proses morfologis pada terjemahan ayat-ayat aleprints.ums.ac.id/34922/1/artikel publikasi.pdfproses...

17
PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR’AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: NOVEM EKO GINANJAR A 310 110 071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: tranthu

Post on 20-Jun-2019

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL

QUR’AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

MUHAMMAD SAW

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad

Sarjana S-1

Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

NOVEM EKO GINANJAR

A 310 110 071

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 7151448 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI

Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/ tugas akhir:

Nama : Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum

NIP/NIK : 195705131984031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Novem Eko Ginanjar

NIM : A 310 110 071

Program Studi : Pendidikan Bahasa lndonesia

Judul Skripsi : PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL-

QUR’AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

MUHAMMAD SAW

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan tersebut dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 5 April 2015

Page 3: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Novem Eko Ginanjar

NIM/NIRM : A 310 110 071

Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jenis : Skripsi

Judul : PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT

AL-QUR’AN YANG ENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN

NABI MUHAMMAD SAW

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya

ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas

pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 20 Mei 2015

Yang Menyatakan,

NOVEM EKO GINANJAR

A 310 110 071

Page 4: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

1

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL

QUR’AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

MUHAMMAD SAW

Novem Eko Ginanjar

A310110071

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji proses afiksasi, proses reduplikasi,

proses pemajemukan dan pemaknaannya pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an

yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw. Jenis penelitian ini

bersifat deskriptif kualitatif. Subjek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

proses morfologis pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw. Teknik pengumpulan data menggunakan

metode simak dan teknik catat. Teknik pengujuan keabsahan data yang digunakan

adalah teknik triangulisi data dan triangulisi teori. Teknik analisis data yang

digunakan adalah metode agih dan teknik baca markah. Hasil penelitian ini

ditemukan, (1) Proses afiksasi dan pemaknaanya meliputi (a) Prefiks, yaitu ber-

bermakna ‘mengambil’, ‘menaruh’, ‘melakukan’, ‘memiliki’, ‘mendapat’,

‘menjalankan’, ‘menyerukan’, ‘ikut’, dan ‘mempunyai’; ter- bermakna ‘sudah’,

dan ‘dapat’; me-N bermakna ‘melakukan sesuatu’dan ‘mengalami sesuatu’; pe-N

bermakna ‘orang yang melakukan sesuatu’; se- bermakna ‘satu dan ‘hal’; (b)

Sufiks, yaitu –an bermakna ‘berilah’ dan ‘sesuatu yang’; –i bermakna ‘hal yang

sudah’; –nya bermakna ‘mempunyai’ , dan ‘hal yang dilakukan’; –kan bermakna

‘berilah’, dan ‘sesuatu untuk’; (c) konfiks, yaitu se-nya bermakna ‘hal’; me-kan

bermakna ‘membuat’, ‘menjadikan’, ‘menganggap’, ‘melakukan sesuatu’,

‘menyebabkan’, ‘merasa’, ‘menyatakan’; me-i bermakna ‘menaruh dan ‘merasa’;

me-nya bermakna ‘melakukan sesuatu’; me-per-kan bermakna ‘menjadikan

sesuatu’; per-kan bermakna ‘hal’; ke-an bermakna ‘hal’ dan ‘agak/sangat’; di-

kan bermakna ‘hal’ dan ‘diberi’; ber-kan bermakna ‘memiliki’; (2) Proses

reduplikasi dan pemaknaanya meliputi (a) pengulangan seluruh atas bentuk

dasar bermakna ‘menyatakan jumlah jamak’ dan ‘menyatakan intensitas’; dan

(b) pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan bermakna ‘menyatakan

intensitas’ dan ‘jumlah jamak’; (3) Proses pemajemukan dan pemaknaannya

meliputi (a) kata majemuk endosentrik dan (b) kata majemuk eksosentrik.

Kata Kunci: proses morfologis, afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, dan

terjemahan Al-Qur’an.

