pt bank sinarmas tbk · saldo pada tanggal 1 januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429...

98
PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

Upload: truongngoc

Post on 06-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk

Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

serta Untuk Periode-periode Interim yang berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)

dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

Page 2: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT Bank Sinarmas Tbk Pada Tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 serta untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Interim yang berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3

Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 7 Catatan atas Laporan Keuangan 8

Page 3: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari
Page 4: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

1

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000,000 Rp '000,000

ASET

Kas 2c,2f,33,34,38 250.018 269.274

Giro pada Bank Indonesia 2c,2f,2g,4,33,34,38 1.168.895 1.067.918

Giro pada bank lain 2b,2c,2f,5,33,34,38Pihak yang berelasi 2d,31 18.178 277Pihak ketiga 740.956 86.295Cadangan kerugian penurunan nilai 2j - -

Jumlah - bersih 759.134 86.572

Penempatan pada bank lain 2b,2c,2f,2h,6,33,34,38Pihak ketiga 4.209 706.189Cadangan kerugian penurunan nilai 2j 0 0

Jumlah - bersih 4.209 706.189

Efek-efek 2b,2c,2f,7,33,34,38Pihak ketiga 1.847.494 1.472.091Cadangan kerugian penurunan nilai 2j (40) 0Jumlah - bersih 1.847.454 1.472.091

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - pihak ketiga 2c,2f,8,33,34,38 70.595 75.221

Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (519) (283)Jumlah bersih 70.076 74.938

Kredit yang diberikan 2b,2c,2f,2i,9,33,34,38Pihak yang berelasi 2d,31 936.992 794.940Pihak ketiga 7.317.383 6.216.856Jumlah 8.254.375 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai 2j (91.331) (77.638)Jumlah - bersih 8.163.044 6.934.158

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 2c,2d,2f,2s,10,31,33,34,38 49.927 47.353

Biaya dibayar dimuka 2d,2o,11,31 61.741 46.100

Aset tetap 2o,12,28,29Biaya perolehan 366.437 294.339Akumulasi penyusutan (79.023) (66.362)

Jumlah - bersih 287.414 227.977

Obyek Ijarah - bersih 2i,13 128.973 219.158

Aset lain-lain - bersih 2c,2d,2f,2m,2u,14,33,34,38 129.180 80.451

JUMLAH ASET 12.920.065 11.232.179

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 5: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) (Lanjutan)

2

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000,000 Rp '000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Liabilitas segera lainnya 2c,2d,2f,15,31,33,34,38 40.173 46.739Simpanan 2c,2f,2p,16,33,34,38

Pihak yang berelasi 2d,31 4.694.400 4.443.285Pihak ketiga 6.604.449 5.375.929Jumlah 11.298.849 9.819.214

Simpanan dari bank lain 2c,2f,2p,17,33,34,38Pihak yang berelasi 2d,31 13.267 14.250Pihak ketiga 222.372 352.603Jumlah 235.639 366.853

Utang pajak 2c,2v,19,33 16.371 25.208Surat berharga yang diterbitkan 2r,34,38 1.381 1.616Estimasi kerugian komitmen dan

kontinjensi 2c,2t,20,32,33 3.474 3.537Bunga yang masih harus dibayar 2c,2d,2f,2s,21,31,33,34,38 29.782 24.564Liabilitas pajak tangguhan - bersih 2v 14.016 14.016Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2v 7.604 8.324Liabilitas lain-lain 2c,2d,2f,22,31,33,34,38 30.575 10.614

Jumlah Liabilitas 11.677.864 10.320.685

Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per sahamModal dasar - 20.000.000.000 saham tahun

2011 dan 2010Modal ditempatkan dan disetor

9.066.347.400 saham tahun 2011 dan7.280.500.000 saham tahun 2010 23 906.635 728.050

Tambahan modal disetor 2q,23 164.615 75.322Cadangan umum 35 3.000 3.000Rugi yang belum direalisasi atas penurunan

nilai wajar efek 2f,7 (38.077) (39.572)Saldo laba 2b 206.028 144.694

Jumlah Ekuitas 1.242.201 911.494

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 12.920.065 11.232.179

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 6: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

3

Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 2s,13,25 602.910 425.704Beban Bunga dan Bagi Hasil 2s,26 357.386 228.647

Pendapatan Bunga - Bersih 245.524 197.057

Pendapatan Operasional LainnyaProvisi dan komisi selain dari

kredit 2t 34.980 34.353Pemulihan nilai aset keuangan - -

Keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih 3.861 1.372

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2c 2.669 1.245Lain-lain 249 172

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya - Bersih 41.759 37.142

Beban Operasional LainnyaUmum dan administrasi 2d,2x,27,31 106.576 82.385Tenaga kerja 73.196 53.696Kerugian penurunan nilai aset keuangan 2f,2j,5,6,7,9 11.281 17.136Penyusutan aset tetap 2k,12 12.706 10.955Lain-lain 1.567 481

Jumlah Beban Operasional Lainnya 205.326 164.653

Beban Operasional Lainnya - Bersih (163.567) (127.511)

LABA OPERASIONAL 81.957 69.546

PENDAPATAN DAN BEBAN

NON-OPERASIONAL

Pendapatan Non-Operasional - Bersih 12,14,28 26 93Beban Non-Operasional 12,14,29 203 2.980

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH (177) (2.887)

LABA SEBELUM PAJAK 81.780 66.659

BEBAN PAJAK 2vKini 20.445 16.692

20.445 16.692

LABA BERSIH 61.335 49.967

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

(Dalam Rupiah Penuh) 2w,30

Dasar 8,22 8,80

Dilusian 7,27 -

Total laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk - -Kepentingan non pengendali - -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 7: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

(Lanjutan)

4

Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010(6 Bulan) (6 Bulan)

Rp '000.000 Rp '000.000

Laba bersih tahun berjalan 61.335 49.967

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:

Selisih kurs penjabaran laporan dalam valuta asing - -

Aset keuangan tersedia untuk dijual 2f,7 (38.077) (39.609,00)

Lindung nilai arus kas - -

Keuntungan revaluasi aset tetap - -

Keuntungan (kerugian) aktuarial program pensiun - -manfaat pasti

Bagian pendapatan komprehensif lain entitas - -asosiasi

Pajak Penghasilan Terkait - -

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN

BERJALAN SETELAH PAJAK (38.077) (39.609)

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN 23.258 10.358

Total laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk - -Kepentingan non pengendali - -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 8: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)

5

Laba (Rugi) yang Belum

Tambahan Modal Direalisasi atas Penurunan

Catatan Modal Saham Cadangan Umum Disetor - Bersih Nilai Wajar Efek Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 728.050 3.000 75.322 (39.572) 144.694 911.494

Laba yang belum direalisasi atas

peningkatan nilai wajar efek

tersedia untuk dijual - - - 1.495 - 1.495

Eksekusi waran seri I 24 178.585 - 89.292 - - 267.877

Kenaikan cadangan umum - - - - - -

Laba bersih tahun berjalan - - - - 61.335 61.335

Saldo per 30 Juni 2011 906.635 3.000 164.614 (38.077) 206.029 1.242.201

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 9: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

6

Laba (Rugi) yang Belum

Direalisasi atas Penurunan

Catatan Modal Saham Cadangan Umum Nilai Wajar Efek Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429

Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010,setelah dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 525.000 2.500 (42.072) 86.438 571.866

Kapitalisasi saldo laba menjadi

modal saham 23 43.050 - - (43.050) -

Laba yang belum direalisasi atas

penurunan nilai wajar efek - - 2.463 - 2.463

Kenaikan cadangan umum - 500 - (500) -

Laba bersih tahun berjalan - - - 49.967 49.967

Saldo per 30 Juni 2010 568.050 3.000 (39.609) 92.855 624.296

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 10: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

7

30 Juni 2011 Catatan 30 Juni 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga, provisi dan komisi selain kredit 600.336 10, 25 429.946 Pendapatan operasional lainnya 35.229 34.525 Beban bunga dan beban keuangan lainnya (352.168) 21, 26 (226.946) Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih 18.809 6.806 Beban umum dan administrasi (108.863) 27 (81.845) Beban tenaga kerja (73.196) 27 (53.696) Beban non-operasional - bersih (177) 29 (2.934)

Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi 119.970 105.856

Penurunan (kenaikan) aset operasi :Penempatan pada bank lain - 6 97 Efek-efek (1.389) 7 (22.855) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 4.862 8 10.018 Kredit yang diberikan (1.240.127) 9 (393.705) Biaya dibayar dimuka (15.641) 11 (3.566) Obyek ijarah - bersih 90.185 13 (90.663) Aset lain-lain (48.729) 14 (7.173)

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi :Kewajiban segera (6.566) 15 (40.967) Simpanan 1.479.635 16 393.682 Simpanan dari bank lain (131.214) 17 69.729 Hutang pajak (29.282) 19, 30 (26.657) Surat berharga yang diterbitkan (235) (544) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 18 (52.907) Kewajiban lain-lain 19.961 22 23.872

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 241.430 (35.783)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap 28 12, 28, 29 51 Perolehan aset tetap (72.171) 12 (21.847)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas investasi (72.143) (21.796)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Perolehan dari eksekusi waran seri I 267.878 23, 24 - Pembiayaan biaya emisi saham - - Penambahan modal disetor - -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas investasi 267.878 -

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 437.165 (57.579)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.301.226 1.420.684 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (16.203) (8.259)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.722.188 1.354.846

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Kas dan Setara Kas terdiri dari :Kas 250.018 197.093 Giro pada Bank Indonesia 1.168.895 321.909 Giro pada bank lain 759.134 749.011 Penempatan pada bank lain - jangka waktu

jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 4.209 84.233

Efek-efekBank Indonesia Intervensi - bersih yang

jatuh tempo tiga bulan atau kurangsejak tanggal perolehan 539.932 2.600

Sertifikat Bank Indonesia - bersih yangjatuh tempo tiga bulan atau kurangsejak tanggal perolehan - -

Jumlah Kas dan Setara Kas 2.722.188 1.354.846

TRANSAKSI BUKAN KAS

Kapitalisasi saldo laba menjadi modal saham - 23 43.050 Reklasifikasi aset tetap menjadi aset tetap tidak

digunakan - -Reklasifikasi aset tetap yang tidak digunakan

menjadi aset tetap - -Penghapusbukuan aset tetap 6 12 -Penghapusbukuan kredit yang diberikan 109 9 -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 11: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010

(Tidak Diaudit)

8

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Berdasarkan dengan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22483. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, disetujui sebagai berikut: a. Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 per saham menjadi Rp 100

per saham.

b. Penggunaan saldo laba pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 500 juta untuk menjadi Cadangan Umum dan sebesar Rp 43.050 juta menjadi saham untuk dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham mulai efektif pada bulan April 2010.

c. Perubahan status perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk).

d. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.I, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

e. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain nama Perusahaan berubah menjadi PT Bank Sinarmas Tbk.

Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010.

Page 12: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

9

1. Umum (Lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2011 yang didokumentasikan dalam Akta No. 145 tanggal 24 Juni 2011 oleh Aulia Taufani, S.H., Pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui penggunaan saldo laba pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 500.000.000.000 untuk menjadi dana cadangan sesuai dengan ketentuan pasal 70 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 dan pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan dan sebesar Rp 101.306.047.995 akan dipergunakan untuk membiayai operasional Perseroan dan memperkuat Permodalan Perseroan sehingga dicatat sebagai laba ditahan sesuai dengan pasal 23 ayat 3 Anggaran Dasar perseroan.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Plaza BII Tower I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 54 kantor cabang, 65 kantor cabang pembantu, 1 kantor cabang syariah, 4 kantor kas, 1 kantor kas syariah, dan 1 kantor pelayanan kas (Payment Point) di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Sinar Mas. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.

b. Penawaran Umum Perdana Efek Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 juta lembar saham Perusahaann dengan nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 150 per saham dimana melekat 1.920 juta waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150, yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.

IPO Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 – 1 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 30 Juni 2011, sebesar 98,74% atau sebanyak 8.952.111.423 saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Page 13: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

10

1. Umum (Lanjutan)

c. Dewan Komisaris Direksi dan Karyawan

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 25 August 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 148 tanggal 25 Agustus 2010 yang diperbaharui melalui Akta No. 6 tanggal 1 November 2010 dan Akta No. 71 tanggal 13 Januari 2011 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Tjendrawati Widjaja Komisaris Independen : Wimpie Rianto : Antonius Chandra Satya Napitupulu

Direktur Utama : Freenyan Liwang Wakil Direktur Utama : Dani Lihardja Direktur Operasional dan Tresuri : Hadi Christianto Wijaya Direktur Unit usaha syariah dan GA : Heru Agus Wuryanto Direktur Kepatuhan : Salis Teguh Hartono Direktur Manajemen Resiko : Loa Johnny Mailoa

Direktur Kepatuhan Perusahaan adalah Salis Teguh Hartono, yang penunjukannya telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 9/154/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 8 Oktober 2007.

Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

2 0 1 1 2 0 1 0

K o m i t e A u d i t

K e t u a A n to n iu s C . S . N a p i tu p u l u A n to n i u s C .S . N a p i t u p u luA n g g o t a W im p ie R i a n t o W im p i e R i a n t o

E d w in H i d a y a t A b d u l la h E d w in H i d a y a t A b d u l la hA g u s t in u s A n t o n i u s A g u s t i n u s A n to n iu s

K o m i t e R e m u n e r a s i

d a n N o m in a s i

K e t u a A n to n iu s C . S . N a p i tu p u l u A n to n i u s C .S . N a p i t u p u lu

A n g g o t a T je n d ra w a t i W id j a j a T je n d r a w a t i W i d j a jaT r u s t o J a t i P r a k o s o T ru s to J a t i P r a k o s o

K o m i t e P e m a n ta u R i s i k o

K e t u a W im p ie R i a n t o W im p i e R i a n t oA n g g o t a A n to n iu s C . S . N a p i tu p u l u A n to n i u s C .S . N a p i t u p u lu

A g u s t in u s A n t o n i u s A g u s t i n u s A n to n iu s

E d w in H i d a y a t A b d u l la h E d w in H i d a y a t A b d u l la h

D e w a n P e n g a w a s S ya r ia h

K e t u a A l i M u s ta f a Y a q u b A l i M u s ta fa Y a q u bA n g g o t a A h m a d i b i n S u k a r n o A h m a d i b i n S u k a r n o

Pembentukan Komite Manajemen Risiko adalah sesuai dengan Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang “Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.

Jumlah gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 3.488 juta dan Rp 4.824 juta untuk periode yang berakhir 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) untuk periode yang berakhir 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah 1.829 karyawan dan 1.764 karyawan.

Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk. pada tanggal 28 Juli 2011 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

Page 14: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

11

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Bank Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”.

Laporan keuangan tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 telah sesuai dengan PSAK yang berlaku efektif per 1 Januari 2010, yaitu PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan tahun 2008.

Pencatatan transaksi Unit Usaha Syariah adalah berdasarkan PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2009), “Akuntansi Ijarah” (efektif sejak 1 Januari 2010) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).

Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. Sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” pada tahun 2010, dan untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, efektif 1 Januari 2010, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi pencairannya. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperhitungkan sebagai bagian dari saldo kas dan setara kas.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan ini, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dalam jutaan Rupiah.

Page 15: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

12

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut: (1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang

berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya.

Standar ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

(2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

(3) PSAK No. 107 (Revisi 2009), “Akuntansi Ijarah”, yang mencakup pengaturan untuk pembiayaan multijasa yang menggunakan akad ijarah.

Dalam penerapan standar baru diatas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut:

Sebagaimana Setelah

dilaporkan Penyesuaian disesuaikan

1 Januari 2010/ Transisi/ 1 Januari 2010/

As reported Transition As adjusted

January 1, 2010 Adjustments January 1, 2010

Rp'000.000 Rp'000.000 Rp'000.000

Aset Keuangan - Bersih

Giro pada bank lain 87.698 886 88.584

Penempatan pada bank lain 273.277 2.760 276.037

Efek-efek 941.637 1.107 942.744

Kredit yang diberikan 5.322.975 (4.316) 5.318.659

Jumlah Aset Keuangan - Bersih 6.625.587 437 6.626.024

Ekuitas

Saldo laba 86.001 437 86.438

Page 16: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

13

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)

Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aset keuangan, yang merupakan selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan menggunakan Peraturan Bank Indonesia mengenai penyisihan penghapusan aset produktif (Catatan 2j).

Sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK revisi sebagai berikut:

1) PSAK 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi

penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Standar ini menggantikan PSAK No. 1 (Rev 1998) “Penyajian Laporan Keuangan”.

2) PSAK 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

Standar ini menggantikan PSAK No. 2 (1994) “Laporan Arus Kas”.

3) PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan

keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

Standar ini menggantikan PSAK No. 3 (reformat 2007) “Laporan Keuangan Interim”.

4) PSAK 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi”, mensyaratkan pengungkapan informasi

segmen untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Standar ini menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000) “Pelaporan Segmen”.

5) PSAK 7 (Revisi 2010), ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi memastikan bahwa laporan

keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut. Standar ini menggantikan PSAK No. 7 (1994) “Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Page 17: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

14

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)

6) PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak Berwujud” menentukan perlakuan akuntansi untuk aset

tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan yang diisyaratkan tentang aset tak berwujud.

Standar ini menggantikan PSAK No. 19 (revisi 2000) “Aset Tidak Berwujud”.

7) PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan” mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan

yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Mengidentifikasi keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

Standar ini menggantikan PSAK No. 23 (revisi 1994) “Pendapatan”.

8) PSAK 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan” menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan keandalan laporan keuangan entitas, daya banding laporan keuangan sepanjang waktu dan daya banding laporan keuangan entitas dengan laporan keuangan entitas lainnya. Standar ini menggantikan PSAK No. 25 (1994) “Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”.

9) PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah aset yang akan dipulihkannya melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan standar ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. Standar ini juga menentukan kapan entitas membalik rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Standar ini menggantikan PSAK No. 48 (1998) “Penurunan Nilai Aset”.

10) PSAK 57 (Revisi 2009), ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna laporan keuangan memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

Standar ini menggantikan PSAK No. 57 (revisi 2000) “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

Page 18: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

15

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang terjadi di sepanjang tahun dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs dari aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, yang disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir periode

d. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak-pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai “entitas pelapor”). 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut : a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; c) Personel ,manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas berikutnya terkait dengan entitas lain). b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau

entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha , yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).

g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Page 19: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

16

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan.

f. Instrumen Keuangan

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010.

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Termasuk dalam biaya transaksi adalah fee dan komisi yang dibayarkan pada agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual), konsultan, perantara efek dan pedagang efek, pungutan wajib oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing cost), atau biaya administrasi internal atau biaya penyimpanan (handling cost).

Page 20: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

17

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Page 21: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

18

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan

ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan mengklasifikasikan efek-efek berupa reksadana dan obligasi korporasi dalam kategori ini.

Page 22: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

19

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 30 Juni 2011, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan, pendapatan bunga yang masih akan diterima serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama dan kiriman uang.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 30 Juni 2011, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk Bank Indonesia Intervensi, obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, Republik Indonesia - ROI Loan, Credit Linked Note, pinjaman subordinasi dan tagihan atas wesel ekspor.

Page 23: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

20

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari efek utang - tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk efek utang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas. Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 30 Juni 2011, kategori ini mencakup efek-efek dalam bentuk obligasi Pemerintah, obligasi korporasi dan Republik Indonesia – ROI Loans.

Liabilitas Keuangan

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Page 24: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

21

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen liabilitas dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 30 Juni 2011, kategori ini mencakup liabilitas segera lainnya, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, bunga yang masih harus dibayar, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi.

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:

a. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan

karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama.

b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat

memenuhi definisi sebagai derivatif;

c. Instrumen campuran atau instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi.

Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif melekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.

Page 25: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

22

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Instrumen Keuangan Derivatif (Lanjutan)

Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai liabilitas apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi.

Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Perusahaan menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara signifikan. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan

Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat penurunan nilai secara individual atau kolektif. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

Page 26: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

23

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas akun cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

(2) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskonto pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

(3) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dengan kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Atas instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Page 27: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

24

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

(1) Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,

namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan

dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(2) Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

g. Giro Wajib Minimum

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 mengenai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan peraturan No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 yang berlaku efektif tanggal 1 Maret 2011. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM LDR. GWM Utama ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah ditambah dengan GWM LDR yang ditetapkan sebesar selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang diwajibkan BI. GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 5% selama periode 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan meningkat menjadi 8% mulai tanggal 1 Juni 2011 dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.

Page 28: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

25

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Giro Wajib Minimum (Lanjutan)

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank.

h. Penempatan pada Bank Lain

Pada tanggal 30 Juni 2011, penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposit on call.

i. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap aset produktif dan aset non-produktif.

Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit, tagihan akseptasi, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit serta aset produktif yang berasal dari kegiatan syariah, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Aset Non-produktif

Aset non-produktif merupakan aset non-keuangan, terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan aset tetap yang tidak digunakan, rekening antar kantor dan suspense account sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Sejak 1 Januari 2010, setiap tanggal neraca Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai seperti yang dijelaskan pada Catatan 2.f.

Page 29: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

26

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Penerapan Ketentuan Transisi dari Bank Indonesia untuk Penurunan Nilai Secara Kolektif kredit yang Diberikan Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”.

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan ketentuan transisi dari Bank Indonesia tersebut.

Sebelum 1 Januari 2010, penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Perusahaan tetap mengacu pada peraturan tersebut untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai sejak 1 Januari 2010 sesuai penerapan ketentuan transisi yang dijelaskan di atas.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengklasifikasikan aset produktif tersebut dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:

Klasifikasi

Lancar Minimum 1%

Dalam perhatian khusus Minimum 5%

Kurang lancar Minimum 15%

Diragukan Minimum 50%

Macet 100%

Kerugian Penurunan Nilai/

Precentage of Allowance

Persentase Cadangan

for impairment losses

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.

Page 30: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

27

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif (Lanjutan)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) dan Obligasi Pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.

Kerugian untuk komitmen dan kontinjensi (kecuali akseptasi) yang dibentuk disajikan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.” Sampai dengan saat ini, pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tetap dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”.

Aset produktif dihapusbukukan dengan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang bersangkutan pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

Cadangan Penurunan Nilai Aset Non-Produktif

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif tetap dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset non-produktif tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang mengklasifikasikan aset non-produktif dalam empat (4) kategori berdasarkan lamanya aset tersebut telah dimiliki oleh Perusahaan dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:

Kategori

Lancar Minimum 1%

Kurang lancar Minimum 15%

Diragukan Minimum 50%

Macet 100%

Persentase

Penyisihan Penghapusan/

Percentage of Allowance for

Possible Losses

Page 31: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

28

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

k. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap atau jangka waktu sewa, yang mana lebih pendek (khusus untuk perbaikan aset yang disewa) sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Inventaris kantor 10 Kendaraan bermotor 4

Aset tetap yang tidak digunakan (properti terbengkalai) dinyatakan berdasarkan nilai tercatat atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset lain-lain”. Atas properti terbengkalai, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2.u).

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Page 32: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

29

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

l. Aset Ijarah

Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud). Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir periode, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bungan dan bagi hasil – kredit yang diberikan” dalam Laporan Laba Rugi.

m. Agunan yang Diambil Alih

Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi biaya-biaya untuk melikuidasi aset tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Apabila terjadi selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Atas agunan yang diambil alih, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku (Catatan 2.u).

Page 33: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

30

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

n. Sewa

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan

tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b. Opsi pembaharuan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang berelasi dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaharuan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada

suatu aset tertentu; atau d. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada scenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada scenario b. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam lapporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Perusahaan sebagai lessor. Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

o. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 34: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

31

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

p. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: • Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana

mendapatkan pendapatan bonus.

• Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah

merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

q. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi.

r. Surat Berharga yang Diterbitkan

Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques).

Page 35: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

32

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

s. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil

Syariah

Pendapatan dan Beban Bunga Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah penurunan nilai diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual berdasarkan suku bunga kontraktual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Sedangkan diskonto dan premi dari surat berharga diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai bagian atas pendapatan dan beban bunga.

Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan atau pokok. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit, dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Page 36: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

33

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

s. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil

Syariah (Lanjutan)

Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan atau beban pada saat pembayarannya.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima yang jumlahnya signifikan, serta terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan atau beban pada saat pembayarannya.

Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang yang jumlahnya signifikan, diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance pendapatan sebagai pemimpin sindikasi, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui terkait dengan jasa yang diberikan.

Page 37: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

34

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan berupa aset non-produktif (terdiri dari agunan yang diambil alih, aset tetap yang tidak digunakan, rekening administratif dan suspense account) dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2.j).

v. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

w. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perhitungan laba per saham dasar disesuaikan secara retrospektif sejak awal laporan keuangan yang disajikan sebagai akibat dari pemecahan nilai nominal (stock split) dari Rp 500.000 menjadi Rp 100 pada tanggal 6 Agustus 2010 (Catatan 1.a dan 30).

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.

Page 38: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

35

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

x. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan.

Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, beban bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

y. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 34.

Page 39: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

36

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

(Lanjutan)

Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas aset keuangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Page 40: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

37

4. Giro pada Bank Indonesia

30 Juni 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah 946.897 674.609 Mata uang asing (Catatan 33) 221.998 393.309

Jumlah 1.168.895 1.067.918

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 24.446 juta dan Rp 8.806 juta. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 946.899 juta dan Rp 672.744 juta serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 599.703 juta dan Rp 207.559 juta, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 264.829 juta dan Rp 30.694 juta.

Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah:

30 Juni 31 Desember2011 2010% %

GWM yang wajib dibentuk

RupiahGWM Primer

Konvensional 8,00% 8,00%Syariah 5,00% 5,00%

GWM Sekunder 2,50% 2,50%GWM LDR 1,67% -

Mata uang asing 8,00% 1,00%

GWM yang telah dibentuk

RupiahGWM Primer

Konvensional 9,71% 8,02%Syariah 5,03% 5,06%

GWM SekunderKonvensional 6,25% 7,74%

Syariah 1,19% -Mata uang asing

Konvensional 8,18% 12,82%Syariah 2,83% 4,47%

Page 41: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

38

5. Giro pada Bank Lain

30 Juni 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)

Mata uang asing (Catatan 33)Bank International Ningbo 18.178 277

Pihak ketigaRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 14.780 14.041

PT. Bank Lippo Tbk 1 -PT Bank Internasional Indonesia Tbk 64 68Standard Chartered Bank 394 59

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4 5PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.712 6PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 2PT Bank CIMB Niaga Tbk - 1

Jumlah 16.957 14.180

Mata uang asing (Catatan 33)

PT Bank Central Asia Tbk 22.063 32.924United Overseas Bank, Singapura 7.275 4.730United Overseas Bank, Amerika Serikat 1.024 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.965 21.545Wells fargo Bank, N.A, Inggris 2.636 2.464Wells fargo Bank, N.A, Amerika Serikat 234.195 1.402Sumitomo Mitsui Banking Corporation,

Jepang 10.148 198Sumitomo Mitsui Banking Corporation,

Amerika Serikat 448 225Standard Chartered Bank, Inggris 1.278 188

Standard Chartered Bank, Amerika Serikat 418.298 1.705Standard Chartered Bank, Hongkong 213 224OCBC, Singapura 177 3.153

ANZ Banking Group Ltd, Australia 5.334 454UBS AG, Singapura 437 554UBS AG, Swiss 78 1.817DBS Bank, Hong Kong 342 532

Deutche Bank AG, Jerman 532 -Deutche Bank AG, Amerika Serikat 1.556 -

Jumlah - pihak ketiga 723.999 72.115

Jumlah 740.956 86.295

Jumlah 759.134 86.572Cadangan kerugian penurunan nilai - -

Jumlah - bersih 759.134 86.572

Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dikelompokkan lancar.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir.

Page 42: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

39

5. Giro pada Bank Lain (Lanjutan)

Suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain adalah sebagai berikut

30 Juni 31 Desember2011 2010

% %

Rupiah - -

Valas 0,85 - 0,90 0,85 - 0,90

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

31 Desember

Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 112 774 886

Penyesuaian sehubungan

dengan penerapan

PSAK No. 55

(Revisi 2006)

(Catatan 2b) (112) (774) (886)

Penyisihan tahun

berjalan - - -

Selisih kurs penjabaran - - -

Saldo akhir tahun - - -

2010

Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010. Transaksi dengan pihak yang berelasi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

6. Penempatan pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Suku Bunga Pihak

Jenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata Ketiga

% Rp '000.000

Mata uang asing (Catatan 33)Deposito on call 4 hari 0,05 4.209

Jumlah 4.209Cadangan kerugian penurunan nilai -

Jumlah - bersih 4.209

30 Juni 2011

Page 43: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

40

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Suku Bunga Pihak

Jenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata Ketiga

% Rp '000.000Rupiah

Deposito Berjangka 3-25 hari 6,00 90.000Jumlah 90.000

Mata uang asing (Catatan 33)

Call Money 1 - 31 hari 0,85 566.039Deposito berjangka 27 hari 0,90 36.040Deposito on call 4 hari 0,05 14.110Jumlah 616.189

Jumlah 706.189Cadangan kerugian penurunan nilai -

Jumlah - bersih 706.189

31 Desember 2010

Penempatan berupa deposito berjangka dalam mata uang Rupiah per 31 Desember 2010 merupakan penempatan pada:

31 Desember

2010

Rp '000.000

Deposito berjangka

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk - Syariah 50.000

PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

(dahulu PT BPD Jawa barat) - Syariah 25.000PT Bank Victoria International Tbk - Syariah 15.000

Jumlah 90.000

Nama Bank

Pada tanggal 30 Juni 2011 perusahaan tidak memiliki deposito berjangka dalam mata uang Rupiah.

Page 44: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

41

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Penempatan berupa deposito berjangka dan call money dalam mata uang asing per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 merupakan penempatan pada:

30 Juni 31 Desember

2011 2010US$ US$

Call Money

Wells Fargo Bank, N.A. Amerika Serikat - 15.400.000

Standartd Charterd Bank, Amerika Serikat - 41.862.945Lembaga Pembiayaan Eksport Indonesia - 10.000.000

Jumlah - 67.262.945

Deposito berjangkaPT Bank Internasional Indonesia Tbk - Syariah - 4.000.000

Deposito on call

UBS AG, Singapura 490.788 1.566.027

Jumlah 490.788 72.828.972

Nama Bank

Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah lancar.

Jumlah tercatat penempatan pada bank lain berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Kurang dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari

atau s.d. 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d. 12 Lebih dari

Jenis penempatan 1 bulan bulan bulan bulan 12 bulan JumlahRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Mata uang asing

(Catatan 33)Deposito on call 4.209 - - - - 4.209

Jumlah 4.209 - - - - 4.209

30 Juni 2011

Kurang dari Lebih dari Lebih dari Lebih dariatau s.d. 1 s.d. 3 3 s.d. 6 6 s.d. 12 Lebih dari Jumlah

Jenis penempatan 1 bulan bulan bulan bulan 12 bulan

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Rupiah

Deposito berjangka 90.000 - - - - 90.000

Jumlah 90.000 - - - - 90.000

Mata uang asing

(Catatan 33)

Call Money 566.039 - - - - 566.039

Deposito berjangka 36.040 - - - - 36.040

Deposito on call 14.110 - - - - 14.110

Jumlah 616.189 - - - - 616.189

Jumlah 706.189 - - - - 706.189

31 Desember 2010

Page 45: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

42

6. Penempatan pada Bank Lain (Lanjutan)

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

31 Desember

Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 1.292 1.468 2.760

Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan PSAK No. 55

(Revisi 2006) (Catatan 2b) (1.292) (1.468) (2.760)

Penyisihan (pemulihan)

tahun berjalan - - -

Selisih kurs penjabaran - - -

Saldo akhir tahun - - -

2010

Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

Page 46: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

43

7. Efek-Efek

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo

Bank Indonesia Intervensi 541.200 171.300

Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (1.268) (27)

Nilai bersih 539.932 171.273

Sertifikat Bank Indonesia 26.488 -Bunga diterima dimuka yang

belum diamortisasi (624) -

Nilai bersih 25.864 -

Obligasi Pemerintah FR0028 78.823 78.746ORI-04 75.015 10.005

FR0026 71.812 72.043FR0038 52.157 52.256FR0027 39.223 39.139FR0020 32.719 33.214

FR0031 29.648 29.635FR0043 28.150 28.104FR0042 27.552 27.522FR0034 21.665 21.711

FR0033 20.823 21.045FR0017 20.359 20.684FR0036 20.732 20.759

FR0023 20.385 20.509FR0045 17.268 17.258FR0018 10.335 10.489ORI-03 10.002 75.021

FR0040 9.747 9.743

Jumlah 586.415 587.883Premi yang belum diamortisasi - -

Nilai bersih 586.415 587.883

Obligasi korporasiPT Excelcomindo Pratama Tbk 24.798 24.138PT Indomobil Finance Indonesia 20.000 20.000Sukuk Ijarah Indosat IV 2009 Seri A 2.000 2.000

Jumlah 46.798 46.138

Diskonto yang belum diamortisasi - -

Nilai bersih 46.798 46.138

Jumlah dimiliki hingga jatuh

tempo 1.199.009 805.294

Page 47: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

44

7. Efek-Efek (Lanjutan)

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

30 Juni 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah (Lanjutan)Pihak Ketiga (Lanjutan)

Tersedia untuk dijual

Obligasi Pemerintah IFR006 - 5.380

IFR005 5.431 11.426

Nilai wajar 5.431 16.806

Obligasi korporasiPT Bank Nagari 2.000 -

Jumlah tersedia untuk dijual 7.431 16.806

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Obligasi korporasi

PTBank Pan Indonesia Tbk 30.000 30.000Keuntungan (kerugian) belum

terealisasi atas kenaikan

(penurunan) nilai wajar 135 120

Nilai wajar 30.135 30.120

Jumlah Diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi 30.135 30.120

Jumlah - pihak ketiga 1.236.575 852.220

Jumlah Rupiah 1.236.575 852.220

Mata uang asing (Catatan 33)

Pihak KetigaDimiliki hingga jatuh tempo

Republik Indonesia - ROI Loan 159.794 167.753

Credit Linked Notes

Merril Lynch Notes 42.878 45.050

UBS Jersey Notes 17.151 18.020

Jumlah 60.029 63.070

Tagihan atas wesel ekspor 328.812 322.030

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 548.635 552.853

Tersedia untuk dijual

Republik Indonesia - ROI Loan 19.016 19.687

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Reksadana

Reksadana Maestro 43.268 -PT Henan Putihrai Asset Management - 47.331

Jumlah - diperdagangkan 43.268 47.331

Jumlah mata uang asing 610.919 619.871

Jumlah 1.847.494 1.472.091Cadangan kerugian penurunan nilai (40) -

Jumlah - Bersih 1.847.454 1.472.091

Page 48: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

45

7. Efek-Efek (Lanjutan)

b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada diklasifikasikan sebagai berikut:

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari

1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Berdasarkan jangka waktu

Rupiah

Bank Indonesia Intervensi 565.796 - - 565.796

Obligasi Pemerintah - 85.017 501.398 586.415

Obligasi korporasi - 46.798 - 46.798

Jumlah - Rupiah 565.796 131.815 501.398 1.199.009

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - - 159.794 159.794

Credit Linked Notes - - 60.029 60.029

Pinjaman subordinasi - - - -

Tagihan atas wesel ekspor 328.812 - - 328.812

Jumlah - Mata uang asing 328.812 - 219.823 548.635

Jumlah 894.608 131.815 721.221 1.747.644

Berdasarkan jatuh tempo

Rupiah

Bank Indonesia Intervensi 565.796 - - 565.796

Obligasi Pemerintah 136.096 164.577 285.742 586.415

Obligasi korporasi 46.798 - - 46.798

Jumlah - Rupiah 748.690 164.577 285.742 1.199.009

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - 103.039 56.755 159.794

Credit Linked Notes 17.151 42.878 - 60.029

Pinjaman subordinasi - - - -

Tagihan atas wesel ekspor 328.812 - - 328.812

Jumlah - Mata uang asing 345.963 145.917 56.755 548.635

Jumlah 1.094.653 310.494 342.497 1.747.644

30 Juni 2011

Page 49: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

46

7. Efek-Efek (Lanjutan)

b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada diklasifikasikan sebagai berikut: (lanjutan)

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari

1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Berdasarkan jangka waktu

Rupiah

Bank Indonesia Intervensi - bersih 171.273 - - 171.273

Obligasi Pemerintah - bersih - 105.710 482.173 587.883

Obligasi korporasi - bersih - 44.138 2.000 46.138

Jumlah - Rupiah 171.273 149.848 484.173 805.294

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - - 167.753 167.753

Credit Linked Notes - - 63.070 63.070

Tagihan atas wesel ekspor 322.030 - - 322.030

Pinjaman subordinasi - - - -

Jumlah - Mata uang asing 322.030 - 230.823 552.853

Jumlah 493.303 149.848 714.996 1.358.147

Berdasarkan jatuh tempo

Rupiah

Bank Indonesia Intervensi - bersih 171.273 - - 171.273

Obligasi Pemerintah 10.005 292.143 285.735 587.883

Obligasi korporasi - bersih - 44.138 2.000 46.138

Jumlah - Rupiah 181.278 336.281 287.735 805.294

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - 108.128 59.625 167.753

Credit Linked Notes - 18.020 45.050 63.070

Tagihan atas wesel ekspor 322.030 - - 322.030

Pinjaman subordinasi - - - -

Jumlah - Mata uang asing 322.030 126.148 104.675 552.853

Jumlah 503.308 462.429 392.410 1.358.147

31 Desember 2010

Page 50: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

47

7. Efek-Efek (Lanjutan)

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember2011 2010

% %

Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 6,75 - 6.80 -Bank Indonesia Intervensi 5,75 - 6,60 5,50

Obligasi Pemerintah 9,40 - 14,27 9,40 - 14,27Obligasi korporasi 10,50 - 17,00 10,75 - 17,00

Mata uang asingRepublik Indonesia - ROI Loan 5,87 - 10,37 5,87 - 10,37Credit Linked Notes 6,75 - 9,35 6,75 - 9,35Obligasi korporasi - -

d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 901.542 juta dan Rp 907.905 juta.

Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau Moody’s seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

2011 2010

PT Excelcomindo Pratama Tbk idAA- idAA-

PT Indomobil Finance Indonesia idA idA-

PT Bank Internasional Indonesia Tbk - -

PT Bank Nagari A -

PT Bank Pan Indonesia Tbk idAA- idAA

Sukuk Ijarah PT Indosat Tbk idAA+(sy) idAA+(sy)

Enercoal Resources Pte. Ltd. - Ba3

Merrill Lynch Notes A2 A2

UBS Jersery Notes Aa3 Aa3

e. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 kolektibilitas efek-efek adalah lancar. f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun - - - 500 607 1.107

Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan PSAK No. 55

(Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - (500) (607) (1.107)

Penyisihan (pemulihan)

tahun berjalan 40 - 40 - - -

Selisih kurs penjabaran - - - - - -

Saldo akhir tahun 40 - 40 - - -

2011 2010

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 30 Juni 2011 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

Page 51: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

48

8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali terdiri dari:

Pendapatan bunga

Nilai yang belum NilaiJenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo nominal direalisasi bersih

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Obligasi Korporasi

Obligasi Subdebt BCA Finance 31 hari 18 Juli 2011 19.307 101 19.206

PT. Surya Artha Nusantara 34 hari 28 Juli 2011 51.288 418 50.870

Jumlah 70.595 519 70.076

30 Juni 2011

Pendapatan bunga

Nilai yang belum NilaiJenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo nominal direalisasi bersih

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Obligasi Pemerintah

FR040 40 hari 10 Januari 2011 45.889 116 45.773

Obligasi KorporasiBank Lampung 32 hari 17 Januari 2011 9.770 49 9.721

Bank Lampung 31 hari 20 Januari 2011 19.562 118 19.444

Jumlah 75.221 283 74.938

31 Desember 2010

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 telah diselesaikan pada tanggal jatuh tempo.

