provinsi sumatera selatan - jdih.mubakab.com · adalah suatu sistem yang membentuk pola hubungan...
TRANSCRIPT
.,
Menimbang
Mengingat
BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI BANYUASIN
NOMOR 20 TAHUN2016
TENTANG
PENYELENGGARAANKEARSIPAN
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATIMUSIBANYUASIN,
a. bahwa Kearsipan diseIenggarakan sebagai upaya dalam
mendukung kinerja pemerintahan dan pembangunan serta
dalam menyeIamatkan memori koIektif bangsa;
b. bahwa Kearsipan perlu diselenggarakan secara
komprehensif, terpadu. dan berkesinambungan untuk
kepentingan generasi yang akan datang sebagai sumber
informasi dan mendukung penyelenggaraan adminitrasi
pemerintahan di Kabupaten ;
c. bahwa pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin perlu
memiliki perangkat dasar hukum sebagai pedoman dan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan Kearsipan, guna
mewujudkan tertib Arsip dan peningkatan kualitas
peIayanan informasi kepada masyarakat dalam. bentuk
Peraturan Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang PenyeIenggaraan Kearsipan;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di
Sumatera SeIatan (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia
- 2 -
Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara ,
Republik Indonesia Nomor 1821);
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5071);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerlntahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerlntahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerlntah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5286);
6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 24 Tahun 2012
tentang Materl Muatan Peraturan Daerah Tentang
Penyelenggaraan Kearsipan.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWANPERWAKILANRAKYATDAERAH KABUPATENMUSI BANYUASIN
dan
BUPATIMUSI BANYUASIN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN
KEARSIPAN.
DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN
- 3 -
BABIKETENTUANUMUM
Pasall
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Kabupaten adalah Kabupaten MusiBanyuasin.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati dan Perangkat Daerahsebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Kabupaten.
3. Bupati adalah Bupati MusiBanyuasin.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkatDPRDadalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
MusiBanyuasin.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkatSKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin.
6. Badan Usaha MilikDaerah yang selanjutnya disingkat BUMDadalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besarmodalnya dimilikioleh pemerintah Daerah.
7. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan Arsip.
8. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagaibentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima olehlembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bemegara.
9. Penyelenggaraan Kearsipan adalah keseluruhan kegiatanmeliputi kebijakan, pembinaan Kearsipan, dan pengelolaanArsip dalam suatu sistem Kearsipan Nasional yang didukungoleh Sumber Daya Manusia, prasarana dan sarana, sertasumber daya lainnya.
10.Arsip Dinamis adalah Arsip yang digunakan secara langsungdalam kegiatan pencipta Arsip dan disimpan selama jangka
waktu tertentu.
11.Arsip Vital adalah Arsip yang keberadaannya merupakanpersyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta
- 4 -
Arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabilarusak atau hilang.
12.ArsipAktifadalah Arsipyang frekuensi penggunaannya tinggidan/ atau terus menerus.
13.Arsip In Aktif adalah Arsip yang frekuensi penggunaannya
telah menurun.
14.Arsip Statis adalah Arsip yang dihasilkan oleh pencipta Arsipkarena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habisretensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telahdiverifikasibaik secara langsung maupun tidak langsung oleh
ArsipDaerah.
15.Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengankeberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yangharus dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatannya.
16.Arsipumum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori
arsip terjaga.
17.Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil darikewenangan hukum dan otorisasi legal serta keberadaansarana bantu untuk mempermudah penemuan dan
pemanfaatan arsip.
18.Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi dibidang Kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formaldan/ atau pendidikan dan pelatihan Kearsipan sertamempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan
kegiatan Kearsipan.
19.Arsip Daerah adalah bidang kearsipan daerah pada DinasPerpustakaan dan Arsip Daerah' yang melaksanakan tugaspemerintahan di bidang Kearsipan di Daerah.
20. Pencipta Arsip adalah pihak yang mempunyai kemandiriandan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggungjawab di bidang pengelolaanArsipdinamis.
21.Unit Pengolah adalah satuan kerja pada pencipta Arsip yangmempunyai tugas dan tanggungjawab mengolah semua Arsipyang berkaitan dengan kegiatan penciptaan Arsip di
lingkungannya.
.5-
22. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta Arsipyangmempunyai tugas dan tanggung jawab dalampenyelenggaraan Kearsipan.
23. Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalahdaftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktupenyimpanan atau retensi, jenis arsip dan keterangan yangberisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsipdimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yangdipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan
penyelamatan arsip.
24. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah Arsipdengan cara pemindahan Arsip inaktif dari unit pengolah keunit Kearsipan, pemusnahan Arsip yang tidak memiliki nilaiguna, dan penyerahan Arsip Statis kepada Arsip Daerah.
25. Pengelolaan Arsip Dinamis adalah proses pengendalian Arsipdinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputipenciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan
Arsip.
26. Pengelolaan Arsip Statis adalah proses pengendalian Arsipstatis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi,pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan danpelayanan publik dalam suatu sistem Kearsipan Daerah.
27. Sistem Kearsipan Daerah yang selanjutnya disingkat SKD
adalah suatu sistem yang membentuk pola hubunganberkelanjutan antar berbagai komponen yang memiliki fungsidan tugas tertentu, interaksi antar pelaku serta unsur lainyang saling mempengaruhi dalam penyelenggaraan kearsipan
Daerah.
28. Sistem Informasi Kearsipan Daerah yang selanjutnyadisingkat SIKD adalah sistem informasi arsip daerah yangdikelola oleh Dinas yang menggunakan sarana jaringaninformasi kearsipan Daerah.
29. Jaringan Informasi Kearsipan Daerah yang selanjutnyadisingkat JIKD adalah sistem jaringan informasi dan saranapelayanan arsip di Daerah yang dikelolaoleh Dinas.
kegiatan pemeliharaan,terhadap berbagai unsur
- 6 -
30.Akuisisi Arsip Statis adalah proses penambahan khasanahArsip statis pada lembaga Kearsipan yang dilaksanakanmelalui kegiatan penyerahan Arsip statis dan hakpengelolaannya dari pencipta Arsip kepada LembagaKearsipan Daerah.
31. Preservasi arsip statis adalahperawatan serta penjagaan arsipperusak arsip.
Pasal2
PenyelenggaraanKearsipan dilaksanakan dengan berasaskan:
a. kepastian hukum ;b. keautentikan dan keterpercayaan ;c. keutuhan;d. asal usul (principleof proverence);e. aturan asli (principleof original order);f. keamanan dan keselamatan;g. keprofesionalan;h. keresponsifan;1. keantisipatifan;J. kepartisipatifan;k. akuntabilitas;1. kemanfaatan;m.aksesibilitas;n. kepentingan umum;o. kontinuitasp. kearifan lokal
Pasal3
Pengaturan Bidang Penyelenggaraan Kearsipan Daerahdimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalamPenye1enggaraanKearsipan Daerah.
Pasal4
PenyelenggaraanKearsipan Daerah bertujuan untuk:a. menjamin ketersediaan Arsip yang autentik dan terpercaya
sebagai alat bukti yang sah;
-7 -
b. menjamin terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan Arsipyang andal;
c. menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hakkeperdataan masyarakat serta masyarakat adat melaluipengelolaan dan pemanfaatan Arsip yang auntentik danterpercaya;
d. mendinamiskan penyelenggaraan Kearsipan nasional dandaerah sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu;
e. menjamin keselamatan dan keamanan Arsip sebagai buktipertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara;
f. menjamin keselamatan aset Daerah; dang. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaandan pemanfaatan Arsipyang autentik dan terpercaya.
Pasal5
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:
a. penyelenggaraanKearsipan;b. pengelolaanArsipDinamis;C.' pengelolaanArsipStatis;d. autentikasie. sistem informasi kearsipan daerah dan jaringan informasi
kearsipan daerah;f. pembinaan, pengawasan, dan evaluasi;g. larangan;
h. sanksi.
BABIIPENYELENGGARAANKEARSIPAN
BagianKesatuUmum
Pasal 6
Penyelenggaraan Kearsipan Daerah menjadi tanggung jawabPemerintah Daerah dan dilaksanakan oleh SKPD yangmenyelenggarakanurusan pemerintah di bidang kearsipan.
-8 -
Pasal7
Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan PenyelenggaraanKearsipan, meliputi:a. pengelolaanarsip;b. penyelenggaraan sistem kearsipan;c. organisasi kearsipan;d. pengembangan sumber daya manusia;e. prasarana dan sarana;f. perlindungan dan penyelarnatan arsip;g. sosialisasi kearsipan;h. kelja sarna; dani. pendanaan.
Bagian KeduaPengelolaanArsip
Pasal8
(1) Pengelolaan Kearsipan Daerah sebagaimana dimaksuddalarn Pasal 7 huruf b, dilakukan terhadap Arsip Dinarnis
dan ArsipStatis;(2) PengelolaanArsipDinarnis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi :a. arsip aktif;b. arsip in aktif;c. arsip statis.
(3) PengelolaArsip Dinarnis sebagaimana dimaksud pada ayat(1)menjadi tanggungjawab PenciptaArsip;
(4) PengelolaArsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi tanggungjawab ArsipDaerah.
Bagian KetigaPenyelenggaraanSistem Kearsipan
Pasal9
(1) Penyelenggaraan Kearsipan di Daerah dilakukan dalarnsuatu sistem Kearsipan;
(2) Bupati sesuai kewenangannya bertanggung jawabmenyelenggarakansistem Kearsipan di Daerah.
.9-
Pasall0
(1) Arsip Daerah menyelenggarakan Kearsipan yangkomprehensif dan terpadu melalui SKD untuk menjagaautentisitas dan keutuhan Arsip;
(2) SKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untukPengelolaanArsip Dinamis dan PengelolaanArsip Statis.
Pasalll
SKDsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 berfungsi untuk:a. mengidentifikasi keberadaan Arsipyang memilikiketerkaitan
informasi disemua organisasi Kearsipan;b. menghubungkan keterkaitan Arsip sebagai satu keutuhan
informasi; danc. menjamin ketersediaan Arsip yang autentik. utuh. dan
terpercaya.
Sagian KeempatOrganisasi Kearsipan
Pasal12
(1) Organisasi Kearsipan terdiri atas :a. unit kearsipan pada pencipta arsip; dan
b. arsip daerah.(2) SKPDdan SUMDberkewajiban membentuk unit Kearsipan.(3) Unit Kearsipan pada Pencipta Arsip sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)huruf a. memilikifungsi :a. pengelolaan Arsip In aktif dari unit pengolah
dilingkungannya;b. pengolahan Arsip dan penyajian Arsipmenjadi informasi;c. pemusnahan Arsipdi lingkungan lembaganya;d. penyerahan Arsip Statis oleh pimpinan Pencipta Arsip
kepada ArsipDaerah; dane. pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka
Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungannya.(4)Unit Kearsipan pada Pemerintah Daerah berada di
lingkungan SKPD dan penyelenggara Pemerintahan Daerah
memilikitugas :
- 10 -
a. melaksanakan Pengelolaan Arsip Inaktif dari unit
pengolah SKPDdan penyelenggara Pemerintahan Daerah;
b. melaksanakan pemusnahan Arsip dari lingkungan SKPD
dan penyelenggara Pemerintahan Daerah;
c. mempersiapkan penyerahan Arsip Statis oleh plmpman
SKPD dan penyelenggara Pemerintahan Daerah kepada
Arsip Daerah; dan
d. melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka
Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungannya.
(5)Arsip Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berkewajiban melaksanakan Pengelolaan Arsip Statis yang
diterima dari :
a. skpd dan penyelenggara pemerintahan daerah;
b. desa atau yang disebut dengan nama lain;
c. perusahaan;
d. organisasi politik;
e. organisasi kemasyarakatan; dan
f. perseorangan.
(6)Pengelolaan Arsip Inaktif yang memiliki retensi sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang berasal dari SKPD.
Bagian Kelima
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal13
(1) Pengembangan sumber daya manUSla sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf e, terdiri atas Arsiparis dan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
profesionalitas di bidang Kearsipan;
(2) Dalam hal Arsip Daerah atau Unit Kearsipan belum memiliki
Arsiparis maka pengelola Arsip Daerah dapat dilaksanakan
oleh pengelola Arsip atau fungsional umum di bidang
Kearsipan;
(3) Pemerintah Daerah melaksanakan pengembangan sumber
daya manusia Kearsipan, melalui :
a. usulan pengadaan Arsiparis;
b. pengembangan kompetensi' dan profesionalitas dibidang
Kearsipan;
- 11 -
c. penyediaan makanan daya tahan tubuh dan tunjangan
profesi untuk sumber daya Kearsipan.
