proses pemuatan barang ke dalam container … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta...

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER (STUFFING) PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: ELLA ERNAWATI F3108050 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lybao

Post on 06-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PROSES PEMUATAN BARANG

KE DALAM CONTAINER (STUFFING)

PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan Guna

Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

ELLA ERNAWATI

F3108050

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 3: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 4: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan pada diri mereka sendiri

(Q.S.Ar Ra’du : 11)

Hiduplah Seolah Kau Mati Besok Belajarlah Seolah Kau Akan Hidup Selamanya

(Mahatma Gandhi)

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan.

Dan semua hasrat dan keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan

segala pengetahuan adalah hampa, jika tidak diikuti pekerjaan. Dan setiap

pekerjaan akan sia-sia, jika tidak disertai cinta

(Kahlil Gibran)

Page 5: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

PERSEMBAHAN

1. Ayahku dan Ibuku tercinta, yang selalu memberikan dukungan

dan doa hingga selesainya tugas ini, hanya kata terimakasih

yang bisa ku ucapkan.

2. Adikku yang centil dan manja, ku betapa menyayangimu dan

memperhatikanmu.

3. Nenekku yang baik hati.

4. Sahabat kecilku terimakasih atas semangatnya dalam suka dan

duka.

5. Temanku yang baik hati, terimakasih atas semangatnya.

6. Almamaterku.

Page 6: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan

hidayah Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PROSES

PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER (STUFFING) PADA CV.

MANGGALA JAVA ART DI KLATEN”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenya dengan segenap kerendahan

dan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada Program Diploma III FE UNS.

3. Ibu Nurul Istiqomah, SE, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar

membimbing serta memberikan pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh dosen pengajar dan pengelola Program Diploma III Fakultas Ekonomi yang

telah memberikan ilmu bermanfaat dan bantuan selama penulis mengikuti kegiatan

perkuliahan.

5. Bapak Wiyadi Wangso Manggolo selaku Direktur Utama CV. Manggala Java Art

yang telah memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk laporan Tugas Akhir

ini.

6. Bapak Yudha Wiyadi Manggala selaku Chief Marketing CV. Manggala Java Art

yang telah membimbing dan membantu penulis dalam mengumpulkan data.

7. Mbak Chimy, Mas Remo, Pak Dwi, Pak Hendri selaku staff CV. Manggala Java Art

yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan

penulis.

8. Seluruh staff dan karyawan CV. Manggala Java Art yang telah memberikan

dukungan dalam perolehan data-data bagi penulisan Tugas Akhir.

9. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungan serta semangat dalam

setiap langkahku.

10. Adikku yang tersayang Linda Febriana nakalnya dikurangi dan harus nurut sama

orang tua.

Page 7: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

11. Nenekku yang tersayang terimakasih atas doa restunya.

12. Saudara – saudaraku terimakasih atas semua dukungannya.

13. Temanku di rumah Mas Devi, Mas Aji, Agika, Lambang, Dara, Nova, Singgih,

Yudha, Bowo, Novi kalian memang temanku yang paling baik, terimakasih atas saran

– saran kalian semua selama ini.

14. Sahabat kecilku Putri dan Lia terimakasih kalian selalu ada dalam suka maupun duka.

15. Sahabat masa – masa kuliah (Ina, Dini, Tri, Woro, Imma) terimakasih atas semangat

dan saran yang kalian berikan selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis

berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 8: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAKSI............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO..................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Perumusan Masalah........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5

E. Metode Penelitian.............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perdagangan Internasional ................................................................ 8

B. Pengertian Ekspor ............................................................................. 10

C. Tahapan – Tahapan Ekspor ............................................................... 11

D. Penggunaan Petikemas...................................................................... 14

Page 9: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

E. Jenis – Jenis Petikemas ..................................................................... 16

F. Status Petikemas................................................................................ 20

G. Tanda Pengenal Petikemas................................................................ 23

H. Packing.............................................................................................. 25

I. Shipping Mark ................................................................................... 26

J. Stuffing .............................................................................................. 28

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan........................................................... 30

1. Sejarah Umum Perusahaan…………………………………... 30

2. Visi dan Misi Perusahaan……………………………………. 31

3. Struktur Organisasi CV. Manggala Java Art ………………… 32

4. Deskripsi Geografis dan Administrasi………………………. 36

5. Profil Sumber Daya Manusia CV. Manggala Java art………. 39

6. Produk Yang Dihasilkan…………………………………….. 39

7. Bahan Baku…………………………………………………. 40

8. Proses Produksi……………………………………………… 41

9. Peralatan Produksi…………………………………………... 44

10. Tujuan Pemasaran…………………………………………… 47

11. Volume Penjualan…………………………………………… 47

B. Pembahasan........................................................................................ 48

1. Tahapan – Tahapan Proses Stuffing CV. Manggala Java Art … 48

2. Metode Memaksimalisasikan Penataan Barang Dalam

Container Yang Digunakan CV. Manggala Java Art ................. 58

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 69

B. Saran................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 10: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Distribusi Usia Karyawan CV. Manggala Java Art..................................... 39

Tabel 3.2 Volume Penjualan CV. Manggala Java Art................................................. 48

Tabel 3.3 Perbandingan Ukuran Dalam Container Dengan Ukuran Carton Box ....... 63

Page 11: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Status Petikemas FCL.............................................................................. 21

Gambar 2.2 Status Petikemas LCL.............................................................................. 22

Gambar 2.3 Shipping Mark.......................................................................................... 27

Gambar 2.4 Beberapa Handling Symbol Dalam Shipping Mark ................................. 27

Gambar 3.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 35

Gambar 3.2 6 Kemungkinan Posisi Permukaan Barang Di Dalam Container Produk

Furniture .................................................................................................. 61

Gambar 3.3 Penyusunan Carton Box Dalam Container.............................................. 68

Page 12: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan Magang

3. Surat Ijin Magang

4. Commercial Invoice

5. Packing List

6. Biil of Lading (B/L)

7. Certificate of Origin (COO)

8. Certificate of Fumigation

9. Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

10. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

11. In Door Furniture

12. Out Door Furniture

Page 13: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan internasional merupakan kegiatan keseluruhan dari proses

transaksi bisnis yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang meliputi perusahaan

swasta maupun pemerintah. Pelaksanaan perdagangan lintas negara sering disebut

ekspor dan impor. Berbeda dengan perdagangan dalam negeri, perdagangan

internasional dihadapkan dengan peraturan-peraturan yang lebih ketat antara lain

dalam hal peraturan kepabeanan, standar mutu produk, hukum dan politik mitra

dagang, serta peraturan perdagangan internasional lainnya yang telah ditetapkan

setiap negara.

Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean (UU

Kepabeanan No.10 th. 1995). Kegiatan ekspor mempunyai nilai ekonomi yang sangat

penting dalam membantu perkembangan perusahaan itu sendiri maupun pemerintah

dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara.

Demikian pula bagi Indonesia, transaksi ekspor sangat penting untuk menambah

cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran dengan meningkatkan

produktifitas dan lapangan pekerjaan.

Prinsip utama dalam kegiatan ekspor adalah berusaha mendapatkan

keuntungan semaksimalnya dengan biaya yang seminimal mungkin. Seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka salah satu cara untuk mencapai

tujuan tersebut adalah dengan optimasi. Optimasi adalah pencarian nilai-nilai

variabel yang dianggap optimal, efektif dan efisien, untuk mencapai hasil yang

diinginkan (Thiang, 2004:168). Secara khusus dalam bidang ekspedisi, penerapan

Page 14: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

optimasi ialah dengan cara memaksimumkan pengisian container. Untuk menerapkan

optimasi barang dalam container dapat dilakukan dengan memperhatikan cara stuffing

yang benar. Stuffing merupakan kegiatan memasukkan barang ekspor yang telah di

packing ke dalam container (Suyono, 2003:198). Pada prinsipnya tujuan stuffing

adalah mengoptimalisasikan sebuah container. Suatu perusahaan yang bergerak di

bidang ekspor dikatakan maju dan berkembang apabila perusahaan tersebut mampu

meningkatkan kegiatan ekspornya dengan mengoptimalisasikan penataan barang

dalam container.

CV. Manggala merupakan perusahaan ekspor yang bergerak di bidang

furniture (meubel). CV. Manggala berdiri pada tahun 1981 yang berlokasi di Jl.

Ngaran Trucuk Km.1 Jatirejo, Jatipuro Trucuk Kabupaten Klaten 57467 dan Jl.

Diponegoro (bypass) Mojayan Kabupaten Klaten 57466. Sedangkan untuk showroom

CV. Manggala berlokasi di Jl. Klaten-Solo Km. 3 Kabupaten Klaten 57465.

CV. Manggala telah melaksanakan usahanya selama 21 tahun. Perusahaan ini

telah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara antara lain : Australia

Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore,

Jerman, Italy, Carebian , Belanda, dan Polandia.

Produk yang diproduksi oleh CV. Manggala Java Art terdiri dari produk

indoor dan outdoor. Untuk produk indoor furniture antara lain : meja, kursi, buffet,

alamari pakaian, perabotan rumah tangga, dan sebagainya. Sedangkan untuk produk

outdoor furniture antara lain : kursi taman, meja taman, kursi malas, dan sebagainya.

Setiap perusahaan yang telah berdiri mempunyai tujuan perusahaan

didirikannya perusahaan tersebut, dimana tujuan CV. Manggala Java Art sebagai

berikut : (i) Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran, (ii)

Page 15: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Mengembangkan kebutuhan konsumen. (iii) Mengembangkan bakat dan kreativitas.

(iv) Memasarkan dan mengenalkan hasil industri meubel ke luar negeri.

Dalam aktivitas shipment, CV. Manggala Java Art memanfaatkan jasa Freight

Forwading/EMKL yang telah berpengalaman & profesional. Kegiatan ekspedisi

tersebut meliputi penanganan packing, stuffing, pengurusan dokumen-dokumen

ekspor dan jasa freight. Dalam kegiatan packing dan stuffing dilakukan oleh pihak

CV. Manggala Java Art sendiri, sedang pengurusan dokumen-dokumen ekspor dan

jasa freight dibebankan kepada Freight Forwading dan EMKL. Kendati demikian,

kegiatan stuffing CV. Manggala Java Art akan mengalami suatu hambatan yaitu

hambatan tentang efektivitas dan efisiensi pola penyusunan barang dalam container

menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam

container.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengangkat permasalahan

tersebut menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PROSES

PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER (STUFFING) PADA CV.

