proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

49
Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Upload: cnvip

Post on 18-Jul-2015

225 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Proses Sosialisasi danPembentukan Kepribadian

Page 2: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Nama Kelompok 1 :

• Andrew Angga

• Bella N. Collent

• Elvira

• Fanny

• Herawaty

• Hermawanty

• Monica O. Tantri

• Nathania M

Page 3: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Pengertian Sosialisasi

Page 4: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Sosialisasi menurut Charlotte Buhler adalah proses yang

membantu individu individu belajar dan menyesuaikan diri,

bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia

dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Sosialisasi menurut Peter Burger adalah suatu proses

ketika seorang anak belajar menjadi anggota yang

berpartisipasi dalam masyarakat.

Sosialisasi menurut Bruce J. Cohen adalah proses proses

manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam

masyarakat, untuk memperoleh kepribadian dan

membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai

individu maupun sebagai anggota atau kelompoknya.

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer

kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke

generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Page 5: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Proses Sosialisasi

Page 6: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

1. Tahap Persiapan ( preparatory stage )

Tahap ini dialami sejak mausia dilahirkan, saat seseorang

anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,

termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri

sendiri.

2. Tahap Meniru ( play stage )

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang

anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh

orangdewasa . Anak mulai menyadari tentang apa yang

dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu

dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk

menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai

terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial

manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk.

Page 7: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

3. Tahap siap bertindak ( game stage )

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan

digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan

sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya

menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat

sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara

bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan

untuk membela dan bekerja sama dengan temannya. Pada

tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan

hubunganya semakin kompleks.

4. Tahap Penerimaan norma kolektif ( generalized stage )

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah

dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara

luas. ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-

orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan

masyarakat luas.

Page 8: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Tujuan dan FungsiSosialisasi

Page 9: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian yang

baik, yang selaras dengan harapan dan tujuan

masyarakat.

Tujuan sosialisasi :

1. Seseorang mampu menjadi anggota masyarakat

yang baik.

2. Seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya

sesuai dengan harapan / nilai dan norma

masyarakat.

3. Seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri

dalam lingkungan sosialnya.

4. Seseorang akan menyadari eksistensi dirnya

terhadap masyarakat di sekelilingnya.

Page 10: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Agen Sosialisasi

Page 11: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Keluarga (kinship)

Keluarga inti agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara

kandung, tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah.

Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem

kekerabatan diperluas agen sosialisasinya menjadi lebih luas.

Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi

dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena

anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya

terutama orang tuanya sendiri.

Teman pergaulan

Teman pergaulan pertama kali didapatkan manusia ketika ia

mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman

bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat

rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam

proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman

bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih

banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang

individu.

Page 12: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Lembaga pendidikan formal (sekolah)

Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal

seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek

lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai

kemandirian, prestasi , universalisme, dan kekhasan. Di

lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari

orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan,

tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus

dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

Media massa

Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media

cetak (surat kabar, majalah) media elektronik (radio,

televisi). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada

kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

Contoh:

• Penayangan acara SmackDown! di televisi diyakini telah

menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam

beberapa kasus.

Page 13: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Agen-agen lain

• Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media

massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama,

tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan

lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang

membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan

membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas

dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus,

pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.

Page 14: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Tipe Sosialisasi

Page 15: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

1. Formal : melalui lembaga yang dibentuk oleh pemerintah

dan masyarakat, mempunyai aturan tertulis yang cukup

detil

Contoh : pendidikan di sekolah

2. Nonformal : melalui lembaga yang dibentuk oleh

masyarakat, mempunyai aturan tertulis secara global

Contoh : lembaga kursus

3. Informal : dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan.

Contoh : antara anggota keluarga, antara teman

sebaya, sesama anggota klub

Page 16: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Faktor FaktorPenghambat Sosialisasi

Page 17: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Faktor Faktor Penghambat Sosialisasi

1. Kemampuan berbahasa

2. Kepandaian bergaul

3. Kehidupan masyarakat yang terisolir

4. Kesulitas dalam melakukan komunikasi

5. Hambatan alam

6. Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan

individu lain

7. Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi

8. Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam

masyarakat

Page 18: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Faktor faktor Yang MemengaruhiSosialisasi

Page 19: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Faktor-faktor yang mempengaruhi Sosialisasi :

1. Kematangan Fisik Seseorang

- Berkaitan erat dengan usia seseorang.

- Untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan melakukanbeberapa keterampilan dasar.

- Perlu mekanisme sosialisasi agar generasi barumenginternalisasikan pola budaya untuk mengaturperilakunya.

- Perilaku manusia tidak dapat diatur melalui strukturgenetik.

2. Lingkungan atau Sarana Sosialisasi1. Interaksi dengan sesama

- Untuk pertumbuhan kecerdasan dan emosionalseseorang.

- Dapat mempelajari tentang hak, kewajiban, dantanggung jawab.

- Merupakan cara untuk melatih seseorang hidupbermasyarakat.

Page 20: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

2. Bahasa

- Berisi simbol untuk memahami simbol lainnya.

- Digunakan untuk memahami realitas sosial, mengkomunikasikangagasan, dan menyatakan pandangan dan nilai seseorang kepadaorang lain.

3.Kasih sayang

- Untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi prosessosialisasi.

- Diperlukan bagi kesehatan mental dan fisik seseorang.

- Juga sebagai sarana komunikasi dan bekerja sama.

3. Keinginan yang Kuat

- Merupakan faktor terpenting dalam proses sosialisasi.

- Keinginan bisa berupa keinginan untuk melakukan sesuatu denganbaik,kepuasan untuk mencapai prestasi pribadi, dan kebutuhan akanprestasi.

