prosiding seminar nasional teknologi pengolahan limbah vidigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

7
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Pusat Penelitian IImu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK PENYIAPAN TAPAK PENYIMPANAN LESTARI LIMBAH RADIOAKTIF DI PULAU JAWA DAN SEKITARNYA ISSN 1410-6086 Budi Setiawan, Teddy Sumantry, Heru Sriwahyuni, Hendra A. Pratama, Nurul Efri E., Achmad Sjarmufni, Pratomo Budiman, Dadang Suganda Soegeng Waluyo, Ari Pudyo, Dewi Susilowati, Marwoto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PENYIAPAN TAPAK PENYIMPANAN LESTARI LIMBAH RADIOAKTIF DI PULAU JAWA DAN SEKITARNYA. Kesinambungan tugas dan kebutuhan nasional mengisyaratkan perlunya dimulai penyiapan fasilitas penyimpanan lestari limbah radioaktif. Sebagai langkah pertama sesuai prosedur International Atomic Energy Agency adalah melakukan tahap konsep dan perencanaan dalam pemilihan lokasi penyimpanan lestari limbah radioaktif di Pulau Jawa. Oi dalam rencana tersebut telah ditetapkan Milestone kegiatan, faktor-faktor penting tapak, jenis batuan pengungkung potensial, wilayah-wilayah yang memungkinkan, tujuan-tujuan dan program-program penyelidikan. Dari prosedur yang dijalankan ini diharapkan pada akhir kegiatan akan diperoleh tapak terpilih untuk digunakan sebagai fasilitas penyimpanan akhir limbah radioaktifpada masa yang akan datang. ABSTRACT PREPARATION OF RADWASTE DISPOSAL SITE IN JAWA ISLAND AND ITS SURROUNDING AREAS. The task continuation and national needs indicate the important of starting for radioactive waste disposal preparation. As the IAEA procedures for the first step are to accomplished the conceptual and planning stage of radwaste disposal siting in Jawa island. Within the plan. the Milestone. the site important factors. the potential host rock. the possible areas, the aims and the investigation programs have been defined. From the procedures which are followed hopefully in the end of the activities, suitable site(s) to be able selectedfor radioactive waste disposal facility in near future. PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 288, Peraturan Kepala BATAN No. 123/KANlII/2007, Bidang Teknologi Penyimpanan Lestari (BTPL) mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan teknologi penyimpanan lestari limbah radioaktif (disposal LR), dengan rincian berupa pengembangan teknologi yang berkaitan dengan sistem penyimpanan LR seperti (J) desain disposal LR, (2) imobilisasi LR, (3) wadah LR, (4) penyimpanan limbah pada fasilitas disposal LR, (5) penetapan lokasi disposal LR, (6) keselamatan disposal LR , dan (7) keselamatan lingkungan disposal LR [I]. Sejak hampir 20 tahun yang lalu ke tujuh tugas tersebut telah dijadikan bahan kaj ian dan penelitian secara terus-menerus. Untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil-hasil kajian dan penelitian tersebut maka perlu diterapkan dan diwujudkan hasil- hasil kaj ian dan penelitian tersebut dalam bentuk penyiapan tapak disposal LR. Sebagai langkah pertama yang perlu 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR. Terpilihnya suatu tapak untuk disposal LR akan memberikan efek beruntun kepada tugas-tugas pokok bidang yang lainnya, karena berdasar data lokasi terpilih tersebut, akan dapat dibuat desain disposal LR, analisis keselamatan disposal LR, analisis keselamatan lingkungan disposal LR, dan sebagainya. Kegiatan penyiapan tapak ini merupakan hal yang pertama kali dalam sejarah pencarian tapak untuk penyimpanan limbah radioaktif di Indonesia, hal ini didasari oleh adanya tuntutan secara eksternal maupun internal BATAN. Keperluan untuk melakukan pemilihan lokasi /tapak disposal pada saat ini, bukan hanya disebabkan oleh tuntutan internal saja, namun juga karena adanya sejumlah masalah ekternal yang terkait dengan situasi Indonesia saat ini. Penyebab-penyebab internal dan eksternal tersebut ialah (I) untuk menjawab pertanyaan masyarakat yang semakin kritis tentang penyimpanan akhir limbah radioaktif, (2) untuk mengantisipasi semakin sulit dan mahalnya penyediaan