Page 52: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

49

9. Kredit yang Diberikan

a. Jenis Kredit

30 Juni 31 Desember

2011 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Rupiah

Pinjaman tetap 228.269 231.557Pinjaman karyawan 334 580

Pinjaman konsumsi 6.177 6.939Pinjaman cicilan 514 1.682

Pinjaman rekening koran 2.782 67

Piutang syariah - murabahah 14 -Jumlah 238.090 240.825

Cadangan kerugian penurunan nilai (79) (150)Jumlah - bersih 238.011 240.675

Mata uang asing (Catatan 33)

Pinjaman tetap 698.903 554.115

Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi 936.914 794.790

Pihak ketiga

RupiahPinjaman konsumsi 2.855.185 2.323.631

Pinjaman cicilan 1.693.901 1.445.533Pinjaman tetap 1.220.000 1.251.931

Pinjaman anjak piutang 641.492 592.291

Pinjaman investasi 56.821 59.297Pinjaman rekening koran 161.021 146.137

Pinjaman karyawan 9.951 8.165Piutang syariah - murabahah 376.413 146.895

Jumlah 7.014.784 5.973.880Cadangan kerugian penurunan nilai (87.418) (75.058)

Jumlah - bersih 6.927.366 5.898.822

Mata uang asing (Catatan 33)

Pinjaman tetap 77.330 76.403Pinjaman cicilan 225.268 166.573

Jumlah 302.598 242.976Cadangan kerugian penurunan nilai (3.834) (2.430)

Jumlah - bersih 298.764 240.546

Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga 7.226.130 6.139.368

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 8.163.044 6.934.158

Page 53: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

50

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

b. Sektor Ekonomi

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Pertanian, perburuan dan sarana pertanian 43.752 58.552

Pertambangan 369.779 206.320Industri pengolahan 257.204 218.101

Listrik, gas dan air 83.582 22.523

Konstruksi 280.944 299.012

Perdagangan, restoran dan hotel 1.291.143 519.526

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 304.906 298.622

Jasa-jasa dunia usaha 1.172.619 1.284.413

Jasa-jasa sosial/masyarakat 221.587 206.423

Lain-lain 3.227.358 3.101.213

Jumlah 7.252.874 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)

Pertambangan 58.239 65.753

Industri pengolahan 705.661 542.899

Konstruksi 96.954 108.999

Perdagangan, restoran dan hotel 24.338 13.724

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 16.888 24.466

Pertanian, perburuan dan sarana pertanian 8.437 -

Jasa-jasa dunia usaha 62.664 16.291

Lain-lain 28.320 24.959

Jumlah 1.001.501 797.091

Jumlah 8.254.375 7.011.796

Cadangan kerugian penurunan nilai (91.331) (77.638)

Jumlah - bersih 8.163.044 6.934.158

c. Jangka Waktu

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya.

Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 2.125.093 1.440.837

Lebih dari 1 - 2 tahun 972.744 1.342.919Lebih dari 2 - 5 tahun 3.363.858 2.257.600

Lebih dari 5 tahun 791.179 1.173.349

Jumlah 7.252.874 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 726.977 607.588

Lebih dari 1 - 2 tahun 47.012 24.931

Lebih dari 2 - 5 tahun 130.558 57.909Lebih dari 5 tahun 96.954,00 106.663

Jumlah 1.001.501 797.091

Jumlah 8.254.375 7.011.796

Cadangan kerugian penurunan nilai (91.331) (77.638)

Jumlah - bersih 8.163.044 6.934.158

Page 54: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

51

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

c. Jangka Waktu (Lanjutan)

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKurang dari atau sama dengan 1 tahun 2.751.836 2.590.571

Lebih dari 1 - 2 tahun 1.236.769 767.708Lebih dari 2 - 5 tahun 2.597.503 2.160.474Lebih dari 5 tahun 666.766 695.952

Jumlah 7.252.874 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 774.501 586.405Lebih dari 1 - 2 tahun 25.461 47.696

Lebih dari 2 - 5 tahun 104.585 53.992Lebih dari 5 tahun 96.954 108.998Jumlah 1.001.501 797.091

Jumlah 8.254.375 7.011.796Cadangan kerugian penurunan nilai (91.331) (77.638)

Jumlah - bersih 8.163.044 6.934.158

Termasuk dalam kredit yang jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 1 tahun adalah kredit yang telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar masing-masing Rp 139 juta dan Rp 12.200 juta.

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010% %

Rupiah 5,95 - 33,06 5,95 - 26,97Dolar Amerika 4,25 - 9,50 4,25 - 9,50

e. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 929.077 juta dan Rp 756.932 juta dijamin oleh deposito berjangka.

f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31

Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 987.987 juta dan Rp 796.606 juta (Catatan 16).

g. Saldo kredit channeling pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing

adalah sebesar Rp 2.774.256 juta dan Rp 2.332.310 juta. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, sebesar Rp 1.667.337 juta dan Rp 1.905.850 juta dari saldo kredit chanelling disalurkan melalui pihak yang berelasi (Catatan 31).

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah

dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. Kredit kepada pihak yang berelasi, kecuali kredit kepada karyawan, diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.

i. Perusahaan tidak memiliki kredit yang restrukturisasi selama tahun 2011 dan 2010.

Page 55: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

52

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

j. Saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan klasifikasi

kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

DalamPerhatian Kurang

Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Pihak yang berelasi

(Catatan 31) 238.090 - - - - 238.090 Pihak ketiga 6.714.873 212.718 6.533 20.780 59.880 7.014.784

Jumlah 6.952.963 212.718 6.533 20.780 59.880 7.252.874

Mata uang asing (Catatan 33)

Pihak yang berelasi

(Catatan 31) 698.903 - - - - 698.903 Pihak ketiga 302.598 - - - - 302.598

Jumlah 1.001.501 - - - - 1.001.501

Jumlah 7.954.464 212.718 6.533 20.780 59.880 8.254.375

Cadangan kerugianpenurunan nilai (85.587) (332) (58) (375) (4.979) (91.331)

Jumlah - bersih 7.868.877 212.386 6.475 20.405 54.901 8.163.044

30 Juni 2011

Dalam

Perhatian Kurang Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Pihak yang berelasi (Catatan 31) 240.825 - - - - 240.825

Pihak ketiga 5.591.739 293.793 21.953 533 65.862 5.973.880

Jumlah 5.832.564 293.793 21.953 533 65.862 6.214.705

Mata uang asing (Catatan 33)Pihak yang berelasi

(Catatan 31) 554.115 - - - - 554.115

Pihak ketiga 242.976 - - - - 242.976 Jumlah 797.091 - - - - 797.091

Jumlah 6.629.655 293.793 21.953 533 65.862 7.011.796

Cadangan kerugianpenurunan nilai (58.482) (8.922) (3.019) (34) (7.181) (77.638)

Jumlah - bersih 6.571.173 284.871 18.934 499 58.681 6.934.158

31 Desember 2010

Page 56: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

53

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan)

k. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, rincian kredit bermasalah menurut sektor

ekonomi adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahPertanian, perburuan dan sarana

pertanian 511 12.511

Industri pengolahan 758 49 Konstruksi 21.784 22.342

Perdagangan, restoran dan hotel 8.116 4.337

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 12.499 12.499

Jasa-jasa dunia usaha 33.885 33.456 Jasa-jasa sosial/masyarakat 52 62

Lain-lain 9.588 3.092

Jumlah 87.193 88.348

Cadangan kerugian penurunan nilai (5.412) (10.234)

Jumlah - bersih 81.781 78.114

l. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat penyediaan dana

kepada pihak yang berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

m. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, kredit non-performing yang telah

dihentikan pembebanan bunganya adalah sebesar Rp 87.193 juta dan Rp 88.348 juta.

n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal

Individual 3.581 - 3.581 9.495 4.697 14.192

Kolektif 71.627 2.430 74.057 74.737 1.960 76.697

Selisih penurunan nilai pada

penerapan PSAK No. 55

(Revisi 2006) (Catatan 2b) - - - 4.316 - 4.316

Penyisihan periode berjalan

Individual 4.651 - 4.651 4.942 - 4.942

Kolektif 7.753 504 8.257 9.352 38.947 48.299

Akrual bunga pada pinjaman yang

mengalami penurunan nilai - - - (5.150) - (5.150)

Penghapusan (115) - (115) (22.484) (40.531) (63.015)

Selisih kurs penjabaran

Individual - - - - - -

Kolektif - 900 900 - (2.643) (2.643)

Saldo akhir 87.497 3.834 91.331 75.208 2.430 77.638

31 Desember 201030 Juni 2011

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

Page 57: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

54

9. Kredit yang Diberikan (Lanjutan) o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah

sebagai berikut:

RupiahMata Uang

AsingJumlah Rupiah

Mata Uang

AsingJumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal tahun 25.554 49.290 74.844 3.114 10.562 13.676

Mutasi selama tahun berjalan

Penghapusan 109 - 109 22.440 40.575 63.015

Hapus tagih - - - -

Pemulihan (6.258) - (6.258) - - -

Selisih kurs penjabaran - (2.377) (2.377) - (1.847) (1.847)

Saldo akhir 19.405 46.913 66.318 25.554 49.290 74.844

30 Juni 2011 31 Desember 2010

p. Jaminan pemberian kredit berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka.

q. Perusahaan telah mengevaluasi seluruh kredit yang diberikan (100%) untuk menghitung

cadangan kerugian penurunan nilai kredit wajib dibentuk pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 seperti yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

r. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2011

serta 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar 2,42% dan 1,07%.

10. Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Bunga atas:Kredit 29.134 26.176

Efek-efek 20.734 20.904Penempatan pada bank lain 59 273

Jumlah 49.927 47.353

Pendapatan bunga yang masih akan diterima dalam mata uang asing sebesar equivalen Rp 4.618 juta pada tanggal 30 Juni 2011 dan equivalen Rp 5.028 juta pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 33).

Pendapatan bunga yang masih akan diterima dari pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 646 juta dan Rp 915 juta (Catatan 31).

Page 58: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

55

11. Biaya Dibayar Dimuka

30 Juni 31 Desember2011 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Renovasi cabang baru 37.415 34.068

Sewa 10.739 4.971Pemeliharaan perangkat lunak 7.210 2.930

Asuransi 539 2.410Lain-lain 5.838 1.721

Jumlah 61.741 46.100

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 5.586 juta dan Rp 5.265 juta (Catatan 31).

Biaya dibayar dimuka lain-lain meliputi, biaya renovasi gedung kantor dan lain-lain.

12. Aset Tetap

1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2011Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan:Tanah 38.506 5.877 - - 44.383

Bangunan 56.365 6.917 - - 63.282Inventaris kantor 187.481 58.897 (74) - 246.304Kendaraan bermotor 11.987 481 - - 12.468

Jumlah 294.339 72.172 (74) - 366.437

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 8.377 1.477 - 9.854Inventaris kantor 47.777 10.553 (45) - 58.285Kendaraan bermotor 10.208 676 - 10.884

Jumlah 66.362 12.706 (45) - 79.023

Nilai Buku 227.977 287.414

30 Juni 2011

Perubahan selama tahun berjalan

Page 59: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

56

12 Aset Tetap (Lanjutan)

1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Biaya perolehan:

Tanah 37.466 1.040 - - 38.506

Bangunan 53.270 3.095 - - 56.365

Inventaris kantor 159.269 28.213 - - 187.482

Kendaraan bermotor 11.940 268 (222) - 11.986

Jumlah 261.945 32.616 (222) - 294.339

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 5.633 2.744 - - 8.377

Inventaris kantor 30.409 17.368 - - 47.777

Kendaraan bermotor 8.379 1.992 (162) - 10.208

Jumlah 44.421 22.103 (162) - 66.362

Nilai Buku 217.524 227.977

31 Desember 2010

Perubahan selama tahun berjalan

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan pada 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp 12.706 juta dan Rp 10.955 juta.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) dan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2037. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 18 juta dan Rp 60 juta pada harga jual masing-masing sebesar Rp 8 juta dan Rp 190 juta. Keuntungan dan kerugian bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Non Operasional (Catatan 28). Pada periode 30 Juni 2011, Perusahaan melakukan penghapus-bukuan aset tetap sebesar nilai buku Rp 6 juta.

Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada pihak yang berelasi, yaitu PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 388.533 juta dan Rp 384.854 juta (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan.

Page 60: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

57

13. Aset Ijarah

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.

