pt. bank sinarmas tbk. · giro pada bank indonesia 1.251.956 1.209.439 giro pada bank lain...

86
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

Upload: hoangkhanh

Post on 06-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT. BANK SINARMAS Tbk.

Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan

31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit)

serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir

31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi

Halaman

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit).

Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013

Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 6

PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

1

31 Maret 2014 Catatan 31 Desember 2013

ASET

Kas 297.222 2,34,35,39 375.908

Giro pada Bank Indonesia 1.251.956 2,4,34,35 1.461.477

Giro pada bank lain

Pihak ketiga 1.623.526 2,5,34,35 247.772

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 364.200 2,6,34,35 1.510.764

Efek-efek 2,7,34,35

Pihak ketiga 1.402.861 1.355.340

Cadangan kerugian penurunan nilai (228) (248)

Jumlah - bersih 1.402.633 1.355.092

Efek yang dibeli dengan janji jual 2,8,35

kembali - pihak ketiga 49.440 139.348

Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (169) (136)

Jumlah bersih 49.271 139.212

Kredit yang diberikan 2,9,34,35

Pihak berelasi 885.999 32 944.678

Pihak ketiga 10.338.847 10.021.393

Jumlah 11.224.846 10.966.071

Cadangan kerugian penurunan nilai (59.307) (56.333)

Jumlah - bersih 11.165.539 10.909.738

Tagihan akseptasi 2,10,34,35

Pihak berelasi 19.195 32 -

Pihak ketiga 227.220 238.324

Jumlah 246.415 238.324

Pendapatan bunga akrual 76.572 2,11,32,34,35 73.261

Biaya dibayar dimuka 257.488 2,12,32 265.222

Aset tetap 2,13

Biaya perolehan 754.752 739.508

Akumulasi penyusutan (210.249) (195.068)

Jumlah - bersih 544.503 544.440

Aset Ijarah - bersih 2,14,34

Biaya perolehan 182.095 126.015

Akumulasi penyusutan (38.672) (21.459)

Jumlah - bersih 143.423 104.556

Aset lain-lain - bersih 219.317 2,15,32,34,35 221.689

JUMLAH ASET 17.642.065 17.447.455

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

2

31 Maret 2014 Catatan 31 Desember 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Liabilitas segera 148.186 2,16,32,34,35 236.072

Simpanan 2,17,32,34,35

Pihak berelasi 3.913.298 32 3.299.063

Pihak ketiga 10.101.151 10.519.998

Jumlah 14.014.449 13.819.061

Simpanan dari bank lain 2,18,32,34,35

Pihak berelasi 15.905 32 36.199

Pihak ketiga 291.155 220.482

Jumlah 307.060 256.681

Liabilitas akseptasi 246.415 2,19,34,35 238.324

Utang pajak 10.798 2,20 31.878

Surat berharga yang diterbitkan 355 2,35 355

Beban bunga akrual 19.364 2,21,32,34,35 16.925

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 62.343 2 62.341

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 18.892 2 19.529

Liabilitas lain-lain 21.737 2,22,34,35 12.029

Jumlah Liabilitas 14.849.599 14.693.195

Ekuitas

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham

Modal dasar - 20.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor -

13.120.531.702 saham pada tanggal

31 Maret 2014 dan

13.116.881.498 saham pada tanggal

31 Desember 2013 1.312.053 23 1.311.688

Tambahan modal disetor - bersih 766.403 2,23,24 766.224

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan 2,7

nilai wajar efek tersedia untuk dijual (31.655) (33.002)

Saldo laba

Ditentukan penggunannya 4.500 36 4.500

Tidak ditentukan penggunaannya 741.165 704.850

Jumlah Ekuitas 2.792.466 2.754.260

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 17.642.065 17.447.455

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

3

31 Maret 2014 Catatan 31 Maret 2013

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga dan bagi hasil 390.133 2,25,32 335.437

Beban bunga dan bagi hasil 164.812 26,32 129.427

Pendapatan Bunga - Bersih 225.321 206.010

Pendapatan Operasional Lainnya

Provisi dan komisi selain dari

kredit 48.676 2 52.690

Keuntungan dari penjualan efek yang

diperdagangkan - bersih 1.228 2 -

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 102 2 -

Lain-lain 510 29 322

Jumlah Pendapatan Operasional 275.837 259.022

Beban Operasional Lainnya

Umum dan administrasi 137.917 27,32 99.673

Tenaga kerja 73.858 28 65.535

Penyusutan aset tetap 15.204 13 12.761

Kerugian penurunan nilai aset keuangan 2.811 2 6.365

Kerugian dari penurunan nilai wajar

efek yang diperdagangkan - bersih 299 2 2.122

Kerugian kurs mata uang asing - bersih - 2 987

Kerugian dari penjualan efek yang

diperdagangkan - bersih - 2 635

Lain-lain 354 30 164

Jumlah Beban Operasional 230.443 188.242

LABA SEBELUM PAJAK 45.394 70.780

BEBAN PAJAK 2,20

Kini 9.079 14.156

Tangguhan - -

9.079 14.156

LABA BERSIH 36.315 56.624

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Laba (rugi) yang belum di realisasi atas kenaikan

(penurunan) nilai wajar dari efek-efek dalam

kelompok tersedia untuk dijual - bersih 1.347 1.494

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 37.662 58.118

LABA BERSIH PER SAHAM

(Dalam Rupiah Penuh) 2,31

Dasar 2,83 5,48

Dilusian 2,77 4,23

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

4

Laba (Rugi) yang Belum

Direalisasi atas Peningkatan

Tambahan Modal (Penurunan) Nilai Wajar Efek Ditentukan Tidak Ditentukan

Catatan Modal Saham Disetor - Bersih Tersedia untuk Dijual Penggunaanya Penggunaanya Jumlah Ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 1.028.384 342.032 (33.058) 4.000 484.250 1.825.608

Penambahan modal saham dari

konversi Waran Seri I 23,24 52 26 - - - 78

Penambahan modal saham dari

konversi Waran Seri II 23,24 169.205 253.807 - - - 423.012

Jumlah laba komprehensif

tahun berjalan - - 1.494 - 56.624 58.118

Saldo pada tanggal 31 Maret 2013 1.197.641 595.865 (31.564) 4.000 540.874 2.306.816

Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 1.311.688 766.224 (33.002) 4.500 704.850 2.754.260

Penambahan modal saham dari

konversi Waran Seri I 23,24 365 179 - - - 544

Penambahan modal saham dari

konversi Waran Seri II 23,24 - - - - - -

Jumlah laba komprehensif

tahun berjalan - - 1.347 - 36.315 37.662

Saldo pada tanggal 31 Maret 2014 1.312.053 766.403 (31.655) 4.500 741.165 2.792.466

Saldo Laba

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

5

31 Maret 2014 Catatan 31 Maret 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan bunga dan bagi hasil serta

provisi dan komisi selain dari kredit 436.253 11,25 386.855

Pendapatan operasional lainnya 1.740 29 322

Beban bunga dan bagi hasil (162.373) 21,26 (130.713)

Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih (153.749) (4.530)

Pembayaran pajak penghasilan badan (27.103) (16.765)

Beban umum dan administrasi (137.917) 27 (99.673)

Beban tenaga kerja (74.495) 28 (65.999)

Beban operasional lainnya (354) 30 (164)

Arus kas operasional sebelum perubahan

aset dan liabilitas operasi (117.998) 69.333

Penurunan (kenaikan) aset operasi:

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (756) 6 (11.538)

Efek-efek (145.544) 7 (143.641)

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 89.941 8 -

Kredit yang diberikan (258.775) 9 364.565

Biaya dibayar dimuka 7.734 12 (36.847)

Obyek ijarah (38.867) 14 5.333

Aset lain-lain 2.052 15 17.492

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:

Liabilitas segera (87.886) 16 (85.031)

Simpanan 195.388 17 (334.472)

Simpanan dari bank lain 50.379 18 (34.161)

Utang pajak (3.057) 20 (5.861)

Liabilitas lain-lain 9.708 22 6.416

Kas Bersih Diperoleh (Dipergunakan) dari

Aktivitas Operasi (297.681) (188.412)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap 13 13 1

Perolehan aset tetap (15.280) 13 (32.461)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (15.267) (32.460)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Hasil konversi Waran 544 23,24 423.090

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 544 423.090

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS (312.404) 202.218

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.694.992 2.726.378

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 154.316 4.124

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3.536.904 2.932.720

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Kas dan Setara Kas terdiri dari:

Kas 297.222 230.328

Giro pada Bank Indonesia 1.251.956 1.209.439

Giro pada bank lain 1.623.526 749.353

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo

tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 364.200 743.600

Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo

tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan - -

Jumlah Kas dan Setara Kas 3.536.904 2.932.720

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 6 -

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas.

Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22483. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinar Mas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No.51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor cabang fungsional, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah dan 2 mobil kas keliling di Indonesia.

PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Sedangkan, BNYM SA/NV Cust of Bank of Singapore merupakan entitas induk perusahaan SMMA. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan

31 Desember 2013 adalah Indra Widjaja.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 56/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 7 -

Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) *) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 23). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. *) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal,

perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 23). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak

membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, sebesar 98,97% atau 12.985.531.702 dan 98,97% atau sebanyak 12.981.631.498 saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2013 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tjendrawati Widjaja Komisaris Independen : Wimpie Rianto Komisaris Independen : Sammy Kristamuljana Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah

: :

Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto

Direktur Operasional : Halim Direktur Enterprise Banking : Loa Johnny Mailoa Direktur Kepatuhan : Salis Teguh Hartono Direktur Manajemen Risiko

dan Human Capital :

Hanafi Himawan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 8 -

Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013

Komite Audit

Ketua Wimpie Rianto

Anggota Tjendrawati Widjaja

Edwin Hidayat Abdullah

Agustinus Antonius

Ketut Sanjaya

Komite Remunerasi

dan Nominasi

Ketua Sammy Kristamuljana

Anggota Tjendrawati Widjaja

Wahyu Zaeni

Komite Pemantau Risiko

Ketua Wimpie Rianto

Anggota Sammy Kristamuljana

Agustinus Antonius

Edwin Hidayat Abdullah

Dewan Pengawas Syariah

Ketua Ali Mustafa Yaqub

Anggota Ahmadi bin Sukarno

Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Darwanti

Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Yuliani Winarsih.

Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 3.815 untuk tanggal 31 Maret 2014 dan 3.551 untuk tanggal 31 Desember 2013. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 29 April 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 9 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013.

Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 59, “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam-LK (sekarang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

b. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 10 -

Transaksi dan Saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Poundsterling Inggris 18.879,19 20.110,93

Euro 15.575,13 16.759,31

Dolar Australia 10.521,07 10.855,65

Dolar Amerika Serikat 11.360,00 12.170,00

Dolar Singapura 9.000,16 9.622,08

Yuan China 1.830,27 2.010,28

Dolar Hong Kong 1.464,28 1.569,54

Yen Jepang 111,20 115,75

c. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:

1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:

a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;

b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga.

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf

(1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 11 -

d. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

e. Instrumen Keuangan

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 12 -

Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:

1. Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

2. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2);

3. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3).

Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut.

Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan

pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau

keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut

tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 13 -

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, efek-efek berupa obligasi korporasi, obligasi Pemerintah, dan aset lain-lain berupa tagihan derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini.

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama dan tagihan komisi reksadana.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loans.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 14 -

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.

Liabilitas Keuangan 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.

Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.

2. Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, surat berharga yang diterbitkan, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi.

Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

Derivatif pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Metode pengakuan laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali tergantung apakah derivatif tersebut ditujukan untuk instrumen lindung nilai, dengan demikian tergantung pada, sifat item yang dilindung nilai. Perusahaan mengkategorikan derivatif sebagai salah satu dari: 1. Lindung nilai atas nilai wajar dari aset atau liabilitas yang diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui

(lindung nilai atas nilai wajar); atau 2. Lindung nilai atas risiko tertentu yang menyertai aset atau liabilitas yang diakui atau prakiraan transaksi

yang kemungkinan besar terjadi (lindung nilai atas arus kas).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 15 -

Pada saat dimulainya transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan berbagai transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan penelaahannya, baik pada tahap awal maupun selama proses transaksi, mengenai apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai efektif untuk saling hapus atas perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.

1. Lindung nilai atas nilai wajar

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi, bersama dengan perubahan nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar hanya untuk lindung nilai risiko suku bunga tetap atas pinjaman. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga tetap diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”, bersama dengan perubahan nilai wajar dari pinjaman berbunga tetap yang dilindung nilai dan teratribusi pada risiko suku bunga. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”.

Jika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, maka penyesuaian atas nilai tercatat item yang dilindung nilai diamortisasi ke komponen laba rugi sepanjang sisa periode hingga jatuh tempo menggunakan metode suku bunga efektif.

2. Lindung nilai atas arus kas

Porsi efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas arus kas diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif langsung diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”.

Jumlah yang terakumulasi dalam ekuitas dipindahkan ke komponen laba rugi dalam periode dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi komponen laba rugi. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga mengambang diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai mengakibatkan pengakuan aset non-keuangan, maka laba atau rugi yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas harus ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan dalam pengukuran awal nilai perolehan aset tersebut.

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, dan swap mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

1. Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 16 -

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

2. Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

f. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yag dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut.

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 17 -

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.

g. Giro Wajib Minimum (GWM)

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 18 -

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Rupiah

GWM Primer

Konvensional 8,00 8,00

Syariah 5,00 5,00

GWM Sekunder

Konvensional 4,00 4,00

GWM LDR 0,77 1,34

Mata uang asing

Konvensional 8,00 8,00

Syariah 1,00 1,00

h. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka syariah, call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan lain-lain. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit

dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo.

i. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, wesel jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya.

Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar.

Efek-efek dan Obligasi Pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Pada pengukuran awal, efek-efek dan Obligasi Pemerintah disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi.

Investasi Sukuk

1. Investasi sukuk diukur pada biaya perolehan

Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 19 -

Jika terdapat indikasi penurunan nilai maka jumlah kerugian penurunan nilai tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah terpulihkan sukuk dengan nilai tercatatnya.

2. Investasi sukuk diukur pada nilai wajar

Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

j. Kredit yang diberikan

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/2/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 terakhir melalui peraturan BI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2 untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 20 -

l. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang.

m. Kontrak Jaminan Keuangan

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.

Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif.

n. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (2008) tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun/Years

Bangunan 20 Inventaris kantor 10 Kendaraan bermotor 4

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 21 -

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

o. Aset Ijarah

Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud).

Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah.

Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban.

Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa.

Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laporan laba rugi komprehensif.

p. Agunan yang Diambil Alih

Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 22 -

q. Transaksi Sewa

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya

memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

a. 3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset

tertentu; atau

4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. b.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2.

Sewa Operasi – sebagai Lessor

Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Sewa Operasi – sebagai Lessee

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa.

r. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 23 -

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

t. Liabilitas Segera

Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:

Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.

Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 24 -

v. Surat Berharga yang Diterbitkan

Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques).

Surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

w. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi.

x. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah

Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.

y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 25 -

z. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

aa. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

bb. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.

cc. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 26 -

dd. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.

ee. Provisi

Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 27 -

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 diungkapkan sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Aset Keuangan

Dimiliki hingga jatuh tempo

Penempatan pada bank lain

dan Bank Indonesia 160.000 915.451

Efek-efek 806.128 833.217

Pinjaman diberikan dan piutang

Kas 297.222 375.908

Giro pada Bank Indonesia 1.214.289 1.441.677

Giro pada bank lain 1.623.526 247.772

Penempatan pada bank lain

dan Bank Indonesia 200.000 593.813

Efek-efek 325.985 207.001

Efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali 49.271 139.212

Kredit yang diberikan - bersih 10.009.531 9.924.090

Tagihan akseptasi 325.985 238.324

Pendapatan bunga akrual 76.572 73.261

Aset lain-lain 41.488 65.007

Jumlah 15.129.997 15.054.733

Nilai Tercatat

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 28 -

d. Komitmen Sewa

Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor

Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual

Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.

f. Pajak Penghasilan

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak serta jumlah transaksi dan perhitungan mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 diungkapkan pada Catatan 13.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 29 -

c. Imbalan Pasca-Kerja

Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 36 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 13 dan 15.

e. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

4. Giro pada Bank Indonesia

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah 901.677 1.043.323

Mata uang asing (Catatan 34) 350.279 418.154

Jumlah 1.251.956 1.461.477

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 37.667 dan Rp 19.800.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 899.300 dan Rp 793.580 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 393.236 dan Rp 387.219, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 374.586 dan Rp 417.270.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 30 -

Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, adalah:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

GWM yang telah dibentuk

Rupiah

GWM Primer

Konvensional 8,79 9,37

Syariah 5,05 5,08

GWM Sekunder

Konvensional 5,69 6,26

GWM LDR 0,79 1,37

Mata uang asing

Konvensional 8,01 8,01

Syariah 6,73 8,56

5. Giro pada Bank Lain

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak ketiga

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 72.325 34.007

Standard Chartered Bank 783 723

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 57 4.118

Lain-lain (di bawah Rp 1.000) 97 95

Jumlah 73.262 38.943

Mata uang asing (Catatan 34)

Standard Chartered Bank,

Amerika Serikat 1.113.455 1.820

Wells Fargo Bank, N.A,

Amerika Serikat 260.899 2.816

United Overseas Bank, Singapura 23.068 26.302

Bank of Amerika, Merrill Lynch,

Amerika Serikat 20.900 13.172

PT Bank Central Asia Tbk 19.056 21.519

Deutsche Bank Trust Company

Americas, Amerika Serikat 17.112 21.556

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.926 37.825

Bank of China, Indonesia 13.899 12.274

Wells Fargo Bank, N.A, Inggris 12.783 8.863

Deutsche Bank AG, Jerman 10.371 17.787

OCBC, Singapura 8.729 6.811

Bank of China, Australia 8.506 16.801

Bank International Ningbo, China 6.175 6.198

Bank of China, China 5.856 6.411

United Overseas Bank, Amerika Serikat 2.565 2.748

Sumitomo Mitsui Banking Corporation,

Jepang 3.883 1.477

Barclays Bank PLC, Inggris 1.907 1.287

Standard Chartered Bank, Hong Kong 1.136 1.217

DBS Bank, Hong Kong 977 657

Lain-lain (di bawah Rp 1.000) 2.061 1.288

Jumlah mata uang asing 1.550.264 208.829

Jumlah 1.623.526 247.772

Jumlah 1.623.526 247.772

Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dikelompokkan sebagai Lancar.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 31 -

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Jenis Penempatan Jangka Waktu Suku Bunga Pihak

Rata-rata Ketiga

%

Rupiah

Penempatan pada Bank Indonesia

Deposit facility 4 hari 5,75 164.200

Penempatan pada bank lain

Deposito berjangka 31 - 33 hari 8,30 - 9,50 200.000

Jumlah 364.200

31 Maret 2014

Jenis Penempatan Jangka Waktu Suku Bunga Pihak

Rata-rata Ketiga

%

Rupiah

Penempatan pada Bank Indonesia

Deposit facility 2 hari 5,75 308.451

Penempatan pada bank lain

Deposito berjangka 14 - 31 hari 7,10 - 8,50 40.000

Jumlah 348.451

Mata uang asing (Catatan 34)

Penempatan pada Bank Indonesia

Term deposit 2 hari 0,09 608.500

Penempatan pada bank lain

Deposito berjangka 31 - 32 hari 2,00 - 2,50 121.700

Call money 1 - 32 hari 0,12 - 2,50 432.113

Jumlah 1.162.313

Jumlah 1.510.764

31 Desember 2013

Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan penempatan pada:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Deposito berjangka

PT Bank Ekspor Indonesia 100.000 20.000

PT Bank Pundi - 20.000

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 100.000 -

Jumlah 200.000 40.000

Nama Bank

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 32 -

Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

US$ US$

Call Money

Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat - 24.500.000

Standard Charterd Bank, Amerika Serikat - 7.006.413

PT Bank Capital Indonesia Tbk - 4.000.000

Jumlah - 35.506.413

Deposito Berjangka

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 10.000.000

PT Bank Capital Indonesia Tbk - -

Jumlah - 10.000.000

Jumlah - 45.506.413

Nama Bank

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 bulan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 33 -

7. Efek-Efek

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Obligasi korporasi

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

2013 Seri A 20.000 20.000

Sukuk Ijarah PLN I 2013 11.055 11.000

Sukuk Mudharabah Adira Finance

2013 Seri C 9.420 9.846

Nilai wajar 40.475 40.846

Obligasi Pemerintah

SR005 19.450 34.752

SR004 - 5.730

PBS004 - 5.682

Nilai wajar 19.450 46.164

Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 59.925 87.010

Tersedia untuk dijual

Obligasi korporasi

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 30.000 30.000

2013 Seri A

PT Pembangunan Perumahan I 2013 20.140 20.000

Adira Dinamika Multi Finance I

2011 Seri B 15.173 15.150

Japfa II 2012 10.300 10.200

SAN Finance II 2012 Seri C 10.004 10.182

Bank Victoria IV 2013 10.000 10.000

Astra Sedaya Finance III

2013 Seri A - 8.936

FIF I 2012 Seri B 8.028 8.002

Astra Sedaya Finance III

2013 Seri B 7.788 8.000

Bank BII I Tahun Seri A 3.001 3.030

Astra Sedaya Finance XII

2011 Seri D 2.102 2.000

Perum Pegadaian II 2012 Seri B 1.002 1.002

FIF I 2012 Seri C 952 952

Nilai wajar 118.490 127.454

Obligasi Pemerintah

FR059 - 8.485

FR062 - 7.065

ORI009 493 485

IFR006 - -

PBS003 - -

PBS004 - -

Nilai wajar 493 16.035

Jumlah tersedia untuk dijual 118.983 143.489

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 34 -

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Dimiliki hingga jatuh tempo

Sertifikat Bank Indonesia 131.667 131.667

Sertifikat Deposito Bank Indonesia - 100.000

Bunga diterima dimuka yang

belum diamortisasi (3.021) (6.179)

