proyek akhir pergantian rele differensial mekanik …

72
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK KE RELE DIFFERENSIAL NUMERIK DISUSUN OLEH : MUHAMMAD SUTAN IQBAL SIREGAR NIM : 2017-71-111 PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

PROYEK AKHIR

PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK KE RELE

DIFFERENSIAL NUMERIK

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD SUTAN IQBAL SIREGAR

NIM : 2017-71-111

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

i

LEMBAR PENGESAHAN

PROYEK AKHIR

PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK KE RELE

DIFFERENSIAL NUMERIK

Disusun oleh:

MUHAMMAD SUTAN IQBAL SIREGAR

NIM : 2017-71-111

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pada

Program Studi Diploma III Teknologi Listrik

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

JAKARTA, 23 JULI 2020

Mengetahui, Disetujui,

Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama

(Retno Aita Diantari, S.T., M.T.) (Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT)

Dosen Pembimbing Kedua

(Juara Mangapul, S.T., M.Si)

Digitally signed by Juara Mangapul T, ST., M.SiDN: C=ID, OU=D3 Teknologi Listrik ITPLN, O=Institut Teknologi PLN, CN="Juara Mangapul T, ST., M.Si", [email protected]: I am the author of this documentLocation: your signing location hereDate: 2020-07-26 11:23:52Foxit Reader Version: 10.0.0

Juara Mangapul

T, ST., M.Si

Page 3: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Muhammad Sutan Iqbal Siregar

Nim : 2017-71-111

Program Studi : Diploma III Teknologi Listrik

Judul Proyek Akhir : Pergantian Rele Diferensial Mekanik ke Rele Differensial

Numerik

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program

Studi Diploma III Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi

Terbarukan Institut Teknologi-PLN pada Tanggal 24 Agustus 2020.

Mengetahui:

Kepala Program Studi Teknologi

Listrik

Retno Aita Diantari, ST., MT.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Edy Ispranyoto,IR., MBA Ketua Penguji

2. Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT Sekretaris

3. Aloysius Agus Yogianto, IR., MT Anggota Digitally signed by agus yogiantoDN: C=ID, OU=electrical, O=itpln, CN=agus yogianto, [email protected]: I am approving this documentLocation: Lembar-uji-revisiDate: 2020-08-29 18:30:21Foxit PhantomPDF Version: 9.6.0

agus yogianto

Page 4: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …
Page 5: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT. Selaku Dosen Pembimbing Pertama

Juara Mangapul, S.T., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Kedua

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga

laporan Proyek Akhir ini dapat diselesaikan.

Terimakasih yang sama, Saya sampaikan kepada:

1. Bapak Rahmnul Ikhsan selaku supervisor proteksi di PT. PLN (Persero) ULTG

Tangerang Selatan.

2. Bapak Fariz selaku supervisor Gardu Induk Serpong di PT. PLN (Persero)

ULTG Tangerang Selatan.

3. Bapak Zulfidan selaku karyawan divisi Proteksi PT. PLN (Persero) ULTG

Tangerang Selatan.

Yang telah mengijinkan untuk melakukan percobaan dan pengumpulan data di

PT. PLN (Persero) ULTG Tangerang Selatan Gardu Induk Serpong.

Jakarta, 23 Juli 2020

Muhammad Sutan Iqbal Siregar

(2017-71-111)

Page 6: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan

di bawah ini :

Nama : Muhammad Sutan Iqbal Siregar

NIM : 2017-71-111

Program Studi : Diploma Tiga

Jurusan : Teknologi Listrik dan Energi Terbarukan

Jenis karya : Proyek akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Institut Tekonologi-PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Nonexclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pergantian Rele Differensial Mekanik ke Rele Differensial Numerik. Beserta

perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif

ini Institut Tekonologi-PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan Proyek Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta

Pada tanggal: 23 Juli 2020

Yang menyatakan,

(Muhammad Sutan Iqbal Siregar)

NIM: 201771111

Page 7: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

vi

PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK KE

RELE DIFFERENSIAL NUMERIK

Muhammad Sutan Iqbal Siregar, 2017-71-111

Dibawah Bimbingan Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT Selaku Pembimbing

utama dan Juara Mangapul, S.T., M.Si Selaku Pembimbing Kedua

ABSTRAK

Transformator adalah komponen utama pada gardu induk. Sistem proteksi wajib menjaga transformator agar kinerja transformator tetap optimal. Rele differensial merupakan sistem proteksi utama pada transformator yang melindungi transformator dari gangguan. Rele differensial bertugas melindungi transformator ketika terjadi perbedaan nominal arus yang mengalir pada sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah, dan bekerja tanpa waktu tunda. Untuk meningkatkan kehandalan sistem proteksi tenaga listrik maka perlu menggantikan peralatan yang lama atau yang sudah tua menjadi peralatan (rele differensial) yang lebih baru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana melakukan pergantian rele differensial dan melakukan pengujian individu, pengujian fungsi dan pengujian stability terhadap rele yang baru terpasang. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data di Gardu Induk Serpong, Tangerang Selatan. Hasil perhitungan teori untuk memastikan apakah nilai ukur saat pengujian sesuai atau tidak. Hasil pengujian measurement rele differensial pada sisi primer atau sisi 150 kV dan sisi sekunder 20 Kv sudah cukup baik. Dari hasil pengujian arus pick up (Ipu) dan arus kembali (Ir) rele differensial diperoleh perbadingan 95,22% yang menunjukan hasil pengujian sudah cukup baik. Dari hasil pengujian fungsi rele differensial dapat mentripkan PMT dan indikator seperti alarm, announciator yang berfungsi dengan baik. Untuk hasil pengujian stability rele differensial untuk kondisi stabil dan tidak stabil bisa dilihat dari perbedaan sudut fasanya, sedangakan arus yang terbaca direle pada kondisi stabil IDiff mendekati 0 tetapi masih terdapat Ibias sedangkan kondisi tidak stabil terdapat IDiff yang mulai naik tetapi Ibias tetap.

Kata kunci: Transformator daya, Rele differensial, Pengujian rele differensial

Page 8: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

vii

REPLACEMENT OF MECHANICAL DIFFERENTIAL

RELE TO NUMERICAL DIFFERENTIAL RELE

Muhammad Sutan Iqbal Siregar, 2017-71-111

Under the guidance of Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT As the main Advisor

and Juara Mangapul, S.T., M.Si As the Second Counselor

ABSTRACT

The transformer is the main component in the substation. So that the transformer must remain optimal. Differential relay is the main protection system on the transformer which protects the transformer from interference. Differential relaxation must be moved nominal transformers that flow on the high voltage and low voltage sides, and work without time delay. To increase the reliability of the electric power protection system, old or old equipment is needed to become a newer (differential relay) equipment. The purpose of this research is to learn how to replace differential release and conduct individual testing, function testing and stability testing of newly installed releases. This research was conducted by taking data at the Serpong Substation, South Tangerang. Results Calculation theory to ascertain whether the measurement value when testing is correct or not. The test results of differential relay measurements on the primary side or the 150 kV side and the 20 Kv secondary side are quite good. From the test results, the relevant upstream (Ipu) and return flow (Ir) obtained a comparison of 95.22% which shows that the test results are quite good. From the test results, the differential relay function can describe PMT and indicators such as alarms, announciators that are functioning properly. For the results of differential relay stability testing for stable and unstable conditions, it can be seen from the difference in phase angles, while the current read is stable in IDiff conditions but there is still Ibias while in unstable conditions there is IDiff which starts to rise but Ibias remains.

Keywords: power transformer, differential relays, differential relay testing

Page 9: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................... ii

LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR ............................... iii

LEMBAR UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Permasalahan penelitian .............................................................. 3

1.2.1 Identifikasi Masalah .............................................................. 3

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ....................................................... 3

1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................ 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 3

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................. 3

1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................ 4

1.4 Sistematika Penulisan ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 5

2.1 Teori Pendukung ........................................................................... 5

2.1.1 Gardu induk .......................................................................... 5

2.1.1.1 PMT, PMS dan Lightning Arrester .................................. 6

2.1.1.2 Trafo Arus (CT) dan Trafo Tegangan (PT) ..................... 8

2.1.2 Transformator Daya ............................................................. 10

2.1.3 Sistem Proteksi .................................................................... 11

2.1.4 Gangguan Pada Transformator ........................................... 13

2.1.5 Pengaman Transformator Tenaga ....................................... 14

Page 10: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

ix

2.1.5.1 Rele Buchollz ................................................................. 14

2.1.5.2 Rele Jansen ................................................................... 15

2.1.5.3 Rele Sudden Presure ..................................................... 15

2.1.5.4 Rele HV/LV Winding Temperature ................................. 15

2.1.5.5 Rele Arus Lebih .............................................................. 15

2.1.5.6 Rele Tangki Tanah ......................................................... 15

2.1.5.7 Restriced Earth Fault (REF) ........................................... 15

2.1.5.8 Rele Differensial ............................................................. 16

2.1.6 Pengujian Individu Rele Differensial ..................................... 28

2.1.7 Pengujian Fungsi Rele Differensial....................................... 28

2.1.8 Pengujian Stability Rele Differensial ..................................... 18

2.2 Tinjauan Pustaka .......................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 20

1.1 Perancangan Penelitian ............................................................... 20

3.1.1 Prosedur Pengertian Rele Differensial .................................. 22

1.2 Teknik analisa .............................................................................. 31

1.2.1 Pengujian Individu Rele Differensial ...................................... 32

1.2.2 Pengujian Fungsi Rele Differensial ........................................ 32

1.2.3 Pengujian Stability Rele Differensial ...................................... 32

1.3 Jadwal Penelitian........................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 36

4.1 Hasil dan Pembahasan ................................................................. 36

4.1.1 Spesifikasi Transformator 3 Gardu Induk Serpong ............... 36

4.1.2 Spesifikasi Trafo Arus (CT) ................................................... 36

4.1.3 Spesifikasi Rele Differensial ................................................ 37

4.1.4 Gardu Induk Serpong ........................................................... 39

4.1.5 Single line diagram rele differensial dan proteksi Transform Ator 3 Gardu Induk Serpong ................................................. 39

4.1.6 Rangkaian arus rele differensial Transformator 3 Gardu Induk Serpong ...................................................................... 40

4.1.7 Hasil pengujian Individu Rele Differensial ............................. 41

4.1.8 Hasil Pengujian Fungsi Rele DIfferensial .............................. 44

4.1.9 Hasil Pengujian Stability Rele Differensial ............................ 45

Page 11: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

x

4.2 Implikasi Penelitian ....................................................................... 48

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 49

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 49

5.2 Saran ............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 52

LAMPIRAN .................................................................................................. 53

Page 12: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan Pelepasan Wiring Input Analog ..................................... 29

