prosiding - p2m.polibatam.ac.idp2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/snav-2015.pdf · akpm...
TRANSCRIPT
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page i
PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VOKASI KE-4
Revolusi Keprilakuan Akuntan Untuk
Mewujudkan Sustainable Development
Manado, 28 – 30 Mei 2015
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MANADO
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page i
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Susy A. Marentek, SE.,MSA
Tim Editor : Dr. Hedy D. Rumambi, SE.,MM.,Ak.,CA.,CSRSJoseph N. Tangon, SE.,MSA.,Ak.,CAAntonius Tandi, SE.,M.Si.,Ak.,CA
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page v
DAFTAR ISI
Pernyataan Penerbit iSambutan Ketua Panitia iiSambutan Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado iiiSambutan Direktur Politeknik Negeri Manado ivDaftar Isi vDewan Redaksi ix
ABSTRAKSI ARTIKEL
ARTIKEL AKUNTANSI KEUANGAN PASAR MODAL 1AKPM 01 Efektifitas Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Untuk Pengurangan
Angka Backlog Sektor Perumahan Di Kota Padang(Armel Yentifa, Eliyanora, Reno Fithri Meuthia)
2
AKPM 02 Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi padaPerusahaan Sektor Properti di Asia Tenggara Tahun 2008-2012)
(Adi Irawan Setiyanto)
14
AKPM 03 Hubungan Aspek Individu Debitur terhadap Suku Bunga Kredit PemilikanRumah(Dwi Kartikasari)
31
AKPM 04 Pengaruh Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan Sebelum DanSesudah Kebijakan Free Float Untuk Emiten dI BEI (Studi Kasus PadaEmiten Yang Tidak Free Float)(Ninik Kurniasih, Sari Zawitri,Rika Irawati)
45
AKPM 05 Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan FraksiHarga Saham Di Bursa Efek Indonesia(Ida Syafrida, Ahmad Adib)
64
AKPM 06 Pengaruh Intellectual Capital Dan Risiko Bisnis Terhadap Kinerja PasarPerusahaan Keuangan Di BEI(Edi Sopyan, Wibowo)
77
AKPM 07 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Perusahaan Perbankan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2013(La Ode Hasiara, Makmur, Usman BV)
101
AKPM 08 Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate Social ResponsibilityTerhadap Laba Kena Pajak Perusahaan (Studi Terhadap Perusahaan PublikYang Masuk LQ-45)(Sari Zawitri, Elsa Sari Yuliana, Dede Irwan)
116
AKPM 09 Pola Pengelolaan Hutang Dagang Sebagai Eksistensi Praktik ManajemenModal Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Pontianak(Arianto, Zulfikar, Elsa Sari Yuliana)
129
AKPM 10 Berdampakkah Kuasi Reorganisasi Terhadap Nilai Perusahaan ?(Retno Widiastuti)
149
AKPM 11 Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha Gemilang SesuaiPeraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 di Samarinda(Zulfikar, La Ode Hasiara, Fatahul Rahman)
161
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page vi
ARTIKEL AUDITING DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 182ASIA 01 Penentu Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi serta
Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan(I Made Suarta, IGA Oka Sudiadnyani)
183
ASIA 02 Fraud Identification In Digital Data Using Statistical Method; A Case OnPayroll Digital Data-Set(Ali Masjono, Agus Purwaji)
201
ASIA 03 Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance TerhadapPemberian Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2008-2012)(Iwan Budiyono, Ratna Agustina)
214
ASIA 04 Pengaruh Akuntabilitas Dan Self Review Terhadap Debiasing AuditJudgment Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi(Ida Nur Aeni, Dhyah Setyorini)
227
ASIA 05 Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Web PadaPerusahaan Jasa Konveksi(I Ketut Suwintana, I Made Suarta, Ni Kadek Dessy Hariyanti)
244
ASIA 06 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Bahan BakuPada Jessy Cakes(Daniek Kusumaningsih, Mardinawati, dan Afiat Sadida)
257
ASIA 07 Analisis Temuan Audit Kepabenan Berdasarkan Sistem Profiling RisikoWorld Customs Organization (WCO)(Agung Budilaksono)
269
ASIA 08 Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Auditor Terhadap PenghentianPrematur Atas Prosedur Audit Pada KAP Di Surabaya(Fajar Satrio Adylaga, Lintang Venusita)
287
ASIA 09 Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Kas OperasionalDitinjau dari Kepuasan Pengguna dan Kinerja Individu (studi kasus padaUniversitas Indonesia)(Arthaingan H. Mutiha, Fitri Adriany)
305
ASIA 10 Analisis Efektifitas Investasi Sistem Informasi Menggunakan MetodeInformation Economics(Sarana, Diyana Setyaningrum, Susena)
314
ASIA 11 Pengaruh Locus Of Control Terhadap Perilaku Audit DisfungsionalMelalui Tekanan Anggaran Waktu(Anna Isrowiyah)
328
