provinsi banten bupati tangerang peraturan bupati … · 2019. 7. 17. · peraturan bupati tentang...

29
PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2017902 / Kep. 631- Huk / 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (SETARA ESELON II) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan secara Terbuka dan Kompetitif di kalangan Pegawai Negeri Sipil dengan memperhatikan syarat Kompetensi, Kualifikasi, Kepangkatan, Pendidikan dan Pelatihan Rekam Jejak Jabatan dan Integritas serta persyaratan Jabatan sesuai dengan Peraturan Perundang- Undangan; b. bahwa pelaksanaan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama(setara eselon II) di Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (setara Eselon II) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2.Undang-Undang…

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG

    PERATURAN BUPATI TANGERANG

    NOMOR 9 TAHUN 2017902 / Kep. 631- Huk / 2015

    TENTANG

    TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (SETARA ESELON II)

    DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

    Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan secara Terbuka dan Kompetitif di kalangan Pegawai Negeri Sipil dengan memperhatikan syarat Kompetensi, Kualifikasi, Kepangkatan, Pendidikan dan Pelatihan Rekam Jejak Jabatan dan Integritas serta persyaratan Jabatan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan;

    b. bahwa pelaksanaan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama(setara eselon II) di Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (setara Eselon II) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

    Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

    2.Undang-Undang…

  • -2-

    2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

    3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah 2 (dua) kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

    9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

    Indonesia .......

  • -3- Indonesia Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbuka di Lingkungan Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 477);

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1116);

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan :

    PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (SETARA ESELON II) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG.

    BAB I Ketentuan Umum

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Provinsi adalah Provinsi Banten. 2. Gubernur adalah Gubernur Banten. 3. Daerah adalah Daerah Kabupaten Tangerang. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan

    Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

    5. Bupati adalah Bupati Tangerang. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris daerah

    Kabupaten Tangerang. 7. Badan adalah Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    8. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah.

    9. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu Jabatan Pemerintah atau diserahi tugas Negara lainnya dan di gaji berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.

    10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalahwarga Negara Indonesia yang

    memenuhi........ -4-

  • memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat yang berwenang untuk menduduki Jabatan Pemerintahan.

    11. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok Jabatan Tinggi pada Instansi Pemerintah.

    12. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.

    13. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat menjadi JPTP Sekretaris Daerah adalah Jabatan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah setara Esselon II.a di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

    14. Pejabat Tinggi Pratama setara Esselon II.a adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang.

    15. JPTP selanjutnya disingkat JPTP setara Esselon II.b adalah Asisten / Staf Ahli Bupati / Inspektur / Kepala Badan / Kepala Dinas / Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

    16. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan,dan pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    17. Pejabat Pembina Kepegawaian selanjutnya disingkat PPK adalah Pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di Instansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

    18. Komisi Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat KASN adalah Lembaga Non Struktural yang mandiri dan bebas dari Intervensi Politik.

    19. Seleksi Terbuka adalah proses pemilihan yang diumumkan secara luas melalui media bagi PNS yang memenuhi syarat untuk diangkat dalam Jabatan.

    20. Panitia seleksi selanjutnya disingkat Pansel adalah Panitia yang dibentuk Bupati untuk melaksanakan Seleksi Terbuka (Pengisian JPTP).

    21. Sekretariat Pansel selanjutnya disingkat menjadi Sekretariat Pansel adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati untuk membantu Tugas Pansel.

    22. Assessment Centre adalah metode terstandar yang dilakukan untuk menilai / mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan PNS dalam suatu Jabatan dengan menggunakan

    alat ukur......

  • -5-

    alat ukur psikotest, koesioner kompetensi dan wawancara kompetensi berdasarkan persyaratan kompetensi Jabatan dan dilakukan oleh beberapa Assessor.

    23. Mutasi adalah pemindahan pegawai dari satu Jabatan ke Jabatan lain.

    BAB II Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup

    Bagian Kesatu Maksud

    Pasal 2

    Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman bagi PPK dalam penyelenggaraan pengisian JPTP Setara Eselon II secara terbuka.

    Bagian Kedua Tujuan

    Pasal 3

    Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini agar terselenggaranya pengisian JPTP setara esselon II secara transparan, obyektif, kompetitif dan akuntabel.

    Bagian Ketiga Ruang Lingkup

    Pasal 4

    Ruang lingkup Peraturan Bupati ini memuat tata cara pengisian JPTP baik melalui Pengukuhan, Uji Kesesuaian (Job Fit), Mutasi dan Seleksi Terbuka.

    Pasal 5

    Pengisian JPTP dilakukan secara kompetitif bagi PNS dengan memperhatikan syarat kompetisi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan, rekam jejak dan integritas serta persyaratan Jabatan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

    Pasal 6

    JPTP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

    a. Sekretaris Daerah; b. Staf Ahli Pemerintahan, Politik dan Hukum

    pada Sekretariat Daerah; c.Staf........

