psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
TRANSCRIPT
Merupakan salah satu cabang dari psikologi umum yang mencakup studi
ilmiah tentang gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang berkaitan
dengan cara manusia berpikir, seperti :
MEMPEROLEH
PENGETAHUAN
MENGOLAH KESAN YANG
MASUK MELALUI
PENGINDRAAN
MENGGALI DARI INGATAN PENGETAHUAN DAN PROSEDUR
KERJA YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGHADAPI TUNTUTAN
HIDUP
MENGHADAPI MASALAH ATAU
PROBLEM UNTUK MENCARI
SUATU PENYELESAIAN
PSIKOLOGI KOGNITIF
Khusus mempelajari gejala-gejala mental yang
bersifat kognitif dan terkait dengan :
Proses belajar mengajar di
sekolah, yang memiliki hubungan
erat dengan
Psikologi belajar Psikologi pendidikan Psikologi pengajaran
TAHUN 1896 - 1980
MENGATAKAN BAHWA ANAK DAPAT
MEMBANGUN SECARA AKTIF DUNIA
KOGNITIF MEREKA SENDIRI
PIAGET YAKIN BAHWA ANAK-ANAK
MENYESUAIKAN PEMIKIRAN MEREKA
UNTUK MENGUASAI GAGASAN-GAGASAN
BARU, KARENA INFORMASI TAMBAHAN
AKAN MENAMBAH PEMAHAMAN TERHADAP
MEREKA TENTANG DUNIA.
PIAGET MENGEMUKAKAN 4 TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF INDIVIDU
1. TAHAP SENSORI-MOTORUMUR : 0 – 2
TAHUN
Benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau
tidak ia dengar dianggap tidak ada meskipun
sesungguhnya benda itu ada
Masih bersifat primitive, namun
merupakan intelegensi dasar yang
amat berarti untuk menjadi fundasi
tipe-tipe intelegensi tertentu yang
akan dimiliki kelak
2. TAHAP PRA OPERASIONALUMUR : 2 – 7
TAHUN
Anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda
yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia
tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi.
3. TAHAP KONGKRET
OPERASIONAL
UMUR : 7 – 11
TAHUN
PADA PERIODE INI ANAK BARU MAMPU BERPIKIR SISTEMATIS
MENGENAI BENDA – BENDA DAN PERISTIWA – PERISTIWA YANG
KONGKRET
Ditandai oleh adanya tambahan kemampun yang
disebut system of operation ( satuan langkah
berpikir ) yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan
pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke
dalam pemikiranya sendiri
4. TAHAP FORMAL
OPERASIONALUMUR : 11 TAHUN -
DEWASA
KAPASITAS MENGGUNAKAN
HIPOTESIS
Pada periode ini seorang remaja telah memiliki
kemampuan mengkoordinasikan baik secara
simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan
kognitif yaitu
KAPASITAS
MENGGUNAKAN PRINSIP-
PRINSIP ABSTRAK
Beberapa aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurut
Zuhairini :
Aliran Progresivisme
Aliran ini mengakui dan berusaha
mengembangkan asas progesivisme
dalam sebuah realita kehidupan agar
manusia bisa bertahan dalam
menghadapi semua tantangan hidup
Aliran Esensialisme
Aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk
perubahan, toleran, dan tidak ada
ketertarikan dengan doktrin tertentu,
aliran memandang bahwa “ pendidikan
harus berpijak pada nilai-nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama, yang
memberikan kestabilan dan nilai terpilih
yang mempunyai tata yang jelas
Aliran Perennialisme
Aliran ini berpendapat bahwa mencari
dan menemukan arah tujuan yang lebih
jelas merupakan tugas yang utama dari
kehidupan.
Aliran
Rekonstruksionisme
Aliran ini tidak jauh beda dengan aliran
Perennialisme
Aliran
Eksisttensialismesuatu penolakan terhadap suatu
pemikiran abstrak dan tidak logis.
Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang
dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak
Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat
menghadapi lingkungandengan baik. Guru harus
membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya
Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya
dirasakan baru tetapi tidak asing.
Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.
Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.