proses asuhan keperawatan komunitas

30

Click here to load reader

Upload: renisa-hutahaean

Post on 12-Dec-2014

380 views

Category:

Documents


186 download

DESCRIPTION

renisa

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar HB di bawah normal.

Anemia secara fungsional didefenisikan sebagai penurunan jumlah mnassa eritrosit sehingga tidak memenuhi fungsinya untuk membawa o2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri ( disease entity ) tetapi merupakan gejala berbagai penyakit. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak lah hanya sampai kepada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut.

Pendekatan terhadap pasien anemia memerlukan pemahaman tentang pathogenesis dan patofisisologi anemia, serta ketrampilan dalam memilih,menganalisa serta merangkum hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan LAB, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Oleh karena itu perawat memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif sehingga berkontribusi untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka kelompok merasa tertarik untuk membahas tentang Asuhan Keperawatan Komunitas tentang penyakit Anemia pada Ibu hamil.

1.2. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan komunitas pada klien Anemia pada Ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu memahami teori tentang anemib. Mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil penderita anemiac. Mampu merukmuskan diagnose keperawatan untuk klien penderita anemiad. Mampu menyusun rencana keperawatan Komunitas untuk klien anemiae. Mampu menilai/mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien anemia.

Page 2: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Anemia Pada Kehamilan

a. Pengertian Anemia

Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO menetapkan kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,0 gram per 100 milimeter (10 gram/desiliter) (Varney, 2006, p. 623). Sebagian besar wanita hamil mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi, anemia akibat kelainan bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan.

Kelainan tersebut meningkatkan risiko penyakit dan kematian pada bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit pada ibu (Maulana, 2008,

p.113). Anemia yang paling lazim dialami ibu adalah anemia kekurangan zat besi. Ini tidak mengherankan sebab kekurangan protein menyebabkan berkurangnya pembentukan hemoglobin dan pembentukan sel darah merah. Sementara berkurangnya hemoglobin dalam darah menyebabkan hilang atau berkurangnya unsur zat besi dalam darah (Lamadhah, 2008, p.76).

Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lamakelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb (Arief, 2008, p.109).

b. Etiologi

Menurut Sudoyo (2006, p. 632) Anemia merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan oleh bermacam penyebab. Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena :

1) Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang belakang

2) Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)

3) Proses penghancuran erirosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)

Page 3: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil:

1) Faktor Dasar

a) Sosial ekonomi

Menurut Istiarti (2000, p. 24) menyatakan bahwa perilaku seseorang dibidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi. Sekitar 2/3 wanita hamil di negara maju yaitu hanya 14%

b) Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya (Istiarti, 2000, p. 24). Kebutuhan ibu hamil akan zat besi (Fe) meningkat 0,8 mg sehari pada trimester I dan meningkat tajam selama trimester III yaitu 6,3 mg sehari. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya melalui makanan apalagi didukung dengan pengetahuan ibu hamil yang kurang terhadap peningkatan kebutuhan zat besi (Fe) selama hamil sehingga menyebabkan mudah terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil (Arisman, 2004, p, 26).

Ibu hamil dengan pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang rendah akan berperilaku kurang patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) serta dalam pemilihan makanan sumber zat besi (Fe) juga rendah. Sebaliknya ibu hamil yang memiliki pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang baik, maka cenderung lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan semakin patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe).

c) Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola konsumsinya. Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari masalah anemia.

d) Budaya

Faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga, serta pantangan-pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil, bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat-istiadat dan perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup sehat dimasyarakat.