Bagian Ketujuh Prasarana dan sarana
Pasal14
Pemerintah Daerah mengembangkan prasarana dan sarana
Kearsipan dengan mengatur standar kualitas dan spesifikasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal15
(1)Pencipta Arsip dan Arsip Daerah menyediakan prasarana dan
sarana Kearsipan sesuai dengan standar Kearsipan untuk
Pengelolaan Arsip Dinamis dan Arsip Statis;
(2) Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. gedung;
b. ruangan; dan
c. peralatan.
(3) Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memenuhi persyaratan pengaturan lokasi, kontruksi, tata
ruangan gedung, dan ruangan penyimpanan Arsip serta
spesifikasi peralatan pengelolaan Arsip.
(4)Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi.
Bagian Ketujuh
Perlindungan dan Penyelamatan Arsip
Pasal16
(1) Pemerintah Daerah menyelenggarakan pelindungan dan
penyelamatanarsip;
(2) Dalam hal terjadi bencana alam dan bencana sosial,
pelindungan dan penyelamatan arsip dilaksanakan oleh
Lembaga Kearsipan berkoordinasi dengan pencipta arsip,
SKPD yang membidangi penanggulangan bencana di daerah
dan instansi terkait lainnya;
/
- 12 -
(3) Dalam hal teIjadi penggabungan danl atau pembubaran
SKPD atau BUMD, penyelamatan arsip dilaksanakan oleh
Lembaga Kearsipan bersama SKPD atau BUMD yang
bersangkutan, sejak penggabungan danl atau pembubaran
ditetapkan.
Bagian Kedelapan
Sosialisasi Kearsipan
Pasal 17
(1)Arsip Daerah menggiatkan sosialisasi Kearsipan dalam
mewujudkan masyarakat sadar Arsip;
(2)Sosialisasi Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan dan
penyuluhan serta melalui penggunaan berbagai sarana media
komunikasi dan informasi;
(3)Sosialisasi Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan kepada Pencipta Arsip;
(4)Arsip Daerah menyediakan layanan informasi Arsip,
konsultasi dan bimbingan bagi pengelolaan Arsip masyarakat.
Bagian Kesembilan
KeIjasama
Pasal18
(1)Arsip Daerah dapat mengadakan keIja sama dengan Pencipta
Arsip;
(2)KeIja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Kesepuluh
Pendanaan
Pasal19
(1) Pendanaan penyelenggaraan kearsipan dibebankan kepada:
a. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan
b. sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.
- 13 -
(2) Selain pendanaan penyelenggaraan kearsipan sebagaimana ,
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Kabupaten dapat
menerima pendanaan penyelenggaraan kearsipan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pasal20
(1) Pendanaan perlindungan dan penyelamatan Arsip akibat I
bencana yang teIjadi di Daerah yang tidak dinyatakan
sebagai bencana nasional, menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah;
(2) Pendanaan dalam rangka perlindungan dan penyelamatan
Arsip akibat bencana menjadi tanggung jawab Arsip Daerah
dan Pencipta Arsip;
(3) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
pencegahan bencana, penyelamatan dan pemulihan akibat
bencana.
Pasal21
Arsip Daerah mengalokasikan pendanaan untuk penghargaan
dan Iatau imbalan kepada anggota masyarakat atau lembaga
yang berperan serta dalam kegiatan perlindungan dan
penyelamatan Arsip.
BABIII
PENGELOLAANARSIPDINAMIS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal22
Pengelolaan arsip dinamis wajib dilakukan oleh Pencipta Arsip
yang meliputi:
a. SKPD;
b. BUMD;
c. perusahaan dan perguruan tinggi swasta yang kegiatannya
dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
d. pihak ketiga yang diberi pekeIjaan berdasarkan peIjanjian
keIja dengan Pemerintah Kabupaten atau BUMD.
- 14 -
Pasal23
(1) Pengelolaan Arsip Dinamis dilaksanakan untuk menjamin
ketersediaan Arsip dalam Penyelenggaraan Kearsipan sebagai
bahan akuntabilitas kineIja dan alat bukti yang sah
berdasarkan suatu sistem yang memenuhi persyaratan:
a. andal;
b. sistematis;
C. utuh;
d. menyeluruh; dan
e. sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria.
(2) Pengelolaan Arsip Dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. penciptaan Arsip;
b. penggunaan Arsip;
c. pemeliharaan Arsip; dan
d. penyusutan Arsip.
(3) Pengelolaan Arsip Dinamis pada Pemerintah Daerah dan
BUMD dilaksanakan dalam suatu sistem Kearsipan nasional.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Dinamis
Paragraf 1
Penciptaan
Pasa124
(1) Penciptaan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal23 ayat
(2) huruf a, meliputi kegiatan:
a. pembuatan Arsip; dan
b. penerimaan Arsip.
(2) Pembuatan dan penerimaan Arsip sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan tata naskah dinas,
klasifikasi Arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses
Arsip.
Pasal25
(1) Pembuatan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
(1) huruf a, harus diregistrasi;
ayat (2)
dengan
- 15 -
(2)Arsip yang sudah diregistrasi didistribusikan kepada pihak
yang berhak secara cepat dan tepat waktu, lengkap serta
aman;
(3) Pendistribusian Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diikuti dengan tindakan pengendalian.
Pasal26
(1) Penerimaan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (1) huruf b dianggap sah setelah diterima oleh petugas
atau pihak yang berhak menerima;
(2) Penerima Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harns
diregistrasi oleh pihak yang menerima;
(3)Arsip yang diterima sebagaimana dimaksud pada
didistribusikan kepada Unit Pengolah diikuti
tindakan pengendalian.
Paragraf2
Pengguna Kearsipan
Pasal27
(1) Penggunaan Arsip Dinamis diperuntukan bagi kepentingan
Pemerintah Daerah dan masyarakat;
(2) Ketersediaan dan autentisitas Arsip dinamis menjadi
tanggung jawab Pencipta Arsip;
(3) Pencipta Arsip berkewajiban menyediakan Arsip Dinamis bagi
kepentingan pengguna Arsip yang berhak;
(4) Pencipta Arsip pada Pemerintah Daerah dan SUMD membuat
daftar Arsip Dinamis berdasarkan 2 (dua) kategori, yaitu
Arsip terjaga dan Arsip umum;
(5) Pencipta Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berkewajiban menjaga keutuhan, keamanan dan keselamatan
Arsip Dinamis yang masuk dalam katagori Arsip terjaga.
Pasal28
(1) Pimpinan Unit Pengolah bertanggung jawab terhadap
ketersediaan, pengolahan, penyajian Arsip Vital dan Arsip
Aktif;
- 16 -
(2) Pimpinan Unit Kearsipan bertanggung jawab terhadap
ketersediaan, pengolahan dan penyajian Arsip Inaktif untuk
kepentingan penggunaan internal dan kepentingan publik;
(3) Dalam rangka ketersediaan Arsip untuk kepentingan akses,
Arsip Dinamis dapat dilakukan alih media.
Paragraf3
Pemeliharaan Arsip
Pasal29
(1) Pencipta Arsip dapat menutup akses atas Arsip dengan
alasan apabila Arsip dibuka untuk umum dapat:
a. menghambat proses penegakan hukum;
b. mengganggu kepentingan perlindungan hak atas
kekayaan intelektual dan pelindungan dari persOOngan
usaha tidak sehat;
c. mengungkapkan isi akta autentik yang bersifat pribadi
dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang kecuali
kepada yang berhak secara hukum;
d. mengungkapkan rahasia atau data pribadi; dan
e. mengungkapkan surat-surat yang menurut sifatnya perlu
dirahasiakan.
(2) Pencipta Arsip harus menjaga kerahasiaan Arsip tertutup
sebagOOmanadimaksud pada ayat (1);
(3) Pencipta Arsip berkewajiban menentukan prosedur
berdasarkan standar pelayanan minimal serta menyediakan
fasilitas untuk kepentingan pengguna Arsip.
Pasal30
(1) Pemeliharaan Arsip Dinamis dilakukan untuk menjaga
keautentikan, keutuhan, keamanan dan keselamatan Arsip;
(2) Pemeliharaan Arsip dinamis meliputi pemeliharaan Arsip
Vital, Arsip Aktif dan Arsip Inaktif book yang termasuk dalam
katagori Arsip teIjaga maupun Arsip umum;
(3) Pemeliharaan Arsip Dinamis dilakukan melalui kegiatan :
a. pemberkasan Arsip Aktif;
b. penataan Arsip Inaktif;
- 17 -
c. penyimpanan Arsip; dan
d. alih media Arsip.