MANGGALA JAVA ART DI KLATEN”.

Page 16: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah didalam ini dimaksudkan untuk dijadikan bagi penulis

untuk melakukan penelitian secara benar, cermat, tepat sesuai dengan prinsip-prinsip

suatu penelitian ilmiah. Dengan merumuskan masalah diharapkan dapat mengetahui

obyek-obyek yang akan diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup

penelitiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti. Untuk memudahkan penelitian dan pemahamannya maka penulis

merumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java Art ?

2. Bagaimana cara memaksimalisasikan penataan barang dalam container pada

CV. Manggala Java Art ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat

memberikan manfaat dan menambah pengetahuan pembaca yang sesuai apa yang

dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java

Art.

2. Untuk mengetahui cara memaksimalisasikan penataan barang dalam container

pada CV. Manggala Java Art.

Page 17: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung

maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini beberapa manfaat yang diperoleh

beberapa pihak yaitu :

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan mengenai

proses stuffing yang efektif dan efisien bagi setiap pihak akademisi, dan dapat

dijadikan tolok ukur untuk melakukan penelitian tentang kegiatan yang sama.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi, sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan

yang lebih baik dalam hal penataan dan persiapan sebelum stuffing .

3. Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan aturan mengenai

kegiatan atau permasalahan yang terkait dengan penelitian.

4. Dunia Usaha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha dalam menuju era globalisasi.

Page 18: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Metode penelitian

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu

penelitian. Penelitian ini tidak ada tendensi lainnya selain bersifat ilmiah guna

memperoleh data yang kongkrit dan aktual dari perusahaan. Metode ini terdiri dari:

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode ini digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi

kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam

dengan memfokuskan pada satu pokok permasalahan.

2. Jenis dan Alat Pengumpulan

a) Jenis data

1) Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Data ini diperoleh dengan cara pengamatan secara langsung dan

wawancara langsung pada bagian ekspor dan karyawan CV. Manggala

Java Art.

2) Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber

lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini didapat dari pustaka lain

yaitu makalah Optimasi Pengisian Container Dengan Menggunakan

Alogaritma Genetika.

b) Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan

dengan tatap muka dengan pihak CV. Manggala Java Art.

Page 19: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2) Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti yaitu makalah Optimasi Pengisian Container Dengan

Menggunakan Alogaritma Genetika.

3) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan yang

dilakukan CV. Manggala Java Art yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

Page 20: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perdagangan Internasional

Perdagangan adalah salah satu dari kegiatan bisnis. Pengertian bisnis lebih luas

dari pada perdagangan, sebab bisnis meliputi masalah yang lebih luas dari pada

perdagangan. Yakni meliputi investasi, produksi, pemasaran dan lain-lain, sedangkan

perdagangan hanyalah salah satu kegiatan penting dari bisnis yang kaitannya dengan

transaksi barang dan jasa. Namun demikian, perdagangan merupakan inti dari

kegiatan bisnis, karena pada akhirnya setiap bisnis berujung pada kegiatan

memperdagangkan yang intinya jual dan beli.

Perdagangan internasional adalah kegiatan yang berlangsung melintasi negara

dan benua dengan peraturan-peraturan, hukum, budaya dan cara berdagang yang

berbeda. Secara terperinci perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan

ekonomi masyarakat di suatu negara dan menjalin hubungan kegiatan ekonomi

masyarakat dengan negara-negara lain dalam bidang perdagangan. Hubungan tersebut

dijalin dalam perjanjian internasional bersifat bilateral maupu multilateral.

Perdagangan internasional dapat didefinisikan terdiri dari kegiatan-kegiatan dari

suatu negara asal yang melintasi perbatasan menuju suatu negara tujuan yang

dilakukan oleh perusahaan multinasional untuk melakukan perpindahan barang dan

jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi dan

perpindahan merek dagang (Harry Waloyo, 2003:3).

Page 21: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Kegiatan - kegiatan perdagangan internasional dapat dirinci sebagai berikut :

1. Perdagangan International melalui perpindahan barang-barang, perpindahan jasa-

jasa dari negara asal ke negara lain (transfer of goods and service).

2. Perdagangan Internasional melalui perpindahan modal yaitu masuknya investasi

asing dari luar negeri dan sebaliknya (transfer of capital).

3. Perdagangan Internasional melalui perpindahan tenaga kerja dari negara asal ke

negara lain (transfer of labour). Tenaga kerja merupakan objek dalam

perdagangan internasional. Dengan transfer of labour mendorong masuknya

tenaga-tenaga ahli dan tenaga teknisi dari luar negeri. Suatu negara yang

melakukan transfer of labour harus melakukan pengawasan terhadap pekerja

baik dalam penetapan upah (wage rate) maupun perlindungan para pekerja.

4. Perdagangan Internasional melalui transfer of technologi dilakukan dengan cara

mendirikan pabrik dengan peralatan yang modern dan canggih di negara lain.

5. Perdagangan Internasional melalui merek dagang dari suatu perusahaan di negara

asal ke negara lain dengan memperkenalkan merek dagang dari suatu produknya

(transfer of brand).

6. Kegiatan dalam perdagangan internasional pengiriman data kepada buyer

(transfer of data) merupakan kegiatan utama dalam perdagangan internasional

untuk mencari peluang pasar dan ketersediaan bahan baku di suatu negara tujuan.

Page 22: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

B. Pengertian Ekspor

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.

146/MPP/IV/1999 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, telah dijelaskan

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku (UU Kepabeanan No.10 th.1995).

Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat

dan mengirim ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan

pembayaran dalam valuta asing (Amir M.S, 2003:100). Ekspor adalah perdagangan

dengan mengeluarkan barang dari dalam keluar pabean Indonesia dengan memenuhi

ketentuan-ketentuan yang berlaku (Berry Punan, 1996:1). Ekspor adalah perdagangan

dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia

dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1996:306). Ekspor

adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia, maka

pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen ekspor yang ditetapkan

baik oleh pemerintah Indonesia maupun negara pengimpor (PPEI, 2010:1).

Ekspor dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan ekspor adalah perdagangan atau penjualan barang dan jasa kepada

calon pembeli di luar negeri dengan cara mengeluarkan barang dan jasa dari dalam

keluar wilayah pabean atau keluar batas negara sesuai peraturan dan ketentuan yang

berlaku dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.

Page 23: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

C. Tahapan - Tahapan Ekspor

Tahapan ekspor adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir

apabila melakukan ekspor. Menurut sumber (Hamdani, 2003:50) tahapan ekspor

adalah sebagai berikut :

1. Eksportir melaksanakan promosi

Promosi dapat dilakukan baik secara langsung/direct promotion/dengan

mengikuti pameran dagang di dalam dan di luar negeri maupun tidak

langsung/indirect promotion/melalui media cetak dan media elektronik.

2. Korespondensi.

Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk

menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat

penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya,

kemasan, syarat-syarat pengiriman, dan sebagainya.

3. Pembuatan kontrak dagang.

Pembuatan kontrak dagang dapat dilakukan apabila importir menyetujui

penawaran yang diajukan oleh eksportir maka importir dan eksportir membuat

dan mendatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal

yang disepakati bersama.

4. Penerbitan Letter of credit (L/C).

Penerbitan L/C dapat dilakukan setelah kontrak dagang ditanda tangani

oleh pihak importir dan eksportir. L/C diterbitkan oleh pihak importir melalui

bank korespondensi di negaranya dan mengirim L/C tersebut ke bank devisa di

negara eksportir. Kemudian bank devisa yang ditunjuk memberitahukan

diterimanya L/C atas nama eksportir kepada eksportir.

Page 24: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5. Eksportir menyiapkan barang ekspor.

Eksportir mempersiapkan barang-barang yang dipesan importer setelah

ditrimanya L/C. Keadaan barang-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan

persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.

6. Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea dan

Cukai di pelabuhan muat dengan melampirkan uraian barang yang dikapalkan

sampai diperoleh Nota Pelayanan Ekspor (NPE).

7. Inspeksi barang ekspor

Inspeksi barang ekspor dilakukan oleh pembeli (importir) untuk

menginspeksi barang-barang yang sudah siap diekspor, sebelum barang dimuat ke

dalam container. Inspeksi biasanya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk pembeli

(importir).

8. Pemesanan ruang kapal.

Eksportir memesan ruang kapal dengan mengirim Shipping Intruction ke

perusahaan pelayaran. Perusahaan pelayaran melakukan pengecekan kesediaan

ruang kapal, kemudian memberikan D/O (Delivery Order) untuk megambil

container di depo container yang di tunjuk. Sedangkan untuk Less Than

Container Load (LCL) barang dikirimkan ke Container Freight Station (CFS).

9. Pengiriman barang ke pelabuhan

Eksportir sendiri dapat mengirim barang ke pelabuhan. Pengiriman dan

pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh

perusahaan jasa pegiriman barang (freight forwarding/EMKL). Dokumen-

dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman barang ke pelabuhan dan ke kapal.

Page 25: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

10. Pemeriksaan Bea Cukai

Di pelabuhan dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila

diperlukan barang-barang yang akan diekspor diperiksa juga oleh Bea Cukai.

Apabila barang dan dokumen telah sesuai dengan ketentuan maka Bea Cukai

menandatangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB.

11. Pemuatan barang ke kapal

Pihak Bea Cukai menandatangani pernyataan muat yang ada di PEB

kemudian barang dapat dimuat ke atas kapal. Pihak pelayaran akan menerbitkan

Bill of Lading (B/L) yang kemudian di serahkan pada eksportir.

12. Eksportir melengkapi dokumen ekspor

Eksportir mengurus semua dokumen ekspor yang diminta/dibutuhkan

pembeli/importir sebagaimana yang tercantum dalam Sales Contract (SC) atau

Letter of Credit (L/C).

13. Pencairan L/C

Dokumen ekspor yang sudah lengkap dan benar sesuai Sales Contact (SC)

atau Letter of Credit (L/C) kemudian di sampaikan ke Bank Devisa, untuk

memperoleh pembayaran dari Bank (pencairan L/C).