Tabel 3.2 Tahapan Pelepasan Binary Output .............................................. 30

Tabel 3.3 Tahapan Pemasangan Wiring Input Analog ................................. 32

Tabel 3.4 Tahapan Pemasangan Binary Output .......................................... 33

Tabel 3.5 Menghubungkan Output Arus atau Tegangan dan Kontak Trip Rele

ke alat uji test plug ...................................................................... 35

Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................... 39

Tabel 4.1 Spesifikasi Transformator 3 Gardu Induk Serpong ...................... 40

Tabel 4.2 Spesifikasi Current Transformator Sisi Primer ............................. 40

Tabel 4.3 Spesifikasi Current Transformator Sisi Sekunder ........................ 41

Tabel 4.4 Spesifikasi Rele Differensial Merk GEC Alsthom MBCH 12

(Mekanik) .................................................................................... 41

Tabel 4.5 Spesifikasi Rele Differensial Merk Micom P643 (Numerik) .......... 41

Tabel 4.6 Hasil Pengujian measurement dengan rasio CT 300/5 A ............. 43

Tabel 4.7 Hasil Pengujian measurement dengan rasio CT 2000/5 A ........... 43

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Arus Pick UP Rele Differensial ........................... 45

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Fungsi Rele Differensial .................................... 45

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Kondisi Stabil ................................................... 46

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Kondisi Tidak Stabil .......................................... 47

Tabel 4.12 Pengukuran Arus Differensial (Idiff) dan arus bias (Ibias) .............. 48

Page 13: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemutus Tenaga (PMT) ........................................................... 6

Gambar 2.2 Pemisah (PMS) ........................................................................ 8

Gambar 2.3 Lightning Arrester (LA) ............................................................. 9

Gambar 2.4 Trafo Arus (CT) ........................................................................ 10

Gambar 2.5 Diagram Kejenuhan untuk Pengukuran dan Proteksi............... 10

Gambar 2.6Trafo Tegangan (PT) ................................................................. 11

Gambar 2.7 Elektromagnetik ....................................................................... 12

Gambar 2.8 Kawasan Pengaman ................................................................ 13

Gambar 2.9 Rele Differensial ...................................................................... 20

Gambar 2.10 Rele Differensial keadaan normal .......................................... 21

Gambar 2.10 Rele Differensial Terjadi Gangguan di Luar Proteksi ............. 21

Gambar 2.11Rele Differensial Terjadi Gangguan di Dalam Proteksi ........... 22

Gambar 3.1 Flowchart Rancangan Penelitian ............................................. 25

Gambar 4.1 Rele Differensial Tipe MBCH 12 .............................................. 42

Gambar 4.2 Rele Differensial Tipe ALSHTOM P643 ................................... 41

Gambar 4.3 Single line diagram Gardu Induk Serpong 150 KV ................... 42

Gambar 4.4 Single line diagram rele differensial dan proteksi Transformator Unit 3 Gardu Induk Serpong sebelum dilakukan pergantian re le differensial ........................................................................... 43

Gambar 4.5 Single line diagram rele differensial dan proteksi Transformator

Unit 3 Gardu Induk Serpong setelah dilakukan pergantian rele

differensial ............................................................................... 43

Gambar 4.6 Rangkaian arus rele differensial sirkuit Transformator 3 GI Ser

pong ......................................................................................... 44

Gambar 4.7 Rangkaian Pengujian Stability Test .......................................... 48

Page 14: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan dari sistem tenaga listrik adalah penyaluran daya listrik yang

memiliki mutu dan keandalan yang tinggi, satu hal yang terpenting dalam

suatu sistem tenaga listrik adalah pengamanan terhadap peralatan listrik dari

semua macam jenis gangguan. Transformator adalah komponen utama

dalam penyaluran energi listrik di sebuah sistem kelistrikan, energi listrik

disalurkan kepada konsumen melalui sistem tenaga listrik. Sistem tenaga

listrik terdiri dari pembangkitan, transmisi dan distribusi. Jarak antara

pembangkit yang menghasilkan listrik dan beban terletak sangat jauh

sehingga membutuhkan transformator daya untuk menaikan dan menurunkan

tegangan agar rugi-rugi daya yang dihasilkan selama proses penyaluran

tenaga listrik bisa diminimalisir.

Gardu induk 150 KV serpong terletak di Tangerang Selatan, Gardu induk

ini memiliki 4 unit Transformator daya yang masing masing berkapasitas 60

MVA. Transformator yang dipakai adalah transformator step – down yang

menurunkan tegangan dari 150 KV menjadi 20 KV. Dalam pengoperasiannya,

transformator daya dapat mengalami dua macam gangguan, yaitu gangguan

internal dan gangguan eksternal yang dapat menggangu kinerja transformator

daya dalam menyalurkan energi listrik. Untuk menjaga transformator daya dari

gangguan yang sering terjadi seperti gangguan hubung singkat, beban lebih,

sambaran petir dan lain-lain. Maka transformator daya diperlukan sistem

pengamanan. Proteksi yang terpasang pada transformator daya seperti Over

Current Rele, Rele Buchollz, Restricted Earth Rele, Rele Diferensial, Rele

Suhu, dan sebagainya.

Pada transformator daya salah satu pengaman yang terpasang adalah

rele diferensial. Rele diferensial adalah pengaman utama pada transformator,

rele diferensial merupakan alat pengaman yang sangat selektif dan tidak

memerlukan koordinasi dari rele-rele lain. Rele ini juga bekerja dengan sangat

cepat dan tidak memerlukan penundaan waktu, sehingga rele ini di pilih

Page 15: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

2

sebagai pengaman utama, rele diferensial tidak bisa digunakan sebagai

pengaman cadangan. Cara kerja dari rele diferensial adalah apabila terjadi

gangguan di dalam daerah pengamanannya dan arus melebihi batas setting,

maka rele ini akan memerintahkan pemutus tenaga (PMT) untuk memutuskan

(trip).

Pada sistem tenaga listrik yang sangat penting adalah proteksi atau

pengamannya, proteksi adalah bentuk perlindungan terhadap peralatan listrik

yang berguna untuk menghindari kerusakan peralatan dan juga agar stabilitas

penyaluran tenaga listrik tetap terjaga. Syarat-syarat pada rele proteksi adalah

selektif, reliable (diandalkan), cepat dan peka.

Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik perlu menggantikan

peralatan dengan teknologi lama ke peralatan dengan teknologi baru. Dalam

beberapa puluh tahun terakhir dapat dilihat perubahan besar dalam

perkembangan teknologi. Sejak dahulu kebanyakan rele proteksi yang

digunakan pada sistem tenaga listrik terdiri dari rele elektromekanis yang

secara lambat laun berubah mengikuti perkembangan aplikasi elektronika,

komputer dan telekomunikasi. Sejak beberapa tahun terakhir hampir semua

rele proteksi sistem tenaga listrik sudah beralih ke rele numerik yang mana

sistem kerjanya ditentukan bukan hanya oleh perangkat keras namun juga

oleh perangkat lunak yang dipasang pada masing-masing perangkat proteksi.

Berdasarkan uraian diatas maka rele perlu di lakukan pergantian dari

rele differential mekanik ke rele differential numerik, maka penulis mengambil

judul “Pergantian Rele Differential Mekanik ke Rele Differential Numerik

Transformator 3 60 MVA 150/20 KV di Gardu Induk Serpong.

1.2 Permasalahan Penilitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk meningkatkan keandaalan sistem proteksi tenaga listrik maka

perlu meningkatkan keandalan dari sistem tersebut, dengan cara melakukan

pergantian rele yang lama dengan yang baru pada Bay transformator 3 Gardu

Induk Serpong, dan melakukan pengujian terhadap rele diferensial tersebut.

Page 16: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

3

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Untuk memudahkan pembahasan berdasarkan masalah diatas, maka

dibatasi ruang lingkup permasalahan agar uraian dalam tugas akhir ini tidak

meluas, antara lain:

1. Rele differensial yang di ganti adalah Merk GEC ALSTOM MBCH 12

menjadi rele Merk MICOM P643

2. Cara pergantian rele diferensial sesuai dengan intruksi kerja.

3. Melakukan uji individu, uji fungsi, dan uji stability terhadap rele diferensial

yang terpasang.

1.2.3 Rumusan Masalah

1. Bagaiman cara pergantian rele diferensial?

2. Bagaimana hasil pengujian individu dari rele differensial setelah dilakukan

pergantian?

3. Bagaimana hasil pengujian fungsi dari rele differensial setelah dilakuakan

pergantian?

4. Bagaimana hasil pengujian stability dari rele differensial setelah dilakukan

pergantian?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini memiliki tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui langkah langkah dalam pergantian rele differensial.

2. Untuk mengetahui hasil dari pengujian individu rele differensial setelah

dilakukan pergantian

3. Untuk mengetahui hasil dari pengujian fungsi rele differensial setelah

dilakukan pergantian.

4. Untuk mengetahui hasil dari pengujian stability rele differensial setelah

dilakukan pergantian.

Page 17: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

4

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penilitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai

berikut:

1. Meningkatkan keandaalan dari sistem proteksi tenaga listik.

2. Menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih

mendalam pada masa yang akan datang.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab, pada bab satu membahas

latar belakang, permasalahan penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Pada bab dua membahas tinjauan pustaka dan juga teori pendukung yang

berisi tentang gardu induk, transformator dan juga sistem proteksi. Pada bab

tiga membahas tentang metode penelitian. Pada bab empat membahas

mengenai hasil dan pembahasan tentang pergantian dan pengujian rele

differensial. Pada bab lima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan

saran dari proyek akhir ini.

Page 18: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

2.1.1 Gardu Induk

Gardudindukhmerupakanyinstalasigyangyterdirihdariyperalatanylistrikh

yanghpusathbebanknya diambilhdariksaluranhtransmisijdenganjspesifikhyang

berfungsiuuntuk:

a. Merubahttenagahlistrik dariktegangan tinggi ke tegangan tinggi lainnya atau

dari tegangan tinggi ke tegangan menegah.

b. Mengukur, mengawasi operasi pengaturan dari pengaman sistem tenaga

listrik.

Pengaturan daya gardu induk dengan melalui tegangan tinggi dan gardu

induk distribusi melalui feeder tegangan menegah.

Berdasarkan pemasangan peralatan, ada 2 tipe gardu induk ialah:

1. Gardu Induk Konvensional

Merupakan gardu induk dari sebagian besar komponennya di tempatkan

di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali

serta komponen bantu lainnya, berada di dalam gedung. Gardu induk ini biasa

juga disebut sebagai gardu induk konvensional. Gardu induk konvensional

menggunakan udara sebagai media isolasi antar peralatan yang bertegangan.