Pasal31
(1) Pemeliharaan Arsip Aktif menjadi tanggung jawab pimpinan
Unit Pengolah;
(2) Pemeliharaan Arsip Inaktif menjadi tanggung jawab kepala
Unit Kearsipan.
Paragraf4
Penyusutan dan Pemusnahan Arsip
Pasal32
(1) Penyusutan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat( 2) huruf d, dilaksanakan oleh Pencipta Arsip;
(2) Penyusutan Arsip yang dilaksanakan oleh Pemerintah.
Daerah, dan BUMD dilaksanakan berdasarkan JRA dengan
memperhatikan kepentingan Pencipta Arsip serta
kepentingan masyarakat dan Daerah.
Pasal33
(1)Pemerintah Daerah serta BUMDberkewajiban memiliki JRA;
(2)JRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Bupati serta BUMD;
(3)Ketentuan lebih Ianjut mengenai JRA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Bupati.
Pasal34
(1)Penyusutan Arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat (2)huruf d meliputi :
a. pemindahan Arsip Inaktif dari Unit Pengolah ke Unit
Kearsipan;
b. pemusnahan Arsip yang telah habis retensi dan yang tidak
memiliki nilai guna dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
c. penyerahan Arsip Statis oleh Pencipta Arsip kepada Arsip
Daerah.
- 18 -
(2) Pemindahan Arsip Inaktif dari Unit Pengolah ke Unit
Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
diatur oleh pimpinan Pencipta Arsip;
(3) Pemusnahan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, dilakukan terhadap Arsip yang:
a. tidak memiliki nilai guna;
b. telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan
berdasarkan JRA;
c. tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang;
dan
d. tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara.
(4) Pemusnahan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar;
(5) Pemusnahan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
ayat (4) pada Pencipta Arsip merupakan tanggung jawab
pimpinan Pencipta Arsip yang bersangkutan.
BABIV
PENGELOLAANARSIP STATIS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal35
(1) Setiap SKPD, BUMD, dan desa yang memiliki arsip statis
berkewajiban menyerahkan kepada Arsip Daerah;
(2)Arsip Daerah berkewajiban melaksanakan pengelolaan Arsip
Statis untuk menjamin keselamatan Arsip sebagai
pertanggungjawaban Daerah bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara;
(3) Pengelola Arsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. akuisisi Arsip Statis;
b. pengolahan Arsip Statis;
c. preservasi Arsip Statis; dan
d. akses Arsip Statis.
- 19 -
Bagian Kedua
Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Statis
Paragraf 1
Akuisisi Arsip Statis
Pasa136
(1)Akuisisi Arsip Statis dilakukan melalui verifikasi secara
langsung maupun tidak langsung;
(2)Verifikasi Arsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi tanggungjawab Arsip Daerah;
(3)Apabila dalam melakukan verifikasi terhadap Arsip yang
tidak memenuhi kriteria sebagai Arsip Statis, Arsip Daerah
berhak menolak Arsip yang akan diserahkan.
Pasal37
(1)Dalam rangka penyelamatan Arsip Statis, Pemerintah Daerah
dapat memberikan penghargaan atau imbalan kepada
masyarakat;
(2) Penghargaan atau imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Paragraf2
Pengolahan Arsip Statis
Pasal38
(1)Pengolahan Arsip Statis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
35 ayat (3) huruf b, dilaksanakan berdasarkan asas asal usul
dan asas aturan asH;
(2) Pengolahan Arsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan standar deskripsi Arsip Statis.
Paragraf3
Preservasi Arsip Statis
Pasal39
(1)Preservasi Arsip Statis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
35 ayat (3) huruf c, dilakukan untuk menjamin keselamatan
dan kelestarian Arsip Statis;
- 20-
(2)Preservasi Arsip Statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara preventif dan kuratif;
(3) Preservasi Arsip Statis dengan cara preventif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan:
a. penyimpanan;
b. pengendalian hama terpadu;
c. reproduksi; dan
d. perencanaan dan menghadapi bencana.
(4)Preservasi Arsip Statis dengan cara kuratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui perawatan Arsip
Statis dengan memperhatikan kebutuhan informasi yang
dikandung dalam Arsip Statis.