Page 5: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

2

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT

ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

MUHAMMAD SAW

PENDAHULUAN

Setiap manusia yang ada dalam dunia ini di bekali kelebihan berupa

akal beserta pikiran yang sempurna oleh Allah SWT. Dari bekal tersebut

manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif. Salah satu kelebihan manusia

tersebut ialah menguasai bahasa dan dapat berbahasa. Bahasa di dunia ini ada

bermacam-macam dan salah satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa itu

sendiri bisa berupa bahasa lisan maupun bahasa tulis. Bahasa lisan adalah

bahasa secara langsung sedangkan bahasa tulis adalah bahasa tidak langsung.

Wujud dari bahasa lisan, misalnya bahasa dalam berbicara atau

berkomunikasi seperti berkhotbah, berpidato, siaran dan lain sebagainya. Dan

wujud dari bahasa tulis, misalnya bahasa dalam karangan, bahasa dalam

karya sastra, bahasa dalam terjemahan Al-Qur‟an.

Berbicara mengenai bahasa maka akan mengulas pula mengenai

linguistik. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari ruang lingkup bahasa. Di

dalam linguistik itu sendiri terbagi beberapa kajian ilmu, diantaranya kajian

fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana. Semua itu merupakan cabang

ilmu dari linguistik.

Kesekian dari cabang ilmu linguistik tersebut ada salah satu yang

kami jadikan sebagai kajian dalam skripsi yang akan saya kerjakan yaitu

kajian morfologi. Morfologi merupakan satu sistem dari suatu bahasa dalam

arti luas sehingga struktur kata yang senantiasa membentuk kalimat-kalimat

tentu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan jenis kata atau makna

kata yang dikehendaki oleh penutur atau penulisnya (Rohmadi, dkk., 2010: 3-

4). Morfologi menjadi bagian dari bidang linguistik yang membentuk proses-

proses pembentukan kata dan maknanya, proses tersebut adalah proses

morfologis. Dalam proses morfologis terdapat tiga proses yaitu proses

Page 6: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

3

pembubuhan afiks, proses pengulangan atau reduplikasi dan proses

pemajemukan.

Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat Islam yang merupakan

kumpulan firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

Saw. Tujuan utama diturunkan Al-Qur‟an adalah untuk menjadi pedoman

manusia dalam menata kehidupan supaya memperoleh kebahagiaan di dunia

dan di akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia. Al-Qur‟an

datang dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan, dan konsep-

konsep, baik yang bersifat global maupun yang bersifat terinci, yang tersurat

maupun yang tersirat dalam berbagai persoalan dan bidang kehidupan

(Nurdin, 2006: 1).

Penulis meneliti tentang proses morfologis pada terjemahan ayat-ayat

Al Quran yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw karena

belum ada penelitian lain atau penelitian sebelumnya yang meneliti hal

tersebut. Kebanyakan peneliti terdahulu meneliti terjemahan Al-Quran yang

memfokuskan pada salah satu surat dalam Al-Qur‟an. Terjemahan ayat-ayat

Al Qura‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw ini

menarik untuk dilakukan penelitian karena dalam terjemahan ayat tersebut

selain dapat dilakukan penelitian pada proses morfologisnya. Sehingga

penulis dapat mendiskripsikan proses morfologisnya yang mencakup proses

afiksasi, proses reduplikasi dan proses pemajemukan beserta maknanya,

penulis juga dapat mengetahui bagaimana kepribadian yang dimiliki oleh

Nabi Muhammad saw yang di gambarkan melalui ayat-ayat tersebut.

Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu : (1) Mendeskripsikan proses

afiksasi dan pemaknaannya pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang

menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw .(2) Mendeskripsikan

proses reduplikasi dan pemaknaannya pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an

yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw .(3)

Mendeskripsikan proses pemajemukan dan pemaknaannya pada terjemahan

Page 7: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

4

ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw

.