ASIA 12 Latent-Path Modeling Guna Memprediksi Hubungan Kausal DariKetersediaan Sumberdaya, Perilaku Terencana, Dan Continuous OnlineAuditing Kesediaan Akuntan Publik Memberikan Layanan(F.X. Kurniawan Tjakrawala, Rika Mandasari)
346
ARTIKEL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN LEMBAGANON PROFIT 363AKSP 01 Penilaian Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Pontianak
(Elsa Sari Yuliana, Tashadi Tarmizi, Bob Mustafa)364
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page vii
AKSP 02 Peran Moderasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) DalamMempengaruhi Hubungan Antara Kompetensi Manajemen (KepalaDaerah) Dan Korupsi(Novrina Chandra, Sukartini, Amy Fontanella)
377
AKSP 03 Analisis Kebermanfaatan Dan Kemudahan Memahami LaporanKeuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Dengan Standar AkuntansiBerbeda (Tinjauan Dari Perspektif Pengguna)(Amy Fontanella, Sukartini, Novrina Chandra)
393
AKSP 04 Determinan Kesiapan Implementasi Basis Accrual Di Jember(Taufik Kurrohman)
413
ARTIKEL PERPAJAKAN 429PPJK 01 Pemanfaatan Pungutan Zakat Pada Mekanisme Pajak
(Fidiana, Sutjipto Ngumar)430
PPJK 02 Analisis Aspek Perpajakan Atas Usaha Jasa Konstruksi DalamPemenuhan Kewajiban Perpajakan(Bayu Sarjono)
443
PPJK 03 Pemberlakuan dan Pemahaman Sunset Policy Jilid II Tahun 2015 dalamUndang_Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sertaPandangan Hukum Islam(Noor Safrina, Akhmad Soehartono)
460
PPJK 04 Analisis Perbandingan Kebijakan Pajak Penghasilan Atas Usaha MikroKecil Dan Menengah (UMKM) Antara Indonesia Dan Thailand(Aulia Hidayat, Ning Rahayu)
478
ARTIKEL AKUNTANSI MANAJEMEN 501AM 01 Analisis Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z-Score Pada
Perusahaan Telekomunikasi(Rita Martini, Kartika Rachma Sari, Susi Ardiani, Rian Gumayu)
502
AM 02 Analisis Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur KinerjaPerusahaan: Studi Pada PT. Semen Padang(Dina Armidya, Afridian Wirahadi Ahmad, Eka Rosalina)
513
AM 03 Mengeksplorasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam PerspektifSolidaritas Sosial (Studi Pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur TbkCabang Manado)(Hedy Desiree Rumambi))
527
ARTIKEL AKUNTANSI SYARIAH 548AKSR 01 Bagaimana Masjid dan Masyarakat Saling Memakmurkan? Pemaknaan
Akuntabilitas Masjid(Eka Siskawati,Ferdawati, Firman Surya)
549
AKSR 02 Keandalan Laporan Keuangan Konsolidasian dalam Perspektif SyariahIslam(Bambang Waluyo)
561
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page viii
ARTIKEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI 576PPAK 01 Persepsi Konten Pembelajaran Dan Pengaruhnya Terhadap Life-Long
Career Untuk Mendukung Pengembangan Kompetensi BidangAkuntansi Yang Berkelanjutan(Mustika Widowati)
577
PPAK 02 Studi Kebutuhan Soft Skill Dalam Upaya Penyusunan ModelPembelajaran Soft Skill Yang Terintegrasi dengan Mata Kuliah Akuntansi(Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria)
591
PPAK 03 Influence Implementation Accelerated Learning Model For IncreasingEfectivity And Efficiency Procces Learning And Teaching FinancialAccounting Elementary(Endah Suwarni, Dwi Prilaswanti, Bambang Budiprayitno)
613
PPAK 04 Perancangan Struktur Metode Student Centre Learning (SCL) DalamMata Kuliah Sistem Akuntansi Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)(Zahara, Zalida Afni)
631
PPAK 05 Efektifitas Penggunaan Studi Kasus dalam Praktikum Akuntansi: Studipada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Ambon(Monika Handojono, Mersyia F. Aponno)
646
PPAK 06 Analisis Kebutuhan Kompetensi Lulusan D3 Akuntansi untuk SektorIndustri Dan Perdagangan di Jawa Tengah Tahun 2014 UpayaMenghadapi MEA(Moh.Hasanudin, Marliyati, Sri Murtini, Ch. Retno G, ResiYudhaningsih)
660
PPAK 07 Persepsi Pengguna Lulusan dan Staf Pengajar Mengenai PengajaranAkuntansi(Mersyia F. Aponno, Monika Handojono)
675
ARTIKEL KEPRILAKUAN AKUNTAN 687KPAK 01 Etika Kerja Islam Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Perubahan
Organisasi Bank Syariah(Nikmatuniayah)
688
KPAK 02 Efektivitas Komite Audit Dan Independensi Dewan Komisaris TerhadapNilai Perusahaan BUMN Dimoderasi Variabel Timeliness(Evada Dewata, Hadi Jauhari, Desy Natalia)
702
KPAK 03 Kajian Peran Akuntan Pendidik Dalam Pendidikan Profesi Akuntansi :Implementasi strategi Pembelajaran Sebagai Pembentuk Motivasi DanPerilaku Beretika(Anie Valora Mundung, Hajriansyah Kodung)
715
KPAK 04 Tax Avoidance Dan Corporate Performance(Nanik Lestari, Wika Arsanti Putri)
738
KPAK 05 Pengaruh CSR Terhadap Intellectual Capital: Bukti Empiris dari IndustriPerbankan di Indonesia(Erlin Melani)
753
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page ix
