prototype sistem atap cerdas berbasis …... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id prototype...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 16
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Ilmu Komputer
Disusun oleh:
YOGA PRAKOSA
NIM. M3308031
PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Disusun Oleh
YOGA PRAKOSA
NIM. M3308031
Tugas Akhir ini disetujui untuk dipertahankan
Dihadapan dewan penguji
pada tanggal 13 Juli 2011
Pembimbing Utama
Budi Legowo, S. Si, M.Si.
NIP. 197305101 99903 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Disusun oleh:
YOGA PRAKOSA
NIM. M3308031
Dibimbing oleh
Pembimbing Utama
Budi Legowo, S. Si
NIP. 197305101 99903 1 002
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir
Program Diploma III Ilmu Komputer
pada hari Rabu tanggal 13 Juli 2011
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1.
Budi Legowo, S. Si
NIP. 197305101 99903 1 002
(..........................................)
2.
Rudi Hartono, S.Si
NIDN.0626128402
(..........................................)
3.
Nanang Maulana, Y, S.si
(..........................................)
Surakarta, 13 Juli 2011
Disahkan oleh :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRACT
Yoga Prakosa. 2011. PROTOTYPE AUTOMATIC ROOF SYSTEM BASE
ON MIKROCONTROLLER ATMEGA 16. Program of DIII Computer
Science. Faculty of Mathematics and Natural Sciences of University Eleven
March. Surakarta
Roof represents one of especial construction in a building. Roof also own
the important function in the plan a building. As the growth, roof also own the
high esthetics value. Oftentimes it was happened the rain weather which disturb
the activity of life everyday, especially when the rain fall. House with the
existence of balmy and complete house facility without hindered by weather often
change suddenlly. For example with the existence of roof automatic the house can
to protect the object from weather which often change suddenlly.
This automatic Roof system was made to facilitate the human being in
protecting certain object without having to worry when the object was being
omitted by air-gap. Especial Movement from this System can be handled the
system with the standard servo motor with the angle of rotation 180 degree This
system was programed with the Ianguage of Basic Compiler (BASCOM). This
System was supported by LCD and Buzzer as detecting the existence change of
Wheater and roof circumstance.
It can be concluded that the system has already been build by used 3
censor that is light censor, censor of rain and temperature censor. Which in
another condition this system would work automated with open or close roof. This
automatic Roof system can be used by various condition and anywhere by
conducting the arrangement in manual by consumer.
Keyword : Mikrokontroler ATMega 16, light censor, censor of rain and
temperature censor, LCD, Buzzer, Motor servo, Bascom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Yoga Prakosa. 2011. PROTOTYPE SISTEM ATAP CERDAS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Program DIII Ilmu Komputer.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Atap merupakan salah satu konstruksi utama dalam sebuah bangunan.
Atap juga memiliki fungsi penting dalam perencanaan sebuah bangunan. Pada
perkembangannya atap juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Seringkali terjadi
cuaca hujan yang menggangu aktivitas kehidupan sehar-hari, khusunya apabila
hujan turun. Rumah dengan adanya fasilitas rumah yang lengkap dan nyaman
tanpa dihalangi oleh cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba. Misalnya dengan
adanya atap otomastis untuk melindungi benda dari cuaca yang sering berganti
secara tiba-tiba.
Sistem atap cerdas ini dibuat untuk memudahkan manusia dalam
melindungi benda-benda tertentu tanpa harus khawatir ketika benda-benda
tersebut sedang ditinggal diruang terbuka. Pengerak utama dari Sistem ini adalah
dengan motor servo standar dengan sudut putar 180 derajat. Sistem ini diprogram
dengan bahasa Basic Compiler (BASCOM). Sistem ini didukung dengan LCD
dan Buzzer sebagai deteksi adanya perunbahan cuaca dan keadaan atap.
Dapat disimpulkan bahwa prototype sistem atap cerdas berbasis
mikrokontroler yang telah dibuat, digunakan 3 buah sensor yaitu sensor cahaya,
sensor hujan dan sensor suhu. Dimana pada kondisi tertentu sistem ini akan
bekerja menutup dan membuka atap secara otomatis. Sistem atap cerdas ini dapat
digunakan diberbagai kondisi dan dimanapun dengan melakukan pengaturan
secara manual oleh pengguna.
Kata kunci: Mikrokontroler ATMega 16, Sensor Cahaya, Sensor Suhu, Sensor
Hujan, LCD, Buzzer, Motor servo, Bascom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
There is a will, then there is way --
Pelari yang gagal bukanlah pelari yang finish diakhir, tetapi
mereka yang selalu menjadi penonton. -Oscar-
Sesungguhnya setiap kesulitan ada dua kemudahan
–Rasulullah SAW-
Seringkali kita mengangap sesuatu yang kita lakukan hanyalah
sesuatu yang kecil dan tak berarti, Tapi ingatlah setetes air akan
sangat berharga ketika engkau kehausan di gurun pasir, Sebuah
puzzle tak akan lengkap jika satu saja kepinganya tak ada
-Danang Ap-
I begin my day with simple dream..... Many people laughed at me...
but i walk on... because there is nothing to be laughed if my
dreams bring me to the top of the world --
Kalau untuk bikin acara yang digelar satu dua hari ini saja kita
butuh sebuah proposal, mengapa untuk hidup kita yang berjalan
puluhan tahun kita tidak membuat proposal? Mengapa kita
membiarkan hidup kita mengalir tanpa arah, tanpa tujuan, tanpa
cita-cita? –Jamil Azzaini-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada
Allah SWT, Dengan segala kemudahan yang diberikan.