Nilai bersih 128.646 225.488

Obligasi Pemerintah

FR0020 - -

FR0026 70.329 70.476

FR0027 39.736 39.685

FR0028 79.278 79.232

FR0031 29.718 29.711

FR0034 21.366 21.397

FR0033 - -

FR0036 20.551 20.569

FR0038 51.498 51.565

FR0040 9.771 9.769

FR0042 27.732 27.713

FR0043 28.431 28.402

FR0045 17.326 17.320

FR0059 8.804 -

FR0062 7.202 -

FR0070 19.179 -

FR0071 9.603 -

IFR006 20.931 20.961

ORI-10 20.491 20.538

PBS003 9.893 9.892

SR004 9.720 9.676

SR005 9.644 -

PBS004 3.556 3.551

Jumlah 514.759 460.457

Obligasi korporasi

PT Global Mediacom 19.998 -

PT FIF 2014 Seri A 10.000 -

PT Adira Finance II Seri A 9.951 -

Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri A 2.010 2.012

Sukuk Ijarah Indosat IV 2009 Seri A 2.000 2.000

Jumlah 43.959 4.012

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 687.364 689.957

Jumlah Rupiah 866.272 920.456

Mata uang asing (Catatan 34)

Dimiliki hingga jatuh tempo

Republik Indonesia - ROI Loan 210.604 227.883

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 210.604 227.883

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Tagihan atas wesel ekspor 325.985 207.001

Jumlah mata uang asing 536.589 434.884

Jumlah 1.402.861 1.355.340

Cadangan kerugian penurunan nilai (228) (248)

Jumlah - Bersih 1.402.633 1.355.092

Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 35 -

b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Jumlah

1 tahun 1-5 tahun 5 tahun

Berdasarkan jangka waktu

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 128.646 - - 128.646

Obligasi Pemerintah - 39.855 474.904 514.759

Obligasi korporasi 9.951 32.008 2.000 43.959

Jumlah - Rupiah 138.597 71.863 476.904 687.364

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - 56.840 153.764 210.604

Jumlah 138.597 128.703 630.668 897.968

Berdasarkan jatuh tempo

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 128.646 - - 128.646

Obligasi Pemerintah 80.038 200.656 234.065 514.759

Obligasi korporasi 21.951 22.008 - 43.959

Jumlah - Rupiah 230.635 200.656 234.065 687.364

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan 90.960 55.995 63.649 210.604

Jumlah 321.595 256.651 297.714 897.968

31 Maret 2014

Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Jumlah

1 tahun 1-5 tahun 5 tahun

Berdasarkan jangka waktu

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 126.416 - - 126.416

Sertifikat Deposito Bank Indonesia 99.072 - - 99.072

Obligasi Pemerintah - 80.152 380.305 460.457

Obligasi korporasi - 4.012 - 4.012

Jumlah - Rupiah 225.488 84.164 380.305 689.957

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan - 36.531 191.352 227.883

Jumlah 225.488 120.695 571.657 917.840

Berdasarkan jatuh tempo

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 126.416 - - 126.416

Sertifikat Deposito Bank Indonesia 99.072 - - 99.072

Obligasi Pemerintah 70.476 200.696 189.285 460.457

Obligasi korporasi 2.000 2.012 - 4.012

Jumlah - Rupiah 297.964 200.696 189.285 689.957

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan 99.954 59.762 68.167 227.883

Jumlah 397.918 260.458 257.452 917.840

31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 36 -

c. Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 7,00 - 7,25 6,8 - 7,25

Obligasi Pemerintah 6,00 - 12,80 6,25 - 12,8

Obligasi korporasi 6,15 - 10,50 9,15 - 10,00

Mata uang asing

Republik Indonesia - ROI Loan 6,75 - 10,38 6,75 - 10,37

Tagihan atas wesel ekspor 1,21 - 2,75 1,21 - 2,75

d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 828.870 dan Rp 753.856.

e. Nilai tercatat dari obligasi sukuk yang direklasifikasi dari kategori tersedia untuk dijual ke kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kategori dimiliki hingga jatuh tempo selama tahun 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 57.459 dan Rp 36.437.

f. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau Moody’s seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

PT Indosat Tbk - Sukuk Ijarah idAA+(sy) idAA+(sy)

Pegadaian idAA+ idAA+

SAN Finance idAA- idAA-

PT Japfa idA+ idA+

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - Baa3

PT Adira Multi Finance idAA+ idAA+

PT Astra Sedaya Finance idAA+ idAA+

PT Adira Multi Finance - Sukuk Mudharabah idAA+ (sy) idAA+ (sy)

Bank Ekspor Indonesia idAAA idAAA

PT Pembangunan Perumahan idA idA

PT Bank Victoria idA- idA-

PT Bank Internasional Indonesia Seri A idAAA idAAA

PT Federal International Finance idAA+ idAA+

PT Global Mediacom idA+ -

Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara idAAA(sy) idAAA(sy)

g. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 kolektibilitas efek-efek adalah Lancar.

h. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Saldo awal tahun 248 - 248 127 - 127

Pencadangan (pemulihan)

tahun berjalan (20) - (20) 121 - 121

Saldo akhir tahun 228 - 228 248 - 248

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

i. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode yang berakhir 31 Maret 2014 dan

31 Desember 2013.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 37 -

8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali terdiri dari:

31 Maret 2014

Pendapatan bunga

Nilai yang belum Nilai

nominal direalisasi bersih

Jenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo

Rupiah

Obligasi Pemerintah

FR053 32 hari 21 April 2014 24.720 84 24.636

FR053 32 hari 21 April 2014 24.720 85 24.635

Jumlah 49.440 169 49.271

31 Desember 2013

Pendapatan bunga

Nilai yang belum Nilai

nominal direalisasi bersih

Jenis Jangka waktu Tanggal jatuh tempo

Rupiah

Obligasi Pemerintah

SPN12140507 7 hari 7 Januari 2014 139.348 136 139.212

Efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 telah diselesaikan pada tanggal jatuh tempo.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 38 -

9. Kredit yang Diberikan

a. Jenis Kredit

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah

Pinjaman tetap 100.000 101.490

Pinjaman rekening koran 15.218 11.428

Pinjaman cicilan 885 5.957

Pinjaman konsumsi 1.676 2.490

Pinjaman karyawan 1.328 1.734

Piutang syariah - murabahah 92 104

Jumlah 119.199 123.203

Mata uang asing (Catatan 34)

Pinjaman tetap 766.800 821.475

Jumlah - pihak berelasi 885.999 944.678

Pihak ketiga

Rupiah

Pinjaman konsumsi 3.032.895 3.075.899

Pinjaman cicilan 2.344.426 2.363.118

Pinjaman tetap 2.108.059 2.015.169

Pinjaman anjak piutang 749.836 739.818

Piutang syariah - murabahah 708.567 543.669

Pembiayaan mudharabah 460.034 451.003

Pinjaman rekening koran 170.072 176.268

Pinjaman karyawan 36.191 36.762

Pinjaman investasi 207.964 33.000

Jumlah 9.818.044 9.434.706

Mata uang asing (Catatan 34)

Pinjaman cicilan 305.277 345.240

Pinjaman tetap 211.346 237.062

Piutang syariah - murabahah 2.437 2.910

Pinjaman Anjak Piutang 1.743 1.475

Jumlah 520.803 586.687

Jumlah - pihak ketiga 10.338.847 10.021.393

Jumlah 11.224.846 10.966.071

Cadangan kerugian penurunan nilai (59.307) (56.333)

Jumlah - bersih 11.165.539 10.909.738

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 39 -

b. Sektor Ekonomi

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah

Rumah tangga 2.680.029 2.775.058

Perdagangan besar dan eceran 2.304.271 2.119.995

Real estat, usaha persewaan, dan

jasa perusahaan 992.046 1.014.499

Perantara keuangan 745.940 843.114

Industri pengolahan 597.476 428.361

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan

dan perorangan lainnya 529.817 419.045

Pertambangan dan penggalian 292.403 322.717

Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 308.254 316.166

Pertanian, perburuan dan kehutanan 278.505 264.077

Konstruksi 263.325 253.483

Penyediaan akomodasi dan penyediaan

makan minum 51.730 51.816

Listrik, gas dan air 15.276 19.813

Perikanan 16.289 16.023

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 853 881

Jasa pendidikan 143 234

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 186 120

Lain-lain 860.700 712.507

Jumlah 9.937.243 9.557.909

Mata uang asing (Catatan 34)

Industri pengolahan 817.868 872.755

Pertambangan dan penggalian 342.550 375.921

Perdagangan besar dan eceran 45.045 73.254

Perantara keuangan 32.960 42.371

Jasa pendidikan 23.970 28.052

Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 20.326 9.078

Pertanian, perburuan dan kehutanan 2.447 3.315

Konstruksi 2.437 2.910

Lain-lain - 506

Jumlah 1.287.603 1.408.162

Jumlah 11.224.846 10.966.071

Cadangan kerugian penurunan nilai (59.307) (56.333)

Jumlah - bersih 11.165.539 10.909.738

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 40 -

c. Jangka Waktu

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 1.015.169 2.828.461

Lebih dari 1 - 2 tahun 3.403.040 1.839.279

Lebih dari 2 - 5 tahun 4.187.572 2.493.712

Lebih dari 5 tahun 1.331.462 2.396.457

Jumlah 9.937.243 9.557.909

Mata uang asing (Catatan 34)

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 104.599 977.120

Lebih dari 1 - 2 tahun 112.375 81.581

Lebih dari 2 - 5 tahun 1.070.629 349.461

Lebih dari 5 tahun - -

Jumlah 1.287.603 1.408.162

Jumlah 11.224.846 10.966.071

Cadangan kerugian penurunan nilai (59.307) (56.333)

Jumlah - bersih 11.165.539 10.909.738

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 4.336.929 3.812.123

Lebih dari 1 - 2 tahun 1.627.611 1.851.242

Lebih dari 2 - 5 tahun 3.537.277 3.426.823

Lebih dari 5 tahun 435.426 467.721

Jumlah 9.937.243 9.557.909

Mata uang asing (Catatan 34)

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 223.360 1.072.911

Lebih dari 1 - 2 tahun 208.216 17.863

Lebih dari 2 - 5 tahun 856.027 317.388

Lebih dari 5 tahun - -

Jumlah 1.287.603 1.408.162

Jumlah 11.224.846 10.966.071

Cadangan kerugian penurunan nilai (59.307) (56.333)

Jumlah - bersih 11.165.539 10.909.738

d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Rupiah 6,00 - 23,00 6,00 - 24,31

Dolar Singapura 6,00 6,00

Dolar Amerika Serikat 2,50 - 12,00 2,50 - 12,00

e. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 882.024 dan Rp 929.492 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 17).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 41 -

f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013

masing-masing sebesar Rp 1.075.409 dan Rp 1.112.574 (Catatan 17). g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah

sebesar Rp 3.369.501 dan Rp 3.323.881, dimana sebesar Rp 2.354.394 dan Rp 2.424.810 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32).

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.

i. Selama periode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-

masing sebesar Rp 19.610 dan Rp 20.642.

j. Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

Dalam

Perhatian Kurang

Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 32) 119.182 - - 17 - 119.199

Pihak ketiga 8.014.100 1.629.352 49.980 45.514 79.098 9.818.044

Jumlah 8.133.282 1.629.352 49.980 45.531 79.098 9.937.243

Mata uang asing (Catatan 34)

Pihak berelasi (Catatan 32) 766.800 - - - - 766.800

Pihak ketiga 520.803 - - - - 520.803

Jumlah 1.287.603 - - - - 1.287.603

Jumlah 9.420.885 1.629.352 49.980 45.531 79.098 11.224.846

31 Maret 2014

Dalam

Perhatian Kurang

Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 32) 123.203 - - - - 123.203

Pihak ketiga 7.943.628 1.214.516 186.398 16.873 73.291 9.434.706

Jumlah 8.066.831 1.214.516 186.398 16.873 73.291 9.557.909

Mata uang asing (Catatan 34)

Pihak berelasi (Catatan 32) 821.475 - - - - 821.475

Pihak ketiga 586.687 - - - - 586.687

Jumlah 1.408.162 - - - - 1.408.162

Jumlah 9.474.993 1.214.516 186.398 16.873 73.291 10.966.071

31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 42 -

k. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi

sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rupiah

Transportasi, pergudangan

dan komunikasi - 89.723

Pertambangan dan penggalian 26.773 56.316

Rumah tangga 55.766 43.694

Real estate, usaha persewaan, dan

jasa perusahaan 34.194 30.078

Perantara keuangan 21.298 16.503

Konstruksi - 7.920

Perdagangan besar dan eceran 8.756 7.261

Industri pengolahan 5.668 5.922

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,

hiburan, dan perorangan lainnya - 1.833

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 833 -

lain-lain 21.321 17.312

Jumlah 174.609 276.562

l. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak

berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). m. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kredit non-performing yang telah dihentikan

pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 174.609 dan Rp 276.562.

n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Saldo awal

Individual 19.724 - 19.724 25.556 18.311 43.867

Kolektif 36.608 1 36.609 48.380 1 48.381

Pencadangan (pemulihan) tahun

berjalan

Individual (3.350) - (3.350) (5.832) (18.311) (24.143)

Kolektif 6.274 - 6.274 (1.987) - (1.987)

Penerimaan kembali kredit hapus buku

Individual - - - -

Kolektif 147 - 147 448 - 448

Penghapusan (96) - (96) (10.233) - (10.233)

Selisih kurs penjabaran

Individual - - - - - -

Kolektif - (1) (1) - - -

Saldo akhir 59.307 - 59.307 56.332 1 56.333

31 Desember 201331 Maret 2014

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 43 -

o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai

berikut:

Mata Uang Mata Uang

Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah

Saldo awal tahun 25.590 66.396 91.986 15.813 52.679 68.492

Mutasi selama tahun berjalan

Penghapusan 96 - 96 10.233 - 10.233

Penerimaan kembali (147) - (147) (448) - (448)

Hapus tagih - - - (8) - (8)

Selisih kurs penjabaran - (4.431) (4.431) - 13.717 13.717

Saldo akhir 25.539 61.965 87.504 25.590 66.396 91.986

31 Desember 201331 Maret 2014

p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka.

q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2014 dan

31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar 2,86% dan 2,50%. r. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan

(secara bruto) adalah masing-masing sebesar 1,55% dan 2,50%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 1,21% dan 2,12%.

s. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset

keuangan adalah masing–masing sebesar 1,15% dan 1,81%.

t. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 0,53% dan 0,51%.

10. Tagihan Akseptasi

a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan - -

3-6 bulan 12.021 -

lebih dari 6 bulan 7.174 -

Jumlah 19.195 -

Pihak ketiga

Mata Uang Asing (Catatan 34)

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan 12.526 16.223

3-6 bulan 22.452 25.322

lebih dari 6 bulan 192.242 196.779

Jumlah 227.220 238.324

Jumlah 246.415 238.324

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 44 -

b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak berelasi

Rupiah

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan - -

3-6 bulan 19.195 -

6-12 bulan - -

Jumlah 19.195 -

Pihak ketiga

Mata Uang Asing (Catatan 34)

1 bulan atau kurang 25.562 17.801

1-3 bulan 9.547 23.744

3-6 bulan 192.111 2.059

6-12 bulan - 194.720

Jumlah 227.220 238.324

Jumlah 246.415 238.324

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh tagihan akseptasi digolongkan sebagai lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan akseptasi sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

11. Pendapatan Bunga Akrual

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Bunga atas:

Kredit 55.322 53.378

Efek-efek 19.924 19.313

Penempatan pada bank lain 1.326 570

Jumlah 76.572 73.261

Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 7 dan Rp 482 (Catatan 32).

12. Biaya Dibayar Dimuka

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Promosi dan pengembangan usaha 99.682 107.195

Renovasi cabang baru 93.982 90.903

Sewa 24.949 30.374

Pemeliharaan perangkat lunak 21.137 19.975

Asuransi 5.251 7.795

Premi penjaminan LPS 7.239 -

Lain-lain 5.248 8.980

Jumlah 257.488 265.222

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 7.065 dan Rp 33.997 (Catatan 32).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 45 -

13. Aset Tetap

1 Januari 2014 Penambahan Pengurangan 31 Maret 2014

Biaya perolehan:

Tanah 80.290 - - 80.290

Bangunan 135.736 110 - 135.846

Inventaris kantor 500.065 14.489 (36) 514.518

Kendaraan bermotor 23.417 681 - 24.098

Jumlah 739.508 15.280 (36) 754.752

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 23.632 1.698 - 25.330

Inventaris kantor 154.745 12.755 (23) 167.477

Kendaraan bermotor 16.691 751 - 17.442

Jumlah 195.068 15.204 (23) 210.249

Nilai Tercatat 544.440 544.503

Perubahan selama tahun berjalan

1 Januari 2013 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2013

Biaya perolehan:

Tanah 71.815 10.332 (1.857) 80.290

Bangunan 130.677 5.059 - 135.736

Inventaris kantor 411.047 89.031 (13) 500.065

Kendaraan bermotor 20.832 2.585 - 23.417

Jumlah 634.371 107.007 (1.870) 739.508

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 17.098 6.534 - 23.632

Inventaris kantor 108.979 45.773 (7) 154.745

Kendaraan bermotor 14.184 2.507 - 16.691

Jumlah 140.261 54.814 (7) 195.068

Nilai Tercatat 494.110 544.440

Perubahan selama tahun berjalan

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 15.204 dan Rp 12.761. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 13 dan Rp 1.863 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 2 dan Rp 1.965. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 (Catatan 30)).

Aset tetap Perusahaan kecuali tanah dengan nilai perolehan sebesar Rp 663.003 dan Rp 659.218 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 663.003 dan Rp 657.697 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Nilai wajar tanah dan bangunan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 228.785 dan Rp 228.675.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 46 -

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

14. Aset Ijarah

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.

1 Januari 2014 Penambahan Pengalihan pada 31 Maret 2014

akhir masa akad

Biaya perolehan:

Kendaraan bermotor 30.400 179 (10) 30.569

Alat-alat berat 4.227 - - 4.227

Mesin 2.354 - - 2.354

Aset Multijasa 14.565 - (931) 13.634

SHM 16.895 4.000 (3) 20.892

Lain-lain 57.574 72.341 (19.496) 110.419

Jumlah 126.015 76.520 (20.440) 182.095

Akumulasi penyusutan:

Kendaraan bermotor 7.729 25 (10) 7.744

Alat-alat berat 4.503 - - 4.503

Mesin 1.660 - - 1.660

Aset Multijasa 1.242 - (931) 311

SHM 2.794 - (3) 2.791

Lain-lain 3.531 37.628 (19.496) 21.663

Jumlah 21.459 37.653 (20.440) 38.672

Nilai Tercatat 104.556 143.423

Perubahan selama tahun berjalan

1 Januari 2013 Penambahan Pengalihan pada 31 Desember 2013

akhir masa akad

Biaya perolehan:

Kendaraan bermotor 19.227 18.838 (7.665) 30.400

Alat-alat berat 18.000 1.227 (15.000) 4.227

Mesin 6.552 - (4.198) 2.354

Aset Multijasa 14.565 - - 14.565

Elektronik 11 - (11) -

SHM 16.830 177 (112) 16.895

Sepeda 3 - (3) -

Dokumen - 64 (64) -

Rumah 3 - (3) -

Lain-lain - 61.734 (4.160) 57.574

Jumlah 75.191 82.040 (31.216) 126.015

Akumulasi penyusutan:

Kendaraan bermotor 14.370 1.024 (7.665) 7.729

Alat-alat berat 9.654 9.849 (15.000) 4.503

Mesin 1.917 3.941 (4.198) 1.660

Aset Multijasa 1.242 - - 1.242

Elektronik 6 5 (11) -

SHM 1.487 1.419 (112) 2.794

Sepeda 1 2 (3) -

Dokumen - 64 (64) -

Rumah 1 2 (3) -

Lain-lain - 7.691 (4.160) 3.531

Jumlah 28.678 23.997 (31.216) 21.459

Nilai Tercatat 46.513 104.556

Perubahan selama tahun berjalan

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 47 -

15. Aset Lain-lain – Bersih

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Uang muka pembelian aset 44.950 41.846

Uang muka renovasi gedung kantor 27.226 32.471

Barang cetakan dan materai 35.891 31.697

Tagihan komisi asuransi 8.500 29.500

Agunan yang diambil-alih 22.002 21.846

Setoran jaminan 18.224 18.409

Biaya promosi yang ditangguhkan 21.111 10.371

Tagihan komisi reksadana - 10.000

Tagihan sehubungan dengan ATM

bersama 8.669 7.098

Uang muka pengembangan sumber daya

manusia 5.318 5.170

Kiriman uang 6.339 -

Tagihan sehubungan dengan penyelesaian

Bank Indover 781 1.101

Uang muka dinas karyawan 163 28

Tagihan derivatif 121 28

Lain-lain 21.097 13.275

Jumlah 220.392 222.840

Cadangan kerugian penurunan nilai

aset lain-lain (1.075) (1.151)

Jumlah - bersih 219.317 221.689

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 21.951 dan Rp 21.796 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 51 dan Rp 50. Pada tahun 2013, Perusahaan menjual aset tetap yang tidak digunakan dengan nilai tercatat sebesar nihil pada harga jual sebesar Rp 66. Keuntungan bersih penjualan aset tetap yang tidak digunakan tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Operasional Lainnya (Catatan 29).

Berikut adalah rincian agunan yang diambil-alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Lancar 21.942 12.911

Dalam perhatian khusus 4 -

Kurang lancar - 8.885

Diragukan 4 -

Macet 52 50

Jumlah 22.002 21.846

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 48 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Saldo awal 1.151 1.017

Pemulihan - (130)

Selisih kurs penjabaran (76) 264

Saldo akhir 1.075 1.151

Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 21.372 dan Rp 52.352 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut.

16. Liabilitas Segera

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Kiriman uang 50.891 191.864

Liabilitas sehubungan dengan

ATM bersama 43.217 21.461

Beban akrual 21.701 5.482

Liabilitas administrasi kredit 12.791 7.209

Liabilitas pada perusahaan asuransi 4.415 3.510

Liabilitas sehubungan dengan Visa 2.430 -

Liabilitas setoran Jamsostek 929 897

Lain-lain 14.241 5.649

Jumlah 150.615 236.072

Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 3.321 dan Rp 619 (Catatan 32).

