proteksi

3
Nama : Yehezkiel Y. Putra NIM : 5115116979 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro Motor : 1. Relai Arus Lebih dan Skring Lebur Untuk memproteksi motor listrik dari pembebanan lebih maupun hubungan singkat kita dapat menggunakan relai arus lebih. 2. Relai Stall Stall Adalah fenomena dimana putaran motor sewaktu start tidak dapat dinaikkan dengan cepat karena beban yang terlalu berat. Relai arus lebih harus distel sedemikian rupa dimana relai arus lebih selama periode start harus membolehkan arus start yang tinggi selama tidakmelampui batas waktu tertentu yang menyangkut kemampuan termal motor. 3. Relai Tegangan Rendah/Hilang Saklar motor listrik umumnya menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar (holding coil). Proteksi tegangan rendah atau hilang diperlukan karena tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih. Sedangkan tegangan pasokan hilang perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan datang kembali. 4. Relai Arus Urutan Negatif Apabila pasokan daya dari salah satu fasa hilang, dapat menimbulkan pemanasan berlebihan dalam stator dan rotor motor. Relai ini mampu melakukan proteksi motor terhadap gangguan antar fasa, gangguan fasa-tanah, beban lebih, arus urutan negatif dan motor macet. Generator : 1. Relai Jarak (Distance Relay) Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di muka generator sampai batas jangkauannya. 2. Relai Periksa Sinkron (Synchron Check Relay) Pengaman bantu generator untuk mendeteksi persyaratan sinkronisasi atau parallel. 3. Relai Tegangan Kurang (Undervoltage Relay) Untuk mendeteksi turunnya tegangan sampai di bawah harga yang diijinkan. 4. Relai Daya Balik (Reverse Power Relay) Untuk mendeteksi daya balik sehingga mencegah generator bekerja sebagai motor. 5. Relai Kehilangan Medan Penguat (Loss of Excitation Relay) Untuk mendeteksi kehilangan arus penguat pada rotor. 6. Relai Fasa Urutan Negatif (Negative Phase Sequence Relay)

Upload: jaka-gintiri

Post on 22-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAH PROTEKSI

TRANSCRIPT

Page 1: Proteksi

Nama : Yehezkiel Y. PutraNIM : 5115116979Prodi : Pendidikan Teknik Elektro

Motor :1. Relai Arus Lebih dan Skring Lebur

Untuk memproteksi motor listrik dari pembebanan lebih maupun hubungan singkat kita dapat menggunakan relai arus lebih.

2. Relai Stall StallAdalah fenomena dimana putaran motor sewaktu start tidak dapat dinaikkan dengan cepat karena beban yang terlalu berat. Relai arus lebih harus distel sedemikian rupa dimana relai arus lebih selama periode start harus membolehkan arus start yang tinggi selama tidakmelampui batas waktu tertentu yang menyangkut kemampuan termal motor.

3. Relai Tegangan Rendah/HilangSaklar motor listrik umumnya menggunakan magnet pemegang kontak-kontak saklar (holding coil). Proteksi tegangan rendah atau hilang diperlukan karena tegangan yang rendah dapat menimbulkan arus lebih. Sedangkan tegangan pasokan hilang perlu diikuti pembukaan saklar agar jangan timbul arus berlebihan jika tegangan pasokan datang kembali.

4. Relai Arus Urutan NegatifApabila pasokan daya dari salah satu fasa hilang, dapat menimbulkan pemanasan berlebihan dalam stator dan rotor motor. Relai ini mampu melakukan proteksi motor terhadap gangguan antar fasa, gangguan fasa-tanah, beban lebih, arus urutan negatif dan motor macet.

Generator :1. Relai Jarak (Distance Relay)

Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di muka generator sampai batas jangkauannya.

2. Relai Periksa Sinkron (Synchron Check Relay)Pengaman bantu generator untuk mendeteksi persyaratan sinkronisasi atau parallel.

3. Relai Tegangan Kurang (Undervoltage Relay)Untuk mendeteksi turunnya tegangan sampai di bawah harga yang diijinkan.

4. Relai Daya Balik (Reverse Power Relay)Untuk mendeteksi daya balik sehingga mencegah generator bekerja sebagai motor.

5. Relai Kehilangan Medan Penguat (Loss of Excitation Relay)Untuk mendeteksi kehilangan arus penguat pada rotor.

6. Relai Fasa Urutan Negatif (Negative Phase Sequence Relay)Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban tidak seimbang dari batas-batas yang diijinkan.

7. Relai Arus Lebih Seketika (Instantaneous Over Current Relay)Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang ditentukan dalam waktu seketika.

8. Relai Arus Lebih dengan Waktu Tunda (Time Over Current Relay)Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam waktu yang ditentukan.

9. Relai Penguat Lebih (Over Excitation Relay)Untuk mendeteksi penguat lebih pada generator.

10. Relai Tegangan Lebih (Over Voltage Relay)a. Bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan yang dihubungkan

segitiga, untuk mendeteksi gangguan stator hubung tanah.

Page 2: Proteksi

b. Bila terpasang pada terminal generator : untuk mendeteksi tegangan lebih.11. Relai Keseimbangan Tegangan (Voltage Balance Relay)

Untuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan ke pengatur tegangan otomatis (AVR) dan ke relai.

12. Relai WaktuUntuk memperlambat/mempercepat waktu.

13. Relai Stator Gangguan Tanah (Stator Ground Fault Relay)Untuk mendeteksi gangguan hubung tanah pada stator.

14. Relai Kehilangan Sinkronisasi (Out of Step Relay)Untuk mendeteksi kondisi asinkron pada generator yang sudah paralel dengan sistem.

15. Relai Pengunci (Lock Out Relay)Untuk menerima signal trip dari relai-relai proteksi dan kemudian meneruskan signal trip ke PMT, alarm, dan peralatan lain serta penguncinya.

16. Relai Frekuensi (Frequency Relay)Untuk mendeteksi besaran frekuensi rendah/ lebih di luar harga yang ditentukan.

17. Relai Differensial (Differential Relay)Untuk mendeteksi gangguan hubung singkat pada daerah yang diamankan.

Trafo :1. Relai Suhu

Berfungsi mendeteksi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang akan membunyikan alarm serta mengeluarkan/mentripkan PMT. Relai suhu ini dipasang pada semua transformator.

2. Relai Beban LebihBerfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan akibat beban lebih.

3. Relai BucholzBerfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan pemanasan setempat dalam minyak transformator.

4. Relai Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)Bagi transformator tanpa konservator, dipasang relai tekanan mendadak yang dipasang pada tangki, dan bekerja dengan pertolongan membran. Relai ini dipasang pada semua transformator.

5. Relai Arus LebihBerfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar phasa di dalam maupun di luar daerah pengamanan transformator. Relai ini juga diharapkan mempunyai sifat komplementer dengan relai beban lebih. Relai ini berfungsi juga sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya.

6. Relai Gangguan TanahBerfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung tanah, di dalam dan di luar daerah pengamanan.

7. Relai DifferensialBerfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam daerah pengamanan transformator.

8. Relai Gangguan Tanah Terbatas (Restricted Earth Fault Relay)Berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah dalam daerah pengamanan transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial.

9. Relai Fluksi LebihBerfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai ini mendeteksi besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi.