psikologi sebagai ilmu (psychology as science)

9
FILSAFAT ILMU PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Filsafat Ilmu Dosen : Muhammad Syafiq M. Sc. Oleh : Nofy Ongko 121664020 PSIKOLOGI

Upload: nofy-ongko

Post on 02-Aug-2015

52 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Reason why psychology as science

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

FILSAFAT ILMU

PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Matakuliah Filsafat Ilmu

Dosen :

Muhammad Syafiq M. Sc.

Oleh :

Nofy Ongko 121664020

PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Page 2: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

Soal :

1. Apakah psikologi adalah ilmu (science) ? Apa alasannya ?

Jawaban :

Psikologi secara formal di definisikan sebagai kajian ilmiah mengenai

perilaku dan proses – proses mental. Psikologi juga definisikan sebagai ilmu

pengetahuan yaitu Ilmu pengetahuan (science) adalah psikologi menggunakan

metode ilmu pengetahuan yang sistematis untuk mengamati perilaku manusia dan

menarik kesimpulan. Tujuan ilmu pengetahuan psikologi adalah menggambarkan,

meramalkan, dan menjelaskan perilaku. Berdirinya laboratorium psikologi

pertama di Leipzig ini pada tahun 1879 dianggap sebagai titik tolak berdirinya

psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisahkan dari ilmu – ilmu induknya.

Psikologi bersangkutan dengan apa yang disebutnya “ Immediate Experience “

data – datanya bersifat fenomenal. Jiwa dan badan berdiri sendiri – sendiri tidak

saling mempengaruhi, karena itu ilmu alam tidak ada hubungannya dengan

psikologi. Psikologi harus berdiri sendiri sebagai ilmu, punya hukum – hukumnya

sendiri yang tidak dipengaruh oleh hukum – hukum ilmu alam. Tiga persoalan

yang harus di bahas dalam psikologi yang harus berdiri sendiri menurut Wundt

adalah :

1. Analisa dari proses kesadaran ke dalam elemen – elemen

2. Penyelidikan mengenai bagaimana terjadinya hubungan – hubungan antara

elemen – elemen itu

3. Penentuan hukum – hukum yang mengatur hubungan – hubungan tersebut

Hal itu menyebabkan psikologi berdiri sendir dan tidak dipengaruhi oleh ilmu

alam

Ilmu pengetahuan tidak didefinisikan dengan apa yang ditelitinya, tetapi

bagaimana menelitinya. Apakah mengkaji fotosintesis, kupu – kupu, bulan

saturnus, atau kebahagiaan, cara mengkaji pertanyaan adalah yang menentukan

apakah pendekatan yang digunakan ilmiah. Jadi psikologi disebut sebagai ilmu

Page 3: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

(science) karena psikologi menggunakan pendekatan ilmiah, kolaborasi, dan lima

langkah dalam metode ilmiah.

1. Pendekatan ilmiah

Pusat pendekatan ilmiah adalah empat sikap : rasa ingin tahu , skeptis,

objektivitas, dan kesediaan untuk berpikir kritis. Bagi seorang ilmuwan, yang

pertama dan terpenting adalah Rasa Keingintahuan (Curious).

Para ilmuwan juga seorang yang Skeptis (Skeptical). Orang – orang yang

skeptis meragukan hal – hal yang orang lain terima apa adanya. Mereka

bertanya – tanya apakah fakta benar – benar akurat.

Ilmu pengetahuan juga berarti menjadi Objektif (Objective). Para ilmuwan

meyakini bahwa salah satu cara terbaik untuk menjadi objektif adalah

melakukan penelitian. Para ilmuwan menggunakan metode empiris untuk

mempelajari dunia. Metode Empiris berarti bahwa bagi ilmuwan pengetahuan

datang dari pengamatan berbagai peristiwa dan pelanaran logis. Menjadi

objektif berarti berupaya untuk melihat hal – hal seperti apa adanya, tidak

hanya seperti yang kita inginkan. Ia juga berarti menggunakan metode

pengambilan keputusan yang membuat kita tetap berhubungan dengan dunia

nyata.