17. Simpanan

Simpanan terdiri dari:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Giro 3.431.101 3.772.352

Tabungan 4.668.909 5.236.420

Deposito berjangka 5.914.439 4.810.289

Jumlah 14.014.449 13.819.061

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 49 -

a. Giro terdiri atas:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Konvensional

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah 432.441 546.685

Mata uang asing (Catatan 34) 737.319 855.353

Jumlah 1.169.760 1.402.038

Pihak ketiga

Rupiah 1.199.073 1.311.234

Mata uang asing (Catatan 34) 969.947 1.014.893

Jumlah 2.169.020 2.326.127

Jumlah 3.338.780 3.728.165

Syariah

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah

Giro Mudharabah 22.170 15.217

Giro Wadiah 117 139

Jumlah 22.287 15.356

Mata uang asing (Catatan 34)

Giro Wadiah 3.481 4.036

Jumlah 3.481 4.036

Jumlah 25.768 19.392

Pihak ketiga

Rupiah

Giro Mudharabah 14.108 18.689

Giro Wadiah 52.358 6.026

Jumlah 66.466 24.715

Mata uang asing (Catatan 34)

Giro Wadiah 87 80

Jumlah 87 80

Jumlah 66.553 24.795

Jumlah 92.321 44.187

Jumlah 3.431.101 3.772.352

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Suku bunga giro per tahun

Rupiah 0,00 - 7,00 0,00 - 6,50

Mata uang asing 0,00 - 2,50 0,00 - 2,50

Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 11.643 dan Rp 19.683 (Catatan 9 dan 33).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 50 -

b. Tabungan terdiri atas:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Konvensional

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 32)

Tabungan Sinarmas 5.421 14.137

Tabungan Sinarmas Gold 9.598 9.250

Tabunganku 190 181

Jumlah 15.209 23.568

Pihak ketiga

Tabungan Sinarmas 2.501.943 3.313.800

Tabungan Sinarmas Gold 1.816.873 1.600.950

Tabunganku 265.665 248.651

Jumlah 4.584.481 5.163.401

Jumlah 4.599.690 5.186.969

Syariah

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 32)

Tabungan Wadiah 18 20

Tabungan Mudharabah 732 780

Jumlah 750 800

Pihak ketiga

Tabungan Wadiah 15.798 9.665

Tabungan Mudharabah 52.671 38.986

Jumlah 68.469 48.651

Jumlah 69.219 49.451

Jumlah 4.668.909 5.236.420

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Suku bunga tabungan per tahun

Rupiah 0,00 - 5,50 0,00 - 5,52

Saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil (Catatan 9 dan 33).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 51 -

c. Deposito berjangka terdiri atas:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Konvensional

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah 981.912 468.535

Mata uang asing (Catatan 34) 1.484.093 1.133.806

Jumlah 2.466.005 1.602.341

Pihak ketiga

Rupiah 2.344.933 2.201.473

Mata uang asing (Catatan 34) 505.672 472.530

Jumlah 2.850.605 2.674.003

Jumlah 5.316.610 4.276.344

Syariah

Deposito Mudharabah

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah 235.806 250.924

Pihak ketiga

Rupiah 362.023 283.021

Jumlah 597.829 533.945

Jumlah 5.914.439 4.810.289

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka:

Pihak berelasi Pihak Pihak berelasi Pihak

(Catatan 32) ketiga Jumlah (Catatan 32) ketiga Jumlah

Rupiah

Kurang dari 1 bulan 99.279 136.094 235.373 169.696 26.199 195.895

1 bulan 976.895 1.494.589 2.471.484 423.564 1.576.376 1.999.940

3 bulan 12.749 589.011 601.760 5.717 349.909 355.626

6 bulan 2.035 195.786 197.821 2.022 164.700 166.722

12 bulan 126.760 291.476 418.236 118.460 367.310 485.770

Jumlah 1.217.718 2.706.956 3.924.674 719.459 2.484.494 3.203.953

Mata uang asing

(Catatan 34)

Kurang dari 1 bulan 455.763 52.483 508.246 27.018 17.134 44.152

1 bulan 244.893 164.127 409.020 145.791 141.275 287.066

3 bulan 10.946 30.588 41.534 133.426 42.926 176.352

6 bulan 455 228.618 229.073 487 246.008 246.495

12 bulan 772.036 29.856 801.892 827.084 25.187 852.271

Jumlah 1.484.093 505.672 1.989.765 1.133.806 472.530 1.606.336

Jumlah 2.701.811 3.212.628 5.914.439 1.853.265 2.957.024 4.810.289

31 Desember 201331 Maret 2014

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 52 -

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Pihak berelasi Pihak Jumlah Pihak berelasi Pihak Jumlah

(Catatan 32) ketiga (Catatan 32) ketiga

Rupiah

1 bulan atau kurang 1.087.845 1.837.779 2.925.624 595.486 1.684.314 2.279.800

1 - 3 bulan 2.510 470.206 472.716 4.282 401.658 405.940

3 - 6 bulan 118.864 224.474 343.338 1.431 253.338 254.769

6 - 12 bulan 8.500 174.497 182.997 118.260 145.184 263.444

Jumlah 1.217.719 2.706.956 3.924.675 719.459 2.484.494 3.203.953

Mata uang asing

(Catatan 34)

1 bulan atau kurang 757.854 231.612 989.466 294.509 176.470 470.979

1 - 3 bulan 436.502 25.183 461.685 218.677 43.115 261.792

3 - 6 bulan 96.617 228.537 325.154 517.175 244.711 761.886

6 - 12 bulan 193.120 20.339 213.459 103.445 8.234 111.679

Jumlah 1.484.093 505.671 1.989.764 1.133.806 472.530 1.606.336

Jumlah 2.701.812 3.212.627 5.914.439 1.853.265 2.957.024 4.810.289

31 Desember 201331 Maret 2014

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Suku bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 5,00 - 10,50 5,00 - 10,50

Mata uang asing 0,15 - 3,75 0,15 - 3,50 Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.131.668 dan Rp 1.208.490 (Catatan 9 dan 33).

18. Simpanan dari Bank Lain

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Giro 72.538 201.481

Deposito berjangka 147.050 35.200

Call money 87.472 20.000

Jumlah 307.060 256.681

a. Giro terdiri dari:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Konvensional

Pihak berelasi (Catatan 32)

Mata uang asing (Catatan 34) 15.905 36.199

Pihak ketiga

Rupiah 56.591 165.275

Jumlah 72.496 201.474

Syariah

Pihak ketiga

Rupiah 42 7

Jumlah 72.538 201.481

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 53 -

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

Suku bunga per tahun

Rupiah 0,00 - 5,00 0,00 - 5,00

Dolar Amerika Serikat 0,15 0,15

Euro 0,00 0,00

b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah.

Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 132.050 dan nihil.

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Berdasarkan periode deposito berjangka

31 Maret 2014 31 Desember 2013

1 bulan 145.050 35.200

3 Bulan 2.000 -

6 bulan - -

12 bulan - -

Jumlah 147.050 35.200

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo

31 Maret 2014 31 Desember 2013

1 bulan atau kurang 147.050 35.200

1 - 3 bulan - -

3 - 6 bulan - -

6 - 12 bulan - -

Jumlah 147.050 35.200

Suku bunga per tahun:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

% %

1 bulan 7,25 - 7,90 7,60 - 7,75

c. Pada tanggal 31 Maret 2014, Call Money di tempatkan oleh pihak ketiga dalam mata uang asing dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan suku bunga pertahun sebesar 0,14%-0,15%. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, Call Money ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan suku bunga per tahun sebesar 7,05%.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 54 -

19. Liabilitas Akseptasi

a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak ketiga

Rupiah

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan - -

3-6 bulan 12.021 -

lebih dari 6 bulan 7.174 -

Jumlah 19.195 -

Mata Uang Asing (Catatan 34)

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan 12.526 16.223

3-6 bulan 22.452 25.322

lebih dari 6 bulan 192.242 196.779

Jumlah 227.220 238.324

Jumlah 246.415 238.324

b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak ketiga

Rupiah

1 bulan atau kurang - -

1-3 bulan - -

3-6 bulan 19.195 -

6-12 bulan - -

Jumlah 19.195 -

Mata Uang Asing (Catatan 34)

1 bulan atau kurang 25.562 17.801

1-3 bulan 9.547 23.744

3-6 bulan 192.111 2.059

6-12 bulan - 194.720

Jumlah 227.220 238.324

Jumlah 246.415 238.324

20. Utang Pajak

Utang pajak terdiri dari:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pajak kini - 15.705

Pajak penghasilan

Pasal 4 8.050 9.231

Pasal 21 1.766 3.252

Pasal 23 dan 26 889 1.242

Pasal 25 - 2.319

Jumlah pajak penghasilan 10.705 16.044

Pajak Pertambahan Nilai 93 129

Jumlah 10.798 31.878

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 55 -

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

21. Beban Bunga Akrual

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pihak berelasi (Catatan 32)

Rupiah

Deposito 1.888 690

Giro 158 280

Tabungan 15 18

Jumlah 2.061 988

Mata uang asing (Catatan 34)

Deposito 3.135 2.392

Giro 22 24

Jumlah 3.157 2.416

Jumlah pihak berelasi 5.218 3.404

Pihak ketiga

Rupiah

Deposito 10.019 9.265

Tabungan 3.220 3.224

Giro 517 601

Jumlah 13.756 13.090

Mata uang asing (Catatan 34)

Deposito 319 357

Giro 71 73

Jumlah 390 430

Jumlah pihak ketiga 14.146 13.520

Jumlah 19.364 16.925

22. Liabilitas Lain–Lain

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pendapatan diterima dimuka 10.001 6.552

Taksiran pajak penghasilan 4.123 -

Setoran jaminan 2.465 2.330

Kewajiban derivatif 354 -

Premi Penjaminan Pemerintah

(Catatan 40g) - 1.321

Lain-lain 4.794 1.826

Jumlah 21.737 12.029

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi serta pendapatan provisi atas kredit yang belum dicairkan.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 56 -

23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut:

Jumlah Lembar Persentase Jumlah

Pemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 7.498.835.150 57,15 749.883

PT Shinta Utama 363.136.372 2,77 36.314

Freenyan Liwang, Direktur Utama 3.514.375 0,03 351

Halim, Direktur 440.000 0,00 44

Masyarakat 5.254.605.805 40,05 525.461

Jumlah 13.120.531.702 100,00 1.312.053

31 Maret 2014

Jumlah Lembar Persentase Jumlah

Pemegang Saham Saham Kepemilikan Modal Disetor

% Rp

PT Sinar Mas Multiartha Tbk 7.498.835.150 57,17 749.883

PT Shinta Utama 363.136.372 2,77 36.314

Freenyan Liwang, Direktur Utama 3.514.375 0,03 351

Halim, Direktur 440.000 0,00 44

Masyarakat 5.250.955.601 40,03 525.096

Jumlah 13.116.881.498 100,00 1.311.688

31 Desember 2013

Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah (Catatan 40g).