Penelitian ini memakai beberapa penelitian yang relevan dan landasan

teori untuk dijadikan tolak ukur sebuah penelitian. Dominico (2012) meneliti

“Proses Morfologis Karangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Gatak

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011-2012”. Persamaan hasil penelitian Dominico

dengan penelitian ini, yaitu terdapat proses morfologis baik afiksasi,

reduplikasi dan pemajemukan. Untuk proses afiksasi sama menemukan

proses prefiks, sufiks. Proses reduplikasi berupa pengulangan seluruh atas

bentuk dasar dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan. Perbedaanya

pada Dominico tidak ditemukan proses konfiks sedangkan penelitian ini

proses infiks. Pada reduplikasi Dominico keseluruhan jenis kata ulang ada

sedangkan penelitian ini hanya dua, yaitu pengulangan seluruh atas bentuk

dasar dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan.

Penelitian Mariana (2013) meneliti “ Karakteristik Morfologis Bentuk

Pasif pada Terjemahan Al-Qur‟an Surat Al-Ma‟idah”. Persamaannya didapati

proses morfologis berupa proses afiksasi, yaitu prefiks, sufiks, dan konfiks.

Perbedaan ada pada ranah penelitian, Mariana lebih mengkaji ke karakteristik

morfologis bentuk pasif sedangkan penelitian ini ke proses morfologisnya.

Penelitian Riana (2014) meneliti “Proses Morfologis pada Terjemahan

Al Quran Surat Ar-Rum”. Persamaan ditemukannya proses morfologis baik

iti proses afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan. Proses afiksasi berupa

prefiks, sufiks dan konfiks. Proses reduplikasi berupa pengulangan seluruh

atas bentuk dasar dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan.

Pemajemukan ditemukan kata majemuk endosentrik dan kata majemuk

eksosentrik. Perbedaan terletak pada temuan proses afiksasinya baik prefiks,

sufiks dan konfiks.

Menurut Ramlan (1987: 51-52) proses morfologis ialah proses

pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.

Page 8: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

5

Dalam bahasa Indonesia terdapat tiga proses morfologis, ialah proses

pembubuhan afiks, proses pengulangan/reduplikasi, dan proses

pemajemukan.

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk baik

berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata

baru (Rohmadi, dkk., 2010:49). Bentuk afiks, seperti ber-, ter-, di-, -an, dan

lain sebagainya. Dalam proses afiksasi sebuah afiks diimbuhkan pada bentuk

dasar, sehingga hasilnya menjadi sebuah kata (Chaer, 2008: 27). Reduplikasi

ialah proses morfologis melalui peristiwa pengulangan bentuk yang

menghasilkan bentuk ulang (Rohmadi,dkk., 2010: 47). Pemajemukan ialah

penggabungan kata dengan kata yang menghasilkan bentuk-bentuk majemuk

atau kata majemuk. Proses demikian ini telah lazim disebut proses

pemajemukan, sedangkan istilah untuk bentuk majemuk itu sendiri disebut

kompositum (Rohmadi, dkk., 2010:47).

METODE PENELITIAN

Berdasarkan dari rumusan masalah serta tujuan dalam penelitian maka

penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk meneliti fenomena apa yang dialami

oleh subjek peneliti misalnya, perilaku, presepsi, motivasi, dan lain-lain

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu kontens

khusus yang alamiah dan dengan manfaat metode alamiah (Moelong, 2013:

6).

Menurut Mahsum (2012:92), menjelaskan bahwa metode penyediaan

data ini diberi nama metode simak karena cara yang digunakan untuk

memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Menurut

Mahsum (2012:133) apabila peneliti berhadapan dengan penggunaan bahasa

secara tertulis maka dalam penyadapan itu peneliti hanya dapat menggunakan

teknik catat, yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya

dari penggunaan bahasa secara tertulis tersebut.

Page 9: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

6

Metode simak yang berupa teknik dasar yang berwujud teknik sadap

(Mahsun, 2012:242). Penyadapan dalam hal ini bukan penyadapan

pembicaraan ataupun percakapan melainkan penyadapan akan sebuah tulisan.