Terakhir ilmu pengetahuan melibatkan Berpikir dengan Kritis adalah

proses berpikir secara reflektif dan produktif dan mengevaluasi bukti.

Berpikir kritis terdiri atas berpikir secara reflektif, erpikir secara produktif,

dan mengevaluasi bukti. Para pemikir yang kritis mempertanyakan dan

menguji apa yang dikatakan orang – orang mengenai fakta. Mereka menguji

penelitian untuk melihat bagaimana sebuah gagasan benar – benar

mendukung.

2. Kolaborasi

Satu bidang dimana aspek kolaboratif dari penelitian psikologi yang

menjadi perhatian adalah dalam Meta – analisis, adalah metode yang

digunakan peneliti dapat menggabungkan hasil – hasil penelitian pada

berbagai penelitian yang berbeda untuk membangun kekuatan sebuah akibat.

Misalnya, satu penelitian meta – analisis mengungkapkan bahwa sering

berada dalam suasana hati positif sering kali berhubungan dengan

Page 4: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

keberhasilan dalam hidup. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kebahagiaan

tidak hanya datang dari menjadi sukses dalam hidup, tetapi juga meramalkan

keberhasilan itu sendiri. Meneliti ratusan penelitian yang dilakuan banyak

peneliti, para peneliti ini memperlihatkan bahwa orang bahagia mungkin

lebih cenderung menikah, dipromosikan dalam pekerjaan, panjang umur, dan

hidup sehat.

3. Lima langkah dalam metode ilmiah

Salah satu ciri pendekatan ilmiah pada psikologi adalah melibatkan

pengadopsian metode ilmiah dalam mempelajari pokok – pokok bahasan

dalam bidang ini. Jurnal penelitian mengikuti metode ilmiah yang dirangkum

dalam kelima langkah berikut :

1. Mengamati sejumlah gejala

2. Merumuskan hipotesis dan dugaan

3. Mengkaji melalui penelitian empiris

4. Menarik kesimpulan

5. Mengevaluasi kesimpulan

Metode ilmiah biasanya dimulai dengan satu gagsan penting teori. Teori

(Theory) adalah gagasan yang luas atau sekumpulan gagasan yang berkai erat

yang berupaya menjelaskan pengamatan tertentu. Teori – teori berupaya

menjelaskan mengapa hal – hal tertentu terjadi, dan mereka dapat digunakan

untuk meramalkan pengamatan di masa yang akan datang.

Dalam psikologi, teori membantu untuk mengatur dan mengaitkan

pengamatan dan penelitian. Makna menyeluruh dari sejumlah besar kajian

penelitian yang selalu dilakukan dalam psikologi akan sulit untuk dipahami,

jika teori tidak memberikan suatu struktur untuk merangkum, memahami, dan

menempatkan mereka ke dalam konteks dengan kajian lainnya. Sebuah teori

dinilai dari kemampuannya untuk menghasilkan gagasan – gagasan mengenai

bagaimana dunia berfungsi dan untuk meramalkan kejadian – kejadian dan

perilaku penting. Tergantung pada seberapa baik ramalannya, sebuah teori

bisa mendapatkan atau kehilangan dukungan.

1. Mengamati sejumlah gejala langkah pertama dalam melakukan

penelitian ilmiah berasal dari pengamatan sejumlah gejala di dalam dunia.

Page 5: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

Gejala yang diteliti ilmuwan disebut variable. Variable (variable) adalah

segala sesuatu yang dapat berubah. Sebuah aspek penting dari

pengonseptualisasian sebuah masalah penelitian adalah menghasilkan cara

konkret untuk mengukur variabel yang diteliti. Definisi operasional

(Operarional Definition) adalah suatu gambaran objektif bagaimana

variable penelitian akan diukur dan diamati. Definisi operasional

menghapus beberapa kebingungan dan ketidakmenentuan yang mungkin

berkeliaran di dalam pikiran mengenai suatu masalah.

