pt bank bnp paribas indonesia...3 2016 merupakan tahun yang luar biasa bagi pt bank bnp paribas...

150
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN 2016

ANNUAL REPORT 2016

1

DAFTAR ISI Halaman/

Page TABLE OF CONTENTS

Sambutan Persiden DirekturSambutan Persiden DirekturSambutan Persiden DirekturSambutan Persiden Direktur 2222 President Director’s MessagePresident Director’s MessagePresident Director’s MessagePresident Director’s Message

Struktur OrganizasiStruktur OrganizasiStruktur OrganizasiStruktur Organizasi 5555 Organization ChartOrganization ChartOrganization ChartOrganization Chart

Struktur Bisnis GrupStruktur Bisnis GrupStruktur Bisnis GrupStruktur Bisnis Grup 6666 BusinessBusinessBusinessBusiness Group StructureGroup StructureGroup StructureGroup Structure

Profil PerusahaanProfil PerusahaanProfil PerusahaanProfil Perusahaan 8888 Company ProfileCompany ProfileCompany ProfileCompany Profile

Pandangan Makroekonomi IndonesiaPandangan Makroekonomi IndonesiaPandangan Makroekonomi IndonesiaPandangan Makroekonomi Indonesia 15151515 Indonesia Macroeconomic InsightsIndonesia Macroeconomic InsightsIndonesia Macroeconomic InsightsIndonesia Macroeconomic Insights

Kinerja ManajemenKinerja ManajemenKinerja ManajemenKinerja Manajemen 11118888 Management PerformanceManagement PerformanceManagement PerformanceManagement Performance

Kinerja KeuanganKinerja KeuanganKinerja KeuanganKinerja Keuangan 37373737 Financial PerformanceFinancial PerformanceFinancial PerformanceFinancial Performance

Informasi KreditInformasi KreditInformasi KreditInformasi Kredit 39393939 Credit InformationCredit InformationCredit InformationCredit Information

RinRinRinRingkasan Riwayat Pejabat Eksekutifgkasan Riwayat Pejabat Eksekutifgkasan Riwayat Pejabat Eksekutifgkasan Riwayat Pejabat Eksekutif 40404040 Executive Officers’Executive Officers’Executive Officers’Executive Officers’ Curriculum VitaeCurriculum VitaeCurriculum VitaeCurriculum Vitae

Laporan Keuangan AuditLaporan Keuangan AuditLaporan Keuangan AuditLaporan Keuangan Audit 42424242 Audited Financial StatementAudited Financial StatementAudited Financial StatementAudited Financial Statement

Tabel LampiranTabel LampiranTabel LampiranTabel Lampiran -------- Annexes: Financial TablesAnnexes: Financial TablesAnnexes: Financial TablesAnnexes: Financial Tables

2

Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director

3

2016 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNPPI). Dalam kondisi pasar yang sulit, dimana rata-rata tingkat non-performing loan (NPL) industri perbankan di Indonesia terus meningkat, BNPPI tetap memiliki NPL nol. Hal ini dicapai oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 22% menjadi Rp 8,7 triliun (dibandingkan dengan Rp 7,1 triliun pada tahun 2015). Bank berhasil menghasilkan kualitas pendapatan, pertumbuhan pinjaman dan pendanaan yang berkelanjutan, meningkatkan metric kualitas aset. Bank mencatat laba bersih sebesar Rp 576 miliar (dibandingkan dengan Rp 361.3 miliar pada tahun 2015). Bank mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp 283 miliar untuk tahun bersangkutan. Posisi neraca Bank tetap sangat kuat sampai saat ini. Bank terus memperluas jejaknya di Indonesia dengan memperkuat basis ekuitas kami, didukung oleh penambahan modal dari pemegang saham sebesar USD 25 juta pada Oktober 2016 dan USD 25 juta pada akhir tahun 2015. Hal ini membawa tingkat ekuitas kami menjadi Rp 2,856 triliun (Tier 1 & Tier 2), yang mana total ekuitas Tier 1 sebesar Rp 2,051 triliun per Desember 2016. Tingkat Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Bank adalah 22,4% (dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional). BNPPI kembali ditetapkan sebagai Bank dengan rating idAAA (Triple A) dengan stable outlook oleh PEFINDO untuk 2 tahun berturut-turut. Kami melanjutkan rencana strategis dalam mengembangkan dan memperbesar basis nasabah dari Local Corporates dan institusi, serta meningkatkan keterlibatan kami dengan nasabah ini dengan produk perbankan. Selain untuk memenuhi meningkatnya kegiatan, Bank juga telah menambah karyawan dari middle, back office dan support function untuk memastikan bahwa pertumbuhan Bank dikelola dengan baik. Kami terus berinvestasi pada orang-orang kami melalui pelatihan dan pengembangan baik secara internal dan di

2016 was an exceptional year for PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNPPI). In this difficult market conditions, with the average level of Non-Performing Loan (NPL) of banking industry in Indonesia is increasing, BNPPI continues to have zero NPL. This was achieved by the loan book growth by 22% to IDR 8.7 trillion (vs IDR 7.1 trillion in 2015). The Bank was able to produce quality earnings, sustainable growth in lending and funding and improved asset quality metrics. The Bank recorded Net Banking Income of Rp 576 billion, (vs Rp 361.3 billion in 2015). The Bank achieved a NPAT of IDR 283 billion for the year. The Bank’s balance sheet remains very strong to date. The Bank is constantly expanding its footprint in Indonesia by strengthening our equity base, partly attributed to the support of its shareholders by capital injection of USD 25 million in October 2016 on top of USD 25 million which was drawn at the end of 2015. As a result, this brings our equity level to Rp 2.856 trillion in total (Tier 1 & Tier 2), in which the Tier 1 capital is Rp 2.051 trillion as of December 2016. The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is 22.4% (by taking into consideration credit risk, market risk, and operational risk). The Bank continued to have AAA rating with stable outlook by PEFINDO for 2 year consecutively. We continued our strategic plan of developing and enlarge its client base of Local Corporates and Institutions, as well as increasing our engagement with these clients with more flow banking products. In addition to cater for the increased activities, the Bank has also increased the staffing of the middle, back offices and support functions to ensure that the growth is well managed. We have continued to invest in our people through training and development both in house and through overseas courses. People remain our

4

luar negeri. Orang-orang kami tetap menjadi aset terbesar kami dan kami berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada pengembangan mereka untuk mencapai potensi penuh. Bank selalu memprioritaskan implementasi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) sebagai proses berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan memperbaiki layanan yang kami berikan kepada para stakeholders dan pemegang saham kami. Kami telah menetapkan berbagai komite di tingkat direktur dan komisaris untuk memastikan bahwa kebijakan tidak hanya dikelola dengan baik namun juga diawasi sebagaimana mustinya. Terlepas dari berbagai pencapaian dan keberhasilan yang telah kami raih di tahun 2016, kami tidak akan memperlambat kerja keras kami untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2017. Atas nama Dewan Direksi, perkenankan saya untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para nasabah, pemegang saham, karyawan, dan Otoritas Perbankan Indonesia atas dukungan yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari BNP Paribas Group, kami akan terus berusaha untuk menjadi bank terkemuka di Indonesia dengan menjalankan praktik kehati-hatian, mengimplementasikan Good Corporate Governance, menyediakan layanan keuangan dengan kualitas tinggi serta mempertahankan kepuasan konsumen kami.

greatest asset and we are committed to continued investment in their development to achieve their full potential. The Bank always prioritises the implementation of good corporate governance (GCG) principles as a sustainable process which aims to increase the Bank’s efficiency and improve the services we deliver to our stakeholders as well as our shareholders. We have established various committees at the director and commissioner levels to ensure that policies are not only well administered but supervised accordingly. Despite various achievements and successes in 2016, we will not slow down our hard work to achieve better results in the year 2017. On behalf of the Board of Directors, please allow me to extend my sincere gratitude to our customers, shareholders, employees, and the Indonesian Banking Authorities for their continuous support.` As a part of BNP Paribas Group, we will continue to endeavor to be the leading bank in Indonesia by promoting prudent banking practices, implementing Good Corporate Governance, providing high quality financial services and maintaining customer satisfaction.

Jakarta, April 2017

Luc Cardyn

Presiden Direktur / President Director

5

6

Kepemilikan Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham Dalam Kelompok Usaha Bank Bank BNP Paribas Indonesia merupakan Bank yang 99% sahamnya dimiliki oleh BNP Paribas SA dan 1% oleh PT. BNP Paribas Sekuritas. Gambar di bawah adalah Struktur Kelompok Usaha Bank. Kepemilikan saham mayoritas BNP Paribas SA terhadap Bank BNP Paribas Indonesia tidak menyebabkan adanya intervensi terhadap kebijakan dan pelaksanaan operasional Bank. Direksi dan Komisaris Bank menjalankan manajemen Bank secara independen sesuai dengan prinsip pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank. Direksi dan Komisaris Bank BNP Paribas Indonesia tidak mempunyai hubungan kepemilikan baik terhadap Pemegang Saham maupun terhadap Kelompok Usaha Bank.

Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders’ Ownership in the Bank Business Group

99% shares of Bank BNP Paribas Indonesia are held by BNP Paribas SA while 1% is by PT. BNP Paribas Sekuritas. BNP Paribas SA being the main shareholders of the Bank does not have a direct right to intervene on the policy and procedure of the Bank. The Board of Directors and Commissioners manage the bank independently in compliance with Good Corporate Governance of the Bank. Neither any of the members of the Board of Directors nor Commissioners is a related party to the owners of the Bank nor to any of its subsidiaries or affiliated companies.

7

a. Struktur Keterkaitan Kepengurusan Dalam

Kelompok Usaha Bank Komisaris dan Direksi Bank BNP Paribas Indonesia merupakan manajemen yang independen, tidak mempunyai keterkaitan kepengurusan baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun dengan Kelompok Usaha Bank kecuali Presiden Komisaris Jean Pierre Bernard yang merupakan perwakilan dari bank induk.

b. Pemegang Saham yang Bertindak Atas Pemegang Saham Lain

Tidak terdapat pemegang saham yang bertindak atas pemegang saham lain dalam Bank BNP Paribas Indonesia

a.a.a.a. Management relationship within the relationship within the relationship within the relationship within the

business group of the bankbusiness group of the bankbusiness group of the bankbusiness group of the bank The Board of Commissioners and Directors of Bank BNP Paribas Indonesia represent two independent boards, none of its members is related to neither any of the bank’s shareholders nor to any of the company business group, to the exception of Jean-Pierre Bernard who is a representative of the parent bank....

b. Shareholders acting on behalf of other shareholders There is no shareholder acting on behalf of other shareholder in Bank BNP Paribas Indonesia

8

Profil Perusahaan PT Bank BNP Paribas Indonesia Latar belakan Sejarah

• PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) adalah sebuah bank patungan semenjak tahun 1989.

• Dibentuk pada awalnya sebagai PT BANK BNP LIPPO INDONEDSIA, Pemegang Saham adalah Grup BNP (70%) dan Grup Lippo (30%) pada tahun 1999.

• Di tahun 2000 perubahan komposisi pemegang saham menjadi: BNP Paribas SA 99% dan PT BNP Paribas Securities Indonesia (sebelumnya PT BNP Prime Peregrine) 1%.

• Pada tanggal 22 November 2000 perubahan nama menjadi PT Bank BNP Paribas Indonesia untuk menggambarkan penggabungan antara Bank BNP dan Paribas.

Produk dan jasa (per 31 Desember 2016) Bank beroperasi sebagai sebuah bank umum yang secara lengkap menyediakan segala fasilitas perbankan untuk perusahaan-perusahaan Indonesia skala menengah dan besar serta perusahaan-perusahaan multinasional:

• Fasilitas-Fasilitas Perbankan Untuk Perusahaan:

• Pinjaman modal kerja • Pinjaman sindikasi jangka

menengah • Pembiayaan perdagangan • Pembiayaan proyek dan

Structured Finance • Jaminan bank

• Deposito: • Rekening koran • Deposito berjangka

• Kegiatan-kegiatan treasuri dan fixed income:

• Transaksi mata uang asing • Derivatif

• Pasar uang

Company Profile PT Bank BNP Paribas Indonesia Historical Background

• PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) was established as a joint-venture bank in 1989.

• Created as PT Bank BNP Lippo Indonesia, it had BNP Group (70%) and Lippo Group (30%) as Shareholders by 1999.

• In 2000 the composition of shareholders was changed to: BNP Paribas SA 99% and PT BNP Paribas Securities Indonesia (formerly PT BNP Prime Peregrine) 1%.

• On 22 November 2000, the name was changed to PT Bank BNP Paribas Indonesia to reflect the merger between BNP and Paribas.

Product and services (as at 31 Desember 2015) The Bank operates as a commercial bank providing a full range of banking facilities for medium and large Indonesian and multinational companies:Fasilitas-Fasilitas Perbankan Untuk Perusahaan:

• Corporate Banking:

• Working capital loan • Medium term syndication loan • Trade finance • Project and structured finance

• Bank guarantee

• Deposit: • Demand deposit • Time Deposit

• Treasury and Fixed Income activities:

• Foreign exchange transaction • Derivatives • Money market

9

Informasi Umum Kantor Pusat : Grand Indonesia Menara BCA, Lantai 35 Jl M H Thamrin no 1 Jakarta 10310 Indonesia Telepon : + 62 21 23586262 Faksimili : + 62 21 23586098 SWIFT ID : BNPLIDJA Website : www.bnpparibas.co.id

General Information Head Office : Grand Indonesia Menara BCA, 35th fl Jl M H Thamrin no 1 Jakarta 10310 Indonesia Telephone : + 62 21 23586262 Facsimile : + 62 21 23586098 SWIFT ID : BNPLIDJA Website : www.bnpparibas.co.id

10

11

Informasi Lainnya

• Pendirian: o Sebagai sebuah bank patungan dengan

nama pertama PT Bank BNP Lippo Indonesia, berdasarkan Akta nomor: 111 tanggal 10 November 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris Umum di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2.10578.HT.01.01.TH’89, tanggal 18 November 1989.

o Berubah menjadi nama baru PT Bank BNP Paribas Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia No.C-22222 HT.01.04.TH.2000 tanggal 10 Oktober 2000, dan Surat Keputusan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000 tanggal 22 November 2000.

• Ijin Usaha o Surat Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember 1989.

Other Information

• Established o As a joint-venture bank with initial

name of PT Bank BNP Lippo Indonesia, under the Deed number 111 dated 10 November 1989 executed before Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notary Public in Jakarta and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2.10578.HT.01.01.TH’89, dated 18 November 1989.

o Change into new name PT Bank BNP Paribas Indonesia based on Decision Letter of Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia No.C-22222 HT.01.04.TH.2000 dated 10 October 2000, and Decision Letter of Senior Deputy Governor Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000 dated 22 November 2000.

• Business License: o Decision Letter of Minister of

Finance of the Republic of Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 dated 23 Dec 1989.

12

IKHTISAR KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

31 Desember/December 31

Rp Juta Rp Million

2016 2015

Total Aset 18,496,416 12,930,650 Total Assets

Total Kredit kepada Pihak Ketiga 8,758,366 7,165,491 Total Loans to Third Parties

Total Dana Pihak Ketiga 5,641,301 3,087,932 Total Third Party Fund

Pendapatan Bunga Bersih 452,994 289,917 Net Interest Income

Laba (Rugi) Operasional 381,140 205,637 Operating Profit (Loss)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 381,272 206,315 Profit (Loss) Before Tax

Laba (Rugi) Bersih 282,698 152,171 Net Profit (Loss)

Aset Produktif 16,983,827 14,437,914 Productive Assets

Pinjaman Yang Diterima 2,963,950 1,723,125 Borrowings

Pinjaman Subordinasi 673,625 344,625 Subordinated Debts

Total Biaya Dana (Biaya Bunga) 234,324 166,435 Cost of Funds (Interest Expense)

Modal Saham (Modal Disetor) 1,062,170 1,062,170 Share Capital (Authorized Capital)

Total Modal 2,856,694 2,220,392 Total Capital

13

RASIO KEUANGAN

FINANCIAL RATIOS

31 Desember/December

31

2016 2015

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

22.40% 23.51% Capital Adequacy Ratio

Aset Produktif Bermasala 0.00% 0.00% Non-Performing Assets

Rasio NPL (Gross) 0.00% 0.00% Gross NPL Ratio

Rasio NPL (Neto) 0.00% 0.00% Net NPL Ratio

Posisi Devisa Neto (PDN) 6.22% 2.03% Net Open Position (NOP)

Loan to Deposit Ratio (LDR) 155.25% 232.05% Loan to Deposit Ratio (LDR)

Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM Rp.)

7.28% 8.65% Minimum Reserve Requirement

(IDR)

Marjin Bunga Neto (NIM) 3.24% 3.03% Net Interest Margin (NIM)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO)

58.71% 63.47% Operational Expense to

Operational Income

Return on Assets (ROA) 2.59% 1.81% Return on Assets (ROA)

Return on Equity (ROE) 14.16% 8.45% Return on Equity (ROE)

Pelanggaran Terhadap BMPK 0.00% 0.00% Legal Lending Limit Violation

Pelampauan Terhadap BMPK 0.00% 0.00% Legal Lending Limit Excess

14

15

PANDANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA Perekonomian Indonesia, didukung oleh fundamental ekonomi yang solid dan pembaruan kebijakan, telah melewati volatilitas keuangan global dan akan terus menjadi lebih baik untuk dapat menahan risiko yang ada di tahun 2017. Paket kebijakan ekonomi yang pro-aktif yang diberlakukan oleh pemerintah di tahun 2015-2016 mulai berpengaruh dan Program Pemutihan Pajak, yang sudah terlihat berhasil di K3 2016, telah secara signifikan membantu meningkatkan kepercayaan investor di Indonesia. Meskipun nilai Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 4,95% (-1,77% QoQ) pada K4 2016, lebih rendah dari 5,02% YoY (3,20% QoQ) di K3 2016, bantuan fiskal yang didapat dari Program Pemutihan Pajak akan membantu pemerintah untuk melaksanakan rencana pembangunan infrastruktur yang agresif dan program-program pembaruan ekonomi - dengan harapan menarik menghasilkan lebih banyak investasi dan membawa pertumbuhan ekonomi InflationInflationInflationInflation Rata-rata inflasi pada tahun 2016 tercatat sebesar 3,53%, secara konsisten dipertahankan pada tingkat yang rendah dan stabil sepanjang tahun. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga inflasi dalam kisaran target 4% +/- 1%, sejalan dengan target inflasi APBN di 4%. Harga energi diperkirakan menjadi pendorong utama inflasi Indonesia pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik dan harga bahan bakar. Ini berasal dari pembaruan tarif listrik dan penyesuaian harga BBM. Meski terdapat beberapa resiko seperti yang sudah diprediksikan, kami memproyeksikan bahwa inflasi di tahun 2017 akan tetap dalam kisaran target Bank Indonesia. Neraca BerjalanNeraca BerjalanNeraca BerjalanNeraca Berjalan Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan sebesar USD 1,8 miliar (0,8% dari PDB) dalam K4 2016, dari sebelumnya USD 4,7 miliar (1,9%

INDONESIA MACROECONOMICS INSIGHTS Indonesia’s economy, supported by solid economic fundamentals and policy reforms, has weathered recent global financial volatility and is well set to improve and mitigate future risks in 2017. The government’s pro-active economic policy packages throughout 2015-2016 began to take effect on the economy and the success of the Tax Amnesty Program, which gathered momentum during Q3 2016, has significantly helped to boost the confidence of investors towards Indonesia. Although the Gross Domestic Product (GDP) came in at 4.95% YoY (-1.77% QoQ) in Q4 2016, lower than 5.02% YoY (3.20% QoQ) in Q3 2016, fiscal relief offered by the proceeds from the Tax Amnesty program will help the government to execute its aggressive infrastructure development plans and economic reform programs – in the hopes of attracting generating more investment and bringing growth to Indonesia’s economy. InflationInflationInflationInflation Average inflation in 2016 was recorded at 3.53%, consistently maintained at low and stable level throughout the year. The government and Bank Indonesia are committed to maintain the inflation within its target range of 4% +/- 1%, in line with the State Budget’s inflation target of 4%. Energy prices are set to be the primary driver of Indonesia’s inflation in 2017, mainly due to the adjustments in electricity tariffs and administered fuel prices. This stems from both electricity tariff reform and projected adjustments to administered fuel prices. Despite these upside risk, we continue to expect inflation in 2017 to stay within the upper extreme of Bank Indonesia’s target range. Current Account BalanceCurrent Account BalanceCurrent Account BalanceCurrent Account Balance Indonesia posted a current account deficit of USD 1.8 billion (0.8% of GDP) in the Q4 2016, from earlier at USD 4.7 billion (1.9% of GDP), as

16

dari PDB), dikarenakan oleh harga komoditas secara global (seperti batu bara dan minyak sawit mentah) yang meningkat dan barang dan jasa yang membaik. Namun, meskipun surplus perdagangan membaik, ekspor Indonesia turun 3,95% YoY menjadi USD 144 juta di tahun 2016 dari USD 150 juta pada tahun 2015. Sementara impor Indonesia turun 4,94% YoY menjadi USD 135 dari USD 142 juta pada tahun 2015. Perbaikan terus-menerus dalam perkembangan investasi dan infrastruktur di Indonesia terus menaikkan permintaan impor, meningkatkan risiko pelebaran defisit transaksi berjalan pada tahun-tahun mendatang. Bank Indonesia memperkirakan bahwa defisit neraca negara akan melebar pada tahun 2017, namun masih tetap lebih kecil dari 2,4% dari PDB. Investasi AsingInvestasi AsingInvestasi AsingInvestasi Asing investasi langsung luar negeri Indonesia tumbuh pada peningkatan yang membaik sepanjang tahun 2016. Indonesia Investasi langsung luar negeri - dalam Rupiah - di K4 2016 hanya naik 2,1% YoY menjadi Rp 101,3 triliun, mengecil dari pertumbuhan 7,8% pada periode sebelumnya (Q3 2016 YoY). Meskipun ini pertumbuhan terkecil setidaknya dalam lima tahun terakhir, nilai ini adalah nilai tertinggi dibandingkan dengan angka periode-periode sebelumnya yang tercatat di bawah Rp 100 triliun. Perlambatan secara signifikan selama kuartal terakhir di tahun 2016 sebagian disebabkan oleh resiko global yang cukup tinggi, termasuk perubahan kebijakan politik global dan pasar keuangan yang tidak menentu. Pasar negara berkembang terkena penarikan modal keluar yang cukup parah selama periode tersebut. Prospek investasi langsung luar negeri negara Indonesia terus terlihat positif dan menjadi salah satu pencapaian terbaik, terutama dibantu dengan paket kebijakan ekonomi yang diberikan pemerintah. Beberapa perbaikan utama adalah insentif pajak untuk Real Estate Investment Trust (REIT), deregulasi untuk mendukung usaha kecil-menengah (UMKM), dan deregulasi untuk mendukung tempat tinggal.

global commodity prices (such as coal and crude palm oil) rebounded and goods and services trade performance improved. However, despite the improving trade surplus, in full-year 2016 Indonesia’s exports fell 3.95% YoY to USD 144 from USD 150 million in 2015. While the country’s imports fell 4.94% YoY to USD 135 from USD 142 million in 2015. The continuous improvement in investment and infrastructure developments in Indonesia continued to stimulate demand for imports, increasing the risks of widening current account deficit in the years to come. Bank Indonesia estimates the country’s current account deficit to widen in 2017, but still remain smaller than 2.4% of GDP. Foreign Direct InvestmentForeign Direct InvestmentForeign Direct InvestmentForeign Direct Investment Indonesia’s foreign direct investment (FDI) grew at an improved pace throughout the year 2016. The country’s FDI - in Rupiah terms - in Q4 2016 only rose by 2.1% YoY to IDR 101.3 trillion, easing from a 7.8% growth in the preceding period (Q3 2016 YoY). Despite recording the smallest growth in at least five year, it was the highest value compared to previous period numbers which stood below IDR 100 trillion. The significant slowdown during the last quarter in 2016 was partly due to a relatively high degree of global uncertainty, including changing global political policies and jittery financial markets. Emerging markets were relatively afflicted by severe capital outflows during the period. The country’s FDI outlook continues to remain positive as Indonesia looks to be one of the best stories among the high-yielding markets, especially noting the numerous stimulus packages launched by the government. Several key improvements include tax incentives for Real Estate Investment Trust (REIT), deregulation to support small-medium enterprises (UMKM), and deregulation to support dwellings.

17

Suku Bunga dan Suku Bunga dan Suku Bunga dan Suku Bunga dan Nilai TukarNilai TukarNilai TukarNilai Tukar Bank Indonesia (BI) memulai 2016 dengan menurunkan BI rate sebesar 25bps menjadi 7,25% pada bulan Januari, dan menurunkan 25bps dua kali setelahnya di bulan Februari dan Maret menjadi 7,00% dan 6,75%. Setelah beberapa saat, BI memberlakukan rate baru yang dikenal sebagai BI 7-hari Reverse Repo rate, efektif pada bulan Agustus 2016, untuk mempercepat transmisi kebijakan untuk pasar uang, industri perbankan, dan sektor ril, serta meningkatkan pendalaman pasar keuangan. Rate pertama pada bulan Agustus 2016 ditetapkan sebesar 5,25%, dan diturunkan dua kali sampai 4,75% pada bulan Oktober 2016. BI lalu mempertahankan suku bunga pada 4,75% sejak saat itu sampai Maret 2017. Dengan pertumbuhan domestik yang diperkirakan akan terus meningkat, walaupun tidak secepat yang diinginkan pemerintah, dan deklarasi pemutihan pajak memungkinkan masyarakan untuk mendapat pinjaman bank dengan lebih mudah, kami setuju dengan BI bahwa pinjaman bank harus dipercepat pada tahun 2017. Hal ini dibantu oleh harga komoditas global yang telah membantu meningkatkan pertambangan-sektor serta mendukung hasil Program Pemutihan Pajak dalam pertumbuhan deposito. Mempertimbakan faktor ekonomi secara global - minyak, Presiden Trump, The Fed, Cina dan Eropa - bersama profil inflasi 2017 karena penyesuaian administered prices, BI tampaknya akan mempertahankan kondisi seperti sekarang di tahun 2017.

Interest Rate and Exchange RateInterest Rate and Exchange RateInterest Rate and Exchange RateInterest Rate and Exchange Rate Bank Indonesia (BI) started 2016 by cutting its BI rate by 25bps to 7.25% in January, and another two 25bps cuts in February and March to 7.00% and 6.75%. After a while, BI adopted a new policy rate known as the BI 7-day Reverse Repo rate, effective from August 2016, to accelerate the transmission of the policy rate to money market, banking industry, and real sector, as well as increase financial market deepening. The first rate in August 2016 was set at 5.25%, and was cut two times until 4.75% in October 2016. BI has kept interest rates unchanged at 4.75% since then until March 2017. With domestic growth expected to continue reviving, albeit not as swiftly as officials might like, and tax amnesty declarations potentially allowing households greater recourse to bank borrowing, we agree with BI that bank lending should accelerate in 2017. This is further aided by the recent revival in global commodity prices which has helped bolster mining-sector creditworthiness as well as support the tax amnesty-induced rebound in deposit growth. In consideration of global economic factors – oil, President Trump, the Fed, China and Europe – along with recent upshift in the 2017 inflation profile due to adjustments to administered prices, BI looks set to stay on hold in 2017.