Page 4: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2) Faktor tidak langsung

a) Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Kasus anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan mal nutrisi infestasi parasit, semua ini berpangkal pada keengganan ibu untuk menjalani pengawasan antenatal. Dengan ANC keadaan anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah anemia sudah ke tahap yang lanjut.

b) Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim. Paritas >3 merupakan faktor terjadinya anemia. Hal ini disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu (Arisman, 2004, p. 150).

c) Umur

Ibu hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun) tidak atau belum siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antar janin dan ibunya sendiri yang masih dalam pertumbuhan dan adanya pertumbuhan hormonal yang terjadi 13 selama kehamilan. Sedangkan ibu hamil diatas 30 tahun lebih cenderung mengalami anemia, hal ini disebabkan karena pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa fertilisasi.

d) Dukungan Suami

Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab suami dalam kehamilan istri. Semakin tinggi dukungan yang diberikan oleh suami pada ibu untuk mengkonsumsi tablet besi semakin tinggi pula keinginan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet besi.

3) Faktor Langsung

a) Pola konsumsi tablet besi (Fe)

Penyebab anemia gizi besi dikarenakan kurang masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan misalnya perdarahan. Sementara itu kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan14 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak ini tidak

Page 5: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

mungkin tercukupi hanya dengan melalui diet. Karena itu, suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisman, 2004, p. 15).

b) Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria juga penyebab terjadinya anemia karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan terganggunya eritrosit

c) Perdarahan

Penyebab anemia besi juga dikarenakan terlampau banyaknya besi keluar dari badan misalnya perdarahan (Wiknjosastro, 2007, p. 451).

d. Tanda dan gejala

Walaupun tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala berikut:

1). Letih, sering mengantuk

2). Pusing, lemah

3). Nyeri kepala

4). Luka pada lidah

5). Kulit pucat

6). Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva)

7). Bantalan kuku pucat 15

8). Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah (Varney, 2006, p. 623).

e. Pengaruh anemia dalam kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2007, p. 450) Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik seperti:

1). Abortus

2). Kelahiran prematur

3). Partus lama karena inersia uteri

4). Perdarahan postpartum karena inersia uteri

5). BBLR

6). Kemungkinan lahir dengan cacat bawaan

Page 6: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

f. Klasifikasi anemia menurut WHO

1) Bila tidak anemia >11 g/dl

2) Bila anemia ringan 9-10 g/dl

3) Bila anemia sedang 7-8 g/dl

4) Bila anemia berat <7 g/dl

g. Pembagian anemia dalam kehamilan

Menurut (Wiknjosastro, 2007, p. 451) anemia dalam kehamilan meliputi:

Anemia defisiensi besi

Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Berbeda di Eropa dan di Amerika Serikat frekuensi anemia megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi di Asia, seperti di India, Malaysia, dan di Indonesia. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.

Anemia hipoplastik

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia hipoplastik dalam kehamilan.

Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemianya biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

h. Penanggulangan

Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil, wanita pekerja, dan wanita telah menikah prahamil sudah dilakukan secara nasional dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap hari. Penelitian menunjukkan, wanita hamil yang tidak minum pil zat besi mengalami penurunan cadangan besi cukup tajam sejak minggu ke 12 usia kehamilan (Arief, 2008, p.113).

Page 7: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB IIITINJAUAN KASUS

RW 07 berada pada wilayah Desa. Pulo Kuala II yang terdiri dari 2 RT yakni RT 01

dan RT 02. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah barat dibatasi oleh RW I,

sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh kompleks perumahan

RW 04 memiliki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah Masjid, Gereja, sebuah

sekolah, sebuah taman dan 1 lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan

sementara yang dimiliki RW 07 adalah satu Posyandu.

Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga RW 07 meliputi, pengajian rutin ibu-ibu

yang dilaksanakan pada hari Jumat, pengajian bapak-bapak tiap malam Jumat, Setiap malam

rabu acara bapak-bapak dan ibu-ibu melakukan kebaktian, tiap malam minggu remaja-remaja

melakukan kebaktian di Gereja, Setiap hari Minggu Bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak

yang berAgama Kristen pergi ke Gereja. Diba’Al Qur’an oleh remaja mesjid setiap malam

Rabu. Kegiatan arisan ibu-ibu dilakukan pada hari Sabtu, olahraga sepak bola, voli bapak-

bapak tiap hari Minggu, dan hari-hari selebihnya diisi oleh kegiatan olahraga remaja,

Posyandu Balita dilakukan pada hari Senin minggu ke II, dan kegiatan pengajian anak-anak

dilakukan setiap sore kecuali sabtu dan minggu.