Ibu yang selalu menjadi inspirator saya
Keluarga yang tercinta.
Teman-teman angkatan 2008 yang selalu memberikan solusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan lancar.
Tugas akhir dengan judul “Prototype Sistem Atap Cerdas Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16” merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Tehnik Komputer,
Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyelesaian ini, penulis menyadari bahwa dalam prosesnya tidak
lepas dari bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan ketulusan hati penulis sampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Drs. YS. Palgunadi, M. Sc, selaku kepala program studi D III
Ilmu Komputer, yang telah memberi pengarahan dalam
penyelesaikan penulisan laporan.
2. Bapak Budi Legowo, S. Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah memberi bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan.
3. Ibu saya sebagai sumber inspirasi dan motivasi saya
4. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas
akhir ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman
program D-III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
ABSTRACT...................................................................................................... iv
INTISARI ........................................................................................................ v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 2
C. Batasan Masalah ......................................................................... 2
D. Tujuan dan manfaat............................................................ 2
F. Metodologi Penelitian ................................................................. 2
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5
A. AVR ATMega 16 ................................................................. 5
B. Resistor................................................................................. 8
C. Ldr........................................................................................ 10
D. Kapasitor................................................................................. 10
E.Dioda..................................................................................... 11
F. LM35.................................................................................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
G. LCD..................................................................................... 12
H. Keypad................................................................................. 13
I. Motor Servo................................................................................. 14
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ..................................................
A. Perancangan Sistem ........................................................................ 15
B. Perancangan Hardware .................................................................... 16
1.Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 16.............................. 16
2.Rangkain sensor cahaya ............................................................. 17
3.Rangkaian Sensor suhu............................................................... 17
4.Rangkaian Sensor Hujan............................................................. 17
5.Keypad 4x4 ................................................................................ 18
6.Rangkaian Catu Daya ................................................................. 19
C. Perancangan Program ...................................................................... 19
D. Perancangan Software ..................................................................... 21
E. Perancangan Mekanik ...................................................................... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 24
A. Pengujian Rangkaian Sistem minimum ATMega 16....................... 24
B. Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya............................................... 25
C. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu................................................... 26
D. Pengujian Rangkaian Sensor Hujan................................................ 27
E. Pengujian Buzzer............................................................................. 29
F. Pengujian Rangkaian Catu daya...................................................... 29
G. Langkah Pemrograman................................................................... 30
1.Bascom AVR............................................................................ 30
2.Avrdude.................................................................................... 31
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 33
A. Kesimpulan ................................................................................ 33
B. Saran ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 34
LAMPIRAN .................................................................................................... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Pin Portb ................................................................. 7
Tabel 2.2 Fungsi Pin Portbc................................................................ 8
Tabel 2.3 Fungsi Pin Portd ................................................................. 8
Tabel 2.4 Nilai Gelang Resistor ......................................................... 9
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Cahaya ................................................... 25
Tabel 4.2 Pengujian Sensor Suhu.... ................................................... 25
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Hujan.... ................................................. 26
Tabel 4.4 Pengujian Catu daya ........................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pin ATMega 16 .................................................................. 5
Gambar 2.2 Resistor…………….…....................................................... 9
Gambar 2.3 bentuk fisik dan simbol ldr.................................................. 10
Gambar 2.4 Kapasitor ............................................................................. 11
Gambar 2.5 Dioda .................................................................................. 11
Gambar 2.6 Lm35.............. ..................................................................... 12
Gambar 2.7 LCD .................................................................................... 13
Gambar 2.8 Keypad .................. ............................................................ 14
Gambar 2.9 Motor Servo .................. ..................................................... 14
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem......................................................... 15
Gambar 3.2 Sistem Minimum ATMega 16 ............................................ 16
Gambar 3.3 Sensor cahaya...................................................................... 17
Gambar 3.4 Sensor suhu.......................................................................... 17
Gambar 3.5 Sensor hujan ....................................................................... 17
Gambar 3.6 Skema Keypad ................................................................... 18
Gambar 3.7 Rangkaian Catu Daya.......................................................... 19
Gambar 3.8 Flowchart Sistem Atap cerdas............................................. 20
Gambar 3.9 Rancangan Bentuk Atap Louvre......................................... 22
Gambar 4.1 Pengujian Sistem Minimum ATMEGA 16......................... 24
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya ……………………. 26
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor suhu……..…………………. 27
Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian Sensor Hujan ……………………... 28
Gambar 4.5 Pengujian Catu Daya…………………………………….. 29
Gambar 4.6 Membuat File baru ............................................................. 30
Gambar 4.7 Program Bascom ................................................................ 31
Gambar 4.8 Konfigurasi Avrdude ......................................................... 32
Gambar 4.9 Setting device ..................................................................... 32
Gambar 4.10 Mendownload File............................................................... 32
Gambar 4.11 Execute ............................................................................... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Sensor Cahaya, Sensor Suhu, Sensor Hujan ..................... 36
Lampiran 1 Foto Rangkaian Keseluruhan ..................................................... 36
Lampiran 2 Foto Prototype Atap ................................................................... 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini manusia semakin banyak mengemari perumahan tipe
modern. Setiap orang tentunya menginginkan rumah dengan fasilitas yang
memadai. Misalnya pada beberapa rumah modern adalah apabila
seseorang menjadikan rumah sebagai tempat berlindung maka tentunya
orang tersebut akan mendesain rumahnya senyaman mungkin dari
gangguan cuaca.
