prospektus - gihon-indonesia.com · risiko usaha perseroan selengkapnya dicantumkan pada bab vi di...

219
PROSPEKTUS PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK Tanggal Efektif : 26 Maret 2018 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 28 Maret – 3 April 2018 Tanggal Penjatahan : 5 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 April 2018 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018 Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Penunjang Telekomunikasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: APL Tower-Central Park 19th Floor/Unit T7 Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470 Telepon: +62 21 29659371 Website: www.gihon-indonesia.com Email: [email protected] PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA Sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah) Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Indo Premier Sekuritas RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI, TETAPI SAHAM- SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2018

Upload: nguyennhu

Post on 16-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

PT. GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7Jl. S. Parman Kav.28Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371Website: www.gihon-indonesia.com

Email: [email protected]

PROSPEKTUSPR

OSPEK

TUS PEN

AWA

RA

N U

MU

M SA

HA

M PER

DA

NA PT G

IHO

N TELEK

OM

UN

IKA

SI IND

ON

ESIA TBK

Tanggal Efektif : 26 Maret 2018Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 28 Maret – 3 April 2018Tanggal Penjatahan : 5 April 2018Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 April 2018Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TbkKegiatan Usaha Utama:

Jasa Penunjang TelekomunikasiBerkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat:APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7Jl. S. Parman Kav.28Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371Website: www.gihon-indonesia.com

Email: [email protected]

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANASebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah)Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2018

Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

Page 2: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dengan Surat No. 013/Let/GTI/I/2018 tanggal 18 Januari 2018 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 dan peraturan pelaksananya serta perubahan-perubahannya (“UUPM”).

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan saham yang ditetapkan oleh BEI. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEl, maka Penawaran Umum Saham Perdana ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Semua Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Cover PSK Final Gihon_og.indd 2 3/27/18 11:56 PM

Page 3: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

i

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................................................................................... iii

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS ......................................................................................................................................................................xi

RINGKASAN ....................................................................................................................................................................................................... xiii

I. PENAWARAN UMUM ................................................................................................................................................................................... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM .......................................................... 4

III. PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................................................................................. 8

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................................................................................ 18

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ......................................................................................................................... 22

VI. FAKTOR RISIKO ......................................................................................................................................................................................... 38

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ........................................................................ 45

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ......... 46

8.1. Riwayat Singkat Perseroan .......................................................................................................................... 46

8.2. Dokumen Perizinan Perseroan ...................................................................................................................... 47

8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan .............................................................................................. 48

8.4. Pengurusan dan Pengawasan ....................................................................................................................... 51

8.5. Struktur Organisasi Perseroan ...................................................................................................................... 59

8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) .................................................................. 60

8.7. Pengelolaan Risiko ...................................................................................................................................... 60

8.8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) ........................................................................... 60

8.9. Sumber Daya Manusia ................................................................................................................................. 61

8.10. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk

Badan Hukum .............................................................................................................................................. 62

8.11. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum ........................................................ 63

8.12. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi .................................................................................................. 64

8.13. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ....................................................................................... 67

8.14. Keterangan Tentang Aset Tetap .................................................................................................................... 72

8.15. Asuransi ..................................................................................................................................................... 72

8.16. Perkara yang Dihadapi Perseroan, dan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan ............................................. 78

8.17. Kegiatan Usaha Perseroan Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha ............................................................ 79

8.17.1 Umum ........................................................................................................................................ 79

8.17.2 Strategi Bisnis Perseroan ............................................................................................................ 79

8.17.3 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan ................................................................................... 80

8.17.4 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan ................................................................................... 81

8.17.5 Kolokasi ..................................................................................................................................... 82

8.17.6 Kegiatan Usaha .......................................................................................................................... 83

8.17.7 Penjualan dan Pemasaran ........................................................................................................... 84

8.17.8 Penyewa Utama Sites Telekomunikasi Perseroan .......................................................................... 84

8.17.9 Persaingan Usaha ....................................................................................................................... 85

8.17.10 Prospek Usaha ........................................................................................................................... 85

IX. EKUITAS ....................................................................................................................................................................................................... 87

Page 4: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

ii

X. KEBIJAKAN DIVIDEN ................................................................................................................................................................................ 89

XI. PERPAJAKAN .............................................................................................................................................................................................. 90

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK ...................................................................................................................................................................... 93

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL.................................................................................................................. 95

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT

PEMEGANG SAHAM ................................................................................................................................................................................ 100

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ........................................................................................................................................................113

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ................................................... 121

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................................................................................ 123

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ...................................................................... 141

Page 5: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN “Afiliasi” : berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat

(1) UUPM, yaitu: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan

sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“Akuntan Publik” : berarti Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Agen Penjualan” : berarti pihak yang membantu dalam penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, baik untuk penawaran yang bersifat domestik atau internasional, selain dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek.

“Anggota Bursa” : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinis ikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM.

”BAE” : berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Saham Perdana yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta.

“Bapepam” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM.

“Bapepam dan LK” : berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Page 6: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

iv

“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan.

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau ”DPPS”

: berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS.

“Efektif” : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

• atas dasar lewatnya waktu, yakni: 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau

45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

• atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Emisi” : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham” atau ”FKPS”

: berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau ”FPPS”

: berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan (jika ada) dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Harga Penawaran” : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) per saham.

“Hari Bursa” : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Page 7: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

v

“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan.

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau ”DPPS”

: berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS.

“Efektif” : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

• atas dasar lewatnya waktu, yakni: 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau

45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

• atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Emisi” : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham” atau ”FKPS”

: berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau ”FPPS”

: berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan (jika ada) dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Harga Penawaran” : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) per saham.

“Hari Bursa” : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kalender” : berarti setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender Gregorius termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

“Hari Kerja” : berarti suatu hari (selain Sabtu atau Minggu atau hari yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur) di mana bank buka untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia.

“IAPI” : berarti singkatan dari Institut Akuntan Publik Indonesia.

“Jadwal Penawaran Umum”

: Berarti jangka waktu Penawaran Umum yang akan ditentukan bersama-sama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan akan dimuat dalam Prospektus, yang memuat kegiatan yang berhubungan dengan Penawaran Umum.

“Kemenkumham” : berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

“Konfirmasi Tertulis” : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.

“KSEI” : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan peraturan pasar modal.

“Konsultan Hukum” : berarti Assegaf Hamzah & Partners yang melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Manajer Penjatahan” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, sebagai salah satu dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang bertanggung jawab atas penjatahan dari Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

“Masa Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti suatu jangka waktu di mana permintaan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dapat diajukan oleh Masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, jangka waktu mana tidak dapat kurang dari satu Hari Kerja.

“Masyarakat” : berarti perorangan dan/atau institusi dan/atau badan hukum, baik Warga Negara Indonesia dan/atau entitas hukum Indonesia dan/atau badan usaha Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau entitas asing dan/atau badan usaha asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

“Menkumham” : berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama menjadi

Page 8: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

vi

Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

“OJK” : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Pasar Perdana” : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek.

“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan.

“Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek.

“Pemerintah” : berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Awal” : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017 (sebagaimana di definisikan dibawah) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

“Penawaran Umum” atau “Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

“Penitipan Kolektif” : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

“Penjamin Emisi Efek” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan menjamin penjualan Saham yang DItawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment), serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai Bagian Penjaminan.

“Penjamin Pelaksana Emisi Efek”

: berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Indo Premier Sekuritas.

“Peraturan VIII.G.12” : berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 mengenai Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas

Page 9: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

vii

Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

“OJK” : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Pasar Perdana” : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek.

“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan.

“Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek.

“Pemerintah” : berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Awal” : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017 (sebagaimana di definisikan dibawah) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

“Penawaran Umum” atau “Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

“Penitipan Kolektif” : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

“Penjamin Emisi Efek” : berarti PT Indo Premier Sekuritas, yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan menjamin penjualan Saham yang DItawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment), serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai Bagian Penjaminan.

“Penjamin Pelaksana Emisi Efek”

: berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Indo Premier Sekuritas.

“Peraturan VIII.G.12” : berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 mengenai Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas

Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus.

“Peraturan No. IX.A.2” : berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.A.7” : berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.E.1” : berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

“Peraturan No. IX.E.2” : berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Peraturan No. IX.J.1” : berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No. 7/2017”

: berarti Peraturan OJK No. 7 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

“Peraturan OJK No. 8/2017”

: berarti Peraturan OJK No. 8 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.

“Peraturan OJK No. 23/2017”

: berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

“Peraturan OJK No. 30/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

“Peraturan OJK No. 32/2014”

: berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka beserta Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

“Peraturan OJK No. 33/2014”

: berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 10: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

viii

“Peraturan OJK No. 34/2014”

: berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

"Peraturan OJK No 35/2014"

: berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No. 55/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“Peraturan OJK No. 56/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Peraturan Pencatatan Bursa Efek”

: berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

“Perjanjian Pendaftaran Efek”

: berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI.

”Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham”

: berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” atau ”PPEE”

: berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018, juncto Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 20 tanggal 8 Februari 2018 juncto Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018 yang seluruhnya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan telah terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2.

“Pernyataan Pendaftaran”

: berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 7/2017.

Page 11: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

ix

“Peraturan OJK No. 34/2014”

: berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

"Peraturan OJK No 35/2014"

: berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No. 55/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“Peraturan OJK No. 56/2015”

: berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Peraturan Pencatatan Bursa Efek”

: berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

“Perjanjian Pendaftaran Efek”

: berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI.

”Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham”

: berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” atau ”PPEE”

: berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018, juncto Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 20 tanggal 8 Februari 2018 juncto Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018 yang seluruhnya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan telah terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2.

“Pernyataan Pendaftaran”

: berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 7/2017.

“Perseroan” : berarti PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk berkedudukan di Jakarta Barat, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

“Prospektus” : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017.

“Prospektus Awal” : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah Saham Yang Ditawarkan dan Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017.

“Prospektus Ringkas” : berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017.

“Rp” : berarti mata uang Republik Indonesia.

“RUPS” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya.

“Saham Baru” : berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dan dikeluarkan dari portepel Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Saham Yang Ditawarkan”

: berarti saham biasa atas nama dalam jumlah sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham yang diterbitkan oleh Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dan kemudian akan dicatatkan di Bursa Efek.

“Tanggal Distribusi” : berarti tanggal dilakukannya penyerahan Saham Yang Ditawarkan kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik selambat -lambatnya 2 (dua) Hari kerja setelah Tanggal Penjatahan.

“Tanggal Pembayaran” : berarti tanggal pembayaran dari Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan hasil penjualan bersih atas pemesanan dan penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan.

“Tanggal Pencatatan” : berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek, yang wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.

Page 12: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

x

“Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan”

: berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pemesanannya ditolak, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

“Tanggal Penjatahan” : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama dengan Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Undang-Undang Pasar Modal” atau “UUPM”

: berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

Page 13: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xi

“Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan”

: berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pemesanannya ditolak, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

“Tanggal Penjatahan” : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama dengan Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Undang-Undang Pasar Modal” atau “UUPM”

: berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS “3G” berarti standar dari International Mobile Telecommunications-

2000 (IMT-2000) termasuk UTMS, W-CDMA dan WiMax yang memungkinkan pengunaan layanan suara dan data secara bersamaan.

“4G” berarti singkatan dari fourth generation technology , yang merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang akan menyediakan solusi Internet Protocol yang komprehensif dimana suara, data dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

“Anchor tenant” berarti pelanggan yang pertama kali menyewa menara telekomunikasi milik Perseroan ( initial customer).

“BAUF” berarti singkatan dari Berita Acara Uji Fungsi.

“BTS” berarti Base Transceiver Station, yaitu perangkat transmisi pada jaringan telekomunikasi selular yang terdiri dari beberapa transceivers yang digunakan untuk mengirim dan menerima suara dan data dari dan ke telepon selular di suatu area tertentu.

“Build–to–Suit” berarti sites yang dibangun oleh Perseroan dan Entitas Anak sesuai pesanan dari operator telekomunikasi.

“CDMA” berarti singkatan dari Code Division Multiple Access , yang merupakan suatu standar untuk komunikasi selular digital

“CME” berarti singkatan dari Construction, Mechanical and Electrical, yang merupakan fungsi dari kegiatan konstruksi site menara dan termasuk persiapan dari lokasi fisik untuk konstruksi, persiapan design dan gambar konstruksi, membangun pondasi, pendirian menara, pembangunan halaman dan pagar (untuk menara ground-based), instalasi shelter, air conditioning dan peralatan pendukung lainnya (jika diminta oleh operator telekomunikasi), dan menghubungkan kabel dan sambungan listrik.

“IMB” berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan.

“IMBM” berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan Menara Telekomunikasi.

“Kolokasi” berarti pelanggan kedua dan seterusnya yang menyewa menara telekomunikasi (setelah anchor tenant).

“Rasio Kolokasi” berarti perbandingan antara jumlah penyewa menara telekomunikasi (anchor tenant dan kolokasi) dengan jumlah menara telekomunikasi.

“MLA” berarti singkatan dari Master Lease Agreement, atau perjanjian induk sewa menyewa antara Entitas Anak Perseroan dengan operator telekomunikasi yang mengatur syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penyewaan sites telekomunikasi.

“Penyewaan atau tenancy”

berarti jumlah penyewaan sites oleh anchor tenant ditambah dengan jumlah penyewaan kolokasi.

Page 14: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xii

“RFI” berarti singkatan dari Ready for Installation yaitu suatu pemberitahuan yang dikirimkan Perseroan kepada pelanggan setelah selesainya konstruksi sites.

“SDM” berarti singkatan dari sumber daya manusia.

“SITAC” berarti singkatan dari site acquisition atau perolehan lahan yang merupakan aktivitas untuk mengidentifikasi, memperoleh hak untuk menggunakan suatu lahan properti, dan mendapatkan seluruh perizinan dan sertifikat yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi dari suatu sites di lahan properti tersebut.

“Sites menara” berarti menara yang berada di atas tanah (ground-based) atau di atas atap bangunan (rooftop) yang dibangun dan dimiliki oleh Perseroan atau pada lahan properti (termasuk rooftop) yang umumnya dimiliki atau disewa oleh Perseroan.

“Sites” atau “Sites Telekomunikasi”

berarti menara telekomunikasi atau site menara.

“Tower” berarti menara telekomunikasi yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sesuai untuk penggunaan/penempatan alat-alat telekomunikasi serta mampu digunakan secara bersama-sama atau oleh lebih dari satu pengguna (operator).

“Tower space” berarti tempat dengan ketinggian tertentu pada menara telekomunikasi untuk menempatkan peralatan transmisi milik operator telekomunikasi.

“WiMax” berarti singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, yaitu suatu protokol telekomunikasi yang melayani akses internet secara tetap atau bergerak (mobile).

Page 15: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xiii

“RFI” berarti singkatan dari Ready for Installation yaitu suatu pemberitahuan yang dikirimkan Perseroan kepada pelanggan setelah selesainya konstruksi sites.

“SDM” berarti singkatan dari sumber daya manusia.

“SITAC” berarti singkatan dari site acquisition atau perolehan lahan yang merupakan aktivitas untuk mengidentifikasi, memperoleh hak untuk menggunakan suatu lahan properti, dan mendapatkan seluruh perizinan dan sertifikat yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi dari suatu sites di lahan properti tersebut.

“Sites menara” berarti menara yang berada di atas tanah (ground-based) atau di atas atap bangunan (rooftop) yang dibangun dan dimiliki oleh Perseroan atau pada lahan properti (termasuk rooftop) yang umumnya dimiliki atau disewa oleh Perseroan.

“Sites” atau “Sites Telekomunikasi”

berarti menara telekomunikasi atau site menara.

“Tower” berarti menara telekomunikasi yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sesuai untuk penggunaan/penempatan alat-alat telekomunikasi serta mampu digunakan secara bersama-sama atau oleh lebih dari satu pengguna (operator).

“Tower space” berarti tempat dengan ketinggian tertentu pada menara telekomunikasi untuk menempatkan peralatan transmisi milik operator telekomunikasi.

“WiMax” berarti singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, yaitu suatu protokol telekomunikasi yang melayani akses internet secara tetap atau bergerak (mobile).

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan di Indonesia. 1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No. 11910 Tahun 2006. Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0000863.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018, dan (ii) telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0019589, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0005263.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018. (“Akta No. 22/2018”)

Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain:

a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) (“IPO”) Perseroan

melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 200.000.000 (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia;

b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darisebelumnya bernama “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia” menjadi “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk” sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan;

d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan No. IX.J.1 (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

Page 16: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xiv

e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan

Republik Indonesia.

ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

vi. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

vii. Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Kantor Perseroan berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama: Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Kegiatan usaha penunjang: Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 2. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Kegiatan Usaha Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan

Page 17: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xv

e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan

Republik Indonesia.

ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

vi. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

vii. Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Kantor Perseroan berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama: Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Kegiatan usaha penunjang: Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 2. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Kegiatan Usaha Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan

skema perjanjian sewa jangka panjang. Per 30 September 2017, Perseroan mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 masing-masing sekitar 57% dan 54% dari pendapatan Perseroan, berasal dari XL Axiata. Perseroan menyewakan tower space melalui perjanjian sewa jangka panjang umumnya sampai dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Per 30 September 2017, Perseroan memiliki pendapatan kontrak yang akan diterima dari penyewa untuk semua jenis penyewaan sekitar Rp67 miliar. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah penyewaan tower space pada menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan menyewakan tower space kepada operator telekomunikasi untuk keperluan transmisi sinyal suara (voice) dan data nirkabel. Prospek Usaha Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen. 3. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA

Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan:

Jumlah Saham Yang Ditawarkan

: Sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Jumlah Saham yang Dicatatkan

: Sebanyak 550.000.000 (lima ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham. Nilai Emisi : Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar

delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah).

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM.

Page 18: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xvi

Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 29 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Andri Noverin, S.H., M.Kn., sebaga i Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0207337 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU-0167861.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 (”Akta No. 118/2017”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana

Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai

Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361

6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

Page 19: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xvii

Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 29 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Andri Noverin, S.H., M.Kn., sebaga i Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0207337 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU-0167861.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 (”Akta No. 118/2017”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana

Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai

Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361

6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 4. RENCANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya -biaya Emisi, akan digunakan untuk: • Sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman

Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan

operasional Perseroan. • sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan

pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824.

Page 20: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xviii

Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Total Aset 291.817 301.903 317.093 348.560 Total Liabilitas 215.665 .217.167 220.461 230.393 Total Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan 43.402 53.127 54.490 30.446 26.259 Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136 Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166 Beban Pajak Penghasilan -

Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399 Jumlah Penghasilan

Komprehensif Lain - 70 (10) - 135 Jumlah Penghasilan

Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534 Rasio Keuangan

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94%

Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75%

Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45%

Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67%

Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21%

Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92%

Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51%

Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25%

Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28%

Laba tahun berjalan / Pendapatan – bersih 10,79% 10,06% 10,49% 31,58%

Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11%

Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29%

Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97%

Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10%

Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96%

Page 21: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xix

Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Total Aset 291.817 301.903 317.093 348.560 Total Liabilitas 215.665 .217.167 220.461 230.393 Total Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan 43.402 53.127 54.490 30.446 26.259 Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136 Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166 Beban Pajak Penghasilan -

Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399 Jumlah Penghasilan

Komprehensif Lain - 70 (10) - 135 Jumlah Penghasilan

Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534 Rasio Keuangan

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94%

Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75%

Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45%

Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67%

Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21%

Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92%

Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51%

Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25%

Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28%

Laba tahun berjalan / Pendapatan – bersih 10,79% 10,06% 10,49% 31,58%

Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11%

Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29%

Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97%

Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10%

Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96%

Terkait dengan fasilitas kredit yang diperoleh perusahaan, tidak terdapat rasio keuangan yang dipersyaratkan. Penjelasan lebih lengkap mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

6. FAKTOR RISIKO

Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan sebagai berikut: Risiko Terkait Kegiatan Usaha: • Risiko ketergantungan pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan

sehingga terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan

• Risiko sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi.

• Risiko kompetisi dalam industri penyewaan menara telekomunikasi. • Risiko bahwa Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat

di beberapa lokasi menara. • Risiko Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan. • Risiko dari perubahan peraturan dan perundang-undangan yang dapat membatasi

Perseroan. • Risiko dari bencana alam dan kerusakan yang tidak terduga dimana asuransi Perseroan

mungkin tidak menyediakan nilai pertanggungan yang memadai. • Risiko dari teknologi baru yang dapat menyebabkan para pelanggan menjadi kurang

tertarik untuk menyewa tower space dari Perseroan. Risiko Umum: • Risiko Kredit • Risiko Pasar • Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing • Risiko Likuiditas • Risiko Operasional Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan: • Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dapat berfluktuasi. • Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa • Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung

pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang

Faktor Risiko selengkapnya dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini. 7. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi

Page 22: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

xx

Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba bersih tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan di viden setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS. Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

Page 23: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

1

Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba bersih tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan di viden setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS. Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

I. PENAWARAN UMUM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu ) saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM. Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Kegiatan Usaha Utama: Jasa Penunjang Telekomunikasi

Kantor Pusat: APL Tower-Central Park lt.19/ Unit T7

Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371 Website: www.gihon-indonesia.com

Email: [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID . RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 24: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

2

Berdasarkan Akta No. 118/2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu ) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma akan menjadi sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana

Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai

Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361

6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

Page 25: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

3

Berdasarkan Akta No. 118/2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Penuh

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu ) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma akan menjadi sebagai berikut :

Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana

Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai

Nominal (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000 950.000.000 95.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 397.118.000 39.711.800.000 550.000.000 55.000.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000 301.809.680 30.180.968.000 54,875

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000 47.654.160 4.765.416.000 8,664

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000 39.711.800 3.971.180.000 7,220

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500 5.956.770 595.677.000 1,083

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 1.985.590 198.559.000 0,361

6. Masyarakat - - - 152.882.000 15.288.200.000 27,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

397.118.000 39.711.800.000 100,000 550.000.000 55.000.000.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000 400.000.000 40.000.000.000

Pencatatan Saham Perseroan di BEI Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana ini sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang berasal dari portepel, atau mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 397.118.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus delapan belas ribu) saham atau paling sedikit sebesar 72,203% (tujuh puluh dua koma dua nol tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak 550.000.000 (lima ratus lima puluh juta) saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan atau disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, PERSEROAN MEMILIKI RENCANA MENERBITKAN, MENGELUARKAN DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK.

SETIAP PIHAK DALAM HAL INI RUDOLF P. NAINGGOLAN, HOTMA LINDA EBIGAIL SIRAIT, PT GIHON NUSANTARA TUJUH, AYNAWATI RAHARDJO DAN FELIX ARIODAMAR YANG MEMPEROLEH EFEK BERSIFAT EKUITAS DARI PERSEROAN DENGAN HARGA DAN/ATAU NILAI KONVERSI DAN/ATAU HARGA PELAKSANAAN DI BAWAH HARGA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 6 (ENAM) BULAN SEBELUM PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN KEPADA OJK, DILARANG UNTUK MENGALIHKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH KEPEMILIKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS PERSEROAN TERSEBUT SAMPAI DENGAN 8 (DELAPAN) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF.

Page 26: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

4

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya -biaya Emisi, akan digunakan untuk: • sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman

Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berikut adalah uraian singkat mengenai utang Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan yang akan dilunasi dengan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana:

1 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi

No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp24.396.956.863 Saldo pinjaman terutang setelah

pelunasan : Rp0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 11,50% per tahun Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren, dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

2 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi No.

RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp40.894.560.606 Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,-

Page 27: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

5

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya -biaya Emisi, akan digunakan untuk: • sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman

Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berikut adalah uraian singkat mengenai utang Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan yang akan dilunasi dengan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana:

1 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi

No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp24.396.956.863 Saldo pinjaman terutang setelah

pelunasan : Rp0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 11,50% per tahun Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren, dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

2 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi No.

RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp40.894.560.606 Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,-

pelunasan Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 11,50% per tahun Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan Perjanjian

Kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Smartfren.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

3 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi No.

CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp17.991.109.667 Saldo pinjaman terutang setelah

pelunasan : Rp0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 10,75% per tahun Jatuh tempo : 78 bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit. Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

4 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta

perubahan : Akta Perjanjian Kredit Investasi No.

CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017

Saldo pinjaman terutang : Rp9.708.523.816

Page 28: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

6

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 10,75% per tahun Jatuh tempo : 76 bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

• Sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan

operasional Perseroan.

• sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan. Sampai dengan saat ini proses pembangunan sites telekomunikasi baru tersebut mencapai tahap pengkajian lahan-lahan yang akan diakuisisi dalam rangka pembangunan sites. untuk membangun sites telekomunikasi baru. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan sites diperkirakan mencapai Rp66 miliar.

Selain menggunakan dana hasil Penawaran Umum, Perseroan juga akan menggunakan pinjaman bank untuk belanja modal Perseroan. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan dari RUPS terlebih dahulu. Pelaporan perubahan rencana penggunaan dana tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi

Page 29: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

7

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 10,75% per tahun Jatuh tempo : 76 bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang

disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Natrindo Telepon Seluler.

Persyaratan pelunasan atau pembayaran

: Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan.

• Sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan

operasional Perseroan.

• sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan. Sampai dengan saat ini proses pembangunan sites telekomunikasi baru tersebut mencapai tahap pengkajian lahan-lahan yang akan diakuisisi dalam rangka pembangunan sites. untuk membangun sites telekomunikasi baru. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan sites diperkirakan mencapai Rp66 miliar.

Selain menggunakan dana hasil Penawaran Umum, Perseroan juga akan menggunakan pinjaman bank untuk belanja modal Perseroan. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan dari RUPS terlebih dahulu. Pelaporan perubahan rencana penggunaan dana tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi

tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,288% dari nilai Penawaran Umum Saham Perdana yang meliputi: • Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar 1,905%, yang terdiri dari biaya

jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 1,105%; biaya penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,400% dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,400%;

• Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sebesar 0,830%, yang terdiri dari biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,447%; biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,327% dan biaya jasa Notaris sebesar 0,056%;

• Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,067%, yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek;

• Biaya lain-lain 0,486%, termasuk biaya Pernyataan Pendaftaran di OJK, pencatatan

di BEI, dan pendaftaran di KSEI, biaya penyelenggaraan public expose dan due diligence meeting, biaya percetakan Prospektus, sertifikat dan formulir, biaya iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dalam rangka uji tuntas dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Page 30: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

8

III. PERNYATAAN UTANG Pernyataan utang berikut berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115.

Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan mempunyai saldo liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar masing-masing sebesar Rp151.600 juta dan Rp78.793 juta.

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah

Liabilitas Lancar

Utang usaha 64.361

Utang pajak 4.481

Beban yang masih harus dibayar 246

Pendapatan diterima di muka 32.676

Utang pemegang saham 11.863

Pinjaman bank – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 37.973

Jumlah liabilitas lancar 151.600

Liabilitas Tidak Lancar

Cadangan imbalan pasca-kerja 1.253

Liabilitas pajak tangguhan 3.832

Pinjaman bank – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 73.708

Jumlah liabilitas tidak lancar 78.793

Jumlah Liabilitas 230.393

3.1. Liabilitas Lancar

Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp.64.361 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

Pemilik tanah 8.221

Lainnya 375

Sub-jumlah 8.596

Pihak Berelasi

PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.764

PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.001

Sub-jumlah 55.765

Page 31: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

9

III. PERNYATAAN UTANG Pernyataan utang berikut berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115.

Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan mempunyai saldo liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar masing-masing sebesar Rp151.600 juta dan Rp78.793 juta.

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah

Liabilitas Lancar

Utang usaha 64.361

Utang pajak 4.481

Beban yang masih harus dibayar 246

Pendapatan diterima di muka 32.676

Utang pemegang saham 11.863

Pinjaman bank – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 37.973

Jumlah liabilitas lancar 151.600

Liabilitas Tidak Lancar

Cadangan imbalan pasca-kerja 1.253

Liabilitas pajak tangguhan 3.832

Pinjaman bank – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 73.708

Jumlah liabilitas tidak lancar 78.793

Jumlah Liabilitas 230.393

3.1. Liabilitas Lancar

Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp.64.361 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

Pemilik tanah 8.221

Lainnya 375

Sub-jumlah 8.596

Pihak Berelasi

PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.764

PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.001

Sub-jumlah 55.765

Berdasarkan umur utang:

Keterangan Jumlah

<1 – 3 bulan 375

4 – 6 bulan -

7 – 9 bulan 64.986

10 – <12 bulan -

Sub-jumlah 64.361 Tidak ada bunga ataupun jaminan yang secara khusus diberikan oleh Perseroan sehubungan dengan utang usaha diatas. Pembayaran utang usaha umumnya diselesaikan dalam 30 hari sampai dengan 60 hari. Utang Pajak Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp.4.481 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Pajak Pertambahan Nilai – Keluaran 88

Pajak Penghasilan:

Pasal 4 ayat 2 590

Pasal 21 30

Pasal 25 80

Pasal 29 3.693

Jumlah 4.481 Pinjaman Bank Saldo pinjaman bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp.37.973 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111.681

Jumlah hutang bank 111.681

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun (37.973)

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 73.708

Pendapatan Diterima di Muka Saldo pendapatan diterima di muka Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp32.676 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

PT XL Axiata Tbk 21.698

PT Hutchinson 3 Indonesia 6.800

Page 32: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

10

Keterangan Jumlah

PT Telekomunikasi Selular 3.741

PT Internux 356

PT Indosat Tbk 81

Jumlah 32.676 Utang Pemegang Saham Saldo utang pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp11.863 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Utang pemegang saham

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 11.863 Jumlah 11.863

Dana yang diperoleh atas hasil utang pemegang saham digunakan untuk keperluan operasional Perseroan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu. 3.2. Liabilitas Tidak Lancar Cadangan Imbalan Pasca-kerja Saldo cadangan imbalan pasca-kerja Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp1.253 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Dikategorikan sebagai tidak lancar

Skema manfaat pasti 1.253 Estimasi dan asumsi Atas biaya, aset dan kewajiban dari skema imbalan pasti tidak dioperasikan oleh perusahaan tertentu. Perseroan mengandalkan estimasi dan asumsi dari aktuaria independen yaitu PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera. Perseroan mengambil saran dari PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera berkaitan dengan kesesuaian asumsi, perubahan asumsi yang digunakan mungkin memiliki dampak yang signifikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan. Karakteristik skema manfaat pasti Perseroan menyediakan program imbalan pasca kerja berupa pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia (berdasarkan referensi hukum perburuhan 13/2003). Manfaat pasca-kerja pasti didasarkan pada layanan dan upah akhir, Perseroan tidak ada mengatur dana untuk program ini.

Page 33: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

11

Keterangan Jumlah

PT Telekomunikasi Selular 3.741

PT Internux 356

PT Indosat Tbk 81

Jumlah 32.676 Utang Pemegang Saham Saldo utang pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp11.863 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Utang pemegang saham

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 11.863 Jumlah 11.863

Dana yang diperoleh atas hasil utang pemegang saham digunakan untuk keperluan operasional Perseroan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu. 3.2. Liabilitas Tidak Lancar Cadangan Imbalan Pasca-kerja Saldo cadangan imbalan pasca-kerja Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp1.253 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Dikategorikan sebagai tidak lancar

Skema manfaat pasti 1.253 Estimasi dan asumsi Atas biaya, aset dan kewajiban dari skema imbalan pasti tidak dioperasikan oleh perusahaan tertentu. Perseroan mengandalkan estimasi dan asumsi dari aktuaria independen yaitu PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera. Perseroan mengambil saran dari PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera berkaitan dengan kesesuaian asumsi, perubahan asumsi yang digunakan mungkin memiliki dampak yang signifikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan. Karakteristik skema manfaat pasti Perseroan menyediakan program imbalan pasca kerja berupa pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia (berdasarkan referensi hukum perburuhan 13/2003). Manfaat pasca-kerja pasti didasarkan pada layanan dan upah akhir, Perseroan tidak ada mengatur dana untuk program ini.

Rekonsiliasi kewajiban manfaat pasti dan skema nilai wajar asset

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Saldo Awal 1.225

Biaya jasa masa kini 153

Biaya bunga 33

Termasuk dalam laba rugi 186

Pengukuran kembali rugi atas kerugian aktuaria dari:

Akumulasi kerugian aktuaria yang belum diakui

Kerugian aktuaria atas kewajiban (158)

Termasuk dalam penghasilan komprehensif lain (158)

Saldo akhir 1.253 Kewajiban imbalan pasti – asumsi aktuaria Asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam menentukan perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti meliputi:

Keterangan 30 September 2017

Tingkat suku bunga 7,20% per tahun

Tingkat kenaikan gaji 9% per tahun

Tingkat mortalitas TMI 2011

Usia pensiun 55 tahun

Metode Projected Unit Credit

Pada tanggal 30 September 2017, analisis sensitivitas dari perubahan tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diasumsikan (dimana variabel lain dianggap konstan) akan memiliki dampak sebagai berikut:

Keterangan Penjelasan

kemungkinan perubahan

Kewajiban imbalan pasti

Kenaikan Penurunan

Tingkat diskonto (+/- 1,00%) 968 199

Tingkat kenaikan gaji (+/- 1,00%) 204 176

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi tidak terpisah satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut kemungkinan besar saling berkorelasi.

Page 34: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

12

Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp3.832 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Saldo awal Penyesuaian

Dikreditkan (dibebankan) pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain

Dikreditkan ke

penghasilan Komprehensif

lainnya

Saldo akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan

Cadangan imbalan pasca-kerja 306 - 46 (40) 312

Aset tetap (2.043) (391) (1.710) - (4.144)

Jumlah (1.737) (391) (1.664) (40) (3.832)

Pinjaman Bank Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan pembatasan rasio keuangan yang disyaratkan atas fasilitas kredit. Saldo pinjaman bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp73.708 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111.681

Jumlah hutang bank 111.681

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun (37.973)

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 73.708 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017. Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 100.000 juta Jangka waktu : 76 (tujuh puluh enam) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik

Page 35: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

13

Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp3.832 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Saldo awal Penyesuaian

Dikreditkan (dibebankan) pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain

Dikreditkan ke

penghasilan Komprehensif

lainnya

Saldo akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan

Cadangan imbalan pasca-kerja 306 - 46 (40) 312

Aset tetap (2.043) (391) (1.710) - (4.144)

Jumlah (1.737) (391) (1.664) (40) (3.832)

Pinjaman Bank Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan pembatasan rasio keuangan yang disyaratkan atas fasilitas kredit. Saldo pinjaman bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp73.708 juta, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan Jumlah

Pihak Ketiga

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111.681

Jumlah hutang bank 111.681

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun (37.973)

Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 73.708 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017. Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 100.000 juta Jangka waktu : 76 (tujuh puluh enam) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 73.100 juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi IV sebesar Rp 17.018 juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tagihan yang akan diterima dari hasil penerimaan sewa tower dan collocation yang

dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-IV); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah

diikat HT IIIdengan total pengikatan sebesar Rp 1.700 juta; - Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.100 juta; - Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/

Setu an. PT GihonTelekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.300 juta;

- 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 1.400 juta;

- 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta;

- Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait.

Kredit Investasi V Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian K redit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 12 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 49.500 juta Jangka waktu : 78 (tujuh puluh delapan) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 49.372 juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi V sebesar Rp 22.928 juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI -

V); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 1.700 juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.100 juta; Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/

Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.300 juta;

Page 36: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

14

1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 1.400 juta;

1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta;

Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotm a Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 50.500 juta Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,10% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 38.037 juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VII sebesar Rp 28.462 juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI -

VII); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 2.748 juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp4.375 juta; Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/

Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.434 juta;

1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp2.800 juta;

1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM b No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp1.400 juta;

Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VIII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.

Page 37: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

15

1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 1.400 juta;

1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta;

Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotm a Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 50.500 juta Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,10% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 38.037 juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VII sebesar Rp 28.462 juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI -

VII); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 2.748 juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp4.375 juta; Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/

Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.434 juta;

1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp2.800 juta;

1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM b No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp1.400 juta;

Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VIII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.

Pada tanggal 4 November 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 50.500 juta Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 43.999 juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VIII sebesar Rp 43.273 juta Pinjaman ini dijamin dengan menngunakan beberapa aset sebagai berikut:

Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-VIII);

Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No. 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp 850 juta, HT II sebesar 198.000, HT III sebesar Rp 1.700 juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp2.660 juta;

Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 900 juta, HT II sebesar Rp 375 juta, HT III sebesar Rp 3.100 juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 1.990 juta;

Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No.01337/Setu, SHGB No.01338/Setu an PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 800 juta, HT II sebesar Rp 334 juta, HT III sebesar Rp 3.300 juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 3.880 juta;

1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No. 5770/ Bangka an Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, HT II sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT III sebesar Rp 2.350 juta;

1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12, Ds.Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an Ny.Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp 1.000 juta;

1 unit tanah dan bangunan di Komplek Blok N No.5 Sekt IV-5 (Taman Giri Loka) Kel. Lengkong Gudang Timur Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, PPHAT No. 003172B/PPH-1/BSD/IX/2010 akan diikat sebesar nilai pasar sesuai penilaian oleh KJPP rekanan Bank Mandiri.

Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan dilarang melakukan hal -hal, antara lain: - Mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan,

nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang

sama dengan fasilitas kredit di Bank; dan - Membagikan dividen. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan hal-hal, antara lain untuk (lihat Catatan 26): - Membagikan dividen, - Mengubah porsi bagian saham publik,

Page 38: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

16

- Merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham.

3.2. Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki kewajiban komitmen maupun kewajiban kontinjensi. 3.3. Kejadian Penting Setelah Tanggal 30 September 2017 Berdasarkan akta notaris No.82 Julius Purnawan, SH., MSI. Notaris di Jakarta tanggal 22 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, seluruh pemegang saham tersebut telah menyetujui beberapa hal antara lain:

1. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.961.800.000 (Nilai Penuh) atau sebanyak 29.618 saham sehingga modal disetor dan ditempat meningkat menjadi Rp 26.711.800.000 (Nilai Penuh) atau sebanyak 267.118 saham.

2. Perubahan komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi:

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 224.028 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 22.402.800.000 (Nilai Penuh)

Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 37.255 saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 3.725.500.000 (Nilai Penuh)

PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak 492 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 49.200.000 (Nilai Penuh)

Ny. Aynawati Rahardjo sebanyak 4.007 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 400.700.000 (Nilai Penuh)

Tn. Felix Ariodamar sebanyak 1.336 saham dengan nominal Rp 133.600.000 (Nilai Penuh).

Selain itu, Perseroan juga menandatangani Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta dimana Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-9 sebesar Rp 57.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 96 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 22 November 2017 sampai dengan tanggal 21 November 2025 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,25% per tahun.

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN KECUALI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.

Page 39: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

17

- Merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham.

3.2. Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki kewajiban komitmen maupun kewajiban kontinjensi. 3.3. Kejadian Penting Setelah Tanggal 30 September 2017 Berdasarkan akta notaris No.82 Julius Purnawan, SH., MSI. Notaris di Jakarta tanggal 22 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, seluruh pemegang saham tersebut telah menyetujui beberapa hal antara lain:

1. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.961.800.000 (Nilai Penuh) atau sebanyak 29.618 saham sehingga modal disetor dan ditempat meningkat menjadi Rp 26.711.800.000 (Nilai Penuh) atau sebanyak 267.118 saham.

2. Perubahan komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi:

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 224.028 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 22.402.800.000 (Nilai Penuh)

Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 37.255 saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 3.725.500.000 (Nilai Penuh)

PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak 492 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 49.200.000 (Nilai Penuh)

Ny. Aynawati Rahardjo sebanyak 4.007 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 400.700.000 (Nilai Penuh)

Tn. Felix Ariodamar sebanyak 1.336 saham dengan nominal Rp 133.600.000 (Nilai Penuh).

Selain itu, Perseroan juga menandatangani Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta dimana Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-9 sebesar Rp 57.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 96 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 22 November 2017 sampai dengan tanggal 21 November 2025 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,25% per tahun.

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN KECUALI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU ENTITAS ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAK TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

SAMPAI DENGAN TANGGAL PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

Page 40: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

18

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824. 4.1. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Aset

Aset Lancar

Kas dan setara kas 7.658 11.694 10.752 9.633

Piutang usaha – Pihak ketiga 5.488 3.489 5.940 9.348 Pendapatan yang masih harus diterima - - - 1.215

Piutang pemegang saham - 512 - Sewa lahan jangka panjang – bagian lancar 3.251 3.543 3.865 4.019

Investasi – Tersedia untuk dijual - - - 3.017

Jumlah Aset Lancar 16.397 18.726 21.069 27.232

Page 41: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

19

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824. 4.1. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Aset

Aset Lancar

Kas dan setara kas 7.658 11.694 10.752 9.633

Piutang usaha – Pihak ketiga 5.488 3.489 5.940 9.348 Pendapatan yang masih harus diterima - - - 1.215

Piutang pemegang saham - 512 - Sewa lahan jangka panjang – bagian lancar 3.251 3.543 3.865 4.019

Investasi – Tersedia untuk dijual - - - 3.017

Jumlah Aset Lancar 16.397 18.726 21.069 27.232

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Aset Tidak Lancar

Sewa lahan jangka panjang 28.046 26.531 27.192 26.660 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp88.852, Rp75.405, Rp58.648, Rp43.230 dan Rp31.850 masing-masing pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014

247.374 256.646 268.832 294.668

Jumlah Aset Tidak Lancar 275.420 283.176 296.024 321.328

Jumlah Aset 291.817 301.903 317.093 348.560

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas Jangka Pendek

Utang usaha 37.871 57.214 74.425 64.361

Utang pajak 474 405 846 4.481

Beban yang masih harus dibayar - - - 246

Pendapatan diterima di muka 28.972 31.403 32.355 32.676

Utang pemegang saham 8.979 4.349 - 11.863 Pinjaman bank – bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 39.651 43.299 41.039 37.973

Jumlah liabilitas Jangka Pendek 115.947 136.670 148.665 151.600

Liabilitas Jangka Panjang

Cadangan imbalan pasca-kerja 655 886 1.225 1.253

Liabilitas pajak tangguhan 1.115 1.461 1.737 3.832 Pinjaman bank – Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

97.948 78.150 68.834 73.708

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 99.718 80.497 71.796 78.793

Jumlah Liabilitas 215.665 217.167 220.461 230.393

Ekuitas Modal saham – modal dasar 950.000 saham biasa, nilai nominal Rp100.000 setiap saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015, 2014 masing-masing sebanyak 237.500 saham

23.750 23.750 23.750 23.750

Tambahan modal disetor - neto - - 2.962 2.962

Pendapatan komprehensif lainnya - 71 61 197

Saldo laba 52.402 60.915 69.859 91.258

Jumlah Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 291.817 301.903 317.093 349.560

Page 42: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

20

4.2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor 30.973 31.501 30.757 26.529 41.505 Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369) Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136 Pendapatan/(Beban) Lain-lain

Pendapatan bunga dan jasa giro 321 457 2 145 168 Pendapatan lainnya 148 144 196 2 415 Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252) Beban administrasi dan pajak atas jasa giro (432) (427) (234) (240) (162) Beban lain-lain - (94) - - (139)

Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166 Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399 Penghasilan Komprehensif Lain Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual - - - - 17

Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) - 158 Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40)

Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) - 135 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534

Page 43: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

21

4.2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor 30.973 31.501 30.757 26.529 41.505 Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369) Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136 Pendapatan/(Beban) Lain-lain

Pendapatan bunga dan jasa giro 321 457 2 145 168 Pendapatan lainnya 148 144 196 2 415 Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252) Beban administrasi dan pajak atas jasa giro (432) (427) (234) (240) (162) Beban lain-lain - (94) - - (139)

Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166 Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399 Penghasilan Komprehensif Lain Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual - - - - 17

Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) - 158 Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40)

Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) - 135 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534

4.3. Rasio

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94%

Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75%

Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45%

Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67%

Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21%

Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92%

Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51%

Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29%

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25%

Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28%

Laba tahun berjalan / Pendapatan – bersih 10,79% 10,06% 10,49% 31,58%

Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11%

Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29%

Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97%

Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10%

Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96%

Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan pembatasan rasio keuangan yang disyaratkan atas fasilitas kredit.

Page 44: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

22

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang terlampir dalam Prospektus ini. Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan manajemen saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor -faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha dan hal-hal lain yang tercantum dalam Prospektus ini. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. 5.1. Umum Perseroan bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016. Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perseroan berdomisili d i APL Tower – Central Park, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat 11470. 5.2. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

Perseroan menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting dijelaskan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perseroan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam

Page 45: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

23

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang terlampir dalam Prospektus ini. Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan manajemen saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor -faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha dan hal-hal lain yang tercantum dalam Prospektus ini. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. 5.1. Umum Perseroan bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016. Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perseroan berdomisili d i APL Tower – Central Park, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat 11470. 5.2. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan

Perseroan menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting dijelaskan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perseroan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam

penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini.

5.3. Hasil Usaha

Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini.