18

KINERJA MANAJEMEN I. Strategi Bisnis

Visi dan Misi Bank

Visi Bank adalah menjadi sebuah Bank Eropa dengan jangkauan global, menjadi partner jangka panjang yang disukai oleh nasabah, yang berfokus pada kepuasan nasabah bagi korporasi dan institusi di Indonesia, dan memberikan pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi Bank. Visi tersebut terpapar dalam nilai perusahaan yang berasal dari "BNP Paribas Way" dan yang digambarkan dengan lambang dan logo BNP Paribas, yang merupakan 4 buah bintang yang “sedang melayang”, simbol dari dinamisme dan kemajuan. Menjunjung tinggi nilai ini sangat penting untuk mengejar strategi Bank atas transformasi dan pertumbuhan sementara menjaga kepercayaan pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat luas pada Bank. KekuatanKekuatanKekuatanKekuatan Kekuatan Bank merupakan landasan dari Grup BNP Paribas. Hal ini akan memungkinkan mempertahankan model perbankan universal yang terintegrasi dan posisi peringkat atas di masa depan. Stabilitas

• Kami membangun manajemen yang solid berorientasi jangka panjang, model bisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi dan jejak internasional kami

Tanggung Jawab

• Kami membangun budaya kami dari tanggung jawab dan integritas agar dapat melayani lebih baik kepentingan nasabah kami

Keahlian

• Kami berdasar atas pengetahuan yang diakui dan luas dari tim kami

• Kami mengembangkan hubungan kami dengan klien kami, dan dengan seluruh pemangku kepentingan, dengan menggunakan alat-alat digital untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kerja sama tim

MANAGEMENT PERFORMANCE I. Business Strategy Vision and Mission of the Bank The Bank’s vision is to be a European bank with a global reach, the preferred long-term partner to our clients, focusing on customer satisfaction for Corporates and Institutions in Indonesia, and a contributor to responsible and sustainable global development. This is derived from “BNP Paribas Way”, which all come under the umbrella of the BNP Paribas signature and logo, the four stars “taking flight” emblem, a symbol of dynamism and progress. Upholding these Values is essential for pursuing the Bank’s strategy of transformation and growth while safeguarding the trust that the customers, employees, shareholders and the wider community place in the Bank. StrengthsStrengthsStrengthsStrengths The Strengths are the cornerstones of the BNP Paribas Group. They will allow maintaining the integrated universal banking model and top-ranking positions in the future. Stability

• We build upon our solid long-term oriented management, our diversified and integrated business model and our international footprint

Responsibility

• We build upon our culture of responsibility and integrity to ever better serve the interest of our customers

Expertise

• We build upon the recognised and expanding knowledge of our teams

• We develop our relationships with our clients, and with all of our stakeholders, by using digital tools to accelerate decision-making and improve teamwork

19

Tempat yang baik untuk Bekerja

• Kami memelihara tempat kerja yang bersemangat dan menarik di mana orang diperlakukan secara adil dan dengan hormat

DoronganDoronganDoronganDorongan Dorongan adalah tempat bahwa semua karyawan harus selalu bekerja dan mengembangkan untuk berhasil dalam tantangan mereka dan untuk membangun masa depan Grup BNP Paribas. Ketangkasan

• Kami ingin bersikap lebih sederhana, untuk merangkul inovasi yang berguna dan transformasi digital

Budaya Kepatuhan

• Kami yakin dalam mempromosikan aturan yang jelas untuk menumbuhkan budaya yang kuat dari kepatuhan dan etika

Kepuasan klien

• Kami percaya bahwa kesuksesan kami terletak pada menjadi pilihan yang disukai nasabah dan klien kami. Kami berusaha untuk mendengarkan mereka dengan cermat dan bekerja sama dengan mereka untuk menyediakan layanan keuangan untuk bisnis dan lembaga

Keterbukaan

• Kami mempromosikan sikap terbuka terhadap para pemangku kepentingan. Kami bertujuan agar semua orang di Bank ini merasa disertakan, memiliki pendapat dan diberdayakan

Misi Bank adalah memberi dampak yang positif kepada pemangku kepentingan dan masyarakat, dengan tim kami yang sangat berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan layanan perbankan kepada korporasi dan institusi, yang sebagian besar adalah korporasi Indonesia dan anak perusahaan dari perusahaan multinasional melalui model terpadu kami. Target Pasar Kami berkomitmen membangun hubungan

Good Place to Work

• We foster a stimulating and appealing workplace where people are treated fairly and with respect

Driving ForcesDriving ForcesDriving ForcesDriving Forces The Driving Forces are the areas that all employees must always work on and develop to succeed in their challenges and to build the future of the BNP Paribas Group. Agility

• We want to behave more simply, to embrace useful innovation and digital transformation

Compliance Culture

• We believe in promoting clear rules to foster a strong culture of compliance and ethics

Client Satisfaction

• We believe that our success lies in being the customers’ and clients’ preferred choice. We seek to listen carefully to them and work closely with them to provide financial services to businesses and institutions

Openness

• We promote open-minded attitudes towards our stakeholders. We aim for everyone in the Bank to feel included, to have their say and to be empowered

The Bank’s mission is to have a positive impact on all our stakeholders at large and that the Bank is both a profitable company and a responsible actor in the economies it serves. The Bank’s integrated model allows our highly committed teams to deliver first-class service and solutions to fulfil the market needs and provide banking services to corporates and institutions, of which majority are Indonesian corporates and MNC’s subsidiaries. Target Market We are committed to build long-term

20

jangka panjang yang didasari atas kepercayaan dengan nasabah. Kami melayani seluruh nasabah dengan layanan terbaik melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi nasabah, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham. Strategi Tahun 2016Strategi Tahun 2016Strategi Tahun 2016Strategi Tahun 2016 Bank tetap fokus kepada korporasi dan institusi memberikan jasa perbankan termasuk produk fixed income. Strategi untuk 2015 adalah memperluas client base Local Corporate Banking (LCB) sebagai bagian dari APAC Industrial Plan, selain nasabah korporasi besar dan MNC yang sudah berjalan dan produk GTB. Sesuai dengan komitmen Bank untuk turut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kami melanjutkan peningkatan portofolio pinjaman Bank, yang juga mengharuskan Bank untuk meningkatkan rencana pendanaannya, termasuk meningkatkan dana pihak ketiga melalui Cash Management dan pendanaan jangka panjang dari bank induk. Strategi pemberian kredit Bank tetap dengan fokus kepada perusahaan multi-nasional dan blue chips dalam 5 bidang usaha sebagai berikut:

• Teknologi, Media dan Telekomunikasi,

• Energi dan Sumber Daya Alam (Gas, minyak, tambang, Power & Utilities)

• Pertanian

• Properti

• Transportasi Pemberian kredit kepada sektor tersebut di atas juga sejalan dengan kompetensi Grup. Pada tahun 2015, Bank meneruskan

relationship based on trust from our clients by anchoring further our values and ethics in in our everyday behaviours. We service our clients with the best service by providing innovative financial solutions. We want to be known for our performances, our human resources and our great team work. By realizing the growth and success of our clients, we play an active role in promoting the long term growth of Indonesia and provide high return to our shareholders. Strategy in 2016 We continue to be focused on Corporates and Institutions providing Banking services including fixed income activities. The strategy for 2015 has been fairly concentrated in enlarging our clientele base Local Corporate Banking as part of the APAC Industrial Plan, large corporates and MNC as well as GTB products. In line with our commitment to participate in the economic growth of Indonesia, we continue to increase our loan portfolios, which also required the Bank to increase its funding plan, including bolstering our third party funds via Cash Management and long term funding from our parent bank. Our lending strategy remains unchanged with the focus on Multi-Nationals Companies and blue chip Indonesian companies in the 5 key sectors including:

• Technology, Media and Telecommunication,

• Energy and Natural Resources (Oil and Gas, Mining and Power and Utilities)

• Agriculture

• Real Estate

• Transportation (Shipping and Aviation including associated infrastructure)

The above sectors are also in line with the Group’s key sectors competency. In 2015, the Bank continued to enlarge its

21

memperluas client base, Bank juga memberi keragaman produk di bidang Trade, Cash Mangement dan Fixed Income. Bank berhasil menjadi bank utama bagi nasabah nasabah tertentu, meningkatkan persentase pembelanjaan dari nasabah (wallet share). Sehubungan dengan APAC Industrial Plan, Bank mulai mengembangkan sektor Local Corporate Banking (LCB), yaitu memberikan kredit, memasarkan produk transactional banking dan produk fixed income kepada korporasi lokal. Sektor Local Corporate Banking tersebut saling menunjang sektor Large Corporates dan MNC yang sudah ada. Meningkatnya aktivitas lini depan telah dilengkapi dengan rekrutmen staff di department serta Client Management dan bagian operasional. Dengan realisasi pertumbuhan dan tercapainya nasabah Bank, kami telah menjadi bagian aktif dalam mendukung pertumbuhan Indonesia dan memberi return yang tinggi kepada pemegang saham Bank. Strategi Bank Langkah-langkah strategis yang Bank akan lakukan untuk mencapai visi dan misi:

• Bank akan melanjutkan pengembangan Local Corporate Banking (LCB) sebagai inisiatif dari rencana APAC Industrial Plan, selain nasabah korporasi besar dan MNC yang sudah berjalan.

• Bank akan meningkatkan platform pelayanan Bank, terutama dalam produk transactional banking dan produk Global Market

• Bank akan terus berinvestasi dalam manajemen kas melalui proyek IT onshoring untuk menarik likuiditas dari Perusahaan multinasional.

• Bank akan mulai memberikan layanan perbankan terhadap nasabah perorangan dalam rangka rencana Bank untuk memperluas sumber pendanaan, khususnya menarget nasabah perorangan yang mempunyai likuiditas lebih, melalui produk rekening multi-

clientele base, it was also able to penetrate its clientele base by offering more products to capture not only the financing requirements but in Trade, Cash Management and Fixed Income. The Bank is able to elevate its position to be the Core Bank in some reLationships, capturing a better wallet share. In line with the APAC Industrial Plan, the Bank began to develop the Local Corporate Banking (LCB), delivering credit facilities, transactional banking and fixed income products to local corporations. Local Corporate Banking sectors reciprocally supported sectors Large Corporates and MNCs. The growth of the front office activities was also complemented by recruiting more staff in the support functions and middle and back offices. By realizing the growth and success of our clients, we play an active role in promoting the long term growth of Indonesia and provide high return to our shareholders. Banks’s Strategy Strategic steps that the Bank will undertake to achieve its vision and mission:

• Bank will continue to develop its Local Corporate Banking book as an initiative of the APAC Industrial Plan, in addition to the current Large Corporates and MNC clients.

• To enhance its banking service platform, especially in transactional banking products and Global Market product.

• Bank will continue to invest in cash management through IT onshoring to attract liquidity from Multinationals Company.

• Bank will start to offer its services to high networth individual clients as part of its plan to expand its funding base, targeting high networth individual clients that have excess liquidity, via the Bank’s multi-currencies accounts and time deposits, and foreign

22

currencies, deposito berjangka and layanan valuta asing.

• Bank akan selalu menjaga kondisi permodalan tetap kuat dan tata kelola yang baik (GCG) sesuai dengan peraturan dan kebijakan Pemerintah

• Bank akan selalu memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada nasabah dengan mempertimbangkan kondisi persaingan yang meningkat dalam industry perbankan.

• Untuk terus berupaya untuk mempertahankan sumber daya manusia dan daya saing, menyadari bahwa Bank merupakan bagian dari Grup BNP, sebuah bank global dengan jaringan luas, akan membantu Bank untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk klien dan bersaing dengan bank lain.

• Bank akan terus memperkuat infrastruktur Teknologi dengan on-shoring lebih lanjut atas sistem sesuai dengan peraturan dan pengaturan Operasional untuk mengatasi kenaikan tajam volume transaksi.

exchange services.

• Bank will strive to maintain its strong capital and GCG in line with the government’s policies and regulations.

• Bank will strive to provide good service to its clients in consideration of the increasing competitiveness of the industry.

• To continually strive to maintain its human resource and competitiveness, noting that the Bank is part of the BNP Group, a global bank with its extensive network, will help the Bank to provide the best service to its clients and compete with other banks.

• Bank will continue to strengthen its Technology infrastructure with further on-shoring of systems according to the regulation and Operational setup to cope with the strong increase of transactions volume.

II. Permodalan dan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank

1. Pengungkapan Permodalan

a. Struktur dan Kecukupan Permodalan

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan , dan kepercayaan pasar. Modal terdiri dari modal inti sebesar Rp 2,050.7 miliar dan modal pelengkap sebesar Rp 805.9 miliar dengan rasio perbandingan sebesar 254.4%, sementara terhadap aktiva tertimbang menurut risiko modal berada pada posisi 22.4%

II. Risk Exposure and Risk Management Implementation

1. Equity Disclosure a. Equity structure and adequacy The management of the capital is to ensure that the Bank has sufficient and a solid equity structure to absorb the potential loss resulted from financial and economic crisis, covering all operational activities and regulations related to capital as well as supporting the growth of the business, the credit clientele, depositors and market trust. The equity consists of tier 1 amounting to Rp 2,050.7 billion and tier 2 of Rp 805.9 billion with a ratio of 254.4%; while the CAR stands at 22.4%.

23

2. Pengungkapan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko

a. Pengungkapan Penerapan Manajemen Risiko Bank Secara Umum

i. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan

Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung-jawab untuk mengimplementasikan manajemen risiko di lingkukan Bank. Manajemen memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Untuk itu, Bank telah mengimplementasikan Kerangka Manajemen Risiko Terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik. Kerangka Manajemen Risiko Terpadu diatas terdiri dari Komite Pemantau Risiko yang merupakan perpanjangan tangan Dewan Komisaris dalam mengawasi implementasi manajemen risiko, Komite Manajemen Risiko yang menentukan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko serta permasalahan yang dihadapi Bank secara keseluruhan, dan Unit Manajemen Risiko yang bertugas mengidentifikasi, mengukur dan memantau segala kegiatan yang mengandung risiko. ii. Kecukupan kebijakan, prosedur dan

penetapan limit Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif maka Bank telah menyusun kebijakan, prosedur serta limit risiko yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank. Yang dipersyaratkan untuk menciptakan hal diatas adalah adanya Strategi Manajemen Risiko, Risk Appetite, dan Toleransi Risiko.

2. Risk Exposure and Risk Management Implementation

a. Implementation of Risk Management in

General i. Board of Commissioners and Directors

active supervision The Board of Commissioners and the Board of Directors have the responsibilities to implement risk management within the Bank’s environment. The Management ensures that the implementation of Risk Management is adequate and aligned with the characteristic, complexity and risk profile of the Bank. The Bank realizes that in operating its business there will always be inherent risks, i.e. market risk, liquidity risk, credit risk and operational risk. Therefore, the Bank has implemented an Integrated Risk Management Framework, which is a tool for determining strategy, organization, policies and guidelines, to assure that all risks exposed to the Bank can be properly identified, measured, monitored, and controlled. Integrated Risk Management Framework above consists of Risk Monitoring Committee: the extended arm of Board of Commissioners in supervising the implementation of risk management, Risk Management Committee: responsible in determining the policies and guidelines for risk management implementation, including discussion of risks issues faced by the Bank, and, • Risk Management Unit: responsible to identify, measures and monitors all activities entailing risks. ii. Adequacy of policy, procedure and limit In order to implement risk management effectively, the Bank has established policy, procedure, and risk limit aligned to the Bank’s vision, mission, and business strategy. Requirements to create the above are the existence of Risk Management Strategy, Risk Appetite, and Risk Tolerance.

24

Strategi manajemen risiko disusun dengan tujuan agar eksposur risiko Bank dikelola dengan baik sesuai dengan kebijakan, prosedur internal, ketentuan perundang-undangan and peraturan lain yang berlaku. Strategi manajemen risiko disusun dengan mempertimbangkan strategi bank secara menyeluruh dengan memperhitungkan tingkat risiko dan toleransi risiko yang akan diambil. Tingkat dan tipe risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi bisnis dan tujuan Bank.Sementara toleransi risiko yang merupakan tingkat maksimal risiko yang akan diambil tercermin dari limit yang ditentukan oleh bank untuk setiap aktivitas. iii. Kecukupan proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta informasi manajemen risiko

Untuk mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko maka Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur. Unit ini independen terhadap risk taking unit serta memiliki fungsi dan tugas sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku. Proses identifikasi adalah proaktif mencakup seluruh akitivitas Bank melalui analisa atas sumber dan kemungkinan risiko serta pengaruhnya terhadap Bank. Berdasarkan hasil identifikasi ini kemudian Bank melakukan proses pengukuran risiko yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas aktivitas usaha. Informasi ini yang kemudian digunakan dalam proses pemantauan dan pengendalian risiko. Sebagai tambahan, Laporan Profil Risiko telah di siapkan dan dilaporkan setiap kuartal kepada Bank Indonesia sebagai salah satu hasil proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. iv. Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal adalah keseluruhan struktur yang secara umum

Risk management strategy is developed with the objective to ensure that the risk exposure of the Bank is managed adequately in accordance with policy, procedure, regulatory laws, and other applicable provisions. Risk management strategy has been developed by considering the overall Bank’s strategy and measuring the level of risk and risk tolerance that will be taken. Level and type of risks that will be taken are reflected in the Bank’s objectives and business strategy. Meanwhile, risk tolerance which is the maximum level of risk accepted is reflected in limit set by the Bank for each activity. iii. Adequacy of identification process,

measurement, monitoring and risk management information

To support the identification, measurement, monitoring and risk management processes, the Bank has established the Risk Management Unit reporting directly to President Director. This unit is independent from risk taking unit and has the function and responsibility in accordance with the prevailing regulations. Identification process is proactive, covering all business activities of the Bank through analysis of risk source and possibility and its impact to the Bank. Based on identification results the Bank then performs the measurement process in line with the characteristic and complexity of the Bank’s business activity. This information is further used for risk monitoring and risk management process. In addition, a Risk Profile report is prepared and reported quarterly to Bank Indonesia as one of the results from risk identification, measurement, monitoring and management processes. iv. Internal Control System The internal control system is the overall structure aimed at controlling risk in general

25

bertujuan mengendalikan risiko saat berusaha untuk mencapai tujuan strategis Bank. Tujuan sistem ini terutama untuk memastikan hal-hal berikut:

• Pengembangan kultur risiko dengan yang tingkat tinggi pada seluruh karyawan

• Efektivitas dan efisiensi operational internal Bank,

• Informasi internal dan eksternalyang dapat dipercaya,

• Keamanan transaksi,

• Kepatuhan terhadap undang-undang ketentuan-ketentuan dan kebijakan-kebijakan internal.

Pengendalian internal pada Bank didasari oleh ketentuan, petunjuk dan sistem pengendalian dan prosedur yang dilaksanakan oleh manajemen dan karyawan. Pengendalian internal adalah tanggung jawab semua karyawan tanpa melihat tingkatan atau tanggungjawab yang dimiliki serta didasari oleh penerapan pengukuran organisasi yang layak termasuk pemisahan tugas yang jelas. Sistem pengendalian internal terdiri dari Permanent Control dan Periodic Control yang terpisah dan independen satu sama lain meskipun saling melengkapi dan berkoordinasi. Permanent Control, adalah sistem yang diterapkan secara tetap untuk mengendalikan risiko dan memantau eksekusi rencana strategis, dan Periodic Control adalah sistem untuk pengendalian ex-post independen atas operasional Bank, terutama atas efisiensi dan kualitas sistem permanent control. b. Pengungkapan Eksposure Risiko dan

Penerapan Manajemen Risiko secara Khusus

i. Risiko Kredit Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara hati-hati oleh Bank. Kebijakan pemberian pinjaman tertentu telah dilakukan untuk mencerminkan pengalaman dari kredit manajemen, yang bekerja dalam batas tertentu untuk memastikan semua keputusan pemberian

while seeking to achieve the Bank’s strategic objectives. This system aims, in particular, at ensuring the following:

• The development of a high-level culture of risk by employees,

• The effectiveness and efficiency of the Bank’s internal operations,

• The reliability of internal and external information,

• The security of transactions,

• Compliance with laws, regulations and internal policies.

Internal control at the Bank is based on rules, guidelines and a control system and procedures implemented by management and all employees. Internal control is the responsibility of all employees regardless of their level or responsibility, and based on the implementation of appropriate organizational measures include strict segregation of duties. The internal control system consists of the Permanent Control and Periodic Control systems, which, although they are complementary and coordinated, are separate and independent from each other. Permanent Control is an overall system set up to permanently control risks and monitor the execution of strategic actions, and Periodic Control is an overall system for ex-post independent control of the proper operation of the Bank , in particular of the efficiency and quality of the permanent control system. b. Implementation of Specific Risks i. Credit Risk A formalized credit structure ensuring prudent lending policies and practices are adopted throughout the Bank. Specific lending discretions have been granted to reflect the experience of lending management, who operates within a defined framework which ensures all lending decisions are approved and noted at the appropriate levels of responsibility

26

pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai di Bank. Risiko kredit dikelola melalui analisis kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Bank juga memonitor risiko batas maksimum pemberian kredit. Bank menerapkan pemeringkatan kredit internal berdasarkan pengelompokkan kualitas kredit peraturan Bank Indonesia. Peringkat kualitas kredit ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria di bawah ini:

• Risiko bisnis:

� Lingkungan: - Politik, ekonomi dan lingkungan

social - Sektor usaha dan posisi debitur

dalam sector tersebut

� Penilaian Manajemen

• Risiko keuangan:

� Kemampuan pembayaran kembali � Sumber-sumber pembiayaan

Kategorisasi pemeringkatan kualitas kredit ditentukan sebagai berikut: AgunanAgunanAgunanAgunan Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.

within the Bank. Exposure to credit risk is managed through regular analysis of the ability of borrowers to meet interest and principal repayment obligations. The Bank also monitors its legal lending limits. The Bank implements internal credit rating that is based on credit quality categorization of Bank Indonesia regulation. The credit quality rating is decided based on assessment of the following criteria:

• Business risks:

� Environment: - Politic, economic and social

environments - Business sector and position of

the counterparty within sector

� Management Appraisal

• Financial Risks:

� Repayment capacity

� Financing sources The credit quality categorization is defined as follows: CollateralCollateralCollateralCollateral In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is to request customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility granted by the Bank in the event where the customer experiences financial difficulties causing them not to repay their obligations to the Bank.

27

Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi:

- deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran

- standby L/C - piutang - tanah dan/atau bangunan - mesin dan peralatan - persediaan - garansi perusahaan maupun garansi

perorangan

Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali. Penurunan nilai asset keuanganPenurunan nilai asset keuanganPenurunan nilai asset keuanganPenurunan nilai asset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokik atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau

Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include:

- deposits, savings accounts and installment deposit

- standby L/C - receivables - land and/or building - machineries and equipment - inventories - corporate guarantee or personal

guarantee Collateral assessment procedure for land and building as well as machineries and equipment is by appointment of a third party independent appraiser that will periodically re-assess every two years. Impairment of financial assetsImpairment of financial assetsImpairment of financial assetsImpairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged declin in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

• significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

• default or delinquency in interest or principal payments; or

• it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or

28

melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Bank atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

• Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

• Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

• Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.

• Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas

financial re-organisation. For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Bank’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. In conducting collective assessment, the Bank must calculate: Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.

• Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value those cash flows (discounted cash flow).

• Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.

• Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.

• Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable

29

kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok asset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk asset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan

in the event of arrears.

PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years. Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD). The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment. For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against

30

piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunannilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain. ii. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar adalah suku bunga dan nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (seperti pinjaman dan bentuk sejenis), dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang serta kegiatan pembiayaan perdagangan. Kunci dari pengendalian yang efektif atas risiko pasar terletak pada keyakinan atas estimasi potensi kerugian yang datang dari variabel-vaiabel pasar. Bank menggunakan pendekatan standar untuk menghitung rasio kecukupan

The allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss. With the exception of AFS equity instruments, if in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised. In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income. ii. Market Risk Market risk is the risk that arises due to movements in market variables of the portfolio owned by the Bank, which can be detrimental to the Bank. Market variables are interest rates and exchange rates. Market risk may arise from the Bank's functional activities such as treasury activities, investment in securities and investments in money market or in other financial institutions, provision of funds (i.e. loans and similar forms), financing activities such as issuance of debt securities and trade financing activities. The key to effective control over market risks lies in reliably estimate potential losses coming from the market variables. The Bank is using standardized approach to calculate Capital Adequacy Ratio (CAR) at the maturity date. In

31

modal pada saat jatuh tempo. Sebagai tambahan, Grup BNP Paribas telah mengembangkan model Value at Risk yang menghitung jumlah Gross Earning at Risk (GEaR). Model ini menganalisis variabel-variabel dengan cakupan yang luas, termasuk tingkat suku bunga, nilai tukar, harga surat berharga, harga komoditas, volatilitas dan korelasi demikian juga dengan hasil dari pengaruh diversifikasi. Untuk pengelolaan risiko pasar, Bank melakukan beberapa kebijakan seperti penempatan dana hanya kepada pihak yang dapat diandalkan dalam rangka pengelolaan likuiditas Bank, penetapan jangka waktu penempatan dana, penetapan batas limit kredit pada suatu entitas dengan mempertimbangkan jumlah modal yang dimiliki dan penetapan Posisi Devisa Neto terhadap jumlah modal. iii. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian karena sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan manajemen. Termasuk didalamnya adalah bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Kerangka kerja yang sistematis diterapkan untuk memastikan risiko operasional dapat diidentifikasi dan dikendalikan. Termasuk didalamnya adalah bermacam-macam pengendalian kebijakan yang telah diformalkan, prosedur yang didokumentasikan, praktik usaha dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali tersebut akan ditinjau kembali dan disempurnakan secara berkala. Saat ini Bank telah menggunakan Basic Indicator Approach dalam mengukur risiko operasional. iv. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmamnpuan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis

addition, BNP Paribas Group has developed a Value at Risk model which calculates the amount of Gross Earnings at Risk (GEaR). This model analyses a wide range of variables, including interest rates, exchange rates, securities prices, commodity prices, volatilities and correlations as well as the resulting effects of diversification. To manage market risk, the Bank applies a number of policies, such as placement of funds only with reliable parties to ensure management of the Bank’s liquidity, determination of time periods for placement of funds, determination of limits on line of credit to a given entity by considering the amount of capital owned and determination of NOP relative to the total capital. iii. Operational Risk Operational risk is the risk of losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non-compliance with legislation and regulations. A systematic framework is in place to ensure operational risk is identified and controlled. This encompasses a variety of controls including formal policies, documented procedures, business practices and compliance monitoring. These controls are subject to frequent review and improvement. Currently, Bank has use Basic Indicator Approach in measuring operational risk. iv. Liquidity Risk Liquidity Risk means risks caused among others by the inability to settle liabilities at due date. The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity

32

perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan dilaporkan setiap hari untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjaga tingkat likuiditas secara terus menerus. Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya. v. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. vi. Risiko Strategik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui pemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank. Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik, Bank menyusun rencana stratejik dan rencana kerja (business plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank. Pemantauan atas eksposur risiko ini dilakukan secara periodik dengan cara membandingkan antara realisasi dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan. vii. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul

ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. The source and maturity of deposits are managed and reported daily to avoid undue concentrations of funding and also to hold appropriate levels of liquid assets in order to maintain a prudent level of liquidity at all times. As part of the business strategy, the Bank has measured in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities. v. Legal Risk Legal risks can be caused by weaknesses in the legal aspects such as law suits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreement. Legal risks are managed to ensure that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective vi. Strategic Risk Strategic risk is a risk caused by adoption and implementation of an inappropriate strategy of the Bank, inappropriate decision making in the business affairs of the Bank or lack of responsiveness of the Bank to external change. The Bank manages the strategic risk through monitoring of the realization of the Bank’s business plan. In the strategic risk management policy, the Bank sets the strategic plan and business plan according to the prevailing regulation by considering the external factors which might have impact to the Bank’s business strategy. The monitoring of the risks exposures are done periodically by comparing the business realization with stated Bank’s business plan. vii. Compliance Risk Compliance risk is the risk when the Bank does

33

ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman atau rusaknya reputasi. Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen risiko, Dewan Direksi telah memberlakukan konsep CAMELS yang diterapkan oleh Bank Indonesia dalam menilai kesehatan umum menyeluruh bank di Indonesia. viii. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan ada terhadap nilai pemegang saham yang timbul dari pandangan buruk termasuk publisitas negatif. Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko reputasi. Bank menjalankan secara cermat prosedur dan kebijakan tertulis yang sesuai dengan prinsip transparansi dan peningkatan mutu pelayanan kepada para nasabah dan pihak-pihak berkepentingan lain dalam pengendalian risiko reputasi. Selama tahun 2016, jumlah keluhan dari nasabah adalah 24. Tidak terdapat kasus publikasi negatif. Karena itu, risiko dapat timbul dari reputasi tingkat Grup BNP Paribas yang mungkin mempunyai dampak secara langsung atau tidak langsung pada reputasi Bank.

not comply or implement law and regulations and other policies applied. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishment or reputation damage. The Bank actively assesses the Bank’s Internal Guidelines and Procedures to ensure that all external regulation has been accommodated and implemented. In assessing and evaluating risk management, the Board of Directors has enacted CAMELS concept applied by Bank Indonesia in assessing the overall general soundness of banks in Indonesia. viii. Reputation Risk Reputational risk is the risk that exists or will exist against shareholder value arising from the poor outlook including a negative publicity. The Bank implements strong controls for the implementation of strategies and policies for reputational risk. The Bank runs carefully written policies and procedures which are in accordance with the principles of transparency and improvement of service quality to customers and other interested parties in risk control reputation. In 2016, the number of complaints from customers amounted to 24. There were no cases of negative publicity. Therefore, the risk may arise from the BNP Paribas Group level which may have direct or indirect impact on the Bank’s reputation.

III. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Bank memiliki komitmen untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan usaha, serta menghadapi tantangan di lingkungan usaha yang berubah cepat. Bank terus melakukan pengembangan dan inovasi untuk merancang

III. HUMAN RESCOURCES MANAGEMENT The Bank is committed to the development of the quality of its human resources in order to match its business requirement, as well as to face the challenge in a fast changing business environment. Bank continues to develop and innovate in designing human resources

34

program pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan baik program pelatihan dasar wajib dan/atau sukarela sebagai bagian dari upaya berkesinambungan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan. Kegiatan yang disusun senantiasa memperhatikan efektifitas, dampak dan tujuan yang ingin dicapai. Bank juga menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan secara online. Bank juga menawarkan pengembangan karir pribadi yang menarik sebagai jaminan untuk memperoleh komitmen karyawan terhadap tujuan strategis Bank, serta meningkatkan budaya korporasi Bank. Sebagai tambahan, Bank juga menyediakan program bantuan pendidikan kepada karyawan tertentu yang melanjutkan pendidikan formal di universitas di Indonesia. Dengan program ini, Bank menanggung bagian yang disepakati dari biaya pendidikan karyawan yang memenuhi syarat. Pada tahun 2016, Bank telah merekrut 26 karyawan tetap baru sebagai bagian dari rencana untuk memperkuat dan memperluas kembali usaha di Indonesia. Bank terus menjalankan program-program pendidikan dan pelatihan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, mencakup subjek- subjek yang berkaitan dengan perbankan seperti: Pemasaran, Analisa Kredit, Pasar Modal, Pelaporan dan Pengendalian Kredit, Tresuri ALM, Audit Internal, Pengelolaan Risiko, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Kepatuhan, dan lain-lain, serta program-program lain untuk membantu karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka secara lebih baik seperti pelatihan Bahasa Inggris. Pelatihan-pelatihan luar negeri terutama diselenggarakan oleh BNP Paribas SA cabang luar negeri, seperti Singapore, Hong Kong, dan Paris. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR) bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, selama tahun 2016 Bank telah mengirim 14 karyawan untuk menjalani pelatihan ini. 4 karyawan telah lulus ujian untuk tingkat 1, 7 orang untuk tingkat 2, dan 3 orang untuk tingkat 5.

development program through a wide range of compulsory and/or voluntary basic training programs as part of a continuous effort to enhance the skills and knowledge of the staff. We always consider the effectiveness, impact and the achieved goals for all of our training activities. The Bank also organizes an on line training. The Bank also offers attractive personal career management, as a pledge to foster staff’s commitment to the Bank’s strategic objective, as well as to promote the Bank’s corporate culture. In addition, the Bank also provides educational assistance program, which is granted to selected staff who attends formal education in any university in Indonesia. Under this program, the Bank reimburses the eligible staff for an agreed part of the expenses associated with his/her education activities. In 2016, the Bank has recruited 26 new full time employees as part of its plan to strengthen and expand its business in Indonesia. The Bank continues to implement education and training programs, conducted locally and abroad, covering banking related subjects such as: Marketing, Credit Analysis, Capital Market, Credit control and reporting, ALM Treasury, Internal Auditing, Risk Management, Human Resources, Information Technology, Compliance etc., as well as other programs to help the staff in performing their assignments better, such as English language training. Overseas trainings were mainly held by BNP Paribas SA overseas branches, such as Singapore, Hong Kong, and Paris. In line with BI Regulation No. 7/25/PBI/2005 dated 3rd August 2005 regarding Risk Management Certification for the Management and Officers of Commercial Banks, during 2016 the Bank has sent 14 of its staff to attend this training. 4 staff passed the risk certification examinations in level 1, 7 staff in level 2, and 3 staff in level 5.