KPAK 06 Total Quality Management dan Kinerja Manajerial dari Perspektif TeoriKontijensi(Arif Widyatama, Syamsuddin, dan Henni Mande)
767
KPAK 07 Pengaruh Surplus Arus Kas Bebas dan Kualitas Audit terhadapManajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013(Maeli Yulia, Wibowo)
782
KPAK 08 Implementasi Filosofi Tri Hita Karana Dalam Pengungkapan TanggungJawab Sosial Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)(I Made Bagiada, I Nyoman Darmayasa)
798
KPAK 09 Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pendidikan Akuntansi Di PendidikanTinggi Vokasi: Upaya Membentuk Perilaku Akuntan Humanis.(Kurnia Ekasari)
816
KPAK 10 Internalisasi “Pancer” Dalam Jiwa Akuntan: Upaya Revolusi PerilakuAkuntan(Nurafni Eltivia)
831
KPAK 11 Wajah Akuntansi Dan Akuntabilitas Tritugas Gereja(Kiet Tumiwa)
841
PANITIA SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VOKASI KE-4 842
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 31
HUBUNGAN ASPEK INDIVIDU DEBITUR TERHADAPSUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH
Dwi Kartikasari
Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Parkway Batam Center,Batam, 29461
E-mail: [email protected]
Abstract
This study sought to uncover the factors associated with the debtors being considered by a bank indetermining the interest rate charged to its customers. Secondary data was collected from 1279 documentsof mortgage customers during 2014 with saturated sampling technique. The independent variable witheach debtor approach was analyzed using multiple regression analysis in EViews program 5. Theindependent variables with the approach of the debtor groups were analyzed using dummy regressionusing Microsoft Excel 2010. The author concludes that the amount of collateral, the loan principal,advances, and loan terms n hav e strong and significant influence simultaneously to the interest rate set bythe bank. Of all the variables mentioned above, the variable of loan principal has the largest regressioncoefficient so it has the greatest influence on the interest rate. Only one variable that has a negative effect,namely the amount of the advance. Furthermore, the authors found that the magnitude of the relationshipbetween borrower group and lending rates is small compared to other variables, but the effect remainedsignificant.
Keywords: lending rates, collateral, cash advance, loan term, groups of debtors.
Abstrak
Penelitian ini berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan olehsebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan kepada nasabah. Datasekunder dikumpulkan dari 1279 dokumen KPR nasabah selama tahun 2014 dengan teknik samplingjenuh. Variabel independen dengan pendekatan masing-masing debitur dianalisis menggunakan analisisregresi berganda pada program EViews 5. Variabel independen dengan pendekatan kelompok debiturdianalisis menggunakan regresi dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis menyimpulkanbahwa besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yangkuat dan signifikan secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semuavariabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi terbesar sehinggapengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu variabel yang memiliki pengaruhnegatif, yaitu besarnya uang muka. Selanjutnya, penulis mendapati bahwa hubungan kelompok debiturterhadap besaran suku bunga kredit tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya, namun pengaruhnyatetap signifikan.
Kata kunci: suku bunga kredit, agunan, uang muka, jangka waktu, kelompok debitur
AKPM - 03
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 32
PENDAHULUAN
Telah banyak kajian yang membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara
pengembangan lembaga keuangan dengan pertumbuhan ekonomi. Lembaga keuangan seperti
perbankan bertindak sebagai lembaga intermediasi dengan cara menyalurkan kelebihan dana
kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, baik untuk kegiatan produktif maupun
konsumtif. Djoko Retnadi (2006) menyatakan bahwa kemampuan menyalurkan kredit oleh
perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi internal dan eksternal
bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam
menghimpun dana masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga. Dan dari sisi
eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
Dengan demikian, dari sisi internal perbankan, penentuan suku bunga kredit
merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan tingkat penyaluran
kredit. Peran penting suku bunga juga dikonfirmasi oleh Kasmir (2008) yang
menempatkan unsur suku bunga kredit sebagai salah satu komponen utama dalam suatu
fasilitas kredit disamping kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, dan risiko.