2. Merumuskan hipotesis dan dugaan langkah kedua dalam metode ilmiah

adalah menyatakan hipotesis. Sebuah Hipotesis (Hypothesis) adalah

sebuah gagasan yang muncul secara logis dari sebuah teori. Ia merupakan

suatu peramalan yang dapat diuji. Hipotesis dapat dianggap sebagai

sebuah tebakan ilmiah, teori yang ada yang diberikan dan penerapan

logika. Sebuah teori dapat menghasilakan banyak hipotesis. Jika lebih

banyak hipotesis terkait dengan sebuah teori ternyata benar, teori tersebut

mendapatkan kredibiltas.

3. Menguji Melalui Penelitian Empiris langkah selanjutnya dalam metode

ilmiah adalah kebutuhan untuk menguji hipotesis dengan melaksankan

penelitian empiris, yaitu mengumpulkan dan menganlisis data. Diantara

berbagai keputusan penting yang harus diambil mengenai pengumpulan

data adalah siapa yang dipilih sebagai partisipan dan metode penelitian

mana yang digunakan. Seluruh kelompok dimana peneliti ingin menarik

kesimpulan adalah Populasi (Population). Bagian dari populasi yang

dipilih oleh peneliti untukpenelitian disebut Sampel (Sample). Untuk lebih

mencerminkan populasi, seorang peneliti akan menggunakan Sampel Acak

(Random Sample), suatu sampel yang memberikan peluang yang sama

kepada setiap anggota populasi untuk dipilih. Aspek penting dari proses

pengujian hipotesis adalah analisis data. Data mengacu pada seluruh

informasi yang dikumpulkan peneliti dalam suatu penelitian. Analisis data

meliputi penerapan prosedur matematika (atau statisitk) untuk memahami

arti dari data

Page 6: Psikologi Sebagai Ilmu (Psychology as Science)

4. Menarik Kesimpulan berdasarkan analisis data. Para ilmuwan kemudian

menarik kesimpulan dari penelitian mereka. Penting untuk tetap diingat

bahwa perbaikan teori biasanya muncul hanya setelah jumlah penelitian

menghasilakan hasil yang serupa. Sebelum kita mengubah sebuah teori,

kita ingin memastikan bahwa penelitian dapat direplikasikan. Reliabilitas

merupakan tingkat dimana penelitian ilmiah menghasilkan hasil yang

konsisten dan dapat direproduksi. Jika sebuah temuan penelitian muncul

kembali dan kembali pada seluruh peneliti yang berbeda dan metode

spesifik yang berbeda, maka ia dianggap konsisten

5. Mengevaluasi Kesimpulan langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah

langkah yang tidak pernah benar – benar berakhir. Para peneliti

memasukkan karya mereka untuk diterbitkan, dan mengalami tinjauan

ulang yang ketat. kemudian, penelitian diterbitkan untuk dilihat, dibaca,

dan dievaluasi terus – menerus. Komunitas penelitian memelihara suatu

diskusi aktif mengenai apa yang kita ketahui, dan kesimpulan selalau

dipertanyakan. Seorang peneliti dapat menghasilakan gagasan baru

berdasarkan pada penelitian yang ditebitkan yang pada akhirnya akan

mengubah cara berpikir kita. Langkah 3, 4, dan5 dalam metode ilmiah

dipahami sebagai bagian suatau proses yang tak ada henti – hentinya, yaitu

para peneliti kembali dan melakukan lebih banyak penelitian dan merevisi

teori secara berkesinambungan, mengasah metode, dan lain – lain

Sumber :

King A. Laura. 2012, Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta :

Salemba Humanika

Sarwono W. Sarlito. 2000, Berkenalan dengan Aliran – aliran dan Tokoh – tokoh

Psikologi. Jakarta : PT. Bulan Bintang