35

Bank juga terus memberikan pelatihan bagi semua karyawan mengenai AML dan KYC sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 dan No. 2/23/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001.

The Bank also continues to provide training for all staff regarding anti-money laundering and KYC, in compliance with BI Regulation No. 3/PBI/2001 dated 18th June 2001 and No. 2/23/PBI/2001 dated 13th December 2001.

IV. MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI Bank sangat meyakini bahwa pada sektor usaha yang sarat persaingan, penggunaan Tekhnologi Informasi (TI) sangat penting dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada nasabah. Bank memperoleh manfaat dari perangkat keras mutakhir serta perangkat lunak canggih dengan standar internasional yang dirancang dan disediakan oleh Grup BNP Paribas, yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Sistem secara konsisten dimutakhirkan untuk menampung kemajuan tekhnologi dan perubahan kebutuhan usaha. Kebijakan, pedoman, dan prosedur semua operasional TI, serta pedoman sistem perangkat keras dan perangkat lunak diperlakukan sebagai faktor paling penting untuk mengendalikan risiko operasional sehingga didokumentasikan, dikaji ulang, dan dimutakhirkan secara berkala dengan cermat. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2016 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Undang-Undang PP Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang ditetapkan pada tanggal 12 Oktober 2012, Bank telah mengkaji ulang dan memutakhirkan pedoman risiko manajemen TI secara tahunan dan telah merencanakan in-source system perbankan Bank. Sampai saat ini, Bank telah membangun Data Center yang baru (Production and Disaster Recovery Center) untuk memenuhi kebutuhan onshoring dengan meng-host aplikasi-aplikasi di Indonesia. Bank juga telah menyelesaikan proyek-proyek untuk meng-onshore aplikasi-aplikasi ini di Indonesia. Pada saat ini, Bank memfokuskan untuk menyelesaikan proyek-proyek yang masih berjalan. Untuk mengatasi gangguan yang tidak

VI. INFORMATION TECHNOLOGY MANAGEMENT

The Bank firmly believes that in a very competitive business sector, utilization of Information Technology (IT) is crucial in order to provide the best quality service to its customers. The Bank benefits from up-to-date hardware facilities as well as outstanding international standards software designed and provided by BNP Paribas Group, which are customized to fit local needs. Systems are constantly being updated in order to match technological advances and evolution of the business requirements. Policies, guidelines and procedures on all IT operations, systems hardware and software manuals have been considered as the most important factors to control the operational risks hence they are properly documented, reviewed and updated periodically. In line with Otoritas Jasa Keuangan regulation no. 38/POJK.03/2016 regarding Risk Management Implementation for the use of Information Technology by Commercial Banks and with Government Regulation PP Nomor 82 Tahun 2012 on Implementation of Electronic System and Transaction issued on October 2012, the Bank has updated and reviewed its IT risks management policy annually and has planned to onshore our system. To date, Bank has successfully built new data centers (Production and Disaster Recovery Center) to cater in-source requirements to host applications in Indonesia. Bank has also completed projects to onshore applications to Indonesia. Currently, Bank is still focusing to complete the in-progress onshoring To anticipate unexpected disruption (e.g.

36

diharapkan (yakni bencana alam, kerusuhan social, dan lain-lain) atas operasional kantor utama Bank, Bank telah menetapkan Disaster Recovery Center (DRC). Berhubungan dengan aktifitas onshoring, Bank telah membangun Disaster Recovery Center yang baru. Bank telah mendirikan suatu komite krisis gabungan terdiri dari tiga entitas BNP Paribas Group di Indonesia, dengan pertemuan berkala tahunan membahas skenario bencana berskala luas. Tujuan dari komite krisis gabungan adalah untuk mengantisipasi skenario bencana berskala luas berpotensi menganggu operasional 3 entitas tersebut. Untuk meningkatkan keyakinan, kompetensi, dan kesiapan karyawan dalam menghadapi gangguan yang tidak diharapkan terhadap operasional Bank, Bank telah melaksanakan latihan-latihan Call Tree Testing dan Business Continuity Plan (BCP) secara teratur. Di tahun 2016, Bank telah melakukan dua kali latihan dengan hasil yang memuaskan. Untuk meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan TI, Bank telah menerapkan program IT Security e-learning yang wajib dipenuhi dan diperbarui oleh seluruh karyawan setiap tahunnya sebagai bagian dari pelatihan internal. Peningkatan kemampuan teknis karyawan TI juga dilakukan dengan mengirim karyawan TI melakukan pelatihan pada Grup BNP Paribas di Singapura maupun pada lembaga pelatihan TI yang berkualitas.

natural disaster, social unrest, etc) on the Bank’s operation in the main office, a Disaster Recovery Center (DRC). Due to onshoring activity, Bank has built a new Disaster Recovery Center (DRC). The Bank has established the annual joint crisis committee meeting with two other BNP Paribas entities to anticipate wide area disaster scenario. The purpose of the Joint Crisis Committee is to manage the response to a wide area crisis which is a crisis affecting or with the potential to affect the 3 entities. To increase staff confidence, competence and readiness in facing unexpected disruption on the Bank’s operation, the Bank has been conducting regular Call Tree Testing and Business Contingency Planning (BCP) exercises. During 2016 the Bank has conducted two exercises with satisfactory result. To enhance the awareness of the Bank’s staff on IT security risk, the Bank has implemented an IT Security e-learning program which is compulsory for all staff and is renewed annually as part of the Bank’s internal training program. IT skills continue to be enhanced for IT staff by sending them to regional training centers of BNP Paribas Group in Singapore, as well as any other local IT training providers.

37

KINERJA KEUANGAN i. Neraca Aset Kualitas asset secara keseluruhan tetap sangat memuaskan terutama karena terdiri dari penempatan pada BI, Surat Berharga (Surat Utang Negara/Sertifikat Bank Indonesia), Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan Janji dijual kembali, dan kredit kepada nasabah dengan distribusi masing-masing 4.4%, 9.4%, 24.5% dan 47.4% dari total aset. Dibandingkan tahun 2015 kredit kepada nasabah meningkat sebesar 22.2% mencapai Rp 8,758.4 milyar diakhir tahun 2016. KreditKreditKreditKredit Per 31 Desember 2016, total portfolio kredit bruto adalah sebesar Rp 8,758.4 milyar dengan rasio kredit bermasalah bruto sebesar 0,0%. Kredit dalam mata uang Rupiah adalah sebesar Rp 5,026.3 milyar, semetara kredit dalam mata uang asing adalah setara dengan Rp 3,732.0 milyar. PPPPendendendendanaananaananaananaan Karena sifat perbankan korporat dan beroperasi tanpa cabang, selain dari deposito nasabah korporat, Bank memperoleh pendanaan likuiditas dari pasar uang antar-bank dan dukungan bank induk dalam bentuk pinjaman jangka panjang ditarik sebesar USD220 juta

FINANCIAL PERFORMANCE I. Balance Sheet Assets Total performing asset quality remained very satisfactory rated with collectability 1 as per central bank criteria, with placement to BI, marketable securities, reverse repo and credit to clients’ distribution of 4.4%, 9.4%, 24.5% and 47.4% of the total balance sheet. Compared to previous year credit to clients increased by 22.2% or reaching IDR 8,758.4 billion as at end of 2016. LoansLoansLoansLoans As at 31 December 2016, total gross loan portfolio was IDR 8,758.4 billion while gross NPL ratio was 0.00%. Rupiah denominated loan/credit of IDR 5,026.3 billion, while the foreign currency denominated loan/credit was IDR 3,732.0 billion. FundingFundingFundingFunding Given its wholesale focus and single branch operation, aside from its wholesale clients’ deposits, the Bank relies on inter-bank and parent bank’s support long term borrowing for USD 220 mio (facility of USD 250 mio) for its liquidity need.

38

(dengan fasilitas sebesar USD 250 juta) untuk keperluan likuiditas. Dana Pihak Ketiga – dana pihak ketiga sebesar Rp 5,641,3 milyar. Umumnya profil Dana Pihak Ketiga terutama adalah berupa dana dari perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah deposito yang besar pula dan sensitive terhadap suku bunga. Kecukupan Modal dan EkuitasKecukupan Modal dan EkuitasKecukupan Modal dan EkuitasKecukupan Modal dan Ekuitas Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah sebesar 22.4% per 31 Desember 2016. Modal terdiri atas modal inti sebesar Rp IDR 2,050.7 milyar dan modal pelengkap sebesar IDR 805.9 milyar. ii. Laba Rugi Laba bersih untuk perode 12 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 282.7 milyar sedangkan untuk periode yang sama tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 152.2 milyar. Pendapatan bunga bersih tetap memuaskan yakni sebesar Rp 452.9 milyar (dengan NIM sebesar 3,2%). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) untuk periode yang bersangkutan adalah sebesar 58.7%. III. Rasio Keuangan Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) untuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional adalah 22.4% per 31 Desember 2014. Return on Equity (ROE) tetap memuaskan yakni sebesar 14,2% per 31 Desember 2016. IV. Perpajakan Pajak Pendapatan Perusahaan untuk tahun fiskal 2015 sebesar Rp 124,746 milyar. Aset pajak tangguhan sebesar Rp 26.2 milyar.

Third Party Fund - The Bank’s third party funds is at IDR 5,641.3 billion. Generally our Third Party Fund profile is mainly large corporate with big amount of deposits and is price sensitive. Capital Adequacy and EquityCapital Adequacy and EquityCapital Adequacy and EquityCapital Adequacy and Equity Capital Adequacy Ratio (CAR) of 22.4% as of 31st December 2016. Equity reported comprised of Tier 1 capital of IDR 2,050.7 billion and Tier 2 for IDR 805.9 billion. II. Profit and Loss Net profit for the 12 months to 31 December 2016 was IDR 282.7 billion compared to IDR 152.2 billion previously. The bank continued to enjoy healthy net interest income of IDR 452.9 billion (with a NIM of 3.2%). Operational Expense over Operational Income for the period was 58.7%. III. Financial Ratio Capital Adequacy Ratio for credit, market and operational risks was (CAR) 22.4% as of 31st December 2016. Return on Equity (ROE) continued to be satisfactory at 14.2% as of end December 2016. IV. Taxation The Corporate Income Tax expense for fiscal year 2015 amounted to IDR 124,746 billion. The deferred tax assets amounted to IDR 26.2 billion.

39

INFORMASI KREDIT Kolektibilitas kredit yang diberikan

Kredit yang diberikan per sektor ekonomi

CREDIT INFOMRATION Loan granted by collectability Loan granted by economic sector

40

PAJABAT EKSEKUTIFPAJABAT EKSEKUTIFPAJABAT EKSEKUTIFPAJABAT EKSEKUTIF

No Nama/Name Jabatan/TitleTanggal Masuk /

Hiring Date

Tempat Lahir /

Place of Birth

Tanggal Lahir /

Birth DateKualifikasi Terakhir / Last Qualification Universitas / University

1 Adhe Chandra Credit and Risk Control Officer 01-Jul-16 Jakarta 26-Jan-84 Master of Management Prasetiya Mulia Business School

2 Bakhrunaja Andro Yogi Head of Regulatory Compliance 07-Mar-16 Jakarta 20-Aug-82 Post Graduate Degree in Faculty of Law Erasmus Universiteit Rotterdam The Netherlands

3 Christine Taharudin Head of Internal Audit 01-Oct-15 Medan 20-Jun-83 Bachelor of Commerce (Accounting & Finance) University of New South Wales (UNSW)

4 Diana Romatua Marbun Head of Human Resources 05-Oct-15 Jakarta 05-Apr-75 Bachelor of Economy Universitas Indonesia

5 Donny Rusli Head of Local Corporate Banking 06-Apr-15 Medan 10-May-74 Master of Management Monash University - Melbourne, Australia

6 Edwin M. Gani Head of Information Technology and IT On-shoring 22-Sep-15 Jakarta 10-Feb-85 Bachelor of Business Monash University - Melbourne, Australia

7 Juliando Menachem Head of Operations and Client Management 11-Sep-15 Jakarta 18-Jul-77 Master of Management Universitas Indonesia

8 Mario Albert Utama Head of Transaction Banking 01-Dec-14 Jakarta 30-Nov-74 Master of Business Administration University of San Fransisco, USA

9 Maytriani Brata AML Compliance Officer 01-Apr-16 Bogor 27-May-72 Bachelor of Banking Management Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan & Perbankan Indonesia (STEKPI)

10 Olivier Decock Chief Operating Officer 01-Jan-15 Ixelles 10-Mar-63 Post Graduate Diploma in Management Paris Dauphine University

11 Ratih Damayanti Head of Financial Security 29-Aug-16 Pontianak 25-Nov-74 Master of Commerce in Accounting and Finance Macquarie University Sydney

12 Richard Andrew Martomo Head of Multinational Company 01-Sep-14 Yogyakarta 18-Sep-77 Bachelor Degree in Accounting Faculty of Economics University of Indonesia

13 Shinta M. G. Tambunan Head of Client Management 09-Nov-15 Jakarta 24-Aug-72 Bachelor of Economy Universitas Indonesia

14 Tamara Marina Nasution Head of Finance & Control 10-May-10 Bandung 20-Sep-66 Bachelor of Business Administration Indonesia European University, Jakarta

15 Valentina Agustia Head of Coverage & Territory, Credit Management 01-Nov-15 Jakarta 21-Dec-79 Bachelor of Business Nanyang Technological University, Singapore

16 Willy Samuel Tobing Head of Investment Banking Coverage 30-Jun-14 Bogor 01-Mar-72 Master of Business Law Universitas Padjajaran

- 41 -

Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik

Audited Financial Statement

Pada halaman-halaman berikut ini kami lampirkan Laporan Keuangan

serta Internal Control Memorandum PT. Bank BNP Paribas Indonesia pada

dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, yang

telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan.

(Harap membuka Laporan Keuangan dalam format Pdf yang terlampirkan dalam CD ini)

In the next pages we attach the Financial Statements and Internal Control

Memorandum of PT Bank BNP Paribas Indonesia as at and for the years

ended 31 December 2016 and 2015 which has been audited by Public

Accountant Office Satrio Bing Eny & Rekan.

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

(dalam jutaan rupiah)

KOMPONEN MODAL 31 December 2016 31 December 2015

(1) (3) (4)

I KOMPONEN MODAL

A Modal Inti 2,050,707 1,781,127

1 Modal disetor 1,062,170 1,062,170

2 Cadangan Tambahan Modal 1,042,936 718,957

3 Modal Inovatif - -

4 Faktor Pengurang Modal Inti - -

5 Kepentingan Non Pengendali - -

B Modal Pelengkap 805,986 439,265

1 Level Atas (Upper Tier 2) 132,361 132,361

2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 673,625 306,904

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap - -

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - -

Eksposur Sekuritisasi - -

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) - -

E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR - -

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 2,856,693 2,220,392

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG - -

DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) 2,856,693 2,220,392

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT 10,588,917 7,571,161

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL 604,347 524,426

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR 1,561,196 1,348,693

A Metode Standar 1,561,196 1,348,693

B Model Internal - -

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL 22.40% 23.51%

DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]

(2)

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Jawa Sumatera Kalimantan Nusa

Tenggara

Luar

Indonesia

Total Jawa Sumatera Kalimantan Nusa

Tenggara

Luar

Indonesia

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,829,581 - - - - 2,829,581 1,342,080 - - - - 1,342,080

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga

Internasional - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 164,423 - - - 242,880 407,304 38,107 - - - 154,457 192,565

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 9,084,475 409,925 202,088 - 9,696,487 6,530,597 153,904 350,829 151,635 - 7,186,965

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya 145,822 - - - - 145,822 78,508 - - - - 78,508

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total 12,224,301 409,925 202,088 - 242,880 13,079,194 7,989,292 153,904 350,829 151,635 154,457 8,800,118

Wilayah 1: Jawa

Wilayah 2 : Kalimantan

Wilayah 3 :

Wilayah 4

No. Kategori Portofolio Berdasarkan Wilayah

31 Desember 2015

Tagihan Bersih berdasarkan wilayah

31 Desember 2016

Tagihan Bersih berdasarkan wilayah

Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 tahun>1 thn s.d.

3 thn

>3 thn s.d.

5 thn> 5 thn

Non-

KontraktualTotal < 1 tahun

>1 thn s.d. 3

thn

>3 thn s.d. 5

thn> 5 thn

Non-

KontraktualTotal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 1,892,275 937,306 - - - 2,829,581 835,656 503,150 - - - 2,021,327

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 407,304 - - - - 407,304 192,565 - - - - 1,716,617

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio

Ritel - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 4,823,435 3,058,433 1,450,000 364,618 9,696,487 3,458,411 1,027,659 2,700,894 4,276,460

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - 145,822 145,822 - - - - 78,508 61,248

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total 7,123,014 3,995,740 1,450,000 364,618 145,822 13,079,194 4,486,631 1,530,809 2,700,894 - 78,508 8,800,118

No. Kategori Portofolio

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor Ekonomi

Tagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada

Bank

Pembangunan

Multilateral

dan Lembaga

Internasional

Tagihan Kepada

Bank

Kredit Beragun

Rumah Tinggal

Kredit Beragun

Properti

Komersial

Kredit

Pegawai/P

ensiunan

Tagihan Kepada

Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

Tagihan kepada

Korporasi

Tagihan yang

Telah Jatuh

Tempo

Aset Lainnya Eksposur di

Unit Usaha

Syariah (apabila

ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

31 Desember 2016

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - 1,572,902 - - -

4 Industri pengolahan - - - - - - - - 5,047,356 - - -

5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - - - - -

6 Konstruksi - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - 20,295 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - - - - 203,747 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - - - - - - - - 1,057,699 - - -

10 Perantara keuangan - - - 407,304 - - - - 182,851 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - - - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - -

20 Lainnya 2,829,581 - - - - - - - 1,611,636 - 145,822 -

Total 2,829,581 - - 407,304 - - - - 9,696,487 - 145,822 -

31 Desember 2015

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - 1,530,609 - - -

4 Industri pengolahan - - - - - - - - 3,979,421 - - -

5 Listrik, Gas dan Air - - - - - - - - 262,927 - - -

6 Konstruksi - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - - 587,823 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - - - - - - - - 426,692 - - -

10 Perantara keuangan - - - 192,565 - - - - 212,003 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - - - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - - - - - - - - 182,244 - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - - - - - - - -

20 Lainnya 1,342,080 - - - - - - - 5,246 - 78,508 -

Total 1,342,080 - - 192,565 - - - - 7,186,965 - 78,508 -

Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Jawa Sumatera Kalimantan Nusa

Tenggara

Luar

Indonesia

Total Jawa Sumatera Kalimantan Nusa

Tenggara

Luar

Indonesia

Total

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan 12,243,437 409,925 202,088 - 242,880 13,098,330 8,009,831 155,121 351,183 151,635 154,457 8,822,229

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) - - - - - - - - - - -

a. Belum jatuh tempo - - - - - - - - - - -

b. Telah jatuh tempo - - - - - - - - - - -

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual - - - - - - - - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 19,136 - - - 19,136 20,539 1,217 355 - - 22,111

5 Tagihan yang dihapus buku - - - - - - - - - - -

(2)

No. Keterangan

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Wilayah Wilayah

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Belum Jatuh

Tempo

Telah jatuh

tempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

31 Desember 2016

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - -

2 Perikanan - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian 1,572,902 - - - - -

4 Industri pengolahan 5,056,752 - - 9,396 -

5 Listrik, Gas dan Air - - - - - -

6 Konstruksi - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran 20,295 - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 203,747 - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 1,057,699 - - - - -

10 Perantara keuangan 590,155 - - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - -

20 Lainnya 4,596,779 - - 9,740 -

Total 13,098,330 - - - 19,136 -

31 Desember 2015

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - -

2 Perikanan - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian 1,530,609 - - - - -

4 Industri pengolahan 3,992,082 - - - 12,661 -

5 Listrik, Gas dan Air 262,927 - - - - -

6 Konstruksi - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran 587,823 - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 431,974 - - - 5,281 -

10 Perantara keuangan 404,567 - - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - -

13 Jasa pendidikan - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 186,412 - - - 4,168 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha - - - - - -

20 Lainnya 1,425,834 - - - - -

Total 8,822,228 - - - 22,111 -

Tagihan yang

dihapus buku

Tagihan yang Mengalami Penurunan

No. Sektor Ekonomi Tagihan

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo awal CKPN - 22,111 - 19,622

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) - (2,975) - 2,489

a Pembentukan CKPN pada periode berjalan - 9,740 - 17,856

b Pemulihan CKPN pada periode berjalan - (12,715) - (15,367)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan - - - -

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan - - - -

Saldo akhir CKPN - 19,136 - 22,111

31 Desember 2016 31 Desember 2015No. Keterangan

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Lembaga

Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings

Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-

(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek

Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - 2,829,581 - - - - - - - 2,829,581

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - 1,412 33,885 144,454 227,553 - - - - - - - 407,304

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi - - 11,294 1,733,982 232,555 - - - - - - - 7,718,656 9,696,487

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - 145,822 145,822

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -

Total - 1,412 45,179 1,878,436 460,108 2,829,581 - - - - - - 7,864,478 13,079,194

(dalam jutaan rupiah)

Lembaga

Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings

Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-

(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek

Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - 1,342,080 - - - - - - - 1,342,080

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - 38,107 51,046 103,412 - - - - - - - - - 192,565

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi - - 119,183 1,320,032 - - - - - - - - 5,747,750 7,186,965

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - 78,508 78,508

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -

Total - 38,107 170,229 1,423,444 - 1,342,080 - - - - - - 5,826,258 8,800,118

No. Kategori Portofolio

Tanpa Peringkat TotalNo. Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Tagihan Bersih

Tanpa Peringkat Total

10.7

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Kategori Portofolio

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,829,581 - - - - - - - - - - - 1,342,080 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - 407,304 - - - - - - - - 81,461 6,517 - 192,565 - - - - - - - - 38,513 3,081

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi - 11,294 - - - 1,733,982 - 7,951,211 - - 8,820,461 705,637 - 119,183 - - - 1,320,032 - 5,747,750 - - 6,431,603 514,528

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya - - - - - - - 145,822 - - 145,822 11,666 - - - - - - - 78,502 - - 78,502 6,280

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca 2,829,581 418,598 - - - 1,733,982 - 8,097,033 - - 9,047,744 723,819 1,342,080 311,748 - - - 1,320,032 - 5,826,252 - - 6,548,618 523,889

B

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd

Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - 1,875,998 - - - - - - - - 375,200 30,016 - 929,472 - - - - - - - - 185,894 14,872

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi - - - - - - - 1,165,974 - - 1,165,974 93,278 - - - - - - - 836,649 - - 836,649 66,932

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA - 1,875,998 - - - - - 1,165,974 - - 1,541,174 123,294 - 929,472 - - - - - 836,649 - - 1,022,543 81,803

C

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan

(Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

ATMR

Beban Modal

(8%)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit

31 Desember 2016 31 Desember 2015

ATMR

Beban Modal

(8%)

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Agunan Garansi

Asuransi

Kredit Lainnya Agunan Garansi

Asuransi

Kredit Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

(8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)

] (3) (4) (5) (6) (7)

(8) = (3)-

[(4)+(5)+(6)+(7)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,829,581 - - - - 2,829,581 1,342,080 - - - - 1,342,080

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 407,304 - - - - 407,304 192,565 - - - - 192,565

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 9,696,487 - - - - 9,696,487 7,186,965 - - - - 7,186,965

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya 145,822 - - - - 145,822 78,508 - - - - 78,508

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca 13,079,194 - - - - 13,079,194 8,800,118 - - - - 8,800,118

B Eksposur Rekening Adminsitratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 1,875,998 - - - - 1,875,998 929,472 - - - - 929,472

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 1,193,025 - 27,051 - - 1,165,974 863,096 - 26,447 - - 836,649

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Rekening Administratif 3,069,023 - 27,051 - - 3,041,972 1,792,568 - 26,447 - - 1,766,121

C Eksposur Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - - - - - -

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 16,148,217 - 27,051 - - 16,121,166 10,592,686 - 26,447 - - 10,566,239

Kategori PortofolioNo.

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tagihan

Bersih

Bagian Yang

Tidak Dijamin

Tagihan

Bersih

Bagian Yang

Tidak Dijamin

Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

(dalam jutaan rupiah)

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah MRK

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,829,581 - - 1,342,080 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 407,304 81,461 81,461 192,565 38,513 38,513

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 9,696,487 8,820,461 8,820,461 7,186,965 6,431,603 6,431,603

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -

11 Aset Lainnya 145,822 - 145,822 78,508 - 78,502

TOTAL 13,079,194 8,901,922 9,047,744 8,800,118 6,470,116 6,548,618

No Kategori Portofolio

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

(dalam jutaan rupiah)

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah

MRK

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah

MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 1,875,998 375,200 375,200 929,472 185,894 185,894

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi 1,193,025 1,193,025 1,165,974 863,096 863,096 836,649

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

TOTAL 3,069,023 1,568,225 1,541,174 1,792,568 1,048,990 1,022,543

No Kategori Portofolio

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

(dalam jutaan rupiah)

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah

MRK

Tagihan

Bersih

ATMR

Sebelum

MRK

ATMR

Setelah

MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - -

TOTAL - - - - - -

No Kategori Portofolio

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)

(dalam jutaan rupiah)

Nilai EksposurFaktor Pengurang

ModalATMR Nilai Eksposur

Faktor

Pengurang

Modal

ATMR

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. - - - -

a. - - - -

b. - - - -

c. - - - -

d. - - - -

2. - - - -

- - - - - -

Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

Non-delivery versus payment

TOTAL

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Jenis TransaksiNo

(2)

Delivery versus payment

Beban Modal 8% (5-15 hari)

Beban Modal 50% (16-30 hari)

Beban Modal 75% (31-45 hari)

Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi

(dalam jutaan rupiah)

Faktor

Pengurang

Modal

ATMR

Faktor

Pengurang

Modal

ATMR

(1) (2) (3) (4) (4) (5)

1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan - - - -

2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan - - - -

3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan - -

4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan - - (4) -

5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan - - - -

6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan - - - -

7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia

mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank

umum.

- -

- - - - TOTAL

Jenis TransaksiNo

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 10,588,917 7,571,161

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL - -

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar

(dalam jutaan rupiah)

Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR

(1) (3) (4) (3) (4)

1 Risiko Suku Bunga 112,343 1,404,293 104,282 1,303,530

a. Risiko Spesifik - - - -

b. Risiko Umum 112,343 1,404,293 104,282 1,303,530

2 Risiko Nilai Tukar 12,552 156,903 3,613 45,163

3 Risiko Ekuitas *) - - - -

4 Risiko Komoditas *) - - - -

5 Risiko Option - - - -

Total 124,896 1,561,196 107,895 1,348,693

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud

31 Desember 2016 31 Desember 2015

No. Jenis Risiko

(2)

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Pendapatan Bruto

(Rata-rata 3 tahun

terakhir) Beban Modal ATMR

Pendapatan Bruto

(Rata-rata 3 tahun

terakhir) Beban Modal ATMR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar 362,985 54,448 604,347 279,694 41,954 524,426

Total 362,985 54,448 604,347 279,694 41,954 524,426

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Pendekatan Yang DigunakanNo.

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d. 12

bln > 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln > 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I NERACA

A Aset

1 Kas 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0

2 Penempatan pada Bank Indonesia 1,335,852 1,335,852 0 0 0 0 353,206 353,206 0 0 0 0

3 Penempatan pada bank lain 1,421 1,421 0 0 0 0 1,588 1,588 0 0 0 0

4 Surat Berharga 1,745,700 0 130,581 143,227 235,029 1,236,862 1,540,185 89,599 100,387 0 24,725 1,325,474

5 Kredit yang diberikan 5,020,371 134,075 1,026,877 1,571,002 490,143 1,798,274 3,530,097 805,053 666,877 347,487 330,967 1,379,712

6 Reverse Repo 4,530,725 0 0 0 0 4,530,725 2,881,824 2,881,824

7 Tagihan lainnya 312,502 14,544 25,049 130,486 26,190 116,233 588 204 42 0 15 326

8 Lain-lain 52,143 52,143 0 0 0 0 90,794 90,794 0 0 0 0

Total Aset 12,998,713 1,538,034 1,182,507 1,844,716 751,362 7,682,094 8,398,287 1,340,451 767,307 347,487 355,707 5,587,336

B. Kewajiban

1 Dana Pihak Ketiga 4,141,828 2,324,257 1,803,859 10,121 3,590 0 1,761,599 1,742,814 18,785 0 0 0

2 Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Kewajiban pada bank lain 4,219,701 115 0 0 0 4,219,586 3,352,754 0 0 0 0 3,352,754

4 Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Pinjaman yang Diterima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Kewajiban lainnya 612,057 4,680 14,285 124,832 208,508 259,752 370,473 213 222 20,988 0 349,049

7 Lain-lain 312,420 312,420 0 0 0 0 104,729 104,729 0 0 0 0

Total Kewajiban 9,286,005 2,641,472 1,818,144 134,953 212,098 4,479,337 5,589,555 1,847,757 19,007 20,988 0 3,701,803

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 3,712,708 (1,103,439) (635,637) 1,709,762 539,264 3,202,757 2,808,733 (507,306) 748,299 326,499 355,707 1,885,533

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1 Komitmen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kontijensi 3,302,434 0 0 0 3,302,434 0 5,133,868 0 0 0 5,133,868 0

Total Tagihan Rekening Administratif 3,302,434 0 0 0 3,302,434 0 5,133,868 0 0 0 5,133,868 0

B. Kewajiban Rekening Administratif

1 Komitmen 2,895,721 0 0 0 2,895,721 0 3,408,373 0 0 0 3,408,373 0

2 Kontijensi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Kewajiban Rekening Administratif 2,895,721 0 0 0 2,895,721 0 3,408,373 0 0 0 3,408,373 0

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 406,713 0 0 0 406,713 0 1,725,495 0 0 0 1,725,495 0

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 4,119,421 (1,103,439) (635,637) 1,709,762 945,977 3,202,757 4,534,228 (507,306) 748,299 326,499 2,081,202 1,885,533

Selisih Kumulatif 0 (1,103,439) (1,739,076) (29,313) 916,664 4,119,421 0 (507,306) 240,993 567,492 2,648,694 4,534,228

No.