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764 Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor 30.973 31.501 30.757 26.529 41.505 Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369) Laba dari Operasi 26.631 27.096 25.274 23.300 38.136 Pendapatan/(Beban) Lain-lain

Pendapatan bunga dan jasa giro 321 457 2 145 168 Pendapatan lainnya 148 144 196 2 415 Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252) Beban administrasi dan pajak atas jasa giro (432) (427) (234) (240) (162) Beban lain-lain - (94) - - (139)

Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 10.625 11.308 11.858 12.913 29.166 Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan 8.026 8.515 8.943 9.630 21.399 Penghasilan Komprehensif Lain Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual - -

- - 17 Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:

Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) - 158 Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40)

Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) - 135 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 8.026 8.585 8.933 9.630 21.534

Page 46: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

24

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan Sewa

Menara komunikasi 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Secara segmen operasi, kontribusi pendapatan Perseroan hanya bersumber dari pendapatan sewa menara komunikasi yang dibayar oleh penyewa. Berikut adalah rincian pendapatan Perseroan berdasarkan identitas penyewa:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan XL Axiata 45.505 61,18% 47.995 56,71% 46.083 54,06% 34.999 61,43% 34.844 51,42% Telkomsel 2.765 3,72% 9.055 10,70% 8.189 9,61% 5.706 10,01% 11.826 17,45% Hutchinson

3 14.103 18,96% 14.470 17,10% 14.926 17,51% 10.626 18,65% 9.521 14,05%

Indosat 4.057 5,45% 5.719 6,76% 6.974 8,18% 2.262 3,97% 6.280 9,27% Smartfren 7.097 9,54% 6.041 7,14% 7.820 9,17% 2.707 4,75% 4.574 6,75% Sampoerna 708 0,95% 672 0,79% 626 0,73% 263 0,46% - - Internux 140 0,19% 676 0,80% 629 0,74% 412 0,72% 719 1,06% Subtotal 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari PT XL Axiata Tbk sebagai penyewa memiliki kontribusi sebesar 51,42% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017, sehingga mayoritas pendapatan Perseroan cukup bergantung pada kemampuan PT XL Axiata Tbk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Namun, Perseroan dapat melakukan mitigasi dengan cara menambah kolokasi ke penyewa lain untuk memperbesar tenancy ratio, sehingga sumber pendapatan dapat diperoleh dari operator lain. Beban pokok pendapatan Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban langsung

Penyusutan 13.796 26.530

31,79% 61,13%

15.281 34.197

28,76% 64,37%

16.061 34.608

29,48% 63,51%

13.263 17.013

43,56% 55,88%

13.330 9.140

50,76% 34,81%

Keperluan proyek

Page 47: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

25

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan Sewa

Menara komunikasi 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Secara segmen operasi, kontribusi pendapatan Perseroan hanya bersumber dari pendapatan sewa menara komunikasi yang dibayar oleh penyewa. Berikut adalah rincian pendapatan Perseroan berdasarkan identitas penyewa:

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan XL Axiata 45.505 61,18% 47.995 56,71% 46.083 54,06% 34.999 61,43% 34.844 51,42% Telkomsel 2.765 3,72% 9.055 10,70% 8.189 9,61% 5.706 10,01% 11.826 17,45% Hutchinson

3 14.103 18,96% 14.470 17,10% 14.926 17,51% 10.626 18,65% 9.521 14,05%

Indosat 4.057 5,45% 5.719 6,76% 6.974 8,18% 2.262 3,97% 6.280 9,27% Smartfren 7.097 9,54% 6.041 7,14% 7.820 9,17% 2.707 4,75% 4.574 6,75% Sampoerna 708 0,95% 672 0,79% 626 0,73% 263 0,46% - - Internux 140 0,19% 676 0,80% 629 0,74% 412 0,72% 719 1,06% Subtotal 74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 56.975 100,00 67.764 100,00

Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari PT XL Axiata Tbk sebagai penyewa memiliki kontribusi sebesar 51,42% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017, sehingga mayoritas pendapatan Perseroan cukup bergantung pada kemampuan PT XL Axiata Tbk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Namun, Perseroan dapat melakukan mitigasi dengan cara menambah kolokasi ke penyewa lain untuk memperbesar tenancy ratio, sehingga sumber pendapatan dapat diperoleh dari operator lain. Beban pokok pendapatan Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban langsung

Penyusutan 13.796 26.530

31,79% 61,13%

15.281 34.197

28,76% 64,37%

16.061 34.608

29,48% 63,51%

13.263 17.013

43,56% 55,88%

13.330 9.140

50,76% 34,81%

Keperluan proyek

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Amortisasi

sewa lahan 2.885 6,65% 3.519 6,62% 3.700 6,79% - - 2.976 11,33%

Asuransi 163 0,38% 102 0,19% 81 0,15% 92 0,30% 85 0,32% Denda

keterlambatan

28 0,06% 28 0,05% 40 0,07% 78 0,26% 728 2,77%

Jumlah 43.402 100,00 53.127 100,00 54.490 100,00 30.446 100,00 26.259 100,00 Beban administrasi dan umum Tabel berikut ini menyajikan komponen utama Perseroan dan persentasenya terhadap total beban usaha Perseroan periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2016 2017 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban Usaha

Gaji dan tunjangan 2.575 59,30% 2.610 59,25% 3.336 60,84% 2.347 72,69% 2.155 63,97%

Keperluan Kantor 81 1,87% 177 4,02% 338 6,16% 154 4,77% 428 12,70%

Imbalan pasca-kerja 339 7,81% 325 7,38% 326 5,95% - - 186 5,52%

Penyusutan 509 11,72% 138 3,13% 696 12,69% 81 2,51% 117 3,47% Perjalanan dinas 247 5,69% 225 5,11% 192 3,50% 136 4,21% 119 3,53%

Listrik, air dan telepon 118 2,72% 137 3,11% 123 2,24% 87 2,69% 95 2,82%

Pemeliharaan dan perbaikan

73 1,68% 33 0,75% 58 1,06% 29 0,90% 81 2,40%

Jamuan 68 1,57% - - 79 1,44% 72 2,23% 60 1,78% Jasa profesional 100 2,30% 234 5,31% 176 3,21% 113 3,50% 27 0,80%

Pajak dan perijinan 175 4,03% 322 7,31% 18 0,33% 23 0,74% 16 0,47%

Asuransi - - 28 0,64% - - 8 0,25% - - Lainnya 57 1,31% 176 4,00% 141 2,57% 177 5,51% 85 2,52%

Jumlah 4.342 100,00 4.405 100,00 5.483 100,00 3.229 100,00 3.369 100,00 5.4. Pendapatan berdasarkan wilayah geografis Tabel berikut ini menyajikan rincian pendapatan Perseroan berdasarkan wilayah geografis untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

I. Sumatra 25.495 27.725 29.278 18.772 22.327

II. Jawa 48.880 56.903 55.969 38.203 45.437

Jumlah 74.375 84.628 85.247 56.975 67.764

Kontribusi pendapatan dan laba dari operasi terhadap total pendapatan:

Page 48: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

26

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan

I. Sumatra 34,28% 32,76% 34,34% 32,95% 32,95% II. Jawa 65,72% 67,24% 65,66% 67,05% 67,05%

Laba Usaha I. Sumatra 14,28% 12,19% 12,39% 15,34% 20,18% II. Jawa 27,37% 25,03% 23,69% 31,22% 41,07%

Pendapatan Perseroan untuk wilayah Sumatra terus meningkat, dari Rp25.495 juta di tahun 2014 menjadi Rp27.275 di tahun dan di tahun 2016 menjadi Rp29.278 juta yang disebabkan oleh penambahan jumlah menara yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penyewa. Sedangkan untuk wilayah Jawa, Pendapatan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp56.903 juta dari Rp48.880 juta pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan sedikit menurun menjadi sebesar Rp55.969 juta, hal ini disebabkan oleh adanya kontrak dengan pelanggan yang belum/tidak diperpanjang. 5.5. Hasil Kegiatan Operasional Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 18.94% menjadi Rp67.764 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp56.975 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016 dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 yaitu sebanyak 46 new sites dan 8 kolokasi. Perusahaan telah beberapa kali melakukan perubahan harga dengan setiap Operator, yang berdampak pada kenaikan pendapatan Perseroan selama 3 (tiga) tah un terakhir. Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dampak dari perubahan teknologi tersebut menyebabkan adanya efisiensi perangkat yang digunakan oleh operator, sehingga Perseroan dapat menurunkan biaya pemeliharaan menara yang berdampak adanya laba kotor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Penerapan teknologi yang diterapkan Perseroan dalam kegiatan usahanya menyebabkan inflasi tidak berpengaruh material selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sehingga meningkatkan laba operasi Perseroan, selain itu dampak perubahan kurs valuta asing tidak mempengaruhi kinerja Perseroan karena dominasi transaksi menggunakan Rupiah. Keadaan pendapatan Perseroan terhadap industri menara cukup prospektif dikarena kan perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator dan penyewa utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Program pemerintah seperti USO (Universal Service Obligation) yang memfasilitasi pembangunan sites baru di daerah rural juga akan membantu Perseroan untuk mempercepat pertumbuhan secara organik. Beban pokok pendapatan

Page 49: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

27

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Pendapatan

I. Sumatra 34,28% 32,76% 34,34% 32,95% 32,95% II. Jawa 65,72% 67,24% 65,66% 67,05% 67,05%

Laba Usaha I. Sumatra 14,28% 12,19% 12,39% 15,34% 20,18% II. Jawa 27,37% 25,03% 23,69% 31,22% 41,07%

Pendapatan Perseroan untuk wilayah Sumatra terus meningkat, dari Rp25.495 juta di tahun 2014 menjadi Rp27.275 di tahun dan di tahun 2016 menjadi Rp29.278 juta yang disebabkan oleh penambahan jumlah menara yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penyewa. Sedangkan untuk wilayah Jawa, Pendapatan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp56.903 juta dari Rp48.880 juta pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan sedikit menurun menjadi sebesar Rp55.969 juta, hal ini disebabkan oleh adanya kontrak dengan pelanggan yang belum/tidak diperpanjang. 5.5. Hasil Kegiatan Operasional Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 18.94% menjadi Rp67.764 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp56.975 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016 dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 yaitu sebanyak 46 new sites dan 8 kolokasi. Perusahaan telah beberapa kali melakukan perubahan harga dengan setiap Operator, yang berdampak pada kenaikan pendapatan Perseroan selama 3 (tiga) tah un terakhir. Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dampak dari perubahan teknologi tersebut menyebabkan adanya efisiensi perangkat yang digunakan oleh operator, sehingga Perseroan dapat menurunkan biaya pemeliharaan menara yang berdampak adanya laba kotor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Penerapan teknologi yang diterapkan Perseroan dalam kegiatan usahanya menyebabkan inflasi tidak berpengaruh material selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sehingga meningkatkan laba operasi Perseroan, selain itu dampak perubahan kurs valuta asing tidak mempengaruhi kinerja Perseroan karena dominasi transaksi menggunakan Rupiah. Keadaan pendapatan Perseroan terhadap industri menara cukup prospektif dikarena kan perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator dan penyewa utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Program pemerintah seperti USO (Universal Service Obligation) yang memfasilitasi pembangunan sites baru di daerah rural juga akan membantu Perseroan untuk mempercepat pertumbuhan secara organik. Beban pokok pendapatan

Beban pokok Perseroan mengalami penurunan pada tanggal 30 September 2017 dibandingkan dengan 30 September 2016 sebesar 13,75% yang disebabkan adanya penghematan dari segi maintenance tower dengan cara peningkatan standar kualitas ag ar dapat meminimalisir resiko yang akan timbul dikemudian hari, sementara, sampai dengan 30 September 2017, Perseroan mengalami kenaikan penambahan tower sebanyak 67 tower dibarengi dengan kenaikan collocation sebanyak 14 collo sehingga pendapatan Perseroan mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 18,94% dibandingkan dengan 30 September 2016. Laba kotor Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba kotor Perseroan naik sebesar 56,45% menjadi Rp41.505 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp26.529 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016. Beban usaha Beban usaha Perseroan naik sebesar 4,34% menjadi Rp3.369 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.229 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh peningkatan beban penyusutan dan beban keperluan kantor masing-masing sebesar 44,44% dan 177,92% yang melebihi penurunan yang cukup signifikan pada beban gaji dan tunjangan sebesar 8,18%. Laba dari operasi Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 63,67% menjadi Rp38.136 ju ta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp23.300 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, sebagai hasil dari faktor -faktor yang telah dijelaskan sebelumnya terutama oleh kenaikan pada laba kotor. Beban lain-lain neto Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 13,64% menjadi Rp8.970 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp10.387 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan penurunan beban bunga sebesar Rp1.042 juta atau 10,12% sehubungan dengan pelunasan sebagian hutang ke Bank Mandiri dan Bank BJB Syariah. Beban pajak penghasilan - neto Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 136,58% menjadi Rp7.767 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.284 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini dan pajak tangguhan sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan. Laba sebelum pajak penghasikan Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 125,87% menjadi Rp29.166 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp12.913 juta untuk periode 9

Page 50: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

28

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh penurunan beban pokok pendapatan dan beban lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 122,21% menjadi Rp21.399 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016. Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 123,61% menjadi Rp21.534 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 0,73% menjadi Rp85.247 juta pada tahun 2016 dari Rp84.628 juta pada tahun 2015, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara sebanyak 29 new sites dan 5 kolokasi. Beban pokok pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 2,57% menjadi Rp54.490 juta pada tahun 2016 dari Rp53.127 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan peningkatan pada beban penyusutan senilai Rp781 juta atau 5,11% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya penambahan menara komunikasi baru. Laba kotor Sebagai hasil dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan sedikit menurun sebesar 2,36% menjadi Rp30.757 juta pada tahun 2016 dari Rp31.501 miliar pada tahun 2015. Beban usaha Beban usaha Perseroan naik sebesar 24,47% menjadi Rp5.483 juta pada tahun 2016 dari Rp4.405 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp726 juta atau naik 27,82% dan Rp558 juta atau naik 404,35% dari tahun sebelumnya. Laba dari operasi Laba dari opertasi Perseroan turun sebesar 6,72% menjadi Rp25.274 miliar pada tahun 2016 dari Rp27.096 juta pada tahun 2015, sebagai hasil dari faktor -faktor yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga sedikit membebani beban usaha, yang lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan.

Page 51: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

29

(sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh penurunan beban pokok pendapatan dan beban lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 122,21% menjadi Rp21.399 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016. Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 123,61% menjadi Rp21.534 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 0,73% menjadi Rp85.247 juta pada tahun 2016 dari Rp84.628 juta pada tahun 2015, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara sebanyak 29 new sites dan 5 kolokasi. Beban pokok pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 2,57% menjadi Rp54.490 juta pada tahun 2016 dari Rp53.127 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan peningkatan pada beban penyusutan senilai Rp781 juta atau 5,11% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya penambahan menara komunikasi baru. Laba kotor Sebagai hasil dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan sedikit menurun sebesar 2,36% menjadi Rp30.757 juta pada tahun 2016 dari Rp31.501 miliar pada tahun 2015. Beban usaha Beban usaha Perseroan naik sebesar 24,47% menjadi Rp5.483 juta pada tahun 2016 dari Rp4.405 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp726 juta atau naik 27,82% dan Rp558 juta atau naik 404,35% dari tahun sebelumnya. Laba dari operasi Laba dari opertasi Perseroan turun sebesar 6,72% menjadi Rp25.274 miliar pada tahun 2016 dari Rp27.096 juta pada tahun 2015, sebagai hasil dari faktor -faktor yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga sedikit membebani beban usaha, yang lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan.

Beban lain-lain - bersih Beban lain-lain Perseroan mengalami penurunan sebesar 15,02% menjadi Rp13.416 juta pada tahun 2016 dari Rp15.788 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan oleh pelunasan sebagian fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp36.854 juta. Beban pajak penghasilan - bersih Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 4,37% menjadi Rp2.915 juta pada tahun 2016 dari Rp2.793 juta pada tahun 2015 terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar Rp166 juta atau 6,72%. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 4,86% menjadi Rp11.858 juta pada tahun 2016 dari Rp11.308 juta pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh penurunan yang signifikan pada beban lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 5,03% menjadi Rp8.943 juta pada tahun 2016 dari Rp8.515 juta pada tahun 2015. Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 4,05% menjadi Rp 8.933 juta pada tahun 2016 dari Rp8.585 miliar pada tahun 2015. Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 13,79% menjadi Rp84.628 juta pada tahun 2015 dari Rp74.375 juta pada tahun 2014, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan peningkatan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 sebanyak 27 new sites dan 12 kolokasi. Beban pokok pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 22,41% menjadi Rp53.127 juta pada tahun 2015 dari Rp43.402 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan beban keperluan proyek sebesar dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp7.667 juta atau naik 28,90% dan Rp1.484 juta atau naik 10,76%. Laba bruto Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan naik sebesar 1,70% menjadi Rp31.501 juta pada tahun 2015 dari Rp30.973 juta pada tahun 2014. Beban usaha

Page 52: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

30

Beban usaha Perseroan naik sebesar 1,45% menjadi Rp4.405 juta pada tahun 2015 dari Rp4.342 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak dan perijinan sebesar Rp148 juta atau 85,06%. Laba dari operasi Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 1,75% menjadi Rp27.096 juta pada tahun 2015 dari Rp26.631 juta pada tahun 2014, sebagai hasil dari kenaikan pada pendapatan sewa menara komunikasi yang lebih signifkan dari kenaikan beban langsung dan beban usaha Perseroan. Beban lain-lain - neto Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 1,36% menjadi sebesar Rp15.788 juta pada tahun 2015 dari sebesar Rp16.006 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh penurunan beban bunga efektif perbankan Perseroan. Beban pajak penghasilan - neto Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 7,46% menjadi Rp2.793 juta pada tahun 2015 dari Rp2.599 juta pada tahun 2014 terutama disebabkan kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar 9,15% sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak Perseroan. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 6,43% menjadi Rp11.308 juta pada tahun 2015 dari Rp10.625 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh pada peningkatan pendapatan lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,09% menjadi Rp8.515 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun 2014. Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,96% menjadi Rp8.585 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun 2014 terutama dikarenakan adanya pendapatan komprehensif lain yaitu pengukuran kembali atas program imbalan pasca kerja sebesar Rp94 juta. Berikut adalah grafik perkembangan pendapatan, laba kotor dan laba tahun berjalan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun -tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016:

Page 53: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

31

Beban usaha Perseroan naik sebesar 1,45% menjadi Rp4.405 juta pada tahun 2015 dari Rp4.342 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak dan perijinan sebesar Rp148 juta atau 85,06%. Laba dari operasi Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 1,75% menjadi Rp27.096 juta pada tahun 2015 dari Rp26.631 juta pada tahun 2014, sebagai hasil dari kenaikan pada pendapatan sewa menara komunikasi yang lebih signifkan dari kenaikan beban langsung dan beban usaha Perseroan. Beban lain-lain - neto Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 1,36% menjadi sebesar Rp15.788 juta pada tahun 2015 dari sebesar Rp16.006 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh penurunan beban bunga efektif perbankan Perseroan. Beban pajak penghasilan - neto Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 7,46% menjadi Rp2.793 juta pada tahun 2015 dari Rp2.599 juta pada tahun 2014 terutama disebabkan kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar 9,15% sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak Perseroan. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 6,43% menjadi Rp11.308 juta pada tahun 2015 dari Rp10.625 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh pada peningkatan pendapatan lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,09% menjadi Rp8.515 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun 2014. Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,96% menjadi Rp8.585 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun 2014 terutama dikarenakan adanya pendapatan komprehensif lain yaitu pengukuran kembali atas program imbalan pasca kerja sebesar Rp94 juta. Berikut adalah grafik perkembangan pendapatan, laba kotor dan laba tahun berjalan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun -tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016:

5.6 Aset, Liabilitas dan Ekuitas Aset Tabel berikut menjelaskan rincian aset tanggal posisi keuangan berikut:

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Aset

Aset Lancar

Kas dan setara kas 7.658 11.694 10.752 9.633

Piutang usaha – Pihak ketiga 5.488 3.489 5.940 9.348 Pendapatan yang masih harus diterima - - - 1.215

Piutang pemegang saham - 512 - Sewa lahan jangka panjang – bagian lancar 3.251 3.543 3.865 4.019

Investasi – Tersedia untuk dijual - - - 3.017

Total Aset Lancar 16.397 18.726 21.069 27.232

Aset Tidak Lancar Investasi saham Sewa lahan jangka panjang 28.046 26.531 27.192 26.660

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp88.852, Rp75.405, Rp58.648, Rp43.229 dan Rp31.850 masing-masing pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014

247.374 256.646 268.832 294.668

Jumlah Aset Tidak Lancar 275.420 283.177 296.024 321.378

Jumlah Aset 291.817 301.903 317.093 348.559

Page 54: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

32

Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 9,92% menjadi Rp348.560 juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp317.093 juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp 25.836 juta atau 8,55% sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 9,61%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 29,25% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp6.163 juta atau 57,37% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 5,03% menjadi Rp317.093 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp301.903 juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp12.186 juta atau 4,75% sehubungan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 4,75%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 12,51% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp2.451 juta atau 70,25% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 3,46% menjadi Rp301.903 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp291.817 juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar 15,49% sehubungan dengan aset tetap Perseroan sebesar Rp9.272 juta atau 3,75%. Aset lancar Perseroan meningkat 14,20% terutama dikarenakan oleh meningkatnya kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp4.036 juta atau 3,39% dibandingkan periode sebelumnya. Liabilitas Tabel berikut menjelaskan rincian liabili tas tanggal posisi keuangan berikut:

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Liabilitas

Liabilitas Lancar

Utang usaha 37.871 57.214 74.425 64.361

Utang pajak 474 405 846 4.481

Beban yang masih harus dibayar - - - 246

Pendapatan diterima di muka 28.972 31.403 32.355 32.676

Utang pemegang saham 8.979 4.349 - 11.863 Pinjaman bank – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 39.651 43.299 41.039 37.973

Jumlah Liabilitas Lancar 115.947 136.640 148.665 151.600

Liabilitas Tidak Lancar

Cadangan imbalan pasca-kerja 655 886 1.225 1.253

Liabilitas pajak tangguhan 1.115 1.461 1.737 3.832 Pinjaman bank – Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

97.948 78.150 68.834 73.708

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 99.718 80.497 71.796 78.793

Jumlah Liabilitas 215.665 217.167 220.461 230.393

Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 4,51% menjadi Rp230.393 juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp220.461 juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya liabilitas tidak lancar Perseroan sehubungan dengan kenaikan pinjaman bank jangka panjang Perseroan sebesar Rp4.874 juta atau 7,08%.

Page 55: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

33

Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 9,92% menjadi Rp348.560 juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp317.093 juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp 25.836 juta atau 8,55% sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 9,61%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 29,25% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp6.163 juta atau 57,37% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 5,03% menjadi Rp317.093 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp301.903 juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp12.186 juta atau 4,75% sehubungan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 4,75%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 12,51% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp2.451 juta atau 70,25% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 3,46% menjadi Rp301.903 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp291.817 juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar 15,49% sehubungan dengan aset tetap Perseroan sebesar Rp9.272 juta atau 3,75%. Aset lancar Perseroan meningkat 14,20% terutama dikarenakan oleh meningkatnya kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp4.036 juta atau 3,39% dibandingkan periode sebelumnya. Liabilitas Tabel berikut menjelaskan rincian liabili tas tanggal posisi keuangan berikut:

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Liabilitas

Liabilitas Lancar

Utang usaha 37.871 57.214 74.425 64.361

Utang pajak 474 405 846 4.481

Beban yang masih harus dibayar - - - 246

Pendapatan diterima di muka 28.972 31.403 32.355 32.676

Utang pemegang saham 8.979 4.349 - 11.863 Pinjaman bank – bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 39.651 43.299 41.039 37.973

Jumlah Liabilitas Lancar 115.947 136.640 148.665 151.600

Liabilitas Tidak Lancar

Cadangan imbalan pasca-kerja 655 886 1.225 1.253

Liabilitas pajak tangguhan 1.115 1.461 1.737 3.832 Pinjaman bank – Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

97.948 78.150 68.834 73.708

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 99.718 80.497 71.796 78.793

Jumlah Liabilitas 215.665 217.167 220.461 230.393

Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 4,51% menjadi Rp230.393 juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp220.461 juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya liabilitas tidak lancar Perseroan sehubungan dengan kenaikan pinjaman bank jangka panjang Perseroan sebesar Rp4.874 juta atau 7,08%.

Liabilitas lancar Perseroan turun sebesar 7,49% terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha Perseroan sebesar 13,52%. Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 1,52% menjadi Rp220.461 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp217.167 juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar 12,35% sehubungan dengan meningkatnya utang usaha Perseroan sebesar Rp17.211 juta atau 30,08%. Liabilitas jangka panjang Perseroan menurun sebesar 14,15% sehubungan dengan penurunan pada utang bank sebesar 11,92%. Jumlah liabilitas Perseroan sedikit meningkat sebesar 0,70% menjadi Rp217.167 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp214.550 juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan pada liabilitas jangka pendek sebesar 23,79% sehubungan dengan meningkatnya utang usaha dan utang bank Perseroan masing-masing sebesar 51,08% dan 97,09%. Sedangkan liabilitas jangka panjang Perseroan menurun sebesar 22,49% terutama dikarenakan oleh penurunan utang bank Perseroan sebesar 20,21%. Ekuitas

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Ekuitas

Modal saham – modal dasar 950.000 saham biasa, nilai nominal Rp100.000 setiap saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2017, 2015, 2014 masing-masing sebanyak 237.500 saham

23.750 23.750 23.750 23.750

Tambahan modal disetor - neto - - 2.962 2.962

Pendapatan komprehensif lainnya - 71 61 197

Saldo laba 52.402 60.915 69.859 91.258

Jumlah Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 22,29% menjadi Rp118.167 juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp96.632 juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Peseroan sebesar Rp21.398 juta atau 30,63%. Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 14,04% menjadi Rp96.632 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp84.736 juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan sebesar Rp8.945 juta atau 14,68%. Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 11,27% menjadi Rp84.736 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp76.152 juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan sebesar Rp8.513 juta atau 16,25%.

Page 56: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

34

Berikut adalah grafik perkembangan total aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014, 2015, 2016:

Likuiditas dan Sumber Pendanaan Secara historis, Perseroan membiayai kebutuhan modalnya terutama melalui kas internal Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai likuiditas yang cukup untuk modal kerja yang dibutuhkan, namun apabila diperlukan, Perseroan akan mengupayakan mendapatkan likuiditas tambahan yang dapat berasal dari pinjaman bank. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan memilik i kas dan setara kas sebesar Rp9.633 juta dan tidak memiliki fasilitas pinjaman yang belum ditarik. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai arus kas Perseroan untuk tahun -tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016, serta kas dan seta ra kas pada akhir masing-masing periode:

(dalam jutaan rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September

2014 2015 2016 2016 2017 Arus dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 79.171 89.059 83.749 62.222 63.140

Pembayaran kepada pemasok (49.821) (18.612) (23.326) (25.472) (23.526)

Pembayaran kepada karyawan (2.574) (2.610) (3.336) (2.347) (2.155)

Penerimaan beban usaha dan lain-lain (388) (454) (146) (181) 650

Penerimaan jasa giro 550 457 2 145 168

Pembayaran bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.006)

Pembayaran pajak (2.277) 2.465 (2.379) (1.778) (2.291) Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 8.667 49.507 41.476 22.294 26.980

Page 57: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

35

Berikut adalah grafik perkembangan total aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014, 2015, 2016:

Likuiditas dan Sumber Pendanaan Secara historis, Perseroan membiayai kebutuhan modalnya terutama melalui kas internal Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai likuiditas yang cukup untuk modal kerja yang dibutuhkan, namun apabila diperlukan, Perseroan akan mengupayakan mendapatkan likuiditas tambahan yang dapat berasal dari pinjaman bank. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan memilik i kas dan setara kas sebesar Rp9.633 juta dan tidak memiliki fasilitas pinjaman yang belum ditarik. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai arus kas Perseroan untuk tahun -tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016, serta kas dan seta ra kas pada akhir masing-masing periode:

(dalam jutaan rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September

2014 2015 2016 2016 2017 Arus dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 79.171 89.059 83.749 62.222 63.140

Pembayaran kepada pemasok (49.821) (18.612) (23.326) (25.472) (23.526)

Pembayaran kepada karyawan (2.574) (2.610) (3.336) (2.347) (2.155)

Penerimaan beban usaha dan lain-lain (388) (454) (146) (181) 650

Penerimaan jasa giro 550 457 2 145 168

Pembayaran bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.006)

Pembayaran pajak (2.277) 2.465 (2.379) (1.778) (2.291) Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi 8.667 49.507 41.476 22.294 26.980

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September

2014 2015 2016 2016 2017

Arus kas bersih dari aktivitas investasi

Perolehan aset tetap (31.649) (24.691) (28.943) (10.672) (39.283)

Penjualan aset tetap 3.527 - - - -

Perolehan aset tersedia untuk dijual - - - - (3.000)

(28.122) (24.691) (28.943) (10.672) (42.283)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Penerimaan dari pinjaman bank 41.202 14.116 30.043 22.197 34.399

Pembayaran pinjaman bank (34.908) (30.266) (41.619) (32.156) (32.590)

Tambahan setoran modal - - 2.962 - -

Penerimaan dari pihak berelasi 8.979 4.349 2.062 443 16.673

Pembayaran ke pihak berelasi (1.313) (8.979) (6.923) (471) (4.297) Kas bersih digunakan untuk aktivitas

pendanaan 13.960 (20.780) (13.475) (9.987) 14.184

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan (5.495) 4.036 (942) 1.635 (1.119)

Kas dan setara kas pada awal tahun 13.153 7.658 11.694 11.694 (10.752

Kas dan setara kas pada akhir tahun 7.658 11.694 10.752 13.329 9.633

Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas operasi pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp26.980 juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp63.140 juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Perseroan juga mendapat penerimaan jasa giro dan penerimaan beban usaha dan lainnya masing-masing sebesar Rp168 juta dan Rp236 juta. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 25.267 juta, pembayaran atas bunga sebesar Rp9.006 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.291 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 41.476 juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp101.156 juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp43.392juta, pembayaran atas bunga sebesar Rp13.380 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.379 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp531 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 49.507 juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp89.059 juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp21.222 juta , pembayaran atas bunga sebesar Rp15.868 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.465 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp454 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp8.667 juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp79.171 juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp52.396 juta, pembayaran atas bunga sebesar

Page 58: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

36

Rp16.043 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.277 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp338 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas investasi pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp42.283 juta, terutama terdiri perolehan aset tetap Perseroan dan perolehan aset tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp39.283 juta dan Rp3.000 juta sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 28.943 juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 24.691 juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp28.122 juta, terutama terdiri atas perolehan aset sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp3.527 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp14.184 juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp34.399 juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp12.375 juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp32.590 juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp13.475 juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masing-masing sebesar Rp41.619 juta dan Rp4.861 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank dan tambahan setoran modal yang masing-masing sebesar Rp30.043 juta dan Rp2.962 juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp20.780 juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masing-masing sebesar Rp30.266 juta dan Rp4.630 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp14.116 juta. Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 13.960 juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp41.202 juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp7.666 juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp34.908 juta. 5.7. Belanja Modal Belanja modal Perseroan secara umum terkait dengan biaya yang timbul dari penambahan aset tetap Perseroan berupa tower, bangunan dan inventaris kantor. Tabel berikut ini menyajikan belanja modal Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014,2015 dan 2016:

Page 59: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

37

Rp16.043 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.277 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp338 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas investasi pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp42.283 juta, terutama terdiri perolehan aset tetap Perseroan dan perolehan aset tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp39.283 juta dan Rp3.000 juta sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 28.943 juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 24.691 juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp28.122 juta, terutama terdiri atas perolehan aset sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp3.527 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp14.184 juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp34.399 juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp12.375 juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp32.590 juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp13.475 juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masing-masing sebesar Rp41.619 juta dan Rp4.861 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank dan tambahan setoran modal yang masing-masing sebesar Rp30.043 juta dan Rp2.962 juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp20.780 juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masing-masing sebesar Rp30.266 juta dan Rp4.630 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp14.116 juta. Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 13.960 juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp41.202 juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp7.666 juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp34.908 juta. 5.7. Belanja Modal Belanja modal Perseroan secara umum terkait dengan biaya yang timbul dari penambahan aset tetap Perseroan berupa tower, bangunan dan inventaris kantor. Tabel berikut ini menyajikan belanja modal Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014,2015 dan 2016:

(dalam jutaan Rupiah)

Untuk tahun tahun yang berakhir pada 31 Desember

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir

pada 30 September 2017 2014 2015 2016 2017 Bangunan - 1.093 -

Tower 31.623 24.681 - 39.185

Inventaris Kantor 25 10 24 98

Total 31.649 24.691 1.117 39.283

Perseroan memperkirakan belanja modal untuk tahun 2017 mencapai sekitar Rp39.283 juta, yang sebagian besar rencananya akan digunakan untuk ekspansi usaha. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017, dalam melakukan belanja modal, Perseroan melakukan perjanjian dengan beberapa pihak terkait, antara lain:

Nama Pihak yang terkait dalam Perjanjian

Nilai keseluruhan (dalam jutaan Rupiah) Mata Uang

Distribusi investasi secara

geografis

PT Dwidaya Amadeo Gemilang

39.283

Rupiah Sumatera Jawa

Tujuan dari investasi barang modal adalah ekspansi usaha dengan pembangunan menara komunikasi baru dan collocation. Sumber dana yang digunakan untuk belanja modal berasal dari kombinasi antara kas internal Perseroan dan pinjaman bank dengan skema refinancing. Dalam proses pengadaan barang investasi selalu menggunakan mata uang Rupiah sehingga Perseroan tidak memerlukan tindakan untuk melindungi dari risiko fluktuasi kurs mata uang asing. Prakiraan pelaksanaan pembangunan dalam rangka investasi barang modal yaitu dimulai pada bulan Januari dan selesainya pada bulan November. Peningkatan kapasitas jasa penyewaan menara telekomunikasi yang diharapkan dari investasi barang modal adalah peningkatan jumlah penyewaan customer, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan sewa. 5.8 Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-Balance Sheet Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet maupun kewajiban kontinjensi.

Manajemen Permodalan

Tujuan utama Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga Perseroan dapat tetap memberikan imbalan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam mengelola modal, Perseroan mengamankan kemampuannya untuk kelangsungan usaha dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Perseroan secara aktif dan teratur ulasan dan mengelola modalnya untuk memastikan struktur modal yang optimal dan kembali ke pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi modal digunakan berdasarkan pada arus kas operasi dan belanja modal dan juga pertimbangan kebutuhan modal di masa depan.

Page 60: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

38

VI. FAKTOR RISIKO Investasi dalam Saham Yang Ditawarkan mengandung sejumlah risiko. Para calon investor harus berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, khususnya risiko-risiko usaha di bawah ini, dalam melakukan evaluasi sebelum membeli Saham Yang Ditawarkan. Risiko tambahan yang saat ini belum diketahui atau dianggap tidak material oleh Perseroan juga dapat berpengaruh material dan merugikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. Harga Saham yang Ditawarkan Perseroan dapat turun dikarenakan salah satu risiko ini, dan calon investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya. Risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan risiko satu-satunya yang dapat mempengaruhi Perseroan atau Saham Yang Ditawarkan. Deskripsi pada bagian ini yang berhubungan dengan Pemerintah, data makroekonomi Indonesia atau informasi mengenai industri dimana Perseroan beroperasi, diperoleh dari publikasi resmi Pemerintah atau sumber pihak ketiga lainnya yang tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan. Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan. 6.1 Risiko Terkait Kegiatan Usaha Dikarenakan pendapatan Perseroan bergantung pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan, maka Perseroan terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan Dikarenakan oleh panjangnya jangka waktu perjanjian sewa dengan para pelanggan (biasanya 10 tahun), maka Perseroan, seperti halnya semua perusahaan menara independen lainnya dalam industri ini, sangat bergantung pada kekuatan finansial para pelanggan. Meskipun industri telekomunikasi Indonesia sangat kompetitif, dengan 7 operator telekomunikasi dan 2 penyedia jasa WiMax yang ada saat ini, Perseroan berkeyakinan bahwa hanya sebagian dari para operator telekomunikasi tersebut yang berhasil me ncatatkan keuntungan (profitable). Banyak operator telekomunikasi memiliki tingkat utang yang tinggi serta bergantung pada pendanaan modal untuk membiayai kegiatan operasional dan kebutuhan belanja modal mereka. Pelemahan ekonomi dan/atau gangguan di pasar utang dan finansial dapat menyebabkan pendanaan menjadi lebih sulit dan mahal. Apabila pelanggan atau calon pelanggan menara telekomunikasi Perseroan tidak mampu menggalang dana yang memadai untuk mendanai rencana bisnis mereka, maka mereka akan mengurangi belanja modalnya. Hal ini akan berdampak secara material dan merugikan terhadap permintaan sites telekomunikasi milik Perseroan. Apabila satu atau lebih pelanggan signifikan menara Perseroan mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat pelemahan ekonomi berkepanjangan atau yang lainnya, maka hal itu dapat menyebabkan adanya piutang usaha yang tidak dapat ditagih dari pelanggan tersebut. Sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi dan apabila perjanjian penyewaan dengan pelanggan-pelanggan tersebut diakhiri, tidak diperpanjang maupun diubah secara material, hal -hal ini dapat berdampak negatif dan merugikan Perseroan Sebagian besar pendapatan operasional Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi. Sekitar 54% dan 61% dari pendapatan total Perseroan masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 diperoleh dari PT XL Axiata Tbk . (“XL

Page 61: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

39

VI. FAKTOR RISIKO Investasi dalam Saham Yang Ditawarkan mengandung sejumlah risiko. Para calon investor harus berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, khususnya risiko-risiko usaha di bawah ini, dalam melakukan evaluasi sebelum membeli Saham Yang Ditawarkan. Risiko tambahan yang saat ini belum diketahui atau dianggap tidak material oleh Perseroan juga dapat berpengaruh material dan merugikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. Harga Saham yang Ditawarkan Perseroan dapat turun dikarenakan salah satu risiko ini, dan calon investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya. Risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan risiko satu-satunya yang dapat mempengaruhi Perseroan atau Saham Yang Ditawarkan. Deskripsi pada bagian ini yang berhubungan dengan Pemerintah, data makroekonomi Indonesia atau informasi mengenai industri dimana Perseroan beroperasi, diperoleh dari publikasi resmi Pemerintah atau sumber pihak ketiga lainnya yang tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan. Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan. 6.1 Risiko Terkait Kegiatan Usaha Dikarenakan pendapatan Perseroan bergantung pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan, maka Perseroan terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan Dikarenakan oleh panjangnya jangka waktu perjanjian sewa dengan para pelanggan (biasanya 10 tahun), maka Perseroan, seperti halnya semua perusahaan menara independen lainnya dalam industri ini, sangat bergantung pada kekuatan finansial para pelanggan. Meskipun industri telekomunikasi Indonesia sangat kompetitif, dengan 7 operator telekomunikasi dan 2 penyedia jasa WiMax yang ada saat ini, Perseroan berkeyakinan bahwa hanya sebagian dari para operator telekomunikasi tersebut yang berhasil mencatatkan keuntungan (profitable). Banyak operator telekomunikasi memiliki tingkat utang yang tinggi serta bergantung pada pendanaan modal untuk membiayai kegiatan operasional dan kebutuhan belanja modal mereka. Pelemahan ekonomi dan/atau gangguan di pasar utang dan finansial dapat menyebabkan pendanaan menjadi lebih sulit dan mahal. Apabila pelanggan atau calon pelanggan menara telekomunikasi Perseroan tidak mampu menggalang dana yang memadai untuk mendanai rencana bisnis mereka, maka mereka akan mengurangi belanja modalnya. Hal ini akan berdampak secara material dan merugikan terhadap permintaan sites telekomunikasi milik Perseroan. Apabila satu atau lebih pelanggan signifikan menara Perseroan mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat pelemahan ekonomi berkepanjangan atau yang lainnya, maka hal itu dapat menyebabkan adanya piutang usaha yang tidak dapat ditagih dari pelanggan tersebut. Sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi dan apabila perjanjian penyewaan dengan pelanggan-pelanggan tersebut diakhiri, tidak diperpanjang maupun diubah secara material, hal -hal ini dapat berdampak negatif dan merugikan Perseroan Sebagian besar pendapatan operasional Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi. Sekitar 54% dan 61% dari pendapatan total Perseroan masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 diperoleh dari PT XL Axiata Tbk . (“XL

Axiata”), PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Telkom”), PT Indosat Tbk. (“Indosat”). Apabila salah satu pelanggan ini tidak bersedia atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi, maka pendapatan, kinerja operasi, kondisi keuangan dan likuiditas Perseroan dapat berdampak secara material dan bahkan merugikan. Perseroan mungkin saja mengalami perselisihan dengan para pelanggan yang dapat mengarah kepada pengakhiran perjanjian sewa antara Perseroan dengan para pelanggan atau perubahan yang material atas ketentuan dalam perjanjian-perjanjian tersebut, hal-hal ini dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kinerja operasi, kondisi keuangan dan likuiditas Perseroan. Apabila Perseroan terpaksa menyelesaikan perselisihan tersebut melalui proses pengadilan, maka hubungan Perseroan dengan para pelanggan dapat berakhir atau rusak, yang mana hal tersebut dapat mengarah pada penurunan pendapatan atau kenaikan biaya dan mungkin menyebabkan kerugian terhadap bisnis, kondisi keuangan dan likuiditas, serta hasil operasi Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa pelanggan Perseroan akan memperpanjang perjanjian sewa menara telekomunikasi pada saat perjanjian-perjanjian tersebut berakhir. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat dengan sukses memperoleh ketentuan yang menguntungkan ketika bernegosiasi dengan para pelanggan atas pembaruan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Ketidakmampuan memperoleh perpanjangan atas perjanjian sewa menara telekomunikasi yang telah ada atau ketidakmampuan memperoleh ketentuan yang menguntungkan dalam negosiasi perpanjangan perjanjian dapat menyebabkan turunnya pendapatan Perseroan. Kompetisi dalam industri penyewaan menara telekomunikasi dapat menyebabkan tekanan pada penentuan harga yang mungkin berdampak secara material bahkan merugikan Perseroan Persaingan dalam industri penyewaan menara telekomunikasi sangat tinggi dan pelanggan Perseroan memiliki alternatif-alternatif lain dalam menyewa tower space termasuk diantaranya : • operator telekomunikasi misalnya XL Axiata dan Indosat mem iliki portofolio sites

telekomunikasi sendiri dan juga menyewakan tower space kepada pihak ketiga; • perusahaan menara telekomunikasi independen yang mengoperasikan portofolio sites

telekomunikasi yang besar; • sejumlah perusahaan menara telekomunikasi independen lainnya yang mengoperasikan

portofolio sites dalam skala lebih kecil. Perseroan berkeyakinan bahwa persaingan usaha dalam industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia sangat bergantung pada lokasi menara, hubungan dengan operator telekomunikasi serta kualitas dan tinggi menara. Di samping itu, persaingan usaha juga dipengaruhi oleh jumlah portofolio menara, pricing, manajemen operasional serta jasa layanan tambahan bagi pelanggan. Beberapa pesaing Perseroan, seperti operator telekomunikasi selular nasional yang melakukan kolokasi pada menaranya merupakan pesaing dengan kemampuan keuangan yang lebih kuat dibandingkan Perseroan. Sebagai tambahan, beberapa pesaing Perseroan juga menerapkan kriteria imbal hasil investasi yang lebih rendah dibanding Perseroan. Telkomsel, Telkom, Indosat dan XL Axiata memiliki dan mengoperasikan portofolio sites telekomunikasi yang jauh lebih besar daripada milik Perseroan. Namun Perseroan berkeyakinan bahwa operator telekomunikasi besar cenderung untuk tidak menyewa kan menara telekomunikasi secara ekstensif kepada pesaing langsung. Perubahan dalam kebijakan ini atau kejadian lain, termasuk perubahan peraturan, untuk meningkatkan

Page 62: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

40

penambahan kolokasi di antara para operator telekomunikasi besar Indonesia, dapat berakibat pada meningkatnya persaingan untuk kolokasi. Kondisi persaingan yang semakin tinggi dapat secara negatif mempengaruhi harga sewa menara dan pendapatan Perseroan serta menyebabkan pelanggan yang telah ada tidak memperpanjang masa sewa menara ataupun pelanggan baru akan menyewa menara dari pesaing Perseroan. Perseroan juga menghadapi persaingan dalam hal mengidentifikasi dan melaksanakan akuisisi aset berupa menara khususnya aset menara dengan kualitas yang bagus dan portofolio sites yang besar, yang dapat mengakibatkan akuisisi menara menjadi lebih mahal. Setiap faktor-faktor risiko tersebut dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan likuiditas serta kinerja operasional Perseroan. Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat di beberapa lokasi menara Perseroan Perseroan telah, dan mungkin di masa depan, mengalami penentangan dari masyarakat setempat terhadap bangunan milik Perseroan di beberapa lokasi karena berbagai alasan, termasuk kekhawatiran mengenai dugaan risiko kesehatan. Akibat penentangan dari masyarakat setempat tersebut Perseroan dapat diperintahkan oleh pejabat daerah setempat untuk membongkar dan merelokasi menara dalam jumlah yang material. Apabila Perseroan diharuskan untuk merelokasi sejumlah besar menara dan tidak bisa menemukan lokasi-lokasi pengganti yang dapat diterima oleh para pelanggan Perseroan, hal ini dapat menimbulkan dampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Apabila Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan, atau melindungi hak-hak Perseroan atas tanah di tempat berdirinya menara-menara Perseroan, hal ini dapat berdampak negatif secara material pada bisnis dan kinerja operasi Perseroan Karena berbagai alasan, para pemilik tanah mungkin tidak bersedia untuk memperbaharui sewa lahan mereka kepada Perseroan, mereka mungkin kehilangan hak atas tanah tersebut atau mereka mungkin memindahkan kepemilikan tanah mereka kepada pihak -pihak ketiga, hal-hal ini mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperbaharui sewa lahan dengan persyaratan yang layak secara komersil. Selain itu, Perseroan mungkin tidak memiliki ketersediaan modal yang memadai untuk memperpanjang sewa lahan pada menara -menara Perseroan saat berakhirnya masa sewa. Apabila Perseroan tidak dapat memperpanjang sewa-sewa lahan ini, Perseroan akan diharuskan untuk membongkar atau merelokasi menara-menara ini dan mungkin akan kehilangan arus kas yang diterima dari menara -menara tersebut, yang dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Sebagian besar properti Perseroan didirikan pada lahan sewa. Karena berbagai alasan, Perseroan mungkin tidak selalu memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisa dan memverifikasi seluruh informasi terkait hak milik dan persoalan-persoalan lain sebelum menjalin perjanjian sewa lahan untuk sebuah lokasi menara, yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi hak-hak Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan lokasi tersebu t. Dari waktu ke waktu, Perseroan juga mengalami perselisihan dengan para pihak yang menyewakan terkait persyaratan sewa lahan, yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan sebuah lokasi menara. Penghentian sewa lahan untuk lokasi menara tertentu dapat mengganggu kemampuan Perseroan untuk mengoperasikan menara dan menghasilkan pendapatan dari sewa menara di lokasi tersebut,

Page 63: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

41

penambahan kolokasi di antara para operator telekomunikasi besar Indonesia, dapat berakibat pada meningkatnya persaingan untuk kolokasi. Kondisi persaingan yang semakin tinggi dapat secara negatif mempengaruhi harga sewa menara dan pendapatan Perseroan serta menyebabkan pelanggan yang telah ada tidak memperpanjang masa sewa menara ataupun pelanggan baru akan menyewa menara dari pesaing Perseroan. Perseroan juga menghadapi persaingan dalam hal mengidentifikasi dan melaksanakan akuisisi aset berupa menara khususnya aset menara dengan kualitas yang bagus dan portofolio sites yang besar, yang dapat mengakibatkan akuisisi menara menjadi lebih mahal. Setiap faktor-faktor risiko tersebut dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan likuiditas serta kinerja operasional Perseroan. Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat di beberapa lokasi menara Perseroan Perseroan telah, dan mungkin di masa depan, mengalami penentangan dari masyarakat setempat terhadap bangunan milik Perseroan di beberapa lokasi karena berbagai alasan, termasuk kekhawatiran mengenai dugaan risiko kesehatan. Akibat penentangan dari masyarakat setempat tersebut Perseroan dapat diperintahkan oleh pejabat daerah setempat untuk membongkar dan merelokasi menara dalam jumlah yang material. Apabila Perseroan diharuskan untuk merelokasi sejumlah besar menara dan tidak bisa menemukan lokasi-lokasi pengganti yang dapat diterima oleh para pelanggan Perseroan, hal ini dapat menimbulkan dampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Apabila Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan, atau melindungi hak-hak Perseroan atas tanah di tempat berdirinya menara-menara Perseroan, hal ini dapat berdampak negatif secara material pada bisnis dan kinerja operasi Perseroan Karena berbagai alasan, para pemilik tanah mungkin tidak bersedia untuk memperbaharui sewa lahan mereka kepada Perseroan, mereka mungkin kehilangan hak atas tanah tersebut atau mereka mungkin memindahkan kepemilikan tanah mereka kepada pihak -pihak ketiga, hal-hal ini mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperbaharui sewa lahan dengan persyaratan yang layak secara komersil. Selain itu, Perseroan mungkin tidak memiliki ketersediaan modal yang memadai untuk memperpanjang sewa lahan pada menara -menara Perseroan saat berakhirnya masa sewa. Apabila Perseroan tidak dapat memperpanjang sewa-sewa lahan ini, Perseroan akan diharuskan untuk membongkar atau merelokasi menara-menara ini dan mungkin akan kehilangan arus kas yang diterima dari menara -menara tersebut, yang dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Sebagian besar properti Perseroan didirikan pada lahan sewa. Karena berbagai alasan, Perseroan mungkin tidak selalu memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisa dan memverifikasi seluruh informasi terkait hak milik dan persoalan-persoalan lain sebelum menjalin perjanjian sewa lahan untuk sebuah lokasi menara, yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi hak-hak Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan lokasi tersebu t. Dari waktu ke waktu, Perseroan juga mengalami perselisihan dengan para pihak yang menyewakan terkait persyaratan sewa lahan, yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan sebuah lokasi menara. Penghentian sewa lahan untuk lokasi menara tertentu dapat mengganggu kemampuan Perseroan untuk mengoperasikan menara dan menghasilkan pendapatan dari sewa menara di lokasi tersebut,

yang dapat berdampak negatif secara material pada bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Bisnis Perseroan tunduk pada peraturan Pemerintah, perubahan undang-undang dan peraturan saat ini atau di masa depan dapat membatasi kemampuan Perseroan mengoperasikan bisnis Perseroan sebagaimana yang dilakukan sekarang Bisnis Perseroan, dan bisnis para pelanggan Perseroan, tunduk pada peraturan propinsi dan daerah setempat yang mengatur mengenai telekomunikasi dan juga pendirian dan pengoperasian menara. Peraturan dan penentangan dari pejabat pengatur tata ruang setempat dan organisasi masyarakat terhadap pembangunan di lingkungan mereka dapat meningkatkan biaya konstruksi, biaya modifikasi, biaya penambahan antena baru pada sites, atau biaya perkuatan menara, sehingga membatasi kemampuan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu, beberapa izin operasional menara mungkin diwajibkan untuk tunduk pada syarat dan kondisi tambahan yang tidak dapat dipenuhi oleh Perseroan. Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran publik atas menara telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir, beberapa komunitas saat ini mencoba untuk membatasi pembangunan menara telekomunikasi atau menunda pemberian izin. Kebijakan pengaturan yang ada dan perubahan pada peraturan tersebut dapat berdampak negatif secara material bahkan merugikan, serta adanya peraturan tambahan yang diadopsi dapat memperpanjang penundaan, atau menimbulkan biaya tambahan bagi Perseroan, atau mencegah penyelesaian proyek-proyek Perseroan di lokasi-lokasi tertentu. Kegagalan untuk menyelesaikan pembangunan menara telekomunikasi baru, melakuk an modifikasi, penambahan antena baru pada sites, atau perbaikan sites dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk menyediakan tower space tambahan pada sites dan mempertahankan perjanjian sewa yang telah ada, sehingga dapat berdampak negatif secara mater ial bahkan merugikan Perseroan. Menara-menara Perseroan dapat terkena dampak bencana alam dan kerusakan yang tidak terduga di mana asuransi Perseroan mungkin tidak menyediakan nilai pertanggungan yang memadai Menara-menara Perseroan dapat terkena risiko yang berhubungan dengan bencana alam, seperti badai, banjir, topan dan gempa bumi, serta kerusakan yang tidak terduga lainnya. Setiap kerusakan atau kehancuran pada menara-menara Perseroan akibat risiko-risiko ini dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan kepada para pelanggan Perseroan. Meskipun Perseroan memiliki pertanggungan asuransi atas terjadinya bencana-bencana alam dan gangguan usaha, pertanggungan asuransi tersebut mungkin saja tidak cukup untuk menanggung seluruh kerugian yang ditimbulkan, termasuk potensi pendapatan dari para pelanggan baru yang seharusnya dapat ditambahkan pada menara -menara Perseroan jika tidak terjadi kerusakan. Apabila Perseroan tidak mampu menyediakan layanan kepada para pelanggan Perseroan akibat kerusakan pada menara-menara Perseroan, maka hal itu dapat berakibat pada kerugian pelanggan, yang menyebabkan dampak negatif secara material pada bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan.