2. Gardu Induk GIS (Gas Insulated Substation)

Merupakan gardu induk yang semua komponennya seperti switch gear,

busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lainnya

yang dipasangkan di dalam gedung atau di dalam ruangan. Kecuali

transformator daya dipasangkan di luar gedung. Gardu induk tipe ini biasanya

disebut Gas Insulated Substation. Gas Insulated Substation dapat

didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam

sebual metal enclosure.

Page 19: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

6

2.1.1.1 PMT, PMS Dan Lightning Arrester

1. Pemutus Tenaga (PMT)

MenurutsIEVh(InternationalSElectrotechnicalHVocabulary)H441-14-20

hdisebutkan bahwa/circuit/breaker (CB) atauPPemutusHTenaga (PMT)

ialahgperalatan saklar/switching mekanis, yanggberkemampuankdapat

menutup, mengalirkanhdanhmemutusgarusgbebangdengangkondisipnormal

sertahdapathmenutup, mengalirkanhdanjmemutuskanharushbebanhdengan

spesifikhkondisiHabnormal/gangguanHyakniHkondisiHshortHcircuit/hubungj

singkat. PemutushtenagahinihdapathberfungsihsebagaiHalathpembukahdan

penutuphdalamhsuatuhrangkaianhlistrikhdengan kondisi berbeban, sehingga

mampuhmembukahdanhmenutupHsaatHterjadiHarusHgangguanHA(hubung

singkat) padahjaringanhatauhperalatanhlain.

Gambar 2.1 PMT

Berdasarkan media isolasi

1. Pemutus Tenaga Gas SF6

2. Pemutus Tenaga Minyak

3. Pemutus Tenaga Udara Hembus (Air Blast)

4. Pemutus Tenaga Hampa Udara (Vacuum)

Page 20: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

7

SetiapHPMTHterdapatH3HiidentikHpole, sebagimanaHmasing–masing

tersebuthmerupakanhunithkomplithdarihInterrupter, isolatorHtumpu, dan

powerhaktuatorhyanghtelahhdigerakkanholehhgasHSF6 masing-masing pole

didalamhcycleh tertutup.

2. Disconnecting Switch atau Pemisah (PMS)

Disconnecting Switch atau pemisah (PMS) merupakan peralatan sistem

tenaga listrik yang mempunyai fungsi bahwa saklar pemisah rangkaian listrik

tidak ada arus beban (dipisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang

mempunyai daya tegang). Hal inilah, pembuka dan penutup PMS digunakan

secara langsung dengan kondisi tanpa beban. Disconnecting Switch

mempunyai fungsi sebagai pemisah alat listrik dari alat lain ke instalasi yang

lain juga yang mempunyai arus tegangan. PMS juga dapat dibuka dan ditutup

dengan kondisi bagian-bagian yang tidak terbeban. Pemisah tanah (pisau

pentanahan atau pembumian) mempunyai fungsi terhadap tegangan tinggi

yang dapat mengamankan arus tegangan yang muncul dan dapat diputuskan

atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel lainnya. Hal ini

membutuhkan keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada saat peralatan

instalasi.

Gambar 2.2 Pemisah atau PMS

Page 21: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

8

3. Lightning Arrester (LA)

Lightning arrester merupakan alat pengaman yang melindungi

jaringan dan peralatan dengan tegangan yang lebih abnormal karena sering

adanya sambaran petir (flash over) dan juga surja hubung (switching surge)

di suatu jaringan. Maka dari itu lightning arrester adalah alat yang sensitif

terhadap tegangan, maka dari itu pemakaiannya harus menyesesuaikan

dengan tegangan sistem. Arrester petir merupakan alat pelindung bagi

peralatan sistem tenaga listrik terhadap surja petir.

Gambar 2.3 Lightning Arrester (LA)

2.1.1.2 Trafo Arus (CT) dan Trafo Tegangan (PT)

1. Trafo Arus (CT)

Trafo arus (CT) merupakan peralatan dengan sistem tenaga listrik seperti

trafo pengukuran arus yang besarnya dapat mencapai ratusan ampere dan arus

yang mengalir dengan jaringan tegangan tinggi. Setelah itu untuk pengukuran

arus, trafo arus juga dapat idigunakan sebagai pengukuran daya dan energi.

Trafo arus dibutuhkan juga dengan keperluan telemeter dan rele proteksi.

Page 22: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

9

Kumparan primer trafo arus dapat dihubungkan seri dengan jaringan atau

peralatan yang akan diukur arusnya, sedangkan kumparan sekunder dapat

dihubungkan dengan meter atau rele proteksi. Umumnya peralatan ukur dan rele

membutuhkan arus 1 atau 5 A.

Gamber 2.4 Trafo arus (CT)

CT dengan sistem tenaga listrik dapat digunakan untuk keperluan

pengukuran dan proteksi. Perbedaan mendasar pada kedua pemakaian di atas

adalah pada kurva magnetisasinya.

Gambar 2.5 diagram kejenuhan pada pengukuran dan proteksi

Page 23: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

10

2. Trafo Tengangan (PT)

Potensial Transformator (transformator tegangan) adalah trafo instrumen

yang di desain untuk mendapatkan level tegangan (tegangan sekunder

proposional dengan tegangan primer) yang digunakan untuk pengukuran (meter)

dan proteksi.

Gambar 2.6 Trafo Tegangan (PT)

2.1.2 Transformator Daya

Transformator adalah peralatan listrik statis, yang digunakan dalam

rangkaian kerangkaian lain untuk memindahkan daya, caranya mengubah

tegangan, tanpa ada pengubahan frekuensi. Pada transformator memiliki bentuk

yang sederhana yaitu seperti kumparan dan satu induktansi mutual. Pada

kumparan primer mempunyai tugas yaitu menerima daya dan kumparan

sekunder menyambung pada beban. Kedua kumparan digabungkan pada suatu

inti yang terdiri atas material magnetik berlaminasi.

Bentuk fisik transformator yaitu induktansi mutual (timbal balik) antara

kedua rangakaian yang dibutuhkan oleh suatu fluks magnetik bersama yang

melewati suatu jalur dengan reluktansi rendah. Kedua kumparan jika

disambungkan pada suatu sumber tegangan bolak balik, terjadi fluks bolak balik

didal inti berlaminasi dan induktasi mutual yang tinggi.

Page 24: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

11

Gambar 2.7 Elektromagnetik Pada Trafo

2.1.3 Sistem Proteksi

Listrik mempunyai peran vital dan strategis yang dapat memenuhi arah yang

handal, aman dan ramah lingkungan. Kehandalan suatu sistem tenaga listrik ini

dapat menentukan dari sistem dan konstruksi instalasi listrik yang dapat

memenuhi kebijakan dan persyaratan yang ada. Keamanan sistem tenaga listrik

dapat ditentukan dari sistem pengamanan (protection system) yang baik, benar,

dan handal yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang ada.

Pengertian dari proteksi sistem tenaga listrik merupakan perlindungan atau

pengamanan pembangkitan tenaga listrik, penyaluran (transmisi), pendistribusian

dan instalasi pemanfaatan.

Proteksi mempunyai dua fungsi utama, yaitu dapat mendeteksi adanya

gangguan atau keadaan tidak nomal lainnya dibagian sistem yang diamankan dan

Melepaskan bagian sistem yang terganggu, serta bagian sistem lainnya yang tidak

mengalami gangguan sehingga dapat terus beroperasi.

Proteksi memiliki contoh, ialah pengamanan lebur (fuse). Jika memilih fuse,

dengan tepat sesuai kebutuhan, maka kedua fungsi tersebut dapat dipenuhi.

Page 25: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

12

Sistem tenaga listrik terbentuk dari bentuk-bentuk (sub sistem), satu dengan yang

lainnya yang dapat menghubungkan dan memututuskan dengan menggunakan

alat pemutus tenaga (PMT). Masing-masing dari seksi (sub sistem) tersebut

diamankan oleh rele pengaman dan setiap rele memiliki kasawan pengamanan

seperti bagian dari sistem. Jika mengalami gangguan di dalamnnya, rele dapat

mendeteksi dengan menggunakan bantuan PMT yang dapat melepaskan seksi

yang terganggu dari bagian sistem lainnya.

Gambar 2.8 Kawasan Pengaman

1. Pengaman Utama Dan Pengaman Cadangan

Sistem tenaga listrik dapat beroperasi dengan baik dan juga dapat

mengalami gangguan, ada kegagalan yang kemungkinan komponen (alat)

proteksi gagal bekerja. Cara mengantisipasi kemungkinan timbulnya sistem

tenaga listrik harus dipasang di pengamanan utama dan juga dilengkapi

pengaman cadangan. Pengaman cadangan diharapkan dapat bekerja dengan

baik, apabila pengaman utamanya gagal bekerja. Oleh karena itu pengaman

cadangan harus disertai dengan waktu tunda (time delay), agar memberi

kesempatan pada pengaman utama bekerja lebih dahulu.

Pengaman utama memiliki beberapa jenis yaitu relai, trafo tegangan,

baterai (catu daya), kumparan trip, dan pemutus tenaga. Jenis pengaman

cadangan terdiri dari pengaman cadangan lokal (local back up) dan pengaman

cadangan jauh (remote back up). Pengaman cadangan lokal terletak di tempat

yang sama dengan pengaman utamanya dan pengaman cadangan jauh terletak

di seksi sebelah hulunya.

Distance Differential

Over Current

Page 26: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

13

Sistem proteksi cadangan terpisah sama sekali dengan sistem proteksi

utama misalnya, jaringan proteksi dengan rele diferensial dapat di lengkapi

dengan rele arus lebih tetapi dengan waktu bertingkat dan ditambah dengan rele

gangguan tanah sebagai kelengkapan untuk membuka PMT dalam hal di mana

terjadi kegagalan pada rele unit proteksi utama.

2. Kriteria Sistem Proteksi

Kepekaann(sensitivity)hadalah peralatan proteksi (rele) mampu mendeteksi

gangguan di kawasan pengamannya. Meskipun gangguan yang akan terjadi

dapat memberikann rangsangan yang minim, peralatan pengaman (rele) mampu

mendeteksi dengan baik.

Keandalan (reliability) atau Dependability adalah peralatan proteksi (rele)

harus mempunyai tingkat kepastian bekerja (dependability) yang tinggi.

Peralatan proteksi (pengaman) juga harus mempunyai kehandalan tinggi (dapat

mendeteksi dan melepaskan bagian yang terganggu), sehingga tidak terjadi

kegagalan bekerja.

Security adalah peralatan proteksi (pengaman) harus mempunyai tingkat

kepastian untuk tidak salah kerja atau tingkat security (keamanannya) harus

tinggi.

Selektifitas (selectivity) adalah peralatan proteksi (pengaman) cukup selektif

dalam mengamankan sistem. Dapat memisahkan dari bagian sistem yang

terganggu sekecil mungkin, hanya sub sistem yang terganggu yang memang

menjadi kawasan pengaman utamanya.

Kecepatan (speed) peralatan proteksi (pengaman) dapat memisahkan sub

sistem yang mengalami gangguan secepat mungkin. Agar dapat menciptakan

selektifitas yang cukup baik, ada kemungkinan suatu pengaman terpaksa diberi

waktu tunda (time delay), tetapi waktu tunda tersebut harus secepat mungkin.

2.1.4 Gangguan Pada Transformator

Gangguan yang berpengaruh kepada kerusakan transformator tidak hanya

karena adanya gangguan di dalam transformator atau di dalam daerah

Page 27: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

14

pengamanan transformator tetapi juga adanya gangguan di luar daerah

pengaman. Maka kerusakan transformator cenderung terjadi karena seringnya

terjadi gangguan di luar daerah pengaman. Gangguan Didalam Transformator

gangguan yang sangat serius dan selalu ada resiko terjadinya kebakaran,

gangguan tersebut dapat terjadi akibat:

1. Gangguan satu fasa antar fasa dengan sisi tegangan tinggi atau teganggan

rendah di terminal luar.

2. Hubungan singkat antar lilitan di sisi tegangan tinggi atau tegangan rendah.

3. Gangguan tanah pada lilitan tersier, atau penghubung singkat antar belitan di

lilitan tersier.

Gangguan di luar daerah pengaman transformator daya ini sering terjadi

karena beban lebih, hubungan singkat fasa ke tanah maupun gangguan antar

fasa. Gangguan ini memiliki pengaruh terhadap transformator, sehingga

transformator harus dilepaskan atau dipisahkan bila gangguan tersebut dapat

terjadi setelah waktu tertentu untuk memberi kesempatan pengaman daerah

yang terganggu bekerja.

2.1.5 Pengaman Transformator Tenaga

1. Jenis Pengamanan

Trafo tenaga diamankan dari berbagai jenis gangguan, diantaranya dengan

peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983) Bagian Satu, C) :

b. Rele Buchollz

c. Rele Jansen

d. Rele tangki tanah

e. Rele suhu

f. Rele difrensial

g. Rele beban lebih

h. Rele gangguan tanah terbatas

i. Rele arus hubung tanah

2.1.5.1 Rele Buchollz

Rele Buchollz berfungsi untuk mengamankan trafo dari gangguan internal

trafo yang menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung

Page 28: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

15

singkat di dalam trafo atau akibat busur di dalam trafo.

2.1.5.2 Rele Jansen

Rele Jansen adalah relai untuk mengamankan transformator dari gangguan

di dalam tap changer yang menimbulkan gas. Dipasang pada pipa yang menuju

konservator.

2.1.5.3 Rele Sudden Pressure

Rele Pressure untuk tangki utama Trafo bekerja apabila di dalam tangki

Trafo terjadi kenaikan tekanan udara akibat terjadinya gangguan di dalam Trafo.

2.1.5.4 Rele HV/LV Winding Temperature

Prinsip kerja rele HV/LV Winding Temperature adalah bekerja apabila suhu

kumparan Trafo melebihi seting dari pada relai HV/LV Winding, besarnya

kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara

luar Trafo.

Tahapan kerja relai suhu kumparan / winding ini dibagi 2 tahap:

1. Mengerjakan alarm (Winding Temperature Alarm).

2. Mengerjakan perintah trip ke PMT (Winding Temperature Trip).

2.1.5.5 Rele Arus Lebih

Rele OCR atau yang lebih dikenal dengan Rele Arus Lebih adalah rele

pengaman yang berfungsi melindungi trafo dari gangguan hubung singkat antar

fasa di dalam maupun di luar daerah pengaman trafo.

2.1.5.6 Rele Tangki Tanah

Rele tangki tanah berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung

singkat antara fasa dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang ditanahkan.

2.1.5.7 Restricted Earth Fault (REF)

Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk

mengamankan transformator bila ada gangguan satu satu fasa ke tanah di dekat

titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.

Page 29: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

16

2.1.5.8 Rele Diferensial

Prinsip kerja rele diferensial membandingkan dua besaran arus yaitu arus

yang masuk dan arus yang keluar, peralatan atau unit dengan besaran tegangan

di beberapa titik pada sebuah peralatan atau unit. Setiap rele per fasenya

dibutuhkan dua trafo arus (CT) atau lebih.

Gambar 2.9 Rele diferensial

Dari gambar di atas bahwa dalam kondisi arah arus Ip dan Is adalah

berlawanan dan mempunyai besar yang sama maka rele diferensial tidak dialiri

arus.

Prinsip Kerja Rele Diferensial

Gambar 2.10 Rele Diferensial dalam keadaan normal

Pada kondisi normal, arus mengalir melalui inslatasi listrik yang diproteksi

yaitu transformator daya atau generator dan arus-arus tranformator arus, yaitu I1

dan I2 bersirkulasi melalui “path” IA. Jika rele diferensial dipasang antara terminal

1 dan terminal 2, maka pada kondisi normal tidak akan ada arus yang mengalir

melaluinya

Page 30: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

17

Gambar 2.11 Rele Diferensial terjadi gangguan di luar proteksi

Gambark di atas adalah kondisi rele diferensial jika mengalami gangguan di

luar daerah pengamannya. Jika mengalami gangguan di luar dari daerah yang

diproteksi maka rele diferensialwtidak dapat bekerja karena daerah kerja rele

diferensial tergantung dari CT yang dipasang. Pada saat sisi primer CT1 dan CT2

dialiri arus dengan rasio CT yang demikian, bahwa pada sisi sekunder CT1 dan

CT2 mengalir arus yang sama sehingga besarnya arus akan tetap I1 = I2. Arus

gangguan yang terjadi di luar daerah proteksi tidak dapat mempengaruhi kedua

CT yang terpasang pada peralatan yang diproteksi.

Gambar 2.12 Rele Difensial terjadi gangguan di dalam proteksi

Gambar di atas adalah kondisi rele diferensial pada saat mengalami

gangguan di dalam daerah pengamanannya. Jika mengalami gangguan di

daerah pengamanannya maka rele diferensial harus bekerja, seperti terlihat pada

gambar di atas, pada saat CT1 mengalir arus I1 maka pada CT2 tidak ada arus

yang mengalir (I2 = 0), yang disebabkan karena arus gangguan mengalir pada

titik gangguan maka pada CT2 tidak ada arus yang mengalir (I2 = 0),

Mengakibatkan I1 ≠ I2 sehingga rele diferensial bekerja.

Page 31: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

18

2.1.6 Pengujian Individu Rele Differensial

Uji individu adalah pengujian untuk mengetahui kinerja internal rele dengan

menggunakan test plug untuk memisahkan rangkaian internal dan peralatan yang

ada di switchyard. Parameter yang diuji pada pengujian ini adalah pengujian arus

minimum pick up beserta waktu kerjanya, dan juga pengujian measurement.

2.1.7 Pengujian Fungsi Rele Differensial

Uji fungsi adalah pengujian yang bertujuan untuk mengerjakan PMT pada

saat terjadinya gangguan, parameter yang diuji adalah PMT Trip, alarm, dan

indikasi LED Trip. Pada pengujian ini PMT dalam kondisi masuk dan rangkaian

internal terhubung dengan peralatan di switchyard.

2.1.8 Pengujian Stability Rele Differensial

Uji stability adalah pengujian untuk mengetahui kinerja rele pada saat

kondisi balance dan unbalance, pengujian ini mensimulasikan membalik salah

satu fasanya sehingga Idiff≠0 antara sisi HV dan LV.

2.2 Tinjauan Pustaka

Sejak dahulu rele proteksi banyak digunakan pada sistem tenaga listrik

yang terdiri dari rele mekanis dengan setiap tahun nya selalu berubah mengikuti

perkembangan seperti aplikasi elektronika, komputer dan telekomunikasi. Pada

tahun 1980 perkembangan rele statik telah dimulai dengan tahun yang sama rele

elektromekanik dengan perlahan sudah mulai tertinggal. Sehingga beberapa

tahun terakhir hampir semua rele proteksi tenaga listrik beralih dengan rele

numerik dan sistem kerja digital nya ditentukan oleh perangkat keras tetapi

perangkat lunak dipasangi dengan masing – masing perangkat proteksi.

Pada tahun 1980, perkembangan teknologi proteksi dan sistem kendali

tenaga listrik semakin maju sehingga dapat berkembang dengan pesat, hanya

Page 32: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

19

pada sisi proteksi yang tidak terbatas, tetapi aspek kontrol dan pengedalian yang

menjadi satu kesatuan telah terintegrasu antara satu dengan lain. Dengan

aplikasi yang terbatas jumlah rele bantu yang dibutuhkan dapat dikurangi dengan

meminimalisasir pemanfaatan rele bantu pada masing-masing rele numerik yang

saling menginterkoneksi satu dengan yang lain tanpa membutuhkan wiring

seperti sistem konvensional. Pada sistem sekunder yang saling tersambung yang

terbentuk pada sistem kontrol otomatis gardu induk memberi akses ke semua

informasi bahkan manajemen aset metodologi dapat di perbaiki dengan mencatat

semua aset perusahaan dengan mudah. (Praktik-praktik Proteksi Sistem Tenaga

Listrik, Bonar Pandjaitan, 2012).

Prinsip kerja rele diferensial tergantung pada perbedaan arus masuk dan

keluar di bagian yang terlindungi, seperti perbedaan dua arus trafo masuk ke rele,

rele diferensial memerlukan trafo arus dipasangkan di dua sisi. Seprti sisi masuk

dan keluar dengan melindungi bagian-bagian tersebut, rele difernsial adalah

kmparator yang sederhana yang dapat membandingkan besar arus atau fasa

relatif ke arus ujung kedua yang terlindungi. (Proteksi Sistem Tenaga Listrik, Ir.

Hasan Basri)

Page 33: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan Penilitian

Untuk memudahkan peyusunan penelitian ini maka perlu adanya tahapan

kerja. Tahapan ini adalah langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk

menyelesaikan permasalahan yang dibahas. Adapun tahapan kerja yang

dilaksanakan beberapa tahap, yaitu:

1. Studi Litelatur

Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, jurnal, dan artikel-

artikel yang bertujuan sebagai referensi yang berhubungan dengan tema

dalam peyusunan Tugas Akhir berdasarkan penelitian.

2. Observasi Lapangan

Tahapan ini dilakukan dengan cara pengamatan dari kegiatan melakukan

pergantian rele differensial secara langsung di lapangan.

3. Pengumpulan data

Tahapan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang

dibutuhkan.

