pt indo setu bara resources tbk dan entitas anak...

28
PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012) (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering c. Struktur Entitas Anak c. The Subsidiaries' Structure Kegiatan Pokok/ Main Activities Penyertaan pada Jakarta Resources (SAR)*** Perusahaan lain/ Investment in Order Company Pemilikan tidak langsung melalui SAR/ Indirect ownership from SAR Bumibara (PSB)** 9,145,570,630 8,768,215,680 98% 8,744,740,576 9,126,727,684 PT Sentra Alam PT Pratama Sumber 99,952% 99,952% 98% Pada tanggal 20 April 1990, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) untuk menawarkan 3.000.000 sahamnya terdiri dari 2.546.200 saham baru dan 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp. 5.900 per saham. Pada tanggal 18 Juni dan 2 Juli 1990, seluruh saham perusahaan telah dicatat masing-masing di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). As of April 20, 1990 The Company obtained the effective letter from Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam), in connection with the public offering of 3,000,000 shares of stock consisting of 2,546,200 new shares and 453,800 shares of existing stockholders to the public through the stock Exchanges in Indonesia at a nominal value of Rp 1,000 per share with offering price of Rp 5,900 per shares. As of June 18, and July 2, 1990 all the Company's shares have been listed in Jakarta Stock Exchanges and Surabaya Stock Exchanges, respectively (now Indonesian Stock Exchanges) (BEI). Bedasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 15 Desember 2004, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu sejumlah 14.198.115 saham tersebut telah disetujui oleh Direksi Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Melalui Surat No. S- 0212/BEJ-PSR/03-2005 tanggal 7 Maret 2005. Base on the stockholders' extraodinary general Meeting dated December 15, 2004, the Company's stockholders resolved to increase paid-up capital stock without pre-emptive rights to the stocckholders of 14,198,115 shares with nominal value of Rp 1,000 per share which is taken by PT Graha Pustaka. The additional paid-up capital stock have been approved by Director of Jakarta Stock Exchanges (now Indonesian Stock Exchanges) (BEI) in its letter No. S- 0212/BEJ-PSR/03-2005 dated March 7, 2005. Perusahaan memiliki secara langsung dan tidak langsung Entitas Anak sebagai berikut : Total Assets Before Elimination Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Entitias Anak/ Pemilikan langsung/ Direct ownership PT Indo Setu Bara Resources Tbk (Dahulu PT Cipendawa Tbk) ('Perusahaan") didirikan pada tanggal 25 November 1970 dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, dengan Akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora SH No.90. Akta pendirian tersebut telah dapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. J.A 5/79/25 tanggal 7 Juni 1972 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 Tambahan No. 188 tanggal 16 Maret 1973. Akta perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris R.F Limpele, SH, No. 34 tanggal 29 Juni 2012 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Indo Setu Bara Resources Tbk. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30517 tanggal 15 Agustus 2012. PT Indo Setu Bara Resources Tbk (Formerly PT Cipendawa Tbk) ("the Company") was established under name of PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd based on Notarial Deed No. 90 of Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, SH dated November 25, 1970. The deed of establishment was approved by the Minister of justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. JA 5/79/25 dated June 7, 1972 and was published in State Gazette No. 22, Supplement No.188 dated March 16, 1973. Deed of the company has changed several times, most recently by Deed R.F Limpele, SH. Number 34 dated June 29, 2012 about the Annual General Meeting of Shareholders of PT Indo Setu Bara Resources Tbk. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No.. AHU- AH.01.10-30517 dated August 15, 2012. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan. According to Article 3 of the Company's articles of association, the scope of activities of the Company are farming, industry, agriculture, mining, sevice, transportation and tranding. Perusahaan berkedudukan di Wisma Intra Asia Lt. 2 Jl. Prof. Dr. Soepomo SH No. 58, Jakarta. Perusahaan memulai operasi komersial pada awal tahun 1971. The Company is located at Wisma Intra Asia Lt. 2 Jl. Prof. Dr. Soepomo SH No. 58, Jakarta. The Company Started its commercial operations in beginning of 1971. PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED MARCH 31, 2013 (With Comparative Figure for 2012) (Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated) 31 Desember 2012 31 Maret 2013 31 Maret 2013 The Company has direct and indirect ownership in the following Subsidiaries : Domisili/ 31 Desember 2012 Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Rp Domicile Rp Subsidiaries Rp Rp 6

Upload: duongnhu

Post on 26-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering

c. Struktur Entitas Anak c. The Subsidiaries' Structure

Kegiatan

Pokok/

Main

Activities

Penyertaan pada Jakarta

Resources (SAR)*** Perusahaan lain/

Investment in Order

Company

Pemilikan tidak langsung melalui SAR/

Indirect ownership from SAR

Bumibara (PSB)**

9,145,570,630 8,768,215,680

98% 8,744,740,576 9,126,727,684

PT Sentra Alam

PT Pratama Sumber

99,952% 99,952%

98%

Pada tanggal 20 April 1990, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan

Efektif dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) untuk

menawarkan 3.000.000 sahamnya terdiri dari 2.546.200 saham baru dan

453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham dengan

harga penawaran Rp. 5.900 per saham. Pada tanggal 18 Juni dan 2 Juli

1990, seluruh saham perusahaan telah dicatat masing-masing di Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).

As of April 20, 1990 The Company obtained the effective letter from Chairman of

the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam), in connection with the public

offering of 3,000,000 shares of stock consisting of 2,546,200 new shares and

453,800 shares of existing stockholders to the public through the stock

Exchanges in Indonesia at a nominal value of Rp 1,000 per share with offering

price of Rp 5,900 per shares. As of June 18, and July 2, 1990 all the Company's

shares have been listed in Jakarta Stock Exchanges and Surabaya Stock

Exchanges, respectively (now Indonesian Stock Exchanges) (BEI).

Bedasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 15

Desember 2004, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui

untuk melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih

dahulu sejumlah 14.198.115 saham tersebut telah disetujui oleh Direksi

Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Melalui Surat No. S-

0212/BEJ-PSR/03-2005 tanggal 7 Maret 2005.

Base on the stockholders' extraodinary general Meeting dated December 15,

2004, the Company's stockholders resolved to increase paid-up capital stock

without pre-emptive rights to the stocckholders of 14,198,115 shares with

nominal value of Rp 1,000 per share which is taken by PT Graha Pustaka. The

additional paid-up capital stock have been approved by Director of Jakarta Stock

Exchanges (now Indonesian Stock Exchanges) (BEI) in its letter No. S-

0212/BEJ-PSR/03-2005 dated March 7, 2005.

Perusahaan memiliki secara langsung dan tidak langsung Entitas Anak

sebagai berikut :

Total Assets Before Elimination

Persentase Kepemilikan/

Percentage of Ownership

Entitias Anak/

Pemilikan langsung/

Direct ownership

PT Indo Setu Bara Resources Tbk (Dahulu PT Cipendawa Tbk)

('Perusahaan") didirikan pada tanggal 25 November 1970 dengan nama

PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, dengan Akta Notaris Juliaan Nimrod

Siregar Gelar Mangaradja Namora SH No.90. Akta pendirian tersebut

telah dapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dalam surat keputusan No. J.A 5/79/25 tanggal 7 Juni 1972 dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 Tambahan

No. 188 tanggal 16 Maret 1973. Akta perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris R.F Limpele, SH,

No. 34 tanggal 29 Juni 2012 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan PT Indo Setu Bara Resources Tbk. Perubahan ini telah

mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30517

tanggal 15 Agustus 2012.

PT Indo Setu Bara Resources Tbk (Formerly PT Cipendawa Tbk) ("the

Company") was established under name of PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd

based on Notarial Deed No. 90 of Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja

Namora, SH dated November 25, 1970. The deed of establishment was

approved by the Minister of justice of the Republic of Indonesia through Decision

Letter No. JA 5/79/25 dated June 7, 1972 and was published in State Gazette

No. 22, Supplement No.188 dated March 16, 1973. Deed of the company has

changed several times, most recently by Deed R.F Limpele, SH. Number 34

dated June 29, 2012 about the Annual General Meeting of Shareholders of PT

Indo Setu Bara Resources Tbk. This change was approved by the Minister of

Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No.. AHU-

AH.01.10-30517 dated August 15, 2012.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan

Perusahaan meliputi bidang usaha peternakan, industri, pertanian,

pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan.

According to Article 3 of the Company's articles of association, the scope of

activities of the Company are farming, industry, agriculture, mining, sevice,

transportation and tranding.

Perusahaan berkedudukan di Wisma Intra Asia Lt. 2 Jl. Prof. Dr. Soepomo

SH No. 58, Jakarta. Perusahaan memulai operasi komersial pada awal

tahun 1971.

The Company is located at Wisma Intra Asia Lt. 2 Jl. Prof. Dr. Soepomo SH No.

58, Jakarta. The Company Started its commercial operations in beginning of

1971.

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31 Desember 201231 Maret 201331 Maret 2013

The Company has direct and indirect ownership in the following Subsidiaries :

Domisili/ 31 Desember 2012

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/

RpDomicile RpSubsidiaries Rp Rp

6

Page 2: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c. The Subsidiaries' Structure (Continued)

d. Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Commissioners, Directors and Employees

Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors

Komisaris : Commissioner

Presiden Komisaris : : President Commissioner

Komisaris Utama : : Commissioner

Komisaris Independen : : Independent Commissioner

Direksi Director

Presiden Direktur : : President Director

Direktur : : Director

Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors

Komisaris : Commissioner

Presiden Komisaris : : President Commissioner

Komisaris Utama : : Commissioner

Komisaris Independen : : Independent Commissioner

Direksi Director

Presiden Direktur : : President Director

Direktur : : Director

Hari Kiran Vadlamani

Djunggu Harungguan Sitorus

Nama / Name

Robijanto

Gaji dan kompensasi kesejahteraan lainnya yang diperoleh Dewan

Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 40 Juta dan Rp

59 Juta untuk tahun 31 Maret 2013 dan 2012, dan direksi perusahaan

adalah masing-masing sebesar Rp 83 juta dan Rp 59 Juta untuk tahun 31

Maret 2013 dan 2012.

Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, perusahaan dan entitas

Anak memiliki masing-masing sejumlah 6 dan 7 karyawan ( tidak diaudit).

As of March 31,2013 and 2012, the Company and Subsidaries had employees

of 6 and 7 employees, respectively (unaudited).