Teknologi baru dapat menyebabkan para calon pelanggan menjadi kurang tertarik untuk menyewa tower space dari Perseroan sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan Pengembangan dan penerapan teknologi-teknologi baru yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi jaringan nirkabel dapat mengurangi penggunaan d an kebutuhan

Page 64: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

42

transmisi serta penerimaan layanan nirkabel berbasis menara sehingga berakibat pada menurunnya permintaan akan tower space yang dibutuhkan.

6.2 Risiko Umum

a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Perseroan apabila pela nggan maupun pihak yang bertransaksi terhadap instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perseroan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari kas dan setara kas dan piutang pihak ketiga.

Kualitas kredit aset keuangan Perseroan menempatkan kas dan bank dengan lembaga keuangan terkemuka, sementara piutang usaha diterima dengan banyak bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterlibatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perseroan terhadap risiko kredit. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perseroan menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan lama dan pelanggan baru. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan sama dengan nilai nominal dalam lamporan keuangan.

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Perseroan menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan fluktuasi tingkat bunga pinjaman. Meskipun demikian tingkat risiko pasar yang dihadapi Perseroan cukup kecil.

c. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap arus kas Perseroan, namun risiko ini akan semakin menurun. Sebagian besar beban Perseroan dikeluarkan dalam mata uang Rupiah. Risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan berasal dari beban pemeliharaan tower. Oleh karena rendahnya risiko Perseroan terhadap nilai tukar mata uang asing, pada saat ini Perseroan secara konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengetahui dampak perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan.

Page 65: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

43

transmisi serta penerimaan layanan nirkabel berbasis menara sehingga berakibat pada menurunnya permintaan akan tower space yang dibutuhkan.

6.2 Risiko Umum

a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Perseroan apabila pela nggan maupun pihak yang bertransaksi terhadap instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perseroan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari kas dan setara kas dan piutang pihak ketiga.

Kualitas kredit aset keuangan Perseroan menempatkan kas dan bank dengan lembaga keuangan terkemuka, sementara piutang usaha diterima dengan banyak bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterlibatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perseroan terhadap risiko kredit. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perseroan menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan lama dan pelanggan baru. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan sama dengan nilai nominal dalam lamporan keuangan.

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Perseroan menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan fluktuasi tingkat bunga pinjaman. Meskipun demikian tingkat risiko pasar yang dihadapi Perseroan cukup kecil.

c. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap arus kas Perseroan, namun risiko ini akan semakin menurun. Sebagian besar beban Perseroan dikeluarkan dalam mata uang Rupiah. Risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan berasal dari beban pemeliharaan tower. Oleh karena rendahnya risiko Perseroan terhadap nilai tukar mata uang asing, pada saat ini Perseroan secara konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengetahui dampak perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Perseroan berupa kesulitan di dalam memenuhi kewajiban keuangan berkenaan dengan kurangnya pendanaan. Eksposur Perseroan terhadap risiko likuiditas terutama timbul dari ketidaksesuaian jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan. Tujuan Perseroan adalah untuk menjaga saldo antara kesinambungan pendanaan dan kewajiban melalui cadangan dana Perseroan dalam bentuk deposito berjangka. Risiko likuiditas timbul apabila Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo. Perseroan melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur pendanaan sesuai dengan Pedoman Pengendalian Intern Perseroan. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas aktual dan proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perseroan memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan operasi serta menjaga kecukupan dalam fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Perseroan memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut mempertimbangkan rencana pembiayaan utang Perseroan dan kepatuhan persyaratan pinjaman. Manajemen percaya bahwa strategi melakukan cash sweeping dan pooling of funds dari sejumlah rekening bank ke dalam rekening bank operasional utama dapat memastikan pendanaan yang terkonsentrasi dan optimalisasi likuiditas yang lebih baik.

e. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perseroan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan. Perseroan telah menugaskan bagian EDP untuk mengontrol dan memelihara sistem komputer agar dapat berjalan dengan baik. Back up data juga dilakukan secara rutin baik secara elektronik maupun secara manual.

6.3 Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan Harga saham Perseroan dapat berfluktuasi cukup jauh Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dapat berfluktuasi cukup jauh dikarenakan berbagai faktor, meliputi: • persepsi atas prospek bisnis dan operasi Peseroan dan industri infrastruktur

telekomunikasi secara umum; • perubahan secara umum atas kondisi ekonomi, politik atau pasar di Indonesia;

Page 66: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

44

• perbedaan antara hasil keuangan dan operasi aktual dan hasil yang diharapkan oleh investor dan analis;

• perubahan rekomendasi atau persepsi analis atas Perseroan atau Indonesia; • penambahan atau kehilangan karyawan kunci; • fluktuasi harga-harga saham di pasar modal. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa Mengingat jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini tidak terlalu besar maka terdapat kemungkinan Perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi kurang aktif dan tidak likuid. Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang Jumlah dividen yang akan dibagikan oleh Perseroan di masa mendatang, apabila ada, akan bergantung pada saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja, serta belanja modal Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat mencatatkan biaya atau kewajiban yang akan mengurangi atau meniadakan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Salah satu faktor tersebut dapat berdampak pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

Page 67: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

45

• perbedaan antara hasil keuangan dan operasi aktual dan hasil yang diharapkan oleh investor dan analis;

• perubahan rekomendasi atau persepsi analis atas Perseroan atau Indonesia; • penambahan atau kehilangan karyawan kunci; • fluktuasi harga-harga saham di pasar modal. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa Mengingat jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini tidak terlalu besar maka terdapat kemungkinan Perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi kurang aktif dan tidak likuid. Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang Jumlah dividen yang akan dibagikan oleh Perseroan di masa mendatang, apabila ada, akan bergantung pada saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja, serta belanja modal Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat mencatatkan biaya atau kewajiban yang akan mengurangi atau meniadakan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Salah satu faktor tersebut dapat berdampak pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keuangan dan hasil usaha Perseroan yang belum diungkapkan di Laporan Auditor Independen tertanggal 9 Februari 2018 atas laporan keuangan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115.

Page 68: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

46

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

8.1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No. 11910 Tahun 2006. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta No. 22/2018. Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) (“IPO”)

Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 200.000.000 (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia;

b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darise belumnya bernama “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia” menjadi “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk” sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan;

d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) POJK No. 32/2014, dan (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

Page 69: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

47

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

8.1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No. 11910 Tahun 2006. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta No. 22/2018. Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) (“IPO”)

Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 200.000.000 (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia;

b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darise belumnya bernama “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia” menjadi “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk” sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan;

d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) POJK No. 32/2014, dan (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

vi. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

vii. Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama: Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Kegiatan usaha penunjang: Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan -bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 8.2. Dokumen Perizinan Perseroan Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan telah memiliki izin -izin penting antara lain sebagai berikut:

Page 70: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

48

Perizinan terkait Perseroan

No Izin Nomor, tanggal dan instansi Masa Berlaku

1. SKDP (Kantor Pusat)

No. 23/27.1bu.1/31.73.02.1005/-071.562/e/2018 tanggal 17 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Tanjung Duren Selatan

9 Januari 2019

2. TDP (Kantor Pusat)

No. 09.02.1.77.21963 tanggal 31 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat

31 Januari 2019

3. SIUP (Kantor Pusat)

No. 39/AC.3.1.73/-1.824.271/2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat

-

4. NPWP (Kantor Pusat)

No. 02.038.123.2-038.000 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia

-

5. TDP (Kantor Cabang)

No.30.08.1.62.11.200 tanggal 26 Mei 2017 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Tangerang Selatan

26 Mei 2022

6. SIUP (Kantor Cabang)

No. 503/010-DPMPTSP/30-08/LEG/IV/2017 tanggal 26 April 2017 yang dikeluarkan oleh Kepala Plt. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

-

7. SKDP (Kantor Cabang)

No. 503/37/Kel/St./I/2018 tanggal 17 Januari 2018 Plt. Setu, sebagaimana diketahui dan ditandatangani oleh Camat Setu

7 Februari 2019

8. NPWP (Kantor Cabang)

No. 02.038.123.2-411.001 tanggal 4 September 2012 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia

-

8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Riwayat struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tahun 2016 1. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 22 tanggal 16 Desember 2016, yang dibuat

di hadapan Kurnia Ariyani, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03.0108718 tanggal 16 Desember 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU -0150637.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan saham milik Hilderia Nainggolan sejumlah 437 saham atau senilai Rp 43.700.000 kepada PT Gihon Nusantara Tujuh.

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 237.750 23.750.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 19.918.800.000 83,870

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 3.787.500.000 15,950

Page 71: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

49

Perizinan terkait Perseroan

No Izin Nomor, tanggal dan instansi Masa Berlaku

1. SKDP (Kantor Pusat)

No. 23/27.1bu.1/31.73.02.1005/-071.562/e/2018 tanggal 17 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Tanjung Duren Selatan

9 Januari 2019

2. TDP (Kantor Pusat)

No. 09.02.1.77.21963 tanggal 31 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat

31 Januari 2019

3. SIUP (Kantor Pusat)

No. 39/AC.3.1.73/-1.824.271/2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat

-

4. NPWP (Kantor Pusat)

No. 02.038.123.2-038.000 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia

-

5. TDP (Kantor Cabang)

No.30.08.1.62.11.200 tanggal 26 Mei 2017 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Tangerang Selatan

26 Mei 2022

6. SIUP (Kantor Cabang)

No. 503/010-DPMPTSP/30-08/LEG/IV/2017 tanggal 26 April 2017 yang dikeluarkan oleh Kepala Plt. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan

-

7. SKDP (Kantor Cabang)

No. 503/37/Kel/St./I/2018 tanggal 17 Januari 2018 Plt. Setu, sebagaimana diketahui dan ditandatangani oleh Camat Setu

7 Februari 2019

8. NPWP (Kantor Cabang)

No. 02.038.123.2-411.001 tanggal 4 September 2012 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia

-

8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Riwayat struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tahun 2016 1. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 22 tanggal 16 Desember 2016, yang dibuat

di hadapan Kurnia Ariyani, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03.0108718 tanggal 16 Desember 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU -0150637.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan saham milik Hilderia Nainggolan sejumlah 437 saham atau senilai Rp 43.700.000 kepada PT Gihon Nusantara Tujuh.

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 237.750 23.750.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 19.918.800.000 83,870

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 3.787.500.000 15,950

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 437 43.700.000 0,180 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 237.500 23.750.000.000 1000

Saham dalam Portepel 712.500 71.250.000.000

Tahun 2017 2. Berdasarkan Akta Pernyataan Sirkuler Pemegang Saham No. 82 tanggal 22 November

2017, yang dibuat di hadapan Julius Purnawan. S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari sebelumnya Rp 23.750.000.000 yang terdiri atas 237.750 saham, menjadi Rp 26.711.800.000 yang terdiri atas 267.118 saham dalam portopel yang diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan masing-masing secara proporsional. Penyetoran sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut dlakukan dalam bentuk tunai serta pengalihan saham milik Hotma Linda Ebigail Sirait sejumlah: a. 4.007 saham atau senilai Rp 400.700.000 kepada Aynawati Rahardjo; dan b. 1.336 saham atau senilai Rp 133.600.000 kepada Felix Ariodamar.

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 267.118 26.118.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028 22.402.800.000 83,870

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255 3.725.500.000 13,950

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 492 49.200.000 0,180

4. Aynawati Rahardjo 4.007 400.700.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.336 133.600.000 0,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 267.118 26.711.800.000 100,000

Saham dalam Portepel 682.882 68.288.200.000

3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 117 tanggal 29 Desember 2017, yang dibuat di hadapan Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., sebagai Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Me nkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0207310 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-167862.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017, para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula Rp 100.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.

Page 72: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

50

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor 267.118.000 26.118.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028.000 22.402.800.000 83,870

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255.000 3.725.500.000 13,950

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 492.000 49.200.000 0,180

4. Aynawati Rahardjo 4.007.000 400.700.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.336.000 133.600.000 0,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 267.118.000 26.711.800.000 100,000

Saham dalam Portepel 682.882.000 68.288.200.000

4. Berdasarkan Akta No. 118/2017, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari sebelumnya Rp 26.711.800.000 yang terdiri atas 267.118.000 saham, menjadi Rp 39.711.800.000 yang terdiri atas 397.118.000 saham dalam portepel yang diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan dengan komposisi sebagai berikut: a. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 77.781.680 saham; b. Hotma Linda Ebigael Sirait sebanyak 10.399.160 saham; c. PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak 39.219.800 saham; d. Aynawati Rahardjo sebanyak 1.949.770 saham; dan e. Felix Ariodamar sebanyak 649.590 saham. Penyetoran sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut dlakukan dalam bentuk tunai.

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Page 73: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

51

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor 267.118.000 26.118.000.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028.000 22.402.800.000 83,870

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255.000 3.725.500.000 13,950

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 492.000 49.200.000 0,180

4. Aynawati Rahardjo 4.007.000 400.700.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.336.000 133.600.000 0,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 267.118.000 26.711.800.000 100,000

Saham dalam Portepel 682.882.000 68.288.200.000

4. Berdasarkan Akta No. 118/2017, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari sebelumnya Rp 26.711.800.000 yang terdiri atas 267.118.000 saham, menjadi Rp 39.711.800.000 yang terdiri atas 397.118.000 saham dalam portepel yang diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan dengan komposisi sebagai berikut: a. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak 77.781.680 saham; b. Hotma Linda Ebigael Sirait sebanyak 10.399.160 saham; c. PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak 39.219.800 saham; d. Aynawati Rahardjo sebanyak 1.949.770 saham; dan e. Felix Ariodamar sebanyak 649.590 saham. Penyetoran sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut dlakukan dalam bentuk tunai.

Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 950.000.000 95.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor 397.118.000 39.711.800.000

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76,000

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12,000

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10,000

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1,500

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 397.118.000 39.711.800.000 100,000

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

8.4. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta 22/2018, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka Direksi: Direktur Utama : Rudolf P. Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah lima tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan. Berikut keterangan singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris

Drs Kumari AK Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2018. Saat ini menjabat juga sebagai Direktur PT Momenta Agrikultura (2015 – sekarang) dan Internal Audit Head PT Merdeka Cooper Gold Tbk (2015 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Telenet Internusa (2004 – 2008), Direktur PT Provident Agro Tbk (2005 -2015), Komisaris Utama PT Tower One (2007-2014), Direktur Utama PT Balikom (2008-2012), Direktur Utama PT Mitra Investindo Tbk (2009-2014), Komisaris Utama PT Pelayaran Antarbuana Pertala (2011-2014), Komisaris Utama PT Sinar Mentari Prima (2011-2014), Komisaris Utama PT Bintang Megah Perkasa (2011-2014), Direktur PT Etika Karya Usaha (2014-2017), Direktur Utama PT Sarana Asri (2014 -2017), Direktur PT tri Wahana Universal (2011-2014), Komisaris Utama PT Wana Bhakti Sukses Mineral (2011-2014), Direktur PT Trimitra Karya Jaya (2014-2015), Direktur PT Momenta Agrikultura (2015-sekarang), Internal Audit Head PT Merdeka Copper Gold Tbk (2015-sekarang). Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjahmada pada tahun 1988, memperoleh gelar MBA dari University of the City of the Manilla pada tahun 1993 dan Magister Manajemen Eksekutif dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prasetia Mulya pada tahun 2012.

Page 74: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

52

Budiman Parhusip Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2018. Saat ini menjabat juga sebagai Senior Group Advisor PT Rukun Raharja Tbk (2017 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President PT Arco Indonesia, Oil and Gas (1984-2000), Executive Vice President BP Indonesia, Oil and Gas (2001-2009), Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk (2010-2017). Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Southern California jurusan International Business pada tahun 1994.

Aria Kanaka Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2018. Saat ini menjabat juga sebagai partner pada KAP Aria Kanaka & Rekan (2014 – sekarang) dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1997 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai auditor KAP Prasetio, Utomo & Co (1997-2002), Auditor pada KAP Prasetio, Sarwoko & Sandjaja (2002 – 2003), Partner di KAP Aria Kanaka (2003 – 2004), Partner di KAP Aria & Jonnardi (2004-2008), Partner di KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan (2008-2012), Partner di KAP Gideon, Ikhwan & Sofwan (2012-2013). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 2010.

Direksi

Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini menjabat juga sebagai Direktur Utama PT Gihon Nusantara Tujuh (2001 – sekarang), Direktur Utama PT Gihon Media Creative (2005 – sekarang), Komisaris Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2017 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2008 – 2017).

Page 75: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

53

Budiman Parhusip Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2018. Saat ini menjabat juga sebagai Senior Group Advisor PT Rukun Raharja Tbk (2017 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President PT Arco Indonesia, Oil and Gas (1984-2000), Executive Vice President BP Indonesia, Oil and Gas (2001-2009), Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk (2010-2017). Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Southern California jurusan International Business pada tahun 1994.

Aria Kanaka Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2018. Saat ini menjabat juga sebagai partner pada KAP Aria Kanaka & Rekan (2014 – sekarang) dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1997 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai auditor KAP Prasetio, Utomo & Co (1997-2002), Auditor pada KAP Prasetio, Sarwoko & Sandjaja (2002 – 2003), Partner di KAP Aria Kanaka (2003 – 2004), Partner di KAP Aria & Jonnardi (2004-2008), Partner di KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan (2008-2012), Partner di KAP Gideon, Ikhwan & Sofwan (2012-2013). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 2010.

Direksi

Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini menjabat juga sebagai Direktur Utama PT Gihon Nusantara Tujuh (2001 – sekarang), Direktur Utama PT Gihon Media Creative (2005 – sekarang), Komisaris Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2017 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2008 – 2017).

Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1994, memperoleh gelar S2 Management Marketing dari Institut Pengembangan Wirausaha Indonesia pada tahun 2000 dan memperoleh gelar S2 Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 2005.

Felix Ariodamar Direktur Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Saat ini menjabat juga sebagai Direktur PT Gihon Media Creative (2005 – sekarang) dan Direktur PT Gihon Nusantara Tujuh (2014 – sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Operation Direktur PT Arstrend Artwork and Design (1994 – 1999), Direktur PT Mitra Siskomindo (1999 – 2002), Direktur PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2008 – 2017). Memperoleh gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Parahyangan pada tahun 1994.

Monika Ferolina Siallagan Direktur Independen Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2018. Sebelumnya pernah menjabat sebagai auditor Arthur Andersen (KAP Prasetio & Rekan) (1999-2000), Senior Auditor PricewaterhouseCoopers (2001-2005), Manager Internal Audit PT XL Axiata Tbk (2012-2015), Manager Procurement PT XL Axiata Tbk (2015 – 2017). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan, termasuk ketentuan mengenai rangkap jabatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam butir III.1.5 Peraturan Pencatatan Bursa Efek. Kompensasi Komisaris dan Direksi Dasar penetapan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Dewan Komisaris adalah berdasarkan RUPS.

Page 76: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

54

Jumlah kompensasi kepada Dewan Komisaris Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing -masing sebesar Rp150 juta, Rp144 juta, dan Rp120 juta. Jumlah kompensasi kepada Direksi Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.584 juta, Rp1.560 juta, dan Rp1.080 juta. Posisi Direksi dan Komisaris Perseroan pada Perusahaan Lain

Beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan juga menjabat beberapa posisi penting di perusahaan lain yaitu:

No Perusahaan Nama Jabatan pada Perusahaan 1 PT Gihon Nusantara Tujuh Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama 2 PT Gihon Nusantara Tujuh Felix Ariodamar Direktur 3 PT Gihon Nusantara Tujuh Hotma Linda Ebigail Sirait Komisaris

Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 dan Peraturan Pencatatan Bursa Efek berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 002/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Audit, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen

Perseroan)

Anggota : Juwita Apriliya Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari 2018. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik KPMG Shidarta & Widjaja (1996 – 2003) dan di PT XL Axiata Tbk (2003 – 2017).

Anggota : Maria Irma Yunita Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari 2018. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Lubis Ganie Surowidjojo (2002-2006), PT XL Axiata Tbk (2006 – 2015) dan di Teltranet Aplikasi Solusi (2015 – sekarang).

Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Komite Audit tanggal 16 Januari 2018 . Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan

kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

Page 77: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

55

Jumlah kompensasi kepada Dewan Komisaris Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing -masing sebesar Rp150 juta, Rp144 juta, dan Rp120 juta. Jumlah kompensasi kepada Direksi Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.584 juta, Rp1.560 juta, dan Rp1.080 juta. Posisi Direksi dan Komisaris Perseroan pada Perusahaan Lain

Beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan juga menjabat beberapa posisi penting di perusahaan lain yaitu:

No Perusahaan Nama Jabatan pada Perusahaan 1 PT Gihon Nusantara Tujuh Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama 2 PT Gihon Nusantara Tujuh Felix Ariodamar Direktur 3 PT Gihon Nusantara Tujuh Hotma Linda Ebigail Sirait Komisaris

Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 dan Peraturan Pencatatan Bursa Efek berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 002/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Audit, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen

Perseroan)

Anggota : Juwita Apriliya Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari 2018. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik KPMG Shidarta & Widjaja (1996 – 2003) dan di PT XL Axiata Tbk (2003 – 2017).

Anggota : Maria Irma Yunita Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari 2018. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Lubis Ganie Surowidjojo (2002-2006), PT XL Axiata Tbk (2006 – 2015) dan di Teltranet Aplikasi Solusi (2015 – sekarang).

Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Komite Audit tanggal 16 Januari 2018 . Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan

kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukkan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee;

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tidak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi;

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

8. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan publik; 9. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang d ilakukan oleh akuntan

publik; 10. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat

Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi; 11. Menyampaikan laporan hasil penelaahan kepada seluruh anggota Dewan Komisar is

Perseroan setelah selesainya laporan hasil penelaahan yang dilakukan oleh Komite Audit;

12. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;

13. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; 14. mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan; 15. membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan; dan 16. membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam

Laporan Tahunan Perseroan.

Unit Audit Internal Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 007/Let/GTI/I/2018 tertanggal 16 Januari 2018 dan telah mengangkat Nyaryant i sebagai Kepala Internal Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No. 008/Let/GTI/I/2018 tertanggal 16 Januari 2018 Kepala Internal Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Internal Audit. Auditor ini dilarang merangkap tugas dan tanggung jawab terkait pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Unit Audit Internal tanggal 16 Januari 2018. Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit Audit Internal. Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: • Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan si stem manajemen

sesuai dengan kebijakan Perseroan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang

keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

Page 78: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

56

• Bekerja sama dengan Komite Audit; • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang

dilakukannya; dan • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/2014, Perseroan telah menunjuk Monika Ferolina sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan. Sekretaris Perseroan dilarang merangkap jabatan apapun di emiten atau perusahaan publik lain. Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi melalui nomor telepon 021-29659371 atau e-mail [email protected]. Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang Pasar Modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada

Situs Web Perseroan atau Perusahaan Publik;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/ atau Dewan Komisaris;

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham

Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen

Perseroan)

Page 79: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

57

• Bekerja sama dengan Komite Audit; • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang

dilakukannya; dan • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/2014, Perseroan telah menunjuk Monika Ferolina sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan. Sekretaris Perseroan dilarang merangkap jabatan apapun di emiten atau perusahaan publik lain. Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi melalui nomor telepon 021-29659371 atau e-mail [email protected]. Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang Pasar Modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada

Situs Web Perseroan atau Perusahaan Publik;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/ atau Dewan Komisaris;

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham

Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen

Perseroan)

Anggota : Drs Kumari Ak (merangkap sebagai Komisaris Utama Perseroan) Anggota : Budiman Parhusip (merangkap sebagai Komisaris Perseroan)

Tugas, tanggung jawab dan wewenang bidang nominasi dan remunerasi antara lain meliputi: 1. terkait dengan fungsi Nominasi:

a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; (2) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan (3) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris; b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

c. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisar is mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

d. memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;

2. dalam melaksanakan fungsi Nominasi sebagaimana dimaksud dalam poin 1 di atas, Komite Nominasi dan Remunerasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: a. menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris; b. menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; c. membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris; d. menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris; dan e. menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;

3. Terkait dengan fungsi Remunerasi: a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(1) struktur Remunerasi; (2) kebijakan atas Remunerasi; dan (3) besaran atas remunerasi; dan

b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

4. Dalam melaksanakan fungsi Remunerasi sebagaimana dimaksud pada poin 3 di atas, Komite Nominasi dan Remunerasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: a. menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris dapat berupa gaji, honorarium, insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variabel;

b. menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

c. menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

5. Penyusunan struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam poin 4 di atas harus memperhatikan: 1. Renumerasi yang berlaku pada Perseroan sesuai dengan kegiatan usaha

Page 80: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

58

Perseroan sejenis dan skala usaha Perseroan; 2. tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan; 3. target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris; dan 4. keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel;

6. melaporkan pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris;

Komite Nominasi dan Remunerasi berwenang untuk: 1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris, melakukan komunikasi secara langsung

dengan Direksi, unit kerja atau pihak lain yang terkait dengan penerapan sistem nominasi dan remunerasi dalam Perseroan; dan

2. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan sistem nominasi dan remunerasi di Perseroan.

8.5. S

truktur Organisasi P

erseroan

Struktur organisasi P

erseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keuang

Direktur U

tama

Direktur

Operation

Direktur

Keuangan

Infrastruktur Sales,

Governm

ent R

elation

Maintenance

Project SCM

E

Contract &

Asset

Managem

ent G

overnment

Relation

Finance, A

ccounting &

Tax

Budget &

Procurem

ent H

uman R

esources &

Legal

Finance Treasury

Accounting &

Tax

Budget

Procurement

Hum

an R

esources Legal

Page 81: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

59

Perseroan sejenis dan skala usaha Perseroan; 2. tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan; 3. target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris; dan 4. keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel;

6. melaporkan pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris;

Komite Nominasi dan Remunerasi berwenang untuk: 1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris, melakukan komunikasi secara langsung

dengan Direksi, unit kerja atau pihak lain yang terkait dengan penerapan sistem nominasi dan remunerasi dalam Perseroan; dan

2. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan sistem nominasi dan remunerasi di Perseroan.

8.5. S

truktur Organisasi P

erseroan

Struktur organisasi P

erseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keuang

Direktur U

tama

Direktur

Operation

Direktur

Keuangan

Infrastruktur Sales,

Governm

ent R

elation

Maintenance

Project SCM

E

Contract &

Asset

Managem

ent G

overnment

Relation

Finance, A

ccounting &

Tax

Budget &

Procurem

ent H

uman R

esources &

Legal

Finance Treasury

Accounting &

Tax

Budget

Procurement

Hum

an R

esources Legal

Page 82: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

60

8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) (“Prinsip GCG”) sebagaiamana diatur dalam peraturan OJK dan Bursa Efek. Terkait dengan penerapan Prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan, sesuai dengan Peraturan Pencatatan Bursa Efek dan peraturan -peraturan OJK, Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan seperti Komisaris Independen, Direktur Independen, Sekretaris Perusahaan, dan Komite Audi t. Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perseroan berupa praktik pengendalian Penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif. Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas- tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Perseroan bagi kepentingan Perseroan dan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan sesuai visi dan misi Perseroan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perseroan, peraturan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan. Daftar Kehadiran dan rapat angota Direksi selama 2017 adalah sebagai berikut:

Rapat Direksi

Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran

(%) Rudolf P. Nainggolan 22 22 100%

Felix Ariodamar 22 22 100%

8.7. Pengelolaan Risiko

Perseroan mengelola risiko dengan cara yang terstruktur, terkendali dan efektif. Pendekatan manajemen risiko Perseroan telah tertanam dalam kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Jaminan kepatuhan dan pemantauan internal telah ditempatkan untuk menelaah pengaturan strategi risiko Perseroan. Unit Audit Internal memainkan peran penting dalam memastikan risiko operasional dan eksekusi bisnis Perseroan telah ditangani dan dikelola dengan tepat. Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko utama internal dan eksternal yang berdampak pada bisnis Perseroan. 8.8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) Perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Beberapa kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh Perseroan yaitu Perseroan memberikan bantuan kepada

Page 83: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

61

8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) (“Prinsip GCG”) sebagaiamana diatur dalam peraturan OJK dan Bursa Efek. Terkait dengan penerapan Prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan, sesuai dengan Peraturan Pencatatan Bursa Efek dan peraturan -peraturan OJK, Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan seperti Komisaris Independen, Direktur Independen, Sekretaris Perusahaan, dan Komite Audi t. Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perseroan berupa praktik pengendalian Penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif. Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas- tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Perseroan bagi kepentingan Perseroan dan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan sesuai visi dan misi Perseroan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perseroan, peraturan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan. Daftar Kehadiran dan rapat angota Direksi selama 2017 adalah sebagai berikut:

Rapat Direksi

Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran

(%) Rudolf P. Nainggolan 22 22 100%

Felix Ariodamar 22 22 100%

8.7. Pengelolaan Risiko

Perseroan mengelola risiko dengan cara yang terstruktur, terkendali dan efektif. Pendekatan manajemen risiko Perseroan telah tertanam dalam kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Jaminan kepatuhan dan pemantauan internal telah ditempatkan untuk menelaah pengaturan strategi risiko Perseroan. Unit Audit Internal memainkan peran penting dalam memastikan risiko operasional dan eksekusi bisnis Perseroan telah ditangani dan dikelola dengan tepat. Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko utama internal dan eksternal yang berdampak pada bisnis Perseroan. 8.8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) Perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Beberapa kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh Perseroan yaitu Perseroan memberikan bantuan kepada

masyarakat setempat dimana Perseroan berada meliputi pembangunan jalan dan jembatan bantuan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah serta bantuan keuangan saat terjadi bencana alam. 8.9. Sumber Daya Manusia Perseroan menyadari perlunya dukungan penuh dari sumber daya manusia yang kompeten agar dapat meningkatkan kinerja dan mengembangkan usahanya secara berkesinambungan serta mengantisipasi persaingan di dunia usaha. Upah, fasilitas dan tunjangan karyawan Pemberian upah, fasilitas dan tunjangan kepada karyawan dilak ukan oleh Perseroan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diterima karyawan dengan mempertimbangkan kinerja. Perseroan juga selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan antara lain penyesuaian besar nya upah yang sejalan dengan laju inflasi dan di atas standar UMP/K (Upah Minimum Propinsi/Kota/Kabupaten) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Komposisi karyawan Per tanggal 30 September 2017, Perseroan mempekerjakan karyawan (di luar Direksi dan Dewan Komisaris) sejumlah 7 orang yang terdiri dari 6 karyawan tetap dan 1 karyawan kontrak. Berikut rincian mengenai perkembangan jumlah karyawan Perseroan dalam kurun waktu lima tahun terakhir: Tabel komposisi karyawan menurut jenjang jabatan

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Senior Manager 1 1 1 1

Manager 2 4 3 3

Supervisor 4 6 5 5

Officer - 2 2 2

Administration - 1 1 1

Jumlah 7 14 12 12

Tabel komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

S2 dan S3 1 1 1 1

S1 5 10 8 8

Diploma 1 3 3 3

SMA - - - -

-Jumlah 7 14 12 12

Page 84: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

62

Tabel komposisi karyawan menurut jenjang usia

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Di atas 50 tahun - - - -

41 - 50 tahun 2 4 2 1

31 - 40 tahun 2 4 4 5

21 - 30 tahun 3 6 6 6

Jumlah 7 14 12 12

Tabel komposisi karyawan menurut status

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Tetap 6 9 9 9

Kontrak 1 5 3 3

Jumlah 7 14 12 12

Tabel komposisi karyawan menurut Lokasi Pekerjaan

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Pulau Jawa 7 14 12 12

Pulau Sumatera - - - -

Pulau Kalimantan - - - -

Jumlah 7 14 12 12

8.10. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan

Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Hubungan kepemilikan Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan hukum pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

*Ibu Hotma Linda Ebigail Sirait merupakan keluarga dari Bapak Rudolf P. Nainggolan.

0,20% 9,00%

0,50% 1,50% 10,00% 12,00%

Rudolf P. Nainggolan

Hotma Linda Ebigail Sirait*

PT Gihon Nusantara Tujuh

Aynawati Rahardjo

PERSEROAN

76,00%

Felix Ariodamar

Hotma Linda Ebigail Sirait

Rudolf P. Nainggolan

Arnold Batoan

90,80%

Page 85: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

63

Tabel komposisi karyawan menurut jenjang usia

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Di atas 50 tahun - - - -

41 - 50 tahun 2 4 2 1

31 - 40 tahun 2 4 4 5

21 - 30 tahun 3 6 6 6

Jumlah 7 14 12 12

Tabel komposisi karyawan menurut status

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Tetap 6 9 9 9

Kontrak 1 5 3 3

Jumlah 7 14 12 12

Tabel komposisi karyawan menurut Lokasi Pekerjaan

30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014

Pulau Jawa 7 14 12 12

Pulau Sumatera - - - -

Pulau Kalimantan - - - -

Jumlah 7 14 12 12

8.10. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan

Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Hubungan kepemilikan Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan hukum pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

*Ibu Hotma Linda Ebigail Sirait merupakan keluarga dari Bapak Rudolf P. Nainggolan.

0,20% 9,00%

0,50% 1,50% 10,00% 12,00%

Rudolf P. Nainggolan

Hotma Linda Ebigail Sirait*

PT Gihon Nusantara Tujuh

Aynawati Rahardjo

PERSEROAN

76,00%

Felix Ariodamar

Hotma Linda Ebigail Sirait

Rudolf P. Nainggolan

Arnold Batoan

90,80%

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, pihak yang mengendalikan Perseroan adalah Rudolf P. Nainggolan. Berikut adalah hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dengan Pemegang Saham:

Nama Perseroan PT Gihon Nusantara Tujuh

Rudolf P. Nainggolan DU DU

Felix Ariodamar D D Catatan :

DU : Direktur Utama D : Direktur

8.11. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum

PT Gihon Nusantara Tujuh a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Gihon Nusantara Tujuh (“GNT”) berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 30 April 2014, yang dibuat di hadapan Elisabeth Retna Ambarwati, S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-12503.40.10.2014 tanggal 27 Mei 2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. 12503 tanggal 27 Mei 2014 (“Akta Pendirian GNT”). Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Anggaran Dasar GNT belum pernah mengalami perubahan, dan Anggaran Dasar yang berlaku untuk GNT adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian GNT. Kantor pusat GNT beralamat di Pondok Indah Office Tower 3, lt.17. Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA. Pondok Indah, Jakarta 12310.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar GNT, maksud dan tujuan utama GNT adalah berusaha dalam bidang Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Angkutan, Perbengkelan, Percetakan dan Jasa.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 283 tanggal 30 November 2017, yang dibuat di hadapan Doktoranda Sari Metta Amir Siregar, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Kemenkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03.0196925 tanggal 4 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0153358.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 4 Desember 2017, struktur permodalan GNT pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 100.000 10.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 2.500.000.000 1. Rudolf Parningotan Nainggolan 22.700 2.270.000.000 90,80

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 2.250 225.000.000 9,00

Page 86: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

64

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

3. Arnold Batoan 50 5.000.000 0,20 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 25.000 2.500.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 75.000 7.500.000.000

d. Susunan Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pendirian GNT, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi GNT terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Hotma Linda Ebigail Sirait Direksi Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar

e. Informasi Keuangan Penting Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

Keterangan 2014 2015 2016 2017

Total Aset 2.500 10 1.643 2.500

Total Liabilitas - (2.490) (857) -

Total Ekuitas 2.500 2.500 2.500 2.500

8.12. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan Afiliasi yang memberikan manfaat dalam operasional dan kegiatan usaha Perseroan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, berikut merupakan transaksi antara Perseroan dan pihak -pihak lain yang memiliki hubungan Afiliasi:

8.12.1. Perjanjian Sewa Menyewa

Perseroan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak yang memiliki hubungan Afiliasi, sebagai berikut:

Page 87: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

65

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

3. Arnold Batoan 50 5.000.000 0,20 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh 25.000 2.500.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 75.000 7.500.000.000

d. Susunan Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pendirian GNT, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi GNT terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Hotma Linda Ebigail Sirait Direksi Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar

e. Informasi Keuangan Penting Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

Keterangan 2014 2015 2016 2017

Total Aset 2.500 10 1.643 2.500

Total Liabilitas - (2.490) (857) -

Total Ekuitas 2.500 2.500 2.500 2.500

8.12. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan Afiliasi yang memberikan manfaat dalam operasional dan kegiatan usaha Perseroan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, berikut merupakan transaksi antara Perseroan dan pihak -pihak lain yang memiliki hubungan Afiliasi:

8.12.1. Perjanjian Sewa Menyewa

Perseroan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak yang memiliki hubungan Afiliasi, sebagai berikut:

No. Perjanjian Sewa Menyewa Pihak Peruntukkan Periode Nilai Sewa

1. 001/PKS/TAG-3/2015 tanggal 1 Januari 2015

a. Perseroan; dan

b. Rudolf P. Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

2. 008/PKS/BINPAS/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

3. 004.PKS/CKMPK-54/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

4. 002/PKS/WNYS/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

5. 002/PKS/WNYS/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

Page 88: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

66

6. 007/PKS/JOMBRT/2015 tanggal 1 Januari 2015

a. Perseroan; dan

b. Rudolf P. Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000. 000 per tahun.

7. 005/PKS/SSKPJG/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

8. 010/PKS/BGREG/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

250.000.000 untuk jangka

waktu 5 tahun/ Rp

50.000.000 per tahun.

9. 006/PKS/TNTEKNO/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp 250. 000.000

untuk jangka waktu 5

tahun/ Rp 50.000.000 per tahun.

10. 011/PKS/LGIMB/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

250.000.000 untuk jangka

waktu 5 tahun/ Rp

50.000.000 per tahun.

Page 89: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

67

6. 007/PKS/JOMBRT/2015 tanggal 1 Januari 2015

a. Perseroan; dan

b. Rudolf P. Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000. 000 per tahun.

7. 005/PKS/SSKPJG/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

8. 010/PKS/BGREG/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

250.000.000 untuk jangka

waktu 5 tahun/ Rp

50.000.000 per tahun.

9. 006/PKS/TNTEKNO/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp 250. 000.000

untuk jangka waktu 5

tahun/ Rp 50.000.000 per tahun.

10. 011/PKS/LGIMB/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

250.000.000 untuk jangka

waktu 5 tahun/ Rp

50.000.000 per tahun.

11. 030/PKS/GTI-LEMPUYANG/I/2010

tanggal 15 Januari 2010

a. Perseroan; dan

b. Rudolf P. Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

15 Februari 2010- 15 Februari

2020

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

12. 003/PKS/KLSUREN/2015

tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan;

dan b. Rudolf P.

Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

1 Januari 2015-1

Januari 2025

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

150.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

15.000.000 per tahun.

13. 031/PKS/GTI-

TEKNOWIDYA/V/2012 tanggal 4 Mei 2012

a. Perseroan; dan

b. Rudolf P. Nainggolan

pemasangan dan penempatan BTS

sistem telekomunikasi selular

4 Mei 2012-4 Mei 2022

Sewa bagian dari Lahan

total sebesar Rp

200.000.000 untuk jangka

waktu 10 tahun/ Rp

20.000.000 per tahun.

8.12.2. Perjanjian Sewa-Menyewa Kantor

Perseroan telah menandatangani perjanjian perjanjian sewa menyewa kantor pada tanggal 3 Januari 2018 dengan Rudolf Parningotan Nainggolan yang merupakan pengendali Perseroan untuk kantor cabang Perseroan yang beralamat di Taman Tekno Blok J -2, No. 2 BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Perjanjian ini berlaku 6 bulan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 30 Juni 2018. Harga sewa yang harus dibayarkan Perseroan untuk seluruh jangka waktu sewa adalah Rp 150.000.000. 8.12.3. Perjanjian Dengan Kontraktor Terafiliasi Perseroan telah menandatangani perjanjian dengan kontraktor-kontraktor yang memiliki hubungan Afiliasi, sebagai berikut:

No. Perjanjian Dengan Kontraktor

Pihak Lingkup Pekerjaan Periode

1. Perjanjian Induk No. 001/PK-GTI/I/2017

tanggal 1 Januari 2017

a. Perseroan; dan

b. PT Wahana Infrastruktur Nusantara

PT Wahana Infrastruktur Nusantara menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.

1 Januari 2017-1 Januari

2019

2. Perjanjian Induk No. 001/PK-GTI/I/2017

tanggal 1 Januari 2017

a. Perseroan; dan

PT Dwidaya Amadeo Gemintang menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal

1 Januari 2017-1 Januari

2019

Page 90: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

68

b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang

serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.

3. Perjanjian Induk No.

002/PK-GTI/I/2018 tanggal 1 Januari 2018

a. Perseroan; dan

b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang

PT Dwidaya Amadeo Gemintang menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.

1 Januari 2018-1 Januari

2020

Seluruh transaksi dengan pihak Afiliasi Perseroan telah dilakukan secara wajar (arm's length) sebagaimana dilakukan pada transaksi dengan pihak ketiga. 8.13. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian -perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: 8.13.1. Perjanjian Kredit

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membuat dan menandatangani lima perjanjian kredit (utang piutang) yang masih terutang dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) yaitu sebagai berikut:

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat

di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-4 sebesar Rp 100.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 76 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 1 Februari 2013 sampai dengan tanggal 31 Mei 2019 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana

diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-5 sebesar Rp 49.500.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 78 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 19 Maret 2014 sampai dengan tanggal 18 September 2020 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana

diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.

.

Page 91: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

69

b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang

serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.

3. Perjanjian Induk No.

002/PK-GTI/I/2018 tanggal 1 Januari 2018

a. Perseroan; dan

b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang

PT Dwidaya Amadeo Gemintang menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.

1 Januari 2018-1 Januari

2020

Seluruh transaksi dengan pihak Afiliasi Perseroan telah dilakukan secara wajar (arm's length) sebagaimana dilakukan pada transaksi dengan pihak ketiga. 8.13. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian -perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: 8.13.1. Perjanjian Kredit

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membuat dan menandatangani lima perjanjian kredit (utang piutang) yang masih terutang dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) yaitu sebagai berikut:

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat

di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-4 sebesar Rp 100.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 76 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 1 Februari 2013 sampai dengan tanggal 31 Mei 2019 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana

diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-5 sebesar Rp 49.500.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 78 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 19 Maret 2014 sampai dengan tanggal 18 September 2020 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana

diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.

.

Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-7 sebesar Rp 50.500.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 84 bulan terhitung mulai tanggal penan datanganan, yaitu tanggal 25 Juni 2015 sampai dengan tanggal 24 Juni 2022 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,50% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-8 sebesar Rp 44.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 84 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 17 November 2016 sampai dengan tanggal 16 November 2023 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,50% per tahun.

- Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-9 sebesar Rp 57.000.000.000 dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 96 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 22 November 2017 sampai dengan tanggal 21 November 2025 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,25% per tahun.

Seluruh perjanjian kredit di atas diikat dengan jaminan sebagai berikut:

a. Agunan Non-Fixed Asset:

(i) Seluruh tagihan/piutang atas sewa tower dan collocation milik Debitur kepada pihak ketiga,

baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang pembiayaannya telah diikat dengan fidusia.