  • -6-

    c. Staf Ahli Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan pada Sekretariat Daerah;

    d. Staf Ahli Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Daerah;

    e. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah;

    f. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah;

    g. Asisten Bidang Administrasi Umum pada Sekretariat Daerah;

    h. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

    i. Inspektorat;

    j. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

    k. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;

    l. Badan Pendapatan Daerah;

    m. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

    n. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

    o. Dinas Pendidikan;

    p. Dinas Kesehatan;

    q. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air;

    r. Dinas Tata Ruang dan Bangunan;

    s. Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman;

    t. Satuan Polisi Pamong Praja;

    u. Dinas Sosial;

    v. Dinas Tenaga Kerja;

    w. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

    x. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

    y. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan;

    z. Dinas Perikanan;

    aa. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan;

    bb. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

    cc. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

    dd. Dinas Perhubungan;

    ee. Dinas Komunikasi;

    ff. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro;

    gg. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

    hh.Dinas.........

  • -7-

    hh. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan

    Pariwisata;

    ii. Dinas Perpustakaan dan Arsip;dan

    jj. Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

    BAB III Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi

    Bagian Kesatu Pengukuhan

    Pasal 7

    (1) Pengisian JPTP dilakukan melalui pengukuhan

    apabila Pejabat yang sudah memegang Jabatansetingkat dengan Jabatan yang akan diisi dengan ketentuan memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi jabatan.

    (2) Jabatan Pimpinan Tinggi yang memiliki nomenklatur, tugas dan fungsi yang masih sama atau yang nomenklatur nya berubah, tetapi tugas dan fungsinya tidak mengalami perubahan yang signifikan, maka Pejabat tersebut dapat dikukuhkan untuk diangkat dan dilantik kembali dalam Jabatan tersebut.

    (3) Jabatan Pimpinan Tinggi yang mengalami perubahan karena dipecah kedalam beberapa Jabatan Pimpinan Tinggi lain, maka Pejabat sebelumnya yang sesuai kualifikasi dan kompetensi dapat dikukuhkan untuk diangkat dan dilantik kembali dalam salah satu Jabatan yang paling sesuai.

    (4) Jabatan Pimpinan Tinggi yang digabung, maka salah satu Pejabat yang paling sesuai kualifikasi dan kompetensinya dapat dikukuhkan untuk diangkat dan dilantik kembali pada Jabatan Pimpinan Tinggi baru hasil penggabungan.

    Paragraf 1

    Tata Cara Pengukuhan

    Pasal 8

    Pengisian JPTP dengan pengukuhan dilakukan melalui mekanisme pertimbangan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) selanjutnya hasil penetapan pengukuhan tersebut dilaporkan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

    Paragraf........

  • -8-

    Paragraf 2 Syarat Pengukuhan

    Pasal 9

    Pejabat JPTP dapat dilakukan pengukuhan apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

    a. PNS yang menduduki JPTP;

    b. Memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7;

    c. Sehat jasmani dan rohani;

    d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin;

    e. Ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK);

    f. Mendapat rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

    Bagian Kedua

    Uji Kesesuaian (Job Fit)

    Pasal 10

    Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi melalui Uji Kesesuaian (Job Fit) dilakukan bagi Pejabat Pimpinan Tinggi yang tidak mendapatkan Jabatan sebagai adanya penggabungan, penurunan status kelembagaan (unit kerja) atau karena urusan dan kewenangannya beralih ke Pemerintah yang lebih tinggi, Pejabat tersebut akan mengikuti Uji Kesesuaian (Job Fit) untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi yang lowong.

    Paragraf 1 Tata Cara Uji Kesesuaian (Job Fit)

    Pasal 11

    (1) Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dengan Uji

    Kesesuaian (Job Fit) dilaksanakan melalui mekanisme evaluasi kesesuaian, kualifikasi,kompetensi dan kinerja yang dilakukan oleh Tim Evaluasi / Tim Penilai Kinerja yang berasal dari unsur Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT) dan dapat dibantu oleh unsur lainnya (Akademisi / Pakar / Profesional.

    (2) Tim Evaluasi / Tim penilai kinerja sebagaimana dimaksud ayat (1) dibentuk PPK setelah dikoordinasikan ke KASN.

    Paragraf......

  • -9-

    Paragraf 2 Tugas Tim Evaluasi / Tim Penilai Kinerja

    Pasal 12

    Tugas Tim evaluasikesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 adalah : a. melaksanakan pembahasan evaluasi keseluruhan

    dalam rangka pengukuhan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

    b. melaksanakan evaluasi Uji Kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja;

    c. dalam hal sudah terdapat hasil tes Kompetensi, maka Tim Evaluasi Uji Kesesuaian (Job Fit) dapat meminta klarifikasi kepada Assessor yang melaksanakan Tes Kompetensi apabila dipandang perlu;

    d. melaksanakan wawancara apabila dipandang perlu;

    e. tugas dan fungsi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) melekat sepanjang ada relevansinya dengan pelaksanaan evaluasi Uji Kesesuaian (Job Fit);

    f. membuat berita acara dan laporan hasil pelaksanaan evaluasi Uji Kesesuaian (Job Fit) JPTP;

    g. menyampaikan hasil Uji Kesesuaian (Job Fit) kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

    Paragraf 3 Syarat Uji Kesesuaian (Job Fit)

    Pasal 13

    Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang harus dilakukan Uji Kesesuaian (Job Fit) Kompetensi, Kualifikasi dan Kinerja oleh PPK adalah Pejabat yang memenuhi syarat sebagai berikut : a. PNS JPT yang memenuhi kriteria sebagaimana

    diatur dalam Pasal 10; b. Telah mengikuti Tes Kompetensi; c. Sehat jasmani dan rohani; d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin; e. Ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

    (PPK); f. Mendapat rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil

    Negara (KASN). Bagian ........