14. Pengiriman barang ke importir

Selama barang dalam perjalanan dari pelabuhan muat ke pelabuhan

tujuan, Bank Devisa mengirim dokumen ekspor ke bank importir. Di samping itu

eksportir mengirim satu set lengkap copy dokumen kepada importir.

Page 26: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

D. Penggunaan Petikemas

1. Pengertian petikemas

Petikemas adalah suatu peti empat persegi panjang, tahan cuaca, digunakan

untuk mengangkut dan menyimpan sejumlah muatan kemasan dan barang-barang

curah yang melindungi isinya dari kehilangan dan kerusakan, dapat dipisahkan

dari alat transportasi, diperlakukan sebagai satuan muat dan jika pindah kapal

tanpa harus dibongkar isinya.

Petikemas (container) adalah suatu kemasan yang dirancang secara khusus

dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk

menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya (Suyono

R.P, 2003:179).

2. Ukuran petikemas

Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) telah menetapkan

ukuran-ukuran dari petikemas sebagai berikut :

a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)

Ukuran luar : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau

: 6.058 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam : 5.919 x 2.340 x 2.380 m

Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm

Pay load : 22,1 ton

b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau

: 12.192 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam : 12.045 x 2.309 x 2.379 m

Kapasitas : Cubic Capacity : 67,3 Cbm

Page 27: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pay load : 27,396 ton

c. Container 40’ High Cube Dry

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 9’6”(l) atau

: 12.192 x 2.438 x 2.926 m

Ukuran dalam : 12.056 x 2.347 x 2.684 m

Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm

Pay load : 29,6 ton

Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatan kapal petikemas

dinyatakan dalam TEU (Twenty Footer Equivalent Unit) dan FEU (Forty Footer

Equivalent Unit). Oleh karena itu, ukuran standar dari petikemas dimulai dari

panjang 20 feet, untuk satu petikemas 20 feet dinyatakan sebagai 1 TEU (Twenty

Footer Equivalent Unit) dan petikemas 40 feet dinyatakan dengan 2 TEU (Twenty

Footer Equivalent Unit) atau 1 FEU (Forty Footer Equivalent Unit).

Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) memberikan

ketentuan mengenai petikemas (freight container) sebagai berikut :

b. Berbentuk tetap, cukup kuat untuk dipakai berkali-kali.

c. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda

transportasi, dengan baik mengisi diantaranya.

d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah diisi dan dikosongkan.

e. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk segera dipakai terutama

untuk memindahkan dari moda transportasi yang satu ke moda transportasi

yang lain.

f. Mempunyai isi bagian dalam 1m3 (35,8 cu.ft) atau lebih.

Page 28: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

E. Jenis Jenis Petikemas

Petikemas dapat dibagi dalam enam kelompok, yaitu:

1. General Cargo

General cargo container adalah petikemas yang dipakai untuk mengangkut

muatan umum (general cargo), misal : kayu, kain, rotan, marmer, gerabah,

handicraft, dll. Petikemas yang termasuk dalam general cargo adalah :

a. General purpose container

Merupakan petikemas yang digunakan untuk mengangkut barang-

barang atau muatan umum (general cargo), barang yang tidak perlu

penanganan khusus dalam pengiriman.

b. Open-side container

Merupakan petikemas yang bagian sampingnya terdapat pintu yang

dapat dibuka untuk memasukkan dan mengeluarkan barang yang karena

ukuran atau beratnya lebih mudah dimasukkan atau dikeluarkan melalui

samping petikemas.

c. Open-top container

Merupakan petikemas yang bagian atasnya dapat dibuka agar barang

dapat dimasukkan dan dikeluarkan lewat atas. Tipe petikemas ini diperlukan

Page 29: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

untuk mengangkut barang berat yang hanya dimasukkan lewat atas dengan

menggunakan derek (crane).

d. Ventilated container

Merupakan petikemas yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi

udara dalam petikemas yang diperlukan oleh muatan tertentu, khususnya

muatan yang mengandung kadar air tinggi.

2. Thermal

Thermal container adalah petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu

untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk kelompok thermal adalah :

a. Insulated container

Merupakan petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi

agar udara dingin dalam petikemas tidak merembes keluar, misal : minuman

dingin.

Page 30: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Reefre container

Merupakan petikemas yang dilengkapi mesin pendingin untuk

mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang diperlukan

bagi barang yang mudah busuk, misal : buah-buahan, sayuran, daging.

c. Heated container

Merupakan petikemas yang dilengkapi dengan pemanas agar udara di

dalam petikemas dapat diatur pada suhu panas yang di inginkan, misal : hewan

dan makanan kering.

3. Tank

Tank container adalah tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas

yang digunakan untuk muatan cair (bulk liquid) maupun gas (bulk gas), misal :

minyak dan gas bumi.

4. Dry bulk

Dry bulk adalah general purpose container yang dipergunakan khusus

untuk mengangkut muatan curah. Untuk memasukkan muatan melalui lubang

bagian atas petikemas sedangkan mengeluarkan muatan melalui lubang atau pintu

Page 31: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

di bagian bawah petikemas, misal : beras, biji gandum, pupuk urea, gula pasir,

bahan baku plastik, kedelai.

5. Platform

Platform container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar.

Petikemas yang termasuk jenis platform adalah :

a. Flat rack container

Flat rack container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar

dengan dinding pada ujungnya. Flat rack container dapat dibagi dua, yaitu :

1) Fixed and type : dinding pada ujungnya tidak dapat dibuka atau dilipat.

2) Collapsible type : dinding pada ujungnya dapat dilipat agar menghemat

ruangan saat diangkut dalam keadaan kosong.

b. Platform based container

Platform based container atau juga disebut artificial tween deck adalah

petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja dan apabila diperlukan

dapat dipasang dinding. Biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai

Page 32: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

lebar dan tinggi yang melebihi petikemas yang standar International Standart

Organitation (ISO), misal : alat-alat pengecoran mesin.

6. Specials

Specials container adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan

tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak (cattle container) atau muatan

kendaraan (auto container).

F. Status Petikemas

Dalam pengangkutan petikemas dari suatu negara satu ke negara lainnya,

petikemas mempunyai dua status (Suyono, 2003:188) yaitu :

1. Full Container Load (FCL)

FCL adalah shipper menggunakan satu atau lebih petikemas untuk

digunakan mengirim barangnya sendiri. Status ini mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

a. Petikemas berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee.

b. Petikemas diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) atau dapat

melalui perantara forwarder dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di

container yard (CY) pelabuhan muat.

Page 33: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Di pelabuhan bongkar petikemas di ambil oleh consignee di container yard

(CY) dan di un-stuffing oleh consignee.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan

barang yang ada dalam petikemas.

Gambar 2.1 Status Petikemas FCL

FCL/FCL

Sumber : (Suyono, 2003:189)

Alur dari perjalanan petikemas status FCL/FCL (House to House) dari

gambar diatas sebagai berikut :

a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab hingga container yard di pelabuhan.

b. Kewajiban dari shipper di pelabuhan muat adalah mengambil (pick up)

petikemas kosong, stuffing dan haulage container yang sudah berisi ke CY di

pelabuhan.

c. Kewajiban dari consignee di pelabuhan bongkar adalah mengambil petikemas

dari CY di pelabuhan, haulage dan un-stuffing di tempatnyadi CFS dan

reposition MT container ke depot.

SHIPPER CONSIGNEE MODA

ANGKUTAN FCL FCL

CY CFS

Page 34: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Less Than Container Load (LCL)

LCL adalah shipper mengkonsolidasi/mencampur barangnya dengan

barang shipper lain dalam satu petikemas. Status ini mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Petikemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan kepada beberapa

consignee.

b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk (kosong) dan diisi (stuffing) di

container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.

c. Di pelabuhan bongkar, petikemas di un-stuffing di CFS oleh perusahaan

pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan

breakbulk.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan

barang yang ada dalam petikemas.

Gambar 2.2 Status Petikemas LCL

FCL/LCL

LCL/FCL

SHIPPER

CONSIGNEE MODA

ANGKUTAN LCL FCL

CY CFS

SHIPPER

SHIPPER

SHIPPER CONSIGNEE

CONSIGNEE

CONSIGNEE

MODA

ANGKUTAN FCL LCL

CY CFS

Page 35: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

LCL/LCL

Sumber : (Suyono, 2003:189)

Alur dari perjalanan petikemas status LCL/LCL (Pier to Pier) dari gambar

di atas sebagai berikut:

a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di

CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan ke consignee di CFS dari

pelabuhan bongkar.

b. Terdapat beberapa kombinasi dari FCL dan LCL dari pengiriman dan

penerimaan barang seperti FCL/LCL atau sebaliknya LCL/FCL.

G. Tanda Pengenal Petikemas

Tanda pengenal petikemas untuk mengenali sebuah yang dinyatakan di dalam

B/L dan semua dokumen-dokumen dipakai pengenal yang terdiri dari huruf dan angka

yang disebut marking code. Pengaturan marking code ditentukan oleh International

Standard Organitation (ISO) sebagai berikut (Suyono, 2003:190) :

Kode pemilik (owner code) : 4 huruf

Nomor seri (serial number) : 6 angka

Nomor periksa (check number) : 1 angka

Kode negara (country code) : 3 huruf

Ukuran dan tipe (size and type) : 4 angka

SHIPPER

MODA

ANGKUTAN LCL LCL

CY CFS

SHIPPER

SHIPPER

CONSIGNEE

CONSIGNEE

CONSIGNEE

Page 36: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Contoh nomor petikemas.

DLCU 167435 – 3

(1) (2) (3)

RIX 2 3 1 5

(4) (5) (6)

Keterangan:

1) Kode pemilik : petikemas Djakarta Lloyd

2) Nomor seri : 16 : ukuran petikemas

1 : kode closed container

6 : kode petikemas 20 feet

7435 : nomor petikemas

3) Nomor pemilik : 3

Dipergunakan untuk memeriksa kebenaran nomor seri

4) Kode negara : RIX = Indonesia

5) Ukuran petikemas : 2 3

2 : kode petikemas 20 feet

3 : kode tinggi petikemas 8’6”

6) Tipe Petikemas : 1 5

1 : kode untuk closed ventilated container

5 : kode untuk mechanical ventilated

Angka digit petikemas dari tipe petikemas:

0 – closed container

1 – closed container, ventilated

2 – insulated container

3 – refrigerated container

Page 37: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4 – refrigerated container, removable equipment

5 – open top container

6 – platform

7 – tank container

8 – bulk container, cattle container, etc.

