pt bank ibk indonesia tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...sebanyak-banyaknya...

32
PROSPEKTUS RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BANK IBK INDONESIA TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGU NG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA,ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI PT BANK IBK INDONESIA Tbk. KEGIATAN USAHA Bergerak dalam bidang usaha Perbankan KANTOR PUSAT Wisma GKBI Suite UG-01 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia Telepon: +62 21 5790 8888 Faksimili: +62 21 5790 6888 Email: [email protected] Website: www.bankagris.co.id JARINGAN PELAYANAN 1 kantor operasional, 11 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu, 7 kantor kas dan 7 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) PENAWARAN UMUM TERBATAS II (”PUT II”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”) Sebanyak- banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh dua koma sembilan puluh lima persen) dari total modal ditempatkan atau disetor penuh setelah PUT II, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp[●], - ([●] Rupiah), sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak- banyaknya sebesar Rp[●], - ([●] Rupiah). Setiap pemegang [●] ([●]) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) pada tanggal 21 Februari 2020 pukul 16.00 WIB berhak atas [●]] ([●]) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Pasal 33 Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan E fek Terlebih Dahulu (“POJK No.32/2015”), maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Seluruh Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini akan dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan memperhatikan peraturan perundang -undangan yang berlaku. Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, yaitu hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain ha k suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus, dan hak atas HMETD. Industrial Bank of Korea (“IBK”), selaku pemegang saham utama Perseroan menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya untuk me mbeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini, sampai dengan jumlah sebesar Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah). Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang memesan Saham Tambahan. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 25 FEBRUARI 2020 SAMPAI DENGAN 4 MARET 2020. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BEI MULAI PADA TANGGAL 21 FEBRUARI 2018. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 4 MARET 2020 DENGAN KETERANGAN BAHWA HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT MENJADI TIDAK BERLAKU LAGI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN DALAM PUT II INI AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 52,95% (LIMA PULUH DUA KOMA SEMBILAN LIMA PERSEN). RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM (“SKS”) DALAM PUT II INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 8 Januari 2020.

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

PROSPEKTUS RINGKAS

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI,

TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG

BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG

AKAN DIAMBIL SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK IBK INDONESIA TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGU NG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI,

FAKTA, DATA,ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI

PT BANK IBK INDONESIA Tbk.

KEGIATAN USAHA

Bergerak dalam bidang usaha Perbankan

KANTOR PUSAT

Wisma GKBI Suite UG-01

Jl. Jend. Sudirman No. 28

Jakarta 10210, Indonesia

Telepon: +62 21 5790 8888

Faksimili: +62 21 5790 6888

Email: [email protected]

Website: www.bankagris.co.id

JARINGAN PELAYANAN

1 kantor operasional, 11 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu, 7 kantor kas dan 7 ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

PENAWARAN UMUM TERBATAS II (”PUT II”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK

MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”)

Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh dua koma sembilan

puluh lima persen) dari total modal ditempatkan atau disetor penuh setelah PUT II, dengan nilai nominal Rp100, - (seratus Rupiah) setiap

saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp[●], - ([●] Rupiah), sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam

rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak -banyaknya sebesar Rp[●], - ([●] Rupiah).

Setiap pemegang [●] ([●]) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) pada tanggal 21 Februari 2020 pukul

16.00 WIB berhak atas [●]] ([●]) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1

(satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Dalam hal pemegang saham memiliki

HMETD dalam bentuk pecahan, sesuai dengan Pasal 33 Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terb uka

Dengan Memberikan Hak Memesan E fek Terlebih Dahulu (“POJK No.32/2015”), maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh

Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

Seluruh Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini akan dikeluarkan dari portepel Perseroa n dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek

Indonesia (“BEI”) dengan memperhatikan peraturan perundang -undangan yang berlaku. Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan

sederajat dalam segala hal, yaitu hak -hak yang berkaitan dengan saham, antara lain ha k suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”),

hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus, dan hak atas HMETD.

Industrial Bank of Korea (“IBK”), selaku pemegang saham utama Perseroan menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya untuk me mbeli

saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini, sampai dengan jumlah sebesar Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah). Apabila Sa ham

Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, mak a

sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari h aknya

secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing -masing pemegang saham atau pemegang bukti

HMETD yang memesan Saham Tambahan. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan

dikeluarkan Perseroan dari portepel.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BEI SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA

MULAI TANGGAL 25 FEBRUARI 2020 SAMPAI DENGAN 4 MARET 2020. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD

AKAN DILAKUKAN DI BEI MULAI PADA TANGGAL 2 1 FEBRUARI 2018. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH

TANGGAL 4 MARET 2020 DENGAN KETERANGAN BAHWA HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL

TERSEBUT MENJADI TIDAK BERLAKU LAGI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM

PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN DALAM PUT II INI AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE

KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 52,95% (LIMA PULUH DUA KOMA SEMBILAN LIMA

PERSEN).

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN

ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU

MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA,

KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA

DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM (“SKS”) DALAM PUT II INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT

AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT

KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 8 Januari 2020.

Page 2: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

1

JADWAL SEMENTARA

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) 20 Desember 2019

Tanggal Efektif 11 Februari 2020

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di:

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 19 Februari 2020

- Pasar Tunai 21 Februari 2020

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di:

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 20 Februari 2020

- Pasar Tunai 24 Februari 2020

Tanggal Pencatatan untuk memperoleh HMETD (recording date) 21 Februari 2020

Tanggal Distribusi HMETD 24 Februari 2020

Tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia 25 Februari 2020

Periode perdagangan HMETD 25 Februari 2020 – 4 Maret 2020

Periode pelaksanaan HMETD 25 Februari 2020 – 4 Maret 2020

Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD 27 Februari 2020 – 6 Maret 2020

Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham Tambahan 6 Maret 2020

Tanggal penjatahan pemesanan Saham Tambahan 9 Maret 2020

Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian Saham Tambahan

yang tidak terpenuhi 11 Maret 2020

PENDAHULUAN

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan PUT II

kepada OJK di Jakarta dengan surat No. 010/DIR/I/20 pada tanggal 8 September 2019 sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64,

Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”) dan

Peraturan OJK No. 32/2015.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab

sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran penda pat yang

tercantum dalam Prospektus ini sesuai dengan fungsi mereka sesuai peraturan yang berlaku di

wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing -masing.

Sehubungan dengan PUT II ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau

pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari

Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam PUT II ini dengan tegas menyatakan

tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung

Sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Page 3: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

2

PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR

WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI DAN/ATAU SERTIFIKAT BUKTI

HMETD ATAU DOKUMEN-DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN PUT II INI, MAKA

DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI SUATU

DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD,

KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM, MAUPUN

PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN

MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA

TERSEBUT.

PENAWARAN UMUM TERBATAS

Dalam rangka pelaksanaan PUT II, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana

penambahan modal dengan memberikan HMETD dalam Rapat Umum Pemega ng Saham Luar Biasa

(“RUPSLB”) tanggal 20 Desember 2019, dengan hasil keputusan antara lain (i) menyetujui rencana

peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas dengan

cara menerbitkan HMETD. Hasil RUPSLB tersebut telah diumumkan pada surat kabar harian

Kontan halaman 7 tanggal 26 Desember 2019 website Perseroan (www.bankagris.co.id), dan

website BEI pada tanggal 26 Desember 2019, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014

tanggal tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka

sebagaimana terakhir diubah dengan POJK No. 10/POJK.04/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK No. 32/ 2014).

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT II kepada para pemegang saham Perseroan

dalam rangka penerbitan HMETD atas Saham Baru sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan

miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau [●] % ([●] persen) dari total modal

ditempatkan atau disetor penuh setelah PUT II, dengan nilai nominal Rp100, - (seratus Rupiah)

setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp[●], - ([●] Rupiah), sehingga

jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah

sebanyak-banyaknya sebesar Rp[●],- ([●] Rupiah).

Seluruh Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini akan dikeluarkan dari portepel Perseroan

dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Saham Baru dari PUT II memiliki hak yang sama dan sederajat

dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham lain yang telah ditempatkan dan disetor

penuh.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan OJK No.

32/2015 selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 25 Februari 2020 sampai dengan 4 Maret 2020.

Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI mulai pada tanggal 25

Februari 2020. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 4 Maret 2020 sehingga

HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

IBK, selaku pemegang saham utama Perseroan menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya

untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT II ini sampai dengan jumlah sebesar

Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah). Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II

ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang b ukti HMETD, maka

sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang

Page 4: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

3

melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD

yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang

memesan Saham Tambahan. Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa

saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel .

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh

pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang

saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya

dengan ketentuan dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi Saham

Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang tersedia harus dialokasikan secara proposional

berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing -masing pemegang saham atau

pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan Saham Baru berdasarkan harga pemesanan.

Struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan

berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora

selaku Biro Administrasi Efek yang mengurus administrasi dari saham Perseroan, pada tanggal 5

Desember 2019, susunan pemegang saham Perseroan per 30 November 2019, adalah sebagai

berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100,- per saham

Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 28.000.000.000 2.800.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. IBK 6.828.064.340 682.806.434.000 96,06

2. Masyarakat 227.513.215 22.751.321.500 3,20

3. PT Dian Intan Perkasa 52.772.089 5.277.208.900 0,74

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.108.349.644 710.834.964.400 100,00

Sisa Saham dalam Portepel 20.891.650.356 2.089.165.035.600

Apabila HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham oleh

pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan

setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum pelaksanaan PUT II Setelah pelaksanaan PUT II

Nilai Nominal Rp100,- per saham Nilai Nominal Rp100,- per saham

Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 28.000.000.000 2.800.000.000.000

Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. IBK 6.828.064.866 682.806.486.600 96,1 ● ● ●

2. PT Dian Intan Perkasa 52.772.089 5.277.208.900 0,7 ● ● ●

3. Willy Yonathan 18.311.407 1.831.140.700 0,3 ● ● ●

4. Saham Treasuri 26.158.930 2.615.893.000 1,1 ● ● ●

5. Masyarakat 183.042.352 18.304.235.200 2,6 ● ● ●

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 7.108.349.644 710.834.964.400 100,00

● ● 100,00

Sisa Saham dalam Portepel 20.891.650.356 2.089.165.035.600

● ●

Page 5: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

4

Apabila HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang

saham kecuali oleh IBK yang menyatakan akan melaksanakan sebagian haknya sampai dengan

jumlah sebesar Rp700.000.000.000 (tujuh ratus miliar Rupiah), maka struktur permodalan dan

susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum pelaksanaan PUT II Setelah pelaksanaan PUT II

Nilai Nominal Rp100,- per saham Nilai Nominal Rp100,- per saham

Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Jumlah

Saham

Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 28.000.000.000 2.800.000.000.000

Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. IBK 6.828.064.866 682.806.486.600 96,1 ● ● ●

2. PT Dian Intan Perkasa 52.772.089 5.277.208.900 0,7 ● ● ●

3. Willy Yonathan 18.311.407 1.831.140.700 0,3 ● ● ●

4. Saham Treasuri 26.158.930 2.615.893.000 1,1 ● ● ●

5. Masyarakat 183.042.352 18.304.235.200 2,6 ● ● ●

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 7.108.349.644 710.834.964.400 100,00

● ● 100,00

Sisa Saham dalam Portepel 20.891.650.356 2.089.165.035.600

● ●

Saham Baru yang berasal dari PUT II ini akan dicatatkan pada BEI bersama de ngan saham-saham

yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang -

undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1999

tentang Pembelian Saham Bank Umum.

Dengan memperhatikan bahwa jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini seluruhnya

berjumlah sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama, maka

pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan

dalam PUT II ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan

saham atau dilusi atas saham Perseroan sampai dengan maksimum 52,95% (lima puluh dua koma

sembilan lima persen).

PERSEROAN BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN SAHAM ATAU EFEK BERSIFAT

EKUITAS LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DALAM

JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH TANGGAL EFEKTIF.

KETERANGAN TENTANG HMETD

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

a. Pemegang saham yang berhak menerima HMETD

Pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal

21 Februari 2020 pukul 16.00 WIB berhak mendapatkan HMETD. Setiap pemegang [●] ([●]) Saham

Lama akan mendapatkan [●] ([●]) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD akan memberikan hak

kepada pemegangnya untuk memesan 1 (satu) Saham Baru Perseroan, yang akan ditawarkan dengan

Harga Pelaksanaan Rp[●] ([●] Rupiah) setiap sahamnya yang harus dibayar penuh pada saat

mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan

Page 6: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

5

dibulatkan ke bawah (rounded down). Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk

pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan djual oleh

Perseroan serta hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening Perseroan.

b. Pemegang HMETD yang sah

Pemegang HMETD yang sah adalah:

Para pemegang saham Perseroan yang tidak dijual HMETD-nya; atau

Pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endorsemen Sertifikat

Bukti HMETD; atau

Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI;

sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

c. Perdagangan HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan

HMETD, yaitu mulai tanggal 25 Februari 2020 sampai dengan 4 Maret 2020.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan

ketentuan di bidang pasar modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut

diperdagangkan. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan,

sebaiknya berkonsultasi atas biaya sendiri dengan penasihat investasi, perantara pedagang efek,

manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik, atau penasihat profesional lainnya.

HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa Efek, sedangkan

HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa.

Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara

pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek d i KSEI.

Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD

menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya dapat melaksanakan melalui

Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

d. Bentuk HMETD

Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat

pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat dig unakan untuk

membeli Saham Baru, jumlah Saham Baru yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar,

jumlah pemesanan Saham Baru tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

e. Permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD

Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari

HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE

Perseroan untuk mendapatkan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat

melakukan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal mulai tanggal 25 Februari 2020

sampai dengan 4 Maret 2020.

Page 7: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

6

Setiap pemecahan akan dikenakan biaya yang menjadi beban pemohon.

f. Nilai HMETD

Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda -beda dari

HMETD yang satu dengan yang lainnya berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran ya ng ada

pada saat ditawarkan.

Berikut disajikan perhitungan teoritis nilai HMETD dalam PUT II ini. Perhitungan di bawah ini

hanya merupakan ilustrasi teoritis dan bukan dimaksudkan sebagai jaminan ataupun perkiraan dari

nilai HMETD. Ilustrasi diberikan untuk memberikan gambaran umum dalam menghitung nilai

HMETD.

Diasumsikan harga pasar satu saham = Rp a

Harga saham PMHMETD II = Rp b

Jumlah saham yang beredar sebelum PMHMETD II = A

Jumlah saham yang ditawarkan dalam PMHMETD II = B

Jumlah saham yang beredar setelah PMHMETD II = A + B

Harga teoritis saham baru = (Rp a x A) + (Rp b x B)

(A + B)

= Rp c

Harga teoritis HMETD = Rp a - Rp c

g. Pecahan HMETD

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan

dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

h. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD

Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk

membeli Saham Baru yang ditawarkan Perseroan dalam rangka PUT II dan diterbitkan untuk

pemegang saham yang berhak yang belum melakukan konversi saham. Sertifikat Bukti HMETD

tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan

dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan

Kolektif di KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PUT II

Dana yang diperoleh dari PUT II, setelah dikurangi biaya -biaya emisi saham, akan digunakan

seluruhnya untuk penambahan modal dalam rangka ekspansi kredit dan/atau modal kerja.

Pelaksanaan penggunaan dana hasil PUT II ini akan mengikuti ketentuan pasa r modal yang berlaku

di Indonesia.

Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil PUT II yang

merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi

material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1,

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang

Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Peraturan No. IX.E.2,

Page 8: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

7

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang

Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan

realisasi penggunaan dana hasil PUT II ini kepada OJK dan mempertanggungjawabkan pada RUPS

tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat

secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember sampai

dengan seluruh dana hasil PUT II ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan

tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT II

ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan

mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus

mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.

PERNYATAAN UTANG

Saldo liabilitas Perseroan (“PT Bank IBK Indonesia, Tbk.”) pada tanggal 30 September 2019

tercatat sebesar Rp6.067.431 juta.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan/ata u dihitung

berdasarkan (i) laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 serta untuk tahun -

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut; dan (ii) laporan keuangan konsolidasian

Perseroan tanggal 30 September 2019 dan 2018 (tidak diaudit ) serta untuk periode 9 (sembilan)

bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 serta untuk tahun -tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Gani Sigiro &

Handayani (member of Grant Thornthon International Ltd), berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan di Indonesia, dalam laporannya tanggal 8 Maret 2019, dengan opini wajar tanpa

pengecualian. Laporan keuangan tersebut ditandatangani oleh Tagor S idik Sigiro, CPA (Registrasi

Akuntan Publik No. AP. 0786).

Laporan keuangan Perseroan tanggal 30 September 2019 serta untuk periode 9 (sembilan) bulan

yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja,

Suhartono (member of Nexia International), berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,

dalam laporannya tanggal 13 Desember 2019, dengan opini wajar tanpa modifikasi. Laporan

keuangan tersebut ditandatangani oleh Suhartono, MPA, Ak., CA, CPA. (Registrasi Akuntan Publik

No. STTD. AP-507/PM.22/2018).