RT 01 dan RT 02 terdiri dari 125 KK dengan 625 jiwa yang terdiri dari 60 anak usia

balita, 120 anak usia sekolah, 125 usia remaja, 265 usia produktif dan 55 orang usia lansia.

Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 6-7 November 2012 dengan tehnik wawancara dan observasi didapatkan data sbb:

Pengkajian

Setelah dilakukan pengkajian data pada tanggal 19-25 November 2012 maka didapatkan data sebagai berikut:

1). Distribusi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

No. Umur Jenis Kelamin

Laki-laki % Perempuan % Total %

1. 0-5 40 13.11% 20 6.25% 60 9.6%

2. 6-12 50 16.4% 70 21.87% 120 19.2%

3. 13-18 70 22.3% 55 17.18% 125 20%

4. 19-35 80 26.2% 100 31.25% 180 28.8%

Page 8: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

5. 36-54 40 13.11% 45 14.10% 85 13.6%

6. >55 25 8.2% 30 9.37% 55 8.8%

Total 305 100% 320 100% 625 100%

Berdasarkan table di atas, umur penduduk terbanyak laki-laki adalah 19-35 tahun

yaitu 80 orang ( 26,2 % ). Sedangkan untuk perempuan terbanyak pada umur 19-35 yaitu 100

orang ( 31,25 %). Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di wilayah RT 01 dn RT 02 RW 07

Ds. Pulo Kuala II yang terbanyak adalah usia produktif, sehingga memudahkan untuk

mencari tenaga/sumberdaya Manusia yang potensial.

2). Distribusi penduduk berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi %

1. Belum Sekolah 20 3.2%

2. Tidak Sekolah 15 2.4%

3. TK 50 8%

4. SD 210 33.6%

5. SMP 125 20%

6. SMA 170 27.2%

7. Perguruan Tinggi 35 5.65%

Total 625 100%

Berdasrkan table di atas, distribusi penduduk yang paling banyak yang berpendidikan Tingkat

Sekolah Dasar 210 orang (%). Sedangkan penduduk yang tidak sekolah menempati jumlah

yang terkecil yaitu 15 orang (%).

3). Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi %

1 Pelajar 305 48.8%

2 Tidak Bekerja 32 5.12%

3 PNS 103 16.96%

4 TNI/POLRI 20 3.2%

5 Swasta 125 20%

6 Pensiunan 40 6.4%

Total 625 100%

Page 9: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

4). Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama yang dianut Frekuensi (%)

1. Islam 375 60 %

2. Kristen 250 40 %

3. Hindu 0 -

4. Budha 0 -

5. Konghuchu 0 -

Total 625 100%

Berdasarkan tabel di atas mayoritas agama yang dianut oleh penduduk RT 01 dan RT 02 RW

07, Ds. Pulo Kuala II Islam yaitu sebanyak 375 jiwa (60%).

Kondisi Kesehatan Umum

Ibu Hamil

1. Jumlah ibu hamil

No Jumlah bumil Frekuensi (%)

1 Ya 13 16.88%

2 Tidak 64 83.11%

77 100%

Berdasarkan tabel diatas ada 13 KK saat ini sedang hamil (16.88%).

2. Usia kehamilan

No Usia kehamilan Frekuensi (%)

1 Trimester I 3 23.07%

2 Trimester II 4 58.3%

3 Trimester III 6 46.15%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar usia kehamilan adalah Trimester III ada 4 orang

(58.3%).

3. Frekuensi kehamilan

Page 10: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

No Kehamilan keberapa Frekuensi (%)

1 1 1 7.69%

2 2 4 30.76%

3 3 1 7.69%

4 Lebih dari 3 7 53.84%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar kehamilan adalah lebih dari 3 (53.84%).

4. Usia ibu hamil

No Usia bumil Frekuensi (%)

1 20-35 9 69.23%

2 >35 4 30.76%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar (69.23%) ibu hamil yang masuk kategori beresiko

untuk proses persalinan sehingga harus dilakukan pengawasan pada kehamilan secara

berkala.

