pt bank mnc internasional tbk -...
TRANSCRIPT
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN KEUANGAN
PER 30 SEPTEMBER 2016 ( UNAUDITED)
DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 - 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6
1 Informasi Umum 7 - 8
2 Kebijakan Akuntansi 8 - 17
3 Pertimbangan Kritisi Akuntansi dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan 17 - 18
4 Kas 18
5 Giro pada Bank Indonesia 18 - 19
6 Giro pada Bank Lain 19
7 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 20
8 Efek-efek 20 - 21
9 Tagihan dan Liabilitas Derivatif 22
10 Kredit yang Diberikan 22 - 25
11 Tagihan dan Liabilitas Akseptasi 25
12 Biaya Dibayar Dimuka 25
13 Aset tetap 26 - 27
14 Aset Pajak Tangguhan 27
15 Aset Tidak Berwujud 27
16 Aset Lain Lain 28
17 Liabilitas Segera 28
18 Simpanan 28 - 30
19 Simpanan dari Bank Lain 30
20 Liabilitas Atas Efek Efek Yang Dijual Dengan Janji Dijual Kembali 30
21 Pinjaman Diterima - Pihak Ketiga 31
22 Utang Pajak 31
23 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 31
24 Beban Yang Masih Harus Dibayar 31
25 Liabilitas Lain-lain 32
26 Modal Saham 32
27 Tambahan Modal Disetor 32
28 Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 33
29 Pendapatan Bunga 33
30 Beban Bunga 33
31 Pendapatan Operasional Lain-Lainnya 33
32 Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 33
33 Beban Umum dan Administrasi 34
34 Beban Tenaga Kerja 34
35 Penjelasan Pendapatan dan Beban Non Operasional 35
36 Laba per Saham 35
37 Sifat,transaksi dan saldo dangan pihak-pihak berelasi 35 - 36
38 Komitmen dan Kontinjensi 36
39 Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas 37 - 38
40 Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 39
41 Informasi Segmen 40
42 Jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum 41
43 Perhitungan Modal Posisi 30 September 2016 dan 30 September 2015 41
44 Manajemen Risiko 41 - 52
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBKL A P O R A N K E U A N G A N
Untuk periode yang berakhir pada30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
DAFTAR ISI
Kas
Giro Pada Bank Indonesia 2j
2j
Penempatan Pada Bank Indonesia
dan Bank Lain - Pihak Ketiga 2k
2l
2m
Kredit 2n
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
2p
Biaya Dibayar Dimuka 2r
Aset Tetap - Bersih 2s
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Aset Tak Berwujud - Bersih 2t
Aset Lain-lain - Bersih
7.
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
Tagihan Akseptasi - Pihak Ketiga
16.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET Catatan 30-Sep-16 31-Des-15
57.349
7.230.272 7.027.878
8.194 8.241
1.682.916 1.335.254
480.315
117.871 108.955
719.928 812.623
Giro Pada Bank Lain - Pihak Ketiga
4.
5.
6.
Efek-Efek - Pihak Ketiga
Tagihan Derivatif - Pihak Ketiga
dari laporan keuangan secara keseluruhan
JUMLAH ASET 12.445.026 12.137.004
480.547 194.039
57.699
21.234
1.173.954
11. 27.204
12.
13.
14.
8.
9.
10.
1.457.654
91.695
1.266.474
12.057 10.933
85.615
63.028
(55.645) (37.962)
7.266.322
15.
50.041
7.047.265
44.963
48.704
1
Liabilitas Segera 2w
Simpanan 2x
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Jumlah
Simpanan dari Bank lain - Pihak Ketiga 2y
Liabilitas Derivatif - Pihak Ketiga 2m
Liabilitas atas efek efek yang dijual dengan janji dijual kembali
Liabilitas Akseptasi - Pihak Ketiga 2p
Pinjaman Diterima - Pihak Ketiga
Utang Pajak
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Beban yang Masih Harus Dibayar
Liabilitas lain-lain
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Tambahan modal disetor - bersih
Rugi komprehensif lain
Saldo laba (Defisit)
Telah ditentukan penggunaannyaBelum ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILTAS DAN EKUITAS 12.137.004
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
42.436 37.331
68.227 62.865
11 (7.217)
10.576.825 10.428.800
1.912.957
Modal saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Modal
dasar - 60.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor
19.129.563.072 saham.
26.
1.868.201 1.708.204
9.
11.
17.940 (219.031)
148.555 3.555
11.718 13.760
2.537 3.714
27.204 21.234
19.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
607.285 500.705
722.675 947.882
8.501.790
9.766.527
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
204.117 14.122
dari laporan keuangan secara keseluruhan
22.
23.
24.
17.
18.
9.340 8.542 25.
378.557 - 20.
Catatan
28.
17.940 (211.262)
27.
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.818.645
9.224.465
1.912.957
12.445.026
21. 939 -
30-Sep-16 31-Des-15
2
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 2aa
Komisi dan Fee dari kredit yang diberikan.
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Bunga 2bb
Provisi dan komisi yang harus dibayar
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih
Keuntungan bersih penjualan efek
Provisi komisi dan fee selain kredit - bersih
Penerimaan kembali kredit yang dihapus buku
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
dari efek yang diperdagangkan
Lain - lain 31.
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan
Aset Non Keuangan
Jumlah Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai
Beban Operasional lainnya
Umum dan administrasi
Tenaga Kerja
Beban Pensiun dan imbalan pasca kerja 2cc
Lainnya
Jumlah Beban Operasional lainnya
Beban Operasional lainnya - Bersih
LABA (RUGI) OPERASIONAL
4.543
694.267
(510.533)
30-Sep-16
265.270 207.858
(12.237)
(9.745)
38.111 9.960
14.237
13.319 19.707
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
790.834
776.597
(486.409)
13.794
689.724
11.066
(473.397)
(13.012)
32.
30-Sep-15
(136.757)
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015
(15.031)
(525.564)
23.978
30.
(302.122)
(8.950)
(116.110)
(143.950) (119.764)
(29.120) 1.000
28.715
Catatan
106.084
(2.000) -
27.344 14.773
(31.120)
34.
33.
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.661 -
29.
1.522
(11.670)
(333.242) (256.062)
8.368
58.164
1.000
(257.061)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
3
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil Sewa
Keuntungan (kerugian) penjualan dan pengahapusan
aset tetap dan tak berwujud
Lainnya - bersih
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL -
BERSIH
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Sub jumlah
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Sub jumlah
Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
Laba (Rugi) per Saham
dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan 30-Sep-16
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015
36. 0,57 0,83
10.323
(2.741) (2.685)
-
(27.601)
35.
239
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
278
88 (14)
(27.928) 100
7.229 51.072
14.998 58.710
7.769
30-Sep-15
7.638
(2.587)9.816 (4.887)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
363
10.510
7.229 51.072
-
-
-
- -
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
55.959
4
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima
Bunga, provisi dan komisi yang dibayar
Penerimaan pendapatan operasional lainnya
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan
Pembayaran beban operasional lainnya
Penerimaan pendapatan beban non-operasional
Pembayaran beban non-operasional
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan Liabilitas
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Penempatan pada bank indonesia dan bank lain
Efek-efek
Kredit
Tagihan derevatif
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas Operasi
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Liabilitas lain-lain
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan untuk) Aktivitas Operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Aset tak berwujud
Pencairan (Perolehan) dari investasi keuangan
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Dana Cadangan Modal
Pinjaman Yang Diterima
Kas Bersih Diperoleh dari (dipergunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas Pada Awal Periode
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain jatuh tempo kurang dari 3 Bulan
Jumlah Kas dan Setara Kas
(479.578)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(394.397)
4.000
(242.028)
(1.103.178)
719.928
480.315
1.681.835
2.999.949
145.000 -
2.183.600
85.045
754.940
281.140
1.062.475
2.183.600
104.351
(143.949)
(125.412)
422
(197)
68.046
115.891
30-Sep-15
667.903
(86.571)
(20.308)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
64.751
(49.315)
6.289
2.999.949
117.871
3.123
88
(11.700)
4.000
1.301.517
330.963
28.346 (1.177)
(64.751)
(66.620)
(6.827)
(478.843)
56.642
(255)
108.308
(248.104)
46
(5.970)
33.892
(13.683)
378.557
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
(495.189)
939
145.939
(130.431)
(135.956)
30-Sep-16
768.138
(535.307)
2.266
144.565
3.882
(408.836)
5.970
(190)
(57.133)
(542.064)
106.580
(406.383)
3.406.332
(245.832)
2.429.431
633
(3.999) (5.770)
6
1.
a.
b. Penawaran Umum Efek Bank
Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Saham Terbatas I
Penawaran Umum Terbatas II
PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan
akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.
C-2. 7223.HT.01.01. TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75
tanggal 19 September 1989.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Amrul
Partomuan Pohan, S.H.,LL.M, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 26 Mei 2009 No. AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah dicatat di dalam
Daftar Perseroan No. AHU.0029405.01.09.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 56 Tambahan No. 18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, nama Bank diubah menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya
berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014, nama Bank diubah menjadi PT Bank MNC Internasional
Tbk. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 27 tanggal 8 Desember 2015 dari Aryanti
Artisari, S.H., MKn, notaris di Jakarta, mengenai penambahan modal disetor dan ditempatkan melalui mekanisme hak memesan efek terlebih
dahulu (“HMETD”) sebanyak-banyaknya 6.744.407.924 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Akta perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0987301 tanggal 10
Desember 2015.
Pada tanggal 27 September 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan
penawaran umum saham atas 500.000.000 (lima ratus juta) saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100
(seratus Rupiah) dan harga penawaran adalah sebesar Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah ) per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di bidang perbankan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang, 33 kantor cabang pembantu, 23 kantor kas dan 90 ATM. Kantor pusat Bank
beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah karyawan Bank
masing-masing 1.020 dan 1.190 karyawan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.
30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
INFORMASI UMUM
Pendirian dan Informasi Umum Bank
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00
WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar
Rp 100 (seratus rupiah) setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.
Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan
Penawaran Umum Terbatas I atas 3.000.000.000 (tiga miliar) saham Bank dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal sebesar Rp 100
(seratus rupiah) per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam
ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 120
(seratus dua puluh) per saham. Pembelian dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 30 September 2006 sampai dengan 29
Desember 2010. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.
Pada tanggal 22 September 2010, Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-5539/BL/2010 untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek
terlebih dahulu (“HMETD”) dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010
(“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
7
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
1.
b. Penawaran Umum Efek Bank (lanjutan)
Penawaran Umum Terbatas III
Penawaran Umum Terbatas IV
Penawaran Umum Terbatas V
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris (Independen) Eko B. Supriyanto Bambang Ratmanto
Komisaris Independen Rusli Witjahjono Eko B. Supriyanto
Komisaris Purnadi Hardjono Purnadi Hardjono
Direksi
Presiden Direktur Benny Purnomo Benny Purnomo
Direktur Keuangan Benny Helman Benny Helman
Direktur Sumber Daya Manusia Nerfita Primasari Nerfita Primasari
Direktur Kepatuhan Chisca Mirawati Tjit Siat Fun
Direktur Operasional (Independen) Widiatama Bunarto Widiatama Bunarto
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua Rusli Witjahjono Bambang Ratmanto
Anggota Soenarso Soemodiwirjo Soenarso Soemodiwirjo
Eko B. Supriyanto Eko B. Supriyanto
Dwi Sasongko Dwi Sasongko
2.
a. Pernyataan Kepatuhan
b. Dasar Penyusunan
30-Sep-16 31-Des-15
30-Sep-16
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyusunan dan penyajian laporan
keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.
