pengesahan/persetujuan terhadap rancangan RJPP atau revisi RJPP Tahun 2016-2020.

Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP atau revisi RJPP belum dilaksanakan tepat waktu. (sesuai ketentuan SK 16: pengesahan/persetujuan RJPP dilaksanakan selambat lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya rancangan RJPP, Dimana PT JAI telah menyerahkan RJPP kepada Pemegang saham pada tanggal 21 April 2017).

b. Evaluasi pelaksanaan RJPP c. Posisi Perusahaan saat ini d. Asumsi yang digunakan.

3) Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-102/MBU/2002 Pasal 2.

4) Surat Penyerahan RJPP kepada Pemegang Saham.

lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya Rancangan RJPP atau Revisi RJPP secara lengkap atau sebelum tahun periode RJPP atau Revisi RJPP berjalan.

28. Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran

Kekuatan: Pemegang Saham telah memberikan pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2016. (1) (2)

Referensi: 1) Pedoman

penyusunan RKAP merujuk kepada

Hambatan: -

0,520 1,00 0,520

Page 89: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

75 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Perusahaan (RKAP). Telah tedapat pedoman penyusunan RKAP sebagaimana diatur dalam: - Petunjuk teknis penyusulan usulan RKAP.(1) - Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan

Indonesia II (Persero) tentang Pola Pembinaan Anak dan Kerjasama Operasi. (2)

Pemegang Saham telah melakukan pembahasan/pengkajian/penelaahan terhadap rancangan RKAP. (3) - Pembahasan/pengkajian/penelaahan

terhadap rancangan RKAP didahului oleh pemaparan Direksi atas hal-hal yang diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS;

- Dewan Komisaris menyampaikan pemaparan/tanggapan atas hal-hal yang diusulkan oleh Direksi untuk diputuskan oleh RUPS.

Pemegang Saham telah memberikan pengesahan/persetujuan terhadap rancangan RKAP Tahun 2016. (4)

Sesuai Anggaran Dasar Pengesahan/persetujuan RKAP 2016 oleh Pemegang Saham paling lambat 1 bulan setelah tahun berjalan. Pengesahan RKAP oleh Pemegang Saham dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016, yaitu melebihi periode akhir tahun/setelah tahun berjalan. (Sesuai standar Kementerian BUMN pengesahan RKAP sebelum akhir tahun berjalan) N/A

Surat PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: KU.201/4/8/I/PI.II-14 tanggal 4 Agustus 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Usulan RKAP Tahun 2015.

2) SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor. HK.56/7/4/2/PI.II-14, tgl 7 April 2014 ttg Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pasal 4 tentang RKAP yang berbunyi: a. Rencana Kerja

anak perusahaan.

b. Anggaran pada Anak Perusahaan.

c. Proyeksi

Rekomendasi:

-.

Page 90: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

76 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Kelemahan: -

keuangan pokok anak perusahaan.

d. Key Performance Indicator.

3) Notulen Rapat Pra RUPS RKAP 2016 yang dihadiri oleh Pemegang Saham.

4) Risalah Keputusan Pemegang Saham diluar RUPS (Sirkuler) tentang persetujuan RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2016.

29. Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan atas usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS.

Kekuatan:

Pemegang Saham/RUPS telah melakukan pembahasan/pengkajian/penelaahan terhadap usulan Direksi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS/Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. (1) (2)

(3) a. Pengambilan keputusan RUPS/Pemegang

Saham secara Sirkuler didahului dengan pemaparan oleh Direksi atau permintaan

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan. 2) Risalah RUPS PT

JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 91: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

77 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

penjelasan atas hal-hal yang diagendakan untuk diputuskan oleh RUPS/Pemegang Saham.

b. Pengambilan keputusan RUPS mempertimbangkan tanggapan Dewan Komisaris atas hal-hal yang diusulkan oleh Direksi.

Pemegang Saham/RUPS telah memberikan persetujuan/keputusan terhadap usulan Direksi melalui Keputusan RUPS Sirkuler PT JAI antara lain tentang persetujuan RKAP (sesuai Anggaran Dasar) dan Kontrak Manajemen tahun 2016. (3) RUPS Laporan tahunan dilaksanakan tepat waktu yaitu tanggal 30 Juni 2016. (2)

Kelemahan: -

30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

3) Risalah Keputusan Pemegang Saham diluar RUPS (Sirkuler) tentang persetujuan RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2016 tanggal 11 Januari 2016.

10. RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar

2,077 1,875

30. RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja Dewan Komisaris.

Kekuatan: RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja Dewan Komisaris sesuai yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Pola Pembinaan Anak dan Kerjasama Operasi. (1) (2)

Penilaian Kinerja Direksi:

Referensi: 1) SK Direksi PT

Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK.56/7/4/2/PI.II-14, tgl 7 April 2014 ttg Pola

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat sistem/penilaian kinerja

0,346 0.50 0,173

Page 92: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

78 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

- Telah terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja Direksi secara kolegial yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.(1) (2)

- Telah terdapat Kontrak Manajemen atau Key Performance Indicators/KPI Direksi yang memuat target kinerja kolegial yang disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham. (2)

(3) - Pemegang Saham telah memberikan

penilaian Kinerja anggota Direksi kolegial berdasarkan laporan kinerja Direksi dan telah mempertimbangkan tanggapan Dewan Komisaris atas Kinerja Direksi. (3) (4) (5) (6) (7)

- Penilaian kinerja telah dituangkan dalam Risalah RUPS Tahunan. (5)

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris: - Telah terdapat sistem/pedoman penilaian

kinerja Dewan Komisaris (majelis) yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. (1) (2)

- Telah terdapat Kontrak Manajemen Dewan Komisaris (majelis) yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. (2)

- Telah terdapat kontrak manajemen Dewan Komisaris (majelis) yang memuat target kinerja Dewan Komisaris yang disahkan/disetujui Pemegang Saham. (2)

Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pasal 4 tentang RKAP yang berbunyi: a. Rencana Kerja

anak perusahaan.

b. Anggaran pada Anak Perusahaan.

c. Proyeksi keuangan pokok anak perusahaan.

d. Key Performance Indicator.

2) Kontrak Manajemen/KPI Korporat Tahun 2016.

3) Risalah RUPS PT JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16

Direksi secara individu yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.

Terdapat Kontrak Manajemen atau Key Performance Indicators/KPI Direksi yang memuat target kinerja individu yang disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham.

Pemegang Saham memberikan penilaian Kinerja anggota Direksi secara individu berdasarkan laporan kinerja Direksi dan tanggapan Dewan Komisaris atas Kinerja Direksi.

Page 93: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

79 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

- Pemegang Saham telah memberikan penilaian Kinerja anggota Dewan Komisaris (majelis) berdasarkan laporan kinerja Dewan Komisaris. Penilaian kinerja dituangkan RUPS persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016 secara kolegial belum individual. (3)

- Penilaian Kinerja dituangkan dalam risalah RUPS Tahunan. (3) (4)

Kelemahan:

- Belum terdapat sistem/penilaian kinerja Direksi secara individu yang memuat indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan.

- Belum terdapat Kontrak Manajemen atau Key Performance Indicators/KPI Direksi yang memuat target kinerja individu yang disahkan/disetujui oleh Pemegang Saham.

- Pemegang Saham belum memberikan penilaian Kinerja anggota Direksi secara individu berdasarkan laporan kinerja Direksi dan tanggapan Dewan Komisaris atas Kinerja Direksi.

tanggal 30 Juni 2016.

4) Keputusan RUPS Sirkuler tentang Key Performance Indicator (KPI)/Kesepakatan Kinerja Tahun 2016 tanggal 11 Juli 2016.

31. RUPS menetapkan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,346 1,00 0,346

Page 94: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

80 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

gaji/honorarium tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.

Dalam penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas: (1) (3) - Telah terdapat pedoman gaji/honorarium,

tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Risalah RUPS PT JAI No. HK.56/30/5/3/PII-14 dan HK .476/2/4/MTI-2014 tentang Penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT JAI diantaranya memuat tentang: (1) formula perhitungan gaji/honorarium; (2) formula perhitungan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas tersebut memperhatikan pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan anak perusahaan yang bersangkutan, tingkat inflasi, faktor-faktor lain yang relevan (tingkat remunerasi yang berlaku umum dalam industri yang sejenis), dan kepatuhan (compliance), yaitu tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. (1)

- Pemegang Saham telah menetapkan penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. (2)

Dalam penetapan tantiem/insentif kinerja: - Telah terdapat pedoman penetapan

tantiem/insentif kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dan sekretaris Dewan Komisaris PT JAI atas kinerja Tahun Buku 2015 sebagaimana diatur dalam Keputusan Para Pemegang

1) Risalah RUPS PT JAI No. HK.56/30/5/3/PII-14 dan HK .476/2/4/MTI-2014 tentang Penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT JAI

2) Risalah RUPS PT JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016. Agenda 4 Persetujuan penetapan tantiem bagi anggota Direksi dn Dewan Komisaris PT JAI Tahun buku 2015

- Rekomendasi: -

Page 95: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

81 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Saham PT JAI diluar RUPS diantaranya memuat tentang: (1) formula perhitungan tantiem/insentif kinerja; (2) formula perhitungan tantiem/insentif kinerja, tersebut mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan, dan faktor-faktor lain yang relevan. (2)93)

- Pemegang Saham telah menetapkan tantiem/insentif kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. (2)(3)

Kelemahan: -

32. Pemegang Saham/RUPS menetapkan Auditor Eksternal yang mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan.

Kekuatan:

Pemegang Saham telah menetapkan pedoman penunjukkan Audit Eksternal sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. (1)

Dalam Keputusan Para pemegang Saham PT JAI di Luar RUPS tanggal 30 September 2016, Pemegang Saham telah melakukan pembahasan/ pengkajian/ penelaahan terhadap calon auditor eksternal.

Pemegang saham telah memutuskan penetapan kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan PT JAI untuk tahun buku 2016 akan ditetapkan kemudian oleh Pemegang Saham. (2)

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan. 2) Keputusan Para

pemegang Saham PT JAI di Luar RUPS No. HK.568/30/9/1/PI.II-16 dan No. HK.476/8/9/5/MTI-2016 tanggal 30 September 2016 tentang penetapan KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja untuk Audit

Hambatan: - Rekomendasi:

Pemegang Saham memberikan persetujuan besaran nilai jasa auditor eksternal.

0,346 0.92 0,317

Page 96: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

82 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Berdasarkan Surat dari Pemegang Saham, penetapan KAP telah menetapkan KAP dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan ketentuan KAP yang ditunjuk oleh PT JAI sama dengan KAP yang ditunjuk oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). (3)

Kelemahan:

Pemegang Saham belum memberikan persetujuan besaran nilai jasa auditor eksternal.

tahun buku 2016. 3) Risalah RUPS PT

JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016., agenda 3 penetapan KAP untuk melakukan Audit atas laporan keuangan, untuk tahun buku 2016.

33. Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Telah terdapat pedoman penyusunan Laporan Tahunan (Annual Report) dan kewajiban penyampaian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Pedoman Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan Pedoman Penyusunan. (1)

Telah terdapat telaahan terhadap Laporan Tahunan (termasuk Laporan Keuangan) dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Referensi: 1) Keputusan Direksi

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK.56/7/4/2/PI.II-14 tanggal 7 April 2014 tentang Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,520 1,00 0,520

Page 97: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

83 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

yang dilakukan oleh Pemegang Saham. (2)

Telah terdapat pemberian Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris yang dituangkan dalam risalah RUPS.(2)

Telah terdapat keputusan RUPS tentang memberikan/tidak memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.(2)

Kelemahan: -

(Persero). 2) Risalah RUPS

PT JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

34. Pemegang Saham/RUPS menetapkan penggunaan laba bersih.

Kekuatan:

Telah terdapat pedoman/kebijakan dividen sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar serta Undang-Undang Nomor: 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. (1) (2)

Pemegang Saham telah menetapkan penggunaan laba bersih untuk dividen sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. (3)

Dalam penetapan penggunaan laba bersih tidak melanggar ketentuan perjanjian pinjaman. (3)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan 2) Undang-Undang

Nomor:40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 70 dan 71

3) Risalah RUPS PT JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 98: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

84 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

30 Juni 2016.

35. Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.

Kekuatan:

RUPS telah memberikan pengesahan Laporan Tahunan dan persetujuan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 secara tepat waktu sesuai ketentuan tidak melebihi 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir yaitu pada tanggal 29 Juni 2016. Hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan (1) (2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Risalah RUPS

PT JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

2) Anggaran Dasar Perusahaan

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,173 1,00 0,173

11. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan 0,519 0,519 36. RUPS mengambil

keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau sehingga menghasilkan keputusan yang sah.

Kekuatan:

RUPS yang diselenggarakan tahun 2016 telah mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar perusahaan sehingga menghasilkan keputusan yang sah. (1) (2)

Ketua RUPS yang diselenggarakan tahun 2016 telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. (1) (2)

Peserta RUPS yang diselenggarakan tahun 2016 telah memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar. (1) (3)

Referensi: 1) Risalah RUPS PT

JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

2) Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 24.

3) Anggaran Dasar Perusahaan Pasal

Hambatan: - Rekomendasi -

0,173 1,00 0,173

Page 99: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

85 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

Kelemahan: -

25.

37. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.

Kekuatan:

Pemegang Saham telah diberikan kesempatan untuk mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. (3)

Dalam hal Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan mengharuskan adanya keputusan RUPS tentang hal-hal yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, keputusan yang diambil telah memperhatikan kepentingan yang wajar para pemangku kepentingan. (3)(2)

RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua Pemegang Saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui tambahan mata acara RUPS. Keputusan atas mata acara tambahan tersebut selalu disetujui dengan suara sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. (2) (3)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Risalah RUPS PT

JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

2) Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 25.

3) Konfirmasi.

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 100: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

86 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

12. Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya 0,865 0,865 38. Pemegang Saham

memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Pemegang Saham telah memberikan arahan dalam RUPS maupun dalam keputusan Pemegang Saham tentang persetujuan transaksional. (1) (2)

Telah terdapat pembahasan dan evaluasi atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan, yaitu melalui pembahasan dalam RUPS (Sirkuler) tentang persetujuan RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2016. Dalam rangka mendorong pengelolaan anak perusahaan secara professional, transparan dan efisien RUPS meminta Direksi dan Dewan Komisaris konsistem mengimplementasikan prinsip GCG dan melaksanakan assessment GCG tahun 2016 oleh assessor independen. (2)

Pemegang Saham telah menindaklanjuti area of improvement yang dihasilkan dari assessment atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan. Skor assessment GCG bab pemegang saham tahun 2015 sebesar 85,13% meningkat menjadi 87,179% di tahun 2016 (3)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Risalah RUPS PT

JAI Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

2) Risalah Keputusan Pemegang Saham diluar RUPS (Sirkuler) tentang persetujuan RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2016.

3) Hasil assessment GCG tahun buku 2016.

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 101: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

87 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

39. Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.

Kekuatan:

Sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Pemegang Saham tidak pernah mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak terdapat instruksi secara tertulis/surat/keputusan dari Pemegang Saham yang bersifat transaksional/operasional yang tidak berdasarkan usulan dari Direksi. (1) (2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Konfirmasi.

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,173 1,00 0,173

40. Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.

Kekuatan:

Pemegang Saham selalu merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan Dewan Komisaris terkait kinerja perusahaan. (1) (2)

Pemegang Saham telah menetapkan sistem penerimaan laporan mengenai gejala penurunan kinerja dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris melalui penerimaan Laporan Bulanan Perusahaan serta mekanisme pembahasan dalam RUPS.

Pemegang Saham telah memberikan respon/tanggapan atas informasi mengenai penurunan kinerja Perusahaan yang

Referensi: 1) Laporan Bulanan

Perusahaan Tahun 2) Risalah RUPS PT JAI

Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahaan Laporan Keuangan. Nomor:HK.568/30/6/3/PI.II-16 tanggal 30 Juni 2016.

3) Risalah Keputusan Pemegang Saham diluar RUPS (Sirkuler) tentang

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,346 1,00 0,346

Page 102: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab II Pemegang Saham dan RUPS

88 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/INDIKATOR

ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN

KELEMAHAN PENERAPAN GCG) REFERENSI

IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN

USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT

(%)

TKT -

PEMENU

HAN

SKOR

disampaikan oleh Dewan Komisaris dan/atau Direksi. Bentuk respon/tanggapan berupa pemanggilan untuk penjelasan maupun permintaan informasi/klarifikasi mengenai penurunan kinerja serta dibahas dalam RUPS Sirkuler. (2) (3)

Kelemahan: -

persetujuan RKAP dan Kontrak manajemen tahun 2016.

TOTAL SKOR 9,000 87,179 7.846

Page 103: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB III Dewan Komisaris Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 104: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

89 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB III. DEWAN KOMISARIS

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

III. DEWAN KOMISARIS 13. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan 1,348 1,348

41. Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

Kekuatan:

Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada Direksi untuk diadakan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan pemebrian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-01 Pedoman Program Pengenalan Dewan Komisaris. Program Pengenalan yang diberikan kepada Anggota Komisaris antara lain meliputi: (1) 1) Gambaran umum tentang perusahaan

berkaitan dengan tujuan sifat, lingkup kegiatan kinerja keuangan dan operasi, organisasi perusahaan dan pengembangan strategi perusahaan, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategi lainnnya;

2) Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Perusahaan;

3) Tanggung jawab hukum Dewan Komisaris;

Referensi: 1) Pedoman

Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 1 - 2

2) Peraturan Menteri BUMN Nomor Per 01/MBU/2011 Pasal 43 Ayat 2

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,674 1,00 0,674

Page 105: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

90 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

4) Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan kepada audit internal dan eksternal dan pedoman sistem pengendalian intern serta tugas dan peran Komite Audit;

5) Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi

6) Penjelasan mengenai hak-hak dan kewajiban Dewan Komisaris;

7) Penjelasan mengenai SDM dan sistem karier di perusahaan.

Kebijakan ini sejalan dengan dengan Peraturan Kementerian BUMN. (2)

Tahun 2016, tidak terdapat pengangkatan Dewan Komisaris baru. (N/A) Namun Komisaris yang baru diangkat pada akhir tahun 2015 melaksanakan program pengenalan perusahaan di tahun 2016. Dimana dalam pertemuan tersebut dipaparkan mengenai gambaran umum Perusahaan, termasuk melakukan kunjungan ke Kantor Cabang. Dewan Komisaris juga telah melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen Perusahaan, dimana Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan beberapa pedoman dan dokumen lainnya terkait kebijakan Perusahaan. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam mengikuti program pengenalan

Page 106: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

91 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

perusahaan sangat baik, semua anggota Dewan Komisaris hadir.

Kelemahan: -

42. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan.

Kekuatan:

Telah terdapat Kebijakan Dewan Komisaris tentang pelatihan bagi Dewan Komisaris yang dimaksudkan agar Dewan Komisaris dapat memperoleh perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan dan pengetahuan lain yang terkait dengan tugas Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan pemebrian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-02 Pedoman Program Pengembangan Dewan Komisaris. (1) Disebutkan bahwa: - Program pengembangan bagi anggota

Dewan Komisaris dilaksanakan setiap tahun, sebagai bagian dari rencana kerja anggaran tahunan Dewan Komisaris yang ditujukan untuk perkembangan terkini dari aktivitas bisnis perusahaan dan pengetahuan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

- Program pengembangan dapat berupa

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 2 - 4

2) Rencana Kerja dan

Anggaran Dewan

Komisaris PT JAI Tahun

2016

3) Daftar pelatihan Dewan

Komisaris

4) Rapat Internal Dewan

Komisaris 26 Agustus

2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,674 1,00 0,674

Page 107: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

92 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

keikutsertaan dalam diklat,seminar, workshop dan lain-lain kegiatan serupa yang menunjang pengembangan informasi bagi Dewan Komisaris baik didalam maupun diluar negeri.

- Materi program pengembangan antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas kepada: Manajemen Risiko, Manajemen Investasi, Sistem Pengendalian Intern, Manajemen SDM, Good Corporate Governance, IT Governance, Corporate Social Responsibility, Manajemen Keuangan, Peraturan perundang-undangan tentang BUMN dan perseroan terbatas.

- Anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti program pengembangan yang sejalan dengan bidang tugasnya dan mengikuti program lainnya sesuai dengan kebutuhan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat atas kegiatan utama perusahaan.

- Materi program pengembangan dicantumkan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris, namun pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada tahun berjalan.

- Program pengembangan diikuti oleh

Page 108: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

93 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

seluruh anggota Dewan Komisaris atau perwakilan anggota Dewan Komisaris/Komite sesuai dengan bidang tugasnya.

- Tanggung jawab untuk mengadakan program pengembangan berada pada Sekretaris Perusahaan atau siapapun yang menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan. Teknis pelaksanaannya, Sekretaris Dewan Komisaris berkoordinasi dengan Sekretaris Perusahaan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang diterapkan perusahaan.

Telah terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan Dewan Komisaris sebagaimana dituangkan dalam Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2016 yaitu melaksanakan Seminar/Workshop/Kursus untuk peningkatan kompetensi dan Studi Banding/Benchmark, direncanakan masing-masing 4 (empat) dan 2 (dua) kali dalam setahun. Selain itu Dewan Komisaris juga telah menrencanakan untuk melakukan kunjungan kerja ke proyek/lapangan guna mengikuti perkembangan terbaru Perusahaan 10 (sepuluh) kali dalam setahun. (2)

Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah

Page 109: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

94 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

mengikuti program seminar, yaitu Professional Directorship Program, meliputi antara lain: Management Trade for Directors and Comissioners; Corporate Governance and Enterprise Risk; Trade Practices; Financial Issues; Professional Directorship yang diikuti oleh Bapak Jimmy AB Nikijuluw bertempat di Hotel Pullman Thamrin, 26-28 Juli 2016. Setelah mengikuti pelatihan, Bapak Jimmy AB Nikijuluw melaporkan/melakukan sharing knowledge kepada Dewan Komisaris lainnya yan g belum mengikuti pelatihan. (3) (4)

Kelemahan: -

14. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

2,127 1,898

43. Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Telah terdapat ketentuan yang mengatur tentang kewajiban Dewan Komisaris untuk melakukan pembagian tugas diantara Anggota Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam Kesepakatan Dewan Komisaris PT Jasa Armada Indonesia. Dalam Berita Acara Kesepakatan Dewan Komisaris disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas pembinaan dan pengawasan kinerja Perseroan, perlu untuk membagi tugas-tugas Komisaris sesuai

Referensi: 1) Kesepakatan Dewan

Komisaris PT JAI No. DK/7/3/01/JAI-2016 tanggal 7 Maret 2016 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris

2) Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 4 - 6

3) Salinan Peraturan Menteri Negara BUMN

Hambatan: - Rekomendasi:

Dewan Komisaris mendokumentasikan SK penunjukan Komite Audit

0,648 0,88 0,567

Page 110: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

95 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Pemegang Saham/RUPS. Selain itu Pembagian tugas Dewan Komisaris juga diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-03 Pedoman Pembagian Tugas Dewan Komisaris. Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (1) (2) (3)

Telah terdapat pembagian tugas Dewan Komisaris mencakup seluruh bidang tugas Direksi, sebagaimana ditetapkan dalam Kesepakatan Dewan Komisaris PT JAI. Pembagian tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikuti : (1)

Nama Tugas

Dana Amin (Komisaris Utama)

Koordinator pembinaan dan pengawasan PT JAI

Jimmy AB. Nikijuluw (Komisaris)

- Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang operasional dan komersial

- Sebagai Komisaris Independen dan melakukan pembinaan bidang SDM dan hubungan masyarakat stakeholder

Nomor : PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN Pasal 12 ayat 4

4) Anggaran Dasar PT JAI 5) Konfirmasi/Wawancara

Page 111: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

96 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Raymond Ivan HAS (Komisaris)

- Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang operasional dan komersial

- Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang armada dan teknik

Eko Hadi Rumekso (Komisaris)

- Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang SDM

- Melakukan pembinaan dan pengawasan bidang armada dan teknik

Pembagian tugas Dewan Komisaris telah mencakup seluruh bidang tugas Direksi.(1)

Telah terdapat penugasan Anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua Komite Audit, yaitu Urip Hidayat sebagai Komite Audit. (4)

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen SK Penunjukan Urip Hidayat sebagai Komite Audit.

44. Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,493 1,00 0,493

Page 112: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

97 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris.

Telah terdapat pengaturan mengenai mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris secara formal yang terdiri dari (1) mekanisme pengambilan keputusan di dalam rapat dan (2) mekanisme pengambilan keputusan di luar rapat, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-04 Pedoman Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris. (1)

Dalam Pedoman Komisaris disebutkan bahwa: a. Keputusan Dewan Komisaris dapat diambil

dalam rapat Dewan Komisaris atau diluar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju tentang tata cara dan materi yang diputuskan.

b. Keputusan yang diambil didalam rapat maupun diluar rapat Dewan Komisaris memiliki kekuatan hukum yang sama.

c. Pengambalian keputusan oleh Dewan Komisaris atas usulan Direksi dilaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah usulan diterima dengan ketentuan standar waktu tersebut dapat diatur secara berbeda-beda dalam KPI Dewan Komisaris.

d. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris atas usulan Direksi baik didalam rapat maupun diluar rapat harus

1) Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal.6 - 11

2) Peraturan Menteri Negara BUMN: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN Pasal 14

3) Anggaran Dasar Perusahaan

- Rekomendasi: -

Page 113: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

98 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

dikomunikasikan kepada para pihak terkait selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah keputusan ditetapkan.

e. Mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris melalui rapat Dewan Komisaris,sebagai berikut: 1) Rapat Dewan Komisaris adalah sah

dapat mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris;

2) Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

3) Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya;

4) Semua keputusan rapat Dewan Komisaris harus berdasarkan itikad baik dan dipertimbangan dengan rasional setelah melalui pembahasan yang mendalam terhadap berbagai hal yang relevan, informasi yang cukup dan bebas dari benturan kepentingan, serta dibuat secara independen oleh masing-

Page 114: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

99 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

masing anggota Dewan Komisaris; 5) Dalam memperoleh informasi yang

terkait, yang paling tepat, Dewan Komisaris dapat meminta bantuan kepada Komite Dewan Komisaris dan atau tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya;

6) Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai kesepakatan, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak;

7) Dalam pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris, apabila jumlah suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan rapat adalah yang sama dengan pendapat pimpinan rapat, dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perseroan, kecuali mengenai diri orang, pengambilan keputusan rapat dilakukan dengan pemilihan secara tertutup;

8) Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu)

Page 115: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

100 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

suara ditambah 1 (satu) suara Dewan Komisaris yang diwakilkan.

9) Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam rapat.

10) Jika terdapat anggota Dewan Komisaris yang mempunyai pendapat yang berbeda terhadap keputusan yang dibuat, maka pendapat tersebut harus dicantumkan dalam risalah rapat sebagai bentuk dari dissenting opinion.

11) Dalam rapat acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan mata acara rapat.

12) Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil pemungutan suara belum mendapatkan satu alternatif dengan suara lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan;

13) Dalam hal anggota Dewan Komisaris

Page 116: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

101 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

tidak menghadiri rapat, anggota Dewan Komisaris tersebut wajib memberikan pendapat (setuju atau tdak setuju) terhadap keputusan rapat dimaksud apabila tidak memberikan pendapat dianggap menyetujui keputusan rapat.

14) untuk menjaga independensi dan obyektivitas, setiap anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan diharuskan untuk tidak ikut serta dalam pemberian suara untuk pengambilan keputusan termasuk hak suara anggota Dewan Komisaris yang diwakili dan harus dicatat dalam risalah rapat.

f. Mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris diluar rapat Dewan Komisaris, sebagai berikut : 1) Pengambilan keputusan diluar rapat

dapat dilaksanakan atas usulan salah satu anggota Dewan Komisaris atau menindaklanjuti hasil pembahasan dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat lainnya.

2) Keputusan Dewan Komisaris dapat berbentuk keputusan, peraturan, atau surat persetujuan/rekomendasi Dewan Komisaris lainnya.

Page 117: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

102 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris menandatangani keputusan, peraturan dan persetujuan Dewan Komisaris lainnya atau hanya ditandatangani oleh Komisaris Utama, sedangkan anggota Dewan Komisaris lainnya menandatangani lembar terpisah (lembar untuk didokumentasikan yang tidak disampaikan kepada pihak eksternal) atau memberikan paraf pada lembar surat tersebut.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (2) (3)

Telah terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan persetujuan terhadap usulan Direksi. Pengambalian keputusan oleh Dewan Komisaris atas usulan Direksi dilaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah usulan diterima dengan ketentuan standar waktu tersebut dapat diatur secara berbeda-beda dalam KPI Dewan Komisaris.(1)

Telah terdapat ketentuan tentang tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan keputusan Dewan Komisaris kepada Direksi/pihak terkait maksimal 7 (tujuh) hari kelender sejak disahkan. Pengambilan

Page 118: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

103 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

keputusan oleh Dewan Komisaris atas usulan Direksi baik didalam rapat maupun diluar rapat harus dikomunikasikan kepada para pihak terkait selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah keputusan ditetapkan.(1)

Kelemahan: -

45. Dewan Komisaris menyusun rencana kerja setiap tahun yang membuat sasaran/target yang ingin dicapai dan melaporkan secara tertulis kepada RUPS.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan mengenai Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-05 Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Dewan Komisaris. (1) a. Dewan Komisaris menyusun rencana kerja

dan anggaran tahunan (RKAT) Dewan Komisaris yang disampaikan kepada Direksi untuk dijadikan satu bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran tahunan PT Jasa Armada Indonesia yang akan disampaikan dan mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham.

b. Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris disampaikan

Referensi: 1) Pedoman

Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Tahun 2016 hal.11

2) Salinan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN Pasal 12 ayat 5

3) Anggaran Dasar Perusahan Pasal 15

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya

Mendokumentasikan surat penyampaian Dewan Komisaris kepada Direksi untuk memasukkan RKA Dewan Komisaris sebagai bagian dari RKAP.

Mendokumentasikan surat penyampaian Program Kerja Dewan Komisaris kepada

0,493 0,70 0,345

Page 119: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

104 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

kepada Direksi paling lambat 30 hari kerja sebelum tahun anggaran.

c. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris sekurang kurangnya terdiri dari: Rencana Kerja Dewan Komisaris selama

1 (satu) tahun anggaran Anggaran Biaya Dewan Komisaris,

termasuk organ Dewan Komisaris d. Dalam proses penyusunan rencana kerja

dan anggaran tahunannya, Dewan Komisaris menggunakan perangkat Dewan Komisaris secara optimal.

e. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sebagai bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Jasa Armada Indonesia dan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran selama 1 (satu) tahun anggaran.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (2) (3)

Telah disusun Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris yang telah ditandatangani seluruh Anggota Dewan Komisaris. (4)

Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2016 yang telah disusun dan disahkan

Ayat 2 poin b 8 4) Rencana Kerja Dewan

Komisaris PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2017

5) Konfirmasi/wawancara

Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Pemegang saham.

Page 120: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

105 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

oleh Dewan Komisaris memuat indikator kinerja utama dan target-targetnya yang mencerminkan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi: (4) - Program Kerja selama tahun 2017 yang

mencakup: a. Rapat Kerja Dewan Komisaris EPI

(Intern), meliputi: - Pembahasan Kinerja Perusahaan (12

kali); - Pembahasan Laporan Tahunan

(Audited) Tahun 2016 dalam rangka persiapan Pra RUPS dan RUPS (4 kali);

- Pembahasan usulan RKAP Tahun 2018 dan KPI/Kontrak Manajemen Tahun 2018 dalam rangka Persiapan Pra RUPS dan RUPS (4 kali);

- Pembahasan Program Kerja Komisaris Tahun 2018 dan Penyusunan KPI Dewan Komisaris Tahun 2018 (4 kali);

- Pembahasan dalam rangka penetapan KAP untuk pelaksanaan General Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 (3 kali)

b. Pengawasan dan Pemberian Nasihat - Kegiatan pelatihan bagi Dewan

Komisaris (3 kali);

Page 121: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

106 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

- Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris (3 kali);

- Proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi (3 kali);

- Proses persetujuan RKAP yang disampaikan Direksi (3 kali);

- Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan (3 kali);

- Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan sumber daya manusia dan pelaksanaan kebijakan tersebut (3 kali);

- Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan serta penerapan kebijakan tersebut (3 kali);

- Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya (3 kali);

- Membahas kepatuhan Direksi terhadap peraturan per-UU-an dan perjanjian dengan pihak ketiga (3 kali);

- Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP (3 kali);

- Membahas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan

Page 122: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

107 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Komisaris (4 kali) - Penunjukan calon auditor dan

anggaran biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan Komisaris (3 kali);

- Pembahasan mengenai kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anak (3 kali);

- Pemantauan kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal (3 kali);

- Menelaah pengusulan remunerasi Direksi (3 kali);

- Memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (3 kali);

- Pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem pengendalian intern dan pelaksanaannya (4 kali)

- Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem informasi teknologi informasi perusahaan dan pelaksanaannya (4 kali);

- Tugas pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya (4 kali);

- Pengawasan efektivitas pelaksanaan

Page 123: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

108 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

audit eksternal dan audit internal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris (4 kali);

c. Rapat dengan Manajemen EPI, meliputi: - Pembahasan Laporan Kinerja

Perusahaan (12 kali); - Pembahasan Laporan Manajemen

Perusahaan Tahun 2016 dalam rangka pembahasan dengan Pemegang Saham (4 kali);

- Pembahasan Laporan Tahunan (Audited) Tahun 2016 dalam rangka persiapan Pra RUPS dan RUPS (2 kali);

- Pembahasan usulan RKAP Tahun 2017 dan KPI/Kontrak Manajemen Tahun 2017 dalam rangka Persiapan Pra RUPS dan RUPS (4 kali);

- Pembahasan dalam rangka penetapan KAP untuk pelaksanaan General Audit Laporan Keuangan tahun 2017 (3 kali);

- Pembahasan issue-issue strategis (IAE)*

d. Rapat dengan Pemegang Saham, meliputi: - Pra RUPS dan RUPS Pengesahan

Page 124: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

109 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Laporan tahunan dan Perhitungan Tahunan (Audited) Tahun 2016 (3 kali);

- Pra RUPS dan RUPS Pengesahan RKAP Tahun 2018 dan KPI/Kontrak Manajemen Tahun 2018 (5 kali);

- Pembahasan issue-issue strategis (IAE)*.

e. Kunjungan Kerja Dewan Komisaris, yaitu melakukan kunjungan kerja ke proyek / lapangan (10 kali).

f. Program Pengembangan Dewan Komisaris, mencakup:

- Mengikuti seminar/workshop/kursus untuk meningkatkan kompetensi (4 kali);

- Studi banding/benchmark (2 kali). *IAE : In any event

Dewan Komisaris juga telah menyusun Usulan Anggaran Kegiatan Dewan Komisaris yang mencakup: a. Rencana Biaya :

Biaya Perlengkapan Biaya Cetak dan Fotocopy; Biaya Alat Tulis Kantor; Biaya Administrasi Kantor Lainnya Biaya Pelatihan; Biaya SPPD.

Page 125: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

110 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

b. Biaya Pelatihan: GCG Training; Commissioner Basic Training. Seminar Marine Operation

- Proses penyusunan Program Kerja Dewan Komisaris telah menggunakan perangkat Dewan Komisaris (Sekretaris Dewan Komisaris, adapun Komite Audit/lainnya belum terbentuk)

Berdasarkan konfirmasi, Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada Direksi untuk memasukkan RKA Dewan Komisaris sebagai bagian dari RKAP. (5)

Berdasarkan konfirmasi, Program Kerja Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan.(5)

Kelemahan:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya

Belum diperoleh dokumen penyampaian RKA Dekom kepada Direksi agar dimasukkan sebagai bagian dari RKAP

Belum diperoleh dokumen terkait, penyampaian Program Kerja Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan.

Page 126: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

111 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

46. Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan sesuai kewenangannya.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang informasi yang harus disediakan oleh Direksi dan kebijakan tersebut disampaikan kepada Direksi, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-06 Pedoman Informasi yang Harus Disediakan oleh Direksi Kepada Dewan Komisaris. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Informasi yang disediakan oleh Direksi

terdiri atas informasi yang bersifat rutin berkala dan informai yang bersifat insidentil;

b. Informasi yang bersifat rutin-berkala: 1) Bentuk dan materi informasi rutin-

berkala antara lain (mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN Nomor: KEP-211/M-PBUMN/1999 tentang Laporan Manajemen Perusahaan BUMN) : yang terdiri dari Laporan Manajemen Bulanan, Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Perusahanaan Tahunan, Laporan Tahunan atau Annual Report;

2) Laporan bulanan dan triwulan disampaikan kepada Dewan Komisaris

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal 13 - 18

2) Peraturan Menteri BUMN Nomor:PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Pada BUMN) Pasal 33 dan 34

3) Anggaran dasar Perusahaan

4) Konfirmasi/wawancara

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,493 1,00 0,493

Page 127: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

112 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

paling lambat pada tanggal 20 bulan selanjutnya.

3) Laporan manajemen perusahaan tahunan disampaikan paling lambat 6 (enam) minggu setelah berakhirnya tahun buku.

4) Laporan Tahunan atau annual report disampaikan kepada Dewan Komisaris paling lambat 1 (satu) bulan setelah perhitungan tahunan disampaikan oleh auditor.

c. Informasi yang bersifat insidentil. 1) Dewan Komisaris dapat meminta

informasi yang bersifat insidentil dengan bentuk, materi dan batasan waktu sesuai dengan kebutuhan baik melalui surat maupun dalam rapat.

2) Dalam hal tertentu, Dewan Komisaris dapat meminta informasi secara lisan, namun setelahnya pada saat penyerahan informasi tersebut dilengkapi dengan dokumen tertulis yang ditanda tangani kedua belah pihak.

3) Direksi wajib menyediakan informasi tersebut paling lambat 1 (satu) minggu setelah dimintakan, sepanjang informasi tersebut terkait dengan

Page 128: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

113 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

pengelolaan perseroan dan diperlukan oleh Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan.

d. Dalam hal Direksi terlambat dari parameter waktu yang ditetapkan di atas dalam memenuhi kewajiban penyediaan informasi kepada Dewan Komisaris, maka setelah upaya komunikasi lisan dilakukan oleh Sekretaris Dewan Komisaris, dapat diterbitkan surat permintaan ulang dari Dewan Komisaris untuk meminta informasi yang dibutuhkan tersebut.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (2) (3)

Substansi kebijakan/pedoman diantaranya memuat: bentuk informasi yang disampaikan baik yang berkala maupun insidentil, standar waktu penyampaiannya dan mekanisme penyampaian informasi tersebut oleh Direksi. (1)

Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban penyediaan informasi kepada Dewan Komisaris, telah terdapat upaya komunikasi dengan Direksi untuk meminta informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugasnya melalui Sekretaris Perusahaan dan Sekretaris

Page 129: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

114 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Dewan Komisaris yang melakukan pemantauan dan memberikan arahan/mengingatkan dalam hal terjadi penyimpangan waktu serta komunikasi informal seperti surat/nota pribadi secara tertulis (hardcopy), email, group chatting, dan lain-lain. (1) (4)

Kelemahan: -

15. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi. 2,904 2,468

47. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan mengenai persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris terhadap rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-07 Pedoman Pemberian Rekomendasi Dewan Komisaris terhadap

Rancangan RJPP yang Disampaikan oleh Direksi. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris dapat menerima

rancangan RJPP yang disampaikan Direksi selambat-lambatnya 4 bulan sebelum periode RJPP sebelumnya berakhir. Selain

Referensi: 1) Pedoman

Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 19 – 20

2) Peraturan Menteri BUMN Nomor:PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Pada BUMN Pasal 20

3) Anggaran Dasar 4) Rencana Kerja dan

Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit

Dewan Komisaris menyampaikan RJPP kepada Pemegang Saham untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS secara tepat waktu.

1,296 0,85 1,102

Page 130: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

115 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

itu Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk menyampaikan rancangan perubahan RJPP sewaktu-waktu apabila dirasa terdapat kondisi yang menyebabkan perlunya perubahan RJPP.

b. RJPP yang disampaikan Direksi harus in-line dan selaras dengan RJPP PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku perusahaan induk.

c. Dewan Komisaris dalam melakukan telaah atas rancangan RJPP dapat dibantu oleh organ Dewan Komisaris secara optimal.

d. Dewan Komisaris melakukan pembahasan dengan Direksi atas pendapat dan saran serta masukan tertulis Dewan Komisaris dalam penyempurnaan rancangan RJPP.

e. Dewan Komisaris memberikan rekomendasi atas rancangan RJPP kepada Pemegang Saham untuk proses persetujuan lebih lanjut.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (2) (3)

Program Kerja Dewan Komisaris telah memuat adanya program/kegiatan yang berkaitan dengan proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi.(4)

Dewan Komisaris telah melakukan telaah

5) Risalah Rapat BOD – BOC tentang Pembahasan Draft RJPP tanggal 5 Juli 2016

6) Rencana Kerja Jangka Panjang PT JAI Tahun 2016 – 2020

7) Surat Direksi ke Pemegang Saham penyampaian RJPP tanggal 21 April 2017

Page 131: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

116 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

terhadap rancangan RJPP: (5) (6) - Telah terdapat proses telaah rancangan

RJPP 2016 - 2020, melalui pembahasan RJPP baik internal maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

- Telah terdapat hasil telaah rancangan RJPP 2016 - 2020 yang dibahas dalam rapat Dewan Komisaris.

- Dewan Komisaris telah memastikan hasil telaah rancangan RJPP 2016 - 2020 dikomunikasikan dan ditindaklanjuti oleh Direksi.

- Proses telaah RJPP 2016 - 2020 dilakukan oleh Dewan Komisaris yang dibantu organ Dewan Komisaris (Sekretaris Dewan komisaris, adapaun Komite Audit belum terbentuk).

Dewan Komisaris telah memberikan pendapat dan saran terhadap rancangan RJPP dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS. (5) (6) (7)

Kualitas tanggapan Dewan Komisaris atas rancangan RJPP 2016 – 2020 dipandang telah memadai.

Kelemahan:

Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris hanya melibatkan Sekretaris Dewan

Page 132: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

117 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Komisaris belum sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan Komisaris, mengingat Komite Audit dan atau Komite Lainnya belum terbentuk.