  • -10-

    Bagian Ketiga

    Mutasi

    Pasal 14

    PPK melakukan Pengisian JPTP yang lowong dengan cara Mutasi yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Pansel Mutasi.

    Paragraf 1 Tata Cara Pengisian JPTP

    Dengan Mutasi

    Pasal 15

    (1) Pengisian JPTP lowong dengan cara mutasi dilakukan oleh Pansel yang bertugas untuk melakukan evaluasi kesesuaian kompetensi Pejabat tersebut dengan Jabatan yang akan diduduki yang bersangkutan.

    (2) Pansel Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk oleh PPK setelah dikoordinasikan dengan KASN;

    (3) Susunan Pansel maksimal 5 (lima) orang terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota adalah Sekretaris

    Daerah; b. Sekretaris merangkap anggota adalah Pejabat

    JPTP Setara Eselon II.b; c. Anggota sebanyak 3 (tiga) orang dari Unsur

    Akademisi / Pakar / Profesional.

    Paragraf 2 Tugas Pansel Mutasi

    Pasal 16

    Tugas Pansel Mutasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, adalah sebagai berikut : a. melakukan evaluasi kesesuian Kompetensi Pejabat

    JPTP dengan Jabatan yang akan diduduki yang bersangkutan;

    b. menyusun tata cara pelaksanaan Mutasi; c. melaksanakan pembahasan mutasi atas hasil

    evaluasi dari Bupati Tangerang; d. meminta klarifikasi kepada Assessor yang

    melaksanakan tes Kompetensi apabila Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang bersangkutan sudah mengikuti Tes Kompetensi;

    e. melaksanakan pembahasan penilaian kinerja;

    f.melaksanakan....

  • -11- f. melaksanakan wawancara; g. menyampaikan hasil pembahasan Mutasi kepada

    Pejabat Pembina Kepegawaian (Bupati Tangerang); h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil Mutasi

    JPTP setara esselon II.b.

    Pasal 17

    (1) Pansel Mutasi dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Sekretariat Pansel yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah dikoordinasikan dengan Komisi Aparatur Sipil Negara dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati;

    (2) Susunan Sekretariat Pansel Mutasi adalah sebagai berikut :

    a. Ketua Sekretariat : Kepala Badan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    b. Anggota : 1. Sekretaris pada Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    2. Kepala Bidang Perencanaan Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    3. Kepala Bidang Mutasi Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    4. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karier dan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    5. Kepala Sub Bidang Mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang; dan

    6. Pelaksana Sub Bidang Pengembangan Karier dan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    Paragraf.........

  • -12-

    Paragraf 3 Tugas Sekretariat Pansel Mutasi

    Pengisian JPTP

    Pasal 18

    Sekretariat Pansel Mutasi mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyiapkan dan membantu dukungan

    administrasi terhadap pelaksanaan Mutasi; b. melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait

    dalam pelaksanaan Mutasi; c. melaksanakan seleksi administrasi calon peserta

    seleksi Mutasi; d. menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada

    Pansel Mutasi dan Instansi terkait; dan e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil

    Mutasi.

    Paragraf 4 Syarat Mutasi

    Pasal 19

    Pejabat JPTP dapat di mutasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a. PNS yang menduduki JPTP minimal 2 tahun; b. Telah mengikuti Tes Kompetensi; c. Sehat jasmani dan rohani; d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin; e. Ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; f. Mendapat rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil

    Negara.

    Bagian Keempat Seleksi Terbuka

    Pasal 20

    (1) Pengisian JPTP lowong dilakukan secara terbuka

    dan kompetitif dikalangan Pegawai Negeri Sipil denganmemperhatikan syaratkompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, jejak Jabatan dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

    (2) Pengisian JPTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pansel yang dibentuk oleh PPK ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah berkoordinasi dengan KASN.

    Pasal........

  • -13-

    Pasal 21

    JPTP terdiri dari : a. Sekretaris Daerah setara esselon II.a; b. Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala Badan, Kepala

    Dinas, Sekretaris DPRD, Inspektur dan Direktur Rumah Sakit Umum Tangerang setara esselon II.b.

    Paragraf I Tata cara pengisian JPTP

    Sekretaris Daerah setara Eselon II.a

    Pasal 22

    (1) Pada tahap persiapan PPK (Bupati) membentuk Pansel Pengisian JPTP setara Eselon II.a;

    (2) Anggota Pansel berjumlah sebanyak 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut : a. Ketua merangkap anggota :

    Pejabat Daerah (Provinsi, Kabupaten / Kota) yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi setara Esselon II.a;

    b. Sekretaris merangkap anggota :

    Pejabat Daerah (Provinsi, Kabupaten / Kota) yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi setara Esselon II.a;

    c. Anggota sebanyak 3 (tiga) orang dari unsur Akademisi, Pakar atau Profesional.