5. Tempat periksa kehamilan

No Tempat periksa kehamilan Frekuensi (%)

1 Puskesmas 2 15.38%

2 Bidan 11 84,6%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar (84,6%) tempat memeriksakan kehamilan adalah

kebidan praktik.

6. Frekuensi periksa kehamilan

No Pemeriksaan kehamilan Frekuensi (%)

1 2 kali 6 46.15%

2 4 kali 7 53.84%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya

meskipun frekuensi ada yang 2 kali atau 4 kali.

7. Imunisasi TT

Page 11: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

No Imunisasi TT Frekuensi (%)

1 Lengkap 10 76.92%

2 Tidak lengkap 3 23.07%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar 76,92% ibu hamil telah mendapat imunisasi TT

dengan lengkap.

8. Penyakit yang diderita ibu hamil 6 Bulan terakhir

No Penyakit yang diderita Frekuensi (%)

1 Hipotensi 2 15,38%

2 Anemia 5 38,46

3 Bengkak 1 7.69%

4 Hiperemesis 3 23,07%

5 Varises 1 7.69%

6 Tidak ada keluhan 1 7.69%

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar penyakit yang diderita ibu hamil sebanyak 38,46%

selama 6 bulan terakhir.

9. Keluhan yang dialami Ibu Hamil

No Keluhan yang dialami Frekuensi (%)

1 Pusing 3 23,07 %

2 Tidak selera makan 5 38,46 %

3 Malas bergerak 1 7,69 %

4 Mual/muntah 4 30,76 %

5 Tidak ada keluhan 0 0 %

Total 13 100%

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar keluhan yang dialami ibu hamil adalah tidak selera

makan sebanyak 38,46%.

Page 12: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

ANALISA DATA

No. SYNTOM ETIOLOGI PROBLEM

1. Ds : Ibu hamil mengatakan belum mengerti tentang

penyakit Anemia.

Do :

Sebagian besar masyarakat berpendidikan

SD sebanyak 210 orang ( 33,6 % ).

Penyakit yang diderita ibu hamil sebanyak

38,46% selama 6 bulan terakhir.

Masih terdapat ibu hamil yang memeriksa

kandungannya hanya 2 kali ( 46,15 % ).

Masih terdapat ibu hamil yang belum

mendapat imunisasi TT dengan lengkap

(23.07%).

Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang

penyakit Anemia

Resiko tinggi peningkatan

penyakit anemia pada ibu hamil

2. Ds : Ibu hamil mengatakan sering mengalami tidak

selera makan.

Do :

Sebagian besar keluhan yang dialami ibu

hamil adalah tidak selera makan sebanyak

38,46%.

Kurangnya pemasukan nutrisi ke otak dan

jaringan

Resiko tinggi cidera pada ibu

hamil

Page 13: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Keluhan mual muntah yang dialami ibu

hamil sebanyak 30,76 %.

Keluhan pusing yang dialami ibu hamil

sebanyak 23,07 %.

Page 14: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Penapisan Masalah

Diagnosa

Keperawatan

Komunitas

Kriteria Penapisan

Tersedia Sumber

Ses

uai

deng

an p

eran

pe

raw

at k

omun

itas

Jum

lah

ya

ng

bere

siko

Bes

arny

a re

siko

Kem

ungk

inan

unt

uk

pend

idik

an k

eseh

atan

Min

at m

asya

raka

t

Kem

ungk

inan

unt

uk

diat

asi

Ses

uai

de

ngan

pr

ogra

m p

emer

inta

h

Sum

ber

daya

tem

pat

Sum

ber

daya

wak

tu

Sum

ber

daya

dan

a

Sum

ber

da

na

pera

lata

n

Sum

ber

da

ya

Man

usia

Jum

lah

Sko

re

Timbulnya

penyakit anemia

pada ibu hamil

5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 54

Resiko tinggi

cidera pada ibu

hamil

5 5 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 51

Page 15: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Prioritas Masalah

1. Resiko tinggi peningkatan penyakit anemia pada ibu hamil b/d Kurangnya

pengetahuan ibu hamil tentang penyakit Anemia d/d :

Ds : Ibu hamil mengatakan belum mengerti tentang penyakit Anemia.

