proses perancangan - buku computer graphic design

6
21 BAB A - 2 PROSES PERANCANGAN GRAFIS PROSES PERANCANGAN SECARA UMUM Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep sampai produksi adalah sebagai berikut: Diagram tersebut kadang bisa juga diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti : Arsitektur, Tekstil / Fashion, Produk, Multimedia dll. Proses desain tsb bukan satu-satunya, banyak diagram lainnya tergantung desainer dan kasusnya. Namun diagram tersebut biasa dijalani penulis dan para desainer profesianal. Secara lebih detail, dijelaskan sebagai berikut:

Upload: hendi-hendratman

Post on 21-May-2015

249 views

Category:

Design


17 download

DESCRIPTION

Apapun profesi anda, tentu perlu menampilkan karya secara artistik agar orang lain kagum pada anda. Apapun Softwarenya (baik Coreldraw, Adobe Illustrator, Photoshop, Flash, Powerpoint dll) jika tidak mengetahui prinsip desain grafis, maka hasilnya tetap tidak menarik meskipun digunakan teknik dan efek mutakhir. Buku desain grafis komputer ini membahas mulai cara berpikir, motivasi desainer grafis, tips desain, pemilihan warna, penggunaan huruf / tipografi, trik software, tips visualisasi, komunikasi data sampai akhirnya perhitungan biaya desain dan produksi jika anda ingin bisnis bidang grafika. Untuk membuat visualisasi yang menarik, tidak hanya milik desainer grafis...........Everyone is Designer!

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

21

BAB A - 2 PROSES PERANCANGAN GRAFIS

PROSES PERANCANGAN SECARA UMUM Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep sampai produksi adalah sebagai berikut:

Diagram tersebut kadang bisa juga diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti : Arsitektur, Tekstil / Fashion, Produk, Multimedia dll. Proses desain tsb bukan satu-satunya, banyak diagram lainnya tergantung desainer dan kasusnya. Namun diagram tersebut biasa dijalani penulis dan para desainer profesianal. Secara lebih detail, dijelaskan sebagai berikut:

Page 2: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

22

1. MENCARI INFORMASI KEBUTUHAN Sebelum memulai sebuah proyek, mengumpulkan informasi adalah langkah pertama dari proses desain grafis. Disini kita harus mengadakan pertemuan dengan calon klien untuk membahas ruang lingkup pekerjaan secara umum. Pastikan juga untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dalam pertemuan itu. Dan yang perlu diketahui antara lain: Apa kebutuhan klien? Siapa penonton / audience atau siapa yang seharusnya melihat karya

grafis nantinya? Produk apa yang dibuat? (logo, brosur, iklan website, video, multimedia

atau lainnya) Apa pesan dibalik pembuat produk desain tsb? Berapa banyak jenis? Berapa ukuran atau dimensinya? Apakah ada anggaran khusus? Kapan batas waktu penyelesaian? Contoh desain yang klien sukai seperti apa? Bagaimana filosofi merek / logo merek perusahaan yang ada sebelumnya? Bagaimana desain yang dibuat sebelumnya? TARGET AUDIENCE Pertama kali mendesain adalah: siapa yang diharapkan melihat desain kita? Kita tidak bisa menjawab: Untuk semua orang! Karena ‘orang’ disini sangat beragam, mulai bayi sampai orang tua. Dengan mengetahui segmen / audience yang dituju akan memudahkan memilih gaya / style dalam desain. Berikut ini adalah klasifikasi segmentasi / target audience: A. Geografi Menentukan audience berdasar lokasi. Seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah atau kawasan. Dengan mengetahui lokasi target audience, maka kita bisa menentukan budaya, bahasa, adat, agama dan kebiasaan masyarakatnya.

Page 3: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

23

B. Segmentasi Demografi Menentukan audience berdasar :

Usia : Seperti Balita, Balita, Remaja, Usia Produktif atau Kaum Sepuh. Pendidikan : Seperti TK,SD, Sekolah Menengah, Sekolah Tinggi atau

Pasca Sarjana Jenis kelamin: Laki atau Perempuan Status Perkawinan: Menikah, Belum menikah atau pernah menikah Status Ekonomi : Ekonomi lemah, menengah atau Mampu Suku : Sunda, Jawa, Padang, Keturunan Tionghoa dll Agama : Islam, Kristen, Hindu atau Budha

C. Segmentasi Psikografi Segmentasi psikografi membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan menurut status sosial, gaya hidup dan kepribadian, yaitu:

a. Status sosial, misal: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah atau rendah.

b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat atau mewah.

c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.

Contoh kasus: Produsen handphone mendesain handphone berdasarkan faktor gaya hidup dan kepribadian konsumen. Produsen mendesain handphone layar lebar tanpa tombol untuk konsumen modern, handphone mungil layar kecil yang mengutamakan kepraktisan.