9 – air container

H. Packing

Packing merupakan kegiatan membungkus barang ekspor dengan

menggunakan berbagai jenis alat bungkus sesuai dengan kebutuhan keamanan barang

(Suyono, 2003:162). Syarat pembungkusan barang harus memenuhi 3K yaitu

keamanan, keaslian, kepuasan.

Jenis bungkusan yang diperlukan untuk membungkus barang yang dapat

merupakan kesatuan atau dalam jumlah yang banyak tergantung dari :

1. Sifat dan jenis dari barang

2. Volume

3. Berat

4. Jumlah barang

5. Jenis barang

6. Cara pengiriman

7. Tujuan terakhir barang yang diangkut

Page 38: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Secara umum, jenis bungkusan yang diperlukan dalam berbagai muatan adalah

sebagai berikut :

1. Karung

Bahan karung dapat menekan isi yang dalam tetapi tidak melindungi

kerusakan yang datang dari luar. Bahan karung dapatdigunakan untuk muatan

misal : pupuk, beras, jagung, gula, kopra, kopi, dan sebagainya.

2. Fiber dan karton

Bahan fiber dan karton dapat menahan tekanan dan bantingan secara

umum akan terjadi dalam pengangkutan. Bahan fiber dan karton relatif murah dan

ekonomis. Sesuai dari sifat isi barang yang di dalamnya, bahan karton

disesuaikan dengan kekuatan dan ukuran yang dipakai.

3. Peti kayu

Peti kayu merupakan bahan bungkus yang paling baik dengan dinding-

dindingnya cukup kuat untuk menahan isi maupun tekanan dari luar. Peti kayu

paling sesuai untuk pengangkutan barang secara konvensional, tahan terhadap

panas atau kelembaban. Barang di dalamnya dapat terlindungi dengan lapisan-

lapisan pelindung, seperti : lapisan plastik, kertas minyak, dan sebagainya.

I. Shipping Mark

Shipping mark merupakan tanda pengenal barang ekspor (Suyono, 2003:163).

Dalam pemberian shipping mark harus diperhatikan letak dari merk barang dan segala

keterangan yang sesuai keadaan barang dan perlu ditulis secara berurut, sebagai

contoh:

Page 39: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1. Initial atau kependekan : RPS

2. Nomor Referensi : A. 427295

3. Tujuan : JAKARTA

4. Nomor Pembungkus : 1/25

Gambar 2.3

Shipping Mark

Sumber : (Suyono, 2003:163)

Gambar 2.4

Beberapa handling symbol dalam shipping mark

Sumber : posting internet

R.P.S A.427295 JAKARTA 1/25

CargoHandling marks Standard shipping marks

Information marks

225 kg Made in japan

Page 40: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tujuan dari shipping mark adalah agar barang lebih mudah dikenal untuk

cepat mengenal barang dan karena itu dapat cepat sampai ke tempat tujuan. Dengan

demikian tulisan pada pembungkus harus jelas, karena pembungkus seolah berfungsi

sebagai dokumen:

1) Muatan curah, peralatan berat, mesin-mesin, dll.

2) Barang bernilai tinggi

3) Barang mudah rusak

4) Barang yang memerlukan pendinginan

5) Binatang ternak hidup

6) Muatan berbahaya

J. Stuffing

Stuffing merupakan proses penataan barang yang sudah di packing ke dalam

container dengan memberikan kode-kode yang sudah ditentukan dalam shipping mark

dan dihitung untuk dasar pembuatan packing list dan invoce. Ada beberapa cara

stuffing container (Suyono, 2003:198) :

1. Peti karton

Bila berat peti/karton tidak sama, maka peti/karton yang lebih berat

diletakkan dan disusun di bawah. Bila susunan peti kartonnya seragam, maka

tumpukan pertama disusun dari kanan ke kiri dan tumpukan dua dari kiri ke

kanan.

2. Muatan karung yang tidak dapat di palet

Susunlah karung pada tumpukan pertama dengan baris melintang

petikemas dan paling ujung membujur petikemas. Selanjutnya, pada tumpukan

Page 41: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kedua, dua baris melintang dimulai dari atas yang membujur dan yang paling

ujung disusun membujur.

3. Muatan drum/barrels

Drum atau barrel harus selalu disusun berdiri, selang satu baris

dipergunakan dunnage, mulai dari kiri ke kanan atau dari depan ke belakang.

Pergunakan dunnage diatas tumpukan/susunan pertama untuk mulai

tumpukan/susunan kadua. Untuk mengurangi broken space, gunakan alas papan

pada baris urutan ganjal agar benjolan drum tidak saling bersentuhan.

4. Muatan yang dipalet

Muatan diatas palet harus diikat kuat menggunakan ban, ikatan baja atau

plastik, dan diikat pada palet. Bila petikemas hanya diisi dengan satu atau dua

palet saja maka letakkan susunan palet di tengah-tengah petikemas dan diperkuat

letaknya dengan ganjal (chocking) agar muatan palet tidak bergoyang.

5. Muatan long length cargo

Muatan ini lebih baik menggunakan petikemas jenis flat-rack atau open-

top untuk memudahkan pemuatan dan pembongkarannya. Pasang chocking di

ujung-ujung petikemas. Agar mudah mengeluarkan muatan, gunakan dunnage

agar sling dapat mudah dimasukkan atau di-presling dahulu.

Page 42: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

DESKIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Umum Perusahaan

CV. Manggala merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Manufaktur

Furniture (Meubel). CV. Manggala juga merupakan perusahaan keluarga , pendiri

sekaligus pimpinan adalah Bapak Wiyadi Wangso Manggolo. Berawal dari usaha

perdagangan komoditi hasil pertanian, batik, dan kayu gelondongan untuk

kebutuhan pasar lokal. Karier dimulai tahun 1981 ketika mendapat kesempatan

untuk memasok kusen, daun pintu dan jendela ke sebuah perusahaan developer

yang terbiasa membuat rumah mewah untuk para pejabat khususnya di Jawa

Tengah. Pada tahun 1985 perusahaan ini mendirikan workshop pekerjaan kayu

untuk keperluan bangunan di Jatirejo dan depo penjualan kayu (sekarang

Manggala Java Art) di Jl. Klaten-Solo Km 3. Pada awal berdirinya CV. Manggala

memasok kebutuhan tersebut mencakup wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta dan

Semarang dengan merk dagang “Manggala Jati”.

CV. Manggala setelah beberapa tahun ini mengalami perkembangan, hal

ini terbukti dengan bertambahnya produk-produk furniture yang dihasilkan dan

order semakin meningkat. Pada tahun 1995 CV. Manggala mendirikan pabrik

meubel yang pertama di Klaten dengan nama “Manggala Jati” seluas 10.000 m2

dengan sistem terintegrasi mulai dari pengelolaan bahan baku, pengeringan kayu

untuk menghasilkan furniture yang berkualitas standar ekspor dan pada tahun ini

Page 43: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

juga CV. Manggala mendapatkan pesanan order dari mancanegara yaitu Australia

dan Belanda untuk Garden Teak Furniture dan Colonial Antique Furniture.

Seiring dengan perkembangan unit usaha furniture pada tahun 1998 CV.

Manggala mendirikan pabrik kedua di wilayah Jatirejo untuk dapat lebih

maksimal dalam menangani order yang telah berkembang ke beberapa negara

lainnya seperti di Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol,

Perancis, Singapore, Jerman, Italy, Carebian , Belanda, dan Polandia.

CV. Manggala untuk mendapatkan peluang-peluang baru yang ada dalam

kegiatan bisnisnya, dimana Klaten telah menjadi daerah tujuan buyer

mancanegara untuk produk-produk Indonesia furniture khususnya, maka di tahun

2001 CV. Manggala mendirikan unit usaha baru “Manggala Trade Center” yang

dikelola dibawah badan hukum “Manggala Java Art” dengan mendirikan

showroom seluas 1.000 m2 di Jl. Klaten-Solo Km 3 Central Java, No Telp / Fax :

+62-0272-325096, Email : [email protected] atau [email protected].

Website : www.manggalajavaart.com. “Manggala Trade Center” adalah pasar

global di era globalisasi ini yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan

bebas di wilayah Klaten dan sekitarnya.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini, selain untuk mencari

keuntungan juga diantaranya, adalah :

a. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran.

b. Mengembangkan kebutuhan konsumen.

c. Mengembangkan bakat dan kreativitas.

d. Memasarkan dan mengenalkan hasil industri meubel ke luar negeri.

e. Menjadi perusahaan furniture yang terpercaya dengan kualitas yang baik.

Page 44: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Stuktur Organisasi CV. Manggala Java Art

Struktur organisasi yang baik bertujuan untuk memudahkan mekanisme

kerja dan mencapai efektifitas serta efisiensi kerja. Struktur organisasi merupakan

wewenang dan tanggung jawab dari organisasi yang mengadakan kerja sama

untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun struktur organisasi pada CV. Manggala

Java Art adalah sebagai berikut:

2) Direktur Utama

a. Bertanggung jawab terhadap dalam kelangsungan hidup perusahaan.

b. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

c. Memimpin perusahaan agar dapat berjalan lancar.

d. Bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan.

3) Sekretaris Umum

a. Bertanggung jawab kepada direktur utama.

b. Membuat surat-surat keadministrasian perusahaan.

c. Membuat laporan kemajuan perusahaan.

d. Mencatat hasil laporan meeting atau pertemuan direksi.

4) Sekretaris Gudang

a. Membuat laporan stock barang bahan dan barang jadi tiap akhir bulan atau

setiap dibutuhkan.

b. Mencatat transaksi pembelian ke dalam buku harian pembelian bahan.

c. Membuat tanda terima pembelian bahan dan dilampiri dengan surat jalan

dari supplier.

d. Mencatat surat masuk atau telephon yang berkenaan dengan pemasaran

konsumen.

e. Menyerahkan laporan pemesanan kepada menajer produksi.

Page 45: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

5) Keuangan Umum dan Personalia

a. Mencatat setiap transaksi kas di perusahaan ke dalam buku harian kas.

b. Melaksanakan pengganjian karyawan.

c. Menyusun neraca dan laporan rugi laba atas kemajuan perusahaan.

d. Membantu absensi harian karyawan dengan memperhatikan surat ijin yang

bersangkutan.

e. Memantau surat keluar masuk perusahaan.