(ii) Seluruh tower dan collocation berikut perlengkapannya milik Debitur, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang pembiayaannya telah diikat dengan fidusia, masing-masing berdasarkan.

b. Agunan Fixed Asset:

Berupa bidang-bidang tanah bersertifikat, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan, sebagai berikut: (i) Tanah dan bangunan rukan bersertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS)

No. 01032/Desa Lengkong Wetan yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan dan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – IV.

(ii) 3 bidang tanah dan bangunan Gudang bersertifkat Hak Guna Bangunan, masing-masing dan berturut-turut: Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01315/Kelurahan Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01316/Kelurahan Setu;

Page 92: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

70

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01317/Kelurahan Setu;

Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – IV. Bidang-bidang tanah dan bangunan tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 8 Januari 2018 berturut-turut No. 01/2018, 02/2018, 03/2018, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidang-bidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan akan diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(iii) 3 bidang tanah kosong bersertifikat Hak Guna Bangunan masing-masing dan berturut-turut:

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01333/Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01337/Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01338/Desa Setu;

Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – IV. Bidang-bidang tanah tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 9 November 2017 berturut-turut No. 01/2017, 02/2017, 03/2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidang-bidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan telah diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(iv) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No. 5770/Bangka yang

tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – III.

(v) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No. 00947/Lengkong Wetan, yang tercatat dan terdaftar atas nama Hotma Linda E. Sirait. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – II.

(vi) 2 bidang tanah kosong bersertifkat Hak Milik sebagai berikut: Sertifikat Hak Milik No. 3451/Benoa; Sertifikat Hak Milik No. 3448/Benoa;

Yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(vii) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal di komplek Blok N No. 5 Sektor IV-5 yang diperoleh Debitur atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak atas Tanah No. 003172B/PPH-1/BSD/IX/2010 yang akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp 7.000.000.000.

c. Agunan Lainnya berupa Personal Guarantee dari Rudolf P. Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail selaku pengurus Debitur.

Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mandiri, Perseroan dilarang melakukan hal -hal, antara lain: (i) mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan, nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, (ii) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit di Bank; dan (iii) Membagikan dividen.

Page 93: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

71

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01317/Kelurahan Setu;

Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – IV. Bidang-bidang tanah dan bangunan tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 8 Januari 2018 berturut-turut No. 01/2018, 02/2018, 03/2018, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidang-bidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan akan diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(iii) 3 bidang tanah kosong bersertifikat Hak Guna Bangunan masing-masing dan berturut-turut:

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01333/Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01337/Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 01338/Desa Setu;

Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – IV. Bidang-bidang tanah tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 9 November 2017 berturut-turut No. 01/2017, 02/2017, 03/2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidang-bidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan telah diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(iv) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No. 5770/Bangka yang

tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – III.

(v) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No. 00947/Lengkong Wetan, yang tercatat dan terdaftar atas nama Hotma Linda E. Sirait. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I – II.

(vi) 2 bidang tanah kosong bersertifkat Hak Milik sebagai berikut: Sertifikat Hak Milik No. 3451/Benoa; Sertifikat Hak Milik No. 3448/Benoa;

Yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I.

(vii) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal di komplek Blok N No. 5 Sektor IV-5 yang diperoleh Debitur atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak atas Tanah No. 003172B/PPH-1/BSD/IX/2010 yang akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp 7.000.000.000.

c. Agunan Lainnya berupa Personal Guarantee dari Rudolf P. Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail selaku pengurus Debitur.

Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mandiri, Perseroan dilarang melakukan hal -hal, antara lain: (i) mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan, nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, (ii) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit di Bank; dan (iii) Membagikan dividen.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Mandiri untuk melakukan hal-hal, antara lain untuk (i) membagikan dividen, (ii) mengubah porsi bagian saham publik, (iii) merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham.

8.13.2. Perjanjian Penting

Perseroan telah mengadakan perjanjian induk sewa-menyewa menara telekomunikasi (“Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi”) dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia, antara lain Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT, PT Internux, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Mobile -8 Telecom Tbk, PT Telekomunikasi Selular dan NTS (perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai “Penyewa”). Dalam Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi, Penyewa sepakat untuk menyewa menara telekomunikasi dan infrastruktur telekomunikasi milik Perseroan (“Objek Sewa”), dimana Penyewa akan menempatkan antena seluler, antena microwave, Base Transceiver Station (BTS) dan perangkat telekomunikasi lainnya dan Perseroan sepakat untuk menyediakan Objek Sewa kepada Penyewa. Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian sewa atas masing-masing menara dan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada atau yang akan dibangun di lokasi-lokasi yang telah disetujui atau akan disetujui oleh para pihak. Di bawah ini adalah daftar Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi antara Perseroan dengan Penyewa:

No. Judul Perjanjian Pihak Jangka Waktu 1. Kontrak Untuk Sewa Infrastruktur Tower

Perjanjian Induk Kerjasama Pengadaan Fasilitas Infrastruktur Telekomunikasi Serta Civil Mechanical Electrical dan Site Acquisition Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. SRM: 3100000290 tanggal 16 Januari 2009 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Amandemen Keempat Terhadap Perjanjian Kerjasama Pengadaan Fasilitas Infrastruktur Telekomunikasi Serta Civil Mechanical Electrical dan Site Acquisition Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. 3100000290/5100001364 tanggal 27 Agustus 2015

Indosat 10 tahun sejak mulai berlaku efektif Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi

2. Perjanjian Induk Sewa Menyewa Infrastruktur Indoor Untuk Penempatan Base Transceiver Station No. 3100001171 tanggal 22 Agustus 2011 sebagaimana diubah dengan Amandemen Pertama Terhadap Perjanjian Induk Sewa Menyewa Infrastruktur Indoor Untuk Penempatan Base Transceiver Station No. 5100002299 tanggal 1 November 2015

Indosat Berlaku penuh sampai dengan 1 November 2020 kecuali diakhiri sebelumnya oleh para pihak berdasarkan ketentuan Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi

3. Perjanjian Sewa Menyewa Infrastruktur No. 0164-08-F07-37919 tanggal 22 Agustus 2011 sebagaimana terakhir diubah dengan Amandemen No. 11 Perjanjian Induk Sewa Menyewa

XL 10 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak

Page 94: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

72

No. Judul Perjanjian Pihak Jangka Waktu Infrastruktur No. A11-0164.08-F07-37919 tanggal 1 November 2015

4. Kontrak Payung Sewa Menyewa Infrastruktur Tower No. 010/PKS/INX-GTI/I/2014 tanggal 3 Januari 2014

PT Internux 5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

5. Perjanjian Induk Kerjasama Penyediaan dan Penggunaan Infrastruktur Telekomunikasi Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. 001/PKS/SM/TP/STI/GTI/III/2008 tanggal 27 Maret 2008

PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

Sampai dengan diakhiri dengan persetujuan terlebih dahulu oleh para pihak dan/atau berakhir sampai dengan masa sewa sebagaimana tertera dalam BAPS terakhir.

6. Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower antara PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan Perseroan No. 201.M8/202.GT.07/TEK/IV/07 tanggal 19 April 2007 sebagaimana terakhir diubah dengan Amandemen Ketiga Terhadap Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower No. 008/Procurement/Smartfre/AmdIII-Gihon/II/16 tanggal 2 Februari 2016

PT Mobile-8 Telecom Tbk

Sampai dengan berakhirnya masa sewa atas seluruh infrastruktur tower yang disewa oleh Mobile-8 dari Perseroan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.

7. Master Lease Agreement tanggal 5 Agustus 2008 No. 389/LGL-AGR-MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Amandemen No. 249/LGL-AGR-MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 tanggal 29 April 2015

HCPT Sampai dengan diakhiri terlebih dahulu berdasarkan perjanjian ini, dan berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya sewa yang terlama, izin atau hak pemakaian, penempatan dan akses yang dimiliki oleh Perseroan sehubungan dengan fasilitas pada site.

8. Kontrak Pekerjaan Sewa Sarana Infrastruktur Tower No. AR02140160 tanggal 18 Februari 2014

PT Telekomunikasi Selular

Perjanjian ini berlaku untuk periode 4 tahun, dan dapat diperpanjang atau diakhiri sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur didalam Perjanjian

9. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 16 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR02140508 tanggal 10 Juni 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

10. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower Di 2 Lokasi No. AR02140824 tanggal 19 September 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

11. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 10 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR02141128 tanggal 5 Desember 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

Page 95: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

73

No. Judul Perjanjian Pihak Jangka Waktu Infrastruktur No. A11-0164.08-F07-37919 tanggal 1 November 2015

4. Kontrak Payung Sewa Menyewa Infrastruktur Tower No. 010/PKS/INX-GTI/I/2014 tanggal 3 Januari 2014

PT Internux 5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

5. Perjanjian Induk Kerjasama Penyediaan dan Penggunaan Infrastruktur Telekomunikasi Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. 001/PKS/SM/TP/STI/GTI/III/2008 tanggal 27 Maret 2008

PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

Sampai dengan diakhiri dengan persetujuan terlebih dahulu oleh para pihak dan/atau berakhir sampai dengan masa sewa sebagaimana tertera dalam BAPS terakhir.

6. Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower antara PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan Perseroan No. 201.M8/202.GT.07/TEK/IV/07 tanggal 19 April 2007 sebagaimana terakhir diubah dengan Amandemen Ketiga Terhadap Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower No. 008/Procurement/Smartfre/AmdIII-Gihon/II/16 tanggal 2 Februari 2016

PT Mobile-8 Telecom Tbk

Sampai dengan berakhirnya masa sewa atas seluruh infrastruktur tower yang disewa oleh Mobile-8 dari Perseroan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.

7. Master Lease Agreement tanggal 5 Agustus 2008 No. 389/LGL-AGR-MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Amandemen No. 249/LGL-AGR-MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 tanggal 29 April 2015

HCPT Sampai dengan diakhiri terlebih dahulu berdasarkan perjanjian ini, dan berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya sewa yang terlama, izin atau hak pemakaian, penempatan dan akses yang dimiliki oleh Perseroan sehubungan dengan fasilitas pada site.

8. Kontrak Pekerjaan Sewa Sarana Infrastruktur Tower No. AR02140160 tanggal 18 Februari 2014

PT Telekomunikasi Selular

Perjanjian ini berlaku untuk periode 4 tahun, dan dapat diperpanjang atau diakhiri sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur didalam Perjanjian

9. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 16 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR02140508 tanggal 10 Juni 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

10. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower Di 2 Lokasi No. AR02140824 tanggal 19 September 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

11. Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 10 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR02141128 tanggal 5 Desember 2014

PT Telekomunikasi Selular

5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak.

8.14. Keterangan Tentang Aset Tetap Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai aset tetap dan properti investasi berupa tanah, bangunan atau fasilitas penunjang lainnya, kecuali aset-aset sebagai berikut:

• Sites Telekomunikasi Per 30 September 2017, Perseroan telah membangun suatu portofolio menara telekomunikasi yang terdiri dari 443 new sites dan 192 kolokasi.

8.15. Asuransi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki polis -polis asuransi, yang meliputi penutupan asuransi terhadap menara-menara yang dimiliki oleh Perseroan dengan jenis polis Property All Risk. Berikut adalah uraian mengenai polis-polis asuransi yang bersifat material tersebut:

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

1. Property All Risk Insurance No. IP020117000299

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.305.159.700 Site Kertarahaja, Rejosari Kotabumi, Simpang Taruko, Cisauk, Cibogo, Desa Bunder, Jatake, Pondok Jaya Mauk, Sentul Jaya Balaraja, Rancalyuh, Taruko Kotabumi, Kejayaan Talang Padang.

4 Oktober 2017 – 4 Oktober 2018

2. Property All Risk Insurance No. IP20117000327

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.029.009.861,25 Site Metrojaya Lampung, Depok Rejo, Dramaga Ciampea, Sasak Panjang, Babakan Madang, Bratasena Utara, Pemda Lampung Barat, Sindang Resmi, Merpati Raya Merak, Gedong Dalem.

8 November 2017 – 8 November 2018

3. Property All Risk Insurance No. IP20117000228

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

5.176.243.312,50 Site Tanjung Pandan Utara, Pangkal Balang Utama, Kota Tanjungpandan, BBS3, Krakatau Steel, Merak Pedaleman, Labuhan Bawah, Gembong Panimbang, RD to Kalianada, Ibul Jaya Sungkai, Kembang Tanjung, Kotabumi I, Sukaharja Collocation, 3G Permanisan Serong Padeglang, 3G Karargatu Tonjong, 3G Ciomas Barugbug Serang, Ciomas Prapatan Sukarena, Mancak Gunung Sari.

9 Agustus 2017 – 9 Agustus 2018

4. Property All Risk Insurance No. 20117000295

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.582.428.230 3G Taman Tekno XL, Villa Bogor Indah, Swadaya Ciputat, Golf Raya, Bintaro Relocation, Kalimulya Depok, Lebak Bulus Indah I,

26 September 2017 – 26 September 2018

Page 96: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

74

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Al Fallah Ciputat, Bango 6 Regency, Caringin Rangkepan.

5. Property All Risk Insurance No. IP20117000298

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.742.167.225 Site Road to Manggar, Kangkung Lampung, Kasunyatan, Ciwandan Pelosok, Padasukapetir, Gembor Udik Kamurang, Pramuka Sukadana, Labuan Ratu, Sri Gading, Sunan Drajad Suprapto, Pasir Angin Lebak Kayang, Cidahu Ranca Sumur.

30 September 2017 – 30 September 2018

6. Property All Risk Insurance No. IP20117000159

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.046.620.925 Pertelon Isat, Panundaan Isat, RD to GNG Manik Isat, Cempaka Warna Isat, Kampung Tugu Isat, Kedungwungu_BRT Isat, Kaliouyod Isat, Pacing Isat, Cikalong_KRWG Isat.

29 Juni 2017 – 29 Juni 2018

7. Property All Risk Insurance No. IP20117000198

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

4.946.023.068 3G Sayar Sepang XL, 3G Raya Gunungsari XL, 3G Sendangsari Serang XL, 3G Pasir Buyut Jawilan XL, 3G Montor Karya XL, 3G Majasari CIkande XL, 3G Nanggung Serang XL,

2 Juli 2017 – 2 Juli 2018

8. Property All Risk Insurance No. IP20117000201

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.506.446.465 Teras Golf Dempo XL, 3G Bayu Kencana XL, Teknik Kimia ITI XL, Al Muhawanah XL, Jatibening Indah XL, Komplek Exim XL, Delatinos BSD XL, Poris Indah Jaya XL, Kenari Jati Jajar XL, Pondok Benda Timur XL.

15 Juli 2017 – 15 Juli 2018

9. Property All Risk Insurance No. IP020117000152

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.154.195.898 Gembor Udik XL, Gerem Mekarsari XL, Kepuk Lebak XL, Serang Ibukota XL, Banjarsari Lebakwangi XL, Bedau Belitung XL, Gantung Barat XL, Pangkalan Baru Bangka XL, Gadung Timur XL.

31 Mei 2017 – 31 Mei 2018

10. Property All Risk Insurance No. IP20117000157

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.541.771.892,81 Jomin Barat, Site Teluk Jambe, Cibatu 3, Enggal, Manggar Selatan, Tanjung Pandan Selatan, Gunung Ibul Prabumulih, 3G Panimbang Bawah, Cipayung Jaya Pancoran Mas, Curug Topik Sawangan, Kalimulya Depok, 3G Mekarjaya, 3G Tarumanegara Cireundeu, 3G Al Falah Ciputat, Sukajaya/Simpang Empat Pal, 3G Bukit Manoreh Sarua.

5 Juni 2017 – 5 Juni 2018

Page 97: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

75

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Al Fallah Ciputat, Bango 6 Regency, Caringin Rangkepan.

5. Property All Risk Insurance No. IP20117000298

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.742.167.225 Site Road to Manggar, Kangkung Lampung, Kasunyatan, Ciwandan Pelosok, Padasukapetir, Gembor Udik Kamurang, Pramuka Sukadana, Labuan Ratu, Sri Gading, Sunan Drajad Suprapto, Pasir Angin Lebak Kayang, Cidahu Ranca Sumur.

30 September 2017 – 30 September 2018

6. Property All Risk Insurance No. IP20117000159

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.046.620.925 Pertelon Isat, Panundaan Isat, RD to GNG Manik Isat, Cempaka Warna Isat, Kampung Tugu Isat, Kedungwungu_BRT Isat, Kaliouyod Isat, Pacing Isat, Cikalong_KRWG Isat.

29 Juni 2017 – 29 Juni 2018

7. Property All Risk Insurance No. IP20117000198

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

4.946.023.068 3G Sayar Sepang XL, 3G Raya Gunungsari XL, 3G Sendangsari Serang XL, 3G Pasir Buyut Jawilan XL, 3G Montor Karya XL, 3G Majasari CIkande XL, 3G Nanggung Serang XL,

2 Juli 2017 – 2 Juli 2018

8. Property All Risk Insurance No. IP20117000201

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.506.446.465 Teras Golf Dempo XL, 3G Bayu Kencana XL, Teknik Kimia ITI XL, Al Muhawanah XL, Jatibening Indah XL, Komplek Exim XL, Delatinos BSD XL, Poris Indah Jaya XL, Kenari Jati Jajar XL, Pondok Benda Timur XL.

15 Juli 2017 – 15 Juli 2018

9. Property All Risk Insurance No. IP020117000152

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.154.195.898 Gembor Udik XL, Gerem Mekarsari XL, Kepuk Lebak XL, Serang Ibukota XL, Banjarsari Lebakwangi XL, Bedau Belitung XL, Gantung Barat XL, Pangkalan Baru Bangka XL, Gadung Timur XL.

31 Mei 2017 – 31 Mei 2018

10. Property All Risk Insurance No. IP20117000157

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.541.771.892,81 Jomin Barat, Site Teluk Jambe, Cibatu 3, Enggal, Manggar Selatan, Tanjung Pandan Selatan, Gunung Ibul Prabumulih, 3G Panimbang Bawah, Cipayung Jaya Pancoran Mas, Curug Topik Sawangan, Kalimulya Depok, 3G Mekarjaya, 3G Tarumanegara Cireundeu, 3G Al Falah Ciputat, Sukajaya/Simpang Empat Pal, 3G Bukit Manoreh Sarua.

5 Juni 2017 – 5 Juni 2018

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

11. Property All Risk Insurance No. IP020117000124

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

10. 745.208.745,46 Site 3G Palm Raya Villa Japos, Kunciran Ciledug Relocation, 3G Centel Administrasi, 3G Zamrud Pulo Permata Sari, 3G Tuparev Johar Cikarang 3G Pasirrandu Kadu Raya, 3G Jalan IR. H. Juanda, 3G Trans Yogie LImus Nunggal, 3G Jl. Raya Bogor Cibinong, Banjar Warung Gunung, 3G Bayah Barat Cisiih, Taman Bukit Hijau, MC Pasar Sekanak Palembang XL, Liga Imam Bonjol XL, 3G Putri Tunggal Sukatani XL, 3G Tanah Baru Kemiri Jaya XL, 3G Haji Mohammad Ali XL, 3G Nusantara Bukit Cengkeh 1 XL, Pondok Makmur XL, 3G Pandan Enim XL, 3G Kemang Manis XL, 3G Tanjung Rahman, 3G Mayor Oking XL, 3G Pinang Perak Paninggilan XL, 3G Pisang Lampung, Simpang Prameswara, Pondok Salam Desa Situ, Veteran Mulyamekar, Warung kadu, Simponi Cipondoh Makmur, Flamboyan Pondok Aren, Nagri Kidul, Pesanggrahan Cisarua, Telesonic Pasir Jaya, Pamubulan, Dago Tol, Ponorogo Palembang, Desa Kembang Kuning, Tanjung Panto Karsek, Binangeun Bagendur, Simpang Tige Gantung, 3G Pelepak Putih, 3G Cibitung Danau Indah Relocation, 3G Raden Kuntjorojakti, Sukatani Malingping, Tamin Lampung, Sindang Sukamanah, Way Lunik, 3G Pasar Way Halim, Perkotaan, 3G Karimun Lampung, 3G Tekno Widia Serpong, Sinarwangi Sukajaya, 3G Graha Komplek Bintaro.

8 April 2017 – 8 April 2018

12. Property All Risk Insurance No. IP20117000123

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.009.549.383,44 RS BT Timah XL, Jl Depati Hamzah XL, Semada P Pinang XL, Cipayung Girang XL, Kacang pedang Barat XL, Tanjung Pandan Membalong XL, Komplek Mutiara Sealtan XL, KP. Cipayung Kembantenan XL, 3G Wirasaba Cisadane XL,

30 April 2017 – 30 April 2018

Page 98: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

76

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Mohnoh Nur Cianjur XL, Swadaya Setu Raya XL, 3G Bosih Level C XL, Pandeglang Ujung HCPT COLOC, Mengger Cipayung HCPT COLOC.

13. Property All Risk Insurance No. IP20117000122

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.567.185.875,01 Site Harapan Jaya Bekasi, 3G Bambon Raya, 3G Ki Hajar Dewantoro, Batujajar, Seranten, Cikoneng Anyar XL, Keraglian Kota XL, Cinangka Bukit XL, Anyar Tanjung XL, Sungai Liat Selatan XL, Pemanggilan Natar XL.

6 April 2017 – 6 April 2018

14. Property All Risk Insurance No. 1128010317000475

PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur

6.225.428.137,50 Site Bandar Jaya – Lampung, Bumi Ratu Nuban – Lampung. Anak Tuha – Lampung, Kota Gajah – Lampung, Way Pangabuan 3 – Lampung, Padang Ratu – Lampung, Pangabuan 1 – Lampung, Ogan Limo – Lampung, Bukit Kemuning – Lampung, Abung Timut – Lampung, Negeri Sakti – Lampung, Selagai Lingga – Lampung, Karang Anyar – Lampung, Pertigaan Cangkudu – Tangerang, Kotabumi – Lampung, Batanghari Nuban – Lampung, Anak Ratu Aji – Lampung, Sekampung Udik – Lampung, Metro Timur – Lampung, Sukadana – Lampung, Sungai Liat – Bangka, Sungai Liat 2 – Bangka, Tanjung Sungai Liat – Bangka, Pagar Alam – Palembang, Rep. Lahat – Kota Agung – Palembang, Lahat – Palembang.

1 Maret 2017 – 1 Maret 2018*

15. Property All Risk Insurance No. IP20117000062

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

1.294.977.741 Kadomas Isat, Bunguraja Isat, Tegalurang Isat, Cilempung Isat, Kramat Mulia Kuningan Isat, Jungklang Isat.

5 Maret 2017 – 5 Maret 2018*

16. Property All Risk Insurance Cover Note No. 12/CN/PAR/KC-JKT/II/2018 tanggal 20 Februari 2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.937.696.160,63 Site Tanjung Gedang Muara Bungo, Lempuyang Desa Talang Pantai Muara Bungo, Komplek Harjatani, Kembang Kuning, Simpang Jalur 2 Isat Coloc, Kembang Kuning, Kalisuren, Unit 2 Tulang Bawang Timur Laut ISAT Coloc, 3G Caringin Rangkepan Kupu, Station Cilegon, 3G Citayam, 3G Kutilang, Indra Putra S, Ona

15 Februari 2018 – 15 Februari 2019

Page 99: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

77

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Mohnoh Nur Cianjur XL, Swadaya Setu Raya XL, 3G Bosih Level C XL, Pandeglang Ujung HCPT COLOC, Mengger Cipayung HCPT COLOC.

13. Property All Risk Insurance No. IP20117000122

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.567.185.875,01 Site Harapan Jaya Bekasi, 3G Bambon Raya, 3G Ki Hajar Dewantoro, Batujajar, Seranten, Cikoneng Anyar XL, Keraglian Kota XL, Cinangka Bukit XL, Anyar Tanjung XL, Sungai Liat Selatan XL, Pemanggilan Natar XL.

6 April 2017 – 6 April 2018

14. Property All Risk Insurance No. 1128010317000475

PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur

6.225.428.137,50 Site Bandar Jaya – Lampung, Bumi Ratu Nuban – Lampung. Anak Tuha – Lampung, Kota Gajah – Lampung, Way Pangabuan 3 – Lampung, Padang Ratu – Lampung, Pangabuan 1 – Lampung, Ogan Limo – Lampung, Bukit Kemuning – Lampung, Abung Timut – Lampung, Negeri Sakti – Lampung, Selagai Lingga – Lampung, Karang Anyar – Lampung, Pertigaan Cangkudu – Tangerang, Kotabumi – Lampung, Batanghari Nuban – Lampung, Anak Ratu Aji – Lampung, Sekampung Udik – Lampung, Metro Timur – Lampung, Sukadana – Lampung, Sungai Liat – Bangka, Sungai Liat 2 – Bangka, Tanjung Sungai Liat – Bangka, Pagar Alam – Palembang, Rep. Lahat – Kota Agung – Palembang, Lahat – Palembang.

1 Maret 2017 – 1 Maret 2018*

15. Property All Risk Insurance No. IP20117000062

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

1.294.977.741 Kadomas Isat, Bunguraja Isat, Tegalurang Isat, Cilempung Isat, Kramat Mulia Kuningan Isat, Jungklang Isat.

5 Maret 2017 – 5 Maret 2018*

16. Property All Risk Insurance Cover Note No. 12/CN/PAR/KC-JKT/II/2018 tanggal 20 Februari 2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.937.696.160,63 Site Tanjung Gedang Muara Bungo, Lempuyang Desa Talang Pantai Muara Bungo, Komplek Harjatani, Kembang Kuning, Simpang Jalur 2 Isat Coloc, Kembang Kuning, Kalisuren, Unit 2 Tulang Bawang Timur Laut ISAT Coloc, 3G Caringin Rangkepan Kupu, Station Cilegon, 3G Citayam, 3G Kutilang, Indra Putra S, Ona

15 Februari 2018 – 15 Februari 2019

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Rangkas Bitung, Wanayasa, Binuang Pasar, 3G Bango 6 Regency Tangerang, Cikampek KM 54.

17. Property All Risk Insurance Cover Note No. 13/CN/PAR/KC-JKT/II/2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.691.152.437,50 Teluk Betung, Bunga Mas, Pendopo, Kikim Tengah, Rep Jaray, Muara Pinang, Kota Agung, Lubuk Besar, Lubuk Linggau, Tebing Tinggi, Pendopo 2, Lubuk Buntak, Imam Bonjol Butabara.

28 Februari 2018 – 28 Februari 2019

18. Property All Risk Insurance Cover Note No. 11/CN/PAR/KC-JKT/II/2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

2.166.067.941 3G Pondok Benda XL, Pasar Keong Isat, Padali Isat, Cipeuteuy Isat, Pakuhaji Isat, Cilaja Isat, Tanjungrasa Isat, Babakan Pucung Kotabaru Isat, Cibanteng Isat, Gojong Kolot Isat.

24 Februari 2018 – 24 Februari 2019

19. Property All Risk Insurance Cover Note No. 10/CN/PAR/KC-JKT/II/2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

4.739.604.828,75 3G Kalibaru Setiadarma, 3G Kodau Jatimekar, Tj. raja Barat, Raya Ciawi Jagorawi, Nusantara Ciliwung, 3g Taman Tanjung, Legokhuni Wanayasa, Lontar Selatip, Kapling Pasar Metro, RY Cempaka Ciwangi, Mogot Melati, BSD Kencana, Legok Permai, 3G Mahkota Simprug, Wanasari Bosi, Jalan Bojong Koneng, Cipahelar Bekasi, Jayasari Tunggulis, Citra Raya Square, Islamic Center Lampung, Hegarmanah Kadumekar, A. Yani Purwamekar, Komplek Angsana Sukamakmur.

14 Februari 2018 – 14 Februari 2019

20. Property All Risk Insurance Cover Note No. 9/CN/PAR/KC-JKT/II/2018

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

12.845.927.407,50 Angkatan 45 Prabumulih, Raya Sijuk T. Pandan XL, Repeater Taktakan Pratama XL, 3G Situdam Telasari XL, Satelit Jatiluhur XL, Cibening Utara XL, Komplek Pamulang Permai XL, Jl Mahameru XL, Sindangmulya Cibarusah, Tanjung Enim Selatan XL, Buana Asri Cikarang Relocation XL, Warung Bongkok XL, Kampung Kebon Kelapa XL, 3G Buana Kencana Serpong XL, Jl. Jombang Raya XL, Julang Cikande XL, Raya Curug Cidadas XL, Raya CItalang XL, Selaawi Raya XL, 3G Ruko Grand Wisata XL, Cinatra Cibarusah XL,

14 Februari 2018 – 14 Februari 2019

Page 100: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

78

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Citarik Bekasi XL, Sepatan Jaya Mauk XL, Ciselam Cibening XL, Gerbang Tol Sadang XL, Plered Lor XL, Cimanuk Gunung Cupu XL, Sukaharja Simpay XL, Tarahan Panjang XL, Beranti Utara XL, Sawangan Golf Country XL, Tanah Merah Sepatan XL, Cirompang Toke XL, majasari Sukamaju XL, Bendungan Cikaromoy XL, 3G Bogor Raya Nangka XL, Parung Mulya Industrial Karawang / Sinarbaya, Pondok Cabe Cinere XL, 3G Cirendeu Indah 1 XL, 3G Pamulang Indah XL, 3G Jl. IDUN Sudiara Barat XL, 3G Kubang Sari Marzuki XL, 3G Leuweung Sawo Serang XL, 3G Haji Ganif XL, 3G Susukan Tirtayasa XL, 3G Gn Kencanarangkasibitung, 3G Tirta Ciledug Indah XL, 3GAL-Itihad Permata Pamulang XL, 3G Ciater Raya XL, Sidnang Panon XL, 3G Kuta Bumi Tangerang XL, 3G Swadaya Bintaro XL, 3G Bayah Timur XL, Margasana XL, beberang Serang XL, Pandeglang Timur XL, Cicarucub XL, 3G A. Yani Pandeglang XL, 3G Tanjung Jatimulya XL, 3G Dukuh Siliwangi XL, Repeater Pasir Gembong XL, Tenjo HCPT.

21. Property All Risk Insurance Covernote No. 91/CN/PAR/KC-JKT/XII/2017

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.214.964.373,75 Site Serang Dalam, Lubuk Linggau Timur II, Nasution Metro, Dr. Harun Kotabaru, Teuku Umar Lampung, Sungai Liat III, Metro Pusat, Pasar Gedung Tataan, Sutami, Metro Barat, Cibinong

14 Desember 2017 – 14 Desember 2018

22. Property All Risk Insurance Covernote No. 92/CN/PAR/KC-JKT/XII/2017

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

1.054.385.010 Site Kepenimbangan Labuan, Jurang Mangu, Pinang Perang Paninggilang, TB Suwandi Sepang.

19 Desember 2017 – 19 Desember 2018

*sedang dalam proses perpanjangan

Page 101: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

79

No. Jenis Polis Asuransi Nilai

Pertanggungan (Rp)

Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan

Citarik Bekasi XL, Sepatan Jaya Mauk XL, Ciselam Cibening XL, Gerbang Tol Sadang XL, Plered Lor XL, Cimanuk Gunung Cupu XL, Sukaharja Simpay XL, Tarahan Panjang XL, Beranti Utara XL, Sawangan Golf Country XL, Tanah Merah Sepatan XL, Cirompang Toke XL, majasari Sukamaju XL, Bendungan Cikaromoy XL, 3G Bogor Raya Nangka XL, Parung Mulya Industrial Karawang / Sinarbaya, Pondok Cabe Cinere XL, 3G Cirendeu Indah 1 XL, 3G Pamulang Indah XL, 3G Jl. IDUN Sudiara Barat XL, 3G Kubang Sari Marzuki XL, 3G Leuweung Sawo Serang XL, 3G Haji Ganif XL, 3G Susukan Tirtayasa XL, 3G Gn Kencanarangkasibitung, 3G Tirta Ciledug Indah XL, 3GAL-Itihad Permata Pamulang XL, 3G Ciater Raya XL, Sidnang Panon XL, 3G Kuta Bumi Tangerang XL, 3G Swadaya Bintaro XL, 3G Bayah Timur XL, Margasana XL, beberang Serang XL, Pandeglang Timur XL, Cicarucub XL, 3G A. Yani Pandeglang XL, 3G Tanjung Jatimulya XL, 3G Dukuh Siliwangi XL, Repeater Pasir Gembong XL, Tenjo HCPT.

21. Property All Risk Insurance Covernote No. 91/CN/PAR/KC-JKT/XII/2017

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

3.214.964.373,75 Site Serang Dalam, Lubuk Linggau Timur II, Nasution Metro, Dr. Harun Kotabaru, Teuku Umar Lampung, Sungai Liat III, Metro Pusat, Pasar Gedung Tataan, Sutami, Metro Barat, Cibinong

14 Desember 2017 – 14 Desember 2018

22. Property All Risk Insurance Covernote No. 92/CN/PAR/KC-JKT/XII/2017

PT Asuransi Jasa Tania Tbk.

1.054.385.010 Site Kepenimbangan Labuan, Jurang Mangu, Pinang Perang Paninggilang, TB Suwandi Sepang.

19 Desember 2017 – 19 Desember 2018

*sedang dalam proses perpanjangan

Seluruh aset Perseroan yang bersifat material telah diasuransikan dan asuransi tersebut cukup untuk menutup seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah. Seluruh polis asuransi tersebut di atas dapat diperpanjang dan/atau diperbaharui sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila asuransi -asuransi tersebut di atas telah habis masa berlakunya, Perseroan berkomitmen akan memperpanjang dan/atau memperbaharui asuransi tersebut. Perseroan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi. 8.16. Perkara yang Dihadapi Perseroan, dan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan maupun masing -masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara baik yang dihadapi Perseroan, maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 8.17. Kegiatan Usaha Perseroan Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha

8.17.1 Umum

Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan skema perjanjian sewa jangka panjang. Per 30 September 2017, Perseroan mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 masing-masing sekitar 57% dan 54% dari pendapatan Perseroan, berasal dari XL Axiata. Perseroan menyewakan tower space melalui perjanjian sewa jangka panjang umumnya sampai dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Per 30 September 2017, Perseroan memiliki pendapatan kontrak yang akan diterima dari penyewa untuk semua jenis penyewaan sekitar Rp67 miliar. Perseroan berupaya secara konsisten untuk terus meningkatkan jumlah kolokasi dari menara telekomunikasi yang ada untuk mendukung peningkatan arus kas dan marjin laba operasi. Hal ini terjadi karena biaya tambahan yang timbul sehubungan dengan kolokasi relatif rendah dibandingkan dengan tambahan pendapatan atas kolokasi tersebut. Perseroan berkeyakinan bahwa kebutuhan operator telekomunikasi Indonesia telah terpenuhi dan akan terus mencari untuk memenuhi kebutuhan peningkatan cakupan dan kapasitas jaringan, sementara di saat yang sama mengendalikan belanja modal mereka dari kegiatan-kegiatan non-inti, seperti dengan pengalihan kegiatan pembangunan sites dan penyewaan tower space kepada perusahaan penyewaan menara independen.

Page 102: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

80

8.17.2 Strategi Bisnis Perseroan Perseroan berkeyakinan bahwa strategi bisnis yang tepat telah memposisikan Perseroan untuk terus berkembang seiring pertumbuhan pada industri telekomunikasi di Indonesia. Strategi utama bisnis Perseroan adalah sebagai berikut : Memaksimalkan pertambahan penyewaan kolokasi pada portofolio menara telekomunikasi Perseroan yang telah ada Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan dapat senantiasa meningkatkan pendapatan dan meningkatkan marjin melalui peningkatan rasio kolokasi pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan yang telah ada. Perseroan berharap pendapatan dan laba operasional dari bisnis penyewaan menara telekomunikasi akan terus tumbuh dengan dukungan dari menara-menara telekomunikasi milik Perseroan yang berada di lokasi-lokasi yang tersebar di Indonesia serta kapasitas yang tersedia untuk tambahan kolokasi dapat dilakukan dengan peningkatan biaya yang relatif rendah. Sebagian besar biaya operasional menara telekomunikasi bersifat tetap (fixed) sejak tahap konstruksi. Peningkatan rasio kolokasi akan meningkatkan marjin operasional Perseroan secara signifikan karena rendahnya biaya yang dikeluarkan Perseroan untuk menambahkan penyewa baru pada menara telekomunikasi yang telah ada. Perseroan akan tetap fokus pada aktivitas pemasaran dan manajemen proyek untuk meningkatkan rasio kolokasi dan pendapatan, serta peningkatan marjin pada portofolio sites yang telah ada. Perseroan juga tetap berusaha untuk meningkatkan keakuratan dan kelengkapan akses informasi mengenai data lokasi dan kapasitas menara untuk mempermudah penyewa dalam menentukan lokasi dan kualifikasi menara secara lebih cepat dan mudah. Hal tersebut akan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk bersaing dan dalam menghasilkan pendapatan. Terus mempererat hubungan dengan operator telekomunikasi Perseroan memiliki pemahaman terhadap kebutuhan perluasan jaringan operator telekomunikasi di Indonesia dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini merupakan komponen penting dalam usaha Perseroan dalam meningkatkan jumlah penyewaan pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan. Perseroan akan terus berfokus menjalin hubungan dengan penyewa menara Perseroan khususnya untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat meningkatkan jumlah penyewaan menara Perseroan dan pertambahan kolokasi serta mengidentifikasi proyek baru yang diminati. 8.17.3 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Perseroan telah menambah jumlah sites telekomunikasi dan jumlah penyewaan melalui kombinasi pembangunan menara build-to-suit, dan meningkatkan rasio kolokasi. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan telah membangun suatu portofolio menara telekomunikasi yang terdiri dari 443 new sites dan 192 kolokasi. Tabel di bawah ini menyajikan rincian dari menara telekomunikasi pada tanggal-tanggal berikut :

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Menara telekomunikasi

New sites 397 368 341 443 Kolokasi 180 175 163 192

Page 103: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

81

8.17.2 Strategi Bisnis Perseroan Perseroan berkeyakinan bahwa strategi bisnis yang tepat telah memposisikan Perseroan untuk terus berkembang seiring pertumbuhan pada industri telekomunikasi di Indonesia. Strategi utama bisnis Perseroan adalah sebagai berikut : Memaksimalkan pertambahan penyewaan kolokasi pada portofolio menara telekomunikasi Perseroan yang telah ada Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan dapat senantiasa meningkatkan pendapatan dan meningkatkan marjin melalui peningkatan rasio kolokasi pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan yang telah ada. Perseroan berharap pendapatan dan laba operasional dari bisnis penyewaan menara telekomunikasi akan terus tumbuh dengan dukungan dari menara-menara telekomunikasi milik Perseroan yang berada di lokasi-lokasi yang tersebar di Indonesia serta kapasitas yang tersedia untuk tambahan kolokasi dapat dilakukan dengan peningkatan biaya yang relatif rendah. Sebagian besar biaya operasional menara telekomunikasi bersifat tetap (fixed) sejak tahap konstruksi. Peningkatan rasio kolokasi akan meningkatkan marjin operasional Perseroan secara signifikan karena rendahnya biaya yang dikeluarkan Perseroan untuk menambahkan penyewa baru pada menara telekomunikasi yang telah ada. Perseroan akan tetap fokus pada aktivitas pemasaran dan manajemen proyek untuk meningkatkan rasio kolokasi dan pendapatan, serta peningkatan marjin pada portofolio sites yang telah ada. Perseroan juga tetap berusaha untuk meningkatkan keakuratan dan kelengkapan akses informasi mengenai data lokasi dan kapasitas menara untuk mempermudah penyewa dalam menentukan lokasi dan kualifikasi menara secara lebih cepat dan mudah. Hal tersebut akan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk bersaing dan dalam menghasilkan pendapatan. Terus mempererat hubungan dengan operator telekomunikasi Perseroan memiliki pemahaman terhadap kebutuhan perluasan jaringan operator telekomunikasi di Indonesia dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini merupakan komponen penting dalam usaha Perseroan dalam meningkatkan jumlah penyewaan pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan. Perseroan akan terus berfokus menjalin hubungan dengan penyewa menara Perseroan khususnya untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat meningkatkan jumlah penyewaan menara Perseroan dan pertambahan kolokasi serta mengidentifikasi proyek baru yang diminati. 8.17.3 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Perseroan telah menambah jumlah sites telekomunikasi dan jumlah penyewaan melalui kombinasi pembangunan menara build-to-suit, dan meningkatkan rasio kolokasi. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan telah membangun suatu portofolio menara telekomunikasi yang terdiri dari 443 new sites dan 192 kolokasi. Tabel di bawah ini menyajikan rincian dari menara telekomunikasi pada tanggal-tanggal berikut :

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Menara telekomunikasi

New sites 397 368 341 443 Kolokasi 180 175 163 192

Per 30 September 2017, Perseroan memiliki dan mengoperasikan menara telekomunikasi yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia diantaranya pulau Jawa dan Sumatera . Tabel berikut menyajikan rincian menara telekomunikasi berdasarkan penyebaran ge ografis dan persentasenya per tanggal 30 September 2017 :

Wilayah Sites % Jawa 308 69,53% Sumatera 135 30,47% Jumlah 443 100,00%

Sumber : Perseroan, September 2017 Sebagian besar portofolio menara telekomunikasi Perseroan merupakan menara ground-based (pada umumnya dengan ketinggian berkisar dari 30 - 72 meter) dan menara rooftop. Diagram berikut mengilustrasikan fasilitas standar pada sites menara telekomunikasi Perseroan:

Peralatan antena dan microwave dimiliki dan dipelihara oleh penyewa, sedangkan Perseroan memiliki dan memelihara infrastruktur pasif (menara telekomunikasi). Tabel berikut di bawah ini menyajikan jumlah dan persentase dari menara telekomunikasi berdasarkan ketinggian menara dalam portofolio Perseroan per 30 September 2017 :

Ketinggian Jumlah Persentase (%) lebih dari 65 meter 47 10,61%

51 – 65 meter 139 31,38% 32 – 50 meter 107 24,15%

Kurang dari 32 meter 150 33,86% Total 443 100%

Sumber : Perseroan, September 2017

Page 104: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

82

Menara ground-based dengan ketinggian lebih dari 32 meter dapat menampung lebih dari tiga penyewa. Terutama karena kapasitas menanggung beban yang terbatas dan ketinggian yang rendah (sehingga space terbatas). Untuk menara ground-based dengan ketinggian kurang dari 32 meter, tower space yang tersedia pada ketinggian yang diminati terbatas sehingga lebih sulit untuk mendapatkan kolokasi.

8.17.4 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan

Perseroan berkeyakinan bahwa ketepatan waktu eksekusi pada pembangunan menara telekomunikasi build-to-suit, termasuk kemampuan SITAC, CME dan pemenuhan perizinan merupakan komponen penting dalam memperoleh dan menyelesaikan pekerjaan build-to-suit. Perseroan pada umumnya berusaha untuk membangun menara build-to-suit dengan kapasitas kolokasi optimal sesuai dengan perizinan warga dan persetujuan yang diharuskan. Untuk setiap menara build-to-suit, Perseroan memiliki hak kepemilikan dan hak untuk melakukan kolokasi dengan penyewa baru pada menara tersebut. Seluruh proses sejak diterimanya surat perintah kerja sampai dengan penye lesaian konstruksi menara build-to-suit diperkirakan memerlukan 90 sampai 120 hari. Realisasi waktu yang dibutuhkan dan langkah-langkah yang harus diikuti dapat bervariasi bergantung pada penyewa, dan lokasi dari sites tersebut dan hal yang teridentifikasi pada saat proses SITAC. Pada umumnya, proses yang dijalani adalah sebagai berikut:

▪ Penyewa menginformasikan kebutuhan sites baru pada lokasi tertentu (pada umumnya lokasi dalam radius kurang lebih 100 meter dari koordinat tertentu);

▪ Unit manajemen regional menganalisa ketersediaan sites, dan kemudahan dalam

mendapatkan perizinan warga pada area tersebut. Petugas SITAC pada unit regional akan membuat laporan Engineering Survey Report (“ESR”) yang pada umumnya merekomendasikan 3 (tiga) calon lokasi. Laporan ESR memuat koordinat dari calon lokasi, ketersediaan daya listrik, tinjauan terhadap akses jalan dan topografi, serta foto panoramic. Setelah laporan ESR diberikan kepada penyewa, penyewa kemudian menentukan lokasi.

▪ Setelah lokasi ditentukan dan surat perintah kerja diberikan oleh penyewa, petugas

SITAC, dibawah arahan unit manajemen regional melakukan negosiasi sewa lahan dengan pemilik lokasi. Perseroan juga akan memproses izin pendirian menara telekomunikasi dari setiap rumah tangga yang bertempat ti nggal di dalam radius sejauh tinggi menara dari rencana lokasi menara. Pada saat yang sama, Perseroan juga mengusahakan persetujuan informal maupun formal dari pemerintah daerah untuk memulai proses konstruksi.

▪ Setelah mendapatkan persetujuan dari warga sekitar dan persetujuan pemerintah

daerah secara informal atau formal, Perseroan melengkapi proses SITAC dan memulai proses CME. Secara bersamaan, Perseroan mengajukan (i) IMB; atau (ii) IMBM, berdasarkan peraturan yang berlaku pada sebuah kabupaten tertent u.

▪ Setelah selesainya konstruksi menara, Perseroan mengirimkan pemberitahuan RFI

kepada penyewa. Setelah menara diterima oleh penyewa melalui Berita Acara Uji Fungsi (“BAUF”), perjanjian sewa ditandatangani secara terpisah mengikuti persyaratan pada perjanjian sewa induk menara telekomunikasi. Perhitungan beban

Page 105: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

83

Menara ground-based dengan ketinggian lebih dari 32 meter dapat menampung lebih dari tiga penyewa. Terutama karena kapasitas menanggung beban yang terbatas dan ketinggian yang rendah (sehingga space terbatas). Untuk menara ground-based dengan ketinggian kurang dari 32 meter, tower space yang tersedia pada ketinggian yang diminati terbatas sehingga lebih sulit untuk mendapatkan kolokasi.

8.17.4 Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan

Perseroan berkeyakinan bahwa ketepatan waktu eksekusi pada pembangunan menara telekomunikasi build-to-suit, termasuk kemampuan SITAC, CME dan pemenuhan perizinan merupakan komponen penting dalam memperoleh dan menyelesaikan pekerjaan build-to-suit. Perseroan pada umumnya berusaha untuk membangun menara build-to-suit dengan kapasitas kolokasi optimal sesuai dengan perizinan warga dan persetujuan yang diharuskan. Untuk setiap menara build-to-suit, Perseroan memiliki hak kepemilikan dan hak untuk melakukan kolokasi dengan penyewa baru pada menara tersebut. Seluruh proses sejak diterimanya surat perintah kerja sampai dengan penye lesaian konstruksi menara build-to-suit diperkirakan memerlukan 90 sampai 120 hari. Realisasi waktu yang dibutuhkan dan langkah-langkah yang harus diikuti dapat bervariasi bergantung pada penyewa, dan lokasi dari sites tersebut dan hal yang teridentifikasi pada saat proses SITAC. Pada umumnya, proses yang dijalani adalah sebagai berikut:

▪ Penyewa menginformasikan kebutuhan sites baru pada lokasi tertentu (pada umumnya lokasi dalam radius kurang lebih 100 meter dari koordinat tertentu);

▪ Unit manajemen regional menganalisa ketersediaan sites, dan kemudahan dalam

mendapatkan perizinan warga pada area tersebut. Petugas SITAC pada unit regional akan membuat laporan Engineering Survey Report (“ESR”) yang pada umumnya merekomendasikan 3 (tiga) calon lokasi. Laporan ESR memuat koordinat dari calon lokasi, ketersediaan daya listrik, tinjauan terhadap akses jalan dan topografi, serta foto panoramic. Setelah laporan ESR diberikan kepada penyewa, penyewa kemudian menentukan lokasi.