Page 9: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

8

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Aset

Kas 42.002 30.007 21.699

Giro pada Bank Indonesia 512.635 232.119 223.896

Giro pada bank lain 48.830 27.143 24.333

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 424.600 411.836 331.468

Efek-efek - bersih 1.203.539 412.475 456.580

Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.097.516 - -

Kredit yang diberikan - bersih

Pihak berelasi 11.327 13.382 44.173

Pihak ketiga 3.838.538 2.908.772 2.708.857

3.849.865 2.922.154 2.753.030

Tagihan akseptasi – bersih - - -

Aset tetap – bersih 53.467 15.792 21.471

Aset tak berwujud – bersih 96.773 4.239 6.837

Aset pajak tangguhan 10.526 651 1.791

Aset lain-lain - bersih 120.658 94.735 51.411

Jumlah Aset 7.460.411 4.151.151 3.892.516

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas

Liabilitas segera - 51.891 179

Simpanan nasabah

Pihak berelasi 124.638 127.191 65.275

Pihak ketiga 5.654.297 3.361.457 3.219.480

5.778.935 3.488.648 3.284.755

Simpanan dari bank lain 227.844 41.796 7.671

Utang akseptasi - - -

Utang pajak 9.476 4.523 4.728

Liabilitas imbalan pasca kerja 3.692 - 12.588

Liabilitas pajak tangguhan - - -

Liabilitas lain-lain 47.484 31.490 18.441

Jumlah Liabilitas 6.067.431 3.618.348 3.328.362

Ekuitas

Modal saham 710.835 525.618 525.618

Tambahan Modal Disetor 75.501 21.124 21.124

Page 10: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

9

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Dana Setoran Modal 700.000 - -

Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 16 3.098 2.573

Kerugian neto yang belum direalisasi atas perubahan efek-efek

yang tersedia untuk dijual (19.877) (754) -

Defisit

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 400 400 400

Tidak ditentukan penggunaannya (72.103) (16.683) 14.439

Jumlah 1.394.773 532.803 564.154

Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali (1.793) - -

Jumlah Ekuitas 1.392.980 532.803 564.154

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 7.460.411 4.151.151 3.892.516

Laporan Laba Rugi Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir 30 September Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 2018 2018 2017

Pendapatan dan Beban Operasional

Pendapatan Bunga 415.603 256.351 348.827 359.050

Beban Bunga (292.727) (152.232) (209.893) (231.611)

Pendapatan Bunga - bersih 122.877 104.119 133.934 127.439

Pendapatan Operasional Lainnya

Provisi dan komisi lainnya 4.006 7.108 7.210 4.151

Pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian

penurunan nilai aset keuangan - - - -

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih (304) 1 1.397 389

Lainnya - - - 791

Jumlah pendapatan operasional lainnya 3.703 7.109 8.607 5.331

Pembentukan cadangan kerugian penurunan

nilai asset keuangan (50.843) (24.180) (38.937) (5.883)

Beban Operasional Lainnya

Beban umum dan administrasi (66.198) (39.444) (54.182) (57.060)

Beban tenaga kerja dan tunjangan (97.481) (54.398) (112.827) (75.486)

Kerugian penjualan efek-efek - bersih 901 - (716) (280)

Page 11: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

10

Beban lain-lain (1.128) (2.453) (3.353) (1.380)

Jumlah beban operasional lainnya (163.905) (96.295) (171.078) (134.206)

Rugi Operasional (88.169) (9.247) (67.474) (7.319)

Pendapatan Non-Operasional

Keuntungan penjualan asset tetap – bersih 30 - 316 -

Lainnya 21.029 - 37.298 -

Jumlah Pendapatan Non-Operasional 21.059 - 37.614 -

Rugi Sebelum Manfaat (Beban) Pajak (67.110) (9.247) (29.860) (7.319)

Manfaat (beban) Pajak

Kini - - (46) (1.401)

Tangguhan 1.001 - (1.216) 401

1.001 - (1.262) (1.000)

RUGI PERIODE BERJALAN

SEBELUM DAMPAK ATAS

PENYESUAIAN PROFORMA

(66.109) (9.247) (31.122) (8.319)

Dampak Penyesuaian Proforma Atas Laba

(Rugi) Bersih Periode Berjalan

(10.689) - - -

Rugi Tahun Berjalan (55.420) (9.247) (31.122) (8.319)

Penghasilan (Kerugian) Komprehensif Lain

Setelah Pajak

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba

rugi

Pengukuran kembali atas program imbalan

pasti (3.065) - 700 (181)

Pajak atas penghasilan terkait pos-pos yang

tidak direklasifikasi ke laba rugi (16) - (175) 45

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan (kerugian) neto yang belum

direalisasi atas perubahan nila dan efek-efek

yang tersedia untuk dijual

16.448 - (1.005) 137

Pajak penghasilan terkait 6.374 - 251 (34)

JUMLAH PENGHASILAN

KOMPREHENSIF

LAIN - SEBELUM DAMPAK ATAS

PENYESUAIAN PROFORMA

19.740 - (229) (33)

Dampak Penyesuaian Proforma Atas

Penghasilan Komprehensif Lain

14.671 - - -

Total Laba (Rugi) Komprehensif Lain Setelah

Pajak 5.070 - (229) (33)

Jumlah Kerugian Komprehensif Tahun

Berjalan (50.350) (9.247) (31.351) (8.352)

Page 12: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

11

Rugi Per Saham Dasar (nilai penuh) (10,15) (1,76) (5,92) (1,58)

Rasio Keuangan (tidak diaudit)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir

30 September Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 2018 2018 2017

Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Bunga - bersih (8,26%) (18,30%) 5,10% (3,28%)

Laba Bersih 112,42% 11,16% 274,11% (345,47%)

Jumlah Aset 79,72% 1,74% 6,64% (4,12%)

Jumlah Liabilitas 67,69% 2,31% 8,71% (4,56%)

Jumlah Ekuitas 161,44% (1,64%) (5,56%) (1,46%)

Rasio Keuangan

Jumlah liabilitas / Jumlah ekuitas 435,57% 613,64% 679,12% 589,97%

Jumlah liabilitas / Jumlah aset 81,33% 85,99% 87,16% 85,51%

ROA (1,11%) (0,31%) (0,77%) (0,20%)

ROE (6,70%) (2,45%) (5,84%) (1,61%)

NIM 3,42% 3,70% 38,95% 35,49%

NPL - kotor 6,14% 5,12% 6,44% 5,45%

NPL - bersih 3,92% 3,77% 4,64% 4,96%

BOPO 121,03% 104,28% 108,48% 100,82%

LDR 68,44% 86,37% 84,68% 84,46%

KPMM setelah risiko kredit, risiko

operasional dan risiko pasar

30,83%

14,40%

15,50%

17,10%

Aset Produktif bermasalah dan Aset Non

Produktif bermasalah terhadap total

Aset Produktif dan Aset Non Produktif

4,92% 3,76% 4,62% 3,97%

Aset Produktif bermasalah terhadap total

Aset Produktif 3,56% 3,76% 4,62% 3.97%

CKPN aset keuangan terhadap Aset

Produktif 1,73% 1,13% 1,59% 0,56%

Rasio Kepatuhan

Persentase pelanggaran BMPK

Pihak terkait - - - -

Pihak tidak terkait - - - -

Persentase Pelampauan BMPK

Pihak terkait - - - -

Pihak tidak terkait - - - -

GWM

Page 13: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

12

GWM primer Rupiah 6,04% 6,77% 6,53% 6,72%

GWM sekunder Rupiah 21,39% 47,99% 11,20% 13,60%

GWM valuta asing 9,07% 52,08% 54,82% 35,31%

Posisi Devisa Neto 0,76% 3,70% 3,15% 3,19%

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca

bersama-sama dengan “Ikhtisar Data Keuangan Penting” dan laporan keuangan Perseroan beserta

catatan atas laporan keuangan yang tidak tercantum dalam Prospektus ini. Informasi yang disajikan

berikut berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan (i) laporan keuangan Perseroan tanggal 31

Desember 2018 dan 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut; dan

(ii) laporan keuangan tanggal 30 September 2019 dan 2018 (tidak diaudit) serta untuk periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal -tanggal tersebut.

Hasil Kegiatan Usaha

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga terutama diperoleh dari kegiatan penempatan dana Perseroan dalam bentuk kredit. Perseroan

juga menerima pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek dan Giro pada Bank

Indonesia dan bank lain.

Tabel berikut merupakan pendapatan bunga Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30

September 2019 dan 2018, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir 30 September

Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 % 2018 % 2018 % 2017 %

Kredit yang diberikan 305.118 73,42 221.241 86,30 295.407 85,92 295.778 82,38

Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 29.993 7,22 7.502 2,93 11.373 3,31 12.580 3,50

Efek-efek 80.330 19,33 27.149 10,59 36.544 10,63 49.846 13,88

Giro pada Bank Indonesia dan

bank lain 162 0,04 459 0,18 503 0,15 846 0,24

Total Pendapatan Bunga 415.603 100,00 256.351 100,00 343.827 100,00 359.050 100,00

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Pendapatan bunga untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 meningkat

sebesar Rp159.253 juta atau 62,12% menjadi Rp415.603 juta dari Rp256.351 juta pada periode yang sama tahun

sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan karena aksi penggabungan usaha antara Perseroan dengan Bank

Mitraniaga dimana Perseroan memperoleh pendapatan bunga Bank Mitraniaga sebesar Rp121.562 juta.

Kontribusi pendapatan bunga dari kredit terhadap total pendapatan bunga untuk periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir pada 30 September 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar 73,42% dan 86,30%.

Disamping itu, Efek-efek juga mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu dari Rp27.149 juta menjadi

Rp80.330 juta untuk periode yang sama di tahun 2019 atau meningkat sebesar Rp53.181 juta atau 195,89%.