6) Manajer Produksi

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dari great untuk

menentukan kelas kayu sampai barang masuk ke dalam container.

b. Bertanggung jawab terhadap keoptimalan kinerja perusahaan.

c. Merencanakan dan melaksanakan strategi produksi dalam rangka

memenuhi pemesanan konsumen.

d. Melakukan evaluasi hasil produksi.

e. Menangani permasalahan yang dapat menghambat produksi.

7) Manajer Barang Antic

a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas

produk barang antic.

8) Garden Furniture

a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas

produk garden furniture.

9) Manajer Pemasaran

a. Bertanggung jawab terhadap pemasaran hasil produksi, mempromosikan

serta mendistribusikan produk.

b. Bertanggung jawab untuk menjaga relasi perusahaan.

Page 46: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Bertanggung jawab mengembangkan merek.

10) Bagian Proses Produksi

a. Mengawasi dan mengontrol proses produksi.

b. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.

c. Menangani permasalahan yang dapat menghambat proses produksi.

11) Bagian Teknisi Permesinan

a. Mengawasi dan mengontrol mesin-mesin produksi.

b. Membagi pekerjaan sesuai dengan ukuran kebutuhan mesin dengan

memperhatikan keefisienan.

c. Meminimalisir kecelakaan kerja akibat pekerjaan permesinan.

Page 47: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

STRUKTUR ORGANISASI

CV. MANGGALA JAVA ART

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : CV. Manggala Java Art, 2011

Direktur Utama

Sekretaris :

· Umum · Order/ Gudang · KU & Personalia

Manajer

Produksi

Manajer :

· Barang antic · Garden furniture · Pemasaran

Bagian Proses Produksi Bagian Tekinisi Permesinan

Page 48: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Deskripsi Geografis dan Administrasi

CV. Manggala terletak di Jl. Klaten-Solo Km.3 Klaten 57465, Jawa

Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 1.000 m2 yang digunakan untuk

kegiatan pemasaran produk. Sedangkan produksi kegiatan pembuatan produk CV.

Manggala terletak di Jl. Diponegoro (bypass) Mojayan Klaten 57466, Jawa

Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan

9.000 m2 dan di Jl. Ngaran Trucuk Km.1 Jatirejo, Trucuk, Klaten 57467, Jawa

Tengah dengan areal seluas 5.000 m2 Telp/Fax : +62 272 325096, 324808,

322622. Dalam pemilihan lokasi CV. Manggala memiliki pertimbangan-

pertimbangan dalam memilih lokasi sebagai tempat produk perusahaan dan

pemasaran produk yaitu :

a. Lokasi

Lokasi perusahaan sangat strategis karena dekat dengan jalan raya

untuk mempermudah penerimaan dan pengiriman produk dan juga dilalui

banyak orang.

b. Tenaga Kerja

Tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas merupakan

faktor terpenting dalam memilih lokasi produksi serta dapat membantu

perusahaan untuk mewujudkan cita-citanya dalam mencapai keuntungan yang

maksimal. CV. Manggala dalam menentukan tenaga kerja dengan mengambil

kebijaksanaan dengan menitikberatkan pada penarikan tenaga kerja dari

lingkungan sekitar perusahaan. Hal ini dilakukan karena di daerah sekitar

banyak tenaga kerja yang sudah terampil dan terlatih dalam menangani

pembuatan meubel kayu jati, sehingga perusahaan tidak perlu mendidiknya

dari awal.

Page 49: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Lingkungan Masyarakat

Ketersediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala

konsekuensi yang bersifat positif maupun negatif terhadap keberadaan suatu

perusahaan merupakan syarat untuk dapat tidaknya suatu perusahaan

didirikan. Hal ini tidaklah sulit bagi CV. Manggala untuk diterima dengan

baik oleh masyarakat karena keseluruhan kegiatan industri tidak merugikan

maupun masyarakat, baik dalam hal keamanan, perekonomian, dan

sebagainya. Bahkan industri meubel dapat menampung tenaga kerja dari

masyarakat sekitar.

d. Sistem Pemberian Gaji

1. Upah Harian

Pengupahan ini diberikan kepada karyawan seminggu sekali pada hari

Sabtu sesuai jumlah hari bekerja dalam satu minggu.

2. Upah Bulanan

Pengupahan yang diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan sesuai

jumlah hari bekerja dalam satu bulan.

3. Upah Lembur

Sistem pengupahan ini dihitung dengan ketentuan berapa banyak

karyawan menghasilkan atau menyelesaikan pekerjaannya. Juga yang

bekerja lebih dari jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

4. Upah Borongan

Pengupahan ini diberikan pada akhir minggu bagi tenaga kerja borongan

sesuai dengan jumlah hasil kerja mereka dalam satu minggu.

Page 50: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

e. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan pada CV. Manggala setiap harinya bekerja selama

tujuh jam, yaitu mulai pada jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB

dengan selang waktu istirahat satu jam, yaitu jam 12.00 WIB sampai dengan

jam 13.00 WIB. Untuk hari Minggu dan hari-hari nasional lainnya libur.

f. Jaminan Sosial

CV. Manggala selain membuka kesempatan kerja, memberikan upah

juga memberikan jaminan sosial. Adapun jamian sosial yang diberikan oleh

CV. Manggala adalah sebagai berikut :

1. Jaminan Kesehatan

Jaminan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu berupa

bantuan biaya pengobatan yang terjadi akibat kecelakaan kerja.

2. Rekreasi

Rekreasi ini diadakan tiap tahun sekali oleh perusahaan dengan tujuan

mempererat hubungan antar karyawan dengan pimpinan perusahaan

maupun sesama rekan kerja.

3. Tunjangan Hari Raya

Tunjangan ini diberikan oleh perusahaan satu tahun sekali yang berupa

uang dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Tenaga kerja borongan lima belas hari kerja.

b) Tenaga kerja tetap sebesar sepuluh hari kerja dan ditambah pinjaman

sepuluh ribu.

Page 51: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

5. Profil Sumber Daya Manusia CV. Manggala Java Art

CV. Manggala memiliki beberapa karyawan yang dapat dikelompokkan

berdasarkan tingkat usia sebagai berikut :

Tabel 3.1

Distribusi Usia Karyawan CV. Manggala Java Art

No Kelompok Usia Jumlah Karyawan

1 17 – 20 145

2 20 – 40 187

3 50 – 60 68

Sumber : CV. Manggala Java Art, 2011

Berdasarkan tabel di atas, kondisi karyawan pada CV. Manggala Java Art

jika dilihat berdasarkan tingkat usia sebagian besar berusia 20 – 40 tahun yaitu

berjumlah 187 orang dari 400 karyawan. Hal tersebut dimaksudkan untuk

meningkatkan produktivitas serta kualitas pelayanan dalam bisnis furniture,

mengingat perusahaan pesaing yang semakin banyak bermunculan. Usia antara

20–40 tahun merupakan usia paling produktif pada manusia, disamping fisik kuat,

masih kreatifitas dan ide-ide lebih mudah tergali dan tersalurkan demi kemajuan

perusahaan tersebut.

6. Produk Yang Dihasilkan

CV. Manggala dalam produksinya menghasilkan beberapa jenis furniture

antara lain :

a. Indoor furniture, seperti : meja, buffet, almari, tempat sampah, rak majalah,

rak sepatu, meja telephon, TV stand, sofa, meja makan, tempat tidur, meja

rias, dan lain-lain.

Page 52: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Outdoor furniture, seperti: kursi panjang, kursi malas, meja taman, dan lain-

lain.

7. Bahan Baku

a. Bahan baku yang digunakan CV. Manggala Java Art 100% menggunakan

kayu jati yang terdiri:

1) Kayu jati kampung (lokal)

2) Kayu jati perhutani (pemerintah)

Segi keindahan dari suatu produk yang dihasilkan bentuk cenderung lebih

sederhana (simple) dan tidak terdapat ukiran, namun tetap menarik. Produk

yang dihasilkan CV. Manggala memiliki 4 klasifikasi yaitu :

1) Kualitas 1

Biasanya kayu jati kualitas satu ini tidak terdapat bagian mata (serat

berbentuk bulat) pada produk dan kayu berwarna merah.

2) Kualitas 2

Biasanya pada permukaan produk memiliki mata (serat yang berbentuk

bulat) dan kayu berwarna merah.

3) Kualitas 3

Pada permukaan memiliki mata (serat berwarna merah) dan kayu berwarna

putih dan merah.

4) Kualitas 4

Biasanya untuk produk tidak memandang klasifikasi dari pengkategorian

kualitas di atas.

b. Bahan Baku Pembantu

Bahan baku pembantu pembuatan meubel adalah pewarna, pliteur, baut,

lem kayu, mur baut, sekrup, obat HCL, dan sebagainya. Dimana bahan ini

Page 53: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

hanya digunakan sebagai bahan pembantu dari bahan utama untuk

menghasilkan produk yang optimal.

c. Penanganan Bahan

Penanganan bahan dalam proses produksi yang dilaksanakan merupakan

proses produksi yang merubah atau memproses bahan baku guna menjadi

produk jadi (finished goods product) yang siap didistribusikan pada

konsumen, adapun kegiatan penanganan bahan :

1) Pengangkutan bahan baku sejak dari penerimaan ke tempat pemeriksaan

bahan baku.

2) Pengangkutan ke gudang penyimpanan.

3) Bahan baku akan diproses dari logistic ke tempat pembahanan sampai

finishing.

4) Bahan baku setelah diproses menjadi barang jadi kemudian dimasukkan ke

gudang barang jadi.

5) Kemudian barang jadi akan dimasukkan ke gudang pemasaran dan

didistribusikan kepada konsumen.

8. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan CV. Manggala Java Art melalui beberapa

tahapan-tahapan yang cukup detail memaksimalkan kualitas produk sebelum

dipasarkan, dan memenuhi kualitas produk yang baik. Sebelum melakukan

produksi tahap pertama, yaitu :

a. Pencarian kayu, dilakukan dengan 2 tahap:

1) Oleh rakyat : biasanya kayu telah dipersiapkan supplier yang berasal dari

desa (Gunung Kidul dan Ciamis).