Contoh : Seorang siswa akan berusaha belajar giat agar memperolehnilai bagus dalam suatu ujian atau tugas.

Page 21: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Jenis Sosialisasi

Page 22: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

• Sosialisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi

primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu

semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat

(keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia

1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak

mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga.

Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya

dengan orang lain di sekitar keluarganya.

• Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan

setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke

dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuk-

bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam

proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri

yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang

mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

Page 23: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Page 24: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Pola Sosialisasi

Page 25: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepadaorang tuanya.Cirinya:1) menghukum perilaku yang keliru.2) kepatuhan anak kepada orang tua3) komunikasi sebagai perintah4) sosialisasi berpusat pada orang tua5) anak memperhatikan harapan orang tuaContoh :

Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalamhidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin.

b. Sosialisasi partisipasi / partisipatoris : mengutamakanadanya partisipasi pada anak.Cirinya:1) memberi imbalan bagi perilaku baik

Contoh :Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau

hadiah oleh ayahnya.

Page 26: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Page 27: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Kepribadian

Page 28: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Pengertian kepribadian• Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul

"Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwakepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal danjiwa yang menentukan tingkah laku atautindakan seseorang.

• Theodore M. Newcomb, adalah seorang ahli sosiologiberkebangsaan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwakepribadian adalah organisasi sikap yang dimilikiseseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasidari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khususapabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika iamenghadapi suatu masalah atau keadaan.

• M. A. W. Brower, berpendapat bahwa kepribadianadalah corak tingkah laku sosial seorang individu yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dansikap-sikap seseorang.

Page 29: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Susunan Kepribadian

Page 30: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Susunan Kepribadian

Perilaku manusia ditentukan oleh naluri, dorongan, refleksi,

atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan

ditentukan oleh akal dan jiwanya, seperti tindakan yang

membabi buta.

Unsur -unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan

perilaku tiap-tiap individu itu meliputi berikut :

1. Pengetahuan

Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman,

dan konsep yang lahir dari pengalaman mengenai

bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan

individu tersebut.

2. Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia

yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap

sesuatu.

Page 31: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

• Dorongan Naluri

Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan

naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam naluri yaitu

sebagai berikut :

1) Dorongan untuk mempertahankan hidup

2) Dorongan seksual

3) Dorongan untuk mencari makan

4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan

sesama manusia

5) Dorongan untuk berbakti

6) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, gerak

7) Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya

Page 32: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Faktor faktorPembentukKepribadian

Page 33: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

a. Faktor Biologis (Heredity)

Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia,setiap

manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari

orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang

mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan

orang lain.

Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang.

Perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh

pengalaman sosial seseorang.

b. Faktor kebudayaan

Antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai

hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.

Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan

kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.

Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang besar

dalam memberikan warna kepribadian anggota

masyarakatnya.

Page 34: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

c. Faktor geografis

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam

menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap

alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola

perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh

alam. Misalnya orang yang hidup di pinggir pantai dengan

mata pencaharian sebagai nelayan mempunyai kepribadian

yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah

pertanian.

Mereka memiliki nada bicara yang lebih keras daripada

orang-orang yang tinggal di daerah pertanian, karena harus

menyamai dengan debur suara ombak. Hal itu terbawa

dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi

kepribadiannya.

Page 35: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

d. Faktor pengalaman kelompok

1. Kelompok acuan

Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh

pola hubungan dengan keluarga serta temannya. Peran

kelompok teman dalam perkembnagan kepribadian akan

mulai berkurang dengan semakin teerpencarnya mereka

stealah menamatkan SMA atau SMK.

2. Kelompok majemuk

Kelompok majemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat

yang lebih beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok ini

memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang aneka nilai

dan norma dalam masyarakat.

Page 36: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

e. Faktor pengalaman unik

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan

orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang

sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sapula. Walaupun

mereka pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam

beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.

Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak

ada pengalaman siapapun yang secara sempurna

menyamainya.

Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar

bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang telah

dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian

dan menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru hadir

pengalaman berikutnya.

Page 37: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Kebudayaan danKepribadian

Page 38: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

• Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,

kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta

masyarakat.

• Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

seseorang sebagai anggota masyarakat.

• Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan

keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyrakat yang dijadikan

milik diri manusia dengan belajar

Page 39: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Unsur unsurKebudayaan

Page 40: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-

unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok

kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut

adalah :

1. Kesenian

2. Sistem teknologi dan peralatan

3. Sistem organisasi masyarakat

4. Bahasa

5. Sistem mata pencaharian hidup

6. Sistem pengetahuan

7. Sistem religi

Page 41: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Wujud Kebudayaan

Page 42: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakanmenjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1.Gagasan (Wujud ideal)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentukkumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidakdapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletakdalam kepala-kepala atau di alam pemikiran wargamasyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasanmereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi darikebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-bukuhasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.Aktivitas (tindakan)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakanberpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud inisering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial initerdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang salingberinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul denganmanusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.

Page 43: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

3.Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil

dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam

masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat

diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling

konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam

kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud

kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud

kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan

ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan

(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Page 44: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

KomponenKebudayaan

Page 45: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan

masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam

kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang

dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah

liat, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga

mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang,

stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan

mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak

yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa

dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Page 46: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Pengaruh KebudayaanTerhadap

Kepribadian

Page 47: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

• Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor

kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda

antara individu-individu yang merupakan anggota suatu

masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di

daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan

khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat

melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-

istiadat melamar mempelai di Lampung.

• Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan

rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang

dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di

desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan

diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan

kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang

dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri

sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).

Page 48: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat

akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat

mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.

Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai

pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang

individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu

agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di

kalangan umatnya.

Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga

memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang.

Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan

kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh

pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.

Page 49: Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Sekian dari kelompok 1