Jatuh Tempo Jatuh Tempo

31 Desember 2016 31 Desember 2015

(2)

Saldo SaldoPos-pos

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln > 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln > 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I NERACA

A Aset

1 Kas

2 Penempatan pada Bank Indonesia 556,423 556,423 0 0 0 0 266,060 266,060 0 0 0 0

3 Penempatan pada bank lain 139,289 139,289 0 0 0 0 117,173 117,173 0 0 0 0

4 Surat Berharga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kredit yang diberikan 3,718,859 474,232 8,420 80,048 346,902 2,809,257 3,613,283 234,400 0 41,642 184,303 3,152,938

6 Reverse Repo 0 0 0 0 0 0 0

7 Tagihan lainnya 726,774 394,461 104,681 219,339 1,219 7,074 523,296 25,550 92,382 15,582 43,051 346,731

8 Lain-lain 356,358 356,358 0 0 0 0 12,552 12,552 0 0 0 0

Total Aset 5,497,703 1,920,763 113,101 299,387 348,121 2,816,331 4,532,364 655,735 92,382 57,224 227,354 3,499,669

B. Kewajiban

1 Dana Pihak Ketiga 1,499,474 1,368,907 89,075 37,547 3,945 0 1,326,333 1,217,011 109,322 0 0 0

2 Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Kewajiban pada bank lain 680,361 680,361 0 0 0 0 482,475 482,475 0 0 0 0

4 Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Pinjaman yang Diterima 3,637,575 0 0 0 0 3,637,575 1,723,125 0 0 0 0 1,723,125

6 Kewajiban lainnya 897,310 356,664 87,344 222,002 147,565 83,736 1,423,011 28,534 168,169 149,072 193,152 884,084

7 Lain-lain 247,062 247,062 0 0 0 0 83,061 83,061 0 0 0 0

Total Kewajiban 6,961,782 2,652,994 176,419 259,548 151,511 3,721,311 5,038,004 1,811,080 277,491 149,072 193,152 2,607,209

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca (1,464,079) (732,231) (63,317) 39,839 196,611 (904,980) (505,641) (1,155,345) (185,110) (91,848) 34,202 892,460

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif

1 Komitmen 1,181,132 348,093 295,009 255,624 109,073 173,333 1,080,080 173,724 231,767 215,569 37,670 421,350

2 Kontijensi 298,207 0 0 0 298,207 0 491,845 0 0 0 491,845 0

Total Tagihan Rekening Administratif 1,479,339 348,093 295,009 255,624 407,280 173,333 1,571,925 173,724 231,767 215,569 529,515 421,350

B. Kewajiban Rekening Administratif

1 Komitmen 1,136,299 221,036 142,166 117,963 273,716 381,418 1,121,656 77,959 66,580 177,829 273,310 525,978

2 Kontijensi 287,824 11,645 11,477 131,564 74,161 58,977 111,705 148 1,157 8,683 47,870 53,847

Total Kewajiban Rekening Administratif 1,424,123 232,681 153,643 249,527 347,877 440,395 1,233,361 78,107 67,737 186,512 321,180 579,825

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 55,216 115,412 141,366 6,097 59,403 (267,062) 338,564 95,617 164,030 29,057 208,335 (158,475)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (1,408,863) (616,819) 78,049 45,936 256,014 (1,172,042) (167,077) (1,059,728) (21,080) (62,791) 242,537 733,985

Selisih Kumulatif 0 (616,819) (538,770) (492,835) (236,821) (1,408,863) 0 (1,059,728) (1,080,807) (1,143,599) (901,062) (167,077)

(2)

No. Pos-pos

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Saldo

Jatuh Tempo

Saldo

Jatuh Tempo

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA DAFTAR ISI

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DIRECTORS’ STATEMENT LETTER INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN –

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016

FINANCIAL STATEMENTS –

For the year ended December 31, 2016

Laporan Posisi Keuangan 1 Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain

3 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 7 Notes to Financial Statements

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2016 DECEMBER 31, 2016

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2016 Notes 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

ASET ASSETS

Kas - 6 Cash

Giro pada Bank Indonesia 822.512 5 414.297 Demand Deposits with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 6 Demand Deposits with Other Banks

Pihak berelasi 105.395 29 66.121 Related parties

Pihak ketiga 35.314 52.640 Third parties

Jumlah 140.709 118.761 Total

Penempatan pada Bank Indonesia

- setelah dikurangi bunga Placements with Bank Indonesia

yang belum diamortisasi sebesar - net of unamortized interest

Rp 237 juta pada 31 Desember 2016 dan of Rp 237 million at December 31, 2016 and

Rp 93 juta pada 31 Desember 2015 1.069.762 7 204.969 Rp 93 million at December 31, 2015

Efek-efek 8 Securities

Diperdagangkan 559.146 746.842 Trading

Tersedia untuk dijual 919.960 719.540 Available-for-sale

Wesel ekspor 266.594 73.803 Export bills

Jumlah 1.745.700 1.540.185 Total

Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali -

setelah dikurangi premium (diskonto) yang belum Securities Purchased under Agreement to

diamortisasi sebesar Rp 169.775 juta pada Resell - net of unamortized premium (discount)

31 Desember 2016 dan Rp 38.126 juta pada of Rp 169,775 million at December 31, 2016

31 Desember 2015 4.530.725 9 2.881.824 and Rp 38,126 million at December 31, 2015

Tagihan Akseptasi 669.380 10 - Acceptances Receivable

Tagihan Derivatif 11 Derivative Receivables

Pihak berelasi 25.612 29 70.867 Related parties

Pihak ketiga 344.283 453.017 Third parties

Jumlah 369.895 523.884 Total

Kredit 12 Loans

Pihak berelasi 3.490 29 3.156 Related parties

Pihak ketiga 8.754.876 7.162.335 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allowance for impairment losses

Jumlah 8.739.230 7.143.380 Total

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi Premises and Equipment - net of accumulated

penyusutan sebesar Rp 24.566 juta depreciation of Rp 24,566 million

pada 31 Desember 2016 dan Rp 18.582 juta at December 31, 2016 and Rp 18,582 million

pada 31 Desember 2015 27.207 13 23.003 at December 31, 2015

Aset Pajak Tangguhan 53.362 28 29.678 Deferred Tax Assets

Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Prepaid Expenses and

Lain-lain 327.934 14,29 50.663 Other Assets

JUMLAH ASET 18.496.416 12.930.650 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 1 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2016 - Lanjutan DECEMBER 31, 2016 - Continued

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2016 Notes 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan 15 Deposits

Pihak berelasi 308.538 29 194.963 Related parties

Pihak ketiga 5.332.763 2.892.969 Third parties

Jumlah 5.641.301 3.087.932 Total

Simpanan dari Bank Lain 16 Deposits from Other Banks

Pihak berelasi 316.719 29 339.855 Related parties

Pihak ketiga 363.757 613.550 Third parties

Jumlah 680.476 953.405 Total

Liabilitas Akseptasi 669.380 10 - Acceptances Payable

Liabilitas Derivatif 11 Derivative Payables

Pihak berelasi 50.653 29 7.252 Related parties

Pihak ketiga 789.333 1.786.232 Third parties

Jumlah 839.986 1.793.484 Total

Pinjaman yang Diterima 2.963.950 17,29 1.723.125 Borrowings

Utang Pajak 48.189 18,28 3.281 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 9.532 27 6.291 Post-employment Benefits Obligation

Pinjaman Subordinasi 673.625 19,29 344.625 Subordinated Loans

Liabilitas Lain-lain 4.721.350 20,29 3.060.042 Other Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 16.247.789 10.972.185 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 Capital Stock - par value of Rp 1,000,000

per saham per share

Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - Authorized, fully issued and paid-up share

1.062.170 saham 1.062.170 21 1.062.170 capital - 1,062,170 shares

Penghasilan Komprehensif Lain 5.474 8,27,28 (2.596) Other Comprehensive Income

Saldo Laba Retained Earnings

Ditentukan penggunaannya 2.612 2.612 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 1.178.371 896.279 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 2.248.627 1.958.465 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 18.496.416 12.930.650 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 2 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

KOMPREHENSIF LAIN COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016

Catatan/

2016 Notes 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES

Pendapatan bunga 687.318 22,29 456.352 Interest revenues

Beban bunga (234.324) 23,29 (166.435) Interest expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 452.994 289.917 Interest Revenues - Net

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING REVENUES

Keuntungan transaksi mata uang Gains on foreign exchange transactions -

asing - bersih 148.626 106.546 net

Kerugian yang belum direalisasi

atas perubahan nilai wajar efek-efek Unrealized losses from changes

diperdagangkan (110.722) 8 (10.931) in fair value of trading securities

Provisi dan komisi lainnya - bersih 73.105 24,29 (19.281) Other commissions and fees - net

Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek -

bersih 12.001 (4.971) Gains (losses) on sale of securities - net

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 123.010 71.363 Total Other Operating Revenues

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES

Beban kepegawaian 108.649 25 87.190 Personnel expenses

Beban umum dan administrasi 71.381 26,29 55.497 General and administration expenses

Cadangan (pemulihan) kerugian penurunan nilai (1.965) 12 2.489 Provision for (recovery of) impairment losses

Lain-lain 16.799 32 10.467 Others

Jumlah Beban Operasional Lainnya 194.864 155.643 Total Other Operating Expenses

PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH 381.140 205.637 OPERATING REVENUE - NET

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL 132 678 NON-OPERATING REVENUES

LABA SEBELUM PAJAK 381.272 206.315 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK (98.574) 28 (54.144) TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 282.698 152.171 NET INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:

Pengukuran kembali atas program

imbalan pasti (808) 27 71 Remeasurement of defined benefit obligation

Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang Income tax benefit (expense) relating to

tidak akan direklasifikasi 202 28 (18) item that will be reclassified subsequently

(606) 53

Pos-pos yang akan direklasifikasi Item that may be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:

Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi atas perubahan nilai Unrealized gains (losses) from changes

wajar efek-efek tersedia untuk dijual 10.759 8 (9.486) in fair value of available-for-sale securities

Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang Income tax benefit (expenses) relating to

akan direklasifikasi (2.689) 28 2.371 items that will be reclassified subsequently

8.070 (7.115)

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME

PAJAK 7.464 (7.062) (LOSS) FOR THE YEAR AFTER TAX

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

BERJALAN 290.162 145.109 FOR THE YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 3 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016

Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi atas

perubahan nilai wajar

efek-efek tersedia

untuk dijual/

Unrealized gains

(losses) from changes in Ditentukan Belum ditentukan

Catatan/ Modal saham/ fair value of available- penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/

Notes Capital Stock for-sale securities Appropriated Unappropriated Total equity

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo per 1 Januari 2015 1.062.170 4.519 2.612 744.055 1.813.356 Balance as of January 1, 2015

Laba bersih tahun berjalan - - - 152.171 152.171 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan 8,27,28 - (7.115) - 53 (7.062) for the year

Saldo per 31 Desember 2015 1.062.170 (2.596) 2.612 896.279 1.958.465 Balance as of December 31, 2015

Laba bersih tahun berjalan - - - 282.698 282.698 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan 8,27,28 - 8.070 - (606) 7.464 for the year

Saldo per 31 Desember 2016 1.062.170 5.474 2.612 1.178.371 2.248.627 Balance as of December 31, 2016

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

Saldo laba/Retained earnings

- 4 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba sebelum pajak 381.272 206.315 Income before tax

Penyesuaian untuk: Adjustments for:

Pendapatan bunga (687.318) (456.352) Interest revenues

Beban bunga 234.324 166.435 Interest expenses

Penyusutan aset tetap 6.406 2.914 Depreciation of premises and equipment

Keuntungan penjualan aset tetap (9) (484) Gain on sale of premises and equipment

Kerugian selisih kurs yang belum direalisasi 15.480 134.250 Unrealized losses from foreign exchange

Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized losses from changes in fair

nilai wajar efek-efek diperdagangkan 110.722 10.931 value of trading securities

Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Operating Cash Flows before Working Capital

Modal Kerja 60.877 64.009 Changes

Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assets

Efek-efek - diperdagangkan (126.576) 350.615 Securities - trading

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual Securities purchased with agreements to

kembali (1.648.901) (1.314.356) resell

Tagihan akseptasi (669.380) 361.880 Acceptances receivable

Tagihan derivatif 153.989 (45.212) Derivative receivables

Kredit (1.595.850) (3.238.549) Loans

Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain (238.819) (570) Prepaid expenses and other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilities

Simpanan 2.553.369 (58.938) Deposits

Simpanan dari bank lain (272.929) 792.398 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi 669.380 (361.880) Acceptances payable

Liabilitas derivatif (953.498) 785.115 Derivative payables

Utang pajak 2.532 92 Taxes payable

Liabilitas imbalan pasca kerja 2.433 1.788 Post-employment benefits obligation

Liabilitas lain-lain 1.646.335 1.345.809 Other liabilities

Penurunan aset dan liabilitas operasi Decrease in operating assets and liabilities

- bersih (477.915) (1.381.808) - net

Pembayaran pajak penghasilan badan (82.368) (94.279) Payment of corporate income tax

Bunga yang diterima 648.865 457.122 Interest received

Bunga yang dibayar (219.351) (168.938) Interest paid

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (69.892) (1.123.894) Net Cash Used in Operating Activities

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 5 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 - Continued

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penempatan efek-efek - tersedia untuk dijual (178.902) (189.202) Placement of securities - available-for-sale

Perolehan aset tetap (10.610) (17.760) Acquisition of premises and equipment

Hasil penjualan aset tetap 9 484 Proceeds from sale of premises and equipment

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (189.503) (206.478) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Hasil dari pinjaman yang diterima 2.031.095 1.197.675 Proceeds from borrowings

Pembayaran pinjaman yang diterima (805.750) (1.095.000) Payment of borrowings

Hasil dari pinjaman subordinasi 329.000 344.625 Proceeds from subordinated loans

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1.554.345 447.300 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

SETARA KAS 1.294.950 (883.072) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 738.033 1.621.105 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.032.983 738.033 END OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: CONSIST OF:

Kas - 6 Cash

Giro pada Bank Indonesia 822.512 414.297 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 140.709 118.761 Demand deposits with Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia 1.069.762 204.969 Placements with Bank Indonesia

Jumlah 2.032.983 738.033 Total

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.

- 6 -

- 7 -

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) didirikan pada tanggal 10 Nopember 1989, sebagai bank modal ventura antara Banque Nationale de Paris dan PT Lippo Bank di Indonesia dengan nama PT Bank BNP Lippo Indonesia. Bank memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan masing-masing pada tanggal 18 Nopember 1989 dan 23 Desember 1989. Bank mengalami perubahan kepemilikan dan perubahan nama beberapa kali, dimana saat ini menjadi PT Bank BNP Paribas Indonesia berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 47 tanggal 18 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-22222.HT.01.04-TH.2000 dan Bank Indonesia melalui Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000.

PT Bank BNP Paribas Indonesia (the “Bank”) was incorporated on November 10, 1989, as a joint venture bank between Banque Nationale de Paris and PT Lippo Bank in Indonesia under the name of PT Bank BNP Lippo Indonesia. The Bank obtained approval from the Minister of Justice and Minister of Finance on November 18, 1989 and December 23, 1989, respectively. The Bank’s shareholders have been changed and the Bank’s name has also been amended several times, resulting to its present name PT Bank BNP Paribas Indonesia based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., No. 47 dated August 18, 2000. This change was approved by the Ministry of Law and Legislative of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-22222.HT.01.04-TH.2000 and Bank Indonesia through Decision of Senior Deputy Govenor of Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 57 tanggal 18 September 2015 yang dibuat dihadapan notaris Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan tanggung jawab direksi. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0965615.

The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Notarial Deed No. 57 dated September 18, 2015 of Linda Herawati, S.H., notary in Jakarta regarding the change of directors’ responsibility. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0965615.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dan jasa keuangan lainnya.

According to Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in general banking and other financial services.

Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank ventura bersama dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember 1989.

The Bank obtained its license as a joint venture bank to conduct business as a commercial bank based on Decree of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 dated December 23, 1989.

Bank berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Menara BCA Lt. 35 Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank mempunyai masing-masing 76 dan 61 karyawan.

The Bank is domiciled in Jakarta and its office is located at 35th floor of Menara BCA, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta. At December 31, 2016 and 2015, the Bank has 76 and 61 employees, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors are as follows:

2016 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Jean-Pierre Bernard Jean-Pierre Bernard President Commissioner Komisaris Independen Soebowo Musa Soebowo Musa Independent Commissioner Komisaris Independen Chris Kanter Chris Kanter Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur Luc Cardyn Luc Cardyn President Director Direktur Winy Tijono Setio Soejanto Director Direktur Kepatuhan Maria Abdulkadir Winy Tijono Director Maria Abdulkadir Compliance Director

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 8 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standard effective in the current period

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016.

In the current year, the Company has applied a new standard, a number of amendments, and an interpretation to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016

Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:

The application of the following amendments, and interpretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements:

Amandemen PSAK 7: Pengungkapan pihak-pihak berelasi

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap

Amandemen PSAK 19 : Aset Tak berwujud

Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja

Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

Amandemen PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

Amendments to PSAK 7, Related Party Disclosures

Amendments to PSAK 16, Property, Plant and Equipment

Amendments to PSAK 19, Intangible Assets

Amendments to PSAK 24, Employee Benefits

Amendments to PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,

Amendments to PSAK 68, Fair Value Measurement

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

b. Standards and interpretations issued not yet adopted

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan.

Amendment to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted is PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 16: Aset Tetap.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted is Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the financial statements, the effect of adoption of these standards on the financial statements is not known nor reasonably estimable by management.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 9 -

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan Bank adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp).

The Bank’s financial statements have been prepared on the historical cost basis except for financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the Bank’s financial statements is the Indonesian Rupiah.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Laporan arus kas Bank disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The Bank’s statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan

Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions and Translation

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the prevailing exchange rate at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M Western Indonesian Time to reflect the prevailing exchange rate at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu.

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 10 -

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci

entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity if any

of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same

third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan Bank.

All significant transactions with related parties, whether or no made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the Bank’s financial statements.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 11 -

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

The Bank’s financial assets are classified as follows:

Nilai wajar melalui laba rugi

Tersedia untuk dijual

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Available-for-Sale (AFS)

Loans and Receivable

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 12 -

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 35.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 35.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale (AFS)

AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-to-maturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan di ekuitas sebagai akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS direklas ke laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 13 -

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Bank atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Bank’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:

In conducting collective assessment, the Bank must calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.

Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value those cash flows (discounted cash flow).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 14 -

Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any ris mitigation such as availability of collateral.

Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.

Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.

Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 15 -

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.

Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 16 -

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas f. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Classification as liabilities or equity

Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity instruments

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Pembelian kembali instrumen ekuitas Bank (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Bank tersebut tidak diakui dalam laba rugi.

Repurchase of the Bank’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Bank’s own equity instruments.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost.”

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Financial liabilities at FVTPL

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 17 -

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:

A financial liability is classified as held for trading if:

diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci Bank (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the Bank’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures) for example the Bank’s board of directors and chief executive officer.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 35.

Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 35.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 18 -

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

g. Reklasifikasi Instrumen Keuangan g. Reclassifications of Financial Instruments

Reklasifikasi aset keuangan Reclassifications of financial assets Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL setelah pengukuran awal. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

The Bank is not allowed to reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, which on the date of reclassification become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).

Reklasifikasi liabilitas keuangan Reclassification of financial liabilities Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.

The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.

h. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan h. Netting of Financial Assets and Financial

Liabilities Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Bank:

Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Bank:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau

untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 19 -

i. Nilai Wajar i. Fair Value Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:

In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

j. Demand Deposits with Bank Indonesia and

Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.

k. Penempatan pada Bank Indonesia k. Placements with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia are classified as loans and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 20 -

pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.

placements with Bank Indonesia are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.

l. Efek-efek l. Securities

Efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual (AFS).

Securities are classified as held for trading under fair value through profit or loss (FVTPL) and available-for-sale (AFS).

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.

m. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali m. Securities Purchased Under Agreement to

Resell

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Securities purchased under agreement to resell are classified as loan and receivables.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities purchased with agreements to resell are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.

n. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi n. Acceptances Receivable and Payable

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Acceptances receivable are classified as loans and receivables.

Liabilitas akseptasi diklasifikasi dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Acceptances payable are classified as financial liabilities at amortized cost.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi dibahas pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3i.

o. Tagihan dan Liabilitas Derivatif o. Derivative Receivables and Payables

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

Derivative receivables and payables are classified as fair value through to profit or loss (FVTPL).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 21 -

Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal pelaporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui dalam laba rugi tahun berjalan (Catatan 3i).

Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts which are not entered into for hedge purposes. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized in profit or loss for the year (Note 3i).

p. Kredit p. Loans

Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.

q. Aset Tetap q. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan tarif sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method with rates as follows:

Tahun/Years

Perbaikan prasarana 5 Leasehold improvements Perabotan kantor dan rumah 5 Office and residence furniture Perlengkapan kantor dan komputer 3 - 5 Office equipment and computer Kendaraan 5 Motor vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 22 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.

r. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan r. Impairment of Non-Financial Asset Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank akan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

s. Simpanan s. Deposits

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, pengukuran nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3i.

t. Simpanan dari Bank Lain

t. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3i.

u. Pinjaman yang Diterima u. Borrowings

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are classified as financial liabilities at amortized cost.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 23 -

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman yang diterima dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of borrowings are discussed in Notes 3f, 3g and 3i.

v. Pinjaman Subordinasi v. Subordinated Loans

Pinjaman subordinasi diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Subordinated loans are classified as financial liabilities at amortized cost.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman subordinasi dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of subordinated loans are discussed in Notes 3f, 3g and 3i.

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga w. Recognition of Interest Revenues and

Expenses Pendapatan dan beban bunga yang diakui secara akrual dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).

Interest revenues and expenses recognized on an accrual basis in the financial statement which includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs and interest on available-for-sale financial assets using the effective interest rate method (Notes 3e and 3f).

Pendapatan dan beban bunga dari aset dan liabilitas keuangan diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga dari kredit yang diturunkan nilainya dihitung menggunakan metode suku bunga efektif berdasarkan jumlah kredit setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Interest revenues and expenses from financial assets and liabilities are recognized in profit or loss. Interest revenue from impaired loans are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net impairment loss.

Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan diakui pada penghasilan komprehensif lain.

Changes in fair value of trading securities measured at FVTPL and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at FVTPL is recognized in other comprehensive income.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan

Komisi x. Recognition of Revenues and Expenses on

Commissions and Fees Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.

y. Sewa y. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 24 -

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

z. Imbalan Pasca Kerja z. Post-employment Benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terjadi.

Short-term employee benefits are recognized when they are incurred.

Liabilitas imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligation Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.

The Bank established defined benefit pension plan covering all its permanent employments. In addition, the Bank also provide post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Laws). For normal pension scheme, the Bank calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected immediately in retained earning and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognized in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:

Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements).

Beban atau pendapatan bunga neto Net interest expense or income.

Pengukuran kembali Remeasurement.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 25 -

Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Bank presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan bank merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.

The retirement benefit obligation recognized in the bank’s statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Bank’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.

Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.

A liability for a termination benefit is recognized at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognises any related restructuring costs.

aa. Pajak Penghasilan aa. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Bank harapkan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 26 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgement in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

In the process of applying in the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below:

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 27 -

Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment Loss on Financial Assets

Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.

The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is an objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.

Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.

Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

The Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan

yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

a. Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 28 -

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset

keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment when assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.

Manfaat Karyawan Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.

Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligation.

Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 27.

The present value of the post-employment benefits obligation of the Bank are disclosed in Note 27.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan mengurangi nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.

The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 13.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 29 -

Penilaian Instrumen Keuangan

Valuation of Financial Instruments

Seperti dijelaskan dalam Catatan 35, Bank menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 35 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.

As describe in Note 35, the Bank uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 35 provides the detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions.

Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.

The management believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million % GWM Rp Million % GWM

Rupiah 266.089 7,28 148.237 8,65 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 556.423 9,41 266.060 8,48 U.S. Dollar

Jumlah 822.512 414.297 Total

2016 2015

31 Desember/December 31,

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, dan perubahannya No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 dan No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 yang berlaku efektif sejak 16 Maret 2016, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan masing-masing sebesar 6,5% dan 7,5% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR Bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 and its amendmend PBI No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 and No. 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 which is effective starting March 16, 2016, regarding the Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 6.5% and 7.5% as of December 31, 2016 and 2015, respectively, and the Secondary GWM which is set at 4% as of December 31, 2016 and 2015, respectively, and GWM Loan to Funding Ratio (LFR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LFR and target LFR by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8% as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 GWM sekunder Bank yang terdiri dari Surat Utang Negara masing-masing sebesar 71.95% dan 104,96%.

As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Indonesian Government Bonds were 71.95% and 104.96%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM LFR Bank sebesar 0%.

As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s LFR statutory reserve was 0%.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 30 -

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Mata uang asing 105.395 66.121 Foreign currencies

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 1.420 1.588 Rupiah

Mata uang asing 33.894 51.052 Foreign currencies

Subjumlah 35.314 52.640 Subtotal

Jumlah 140.709 118.761 Total

31 Desember/December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

As of December 31, 2016 and 2015, there are no demand deposits with other banks that serve as collateral by the Bank.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA

Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia by type of placements are as follows:

Tingkat bunga

efektif

per tahun/

Jangka waktu/ Annual effective Jumlah/

Period interest rates Total

Rp Juta/

Rp Million

Pihak ketiga Third party

Rupiah Rupiah

Fasilitas simpanan - setelah

dikurangi dengan bunga yang Deposit facility - net of

belum diamortisasi sebesar unamortized interest of

Rp 237 juta 4 hari/ days 4,00% 1.069.762 Rp 237 million

Jumlah - bersih 1.069.762 Total - net

31 Desember/December 31, 2016

Tingkat bunga

efektif per tahun/

Jangka w aktu/ Annual effective Jumlah/

Period interest rates Total

Rp Juta/

Rp Million

Pihak ketiga Third party

Rupiah Rupiah

Fasilitas simpanan - setelah

dikurangi dengan bunga yang Deposit facility - net of

belum diamortisasi sebesar unamortized interest of

Rp 93 juta 4 hari/ days 5,50% 204.969 Rp 93 million

Jumlah - bersih 204.969 Total - net

31 Desember/December 31, 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 31 -

Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 according to remaining period to maturity are as follows:

Sampai dengan

1 bulan/

1 month > 1-3 bulan/ > 3-6 bulan/ Jumlah/

or less > 1-3 months > 3-6 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Fasilitas simpanan 1.069.762 - - 1.069.762 Deposit facility

31 Desember/December 31, 2016

Sampai dengan

1 bulan/

1 month > 1-3 bulan/ > 3-6 bulan/ Jumlah/

or less > 1-3 months > 3-6 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Fasilitas simpanan 204.969 - - 204.969 Deposit facility

31 Desember/December 31, 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia yang dijadikan agunan oleh Bank.

As of December 31, 2016 and 2015, there are no placement with Bank Indonesia that serve as collateral by the Bank.

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionRupiah Rupiah

Diperdagangkan TradingSurat Utang Negara 543.831 745.837 Indonesian Government BondsSurat Berharga Syariah Negara Ijarah 15.315 1.005 Ijarah National Islamic Securities

Subjumlah 559.146 746.842 Subtotal

Tersedia untuk dijual Available-for-saleSurat Utang Negara 251.946 394.043 Indonesian Government BondsSurat Berharga Syariah Negara Ijarah 668.014 325.497 Ijarah National Islamic Securities

Subjumlah 919.960 719.540 Subtotal

Wesel ekspor 163.002 73.803 Export bills

Mata uang asing Foreign currencies

Wesel ekspor 103.592 - Export bills

Jumlah 1.745.700 1.540.185 Total

31 Desember/December 31,

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 32 -

2016 2015

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: The average annual effective interest rates:Rupiah Rupiah

Diperdagangkan TradingSurat Utang Negara 7,52% 7,69% Indonesian Government BondsSurat Berharga Syariah Negara Ijarah 7,05% 6,00% Ijarah National Islamic Securities

Tersedia untuk dijual Available-for-saleSurat Utang Negara 6,86% 7,20% Indonesian Government BondsSurat Berharga Syariah Negara Ijarah 6,95% 7,98% Ijarah National Islamic Securities

Wesel ekspor 8,78% - Export bills

Mata uang asing Foreign currencies

Wesel ekspor 1,85% - Export bills

31 Desember/December 31,

Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:

2016 2015

Surat Utang Negara 261 hari/days - 102 hari/days - Indonesian Government Bonds

27 tahun/years 27 tahun/years

Surat Berharga Syariah Negara Ijarah 2 tahun/years 3 tahun/years Ijarah National Islamic Securities

Wesel ekspor 180 hari/days 180 hari/days Export bills

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 681.742 juta dan Rp 867.602 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek di tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 110.722 juta dan Rp 10.931 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Initial fair value of held-for-trading securities as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 681,742 million and Rp 867,602 million, respectively. Unrealized loss from changes in fair value of securities in 2016 and 2015 amounting to Rp 110,722 million and Rp 10,931 million, respectively, are charged to profit or loss.

Mutasi perubahan nilai wajar atas kepemilikan efek-efek tersedia untuk dijual:

Movement of net changes in fair value of available-for-sale securities:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal sebelum pajak tangguhan (3.461) 6.025 Beginning balance before deferred income tax

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 9.501 (9.486) Unrealized gains (losses)

Reklasifikasi pada akun laba rugi 1.258 - Reclassification to profit or loss

Penyesuaian nilai efek-efek 7.299 (3.461) Mark-to-market of securities

Manfaat (beban) pajak tangguhan (Catatan 28) (1.825) 865 Deferred tax benefit (expense) (Note 28)

Saldo akhir setelah pajak tangguhan 5.474 (2.596) Ending balance after deferred income tax

31 Desember/December 31,

Jumlah biaya perolehan efek-efek yang tersedia untuk dijual pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 2.652.660 juta dan Rp 723.210 juta.

Total initial cost of available-for-sale securities in 2016 and 2015 amounted to Rp 2,652,660 million and Rp 723,210 million, respectively.

Berdasarkan peringkat PT Moody’s Indonesia, Surat Utang Negara memiliki peringkat Baa3 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Based on the ratings of PT Moody’s Indonesia, Indonesian Government Bonds were rated Baa3 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank.