INFORMASI UMUM (Lanjutan)
Pada tanggal 23 September 2016, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.S-
531/D.04/2016 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V (“PUT V”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”)
sebanyak-banyaknya 5.239.563.729 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. yang disertai penerbitan Waran Seri III sebanyak-
banyaknya 5.239.563.729 (lima miliar dua ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus dua puluh sembilan) Waran
Seri III dimana setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri III yang memberikan hak kepada pemegang
saham untuk membeli saham baru dengan dengan harga pelaksanaan Rp100 (seratus Rupiah) persaham. Pelaksanaan Waran Seri III dapat
dilaksanakan mulai tanggal 7 April 2017 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2019 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1
(satu) saham Perseroan
Pada tanggal 20 September 2014, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. S-
291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”)
sebanyak 8.046.248.527 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak
1.828.692.847 waran, dimana setiap 22 (dua puluh dua) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 (lima) Waran Seri II yang
memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Pelaksanaan Waran
Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Februari 2015 sampai dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk
membeli 1 (satu) saham Bank. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah 1.828.691.746 waran.
Pada tanggal 25 September 2015, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.S-
437/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (“PUT IV”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”)
sebanyak 6.744.407.924 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2015 hasil pelaksanaan PUT IV
yang diterima Bank sebanyak 4.097.235.004 lembar saham dan sisanya dikembalikan ke portepel.
Pada tanggal 31 Maret 2016, sejumlah 18.938.267.441 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 191.295.631
saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
30-Sep-16 31-Des-15
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
31-Des-15
8
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
1 Dollar Amerika Serikat (USD)
1 Dollar Singapura (SGD)
1 Yen Jepang (JPY)
1 Dollar Hong Kong (HKD)
1 Dollar Australia (AUD)
1 Euro (EUR)
d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
a.
i.
ii.iii
.
b.
i.
ii.
iii.
iv
.v.
vi
vi
i.
e. Aset Keuangan
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
●●
●
●
●
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
• Nilai wajar melalui laba rugi
• Dimiliki hingga jatuh tempo
• Tersedia untuk dijual
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk
diukur pada FVTPL.
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga
maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian
bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola
ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya
saling berelasi dengan entitas lainnya).
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan
awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang
awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
10.083,73
1.683,33 1.778,70
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
14.600,15 15.056,67
9.933,77
13.051,00 13.785,00
129,19
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian
sebagai berikut:
9.560,47 9.758,95
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam
laba rugi.
Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen
kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
114,52
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
31-Des-1530-Sep-16
9
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Aset Keuangan (lanjutan)
Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Metode suku bunga efektif
Penurunan nilai aset keuangan
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:●
●
●
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan
diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan
diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan
diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara
individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan
nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa
depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk
merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian
penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak
material.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari
instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang
diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur
pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual
diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi
investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs
atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang
sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga
efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
10
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Aset Keuangan (lanjutan)
●
●
●
●
●
Penghentian pengakuan aset keuangan
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Keuangan
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Instrumen ekuitas
Liabilitas keuanganLiabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit.
LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default
(EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti
obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan
dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang
yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas
diakui dalam laba rugi.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap
kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow ).
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal empat tahun.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan
bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus
kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas
direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya
dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau
Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset
keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali
bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui
berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal
transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut
yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan
nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena
secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada
tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali
aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.
11
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
●
●
●
●
●
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
g. Reklasifikasi Instrument Keuangan
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
h. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Libilitas Keuangan
●
●
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan
tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut
dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas
pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik
tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas
antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction ).
Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen
kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan
reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang
diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga
jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar
pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba
rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi
selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai
aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
Diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola
ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:
Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau
kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih
antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
12
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i. Nilai wajar
●
●
●
j. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
l. Efek-efek
m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif
n. Kredit
o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
p. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
q. Sewa
Sebagai Lessor
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar
atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan kredit mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi
dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah
penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada
Catatan 2n.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas
keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
13
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Sewa (lanjutan)
Sebagai Lessee
r. Biaya Dibayar Dimuka
s. Aset Tetap
Bangunan
Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor)
Kendaraan bermotor
Perabotan kantor
Peralatan kantor
Perangkat keras komputer
t. Aset Tak Berwujud
u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill
5
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
Aset tak berwujud merupakan perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi
5
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas
suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir periode.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di
dalam periode terjadinya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa
pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
5
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
20
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Bank yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika
lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai
liabilitas sewa pembiayaan.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai
pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat
yang dinikmati pengguna.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing
dengan tarif sebagai berikut:
5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif.
Tahun
5
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai
nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit
penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight - line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
selama 5 tahun.
14
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Agunan yang Diambil Alih
w. Liabilitas Segera
x. Simpanan
y. Simpanan dari Bank Lain
z. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan
Surat Berharga yang Diterbitkan
Biaya emisi saham
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
●
●
bb.Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan
periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat
perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan
dari bank lain mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya
dibebankan pada laba rugi.
Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan
modal disetor dan tidak diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan
mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan liabilitas
segera mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.
Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan instrumen
utang dan ekuitas yang diterbitkan mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2h terkait liabilitas keuangan.
Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan
kerugian penurunan nilai.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih,
dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk
atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk:
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya
yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan
mempengaruhi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan
ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut
Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset
lain-lain”.
15
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Program Iuran Pasti
Program Imbalan Pasti
●
● Beban atau pendapatan bunga neto
● Pengukuran kembali
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
dd.Pajak Penghasilan
ee. Laba (Rugi) per Saham
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Bank.
Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana
program dan pengurangan iuran masa depan ke program.
Bank memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba
kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa
lalu.
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus
aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Bank juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak
terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit . Jumlah diakui sebagai provisi
untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari
transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal
tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh
pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui
biaya restrukturisasi terkait.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas
diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-
rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap
akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika
ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan
atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain
tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui
dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti
dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada program dana pensiun didasarkan pada
iuran pasti tertentu yang ditentukan program.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
16
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
ff. Segmen Operasi
a)
b)
c)
3. PERTIMBANGAN KRITISI AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Rugi penurunan nilai aset keuangan
a.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular direview oleh “pengambil
keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara
berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif
penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara
nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan
debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa
depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan,
keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa
depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang
diakui dalam laporan keuangan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada
kategori dari setiap produk.
Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
Klasifikasi atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Bank
mengevaluasi tujuan dan kemampuan untuk memiliki suatu investasi hingga jatuh tempo. Jika Bank tidak dapat menjaga investasinya hingga jatuh
tempo selain dalam kondisi tertentu - contohnya, menjual sekuritas dengan nilai tidak signifikan pada waktu yang mendekati jatuh tempo - hal ini
mengharuskan reklasifikasi seluruh portofolio menjadi investasi tersedia untuk dijual. Investasi tersebut selanjutnya akan diukur pada nilai wajar dan
bukan pada biaya perolehan diamortisasi.
Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba
rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami
penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data
yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi
nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika
revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa
depan.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen
menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan
nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait
dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset
dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang
dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
17
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
3. PERTIMBANGAN KRITISI AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Rugi penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
b.
Manfaat Karyawan
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
4. KAS
Saldo Kas terdiri atas :
Berdasarkan Mata Uang
Mata Uang Rupiah
Kas Besar
Kas Kecil
Kas Dalam Proses
Kas ATM
Jumlah
Mata Uang Asing
Kas Besar
Total kas
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Jenis Mata Uang
Rupiah
Mata Uang Asing (USD)719.928 100% 812.623 100%
79%
110.934 15% 170.934 21%
Jumlah
608.994 85% 641.689
PersentasePersentase Jumlah
Sesuai dengan perubahan SE BI No. 18/03/PBI/2016 tanggal 26 November 2013 yang berlaku efektif sejak 16 Maret 2016 atas Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di
Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri
dari GWM Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Funding Rate (LFR) sebesar hasil
perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR bank dan LFR target dengan
memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat
ditetapkan sebesar 8%.
30-Sep-16 31-Dec-15
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.
37.317 19.103
11.401
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai
dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan.
Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan
dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default .
Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat
berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku
bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang.
Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset.
Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta
periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
6.043 3.923
105.032
62.902 62.542
208 183
23.205
117.871
Kas dalam Rupiah termasuk uang pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejumlah Rp11.401 dan Rp 23.205 masing-masing pada tanggal 30
September 2016 dan 31 Desember 2015.
111.828
30-Sep-16 31-Dec-15
108.955
18
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
GWM UtamaRupiah
Dolar Amerika Serikat
GWM Sekunder
Rupiah
6. GIRO PADA BANK LAIN
Berdasarkan Mata Uang
Rupiah:
Bank International Indonesia
Bank CIMB Niaga Tbk
Bank Mandiri
Standard Chartered Bank
Bank Central Asia
Bank Maybank Indonesia
USD:
Standard Chartered Bank, New York
Bank Central Asia, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Deutsche Bank, Frankfrut
Bank Mandiri, Jakarta
Wells Fargo Bank N.A
JPY:
Wells Fargo Bank Tokyo
SGD:
United Overseas Bank Singapore
HKD:
Standard Chartered Bank, Hongkong
EUR:
Standard Chartered Bank, Frankfrut
Wells Fargo Bank London
AUD :
Commonwealth Bank, Sydney
Jumlah Giro Pada Bank Lain
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah - Bersih
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Mata Uang Asing Lainnya
12,86%
9.051
171 27
- 29
11 -
- 891.280
9.280
337.596
106
68.588
8,32% 9,26%
- 1
47 48
Rasio GWM Bank adalah sebagai berikut:
23,86%
85.072 233.703
1
30-Sep-16 31-Dec-15
14.998
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia.
Akun ini terdiri dari :
30-Sep-16 31-Dec-15
7,19% 8,61%
30-Sep-16 31-Dec-15
0,5% 1,97%
0,00% 0,06%
480.315 1.266.474
- -
480.315 1.266.474
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada Bank lain dapat ditagih.
1.190
0% 0%
340 672
525 2.680
21.382
17.668 15.601
6.528 2
1.337
1.062
1.242 5.061
-
6.004 24.872
471.035 1.266.368
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat giro pada Bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
19
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Pihak ketiga
Rupiah
Call money
Fasililtas Simpanan Bank Indonesia
Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Sub jumlah
Valas
Call money
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain
Pihak ketiga
Rupiah
Bank IndonesiaBank CIMB NiagaBank MandiriBank Negara IndonesiaBank of Tokyo MitsubishiBank PaninBank Victoria InternationalBank BukopinLembaga Pembiayaan Ekspor indonesiaBank NationalnobuBank CommonwealthBank KEB Hana IndonesiaBank SinarmasBPD KaltimBPD Jabar dan Banten Bank Capital Indonesia
Jumlah
Valuta AsingBank HS 1906Bank Rabobank International Indonesia
Jumlah Bersih
8. EFEK-EFEK
Rincian efek-efek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah efek-efek
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, efek-efek adalah sebagai berikut:
Pihak ketigaDimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi Pemerintah Indonesia
SKBDN
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Obligasi Pemerintah Indonesia
Obligasi lainnya
Surat utang jangka menengah
Jumlah efek tersedia untuk dijual
50.000 19.856
Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan sebagai
lancar.
421.082 253.725
872.745 482.392
122.921
- -
- 50.000 75.000
30-Sep-16 31-Dec-15
476.251 476.251
30-Sep-16
40.791
1.335.254
1.334.733
- 50.000
-
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh penempatan pada bank lain dapat
ditagih.