Upload: vankiet

Post on 28-May-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian IImu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

PENYIAPAN TAPAK PENYIMPANAN LESTARILIMBAH RADIOAKTIF DI PULAU JAWA DAN SEKITARNYA

ISSN 1410-6086

Budi Setiawan, Teddy Sumantry, Heru Sriwahyuni, Hendra A. Pratama,Nurul Efri E., Achmad Sjarmufni, Pratomo Budiman, Dadang Suganda

Soegeng Waluyo, Ari Pudyo, Dewi Susilowati, MarwotoPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

ABSTRAK

PENYIAPAN TAPAK PENYIMPANAN LESTARI LIMBAH RADIOAKTIF DI PULAUJAWA DAN SEKITARNYA. Kesinambungan tugas dan kebutuhan nasional mengisyaratkan perlunyadimulai penyiapan fasilitas penyimpanan lestari limbah radioaktif. Sebagai langkah pertama sesuai prosedurInternational Atomic Energy Agency adalah melakukan tahap konsep dan perencanaan dalam pemilihanlokasi penyimpanan lestari limbah radioaktif di Pulau Jawa. Oi dalam rencana tersebut telah ditetapkanMilestone kegiatan, faktor-faktor penting tapak, jenis batuan pengungkung potensial, wilayah-wilayah yangmemungkinkan, tujuan-tujuan dan program-program penyelidikan. Dari prosedur yang dijalankan inidiharapkan pada akhir kegiatan akan diperoleh tapak terpilih untuk digunakan sebagai fasilitas penyimpananakhir limbah radioaktifpada masa yang akan datang.

ABSTRACT

PREPARATION OF RADWASTE DISPOSAL SITE IN JAWA ISLAND AND ITS

SURROUNDING AREAS. The task continuation and national needs indicate the important of starting forradioactive waste disposal preparation. As the IAEA procedures for the first step are to accomplished theconceptual and planning stage of radwaste disposal siting in Jawa island. Within the plan. the Milestone.the site important factors. the potential host rock. the possible areas, the aims and the investigationprograms have been defined. From the procedures which are followed hopefully in the end of the activities,suitable site(s) to be able selectedfor radioactive waste disposal facility in near future.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Pasal 288, PeraturanKepala BATAN No. 123/KANlII/2007,Bidang Teknologi Penyimpanan Lestari(BTPL) mempunyai tugas pokokmelaksanakan pengembangan teknologipenyimpanan lestari limbah radioaktif(disposal LR), dengan rincian berupapengembangan teknologi yang berkaitandengan sistem penyimpanan LR seperti (J)desain disposal LR, (2) imobilisasi LR, (3)wadah LR, (4) penyimpanan limbah padafasilitas disposal LR, (5) penetapan lokasidisposal LR, (6) keselamatan disposal LR ,dan (7) keselamatan lingkungan disposal LR[I].

Sejak hampir 20 tahun yang lalu ketujuh tugas tersebut telah dijadikan bahankaj ian dan penelitian secara terus-menerus.Untuk meningkatkan dan mengembangkanhasil-hasil kajian dan penelitian tersebutmaka perlu diterapkan dan diwujudkan hasil­hasil kaj ian dan penelitian tersebut dalambentuk penyiapan tapak disposal LR.Sebagai langkah pertama yang perlu

188

dilakukan adalah memilih lokasi disposalLR. Terpilihnya suatu tapak untuk disposalLR akan memberikan efek beruntun kepadatugas-tugas pokok bidang yang lainnya,karena berdasar data lokasi terpilih tersebut,akan dapat dibuat desain disposal LR,analisis keselamatan disposal LR, analisiskeselamatan lingkungan disposal LR, dansebagainya.