    (3) Jumlah anggota Pansel sebagaimana ditetapkan pada ayat (2) sebanyak 5 (lima) orang dapat berubah apabila diperlukan dengan ketentuan berjumlah ganjil paling banyak 9 (sembilan) orang denganperbandingan anggota Pansel berasal dari Internal / Birokrat sebanyak 45% (empat puluh lima) persen;

    (4) Pansel dibentuk oleh PPK dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah berkoordinasi dengan KASN;

    (5) Pansel melaksanakan Seleksi dibantu oleh Tim Penilai Kompetensi (Assessor) yang Independen dan memiliki pengalaman dalam membantu Seleksi Pejabat Pemerintah;

    (6) Pansel dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Sekretariat Pansel;

    Paragraf.......

  • -14-

    Paragraf 2 Tugas Pansel Pengisian JPTP Sekretaris Daerah

    (setara Eselon II.a)

    Pasal 23

    (1) Pansel Pengisian JPTP Sekretaris Daerah (setara Esselon II.a) mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun tata cara Pengisian JPTP secara terbuka;

    b. Mengumumkan Pendaftaran Penerimaan Peserta seleksi Calon JPTP;

    c. Menyusun materi wawancara yang terstandar sesuai Jabatan yang dilamar dan menyiapkan kisi-kisi nya;

    d. Menyusun instrument / kriteria penilaian integritas sebagai bahan penilaian utama;

    e. Ketua Pansel menandatangani dan mengumumkan hasil seleksi administrasi berdasarkan hasil Rapat Pleno;

    f. Melaksanakan Penilaian Kompetensi dan Kualifikasi Peserta Seleksi calon JPTP dengan bantuan Tim Penilai Kompetensi (Assessor);

    g. Menerima hasil penilaian Kompetensi berdasarkan peringkatnya dari Tim Penilai Kompetensi (Assessor);

    h. Dalam hal sudah terdapat hasil Tes Kompetensi, Pansel dapat meminta klarifikasi kepada Assessor yang melaksanakan Tes Kompetensi apabila dipandang perlu;

    i. Melakukan Rekam Jejak peserta seleksi calon JPTP dalam pelaksanaannya dibantu Instansi yang Kompeten ditunjuk oleh PPK;

    j. Melakukan Kerja sama dengan Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah;

    k. Melaksanakan wawancara; l. Mengolah hasil dari tahapan seleksi, menyusun

    peringkat nilai dan mengumumkannya; m. Menyampaikan hasil peringkat nilai calon JPTP

    (setara esselon II.a) kepada PPK; n. Memilih 3 (tiga) nama calon Jabatan Pimpinan

    Tinggi untuk diusulkan kepada PPK / Bupati; o. Melaporkan Hasil Pelaksanaan Tugas Pansel

    kepada PPK (Bupati); p. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) memilih 1

    (satu) dari 3 (tiga) nama calon untuk ditetapkan dan dilantik sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama setelah dikoordinasikan dengan KASN;

    q. Khusus untuk Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang memimpin Sekretariat Daerah Kabupaten sebelum ditetapkan oleh Bupati dikoordinasikan dengan Gubernur.

    (2)Masa......

  • -15-

    (2) Masa kerja Pansel terhitung mulai tanggal penetapan Keputusan PPK (Bupati) sampai dengan waktu pelaksanaan pelantikan JPTP Sekretaris Daerah Definitif;

    (3) Pansel dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat Pansel Pengisian JPTP (setara Eselon II.a)

    Paragraf 4

    Sekretariat Pansel Pengisian JPTP Sekretaris Daerah

    (setara Eselon II.a)

    Pasal 24

    (1) Sekretariat Pansel Pengisian JPTP setara Esselon II.a dibentuk oleh PPK dengan Keputusan Bupati setelah berkoordinasi dengan KASN;

    (2) Susunan Sekretariat Pansel Pengisian JPTP Sekretaris Daerah (setara Eselon II.a) adalah sebagai berikut :

    a. Ketua : Kepala Badan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    b. Anggota

    : 1. Sekretaris pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    2. Kepala Bidang Perencanaan Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    3. Kepala Bidang Mutasi Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    4. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karier dan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    5. Kepala Sub Bidang Mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    6. Pelaksana Sub Bidang Pengembangan Karier dan

    Kompetensi.......

  • -16- Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    (3) Sekretariat berkedudukan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    Paragraf 5 Tugas Sekretariat Pansel

    Pengisian JPTP (setara Esselon II.a)

    Pasal 25

    Sekretariat Pansel mempunyai tugas sebagai berikut : a. memberikan dukungan administrasi kepada

    Pansel; b. menyusun jadwal kegiatan Pansel; c. menyiapkan sarana dan prasarana untuk

    pelaksanaan rapat Pansel; d. menyiapkan materi pengumuman pendaftaran

    calon peserta seleksi JPTP (setara Esselon II.a) yang lowong;

    e. membantu Pelaksanaan seleksi administrasi calon peserta seleksi;

    f. menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada Pansel; dan

    g. melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait;