Atap merupakan salah satu konstruksi utama dalam sebuah
bangunan. Atap juga memiliki fungsi penting dalam perencanaan sebuah
bangunan. Pada masa sekarang ini selain fungsi utama atap sebagai
pelindung dari cahaya sinar matahari dan hujan, pada perkembangannya
atap juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Belakangan ini banyak kita
jumpai berbagai jenis atap yang sangat majemuk, mulai dari bentuknya
hingga bahannya. Semua memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.
Mikrokontroler sebagai teknologi semikonduktor yang kehadiranya
sangat membantu dunia elektronika. Mikrokontroler memilki arsitektur
praktis tetapi memuat banyak transistor yang terintegrasi sehingga
mendukung dibuatnya elektronika portabel. Dizaman sekarang ini banyak
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak alat yang
telah memakai mikrokontroler sebagai pengolah proses. Mikrokontroler
sering dikembangkan sebagai salah satu cara melakukan automatisasi
alat-alat yang bekerja.
Aplikasi dari mikrokontroler dapat diterapkan dikehidupan sehari-
hari, contohnya untuk rumah-rumah modern. Seringkali terjadi cuaca
hujan yang menggangu aktivitas kehidupan sehar-hari, khusunya apabila
hujan turun. Rumah dengan adanya fasilitas rumah yang lengkap dan
nyaman tanpa dihalangi oleh cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Misalnya dengan adanya atap otomastis untuk melindungi benda dari
cuaca yang sering berganti secara tiba-tiba.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat rumusan
masalah, bagaimana membuat aplikasi buka tutup atap secara ototmatis
dengan menggunakan deteksi suhu, deteksi cahaya dan hujan yang dapat
diatur penggunaanya sesuai keinginan pengguna.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang timbul yaitu pembuatan prototype sisem
atap cerdas menggunakan sensor hujan, suhu dan cahaya dengan
pengendalian variabel ketiga sensor. Prototype ini dapat dikendalikan
dengan 2 cara yakni secara otomatis dan secara manual. Untuk
pengendalian secara manual prototype atap cerdas delakukan dengan
menggunakan tombol tertentu pada keypad.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun
sistem otomatisasi buka tutup atap dengan pengendalian temperatur,
cahaya dan variabel hujan.
2. Manfaat
Manfaat pembuatan atap cerdas ini untuk mepermudah
manusia dalam hal penjemuran benda dan pelindung ruang outdoor
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan adalah :
1. Observasi
Metode observasi yang dilakukan meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a. Proses pencarian dan pengumpulan data mengenai komponen
yang diperlukan dalam pembuatan sistem.
b. Pengamatan dan pencatatan data yang digunakan sebagai
dasar teori.
2. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a. Membaca literatur atau bahan-bahan teori yang dapat
menunjang penulisan laporan.
b. Menerapkan bahan-bahan teori yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan laporan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab, dimana
sistematika pembahasannya sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat,
batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Landasan teori memuat tinjauan pustaka dan teori-teori yang
mendukung.
Bab III Desain dan Perancangan Sistem
Dalam bab ini dijelaskan data-data yang diperlukan dalam
rancangan sistem.
Bab IV Analisa dan Pembahasan
Berisi tentang hasil pengujian, analisa dan pembahasan dari sistem
yang sudah dibuat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Bab V Penutup
Berisi kesimpulan akhir dari sistem dan saran lebih lanjut untuk
menyempurnakan alat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. AVR ATMega 16
1. Diagram dan Penjelasan Pin AVR ATMega 16
Berikut ditunjukkan diagram pin, masing-masing, untuk
Mikrokontroler AVR ATMega16 tipe PDIP:
Gambar 2.1 Pin ATMega 16
(http://www.datasheetdir.com/ATMEGA16+AVR-
microcontrollers)
2. Penjelasan Pin AVR ATMega 16
Berikut penjelaskan secara singkat fungsi dari masing-masing PIN
pada Mikrokontroler AVR ATMega16:
VCC Masukan tegangan catu daya
Ground Ground
Port A (PA7..PA0) Port A berfungsi sebagai masukan analog
ke ADC internal pada mikrokontroler
ATMega16, selain itu juga berfungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
sebagai port I/O dwi-arah 8-bit, jika ADC-
nya tidak digunakan. Masing-masing pin
menyediakan resistor pull-up internal4
yang bisa diaktifkan untuk masing-masing
bit.
Port B (PB7..PB0) Port B berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin
menyediakan resistor pull-up internal yang
bisa diaktifkan untuk masing-masing bit.
Port B juga memiliki berbagai macam
fungsi alternatif, sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 2.1
Port C (PC7..PC0) Port C berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin
menyediakan resistor pull-up internal yang
bisa diaktifkan untuk masing-masing bit.
Port C juga digunakan sebagai antarmuka
JTAG, sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 2.2
Port D (PD7..PD0) Port D berfungsi sebagai sebagai port I/O
dwi-arah 8-bit.Masing-masing pin
menyediakan resistor pull-up internal yang
bisa diaktifkan untuk masing-masing bit.
Port D juga memiliki berbagai macam
fungsi alternatif, sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 2.3
Reset Masukan Reset. Level rendah pada pin ini
selama lebih dari lama waktu minimum
yang ditentukan akan menyebabkan reset,
walaupun clock tidak dijalankan.