Paragraf4
Akses Arsip Statis
Pasa140
(1)Akses Arsip Statis untuk kepentingan pengguna Arsip
dijamin oleh Arsip Daerah;
(2)Untuk menjamin kepentingan akses Arsip Statis Arsip Daerah
menyediakan prasarana dan sarana;
(3)Akses Arsip Statis dilaksanakan dengan mempertimbangkan :
a. prinsip keutuhan, keamanan dan keselamatan Arsip
Statis; dan
b. sifat keterbukaan dan ketertutupan Arsip sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. perubahan sifat Arsip dan jangka waktu sesuai ketentuan
perundang-undangan;
(4)Akses Arsip Statis dapat dilakukan secara manual dan/atau
secara elektronik.
Pasal41
(1)Apabila akses terhadap Arsip Statis yang berasal dari
Pencipta Arsip terdapat persyaratan tertentu, akses dilakukan
sesuai dengan persyaratan dari Pencipta Arsip yang memiliki
Arsip tersebut;
(2)Persyaratan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
.21 -
Pasal42
Untuk mendukung terwujudnya pengelolaan Arsip, Pencipta
Arsip dan Arsip Daerah dapat melakukan alih media dan
autentikasi Arsip yang dikelolanya.
Pasal43
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Arsip Statis akan
diatur dalam Peraturan Bupati.
BABV
AUTENTIKASI
Pasal44
(1)Autentikasi Arsip Statis dilakukan terhadap Arsip Statis
maupun Arsip hasil alih media untuk menjamin keabsahan
Arsip;
(2)Autentikasi terhadap Arsip hasil alih media sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memberikan tanda
tertentu yang diletakkan, terasosiasi atau terkait dengan
Arsip hasil alih media;
(3)Dalam menetapkan autentikasi suatu Arsip Statis, Arsip
Daerah dapat berkoordinasi dengan instansi yang mempunyai
kemampuan dan kompetensi.
BAa VI
SISTEM INFORMASIKEARSIPANDAERAHDAN
JARlNGANINFORMASIKEARSIPANDAERAH
Bagian Kesatu
Sistem Informasi Kearsipan Daerah
Pasa145
(1) Untuk mendukung pengelolaan arsip dalam rangka
memberikan informasi yang autentik dan utuh, pemerintah
Daerah bertanggung jawab membangun dan mengelola SIKD
yang dilaksanakan oleh Arsip Daerah;
(2) Pembangunan SIKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan untuk mendukung SKD dan merupakan
kelanjutan dari Sistem Kearsipan Nasional.
- 22 -
Pasa146
(1) Pembangunan SIKD sebagaimana dimaksud da1am Pasa1 45
dilaksanakan melalui :
a. penetapan Kebijakan SIKD;
b. penyelenggaraan SIKD.
(2) Penetapan Kebijakan SIKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi :
a. kebijakan dalam penyediaan informasi kearsipan; dan
b. kebijakan da1am penggunaan informasi kearsipan.
Bagian Kedua
Jaringan Informasi Kearsipan Daerah
Pasa147
(3) Da1am me1aksanakan fungsi SIKD, Arsip Daerah membentuk
JIKD dengan:
a. pusat jaringan diselenggarakan oleh Arsip Daerah;
b. anggota Jarmgan pengelolaan arsip dinamis
diselenggarakan oleh SKPD;dan
c. anggota jaringan pengelolaan arsip statis diselenggarakan
oleh Arsip Daerah
Pasa148
(1) JIKD merupakan sistem jaringan informasi dan sarana
pe1ayanan untuk arsip dinamis dan arsip statis;
(2) Tanggung jawab JIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. penyediaan informasi kearsipan yang disusun da1am
daftar arsip dinamis dan arsip statis;
b. pemuatan informasi kearsipan untuk arsip dinamis dan
arsip statis dalam JIKD;
c. penyediaan akses dan layanan informasi kearsipan mela1ui
JIKD; dan
d. eva1uasi secara berkala terhadap penyelenggaraan JIKD.