As of December 31, 2016 and 2015, there are no securities that serve as collateral by the Bank.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 33 -

9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

9. SECURITIES PURCHASED UNDER AGREEMENT TO RESELL

31 Desember/December 31, 2016

Premium

Tingkat bunga (diskonto) yang

per tahun/ Tanggal jatuh belum diamortisasi/

Interest rates Tanggal mulai/ Jangka waktu/ tempo/ Nilai nominal/ Unamortized Nilai bersih/

Jenis/Type per annum Starting date Term Due date Nominal value premium (discount) Net value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0028 10,00% 26 Maret/March 26, 2015 842 hari/days 15 Mei/May 15, 2017 166.000 3.351 169.351

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0034 12,80% 6 September/September 6, 2016 1.743 hari/days 15 Juni/June 15, 2021 300.000 75.593 375.593

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0028 10,00% 16 Maret/March 16, 2015 852 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 670.000 12.078 682.078

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0048 9,00% 6 September/September 6, 2016 739 hari/days 15 September/ 100.000 7.232 107.232

September 15, 2018

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk FR0066 5,25% 19 Agustus/August 19, 2014 1.365 hari/days 15 Mei/May 15, 2018 1.696.950 (49.574) 1.647.376

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0053 8,25% 6 September/September 6, 2016 1.773 hari/days 15 Juli/July 15, 2021 450.000 29.089 479.089

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk FR0048 9,00% 9 September/September 9, 2016 736 hari/days 15 September/ 582.500 23.519 606.019

September 15, 2018

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk FR0031 11,00% 9 September/September 9, 2016 1.528 hari/days 15 November/ 395.500 68.487 463.987

November 15, 2020

Jumlah/Total 4.360.950 169.775 4.530.725

Counterparty

31 Desember/December 31, 2015

Premium

Tingkat bunga (diskonto) yang

per tahun/ Tanggal jatuh belum diamortisasi/

Interest rates Tanggal mulai/ Jangka waktu/ tempo/ Nilai nominal/ Unamortized Nilai bersih/

Jenis/Type per annum Starting date Term Due date Nominal value premium (discount) Net value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0028 10,00% 16 Maret/March 16, 2015 852 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 670.000 30.773 700.773

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk FR0028 10,00% 26 Maret/March 26, 2015 842 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 166.000 8.524 174.524

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk FR0030 10,75% 24 Juni/June 24, 2015 331 hari/days 15 Mei/May 15, 2016 387.000 5.911 392.911

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk FR0066 5,25% 19 Agustus/August 19, 2014 1.365 hari/days 15 Mei/May 15, 2018 1.696.950 (83.334) 1.613.616 Jumlah/Total 2.919.950 (38.126) 2.881.824

Counterparty

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai wajar Surat Utang Negara sebesar Rp 4.471.401 juta dan Rp 2.822.736 juta digunakan sebagai jaminan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.

As of December 31, 2016 and 2015, the fair value of Indonesian Government Bonds amounted to Rp 4,471,401 million and Rp 2,822,736 million, respectively, were used to secure the securities purchased under agreement to resell.

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

a. Tagihan akseptasi a. Acceptances receivable

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Debitur - pihak ketiga Debtors - third parties

Rupiah 133.666 - Rupiah

Mata uang asing 535.714 - Foreign currencies

Jumlah 669.380 - Total

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 34 -

b. Liabilitas akseptasi b. Acceptances payable

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Bank lain - pihak ketiga Other banks - third parties

Rupiah 133.666 - Rupiah

Mata uang asing 535.714 - Foreign currencies

Jumlah 669.380 - Total

31 Desember/December 31,

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

The acceptances receivable and payable based on original term to maturity are as follows:

2016 2015Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

> 1 - 3 bulan 669.380 - > 1 - 3 months 3 - 6 bulan - - 3 - 6 months

Jumlah 669.380 - Total

31 Desember/December 31,

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

The acceptances receivable and payable based on remaining period to maturity are as follows:

2016 2015Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

≤ 1 bulan 317.470 - ≤ 1 month> 1 - 3 bulan 351.910 > 1 - 3 months 3 - 6 bulan - - 3 - 6 months

Jumlah 669.380 - Total

31 Desember/December 31,

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk kontrak berjangka, swap pertukaran mata uang asing dan swap suku bunga. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing berkisar antara 3 hari sampai 5 tahun.

The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward, cross currency swap and interest rate swap agreements. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 3 days to 5 years.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba atau rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi tahun berjalan.

As of December 31, 2016 and 2015, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in current year profit or loss.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 35 -

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/

Buy Sell Receivables Payables

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Kontrak berjangka 1.818.956 1.845.842 18.841 44.489 Forward

Swap suku bunga 220.949 220.949 445 - Interest rate swap

Swap antar mata uang 246.996 239.983 6.326 - Cross currency swap

Swap mata uang asing 127.582 134.060 - 6.164 Foreign currency swap

Spot 964 964 - - Spot

Subjumlah 25.612 50.653 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Kontrak berjangka 4.515.691 4.433.499 46.987 33.561 Forward

Swap suku bunga 4.671.267 4.619.537 1.387 298.726 Interest rate swap

Swap antar mata uang 9.517.326 10.196.906 174.623 444.239 Cross currency swap

Swap mata uang asing 10.296.789 10.293.010 120.811 12.765 Foreign currency swap

Spot 623.338 623.166 475 42 Spot

Subjumlah 344.283 789.333 Subtotal

Jumlah 369.895 839.986 Total

Jumlah nosional/

Notional amount

31 Desember/December 31, 2016

Nilai wajar/Fair value

Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/

Buy Sell Receivables Payables

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Kontrak berjangka 304.762 300.350 4.710 479 Forward

Swap suku bunga 1.025.432 1.025.432 774 23 Interest rate swap

Swap antar mata uang 729.686 679.347 65.382 - Cross currency swap

Swap mata uang asing 150.567 157.382 - 6.750 Foreign currency swap

Spot 98 97 1 - Spot

Subjumlah 70.867 7.252 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Kontrak berjangka 1.435.355 1.412.538 43.187 5.324 Forward

Swap suku bunga 4.191.457 4.191.457 399 369.672 Interest rate swap

Swap antar mata uang 12.056.840 13.527.312 402.646 1.327.706 Cross currency swap

Swap mata uang asing 5.793.097 5.945.931 6.703 83.530 Foreign currency swap

Spot 96.495 96.530 82 - Spot

Subjumlah 453.017 1.786.232 Subtotal

Jumlah 523.884 1.793.484 Total

Jumlah nosional/

Notional amount

31 Desember/December 31, 2015

Nilai wajar/Fair value

Di dalam tagihan dan liabilitas derivatif termasuk tagihan dan liabilitas derivatif yang timbul dari transaksi swap mata uang asing dan suku bunga atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9).

Included in the derivative receivables and payables is derivative receivable and payable related to cross currency and interest rate swap of securities purchased under agreement to resell (Notes 9).

Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah keuntungan atas tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun ”keuntungan transaksi mata uang asing – bersih” masing-masing sebesar Rp 115.104 juta dan Rp 104.874 juta.

In 2016 and 2015, the amount of gain on derivative receivables and payables recognized in profit or loss under “gains on foreign exchange transactions – net” amounted to Rp 115,104 million and Rp 104,874 million, respectively.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 36 -

12. KREDIT 12. LOANS

Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risks) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

a. Berdasarkan jenis kredit a. By type of loans

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Pinjaman berjangka 4.563.688 3.524.850 Term loans

Pinjaman sindikasi 455.086 - Syndicated loans

Pinjaman karyaw an 7.544 5.246 Employee loans

Subjumlah 5.026.318 3.530.096 Subtotal

Mata uang asing Foreign currencies

Pinjaman sindikasi 2.301.138 3.195.530 Syndicated loans

Pinjaman berjangka 1.430.910 439.865 Term loans

Subjumlah 3.732.048 3.635.395 Subtotal

Jumlah 8.758.366 7.165.491 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allow ance for impairment losses

Jumlah kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Total loans - net

31 Desember/December 31,

b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Manufaktur 1.686.906 2.794.404 Manufacturing

Kimia 1.598.260 - Chemical

Pertambangan dan perkebunan 1.066.943 - Mining and plantation

Perdagangan dan jasa 666.664 380.446 Trade and services

Transportasi - 350.000 Transportation

Lain-lain 7.544 5.246 Others

Subjumlah 5.026.318 3.530.096 Subtotal

Mata uang asing Foreign currencies

Manufaktur 1.772.060 1.169.830 Manufacturing

Perdagangan dan jasa 847.120 755.191 Trade and services

Kimia 538.885 - Chemical

Pertambangan dan perkebunan 505.219 1.528.412 Mining and plantation

Telekomunikasi 61.974 181.962 Telecommunication

Transportasi 6.790 - Transportation

Subjumlah 3.732.048 3.635.395 Subtotal

Jumlah 8.758.366 7.165.491 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allow ance for impairment losses

Jumlah kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Total loans - net

31 Desember/December 31,

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 37 -

c. Berdasarkan pihak c. By parties

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 3.490 3.156 Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 5.022.828 3.526.941 Rupiah

Mata uang asing 3.732.048 3.635.394 Foreign currencies

Subjumlah 8.754.876 7.162.335 Subtotal

Jumlah 8.758.366 7.165.491 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allow ance for impairment losses

Jumlah kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Total loans - net

31 Desember/December 31,

d. Berdasarkan jangka waktu d. By maturity Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Loans are classified based on the original term of the loan agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity date are as follows:

Berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit:

Based on the original term of the loan agreements:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

≤ 1 tahun 1.369.299 921.425 ≤ 1 year

> 1 - 2 tahun 3.222.262 1.328.905 > 1 - 2 years

> 2 - 5 tahun 1.431.651 1.759.343 > 2 - 5 years

> 5 tahun 2.735.154 3.155.818 > 5 years

Jumlah 8.758.366 7.165.491 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allowance for impairment lossesJumlah kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Total loans - net

31 Desember/December 31,

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on remaining periods to maturity date:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

1 bulan 600.260 1.039.858 1 month

> 1 - 3 bulan 1.043.435 666.947 > 1 - 3 months

> 3 - 12 bulan 2.488.247 1.740.887 > 3 - 12 months

> 1 - 2 tahun 1.900.433 620.071 > 1 - 2 years

> 2 - 5 tahun 2.593.960 3.097.728 > 2 - 5 years

> 5 tahun 132.031 - > 5 years

Jumlah 8.758.366 7.165.491 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (19.136) (22.111) Allowance for impairment losses

Jumlah kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Total loans - net

31 Desember/December 31,

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 38 -

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:

Other major information on loans are as follows:

1) Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 8,57% pada tahun 2016 dan 10,02% pada tahun 2015, sedangkan dalam mata uang asing adalah 3,33% pada tahun 2016 dan 3,57% pada tahun 2015.

1) The average effective annual interest rates were 8.57% in 2016 and 10.02% in 2015 for loans in Rupiah and 3.33% in 2016 and 3.57% in 2015 for loans in foreign currencies.

2) Beberapa kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai standby letter of credit dari BNP Paribas Cabang Hong Kong dan BNP Paribas Cabang Singapura (Catatan 29). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

2) Several loans are secured by collateral, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of standby letters of credit from BNP Paribas Hong Kong Branch and BNP Paribas Singapore Branch (Note 29). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loan.

3) Kredit untuk modal kerja dalam pinjaman berjangka dan pinjaman sindikasi terdiri dari operating loan dan receivable collateral loan.

3) Loans for working capital under term loans and syndicated loans include operating loans and receivable collateral loans

4) Kredit dalam Rupiah maupun dalam mata uang

asing berjangka waktu 1 sampai 5 tahun. Sedangkan kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 2 sampai 5 tahun dan dalam mata uang asing berjangka waktu 1 sampai 7 tahun.

4) Loans in Rupiah and foreign currencies have terms ranging 1 to 5 years. While syndicated loans in Rupiah have terms ranging 2 to 5 years, and in foreign currency have terms of 1 to 7 years.

5) Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan masing-masing sebesar 3,00% sampai 50,00% pada tahun 2016 dan 3,08% sampai 50,00% pada tahun 2015.

5) The Bank’s participation as a member in syndicated loans was 3.00% to 50.00% in 2016 and 3.08% to 50.00% in 2015, respectively.

6) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, properti pribadi lain, serta keperluan lain dan akan dibayar kembali dalam 1 sampai 5 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank diukur pada biaya perolehan amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan bunga 28,41%.

6) Loans to employees represent loans that are intended for acquisition of vehicles, houses, other personal properties, and other necessities are repayable within 1 to 5 years through monthly payroll deductions. Loans to employees measured at amortized cost using the effective interest method, with interest 28.41%.

7) Tidak ada kredit dalam proses restrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

7) There were no loans under restructuring process as of December 31, 2016 and 2015.

8) Tidak terdapat non-performing loan (NPL) pada

tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 8) There were no non-performing loans (NPL) as of

December 31, 2016 and 2015.

9) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

9) As of December 31, 2016 and 2015, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.

10) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

10) The changes in the allowance for impairment losses are as follows:

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 39 -

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 22.111 19.622 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal) during the year -

berjalan - kolektif (2.975) 2.489 collective

Saldo akhir tahun 19.136 22.111 Balance at ending of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.

11) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit adalah sebagai berikut:

11) The carrying amount of loans at amortized cost is as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kredit - bersih 8.739.230 7.143.380 Loans - net

Piutang bunga 44.893 21.334 Interest receivables

Pendapatan ditangguhkan (2.374) (5.589) Deferred income

Jumlah 8.781.749 7.159.125 Total

31 Desember/December 31,

12) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak

terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank. 12) As of December 31, 2016 and 2015, there are no

loans pledged as collateral by the Bank.

13. ASET TETAP 13. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2016 Additions Deductions Reclassification 2016

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biay a perolehan: At cost:

Perbaikan prasarana 5.714 1.639 - 1.410 8.763 Leasehold improv ements

Perabotan kantor Of f ice and residence

dan rumah 2.026 443 - - 2.469 f urniture

Perlengkapan kantor dan Of f ice equipment and

komputer 18.046 8.240 422 10.739 36.603 computer

Kendaraan 3.421 - - - 3.421 Motor v ehicles

Aset dalam peny elesaian 12.378 517 - (12.378) 517 Construction in progress

Jumlah 41.585 10.839 422 (229) 51.773 Total

Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:

Perbaikan prasarana 4.862 1.047 - - 5.909 Leasehold improv ements

Perabotan kantor Of f ice and residence

dan rumah 1.954 92 - - 2.046 f urniture

Perlengkapan kantor dan Of f ice equipment and

komputer 10.727 4.575 422 - 14.880 computer

Kendaraan 1.039 692 - - 1.731 Motor v ehicles

Jumlah 18.582 6.406 422 - 24.566 Total

Jumlah tercatat bersih 23.003 27.207 Net carry ing v alue

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 40 -

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2015 Additions Deductions Reclassification 2015

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biay a perolehan: At cost:

Perbaikan prasarana 5.154 81 - 479 5.714 Leasehold improv ements

Perabotan kantor Of f ice and residence

dan rumah 1.996 - - 30 2.026 f urniture

Perlengkapan kantor dan Of f ice equipment and

komputer 14.540 4.046 645 105 18.046 computer

Kendaraan 2.947 1.484 1.010 - 3.421 Motor v ehicles

Aset dalam peny elesaian 843 12.149 - (614) 12.378 Construction in progress

Jumlah 25.480 17.760 1.655 - 41.585 Total

Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:

Perbaikan prasarana 4.415 447 - - 4.862 Leasehold improv ements

Perabotan kantor Of f ice and residence

dan rumah 1.917 37 - - 1.954 f urniture

Perlengkapan kantor dan Of f ice equipment and

komputer 9.552 1.820 645 - 10.727 computer

Kendaraan 1.439 610 1.010 - 1.039 Motor v ehicles

Jumlah 17.323 2.914 1.655 - 18.582 Total

Jumlah tercatat bersih 8.157 23.003 Net carry ing v alue

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

Deductions of premises and equipment represent the sales of premises and equipment with details as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Jumlah tercatat bersih - - Net carrying value

Proceeds from sale of premises

Hasil penjualan aset tetap 9 484 and equipment

Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 9 484 Total gain on sale of premises and equipment - net

31 Desember/December 31,

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 yang dibebankan pada laba rugi masing-masing sebesar Rp 6.406 juta dan Rp 2.914 juta (Catatan 26).

Depreciation expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 were charged to operations amounted to Rp 6,406 million and Rp 2,914 million, respectively (Note 26).

Pada tahun 2016 dan 2015, aset dalam penyelesaian telah direklasifikasi ke perbaikan prasarana dan perlengkapan kantor dan komputer. Reklasifikasi pada tahun 2016 termasuk di dalamnya reklasifikasi pengembangan sistem ke aset tidak berwujud sebesar Rp 229 juta.

In 2016 and 2015 construction in progress was reclassified to leasehold improvements and office equipment and computer. Reclassification in 2016 included reclassification of system developmnet that was reclassified into intangible assets amounted to Rp 229 million.

Nilai buku dari semua aset tetap yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan atau tidak digunakan dan tidak diklasifikasikan untuk dijual per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 14.793 juta dan Rp 13.952 juta.

Gross carrying amount of all property and equipment that are fully depreciated and still in use or retired from active use and not classified as held for sale as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 14,793 million and Rp 13,952 million, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai aset tetap.

Management believes that there is no indication of impairment in the value of premises and equipment.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 41 -

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan gempa bumi kepada PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT AIG Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 885.500 dan Rp 2.630 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dan PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT Chartis Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 887.578 pada tanggal 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Premises and equipment are insured against fire and earthquake by PT Asuransi QBE Pool Indonesia and PT AIG Insurance Indonesia for US$ 885,500 and Rp 2,630 million as of December 31, 2016 and PT Asuransi QBE Pool Indonesia and PT Chartis Insurance Indonesia for US$ 887,578 as of December 31, 2015. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.

14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN 14. PREPAID EXPENSES AND OTHER ASSETS

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Biaya dibayar dimuka 1.024 736 Prepaid expenses

Piutang bagi hasil (Catatan 24) 31 - Profit sharing receivables (Note 24)

Subjumlah 1.055 736 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Aset keuangan lainnya 232.555 - Other f inancial asset

Piutang bunga 78.386 39.933 Interest receivables

Biaya dibayar dimuka 5.853 4.610 Prepaid expenses

Aset tidak berw ujud 4.917 - Intangible assets

Setoran jaminan 4.047 4.277 Security deposits

Lain-lain 1.121 1.107 Others

Subjumlah 326.879 49.927 Subtotal

Jumlah 327.934 50.663 Total

31 Desember/December 31,

Piutang bunga Interest receivables

Piutang bunga terdiri dari pendapatan bunga yang belum diterima dari penempatan pada bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan kredit.

Interest receivables pertain to interest accrual from placements with other banks, securities, securities purchased under agreement to resell and loans.

Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Biaya dibayar dimuka merupakan biaya sewa gedung kantor, asuransi, langganan data dan biaya dibayar dimuka lainnya dan diamortisasi per bulan menggunakan metode garis lurus. Aset tidak berwujud Aset tidak berwujud merupakan aset dalam penyelesaian terdiri dari biaya set-up untuk business continuing plan di Biznet Data Center Cimanggis yang telah selesai pada Januari 2017, untuk pengembangan sistem compliance dan Bank Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada Desember 2017 dan untuk pengembangan sistem e-banking di kantor Menara BCA yang diperkirakan akan selesai pada Desember 2018.

Prepaid expenses are the payment in advance for office space rental, insurance, data subscription and other fees and are amortized on a monthly basis using the straight-line method. Intangible assets Intangible assets are construction in progress that represents set up expense for business continuing plan in Biznet Data Center Cimanggis which has been completed in January 2017, system development for compliance and Bank Indonesia which is estimated to be completed in December 2017, and e-banking system development at Menara BCA office which is estimated to be completed in December 2018.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 42 -

Setoran jaminan Security deposits Setoran jaminan merupakan uang jaminan untuk sewa gedung kantor dan telepon.

Security deposits are the deposits for office space rental and telephone.

Aset keuangan lainnya Aset keuangan lainnya merupakan hak untuk menerima kupon atas Surat Utang Korporasi Konversi (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Cheil Jedang Superfeed (CJS).

Other financial asset Other financial asset is a right to receive the coupon from Convertible Corporate Bonds (Bonds) issued by PT Cheil Jedang Superfeed (CJS).

Bank menandatangani perjanjian pembelian obligasi dengan CJS dengan pokok sebesar Rp 1.740.000 juta dengan kupon tingkat bunga sebesar 3,5% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Selanjutnya Bank melakukan penjualan obligasi tersebut kepada BNP Paribas, Cabang Hong Kong dimana Bank memperoleh pembayaran bersih sebesar Rp 1.506.547 juta setelah dikurangi dengan nilai hak untuk menerima kupon sebesar Rp 233.453 juta. Nilai kontraktual keseluruhan kupon tersebut adalah sebesar Rp 304.500 juta.

Bank entered into agreement to subscribe bonds of CJS with principal amount of Rp 1,740,000 million with interest rate coupon at 3.5% per annum for 5 years. Subsequent to such subscription, Bank had sold the bonds to BNP Paribas, Hong Kong Branch which Bank received net settlement amounted to Rp 1,506,547 million after being net off against right to received interest rate coupon amounted to Rp 233,453 million. Contractual value of the interest rate coupon amounted to Rp 304,500 million.

31 Desember/December 31, 2016

Tingkat bunga Diskonto yang

per tahun/ Tanggal jatuh belum diamortisasi/

Interest rates Tanggal mulai/ Jangka waktu/ tempo/ Nilai tercatat/ Unamortized Nilai bersih/

per annum Starting date Term Due date Carrying value Discount Net value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

PT Cheil Jedang Superfeed 3.5% 22 Desember/December 22, 2016 5 tahun/years 22 Desember/December 22, 2021 233.453 898 232.555

Counterparty

15. SIMPANAN

15. DEPOSITS

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/

Related parties Third parties Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 5.538 1.345.735 1.351.273 Demand deposits

Deposito berjangka 303.000 3.987.028 4.290.028 Time deposits

Jumlah 308.538 5.332.763 5.641.301 Total

31 Desember/December 31, 2016

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/

Related parties Third parties Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 72.013 840.290 912.303 Demand deposits

Deposito berjangka 122.950 2.052.679 2.175.629 Time deposits

Jumlah 194.963 2.892.969 3.087.932 Total

31 Desember/December 31, 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 43 -

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 4.353 71.299 Rupiah

Mata uang asing 1.185 714 Foreign currency

Subjumlah 5.538 72.013 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 581.604 313.030 Rupiah

Mata uang asing 764.131 527.260 Foreign currencies

Subjumlah 1.345.735 840.290 Subtotal

Jumlah 1.351.273 912.303 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata The average annual effective

per tahun: interest rates:

Rupiah 3,71% 4,28% Rupiah

Mata uang asing 0,21% 0,08% Foreign currencies

Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing adalah sebesar Rp 10.547 juta dan nihil.

Demand deposits that are restricted or pledged as loan collaterals as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 10,547 million and nil, respectively.

b. Deposito berjangka terdiri atas: b. Time deposits consist of:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related party

Rupiah 303.000 122.950 Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 3.252.869 1.254.320 Rupiah

Mata uang asing 734.159 798.359 Foreign currencies

Subjumlah 3.987.028 2.052.679 Subtotal

Jumlah 4.290.028 2.175.629 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata The average annual effective

per tahun: interest rates:

Rupiah 6,46% 8,77% Rupiah

Mata uang asing 0,63% 0,75% Foreign currencies

31 Desember/December 31,

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 44 -

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Classification of time deposits based on the original terms and remaining periods to maturity dates are as follows:

Berdasarkan periode deposito berjangka: Based on the original terms of time deposits:

31 Desember/December 31, 2016 31 Desember/December 31, 2015

Mata uang Mata uang

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

1 bulan 837.305 43.393 880.698 761.210 58.721 819.931 1 month

3 bulan 2.051.053 315.277 2.366.330 490.910 548.257 1.039.167 3 months

6 bulan 658.637 335.333 993.970 125.150 191.381 316.531 6 months

12 bulan 8.874 40.156 49.030 - - - 12 months

Jumlah 3.555.869 734.159 4.290.028 1.377.270 798.359 2.175.629 Total

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Based on remaining periods to maturity date:

31 Desember/December 31, 2016 31 Desember/December 31, 2015

Mata uang Mata uang

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

1 bulan 1.738.299 603.591 2.341.890 1.189.420 689.037 1.878.457 1 month

1-3 bulan 1.803.859 89.075 1.892.934 187.850 109.322 297.172 1-3 month

3-6 bulan 10.121 37.547 47.668 - - - 3-6 month

6-12 bulan 3.590 3.946 7.536 - - - 6-12 month

Jumlah 3.555.869 734.159 4.290.028 1.377.270 798.359 2.175.629 Total

Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing adalah sebesar Rp 62.586 juta dan nihil.

Time deposits that are restricted or pledged as loan collaterals as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 62,586 million and nil, respectively.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 45 -

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Simpanan dari bank lain terdiri dari: Deposits from other banks consist of:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp MillionPihak berelasi Related parties

Giro Demand depositsRupiah 115 270.930 RupiahMata uang asing 316.604 68.925 Foreign currency

Subjumlah 316.719 339.855 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesPenempatan pasar uang antar bank Interbank money market

Rupiah - 200.000 RupiahMata uang asing 363.757 413.550 Foreign currency

Subjumlah 363.757 613.550 Subtotal

Jumlah 680.476 953.405 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: The average annual effectiveper tahun: interest rates:Rupiah - 8,83% Rupiah

Mata uang asing 0,81% 0,41% Foreign currency

31 Desember/December 31,

Klasifikasi penempatan pasar uang antar bank dan deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Classification of interbank money market and time deposit based on the original terms and remaining periods to maturity dates are as follows:

Mata uang Mata uang

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah Currency Total Rupiah Currency Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

< 1 bulan 115 410.911 411.026 470.930 482.475 953.405 > 1 month

1-3 bulan - 269.450 269.450 - - - 1-3 month

Jumlah 115 680.361 680.476 470.930 482.475 953.405 Total

31 Desember/December 31, 2016 31 Desember/December 31, 2015

17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. BORROWINGS Pada tanggal 20 Maret 2014, Bank kembali menerima fasilitas pinjaman sebesar US$ 250 juta dari BNP Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan rencana likuiditas kontinjensi sebesar US$ 250 juta. Tingkat bunga pinjaman yang diterima berkisar antara 0,55% - 1,25%. Fasilitas pinjaman ini tersedia sampai tanggal 20 Maret 2016 dan diperpanjang pada tanggal 1 Juni 2016 sehingga fasilitas pinjaman ini tersedia sampai tanggal 20 April 2020 sejak perpanjangan perjanjian ini ditandatangani. Bank telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. Saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 220 juta (atau setara Rp 2.963.950 juta) dan US$ 125 juta (atau setara Rp 1.723.125 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Bunga yang masih harus dibayar dari pinjaman yang diterima masing-masing sebesar US$ 505.203 (atau setara Rp 6.806 juta) dan US$ 77.108 (atau setara Rp 1.063 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

On March 20, 2014, the Bank received a borrowing facility from BNP Paribas S.A., Paris for the purpose of funding requirement and contingency liquidity plan amounting to US$ 250 million. The borrowings bear an interest rate with range of 0.55% - 1.25%. This loan facility is valid until March 20, 2016 and renewed on June 1, 2016 as such this loan facility is valid until 20 April 2020 from the date of the renewal agreement. The Bank has utilized this facility. The borrowings amounted to US$ 220 million (or equivalent to Rp 2,963,950 million) and US$ 125 million (or equivalent to Rp 1,723,125 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Accrued interest from borrowing is US$ 505,203 (or equivalent to Rp 6,806 million) and US$ 77,108 (or equivalent Rp 1,063 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 46 -

18. UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak kini (Catatan 28) 42.490 114 Current tax (Note 28)

Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 1.752 1.585 Article 21

Pasal 23 dan 4(2) 3.837 1.488 Article 23 and 4(2)

Pajak pertambahan nilai 110 94 Value added tax

Jumlah 48.189 3.281 Total

31 Desember/December 31,

19. PINJAMAN SUBORDINASI

19. SUBORDINATED LOANS

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 8/310/Dint tanggal 21 Desember 2016, Bank Indonesia telah menyetujui rencana Bank untuk mengadakan perjanjian pinjaman subordinasi dengan BNP Paribas S.A., Paris. Pada tanggal 28 Desember 2015, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesar US$ 50 juta dari BNP Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan rencana likuiditas kontinjensi. Pinjaman ini tersedia menjadi dua (2) tranche: US$ 25 juta pada tranche pertama yang harus habis dipinjam sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan US$ 25 juta pada tranche

kedua yang harus habis dipinjam sebelum tanggal 31 Oktober 2016. Tingkat bunga pinjaman yang diterima adalah LIBOR + 2,850% per tahun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 29 November 2016, terdapat addendum No. 2 untuk mengubah tingkat bunga pinjaman menjadi LIBOR +2,60% per tahun. Bank telah menggunakan tranche pertama pada 31 Desember 2015 dan tranche

kedua pada 26 Oktober 2016 masing-masing sebesar US$ 25 juta, yang akan jatuh tempo 10 tahun sejak tanggal penggunaan tranche. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, total pinjaman subordinasi Bank masing-masing sebesar US$ 50 juta (atau setara Rp 673.625 Juta) dan US$ 25 juta (atau setara Rp 344.625 juta). Bunga yang masih harus dibayar dari pinjaman subordinasi masing-masing sebesar US$ 186.138 (atau setara Rp 2.340 juta) dan US$ 9.592 (atau setara Rp 132 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Based on Bank Indonesia Letter No. 8/310/Dint dated December 21, 2006, Bank Indonesia has approved the Bank’s plan to enter into a subordinated loan agreement with BNP Paribas S.A., Paris. On December 28, 2015, the Bank received subordinated loan from BNP Paribas S.A., Paris for the purpose of funding requirement and contingency liquidity plan amounting to US$ 50 million. This loan will be drawn in two (2) tranches: US$ 25 million for the first tranche shall be drawn on any date before December 31, 2015 and US$ 25 million for the second tranche which shall be drawn on any date before October 31, 2016. The loan bears an interest rate at LIBOR + 2,850% per annum as of December 31, 2015. On November 29, 2016, there is an amendment No. 2 to change the interest rate to LIBOR + 2,60% per annum. The Bank has withdrawn the first tranche on December 31, 2015 and second tranche on October 26, 2016 amounting to US$ 25 million, respectively, which will mature 10 years after the date of tranche the withdrawal. Total outstanding subordinated loan amounted to US$ 50 million (or equivalent to Rp 673,625 million) and US$ 25 million (or equivalent to Rp 344,625 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Accrued interest from subordinated loan amounted to US$ 186.138 (or equivalent to Rp 2,340 million) and US$ 9,592 (or equivalent to Rp 132 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 47 -

20. LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Biaya masih harus dibayar 11.173 64.577 Accrued expenses

Utang bunga 10.404 2.271 Interest payable

Subjumlah 21.577 66.848 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Liabilitas atas penjualan

reverse repo - bersih 4.530.725 2.881.824 Liability on sale of reverse repo - net

Pendapatan ditangguhkan 44.210 25.815 Deferred income

Biaya masih harus dibayar 39.601 30.345 Accrued expenses

Setoran jaminan 27.350 26.447 Margin deposits

Utang bunga 10.428 3.589 Interest payables

Lain-lain 47.459 25.174 Others

Subjumlah 4.699.773 2.993.194 Subtotal

Jumlah 4.721.350 3.060.042 Total

31 Desember/December 31,

Liabilitas atas penjualan reverse repo Liability on sale of reverse repo

Akun ini terdiri dari liabilitas yang timbul dari penjualan Surat Utang Negara terkait dengan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) (Catatan 9). Pendapatan ditangguhkan Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diterima dan belum diamortisasi.