4. Analisa

Tahapan ini melakukan analisa terhadap data yang telah didapatkan yaitu cara

pergantian rele differensial dan data pengujian individu, pengujian fungsi, dan

pengujian stability rele differensial.

Page 34: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

21

1. Melakukan Uji Individu

2. Melakukan Uji Fungsi

3. Melakukan Uji Stability

diferensial rele

TIDAK Jika hasil uji

memenuhi

persyaratan

pensetingan

diferensial rele

YA

ANALISA

Pelaksanaan pergantian rele

dan pengujian diferensial

rele

KESIMPULAN

Gambar 3.1 Flowchart rancangan penilitian

SELESAI

Studi Literature

MULAI

Page 35: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

22

3.1.1 Prosedur Pergantian rele differensial

Sebelum melaksanakan pergantian terdapat instruksi kerja yang dibuat

sebagai petunjuk melaksanakan pergantian differensial rele merk GEC ALSTOM

tipe MBCH12 (mekanik) menjadi rele merk Micom P643 (numerik) pada bay Trafo

3 di Gardu induk serpong.

1. Analisa resiko

a. Short circuit akan terjadi apabila rangkaian fungsi arus dan fungsi tegangan

pada saat pembongkaran relai diferensial merk GEC ALSTOM tipe MBCH12

tidak dilakukan isolasi pada ujung kabel sehinnga akan menginisiate

rangkaian kontak tripping pada bay yang lain.

b. Kesalahan Wiring, terminasi setting dan Scheme logic pada rele merk Micom

P643 yang dapat meyebabkan kesalahan kerja rele. Untuk menghindari hal

tersebut maka perlu dilakukan uji continuity, uji fungsi dan meyesuaikan pada

As Built Drawing .

c. Akan terjadi kesalahan kerja pada bay yang beroperasi meyebabkan trip pada

bay tersebut dan kemungkinan berpegaruh pada bay yang lain.

2. Langkah pengamanan sebelum/selama pekerjaan

a. Memastikan bahwa bay Trafo 3 di Gardu Induk Serpong sudah bebas dari

tegangan.

b. Memasang tagging di area pada panel kontrol proteksi bay Trafo 3 di Gardu

Induk Serpong yang akan dilakukan pekerjaan.

c. Ukur sumber FC 110 Vdc (+ terhadap ground, - terhadap ground, + terhadap

-).

d. Matikan supply DC.

e. Memastikan kondisi panel proteksi yang beroperasi dalam kondisi terkunci,

untuk mencegah tidak terjadinya trip pada bay tersebut akibat salah kerja.

3. Peralatan kerja, material bantu, dan perlengkapan K3

1. Peralatan kerja:

a. Alat uji sekunder: 1 set

b. Tools set: 1 set

c. Test Plug MMLB 01: 2 buah

Page 36: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

23

d. Roll kabel: 1 set

e. Multimeter : 1 buah

f. Tang Ampere meter:1 buah

g. Bor+Mata Bor: 1 buah

h. Gergaji: 1 buah

i. Radio komunikasi: 1 set

j. Lampu senter: 1 buah

k. Print Maker kabel: 1 buah

l. Kuas: 1 buah

m.Contact Cleaner: 1 can

n. Cairan pembersih kaca: 1 can

o. Isolasi kertas dan Scouth: 1 buah

p. Spidol: 1 buah

q. Blangko-blangko pengujian: 1 set

r. Handphone: 1 set

2. Material bantu:

a. Relay Micom P643: 1 buah

b. Test Link Block MMLG01: 1 buah

c. Kabel 2.5mm, 4mm, 6mm dan marker: 1 lot

d. Kabel Skun 2.5mm dan 4mm: 1 lot

e. kabel marker: 1 lot

f. Kabel Ties 15cm dan 30 cm: 1 lot

3. Perlengkapan K3:

a. Formulir DP3 (Buku Biru)

b. Sepatu Safety

c. Helm

d. Wearpack/Cover all (rompi)

e. Safety Gloves

f. Line Pengaman

g. Tagging/rambu-rambu

4. Pelepasan rele differensial GEC ALSTOM MBCH 12

a. Meyiapkan data setting dan hasil pengujian.

Page 37: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

24

b. Meyiapkan blangko-blangko pengujian.

c. Meyiapkan cable schedule antara rele MBCH 12 dengan Rele Micom P643

dipanel +R08.

d. Mengoreksi penerapan setting dari rele lama ke rele baru.

e. Intruksi kerja peralatan stability test set.

f. Meyiapkan as built drawing bay trafo 3 di Gardu Induk Serpong.

1. Tahapan pelepasan wiring input analog dan mengisolasi kabel.

Tabel 3.1 Tahapan pelepasan wiring input analog

MBCH 12

TEST BLOCK

TEST

BLOCK

PANEL PROTEKSI

+R08

STATUS TERMINAL TERMINAL TERMINAL TERMINAL STATUS

INPUT ARUS (HV) :

Arus

Phasa R

-F871: 23 TBXB1: 2 (out) TBXB1: 17

(in) X110: 11

Arus Phasa R

F871: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa S

-F872: 23 TBXB1: 20

(out)

TBXB1: 19

(in) X110: 12

Arus Phasa S

F872: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa T

-F873: 23 TBXB1:22

(out)

TBXB1: 21

(in) X110: 13

Arus Phasa T

F873: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa N

X 150: 13 X110:14

Arus

Phasa N

Arus REF

Phasa

-F87REF1:

27

TBXB3: 26

(out)

TBXB3: 25

(in)

X150: 12

Arus REF

Phasa

Arus REF

Netral

-F87REF1:

28

TBXB3: 28

(out)

TBXB3: 27

(in)

X150 : 14

Arus REF

Netral

INPUT ARUS (LV) :

Page 38: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

25

Arus

Phasa R

-F871: 25 TBXB1: 24

(out)

TBXB1: 23

(in) X110: 15

Arus Phasa R

F871: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa S

-F872: 25 TBXB1: 26

(out)

TBXB1: 25

(in) X110: 16

Arus Phasa S

F872: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa T

-F873: 25 TBXB1: 28

(out)

TBXB1: 27

(in) X110: 17

Arus Phasa T

F873: 24, 26, 28 lepas jumper

Arus

Phasa N

X 170: 14 X110:18

Arus

Phasa N

Arus REF

Phasa

-F87REF2:

27

TBXB3: 26

(out)

TBXB3: 25

(in)

X170: 11

Arus REF

Phasa

Arus REF

Netral

-F87REF2:

28

TBXB3: 28

(out)

TBXB3: 27

(in)

X150 : 13

Arus REF

Netral

DC

Supply

-F871: 13 -F872: 13 -F873: 13

TBXB1:14 TBXB1: 13 (+) DC Supply

-F871: 14 -F872: 14 -F873: 14

TBXB1:16 TBXB1: 15 (-)

2. Tahapan pelepasan wiring binary ouput.

Tabel 3.2 Tahapan pelepasan binary output

MBCH 12

(F87T)

TEST

BLOCK

PANEL PROTEKSI

+R08

STATUS TERMINAL TERMINAL TERMINAL STATUS

TRIPPING 1

DIFF

(Phasa R)

F871: 1 dan

2 TBXB1: 2 TBXB1: 2

TRIPPING

1 DIFF

PHASA R F871: 3 dan

4

TBXB1: 4 TBXB1: 3

Page 39: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

26

TRIPPING 1

DIFF

(Phasa S)

F872: 1 dan

2

Jumper ke

kontak

phasa R

Jumper ke

kontak phasa

R

TRIPPING

1 DIFF

PHASA S F872: 3 dan

4

TRIPPING 1

DIFF

(Phasa T)

F873: 1 dan

2

Jumper ke

kontak

phasa S

Jumper ke

kontak phasa

S

TRIPPING

1 DIFF

PHASA T F873: 3 dan

4

TRIPPING REF HV

F87REF1: 1 TBXB3: 2 TBXB3: 1 REF HV

TRIP F87REF1: 3

TBXB3: 4

TBXB3: 3

TRIPPING

REF LV

F87REF2: 1 TBXB3: 2 TBXB3: 1 REF HV

TRIP F87REF2: 3 TBXB3: 4 TBXB3: 3

ALARM DIFF

-F871: 9 -F872: 9 -F873: 9

TBXB1: 6 TBXB: 5 DIFF

ALARM -F871: 11 -F872: 11 -F873: 11

X350: 3 K67: A1

ALARM REF

HV F87REF1: 2 TBXB3: 6 TBXB3: 5 REF HV

ALARM F87REF1: 4 TBXB3: 8 TBXB3: 7

ALARM REF

LV F87REF2: 2 TBXB5: 6 TBXB5: 5

REF LV ALARM

F87REF2: 4 TBXB5: 8 TBXB5: 7

3. Melepas rele merk GEC ALSTOM tipe MBCH12 dari panel +R80.

4. Melepas wiring ACT disis HV dan sisi LV.

5. Memasang rele baru merk Micom p643.

6. Tahapan pemasangan wiring input analog arus.

Page 40: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

27

Tabel 3.3 Tahapan pemasangan wiring input

Micom P643 (F87T)

TEST BLOCK

TEST

BLOCK

PANEL PROTEKSI

+R08

STATUS TERMINAL TERMINAL TERMINAL TERMINA

L STATUS

INPUT ARUS (HV) :

Arus

Phasa R

-F87T : C24 TBXB1 : 2 (in) TBXB1 : 1

(out) X110 : 11

Arus Phasa

R

Arus

Phasa S

-F87T : C26 TBXB1 : 4 (in) TBXB1 : 3

(out) X110 : 12

Arus Phasa

S

Arus

Phasa T

-F87T : C28 TBXB1 : 6 (in) TBXB1 : 5

(out) X110 : 13

Arus Phasa

T

Arus

Phasa N

-F87T : C27 TBXB1 : 8 (in) TBXB1 : 7

(out) X110 : 14

Arus Phasa

N

Arus REF

Phasa

-F87T : C16

TBXB3 : 26

(in)

TBXB3 : 25

(out)

X150 : 12

Arus REF

Phasa

Arus REF

Netral

-F87T : C15

TBXB3 : 28

(in)

TBXB3 : 27

(out)

X150 : 14

Arus REF

Netral

Arus

Phasa R

-F87T : E24 TBXB1 : 22

(in) TBXB1 : 21

(out)

X110 : 15

Arus Phasa

R

Page 41: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

28

Arus

Phasa S

-F87T : E26 TBXB1 : 24

(in) TBXB1 : 23

(out)

X110 : 16

Arus Phasa

S

Arus

Phasa T

-F87T : E28 TBXB1 : 26

(in) TBXB1 : 25

(out)

X110 : 17

Arus Phasa

T

Arus

Phasa N

-F87T : E27 TBXB1 : 28

(in)