Kegiatan penyiapan tapak inimerupakan hal yang pertama kali dalamsejarah pencarian tapak untuk penyimpananlimbah radioaktif di Indonesia, hal inididasari oleh adanya tuntutan secaraeksternal maupun internal BATAN.Keperluan untuk melakukan pemilihan lokasi/tapak disposal pada saat ini, bukan hanyadisebabkan oleh tuntutan internal saja,namun juga karena adanya sejumlah masalahekternal yang terkait dengan situasiIndonesia saat ini. Penyebab-penyebabinternal dan eksternal tersebut ialah (I) untukmenjawab pertanyaan masyarakat yangsemakin kritis tentang penyimpanan akhirlimbah radioaktif, (2) untuk mengantisipasisemakin sulit dan mahalnya penyediaan

Page 2: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

lahan untuk penyimpanan limbah, (3) untukmengantisipasi penolakan masyarakatterhadap pemakaian wilayah lingkunganmereka untuk penyimpanan limbah nuklir,(4) untuk mendukung program nasionalpembangunan PLTN, (5) untuk mecari lokasiyang memenuhi persyaratan keselamatannasional dan intemasional untuk

penyimpanan akhir limbah radioaktif, (6)untuk masukan bagi pembuatan kebijakannasional di bidang limbah radioaktif dan daurbahan bakar nuklir, dan (7) serta melanjutkandan menyelesaikan kegiatan pemilihanlokasi/tapak yang telah dilakukan di masalalu menjadi lebih tajam dan fokus terutamadari aspek keselamatan nuklir [2-5].

Ada beberapa alasan untuk memilihP.Jawa sebagai lokasi/tapak penyimpananlestari limbah radioaktif disebabkan adanyabeberapa alasan yang penting seperti ( I)volume terbesar limbah radioaktif dihasilkan

di P. Jawa (industri, rumah sakit, penelitiandU.), (2) PLTN Indonesia yang pertama akanberoperasi di P. Jawa, (3) untuk kemudahan,keamanan dan keselamatan transportasilimbah radioaktif, dan (4) untuk mencarilokasi yang memenuhi persyaratankeselamatan nasional dan intemasional untuk

penyimpanan akhir limbah radioaktif.

Untuk memulai suatu kegiatanpenyiapan tapak penyimpanan lestari limbahradioaktif di Pulau Jawa, maka tahapan

penyiapan dilakukan dengan mengadopsiprosedur yang ada di IAEA, seperti (I) tahapkonsep dan perencanaan, (2) tahap surveiwilayah, (3) tahap karakterisasi tapak, (4)tahap konfirmasi tapak [6,7].

Pada makalah ini akan disajikan suatupendekatan penyiapan tapak penyimpananlestari LR. Tujuan dari kegiatan ini adalahmenginformasikan kegiatan penyiapan tapakyang memenuhi persyaratan keselamatannasional dan intemasional untuk

penyimpanan LR yang rencananya akandilaksanakan di P.Jawa dan sekitamyadengan mengikuti suatu prosedur yang telahdisarankan oleh IAEA. Juga informasitentang kegiatan-kegiatan penyiapan tapakyang telah dilakukan sebelumnya [2-5].

TATA KERJA

Metode untuk pelaksanaan kegiatan inidiawali secara desktop study, berupa (I)kajian atas standar keselamatan IAEA,BAPETEN, KLH dan kebijakan SATAN, (2)

189

mempelajari dan mengadopsi kegiatanserupa yang pemah dilakukan oleh negara­negara lain, dan (3) evaluasi databasenasional [6-16].