This account consists of liabilities arising from sale of Indonesian Government Bonds related to securities purchased under agreement to resell (reverse repo) (Note 9). Deferred income Deferred income is unamortized unearned fees on loans and other transactions.

Biaya masih harus dibayar Accrued expenses

Biaya masih harus dibayar terdiri dari biaya pemeliharaan, pemrosesan data, bonus, pelatihan dan utilitas yang belum dibayar.

Accrued expenses are the unpaid maintenance, data processing, bonus, training and utilities expenses.

Setoran jaminan Margin deposits

Setoran jaminan merupakan jaminan yang disyaratkan atas transaksi penerbitan garansi bank. Utang bunga Utang bunga terdiri dari beban bunga yang belum dibayar atas simpanan, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi.

Margin deposits are required for the issuance of bank guarantees. Interest payables Interest payables pertain to interest accrual from deposits, deposits from other banks, borrowings and subordinated loans.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 48 -

21. MODAL SAHAM 21. CAPITAL STOCK

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The shareholders’ composition as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Jumlah saham

yang ditempatkan

dan disetor penuh/

Number of shares

issued and % kepemilikan/ Jumlah/

Pemegang saham fully paid % of ownership Amount Shareholders

Rp Juta/

Rp Million

BNP Paribas S.A, Paris 1.051.549 99,00 1.051.549 BNP Paribas S.A, Paris

PT BNP Paribas PT BNP Paribas

Securities Indonesia 10.621 1,00 10.621 Securities Indonesia

Jumlah 1.062.170 100,00 1.062.170 Total

31 Desember/December 31, 2016 dan/and 2015

22. PENDAPATAN BUNGA 22. INTEREST REVENUES

Mata uang

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Penempatan pada Bank Indonesia 30.154 - 30.154 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek 122.395 - 122.395 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 108.594 - 108.594 agreement to resell

Kredit 309.491 116.684 426.175 Loans

Jumlah 570.634 116.684 687.318 Total

2016

Mata uang

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Penempatan pada Bank Indonesia 27.976 - 27.976 Placements w ith Bank Indonesia

Efek-efek 109.034 - 109.034 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 35.040 - 35.040 agreement to resell

Kredit 198.400 85.902 284.302 Loans

Jumlah 370.450 85.902 456.352 Total

2015

Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 4.189 juta dan Rp 1.001 juta (Catatan 29).

Total interest revenues from related parties amounted to Rp 4,189 million and Rp 1,001 million in 2016 and 2015, respectively (Note 29).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 49 -

23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSES

Mata uang

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Simpanan 157.747 7.375 165.122 Deposits

Simpanan dari bank lain 6.559 118 6.677 Deposits from other banks

Efek-efek yang dijual dengan Securities sold under agreement

janji dibeli kembali 8.626 - 8.626 to repurchase

Pinjaman yang diterima - 38.383 38.383 Borrowings

Pinjaman subordinasi - 15.516 15.516 Subordinated loans

Jumlah 172.932 61.392 234.324 Total

2016

Mata uang

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Simpanan 99.991 1.949 101.940 Deposits

Simpanan dari bank lain 5.376 71 5.447 Deposits from other banks

Efek-efek yang dijual dengan Securities sold under agreement

janji dibeli kembali 38.689 - 38.689 to repurchase

Pinjaman yang diterima - 20.227 20.227 Borrowings

Pinjaman subordinasi - 132 132 Subordinated loans

Jumlah 144.056 22.379 166.435 Total

2015

Jumlah beban bunga kepada pihak-pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 57.982 juta dan Rp 28.743 juta (Catatan 29).

Total interest expenses to related parties amounted to Rp 57,982 million and Rp 28,743 million in 2016 and 2015, respectively (Note 29).

24. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA 24. OTHER COMMISSIONS AND FEES

Akun ini terdiri dari bagi hasil (profit sharing) yang

diterima dari entitas BNP Paribas lainnya atas penjualan produk-produk entitas tersebut setelah dikurangi bagi biaya (cost sharing) atas biaya administrasi entitas BNP Paribas lainnya. Biaya bersih yang dibayar pada tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing nihil dan Rp 48.196 juta (Catatan 29). Piutang bagi hasil yang dicatat pada aset lain-lain masing-masing sebesar Rp 31 juta dan nihil pada tahun 2016 dan 2015 (Catatan 14).

This account consists of profit sharing received from other BNP Paribas entities from the sale of their products net of cost sharing from other BNP Paribas entities. Net cost sharing paid in 2016 and 2015 amounted to nil and Rp 48,196 million, respectively (Note 29). Profit sharing receivable recognized in other asset in 2016 and 2015 amounted to Rp 31 million and nil, respectively (Note 14).

Provisi dan komisi pihak ketiga terdiri dari pendapatan dan beban provisi dan komisi dari jasa perbankan lainnya. Provisi dan komisi lainnya bersih pada tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing Rp 73.105 juta dan Rp 28.915 juta.

Third parties other commissions and fees consist of commissions and fees received and paid from other banking services. Net other commissions and fees in 2016 and 2015 amounted to Rp 73,105 million and Rp 28,915 million, respectively.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 50 -

25. BEBAN KEPEGAWAIAN 25. PERSONNEL EXPENSES

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Gaji dan tunjangan 65.480 53.839 Salaries and benefits

Gratif ikasi dan bonus 29.504 23.322 Gratuities and bonuses

Pelatihan dan pendidikan 4.068 3.058 Training and education

Imbalan pasca kerja (Catatan 27) 2.433 1.788 Post-employment benefits (Note 27)

Kontribusi pensiun karyaw an 2.656 2.089 Employee retirement contribution

Asuransi karyaw an 2.067 967 Staff insurance

Lain-lain 2.441 2.127 Others

Jumlah 108.649 87.190 Total

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pemrosesan data elektronik 27.216 22.458 Electronic data processing

Sew a 13.613 11.475 Rental

Jasa profesional 6.512 6.941 Professional fees

Penyusutan (Catatan 13) 6.406 2.914 Depreciation (Note 13)

Jasa outsourcing 3.515 292 Outsourcing services

Perbaikan dan pemeliharaan 2.534 2.395 Repairs and maintenance

Utilitas 1.996 1.031 Utilities

Pelatihan 1.552 945 Training

Jasa teknis 1.300 1.282 Technical assistance

Perjamuan 839 1.147 Entertainment

Komunikasi 777 790 Communication

Promosi dan iklan 749 372 Promotion and advertising

Transportasi 667 1.334 Transportation

Lain-lain 3.705 2.121 Others

Jumlah 71.381 55.497 Total

Jumlah pemrosesan data elektronik, jasa teknis, pelatihan dan sewa kepada pihak berelasi sebesar masing-masing Rp 24.981 juta dan Rp 20.519 juta di 2016 dan 2015 (Catatan 29).

Total electronic data processing, technical assistance, training and rental with related parties amounted to Rp 24,981 million and Rp 20,519 million, respectively in 2016 and 2015 (Note 29).

Perusahaan mempunyai perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong Damai, Tbk untuk penyewaan ruang kantor. Periode sewa dengan PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong Damai, Tbk selama 3 tahun dan akan berakhir masing-masing sampai dengan 31 Desember 2016 dan 31 Januari 2017. Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 8.428 juta dan Rp 8.614 juta.

The Bank entered into a rental agreement with PT Grand Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk for office space. The lease period with PT Grand Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk is for 3 years until December 31, 2016 and January 31, 2017, respectively. The minimum lease payments based on the lease agreement as of December 31, 2016 and 2015 is Rp 8,428 million and Rp 8,614 million, respectively.

Pada tanggal 5 Oktober 2016, perusahaan melakukan perpanjangan perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia untuk penyewaan ruang kantor selama 2 tahun sampai tanggal 31 Desember 2018.

On October 5, 2016, The Bank extend the rental agreement with PT Grand Indonesia for office space rent for 2 years until December 31, 2018.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 51 -

27. IMBALAN PASCA KERJA DAN PROGRAM PENSIUN

27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND PENSION PLAN

Bank membukukan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 72 dan 56 karyawan masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015.

The Bank provides provision for long-term and other post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The number of employees entitled to the benefits is 72 and 56 in 2016 and 2015, respectively.

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Bank terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically expose the Bank to actuarial risks such as investment risk, interest rate risk and salary risk.

Risiko Investasi Investment Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields.

Risiko Tingkat Bunga Interest Risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.

Risiko Gaji Salary Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

The amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss

Biaya jasa kini 1.858 1.438 Current service cost

Beban bunga 542 350 Interest cost

Penyesuaian lainnya 33 - Other adjustment

Jumlah 2.433 1.788 Total

Diakui pada penghasilan Recognized in other

komprehensif lain comprehensive income

Pengukuran kembali kew ajiban Remeasurement on the net-defined

imbalan pasti neto benefit obligation

Kerugian (keuntungan) aktuarial 808 (71) Actuarial loss (gain)

Jumlah yang diakui di laporan Total recognized in statement of

laba rugi dan penghasilan profit or loss and other

komprehensif lain 3.241 1.717 comprehensive income

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 52 -

Mutasi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movement of present value of defined benefits obligation in the current year are as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo aw al 6.291 4.574 Beginning balance

Biaya jasa kini 1.858 1.438 Current service cost

Biaya bunga 542 350 Interest cost

Pengukuran kembali: Remeasurement:

Kerugian (keuntungan) aktuaria yang Actuarial losses (gains) arising from

timbul dari penyesuaian pengalaman 390 (574) experience adjustments

Kerugian aktuaria yang timbul dari Actuarial losses arising from changes

perubahan asumsi keuangan 418 503 in f inancial assumption

Penyesuaian lainnya 33 - Other adjustment

Saldo akhir 9.532 6.291 Ending balance

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang masing-masing sebesar Rp 607 (meningkat sebesar Rp 550) dan Rp 362 (meningkat sebesar Rp 396) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

If the discount rate is 100 basis points higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by Rp 607 (increase by Rp 550) and Rp 362 (increase by Rp 396) on December 31, 2016 and 2015, respectively.

Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik masing-masing sebesar Rp 1.321 (turun sebesar Rp 1.101) dan Rp 959 (turun sebesar Rp 829) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

If the expected salary growth increases (decreases) by 1%, the defined benefit obligation would increase by Rp 1,321 (decrease by Rp 1,101) and Rp 959 (decrease by Rp 829) on December 31, 2016 and 2015, respectively.

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.

Durasi rata-rata anggota aktif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 13.07 tahun (2015: 12.41 tahun).

The average duration of active members at December 31, 2016 is 13,07 years (2015: 12,41 years).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 53 -

Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Aging analysis of estimated payment of post-employment benefits as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

< 10 tahun 22.346 14.751 < 10 years

10 - 20 tahun 39.954 33.840 10 - 20 years

20 - 30 tahun 8.259 2.590 20 - 30 years

> 30 tahun 201 142 > 30 years

Jumlah 70.760 51.323 Total

Perhitungan penyisihan imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The provision for long term and other post-employment benefits is calculated by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2016 2015

Usia pensiun normal 55 tahun / years 55 tahun / years Normal retirement age

Tingkat diskonto 8,00% 8,75% Discount rate

Projected salary

Tingkat proyeksi kenaikan gaji 7,00% 7,00% increment rate

Tingkat mortalitas Tabel Mortalita Indonesia/ Tabel Mortalita Indonesia/ Mortality rate

Indonesian Mortality Table Indonesian Mortality Table

2011 (TMI3) 2011 (TMI3)

Tingkat pengunduran diri 10% per tahun dari 10% per tahun dari Resignation rate

usia 20 tahun dan usia 20 tahun dan

menurun secara linier menurun secara linier

hingga 0% per tahun hingga 0% per tahun

pada usia 45 tahun/ pada usia 45 tahun/

10% p.a. from age 20 10% p.a. from age 20

reducing linearly reducing linearly

to 0% at age 45 to 0% at age 45

Dana Pensiun Pension Fund

Sejak tahun 2000, Bank mendanai program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan lokal tetap dengan masa kerja minimum 6 bulan. Program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia, yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusannya No KEP-140/KM.6/2001, tertanggal 9 Juli 2001. Iuran untuk program pensiun tersebut yang berasal dari Bank bervariasi antara 5,00% sampai dengan 15,00% dari gaji bulanan karyawan sesuai dengan masa kerjanya. Tidak ada iuran wajib dari karyawan untuk program pensiun tersebut.

Starting 2000, the Bank funds a defined contribution plan covering all of its permanent local employees with a minimum of 6 months service. The plan was administered by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia, which was approved by the Minister of Finance in its decision letter No KEP-140/KM.6/2001, dated July 9, 2001. The pension fund contribution by the Bank ranges from 5.00% to 15.00% of the employees monthly salary depending on the length of service. There is no compulsory employee contribution for this pension plan.

Kontribusi yang didanai oleh Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp 2.656 juta dan Rp 2.089 juta yang dicatat dalam beban kepegawaian pada laba rugi (Catatan 25).

The Bank’s contributions as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 2,656 million and Rp 2,089 million, respectively, and are recorded as part of personnel expenses account in profit or loss (Note 25).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 54 -

28. PAJAK PENGHASILAN 28. INCOME TAX

Beban pajak terdiri atas: Tax expense consists of the following:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak kini 124.746 55.224 Current tax

Pajak tangguhan (26.172) (1.080) Deferred tax

Jumlah beban pajak 98.574 54.144 Total tax expense

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before tax per statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Laba sebelum pajak 381.272 206.315 Income before tax

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Penyusutan aset tetap (4.120) (1.856) Depreciation expense

Cadangan kerugian penurunan nilai (23.948) (27.520) Provision for impairment losses

Kerugian belum direalisasi atas

perubahan nilai w ajar efek-efek Unrealized losses from changes in fair

diperdagangkan 110.722 10.928 value of trading securities

Penyisihan bonus 12.492 7.236 Provision bonuses

Beban imbalan pasca kerja 2.433 1.788 Expenses for post-employment benefits

Penyisihan lainnya 7.108 13.744 Other provisions

Jumlah 104.687 4.320 Total

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Kenikmatan natura dan beban Benefits in kind and non-deductible

yang tidak dapat dikurangkan 13.024 10.258 expenses

Laba kena pajak 498.983 220.893 Taxable income

Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and current tax payable are computed as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Beban pajak kini: Current tax expense:

25% X Rp 498.983 juta tahun 2016 25% X Rp 498,983 million in 2016

Rp 220.893 juta tahun 2015 124.746 55.224 Rp 220,893 million in 2015

Jumlah 124.746 55.224 Total

Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Less prepaid income tax:

Pasal 25 (82.256) (55.110) Article 25

Utang pajak kini (Catatan 18) 42.490 114 Current tax payable (Note 18)

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 55 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

(dibebankan) (dibebankan)

ke pendapatan ke pendapatan

Dikreditkan komprehensif Dikreditkan komprehensif

(dibebankan) lain/ (dibebankan) lain/

ke laba rugi/ Credited ke laba rugi/ Credited

Credited (charged) to Credited (charged) to

1 Januari/ (charged) to other 31 Desember/ (charged) to other 31 Desember/

January 1, income for comprehensive December 31, income for comprehensive December 31,

2015 the year income 2015 the year income 2016

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Beban penyusutan 239 (464) - (225) (1.030) - (1.255) Depreciation expense

Cadangan kerugian Provision for impairment

penurunan nilai (5.507) (6.880) - (12.387) (5.987) - (18.374) losses

Kerugian (keuntungan) yang Unrealized (gains) losses

belum direalisasi atas from changes in fair

perubahan nilai w ajar value of trading

efek-efek diperdagangkan 26.183 2.732 - 28.915 27.681 - 56.596 securities

Penyisihan bonus 2.969 1.809 - 4.778 3.123 - 7.901 Provision for bonuses

Liabilitas imbalan Post-employment

pasca kerja 1.436 447 - 1.883 608 - 2.491 benefits obligation

Penyisihan lainnya 2.722 3.436 - 6.158 1.777 - 7.935 Other provisions

Kerugian (keuntungan) yang belum Unrealized losses (gains)

direalisasi atas perubahan from changes in fair

nilai w ajar efek-efek value of available-for-sale

tersedia untuk dijual (1.506) - 2.371 865 - (2.690) (1.825) securities

Kerugian (keuntungan) aktuarial Unrealized actuarial

yang belum direalisasi (291) - (18) (309) - 202 (107) losses (gains)

Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets -

bersih 26.245 1.080 2.353 29.678 26.172 (2.488) 53.362 net

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per statement of profit

laba rugi komprehensif 381.272 206.315 or loss and other comprehensive income

Beban pajak berdasarkan tarif pajak

yang berlaku Tax expense at effective tax rates

25% X Rp 381.272 juta tahun 2016 25% X Rp 381,272 million in 2016

Rp 206.315 juta tahun 2015 95.318 51.579 Rp 206,315 million in 2015

Jumlah 95.318 51.579 Total

Pengaruh pajak atas beban yang tidak Tax effect of non-deductible

dapat dikurangkan menurut f iskal 3.256 2.565 expenses

Jumlah beban pajak 98.574 54.144 Total tax expense

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 56 -

29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Berelasi Nature of Relationship

a. BNP Paribas S.A., Paris merupakan pemegang saham pengendali utama.

a. BNP Paribas S.A., Paris is the ultimate controlling shareholder.

b. PT BNP Paribas Securities Indonesia merupakan pemegang saham Bank yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali utama.

b. PT BNP Paribas Securities Indonesia is the Bank’s shareholder controlled by the ultimate controlling shareholder.

c. Perusahaan dan entitas di bawah ini dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama:

c. The companies and entities below are owned by the same controlling shareholder:

- BNP Paribas N.A., Amerika Serikat - BNP Paribas, Cabang London

- BNP Paribas, Cabang Amsterdam - BNP Paribas (Suisse) S.A. - BNP Paribas S.A., Paris

- BNP Paribas, Cabang India - BNP Paribas, Cabang Hong Kong - BNP Paribas, Cabang Singapura

- BNP Paribas, Cabang Tokyo - BNP Paribas Malaysia Berhad - BNP Paribas Arbitrage S.N.C. - BNL Milano, Italia

- BNP Paribas Fortis - BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt - BNP Paribas S.A., Cabang Madrid

- BNP Paribas, Cabang San Fransisco - BNP Paribas, Cabang Seoul - BNP Paribas Fortis, Cabang Austria

- PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia

- PT BNP Paribas Securities Indonesia - BNP Paribas, Cabang Sydney

- BNP Paribas N.A., USA - BNP Paribas, London Branch

- BNP Paribas, Amsterdam Branch - BNP Paribas (Suisse) S.A. - BNP Paribas S.A., Paris

- BNP Paribas, India Branch - BNP Paribas, Hong Kong Branch - BNP Paribas, Singapore Branch

- BNP Paribas, Tokyo Branch - BNP Paribas Malaysia Berhad - BNP Paribas Arbitrage S.N.C. - BNL Milano, Italy

- BNP Paribas Fortis - BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch - BNP Paribas S.A., Madrid Branch

- BNP Paribas, San Fransisco Branch - BNP Paribas, Seoul Branch - BNP Paribas Fortis, Austria Branch

- PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia

- PT BNP Paribas Securities Indonesia - BNP Paribas, Sydney Branch

d. Dewan komisaris dan direksi merupakan personil manajemen kunci Bank.

d. Board of Directors and Commissioners are the key management personnel of the Bank.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

In the business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:

Pihak Berelasi Sifat TransaksiCatatan/

NotesTransaction Type Related Parties

BNL Milano, Italia Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNL Milano, Italy

BNP Paribas Fortis Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas Fortis

BNP Paribas Fortis, Cabang Austria Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas Fortis, Austria Branch

Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

BNP Paribas, Cabang Amsterdam Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas, Amsterdam Branch

BNP Paribas, Cabang San Fransisco Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas, San Fransisco Branch

BNP Paribas, Cabang Seoul Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas, Seoul Branch

BNP Paribas S.A, Cabang Madrid Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas S.A, Madrid Branch

BNP Paribas, Cabang India Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties BNP Paribas, India Branch

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties

BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch

BNP New York N.A., Amerika Serikat BNP New York N.A., USA

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 57 -

Pihak Berelasi Sifat TransaksiCatatan/

NotesTransaction Type Related Parties

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Simpanan dari bank lain 16 Deposits from other banks

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Piutang bagi hasil 14 Profit sharing receivable

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis dalam

beban umum dan administrasi 26

Electronic data processing and technical assistance fees

in general and administrative expenses

Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 30 Commitments and contingencies with related parties

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk

simpanan15

Placement of funds by related paraties in the form of

deposits

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Pinjaman yang diterima 17 Borrowings

Pinjaman Subordinasi 19 Subordinared Loans

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 31 Commitments and contingencies with related parties

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk

simpanan15

Placement of funds by related paraties in the form of

deposits

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Piutang bagi hasil 14 Profit sharing receivable

Simpanan dari bank lain 16 Deposits from other banks

Liabilitas lain-lain 20 Other liabilities

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis serta

training dalam beban umum dan administrasi 26

Electronic data processing and technical assistance and

training fees in general and administrative expenses

Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi 31 Commitments and contingencies with related parties

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Provisi dan komisi lainnya 24 Other commissions and fees

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

BNP Paribas Arbitrage S.N.C. Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables BNP Paribas Arbitrage S.N.C.

BNP Paribas Malaysia Berhard Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables BNP Paribas Malaysia Berhard

BNP Paribas, Cabang Sydney Tagihan dan liabilitas derivatif 11 Derivative receivables and payables BNP Paribas, Sydney Branch

Giro pada bank lain 6 Demand deposit with other banks

Pendapatan Bunga 22 Receipt of interest

Pendapatan bunga 22 Receipt of interest

Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk

simpanan15

Placement of funds by related paraties in the form of

deposits

Pembayaran bunga 23 Payment of interest

Liabilitas lain-lain 20 Other liabilities

Pemberian kredit 12 Granting of loans

Biaya dibayar dimuka 14 Prepaid expenses

BNP Paribas, Cabang Tokyo BNP Paribas, Tokyo Branch

BNP Paribas (Suisse) S.A. BNP Paribas (Suisse) S.A.

Karyawan Employee

PT BNP Paribas Investment Partners,

Indonesia

PT BNP Paribas Investment Partners,

Indonesia

BNP Paribas, Hong Kong BranchBNP Paribas, Cabang Hong Kong

PT BNP Paribas Securities Indonesia PT BNP Paribas Securities Indonesia

BNP Paribas, Cabang London BNP Paribas, London Branch

BNP Paribas, Singapore BranchBNP Paribas, Cabang Singapura

PT BNP Paribas Investment Partners,

Indonesia

PT BNP Paribas Investment Partners,

Indonesia

BNP Paribas S.A., Paris BNP Paribas S.A., Paris

Persentase giro pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

The percentage of demand deposits with other banks, derivative receivables, loans and prepaid expenses and other assets for related parties to total assets are as follows:

2016 2015

% %

Giro pada bank lain 0,57 0,51 Demand deposits w ith other banks

Tagihan derivatif 0,14 0,55 Derivative receivables

Kredit 0,02 0,02 Loans

Biaya dibayar dimuka dan aset

lain-lain 0,01 0,01 Prepaid expenses and other assets

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 58 -

Persentase simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentage of deposits, deposits from other banks, derivative payables, borrowings, subordinated loans and other liabilities from related parties to total liabilities are as follows:

2016 2015

% %

Simpanan 1,90 1,77 Deposits

Simpanan dari bank lain 1,95 3,09 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif 0,31 0,07 Derivative payables

Pinjaman yang diterima 18,25 15,70 Borrow ings

Pinjaman subordinasi 4,15 3,13 Subordinated loans

Liabilitas lain-lain 0,13 0,61 Other liabilities

Persentase pendapatan bunga, beban bunga, pendapatan operasional lainnya dan beban operasional lainnya dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, pendapatan operasional lainnya adalah sebagai berikut:

The percentage of interest revenues, interest expenses, other operating revenues and other operating expenses from or to related parties to total interest revenues, interest expenses, other operating revenues are as follows:

2016 2015

% %

Pendapatan bunga 0,61 0,22 Interest revenues

Beban bunga 24,74 17,27 Interest expenses

Pendapatan operasional lainnya 1,51 (66,24) Other operating revenues

Beban operasional lainnya 35,00 36,97 Other operating expenses

Persentase tagihan dan liabilitas komitmen dan tagihan dan liabilitas kontinjensi dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah tagihan dan liabilitas komitmen dan tagihan dan liabilitas kontinjensi adalah sebagai berikut:

The percentage of commitment receivables and liabilities and contingent receivables and liabilities from or to related parties to total commitment receivables and liabilities and contigent receivables and liabilities are as follows:

2016 2015

% %

Tagihan komitmen 39,39 94,70 Commitment receivables

Liabilitas komitmen 2,73 - Commitment liabilities

Tagihan kontinjensi 29,10 99,98 Contingent receivables

Liabilitas kontinjensi 71,59 67,29 Contingent liabilities

Bank menyediakan manfaat pada Dewan Direksi dan Komisaris, personil manajemen kunci Bank, sebagai berikut:

The Bank provides benefits to the Board of Directors and Commissioners, key management personnel of the Bank, as follows:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Imbalan kerja jangka pendek 23.433 21.568 Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya 624 399 Other long-term employee benefits

Jumlah 24.057 21.967 Total

Persentase terhadap beban

kepegaw aian 22,14 25,19 Percentage to personnel expenses

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 59 -

30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Komitmen Commitments

Tagihan komitmen Commitment receivables

Fasilitas pinjaman yang diterima Undraw n borrow ing

dan belum digunakan facilities

Mata uang asing 404.175 1.723.125 Foreign currency

Kontrak pembelian spot yang

belum diselesaikan Unsettled spot purchase contracts

Rupiah 3.603 - Rupiah

Mata uang asing 620.699 96.593 Foreign currencies

Jumlah tagihan komitmen 1.028.477 1.819.718 Total commitment receivables

Liabilitas komitmen Commitment liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments granted

yang belum digunakan to customers

Rupiah 2.895.721 3.408.373 Rupiah

Mata uang asing 1.059.416 2.191.624 Foreign currency

Irrevocable letter of credit yang Outstanding irrevocable letter

masih berjalan of credit

Rupiah 49.328 - Rupiah

Mata uang asing 334.954 38.216 Foreign currencies

Kontrak penjualan spot yang

belum diselesaikan Unsettled spot sell contracts

Rupiah 619.572 96.627 Rupiah

Mata uang asing 4.558 - Foreign currencies

Jumlah liabilitas komitmen 4.963.549 5.734.840 Total commitment liabilities

Jumlah liabilitas komitmen - bersih (3.935.072) (3.915.122) Total commitment liabilities - net

Kontinjensi Contingencies

Tagihan kontinjensi Contingent receivables

Garansi bank yang diterima Bank guarantees received

Rupiah 4.023.915 4.487.074 Rupiah

Mata uang asing 21.128.805 6.195.603 Foreign currencies

Jumlah tagihan kontinjensi 25.152.720 10.682.677 Total contingent receivables

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Garansi bank yang diterbitkan Bank guarantees issued

Rupiah 3.877.708 1.539.865 Rupiah

Mata uang asing 683.789 392.204 Foreign currencies

Jumlah liabilitas kontinjensi 4.561.497 1.932.069 Total contingent liabilities

Jumlah tagihan kontinjensi - bersih 20.591.223 8.750.608 Total contingent receivables - net

31 Desember/December 31,

Garansi bank yang diterima merupakan standby letters of credit yang diterbitkan oleh bank lain sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, garansi bank yang diterima dari pihak berelasi berasal dari BNP Paribas Cabang Hong Kong dan BNP Paribas Cabang Singapura masing-masing sebesar Rp 9.444.972 juta dan Rp 12.238.251 juta (Catatan 29).

Bank guarantees received represents standby letters of credit issued by other banks to serve as guarantee for loans issued by the Bank. As of December 31, 2016 and 2015, related party bank guarantees were received from BNP Paribas Hong Kong Branch and BNP Paribas Singapore Branch amounted to Rp 9,444,972 million and Rp 12,238,251 million, respectively. (Note 29).