- 100.000
31-Dec-15
4,25%
96.495
100.000 - 100.000
Jumlah Jumlah
30-Sep-16 31-Dec-15
1.238.759
Jangka
waktu
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun
3-32 hari
183-367 hari
Tingkat bunga
efektif rata-rata per
tahun
98.620
273 hari 6,68%
- 96.495
781.815
154.336
Jangka
waktu
4-7 hari 8,00%
105.715 -
446.765
1.682.916
-
6,10%
0%
31-Dec-15
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
50.000 70.000 60.000
91-273 hari
1.228.581 486.735
-
-
3 hari
183-370 hari
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
7,07%
300.000
4 hari 0,45%
451.663
655.000
4 hari 5,50% 466.786
1.133.163
1.335.254
96.495
1.682.916
1.682.916
6,00%
150.000
1.457.654
30-Sep-16
1.682.916 1.238.759
- 48.362
- -
- 50.000
97.024
19.949
- 28.806
1.173.954
30-Sep-16 31-Dec-15
- -
476.251 476.251
-
-
198.667
8,90%
- 30.000
20
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
Diperdagangkan
Obligasi Pemerintah Indonesia
Obligasi lainnya
Jumlah efek diperdagangkan
Jumlah efek-efek
Rupiah
Obligasi Pemerintah Indonesia
Obligasi lainnya
Surat utang jangka menengah
Dollar Amerika SerikatObligasi Pemerintah Indonesia
Rupiah
Obligasi Pemerintah Indonesia
Obligasi lainnya
Surat utang jangka menengah
Dollar Amerika Serikat
Obligasi Pemerintah Indonesia
Rupiah
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia
Perusahaan Lainnya
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
PT Astra Sedaya Finance
PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Wahana Ottomitra Multiartha
PT Federal Internasional Finance
PT Adira Dinamika Multifinance
PT Sarana Multigriya Finance
PT Surya Artha Nusantara
PT Bank Mandiri
PT Indonesia Infrastruktur Finance
PT Aneka Tambang Tbk
Surat utang jangka menengah
PT Perkebunan Nusantara II
Jumlah Efek-efek - Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia
Jumlah Efek-efek
11.000 idAA- -
51.722
idAAA
855.683
31-Dec-15
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut :
idAA+
6.976
idAA-
idAA
idAAA
idAA+
idAA+
31-Dec-15
30-Sep-16 31-Dec-15
Jangka waktu efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30-Sep-16
31-Dec-15
2 tahun
24 bulan- 10 tahun 3 - 60 bulan
2.906
idAA-
108.658 166.498
108.658
idBBB-
-
-
7,59%
-
99.696
-
103.186
53.547
23.000
idAA+
idAA+
25.000
9.953
-
idAAA
- 48.813
2 tahun
30 tahun 10 tahun
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 30 September 2016 dan
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Peringkat
3 bulan - 31 tahun 9 bulan - 28 tahun
idA+30.000
-
30.000
-
Efek-efek telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating Indonesia.
122.921 idBB+40.791
idAAA
idAAA -
idAAA -
1.334.733 1.133.163
26.240
1.173.954
101.951
30-Sep-16
11,75%
4,75%7,75%
11,75%
8,70%8,27%
104.993
215.311
1.457.654 1.173.954
30-Sep-16
883.071 idBBB-
48.972
idBBB-
1.457.654
Peringkat
7,29%
21
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
9.
Forward
Spot
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
10.
a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya adalah sebagai berikut :
Rupiah
Konsumsi
Modal Kerja
Investasi
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman Karyawan
Jumlah
Valuta Asing
Konsumsi
Modal Kerja
Investasi
Jumlah
Jumlah Kredit
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Kredit Bersih
Liabilitas Tagihan
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
91.695 6.643.531 6.735.226 57.349 6.189.694 6.247.043
39.694 10.323 27.260 37.583
- 1.131.075
Tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan dikelompokkan sebagai
lancar.
KREDIT YANG DIBERIKAN
589 905 66
- - -
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Liabilitas
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading.
7.605 1.632
61
8.175 3.653
-
Jumlah Berelasi Pihak ketiga JumlahPihak ketiga
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal
pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.
30-Sep-16 31-Dec-15
8.194 2.537 8.241 3.714
838.184
- 113.282 113.282 - 164.723 164.723
- 473.459 473.459
75.267 3.034.903 3.110.170 46.732 3.213.846 3.260.578
1.616 1.509.775 1.511.391 294 1.333.857 1.334.151
30-Sep-16 31-Dec-15
Hubungan Hubungan
Berelasi
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Tagihan
- 673.461 673.461
- - - - -
1.131.075 - 895.744 895.744
- 942.896 942.896 - 718.987 718.987
14.812 24.882
- 586.741 586.741 - 838.184
(55.645) (37.962)
7.266.322 7.047.265
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk kredit yang diberikan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember
2015 telah memadai.
91.695 7.230.272 7.321.967 57.349 7.027.878 7.085.227
-
22
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
10.
b. Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
Rupiah
Jasa-jasa dunia usaha
Perindustrian
Perdagangan, restoran dan hotel
Konstruksi
Angkutan, gudang dan komunikasi
Listrik, gas dan air
Jasa sosial/masyarakat
Pertanian dan perhutanan
Pertambangan
Lainnya
Jumlah - Rupiah
Valuta asing
Jasa-jasa dunia usaha
Perindustrian
Perdagangan, restoran dan hotel
Konstruksi
Angkutan, gudang dan komunikasi
Listrik, gas dan air
Jasa sosial/masyarakat
Pertambangan
Lainnya
Jumlah - Valuta asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Bersih
10.
c. Kredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut :
≤ 1 tahun
< 1-2 tahun
< 2-5 tahun
< 5 tahun
Jumlah Kredit
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Kredit Bersih
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
1.765.160
721.517 757.391
803.152 714.266
30-Sep-16 31-Dec-15
1.243.074 236.312 1.479.386 1.828.982 339.449 2.168.431
6.735.226 6.247.042
30-Sep-16 31-Dec-15
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
398.981 350.541
4.319 7.112
2.657.621 2.262.223
Sektor ekonomi lainnya terdiri dari perikanan, pertambangan, penyediaan akomodasi, listrik, gas dan air, transportasi, perantara keuangan, real estate
dan rumah tangga.
243.732
51.618
28.619
67.745
957
13.882
Jangan waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
KREDIT YANG DIBERIKAN
-
1.676.756 223.862 1.900.618 1.187.935 320.390 1.508.325
3.074.765 120.919 3.195.684 2.804.363 162.118 2.966.481
740.631 5.648 746.279 425.762 16.228 441.990
(55.645) (37.962)
7.266.322 7.047.265
6.735.226 586.741 7.321.967 6.247.042 838.185 7.085.227
7.266.322
7.321.967 7.085.227
7.047.265
146.410
390.548 494.227
26.400 30.581
21.702
22.972
586.741
1.821.847
301.149
51.114
37.636
-
37.095
89.216
838.185
28.868
(55.645) (37.962)
3.820 450
1.399
17.555
35.369
23
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
10.
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Investasi
Modal Kerja
Konsumsi
Kartu kredit
Pinjaman sindikasi
Dollar Amerika
Investasi
Modal Kerja
Dollar Singapore
Modal Kerja
e.
f.
g.
h.
I.
Rupiah
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
Pinjaman sindikasi
Jumlah - rupiah
Valuta asing
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Jumlah - valuta asing
Jumlah kredit
10.
j.
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Kredit - Bersih
736.573 530.847
10.705 3.620
Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 0,82% dan 2,80% masing-masing pada tanggal 30 September
2016 dan 31 Desember 2015
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman sebelum dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
KREDIT YANG DIBERIKAN
84.947 48.967
31-Dec-15
13,55% 13,51%
12,77% 12,97%
34,65%33,01%
30-Sep-16 31-Dec-15
19,38% 18,72%
14,02% 14,47%
30-Sep-16
425.830 328.535
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1
(satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
- 23.139 957
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
Kredit kepada pihak berelasi kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit
yang diberikan kepada pihak ketiga.
30-Sep-16 31-Dec-15
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas:
Keikut sertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 8% sampai 50% dan 8% sampai 50% masing-
masing pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
7,03% 6,91%
7,07% 7,02%
6,90% 6,90%
148.906 110.817
41.173 42.528
35.717 -
651.626 481.880
81.327 38.262
16.239 - 16.239 41.335 - 41.335
597.952 34.606 632.559 577.562 74.484 652.046
5.833.883 551.178 6.385.061 5.460.107 763.700 6.223.807
6.735.226 586.741 7.321.967 6.247.043 838.184
12.492
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 tidak
terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
7.085.227
264.013
7.266.322
24.096 12.492
264.013 155.547 -
(55.645) (37.962)
7.047.265
- 155.547
24
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
10.
k.
Rupiah
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Angkutan, gudang dan komunikasi
Perindustrian
Jasa sosial/masyarakat
Konstruksi
Pertanian dan perhutanan
Lainnya
Jumlah
l.
Rasio NPL
NPL Gross
NPL Net
11.
a. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang
Bukan bank - Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Cadangan kerugian
Penurunan nilai
b. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo
Lebih dari 1 s/d 3 bulan
Lebih dari 3 s/d 6 bulan
Cadangan Kerugian
Penurunan nilai
Jumlah
Tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dikelompokkan sebagai lancar.
c. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Kurang dari 1 bulan
Lebih dari 1 s/d 3 bulan
Lebih dari 3 s/d 6 bulan
Cadangan Kerugian
Penurunan nilai
Jumlah
12.
Sewa dibayar dimuka
Asuransi dibayar dimuka
Beban promosi dibayar dimuka
Lainnya
Biaya dibayar dimuka lainnya terdiri atas premi LPS, pemeliharaan, promosi tabungan MNC dan credit card.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
23.846 3.519 25.596 2.747
12.414 2.317 14.150 2.282
10.099 1.114 6.895 1.003
5.869
30-Sep-16 31-Dec-15
Kredit
bermasalah
Penyisihan
penurunan nilai
Kredit
bermasalah
Penyisihan
penurunan nilai
127.538 14.123 67.583 8.293
23.910 7.275
30-Sep-16 31-Dec-15
30-Sep-16 31-Dec-15
4,17% 2,97%
3,40% 2,43%
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah
sebagai berikut:
31-Dec-15 30-Sep-16 31-Dec-15
2.730 13.106 2.730 13.105
27.204 21.234 27.204 21.234
Tagihan Akseptasi Liabilitas Akseptasi
27.204 21.234 27.204 21.234
- -
13.750 2.304 13.750 2.304
- -
- - - -
27.204 21.234 27.204 21.234
21.234
30-Sep-16
Tagihan Akseptasi Liabilitas Akseptasi
30-Sep-16 31-Dec-14 30-Sep-16 31-Dec-14
- - - -
27.204 21.234
27.204 21.234 27.204 21.234
- - - -
11.821 11.551 11.821 11.551
27.204 21.234 27.204
21.234
43.951 6.890
85.615
21.234
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
452 1.057
30-Sep-16 31-Dec-15
36.473 35.846
4.739 1.170
1.633 7.379 1.633 7.379
39.939 2.829
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
27.204
24.474 8.128 24.474 8.128
27.204 21.234 27.204
Tagihan Akseptasi Liabilitas Akseptasi
30-Sep-16 31-Dec-15
44.963
616 2.168 409
2.328 321 898 279
98.344 6.005 52.145 2.928
304.348 35.290 209.374 20.770
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut
25
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
13.
Aset tetap
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan
prasarana kantor
Kendaraan bermotor
Perabotan Kantor
Peralatan Kantor
Sewa Pembiayaan Kend
Instalasi / Renovasi
Perangkat Keras Komputer
Aset tetap dalam
penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana
kantor
Kendaraan Bermotor
Perabotan Kantor
Peralatan Kantor
Sewa Pembiayaan Kend
Instalasi / Renovasi
Perangkat Keras Komputer
Jumlah
Nilai aset tetap
Berdasarkan aset tetap dalam penyelesaian
Aset tetap dalam penyelesaian Instalasi
dengan tingkat persentase sebesar 30%
Aset tetap dalam penyelesaian Perangkat Lunak
dengan tingkat persentase sebesar 20%
Aset tetap dalam penyelesaian Peralatan Kantor
dengan tingkat persentase sebesar 90%
Aset tetap
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan
prasarana kantor
Kendaraan bermotor
Perabotan Kantor
Peralatan Kantor
Perangkat Keras Komputer
Aset tetap dalam
penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana
kantor
Kendaraan Bermotor
Perabotan Kantor
Peralatan Kantor
Perangkat Keras Komputer
Jumlah
Nilai aset tetap
Rincian dan tingkat penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian per 30 September 2016 sebagai berikut:
Renovasi ruangan divisi Card Center
Pembelian IPC Voice Recorder
Pada tanggal 30 September 2016, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
94
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
90
715
01-Jan-15 31-Des-15
2.722
4
133.667 11.700 10.193 596 135.770
- -
10.985
1.759
2.219
Pada tanggal 30 September 2016, tidak terdapat proyek yang mengalami hambatan yang signifikan dalam penyelesaiannya.