TBXB1 : 27

(out)

X110 : 18

Arus Phasa

N

Arus REF

Phasa

-F87T : C14

TBXB5: 28 (in)

TBXB5 : 27

(out)

X170 : 13

Arus REF

Phasa

Arus REF

Netral

-F87T : C13

TBXB5 : 26

(in)

TBXB5 : 25

(out)

X170 : 11

Arus REF

Netral

DC

Supply

-F87T : J2 TBXB1 : 14 TBXB1 : 13 (+)

DC Supply -F87T : J1 TBXB1 : 16 TBXB1 : 15 (-)

7. Tahapan pemasangan wiring binary output.

Tabel 3.4 Tahapan pemasangan wiring binary output

Micom P643

(F87T)

TEST

BLOCK

PANEL PROTEKSI

+R08

STATUS TERMINAL TERMINAL TERMINAL STATUS

TRIPPING 1

DIFF

(Kontak 1)

H5 TBXB1 : 10

(in)

TBXB1 : 9

(out) TRIPPING

1 DIFF

H6 TBXB1 : 12

(in)

TBXB1 : 11

(out)

TRIPPING 1

DIFF

G5 Jumper ke

kontak 1

Jumper ke

kontak 1

TRIPPING

1 DIFF G6

Page 42: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

29

(Kontak 2)

TRIPPING

REF HV

(Kontak 1)

H1 TBXB3 : 2

(in)

TBXB3 : 1

(out)

REF HV

TRIP H2

TBXB3 : 4

(in)

TBXB3 : 3

(out)

TRIPPING

REF HV

(Kontak 2)

G1 Jumper ke

kontak 1

Jumper ke

kontak 1

REF HV

TRIP G2

TRIPPING

REF LV

(Kontak 1)

H3 TBXB5 : 2

(in)

TBXB5 : 1

(out)

REF LV

TRIP H4

TBXB5 : 4

(in)

TBXB5 : 3

(out)

TRIPPING

REF LV

(Kontak 2)

G3 Jumper ke

kontak 1

Jumper ke

kontak 1

REF LV

TRIP G4

ALARM DIFF

H7 TBXB1 : 18

(in)

TBXB1 : 17

(out)

DIFF

ALARM H8

TBXB1 : 20

(in)

TBXB1 : 19

(out)

ALARM REF

HV

H9 TBXB3 : 6

(in)

TBXB3 : 5

(out)

REF HV

ALARM H10

TBXB3 : 8

(in)

TBXB3 : 7

(out)

ALARM REF

LV

H11 TBXB5 : 6

(in)

TBXB5 : 5

(out)

REF LV

ALARM

H12 TBXB5 : 8

(in)

TBXB5 : 7

(out)

8. Penggatian rele GEC ALSTOM tipe MBCH12 dengan rele baru merk Micom

P643 kondisi tidak bertegangan.

a. Menutup rangkaian arus yang masuk ke rele differensial merk GEC ALSTOM

tipe MBCH12 diterminal X110 1, 2, 3 dan 4 (sisi 150 kV) dan X110: 5, 6, 7 dan

8 (sisi 20 KV).

b. Memeriksa polaritas supply DC 110 V.

Page 43: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

30

c. Mematikan power supply DC untuk rele Differential merk GEC ALSTOM tipe

MBCH12.

d. Melepas wiring eksisting rele Differential merk GEC ALSTOM tipe MBCH12.

e. Melepas/rack-out dan merapikan rele Differential merk GEC ALSTOM tipe

MBCH12 dari panel.

f. Memasang rele baru yaitu relai merk Micom P643.

g. Wiring rangkaian power supply DC, arus (CT) dan binary output untuk relai

merk Micom P643 yang diambil dari wiring rele Differensial GEC ALSTOM tipe

MBCH12 eksisting sesuai dengan wiring list, dan dilengkapi dengan test link

block untuk masing-masing rele.

h. Continuity wiring pada rele merk Micom P643 dari terminal rele sampai

terminal panel.

i. Memeriksa wiring dan polaritas power supply DC 110 VDC dari terminal panel

ke terminal power supply rele.

j. Menyalakan power supply DC 110 VDC untuk rele merk Micom P643.

9. Pengujian rele baru (Micom P643) dalam kondisi tidak bertegangan

Menghubungkan output arus alat uji ke test plug input arus dan kontak trip rele:

a. Membuka test block TBX87TA, TBX87TB dan memasang test plug dengan

menjumper sisi kiri dan kanan (untuk supply dc X87TA 13, 14 jumper, 15, 16

jumper.

b. Menutup (loop) rangkaian arus yang menuju ke CT Trafo diterminal X110 1, 2,

3 dan 4 (sisi 150 kV) dan X110 5, 6, 7 dan 8 (sisi 20 kV) di panel proteksi.

c. Menghubungkan output arus/tegangan dan kontak alat uji ke test plug input

arus/tegangan dan kontak trip rele pada nomor berikut:

Tabel 3.5 Menghubungkan output arus/tegangan dan kontak trip rele ke alat uji

test plug STATUS INPUT ARUS

DIFFERENSIAL SISI HV

NO. TERMINAL TEST PLUG

Arus Phasa R X87TA 2

Arus phasa S X87TA 4

Arus Phasa T X87TA 6

Page 44: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

31

Arus Phasa N X87TA 8

INPUT ARUS DIFFERENSIAL SISI LV:

Arus Phasa R X87TA 22

Arus Phasa S X87TA 24

Arus Phasa T X87TA 26

Arus Phasa N X87TA 28

KONTAK TRIP:

Differensial Trip X87TA 10

Differensial Trip X87TA 12

KONTAK ALARM:

Differensial Alarm X87TA 18

Differensial Alarm X87TA 20

d. Melakukan uji individu sesuai dengan blanko terlampir.

e. Melakukan uji fungsi sesuai dengan blanko terlampir.

f. Melakukan uji stability sesuai dengan blanko terlampir.

10. Langkah pengamanan setelah pengujian

a. Melepaskan tagging di area pada panel kontrol/proteksi bay Trafo 3 di GI

Serpong setelah dilakukan pengujian.

b. Informasikan kepada Pengawas Pekerjaan bahwa pekerjaan Penggantian

relai Differential merk GEC ALSTOM tipe MBCH12 menjadi relai merk Micom

P643 sudah selesai.

3.2 Teknik Analisa

Teknik analisa data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data,

dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi , sehingga karakteristik

dan sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk

menjawab masalah-masalah yang bersangkutan dengan kegiatan penelitian,

baik bersangkutan dengan deskripsi data maupun menarik kesimpulan.

Pada penelitian ini penulis akan membandingkan hasil pengujian individu,

pengujian fungsi, dan pengujian stability yang ada pada Gardu Induk Serpong

Page 45: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

32

dengan hasil perhitungan teori, apakah hasil pengukuran yang didapatkan sudah

benar.

3.2.1 Pengujian Individu Rele Differensial

Uji individu adalah pengujian untuk mengetahui kinerja internal rele dengan

menggunakan test plug untuk memisahkan rangkaian internal dan peralatan

yang ada di switchyard. Parameter yang diuji pada pengujian ini adalah pengujian

arus minimum pick up beserta waktu kerjanya, dan juga pengujian measurement.

Dalam pengujian individu terdapat lagi beberapa pengujian didalam pengujian

induvidu ini yaitu pengujian Measurement bagian primer dan sekunder

dan juga pengujian arus Pick Up differensial rele.

1. Untuk memastikan apakah pengukuran (measurement) dari rele differensial

benar maka diapakai lah rumus:

Iterukur = rasio CT Terpasang .......................................................................................................................................

(3.1)

Secondary Injector

2. Untuk mencari persen dari pengujian arus pick up differensial rele dipakai

rumus dibawah ini, acuan tidak kurang dari 90%.

I𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 × 100% .................................................................................................. (3.2) I𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑃

Dimana:

Ikembali: ketika rele differensial tidak merasakan arus gangguan

IKerjapickup: ketika rele mulai merasakan ada arus gangguan

3.2.2 Pengujian Fungsi Rele Differensial

Uji fungsi adalah pengujian yang bertujuan untuk mengerjakan PMT pada

saat terjadinya gangguan, parameter yang diuji adalah PMT Trip, alarm, dan

indikasi LED Trip atau pengujian ini berfokus untuk menguji kontak keluaran dan

indikasi dari rele differensial.

3.2.3 Pengujian Stability Rele Differensial

Uji stability adalah pengujian untuk mengetahui kinerja rele pada saat

kondisi balance dan unbalance.

Page 46: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

33

Untuk memastikan apakah hasil pengukuran di rele differensial benar maka

diperlukan menghitung arus nominal trafo sisi primer dan sekunder, menghitung

arus hubung singkat primer dan sekunder, menghitung arus yang terbaca sisi

primer dan sekunder.

1. Rumus menghitung arus nominal trafo sisi primer:

IP = S

𝑉.√3

.................................................................................................. (3.3)

Dimana:

S= daya semu trafo

V= tegangan primer trafo

Rumus menghitung arus nominal trafo sisi sekunder:

IS = S

𝑉.√3

Dimana:

................................................................................................. (3.4)

S= daya semu trafo

V= tegangan primer trafo

2. Setelah mencari arus nominal trafo selanjutnya adalah menghitung arus

hubung singkat dari sisi primer dan sekunder trafo. Rumus menghitung arus

hubung singkat sisi primer: 100%

×Inom trafo primer ............................................................................................................................ (3.5) 𝑍𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜

Dimana:

Ztrafo = impedansi trafo

Inom trafo primer = arus nominal trafo sisi primer

Rumus menghitung arus hubung singkat sisi sekunder: 100%

×Inom trafo sekunder ........................................................................................................................ (3.6) 𝑍𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜

Dimana:

Ztrafo = impedansi trafo

Inom trafo primer = arus nominal trafo sisi sekunder

3. Menetukan nilai arus yang terbaca di rele pada sisi primer dan sekunder.

Rumus untuk menghitung nilai yang terbaca di rele pada sisi primer: Vinjeksi primer

×Ihubung singkat sisi prim ......................................................................................... (3.7) VPrimer trafo

Page 47: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

34

Dimana:

Vinjeksi = tegangan injeksi primer

Vprimer trafo = tegangan trafo sisi primer

Ihubung singkat prim= arus hubung singkat primer

Rumus untuk menghitung nilai yang terbaca di rele pada sisi sekunder: Vinjeksi sekunder

×Ihubung singkat sisi sek ....................................................................................... (3.8) Vsekunder trafo

Dimana:

Vinjeksi = tegangan injeksi sekunder

Vprimer trafo = tegangan trafo sisi sekunder

Ihubung singkat sek = arus hubung singkat sisi sekunder

3.3 Jadwal Penelitian

Berikut adalah tabel jadwal kegiatan peneitian. Jadwal kegiatan penelitian ini

mengacu pada rencana kegiatan dengan keluaran yang diharapkan.

Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Minggu Ke-

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Studi Literatur

2 Observasi Lapangan

3 Pengumpulan Data

4 Analisis hasil pengujian rele proteksi

5 Pembuatan Laporan

Page 48: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

4.1.1 Spesifikasi Transformator 3 Gardu Induk Serpong

Tabel 4.1 Spesifikasi transformator 3 GI Serpong

Merk

UNINDO

Type

TTH.RV

Vektor group

YN-yn0-d 11

Impedansi

13,3 %

Tahun operasi

28-01-1999

Daya

60 MVA

Tegangan sistem

150/20 kV

No. seri

A9715218-04

4.1.2 Spesifikasi Trafo Arus (CT)

Tabel 4.2 Spesifikasi Current Transformator sisi primer

Merk

GEC Alsthom

Type

QDR170

Standart

IEC 99-1

Class

5P20

Ratio

300/5

Page 49: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

37

Tabel 4.3 Spesifikasi Current Transformator sisi sekunder

Merk

MG

Class

3

Ratio

2000/5

Type

TCRT.3

4.1.3 Spesifikasi Rele Differensial

Tabel 4.4 Spesifikasi rele differensial merk GEC Alsthom MBCH12 (Mekanik)

Merek

GEC ALSTOM

Tipe

MBCH 12

Rating

5 A

Arus Setting

0,3 A

Penghantar

Bay penghantar 3

Gambar 4.1 Rele differensial tipe MBCH 12

Page 50: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

38

Tabel 4.5 Spesifikasi rele differensial merk Micom P643 (Numerik)

Merk

ALSTOM

Tipe

P643 Micom

Arus pengenal

1 A

Batas Setelan

0,3 A

penghantar

Bay penghantar 3

No.seri

34291596/11/17

Gambar 4.2 Rele differensial tipe Alstom P643

Page 51: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

39

4.1.4 Gardu Induk Serpong

Gambar 4.3 menunjukkan single line diagram dari Gardu Induk Serpong

150 KV. Pada Gardu induk Serpong terdapat 4 Buah Transformator tenaga

150/20 KV 4×60 MVA.

Gambar 4.3 Single line diagram Gardu Induk Serpong 150 KV.

4.1.5 Single line diagram rele differensial dan proteksi Transformator 3

Gardu Induk Serpong

Gambar 4.4 dan 4.5 adalah single line diagram dari rele differensial dan

proteksi pada Transformator 3 gardu induk serpong. Prinsip kerja rele differensial

berdasarkan keseimbangan. Tugas utama rele differensial adalah

mengamankan Transformator dari arus lebih yang terjadi karena adanya hubung

singkat.

Page 52: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

40

Gambar 4.4 Single line diagram rele differensial dan proteksi Transformator 3

Gardu Induk Sepong sebelum dilakukan pergantian rele Differensial

Gambar 4.5 single line diagram rele differensial dan proteksi Transformator 3 Gardu Induk Serpong sesudah dilakukan pergantian rele differensial

Page 53: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

41

4.1.6 Rangkaian arus rele differensial Transformator 3 Gardu Induk Serpong

Gambar 4.6 adalah single line dari rangkaian sirkuit-sirkuit arus dari rele

differensial Micom P643 yang terhubung dari current Transformator sisi primer

atau sisi 150 KV sampai Current Transformer sisi sekunder atau sisi 20 KV

Gambar 4.6 Rangkaian arus rele differensial sirkuit Transformator 3 GI serpong

4.1.7 Hasil Pengujian Individu Rele Differensial

Tabel 4.6 dan 4.7 adalah hasil pengukuran dan pengujian individu rele

differensial setelah melaksanakan pergantian rele yang mencakup pengujian

pengukuran (measurement) dan pengujian arus pick up rele differensial.

Lokasi: GI 150KV Serpong

Penghantar: Bay Transformer 3

Data Teknis Pabrik: ALSTOM

Batas setelan: Is1 0.3 A

Page 54: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

42

Tipe: P64391BA6M0040K

Rasio CT: 300/5 A, 2000/5 A

Arus pengenal (In): 1 A

No. seri: 34291596/11/17

1. Pemeriksaan visual :

a. Pelat nama: Ada, jelas dan lengkap.

b. Casing dan modul: Tidak cacat dan lengkap.

c. Pembumian casing: Terhubung dan tidak cacat.

d. Indikator: Ada dan lengkap.

2. Pemeriksaan catu daya.

a. Polaritas: Sesuai.

b. Besaran tegangan: Sesuai.

3. Pengujian.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian measurement dengan rasio CT 300/5 A

Secondary Injected (A) Phase R (A) Phase S (A) Phase T (A)

500 (mA) 29.63 29.78 29.87

1000 (mA) 60.02 59.05 60.13

2000 (mA) 120.5 120.3 120.2

3000 (mA) 180.7 180.5 180.6

4000 (mA) 241.1 241.2 240.9

5000 (mA) 301.4 301.3 301.2

Tabel 4.7 Hasil Pengujian measurement dengan rasio CT 2000/5 A

Secondary Injected (A) Phase R (A) Phase S (A) Phase T (A)

500 (mA 199.6 198.1 199.5

1000 (mA) 400.1 400.1 399.7

2000 (mA) 802.3 801.3 801.9

3000 (mA) 1203 1204 1204

4000 (mA) 1605 1607 1606

5000 (mA) 2008 2009 2007

Page 55: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

43

Untuk memastikan apakah hasil dari pengujian benar maka dipakai rumus

dari persamaan (3.1)

Iterukur prim1 = 300/5 A

0,5 A

Iterukur prim4 = 300/5 A

3 A

= 30 A = 180 A

Iterukur prim2 = 300/5 A

1 A

Iterukur prim5 = 300/5 A

4 A

= 60 A = 240 A

Iterukur prim3 = 300/5 A

2 A

Iterukur prim6 = 300/5 A

5 A

= 120 A = 300 A

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dan hasil pengujian di sisi primer atau

sisi CT 300/5 didapatkan bahwa hasil dari pengujian sudah benar walaupun tidak

sama tetapi hasil pengujian mendekati dari hasil perhitungan yang didapatkan.

Iterukur sek1 = 2000/5 A

0,5 A

Iterukur sek4 = 2000/5 A

3 A

= 200 A = 1200 A

Iterukur sek2 = 2000/5 A

1 A

Iterukur sek5 = 2000/5 A

4 A

= 400 A = 1600 A

Iterukur sek3 = 2000/5 A

2 A

Iterukur sek6 = 2000/5 A

5 A

= 800 A = 2000 A

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dan hasil pengujian di sisi sekunder

atau sisi CT 2000/5 didapatkan bahwa hasil dari pengujian sudah benar

walaupun tidak sama tetapi hasil pengujian mendekati dari hasil perhitungan

yang didapatkan.

Page 56: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

44

Tabel 4.8 Pengujian arus pick up rele differensial

Is1 = 0.3 A Phase: R / S / T

Setelan relai Is1 0.3 0.3 0.3

Arus kerja Ipu (A) 1.151 1.151 1.151

Arus kembali Ir (A) 1.096 1.096 1.096

IPU atau arus kerja adalah arus dimana rele mulai merasakan adanya arus

gangguan dan IR atau arus kembali dimanaa rele tidak merasakan arus

gangguan. Untuk mengetahui berapa persen perbandingan dari Ipu dan IR maka

dipakai rumus dari persamaan (3.2):

1.096 × 100%

1.151

= 95.22%

Hasil yang didapatkan sudah termasuk bagus karena hasil yang di

rekomendasikan adalah ≤ 90%.

4.1.8 Hasil Pengujian Fungsi Kontak keluaran dan Indikasi Rele Differensial

Tabel 4.9 Hasil pengujian fungsi rele differensial

Kontak keluaran: Baik.

Indikasi: Baik.

FAULT TYPE INDICATION RELAY INDICATION OPERATED

LED 1 DIFF R MASTER TRIP. RELAY K861

LED 2 DIFF S PENGAMAN UTAMA BEKERJA

DIFF

LED 3 DIFF T

START PHASE ABC

DIFFERENTIAL RELAY OPERATED (Announciator)

TRIPPED PHASE ABC CB 150Kv TRIP

DIFF PROTECTION START

CB 20Kv TRIP

DIFF PROTECTION BIAS TRIP

Page 57: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

45

Uji fungsi adalah pengujian yang bertujuan untuk mengerjakan PMT pada saat

terjadinya gangguan, parameter yang diuji adalah PMT Trip, alarm, dan indikasi

LED Trip atau pengujian ini berfokus untuk menguji kontak keluaran dan indikasi

dari rele differensial. Hasil dari tabel pengujian fungsi rele differensial diatas bisa

disimpulkan bahwa kontak keluaran beserta indikasi nya baik.

4.1.9 Hasil Pengujian Stability Rele Differensial

Lokasi: Gardu Induk Serpong 150kV

Rangkaian Pengujian

380 VAC

Jumper

sementara

Gambar 4.7 Rangkaian pengujian Stability Test

1. Pemeriksaan visual :

a. Relai diferensial: Tidak cacat.

b. Transformator arus: Tidak cacat.

c. Kesesuaian pemilihan kelompok vektor & rasio: Sesuai.

d. Kesesuaian urutan fasa penghantar primer sisi TT & TM: Sesuai gambar

skematik

e. Fasilitas pengukuran arus diferensial: Ada dan lengkap.

f. Pengujian stabilitas.

g. Pengukuran arus primer dan sekunder CT rasio HV/LV 300/5 A dan 2000/5 A

Tabel 4.10 Kondisi stabil

phasa sisi 150 kV sisi 20 kV

Arus (A) Sudut (0) Arus (A) Sudut (0)

R 4.694 0 34.18 178.7

S 4.875 -121.4 34.61 58.60

R R

S HV LV

T I

S

T R Ir

F87

Id

Page 58: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

46

T 4.728 119.2 34.74 -61.59

Tabel 4.11 Kondisi tidak stabil

Phasa sisi 150 kV sisi 20 kV

Arus (A) Sudut (0) Arus (A) Sudut (0)

R 4.810 0 34.88 -2.502

S 4.786 -122.8 35.64 -122.9

T 4.571 117.8 35.32 118.6

Untuk memastikan apakah hasil pengukuran yang dilakukan benar maka

diperlukan menghitung arus nominal trafo sisi primer dan sekunder, menghitung

arus hubung singkat primer dan sekunder, menghitung arus yang terbaca sisi

primer dan sekunder.