Secara substantif prosedur penyiapantapak telah dikembangkan oleh IAEA SafetyGuides [7,8,17,18]. Namun seperti layaknyasebuah panduan, dokumen-dokumen IAEAtersebut hanya memberi arahan langkah­langkah dan parameter yang harus diselidikidan bersifat generik. Oleh karena itu dalampenerapan dan pelaksanaan praktis, perludilakukan langkah adopsi teknik-teknik yangtelah dilakukan oleh sejumlah negara lain,termasuk mengadopsi pengalaman siting

pada PLTN Muria [19].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan penyiapan tapak diawalidengan pembuatan konsep dan perencanaan.Kegiatan ini bertujuan untuk (1)mengidentifikasi faktor-faktor penting tapak,(2) mengidentifikasi batuan pengungkungpotensial, (3) mengidentifikasi wilayah­wilayah yang memungkinkan, (4)menetapkan tujuan-tujuan dan program­program penyelidikan. Pada tahap iniditetapkan suatu faktor penapis yang disusunberdasarkan parameter-parameter pentinguntuk tapak [6,7].

Kemudian penyiapan tapak inidilanjutkan menjadi kegiatan survei wilayahdengan tujuan untuk menguji hasil tahapkonsep dan perencanaan pada suatu wilayahyang luas. Pengujian ini dilakukan berupasuatu kegiatan lapangan, dengan maksuduntuk mengidentifikasi satu atau lebihada/tidaknya tapak-tapak potensial. Kegiatanpada tahap ini terdiri dari dua fase yaitu faseke-I berupa analisis wilayah (fase pemetaanregional) untuk mengidentifikasi wilayah­wilayah yang mengandung potensi tapak­tapak yang cocok, dan fase ke-2 berupapenyaringan untuk memilih tapak-tapakpotensial bagi evaluasi pada tahapselanjutnya [6,7].

Bersamaan dengan jalannya kegiatan­kegiatan di atas maka manajemen teknologipendukung perlu disiapkan. Tujuan adanyapersiapan manajemen teknologi pendukungadalah (1) menyiapkan segala sesuatu yangbersifat dukungan fasilitas teknis bagikelancaran seluruh kegiatan dan (2) mulaimelakukan analisis keselamatan awal

terhadap wilayah potensial yang dihasilkandari kegiatan survei wilayah.

Page 3: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

Pada beberapa tapak potensial yang terpilih

tadi, kegiatan dilanjutkan dengan tahapkarakterisasi tapak dimana kegiatan padakegiatan ini karakter tapak mulaidiidentifikasi secara lebih rinei lagi. Hasilidentifikasi dimaksudkan untuk

mempertemukan antara persyaratankeselamatan dan lingkungan. Untuk itudiperlukan data/informasi yang spesifik daritapak agar selanjutnya dapat ditetapkankarakter yang sebenarnya dari tapak yangdiinginkan sebagai calon tempatpenyimpanan LR. Pada tahap ini diperlukansekali data yang berasal dari kegiatan on-siteinvestigation dan hasil laboratorium yangberhubungan dengan kondisi geologi,geokimia dan hidrogeologi tapak [6,7].

Tahap akhir dari kegiatan penyiapantapak adalah tahap konfirmasi tapak. Padatahap ini dilakukan kegiatan secara rinei danlengkap tentang penyelidikan tapak padatapak-tapak yang diinginkan (preferred sites)sehingga diperlukan hasil analisislaboratorium serta penyelidikan ke lapangandengan lengkap. Data tentang tapak-tapakyang diinginkan termasuk datalkondisilingkungan yang ada di sekeliling tapak.Evaluasi termasuk hal yang berkaitan denganaspek-aspek radiologi, migrasi radionuklidaserta ekologi/lingkungan. Data analisiskeselamatan serta pemodelannya juga perludilakukan, dimana data masukannya berasaldari data primer tapak-tapak tersebut. Hasilkeseluruhanya kemudian akan dibandingkansatu dengan lainnya, dan hasil pembandingandengan kriteria yang ada akan meyakinkanbahwa tapak-tapak yang ada akan memenuhipersyaratan yang ditetapkan [6,7].

