proses pembentukan bumi

6
Proses Pembentukan Bumi Bumi terbentuk kurang lebi 4,5 juta tahun yang lalu dalam proses pembentukan bumi hingga terjadinya perlapisan terbagi menjadi 3 tahap yaitu : 1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen/belum terjadi diferensiasi dan zonafikasi 2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. dengan demikian, bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas material yang lebih berat(besi) di pusat bumi dan material yang lebih ringan di bagian yang lebih luar/kerak bumi. 3. Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona/lapisan, yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair, dan litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera. Pada awal pembentukannya, seluruh bagian planet bumi relatif dingin. kemudian pada proses selanjutnya, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai suhu seperti saat ini. Proses Pembentukan perlapisan bumi source : http://1.bp.blogspot.com/- 8hYPro- B. Pangea dan Gondwana > Teori pengapungan benua (continental drift theory) (Alfred Wegener(1912))

Upload: lutsi-sapta

Post on 21-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pembentukan bumi

TRANSCRIPT

Proses Pembentukan Bumi

  Bumi terbentuk kurang lebi 4,5 juta tahun yang lalu dalam proses pembentukan bumi

hingga terjadinya perlapisan terbagi menjadi 3 tahap  yaitu :1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen/belum terjadi diferensiasi

dan zonafikasi2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat

tenggelam menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. dengan demikian,  bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas material yang lebih berat(besi) di pusat bumi dan material yang lebih ringan di bagian yang lebih luar/kerak bumi.

3. Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona/lapisan, yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair, dan litosfer  yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.

Pada awal pembentukannya, seluruh bagian planet bumi relatif dingin. kemudian pada proses selanjutnya, suhu bumi semakin meningkat hingga mencapai suhu seperti saat ini.

Proses Pembentukan perlapisan bumisource : http://1.bp.blogspot.com/-8hYPro-

                                       B. Pangea dan Gondwana

    > Teori pengapungan benua (continental drift theory) (Alfred Wegener(1912))          Sekitar 225 juta tahun lalu, di bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan pangea, sedangkan kawasan samudera yang mengapitnya dinamakanpanthalassa. Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan laurasia dan dibagian selatan dinamakan gondwana. kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys.       Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak bumi di sekitar laut-laut dikawasan Timur Tengah. Baik Laurasia maupun Gondwana kemudia terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1-10 cm pertahun.      Sekitar 65 juta tahun lalu, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan bumi utara), meliputi eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub benua India, Australia, dan Antartika, hingga terbentuklah benua saat ini.

source : http://land.heim.at/toskana/210137

D. Teori terbentuknya kulit bumi

     1. Teori kontraksi (contraction Theory) : Descrates (1596-1650)           Bumi semakin lama semakin susut dan mengekerut yang disebabkan oleh terjadinya

proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.

          2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory) : Edward Zuess (1884)           Pada awalnya bumi terdiri atas 2 benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar

kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan.

3. Teori pengapungan benua (Continental Drift Theory) : Alfred Wegener (1912)          Pada awalnya bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea.

Kemudian benua tersebut terpecah-pecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.  

4. Teori Konveksi (Convection Theory) : Arthur Holmes & Harry H. Hess lalu dikembangkan oleh Robert Diesz

Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikankulit bumi yang lebih tua. Semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakintua

5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic Theory) : Tozo Wilso (1968)

        Kulit bumi/litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi. Prinsip teori lempeng tektonik adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kakudengan bentuk tidak beraturan.

      Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. kedua lempeng ini berbeda sifatnya, dan jika keduanya berdekatan, lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer. bertemunya antara 2 lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan  (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng disebut subduction zone.

        Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak divergent/proses pemekaran. hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, yang berada di samudera disebut spreading. Sedangkan gerakan lempeng yang hanyabersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault.

          Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sbb :    a. Konvergensi adalah gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik.               b. Divergensi adalah gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng.

c. Sesar Mendatar (transform) adalah gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antara lempeng tektonik.

Perkembangan bumi berdasarkan zamanZaman Prakambrium (4000-543 Juta Tahun Lalu)

Superbenua Rodinia adalah benua yang tertua yang terbentuk pada masa Proterozoic Tengah (~1100 juta tahun lalu) dimana pada zaman itu posisi Amerika Utara berada di tengah, Amerika Selatan di sebelah timur, Australia dan Antartika berada di sebelah barat. Ketika lautan Panthalassic terbentuk kuranglebih 750 juta tahun lalu, benua Radinia pecah menjadi dua bagian. bagian pertama (Amerika Utara) bergeser kearah selatan melewati kutub, sedangkan bagian lainnya, yaitu Antartika, Australia, India, Arabia, dan sebagian Cina bergeser ke arah kutub utara. Pada akhir Pra-kambrium (~ 600 juta tahun lalu), kedua bagian ini bertabrakan yang menyebabkan terbentuknya kraton baru yang bernama kraton Congo serta terbentuknya superbenua Pannotia                 

Zaman Kambrium (543 – 490 Juta Tahun Lalu)

Pada zaman Pra-kambrium superbenua Pannotia mulai pecah dan terbentuklah lautan Iapetus diantara Laurentia (Amerika Utara), Siberia, Baltica (Eropa Utara), dan Gondwana (Amerika Selatan, Australia, Afrika, India, and Antartika). Sepanjang zaman Kambrium, Siberia tetap berada di timur Laurentia, sedangkan Baltica bergeser kearah selatan dari Siberia dan tenggara Laurentia. Benua Gondwana juga bergeser keselatan, dimana benua Gondwana sebagai benua terbesar yang bergerak dari Ekuator ke arah Kutub selatan.

Kondisi paleogeografi benua Amerika Utara berdasarkan atas bukti-bukti fosil yang dijumpai menunjukkan bahwa daratan Laurentia, yang yang saat ini dikenal sebagai Kanada bagian Timur dan Utara Amerika, yang berada di tengah Ekuator mulai terotasi. Seperti dengan benua pada umumnya, hampir keseluruhan Amerika Utara pada zaman Kambrium berada dibawah air, hanya di bagian tengah benua dijumpai daratan yang tidak begitu luas sebagai memasok sedimen ke laut dangkal. Diluar daerah ini, batugamping laut dangkal diendapkan diluar busur yang tersebar mulai dari MaineSelatan hingga ke Texas dan bahkan hingga ke pegunungan Rocky di Kanada. Di wilayah ini merupakan akumulasi endapan-endpan laut yang agak dalam.