Page 54: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Oleh pemerintah : kayu didapat dari perhutani melalui pelelangan oleh

pemerintah. Sistem pembelian kayu sebelum dibawa untuk diproduksi

yaitu kayu dipilih terlebih dahulu kemudian kayu di booking, dan setelah

itu kayu diantar ke pabrik beserta pelunasan administrasi.

b. Penggergajian

Kayu dipotong sesuai dengan ukuran setelah itu kayu ditumpuk

menjadi satu kotakan berbentuk kubus (2,5cm - 3,5cm), dijemur (maksimal 1

bulan), dan yang terakhir kayu dioven dengan kelembabannya 70C - 120C.

c. Pembahanan

Kayu disiapkan sesuai dengan komponen yang dipesan.

d. Perakitan

Proses perakitan semua komponen yang sudah dipotong sesuai dengan

model yang akan dibuat, kemudian dirakit menjadi satu rangkaian sesuai

bentuk produk yang diinginkan.

e. Teatment

Penyamaan warna / tekstur sebelum finishing.

f. Finishing

Proses finishing yang dilakukan CV. Manggala Java Art ada 5 macam,

yaitu :

1) Finishing natural

Finishing ini yang dilakukan dengan membersihkan produk un-finishing.

2) Finishing pliteur

Finishing ini yang dilakukan dengan memberikan polesan dengan

menggunakan bahan spirtus dan pewarna.

Page 55: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3) Finishing melamin

Finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan tiner.

4) Finishing duko

Finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan cat.

5) Finishing antic

Finishing ini dilakukan dengan proses pewarnaan soda api.

Adapun tahapan yang harus dilalui dalam proses finishing sebagai

berikut :

1) Pendempulan

2) Pengamplasan

3) Pengobatan

4) Pewarnaan awal

5) Pengamplasan halus

6) Pewarnaan akhir

7) Pliteur

g. Quality Control

Kegiatan yang dilakukan untuk menyortir sebelum pengepakan dan

mengontrol atau memeriksa produk sudah layak serta belum dengan standard

product export bermutu tinggi.

h. Packing

Proses terakhir dari keseluruhan proses produksi sampai akhirnya

produk siap dipasarkan, proses ini meliputi :

1) Dibersihkan dengan lap dan dispray.

2) Ada 2 metode yang digunakan CV. Manggala Java Art saat melakukan

packing produk, yaitu :

Page 56: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

a.) Produk un-finishing, terlebih dahulu di packing dengan

foamsit/sterofom dan atap (atas barang) dilapisi dengan gabus serta

setiap siku dilapisi dengan corner dengan tujuan agar barang tahan

benturan kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan

ketebalan lima play.

b.) Barang finishing (knock down), terlebih dahulu di packing dengan

kertas minyak dengan tujuan agar barang tersebut tidak melekat pada

bahan pembungkus serta bagian top barang dilapisi dengan gabus

kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan ketebalan lima

play.

3) Setelah proses pembungkusan selesai langkah selanjutnya yaitu pelebelan

yang terdiri dari gambar produk, nama barang, ukuran dan kode barang.

9. Peralatan Produksi

Berbagai alat yang biasanya digunakan dalam proses produksi CV.

Manggala Java Art, yaitu :

a. Mesin Bandsaw

Mesin bandsaw adalah gergaji yang berbentuk selendang yang

digunakan untuk memotong atau membelah kayu.

b. Mesin Oven

Mesin oven adalah tempat untuk pengeringan kayu yang mampu

menampung 15 – 20 palet kayu dengan panas yang tinggi agar kayu tidak

mengembang. Pengeringan dilakukan selama 2 – 3 minggu.

c. Mesin Diesel

Mesin diesel adalah mesin untuk pembangkit tenaga listrik.

Page 57: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d. Mesin Laminasi

Mesin laminasi adalah mesin yang berfungsi sebagai tempat

pengeliman dan pengeringan.

e. Mesin Sanding Master

Mesin sanding master adalah mesin yang berfungsi sebagai mesin

pengamplas atau penghalusan kayu, mesin ini dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Mesin sanding master vertical

2) Mesin sanding master horizontal

f. Mesin Bor

Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, baik

lubang sambungan, lubang paku, maupun untuk membuat aksessories.

g. Mesin Murtizer

Mesin murtizer adalah mesin yang digunakan untuk membuat alur

lubang berbentuk lonjong dengan gerakan kerja pemakanan bolak-balik.

h. Mesin Spindle

Mesin spindle adalah alat yang digunakan untuk membuat lengkungan

pada bidang diagonal papan.

i. Mesin Tenon

Mesin tenon adalah mesin yang yang memiliki prinsip kerja mata pahat

berputar pada arah tertentu, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan purus

sambungan.

j. Mesin Router

Mesin router adalah mesin yang berfungsi untuk membuat profil daun

meja, sudut kursi, dan lain-lain. Komponen yang dibentuk bisa lurus, bengkok

dan lingkaran.

Page 58: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

k. Serut

Serut adalah alat yang berfungsi untuk membuat ketebalan papan

menjadi sama tebal.

l. Cyrcle

Cyrcle adalah alat yang berfungsi untuk memotong atau membelah

papan.

m. Bubut

Bubut adalah alat yang berfungsi untuk membuat komponen-

komponen yang berbentuk bulat memanjang.

n. Radial Drim Saw

Radial drim saw adalah alat yang berfungsi untuk memotong dimana

potongan tersebut nantinya digunakan untuk membuat sambungan.

o. Jig Saw

Jig saw adalah alat yang berfungsi untuk membuat lubang dari

komponen yang diukir atau komponen kecil-kecil.

p. Alat Pembantu

Alat pembantu adalah alat yang berfungsi dalam menunjang

kelancaran proses produksi diantanya yaitu :

1) Meteran

2) Pensil

3) Palu

4) Pasah

5) Tatah

6) Gergaji

7) Kunci-kunci

Page 59: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

8) Pelamik

9) Grenda

10) Spray

10. Tujuan Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Tujuan pemasaran setiap perusahaan yaitu memasarkan

produk yang dihasilkan secara internasional, dari pemasaran tersebut perusahaan

mampu melakukan pemasaran global, sehingga perusahaan tidak hanya

tergantung pada pasar domestik.

Dalam hal ini, CV. Manggala Java Art lebih memfokuskan pada

pemasaran produknya dengan mencari pangsa pasar baru di pasaran internasional.

Dari pemasaran tersebut maka, produk yang dihasilkan CV. Manggala Java Art

harus mampu memenuhi selera konsumen dan memberikan pelayanan yang

memuaskan.

Daerah pemasaran yang ditinjau oleh CV. Manggala Java Art adalah

Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore,

Jerman, Italy, Carebian, Belanda, dan Polandia.

11. Volume Penjualan

Volume penjualan CV. Manggala Java Art selama tahun 2010 sampai

2011 mengalami penurunan yaitu dari 5817 (jumlah barang yang di ekspor) turun

menjadi 2154 (tahun 2011). Hal tersebut terjadi karena perusahaan pada tahun

2011 kurang memperhatikan pentingnya strategi pemasaran daripada tahun

sebelumnya sehingga perusahaan hanya mengandalkan buyer lama saja untuk

kegiatan ekspornya.

Page 60: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Keberhasilan penjualan perusahaan ditentukan oleh strategi pemasaran.

Besar kecilnya penjualan merupakan indikasi dan keberhasilan perusahaan dalam

menerapkan strategi pemasaran.

Volume penjualan CV. Manggala Java Art dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Volume Penjualan CV. Manggala Java Art

No. Nama Produk 2010 2011

1. Produk Chair 1629 1116 2. Produk Table 558 179 3. Produk Dreesoir 614 101 4. Produk Falcon 481 320 5. Produk Typhoon 158 101 6. Produk Bench 1068 75 7. Produk Bookcase 1309 262

Jumlah 5817 2154

Sumber : CV. Manggala Java Art

B. Pembahasan

1. Tahapan – Tahapan Proses Stuffing CV. Manggala Java Art

Stuffing merupakan proses memasukkan dan menata barang ekspor yang

telah di packing ke dalam container (Suyono, 2003:198). Stuffing merupakan

kegiatan penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan ekspor sebelum barang

tersebut dikirim melalui jasa Freight Forwading/EMKL. Pada prinsipnya tujuan

stuffing adalah mengoptimalisasikan sebuah container. Sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang ekspor dikatakan maju dan berkembang apabila mampu

meningkatkan kegiatan ekspornya dan mengoptimalisasikan penataan barang ke

dalam container. Dengan pernyataan diatas, perusahaan CV. Manggala Java Art

Page 61: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

menekankan kegiatan ekspornya meningkat, sehingga kegiatan stuffing untuk

mengoptimalisasikan barang ke dalam container juga meningkat.

Stuffing yang baik (Sudijono, SH, Sarjiyanto, SE. 2010) adalah:

a) Memaksimumkan kapasitas container

b) Pembagian berat yang rata

c) Peraturan umum pemuatan barang dalam carton harus diperhatikan

d) Penataan yang berat dibawah sedangkan yang ringan diatas

e) Pengaturan ruang kosong ditempatkan diatas

f) Kemasan yang mudah pecah jangan tertekan dinding

g) Susunan jangan rubuh menimpa pintu container

h) Muatan berbahaya harus diperhatikan

i) Peraturan special cargo harus diperhatikan

j) Apabila terpaksa terdapat ruang kosong di samping, maka harus di dunnage

(diganjal) dan penyusunannya harus di selang-seling (zigzag).

Adapun manfaat kegiatan stuffing yang efektif bagi CV. Manggala Java

Art adalah :

a. Perlindungan lebih baik dari kerusakan barang ekspor.

Penataan barang harus memperhatikan panjang, lebar, dan tinggi

barang serta berat setiap barang. Dengan pernyataan diatas, penataan yang

tepat dilakukan dengan cara membagi rata berat barang, menyusun pola

stuffing yang rapi, dan menggunakan kemasan packing yang berkualitas

ekspor maka dimungkinkan tingkat kerusakan barang ekspor relatif kecil,

bahkan dapat mencapai 0 %.

Page 62: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Mengurangi biaya transportasi.