Sebagaimana nanti dalam penelitian ini akan melakukan metode dan teknik

tersebut. Dimana terjemahan dari ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad dikumpulkan dan dilakukan penyimakan dan

membaca terjemahan Al-Qur‟an setelah itu mencatat data yang digunakan

dalam penelitian.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi

data. Triangulasi teori digunakan ketika proses analisis data berlangsung

dengan menggunakan suatu teori dengan beberapa pendapat para ahli.

Sedangkan triangulasi data digunakan ketika proses analisis data berlangsung

dengan menggunakan suatu data dari sumber lain. Dalam penelitian ini

menggunakan suatu teori dengan beberapa pendapat para ahli, yaitu proses

morfologis berupa afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan pada terjemahan

ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad

SAW.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dari tujuan pertama, kedua

dan ketiga menggunakan metode agih, sebagaimana metode agih itu sendiri

adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang

bersangkutan ( Sudaryanto, 1993:15). Teknik baca markah yang dimaksud

adalah pemarkah itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas

konstituen tertentu; dan kemampuan membaca peranan pemarkah itu

(marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud (

Sudaryanto, 1993: 95).

Hasil analisis data yang berupa temuan penelitian sebagai jawaan atas

masalah yang hendak dipecahkan, haruslah disajikan dalam bentuk teori.

Dalam menyajikan hasil temuan di atas, terdapat dua metode, kedua metode

itu ialah metode formal dan metode informal (Mahsum, 2012: 279). Dalam

Page 10: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

7

penelitian ini menggunakan metode informal. Dari data yang telah ada,

kemudian diteliti setiap katanya, lalu ditulis dengan kata-kata biasa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dari analisis proses morfologis pada terjemahan ayat-ayat Al-

Qur‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw

menunjukkan bahwa : pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang

menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan proses

afiksasi, yaitu proses prefiks (imbuhan di depan), proses sufiks (imbuhan di

belakang) dan proses konfiks (imbuhan depan belakang). Selain proses

afiksasi juga ditumukan proses morfologis lainya, yaitu proses reduplikasi

dan proses pemajemukan. Hasil temuan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

1. Proses Afiksasi dan Pemaknaanya

a. Prefiks

Proses prefik ditemukan 10 data, yaitu pada surat Al-Imran ayat

159, Al-A‟raf ayat 157 dan 188, Al-Taubah ayat 128, Al-Ankabut ayat 48,

Fushshilat ayat 6, Asy syura‟ ayat 15, Al-Fath ayat 29, Al-Jin ayat 19, dan

Al-Ghasyiyah ayat 21-22. Macam-macam prefiks tersebut, yaitu: ber-, ter-

me-, pe- dan se-. Prefiks tersebut memiliki beberapa makna, antara lain:

(1) ber- bermakna „mengambil‟, „menaruh‟, „melakukan‟, „memiliki‟,

„mendapat‟, „menjalankan‟, „menyerukan‟, „ikut‟, dan „mempunyai‟; (2)

ter- bermakna „sudah‟, dan „dapat‟; (3) me-N bermakna „melakukan

sesuatu‟dan „mengalami sesuatu‟; (4) pe-N bermakna „orang yang

melakukan sesuatu‟; (5) se- bermakna „satu dan „hal‟.

b. sufiks

Sufiks ditemukan sejumlah 7 data, yaitu surat Al-Imran ayat 159,

Al-A‟raf ayat 157 dan 188, Al-Taubah ayat 128, Fushshilat ayat 6, Asy

syura‟ ayat 15, dan Al-Fath ayat 29. Macam-macam sufiks tersebut, yaitu:

-an, -i, -nya dan –kan. Sufiks tersebut memiliki beberapa makna, antara

Page 11: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

8

lain: (1) –an bermakna „berilah‟ dan „sesuatu yang‟; (2) –i bermakna „hal

yang sudah‟; (3) –nya bermakna „mempunyai‟ , dan „hal yang dilakukan‟;