83.626
(255)
50.041
1.759
301
14.456
460
01-Jan-15
98 - - - 98
14.692 2.176 1.609 (7) 15.252
29.591 1.918 1.225 7
12.471 663
33.115 -
323 564 11.941
1.753 1.545
14.659
1.328 - 21 - 1.307
2403 - - -
ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari :
01-Jan-16 30-Sep-16
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
2.403
17.140 548 1.658 - 16.030
494 5.832 4.107 - 2.219
65.471
2.450 - - - 2.450
1.226 1.573 65.720 596
30.291
1.310 8 21 - 1.297
9.503 1.270 1.657 - 9.116
11.941 765 1.600 (0) 11.106
43.525
443 367 - 1 809
40.361 4.731
2.403 - - -
58.822 19.766 15.100 2.081 65.569
19.978 2.361 1.221 0 21.119
4.941
83.626 9.506
2.403
6.065 1 87.066
48.704
31-Des-15
2.687
50.413 4.820 (123) 40.451
2.229 1.850 301 - 3.778
- 494 (2.193)
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
37.673 6.585 14.547 (120) 29.591
11.841 2.635 350 566 14.692
13.031 7.862 3.419 (334)
125.999
17.140
41.385 33.717 - 133.667
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
19.016
509
3.051
50.041
3.376
106.983 9.758
31.569 19.978
9.503
-
(186)
1.567 -
460
-
26
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
13.
14. ASET PAJAK TANGGUHAN
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit
Penyusutan aset tetap
Liabilitas imbalan paca kerja
Cadangan kerugian aset keuangan selain
kredit yang diberikan
Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Lainnya
Rugi fiskal
15. ASET TIDAK BERWUJUD
Aset tidak Berwujud
Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Piranti Lunak Komputer
Aset Tidak berwujud
dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
Perangkat Lunak Komputer
Nilai Buku Bersih
Aset tidak Berwujud
Biaya Perolehan
Piranti Lunak Komputer
Aset Tidak berwujud
dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
Perangkat Lunak Komputer
Nilai Buku Bersih
ASET TETAP (Lanjutan)
10.933 1.078 459
732 1.426
30-Sep-16
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT MNC Insurance, pihak berelasi dan
PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 63.123 juta pada tanggal 30 September 2016. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
505
61.230 3.731 60
70.471 3.340 60 1.018 74.769
31-Dec-15
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
75
905
01-Jan-16
75 - 10.933
459 -
63.028
12.273 4.795
9.973 1.035
(38.061)
12.057
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
- 64.901
01-Jan-15
505
30-Sep-16 31-Dec-15
1.076 3.433
(386)
64.901 2.921 - - 67.822
74.768 1.884 77.157
1.066 2.115 2.722
- -
-
69.155
4.242
(1.018)
9.392 9.333
(39.082)
4.250
57.699
1.065
79.402
27
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
16. ASET LAIN-LAIN
Aset lain-lain terdiri dari :
AYDA
Pendapatan yang masih akan diterima
Setoran Jaminan
Biaya yang ditangguhkan
Tagihan Restitusi Pajak
Lainnya
Sub Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai Aset Non Keuangan
Total
17. LIABILITAS SEGERA
Liabilitas segera terdiri dari :
Titipan dana kliring
Transfer dana dalam proses
Titipan nasabah
Titipan Pajak Bumi dan bangunan
Lain-lain
Jumlah
18. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Jumlah
Simpanan
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah 9.224.465
30-Sep-16
30-Sep-16
Berelasi
30-Sep-16
HubunganJumlah
Hubungan
Berelasi
14.122
1.530 1
243 243
31-Dec-15
31-Dec-15
561.290
Jumlah
1.069.198
567.339
8.129.990
9.766.527
11.084
204.117
229.355
8.129.990
9.766.527
41.565 13.267
8.892 8.892
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30 September 2016 dan 31
Desember 2015 telah memadai.
Lainnya (kurang dari 1 Milyar) meliputi kewajiban lain-lain yang berhubungan akun suspend , rekening tagihan lewat waktu dan lainnya.
(9.200) (19.178)
30-Sep-16 31-Dec-15
28.936 77.217
83.993 60.989
489.747 213.217
15.554 25.457
480.547 194.039
310.808 27.395
Agunan yang diambil alih untuk periode September 2016 dan Desember 2015 masing masing sebesar Rp. 28.936 juta dan Rp. 77.217 juta
713.108 942.463 354.558 714.640
Ketiga
1.069.198
722.675 8.501.790 9.224.465 947.882 8.818.645
488.714 7.231.998 7.720.712 589.810 7.540.180
4.606 556.684 561.290 3.514
942.463
567.339
Ketiga
31-Dec-15
2.306 2.610
1 184
200.037
7.720.712
563.825
28
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
18. SIMPANAN ( lanjutan)
a. Giro
Giro terdiri dari :
Pihak Berelasi
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Lainnya
Sub jumlah
Pihak ketiga
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Euro
Lainnya
Sub jumlah
Jumlah
b. Tabungan
Tabungan terdiri dari :
Tabungan MNC
Tabungan MNC Program Hadiah
Tabungan Rencana MNC
Tabungan MNC Junior
Tabungan MNC Bisnis
Tabungan MNC Bunga Khusus
Lainnya
Total Tabungan
Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:
Rupiah
c. Deposito
Deposito terdiri dari :
Pihak berelasi
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Sub jumlah
Pihak ketiga
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Lain-lain
Sub jumlah
Jumlah deposito
Tingkat Bunga efektif rata-rata per tahun:
Rupiah
Valuta asing
2.084
192.821
Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp
122.532 juta dan Rp 124.460 juta.
6.744
5.788 4.227
13.884 2.753
22
484.433
16.081
27.633
24.203 28.389
30-Sep-16 31-Dec-15
316.353
30-Sep-16 31-Dec-15
32.238
229.355 354.558
502.335 462.659
580.463
942.463 1.069.198
204.050 238.547
1.546
3,05%
97.567 38.063
7,54% 9,39%
1,66% 2,83%
2.861 17.314
7.231.998
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp
22.621 juta dan Rp 26.026 juta
5.709.236
1.029.608
714.640
7.540.180
7.720.712 8.129.990
488.714 589.810
6.199.529
31-Dec-15
27.354
381.360 422.182
14.838
1.813.630
331
950 902
713.108
37.874
4.281 9.347
30-Sep-16 31-Dec-15
3,15%
30-Sep-16
561.290 567.339
36.512
29
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
18. SIMPANAN ( lanjutan)
Klasifikasi deposito berjangka berasarkan periode adalah sebagai berikut:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Pihak ketiga
Giro
Deposito Berjangka
Tabungan
Interbank Call Money
Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Interbank Call Money
Deposito Berjangka
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
Call Money
20.
Rupiah
Surat Berharga yg dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Jumlah efek-efek
Rincian liabilitas atas efek efek yang dijual dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
3.053.008
Rupiah
6,78%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
sebesar Rp 8.762 juta dan Rp 419.830 juta.
8.129.990
31-Dec-15
Valas
1.840.291
Rupiah Valas
1.414.494 215.926
30-Sep-16
Jumlah
1.567.165 851.801
1.103.477
1.630.420
1.421.042 447.411 162.897
235.921
109.153 145.000
1.326.687 184.731 843.279
147.242
30-Sep-16
Jumlah
1.667.495
2.418.966
5,12%
6,80%
1.418.263 292.800 1.711.062 47.610 99.632
2.501 79.331
10.593 3.909
1,21%
136.305 91.395
49.859
1.583.939 2.605.597
30-Sep-16 31-Dec-15
311.968
1.283.873 1.312.147 355.348 180.396
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value
interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk) .
6.683.963 1.036.750 7.720.712 6.289.699
1.511.418 757.180 86.099
Pada tanggal 30 September 2016 jangka waktu call money Rupiah masing-masing 4 sampai dengan 33 hari.
50.205 1.050
31-Dec-15
607.285 500.705
6.800
1,04%
2,41% 3,07%
5,51%
28.389
70.506 305
136.305 91.395
30-Sep-16 31-Dec-15
2.500
Liabilitas atas efek efek yang dijual dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 September 2016 merupakan transaksi surat berharga (repo).
LIABILITAS ATAS EFEK EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
30-Sep-16 31-Dec-15
378.557 -
378.557 -
30
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
21.
Rincian pinjaman diterima - pihak ketiga pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Rupiah
Fasilitas pendanaan jangka pendek BI
Jumlah
22. UTANG PAJAK
Hutang pajak, terdiri dari:
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 4 ayat 2
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut :
Saldo Awal Tahun
Beban Tahun Berjalan
Pembayaran Manfaat
Total
24. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang masih harus dibayar terdiri dari:
Bunga yang masih harus dibayar
Simpanan
Simpanan dari Bank lain
Lainnya
Jumlah
Beban yang masih harus dibayar
Jasa pihak ketiga
Tunjangan karyawan
Lainnya
Jumlah
Jumlah
29.007 38.750
Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini
dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh karyawan dan antara 5% sampai 10% ditanggung oleh Bank.
Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat
terjadinya.
Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti di atas.
12.083
30-Sep-16 31-Dec-15
11.718
24.115
68.227 62.865
939 -
31-Dec-1530-Sep-16
PINJAMAN DITERIMA - PIHAK KETIGA
31-Dec-15
-
Berdasarkan kebijakan Bank, umur pensiun normal adalah 55 tahun. Jumlah karyawan yang memenuhi persyaratan manfaat diatas adalah 965
dan 994 karyawan masing masing pada tahun 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
14.900 2.439
(9.795)
37.331 44.917
89 132
-
Pinjaman diterima - pihak ketiga pada tanggal 30 September 2016 merupakan giro pada bank lain yang bersaldo kredit.
939
(10.025)
7.962 10.363
16.929 4.041
14.329 9.711
30-Sep-16 31-Dec-15
28.881 38.341
116 409
39.220
10
13.760
281 177
10.898
450 1.368
30-Sep-16
42.436 37.331
Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga Kerja) tanggal 25 Maret
2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Bank melakukan penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaat karyawan sebesar
kekurangan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat
minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja untuk dibayarkan kepada karyawan.
31
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
25. LIABILITAS LAIN-LAIN
Pendapatan diterima dimuka
Setoran jaminan
Lainnya
Jumlah
Pendapatan Diterima di Muka
Setoran Jaminan
26. MODAL SAHAM
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
Marco Prince Corp
RBC/Singapore Client A/C
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
Jumlah
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
Marco Prince Corp
RBC/Singapore Client A/C
Citibank Singapore S/A BK Julius
Baer & Co Ltd - Client A/C
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
Jumlah
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Saldo 31 Desember 2015
Uang muka setoran modal
Saldo 30 September 2016
7.065.727.270
6.018.673.270 31,46% 601.868
19.129.563.072 100,00% 1.912.957
1.047.054.000 5,47%
1.909.537.680 9,98%
36,93% 706.573
3.555
31-Dec-15
3.555
145.000
148.555
30-Sep-16
3.555
Merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa diterima di muka atas agunan yang diambil alih.
Merupakan setoran jaminan yang diterima dari pelanggan untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan safe deposit box .