Waktu Penyampaian RJPP kepada Pemegang Saham untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

48. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan mengenai persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris terhadap rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-08 Pedoman Pemberian Rekomendasi Dewan Komisaris terhadap Rancangan RKAP yang Disampaikan oleh Direksi. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris menerima rancangan

RKAP yang disampaikan Direksi selambat-lambatnya 3 bulan sebelum periode RKAP berakhir. Selain itu, Direksi dapat mengusulkan perubahan RKAP sewaktu-waktu apabila dirasa terdapat kondisi yang

Referensi: 1) Pedoman

Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 21 - 22

2) Peraturan Menteri BUMN Nomor:PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Pada BUMN Pasal 21

3) Anggaran Dasar Perusahaan

4) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

5) Risalah Rapat Internal

Hambatan: - Rekomendasi:

Mendokumentasikan tanggapan tertulis Dewan Komisaris terhadap Usulan RKAP 2017 yang diajukan Direksi dan penyampaiannya kepada Pemegang Saham. Dimana dalam tanggapan tersebut dapat memuat adanya simpulan bahwa RKAP selaras dan/atau tidak

1,608 0,85 1,367

Page 133: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

118 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

menyebabkan perlunya perubahan RKAP. b. Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat

meminta kepada Direksi untuk melakukan telaah atas perubahan RKAP apabila dirasa terdapat kondisi yang menyebabkan perlunya perubahan RKAP.

c. RKAP yang disampaikan oleh Direksi harus in-line dan selaras dengan RKAP PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku perusahaan induk.

d. Dewan Komisaris dalam melakukan penelahaan rancangan RKAP dibantu organ Dewan Komisaris secara optimal.

e. Dewan Komisaris melakukan pembahasan dengan Direksi atas pendapat dan saran serta masukan tertulis Dewan Komisaris dalam penyempurnaan rancangan RKAP.

f. Dewan Komisaris memberikan rekomendasi atas rancangan RKAP kepada RUPS untuk proses persetujuan lebih lanjut.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN dan Anggaran Dasar Perusahaan. (2) (3)

Dewan Komisaris telah menyusun Program Kerja yang berkaitan dengan proses persetujuan rancangan RKAP yang disampaikan Direksi, melalui rapat internal

tanggal 25 Juli 2016 6) Risalah Rapat

Gabungan BOC – BOD tanggal 25 Juli 2016

7) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 26 Agustus 2016

8) Risalah Rapat Internal tanggal 20 Desember 2016

9) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 27 Desember 2016

selaras dengan RJPP 2016 - 2020.

Page 134: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

119 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Dewan Komisaris maupun rapat gabungan untuk pembahasan usulan RKAP Tahun 2017 dan KPI/Kontrak Manajemen Tahun 2017 dalam rangka Persiapan Pra RUPS dan RUPS. (4)

Dewan Komisaris telah melakukan telaah terhadap rancangan RKAP 2017 yang disampaikan Direksi: (5) (6) (7) (8) (9) - Telah terdapat hasil telaah rancangan RKAP

2017 yang dilakukan melalui pembahasan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

- Telah terdapat telaah atas Usulan RKAP 2017 yang disampaikan Direksi yang dibahas dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

- Dewan Komisaris telah memastikan hasil telaah dikomunikasikan dan ditindaklanjuti Direksi, melalui pembahasan dalam rapat gabungan Dewan Komisaris – Direksi.

- Proses telaah yang di lakukan oleh Dewan Komisaris dibantu organ Dewan Komisaris (Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit).

Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran terhadap rancangan RKAP dan disampaikan kepada RUPS/Pemilik Modal untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS/Pemilik Modal: (5) (6) (7) (8) (9)

Page 135: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

120 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

- Dewan Komisaris telah memberikan tanggapan terhadap rancangan RKAP 2017 dan disampaikan kepada RUPS yang ditandai dengan adanya penyampaian berkas Usulan RKAP 2017 kepada Pemegang Saham.

- Tanggapan atas rancangan RKAP oleh Dewan Komisaris diberikan dalam jangka waktu sebagaimana diatur dalam Board Manual / Pedoman Dewan Komisaris.

Kualitas tanggapan Dewan Komisaris atas rancangan RKAP 2017 dipandang telah memadai, sebagaimana di bahas dalam rapat gabungan BOD – BOC. (5) (6) (7) (8) (9)

Kelemahan:

Belum terdapat simpulan bahwa rancangan RKAP 2017 selaras dan/atau tidak selaras dengan RJPP 2016 - 2020.

16. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan. 9,593 8,548

49 Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan yang ditetapkan Dewan Komisaris mengenai informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja Perusahaan yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris, sebagaimana

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 23 -24

2) Anggaran Dasar 3) Risalah rapat BOC

Tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Dewan Komisaris melakukan telaah kesesuaian visi dan misi

1,100 0,80 0,880

Page 136: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

121 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara tepat waktu dan relevan.

diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-09 Pedoman Pemantauan Perubahan Lingkungan Bisnis. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Perubahan lingkungan bisnis yang perlu

mendapatkan perhatian dari Dewan Komisaris meliputi namun tidak terbatas pada: 1) Perubahan regulasi yang berdampak

signifikan pada kegiatan usaha. 2) Perubahan yang berasal dari faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian laba usaha secara signifikan.

3) Perubahan harapan dari stakeholders yang berdampak signifikan bagi usaha maupun kinerja keuangan.

4) Terjadi force majeure yang berdampak signifikan bagi perusahaan.

b. Dewan Komisaris harus menyediakan bahan bacaan/referensi untuk memperbarui pengetahuannya tentang perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang dihadapi perusahaan dan atau permintaan masukan dari Direksi tentang permasalahan yang dihadapi perusahaan.

4) Risalah rapat BOC – BOD Tahun 2016

5) Laporan Manajemen Triwulan I, Laporan Manajemen Triwulan III dan Laporan Manajemen Unaudited

6) Laporan Tahunan tahun Buku 2016

7) Surat Kabar Harian 8) Website Perusahaan 9) Risalah Rapat

Gabungan BOC - BOD tanggal 26 Agustus 2016

10) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 14 November 2016

11) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 14 November 2016

12) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 20 Desember 2016

13) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 20 Desember 2016

14) Risalah Rapat dengan SP tanggal 19 September 2016

Perusahaan jika terjadi perubahan lingkungan bisnis.

Page 137: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

122 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

c. Dewan Komisaris melakukan pembahasan dan telaah atas setiap perubahan tersebut beserta dampaknya bagi kegiatan usaha dan kinerja perusahaan, dibantu oleh seluruh organ Dewan Komisaris.

d. Dewan Komisaris melakukan pembahasan dengan Direksi dan memberikan arahan atas perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, serta menetapkan tindakan yang harus dilakukan, termasuk perubahan RJPP atau RKAP apabila diperlukan.

e. Dewan Komisaris menyampaikan arahan tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas perubahan lingkungan bisnis yang memiliki pengaruh signifikan bagi usaha serta penurunan kinerja perusahaan.

f. Dewan Komisaris melakukan pemantauan atas tindak lanjut Direksi terhadap arahan dan hasil pembahasan dengan Dewan Komisaris serta meminta Direksi utuk menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Dewan Komisaris.

Kebijakan ini sejalan dengan Anggaran Dasar Perusahaan. (2)

Telah terdapat penyediaan bahan bacaan/ referensi yang memudahkan Dewan Komisaris memperbaharui pengetahuan tentang

Page 138: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

123 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang dihadapi Perusahaan dan/atau permintaan arahan dari Direksi tentang permasalahan yang dihadapi Perusahaan. (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan internal mengenai isu-isu terkini terkait perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang dihadapi Perusahaan diantaranya: (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

terkait pengembangan bisnis di Selat Malaka (pelayanan pemanduan di Selat Malaka), penambahan unit bisnis, IPO dll.

- Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi berdasarkan hasil telaah tersebut, dimana Dewan Komisaris menyarankan pelayanan pemanduan Selat di Selat Malaka dipertimbangkan, mengingat kinerja JAI dalam hal pelayanan pemanduan dibandingkan dengan anak perusahaan Pelindo lain cukup baik, namun yang menjadi kendala adalah masih kurangnya armada yang dimiliki JAI dan akan di dikonsultasikan kembali dengan Dirjen Perhubungan.

Proses telaah yang dilakukan Dewan Komisaris telah melibatkan perangkat

Page 139: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

124 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris dalam kegiatan pembahasan isu terkini yang dihadapi Perusahaan.

Setiap permasalahan/tantangan (ancaman dan peluang) yang terjadi dan berdampak signifikan terhadap kinerja Perusahaan telah dibahas dalam rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Kelemahan:

Dewan Komisaris belum melakukan telaah kesesuaian visi dan misi Perusahaan dengan perubahan lingkungan bisnis tersebut (pengembangan bisnis di Selat Malaka), mengingat belum diputuskan dan akan dilanjutkan pembahasannya di tahun 2017.

50. Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan, pemasok,

Kekuatan:

Telah terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris untuk merespon/menindaklanjuti saran, permasalahan atau keluhan dari stakeholder dan menyampaikannya kepada Direksi tentang saran penyelesaian yang diperlukan, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-10 Pedoman dalam Merespon Saran, Permasalahan, atau Keluhan dari Stakeholders dan menyampaikan Saran

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 24 – 26

2) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 19 September 2016

3) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 17 Oktober 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,789 1,00 0,789

Page 140: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

125 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi.

Kepada Direksi. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris membahas secara

intensif setiap saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders untuk menghasilkan simpulan berupa saran dan penyelesaian yang harus dilaksanakan oleh Direksi.

b. Dewan Komisaris menggunakan seluruh organ Dewan Komisaris dalam proses pembahasan atas saran, harapan, permasalahan atau keluhan dari stakeholders.

c. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas saran penyelesaiannya dan/atau disampaikan melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

d. Direksi menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris tersebut dan menyampaikan pelaksanaannya dalam laporan berkala, maupun dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan permintaan Dewan Komisaris.

Telah terdapat pembahasan atas saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholder yang disampaikan kepada Dewan

4) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 17 Oktober 2016

5) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 17 Oktober 2016

Page 141: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

126 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Komisaris dan dibahas secara intensif yang menghasilkan simpulan berupa saran penyelesaian kepada Direksi diantaranya terkait adanya complain dari Serikat Pekerja yang telah menenui Komisaris yang menyampaikan keluhan terhadap pola karir dan premi. (2) (3) (4) (5)

Penyampaian saran penyelesaian atas saran, harapan permasalahan dan keluhan stakeholder kepada Direksi telah dilakukan baik melalui forum rapat Dewan Komisaris dan Direksi maupun penyampaian surat secara formal. Dewan Komisaris meminta agar SP menyiapkan surat resmi yang mencakup semua usulan yang disertai data dan justifikasi yang jelas dan konkret, selanjutnya disampaikan ke manajemen PT JAII dengan tembusan Dewan Komisari. (2) (3) (4) (5)

Proses pembahasan atas saran, harapan permasalahan dan keluhan stakeholder, Dewan Komisaris menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite Audit) dalam proses pembahasan atas saran, permasalahan atau keluhan. (2) (3) (4) (5)

Semua permasalahan yang berhubungan dengan stakeholder yang berdampak pada kinerja Perusahaan telah dibahas dalam rapat Dewan Komisaris. (2) (3) (4) (5)

Page 142: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

127 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Kelemahan: -

51. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang penguatan sistem Pengendalian Intern Perusahaan.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem pengendalian intern dan pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-11 Pedoman atas Rancangan Sistem Pengendalian Intern dan Pelaksanaannya. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

informasi mengenai: 1) Hasil pedoman dan pelaksanaan

sistem pengendalian intern. 2) Hasil evaluasi atas efektivitas

pengendalian intern pada tingkat entitas.

3) Hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat operasional/aktivitas;

4) Internal Control Report. b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses

telaah dibantu Komite Audit. c. Komite Audit melakukan pembahasan

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 26 - 27

2) Peraturan Menteri BUMN Nomor:PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Pada BUMN Pasal 28

3) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

Hambatan: - Rekomendasi:

Dewan Komisaris mendokumentasikan dokumen terkait pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan pengendalian intern dan pelaksanaannya di PT JAI (Risalah rapat internal Dewan Komisaris, Risalah rapat gabungan BOC – BOD).

Dewan Komisaris mendokumentasikan dokumen terkait arahan Dewan Komisaris tentang peningkatan efektivitas pengendalian intern kepada Direksi agar dapat dianalisis

1,100 0,40 0,440

Page 143: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

128 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

secara berkala dengan SPI dan melakukan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian intern dan melaporkan kepada Dewan Komisaris.

d. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah atas pedoman rancangan sistem pengendaliaan intern dan pelaksanaannya serta arahan tentang peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern.

Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Kementerian BUMN. (2)

Dewan Komisaris telah menyusun Program Kerja Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem pengendalian intern dan pelaksanaannya. (3)

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen terkait pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan pengendalian intern dan pelaksanaannya.

Belum diperoleh dokumen terkait penyampaikan arahan tentang peningkatan efektivitas pengendalian intern kepada Direksi. Mengingat dokumen terakit arahan Dewan

lebih lanjut apakah memadai atau tidak.

(Risalah rapat internal Dewan Komisaris, Risalah rapat gabungan BOC – BOD).

Page 144: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

129 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Komisaris belum diperoleh.

Mengingat arahan Dewan Komisaris tentang peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern belum diperoleh, maka kualitas arahan belum dapat dinilai apakah telah memadai atau tidak.

52. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang manajemen risiko Perusahaan.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-12 Pedoman atas Manajemen Risiko Perusahaan dan Pelaksanaannya. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

informasi mengenai: 1) Pedoman Manajemen Risiko

Perusahaan. 2) Hasil evaluasi atas efektivitas

Pelaksanaan Manajemen Risiko Strategis.

3) Hasil evaluasi atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko perusahaan pada tingkat operasional;

4) Laporan pelaksanaan Manajemen

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 29 - 30

2) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

3) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 20 Desember 2016

4) Laporan Hasil Kegiatan Manajemen Risiko

Hambatan: - Rekomendasi: -

1,100 1,00 1,100

Page 145: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

130 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Risiko b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses

telaah dibantu oleh Komite Audit. c. Komite Audit melakukan pembahasan

secara berkala terkait manajemen risiko dan melakukan penilaian atas pelaksanaan manajemen risiko dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris.

d. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah atas Pedoman Manajemen Risiko Perusahaan dan pelaksanaannya serta arahan tentang peningkatan efektivitas manajemen risiko perusahaan.

Dewan Komisaris telah menyusun Program Kerja Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko Perusahaan. (2)

Terkait pelaksanaan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan: (3)

(4) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

atau evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan, diantaranya terkait dengan pengembangan bisnis pengerukan dimana banyak hal yang

Page 146: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

131 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

harus disiapkan misalnya equipment, capital investment, dll.

- Telah terdapat hasil telaah atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan, yaitu Laporan Hasil Kegiatan Manajemen Risiko yang disampaikan Direksi .

- Proses telaah Dewan komisaris telah menggunakan perangkat di Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Pelaksana Tugas Sekretaris Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi diantaranya terkait pengembangan bisnis pengerukan, dimana Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi JAI agar manajemen melengkapi peralatan yang sesuai dengan peraturan yang ada, untuk modal diharapkan dari dana segar IPO. Selain itu terdapat opsi untuk peminjaman modal baik dari induk maupun dari perbankan dengan mengikuti bunga pasar yang berlaku, terkait hal ini Dewan Komisaris meminta manajemen mengkaji risikonya. (3) (4)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris tentang manajemen risiko Perusahaan telah memadai. (3) (4)

Page 147: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

132 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Kelemahan: -

53. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan Perusahaan.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-13 Pedoman atas Sistem Informasi Perusahaan dan Pelaksanaannya. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

Sistem Informasi yang diberikan oleh Direksi, antara lain mengenai: 1) Pedoman sistem teknologi informasi

perusahaan; 2) Pelaksanaan pengembangan sistem

informasi. b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses

telaah dibantu oleh Sekdekom dan atau tenaga ahli, apabila diperlukan.

c. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah atas Pedoman sistem teknologi informasi perusahaan dan pelaksanaannya serta arahan tentang peningkatan

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 30 – 31

2) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

3) Risalah rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 7 Maret 2016

4) Risalah rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 30 Mei 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya

1,100 0,95 1,045

Page 148: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

133 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

efektivitas sistem teknologi informasi perusahaan.

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi informasi perusahaan dan pelaksanaannya. (2)

Terkait pelaksanaan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap sistem teknologi informasi yang digunakan Perusahaan, diantaranya terkait masalah nota manual, implementasi SIMOP: (3) (4) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

atau evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi yang digunakan Perusahaan, diantaranya terkait implementasi SIMOP untuk melakukan pencatatan pendapatan yang selama ini masih menggunakan nota manual.

- Telah terdapat hasil telaah atas kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi Perusahaan.

- Proses telaah yang dilakukan Dewan Komisaris telah melibatkan perangkat Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris dalam pembahasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan (belum terdapat Komite

Page 149: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

134 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

Audit/Komite lainnya).

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi diantaranya terkait implementasi SIMOP, dimana Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi agar mempercepat sistem untuk proses nota pelayanan jasa kapal dengan menggunakan SIMOP, sehingga pendapatan yang belum tercatat dapat diminimalisir. (3) (4)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris tentang sistem teknologi informasi Perusahaan telah memadai. (3) (4)

Kelemahan:

Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris hanya melibatkan Sekretaris Dewan Komisaris belum sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan Komisaris, mengingat Komite Audit dan atau Komite Lainnya belum terbentuk.

54. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 32 - 35

2) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun

Hambatan: - Rekomendasi: -

1,101 1,00 1,101

Page 150: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

135 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

karir.

Komisaris Bagian P-14 Pedoman atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Khususnya Mengenai Manajemen Karir (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris secara berkala

melakukan reviu dan telaah atas Pedoman pengelolaan SDM dan pelaksanaannya di PT Jasa Armada Indonesia serta memberikan saran atau nasihat kepada Direksi atas pedoman pengelolaan SDM dan pelaksanaannya, khususnya tentang manajemen karir dan sistem prosedur promosi, mutasi dan demosi serta rencana promosi dan mutasi satu level jabatan dibawah Direksi.

b. Khusus untuk pejabat satu tingkat dibawah Direksi dan Direksi Anak Perusahaan, Dewan Komisaris mereviu hasil talent pool yang disusun oleh Direksi, dan memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham sewaktu-waktu apabila diminta.

c. Dewan Komisaris dalam melakukan proses telaah menggunakan seluruh perangkat di organ Dewan Komisaris.

d. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi hasil telaah atas pedoman dan pelaksanaan pengelolaan

2017 3) Risalah Rapat

Gabungan BOC – B)D tanggal 9 Februari 2016

4) Risalah Rapat Gabungan BOC – B)D tanggal 13 Juni 2016

5) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 25 Juli 2016

6) Risalah Rapat Gabungan BOC – B)D tanggal 26 September 2016

7) Risalah Rapat Gabungan BOC – B)D tanggal 27 Desember 2016

Page 151: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

136 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

SDM perusahaan serta arahan tentang peningkatan efektivitasnya.

e. Dewan Komisaris melakukan penilaian dan memberikan persetujuan atas usulan pengangkatan Sekretaris Perusahaan dan Kepala SPI yang diajukan oleh Direksi.

f. Dewan Komisaris memberikan arahan tertulis atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi, berdasarkan hasil pengawasan dan penelaahan atas rencana suksesi dan pelaksanaannya.

Terdapat Rencana Kerja Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat mengenai kebijakan sumber daya manusia dan pelaksanaan kebijakan tersebut. (2)

Terkait pelaksanaan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir yang digunakan Perusahaan: (3) (4) (5) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

atau evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir yang digunakan Perusahaan, diantaranya terkait pengangkatan pejabat setingkat di bawah Direksi, realisasi pendidikan dan pelatihan karyawan, sertifikasi karyawan mengikuti trend pengembangan pelabuhan (master

Page 152: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

137 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

plan), dll. - Telah terdapat hasil telaah atas kebijakan

dan pelaksanaan pengembangan karir di Perusahaan.

- Proses telaah yang dilakukan Dewan Komisaris telah melibatkan seluruh perangkat Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi diantaranya terkait realisasi pendidikan dan pelatihan karyawan Dewan Komisaris menyarankan agar dibuat laporan efektifitas pelatihan SDM terhadap Perusahaan, khusus untuk perekrutan crew management harus disesuaikan dengan aturan IMO, pemenuhuan aturan peningkatan kapasitas crew sebagai persyaratan STCW 2010, dll. (3) (4) (5)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir Perusahaan telah memadai. (3) (4) (5)

Kelemahan: -

55. Dewan Komisaris memberikan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat

Hambatan: -

1,101 0,95 1,046

Page 153: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

138 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK.

nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK), sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-15 Pedoman atas Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

pedoman akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan informasi yang diberikan oleh Direksi melalui pembahasan laporan keuangan triwulan /tahunan dengan manajemen atau auditor eksternal.

b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses telaah menggunakan seluruh perangkat di organ Dewan Komisaris.

c. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah serta saran atas pedoman akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan

Dewan Komisaris hal. 35 – 36

2) Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 13 Juni 2016

3) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

4) Risalah Rapat BOC – BOD tanggal 13 Juni 2016

5) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 9 Februari 2016

6) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 7 Maret 2016

Rekomendasi:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya

Page 154: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

139 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK. (2)

Terkait pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris mengenai kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta penerapannya: (2) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

Kebijakan Akuntansi dan Penyusunan diantaranya terkait hasil audit KAP, perbandingan performansi kinerja keuangan tahun 2013, 2015 dan 2016, dll .

- Telah terdapat saran Dewan Komisaris berdasarkan hasil telaah atas kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Perusahaan.

- Proses telaah yang dilakukan Dewan Komisaris telah melibatkan perangkat Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris dalam pembahasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan (belum terdapat Komite Audit/Komite lainnya).

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi diantaranya terkait implementasi laporan audit KAP, efektifitas pelaporan keuangan dll. (3) (4)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris

Page 155: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

140 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

tentang sistem teknologi informasi Perusahaan telah memadai. (3) (4)

Kelemahan:

Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris hanya melibatkan Sekretaris Dewan Komisaris belum sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan Komisaris, mengingat Komite Audit dan atau Komite Lainnya belum terbentuk.

56. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-16 Pedoman atas Pengadaan Barang/Jasa.. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

pedoman pengadaan barang/jasa dan pelaksanaannya dengan menggunakan informasi yang diberikan oleh Direksi ataupun hasil pengawasan auditor internal dan eksternal atau hasil evaluasi/monitoring Dewan Komisaris.

b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 36 - 38

2) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

3) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 26 September 2016

4) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 17 Oktober 2016

5) Risalah Rapat Gabungan BOC - BOD tanggal 14 November

Hambatan: - Rekomendasi: -

1,101 1,00 1,101

Page 156: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

141 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

telaah menitikberatkan pada pengadaan barang/jasa: 1) Ditujukan untuk investasi dan nilainya

diatas Rp. 500 juta. 2) Dilakukan dengan cara penunjukan

langsung atau Direct Deal. 3) Merupakan bahan baku utama produk

kunci perusahaan atau barang/jasa yang bernilai strategis bagi perusahaan.

c. Dewan Komisaris dalam melakukan proses telaah menggunakan perangkat di organ Dewan Komisaris

d. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah serta saran atas pedoman pengadaan barang/jasa dan pelaksanaannya.

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya. (2)

Terkait pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya: (3) (4) (5) (6)(7) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

terhadap kebijakan pengadaan jasa diantaranya terkait pengadaan konsultan

2016 6) Risalah Rapat

Gabungan BOC - BOD tanggal 20 Desember 2016

7) Laporan Komite Audit terkait kajian pengadaan Kapal Tunda tanggal 1 November 2016

Page 157: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

142 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

IPO, pengadaan kapal tunda dll. - Dewan Komisaris telah memberikan saran

berdasarkan hasil pengawasan dan penelaahan atas kebijakan pengadaan dan pelaksanaanya terkait pengadaan diantaranya dalam rangka mempersiapkan IPO hendaknya menggunakan konsultan independen, pengadaan kapal tunda agar dilakukan analisis bisnis dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan agar disampaikan dalam RJPP untuk mendapatkan porsi anggaran di tahun berikutnya, dll

- Dalam proses telaah, Dewan Komisaris telah menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit).

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya, diantaranya konsultan independen yang ditunjuk dalam raangka IPO hendaknya yang berpengalaman mendampingi entitas lain untuk mempersiapkan IPO dan pelaksanaannya agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terkait pengadaan kapal tunda agar kajian yang dilakukan agar disampaikan ke Dewan Komisaris

Page 158: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

143 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

selanjutnya dimasukkan dalam RJPP untuk mendapatkan porsi anggaran di tahun berikutnya, dll. (3) (4) (5) (6)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya di pandang telah memadai.

(3) (4) (5) (6) Kelemahan: -

57. Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan, sebagaimana diatur dalam Pedoman Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris Bagian P-17 Pedoman atas Peningkatan Mutu dan Pelayanan. (1) Pada pedoman tersebut dinyatakan bahwa: a. Dewan Komisaris melakukan telaah atas

pedoman mutu dan pelayanan dengan menggunakan informasi yang diberikan oleh Direksi dan hasil pengawasan auditor internal maupun auditor eksternal atau hasil evaluasi/monitoring Dewan Komisaris.

b. Dewan Komisaris dalam melakukan proses

Referensi: 1) Pedoman Pengawasan

dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris hal. 38 – 39

2) Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris PT JAI Tahun 2017

3) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 9 Februari 2016

4) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 25 April 2016

5) Risalah Rapat Gabungan BOC – BOD tanggal 7 Maret 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi organ Dewan Komisaris dengan Komite Audit dan/atau Komite lainnya

1,101 0,95 1,046

Page 159: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

144 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

telaah menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris.

c. Dewan Komisaris menyampaikan secara tertulis kepada Direksi atau dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi atas hasil telaah serta saran atas pedoman peningkatan mutu dan pelayanan.

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut. (2)

Terkait pembahasan yang dilakukan Dewan Komisaris mengenai kebijakan kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya: (3) (4) (5) - Dewan Komisaris telah melakukan telaah

kebijakan mutu diantaranya terkait penyerahan kapal IPC, crew kapal, SOP pelayanan pemanduan, dll .

- Telah terdapat saran Dewan Komisaris berdasarkan hasil telaah atas kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya diantaranya terkait kapal dari IPC perlu dilakukan assess sebelum di perbaiki, perlu dilakukan docking untuk kapal tunda, sedangkan untuk crew harus memenuhi ketentuan minimum yang dipersyaratkan .

Page 160: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

145 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN

GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI HAMBATAN

DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUHAN

SKOR

- Proses telaah yang dilakukan Dewan Komisaris telah melibatkan perangkat Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris dalam pembahasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan (belum terdapat Komite Audit/Komite lainnya).

Dewan Komisaris telah menyampaikan arahan kepada Direksi diantaranya terkait penyerahan kapal IPC, crew kapal, SOP pelayanan pemanduan, dll. (3) (4) (5)

Tingkat kualitas arahan Dewan Komisaris tentang efektifitas kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya Perusahaan telah memadai. (3) (4) (5)

Kelemahan:

Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris hanya melibatkan Sekretaris Dewan Komisaris belum sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan Komisaris, mengingat Komite Audit dan atau Komite Lainnya belum terbentuk.

Page 161: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

146 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB III. DEWAN KOMISARIS

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

III. DEWAN KOMISARIS

17. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan. 6,479 5,294 58. Dewan Komisaris

mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris atas kepatuhan Perusahaan dalam menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar serta kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak ketiga.(1)

Telah terdapat rencana kerja penunjukan calon auditor dan anggaran biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan Komisaris.(2)

Dewan Komisaris telah melaporkan hasil evaluasi/pembahasan tersebut kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris secara tahunan.(3)

Tingkat kualitas atas evaluasi Dewan Komisaris atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan kesesuaian dengan RKAP

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Rencana Kerja Anggaran Dewan Komisaris

3) Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

4) Risalah Rapat Dewan Komisaris tahun 2016

5) Risalah rapat Dewan Komisaris-Direksi Tahun 2016

6) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Melakukan telaahan atas kepatuhan Direksi terhadap anggaran dasar, peraturan perundang-undangan lainnya, perjanjian dengan pihak ketiga termasuk telaahan hasil evaluasi kajian risiko dan legal atas rencana inisiatif bisnis, kinerja kegiatan/upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi serta kajian hukum atas

1,417 0,70 0,992

Page 162: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

147 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

dan/atau RJPP telah memadai.(4)(5)

Kualitas pengawasan atas kepatuhan Direksi terhadap Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta perjanjian dengan pihak ketiga telah memadai.(3)

Jika terjadi pelanggaran oleh Direksi, Dewan Komisaris melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya dan melaporkan kepada pemegang Saham/RUPS.(4)

Tidak terdapat permasalahan mengenai pelanggaran, yang tidak dibahas oleh Dewan Komisaris karena selalu dilakukan monitoring dan evaluasi tindak lanjut atas keputusan rapat gabungan Dewan Komisaris-Direksi sebagai bagian dari pengawasan Dewan Komisaris apakah telah ditindaklanjuti dengan tindakan korporasi oleh Direksi dalam pengelolaan Perseroan.(3)(4)(5)(6)

Kelemahan:

Belum terdapat telaah Dewan Komisaris atas kepatuhan Direksi terhadap Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang mengatur bisnis Perusahaan (regulasi sektoral), peraturan

rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi, serta dalam proses telaah tersebut melibatkan perangkat Dewan Komisaris minimal Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Lainnya.

Memberikan arahan kepada Direksi berdasarkan hasil telaahan terkait kepatuhan Direksi terhadap Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang mengatur bisnis Perusahaan (regulasi sektoral), peraturan perundang-undangan lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga.

menggunakan seluruh perangkat di Dewan

Page 163: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

148 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

perundang-undangan lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga.

Belum terdapat arahan Dewan Komisaris kepada Direksi berdasarkan hasil telaahan terkait kepatuhan Direksi terhadap Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang mengatur bisnis Perusahaan (regulasi sektoral), peraturan perundang-undangan lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga.

Belum terdapat proses evaluasi yang dilakukan Dewan Komisaris atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan kesesuaian dengan RKAP dan/atau RJPP menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite Dewan Komisaris).

Komisaris (Komite Dewan Komisaris) dalam proses evaluasi atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan kesesuaian dengan RKAP dan/atau RJPP

59. Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris dalam memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan terhadap RKAP dan/atau RJPP. (1)

Telah terdapat Rencana Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP.(2)

Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Renca Kerja Anggaran Dewan Komisaris

3) Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Hambatan: - Rekomendasi:

Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen Triwulan I,II dan III.

1,106 0,88 0,968

Page 164: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

149 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

pencapaian Perusahaan yang mencakup kesesuaian pelaksanaan program kerja (inisiatif Perusahaan) dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP sebagaimana yang telah dibahas pada rapat Dewan Komisaris tanggal 13 Juni terkait reaslisasi kinerja Perusahaan dan tanggal 26 Agustus tekait realisasi pendapatan Perusahaan yang mencapai target sesuai dengan RKAP.(3)(4)

Laporan Manajemen Tahunan telah ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.(4)

Kelemahan:

Komisaris Utama belum menandatangani Laporan Manajemen Triwulan I,II dan III.

4) Risalah Rapat Dewan Komisaris

5) Laporan Manajemen Tahunan Tahun 2016

60. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan terkait Mekanisme bagi Dewan Komisaris mengenai pemberian persetujuan/otorisasi/rekomendasi Dewan Komisaris terhadap tindakan Direksi yang memerlukan rekomendasi/ persetujuan Dewan

Referensi: 1) Standar Operasional

Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Rencana Kerja Dewan Komisaris Tahun 2016

3) Risalah rapat Dewan

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,966 1,00 0,966

Page 165: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

150 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Komisaris atau RUPS.

Komisaris sesuai ketentuan yang berlaku dan/ atau Anggaran Dasar.(1)

Telah terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk membahas transaksi atau tindakan dalam lingkung kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.(2)

Telah erdapat pemberian otorisasi atau rekomendasi oleh Dewan Komisaris atas transaksi atau tindakan Direksi dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS, sebagaiman yang telas dibahas pada rapat 22 Desember tarkait Persetujuan KPI, Persetujuan atas usulan tambahan cadangan Umum dan rapat 20 Desember terkait progress pesiapan IPO.(3)(4)

Pemberian otoriasasi atau rekomendasi tidak melebihi 14 hari sejak usulan atau dokumen secara lengkap diterima oleh Dewan Komisaris.(4)(5)

Kelemahan: -

Komisaris 4) Konfirmasi 5) Daftar Surat Keluar

Masuk Dewan Komisaris

Page 166: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

151 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

61. Dewan Komisaris (berdasarkan usulan dari Komite Audit) mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan atau prosedur mengenai proses penunjukkan calon auditor eksternal dan/atau penunjukan kembali auditor eksternal dan penyampaian usulan calon auditor eksternal kepada RUPS/Pemilik Modal.(1)

Telah terdapat Rencana Kerja penunjukan calon auditor dan anggaran biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan Komisaris..(2)

Note: Untuk indikator 3. 4 dan 5 Not Applicable dikarenakan kewenangan dalam penunjukan Auditor Eksternal merupakan kewenangan sepenuhnya PT Pelindo II selaku Pemegang Saham PT JAI Kelemahan: -

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Rencana Kerja Dewan Komisaris Tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,778 1,00 0,778

62. Dewan Komisaris memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan internal serta

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

Hambatan: - Rekomendasi:

Pelaksanaan kegiatan

1,106 0,50 0,553

Page 167: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

152 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.

pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan yang diterima oleh Dewan Komisaris.(1)

Telah terdapat rencana kerja Dewan Komisaris tentang pengawasan efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit intenal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.

Kelemahan:

Belum terdapat pelaksanaan kegiatan untuk memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif yaitu, dengan:

- penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal

- penilaian efektivitas pelaksanaan audit internal

- Keterlibatan perangkat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris belum memberikan arahan kepada Direksi tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal.

2) Rencana Kerja Dewan Komisaris tahun 2016

untuk memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif yaitu, dengan: - penilaian atas

efektivitas pelaksanaan audit eksternal melalui:(1) pemantauan kesesuaian penyelesaian proses audit dengan rencana kerjanya, (2) telaah kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar profesi akuntan publik (3) dan telaahan hasil audit eksternal dan kualitas rekomendasi audit eksternal.

- penilaian efektivitas pelaksanaan audit internal melalui: (1) telaah atas efektivitas

Page 168: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

153 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

pemantauan tindak lanjut hasil audit SPI dan Auditor Eksternal (2) kelengkapan atribut temuan dan kualitas rekomendasi hasil audit internal; dan (3) kelengkapan atribut temuan dan kualitas rekomendasi hasil audit internal dan (4) telaahan rencana kerja pengawasan dan pelaksanaanya, (5) manajemen fungsi SPI.

- Proses telaah yang dilakukan menggunakan perangkat Dewan Komisaris

Memberikan arahan kepada Direksi tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal.

Page 169: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

154 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

63. Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan serta saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi.

Kekuatan:

Ketentuan mengenai (1)pelaporan segera kepada RUPS jika terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; (2) mekanisme pemberian saran segera kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang berdampak pada menurunnya kinerja Perusahaan tersebut;dan, (3) mekanisme untuk segera membahas gejala menurunnya kinerja Perusahaan.(1)

Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan tentang gejala menurunnya kinerja Perusahaan secara tepat waktu: (2)(3)(4) - Telah terdapat telaahan Dewan Komisaris

tentang menurunnya kinerja Perusahaan sebagaimana yang telah dibahas pada rapat Dewan Komisaris tanggal 13 juni dan 25 Juli 2016 terkait terdapat penurunan pendapatan

- Telah terdapat arahan Dewan Komisaris kepada Direksi terkait menurunnya kinerja perusahaan, yaitu Dewan Komisaris meminta untuk mengupayakan pencapaian target RKAP terutama pendapatan usaha.

- Dewan Komisaris telah membahas dengan segera apabila terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan dan memberikan saran perbaikan yang diperlukan melalui Rapat

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Risalah rapat Dewan Komisaris-Direksi Tahun 2016

3) Risalah Rapat Dewan Komisaris

4) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris dalam Proses telaah pembahasan entang gejala menurunnya kinerja Perusahaan.

1,106 0,94 1,037

Page 170: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

155 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Dewan Komisaris.

Tidak terdapat laporan Dewan Komisaris kepada RUPS tentang gejala menurunnya kinerja Perusahaan yang signifikan dan pemberian saran-saran perbaikan yang telah disampaikan kepada Direksi untuk mengatasi permasalahan penyebab gejala menurunnya kinerja tersebut mengingat sampai Laporan Ini disusun tidak ada permasalahan yang berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan secara signifikan, sehingga Dewan Komisaris tidak melakukan pembahasan tentang gejala menurunnya kinerja perusahaan secara signifikan.(2)(3)(4)

Kualitas atas arahan langkah-langkah perbaikan Dewan Komisaris yang disampaikan kepada Direksi telah memadai.(2)(3)(4)

Kelemahan:

Proses telaah pembahasan entang gejala menurunnya kinerja Perusahaan belum

menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris.

Page 171: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

156 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

18. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan / perusahaan patungan.

- -

64. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan.

Not Applicable dikarenakan PT JAI tidak memiliki anak Perusahaan

- - - -

65. Peranan Dewan Komisaris dalam pemilihan calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.

Not Applicable dikarenakan PT JAI tidak memiliki anak Perusahaan

-

- - - -

19. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi

1,936 1,755

66. Dewan Komisaris mengusulkan calon Anggota Direksi kepada Pemegang Saham sesuai kebijakan seleksi yang ditetapkan.

Not Applicable dikarenakan terkait kebijakan mengenai evaluasi calon Direksi, telaah dan/atau penelitian/pemeriksaan terhadap calon-calon Direksi yang diusulkan Direksi merupakan kewenanngan dan dilakukan oleh Pemegang Saham yiatu PT Pelindo II (Persero).

- . - - -

Page 172: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

157 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

67. Dewan Komisaris menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian tersebut kepada Pemegang Saham.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai penilaian kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.(1)

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pemantauan kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.(2)

Terdapat penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris, yang meliputi: (3)(4)(5) - Terdapat penilaian kinerja Direksi berdasarkan

telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara kolegial.

- Proses penilaian yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah menggunakan perangkat Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi secara kolegial kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris secara tahunan.(3)(4)(5)

Kelemahan:

Belum terdapat penialian kinerja Direksi yang

berdasarkan pada telahaan kriteria, target dan

Referensi : 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Rencana Kerja Dewan Komisaris

3) Risalah rapat Dewan Komisaris-Direksi

4) Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2016

5) Konfirmmasi

Hambatan: - Rekomendasi :

Melakukan penialian kinerja Direksi yang berdasarkan pada telahaan kriteria, target dan indikator utama yang tercakup dalam kontrak manajemen Direksi secara individu dengan realisasi pencapaian masing-masing serta.proses penilaian atas kinerja Direksi sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan Komisaris

Menyampaikan hasil

penilaian kinerja direksi

secara individu kepada

RUPS dalam tugas

pengawasan Dewan

Komisaris.

0,968 0,81 0,787

Page 173: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

158 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

indicator utama yang tercakup dalam kontrak

manajemen Direksi secara individu dengan

realisasi pencapaian masing-masing serta belum

sepenuhnya melibatkan perangkat Dewan

Komisaris mengingat Perusahaan hanya memiliki

Komite Audit.

Dewan Komisaris belum menyampaikan hasil

penilaian kinerja direksi secara individu kepada

RUPS dalam tugas pengawasan Dewan Komisaris.

68. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengusulan remunerasi Direksi kepada RUPS.(1)

Telah terdapat rencana Dewan Komisaris menelaah pengusulan remunerasi Direksi.(2)

Untuk indicator 3 dan 4 Not Applicable dikarenakan penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sdh ditetapkan oleh Kantor Pusat sebagaimana RUPS PT Jasa Armada Indonesia Nomor HK.56/30/5/3/PI.II-14 dan Nomor HK.476/2/4/MTI-2014 tanggal 30 Mei 2014 Pemegang Saham Menyetujui penetapan

Referensi : 1) Standar Operasional

Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Risalah RUPS tentang Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015

3) Konfirmasi 4) Laporan Tahunan

hal.98

Hambatan: - Rekomendasi : -

0,968 1,00 0,968

Page 174: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

159 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Jasa Armada Indonesia

Kelemahan: -

20. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya 0,571 0,571 69. Dewan Komisaris

memiliki Kebijakan Benturan Kepentingan dan melaksanakan secara konsisten kebijakan tersebut.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai (potensi) benturan kepentingan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.(1)

Dewan Komisaris telah memiliki surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan yang diperbaharui setiap awal tahun dan telah membuat pakta integritas yang dilampirkan dalam usulan tindakan Direksi yang harus mendapatkan rekomendasi dan perstujuan Dewan Komisaris.(2)(3)

Dewan Komisaris telah melaporkan kepemilikan saham dan/atau keluarganya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam daftar khsusus.(4)

Kelemahan: -

Referensi : 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Pernyataan tidak memiliki benturan Kepentingan

3) Pernyataan Pakta Integritas

4) Daftar kepemilikan saham

Hambatan: - Rekomendasi : -

0,571 1,00 0,571

Page 175: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

160 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

21. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

1,659 1,659

70. Dewan Komisaris memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

Kekuatan :

Telah terdapat Kebijakan bahwa Dewan Komisaris memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.(1)

Telah terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.(5)

Dewan Komisaris telah melaksanakan pemantauan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dengan: (2)(3) - Terdapat telaah terhadap: (1) Laporan Hasil

Assessment/review atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagaiman yang telah dibahas pada rapat Dewan Komisaris bulan Februari dan Desember 2016, dan 2) Laporan GCG yang dituangkan dalam Laporan Tahunan;

- Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah menggunakan perangkat Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audir. (2)

Dewan Komisaris menindaklanjuti area of

Referensi : 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Risalah Rapat Dewan Komisari Tahun 2016

3) Risalah Rapat Dewan Komisaris-Direksi Tahun 2016

4) Laporan tahunan 5) Rencana Kerja

Dewan Komisaris tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi : -

0,985 1,00 0,985

Page 176: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

161 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

improvement assessment/review GCG yang menjadi kewenangannya.(2)

Kelemahan: -

71. Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Kebijakan mengenai pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris. (1)

Dewan Komisaris telah memiliki/menetapkan indikator pencapaian kinerja beserta target-targetnya, dan disetujui oleh RUPS/Menteri setiap tahun berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan.(2)

Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 22 Agustus 2016, dimana penilaian kinerja Dewan Komisaris diantaranya berdasarkan dari sisi kehadiran dalam rapat dan Rencana Kerja Dewan Komisaris(4)

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan

Referensi : 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

2) Risalah RUPS RKAP dan kontrak Manajemen

3) Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

4) Risalah rapat Dewan Komisaris

Hambatan: - Rekomendasi : -

0,674 1,00 0,674

Page 177: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

162 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Dewan Komisaris.(3) Kelemahan: -

22. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

1,349 1,094

72. Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan Komisaris yang memadai.

Kekuatan :

Pedoman/tata tertib pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris telah mengatur: (1) - Etika Rapat; - Pembahasan/telaah atas usulan Direksi dan

arahan/kepeutusan RUPS terkait dengan Usulan Direksi

Kelemahan :

Pedoman Tata Tertib rapat mengenai Tata Penyusunan Risalah Rapat dan Tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya belum diatur secara rinci dalam Pedoman Rapat Dewan komisaris dan Rapat Bersama Direksi

Referensi: 1) Standar

Operasional Prosedur (SOP) Dewan Komisaris

Hambatan: -

Rekomendasi:

Melengkapi Tata Penyusunan Risalah Rapat seperti dengan: - Pendahuluan (Dasar Rapat dan Peserta yang menghadiri rapat)

- Pembukaan - Evaluasi rapat sebelumnya

- Pemaparan/ Presentasi

- Tanggapan-

tanggapan

- Penjelasan/jawab

0,346 0,50 0,173

Page 178: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

163 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Kesimpulan dan

Saran

- Penutup

Melengkapi tindak Lanjut Hasil Rapat Sebelumnya minimal dengan ketentuan jangka waktu pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya.

73. Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.

Kekuatan:

Telah terdapat rencana penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris dan Rapat dengan mengundang Direksi, dengan jumlah dan waktu rapat yang telah disepakati yaitu 12 kali dalam setahun. (1)

Jumlah rapat dan agenda yang dibahas tsebagian besar telah memenuhi dengan yang direncanakan.(1)(2)(3)

Anggota Dewan Komisaris telah menghadiri rapat internal dan gabungan bersama Direksi, selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan rapat internal 12 kali, dan gabungan 13 kali. berikut rapat yang dihadiri oleh masing-

Referensi : 1) Rencana Kerja

Dewan Komisaris Tahun 2016

2) Risalah Rapat Dewan Komisaris-Direksi Tahun 2016

3) Risalah Rapat Dewan Komisaris Tahun 2016

4) Laporan Tahunan hal.102

5) Surat Kuasa Dewan Komisari

Hambatan : - Rekomendasi :

Jumlah rapat dan agenda yang dibahas sesuai dengan yang direncanakan.

Anggota Dewan Komisaris menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris.

0,657 1,00 0,657

Page 179: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

164 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

masing Dewan Komisaris dalam rapat internal dan gabungan .(2)(3)(4)

Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2016 2016

Nama Dewan Komisaris

Jumlah Rapat

Jumlah

Kehadiran

%

Dana Amin* 4 1 25

Urip Nurhayat 12 12 100

Jimmy AB.Nikijuluw

12 11 92

Eko Hadi.R 12 12 100

Raymond Ivan HAS

12 12 100

Rapat Dewan Komisaris-Direksi Period Tahun2016

Nama Dewan Komisaris

Jumlah Rapat

Jumlah

Kehadiran

%

Dana Amin* 4 1 25

Urip Nurhayat 13 13 100

Jimmy AB.Nikijuluw

13 12 92

Eko Hadi.R 13 13 100

Page 180: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

165 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Raymond Ivan HAS

13 13 100

*Mengajukan Pengunduran Diri Sejak Tanggal 17 Mei 2016

Telah terdapat surat kuasa yang dibuat oleh Anggota Dewan Komisaris yang berhalangan hadir dalam rapat Dewan Komisaris serta penjelasan ketidakhadiran dalam rapat tersebut yang dituangkan dalam Risalah Rapat.(5)

Kelemahan:

Jumlah rapat dan agenda yang dibahas belum sepenuhnya sesuai dengan yang direncanakan, sebagai contoh dalam rapat Gabungan terdapat rencana membahas kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjiann dengan pihak ketiga, namun berdasarkan hasil telaah dokumen tidak terdapat pembahasan tersebut.

Anggota Dewan Komisaris belum sepenuhnya menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2016, sebagai contoh Sdr. Dana Amin hanya menghadir rapat 1 kali dari jumlah

Page 181: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

166 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

rapat 4 kali. 74. Dewan Komisaris

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

Kekuatan :

telah terdapat evaluasi Dewan Komisaris atas tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, sebagaimana salahsatunya telah dibahas dalam rapat bulan Juni dan Juli terkait peningkatan pendapatam, serta rapat Februari dan Desember tarkait Tindak lanjut assessment GCG.(1)(2)

Hasil rapat Dewan Komisaris sebelumnya telah ditindaklanjuti seluruhnya. (1)(2)(3)

Kelemahan : -

Referensi : 1) Risalah Rapat

Dewan Komisaris-Direksi

2) Risalah Rapat Dewan Komisaris

3) Konfirmasi

Hambatan : - Rekomendasi : -

0,346 1,00 0,346

Page 182: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

167 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

23. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris. 2,593 2,593 75. Sekretaris Dewan

Komisaris memiliki uraian tugas yang jelas.

Kekuatan:

Telah terdapat uraian tugas Sekretaris Dewan Komisaris yang ditetapkan oleh Komisaris Utama.(1)

Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris dilaksanakan oleh Staf Dewan Komisaris dengan tugas pokok membantu Dewan Komisaris dalam bidang kegiatan kesekretariatan mencakup hal-hal sebagai berikut: - Telah menyelenggarakan kegiatan

administrasi kesekretariatan di lingkungan Dewan Komisaris. (1) (2) (3)

- Telah menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya. (1)

(2) (3) (4) - Telah menyediakan data/informasi yang

diperlukan oleh Dewan Komisaris dan komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan: (a) monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris; (b) bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai laporan Direksi dalam mengelola Perusahaan; (c) dukungan administrasi serta monitoring

Referensi: 1) Surat Keputusan

Dewan Komisaris PT Jasa Armada Indonesia No. DK.01/08/01/JAI-2015 tanggal 1 Agustus 2015 tentang Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris PT Jasa Armada Indonesia Risalah Rapat Dewan Komisaris

2) Ledger Surat Masuk dan Surat keluar Secara Elektronik

3) Undangan Rapat 4) Risalah Rapat BOC-

BOD

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,804 1,00 0,804

Page 183: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

168 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. (1) (2) (3) (4)

- Telah mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari komite Dewan Komisaris dan tenaga ahli untuk keperluan Dewan Komisaris. (1) (2) (3( (4)

Kelemahan: -

76. Sekretaris Dewan Komisaris melakukan administrasi dan penyimpanan Dokumen.

Kekuatan:

Sekretaris Dewan Komisaris telah mempunyai fasilitas penyimpanan dokumen Komisaris yang disediakan oleh Perusahaan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.(1)

Sekretaris Dewan Komisaris telah mengadministrasikan surat keluar dan surat masuk Dewan Komisaris, dan dokumen lainnya dengan tertib termasuk korespondensi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Dewan Komisaris.(2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Kantor Pusat PT

JAI di Gedung Rukindo lt. 2

2) Ledger Surat Masuk dan Surat Keluar Secara Elektronik

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,337 1,00 0,337

Page 184: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

169 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

77. Sekretaris Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Kekuatan:

Terdapat undangan rapat Dewan Komisaris, yang disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang diundang. (1)

Bahan-bahan rapat disediakan dan disampaikan kepada peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan rapat. (2)

Pendokumentasian secara memadai atas hasil rapat Dewan Komisaris: (3) (4) (5) (6) - Risalah Rapat Komisaris telah dibuat untuk

setiap Rapat Komisaris. (a) jalannya rapat (dinamika rapat); (b) risalah hasil evaluasi atas pelaksanaan

keputusan rapat sebelumnya; (c) pendapat yang berbeda (dissenting

comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris;

(d) keputusan rapat. - Setiap anggota Dewan Komisaris telah

menerima salinan risalah Rapat Dewan Komisaris, terlepas apakah bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat tersebut.

- Validasi risalah rapat telah sesuai dengan tata tertib yang ditetapkan. Risalah rapat harus sudah selesai dan diedarkan keseluruh Dewan Komisaris maksimal pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah

Referensi: 1) Undangan Rapat

Dewan Komisaris Tahun 2016

2) Bahan-bahan rapat Dewan KomisarisTahun 2016

3) Risalah Rapat Dewan Komisaris Tahun 2016

4) Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Tahun 2016

5) Tanda Terima Risalah Rapat

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,959 1,00 0,959

Page 185: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

170 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Rapat selesai dilaksanakan. - Risalah asli dari setiap Rapat Dewan

Komisaris telah disimpan di perusahaan. - Risalah asli dari setiap Rapat Dewan

Komisaris dapat diakses oleh setiap anggota Komisaris.

Kelemahan: -

78. Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dan komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Telah terdapat data/informasi berkaitan dengan monitoring tindak lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan Komisaris melalui rapat yang dilaksanakan setiap bulan dan tinjauan lapangan. (1) (2)

Telah terdapat bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai laporan/kegiatan Direksi dalam mengelola perusahaan yang diantaranya adalah laporan-laporan diantaranya Laporan Tahunan, Laporan Manajemen, dsb. (3)

Telah terdapat data/informasi yang berkaitan dengan dukungan administrasi dan monitoring yang berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan perusahaan yang

Referensi: 1) Risalah Rapat

Dewan Komisaris Tahun 2016

2) Tinjauan Lapangan 3) Materi dan

Laporan dari Direksi

4) Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Tahun 2016

5) Kantor Pusat PT JAI di Gedung Rukindo lt. 2

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,493 1,00 0,493

Page 186: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

171 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

dilakukan oleh Direksi. (4) Kelemahan: -

24. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif. 2,438 1,951 79. Dewan Komisaris

memiliki Komite Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Telah terdapat Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. (1)

Ketua dan Wakil Ketua Komite Audit telah diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS. Setiap Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota dan Ketua Komite, salinannya disampaikan kepada Pemegang Saham. (1) (2)

Ketua Komite Audit telah diangkat dari anggota Dewan Komisaris yang dapat bertindak independen. Terutama Ketua Komite Audit disyaratkan dari anggota Dewan Komisaris yang Independen atau yang dapat bertindak Independen.. (1)

Referensi: 1) Surat Keputusan

Dewan Komisaris PT. Jasa Armada Indonesia Nomor: DK/01/10/01/JAI-2016 tentang Pengangkatan Komite Audit

2) Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN

Hambatan: - Rekomendasi:

Membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

0,643 0,50 0,322

Page 187: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

172 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Kelemahan:

Belum terdapat komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

80. Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite dan independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris.

Kekuatan: Komite Audit

Salah seorang anggota Komite Audit telah memiliki pengetahuan dan pengalaman kerja yang cukup dibidang tugas komite, yang tercermin pada tabel berikut: (1) (2) No. Nama Kompetensi / Asal

1. Urip Nurhayat Anggota Komite yang berasal dari Dewan Komisaris

2. Sutardi Anggota Komite yang berasal dari Independen

Anggota Komite Audit telah ada yang berasal dari pihak diluar perusahaan dan tidak mempunyai kaitan dengan manajemen, kepemilikan saham dan dengan kegiatan usaha Perusahaan. (1) (2)

Jumlah keanggotaan Komite Audit yang berasal dari luar Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (1) (2) (3)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Surat Keputusan

Dewan Komisaris PT. Jasa Armada Indonesia Nomor: DK/01/10/01/JAI-2016 tentang Pengangkatan Komite Audit

2) Profil ringkas anggota Komite Audit

3) Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN pasal 2 ayat 3

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,488 1,00 0,488

81. Komite Dewan Kekuatan: Referensi: Hambatan: 0,643 1,00 0,643

Page 188: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

173 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Komisaris memiliki piagam/charter dan program kerja tahunan.

Terdapat piagam untuk setiap Komite yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris, yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala. Piagam terakhir disusun adalah pada tahun 2016. (1)

Muatan Piagam Komite Audit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris. Muatan Piagam Komite Audit secara singkat antara lain mengatur aspek: (1) - Latar Belakang

Pentingnya disusun Piagam Komite Audit, Dasar Hukum yang dipakai, Visi dan Misi Komite Audit, Maksud dan Tujuan penyususnan Piagam Komite Audit.

- Pembentukan dan Keanggotaan Memuat pembentukan, kedudukan, organisasi, keanggotaan (persyaratan umum dan persyaratan khusus, dan masa jabatan Komite Audit.

- Tugas, Tanggung Jawab Dan Kewenangan Memuat tugas komite audit yaitu terkait informasi keuangan, auditor independen, internal audit, efektivitas pelaksanaan pengendalian intern, kepatuhan, manajemen risiko, nominasi, remunerasi, GCG, pelaksanaan tugas khusus dan self assessment Komite Audit. Selain itu juga memuat terkait kewajiban, kewenangan,

1) Piagam Komite Audit tanggal 30 November 2016

2) Program Kerja Komite Audit Tahunan (PKKAT) Tahun 2016 tanggal 6 Februari 2016

3) Laporan Komite Audit - Pelaksanaan Program Kerja Tahun 2016

4) Konfirmasi

- Rekomendasi: -

Page 189: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

174 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

serta mekanisme kerja Komite Audit. - Rapat, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Pelaporan Memuat pengaturan mengenai rapat, pelaporan dan RKA Komite Audit.

- Penutup

Telah terdapat Program Kerja Tahunan Komite Audit yang disetujui/ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Program tersebut telah memuat telaah untuk memastikan: (2) - memastikan efektivitas sistem pengendalian

manajemen dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen beserta pelaksanaannya; (2)

- efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan SPI; (2)

- menilai pelaksanaan kegiatan serta basil audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dan SPI; (2)

- telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan; (2)

- Self-assessment kinerja Komite Audit. (2) (3) (4) Kelemahan: -

Page 190: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

175 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

82. Komite Dewan Komisaris melaksanakan pertemuan rutin sesuai dengan program kerja tahunan serta melakukan kegiatan lain yang ditugaskan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Jumlah pertemuan berkala dan agenda yang dibahas telah sesuai dengan program kerja tahunan serta jumlah kegiatan lain yang ditugaskan sesuai yang ditugaskan Dewan Komisaris. (1) (2)

Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris telah dibuat untuk setiap rapat, memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi atas acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap Rapat Komite Dewan Komisaris diserahkan kepada Sekretaris Dewan Komisaris untuk disimpan di perusahaan. (3)

Kelemahan:

Belum terdapat komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya sehingga pertemuan rutin dan pelaksanaan kegiatan oleh Komite lain tidak dapat dianalisisi lebih lanjut.

Referensi: 1) Program Kerja

Komite Audit 2) Daftar Hadir dan

Rekapitulasi Rapat Komite tahun 2016

3) Risalah rapat Komite tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendukung Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

0,332 0,50 0,166

83. Komite Dewan Komisaris melaporkan kegiatan dan hasil penugasan yang diterimanya kepada

Kekuatan:

Telah terdapat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan penugasan disertai dengan rekomendasi. (1) (2)

Mengingat pembentukan Komite Audit

Referensi: 1) Laporan Komite

Audit Triwulanan 2) Risalah Rapat

Dewan Komisaris 3) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

0,332 1,00 0,332

Page 191: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab III Dewan Komisaris

176 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Dewan Komisaris.

dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2016, maka laporan triwulanan tidak disusun namun telah menyusun laporan pelaksanaan sesuai rencana yaitu menyusun piagam Komite yang dilaporkan kepada Dewan Komisaris. (3)

Kelemahan: -

-

TOTAL SKOR 32,994 88,425 29,175

Page 192: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB IV Direksi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 193: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

177 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB IV. DIREKSI

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

IV. DIREKSI

25. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. 1,089 0,467

84. Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

Kekuatan:

Direksi telah menyampaikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk mengadakan program pengenalan bagi anggota Direksi yang baru pertama kali diangkat sebagaimana diatur dalam Board Manual Bab II poin 3 Program Pengenalan Direksi dan atau Komisaris Yang Baru Diangkat.(1)

Pada tahun 2016 Anggota Direksi yang menjabat merupakan pendiri Perusahaan sehingga pelaksanaan program pengenalan bagi Direksi secara khusus dianggap belum perlu dilakukan. (N/A)

Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam menghadiri kegiatan program pengenalan. (N/A)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Tata laksana Kerja

Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT Jasa Armada Indonesia hal.10-11

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,467 1,00 0,467

Page 194: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

178 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

85. Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Direksi sesuai kebutuhan.

Kekuatan: - Kelemahan:

Belum terdapat kebijakan mengenai pelatihan bagi anggota Direksi.

Belum terdapat rencana dan anggaran kegiatan pelatihan khusus bagi anggota Direksi.

Belum terdapat realisasi pelatihan bagi anggota Direksi selama tahun 2016.

Belum terdapat laporan hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi.

Referensi: -

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi Board Manual untuk mengatur pelatihan bagi anggota Direksi.

Menyusun rencana dan anggaran kegiatan pelatihan khusus bagi anggota Direksi.

Menyusun laporan hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi.

0,622 0,00 0,000

26. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. 1,867 1,556

86. Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

Kekuatan:

Telah terdapat struktur organisasi yang dirancang untuk memastikan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.(1)

Direksi telah menetapkan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing Anggota Direksi.(2) 1. Dawam Atmosudiro sebagai Direktur

Referensi: 1) Surat Keputusan

Bersama Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Direksi PT Multi Terminal Indonesia Nomor:HK.56/28/5/6/PI.II-14 Nomor:HK.476/1/20/

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,622 1,00 0,622

Page 195: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

179 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Utama 2. Supardi sebagai Direktur Operasi dan

Komersial 3. Supardi sebagai Pelaksana Harian Direktur

Armada dan Teknik 4. Sudarsono sebagai Direktur Keuangan dan

SDM

Direksi telah menetapkan deskripsi dan spesifikasi jabatan serta uraian tugas untuk semua tingkat jabatan di struktur organisasi meliputi tugas, kewajiban, tanggung jawab untuk setiap jabatan; spesifikasi pekerjaan terkait pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk setiap jabatan.(3)

Berdasarkan konfirmasi struktur organisasi yang berlaku masih menggunakan struktur organisasi pada saat pendirian Perusahaan sehingga persetujuan diperoleh dari induk Perusahaan.(4)

Kelemahan: -

MTI-2014 tanggal 28 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Manajemen

2) Berita Acara Kesepakatan Direksi PT Jasa Armada Indonesia Nomor;HK.56/01/08.1/MS-16 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi

3) Deskripsi Jabatan Tugas dan tanggung Jawab tanggal 1 Februari 2016 Nomor SOP-SDU-03

4) Surat Menteri Negara BUMN Selaku RUPS PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor:S-409/MBU/2013 tanggal 21 Juni 2013 perihal persetujuan pendirian anak perusahaan PT jasa Armada Indonesia

87. Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan tentang pedoman

Referensi: 1) Prosedur

Hambatan: -

0,778 1,00 0,778

Page 196: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

180 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

operasional dan standar operasional baku (SOP) untuk proses inti (core business) Perusahaan.

penyusunan SOP di Perusahaan.(1)

Telah terdapat SOP bagi setiap proses bisnis inti perusahaan sebagai panduan melaksanakan kegiatan perusahaan diantaranya SOP Perencanaan dan Pengendalian Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal.(2)

Telah dilakukan sosialisasi SOP untuk proses bisnis Perusahaan kepada karyawan.(3)

SOP untuk proses bisnis inti telah dijalankan secara konsisten yang tercermin dari temuan audit mengenai operasional telah selesai dan ditindaklanjuti.(4)

Peninjauan dan penyempurnaan SOP telah dilakukan secara berkala diantaranya Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat.(5)

Kelemahan: -

Pengendalian Informasi Nomor SOP-MR-01 tanggal 1 Oktober 2015

2) Prosedur Perencanaan dan Pengendalian Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal Revisi 00 tanggal 1 Oktober 2015.

3) Daftar Hadir Sosialisasi SOP

4) Laporan Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Audit Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2011 s.d. 2015

5) Prosedur Kesiapsiagaan Dan Tanggap Darurat Nomor SOP-QHSSE-03 Revisi 01 tanggal 1 Maret 2016

Rekomendasi: -

88. Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas tindakan Perusahaan (Corporate

Kekuatan:

Direksi telah menetapkan pengaturan mengenai mekanisme pengambilan keputusan secara formal baik melalui mekanisme rapat Direksi dan pengambilan keputusan di luar

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Pasal 12 tentang Rapat Direksi

Hambatan: - Rekomendasi:

Menetapkan

0,467 0,33 0,156

Page 197: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

181 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Action) sesuai ketentuan perundang-undangan dan tepat waktu.

rapat (sirkuler dll) sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.(1)(2)

Kelemahan:

Belum terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan Direksi.

Belum terdapat ketentuan standar waktu tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi di bawah Direksi yang terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7 (tujuh) hari sejak disahkan/ditandatangani.

pengaturan standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan Direksi.

Menetapkan pengaturan ketentuan standar waktu tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi di bawah Direksi yang terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7 (tujuh) hari sejak disahkan/ ditandatangani.

27. Direksi menyusun perencanaan Perusahaan 4,044 3,461 89. Direksi memiliki

Rencana Jangka Panjang (RJPP) yang disahkan oleh RUPS.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang memadai sebagaimana tertuang dalam Juknis RJPP Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan peraturan lainnya yang berlaku.(1)(2)(3)

Referensi: 1) Juknis RJPP 2016-

2020 Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2) Keputusan Direksi Nomor HK.56/7/4/2/PI.II-14

Hambatan: - Rekomendasi:

Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada Dewan Komisaris dan

0,778

0,80 0,622

Page 198: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

182 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Telah terdapat rancangan RJPP periode 2016-2020 yang disusun sesuai dengan pedoman RJPP yang telah ditetapkan.(4)

Rancangan RJPP periode 2016–2020 telah ditelaah oleh Direksi melalui pembahasan dalam Rapat Direksi serta Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris) dan ditindaklanjuti dengan revisi terhadap rancangan RJPP.(5)

Telah dilakukan sosialisasi RJPP kepada karyawan terkait.(6)

Kelemahan:

Direksi belum menyampaikan rancangan RJPP kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham secara tepat waktu yaitu disampaikan tanggal 27 April 2017.

tentang Pola Pembinaan Anak Perusahaan dan Kerjasama Operasi di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

3) Tata laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT Jasa Armada Indonesia hal.18=19

4) Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2016-2020

5) Risalah Rapat Direksi-Dewan Komisaris

6) Daftar Hadir Rapat/Pertemuan tanggal 9 Desember 2016 tentang Sosialisasi RJPP Tahun 2016-2020

Pemegang Saham secara tepat waktu.

90. Direksi memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disahkan oleh RUPS/Menteri.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang memadai sebagaimana tertuang dalam acuan dari Pemegang Saham yaitu Petunjuk Teknis

Referensi: 1) Petunjuk Teknis

Penyusunan Usulan RKAP Tahun 2016 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2) Lampiran 4

Hambatan: - Rekomendasi:

Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada

0,778 0,80 0,622

Page 199: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

183 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Penyusunan Usulan RKAP Tahun 2016 beserta Lampiran Gambaran Umum Penyusunan RKAP Cabang atau Anak Perusahaan.(1)(2)(3)

Telah terdapat rancangan RKAP Tahun 2017 yang disusun sesuai dengan pedoman RKAP yang telah ditetapkan.(3)

Rancangan RKAP telah ditelaah oleh Direksi melalui pembahasan dalam Rapat Direksi serta Rapat Gabungan (Direksi dan Dewan Komisaris).(4)(5)

Telah terdapat sosialisasi RKAP 2017 dalam forum Rapat Manajemen kepada karyawan terkait uraian target Direksi 2017.(7)

Kelemahan:

Direksi belum menyampaikan rancangan RKAP kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham secara tepat waktu.

Gambaran Umum Penyusunan RKAP Tahun Buku 2016 Cabang atau Anak Perusahaan

3) Tata laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT Jasa Armada Indonesia hal.19-20

4) Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2017

5) Risalah Rapat Direksi 6) Risalah Rapat Direksi-

Dewan Komisaris 7) Risalah Rapat

Manajemen tanggal 13 Februari 2017

Dewan Komisaris secara tepat waktu.

91. Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam Perusahaan.

Kekuatan:

Telah terdapat kebijakan mengenai manajemen karir dan sistem dan prosedur promosi, demosi dan mutasi di Perusahaan sesuai dengan jabatan dan kompetensi pekerja sebagaimana diatur dalam Kebijakan Pola Karir Jabatan di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II.(1)

Referensi: 1) Surat Keputusan

Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK.568/30/12/8/PI.II-16 Tentan Pola Karir Jabatan Di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyusun kebijakan mengenai manajemen karir dan sistem dan prosedur promosi,

1,088 0,75 0,816

Page 200: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

184 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Perusahaan telah menempatkan pekerja pada setiap level dalam organisasi Perseroan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan dilakukan secara objektif dan transparan.(2) a. Perusahaan telah menempatkan pekerja

pada setiap level jabatan dalam organisasi Perusahaan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan dilakukan secara objektif dan transparan yaitu melalui proses rekrutmen dan seluruh kotak dalam struktur organisasi telah terisi sesuai dengan spesifikasi jabatan yang ditetapkan. Sampai dengan laporan ini disusun tidak terdapat jabatan yang kosong.

b. Penempatan pekerja pada setiap level jabatan telah sesuai dengan spesifikasi jabatan yang telah ditetapkan. penempatan pekerja disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan kompetensi dari masing-masing fungsi yang ada.

Terkait rencana suksesi untuk setiap level di bawah Direksi dalam organisasi Perusahaan yaitu: a. Berdasarkan konfirmasi, terdapat Database

(list) orang yang memiliki skill dan kompetensi serta pengalaman yang cukup untuk mengisi posisi/jabatan yang

II (Persero) 2) Prosedur

Recruitment Pekerja Nomor SOP-SDU-01

3) Lampiran IV Surat Keputusan Direksi PT Multi Terminal Indonesia Nomor:HK.48/30/12/2/MTI-2016

demosi dan mutasi di Perusahaan secara khusus.

Page 201: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

185 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

ditargetkan. Daftar tersebut menyebutkan siapa saja yang dapat mengambil alih pekerjaan-pekerjaan utama apabila karyawan-karyawan berhenti, pensiun, dan meninggal dengan tak terduga berupa management talent pool.

b. pelaksanaan seleksi untuk suksesi/promosi pejabat satu level di bawah Direksi sesuai dengan ketentuan melalui proses assessment yang dilakukan oleh IPC Pusat.(N/A)

Rencana promosi dan mutasi posisi satu level jabatan di bawah Direksi dibahas secara intens dalam Rapat Direksi dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kesempatan pemberian arahan terhadap rencana promosi dan mutasi tersebut. (N/A)

Tingkat obyektivitas dan transparansi yang memadai dalam penempatan karyawan pada setiap level jabatan telah diperhatikan, yaitu dengan melalui seleksi karyawan dan pelaksanaan serangkaian assessment terhadap karyawan.(1)(2)

Kelemahan:

Kebijakan mengenai manajemen karir dan sistem dan prosedur promosi, demosi dan

Page 202: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

186 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

mutasi belum disusun oleh Perusahaan secara khusus.

92. Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan, penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya.

Kekuatan:

Direksi telah memiliki mekanisme untuk merespon usulan peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi/anggota Direksi/Dewan Komisaris melalui pembahasan dalam rapat.(1)(2)(3)

Usulan peluang bisnis tersebut telah dibahas oleh Direksi untuk:(1) mengidentifikasi peluang bisnis; (2) mengambil keputusan atas usulan tersebut; (setuju atau tidak setuju), yang dilakukan dalam rapat Direksi bersama pejabat satu level di bawah Direksi dan perwakilan manajemen.(1)(2)(3)

Atas usulan peluang bisnis yang disetujui dan termasuk dalam kewenangan Dewan Komisaris dan/atau RUPS, Direksi telah menyampaikan kepada Dewan Komisaris tentang usulan peluang disertai dengan studi kelayakan dan membahas dengan Dewan Komisaris dalam forum rapat khusus Dewan Komisaris-Direksi.(3)

Peluang bisnis yang disampaikan kepada Dewan Komisaris merupakan peluang bisnis baru dan perlu tindak lanjut.(3)

Realisasi peluang bisnis telah mampu memberikan manfaat bagi Perusahaan sesuai

Referensi: 1) Risalah Rapat Direksi

1 Agustus 2016 1) Risalah Rapat Direksi-

Dewan Komisaris20 Desember 2016

2) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,778 1,00 0,778

Page 203: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

187 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

dengan rencana yang disampaikan/dibuat.(1)(2)(3)

Kelemahan: -

93. Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan.

Kekuatan:

Direksi telah memiliki mekanisme untuk sewaktu-waktu segera membahas isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha Perusahaan dan kinerja Perusahaan.(1)

Direksi telah melakukan pembahasan internal mengenai isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha Perusahaan dan kinerja Perusahaan dalam rapat Direksi dan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.(1)(2)(3)

Jika perubahan lingkungan bisnis berdampak besar pada usaha Perusahaan dan kinerja Perusahaan, Direksi telah menyampaikan isu-isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk meminta arahan untuk merespon isu tersebut.(1)(3)

Direksi telah merespon terkait perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak signifikan pada usaha Perusahaan dan kinerja Perusahaan melalui rapat internal

Referensi: 2) Risalah Rapat Direksi

1 Agustus 2016

3) Risalah Rapat Direksi-Dewan Komisaris 20 Desember 2016

4) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,622 1,00 0,622

Page 204: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

188 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Direksi dan rapat gabungan Dewan Komisaris-Direksi. (1)(3)

Kelemahan: -

28. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja Perusahaan. 7,467 6,337

94. Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memadai dan tepat waktu.

Kekuatan:

Setiap pelaksanaan program/kegiatan yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, telah melalui mekanisme yang sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau sesuai dengan wewenang yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.(1)(2)

Setiap program/kegiatan yang membutuhkan investasi dan hutang dalam jumlah signifikan telah diputuskan melalui analisis yang memadai berdasarkan informasi yang cukup, studi/kajian kelayakan serta analisis risiko terhadap program/kegiatan tersebut dan tindakan pengendalian untuk mencegah terjadinya risiko tersebut diantaranya mengenai investasi pengadaaan kapal tunda baru. (3)

Pedoman atau mekanisme ketepatan waktu pengambilan keputusan telah dilaksanakan tepat waktu sesuai pedoman/mekanisme tentang pengambilan keputusan, yang

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 11 2) Tata laksana Kerja

Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual) PT Jasa Armada Indonesia hal.12

3) Risalah Rapat Direksi-Dewan Komisaris tanggal 20 Desember 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,467 1,00 0,467

Page 205: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

189 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

mengacu pada Anggaran Dasar dan Board Manual Perusahaan.(1)(2)

Kelemahan: -

95. Direksi memiliki sistem/ pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan.

Kekuatan:

Telah terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja masih mengacu pada Kebijakan Penilaian Performansi Bulanan PT Pelabuhan Indonesia II sebagai induk Perusahaan yang memuat:(1) a. Prosedur operasional standar atas

pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan (struktural) dalam perusahaan.

b. Penjelasan mengenai indikator kinerja yang terdiri dari formula, rumus, cara-cara penilaian, informasi sumber data, saat pelaporan, dsb.

Indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi telah sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit dan jabatan (structural) dalam organisasi, sehingga penilaian kinerja individu berdasarkan indikator kinerja yang berasal dari KPI Unit Kerja yang membantu pencapaian KPI Perusahaan.(1)(2)

Sistem pengukuran kinerja telah didukung dengan aplikasi komputer secara khusus.(3)

Referensi: 1) Surat Keputusan

Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: HK.56/5/10/PI.II-11 tentang Penilaian Performansi Bulanan

2) Form Penilaian Performansi Bulanan Individu

3) Intranet.indonesiaport.co.id/P2B

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,311 1,00 0,311

Page 206: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

190 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Kelemahan: -

96. Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub unit dan jabatan di dalam organisasi (struktural) di organisasi.

Kekuatan:

Telah terdapat target kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan potensi tugas Direktorat, Unit Kerja dan Cabang serta jabatan (struktural) dalam organisasi. Target kinerja tersebut terdiri dari 5 (lima) aspek yaitu (1) keuangan, (2) fokus pelanggan, (3) fokus tenaga kerja, (4) produk dan proses, dan (5) kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab yang dijabarkan lebih lanjut dalam indikator kinerja dan di-cascading ke tingkatan di bawahnya.(1)(2)

Telah terdapat kontrak kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi Perusahaan, yaitu Kontrak Manajemen Korporat, antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham serta Form Penilaian Performansi Bulanan Individual.(1)(2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Kontrak Manajemen

Korporat Tahun 2016 2) Form Penilaian

Performansi Bulanan Individu

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,155 1,00 0,155

Page 207: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

191 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB IV. DIREKSI

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

IV. DIREKSI

97. Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatan/ unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan.

Kekuatan:

Direksi telah melakukan analisis dan evaluasi terhadap perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi: a. Telah tersedia laporan berkala pengukuran

dan informasi kinerja dari jabatan/unit-unit di bawah Direksi secara berkala dan tepat waktu, yaitu realisasi atas Rencana Kerja Manajemen (RKM) dalam RKAP 2016 termasuk program selain RKM yang dimuat dalam Laporan kinerja bulanan, Laporan Manajemen Triwulan I, Laporan Manajemen Semester I, Laporan Manajemen Triwulan III dan Laporan Manajemen Tahun 2016 (Audited).(1) (2), (3), (4), (5)

b. Telah dilakukan pembahasan/evaluasi bulanan atas kinerja dari jabatan/unit-unit di bawah Direksi secara berjenjang, antara lain terkait dengan performansi bulanan pekerja, perkembangan kinerja operasional, kinerja keuangan, investasi, utilisasi alat, dan berbagai permasalahan strategis lainnya

Referensi: 1) Laporan Bulanan 2) Laporan Manajemen

Triwulan I 2016 3) Laporan Manajemen

Semester I 2016 4) Laporan Manajemen

Triwulan III 2016 5) Laporan Manajemen

Tahun 2016 (Audited)

6) Notulen Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,311 1,00 0,311

Page 208: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

192 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

sebagai bagian evaluasi kinerja Perusahaan.(2), (3), (4) Selain itu, evaluasi juga dilakukan dengan pembahasan operasional wilayah operasi.

c. Direksi telah menindaklanjuti hasil pembahasan bulanan atas kinerja jabatan/ unit di bawah Direksi yang tidak/belum mencapai target yang ditetapkan sampai dengan triwulan IV, antara lain terkait dengan realisasi aspek keuangan dan pangsa pasar, yaitu target collection period dan pertumbuhan pendapatan usaha.(3), (6)

Direksi telah melakukan analisis dan evaluasi yang memadai terhadap perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi, mencakup kesesuaian pelaksanaan program kerja dan anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP 2016 maupun Rencana jangka Panjang Perusahaan. (5),

(6), (7) Sampai dengan triwulan IV, realisasi KPI perusahaan yang mencapai 100% atau lebih adalah rasio efesiensi biaya, indeks kepuasan pelanggan, tindak lanjut keluhan pelanggan yang tertulis, efektifitas produk proses, peningkatan kompetensi SDM dan produktivitas pegawai. Sedangkan realisasi yang belum tercapai adalah terkait dengan pertumbuhan pendapatan. (4)

Page 209: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

193 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Kelemahan: -

98. Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Direksi telah menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja Perusahaan berdasarkan target-target kolegial Direksi dalam Kontrak Manajemen 2016, yang merupakan kesepakatan kinerja antara Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.(1), (2) Pencapaian kinerja Perusahaan tercantum dalam Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran dan Tahunan maupun melalui pembahasan dalam rapat.(3), (4), (5), (6), (7)

Direksi telah melaporkan tingkat pencapaian target kinerja Direksi dalam Kontrak Manajemen 2016, yang merupakan sasaran utama RKAP 2016 ke dalam Laporan Manajemen Triwulan, Semester dan Tahunan. Adapun tingkat pencapaian target KPI dalam Kontrak Manajemen 2016 sampai dengan Triwulan IV, adalah sebesar 89,36% dibandingkan dengan target RKAP 2016. (1), (2), (6), (7)

Direksi telah menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja korporat secara umum namun belum masing-masing Direktorat berdasarkan target-

Referensi: 1) Kontrak Manajemen

2016 2) Key Performance

Indicators (KPI) 2016 3) Laporan Manajemen

Triwulan I 2016 4) Laporan Manajemen

Semester I 2016 5) Laporan Manajemen

Triwulan III 2016 6) Laporan Manajemen

Tahun 2016 (Audited)

7) RKAP 2016 8) Laporan Kinerja

Manajemen Bulanan tahun 2016

9) Notulen Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja masing-masing Direktorat berdasarkan target-target sebagai kinerja masing-masing Direksi dalam KPI Direktorat.

Menyusun dan menyampaikan tingkat pencapaian target kienrja individu Direksi dalam Laporan Realisasi Target Key Performance Indicators (KPI) Direktorat secara khusus.

0,311 0,88 0,272

Page 210: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

194 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

target dalam KPI sebagai kinerja masing-masing individu Direksi dalam Rapat Koordinasi dengan agenda Laporan masing-masing Direktur. (1), (2), (3),

(8) Kelemahan:

Direksi belum menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris terkait pencapaian kinerja masing-masing Direktorat (KPI Direktorat) berdasarkan target dalam Kontrak Manajemen sebagai kinerja masing-masing Direksi.

Belum terdapat tingkat pencapaian target kienrja individu Direksi dalam Laporan Realisasi Target Key Performance Indicators (KPI) Direktorat tahun 2016.

99. Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS tentang usulan insentif kinerja untuk Direksi.

Kekuatan:

Salah satu agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 adalah persetujuan penetapan insentif kinerja bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang akan ditetapkan kemudian secara tersendiri.(1), (4)

Penentuan usulan penyesuaian remunerasi termasuk insentif kinerja Direksi telah cukup mencerminkan kesesuaian dengan kinerja yang dicapai Perusahaan (KPI) yaitu telah mencapai di

Referensi: 1) Keputusan RUPS

tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan 2015

2) Surat Keputusan Direksi tentang Pedoman Penetapan Tantiem/Insentif Kinerja bagi Direksi,

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyampaikan dokumentasi usulan insentif kinerja Direksi kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan Komisaris tentang

0,156 0,75 0,117

Page 211: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

195 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

atas target anggaran yang ditetapkan pemegang saham. (2), (3), (4)

Kelemahan:

Belum terdapat usulan insentif kinerja Direksi kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

3) Berita Acara Kesepakatan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tentang Pemberian Tantiem/Insentif Kinerja bagi Direksi, Dewan Komisaris Anak Perusahaan

4) Laporan Tahunan 2016

mengacu pada ketentuan yang berlaku.

100. Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Kekuatan:

Kebijakan TI - Ketentuan mengenai kebijakan TI diatur

dalam Pedoman GCG bagian Tatakelola Teknologi Informasi dan Kebijakan TI PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku induk Perusahaan.(1), (2)

Penerapan TI dilakukan sesuai dengan Program kerja TI tahun 2016 yang dilakukan oleh Divisi Sistem Informasi dan Teknik yang didukung oleh

Referensi: 1) Pedoman GCG Bab

3.3, hal.56 2) Panduan Kebijakan

Tata Kelola Teknologi Informasi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

3) RKAP 2016, RKM Sistem Aplikasi Crew Information System

4) Kuesioner

Hambatan: - Rekomendasi: Kebijakan TI

- Perusahaan menyusun dan menetapkan Kebijakan TI

0,778 0,50 0,389

Page 212: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

196 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

sumber daya yang cukup memadai dan tercantum dalam RKAP 2016 bagian RKM seperti sistem aplikasi crew information system.(3)

Tingkat kesesuaian penerapan TI saat ini cukup sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan, terutama dalam rangka mendukung pencapaian strategi dan integrasi proses bisnis perusahaan.

(4)

Direksi telah melaporkan penerapan sistem teknologi informasi kepada Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan 2016 antara lain terkait dengan pengembangan TI bidang keuangan, operasional dan SDM. (5)

Kelemahan:

Kebijakan TI - Perusahaan belum menyusun dan

menetapkan Kebijakan TI tersendiri. - Perusahaan belum menyusun Information

Technology Master Plan (ITMP) sebagai pedoman dalam pengembangan teknologi informasi. Untuk selanjutnya dijabarkan dalam Information Technology Detail Plan (ITDP).

- Arsitektur sistem informasi saat ini belum sepenuhnya didesain sampai dengan level data dan sistem keamanan antara lain

5) Laporan Tahunan 2016

tersendiri. - Perusahaan

menyusun Information Technology Master Plan (ITMP) sebagai pedoman dalam pengembangan teknologi informasi, untuk selanjutnya dijabarkan dalam Information Technology Detail Plan (ITDP).

- Arsitektur sistem informasi perlu didesain sampai dengan level data dan sistem keamanan antara lain mencakup infrastruktur hardware, jaringan, dan aplikasi termasuk Disaster Recovery Center, Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery

Page 213: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

197 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

mencakup infrastruktur hardware, jaringan, dan aplikasi termasuk Disaster Recovery Center, Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP).

- Arah penggunaan dan penerapan teknologi informasi belum sepenuhnya disertai dengan perencanaan TI yang cukup matang dengan mempertimbangkan trend dan perkembangan teknologi mengingat ketentuannya masih mengikuti kebijakan induk perusahaan.

Belum terdapat pelaksanaan audit TI, mengingat kebijakan dan prosedur yang digunakan masih mengacu pada kebijakan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Belum terdapat laporan penerapan sistem teknologi informasi kepada Dewan Komisaris secara khusus dalam Laporan Pelaksanaan Kinerja TI maupun laporan manajemen triwulanan.

Plan (DRP).

Melaksanakan audit TI sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, mengingat kebijakan dan prosedur TI yang digunakan masih mengacu pada kebijakan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Menyampaikan laporan penerapan sistem teknologi informasi kepada Dewan Komisaris secara khusus dalam Laporan Pelaksanaan Kinerja TI maupun laporan manajemen triwulanan.

101. Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan.

Kekuatan:

Pelaksanaan Pelayanan a) Perusahaan telah memiliki kebijakan parsial

terkait dengan standar pelayanan minimal

Referensi: 1) Prosedur

Perencanaan Pengendalian Pelayanan

Hambatan: - Rekomendasi:

0,778 0,92 0,713

Page 214: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

198 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

dalam Prosedur Perencanaan Pengendalian Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal.(1)

b) Perusahaan telah memiliki SOP Layanan Pelanggan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM), antara lain terkait dengan Prosedur Perencanaan Pengendalian Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal.(1)

c) SOP layanan dan SPM telah diinformasikan kepada semua unit kerja melalui distribusi SOP secara berjenjang namun belum secara terbuka disampaikan dalam website Perusahaan.(2) Adapun penyampaiannya kepada pelanggan dalam bentuk Service Level Agreement Kesepakatan Pelayanan Jasa Pandu, Tunda dan Kepil. (3)

d) Tingkat kualitas layanan telah memadai terkait kemudahan layanan dan fairness, antara lain tercermin dari hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2015 yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan indeks skor 4,04 dari skala 5 dengan kategori ‘Sangat Baik’.(4)

Peningkatan Mutu (Sistem Pengendalian Mutu Produk) a. Perusahaan telah memiliki kebijakan mutu

Pemanduan dan Penundaan Kapal No.Dok: SOP-OPS-01 tanggal 1 Oktober 2015

2) Kuesioner 3) Contoh Service

Level Agreement Kesepakatan Pelayanan Jasa Pandu, Tunda dan Kepil

4) Laporan Survei Kepuasan, Ketidakpuasan dan Loyalitas Pelanggan tahun 2015

5) Manual Sistem Manajemen QHSSE

6) Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

7) Sertifikat ISO 14001:2015

8) Sertifikat OHSAS 18001:2007

9) Kuesioner 10) Laporan

Manajemen Tahun 2016 (audited), bag. KPI

11) Laporan Tahunan 2016, hal.152

12) Laporan Tahunan

Pelaksanaan Pelayanan

Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan yang menjadi payung kebijakan standar pelayanan minimal, termasuk pengelolaan hubungan pelanggan dan penanganan keluhan pelanggan.