Kegiatan penyiapan tapak untukpenyimpanan LR di P.1awa dan sekitarnyaini sebenarnya telah dimulai sejak lama,dimana kegiatan terdahulu telah dilakukanpada sejumlah wilayah yang ditunjuk olehBATAN. Seperti kegiatan : (I). Survei diKepulauan Karimunjawa (1989-1990), yaitudi Pulau Genting, menunjukkan basaltic lavahost rock, dan di Pulau Parang, menunjukkanbasaltic lava host rock) ,2) Survei diKepulauan Masalembu (1989-1990), yaitu diPulau Masalembu, menunjukkan andesiticlava host rock, di Pulau Masakambing,menunjukkan andesitic lava host rock, dandi Pulau Keramaian, menunjukkan andesiticlava and sandstone host rocks, (3) Evaluasidata sekunder PPTN Serpong (1990-2005),menunjukkan volcanic host rocks (tuff,conglomeratic tuff, tuffaceous sandstone), (4)

190

Survei di Semenanjung Muria (1990-2005),menunjukkan volcanic host rocks [2-5].

Untuk melengkapi studi host rockfasilitas disposal LR maka batuan lempungperlu pula untuk diintroduksikan sebagaisalah satu calon host rock disposal LRkarena termasuk jenis batuan yang juga telahdipakai untuk lokasi disposal LR di negaralain [20,21]. Selanjutnya pada tahun 2006secara selintas telah dilakukan studi pustakadan pengecekan singkat ke lapangan denganhasil diperolehnya beberapa wilayah yangmenarik seperti Karawang, Subang,Majalengka, Tambakrogo, Tuban danMadura.

Bertitik tolak dari panduan keselamatanIAEA, telah dikembangkan sejumlah faktor/kriteria penapis (screening factorslcriteria)untuk memilih lokasi/tapak penyimpananlestari limbah radioaktif. Kriteria-kriteria

terse but merupakan kriteria keselamatannuklir yang nantinya akan bersifat selarasdengan parameter-parameter untuk analisiskeselamatan danjaminan kualitas [6,7].

Pad a tahap awal ditetapkan dua faktorutama penapis yaitu faktor penolak(exclusion factors) dan faktor pembanding(comparative factors). Denganmemperhatikan kondisi alam dan sosialIndonesia, maka ditetapkan beberapaparameter yang termasuk ke dalam faktorpenolak seperti geologi, hidrogeologi,geokimia, kegempaan, proses permukaan,meteorologi, intrusi manusi, transportasi, tataguna lahan, kependudukan, perlindunganalam dan budaya serta pertahanan negara.Sedangkan yang ditetapkan untukdimasukkan ke dalam kelompok faktorpembanding ialah geologi, kegempaan,meteorologi, badan air dan aquifer,transportasi lingkungan, demografi dan tataguna lahan. Setelah tahap ini dilanjutkandengan penetapan kriteria untuk penolak danpembanding yang akan digunakan dalamproses penapisan wilayah maupun tapakyang potensial untuk kemudian ditetapkansebagai tapak terpilih.

Dari laporan tentang wilayah-wilayahyang telah ditunjuk oleh BATAN sebagailokasi disposal [2-5], setelah dilakukananalisis awal diketahui bahwa wilayah­wilayah tersebut kemungkinan merupakanhost rock yang lulus air (permeable) akibatretak-retaknya batuan tersebut atau karenasifat batuan aslinya yang memang lulus air.Hal ini berarti fasilitas disposal yang akan

Page 4: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI

Pusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian lImu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

diletakkan pada batuan tersebutkemungkinan akan bisa terendam air ataudapat mudah dilalui air. Terkait dengan faktaitu, sangat penting untuk diingat bahwaIndonesia adalah negara tropis dengan curahhujan yang sangat tinggi (1000-4000 mm/th,dimana Pulau Jawa 1000-2000 mm/th) danjuga kelembaban udara yang tinggi (70-90%) [22], dengan kedalaman air tanah yangumumnya sangat dangkal. Sehingga jenisbatuan lempung yang mempunyai sifatkelulusan air yang rendah/impermeable,plastis serta suka akan air/adsorbent menjadipilihan utama sebagai host rock untukpenyimpanan lestari LR di P.Jawa.