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Jumlah modal
disetor
30-Sep-16
Persentase
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran
dengan perincian sebagai berikut :
104.705
19.129.563.072
2.654.374.881
1.909.537.680 9,98%
-
190.954
Kepemilikan % disetor
39,21% 749.992
2.003 1.743
9.340 8.542
Kepemilikan %
39,21% 749.992
100,00% 1.912.957
31-Dec-15
Persentase
7.499.923.241
Jumlah modal Jumlah Saham
2.654.374.881
13,88% 265.438
190.954
13,88% 265.437
7.499.923.241
Jumlah Saham
6.432 6.126
905 673
30-Sep-16 31-Dec-15
32
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
28. SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Saldo Laba (Rugi) tahun sebelumnya
Laba (rugi) tahun berjalan
Saldo Laba (Rugi) yang belum
ditentukan penggunaannya
29. PENDAPATAN BUNGA
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain
Sub jumlah
Mata uang asing
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain
Sub jumlah
Jumlah
Pendapatan Bunga Kredit dari pihak berelasi
Kredit
30. BEBAN BUNGA
Rupiah
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Lainnya
Sub jumlah
Mata uang asing
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Sub jumlah
Jumlah
31. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN-LAINNYA
Pendapatan denda keterlambatan pembayaran kredit
Pendapatan administrasi
Lainnya
Jumlah
32. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Kredit yang diberikan
Lainnya
Jumlah
30-Sep-16 31-Dec-15
(219.031)
8.178
30-Sep-15
(29.120) 1.000
(2.000)
441
30-Sep-16 30-Sep-15
7.769
21.403 27.083
510.533 473.397
154
0 22
4.525
5.681 6.060
30-Sep-16 30-Sep-15
435.055
3.154
-
7
55.032
56.016 54.851
-
(227.209)
44.480
776.597 689.724
39.561
44.209
616.244 535.340
64.776
27.083
27.344 14.773
457.706
(211.262) (219.031)
30-Sep-16 30-Sep-15
7.458 10
939 107
557
737.036 645.244
30.607
446.314
30-Sep-16
4.805 4.438
30-Sep-16 30-Sep-15
10.083 9.940
12.456 395
(31.120) 1.000
27.829
21.396
489.130
-
6.734
-
-
33
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Biaya sewa gedung dan pemeliharaan
Data komunikasi dan sewa komputer
Transportasi dan sewa kendaraan
Penyusutan dan amortisasi
Keamanan
Listrik dan air
Promosi dan iklan
Telepon, teleks dan fax
Keanggotaan kartu kredit
Outsourching
Cetak dan alat tulis
Asuransi
Pemeliharaan dan perbaikan
Jasa tenaga ahli
Perjalanan dinas
Lainnya
34. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji
Tunjangan
Honorarium dan bonus
Beban pelatihan karyawan
Lainnya
Dewan Komisaris
Direksi
Anggota Komite Audit
Pejabat Eksekutif
Jumlah
Dewan Komisaris
Direksi
Anggota Komite Audit
Pejabat Eksekutif
Jumlah
136.757
6.531
4.814
1.269
104
2.693
12.427
4.941
1.849
7.499 1.528
3.176
827
3.768
30-Sep-16
7.528
5.705 3.123
28.957 29.806
3.121 2.971
862 4.589
33.257 35.487
8.691 1.583
641
22.381
31.931
98.019
116.110
10.109
782
9.813 4.108
2.170 1.255
1.360
30-Sep-15
27.722 26.472
11.048 14.099
30-Sep-16
143.950
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:
119.764
Jumlah
11.211
4.266
75.133
30-Sep-15
7.942
641
22.381
31.931
40 10.685
30-Sep-15
967 3
5
4
40
360
Jumlah
PejabatJumlah
3 750
4.259 5
Gaji dan
Tunjangan
30-Sep-16
16.054
52
Jumlah
Pejabat
Gaji dan
Tunjangan
4.259
1.907
10.685
967
7.942
750
360
52 16.054
4
34
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
35. PENJELASAN PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
Penjualan Aset Tetap
Keuntungan (kerugian) atas penjualan AYDA
Pendapatan sewa dan lainnya
36. LABA PER SAHAM
Laba per saham terdiri dari :
Laba bersih selama tahun berjalan
Rata-rata tertimbang saham biasa
Laba bersih per saham biasa
37. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
1. Sifat Relasi
Pihak berelasi
PT MNC Investama
PT MNC Kapital Indonesia TbkPT MNC EnergiPT Media Nusantara Citra
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Mediate Indonesia
PT Star Media Nusantara
PT Linktone Indonesia
PT MNC Sky Vision TbkPT MNC Asset ManagementPT MNC FinancePT MNC SecuritiesPT MNC Asuransi IndonesiaPT Nuansacipta Coal InvestmentPT MNC LandPT Sun Televisi Network
PT Investasi Hasil Sejahtera
PT Lido Nirwana ParahyanganPT Bali Nirwana ResortPT Cipta TPIPT Cross Media InternasionalPT GLD Property
PT Global Informasi Bermutu
PT Innofom
PT MNC Guna Usaha Indonesia
PT MNC Kabel Mediacom
PT MNC Life Assurance
PT MNC Pictures
PT MNC Tencent
PT MNI Global
PT Reksa Dana Jisawi Kombinasi
PT Swama Citra Sentosa
- (14)
7.769 7.638
13.512 9.230
0,57 0,83
281 393
(27.601) 363
30-Sep-16 30-Sep-15
30-Sep-16 30-Sep-15
Berdasarkan PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah
diubah dengan PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pihak berelasi adalah perseoragan atau perusahaan/badan yang mempunyai
hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan atau
keuangan.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus pada tanggal 30 September 2016
adalah sebagai berikut:
(27.882) (16)
35
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
37. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
1. Sifat Relasi (Lanjutan)
Kredit yang
diberikan
Konsumsi
Modal kerja
Pinjaman karyawan
Simpanan
Giro
Tabungan
Deposito
38. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Tagihan Komitmen
Pembelian valuta asing tunai yang belum selesai
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka
ekspor dan impor
Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan
Jumlah Liabilitas Komitmen
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih
Tagihan kontinjensi
Bank garansi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Jumlah Tagihan Kontinjensi
Liabilitas Kontijensi
Bank garansi
Stand-by L/C
Jumlah Liabilitas Kontinjensi
Jumlah Tagihan Kontinjensi - Bersih
Lainnya
Kredit hapus buku
30-Sep-16 Persentase 31-Dec-15 Persentase
30-Sep-16 Persentase 31-Dec-15
4.606
488.714
Persentase Kredit yang diberikan dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
1.616 0,01% 294 0,00%
75.267 0,60% 46.732 0,39%
14.812 0,12% 10.323 0,09%
(787.811) (819.770)
(108.046) (35.365)
30-Sep-16 31-Dec-15
800.868 838.009
(428.285) (353.363)
229.355 2,17% 354.558
0,04%
91.695 0,73% 57.349 0,48%
3,63%
722.675 6,83% 947.882 9,70%
3.514 0,04%
Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
(523.274)
(7.831) (8.271)
(12.399) (18.023)
108.472 89.217
30-Sep-16 31-Dec-15
(4.568) (9.752)
96.074 71.194
447.574 683.968
(370.489)
30-Sep-16 31-Dec-15
589.810 4,62%
(1.324.142) (1.208.498)
Persentase
7.831 8.271
100.642 80.946
6,03%
36
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
39. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada
Bank Lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain
bersih
Efek Efek
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Kredit yang diberikan
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Tagihan Akseptasi
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Tagihan derivatif Dikurangi
penyisihan kerugian kredit
Aset tetap - bersih
Aset Tidak Berwujud
Aset pajak tangguhan
Agunan diambil alih
Biaya dibayar dimuka
Aset Lain-lain
Jumlah Aset
LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan repo
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Utang pajak
Beban yang masih harus
dibayar
Komponen liabilitas dari OWK
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas Bersih (4.354.315)
12.445.026
11.821
-
-
-
42.436
388.836
431.272
113.713
204.117
388.836
10.576.825
1.868.201
68.227
-
27.204
83.993
12.057
204.117 - - - -
8.194
- - - -
13.750
-
Jumlah
68.227
-
-
480.315
7.266.322 (55.645)
-
42.436
-
-
-
1.633
-
- -
1.002
- -
-
57.699
-
376.818
1.406.482 4.882.822
2.323.341
-
-
-
9.224.465
607.285
-
2.537
27.204
-
11.718
-
19.736
85.615
577.807 4.864.059
- - -
48.704 - -
85.615
376.818
57.699
19.736 -
1.457.654 -
-
1.682.916
-
-
494.569 487.969
Lain-lain
-
2.537 - - -
591.401 12.200 2.682
-
-
-
12.057
1.177.841 3.779.218
-
48.704
6.088.809 2.290.648 824.360 17.762 2.886
-
2.326.227
- -
-
-
-
Aset dan Liabilitas Bank pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh
tempo adalah sebagai berikut :
30-Sep-16
117.871 - - - -
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun
dengan s/d s/d s/d
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
480.315 - - - -
- 130.122 383.676 943.857 -
- - - 719.928 -
-
-
1.427.553 158.477 96.886 - -
- - - -
- - - - -
- -
83.993 - - - -
13.750 11.821 1.633 - -
- - - - -
- -
2.626.244 658.267
8.194 - - - -
- -
- - -
- - - -
11.718
- -
(1.656.402)
6.980.559 2.314.669 828.675 18.763 2.886
-
1.382.370
544.985
117.871
719.928
37
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
39. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (Lanjutan)
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada
Bank Lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain
bersih
Efek Efek
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Kredit yang diberikan
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Tagihan Akseptasi
Dikurangi Penyisihan
kerugian penurunan nilai
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima
Tagihan derivatif Dikurangi
penyisihan kerugian kredit
Aset tetap - bersih
Aset Tidak Berwujud
Aset pajak tangguhan
Agunan diambil alih
Biaya dibayar dimuka
Aset Lain-lain
Jumlah Aset
LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan repo
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Utang pajak
Beban yang masih harus
dibayar
Komponen liabilitas dari OWK
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas Bersih
55.834 - - - -
1.266.474
1.173.953 -
-
3.714
500.705
44.963
dengan
- - -
21.234
- 9.766.527
- - - -
1.708.204
-
- - - - -
7.093.751
62.865
-
19.298
-
-
- -
- -
-
480.139 15.661 4.354
(37.962)
-
55.834
264.054 12.137.004
21.234
7.047.265
13.760
- -
-
-
Lain-lain Jumlah
10.428.800
812.623
2.960.207 762.645 1.716.922 4.702.497 1.730.679
- - -
37.331
8.543
77.217
63.028
10.933
-
313.443
-
-
50.041
8.241
-
-
s/d s/d
11.551 7.379
-
108.955 -
-
60.989
-
37.331
8.543
45.874
218.180
-
- - -
8.241
226.471
-
-
-
-
-
63.028
77.217
44.963
-
1.335.254
-
50.041
10.933
-
- - -
- -
7.379
-
-
-
-
-
-
1.724.751
-
31-Dec-15
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
- - 812.623 -
s/d
108.955 - - - -
- -
670.065
-
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun
3.714
7.670.655
- -
-
1.611.323 3.576.431 1.104.010
-
-
-
1.989.768 658.333 18.747
-
-
-
1.266.474
-
13.760
-
626.669
14.122 -
- -
-
184.102
- - -
- -
-
- -
-
2.016.980
1.286.773 -
49.739
48.482
(4.710.448) (1.254.335) 1.046.857 4.683.199
14.122
11.551
2.304
- - -
-
2.304
60.989 - - -
5.928
551
5.928
-
62.865 -
-
566.992
38
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
40. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain
Efek-efek
Kredit
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilias akseptasi
Liabilitas lain - lain
Jumlah Liabilitas
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Efek-efek
Kredit bersih
Tagihan Akseptasi
Aset lain-lain
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas Segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilias Akseptasi
Liabilitas Lain - lain
Jumlah Liabilitas
Jumlah Aset - Bersih
SGD 741.397
631.066 1.062
11.827.545
1.274.449
331
1.284.057
HKD
133.420
1.400
108.299
628.001
2.130.476
30-Sep-16 31-Dec-15
2.155.155
28.119.811
264.715
2.449.579
39.153
27.204
27
60
97.651.578
33.312
586.770
110.934
460.923
96.495
1.581
USD
USD
USD
USD
USD
1.276
14
2.448.626
122.921
SGD
USD
Mata uang
asing
1.266.368
6.043
110.934
21.234
470.095
(2.091)
1.586.591
40.791
838.185
21.234
-
(953)
154.362
USD 9.418.500
3.923
170.934
11.649
364.211
1.588.682
(160.224)
4.753
27.204
264.715
-
6.004
525
-
52.813
USD
USD
AUD
8.500.000
586.770
27.204
-
3.417
Ekuivalen dalam Rp
5.112
1.509.888
EUR
AUD
EUR 105.884 1.546
JPY
USD 3.000.000 39.153
-
2.084.409
122.921
USD
SGD
AUD
EUR
SGD
USD
20.283.137
(2.091)
1.586.591
44.959.740
2.084.409
JPY
EUR
154.361
1
2
7.259.195
120
100
319.095
HKD
USD
AUD
76.703
27.204
4.165
940
2
0
1.509.888
4.965.637 641
SGD
300 3
SGD 224 2
7.088
39
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
41. INFORMASI SEGMEN
a.Segmen Operasi
• Segmen Bisnis Perbankan
• Segmen Consumer
• Segmen Treasury
• Segmen Lain Lain
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Opr lainnyaBeban Opr Lainnya
Laba Rugi Opr Bersih
Pendapatan Non OperasionalLaba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba bersih periode berjalan
Jumlah laba rugi komprehensif
INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank
Indonesia dan Bank lainEfek - efekKredit bersihAset tetap bersihAset lainnyaJumlah Aset
LIABILITASSimpananSimpanan dari bank lainLiabilitas lainnyaJumlah Liabilitas
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pedapatan Bunga Bersih
Pendapatan Opr lainnyaBeban Opr Lainnya
Laba Rugi Opr Bersih
Pendapatan Non OprLaba (Rugi) Sebelum PajakLaba bersih periode berjalan
Jumlah laba rugi komprehensif
INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank
Indonesia dan Bank lainEfek - efekKredit bersihAset tetap bersihAset lainnyaJumlah Aset
LIABILITASSimpananSimpanan dari bank lainLiabilitas lainnyaJumlah Liabilitas
b.Segmen Geografis
(16.704)
265.270
106.083 (333.242)
Jumlah
Lain Lain JumlahBanking
Treasury
(525.564)
30-Sep-16
Seluruh kegiatan opersioanl Bank berada di wilayah negara Indonesia.
