prosedur rujukan kasus gizi buruk

Upload: ilmiaf

Post on 21-Jul-2015

317 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PROSEDUR RUJUKAN KASUS GIZI BURUK

Kekurangan gizi pada balita, baik yang terjadinya akut maupun kronis, dapat dipastikan akan mempengaruhi daya tahan tubuh, pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada meningkatnya kematian dan kesakitan balita serta menurunnya prestasi akademik dan produktivitas sumber daya manusia di masa mendatang. Salah satu faktor yang berpengaruh pada masih banyaknya balita gizi buruk yang terlambat ditemukan di beberapa daerah adalah belum berjalannya surveilans gizi berbasis masyarakat melalui pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu. Hal ini menyebabkan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan yang gejala awalnya ditandai dengan berat badan tidak naik, tidak pernah terdeteksi secara dini (......). Salah satu program unggulan puskesmas Kepanjen adalah adanya sistem surveilans berbasis masyarakat yang disebut Surveilans Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat (sutera emas). Melalui sistem surveilans ini, masyarakat (kader posyandu) yang mengetahui ada balita selama 2 bulan berturut-turut berat badannya tidak naik langsung melaporkan ke bidan desa. Bidan desa mengirimkan informasi melalui sms ke sistem surveilans bahwa telah ditemukan balita yang diduga gizi kurang/giziburuk. Sistem akan meneruskan sms/informasi tersebut ke pemegang program di puskesmas kepanjen, dalam hal ini ahli gizi puskesmas. Ahli gizi puskesmas kemudian melakukan pelacakan dan pelaporan kasus gizi buruk. Kegiatan pelacakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (2009) yaitu : a. Klarifikasi laporan balita gizi buruk Ahli gizi melakukan kunjungan rumah untuk melakukan klarifikasi laporan balita gizi buruk berdasarkan waktu kejadian, tempat/lokasi kejadian dan identitas balita termasuk umur, jenis kelamin dan status jamkesmas/askeskin. Informasi mengenai umur bertujuan untuk

meyakinkan bahwa kasus gizi buruk tersebut terjadi pada usia balita. Sedangkan informasi tentang jenis kelamin diperlukan karena baku

rujukan penilaian status gizi untuk balita laki-laki berbeda dengan balita perempuan. Adapun informasi tentang kepesertaan Jamkesmas diperlukan untuk memastikan adanya jaminan pembiayaan balita gizi buruk Gakin. b. Konfirmasi status gizi buruk Pengukuran antropometri dilakukan untuk mengetahui status gizi buruk dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta mengintepretasikan status gizi berdasarkan tabel berat badan menurut panjang badan/tinggi badan pada anak umur 0-24 bulan dan 25-59 bulan. c. Konfirmasi pemeriksaan fisik/gejala klinis Gizi buruk dengan komplikasi jika ditemukan gejala pada anak dengan satu atau lebih tanda berikut: sangat kurus; edema, minimal pada kedua punggung kaki; BB/PB atau BB/TB