    Paragraf 6

    Syarat Peserta Seleksi Terbuka Pengisian JPTP Sekretaris Daerah

    (setara Eselon II.a)

    Pasal 26

    Peserta Seleksi Terbuka Pengisian JPTP Sekretaris Daerah (setara Eselon II.a) harus memenuhi syarat sebagai berikut :

    a. PNS yang menduduki JPTP (setara Eselon II.b) di Lingkungan Propinsi Banten diutamakan bertugas di Lingkungan Propinsi Banten Pemerintah Kabupaten Tangerang;

    b. Sekurang-kurangnya pernah menduduki 2 (dua) kali JPTP (setara Eselon II.b) yang berbeda;

    c. Sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Sarjana Strata 1 (S.1) atau yang sederajat;

    d. Pangkat/Golongan Ruang serendah-rendahnya Pembina Utama Muda (IV/c);

    e. Telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II;

    f.Berusia......

  • -17-

    f. Berusia setinggi-tingginya 57 (lima puluh tujuh) tahun;

    g. Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja (PPK) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

    h. Melampirkan LHKPN; i. Sehat jasmani dan rohani; j. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin.

    Paragraf 7 Tata Cara Pengisian JPTP

    (setara Eselon II.b)

    Pasal 27

    (1) Pada tahap persiapan PPK (Bupati) membentuk Pansel.

    (2) Anggota Pansel berjumlah sebanyak 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut : a. Ketua merangkap anggota :

    Sekretaris Daerah b. Sekretaris merangkap anggota :

    JPTP (setara Eselon II.b) c. Anggota sebanyak 3 (tiga) orang dari unsur

    Akademisi, Pakar dan Profesional (3) Pansel dibentuk oleh PPK dan ditetapkan dengan

    Keputusan Bupati setelah berkoordinasi dengan KASN.

    (4) Pansel dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim Penilai Kompetensi (Assessor) yang Independen dan memiliki pengalaman dalam membantu Seleksi Pejabat Pemerintah.

    Paragraf 8 Tugas Pansel Pengisian JPTP

    (setara Eselon II.b)

    Pasal 28

    (1) Pansel Pengisian JPTP (setara Eselon II.b) mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mengumumkan Pelaksanaan Pengisian Jabatan

    Pimpinan Tinggi Pratama secara terbuka; b. Melakukan Seleksi Administrasi dibantu oleh

    Sekretariat Panitia Seleksi; c. Melaksanakan Tes Kompetensi Bidang; d. Ketua Pansel menandatangani dan

    mengumumkan hasil seleksi tahap I berdasarkan Rapat Pleno;

    e. Melaksanakan Penilaian Kompetensi dan Kualifikasi Peserta Seleksi Calon Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dengan bantuan Tim Penilai Kompetensi (Assessor);

    f.menerima.....

  • -18-

    f. Menerima hasil penilaian Kompetensi berdasarkan peringkatnya dari Tim Penilai Kompetensi (Assessor);

    g. Panitia Seleksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab dan melaporkan hasilnya kepada Bupati Tangerang;

    h. Dalam hal sudah terdapat hasil Tes Kompetensi, Panitia Seleksi dapat meminta klarifikasi kepada Assessor yang melaksanakan Tes Kompetensi apabila dipandang perlu;

    i. Melakukan Kerja sama dengan Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah;

    j. Menetapkan Pejabat yang akan melakukan Penelusuran Rekam Jejak Secara Tertutup, Objektif;

    k. Menyiapkan materi dan kisi-kisi wawancara yang terstandar sesuai Jabatan yang dilamar;

    l. Melaksanakan wawancara yang bersifat klarifikasi/Pendalaman terhadap Pelamar yang mencakup peminatan, motivasi, perilaku dan karakter;

    m. Mengolah hasil setiap tahapan seleksi dari setiap tahapan seleksi dan menyusun peringkat nilai;

    n. Mengumumkan hasil dari setiap tahap kepada peserta seleksi;

    o. Menyampaikan peringkat nilai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian;

    p. Menyampaikan hasil penilaian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (setara Esselon II.b) dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon sesuai urutan Nilai tertinggi untuk disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

    (2) Masa kerja Pansel ini terhitung mulai tanggal penetapan Keputusan Bupati sampai dengan waktu pelaksanaan pelantikan Pejabat JPTP Definitif.

    (3) Pansel dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat Pansel Pengisian JPTP (setara Eselon II.b).

    Paragraf 9 Sekretariat Pansel

    JPTP (setara Eselon II.b)

    Pasal 29

    (1) Sekretariat Pansel Pengisian JPTP (setara Eselon II.b) dibentuk oleh PPK dengan Keputusan Bupati setelah dikoordinasikan kepada KASN.

    (2) Susunan Sekretariat Pansel Pengisian JPTP (setara Eselon II.b) adalah sebagai berikut : a. Ketua

    : Kepala Badan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    b.Anggota.......

  • -19-

    b. Anggota : 1. Sekretaris pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    2. Kepala Bidang Perencanaan Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    3. Kepala Bidang Mutasi Aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    4. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karier dan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    5. Kepala Sub Bidang Mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrasi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang;

    6. Pelaksana Sub Bidang Pengembangan Karier dan Kompetensi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    (3) Sekretariat berkedudukan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tangerang.

