prosedur pemungutan pajak bumi dan bangunan pada kantor .../prosedur... · kantor pelayanan pajak...

52
PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh : NURFIANI NIM F3407057 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lytruc

Post on 08-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI

Tugas Akhir

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh :

NURFIANI

NIM F3407057

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Kebahagiaan adalah saat dimana kita menjadikan suatu kesedihan menjadi sesuatu

yang indah.

Bukan harta atau tahta, tetapi rasa bahagia.

Yakinlah bahwa yang kita jalani sekarang adalah apa yang selama ini kita inginkan,

maka kita akan bersyukur.

Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang

rukuk. (Al-Baqarah:43)

Karya ini penulis persembahkan kepada:

- Allah SWT

- Ibuku terima kasih atas doa dan dukungannya

- Suamiku yang selalu setia mendampingiku

- Buah hatiku tercinta

- Adikku tersayang

- Teman-teman D3 Pajak 2007

- Almamaterku

v

Page 3: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

Judul ”PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI” dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mencapai Gelar

Ahli Madya pada Program Studi DIII Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Penulisan Tugas

Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik dan lancar tanpa adanya kerja sama serta

bantuan dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan penulis Karunia, Hidayah dan

kemudahan dalam penyusunan laporan magang ini.

2. Bapak Prof. DR. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si, Ak. BKP selaku Ketua Program Studi DIII

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Anis Widjajanto, SE, M.Si, Ak. Selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga Tugas Akhir ini dapat

selesai dengan baik.

vi

Page 4: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

5. Indra Susila, S.E., M.M. selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

magang kerja dan penelitian.

6. Mas Holili Haris selaku Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali dan pembimbing dalam kegiatan magang mahasiswa.

7. Saliman selaku Seksi Pelayan khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

8. Suamiku yang selalu setia mendampingiku, terima kasih untuk segalanya.

9. Buah hatiku tercinta terima kasih sayang kamu telah menjadi motivasi dalam

hidupku.

10. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bekal dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada

penulis.

11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

vii

Page 5: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..... i

ABSTRAK ……………………………………………………………................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

E. Metode Penelitian ........................................................................ 5

1. Desain Penelitian ..................................................................... 5

2. Objek Penelitian ..................................................................... 6

3. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 6

4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 7

5. Pembahasan Analisis ............................................................... 8

viii

Page 6: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Prosedur ...................................................................................... 9

B. Pajak ......................................................................................... 10

1. Pengertian Pajak.................................................................... 10

2. Sistem Pemungutan Pajak..................................................... 11

3. Pedoman Pemungutan Pajak................................................. 12

C. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)................................ 13

1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan ................................ 13

2. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan .......................... 14

3. Dasar Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan .................... 14

4. Objek Pajak Bumi dan Bangunan ...................................... 14

5. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan ...................................... 16

6. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ......................................... 17

7. Prosedur Pemungutan PBB .................................................. 17

BAB III PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BOYOLALI ........... 21

B. LAPORAN MAGANG KERJA ............................................... 30

1. Aktivitas Magang ................................................................. 30

2. Jadwal Magang .................................................................... 31

C. PEMBAHASAN MASALAH .................................................. 32

1. Penentuan Objek Pajak Bumi dan Bangunan ....................... 32

2. Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan ................................ 33

3. Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan .......................... 34

4. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ............................. 37

ix

Page 7: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN .......................................................................... 39

B. SARAN ...................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 8: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Jadwal Kegiatan Magang ................................................................................ 33

xi

Page 9: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

III.1. Struktur Organisasi KPP Pratama Kabupaten Boyolali................................. 25

xii

Page 10: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Permohonan Magang

3. Surat Perijinan Magang dari Instansi/ Lembaga/ Perusahaan

4. Surat Keterangan Penyelesaian Magang

5. Lembar Penilaian Magang

6. Lembar Presensi Harian dalam Pelaksanaan KMM

7. Memo Penerimaan Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa

8. SPPT

9. STTS

10. DHKP

11. Surat Bupati Boyolali Nomor 971.11/07124/22/2009 tanggal 22 Oktober 2009

ABSTRACT

Page 11: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI

NURFIANINIM F3407057

KPP Pratama Boyolali handles the taxing administration including PPh, PPN, PPnBM, PTLL, PBB, and BPHTB. The objective of the research is to find out the Procedure of Land and Building Tax Collection in Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

In this research used documentation, observation, and library method in collecting data. Meanwhile the discussion technique used was descriptive one.

Based on the result of the research conducted, is found the strength of Procedure of Land and Building Tax Collection in Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali include it uses two collection systems to facilitate the taxpayers in finding how much the outstanding tax should be paid. They are some weakness include the lack of illumination and sevice in the attempt of socializing to the taxpayer, so that a few taxpayers that understood the function of tax.