▪ Setelah lokasi ditentukan dan surat perintah kerja diberikan oleh penyewa, petugas

SITAC, dibawah arahan unit manajemen regional melakukan negosiasi sewa lahan dengan pemilik lokasi. Perseroan juga akan memproses izin pendirian menara telekomunikasi dari setiap rumah tangga yang bertempat ti nggal di dalam radius sejauh tinggi menara dari rencana lokasi menara. Pada saat yang sama, Perseroan juga mengusahakan persetujuan informal maupun formal dari pemerintah daerah untuk memulai proses konstruksi.

▪ Setelah mendapatkan persetujuan dari warga sekitar dan persetujuan pemerintah

daerah secara informal atau formal, Perseroan melengkapi proses SITAC dan memulai proses CME. Secara bersamaan, Perseroan mengajukan (i) IMB; atau (ii) IMBM, berdasarkan peraturan yang berlaku pada sebuah kabupaten tertent u.

▪ Setelah selesainya konstruksi menara, Perseroan mengirimkan pemberitahuan RFI

kepada penyewa. Setelah menara diterima oleh penyewa melalui Berita Acara Uji Fungsi (“BAUF”), perjanjian sewa ditandatangani secara terpisah mengikuti persyaratan pada perjanjian sewa induk menara telekomunikasi. Perhitungan beban

sewa dan pemeliharaan dimulai umumnya sejak penandatanganan BAUF. Pengiriman tagihan selanjutnya berdasarkan pada perjanjian penyewaan tertentu, umumnya berlangsung dalam 1-30 hari setelah ditandatanganinya BAUF.

8.17.5 Kolokasi

Unit pemasaran Perseroan secara berkala berdiskusi dengan penyewa untuk mengidentifikasi potensi menara telekomunikasi Perseroan untuk pemasangan BTS dari penyewa baru. Pekerjaan kolokasi diproses sesuai dengan ketentuan p erjanjian sewa dengan penyewa yang telah ada. Proses kolokasi pada umumnya mencakup: • Setelah menentukan penyewaan menara untuk kolokasi, penyewa mengirimkan surat

perintah kerja untuk pemesanan terhadap tower space tertentu. Setelah surat perintah kerja diproses dan tower space telah siap untuk pemasangan, Perseroan mengirimkan pemberitahuan.

• Setelah penyewa menerima BAUF, perjanjian terpisah ditandatangani untuk mempersiapkan kolokasi. Perjanjian ini memasukkan ketentuan dari Master Lease Agreement. Pengakuan pendapatan sewa dan pendapatan pemeliharaan umumnya dimulai setelah ditandatanganinya BAUF.

• Pengiriman tagihan dilaksanakan berdasarkan perjanjian sewa, namun pada umumnya dimulai dalam 1-30 hari setelah penandatanganan BAUF.

Tabel berikut di bawah ini menyajikan rasio kolokasi pada tanggal-tanggal berikut :

31 Desember 30 September 2014 2015 2016 2017 Rasio kolokasi

45,34% 47,56% 47,80% 43,34%

Sumber : Perseroan, September 2017 8.17.6 Kegiatan Usaha Penyewaan tower space pada menara telekomunikasi / tower space leasing Kegiatan usaha utama Perseroan adalah penyewaan tower space pada menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan menyewakan tower space kepada operator telekomunikasi untuk keperluan transmisi sinyal suar a (voice) dan data nirkabel. Pendapatan sewa menara Pendapatan sewa dibayarkan dimuka secara bulanan, kuartalan atau tahunan oleh penyewa menara telekomunikasi Perseroan. Pendapatan sewa rata-rata yang diterima dari penyewa baru pada umumnya bersifat tetap (fixed) sepanjang periode sewa awal dan jumlahnya dapat bervariasi berdasarkan faktor berikut ini : • Lokasi menara telekomunikasi (termasuk biaya sewa lahan); • Jumlah peralatan antena milik penyewa yang diletakkan pada menara; • Spesifikasi shelter dan ground space yang diperlukan untuk menempatkan peralatan

elektronik dan lainnya untuk antena;

Page 106: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

84

• Ketentuan pembayaran; • Tipe dan ketinggian menara; • Penempatan antena pada menara telekomunikasi.

Perseroan sangat bergantung pada kontrak jangka panjang dengan pela nggan Perseroan. Salah satu faktor risiko usaha Perseroan adalah pendapatan Perseroan bergantung pada pendaparan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan. Pendapatan pemeliharaan menara Perseroan juga menerima pembayaran atas biaya pemeliharaan. Pend apatan pemeliharaan merupakan pendapatan tetap ( fixed), untuk biaya keamanan, perbaikan dan pemeliharaan sites menara serta back-up listrik. Pendapatan pemeliharaan juga diterima dimuka secara bulanan, kuartalan atau tahunan dari penyewa menara. Sewa lahan untuk sites menara telekomunikasi Sebagian besar sites menara telekomunikasi berdiri di atas sebidang lahan yang disewa oleh Perseroan melalui perjanjian sewa lahan atau perjanjian sewa gedung dengan pemilik properti. Perseroan pada umumnya memiliki Per janjian Sewa Tanah dengan jangka waktu 10 - 12 tahun, sedangkan jangka waktu perjanjian antara Perseroan dengan penyewa pada umumnya adalah 10 tahun. Perseroan berusaha untuk menghindari perlunya melakukan perpanjangan Perjanjian Sewa Tanah selama masa sewa tower space pada properti yang terkait. Biaya sewa lahan pada umumnya telah seluruhnya dibayar dimuka untuk jangka waktu perjanjian. Biaya sewa lahan kemudian diamortisasi sesuai dengan periode perjanjian sewa lahan. Dikarenakan pembayaran sewa lahan dimuka umumnya cukup signifikan dibandingkan dengan nilai properti, Perseroan berkeyakinan bahwa sewa lahan akan mudah untuk dilakukan dan diperpanjang. Biaya Operasional Beban operasional Perseroan utamanya terdiri dari biaya perbaikan dan pemeliharaan, kompensasi dan biaya manfaat karyawan dan utilitas, seperti biaya listrik untuk mengoperasikan peralatan antena pada sites menara Perseroan, yang kebanyakan dibayarkan langsung oleh penyewa. Biaya operasional pada umumnya meningkat sejalan dengan tingkat i nflasi, dan bertambah seiring dengan penambahan jumlah penyewaan. Dikarenakan biaya-biaya tersebut relatif tetap (fixed), biaya operasional tambahan untuk penambahan kolokasi relatif lebih kecil. Portofolio sites Perseroan memiliki kebutuhan belanja modal yang minimal, kecuali untuk perkuatan fisik menara pada menara tertentu yang telah mencapai kapasitas strukturnya.

8.17.7 Penjualan dan Pemasaran Kegiatan pemasaran dan penjualan dijalankan oleh unit pemasaran dengan berfokus pada kebutuhan operator besar di Indonesia. Unit pemasaran senantiasa berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan operator telekomunikasi terhadap perluasan cakupan jaringan dan peningkatan kapasitas dari operator telekomunikasi. Tujuan dari unit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang bisnis dari kemampuan build-to-suit dan portofolio menarayang telah ada sehingga dapat meningkatkan jumlah sites build-to-suit dan kolokasi. Tidak ada kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa yang dapat diketahui mempengaruhi secara signifikan penjualan atau pendapatan usaha, pendapatan

Page 107: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

85

• Ketentuan pembayaran; • Tipe dan ketinggian menara; • Penempatan antena pada menara telekomunikasi.

Perseroan sangat bergantung pada kontrak jangka panjang dengan pela nggan Perseroan. Salah satu faktor risiko usaha Perseroan adalah pendapatan Perseroan bergantung pada pendaparan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan. Pendapatan pemeliharaan menara Perseroan juga menerima pembayaran atas biaya pemeliharaan. Pend apatan pemeliharaan merupakan pendapatan tetap ( fixed), untuk biaya keamanan, perbaikan dan pemeliharaan sites menara serta back-up listrik. Pendapatan pemeliharaan juga diterima dimuka secara bulanan, kuartalan atau tahunan dari penyewa menara. Sewa lahan untuk sites menara telekomunikasi Sebagian besar sites menara telekomunikasi berdiri di atas sebidang lahan yang disewa oleh Perseroan melalui perjanjian sewa lahan atau perjanjian sewa gedung dengan pemilik properti. Perseroan pada umumnya memiliki Per janjian Sewa Tanah dengan jangka waktu 10 - 12 tahun, sedangkan jangka waktu perjanjian antara Perseroan dengan penyewa pada umumnya adalah 10 tahun. Perseroan berusaha untuk menghindari perlunya melakukan perpanjangan Perjanjian Sewa Tanah selama masa sewa tower space pada properti yang terkait. Biaya sewa lahan pada umumnya telah seluruhnya dibayar dimuka untuk jangka waktu perjanjian. Biaya sewa lahan kemudian diamortisasi sesuai dengan periode perjanjian sewa lahan. Dikarenakan pembayaran sewa lahan dimuka umumnya cukup signifikan dibandingkan dengan nilai properti, Perseroan berkeyakinan bahwa sewa lahan akan mudah untuk dilakukan dan diperpanjang. Biaya Operasional Beban operasional Perseroan utamanya terdiri dari biaya perbaikan dan pemeliharaan, kompensasi dan biaya manfaat karyawan dan utilitas, seperti biaya listrik untuk mengoperasikan peralatan antena pada sites menara Perseroan, yang kebanyakan dibayarkan langsung oleh penyewa. Biaya operasional pada umumnya meningkat sejalan dengan tingkat i nflasi, dan bertambah seiring dengan penambahan jumlah penyewaan. Dikarenakan biaya-biaya tersebut relatif tetap (fixed), biaya operasional tambahan untuk penambahan kolokasi relatif lebih kecil. Portofolio sites Perseroan memiliki kebutuhan belanja modal yang minimal, kecuali untuk perkuatan fisik menara pada menara tertentu yang telah mencapai kapasitas strukturnya.

8.17.7 Penjualan dan Pemasaran Kegiatan pemasaran dan penjualan dijalankan oleh unit pemasaran dengan berfokus pada kebutuhan operator besar di Indonesia. Unit pemasaran senantiasa berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan operator telekomunikasi terhadap perluasan cakupan jaringan dan peningkatan kapasitas dari operator telekomunikasi. Tujuan dari unit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang bisnis dari kemampuan build-to-suit dan portofolio menarayang telah ada sehingga dapat meningkatkan jumlah sites build-to-suit dan kolokasi. Tidak ada kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa yang dapat diketahui mempengaruhi secara signifikan penjualan atau pendapatan usaha, pendapatan

dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang. 8.17.8 Penyewa Utama Sites Telekomunikasi Perseroan Penyewa utama menara Perseroan terdiri dari operator -operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Untuk periode/tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta 31 Desember 2014, 2015 dan 2016, masing-masing sekitar 61,18%,56,71%, 54,06% dan 51,42% dari pendapatan Perseroan, berasal dari PT XL Axiata Tbk (yang masing -masing memiliki peringkat investasi dari setidaknya satu perusahaan pemeringkatan). Tabel di bawah ini menyajikan rincian pendapatan Perseroan berdasarkan pelanggan yang merupakan operator telekomunikasi dan kontribusinya dalam persentase :

(dalam jutaan Rupiah dan persentase)

31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Rp % Rp % Rp % Rp %

XL Axiata 45.505 61,18 47.995 56,71 46.083 54,06 34.844 51,42

Smartfren 7.097 9,54 6.041 7,14 7.820 9,17 4.574 6,75

Telkom 2.765 3,72 9.055 10,70 8.189 9,61 11.826 17,45 Sampoerna Telekomunikasi 708 0,95 672 0,79 626 0,73 - -

Internux 140 0,19 677 0,80 629 0,74 719 1,06

Indosat 4.057 5,46 5.719 6,76 6.974 8,18 6.280 9,27

H3I 14.103 18,96 14.470 17,10 14.926 17,51 9.521 14,05 Total Pendapatan

74.375 100,00 84.628 100,00 85.247 100,00 67.764 100,00

8.17.9 Persaingan Usaha

Perseroan berkeyakinan bahwa persaingan pada industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia terutama bergantung pada lokasi menara dan hubungan dengan operator telekomunikasi, serta kualitas dan ketinggian menara. Disamping itu, persaingan usaha juga dipengaruhi oleh jumlah portofolio sites, harga, manajemen operasional dan jasa layanan tambahan yang dapat ditawarkan kepada penyewa. Perseroan termasuk dalam 10 besar di industri telekomunikasi berdasarkan jumlah tower. Persaingan Perseroan dengan perusahaan sejenis yang memiliki skala sebanding khususnya dalam hal menjalin hubungan jangka panjang dengan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, rekam jejak layanan dan kepuasan penyewa terhadap Perseroan. Dengan lokasi sites Perseroan yang berada di wilayah padat penduduk dimana operator telekomunikasi memperoleh lalu lintas komunikasi pelanggan yang tinggi, Perseroan berkeyakinan bahwa sebagian besar dari pelanggan Perseroan akan memperpanjang perjanjian sewanya pada akhir masa perjanjian untuk mengurangi gangguan pada cakupan layanan di wilayah tersebut, menghindari potensi kehilangan pendapatan dan juga mencegah timbulnya biaya -biaya terkait proses relokasi peralatan antena. Perseroan juga bersaing dengan operator telekomunikasi besar yang memperbolehkan kolokasi pada menara telekomunikasi mereka. Akan tetapi Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai pihak independen yang tidak bersaing dengan pelanggan Perseroan secara langsung pada kegiatan usaha utamanya, kegiatan usaha penyewaan menara telekomunikasi

Page 108: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

86

Perseroan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan operator telekomunikasi yang menawarkan kolokasi pada sites menara mereka.

8.17.10 Prospek Usaha

Peningkatan yang kuat dari jumlah BTS dan menara telekomunikasi selama beberapa tahun terakhir dipicu oleh peningkatan lalu lintas komunikasi suara dan data, pergeseran dari komunikasi suara ke data, permintaan konsumen untuk kualitas yang lebih tinggi dan pergeseran teknologi dari 2G ke 3G kemudian ke 4G LTE. Penyelesaian refarming frekuensi 1.800 MHz pada akhir 2015, akan membuka jalan bagi peluncuran nasional layanan 4G LTE. Operator telah mulai menawarkan layanan 4G di kota-kota tertentu dan meningkatkan infrastruktur untuk memperluas cakupan nasional. Hal ini akan membantu memicu peningkatan permintaan tambahan menara telekomunikasi sejalan dengan pembangunan jaringan operator. Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen. Karenanya, Perseroan memperkirakan bahwa mayoritas pembangunan dari operator telekomunikasi akan menguntungkan perusahaan – perusahaan menara independen. Perseroan berkeyakinan bahwa struktur industri penyewaan menara cukup menarik untuk jangka panjang karena pelanggan cenderung memperpanjang kontrak penyewaan dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi untuk relokasi peralatan. Hilangnya pendapatan dari relokasi peralatan dan perubahan konfigurasi jaringan juga menjadi faktor tambahan yang penting dalam hal ini. Meskipun industri penyewaan menara di Indonesia pada umumnya belum melalui tahapan perpanjangan kontrak, Perseroan berkeyakinan bahwa tingkat perpanjangan kontrak historis yang tinggi di pasar lain seperti Amerika Serikat merupakan indikator yang kuat akan kemungkinan perpanjangan kontrak penyewaan menara di Indonesia.

Page 109: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

87

IX. EKUITAS Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115.

(Dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September

2014 2015 2016 2017

Ekuitas Modal saham – modal dasar 950.000 saham biasa, nilai nominal Rp100.000 setiap saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2017, 2015, 2014 masing-masing sebanyak 237.500 saham

23.750 23.750 23.750 23.750

Tambahan modal disetor – neto - - 2.962 2.962

Pendapatan komprehensif lainnya - 71 61 197

Saldo laba 52.402 60.915 69.859 91.258

Jumlah Ekuitas 76.152 84.736 96.632 118.167

Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal Laporan Auditor Independen hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi. Rencana Penawaran Umum Saham Perdana Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan:

Jumlah Saham Yang Ditawarkan

: Sebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Jumlah Saham yang Dicatatkan

: Sebanyak 550.000.000 (lima ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham. Nilai Emisi : Rp178.871.940.000 (seratus tujuh puluh delapan miliar

delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah).

Tabel Proforma Ekuitas Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham Perdana terjadi pada tanggal 30 September 2017, maka proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

Perseroan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan operator telekomunikasi yang menawarkan kolokasi pada sites menara mereka.

8.17.10 Prospek Usaha

Peningkatan yang kuat dari jumlah BTS dan menara telekomunikasi selama beberapa tahun terakhir dipicu oleh peningkatan lalu lintas komunikasi suara dan data, pergeseran dari komunikasi suara ke data, permintaan konsumen untuk kualitas yang lebih tinggi dan pergeseran teknologi dari 2G ke 3G kemudian ke 4G LTE. Penyelesaian refarming frekuensi 1.800 MHz pada akhir 2015, akan membuka jalan bagi peluncuran nasional layanan 4G LTE. Operator telah mulai menawarkan layanan 4G di kota-kota tertentu dan meningkatkan infrastruktur untuk memperluas cakupan nasional. Hal ini akan membantu memicu peningkatan permintaan tambahan menara telekomunikasi sejalan dengan pembangunan jaringan operator. Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen. Karenanya, Perseroan memperkirakan bahwa mayoritas pembangunan dari operator telekomunikasi akan menguntungkan perusahaan – perusahaan menara independen. Perseroan berkeyakinan bahwa struktur industri penyewaan menara cukup menarik untuk jangka panjang karena pelanggan cenderung memperpanjang kontrak penyewaan dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi untuk relokasi peralatan. Hilangnya pendapatan dari relokasi peralatan dan perubahan konfigurasi jaringan juga menjadi faktor tambahan yang penting dalam hal ini. Meskipun industri penyewaan menara di Indonesia pada umumnya belum melalui tahapan perpanjangan kontrak, Perseroan berkeyakinan bahwa tingkat perpanjangan kontrak historis yang tinggi di pasar lain seperti Amerika Serikat merupakan indikator yang kuat akan kemungkinan perpanjangan kontrak penyewaan menara di Indonesia.

Page 110: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

88

(Dalam jutaan rupiah)

Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2017

Perubahan ekuitas jika diasumsikan terjadi pada

tanggal 30 September 2017: Penawaran Umum Saham

Perdana sejumlah 152.882.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai Rp100 per saham

dengan Harga Penawaran Rp1.170 setiap saham

Proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2017

setelah Penawaran

Umum Saham Perdana

Ekuitas

Modal saham – modal dasar 950.000 saham biasa, nilai nominal Rp100.000 setiap saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh 23.750 15.288 39.038

Tambahan modal disetor – neto 2.962 157.703(1) 160.665

Pendapatan komprehensif lainnya 197 197

Saldo laba 91.258 91.258

Jumlah Ekuitas 118.167 172.991 291.158

Catatan: (1) Setelah dikurangi biaya emisi

Page 111: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

89

(Dalam jutaan rupiah)

Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2017

Perubahan ekuitas jika diasumsikan terjadi pada

tanggal 30 September 2017: Penawaran Umum Saham

Perdana sejumlah 152.882.000 lembar saham biasa atas nama dengan nilai Rp100 per saham

dengan Harga Penawaran Rp1.170 setiap saham

Proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2017

setelah Penawaran

Umum Saham Perdana

Ekuitas

Modal saham – modal dasar 950.000 saham biasa, nilai nominal Rp100.000 setiap saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh 23.750 15.288 39.038

Tambahan modal disetor – neto 2.962 157.703(1) 160.665

Pendapatan komprehensif lainnya 197 197

Saldo laba 91.258 91.258

Jumlah Ekuitas 118.167 172.991 291.158

Catatan: (1) Setelah dikurangi biaya emisi

X. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunya i hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif . Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen interim dengan ketentuan pembagian tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. Pembagian dividen interim tersebut tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada k reditor atau mengganggu kegiatan Perseroan. Pembagian atas dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi Perseroan setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. Jika pada akhir tahun keuangan Perseroan mengalami kerugian, divid en interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan. Dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim, maka Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan akan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu , yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham Perseroan pada suatu tanggal tertentu akan berhak menerima dividen kas sejumlah yang telah disetujui secara penuh yang akan dipotong pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku. Dividen yang diterima oleh pemegang saham berkebangsaan negara lain akan Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 112: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

90

XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak dengan syarat: • dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

• bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor .

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/1997 tanggal 20 Juni 1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham, telah ditetapkan sebagai berikut: • atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi

penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan yang bersifat final. Pengenaan Pajak Penghasilan dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggaraan bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

• pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (setengah persen) dari nilai saham perusahaan pada saat penawaran umum perdana.

• pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya

berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro selambat -lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

Sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) huruf angka 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, atas penghasilan dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan,

Page 113: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

91

XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak dengan syarat: • dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

• bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor .

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/1997 tanggal 20 Juni 1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham, telah ditetapkan sebagai berikut: • atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi

penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan yang bersifat final. Pengenaan Pajak Penghasilan dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggaraan bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

• pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (setengah persen) dari nilai saham perusahaan pada saat penawaran umum perdana.

• pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya

berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro selambat -lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

Sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) huruf angka 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, atas penghasilan dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan,

atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif sebagaimana dimaksud atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah brutonya. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang -Undang No. 36 Tahun 2008 juncto Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri juncto Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010 tanggal 14 Juni 2010 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dan bersifat final. Pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud dilakukan melalui pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar dividen yang dilakukan pada saat dividen disediakan untuk dibayarkan. Pemotongan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf angka 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas tidak dilakukan atas dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (sebagaimana disebutkan pada paragraf pertama di atas) dan dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang -Undang No. 36 Tahun 2008 (sebagaimana disebutkan pada paragraf keempat di atas) . Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan. Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, atas penghasilan dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan. Dalam hal dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya dilakukan kepada penduduk suatu negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan Indonesia dan memenuhi ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-24/PJ/2010 juncto Peraturan Direktur Jenderal

Page 114: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

92

Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2010, dipotong dengan tarif yang lebih rendah sesuai dengan P3B. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

Page 115: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

93

Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2010, dipotong dengan tarif yang lebih rendah sesuai dengan P3B. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 13.1 KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya dengan kesanggupan penuh ( full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli Saham Yang Ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum Perdana Saham. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek. Selanjutnya Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Indo Premier Sekuritas. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari penjaminan emisi efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan adalah sebagai berikut:

Porsi Penjaminan

Keterangan Saham Rp (%)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek:

PT Indo Premier Sekuritas 152.882.000 178.871.940.000 100,000

Jumlah 152.882.000 178.871.940.000 100,000

PT Indo Premier Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan sebagai ”Afiliasi” dalam UUPM. 13.2 PENENTUAN HARGA PENAWARAN PADA PASAR PERDANA Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2018 – 12 Maret 2018, jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp1.100,- (seribu seratus Rupiah) sampai dengan Rp1.300,- (seribu tiga ratus Rupiah). Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah). Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor -faktor berikut: Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek

usaha dan keterangan mengenai industri kesehatan di Indonesia;

Page 116: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

94

Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;

Status dari perkembangan terakhir Perseroan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Page 117: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

95

Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;

Status dari perkembangan terakhir Perseroan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Prudential Tower lt.17 Jl. Jend. Sudirman Kav.79 Jakarta 12910 STTD : 168/BL/STTD-AP/2011 tanggal 16 Desember 2011 Nama Partner : Indra Sri Widodo, SE, Ak, M.Ak, CPA, CA Keanggotaan asosiasi : NIAP AP No. 0115 tanggal 4 Desember 2008 Pedoman kerja : Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI Surat penunjukan : G1033/A17/0851/10-17 Tugas dan kewajiban pokok : Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Menurut standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian bukti -bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan audit juga meliputi penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifi kan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Berikut merupakan pengalaman Akuntan Publik dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun

1. PT Tower Bersama Infrastructure Obligasi Berkelanjutan tahap II Tahun 2015 2015

2. PT Sierrad Produce Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahun 2016 2015

3. PT Indonesia Pondasi Raya Penawaran Umum Saham Perdana Tahun 2015 2015

4. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2016 2016

5. PT BFI Finance Indonesia Tbk Penerbitan Obligasi tahun 2016 2016

6. PT Bank Jabar Banten Tbk Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Bank BJB Tahun 2017 2017

Page 118: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

96

KONSULTAN HUKUM Assegaf Hamzah & Partners Capital Place, lt 36 & 37 Jl. Jend Gatot Subroto Kav.18 Jakarta 12710 STTD : No. 43/BL/STTD-KH/2007 tanggal 13 September 2007 atas nama

Bono Daru Adji, S.H.,LL.M. Keanggotaan asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200720 tanggal 5

November 2007 Pedoman kerja : Standar Profesi Konsultan Himpunan Hukum Pasar Modal ,

Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014

Surat penunjukan : No. 0110/03/12/01/18 tanggal 11 Oktober 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tu gas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan . Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan materialitas. Berikut merupakan pengalaman Konsultan Hukum dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 1 PT Kirana Megatara Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2017 2 DKSH Holding AG Penawaran Tender Wajib atas saham PT

Wicaksana Overseas International Tbk 2017

3 PT Medco Energi Internasional Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2017

4 PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2017 5 PT XL Axiata Tbk Penawaran Umum Sukuk Berkelanjutan Tahap

II 2017

6 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 2016

7 PT Duta Intidaya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016 8 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun

2016 2016

9 PT Graha Layar Prima Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2016

10 PT Indonesia Infrastructure Finance Penawaran Umum Obligasi I 2016

Page 119: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

97

KONSULTAN HUKUM Assegaf Hamzah & Partners Capital Place, lt 36 & 37 Jl. Jend Gatot Subroto Kav.18 Jakarta 12710 STTD : No. 43/BL/STTD-KH/2007 tanggal 13 September 2007 atas nama

Bono Daru Adji, S.H.,LL.M. Keanggotaan asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200720 tanggal 5

November 2007 Pedoman kerja : Standar Profesi Konsultan Himpunan Hukum Pasar Modal ,

Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014

Surat penunjukan : No. 0110/03/12/01/18 tanggal 11 Oktober 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tu gas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan . Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan materialitas. Berikut merupakan pengalaman Konsultan Hukum dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 1 PT Kirana Megatara Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2017 2 DKSH Holding AG Penawaran Tender Wajib atas saham PT

Wicaksana Overseas International Tbk 2017

3 PT Medco Energi Internasional Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2017

4 PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2017 5 PT XL Axiata Tbk Penawaran Umum Sukuk Berkelanjutan Tahap

II 2017

6 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 2016

7 PT Duta Intidaya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016 8 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun

2016 2016

9 PT Graha Layar Prima Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2016

10 PT Indonesia Infrastructure Finance Penawaran Umum Obligasi I 2016

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 11 PT Cikarang Listrindo Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016 12 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi

Berkelanjutan II 2016

13 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Obligasi Berkelanjutan II 2016

14 PT Medco Energi Internasional Tbk Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II 2016

15 PT XL Axiata Tbk Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2016

16 PT Amanda Cipta Persada Penawaran Tender Wajib atas saham PT Golden Retailindo Tbk 2016

17 PT XL Axiata Tbk Penawaran Umum Sukuk Berkelanjutan 2015 18 PT Mega Manunggal Perkasa Tk Penawaran Umum Saham Perdana 2015 19 PT Merdeka Copper Gold Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2015

NOTARIS Jose Dima Satria, SH., MKn. Komplek Rukan Fatmawati Mas II/210 Jl. RS Fatmawati No.20 Jakarta Selatan STTD : No. 665/BL/STTD-N/2012 tanggal 8 Juni 2012 Keanggotaan asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia No. 123/Pengda/Suket/XII/2012 Pedoman kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan

Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Surat penunjukan : Tanggal 19 Desember 2017. Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Notaris dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah membuat akta-akta berita acara RUPS Perseroan dan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, sesuai dengan peraturan jabatan notaris dan kode etik notaris. Berikut merupakan pengalaman Notaris dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun

1. PT Kino Indonesia Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016

2. PT Prodia Widyahusada Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016

3. PT Duta Intidaya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2016

4. PT Mega Manunggal Property Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2015

Page 120: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

98

BIRO ADMINISTRASI EFEK (“BAE”) PT Datindo Entrycom Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav.34 Jakarta 10220 Keanggotaan asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI). Izin usaha sebagai BAE : Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-16/PM/1991 tanggal

19 April 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Sebagai Biro Administrasi Efek kepada PT Datindo Entrycom.

Surat penunjukan : Surat No Let No.056/GTI/XII/2017 tanggal 14 Desember 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Tugas dan tanggung jawab BAE dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku, meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) dan FPPS yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesan an saham dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, dan melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKPS”) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai peraturan yang berlaku. Berikut merupakan pengalaman Biro Administrasi Efek dalam pasar modal selama tiga tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun

1. PT Nusantara elabuhan Handal Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2017

2. PT Aneka Gas Industri Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

3. PT Waskita Beton Precast Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

4. PT Duta Intidaya Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

5. PT Graha Layar Prima Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

6. PT Bentoel Internasional Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

7. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

8. PT Sillo Maritime Perdana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

9. PT Cikarang Listrindo Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

10. PT XL Axiata Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

11. PT Bank Ganesha Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

12. PT Equity Development Investment Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

13. PT Mitra Pemuda Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

14. PT Kino Indonesia Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

15. PT ANTAM (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

16. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

Page 121: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

99

BIRO ADMINISTRASI EFEK (“BAE”) PT Datindo Entrycom Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav.34 Jakarta 10220 Keanggotaan asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI). Izin usaha sebagai BAE : Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-16/PM/1991 tanggal

19 April 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Sebagai Biro Administrasi Efek kepada PT Datindo Entrycom.

Surat penunjukan : Surat No Let No.056/GTI/XII/2017 tanggal 14 Desember 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Tugas dan tanggung jawab BAE dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku, meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) dan FPPS yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesan an saham dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, dan melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKPS”) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai peraturan yang berlaku. Berikut merupakan pengalaman Biro Administrasi Efek dalam pasar modal selama tiga tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun

1. PT Nusantara elabuhan Handal Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2017

2. PT Aneka Gas Industri Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

3. PT Waskita Beton Precast Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

4. PT Duta Intidaya Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

5. PT Graha Layar Prima Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

6. PT Bentoel Internasional Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

7. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

8. PT Sillo Maritime Perdana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

9. PT Cikarang Listrindo Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

10. PT XL Axiata Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

11. PT Bank Ganesha Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

12. PT Equity Development Investment Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2016

13. PT Mitra Pemuda Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2016

14. PT Kino Indonesia Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

15. PT ANTAM (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

16. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun

17. PT Bank Harda Internasional Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

18. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

19. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

20. PT Anabatic Technologies Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

21. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas 2015

22. PT Merdeka Copper Gold Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

23. PT Mega Manunggal Property Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Page 122: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

100

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM

Ketentuan penting dalam bab ini bersumber dari Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta No.22 tanggal 15 Januari 2018. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No.IX.J.1, Peraturan OJK No.32/2014, Peraturan OJK No.33/2014 serta UUPT. 14.1 Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha 1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang

telekomunikasi. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi.

3. Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha

penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya.

14.2 Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan Modal 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp95.000.000.000,00 (sembilan puluh lima miliar rupiah),

terbagi atas 950.000.000 (sembilan ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 41,80% (empat puluh satu

koma delapan persen) atau sejumlah 397.118.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus delapan belas ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 39.711.800.000 (tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus sebelas juta delapan ratus ribu Rupiah), oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir Anggaran Dasar terakhir Perseroan.

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan, pada waktu dan dengan

cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan RUPS, dengan cara penawaran umum terbatas dengan menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada seluruh pemegang saham Perseroan atau dengan penambahan modal tanpa HMETD dengan jumlah tertentu, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa HMETD serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 123: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

101

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM

Ketentuan penting dalam bab ini bersumber dari Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta No.22 tanggal 15 Januari 2018. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No.IX.J.1, Peraturan OJK No.32/2014, Peraturan OJK No.33/2014 serta UUPT. 14.1 Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha 1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang

telekomunikasi. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi.

3. Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha

penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya.

14.2 Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan Modal 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp95.000.000.000,00 (sembilan puluh lima miliar rupiah),

terbagi atas 950.000.000 (sembilan ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 41,80% (empat puluh satu

koma delapan persen) atau sejumlah 397.118.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus delapan belas ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 39.711.800.000 (tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus sebelas juta delapan ratus ribu Rupiah), oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir Anggaran Dasar terakhir Perseroan.

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan, pada waktu dan dengan

cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan RUPS, dengan cara penawaran umum terbatas dengan menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada seluruh pemegang saham Perseroan atau dengan penambahan modal tanpa HMETD dengan jumlah tertentu, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa HMETD serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

4. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh. Penyetoran modal dapat dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat

pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perudang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal.

5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan

Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak dibawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas

adalah saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar Pemegang Saham Perseroan, pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut;

b. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD

Page 124: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

102

yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh

pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek : i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang Obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi

saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh

rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan

peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan HMETD;

h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam poin 6 huruf (a) sampai dengan huruf (g) diatas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya.

Penambahan Modal Dasar Perseroan 1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi

kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk

menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasar, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar

Page 125: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

103

yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh

pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek : i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang Obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi

saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh

rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan

peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan HMETD;

h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam poin 6 huruf (a) sampai dengan huruf (g) diatas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya.

Penambahan Modal Dasar Perseroan 1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal;

2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi

kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk

menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasar, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam huruf c diatas tidak terpenuhi;

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf d diatas;

3. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

14.3 Ketentuan Mengenai Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS luar biasa

RUPS Tahunan 1. RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan

setelah tahun buku berakhir. 2. Dalam RUPS Tahunan : a. Direksi menyampaikan : (i) Laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat

persetujuan RUPS; (ii) Laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat;

b. Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris; c. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang

positif; d. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik terdaftar; Selain agenda sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c diatas, RUPS Tahunan dapat membahas agenda lain sepanjang agenda tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan lain yang terkait dengan status atau kegiatan usaha Perseroan.

3. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan.

RUPS Luar Biasa

1. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, namun tidak berwenang membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.a dan 2.b diatas tersebut di atas, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

2. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili paling sedikit 1/10 (satu persepuluh) atau setara dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengajukan permohonan diselenggarakan RUPS kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

3. Permintaan dan/atau pelaksanaan penyelenggaraan RUPS wajib mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya

Page 126: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

104

di bidang pasar modal. Tempat dan Pemanggilan RUPS 1. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di dalam wilayah Negara Republik

Indonesia. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di: a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan. 2. Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling

lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.

3. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 7 Anggaran Dasar.

4. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 3 diatas, pemegang saham Perseroan dapat mengajukan kembali permohonan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

5. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 4 Anggaran Dasar.

6. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam poin 3 dan 5 diatas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan adanya permohonan penyelenggaraan RUPS dimaksud beserta alasan tidak diselenggarakannya RUPS.

7. Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin 6 diatas dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan berdasarkan poin 5 diatas dan paling kurang melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web bursa efek dimana saham Perseroan tercatat, dan situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

8. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam p, pemegang saham dapat mengajukan permohonan penyelenggaraan RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

9. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS wajib untuk :

a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakannya RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS atau RUPS yang diselenggarakan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya kepada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b diatas

Page 127: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

105

di bidang pasar modal. Tempat dan Pemanggilan RUPS 1. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di dalam wilayah Negara Republik

Indonesia. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di: a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan. 2. Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling

lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.

3. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 7 Anggaran Dasar.

4. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 3 diatas, pemegang saham Perseroan dapat mengajukan kembali permohonan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

5. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 4 Anggaran Dasar.

6. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam poin 3 dan 5 diatas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan adanya permohonan penyelenggaraan RUPS dimaksud beserta alasan tidak diselenggarakannya RUPS.

7. Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin 6 diatas dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan berdasarkan poin 5 diatas dan paling kurang melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web bursa efek dimana saham Perseroan tercatat, dan situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

8. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam p, pemegang saham dapat mengajukan permohonan penyelenggaraan RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

9. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS wajib untuk :

a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakannya RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS atau RUPS yang diselenggarakan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya kepada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b diatas

kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan akan diselenggarakannya RUPS tersebut.

d. Pemegang saham yang mengajukan permohonan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 7 Anggaran Dasar dilarang untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permohonan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi dan Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

10. Ketentuan mengenai pengumuman RUPS sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat 2 Anggaran Dasar berlaku mutatis mutandis terhadap pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham Perseroan yang telah memperoleh penetapan dari pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam poin 8 diatas.

11. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili paling sedikit 1/20 (satu per dua puluh) atau setara dengan 5% (lima persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengajukan usulan mata acara rapat secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS.

12. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, pemanggilan untuk RUPS harus diberikan kepada para pemegang saham dengan iklan dalam sedikit-dikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional di Indonesia, situs web bursa efek dimana saham Perseroan tercatat, dan situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan oleh Perseroan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Dalam hal RUPS pertama tidak mencapai kuorum sehingga perlu diadakan RUPS kedua, maka pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS kedua tersebut dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS pertama.

Dalam hal RUPS kedua tidak mencapai kuorum sehingga perlu diadakan RUPS ketiga, maka pemanggilan untuk RUPS ketiga dilakukan berdasarkan penetapan dari Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan untuk melakukan RUPS ketiga.

Ketentuan pemanggilan berlaku mutatis mutandis untuk penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan.

13. Dalam pemanggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS, mata acara rapat termasuk penjelasan atas mata acara rapat tersebut dan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS.

14. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 1 diatas, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam RUPS, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal.

15. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam RUPS, maka pengumuman dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 12 Pasal ini, tidak menjadi syarat dan dalam RUPS tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan RUPS dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah Republik

Page 128: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

106

Indonesia. 16. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, RUPS dipimpin oleh seorang

anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. 17. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua

berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

18. Dalam hal anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dimpimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

19. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan RUPS, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia;

20. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuatlah Risalah Rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.

14.4 Hak, Preferensi dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis Saham Saham 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 4. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1

(satu) saham. 5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang

memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

6. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham atau saham-saham tersebut.

7. Selama ketentuan dalam poin 5 di atas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

Page 129: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

107

Indonesia. 16. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, RUPS dipimpin oleh seorang

anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. 17. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua

berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

18. Dalam hal anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dimpimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

19. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan RUPS, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia;

20. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuatlah Risalah Rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.

14.4 Hak, Preferensi dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis Saham Saham 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 4. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1

(satu) saham. 5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang

memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

6. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham atau saham-saham tersebut.

7. Selama ketentuan dalam poin 5 di atas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

8. Setiap pemegang saham wajib untuk tunduk kepada Anggaran Dasar dan semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

10. Untuk saham Perseroan yang dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia berlaku peraturan Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.

Pengganti Surat Saham 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik

surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Asli surat saham rusak wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan surat saham baru yang nomornya sama dengan nomor surat saham aslinya.

3. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham.

4. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik

surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik

Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan

yang dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan

di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

5. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.

6. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.

Penitipan Kolektif Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam pasal ini yaitu: a. saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus

dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

b. saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

c. apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari

Page 130: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

108

Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut. d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat ini atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.

e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar- benar hilang atau musnah.

i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Pemanggilan RUPS.

l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Page 131: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

109

Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut. d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat ini atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.

e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar- benar hilang atau musnah.

i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Pemanggilan RUPS.

l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh

dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Pemindahan Hak atas Saham 1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asli yang terdaftar

dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemegang saham yang baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin-izin dari pihak yang berwenang dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pada Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.

2. Setiap pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.

Dokumen pemindahan hak atas saham harus memenuhi peraturan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

4. Direksi dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila cara-cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu syarat dalam izin yang diberikan kepada Perseroan oleh pihak yang berwenang atau hal lain yang disyaratkan oleh pihak yang berwenang tidak terpenuhi.

5. Apabila Direksi menolak untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan pendaftaran itu diterima oleh Direksi Perseroan, Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada bursa efek di Indonesia, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

6. Orang yang mendapat hak atas saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena suatu alasan lain yang menyebabkan kepemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dengan mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan bursa efek

Page 132: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

110

dimana saham Perseroan dicatatkan. 7. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan

pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.

8. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku terhadap setiap peralihan hak menurut poin 6 diatas.

15.5 Direksi Direksi 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri sekurang-kurangnya 2

(dua) orang anggota Direksi atau lebih anggota Direksi, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

3. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.

4. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS.

Tugas dan Wewenang Direksi 1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal

dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan di bawah ini membutuhkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan:

a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di bank);

b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri;

c. menjual, mengalihkan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan (tidak termasuk yang dilakukan dalam rangka kegiatan usaha Perseroan sehari-hari) yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih;

d. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg/avalist) untuk suatu utang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih;

2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS. Pelaksanaan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS dimaksud dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pasal 13 ayat 7 Anggaran Dasar

Page 133: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

111

dimana saham Perseroan dicatatkan. 7. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan

pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.

8. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku terhadap setiap peralihan hak menurut poin 6 diatas.

15.5 Direksi Direksi 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri sekurang-kurangnya 2

(dua) orang anggota Direksi atau lebih anggota Direksi, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

3. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.

4. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS.

Tugas dan Wewenang Direksi 1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal

dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan di bawah ini membutuhkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan:

a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di bank);

b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri;

c. menjual, mengalihkan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan (tidak termasuk yang dilakukan dalam rangka kegiatan usaha Perseroan sehari-hari) yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih;

d. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg/avalist) untuk suatu utang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih;

2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS. Pelaksanaan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS dimaksud dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pasal 13 ayat 7 Anggaran Dasar

Perseroan. 3. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan

kepentingan pribadi (benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh RUPS, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam 6 Pasal ini.

4. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

5. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar.

6. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal RUPS tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

15.6 Komisaris Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris sedikitnya terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, salah

seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih wakil Komisaris Utama dan lainnya diangkat sebagai Komisaris.

Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia.

2. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi.

2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan oleh

Page 134: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

112

anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya. 3. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara

seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya.

4. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

5. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan RUPS yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.

RUPS tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang bersangkutan.

Apabila RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kuasa sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 5 Pasal ini.

Page 135: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

113

anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya. 3. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara

seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya.

4. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

5. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan RUPS yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.

RUPS tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang bersangkutan.

Apabila RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kuasa sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 5 Pasal ini.

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 15.1 Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan -ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XV I dalam Prospektus ini. Setelah FPPS dilengkapi oleh pemesan, pemesanan wajib disampaikan melalui anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XVII dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI.

15.2 Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.

15.3 Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yang berjumlah 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

15.4 Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek.

a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham Yang Ditawarkan

berlaku ketentuan sebagai berikut:

(1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana dalam bentuk Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham -saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama Pemegang Rekening selambat-lambatnya pada tanggal 6 April 2018 setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.

(2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini

dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKPS yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham -saham dalam Penitipan Kolektif.

(3) KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis

kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham.

Page 136: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

114

Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

(4) Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan saham antara

rekening efek di KSEI. (5) Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus,

hak memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.

(6) Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu

kepada saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

(7) Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan setelah saham Perseroan

dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dap at melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk.

(8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham

kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir penarikan efek.

(9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk

Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya lima Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

(10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas

sahamPerseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

b. Saham-saham yang ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat

Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

15.5 Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek di mana FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotocopy jati diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing,

Page 137: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

115

Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

(4) Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan saham antara

rekening efek di KSEI. (5) Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus,

hak memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.

(6) Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu

kepada saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

(7) Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan setelah saham Perseroan

dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dap at melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk.

(8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham

kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir penarikan efek.

(9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk

Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya lima Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

(10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas

sahamPerseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

b. Saham-saham yang ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat

Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

15.5 Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek di mana FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotocopy jati diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli ( KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing,

di samping melampirkan fotocopy paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian. 15.6 Masa Penawaran Umum Saham Perdana

Masa Penawaran Umum Saham Perdana akan berlangsung pada tanggal 28 Maret 2018 – 3 April 2018, mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB.

15.7 Tanggal Penjatahan

Tanggal Penjatahan di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 April 2018.

15.8 Persyaratan Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih No.A/C : 1210036162638

Atas nama : PT Indo Premier Sekuritas – IPO Gihon Tel

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good fund) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah retail dan institusi selambat-lambatnya pada tanggal 3 April 2018 pukul 15.00 WIB pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal dan jam tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal . Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

15.9 Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar kelima sebagai

Page 138: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

116

bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus di simpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang pemesanan dan/atau penerimaan FKPS atas pemesanan pembelian saham.

15.10 Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Indo Premier Sekuritas selaku Manaje r Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.

a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi paling besar 99,00% (sembilan puluh sembilan koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan -persyaratan sebagai berikut :

(1) Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak -pihak yang

akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum Saham Perdana. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

(2) Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada butir (1) termasuk pula jatah

bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Saham Perdana dengan jumlah paling banyak 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana; dan

(3) Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham Yang Terafiliasi, yaitu:

i) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen)

atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana;

ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan iii) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (1) dan butir (2), yang

bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Penjatahan terpusat dibatasi paling sedikit 1,00% (satu koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Di tawarkan melalui suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

Page 139: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

117

bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus di simpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang pemesanan dan/atau penerimaan FKPS atas pemesanan pembelian saham.

15.10 Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Indo Premier Sekuritas selaku Manaje r Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.

a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi paling besar 99,00% (sembilan puluh sembilan koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan -persyaratan sebagai berikut :

(1) Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak -pihak yang

akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum Saham Perdana. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

(2) Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada butir (1) termasuk pula jatah

bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Saham Perdana dengan jumlah paling banyak 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana; dan

(3) Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham Yang Terafiliasi, yaitu:

i) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen)

atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana;

ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan iii) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (1) dan butir (2), yang

bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Penjatahan terpusat dibatasi paling sedikit 1,00% (satu koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Di tawarkan melalui suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

(1) Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham Yang Terafiliasi yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: (i) pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan (ii) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada Pemesan Saham Yang Terafiliasi

(2) Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham Yang Terafiliasi dan terdapat sisa

saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan

perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan

apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari satu FPPS untuk setiap Penawaran Umum Saham Perdana, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu FPPS yang pertama kali d iajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio saham mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Em isi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Saham Perdana kepada OJK paling lambat lima Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2. Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12 dan Peraturan No.IX.A.7 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak akhir Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

Page 140: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

118

15.11 Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana untuk masa paling lama tiga bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana, dengan ketentuan:

a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

(1) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh

perseratus) selama tiga Hari Bursa berturut-turut; (2) rencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau (3) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha

Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No.IX.A.2 -11 lampiran 11; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

(1) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau

pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

(2) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1);

(3) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

(4) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat dua Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan

akan memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut : (1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh

kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan wajib memulai kembali Masa Penawaran Umum Saham Perdana paling lambat delapan Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

(2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana;

Page 141: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

119

15.11 Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana untuk masa paling lama tiga bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana, dengan ketentuan:

a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

(1) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh

perseratus) selama tiga Hari Bursa berturut-turut; (2) rencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau (3) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha

Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No.IX.A.2 -11 lampiran 11; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

(1) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau

pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

(2) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1);

(3) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

(4) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat dua Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan

akan memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut : (1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh

kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan wajib memulai kembali Masa Penawaran Umum Saham Perdana paling lambat delapan Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

(2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana;

(3) wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Saham Perdana dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

(4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (3) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud.