Xtal1 Masukan ke penguat osilator terbalik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
(inverting) dan masukan ke rangkaian
clock internal.
Xtal2 Luaran dari penguat osilator terbalik
AVCC Merupakan masukan tegangan catu daya
untuk Port A sebagai ADC, biasanya
dihubungkan ke Vcc, walaupun ADC-nya
tidak digunakan. Jika ADC digunakan
sebaiknya dihubungkan ke Vcc melalui
tapis lolos-bawah (low-pass filter).
AREF Merupakan tegangan referensi untuk ADC
(Eko P Agfianto,2010)
Tabel 2.1 fungsi pin portb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tabel 2.2 fungsi pin portc
Tabel 2.3 fungsi pin portd
B. Resistor
Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi
dua, yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap. Resistro linear (resistor
tetap) adalah resistor yang bilai tahananya tetap. Sedangkan resistor
nomlinear (resistor tidak tetap) adalah resistro yang nilai tahananya dapat
diubah-ubah, misalnya fotoresistor, thermistor, potensiometer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 2.2 Resistor
(http://gitorolis.weebly.com/2/post/2010/08/first-post.html)
Resistor merupakan sebuah komponen yang bersifat pasif, berguna
untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Satuan resistor disebut
dengan ohm. Besarnya nilai tahanan resistor ditentukan oleh warna yang
tertera pada badan resistor. Warna-warna tersebut mempunyai nilai
terrtentu, seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4 Nilai gelang resistor
Dalam aplikasinya resistor mempunyai batas nilai yang disebut
toleransi. Presentase toleransi yang dibuat oleh pabrik mempengaruhi nilai
resistor yang ada dalam batas-batas tertentu sesuai dengan nilai toleransi
komponen tersebut. (Sugiri, 2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
C. Ldr
Ldr merupakan salah satu resistor yan nilai tahananya dapat
berubah-ubah. Ldr berfungsi sebagai sensor cahaya. Bila terkena cahaya
maka nilai resistansinya akan mengecil. Pada umumnya digunakan pada
rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan saklar, kamera dan lain
sebagainya, bentuk fisik ldr dapat dilihat dari gambar berikut. (Sugiri,
2008)
Gambar 2.3 bentuk fisik dan simbol ldr
(http://doktertech.blogspot.com/2010/12/tranduser.html)
D. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang sering digunakan
sebagai penyearah arus, penahan arus searah, filter dan lain-lain. Kapasitor
juga dibedakan menjadi dua, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak
tetap.
Kapasitor atau sering juga disebut kondensator berfungsi
menyimpan tenaga listrik untuk sementara. Selain itu, kondensator juga
dimanfaatkan untuk penapisan (filtering), penalaan (tuning), pengopelan
sinyal dari satu rangkaian ke rangkaian lain dan sebagainya.
Satuan kapasitor adalah farad disingkat F. namun untuk kapasitor
satuan ini masih terlalu besar, sehingga dipakailah satuan-satuan yang
lebih kecil seperti mikro farad(uf), nano farad (nf), dan piko farad (pf).
Cara pembacaan harga kapasitor berbeda-beda sesuai dengan
jenisnya. Ada yang tertera pada badan kapasitor dalam bentuk tabel dan
ada juga yang menggunakan kode warna. Berikut gambar dari kapasitor.
(Sugiri, 2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar 2.4 Kapasitor
(http://www.sayelectric.com/capacitor/)
E. Dioda
Dioda adalah komponen yang memiliki 2 terminal dan terbuat dari
sambungan 2 jenis semikonduktor p dan n. dioda mempunyai dua buah
kaki yaitu kaki anoda dan katoda. Ada beberapa cara menentukan kaki-
kaki tersebut:
1. Beradasarkan titik
Kaki yang dekat dengan tanda titik adalah kaki katoda
sedangkan yang lain adalah kaki anoda.
2. Berdasarkan cincin
Cincin tersebut terletak pada ujung badan dioda. Kaki yang
paling dekat dengan cincin adalah kaki katoda, sedangkan
yang lain adalah kaki anoda. (Sugiri, 2008)
Gambar 2.5 Dioda
(http://doktertech.blogspot.com/2010/12/dioda.html)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
F. LM35
Termometer digital adalah pengukur suhu berbasiskan elektronika
dengan menampilkan suhu dalam format digital (misalnya ke LCD atau 7
segment), sensor suhu menggunakan LM35. Keluaran LM35 adalah
tegangan analog yang proposional dengan suhu. Perhatikanlah dibawah ini
, pin vs dihubungkan ke sumber tegangan 5v, vout dimasukan ke input
mikrokontroler dan pin GND dihubungkan ke Ground. (Budiharto
Widodo, Rizal Gamayel. 2006)
Gambar 2.6 LM35
(http://telinks.wordpress.com/2010/04/09/rangkaian-sensor-suhu-
lm35/)
G. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak
digunakan karena tampilanya menarik. LCD paling banyak digunakan saat
ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya yang cukup murah. LCD
M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2 baris x 16
kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan
mikrokontroler yang didesain khusus mengendalikan LCD.