Page 215: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

199 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

kepada pelanggan dalam kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 dan OHSAS 18001:2007.(5), (11)

b. Perusahaan telah memiliki sertifikasi atas sistem manajemen ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 dan OHSAS 18001:2007.(6), (7), (8)

c. Sistem pengendalian mutu telah cukup diterapkan secara konsisten, yaitu dengan adanya penanganan keluhan pelanggan yang dapat disampaikan melalui website maupun forum coffee morning. (8), (13)

d. Indikator SPM telah tercapai yang ditunjukkan dengan realisasi pencapaian KPI 2016 pada aspek fokus pelanggan, yaitu tingkat kepuasan pelanggan dan tindak lanjut keluhan pelanggan yang tertulis. (10) Perusahaan telah melakukan audit mutu untuk tahun 2016, yaitu audit sertifikasi sistem manajemen keselamatan ISM Code dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan sertifikasi dari Lloyd’s Register Quality Assurance. (12)

e. Sistem mutu telah dievaluasi dan diaudit secara berkala, yang ditunjukkan dengan diperolehnya sertifikasi di bidang sistem manajemen mutu dan sistem manajemen K3.

(11), (12)

2016, hal.151

Page 216: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

200 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Perusahaan telah memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu tidak terpenuhi mengacu pada Service Level Agreement maupun Service Level Guarantee dengan pelanggan.

Kelemahan:

Pelaksanaan Pelayanan a) Perusahaan belum memiliki kebijakan yang

menjadi payung kebijakan standar pelayanan minimal, termasuk pengelolaan hubungan pelanggan dan penanganan keluhan pelanggan.

102. Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menguntungkan bagi Perusahaan, baik harga maupun kualitas barang dan jasa tersebut.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar, akuntabel serta memuat hak-hak dan kewajiban pemasok sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.(1), (2), (3)

Perusahaan telah merencanakan pengadaan barang dan jasa secara optimal berdasarkan perhitungan kebutuhan Perusahaan, antara lain terkait dengan pengadaan untuk pengeluaran operasional dan pengadaan untuk belanja modal seperti pengadaan kapal tunda yang tercantum

Referensi: 1) Surat Keputusan

Direksi Nomor: 56/01/20/MS-16 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa

2) http://www.ipcmarineservice.co.id/

3) RKAP 2016, List Program RKM Tahun 2016 berikut anggarannya

4) TOR Pekerjaan 5) Berita Acara tentang

Evaluasi Pekerjaan Pengadaan

Hambatan: - Rekomendasi:

Mempublikasikan Pedoman/kebijakan pengadaan ke dalam website Perusahaan.

Menyampaikan HPS secara terbuka sebagai bagian dari implementasi prinsip transparansi.

Menyelesaikan temuan

0,933 0,91 0,846

Page 217: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

201 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

dalam RKAP 2016.(5)

Pengadaan barang dan jasa di Perusahaan telah dilakukan secara terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan metode pemilihan penyedia barang dan jasa yang digunakan. Bagian pengadaan bertanggung jawab membuat database pemasok di e-procurement kemudian Perusahaan menyusun vendor list.(1), (2) Untuk pengadaan barang dan jasa dilakukan secara elektronik melalui website e-procurement maupun secara manual dengan rapat penjelasan.(1),

Perusahaan telah memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan jenis pengadaan yang dilakukan serta didukung adanya kerangka acuan kerja (KAK) yang jelas, namun tidak semua HPS disampaikan secara terbuka.(3), (4), (5)

Perusahaan telah memastikan SOP pengadaan barang dan jasa dan kebijakan Perusahaan dijalankan dengan benar, yang ditunjukkan adanya pelaksanaan audit di bidang pengadaan dan temuan audit tersebut. (7), (8)

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa telah

6) Contoh Penetapan Pemenang Lelang Terbuka

7) Laporan Hasil Tindak Lanjut Audit 2016

8) Laporan Hasil Tindak Lanjut Pemeriksaan 2016

9) http://www.ipcmarineservice.co.id

audit dalam proses pengadaan barang dan jasa antara lain terkait dengan prosedur pembelian langsung yang belum dapat dilakukan oleh seluruh unit dan fungsi, melengkapi proses pendaftaran vendor dengan persyaratan aspek mutu, safety dan environment.

Meningkatkan transparansi dalam pengadaan termasuk penyampaian informasi pelelangan di website Perusahaan.

Page 218: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

202 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

memperhatikan tingkat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa yang tercermin dari adanya informasi pelelangan di website Perusahaan.

Kelemahan:

Pedoman/kebijakan pengadaan belum dipublikasikan dalam website Perusahaan http://www.ipcmarineservice.co.id/.

Berdasarkan kuesioner, terdapat HPS yang tidak disampaikan secara terbuka untuk menghindari disparitas harga, misalnya dalam pengadaan minyak pelumas.

Masih terdapat temuan audit dalam proses pengadaan barang dan jasa yaitu terkait dengan prosedur pembelian langsung yang belum dapat dilakukan oleh seluruh unit dan fungsi, melengkapi proses pendaftaran vendor dengan persyaratan aspek mutu, safety dan environment namun tidak terkait dengan adanya sanggahan dari pemasok.

103. Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan remunerasi yang layak, dan membangun

Kekuatan: Pendidikan dan Pelatihan

Direksi telah memiliki kebijakan parsial dan program terkait dengan pendidikan dan pelatihan untuk memberikan peningkatan

Referensi: 1) Manual Integrated

Management System No.SOP-SDU-Q2 tentang Prosedur

Hambatan: - Rekomendasi: Pendidikan dan Pelatihan

3,267 0,84 2,757

Page 219: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

203 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

lingkungan SDM yang efektif mendukung pencapaian Perusahaan.

knowledge, skill dan ability yang dapat digunakan meningkatkan efektivitas kinerja karyawan dan kebijakan evaluasi kinerja pasca pendidikan dan pelatihan untuk mengukur hasil-hasil pendidikan dan pelatihan.(1), (2)

Perusahaan telah melaksanakan kebijakan/ program pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan dalam RKAP 2016 bagian Program RKM aspek Fokus Tenaga Kerja yaitu rencana pelatihan sesuai dengan kebutuhan.(2), (3)

Telah terdapat evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan dalam bentuk form evaluasi pelatihan mencakup aspek peserta pelatihan dan materi program yang disampaikan.(3)

Program Pengembangan SDM

Perusahaan telah memiliki program pengembangan SDM yang dilaksanakan untuk setiap pegawai sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.(1), (4)

Program pengembangan SDM telah dilaksanakan sesuai pedoman/sistem yang ditetapkan.(1), (2)

Pelaksanaan program pengembangan sampai dengan tahun 2016 telah mencapai sebesar 85% dari target sebesar 80% yang disampaikan dalam

kompetensi Pelatihan dan Kesadaran Pekerja, Revisi 00

2) RKAP 2016 3) Form Evaluasi

Pelatihan 4) Laporan Manajemen

Tahunan 2016 (Unaudited

5) Laporan Tahunan 2016, hal.151

6) Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

7) Kebijakan Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Perindungan Lingkungan, September 2015

8) HSSE Plan sesuai implementasi ISM Code

9) Keputusan Direksi tentang Penilaian Performansi Bulanan

10)Form Penilaian Performansi Kerja Pekerja (Performansi Control Panel)

11) Konfirmasi

Direksi menyusun dan menetapkan kebijakan pendidikan dan pelatihan yang mengatur menyeluruh terkait dengan peningkatan knowledge, skill dan ability dalam meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

Program Pengembangan SDM

Perusahaan perlu meningkatkan pelaksanaan program pengembangan sesuai dengan target dalam RKAP.

Penerapan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi tertentu sesuai kompetensi

Perusahaan memberikan

Page 220: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

204 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Laporan Manajemen Tahunan 2016 (audited) yaitu pencapaian target aspek Fokus Tenaga Kerja dalam KPI Perusahaan.(4), (5)

Program K3

Perusahaan telah memiliki kebijakan tentang perlindungan keselamatan kerja yang ditetapkan dalam Kebijakan Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Perindungan Lingkungan maupun PKB, termasuk fasilitas kesehatan di lingkungan kerja, asuransi kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya.(6), (7)

Perusahaan telah melaksanakan program K3 antara lain dengan melakukan induksi, pelatihan dan kampanye, komunikasi dan sosialisasi K3L, kegiatan pengendalian operasional, tanggap darurat dan tersedianya APD. (2), (8)

Perusahaan telah melakukan evaluasi implementasi K3 melalui audit sertifikasi sistem manajemen keselamatan ISM Code dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2), (4)

Kebijakan Sistem Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) bagi Karyawan

Perusahaan telah memiliki kebijakan kinerja individu dan kompetensi karyawan mengacu pada Kebijakan Penilaian Performansi Bulanan

kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi tertentu, mengacu pada kebijakan yang dikeluarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Page 221: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

205 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

(P2B).(9)

Telah terdapat indikator kinerja individu dan target yang merupakan cascading pimpinan unit terkecil atau atasan langsung yang menjadi sasaran performansi pekerja bulanan mencakup hasil kerja, proses kerja dan ide/inisiatif.(10)

Sistem penilaian kinerja bagi karyawan telah dilaksanakan secara konsisten, yaitu setiap bulan.(9), (10)

Hasil penilaian kinerja telah digunakan untuk menentukan pemberian insentif performansi, bonus atau remunerasi lainnya yang diatur dalam keputusan tersendiri.(6), (9)

Penerapan Remunerasi dan Kesejahteraan

Perusahaan telah memiliki kebijakan mengenai skema remunerasi bagi pegawai sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur pemenuhan hak-hak kesejahteraan karyawan diantaranya ketentuan mengenai gaji merit, insentif performansi, BPJS, dan berbagai tunjangan.(6)

Kebijakan remunerasi telah ditinjau dan disempurnakan secara berkala, yaitu melengkapi berbagai kebijakan pengelolaan SDM mulai dari ketentuan gaji merit system, insentif performansi dan berbagai tunjangan.(11)

Page 222: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

206 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Kebijakan remunerasi telah disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan.(11)

Tingkat keadilan dan tingkat kompetitif skema remunerasi telah cukup memadai diperhatikan oleh Perusahaan dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(11) Penerapan Reward and Punishment

Perusahaan telah memiliki kebijakan/ program reward and punishment, antara lain melalui pemberian insentif performansi, bonus dan lainnya.(6), (11)

Telah terdapat program reward untuk prestasi, baik untuk unit maupun individu karyawan. (6), (11)

Kebijakan reward and punishment telah disosialisasikan untuk dipahami oleh seluruh karyawan.(6), (11)

Penerapan reward and punishment kepada karyawan telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan konsisten. (6), (11)

Keterbukaan Informasi mengenai perencanaan perusahaan ke Depan yang berpengaruh kepada pekerja.

Perusahaan telah memiliki kebijakan keterbukaan informasi yang berkaitan dengan

Page 223: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

207 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

perencanaan Perusahaan yang dapat berpengaruh signifikan bagi karyawan.(6), (11)

Telah terdapat media komunikasi atau sistem informasi yang menyediakan kebijakan Perusahaan serta dapat diakses oleh seluruh karyawan antara lain melalui buletin, papan pengumuman, maupun pertemuan secara langsung. (6), (11)

Perusahaan telah melaksanakan kebijakan keterbukaan informasi secara konsisten, baik mengacu pada PKB yang telah disepakati.(6), (11)

Kelemahan: Pendidikan dan Pelatihan

Direksi belum memiliki kebijakan pendidikan dan pelatihan yang mengatur menyeluruh terkait dengan peningkatan knowledge, skill dan ability dalam meningkatkan efektivitas kinerja karyawan.

Program Pengembangan SDM

Perusahaan perlu meningkatkan pelaksanaan program pengembangan sesuai dengan target dalam RKAP.

Penerapan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi tertentu sesuai kompetensi

Page 224: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

208 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Perusahaan belum sepenuhnya memberikan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi tertentu, mengingat kebijakan tersebut masih mengacu pada yang dikeluarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

104

Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak Perusahaan (subsidiary governance) dan/atau Perusahaan patungan.

Sampai dengan laporan ini disusun, Perusahaan tidak memiliki Anak Perusahaan, sehingga tidak terdapat kebijakan kebijakan pengaturan untuk anak Perusahaan (subsidiary governance) dan/atau Perusahaan patungan. (Not Applicable (N/A))

Referensi:

Hambatan: - Rekomendasi: -

- N/A -

29 . Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan 3,266 2,566

105. Direksi menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia (SAK).

Kekuatan:

Direksi telah menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengacu pada Kebijakan Akuntansi Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku induk Perusahaan.(1)

Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, yang ditunjukkan dengan adanya opini wajar yang diberikan oleh auditor

Referensi: 1) Kebijakan Akuntansi

Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2) Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan Peraturan Perundang-Undangan dan Pengendalian Intern

3) Surat Penyampaian Buku Laporan

Hambatan:

-

Rekomendasi:

Menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Perusahaan yang mengacu pada Kebijakan Akuntansi Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

0,622 0,94 0,583

Page 225: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

209 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

eksternal yaitu tidak terdapat penyesuaian dan temuan auditor terkait dengan pengakuan, pengukuran dan pencatatan serta pembukuan transaksi dan pengungkapan kebijakan akuntansi berdasarkan Laporan atas Kepatuhan Peraturan Perundang-Undangan dan pengendalian internal. (2)

Laporan Keuangan Triwulan dan Tahunan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan diterbitkan secara tepat waktu.(3) Hal tersebut ditunjukkan dengan telah dipenuhinya target waktu penyampaian laporan keuangan triwulanan dan tahunan kepada pemegang saham. (3), (4), (5), (6), (7)

No. Jenis Laporan Waktu Penyampaian

Laporan

1. Laporan Keuangan Triwulan I April 2017

2. Laporan Keuangan Triwulan II/

Semester I

Juli 2017

3. Laporan Keuangan Triwulan III Oktober 2017

4. Laporan Keuangan Tahunan

(Unaudited)

Januari 2017

5. Laporan Keuangan Tahunan

(Audited)

-

Telah terdapat hasil opini auditor independen

Manajemen Triwulan I, II, III dan Tahunan 2016

4) Laporan Keuangan Tahunan 2016 Audited, Opini KAP atas Audit Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

agar dapat dilaksanakan secara efektif.

Page 226: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

210 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

atas penyajian laporan keuangan tahun buku 2016 yang menyatakan bahwa laporan keuangan Perusahaan disajikan secara Wajar Dalam Semua Hal Yang Material, posisi keuangan PT Jasa Armada Indonesia tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.(8)

Kelemahan:

Perusahaan belum memiliki Pedoman Kebijakan Akuntansi tersendiri yang mengacu pada Kebijakan Akuntansi Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) agar dapat dilaksanakan secara efektif.

106. Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Kekuatan: Perusahaan telah memiliki kebijakan manajemen

risiko mengacu pada kebijakan holding, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang memuat kerangka tahapan pelaksanaan manajemen risiko, pelaporan dan penanganannya dalam Pedoman Manajemen Risiko.(1)

Direksi telah memiliki fungsi yang bertugas

Referensi: 1. Surat Keputusan

Direksi Nomor. HK.56/14/8/1/PI-II-14 tentang Penerapan Kebijakan Manajemen Risiko dan Kebijakan Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Hambatan: - Rekomendasi:

Perusahaan menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen risiko tersendiri mengacu pada yang

1,244 0,66 0,816

Page 227: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

211 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

melaksanakan program manajemen risiko yaitu dikoordinasikan oleh Direktur Utama dengan pelaksana manajemen risiko adalah Advisor QHSSE/DPA.(2), (3) Adapun Direksi telah memiliki peran dan tanggung jawab atas implementasi manajemen risiko dengan:(2)

- Bertanggung jawab atas kebijakan dalam pembinaan kegiatan di bidang operasi, manajemen risiko, sistem informasi, teknik dan fasilitas;

- Menetapkan, menerapkan, mengendalikan dan mengawasi tata kelola manajemen risiko serta membangun lingkungan kerja yang sadar risiko dan pengendalian kegiatan terkait pengelolaan jaminan mutu, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Sosialisasi kebijakan manajemen risiko telah dilakukan namun tidak dilakukan secara khusus karena kebijakan manajemen risiko holding dapat diakses oleh anak perusahaan.(3)

Perusahaan telah memiliki rencana kerja untuk menerapkan kebijakan manajemen risiko yang dimuat dalam RKAP 2016 bagian Rencana Kerja Manajemen (RKM) terkait aspek a) Keuangan dan Pasar serta b) Efektivitas produk dan proses.(4), (5)

di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan Anak Perusahaan

2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Manajemen PT Jasa Armada Indonesia

3. Konfirmasi 4. RKAP 2016 5. Laporan Manajemen

Triwulan I, II, III dan Laporan Manajemen Tahunan Unaudited 2016

dikeluarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Melakukan sosialisasi kebijakan manajemen risiko yang dimiliki oleh internal Perusahaan.

Direksi melaksanakan program manajemen risiko (antara lain mencakup identifikasi dan penanganan risiko pada proses bisnis, proyek maupun usulan tindakan yang harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS), termasuk laporan profil risiko Perusahaan yang mengukur tingkat risiko yang dihadapi.

Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program manajemen risiko yaitu mengingat belum diperoleh

Page 228: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

212 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Kelemahan:

Perusahaan belum memiliki dan menetapkan kebijakan manajemen risiko tersendiri mengacu pada yang dikeluarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Belum melakukan sosialisasi kebijakan manajemen risiko yang dimiliki oleh internal Perusahaan.

Direksi belum sepenuhnya melaksanakan program manajemen risiko (antara lain mencakup identifikasi dan penanganan risiko pada proses bisnis, proyek maupun usulan tindakan yang harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS) mengingat identifikasi risiko hanya dilakukan dalam bentuk analisa SWOT dan mengidentifikasi risiko yang berpotensi akan dihadapi Perusahaan. Belum terdapat laporan profil risiko Perusahaan yang mengukur tingkat risiko yang dihadapi.

Direksi belum sepenuhnya melaksanakan pemantauan terhadap program manajemen risiko yaitu mengingat belum diperoleh dokumentasi terkait dengan pembahasan monitoring realisasi mitigasi risiko yang telah dilakukan.

Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi

dokumentasi terkait dengan pembahasan monitoring realisasi mitigasi risiko yang telah dilakukan.

Meningkatkan kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko (risk awareness), yang ditunjukkan dengan menyusun dan melengkapi kebijakan dan prosedur manajemen risiko, kualitas fungsi pengelola manajemen risiko, serta menjadikan aspek kajian risiko dalam setiap pengambilan keputusan.

Laporan Manajemen Triwulanan memuat uraian aspek manajemen risiko. Selain itu, adanya laporan pelaksanaan manajemen risiko secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Dewan

Page 229: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

213 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

terhadap risiko (risk awareness) perlu terus ditingkatkan, yang ditunjukkan dengan menyusun dan melengkapi kebijakan dan prosedur manajemen risiko, kualitas fungsi pengelola manajemen risiko, serta menjadikan aspek kajian risiko dalam setiap pengambilan keputusan.

Laporan Manajemen Triwulanan belum memuat uraian aspek manajemen risiko. Selain itu, belum diperoleh adanya laporan pelaksanaan manajemen risiko secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Dewan Komisaris, meliputi: - Direksi menyampaikan kepada Dewan

Komisaris dan Pemegang Saham tentang profil risiko dan pelaksanaan program manajemen risiko yang disampaikan dalam Laporan Profil Risiko serta dalam rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.

- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tentang analisis risiko atas Rancangan RKAP dan strategi penanganannya.

- Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan/atau sewaktu-waktu jika diminta oleh Dewan Komisaris.

Komisaris, meliputi: - Direksi

menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tentang profil risiko dan pelaksanaan program manajemen risiko yang disampaikan dalam Laporan Profil Risiko serta dalam rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.

- Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tentang analisis risiko atas Rancangan RKAP dan strategi penanganannya.

- Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan

Page 230: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

214 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

manajemen risiko dan/atau sewaktu-waktu jika diminta oleh Dewan Komisaris.

107. Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern untuk melindungi mengamankan investasi dan aset Perusahaan.

Kekuatan:

Kebijakan sistem pengendalian internal Perusahaan masih mengacu pada kebijakan sistem pengendalian internal PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Direksi (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) telah memberi sertifikasi terhadap laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 2016.(2) Dalam sertifikasi tersebut ditegaskan terkait tanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan ada pada Direksi; penyusunan dan penyajian laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; semua informasi dalam laporan keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar, yaitu tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi material; dan Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern Perusahaan.

Telah terdapat cascading atas sertifikasi

Referensi: 1) Kebijakan Sistem

Pengendalian Internal Perusahaan No.HK.56/6/19/PI.II-13 tanggal 10 Desember 2013

2) Laporan Keuangan Tahun 2016 bagian Surat Pernyataan Direksi Atas Tanggung Jawab

3) Struktur Organisasi dan Tata Kerja Manajemen PT Jasa Armada Indonesia

4) Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan tahun 2016

5) Laporan Auditor Independen atas

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyusun dan menetapkan kebijakan sistem pengendalian internal yang antara lain mengatur pendekatan unsur lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan pelaporan.

0,778 0,85 0,661

Page 231: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

215 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

terhadap laporan keuangan kepada tingkatan di bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi dan pelaporan atas laporan keuangan, yang ditunjukkan dengan: (3) - Telah terdapat Manager Keuangan yang

memastikan pengelolaan keuangan dan fungsi internal control berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(4)

- Telah dilakukan audit internal dalam rangka memastikan penerapan pengendalian internal dalam proses penyusunan pelaporan keuangan.(2), (3)

Perusahaan telah melakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas pengendalian intern.

a. Telah dilakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat entitas sebagaimana dilaporkan dalam Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan Peraturan perundang-undangan, Laporan Auditor Independen atas Pengendalian Internal dan Laporan Akuntan Independen Atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Sehubungan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2016.(4), (5), (6)

b. Telah dilakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat operasional pada setiap unit kerja

Pengendalian Internal tahun 2016

6) Laporan Akuntan Independen Atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Sehubungan

7) Laporan Hasil Audit Internal (SPI)

Page 232: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

216 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam audit internal dan Laporan Keuangan.(7), (2),

Perusahaan telah menerbitkan Internal Control Report yang mencakup: a. Suatu pernyataan bahwa manajemen

bertanggung jawab untuk menetapkan dan memelihara suatu struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan yang memadai dalam surat pernyataan tanggung jawab atas laporan keuangan ada pada Direksi.(3), (6)

b. Penilaian atas efektivitas struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan pada akhir tahun buku Perusahaan yang biasanya tercantum dalam Laporan Auditor Independen atas Audit Kepatuhan dan Sistem Pengendalian Internal tahun 2016.(5), (6),

(7) Kelemahan:

Perusahaan belum menetapkan sistem pengendalian internal yang antara lain mengatur pendekatan unsur lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan pelaporan.

Page 233: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

217 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

108. Direksi menindaklanjuti hasil pemeriksaan internal audit dan auditor eksternal (KAP dan BPK).

Kekuatan:

Telah terdapat monitoring tindak lanjut auditor internal maupun eksternal (KAP).(1)

Telah terdapat progress (tingkat penyelesaian) tindak lanjut rekomendasi audit internal maupun eksternal dalam tabel monitoring tindak lanjut laporan hasil audit.(1)

Direksi telah memiliki komitmen dalam menindaklanjuti rekomendasi/temuan auditor internal maupun eksternal.

Kelemahan:

Pelaksanaan tindak lanjut hasil audit dilaporkan Direksi kepada Dewan Komisaris, belum secara berkala paling sedikit tiga bulan.

Referensi: 1) Monitoring

Tindaklanjut rekomendasi Audit Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2011-2015

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyampaikan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit kepada Dewan Komisaris, baik yang dibahas dalam rapat koordinasi maupun dalam laporan tersendiri secara berkala.

0,622 0,81 0,505

30 . Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar 0,778 0,700

109 Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Kekuatan:

Telah terdapat fungsi yang mengendalikan dan memastikan kebijakan, keputusan perusahaan, dan seluruh kegiatan Perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memantau dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak ketiga yaitu, dilaksanakan oleh

Referensi: 1) Surat Keputusan

Bersama Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Multi Terminal Indonesia Nomor.HK.56/28/5/6/PI-2014 dan No.HK.476/1/20/MTI-2014 tentang

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi dan menjalankan fungsi kepatuhan yang dijalankan oleh oleh Departemen Hukum dan

0,156 0,75 0,117

Page 234: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

218 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENUH

AN SKOR

Departemen Hukum dan Asuransi yang dipimpin oleh pejabat setingkat di bawah Direksi (manager) dan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan & SDM.(1)

Fungsi kepatuhan yang dijalankan oleh Departemen Hukum dan Asuransi hanya mengikuti perkembangan peraturan perundangan yang berlaku serta mewakili Perusahaan dalam menangani masalah hukum di lembaga peradilan.(1) Telah terdapat kajian kepatuhan oleh Departemen Hukum dan Asuransi terkait kajian hukum terkait review SK Pengadaan PT Jasa Armada Indonesia bekerjasama dengan Kejaksaaan Negeri Jakarta Utara.(2)

Kelemahan:

Fungsi kepatuhan yang dijalankan oleh Departemen Hukum dan Asuransi belum mengikuti perkembangan peraturan perundangan yang akan berlaku bagi Perusahaan.

Organisasi PT Jasa Armada Indonesia tanggal 28 Mei 2015

2) Kajian hukum terkait Review SK Pengadaan PT Jasa Armada Indonesia No.UM.330/4/11/MS-16 tanggal 26 Januari 2016 bekerjasama dengan Kejaksaaan Negeri Jakarta Utara

Asuransi dalam mengikuti perkembangan peraturan perundangan yang akan berlaku bagi Perusahaan.

Page 235: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

219 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB IV. DIREKSI

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

110. Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Kekuatan:

Telah terdapat kajian hukum (legal opinion) atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian hukum atau ketentuan yang berlaku yang dilakukan oleh Legal Advisor. Sebagai contoh telah dilakukan legal opinion tentang rencana pengadaan kapal tunda di Perusahaan.(1)(2)

Telah terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko dan legal (risk and legal review) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan. (1) (2)

Telah terdapat kegiatan/ upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi yang dilakukan oleh Perusahaan terkait penanganan pengajuan klaim (tuntutan ganti rugi) akibat terjadinya kecelakaan kapal. (2)

Terkait tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga: a. Berdasarkan laporan hasil audit kepatuhan

tahun buku 2016 oleh auditor eksternal memperoleh opini bahwa Perusahaan telah mematuhi dalam semua hal yang material,

Referensi 1) Dokumen Pendapat

Hukum (Legal Opinion) Tentang Rencana Pengadaan Kapal Tunda di PT Jasa Armada Indonesia (PT JAI)

2) Penanganan kasus klaim kapal Tanto Star

3) Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

4) Perjanjian kerja sama antara PT Jasa Armada Indonesia dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Nomor

Hambatan: - Rekomendasi:

Memenuhi ketentuan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas/instansi yang berwenang dibidang usaha Perusahaan.

0,622 0.94 0.583

Page 236: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

220 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan. (3)

b. Unit-unit operasi Perusahaan tidak ada yang memperoleh kinerja merah, merah minus, atau hitam dari Kementerian Lingkungan Hidup. (6)

c. Seluruh nota kesepahaman dan perjanjian yang melibatkan Perusahaan dan pihak ketiga telah menggunakan Bahasa Indonesia (UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara). (4)(5)

d. Tidak terdapat sengketa/permasalahan yang terkait dengan transaksi bisnis dengan pihak lain yang belum disesuaikan. (6)

e. Pada tahun 2016, Perusahaan tidak sedang menjadi pembicaraan/sorotan publik/pers terkait permasalahan tertentu. (6)

Kelemahan:

Terkait tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga: - Pada tahun 2016 terdapat teguran dan

sanksi berupa Pembekuan izin SIUPAL PT JAI oleh Otoritas Jenderal Perhubungan Laut.

HK.55/24/04/MS-16 5) Perjanjian tentang

Pekerjaan Jasa Pengangkutan Antar Gudang PT Jasa Armada Indonesia dengan sistem kontrak harga satuan tahun 2016 antara PT Jasa Armada Indonesia dan PT Alia Tunggal Mandiri

6) Konfirmasi

Page 237: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

221 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan stakeholders. 6,689 4.316

111. Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki kebijakan berupa prosedur mengenai pemenuhan hak-hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam SOP Manual PT JAI.(1)(2)(8)

Telah terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik secara mudah melalui media berupa saluran yang dapat diakses oleh pelanggan melalui beberapa saluran yaitu melalui: (3) email: [email protected] telepon: +62 021 4306789 contact dalam website: www.ipcmarineservice.co.id

Telah terdapat program untuk mengkomunikasikan informasi produk/ layanan kepada pelanggan yang dipublikasikan melalui website yang menampilkan jenis layanan di Perusahaan. (4)

Penanganan dan keluhan pelanggan dilakukan secara tanggap dan efektif. - Telah terdapat prosedur/mekanisme

Referensi: 1) SOP Manual-JAI 01

tentang Manual Sistem Manajemen Terpadu

2) FM-SOP-MR-04-02 Analisis Survei Kepuasan Pelanggan Point 7 Awareness dan tingkat kepatuhan personil terkait kesehatan, keselamatan dan lingkungan pada saat melakukan pekerjaan

3) Kontak Pelanggan PT JAI

4) Website Perusahaan 5) Form Keluhan

Pelanggan 6) Notulen Rapat tanggal

25 Februari 2016 Agenda Pembahasan Tindak lanjut hasil survei kepuasan pelanggan

7) Laporan Survei Kepuasan, Ketidakpuasan, dan Loyalitas Pelanggan PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Terkait penanganan dan keluhan pelanggan. - Menyusun dan

menetapkan kebijakan atau Standard Operating Procedure (SOP terkait Prosedur/ mekanisme yang dikhususkan sebagai penanganan keluhan pelanggan.

1,244 0.97 1.205

Page 238: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

222 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

penanganan keluhan pelanggan yaitu melalui pengisian form dan melalui pelaksanaan survei kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.

- Terdapat kegiatan penyebarluasan/ penerusan data keluhan pelanggan kepada pihak-pihak terkait dalam perusahaan. Keluhan pelanggan yang diterima diteruskan kepada pihak yang berwenang (user) untuk menindaklanjuti.

- Pihak-pihak terkait dalam Perusahaan mendefinisikan masalah keluhan pelanggan secara tertulis dan pencarian penyebab permasalahan, serta mengimplementasikan tindakan untuk mengatasi penyebab permasalahan dari keluhan pelanggan.

Penanganan hak-hak dan keluhan pelanggan telah ditindaklanjuti/ditangani. Sepanjang tahun 2016 keluhan yang masuk telah ditindaklanjuti.

Perusahaan telah melaksanakan survei kepuasan pelanggan secara berkala setiap tahunnya untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. (7)

Perusahaan telah menindaklanjuti rekomendasi dari hasil survei pelanggan yaitu melalui pembahasan rapat manajemen terkait tindaklanjut survei kepuasan pelanggan tahun

8) Surat perintah untuk vendor dan sub vendor, Kru kapal dan Teknik

Page 239: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

223 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

2016. (6)

Hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2016 yaitu sebesar 4,13 (skala likert 5) dan telah termasuk kategori Puas. (7)

Kelemahan:

Terkait penanganan dan keluhan pelanggan. - Belum terdapat Prosedur/mekanisme yang

dikhususkan sebagai penanganan keluhan pelanggan.

112. Pelakasanaan hubungan dengan pemasok.

Kekuatan:

Aspek Fairness a. Seleksi untuk menjadi pemasok Perusahaan

telah dilakukan berdasarkan persyaratan yang terukur dan jelas. (1)

b. Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat. Sedangkan bagi masyarakat luas hanya tersedia daftar pemasok yang terseleksi sebagaimana dicantumkan dalam website perusahaan. Dalam praktiknya, segala ketentuan terkait pengadaan telah diumumkan terbuka kepada calon peserta.

Referensi: 1) Surat Keputusan

Direksi No. HK.56/01/20/MS-16 tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan/atau Jasa pada PT Jasa Armada Indonesia

2) Copy Berita Acara dan Undangan terkait Pengadaan

3) VEF (Vendor Evaluation Form)

4) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Terkait aspek Fairness: Segala ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat juga bagi

0,933 0.69 0,641

Page 240: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

224 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

(2) (4) c. Perusahaan telah memberikan perlakuan

yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan/atau alasan apapun, yaitu berdasarkan pada proses yang tercantum dalam persyaratan dokumen pengadaan yang harus dipenuhi oleh pemasok tanpa terkecuali.(1)(2)(3)

Perusahaan telah melakukan assessment pemasok berdasarkan QCDS (Quality, Cost, Delivery, Service) yang dilaksanakan dua kali dalam setahun yang dilaksanakan di unit pengadaan. (3)(4)

Berdasarkan konfirmasi, tidak terdapat klaim/denda atas keterlambatan pembayaran kepada pemasok sesuai dengan persyaratan dan perjanjian/kontrak.

Kelemahan:

Informasi bagi masyarakat terkait pengadaan belum terpublikasi, diantaranya terkait: syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi.

Pengukuran Kepuasaan Pemasok: a. Perusahaan belum melakukan survei

kepuasan pemasok untuk tahun buku 2016.

masyarakat luas

Terkait Pengukuran Kepuasaan Pemasok: - Melakukan survei

kepuasan pemasok secara berkala

- Hasil survei kepuasan pemasok menunjukan hasil yang baik terhadap fairness dan transparansi pelaksanaan sistem dan prosedur pengadaan.

Page 241: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

225 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

b. Mengingat pada tahun 2016, tidak dilakukan survei maka hasil survei kepuasan pemasok belum dapat dianalisis.

113. Pelaksanaan hubungan dengan kreditur.

Kekuatan:

Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan kepada kreditur - Kebijakan Perusahaan sebagai penjamin

telah tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan. (1) Sampai dengan tahun 2016, Perusahaan tidak memiliki Anak Perusahaan sehingga Kebijakan Perusahaan sebagai penjamin (avalist) (Not Applicable). (N/A)

Not Applicable (N/A) Sampai dengan laporan ini disusun, Perusahaan tidak memiliki hutang/kredit jangka panjang, sehingga Not Applicable (N/A) terkait:

Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka panjang.

Perusahaan memberikan informasi yang akurat kepada kreditur sesuai dengan perjanjian, secara lengkap dan tepat waktu.

Kreditur Perusahaan dibayar tepat waktu/ sesuai dengan perjanjian. Tidak terdapat keterlambatan/ penundaan pembayaran

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 11 Ayat 10

Hambatan: - Rekomendasi:

Terkait Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan kepada kreditur - Perusahaan memiliki

kebijakan mengenai perlindungan hak dan kepentingan kreditur, antara lain: (1) pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian; (2) pengungkapan informasi secara transparan, akurat dan tepat waktu, baik pada saat permintaan maupun penggunaan pinjaman; (3)

0,778 0,50 0.389

Page 242: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

226 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

pinjaman kepada Bank dan kreditur. Kelemahan

Terkait Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perusahaan kepada kreditur - Perusahaan belum memiliki kebijakan

mengenai perlindungan hak dan kepentingan kreditur, antara lain: (1) pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian; (2) pengungkapan informasi secara transparan, akurat dan tepat waktu, baik pada saat permintaan maupun penggunaan pinjaman; (3) covenant yaitu jaminan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan kreditur.

- Perusahaan belum memiliki kebijakan mengenai manajemen/ pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukannya dan pelunasannya.

covenant yaitu jaminan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan kreditur.

- Menyusun kebijakan mengenai manajemen/ pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukannya dan pelunasannya.

114. Pelaksanaan kewajiban kepada Negara

Kekuatan:

Selama tahun 2016 tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban perpajakan (SPT Tahunan maupun bulanan). (1)

Selama 2016 tidak terdapat keterlambatan pembayaran kewajiban pajak (PPh karyawan,

Referensi: 1) Bukti Surat Laporan

SPT Tahunan dan Bulanan dari KPP

2) Rekapitulasi Laporan Pajak Tahun 2016 PT Jasa Armada Indonesia

3) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,467 1,00 0,467

Page 243: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

227 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

PPh Badan, PPN masa dan rampung, dan PBB).(2)

Tidak terdapat keterlambatan waktu penyampaian dokumen kepada lembaga regulator yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Kelemahan: -

115. Pelaksanaan hubungan dengan karyawan Perusahaan.

Kekuatan:

Partisipasi Karyawan

a. Perusahaan telah memiliki kebijakan yang mendorong partisipasi karyawan salah satunya melalui tersedianya keterlibatan karyawan dalam proses penyusunan SOP. (1)

b. Perusahaan telah menyediakan sarana partisipasi melalui sarana diskusi antara manajemen dengan perwakilan karyawan. (1)(2)

c. Setiap penetapan kebijakan Perusahaan yang berkaitan dengan karyawan telah dikomunikasikan kepada karyawan dan dalam perumusannya telah melibatkan wakil karyawan. (1)

Kelemahan:

Terkait Pengukuran Kepuasan Karyawan - Belum terdapat kebijakan mengenai metode

Referensi: 1) Dokumen SOP-MR-

01 Tentang Pedoman Penyusunan SOP Perusahaan

2) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Terkait Pengukuran Kepuasan Karyawan - Menyusun dan

menetapkan kebijakan mengenai metode penilaian untuk mengukur kepuasan karyawan.

- melaksanakan Pengukuran kepuasan karyawan / survei kepuasan karyawan secara berkala

- Hasil survei tingkat kepuasan karyawan

1,089 0,50 0.545

Page 244: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

228 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

penilaian untuk mengukur kepuasan karyawan.

- Belum diperoleh dokumen terkait Pengukuran kepuasan karyawan yang dilakukan secara berkala

- Hasil survei tingkat kepuasan karyawan tahun 2016 belum dapat dianalisis.

- Belum terdapat tindakan atau program kerja untuk menindaklanjuti hasil survei kepuasan karyawan tahun 2016 mengingat belum dilaksanakannya survei.

mendapat kategori baik.

- menetapkan tindakan atau program kerja untuk menindaklanjuti hasil survei kepuasan karyawan tahun 2016 mengingat belum dilaksanakannya survei.

116. Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan stakeholders.

Kekuatan:

Telah terdapat mekanisme penanganan keluhan stakeholders (pemasok, karyawan dan lain-lain). Penanganan keluhan pelanggan disediakan melalui form keluhan pelanggan. Mekanisme penanganan keluhan pegawai melalui Whistleblowing system sedangkan bagi pemasok/vendor dilakukan melalui coffee morning. (1) (2) (3) (4)

Mekanisme penanganan keluhan stakeholders telah dilaksanakan secara konsisten dan efektif. Setiap pengaduan dan keluhan didokumentasikan untuk kemudian dilakukan penyelesaian atas keluhan tersebut sesuai dengan prosedur. (3) (5)

Telah terdapat penyelesaian atas keluhan

Referensi: 1) Form Keluhan

Pelanggan 2) SOP MR-06 PT JAI 3) Notulen Rapat Coffee

Morning tanggal 26 Januari 2016

4) Whistle Blowing System

5) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,311 1,00 0,311

Page 245: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

229 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

stakeholders pada tahun 2016 dan laporan atas tindak lanjut keluhan stakeholders telah disampaikan dalam rapat manajemen. (3) (5)

Kelemahan: -

117. Upaya untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham secara konsisten dan berkelanjutan.

Kekuatan:

Perusahaan telah mampu memenuhi harapan Pemegang Saham melalui pencapaian sebagian besar target yang disepakati dalam Key Performance Indicator tahun 2016.

Tabel Realisasi KPI Tahun 2016

No Perspektif Bobot Skor

1 Keuangan dan Pangsa Pasar

Average Collection Period 8 5.36

Operation Ratio 8 8.00

Pertumbuhan Pendapatan Usaha

8 0.00

2 Fokus Pelanggan

Indeks Kepuasan Pelanggan 11 11.00

Tindaklanjut Keluhan Pelanggan yang tertulis

11 11.00

3 Efektivitas Produk dan Proses

Waiting Time for Pilot 7 7.00

Tingkat Keselamatan 7 7.00

Availability Kapal Tunda 6 6.00

4 Fokus Tenaga Kerja

Peningkatan Kompetensi SDM 9 9.00

Produktivitas Pegawai 8 8.00

Referensi: 1) Laporan Manajemen

Audited Tahun 2016 2) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Memenuhi harapan Pemegang Saham melalui pencapaian seluruh target-target yang telah disepakati dalam Key Performance Indicator Perusahaan.

0,311 0,88 0.272

Page 246: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

230 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

5 Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab

Skor GCG 9 9.00

Hukum dan Regulasi 8 8.00

Total 100 89.36

Perusahaan telah mampu meningkatkan kinerja Perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2016 pencapaian KPI Perusahaan yaitu sebesar 89.36% lebih besar dibanding tahun 2015. (1) (2)

Kelemahan:

Masih terdapat target KPI yang tidak tercapai yaitu pada aspek keuangan dan pangsa pasar yaitu target collection period dan pertumbuhan pendapatan usaha.

118. Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk mendukung keberlanjutan operasi Perusahaan.

Kekuatan:

Kebijakan CSR - Perusahaan telah memiliki kebijakan

umum terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan, sebagai penjabaran Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan GCG tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Perusahaan. (1)

- Perusahaan tidak memiliki kewajiban

Referensi: 1) Pedoman GCG

Perusahaan 2) HSSE Plan sesuai

implementasi ISM Code

3) Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat

4) Program Kerja HSSE 2016

5) Dokumen Penyesuaian

Hambatan: - Rekomendasi:

Terkait Kebijakan CSR - Menyusun kebijakan

khusus terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan, sebagai penjabaran Pasal 74

1,556 0,31 0.486

Page 247: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

231 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

tentang pembinaan usaha kecil. (N/A)

Antisipasi dampak negatif terhadap masyarakat yang ditimbulkan dari produk, pelayanan dan proses operasional dari Perusahaan. a. Perusahaan telah memiliki SOP yang

memuat kewajiban perusahaan memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas perusahaan lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja. (2)(3)

b. Telah terdapat program penanganan keadaan darurat yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan, yaitu melalui program simulasi kebakaran dan tanggap darurat yang melibatkan seluruh karyawan Perusahaan. (4)

c. Telah terdapat infrastruktur, baik sebagai early warning system maupun pelaksanaan program keadaan darurat, diantaranya melalui penyediaan APAR, Hydrant di tempat kerja.(4)(5)(6)

Not Applicable (N/A) Pada tahun 2016, Perusahaan tidak berkewajiban melaksanakan program

Manajemen Keselamatan

6) Konfirmasi

UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

- Direksi membentuk unit/bagian yang bertugas melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan

- Menetapkan indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan penglolaan CSR.

Terkait Program Bina Lingkungan dan Program CSR lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku. - Menyusun rencana

kerja untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan

- Rencana kerja implementasi

Page 248: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

232 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

kemitraan dengan usaha kecil, sehingga Not Applicable informasi terkait: a. Rencana kerja untuk

mengimplementasikan tanggung jawab Perusahaan terkait Program Kemitraan dengan Usaha Kecil.

b. Rencana kerja implementasi program kemitraan dianggarkan dalam RKAP dan bukan sebagai distribusi laba.

c. Pelaksanaan kegiatan kemitraan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan.

d. Tidak terdapat tambahan tunggakan pengembalian dana kemitraan yang dipinjamkan kepada mitra binaan.