15.12 Pengembalian Uang Pemesanan Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing-masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum Saham Perdana, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi Efek. Pengembalian atas uang pemesanan oleh Penjamin Emisi Efek dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini sebelum Tanggal Pembayaran tidak termasuk pengembalian kepada Peserta Program ESA. Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek yang relevan kepada siapa FPPS semula diajukan, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti tanda jati diri. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan. Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana,

Page 142: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

120

maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

15.13 Penyerahan FKPS atas Pemesanan Saham

Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunj uk, dengan menunjukkan tanda jati diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

Page 143: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

121

maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

15.13 Penyerahan FKPS atas Pemesanan Saham

Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunj uk, dengan menunjukkan tanda jati diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana mulai tanggal 28 Maret 2018 sampai dengan 3 April 2018. Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia

Tel. (021) 5793 1168 Fax. (021) 5793 1167

Website: www.indopremier.com

GERAI PENAWARAN UMUM DIBUKA DI :

PT Datindo Entrycom Jl. Hayam Wuruk No.28 Lantai 2

Jakarta 10120 Tel. (021) 350 8077 Fax. (021) 350 8078

Website: www.datindo.com

Page 144: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

122

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Assegaf Hamzah & Partners.

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 145: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

123

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Assegaf Hamzah & Partners.

Page 146: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

124

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 147: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

125

No : 0607/03/12/03/18 20 Maret 2018

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) APL Tower – Central Park, 19th Floor Unit T7 Jl. Letjend. S. Parman, Kav. 28 Jakarta Barat- 11470 U.p.: Direksi

PERIHAL: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ATAS PERSEROAN Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”), kami, Assegaf Hamzah & Partners, suatu firma hukum di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Bono Daru Adji S.H., LL.M. selaku Rekan Senior dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal pada OJK yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 43/BL/STTD-KH/2007 tanggal 13 September 2007 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200720 tanggal 5 November 2007 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2019, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No. 0110/03/12/01/18 tanggal 11 Oktober 2017 untuk mempersiapkan laporan uji tuntas (“Laporan Uji Tuntas”) dan memberikan pendapat dari segi hukum (“Pendapat Dari Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah sebesar 152.882.000 saham atau sebesar 27,797% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana saham, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui penawaran umum (“Penawaran Umum Perdana”), dengan harga penawaran sebesar Rp 1.170. Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Indo Premier Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018 sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Adendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018, keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani: 1. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No.

27 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek;

2. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan PT Bursa Efek Indonesia tanggal 13 Februari

2018; dan 3. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI dengan PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat secara sah dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga seluruh perjanjian-perjanjian tersebut masih berlaku dan dengan demikian mengikat para pihak. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini, Direksi Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan

125

Page 148: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

126

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 2 Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan. Dana yang akan diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi (termasuk pajak) akan dipergunakan untuk: • sekitar 51,988% akan dipergunakan untuk pelunasan seluruh (refinancing) pinjaman Perseroan

dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perseroan akan mempergunakan sebagian hasil Penawaran Umum Perdana ini untuk melunasi secara penuh pinjaman Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut: Pinjaman PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

1 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp 24.396.956.863

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

Tingkat bunga : 11,50% per tahun

Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit

Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren, dan PT Natrindo Telepon Seluler.

2 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp 40.894.560.606

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

126

Page 149: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

127

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 2 Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan. Dana yang akan diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi (termasuk pajak) akan dipergunakan untuk: • sekitar 51,988% akan dipergunakan untuk pelunasan seluruh (refinancing) pinjaman Perseroan

dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perseroan akan mempergunakan sebagian hasil Penawaran Umum Perdana ini untuk melunasi secara penuh pinjaman Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut: Pinjaman PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

1 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp 24.396.956.863

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

Tingkat bunga : 11,50% per tahun

Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit

Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren, dan PT Natrindo Telepon Seluler.

2 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp 40.894.560.606

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 3

Tingkat bunga : 11,50% per tahun

Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit

Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Smartfren.

3 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta

Saldo pinjaman terutang : Rp 17.991.109.667

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

Tingkat bunga : 10,75% per tahun

Jatuh tempo : 78 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.

Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren dan PT Natrindo Telepon Seluler.

4 Perjanjian pinjaman beserta perubahan

: Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017

Saldo pinjaman terutang : Rp 9.708.523.816

Saldo pinjaman terutang setelah pelunasan

: Rp 0,-

Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi

Tingkat bunga : 10,75% per tahun

Jatuh tempo : 76 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit

Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Natrindo Telepon Seluler.

127

Page 150: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

128

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 4 • sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional

Perseroan.

• sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portofolio menara telekomunikasi Perseroan. Sampai dengan saat ini proses pembangunan sites telekomunikasi baru tersebut mencapai tahap pengkajian lahan-lahan yang akan diakuisisi dalam rangka pembangunan sites. untuk membangun sites telekomunikasi baru. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan sites diperkirakan mencapai Rp66 miliar.

Selain menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana, Perseroan juga akan menggunakan pinjaman bank untuk belanja modal Perseroan. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut beserta alasannya kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan Laporan Uji Tuntas dan tambahan informasi atas Laporan Uji Tuntas (“Tambahan Informasi”) yang kami lakukan atas Perseroan hingga tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah dengan Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012. Keputusan HKHPM No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014 dan Keputusan HKHPM No. 125/HKHPM/SK/V/2017 tanggal 31 Mei 2017 telah memuat hal-hal yang diatur dalam Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Pendapat dari Segi Hukum ini menggantikan keseluruhan Pendapat dari Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami No. 0110/03/12/01/18 tanggal 17 Januari 2018 dan No. 0314/03/12/02/18 tanggal 9 Februari 2018. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan kami rinci lebih lanjut dalam Laporan Uji Tuntas dan Tambahan Informasi serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Dari Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Dari Segi Hukum sebagai berikut:

128

Page 151: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

129

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 4 • sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional

Perseroan.

• sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portofolio menara telekomunikasi Perseroan. Sampai dengan saat ini proses pembangunan sites telekomunikasi baru tersebut mencapai tahap pengkajian lahan-lahan yang akan diakuisisi dalam rangka pembangunan sites. untuk membangun sites telekomunikasi baru. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan sites diperkirakan mencapai Rp66 miliar.

Selain menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana, Perseroan juga akan menggunakan pinjaman bank untuk belanja modal Perseroan. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut beserta alasannya kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan Laporan Uji Tuntas dan tambahan informasi atas Laporan Uji Tuntas (“Tambahan Informasi”) yang kami lakukan atas Perseroan hingga tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah dengan Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012. Keputusan HKHPM No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014 dan Keputusan HKHPM No. 125/HKHPM/SK/V/2017 tanggal 31 Mei 2017 telah memuat hal-hal yang diatur dalam Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Pendapat dari Segi Hukum ini menggantikan keseluruhan Pendapat dari Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami No. 0110/03/12/01/18 tanggal 17 Januari 2018 dan No. 0314/03/12/02/18 tanggal 9 Februari 2018. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan kami rinci lebih lanjut dalam Laporan Uji Tuntas dan Tambahan Informasi serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Dari Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Dari Segi Hukum sebagai berikut:

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 5 I. PERSEROAN

1. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiati, S.H., Notaris di Bekasi, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu, untuk selanjutnya disebut sebagai “Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat No. 090216421963 tanggal 21 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No. 11910 Tahun 2006 (“Akta Pendirian”).

Dengan telah disahkannya Akta Pendirian oleh Menkumham, maka Perseroan telah didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia. Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir kali dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0000863.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018, dan (ii) telah diberitahukan ke Menkumham sbeagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0019589, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan HAM (“Kemenkumham”) di bawah No. -0005263.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018. (“Akta No. 22/2018”). Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: (i) Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) (“IPO”)

Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar 200.000.000 (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia;

(ii) perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

(iii) perubahan nama Perseroan dari sebelumnya bernama “PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia” menjadi “PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk” sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan;

(iv) perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i)

menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (”Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1”), (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

129

Page 152: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

130

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 6

Perusahaan Terbuka (”POJK No. 32/2014”), dan (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (”POJK No. 33/2014”) dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

(v) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala

tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

1. menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

2. menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

3. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus

Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

4. menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

5. menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

6. menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

7. mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Akta No. 22/2018 telah dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 32/2014, dan POJK No. 33/2014, kecuali atas belum diperolehnya bukti pendaftaran dalam Daftar Perusahaan sebagaimana diwajibkan berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (“UU No. 3/1982”) Akta No. 22/2018. Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU No. 3/1982, kelalaian untuk melakukan pendaftaran tersebut diancam pidana penjara selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000.

2. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 22/2018, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver

130

Page 153: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

131

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 6

Perusahaan Terbuka (”POJK No. 32/2014”), dan (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (”POJK No. 33/2014”) dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan

(v) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala

tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:

1. menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

2. menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan.

3. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus

Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal.

4. menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris.

5. menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

6. menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan

7. mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia.

Akta No. 22/2018 telah dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 32/2014, dan POJK No. 33/2014, kecuali atas belum diperolehnya bukti pendaftaran dalam Daftar Perusahaan sebagaimana diwajibkan berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (“UU No. 3/1982”) Akta No. 22/2018. Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU No. 3/1982, kelalaian untuk melakukan pendaftaran tersebut diancam pidana penjara selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000.

2. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 22/2018, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 7

Station (”BTS”) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya.

3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 118 tanggal 29 Desember 2017, yang dibuat di hadapan Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., sebagai Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0207337 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-167861.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 (“Akta No. 118/2017”), struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp 95.000.000.000 Modal Ditempatkan : Rp 39.711.800.000 Modal Disetor : Rp 39.711.800.000

Modal Dasar Perseroan terbagi atas 950.000.000 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp 100.

Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham dalam jangka waktu 3 tahun terakhir sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan telah dilakukan secara sah, benar, dan berkesinambungan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali sehubungan dengan belum diperolehnya bukti pendaftaran dalam Daftar Perusahaan sebagaimana diwajibkan berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (1) UU No. 3/1982 untuk: (i) Akta No. 22/2016, (ii) Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham No. 82 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0196051 tanggal 29 November 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0152087.AH.01.11.Tahun 2017, (iii) Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 117 tanggal 29 Desember 2017, yang dibuat di hadapan Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., sebagai Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0207310 tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-167862.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017, dan (iv) Akta No. 118/2017.

Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU No. 3/1982, kelalaian untuk melakukan pendaftaran tersebut diancam pidana penjara selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000.

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 15 Januari 2018 adalah sebagai berikut:

131

Page 154: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

132

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 8

NO. NAMA PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM JUMLAH (RP) %

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1.5

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0.5

Jumlah 397.118.000 39.711.800.000 100

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Perseroan telah memiliki Daftar Khusus Perseroan tanggal 15 Januari 2018.

4. Berdasarkan Akta No. 22/2018, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi: Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan Susunan Direksi di atas berlaku sejak tanggal 12 Januari 2018 (kecuali untuk Direktur Independen yang berlaku efektif sejak saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia) sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang kelima. Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka Susunan Dewan Komisaris di atas berlaku sejak tanggal 12 Januari 2018 (kecuali untuk Komisaris Independen yang berlaku efektif sejak saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia) sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang kelima.

Jabatan Komisaris Independen dan Direktur Independen mulai efektif bertindak setelah saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek Indonesia di mana saham Perseroan dicatatkan.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris di atas telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0019601 tanggal 16 Januari 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0005263.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018 Januari 2018. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam

132

Page 155: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

133

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 8

NO. NAMA PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM JUMLAH (RP) %

1. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 30.180.968.000 76

2. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 4.765.416.000 12

3. PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 3.971.180.000 10

4. Aynawati Rahardjo 5.956.770 595.677.000 1.5

5. Felix Ariodamar 1.985.590 198.559.000 0.5

Jumlah 397.118.000 39.711.800.000 100

Saham dalam Portepel 552.882.000 55.288.200.000

Perseroan telah memiliki Daftar Khusus Perseroan tanggal 15 Januari 2018.

4. Berdasarkan Akta No. 22/2018, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi: Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan Susunan Direksi di atas berlaku sejak tanggal 12 Januari 2018 (kecuali untuk Direktur Independen yang berlaku efektif sejak saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia) sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang kelima. Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka Susunan Dewan Komisaris di atas berlaku sejak tanggal 12 Januari 2018 (kecuali untuk Komisaris Independen yang berlaku efektif sejak saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia) sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang kelima.

Jabatan Komisaris Independen dan Direktur Independen mulai efektif bertindak setelah saham-saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek Indonesia di mana saham Perseroan dicatatkan.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris di atas telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0019601 tanggal 16 Januari 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0005263.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018 Januari 2018. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 9

kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Namun demikian, susunan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut belum didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sebagaimana diwajibkan berdasarkan Pasal 25 ayat (1) UU No. 3/1982.

Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU No. 3/1982, kelalaian untuk melakukan pendaftaran tersebut diancam pidana penjara selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000. Penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014. Perseroan telah memiliki Direktur Independen yaitu Monika Ferolina Siallagan, sebagaimana disyaratkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. KEP-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat sebagaimana diubah dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-0001/BEI/01-2014 (“Peraturan BEI No. I-A”). Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen yaitu Aria Kanaka sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan BEI No. I-A dan Komisaris Independen yang diangkat telah memenuhi kriteria Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/2014.

5. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Let/GTI/I/2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) tanggal 16 Januari 2018, Perseroan telah menunjuk Monika Ferolina Siallagan sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”). Penunjukan Monika Ferolina Siallagan sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 35/2014.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal No. 007/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018, yang ditandatangani oleh Direksi Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”). Berdasarkan surat keputusan tersebut, Direktur Utama Perseroan telah mengangkat Nyaryanti sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Perseroan telah menetapkan Piagam Audit Internal sesuai dengan POJK No. 56/2015.

Pembentukan Unit Audit Internal, penetapan Piagam Audit Internal, dan pengangkatan Kepala Unit Audit Internal Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 16 Januari 2018 berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal No. 008/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 yang turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan.

Pembentukan Unit Audit Internal Perseroan, penetapan Piagam Audit Internal Perseroan serta penunjukan Nyaryanti sebagai Ketua Unit Audit Internal Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 56/2015.

7. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 002/Let/GTI/I/2018 tentang

Pembentukan Komite Audit tanggal 16 Januari 2018, Perseroan telah membentuk

133

Page 156: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

134

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 10

Komite Audit dan menunjuk Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Audit (merangkap anggota), Juwita Apriliya dan Maria Irma Yunita sebagai anggota Komite Audit serta menyetujui penetapan Piagam Komite Audit, dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Pembentukan Komite Audit Perseroan serta penunjukan Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Audit (merangkap anggota), Juwita Apriliya dan Maria Irma Yunita sebagai anggota Komite Audit Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 55/2015.

8. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/Let/GTI/I/2018 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 16 Januari 2018, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan menunjuk Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (merangkap anggota) Drs. Kumari AK dan Budiman Parhusip sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Komite Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 34/2014”). Berdasarkan surat keputusan tersebut, Perseroan telah menetapkan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 34/2014. Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan serta penunjukan Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (merangkap anggota) dan Drs. Kumari AK dan Budiman Parhusip sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 34/2014.

9. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah memperoleh izin-izin pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini.

10. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan atau aset berupa benda-benda bergerak yang material yang digunakan Perseroan untuk menjalankan usahanya dan kepemilikan dan/atau penguasaan tersebut telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan/atau penguasaan yang sah menurut hukum Indonesia. Harta kekayaan Perseroan yang dianggap material telah diasuransikan dan sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, polis-polis asuransi tersebut masih berlaku.

11. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik Perseroan tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan sebagai jaminan atas utang atau untuk menjamin kewajiban suatu pihak kepada pihak ketiga. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan tanggal 16 Januari 2018, Perseroan menyatakan bahwa seluruh harta kekayaan Perseroan tidak sedang dijadikan jaminan hutang dan tidak sedang menjadi objek sengketa atau perkara di lembaga peradilan maupun di luar lembaga peradilan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

12. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara

134

Page 157: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

135

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 10

Komite Audit dan menunjuk Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Audit (merangkap anggota), Juwita Apriliya dan Maria Irma Yunita sebagai anggota Komite Audit serta menyetujui penetapan Piagam Komite Audit, dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Pembentukan Komite Audit Perseroan serta penunjukan Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Audit (merangkap anggota), Juwita Apriliya dan Maria Irma Yunita sebagai anggota Komite Audit Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 55/2015.

8. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/Let/GTI/I/2018 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 16 Januari 2018, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan menunjuk Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (merangkap anggota) Drs. Kumari AK dan Budiman Parhusip sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Komite Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 34/2014”). Berdasarkan surat keputusan tersebut, Perseroan telah menetapkan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 34/2014. Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan serta penunjukan Aria Kanaka sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (merangkap anggota) dan Drs. Kumari AK dan Budiman Parhusip sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 34/2014.

9. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah memperoleh izin-izin pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini.

10. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan atau aset berupa benda-benda bergerak yang material yang digunakan Perseroan untuk menjalankan usahanya dan kepemilikan dan/atau penguasaan tersebut telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan/atau penguasaan yang sah menurut hukum Indonesia. Harta kekayaan Perseroan yang dianggap material telah diasuransikan dan sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, polis-polis asuransi tersebut masih berlaku.

11. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik Perseroan tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan sebagai jaminan atas utang atau untuk menjamin kewajiban suatu pihak kepada pihak ketiga. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan tanggal 16 Januari 2018, Perseroan menyatakan bahwa seluruh harta kekayaan Perseroan tidak sedang dijadikan jaminan hutang dan tidak sedang menjadi objek sengketa atau perkara di lembaga peradilan maupun di luar lembaga peradilan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

12. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 11

material, telah dibuat oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Perseroan.

Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga tidak mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan, kecuali terkait dengan ketentuan-ketentuan berdasarkan Perjanjian Kredit sehubungan dengan: a. Mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah

permodalan, nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham; dan

b. Membagikan laba usaha dan/atau membagikan dividen; maka, Perseroan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”).

Pada tanggal 7 September 2017, Perseroan telah menyampaikan surat permohonan kepada Bank Mandiri sehubungan dengan pengesampingan ketentuan-ketentuan di atas melalui Surat No. 0001/Let/Bank/IX/17 tanggal 7 September 2017 dan Surat No. 042/Let/Bank/IX/17 tanggal 10 November 2017. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini Berdasarkan surat permohonan tersebut, Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan pengesampingan atas pembatasan-pembatasan (negative covenants) dari Bank Mandiri sebagaimana ternyata dalam Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 No. 75 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., MSi., Notaris di Jakarta. Dengan demikian, Perseroan telah memperoleh seluruh persetujuan yang dipersyaratkan dari Bank Mandiri sehubungan dengan permohonan atas pengesampingan-pengesampingan terhadap ketentuan pembatasan tersebut.

13. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah menaati ketentuan yang

berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan, antara lain: (i) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”) Ketenagakerjaan, (ii) Peraturan Perusahaan sebagaimana diwajibkan berdasarkan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU No. 13/2003”), (iii) kewajiban pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLTK”) sebagaimana diwajibkan berdasarkan Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dan (iv) pemenuhan kewajiban Upah Minimum Regional, kecuali kewajiban kepesertaan dalam program BPJS Kesehatan sebagaimana diwajibkan berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“UU No. 24/2011”).

Berdasarkan Pasal 17 jo. Pasal 15 ayat (1) UU No. 24/2011, pemberi kerja yang tidak mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta dapat dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis, denda dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu.

135

Page 158: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

136

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 12

14. Rencana penggunaan dana sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang dimiliki oleh Perseroan.

Dalam hal rencana penggunaan dana merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan No. IX.E.1"), Perseroan wajib memenuhi ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.1. Lebih lanjut, dalam hal peningkatan penyertaan modal tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur di dalam Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama ("Peraturan No. IX.E.2"), maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.2.

15. Sesuai dengan ketentuan hukum dan pasar modal yang berlaku dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut: a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Adendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018, keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan;

b. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek;

c. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan PT Bursa Efek Indonesia tanggal 13 Februari 2018; dan

d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI dengan PT Kustodian

Sentral Efek Indonesia No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018.

Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana tersebut adalah sah dan mengikat Perseroan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan pada huruf a sampai dengan d tersebut masih berlaku.

16. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 16 Januari 2018, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan

136

Page 159: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

137

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 12

14. Rencana penggunaan dana sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang dimiliki oleh Perseroan.

Dalam hal rencana penggunaan dana merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan No. IX.E.1"), Perseroan wajib memenuhi ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.1. Lebih lanjut, dalam hal peningkatan penyertaan modal tersebut merupakan transaksi material sebagaimana diatur di dalam Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama ("Peraturan No. IX.E.2"), maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan dalam Peraturan No. IX.E.2.

15. Sesuai dengan ketentuan hukum dan pasar modal yang berlaku dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut: a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Adendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018, keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan;

b. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi

Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek;

c. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan PT Bursa Efek Indonesia tanggal 13 Februari 2018; dan

d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI dengan PT Kustodian

Sentral Efek Indonesia No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018.

Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana tersebut adalah sah dan mengikat Perseroan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan pada huruf a sampai dengan d tersebut masih berlaku.

16. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 16 Januari 2018, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 13

atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

17. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 16 Januari 2018 tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

18. Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan

dalam Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah memuat informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas, Tambahan Informasi dan Pendapat Dari Segi Hukum.

ASUMSI-ASUMSI DAN PEMBATASAN Pendapat Dari Segi Hukum kami berikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi dan pembatasan sebagai berikut: 1. Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh

Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana diuraikan dalam Pendapat Dari Segi Hukum ini dan/atau pihak ketiga kepada kami dalam rangka Penawaran Umum Perdana adalah asli, dan (i) dokumen-dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, (ii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya adalah sesuai dengan aslinya; (iii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk rancangan telah ditandatangani dalam bentuk dan isi yang sama dengan rancangan tersebut.

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan baik lisan maupun tulisan yang diberikan oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan pembuatan Pendapat Dari Segi Hukum adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum.

3. Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan mempunyai kewenangan dan kekuasaan

untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat.

4. Para pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan: (i) mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat; (ii) telah melakukan tindakannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap permohonan perizinan atau dokumen pendaftaran atau pencatatan telah memuat setiap dan seluruh prasyarat yang ditentukan menurut peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang terkait.

137

Page 160: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

138

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 14

5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi,

Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang

menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang umum berlaku dalam bidang pasar modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan usaha dari Perseroan.

7. Pendapat Dari Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas

dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 19 Maret 2018. 8. Sesuai dengan Surat Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tentang Perubahan

Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal tanggal 6 Desember 2012, kewajiban konsultan hukum untuk memperoleh surat keterangan dari badan peradilan yang berwenang telah dicabut, dan oleh karena itu, Pendapat Dari Segi Hukum mengenai keterlibatan perkara Perseroan serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada keterangan dan surat pernyataan dari Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya.

9. Pendapat Dari Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik

Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan usaha maupun harta kekayaan Perseroan.

10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Dari Segi Hukum dapat

terpengaruh bilamana asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut diatas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya.

11. Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana Perseroan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak menyimpang dari kerangka peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

12. Berdasarkan UU No. 3/1982, perusahaan yang didirikan di Indonesia wajib didaftarkan pada Kantor Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan. Hal-hal yang wajib didaftarkan, antara lain: (i) nama Perseroan, (ii) susunan Direksi dan Dewan Komisaris, serta (iii) susunan permodalan. Sesuai dengan ketentuan UUPT, Menkumham menyelenggarakan Daftar Perseroan yang memuat informasi mengenai nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta perubahan data perseroan antara lain tentang penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam Pasal 29 UUPT. Berbeda dengan UUPT 1995 yang mewajibkan perubahan Anggaran Dasar, baik yang memerlukan persetujuan maupun pelaporan, untuk didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU No. 3/1982, UUPT tidak mensyaratkan perubahan Anggaran Dasar dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris untuk didaftarkan dalam Daftar Perusahaan. Walapun dalam Penjelasan Umum UUPT menyatakan bahwa dalam hal pemberian status badan hukum, persetujuan dan/atau penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data lainnya, UUPT tersebut tidak dikaitkan dengan UU No. 3/1982, namun sampai dengan saat ini, UU No. 3/1982 masih berlaku dan belum dicabut. Berdasarkan UU No. 3/1982, kelalaian dalam proses pendaftaran tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama 3 bulan atau pidana denda

138

Page 161: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

139

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 14

5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi,

Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang

menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang umum berlaku dalam bidang pasar modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan usaha dari Perseroan.

7. Pendapat Dari Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas

dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 19 Maret 2018. 8. Sesuai dengan Surat Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tentang Perubahan

Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal tanggal 6 Desember 2012, kewajiban konsultan hukum untuk memperoleh surat keterangan dari badan peradilan yang berwenang telah dicabut, dan oleh karena itu, Pendapat Dari Segi Hukum mengenai keterlibatan perkara Perseroan serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada keterangan dan surat pernyataan dari Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya.

9. Pendapat Dari Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik

Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan usaha maupun harta kekayaan Perseroan.

10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Dari Segi Hukum dapat

terpengaruh bilamana asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut diatas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya.

11. Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana Perseroan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak menyimpang dari kerangka peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

12. Berdasarkan UU No. 3/1982, perusahaan yang didirikan di Indonesia wajib didaftarkan pada Kantor Daftar Perusahaan pada Kementerian Perdagangan. Hal-hal yang wajib didaftarkan, antara lain: (i) nama Perseroan, (ii) susunan Direksi dan Dewan Komisaris, serta (iii) susunan permodalan. Sesuai dengan ketentuan UUPT, Menkumham menyelenggarakan Daftar Perseroan yang memuat informasi mengenai nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta perubahan data perseroan antara lain tentang penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam Pasal 29 UUPT. Berbeda dengan UUPT 1995 yang mewajibkan perubahan Anggaran Dasar, baik yang memerlukan persetujuan maupun pelaporan, untuk didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU No. 3/1982, UUPT tidak mensyaratkan perubahan Anggaran Dasar dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris untuk didaftarkan dalam Daftar Perusahaan. Walapun dalam Penjelasan Umum UUPT menyatakan bahwa dalam hal pemberian status badan hukum, persetujuan dan/atau penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data lainnya, UUPT tersebut tidak dikaitkan dengan UU No. 3/1982, namun sampai dengan saat ini, UU No. 3/1982 masih berlaku dan belum dicabut. Berdasarkan UU No. 3/1982, kelalaian dalam proses pendaftaran tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama 3 bulan atau pidana denda

PENDAPAT DARI SEGI HUKUM PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK HALAMAN: 15

setinggi-tingginya Rp 3.000.000. Dalam praktiknya, berdasarkan konfirmasi tertulis dari Notaris, setelah berlakunya UUPT, penerapan pendaftaran perusahaan berdasarkan UU No. 3/1982 tidak dapat dilaksanakan di mana pejabat dari instansi terkait, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, menolak untuk mendaftarkan perubahan Direksi dan atau Dewan Komisaris dan perubahan Anggaran Dasar, terkait dengan permodalan dan kegiatan usaha, dalam Daftar Perusahaan Kementerian Perdagangan dengan alasan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang dikelola oleh Kemenkumham.

(sisa halaman ini sengaja dikosongkan)

139

Page 162: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

140

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Berikut ini adalah (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824.

140

Page 163: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

141

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Berikut ini adalah (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (“BDO”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0115. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( “IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0419. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0824.

Page 164: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

142

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 165: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

143

Page 166: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

144144

Page 167: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

145145

Page 168: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

146146

Page 169: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

147147

Page 170: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

148

Ekshibit A

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari2016 2015 2014 2014

(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat

Catatan 2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

ASETASET LANCAR

Kas dan setara kas 2c,4 9.632.830 10.752.480 11.694.431 7.658.459 13.152.836 Piutang usaha - Pihak ketiga 2d,5 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079 6.526.729 Pendapatan yang masih

harus diterima 2h,6 1.215.159 - - - -Piutang pemegang saham 2j,22 - 512.058 - - -Sewa lahan jangka

panjang - bagian lancar 2g,9 4.019.405 3.864.541 3.542.617 3.250.587 2.415.806 Investasi - Tersedia untuk dijual 2d,7 3.016.622 - - - -

Jumlah Aset Lancar 27.232.051 21.068.986 18.725.791 16.397.125 22.095.371

ASET TIDAK LANCARInvestasi saham - - - - 228.780 Sewa lahan jangka panjang 2g,9 26.659.558 27.192.376 26.530.651 28.046.370 25.911.178 Aset tetap, setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 88.852.424,Rp 75.404.987, Rp 58.647.796, Rp 43.229.523 dan Rp 31.850.249masing-masing pada 30 September 2017,31 Desember 2016, 2015 dan 2014dan 1 Januari 2014 2f,3b,8 294.667.724 268.831.836 256.646.187 247.373.759 233.556.818

Jumlah Aset Tidak Lancar 321.327.282 296.024.212 283.176.838 275.420.129 259.696.776

JUMLAH ASET 348.559.333 317.093.198 301.902.629 291.817.254 281.792.147

31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 171: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

149

Ekshibit A

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari2016 2015 2014 2014

(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat

Catatan 2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

ASETASET LANCAR

Kas dan setara kas 2c,4 9.632.830 10.752.480 11.694.431 7.658.459 13.152.836 Piutang usaha - Pihak ketiga 2d,5 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079 6.526.729 Pendapatan yang masih

harus diterima 2h,6 1.215.159 - - - -Piutang pemegang saham 2j,22 - 512.058 - - -Sewa lahan jangka

panjang - bagian lancar 2g,9 4.019.405 3.864.541 3.542.617 3.250.587 2.415.806 Investasi - Tersedia untuk dijual 2d,7 3.016.622 - - - -

Jumlah Aset Lancar 27.232.051 21.068.986 18.725.791 16.397.125 22.095.371

ASET TIDAK LANCARInvestasi saham - - - - 228.780 Sewa lahan jangka panjang 2g,9 26.659.558 27.192.376 26.530.651 28.046.370 25.911.178 Aset tetap, setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 88.852.424,Rp 75.404.987, Rp 58.647.796, Rp 43.229.523 dan Rp 31.850.249masing-masing pada 30 September 2017,31 Desember 2016, 2015 dan 2014dan 1 Januari 2014 2f,3b,8 294.667.724 268.831.836 256.646.187 247.373.759 233.556.818

Jumlah Aset Tidak Lancar 321.327.282 296.024.212 283.176.838 275.420.129 259.696.776

JUMLAH ASET 348.559.333 317.093.198 301.902.629 291.817.254 281.792.147

31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Ekshibit A/2

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari

2016 2015 2014 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihatCatatan 2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 2e,10,22 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388 54.197.234 Utang pajak 2k,13a 4.481.359 845.889 404.452 474.205 542.476 Beban yang masih harus dibayar 246.388 - - - -Utang pemegang saham 2j,22 11.863.253 - 4.348.963 8.978.975 1.312.763 Pendapatan diterima di muka 2h,11 32.675.473 32.354.915 31.402.498 28.971.919 25.214.852 Pinjaman bank -

bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2e,14 37.973.487 41.038.892 43.299.314 39.651.098 34.907.819

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 151.600.465 148.664.910 136.669.504 115.947.585 116.175.144

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Cadangan imbalan pasca-kerja 2l,12 1.252.850 1.225.094 885.903 655.037 316.100 Liabilitas pajak tangguhan 2k,3b,13c 3.831.666 1.736.902 1.461.218 1.115.324 779.214 Pinjaman bank -

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2e,14 73.708.443 68.834.450 78.150.167 97.947.802 96.397.166

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 78.792.959 71.796.446 80.497.288 99.718.163 97.492.480

Jumlah Liabilitas 230.393.424 220.461.356 217.166.792 215.665.748 213.667.624

31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 172: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

150

Page 173: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

151

Exhibit B

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihatCatatan 2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

PENDAPATAN 2h,18 67.763.532 56.975.217 85.247.441 84.628.360 74.375.355

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2h,19 26.259.035)( 30.445.800)( 54.489.690)( 53.127.344)( 43.401.887)(

LABA KOTOR 41.504.497 26.529.417 30.757.751 31.501.016 30.973.468

BEBAN USAHA 2h,20 3.368.540)( 3.228.798)( 5.483.355)( 4.405.232)( 4.342.435)(

LABA DARI OPERASI 38.135.957 23.300.619 25.274.396 27.095.784 26.631.033

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAINPendapatan bunga dan jasa giro 167.517 145.003 2.204 456.756 321.329 Pendapatan lainnya 415.207 1.685 196.415 143.719 148.170 Beban bunga 9.252.195)( 10.294.042)( 13.380.304)( 15.868.335)( 16.042.639)( Beban administrasi dan

pajak jasa giro 161.568)( 239.623)( 234.060)( 427.105)( 432.124)( Beban lain-lain 139.000)( - - 94.486)( -

Beban Lain-lain - Bersih 8.970.039)( 10.386.977)( 13.415.745)( 15.789.451)( 16.005.264)(

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 29.165.918 12.913.642 11.858.651 11.306.333 10.625.769

BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH 2k,3b,13 7.767.098)( 3.283.664)( 2.914.906)( 2.792.867)( 2.598.786)(

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 21.398.820 9.629.978 8.943.745 8.513.466 8.026.983

30 September 31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 174: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

152

Page 175: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

153

Ekshibit C

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan PenghasilanModal modal komprehensif Jumlahsaham disetor Saldo laba lain ekuitas

Saldo per 31 Desember 2013 23.750.000 - 46.562.259 - 70.312.259

Efek atas koreksi sewa lahan jangkapanjang dari aset tetap (Catatan 24) - - 2.187.736)( - 2.187.736)(

Saldo per 1 Januari 2014(disajikan kembali, lihat Catatan 24) 23.750.000 - 44.374.523 - 68.124.523

Laba bersih tahun berjalan - - 8.026.983 - 8.026.983

Saldo per 31 Desember 2014(disajikan kembali, lihat Catatan 24) 23.750.000 - 52.401.506 - 76.151.506

Laba bersih tahun berjalan - - 8.513.466 70.865 8.584.331

Saldo per 31 Desember 2015(disajikan kembali, lihat Catatan 24) 23.750.000 - 60.914.972 70.865 84.735.837

Laba bersih periode sembilan bulan (Reviu) - - 9.629.978 - 9.629.978

Saldo per 30 September 2016 23.750.000 - 70.544.950 70.865 94.365.815

Saldo per 31 Desember 2015(disajikan kembali, lihat Catatan 24) 23.750.000 - 60.914.972 70.865 84.735.837

Selisih aset dan liabilitas pengampunanpajak (lihat Catatan 16) - 2.961.807 - - 2.961.807

Laba bersih tahun berjalan - - 8.943.745 9.547)( 8.934.198

Saldo per 31 Desember 2016(disajikan kembali, lihat Catatan 24) 23.750.000 2.961.807 69.858.717 61.318 96.631.842

Laba bersih periode sembilan bulan - - 21.398.820 135.247 21.534.067

Saldo per 30 September 2017 23.750.000 2.961.807 91.257.537 196.565 118.165.909

Catatan 15 Catatan 16

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 176: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

154

Ekshibit D

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

ARUS KAS DARIAKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 63.140.245 62.222.016 83.748.694 89.058.275 79.171.072 Pembayaran kepada pemasok 23.525.732)( 25.472.496)( 23.326.322)( 18.612.398)( 49.821.342)( Pembayaran kepada karyawan 2.155.236)( 2.347.350)( 3.335.785)( 2.609.976)( 2.574.523)( Penerimaan (pembayaran)

beban lainnya 649.717 180.943)( 146.306 453.522)( 338.144)( Penerimaan jasa giro 167.517 145.003 2.204 456.756 550.109 Pembayaran atas bunga 9.005.806)( 10.294.042)( 13.380.304)( 15.868.335)( 16.042.639)( Pembayaran pajak 2.290.928)( 1.777.721)( 2.378.552)( 2.464.696)( 2.276.756)(

Arus kas bersih diperoleh dariaktivitas operasi 26.979.777 22.294.467 41.476.241 49.506.104 8.667.777

ARUS KAS DARIAKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (lihatCatatan 8) 39.283.325)( 10.671.821)( 28.942.840)( 24.690.701)( 31.648.811)(

Penjualan aset tetap (lihatCatatan 8) - - - - 3.526.531

Perolehan aset tesedia untuk dijual (lihat Catatan 7) 3.000.000)( - - - -

Arus kas bersih digunakan untuk aktvitas investasi 42.283.325)( 10.671.821)( 28.942.840)( 24.690.701)( 28.122.280)(

30 September 31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 177: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

155

Ekshibit D

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

ARUS KAS DARIAKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 63.140.245 62.222.016 83.748.694 89.058.275 79.171.072 Pembayaran kepada pemasok 23.525.732)( 25.472.496)( 23.326.322)( 18.612.398)( 49.821.342)( Pembayaran kepada karyawan 2.155.236)( 2.347.350)( 3.335.785)( 2.609.976)( 2.574.523)( Penerimaan (pembayaran)

beban lainnya 649.717 180.943)( 146.306 453.522)( 338.144)( Penerimaan jasa giro 167.517 145.003 2.204 456.756 550.109 Pembayaran atas bunga 9.005.806)( 10.294.042)( 13.380.304)( 15.868.335)( 16.042.639)( Pembayaran pajak 2.290.928)( 1.777.721)( 2.378.552)( 2.464.696)( 2.276.756)(

Arus kas bersih diperoleh dariaktivitas operasi 26.979.777 22.294.467 41.476.241 49.506.104 8.667.777

ARUS KAS DARIAKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (lihatCatatan 8) 39.283.325)( 10.671.821)( 28.942.840)( 24.690.701)( 31.648.811)(

Penjualan aset tetap (lihatCatatan 8) - - - - 3.526.531

Perolehan aset tesedia untuk dijual (lihat Catatan 7) 3.000.000)( - - - -

Arus kas bersih digunakan untuk aktvitas investasi 42.283.325)( 10.671.821)( 28.942.840)( 24.690.701)( 28.122.280)(

30 September 31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Ekshibit D

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015, DAN 2014

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

ARUS KAS DARIAKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari pinjamanbank (lihat Catatan 14) 34.399.000 22.196.520 30.043.216 14.116.106 41.201.733

Pembayaran pinjaman bank(lihat Catatan 14) (32.590.412) (32.156.407) (41.619.355) (30.265.525) (34.907.819)

Tambahan modal disetor (lihatCatatan 16) - - 2.961.807 - -

Peneriamaan dari pihakberelasi (lihat Catatan 22) 16.672.759 443.286 2.061.808 4.348.963 8.978.975

Pembayaran ke pihakberelasi (lihat Catatan 22) 4.297.449)( 471.563)( 6.922.828)( 8.978.975)( 1.312.763)(

Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)aktivitas pendanaan 14.183.898 9.988.164)( 13.475.352)( 20.779.431)( 13.960.126

(Penurunan) kenaikan bersih kas dan setara kas 1.119.650)( 1.634.482 941.951)( 4.035.972 5.494.377)(

Kas dan setara kas padaawal tahun 10.752.480 11.694.431 11.694.431 7.658.459 13.152.836

Kas dan setara kas pada

akhir tahun 9.632.830 13.328.913 10.752.480 11.694.431 7.658.459

30 September 31 Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 178: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

156

Ekshibit E

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (“Perusahaan”), bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016. Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perusahaan berdomisili di Taman Tekno Blok J2 No. 2, BSD City, Serpong, Tangerang. Pada tanggal 30 September 2017 dan 2016, dan 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, Perusahaan dimiliki oleh Rudolf Parningotan Nainggolan (Direktur Utama) sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 83,87%.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 2016, dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

31 Desember 30 September 2017 2016 dan 2015 2 0 1 4 Komisaris : Hotma Linda Ebigail Hotma Linda Ebigail Eduard Pesta Sirait Direktur Utama : Rudolf Parningotan

Nainggolan Rudolf Parningotan

Nainggolan Rudolf Parningotan

Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Felix Ariodamar Hotma Linda Ebigail

Berdasarkan Akta No. 22 dari Notaris Jose Dima Satria, SH., M.Kn., tanggal 15 Januari 2018 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut (lihat Catatan 26): Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka

Dewan Direksi

Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan

Page 179: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

157

Ekshibit E

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (“Perusahaan”), bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-00679.HT.01.01.TH.2001 tanggal 10 Mei 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0150637.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016. Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001. Perusahaan berdomisili di Taman Tekno Blok J2 No. 2, BSD City, Serpong, Tangerang. Pada tanggal 30 September 2017 dan 2016, dan 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, Perusahaan dimiliki oleh Rudolf Parningotan Nainggolan (Direktur Utama) sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 83,87%.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2017 dan 2016, dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

31 Desember 30 September 2017 2016 dan 2015 2 0 1 4 Komisaris : Hotma Linda Ebigail Hotma Linda Ebigail Eduard Pesta Sirait Direktur Utama : Rudolf Parningotan

Nainggolan Rudolf Parningotan

Nainggolan Rudolf Parningotan

Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Felix Ariodamar Hotma Linda Ebigail

Berdasarkan Akta No. 22 dari Notaris Jose Dima Satria, SH., M.Kn., tanggal 15 Januari 2018 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut (lihat Catatan 26): Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka

Dewan Direksi

Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan

Ekshibit E/2

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)

Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Manajemen kunci memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas utama Perusahaan. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah lima tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan.

Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 dan Peraturan Pencatatan Bursa Efek berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 002/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Audit, dengan susunan anggota sebagai berikut:

Ketua : Aria Kanaka Anggota : Juwita Apriliya : Maria Irma Yunita

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018, tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), Perusahaan telah menunjuk Monika Ferolina sebagai Sekretaris Perusahaan.

Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Dewan Komisaris Perusahaan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 180.000; Rp 150.000; Rp 144.000 dan Rp 120.000. Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Dewan Direksi Perusahaan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.860.000; Rp 1.584.000; Rp 1.560.000 dan Rp 1.080.000.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perusahaan masing-masing memiliki 7 karyawan, 14 karyawan, 12 karyawan, dan 12 karyawan (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam penyusunan laporan keuangan dinyatakan dalam Catatan 2. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk setiap tahun penyajian, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Seluruh angka dibulatkan menjadi Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3. Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini (lihat kebijakan akuntansi terkait untuk penjelasan lebih rinci): - Instrumen keuangan - nilai wajar melalui laporan laba rugi - Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual - Kontinjensi - Properti investasi - Revaluasi aset tetap - Liabilitas imbalan pasti bersih - Liabilitas pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas

Page 180: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

158

Ekshibit E/3

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

b. Perubahan Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi

Keuangan Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017 namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: - Amandemen PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan” - ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi” - PSAK No. 3 “Laporan Keuangan Interim” - PSAK No. 24 “Imbalan Kerja” - PSAK No. 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” - PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - ISAK No. 32 “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”

Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi berikut yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut: - PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - Amandemen PSAK No. 16 “Aset Tetap” - PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK No. 69 “Agrikultur” - Amandemen PSAK No. 2 “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan” - Amandemen PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi

yang Belum Direalisasi” - PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan” - PSAK No. 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” - Amandemen PSAK No. 62 “Penerapan PSAK No. 71 untuk PSAK No. 62”

Penundaan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK No. 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estate” dan PPSAK No. 7 “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku efektif pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan ini, penundaan tersebut masih berlaku.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.

d. Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang di jelaskan di bawah ini, tergantung pada tujuan pengakuisisian aset. Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Selain daripada aset keuangan yang memenuhi kualifikasi hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi Perusahaan di kategorikan sebagai berikut:

Page 181: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

159

Ekshibit E/3

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

b. Perubahan Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi

Keuangan Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017 namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: - Amandemen PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan” - ISAK No. 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi” - PSAK No. 3 “Laporan Keuangan Interim” - PSAK No. 24 “Imbalan Kerja” - PSAK No. 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” - PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - ISAK No. 32 “Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan”

Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi berikut yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut: - PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - Amandemen PSAK No. 16 “Aset Tetap” - PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK No. 69 “Agrikultur” - Amandemen PSAK No. 2 “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan” - Amandemen PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi

yang Belum Direalisasi” - PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan” - PSAK No. 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” - Amandemen PSAK No. 62 “Penerapan PSAK No. 71 untuk PSAK No. 62”

Penundaan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK No. 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estate” dan PPSAK No. 7 “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku efektif pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan ini, penundaan tersebut masih berlaku.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.

d. Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang di jelaskan di bawah ini, tergantung pada tujuan pengakuisisian aset. Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Selain daripada aset keuangan yang memenuhi kualifikasi hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi Perusahaan di kategorikan sebagai berikut:

Ekshibit E/4

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Aset Keuangan (Lanjutan) Nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini meliputi hanya derivatif in-the-money (lihat catatan ‘liabilitas keuangan’ untuk derivatif out-of-the-money). Derivatif tersebut dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan penghasilan komprehensif lain pada bagian pendapatan atau beban keuangan. Selain daripada instrumen keuangan derivatif yang digunakan sebagai instrumen lindung nilai, Perusahaan tidak memiliki aset yang dimiliki untuk dijual maupun secara suka rela mengklasifikasikan aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pinjaman dan Piutang Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Aset tersebut pada dasarnya terjadi melalui penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya, piutang usaha), namun juga memasukkan jenis aset moneter kontraktual lain. Pengakuan awal aset tersebut pada nilai wajar ditambahkan dengan biaya transaksi yang dapat langsung diatribusikan pada akuisisi atau penerbitannya, dan selanjutnya dicatat pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan untuk penurunan nilai. Cadangan penurunan nilai diakui ketika ada bukti objektif (seperti kesulitan keuangan signifikan pada pihak lawan atau gagal bayar atau penundaan pembayaran signifikan) bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh jumlah yang jatuh tempo berdasarkan persyaratan piutang, jumlah cadangan adalah selisih antara jumlah tercatat neto dan nilai kini arus kas masa depan yang diharapkan dari piutang yang mengalami penurunan nilai tersebut. Untuk piutang usaha, yang dilaporkan secara neto, cadangan seperti ini dicatat dalam akun pencadangan terpisah dengan kerugian diakui dalam beban administrasi dalam laporan penghasilan komprehensif. Ketika terkonfirmasi bahwa piutang usaha tidak dapat ditagih, nilai tercatat bruto dari aset tersebut dihapuskan terhadap cadangannya.