(4) –kan bermakna „berilah‟, dan „sesuatu untuk‟.

c. Konfiks

Konfiks ditemukan sejumlah 11 data, yaitu surat Al-Imran ayat

159, Al-A‟raf ayat 157 dan 188, Al-Taubah ayat 128, Al-Ankabut ayat 48,

Fushshilat ayat 6, Asy syura‟ ayat 15, Al-Fath ayat 29, Al-Jumu‟ah ayat 2,

Al-Jin ayat 19, dan Al-Ghasyiyah ayat 21. Macam-macam konfiks

tersebut, yaitu: se-nya, me-kan, me-i, me-nya, me-per-,kan, per-,an, pe-,an,

ke-an, di-kan, ber-kan. Konfiks tersebut memiliki makna, antara lain: (1)

se-nya bermakna „hal‟; (2) me-kan bermakna „membuat‟, „menjadikan‟,

„mengangap‟, „melakukan sesuatu‟, „menyebabkan‟, „merasa‟,

„menyatakan‟; (3) me-i bermakna „menaruh dan „merasa‟; (4) me-nya

bermakna „melakukan sesuatu‟; (5) me-per-kan bermakna „menjadikan

sesuatu‟; (6) per-kan bermakna „hal‟; (7) ke-an bermakna „hal‟ dan

„agak/sangat‟; (8) di-kan bermakna „hal‟ dan „diberi‟; (9) ber-kan

bermakna „memiliki‟.

2. Proses Reduplikasi dan Pemaknaanya

Pada terjemahan ayat-ayat Al- Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan data reduplikasi atau

pengulangan kata sebanyak 8 data, yaitu surat Al-A‟raf ayat 157 dan 188,

Al-Taubah ayat 128, Al-Ankabut ayat 48, Fushshilat ayat 6, Al-Fath ayat

29, Al-Jumu‟ah ayat 2, dan Al-Jin ayat 19. Terdapat dua bentuk

reduplikasi, yaitu pengulangan seluruh atas bentuk dasar sebanyak 8 data

dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan sebanyak 2 data. Bentuk

pengulangan seluruh atas bentuk dasar bermakna „menyatakan jumlah

jamak‟ dan „menyatakan intensitas‟, sedangkan pengulangan bentuk dasar

dengan imbuhan bermakna „menyatakan intensitas‟ dan „jumlah jamak‟.

Page 12: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

9

3. Proses Pemajemukan dan Pemaknaanya

Pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan proses pemajemukan. Hal

tersebut ditemukan 3 data yaitu surat Al-Imran ayat 159, Al-Fath ayat 29,

Al-Jumu‟ah ayat 2. Ketiga data tersebut memiliki 4 kata majemuk . Kata

tersebut terbagi menjadi dua kata majemuk baik bersifat endosentris dan

eksosentris. 2 kata termasuk kata majemuk bersifat endosentris dan 2

lainnya termasuk dalam kata mejemuk bersifat eksosentris. Setiap kata

majemuk tersebut memiliki makna sendiri-sendiri menurut KBBI. Kata

majemuk yang terbentuk mengundang pengertian baru.

Berdasarkan temuan diatas mengenai proses morfologis pada

terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi

Muhammad saw, tidak ditemukan proses afiksasi berupa proses infiks.

Pada proses reduplikasi tidak ditemukannya reduplikasi atas sebagian

bentuk dasarnya dan reduplikasi dengan variasi fonem.

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan

penelitian sebelumnya. Dominico (2012) meneliti “Proses Morfologis

Karangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran

2011-2012”. Persamaan hasil penelitian Dominico dengan penelitian ini,

yaitu terdapat proses morfologis baik afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan.

Untuk proses afiksasi sama menemukan proses prefiks, sufiks. Proses

reduplikasi berupa pengulangan seluruh atas bentuk dasar dan pengulangan

bentuk dasar dengan imbuhan. Perbedaanya pada Dominico tidak ditemukan

proses konfiks sedangkan penelitian ini proses infiks. Pada reduplikasi

Dominico keseluruhan jenis kata ulang ada sedangkan penelitian ini hanya

dua, yaitu pengulangan seluruh atas bentuk dasar dan pengulangan bentuk

dasar dengan imbuhan.