Salaries nd other compensation benefits incured for the companys board of

commissioners amounting to Rp 40 million and Rp 59 million in March 31, 2013

and 2012, respectively, and board of Directors amounting to Rp 83 million and

Rp 59 million in March 31, 2013 and 2012, respectively.

** Sampai dengan tanggal 31 Maret 2013, SAR dan PSB belum

melakukan kegiatan operasi komersial.

** Up March 31,2013, SAR and PSB have not yet commercially operated.

PSB memiliki izin usaha Pertambangan Ekplorasi dari Bupati Berau

masing-masing dengan No.320 dan No. 321, keduanya tertanggal 16 Juni

2009. Pertambangan eksplorasi dengan komoditi batubara yang berada di

kampung Labanan Makarti dan Tumbit Dayak, Kecamatan Teluk Bayur,

Kabupaten/Kota Berau, Provinsi Kalimantan Timur dan masing-masing

dengan luas 2.000 hektar dan 1.612 Hektar PSB masih dalam tahap

pengembangan dan belum melakukan kegiatan operasi komersil.

PSB has obtained its mining exploration license No.320 and No.321

respectively, both dated June 16, 2009 from the head of Regent of Berau. Coal

Mining and commodities exploration are located in Kampung Labanan Makarti

and Tumbit Dayak, in Teluk Bayur, District of Berau, East Kalimantan, with

covering areas of 2.000 hectares and 1.612 hectares,respectively. PSB is still in

a development stage and has not commercially operated.

Ravindra Kumar Sankara

Susunan Komisaris dan Direktur Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013

dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Commissioner and Director as of March 31,

2013 and December 31, 2012 are as follows:

31 Maret 2013/March 31, 2013

Nama / Name

Fakir Chand

Hari Kiran Vadlamani

Djunggu Harungguan Sitorus

Nama / Name

Robijanto

Ravindra Kumar Sankara

31 Desember 2012/December 31, 2012

Nama / Name

Fakir Chand

7

Page 3: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of preparation of the Consolidated Financial Statements

Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

1. Penyajian Laporan Keuangan 1 Presentation of financial Statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan PSAK 1 (Revisi

2009), "Penyajian Laporan Keuangan" yang diterapkan pada tanggal 1

Januari 2011.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK 1

(Revised 2009), "presentation of Financial Statements" which is adopted on

January 1, 2011.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian adlaah selaras dengan kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi

penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1

Januari 2011 seperti yang telah diungkap pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the prepared of the consolidated financial

statements are consistent with those made in the preparation of the consolidated

financial statements for the year ended December 31, 2010 except for the

adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in

this Note.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual,

kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep

biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan

menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam Catatan yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accural basis,

except for the consolidated statements of cash flows, using the historical cost

concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the

based as described in the relevant note herein.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank

yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode

langsung.

The statement of cash flows presents receipts and payments of cash on hand

and in banks classified into operating, investing and financing activities. Cash

flows from operating activities is presented under direct method.

The adoption of the aforesaid accounting standards which are relevant to the

Company and Subsidiaries are as follows:

PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu

antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian

secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan

antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan

jangka panjang, informasi komparatif konsistensi penyajian dan

memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan

pertimbangan utama, pengelolaan permodalan, pendapatan

konprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan

dan pernyataan kepatuhan.

PSAK 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as

to, among others, the obejective, component of financial statements, fair

presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between

current and non-current asset and liabilities, comparative information,

consistency of presentation and introduces new disclosures such as, among

others, key estimations and judgments, capital management, other

comprehensive income, departures from accounting standards and

statement of compliance.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan ("SAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi

Keuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh dewan Standar Akuntansi

Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Seperti diungkap dalam catatan-

catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi

dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

The consolidated financial Statements have been prepared in accordance with

Indonesian Financial Acconting Standards ("SAK"), which comprise the

statements of financial Accounting Standards ("PSAKs") and interpretations to

financial Accounting Standards ("ISAK") issued by the board of Financial

Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants. As disclosed

further in the relevant succeding notes, several amended and published

accounting standards were adopted effective January 1, 2011.

Laporan keuangan konsolidasi juga disusun sesuai dengan peraturan

Badan Pengawasan Pasar Modal dan lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)

No. VII.G.7 tetang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" yang terdapat

dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000

tanggal 13 Maret 2000 dan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-

554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.

The consolidated financial statements have also been prepared in accordance

with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-

LK) Rute No. VII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Giudelines

included in the Appendix of the Decree of the Chairman of BAPEPAM-LK No.

KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, and the Decision Decree of the

Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 dated December 30, 2010.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Penerapan standar akuntansi di atas yang relevan terhadap Perusahaan

dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah

Rupiah.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.

8

Page 4: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

- -

- -

- -

2. Laporan Keuangan Interim Konsolidasian 2. Interim Consolidated Financial Statements

3. Penyajian Investasi pada Entitas Anak 3. Presentation of Investment in Subsidiaries

4. Akuntansi Kombinasi Bisnis 4. Accounting for Business Combination

i. Menghentikan amortisasi goodwill i. Ceased the goodwill amortization;

ii. ii.

iii. iii

Mengeleminasi jumlat tercatat akumulasi amotisasi goodwill terkait

(Catatan 11);dan

Melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan

PSAK 48 (Revisi 2009),"Penurunan Nilai Aset" (Catatan 11).

Sebagai akibat dari implementasi standar yang baru ini, perusahaan

menyajikan laporan keuangan tersendiri (entitas induk saja) sebagai

informasi tambahan dan mencatat investasi pada Entitas Anak dengan

metode harga perolehan.

PSAK 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis" diimplementasikan secara

prospektif untuk kombinasi bisnis pada dan setelah tanggal 1 Januari

2011 dan tidak diperlukan penyesuaian atas aset dan liabilitas dari

kombinasi bisnis yang ada sebelum tanggal 1 Januari 2011.

PSAK 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri" diterapkan dalam penyusunan dan penyajian

laporan keuangan konsolidasian untuk satu kelompok entitas yang

berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi

untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan

entitas asosiasi bila laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai

informasi tambahan.

Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai

informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi

pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi

pada (a) biaya perolehan atau (b) sesuai PSAK 55 (Revisi 2006),

"Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran".

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak

tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak:

Perubahan Signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut

terhadap perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :

The Significant changes that arose from such accounting standard impacting

the Company and Subsidiaries are as Follows:

Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan

standar tersebut.

The comparative information has been restated to comply with such standards.

PSAK 4 (Revised 2009),"Consolidated and Separated Financial Statements"

shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial

statements for a grup of entities under the control of a parent and accounting

for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates

when separates financial statements are presented as additional information.

When a parent entity prepares separated financial statements as

supplementary information, its shal account for investment in subsidiaries,

jointly controlled entities and subsidiaries either (a) at cost or (b) in

accordance with PSAK 55 (Revised 2006), "Financial Instruments:

Recognition and Measurement".

As a result of implementation of this new standard, the company prepares

separate financial statements (parent Company only) as supplementary

information and account fot its invesment in subsidiaries using cost method.

PSAK 22 (Revised 2010), "Business Combination" is applied prospectively

starting January 1, 2011 and requires no adjustment for asset and liabilites of

business combination entered prior January 1,2011.

In accordance with the transitional provision of PSAK 22 (Revised 2010),

strating January 1,2011 the Company and Subsidiaries:

Eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of

goodwill (Note 11); and

Perfomed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK 48

(Revised 2009),"Impairment of asset" (Note 11).

Tambahan pengungkapan yang diperlukan, cotohnya pengelolaan

permodalan dan pernyataan kepatuhan terhadap standar

akuntansi.

Additional disclosures are required such as capital management and

statement of compliance with accounting standards.

Perubahan istilah "Hak Minoritas" menjadi "Kepentingan

Nonpengendali" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah diantara bagian dari

liabilitas dan ekuitas.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Standar mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode interim yang

dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam

bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian harus disajikan utnuk

perbandingan periode iterim, namun informasi komparatif satu tahun

untuk tahun buku terakhir tidak disyaratkan.

The standard requires the interim financial report to contain a consolidated

statement of comprehensive income for the interim period reported and the

year-to-date presented as either in one statement or two satements. The

consolidated statement of comprehensive income comparative interim

period, but comparative fot the last full financial year are not required.

change in the term "minority Interest" to "Non-controlling Interest" and is

presented as part of equity. Previosly, minority interest is presented

separately between liability and equity sections.

Laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi

komprehensif konsolidasi, saat ini digunakan untuk menggantikan

neraca konsolidasian dan laporan laba rugi konsolidasian. Laporan

posisi keuangan konsolidasian yang menunjukan saldo awal pada

awal periode komparatif perlu disajikan dalam hal terjadi

reklasifikasi atau penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,

atau entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara

restrospektif.

Consolidated statement of financial position and consolidated statement

of comprehensive income are now presented instead of consolidated

balance sheet and consolidated statement of income. Consolidated

statement of financial position showing the beginning balance of the

comparative period should be presented in case of reclassification or

restatement of financial statement accounts, or when the entity adopts an

accounting policy restrospectively.

9

Page 5: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

b. Prinsip-prinsip KonsolidasianPrinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 From January 1, 2011

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial

statements have been consistently applied by the company and subsidiaries,

unless otherwise stated.

Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk

keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan, jika ada, dieleminasi

untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan

Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.

Subsidiary is fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on

which the Company obtained control, and continued to be consolidated until the

date such control ceases. Control is presumed to exist if the company owns,

directly or indirectly through subsidiary, more than half on the voting power of an

entity.

Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu

tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal

entitas induk kehilangan pengendalian, pengendalian dianggap ada ketika

perusahaan memiliki langsung atau tidak langsung melalui entitas anak,

lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributes to the NCI even if such

losses result in a deficit balance for the NCI.

Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries restrospectively

adopted PSAK 4 (Revised 2009), "Consolidated and separated Financial

Statements", except for the following iterms that were applied prospectively: (i)

losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests

(NCI); (ii) loss of control over a subsidiry; (iii) change in the ownership interest a

subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting right in

determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is

subject to long-term restriction.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, kombinasi bisnis dicatat dengan

menggukan metode akuisisi diukur berdasarkan jumlah agregat

imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal

akuisisidan jumlah dari kepentingan non-pengendali dari pihak yang

diakuisisi. Pada setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur

kepentingan nonpengendali dari pihak yang diakuisisi, baik pada nilai

wajar atau proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas asset

bersih yang teridentifikasikan dari pihak yang diakuisisikan. Biaya

akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Pada saat akuisisi suatu bisnis, perusahaan dan entitas Anaka

mengklasifikasikan dan menentukan aset terindentifikasi yang

diperoleh dan liabilitas yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan

kontraktual, kondisi ekonomi, kebijakan operasional atau akuntansi dan

kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

Goodwill is measured at cost of the excess of the aggregate of consideration

transferred and the amount recognized for non-controlling interest over the

net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration

is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary's acquired, the

difference is recognized in the consolidated statement of comprehensive

income.

Pada saat pengukuran awal, goodwill diukur berdasarkan selisih lebih

dari atas nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap

kepentingan nonpengendali dengan selisih jumlah aset teridentifikasi

yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat dari

perhitungan tersebut lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas

anak yang diakuisisi, maka selisih tersebut diakui dalam laporan laba

rugi komprehensif konsolidasian.

The Consolidated financial statements include the financial statements of

subsidiaries as mentioned in note 1c, in which the Company owns more than

50% share ownership, either directly or indirectly.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak

seperti yang disebutkan pada catatan 1c, dimana perusahaan baik secara

langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

All material intercompany accounts and transactions, including inrealized gains

or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results

operations of the Company and Subsidiaries as one business entity.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP

bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian telah di terapkan secara konsisten oleh

perusahaan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.

Starting Januari 1, 2011, business combinations are accounted for using the

acquisition menthod. The cost of an acquisition is measured at fair value on

acquisition date and the amount of any non-controling interest in acquiree.

For each business combination, the acquirer measures the non-controling

interest in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the

acquisition costs are expensed as incurred.

When the Company and Subsidiaries acquires a business, the Company and

Subsidiaries assess the identifiable assets and liabilities assumed for

appropriate classification and designation in accordance with the contractual

terms, economic circumstances, and pertinent condition as at the acquistion

date.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

secara retrospektif PSAK 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri", kecuali beberapa hal

berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang

manyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali (KNP); (ii)

Kehilangan pengendalian pada entitas Anak; yang tidak mengakibatkan

hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan

keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang

memiliki pembatasan jangka panjang.

PSAK 4 (Revised 2009) provides for the preparation and preparation and

presentation of consolidated financial statements for a group of entities under

the control of a parent, and the accounting for investment in subsidiarries,jointly

controlled entities and associated entities when separate financial statements

are presented as additional information.

PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan

keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam

pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada

entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika

laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

10

Page 6: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

- - Derecognizes the assets (icluding goodwill) and liabilities of the subsidiary;

- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - Derecognizes the carrying amount of any NCI;

- Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - Recognizes the fair value of the consideration received;

- Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - Recognizes the fair value of any investment retained;

- -

- -

Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior January 1, 2011

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalent

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

a. a.

b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas Anak; b. the party is an associate of the Company and Subsidiaries;

c. c.

Cash and cash equivalents consist of cash and cash in bank that are not limited

in usage.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dibatasi

penggunaannya.

langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara,

suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di

bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak;

(ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang

memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak;

atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas

Anak;

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan

dan entitas anak:

Menghentikan pengakuan aset (termasuk setia goodwill) dan liabilitas

entitas anak;

suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan Entitas

Anak sebagai venturer;

Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau

kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan

Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied PSAK 7

(Revised 2010), “Related Party Disclosures”. PSAK 7 (Revised 2010) requires

disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances,

including commitments, in the consolidated and separate financial statements of

a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of

PSAK 7 (Revised 2010) did not have a significant impact on the related

disclosures in the consolidated financial statements.

A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if:

the party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries is a

venturer;

directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i)

controls, is controlled by, or is under common control with, the Company and

Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that gives

it significant influence over the Company and Subsidiaries; or, (iii) has joint

control over the Company and Subsidiaries;

Recognizes any surplus of deficit in profit or loss in the consolidated

statement of comprehensive income;and

Reclassifies the parent's share of components previously recognizes in other

comprehensive income to consolidated statement of comprehensive income

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas

anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak

langsung pada perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan

posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui

sebagai laba komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets off the subsidiary

not attributable directly or indirectly to the Company, which are presentedin the

consolidated statement of comprahensive income and under the equity section

of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from

the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.

Proporsi bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset neto

dan laba atau rugi neto entitas anak yang dikonsolidasikan disajikan

sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak yang

Dikonsolidasikan" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan

sebagai "Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Neto Entitas Anak yang

Dikonsolidasikan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The losses applicable to the minority interests in a subsidiary may have

exceeded the minority interest in the equity of the subsidiary. The excess and

any further losses applicable to the minority interest were absorbed by the

Company as the majority stockholder, except to the extent that minority interests

had other long-term interest in the related subsidiary or had binding obligations

for, and were able to make good of, the losses. If the subsidiary subsequently

reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in

this case, the Company, until the minority interests share of losses proviously

absorbed by the Company were recovered.

Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu

entitas anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan

tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham

minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham

mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki

kepentingan jangka panjang lainnya pada entitas anak tersebut atau

terdapat liabilitas yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan

pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada

tahun selanjutnya entitas anak melaporkan laba maka laba tersebut

terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang

saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham

minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan.

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK

7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini

mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak

berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan

laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap

laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK 7 (Revisi 2010)

tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika:

In case of loss of control over a subsidiary, the Company and Subsidiaries:

The proportionate shares of minority shareholders in net income or loss of the

consolidated subsidiaries were presented as "Minority Interest in Net Assets of

Consolidated Subsidiaries" in the consolidated statement of financial position

and as "Minority interest in Net Income (Loss) of Consolidated Subsidiaries" in

the consolidated statement of comprehensive income.

11

Page 7: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

d. d.

e. e.

f. f.

g. g.

e. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain e. Trade and Other Receivables

f. Persediaan f. Inventories

g. Biaya Dibayar Dimuka g. Prepaid Expenses

h. Aset tetap h. Fixed Assets

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi

penyusutan dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Biaya perolehan

termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya itu terjadi, jika

memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang

signifikan dilakukan sebagai sebuah kondisi untuk terus mengoperasikan

aset tetap, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying

amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria

pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak

memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan

menggunakan metode garis lurus.

Trade and other receivables are recognized initially at fair value and

subsequently measured at amortized cost less allowance for impairment losses.

Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries provides allowance for

impairment losses in accordance with PSAK 55 (Revised 2006).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable

value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the

estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for any decline

in the value of inventories, if any, is provided through a review of the condition of

the inventories at the end of the year.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-

line method.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment

losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets

when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when

major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of

the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other

repairs and maintenance cost that do not meet the recognition criteria are

recognized in consolidated statement of comprehensive income as incurred.

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci

Perusahaan dan Entitas Anak;

suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan

dalam butir (a) atau (d);

suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama

atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara

signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung,

individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan

kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait

dengan Perusahaan dan Entitas Anak.

the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or

(d);

the party is a member of the key management personnel of the Company

and Subsidiaries;

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan

penyisihan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK 55 (Revisi

2006).

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau

nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam

kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya

penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan

penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-

rata tertimbang. Penyisihan penurunan nilai persediaan, apabila ada,

ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan

pada akhir tahun.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang

relevan.

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan dalam nilai wajar awal, lalu

diukur dalam nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan penyisihan

penurunan nilai.

the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly

influenced by or for which significant voting power in such entity resides with,

directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of

the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the

Company and Subsidiaries.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the

relevant notes to the consolidated financial statements.

12

Page 8: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

Useful Lives

Bangunan Buildings

Mesin dan peralatan Machinery and equipment

Office furnitures,fixtures and equipment

Geologist equipment

Vehicles

i. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan i. Deferred Exploration and Development Costs

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi serta

dikurangi rugi penurunan nilai, jika ada. Untuk tanah yang belum

digunakan untuk operasi disajikan dalam “Aset Tidak Lancar”

Land is stated at cost and not amortized less impairment losses, if any. For the

land which not used in operations was presented in “Non-Current Assets”.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan

atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari

penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah

bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau

dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future

economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising

on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net

disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or

loss in the year the asset is derecognized.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus

berdasarkan masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

(Tahun/Years )

Deferred exploration and development expenditures are amortized on the unit-of-

production method from the date of commencement of commercial production of

each respective area of interest.

Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan

ditangguhkan sebagai aset apabila biaya-biaya tersebut diharapkan akan

dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila

kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk

memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan

cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang

signifikan, dalam area of interest terkait masih berlangsung.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode

penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara

prospektif.

Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk

mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi

dalam area of interest yang bersangkutan. Biaya pengembangan

diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan

estimasi umur tambang atau periode izin ekplorasi, yang mana yang lebih

pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Perusahaan

dan Entitas Anak menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat

diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang.

Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan

apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya

eksplorasi tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di

masa yang akan datang.

Development cost which incorporate costs for developing an area of interest

prior to the commencement of operations in the respective area are capitalized

and are amortized based on anticipated coal production during the estimated

exploration permit period, whichever is shorter. Unamortized costs are written off

in the period in which the Company and its Subsidiaries determine that no future

value is expected from the area of interest.

Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period and,

where appropriate, an adjustment is made to write off deferred exploration

expenditures to the extent that they are not recoverable.

Masa

Peralatan Geologis

Peralatan dan perabotan Kantor

Menurut PSAK No.56 (Revisi 2011) tentang Laba per Saham yang efektif

untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012, perhitungan

laba tahun berjalan pemilik entitas induk per saham dasar dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang

beredar selama tahun yang bersangkutan.

According to PSAK No. 56 (Revised 2011) about earnings per share effective for

the fiscal year that began on January 1, 2012, income for the year of the owner

of the parent entity per share is computed by dividing net earning by the

weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the

year.

Depreciation of fixed assets is computed using the straight-line method based on

the estimated useful lives of the assets as follows:

Buildings are depreciated using the straight-line method over 20 (twenty) years.

8 - 20

4- 8

4

4Kendaraan

Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama

20 (dua puluh) tahun.

Biaya eksplorasi tambang dan pengembangan tangguhan diamortisasi

dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal

dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang

bersangkutan.