Mikrokontroler HD44780 buatan hitachi yang berfungsi sebagai
pengendali LCD memiliki CGROM(Character Generator Read Only
Memory), CGRAM (Character Generator Random Acces Memory), dan
DDRAM(Display data Random Access Memory).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2x40
dan 4x40), dimana kita menggunakan ddram untuk mengatur tempat
penyimpanan karakter tersebut. (Budiharto Widodo, Rizal Gamayel. 2006)
Gambar 2.7 LCD
(http://unelectronica.260mb.com/2010/04/manejo-lcd-16x2-
usando-pic16f877a/)
H. Keypad
Keypad sering digunakan sebagai suatu input pada beberapa
peralatan yang berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad
sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris
dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Agar mikrokontroller dapat melakukan scan keypad, maka port
mengeluarkan salah satu bit dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan
logika low “0” dan selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji
jika ada tombol yang ditekan pada kolom tersebut. Sebagai konsekuensi,
selama tidak ada tombol yang ditekan, maka mikrokontroller akan melihat
sebagai logika high “1” pada setiap pin yang terhubung ke baris.
(http://www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller%20bab7%20Keypad.ht
m)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 2.8 Keypad
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7974736)
I. Servo Motor
Servo motor dilengkapi dengan motor dc untuk mengendalikan
posisi sebuah robot. Rotor motor dapat berputar/diposisikan hingga 180.
Servo motor continuous dapat berputar hingga 360 derajat. Servo motor
biasa digunakan untuk mengendalikan gerak seperti model mobil, pesawat,
perahu dan lain-lain.
Servo adalah dc motor dengan tambahan elektonika untuk kontol
PW, servo mempunyai 3 kabel yaitu vcc, ground dan PW input. Tidak
seperti PWm pada DC motor, input sinyal untuk servo tidak digunakan
untuk mengatur kecepatan, tetapi digunakan untuk mengatur posisi dari
putaran servo (Budiharto Widodo. 2009)
Gambar 2.9 Motor Servo
(http://www.toysonics.com/hitec-hs-985mg-ultra-torque-coreless-
motor-servo-32985s.html)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB III
DESAIN dan PERANCANGAN
A. Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem buka tutup atap cerdas dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Bagian input
Bagian input merupakan sumber perintah atau masukan
yang diprosess mikrokontroler sumber perintah ini terdiri dari
sensor cahaya, sensor suhu, sensor hujan dan keypad.
2. Bagian pemroses
Pada bagian pemroses terdapat rangkaian mikrokontroler
ATMega16 yang memiliki fungsi sebagai pengatur atau pengolah
data yang masuk melalui bagian input, selanjutnya akan diolah dan
diteruskan ke bagian output.
3. Bagian output
Bagian output merupakan hasil jadi setelah diproses oleh
mikrokontroler. Adapun outputnya berupa buzzer, lcd dan gerak
servo Berikut diagram blok sistem buka tutup atap cerdas:
Pemroses
(Mkrokontroler
ATMega 16)
Input
(sensor cahaya,
sensor suhu,
sensor hujan,
keypad)
Output
(Buzzer, LCD dan
Servo)
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Keterangan:
1. Sensor hujan akan mendeteksi adanya air yang terkena pada
sensor
2. Sensor cahaya dan suhu akan mendeteksi adanya penurunan
tingkat cahaya dan nilai suhu yang berbanding lurus sesuai cuaca
3. Keypad digunakan sebagai input pengatur variabel suhu, cahaya
dan hujan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4. Mikrokontroler ATMega 16 akan merubah sinyal analog ke dalam
data digital kemudian memprosesnya
5. Data ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam LCD
6. Jika terdeteksi adanya nilai sensor yang melebihi variabel maka
buzzer akan menyala sebagai pertanda atap terbuka atau tertutup
7. Servo akan digerakkan apabila suatu kondisi terpenuhi.
B. Perancangan Hardware
1. Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 16
Rangkaian pada gambar di bawah ini merupakan rancangan
rangkaian minimum mikrokontroler ATMEGA16. Rangkaian yang
digunakan sebagai sistem minimum ini sangatlah sederhana hanya
terdiri 24 atas IC mikrokontroler ATMEGA16, resistor 10K Ohm
yang berfungsi sebagai tahanan arus yang masuk ke kaki reset push
button. dua buah kapasitor 22 pF yang berfungsi sebagai filter
terhadap tegangan yang masuk untuk meminimalisir ripple yang
diaktifkan oleh sumber tegangan sehingga tegangan yang masuk
benar-benar tegangan yang ideal. Satu buah crystal yang berfungsi
sebagai pengatur detak yang nantinya akan berpengaruh terhadap
timer pada algoritma program mikrokontroler.
Gambar 3.2 Sistem Minimum ATMEGA 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Rangkain sensor cahaya
Rangkaian ini terdiri dari ldr dan resistor 10k ohm.
Rangkaian sensor cahaya ini menggunakan ldr sebagai sensornya.
Apabila dalam keadaan gelap atau ldr tertutup maka nilai dari
hambatan bertambah sedangkan pada keadaan terang atau ldr
terbuka maka nilai dari hambatan berkurang. Pada rangkaian ini
terdapat 3 kaki yakni terdiri dari kaki ground, kaki Vcc dan kaki
input. Adapun kaki input masuk kedalam port A dari
mikrokontroler. Berikut gambar dari rangkaian ini:
Gambar 3.3 Sensor Cahaya
3. Rangkaian Sensor suhu
Rangkaian sensor suhu terdiri dari ic lm35 sebagai
sensornya. Lm35 memilki 3 kaki dimana kakinya terdiri dari
ground, Vcc dan Vout (data). Adapun kaki Vout akan masuk ke
dalam port A dari mikrokontroler. Berikut skema dari sensor suhu:
Gambar 3.4 Sensor Suhu
4. Rangkaian sensor hujan
Rangkaian ini terbuat dari pcb dan resistor. Rangkaian
sensor hujan ini berkerja dengan cara apabila terkena air maka nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dari Vout akan bertambah namun apabila dalam keadaan kering
nilai dari Vout akan stabil. Berikut gambar dari skema rangkaian
hujan:
Gambar 3.5 Sensor Hujan
5. Keypad 4x4
Keypad yang digunakan adalah jenis keypad matriks 4X4.