Dari rumus persamaan (3.3) dan (3.4) untuk menghitung arus nominal trafo

sisi primer dan sekunder:

IP = 60.000Kva

= 231 A

150 𝐾𝑉.√3

IP = 231 A

IS = 60.000Kva

= 1.731 A 20 𝐾𝑉.√3

Is = 1.731 A

Arus nominal trafo sisi primer adalah 231 A, sedangkan arus nominal trafo

sisi sekunder adalah 1.731 A. Setelah mencari arus nominal trafo selanjutnya

adalah menghitung arus hubung singkat dari sisi primer dan sekunder trafo

dengan memakai rumus persamaan (3.5 ) dan (3.6):

100% ×231 A = 1736,84 A

13,3 %

100%

×1.731 A = 13022,55 A 13,3 %

Diketahui tegangan injeksi dari sisi primer adalah 380 Volt, untuk

mengetahui tegangan yang ada di sisi sekunder adalah:

Page 59: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

47

Vinjeksi primer

VRasio trafo

380

= 50,7 V 7,5

Untuk tegangan injeksi sisi sekunder adalah 50,7 Volt.

Menetukan nilai arus yang terbaca di sisi primer dan sekunder degan

memakai rumus persamaan (3.7) dan (3.8). Pada sisi primer:

380 V × 1736, 84 A = 4,4 A

150 Kv

Pada sisi sekunder:

50,7 V× 13022,55 A = 33,16 A

20 Kv

Dari hasil perhitungan yang didapatkan dan melihat dari hasil pengukuran

untuk sisi primer dan sekunder didapatkan hasil yang hampir mendekati tetapi

hasil perhitungan dengan hasil pengukuran sedikit berbeda dikarenakan pada

saat pengujian tap changer trafo pada tap paling rendah, untuk hasill perhitungan

memakai tap changer trafo pada normal operasi yaitu pada tap 8. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dengan perhitungan sudah

baik dikarenakan sudah sama-sama mendakatin nilai dari hasil pengukuran dan

perhitungan. Dapat dilihat hasil pengukuran terdapat sudut, sudut inilah yang

mengindaksikan dimana kondisi stabil dan tidak stabil. Dalam kondisi stabil sudut

fasa R,S,T akan membentuk 120°. Dapat dilihat di keadaan tidak stabil sudut

sampai membentuk sampai dengan -2.502° inilah yang dikatakan rele differensial

dalam keadaan tidak stabil. Pada kondisi tidak stabil pengujian dilakukan dengan

menukar salah satu fasa di CT primer atau pun di CT sekunder. Dengan di

tukarnya salah satu fasa maka disimulasikan adanya arus gangguan di internal

rele differensial.

Page 60: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

48

Tabel 4.12 Pengukuran Arus Differensial (Idiff) dan arus bias (Ibias)

Phasa Kondisi stabil Kondisi tidak stabil

Arus diferensial (Idiff)

(A)

Arus Bias (Ibias)

(A)

Arus diferensial (Idiff)

(A)

Arus Bias (Ibias)

(A)

R 0.0006 0.020 0.041 0.020

S 0.001 0.020 0.041 0.021

T 0.0004 0.020 0.040 0.020

Ini adalah hasil pengukuran yang terbaca di rele differensial atau indikasi

dalam kondisi stabil dan kondisi tidak stabil. Dari hasil tabel diatas dalam kondisi

stabil arus differensiall mendekati nol karena tidak ada arus differensial yang

melewati rele sedangakan arus bias harus lebih besar dari arus differensial

dikarenakan arus bias berfungsi untuk gangguan external di luar pengamanan

rele differensial. Pada kondisi tidak stabil disimulasikan salah satu fasa CT primet

atau pun CT Sekunder di tukar salah satu fasanya sehingga akan terjadi arus

differensial pada salah satu sisi sehingga rele differensial saling menjumlahkan

dan arus differensial lebih besar dari arus bias nya sehingga rele differensil

melakukan trip karena terdapat gangguan atau hubung singkat di dalam internal

pengamanan rele. Dapat disimpulkan bahwa pengukuran simulasi kondisi stabil

dan tidak stabil di atas sudah benar.

4.2 Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dikemukakan implikasi sebagai

berikut:

1. Pergantian rele lama (mekanik) ke rele yang baru (numerik) sangat

berdampak kepada proteksi sistem tenaga listrik terutama kepada peralatan

seperti transformator daya, selain itu juga untuk menjaga kesensitifan rele

terhadap gangguan internal tetap responsfi dan stabil terhadap gangguan

external.

Page 61: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

49

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pergantian dan pengujian rele differensial tipe GEC

ALSTHOM MBCH12 menjadi tipe Micom P643 di Gardu Induk Serpong, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk melakukan pergantian rele differensial harus sesuai dengan Intruksi

Kerja dan selalu menganalisa resiko yang mungkin terjadi saat melakukan

pekerjaan pergantian rele differensial.

2. Dari hasil perhitungan terhadap hasil pengujian measurement rele differensial

di sisi primer atau di sisi 150 kV dan sekunder atau sisi 20 kV hasil pengujian

measurement sudah cukup baik.

3. Dari hasil pengujian arus pick up (IPU) dan arus kembali (Ir) rele differensial

diperolah perbandingan 95.22%, yang menunjukan hasil pengujian sudah

sesuai atau cukup baik.

4. Hasil dari pengujian fungsi rele differensial sudah sangat baik. Uji fungsi sudah

dapat mentripkan PMT dan indikator seperti alarm, announciator yang

berfungsi dengan baik.

5. Dari hasil perhitungan terhadap pengukuran pengujian stabil dan unstabil rele

differensial terdapat sedikit perbedaan nilai arus dari hasil pengukuran dan

teori perhitungan yang disebabkan pada pengujian stabil dan unstabil rele

differensial memakai tap changer trafo terendah sedangakan nilai arus pada

teori perhitungan memakai posisi normal tap changer yaitu di tap 8 yang

menghasilkan tegangan trafo 150 kV dan impedansi sebesar 13,3%.

6. Dari hasil pengujian stabil dan unstabil rele differensial, pada kondisi stabil

sudut antar fasa saling membentuk kurang lebih 120°, sedangkan pada

kondisi unstabil sudut antar fasa tidak membentuk sudut 120°.

7. Pada kondisi stabil arus differensial (Idiff) mendekatin nol dengan arus bias

(Ibias) yang naik, ini adalah indikasi rele differensial dalam kondisi stabil.

Sedangakan pada kondisi unstabil arus differensial (Idiff) naik dan arus biasnya

Page 62: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

50

(Ibias) tetap ada, tetapi arus differensial lebih besar dibandingkan dengan arus

bias (Ibias) ini adalah indikasi rele differensial dalam kondisi unstabil.

5.2 Saran

Pergantian rele differensial sebaiknya dilakukan terhadap rele-rele yang

sudah tua, agar tingkat proteksi pada suatu sistem tenaga listrik bisa mencapai

handal selain itu juga untuk menjaga kesensitifan rele terhadap gangguan

internal tetap responsif dan stabil terhadap gangguan external.

Page 63: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

51

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Artono Arismunandar, M.A.Sc., (2004). “Buku Pegangan Teknik Tenaga

Listrik Jilid III: Gardu Induk”. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

2. PT. PLN (Persero). (2014). “Buku Pedoman Pemeliharaan Proteksi dan

Kontrol Transformator (PMT)”. Jakarta: PT. PLN (Persero).

3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. PLN (Persero). (2012). “Proteksi Sistem

Tenaga Listrik Filosofi, Strategi dan Analisa Untuk Peningkatan Keandalan”.

Jakarta: Pusdiklat PT.PLN (Persero).

4. Schneider Electric. (2011). “Technical Manual Transformer Protection Relay

Micom P643”. Rueil-Malmaison, France: Schneider Electric.

5. Zuhal. (1991). “Dasar Tenaga Listrik”. Bandung: Lembaga Penerbit Institut

Teknologi bandung.

6. Bonar Pandjaitan. (2014). “Praktik-Praktik Proteksi Sistem Tenaga Listrik”.

Jakarta: Andi Publisher.

7. IR. Hazairin. (2004). “Teknik Dasar Dasar Sistem Proteksi Tenaga Listrik”.

Palembang: Penerbit Unsri.

8. Syamsir Abduh. (2001). “Teknik Tegangan Tinggi”. Jakarta: Salemba Teknika

9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT. PLN (Persero). (2012). “Pengoperasian

Gardu Induk”. Jakarta: Pusdiklat PT.PLN (Persero).

Page 64: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

52

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM : 201771111

Nama : Muhammad Sutan Iqbal Siregar

Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 21 Januari 2000

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Program Studi : D3 Teknologi Listrik

Alamat : Jl. Nusa penida II no.3754 blok f5 kec.sako kel.

Sako Palembang, Sumatera selatan

Nomor Telepon : 087785078216

Email : [email protected]

JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS

SD SDN 115 Palembang 2011

SMP SMPN 04 Palembang 2014

SMA SMAN 01 Palembang IPA 2017

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 23 Juli 2020

Mahasiswa Ybs.

Muhammad Sutan Iqbal Siregar

Page 65: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

53

LAMPIRAN

Page 66: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama Mahasiswa : Muhammad Sutan Iqbal Siregar

NIM : 2017-71-111

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma III

Pembimbing Utama : Aas Wasri Hasanah. S. Si., MT

Judul Tugas Akhir : Pergantian Rele Differensial Mekanik ke Rele

Differensial Numerik.

No Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

1. 11 Februari 2020 Konsultasi proposal proyek akhir

2 17 Februari 2020 Konsultasi judul proyek akhir

3 5 Maret 2020 Konsultasi bab 1

4 11 Maret 2020 Konsultasi bab 2

5 18 Maret 2020 Konsultasi bab 3

6 23 Maret 2020 Konsultasi proposal proyek akhir

secara lengkap

7 3 April 2020 Konsultasi sidang proposal proyek akhir

secara lengkap

8 6 April 2020 Konsultasi power point materi proposal

proyek akhir

9 14 April 2020 Revisi hasil sidang proposal proyek

akhir

10 4 Juni 2020 Konsultasi dengan pembimbing

pertama terkait bab 1-3

11 8 Juni 2020 Konsultasi dengan pembimbing terkait

bab 4-5

Page 67: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …

12 11 Juli 2020 Konsultasi mengenai masalah masalah

yang dihadapin pada pembuatan

laporan proyek akhir

13 21 Juli 2020 Konsultasi dengan pembimbing

pertama terkait bab 1-5 secara lengkap

14 22 Juli 2020 Konsultasi hasil revisi format penulisan

proyek akhir

Page 68: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …
Page 69: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …
Page 70: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …
Page 71: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …
Page 72: PROYEK AKHIR PERGANTIAN RELE DIFFERENSIAL MEKANIK …