Exploration cost are accumulated for each area of interest and deferred as an

asset when the costs are expected to be recouped through exploitation or sale,

or where activities in the area of interest have not yet reached a stage which

permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically

recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to,

the area of interest are continuing.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are

reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

20

13

Page 9: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan j. Impairment of Non-Financial Assets

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31

Desember) dan ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin

mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan

dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait

dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah

tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait

goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when

circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is

determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or

group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of

the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized.

Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

As described herein, the adoption of PSAK 48 (Revised 2009) has a significant

impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the

impairment test of goodwill which is required at least once a year or more

frequently when indications for impairment exits.

The Company and Subsidiaries assess at each annual reporting period whether

there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication

exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset

with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use or

goodwill acquired in a business combinations) is required, the Company and

Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.

PSAK 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity

to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount.

An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount

exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is

the case, the asset is described as impaired and PSAK 48 (Revised 2009)

requires the entity to recognize an impairment loss. PSAK 48 (Revised 2009)

also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes

disclosures.

In calculating the value in use, the estimated net future cash flows are

discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects

current market assessments of the time value of money and the risks specific to

the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions

are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an

appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets.

These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair

value indicators.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah

yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK)

dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut

tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari

aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada

nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami

penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar

nilai terpulihkannya.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih

didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum

pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan

risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.

Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak

menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar

aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau

indikator nilai wajar yang tersedia.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”

termasuk goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1

Januari 2011.

PSAK 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan

entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset

dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi

jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.

Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK 48

(Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK

48 (Revisi 2009) yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas

membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

Seperti diuraikan di sini, penerapan PSAK 48 (Revisi 2009) tersebut

memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut

pengungkapannya terkait, terutama atas pengujian penurunan nilai bagi

goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering

bila ada indikasi penurunan nilai.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.

Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai

aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak

berwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dari

suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak

membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted

PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” including goodwill acquired

from business combinations before January 1, 2011.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash-generating

unit’s (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined

for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are

largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the

carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is

considered impaired and is written down to its recoverable amount.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is

any indication that previously recognized impairment losses recognized for an

asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such

indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized

impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has

been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable

amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the

carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The

reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its

recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been

determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the

asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the

consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the

depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the

asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis

over its remaining useful life.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah

terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam

periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi

atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka

entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian

penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset

selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang

digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi

penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset

dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi

sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya

maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada

rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun

sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba

rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,

penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk

mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya,

dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

14

Page 10: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

k. Imbalan Kerja Karyawan k. Employment Benefit

l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balance

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense Recognition

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic

benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be

reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration

received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The

following specific recognition criteria must also be met before revenue is

recognized:

Revenues from sales are recognized when the goods are delivered to the

customers. Revenue from services are recognized when the services are

rendered and invoices are issued to customers.

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa tersebut diberikan dan faktur

diterbitkan kepada pelanggan.

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan

metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa

datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih

tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari

aset keuangan atau liabilitas keuangan.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan

kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan

posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs

tengah antara kurs beli dan kurs jual yang diumumkan oleh Bank

Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang

timbul dari transaksi dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam

mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi

komprehensif pada tahun berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 31

Maret 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 9.719 dan Rp 9.180

untuk US$ 1.

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan program imbalan kerja

karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Tenaga

Kerja No. 13/2003 (UU No. 13) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24

(Revisi 2004), “Imbalan Kerja Karyawan”.

The Company and Subsidiaries recognized an unfunded employee benefit

obligations in accordance with Labor Law No. 13/2003 (UU No. 13) dated March

25, 2003 and PSAK 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.

Based on UU No. 13, the Company and Subsidiaries are required to pay

severance pay, rewards and compensation to certain employees if they meet the

requirements specified in the Law.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan

diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur

secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang

diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai

(“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan

diakui:

Berdasarkan UU No. 13, Perusahaan dan Entitas Anak disyaratkan untuk

membayar uang pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian kepada

karyawan tertentu jika memenuhi persyaratan yang tercantum dalam

Undang-Undang tersebut.

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries adopted PSAK 23

(Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in

which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may

be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from

certain types of transactions and events, and also provides practical guidance

on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this

revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial

statements.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the

exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the consolidated

statement of financial position dates, monetary assets and liabilities

denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle

rate of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. Exchange gains and

losses arising on foreign currency transactions and on the translation of foreign

currency monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the

current year consolidated statement of comprehensive income. The exchange

rate used as of March 31, 2013 and 2012 were Rp 9,719 and Rp 9,180 to US$

1, respectively.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi

terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat

diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul

dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis

dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan

PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti

terhadap laporan keuangan konsolidasian.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or

expense is recorded using the effective interest rate (EIR), which is the rate that

exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the

expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to

the net carrying amount of the financial asset or financial liability.

15

Page 11: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

n. Pajak Penghasilan n. Income Tax

o. Laba per Saham o. Earnings per Share

p. Informasi Segmen p. Segmen Information

a. a.

b. b.

c. c.tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun

yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode

mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas

menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak

aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final. Liabilitas

pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan

aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh

dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk

mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax

consequences attributable to differences between the consolidated financial

statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective

tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax

liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax

assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is

probable that taxable income will be available in future periods against which the

deductible temporary differences can be utilized.

Effective Januari 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied PSAK 5

(Revised 2009), "Operating Segments". PSAK 5 (Revised 2009) requires

disclosures that will enable users of consolidated financial statements to

evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the

entity engages and the economic enviroments in which it operates. The Adoption

of PSAK 5 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated

financial statements.

whose operating results are reviewed regulary by the entity's chief operating

decision maker to make decisions about resources to be allocated to the

segment and assess its performance; and

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an entity:

that engages in business activities from which it may earn revenues and

incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions

with other components of the same entity);

yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh

pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan

beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK

5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". PSAK 5 (Revisi 2009) mengatur

pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan

konsolidasian untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari

aktivitas bisinis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di

mana entitas beroperasi. Penerapan PSAK 5 (Revisi 2009) tidak memiliki

dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year

computed using prevailing tax rates.

hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan

operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang

dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

for which discrete financial information is available.

Segmen geografis meliputi penyediaan barang di dalam lingkungan

ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang

berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan

ekonomi lain.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku

atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi

keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak

tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada

usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya

telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or

substantively enacted by the consolidated statement of financial position date.

Changes in the carrying amounts of deferred tax assets and liabilities due to a

change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent

that it relates to items previously charged or credited to equity.

Sesuai dengan PSAK 56, "Laba per Saham", laba (rugi) per saham

dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang diatribusikan

kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham

yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

In accordance with PSAK 56, "Earnings per Share”, earnings (loss) per share is

calculated by dividing profit (loss) attributable to the equity holder of parent

company by the weighted average shares outstanding during the year.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di

laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak

tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan

liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of

financial position, except if these are for different legal entities, in the same

manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya

surat ketetapan pajak atau, jika Perusahaan dan Entitas Anak

mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut

ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is

received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the

result of the appeal is determined.

A geographical segment is engaged in providing products within a particular

economic environment that is subject to risks and returns that are different from

those of segments operating in other economic environments.

16

Page 12: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

q. Instrumen Keuangan q. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement

Pengakuan awal dan pengukuran (Lanjutan) Initial recognition and measurement (continued)

- -

- -

The early implementation of above revised PSAK has no transitional adjustment

effect on the consolidated financial statements as of January 1, 2010.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan

diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan

seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak

berkomitmen untuk membeli dan menjual aset. Pembelian dan

penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam

kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan

yang berlaku di pasar.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or

derecognized on the trade date, i.e., the date that the Company and

Subsidiaries commit to purchase or sell the asset. The assets purchase or

sales that requires delivery of assets within the period generally established

by regulation or convention in the market place which available.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya,

ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, biaya transaksi yang

dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan

aset keuangan tersebut.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan

PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, Akuntansi Investasi Efek

Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan

Aktivitas Lindung Nilai".

Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK 50

(Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and

PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and

Measurement”, which supersede PSAK 50, “Accounting for Certain Investments

in Securities” and PSAK 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative

Instruments and Hedging Activities".

The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial

assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, will be re-

evaluated every end of financial year.

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau

rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif

(termasuk derivatif melekat yang terpisahkan) atau aset keuangan

yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan

pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan

dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai

pinjaman yang diberikan dan piutang.

Financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted

in an active market are classified as loans and receivables.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006)

diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar

melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi

yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk

dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset

keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets within the scope of the PSAK 55 (Revised 2006) are

classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and

receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial

assets. The Company and Subsidiaries determines the classification of its

financial assets at the initial recognition.

Aset keuangan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika

dan hanya jika Perusahaan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak

yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.

Financial asset are recognized on the consolidated statement of financial

position when and only when, the Company and Subsidiaries become a party

to the contractual provisions of the financial instrument.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair

value, plus, in the case of financial assets not at fair value through

consolidated statement of comprehensive income, directly attributable

transaction costs or issuance of those financial asset.

Financial assets held for trading are classified as financial assets at fair

value through profit or loss. Financial assets held for trading are

derivatives (including separated embedded derivatives) or financial assets

acquired principally for the purpose of selling in the short term.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Penerapan awal dari PSAK revisi di atas tidak menimbulkan penyesuaian

transisi yang harus dicatat di dalam laporan keuangan konsolidasian pada

tanggal 1 Januari 2010.

17

Page 13: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

- -

- -

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Penghentian Pengakuan Derecognition

i. i.

ii. ii.

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang

tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain.

Available-for-sale financial assets are financial assets that are not

classified in any of the other categories.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat

diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya

dikurangi dengan rugi penurunan nilai.

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai

investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan dan Entitas

Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki

aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity

are classified as held-to-maturity when the Company and Subsidiaries

have the positive intention and ability to hold the investment to maturity.

Investment in equity instruments whose fair value cannot be reliably

measured are measured at cost less impairment loss.

hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan

tersebut berakhir; atau

the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired;

or

Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima

arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau

menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima

tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga

melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) Perusahaan dan

Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan

manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)

Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak

memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas

kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan

pengendalian atas aset keuangan tersebut.

The Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash

flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received

cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-

through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries has

transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the

Company and Subsidiaries has neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred

control of the asset.