Page 4: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

24

D. Segmentasi Perilaku Dibagi berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, sikap. Untuk mendapatkan data tersebut biasa menggunakan jasa lembaga survey seperti AC Nielsen, Lembaga Survey Indonesia (LSI), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) atau lembaga – lembaga pemerintah. Dengan mengetahui perilaku pasar, kita dapat memperkirakan posisi produk (product positioning). Contoh: Sebuah lembaga survey mengumpulkan data tentang produk apa saja yang sering dikonsumsi saat bulan ramadhan. Atau fitur apa saja yang sering digunakan pada handphone. Dari hasil survey kita bisa menentukan langkah apa yang akan diambil. Dengan mengetahui klasifikasi –klasifikasi tersebut maka desain kita bisa lebih terarah dan tepat sasaran, bukan? Karena kita tidak bisa membuat desain yang disukai semua orang. KRITERIA Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : pakar ekonomi, politik, hukum, budaya dll yang ingin menterjemahkan keinginannya ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu desain grafis lebih tepat namanya menjadi desain komunikasi visual karena kerjanya membuat solusi dalam bentuk visual. Setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, kita akan tahu batasan & syarat (kriteria) sebuah desain yang diinginkan. Tahap ini bisa disebut product knowledge, yaitu mengetahui keunggulan dan kelemahan produk yang akan kita kemas / visualisasikan.

Page 5: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

25

2. MEMBUAT KERANGKA KERJA Disini semua permbicaraan dalam pengumpulan informasi disusun secara tertulis dan formal. Tahap ini penting agar tidak ada kemunduran atau pengulangan terhadap konsep atau keinginan yang telah disepakati. Daripada nanti saat tahap ke 4 yaitu visualisasi harus mengulang lagi kriteria dan konsep, lebih baik mulai sekarang secara tegas dibuat kerangka dan batasan kerja. Disini anda bisa mengembangkan garis besar isi dan tujuan proyek. Anda bertemu calon klien untuk persetujuan sebelum melanjutkan ke tahap lebih jauh. Sedangkan Project Outline untuk penjadwalan yang berhubungan dengan waktu sampai deadline, misal seperti ini. Kerangka kerja dan berpikir tersebut dituangkan ke dalam lembar yang disebut Creative Brief.

Terlihat tujuan, ukuran yang disepakati, batasan isi / konten yang akan diolah, batasan waktu, media yang digunakan dan yang penting biaya! Dianjurkan pada tahap ini desainer / biro desain sudah membuat MOU (Memo of Understanding) atau Surat Perintah Kerja yang ditandatangani kedua pihak diatas materai secara hukum. Deal! MEDIA Untuk mencapai kriteria ke sasaran / segment yang dituju, diperlukan studi pemilihan media (Media Placement) yang cocok dan efektif untuk produk kita. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang atau pernak pernik (merchandise) Contoh kasus: Setelah partai ‘X’ dapat menentukan segment pasar & kriteria yang ingin dicapai, maka langkah selanjutnya adalah menyampaikannya melalui media. Tidak akan semua media akan dipakai karena akan memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga

Page 6: Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design

26

tidak efisien. Karena segment partai ‘X’ adalah rakyat dengan ekonomi menengah ke bawah, maka media yang dipakai adalah media elektronik (Televisi dan Radio). Tidak dipilih Media Cetak, karena rakyat kelas bawah tidak suka membaca dan lebih suka menonton dan mendengar, maka diambil media tersebut. Sebelum anda merancang, tentukan terlebih dahulu ukuran area kerja anda, apakah berukuran A4, Folio atau 800x600 pixel dll. Format / ukuran media adalah pondasi pekerjaan anda. Jika anda salah pondasi tentu bangunan yang telah kita buat dengan susah payah akan runtuh! Oleh karena itu pastikan ukuran bidang kerja kita tidak akan berubah. Untuk media kertas ukuran yang dipakai adalah Centimeter, jika media elektronik / komputer ukurannya adalah Pixel. merancang di komputer untuk media cetak maka perlu diperhatikan ukuran Pixel/cm atau Pixel/Inch, yang biasa disebut DPI. Lebih jauh tentang resolusi dibahas di bab Resolusi.

3. MENCARI IDE KREATIF Ini tahap yang merupakan nilai jual utama seorang desainer. Ya, Kreatif! Kita mudah menasehati orang agar kreatif, namun yang dinasehati akan bingung, seperti apa sih ‘mahluk’ kreatif itu? Seperti yang pernah dibahas di bab sebelumnya, kreatif itu adalah membuat yang belum pernah ada. Wah, bagaimana caranya? JALAN – JALAN / SURVEY / STUDI BANDING Tentu saja untuk mengetahui yang belum pernah ada anda harus tahu apa yang pernah ada! Oleh karena itu untuk kreatif, cara yang penting anda harus banyak mencari tahu alias survey, jalan-jalan, lihat-lihat atau bahasa kerennya studi banding. Setelah mengetahui apa saja ide – ide para pesaing, kita bisa cari-cari ide sendiri yang orisinil tanpa harus khawatir akan sama dengan pesaing. Dengan demikian proses kreatif tidak bisa dilepaskan dari proses studi banding yang kadang – kadang kita terjebak dalam plagiat dan modifikasi. Tidak perlu menjiplak 100%, cukup lihat konsep, warna, bentuk, jenis huruf atau elemen lain yang mungkin memicu ide besar nantinya.