prosedur penggunaan centrifuge
DESCRIPTION
spoTRANSCRIPT
PROSEDUR PENANDAAN / IDENTIFIKASIBAYI BARU LAHIR
Tujuan :
Memberi identifikasi agar bayi tidak tertukar Mencegah terjadinya kesalahan prosedur Bila ada kelainan bawaan pada bayi, orangtua dan keluarga segera
mengetahui
Prosedur :
1. Identifikasi bayi oleh petugas ;- Bayi lahir spontan, identifikasi dilakukan bidan, perawat di kamar bersalin.- Bayi lahir SC di identifikasi oleh dokter di kamar operasi.
2. Identifikasi ulang dikamar bayi disaksikan orang tua.3. Pastikan nama lengkap bayi atau ibu bayi.4. Tulis dengan huruf cetak pada gelang tangan ;
- Nama Ibu Bayi- Jenis Kelamin Perempuan atau laki-laki- Berat lahir dan jam lahirGelang merah : untuk bayi perempuanGelang biru : untuk bayi laki-laki
5. Cap kedua telapak kaki bayi pada status bayi6. Gelang bayi dipakai sampai penderita mau pulang’ cocokkan ulang
dengan identitas orang tua.7. Oleh sesuatu hal jenis kelamin sulit teridentifikasi, sementara menunggu
pemerksaan lebih lanjut diidentifikasi berdasarkan klinis mayor.
Direktur
( dr Indah Sri Mujiyati )
PROSEDUR MENYUNTIK BAYI / ANAK
I. PERSIAPAN SUNTIKAN INTRA MUSKULER Pakailah jarum sumprit steril,ukuran 23 – 25 Sebelumnya dilakukan tes alergi (skin tes ) Sediakan kapas alkohol Cuci tangan dengan cara aseptik Siapkan obat beserta dosis yang tepat Plester secukupnya
PROSEDUR Tempat suntikan yang dianjurkan pada anak < 12 bulan
dan kurus didaerah otot vastus lateralis 1/3 bagian tengah Pegang anak/bayi dengan tungkai bawah sedikit fleksi/menekuk Suntikkan pelan-pelan sampai masuk otot vastus lateralis Aspirasi, bila tidak ada darah masukkan obat Tekanlah bekas suntikan dengan kapas alkohol dan plester Tungguilah bayi/anak beberapa saat melihat kemungkinan reaksi
cepatTempat suntikan pada anak > 12 bulan Di daerah otot gluteus 1/3 lateral Prosedur sama
II. SUNTIKAN INTRAVENA Penyuntikan intravena dapat melalui :
- karet infus- jarum Intra Vena kateter ( Type INT )
Prosedur sama dengan Intra Muskuler Dengan kapas alkohol, sterilkan daerah karet?INT Suntikan obat pelan-pelan , pastikan tidak ada udara yang masuk Tungguilah beberapa saat melihat reaksi cepat selama penyuntikan
.
Direktur,
dr.Indah Sri Mujiyati
PROSEDUR IMUNISASI BCG
Persiapan Alat :
Vaksin BCG + Pelarut
Kapas Alkohol
Spuit Mantoux dengan jarum 27
Prosedur :
Bayi yang dilakukan imunisasi hendaknya sehat, BB > 2500 gram
Desinfektan didaerah deltoid kanan dengan kapas alkohol bayi difiksasi
Ambil vaksin BCG 0,05 ml
Suntikan posisi spuit mendatar dengan lengan, jarum terasa masuk intrakutan,
suntikan pelan – pelan
Tanda suntikan betul bila meninggalkan bekas warna pucat dan bulat (nodul)
Biarkan tidak perlu ditekan dengan kapas alkohol
Reaksi indurasi 4 – 6 minggu kemudian
Direktur,
Dr Indah Sri Mujiyati
PROSEDUR RAWAT GABUNG
Kriteria Perawatan Rawat GabungBayi : Nilai Apgar menit pertama > 7 sd 10 Besar badan lahir > 2500 gram Tidak ada kelainan kongenital besar yang menghalangi proses menetekIbu : Sehat ( tidak ada sepsis, hepatitis akut, eklamsia ) Ibu dengan persalinana tindakan tidak menghalangi rawat gabung
Tindakan Bayi Bayi lahir tindakan SC , VE , dan Berat Badan Lahir Rendah diberikan vitamin
K 1x1 mg IM selama 3 hari Tetes mata untuk profilaksis
Rawat Gabung Penuh : bayi tidur bersama ibu Diusahakan minum ASI adhbitum dan minum dini (semua anak ) Penyuluhan penggunaan ASI Apabila belum dapat menyusui oleh sesuatu hal, berikan minum bayi dengan
susu formula melalui sendok Minum dini yaitu 30 menit pertama setelah melahirkan Petugas melakukan KIE tentang KB, cara merawat tali pusat, memandikan bayi
dan lain-lain
Direktur,
dr.Indah Sri Mujiyati
PROSEDUR RESUSITASI
Ruang Lingkup Kamar bersalin Kamar OK
Definisi ; Semua tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir agar bernafas spontandan fungsinya baik.
Prosedur Persiapan alat-alat resusitasi Oksigen beserta monometer dan slang Pemancar panas Liren hangat Sarung tangan steril untuk petugas Sunctioning dengan mucus extractor steril ( baru ) Pengikat tali pusat, gaas steril, bethadin/alkohol
Tindakan Pasca Resusitasi Bayi sehat, rawat dalam inkubator Injeksi vit. K (inj. Indikasi ) Bungkus dengan liren hangat Setelah ibu pindah ruangan , anak dilakukan rawat gabung
Direktur,
dr.Indah Sri Mujiyati
PROSEDUR TERAPI SINAR
Persiapan alat ; Alat foto terapi yang sudah dicek menyala semua Catat jam mulai dilakukan foto terapi Alat penutup mata/testis tak tembus cahaya Monitoring suhu
Kriteria bayi ;
Hiperbilirubinemia dengan KU baik Hari pertama atau kedua lahir dengan ikterus Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Lahir dengan asfiksia Hari ke-3 dengan Kramer III
Dirujuk apabila : Kemungkinan dilakukan tranfusi tukar Tanda-tanda sepsis Tanda-tanda Kern-Ikterus
Prosedur Nyalakan fototerapi dengan jarak 50 cm Bayi dalam keadaan telanjang dan sudah diberi penutup mata/testis Ubah posisi setiap 12 jam Monitoring suhu setiap 4 jam s/d 6 jam Ekstra minum / menetek minimal 2 jam sekali (matikan fototerapi selama
bayi minum) Evaluasi klinis setelah 24 jam
Komplikasi Terapi Sinar Dehidrasi Hypertermi Diare Kelainan Kulit
Direktur,
dr. Indah Sri MujiyatiKECURIGAAN INFEKSI NEONATUS
Kriteria Bayi dengan KPD ( > 18 jam )
Air ketuban keruh berbau
Partus dengan tindakan
Partus dengan tidak aseptik misal : di perjalan
Ibu dengan demam
BBLR
Faetal distress
Tindakan1. Perawatan seperti bayi normal
2. Berian injeksi antibiotika , injeksi Amoxicilin 100 mg/KgBB/hari dalam
dua dosis IM selama 3 hari
3. Monitoring KU, menetek , suhu 2x dalam sehari, respirasi
4. Bayi tetap dalam rawat gabung
5. Dalam tiga hari tidak ada tanda-tanda infeksi – antibiotik stop