Menurut hasil Survei Kredit Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI),
hingga saat ini, penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit modal kerja dan
kredit konsumsi. Kredit konsumsi lebih banyak digunakan untuk pembiayaan
properti/perumahan berupa kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan
bermotor. Dengan demikian, pemahaman mengenai penentuan suku bunga kredit untuk
sektor properti sangat bermanfaat, tidak hanya untuk perbankan namun juga masyarakat
umum yang banyak terlibat dalam KPR.
Suku bunga KPR yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah/debitur biasanya
ditetapkan oleh bank dengan mempertimbangkan suku bunga dasar kredit (SBDK atau
prime lending rate) yang telah ditetapkan sebelumnya. SBDK ditetapkan oleh
manajemen bank berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. SBDK
ditentukan berdasarkan segmen bisnisnya, apakah untuk korporasi, ritel, mikro, KPR,
dan konsumsi non KPR. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi
risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing
debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang
dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Setiap nasabah dapat dikenakan suku bunga kredit yang berbeda-beda tergantung
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 33
penilaian risiko yang dilakukan pihak bank terhadapnya. Untuk itu, penelitian ini
berusaha mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan debitur yang dipertimbangkan
oleh sebuah bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akhirnya dikenakan
kepada nasabah. Penulis berharap penelitian ini dapat berkontribusi dalam memperkaya
khazanah penelitian mengenai suku bunga yang saat ini masih didominasi oleh
penelitian lintas bank sehingga umumnya penelitian sejenis saat ini berfokus pada bank
daripada penilaian risiko nasabah bank itu sendiri.
KAJIAN LITERATUR
Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip
konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan
dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini
dikenal dengan istilah spread based (Kasmir, 2008). Perbankan umumnya menggunakan
suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau lazim disebut BI rate sebagai suku
bunga acuan (Sinungan, 2000), dimana suku bunga simpanan biasanya ditetapkan dibawah
BI rate sedangkan suku bunga kredit ditetapkan diatas BI rate. Selain didominasi oleh
pengaruh BI rate, suku bunga simpanan erat hubungannya dengan faktor eksternal seperti
tingkat inflasi dan faktor internal atau kinerja perusahaan (Almilia dan Utomo,
2006). Meskipun BI rate erat kaitannya dengan suku bunga kredit, namun pengaruh BI
rate terhadap distribusi kredit kurang signifikan (Pratama, 2010).
Umumnya penelitian tentang suku bunga bank menggunakan data lintas bank,
sehingga generalisasi yang dilakukan biasanya dikaitkan dengan kondisi makro
ekonomi dan kondisi mikro ekonomi internal perusahaan seperti penelitian yang
dilakukan oleh Almilia dan Utomo (2006) dan Soesilo (2005). Soesilo menyimpulkan
bahwa suku bunga kredit pada BPR bervariasi lintas bank karena perbedaan profil risiko
nasabah antar bank, tingkat likuiditas dan biaya modalnya. Suku bunga bervariasi lintas
negara (Pereira dan Mourao, 2012). Suku bunga juga cenderung lebih tinggi pada saat
krisis (Avouyi-Dovi, Horny, dan Sevestre, 2012).
Sejumlah penelitian lain juga mengaitkan suku bunga dengan variabel lainnya,
namun kebanyakan penelitian ini menempatkan suku bunga sebagai independen.
Misalnya Ditria dkk (2008) menyebutkan pengaruh suku bunga terhadap tingkat
penyaluran kredit perbankan.
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 34
Sepanjang penelusuran penulis, penulis tidak mendapati penelitian sejenis yang
fokus pada aspek individu yang mempengaruhi penetapan suku bunga kredit setelah
memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari
penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Meskipun
Jimenez dan Saurina (2004) pernah meneliti pada aspek individu debitur seperti agunan,
jenis debitur, dan hubungan debitur dengan bank terhadap risiko kredit. Perbedaan
penelitian Jimenez dan Saurina dengan penelitian penulis adalah variabel dependen,
dimana Jimenez dan Saurina menggunakan kolektibilitas daripada suku bunga kredit.
Dengan masih sedikitnya literatur yang membahas ini serta pendekatan penelitian ini
yang praktis, penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi dunia akademik dan
masyarakat luas.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT BTN cabang Batam. Data sekunder
dikumpulkan dari 1279 data dokumen kredit nasabah selama tahun 2014 dengan teknik
sampling jenuh. Variabel dependen berupa suku bunga kredit.