Berbeda dengan kredit yang diberikan, Giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengalami penurunan sebesar

Page 14: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

13

Rp297 juta atau sebesar 64,16% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2019 dari

periode yang sama tahun sebelumnya.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Pendapatan bunga pada tahun 2018 menurun sebesar Rp15.223 juta atau sebesar 4,24% menjadi Rp343.827 juta

dari Rp359.050 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya efek-efek

sepanjang tahun 2018 dengan penurunan sebesar Rp13.302 juta menjadi Rp36.544 juta dari tahun sebelumnya

sebesar Rp49.846 juta.

Beban Bunga

Beban bunga terutama timbul dari bunga atas deposito berjangka di samping beban bunga yang berasal dari jasa

simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah, simpanan dari bank lain, dan liabilitas sewa pembiayaan.

Tabel berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September

2019 dan 2018, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir 30 September

Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 % 2018 % 2018 % 2017 %

Simpanan nasabah 282.817 96,61 147.226 96,71 203.192 96,81 224.000 96,71

Premi penjaminan Pemerintah 8.056 2,75 4.908 3,22 6.578 3,13 6.926 2,99

Simpanan dari bank lain 1.854 0,63 98 0,06 123 0,06 685 0,30

Total Beban Bunga 292.727 100,00 152.232 100,00 209.893 100,00 231.611 100,00

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Beban bunga untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019 meningkat sebesar

Rp140.495juta atau sebesar 92,29% menjadi Rp292.727 juta dari Rp152.232 juta pada periode yang sama tahun

sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan karena aksi penggabungan usaha antara Perseroan dengan Bank

Mitraniaga dimana Perseroan memperoleh beban bunga Bank Mitraniaga sebesar Rp100.146 juta. Kontribusi

beban bunga terbesar dari simpanan nasabah pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019

dan 2018 masing-masing sebesar 96,61% dan 96,71% terhadap total beban bunga.

Disamping itu, peningkatan juga disebabkan oleh peningkatan beban bunga dari premi penjaminan Pemerintah

sebesar Rp3.148 juta atau 64,13% dari Rp4.908 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30

September 2018 menjadi Rp8.056 juta pada periode yang sama tahun 2019.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Beban bunga pada tahun 2018 menurun sebesar Rp21.718 juta atau 9,38% menjadi Rp209.893 juta dari

Rp231.611 juta pada tahun 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga atas

simpanan nasabah sebesar Rp20.808 juta atau sebesar 9,29% dari Rp224.000 juta pada tahun 2017 menjadi

Rp203.192 juta pada tahun 2018. Beban bunga simpanan nasabah pada tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2018 dan 2017 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 96,81% dan 96,71% terhadap total

beban bunga.

Pendapatan Bunga - bersih

Pendapatan bunga bersih adalah selisih antara pendapatan bunga dan beban bunga.

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Kenaikan pendapatan bunga melebihi kenaikan pada beban bunga, sehingga pendapatan bunga bersih selama

periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019 meningkat sebesar Rp18.758 juta atau 18,02%

menjadi sebesar Rp122.877 juta dari sebesar Rp104.119 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya,

sedangkan marjin bunga bersih bunga bersih mengalami penurunan dari 3,70% pada periode 9 (sembilan) bulan

Page 15: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

14

yang berakhir 30 September 2018 menjadi 3,42% pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September

2019.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Penurunan pendapatan bunga kurang dari penurunan pada beban bunga, sehingga pendapatan bunga bersih

selama tahun 2018 meningkat sebesar Rp6.495 juta atau 5,10% menjadi sebesar Rp133.934 juta dari sebesar

Rp127.439 juta pada tahun 2017, dan rasio marjin bunga bersih meningkat dari 35,49% pada tahun 2017

menjadi 38,95% pada tahun 2018.

Pendapatan Operasional Lainnya

Tabel berikut merupakan pendapatan lainnya Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30

September 2019 dan 2018, dan tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir 5 September

Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 % 2018 % 2018 % 2017 %

Provisi dan komisi lainnya 4.006 108,18 7.108 99,99 7.210 83,77 4.151 77,87

Keuntungan (kerugian) kurs

mata uang asing - bersih (304) (8,21) 1 0,01 1.397 16,23 389 7,30

Lainnya - - - 791 14,84

Jumlah pendapatan

operasional lainnya 3.703 100,00 7.109 100,00 8.607 100,00 5.331 100,00

Pembentukan cadangan

kerugian penurunan nilai

asset keuangan

(50.843) (24.180)

(38.937) (5.883)

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019

menurun sebesar Rp3.406 juta atau 47,91% menjadi sebesar Rp3.703 juta dari Rp7.109 juta pada periode yang

sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada provisi dan komisi lainnya

sebesar Rp3.102 juta atau sebesar 43,64%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penurunan transaksi atas

kegiatan Operasional, dana pihak ke tiga dan Kredit.

Penurunan pada pendapatan lainnya juga disebabkan oleh peningkatan pada kerugian kurs mata uang asing

sebesar Rp305 juta dari periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018 sebesar Rp1 juta menjadi

Rp304 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019. Hal ini disebabkan oleh

menurunya transaksi valuta asing.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada tahun 2018 meningkat sebesar Rp3.276 juta atau 61,45%

menjadi sebesar Rp8.607 juta dari Rp5.331 juta pada tahun 2017. Peningkatan ini terutama diperoleh dari

peningkatan pada provisi dan komisi lainnya sebesar Rp3.059 juta atau 73,69% menjadi Rp7.210 juta pada

tahun 2018 dari tahun sebelumnya sebesar Rp4.151 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya pengembalian

(reverse) atas transaksi pencadangan karyawan.

Peningkatan pada pendapatan operasional lainnya juga disebabkan oleh peningkatan kurs mata uang asing

sebesar Rp1.008 juta atau 259,13% dari tahun 2017 sebesar Rp389 juta menjadi Rp1.397 juta pada tahun 2018.

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai turut mengalami penurunan sebesar Rp33.606 juta atau

630,39% dari tahun 2017 sebesar Rp5.331 juta menjadi Rp38.937 juta pada tahun 2018. Hal ini terutama

disebabkan oleh pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas CKPN individual.

Beban Lainnya

Page 16: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

15

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

Periode 9 (sembilan) bulan yang

berakhir 30 September

Tahun yang berakhir 31 Desember

2019 % 2018 % 2018 % 2017 %

Beban umum dan administrasi 66.198 40,38 39.444 40,96 54.182 31,67 57.060 42,52

Beban tenaga kerja dan

tunjangan 97.481 59,47 54.398 56,49 112.827 65,95 75.486 56,25

Kerugian penjualan efek-efek (901) 0,55 - - 716 0,42 280 0,21

Beban lain-lain 1.128 0,69 2.453 2,55 3.353 1,96 1.380 1,03

Jumlah beban lainnya 163.905 100,00 96.295 100,00 171.078 100,00 134.206 100,00

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Beban lainnya meningkat sebesar Rp67.610 juta atau 70,21% dari Rp96.295 juta pada periode 9 (sembilan)

bulan yang berakhir 30 September 2018 menjadi Rp163.905 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir

30 September 2019. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban tenaga kerja dan

tunjangan sebesar Rp43.083 juta atau 79,20% dari periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

sebesar Rp54.398 juta menjadi Rp97.481 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September

2019. Peningkatan/penurunan beban tenaga kerja dan tunjangan ini terutama disebabkan karena di tahun 2019

terjadi penggabungan usaha.

Beban umum dan administrasi juga mengalami peningkatan dari Rp39.444 juta dari periode 9 (sembilan) bulan

yang berakhir 30 September 2018 menjadi Rp66.198 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30

September 2019 yang meningkat sebesar Rp26.754 juta atau 67,83%. Peningkatan pada beban umum dan

administrasi disebabkan karena di tahun 2019 terjadi penggabungan usaha. Komponen beban umum dan

administrasi yang paling signifikan adalah biaya sewa ruang kantor.

Beban lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp1.325 juta atau sebesar 54,02% dari Rp2.453 juta dari periode

9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018 menjadi Rp1.128 juta pada periode 9 (sembilan) bulan

yang berakhir 30 September 2019. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan beberapa biaya dibayar

dimuka atas transaksi kredit.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Beban lainnya meningkat sebesar Rp36.872 juta atau 27,48% dari Rp134.206 juta pada tahun 2017 menjadi

Rp171.078 juta pada tahun 2018. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban tenaga kerja

dan tunjangan sebesar Rp37.341 juta atau 49,47% dari Rp75.486 juta pada tahun 2017 menjadi Rp112.827 juta

pada tahun 2018. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya biaya pensiun.

Beban lain-lain juga meningkat sebesar Rp1.973 juta atau sebesar 142,97% dari Rp1.380 juta pada 31 Desember

2017 menjadi Rp3.353 juta pada 31 Desember 2018. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya biaya dibayar

dimuka untuk kredit.