Keypad digunakan sebagai inputan data. Pada keypad, data yang
berupa data desimal akan dikonversi menjadi data biner, yang
kemudian data biner tersebut akan digunakan sebagai input data
pada mikrokontroller. Keypad sesungguhnya terdiri dari sejumlah
saklar, yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.6 Skema Keypad
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
6. Rangkaian Catu daya
Rangkaian catu daya dirancang untuk berfungsi sebagai
sumber listrik yang digunakan untuk menyuplai seluruh kebutuhan
listrik dari rangkaian keseluruhan. Sumber tegangan pada
rangkaian ini berasal dari stop kontak langsung dengan tegangan
AC 220V. Akan tetapi karena mikrokontroler membutuhkan
tegangan 5 volt maka dibutuhkan juga catu daya dengan tegangan
5 V, untuk membuat rangkaian ini dibutuhan 1 buah IC regulator
7805 yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menjadi 5V serta
kapasitor sebagai filternya. Gambar dari rangkaian penurun
tegangan ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.7 Rangkaian Catu daya
C. Perancangan Program
Program yang akan di gunakan oleh mikrokontroler tidak ditulis
secara langsung melainkan ditulis terlebih dahulu dalam diagram alir
(flowchart). Dalam penyusunan program untuk mikrokontroler harus
diperhatikan logika yang dipakai agar program dapat berjalan dengan baik.
Kesalahan dalam penulisan logika suatu program, akan menyebabkan
kesalahan dari hasil keluaran program tersebut. Sebelum menulis program,
harus ditentukan masalah yang akan diselesaikan untuk membantu
melacak kebenaran logika suatu program. Berikut flowchart dari sistem
atap cerdas ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Cek s. cahaya <=
var. cahaya
dan
cek s. suhu <= var. suhu
Inputkan
nilai
variabel
suhu, hujan,
cahaya
stop
start
Cek s. hujan >=
var. hujantidak
Servo menutup
atap
Servo membuka
atap
ya
ya
tidak
Tidak
ya
Matikan
sistem?
Power off
Power on
Pilih Mode?
Manual atau
otomatis
Mode otomatis
Mode Manual
Membaca input
dari keypad
Key = 5
Key = 0
Lanjutkan mode
manual atau
otomatis ?
manual
otomatis
tidak
Gambar 3.8 Flowchart Sistem Atap Cerdas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Keterangan :
1. Saat rangkaian dinyalakan, maka mikrokontroler akan meminta
input variabel melalui keypad
2. Selanjutnya variabel akan disimpan dalam eerom mikrokontroler
3. Mikrokontroler akan melakukan pengecekkan dengan
membandingkan nilai variabel hujan dengan nilai input dari sensor
hujan
4. apabila nilai sensor hujan lebih tinggi maka servo akan langsung
menutup atap.
5. namun apabila nilai sensor hujan lebih rendah dari nilai variabel
hujan maka akan dilanjutkan kedalam pengecekkan sensor suhu
dan sensor cahaya
6. apabila nilai sensor cahaya dan sensor suhu kurang dari variabel
yang ditentukan maka servo akan bergerak menutup atap
7. apabila nilai dari sensor cahaya dan sensor suhu lebih dari variabel
yang ditentukan maka servo akan bergerak membuka atap.
D. Perancangan Sotfware
1. Eagle
Software yang digunakan untuk membuat skematik PCB
2. BASCOM AVR
Software yang digunakan untuk pembuatan program
mikrokontroler khusus digunakan untuk bahasa basic.
3. USB ASP Downloader
Software yang digunakan untuk melakukan download file kedalam
mikrokontroler
E. Perancangan Mekanik
Bentuk atap rumah ada beberapa jenis yakni: Atap vent, atap
sliding, Atap awning dan atap Louvre. Atap Louvre, Atap jenis ini paling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
cocok diaplikasikan sebagai atap cerdas, karena dapat membuka dan
menutup secara cepat dan efisien. Hal ini disebabkan perputaran poros
stripnya yang dapat membuka dan menutup hanya dengan kurang lebih 60
derajat putaran motor. Selain itu konstruksi dari sistem atap jenis ini tidak
memerlukan ruang lingkup yang luas, karena atap ini terdiri dari beberapa
strip atap yang dapat menjalankan fungsinya sebagai pelindung dari sinar
matahari atau membuka, agar sinar matahari dapat masuk hanya dengan
memutar poros atap louvre tersebut.
Maka dengan pertimbangan diatas perancangan ini menggunakan
tipe atap bentuk louvre, berikut gambar awal rancangan atap louvre:
Gambar 3.9 Rancangan Bentuk atap Louvre
Untuk pergerakan dari atap ini diperlukan tali yang
menghubungkan antar strip atap agar atap dapat terbuka dan tertutup.
Tentunya tali tersebut dihubungkan dengan motor servo sebagai penggerak
utamanya.