Do :

Sebagian besar masyarakat berpendidikan SD sebanyak 210 orang ( 33,6 % ).

Penyakit yang diderita ibu hamil sebanyak 38,46% selama 6 bulan terakhir.

Masih terdapat ibu hamil yang memeriksa kandungannya hanya 2 kali ( 46,15

% ).

Masih terdapat ibu hamil yang belum mendapat imunisasi TT dengan lengkap

(23.07%).

2. Resiko tinggi cidera pada ibu hamil b/d Kurangnya pemasukan nutrisi ke otak dan

jaringan d/d :

Ds : Masyarakat/ibu hamil mengatakan sering mengalami tidak selera makan.

Do :

Sebagian besar keluhan yang dialami ibu hamil adalah tidak selera makan

sebanyak 38,46%.

Keluhan mual muntah yang dialami ibu hamil sebanyak 30,76 %.

Keluhan pusing yang dialami ibu hamil sebanyak 23,07 %.

Page 16: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Perencanaan Keperawatan Komunitas

No. Diagnosa

Keperawatan

Komunitas

Tujuan Sasaran Strate

gi

Rencana Kegiatan Hari,

Tanggal

Tempat Evaluasi

Krite

ria

Standar

1. Resiko tinggi

peningkatan penyakit

anemia pada ibu

hamil b/d Kurangnya

pengetahuan ibu

hamil tentang

penyakit Anemia d/d

Ibu - ibu hamil

mengatakan belum

mengerti tentang

penyakit Anemia,

Sebagian besar

masyarakat

berpendidikan SD

sebanyak 210 orang

( 33,6 % ), Penyakit

yang diderita ibu

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama satu kali

pertemuan diharapkan

ibu hamil di RT 01 dan

RT 02 RW 07 Ds. Pulo

Kuala II

Mampu :

1. Menjelaskan tentang

pengertian Anemia.

2. Menyebutkan tanda

dan gejala penyakit

Anemia.

3. Menjelaskan penyebab

penyakit Anemia.

4.Menyebutkan jenis

makanan yang baik

dikonsumsi oleh ibu

hamil.

Ibu – ibu

hamil

KIE 1. Berikan penyuluhan pada ibu -

ibu hamil.

2. Diskusikan bersama ibu-ibu hamil

tentang tanda dan gejala penyakit

anemia.

3. Diskusikan bersama ibu-ibu hamil

tentang penyebab penyakit Anemia.

4. Berikan penyuluhan kepada ibu

hamil mengenai jenis - jenis

makanan yang baik dikonsumsi oleh

ibu hamil.

Sabtu,

5/01/2013

Balai

Desa

Pulo

Kuala II

Verbal 1. Pengertian Penyakit Anemia

2.Tanda dan gejala Anemia

3.Penyebab penyakit Anemia

4. Jenis makanan yang baik

dikonsumsi oleh ibu hamil.

Page 17: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

hamil sebanyak

38,46% selama 6

bulan terakhir.

Masih terdapat ibu

hamil yang

memeriksa

kandungannya hanya

2 kali ( 46,15 % ).

Masih terdapat ibu

hamil yang belum

mendapat imunisasi

TT dengan lengkap

(23.07%).

2. Resiko tinggi cidera

pada ibu hamil b/d

Kurangnya

pemasukan nutrisi ke

otak dan jaringan d/d

ibu hamil mengatakan

tidak selera makan ,

Sebagian besar

Setelah dilakukan

penyuluhan diharapkan:

ibu hamil mampu :

Memenuhi kebutuhan

nutrisi tubuh.

Ibu-ibu hamil

di RW 07 Ds.

Pulo Kuala.