Pada setiap tanggal pelaporan posisi keuangan, Perusahaan dan

Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa

aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company and Subsidiaries assess at each financial position reporting

date whether there is any objective evidence that a financial asset is

impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali

menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai

secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,

atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak

signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and

Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists

individually for financial assets that are individually significant, or collectively

for financial assets that are not individually significant.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan bank,

piutang usaha, piutang lain-lain, penyertaan pada Entitas Anak yang

akan dijual dalam waktu dekat dan aset lain-lain.

The Company’s and Subsidiaries’ financial assets include cash on hand and

in banks, trade receivables, other receivables, investment in Subsidiary

which will be traded in short time and other asset.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non

derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak

mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada

biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga

efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or

determinable payments that are not quoted in an active market. Such

financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate

method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of

comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or

impaired, as well as through the amortization process.

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat

diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok

aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a

group of similar financial assets, is derecognized when:

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity (HTM) Investments

Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale (AFS) Financial Assets

18

Page 14: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Assets (Continued)

Pengakuan Awal dan Pengukuran Initial Recognition and Measurement

ii. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii. Financial Liabilities (Continued)

Pengakuan Awal dan Pengukuran (Lanjutan) Initial Recognition and Measurement (Continued)

The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables,

other payables, accrued expenses, dividend payable and other payables to

related parties.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah

terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai

tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak

termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan

suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman

yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat

diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan

nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the

amount of the loss is measured as the difference between the asset’s

carrying amount and the present value of estimated future cash flows

(excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

The present value of the estimated future cash flows is discounted at the

financial asset’s original effective interest rate. If a loans and receivables

have a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss

is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan tersebut dikurangi melalui

penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian

tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui berdasarkan nilai

tercatat yang diturunkan nilainya, sebesar suku bunga efektif atas aset

keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-

sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak

terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa

mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah

dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an

allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in

the consolidated statement of comprehensive income. Interest income

continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the

original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables,

together with the associated allowance, are written off when there is no

realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been

realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai

aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang

terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai

yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan

menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian

dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006)

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba atau rugi, liabilitas keuangan pada biaya

perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai

untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan

Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat

pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are

classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial

liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as

hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company

and Subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial

recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan,

dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung.

If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss

increases or decreases because of an event occurring after the impairment

was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or

reduced (reversed) by adjusting the allowance account. If a future write-off is

later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of

comprehensive income.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup utang

usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang dividen dan

utang lain-lain kepada pihak berelasi.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of

loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti

obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai

secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,

maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan

yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai

penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang

penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian

penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam

penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of

impairment exists for an individually assessed financial asset, whether

significant or not, the asset is included in a group of financial assets with

similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for

impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for

which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included

in a collective assessment of impairment.

19

Page 15: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

Pengakuan setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Penghentian Pengakuan Derecognition

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair Value of Financial Instruments

r. Operasi dalam Penghentian r. Discontinued Operations

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount

reported in the consolidated statement of financial position if, and only if,

there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts

and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and

settle the liabilities simultaneously.

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di

pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar

yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif,

nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik

penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang

dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi

atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial

sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized

financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at

the close of business at the end of the reporting period. For financial

instruments where there is no active market, fair value is determined using

valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length

market transaction, reference to the current fair value of another instrument

that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other

valuation models.

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya

perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat utang jangka panjang dihentikan

pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.

Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at

amortized cost using the effective interest method. Gain and losses are

recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the

loans and borrowings are derecognized as well as through the effective

interest method amortization process.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang

ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is

discharged or cancelled or expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan digantikan dengan liabilitas

keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang

secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas

keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau

modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian

pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan

baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan

tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same

lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are

substantially modified, such an exchange or modification is treated as a

derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and

the difference in the respective carrying amounts is recognized in the

consolidated statement of comprehensive income.

Aset keuangan dan liabilitas saling hapus dan nilai netonya disajikan

dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika,

terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus

atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas

keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan

menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Perusahaan menerapkan PSAK 58 (Revisi 2003), “Operasi dalam

Penghentian” yang mengatur tentang operasi dalam penghentian serta

penyajian dan pengungkapan atas aset, liabilitas, penghasilan, beban, dan

arus kas yang berhubungan dengan operasi dalam penghentian.

The Company has implemented PSAK 58 (Revised 2003) of “Discontinued

Operations” provides for the presentation and disclosures of discontinued

operations of asset, liabilities, revenues, expenses, and cash flow

20

Page 16: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3.

Pertimbangan Judgments

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Estimasi dan Asumsi Estimates and assumptions

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Pajak Penghasilan Income tax

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen

untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan

pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan

penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode

pelaporan berikutnya.

The preparation of the consolidated financial statements requires management to

make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of

revenues, expenses, assets, and liabilities, and the disclosure of contingent

liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions

and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the

carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan

kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh

paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan

konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the

Company’s and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant

effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan

bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2006) terpenuhi. Dengan

demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan

kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada

Catatan 2q.

The Company and Subsidiaries determine the classifications of certain assets and

liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the

definition set forth in PSAK 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and

financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s and

Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2q.

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara

ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan

liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu

oleh Perusahaan dan Entitas Anak menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK 22

(Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi

penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Perusahaan dan

Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp 12.855.185.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the

purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased,

including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and

Subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2009), "Business

Combination", such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment

testing. The carrying amount of the Company's and Subsidiary's goodwill as of

March 31, 2013 was Rp 12,855,185. Further details are disclosed in Note 11.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain

pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang

material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya,

diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak menyusun asumsi

dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan

disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin

berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan

Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada

saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation

uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material

adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial

period are disclosed below. The Company and Subsidiaries based their assumptions

and estimates on parameters available when the financial statements were

prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may

change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the

Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when

they occur.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat

ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap

antara 4 sampai dengan 20 tahun yang merupakan umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan

bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat

mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya

biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset

tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31

Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 17.803.404 dan Rp

53.726.016. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.

The costs of fixed assets are depreciated over their estimated useful lives.

Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20

years, which are common life expectancies applied in the industries where the

Company and Subsidiaries conduct its businesses. Changes in the expected level of

usage and technological development could impact the economic useful lives and

the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could

be revised. The net carrying amount of the Company’s and Subsidiaries’ fixed assets

as of March 31, 2013 and December 31, 2012 was Rp 17,803,404 and Rp

53,726,016. Further details are disclosed in Note 8.

SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak

penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang

penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal.

Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan

badan. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang

pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut dan dicatat pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.

Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax.

There are certain transactions and computation for which the ultimate tax

determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and

Subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on

estimates of whether additional corporate income tax will be due. Where the final tax

outcome of those matters is different from the amounts that were initially recorded,

such differences will recorded at the consolidated statement of comprehensive

income in the period in which such determination is made.

21

Page 17: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) 3.

Aset Pajak Tngguhan

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANK

Operasi yang Dulanjutkan Continuing Operations

Kas Cash on hand

Bank

Rupiah Rupiah accounts

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Dolar Amerika Serikat United States Dollar accounts

BSI Bank Ltd, Singapura BSI Bank Ltd, Singapore

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Comporation Limited Comporation Limited

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Jumlah bank Total Banks

Jumlah Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalent

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

6. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 7. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES

This account consist of:

SOURCES OF ESTIMASION UNCERTAINTY (Continued)

31 Maret 2013/ 31 Desember 2012/

282,121 894,901

Banks

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan

dan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang besar

kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi

fiskal dan perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan

oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak

tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat

penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and deductible

temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be

available against which the tax losses and deductible temporary differences.

Significant management estimates are required to determine the amount of deferred

tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the

future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are

disclosed in Note 15.

Kas dan Bank terdiri dari:

- -

47,798,829 7,059,046

- 142,342

March 31, 2013 December 31, 2012

47,798,829 101,068,078

- 93,866,690

- -

- -

Akun ini merupakan biaya dibayar dimuka untuk sewa kantor dan biaya

operasional. Saldo per tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah

sebesar Rp 70.726.835 dan Rp 10.081.790.

48,080,950 101,962,979

Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, akun ini merupakan

piutang usaha kepada pihak ketiga atas jasa konsultasi sebesar Rp

703.044.767 dan Rp 2.350.698.000.

As of March 31, 2013 and December 31,2012, this account represents trade

receivables from third party for consultation fees amounting to Rp 703,044,767 and

Rp 2,350,698,000 .

Menurut manajemen tidak terdapat penurunan nilai atas piutang usaha

sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai

atas piutang usaha yang tidak dapat ditagih.

The management believes that is no imparment losses on receviable so that are not

necessary provide provision for impairment losses to cover uncollectible trade

recevaible.

This account is prepaid expenses for office rent and operational expenses. Balance

as of March 31, 2013 and December 31, 2012 were Rp 70,726,835 and Rp

10,081,790.

22

Page 18: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS

Biaya Perolehan Cost

Peralatan Geologis Geologist equipment

Peralatan dan Office furniture, Fixtures

perabotan kantor and equipment

Jumlah Total

Akumulasi Penyusutan Acummulated Depreciation

Peralatan Geologis Geologist equipment

Peralatan dan Office furniture, Fixtures

perabotan kantor and equipment

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value

Biaya Perolehan Cost

Peralatan Geologis Geologist equipment

Peralatan dan Office furniture, Fixtures

perabotan kantor and equipment

Jumlah Total

Akumulasi Penyusutan Acummulated Depreciation

Peralatan Geologis Geologist equipment

Peralatan dan Office furniture, Fixtures

perabotan kantor and equipment

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value

All of the Company's fixed assets are not insured againts losses from fire and other

risks.

Based on the Company's and Subsidiaries' management assessments, there are no

events or changes in circumstances which indicaticate an impairment value of fixed

assets as of March 31, 2013 and December 31, 2012.