790.834 13.539
161.568
- -
498.132
4.518
4.658
(140)
- 299.548
-
10.510
950.521
(663.414)
287.108
217.766 123.523 (270.496)
1.457.654
- 8.194 1.981.236
- 1.503.753
490.257 1.867.380
7.769
14.998
(60.284)
(9.370)
1.682.916
2.386
24.151
(296.047)
197.531 104.625
500.705 72.452
- -
(3.165)
18.553 6.994 16.143 64.393
Business
432.793 230.419 114.083
(54.351)
Treasury
Sejak 1 Januari 2011, Bank telah menyajikan segmen operasi berdasarkan PSAK no. 5 (Revisi 2009) " Segmen Operasi" segmen operasi dilaporkan
sesuai dengan laporan internal bank yang disiapkan untuk mengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber
daya ke segmen tertentu dan penilaian atas performanya.
Untuk kepentingan manajemen, Bank diorganisasikan kedalam empat segmen operasi berdasarkan produk dan jasa sebagai berikut:
- - -
(487.145)
117.383
1.173.954
(60.284)
-
2.651.580 454.959
4.315.194 2.651.580
31.096
1.002.623 7.047.265
1.335.254
11.189
-
8.553.131 150.017
150.017
4.706.072
10.428.800 1.694.556
1.457.654
4.315.194
BankingConsumer
-
(24.485) (4.635)
50.041
(27.601)
1.989.430
21.072
48.956 -
-
31-Dec-15
601.524 210.542
Business
12.445.026
607.285 381.104 363.627 745.075
- - 446.765 1.236.151
7.720.712 - 9.224.465
- (304.122)
Lain Lain
-
2.522.250 2.530.490
19.949 1.315.305,00
- (348.314)
198.092 104.625
50.041 1.338.570
(348.314)
1.173.954
8.240
38.111
(19.795)
(180)
64.965
(15.144) (17.581)
4.706.072 1.338.570 1.202.143 4.890.219 12.137.004
8.129.991 6.945 1.629.591 9.766.527 350.688
241
14.028 6.784 72.154
8.178
68.070
10.948
190.747 102.239 3.491
(295.867)
561
(610.894)
8.219.066 122 10.576.825
Banking
122 109.153 -
(15.013)
222
- 48.704 48.704
Consumer
7.266.322
215.406 107.380
123.523 (242.895) 217.766
5.023.293
(27.601)
(6.702)
Banking
40
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
42. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
43. PERHITUNGAN MODAL POSISI 30 September 2016 dan 30 September 2015
Modal
Modal Inti
Modal Pelengkap
Jumlah Modal
Aset Tertimbang Menurut Resiko
Jumlah ATMR
Rasio KPMM sesuai profil resiko
44. MANAJEMEN RISIKO
1.643.714 1.081.352
Rasio modal inti terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 30 September 2016 dan 30 September 2015 masing-masing sebesar Rp
1.643.714 juta dan Rp 1.081.352 juta.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk rasio kecukupan modal.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 September 2016 dan 30 September 2015 masing-masing
sebesar Rp 8.598.523 juta dan Rp 8.064.417 juta sedangkan presentasi rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diklasifikasikan sesuai
profil resiko pada tanggal 30 September 2016 dan 30 September 2015 masing-masing sebesar 19,12% dan 13,41%
19,12% 13,41%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
dengan memperhitungkan :
8.598.523 8.064.417
30-Sep-16 30-Sep-15
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 September 2016
dan 30 September 2015 sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 15/12/PBI/2013 dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara individual
maupun konsolidasi.
Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik, antara lain: komite
pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).
Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan
dimitigasi secara tepat.
254.249 75.303
Untuk resiko kredit
Untuk resiko operasional
Untuk resiko pasar
7.676.953 7.303.369
667.322 685.745
Bank memiliki Komite Manajemen Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan Komisaris untuk menentukan
kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
1.004.355
94.376
Berdasarkan Perubahan Atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 2/PLPS/2010 pada tanggal 22 September 2014 tentang Program
Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 20 September 2014, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal
dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13
Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp
100 Juta. diubah menjadi maksimal Rp 2.000 Juta.
Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan
Otoritas Jasa Keuangan.
Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut
perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.
Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan
serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat
memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah
yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan,
prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup
aktivitas fungsional.
Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi,
kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.
Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara
pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.
76.997
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 9.990 juta dan Rp 10.035 juta.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 30 September 2016 dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor
38/SEOJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti
tambahan dan modal pelengkap dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari aset tertimbang
menurut risiko (ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk
bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
1.549.338
41
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO KREDIT (Lanjutan)
Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:
a.
b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.
c.
Agunan
Eksposur kredit
Nilai agunan *)
Jumlah eksposur kredit
tanpa agunan
Porsi eksposur kredit
tanpa agunan (%)
Jenis agunan :
Kas (deposito dan tabungan)
Tanah dan/atau bangunan
Mesin-mesin
Kendaraan
Piutang usaha
Persediaan
Kapal
Lainnya
Jumlah
*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank
Eksposur kredit
Nilai agunan *)
Jumlah eksposur kredit
tanpa agunan
Porsi eksposur kredit
tanpa agunan (%)
Jenis agunan :
Kas (deposito dan tabungan)
Tanah dan/atau bangunan
Mesin-mesin
Kendaraan
Piutang usaha
Persediaan
Kapal
Lainnya
Jumlah
*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank
316.772
1.961.993
-
17.756 - -
303.155 46.807 - 39
657.495
700.138
186.091
-
1.496.961
-
-
2.068
-
565.740
356.758
5.643.074
700.582
547.984
148.307 - -
2.728.135
320.049
43.980
- 33,95% - -
rumah
pemilikan
Kredit
Ritel
24.450
7.321.967
Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif atau usaha dimana Bank tidak
memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada
debitur yang namanya tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.
-
1.988
2.500
Bank telah mengimplementasikan manajemen risiko kredit yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan
mengevaluasinya secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari kegiatan pemberian kredit telah tercakup, serta
menerapkan prinsip “Four Eyes Principle ” secara konsisten. Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan
berkelanjutan serta melaporkannya kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa
sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi
kas, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, dan persediaan.
Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman
yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun
eksternal.
Jumlah
4.366.468
687.367
528.288
268.321
491.790
6,72%
687.367
243.269
4.952.663 525.534
-
Lainnya
2.317.545 499.627
11.619.722
452.362
43.980
365.509
1.813
-
Mikro
44.145
499.627 2.292.221
30,83%
31-Dec-15
-
-
-
-
2.292.221
2.317.505
-
41 -
- - -
11.619.722
915.524
16.722.134 882.560 188.994
Korporasi Ritel Mikro
461.903
444
2.395.614
6,52%
1.615.146
7.085.227
21.370.866
Lainnya Jumlah
461.903
21.370.866
444 -
1.831.219
11.912.741
6.757
109.360
-
1.360.668
-
-
1.962.032
rumah
Kredit
pemilikan
-
4.398.441 337.395
Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.
Korporasi
2.317.545
255.403 1.060.829
1.615.146 1.962.032
-
73.199
4.765.329
30-Sep-16
1.595.122
-
-
-
-
-
-
11.306 2.903 -
- -
- 314.259 445
16.722.134 882.560
43.980
497.814
Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko
kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses
penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.
1.083
126.082
9.328
445
-
4.891.411
188.994
461.690
44.425
367.497
17.416.481
17.416.481
491.790
-
163.334
-
2.124.398
-
-
270.260
8.456.851
528.732
11.764.434
42
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO KREDIT (Lanjutan)
Eksposur Maksimum Risiko Kredit
Laporan Posisi Keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Efek Efek
Tagihan Derivatif
Kredit
Tagihan Akseptasi
Aset Lain lain
Jumlah
Rekening Administratif
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
L/C yang Irrevocable dan masih berjalan
Bank garansi yang diterbitkan
Jumlah
Risiko konsentrasi kredit
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan pada Bank
Indonesai dan Bank Lain
Efek Efek
Tagihan Derivatif
Kredit
Tagihan Akseptasi
Aset Lain lain
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan pada Bank
Indonesai dan Bank Lain
Efek Efek
Tagihan Derivatif
Kredit
Tagihan Akseptasi
Aset Lain lain
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
7.321.967
27.204
8.194
382.295
719.928
480.315
31-Dec-15
480.315
11.789.453
Korporasi dan
perseorangan
541.326
428.285
108.473
1.457.654
8.194
- 27.204
-
-
12.080.473
4.568
353.363
35.365
9.752
719.928 962.988
541.326
Jumlah
30-Sep-16
480.315
Jumlah
812.623
1.266.474
21.234
7.085.227
-
- 7.321.967
- 8.194 -
- 382.295
66
Pemerintah dan
Bank Indonesia Bank lain
-
27.204
812.623 - -
- 1.266.474
8.241
1.005.991 131.234 320.429
382.295
-
7.321.967
- -
1.582.731
Pemerintah dan
Bank Indonesia Bank lain
Korporasi dan
perseorangan
21.234
86.446
1.682.916
1.457.654 1.173.954
719.928 -
-
30-Sep-16
398.480
12.621.799
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktivitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan
menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan rekening administratif berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai):
- -
- 277.480
12.187.933
31-Dec-15
812.623
1.266.474
1.335.254
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) untuk instrumen
keuangan pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif dengan memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit
lainnya.