Pada kasus near surface disposal,Iimbah radioaktif yang boleh disimpan disinimempunyai waktu paruh maksimum adalah30 tahun (Cs-137), sehingga ketahananpengungkung buatan (engineered barrier)yang disyaratkan adalah 300 tahun. Rentangwaktu yang 300 tahun itu masih terbukakemungkinan bagi manusia berkemampuanuntuk membuat pengungkung buatan yangdapat bertahan selama 300 tahun. Namun

'dengan pemilihan sifat host rock yangimpermeable maka kelulusan air yangberpotensi sebagai dispersion agent akanminimal, selain itu diketahui bahwa beberapajenis lempung diantaranya bersifat menyerapradionuklida dan dapat swelling [23].

.Terserapnya radionuklida pada host rockserta adanya sifat swelling membuat air tanahdan radionuklida akan terhambat untuk

"Iepas" ke Iingkungan sehingga hal ini dapatmenurunkan kemungkinan dampaktersebarnya radionuklida ke Iingkungan.Keuntungan lainnya dari penggunaanlempung sebagai host rock adalah akanmeminimalisir penggunaan engineeredbarrier pada fasilitas tersebut, akibatnyafasilitas disposal LR tersebut menjadi lebihekonomis. Namun berbeda halnya dengandisposal Iimbah yang berwaktu paruh lebihlama, yaitu pad a kasus intermediate disposalatau geological disposal, maka pembuatanpengungkung buatan yang berumur hinggaribuan tahun dapat dianggap mustahil secarateknologi, dan biaya yang sangat tidakekonomis. Oleh karena itu, pemilihan hostrock yang kedap air merupakan pilihan yangpaling utama, terutama dari segi keselamatannuklir.

Dengan ditetapkannya batulempungsebagai host rock terbaik, maka identifikasi

wilayah sebaran batulempung yang munculdi permukaan di P. Jawa menjadi target

19]

pencarian. Identifikasi sebaran ini dilakukanmenggunakan peta geologi P. Jawa berskalaI: 500.000, dan memanfaatkan informasidari stratigraphic lexicon of Indonesia[13-16]. Proses identifikasi melalui desktopstudy ini dan dengan menerapkan kriteriapenolak telah menghasilkan sejumlahwilayah potensial di P.Jawa yaitu Karawang,Subang, Majalengka, Tambakrogo, Tubandan Madura.

Di dalam menetapkan tujuan danprogram penyelidikan, telah dibuatrancangan keseluruhan dalam bentuk baganalir. Dari mile stone yang telah dibuat initerlihat beberapa tahapan-tahapan dan tahunpencapaian telah ditargetkan, walaupun padapelaksanaan banyak faktor baik teknis ataunon-teknis yang sangat mempengaruhipencapaian target kegiatan tersebut. Tujuanakhir dari kegiatan ini adalah diperolehnyatapak terbaik (final site(s), yang layak. sesuaidan aman dari segi keselamatan yang dapatdigunakan sebagai fasilitas disposal LR dimasa yang akan datang. Rancangan inimenggambarkan seluruh proses dari awalhingga akhir berupa obyek penyelidikan,lingkup kegiatan, urutan kegiatan, kerangkawaktu, kriteria yang digunakan, target antara,bahkan metodologi umum yang menyeluruh.Milestone dan bagan alir penyiapan tapakditunjukkan masing-masing pad a Gambar 1dan Gambar 2.

KESIMPULAN

Bidang Teknologi Penyimpanan Lestaridengan 7 Tugas Pokoknya selama hampir 20tahun telah melaksanakan kegiatan penelitiandan kajian tentang penyiapan tapakpenyimpanan lestari limbah radioaktf. Mulaitahun 2007 hasil kajian dan penelitiantersebut akan mulai diwujudkan denganmenyiapkan tapak penyimpanan lestariIimbah radioaktf di P. Jawa. Selain sebagaituntutan kesinambungan tugas (internal),kegiatan ini dilakukan juga karena alasan­alasan yang bersifat eksternal yaitu untukmerespon situasi dan kebutuhan nasionalsaat ini.