Berbeda dengan beban lain-lain, beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebanyak Rp2.878 juta

atau 5,04% dari 57.060 pada tahun 2017 menjadi 54.182 pada tahun 2018. Hal ini terutama disebabkan oleh

penurunan biaya telepon, pemeliharaan kendaraan dan promosi.

Laba Tahun Berjalan

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan periode 9

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2018

Sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, rugi tahun berjalan meningkat sebesar

Rp46.173 juta atau sebesar 499,33% dari Rp9.247 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30

September 2018 menjadi Rp55.420 juta pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2019.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017

Page 17: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

16

Sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, kerugian tahun berjalan meningkat sebesar

Rp22.803 juta atau sebesar 274,11% dari Rp8.319 juta pada tahun 2017 menjadi Rp31.122 juta pada tahun

2018.

Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Aset

Posisi tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 dan

posisi tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2017 .

Jumlah Aset

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Jumlah aset pada 30 September 2019 meningkat sebesar Rp3.309.260 juta atau 79,72% menjadi Rp7.460.411

juta dari Rp4.151.151 juta pada 31 Desember 2018. Peningkatan yang signifikan terutama disebabkan karena

aksi penggabungan antara Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan memperoleh aset Bank

Mitraniaga sebesar Rp2.390.089 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp258.635 juta atau 6,64% menjadi

Rp4.151.151 juta dari Rp3.892.516 juta pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan

karena peningkatan pada penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain, Kredit yang diberikan dan asset lain-

lain masing-masing sebesar Rp80.368 juta, Rp169.125 juta dan Rp43.325 juta.

Giro pada Bank Indonesia

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Rupiah 492.762 228.524 220.504

Mata uang asing

Dolar Amerika Serikat 19.873 3.595 3.392

Jumlah giro pada Bank Indonesia 512.635 232.119 223.896

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Giro pada Bank Indonesia meningkat sebesar Rp280.516 juta atau sebesar 120,85% menjadi Rp512.635 juta

pada 30 September 2019 dari Rp232.119 Rp juta pada 31 Desember 2018. Peningkatan yang signifikan terutama

disebabkan karena aksi penggabungan antara Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan

memperoleh Giro pada Bank Indonesia dari Bank Mitraniaga sebesar Rp269.102 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Giro pada Bank Indonesia meningkat sebesar Rp8.223 juta atau sebesar 3,67% menjadi Rp232.119 juta pada

tahun 2018 dari Rp223.896 juta pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh penambahan sebesar

Rp8.020 juta untuk giro pada Bank Indonesia mata uang Rupiah.

Giro pada bank lain

Page 18: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

17

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Giro pada bank lain mengalami peningkatan sebesar Rp21.687juta atau sebesar 79,90%. Pada 30 September

2019 tercatat giro pada bank lain sebesar Rp48.830 juta dan pada 31 Desember 2018 tercatat giro pada bank lain

sebesar Rp27.143 juta. Peningkatan yang signifikan terutama disebabkan karena aksi penggabungan antara

Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan memperoleh Giro pada Bank lain dari Bank

Mitraniaga sebesar Rp11.468 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Giro pada bank lain mengalami peningkatan sebesar Rp2.810 juta atau sebesar 11,55%. Tahun 2018 tercatat

giro pada bank lain sebesar Rp27.143 juta dan pada tahun 2017 tercatat giro pada bank lain sebesar Rp24.333

juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan sebesar Rp5.921 juta pada PT Bank Negara

Indonesia.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengalami peningkatan sebesar Rp12.764 juta atau 3,10% dari

31 Desember 2018 sebesar Rp411.836 juta menjadi Rp424.600 juta pada 30 September 2019. Peningkatan ini

terjadi karena terjadi penambahan sebesar Rp117.764 juta pada fasilitas simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan

pengurangan Call Money sebesar Rp105.000 juta pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sebesar Rp50.000 juta,

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk sebesar Rp30.000 juta dan PT Bank Nationalobu Tbk sebesar

Rp25.000.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengalami peningkatan sebesar Rp80.368 juta atau 24,25%

dari pada tahun 2017 sebesar Rp331.468 juta menjadi Rp411.836 juta pada tahun 2018. Peningkatan ini terjadi

karena terjadi penambahan sebesar Rp116.354 juta pada fasilitas simpanan Bank Indonesia (FASBI),

pengurangan Call Money sebesar Rp35.000 juta dan pengurangan Negotiable Certificate of Deposit pada PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp986 juta.

Efek-efek - bersih

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Efek-efek mengalami peningkatan sebesar Rp791.064 juta atau sebesar 191,78%. Pada 30 September 2019

tercatat efek-efek sebesar Rp1.203.539 juta dan pada 31 Desember 2018 tercatat efek-efek sebesar Rp412.475

juta. Peningkatan yang signifikan terutama disebabkan karena aksi penggabungan antara Perseroan dengan PT

Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan memperoleh efek-efek dari Bank Mitraniaga sebesar Rp474.928 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Efek-efek mengalami penurunan sebesar Rp44.105 juta atau sebesar 9,66%. Pada 31 Desember 2018 tercatat

efek-efek sebesar Rp412.475 juta dan pada 31 Desember 2017 tercatat efek-efek sebesar Rp456.580 juta.

Penurunan ini disebabkan karena pengurangan sertifikat deposito Bank Indonesia - bersih sebesar Rp258.387

juta, penambahan sertifikat indonesia – bersih sebesar Rp196.183 juta, dan penambahan efek tersedia untuk

dijual berupa obligasi pemerintah sebesar Rp18.099 juta.

Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

Pada tanggal 30 September 2019, Perseroan memiliki saldo tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali sebesar Rp1.097.516 yang sebelumnya tidak dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018.

Hal ini terutama disebabkan penambahan periode berjalan reverse repo berupa Surat Utang Negara (SUN)

dengan jumlah sebesar Rp1.097.516 juta.

Kredit yang diberikan - bersih

Page 19: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

18

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Pihak Berelasi

Rupiah

Modal kerja 8.342 10.368 39.691

Konsumsi 2.985 3.014 4.482

Investasi - - -

Jumlah pihak berelasi 11.327 13.382 44.173

Pihak ketiga

Rupiah

Modal kerja 2.230.514 1.738.637 1.619.831

Investasi 1.447.074 1.208.047 1.081.250

Konsumsi 66.207 15.940 19.665

Jumlah Rupiah 3.743.795 2.962.624 2.720.746

Mata Uang asing

Modal kerja 196.546 6.471 9.497

Investasi 3.641 - -

Jumlah pihak ketiga 3.943.982 2.969.095 2.730.243

Cadangan kerugian penurunan nilai (105.444) (60.323) (21.386)

Jumlah - bersih - pihak ketiga 3.838.538 2.908.772 2.708.857

Bersih 3.849.865 2.922.154 2.753.030

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Kredit yang diberikan – bersih meningkat sebesar Rp927.711 juta atau 31,75% dari Rp2.922.154 juta pada 31

Desember 2018 menjadi Rp3.849.865 juta pada 30 September 2019. Peningkatan yang signifikan terutama

disebabkan karena aksi penggabungan antara Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan

memperoleh kredit yang diberikan dari Bank Mitraniaga sebesar Rp714.097 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Kredit yang diberikan – bersih meningkat sebesar Rp169.124 juta atau 6,14% dari Rp2.753.030 juta pada tahun

2017 menjadi Rp2.922.154 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan penyaluran kredit

investasi mata uang Rupiah sebesar Rp126.797 juta.

Aset tetap

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Aset tetap meningkat sebesar Rp37.675 juta atau 238,57% dari pada 31 Desember 2018 sebesar Rp15.792 juta

menjadi Rp53.467 juta pada 30 September 2019. Peningkatan yang signifikan terutama disebabkan karena aksi

penggabungan antara Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk, dimana Perseroan memperoleh aset tetap dari

Bank Mitraniaga sebesar Rp21.680 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Page 20: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

19

Aset tetap menurun sebesar Rp5.679 juta atau 26,45% dari Rp21.471 juta pada tahun 2017 menjadi Rp15.792

juta pada tahun 2018. Hal ini disebabkan oleh terjadi karena penurunan atas pembelian asset kepemilikan

langsung sebesar Rp4.192 juta dan pengurangan asset tetap berupa perbaikan asset yang disewa, perlengkapan

dan peralatan kantor, dan kendaraan beserta akumulasi penyusutannya masing-masing sebesar Rp9.791 juta,

Rp4.495 juta dan Rp997 juta.

Aset lain-lain

Keterangan 30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Piutang penyelesaian pesangon - 37.298 -

Agunan yang diambil alih 40.524 21.279 21.449

Biaya dibayar dimuka 22.985 12.902 8.072

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 29.403 10.278 9.835

Setoran jaminan 10.171 6.120 5.688

Lain-lain 17.575 6.858 6.367

Jumlah aset lain-lain

120.658

94.735 51.411

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Aset lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp25.923 juta atau sebesar 27,36% dari pada 31 Desember 2018

sebesar Rp94.735 juta menjadi Rp120.658 juta pada 30 September 2019. Peningkatan yang signifikan terutama

disebabkan karena aksi penggabungan antara Perseroan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Aset lain-lain meningkat sebesar Rp43.324 juta atau sebesar 84,27% dari pada tahun sebelumnya sebesar

Rp51.411 juta menjadi Rp94.735 juta pada tahun 2018. Peningkatan aset lain-lain ini terutama disebabkan oleh

peningkatan piutang penyesuaian pesangon sebesar Rp37.298 dan biaya dibayar dimuka sebesar Rp4.830 juta.