    Paragraf 10 Tugas Sekretariat Pansel

    Pengisian JPTP (setara Eselon II.b)

    Pasal 30 Sekretariat Pansel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, mempunyai tugas sebagai berikut : a. memberikan dukungan administrasi kepada

    Pansel; b. menyusun jadwal kegiatan Pansel; c. menyiapkan sarana dan prasarana untuk

    pelaksanaan rapat Pansel; d. menyiapkan materi pengumuman pendaftaran

    peserta seleksi calon JPTP (setara Eselon II.b) yang lowong;

    e. membantu Pelaksanaan seleksi administrasi peserta seleksi calon JPTP;

    f.menyampaikan...........

  • -20-

    f. menyampaikan hasil seleksi administrasi kepada Pansel; dan

    g. melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait;

    Paragraf 11 Syarat Peserta Seleksi Calon Pejabat JPTP

    (setara Eselon II.b)

    Pasal 31

    Untuk menjadi peserta seleksi terbuka dalam pengisian JPTP (setara Eselon II.b) harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. PNS diutamakan yang bertugas di Lingkungan

    Pemerintah Kabupaten Tangerang; b. Sekurang-kurangnya pernah menduduki 2 (dua)

    Jabatan Administrator (setara Eselon III.a) yang berbeda dan atau wilayah yang berbeda;

    c. Pangkat / Golongan Ruang serendah-rendahnya Pembina Tingkat I (IV/b);

    d. Sekurang-kurangnya memiliki Ijazah Sarjana Strata 1 (S.1) atau yang sederajat;

    e. Telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III;

    f. Pada saat mendaftar Berusia setinggi-tingginya 57 (lima puluh tujuh) Tahun;

    g. Semua unsur Penilaian Prestasi Kerja (PPK) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

    h. Sehat jasmani dan rohani; dan i. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin.

    Bagian Kelima Tahapan Pelaksanaan Pengisian JPTP

    (setara Eselon II.a dan Eselon II.b) secara Terbuka Paragraf 1

    Tahapan Pelaksanaan

    Pasal 32

    (1) Pengisian JPTP dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan memperhatikan syarat Kompetensi, Kualifikasi, Kepangkatan, Pendidikan dan latihan, Rekam Jejak Jabatan, dan Integritas serta persyaratan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

    (2) Pengisian Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : a. Pengumuman lowongan JPTP; b. Seleksi Administrasi; c. Seleksi Kompetensi;

    d.Rekam..........

  • -21-

    d. Rekam Jejak Calon JPTP; e. Test Kesehatan / MMPI; f. Wawancara Akhir; dan g. Hasil Seleksi.

    Pasal 33

    (1) Pengumuman lowongan Jabatan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Diumumkan secara terbuka, melalui papan

    pengumuman dan / atau surat edaran, media cetak, media elektronik;

    b. Pengumuman dilaksanakan paling kurang 15 (lima belas) hari kerja sebelum batas akhir tanggal penerimaan lamaran.

    (2) Dalam pengumuman lowongan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat sebagai berikut : a. Nama Jabatan yang akan diisi; b. Melengkapi persyaratan administrasi, meliputi

    berkas sebagai berikut : 1. Surat lamaran dibuat sendiri oleh pelamar

    dan bermaterai 6000 (Enam Ribu); 2. Fotokopi SK kepangkatan terakhir 3. Fotokopi SK pengangkatan 2 (dua) Jabatan

    Struktural yang berbeda; 4. Fotokopi Ijazah terakhir sekurang-kurangnya

    berijazah Strata Satu (S.1) yang dilegalisir Pejabat yang berwenang;

    5. Fotokopi hasil penilaian kinerja pegawai 2 (dua) tahun terakhir;

    6. Fotokopi bukti penyerahan LHKPN dan / atau LHKASN tahun terakhir bagi calon JPTP Sekretaris Daerah;

    7. Surat persetujuan dari atasan langsung untuk mengikuti seleksi JPTP;

    8. Daftar Riwayat Hidup; 9. Surat keterangan tidak sedang / pernah

    menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat yang ditandatangani atasan langsung;

    10. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah

    c. Batas waktu penyampaian lamaran dan pengumpulan kelengkapan administrasi;

    d. Tahapan, jadwal, dan system seleksi; e. Alamat atau nomor telepon Sekretariat Pansel

    yang dapat dihubungi; f. Lamaran ditujukan kepada Pansel yang

    disampaikan melalui Sekretariat Pansel; g. pengumuman ditandatangani Ketua Pansel.

    Pasal ..........

  • -22-

    Pasal 34

    Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf b, memuat hal sebagai berikut:

    a. Penilaian terhadap kelengkapan berkas administrasi yang mendukung persyaratan dilaksanakan oleh Sekretariat Pansel;

    b. Penetapan sekurang-kurangnya 4 (empat) calon pejabat pimpinan tinggi pratama yang memenuhi persyaratan administrasi dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) calon pejabat pimpinan tinggi pratama yang memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya dalam pengisian JPTP;

    c. Syarat yang dipenuhi adalah adanya keterkaitan objektif antara kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan yang diduduki; dan

    d. Pengumuman hasil seleksi ditandatangani Ketua Pansel.