Pengalihan pada

1 Januari 2011 Penambahan akhir masa akad 30 Juni 2011Biaya perolehan:

Kendaraan bermotor 246.336 - 69.830 176.506

Alat-alat berat 23.600 3.000 - 26.600Mesin 1.785 2.472 - 4.257

Piranti lunak 3.649 639 - 4.288Aktiva Multijasa - 463 - 463

Jumlah 275.370 6.574 69.830 212.114

Akumulasi penyusutanKendaraan bermotor 55.379 93.357 69.830 78.906

Alat-alat berat 686 2.926 - 3.612Mesin 138 254 - 392

Piranti lunak 9 160 - 169Aktiva Multijasa - 62 - 62

Jumlah 56.212 96.759 69.830 83.141

Nilai Buku 219.158 128.973

Perubahan selama tahun berjalan

Pengalihan pada

1 Januari 2010 Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2010

Biaya perolehan:

Kendaraan bermotor - 265.741 (19.405) 246.336Alat-alat berat - 23.600 - 23.600

Mesin - 1.785 - 1.785

Piranti lunak - 3.649 - 3.649

Jumlah - 294.775 (19.405) 275.370

Akumulasi penyusutan

Kendaraan bermotor - 74.784 (19.405) 55.379

Alat-alat berat - 686 - 686

Mesin - 138 - 138

Piranti lunak - 9 - 9

Jumlah - 75.617 (19.405) 56.212

Nilai Buku - 219.158

Perubahan selama tahun berjalan

Page 61: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

58

14. Aset Lain-lain - Bersih

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Kiriman uang 4.739 10.749

Uang muka pembelian aset 62.739 41.358Uang muka renovasi gedung kantor 18.833 11.296

Setoran jaminan 6.581 5.554Barang cetakan dan materai 4.786 4.530

Tagihan komisi asuransi 4.639 1.508

Tagihan sehubungan dengan ATM bersama 4.248 1.692Agunan yang diambil-alih 10.793 3.407

Tagihan sehubungan dengan penyelesaian

Bank Indover 724 1.133Uang muka dinas karyawan 11.117 669

Aset tetap yang tidak digunakan 130 130

Tagihan pada pihak yang berelasi - -Lain-lain 1.380 145

Jumlah 130.709 82.171

Cadangan kerugian penurunan nilai

atas tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover (724) (1.133)

Cadangan kerugian penurunan nilai

aset non - produktif (805) (587)

Jumlah - bersih 129.180 80.451

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tagihan sehubungan dengan Bank Indover adalah sebesar ekuivalen Rp 724 juta dan Rp 1.133 juta. Perusahaan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar ekuivalen Rp 724 juta dan Rp 1.133 juta.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, agunan yang diambil-alih sebesar Rp 10.118 juta dan Rp 2.950 juta setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp 675 juta dan Rp 457 juta.

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, aset yang tidak digunakan disajikan nihil setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 130 juta.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Saldo awal 587 554 Penambahan (pemulihan) 218 33

Saldo akhir 805 587

Page 62: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

59

14. Aset Lain-lain – Bersih (Lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 aset lain-lain dalam mata uang asing masing-masing sebesar ekuivalen Rp 775 juta dan Rp 10.857 juta (Catatan 33). Aset lain-lain kepada pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 4.638 juta dan Rp 1.810 juta.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset lain-lain tersebut.

15. Liabilitas Segera Lainnya Terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Kiriman uang 638 28.086

Liabilitas sehubungan dengan

ATM bersama 20.487 7.566

Cadangan bonus dan THR 6.490 -

Biaya yang masih harus dibayar 4.258 3.010

Liabilitas pada perusahaan asuransi 940 2.750

Liabilitas administrasi kredit 3.605 3.110

Liabilitas setoran Jamsostek 396 -

Lain-lain 3.359 2.217

Jumlah 40.173 46.739

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, liabilitas segera lainnya dalam mata uang asing sebesar ekuivalen Rp 523 juta dan Rp 28.499 juta (Catatan 33).

Liabilitas segera lainnya kepada pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 6.549 juta dan Rp 2.839 juta.

Page 63: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

60

16. Simpanan

Simpanan terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Pihak yang Pihak yangberelasi Pihak ketiga Jumlah berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Giro 570.690 927.400 1.498.090 947.191 920.478 1.867.669

Tabungan 11.211 1.656.988 1.668.199 7.668 1.363.807 1.371.475Deposito berjangka 4.112.499 4.020.061 8.132.560 3.488.426 3.091.644 6.580.070

Jumlah 4.694.400 6.604.449 11.298.849 4.443.285 5.375.929 9.819.214

a. Giro terdiri atas:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)

Rupiah 368.037 415.805 Mata uang asing (Catatan 33) 202.653 531.386

Jumlah 570.690 947.191

Pihak ketiga

Rupiah 551.488 422.311 Mata uang asing (Catatan 33) 375.912 498.167

Jumlah 927.400 920.478

Jumlah 1.498.090 1.867.669

30 Juni 2011 31 Desember 2010% %

Tingkat bunga giro per tahunRupiah 1,50 - 6,00 1,50 - 5,00Mata uang asing 0,15 - 1,50 0,15 - 2,25

Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 3.575 juta dan Rp 16 juta (Catatan 9 dan 32).

b. Tabungan terdiri atas:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Pihak yang berelasi (Catatan 31) 11.211 7.668

Pihak ketiga 1.656.988 1.363.807

Jumlah 1.668.199 1.371.475

Tingkat bunga tabungan per tahun pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar 0,25% - 6,50%.

Page 64: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

61

16. Simpanan (Lanjutan)

c. Deposito berjangka terdiri atas:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Rupiah 2.526.054 2.225.278

Mata uang asing (Catatan 33) 1.586.445 1.263.148 Jumlah 4.112.499 3.488.426

Pihak ketigaRupiah 3.724.951 2.826.041 Mata uang asing (Catatan 33) 295.110 265.603

Jumlah 4.020.061 3.091.644

Jumlah 8.132.560 6.580.070

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

Pihak yang Pihak yang

berelasi Pihak berelasi Pihak

(Catatan 31) ketiga Jumlah (Catatan 31) ketiga Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 607.725 91.895 699.620 518.750 27.310 546.060

1 bulan 1.574.037 1.635.292 3.209.329 1.293.478 1.236.165 2.529.643

3 bulan 94.711 1.242.337 1.337.048 137.583 1.115.903 1.253.486

6 bulan 6.617 122.216 128.833 1.602 194.735 196.337

12 bulan 242.964 633.211 876.175 273.865 251.928 525.793

Jumlah 2.526.054 3.724.951 6.251.005 2.225.278 2.826.041 5.051.319

Mata uang asing

(Catatan 33)

Kurang dari 1 bulan 569.928 4.716 574.644 194.976 - 194.976

1 bulan 304.231 195.032 499.263 837.064 169.579 1.006.643

3 bulan 13.383 56.780 70.163 19.373 65.147 84.520

6 bulan - 22.455 22.455 - 27.873 27.873

12 bulan 698.903 16.127 715.030 211.735 3.004 214.739

Jumlah 1.586.445 295.110 1.881.555 1.263.148 265.603 1.528.751

Jumlah 4.112.499 4.020.061 8.132.560 3.488.426 3.091.644 6.580.070

31 Desember 201030 Juni 2011

Page 65: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

62

16. Simpanan (Lanjutan)

c. Deposito berjangka terdiri atas: (Lanjutan)

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Pihak yang Pihak yang

berelasi Pihak berelasi Pihak

(Catatan 31) ketiga Jumlah (Catatan 31) ketiga Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

1 bulan atau kurang 2.316.164 2.241.179 4.557.343 1.821.627 1.657.476 3.479.103

1 - 3 bulan 99.790 789.245 889.035 129.286 836.548 965.834

3 - 6 bulan 98.000 181.934 279.934 1.000 160.448 161.448

6 - 12 bulan 12.100 512.593 524.693 273.365 171.569 444.934

Jumlah 2.526.054 3.724.951 6.251.005 2.225.278 2.826.041 5.051.319

Mata uang asing

(Catatan 33)

1 bulan atau kurang 874.159 221.121 1.095.280 1.013.592 188.079 1.201.671

1 - 3 bulan 172.029 51.096 223.125 37.821 67.589 105.410

3 - 6 bulan 42.878 8.217 51.095 - 8.411 8.411

6 - 12 bulan 497.379 14.676 512.055 211.735 1.524 213.259

Jumlah 1.586.445 295.110 1.881.555 1.263.148 265.603 1.528.751

Jumlah 4.112.499 4.020.061 8.132.560 3.488.426 3.091.644 6.580.070

31 Desember 201030 Juni 2011

30 Juni 2011 31 Desember 2010% %

Tingkat bunga deposito per tahunRupiah 6,25 - 10,00 6,25 - 9,75

Mata uang asing 1,75 - 4,10 2,50 - 2,75 Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi, dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.082.193 juta dan Rp 956.189 juta (Catatan 9 dan 32).

Page 66: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

63

17. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari:

Pihak yang Pihak yang

berelasi berelasi

(Catatan 31) Pihak ketiga Jumlah (Catatan 31) Pihak ketiga Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Giro 13.267 48.939 62.206 14.250 84.183 98.433

Call money - 60.000 60.000 - 55.000 55.000

Deposito berjangka - 113.433 113.433 - 213.420 213.420

Jumlah 13.267 222.372 235.639 14.250 352.603 366.853

31 Desember 201030 Juni 2011

a. Giro terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak yang berelasi (Catatan 31)Mata uang asing (Catatan 33) 13.267 14.250

Pihak ketigaRupiah 48.939 84.183

Jumlah 62.206 98.433

30 Juni 2011 31 Desember 2010

% %

Suku bunga giro per tahunRupiah 1,50 - 6,50 1,50 - 5,00

Mata uang asing 0,15 0,15

b. Call money terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Pihak ketiga

Rupiah 60.000 55.000

Mata uang asing - -

60.000 55.000

30 Juni 2011 31 Desember 2010

% %

Suku bunga call money per tahun

Rupiah 6,20 - 6,25 6,00

Page 67: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

64

17. Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan)

c. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam

Rupiah.

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Kurang dari 1 bulan 3.000 213.420

1 bulan 110.433 -

Jumlah 113.433 213.420

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

1 bulan atau kurang 113.433 213.420 1 - 3 bulan - -

Jumlah 113.433 213.420

Suku bunga per tahun deposito berjangka

30 Juni 2011 31 Desember 2010

% %

1 bulan 6,25 - 7,50 6,50 - 7,25

3 - 6 bulan - -

18. Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali

Perusahaan tidak memiliki efek yang dijual dengan janji beli kembali pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

Page 68: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

65

19. Utang Pajak

Utang pajak terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Pajak Kini - 11.463 Pajak penghasilan

Pasal 21 2.795 949

Pasal 23 dan 26 524 9.916Pasal 25 - 2.733Pasal 4 12.880 -

Jumlah pajak penghasilan 16.199 13.598

Pajak Pertambahan Nilai 172 147

Jumlah - bersih 16.371 25.208

Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

20. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Perusahaan, dibentuk sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Bank garansi 1.676 1.533

Fasilitas kredit yang belum

digunakan 1.173 1.153

Irrecoverable letters of credit - 27

Jumlah 2.849 2.713

Mata uang asing (Catatan 33)

Bank garansi 625 784

Irrecoverable letters of credit - 40

Jumlah 625 824

Jumlah 3.474 3.537

Page 69: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

66

20. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi (irrevocable L/C, bank garansi, fasilitas kredit yang belum digunakan) (Catatan 32) sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang

Kualitas Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Lancar 283.194 100.662 383.856 306.144 163.442 469.586

Dalam perhatian khusus 20 - 20 - - -

Kurang Lancar 1 - 1 - - -

Jumlah 283.215 100.662 383.877 306.144 163.442 469.586

Estimasi kerugian

komitmen dan

kontinjensi (2.849) (625) (3.474) (2.713) (824) (3.537)

Jumlah - bersih 280.366 100.037 380.403 303.431 162.618 466.049

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000 Rp '000,000

Saldo awal tahun 2.714 823 3.537 5.898 865 6.763

Penyisihan (pemulihan)

tahun berjalan 135 (198) (63) (3.184) (6) (3.190)

Selisih kurs penjabaran - - - (36) (36)

Saldo akhit tahun 2.849 625 3.474 2.714 823 3.537

30 Juni 2011 31 Desember 2011

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan untuk komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi tersebut.

21. Bunga yang Masih Harus Dibayar

Terdiri dari bunga yang masih harus dibayar atas giro, tabungan, deposito berjangka dan simpanan dari bank lain.

Biaya yang masih harus dibayar kepada pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 5.448 juta dan Rp 6.718 juta (Catatan 31). Biaya yang masih harus dibayar dalam mata uang asing adalah sebesar equivalen Rp 1.375 juta dan Rp 1.585 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 33).

Page 70: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

67

22. Liabilitas Lain–Lain

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan diterima dimuka 8.746 4.231

Premi Penjaminan Pemerintah - 1.748

Setoran jaminan L/C dan bank garansi 1.043 816

Lain-lain 20.786 3.819

Jumlah 30.575 10.614

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi. Sedangkan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 pendapatan diterima dimuka terdiri dari pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu kredit dan transaksi.

Liabilitas lain-lain dalam mata uang asing adalah sebesar ekuivalen Rp 3.298 juta dan Rp 53 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 33).

Lain-lain pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 termasuk kerugian yang belum direalisasi atas pembelian atau penjualan tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan sebesar nihil dan Rp 194 Juta (Catatan 31).