Sedangkan variabel independen dikategorikan dalam dua pendekatan. Setiap
pendekatan dianalisis secara parsial. Pendekatan pertama yaitu pendekatan masing-
masing debitur diantaranya nilai agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka
waktu kredit. Data bersifat kuantitatif dengan jenis data rasio, kemudian data diuji
menggunakan uji asumsi klasik menggunakan program EViews 5 versi portable.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan Winarno (2009) dan Gujarati (2010),
penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dan autokorelasi di
antara variabel, namun terdapat masalah heterokedastisitas. Korelasi antar semua variabel
independen kurang dari 0,9, koefisien Durbin-Watson sebesar 1,6 masih berada pada range
yang disarankan oleh Winarno yaitu 1,54 – 2,46, serta probabilitas BreuschGodfrey LM
Test masih dibawah 5 persen yang dipersyaratkan. Khusus untuk heterokedastisitas,
penulis sebenarnya telah berusaha memperbaiki masalah ini dengan melakukan
transformasi Log, namun masalah ini tetap muncul. Sehingga penulis memutuskan
untuk mengabaikan masalah heterokedastisitas dan melanjutkan analisis menggunakan
metode regresi berganda.
Pendekatan kedua untuk variabel independen adalah pendekatan kelompok debitur
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 35
diantaranya debitur yang berasal dari perumahan yang sama, debitur yang dinilai oleh
account officer (AO) yang sama, dan debitur yang kreditnya direalisasi pada bulan yang
sama. Untuk ketiga variabel independen ini, data dianalisis menggunakan regresi
dummy menggunakan Microsoft Excel 2010. Penulis mengambil hipotesis bahwa AO
sebagai pengambil keputusan dalam penilaian debitur tidak berpengaruh signifikan
dalam menentukan suku bunga kredit debitur. Artinya, penulis mengasumsikan bahwa AO
akan bertindak objektif sehingga suku bunga kredit yang ditetapkan untuk debitur tidak akan
bervariasi antar AO. Dengan kerangka pemikiran yang serupa, hipotesis lainnya pada
penelitian adalah suku bunga kredit tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan
waktu/bulan diberikannya kredit dan perumahan yang dibeli oleh debitur.
Khusus untuk variabel dummy perumahan, karena ada banyak nama perumahan
yang dapat dimasukkan, maka penulis membatasi analisis data hanya pada perumahan yang
memiliki lebih dari 30 debitur. Pembatasan jumlah debitur ternyata bermanfaat, karena penulis
hanya perlu menguji 8 perumahan daripada lebih dari 30 perumahan ada, sedangkan Excel hanya
membatasi regresi untuk maksimal 16 variabel. Selanjutnya kedelapan perumahan tersebut
diiterasi sehingga diperoleh 5 buah perumahan yang memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada kelompok debitur.
Pengujian variabel bulan terhadap penentuan suku bunga kredit untuk mengetahui
apakah pada bulan tertentu besarnya suku bunga akan berbeda secara signifikan dengan bulan-
bulan lainnya. Pengujian ini juga bermanfaat untuk mengetahui apakah asumsi data cross
section yang digunakan pada data selama 12 bulan pada tahun 2014 cukup tepat digunakan.
Selanjutnya data dianalisis menggunakan regresi dummy menggunakan Microsoft Excel 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan output Eviews, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen
yang diuji seperti besarnya agunan, pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit
memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh
bank.
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 36
Tabel 1Uji Signifikansi Koefisien Regresi Variabel Masing-Masing Individu Debitur
Variabel Konstanta Std. Error t-Statistic Prob.Intersep -1,08 x 10-13 3,18 x 10-15 -33,97384 0,0000X1 (Agunan) 5,87 x 10-23 4,40 x 10-24 13,34972 0,0000X2 (Uang Muka) -3,53 x 10-22 1,68 x 10-23 -21,03625 0,0000X3 (Pokok) 100,0000 1,57 x 10-14 6,36 x 1015 0,0000X4 (Waktu) 7,72 x 10-15 2,39 x 10-16 32,28414 0,0000Adjusted R-squared 1,000000 F-statistic 1,14 x
S.E. of regression 2,54 x 10-14 Prob(F-statistic) 0,000000
Durbin-Watson stat 1,674887
Berdasarkan keluaran EViews diatas, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = -1,08x 10-13 + 5,87x 10-23 (X1) – 3,53x 10-22 (X2) + 100 (X3) + 7,72x 10-15(X4)
(1) Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
X1 = besarnya agunan atau harga rumah yang dijaminkan ke bank atau dibeli debitur
X2 = besarnya uang muka atau down payment atau DP
X3 = besarnya pokok pinjaman
X4 = jangka waktu kredit
Dengan demikian, semakin mahal harga rumah yang ingin dibeli debitur (X1),
semakin besar pula jumlah pinjaman yang diajukan oleh debitur (X3), maka bank
cenderung memberikan tingkat bunga kredit yang lebih tinggi karena semakin besar
pokok pinjaman, semakin besar risiko likuidatas dan kolektibilitas yang harus
ditanggung oleh bank. Dari semua variabel yang disebutkan diatas, variabel pokok
pinjaman X3 mempunyai koefisien regresi terbesar sehingga pengaruhnya paling besar
terhadap besarnya suku bunga. Di lain pihak, semakin besar uang muka yang
dibayarkan oleh debitur (X2), semakin kecil tingkat bunga kredit yang dikenakan karena
bank menilai debitur telah menanggung sendiri sebagian risiko. Terakhir, semakin
panjang jangka waktu kredit (X4), semakin besar suku bunga yang dikenakan karena
risiko membesar seiring dengan masa depan yang lebih panjang sehingga lebih sukar
diprediksi.