Mekanik yang dibuat menggunakan bahan dasar almunium dan
galvalum. Almunium balok digunakan sebagai rangka utama sedangkan
alumunium tabung sebagai jari-jari pengerak. Galvalum yang digunakan
adalah lempengan dengan ketebalan 0,3 milimeter. Galvalum ini
digunakan sebagai lempengan atap. Untuk mengabungkan antara rangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
utama dengan jari-jari atap adalah dengan menggunakan klem pada bagian
samping.
Strip pada atap dibuat dengan dimensi panjang 12 cm dan dimensi
lebar 50 cm. sedangkan pada jari jari atap dibuat sekitar 60 cm. untuk
rangka utama dibuat dengan panjang 70 cm dan lebar 50 cm.
Untuk langkah kerjanya adalah sebagai berikut, apabila servo
menarik tali maka tali akan menarik tiap strip atap dan atap akan terbuka
tetapi apabila servo mengendorkan tali maka tali akan mmelepaskan secara
perlahan strip atap dan atap akan tertutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB IV
IMPLEMENTASI dan ANALISA
A. Pengujian Rangkaian Sistem minimum ATMega 16
Pengujian rangkaian sistem minimum ATMega 16 dengan
menggunakan bantuan keypad dan lcd. Dengan mengambil nilai
dari keypad ke dalam mikrokontroler kemudian ditampilkan
melalui LCD. Adapun pengujian pada rangkaian ini juga dapat
digunakan untuk pengujian keypad 4x4 serta pengujian lcd.
Berikut rangkaian pengujinya:
Gambar 4.1 Pengujian Sistem Minimum ATMEGA 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Pada pengecekkan ini ditujukan untuk mengecek apakah
rangkaian sistem minimum telah berjalan dengan baik atau belum.
Dalam pengujian ini diberikan listing program sebagai berikut:
$regfile = "m16def.dat"
$crystal = 11059200
Config Portd = Input
Config Kbd = Portd
Dim Kbd_data As Byte
Declare Sub Keypad()
Do
Cls
Gosub Keypad
Upperline
Lcd B
Wait 1
Loop
End
Sub Keypad()
Kbd_data = Getkbd()
Select Case Kbd_data
Case 0 : B = "1"
Case 1 : B = "4"
Case 2 : B = "7"
Case 4 : B = "2"
Case 5 : B = "5"
Case 6 : B = "8"
Case 7 : B = "0"
Case 8 : B = "3"
Case 9 : B = "6"
Case 10 : B = "9"
End Select
End Sub
B. Pengujian Rangkaian Sensor cahaya
Pengujian rangkaian sensor cahaya dilakukan dengan
menggunakan multimeter. Dengan memasang pada skala voltase
untuk mengukur hasil tegangan keluar dari ldr. Caranya dengan
menghubungkan kabel negatif multimeter dengan ground pada
rangkaian ldr dan kabel positif multimeter pada keluaran ldr yang
ditujukan ke mikrokontroler. Kemudian memasang kutub posistif
catu daya pada Vcc rangkaian ldr dan memasang kutub negatifnya
pada ground rangkaian ldr Berikut hasil pengujiannya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Cahaya
Voltase (DC) Keadaan Vout (DC)
5 V Tertutup 0,25 V
5 V Terbuka 2,1 V
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya
C. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
Rangkaian sensor suhu ini menggunakan IC lm35dz,
dimana ic ini memiliki kenaikan 1/100 volt per derajat celcius.
Sehingga pada sensor ini memerlukan faktor pengali 100 setiap 1
volt. Maka apabila nilai tegangan masukan sebesar 5 volt maka
diperlukan faktor pengali 5 (untuk referensi) setiap 1 volt.
Pada pengujian ini pada rangkaian sensor suhu diberikan 2
keadaan yakni keadaan disentuh dan bebas. Dengan asumsi bahwa
keadaan disentuh maka suhunya adalah 36 derajat celcius,
sedangkan keadaan bebas maka suhunya adalah 29 derajat celcius.
Berikut hasil pengujiannya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 4.2 Pengujian Sensor Suhu
Voltase (DC) Suhu (0C) Vout (DC)
5 V 36 0,32 V
5 V 29 0,275 V
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Suhu
D. Pengujian Rangkaian Sensor Hujan
Pengujian rangkaian sensor hujan dilakukan dengan
menggunakan mengabungkan rangkaian ini dengan sistem
minimum ATmega 16. Kemudian hasil keluaran dari sensor ini
akan ditampilkan melalui LCD.
Rangkaian sensor hujan ini bekerja dengan cara
menghubung singkatkan antara vcc dengan ground. Tentunya
dengan ditambah resistor pada bagian ground agar tidak mudah
konslet. Adapun nilai resistansi pada pengujian ini adalah 1Kohm.