23. Modal Saham

Susunan pemegang saham Perusahaan per tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah

Pemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp '000.000

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 56,55 512.741

PT Shinta Utama 553.091.350 6,10 55.309

Freenyan Liwang, Direktur Utama 2.750.000 0,03 275

Masyarakat 3.383.097.400 37,31 338.310

Jumlah 9.066.347.400 100,00 906.635

30 Juni 2011

Jumlah Persentase Jumlah

Pemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp '000.000

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 70,43 512.741

PT Shinta Utama 553.091.350 7,60 55.309

Wimpie Rianto, Komisaris Independen 650.000 0,01 65

Masyarakat 1.599.350.000 21,96 159.935

Jumlah 7.280.500.000 100,00 728.050

31 Desember 2010

Page 71: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

68

23. Modal Saham (Lanjutan)

Pada tanggal 2 Februari 2009, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 2 Februari 2009 dari Dahlia, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 1.500.000 juta dari Rp 500.000 juta menjadi Rp 2.000.000 juta yang terdiri dari 4.000.000 saham dengan nilai par yang sama dengan Rp 500.000 per lembar saham, serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 200.000 saham yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk. Dengan adanya penerbitan saham ini, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan bertambah Rp 100.000 juta dari Rp 425.000 juta menjadi Rp 525.000 juta. Peningkatan modal dasar Perusahaan serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut kemudian ditegaskan kembali dalam Akta No. 10 tanggal 16 April 2009 dari Dahlia, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-40480.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 20 Agustus 2009.

Pada tanggal 6 April 2010, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., M.kn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 per saham menjadi Rp 100 per saham, serta menyetujui kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 43.050 juta untuk dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional. Dengan adanya pemecahan nilai nominal saham dan kapitalisasi saldo laba ini, modal dasar yang semula terdiri dari 4.000.000 lembar saham berubah menjadi 20.000.000.000 lembar saham, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan bertambah dari Rp 525.000 juta menjadi Rp 568.050 juta yang terbagi atas 5.680.500.000 lembar saham, dimana masing-masing lembar saham bernilai Rp 100. Selain itu pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1.600.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 1.920.000.000 lembar (Catatan 24) lembar yang melekat pada setiap saham baru Perusahaan untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 mei 2010. Jumlah penerimaan dari penawaran umum perdana saham Rp 240.000 juta dengan biaya emisi saham Rp 4.678 juta. Pada tanggal 24 Juni 2011, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 145 tanggal 24 Juni 2011 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., M.kn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menetapkan penggunaan laba tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 101.806 juta sebagai berikut: Rp 500 juta untuk dana cadangan dan 101.306 juta untuk membiayai operasional Perseroan dan memperkuat Permodalan Perseroan dan dicatat sebagai Laba Yang Ditahan.

Pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah Indra Widjaja.

PT Shinta Utama, PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Sinar Mas Multifinance (pemegang saham PT Shinta Utama) telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.

Page 72: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

69

24. Waran

Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 30 Juni 2011, Waran Seri I yang telah dikonversi menjadi saham adalah sebanyak 1.787.75.900 lembar.

25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)Rp '000.000 Rp '000.000

RupiahKredit yang diberikan 481.282 344.233Efek-efek (termasuk Sertifikat

Bank Indonesia) 70.529 43.668Penempatan pada Bank lain 5.661 4.800

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 2.386 42

Giro pada Bank lain 2.136 -

Jumlah 561.994 392.743

Mata uang asing

Kredit yang diberikan 26.658 19.947Penempatan pada Bank lain 711 851

Efek yang dijual dengan janjibeli kembali 139 -

Efek-efek 13.408 12.163

Jumlah 40.916 32.961

Jumlah 602.910 425.704

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan bunga dan bagi hasilyang diterima dari pihak yang berelasi (catatan 31) 28.805 26.035

Persentase dari jumlah pendapatanbunga dan bagi hasil 4,78% 6,12%

Pendapatan bunga dan bagi hasil transaksi syariah 37.160 6.357

Page 73: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

70

26. Beban Bunga dan Bagi Hasil

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)

Rp '000.000 Rp '000.000

Rupiah

Deposito berjangka 272.207 154.587Tabungan 38.183 27.084

Giro 15.125 13.563

Simpanan dari bank lain 488 1.585Efek dijual dengan janji beli kembali 4 676

Premi penjaminan Pemerintah

(Catatan 40.i) 11.479 8.096Jumlah 337.486 205.591

Mata uang asingDeposito berjangka 17.774 19.296

Giro 2.125 3.760

Simpanan dari bank lain 1 -Jumlah 19.900 23.056

Jumlah 357.386 228.647

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)Rp '000.000 Rp '000.000

Beban bunga dan bagi hasil yang

dibayar kepada pihak yang

berelasi (catatan 31) 141.923 85.564

Persentase dari jumlah beban

bunga dan bagi hasil 39,71% 37,42%

Beban bunga dan bagi hasil

transaksi syariah 18.017 444

27. Beban Umum dan Administrasi

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)

Rp '000.000 Rp '000.000

Umum 32.229 20.701

Promosi 5.956 3.813

Komunikasi 15.212 12.036 Cetakan dan alat tulis 8.793 9.054

Perbaikan dan pemeliharaan 11.964 11.470

Transportasi 9.818 9.187

Sewa gedung 7.798 7.384 Pendidikan dan pengembangan 5.505 2.441

Listrik dan air 2.685 2.752

Perjalanan dinas 3.500 1.544 Asuransi 2.656 1.028

Jasa profesional 460 975

Jumlah 106.576 82.385

Page 74: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

71

27. Beban Umum dan Administrasi (Lanjutan)

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)

Rp '000.000 Rp '000.000

Beban umum dan administrasi yang dibayar

kepada pihak yang berelasi (catatan 31) 12.131 10.348

28. Pendapatan Non-Operasional

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 pendapatan non-operasional terdiri dari keuntungan penjualan aktiva tetap dan pendapatan operasional lainnya masing-masing sebesar Rp 26 juta dan Rp 93 Juta (Catatan 12 dan 14).

29. Beban Non-Operasional

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 beban non-operasional terdiri dari kerugian penjualan aset tetap, denda dan beban operasional lainnya masing-masing sebesar Rp 203 juta dan Rp 2.980 juta (Catatan 12 dan 14).

30. Laba per Saham Dasar

30 Juni 2011 30 Juni 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Laba bersih (dalam Rp '000.000) 61.335 49.967

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 7.458.098.084 5.680.500.000

Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 8.431.793.272 -

Laba bersih per saham (dalam rupiah penuh)

Dasar 8,22 8,80 Dilusian 7,27 -

Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar telah memperhitungkan efek retroaktif dari kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 43.050 juta atau sebesar 430.500 lembar saham dan pemecahan saham (stock split) dari Rp 500.000 menjadi Rp 100 per lembar saham (Catatan 23). Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian tahun 2011 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yg dilutif yakni Waran Seri I (Catatan 24).

Page 75: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

72

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi

Sifat Berelasi Selain karyawan kunci, pihak yang berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah grup Sinar Mas, karena grup Sinar Mas merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan. Adapun pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

a. Hubungan pemegang saham

PT Sinarmas Multiartha Tbk, PT Shinta Utama dan Indra Widjaja b. Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama

PT AB Sinarmas Multifinance, PT Agrolestari Mandiri, PT Arara Abadi, PT Arthamas Informatika, PT Arthamas Solusindo, PT Artha Bina Usaha, PT Asia Trade Logistic, PT Asia Pulp and Paper Co Ltd, PT APP International Marketing Pte Ltd, PT Asuransi Jiwa Sinarmas, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Sumit Oto, PT Autopro Utama Perkasa, PT Balai Lelang Sinarmas, PT Bhakti Manunggal Karya, PT Bina Maju Grahamitra, PT Bina Sinar Amity, PT Borneo Indobara, PT Buana Adhitama, PT Buana Wiralestari Mas, PT Bumi Permai Lestari, PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Bungo Bara Utama, PT Cahayanusa Gemilang, PT Cakrawala Mega Indah, PT Catur Paramita, PT Dami Mas Sejahtera, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Dian Tarunaguna, PT Djuandasawit Lestari, PT Duta Pertiwi Tbk, PT Duta Semesta Mas, PT Ekacentra Usahamaju, PT Ekamas Fortuna, PT Ekamas International Hospital, PT Forestalestari Dwikarya, PT Gema Kreasi, PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera, PT Graha Kemasindo Indah, PT Grand Ventures Limited, PT Harapan Anang Bakri and Sons, PT Indah Kiat Finance B.V, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Intrapersada Purimakmur, PT Intercipta Kimia Pratama, PT Inti Tekno Sukses Bersama, PT Ivo Mas Tunggal, PT Jakarta Sinar Intertrade, PT Jakarta Teknologi Utama Motor, PT Jobstreet Indonesia, PT Kalibesar Raya Utama, PT Karawang Bukit Golf, PT Karawang Tatabina Industrial Estate, PT Kembangan Permai Development, PT Kencana Graha Permai, PT Kirana Sejati, PT Komunindo Arga Digital, PT Kreasi Kotak Megah, PT Kresna Duta Agroindo, PT Kuansing Inti Makmur, PT Kurnia Subur Permai, PT Langgeng Kreasitama, PT LIG Insurance Indonesia, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Maritim Sinar Utama, PT Matra Olahcipta, PT Mekanusa Cipta, PT Menara Madju, PT Misaya Properindo, PT M P Leidong West Indonesia, PT Meganusa Intisawit, PT Mountain View Indonesia, PT Mustika Chandra Guna, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Panji Ratu Jakarta, PT Paraga Artamida, PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, PT Pelitamas Mekar, PT Pembangunan Deltamas, PT Perwita Margasakti, PT Phinisindo Zamrud Nusantara, PT Pindo Deli Finance B V, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Prestasi Mahkota Utama, PT Prima Sehati, PT Propertindo Prima, PT Puradelta Lestari, PT Purimas Sasmita, PT Putra Alvita Pratama, PT Ramajaya Pramukti, PT Roundhill Capital Indonesia, PT Sadang Mas, PT Saranapapan Ekasejati, PT Satya Kisma Usaha, PT Sawit Mas Sejahtera, PT Simas Money Changer, PT Simas Reinsurance Broker, PT Sinarindo Gerbangmas, PT Sinarmas Griya, PT Sinarwijaya Ekapratista, PT Sinar Artha Solusindo, PT Sinar Artha Trading, PT Sinar Jatimitra, PT Sinar Mas Financial, PT Sinar Mas Teladan, PT Sinar Mas Tunggal, PT Sinar Wisata Lestari, PT Sinar Wisata Permai, PT Sinarmas Futures, PT Sinarmas Multiartha Tbk, PT Sinarmas Multifinance, PT Sinarmas Respati, PT Sinarmas Sekuritas, PT Sinartama Gunita, PT Smart Telecom, PT Sinarmas Rendranusa, PT Smart Tbk, PT Sumber Indahperkasa, PT Super Wahana Techno, PT Swakrya Adhi Usaha, PT Tapian Nadenggan, PT Tarunacipta Kencana, PT The Univenus, PT Tjiwi Kimia Finance B V, PT Wijaya Pratama Raya, PT Wirakarya Sakti.

Page 76: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

73

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

c. Hubungan kepengurusan

PT LIG Insurance Indonesia dan Bank International Ningbo

PT Mitrabangun Adigraha Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan (Catatan 9.h).

a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase Persentase

terhadap jumlah terhadap jumlah

Jumlah aset/kewajiban Jumlah aset/kewajiban

Rp '000.000 % Rp '000.000 %

Aset

Giro pada bank lain 18.178 0,14 277 0,01

Kredit

PT Lontar Papyrus Pulp

& Paper Industry 797.862 6,18 653.602 5,82

PT Sinar Wisata Lestari 61.458 0,48 61.211 0,54

PT Putra Alvita Pratama 29.916 0,23 29.782 0,27

PT Sinar Wisata Permai 36.937 0,29 36.842 0,33

PT Maritim Sinar Utama 2.873 0,02 4.234 0,04

Kenny Santoso 1.704 0,01 1.653 0,01

Lain-lain (dibawah

Rp 1.000 juta) 6.242 0,05 7.616 0,07

Jumlah kredit 936.992 794.940 7,08

Pendapatan bunga yang

masih akan diterima 646 0,01 915 0,01

Biaya dibayar dimuka 5.585 0,04 5.265 0,04

Aset Lain-lain 4.638 0,04

Liabilitas

Liabilitas segera lainnya 6.549 0,06 2.839 0,03

Simpanan 4.694.400 40,20 4.443.285 43,05

Simpanan dari bank lain 13.267 0,11 14.250 0,14

Bunga yang masih harus

dibayar 5.448 0,05 6.718 0,07

30 Juni 2011 31 Desember 2010

b. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, sebesar Rp 1.667.337 juta dan Rp 1.200.157 juta dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak yang berelasi (Catatan 9).

c. Pendapatan bunga yang diterima dari pihak yang berelasi untuk periode yang berakhir pada

tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp 28.805 juta atau 4,78% dan Rp 26.035 juta atau 5,85% dari jumlah pendapatan bunga yang diterima dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila diterima dari pihak ketiga (Catatan 25).