Perubahan lembar saham untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Jumlah

Saham

Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2013 10.283.836.238

Penambahan modal disetor melalui

konversi Waran Seri I (Catatan 24) 7.569.399

Penambahan modal disetor melalui

konversi Waran Seri II (Catatan 24) 2.825.475.861

Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2013 13.116.881.498

Penambahan modal disetor melalui

konversi Waran Seri I (Catatan 24) 3.650.200

Penambahan modal disetor melalui

konversi Waran Seri II (Catatan 24) 4

Jumlah Saham pada tanggal 31 Maret 2014 13.120.531.702

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 57 -

Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2014:

Jumlah

Rp

Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) 80.000

Biaya emisi saham tahun 2010 (4.678)

Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 24) 89.918

Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 24) 90

Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) 180.478

Biaya emisi saham tahun 2012 (3.776)

Jumlah tambahan modal disetor

pada tanggal 31 Desember 2012 342.032

Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 24) 371

Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 24) 423.821

Jumlah tambahan modal disetor

pada tanggal 31 Desember 2013 766.224

Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 24) 179

Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 24) -

Jumlah tambahan modal disetor

pada tanggal 31 Maret 2014 766.403

Manajemen Permodalan

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada periode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.

Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 21,39% dan 21,82%. Rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 58 -

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

I. Komponen Modal

A. Modal Inti 2.656.602 2.528.077

B. Modal Pelengkap 117.828 109.420

II. Jumlah modal 2.774.430 2.637.497

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Risiko kredit setelah memperhitungkan

risiko spesifik 10.932.854 10.384.365

Risko pasar 205.304 213.655

Risiko operasional 1.832.145 1.490.878

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar

dan operasional 12.970.303 12.088.898

IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) yang tersedia

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit 25,38% 25,40%

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan pasar 24,91% 24,89%

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan operasional 21,73% 22,21%

KPMM dengan memperhitungkan risiko

kredit dan operasional dan pasar 21,39% 21,82%

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum yang diwajibkan 8% 8%

* Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan

24. Waran

Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.

Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 23), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham.

Selama Periode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, sebanyak 3.650.200 Waran Seri I dan 7.569.399 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 3.650.200 saham dan 7.569.399 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 544 dan Rp 1.128. Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 109.427.023 dan 113.077.223 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 59 -

Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017.

Selama periode 31 Maret 2014, sebanyak 4 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 4 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 1.000 (angka penuh).

Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 171.138.667 dan 171.138.671 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Rupiah

Kredit yang diberikan 326.321 278.324

Penempatan pada bank lain

dan Bank Indonesia 16.095 14.513

Efek-efek 18.211 13.318

Giro pada bank lain 1.266 1.199

Efek yang dibeli dengan

janji jual kembali 1.351 -

Jumlah 363.244 307.354

Mata uang asing

Kredit yang diberikan 19.964 20.486

Efek-efek 5.894 6.769

Penempatan pada bank lain

dan Bank Indonesia 1.031 828

Giro pada bank lain - -

Jumlah 26.889 28.083

Jumlah 390.133 335.437

Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi selama periode 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 8.456 dan Rp 16.421 atau masing-masing 3,72% dan 4,89% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 32).

Termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil selama periode 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 45.006 dan Rp 27.418.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 60 -

26. Beban Bunga dan Bagi Hasil

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Rupiah

Deposito berjangka 71.759 56.075

Tabungan 59.304 41.091

Giro 13.041 15.107

Premi penjaminan Pemerintah

(Catatan 40g) 7.239 7.093

Simpanan dari bank lain 5.069 451

Jumlah 156.412 119.817

Mata uang asing

Deposito berjangka 6.966 8.491

Giro 1.430 1.113

Simpanan dari bank lain 3 6

Jumlah 8.399 9.610

Jumlah 164.811 129.427

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 26.553 dan Rp 32.262 atau masing-masing 16,11% dan 24,93% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 32). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 15.580 dan Rp 10.958.

27. Beban Umum dan Administrasi

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Umum 36.964 29.767

Riset dan pengembangan 17.541 -

Perbaikan dan pemeliharaan 17.539 12.843

Komunikasi 15.796 9.949

Cetakan dan alat tulis 12.727 12.216

Transportasi 12.574 6.699

Sewa gedung 10.208 8.549

Promosi 4.984 10.311

Pendidikan dan pengembangan 3.756 3.456

Listrik dan air 3.478 2.494

Perjalanan dinas 1.660 2.344

Asuransi 629 935

Jasa profesional 61 110

Jumlah 137.917 99.673

Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi pada 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 18.086 dan Rp 10.451 (Catatan 32).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 61 -

28. Beban Tenaga Kerja

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Gaji 45.105 40.529

Tunjangan Hari Raya 3.551 3.799

Tunjangan lainnya 25.202 21.207

Jumlah 73.858 65.535

29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Lain-lain 509 322

Jumlah 509 322

30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Beban tanggung jawab sosial 164 78

Kerugian penjualan aktiva yang diambil-alih 39 -

Kerugian penjualan aset tetap (catatan 13) 11 2

Lain-lain 140 84

Jumlah 354 86

31. Laba per Saham Dasar

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Laba bersih 36.315 56.624

Rata-rata tertimbang jumlah saham

untuk perhitungan laba per saham dasar 12.828.467.653 10.340.319.821

Rata-rata tertimbang jumlah saham

untuk perhitungan laba per saham dilusian 13.103.295.228 13.401.097.392

Laba bersih per saham

(dalam Rupiah penuh)

Dasar 2,83 5,48

Dilusian 2,77 4,23

Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian periode 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 62 -

32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi

Sifat Pihak Berelasi

Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah Perusahaan Sinar Mas, karena Perusahaan Sinar Mas merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan:

a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.

PT Sinarmas Multiartha Tbk, PT Shinta Utama dan Indra Widjaja.

b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham

Perusahaan.

c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan.

Transaksi Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:

a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase Persentase

terhadap jumlah terhadap jumlah

Jumlah aset/liabilitas Jumlah aset/liabilitas

% %

Aset

Kredit

PT Lontar Papyrus Pulp

& Paper Industry 866.800 4,91 921.475 5,22

Kenny Santoso - 0,00 9.899 0,06

PT Maritim Sinar Utama 15.218 0,09 7.903 0,04

PT Tjiwi Kimia 691 0,00 786 0,00

Hendra Jaya Kosasih - 0,00 270 0,00

Lain - lain (dibawah

Rp 1.000) 3.290 0,02 4.345 0,02

885.999 5,02 944.678 5,34

Tagihan Akseptasi 19.195 0,11 - -

Pendapatan bunga akrual 7 0,00 482 0,00

Biaya dibayar dimuka 7.065 0,04 33.997 0,19

Aset lain - lain 21.372 0,12 52.352 0,30

Liabilitas

Liabilitas segera 3.321 0,02 619 0,00

Simpanan 3.913.298 26,35 3.299.063 22,22

Simpanan dari bank lain 15.905 0,11 36.199 0,24

Beban bunga akrual 5.218 0,04 3.404 0,02

31 Desember 201331 Maret 2014

b. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, sebesar Rp 2.354.394 dan Rp 2.424.810 dari saldo

kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).

c. Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 8.456 dan Rp 16.421, atau masing-masing 3,72% dan 4,89% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 63 -

d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 31 Maret 2014 dan

31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 26.553 dan Rp 32.262, atau masing-masing 16,11% dan 24,93% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26).

e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 31 Maret 2014 dan

31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 18.086 dan Rp 10.451 (Catatan 27). f. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi

dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:

% Rp % Rp % Rp

Gaji dan imbalan kerja

jangka pendek 100 1.500 100 458 87,26 7.579

Imbalan pesangon - - - - 12,74 1.107

Jumlah 100 1.500 100 458 100 8.686

Direksi

31 Maret 2014

Dewan manajemen

Personil

kunci lainnyaKomisaris

% Rp % Rp % Rp

Gaji dan imbalan kerja

jangka pendek 100 1.280 100 414 94,78 7.138

Imbalan pesangon - - - - 5,22 393

Jumlah 100 1.280 100 414 100 7.531

Direksi

31 Maret 2013

Dewan manajemen

Personil

kunci lainnyaKomisaris

g. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa

L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 150.192 dan Rp 138.818 (Catatan 33). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 14.500 dan Rp 14.500.

h. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan

kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 663.003 dan Rp 657.697 (Catatan 13).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 64 -

33. Komitmen dan Kontinjensi

a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Pembelian tunai mata uang asing

(spot dan forward)Dolar Amerika Serikat 178.676 121.700

Poundsterling Inggris 22.655 -

Dolar Australia 19.990 -

Euro 6.230 -

Yen Jepang - 36.423

Jumlah 227.551 158.123

Penjualan tunai mata uang asing

(tom, spot dan forward)Dolar Amerika Serikat 139.021 109.530

Poundsterling Inggris 15.103 -

Dolar Australia 14.835 -

Euro 12.460 5.028

Yen Jepang - 36.347

Jumlah 181.419 150.905

Transaksi tom, spot, forward di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari, 2 hari dan 20 hari sampai

46 hari.

b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Komitmen

Liabilitas Komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 359.872 265.516

Irrevocable letters of credit 52.879 67.942

Jumlah 412.751 333.458

Kontinjensi

Tagihan Kontinjensi

Pendapatan bunga dalam

penyelesaian 34.322 27.934

Liabilitas Kontinjensi

Bank garansi 953.607 921.253

Jumlah - bersih (919.285) (893.319)

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 150.192 dan Rp 138.818 (Catatan 32). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 1 - 9 bulan dan 1 - 12 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 14 hari - 39 bulan dan 18 hari - 38 bulan.

Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 28.940 dan Rp 48.399 (Catatan 17). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 248.721 dan Rp 225.136 (Catatan 17).