Considering such finding, recommended the KPP Pratama Boyolali to improve its illumination and service in the attempt of socializing the obligation of taxpayers, so that the taxpayers can understand the function and benefit of tax it self and will be aware of their obligation to pay the tax orderly and timely.

Key Word : Land and Building Tax, Procedure of Land and Building Tax Collection, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali, taxpayer.

Page 12: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

ABSTRAK

PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI

NURFIANINIM F3407057

KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang meliputi PPh, PPN, PPnBM, PTLL, PBB dan BPHTB. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode deokumentasi, wawancara, observasi, dan metode pustaka dalam pengumpulan data. Sedangkan teknik pembahasan yang digunakan adalah Pembahasan Deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan kelebihan dari Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali yaitu dengan digunakannya dua sistem pemungutan akan mempermudah wajib pajak dalam mengetahui berapa besar pajak terutang yang harus dibayar. Kelemahan yang ditemukan adalah kurangnya penyuluhan dan pelayanannya dalam rangka sosialisasi kepada wajib pajak, sehingga belum banyak wajib pajak yang memahami fungsi dari pajak itu sendiri.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, disarankan kepada KPP Pratama Boyolali agar lebih meningkatkan penyuluhan dan pelayanannya dalam rangka sosialisasi kewajiban para wajib pajak, sehingga wajib pajak bisa memahami fungsi dan hikmah dari pajak itu sendiri serta sadar akan kewajibannya untuk membayar pajak dengan tertib dan tepat waktu.

Kata Kunci : Pajak Bumi dan Bangunan, Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali, wajib pajak.

BAB I

Page 13: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat

ditentukan oleh kemampuan bangsa untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

maka diperlukan dana untuk pembiayaan pembangunan guna mencapai tujuan

yang diinginkan. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya adalah

melalui pajak. Pajak merupakan sumber penerimaan pendapatan yang dapat

memberikan peranan dan sumbangan yang berarti melalui penyediaan sumber

dana bagi pembiayaan pengeluaran – pengeluaran pemerintah.

Salah satu sumber dana berupa pajak yang dimaksud adalah Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Bumi dan Bangunan dapat dimanfaatkan untuk

berbagai fungsi penentuan kebijakan yang terkait dengan bumi dan bangunan.

Meskipun penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan memberikan kontribusi terhadap

penerimaan pajak yang relatif kecil, namun Pajak Bumi dan Bangunan merupakan

sumber penerimaan yang sangat potensial bagi daerah. Sesuai Pasal 18 ayat 1

Undang-undang No.12 Tahun 1994, hasil penerimaan pajak merupakan

penerimaan negara yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dengan imbangan pembagian sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh persen)

untuk Pemerintah Daerah Tingkat II dan Pemerintah Daerah Tingkat I sebagai

pendapatan daerah yang bersangkutan. Dengan demikian daerah mendapat bagian

yang besar.

Mengingat pentingnya peran Pajak Bumi dan Bangunan bagi

kelangsungan dan kelancaran pembangunan, maka perlu penanganan dan

2

1

Page 14: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

pengelolaan yang lebih intensif. Penanganan dan pengelolaan tersebut diharapkan

mampu menuju tertib administrasi serta mampu meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Untuk menaikkan penerimaan pajak

perlu dilakukan penyempurnaan aparatur pajak dengan memberlakukan

komputerisasi, peningkatan mutu para pegawainya dan penggunaan sistem

pemungutan pajak yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Pada prinsipnya sistem perpajakan nasional menganut Self Assesment

System, dalam sistem ini wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung,

membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya sendiri. Hal tersebut di atas

dirasa belum tepat mengingat besarnya jumlah obyek pajak dan beragamnya

tingkat pendidikan dan pengetahuan wajib pajak, terutama dipedesaan maka

belum sepenuhnya wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban untuk

mendaftarkan dan melaporkan obyek pajaknya dengan baik. Oleh karena itu

untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, dilakukan pendataan terhadap

obyek dan subyek Pajak Bumi dan Bangunan.

Setiap orang atau badan yang memiliki, menguasai atau memperoleh

manfaat atas tanah dan atau bangunan wajib mendaftarkan obyek pajaknya

tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak/ lokasi

obyek pajak. Pendaftaran tersebut dilakukan dengan mengisi formulir yang

disebut Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP). SPOP tersebut dapat diperoleh

secara cuma-cuma disetiap Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Setelah diisi dengan

benar, jelas dan lengkap SPOP harus dikembalikan ke Kantor Pelayanan Pajak

Pratama selambat-lambatnya 30 hari setelah diterima (Pasal 9 Undang-undang

3

Page 15: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

No.12 Tahun 1994). Jika pengembaliannya melewati waktu yang telah

ditentukan, maka kepada wajib pajak dikenakan denda administrasi sebesar 25%

dari pajak yang seharusnya diayar (Pasal 10 ayat (3) Undang-undang No.12

Tahun 1994).