Dari waktu ke waktu, Perusahaan memilih untuk menegosiasikan kembali persyaratan jatuh tempo piutang usaha dari pelanggan yang memiliki transaksi historis yang baik. Negosiasi ulang seperti ini dapat mengubah jangka waktu pembayaran daripada perubahan jumlah terutang dan, sebagai akibatnya, arus kas baru yang diharapkan terdiskonto pada tingkat suku bunga efektif awal dan perbedaan yang dihasilkan terhadap nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laba operasi).

Pinjaman dan piutang Perusahaan dalam laporan posisi keuangan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang pemegang saham.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, deposito jangka pendek, investasi jangka pendek yang tingkat likuidasinya sangat tinggi dengan jatuh tempo dalam waktu kurang dari tiga bulan, dan – untuk tujuan laporan arus kas – rekening giro. Rekening giro disajikan dalam liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan.

e. Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya ke dalam satu atau dua kategori, tergantung pada tujuan liabilitas tersebut diakuisisi. Selain daripada liabilitas keuangan untuk tujuan lindung nilai (lihat penjelasan dibawah ini), kebijakan akuntansi milik Perusahaan untuk setiap kategori di jelaskan sebagai berikut:

Page 182: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

160

Ekshibit E/5

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

e. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas keuangan lain Liabilitas keuangan lain termasuk hal-hal berikut: - Pinjaman bank dan perpetual preference share Perusahaan pada awalnya diakui pada nilai wajar

dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada saat penerbitan instrumen. Liabilitas dengan bunga seperti itu selanjutnya diukur pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, yang memastikan bahwa beban bunga selama periode sampai dengan pembayaran kembali menggunakan kurs konstan pada saldo liabilitas yang dicatat dalam laporan posisi keuangan. Untuk tujuan dari setiap liabilitas keuangan, beban bunga termasuk biaya transaksi awal dan premi terutang pada saat penebusan, serta bunga atau kupon terutang pada saat liabilitas masih belum diselesaikan.

- Utang usaha dan liabilitas moneter jangka pendek lain yang pada saat pengukuran awal diakui pada nilai wajar dan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

f. Aset tetap

Aset tetap pada pengakuan awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Sama halnya dengan harga pembelian, biaya perolehan termasuk biaya yang dapat diatribusikan langsung ke biaya perolehan dan perkiraan nilai kini dari setiap biaya yang tidak dapat dihindari di masa depan untuk pembongkaran atau pelepasan. Liabilitas terkait diakui sebagai pencadangan.

Penyusutan untuk aset dalam konstruksi tidak dapat dilakukan kecuali aset tersebut telah selesai atau siap digunakan. Penyusutan menggunakan metode garis lurus diterapkan untuk seluruh aset tetap sehingga akan menghapuskan nilai tercatat selama masa manfaat ekonomi yang diharapkan. Tarif berikut digunakan:

Masa manfaat % per tahun Tanah dan Bangunan 20 tahun 5 Tower 20 tahun 5 Kendaraan 4 tahun 25 Inventaris kantor 4 tahun 25 Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, dikaji pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari operasi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Page 183: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

161

Ekshibit E/5

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

e. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Liabilitas keuangan lain Liabilitas keuangan lain termasuk hal-hal berikut: - Pinjaman bank dan perpetual preference share Perusahaan pada awalnya diakui pada nilai wajar

dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada saat penerbitan instrumen. Liabilitas dengan bunga seperti itu selanjutnya diukur pada biaya amortisasi dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif, yang memastikan bahwa beban bunga selama periode sampai dengan pembayaran kembali menggunakan kurs konstan pada saldo liabilitas yang dicatat dalam laporan posisi keuangan. Untuk tujuan dari setiap liabilitas keuangan, beban bunga termasuk biaya transaksi awal dan premi terutang pada saat penebusan, serta bunga atau kupon terutang pada saat liabilitas masih belum diselesaikan.

- Utang usaha dan liabilitas moneter jangka pendek lain yang pada saat pengukuran awal diakui pada nilai wajar dan selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

f. Aset tetap

Aset tetap pada pengakuan awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Sama halnya dengan harga pembelian, biaya perolehan termasuk biaya yang dapat diatribusikan langsung ke biaya perolehan dan perkiraan nilai kini dari setiap biaya yang tidak dapat dihindari di masa depan untuk pembongkaran atau pelepasan. Liabilitas terkait diakui sebagai pencadangan.

Penyusutan untuk aset dalam konstruksi tidak dapat dilakukan kecuali aset tersebut telah selesai atau siap digunakan. Penyusutan menggunakan metode garis lurus diterapkan untuk seluruh aset tetap sehingga akan menghapuskan nilai tercatat selama masa manfaat ekonomi yang diharapkan. Tarif berikut digunakan:

Masa manfaat % per tahun Tanah dan Bangunan 20 tahun 5 Tower 20 tahun 5 Kendaraan 4 tahun 25 Inventaris kantor 4 tahun 25 Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, dikaji pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari operasi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Ekshibit E/6

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

g. S e w a

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan. Sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Sewa diakui sebagai asset dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset atau nilai wajar kini dari pembayaran sewa minimum jika nilai kini tersebut lebih rendah dari nilai wajar. Beban sewa diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama masa sewa dengan jangka waktu 5 samppai 10 tahun.

h. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pendapatan sewa menara diakui selama masa sewa dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus. Pendapatan sewa menara diterima di muka disajikan sebagai akun “Pendapatan yang diterima di muka”. Pendapatan sewa menara yang belum ditagih disajikan sebagai akun “Pendapatan yang masih harus diterima” di laporan posisi keuangan. Beban diakui berdasarkan metode akrual (accrual method).

i. Mata Uang Asing

Transaksi yang terjadi pada Perusahaan dalam mata uang selain mata uang lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan tersebut beroperasi (mata uang fungsional) diakui dengan menggunakan kurs ketika transaksi tersebut terjadi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tukar yang terjadi ketika mentranslasikan ulang aset dan liabilitas moneter yang belum diselesaikan diakui langsung dalam laba rugi, kecuali pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap investasi neto pada operasi luar negeri, yang mana perbedaan nilai tukar ini diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan nilai tukar mata uang asing bersama dengan perbedaan nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang operasi luar negeri. Keuntungan dan kerugian nilai tukar yang terjadi karena pentranslasian ulang aset keuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagai komponen terpisah dari perubahan nilai wajar dan di akui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian nilai tukar atas aset keuangan nonmoneter tersedia untuk di jual membentuk secara keseluruhan keuntungan atau kerugian yang di akui terkait instrumen keuangan tersebut.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Reviu), 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 kurs berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual 1 USD adalah Rp 13.492, Rp 12.998, Rp 13.436, Rp 13.795 dan Rp 12.440.

j. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

Page 184: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

162

Ekshibit E/7

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan)

f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

k. Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika berkaitan dengan item yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung dalam ekuitas. Dalam kasus ini, pajak diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung dalam ekuitas. Pajak Kini Beban pajak penghasilan kini di hitung dengan dasar hukum pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini terdiri dari kewajiban kepada atau klaim dari otoritas pajak yang berhubungan dengan periode pelaporan kini atau sebelumnya, yang belum di bayar pada akhir periode tanggal pelaporan. Pajak penghasilan diperhitungkan berdasarkan tarif pajak dan hukum pajak yang berlaku pada periode fiskal terkait, berdasarkan laba kena pajak untuk periode tersebut. Seluruh perubahan pada aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen biaya pajak penghasilan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui ketika jumlah tercatat dari aset atau liabilitas dalam laporan posisi keuangan berbeda dari dasar perpajakannya, kecuali jika perbedaan itu terjadi karena: - Pengakuan awal goodwill - Pengakuan awal aset atau liabilitas pada saat transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan

pada saat transaksi terjadi tidak mempengaruhi akuntansi atau laba kena pajak, dan - Investasi pada entitas anak dan pengendalian bersama entitas dimana Perusahaan mampu

mengendalikan waktu pembalikan perbedaan dan kemungkinan besar bahwa perbedaan tersebut tidak akan dibalik pada masa yang akan datang

Pengakuan dari aset pajak tangguhan terbatas pada saat dimana terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia terhadap perbedaan yang dapat digunakan. Jumlah aset atau liabilitas ditentukan dengan menggunakan tarif pajak pada saat tanggal pelaporan dan di harapkan akan digunakan ketika liabilitas pajak tangguhan/ (aset) telah diselesaikan/(dipulihkan). Pengampunan pajak Aset pengampunan pajak diakui sebesar biaya perolehan surat keterangan pengampunan pajak. Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Page 185: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

163

Ekshibit E/7

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan)

f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

k. Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika berkaitan dengan item yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung dalam ekuitas. Dalam kasus ini, pajak diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung dalam ekuitas. Pajak Kini Beban pajak penghasilan kini di hitung dengan dasar hukum pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini terdiri dari kewajiban kepada atau klaim dari otoritas pajak yang berhubungan dengan periode pelaporan kini atau sebelumnya, yang belum di bayar pada akhir periode tanggal pelaporan. Pajak penghasilan diperhitungkan berdasarkan tarif pajak dan hukum pajak yang berlaku pada periode fiskal terkait, berdasarkan laba kena pajak untuk periode tersebut. Seluruh perubahan pada aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen biaya pajak penghasilan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui ketika jumlah tercatat dari aset atau liabilitas dalam laporan posisi keuangan berbeda dari dasar perpajakannya, kecuali jika perbedaan itu terjadi karena: - Pengakuan awal goodwill - Pengakuan awal aset atau liabilitas pada saat transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan

pada saat transaksi terjadi tidak mempengaruhi akuntansi atau laba kena pajak, dan - Investasi pada entitas anak dan pengendalian bersama entitas dimana Perusahaan mampu

mengendalikan waktu pembalikan perbedaan dan kemungkinan besar bahwa perbedaan tersebut tidak akan dibalik pada masa yang akan datang

Pengakuan dari aset pajak tangguhan terbatas pada saat dimana terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia terhadap perbedaan yang dapat digunakan. Jumlah aset atau liabilitas ditentukan dengan menggunakan tarif pajak pada saat tanggal pelaporan dan di harapkan akan digunakan ketika liabilitas pajak tangguhan/ (aset) telah diselesaikan/(dipulihkan). Pengampunan pajak Aset pengampunan pajak diakui sebesar biaya perolehan surat keterangan pengampunan pajak. Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Ekshibit E/8

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

k. Perpajakan (Lanjutan)

Perusahaan mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan kecuali jika item tersebut tidak material. Perusahaan mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak, yang sebelumnya disajikan secara terpisah, ke dalam item aset dan liabilitas serupa, ketika Perusahaan mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar.

l. Program Imbalan Pasti

Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur sebesar: - Nilai wajar dari aset program pada tanggal pelaporan; dikurangi - Liabilitas program yang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit yang di diskonto

ke nilai kini dengan menggunakan imbal hasil obligasi korporasi yang berkualitas tinggi yang tersedia yang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas; ditambah

- Biaya servis masa lalu yang tidak diakui, di kurangi - Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skema waliamanat Pengukuran kembali kewajiban pasti neto diakui langsung dalam ekuitas. Pengukuran kembali tersebut termasuk : - Keuntungan dan kerugian aktuaris - Imbalan atas aset program (tidak termasuk bunga) - Aset dengan efek batas tertinggi (tidak termasuk bunga)

Biaya jasa di akui dalam laporan laba rugi, dan termasuk biaya jasa kini dan masa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen. Beban bunga neto (pendapatan) diakui dalam laporan laba rugi dan dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban imbalan pasti (aset) pada awal periode tahunan hingga saldo kewajiban imbalan pasti bersih (aset), dengan mempertimbangkan dampak dari pembayaran iuran dan manfaat selama periode. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi. Penyelesaian program imbalan pasti diakui dalam periode dimana penyelesaian tersebut terjadi.

m. Modal Saham

Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Perusahaan di klasifikasikan sebagai ekuitas hanya sebatas ketika instrumen keuangan tersebut tidak memenuhi definisi aset atau liabilitas keuangan. Saham biasa Perusahaan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas.

n. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis produk, informasi wilayah geografis dan informasi pelangganan utama yang memungkinkan Perusahaan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis.

o. Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan.

Page 186: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

164

Ekshibit E/9

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyajian laporan keuangan Perusahaan mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan di dalam menyajikan laporan keuangan beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut: a. Pertimbangan

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah membuat pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2d dan 2e.

b. Estimasi dan Asumsi

Penyusutan aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4-20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha.

Imbalan pasca-kerja

Penentuan liabilitas serta biaya pensiun dan imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja serta beban imbalan kerja karyawan neto. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2l dan 12. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k dan 13b.

Page 187: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

165

Ekshibit E/9

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyajian laporan keuangan Perusahaan mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan di dalam menyajikan laporan keuangan beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut: a. Pertimbangan

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah membuat pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2d dan 2e.

b. Estimasi dan Asumsi

Penyusutan aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4-20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha.

Imbalan pasca-kerja

Penentuan liabilitas serta biaya pensiun dan imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja serta beban imbalan kerja karyawan neto. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2l dan 12. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k dan 13b.

Ekshibit E/10

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

KasRupiah 20.000 56.246 56.247 13.142

Bank - Pihak KetigaRupiah

PT Bank BJB Syariah 26.154 19.633 11.912 5.533 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.567.053 10.412.095 11.625.154 7.574.681 PT Bank Syariah Mandiri 19.623 64.506 1.118 65.103

Sub-jumlah 9.612.830 10.496.234 11.638.184 7.645.317

Deposito - Pihak KetigaRupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 200.000 - -

Jumlah 9.632.830 10.752.480 11.694.431 7.658.459

31 Desember

Pada 31 Desember 2016, deposito berjangka memperoleh bunga yang berkisar antara 4,50% sampai dengan 5,63% per tahun.

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak ketigaPT XL Axiata Tbk 7.154.400 3.473.640 386.249 3.329.040 PT Smartfren Telecom Tbk 1.659.035 1.707.267 1.729.354 1.491.559 PT Telekomunikasi Selular 534.600 363.000 648.240 602.580 PT Internux - 396.000 660.000 -PT Sampoerna Telekomunikasi - - 64.900 64.900

Jumlah 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079

31 Desember

Seluruh transaksi atas piutang usaha dilakukan dengan menggunakan mata uang Rupiah.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode/tahun, manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu dikarenakan seluruh piutang dapat ditagih.

Page 188: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

166

Ekshibit E/11

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Umur piutang usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

Belum jatuh tempo 4.926.035 5.939.907 2.499.305 3.931.620 Jatuh tempo

1 - 30 hari 4.422.000 - 924.538 1.491.559 31 - 60 hari - - 64.900 64.900

Jumlah 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079

31 Desember

6. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Pada 30 September 2017, akun ini merupakan pendapatan yang masih harus diterima atas pendapatan sewa tower kepada PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk dan PT Indosat Tbk masing-masing sebesar Rp 720.673, Rp 267.636 dan Rp 226.850.

7. INVESTASI

Pada 30 September 2017, Perusahaan memiliki reksadana yang ditempatkan di PT Batavia Dana Kas Maxima Aset Manajemen dengan nilai sebesar Rp 3.016.622.

Perubahan nilai wajar untuk tahun yang berakhir 30 September 2017 sebesar Rp 16.622 dicatat pada akun pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari ekuitas. Manajemen berpendapat bahwa nilai penyertaan saham pada tanggal laporan posisi keuangan telah mencerminkan nilai wajar masing-masing surat berharga.

8. ASET TETAP

Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Saldo Akhir

Aset tetap dalam penyelesaian 2.594.343 - 2.594.343)( -

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 2.212.046 - - 2.212.046 Tower 338.356.778 39.184.910 2.594.343 380.136.031 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 973.292 98.415 - 1.071.707

Jumlah 341.642.480 39.283.325 2.594.343 383.520.148

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 1.261.723 82.952 - 1.344.675 Tower 73.119.333 13.330.131 - 86.449.464 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 923.567 34.354 - 957.921

Jumlah 75.404.987 13.447.437 - 88.852.424

Nilai Buku 268.831.836 294.667.724

30 September 2017

Page 189: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

167

Ekshibit E/11

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Umur piutang usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

Belum jatuh tempo 4.926.035 5.939.907 2.499.305 3.931.620 Jatuh tempo

1 - 30 hari 4.422.000 - 924.538 1.491.559 31 - 60 hari - - 64.900 64.900

Jumlah 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079

31 Desember

6. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Pada 30 September 2017, akun ini merupakan pendapatan yang masih harus diterima atas pendapatan sewa tower kepada PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk dan PT Indosat Tbk masing-masing sebesar Rp 720.673, Rp 267.636 dan Rp 226.850.

7. INVESTASI

Pada 30 September 2017, Perusahaan memiliki reksadana yang ditempatkan di PT Batavia Dana Kas Maxima Aset Manajemen dengan nilai sebesar Rp 3.016.622.

Perubahan nilai wajar untuk tahun yang berakhir 30 September 2017 sebesar Rp 16.622 dicatat pada akun pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari ekuitas. Manajemen berpendapat bahwa nilai penyertaan saham pada tanggal laporan posisi keuangan telah mencerminkan nilai wajar masing-masing surat berharga.

8. ASET TETAP

Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Saldo Akhir

Aset tetap dalam penyelesaian 2.594.343 - 2.594.343)( -

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 2.212.046 - - 2.212.046 Tower 338.356.778 39.184.910 2.594.343 380.136.031 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 973.292 98.415 - 1.071.707

Jumlah 341.642.480 39.283.325 2.594.343 383.520.148

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 1.261.723 82.952 - 1.344.675 Tower 73.119.333 13.330.131 - 86.449.464 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 923.567 34.354 - 957.921

Jumlah 75.404.987 13.447.437 - 88.852.424

Nilai Buku 268.831.836 294.667.724

30 September 2017

Ekshibit E/12

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2016 (DisajikanSaldo awal Penambahan Reklasifikasi Saldo Akhir

Aset tetap dalam penyelesaian - 27.825.387 25.231.044)( 2.594.343

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 1.119.150 1.092.896 - 2.212.046 Tower 313.125.734 - 25.231.044 338.356.778 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 948.735 24.557 - 973.292

Jumlah 315.293.983 1.117.453 25.231.044 341.642.480

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 615.533 646.190 - 1.261.723 Tower 57.058.241 16.061.092 - 73.119.333 Kendaraan 99.682 682 - 100.364 Inventaris Kantor 874.340 49.227 - 923.567

Jumlah 58.647.796 16.757.191 - 75.404.987

Nilai Buku 256.646.187 268.831.836

kembali, Lihat Catatan 24)

31 Desember 2015 (Disajikan

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 1.119.150 - - 1.119.150 Tower 288.444.852 24.680.882 - 313.125.734 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 938.916 9.819 - 948.735

Jumlah 290.603.282 24.690.701 - 315.293.983

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 559.575 55.958 - 615.533 Tower 41.777.717 15.280.524 - 57.058.241 Kendaraan 95.591 4.091 - 99.682 Inventaris Kantor 796.640 77.700 - 874.340

Jumlah 43.229.523 15.418.273 - 58.647.796

Nilai Buku 247.373.759 256.646.187

kembali, Lihat Catatan 24)

Page 190: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

168

Ekshibit E/13

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2014 (DisajikanSaldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 7.571.746 - 6.452.596)( 1.119.150 Tower 256.821.257 31.623.595 - 288.444.852 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 913.700 25.216 - 938.916

Jumlah 265.407.067 31.648.811 6.452.596)( 290.603.282

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 3.107.053 378.587 2.926.065)( 559.575 Tower 27.981.383 13.796.334 - 41.777.717 Kendaraan 70.500 25.091 - 95.591 Inventaris Kantor 691.313 105.327 - 796.640

Jumlah 31.850.249 14.305.339 2.926.065)( 43.229.523

Nilai Buku 233.556.818 247.373.759

kembali, Lihat Catatan 24)

Aset tetap dalam penyelesaian merupakan tower yang sampai dengan periode berakhir 30 September 2017 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2016, masih dalam tahap pembangunan.

Penyusutan dibebankan pada:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Beban pokok pendapatan 13.330.131 16.061.092 15.280.524 13.796.334 Beban usaha 117.306 696.099 137.749 509.005

Jumlah 13.447.437 16.757.191 15.418.273 14.305.339

31 Desember

Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 seluruh aset tetap telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko kerugian lainnya kepada pihak ketiga berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 80.373.860, Rp 110.977.261, Rp 148.769.101, Rp 117.655.825. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan manajemen, nilai wajar atas aset tetap tersebut diatas jumlah tercatat aset tetap Perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tercatat dari seluruh aset tetap tersebut dapat dipulihkan dan tidak terdapat kejadian atau perubahan atas keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan penurunan nilai atas aset tetap. Pada 30 September 2017, seluruh aset tetap dalam pembangunan telah selesai dibangun dan telah dilakukan reklasifikasi ke dalam aset tetap tower. Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, aset tetap digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (lihat Catatan 14).

Page 191: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

169

Ekshibit E/13

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2014 (DisajikanSaldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga PerolehanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 7.571.746 - 6.452.596)( 1.119.150 Tower 256.821.257 31.623.595 - 288.444.852 Kendaraan 100.364 - - 100.364 Inventaris Kantor 913.700 25.216 - 938.916

Jumlah 265.407.067 31.648.811 6.452.596)( 290.603.282

Akumulasi PenyusutanPemilikan langsungTanah dan Bangunan 3.107.053 378.587 2.926.065)( 559.575 Tower 27.981.383 13.796.334 - 41.777.717 Kendaraan 70.500 25.091 - 95.591 Inventaris Kantor 691.313 105.327 - 796.640

Jumlah 31.850.249 14.305.339 2.926.065)( 43.229.523

Nilai Buku 233.556.818 247.373.759

kembali, Lihat Catatan 24)

Aset tetap dalam penyelesaian merupakan tower yang sampai dengan periode berakhir 30 September 2017 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2016, masih dalam tahap pembangunan.

Penyusutan dibebankan pada:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Beban pokok pendapatan 13.330.131 16.061.092 15.280.524 13.796.334 Beban usaha 117.306 696.099 137.749 509.005

Jumlah 13.447.437 16.757.191 15.418.273 14.305.339

31 Desember

Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 seluruh aset tetap telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko kerugian lainnya kepada pihak ketiga berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 80.373.860, Rp 110.977.261, Rp 148.769.101, Rp 117.655.825. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan manajemen, nilai wajar atas aset tetap tersebut diatas jumlah tercatat aset tetap Perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tercatat dari seluruh aset tetap tersebut dapat dipulihkan dan tidak terdapat kejadian atau perubahan atas keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan penurunan nilai atas aset tetap. Pada 30 September 2017, seluruh aset tetap dalam pembangunan telah selesai dibangun dan telah dilakukan reklasifikasi ke dalam aset tetap tower. Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, aset tetap digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (lihat Catatan 14).

Ekshibit E/14

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (Lanjutan)

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 139.677, Rp 100.364, Rp 100.364 dan Rp 84.000. Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang tidak digunakan sementara dan dihentikan dari penggunaan aktif. Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap dengan rician sebagai berikut:

2014(Disajikan

kembali, lihatCatatan 24)

Biaya perolehan 6.452.596 Akumulasi penyusutan 2.926.065)(

Nilai tercatat 3.526.531

Harga jual 3.526.531

Keuntungan pelepasan -

9. SEWA LAHAN JANGKA PANJANG

Akun ini merupakan sewa lahan untuk pembangunan aset tetap tower, dimana jangka waktu umumnya sesuai dengan masa kontrak sewa dengan pelanggan (5 – 10 tahun), dengan rincian sebagai berikut:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Kurang dari satu tahun 4.019.405 3.864.541 3.542.617 3.250.587 Dari satu sampai dengan lima tahun 16.077.619 15.458.165 14.170.468 13.002.346 Lebih dari lima tahun 10.581.939 11.734.211 12.360.183 15.044.024

Jumlah 30.678.963 31.056.917 30.073.268 31.296.957

31 Desember

Seluruh transaksi ini merupakan sewa lahan kepada pemilik lahan perorangan dengan nilai kontrak Rp 2.000.000 (Angka penuh) sampai dengan Rp 50.000.000 (Angka penuh) per tahun.

10. UTANG USAHA

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak ketigaPT Kokoh Semesta - 1.021.670 625.063 45.825 PT Bukaka Teknika Utama - - 535.540 - Pemiliik tanah 8.220.444 3.110.705 1.011.538 5.037.688 Lainnya 375.342 56.673 23.090 16.135

Sub-jumlah 8.595.786 4.189.048 2.195.231 5.099.648

31 Desember

Page 192: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

170

Ekshibit E/15

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. UTANG USAHA (Lanjutan)

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 22)PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.763.742 49.777.217 30.948.246 19.885.360 PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.000.977 20.458.949 24.070.800 12.886.380

Sub-jumlah 55.764.719 70.236.166 55.019.046 32.771.740

Jumlah 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388

31 Desember

Seluruh transaksi atas utang usaha kepada pihak ketiga adalah dalam mata uang Rupiah. Tidak ada bunga ataupun jaminan yang secara khusus diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan utang usaha di atas. Pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo utang usaha kepada PT Dwidaya Amadeo Gemintang dan PT Wahana Infrstruktur Nusantara merupakan transaksi atas pembangunan dan pemeliharaan aset tatap tower. Umur piutang usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

Belum jatuh tempo 375.342 56.673 1.183.693 61.961 Jatuh tempo

1 - 30 hari - 1.021.670 - -31 - 60 hari 63.985.163 73.346.871 56.030.584 37.809.427

Jumlah 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388

31 Desember

11. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak ketigaPT XL Axiata Tbk 21.698.306 25.700.540 23.462.831 24.820.050 PT Hutchison 3 Indonesia 6.799.460 2.730.228 3.651.638 3.540.786 PT Telekomunikasi Selular 3.740.832 3.081.306 3.281.619 379.997 PT Internux 355.715 594.346 143.391 219.946 PT Indosat Tbk 81.160 248.495 93.205 11.001 PT Sampoerna Telekomunikasi - - 36.354 -

IndonesiaPT Smartfren Telecom Tbk - - 733.460 139

Jumlah 32.675.473 32.354.915 31.402.498 28.971.919

31 Desember

Page 193: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

171

Ekshibit E/15

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. UTANG USAHA (Lanjutan)

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 22)PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.763.742 49.777.217 30.948.246 19.885.360 PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.000.977 20.458.949 24.070.800 12.886.380

Sub-jumlah 55.764.719 70.236.166 55.019.046 32.771.740

Jumlah 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388

31 Desember

Seluruh transaksi atas utang usaha kepada pihak ketiga adalah dalam mata uang Rupiah. Tidak ada bunga ataupun jaminan yang secara khusus diberikan oleh Perusahaan sehubungan dengan utang usaha di atas. Pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo utang usaha kepada PT Dwidaya Amadeo Gemintang dan PT Wahana Infrstruktur Nusantara merupakan transaksi atas pembangunan dan pemeliharaan aset tatap tower. Umur piutang usaha sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

Belum jatuh tempo 375.342 56.673 1.183.693 61.961 Jatuh tempo

1 - 30 hari - 1.021.670 - -31 - 60 hari 63.985.163 73.346.871 56.030.584 37.809.427

Jumlah 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388

31 Desember

11. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

30 September2017 2016 2015 2014

Pihak ketigaPT XL Axiata Tbk 21.698.306 25.700.540 23.462.831 24.820.050 PT Hutchison 3 Indonesia 6.799.460 2.730.228 3.651.638 3.540.786 PT Telekomunikasi Selular 3.740.832 3.081.306 3.281.619 379.997 PT Internux 355.715 594.346 143.391 219.946 PT Indosat Tbk 81.160 248.495 93.205 11.001 PT Sampoerna Telekomunikasi - - 36.354 -

IndonesiaPT Smartfren Telecom Tbk - - 733.460 139

Jumlah 32.675.473 32.354.915 31.402.498 28.971.919

31 Desember

Ekshibit E/16

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. CADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Dikategorikan sebagai tidak lancarSkema manfaat pasti 1.252.850 1.225.094 885.903 655.037

31 Desember

30 September

Estimasi dan asumsi Atas biaya, aset dan kewajiban dari skema imbalan pasti tidak dioperasikan oleh perusahaan tertentu. Perusahaan mengandalkan estimasi dan asumsi dari aktuaria independen yaitu PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera. Perusahaan mengambil saran dari PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera berkaitan dengan kesesuaian asumsi, perubahan asumsi yang digunakan mungkin memiliki dampak yang signifikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan. Karakteristik skema manfaat pasti Perusahaan menyediakan program imbalan pasca kerja berupa pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia (berdasarkan referensi hukum perburuhan 13/2003). manfaat pasca-kerja pasti didasarkan pada layanan dan upah akhir, Perusahaan tidak ada mengatur dana untuk program ini.

Rekonsiliasi kewajiban manfaat pasti dan skema nilai wajar aset

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Saldo awal 1.225.094 885.903 655.037 316.100

Biaya jasa masa kini 152.844 289.697 281.311 313.649 Biaya bunga 33.078 36.765 44.041 25.288

Termasuk dalam laba rugi 185.922 326.462 325.352 338.937

Pengukuran kembali rugi (laba) atas kerugian(keuntungan)aktuaria dari:

Akumulasi kerugian aktuaria yang belumdiakui - - 480.604)( -

Kerugian/ (keuntungan)aktuaria atas kewajiban 158.166)( 12.729 386.118 -

Termasuk dalam penghasilan komprehensif lain 158.166)( 12.729 94.486)( -

Saldo akhir 1.252.850 1.225.094 885.903 655.037

31 Desember

30 September

Page 194: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

172

Ekshibit E/17

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. CADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

Kewajiban imbalan pasti – asumsi aktuaria

Asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam menentukan perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti meliputi:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Tingkat suku 7,20% 8,3% 9% 8%bunga per tahun per tahun per tahun per tahun

Tingkat kenaikan 9% 6% 6% 5%gaji per tahun per tahun per tahun per tahun

Tingkat mortalitas TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011

Usia pensiun 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun

Metode Projected Projected Projected ProjectedUnit Credit Unit Credit Unit Credit Unit Credit

30 September

31 Desember

Pada tanggal 30 September 2017, analisis sensitivitas dari perubahan tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diasumsikan (dimana variabel lain dianggap konstan) akan memiliki dampak sebagai berikut:

Penjelasan kemungkinan

perubahan

Kewajiban imbalan pasti Kenaikan Penurunan

Tingkat diskonto (+/- 1,00%) 968.239 199.020Tingkat kenaikan gaji (+/- 1,00%) 204.398 175.883

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi tidak terpisah satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut kemungkinan besar saling berkorelasi.

13. PERPAJAKAN

a. Utang pajak 30 September

2017 2016 2015 2014

Pajak PertambahanNilai - Keluaran 88.414 418.318 211.956 305.879

Pajak Penghasilan:Pasal 4 ayat 2 590.132 35.833 16.667 45.556 Pasal 21 29.749 61.122 104.691 58.093 Pasal 23 - 909 - -Pasal 25 79.956 57.546 56.464 55.902 Pasal 29 3.693.108 272.161 14.674 8.775

Jumlah 4.481.359 845.889 404.452 474.205

31 Desember

b. Perhitungan fiskal

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Reviu), 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Page 195: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

173

Ekshibit E/17

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. CADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

Kewajiban imbalan pasti – asumsi aktuaria

Asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam menentukan perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti meliputi:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Tingkat suku 7,20% 8,3% 9% 8%bunga per tahun per tahun per tahun per tahun

Tingkat kenaikan 9% 6% 6% 5%gaji per tahun per tahun per tahun per tahun

Tingkat mortalitas TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011

Usia pensiun 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun

Metode Projected Projected Projected ProjectedUnit Credit Unit Credit Unit Credit Unit Credit

30 September

31 Desember

Pada tanggal 30 September 2017, analisis sensitivitas dari perubahan tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diasumsikan (dimana variabel lain dianggap konstan) akan memiliki dampak sebagai berikut:

Penjelasan kemungkinan

perubahan

Kewajiban imbalan pasti Kenaikan Penurunan

Tingkat diskonto (+/- 1,00%) 968.239 199.020Tingkat kenaikan gaji (+/- 1,00%) 204.398 175.883

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi tidak terpisah satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut kemungkinan besar saling berkorelasi.

13. PERPAJAKAN

a. Utang pajak 30 September

2017 2016 2015 2014

Pajak PertambahanNilai - Keluaran 88.414 418.318 211.956 305.879

Pajak Penghasilan:Pasal 4 ayat 2 590.132 35.833 16.667 45.556 Pasal 21 29.749 61.122 104.691 58.093 Pasal 23 - 909 - -Pasal 25 79.956 57.546 56.464 55.902 Pasal 29 3.693.108 272.161 14.674 8.775

Jumlah 4.481.359 845.889 404.452 474.205

31 Desember

b. Perhitungan fiskal

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Reviu), 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Ekshibit E/18

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

b. Perhitungan fiskal (Lanjutan)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Laba sebelum pajak penghasilan 29.165.918 12.913.642 11.858.651 11.306.333 10.625.769

Beda temporer:Penyusutan 6.841.324)( 1.081.445)( 1.441.926)( 1.614.444)( 1.971.584)( Cadangan imbalan

kerja karyawan 185.922 - 326.461 325.352 338.937

6.655.402)( 1.081.445)( 1.115.465)( 1.289.092)( 1.632.647)( Beda tetap:

Pendapatan yang dikenakan pajak final 167.517)( 145.003)( 282.619)( 146.453)( 166.192)(

Lainnya 504.504 366.018 83.593 11.589 223.773

336.987 221.015 199.026)( 134.864)( 57.581 Laba fiskal tahun

berjalan 22.847.503 12.053.212 10.544.160 9.882.377 9.050.703

Beban pajak tahun berjalan 5.711.875 3.013.303 2.636.040 2.470.594 2.262.676

Kredit pajakPajak penghasilan

pasal 23 1.366.394)( 1.249.460)( 1.676.571)( 1.780.039)( 1.585.109)( pasal 25 652.373)( 513.587)( 687.308)( 675.881)( 668.792)(

2.018.767)( 1.763.047)( 2.363.879)( 2.455.920)( 2.253.901)(

Taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 3.693.108 1.250.256 272.161 14.674 8.775

31 Desember

30 September

Jumlah taksiran penghasilan kena pajak di atas menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2016, 2015 dan 2014 yang disampaikan ke Kantor Pajak. Perusahaan akan melakukan penghitungan kembali jumlah taksiran penghasilan kena pajak yang menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2017. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 2017 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan menetapkan bahwa penghasilan atas sewa menara telekomunikasi akan dikenakan pajak final sebesar 10 persen. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2018. Peraturan tersebut tidak berdampak pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017.

Page 196: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

174

Ekshibit E/19

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak tangguhan

Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara pendapatan dan beban, yang diakui secara komersial dan perpajakan, adalah sebagai berikut:

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dikreditkanpenghasilan ke penghasilan

Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal Penyesuaian lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 306.273 - 46.480 39.541)( 313.212 Aset tetap 2.043.175)( 391.372)( 1.710.331)( - 4.144.878)(

Jumlah 1.736.902)( 391.372)( 1.663.851)( 39.541)( 3.831.666)(

30 September 2017

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dibebankanpenghasilan ke penghasilan

31 Desember 2016 (Disajikan Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 221.476 81.615 3.182 306.273 Aset tetap 1.682.694)( 360.481)( - 2.043.175)(

Jumlah 1.461.218)( 278.866)( 3.182 1.736.902)(

kembali, Lihat Catatan 24)

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dikreditkanpenghasilan ke penghasilan

31 Desember 2015 (Disajikan Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 163.759 81.338 23.621)( 221.476 Aset tetap 1.279.083)( 403.611)( - 1.682.694)(

Jumlah 1.115.324)( 322.273)( 23.621)( 1.461.218)(

kembali, Lihat Catatan 24)

Page 197: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

175

Ekshibit E/19

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak tangguhan

Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara pendapatan dan beban, yang diakui secara komersial dan perpajakan, adalah sebagai berikut:

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dikreditkanpenghasilan ke penghasilan

Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal Penyesuaian lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 306.273 - 46.480 39.541)( 313.212 Aset tetap 2.043.175)( 391.372)( 1.710.331)( - 4.144.878)(

Jumlah 1.736.902)( 391.372)( 1.663.851)( 39.541)( 3.831.666)(

30 September 2017

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dibebankanpenghasilan ke penghasilan

31 Desember 2016 (Disajikan Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 221.476 81.615 3.182 306.273 Aset tetap 1.682.694)( 360.481)( - 2.043.175)(

Jumlah 1.461.218)( 278.866)( 3.182 1.736.902)(

kembali, Lihat Catatan 24)

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi dan Dikreditkanpenghasilan ke penghasilan

31 Desember 2015 (Disajikan Saldo Komprehensif Komprehensif Saldoawal lain lainnya akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 163.759 81.338 23.621)( 221.476 Aset tetap 1.279.083)( 403.611)( - 1.682.694)(

Jumlah 1.115.324)( 322.273)( 23.621)( 1.461.218)(

kembali, Lihat Catatan 24)

Ekshibit E/20

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

c. Pajak tangguhan (Lanjutan)

Dikreditkan(dibebankan)pada laporanlaba rugi danpenghasilan

31 Desember 2014 (Disajikan Saldo Komprehensif Saldoawal Penyesuaian lain akhir

Aset (Liabilitas) pajak tangguhanCadangan imbalan pasca-kerja 6.973 72.052 84.734 163.759 Aset tetap 786.187)( - 492.896)( 1.279.083)(

Jumlah 779.214)( 72.052 408.162)( 1.115.324)(

kembali, Lihat Catatan 24)

d. Pajak penghasilan

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Beban pajak tahun berjalan 5.711.875 3.013.303 2.636.040 2.470.594 2.262.676

Pajak tangguhan 2.055.223 270.361 278.866 322.273 336.110

Beban pajak penghasilan - Bersih 7.767.098 3.283.664 2.914.906 2.792.867 2.598.786

31 Desember

30 September

14. PINJAMAN BANK Akun ini merupakan pinjaman dari pihak ketiga sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111.681.930 105.260.899 112.348.911 124.515.348 PT Bank BJB Syariah - 4.612.443 9.100.570 13.083.552

Jumlah hutang bank 111.681.930 109.873.342 121.449.481 137.598.900

Dikurangi pinjaman yang jatuhtempo dalam satu tahun 37.973.487)( 41.038.892)( 43.299.314)( 39.651.098)(

Dikurangi pinjaman yang jatuhtempo lebih dari satu tahun 73.708.443 68.834.450 78.150.167 97.947.802

31 Desember

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kredit Investasi I

Pada tanggal 14 Januari 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Page 198: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

176

Ekshibit E/21

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Investasi I (Lanjutan) Fasilitas kredit : Rp 25.000.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 13 Januari 2016 Bunga : 11,50%

Seluruh fasilitas tersebut telah digunakan dan dilunasi oleh Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan tower dan garansi personal dari Tn. Rudolf P. Nainggolan dan Ny. Hotma Linda E. Sirait.

Kredit Investasi II

Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 15.000.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 7 September 2016 Bunga : 11,50%

Jumlah fasilitas yang digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 11.854.268 dan telah dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Kredit Investasi III

Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 44.500.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 26 Mei 2017 Bunga : 11,50% Provisi : 0,5% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 44.191.700 dan telah dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo. Untuk itu terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi perusahaan antara lain sebagai berikut:

- Menyetujui peningkatan modal disetor - Menyetujui perubahan ketentuan KI-III (perubahan limit Rp 44.500.000 berupa perubahan jangka waktu

penarikan fasilitas dan perubahan ketentuan COP fasilitas.

Kredit Investasi IV Pada tanggal 1 Februari 2013, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 100.000.000 Jangka waktu : 76 (tujuh puluh enam) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 73.100.200. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi IV sebesar Rp 17.018.544.

Page 199: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

177

Ekshibit E/21

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Investasi I (Lanjutan) Fasilitas kredit : Rp 25.000.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 13 Januari 2016 Bunga : 11,50%

Seluruh fasilitas tersebut telah digunakan dan dilunasi oleh Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan tower dan garansi personal dari Tn. Rudolf P. Nainggolan dan Ny. Hotma Linda E. Sirait.

Kredit Investasi II

Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 15.000.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 7 September 2016 Bunga : 11,50%

Jumlah fasilitas yang digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 11.854.268 dan telah dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Kredit Investasi III

Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 44.500.000 Jangka waktu : 6 (enam) tahun Jatuh tempo : 26 Mei 2017 Bunga : 11,50% Provisi : 0,5% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 44.191.700 dan telah dilunasi sampai dengan tanggal jatuh tempo. Untuk itu terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi perusahaan antara lain sebagai berikut:

- Menyetujui peningkatan modal disetor - Menyetujui perubahan ketentuan KI-III (perubahan limit Rp 44.500.000 berupa perubahan jangka waktu

penarikan fasilitas dan perubahan ketentuan COP fasilitas.

Kredit Investasi IV Pada tanggal 1 Februari 2013, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 100.000.000 Jangka waktu : 76 (tujuh puluh enam) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 73.100.200. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi IV sebesar Rp 17.018.544.

Ekshibit E/22

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Kredit Investasi IV (lanjutan)

Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tagihan yang akan diterima dari hasil penerimaan sewa tower dan collocation yang dibiayai oleh

Fasilitas KI baru (KI-IV); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III

dengan total pengikatan sebesar Rp 1.700.000; - Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.100.000; - Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.300.000; - 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan

Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 1.400.000; - 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM

No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400.000; - Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait.

Kredit Investasi V

Pada tanggal 19 Maret 2014, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 49.500.000 Jangka waktu : 78 (tujuh puluh delapan) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 49.371.520. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi V sebesar Rp 22.928.262.

Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-V); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III

dengan total pengikatan sebesar Rp 1.700.000; - Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.100.000; - Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 3.300.000; - 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan

Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 1.400.000; - 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM

No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400.000; - Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait.

Kredit Investasi VII

Pada tanggal 25 Juni 2015, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 50.500.000 Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,10% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang

ditarik

Page 200: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

178

Ekshibit E/23

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Investasi VII (Lanjutan)

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 38.036.706. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VII sebesar Rp 28.461.867. Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-VII); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III

dengan total pengikatan sebesar Rp 2.748.000; - Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.375.000; - Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.434.000; - 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan

Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 2.800.000; - 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM

No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400.000; - Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VIII Pada tanggal 17 November 2016, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 44.000.000 Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang

ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 43.999.000. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VIII sebesar Rp 43.273.258. Pinjaman ini dijamin dengan menngunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-VIII); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No. 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I

sebesar Rp 850 juta, HT II sebesar 198.000, HT III sebesar Rp 1.700.000 dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 2.660.000;

- Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 900 juta, HT II sebesar Rp 375.000, HT III sebesar Rp 3.100.000 dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 1.990.000;

- Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No.01337/Setu, SHGB No.01338/Setu an PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 800 Juta, HT II sebesar Rp 334 juta, HT III sebesar Rp 3.300 juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 3.880.000;

- 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No. 5770/ Bangka an Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, HT II sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT III sebesar Rp 2.350.000;

- 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12, Ds.Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an Ny.Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp 1.000.000;

- 1 unit tanah dan bangunan di Komplek Blok N No.5 Sekt IV-5 (Taman Giri Loka) Kel. Lengkong Gudang Timur Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, PPHAT No. 003172B/PPH-1/BSD/IX/2010 akan diikat sebesar nilai pasar sesuai penilaian oleh KJPP rekanan Bank Mandiri.

Page 201: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

179

Ekshibit E/23

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Investasi VII (Lanjutan)

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 38.036.706. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VII sebesar Rp 28.461.867. Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-VII); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III

dengan total pengikatan sebesar Rp 2.748.000; - Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah

diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.375.000; - Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No. 01337/ Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon

Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp 4.434.000; - 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan

Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp 2.800.000; - 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM

No.00947 an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400.000; - Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VIII Pada tanggal 17 November 2016, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 44.000.000 Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang

ditarik

Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 43.999.000. Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VIII sebesar Rp 43.273.258. Pinjaman ini dijamin dengan menngunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-VIII); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No. 01032 an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I

sebesar Rp 850 juta, HT II sebesar 198.000, HT III sebesar Rp 1.700.000 dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 2.660.000;

- Tanah & bangunan gudang SHGB No. 01315-01317/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 900 juta, HT II sebesar Rp 375.000, HT III sebesar Rp 3.100.000 dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 1.990.000;

- Tanah dan bangunan SHGB No. 01333/ Setu, SHGB No.01337/Setu, SHGB No.01338/Setu an PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 800 Juta, HT II sebesar Rp 334 juta, HT III sebesar Rp 3.300 juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp 3.880.000;

- 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No. 5770/ Bangka an Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, HT II sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT III sebesar Rp 2.350.000;

- 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12, Ds.Lekong Wetan, Serpong SHM No.00947 an Ny.Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp 1.400 juta, dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp 1.000.000;

- 1 unit tanah dan bangunan di Komplek Blok N No.5 Sekt IV-5 (Taman Giri Loka) Kel. Lengkong Gudang Timur Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, PPHAT No. 003172B/PPH-1/BSD/IX/2010 akan diikat sebesar nilai pasar sesuai penilaian oleh KJPP rekanan Bank Mandiri.

Ekshibit E/24

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan dilarang melakukan hal-hal, antara lain:

- Mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan, nama pengurus

(direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan

fasilitas kredit di Bank; dan - Membagikan dividen. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan hal-hal, antara lain untuk (lihat Catatan 26): - Membagikan dividen, - Mengubah porsi bagian saham publik, - Merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah

melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham. Sehubungan dengan rencana Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, sekitar 74% dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut: 1. Kredit Investasi IV sebanyak Rp 9.708.524 2. Kredit Investasi V sebanyak Rp 17.991.110 3. Kredit Investasi VII sebanyak Rp 40.894.561 4. Kredit Investasi VIII sebanyak Rp 24.396.957 5. Kredit Investasi IX sebanyak Rp 55.048.000 (lihat Catatan 26)

PT Bank BJB Syariah

Pada tanggal 1 November 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank BJB Syariah yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit : Rp 20.000.000 Jangka waktu : 60 (enam puluh) bulan Bagi hasil : 23% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang

ditarik

Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas yang diberikan dan telah dilunasi.

Pinjaman ini dijamin dengan menngunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas; - Bebarapa sertifikat tanah dan bangunan.

Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh kreditor atas seluruh pinjaman Kredit Investasi yang diberikan. Seluruh beban transaksi terkait dengan biaya pinjaman telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penhasilan komprehensif lain yang berakhir pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015, dan 2014.

Page 202: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

180

Ekshibit E/25

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. MODAL SAHAM

Susunan para pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentasesaham kepemilikan Jumlah

(Angka penuh) % Rp

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 83,87 19.918.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 15,95 3.787.500.000PT Gihon Nusantara Tujuh 437 0,18 43.700.000

Jumlah 237.500 100,00 23.750.000.000

30 September 2017 dan 31 Desember 2016

Pemegang saham

Jumlah Persentasesaham kepemilikan Jumlah

(Angka penuh) % Rp

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 83,87 19.918.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 15,95 3.787.500.000Ny. Hilderia Nainggolan 437 0,18 43.700.000

Jumlah 237.500 100,00 23.750.000.000

31 Desember 2014 dan 2015

Pemegang saham

Berdasarkan akta Notaris No. 22 tanggal 16 Desember 2016 dari Kurnia Ariyani, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU.AH.01.03.0108718 tanggal 16 Desember 2016, Perusahaan melakukan perubahan susunan pemegang saham. Pemegang saham Ny. Hilderia Nainggolan menyetujui untuk menjual 437 lembar sahamnya kepada PT Gihon Nusantara Tujuh.