Khusus untuk koefisien determinasi yang meragukan, penulis telah mencoba
mengkonfirmasi hasil ini menggunakan program Excel 2010, namun outputnya berubah
pada beberapa kali percobaan bahkan tidak memunculkan angka sama sekali (red.
#NUM!) sehingga penulis memutuskan untuk mengambil output EViews yang lebih
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 37
konsisten dalam beberapa kali percobaan.
Penulis juga menghitung korelasi antar variabel independen untuk memastikan
tidak terjadi multikolinearitas mengingat hubungan antara agunan, uang muka, dan pokok
pinjaman sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat. Namun, berdasarkan tabel
di bawah ini, terlihat bahwa korelasi antar variabel independen tidaklah sekuat yang
dibayangkan penulis.
Tabel 2Korelasi Antar Variabel Masing-Masing Individu Debitur
Korelasi antar Variabel X1 (Agunan) X2 (Uang
Muka)
X3 (Pokok) X4 (Waktu)
X1 (Agunan) 1,000000 0,494134 0,068565 -0,022009X2 (Uang Muka) 0,494134 1,000000 0,186102 0,416484
X3 (Pokok) 0,068565 0,186102 1,000000 -0,161855X4 (Waktu) -0,022009 0,416484 -0,161855 1,000000
Hal ini disebabkan penentuan persentase uang muka bukanlah berdasarkan besaran
agunannya, namun mempertimbangkan unsur-unsur lain seperti kesepakatan dengan
developer/pengembang perumahan ataupun kesepakatan dengan masing-masing debitur. Seperti
halnya pemilihan jangka waktu kredit, debitur sebenarnya masih mempunyai ruang untuk
membuat pilihan jumlah uang muka yang fleksibel sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini
dapat dilihat dari statistik deskriptif pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3Statistika Deskriptif Variabel Individu Debitur
Komponen Uang Muka (%) Jangka Waktu (Tahun) Jumlah Debitur per Bulan
Rata-rata 36,66058074 9,581704 106,5833
Median 38,67088393 10 108,5
Modus 0 10 100
Standar Deviasi 12,19456438 3,569477 30,84111
Varians 148,7074005 12,74117 951,1742
Kurtosis 1,008769554 -0,50536 -0,91387
Skewness -0,566468776 -0,12479 -0,47285
Range 59,31491108 19 91
Minimum 0 1 49
Maksimum 59,31491108 20 140
Adapun distribusi jumlah debitur yang membayar uang muka untuk kredit dengan
jangka waktu tertentu dan kreditnya direalisasikan pada bulan tertentu ditunjukkan oleh gambar
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 38
berikut:
(c)
Gambar 1. (a) Persentase Uang Muka yang Dibayarkan oleh Debitur, (b) Jangka Waktu
Kredit, (c) Jumlah Debitur yang Direalisasikan Kreditnya per Bulan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, diketahui bahwa kebanyakan debitur
membayar uang muka sebesar 43-48 persen serta 25-30 persen daripada nilai agunan.
Meskipun demikian, tetap ada sejumlah debitur yang membayar uang muka kurang dari 6
persen ataupun lebih dari 50 persen. Sedangkan untuk jangka waktu kredit, kebanyakan
debitur memilih 10 tahun, dilanjutkan dengan pilihan 15 tahun dan 5 tahun.
Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur
terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel
kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu hanya 10,9
persen untuk variabel perumahan, namun pengaruhnya tetap signifikan seperti yang
ditunjukkan oleh nilai F yang jauh dibawah 5 persen.
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 39
Tabel 4Hubungan Variabel Kelompok Debitur Terhadap Suku Bunga
Statistika Regresi Perumahan AO BulanKoefisien Korelasi (R) 0,335 0,242994 0,121947Koefisien Determinasi (R2) 0,109 0,05535 0,0141
Kesalahan (Standard Error) 4,538 4,672944 4,773882
Significance F 4,99 x 10-31 2,71 x 10-15 1,22 x 10-5
Untuk variabel kelompok debitur yang membeli suatu perumahahan tertentu,
penulis melakukan iterasi dan seleksi kepada 8 buah perumahan. Selanjutnya, terpilihlah 5
buah perumahan yang diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
besaran suku bunga, yaitu:
Tabel 5Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur Perumahan
Terhadap Suku BungaVariabel Koefisien Standard Error t Stat P-value
Intersep 12,63 0,158 79,79 0
D1 (Arira Garden) 0,772 0,375 2,058 0,04D2 (Marina Raya) -4,41 0,598 -7,38 3 x 10-13
D3 (Melati Garden) -3,32 0,454 -7,33 4 x 10-13
D4 (Pondok Pelangi) -3,01 0,554 -5,43 7 x 10-8
D5 (Putra Jaya Residence) -4,81 0,844 -5,7 2 x 10-8
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = 12,63 + 0,772 D1 - 4,41D2 - 3,32D3 - 3,01D4 - 4,81D5 (2)
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D1 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Arira Garden
= 0 untuk yang lain
D2 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Marina Raya
= 0 untuk yang lain
D3 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Melati Garden
= 0 untuk yang lain
D4 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan PondokPelangi
= 0 untuk yang lain
D5 = 1 jika debitur membeli rumah di perumahan Putra Jaya Residence = 0
untuk yang lain
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 40
Dari kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang
negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi
yang cukup besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Hanya ada
satu perumahan yaitu D1 yang mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit, namun
selisih kenaikannya hanya 0,772 persen. Dengan demikian, sebenarnya debitur dapat
memanfaatkan preferensi bank terhadap perumahan tertentu sehingga dapat
memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah.
Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk
debitur. Terdapat 10 orang AO yang memberikan penilaian. Penulis mengiterasi dan
menyeleksi ke 10 orang AO ini sehingga diperoleh 5 orang AO yang mempunyai
hubungan yang signifikan dengan besarnya suku bunga kredit, yaitu:
Tabel 6Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur dengan Account Officer
(AO) yang Sama Terhadap Suku Bunga
Variabel Koefisien Standard Error t Stat P-value
Intersep 13,09163 0,308125 42,48806 2,4 x 10-246
D6 (IX) -1,96859 0,377511 -5,21466 2,15 x 10-7
D7 (F2) -1,32568 0,40189 -3,29861 0,000998
D8 (F1) -1,08074 0,500914 -2,15753 0,031151D9 (F9) -1,45407 0,581006 -2,50268 0,01245
D10 (DT) 4,74885 0,881662 5,386246 8,56 x 10-8
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk dari tabel diatas adalah:
Y = 13,09 - 1,97 D6 - 1,33 D7 - 1,08 D8 - 1,45 D9 + 4,75 D10 (3)
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D6 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial IX
= 0 untuk yang lain
D7 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F2
= 0 untuk yang lain
D8 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F1
= 0 untuk yang lain
D9 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial F9
= 0 untuk yang lain
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 41
D10 = 1 jika debitur dinilai oleh AO dengan inisial DT
= 0 untuk yang lain
Dari kelima staf AO diatas, empat orang memberikan pengaruh yang negatif secara
signifikan sehingga menguntungkan debitur sehingga suku bunga kredit dapat turun antara
1-2 persen untuk debitur yang dievaluasi oleh D6, D7, D8, dan D9. Hanya ada AO yang
mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit yaitu D10 dengan selisih kenaikannya yang cukup
besar yaitu 4,75 persen. Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan
untuk melayaninya, maka debitur dapat memperoleh suku bunga kredit yang lebih rendah
dengan cara memilih AO yang mempunyai kecenderungan untuk memberikan suku bunga
yang lebih rendah.
Terakhir, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit
direalisasikan. Untuk KPR, kredit paling banyak direalisasikan pada bulan ke-3, 4, 6, dan 9
(lihat Gambar 1c). Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September
2014 dimana suku bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai besaran suku bunga kredit
yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulan-bulan lainnya seperti
yang ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel 7Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Kelompok Debitur yang Kreditnya
Direalisasikan pada Bulan Tertentu Terhadap Suku BungaVariabel Koefisien Standard Error t Stat P-valueIntersep
D11 (Bulan ke-9)
12,14802
-1,88307
0,14139
0,428891
85,91843
-4,39054
0
1,22 x 10-5
Dengan demikian, persamaan yang dapat dibentuk adalah:
Y = 12,15 - 1,88 D11
Dimana:
Y = suku bunga yang ditetapkan oleh bank
D11 = 1 jika kredit debitur direalisasikan pada bulan September
= 0 untuk yang lain
Pada bulan September, suku bunga KPR adalah 1,88 persen lebih kecil secara signifikan
dibandingkan bulan-bulan lainnya meskipun pada bulan tersebut bank tidak melakukan perubahan
kebijakan seperti promosi ataupun perubahan SBDK. Perlu penulis ingatkan bahwa standar
kesalahan model ini cukup tinggi (lihat tabel 4) yaitu sebesar 4,77 persen sehingga meskipun
pengaruh bulan realisasi kredit dinyatakan signifikan, tapi pengaruhnya tetaplah lebih
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 42
kecil dibandingkan pengaruh variabel-variabel lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa besarnya agunan,
pokok pinjaman, uang muka, dan jangka waktu kredit memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan
secara simultan terhadap besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dari semua
variabel yang disebutkan di atas, variabel pokok pinjaman mempunyai koefisien regresi
terbesar sehingga pengaruhnya paling besar terhadap besarnya suku bunga. Hanya satu
variabel yang memiliki pengaruh negatif, yaitu besarnya uang muka, sehingga semakin besar
uang muka yang disetor, akan semakin kecil suku bunga KPR yang dikenakan bank. Dengan
demikian, penulis menyarankan calon nasabah untuk memperbesar uang muka semampunya
agar menghindari suku bunga KPR yang tinggi.