Kegiatan diawali dengan dekstop studyuntuk pembuatan konsep dan perencanaanpemilihan tapak penyimpanan lestari limbahradioaktif, yang cocok dan aman berdasarstandar keselamatan nasional dan

internasional. Pad a tahap ini diidentifikasidan ditetapkan faktor-faktor penting tapakyang sesuai dengan kondisi Indonesia, yangterdiri dari grup faktor penolak dan grup

Page 5: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional TeknologiPengolahan Limbah VIPusat TeknologiLimbah RadioaktifBATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahllan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

Ka.BATAN

tentangBATAN-

faktor pembanding. Kemudian ditetapkankriteria penolak serta kriteria pembanding.Identifikasi batuan pengungkung potensialjuga telah dilakukan, dan telah ditetapkanhost rock batu lempung sebagai pilihanterbaik untuk Pulau Jawa, karena sifatnyayang kedap air, absorbent dan beberapa jenisdiantaranya bersifat swelling. Di dalammengidentifikasi wilayah-wilayah yangmemungkinkan, identifikasi melalui desktopstudy telah menghasilkan wilayah-wilayahpotensial yaitu Karawang, Subang,Majalengka, Rembang, Tambakrogo, Tubandan Madura.

Akhirnya, telah ditetapkan tujuan-tujuandan program-program penyelidikan dan telahdibuat rancangan keseluruhan dalam bentukbagan alir untuk mendapatkan tapak terbaik.

DAFfARPUSTAKA

I. BATAN, PeraturanNo. I23/KA/VI11/2007

Organisasi Tata Laksana,Jakarta (2007)

2. ITB, Preliminary Site Investigation forRadioactive Waste Repositories(Masalembu Islands), ITB-Bandung1989.

3. ITB, Preliminary Survey at Genting andParang Islands for The location ofRadioactive Waste Repository, ITB­Bandung 1990

4. SUCIPTA;'Evaluasi PendahuluanGeologi Lingkungan Untuk CalonLokasi Penyimpanan Limbah RadioaktifPLTN Daerah Muria Bagian Utara",Pros. Seminar Tekno!. dan Keselamatan

PLTN, PPTKR/PRSG-BATAN,Serpong, DBBL2-1 (1995).

5. SUCIPTA,"Pemilihan TapakPenyimpanan Limbah Radioaktif diKawasan PUSPIPTEK Serpong,J. Teknol. Pengelolaan Limbah VoI.9(2),p.28 (Des. 2006).

6. IAEA, Siting of Near surface DisposalFacilities, Safety Series No. III-G-3.1,IAEA- Vienna (I 994)

7. IAEA, Siting of Geological Disposal

Facilities, Safety Series No. I I I-G-4. I,IAEA-Vienna (1994)

8. BAPETEN, SK Ka.BAPETEN No.03/Ka.BAPETEN/V-99 tentangKetentuan Keselamatan Untuk

Pengelolaan Limbah Radioaktif,BAPETEN-Jakarta (1999)

9. KLH, UU No.23 Tahun 1997 tentang

192

Pengelolaan Lingkungan Hidup, KLH­Jakarta (1997)

10. SOENTONO, S., Sambutan Ka.BATANpad a Seminar GeoIogi Nuklir danSumber Daya Tambang, PPGN­BATAN, Jakarta (2006)

J J. SCHALLER, A., Site Selection of LowAnd Intermediate Level Radioactive

Waste Repository In The Republic ofCroatia, APO - Hazardous WasteManagement Agency, Zagreb-Croatia(I 996)

12. Dept. of Primary Industries and Energy,A Radioactive Waste Repository ForAustralia Site Selection Study - Phase 3,Regional Assessment, A PublicDiscussion Paper, Canberra-Australia( 1997)

13. AM IN, TC., RATMAN, N., GAFOER,S., Peta Geologi Lembar Jawa BagianBarat, skala J: 500.000. PuslitbangGeologi, Bandung-Indonesia (1998).