Page 13: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

10

Penelitian Mariana (2013) meneliti “ Karakteristik Morfologis Bentuk

Pasif pada Terjemahan Al-Qur‟an Surat Al-Ma‟idah”. Persamaannya didapati

proses morfologis berupa proses afiksasi, yaitu prefiks, sufiks, dan konfiks.

Perbedaan ada pada ranah penelitian, Mariana lebih mengkaji ke karakteristik

morfologis bentuk pasif sedangkan penelitian ini ke proses morfologisnya.

Penelitian Riana (2014) berjudul “Proses Morfologis pada

Terjemahan Al Quran Surat Ar-Rum”. Persamaan ditemukannya proses

morfologis baik iti proses afiksasi, reduplikasi dan pemajemukan. Proses

afiksasi berupa prefiks, sufiks dan konfiks. Proses reduplikasi berupa

pengulangan seluruh atas bentuk dasar dan pengulangan bentuk dasar dengan

imbuhan. Pemajemukan ditemukan kata majemuk endosentrik dan kata

majemuk eksosentrik. Perbedaan terletak pada temuan proses afiksasinya baik

prefiks, sufiks dan konfiks.

PENUTUP

Simpulan

Berdasar pada penelitian yang telah di lakukan penulis maka dapat

disimpulkan sebagaimana berikut.

Pertama, pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan tiga proses afiksasi, yaitu

prefiks, sufiks, dan konfiks. Proses prefik ditemukan 10 data. Macam-macam

prefiks tersebut, yaitu: ber-, ter- me-, pe- dan se-. Prefiks tersebut memiliki

beberapa makna, antara lain: (1) ber- bermakna „mengambil‟, „menaruh‟,

„melakukan‟, „memiliki‟, „mendapat‟, „menjalankan‟, „menyerukan‟, „ikut‟,

dan „mempunyai‟; (2) ter- bermakna „sudah‟, dan „dapat‟; (3) me-N bermakna

„melakukan sesuatu‟dan „mengalami sesuatu‟; (4) pe-N bermakna „orang

yang melakukan sesuatu‟; (5) se- bermakna „satu dan „hal‟.

Sufiks ditemukan sejumlah 7 data. Macam-macam sufiks tersebut,

yaitu: -an, -i, -nya dan –kan. Sufiks tersebut memiliki beberapa makna, antara

lain: (1) –an bermakna „berilah‟ dan „sesuatu yang‟; (2) –i bermakna „hal

Page 14: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

11

yang sudah‟; (3) –nya bermakna „mempunyai‟ , dan „hal yang dilakukan‟; (4)

–kan bermakna „berilah‟, dan „sesuatu untuk‟.

Konfiks ditemukan sejumlah 11 data. Macam-macam konfiks

tersebut, yaitu: se-nya, me-kan, me-i, me-nya, me-per-kan, per-an, pe-an, ke-

an, di-kan, ber-kan. Konfiks tersebut memiliki makna, antara lain: (1) se-nya

bermakna „hal‟; (2) me-kan bermakna „membuat‟, „menjadikan‟,

„mengangap‟, „melakukan sesuatu‟, „menyebabkan‟, „merasa‟, „menyatakan‟;

(3) me-,i bermakna „menaruh dan „merasa‟; (4) me-nya bermakna „melakukan

sesuatu‟; (5) me-per-kan bermakna „menjadikan sesuatu‟; (6) per-kan

bermakna „hal‟; (7) ke-an bermakna „hal‟ dan „agak/sangat‟; (8) di-kan

bermakna „hal‟ dan „diberi‟; (9) ber-kan bermakna „memiliki‟.