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 65 -

34. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Aset

Kas USD 25.985 23.833

SGD 4.573 2.819

CNY 2.486 1.944

AUD 662 671

EUR 527 460

JPY 147 372

HKD 104 129

GBP 17 21

Giro pada Bank Indonesia USD 350.279 418.154

Giro pada bank lain USD 1.459.455 109.955

SGD 31.797 33.114

EUR 23.154 26.649

CNY 20.123 18.397

AUD 8.647 16.946

JPY 3.883 1.477

GBP 2.229 1.634

HKD 976 657

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia USD - 1.162.313

Efek-efek USD 517.539 414.144

CNY 19.050 20.740

Kredit USD 1.285.860 1.406.687

SGD 1.743 1.475

Tagihan Akseptasi USD 227.220 238.324

Pendapatan bunga akrual USD 8.185 7.254

Aset lain-lain USD 934 13.523

EUR 781 1.102

Jumlah Aset 3.996.356 3.922.794

Liabilitas

Liabilitas segera USD 2.111 2.653

SGD 269 -

GBP 323

AUD 87

Simpanan USD 3.593.862 3.377.598

CNY 40.672 39.935

SGD 36.920 34.510

AUD 18.129 16.133

EUR 10.500 11.983

JPY 516 539

Simpanan dari bank lain USD 100.468 33.069

EUR 2.909 3.130

Liabilitas Akseptasi USD 227.220 238.324

Beban bunga akrual USD 3.462 2.767

SGD 2 1

AUD 48 37

CNY 35 41

Liabilitas lain-lain USD 88 61

SGD 10 16

Jumlah Liabilitas 4.037.631 3.760.797

Aset/Liabilitas - Bersih 41.275 161.997

Ekuivalen Rp

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 66 -

b. Posisi Devisa Neto (PDN)

Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:

31 Maret 2014

Mata Uang Aset Liabilitas Bersih Absolut

Dolar Amerika Serikat 4.054.530 4.048.769 5.761

Poundsterling Inggris 24.901 15.426 9.475

Yen Jepang 4.039 516 3.523

Dolar Hong Kong 1.080 - 1.080

Euro 29.668 25.884 3.784

Dolar Singapura 38.246 37.203 1.043

Dolar Australia 29.386 33.106 3.720

Yuan China 41.659 40.713 946

Jumlah 4.223.509 4.201.617 29.332

Rekening Administratif

Laporan Posisi Keuangan dan

31 Desember 2013

Mata Uang Aset Liabilitas Bersih Absolut

Dolar Amerika Serikat 3.759.938 3.752.359 7.579

Poundsterling Inggris 1.656 51 1.605

Yen Jepang 38.274 36.886 1.388

Dolar Hong Kong 787 - 787

Euro 23.757 21.146 2.611

Dolar Singapura 37.929 34.822 3.107

Dolar Australia 17.616 16.177 1.439

Yuan China 41.082 40.028 1.054

Jumlah 3.921.039 3.901.469 19.570

Rekening Administratif

Laporan Posisi Keuangan dan

Posisi devisa neto pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 1,06% dan 0,75%.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 67 -

35. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Perusahaan dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Nilai

Tercatat

Estimasi Nilai

Wajar

Nilai

Tercatat

Estimasi Nilai

Wajar

Aset Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Efek-efek 20.000 20.000 20.000 20.000

Tagihan derivatif 121 121 28 28

Dimiliki hingga jatuh tempo

Efek-efek 806.128 878.678 833.217 884.020

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 160.000 160.000 915.451 915.451

Tersedia untuk dijual

Efek-efek 118.983 118.983 143.489 143.489

Pinjaman diberikan dan piutang

Kas 297.222 297.222 375.908 375.908

Giro pada Bank Indonesia 1.214.289 1.214.289 1.441.677 1.441.677

Giro pada bank lain 1.623.526 1.623.526 247.772 247.772

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 200.000 200.000 593.813 593.813

Efek-efek 325.985 325.985 207.001 207.001

Efek yang dibeli dengan janji jual

kembali 49.271 49.271 139.212 139.212

Kredit yang diberikan - bersih 10.009.531 10.187.175 9.924.090 10.179.778

Tagihan akseptasi 246.415 246.415 238.324 238.324

Pendapatan bunga akrual 76.572 76.572 73.261 73.261

Aset lain-lain 41.488 41.488 65.007 65.007

Jumlah Aset Keuangan 15.189.531 15.439.725 15.218.250 15.524.741

Liabilitas Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi

Liabilitas derivatif 354 354 - -

Liabilitas Keuangan Lain-lain

Liabilitas segera 147.069 147.069 235.999 235.999

Simpanan 13.255.080 13.255.080 13.191.478 13.191.478

Simpanan dari bank lain 174.968 174.968 256.674 256.674

Liabilitas akseptasi 246.415 246.415 238.324 238.324

Surat berharga yang diterbitkan 355 355 355 355

Beban bunga akrual 19.364 19.364 16.925 16.925

Liabilitas lain-lain 21.737 21.737 3.651 3.651

Jumlah Liabilitas Keuangan 13.865.342 13.865.342 13.943.406 13.943.406

31 Maret 2014 31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 68 -

Hirarki Nilai Wajar Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

31 Maret 2014

Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah

Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi

Efek-efek 20.000 - 20.000

Tagihan derivatif - 121 121

Tersedia untuk dijual

Efek-efek 118.983 - 118.983

Jumlah Aset Keuangan 138.983 121 139.104

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas derivatif - 354 354

Jumlah liabilitas keuangan - 354 354

31 Desember 2013

Tingkat 1 Tingkat 2 Jumlah

Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi

Efek-efek 20.000 - 20.000

Tagihan derivatif - 28 28

Tersedia untuk dijual

Efek-efek 143.489 - 143.489

Jumlah Aset Keuangan 163.489 28 163.517

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah tagihan derivatif.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 69 -

Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Nilai wajar liabilitas keuangan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.

36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 10 Juni 2013 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 4.500 dan Rp 4.500.

37. Kontinjensi

Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut.

38. Informasi Segmen

a. Segmen Usaha

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:

Pemasaran Pemasaran

dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah

Pendapatan

Pendapatan bunga dan bagi hasil 303.206 41.920 - 43.079 1.928 390.133

Pendapatan operasional lainnya 5.411 2.939 432 2.387 324 11.493

Jumlah Pendapatan 308.617 44.859 432 45.466 2.252 401.626

Beban

Beban bunga dan bagi hasil 148.832 400 - 12.994 2.585 164.811

Beban operasional lainnya 155 299 - 3.087 24 3.565

Jumlah Beban 148.987 699 - 16.081 2.609 168.376

Pendapatan segmen - bersih 233.250

Pendapatan yang tidak dapat

dialokasikan 39.331

Beban yang tidak dapat dialokasikan 227.187

Laba sebelum pajak 45.394

Beban pajak 9.079

Laba bersih 36.315

31 Maret 2014

Bank Umum Unit Usaha Syariah

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 70 -

Pemasaran Pemasaran

dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah

Pendapatan

Pendapatan bunga dan bagi hasil 273.727 34.292 - 25.083 2.335 335.437

Pendapatan operasional lainnya 2.266 1.918 34 2.490 183 6.891

Jumlah Pendapatan 275.993 36.210 34 27.573 2.518 342.328

Beban

Beban bunga dan bagi hasil 118.436 33 - 10.943 15 129.427

Beban operasional lainnya 8.051 3.926 - - 147 12.124

Jumlah Beban 126.487 3.959 - 10.943 162 141.551

Pendapatan segmen - bersih 200.777

Pendapatan yang tidak dapat

dialokasikan 48.105

Beban yang tidak dapat dialokasikan 178.102

Laba sebelum pajak 70.780

Beban pajak 14.156

Laba bersih 56.624

31 Maret 2013

Bank Umum Unit Usaha Syariah

Pemasaran Pemasaran

dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah

Aset

Aset segmen 10.443.923 4.268.390 247.196 1.303.520 129.674 16.392.703

Aset yang tidak dapat

dialokasikan 1.248.791

Jumlah Aset 17.641.494

Liabilitas

Liabilitas segmen 13.525.058 1.273 246.415 759.369 132.092 14.664.207

Liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan 185.392

Jumlah Liabilitas 14.849.599

31 Maret 2014

Bank Umum Unit Usaha Syariah

Pemasaran Pemasaran

dan Kredit Treasuri Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Jumlah

Aset

Aset segmen 10.253.770 4.561.257 239.425 1.092.656 61.462 16.208.570

Aset yang tidak dapat

dialokasikan 1.238.885

Jumlah Aset 17.447.455

Liabilitas

Liabilitas segmen 13.499.032 883 238.324 627.583 7 14.365.829

Liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan 327.366

Jumlah Liabilitas 14.693.195

31 Desember 2013

Bank Umum Unit Usaha Syariah

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 71 -

b. Segmen Geografis

Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Maret 2013

DKI Jakarta 248.351 210.712

Pulau Jawa (diluar Jakarta) 66.839 56.325

Pulau Sumatera 36.883 37.962

Pulau Sulawesi dan Maluku 21.673 17.612

Pulau Bali dan Lombok 9.323 8.061

Pulau Kalimantan 4.861 3.956

Pulau Jayapura 2.203 809

Jumlah 390.133 335.437

Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013 31 Maret 2014 31 Desember 2013

DKI Jakarta 12.363.595 11.675.457 3.548 72.252

Pulau Jawa

(diluar Jakarta) 1.888.653 1.960.963 6.121 14.045

Pulau Sumatera 1.055.288 1.457.200 2.392 8.142

Pulau Sulawesi dan Maluku 650.849 653.394 682 5.112

Pulau Bali dan Lombok 241.357 241.278 1.527 3.033

Pulau Kalimantan 122.502 101.392 732 1.547

Pulau Jayapura 70.459 118.886 278 2.876

Jumlah 16.392.703 16.208.570 15.280 107.007

Nilai Tercatat Aset Segmen Penambahan Aset Tetap

39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan senantiasa mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin meningkatnya eksposur dan kompleksitas risiko kegiatan usaha perbankan, serta meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan

menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan nilai perusahaan yang disertai peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.

Untuk menyesuaikan dengan standar manajemen risiko pada perbankan internasional, Perusahaan secara terus-menerus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perusahaan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:

a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi serta kerangka manajemen

risiko; b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko;

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 72 -

c. Pemantauan terhadap pelaksanaan strategi manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite

Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi; d. Pemantauan posisi/eksposur risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko maupun per aktvitas

fungsional sesuai limit risiko yang ditetapkan; e. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen

risiko terhadap kinerja masing-masing satuan kerja operasional; f. Pengkajian terhadap usulan aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan atau dikembangkan oleh suatu

unit tertentu yang ada pada Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk melakukan aktivitas dan atau produk baru termasuk system dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;

g. Memberikan rekomendasi mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara Bank kepada satuan kerja operasional dan kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko;

h. Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko, bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan intern;

i. Penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau sekurangkurangnya secara triwulanan. Apabila kondisi pasar berubah dengan cepat maka frekuensi laporan harus ditingkatkan. Sedangkan untuk eksposur risiko yang relatif lambat, frekuensi laporan disampaikan sekurang-kurangnya secara triwulanan. Apabila kondisi pasar berubah dengan cepat maka frekuensi laporan harus ditingkatkan.

j. Pelaksanaan kaji ulang secara berkala untuk memastikan :

Kecukupan kerangka manajemen risiko

Keakuratan metodologi penilaian risiko

Kecukupan sistem informasi manajemen risiko. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya,

yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.

Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.

Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.

Untuk mendukung pertumbuhan kredit konsumen yang sehat maka dikembangkan Loan Origination System

(LOS) untuk penerapan parameter-parameter risiko secara terintegrasi dan menyeluruh dalam proses pengajuan kredit konsumen. Dilakukan juga penyempurnaan kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan portofolio kredit konsumen yang lebih baik.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 73 -

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah Neto

Laporan Posisi Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugiEfek-efek

Obligasi korporasi 40.475 40.267 40.846 40.638Aset lain-lain

Tagihan derivatif 121 121 28 28Dimiliki hingga jatuh tempo

Efek-efek Obligasi korporasi 43.959 43.939 4.012 3.972

Tersedia untuk dijualEfek-efek

Obligasi korporasi 118.490 118.490 127.454 127.454Pinjaman yang diberikan dan piutang

Giro pada bank lain 1.623.526 1.623.526 247.772 247.772Penempatan pada bank lain

Call money - - 432.113 432.113Deposito berjangka 200.000 200.000 161.700 161.700

Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor 325.985 325.985 207.001 207.001

Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) 11.224.846 11.165.539 10.966.071 10.909.738

Tagihan akseptasi 246.415 246.415 238.324 238.324Pendapatan bunga akrual 76.572 76.572 73.261 73.261Aset lancar lain-lain 42.512 41.488 66.108 65.077

Jumlah 13.942.901 13.882.342 12.564.690 12.507.078

Komitmen dan kontinjensi

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 359.872 359.872 265.516 265.516

Bank garansi 953.607 953.607 921.253 921.253Irrevocable letters of credit 52.879 52.879 67.942 67.942

Jumlah 1.366.358 1.366.358 1.254.711 1.254.711

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran.