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-26370/PP/WPJ.05/2016, Perusahaan menggunakan fasilitas pengampunan pajak berupa piutang pemegang saham sebesar Rp 2.061.807 dan aset tetap sebesar Rp 900.000.

17. LABA PER SAHAM DASAR

Pada periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, 2014, laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba persaham dasar masing-masing adalah Rp 21.398.820, Rp 8.963.745, Rp 8.513.466, dan Rp 8.026.983. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015, serta 2014 adalah sebanyak 237.500 saham.

Page 203: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

181

Ekshibit E/25

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. MODAL SAHAM

Susunan para pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentasesaham kepemilikan Jumlah

(Angka penuh) % Rp

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 83,87 19.918.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 15,95 3.787.500.000PT Gihon Nusantara Tujuh 437 0,18 43.700.000

Jumlah 237.500 100,00 23.750.000.000

30 September 2017 dan 31 Desember 2016

Pemegang saham

Jumlah Persentasesaham kepemilikan Jumlah

(Angka penuh) % Rp

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 199.188 83,87 19.918.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.875 15,95 3.787.500.000Ny. Hilderia Nainggolan 437 0,18 43.700.000

Jumlah 237.500 100,00 23.750.000.000

31 Desember 2014 dan 2015

Pemegang saham

Berdasarkan akta Notaris No. 22 tanggal 16 Desember 2016 dari Kurnia Ariyani, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU.AH.01.03.0108718 tanggal 16 Desember 2016, Perusahaan melakukan perubahan susunan pemegang saham. Pemegang saham Ny. Hilderia Nainggolan menyetujui untuk menjual 437 lembar sahamnya kepada PT Gihon Nusantara Tujuh.

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-26370/PP/WPJ.05/2016, Perusahaan menggunakan fasilitas pengampunan pajak berupa piutang pemegang saham sebesar Rp 2.061.807 dan aset tetap sebesar Rp 900.000.

17. LABA PER SAHAM DASAR

Pada periode 9 (Sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, 2014, laba bersih yang digunakan untuk perhitungan laba persaham dasar masing-masing adalah Rp 21.398.820, Rp 8.963.745, Rp 8.513.466, dan Rp 8.026.983. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015, serta 2014 adalah sebanyak 237.500 saham.

Ekshibit E/26

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PENDAPATAN

Akun ini merupakan pendapatan dari sewa tower dari pihak ketiga sebagai berikut:

20162017 (Reviu) 2016 2015 2014

PT XL Axiata Tbk 34.843.845 34.999.366 46.083.417 47.995.496 45.505.229 PT Telekomunikasi Selular 11.825.701 5.705.919 8.188.612 9.054.578 2.765.104 PT Hutchinson 3 Indonesia 9.521.390 10.625.613 14.925.861 14.469.900 14.102.877 PT Indosat Tbk 6.280.334 2.261.678 6.974.451 5.719.159 4.057.453 PT Smartfren Telecom Tbk 4.573.629 2.706.730 7.819.702 6.041.027 7.096.637 PT Sampoerna Telekomunikasi

Indonesia - 262.520 626.354 671.646 708.000 PT Internux 718.633 413.391 629.044 676.554 140.055

Jumlah 67.763.532 56.975.217 85.247.441 84.628.360 74.375.355

30 September 31 Desember

Berikut analisis presentase pendapatan dari sewa tower untuk masing-masing pelanggan sebagai berikut:

20162017 (Reviu) 2016 2015 2014

PT XL Axiata Tbk 51,42% 61,43% 54,06% 56,71% 61,18%PT Telekomunikasi Selular 17,45% 10,01% 9,61% 10,70% 3,718%PT Hutchinson 3 Indonesia 14,05% 18,65% 17,51% 17,10% 18,96%PT Indosat Tbk 9,27% 3,97% 8,18% 6,76% 5,46%PT Smartfren Telecom Tbk 6,75% 4,75% 9,17% 7,14% 9,54%PT Sampoerna Telekomunikasi

Indonesia - 0,46% 0,73% 0,79% 0,95%PT Internux 1,06% 0,73% 0,74% 0,80% 0,19%

Jumlah 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

30 September 31 Desember

19. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

2016 kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 (Reviu) Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Penyusutan (Catatan 8) 13.330.131 13.263.234 16.061.092 15.280.524 13.796.334 Keperluan Proyek 9.139.843 17.012.657 34.607.976 34.196.992 26.530.152 Amortisasi Sewa lahan 2.976.455 - 3.700.350 3.518.689 2.885.027 Denda keterlambatan 727.671 77.673 39.614 28.002 28.206 Asuransi 84.935 92.236 80.658 103.137 162.168

Jumlah 26.259.035 30.445.800 54.489.690 53.127.344 43.401.887

31 Desember

30 September

Tidak terdapat pihak penjual/ pemasok yang memiliki nilai transaksi atau nilai pembelian yang melebihi 10% dari pendapatan.

Page 204: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

182

Ekshibit E/27

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. BEBAN USAHA

20162017 (Reviu) 2016 2015 2014

Gaji dan tunjangan 2.155.236 2.347.350 3.335.785 2.609.976 2.574.523 Keperluan kantor 428.116 154.164 337.978 176.885 81.025 Beban imbalan

pasca-kerja (Catatan 12) 185.922 - 326.462 325.352 338.937 Penyusutan (Catatan 8) 117.306 80.843 696.099 137.749 509.005 Perjalanan dinas 118.813 136.433 192.352 225.085 246.564 Listrik, air dan telefon 95.217 87.303 122.821 137.297 118.202 Perbaikan dan pemeliharaan 80.555 29.442 57.705 32.626 73.392 Jamuan 59.596 71.777 78.593 - 67.604 Jasa profesional 26.536 113.217 175.500 234.068 100.125 Pajak dan perijinan 15.978 23.543 18.364 322.175 174.537 Asuransi - 7.612 - 28.002 -Lainnya 85.265 177.114 141.696 176.017 58.521

Jumlah 3.368.540 3.228.798 5.483.355 4.405.232 4.342.435

30 September 31 Desember

21. PERJANJIAN PENTING Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan para operator diantaranya sebagai berikut:

1. PT Hutchison 3 Indonesia

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Hutchison 3 Indonesia menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 12 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyedaian jasa tersebut, Perusahaan akan dikenakan denda jika infrastruktur mengalami kerusakan dengan perhitungan jumlah hari kerusakan infrastruktur dikalikan dengan tarif yang telah disepakati.

2. PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2016, Perusahaan dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan dan penggunaan infrastuktur tersebut, jika terjadi kerusakan dan perusahaan tidak mampu untuk memperbaiki setiap kerusakan, maka Perusahaan akan dikenakan sanksi berupa pengembalian atas semua biaya yang telah dikeluarkan operator.

3. PT XL Axiata Tbk

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT XL Axiata Tbk menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan jasa tersebut, apabila Perusahaan gagal untuk memperbaiki setiap kerusakan/gangguan atas infrastruktur telekomunikasi yang mengakibatkan site tidak berfungsi/ beroperasi sebagaimana mestinya, maka Perusahaan akan dikenakan sanksi yaitu berupa denda keterlambatan. Denda keterlambatan dihitung dari harga sewa per bulan pada site yang mengalami keterlambatan secara proporsional atas jumlah hari keterlambatan.

Page 205: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

183

Ekshibit E/27

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. BEBAN USAHA

20162017 (Reviu) 2016 2015 2014

Gaji dan tunjangan 2.155.236 2.347.350 3.335.785 2.609.976 2.574.523 Keperluan kantor 428.116 154.164 337.978 176.885 81.025 Beban imbalan

pasca-kerja (Catatan 12) 185.922 - 326.462 325.352 338.937 Penyusutan (Catatan 8) 117.306 80.843 696.099 137.749 509.005 Perjalanan dinas 118.813 136.433 192.352 225.085 246.564 Listrik, air dan telefon 95.217 87.303 122.821 137.297 118.202 Perbaikan dan pemeliharaan 80.555 29.442 57.705 32.626 73.392 Jamuan 59.596 71.777 78.593 - 67.604 Jasa profesional 26.536 113.217 175.500 234.068 100.125 Pajak dan perijinan 15.978 23.543 18.364 322.175 174.537 Asuransi - 7.612 - 28.002 -Lainnya 85.265 177.114 141.696 176.017 58.521

Jumlah 3.368.540 3.228.798 5.483.355 4.405.232 4.342.435

30 September 31 Desember

21. PERJANJIAN PENTING Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan para operator diantaranya sebagai berikut:

1. PT Hutchison 3 Indonesia

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Hutchison 3 Indonesia menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 12 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyedaian jasa tersebut, Perusahaan akan dikenakan denda jika infrastruktur mengalami kerusakan dengan perhitungan jumlah hari kerusakan infrastruktur dikalikan dengan tarif yang telah disepakati.

2. PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2016, Perusahaan dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan dan penggunaan infrastuktur tersebut, jika terjadi kerusakan dan perusahaan tidak mampu untuk memperbaiki setiap kerusakan, maka Perusahaan akan dikenakan sanksi berupa pengembalian atas semua biaya yang telah dikeluarkan operator.

3. PT XL Axiata Tbk

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT XL Axiata Tbk menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan jasa tersebut, apabila Perusahaan gagal untuk memperbaiki setiap kerusakan/gangguan atas infrastruktur telekomunikasi yang mengakibatkan site tidak berfungsi/ beroperasi sebagaimana mestinya, maka Perusahaan akan dikenakan sanksi yaitu berupa denda keterlambatan. Denda keterlambatan dihitung dari harga sewa per bulan pada site yang mengalami keterlambatan secara proporsional atas jumlah hari keterlambatan.

Ekshibit E/28

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

4. PT Smartfren Telecom Tbk

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Smartfren Telecom Tbk menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan tertulis masing-masing pihak.

5. PT Indosat Tbk

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Indosat Tbk menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan jasa tersebut, apabila Perusahaan gagal untuk memperbaiki setiap kerusakan/gangguan atas infrastruktur telekomunikasi yang mengakibatkan site tidak berfungsi/ beroperasi sebagaimana mestinya, maka Perusahaan akan dikenakan sanksi berupa pengurangan pembayaran biaya sewa site yang bersangkutan. Dendan keterlambatan dihitung secara proporsional atas jumlah hari keterlambatan dari harga sewa untuk site bersangkutan.

6. PT Telekomunikasi Selular

Pada berbagai tanggal antara 2008 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Telekomunikasi Selular menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Atas penyediaan jasa tersebut, jika backup 360jam/tahun tidak dapat terpenuhi oleh perusahaan saat terjadi suplai PLN mati, dan backup genset sementara tersebut dilakukan oleh pihak PT Telekomunikasi Selular, maka biaya yang dikeluarkan akan digunakan sebagai potongan untuk pembayaran masa sewa masa berikutnya. Perusahaan akan dikenakan penalty yang dihitung dari berapa jam lama waktu kerusakan perangkat dengan tarif yang telah ditentukan.

7. PT Internux

Pada berbagai tanggal antara 2013 sampai dengan 2017, Perusahaan dan PT Internux menandatangani Perjanjian Sewa Induk, mengenai penyediaan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi untuk penempatan perangkat telekomunikasi. Jangka waktu perjanjian adalah 5 sampai 10 tahun sejak Berita Acara Penggunaan Site (BAPS) untuk masing-masing lokasi menara. Jika infrastruktur tower yang disewakan perusahaan mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan, maka Perusahaan harus melakukan upaya wajar dalam waktu 90 hari untuk memperbaikinya. Selama periode perbaikan tersebut, operator berhak untuk mendapatkan kembali pembayaran biaya sewa dan biaya pemeliharaan yang besarnya dihitung secara proporsional.

Jumlah estimasi pembayaran sewa minimum di masa depan untuk pernjanjian-perjanjian sewa induk di atas adalah sebagai berikut:

30 September2017 2016 2015 2014

Kurang dari satu tahun 94.096.771 91.239.571 85.240.771 76.445.371 Dari satu sampai dengan lima tahun 438.004.214 452.453.855 424.031.855 381.626.855 Lebih dari lima tahun 44.783.201 95.858.331 155.531.902 196.783.673

Jumlah 576.884.186 639.551.757 664.804.528 654.855.899

Page 206: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

184

Ekshibit E/29

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

Perusahaan memiliki perjanjian penyadiaan jasa dengan para kontraktor diantaranya sebagai berikut:

1. PT Wahana Infrasturktur Nusantara

Pada tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian No. 001/PK-GTI/I/2017 dengan PT Wahana Infrastruktur Nusantara (Pihak berelasi) terkait penyadiaan jasa pemeliharaan aset tetap tower kepada Perusahaan. PT Wahana Infrastruktur Nusantara akan menyadiakan jasa sejak 1 Januari 2017 sampai dengan 1 Januari 2019.

2. PT Dwidaya Amadeo Gemintang Pada tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian No. 001/PK-GTI/I/2017 dengan PT Dwidaya Amadeo Gemintang (Pihak berelasi) terkait penyadiaan jasa pembanguan aset tetap tower kepada Perusahaan. PT Dwidaya Amadeo Gemintang akan meyediakan jasa sejak 1 Januari 2017 sampai dengan 1 Januari 2019.

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

a. Sifat, hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Pihak-pihak berelasi

Sifat hubungan istimewa dengan

perusahaan Sifat transaksi Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan Pemegang saham Piutang pihak berelasi,

utang pihak berelasi PT Dwidaya Amadeo Gemintang Entitas sepengendali Utang pihak berelasi PT Wahana Infrastruktur Nusantara Entitas sepengendali Utang pihak berelasi

b. Ikhtisar saldo hasil transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa

Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Piutang pemegang saham

Tn. Rudolf ParningotanNainggolan - 512.058 - -

Persentase terhadap jumlah aset - 0,16% - -

31 Desember

Utang usaha

PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.763.742 49.777.217 30.948.246 19.885.360 PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.000.977 20.458.949 24.070.800 12.886.380

Jumlah 55.764.719 70.236.166 55.019.046 32.771.740

Persentase terhadap jumlah liabilitas 24,20% 31,86% 25,33% 15,20%

Page 207: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

185

Ekshibit E/29

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

Perusahaan memiliki perjanjian penyadiaan jasa dengan para kontraktor diantaranya sebagai berikut:

1. PT Wahana Infrasturktur Nusantara

Pada tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian No. 001/PK-GTI/I/2017 dengan PT Wahana Infrastruktur Nusantara (Pihak berelasi) terkait penyadiaan jasa pemeliharaan aset tetap tower kepada Perusahaan. PT Wahana Infrastruktur Nusantara akan menyadiakan jasa sejak 1 Januari 2017 sampai dengan 1 Januari 2019.

2. PT Dwidaya Amadeo Gemintang Pada tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian No. 001/PK-GTI/I/2017 dengan PT Dwidaya Amadeo Gemintang (Pihak berelasi) terkait penyadiaan jasa pembanguan aset tetap tower kepada Perusahaan. PT Dwidaya Amadeo Gemintang akan meyediakan jasa sejak 1 Januari 2017 sampai dengan 1 Januari 2019.

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

a. Sifat, hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Pihak-pihak berelasi

Sifat hubungan istimewa dengan

perusahaan Sifat transaksi Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan Pemegang saham Piutang pihak berelasi,

utang pihak berelasi PT Dwidaya Amadeo Gemintang Entitas sepengendali Utang pihak berelasi PT Wahana Infrastruktur Nusantara Entitas sepengendali Utang pihak berelasi

b. Ikhtisar saldo hasil transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa

Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Piutang pemegang saham

Tn. Rudolf ParningotanNainggolan - 512.058 - -

Persentase terhadap jumlah aset - 0,16% - -

31 Desember

Utang usaha

PT Dwidaya Amadeo Gemintang 31.763.742 49.777.217 30.948.246 19.885.360 PT Wahana Infrastruktur Nusantara 24.000.977 20.458.949 24.070.800 12.886.380

Jumlah 55.764.719 70.236.166 55.019.046 32.771.740

Persentase terhadap jumlah liabilitas 24,20% 31,86% 25,33% 15,20%

Ekshibit E/30

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

b. Ikhtisar saldo hasil transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Utang pemegang saham

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 11.863.253 - 4.348.963 8.978.975

Persentase terhadap jumlah liabilitas 5,15% - 2,00% 4,16%

31 Desember

Utang pemegang saham digunakan untuk operasional perusahaan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu.

23. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan menetapkan segmen berdasarkan geografis secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan.

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 45.436.613 22.326.919 67.763.532

Beban pokok pendapatan 17.607.134)( 8.651.901)( 26.259.035)(

Laba kotor 27.829.479 13.675.018 41.504.497

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 3.368.540)(

Laba dari operasi 38.135.957

Beban Lain-lain - Bersih 8.970.039)(

Laba sebelum pajak penghasilan 29.165.918

Beban pajak penghasilan - Bersih 7.767.098

Laba bersih tahun berjalan 21.398.820

Pendapatan30 September 2017

Page 208: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

186

Ekshibit E/31

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 55.968.951 29.278.490 85.247.441

Beban pokok pendapatan 35.775.042)( 18.714.648)( 54.489.690)(

Laba kotor 20.193.909 10.563.842 30.757.751

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 5.483.355)(

Laba dari operasi 25.274.396

Beban Lain-lain - Bersih 13.415.745)(

Laba sebelum pajak penghasilan 11.858.651

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.914.906

Laba bersih tahun berjalan 8.943.745

31 Desember 2016Pendapatan

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 56.903.522 27.724.838 84.628.360

Beban pokok pendapatan 35.722.457)( 17.404.887)( 53.127.344)(

Laba kotor 21.181.065 10.319.951 31.501.016

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 4.405.232)(

Laba dari operasi 27.095.784

Beban Lain-lain - Bersih 15.789.451)(

Laba sebelum pajak penghasilan 11.306.333

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.792.867

Laba bersih tahun berjalan 8.513.466

31 Desember 2015Pendapatan

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 48.880.369 25.494.986 74.375.355

Beban pokok pendapatan 28.524.237)( 14.877.650)( 43.401.887)(

Laba kotor 20.356.132 10.617.336 30.973.468

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 4.342.435)(

Laba dari operasi 26.631.033

Beban Lain-lain - Bersih 16.005.264)(

Laba sebelum pajak penghasilan 10.625.769

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.598.786

Laba bersih tahun berjalan 8.026.983

Pendapatan31 Desember 2014

Page 209: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

187

Ekshibit E/31

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 55.968.951 29.278.490 85.247.441

Beban pokok pendapatan 35.775.042)( 18.714.648)( 54.489.690)(

Laba kotor 20.193.909 10.563.842 30.757.751

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 5.483.355)(

Laba dari operasi 25.274.396

Beban Lain-lain - Bersih 13.415.745)(

Laba sebelum pajak penghasilan 11.858.651

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.914.906

Laba bersih tahun berjalan 8.943.745

31 Desember 2016Pendapatan

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 56.903.522 27.724.838 84.628.360

Beban pokok pendapatan 35.722.457)( 17.404.887)( 53.127.344)(

Laba kotor 21.181.065 10.319.951 31.501.016

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 4.405.232)(

Laba dari operasi 27.095.784

Beban Lain-lain - Bersih 15.789.451)(

Laba sebelum pajak penghasilan 11.306.333

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.792.867

Laba bersih tahun berjalan 8.513.466

31 Desember 2015Pendapatan

Jawa Sumatra Jumlah

Pendapatan 48.880.369 25.494.986 74.375.355

Beban pokok pendapatan 28.524.237)( 14.877.650)( 43.401.887)(

Laba kotor 20.356.132 10.617.336 30.973.468

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 4.342.435)(

Laba dari operasi 26.631.033

Beban Lain-lain - Bersih 16.005.264)(

Laba sebelum pajak penghasilan 10.625.769

Beban pajak penghasilan - Bersih 2.598.786

Laba bersih tahun berjalan 8.026.983

Pendapatan31 Desember 2014

Ekshibit E/32

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. PENYAJIAN KEMBALI DAN PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Penyajian Kembali Laporan Keuangan Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan untuk periode Sembilan (9) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, 2014 dan 1 Januari 2014. Penyajian kembali laporan keuangan karena kesalahan Perusahaan menyajikan sewa lahan jangka panjang yang sebelumnya menjadi bagian dari aset tetap dan Perusahaan tidak menghitung liabilitas pajak tangguhan. Hal tersebut sesuai dengan PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Dampak penyajian kembali laporan kauangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, 2014 dan 1 Januari 2014, adalah sebagai berikut:

1 Januari2 0 1 4

Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah Setelahdisajikan disajikan disajikan disajikan disajikan disajikan disajikankembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali

Kas dan setara kas 12.814.288 10.752.480 11.694.431 11.694.431 7.658.459 7.658.459 13.152.836 Sewa lahan

jangka panjang - 31.056.917 - 30.073.268 - 31.296.957 28.326.984 Aset tetap 305.440.736 268.831.836 290.687.296 256.646.187 281.144.080 247.373.759 233.556.818 Aset pajak tangguhan 254.661 - 173.045 - 91.707 - -Piutang pemegang saham - 512.058 - - - - -Liabilitas pajak

tangguhan - 1.736.902 - 1.461.218 - 1.115.324 779.214 Utang pemegang saham 1.549.750 - 4.348.963 4.348.963 8.978.975 8.978.975 1.312.763 Cadangan imbalan

pasca-kerja 1.199.635 1.225.094 885.903 885.903 655.037 655.037 316.100 Ekuitas 104.200.847 96.631.842 90.337.942 84.735.837 79.831.902 76.151.506 68.124.523

Beban pokok penjualan 52.905.548 54.489.690 51.632.868 53.127.344 42.330.072 43.401.887 23.121.932 Laba bersih tahun

berjalan 10.888.368 8.943.745 10.506.040 8.513.466 9.519.644 8.026.983 8.453.849

31 Desember 201431 Desember 2016 31 Desember 2015

Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Untuk tujuan penawaran umum perdana saham Perusahaan dan sehubungan dengan hasil penelaahan atas pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan (yang sebelumnya telah diterbitkan pada tanggal 22 Desember 2017) dengan disertai beberapa perubahan dan penambahan pengungkapan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan, sebagai berikut: Catatan 1, 2, 8, 9, 10, 13, 14, 18, 19, 21, 22, 23, 25 dan 26 atas Laporan Keuangan, dengan rincian sebagai berikut: - Catatan 1, penambahan pengungkapan atas pemilik saham mayoritas Perusahaan dan pengungkapan

nama dan jabatan dewan direksi dan komisaris serta susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan.

- Catatan 2, penambahan pengungkapan jangka waktu sewa lahan yang digunakan untuk pembangunan aset tetap tower.

- Catatan 8, perbaikan istilah “Aset tetap dalam penyelesaian” menjadi “Aset tetap dalam pembangunan” dan pengungakapan aset tatap yang dijaminkan, aset yang tidak dipakai sementara, aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan, dan perbedaan nilai wajar aset tetap dari jumlah tercatat.

Page 210: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

188

Ekshibit E/33

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. PENYAJIAN KEMBALI DAN PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

Penerbitan Kembali Laporan Keuangan (Lanjutan)

- Catatan 9, perbaikan pernyataan properti investasi menjadi aset tetap tower dan penambahan

pengungkapan mengenai pihak yang menyewakan lahan untuk Perusahaan yang jumlahnya siginifikan.

- Catatan 10, penambahan pengungkapan terkait dengan bunga ataupun jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan utang usaha, pengungkapan rincian utang usaha berdasarkan jangka waktu, dan pengungkapan mengenai jenis transaksi utang usaha dengan PT Dwidaya Amadeo Gemintang dan PT Wahana Infrastruktur Nusantara.

- Catatan 13, penambahan pernyataan bahwa laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.

- Catatan 14, penambahan pengungkapan mengenai syarat dan pembatasan serta tingkat pemenuhannya atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, penambahan pengungkapan akta dan tanggal perjanjian kredit yang dimiliki Perusahaan

- Catatan 18, penambahan pengungkapan nama pihak penyewa dan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% dari pendapatan.

- Catatan 19, penambahan pengungkapan mengenai nama pihak penjual dan nilai pembelian yang melebihi 10% dari pendapatan.

- Catatan 21, penambahan pengungkapan mengenai perjanjian Perseroan dengan pihak berelasi terkait utang usaha.

- Catatan 22, penambahan pengungkapan komitmen, persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian, pengungkapan mengenai penggunaan dana atas pinjaman tersebut, jangka waktu, tingkat bunga, jaminan, syarat dan pembatasan serta pemenuhannya dan pengungkapan bahwa transaksi pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar, hanya jika pemyataan tersebut dapat dibuktikan.

- Catatan 23, penambahan pengungkapan mengenai laba usaha segmen.

- Catatan 24, penambahan pengungkapan pada catatan tersendiri rincian hal-hal yang mengalami perubahan terkait dengan penelahaan Otoritas Jasa Keuangan terdapat perubahan penyajian dan/atau penambahan pengungkapan atau perubahan lainnya dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

- Catatan 25, penambahan pengungkapan nilai wajar setiap kelompok aset dan liabilitas.

- Catatan 26, penambahan cakupan peristiwa setelah periode pelaporan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 211: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

189

Ekshibit E/33

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. PENYAJIAN KEMBALI DAN PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

Penerbitan Kembali Laporan Keuangan (Lanjutan)

- Catatan 9, perbaikan pernyataan properti investasi menjadi aset tetap tower dan penambahan

pengungkapan mengenai pihak yang menyewakan lahan untuk Perusahaan yang jumlahnya siginifikan.

- Catatan 10, penambahan pengungkapan terkait dengan bunga ataupun jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan utang usaha, pengungkapan rincian utang usaha berdasarkan jangka waktu, dan pengungkapan mengenai jenis transaksi utang usaha dengan PT Dwidaya Amadeo Gemintang dan PT Wahana Infrastruktur Nusantara.

- Catatan 13, penambahan pernyataan bahwa laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.

- Catatan 14, penambahan pengungkapan mengenai syarat dan pembatasan serta tingkat pemenuhannya atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, penambahan pengungkapan akta dan tanggal perjanjian kredit yang dimiliki Perusahaan

- Catatan 18, penambahan pengungkapan nama pihak penyewa dan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% dari pendapatan.

- Catatan 19, penambahan pengungkapan mengenai nama pihak penjual dan nilai pembelian yang melebihi 10% dari pendapatan.

- Catatan 21, penambahan pengungkapan mengenai perjanjian Perseroan dengan pihak berelasi terkait utang usaha.

- Catatan 22, penambahan pengungkapan komitmen, persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian, pengungkapan mengenai penggunaan dana atas pinjaman tersebut, jangka waktu, tingkat bunga, jaminan, syarat dan pembatasan serta pemenuhannya dan pengungkapan bahwa transaksi pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar, hanya jika pemyataan tersebut dapat dibuktikan.

- Catatan 23, penambahan pengungkapan mengenai laba usaha segmen.

- Catatan 24, penambahan pengungkapan pada catatan tersendiri rincian hal-hal yang mengalami perubahan terkait dengan penelahaan Otoritas Jasa Keuangan terdapat perubahan penyajian dan/atau penambahan pengungkapan atau perubahan lainnya dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

- Catatan 25, penambahan pengungkapan nilai wajar setiap kelompok aset dan liabilitas.

- Catatan 26, penambahan cakupan peristiwa setelah periode pelaporan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

Ekshibit E/34

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO

Melalui kegiatan operasi yang dilakukannya, Perusahaan terpapar terhadap risiko keuangan berikut: - Risiko kredit - Risiko nilai wajar atau arus kas tingkat bunga - Risiko nilai tukar mata uang asing - Risiko harga pasar lainnya, dan - Risiko likuiditas

Seperti bisnis pada umumnya, Perusahaan terpapar terhadap risiko yang muncul dari penggunaan instrumen keuangan. Catatan ini menjelaskan tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan Perusahaan untuk mengelola risiko tersebut dan metode yang digunakan untuk mengukur risiko tersebut. Informasi kuantitatif yang lebih jelas terkait dengan risiko tersebut disajikan sepanjang laporan keuangan ini.

Tidak terdapat perubahan yang mendasar pada paparan Perusahaan pada risiko instrumen keuangan, tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut atau metode yang digunakan untuk mengukur risiko tersebut dari periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain.

i. Instrument keuangan utama

Instrumen keuangan utama yang digunakan Perusahaan, dimana risiko instrumen keuangan timbul, adalah sebagai berikut: - Kas dan setara kas - Piutang usaha – Pihak ketiga - Utang usaha - Utang bank jangka panjang - Utang pemegang saham

ii. Instrumen keuangan berdasarkan kategori

Aset keuangan

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Kas dan setara kas 9.632.830 10.752.480 11.694.431 7.658.459 Piutang Usaha - Pihak ketiga 9.348.035 5.939.907 3.488.743 5.488.079 Pendapatan yang masih

harus diterima 1.215.159 - - -Investasi - Tersedia untuk dijual 3.016.622 - - -

Jumlah 23.212.646 16.692.387 15.183.174 13.146.538

31 Desember

Liabilitas keuangan

2016 2015 2014(Disajikan (Disajikan (Disajikan

30 September kembali, lihat kembali, lihat kembali, lihat2017 Catatan 24) Catatan 24) Catatan 24)

Utang usaha 64.360.505 74.425.214 57.214.277 37.871.388 Biaya yang masih harus dibayar 246.388 - - -Pinjaman bank 111.681.930 109.873.342 121.449.481 137.598.900 Utang pemegang saham 11.863.253 - 4.348.963 8.978.975

Jumlah 188.152.076 184.298.556 183.012.721 184.449.263

31 Desember

Page 212: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

190

Ekshibit E/35

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

iii. Instrumen keuangan tidak diukur pada nilai wajar

Instrumen keuangan tidak diukur pada nilai wajar meliputi kas dan setara kas. Karena sifatnya yang jangka pendek, nilai tercatat dari kas dan setara kas kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.

Tujuan umum, kebijakan dan proses Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan dalam penentuan tujuan manajemen risiko perusahaan dan kebijakan, dan pada saat yang sama mempertahankan tanggung jawab utama atas risiko tersebut, telah mendelegasikan kewenangan untuk merancang dan melaksanakan proses untuk memastikan efektifitas implementasi dari tujuan dan kebijakan fungsi keuangan Perusahaan. Tujuan Dewan Direksi secara keseluruhan adalah untuk menentukan kebijakan yang berusaha untuk mengurangi risiko sebanyak mungkin tanpa terlalu mempengaruhi fleksibilitas dan persaingan dalam Perusahaan. Berikut adalah rincian lebih jauh mengenai kebijakan tersebut:

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Perusahaan apabila pelanggan maupun pihak yang bertransaksi terhadap instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari kas dan setara kas dan piutang pihak ketiga. Kualitas kredit aset keuangan Perusahaan menempatkan kas dan bank dengan lembaga keuangan terkemuka, sementara piutang usaha diterima dengan banyak bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterlibatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perusahaan menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan lama dan pelanggan baru. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan sama dengan nilai nominal dalam lamporan keuangan.

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Perusahaan menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan fluktuasi tingkat bunga pinjaman. Meskipun demikian tingkat risiko pasar yang dihadapi Perusahaan cukup kecil.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap arus kas Perusahaan, namun risiko ini akan semakin menurun. Sebagian besar beban Perusahaan dikeluarkan dalam mata uang Rupiah. Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan berasal dari beban pemeliharaan tower.

Oleh karena rendahnya risiko Perusahaan terhadap nilai tukar mata uang asing, pada saat ini Perusahaan secara konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengetahui dampak perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut terhadap kinerja operasional dan keuangan Perusahaan.

Page 213: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

191

Ekshibit E/35

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

iii. Instrumen keuangan tidak diukur pada nilai wajar

Instrumen keuangan tidak diukur pada nilai wajar meliputi kas dan setara kas. Karena sifatnya yang jangka pendek, nilai tercatat dari kas dan setara kas kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.

Tujuan umum, kebijakan dan proses Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan dalam penentuan tujuan manajemen risiko perusahaan dan kebijakan, dan pada saat yang sama mempertahankan tanggung jawab utama atas risiko tersebut, telah mendelegasikan kewenangan untuk merancang dan melaksanakan proses untuk memastikan efektifitas implementasi dari tujuan dan kebijakan fungsi keuangan Perusahaan. Tujuan Dewan Direksi secara keseluruhan adalah untuk menentukan kebijakan yang berusaha untuk mengurangi risiko sebanyak mungkin tanpa terlalu mempengaruhi fleksibilitas dan persaingan dalam Perusahaan. Berikut adalah rincian lebih jauh mengenai kebijakan tersebut:

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Perusahaan apabila pelanggan maupun pihak yang bertransaksi terhadap instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari kas dan setara kas dan piutang pihak ketiga. Kualitas kredit aset keuangan Perusahaan menempatkan kas dan bank dengan lembaga keuangan terkemuka, sementara piutang usaha diterima dengan banyak bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterlibatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perusahaan menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan lama dan pelanggan baru. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan sama dengan nilai nominal dalam lamporan keuangan.

b. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Perusahaan menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan fluktuasi tingkat bunga pinjaman. Meskipun demikian tingkat risiko pasar yang dihadapi Perusahaan cukup kecil.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap arus kas Perusahaan, namun risiko ini akan semakin menurun. Sebagian besar beban Perusahaan dikeluarkan dalam mata uang Rupiah. Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan berasal dari beban pemeliharaan tower.

Oleh karena rendahnya risiko Perusahaan terhadap nilai tukar mata uang asing, pada saat ini Perusahaan secara konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengetahui dampak perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut terhadap kinerja operasional dan keuangan Perusahaan.

Ekshibit E/36

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Perusahaan berupa kesulitan di dalam memenuhi kewajiban keuangan berkenaan dengan kurangnya pendanaan. Eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas terutama timbul dari ketidaksesuaian jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan. Tujuan Perusahaan adalah untuk menjaga saldo antara kesinambungan pendanaan dan kewajiban melalui cadangan dana Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka.

Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo.

Perusahaan melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur pendanaan sesuai dengan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas aktual dan proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Perusahaan memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan operasi serta menjaga kecukupan dalam fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Perusahaan memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman.

Proyeksi tersebut mempertimbangkan rencana pembiayaan utang Perusahaan dan kepatuhan persyaratan pinjaman. Manajemen percaya bahwa strategi melakukan cash sweeping dan pooling of funds dari sejumlah rekening bank ke dalam rekening bank operasional utama dapat memastikan pendanaan yang terkonsentrasi dan optimalisasi likuiditas yang lebih baik.

Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan derivatif di mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 64.360.505 64.360.505 64.360.505 -Biaya yang masih harus dibayar 246.388 246.388 246.388 -Pinjaman bank 111.681.930 135.887.446 48.357.009 87.530.437 Utang pemegang saham 11.863.253 11.863.253 11.863.253 -

Jumlah 188.152.076 212.357.592 124.827.155 87.530.437

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 74.425.214 74.425.214 74.425.214 -Pinjaman bank 109.873.342 143.013.814 53.068.920 89.944.894

Jumlah 184.298.556 217.439.028 127.494.134 89.944.894

30 September 2017

31 Desember 2016 (Disajikan kembali, Lihat Catatan 24)

Page 214: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

192

Ekshibit E/37

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

c. Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 57.214.277 57.214.277 57.214.277 -Pinjaman bank 121.449.481 152.032.857 56.664.446 95.368.411 Utang pemegang saham 4.348.963 4.348.963 4.348.963 -

Jumlah 183.012.721 213.596.097 118.227.686 95.368.411

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 37.871.388 37.871.388 37.871.388 -Pinjaman bank 137.598.900 183.287.902 54.756.116 128.531.786 Utang pemegang saham 8.978.975 8.978.975 8.978.975 -

Jumlah 184.449.263 230.138.265 101.606.479 128.531.786

31 Desember 2015 (Disajikan kembali, Lihat Catatan 24)

31 Desember 2014 (Disajikan kembali, Lihat Catatan 24)

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan. Perusahaan telah menugaskan bagian EDP untuk mengontrol dan memelihara sistem komputer agar dapat berjalan dengan baik. Back up data juga dilakukan secara rutin baik secara elektronik maupun secara manual.

Manajemen Permodalan

Tujuan utama Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga Perusahaan dapat tetap memberikan imbalan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam mengelola modal, Perusahaan mengamankan kemampuannya untuk kelangsungan usaha dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Perusahaan secara aktif dan teratur ulasan dan mengelola modalnya untuk memastikan struktur modal yang optimal dan kembali ke pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi modal digunakan berdasarkan pada arus kas operasi dan belanja modal dan juga pertimbangan kebutuhan modal di masa depan.

e. Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Page 215: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

193

Ekshibit E/37

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

c. Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 57.214.277 57.214.277 57.214.277 -Pinjaman bank 121.449.481 152.032.857 56.664.446 95.368.411 Utang pemegang saham 4.348.963 4.348.963 4.348.963 -

Jumlah 183.012.721 213.596.097 118.227.686 95.368.411

Jumlah Arus kas Kurang dari Lebih daritercatat kontraktual setahun setahun

Utang usaha 37.871.388 37.871.388 37.871.388 -Pinjaman bank 137.598.900 183.287.902 54.756.116 128.531.786 Utang pemegang saham 8.978.975 8.978.975 8.978.975 -

Jumlah 184.449.263 230.138.265 101.606.479 128.531.786

31 Desember 2015 (Disajikan kembali, Lihat Catatan 24)

31 Desember 2014 (Disajikan kembali, Lihat Catatan 24)

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan. Perusahaan telah menugaskan bagian EDP untuk mengontrol dan memelihara sistem komputer agar dapat berjalan dengan baik. Back up data juga dilakukan secara rutin baik secara elektronik maupun secara manual.

Manajemen Permodalan

Tujuan utama Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga Perusahaan dapat tetap memberikan imbalan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam mengelola modal, Perusahaan mengamankan kemampuannya untuk kelangsungan usaha dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Perusahaan secara aktif dan teratur ulasan dan mengelola modalnya untuk memastikan struktur modal yang optimal dan kembali ke pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi modal digunakan berdasarkan pada arus kas operasi dan belanja modal dan juga pertimbangan kebutuhan modal di masa depan.

e. Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Ekshibit E/38

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

e. Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan)

a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

(tingkat 1); b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: - penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; - teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen

keuangan lainnya. Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilaitercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar

Aset keuanganKas dansetara kas 9.632.830 9.632.830 10.752.480 10.752.480 11.694.431 11.694.431 7.658.459 7.658.459

Piutang Usaha-Pihak ketiga 9.348.035 9.348.035 5.939.907 5.939.907 3.488.743 3.488.743 5.488.079 5.488.079

Pendapatanmasih harusditerima 1.215.159 1.215.159 - - - - - -

Investasi- tersediauntuk dijual 3.016.622 3.016.622 - - - - - -

Jumlah 23.212.646 23.212.646 16.692.387 16.692.387 15.183.174 15.183.174 13.146.538 13.146.538

2016 2015 201431 Desember

30 September 2017

Page 216: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

194

Ekshibit E/39

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

e. Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan)

Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilaitercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar

Liabilitaskeuangan

Utang usaha -Pihak ketiga 8.595.786 8.595.786 4.189.048 4.189.048 2.195.231 2.195.231 5.099.648 5.099.648

Beban masihharusdibayar 246.388 246.388 - - - - - -

Pinjamanbank 111.681.930 111.681.930 109.873.342 109.873.342 121.449.481 121.449.481 137.598.900 137.598.900

Jumlah 120.524.104 120.524.104 114.062.390 114.062.390 123.644.712 123.644.712 142.698.548 142.698.548

31 Desember30 September 2017 2016 2015 2014

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

26. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Modal saham Berdasarkan akta notaris No.82 dari Julius Purnawan, S.H., MSI., Notaris di Jakarta tanggal 22 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0196052 tanggal 29 November 2017, seluruh pemegang saham tesrsebut telah menyetujui beberapa hal antara lain:

1. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.961.800.000 (Angka Penuh) atau sebanyak 29.618 saham sehingga modal disetor dan ditempat meningkat menjadi Rp 26.711.800.000 (Angka Penuh) atau sebanyak 267.118 saham.

2. Pengalihan saham milik Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 4.007 lembar saham kepada Ny. Aynawati Rahardjo dan sebanyak 1.336 lebar saham kepada Tn. Felix Ariodamar.

Sehingga komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi:

Jumlah Persentase Jumlahsaham kepemilikan Rp

(Angka penuh) % (Angka penuh)

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028 83,87 22.402.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255 13,95 3.725.500.000Ny. Aynawati Rahardjo 4.007 1,50 400.700.000Tn. Felix Ariodamar 1.336 0,50 133.600.000PT Gihon Nusantara Tujuh 492 0,18 49.200.000,00

Jumlah 267.118 100,00 26.711.800.000

Pemegang saham

Page 217: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

195

Ekshibit E/39

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. INSTRUMEN KEUANGAN – MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)

Tujuan umum, kebijakan dan proses (Lanjutan)

e. Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan)

Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilaitercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar tercatat wajar

Liabilitaskeuangan

Utang usaha -Pihak ketiga 8.595.786 8.595.786 4.189.048 4.189.048 2.195.231 2.195.231 5.099.648 5.099.648

Beban masihharusdibayar 246.388 246.388 - - - - - -

Pinjamanbank 111.681.930 111.681.930 109.873.342 109.873.342 121.449.481 121.449.481 137.598.900 137.598.900

Jumlah 120.524.104 120.524.104 114.062.390 114.062.390 123.644.712 123.644.712 142.698.548 142.698.548

31 Desember30 September 2017 2016 2015 2014

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

26. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Modal saham Berdasarkan akta notaris No.82 dari Julius Purnawan, S.H., MSI., Notaris di Jakarta tanggal 22 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0196052 tanggal 29 November 2017, seluruh pemegang saham tesrsebut telah menyetujui beberapa hal antara lain:

1. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.961.800.000 (Angka Penuh) atau sebanyak 29.618 saham sehingga modal disetor dan ditempat meningkat menjadi Rp 26.711.800.000 (Angka Penuh) atau sebanyak 267.118 saham.

2. Pengalihan saham milik Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak 4.007 lembar saham kepada Ny. Aynawati Rahardjo dan sebanyak 1.336 lebar saham kepada Tn. Felix Ariodamar.

Sehingga komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi:

Jumlah Persentase Jumlahsaham kepemilikan Rp

(Angka penuh) % (Angka penuh)

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028 83,87 22.402.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255 13,95 3.725.500.000Ny. Aynawati Rahardjo 4.007 1,50 400.700.000Tn. Felix Ariodamar 1.336 0,50 133.600.000PT Gihon Nusantara Tujuh 492 0,18 49.200.000,00

Jumlah 267.118 100,00 26.711.800.000

Pemegang saham

Ekshibit E/40

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)

Modal saham (Lanjutan) Berdasarkan akta notaris No.117 dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta tanggal 29 Desember 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.0207310 tanggal 29 Desember 2017 seluruh pemegang saham tersebut telah menyetujui perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 100.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. Sehingga susunan kepemilikan saham menjadi:

Jumlah Persentase Jumlahsaham kepemilikan Rp

(Angka penuh) % (Angka peuh)

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 224.028.000 83,87 22.402.800.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 37.255.000 13,95 3.725.500.000Ny. Aynawati Rahardjo 4.007.000 1,50 400.700.000Tn. Felix Ariodamar 1.336.000 0,50 133.600.000PT Gihon Nusantara Tujuh 492.000 0,18 49.200.000,00

Jumlah 267.118.000 100,00 26.711.800.000

Pemegang saham

Berdasarkan akta notaris No. 118 dari Julius Purnawan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta tanggal 29 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, seluruh pemegang saham tesrsebut telah menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak Rp 13.000.000.000 (Angka penuh) atau sebanyak 130.000.000 lembar saham sehingga modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 39.711.800.000 (Angka penuh) atau sebanyak 397.118.000 lebar saham.

Sehingga komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi:

Jumlah Persentase Jumlahsaham kepemilikan Rp

(Angka penuh) % (Angka peuh)

Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan 301.809.680 76,00 30.180.968.000Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait 47.654.160 12,00 4.765.416.000PT Gihon Nusantara Tujuh 39.711.800 10,00 3.971.180.000Ny. Aynawati Rahardjo 5.956.770 1,50 595.677.000Tn. Felix Ariodamar 1.985.590 0,50 198.559.000

Jumlah 397.118.000 100,00 39.711.800.000

Pemegang saham

Pinjama Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 22 November 2017, berdasarkan akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp 57.000.000 Jangka waktu : 96 (sembilan puluh enam) bulan Bunga : 11,25% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang

ditarik

Page 218: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

196

Ekshibit E/41

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (REVIU) DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)

Aset Tetap Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikat Jual Beli No. 31 tanggal 22 Desember 2017 dari Julius Purnawan, SH., Msi., Notaris di Jakarta, Perusahaan menjual tanah dan bangunan dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01315/Setu seluas 22 meter persegi kepada Tn Rudolf Parningotan Nainggolan (Pihak Berelasi) dengan nilai jual Rp 276.000. Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikat Jual Beli No. 32 tanggal 22 Desember 2017 dari Julius Purnawan, SH., Msi., Notaris di Jakarta, Perusahaan menjual tanah dan bangunan dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01316/Setu seluas 248 meter persegi kepada Tn Rudolf Parningotan Nainggolan (Pihak Berelasi) dengan nilai jual Rp 3.100.000. Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikat Jual Beli No. 33 tanggal 22 Desember 2017 dari Julius Purnawan, SH., Msi., Notaris di Jakarta, Perusahaan menjual tanah dan bangunan dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 01317/Setu seluas 330 meter persegi kepada Tn Rudolf Parningotan Nainggolan (Pihak Berelasi) dengan nilai jual Rp 4.125.000.

27. OTORISASI LAPORAN KEUANGAN

Dewan Direksi bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah difinalkan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 8 Februari 2018.

Page 219: PROSPEKTUS - gihon-indonesia.com · RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. ... Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM

PT. GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7Jl. S. Parman Kav.28Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371Website: www.gihon-indonesia.com

Email: [email protected]

PROSPEKTUSPR

OSPEK

TUS PEN

AWA

RA

N U

MU

M SA

HA

M PER

DA

NA PT G

IHO

N TELEK

OM

UN

IKA

SI IND

ON

ESIA TBK

Tanggal Efektif : 26 Maret 2018Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 28 Maret – 3 April 2018Tanggal Penjatahan : 5 April 2018Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 April 2018Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.

PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TbkKegiatan Usaha Utama:

Jasa Penunjang TelekomunikasiBerkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat:APL Tower-Central Park

19th Floor/Unit T7Jl. S. Parman Kav.28Jakarta Barat 11470

Telepon: +62 21 29659371Website: www.gihon-indonesia.com

Email: [email protected]

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANASebanyak 152.882.000 (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp178.871.940.000,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah)Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Indo Premier Sekuritas

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2018

Cover PSK Final Gihon_og.indd 1 3/27/18 11:56 PM