- 23-
Pasa149
(I) JIKD digunakan sebagai wadah layanan informasi kearsipan
untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat;
(2) Informasi kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat terbuka sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal50
Ketentuan lebih lanjut mengenai Teknik SIKD dan JIKD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 sampai dengan Pasal 49
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAS VII
PEMBINAAN,PENGAWASAN,DANEVALUASI
Pasal51
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan kearsipan dilakukan
oleh Bupati;
(2) Pembinaan Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan oleh Arsip Daerah terhadap Pencipta Arsip di
lingkungan Pemerintah Daerah;
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap SKPD, BUMD, dan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah meliputi:
a. koordinasi penyelenggaraan kearsipan;
b. penyusunan pedoman kearsipan;
c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
pelaksanaan kearsipan;
d. sosialisasi kearsipan;
e. pendidikan danf atau pelatihan, bimbingan teknis,
pendampingan kearsipan; dan
f. perencanaan, pemantauan dan evaluasi.
Pasal52
(1) Pengawasan Kearsipan meliputi pengawasan atas
pelaksanaan penyelenggaraan Kearsipan dan penegakan
peraturan perundang-undangan di bidang Kearsipan;
.24.
(2) Pengawasan Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh lembaga dan/atau unit Kearsipan
bekeIja sama dengan lembaga atau unit yang
menyelenggarakan fungsi pengawasan sesuai dengan wilayah
kewenangannya;
(3) Pengawasan Kearsipan di lingkungan pemerintahan daerah
dilaksanakan secara terkoordinasi dengan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal53
•(1)Arsip Daerah dapat mengikutsertakan masyarakat dalam
kegiatan pengawasan Kearsipan;
(2) Ketentuan lebih Ianjut mengenai tata Cara pengawasan
Kearsipan diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasal54
(1) Pejabat struktural di bidang Kearsipan mempunyai tanggung
jawab melakukan monitoring dan evaluasi;
(2)Unit Kearsipan pada Pencipta Arsip melakukan evaluasi
dalam Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungannya.
BABVIII
LARANGAN
Pasal55
Setiap orang dilarang, dengan sengaja:
a. menguasai danl atau memiliki arsip Kabupaten;
b. menyediakan arsip dinamis kepada pengguna arsip yang
tidak berhak;
c. tidak menjaga keutuhan, keamanan dan keselamatan arsip
kabupaten;
d. tidak menjaga kerahasiaan arsip tertutup;
e. memusnahkan arsip di luar prosedur yang benar;
f. mempeIjualbelikan atau menyerahkan arsip yang memiliki
nilai guna kesejarahan kepada pihak lain di luar yang telah
ditentukan.
- 25 -
BABIX
SANKSIADMINISTRASI
Pasal 56
Pejabat dan/atau peIaksana yang meIanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 34
ayat (5)dikenai sanksi administratif berupa:
a. teguran tertulis;
b. penundaaan kenaikan gaji berkala paling lama 1 (satu) tahun
apabila selama 6 (enam) bulan tidak melakukan perbaikan;
c. penundaaan kenaikan pangkat paling lama 1 (satu) tahun
apabila selama 6 (enam) bulan berikutnya tidak melakukan
perbaikan.
BABX
KETENTUANPENYIDlKAN
Pasal 57
(1)Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Daerah diberi wewenang khusus untuk melakukan
penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah ini;
(2)Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana
agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih
lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan
mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran
perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak
pidana Penyelenggaraan Kearsipan;
c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi
atau Badan sehubungan dengan tindak pidana
Penyelenggaraan Kearsipan;
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana Penyelenggaraan Kearsipan;
- 26-
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barangbukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana PenyelenggaraanKearsipan.
g. menYUrUh berhenti dan/ atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitasorang, benda, dan/ atau dokumen yang dibawa;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidanaPenyelenggaraanKearsipan;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan;dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan tindak pidana Penyelenggaraan Kearsipansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3)Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikanhasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melaluiPenyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuaidengan ketentuan yang diatur dalam Undang-UndangHukum AcaraPidana.
BABXI
KETENTUANPIDANA
Pasal58
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 55 dipidana dengan pidana kurunganpaling lama 3 (tiga) bulan dan/ atau pidana denda palingbanyak Rp 50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah);
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan pelanggaran.
.27 -
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasa159
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Af!jll setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Ditetapkan di Sekayupada tanggal 30 \IIov€mber 2016
Plt. HUP:=: BANYUASIN,Q;:;}'---DAVID BJ SIREGAR
Diundangkan di Sekayupada tanggal 'bO NOVQMber 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MUSI BANYUASIN,
-r"H. SOHAN MAJID
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASINTAHUN 2016 NOMOR '20
NOMOR REGISTER: (15/MUBA/2016j
" ---- ----~: -