Perkembangan Pengelolaan Liabilitas

Komponen liabilitas terbesar Perseroan berasal dari simpanan nasabah yang terus menunjukkan pertumbuhan

dari tahun ke tahun, baik dari jumlah dana maupun jumlah nasabah. Hal ini mencerminkan meningkatnya

kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya pada Perseroan dan juga merupakan refleksi dari

keberhasilan Perseroan dalam memasarkan produk serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

Tabel berikut menunjukkan komposisi liabilitas Perseroan per tanggal 30 September 2019, 31 Desember 2018

dan 2017:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 % 2018 % 2017 %

Liabilitas segera - 0,00 51.891 1,43 179 0,01

Simpanan nasabah

Pihak berelasi 124.638 2,05 127.191 3,52 65.275 1,96

Page 21: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

20

Pihak ketiga 5.654.297 93,19 3.361.457 92,90 3.219.480 96,73

Simpanan dari bank lain 227.844 3,76 41.796 1,16 7.671 0,23

Utang pajak 9.476 0,16 4.523 0,13 4.728 0,14

Liabilitas imbalan pasca kerja 3.692 0,06 - 0,00 12.588 0,38

Liabilitas lain-lain 47.484 0,78 31.490 0,87 18.441 0,55

Jumlah Liabilitas 6.067.431 100,00 3.618.348 100,00 3.328.362 100,00

Jumlah Liabilitas

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Jumlah liabilitas pada tanggal 30 September 2019 meningkat sebesar Rp2.449.083 juta atau 67.69% menjadi

Rp6.067.431 juta dari Rp3.618.348 juta pada tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan yang signifikan ini

terutama disebabkan karena aksi penggabungan usaha antara Perseroan dengan Bank Mitraniaga, dimana

Perseroan memperoleh liabilitas Bank Mitraniaga sebesar Rp2.179.026 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp289.986 juta atau 8,71% menjadi

Rp3.618.348 juta dari Rp3.328.362 juta pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan

karena peningkatan pada simpanan nasabah, liabilitas segera dan simpanan dari bank lain masing-masing

sebesar Rp203.893 juta, Rp51.712 juta dan Rp34.124 juta.

Simpanan Nasabah

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 2018 2017

Giro 361.719 268.760 226.802

Tabungan 680.215 591.938 657.274

Deposito berjangka 4.737.001 2.627.950 2.400.679

Jumlah simpanan nasabah 5.778.935 3.488.648 3.284.755

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Simpanan nasabah meningkat sebesar Rp2.290.287 juta atau 65,65% dari pada tanggal 31 Desember 2018

Rp3.488.648 juta menjadi Rp5.778.935 juta pada tanggal 30 September 2019. Peningkatan yang signifikan ini

terutama disebabkan karena aksi penggabungan usaha antara Perseroan dengan Bank Mitraniaga, dimana

Perseroan memperoleh simpanan nasabah dari Bank Mitraniaga sebesar Rp2.149.744 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Simpanan nasabah meningkat sebesar Rp203.893 juta atau 6,21% dari pada tahun sebelumnya Rp3.284.755 juta

menjadi Rp3.488.648 juta pada tahun 2018. Peningkatan pada simpanan nasabah terutama disebabkan terutama

oleh peningkatan pada deposito berjangka. Deposito berjangka meningkat sebesar Rp227.271 juta atau 9,47%

dari Rp2.400.679 juta pada tahun 2017 menjadi Rp2.627.950 juta pada tahun 2018. Sedangkan tabungan

mengalami penurunan sebesar Rp65.336 juta atau 9,94% dari Rp657.274 juta pada tahun 2017 menjadi

Rp591.938 juta pada tahun 2018..

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Page 22: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

21

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Perseroan mencatatkan liabilitas imbalan pasca kerja sebesar Rp3.692 juta pada tanggal 30 September 2019

dibandingkan dengan tanggal 30 Desember 2018 dimana tidak ada saldo liabilitas imbalan pasca kerja. Hal ini

terutama disebabkan karena saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018 dipindahkan menjadi liabilitas

segera sebesar Rp51.891 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Pada tahun 2018 tidak ada liabilitas imbalan pasca kerja dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

sebesar Rp12.588 juta. Hal ini terutama disebabkan karena saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018

dipindahkan menjadi liabilitas segera sebesar Rp51.891 juta.

Perkembangan Pengelolaan Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan

30 September 31 Desember

2019 % 2018 % 2017 %

Modal saham 710.835 51,03 525.618 98,65 525.618 93,17

Tambahan Modal Disetor 75.501 5,42 21.124 3,96 21.124 3,74

Dana setoran modal 700.000 50,25 - -

Pengukuran kembali atas program

imbalan pasti 16 0,00 3.098 0,58 2.573 0,46

Kerugian neto yang belum direalisasi atas

perubahan nilai efek-efek yang tersedia

untuk dijual

(19.877) (1,43) (754) (0,14) -

Saldo laba 0,00 0,00 0,00

Ditentukan penggunaannya 400 0,03 400 0,08 400 0,07

Tidak ditentukan penggunaannya (72.103) (5,18) (16.683) (3,13) 14.439 2,56

Dikurangi biaya perolehan saham

diperoleh kembali (1.793) (0,13) - - - -

Jumlah Ekuitas 1.392.980 100,00 532.803 100,00 564.154 100,00

Pada tanggal 30 September 2019 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2018

Jumlah ekuitas pada tanggal 30 September 2019 adalah sebesar Rp1.392.980 juta, meningkat sebesar Rp860.177

juta atau 161,44% dari tanggal 31 Desember 2018 yang sebesar Rp532.803 juta. Peningkatan yang signifikan ini

terutama disebabkan karena aksi penggabungan usaha antara Perseroan dengan Bank Mitraniaga, dimana

Perseroan memperoleh ekuitas Bank Mitraniaga sebesar Rp211.063 dan tambahan dana setoran modal sebesar

Rp700.000 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 menurun sebesar Rp31.351 juta atau 5,56% menjadi Rp532.803

juta dari Rp564.154 juta pada tanggal 31 Desember 2017 terutama disebabkan karena peningkatan rugi bersih

tahun berjalan sebesar Rp22.803 juta.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 23: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

22

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan

dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 13

Desember 2019 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal 30 September 2019 serta untuk

periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (member of Nexia International) (yang

ditandatangani oleh Suhartono, MPA, Ak., CA, CPA.) dengan opini wajar tanpa modifikasi selain

hal sebagai berikut:

Pada tanggal 20 Desember 2019 yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa No. 230 Notaris Christina Dwi Utami, SH, Mhum., Mkn.,telah diadak an Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda rapat untuk memutuskan:

Menyetujui penambahan modal Perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel dalam

jumlah sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham dengan nilai nominal Rp. 100,00

(seratus Rupiah) per saham, dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam rangka

Penambahan Modal Dengan HMETD, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

Riwayat singkat Perseroan

Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Finconesia suatu perseroan terbatas yang bergerak

dalam bidang institusi keuangan sesuai dengan peraturan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.Kep.792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970, dengan berdasarkan Akta

Perseroan Terbatas No.85 tanggal 13 Nopember 1973 juncto Akta Perubahan No.315 tanggal 29

Maret 1974 yang keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta

yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan

No.Y.A.5/117/22 tanggal 4 April 1974 dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor

Pengadilan Negeri Jakarta dibawah No.1236 dan 1237 tanggal 8 April 1974 serta telah diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 21 Mei 1974, Tambahan No.201/1974.

(“Akta Perseroan Terbatas No.85/1973 jo Akta Perubahan No.315/1974”).

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham No.6 tanggal 6

Januari 1993 yang dibuat dihadapan Madofir Hadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta yang telah

mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No.C2 -

309.HT.01. 04.Th.93 tanggal 18 Januari 1993 dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.62/A.PT/ HKM/1993/ PN.JAK.SEL tan ggal 22

Januari 1993 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.17 tanggal 26

Pebruari 1993 Tambahan No.883/1993., yang berisikan mengenai perubahan seluruh anggaran dasar

termasuk perubahan pasal 1 ayat 1 anggaran dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama

PT Finconesia menjadi PT Bank Finconesia sehubungan dengan perubahan bidang usaha Perseroan

dari perseroan terbatas yang semula bergerak dalam bidang institusi keuangan berubah menjadi

bank.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.146 tanggal 18 Juli

2008 yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, pada saat itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No.AHU -

45703.AH.01. 02.Tahun 2008 tanggal 29 Juli 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan

No.AHU-0064492.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Juli 2008 serta telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No.98 tanggal 8 Desember 2009, Tambahan No.28256/2009, yan g

merubah seluruh isi anggaran dasar Perseroan dengan disesuaikannya terhadap Undang -Undang

No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) termasuk perubahan pasal 1 ayat 1 anggaran

dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Bank Finconesia menjadi PT Bank Agris.