Perusahaan mengkategorikan debitur yang menerima kredit berdasarkan segmen pasar, yaitu korporasi, komersial dan ritel. Tabel dibawah ini menunjukan komposisi kredit yang diberikan Perusahaan berdasarkan segmen pasar beserta tingkat NPL pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

Baki Debet Kredit bermasalah Baki Debet Kredit bermasalah

% % % %

Korporasi 34,25 6,87 29,32 71,84

Komersial 23,72 40,00 21,13 2,84

Ritel 42,03 53,13 49,55 25,32

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

31 Maret 2014 31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 74 -

Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem infomasi kredit yang memadai. Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

Telah jatuh tempo

Belum jatuh tempo tetapi tidak

dan tidak mengalami mengalami Mengalami

penurunan nilai penurunan nilai penurunan Jumlah

Giro pada bank lain 1.623.526 - - 1.623.526

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 200.000 - - 200.000

Efek-efek

Diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi 40.475 - - 40.475

Dimiliki hingga jatuh tempo 43.959 - - 43.959

Tersedia untuk dijual 118.490 - - 118.490

Pinjaman yang diberikan

dan piutang 325.985 - - 325.985

Kredit yang diberikan 11.050.142 95 174.609 11.224.846

Tagihan akseptasi 246.415 - - 246.415

Pendapatan bunga akrual 76.572 - - 76.572

Aset lain-lain 41.731 - 781 42.512

Jumlah 13.767.295 - 175.390 13.942.780

31 Maret 2014

Telah jatuh tempo

Belum jatuh tempo tetapi tidak

dan tidak mengalami mengalami Mengalami

penurunan nilai penurunan nilai penurunan Jumlah

Giro pada bank lain 247.772 - - 247.772

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 593.813 - - 593.813

Efek-efek

Diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi 40.846 - - 40.846

Dimiliki hingga jatuh tempo 4.012 - - 4.012

Tersedia untuk dijual 127.454 - - 127.454

Pinjaman yang diberikan

dan piutang 207.001 - - 207.001

Kredit yang diberikan 10.689.337 172 276.562 10.966.071

Tagihan akseptasi 238.324 - - 238.324

Pendapatan bunga akrual 73.261 - - 73.261

Aset lain-lain 65.007 - 1.101 66.108

Jumlah 12.286.827 - 277.663 12.564.662

31 Desember 2013

Risiko Pasar

Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan

pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala.

Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan terhadap posisi surat berharga kategori available for sale (AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto

(PDN) serta transaksi forex.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 75 -

a. Risiko Suku Bunga

Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0.50% (kenaikan BI Rate terbesar selama satu tahun terakhir) terhadap posisi RSA dan RSL Bank per 31 Maret 2014

berpotensi menurunkan NII sebesar + Rp 13 Milyar.

Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.

Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah):

Rupiah Mata Uang Asing

% %

Aset

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia (termasuk giro pada

bank lain) 3,59 0,18

Kredit yang diberikan 13,32 5,69

Liabilitas

Simpanan 5,14 0,65

Simpanan dari bank lain 1,30 0,03

Rupiah Mata Uang Asing/

% %

Aset

Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia (termasuk giro pada

bank lain) 3,39 1,13

Kredit yang diberikan 13,19 5,16

Liabilitas

Simpanan 4,80 1,10

Simpanan dari bank lain 2,03 0,04

31 Maret 2014

31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 76 -

Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

dengan s.d. s.d. s.d.

1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah

Aset

Bunga Mengambang

Giro pada bank lain 1.623.526 - - - - 1.623.526

Kredit yang diberikan 467.999 434.819 2.599.454 539.624 2.848.346 6.890.242

Liabilitas

Bunga Mengambang

Simpanan 7.938.470 - - - - 7.938.470

Simpanan dari bank lain 72.496 - - - - 72.496

31 Maret 2014

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

dengan s.d. s.d. s.d.

1 bulan 3 bulan 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah

Aset

Bunga Mengambang

Giro pada bank lain 247.772 - - - - 247.772

Kredit yang diberikan 52.058 638.524 3.216.406 543.849 1.985.335 6.436.172

Liabilitas

Bunga Mengambang

Simpanan 8.915.134 - - - - 8.915.134

Simpanan dari bank lain 201.474 - - - - 201.474

31 Desember 2013

b. Risiko Nilai Tukar

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2014, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 0,3% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) sebesar Rp 66 juta, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN.

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan.

Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 77 -

Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan

dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar.

Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan.

Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan

dengan s.d. s.d. s.d.

1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat

Liabilitas

Liabilitas segera 148.186 - - - 148.186 - 148.186

Simpanan 12.015.100 934.401 668.492 396.456 14.014.449 - 14.014.449

Simpanan dari bank lain 307.060 - - - 307.060 - 307.060

Surat berharga yang

diterbitkan 355 - - - 355 - 355

Beban bunga akrual 19.364 - - - 19.364 - 19.364

Liabilitas lain-lain 21.737 - - - 21.737 - 21.737

Jumlah Liabilitas 12.511.802 934.401 668.492 396.456 14.511.151 - 14.511.151

31 Maret 2014

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan

dengan s.d. s.d. s.d.

1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat

Liabilitas

Liabilitas segera 236.072 - - - 236.072 - 236.072

Simpanan 11.759.551 667.732 1.016.655 375.123 13.819.061 - 13.819.061

Simpanan dari bank lain 256.681 - - - 256.681 - 256.681

Surat berharga yang

diterbitkan 355 - - - 355 - 355

Beban bunga akrual 16.925 - - - 16.925 - 16.925

Liabilitas lain-lain 3.651 - - - 3.651 - 3.651

Jumlah Liabilitas 12.273.235 667.732 1.016.655 375.123 14.332.745 - 14.332.745

31 Desember 2013

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 78 -

Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM.

Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut:

Risk Control Self Assessment (RCSA)

Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka

mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis.

Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan.

Perusahaan saat ini juga telah mulai mengembangkan alat ukur lainnya seperti Key Risk Indicator (KRI).

KRI merupakan perangkat risiko operasional yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko sejak dini dalam rangka pengendalian risiko terhadap setiap aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan. Melalui pengembangan terhadap KRI, kedepannya Perusahaan akan memilki dashboard risiko operasional, dimana dashboard tersebut digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui besarnya potensi risiko

operasional Bank.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 79 -

Perusahaan telah membentuk Tim Task Force “Peningkatan Kualitas Kinerja Bank” yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan kinerja pada seluruh aktivitas Perusahaan. Melalui Tim Task Force tersebut, Perusahaan dapat semakin meningkatkan sistem pengendalian internal serta sekaligus sebagai wadah untuk meningkatkan budaya sadar risiko.

e. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum.

Untuk meminimalkan risiko hukum, Perusahaan antara lain melalui Unit Kerja Corporate Legal pada kantor pusat serta Legal Officer pada Kantor Cabang, selalu melakukan pemantauan terhadap potensi

munculnya litigasi/tuntutan hukum kepada Perusahaan. Dalam setiap aktivitas, baik perkreditan, operasional maupun tresuri, Perusahaan juga selalu memperhatikan kelengkapan aspek hukum terutama yang berkaitan dengan aktivitas perikatan perjanjian dengan nasabah/debitur dan kelengkapan dokumen legalitas.

Terkait dengan penerapan manajemen risiko hukum, satuan kerja manajemen risiko juga melakukan kajian-kajian terkait dengan aktivitas Perusahaan yang dapat meningkatkan eksposur risiko hukum serta memberikan rekomendasi dalam rangka memitigasi risiko tersebut.

f. Risiko Strategis

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

g. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau

kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 80 -

Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking),

antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL).

h. Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan meningkatkan pelayanan (Service Level Agreement) pada seluruh unit bisnis, terutama unit bisnis yang berhadapan langsung dengan nasabah, seperti Front Liner dan Unit Kerja Pengaduan Nasabah (Contact Center). Selain itu, pengendalian risiko reputasi juga dilakukan melalui pengelolaan brand image yang dilakukan oleh Corporate Secretary, seperti pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada beberapa institusi dan masyarakat.

i. Penilaian Profil Risiko

Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.

Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2014, secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut

disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko.

40. Informasi Lainnya

a. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Maret 2014 dan

31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 1,17% dan 1,88%. b. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan

(secara bruto) adalah masing-masing sebesar 1,55% dan 2,50%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 1,21% dan 2,12%.

c. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember

2013 masing-masing sebesar 79,77% dan 78,72%. d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing

adalah sebesar 1,01% dan 1,71%. e. Return of Equity (ROE) 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 5,46% dan

9,23%.

f. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 81 -

Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.

g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum.

Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 82 -

41. Informasi Keuangan Unit Syariah

Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).

Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Laporan Posisi Keuangan

Aset

Kas 10.135 12.245

Giro pada Bank Indonesia 37.667 19.800

Penempatan pada bank syariah lain

dan Bank Indonesia 4.200 1.500

Efek-efek - bersih 87.807 105.303

Piutang iB - bersih 1.156.008 985.647

Pendapatan yang masih akan diterima 419 1.243

Biaya dibayar dimuka 2.430 1.097

Aset tetap - bersih 28.988 27.167

Aset ijarah - bersih 143.423 104.556

Aset lain-lain 16.143 12.651

Jumlah 1.487.220 1.271.209

Liabilitas

Liabilitas segera 1.116 73

Simpanan iB 759.370 627.583

Simpanan dari bank lain 132.091 7

Utang pajak 1.862 1.261

Pendapatan diterima di muka 68 68

Liabilitas lain-lain 533.169 472.780

Saldo laba 59.544 169.437

Jumlah 1.487.220 1.271.209

Informasi keuangan unit syariah pada tahun - tahun yang berakhir 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2013, adalah sebagai berikut:

31 Maret 2014 31 Maret 2013

Laba Rugi Komprehensif

Pendapatan bagi hasil 45.006 27.418

Beban bagi hasil 15.580 10.958

Penghasilan setelah bagi hasil 29.426 16.460

Pendapatan lainnya 3.231 919

Beban lainnya (24.502) (2.676)

Beban lainnya - Bersih (21.271) (1.757)

Laba 8.155 14.703

PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode yang berakhir 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)

- 83 -

42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan laporan arus kas Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah penghapusbukuan kredit yang diberikan sebesar Rp 96 dan Rp10.233.

43. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai berikut: ISAK

a. ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

b. ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

c. ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka

PPSAK

PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum. Perusahaan memperkirakan bahwa penerapan ISAK dan PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan keuangan.

********