Selanjutnya, penulis juga berusaha mengidentifikasi hubungan kelompok debitur
terhadap penentuan suku bunga kredit. Meskipun pengaruh masing-masing variabel
kelompok debitur tergolong kecil dibandingkan variabel lainnya yaitu maksimal 10,9 persen
secara parsial, namun pengaruhnya tetap signifikan. Penulis menemukan 5 buah perumahan yang
diindikasikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap besaran suku bunga. Dari
kelima perumahan diatas, empat buah perumahan mempunyai pengaruh yang negatif
secara signifikan sehingga menguntungkan debitur, dengan koefisien regresi yang cukup
besar sehingga suku bunga kredit dapat turun antara 3-4 persen. Dengan demikian, penulis
menyarankan (calon) debitur untuk memilih perumahan tertentu karena nasabah akan
memperoleh suku bunga KPR yang lebih rendah.
Faktor lain yang penulis uji adalah pengaruh AO sebagai pihak penilai untuk
debitur. Penulis memperoleh 5 orang AO yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan
besarnya suku bunga kredit. Dari kelima staf AO tersebut, empat orang memberikan
pengaruh yang negatif secara signifikan sehingga menguntungkan debitur sebab suku bunga
kredit dapat turun antara 1-2 persen. Hanya ada satu staf AO yang mengakibatkan kenaikan
suku bunga kredit yaitu D10 dengan selisih kenaikannya yang cukup besar yaitu 4,75 persen.
Dengan demikian, andai debitur dapat memilih AO yang ditugaskan untuk melayaninya, maka
penulis menyarankan debitur memilih staf-staf AO yang mempunyai kecenderungan untuk
memberikan suku bunga yang lebih rendah.
Selanjutnya, penulis menguji 12 variabel yang mewakili 12 bulan pada saat kredit
direalisasikan. Untuk KPR, kredit paling banyak direalisasikan pada bulan ke-3, 4, 6, dan
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 43
9. Namun, ternyata hanya ada 1 bulan, yaitu bulan ke-9 atau September 2014 dimana suku
bunga kredit pada bulan tersebut mempunyai tingkat suku bunga kredit sebesar 1,88 persen
lebih kecil secara signifikan dibandingkan suku bunga pada bulanbulan lainnya.
Terakhir, penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan diantaranya masalah
heterokedastisitas. Dengan adanya masalah ini, perhitungan standard error yang
dihasilkan oleh program kurang dapat dipercaya kebenarannya sehingga uji hipotesis yang
didasarkan pada uji t dan uji F juga kurang dapat dipertanggungjawabkan. Keterbatasan
lainnya adalah data dummy yang tidak melalui uji asumsi klasik. Dengan demikian, penulis
berharap penelitian selanjutnya mampu mengatasi masalah-masalah ini dan meningkatkan
keterpercayaan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. S.,& Utomo, A. W. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat SukuBunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia. Jurnal Ekonomi danBisnis Antisipasi, 10(1), 1-27.
Avouyi-Dovi, S., Horny, G., & Sevestre, P. (2012). Cost of Funds, Credit Risk AndBank Loan Interest Rates in The Crisis: A Microeconomic Approach . Retrievedfrom http://www.jma2015.fr/content/fichiers2012/190/sadghps_jma2012_v0.pdf.
Bank Indonesia. www.bi.go.id
Ditria, Y., Vivian, J., & Widjaja, I. (2008). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiahdan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan. Journal of Applied Finance andAccounting, 1(1), 166-192.
Gujarati, D. (2010). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Jimenez, G., & Saurina, J. (2004). Collateral, Type of Lender and Relationship Banking asDeterminants of Credit Risk. Journal of Banking and Finance – Elsevier , 28(9), 2191–2212.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya . Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.
Pereira, S., & Mourao, P. (2012). Why Does the Microcredit Borrowing Rate DifferAcross Countries? A Cross Country Study. International Journal of SocialEconomics, 39(8), 536 – 550.
Pratama, B. A. (2010). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi KebijakanPenyaluran Kredit Perbankan. Tesis Universitas Diponegoro.
Retnadi, D. (2006). Perilaku Penyaluran Kredit Bank. Jurnal Kajian Ekonomi, 1-5,
ISSN : 2460-0423
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-4, Manado, 28-30 Mei 2015 Page 44
diunduh dari The Indonesia Economic Intelligence, www.iei.or.id.
Soesilo, N. I. (2005). The Optimal Lending Rate of Bank Perkreditan Rakyat (BPR).Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan , 556-583.
Sinungan, M. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Winarno, W. W. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.