Penataan barang yang maksimal yaitu penataan barang rapi dan teratur

dengan memaksimalkan kapasitas container menandakan bahwa barang yang

masuk di dalamnya dapat masuk secara optimal, sehingga mengurangi biaya

booking container dan biaya trucking.

c. Memaksimalkan jumlah barang yang masuk dalam container sesuai dengan

purchase order

Penataan barang dalam container maksimal sesuai purchase order

yaitu dengan memperhitungkan perbandingan volume container dengan

volume barang muatan container sesuai dengan kapasitas container, sehingga

barang yang dimuat dapat maksimal sesuai dengan purchase order.

d. Menambah keuntungan perusahaan

Dari berbagai manfaat proses stuffing yang efektif diatas yaitu resiko

kerusakan barang yang relatif kecil, mengurangi biaya trucking dan dapat

memaksimalkan kapasitas container sesuai purchase order, maka perusahaan

dapat memperoleh keuntungan secara nyata dengan mendapatkan pembayaran

atas kegiatan ekspor yang maksimal, sehingga laba perusahaan meningkat,

serta secara tidak langsung dapat menjalin kerjasama yang baik dengan buyer.

Page 63: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berikut merupakan tahapan-tahapan proses kerja stuffing sebuah produk

furniture yang dilakukan oleh CV. Manggala Java art :

a) Pemeriksaan container seperti light test, bersih, bebas bau, kering, bebas

hama, pintu dapat ditutup dengan baik dan atap tidak berkarat atau berlubang.

b) Pemasangan slica gel/super dry dengan digantungkan ke dinding-dinding

container biasanya 12 buah.

c) Mengangkut barang di depan container dengan menggunakan handpalet

kemudian stuffing dimulai.

Page 64: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d) Barang yang dimuat dalam container harus diperhitungkan jumlahnya

berupa checklist yang dicatat oleh divisi internal perusahaan. Checklist ini

yang akan menjadi dasar pembuatan invoice dan packing list, untuk

diserahkan kepada freight forwarding.

e) Penataan barang ke dalam container dimulai dari bagian depan ditata

sesuai pola penyusunan.

f) Penataan barang terbagi rata beratnya, yang ringan diatas dan yang berat

dibawah.

Page 65: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

g) Penataan barang dalam container rapi dan teratur, bila ada ruang kosong

bagian samping dan tengah harus di dunnage (diganjal) agar barang dalam

container tidak bergoyang (aman dalam perjalanan).

h) Memaksimalkan kapasitas container dengan mengoptimalisasi barang

yang masuk dalam container.

i) Mengoptimalisasikan barang yang dimuat dalam container dengan

megukur panjang, lebar, dan tinggi barang dibandingkan dengan panjang,

lebar , dan tinggi container.

Page 66: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

j) Mengoptimalisasikan pentaaan barang dalam container.

k) Barang sudah optimal masuk dalam container, bagian paling belakang

tumpukan barang tersebut harus diikat dengan tali (rafia), agar susunan barang

tidak rutuh menimpa pintu container.

l) Stuffing selesai, pintu container ditutup satu per satu untuk dilakukan

fumigasi.

Page 67: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

m) Setelah fumigasi selesai, pintu container ditutup kedua-duanya untuk

dilakukan proses penguncian container (sealing).

n) Contoh : kunci container (seal) hanya digunakan satu kali yang disertai

dengan kode/nomor dari kepabeanan.

o) Stuffing selesai, barang/muatan siap diangkut ke pelabuhan untuk

pengiriman ke negara tujuan.

Page 68: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tahapan-tahapan stuffing penting diperhatikan untuk menghasilkan

stuffing yang baik dan optimal serta kegiatan stuffing dapat dilakukan secara

efektif dan efisien.

1. Peralatan dan tenaga yang dibutuhkan dalam proses stuffing

a) Peralatan yang dibutuhkan dalam proses stuffing adalah tali rafia, serap

air, handpalet, forklift, buku & bolpoin pencatat.

b) Tenaga yang dibutuhkan dalam stuffing biasanya sebanyak 8orang dengan

distribusi berikut:

(1) 1 orang sebagai pencatat dalam bentuk checklist.

(2) 2 orang mengambil/mengangkat barang keatas container.

(3) 5 orang di dalam container (2 penyalur barang, 3 orang penata).

2. Waktu dan biaya

Waktu yang dibutuhkan pada saat stuffing tergantung kapasitas

container dan jumlah barang:

a) 20’ = 1 jam

b) 40’ standar = 1.5 jam

c) 40’ highcube = 2 jam

CV. Manggala Java Art saat melakukan kegiatan stuffing menggunakan

tenaga kerja sendiri dengan mengeluarkan biaya Rp 200.000,00 untuk setiap

tenaga kerja dengan upah harian. Biaya tersebut terhitung dari setiap kegiatan

stuffing per hari.

3. Hasil dari stuffing

a) Penataan barang di dalam container yang optimal.

b) Hasil perhitungan barang yang masuk ke dalam container berupa

checklist, digunakan untuk dasar penyusunan invoice & packing list.

Page 69: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Invoice & packing list kemudian diserahkan kepada freight forwarding

yang dipercaya untuk pengiriman barang.

4. Kegiatan Setelah Stuffing meliputi :

a) Fumigasi

Pemberian suatu zat kimia methyl bromide Gas (CH3BR) ke dalam

container yang berisi barang ekspor untuk mencegah hama dan bekteri yang

dapat mengakibatkan kerusakan selama pengangkutan, biasa untuk ekspor dari

bahan kayu.

Fumigasi dilakukan setelah stuffing selesai untuk container 40’high

cube diperlukan pemasukan zat sebesar 3 kg atau sebanyak 130 butiran zat

kimia methyl briomide Gas (CH3BR) dengan dosis 48 gram/m3 untuk 24 jam,

temperatur 210C, waktu yang dibutuhkan untuk proses fumigasi 15 menit

untuk fumigasi dengan tabung sebesar 3 kg, sedang fumigasi dengan

memasukkan butiran zat methyl briomide Gas ke dalam container sebanyak

130 butir yang ditempatkan dalam sebuah kantong, kegiatan fumigasi ini tidak

menunggu berapa waktu yang dibutuhkan.

b) Sealing

Penguncian container dengan menggunakan seal sekali pakai yang

menunjukkan keamanan container. Seal container disertai dengan kode/nomor

misal : AH80121 yang diterbitkan dari kepabeanan.

Page 70: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Metode memaksimalisasikan penataan barang dalam container yang

digunakan CV. Manggala Java Art

Dalam memaksimalisasi pengisian barang dalam container membutuhkan

suatu penerapan metode untuk mendapatkan suatu pola penyusunan barang yang

paling optimal. Semakin banyak barang yang masuk atau semakin sedikit sisa

ruang di dalam container, maka dapat dikatakan optimal. Untuk mengetahui

optimal atau tidaknya pengisian barang di dalam container, dapat dilakukan

dengan melihat dari banyaknya volume barang yang dapat masuk atau juga dapat

diketahui dari banyaknya sisa ruang di dalam container.

Adapun berbagai metode yang sederhana digunakan pada CV. Manggala

Java Art yaitu:

a. Menghitung perbandingan antara volume container dengan volume barang.

Perhitungan perbandingan antara volume container dengan volume

barang tersebut menghasilkan suatu perkiraan dan kemungkinan jumlah

barang yang masuk ke dalam container. Adapun perhitungannya dapat di

hitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah barang = Vc/Vb…………………………………..(1)

Keterangan:

Vc = Volume container

Vb = Volume barang (per box)

Dari perhitungan diatas dapat juga digunakan untuk dasar bagi

perusahan untuk menentukan kebijakan jenis container apa yang paling sesuai

dengan volume barang tersebut, apakah mengunakan container 20 feet, 40

feet, atau 40 feet high cube.

Page 71: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Sebagai contoh :

Coffee table 2dw MJA-1339, size 1290x380x420 mm, cubic meter :

0.283 M3/pcs, gross weight : 31 kg, nett weight : 28 kg, sejumlah 200pcs

(4pcs/box), maka container jenis apakah yang paling sesuai untuk jumlah

volume barang tersebut?

Jawab:

Jumlah barang = Vc/Vb

200 box = Vc/0.283M3

Vc = 56,6M3

Sesuai jumlah volume container sebesar 56,6M3, maka jenis container

yang paling sesuai adalah container 40 feet high cube. Dengan pertimbangan

bahwa volume barang pembagi tersebut adalah volume barang 4pcs belum

termasuk carton box. Sehingga volume container yang tersisa dimungkinkan

menjadi berkurang (penuh sesuai kapasitas container) karena ada penambahan

volume carton box.

b. Menentukan pengaturan posisi barang di dalam container.

Dalam menentukan pola pengisian barang ke dalam container yang

paling tepat memerlukan 2 hal sebagai pertimbangan, yaitu:

1) Persyaratan stuffing yang baik

Stuffing yang baik (Sudijono, SH, Sarjiyanto, SE. 2010) adalah:

a. Memaksimumkan kapasitas container

b. Pembagian berat yang rata

c. Peraturan umum pemuatan barang dalam carton harus diperhatikan

d. Penataan yang berat dibawah sedangkan yang ringan diatas

e. Pengaturan ruang kosong ditempatkan diatas

Page 72: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

f. Kemasan yang mudah pecah jangan tertekan dinding

g. Susunan jangan rubuh menimpa pintu container

h. Muatan berbahaya harus diperhatikan

i. Peraturan special cargo harus diperhatikan

j. Apabila terpaksa terdapat ruang kosong di samping, maka harus di

dunnage (diganjal) dan penyusunannya harus di selang-seling (zigzag).

2) Perbandingan ukuran container dengan ukuran carton box.

Perbandingan ukuran container dengan carton box meliputi

perbandingan panjang, lebar, tinggi masing-masing. Dari perbandingan

tersebut menghasilkan kemungkinan penataan posisi permukaan barang.

Dalam penelitian pada CV. Manggala Java Art pembahasan yang

diambil mengenai penataan barang dalam bentuk kotak yang

menggunakan kemasan carton box karena dalam hal ini CV. Manggala

Java Art bentuk barang yang dikemas tidak di batasi dengan hanya barang-

barang kemasan carton box saja, tetapi barang dapat dikemas dengan

menggunakan single face sesuai dengan bentuk barang, dengan demikian

barang setelah di packing tidak hanya berbentuk kotak.