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 60 -

31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Mata uang Mata uang

asing asing

(nilai penuh)/ Ekuiv alen (nilai penuh)/ Ekuiv alen

Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/

currencies Equivalent currencies Equivalent

(full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million

Aset Assets

Demand deposits with Bank

Giro pada Bank Indonesia USD 41.300.649 556.423 19.300.689 266.060 Indonesia

Giro pada bank lain EUR 4.143.258 58.733 4.005.667 60.312 Demand deposits with other

USD 3.318.092 44.703 412.332 5.684 banks

SGD 3.503.033 32.620 5.203.329 50.779

GBP 109.997 1.821 196 4

AUD 128.148 1.246 19.041 192

HKD 31.658 55 59.032 105

CNY 25.784 50 471 1

JPY 295.485 34 785.923 90

THB 45.194 17 - -

CHF 757 10 431 6

Ef ek-ef ek USD 7.689.131 103.592 - - Securities

Tagihan akseptasi USD 39.763.518 535.714 - - Acceptances receiv able

Tagihan deriv atif USD 21.535.572 290.138 32.197.243 443.839 Deriv ativ es receiv able

SGD 102.342 953 - -

CNY 2.578 5 - -

EUR - - 86.606 1.304

Kredit USD 275.013.472 3.705.119 263.721.074 3.635.395 Loans

Biay a dibay ar dimuka dan Prepaid expenses and

aset lain-lain USD 1.646.985 22.189 906.202 12.492 other assets

Jumlah aset 5.353.422 4.476.263 Total assets

Liabilitas Liabilities

Simpanan USD 96.388.198 1.298.591 77.944.868 1.074.470 Deposits

EUR 14.120.155 200.164 15.386.868 231.675

SGD 70.662 658 2.063.440 20.137

AUD 5.862 57 4.859 49

GBP 302 5 98 2

Simpanan dari bank lain USD 50.499.981 680.361 35.000.000 482.475 Deposits f rom other banks

Liabilitas akseptasi USD 39.763.518 535.714 - - Acceptances pay able

Liabilitas deriv atif USD 963.648.397 156.850 87.720.638 1.209.229 Deriv ativ es pay able

EUR 68.046.231 3.601 113.637 1.711

THB 87.730 33 - -

Pinjaman y ang diterima USD 220.000.000 2.963.950 125.000.000 1.723.125 Borrowings

Pinjaman subordinasi USD 50.000.000 673.625 25.000.000 344.625 Subordinated loans

Liabilitas lain-lain USD 2.876.378 38.752 3.709.757 51.139 Other liabilities

SGD 3.186.772 29.675 3.176.061 30.995

GBP 88.734 1.469 - -

EUR 33.437 474 37.458 564

HKD 245.203 426 203.519 362

Jumlah liabilitas 6.584.405 5.170.196 Total liabilities

Jumlah liabilitas - bersih (1.230.983) (693.933) Total liabilities - net

31 Desember/December 31, 2016 31 Desember/December 31, 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 61 -

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs Reuters dengan rincian sebagai berikut:

The foreign exchange rates used for monetary assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies were Reuters spot rates as follows:

2016 2015

Dollar Amerika Serikat 13.472,50 13.785,00 U.S. Dollar

Euro 14.175,77 15.056,67 Euro

Dollar Singapura 9.311,93 9.758,95 Singapore Dollar

Poundsterling Inggris 16.555,01 20.439,02 Great Britain Poundsterling

Yen Jepang 115,07 114,52 Japanese Yen

Dollar Australia 9.723,11 10.083,73 Australian Dollar

Franc Sw iss 13.208,98 13.919,33 Sw iss Franc

Dollar Hong Kong 1.737,34 1.778,70 Hong Kong Dollar

Yuan Cina 1.939,19 2.122,85 Chinese Yuan

Bath Thailand 376,12 - Thailand Bath

Mata uang asing Foreign currencies

32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

32. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.

Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000 juta.

Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranted by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000 million.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 8.544 juta dan Rp 4.543 juta dicatat dan diakui pada akun lain-lain dalam beban operasional lainnya.

The Government guarantee premiums paid in 2016 and 2015 amounting to Rp 8,544 million and Rp 4,543 million, respectively, are included under others account in other operating expenses.

33. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

33. CAPITAL ADEQUACY RATIO

Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) diatas persentase tertentu.

As a bank operating in Indonesia, the Bank is required by Bank Indonesia to maintain all the times a capital adequacy ratio (CAR) above a specified percentage.

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat.

The Bank’s capital management objective is to ensure that the Bank is well capitalized and able to absorb potential losses from financial and economic crisis, fulfill all operational activity and regulatory capital, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head Office.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 62 -

Sepanjang tahun, Bank telah mematuhi seluruh persyaratan modal eksternal yang telah ditetapkan.

The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2016 2015

Modal Capital

Modal inti 2.050.707 1.781.127 Core capital

Modal pelengkap 805.987 439.265 Supplementary capital

Jumlah modal 2.856.694 2.220.392 Total capital

Aset tertimbang menurut risiko: Risk w eighted assets:

untuk risiko kredit 10.588.917 7.571.161 for credit risk

untuk risiko operasional 604.347 524.426 for operational risk

untuk risiko pasar 1.561.196 1.348.693 for market risk

Rasio KPMM dengan memperhitungkan CAR w ith credit and

risiko kredit dan operasional 25,52% 27,43% operational risk

Rasio KPMM dengan memperhitungkan CAR w ith credit, operational

risiko kredit, operasional dan pasar 22,40% 23,51% and market risk

Perhitungan rasio KPMM dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012. Untuk perhitungan risiko kredit, operasional dan pasar didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 untuk risiko kredit, Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 untuk risiko operasional dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 untuk risiko pasar.

Capital Adequacy Ratio Calculation was calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012. As for the calculation of credit, operational and market risk are based on Bank Indonesia Circular Letter of No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 for credit risk, Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 for operational risk and Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012 for market risk.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 63 -

34. KLASIFIKASI ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

34. CLASSIFICATION OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Diukur pada

nilai wajar

melalui Biaya perolehan

Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Jumlah

diberikan dan Measured at fair lainnya/ tercatat/

piutang/ value through Tersedia At Total

Loans and profit or loss untuk dijual/ amortized carrying

receivables (FVTPL) Available-for-sale costs amount

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Demand deposits with Bank

Giro pada Bank Indonesia 822.512 - - - 822.512 Indonesia

Giro pada bank lain 140.709 - - - 140.709 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 1.069.762 - - - 1.069.762 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek 266.594 559.146 919.960 - 1.745.700 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 4.530.725 - - - 4.530.725 agreement to resell

Tagihan akseptasi 669.380 669.380 Acceptances receivable

Tagihan derivatif - 369.895 - - 369.895 Derivatives receivable

Kredit 8.739.230 - - - 8.739.230 Loans

Aset lain-lain 315.019 - - - 315.019 Other assets

Jumlah 16.553.931 929.041 919.960 - 18.402.932 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Simpanan - - - 5.641.301 5.641.301 Deposits

Simpanan dari bank lain - - - 680.476 680.476 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi - - - 669.380 669.380 Acceptances payable

Liabilitas derivatif - 839.986 - - 839.986 Derivatives payable

Pinjaman yang diterima - - - 2.963.950 2.963.950 Borrowings

Pinjaman subordinasi - - - 673.625 673.625 Subordinated loans

Liabilitas lain-lain - - - 4.629.681 4.629.681 Other liabilities

Jumlah - 839.986 - 15.258.413 16.098.399 Total

31 Desember/December 31, 2016

Diukur pada

nilai wajar

melalui Biaya perolehan

Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Jumlah

diberikan dan Measured at fair lainnya/ tercatat/

piutang/ value through Tersedia At Total

Loans and profit or loss untuk dijual/ amortized carrying

receivables (FVTPL) Available-for-sale costs amount

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Demand deposits with Bank

Giro pada Bank Indonesia 414.297 - - - 414.297 Indonesia

Giro pada bank lain 118.761 - - - 118.761 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 204.969 - - - 204.969 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek 73.803 746.842 719.540 - 1.540.185 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 2.881.824 - - - 2.881.824 agreement to resell

Tagihan derivatif - 523.884 - - 523.884 Derivative receivables

Kredit 7.143.380 - - - 7.143.380 Loans

Aset lain-lain 44.210 - - - 44.210 Other assets

Jumlah 10.881.244 1.270.726 719.540 - 12.871.510 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Simpanan - - - 3.087.932 3.087.932 Deposits

Simpanan dari bank lain - - - 953.405 953.405 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif - 1.793.484 - - 1.793.484 Derivative payables

Pinjaman yang diterima - - - 1.723.125 1.723.125 Borrowings

Pinjaman subordinasi - - - 344.625 344.625 Subordinated loans

Liabilitas lain-lain - - - 3.009.053 3.009.053 Other liabilities

Jumlah - 1.793.484 - 9.118.140 10.911.624 Total

31 Desember/December 31, 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 64 -

35. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

35. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Selain yang dijelaskan pada tabel dibawah ini, manajemen mempertimbangkan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas mendekati nilai wajarnya.

Except as detailed in the following table, the management considers the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values.

Diukur pada

nilai wajar

melalui Biaya perolehan

Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Jumlah

diberikan dan Measured at fair lainnya/ tercatat/ Nilai

piutang/ value through Tersedia Other Total wajar/

Loans and profit or loss untuk dijual/ amortized carrying Fair

receivables (FVTPL) Available-for-sale costs amount value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 4.530.725 - - - 4.530.725 4.471.401 agreement to resell

Kredit 8.739.230 - - - 8.739.230 8.739.007 Loans

Aset keuangan lainnya 232.555 - - - 232.555 232.555 Other financial asset

Jumlah 13.502.510 - - - 13.502.510 13.442.963 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Efek yang dijual dengan janji Securities sold under

dibeli kembali 4.530.725 - - - 4.530.725 4.471.401 agreement to repurchase

31 Desember/December 31, 2016

Diukur pada

nilai wajar

melalui Biaya perolehan

Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Jumlah

diberikan dan Measured at fair lainnya/ tercatat/ Nilai

piutang/ value through Tersedia Other Total wajar/

Loans and profit or loss untuk dijual/ amortized carrying Fair

receivables (FVTPL) Available-for-sale costs amount value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 2.881.824 - - - 2.881.824 2.822.736 agreement to resell

Kredit 7.143.380 - - - 7.143.380 7.142.245 Loans

Jumlah 10.025.204 - - - 10.025.204 9.964.981 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Efek yang dijual dengan janji Securities sold under

dibeli kembali 2.881.824 - - - 2.881.824 2.822.736 agreement to repurchase

31 Desember/December 31, 2015

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows:

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, tagihan akseptasi, aset keuangan dari aset lain-lain, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan piutang serta utang bunga terkait yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.

Management believes that carrying amount of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia, acceptances receivable, financial assets under others assets, deposits, deposits from other banks, acceptances payable, borrowings, subordinated loans and the related interest receivables and payables that are recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 65 -

Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.

Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices.

Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.

The fair value of derivative receivables and payables are measured at the exchange rate quotations and yield curves derived from quotations to match the interest rate maturity at of the contract.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.

Tabel berikut ini merangkum nilai wajar aset dan liabilitas, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.

The following table summarize the fair values of the assets and liabilities, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset diakui pada nilai w ajar Assets measured at fair value

Aset keuangan Financial Assets

Aset keuangan tersedia

untuk dijual Available-for-sale

Efek- efek 919.960 - - 919.960 Securities

Diperdagangkan Trading

Efek-efek 559.146 - - 559.146 Securities

Tagihan derivatif - 369.895 - 369.895 Derivative receivables

559.146 369.895 - 929.041

Aset yang nilai w ajarnya Assets for w hich fair values are

diungkapkan disclosed

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang diberikan Loans and receivable

dan piutang

Kredit - - 8.739.007 8.739.007 Loans

Efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 4.471.401 - - 4.471.401 agreement to resell

Aset keuangan lainnya - - 232.555 232.555 Other f inancial asset

4.471.401 - 8.971.562 13.442.963

Liabilitas yang nilai w ajarnya Liabilities for w hich fair values

diungkapkan are disclosed

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Efek yang dijual dengan Securities sold under

janji dibeli kembali 4.471.401 - - 4.471.401 agreement to repurchase

Liabilitas diakui pada nilai w ajar Liabilities measured at fair value

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas derivatif - 839.986 - 839.986 Derivative payables

31 Desember/December 31, 2016

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 66 -

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset diakui pada nilai w ajar Assets measured at fair value

Aset keuangan Financial Assets

Aset keuangan tersedia

untuk dijual Available-for-sale

Efek- efek 719.540 - - 719.540 Securities

Diperdagangkan Trading

Efek-efek 746.842 - - 746.842 Securities

Tagihan derivatif - 523.884 - 523.884 Derivative receivables

746.842 523.884 - 1.270.726

Aset yang nilai w ajarnya Assets for w hich fair values are

diungkapkan disclosed

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang dberikan Loans and receivable

dan piutang

Kredit - - 7.142.245 7.142.245 Loans

Efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 2.822.736 - - 2.822.736 agreement to resell

2.822.736 - 7.142.245 9.964.981

Liabilitas yang nilai w ajarnya Liabilities for w hich fair values

diungkapkan are disclosed

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Efek yang dijual dengan Securities sold under

janji dibeli kembali 2.822.736 - - 2.822.736 agreement to repurchase

Liabilitas diakui pada nilai w ajar Liabilities measured at fair value

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas derivatif - 1.793.484 - 1.793.484 Derivative payables

31 Desember/December 31, 2015

Pada tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.

In 2016 and 2015, there were no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa.

Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang berbunga adalah sebesar Rp 16.280.269 juta dan Rp 9.290.883 juta pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 12.256.508 juta dan Rp 5.920.781 juta pada tanggal 31 Desember 2015

The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities amounting to Rp 16,280,269 million and Rp 9,290,883 million and as of December 31, 2016 and Rp 12,256,508 million and Rp 5,920,781 million as of December 31, 2015.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 67 -

36. MANAJEMEN RISIKO 36. RISK MANAGEMENT

Bank telah mengimplementasikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum yang telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/16/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas yang telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK/03/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/SEOJK/03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

The Bank has implemented risk management policy and procedure in accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 which has been amended with Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning on Application of Risk Management for Commercial Bank which has been amended with Bank Indonesia Circular Letter No.11/16/DPNP concerning on Application of Risk Management for Liquidity Risk which has been amended with Otoritas Jasa Keuangan Regulation No. 18/POJK/03/2016 and Otoritas Jasa Keuangan Circular Letter No. 34/SEOJK/03/2016 concerning on Application of Risk Management for Commercial Bank. As stipulated in the circular letter, application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.

Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Untuk itu, Bank telah mengimplementasikan Struktur Manajemen Risiko Terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik.

The Bank realizes that in operating its business there will always be inherent risks, i.e. market risk, liquidity risk, credit risk and operational risk. Therefore, the Bank has implemented an Integrated Risk Management Framework, which is a tool for determining strategy, organization, policies and guidelines, to assure that all risks faced by the Bank can be properly identified, measured, monitored, and controlled.

Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko serta membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Untuk pelaksanaan sehari-hari, Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang tugasnya mengidentifikasi, mengukur dan memantau segala kegiatan yang mengandung risiko.

The Bank has a Risk Management Committee, which is in charge of determining the policies and guidelines of risk management implementation and discussing the overall risk faced by the Bank. For daily operations, the Bank has a Risk Management Unit, whose duties are to identify, measure and monitor all activities entailing risks.

RISIKO KREDIT CREDIT RISK

Bank secara terus menerus memonitor risiko kredit untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya kredit dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan.

The Bank continuously monitors credit risk to ensure that the potential loss from default on financial and contractual agreements is minimized, at both an individual borrower and portfolio level.

Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara hati-hati oleh Bank. Kebijakan pemberian pinjaman tertentu telah dilakukan untuk mencerminkan pengalaman dari kredit manajemen, yang bekerja dalam batas tertentu untuk memastikan semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai di Bank.

A formalized credit structure ensures prudent lending policies and practices are adopted throughout the Bank. Specific lending discretions have been granted to reflect the experience of lending management, who operates within a defined framework which ensures all lending decisions are approved and noted at the appropriate levels of responsibility within the Bank.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 68 -

Risiko kredit dikelola melalui analisis kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Bank juga memonitor risiko batas maksimum pemberian kredit.

Exposure to credit risk is managed through regular analysis of the ability of borrowers to meet interest and principal repayment obligations. The Bank also monitors its legal lending limits.

Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga yang ditangguhkan) adalah sebagai berikut:

Maximum exposure to credit risk (net of allowance of impairment losses and unearned interest income) are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position

Giro pada Bank Indonesia 822.512 414.297 Demand deposits w ith Bank Indonesia

Giro pada bank lain 140.709 118.761 Demand deposits w ith other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia and

dan bank lain 1.069.762 204.969 other banks

Efek-efek 1.745.700 1.540.185 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under agreement

dijual kembali 4.530.725 2.881.824 to resell

Tagihan akseptasi 669.380 - Acceptances receivable

Tagihan derivatif 369.895 523.884 Derivatives receivable

Kredit 8.739.230 7.143.380 Loans

Aset lain-lain 315.019 44.210 Other assets

Subjumlah 18.402.932 12.871.510 Subtotal

Komitmen dan Kontinjensi Commitments and Contingencies

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments granted

yang belum digunakan 3.955.137 5.599.997 to customers

Bank garansi yang diterbitkan 4.561.497 1.932.069 Bank guarantees issued

Irrevocable letter of credit yang Outstanding irrevocable letter

masih berjalan 384.282 38.216 of credit

Kontrak penjualan spot yang belum

diselesaikan 624.130 96.627 Unsettled spot sell contract

Subjumlah 9.525.046 7.666.909 Subtotal

Jumlah 27.927.978 20.538.419 Total

Konsentrasi kredit atas aset keuangan, komitmen dan kontinjensi berdasarkan jenis debitur sebelum cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Credit concentration of financial assets, commitments and contingencies by type of debtors excluding allowance for impairment losses are as follows:

Giro pada Bank Penempatan pada

Indonesia dan Bank Indonesia Efek-efek yang Biaya dibayar

bank lain/ dan bank lain/ dibeli dengan dimuka dan

Demand deposits Placements janji dijual kembali/ Tagihan Tagihan aset lain-lain/ Komitmen dan

with Bank with Bank Securities akseptasi/ derivatif/ Prepaid kontinjensi/

Indonesia Indonesia Efek-efek/ purchased under Acceptances Derivatives Kredit/ expenses and Commitments and Jumlah/

and other banks and other banks Securities agreement to resell receivable receivable Loans other assets contingencies Total %

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pemerintah dan Government and

Bank Indonesia 822.512 1.069.762 1.479.106 - - 23.572 - 33.493 - 3.428.445 12,28 Bank Indonesia

Bank-bank 140.709 - 266.594 4.530.725 - 298.735 - - 4.566.441 9.803.204 35,10 Banks

Korporasi dan Corporates and

perorangan - - - - 669.380 47.588 8.739.230 281.526 4.958.605 14.696.329 52,62 personal

Jumlah 963.221 1.069.762 1.745.700 4.530.725 669.380 369.895 8.739.230 315.019 9.525.046 27.927.978 100,00 Total

31 Desember/December 31, 2016

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 69 -

Giro pada Bank Penempatan pada

Indonesia dan Bank Indonesia Efek-efek yang Biaya dibayar

bank lain/ dan bank lain/ dibeli dengan dimuka dan

Demand deposits Placements janji dijual kembali/ Tagihan aset lain-lain/ Komitmen dan

with Bank with Bank Securities derivatif/ Prepaid kontinjensi/

Indonesia Indonesia Efek-efek/ purchased under Derivatives Kredit/ expenses and Commitments and Jumlah/

and other banks and other banks Securities agreement to resell receivable Loans other assets contingencies Total %

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pemerintah dan Government and

Bank Indonesia 414.297 204.969 1.466.382 - 3.310 - 18.599 - 2.107.557 11,03 Bank Indonesia

Bank-bank 118.761 - 73.803 2.881.824 479.042 - - 1.637.274 5.190.704 23,80 Banks

Korporasi dan Corporates and

perorangan - - - - 41.532 7.143.380 25.611 6.029.635 13.240.158 65,17 personal

Jumlah 533.058 204.969 1.540.185 2.881.824 523.884 7.143.380 44.210 7.666.909 20.538.419 100,00 Total

31 Desember/December 31, 2015

Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan (diluar cadangan kerugian penurunan nilai):

The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of allowance for impairment losses) as follows:

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current mention Less performing Doubtful Default Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Nilai w ajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss

Efek-efek 825.740 - - - - 825.740 Securities

Tagihan derivatif 369.895 - - - - 369.895 Derivative receivables

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Efek-efek 919.960 - - - - 919.960 Securities

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Demand deposits w ith

Giro pada Bank Indonesia 822.512 - - - - 822.512 Bank Indonesia

Demand deposits w ith

Giro pada bank lain 140.709 - - - - 140.709 other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 1.069.762 - - - - 1.069.762 Placements w ith Bank Indonesia

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 4.530.725 - - - - 4.530.725 agreement to resell

Tagihan akseptasi 669.380 - - - - 669.380 Acceptances receivable

Kredit 8.758.366 - - - - 8.758.366 Loans

Aset lain-lain 315.019 - - - - 315.019 Other assets

Jumlah 18.422.068 - - - - 18.422.068 Total

31 Desember/ December 31 , 2016

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai/ Neither past due nor

impaired

penurunan nilai/

Past due and impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

Dalam perhatian

Lancar/ khusus/Special Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/

Current mention Less performing Doubtful Default Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Nilai w ajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss

Efek-efek 820.645 - - - - 820.645 Securities

Tagihan derivatif 523.884 - - - - 523.884 Derivatives receivable

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Efek-efek 719.540 - - - - 719.540 Securities

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Demand deposits w ith

Giro pada Bank Indonesia 414.297 - - - - 414.297 Bank Indonesia

Demand deposits w ith

Giro pada bank lain 118.761 - - - - 118.761 other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 204.969 - - - - 204.969 Placements w ith Bank Indonesia

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 2.881.824 - - - - 2.881.824 agreement to resell

Kredit 7.165.491 - - - - 7.165.491 Loans

Aset lain-lain 44.210 - - - - 44.210 Other assets

Jumlah 12.893.621 - - - - 12.893.621 Total

31 Desember/ December 31 , 2015

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai/ Neither past due nor

impaired

penurunan nilai/

Past due and impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 70 -

Bank menerapkan pemeringkatan kredit internal berdasarkan pengelompokkan kualitas kredit peraturan Bank Indonesia. Peringkat kualitas kredit ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria di bawah ini:

The Bank implements internal credit rating that is based on credit quality categorization of Bank Indonesia regulation. The credit quality rating is decided based on assessment of the following criteria:

a. Risiko bisnis

- Lingkungan

Politik, ekonomi dan lingkungan sosial Sektor usaha dan posisi debitur dalam

sektor tersebut - Penilaian manajemen

b. Risiko keuangan - Kemampuan pembayaran kembali - Sumber-sumber pembiayaan

a. Business risk - Environment

Politic, economic and social environment Business sector and position of the

counterparty within the sector - Management appraisal

b. Financial risk

- Repayment capacity - Financing sources

Kategorisasi pemeringkatan kualitas kredit ditentukan sebagai berikut:

The credit quality categorization is defined as follows:

Kategori/Categories Peringkat/Rating Definisi Indikatif/Indicative Definition

Lancar/Current 1+, 1, 1- Unggul/Excellent

2+, 2, 2- Sangat baik/Very good

3+, 3, 3- Baik/Good

4+, 4, 4- Diatas rata-rata/Above average

5+, 5, 5- Rata-rata/Average

6+, 6, 6- Di baw ah rata-rata/Below average

7+, 7, 7- Rendah/Poor

8+, 8, 8- Lemah/Weak

Dalam perhatian khusus/Special mention 9+, 9, 9- Spekulatif/Speculative

Kurang lancar/Less performing 10+, 10, 10- Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubted 11 Gagal/Default

Macet/Default 12 Gagal dan tidak dapat dipulihkan/Irreversible default

Agunan Collateral

Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.

In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which cause customers not to repay their obligations to the Bank.

Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi:

­ deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran

­ standby L/C ­ piutang ­ tanah dan/atau bangunan ­ mesin dan peralatan ­ persediaan ­ garansi perusahaan maupun garansi

perorangan

Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include:

­ deposits, savings accounts and installment deposit

­ standby L/C ­ receivables ­ land and/or building ­ machineries and equipment ­ inventories ­ corporate guarantee or personal guarantee

Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali.

Collateral assessment procedure for land and building as well as machineries and equipment is using a third party as an independent appraiser and will periodically re-assessed every two years.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 71 -

Berikut adalah portofolio kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) yang dimiliki Bank beserta agunan yang menjadi jaminannya:

The following are loan (gross of allowance for impairment losses) portfolio owned by the Bank and its collateral:

Pinjaman Pinjaman Pinjaman

perorangan/ komersial/ keuangan/

Personal Commercial Financial Jumlah/

loan loan loan Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 7.544 8.669.145 81.677 8.758.366 Credit exposure

Nilai jaminan 12.322 3.944.462 - 3.956.784 Collateral v alue

Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - 4.724.683 81.677 4.806.360 Total unsecured credit exposure

Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 0,00% 54,50% 100,00% 54,88% Unsecured portion of credit exposure (%)

Jenis agunan Ty pes of collateral

Standby L/C - 3.944.462 - 3.944.462 Standby L/C

Kendaraan 12.322 - - 12.322 Vehicles

Jumlah 12.322 3.944.462 - 3.956.784 Total

31 Desember/December 31 , 2016

Pinjaman Pinjaman Pinjaman

perorangan/ komersial/ keuangan/

Personal Commercial Financial Jumlah/

loan loan loan Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 5.246 6.948.874 211.370 7.165.490 Credit exposure

Nilai jaminan 9.106 3.097.433 - 3.106.539 Collateral v alue

Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - 3.851.441 211.370 4.062.811 Total unsecured credit exposure

Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 0,00% 55,43% 100,00% 56,70% Unsecured portion of credit exposure (%)

Jenis agunan Ty pes of collateral

Standby L/C - 3.097.433 - 3.097.433 Standby L/C

Kendaraan 9.106 - - 9.106 Vehicles

Jumlah 9.106 3.097.433 - 3.106.539 Total

31 Desember/December 31 , 2015

RISIKO PASAR MARKET RISK

Risiko pasar adalah risiko terjadinya penurunan nilai karena kecenderungan yang merugikan pada harga atau parameter pasar, baik yang secara langsung dapat atau tidak dapat diamati. Risiko pasar terutama timbul dari kegiatan perdagangan yang dilaksanakan oleh tim Fixed Income Bank dan mencakup faktor-faktor risiko sebagai berikut:

Market risk is the risk of incurring a loss of value due to adverse trends in market prices or parameters, whether directly observable or not. Market risk arises mainly from trading activities carried out by the Fixed Income team within the Bank and encompasses different risk factors defined as follows:

risiko suku bunga yakni risiko berubahnya nilai instrumen keuangan karena perubahan suku bunga pasar;

interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates;

risiko nilai tukar yakni risiko berubahnya nilai

instrumen keuangan karena perubahan nilai tukar mata uang.

foreign exchange risk is the risk that the value of an instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates.

Pada Bank, Market Risk berkaitan dengan penetapan, pemantauan, dan penilaian kepekaan akan risiko dan faktor-faktor risiko, dan pengukuran serta pengendalian Value at Risk (VaR), yang merupakan indikator global atas kerugian potensial. Pengelolaan Market Risk memastikan bahwa seluruh kegiatan usaha dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang disetujui oleh Direksi.

Within the Bank, Market Risk has the responsibility to define, monitor and analyse risk sensitivities and risk factors, and to measure and control Value at Risk (VaR), which is the global indicator of potential losses. Market Risk ensures that all business activity complies with the limits approved by the BOD.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 72 -

Bank menggunakan sistem terintegrasi untuk memantau posisi perdagangan dan mengelola perhitungan VaR secara harian. Sistem ini tidak hanya melacak VaR, tetapi juga parameter posisi rinci dan kepekaan terhadap pasar berdasarkan berbagai kriteria (seperti mata uang, produk, dan lawan transaksi). Sistem ini juga mencakup batasan, cadangan, dan uji stres perdagangan.

The Bank uses an integrated system to follow the trading positions on a daily basis and manage VaR calculations. This system not only tracks the VaR, but also detailed positions and sensitivities to market parameters based on various criteria (such as by currency, product, counterparty). This system is also configured to include trading limits, reserves and stress tests.

1. Analisis Value at Risk (VaR) 1. Value at Risk (VaR) Analysis

Value At Risk (VaR) merupakan perkiraan kerugian terburuk atas portofolio tertentu selama suatu jangka waktu dan dalam suatu interval keyakinan tertentu karena pergerakan pasar normal. VaR merupakan pengukuran statistik sesuai dengan tingkat keyakinan. Nilai ini bukan merupakan kerugian maksimum dan pada keadaan-keadaan tertentu bisa lebih, contohnya pada saat kondisi pasar yang tidak normal.

The Value at Risk (VaR) is the worst loss expected for a given portfolio over a given time horizon and within a given confidence interval due to normal market movements. The VaR is a statistical measure corresponding to a level of confidence. It is not a maximum loss and it can potentially be exceeded in some cases, for example in the event of abnormal market conditions.

Metode VaR bertujuan untuk menghitung secara cermat VaR pada suatu hari dengan tingkat keyakinan 99%. Perhitungan VaR dilakukan berdasarkan pendekatan Monte-Carlo, yang tidak hanya melakukan simulasi normal atau log-normal tetapi juga mensimulasikan ketidaknormalan yang sering terjadi pada pasar keuangan, serta menghitung korelasi diantara faktor-faktor risiko. Data pasar historis satu tahun yang berkelanjutan (dikinikan setiap bulan) digunakan untuk melakukan simulasi Monte Carlo. Kumpulan faktor-faktor utama simulasi mencakup: suku bunga, bentang kredit, nilai tukar, harga saham, harga komoditi, dan pengaruh-pengaruh terkait lainnya.

VaR methodology aims to accurately compute a one-day Value at Risk at the 99% confidence level. The VaR calculation is based on a Monte-Carlo approach, which not only performs normal or log-normal simulations but also accounts for the non-normality often observed in financial markets as well as correlation between risk factors. A one year rolling window of historical market data (updated every month) is used to calibrate the Monte Carlo simulation. The principle groups of simulated factors includes: interest rates, credit spreads, exchange rates, equity prices, commodities prices, and associated volatilities

Di bawah ini angka VaR per 31 Desember 2016 dan 2015 (dalam angka penuh Euro):

Following is the Bank’s VaR figures as of December 31, 2016 and 2015 (in full amount Euro):

VaR historis (99%, 1 hari) Rata-rata/ Akhir tahun/ Historical VaR (99%, one-day)

berdasarkan tipe risiko Batas/Limit Average Year ended by risk type

EUR EUR EUR

Nilai tukar mata uang asing - 126.747 100.564 Foreign exchange

Tingkat bunga - 711.988 679.548 Interest rate

Jumlah eksposur VaR 2.000.000 734.788 716.227 Total VaR exposure

31 Desember/December 31, 2016

VaR historis (99%, 1 hari) Rata-rata/ Akhir tahun/ Historical VaR (99%, one-day)

berdasarkan tipe risiko Batas/Limit Average Year ended by risk type

EUR EUR EUR

Nilai tukar mata uang asing - 85.397 34.788 Foreign exchange

Tingkat bunga - 658.793 734.695 Interest rate

Jumlah eksposur VaR 2.000.000 657.059 741.673 Total VaR exposure

31 Desember/December 31, 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 73 -

Sementara VaR mencakup eksposur harian terhadap risiko mata uang dan suku bunga Bank, analisis sensitivitas mengevaluasi dampak dari perubahan yang mungkin terjadi pada bunga atau nilai tukar mata uang asing selama setahun. Kerangka waktu yang lebih lama dari analisis sensitivitas melengkapi VaR dan membantu Bank untuk menilai eksposur risiko pasarnya.