Kelemahan:

Terkait Kebijakan CSR - Perusahaan belum memiliki kebijakan

khusus terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan, sebagai penjabaran Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

- Direksi belum membentuk unit/bagian yang bertugas melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan

- Perusahaan belum memiliki indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan penglolaan CSR.

tanggung jawab sosial perusahaan dianggarkan dalam RKAP dan bukan sebagai distribusi laba

- Implementasi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan.

Terkait ukuran-ukuran atau indikator kinerja kunci yang berkaitan dengan CSR. - Menetapkan

indikator keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

- Melakukan evaluasi atas pencapaian indikator keberhasilan CSR dengan targetnya.

Page 249: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

233 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Terkait Program Bina Lingkungan dan Program CSR lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku. - Perusahaan belum memiliki rencana kerja

untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan

- Rencana kerja implementasi tanggung jawab sosial perusahaan belum dianggarkan dalam RKAP dan bukan sebagai distribusi laba

- Mengingat belum terdapat rencana kerja CSR maka implementasi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial tidak dapat dianalisis.

Terkait ukuran-ukuran atau indikator kinerja kunci yang berkaitan dengan CSR. - Perusahaan belum menetapkan indikator

keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

- Perusahaan belum melakukan evaluasi atas pencapaian indikator keberhasilan CSR dengan targetnya.

Page 250: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

234 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

32. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi. 1,089 0,933

119. Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan penjabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan.

Kekuatan:

Direksi telah menetapkan mekanisme untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi Direksi dan penjabat struktural Perusahaan yang disebabkan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam: (1)(2)(3) - Anggaran Dasar Perusahaan - Pedoman Pengelolaan Gratifikasi dan

Penerpan Whistleblowing System (WBS) - Pedoman Pelaksanaan GCG

Telah dilakukan sosialisasi kebijakan tentang mekanisme untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan Penjabat Struktural Perusahaan, yaitu melalui penandatanganan Pakta Integritas serta sosialisasi kebijakan GCG.

Kelemahan:

Belum diperoleh dokumen terkait penandatanganan surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga, jabatan lain atau golongan dengan kepentingan Perusahaan yang ditandatangani seluruh Direksi pada awal pengangkatan dan diperbaharui setiap awal tahun.

Referensi: 1) Anggaran Dasar

Perusahaan Pasal 13 2) Pedoman Gratifikasi

dan Penerapan Whistleblowing System

3) Pedoman GCG 4) Pakta Integritas

Anggota Direksi 5) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi:

Seluruh anggota Direksi menandatangani surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga, jabatan lain atau golongan dengan kepentingan Perusahaan yang dilakukan pada awal pengangkatan dan diperbaharui setiap awal tahun.

0,467 0,67 0.311

Page 251: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

235 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

120. Direksi menetapkan kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan.

Kekuatan:

Seluruh Direksi telah menyampaian laporan kepemilikan saham di Perusahaan dan perusahaan lainnya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam Daftar Khusus yang memuat daftar kepemilikan saham pribadi dan keluarga anggota Direksi. (1)

Direksi telah menandatangani pakta integritas agar dalam pengambilan keputusan tidak terdapat potensi benturan kepentingan. (2)

Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat pengambilan keputusan transaksional yang mengandung benturan kepentingan, dibuktikan dengan: (3) a. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan

dengan Transaksi kesempatan Perusahaan (corporate opportunity).

b. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi dengan Perusahaan yang bersangkutan, baik yang di laksanakan oleh Direksi pribadi atau secara tidak langsung oleh Direksi melalui anggota keluarganya atau keluarga dekatnya (self dealing).

c. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).

d. Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi yang dibantu oleh orang

Referensi: 1) Daftar Khusus

Kepemilikan Saham Direksi PT JAI Pada Perusahaan Dan Perusahaan Lainnya

2) Pakta Integritas Anggota Direksi

3) Konfirmasi

Hambatan:

-

Rekomendasi:

-

0,622 1,00 0,622

Page 252: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

236 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

dalam (insider information).

Direksi telah menunjukan kesungguhan dalam setiap pengambilan keputusan bebas dari kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak lainnya. (1) (2) (3)

Kelemahan: -

33. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu.

1,089 0,910

121. Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Direksi telah menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan & tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasian triwulanan & tahunan serta Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris. Dalam praktiknya, Laporan manajemen triwulanan dan tahunan disampaikan kepada Komisaris sebagai tembusan laporan.(1)(2)(3)(4)(5)

Penyampaian Laporan triwulanan kepada Dewan Komisaris telah tepat waktu. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, penyampaian kepada Pemegang saham untuk laporan manajemen triwulanan paling lambat 1 bulan setelah teriwulan tersebut dan laporan manajemen tahunan paling lambat 1 bulan setelah berakhirnya

Referensi: 1) Laporan Manajemen

audited Tahun 2016 dan Triwulan I, II, III tahun 2016

2) Anggaran Dasar Perusahaan

3) Surat Penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan 2016 kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan Komisaris

4) Laporan Tahunan Tahun 2015

5) Surat Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan dan Semester

Hambatan: - Rekomendasi:

Menyampaikan Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu yaitu 5 Bulan setelah tahun buku berakhir.

Menyampaikan Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Pemegang Saham secara tepat

0,622 0,90 0,560

Page 253: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

237 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

tahun buku tersebut; dan penyampaian Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun berakhir. (1)(2)(3)(4)

Tabel Waktu Penyampaian Laporan Manajemen

Triwulanan dan Tahunan Kepada Dewan Komisaris Tahun 2016

Laporan Manajemen

Standar Waktu Tgl. Penyampaian

Status Ketepatan Waktu

Laporan Manajemen Triwulan I

1 bulan setelah berakhirnya triwulan I

April 2016 Tepat Waktu

Laporan Manajemen Triwulan II

1 bulan setelah berakhirnya triwulan II

Juli 2016 Tepat Waktu

Laporan Manajemen Triwulan III

1 bulan setelah berakhirya triwulan III

Oktober 2016

Tepat Waktu

Laporan Manajemen Tahunan 2016 Unaudited

2 Bulan setelah berakhirnya tahun buku

Januari 2017

Tepat Waktu

Laporan Tahunan 2016 (Annual Report)

5 Bulan setelah tahun buku berakhir

- Tidak Tepat Waktu

6) Surat Penyampaian Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

waktu yaitu 5 Bulan setelah tahun buku berakhir.

Page 254: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

238 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Direksi telah menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan dan Laporan Manajemen tahunan yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi serta Laporan Tahunan yang ditandatangani seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham. (1)(2)(3)

Penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan telah dilakukan tepat waktu (Laporan Manajemen triwulanan 1 bulan setelah triwulanan ybs dan Laporan Manajemen tahunan 1 bulan setelah berakhirnya tahun buku) kepada Pemegang Saham; dan penyampaian Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun berakhir. (1)(2)(3)(4)

Tabel Waktu Penyampaian Laporan Manajemen

Triwulanan dan Tahunan kepada Pemegang Saham Tahun 2016

Laporan Manajemen

Standar Waktu Tgl. Penyampaian

Status Ketepatan Waktu

Laporan Manajemen Triwulan I

1 bulan setelah berakhirnya triwulan I

April 2016 Tepat Waktu

Page 255: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

239 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

Laporan Manajemen Semester I

1 bulan setelah berakhirnya triwulan II

Juli 2016 Tepat Waktu

Laporan Manajemen Triwulan III

1 bulan setelah berakhirya triwulan III

Oktober 2016

Tepat Waktu

Laporan Manajemen Tahunan 2016

2 Bulan setelah berakhirnya tahun buku

Januari 2017

Tepat Waktu

Laporan Tahunan 2016 (Annual Report)*

5 Bulan setelah tahun buku berakhir

- Tidak Tepat Waktu

Catatan: ketepatan waktu penyampaian laporan manajemen mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan.

Muatan (content) Laporan Kinerja tahunan telah lengkap (untuk muatan laporan tahunan parameter tersendiri) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (1) (2) (4)

Kelemahan:

Penyampaian Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Dewan Komisaris belum tepat waktu mengingat Laporan Tahunan 2016 masih dalam proses

Page 256: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

240 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

penyusunan.

Penyampaian Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2016 kepada Pemegang Saham belum tepat waktu mengingat Laporan Tahunan 2016 masih dalam proses penyusunan.

122. Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota Dewan Komisaris.

Kekuatan:

Perusahaan telah memberikan informasi (Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan, Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan) kepada PT Pelindo II (Persero) sebagai Pemegang Saham Mayoritas. (1) (2)

Perusahaan telah memberikan informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris untuk pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. (1) (3) (4) (5)

Telah dilakukan prinsip perlakuan yang sama dalam pemberian informasi oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yaitu perlakuan yang sama dalam hal penyampaian informasi terkait operasional

Referensi: 1) Laporan

Manajemen dan Keuangan Triwulan I, II, III dan Laporan Manajemen Tahunan Audited 2016

2) Laporan Tahunan 2015

3) Anggaran Dasar Perusahaan

4) Surat Pengantar Laporan Manajemen Triwulan I, II, III dan Laporan Manajemen tahun 2016 kepada Pemegang Saham dengan Tembusan kepada Dewan Komisaris

Hambatan: - Rekomendasi:

Memberikan dan memberikan informasi terkait Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan, Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan) kepada PT MTI sebagai Pemegang Saham Minoritas.

Memberikan perlakuan yang sama dalam pemberian informasi kepad Pemegang

0,467 0,75 0.350

Page 257: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

241 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TKT -PEMENU

HAN SKOR

dan keuangan Perusahaan melalui penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan serta Laporan Keuangan Perusahaan. (1)(2)(4)(5)

Kelemahan:

Perusahaan belum memberikan informasi (Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan, Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan) kepada PT MTI sebagai Pemegang Saham Minoritas.

Perusahaan belum memberikan perlakuan yang sama dalam pemberian informasi oleh Direksi Pemegang Saham Minoritas yaitu perlakuan yang sama dalam hal penyampaian informasi terkait operasional dan keuangan Perusahaan melalui penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan serta Laporan Keuangan Perusahaan.

5) Konfirmasi

Saham Minoritas yaitu perlakuan yang sama dalam hal penyampaian informasi terkait operasional dan keuangan Perusahaan melalui penyampaian Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan serta Laporan Keuangan Perusahaan.

Page 258: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

242 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

34. Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 1,556 1,167

123. Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Kekuatan: ● Direksi telah memiliki pedoman pelaksanaan

rapat yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Tata Tertib Rapat Direksi dan Dewan Komisaris yang mengatur antara lain aspek sebagai berikut: (1) a) Risalah Rapat b) Panggilan Rapat c) Etika Rapat d) Jadwal, agenda dan tempat pelaksanaan

rapat e) Pimpinan Rapat f) Mekanisme Kehadiran g) Prosedur pengambilan keputusan rapat h) Pengambilan Keputusan Secara Sirkuler

Kelemahan: ● Pedoman pelaksanaan rapat Direksi belum

mengatur pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya dan pembahasan/telaah atas arahan/usulan dan/atau tindak lanjut pelaksanaan atas keputusan Dewan Komisaris terkait dangan usulan Direksi.

Referensi: 1) Anggaran Dasar 2) Tata Tertib Rapat

Direksi dan Dewan Komisaris

Hambatan: -

Rekomendasi: ● Pedoman pelaksanaan

rapat Direksi mengatur pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya dan pembahasan/telaah atas arahan/usulan dan/atau tindak lanjut pelaksanaan atas keputusan Dewan Komisaris terkait dangan usulan Direksi.

0,156 0,50 0.078

Page 259: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

243 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

124 Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling sedikit sekali dalam setiap bulan.

Kekuatan: ● Rapat Direksi telah mengacu pada Anggaran

Dasar yang mengatur bahwa rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dll.(1)(3)

● Di tahun 2016 dalam prakteknya Direksi telah melaksanakan Rapat Internal Direksi sebanyak 17 kali namun daftar hadir yang diperoleh hanya 13 kali rapat. Sehingga dapat dikatakan jumlah rapat yang dilaksanakan Direksi telah sesuai dengan kententuan frekuensi rapat Rapat yaitu minimal satu kali dalam sebulan. (3)(4)(5)

Kelemahan: ● Belum diperoleh dokumen terkait rencana

rapat Direksi serta dimuat dan ditetapkan dalam RKAP.

Referensi: 1) Board Manual 2) Rencana Rapat Direksi

Tahun 2016 dan 2017 3) Anggaran Dasar 4) Risalah Rapat Direksi

tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi: ● Mendokumentasikan

Rencana Rapat serta dimuat dan ditetapkan dalam RKAP.

0,467 0,50 0,234

125. Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus

Kekuatan: ● Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat

Internal Direksi adalah sebagai berikut: (1) Tabel Rekapitulasi Kehadiran

Direksi dalam Rapat

Direksi Tahun 2016 Jabatan Kehadiran %

Direktur Utama 17 100

Referensi : 1) Rekapitulasi Rapat

Direksi Tahun 2016 2) Risalah Rapat bersama

Dewan Komisaris Tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi: ● Mendokumentasikan

alasan ketidakhadiran

0,311 1,00 0,311

Page 260: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

244 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

menjelaskan alasan ketidakhadirannya.

Direktur Operasi dan Komersial

17 100

Direktur Keuangan dan SDM

17 100

Direktur Teknik dan Armada

16 94

Keterangan : *) Berdasarkan 18 risalah rapat yang diperoleh daftar hadirnya

Berkaitan dengan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat Direksi yang dilakukan sebanyak 17 kali dengan capaian tingkat kehadiran masing-masing Direksi paling sedikit mencapai 94%. (1)

● Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat dengan Dewan Komisaris adalah sebagaimana berikut. (2)

Tabel Kehadiran anggota Direksi dalam

Rapat dengan Dewan Komisaris tahun 2016 Jabatan Kehadiran %

Direktur Utama 12 92

Direktur Operasi dan Komersial

13 100

Direktur Keuangan dan SDM

13 100

Direktur Teknik dan Armada

13 100

Direksi yang berhalangan hadir dalam setiap rapat Direksi maupun dalam rapat Dewan Komisaris.

Page 261: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

245 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Berkaitan dengan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat bersama Dewan Komisaris yang dilakukan sebanyak 13 kali dan telah mencapai paling sedikit 92% untuk kehadiran anggota Direksi. (2)

Kelemahan: ● Daftar hadir seluruh risalah rapat belum

seluruhnya diperoleh dan terkait alasan ketidakhadiran Direksi yang berhalangan hadir dalam setiap rapat Direksi maupun dalam rapat Dewan Komisaris belum terdokumentasi.

126. Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.

Kekuatan: ● Di dalam rapat Direksi telah dilakukan evaluasi

terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya dalam rapat Direksi dan rapat bersama dengan Dewan Komisaris contohnya membahas terkait dengan Persiapan IPO, Assessment GCG, Penunjukan Konsultan Keuangan dan pembahasan bentuk kerjasama.(1)

● Terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya yang sedang dalam proses telah dilakukan pembahasan untuk tidak lanjutnya contohnya terkait dengan Persiapan IPO, Assessment GCG, Penunjukan Konsultan Keuangan dan pembahasan bentuk kerjasama.(1)

Referensi : 1) Risalah Rapat Direksi

tanggal 10, 17, 25, 31 Oktober, 7, 28, November, 1, 5 dan 16 Desember 2016.

2) Risalah Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris tanggal 13 Juni, 26 September, 14 November, 20 Desember 2016

Hambatan: - Rekomendasi: ● Mendokumentasikan

terkait evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya dan tindak lanjut untuk kaputusan hasil rapat sebelumnya yang belum selesai dalam setiap rapat Direksi maupun rapat bersama dengan

0,311 0,75 0,233

Page 262: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

246 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Kelemahan: ● Belum diperoleh dokumen terkait bahwa dalam

setiap rapat Direksi maupun rapat bersama dengan Dewan Komisaris terdapat evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya dan tindak lanjut untuk kaputusan hasil rapat sebelumnya yang belum selesai.

Dewan Komisaris.

127 Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Kekuatan: ● Direksi telah menindaklanjuti arahan dan/atau

keputusan Dewan Komisaris seperti pembasan perubahan AD/ART, Persiapan IPO dan penunjukan Konsultan Keuangn.(1)(2)(3)(4)

● Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh Direksi telah sesuai dengan arahan dan/atau keputusan Dewan Komisaris, seperti perubahan AD/ART, Persiapan IPO dan penunjukan Konsultan Keuangn . (1)(2)(3)(4)

Kelemahan: ● -

Referensi : 1) Risalah Rapat

bersama Dewan Komisaris tahun 2016.

2) Laporan Tahunan 2016

3) Laporan Manajemen Tahun 2016

4) Laporan Hasil Audit Auditor Independen

Hambatan: - Rekomendasi: ● -

0,311 1,00 0,311

35. Direksi wajib menyelenggarakan Pengawasan Intern yang berkualitas dan efektif 1,711 0,960

128. Perusahaan memiliki Piagam Pengawasan Intern yang ditetapkan oleh Direksi.

Kekuatan: ● Piagam Pengawasan Intern saat ini masih dalam

betuk draf dan telah disampaikan kepada Direktur Utama.(1)

Referensi : 1) Draf Piagam

Pengawasan Intern

Hambatan: - Rekomendasi:

0,156 0,75 0,117

Page 263: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

247 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

● Muatan Draf Piagam Satuan Pengawasan Internal antara lain telah :

a. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Undang-undang RI nomor 19 tahun 2003 dan SK Menteri BUMN Nomor Per-01/MBU/2011.

b. Mempertimbangkan Standar Profesional Audit Intern yang dibuat oleh FK-Internal Audit Perusahaan dan/atau Konsorsium Organisasi Profesi Audit Intern atau International Professional Practices Freamwork of Internal Auditing.

c. Paling sedikit menjelaskan: posisi fungsi pengawasan intern dalam organisasi; kewenangan fungsi pengawasan intern untuk mendapatkan akses secara penuh, bebas dan tidak dibatasi terhadap seluruh fungsi, tempat/lokasi bangunan, aset, pegawai, catatan dan dokumentasi lainnya serta informasi yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern; dan menjelaskan ruang lingkup fungsi pengawasan intern.

● Piagam Internal Audit dimutakhirkan dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan Perusahaan serta kebutuhan organisasi sebagaimana diatur didalamnya. Piagam Audit saat ini sedang dalam proses telaah oleh

● Mengesahkan Draft Piagam Pengawasan Intern.

Page 264: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

248 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Direksi. (1) Kelemahan: ● Draft Piagam Pengawasan Intern belum

disahkan

129. Internal Audit/Fungsi Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

Kekuatan: ● Draf Piagam Pengawasan Intern menjelaskan

Posisi Satuan Pengawasan Internal dalam struktur organisasi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. (1)

● Draf Piagam Pengawasan Intern menjelaskan Pimpinan fungsi Internal Audit telah mempunyai akses langsung melapor hasil kerjanya kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit. (1)

● Pedoman Audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi Internal Audit saat ini masih dalam bentuk darf.

Kelemahan: ● Jumlah personil yang ditugaskan di Internal

Audit belum sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas Internal Audit. a. SPI/fungsi Audit Internal memiliki rencana

kebutuhan tenaga auditor/SDM. b. Jumlah tenaga auditor mencukupi kebutuhan

perusahaan. Kecukupan tenaga auditor

Referensi : 1) Draf Piagam

Pengawasan Intern 2) Draf Pedoman Audit

Hambatan: - Rekomendasi: ● Jumlah personil yang

ditugaskan di Internal Audit sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas Internal Audit. a. SPI/fungsi Audit

Internal memiliki rencana kebutuhan tenaga auditor/SDM.

b. Jumlah tenaga auditor mencukupi kebutuhan perusahaan. Kecukupan tenaga auditor dihasilkan dari analisis bebankerja yang dilakukan oleh

0,466 0,25 0,117

Page 265: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

249 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

dihasilkan dari analisis beban kerja yang dilakukan oleh SPI dan/atau bagian SDM.

● Kualitas auditor SPI yang ditugaskan belum sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. a. Pimpinan fungsi Audit Internal memiliki

keahlian yang diakui dalam profesi auditor internal dengan mendapatkan sertifikasi profesi QIA (Qualified Internal Auditor).

b. Staf auditor internal memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dan sebagian auditor telah mendapatkan program sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang jabatan dalam Fungsi Internal Audit.

c. Terdapat program pengembangan profesi secara berkelanjutan bagi staf Auditor Internal, baik untuk mempertahankan sertifikasi profesinya maupun mengikutsertakan staf auditor SPI dalam pendidikan yang mendukung usaha-usaha memperoleh sertifikasi profesi.

● Draft Pedoman Audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi Internal Audit belum disahkan, yang memuat: a. Kebijakan dan prosedur sebagai pedoman

bagi pelaksanaan kegiatan Fungsi Pengawasan Intern. Bentuk dan isi prosedur

SPI dan/atau bagian SDM.

● Kualitas auditor SPI yang ditugaskan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. a. Pimpinan fungsi

Audit Internal memiliki keahlian yang diakui dalam profesi auditor internal dengan mendapatkan sertifikasi profesi QIA (Qualified Internal Auditor).

b. Staf auditor internal memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dan sebagian auditor telah mendapatkan program sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang

Page 266: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

250 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

disesuaikan dengan struktur organisasi SPI dan ukuran SPI serta kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan.

b. Kepala Internal Audit /Fungsi Internal Audit melaksanakan program jaminan kualitas dan peningkatan fungsi Internal Audit yang mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi pengawasan intern.

c. SPI/Fungsi Internal Audit melakukan penilaian atas program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal secara keseluruhan. Review (assessment) berkala dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap Charter Audit Internal, standar dan kode etik, efisiensi serta efektivitas dari Internal Audit memenuhi kebutuhan dari berbagai stakeholders-nya, assessment yang dilakukan oleh assessor independen sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

jabatan dalam Fungsi Internal Audit.

c. Terdapat program pengembangan profesi secara berkelanjutan bagi staf Auditor Internal, baik untuk mempertahankan sertifikasi profesinya maupun mengikutsertakan staf auditor SPI dalam pendidikan yang mendukung usaha-usaha memperoleh sertifikasi profesi.

● Mengesahkan Pedoman Audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi Internal Audit mencakup : a. Kebijakan dan

prosedur sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan

Page 267: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

251 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Fungsi Pengawasan Intern. Bentuk dan isi prosedur disesuaikan dengan struktur organisasi SPI dan ukuran SPI serta kompleksitas kegiatan usaha Perusahaan.

b. Kepala Internal Audit /Fungsi Internal Audit melaksanakan program jaminan kualitas dan peningkatan fungsi Internal Audit yang mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi pengawasan intern.

c. SPI/Fungsi Internal Audit melakukan penilaian atas program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal secara keseluruhan. Review

Page 268: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

252 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

(assessment) berkala dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap Charter Audit Internal, standar dan kode etik, efisiensi serta efektivitas dari Internal Audit memenuhi kebutuhan dari berbagai stakeholders-nya, assessment yang dilakukan oleh assessor independen sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

130. Internal Audit melaksanakan fungsi Pengawasan Intern untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional Perusahaan.

Kekuatan : ● Terkait SPI merencanakan Program Kerja

Tahunan pengawasan intern dan melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan, antara lain: a. Program Kerja Pengawasan Tahunan /PKPT

(Rencana Audit Tahunan) berdasarkan PKPT Induk Perusahaan.(6)

Referensi : 1) Draft Pedoman Audit 2) Surat Auditor

Independen Nomor RPC-3245/PSS/2017

3) Laporan Hasil Audit Auditor Independen

4) Pedoman Audit Intern Induk Perusahaan

5) Laporan Monitoring

Hambatan: - Rekomendasi: ● SPI merencanakan

Program Kerja Tahunan pengawasan intern dan melaksanakan

1,089 0,67 0,726

Page 269: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

253 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

b. Pelaksanaan audit berdasarkan program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan oleh Induk Perusahaan dibantu oleh Auditor Independen dan telah sesuai dengan yang direncanakan Induk Perusahaan. (6)

c. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target dalam PKPT (Jumlah Audit dan Pelaporan Audit) telah sesuai dengan yang ditetapkan Induk Perusahaan. (6)

● SPI melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Komite Audit baik dalam bentuk hardcopy maupun pemaparan langsung dalam rapat.(3)(5)(6)

a. Penanggung jawab Internal Audit telah melaporkan hasil kerjanya (penugasan pengawasan intern) kepada Direktur Utama.

b. Laporan hasil penugasan pengawasan intern disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit. Jika Internal Audit melakukan assessment atas program jaminan kualitas dan peningkatan fungsi pengawasan intern harus disampaikan juga kepada Dewan Komisaris.

● Fungsi Internal Audit memberikan kontribusi terhadap perbaikan/peningkatan proses Tata Kelola (governance), manajemen risiko, dan pengendalian intern. (3)

Tindak Lanjut Audit 6) Konfirmasi

pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan, antara lain: a. Berdasarkan

konfirmasi Rencana Penugasan (Program Kerja Pengawasan Tahunan /PKPT) disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit untuk mendapatkan pertimbangan dan saran-saran. (5)

b. Rencana penugasan (PKPT) disetujui oleh Direktur Utama dikomunikasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris cq Komite Audit.(5)

c. Internal Audit melaksanakan audit berdasarkan program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan.

Page 270: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

254 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

a. SPI telah memberikan rekomendasi (masukan atas prosedur) dan pengawasan tindak lanjut rekomendasi yang meningkatkan proses Tata Kelola (governance).

b. SPI memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan pengendalian intern kepada Perusahaan.

● SPI memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan internal dan eksternal. a. Penanggung jawab Fungsi Audit Internal

telah memiliki pedoman untuk memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan intern dan pengawasan ekstern, yaitu dimuat Pedoman Audit Induk Perusahaan dan telah dimuat Draf Piagam Pengawasan Intern.(4)

b. Fungsi Audit Internal secara efisien dan efektif telah melaksanakan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan intern dan pengawasan ekstern dan mendokumentasikan hasil pemantauan. (4)

c. Fungsi Audit Internal melaporkan hasil pemantauan tindak lanjut kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Komisaris cq Komite Audit. (5)

● Tingkat penerapan rekomendasi yang

d. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target dalam PKPT (Jumlah Audit dan Pelaporan Audit) dapat dianalisis.

● Mendokumentasikan terkait SPI memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategi bisnis Perusahaan, yang mencakup : a. SPI mengevaluasi

sejauh mana sasaran dan tujuan program serta kegiatan operasi telah ditetapkan sejalan dengan tujuan organisasi.

b. SPI memberi masukan atas konsistensi hasil-hasil yang di peroleh dari kegiatan dan program dengan tujuan dan sasaran

Page 271: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

255 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

disampaikan oleh SPI telah dapat diterapkan/dijalankan dan rekomendasi Internal Audit memperbaiki kegiatan operasional unit. (5)

Kelemahan: ● SPI merencanakan Program Kerja Tahunan

pengawasan intern dan melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan, antara lain: a. Berdasarkan konfirmasi Rencana Penugasan

(Program Kerja Pengawasan Tahunan /PKPT) belum disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit untuk mendapatkan pertimbangan dan saran-saran. (5)

b. Rencana penugasan (PKPT) belum disetujui oleh Direktur Utama dikomunikasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris cq Komite Audit.(5)

c. Internal Audit belum melaksanakan audit berdasarkan program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan.

d. Tingkat pencapaian (kinerja) target-target dalam PKPT (Jumlah Audit dan Pelaporan Audit) belum dapat dianalisis.

● Belum diperoleh dokumen terkait SPI memberikan masukan tentang upaya

yang telah ditetapkan kepada manajemen.

Page 272: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

256 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

pencapaian strategi bisnis Perusahaan, yang mencakup : a. SPI mengevaluasi sejauh mana sasaran dan

tujuan program serta kegiatan operasi telah ditetapkan sejalan dengan tujuan organisasi.

b. SPI memberi masukan atas konsistensi hasil-hasil yang di peroleh dari kegiatan dan program dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan kepada manajemen.

36. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris Perusahaan yang berkualitas dan efektif. 1,711 1,065 131. Sekretaris Perusahaan di

lengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

Kekuatan: ● Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh

Manager Hukum dan JAI Pusat telah memiliki kualifikasi yang memadai Asuransi dibuktikan dengan: a. Sekretaris Perusahaan telah memenuhi

kualifikasi pendidikan yang ditentukan oleh Perusahaan dengan terpenuhinya persyaratan menjadi Sekretaris Perusahaan. Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Sdr. Muh Isnanto dengan latar belakang pendidikan S1-Hukum, S2-Magister Humaniora, S-2 Shipping And Transportation . (1)

b. Sekretaris Perusahaan telah memiliki

Referensi : 1) CV Muh Isnanto 2) Struktur Organisasi

Perusahaan

Hambatan: - Rekomendasi: ● Struktur organisasi

Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. Posisi Sekretaris Perusahaan dibawah Direktur Utama.

Sekretaris Perusahaan diangkat dan

0,466 0,42 0,194

Page 273: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

257 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

pengalaman profesional dan kompetensi yang dimiliki yaitu Hukum, komunikasi Perusahaan baik yang didapatkan melalui pendidikan formal, pelatihan maupun pengalaman kerja. (1)

● Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya, saat ini berada di bawah tanggung jawab Manager Hukum dan Asuransi.

Kelemahan: ● Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan

belum sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya. Posisi Sekretaris Perusahaan dibawah Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

● Uraian tugas Sekretaris Perusahaan belum mencakup hal-hal subtantive, sebagai berikut: a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi

peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG;

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila

diberhentikan berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

● Uraian tugas Sekretaris Perusahaan mencakup hal-hal subtantive, sebagai berikut:(4) a. Memastikan bahwa

Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG;

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta;

c. Sebagai penghubung (liaison officer);

Page 274: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

258 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

diminta; c. Sebagai penghubung (liaison officer); d. Menatausahakan serta menyimpan

dokumen (termasuk kebijakan) Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen (termasuk kebijakan) Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

132. Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya.

Kekuatan: ● Sekretaris Perusahaan telah memberikan

informasi yang materil dan relevan kepada stakeholders dibuktikan dengan: a. Sekretaris Perusahaan telah bertindak

sebagai pendukung dalam penyusunan Laporan triwulanan dan tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. (1)(3)

b. Laporan Triwulanan dan Tahunan telah disampaikan kepada Dewan dan/atau kepada pemegang saham. (1)(2)(3)

Mengingat Board Manual Perusahaan telah mengatur ketentuan penyampaian Laporan

Referensi : 1) Laporan Manajemen

Triwulan I, II, III dan Laporan Manajemen Tahunan Tahun 2016

2) Board Manual 3) Surat Penyampaian

Laporan Manajemen Triwulanan I, II, III dan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

4) Website: www.ipcmarineservice.co.id

5) Daftar Pemegang

Hambatan: - Rekomendasi: ● Sekretaris Perusahaan

belum mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk "Proses Release" atas setiap pernyataan dalam

1,089 0,80 0,871

Page 275: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

259 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Triwulanan kepada Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham paling lambat 21 hari setelah berakhirnya periode triwulan tersebut maka tidak ada kewajiban standar waktu/hari sesuai SK-16/S.MBU/2012. Namun Anggaran Dasar tidak mengatur jangka waktu penyampaian Laporan Manajemen Tahunan maka standar waktu didasarkan pada SK-16/S.MBU/2012 yaitu 5 hari kerja sebelum bulan februari berakhir.

.(2) Berikut tabel penyampaian Laporan Triwulanan:

Tanggal Pelaporan

kepada Dewan Komisaris

Laporan Ketepatan Waktu

21 April 2016 Triwulan I Tepat Waktu

21 Juli 2016 Triwulan II Tepat Waktu

6 Oktober 2016 Triwulan III Tepat Waktu

16 Januari 2017 Tahunan Tahun 2016

Tepat Waktu

Catatan: Ketentuan yang diataur dalam SK-16/S.MBU/2012 terkait dengan ketepatan waktu penyampaian laporan triwulan Not Applicable

Saham 6) Undangan Rapat Pra

RUPS 7) Risalah Rapat Direksi 8) Risalah Rapat Direksi

bersama Dewan Komisaris

9) Laporan Tahunan 2016

10) Dokumen Daftar Khusus

11) Risalah RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun buku 2015

12) Risalah RUPS Persetujuan RKAP dan Kontrak Manajemen tahun 2016

13) Materi Pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris baru

14) Laporan Auditor Independen No. RPC-4394/PSS/2017

15) Dokumen Laporan Kajian Hukum

16) Konfirmasi

tingkatan Direksi. ● Mendokumentasikan

terkait Risalah RUPS RJPP yang memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS dan keputusan RUPS.

● Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi. a. Apabila terdapat

perbedaan pendapat (dissenting comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Direksi dicantumkan dalam risalah rapat.

b. Risalah Rapat Direksi seluruhnya memuat hasil evaluasi atas pelaksanaan

Page 276: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

260 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

c. Sekretaris Perusahaan telah memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website Perusahaan on line secara berkala.(4)(5)

d. Sekretaris Perusahaan telah melakukan pelayanan pemberian informasi atas informasi yang dibutuhkan mengenai dan atau performance dari Perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan Perusahaan dan penyampaian laporan-laporan lainnya yang kepada stakeholders lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.(4)(5)

e. Penyampaian laporan dan informasi relevan lainnya seperti Annual Report, website, laporan triwulanan, serta penyediaan informasi bagi stakeholders telah dilakukan secara tepat waktu. (1)(2)(4)(5)(6)(7)(8)(9)(10)(11)(12)(13)

● Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas sebagai pejabat penghubung, dimana : a. Sekretaris Perusahaan mengorganisasikan

Rapat Direksi, Rapat Direksi dan Dewan Komisaris, RUPS dan Kegiatan lainnya dengan stakeholders.(4)(7)(8)

b. Sekretaris Perusahaan telah menyusun jadwal dan tahapan kegiatan menjelang RUPS/RUPSLB dan Rapat Direksi.(10)(12)

keputusan rapat sebelumnya.

c. Risalah Rapat memuat keputusan rapat sebelumnya.

● Sekretaris Perusahaan memberikan Laporan yang berkaitan dengan tugasnya secara berkala, dan apabila diminta dapat memberikannya kepada Dewan Komisaris.

Page 277: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

261 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

● Sekretaris Perusahaan menjalankan pelaksanaan dan pendokumentasian RUPS dan Rapat Direksi, dimana: a. Sekretaris Perusahaan telah membuat,

memelihara, dan menyimpan Daftar Pemegang Saham yang dimuat dalam akta pendirian. (2)(5)

b. Sekretaris Perusahaan telah membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Khusus.(10)

c. Sekretaris Perusahaan telah membuat, memelihara, dan menyimpan, Risalah RUPS baik RUPS tahunan, RUPS Luar Biasa maupun RUPS sirkuler: (12)(13)

- Risalah RUPS telah memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS dan keputusan RUPS.

- Risalah RUPS telah ditandatangani oleh ketua RUPS dan paling sedikit satu orang Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

d. Sekretaris Perusahaan telah membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi. (7) - Risalah Rapat Direksi telah dibuat untuk

setiap Rapat Direksi.

Page 278: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

262 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

- Risalah Rapat Direksi telah mencantumkan jalannya rapat/dinamika rapat.

- Direksi telah menerima salinan risalah Rapat Direksi, terlepas apakah Anggota Direksi yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.

- Telah terdapat validasi risalah rapat sesuai dengan tata tertib yang ditetapkan. Risalah rapat harus sudah selesai dan diedarkan ke seluruh Direksi maksimal pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah rapat selesai di laksanakan.

- Risalah asli dari setiap Rapat Direksi telah disimpan di Perusahaan.

- Risalah asli dari setiap Rapat Direksi dapat diakses oleh setiap Anggota Komisaris/Dewan Komisaris dan Direksi.

● Sekretaris Perusahaan telah menyelenggarakan program pengenalan bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat. a. Telah terdapat kebijakan tentang program

pengenalan Perusahaan bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diatur dalam Board Manual.(14)

b. Program pengenalan Perusahaan bagi

Page 279: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

263 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat dilukan secara tentative setiap tahun apabila terdapat Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris baru, sehingga rencana program tersebut tidak secara tertulis hanya mengacu pada Pedoman yang ada. Pada tahun 2016 tidak terdapat program pengenalan bagi anggota Direksi baru dan anggota Dewan Komisaris baru, mengingat tidak terdapat pengangkatan anggota Direksi baru dan anggota Dewan Komisaris baru. (15)(16)

c. Program pengenalan meliputi: (1) Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG; (2) gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; (3) Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal (4) Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan yang dimuat dalam Pedoman

Page 280: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

264 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

Dewan Komisaris dan Pedoman Dewan Direksi. (4)(14)(17)

● Terkait pelaporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan kepada Direktur Utama: a. Berdasarkan konfirmasi Sekretaris

Perusahaan memberikan Laporan hasil telaah terhadap peraturan perundang-undangan yang baru jika terdapat peraturan perundang-undangan baru. (15)(16)

b. Sekretaris Perusahaan dibantu oleh pihak independen telah membuat laporan hasil telaah tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.(14)

Kelemahan: ● Sekretaris Perusahaan belum

mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk "Proses Release" atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi.

● Belum diperoleh dokumen terkait Risalah RUPS RJPP yang memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS dan keputusan RUPS.

● Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi. a. Apabila terdapat perbedaan pendapat

Page 281: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

265 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

(dissenting comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Direksi belum dicantumkan dalam risalah rapat.

b. Risalah Rapat Direksi belum seluruhnya memuat hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya.

c. Risalah Rapat belum memuat keputusan rapat sebelumnya.

● Sekretaris Perusahaan belum memberikan Laporan yang berkaitan dengan tugasnya secara berkala, dan apabila diminta dapat memberikannya kepada Dewan Komisaris.(5)

133. Direksi mengevaluasi kualitas fungsi Sekretaris Perusahaan.

Kekuatan: - Kelemahan: ● Belum diperoleh dokumen yang menunjukan

bahwa terdapat evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan.(1)(2)

● Mengingat belum diperoleh dokumen yang menunjukan realisasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan maka capaiannya belum dapat dianalisis.(1)

Referensi : 1) Konfirmasi

Hambatan: - Rekomendasi: ● Mendokumentasikan

evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan.

● Mendokumentasikan realisasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan.

0,156 0,00 0,000

Page 282: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

266 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

37. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan Perundang-undangan. 2,022 1,439

134. Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang di tetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

Kekuatan: ● Prosedur Pemanggilan

a. Pemanggilan RUPS telah dilakukan memenuhi jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan (10 Juni 2016) dan tanggal RUPS (30 Juni 2016) dan surat undangan RUPS mencantumkan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.

b. Pemanggilan telah dilakukan dengan surat tercatat. (1)

c. Dalam surat undangan RUPS telah dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara rapat.(1)

● Ketepatan waktu Pelaksanaan RUPS: a. RUPS mengesahkan/menyetujui RKAP

dilaksanakan paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan. (N/A)

b. RUPS pengesahan Laporan Tahunan telah sesuai ketentuan atau paling lambat 6

Referensi : 1) Undangan RUPS

Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun buku 2015 Nomor: UM.330/28/12.2/MS-16 tanggal 10 Juni

2) Risalah RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun buku 2015

Hambatan: - Rekomendasi: ● Pemanggilan RUPS

mencantumkan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.

● RUPS/Keputusan Pemegang Saham mengesahkan /menyetujui RJPP dalam waktu selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari setelah diterimanya rancangan RJPP secara lengkap atau sebelum periode RJPP berjalan.

1,089 0,75 0,817

Page 283: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

267 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

(enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku yang lampau yaitu melalui RUPS tanggal 30 Juni 2016. (1)(2)

Kelemahan: ● Pemanggilan RUPS belum mencantumkan

pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.

● Mengingat pelaksanaan RUPS RJPP 2016-2020 belum dilaksanakan sehingga ketepatan waktu Pelaksanaan RUPS belum dapat dianalisis.

135. Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap informasi akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat melaksanakan hak-haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

Kekuatan: Direksi telah menyediakan akses serta penjelasan lengkap informasi akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS meliputi: ● Telah terdapat metode perhitungan dan

penentuan gaji/honorarium, fasilitas dan/atau tunjangan lain bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta rincian mengenai gaji/honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, khusus dalam RUPS mengenai Laporan Tahunan. (1)

● Telah terdapat informasi mengenai rincian

Referensi : 1) Risalah RUPS No:

HK.56/30/5/3/PII-14 dan HK.476/2/4/MTI-2014 tentang Penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris

2) Draft RJPP tahun 2016-2020

3) RKAP Tahun 2016 4) Risalah RUPS Tahunan

Tahun Buku 2015 5) Laporan Hasil Audit

KAP terhadap Laporan

Hambatan: - Rekomendasi: ● Mendokumentasikan

terkait panggilan untuk RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS termasuk usul yang direncanakan Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan

0,933 0,67 0,622

Page 284: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

268 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

rencana kerja dan anggaran perusahaan dan hal-hal lain yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh Perseroan, khusus untuk RUPS Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). (2)(3)

● Informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yang menyangkut Perseroan telah dimuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.(4)(5)(6)

● Telah terdapat Penjelasan lengkap dan informasi akurat berkaitan dengan Perseroan dan Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang berhubungan dengan mata acara RUPS dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Kelemahan: ● Belum diperoleh dokumen terkait panggilan

untuk RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS termasuk usul yang direncanakan Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau usul itu harus disediakana di kantor Perseroan sebelum RUPS diselenggarakan.

Keuangan 6) Laporan Tahunan

2016 7) Laporan Manajemen

tahunan 2016 dan Triwulan I, II & III tahun 2016

ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau usul itu harus disediakana di kantor Perseroan sebelum RUPS diselenggarakan.

● Mendokumentasikan terkait penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan dengan agenda RUPS diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung.

Page 285: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab IV Direksi

269 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU

- HAN SKOR

● Belum diperoleh dokumen terkait penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan dengan agenda RUPS diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung.

TOTAL SKOR 34,378 75,188 25.848

Page 286: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB V Pengungkapan Informasi dan Transparansi Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 287: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

270 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI

38. Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan kepada stakeholders 0,435 0,435 136. Perusahaan

menetapkan sistem dan prosedur pengendalian informasi Perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan informasi Perusahaan yang penting.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki kebijakan pengendalian informasi Perusahaan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi. (1)(2)(3)(4)

Dalam SK DIreksi tersebut telah mengatur hal-hal sebagai berikut: (1)(2)(3)(4) a. Informasi yang dikategorikan informasi

publik dan informasi rahasia Perusahaan, b. Prosedur pengungkapan informasi

perusahaan kepada stakeholders. c. Pihak-pihak yang dapat memberikan

dan/atau menyampaikan informasi publik.

Kelemahan: -

Referensi: 1) Kebijakan Teknoplogi

Informasi PT Jasa Armada Indonesia No. Dok: SOP-HRD-03

2) Pedoman Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Pelabuhan II (Persero) Tahun 2009 sesuai dengan SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor HK.56/6/11/PI.II-09 Tanggal 23 November 2009

3) SK Direksi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor: 540/5/I/I/PI.II16 tentang Pedoman Pengembangan Perangkat Lunak tanggal 5 Januari 2016

4) SK Direksi PT. Pelabuhan Indoensia II (Persero) Nomor HK.56/6/II/PI.II-09 Tanggal 23 November 2009 tentang Panduan

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,290 1,00 0,290

Page 288: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

271 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Pelabuhan Indoensia II

137. Tingkat kepatuhan Perusahaan yang memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi Perusahaan.

Kekuatan:

Tingkat kepatuhan Perusahaan telah memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi Perusahaan dibuktikan dengan sepanjang tahun 2016 tidak adanya keluhan terkait pemenuhan kebutuhan informasi. (1)(2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Konfirmasi 2) Dokument perjanjian kerahasiaan pada saat pelaksanaan assessment

Hambatan: - Rekomendasi:

-

0,145 1,00 0,145

39. Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas informasi Perusahaan yang relevan, memadai, dan tepat waktu dan berkala.