Page 77: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

74

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) d. Bunga yang dibayar kepada pihak yang berelasi untuk periode yang berakhir pada tanggal

30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp 141.923 juta atau 39,71% dan Rp 85.564 juta atau 37,42% dari jumlah beban bunga, yang dibayarkan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dibayarkan kepada pihak ketiga (Catatan 26).

e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak yang berelasi untuk periode

30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp 12.131 juta dan Rp 10.348 juta (Catatan 27).

f. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi

(berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 26.172 juta dan Rp 37.614 juta (Catatan 32). Saldo jaminan tunai dari pihak yang berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 26.172 juta dan Rp 31.880 juta.

g. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah

diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 388.533 juta dan Rp 384.854 juta (Catatan 12).

32. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing

Pembelian tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 55.712 28.697Poundsterling Inggris - -

55.712 28.697

Penjualan tunai mata uang asing (spot) yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 110.624 27.030Yen Jepang 36.271

Dolar Australia 5.982 -Euro 1.863

154.740 27.030

Page 78: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

75

32. Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-

impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

Komitmen

Liabilitas Komitmen

Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 106.237 115.266 Irrevocable letters of credit 15.668 37.254

Jumlah 121.905 152.520

Kontinjensi

Tagihan Kontinjensi

Pendapatan bunga dalam

penyelesaian 15.855 11.874

Liabilitas Kontinjensi

Bank garansi 261.970 317.066

Jumlah - bersih (246.115) (305.192)

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 26.172 juta dan Rp 37.614 juta (Catatan 31). Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar 1 - 2 bulan dan 1 – 4 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 1 – 24 bulan dan 1 - 36 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 15.668 juta dan Rp 31.682 juta (Catatan 16). Saldo Bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 64.886 juta dan Rp 85.566 juta (Catatan 16).

Page 79: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

76

33. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Ekuiv. Rp Ekuiv. RpRp '000.000 Rp '000.000

Aset

Kas USD 32.099 50.616 SGD 3.715 8.655 EUR 126 -AUD 113 -

HKD 221 -JPY 28 -

Giro pada Bank Indonesia USD 221.998 393.309 Giro pada bank lain - bersih USD 714.114 55.109

EUR 3.246 4.280 GBP 1.541 3.935 SGD 7.452 7.884 HKD 342 532

AUD 5.334 454 JPY 10.148 198

Penempatan pada bank lain USD 4.209 616.189 Efek-efek USD 568.927 619.871

HKD 183 -JPY 41.809 -

Kredit - bersih USD 997.667 794.661 Pendapatan bunga yang masih akan

diterima USD 4.618 5.028 Aktiva ijarah USD 4.119 -Aset lain-lain - bersih USD 328 10.857

EUR 447 -

Jumlah Aset 2.622.784 2.571.578

Liabilitas

Liabilitas segera USD 141 28.499 SGD 218 -GBP 168 -

Simpanan USD 2.435.010 2.535.563

SGD 18.086 18.941 EUR 6.988 3.801 AUD 36 -

Simpanan dari Bank lain USD 13.267 14.250

Utang pajak USD 948 809 SGD 1 2

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi USD 625 824

Buga yang masih harus dibayar USD 1.374 1.582 SGD 1 2 EUR - 1

Liabilitas lain-lain USD 44 45

SGD 8 8

Jumlah Liabilitas 2.476.915 2.604.327

Aset (Liabilitas) - Bersih 145.869 (32.749)

Page 80: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

77

33. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB masing-masing sebesar.

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Poundsterling Inggris 13.739,67 13.941,18 Euro 12.418,18 12.017,99 Dolar Amerika Serikat 8.575,50 9.010,00 Dolar Australia 9.202,37 9.169,48

Dolar Singapura 6.979,26 7.025,89 Dolar Hong Kong 1.101,90 1.159,08 Yen Jepang 106,68 110,75

b. Posisi Devisa Neto (PDN)

Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:

30 Juni 2011

Bersih

Mata Uang Aktiva Liabilitas AbsolutRp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 2.606.464 2.561.560 44.904

Poundsterling Inggris 1.541 168 1.373

Yen Jepang 51.986 36.271 15.715

Dolar Hong Kong 746 - 746

Euro 4.544 9.575 5.031

Dolar Singapura 11.167 18.314 7.147Dolar Australia 5.447 6.017 570

Jumlah 2.681.895 2.631.905 75.486

Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif

31 Desember 2010

Bersih

Mata Uang Aktiva Liabilitas Absolut

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Dolar Amerika Serikat 2.520.033 2.552.744 32.711

Poundsterling Inggris 3.935 - 3.935

Yen Jepang 768 - 768

Dolar Hong Kong 532 - 532

Euro 5.414 4.502 912

Dolar Singapura 16.538 19.178 2.640

Dolar Australia 454 - 454

Jumlah 2.547.674 2.576.424 41.952

Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif

Posisi devisa neto per tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar 7,28% dan 5,45%.

Page 81: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

78

34. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang timbul secara langsung dari kegiatan usahanya. Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan serta estimasi nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

Nilai Tercatat

Estimasi Nilai

Wajar

Rp '000.000 Rp '000.000

Aset Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Efek-efek 73.403 73.403

Dimiliki hingga jatuh tempo

Efek-efek 1.747.644 1.856.937Tersedia untuk dijual

Efek-efek 26.447 26.447

Pinjaman diberikan dan piutang

Kas 250.018 250.018

Giro pada Bank Indonesia 1.168.895 1.168.895

Giro pada bank lain 759.134 759.134

Penempatan pada bank lain 4.209 4.209

Kredit yang diberikan - bersih 8.163.044 8.214.912

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 70.076 70.076

Pendapatan bunga yang masih

akan diterima 49.927 49.927

Aset lancar lain-lain

Jumlah Aset Keuangan 12.312.797 12.473.958

Liabilitas Keuangan

Diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas segera lainnya 40.173 40.173

Simpanan 11.298.849 11.298.849

Simpanan dari bank lain 235.639 235.639

Surat berharga yang diterbitkan 1.381 1.381

Bunga yang masih harus dibayar 29.706 29.706

Liabilitas lain-lain 1.043 1.043

Jumlah Liabilitas Keuangan 11.606.791 11.606.791

Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 30 Juni 2011 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2011, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Page 82: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

79

34. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Nilai wajar kewajiban keuangan pada tanggal 30 Juni 2011, dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka waktu pendek adalah sama dengan yang terhutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.

35. Cadangan Umum

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 145 tanggal 24 Juni 2011 dari Sutjipto, S.H.,M.kn, notaris di Jakarta. Pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta yang diambil dari saldo laba.

36. Perkara Hukum

Sebagaimana lazimnya dalam dunia perbankan, Perusahaan telah menempuh jalur hukum atau litigasi dalam rangka penagihan kepada beberapa debitur bermasalah. Hasil akhir dari perkara-perkara tersebut belum dapat ditentukan saat ini, dan manajemen belum dapat memperkirakan kerugian yang mungkin timbul dari perkara-perkara tersebut.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.

37. Informasi Segmen

a. Segmen Usaha

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, tresuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Pendapatan

Pendapatan bunga 476.524 89.226 - 31.416 5.744 602.910 Pendapatan operasional lainnya 11.529 9.740 76 - - 21.345

Jumlah Pendapatan 488.053 98.966 76 31.416 5.744 624.255

BebanBeban bunga 339.311 58 - 18.017 - 357.386

Beban operasional lainnya 8.725 1.566 221 2.295 40 12.847

Jumlah Beban 348.036 1.624 221 20.312 40 370.233

Pendapatan segmen - bersih 254.022 Pendapatan operasional yang

tidak dapat dialokasikan 20.414 Beban operasional yang tidak dapat

dialokasikan 192.479 Laba operasional 81.957

Pendapatan non-operasional - bersih (177) Laba sebelum pajak 81.780

Beban pajak 20.445

Laba bersih 61.335

30 Juni 2011 (6 bulan)Bank Umum Unit Usaha Syariah

Page 83: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

80

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

a. Segmen Usaha (Lanjutan)

Pemasaran Pemasaran

dan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Pendapatan

Pendapatan bunga 361.677 57.670 - 2.504 3.853 425.704

Pendapatan operasional lainnya 4.960 5.431 190 - 1 10.582

Jumlah Pendapatan 366.637 63.101 190 2.504 3.854 436.286

BebanBeban bunga 226.584 1.619 - 444 - 228.647

Beban operasional lainnya 15.791 487 980 359 - 17.617

Jumlah Beban 242.375 2.106 980 803 - 246.264

Pendapatan segmen - bersih 190.022

Pendapatan operasional yang

tidak dapat dialokasikan 26.560

Beban operasional yang tidak dapat

dialokasikan 147.036

Laba operasional 69.546

Pendapatan non-operasional - bersih (2.887)

Laba sebelum pajak 66.659 Beban pajak 16.692

Laba bersih 49.967

30 Juni 2010 ( 6 bulan)

Bank Umum Unit Usaha Syariah

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Aset

Aset segmen 8.167.036 3.274.782 447 501.635 269.037 12.212.937 Aset yang tidak dapat dialokasikan 707.128

Jumlah Aset 12.920.065

Liabilitas

Liabilitas segmen 10.949.008 2.111 19 649.082 - 11.600.220 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 77.644

Jumlah Liabilitas 11.677.864

30 Juni 2011Bank Umum Unit Usaha Syariah

Page 84: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

81

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

a. Segmen Usaha (Lanjutan)

Pemasaran Pemasarandan Kredit Tresuri Ekspor-impor dan Kredit Tresuri Jumlah

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Aset

Aset segmen 7.960.525 2.007.851 - 373.457 191.030 10.532.863 Aset yang tidak dapat dialokasikan 699.316

Jumlah Aset 11.232.179

LiabilitasLiabilitas segmen 9.612.890 304.076 815 206.324 63.000 10.187.105 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 133.580

Jumlah Liabilitas 10.320.685

31 Desember 2010Bank Umum Unit Usaha Syariah

b. Segmen Geografis

Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 30 Juni 2010

(6 bulan) (6 bulan)Rp '000.000 Rp '000.000

DKI Jakarta 379.980 282.273Pulau Jawa (diluar Jakarta) 87.028 68.356

Pulau Sumatera 54.201 29.291Pulau Sulawesi dan Maluku 57.569 46.911

Pulau Kalimantan 6.004 4.016

Pulau Bali dan Lombok 11.900 8.090Pulau Jayapura 6.228 5.834

Jumlah 602.910 444.771

Page 85: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

82

37. Informasi Segmen (Lanjutan)

b. Segmen Geografis (Lanjutan)

Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010 30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

DKI Jakarta 8.662.505 6.713.699 65.642 20.082

Pulau Jawa

(diluar Jakarta) 1.352.275 2.126.583 830 5.958

Pulau Sumatera 913.491 874.429 4.687 5.483

Pulau Sulawesi dan Maluku 910.718 374.794 161 377

Pulau Bali dan Lombok 180.591 172.190 779 359

Pulau Jayapura 92.471 87.343 13 17

Pulau Kalimantan 100.886 183.825 60 340

Jumlah 12.212.937 10.532.863 72.172 32.616

Nilai Tercatat Aset Segmen Penambahan Aset Tetap

38. Manajemen Risiko Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.

Untuk menyesuaikan dengan manajemen risiko di perbankan internasional, secara terus menerus Perusahaan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perusahaan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

Page 86: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

83

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Resiko mencakup:

a. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulan kepada Bank Indonesia. b. Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang melekat

sebelum suatu transaksi diputuskan atau dilaksanakan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategis, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

c. Mempersiapkan konsep dan metode pengukuran terhadap risiko komposit dari seluruh jenis

risiko sesuai dengan pedoman standar Bank Indonesia dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah dibuat.

Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal.

Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Pengelolaan kredit Perusahaan diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.

Page 87: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

84

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Kredit (Lanjutan)

Berikut adalah eksposur neraca dan rekening administrative yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2011:

Jumlah Bruto Jumlah NetoRp '000.000 Rp '000.000

Neraca

Diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Obligasi Korporasi 73.403 73.403Dimiliki hingga jatuh tempo

Obligasi Korporasi 46.798 46.758 Credit Linked Note 60.029 60.029 Tagihan atas wesel ekspor 328.812 328.812

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Investasi jangka pendek - deposito on call 4.209 4.209Kredit yang diberikan kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 936.992 936.913Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga 7.317.383 7.226.131Giro pada bank lain 759.134 759.134Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 70.076 70.076Pendapatan bunga yang masih akan diterima 49.927 49.927Aset lancar lain-lain 9.377 9.377

Jumlah 9.656.140 9.564.769

Rekening Administratif

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum digunakan 106.237 106.237

Bank garansi 261.970 261.970Irrevocable letters of credit 15.668 15.668

Jumlah 383.875 383.875

Maksimum eksposur terhadap risiko kredit terbesar adalah kategori kredit yang diberikan. Portofolio Kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 10 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 30 Juni 2011 kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan, restoran dan hotel.

Page 88: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

85

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Kredit (Lanjutan) Perusahaan mengkategorikan debitur yang menerima kredit berdasarkan segmen pasar, yaitu korporasi, komersial dan retail. Tabel di bawah ini menunjukkan komposisi kredit yang diberikan Perusahaan berdasarkan segmen pasar beserta tingkat NPL pada tanggal 30 Juni 2011:

Baki Debet Kredit Bermasalah% %

Korporasi 32,69 72,71Komersial 25,54 2,72Retail 41,77 24,57

Jumlah 100,00 100,00

Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Sistem Pengendalian Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. Parameter penilaian yang digunakan dalam Profil Risiko Kredit adalah konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.