Page 24: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

23

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham No.43

tanggal 28 Agustus 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, yang telah

mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan

No.AHU-07146.40.20.2014 tanggal 28 Agustus 2014 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar

perseroan telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No.AHU-05583.40.21.2014 tanggal

28 Agustus 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU -0086523.40.80.2014

tanggal 28 Agustus 2014 (“Akta PK No.43/2014”), telah dilakukan perubahan status Perseroan dari

perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dan dilakukannya penyesuaian anggaran dasar

Perseroan dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan

yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, termasuk

menambahkan kegiatan usaha penunjang.

Perubahan anggaran dasar Perseroan dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

No.56 tanggal 16 Juni 2015, yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, SH. MBA, pengganti dari Yulia,

SH., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan telah diterima

oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum - Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia di bawah No.AHU-AH.01.03-0948699 tanggal 6 Juli 2015 serta telah

didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3529486.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 6 Juli 2015

(“Akta PKR No.56/2015”), yang mengubah dan menyesuaikan anggaran dasar Perseroan dengan

mengacu pada Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat

Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.33/POJK.05/2014 tentang

Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta melakukan pengungkapan

kembali seluruh isi anggaran dasar Perseroan.

Pada tahun 2019, IBK mengakuisisi 95,79% saham dalam Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 24 tanggal 16 Januari 2019, dibuat di hadapan Christina Dwi

Utami, S.H., M.Hum., M.Kn. Notaris d i Jakarta Barat (“Akta No. 24/2019”) yang telah

diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data

Perseroan No. AHU-AH.01.03.0036233 tanggal 18 Januari 2019, telah didaftarkan pada Daftar

Perseroan No. AHU- 0009548.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 18 Januari 2019. Terkait akuisisi ini,

Perseroan telah memperoleh: i) Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. KEP -

228/D.03/2018 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan IBK selaku Calon Pemegang

Saham Pengendali tanggal 20 Desember 2018; dan ii) Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK

No. KEP- 226/D.03/2018 tentang Izin Akuisisi 95,79% Saham Perseroan oleh IBK tanggal 20

Desember 2018. 71,68% saham PT Bank Mitraniaga Tbk sebelumnya telah terlebih dahulu

diakuisisi oleh IBK berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Hak atas Saham No. 88 tanggal 28

Januari 2019, dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H.,,M.Kn., Notaris di Jakarta Barat (”Akta

No. 88/2019”) yang telah mendapat Ijin Akuisisi dari OJK berdasarkan Surat Persetu juan Anggota

Dewan Komisioner OJK No. KEP-225/d.03/2018 TANGGAL 20 Desember 2018.

Berdasarkan Akta Penggabungan No. 4, tanggal 11 Juni 2019 yang diubah dengan Akta Perubahan

Penggabungan No. 249, tanggal 22 Agustus 2019, keduanya dibuat di hadapan Christi na Dwi Utami,

S.H., M.Hum, M.Kn, Notaris di Jakarta Barat (“Akta Penggabungan”), Perseroan melakukan

penggabungan dengan PT Bank Mitraniaga Tbk untuk kemudian berganti nama menjadi PT Bank

IBK Indonesia, Tbk. Akta Penggabungan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan

Perseroan No. AHU-AH.01.10-0009271 tanggal 22 Agustus 2019 dan telah didaftarkan pada Daftar

Perseroan No. AHU-07146.40.20.2014 tanggal 22 Agustus 2019.

Page 25: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

24

Pengurusan dan pengawasan

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 43, tanggal 30 September 2019, dibuat di

hadapan, Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta Barat (“Akta No. 43/2019”), susunan

dewan komisaris dan direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Paulus Nurwadono

Komisaris : Kang Ho Chang

Komisaris Independen : Taufik Hakim

Komisaris Independen : Guguk Hartadi

Direksi

Direktur Utama : Park Ju Yong

Direktur : Kim Jaem Young

Direktur Kepatuhan (Independen) : Alexander Frans Rori

Direktur (Independen) : Edi

Direktur (Independen) : Maria Cortilia Vera Afianti

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diatas telah disetujui oleh Bank Indonesia

dan OJK sebagaimana dimaksud dalam surat sebagai berikut:

1. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

148/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Alexander Frans

Rori selaku Direktur Kepatuhan Perseroan.

2. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

149/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Edi selaku Direktur

Bisnis Perseroan.

3. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-

151/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Kim Jaemyoung

selaku Direktur Kredit Perseroan.

4. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

147/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Park Ju Yong

selaku Direktur Utama Perseroan.

5. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

150/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdri. Maria Cortilia

Vera Afianti selaku Direktur Operasional Perseroan.

6. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

145/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Gaguk Hartadi

selaku Komisaris Independen Perseroan.

7. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-

144/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Kang Ho Chang

selaku Komisaris Independen Perseroan.

8. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

143/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Paulus Nurwadono

selaku Komisaris Utama Perseroan.

9. Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP -

146/D.03/2019 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Taufik Haki m

selaku Komisaris Independen Perseroan.

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Page 26: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

25

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT I ini adalah sebagai berikut:

Konsultan Hukum : Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Kanaka, Puradiredja, Suhartono

Notaris : Kantor Notaris Irawan Soerodjo, SH, MSi

Biro Administrasi Efek : PT. Adimitra Jasa Korpora

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini menyatakan tidak ada

hubungan Afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana

didefinisikan dalam UUPM.

PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD sebagaimana

dimaksud dalam POJK 32/2012. Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai

pelaksana pengelolaan administrasi saham dan sebagai agen pel aksana, sebagaimana termuat dalam

Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham.

1. PEMESAN YANG BERHAK

Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 21 Februari 2020 pukul 16.00

WIB berhak untuk mengajukan pembelian Saham Baru dalam rangka PUT II ini dengan ketentuan

bahwa setiap pemegang saham yang memiliki ● (●) Saham Lama berhak memperoleh ● (●)

HMETD, dimana 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu)

Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, dengan Harga

Pelaksanaan sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat

pengajuan pemesanan pembelian saham.

Pemesan yang berhak untuk membeli Saham Baru adalah para pemegang HMETD yang sah, yaitu:

para pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat HMETD atau

yang memperoleh HMETD secara sah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; atau

para pemegang HMETD elektronik yang tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan

tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau lembaga/badan hukum indonesia/asing sebagaimana

dalam UUPM.

Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak maka

bagi pemegang saham di luar Penitipan Kolektif KSEI (warkat) yang belum terdaftar dalam DPS

Perseroan dan akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD disarankan untuk mendaftar

di BAE Perseroan sebelum batas akhir pendaftaran pemegang saham yaitu tanggal 21 Februari 2020

pukul 16.00 WIB.

2. PENDISTRIBUSIAN HMETD, PROSPEKTUS DAN FORMULIR-FORMULIR

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD

akan didistribusikan secara elektronik melalui Rekening Efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian

masing - masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Pencatatan pada

DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 24 Februari 2020 pukul 16.00 WIB. Distribusi Saham

Page 27: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

26

Baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada tanggal 27 Februari 2020 sampai dengan

tanggal 6 Maret 2020. Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan

formulir lainnya dapat diperoleh oleh pemegang saham dari masing -masing Anggota Bursa atau

Bank Kustodiannya dan dapat diambil di BAE Perseroan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya belum diubah menjadi scripless dan tidak dimasukkan dalam

sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama

pemegang saham. Pemegang saham dapat mengambil Sertifikat Bukti HMETD, Prosp ektus, FPPS

Tambahan dan formulir lainnya di BAE Perseroan mulai tanggal 25 Februari 2020 sampai dengan 4

Maret 2020 pada hari dan jam kerja (Senin – Jumat pukul 9.00 – 15.00 WIB) dengan membawa

bukti jati diri yang masih berlaku serta fotokopi SKS.

3. PENDAFTARAN PEMESASNAN PEMBELIAN HMETD

Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETD -nya,

termasuk pemegang HMETD yang tidak berdomisili di Indonesia, wajib mengajukan permohonan

pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya.

Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan atau instruksi pelaksanaan

(exercise) melalui sistem C-BEST sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam

melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota Bursa/Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut:

(i) Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD yang mencukupi pada

saat mengajukan permohonan tersebut;

(ii) Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD ha rus telah tersedia di

dalam Rekening Efek dan rekening dana pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.

Pada 1 (satu) Hari Bursa berikutnya KSEI akan menyampaikan daftar pemegang HMETD dalam

Penitipan Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran

pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening bank Perseroan.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan oleh BAE Perseroan dalam bentuk

elektronik ke rekening yang telah ditentukan oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke

masing-masing Rekening Efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya

oleh KSEI. Saham Baru hasil pelaksanaan akan didistribusikan oleh BAE Perseroan selambat -

lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana

pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.

Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang akan melaksanakan

HMETD-nya harus mengajukan permohonan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, dengan

menyerahkan dokumen sebagai berikut:

(i) Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;

(ii) Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;

(iii) Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi

anggaran dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus yang berhak mewakili (bagi

lembaga/badan hukum);

(iv) Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah)

dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;

Page 28: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

27

(v) Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan dalam bentuk

elektronik maka permohonan pelaksanaan kepada BAE harus diajukan melalui Anggota

Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:

- Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas

Saham Baru dalam Penitipan Kolektif di KSEI atas nama pemberi kuasa;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan

ditandatangani dengan lengkap;

- Untuk biaya konversi tersebut dikenakan biaya tarif konversi di BAE Perseroan.

Perseroan akan menerbitkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS, jika

pemegang HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaan HMETD dimasukkan dalam

Penitipan Kolektif di KSEI.

Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan. Pendaftaran dapat dilakukan

mulai tanggal 25 Februari 2020 sampai 4 Maret 2020 pada hari dan jam kerja (Senin - Jumat pukul

9.00 - 15.00 WIB).

Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat pemesanan saham

yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan

penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut

telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan

yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian di Prospektus

4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN

Pemegang saham yang tidak menjual HMETD-nya atau pembeli/pemegang HMETD yang namanya

tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di

KSEI dapat memesan Saham Baru melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom

pemesanan pembelian Saham Tambahan yang telah disediakan pada Sertifikat Bukti HMETD dan

atau FPPS Tambahan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham atau kelipatannya.

a. Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan

Saham Baru hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan

kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen

sebagai berikut:

- Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah diisi lengkap dan benar;

- Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian Saham Tambahan dan melakukan

pengelolaan efek atas Saham Baru hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif di KSEI dan

kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian Saham

Tambahan atas nama pemberi kuasa;

- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi

anggaran dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus yang berhak mewakili (bagi

lembaga/badan hukum);

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk

keperluan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan oleh BAE Perseroan;

- Pelaksanaan tambahan ke dalam elektronik akan dikenakan biaya sebesar tarif di BAE

Perseroan per Sertifikat Bukti HMETD.

Page 29: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

28

b. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS

Tambahan yang telah didistribusikan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank

Kustodian yang menjadi partisipan KSEI dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:

- Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui sistem

C-BEST yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang

HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C -

BEST);

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk

keperluan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan oleh BAE Perseroan;

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham

Baru hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS harus mengajukan permohonan

kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai beri kut:

- Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah diisi dengan lengkap dan benar;

- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi

anggaran dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus yang berhak mewakili (bagi

lembaga/badan hukum);

- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah)

dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;

- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas pemesanan pembelian Saham Tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus

telah diterima pada rekening bank Perseroan sebagaimana tercantum pada Sub Bab Persyaratan

Pembayaran dalam Bab ini selambat-lambatnya pada tanggal 6 Maret 2020 dalam keadaan baik (in

good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat

mengakibatkan penolakan pemesanan.

5. PENJATAHAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN

Penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan akan dilakukan pada tanggal 9 Maret 2020

dengan ketentuan sebagai berikut:

Bila jumlah seluruh Saham Baru yang dipesan termasuk pemesanan pembelian Saham Tambahan

tidak melebihi jumlah seluruh Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II i ni maka seluruh pesanan

atas Saham Tambahan akan dipenuhi.

Bila jumlah seluruh Saham Baru yang dipesan, termasuk pemesanan pembelian Saham Tambahan

melebihi jumlah seluruh Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini maka kepada pemesan yang

melakukan pemesanan pembelian Saham Tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara

proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing -masing

pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta pemesanan pembelian Saham

Tambahan.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai

kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan No. VIII.G.12,

Page 30: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

29

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2003 tentang Pedoman

Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan

POJK 32/2015 paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan.

6. PERSYARATAN PEMBAYARAN

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II yang permohonan pemesanannya

diajukan langsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh dalam mata uang Rupiah atau USD

pada saat pengajuan pemesanan secara tunai atau cek, wesel atau bilyet giro, atau pemindahbukuan

(transfer) dengan mencantumkan nomor Sertifikat Bukti HMETD atau nomor FPPS Tambahan.

Pembayaran dapat disetor ke rekening Perseroan yaitu:

PT Bank IBK Indonesia Tbk.

Kantor Cabang Utama Wisma GKBI, Jl. Jend Sudirman No. 28, Jakarta

No. rekening : ●

Atas Nama : ●

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan

cek dan wesel bank tersebut ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang

bersangkutan dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau

bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan

cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening

bank Perseroan tersebut di atas.

Untuk pembelian Saham Tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yan g mana

pembayaran tersebut harus diterima dengan baik (in good funds) dalam rekening bank Perseroan

tersebut di atas paling lambat tanggal 6 Maret 2020 .

Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT II ini menjadi

beban pemesan. Pemesanan saham akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.

7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Pada saat penerimaan pengajuan pemesanan pembelian saham, BAE atas nama Perseroan akan

menyampaikan kepada para pemohon bukti tanda terima pemesanan saham yang merupakan bagian

dari HMETD, yang telah dicap dan ditandatangani sebagai bukti permohonan. Bagi pemegang

HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan mendapat konfirmasi atas permohonan pelaksanaan

HMETD dari sistem C-BEST di KSEI melalui Pemegang Rekening KSEI.

8. PEMBATALAN PEMESANAN SAHAM BARU

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru secara keseluruhan atau sebagian

dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan

Saham Baru akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan pemesanan pembelian

Saham Tambahan.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan saham antara lain:

Page 31: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

30

a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/s yarat-

syarat pemesanan saham yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan

dan Prospektus.

b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.

c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

9. PENGEMBALIAN UANG PESANAN PEMBELIAN SAHAM

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian Saham

Tambahan atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan Saham Baru maka Perseroan akan

mengembalikan sebagian atau seluruh uang pemesanan tersebut dengan menggunakan cek/transf er

atas nama pemesan. Pengembalian uang pemesanan saham tersebut dilakukan 2 (dua) Hari Kerja

setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 11 Maret 2020 dan dapat diambil oleh pemesan atau

kuasanya di kantor BAE pada hari dan jam kerja (Senin - Jumat pukul 9.00 - 15.00 WIB).

Uang pengembalian pemesanan saham hanya bisa diambil oleh pemesan atau kuasanya dengan

menunjukkan Formulir Konfirmasi Penjatahan, asli KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (bagi

perorangan), fotokopi anggaran dasar dan perubahannya yang terakhir serta susunan pengurus

terbaru (bagi badan hukum/lembaga) serta asli surat kuasa yang telah ditandatangani di atas materai

Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dengan menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi

KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (bagi yang dikuasakan).

Pengembalian uang pemesanan saham yang melampaui 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal

penjatahan atau setelah tanggal diumumkannya pembatalan PUT II berdasarkan bukti pembayaran

oleh Perseroan akan disertai bunga yang diperhitungkan mulai Hari Kerja ketiga setelah tanggal

penjatahan atau setelah tanggal diumumkannya pembatalan PUT II sampai dengan tanggal

pengembalian uang.

Besar bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham tersebut dihitung seb esar

rata-rata tingkat suku bunga deposito 1 (satu) bulan sesuai dengan maksimum bunga deposito Bank

Indonesia yang berlaku pada saat pengembalian. Perseroan tidak memberikan bunga atas

keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh

pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Bagi pemesan saham dalam Penitipan Kolektif KSEI maka uang pemesanan akan dikembalikan ke

dalam Rekening Efek yang melakukan permohonan tersebut o leh KSEI.

10. PENYERAHAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PELAKSANAAN HMETD DAN

PENGKREDITAN KE REKENING EFEK

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan

haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada Rekening Efek dalam 2 ( dua) Hari Kerja setelah

permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan

baik (in good funds) di rekening Perseroan.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang

melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat

selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana

pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) oleh Perseroan.

Page 32: PT BANK IBK INDONESIA Tbk.bankagris.co.id/uploads/file_managements...Sebanyak-banyaknya 8.000.000.000 (delapan miliar) saham biasa atas nama (“Saham Baru”) atau 52.95% (lima puluh

31

Adapun Saham Baru hasil penjatahan atas pemesanan pembelian Saham Tambahan dapat diambil

dalam bentuk SKS atau dapat didistribusikan secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI

selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah proses penjatahan.

11. ALOKASI TERHADAP HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh

pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang

melakukan pemesanan pembelian Saham Tambahan sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti

HMETD dan/atau FPPS Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

INFORMASI TAMBAHAN

Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang s aham

menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT II ini, para pemegang saham

dipersilahkan untuk menghubungi:

PT Bank IBK Indonesia Tbk.

Wisma GKBI Suite UG-01

Jl. Jend. Sudirman No. 28

Jakarta 10210, Indonesia

Telepon: +62 21 5790 8888

Faksimili: +62 21 5790 6888

Email: [email protected]

Website: www.bankagris.co.id