    Pasal 35

    (1) Seleksi Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat 2 huruf c, dilakukan melalui:

    a. penilaian kompetensi manajerial; dan

    b. penilaian kompetensi bidang.

    (2) Penilaian Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh Tim Penilai Kompetensi yang berpedoman kepada standar kompetensi manajerial JPTP dan peraturan lainnya.

    (3) Penilaian kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan dengan menggunakan:

    a. metode assessment centre sesuai kebutuhan; dan

    b. kisi-kisi wawancara yang telah disiapkan Pansel.

    (4) Penilaian kompetensi bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat dilakukan dengan menggunakan metode tertulis dan / wawancara dan metode lainnya.

    (5) Hasil penilaian kompetensi manajerial dan / penilaian kompetensi bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), beserta peringkatnya disampaikan Tim Penilai Kompetensi kepada Pansel.

    Pasal ..........

  • -23-

    Pasal 36

    Rekam Jejak (Penelusuran) calon JPTP sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf d, dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. dapat dilakukan melalui rekam jejak jabatan dan pengalaman untuk melihat kesesuaian dengan jabatan yang dilamar;

    b. sesuai dengan instrumen/kriteria penilaian integritas yang telah ditetapkan sebagai bahan penilaian utama dengan pembobotan untuk mengukur integritasnya;

    c. apabila terdapat indikasi yang mencurigakan dilakukan klarifikasi dengan instansi terkait;

    d. dapat melakukan penelusuran rekam jejak ke tempat asal kerja termasuk kepada atasan, rekan sejawat, bawahan dan lingkungan kerja lainnya;

    e. hasil penelusuran dari pejabat yang diberikan tugas untuk melakukan penelusuran rekam jejak secara tertutup, obyektif dan memiliki kemampuan dan pengetahuan teknis intelejen dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

    Pasal 37

    Tes Kesehatan/MMPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf e dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Pansel pengisian JPTP bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah untuk melakukan tes kesehatan/MMPI bagi calon Pejabat JPTP;

    b. hasil tes kesehatan/MMPI disampaikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah kepada Pansel; dan

    c. hasil tes kesehatan/MMPI yang diterima Pansel bersifat rahasia dan mengikat untuk kepentingan seleksi pengisian JPTP.

    Pasal 38

    Wawancara Akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf f, dilaksanakan oleh Pansel dengan ketentuan sebagai berikut: a. wawancara sesuai dengan materi yang telah

    ditetapkan; b. wawancara bersifat klarifikasi/pendalaman

    terhadap pelamar yang mencakup peminatan, motivasi, perilaku dan karakter; dan

    c. dapat melibatkan PPK.

    Pasal.........

  • -24-

    Pasal 39

    Hasil Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf g mencakup hal sebagai berikut :

    a. hasil dari setiap tahapan seleksi dan peringkat nilai Peserta calon Pejabat JPTP;

    b. penyampaian peringkat nilai (yang bersifat rahasia) kepada PPK;

    c. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) memilih 1 (satu) dari 3 (tiga) nama calon ditetapkan dan dilantik sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama setelah dikoordinasikan dengan KASN; dan

    d. Khusus untuk Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang memimpin Sekretariat Daerah Kabupaten sebelum ditetapkan oleh Bupati dikoordinasikan dengan Gubernur.

    BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN

    Pasal 40

    Evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan sebagai berikut:

    a. kandidat yang sudah dipilih dan ditetapkan (dilantik) diberikan orientasi tugas oleh PPK (Bupati) selama 1 (satu) bulan;

    b. PPK menyampaikan laporan pelaksanaan seleksi pengisian JPTP secara terbuka kepada KASN dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Gubernur Banten, dan Badan Kepegawaian Negara.

    BAB V

    PEMBIAYAAN

    Pasal 41

    Pelaksanaan seleksi pengisian JPTP secara terbuka dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

    BAB VI KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 42

    Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

    Agar ........

  • -25- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati Tangerang ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

    Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 16 Januari 2017 Januari 2017

    BUPATI TANGERANG,

    Ttd

    A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 16 Januari 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd ISKANDAR MIRSAD, Ak, MM BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 9

  • PENJELASAN PERATURAN BUPATI TANGERANG

    NOMOR 9 TAHUN 2017

    TENTANG

    TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (SETARA ESELON II)

    DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

    Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 108 ayat (1) yang menyebutkan bahwa pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya pada Kementerian, Kesekretarisan Lembaga Negara, Lembaga Non Struktural dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan Pegawai Negeri Sipil dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualitas, kepangkatan, pendidikan, rekam jejak jabatan dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

    Mengingat kebutuhan untuk pengisian JPTP secara Terbuka di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, harus segera dilakukan maka dipandang perlu menetapkan Regulasi tentang Tata Cara Pengisian JPTP secara Terbuka di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara Terbukadi lingkungan Instansi Pemerintah.