8.593.220
- - 541.326
2.445.847
719.928
1.682.916
8.241
7.085.227
21.234
86.446
398.480
-
2.196.488 2.115.059 7.876.386
- - 86.446
1.335.254
1.173.954
-
- - 398.480
656
896.474
-
7.519
7.085.227
486.735 848.519
43
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO KREDIT (Lanjutan)
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan pada Bank
Indonesai dan Bank Lain
Efek Efek
Tagihan Derivatif
Kredit
Tagihan Akseptasi
Aset Lain lain
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum ditarik
L/C yang Irrevocable
dan masih berjalanBank garansi yang diberikan
Jumlah
Risiko konsentrasi kredit
Giro pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan pada Bank
Indonesai dan Bank Lain
Efek Efek
Tagihan Derivatif
Kredit
Tagihan Akseptasi
Aset Lain lain
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum ditarik
L/C yang Irrevocable
dan masih berjalanBank garansi yang diberikan
Jumlah
13.105
194.649 4.531
5.883 200
93.674
12.187.933
Jakarta Jumlah Jawa Timur Sumatera
-
-
Jawa Barat
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut :
Jawa
Tengah
dan
Indonesia
Timur
30-Sep-16
-
-
593.676
-
- -
-
4.716.700
4.779 19.695
-
-
-
-
468.832
2.730
-
-
-
1.682.916
1.457.654
719.928
-
-
- -
-
69
6.179 2.960
9.710.513
2.358
414.289
-
-
-
480.315
8.194
4.426.375
- -
-
8.129 -
365.992
271.677
812.623 - - - - -
1.266.474
1.173.954
-
- -
- -
2.100
610.237
-
1.382
18.470
3.978
434.217
1.335.254 - -
104.495
-
Jakarta Jawa Barat
Jawa
Tengah
dan
Jawa Timur Sumatera Indonesia
Timur
21.248 103.873
328.400
-
1.902
550.756 197.068
Jumlah
7.085.227
21.234
86.446
-
-
- - 1.069
352.321 669.077 935.793 517.111 184.550
2.600
2.768 4.842 5.310 3.182
-
- -
9.125
- 19.858 3.999 - -
9.752
-
719.928
480.315
1.682.916
1.457.654
8.194
7.321.967
27.204
382.295
-
428.285
108.473
4.568
12.621.799
9.312.641 359.820 800.556
21.990 29.394
69.551
-
-
8.241 - - - -
- -
793
11.508
353.363
35.365
1.266.474
1.335.254
1.173.954
812.623
8.241
-
41
480.934
394.367
-
-
10.583
-
-
967.092
31-Dec-15
2.434
971.609
3.879
-
819.992
-
44
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO KREDIT (Lanjutan)
Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan
Kualitas kredit aset keuangan berdasarkan bobot risiko diklasifikasikan sebagai berikut :
- Grade A = bobot risiko 0%- Grade B = bobot risiko 20%- Grade C = bobot risiko 35%- Grade D = bobot risiko 40%- Grade E = bobot risiko 45 %- Grade F = bobot risiko 50%- Grade G = bobot risiko 75%- Grade H = bobot risiko 100%- Grade I = bobot risiko 150%
Kelas aset keuangan di atas adalah untuk aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang sudah jatuh tempo dibagi menjadi dua bagian :
a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilaib. Mengalami penurunan nilai
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Jumlah 522.072
522.072
-
-
-
-
-
-
-
-
719.928
480.315
26.247
-
27.204
382.295
8.194
-
-
-
204.520
-
Mengalami
penurunan
nilai
B C
-
-
-
120.788
-
5.233.899
H
-
-
1.057.129
-
-
-
464.509
346.590
286.412
2.643.821
- -
-
15.806
-
-
-
304.348
Tabel dibawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
117.871
719.928
-
781.815
1.024.206
-
-
-
A
382.295
D E F G
-
554.511
-
30-Sep-16
-
Jumlah
117.871
-
-
- -
-
-
-
1.105.705
8.194
7.321.967
-
Telah jatuh
tempo tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai
1.682.916
Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi bobot resiko dalam perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk mengukur
kualitas kredit dari aset keuangan. Pedoman perhitungan bobot risiko dalam ATMR risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan nomor 42/SEOJK.03/2016.
12.198.344
-
-
304.348
27.204
- -
-
-
-
-
-
-
1.457.654
5.764.186
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
-
-
-
-
-
-
-
- 801.084 1.057.129
- - - - - - -
-
-
-
-
-
-
45
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan (lanjutan)
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Jumlah
Risiko Pasar
Pengelolaan risiko pasar
●●
Risiko suku bunga
Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.
Aset KeuanganGiro pada Bank IndonesiaGiro pada Bank lainPenempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain Efek-efekKredit
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas KeuanganSimpananSimpanan dari bank lain
Jumlah Liabilitas Keuangan
Jumlah aset (liabilitas)-bersih
-
21.234
- 722 - - - - - 7.519
1.266.368 -
- - - - - 86.446
169.770 6.082.723
-
- -
F
- -
894.189 279.765 -
233.044
- - 21.234
390.316 - - 301.318 169.770 6.197.922 - 209.374
- - - -
-
390.316 - -
11.898.408
- - - - - - -
- - 86.446
-
-
C D E
2.302.553 2.327.155
1.335.254
209.374 7.085.227
812.623 - - - - - - - - - 812.623
- - 8.241
-
-
-
486.786 780.300 - - - 68.168
- -
Jumlah
- -
108.955
- - 1.173.954
- 106 - - - - 1.266.474
Mengalami
penurunan
nilai Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
A B
Bank mengelola risiko pasar yang inheren pada portofolio trading book dan banking book menggunakan pengukuran sebagai berikut:
G H
108.955 - - - -
Telah jatuh
tempo tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai
1.427.553 158.477 96.886 -
s/d s/dSampai
-
> 1 bulan
-
- - - - - -
Bank menggunakan standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor
38/SEOJK.03/2016 tentang kewajiban penyediaan modal minimum. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio kewajiban
penyediaan modal minimum dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala.
Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar
terhadap aset dan permodalan Bank.
Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan analisis uji daya tahan untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi
pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.
Sementara itu, pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book) difokuskan pada pengelolaan risiko suku bunga melalui analisis imbal
hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan
suku bunga dan pengukuran dengan menggunakan analisis repricing gap , dalam analisis ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu
akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing gap untuk periode waktu tersebut.
Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga:
480.315 719.928
-
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari
kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option .
> 3 bulan > 1 tahun
Sensitivitas dari posisi atau portofolio terhadap perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;
31-Dec-15
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahundengan
30-Sep-16
s/d
Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu; atau dengan kata lain, besaran
perubahan faktor risiko pasar yang tidak akan melewati horison waktu tertentu dalam tingkat keyakinan tertentu (seperti 99% dari waktu);
pengukuran yang dimaksud ini adalah volatilitas.
Jumlah
(1.183.304) (1.936.880) 216.894 2.991.761 1.742.558
591.401 12.200 2.682 1.002 -
719.928
2.290.648 824.360 17.762 2.887
5.496.906 365.968 1.043.936 3.010.525 1.745.445
2.869.110 207.491 816.928
9.224.465 607.285
9.831.750
1.831.030
- 480.315
1.682.916 1.457.654 7.321.967
11.662.781
6.680.210 2.302.848 18.763
2.626.849 801.589 130.122 383.676
6.088.809
827.042 2.887
943.857 - -
46
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko suku bunga (lanjutan)
Aset KeuanganGiro pada Bank IndonesiaGiro pada Bank lainPenempatan pada Bank
Indonesia dan Bank LainEfek-efekKredit
Jumlah Aset
Liabilitas KeuanganSimpanan Simpanan dari bank lainJumlah Liabilitas
Jumlah aset (liabilitas)-bersih
Risiko mata uang
Rasio PDN pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:
Neraca
Dollar USA
Yen Jepang
EuroDollar AustraliaDollar Singapura
Dollar Hongkong
Jumlah Neraca
Rekening Administrasi
Dollar USA
Yen Jepang
Euro
Dollar Australia
Dollar Singapura
Dollar Hongkong
Jumlah Neraca
Posisi Devisa absolut
Jumlah Modal,
Rasio posisi devisa netto (Neraca)
Rasio posisi devisa netto (Neraca dan Rekening Administrasi)
Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank
telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor harian dan strategi lindung nilai akan digunakan untuk meyakinkan
bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang telah ditetapkan.
1.266.474
dengan s/d s/d s/dSampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
- -
- -
31-Dec-15
Jumlah
7.580.009 312.921 633.167 2.061.930 1.085.505
- -
- -
4.253.028 158.421 466.455 1.748.487 458.836 29.603 154.500 49.739 313.443 626.669
1.218.281 - 116.973 - -
18.747 5.927
1.575.499 1.495.321 80.178
- 1.582 (1.582)
1.581 1.549 33
Jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera merestruktur aset dan liabilitas yang
dimiliki, baik tanggal repricing date -nya ataupun jenis suku bunganya (tetap atau variabel).
5.668 (1.692.458) (29.120) 2.042.632 1.079.578
7.574.341 2.005.379 662.287 19.298 5.927
1.582
33
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015, Bank
wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) pada akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. Bank menetapkan
limit internal PDN sebesar 17% dari modal dalam rangka mencegah terjadinya pelampauan terhadap limit yang ditetapkan oleh regulator.
410.971 (158.420) 569.390
0 1.062
1.588.152 1.508.067 80.085
(156.997) 582.462
- - -
425.464
7.090 189
1.062
7.280
- - -
- - -
- - -
2.730 2.525 205
14.494 1.423
480.589 15.611 3.954 551 - 7.093.752 1.989.768 658.333
812.623 1.266.474
812.623
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun
1.335.254 1.173.954 7.085.227
11.673.532
9.766.527 500.705
10.267.232
1.406.300
30-Sep-16Nilai Bersih Absolut
80.178
Aset Liabilitas Nilai Bersih
205 189
1.062
83.248
569.390
13.071
-
-
-
-
582.462
79.890
1.643.714
5,06%
4,86%
13.071
47
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko mata uang (lanjutan)
Neraca
Dollar USA
Yen Jepang
Euro
Dollar Australia
Dollar Singapura
Dollar Hongkong
Jumlah Neraca
Rekening Administrasi
Dollar USA
Yen Jepang
Euro
Dollar Australia
Dollar Singapura
Dollar Hongkong
Jumlah Neraca
Posisi Devisa absolut
Jumlah Modal
Rasio posisi devisa netto (Neraca)
Rasio posisi devisa netto (Neraca dan Rekening Administrasi)
Dollar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro
Dollar Singapura
Dollar Hongkong
Dollar Australia
Risiko likuiditas
Mata Uang
2.062
31-Dec-15Nilai Bersih Absolut
(191.345)
57
2.062
1.892
1.190
(78.320) (78.164) 90.176 89.996
190 189 2.180 2.176
1.063 1.061 1.192 118
(159) (159) 1.068 1.066
33 33 (57) (57)
25.969 24.077 1.892
355.182 546.527
1.190 -
205 204 652 650
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau
dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber
pendanaan arus kas.
Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator risiko likuiditas seperti Giro Wajib Minimum, Primer dan
Sekunder, Loan to Funding Ratio (LFR), rasio aset lancar terhadap dana pihak ketiga, konsentrasi 50 nasabah terbesar serta maturity mismatch ,
dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara harian, mingguan dan bulanan maupun dalam rapat bulanan ALCO.
Secara berkala Bank melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan limit risiko likuiditas, serta kebijakan contingency funding plan yang telah
ditetapkan sehingga terdapat panduan yang jelas di saat krisis terjadi. Untuk mengetahui dampak perubahan pasar maupun faktor internal pada
kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank melakukan stress test terhadap posisi
likuiditas Bank secara regular. Melalui stress test, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi
yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemulihan likuiditas.
-
kenaikan / (penurunan)
Dalam basis poinSensitivitas dalam posisi mata uang
31-Des-15
549.403 (192.413) 356.990
6,82%
- - -
Tabel di bawah menggambarkan analisa sensitivitas 10 basis poin kenaikan atau penurunan dalam nilai tukar terhadap PDN Bank per tanggal 30
September 2016 dan 31 Desember 2015.