2,320 2,079

138. Terdapat media untuk penyediaan informasi publik agar dapat diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki website yang dikelola oleh Perusahaan.

Website telah dikelola namun tidak berdasarkan kebijakan /SOP

Kelemahan:

Perusahaan belum memiliki kebijakan pemutakhiran website dalam bentuk Pedoman & Prosedur Pengeloalaan Situs Web

Pengelolaan website belum sesuai dengan

Referensi: 1) http://www.ipcmarineser

vice.co.id/

Hambatan: - Rekomendasi:

Membuat kebijakan pemutakhiran website dalam bentuk Pedoman & Prosedur Pengeloalaan Situs Web

Menjalankan pengelolaan website

0,322 0,58 0,188

Page 289: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

272 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

kebijakan yang ditetapkan secara konsisten (Mengingat kebijakan dan SOP belum disusun).

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan secara konsisten

139. Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi penting Perusahaan.

Kekuatan:

Website Perusahaan telah mempublikasikan antara lain: (1) - Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(GCG Code),(2) - Board Manual, (2) - Pedoman Perilaku (Kode Etik/Code of

Conduct). (2) - Program Pengendalian Gratifikasi

Perusahaan (Pelaporan Pelanggaran dan Kebijakan Anti Korupsi). (2)

Website Perusahaan telah mempublikasikan informasi penting Perusahaan selain Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan diantaranya: (1) - Beranda - Tentang Kami berisi tentang Profil

Perusahaan - Tata Kelola Perusahaan berisi tentang Kode

Etik Bisnis, Tatalaksana Kerja Direksi dan Komisaris, GCG, IPC Bersih, Pedoman Gratifikasi

- Perspective berisi tentang rekam jejak usaha Perusahaan

- Layanan berisi tentang Layanan yang

Referensi: 1) http://www.ipcmarineser

vice.co.id/ 2) http://www.indonesiapo

rt.co.id/sub/corporate-governance.htmlice.co.id/tata-kelola-perusahaan/

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,572 1,00 0,572

Page 290: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

273 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

diberikan kepada pelanggan - Portfolio - Board Of Director berisi tentang uraian

Direksi Perusahaaan - Pengadaan berisi tentang kegiatan

pengadaan Perusahaan - Kontak memfasilitasi komunikasi

dengan Pelanggan

Website Perusahaan mengungkapkan Annual Report dan Laporan Keuangan Perusahaan

Kelemahan: -

140. Perusahaan menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Perusahaan

Kekuatan:

Perusahaan telah memiliki media komunikasi lain selain website untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Perusahaan seperti: - Company Profile, Standing Banner dan

lainnya(1)(2)(3) - Media Komunikasi Eksternal melalui media

sosial yaitu Twitter, Prospektus JAI, Instagram dan Facebook. (4)(5)(6)(7)

Perusahaan telah mengadakan pertemuan/gathering dengan stakeholders yaitu beberapa diantaranya adalah: (8)

Referensi: 1) Company Profile 2) Standing Banner WBS dan

Gratifikasi 3) Id Twitter @ims_JAI 4) Perpektus JAI 5) Facebook

www.facebook.com/pg/ipcjai

6) Instagram Ipcmarineservice

7) Leaflet JAI 8) Undangan Coffee Morning

Tanggal 20 Januari 2016

Hambatan: - Rekomendasi:

Terdapat media komunikasi seperti majalah internal dan buletin

0,427 0,75 0,320

Page 291: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

274 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Employee Gathering PT Jasa Armada Indonesia tanggal November 2016 di Yogyakarta.

- Coffee Morning dengan pengguna jasa, otoritas pelabuhan, Isosiasi INSA, wartawan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2016

Kelemahan:

Perusahaan belum memiliki media komunikasi lain selain website untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting Perusahaan seperti: majalah internal dan bulletin.

141. Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan www.bumn.go.id dimutakhirkan secara berkala

Kekuatan:

Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan pada alamat http://www.ipcmarineservice.co.id/ telah dimutakhirkan secara berkala. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui history website update dan materi pemutakhiran website yang disusun oleh Corporate Secretary. (1)(2)

Kelemahan: -

Referensi: 1) http://www.ipcmarineser

vice.co.id/ dimutakhirkan pada tanggal Januari 2017

2) Materi Pemuktahiran Website

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,427 1,00 0,427

142. Tingkat kemudahan akses terhadap

Kekuatan:

Informasi yang dimuat dalam website

Referensi: 1) http://www.ipcmarineser

Hambatan: -

0,572 1,00 0,572

Page 292: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

275 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

kebijakan dan informasi penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan

Perusahaan telah mudah diakses dan diunduh (download). Tingkat kemudahan akses dan unduh telah diuji oleh assessor. (1)

Perusahaan tidak menerima permintaan/ permohonan akses informasi publik yang tidak dipenuhi oleh Perusahaan. Perusahaan telah memiliki layanan permintaan/ permohonan untuk memperoleh informasi publik yang dipenuhi oleh Perusahaan melalui website pada kanal situs kontak kami. (1)

Kelemahan: -

vice.co.id/

Rekomendasi: -

40. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3,341 2,359

143. Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian Laporan Tahunan

Kekuatan: Perusahaan telah menyusun Laporan Tahunan secara rutin setiap tahun. Dalam penilaian ini digunakan Laporan Tahunan 2016 dan Draft Laporan 2016 yang dalam proses finalisasi,

Penyajian laporan tahunan telah memenuhi ketentuan umum antara lain: (1) - Laporan Tahunan tahun 2016 telah dicetak

pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.

- Laporan tahunan telah mencantumkan identitas Perusahaan dengan jelas. Nama

Referensi: 1) Laporan Tahunan PT Jasa

Armada Indonesia Tahun 2016

2) http://www.ipcmarineservice.co.id/tentang_kami/annual_report.html

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi Penyajian laporan tahunan memenuhi ketentuan umum antara lain: - Laporan Tahunan

disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara

0,291 0,38 0,109

Page 293: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

276 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Perusahaan dan tahun Laporan Tahunan dengan jelas dan mudah terbaca ditampilkan pada: 1. Sampul muka, 2. Samping, 3. Sampul belakang, dan

Kelemahan:

Laporan Tahunan 2016 belum disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara berdampingan

Laporan tahunan 2016 belum mencantumkan identitas Perusahaan dengan jelas. Nama Perusahaan dan tahun Laporan Tahunan dengan jelas dan mudah terbaca ditampilkan pada Setiap halaman.

Laporan Tahunan tahun 2016 belum disajikan dalam website Perusahaan dan dapat diunduh.

berdampingan - Laporan tahunan

mencantumkan identitas Perusahaan dengan jelas. Nama Perusahaan dan tahun Laporan Tahunan dengan jelas dan mudah terbaca ditampilkan pada Setiap halaman.

- Laporan Tahunan disajikan dalam website Perusahaan dan dapat diunduh.

144. Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting

Kekuatan: Laporan Tahunan tahun 2016 telah memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting antara lain memuat:

Informasi keuangan meliputi: laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, rasio-rasio keuangan secara umum dan relevan (1)

Informasi harga Saham tertinggi, terendah, dan

Referensi: Laporan Tahunan PT Jasa Armada Indonesia (Persero) Tahun 2016 1) Bagian Ikhtisar Keuangan

Hal 1

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,073 1,00 0,073

Page 294: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

277 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

penutupan, serta jumlah Saham yang diperdagangkan (dicatatkan) untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). Harga Saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan Saham, dividen Saham, dan Saham bonus dalam bentuk grafik dan tabel. (Not Applicable (NA) karena PT Jasa Armada Indonesia bukan merupakan listed company).

Informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih beredar, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, mencakup informasi mengenai (1) jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar, (2) tingkat bunga; (3) Tanggal jatuh tempo; (4) Peringkat obligasi. (Not Applicable (NA) karena PT Jasa Armada Indonesia tidak menerbitkan obligasi/non listed company)

Kelemahan: -

145. Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi

Kekuatan:

Laporan Tahunan tahun 2016, telah memuat Laporan Dewan Komisaris antara lain memuat: - Penilaian kinerja Direksi mengenai

Referensi: Laporan Tahunan PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016 1) Bagian Laporan Dewan

Hambatan: -

0,291 1,00 0,291

Page 295: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

278 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

pengelolaan Perusahaan. - Pandangan atas prospek usaha yang

disusun oleh Direksi - Perubahan komposisi Dewan Komisaris. - Komite-komite yang berada di bawah

pengawasan Dewan Komisaris .

Laporan Tahunan tahun 2016, telah memuat Laporan Direksi antara lain memuat: (2) - Kinerja Perusahaan yang mencakup antara

lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi Perusahaaan.

- Memuat Laporan Direksi tentang Analisis Prospek usaha.

- Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan.

- Perubahan komposisi Direksi. Kelemahan: -

Komisaris hal 7-11 2) Bagian Laporan Direksi

hal 12-19 3) Bagian Pernyataan

Dewan Komisaris dan Direksi tentang Persetujuan Laporan Tahunan hal 119

Rekomendasi: -

146. Laporan Tahunan memuat profil Perusahaan secara lengkap

Kekuatan: Laporan Tahunan tahun 2016, telah memuat bagian Profil Perusahaan yang memuat:

Nama dan alamat Perusahaan mencakup informasi tentang nama dan alamat, kode pos,

Referensi: Laporan Tahunan PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016 1) Hal 20 2) Hal 19

Hambatan: - Rekomendasi:

Melengkapi Laporan

0,145 0,96 0,139

Page 296: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

279 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, dan website. (1)

Riwayat singkat Perusahaan mencakup tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama Perusahaan. (2)

Bidang usaha meliputi jenis produk dan jasa yang dihasilkan. (3)

Struktur organisasi dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.(4)

Visi dan Misi Perusahaan yang mencakup: (3)

Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris (umur, pendidikan, dan pengalaman kerja). (5)

Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Direksi (umur, pendidikan, dan pengalaman kerja). (6)

Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Informasi memuat antara lain: (6) - Jumlah karyawan berdasarkan level Jabatan, - Jumlah karyawan berdasarkan tingkat

pendidikan, - Pelatihan karyawan yang telah dilaksanakan

dan akan dilaksanakan - Persamaan kesempatan kepada seluruh

karyawan

Komposisi Pemegang Saham: (1)

3) Hal 22 4) Hal 29 5) Hal 157 6) Hal 161 7) Sumber Daya Manusia

64-67 8) Penghargaa dan

Sertifikasi hal 30-32 9) Hal 40 10) Hal 89 11) Hal 37

Tahunan tahun 2016, pada bagian Profil Perusahaan yang memuat: : (a) penjelasan tentang visi Perusahaan, (b) penjelasan tentang misi Perusahaan.

Page 297: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

280 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Nama Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih Saham.

- (Not Applicable (NA) Direktur dan Komisaris yang memiliki Saham (Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan Sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan yang bersangkutan dan Perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya).

- (Not Applicable (NA) Pemegang Saham masyarakat dengan kepemilikan Saham masing-masing kurang dari 5%.

Daftar Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan asosiasi (Not Applicable (NA) yang berisi: (10) - Nama Anak Perusahaan/Perusahaan

Asosiasi, - Persentase (%) Kepemilikan Saham, - Keterangan tentang bidang usaha anak

perusahaan atau perusahaan asosiasi,

Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi. (Not Applicable (NA

Kronologis pencatatan Saham (Not Applicable (NA): - Kronologis pencatatan Saham, - Jenis tindakan Perusahaan (corporate

action) yang menyebabkan perubahan jumlah Saham,

Page 298: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

281 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Perubahan jumlah Saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku,

- Nama bursa dimana Saham Perusahaan dicatatkan.

Kronologis pencatatan Efek lainnya (Not Applicable (NA): - Kronologis pencatatan efek lainnya, - Jenis tindakan Perusahaan (corporate

action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya,

- Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, (Not Applicable (NA) karena PT Jasa Armada Indonesia bukan merupakan listed company).

- Nama bursa dimana efek lainnya Perusahaan dicatatkan

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal (Not Applicable (NA memuat antara lain: - Nama dan alamat BAE, (Not Applicable (NA)

karena PT Jasa Armada Indonesia bukan merupakan listed company). (9)

- Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek, (Not Applicable (NA) karena PT Jasa Armada Indonesia bukan merupakan listed company).

Page 299: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

282 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Akuntan Perseroan memuat antara lain: - Waktu periode audit akuntan publik

mengaudit laporan keuangan Perusahaan - a. Besarnya fee audit,

b. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.(10)

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perseoran baik yang berskala nasional maupun internasional memuat antara lain: - Masa berlaku. - Nama penghargaan/sertifikasi (berskala

nasional dan internasional). - Tahun perolehan.

Badan pemberi penghargaan/sertifikasi

Nama dan alamat anak perusahaan dan/atau kantor cabang. (11)

Kelemahan:

Laporan Tahunan 2016, pada bagian Profil Perusahaan belum yang memuat: (a) penjelasan tentang visi Perusahaan, (b) penjelasan tentang misi Perusahaan.

147. Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Analisa dan Pembahasan

Kekuatan: Laporan Tahunan tahun 2016, telah memuat informasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan yang memuat:

Tinjauan kinerja per segmen usaha, antara lain:

Referensi: Laporan Tahunan PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016 Bagian Analisa dan Pembahasan Manajemen 1) Hal 69-76

Hambatan: - Rekomendasi: Melengkapi Laporan

1,234 0,65 0,802

Page 300: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

283 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Manajemen atas Kinerja Perusahaan.

(2) - Kinerja Segmen Bisnis - Penjualan /pendapatan usaha, - Peningkatan/penurunan kapasitas program

untuk masing-masing segmen usaha

Uraian atas kinerja keuangan perusahaan yakni analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: (1) - Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, dan Jumlah

Aset, - Liabilitas Jangka Pendek, Liabilitas Jangka

Panjang, dan Jumlah Liabilitas, - Pendapatan Usaha, - Beban Usaha, - Laba Bersih.

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar Liabilitas dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan antara lain memuat penjelasan tentang: (3) - Kemampuan Membayar Hutang, - Tingkat Kolektibilitas Piutang, - Tingkat Likuiditas Perusahaan (liquidity).

Bahasan tentang Struktur Modal (capital structure), mengenai: (4) - Struktur Modal,

2) Hal 53-67 3) Hal 77 4) Hal 79 5) Hal 80 6) Hal 86 7) Hal 84 8) Hal 81 9) Hal 82 10) Hal 81

Tahunan pada bagian informasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan antara lain memuat tentang:

Tinjauan kinerja per segmen usaha, terkait Profitabilitas per Segmen Bisnis,

Dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba operasi Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak Perusahaan memulai usahanya, jika baru mulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan

Page 301: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

284 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Kebijakan manajemen atas Struktur Modal (Capital Structure Policies),

- Tingkat likuiditas Perusahaan.

Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha Perusahaan. (1)

Laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dan penjualan atau pendapatan bersih, disertai dengan bahasan tentang penyebab dari perubahan tersebut. (1)

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan. (5)

Uraian tentang prospek usaha Perusahaan. (6)

Uraian tentang aspek pemasaran atas Produk dan Jasa Perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar. (7)

Realisasi penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, (N/A) memuat uraian mengenai: (1) Total Perolehan Dana, (2) Rencana Penggunaan Dana; (3) Rincian penggunaan Dana; (4) Saldo; (5) Perubahan Penggunaan Dana 8)

Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan. (9)

Transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak

tanggal serta jumlah dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terkahir yang memuat uraian tentang: - Besarnya dividen

untuk masing-masing tahun,

- Besarnya payout ratio.

Informasi material, antara lain mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Hutang/ Modal.

Informasi perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan.

Page 302: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

285 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Afiliasi (10)

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal (N/A karena tidak ada perikatan di tahun 2016) tentang: - Tujuan dari ikatan tersebut, - Mata uang yang menjadi denominasi, - Sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan,

Kelemahan: Laporan Tahunan tahun 2016, pada bagian Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan pada bagian, belum memuat:

Tinjauan kinerja per segmen usaha, belum memuat antara lain: - Proftabilitas per Segmen Bisnis,

Belum memuat bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba operasi Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak Perusahaan memulai usahanya, jika baru mulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

Belum memuat bahasan Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Belum memuat bahasan Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah

Page 303: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

286 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terkahir yang memuat uraian tentang: - Besarnya dividen untuk masing-masing

tahun, - Besarnya payout ratio.

Belum memuat bahasan informasi material, antara lain mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Hutang/Modal

Belum memuat bahasan mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan.

148. Laporan Tahunan memuat pengungkapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Kekuatan: Laporan Tahunan tahun 2016 telah mengungkapkan informasi praktik Tata Kelola Perusahaan yang memuat:

Uraian Dewan Komisaris memuat antara lain: (1) - Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, - Pengungkapan prosedur penetapan dan

besarnya remunerasi Anggota Dewan Komisaris,

- Frekuensi pertemuan, - Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam

Referensi: Laporan Tahunan PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2016 1) Hal 99 2) Hal 105 3) Hal 162 4) Hal 117 5) Hal 136 6) Hal 145 7) Hal 134 8) Hal 120 9) Hal 122

Hambatan: - Rekomendasi: Melengkapi Laporan Tahunan bagian informasi praktik Tata Kelola Perusahaan tentang:

Uraian Direksi memuat antara lain: - Program pelatihan

dalam rangka

0,944 0,62 0,582

Page 304: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

287 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

pertemuan.

Uraian Direksi memuat antara lain: (2) - Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung

jawab masing-masing anggota Direksi, - Pengungkapan prosedur penetapan dan

besarnya remunerasi anggota Direksi, yang meliputi gaji, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan yang bersangkutan,

- Frekuensi Pertemuan, - Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam

pertemuan,

Uraian Sekretaris Perusahaan memuat antara lain: - Nama dan riwayat jabatan singkat

Sekretaris Perusahaan - Uraian pelaksanaan tugas sekretaris

perusahaan

Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan pengendalian intern (internal audit and control) (4)

Uraian mengenai manajemen risiko Perusahaan memuat antara lain: (5) - Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan (risiko operasional, risiko bisnis, risiko pasar, risiko hukum, dan risiko reputasi),

- Upaya untuk mengelola risiko tersebut

meningkatkan kompetensi Direksi.

Komite Audit memuat antara lain: - Nama, jabatan,

riwayat hidup singkat, anggota komite audit

- Uraian tugas dan tanggung jawab

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit,

- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit,

- Independensi anggota Komite Audit.

Fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi memuat antara lain: - Nama, jabatan,

riwayat hidup singkat, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

- Uraian tugas dan

Page 305: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

288 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama aktivitas lingkungan, memuat antara lain informasi tentang: (6) - Aktivitas pelestarian lingkungan, - Aktivitas pengelolaan lingkungan, - Sertifikasi Lingkungan, - Biaya yang telah dikeluarkan.

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan memuat antara lain(7) - Pokok perkara/gugatan; - Kasus posisi; - Status penyelesaian perkara/gugatan; - Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan

Perusahaan.

Akses informasi dan data Perusahaan, yaitu uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data Perusahaan kepada publik, misalnya melalui Annual Report, website Perusahaan, e-mail, media sosial, press release, dsb. (8)

Etika Perusahaan memuat antara lain: (9) - Keberadaan Pedoman Perilaku; - Isi Pedoman Perilaku; - Penyebaran Pedoman Perilaku kepada

karyawan dan upaya penegakannya; - Pernyataan mengenai budaya Perusahaan

(corporate culture) yang dimiliki

tanggung jawab - Frekuensi pertemuan

dan tingkat kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi,

- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi,

- Independensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Manajemen Risiko memuat antara lain: - Nama, jabatan, dan

riwayat hidup singkat anggota Komite Manajemen Risiko,

- Uraian tugas dan tanggung jawab,

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Manajemen Risiko,

- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

Page 306: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

289 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

Perusahaan.

Uraian berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan yang telah dilakukan, memuat antara lain informasi tentang: kegiatan mudik gratis, sumbangan pembangunan tempat ibadah dilingkungan Pekitar perusahaan dan biaya yang dikeluarkan.

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai “community program” yang telah dilakukan, memuat antara lain informasi tentang Program perbaikan kesehatan dan biaya yang dikeluarkan.

Kelemahan: Laporan Tahunan 2016 bagian informasi praktik Tata Kelola Perusahaan belum mengungkapkan tentang:

Uraian Direksi memuat antara lain: - Program pelatihan dalam rangka

meningkatkan kompetensi Direksi.

Komite Audit memuat antara lain: - Nama, jabatan, riwayat hidup singkat,

anggota komite audit - Uraian tugas dan tanggung jawab

Komite Manajemen Risiko,

- Independensi anggota Komite Manajemen Risiko

Uraian tentang Unit Audit Internal memuat antara lain: - Penjelasan tentang

Piagam Satuan Pengawasan Intern;

- Uraian pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern,

- Nama dan riwayat hidup singkat Kepala Satuan Pengawasan Intern.

- Informasi tentang keberadaan Satuan Pengawasan Intern,

- Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern,

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan

Page 307: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

290 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit,

- Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit,

- Independensi anggota Komite Audit.

Fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi memuat antara lain: - Nama, jabatan, riwayat hidup singkat,

anggota komite audit - Uraian tugas dan tanggung jawab - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Audit, - Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

Komite Audit, - Independensi anggota Komite Audit.

Komite Manajemen Risiko memuat antara lain: - Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Komite Audit, - Uraian tugas dan tanggung jawab, - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Audit, - Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

Komite Audit, - Independensi anggota Komite Audit

Uraian tentang Unit Audit Internal memuat antara lain: - Penjelasan tentang Piagam Satuan

Pengawasan Intern;

dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan memuat antara lain informasi tentang: - Mitra usaha binaan

Perusahaan - Program

Pengembangan Pendidikan

- Program Pengembangan seni budaya

Uraian mengenai aktivitas berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai komitmen Perusahaan terhadap perlindungan Produk dan Konsumen/ Nasabah memuat antara lain informasi tentang - Pembentukan Pusat

Pengaduan

Page 308: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

291 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

- Uraian pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern,

- Nama dan riwayat hidup singkat Kepala Satuan Pengawasan Intern.

- Informasi tentang keberadaan Satuan Pengawasan Intern,

- Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern,

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai komitmen Perusahaan terhadap perlindungan konsumen mencakup antara lain informasi tentang: - pembentukan Pusat Pengaduan

Konsumen; - program peningkatan layanan kepada

Konsumen; - biaya yang telah dikeluarkan.

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama mengenai “community program” yang telah dilakukan, memuat antara lain informasi tentang: - Mitra usaha binaan Perusahaan - Program Pengembangan Pendidikan - Program Pengembangan seni budaya

Konsumen/Nasabah, - Program peningkatan

layanan kepada Konsumen/Nasabah,

- Biaya yang telah dikeluarkan.

Page 309: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

292 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

149. Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan Keuangan.

Kekuatan: Laporan Tahunan tahun 2016 telah mengungkapkan informasi Laporan Keuangan yang memuat:

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Bapepam. (1)

Opini akuntan atas Laporan Keuangan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). (2)

Deskiripsi Auditor Independen di Opini telah memuat antara lain: (2) - Nama dan tanda tangan, - Tanggal Laporan Audit, - Nomor Izin Kantor Akuntan Publik (KAP).

Laporan Keuangan yang lengkap, yaitu: Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan catatan atas laporan keuangan serta disajikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir. (3)

Penyajian Laporan Keuangan sesuai ketentuan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditertibkan Bapepam LK dan/atau institusi yang berwenang. (3)

Kelemahan: -

Referensi: 1) Surat Pernyataan Direksi

tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut sebagai Lampiran Laporan Tahunan Tahun 2016

2) Laporan Auditor Independen Kantor Akuntan Purwantono. Sungkoro & Surja Laporan No. RPC-3245/PSS/2017 Izin Akuntan Publik No.AP.0697 tanggal 17 February 2016 dalam Laporan Tahunan tahun 2016

3) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Jasa Armada Indonesia dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut dalam Laporan Tahunan Tahun 2016

Hambatan: - Rekomendasi: -

0,363 1,00 0,363

Page 310: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

293 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

41. Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainya. 2,904 0

150. Perusahaan mengikuti Annual Report Award (ARA).

Kekuatan: - Kelemahan:

Tahun 2016, Perusahaan belum mengikuti kompetisi tingkat nasional Annual Report Award (ARA).

Karena tahun 2016 Perusahaan belum mengikuti ARA, maka tidak meraih juara.

Referensi: -

Hambatan: - Rekomendasi:

Mengikuti kompetisi ARA dengan muatan dan kualitas yang baik sehingga dapat meraih juara.

1,452 0,00 0,00

151. Penghargaan atau award lainnya.

Kekuatan: -

Kelemahan:

Perusahaan belum bepartisipasi dan memperoleh penghargaan dalam CSR (Sustainability Reporting Award) dan sejenisnya.

Perusahaan belum memperoleh penghargaan lain dibidang publikasi dan keterbukaan informasi.

Referensi: -

Hambatan: - Rekomendasi:

Perusahaan bepartisipasi dalam CSR (Sustainability Reporting Award) dan sejenisnya.

Perusahaan memperbaiki kualitas informasi dan media publikasi serta mengikuti kompetisi yang relevan, sehingga mendapatkan

1,452 0,00 0,00

Page 311: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab V Pengungkapan Informasi dan Transparansi

294 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

penghargaan dibidang publikasi dan keterbukaan informasi.

TOTAL SKOR 9,000 54,149 4,873

Page 312: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

BAB VI Aspek Lainnya Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 313: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Bab VI Aspek Lainnya

295 Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

BAB VI. ASPEK LAINNYA

ASPEK PELAKSANAAN GCG/ INDIKATOR ASSESSMENT

ANALISIS PENERAPAN GCG (KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN GCG)

REFERENSI IDENTIFIKASI

HAMBATAN DAN USULAN REKOMENDASI

PENILAIAN

BOBOT (%)

TINGKATPEMENU-

HAN SKOR

VI. ASPEK LAINNYA

42. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi Perusahaan lainnya di Indonesia. 5,000 0,000

152. Perusahaan memiliki bidang/area yang menjadi best practices di industrinya atau menjadi tujuan benchmark bagi Perusahaan lain). Bidang/area tersebut dapat terdiri dari produk, proses, fungsi pendukung, kinerja organisasi, dan strategi.

Kekuatan: Aspek tidak diberikan nilai karena pencapaian skor GCG < 85%. Kelemahan: -

Referensi: -

Hambatan: - Rekomendasi: -

5,000 0,00 0,000

43. Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.

(5,000) 0,000

153. Terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Kekuatan: Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Kelemahan: -

Referensi: -

Hambatan: - Rekomendasi: -

(5,000) 0,00 0,000

TOTAL SKOR 5,000 0,00 0,000

Page 314: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran Assessment GCG PT Jasa Armada Indonesia Parameter Kementerian BUMN Tahun 2016

Page 315: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran I

SKOR % CAPAIAN

I Komitmen terhadap Penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik secara

Berkelanjutan

7.000 5.706 81.512 Baik

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik

Modal

9.000 7.846 87.179 Sangat Baik

III Dewan Komisaris 32.994 29.175 88.425 Sangat Baik

IV Direksi 34.378 25.848 75.188 Baik

V Pengungkapan Informasi dan

Transparansi

9.000 4.873 54.149 Kurang Baik

VI Aspek Lainnya 5.000 0.000 0.000 -

SKOR KESELURUHAN 97.372 73.448 75.431 Baik

BaikKLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG

Mengetahui:

Direktur Utama Komisaris Utama

( ) ( )

ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR PARAMETER BOBOT

CAPAIAN TAHUN 2016

PENJELASAN

RINGKASAN HASIL PENILAIANASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA

TAHUN 2016

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 316: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran II

Skor

Capaian

(%)

(2) (3) (4) (4)/(3)

1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan

yang Baik (GCG Code ) dan Pedoman Perilaku (Code of

Conduct ).

2 1.218 1.218 100.000

2 Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola

Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara

konsisten.

2 1.217 0.913 74.988

3 Perusahaan melakukan pengukuran terhadap

penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

2 0.608 0.608 100.000

4 Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan

administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara

Negara (LHKPN).

3 1.370 0.761 55.547

5 Perusahaan melaksanakan program pengendalian

gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku.

3 1.370 1.142 83.321

6 Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem

pelaporan atas dugaan penyimpangan pada

Perusahaan yang bersangkutan.

3 1.217 1.065 87.490

15 7.000 5.706 81.512

7 RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian

Direksi.

6 2.423 2.293 94.638

8 RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian

Dewan Komisaris.

5 1.731 1.233 71.245

9 RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk

menjaga kepentingan dalam jangka panjang dan jangka

pendek sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dan/atau Anggaran Dasar.

3 1.385 1.061 76.579

10 RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan

termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas

pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan

perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.

6 2.077 1.875 90.282

11 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang

terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.

2 0.519 0.519 100.000

DAFTAR CAPAIAN PENERAPAN GCG PER INDIKATORASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA

TAHUN 2016

Jumlah Skor Aspek I

II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL

INDIKATORJumlah

ParameterBobot

Capaian Tahun 2016

(1)

I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA

PERUSAHAAN YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 317: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran II

12 Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya.

3 0.865 0.865 100.000

25 9.000 7.846 87.179

13 Dewan Komisaris melaksanakan program

pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.

2 1.348 1.348 100.000

14 Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta

menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk

mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

4 2.127 1.898 89.238

15 Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas

rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh

Direksi.

2 2.904 2.468 85.000

16 Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi

atas implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan.

9 9.593 8.548 89.106

17 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan

Perusahaan.

6 6.479 5.294 81.703

18 Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak

perusahaan/perusahaan patungan.

2 0.000 0.000 #DIV/0!

19 Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota

Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial)

dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai

ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan

kinerja Direksi.

3 1.936 1.755 90.625

20 Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap

potensi benturan kepentingan yang menyangkut

dirinya.

1 0.571 0.571 100.000

21 Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa

praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah

diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

2 1.659 1.659 100.000

22 Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan

Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan

Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

3 1.349 1.094 81.088

23 Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris

untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan

Komisaris.

4 2.593 2.593 100.000

24 Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris

yang efektif.

5 2.438 1.951 80.004

43 32.994 29.175 88.425

25 Direksi melaksanakan program pelatihan/

pembelajaran secara berkelanjutan.

2 1.089 0.467 42.883

Jumlah Skor Aspek II

III. DEWAN KOMISARIS

Jumlah Skor Aspek III

IV. DIREKSI

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 318: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran II

26 Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang

dan tanggung jawab secara jelas.

3 1.867 1.556 83.324

27 Direksi menyusun perencanaan Perusahaan. 5 4.044 3.461 85.579

28 Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja

Perusahaan.

11 7.467 6.308 84.481

29 Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan

keuangan terhadap implementasi rencana dan

kebijakan Perusahaan.

4 3.266 2.566 78.572

30 Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan Anggaran Dasar.

2 0.778 0.700 89.990

31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi

Perusahaan dan stakeholders.

8 6.689 4.316 64.530

32 Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan

kepentingan Anggota Direksi dan manajemen di bawah

Direksi.

2 1.089 0.933 85.706

33 Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan

keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan

Pemegang Saham tepat waktu.

2 1.089 0.910 83.567

34 Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan

menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

5 1.556 1.167 74.984

35 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern

yang berkualitas oleh Direksi.

3 1.711 0.960 56.078

36 Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris

Perusahaan yang berkualitas dan efektif.

3 1.711 1.065 62.266

37 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS

lainnya sesuai peraturan Perundang-undangan.

2 2.022 1.439 71.155

52 34.378 25.848 75.188

38 Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan

kepada stakeholders.

2 0.435 0.435 100.000

39 Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas

informasi Perusahaan yang relevan, memadai, dan

tepat waktu dan berkala.

5 2.320 2.079 89.616

40 Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam

Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

7 3.341 2.359 70.617

41 Perusahaan memperoleh penghargaan atau award

dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.

2 2.904 0.000 -

16 9.000 4.873 54.149

92.372 73.448 79.514

Jumlah Skor Aspek IV

V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI

Jumlah Skor Aspek V

Jumlah Skor ( I + II + III + IV + V)

VI. ASPEK LAINNYA

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 319: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran II

42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau

benchmark bagi Perusahaan lainnya di Indonesia.

1 5.000 0.000 0.00

43 Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip

Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Pedoman

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

Corporate Governace ) pada Badan Usaha Milik Negara,

Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan

lainnya.

1 5.000 0.00 0.00

2 5.000 0.000 0.000

153 97.372 73.448 75.431 JUMLAH SKOR KESELURUHAN ( I + II + III + IV + V + VI )

Jumlah Skor Aspek VI

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 320: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenuh

an

Skor

(2) (3) (4)

1.1.218 1.218

10.609 1.00 0.609

Terdapat Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG

Code ).1.00

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code)

ditandatangani oleh organ BUMN atau dikukuhkan RUPS.1.00

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) paling

sedikit mengacu kepada Pedoman Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance ) bagi

Badan Usaha Milik Negara, Pedoman Sektoral (jika ada)

dan/atau peraturan sektoral.

1.00

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code )

ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala. (N/A) -

20.609 1.00 0.609

Terdapat Pedoman Perilaku (Code of Conduct ). 1.00

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditandatangani oleh

Direksi dan Dewan Komisaris.1.00

Muatan Pedoman Perilaku. 1.00

Pedoman Perilaku ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

(N/A)-

2. 1.217 0.913

3

0.456 1.00 0.456

Terdapat seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat

Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan

pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

1.00

Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan

dimutakhirkan secara berkala.

(1)

Kesimpulan/Penilaian

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

(2)

(3)

(4)

(1)

(1)

I. KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

SECARA BERKELANJUTAN

Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG

Code ) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct).

Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(GCG Code ) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.

Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan

DAFTAR CAPAIAN PENERAPAN GCG PER ALAT UJIASSESSMENT GCG PARAMETER KEMENTERIAN BUMN

PT JASA ARMADA INDONESIA

TAHUN 2016

(2)

(3)

(4)

Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

dan Pedoman Perilaku secara konsisten.

Direksi menunjuk seorang Direksi sebagai penanggung jawab dalam

penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

(1)

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 321: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Tugas anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi sebagai

penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik.

1.00

Terdapat laporan mengenai pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik yang disampaikan kepada RUPS dan

Dewan Komisaris minimal sekali dalam setahun.

1.00

4

0.761 0.60 0.457

Terdapat kebijakan dan panduan tambahan yang dapat

memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai praktik yang

terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

(GCG Code ). Kebijakan dan panduan tambahan tersebut

dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada Dewan Komisaris

dan organ pendukungnya, Direksi dan pejabat satu tingkat di

bawah Direksi.

1.00

Terdapat kebijakan dan panduan tambahan yang dapat

memberikan panduan lebih jauh tentang berbagai perkara yang

terdapat dalam Pedoman Perilaku. Kebijakan dan panduan

tersebut dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada organ

pendukung Dewan Komisaris dan karyawan perusahaan.

1.00

Seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris

menandatangani komitmen untuk mematuhi Pedoman

Perilaku.

-

Karyawan menandatangani secara berkala Pernyataan

kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku.1.00

Tingkat pemahaman yang baik terhadap Pedoman Tata Kelola

Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku oleh Dewan

Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan karyawan

perusahaan.

-

Pedoman Perilaku dan peraturan teknis/pedoman

pelaksanaannya termasuk menjadi materi dalam proses

induction (pengenalan) bagi karyawan baru.

-

3. 0.608 0.608

50.304 1.00 0.304

Perusahaan wajib melakukan pengukuran terhadap

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.1.00

Hasil assessment /penilaian dan evaluasi dilaporkan dalam

Laporan Tahunan.1.00

6

0.304 1.00 0.304

(1)

(2)

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu

Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam kontrak

manajemen.

(4)

(5)

(6)

Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik.

Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala.

(3)

(2)

(2)

(3)

Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan

Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code ) dan

Pedoman Perilaku. (1)

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 322: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Terdapat KPI mengenai pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik yang dituangkan dalam Kontrak Manajemen. 1.00

Tingkat pencapaian yang memadai atas KPI mengenai

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik tersebut.1.00

4. 1.370 0.761

7

0.609 0.50 0.305

Terdapat kebijakan/SOP tentang pengelolaan terhadap

kepatuhan dan penyampaian LHKPN.0.50

Terdapat keputusan Direksi tentang Jabatan dalam organisasi

BUMN yang ditetapkan sebagai Penyelenggara Negara yang

wajib menyampaikan LHKPN kepada KPK.0.50

Terdapat keputusan Direksi tentang pejabat Perusahaan yang

ditugaskan melaksanakan koordinasi dengan KPK berkaitan

dengan pengelolaan LHKPN di lingkungan Perusahaan.0.50

Terdapat kebijakan/peraturan mengenai pemberian sanksi

terhadap Penyelenggara Negara yang belum menyampaikan

LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.0.50

8

0.304 0.75 0.228

Terdapat pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang

LHKPN kepada pegawai terkait.1.00

Penyelenggara Negara mampu menyusun LHKPN secara tepat

waktu sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 0.50

90.457 0.50 0.229

Tingkat kepatuhan Penyelenggara Negara di perusahaan dalam

menyampaikan LHKPN.0.50

Terdapat pelaporan berkala tentang perkembangan

pemenuhan kewajiban menyampaikan LHKPN kepada KPK. -

Terdapat pemberian teguran/sanksi bagi penyelenggara negara

yang belum/tidak menyampaikan LHKPN sesuai peraturan

perundang-undangan. 1.00

5.1.370 1.142

100.304 1.00 0.304

(3)

(4)

Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP

tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai

ketentuan yang berlaku.

Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang Pengendalian

Gratifikasi.

(1)

Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan

pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara.

(2)

Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Perusahaan memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta

kekayaan penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

(1)

(2)

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 323: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Terdapat kebijakan/ketentuan tentang pengendalian

gratifikasi.1.00

Kebijakan/ketentuan tentang pengendalian gratifikasi yang

meliputi komitmen Dewan Komisaris dan Direksi, ketentuan-

ketentuan tentang gratifikasi, fungsi yang ditugaskan mengelola

gratifikasi, mekanisme pelaporan gratifikasi, pemantauan atas

pelaksanaan dan sanksi atas penyimpangan ketentuan

gratifikasi.

1.00

11

0.609 1.00 0.609

Terdapat pelaksanaan komunikasi dan sosialisasi tentang

Pengendalian Gratifikasi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan

karyawan perusahaan.

1.00

Terdapat kegiatan pendistribusian ketentuan dan perangkat

Pengendalian di lingkungan perusahaan.1.00

Tingkat pemahaman Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan

yang memadai terhadap kebijakan pengendalian gratifikasi.

1.00

Terdapat kegiatan diseminasi tentang pengendalian gratifikasi

kepada stakeholders perusahaan.1.00

12 0.457 0.50 0.229

Terdapat kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku.1.00

Terdapat pelaporan tentang pengendalian gratifikasi di

lingkungan perusahaan.-

Terdapat peninjauan dan penyempurnaan berkala terhadap

perangkat pendukung. (N/A)-

6.1.217 1.065

130.304 1.00 0.304

Terdapat kebijakan mengenai pelaporan atas dugaan

penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system ). 1.00

Materi pedoman penerapan sistem pelaporan pelanggaran

(whistle blowing system ).1.00

14

0.304 1.00 0.304

Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system

kepada karyawan Perusahaan 1.00

Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan whistle blowing system

kepada stakeholder Perusahaan.1.00

15

0.609 0.75 0.457

(2)

(3)

(4)

Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi.

(1)

(2)

Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman

terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi.

(1)

(1)

(2)

(3)

Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan

penyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan memiliki kebijakan tentang sistem pelaporan atas

dugaan penyimpangan pada Perusahaan (whistle blowing system ).

(1)

(2)

Perusahaan melaksankan kegiatan untuk memberikan pemahaman

atas kebijakan sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle

blowing system ).

(1)

(2)

Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan

penyimpangan pada Perusahaan (w histle blowing system ).

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 324: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Terdapat sarana/media Perusahaan yang memadai untuk

mendukung pelaksanaan kebijakan whistle blowing system.

1.00

Terdapat penanganan/tindak lanjut sesuai dengan kebijakan

atas pengaduan yang diterima Perusahaan.1.00

Terdapat pelaporan atas pelaksanaan kebijakan tentang

pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan

(whistle blowing system ).

1.00

Terdapat pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala.

-

7.000 81.512 5.706Jumlah Skor

(1)

(2)

(3)

(4)

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 325: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenu

han

Skor

(2) (3) (4)

7. 2.423 2.293

160.346 1.00 0.346

(1) 1.00

(2) 1.00

170.692 1.00 0.692

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

(5) 1.00

180.520 0.83 0.433

(1) 0.75

(2)

1.00

(3) 0.75

190.346 0.88 0.303

(1)

1.00

Materi pedoman pengangkatan dan pemberhentian.

Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon

Anggota Direksi.

Terdapat Daftar Bakal Calon yang disetujui oleh Menteri

Negara BUMN dan berisikan nama-nama yang diperoleh

melalui proses penjaringan dalam rangka memperoleh calon

Direksi.

Seluruh Bakal Calon yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN

diundang secara tertulis oleh Tim dan mengikuti Uji Kelayakan

dan Kepatuhan (UKK) sesuai ketentuan yang berlaku.

Terdapat penetapan hasil akhir UKK dan Evaluasi oleh Tim dan

disampaikan kepada Menteri Negara BUMN.

Pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan.

(1)

II. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS

RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan

pemberhentian Direksi.

Terdapat pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan ketentuan mengenai

jenis-jenis jabatan rangkap Anggota Direksi yang menimbulkan

benturan kepentingan.

Anggota Direksi tercantum dalam penetapan hasil UKK dan

Evaluasi yang disampaikan oleh Tim.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengangkatan Anggota dan

Komposisi Direksi.

Pengangkatan Direksi.

Pembidangan tugas Direksi ditetapkan dalam Surat Keputusan

tentang penunjukan Direksi dan/atau Berita Acara

RUPS/Pelantikan Direksi.

Komposisi Direksi.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap

jabatan bagi Anggota Direksi.

Aspek Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Pemilik Modal

Kesimpulan/Penilaian

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 326: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

0.75

200.173 1.00 0.173

(1)

1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

21

0.346 1.00 0.346

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4)

1.00

8. 1.731 1.233

220.346 1.00 0.346

(1) 1.00

(2)

1.00

Ketentuan perangkapan jabatan yang menimbulkan benturan

kepentingan tersebut termasuk jenis-jenis perangkapan

jabatan dan pengaturan/mekanisme pengunduran diri dari

jabatan rangkap tersebut atau jabatan Anggota Direksi, yang

paling lambat 30 hari sejak terjadi perangkapan jabatan

tersebut.