63,118,529

- 25,625,000

64,312,150 8,456,050 1,944,800 70,823,400

89,487,150 8,906,050 1,944,800 96,448,400

15,879,038 13,822,929 4,012,917 25,689,050

26,368,621

53,726,017

42,722,383 3,970,605

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

31 Maret 2013/March 31, 2013

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance

25,625,000 - - 25,625,000

70,823,400 - 49,834,300 20,989,100

96,448,400 - 49,834,300 46,614,100

17,033,333 1,601,563 - 18,634,896

25,689,050 2,369,042 17,882,291 10,175,801

53,726,017 17,803,404

31 Desember 2012/December 31, 2012

17,882,291 28,810,696

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance

25,175,000 450,000

- 17,033,333 10,489,583

20,366,679 4,012,917 42,722,383

6,543,750

Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-

masing sebesar Rp 3.970.605 dan Rp 20.366.679 untuk 31 Maret 2013 dan

31 Desember 2012 (catatan 21).

Depreciation charged to general and administrative expenses- continuing operation

amounting to Rp 3,970,605 and Rp 20,366,679 in March 31, 2013 and December

31, 2012 respectively (Note 21).

Seluruh aset tetap Perusahaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian

atas kebakaran dan risiko lainnya.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak, tidak

terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya

penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember

23

Page 19: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8. TANAH YANG BELUM DIGUNAKAN 8. UNUSED LAND

9. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN 9. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COST

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

Survei teknis geologi Technical geological survey

Eksplorasi dan Exploration and

studi kelayakan feasibility studies

Analisis mengenai Environmental

dampak lingkungan inpact assessment

Survei topografi Topographic survey

Lain-lain Others

Jumlah Total

10. GOODWILL 10. GOODWILL

Akumulasi

Amortisasi/ Nilai buku

Accumulated Bersih/Net

Amortization Book Value

Entitas Anak: Subsidiary:

Saldo 31 Desember 2012 Balance, December 31, 2012

Amortisasi tahun berjalan Amortization during the year

Saldo 31 Maret 2013 Balance, March 31, 2013

Jumlah- Entitas Anak Total- Subsidiary

11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS

Deposit Galon Deposit Galon

Deposit Telepon Deposit Telepon

Deposit Keamanan Security Deposit

Jumlah Total

Cost

Perolehan/

Biaya

As of December 31, 2011, the Company management determines impairment losses

of goodwill from acquisition of PT Sentra Alam Resources amounting to Rp

1,902,259,862 due to the absence of cash-generating unit in the Subsidiary.

Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan menetapkan

penurunan nilai goodwill atas akuisisi PT Sentra Alam Resources sebesar Rp

1.902.259.862 karena belum adanya unit penghasil kas pada Entitas Anak.

64,704,850 10,150,000

31 Maret 2013

The Company owns several parcels of land totaling of 249,681 square meters

located in the Village Bencoy, Sukaraja, Sukabumi, West Java. The land has not

been used for operations and has not been certified into Company's name.

Based on the Company's management assessments , there are no events or

changes in circumtances whice indicate an impairment value of unused land as of

March 31, 2013 and December 31, 2012.

671,682,132 671,682,132

2,581,174,992 2,545,469,892

1,194,671,870

2,501,247,501 2,501,247,501

31 Desember 2012

Rincian goodwill atas operasi yang dilanjutkan adalah sebagai berikut:

12,855,185

9,052,816,995 9,017,111,895

150,000 150,000

10,000,000 10,000,000

- 54,554,850

Perusahaan menguasai beberapa bidang tanah seluas 249.681 meter persegi

yang terletak di Desa Bencoy, Sukaraja, Jawa Barat. Tanah tersebut belum

digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan dan belum dilakukan proses

sertifikasi menjadi nama Perusahaan.

2,104,040,500

Berdasarkan penelahaan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian

atau perubahan keadaan yang mengidikasikan adanya penurunan nilai tanah

yang belum digunakan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012.

- 12,855,185

The details goodwillfrom continuing operations is as follows:

- -

12,855,185 - 12,855,185

12,855,185 - 12,855,185

2,104,040,500

1,194,671,870

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

31 Maret 2013 31 Desember 2012

24

Page 20: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12. HUTANG LAIN-LAIN 12. OTHER PAYABLES

Pihak hubungan ketiga Third parties

DNC DNC

PT Jabanin Dua Perkasa PT Jabanin Dua Perkasa

PT EDI Indonesia PT EDI Indonesia

PT Binka PT Binka

KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan KAP Herman Dody Tanumihardja & Rekan

PT Iforte Solusi Infotek PT Iforte Solusi Infotek

PT Tirta Investama (Aqua) PT Tirta Investama (Aqua)

Blessing Residence Blessing Residence

lain-lain Others

Jumlah Total

13. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 13. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES

Hutang lain-lain jangka panajang Other payables- Non-current liabilities

Pihak berelasi Related parties

Mr. Fakir Chand Mr. Fakir Chand

Indo Setubara Pte Ltd Indo Setubara Pte Ltd

Mr. Satya Mr. Satya

Mr. Ravindra Kumar Mr. Ravindra Kumar

Sankara Sankara

Indo Setubara Limited Indo Setubara Limited

Mr. Maruli Mr. Maruli

Jumalah pihak berelasi Total related parties

Presentase dari jumlah Precentage to total

liabilitas liabilitas

Mr. Fakir Chand Komisaris Utama / President Commissioner Mr. Fakir Chand

Mr. Kiran Vadlamani Komisaris / Commissioner Mr. Kiran Vadlamani

Mr. Satya Direktur PT SAR / Director of PT SAR Mr. Satya

Mr. Ravindra Kumar Sankara Direktur / Director Mr. Ravindra Kumar Sankara

Indo Setubara Limited (ISBL) Pemegang Saham/ Stockholder Indo Setubara Limited (ISBL)

Indo Setubara Pte Ltd Di dalam pengendalian ISBL/ Indo Setubara Pte Ltd

Utang lain-lain kepada pihak berelasi merupakan pinjaman tanpa bunga dan

tidak memiliki jadwal pengembalian yang pasti.

- 294,983,063

8,118,000 - 5,500,000 -

Mr. Kiran Vadlamani - Mr. Kiran Vadlamani

46,001

9,438,105

1,333,711,215

115,630,480

Sifat hubungan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak Berelasi

Controlled by ISBL

357,585,000

Other payables to related parties repsents non-interest bearings loan and ha no

definitie repament schedule.

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

31 Maret 2013 31 Desember 2012

186,881,565 62,627,835

-

7,292,501,088

55,000,000

-

4,107,708

The nature of relationship of the Company and Subsuduarues with related parties

are as follows:

Sifat Hubungan/

11,325,500 21,476,300

Nature of Relantionship

8,007,565,102 8,881,944,495

86.00%

-

462,000 -

-

-

-

7,260,000

83,516,969

80,405,500 333,203,469

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Entitas Anak

melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi dan saldo

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Desember 2012

In the course of business, the Company and Subsidiaries angage in transactions

with related parties. The transaction and balance with these related parties are as

follows:

115,630,480

54,966,969

7,282,350,288

Related Prties

86%

25

Page 21: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

a. Pajak Dibayar Di muka a. Prepaid Taxes

Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

Pajak Penghasilan Pasal 21 Prepaid Income Tax Article

Jumlah Total

b. Hutang Pajak b. Taxes payable

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 Article 21

Pasal 23 Article 23

Pasal 4 (2) Article 4 (2)

Bea pengalihan hak atas Tax duty on trasfer of

tanah dan bangunan Land and building

Jumlah hutang pajak Total taxes payable

c. Pajak Penghasilan-kini c. Income Tax-Current

Rugi sebelum manfaat

(beban) pajak Loss before deferred income

Penghasilan tangguhan tax benefit (expense) per

menurut laporan laba rugi consolidated

komprehensif konsolidasian statement of comprehenif income

Jumlah laba (rugi) sebelumnya

manfaat pajak Total income ( loss) before

Penghasilan tangguhan income tax benefit

Rugi Entitas Anak loss of subsidiaries

sebelum beban pajak before deferred income

penghasilan tangguhan tax expense

Laba (rugi) sebelum manfaat Income (loss) before

pajak penghasilan inome tax benefit-

Tangguhan -perusahaan Company

Beda tetap: Permanent diference:

Rugi penurunan Loss on impairment value

Nilai goodwill of goodwill

Laba penjualan Gain on sale

aset keuangan financial assets

Beban Imbalan Pasca Kerja Representation and donation

lain-lain Other

Taksiran laba (rugi) kena pajak

tahun berjalan Estimated taxable income (loss)

Perusahaan current year-company

Akumulasi rugi fiskal Accumulated fiscal loss

Awal tahun beginning of the years

Penyesuaian rugi fiskal Adjustments fiscal loss

Awal tahun beginning of the years

Taksiran rugi fiskal Estimated fiscal loss

akhir tahun- end of the years

Perusahaan Company

Taksiran rugi fiskal Estimated fiscal loss

akhir tahun- end of the years

Entitas Anak Subsidiaries

Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut: The details of prepaid taxes is as follows:

Rekonsilisasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan

tangguhan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi kompheresif

konsolidasi, dengan taksiran kena pajak untuk tahun yang berakhir pada

tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai

A reconciliation between loss before deferred income tax benefit (expense), as

show in the consolidated statement of comphoresive income, and estimated

taxable income for the years ended March 31, 2013 and December 31, 2012 are

as follows:

(1,716,813,976) (1,340,947,857)

(2,983,347,962) (1,978,892,515)

(375,866,119) 2,504,100,870

- 11,392,442

(1,340,947,857) (3,845,048,727)

31 Maret 2013

185,751,639

(375,866,119)

39,350,000

-

31 Desember 2012

171,744,639

-

-

31 Desember 2012

31 Maret 2013

171,744,639

31 Maret 2013

185,751,639

-

(375,866,119) 2,453,358,428

- -

- -

1,427,253,573

-

31 Desember 2012

1,026,104,855

2,866,497 5,411,331

263,162,451 265,557,740

3,510,182 -

- 3,360,637

1,427,253,573

(375,866,119)

256,785,772 256,785,772

26

Page 22: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14. PERPAJAKAN (Lanjutan) 14. TAXATION (Continued)

d. Pajak Penghasilan-Tangguhan d. Income Tax - Deferred

Operasi yang Dilanjutkan Continuing Operations

Goodwill Goodwill

Operasi yang Dihentikan Discontinued Operations

Imbalan kerja karyawan Employee benefit liability

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assests

Penyisihan penurunan Allowance for Impairment

nilai piutang usaha Loss for Trade Receivable

Jumlah-Operasi yang dihentikan Total-Discontiuned Operations

Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax assets - net

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

Gaji dan tunjungan Salaries and allowances

Jumla Biaya Yang Masih Harus Dibayar Total Accured Expenses

16. HUTANG DIVIDEN 16. DIVIDEND PAYABLES

17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK

Indo Setubara Limited Indo Setubara Limited

Masyarakat Publics

Jumlah Total

18. AGIO SAHAM 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Perhitungan aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31

Desember 2012 adalah sebagai berikut:

The computation of deferred tax assets as of March 31, 2013 and December 31,

2012 are as follows:

- -

116,307,818

- -

31 Maret 2013

Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengakui rugi fiskal sebagai aset pajak

tangguhan, karena manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat

bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat dipulihkan dengan penghasilan kena

pajak di masa depan.