Page 73: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Posisi permukaan barang dalam bentuk kotak (carton box) produk

furniture dapat dimungkinkan dengan 6 posisi dan diilustrasikan dengan

gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2 6 kemungkinan posisi permukan barang di dalam container

produk furniture

Sumber : pengamatan langsung dilapangan 2011.

Posisi permukaan barang dengan 6 kemungkinan di dalam container

untuk produk furniture dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) posisi barang berdiri dengan sisi T x L menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x T menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Page 74: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b) posisi barang tidur dengan sisi L x P menempel pada lantai dasar

container, dan sisi T x L menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

c) posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x L menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

d) posisi barang berdiri dengan sisi L x T menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x L menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

e) posisi barang tegak dengan sisi T x P menempel pada lantai dasar

container, dan sisi L x T menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

f) posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x T menempel pada dinding container baik kanan

atau kiri.

Contoh:

Contoh soal pada no 1 yaitu:

Coffee table 2dw model MJA-1339, size 1290x380x420 mm, cubic

meter : 0.283 M3/pcs, gross weight : 31 kg, nett weight : 28 kg sejumlah

200pcs (4pcs/box), dari jawaban soal no 1 bahwa container yang paling sesuai

untuk jumlah volume barang tersebut adalah container 40 feet high cube.

Bagaimanakah pengaturan posisi barang yang paling optimal di dalam

container, jika diketahui ukuran carton box = 142 x 42 x 53 cm ?

Page 75: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Jawab:

Dengan melihat ukuran carton box panjang = 142, lebar = 42, tinggi =

53 cm, untuk mengetahui bagaimanakah posisi permukaan barang di lantai

dasar container, terdapat beberapa langkah sebagai berikut:

1. Mengetahui perbandingan ukuran dalam container dan ukuran carton box.

Tabel 3.3 Perbandingan ukuran dalam container dengan

ukuran carton box Ukuran luar Ukuran dalam

No Jenis Ukuran carton box container 40 feet high

cube 1 Ukuran

Panjang 1420 mm 12032 mm

Lebar 420 mm 2352 mm Tingi 530 mm 2698 mm 2 Kapasitas M3 0,31 M3 76 M3

Dengan membandingkan ukuran baik panjang, lebar, dan tinggi antara

container dengan carton box dapat terlihat bagaimanakah posisi barang,

dengan pertimbangan sisi kanan dan kiri, sisi atas dan bawah bisa terisi penuh,

atau setidaknya susunan paling sedikit meninggalkan rongga sisa di dalam

container sesuai dengan persyaratan stuffing yang baik maka susunan yang

paling tepat adalah sebagai berikut:

a. Susunannya adalah:

1) Dengan memperhatikan faktor utama yaitu panjang container maka:

Perbandingan panjang container dengan panjang carton box

dapat disusun sebanyak 8 baris, dengan perhitungan sebagai berikut:

Panjang container/panjang carton box = 12032/1420

= 8,473

Page 76: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Dan sisa ruang = Panjang container – (8 x panjang carton box)

= 12032 – 11360

= 672 mm

Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan

memasukkan carton box ke dalam container dan selebihnya dilakukan

dunnage (diganjal).

2) Dengan perhatian kedua yaitu lebar container maka:

Lantai dasar mengunakan posisi (f) (pada Gambar 6

kemungkinan posisi permukaan barang di dalam container) yaitu:

posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x T menempel pada dinding container bagian

kiri.

Posisi permukaan barang seperti keadaan diatas maka di

peroleh:

a) Merbandingkan antara lebar container dengan lebar carton box,

sehingga permukaan barang dapat disusun 4 baris dengan

pertimbangan sisa ruang dapat dimaksimalkan dengan penggunaan

posisi (f) (pada Gambar 6 kemungkinan posisi permukaan barang

di dalam container). Dengan perhitungan sebagai berikut:

4 x lebar carton box = 4 x 420 = 1680 mm

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Page 77: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dan sisa ruang = lebar container – (4 x lebar carton box)

= 2352 – 1680 = 672 mm

b) Perolehan sisa ruang diatas yaitu: 672 mm, maka dapat ditutup

dengan menggunakan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6

kemungkinan posisi permukaan barang di dalam container) yaitu:

posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar

container, dan sisi P x L menempel pada dinding container bagian

kanan.

3) Dengan perhatian ketiga yaitu tinggi container, maka:

a) Dengan penataan barang posisi (f) (pada Gambar 6 kemungkinan

posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang

tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar container, dan

sisi P x T menempel pada dinding container bagian kiri.

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Page 78: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Di permukaan posisi di atas, maka dapat disusun carton box

sebanyak 4 baris yaitu perbandingan antara tinggi container

dengan tinggi carton box, dengan perhitungan sebagai berikut:

4 x tinggi carton box = 4 x 530 = 2120 mm

Dan sisa ruang = tinggi container – (4 x tinggi carton box)

= 2698 – 2120 = 578 mm

b) Perolehan sisa ruang yaitu: 578 mm, dapat ditutup dengan

menggunakan posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan posisi

permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang tegak

dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan sisi P

x L menempel pada dinding container bagian kiri, selebihnya

dilakukan dunnage (diganjal).

Dengan demikian pada bagian kiri container telah tersusun rapat

carton box.

c) Dengan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan

posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang

tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan

sisi P x L menempel pada dinding container bagian kanan.

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Page 79: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dengan permukaan posisi di atas, maka dapat disusun 6 baris yaitu

perbandingan antara tinggi container dengan lebar carton box,

dengan perhitungan sebagai berikut:

6 x lebar carton box = 6 x 420 = 2520 mm

Dan sisa ruang = tinggi container – (6 x lebar carton box)

= 2698 – 2520 = 178 mm

Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan

memasukkan carton box kedalam container dan selebihnya di

lakukan dunnage (diganjal). Dengan demikian pada bagian kanan

telah terisi rapat carton box.

d) Dengan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan

posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang

tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan

sisi P x L menempel pada dinding container bagian kanan.

Dengan permukaan posisi di atas, maka lantai atas dapat disusun 4

baris yaitu perbandingan antara lebar container dengan tinggi

carton box, dengan perhitungan sebagai berikut:

4 x tinggi carton box = 4 x 530 = 2120 mm

Dan sisa ruang = lebar container – (4 x tinggi carton box)

= 2352 – 2120 = 232 mm

Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container

Page 80: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan

memasukkan carton box kedalam container dan selebihnya di

lakukan dunnage (diganjal).

e) Beberapa susunan diatas dapat di ilustrasikan dalam gambar

sebagai berikut:

Gambar 3.3 penyusunan carton box dalam container

(samping kanan container) ( depan)

b. Jumlah carton box sebanyak:

1. Lantai 1 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box

2. Lantai 2 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box

3. Lantai 3 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box

4. Lantai 4 sebanyak = 48 carton box

Dengan perhitungan sebagai berikut:

a) 5 x 8 = 40 carton box

b) 1 x 8 = 8 carton box

5. Lantai 5 sebanyak = 4 x 8 = 32 carton box

6. Jumlah keseluruhan = 200 carton box

Dari jumlah tersebut telah memenuhi jumlah barang yang paling

optimal dalam penataan barang di dalam container.

Page 81: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1. Kegiatan stuffing pada CV. Manggala Java Art berdasarkan tahapan-tahapan

proses kerja stuffing sebuah produk furniture :

a. Pemeriksaan container.

b. Pemasangan slica gel/super dry.

c. Kegiatan stuffing dimulai.

d. Perhitungan jumlah barang dalam bentuk checklist.

e. Penataan barang sesuai dengan pola penyusunan.

f. Penataan barang terbagi rata beratnya.

g. Penataan barang dalam container rapi dan teratur.

h. Pemaksimalan kapasitas container.

i. Pegukuran panjang, lebar, dan tinggi barang dibandingkan dengan panjang,

lebar , dan tinggi container.

j. Pengoptimalisasian pentaaan barang dalam container.

k. Pengikatan tumpukan barang dengan tali (rafia).

l. Stuffing selesai.

m. Proses fumigasi.

n. Proses Sealing.

Page 82: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Metode memaksimalisasikan penataan barang dalam container yang digunakan

CV. Manggala Java Art ada 2 tahapan yaitu :

a. Menghitung perbandingan antara volume container dengan volume carton

box.

b. Pengaturan posisi barang didalam container

Dalam menentukan posisi barang di dalam container, CV. Manggala Java Art

mengacu pada 2 pertimbangan yaitu :

1) Persyaratan stuffing yang baik.

2) Perbandingan ukuran container dengan ukuran carton box meliputi

panjang, lebar, tinggi masing-masing.

B. Saran

1. Alur kerja tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java Art selama

proses stuffing berlangsung semua tenaga kerja bagian produksi dan packing ikut

serta dalam kegiatan stuffing, hal tersebut dapat mengurangi keefisienan dan

keefektifitasan dalam kegiatan stuffing. Dalam kenyataan di atas, hendaknya CV.

Manggala Java Art melakukan pengelolaan kinerja karyawan dengan membentuk

tim stuffing yang sesuai keahliannya agar dalam kegiatan stuffing dapat memenuhi

persyaratan minimal dan kriteria tenaga yang baik untuk keberlangsungan

kegiatan stuffing. Dengan pengelolaan tersebut maka kegiatan produksi dan

packing tetap berlangsung dengan tertib ketika proses stuffing dilakukan, sehingga

tingkat efektifitas kinerja karyawan berjalan baik.

2. Proses pengadaan container dan pengurusan dokumen-dokumen ekspor CV.

Manggala Java Art mempercayakan kepada freight forwarding. Keadaan yang

sering terjadi adalah keterlambatan kedatangan container dan biaya pengurusan

Page 83: PROSES PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER … · menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam container. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dokumen-dokumen ekspor mahal. Dalam hal ini hendaknya CV. Manggala Java

Art mengurusi sendiri dokumen-dokumen ekspor untuk menghemat biaya ekspor.

Sehingga CV. Manggala Java Art dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk

freight forwarding. Berhubungan dengan hal tersebut hendaknya CV. Manggala

Java Art melakukan pemilihan perusahaan freight forwarding yang benar-benar

professional atau membentuk departemen ekspor yang tetap yang berfungsi untuk

mengurusi semua kegiatan pegiriman barang. Sehingga keterlambatan kedatangan

container tidak terjadi lagi dan efisiensi kegiatan stuffing berjalan baik.