    Instansi Pemerintah sebagaimana tersebut diatas telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, adapun tatacara pengisiannya berpedoman pada Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : B/3116/M.PANRB/09/2016 tanggal 20 September 2016 perihal Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota terkait dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang menegaskan bahwa guna menjaga kesinambungan pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan serta Pelayanan Publik maka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di Pemerintah Daerah yang mengalami perubahan organisasi sebagai konsekuensi pelaksanaan peraturan pemerintah nomor : 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dilakukan dengan cara dikukuhkan dan Uji Kompetensi (Job Fit) Kualifikasi Kompetensi dan Kinerja bagi pengisian Jabatan yang setara sedangkan pengisian melalui promosi dilakukan dengan seleksi terbuka.

    Memperhatikan Surat Ketua Komisi Apartur Sipil Negara Tanggal 28 Juli 2015 Nomor : B/636/KASN/7/2015 perihal Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara menegaskan dalam hal Pejabat Pembina Kepegawaian ingin melakukan mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi pelaksanaan nya dilakukan oleh Pansel yang bertugas untuk melakukan evaluasi kesesuaian Kompetensi Pejabat tersebut dengan Jabatan yang akan diduduki oleh yang bersangkutan, dan mutasi hanya diikuti oleh Jabatan Pimpinan Tinggi setara yang sedang memangku jabatan.

    Berdasarkan........

  • -2-

    Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Kabupaten Tangerang telah menyusun Peraturan Bupati ini tentang tata cara pengisian JPTP dalam 5 (lima) Bab yang memuat Tata Cara Pengisian JPTP melalui Pengukuhan, Uji Kesesuian (Job Fit) Kualifikasi, Kompetensi dan Kinerja serta melalui Mutasi dan Seleksi Terbuka.

    Bab I Ketentuan Umum

    Pasal 1 Huruf : Jabatan Pimpinan Tinggi adalah JPTP terdiri dari :

    - JPTP Sekretaris Daerah (Setara Esselon II.a); - JPTP Satuan Kerja Perangkat Daerah (Setara Esselon II.b).

    Ketentuan Umum.

    1. Cukup Jelas; 2. Cukup Jelas; 3. Cukup Jelas; 4. Cukup Jelas; 5. Cukup Jelas; 6. Cukup Jelas; 7. Cukup Jelas; 8. Cukup Jelas; 9. Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas :

    a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama; b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya; c. JPTP;

    Di daerah Kabupaten / Kota setinggi-tingginya JPTP (Setara Esselon II.a dan II.b).

    10. Cukup Jelas; 11. Cukup Jelas; 12. Cukup Jelas; 13. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di lingkungan Pemerintah

    Kabupaten Tangerang adalah Bupati; 14. Cukup Jelas; 15. Instansi Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Tangerang disebut

    Organisasi Perangkat Daerah yang disingkat OPD sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang;

    16. Cukup Jelas; 17. Cukup Jelas; 18. Cukup Jelas; 19. Cukup Jelas; 20. Cukup Jelas; 21. Cukup Jelas; 22. Cukup Jelas;

    Pasal 2 Cukup Jelas; Pasal 3 Cukup Jelas; Pasal 4 Cukup Jelas;

    Pasal ........

  • -3-

    Pasal 5 Cukup Jelas; Pasal 6 Cukup Jelas; Pasal 7 Pengisian JPTP melalui Pengukuhan dilakukan apabila ada perubahan Organisasi Perangkat Daerah Baru. Pasal 8 Cukup Jelas; Pasal 9 Cukup Jelas; Pasal 10 Pengisian JPTP melalui Uji Kesesuaian (Job Fit) Kualifikasi, Kompetensi dan Kinerja dilakukan apabila ada perubahan Organisasi Perangkat Daerah Baru. Pasal 11 Cukup Jelas; Pasal 12 Cukup Jelas; Pasal 13 Cukup Jelas; Pasal 14 Pengisian JPTP melalui Mutasi hanya diikuti oleh Jabatan Pimpinan Tinggi yang setara yang sedang memangku Jabatan. Pasal 15 Cukup Jelas; Pasal 16 Cukup Jelas; Pasal 17 Cukup Jelas; Pasal 18 Cukup Jelas;

    Pasal 19 Ketentuan Pasal 19 huruf a dapat berubah sesuai dengan Kebijakan PPK. Pasal 20 Cukup Jelas; Pasal 21 Cukup Jelas; Pasal 22 Cukup Jelas; Pasal 23 Cukup Jelas; Pasal 24 ayat 2 Susunan Sekretariat Pansel dapat berubah sesuai dengan Keputusan PPK. Pasal 25 Cukup Jelas; Pasal 26 Cukup Jelas;

    Pasal .......

  • -4- Pasal 27 Cukup Jelas; Pasal 28 Cukup Jelas; Pasal 29 Cukup Jelas; Pasal 30 Cukup Jelas; Pasal 31 Cukup Jelas; Pasal 32 Cukup Jelas; Pasal 33 Cukup Jelas; Pasal 34 Cukup Jelas; Pasal 35 Cukup Jelas; Pasal 36 Cukup Jelas; Pasal 37 Cukup Jelas; Pasal 38 Cukup Jelas; Pasal 39 Cukup Jelas; Pasal 40 Cukup Jelas Pasal 41 Cukup Jelas Pasal 42 Cukup Jelas