cara pengujianya adalah dengan mendownloadkan listing program
berikut kedalam mikrokontroler:
$regfile = "m16def.dat"
$crystal = 11059200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.5 , Db5 = Portc.4 , Db6 =
Portc.3 , Db7 = Portc.2 , E = Portc.6 , Rs = Portc.7
Config Lcd = 16 * 2
Cursor Off
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
Start Adc
Dim Hu As Word
Do
Cls
Hu = Getadc(7)
Upperline
Lcd Hu
Wait 3
Loop
Pada listing diatas digunakan untuk mengambil data Vout
yang masuk ke dalam mikrokontroler dalam bentuk analog dan
kemudian mengubahnya kedalam bentuk digital. Dari listing
program diatas yang didownloadkan ke dalam mikrokontroler
ATMega 16 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian Sensor Hujan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Hujan
Voltase (DC) Keadaan Data ADC
5 V Basah 795
5 V Kering 141
E. Pengujian Buzzer
Pengujian Buzzer bisa dilakukkan dengan cara meberikan
catu daya. Kaki positif Buzzer dihubungkan dengan vcc dari catu
daya sebesar 5 V, sedangkan kaki negatif dihubungkan dengan
Ground. Kondisi High(1) pada port mikro akan menyebabkan
Buzzer berbunyi,sedangkan kondisi Low(0) akan membuat Buzzer
tetap diam. Buzzer ini akan digunakan sebagai output dalam
rangkaian keseluruhan. Apabila dalam keadaan atap akan menutup
atau membuka maka buzzer akan berbunyi sebagai tanda
peringatan.
F. Pengujian Rangkaian Catu Daya
Dalam melakukan pengujian rangkaian ini diperlukan
bantuan sebuah multimeter. Multimeter disini berfungsi sebagi
voltmeter DC untuk menghitung berapa nilai voltase sebelum dan
sesudah melalui rangkaian catu daya. Berikut gambar pemasangan
multimeter pada rangkaian catu daya.
Gambar 4.5 Pengujian Catu Daya
Pada pengukuran yang dilakukan dititik uji yaitu dibagian
suplai tegangan utama yang terletak di power 12 V AC dan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
bagian output terdapat 2 IC Regulator yakni 7805 dan 7812, maka
hasil yang didapatkan ialah seperti yang ditampilkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.4 Pengujian Catu Daya
Suplay daya (AC) Output catu daya (DC)
12 V 4,85 V
12 V 11,59 V
G. Langkah Pemrograman
1. Bascom AVR
Pemrograman source code kedalam IC ATMega16
dilakukan setelah semua komponen dibuat dan dipasang
dengan benar. Bahasa yang digunakann untuk melakukan
pemrograman ini adalah dengan menggunakan bahasa basic,
penulisan dan prosess compile dilakukan dengan menggunakan
bantuan software “BASCOM AVR”, program tersebut
merupakan program aplikasi yang berfungsi sebagai compiler
bahasa yang sesuai digunakan dengan mikrokontroler keluarga
AVR. Berikut cara pemrograman kedalam mikrokkontroler.
a. Membuat file baru dengan cara klik menu file > new
dan selanjutnya menuliskan listing program
kedalamnya.
Gambar 4.6 membuat file baru
b. Setelah selesai menulis listing program, langkah
selanjutnya adalah menyimpan program dengan cara
file > save dengan ekstensi file “.bas”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Kemudian melakukan compile atau menekan tombol F7
selanjutnya hasil compile akan berupa file dengan
ekxtensi “.hex”. file hex inilah yang akan didiownload
ke mikrokontroler.
Gambar 4.7 Program Bascom
2. AVRDUDE
Untuk melakukan download program ke dalam
mikrokontroler dengan menggunakan bantuan program
avrdude. Avrdude merupakan program downloader yang
kompatibel untuk semua jenis mikrokontroler dan semua
jenis port, namun avrdude masih menggunakan comand
prompt. Untuk menggunakan avrdude secara GUI yakni
menggunakan software usb_asp_downloader maka Adapun
cara penggunaanya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan setting untuk lokasi dari avrdude.exe
dan avrdude.conf dengan memilih tab configuration
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kemudian arahkan lokasi avrdude ke avrdude.exe
dan configurasi filenya ke avrdude.conf.
Gambar 4.8 Konfigurasi AVRdude
b. Melakukan seting pada bagian tab configuration,
dengan melakukan setting pada bagian device, port
dan programer.
Gambar 4.9 Setting Device
c. Kemudian pilih tab files, pada bagian flash,
memberikan ceklist pada opsi write untuk menulis
kedalam mikrokontroler, kemudian memilih file
yang akan didownload
Gambar 4.10 Mendownload File
d. Langkah terakhir dengan mengklik tombol execute,
untuk menjalankan penulisan program kedalam
mikrokontroler.
Gambar 4.11 Execute
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari perencanaan dan pembuatan sistem dan kemudian
dilakukan pengujian serta analisa. Dapat disimpulkan bahwa pembuatan
Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini yang telah
diselesaikan memiliki beberapa fasilitas yang ditawarkan diantaranya:
1. Sistem atap cerdas menggunakan 3 buah sensor sebagai
pendeteksi, yakni sensor suhu, sensor cahaya dan sensor hujan.
2. Sistem atap ini menggunakan 3 buah output antara lain : buzzer,
lcd 16x2, Motor Servo
3. Sistem atap cerdas ini mampu dikendalikan secara manual dengan
keypad maupun otomatis dengan input dari 3 sensor.
4. Sistem ini dapat digunakan dalam semua jenis cuaca dengan
pemberian variabel pada ketiga sensor dilakukan secara tepat
B. Saran
Dari Prototype Sistem Atap Cerdas berbasis Mikrokontroler ini
diharapkan bisa diimplementasikan dalam bentuk yang sesungguhnya,
dengan perbaikan sistem. Di antaranya:
1. Apabila atap bentuk ini diaplikasikan secara real sebaiknya
menggunakan gear sebagai gerigi perputaran pada jari-jari atap dan
rantai untuk menyambungkan antar gear dan akan lebih baik lagi
apabila digunakan motor yang disesuaikan kekuatanya