KIE 1. Berikan penyuluhan tentang cara

pemenuhan nutrisi dalam tubuh.

2. Demonstrasikan cara pemenuhan

nutrisi melalui pengobatan

tradisional.

3. Berikan penyuluhan kepada ibu-

ibu hamil tentang jenis makanan

yang mengandung zat besi.

Sabtu,

5/01/2013

Balai

Desa

Pulo

Kuala II

Verbal 1. Cara Pemenuhan nutrisi

tubuh.

2. Jenis makanan yang

mengandung Zat Besi.

Page 18: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

keluhan yang dialami

ibu hamil adalah tidak

selera makan

sebanyak 38,46%.

Keluhan mual

muntah yang dialami

ibu hamil sebanyak

30,76 %.

Keluhan pusing yang

dialami ibu hamil

sebanyak 23,07 %.

Page 19: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

KOLOM PELAKSANAAN ASKEP KOMUNITAS

NO. Diagnosa TGL IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Timbulnya penyakit anemia pada ibu

hamil b/d Kurangnya pengetahuan ibu

hamil tentang penyakit Anemia d/d

Ibu - ibu hamil mengatakan belum

mengerti tentang penyakit Anemia,

Sebagian besar masyarakat

berpendidikan SD sebanyak 210 orang

( 33,6 % ), Penyakit yang diderita ibu

hamil sebanyak 38,46% selama 6

bulan terakhir.

Masih terdapat ibu hamil yang

memeriksa kandungannya hanya 2

kali ( 46,15 % ).

Masih terdapat ibu hamil yang belum

mendapat imunisasi TT dengan

lengkap (23.07%).

Jumat

11/01/13

Memberikan penyuluhan tentang penyakit Anemia

Meliputi :

1. Pengertian Penyakit Anemia

2.Tanda dan gejala Anemia

3.Penyebab penyakit Anemia

4. Jenis makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu

hamil.

Evaluasi Struktur :

a. Rencana penyuluhan telah dilakukan

seminggu sebelum acara dilaksanakan.

b. Undangan penyuluhan disebarkan 3 hari

sebelum acara dilaksanakan.

Evaluasi Proses :

a. Peserta hadir sebanyak 13 orang.

b. 75 % peserta aktif bertanya terhadap materi

penyuluhan.

c. Penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Pulo

Kuala II.

Evaluasi Hasil:

Ibu-ibu hamil dapat memahami tentang penyakit

Anemia.

2. Resiko tinggi cidera pada ibu hamil

b/d Kurangnya pasokan nutrisi ke otak

dan jaringan d/d

Jumat

11/01/13

1. Memberikan penyuluhan tentang cara

pemenuhan nutrisi pada ibu hamil

2. Mendemonstrasikan cara pemenuhan

nitrisi pada ibu hamil dengan cara

Evaluasi Struktur :

a. Rencana penyuluhan telah dilakukan

seminggu sebelum acara dilaksanakan.

b. Undangan penyuluhan disebarkan 3 hari

Page 20: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

pengobatan tradisional.

3. Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu

hamil tentang jenis makanan yang

mengandung zat besi.

sebelum acara dilaksanakan.

Evaluasi Proses :

d. Peserta hadir sebanyak 13 orang.

e. 75 % peserta aktif bertanya terhadap materi

penyuluhan.

f. Penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Pulo

Kuala II.

Evaluasi Hasil:

Ibu-ibu hamil dapat memahami tentang cara

pemenuhan nutrisi berupa jenis makanan yang

mengandung zat besi, dan cara pengobatan tradisional

dalam memenuhi nutrisi ibu hamil.

Page 21: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Page 22: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Anemia kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Tanda dan gejala dari anemia adalah Letih, sering mengantuk, Pusing, lemah, Nyeri kepala, Luka pada lidah, Kulit pucat, Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva), Bantalan kuku pucat, Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah.

4.2 SARAN

• Perlu deberikan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang Anemia pada pada ibu hamil.

• Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, Posyandu di dalam

memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil,.