Aset Liabilitas Nilai Bersih
2.412.665 2.124.051 288.614
1.337 614 723
288.614
723
1.190
2.449.579 2.155.155 294.424
5.733 5.790 (57)
2.685 623
-
-
193.101
102.011
1.495.512
19,69%
344 - 344
- - -
- 1.412 (1.412)
1.464 1.464
30-Sep-16
294.538
191.345
344
-
1.412
10/(10)
10/(10)
10/(10)
10/(10)
10/(10)
10/(10)
48
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Aset Keuangan
Tanpa suku bunga
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Tagihan derivatif
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Suku bunga variabel
Kredit
Efek-efek
Suku bunga tetap
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Biaya yang masih
harus dibayar
Liabilitas lain-lain
Suku bunga variabel
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Biaya yang masih
harus dibayar
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
-
- 2.717.812
-
480.315
4.604.155
- 12.198.343
- 117.871
- 719.928
- 8.194
- 27.204
10.141.172
-
-
-
-
-
382.294
-
-
1.457.654
-
-
-
204.117
2.537
27.204
1.454.756
328.236
7.769.709
279.049
29.007
39.220
7.337 -
-
-
- 1.682.916
877.979 -
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahundengan s/d s/d s/dSampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
30-Sep-16
Lain-lain Jumlah
Tabel berikut menggambarkan profil maturitas aset dan liabilitas Bank (sebelum dikurangi penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai)
berdasarkan behavioral dana pihak ketiga dan sisa jatuh tempo, sebagai berikut:
- -
480.315
- -
343.270 280.478 360.913 1.152.369 580.781
-
1.427.553 158.477 96.886 - -
151.298 207.491
1.406.482 4.898.376 2.326.227
- - -
130.122 383.676 943.857
658.267
- - -
2.537 - -
11.821
-
7.337 - - - -
-
7.252
2.682 1.002 -
328.236 - - - -
- 257.275 6.205.905 -
473.576 38.307 64.895
1.306.529
-
263.165 12.200
1.633 - -
- - - 719.928 -
13.750 11.821 1.633 - -
- - - 8.194 -
366.740 -
117.871 - - - -
2.908.991
-
- 39.220 - -
204.117 - -
816.928 2.626.849 801.589
- 15.554 -
- -
13.750
2.607.949 70.159 372.957 7.090.106 -
8.702 7.832 5.221
49
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko likuiditas (Lanjutan)
Aset Keuangan
Tanpa suku bunga
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Tagihan derivatif
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Suku bunga variabel
Kredit
Efek-efek
Suku bunga tetap
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Biaya yang masih
harus dibayar
Liabilita lain-lain
Suku bunga variabel
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Biaya yang masih
harus dibayar
Jumlah Liabilitas Keuangan
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Biaya yang masih
harus dibayar
Liabilita lain-lain
Suku bunga variabel
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Sub jumlah
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum dugunakan'
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan
Sub jumlah liabilitas komitmen
Liabilitas kontijensi
Bank garansi yang
diterbitkan
Jumlah
328.236
1.266.474
11.898.408
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21.234
86.446
108.955
4.174.681
29.603
7.379 - -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30-Sep-16
-
12 bulan
5.551.299 1.987.878
293.179 50
10.112.166
428.285
108.046
536.330
2.537
27.204
-
4.634.053 2.290.648 824.360
5 tahun
-
2.537 - -
2.314.669 867.895 18.763 2.887
1.454.756
7.769.709
279.049
-
4.568
10.653.064
Lain-lain Jumlah> 5 tahun
> 1 tahunSampai > 1 bulan
-
2.682 1.002 -
7.337 - - - -
1.454.756
dengan
38.750
10.375.966
39.220
7.337
-
-
-
-
-
-
204.117
14.122
3.714
21.234
24.115
6.799
1.575.865
293.629
8.190.662
207.076
-
-
-
1 bulan 3 bulan
-
-
-
3.463 23.766 80.817 -
Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahundengan s/d s/d
108.955
-
-
- -
148.125 408.570 1.144.868
24.115 -
3.772.829
-
1.748.486 458.836 158.422 466.456
-
187.512 15.611 3.953 -
1.827.944 645.174
400 - -
-
14.122 -
-
1.266.474
- - -
-
812.623
8.241 - - -
-
- -
7.379 -
-
60.989 -
31-Dec-15
Jumlah
2.304 11.551
- -
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahuns/d
1.335.254
1.144.351
2.910.546
- 48.482 - -
651.485 - -
- -
-
-
-
-
- 25.457
812.623
8.241
- -
13.750 11.821 1.633 - -
- - 39.220 -
204.117 - - - -
-
6.799
3.714
1.575.865
- -
- 29.603 -
s/d
16.731 3.900 18.119
7.652.913 2.031.821 691.232 - -
> 3 bulan
Tabel di bawah menunjukkan arus kas kontraktual tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan dan rekening admisnitratif Bank didasarkan pada sisa
jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
s/d
1.730.679
- -
Lain-lain
49.739 313.443 626.669
1.286.772
s/d
-
-
762.646 1.716.924 3.915.330
78.346
2.304 11.551
-
- 154.500
- -
- -
6.931.252 2.411.907 1.002.991 193.989 112.924
810
17.762 2.887
263.165 12.200
-
328.236 - -
19.027 73.085 51.908 174.226 110.038
-
6.907.952
- -
-
387 2.371 1.000 -
22.490 96.851 132.726 174.226 110.038
50
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko likuiditas (Lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Biaya yang masih
harus dibayar
Liabilita lain-lain
Suku bunga variabel
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Sub jumlah
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum dugunakan'
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan
Sub jumlah liabilitas komitmen
Liabilitas kontijensi
Bank garansi yang
diterbitkan
Jumlah
Risiko Operasional
1.
2.
3.
Risiko Reputasi
Dalam rangka menjaga pengelolaan risiko Bank, risk-taking-unit bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi di unitnya masing-masing termasuk
risiko operasional. Cara pengendalian risiko-risiko tersebut telah diatur melalui kebijakan dan prosedur pada masing-masing unit, serta metode-
metode pengendalian dan pemantauan yang ada.
Manajemen risiko operasional, bekerjasama dengan risk-taking-unit , telah mengembangkan tiga metode utama untuk membantu mengelola,
memantau dan mengikhtisarkan risiko operasional, yaitu:
Hasil dari penggunaan metode tersebut diatas telah disampaikan kepada departemen dan divisi terkait, senior manajemen, manajemen eksekutif dan
Direksi melalui Operational Risk Management Highlight Report , Risk Management Committee (RMC) Meeting dan Risk Oversight Committee (ROC)
untuk memantau dan mengantisipasi risiko operasional yang mungkin timbul.
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini
melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan
pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi
penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan
volume aktivitas Bank.
Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah menunjuk divisi corporate secretary untuk melakukan pengamatan terhadap pemberitaan media untuk
memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media
selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Pemantauan atas keluhan nasabah, Bank memiliki
fasilitas seperti call center dan website , sedangkan keluhan yang datang dari cabang Bank diakomodasi dengan sistem CDS (Customer Desk
Solution) yang disampaikan langsung ke Bank melalui unit kerja Quality Service untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya.
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-
kejadian diluar Bank.
> 5 tahun Lain-lain Jumlah
31-Dec-15
Sampai
2.031.819 691.231 - -
-
1.579.322 - -
98.405 209.114 33.101
7.652.096
-
- - 24.115
3 bulan 12 bulan 5 tahun
-
14.122 - - - -
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun
dengan s/d s/d s/d
14.122
294.303 50 400 - -
- -
- - - -
3.714 - - -
2.304 11.551 7.379 - -
- -
1 bulan
3.714
21.234
24.115
6.799
1.579.322
294.753
8.228.983
208.903
10.381.945
-
-
-
-
-
-
6.799
6.799
-
353.363
35.365
388.728
9.752
10.780.425
Risk Control and Self Assessment , yaitu sarana yang digunakan oleh unit-unit kerja untuk mengidentifikasi, mengukur dan merencanakan mitigasi
risiko. Metode ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki pemahaman kepada personil kantor cabang akan pentingnya manajemen
risiko serta menegaskan bahwa aktivitas mereka akan selalu dipantau oleh manajemen.
Loss Event Database , merupakan metode yang digunakan untuk mencatat setiap peristiwa risiko operasional yang menimbulkan dampak finansial
secara langsung maupun tidak langsung. Setiap kali unit pemilik risiko mengalami kejadian risiko operasional, maka unit tersebut harus
melaporkan dengan menggunakan formulir Laporan Kejadian Risiko Sekitar Kita (LKS). Dari formulir LKS ini akan diketahui tipe risiko yang terjadi,
penyebab kejadian tersebut, lokasi (lini bisnis) tempat terjadinya risiko serta besarnya kerugian yang terjadi atau kewajiban hukum yang terjadi
serta pemulihan (bila ada). Sarana ini sangat penting untuk memonitor profil risiko operasional secara teratur, serta data yang diperoleh
merupakan data utama bila Bank akan mengaplikasikan pendekatan maju (advance ) dalam pengukuran kecukupan modal minimumnya.
2.571 3.214 2.710
-
-
6.799
5.569.059 2.004.551 655.373 - -
3.692
189.272 15.667 3.964
1.257 -
7.699.083 2.133.438 903.055
-
Key Risk Indicators , yang merupakan serangkaian parameter pengukuran kuantitatif risiko operasional yang mengindikasikan tingkat risiko pada
suatu fungsi/proses/bisnis dengan tujuan agar potensi risiko manajemen dapat teridentifikasi melalui analisa dari trend statistic individual , juga
melalui pengendalian lingkungan yang tercermin dari data. Diharapkan penyimpangan-penyimpangan dapat teridentifikasi secara dini, serta dapat
diperbaiki sebelum permasalahan tersebut berkembang menjadi lebih buruk.
-
-
-
34.358 3.692
40.285 82.553 193.732 33.101 3.692
4.131 15.852 15.382 - -
44.416
51
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 30 September 2016 (Unaudited) dan 31 Desember 2015 (Audited)
44. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko Hukum
1 Kesepakatan
2
3
4
Risiko Kepatuhan
1
2
3
4
1
2
3
4
Risiko Stratejik
1
2
3
4
Mengingatkan setiap person in charge (PIC) pembuat laporan agar senantiasa menyampaikan laporan kepada regulator secara akurat dan tepat
waktu melalui Compliance Report Monitoring (CRM).
Dalam rangka pengendalian risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, antara lain melalui:
Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki portfolio ragam produk yang
variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.
Bank memiliki kebijakan mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan yaitu:
Secara triwulanan melalui pengukuran profil risiko, Bank melakukan pengukuran risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa
tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan
kondisi lingkungan bisnis.
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh
adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak
dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna.
Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki Divisi Legal untuk
memastikan perikatan yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) landasan utama yaitu:
Selain itu, Bank juga memiliki divisi Litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar
risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-
kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus
secara damai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian
secara signifikan.
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan
kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau Bank Indonesia. Selain itu, Bank juga wajib tunduk pada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan Lembaga Penjamin
Simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Bank telah memiliki satuan kerja kepatuhan yang bersifat independen dari satuan kerja operasional serta bertanggung jawab langsung kepada
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
Tugas utama pada satuan kerja kepatuhan adalah melakukan koordinasi atas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank yaitu :
Sosialisasi setiap ketentuan baru yang diterbitkan oleh regulator dan/atau berdampak bagi Bank melalui media email blast, forum tatap muka,
dan/atau teleconference .
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah institusi keuangan terdepan di Indonesia, Bank
membutuhkan serangkaian strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat
menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.
Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya
kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berpotensi untuk berdampak luas atau berjangka panjang yang kurang baik didalam organisasi.
Implementasi
Mengalokasikan sumber daya berupa keuangan maupun manusia, menyelesaikan program kerja, dan komitmen direksi untuk mengalokasikan
sumber daya yang dibutuhkan.
Evaluasi
Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action untuk perbaikan.
Mewujudkan terlaksananya Budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank.
Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada otoritas pengawas yang berwenang
Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Melakukan fungsi konsultatif terkait penerapan atas peraturan regulator yang berlaku.
Menyediakan informasi peraturan OJK, BI, dan/atau regulator lainnya dalam situs portal Bank MNC yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.
Analisa lingkungan bisnis
Menganalisa faktor internal dan eksternal, menangkap peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis dan menganalisa kelebihan
internal dan kekurangan.
Perencanaan
Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas, profil risiko maupun risk bearing capacity , menetapkan strategi dan
direksi menetapkan kebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.
yaitu setiap hubungan hukum/ perikatan yang dilakukan dengan counterparty harus berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak.
Kecakapan
yaitu kemampuan atau kewenangan bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan hukum perikatan.
Objek Perjanjian
yaitu obyek perjanjian hukum yang harus jelas atau spesifik dan realistis
Memiliki causa prima yang halal
yaitu setiap perjanjian yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang
berlaku.
52