Perusahaan senantiasa menjaga portofolio risiko kreditnya pada tingkat risiko rendah melalui pengendalian dan pengelolaan risiko kredit yang memadai dan penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem infomasi kredit yang memadai.

Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perusahaan karena adanya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut (risiko instrumen derivatif).

Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Page 89: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

86

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan) a. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Perusahaan.

Untuk mengukur risiko suku bunga, Perusahaan umumnya menggunakan analisa pendapatan bunga bersih (net interest margin) dan selisih (spread) suku bunga. Selain itu, Perusahaan juga melakukan kajian laporan analisa jatuh tempo (maturity gap analysis) dan analisa gap suku bunga statis untuk memberikan gambaran statis atas posisi neraca pada tanggal tertentu berdasarkan karakteristik tanggal penentuan kembali tingkat bunganya (repricing time) atau sisa waktu sampai tanggal jatuh tempo atas aset produktif dan simpanan (remaining maturity).

Perusahaan menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memonitor pergerakan tingkat suku bunga yang dijamin Pemerintah dan mengkaji tingkat suku bunga bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margin tertentu atas biaya pendanaan (cost of fund) Perusahaan.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 30 Juni 2011:

Rata-rata Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo JumlahSuku Bunga Efektif dalam Satu Tahun Setelah 1 Tahun Setelah 2 Tahun Setelah 3 Tahun Setelah 4 Tahun Setelah 5 Tahun

% Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000Aset

Bunga Tetap

Bank Indonesia Intervensi 6,03% 565.796 - - - - - 565.796 Obligasi Pemerintah 10,09% 115.711 41.208 103.934 142.859 - 366.944 770.656 Obligasi Korporasi 12,08% 44.798 - - 2.000 2.000 30.135 78.933 Reksadana 7,74% 43.268 - - - - - 43.268 Credit Linked Note 7,49% 17.151 42.878 - - - - 60.029 Wesel Ekspor 1,91% 328.812 - - - - - 328.812 Efek yang dibeli dengan janji

jual kembali 3,26% 70.076 - - - - - 70.076 Penempatan pada bank lain 0,69% 4.209 - - - - - 4.209 Kredit yang diberikan - kotor 13,11% 3.526.337 1.262.230 1.833.289 418.540 450.259 763.720 8.254.375

Kewajiban

Bunga Tetap

Simpanan 5,69% 11.298.849 - - - - - 11.298.849 Simpanan dari bank lain 4,61% 235.639 - - - - - 235.639

Page 90: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

87

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Pasar (Lanjutan) b. Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat fluktuasi dari nilai tukar pada saat Perusahaan memiliki posisi terbuka (open position) dari portofolio valuta asing.

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas posisi devisa neto sesuai ketentuan Bank Indonesia. Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto untuk semua jenis valuta asing tidak boleh melebihi 20% dari modal (atau maksimum 30% dari modal, jika Perusahaan memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal). Pengelolaan posisi devisa neto ini dipusatkan pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan seluruh posisi valuta asing harian dari semua cabang. Sementara itu, untuk mengelola posisi-posisi trading book Perusahan telah menetapkan kebijakan-kebijakan dan limit-limit yang memadai sehingga potensi kerugian dapat dikendalikan.

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing serta rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Perusahaan diungkapkan pada Catatan 33.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Perusahaan tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Perusahaan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.

Perusahaan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Selain itu, ditetapkan pula jumlah pagu kas cabang. Penetapan pagu kas cabang ditujukan agar cabang dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya berupa penarikan dana pihak ketiga, sekaligus menjaga kondisi kas cabang agar tidak menganggur (idle). Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh Divisi Tresuri dan ALCO (Asset Liability Committee).

Page 91: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

88

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Likuiditas (Lanjutan) Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2011:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun > 2 tahun

dengan s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. > 5 tahun Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat

1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun

Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Aset

Kas 250.018 - - - - - - 250.018 - 250.018

Giro pada Bank Indonesia 1.168.895 1.168.895 - 1.168.895

Giro pada bank lain 759.134 759.134 - 759.134

Penempatan pada bank lain 4.209 4.209 - 4.209

Efek-efek 627.091 284.921 - 25.864 - 184.894 724.724 1.847.494 - 1.847.494

Efek yang dibeli dengan

janji jual kembali 19.206 50.870 - - - - - 70.076 - 70.076

Kredit yang diberikan - kotor 7.429 105.235 86.250 2.663.115 1.024.727 3.510.643 892.480 8.289.879 35.504 8.254.375

Pendapatan bunga yang -

masih akan diterima 49.927 49.927 - 49.927

Aset lain-lain 9.377 9.377 - 9.377

Jumlah aset 2.895.286 441.026 86.250 2.688.979 1.024.727 3.695.537 1.617.204 12.449.009 35.504 12.413.505

Kewajiban

Kewajiban segera lainnya 40.173 40.173 - 40.173

Simpanan 8.149.145 1.407.211 151.288 1.591.205 11.298.849 - 11.298.849

Simpanan dari bank lain 235.639 235.639 - 235.639

Surat berharga yang -

diterbitkan 1.381 1.381 - 1.381

Bunga yang masih harus -

dibayar 29.782 29.782 - 29.782

Kewajiban lain-lain 1.403 1.403 - 1.403

Jumlah kewajiban 8.457.523 1.407.211 151.288 1.591.205 - - - 11.607.227 - 11.607.227

Aset (Kewajiban) - Bersih (5.562.237) (966.185) (65.038) 1.097.774 1.024.727 3.695.537 1.617.204 841.782 35.504 806.278

Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengamatan Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan di roll over. Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, juga diharapkan dapat menarik nasabah baru agar menempatkan dananya pada Perusahaan. Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah yaitu dengan memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Bilapun terdapat potensi, maka Perusahaan telah memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, cadangan sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar bank.

Page 92: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

89

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.

Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Perusahaan telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan dengan cara antara lain dengan menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah.

Selain itu, dalam rangka menerapkan Good Corporate Governance, Know Your Customer dan memantau bahwa kegiatan operasional Perusahaan telah melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: • Meningkatkan fungsi dari Satuan Kerja Audit Internal dengan mengadakan pelatihan secara

berkala sehingga menghasilkan Internal Control yang berkualitas untuk ditempatkan di cabang-cabang, yang secara reguler akan melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perbankan.

• Menerapkan budaya kepatuhan pada tingkat organisasi dengan memberikan informasi

peraturan-peraturan perbankan bagi setiap unit kerja/cabang. • Menerapkan proses sentralisasi untuk mengkoordinasikan dan menerapkan kebijakan serta

prosedur Know Your Customer dengan membangun sistem pelaporan dan pemantauan yang berbasis risiko transaksi nasabah.

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perusahaan memiliki Corporate Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Page 93: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

90

38. Manajemen Risiko (Lanjutan)

Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.

Untuk menilai risiko kepatuhan, Perusahaan menghitung jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Perusahaan terhadap kebijakan dan prosedur internal, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, praktek dan standar etika bisnis yang sehat termasuk tuntutan dan keluhan nasabah.

Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Perusahaan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai perlindungan konsumen, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.

Penilaian risiko Perusahaan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dilakukan melalui proses self assessment untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Sesuai dengan kriteria ukuran dan kompleksitas usaha Perusahaan yang berlaku, maka penilaian risiko dilakukan terhadap delapan jenis risiko kredit yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategis.

Page 94: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

91

39. Informasi Lainnya

a. Posisi rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-

masing sebesar 16,74% dan 14,92%. Rasio kecukupan modal per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Perhitungan rasio kecukupan modal per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010Rp '000.000 Rp '000.000

I. Komponen Modal

A. Modal Inti

1. Modal disetor 906.635 728.050

2. Tambahan Modal Disetor 164.615 75.322

3. Cadangan umum 3.000 3.000

4. Saldo laba yang tidak ditentukan

penggunaannya setelah

diperhitungkan pajak * 144.694 52.755 5. Laba tahun berjalan setelah

diperhitungkan pajak (50%) * 30.667 52.978

6. Selisih kurang antara PPA dan

cadangan kerugian penurunannilai atas aset produktif 18.222 -

Jumlah Modal Inti 1.231.389 912.105

B. Modal Pelengkap

Cadangan Umum Penyisihan

Penghapusan Aset

Produktif (PPAP) (maksimum 1,25%

dari ATMR) 83.114 62.019

II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap

(A + B) 1.314.503 974.124

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Risiko Kredit setelah memperhitungkan

risiko spesifik 7.853.304 6.529.888

Risiko Pasar 79.738 54.357 Risiko Operasional 749.015 322.267

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 8.682.057 6.906.512

IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum yang tersedia

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit 16,74% 14,92%

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan pasar 16,57% 14,79%

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan operasional 15,28% 14,22%

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit, operasional dan pasar 15,14% 14,10%

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal 8% 8%

Minimum yang diwajibkan

* Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan

Page 95: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

92

39. Informasi Lainnya (Lanjutan)

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar 0,79% dan 1,53%.

c. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) pada tanggal

30 Juni 2011 adalah sebesar 1,04% (31 Desember 2010: 1,26%), sedangkan secara neto adalah sebesar 0,98% pada 30 Juni 2011 dan 1,11% pada 31 Desember 2010.

d. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31

Desember 2010 masing-masing sebesar 74,20% dan 73,64%.

e. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember

2010 masing-masing adalah sebesar 1,30% dan 1,44%.

f. Return of Equity (ROE) pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing

adalah sebesar 12,30% dan 15,34%.

g. Prinsip Mengenal Nasabah

Dalam rangka penerapan prinsip mengenal nasabah dan penyesuaian terhadap Undang-undang No. 15 Tahun 2002 tanggal 17 April 2002 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2003 tanggal 13 Oktober 2003 tentang “Tindak Pidana Pencucian Uang”, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/10/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 tentang “Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles)” yang telah diubah dua kali dengan perubahan terakhir berdasarkan PBI No. 5/21/PBI/2003 tanggal 17 Oktober 2003. Sesuai peraturan tersebut, Perusahaan wajib memiliki dan menerapkan kebijakan penerimaan dan identifikasi nasabah, pemantauan rekening dan transaksi nasabah, mengidentifikasikan dan menerapkan manajemen risiko atas prinsip mengenal nasabah, dan melaporkan kepada Bank Indonesia apabila terjadi transaksi yang mencurigakan selambat-lambatnya 7 hari setelah diketahui oleh Perusahaan. Perusahaan wajib memiliki sistem informasi yang memadai untuk memungkinkan pelaksanaan secara efektif.

Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penerapan prinsip mengenal nasabah. Perusahaan telah membentuk unit kerja khusus dan menunjuk pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan sesuai dengan peraturan tersebut. Pada saat ini, manajemen Perusahaan masih terus melakukan penyesuaian dan penyempurnaan pelaksanaan penerapan prinsip mengenal nasabah tersebut.

h. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum

Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.

Page 96: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

93

40. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Efektif diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK a. PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.

b. PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya.

c. PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja.

d. PSAK 46 (Revisi 2010) – Akuntansi Pajak Penghasilan.

e. PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan : Penyajian.

f. PSAK 60 – Instrumen Keuangan : Pengungkapan.

ISAK

a. ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.

b. ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya.

c. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Page 97: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

94

41. Informasi Tambahan

a. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.

Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).

Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Rp '000.000 Rp '000.000

Neraca

Aset

Kas 1.094 736

Giro Wadiah pada Bank Indonesia 24.446 8.806

Penempatan pada bank syariah lain - bersih - 90.000

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 235.200 82.800

Obligasi syariah yang dimiliki - bersih 9.391 18.806

Piutang iB - bersih 372.663 145.493

Biaya dibayar dimuka 32 33Aset tetap - bersih 771 799

Obyek ijarah - bersih 128.973 219.159

Aset lain-lain - bersih 24.721 2.410

Jumlah 797.291 569.042

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas segera lainnya 116 -

Dana Simpanan iB 29.246 4.990

Tabungan iB 4.648 2.124Deposito iB 611.539 199.209

Simpanan dari bank lain - 63.000

Bunga yang masih harus dibayar 403 -

utang pajak 897 170

Liabilitas lain-lain 124.010 282.268 Rugi yang belum diakui atas

penurunan nilai wajar efek - 586

Saldo laba 26.432 16.695

Jumlah 797.291 569.042

Page 98: PT BANK SINARMAS Tbk · Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 525.000 2.500 (42.072) 86.001 571.429 Dampak penerapan awal PSAK 50 dan PSAK 55 2b - - - 437 437 Saldo pada tanggal 1 Januari

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Interim yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

95

41. Informasi Tambahan (Lanjutan)

Informasi keuangan unit Syariah pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

30 Juni 2011 30 Juni 2010(6 Bulan) (6 Bulan)

Rp '000.000 Rp '000.000

Laba RugiPenghasilan Operasional 37.160 6.357 Bagi Hasil 18.017 444

Penghasilan setelah bagi hasil 19.143 5.913

Pendapatan operasional lainnya 26 13 Beban operasional (5.070) (825)

Beban operasional lainnya - bersih (5.044) (812)

Pendapatan (rugi) operasional 14.099 5.101

Pendapatan non-operasional - 48 Beban non-operasional (1.118) (144)

Rugi tahun lalu - (859) Laba (rugi) bersih 12.981 4.146

**********