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

Pemegang Saham Shares

- -

228,806,218

- -

-

31 Desember 2012

228,806,218 116,307,818

Represents the difference between the nominal value of shares at the price of

shares offered to the public.

Akun ini merupakan dividen untuk pemegang saham yang belum diklaim

sesuai ketentuan pembayaran dividen yang diputuskan dalam rapat umum

Pemegang Saham Tahunan. Saldo per 31 Maret 2013 dan 31 Desember

2012 adalah Rp. 657.278.150

Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro

Administrasi Efek Perusahaan (PT EDI Indonesia), susunan pemegang

saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2013 dan

31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

This account represent dividend for shareholders which have not yet claimed

pursuant to dividend payment decided in the Annual General Meeting of

Shareholders. Balance as of March 31, 2013 and December 31, 2012 was Rp.

657,278, 150.

Based on the shareholders list issued by the Share Adminiatrator Bareau of the

Company (PT EDI Indonesia), the Company's shareholders and ownership

composition as of March 31, 2013 and December 31, 2012 are as follows:

Jumlah/

1,920,317

Kepemilikan/

Number of

Ownership Amount

34,198,115 100,00% 34,198,115,000

32,277,798 94,38% 32,277,798,000

Shareholders

-

-

Presentase

Jumlah Saham/

Percentage of

5,62% 1,920,317,000

Merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga saham yang di

tawarkan kepada masyarakat.

31 Desember 2012

- -

-

The Company and Subsidiaries did not recognize fiscal loss as a deffered tax

assets, as the Company's and Subsidiaries management believe that such fiscal

loss cannot be recoverd against taxable income in the future.

31 Maret 2013

Perusahaan dan Entitas Anak tidak terhutang pajak penghasilan badan untuk

tahun 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 karena Perusahaan dan Entitas

Anak mengalami rugi fiskal.

The Company and Subsidiaries has no corporate income tax payable for March 31,

2013 and December 31, 2012 due to the Company and Subsidiaries still on tax loss

position.

27

Page 23: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

20. PENDAPATAN BERSIH 20. NET REVENUES

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

Pendapatan jasa Service revenue

Konsultasi pertambangan Mining consultancy

Jumlah Total

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Gaji, upah, dan tanjungan Salaries, wages, and allowances

Jasa profesional Professional fees

Imbalan pasca kerja Employment Benefits

Logistik Logistic

Sewa Rental

Operasional Operational

Pajak Taxes

Perjalanan dinas Treveling

Penyusutan (Catatan 8) Depreciation (Note 8)

Administrasi bank Bank charges

Lain-lain Others

Jumlah beban umum dan administrasi Total general and administrative expenses

22. INFORMASI SEGMEN 22. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen usaha (Primer) Business segment information (Primary)

Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Keterangan Mining Elimination Consolidation Descriptions

Aset Segmen Segment assets

Liabilitas Segmen Segment liabilities

Perolehan aset tetap Addition of fixed assets

Beban penyusutan Deprection expenses

Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Keterangan Mining Elimination Consolidation Descriptions

Aset Segmen Segment assets

Liabilitas Segmen Segment liabilities

Perolehan aset tetap Addition of fixed assets

Beban penyusutan Depreciation expenses

136,426,902 96,583,626

143,755,103

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: The details of general and administrative expenses are as follows:

100,000,000

175,292,931 195,832,098

31 Maret 2012

- 918,000,000

31 Maret 2013 31 Maret 2012

This account is a reserve post-employment benefits to be paid by the Company.

Balance as of March 31, 2013 and December 31, 2012 amounting to Rp 39,350,000.

Peternakan/

Farming

- 12,652,731,781

-

-

-

-

10,995,385,682

- -

31 Maret 2013

-

-

9,276,567,421

46,614,100

28,810,696

-

-

-

46,614,100

28,810,696

918,000,000

Akun ini merupakan pencadangan imbalan pasca kerja yang harus dibayar

oleh Entitas. Saldo per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp

39.350.000.

10,995,385,682

9,276,567,421

- -

43,327,160 67,073,820

- 21,924,093

84,000 30,015,172

13,904,600 3,181,708

3,970,238 5,826,906

353,814 2,068,729

8,906,050 - 8,906,050

Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan informasi segmen usaha

berdasarkan kegiatan usahanya yang terdiri dari Pertenakan dan

Pertambangan, dan untuk informasi segmen geografis disajikan berdasarkan

lokasi kegiatan usaha.

473,359,646 566,261,255

The Company and Subsidiaries present business segment information based on its

business activies which consists of Farming and Mining, and for geographical

segment information were presented based on the location of business activites.

Farming

Peternakan/

-

20,366,679 -

- - 10,558,047,402

-

10,558,047,402

- 12,652,731,781

20,366,679

31 Desember 2012/December 31, 2012

31 Maret 2013/March 31, 2013

28

Page 24: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (Continued)

Informasi segmen geografis (Sekunder) Geographical segment information (Secondary)

Eliminasi/ Konsolidasian/

Keterangan Elimination Consolidation Descriptions

Aset Segmen Segment assets

Liabilitas Segmen Segment liabilities

Perolehan aset tetap Addition of fixed assets

Beban penyusutan Depreciation expenses

Eliminasi/ Konsolidasian/

Keterangan Elimination Consolidation Descriptions

Aset Segmen Segment assets

Liabilitas Segmen Segment liabilities

Perolehan aset tetap Addition of fixed assets

Beban penyusutan Depreciation expenses

23. ASET DAN LIABILITAS MONETER 23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED

DALAM MATA UANG ASING IN FOREIGN CURRENCY

Mata uang asing/ Ekuivalen Rp/

Foregin currency Equivalent in Rp

Aset Assets

Kas dan Bank- Cash on hand in banks-

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Piutang usaha Trade receivable

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Jumlah Total

Mata uang asing/ Ekuivalen Rp/

Foregin currency Equivalent in Rp

Aset Assets

Kas dan Bank- Cash on hand in banks-

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Piutang usaha Trade receivable

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Jumlah Total

As of March 31, 2013 and December 31, 2012, the Company had monetary assets

denominated in foregin cerrency as follows:

16,839,583

Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan

mempunyai aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut

Jakarta

1,828,154,167 9,167,231,515 -

2,444,707,032

-

252,814

25,625,000 25,625,000

9,276,567,421

32,832,500 - 46,614,100

9,029,257,908

11,931,854,658

Samarinda

31 Desember 2012

10,995,385,682

Samarinda

1,835,932,235 7,440,635,186 -

13,781,600

Pada tanggal 26 April 2013, kurs tengah adalah Rp 9.721 untuk setiap 1 US$,

yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing

dan/atau transaksi yang ditetapkan olah Bank Indonesia. Jika aset moneter

dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2013 dijabarkan ke dalam

mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tangal 26 April

2013 tersebut, maka proforma laba selisih kurs akan meningkat sekitar Rp

144.674.

Jakarta

94,009,032

72,337

72,337

-

2,350,698,000

On April 26,2012, the middie rate of exchange was Rp.9,721 to US$ 1, wich was

calculated based on the average selling and buying bank notes and/or transaction

exchange rate published by Bank Indonesia. If the monetary assets in foregin

currency as of March 31,2013 using the middle rate as of April 26, 2013, the

proforma of gain on foregin exchange would be increased by appromimately Rp

144,674.

243,092

31 Maret 2013/March 31, 2013

-

Perusahaan tidak memiliki liabilitas moneter dalam mata uang asing. The Company has no monetary liabilities denominated in foregin currency.

703,044,761

703,044,761

9,722

- 28,810,696

31 Desember 2012/December 31, 2012

7,149,811 21,660,885

31 Maret 2013

9,029,257,908

- 11,931,854,658

-

- 16,839,583

29

Page 25: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24. LABA (RUGI) PER SAHAM 24. EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Jumlah laba (rugi) Total comprehensive

Komporesif yang income (loss) attributable to

diatribusikan kepada pemilik the equality holders of parent

entitas induk company

Jumlah rata-rata tertimbang Total average number

saham yang ditempatkan of shares issued and

dan disetor penuh (saham) fully paid (shares)

Jumlah laba (rugi) per Saham Earning (loss) per Share

25. ASET KEUANGAN 25. FINANCIAL ASSETS

Perusahaan menyajikan penyertaan saham pada CA tersebut di atas sebagai

aset keuangan untuk diperdagangkan dan selisih antara nilai wajar dengan

nilai tercatat atas aset tersebut telah dibukukan pada laporan laba rugi

kompherensif konsolidasian tahun 2010 sebesar Rp 8.974.375.689.

Based on Extraordinary General Meeting of Stockholder dated January 26, 2011

which was covered by Deed No. 121 of Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH on

the same date, the Company’s stockholder resolved to sale the above financial

assets to PT Cipendawa Agro Lestari and then on March 3, 2011, the financial

assets have been sold to PT Cipendawa Agro Lestari with selling price of Rp

11,050,000,000. For this sale and after a stockholder absorb loss recovery, the

Company recorded gain on sale of financial assets amounting to Rp 88,331,114

which was accounted for under current year operations.

1,427,253,573

34,198,115 34,198,115

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Perusahaan pada tanggal 26 Januari 2011 yang dinyatakan dengan akta

Notaris Buntario Tigris Darmawan Ng, SH, SE, MH No.121 pada tanggal yang

sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penjualan aset

keuangan tersebut di atas kepada PT Cipendawa Agro Lestari selanjutnya

pada tanggal 3 Maret 2011, aset keuangan tersebut telah dijua kepada PT

Cipendawa Agro Lestari, dengan harga jual sebesar Rp 11.050.000.000. Atas

penjualan tersebut, serta adanya pemulihan kerugian yang ditanggung oleh

pemegang saham tertentu, selanjutnya Perusahaan mencatat laba penjualan

aset keuangan sebesar Rp 88.331.114 yang dibukukan pada operasi tahun

berjalan.