14. AMIN, TC., RATMAN, N., GAFOER,S., Peta Geologi Lembar Jawa BagianTengah skala J: 500.000. PuslitbangGeologi, Bandung-Indonesia (1999).

IS. AMIN, TC., RATMAN, N., GAFOER,S., Peta Geologi Lembar Jawa BagianBarat, Tengah, 'limur skala J: 500.000.Puslitbang Geologi, Bandung-Indonesia(I998, 1999).

16. HARAHAP, B et.a!., StratigraphicLexicon of Indonesia Jst ed., GeologyR&D Center, Bandung-Indonesia(2003).

17. IAEA, Design, Construction Operationand Closure of Geological Repositories,Safety Series No. III-G-4.2, IAEA­Vienna (I 994)

18. IAEA, Design, Construction Operationand Closure of Near surfaceRepositories, Safety Series No. III-G­3.2, IAEA-Vienna (1994)

19. SJARMUFNI, A., komunikasi pribadi20. www.world-nuclear.org/info/inf94.

htmI. f!.uclear Power in Belgium(August 2007).

2 J. www.uic.com.au/nip28.htm. NuclearPower in France, Briefing Paper 28(Dee 2007).

22. Depdagri, Peta Curah Hujan Tahunan,skala 1:2.500.000, Dir.Tata Guna Tanah,Dirjen Agraria-Depdagri, September1981.

23. PRATOMO, BS. dkk., "Sorpsi Cesiumpada Lempung Sayati", Pros. SeminarTeknologi dan Keselamatan Reaktorserta Fasilitas Nuklir, PRSG-PPTKR,

Page 6: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian llmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

BATAN, Serpong (1994).

ISSN 1410-6086

Gambar I. Milestone penyiapan tapak penyimpanan lestari limbah radioaktif di Pulau Jawa.

193

Page 7: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · 188 dilakukan adalah memilih lokasi disposal LR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Pusat Penelitian IImu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

INVENTORI LlMBAH RADIOAKTIF

z ~~cI;>:zIRANCANGAN KESELURUHANz< 0<..1Xzo.!i!<wIKRITERIA DAN STANDAR:z:o. <z1-<c

II

PULAU JAWA..J ITERMASUK 4 WLAYNi YIWG DITUNJUK< SERP ONG, MURlA, KARIMUNJAWA, MASALEMBUc;; Zz~~~ I

KRITERIA PENOLAKII0«~>-:J:S~~ I

ANALISISWILAYAHI·1

WlLAYAHCf)- -Cf) ( penapisan penolak) TERTOLAK!Q"", ..Jw<..J:z:

Izw

~

«Cf)

..oJ

~~=:I

enCo.<:z:~ I

I PERBANDI NGAN AWALWlLAYAH POTENSIAL

IWILAYAH ITAPAKI DAN IDENTIFIKASI TAPAKPOTENSIAL I~ TERTOLAK:::;

a::a:wI-:.:;i'f.~c;;

11 I L I j I.................................. m~ w..JW

I

Cf) F'ERBANDI NGAN TAPAK POTENSIALI·1

TAPAK- DAN SELEKSI CALON TAPAI< TERTOLAK

~ -._ ..__ ._------.-------_-._---------------_._---,

i TAHAP KARAKTERISASI TAPAK j

~_~_-_~-~~~_-_~~~_~_~_~~~_~_~_-_~_I~_-~~~~-=-~=--=-~~=~~~~~,i TAHAP KONFIRMASI TAPAK i

. ~~~~~~~~~~~~~~~~~=~~~~~]~~~~~~~_~_~~-_-~~_-_~~~~~-~~J~i DESAIN REPOSITORI Il J

Gambar 2. Bagan alir pemilihan tapak penyimpanan limbah radioaktifdi Pulau Jawa.

194