While VaR captures the Bank’s daily exposure to currency and interest rate risk, sensitivity analysis evaluates the impact of a reasonably possible change in interest or foreign currency rates over a year. The longer time frame of sensitivity analysis complements VaR and helps the Bank to assess its market risk exposures.

2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk

Risiko tingkat bunga timbul dari berbagai macam layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, fasilitas giro dan rekening administratif (off balance sheet) seperti kontrak berjangka, swap mata uang asing dan swap suku bunga.

Interest rate risk arises from provision of a variety of banking services to customers including deposit taking and lending, current account facilities and off-balance sheet items such as forward, cross currency swap and interest rate swap.

Komite Aset dan Liabilitas Bank (ALCO) yang terdiri dari manajemen tingkat atas bertanggung jawab atas penerapan serta pengawasan kebijakan manajemen risiko tingkat bunga sesuai dengan batasan dan panduan yang dirancang khusus. Tujuan utama manajemen risiko tingkat bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami masih menyebabkan hasil ketidakcocokan tingkat bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik swap tingkat bunga dan instrumen keuangan derivatif lainnya. Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat bunga variabel, langsung berhubungan dengan tingkat bunga pasar atau tingkat bunga yang diumumkan secara berkala dimana mencerminkan pergerakan pasar.

The Bank’s Asset and Liability Committee (ALCO), which comprise of executive management is responsible for implementing and monitoring interest rate risk management policies within specifically defined policy guidelines and limits. The main objective of the management of interest rate risk is to limit the adverse effect of interest rate movements on profits and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within predefined limits through the use of physical financial instruments, interest rate swaps and other derivative financial instruments. A substantial portion of customer deposits and lending at variable interest rates, is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements.

Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk aset dan liabilitas yang penting untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015:

The tables below summarize the weighted average interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2016 and 2015:

Rupiah/ Mata uang asing/

Rupiah Foreign currencies

% %

Aset Assets

Penempatan pada Bank Indonesia 4,00 - Placements with Bank Indonesia

Efek-efek - tersedia untuk dijual 6,91 - Securities - available-for-sale

Efek-efek - diperdagangkan 7,29 - Securities - trading

Efek-efek - yang dibeli dengan Securities purchased under agreement

janji dijual kembali 7,11 - to resell

Kredit 8,57 3,33 Loans

Liabilitas Liabilities

Simpanan 5,09 0,42 Deposits

Simpanan dari bank lain - 0,81 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima - 1,51 Borrowings

Pinjaman subordinasi - 3,79 Subordinated loans

Efek-efek yang dijual dengan Securities sold under agreement

janji dibeli kembali 7,11 - to repurchase

2016

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 74 -

Rupiah/ Mata uang asing/

Rupiah Foreign currencies

% %

Aset Assets

Penempatan pada Bank Indonesia 5,63 - Placements with Bank Indonesia

Efek-efek - tersedia untuk dijual 7,59 - Securities - available-for-sale

Efek-efek - diperdagangkan 7,64 - Securities - trading

Efek-efek - yang dibeli dengan Securities purchased under agreement

janji dijual kembali 8,25 - to resell

Kredit 10,02 3,57 Loans

Liabilitas Liabilities

Simpanan 5,75 0,75 Deposits

Simpanan dari bank lain 8,83 0,41 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima - 0,84 Borrowings

Pinjaman subordinasi - 3,45 Subordinated loans

Efek-efek - yang dijual dengan Securities sold under agreement

janji dibeli kembali 8,25 - to repurchase

2015

Manajemen risiko suku bunga atas batasan repricing gap dilakukan dengan memonitor sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas berbagai skenario suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 50 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisis atas sensitivitas Bank atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):

The management of interest rate risk against repricing gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 50 basis points parallel fall or rise in all curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to an increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in curves and a constant position of statements of financial position is as follows (in million Rupiah):

2016 2015

Sensitivitas atas proyeksi Sensitivity of projected

pendapatan bunga - bersih net interest revenues

Per 31 Desember 44.333/(44.333) 21.345/(21.345) As of December 31

Rata-rata 12 bulan 3.694/(3.694) 1.779/(1.779) Average 12 months

Kenaikan (penurunan) paralel

50 basis poin/

Parallel increase (decrease)

50 basis point

Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di-repricing (untuk suku bunga mengambang) atau tanggal jatuh temponya (untuk suku bunga tetap).

The table below shows the repricing profile of the Bank’s rate sensitive financial assets (gross of allowance for impairment losses) and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 75 -

Sampai dengan Sampai dengan Sampai dengan

1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ Jumlah /

1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assets

Kas - - - - - - - - - - Cash

Giro pada Bank Indonesia - - - - - - 822.512 - - 822.512 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - - - - - - 140.709 - - 140.709 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1.069.762 - - - - - 1.069.762 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek - - - - 345.835 1.399.865 - - - 1.745.700 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali - - - - 851.429 3.679.296 - - - 4.530.725 agreement to resell

Tagihan Akseptasi 317.471 351.910 - 669.380 Acceptances receivable

Tagihan derivatif 11.659 48.291 123.306 - - - 81.193 105.446 - 369.895 Derivatives receivable

Kredit 600.260 4.557.533 3.593.033 - - - - 175 7.365 8.758.366 Loans

Aset lain-lain - - - - - - 27.503 35.766 251.750 315.019 Other assets

Jumlah aset keuangan 611.919 4.605.824 3.716.339 1.069.762 1.197.264 5.079.161 1.389.388 493.297 259.115 18.422.068 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan - - - 2.341.777 1.888.165 - 1.351.388 59.971 - 5.641.301 Deposits

Simpanan dari bank lain - - - 680.361 - - 115 - - 680.476 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi - - - - - - 317.471 351.909 - 669.380 Acceptances payable

Liabilitas derivatif 12.448 387.070 343.487 - - - 32.743 64.238 - 839.986 Derivatives payable

Pinjaman yang diterima - - 2.963.950 - - - - - - 2.963.950 Borrowings

Pinjaman subordinasi - - 673.625 - - - - - - 673.625 Subordinated loan

Liabilitas lain-lain - - - - - - 35.109 63.847 4.530.725 4.629.681 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 12.448 387.070 3.981.062 3.022.138 1.888.165 - 1.736.826 539.965 4.530.725 16.098.399 Total financial liabilites

31 Desember/December 31, 2016

Suku bunga variabel/Variable interest rate Tanpa suku bunga/Non-interest bearing Suku bunga tetap/Fixed interest rate

Sampai dengan Sampai dengan Sampai dengan

1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ Jumlah /

1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assets

Kas - - - - - - 6 - - 6 Cash

Giro pada Bank Indonesia - - - - - - 414.297 - - 414.297 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - - - - - - 118.761 - - 118.761 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia - - - 204.969 - - - - - 204.969 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek - - - 89.599 564.027 886.559 - - - 1.540.185 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali - - - - 392.911 2.488.913 - - - 2.881.824 agreement to resell

Tagihan derivatif 9.763 124.757 334.765 - - - 15.992 26.315 12.292 523.884 Derivatives receivable

Kredit 3.484.718 3.675.527 - - - - 410 193 4.643 7.165.491 Loans

Biaya dibayar dimuka dan Prepaid expenses and

aset lain-lain - - - - - - 23.532 16.692 3.986 44.210 other assets

Jumlah aset keuangan 3.494.481 3.800.284 334.765 294.568 956.938 3.375.472 572.998 43.200 20.921 12.893.627 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan - - - 1.878.457 277.172 - 912.303 20.000 - 3.087.932 Deposits

Simpanan pada bank lain - - - - - - 953.405 - - 953.405 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif - 464.269 1.233.133 - - - 28.747 67.335 - 1.793.484 Derivatives payable

Pinjaman yang diterima - - 1.723.125 - - - - - - 1.723.125 Borrowings

Pinjaman subordinasi - 344.625 - - - - - - - 344.625 Subordinated loan

Liabilitas lain-lain - - - - - - 81.794 438.346 2.488.913 3.009.053 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan - 808.894 2.956.258 1.878.457 277.172 - 1.976.249 525.681 2.488.913 10.911.624 Total financial liabilites

31 Desember/December 31, 2015

Suku bunga variabel/Variable interest rate Tanpa suku bunga/Non-interest bearing Suku bunga tetap/Fixed interest rate

3. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Risiko mata uang Bank pada umumnya timbul dari produk-produk nilai tukar mata uang asing terhadap klien perusahaan dan komersial di pasar pertukaran mata uang asing antar bank.

3. Foreign Exchange Risk

The Bank’s currency risk arises primarily from the provision of foreign currency exchange rate products to corporate and commercial clients in the interbank foreign currency exchange market.

Kegiatan perdagangan meliputi transaksi nilai tukar mata uang asing (spot) dan kontrak berjangka mata uang asing (forward), swap mata

uang asing, opsi mata uang asing dan pinjaman serta deposito dalam mata uang asing.

Trading activities include spot and forward foreign currency transactions, foreign currency swaps, options and foreign currency denominated loans and deposits.

Risiko mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing yang memburuk tetap terkendali dalam batas-batas yang telah ditentukan.

Currency risk is monitored and reported daily to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements is maintained within predefined limits.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 76 -

Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dimana Bank memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain (akibat adanya perubahan aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar).

The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 which the Bank has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah, with all variables held constant, on the statements of comprehensive income (due to change of currency sensitive non-trading monetary assets and liabilities).

Kenaikan

(penurunan)

dalam basis poin/

Increase (decrease)

in basis point 2016 2015

Mata uang Currencies

Dollar Amerika Serikat 100/(100) 9.361/(9.361) 2.175/(2.175) US Dollar

Euro 100/(100) 1.419/(1.419) 1.719/(1.719) Euro

Dollar Singapura 100/(100) 23/(23) 4/(4) Singapore Dollar

Sensitivitas dalam laporan laba rugi/

Sensitivity of profit (loss)

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, dan No. 14/5/PBI/2012 tanggal 8 Juni 2012, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Based on Bank Indonesia Regulation No.5/13/PBI/2003 on July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 on July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 on September 30, 2005, No. 12/10/PBI/2010 on July 1, 2010, and No. 14/5/PBI/2012 on June 8, 2012, banks are obliged to maintain maximum NOP at 20% of total capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 77 -

Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank (PDN):

The following table shows the Bank’s Net Open Position (NOP):

Mata Uang Currencies

Mata uang Mata uang Mata uang

asing (nilai asing (nilai asing (nilai

penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen

Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/

currencies Equivalent currencies Equivalent currencies Equivalent

(full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million

Dollar Amerika Serikat 1.418.859.570 19.115.586 963.648.313 19.254.839 455.211.257 139.253 U.S. Dollar

Euro 81.290.597 1.152.356 82.195.586 1.165.185 904.989 12.829 Euro

Dollar Singapura 35.632.590 331.808 35.316.895 328.868 315.695 2.940 Singapore Dollar

Great Britain

Poundsterling Inggris 110.696 1.833 89.741 1.486 20.955 347 Poundsterling

Yen Jepang 24.283.572 2.794 23.967.890 2.758 315.682 36 Japanese Yen

Dollar Australia 128.110 1.246 5.803 56 122.307 1.190 Australian Dollar

Franc Swiss 732 10 - - 732 10 Swiss Franc

Dollar Hong Kong 31.490 55 163.534 284 132.044 229 Hong Kong Dollar

Bath Thailand 1.028.756 387 979.486 368 49.270 19 Thailand Bath

Yuan Cina 358.011 694 332.203 644 25.808 50 Chinese Yuan

Jumlah 20.606.769 20.754.488 156.903 Total

Jumlah Modal 2.523.541 Total Capital

Persentase PDN Percentage of NOP

terhadap modal 6,22% to capital

contingent receivables liabilities Net Open Position absolute

komitmen dan

commitment and contingentAssets, commitment and

dan kontinjensi/

31 Desember/December 31, 2016

Liabilitas dan liabilitas

Aset dan tagihan komitmen

kontinjensi/Liabilities,

Posisi Dev isa Bersih absolut/

Mata Uang Currencies

Mata uang Mata uang Mata uang

asing (nilai asing (nilai asing (nilai

penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen

Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/

currencies Equivalent currencies Equivalent currencies Equivalent

(full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million

Dollar Amerika Serikat 1.210.683.530 16.689.272 1.212.270.737 16.711.152 1.587.207 21.880 U.S. Dollar

Euro 33.993.785 511.833 35.413.554 533.210 1.419.769 21.377 Euro

Dollar Singapura 5.208.583 50.830 5.051.920 49.301 156.663 1.529 Singapore Dollar

Great Britain

Poundsterling Inggris 181 4 97 2 84 2 Poundsterling

Yen Jepang 782.228 90 2.000 - 780.228 90 Japanese Yen

Dollar Australia 19.080 192 4.857 49 14.223 143 Australian Dollar

Franc Swiss 445 6 - - 445 6 Swiss Franc

Dollar Hong Kong 59.772 106 135.667 241 758.985 135 Hong Kong Dollar

Yuan Cina 701 1 - - 701 1 Chinese Yuan

Jumlah 17.252.334 17.293.955 45.163 Total

Jumlah Modal 2.220.392 Total Capital

Persentase PDN Percentage of NOP

terhadap modal 2,03% to capital

contingent receivables liabilities Net Open Position absolute

komitmen dan

commitment and contingentAssets, commitment and

dan kontinjensi/

31 Desember/December 31, 2015

Liabilitas dan liabilitas

Aset dan tagihan komitmen

kontinjensi/Liabilities,

Posisi Dev isa Bersih absolut/

Batas nilai (absolut) PDN dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 504.708 juta dan Rp 444.078 juta. PDN Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

The (absolute) value of NOP as of December 31, 2016 and December 31, 2015 using capital at the end of the year amounting to Rp 504,708 million and Rp 444,078 million, respectively. NOP of the Bank did not exceed the maximum (absolute) limit permitted by Bank Indonesia.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 78 -

RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK

Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan dilaporkan setiap hari untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjaga tingkat likuiditas secara terus menerus.

The source and maturity of deposits are managed and reported daily to avoid undue concentrations of funding and also to hold appropriate levels of liquid assets in order to maintain a prudent level of liquidity at all times.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut:

The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2016 and 2015, the ratios were as shown below:

2016 2015

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kas - 6 Cash

Giro pada Bank Indonesia 822.512 414.297 Demand deposits w ith Bank Indonesia

Giro pada bank lain 140.709 118.761 Demand deposits w ith other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 1.069.762 204.969 Placements w ith Bank Indonesia

Efek-efek 1.745.700 1.540.185 Securities

Jumlah aset likuid bersih 3.778.683 2.278.218 Total net liquid assets

Simpanan 5.641.301 3.087.932 Deposits

Simpanan dari bank lain 680.476 953.405 Deposits from other banks

Jumlah liabilitas lancar 6.321.777 4.041.337 Total liquid liabilities

Rasio lancar 59,77% 56,37% Liquidity ratio

Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Bank harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga mengambang, maka jumlah tidak terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Bank melakukan pembayaran.

The following tables detail the Bank’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on earliest date on which the Bank is required to pay. The table includes both interest and principle cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Bank is required to pay.

Sampai dengan

1 bulan/

1 month 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Tanpa bunga Non-interest bearing

Simpanan 1.351.388 5.766 47.668 6.537 - 1.411.359 Deposits

Simpanan dari bank lain 115 - - - - 115 Deposits from other banks

Liabilitas lain-lain 35.109 10.152 8.965 44.730 4.530.725 4.629.681 Other liabilities

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Pinjaman yang diterima 2.243 1.017.692 7.760 284.060 1.685.735 2.997.490 Borrow ings

Pinjaman subordinasi - - - - 673.880 673.880 Subordinated loans

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Simpanan 2.342.566 1.888.133 1 999 - 4.231.699 Deposits

Simpanan dari bank lain 701.411 - - - - 701.411 Deposits from other banks

Jumlah 4.432.832 2.921.743 64.394 336.326 6.890.340 14.645.635 Total

31 Desember/December 31, 2016

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 79 -

Sampai dengan

1 bulan/

1 month 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Tanpa bunga Non-interest bearing

Simpanan 912.303 20.000 - - - 932.303 Deposits

Simpanan dari bank lain 70.930 - - - - 70.930 Deposits from other banks

Liabilitas lain-lain 81.794 1.195 9.242 34.998 2.881.824 3.009.053 Other liabilities

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Simpanan dari Bank lain 401.668 - - - - 401.668 Deposits from other Banks

Pinjaman yang diterima 491 2.640 3.955 702.034 1.049.442 1.758.562 Borrow ings

Pinjaman subordinasi - - - - 344.739 344.739 Subordinated loans

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Simpanan 2.648.867 428.713 - - - 3.077.580 Deposits

Simpanan dari bank lain 492.806 - - - - 492.806 Deposits from other banks

Jumlah 4.608.859 452.548 13.197 737.032 4.276.005 10.087.641 Total

31 Desember/December 31, 2015

Tabel berikut merinci analisis likuiditas Bank untuk instrumen derivatif keuangan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas masuk dan arus kas keluar bersih kontraktual tidak didiskontokan dari instrumen derivatif yang diselesaikan secara neto dan arus masuk dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian secara bruto. Ketika jumlah utang atau piutang tidak tetap, jumlah yang diungkapkan telah ditentukan dengan mengacu pada suku bunga diproyeksikan seperti yang digambarkan oleh kurva yield pada akhir periode pelaporan.

The following tables detail the Bank’s liquidity analysis for its derivative financial instruments. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual net cash inflows and outflows on derivative instruments that settle on a net basis, and the undiscounted gross inflows and outflows on those derivatives that require gross settlement. When the amount payable or receivable is not fixed, the amount disclosed has been determined by reference to the projected interest rates as illustrated by the yield curves at the end of the reporting period.

Sampai dengan

1 bulan/

1 month 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Penyelesaian bersih Net settled

Sw ap suku bunga - - 10 80.306 216.578 296.894 Interest rate sw ap

Penyelesaian kotor Gross settled

Sw ap antar mata uang 1.221 9.064 215 249.186 3.603 263.290 Cross currency sw ap

Kontrak berjangka 9.894 2.823 3.991 (4.485) - 12.222 Forw ard

Sw ap mata uang asing (58.343) (39.989) (7.207) 3.657 - (101.882) Foreign currency sw ap

Jumlah (47.228) (28.101) (2.992) 328.664 220.181 470.524 Total

31 Desember/December 31 , 2016

Sampai dengan

1 bulan/

1 month 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Penyelesaian bersih Net settled

Sw ap suku bunga (59) 38 20.044 (1) 348.482 368.504 Interest rate sw ap

Penyelesaian kotor Gross settled

Sw ap antar mata uang (9.674) 28.937 124.540 165.989 549.886 859.678 Cross currency sw ap

Kontrak berjangka (6.893) (2.881) (4.125) (15.902) (12.293) (42.094) Forw ard

Sw ap mata uang asing 19.647 49.909 14.020 - - 83.576 Foreign currency sw ap

Jumlah 3.021 76.003 154.479 150.086 886.075 1.269.664 Total

31 Desember/December 31 , 2015

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 80 -

Analisis Perbedaan Jatuh Tempo Maturity Mismatch Analysis

Tabel di bawah ini menyajikan analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):

The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2016 and 2015, based on maturity and behavioral assumptions:

Sampai

dengan

1 bulan/

1 month 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Assets

Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - - - - - - Cash

Giro pada Bank Indonesia 822.512 - - - - 822.512 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 140.709 - - - - 140.709 Demand deposits with other banks

Tagihan Akseptasi 317.470 72.687 279.223 - - 669.380 Acceptances receivable

Tagihan derivatif 81.193 56.691 29.444 19.311 - 186.639 Derivatives receivable

Kredit - 15 60 100 7.365 7.540 Loans

Aset lain-lain 27.503 22.363 13.333 70 251.750 315.019 Other assets

Suku bunga variabel Variable interest rate

Tagihan derivatif 11.659 - 40.192 8.099 123.306 183.256 Derivative receivables

Kredit 600.260 1.043.345 292.026 3.222.162 3.593.033 8.750.826 Loans

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Penempatan pada Bank Indonesia 1.069.762 - - - - 1.069.762 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek - 100.750 10.056 235.029 1.399.865 1.745.700 Securities

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali - - - 851.429 3.679.296 4.530.725 agreements to resell

Jumlah aset keuangan 3.071.068 1.295.851 664.334 4.336.200 9.054.615 18.422.068 Total financial assets

Liabilitas Liabilities

Tanpa bunga Non-interest bearing

Simpanan 1.351.388 5.766 47.668 6.537 - 1.411.359 Deposits

Simpanan dari bank lain 115 - - - - 115 Deposits from other banks

Liabilitas Akseptasi 317.471 72.686 279.223 - - 669.380 Acceptances payable

Liabilitas derivatif 32.743 19.526 26.227 18.485 - 96.981 Derivative payables

Liabilitas lain-lain 35.109 10.152 8.965 44.730 4.530.725 4.629.681 Other liabilities

Suku bunga variabel Variable interest rate

Liabilitas derivatif 12.448 9.064 40.416 337.590 343.487 743.005 Derivatives payable

Pinjaman Subordinasi - - - - 673.625 673.625 Subordinated loan

Pinjaman yang diterima - - - - 2.963.950 2.963.950 Borrowings

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Simpanan 2.341.777 1.887.167 - 998 - 4.229.942 Deposits

Simpanan dari bank lain 680.361 - - - - 680.361 Deposits from other banks

Jumlah liabilitas keuangan 4.771.412 2.004.361 402.499 408.340 8.511.787 16.098.399 Total financial liabilities

Selisih (1.700.344) (708.510) 261.835 3.927.860 542.828 2.323.669 Difference

31 Desember/December 31, 2016

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 81 -

Sampai

dengan

1 bulan/

1 month 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/

or less 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Assets

Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas 6 - - - - 6 Cash

Giro pada Bank Indonesia 414.297 - - - - 414.297 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 118.761 - - - - 118.761 Demand deposits with other banks

Tagihan derivatif 15.992 5.077 5.333 15.905 12.292 54.599 Derivative receivables

Kredit 410 70 9 114 4.643 5.246 Loans

Biaya dibayar muka dan

aset lain-lain 23.532 13.342 3.146 204 3.986 44.210 Prepaid expenses and other assets

Suku bunga variabel Variable interest rate

Tagihan derivatif 9.763 87.347 10.249 27.161 334.765 469.285 Derivative receivables

Kredit 1.039.448 666.877 525.608 1.281.209 3.647.103 7.160.245 Loans

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Penempatan pada Bank Indonesia 204.969 - - - - 204.969 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek 89.599 100.387 115.875 347.765 886.559 1.540.185 Securities

Efek-efek yang dibeli denagn Securities purchased under

janji dijual kembali - - 392.911 - 2.488.913 2.881.824 agreements to resell

Jumlah aset keuangan 1.916.777 873.100 1.053.131 1.672.358 7.378.261 12.893.627 Total financial assets

Liabilitas Liabilities

Tanpa bunga Non-interest bearing

Simpanan 817.260 20.000 - - - 837.260 Deposits

Simpanan dari bank lain 70.930 - - - - 70.930 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif 28.747 52.105 15.226 4 - 96.082 Derivative payables

Liabilitas lain-lain 81.794 1.195 9.242 34.998 2.881.824 3.009.053 Other liabilities

Suku bunga variabel Variable interest rate

Simpanan 95.043 - - - - 95.043 Deposits

Simpanan dari bank lain 400.000 - - - - 400.000 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif - 116.287 154.833 193.149 1.233.133 1.697.402 Derivative payables

Pinjaman Subordinasi - - - - 344.625 344.625 Subordinated loan

Pinjaman yang diterima - - - - 1.723.125 1.723.125 Borrowings

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Simpanan 1.878.457 277.172 - - - 2.155.629 Deposits

Simpanan dari bank lain 482.475 - - - - 482.475 Deposits from other banks

Jumlah liabilitas keuangan 3.854.706 466.759 179.301 228.151 6.182.707 10.911.624 Total financial liabilities

Selisih (1.937.929) 406.341 873.830 1.444.207 1.195.554 1.982.003 Difference

31 Desember/December 31, 2015

Giro dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya.

Demand deposits can be withdrawn at any time, while time deposits may be withdrawn on the specified maturity dates, which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled over). As part of the business strategy, the Bank has measured in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities.

RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK

Risiko operasional adalah risiko kerugian karena sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan manajemen. Termasuk didalamnya adalah bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan.

Operational risk is the risk of losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non-compliance with legislation and regulations.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 82 -

Kerangka kerja yang sistematis diterapkan untuk memastikan risiko operasional dapat diidentifikasi dan dikendalikan. Termasuk didalamnya adalah bermacam-macam pengendalian kebijakan yang telah diformalkan, prosedur yang didokumentasikan, praktik usaha dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali tersebut akan ditinjau kembali dan disempurnakan secara berkala.

A systematic framework is in place to ensure operational risk is identified and controlled. This encompasses a variety of controls including formal policies, documented procedures, business practices and compliance monitoring. These controls are subject to frequent review and improvement.

RISIKO HUKUM LEGAL RISK

Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risks can be caused by weaknesses in the legal aspects such as law suits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreement.

Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Legal risks are managed to ensure that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective.

RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK

Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui pemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank.

Strategic risk is a risk caused by adoption and implementation of an inappropriate strategy of the Bank, inappropriate decision making in the business affairs of the Bank or lack of responsiveness of the Bank to external change. The Bank manages the strategic risk through monitoring of the realization of the Bank’s business plan.

Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik, Bank menyusun rencana stratejik dan rencana kerja (business plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank. Pemantauan atas eksposur risiko ini dilakukan secara periodik dengan cara membandingkan antara realisasi dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.

In the strategic risk management policy, the Bank sets the strategic plan and business plan according to the prevailing regulation by considering the external factors which might have impact to the Bank’s business strategy. The monitoring of the risks exposures are done periodically by comparing the business realization with stated Bank’s business plan.

RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman atau rusaknya reputasi.

Compliance risk is the risk when the Bank does not comply or implement law and regulations and other policies applied. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishment or reputation damage.

Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.

The Bank actively assesses the Bank’s Internal Guidelines and Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented.

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

- 83 -

Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen risiko, Dewan Direksi telah memberlakukan pendekatan risk-based bank rating (RBBR) yang diterapkan oleh Bank Indonesia dalam menilai kesehatan umum menyeluruh bank di Indonesia.

In assessing and evaluating risk management, the Board of Directors has enacted risked-based bank rating approach as applied by Bank Indonesia in assessing the overall general soundness of banks in Indonesia.

Bank memiliki Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia sebesar 8,00%. Tidak terdapat kasus pelanggaran dan sanksi terhadap batas maksimum pemberian kredit.

The Banks has Capital Adequacy Ratio (CAR) that is well above Bank Indonesia's minimum requirement of 8.00%. There were no cases of violations and sanctions against legal lending limit.

RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan ada terhadap nilai pemegang saham yang timbul dari pandangan buruk termasuk publisitas negatif.

Reputational risk is the risk that exists or will exist against shareholder value arising from the poor outlook including a negative publicity.

Bank menindaklanjuti seluruh keluhan nasabah dan akan selalu berusaha menanganinya secara tepat waktu. Tidak terdapat kasus publikasi negatif. Karena itu, risiko yang mungkin timbul dari tingkat Grup BNP Paribas yang berdampak langsung atau tidak langsung pada reputasi Bank adalah rendah.

The Bank follows up on any customer complaints and tries to resolve them in a timely manner. There were no cases of negative publicity. Also, the possibility of risk that may arise from the BNP Paribas Group level which may have direct or indirect impact on the Bank’s reputation is low.

Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko reputasi. Bank menjalankan secara cermat prosedur dan kebijakan tertulis yang sesuai dengan prinsip transparansi dan peningkatan mutu pelayanan kepada para nasabah dan pihak-pihak berkepentingan lain dalam pengendalian risiko reputasi.

The Bank implements strong controls for the implementation of strategies and policies for reputational risk. The Bank runs carefully written policies and procedures which are in accordance with the principles of transparency and improvement of service quality to customers and other interested parties in risk control reputation.

Bank berupaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dan bertekad untuk mengambil tindakan segera dalam menyelesaikan setiap keluhan nasabah dan tindakan-tindakan hukum yang dapat meningkatkan eksposur risiko reputasi.

The Bank seeks to improve adherence to legal provisions that apply and are determined to take immediate action in resolving any customer complaints and legal actions that can increase reputation risk exposure.

Salah satu bentuk mitigasi atas risiko reputasi adalah dengan melakukan penilaian atau pemeringkatan atas kemampuan pemenuhan komitmen keuangan jangka panjang. Pada tahun 2015, Bank telah meminta PT PEFINDO sebagai Perusahaan pemeringkat yang terakreditasi oleh Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk melakukan pemeringkatan tersebut. Pada tanggal 22 Februari 2016, Bank telah menerima hasil pemeringkatan AAA untuk periode 22 Februari 2016 sampai dengan 1 Februari 2017.

A mitigation of reputation risk is to conduct assessment or ratings on the Bank’s ability to fulfill long-term financial commitments. In 2015, the Bank has appointed PT PEFINDO as a rating agency accredited by Bank Indonesia (Central Bank) to do the ratings. On February 22, 2016, the Bank has received the rating result as AAA for the period February 22, 2016 to February 1, 2017.

37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

37. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai dengan 83 merupakan tanggungjawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2017.

The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 1 to 83 were the responsibilities of the management, and were approved and authorized for issue by the Directors on March 29, 2017.

*********