31 Maret 2013

Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diabrusikan

kepada pemilik induk denganrata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar

selama tahun berjalan. Laba (rugi) per saham untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Maret 2013 dan 31 December 2012 masing-masing adalah

sebagai berikut:

Earning (loss) per share is calculated by diving the profit (loss) attributable to the

equality holders of parent company by the weidhted average number of shares

outsanding durring the current year. Earnings (loss) per share for the year ended

March 31, 2013 and December 31, 2012 respectively, are as follows:

The Company is accounted for an invesment in shares of CA as financial assets at

fair value through profit or loss and the difference between fair value and its carrying

value of respective assets was recorded to the consolidated statement of

Comphoresive income in 2010 amounting to Rp 8,974,375,689

Penjualan aset keuangan tersebut telah dinyatakan dalam Akta Perjanjian

Jual Beli dan Pengalihan Saham No.51 yang dibuat di hadapan Humberg Lie,

SH, SE, Mkn Notaris di jakarta, pada tanggal 3 Maret 2011.

The sale of financial assets is covered under Deed of Sale and Purchase Agreement

and Transfer of shares No.51 of Humburg Lie, SH, SE, Mkn Notary in Jakarta, Date

March 3,2011.

PT Cipendawa Tbk melakukan perjanjian pengalihan aset-aset untuk kegitan

usaha peternakan ayam dengan PT Cipendawa Agrindustri (CA) yang

dinyatakan dalam akta Inbreng No.4 yang dibuat dihadapan Notaris Innovani

Damanik, SH, Nkn tanggal 8 april 2010. Atas pengalihan pengalihan aset-

aset tersebut, Perusahaa memperoleh sejumlah 205.371 saham atau dengan

sejumlah nominal sebesar Rp 10.537.100.000. Harga saham tersebut adalah

berdasarkan Laporan Penilaian Saham yang dterbitkan oleh KJP STefanus

Tonny Hardi & Rekan tanggal 31 Desember 2009.

(11) 42

PT Cipendawa Tbk entered into an agreement for the transfer of the assets of the

business activities of a poultry farm with PT Cipendawa Agriindustri (CA) which is

covered by Inbreng Deed No. 4 of Notary Innovani Damanik, SH, MKn dated April 8,

2010. Upon transfer of such assets, the Company acquired a number of 105,371

shares or with nominal amount of Rp 10,537,100,000. The stock price is based on

Share Valuation Report which issued by KJPP Stefanus Tonny Hardi & Associates

dated December 31, 2009.

31 Desember 2012

(375,866,119)

30

Page 26: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Aset Keuangan Financial Assets

Piutang dan Pinjaman Loan and Receivables

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha Account Receivables

Aset Lain-lain Other Assets

Jumlah Total

Liabilitas Keuangan Financial Assets

Liabilitas yang Dicatat sebesar

Nilai Wajar atau Biaya perolehan Liabilities at Fair Value or

yang Diamortisasi Amortized Cost

Hutang Lain-lain Other Payables

Biaya yang Masih Harus Dibayar Accrued Payables

Hutang Deviden Devidend Payables

Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi Other Payables - Related Parties

Jumlah Total

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

(i) Risiko kredit (i) Credit risk

155,657,818

657,278,150 657,278,150

268,156,218

333,203,469

The fair value for cash on hand and in banks, trade receivable and other receivables,

other current payables, accrued expenses, dividend payables and other payables-

related parties close to its carrying value due to short-term nature.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset

keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak atas operasi

yang dilanjutkan:

2,350,698,000

10,150,000

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat

sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila

jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat

diukur secara handal.

8,007,565,102 9,146,350,224

40,395,370

Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset lain-

lain, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang dividen dan utang lain-

lain-pihak berelasi mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Financial instruments are presented in the statement of financial position are stated

at fair value, or vice versa, are presented in the carrying amount of an amount close

to fair value or fair value can not be measured reliably.

48,080,950 101,962,979

Sedangkan untuk risiko kredit yang berhubungan dengan piutang usaha

dan piutang lainnya, Perusahaan dan Entitas Anak hanya memberikan

piutang kepada pihak yang terpercaya.

As for the credit risk associated with trade and other receivables, the Company

and Subsidiaries only provide receivable to a trusted party.

9,013,404,970 10,292,489,661

Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan

menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut

menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah

nilai buku aset keuangan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal

exposure of credit risk. The following table sets out the maximum exposure of

credit risk is presented by the carrying amount of the financial assets less any

allowance for impairment losses.

Instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang mempunyai

potensi atas risiko kredit terdiri dari saldo kas di bank. Untuk risiko kredit

yang berhubungan dengan bank, Perusahaan dan Entitas Anak hanya

memilih bank-bank dengan predikat yang baik. Jumlah eksposur risiko

kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

The Company’s and Subsidiaries’ financial instruments that have the potential

for credit risk consist of cash in bank. For credit risk associated with banks, the

Company and Subsidiaries only choose the banks with well predicate. Total

maximum credit risk exposure equal to the carrying value of these accounts.

Risiko keuangan utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan

dan Entitas Anak adalah risiko kredit dan risiko likuiditas. Melalui pendekatan

manajemen risiko, Perusahaan dan Entitas Anak mencoba untuk

meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

The main financial risks arising from the Company’s and Subsidiaries’ financial

instruments are credit risk and liquidity risk. Through a risk management approach,

the Company and Subsidiaries try to minimize the potential negative impact of the

above risks.

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen

keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain

mengalami kerugian keuangan.

Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its

obligations and cause the other party suffered financial losses.

80,405,500

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat

dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang

berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu

transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan

likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas

diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

The fair value is defined as the amount which the instrument could be exchanged in

the short-term transactions between parties that are willing and have sufficient

knowledge through a transaction that is fair, but in a forced sale or liquidation sale.

The fair value obtained from the market price quotations, discounted cash flow

models and option pricing models are reasonable.

31 Maret 2013 31 Desember 2012

The following tables set forth the fair values, which approximate their carrying

amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries

as continuing operations:

703,044,767

761,275,717 2,493,056,349

31

Page 27: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalennts

Piutang Usaha Trade Receivables

Aset lain-lain Other assets

Jumlah

(ii) Risiko Likuiditas (ii) Liquidity risk

months months

Aset Keuangan

Kas dan Bank

Piutang Usaha

Aset lain-lain

Jumlah aset

keuangan

Liabilitas Keuangan

Hutang lain-lain

Biaya masih

Harus dibayar

Hutang dividen

Hutang lain-lain -

Pihak berelasi

Jumlah liabilitas

keuangan

Aset (liabilitas)

Keuangan Bersih

(iii) Pengelolaan Modal (iii) Capital Management

- -

bulan/ bulan/

657 Dividend Payables

-

- - -

-

- -

Total

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan

mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi

komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.

Liquidity risk is the risk in which the Company and Subsidiaries will experience

difficulties in acquiring funds to meet commitments associated with financial

instruments.

>3 - 6

80

Other Assets10

other payables

40,395,370

Accrued expenses

Financial Assets

142 - -

liabilities

- - - - - 8,008 8,008

8,665

Tidak memiliki

waktu jatuh

tempo

bulan/ bulan/ bulan/

> 6 -12 > 12≤1 >1 - 3

- (8,252) (liabilities)

related parties

- - - - 268

-

-

-

657

- - - -

The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure

the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into the

consideration the efficiency of capital use based on operating cash flow and

capital expenditures and also consideration of future capital needs.

months Total

609

142

Dalam pengelolaan permodalannya, Perusahaan senantiasa

mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat

bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

In managing capital, the Company safeguards its ability to continue as a going

concern and to maximize benefits to the stockholders and other stakeholders.

Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola

permodalannya untuk memastikan struktur modal pengembalian yang

optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi

penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal,

serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.

-

(8,665)

Net financial assets

(116) 529 - -

Jumlah/

months months

Total financial

268 80 - - - 9,013

kontraktual/

no contractual

maturity

-

152

80

268

10 - - -

609

- 609

761 Total Financial Assets

Financial Liabilities

-

-

Other Payables

- - - -

cash on hand and in bank

Trade receivable

761,275,717 2,493,056,349

Pada tanggal 31 Maret 2013, sisa umur jatuh tempo aset dan liabilitas

keuangan Perusahaan dan Entitas Anak (dalam jutaan Rupiah) adalah

sebagai berikut:

As of March 31, 2013, the remaining maturity profile of the Company’s and

Subsidiaries’ financial assets and liabilities (in million of Rupiah) are as follows:

Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan

mempertahankan kas dan bank yang mencukupi untuk memungkinkan

Perusahaan dan Entitas Anak dalam memenuhi komitmen Perusahaan

dan Entitas Anak untuk operasi normal Perusahaan dan Entitas Anak.

Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga melakukan pengawasan

proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan

tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company and Subsidiaries manages liquidity risk by maintaining cash on

hand and in banks are sufficient to enable the Company and Subsidiaries to

meet the Company’s and Subsidiaries commitment to the normal operation of

the Company and Subsidiaries. In addition, the Company and Subsidiaries also

control the cash flow projections and actual and continuous supervision of the

date of maturity of assets and financial liabilities.

703,044,767 2,350,698,000

10,150,000

31 Maret 2013 31 Desember 2012

48,080,950 101,962,979

32

Page 28: PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2013/03/03/CPDW/CPDW_Notes.pdf · 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2013

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED

MARCH 31, 2013

(With Comparative Figure for 2012)

(Expressed In Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. REKLASIFIKASI AKUN 28.

29. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 29. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

of financial assets 8,974,375,689

Previously Reported

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan dan

disetujui pada tanggal 26 April 2013.

The management of the Company and Subsidiaries is responsible for the

preparation of these consolidated financial statements that were completed and

approved on April 26, 2013.

Income from transfer of Assets Difference in fair value

Affter Reclassified Total

Laba Pengalihan aset/ Selisih nilai wajar aset keuangan/

Akun berikut dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun

2010 telah diklasifikasikan kembali agar sesuai dengan penyajian akun

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011:

Dilaporkan sebelumnya/ Setelah direklasifikasi/ Jumlah

The following account in the 2010 consolidated statement of comprehensive income

have been reclassified to conform to the presentation of account in the 2011

consolidated statement of comprehensive income:

RECLASSIFICATION ACCOUNT

33