Kedua, pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan data reduplikasi sebanyak 8

data. Terdapat dua bentuk reduplikasi, yaitu pengulangan seluruh atas bentuk

dasar sebanyak 8 data dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan

sebanyak 2 data. Bentuk pengulangan seluruh atas bentuk dasar bermakna

„menyatakan jumlah jamak‟ dan „menyatakan intensitas‟, sedangkan

pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan bermakna „menyatakan intensitas‟

dan „jumlah jamak‟.

Ketiga, Pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan

kepribadian Nabi Muhammad saw ditemukan proses pemajemukan. Hal

tersebut ditemukan 3 data. Ketiga data tersebut memiliki 4 kata majemuk .

Kata tersebut terbagi menjadi dua kata majemuk baik bersifat endosentris dan

eksosentris. 2 kata termasuk kata majemuk bersifat endosentris dan 2 lainnya

termasuk dalam kata mejemuk bersifat eksosentris. Setiap kata majemuk

tersebut memiliki makna sendiri-sendiri menurut KBBI. Kata majemuk yang

terbentuk mengundang pengertian baru.

Berdasarkan temuan diatas mengenai proses morfologis pada

terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang menggambarkan kepribadian Nabi

Page 15: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

12

Muhammad saw, tidak ditemukan proses afiksasi berupa proses infiks. Pada

proses reduplikasi tidak ditemukannya reduplikasi atas sebagian bentuk

dasarnya dan reduplikasi dengan variasi fonem.

Implikasi

Ditemukannya proses morfiologis berupa proses afiksasi, reduplikasi

dan pemajemukan pada terjemahan ayat-ayat Al-Qur‟an yang

menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad saw mengimplementasikan

bahwa dalam terjemahan Al-Qur‟an secara menyeluruh dapat digunakan

sebagai materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengacu pada proses

morfologis. Hal tersebut dapat diambil dari teks terjemahannya.

Saran

Berdasarkan penelitian mengenai proses morfologis pada terjemahan

ayat-ayat Al-Qur‟an, peneliti mempunyai beberapa saran, sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia, sebaiknya mengajarkan proses morfologis

kepada siswa dengan teknik yang mudah dipahami dan terlebih

dahulu siswa diberikan gambaran atau contoh.

2. Guru ataupun dosen yang mengajar bahasa Indonesia, alangkah

baiknya menyangkutkan materinya dengan kandungan isi dari Al-

Qur‟an sehingga siswa selain memahami materi juga terarahkan

akhlak maupun imannya dengan sentuhan ayat-ayat suci Al-Quran.

3. Kita selaku umat Islam yang mempercayai bahwa kitab sucinya

adalah Al-Qur‟an, hendak membaca, memahami, mengamalkan

dan mempelajarinya. Karena dalam Al-Qur‟an banyak hal yang

akan membawa manfaat baik di dunia maupun di akhirat.

4. Peneliti lain sebaiknya lebih kreatif dalam menentukan judul

penelitiannya apabila objek kajiannya adalah sebuah Al_Qur‟an,

agar dapat diketahui bahwa dalam Al-Qur-an banyak sekali yang

bisa dikaji dari segi bahasa Indonesia.

Page 16: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

13

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:

Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dominico. 2012. “Proses Morfologis Karangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2

Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2011-2012”. Skripsi, Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mahsum. 2012. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Mariana. 2013. “Karakteristik Morfologis Bentuk Pasif pada Terjemahan Al-

Qur‟an Surat Al-Ma‟idah”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Moleong, Lexi J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Nurdin, Ali. 2006. Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal dalam

Al Quran. Jakarta: Erlangga.

Ramlan M. 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Riana. 2014. “Proses Morfologis pada Terjemahan Al Quran Surat Ar-Rum”.

Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rohmadi, dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Page 17: PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALeprints.ums.ac.id/34922/1/Artikel Publikasi.pdfPROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT ALQURAN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI

14

Sangidu. 2004. Penelitian Sastra Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.

Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada.

Siswantoro. 2004. Metode Penelitian Sastra Analisis Psikologi. Surakarta:

Sebelas Maret University Pres.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.