Pemegang Saham/RUPS memberhentikan Anggota Direksi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Penetapan pemberhentian Anggota Direksi dilakukan dengan

keputusan Menteri, Penetapan pemberhentian Anggota Direksi

Persero dapat dilakukan dengan keputusan RUPS secara fisik,

keputusan Menteri selaku RUPS, dan keputusan seluruh

Pemegang Saham di luar RUPS.

Tahapan pemberhentian Anggota Direksi.

Keputusan RUPS/Pemegang Saham memuat alasan

pemberhentian.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan dan

pemberhentian Dewan Komisaris.

Terdapat pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan

Komisaris.

Pedoman pengangkatan dan pemberhentian, diantaranya

mengatur mengenai: (a) penjaringan atau nominasi calon

Anggota Dewan Komisaris; (b) penilaian bagi calon Anggota

Dewan Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS memberikan respon terhadap lowongan

jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan

Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS memberikan respon/tanggapan atas

pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris;

diantaranya dapat berupa pemanggilan untuk penjelasan

mengenai pemberhentian sementara Anggota Direksi tersebut.

Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah

tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan

RUPS.

Dalam RUPS tersebut, Anggota Direksi yang bersangkutan

diberi kesempatan untuk membela diri.

RUPS mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian

sementara tersebut. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan

pemberhentian sementara, Anggota Direksi yang bersangkutan

diberhentikan untuk seterusnya. Dalam hal jangka waktu 30

(tiga puluh) hari telah lewat RUPS tidak diselenggarakan, atau

RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian

sementara tersebut menjadi batal.

RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 327: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

230.519 0.63 0.324

(1) 1.00

(2) 0.50

(3)

0.50

(4) 0.50

240.347 0.63 0.217

(1) 1.00

(2) 0.25

250.346 0.50 0.173

(1)

-

(2)

1.00

260.173 1.00 0.173

(1)

1.00

Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap calon

Anggota Dewan Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS mencari usulan calon Anggota Dewan

Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS melaksanakan penilaian terhadap

Calon Dewan Komisaris.

Terdapat keputusan RUPS Perusahaan (untuk perum)/

Anggaran Dasar (AD) /Peraturan lainnya yang mengatur dan

menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang

boleh dipegang oleh seorang Anggota Dewan Komisaris.Terdapat keputusan RUPS menetapkan jabatan-jabatan yang

menimbulkan benturan kepentingan, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pemegang Saham/RUPS menghentikan Dewan Komisaris sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Penetapan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilakukan

dengan keputusan Menteri; Penetapan pemberhentian

Anggota Dewan Komisaris dapat dilakukan dengan keputusan

RUPS secara fisik, keputusan Menteri selaku RUPS, dan

keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS.

Penilaian mencakup semua kriteria penilaian Dewan Komisaris

yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan di

bidang BUMN (penilaian terhadap persyaratan integritas,

dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen dan

memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha

Perusahaan). Proses penilaian calon Dewan Komisaris didukung

dengan Berita Acara Penilaian.

Penetapan Dewan Komisaris terpilih berdasarkan hasil akhir

penilaian.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman pengangkatan

Dewan Komisaris dan komposisinya.

Pengangkatan Dewan Komisaris.

Komposisi Dewan Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pengaturan mengenai rangkap

jabatan bagi Dewan Komisaris.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 328: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

1.00

9.

1.385 1.061

270.519 0.38 0.195

(1) 1.00

(2) 0.50

(3) -

(4) -

280.520 1.00 0.520

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

29

0.346 1.00 0.346

(1)

1.00

(2) 1.00

Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu-waktu

berdasarkan keputusan RUPS dan/atau keputusan Menteri

dengan menyebutkan alasannya, dengan melalui tahapan: (1)

Rencana pemberhentian Anggota Dewan Komisaris

diberitahukan kepada yang bersangkutan secara lisan atau

tertulis oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.; (2)

Keputusan pemberhentian karena alasan-alasan: (a) tidak

dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; (b) tidak

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

dan/atau ketentuan Anggaran Dasar, (c) terlibat dalam

tindakan yang merugikan BUMN dan/atau negara, diambil

setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga

kepentingan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penyusunan

RKAP.

Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/

pengkajian/penalaahan terhadap rancangan RKAP.

Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan/ persetujuan

terhadap rancangan RKAP.

RUPS memberikan pengesahan/persetujuan rancangan RKAP

tepat waktu.

Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan atas

usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan

RUPS.

Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/

pengkajian/penelaahan terhadap usulan Direksi yang perlu

mendapat persetujuan/keputusan RUPS/Pemegang Saham.

Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Jangka

Panjang Perusahaan (RJPP) atau Revisi RJPP.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penyusunan

RJPP.

Pemegang Saham/RUPS melakukan pembahasan/ pengkajian

terhadap rancangan RJPP atau Revisi RJPP.

Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan/ persetujuan

terhadap rancangan RJPP atau Revisi RJPP.

Pengesahan/persetujuan rancangan RJPP atau Revisi RJPP

dilaksanakan tepat waktu.

Pemegang Saham/RUPS memberikan pengesahan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP).

Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan/keputusan

terhadap usulan Direksi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 329: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3)

1.00

10.

2.077 1.875

300.346 0.50 0.173

(1) 0.50

(2) 0.50

310.346 1.00 0.346

(1) 1.00

(2) 1.00

320.346 0.92 0.317

(1) 1.00

(2)

1.00

(3)

0.75

33

0.520 1.00 0.520

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

RUPS menetapkan gaji/honorarium tunjangan, fasilitas dan

tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris.

Penetapan gaji/honorarium, tunjangan, dan fasilitas.

Penetapan Tantiem/Insentif Kinerja.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan auditor eksternal yang

mengaudit Laporang Keuangan Perusahaan.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan pedoman penunjukan

audit eksternal.

RUPS/ Pemegang Saham melakukan pembahasan/ pengkajian/

penelaahan terhadap calon-calon Auditor Eksternal yang

diajukan oleh Dewan Komisaris.

Persetujuan/keputusan oleh Pemegang Saham/RUPS

dilaksanakan tepat waktu, paling lambat 30 hari untuk

KSO/BOT dan maksimal 7 hari untuk pelepasan aset setelah

dokumen usulan dan penjelasan diterima secara lengkap sesuai

dengan yang diperlukan oleh RUPS/Pemegang Saham dalam

mengambil keputusan.

RUPS memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan

laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai

peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar.

RUPS memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja

Dewan Komisaris.

Penilaian kinerja Direksi.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris.

Pemegang Saham/RUPS memutuskan penunjukan Auditor

Eksternal yang akan mengaudit laporan keuangan Perusahaan,

penetapan besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor

eksternal tersebut (Risalah RUPS jika dilakukan RUPS fisik, Surat

Keputusan jika dilakukan RUPS bukan fisik).

Pemegang Saham/RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan

termasuk pengesahan laporan keuangan Perusahaan, penetapan

besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor eksternal tersebut

(Risalah RUPS jika dilakukan RUPS fisik, Surat Keputusan jika

dilakukan RUPS bukan fisik).

Terdapat pedoman penyusunan laporan tahunan (annual

report ) dan laporan tentang tugas pengawasan Dewan

Komisaris yang ditetapkan oleh Pemegang Saham/RUPS.

Terdapat telaahan terhadap laporan tahunan (termasuk

laporan keuangan) dan laporan tugas pengawasan Dewan

Komisaris yang dilakukan oleh Pemegang Saham/RUPS.

Terdapat pemberian persetujuan Laporan Tahunan termasuk

pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan

Komisaris, yang dituangkan dalam risalah RUPS.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 330: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(4)

1.00

34 0.346 1.00 0.346

(1) 1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

350.173 1.00 0.173

(1)

1.00

11.0.519 0.519

36

0.173 1.00 0.173

(1)

1.00

(2)

1.00

37 0.346 1.00 0.346

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

12.0.865 0.865

Penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen

mempertimbangkan pengembangan usaha/investasi

Perusahaan.

Penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen tidak

melanggar ketentuan perjanjian pinjaman atau ketentuan

penerbitan obligasi.

Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap

Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.

RUPS/Keputusan Pemegang Saham untuk pengesahan laporan

tahunan dilaksanakan tepat waktu sesuai ketentuan, yang

paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku

yang lampau.

Terdapat keputusan RUPS tentang memberikan/tidak

memberikan pembebasan tanggung jawab terhadap

pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan pengawasan

yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.

Dalam hal Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-

undangan mengharuskan adanya keputusan RUPS tentang hal-

hal yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, keputusan yang

diambil harus memperhatikan kepentingan wajar para

pemangku kepentingan.

RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil

keputusan kecuali semua Pemegang Saham hadir dan/atau

diwakili dalam RUPS dan menyetujui tambahan mata acara

RUPS. Keputusan atas mata acara tambahan tersebut harus

disetujui dengan suara bulat.

Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta

dapat dipertanggungjawabkan.

RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan di bidang Perseroan Terbatas tentang Perseroan Terbatas

dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan sehingga menghasilkan

keputusan yang sah.

Ketua RUPS sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di

bidang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar

Perusahaan.

Peserta rapat memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan/atau

Anggaran Dasar Perusahaan.

RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.

Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan

usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Pemegang Saham/RUPS menetapkan penggunaan laba bersih.

Terdapat pedoman/kebijakan dividen.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 331: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

38

0.346 1.00 0.346

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

390.173 1.00 0.173

(1)

1.00

40

0.346 1.00 0.346

(1)

1.00

(2)

1.00

9.000 87.179 7.846Jumlah Skor

Pemegang Saham melakukan upaya-upaya menindaklanjuti

area of improvement yang dihasilkan dari assessment atas

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada

Perusahaan yang bersangkutan.

Pemegang Saham tidak mencampuri kegiatan operasional

Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.

Tidak terdapat instruksi secara tertulis/surat/keputusan dari

Pemegang Saham yang bersifat transaksional/operasional yang

tidak berdasarkan usulan dari Direksi. Apabila ada

instruksi/surat/keputusan Pemegang Saham terkait dengan

operasional Perusahaan tanpa ada usulan Direksi, maka hal

tersebut merupakan intervensi Pemegang Saham.

Pemegang Saham merespon terhadap informasi yang diterima dari

Direksi dan/atau Dewan Komisaris mengenai gejala penurunan

kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan.

RUPS/Pemegang Saham menetapkan sistem penerimaan

laporan mengenai gejala penurunan kinerja dari Direksi

dan/atau Dewan Komisaris.

Pemagang Saham memberikan respon/tanggapan atas

informasi mengenai penurunan kinerja dan/atau kerugian

Perusahaan yang signifikan yang disampaikan oleh Dewan

Komisaris dan/atau Direksi.

Pemegang Saham memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Terdapat arahan Pemegang Saham dalam RUPS maupun dalam

keputusan Pemegang Saham tentang persetujuan

transaksional.

Terdapat pembahasan dan evaluasi atas pelaksanaan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 332: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenuh

an

Skor

(2) (3) (4)

13.1.348 1.348

41 0.674 1.00 0.674

(1)

1.00

(2) -

(3) -

42

0.674 1.00 0.674

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

14.

2.127 1.898

43 0.648 0.88 0.567

(1)

1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 0.50

44 0.493 1.00 0.493

Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti

program pengenalan Perusahaan.

Tingkat kehadiran/keaktifan Anggota Dewan Komisaris dalam

mengikuti program pengenalan Perusahaan.

Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka

meningkatkan kompetensi Anggota Dewan Komisaris sesuai

kebutuhan.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang pelatihan bagi

Dewan Komisaris.

Terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan

bagi Anggota Dewan Komisaris.

Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran.

(1)

III. DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/pembelajaran

secara berkelanjutan.

Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program

pengenalan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.

Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk

diadakan program pengenalan bagi Anggota Dewan Komisaris

yang baru diangkat.

Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan

Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan

tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang

dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian

tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.

Terdapat ketentuan yang mengatur tentang kewajiban Dewan

Komisaris untuk melakukan pembagian tugas diantara Anggota

Dewan Komisaris.

Terdapat penetapan Dewan Komisaris tentang pembagian

tugas diantara Anggota Dewan Komisaris.

Pembagian tugas mencakup seluruh bidang tugas Direksi.

Terdapat penguasaan Anggota Dewan Komisaris sebagai

ketua/wakil/Anggota Komite Dewan Komisaris.

Aspek Dewan Komisaris

Kesimpulan/Penilaian

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 333: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

45

0.493 0.70 0.345

(1) 1.00

(2) 1.00

(3)

0.75

(4)

0.75

(5)

-

46 0.493 1.00 0.493

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

15.2.904 2.468

47 1.296 0.85 1.102

Terdapat pengaturan mengenai mekanisme pengambilan

keputusan Dewan Komisaris secara formal, terdiri dari (1)

pengambilan keputusan melalui rapat Dewan Komisaris; (2)

pengambilan keputusan di luar rapat (melalui sirkuler dan lain-

lain).

Terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan

keputusan persetujuan terhadap usulan Direksi.

Terdapat ketentuan tentang tingkat kesegeraan untuk

mengkomunikasikan keputusan Dewan Komisaris kepada

Direksi, maksimal 7 hari sejak disahkan/ ditandatangani.

Dewan Komisaris menyusun rencana kerja setiap tahun yang

membuat sasaran/target yang ingin dicapai dan melaporkan secara

tertulis kepada RUPS.

Terdapat kebijakan mengenai penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Tahunan Dewan Komisaris yang memadai.

Substansi kebijakan/pedoman diantaranya memuat: bentuk

informasi yang disampaikan baik yang berkala maupun

insidentil, standar waktu penyampaiannya dan mekanisme

penyampaian informasi tersebut oleh Direksi.

Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban penyediaan informasi

kepada Dewan Komisaris, terdapat upaya komunikasi dengan

Direksi untuk meminta informasi yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan tugasnya.

Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan

RKAP yang disampaikan oleh Direksi.

Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP

yang disampaikan oleh Direksi.

Terdapat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

Dewan Komisaris.

Terdapat Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan

Komisaris yang dihasilkan dari pembahasan Dewan Komisaris.

Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan

Komisaris kepada Direksi untuk dimasukkan sebagai bagian

dari RKAP.

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris

disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham untuk

mendapatkan pengesahan.

Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi Perusahaan sesuai

kewenangannya.

Terdapat kebijakan/pedoman Dewan Komisaris tentang

informasi yang harus disediakan oleh Direksi dan Kebijakan

tersebut disampaikan kepada Direksi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 334: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

1.00

(2) 1.00

(3) 0.75

(4)

0.50

(5) 1.00

48 1.608 0.85 1.367

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4)

0.25

(5) 1.00

16.9.593 8.548

49

1.100 0.80 0.880

(1)

1.00

Terdapat kebijakan mengenai mekanisme pemberian

persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris terhadap

rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan

dengan proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi.

Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan RKAP

yang disampaikan oleh Direksi.

Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran terhadap

rancangan RKAP dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan

pertimbangan keputusan RUPS.

Kualitas yang memadai atas tanggapan Dewan Komisaris

terhadap rancangan RKAP.

Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas

implementasi rencana dan kewajiban Perusahaan.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting

mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan

berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara tepat

waktu dan relevan.

Terdapat kebijakan/kriteria yang ditetapkan Dewan Komisaris

mengenai informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya

yang diperkirakan berdampak pada usaha Perusahaan dan

kinerja Perusahaan yang perlu mendapat perhatian Dewan

Komisaris.

Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap rancangan RJPP

yang disampaikan oleh Direksi.

Dewan Komisaris memberikan pendapat dan saran terhadap

rancangan RJPP dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan

pertimbangan keputusan RUPS.

Kualitas yang memadai atas tanggapan Dewan Komisaris

terhadap rancangan RJPP.

Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas Rancangan RKAP

yang disampaikan oleh Direksi.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan

pemberian persetujuan/tanggapan/ pendapat Dewan

Komisaris terhadap rancangan RKAP yang disampaikan oleh

Direksi.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang berkaitan

dengan proses persetujuan rancangan RKAP yang disampaikan

Direksi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 335: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

-

(5)

1.00

50

0.789 1.00 0.789

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4)

1.00

(5)

1.00

51 1.100 0.40 0.440

Saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari

stakeholder dibahas secara intensif oleh Dewan Komisaris dan

pembahasan menghasilkan simpulan berupa saran

penyelesaian kepada Direksi.

Penyampaian saran penyelesaian atas saran, harapan,

permasalahan dan keluhan kepada Direksi.

Proses pembahasan atas saran, permasalahan atau keluhan

stakeholder yang dilakukan oleh Dewan Komisaris

menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite

Dewan Komisaris).

Tidak terdapat permasalahan hubungan dengan stakholder

yang berdampak pada kinerja Perusahaan, yang tidak dibahas

dalam rapat Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang penguatan sistem

pengendalian intern Perusahaan.

Terdapat penyediaan bahan bacaan/referensi yang

memudahkan Dewan Komisaris memperbaharui pengetahuan

tentang perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang

dihadapi Perusahaan dan/atau permintaan arahan dari Direksi

tentang permasalahan yang dihadapi Perusahaan.

Dewan Komisaris melakukan pembahasan internal mengenai

isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan

permasalahan yang dihadapi Perusahaan.

Jika isu-isu perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya

yang mempengaruhi usaha Perusahaan, terdapat respon

Dewan Komisaris melakukan telaah kesesuaian visi dan misi

Perusahaan dengan perubahan lingkungan bisnis tersebut.

Tidak terdapat permasalahan/tantangan (ancaman dan

peluang) yang terjadi dan berdampak signifikan terhadap

kinerja Perusahaan, yang tidak direspon oleh Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon saran,

harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan,

pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung

kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi.

Terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris untuk

merespon/menindaklanjuti saran, permasalahan atau keluhan

dari stakeholder dan menyampaikannya kepada Direksi

tentang saran penyelesaian yang diperlukan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 336: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

-

(4)

-

(5) -

52 1.100 1.00 1.100

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

1.00

(5) 1.00

53 1.100 0.95 1.045

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

0.75

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem

pengendalian intern dan pelaksanaannya.

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan

pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan

manajemen risiko Perusahaan.

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian

nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko

Perusahaan.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang peningkatan

kualitas kebijakan dan pelaksanaan menajemen risiko

Perusahaan.

Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang

manajemen risiko Perusahaan.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang sistem teknologi

informasi yang digunakan Perusahaan.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi

informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan

pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem

pengendalian intern dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian

nasihat terhadap kebijakan/rancangan sistem pengendalian

intern dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang peningkatan

efektivitas sistem pengendalian intern kepada Direksi.

Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang

peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang manajemen risiko

Perusahaan.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan manajemen risiko

Perusahaan dan pelaksanaannya.

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan

pemberian nasihat terhadap kebijakan sistem teknologi

informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian

nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi

informasi.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi

tentang kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 337: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(5)

1.00

54 1.101 1.00 1.101

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

(4) 1.00

(5)

1.00

55

1.101 0.95 1.046

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

0.75

(4)

1.00

(5)

1.00

56 1.101 1.00 1.101

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan

pemberian nasihat mengenai kebijakan sumber daya manusia

dan pelaksanaan kebijakan tersebut.

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian

nasihat terhadap kebijakan suksesi manajemen dan

pelaksanaannya.

Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi tentang

kebijakan suksesi manajemen dan pelaksanaannya. (NA)

Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang

kebijakan suksesi manajemen dan pelaksanaannya.(NA)

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi

dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia SAK.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan

penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kualitas yang memadai atas arahan Dewan Komisaris tentang

sistem teknologi informasi Perusahaan dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan

pelaksanaan pengembangan karir.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan

sumber daya manusia, khususnya tentang manajemen karir di

Perusahaan, sistem dan prosedur promosi, mutasi dan demosi

di Perusahaan dan pelaksanaan kebijakan tersebut.

Terdapat rencana Dewan Komisaris melakukan pengawasan

terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan serta penerapan kebijakan tersebut.

Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai kebijakan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta

penerapannya.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi

tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan beserta penerapannya.

Kualitas memadai atas saran Dewan Komisaris atas kebijakan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta

penerapannya.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan

dan pelaksanaannya.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 338: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

(5) 1.00

57 1.101 0.95 1.046

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4)

0.75

(5) 1.00

17. 6.479 5.294

58

1.417 0.70 0.992

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

0.00

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pengawasan dan

pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan dan

pelaksanaannya.

Dewan Komisaris melakukan pembahasan terhadap kebijakan

pengadaan dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi

tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.

Kualitas yang memadai atas saran Dewan Komisaris mengenai

kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.

Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan

pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu dan

pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengadaan barang

dan jasa beserta pelaksanannya.

Terdapat kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian

nasihat Dewan Komisaris atas kepatuhan Perusahaan dalam

menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan Anggaran Dasar serta kepatuhan Perusahaan terhadap

seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan

dengan pihak ketiga.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris yang membahas

kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan

dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Dewan Komisaris membahas kepatuhan Direksi terhadap

peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak

ketiga.

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai tugas

pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu

dan pelayanan beserta pelaksanaannya.

Dewan Komisaris melakukan pembahasan terhadap kebijkan

mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.

Dewan Komisaris menyampaikan arahan kepada Direksi

tentang kebijakan mutu dan pelayanan beserta

pelaksanaannya.

Kualitas memadai atas saran Dewan Komisaris mengenai

kebijakan mutu dan pelayanan beserta pelaksanaannya.

Dewan Komisaris pelaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas

implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan.

Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi

dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan

perjanjian dengan pihak ketiga.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 339: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(4)0.00

(5)

1.00

(6)

1.00

(7)

0.00

(8)

1.00

(9)

1.00

(10) 1.00

59 1.106 0.88 0.968

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

(4)

0.50

60 0.966 1.00 0.966

(1)

1.00

(2)

1.00

Terdapat arahan Dewan Komisaris kepada Direksi berdasarkan

hasil telaahan.

Dewan Komisaris melaporkan hasil evaluasi/pembahasan

tersebut kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan yang

dilaksanakan oleh Dewan Komisaris semesteran dan tahunan.

Tingkat kualitas yang memadai atas evaluasi Dewan Komisaris

atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan Perusahaan dan

kesesuaian dengan RKAP dan/atau RJPP.

Terdapat Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan RKAP.

Terdapat evaluasi pencapaian Perusahaan yang mencakup

kesesuaian pelaksanaan program kerja (inisiatif Perusahaan)

dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.

Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen

Triwulan I sampai dengan Triwulan III, serta seluruh Anggota

Dewan Komisaris menandatangani Laporan Manajemen

Tahunan, setelah dievaluasi/dibahas Dewan Komisaris dan

Direksi.

Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau

tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.

Terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris mengenai

pemberian persetujuan/otorisasi/rekomendasi Dewan

Komisaris terhadap tindakan Direksi yang memerlukan

rekomendasi/ persetujuan Dewan Komisaris sesuai ketentuan

yang berlaku dan/ atau Anggaran Dasar.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk membahas

transaksi atau tindakan dalam lingkung kewenangan Dewan

Komisaris atau RUPS.

Proses evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris

menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite

Dewan Komisaris).

Kualitas pengawasan atas kepatuhan Direksi terhadap

Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta

perjanjian dengan pihak ketiga.

Jika terjadi pelanggaran oleh Direksi, Dewan Komisaris

melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya dan

melaporkan kepada Pemegang Saham/RUPS.

Tidak terdapat permasalahan mengenai pelanggaran, yang

tidak dibahas oleh Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi

dalam menjalankan Perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris memantau kepatuhan

Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan terhadap

RKAP dan/atau RJPP.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 340: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3)

1.00

(4)

1.00

61 0.778 1.00 0.778

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

-

(4)

-

(5) -

62

1.106 0.50 0.553

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 0.00

(4)0.00

Dewan Komisaris menyampaikan kepada RUPS alasan

pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa

yang diusulkan untuk eksternal auditor tersebut.(N/A)

Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja Auditor Eksternal

sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.(N/A)

Dewan Komisaris memastika audit eksternal dan audit internal

dilaksanakan secara efektif serta melaksnakan telaah atas

pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan yang diterima oleh

Dewan Komisaris.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris tentang pengawasan

terhadap efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit

internal, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang

berkaitan dengan Perusahaan yang diterima oleh Dewan

Komisaris.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris tentang pengawasan

efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit intenal, serta

pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan

BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris.

Pelaksanaan kegiatan.

Terdapat pemberian otorisasi atau rekomendasi oleh Dewan

Komisaris atas transaksi atau tindakan Direksi dalam lingkup

kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.

Pemberian otorisasi atau rekomendasi paling lambat 14 hari

sejak usulan atau dokumen secara lengkap diterima oleh

Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris (berdasarkan usulan dari Komite Audit)

mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS.

Terdapat kebijakan dan prosedur Dewan Komisaris mengenai

proses penunjukan calon auditor eksternal dan/atau

penunjukan kembali auditor eksternal dan penyampaian

usulan calon auditor eksternal kepada RUPS.

Terdapat rencana kerja penunjukan calon auditor dan

anggaran biaya audit eksternal dalam RKAT Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris melalui komite audit melakukan proses

penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuan

pengadaan barang dan jasa masing-masing Perusahaan, dan

apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam

proses penunjukannya. Jika penunjukan kembali, harus

berdasarkan evaluasi atas kinerja auditor eksternal

berdasarkan kriteria yang jelas.(N/A)

Penyampaian arahan kepada Direksi tentang peningkatan

efektivitas audit internal dan audit eksternal.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 341: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

63

1.106 0.94 1.037

(1)

1.00

(2) 0.75

(3)

1.00

(4)

1.00

18. - -

64 - - -

(1)

-

(2)

-

(3)

-

(4) -

65

- - -

(1)

-

Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan

pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengawasan

dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan anak

perusahaan/perusahaan patungan dan pelaksanaan kebijakan

tersebut.(N/A)

Terdapat rencana pembahasan mengenai kebijakan dan

pelaksanaan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan

patungan.(N/A)

Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai kebijakan

pengelolaan perusahaan anak perusahaan/perusahaan

patungan dan pelaksanaannya.(N/A)

Kualitas yang memadai atas hasil evaluasi terhadap kebijakan

dan pengelolaan anak perusahaan.(N/A)

Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila

terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan serta saran-saran

yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki

permasalahan yang dihadapi.

Terdapat kebijakan dan prosedur: (1) pelaporan kepada RUPS

jika terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; dan

(2) mekanisme pemberian saran segera kepada Direksi untuk

memperbaiki permasalahan yang berdampak pada

menurunnya kinerja Perusahaan tersebut; (3) mekanisme

untuk segera membahas gejala menurunnya kinerja

Perusahaan.

Dewan Komisaris melakukan pembahasan tentang gejala

menurunnya kinerja Perusahaan secara tepat waktu.

Terdapat laporan Dewan Komisaris kepada RUPS tentang

gejala menurunnya kinerja Perusahaan yang signifikan dan

pemberian saran-saran perbaikan yang telah disampaikan

kepada Direksi untuk mengatasi permasalahan penyebab

gejala menurunnya kinerja tersebut.

Kualitas yang memadai atas arahan langkah-langkah perbaikan

Dewan Komisaris yang disampaikan kepada Direksi.

Peranan Dewan Komisaris dalam pemilihan calon Anggota Direksi

dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Terdapat kebijakan dan prosedur peran Dewan Komisaris

dalam pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 342: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

-

(3)

-

19.

1.936 1.755

66 - - -

(1)

-

(2)

-

(3) -

67 0.968 0.81 0.787

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 0.75

(4)

0.50

68 0.968 1.00 0.968

(1) 1.00

(2) 1.00

Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan kriteria seleksi bagi

calon Direksi dan pengusulan calon tersebut kepada Pemegang

Saham.

Dewan Komisaris melakukan telaah dan/atau

penelitian/pemeriksaan terhadap calon-calon Direksi yang

diusulkan Direksi, sebelum disampaikan kepada Pemegang

Saham.

Adanya usulan Dewan Komisaris atas calon-calon Anggota

Direksi yang baru kepada RUPS.

Dewan Komisaris menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian

tersebut kepada Pemegang Saham.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai penilaian

kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.

Terdapat rencana Dewan Komisaris mengenai pemantauan

kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham.

Dewan Komisaris Perusahaan melakukan penilaian terhadap

proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan/perusahaan patungan, serta memberikan

penetapan tertulis (Setuju/Tidak setuju) terhadap proses

pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Penetapan tertulis terhadap proses pengangkatan Direksi dan

Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan

paling lambat 15 hari kalender terhitung sejak tanggal

diterimanya calon Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan/perusahaan patungan.(N/A)

Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan Anggota Direksi, menilai

kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif

kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja

Direksi.

Dewan Komisaris mengusulkan calon Anggota Direksi kepada

Pemegang Saham sesuai kebijakan seleksi yang ditetapkan.(N/A)

Terdapat penilaian Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi

secara kolegial dan individu kepada RUPS dalam laporan tugas

pengawasan Dewan Komisaris secara semesteran dan tahunan.

Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan

yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai pengusulan

remunerasi Direksi.

Terdapat rencana Dewan Komisaris menelaah pengusulan

remunerasi Direksi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 343: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3) -

(4)

-

20. 0.571 0.571

69 0.571 1.00 0.571

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

21.

1.659 1.659

70

0.985 1.00 0.985

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

71 0.674 1.00 0.674

(1) 1.00

(2)

1.00

Dewan Komisaris menyampaikan usulan remunerasi (gaji,

tunjangan dan fasilitas serta tantiem/insentif kinerja) Direksi

kepada RUPS.(N/A)

Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan

kepentingan yang menyangkut dirinya.

Dewan Komisaris memiliki kebijakan benturan kepentingan dan

melaksanakan secara konsisten kebijakan tersebut.

Terdapat kebijakan Dewan Komisaris mengenai (potensi)

benturan kepentingan yang dapat mengganggu pelaksanaan

tugas Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris menandatangani pernyataan tidak memiliki

benturan kepentingan dan menyatakan secara tertulis hal-hal

yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan terhadap

dirinya dan menyampaikannya kepada RUPS.

Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada Perusahaan

(Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam Daftar Khusus

mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada

Perusahaan tersebut dan Perusahaan lain.

Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap remunersi

Direksi. (N/A)

Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan penilaian terhadap

kinerja Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memiliki kebijakan mengenai pengukuran

dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memiliki/menetapkan indikator pencapaian

kinerja beserta target-targetnya, dan disetujui oleh

RUPS/Menteri setiap tahun berdasarkan usulan dari Dewan

Komisaris yang bersangkutan.

Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata

Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan

berkelanjutan.

Dewan Komisaris memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan

yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

Terdapat kebijakan dan pedoman untuk memantau penerapan

prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Terdapat rencana kerja Dewan Komisaris untuk memantau

penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Dewan Komisaris melaksanakan pemantauan penerapan

prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Dewan Komisaris menindaklanjuti area of improvement

assessment/review GCG yang menjadi kewenangannya.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 344: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3)

1.00

(4) 1.00

22.

1.349 1.094

72 0.346 0.50 0.173

(1) 0.50

73 0.657 0.88 0.575

(1)

1.00

(2) 0.75

(3) 0.75

(4)

1.00

74 0.346 1.00 0.346

(1) 1.00

(2) 1.00

23. 2.593 2.593

75 0.804 1.00 0.804

(1) 1.00

(2) 1.00

76 0.337 1.00 0.337

(1)

1.00

Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris mengevaluasi

pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris

dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan Komisaris.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaporkan dalam Laporan

Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang

efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

Terdapat surat kuasa yang dibuat oleh Anggota Dewan

Komisaris yang berhalangan hadir dalam rapat Dewan

Komisaris serta penjelasan ketidakhadiran dalam rapat

tersebut, yang dituangkan dalam Risalah Rapat.

Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

keputusan hasil rapat sebelumnya.

Terdapat evaluasi Dewan Komisaris atas tindak lanjut hasil

rapat sebelumnya.

Hasil rapat Dewan Komisaris sebelumnya telah ditindaklanjuti

seluruhnya.

Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk

mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.

Sekretaris Dewan Komisaris memiliki uraian tugas yang jelas.

Dewan Komisaris memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan

Komisaris yang memadai.

Pedoman/tata tertib Rapat Dewan Komisaris.

Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sesuai ketentuan

yang berlaku.

Dewan Komisaris memiliki rencana penyelenggaraan rapat

internal Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris yang

dihadiri Direksi (Rapat Gabungan), dengan jumlah dan waktu

penyelenggaraan rapat sesuai ketentuan yang berlaku.

Jumlah rapat dan agenda yang dibahas sesuai dengan yang

direncanakan.

Anggota Dewan Komisaris menghadiri rapat-rapat Dewan

Komisaris.

Adanya uraian tugas bagi Sekretaris Komisaris yang ditetapkan

oleh Komisaris Utama/Ketua Dewan Komisaris.

Tugas pokok dan fungsi adalah membantu Dewan Komisaris

dalam bidang kegiatan kesekretariatan.

Sekretaris Dewan Komisaris melakukan adminstrasi dan

penyimpanan Dokumen.

Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai fasilitas penyimpanan

dokumen Komisaris yang disediakan oleh Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 345: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

1.00

77

0.959 1.00 0.959

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

78

0.493 1.00 0.493

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

24. 2.438 1.951

79

0.643 0.50 0.322

(1)

1.00

(2)

0.00

(3) 0.50

(4) 0.50

80

0.488 1.00 0.488

Ketua maupun Anggota Komite diangkat dan diberhentikan

oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS.

Terdapat undangan Rapat Dewan Komisaris, yang disampaikan

kepada seluruh Anggita Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain

yang diundang.

Bahan-bahan rapat disediakan dan disampaikan kepada

peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum diadakan

rapat.

Pendokumentasian secara memadai atas hasil Rapat Dewan

Komisaris.

Sekretaris Dewan Komisaris menyediakan data/informasi yang

diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Komite-komite di lingkungan

Dewan Komisaris.

Terdapat data/informasi berkaitan dengan monitoring tindak

lanjut hasil keputusan, rekomendasi dan arahan Dewan

Komisaris.

Terdapat bahan/materi yang bersifat administrasi mengenai

laporan/kegiatan Direksi dalam mengelola Perusahaan.

Sekretaris Dewan Komisaris mengadministrasikan surat keluar

dan surat masuk ke Dewan Komisaris, dan dokumen lainnya

dengan tertib.

Sekretaris Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan

Komisaris dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris dengan

Pemegang Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Ketua Komite Dewan Komisaris adalah Anggota Dewan

Komisaris.

Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi komite

dan independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris.

Terdapat data/informasi berkaitan dengan dukungan

administrasi dan monitoring yang berkaitan dengan hal-hal

yang harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari

Dewan Komisaris sehubungan dengan kegiatan pengelolaan

Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.

Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif.

Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan

Dewan Komisaris.

Terdapat komite audit yang bekerja secara kolektif dan

berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan

tugasnya.

Terdapat komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris

berdasarkan analisis mengenai kebutuhan untuk mendukung

Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 346: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

81 0.643 1.00 0.643

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

82

0.332 0.50 0.166

(1)

0.50

(2)

0.50

83 0.332 1.00 0.332

(1) 1.00

(2)

1.00

32.994 88.425 29.175

Komite Dewan Komisaris melaporkan kegiatan dan hasil penugasan

yang diterimanya kepada Dewan Komisaris.

Terdapat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap

pelaksanaan penugasan disertai dengan rekomendasi.

Terdapat laporan triwulanan dan tahunan Komite kepada

Dewan Komisaris, minimal memuat perbandingan realisasi

kegiatan dengan program kerja tahunan serta substansi hasil

kegiatan dan rekomendasinya.

Jumlah Skor

Terdapat piagam untuk setiap Komite yang ditetapkan oleh

Dewan Komisaris, yang ditinjau dan dimutakhirkan secara

berkala.

Muatan Piagam Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang

berlaku; Muatan Piagam Komite lainnya sesuai kebutuhan

Dewan Komisaris.

Terdapat program kerja tahunan yang disetujui/ditetapkan

oleh Dewan Komisaris.

Komite Dewan Komisaris melaksankan pertemuan rutin sesuai

dengan program kerja tahunan serta melakukan kegiatan lain yang

ditugaskan Dewan Komisaris.

Jumlah pertemuan berkala dan agenda yang dibahas sesuai

dengan program kerja tahunan serta jumlah kegiatan lain yang

ditugaskan sesuai yang ditugaskan Dewan Komisaris.

Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris harus dibuat untuk

setiap rapat,memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi

atas acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap

Rapat Komite Dewan Komisaris diserahkan kepada Sekretaris

Dewan Komisaris untuk disimpan Perusahaan.

Salah seorang Anggota Komite memiliki pengetahuan dan

pengalaman kerja yang cukup di bidang tugas masing-masing

komite.

Anggota Komite harus berasal dari pihak diluar Perusahaan

dan Tidak mempunyai kaitan dengan manajemen, kaitan

kepemilikan dan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Jumlah keanggotaan masing-masing Komite yang berasal dari

luar Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Komite Dewan Komisaris memiliki piagam/charter dan program

kerja tahunan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 347: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenu

han

Skor

(2) (3) (4)

25. 1.089 0.467

84 0.467 1.00 0.467

(1)

1.00

(2)

-

(3) -

85 0.622 - 0.000

(1) -

(2) -

(3) -

26.1.867 1.556

860.622 1.00 0.622

(1) 1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

(4) 1.00

87

0.778 1.00 0.778

(1) 1.00

(1)

IV. DIREKSI

Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara

berkelanjutan.

Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang

diselenggarakan oleh Perusahaan.

Direksi menyampaikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk

diadakan program pengenalan bagi Anggota Direksi yang baru

diangkat.

Aspek Direksi

Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung

jawab secara jelas.

Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan

kebutuhan Perusahaan.

Terdapat struktur organisasi yang dirancang untuk memastikan

pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

Kesimpulan/Penilaian

Terdapat penetapan oleh Direksi tentang uraian tugas dan

tanggung jawab masing-masing Anggota Direksi.

Terdapat Penetapan deskripsi dan spesifikasi jabatan serta

uraian tugas untuk semua tingkat jabatan di stuktur organisasi.

Permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas struktur

organisasi.

Anggota Direksi yang baru diangkat mengikuti program

pengenalan Perusahaan yang diselenggarakan oleh

Perusahaan. (N/A)

Tingkat kehadiran/keaktifan Anggota Direksi dalam mengikuti

rangkaian program pengenalan Perusahaan. (N/A)

Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka

meningkatkan kompetensi Anggota Direksi sesuai kebutuhan.

Terdapat kebijakan tentang pelatihan bagi Anggota Direksi

sesuai kebutuhan.

Terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan

bagi Anggota Direksi.

Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran.

Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar

operasional baku (SOP) untuk proses inti (core business )

Perusahaan.Terdapat kebijakan tentang pedoman penyusunan SOP di

Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 348: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

(5) 1.00

88

0.467 0.33 0.156

(1)

1.00

(2) -

(3)

-

27. 4.044 3.461

890.778 0.80 0.622

(1) 1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

(4)

-

(5) 1.00

900.778 0.80 0.622

(1)

1.00

(2)

1.00

Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas

tindakan Perusahaan (corporate action ) sesuai ketentuan

perundang-undangan dan tepat waktu.

Terdapat Pengaturan mengenai mekanisme pengambilan

keputusan Direksi secara formal, terdiri dari (1) Pengambilan

keputusan melalui rapat Direksi; (2) pengambilan keputusan

diluar rapat (melalui sirkuler dan lain-lain).

Terdapat standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan

keputusan Direksi.

Terdapat ketentuan tentang kesegeraan untuk

mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi dibawah

Direksi yang terkait dengan keputusan tersebut, maksimal 7

hari sejak disahkan/ditandatangani.

Direksi menyusun perencanaan Perusahaan.

Direksi memiliki Rencana Jangka Panjang (RJPP) yang disahkan oleh

RUPS.

Terdapat SOP untuk seluruh proses bisnis inti Perusahaan

sebagai paduan melaksanakan kegiatan Perusahaan.

Terdapat sosialisasi SOP untuk proses bisnis inti Perusahaan

kepada karyawan yang terkait.

SOP untuk proses bisnis inti Perusahaan dilaksanakan konsisten

dan tidak terdapat penyimpangan atas prosedur.

Direksi melakukan peninjauan dan penyempurnaan SOP secara

berkala.

Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang

memadai.

Terdapat Rancangan RKAP yang sesuai dengan pedoman

penyusunan RKAP yang ditetapkan dan rancangan RKAP

tersebut merupakan penjabaran tahunan RJPP.

Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan

Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang memadai.

Terdapat rancangan RJPP yang sesuai dengan pedoman

penyusunan RJPP yang ditetapkan.

Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan (RJPP) yang

disusun oleh Tim Penyusun RJPP dan

menindaklanjuti/membahas hasil telaahan

(tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris atas rancangan RJPP.

Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada RUPS/Menteri

dan/atau Dewan Komisaris tepat waktu atau sesuai jadwal

waktu ditentukan.

Direksi mensosialisasikan dalam RJPP kepada seluruh karyawan

Perusahaan.

Direksi memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

yang disahkan oleh RUPS/Menteri.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 349: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3)

1.00

(4)

-

(5) 1.00

91

1.088 0.75 0.816

(1)

0.75

(2)

1.00

(3) 0.25

(4)

-

(5) 1.00

92

0.778 1.00 0.778

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

1.00

Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RKAP yang

disusun oleh Tim Penyusun RKAP dan

menindaklanjuti/membahas hasil telaahan

(tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris atas rancangan RKAP

tersebut.

Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada RUPS/Menteri

dan/atau Dewan Komisaris tepat waktu atau sesuai jadwal

waktu ditentukan.

Direksi mensosialisasikan RKAP kepada seluruh karyawan

Perusahaan.

Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan

sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi

untuk seluruh jabatan dalam Perusahaan.

Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk merespon usulan

peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi/Anggota

Direksi/Dewan Komisaris.

Atas usulan peluang bisnis tersebut, Direksi membahas secara

intensif untuk: (1) mengidentifikasi peluang bisnis;

(2) mengambil keputusan atas usulan tersebut; (setuju atau

tidak setuju).

Atas usulan peluang bisnis yang disetujui dan termasuk dalam

kewenangan Dewan Komiasaris dan/atau RUPS, Direksi

menyampaikan kepada Dewan Komisaris tentang usulan

peluang disertai dengan studi kelayakan dan membahas

dengan Dewan Komisaris.

Peluang bisnis Perusahaan yang dibahas dan disampaikan

kepada Dewan Komisaris merupakan peluang yang belum

terlambat untuk ditindaklanjuti.

Terdapat kebijakan/pedoman perusahaan mengenai

manajemen karir Perusahaan, dan sistem dan prosedur

promosi, demosi dan mutasi di Perusahaan.

Perusahaan menempatkan karyawan pada setiap level dalam

dalam organisasi Perusahaan sesuai dengan spesifikasi jabatan

dan dilakukan secara objektif dan transparan.

Perusahaan memilki rencana suksesi untuk setiap level dalam

organisasi Perusahaan.

Rencana promosi dan mutasi satu level jabatan di bawah

Direksi dibahas secara intens dalam Rapat Direksi dan

disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kesempatan

pemberian arahan terhadap rencana promosi dan mutasi

tersebut. (N/A)

Tingkat obyektivitas dan transparansi yang memadai dalam

penempatan karyawan pada setiap level jabatan.

Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang

berpotensi meningkatkan pendapatan Perusahaan,

penghematan/efisiensi Perusahaan, pendayagunaan aset, dan

manfaat lainnya.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 350: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(5)

1.00

93

0.622 1.00 0.622

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

1.00

28. 7.467 6.308

94

0.467 1.00 0.467

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

95

0.311 1.00 0.311

(1) 1.00

(2)

1.00

Realisasi peluang bisnis mampu memberikan manfaat bagi

Perusahaan sesuai dengan rencana yang disampaikan/dibuat.

Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan

lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan

relevan.

Setiap pelaksanaan program/kegiatan yang membutuhkan

persetujuan Dewan Komisaris, telah melalui mekanisme yang

sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau sesuai dengan

wewenang yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Program/kegiatan yang membutuhkan investasi dan hutang

dalam jumlah signifikan telah diputuskan melalui analisis yang

memadai berdasarkan informasi yang cukup, studi/kajian

kelayakan serta analisis risiko terhadap program/kegiatan

tersebut dan tindakan pengendalian untuk mencegah

terjadinya risiko tersebut.

Proses pengambilan keputusan atau kebijakan Direksi

dilaksanakan tepat waktu, sesuai pedoman/mekanisme

tentang pengambilan keputusan.

Direksi memiliki sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja

untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan

secara obyektif dan transparan.

Terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja.

Indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi

sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit dan jabatan

(struktural) dalam organisasi.

Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk sewaktu-waktu segera

membahas isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan

bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada usaha

Perusahaan dan kinerja Perusahaan.

Terdapat pembahasan internal Direksi mengenai isu-isu terkini

mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang

berdampak besar pada usaha Perusahaan dan kinerja

Perusahaan.

Jika perubahan lingkungan bisnis berdampak besar pada usaha

Perusahaan dan kinerja Perusahaan, Direksi menyampaikan isu-

isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk meminta arahan

untuk merespon isu tersebut.

Tidak terdapat perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan

yang berdampak signifikan pada usaha Perusahaan dan kinerja

Perusahaan, yang tidak direspon oleh Direksi.

Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja Perusahaan.

Direksi melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan

mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang

memadai dan tepat waktu.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 351: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3) 1.00

96

0.155 1.00 0.155

(1)

1.00

(2) 1.00

970.311 1.00 0.311

(1) 1.00

(2) 1.00

980.311 0.88 0.272

(1)

1.00

(2) 1.00

(3)

0.75

(4) 0.75

990.156 0.75 0.117

(1)

0.50

(2) 1.00

1000.778 0.50 0.389

(1) 0.50

(2)

0.50

(3) 0.00

(4) 1.00

Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap

perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi.

Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja Dewan

Komisaris/ Dewan Pengawas.

Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan

Komisaris mengenai pencapaian kinerja Perusahaan

berdasarkan target-target kolegial Direksi.

Tingkat pencapaian target kinerja Direksi (kontrak manajemen-

kolektif).

Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan

Komisaris mengenai pencapaian kinerja masing-masing

Direktorat berdasarkan target-target dalam Kontrak

Manajemen sebagai kinerja masing-masing Direksi.

Tingkat pencapaian target kinerja Anggota Direksi (individu).

Sistem pengukuran kinerja didukung dengan aplikasi komputer.

Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan

diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub unit dan jabatan di

dalam organisasi (struktural) di organisasi.

Terdapat target kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur

organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan potensi tugas

unit dan jabatan (struktural) di dalam organisasi.

Terdapat kontrak kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur

organisasi.

Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja

untuk jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan.

Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap

perkembangan kinerja jabatan/unit-unit di bawah Direksi.

Terdapat audit atas TI.

Tingkat kesesuaian penerapan TI saat ini dengan kebutuhan

Perusahaan.

Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS tentang usulan

insentif kinerja untuk Direksi.

Terdapat usulan kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan

Komisaris tentang insentif kinerja Direksi, sesuai ketentuan

yang berlaku.

Penentuan usulan insentif kinerja Direksi mencerminkan

kesesuaian dengan kinerja yang dicapai (KPI).

Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai

dengan kebijkan yang telah ditetapkan.

Perusahaan memiliki kebijakan teknologi informasi.

Penerapan TI di Perusahaan sesuai dengan Master Plan dan

disertai dengan perencanaan TI yang matang mencakup

sumber daya manusia, struktur organisasi pengelolaan dan

tingkat layanan yang diberikan TI.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 352: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(5) 0.50

1010.778 0.92 0.713

(1) 0.75

(2) 1.00

(3) 1.00

102

0.933 0.88 0.816

(1)

1.00

(2)0.75

(3)

1.00

(4)

1.00

(5)

0.75

(6) 1.00

(7)

0.75

(8) 0.75

103

3.267 0.84 2.757

(1) 0.75

(2) 0.75

(3) 0.75

(4) 1.00

Direksi melaporkan pelaksanaan sistem teknologi informasi

kepada Dewan Komisaris.

Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan

pelayanan.

Pelaksanaan Pelayanan.

Peningkatan Mutu (Sistem Pengendalian Mutu Produk).

Perusahaan memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) yang

dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang

dapat dipertanggungjawabkan. Nilai total HPS terbuka dan

tidak bersifat rahasia.

Perusahaan memastikan SOP pengadaan barang dan jasa dan

kebijakan Perusahaan telah dijalankan dengan benar.

Tidak terdapat temuan-temuan audit, baik oleh auditor

eksternal dan auditor internal mengenai pengadaan yang

merugikan Perusahaan dan tidak terdapat sanggahan

pemilihan penyedia barang/jasa Perusahaan.

Tingkat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa.

Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan

remunerasi yang layak, dan membangun lingkungan SDM yang

efektif mendukung pencapaian Perusahaan.

Pendidikan dan pelatihan.

Perusahaan memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu

tidak terpenuhi.

Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang

menguntungkan bagi Perusahaan, baik harga maupun kualitas

barang dan jasa tersebut.

Perusahaan memiliki pedoman pengadaan barang dan jasa

Perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,

kompetitif, transparan, adil dan wajar, akuntabel; dan memuat

hak-hak dan kewajiban pemasok sesuai dengan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku.

Pedoman/kebijakan pengadaan dipublikasikan/dapat diakses

pemasok/calon pemasok.

Perusahaan merencanakan pengadaan barang dan jasa secara

optimal berdasarkan perhitungan kebutuhan Perusahaan.

Pengadaan barang dan jasa Perusahaan terbuka bagi penyedia

barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui

persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang

setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.

Program pengembangan SDM.

Program K3.

Perusahaan memiliki kebijakan sistem penilaian kinerja

(performance appraisal ) bagi karyawan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 353: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(5) 0.50

(6) 1.00

(7) 1.00

(8) 1.00

104

- - -

(1)

-

(2)

-

(3)

-

(4)

-

29.3.266 2.566

105

0.622 0.94 0.583

(1)

0.75

(2)

1.00

(3)

1.00

(4) 1.00

1061.244 0.66 0.816

Keterbukaan informasi mengenai perencanaan Perusahaan ke

depan yang dapat berakibat/berpengaruh pada pekerja.

Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak Perusahaan

(subsidiary governance ) dan/atau Perusahaan patungan. (N/A)

Direksi menetapkan kebijakan pengaturan untuk anak

perusahaan (subsidiary governance ) dan perusahaan patungan

antara lain mencakup: pengangkatan Dewan Komisaris dan

Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta

intensif bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan/perusahaan patungan, melalui proses penjaringan,

proses penilaian, dan proses penetapan.

Penetapan target kinerja dan realisasi kinerja anak

perusahaan/perusahaan patungan mendukung kinerja

Perusahaan.

Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris anak

perusahaan dan perusahaan patungan berdasarkan formulanya

yang ditetapkan.

Perusahaan memberikan kesempatan yang memadai untuk

menduduki posisi tertentu yang sesuai dengan kompetensi.

Perusahaan menerapkan penerapan remunerasi dan

kesejahteraan.

Perusahaan menerapkan reward and punishment atas

penerapan Pedoman Perilaku dan disiplin.

Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang

telah ditetapkan.

Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan

terhadap implementasi rencana dan kebijakan Perusahaan.

Direksi menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku

umum di Indonesia (SAK).

Direksi menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan

laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan

diterapkan secara konsisten, tidak ada penyesuaian dan

temuan auditor atas pengakuan, pengukuran dan pencatatan

serta pembukuan transaksi dan pengungkapan kebijakan

akuntansi.

Laporan Keuangan Triwulanan dan Tahunan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia

dan diterbitkan tepat waktu.

Hasil opini auditor independen atas penyajian laporan

keuangan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 354: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1)

0.50

(2) 1.00

(3) 0.75

(4) 1.00

(5)

0.50

(6) 0.50

(7) 0.50

(8) 0.50

107

0.778 0.85 0.661

(1)

0.25

(2) 1.00

(3)

1.00

(4) 1.00

(5) 1.00

1080.622 0.81 0.505

(1) 1.00

(2) 0.25

(3)

1.00

Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko yang

memuat: kerangka, tahapan pelaksanaan manajemen risiko,

pelaporan risiko dan penanganannya.

Direksi memiliki fungsi yang bertugas melaksanakan program

manajemen risiko.

Kebijakan manajemen risiko disosialisasikan kepada seluruh

karyawan Perusahaan.

Terdapat rencana kerja Perusahaan untuk menerapkan

kebijakan manajemen risiko.

Direksi melaksanakan program manajemen risiko (program

manajemen risiko antara lain mencakup identifikasi dan

penanganan risiko pada proses bisnis, proyek maupun usulan

tindakan Perusahaan yang harus mendapatkan persetujuan

Dewan Komisaris dan/atau RUPS).

Cascading atas sertifikasi terhadap laporan keuangan kepada

tingkatan di bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi dan

pelaporan atas laporan keuangannya yan akan

dikonsolidasikan.

Perusahaan melakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas

pengendalian intern.

Perusahaan menerbitkan internal control report.

Direksi menindaklanjuti hasil penerimaan SPI dan auditor eksternal

(KAP dan BPK).

Terdapat monitoring tindak lanjut hasil pemerikasaan SPI dan

auditor eksternal (KAP dan BPK).

Pelaksanaan tindak lanjut dilaporkan Direksi kepada Dewan

Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program

manajemen risiko.

Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko (risk

awareness ).

Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko kepada

Dewan Komisaris.

Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern

untuk melindungi mengamankan investasi dan aset Perusahaan.

Direksi menetapkan rancangan sistem pengendalian intern

yang mengatur kerangka (framework) pengendalian intern

antara lain dengan pendekatan unsur lingkungan

pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian,

sistem informasi dan komunikasi dan pemantauan,

pelaksanaan dan pelapornya.

Direksi (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) memberi

sertifikasi terhadap laporan keuangan tahunan.

Progress (tingkat penyelesaian) pelaksanaan tindak lanjut dari

rekomendasi SPI pada tahun yang bersangkutan dan auditor

eksternal.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 355: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(4)

1.00

30.0.778 0.700

109

0.156 0.75 0.117

(1)

1.00

(2)

0.50

1100.622 0.94 0.583

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4) 0.75

31.6.689 4.316

111 1.244 0.97 1.205

(1)

1.00

(2)

1.00

(3) 1.00

(4) 0.75

(5) 1.00

Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Terdapat kajian hukum (legal opinion ) atas rencana tindakan

dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian

hukum atau ketentuan yang berlaku.

Terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko dan legal (risk and

legal review ) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan

rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Terdapat kegiatan/upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan

non litigasi.

Tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-

undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi Perusahaan dan

stakeholders.

Tingkat komitmen yang tinggi dan Direksi dalam

menindaklanjuti rekomendasi/temuan audit SPI dan eksternal

auditor.

Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Terdapat fungsi yang mengendalikan dan memastikan

kebijakan, keputusan perusahaan, dan seluruh kegiatan

Perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta memantau dan

menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian

dan komitmen yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak

ketiga.

Fungsi kepatuhan mengikuti perkembangan peraturan

perundangan yang berlaku dan akan berlaku bagi Perusahaan.

Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan.

Terdapat kebijakan mengenai hak-hak konsumen/pelanggan,

kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan

konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik

secara mudah dan mekanisme penanganan keluhan pelanggan.

Terdapat program untuk mengkomunikasikan informasi

produk/ layanan kepada pelanggan.

Penanganan keluhan pelanggan dilakukan secara tanggap dan

efektif.

Progress kinerja penanganan hak-hak dan keluhan pelanggan

telah ditindaklanjuti/ditangani.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 356: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(6)

1.00

(7) 1.00

(8) 1.00

112 0.933 0.69 0.641

(1) 0.75

(2) 1.00

(3)1.00

(4) 0.00

113 0.778 0.50 0.389

(1)0.50

(2)

-

(3)

-

(4)

-

114 0.467 1.00 0.467

(1) 1.00

(2)

1.00

(3)

1.00

115 1.089 0.50 0.545

(1) 1.00

(2) 0.00

1160.311 1.00 0.311

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

Perusahaan melaksanakan survei secara sistematis dan

dilakukan secara berkala untuk mengetahui tingkat kepuasan

pelanggan/konsumen dan hasil indeks survei kepuasan:

dilaksanakan secara berkala.

Rekomendasi hasil survei ditindaklanjuti/ditangani.

Hasil survei menunjukan tingkat kepuasan yang baik.

Pelaksanaan hubungan dengan pemasok.

Aspek fairness.

Secara berkala Perusahaan melakukan assessment pemasok

Kreditur Perusahaan dibayar tepat waktu/sesuai perjanjian.

Tidak terdapat keterlambatan/penundaan pembayaran

pinjaman kepada bank dan kreditur. (N/A)

Pelaksanaan kewajiban kepada Negara.

Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen

kewajiban perpajakan (SPT Tahunan maupun bulanan).

Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kewajiban pajak

(PPh karyawan, PPh Badan, PPN masa dan rampung, dan PBB).

Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen

kewajiban pada lembaga regulator (bila ada; misalnya

Bapepam, BI, dsb).

Pelaksanaan hubungan dengan karyawan Perusahaan.

Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kepada pemasok

sesuai dengan persyaratan dan perjanjian/kontrak.

Pengukuran kepuasan pemasok.

Pelaksanaan hubungan dengan kreditur.

Perusahaan memiliki kebijakan mengenai hak-hak dan

kewajiban Perusahaan kepada kreditur.

Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan penyediaan

dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk

melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka

panjang. (N/A)

Perusahaan memberikan informasi yang akurat pada kreditur

sesuai dengan perjanjian, secara lengkap dan tepat waktu.

(N/A)

Partisipasi karyawan.

Pengukuran kepuasan karyawan.

Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti

keluhan-keluhan stakeholders.

Terdapat mekanisme penanganan keluhan stakeholders

(pemasok, karyawan, dan lain-lain).

Mekanisme keluhan stakeholders dilaksanakan secara

konsisten dan efektif.

Terdapat penyelesaian atas keluhan stakeholders secara

tuntas.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 357: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

1170.311 0.88 0.272

(1) 0.75

(2) 1.00

1181.556 0.31 0.486

(1) 0.25

(2)

1.00

(3)

-

(4) -

(5) -

32.1.089 0.933

119

0.467 0.67 0.311

(1)

1.00

(2)

1.00

(3)

0.00

1200.622 1.00 0.622

(1)

1.00

(2)

1.00

Upaya untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham secara konsisten

dan berkelanjutan.

Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham

melalui pencapaian target-target yang telah disepakati.

Perusahaan mampu meningkatkan Kinerja Perusahaan (sesuai

KPI yang ditetapkan) dari tahun-tahun sebelumnya).

Perusahaan melaksankan tanggung jawab sosial Perusahaan untuk

mendukung keberlanjutan operasi Perusahaan.

Perusahaan memiliki kebijakan mengenai tanggung jawab

sosial dan lingkungan Perusahaan.

Perusahaan mengantisipasi dampak negatif terhadap

masyarakat yang ditimbulkan oleh produk, pelayanan, dan

proses operasional dari Perusahaan.

Sosialisasi kebijakan tentang mekanisme untuk mencegah

pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan penjabat

struktural Perusahaan.

Adanya surat pernyataan Direksi tidak memiliki benturan

kepentingan antara kepentingan pribadi/keluarga, jabatan lain,

atau golongan dengan kepentingan Perusahaan pada awal

pengangkatan yang diperbaharui setiap awal tahun.

Direksi menetapkan kebijakan untuk mencegah benturan

kepentingan.

Penyampaian laporan kepemilikan Saham pada Perusahaan

lainnya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk

dicatat dalam daftar khusus.

Direksi menandatangani Pakta Integritas yang dilampirkan

dalam Usulan Tindakan Direksi yang harus mendapatkan

persetujuan dari Dewan Komisaris dan/atau rekomendasi dari

Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS.

Perusahaan mendukung dan memperkuat pengembangan

masyarakat melalui program bina lingkungan dan program

lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan melaksanakan program kemitraan dengan usaha

kecil. (N/A)

Perusahaan memiliki ukuran-ukuran atau indikator kinerja

kunci yang berkaitan dengan CSR.

Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan

Anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi.

Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan

penjabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan

pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan.

Terdapat mekanisme untuk mencegah pengambilan

keuntungan pribadi Direksi dan penjabat struktural Perusahaan

yang disebabkan benturan kepentingan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 358: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3) 1.00

(4) 1.00

33.

1.089 0.910

1210.622 0.90 0.560

(1)

1.00

(2)

0.75

(3)

1.00

(4)

0.75

(5)

1.00

122

0.467 0.75 0.350

(1)

0.50

(2) 1.00

(3)

0.75

34. 1.556 1.167

Tidak terdapat pengambilan keputusan transaksional yang

mengandung benturan kepentingan.

Penyampaian Laporan Manajemen dilakukan tepat waktu

(Laporan Manajemen triwulanan 1 bulan setelah triwulanan

yang bersangkutan dan Laporan Manajemen tahunan 2 bulan

setelah berakhirnya tahun buku) kepada Pemegang Saham;

dan penyampaian Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham

paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun berakhir.

Muatan (content) Laporan Manajemen triwulanan dan

Laporan Manajemen tahunan lengkap (untuk muatan laporan

tahunan parameter tersendiri) minimal sudah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam

memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan Anggota

Dewan Komisaris.

Perusahaan memberikan informasi (Laporan Manajemen

triwulanan, tengan tahunan, dan tahunan) dengan muatan dan

waktu yang sama kepada Pemegang Saham minoritas.

Perusahaan memberikan informasi yang relevan kepada

Dewan Komisaris untuk pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

Tingkat pemenuhan prinsip perlakuan yang sama dalam

pemberian informasi oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan

para Pemegang Saham.

Tingkat kesungguhan Direksi dalam pengambilan keputusan

bebas kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak lainnya.

Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi

dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang

Saham tepat waktu.

Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada

Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

Direksi menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan dan

tahunan serta Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris

sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham.

Penyampaian Laporan Manajemen (triwulanan dan tahunan)

dan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris tepat waktu,

yakni sebelum batas waktu penyampaian kepada Pemegang

Saham.

Direksi menyampaikan Laporan Manajemen triwulanan yang

telah di tandatangani seluruh Anggota Direksi serta Laporan

Manajemen tahunan dan Laporan Tahunan yang

ditandatangani seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan

Komisaris, dan Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham.

Direksi menyelengggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan

Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 359: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

123 0.156 0.50 0.078

(1) 0.50

124 0.467 0.50 0.234

(1) -

(2) 1.00

(3) 0.50

125 0.311 1.00 0.311

(1) 1.00

(2) 1.00

126 0.311 0.75 0.233

(1) 0.75

(2) 0.75

127 0.311 1.00 0.311

(1) 1.00

(2) 1.00

35 1.711 0.960

128 0.156 0.75 0.117

(1) 0.50

(2) 0.75

(3) 1.00

129 0.466 0.25 0.117

Penyelenggaraan Rapat Direksi sesuai dengan rencana yang

ditetapkan dalam RKAT.

Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat

Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus

menjelaskan alasan ketidakhadirannya.

Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat Direksi.

Tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam Rapat dengan Dewan

Komisaris.

Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil

rapat sebelumnya.

Di dalam setiap rapat, Direksi dilakukan evaluasi (pemantauan

progress ) terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat

sebelumnya.

Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal

mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat evaluasi tindak

lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas

arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Pedoman/tata tertib Rapat Direksi.

Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling

sedikit sekali dalam setiap bulan.

Terdapat rencana Rapat Direksi dan agenda yang dibahas.

Jumlah rapat yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan,

paling sedikit sekali dalam sebulan.

Terdapat Piagam Pengawasan (Internal Audit Charter ) yang

disepakati dan ditetapkan oleh Direksi, setelah

mempertimbangkan saran-saran Dewan Komisaris.

Muatan Piagam Pengawasan Intern.

Piagam audit ditinjau dan dimutakhirkan sesuai kebutuhan.

SPI/Fungsi Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor

pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

Terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya yang

belum selesai dilakukan pembahasan untuk tindaklanjutnya.

Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan

Komisaris.

Terdapat tindak lanjut atas arahan dan/atau keputusan Dewan

Komisaris.

Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh Direksi sesuai dengan

arahan dan/atau keputusan Dewan Komisaris.

Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas

oleh Direksi.

Perusahaan memiliki Piagam Pengawan Intern yang ditetapkan oleh

Direksi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 360: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(1) 0.25

(2) 0.50

(3) -

(4) -

(5) 0.50

130 1.089 0.67 0.726

(1) 0.25

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) -

(5) 0.75

(6) 1.00

36. 1.711 1.065

131 0.466 0.42 0.194

(1) 1.00

(2) 0.25

(3) -

132 1.089 0.80 0.871

(1) 0.75

(2) 1.00

Posisi SPI/Fungsi Audit Internal di dalam struktur organisasi

berada langsung di bawah Direktur Utama, diangkat oleh

Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris.

Pimpinan Fungsi Audit Internal mempunyai akses langsung

melapor hasil kerjanya kepala Dewan Komisaris cq Komite

Audit.

SPI memberikan kontribusi terhadap perbaikan/peningkatan

proses Tata Kelola (governance ), manajemen risiko, dan

pengendalian intern.

SPI memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategi

bisnis Perusahaan.

SPI memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan

internal dan eksternal.

Tingkat penerapan rekomendasi yang disampaikan oleh SPI

dapat diterapkan/dijalankan; dan rekomendasi SPI

memperbaiki kegiatan operasional diunitnya.

Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris Perusahaan yang

berkualitas dan efektif.

Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung

keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

Jumlah personil yang ditugaskan di SPI sesuai dengan

kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI.

Kualitas tenaga auditor personil yang ditugaskan di SPI sesuai

dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI.

SPI memiliki pedoman audit, mekanisme kerja dan supervisi di

dalam organisasi SPI, dan penilaian program jaminan dan

peningkatan kualitas.

SPI melaksanakan fungsi pengawasan intern untuk memberikan nilai

tambah dan memperbaiki operasional Perusahaan.

SPI merencanakan program kerja tahunan pengawasan intern

dan melaksanakan pengawasan sesuai yang sudah ditetapkan.

SPI melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama

dengan tembusan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit.

Sekretaris Perusahaan memiliki kualifikasi yang memadai.

Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan

kebutuhan untuk pelaksanaan tugasnya.

Uraian tugas Sekretaris Perusahaan paling sedikit mencakup

hal-hal subtantive.

Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya.

Sekretaris Perusahaan memberikan informasi yang materil dan

relevan kepada stakeholders.

Sekretaris Perusahaan menjalankan tugas sebagai pejabat

penghubung.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 361: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3) 0.75

(4) 1.00

(5) 0.50

133 0.156 - 0.000

(1) -

(2) -

37. 2.022 1.439

134 1.089 0.75 0.817

(1) 0.75

(2) 0.75

135 0.933 0.67 0.622

(1) -

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

(5) -

Metode perhitungan dan penentuan gaji/honorarium, fasilitas

dan/atau tunjangan lain bagi setiap anggota Dewan Komisaris

dan Direksi, serta rincian mengenai gaji/honorarium, fasilitas,

dan/atau tunjangan lain yang diterima oleh Anggota Dewan

Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, khusus dalam

RUPS mengenai Laporan Tahunan.

Informasi mengenai rincian Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan hal-hal lai yang direncanakan untuk dilaksanakan

oleh Persero, khusus untuk RUPS Rencana Jangka Panjang (RJP)

dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yang menyangkut

Persero yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan

Keuangan.

Penjelasan mengenai hal-hal lain berkaitan dengan agenda

RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS

berlangsung.

Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai

peraturan Perundang-undangan.

Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

undangan.

Prosedur pemanggilan.

Ketepatan waktu pelaksanaan RUPS.

Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap informasi

akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat

melaksanakan hak-haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan.

Panggilan untuk RUPS, yang mencakup informasi mengenai

setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang di

rencanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan

ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat

dilakukannya panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau

usul harus disediakan di kantor Persero sebelum RUPS

diselenggarakan.

Sekretaris Perusahaan menjalankan pelaksanaan dan

pendokumentasian RUPS dan Rapat Direksi.

Sekretaris Perusahaan menyelenggarakan program pengenalan

bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang

baru diangkat.

Sekretaris Perusahaan melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Direktur Utama.

Direksi mengevaluasi kualitas fungsi sekretaris Perusahaan.

Terdapat evaluasi atas pelaksanaan tugas Sekretaris

Perusahaan.

Capaian program kerja pelaksanaan tugas Sekretaris

Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 362: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(6) 1.00

34.378 75.188 25.848

Penjelasan lengkap dan informasi akurat berkaitan dengan

Persero dan Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang

berhubungan dengan mata acara RUPS dan tidak bertentangan

dengan kepentingan Persero.

Jumlah Skor

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 363: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenuh

an

Skor

(2) (3) (4)

38. 0.435 0.435

136

0.290 1.00 0.290

(1) 1.00

(2)

1.00

1370.145 1.00 0.145

39.2.320 2.079

138

0.322 0.58 0.188

(1) 1.00

(2) -

(3) 0.75

1390.572 1.00 0.572

(1)

1.00

(2) 1.00

1400.427 0.75 0.320

(1) 0.50

(2) 1.00

1410.427 1.00 0.427

Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi

V. PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI

Terdapat majalah internal, bulletin, dan sebagainya.

Terdapat pertemuan/gathering dengan stakeholders dan

bentuk lainnya.

Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan

www.bumn.go.id dimutakhirkan secara berkala.

Terdapat informasi penting (selain Laporan Tahunan dan

Laporan Keuangan) yang dipublikasikan.

Perusahaan menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan

kebijakan informasi penting Perusahaan.

Terdapat kebijakan tentang pengendalian informasi

Perusahaan.

Kebijakan mengatur diantaranya informasi yang dikategorikan

informasi publik dan informasi rahasia Perusahaan, pihak-pihak

yang dapat menyampaikan dan atau menyampaikan informasi

publik, dan prosedur pengungkapan informasi Perusahaan

kepada stakeholders .

Tingkat kepatuhan Perusahaan yang memadai terhadap kebijakan

pengendalian informasi Perusahaan.

Perusahaan menyediakan bagi stakeholders akses atas informasi

Perusahaan yang relevan, memadai, dan tepat waktu dan berkala.

Terdapat media untuk peyediaan Informasi Publik agar dapat di

peroleh dengan cepat dan tepak waktu, biaya ringan, dan cara

sederhana.

Terdapat website yang dikelola Perusahaan.

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

Kesimpulan/Penilaian

(1)

Perusahaan menyediakan informasi Perusahaan kepada stakeholders.

Perusahaan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian

informasi Perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan informasi

Perusahaan yang penting.

Terdapat kebijakan tentang pengelolaan dan pemutakhirkan

website.

Pengelolaan website sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

secara konsisten.

Website Perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi

penting Perusahaan.

Terdapat kebijakan yang dipublikasikan, antara lain Pedoman

Pnerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code ),

Board Manual , Pedoman Perilaku, dan Program Pengendalian

Gratifikasi Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 364: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

1420.572 1.00 0.572

(1) 1.00

(2)

1.00

40.

3.341 2.359

1430.291 0.38 0.109

(1) 0.75

(2)

-

1440.073 1.00 0.073

(1)

1.00

(2)

-

(3)

-

1450.291 1.00 0.291

(1) 1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga Saham

tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang

di perdagangkan (dicatatkan) untuk setiap masa triwulanan

dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). Harga saham

sebelum perubahan permodalan terakhir wajib di sesuaikan

dalam hal terjadi antara lain kerena pemecahan saham, dividen

saham, dan saham bonus dalam bentuk grafik dan tabel (NA

jika listed company hanya menerbitkan obligasi atau non listed

company ).

Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau

obligasi konvertibel yang diterbitkan yang masih beredar,

tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo dalam 2 (dua) tahun

buku terakhir: (1) jumlah obligasi/obligasi konversi yang

beredar, (2) tingkat bunga; (3) Tanggal jatuh tempo; (4)

Peringkat obligasi (NA jika tidak menerbitkan obligasi/non

listed company ).

Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris/Dewan

Pengawas dan Laporan Direksi.

Laporan Dewan Komisaris .

Laporan Direksi.

Tanda tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian

Laporan Tahunan.

Ketentuan umum.

Laporan Tahunan disajikan dalam website Perusahaan

dan dapat diunduh. Yang dimaksud dengan website

Perusahaan adalah website yang dimiliki sendiri atau oleh

induk, bukan website pihak lain (contoh: tercantum di website

Kementerian Negara Perusahaan atau website BEI).

Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan

Penting.

Perusahaan menyajikan informasi keuangan (laporan posisi

keuangan, laporan laba rugi kompherensif, rasio-rasio

keuangan secara umum dan yang relevan dengan industri

Perusahaan) dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima)

tahun buku.

Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi

penting Perusahaan yang disediakan dalam website Perusahaan.

Informasi yang dimuat dalam website Perusahaan mudah

diakses dan diunduh (download ).

Tidak terdapat permintaan/permohonan untuk memperoleh

Informasi Publik yang tidak dipenuhi oleh Perusahaan yang

bersangkutan.

Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan

dan Lapporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 365: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

146 0.145 0.96 0.139

(1)

1.00

(2) 1.00

(3) 1.00

(4) 1.00

(5)

0.50

(6) 1.00

(7) 1.00

(8)

1.00

(9) 1.00

(10) -

(11) -

(12) -

(13) -

(14) 1.00

(15) 1.00

(16) 1.00

1471.234 0.65 0.802

(1)

0.75

Tinjauan operasi per segmen usaha, memuat uraian

mengenai: (1) produksi; (2) penjualan/pendapatan usaha; (3)

profitabilitas; (4) peningkatan/penurunan kapasitas produksi

untuk masing-masing segmen usaha (NA untuk Perusahaan

yang tidak mempunyai segmen).

Kronologis pencatatan Efek lainnya.

Nama dan alamat lembaga dan atau prefesi penunjang

pasar modal.

Akuntan Perseroan.

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Perusahaan

baik yang berskala nasional maupun internasional.

Nama dan alamat anak Perusahaan dan atau kantor cabang

atau kantor perwakilan (jika ada).

Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Analisa dan

Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan.

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Dewan

Komisaris (umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Direksi

(umur, pendidikan, dan pengalaman kerja).

Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi

pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan, dan

pelatihan karyawan).

Komposisi Pemegang Saham.

Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.

Kronologis pencatatan saham.

Laporan Tahunan memuat profil Perusahaan secara lengkap.

Nama dan alamat Perusahaan antara lain mencakup

informasi tentang nama dan alamat, kode pos, no. telp dan

atau no. fax, email , dan website .

Riwayat singkat Perusahaan mencakup tanggal/tahun

pendirian, nama, dan perubahan nama Perusahaan jika ada.

Bidang usaha meliputi jenis produk dan atau jasa yang

dihasilkan.

Struktur organisasi dalam bentuk bagan, meliputi nama, dan

jabatan.

Visi dan Misi Perusahaan yang mencakup: (a) Penjelasan

tentang Visi Perusahaan; (b) Penjelasan tentang Misi

Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 366: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(2)

1.00

(3)

1.00

(4)

1.00

(5)

-

(6)

-

(7)

1.00

(8)

1.00

(9)

-

(10)

1.00

Uraian tentang komponen-komponen subtansial dari

pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil

usaha Perusahaan.

Jika Laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau

penurunan yang material dan penjualan atau pendapatan

bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh

mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan

jumlah barang atau jasa yang di jual, dan atau adanya produk

atau jasa baru.

Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan

atau pendapatan bersih Perusahaan serta laba operasi

Perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan

memulai usahanya, jika baru mulai usahanya kurang dari 2

(dua) tahun.

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal

laporan akuntan, termasuk dampaknya terhadap kinerja dan

risiko usaha di masa mendatang.

Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan yakni analisis kinerja

keuangan yang mencakup perbandingan antara knerja

keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya

(dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: (1)

aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva; (2)

kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah

kewajiban; (3) penjualan/pendapatan usaha; (4) beban usaha;

(5) laba/rugi bersih.

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar

hutang dan tingkat kolektibitas piutang Perusahaan antara lain

memuat penjelasan tentang: (1) kemampuan membayar

hutang; (2) tingkat kolektibilitas piutang.

Bahasan tentang struktur modal (capital structure ), kebijakan

manajemen atas struktur modal (capital structur policies ), dan

tingkat likuiditas Perusahaan (liquidity ) antara lain penjelasan

atas; (1) struktur modal (capital structure ); (2) kebijakan

manajemen atas struktur modal (capital strcture policies); (3)

tingkat likuiditas Perusahaan (liquidity).

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang

modal memuat antara lain penjelasan tentang : (1) tujuan dari

ikatan tersebut; (2) sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan-ikatan tersebut; (3) mata uang yang menjadi

mendominasi; (4) langkah-langkah yang direncanakan

Perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing

yang terkait. (N/A)

Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah

dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa

dan jarang terjadi.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 367: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(11)

1.00

(12) 1.00

(13)

-

(14)

-

(15)

-

(16)

-

(17) 1.00

1480.944 0.62 0.582

(1)

1.00

(2)

0.75

Uraian Dewan Komisaris memuat antara lain: (1) uraian

pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; (2) pengungkapan

prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan

Komisaris; (3) frekuensi pertemuan; (4) tingkat kehadiran

Dewan Komisaris dalam pertemuan.

Uraian Direksi memuat antara lain: (1) ruang lingkup pekerjaan

dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; (2)

pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi

Anggota Direksi, yang meliputi gaji, fasilitas, dan/atau

tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan yang

bersangkutan dan Anak Perusahaan/Perusahaan patungan

Perusahaan yang bersangkutan; (3) frekuensi Pertemuan;

(4) tingkat kehadiran Anggota Direksi dalam pertemuan;

(5) program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi

Direksi.

Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta

jumlah dividen kas per Saham dan jumlah dividen per tahun

yang diumumkan atau di bayar selama 2 (dua) tahun buku

terakhir, memuat uraian mengenai: (1) besarnya dividen untuk

masing-masing tahun; (2) besarnya payout ratio.

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, memuat

uraian mengenai: (1) total perolehan dana, (2) rencana

penggunaan dana; (3) rincian penggunaan dana; (4) saldo; (5)

Perubahan penggunaan dana (jika ada)-(NA untuk non listed

company ).

Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi,

divestasi, akuisisi restrukturisasi hutang/modal, transaksi yang

mengandung benturan kepentingan dan staf transaksi dengan

pihak afiliasi.

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan

yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan

dampaknya terhadap laporan keuangan.

Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan

dampaknya terhadap laporan keuangan.

Laporan Tahunan memuat pengungkapan praktik Tata Kelola

Perusahaan yang Baik.

Uraian tentang prospek usaha Perusahaan sehubungan dengan

industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta

dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data

yang layak di percaya.

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan jasa

Perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 368: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(3)

-

(4)

-

(5)

-

(6)

1.00

(7) 1.00

(8)

-

(9)

1.00

(10)

-

Uraian mengenai pelaksanaan pengawasan dan pengendalian

intern (internal audit and control) .

Uraian tentang Unit Audit Internal mencaku antara lain:

(1) informasi tentang keberadaan Unit Audit Internal;

(2) penjelasan tentang Piagam Audit Internal; (3) penjelasan

mengenai tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal;

(4) uraian pelaksanaan kegiatan Unit Audit Internal; (5) nama

dan riwayat hidup singkat kepala Unit Audit Internal.

Uraian mengenai manajemen risiko Perusahaan mencakup

antara lain: (1) penjalasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi

Perusahaan (misalnya risiko yang di sebabkan oleh fluktuasi

kurs atau suku bunga persaingan usaha, pasokan bahan baku,

ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan

kebijakan pemerintah; (2) upaya untuk mengelola risiko

tersebut.

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama

mengenai komitmen Perusahaan terhadap perlindungan

konsumen mencakup antara lain informasi tentang: (1)

pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen; (2) program

peningkatan layanan kepada Konsumen; (3) biaya yang telah

dikeluarkan.

Komite Audit mencakup antara lain: (1) nama, jabatan, dan

riwayat hidup singkat anggota komite audit; (2) uraian tugas

dan tanggung jawab; (3) frekuensi pertemuan dan tingkat

kehadiran Komite Audit; (4) laporan singkat pelaksanaan

kegiatan Komite Audit; (5) independensi Anggota Komite

Audit.

Komite Nominasi dan Remunerasi mencakup antara lain: (1)

nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi; (2) independensi Anggota Komite

Nominasi dan Remunerasi; (3) uraian tugas dan tanggung

jawab; (4) uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan

Remunerasi; (5) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Manajemen Risiko mencakup antara lain: (1) nama,

jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite

pamantauan risiko; (2) independensi anggota komite

pemantauan risiko; (3) uraian tugas dan tanggung jawab;

(4) uraian Pelaksanaan kegiatan Komite Pemantauan Risiko; (5)

frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite

Pemantauan Risiko.

Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup

antara lain: (1) nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris

Perusahaan; (2) uraian pelaksanaan tugas Sekretaris

Perusahaan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 369: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(11)

0.50

(12)

1.00

(13)

1.00

(14)

1.00

(15)

1.00

1490.363 1.00 0.363

(1) 1.00

(2) 1.00

(3)

1.00

(4)

1.00

Deskiripsi Auditor Independen di Opini antara lain: (1) nama

dan tanda tangan; (2) tanggal Laporan Audit; (3) no. izin KAP

(jika ada).

Laporan keuangan yang lengkap, yaitu: neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan

atas laporan keuangan serta disajikan untuk jangka waktu 2

(dua) tahun terakhir atau sejak usaha dimulai bagi Perusahaan

yang memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun buku.

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, Direksi

dan Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat dan

klaim material yang diajukan oleh dan/atau terhadap

Perusahaan, dan perkara yang ada di badan peradilan atau

badan arbitrrase yang melibatkan Perusahaan, mencakup

antara lain: (1) pokok perkara/gugatan; (2) kasus posisi; (3)

status penyelesaian perkara/gugatan; (4) pengaruhnya

terhadap kondisi keuangan Perusahaan.

Akses informasi dan data Perusahaan, yaitu uraian mengenai

tersedianya akses informasi dan data Perusahaan kepada

publik, misalnya melalu website, media massa, mailing list ,

buletin dan sebagainya.

Etika Perusahaan memuat uraian antara lain: (1) keberadaan

Pedoman Perilaku; (2) isi Pedoman Perilaku; (3) penyebaran

Pedoman Perilaku kepada karyawan dan upaya penegakannya;

(4) pernyataan mengenai budaya Perusahaan (corporate

culture ) yang dimiliki Perusahaan.

Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan

Keuangan.

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas

laporan Keuangan sesuai dengan peraturan Bapepam.

Opini akuntan atas laporan keuangan adalah wajar tanpa

pengecualian ( WTP).

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama

mengenai "community development program " yang telah

dilakukan, mencakup antara lain informasi tentang: (1) mitra

usaha bina Perusahaan; (2) program pengembangan

pendidikan; (3) program perbaikan kesehatan; (4) program

pengembangan seni budaya; (5) biaya yang

dikeluarkan.

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan

berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terutama

aktivitas lingkungan, mencakup antara lain informasi tentang

(1) aktivitas pelestarian lingkungan;

(2) aktivitas pengelolaan lingkungan; (3) sertifikasi atas

pengelolaan lingkungan; (4) biaya yang telah dikeluarkan.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 370: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

(5)

1.00

41.2.904 0.000

150 1.452 - 0.000

(1) -

(2) -

151 1.452 - 0.000

(1) -

(2) -

9.000 54.149 4.873

Perusahaan menang dalam Annual Report Award (ARA).

Penghargaan atau award lainnya.

Perusahaan bepartisipasi dan memperoleh penghargaan

dalam CSR (Sustainability Reporting Award) dan sejenisnya.

Penghargaan lain di bidang publikasi dan keterbukaan

informasi.

Jumlah Skor

Penyajian laporan keuangan sesuai ketentuan Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan yang di tertibkan Bapepam & LK

dan/atau institusi yang berwenang.

Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG

dan bidang-bidang lainnya.

Perusahaan mengikuti Annual Report Award (ARA).

Keikutsertaan dalam ARA.

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 371: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan

Lampiran III

Bobot

Tingkat

Pemenu

han

Skor

(2) (3) (4)

42. 5.000 0.000

152 5.000 0.00 0.000

(1) Terdapat bidang/area di Perusahaan, antara lain produk, proses

fungsi pendukung kinerja organisasi atau strategi menjadi best

practices atau tujuan benchmark bagi perusahaan lain.

0.00

(2) Pencapaian kinerja perusahaan terbaik di sektor usaha BUMN

atau di industrinya.

0.00

43. 5.000 0.000

153 5.000 0.00 0.000

(1) Perkara penting berindikasi tindak pidana korupsi yang

dihadapi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

0.00

(2) Pembekuan produk utama perusahaan atau mengalami kondisi

yang berpotensi mengakibatkan pembekuan produk utama

perusahaan.

0.00

(3) Pencemaran lingkungan oleh perusahaan yang menyebabkan

kematian, menimbulkan kerusakan yang sangat serius pada

lingkungan sekitar dan masyarakat, dan kerugian finansial yang

sangat besar.

0.00

(4) Adanya permohonan pailit atau permohonan penundaan

kewajiban pembayaran utang. Baik yang dilakukan oleh BUMN

tersebut maupun oleh kreditur atau oleh instansi yang

berwenang.

0.00

(5) Penyimpangan prinsip-prinsip Tata kelola Perusahaan lainnya. 0.00

5.000 0.000 0.000

Terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola

Jumlah Skor

Aspek Lainnya

ASPEK PENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER

Kesimpulan/Penilaian

(1)

VI. ASPEK LAINNYA

Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi

Perusahaan lainnya di Indonesia.

Perusahaan memiliki bidang/area yang menjadi best practices di

industrinya atau menjadi tujuan benchmark bagi Perusahaan lain

(baik bagi BUMN maupun Perusahaan swasta). Bidang/area tersebut

dapat terdiri dari produk, proses, fungsi pendukung, kinerja

organisasi, dan strategi.

Praktik Tata Kelola menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola

Final Report Assessment GCG Parameter Kementerian BUMN PT Jasa Armada Indonesia Periode Tahun 2016

Page 372: PT Jasa Armada Indonesia Laporan Hasil Assessment ... · pelaksanaan kebijakan whistle blowing system secara berkala. ... penurunan kinerja dan kerugian Perusahaan yang signifikan