Pada prakteknya pengisian SPOP dapat juga dilakukan melalui kegiatan

pendataan. Dalam hal ini maka aparat pajak secara aktif mendatangi wajib pajak

dan mencatat data yang diperlukan. Dalam hal menentukan luas tanah atau

bangunan maka petugas pendata dapat melakukan pengukuran obyek pajak

tersebut atau mencatatnya dari dokumen/ bukti-bukti yang dimiliki oleh wajib

pajak seperti sertifikat atau Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian obyek dan subyek PBB

dimaksudkan untuk menciptakan suatu basis data PBB yang akurat, sehingga

diharapkan dapat tercipta pengenaan PBB yang lebih adil, merata, tertib

administrasi, peningkatan pokok ketetapan dan penerimaan PBB, serta

peningkatan pelayanan kepada wajib pajak.

Sebelum wajib pajak dikenai PBB perlu adanya obyek pajak yang

ditentukan klasifikasinya. Untuk menentukan klasifikasi tanah dan bangunan

Menteri Keuangan mengeluarkan surat keputusan. Menurut KMK.523/KMK/

04/1998 nilai kelas tanah dan bangunan diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu

golongan A dan golongan B. Untuk nilai kelas tanah setiap golongan dibagi

menjadi 50 kelas, sedangkan untuk nilai kelas bangunan setiap golongan dibagi

menjadi 20 kelas.

Pada dasarnya PBB menggunakan dua sistem pemungutan yaitu Self

Assessment System dan Official Assessment System, yang mana kedua sistem ini

4

Page 16: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

diterapkan dalam kegiatan yang berbeda. Self Assessment System diterapkan

dalam kegiatan menyerahkan SPOP, sedangkan Official Assesment System

diterapkan dalam penentuan besarnya PBB. Dalam pemungutan PBB perlu

adanya prosedur yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang PBB, karena

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali kurang melakukan sosialisasi masalah

prosedur pemungutan PBB, maka wajib pajak banyak yang kurang mengetahui

tentang prosedur pemungutan PBB.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka ingin diketahui sebenarnya

“PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan Tugas Akhir

ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

“Bagaimana Prosedur Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Boyolali?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan judul yang diambil penulis, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Prosedur Pemungutan Pajak Bumi

dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

Page 17: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan diadakannya penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak, baik itu bagi akademik dan bagi pihak lain. Adapun

manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademik

Dapat menambah kepustakaan dan dapat memberikan masukan dibidang

perpajakan, khususnya mengenai prosedur pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan.

2. Bagi Pihak Lain

Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan

dan pertimbangan.

E. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban

kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-

sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan

pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar

pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap

warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap

pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Salah satu pajak yang diteliti

dalam tugas akhir ini adalah Pajak Bumi dan Bangunan.

5

Page 18: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Namun demikian, dalam pemungutannya ada prosedur yang harus

dilalui oleh setiap wajib pajak dan petugas pemungut pajak, sehingga tidak

terjadi benturan kepentingan antara wajib pajak dan petugas pajak.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data yang

dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.

b. Sumber Data

Menurut Loefland dalam Moloeng (2002: 112) menyatakan bahwa

“Sumber data yang pertama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata

dan tindakan yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain”.

1) Sumber Data berasal dari:

a) Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang

diteliti mengenai data-data yang berhubungan langsung dengan

Pajak Bumi dan Bangunan di wilayah Kabupaten Boyolali.

b) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

dengan mempelajari buku-buku, literatur, makalah, Undang-

Undang Perpajakan yang berlaku dan buku-buku yang terkait

dengan penulisan.

6

Page 19: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

2) Sumber Data diambil dari:

a) Informan yaitu orang yang dipandang mengetahui permasalahan

yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi.

b) Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan bahan tertulis

atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas,

tetapi juga berupa gambaran atau benda peninggalan yang

berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah:

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto 2000: 106). Metode

dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sistem

pengenaan PBB.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang segala sesuatu kepada informan untuk

memperoleh informasi yang diharapkan. Teknik wawancara ini digunakan

untuk melengkapi data dari metode dokumentasi.

7

Page 20: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung suatu objek yang akan diteliti

dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran

mengenai objek penelitian. Observasi dilakukan penulis dengan

mengamati bagaimana Sistem Pengenaan PBB.

d. Metode Pustaka

Metode pustaka yaitu peneliti menggunakan sumber-sumber pustaka atau

literatur. Metode ini sebagai pelengkap dalam pembuatan Tugas Akhir

sebagaimana tiga metode yang sebelumnya.

5. Pembahasan Analisis

Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan cara deskripsi

yaitu metode analisis data dengan cara memberikan gambaran, penjelasan,

pengelompokan data atau memilih data kemudian dibandingkan dengan teori

yang digunakan untuk memecahkan masalah. Kemudian dibandingkan antara

fakta yang ada dengan teori atau menganalisis fakta yang ada dengan teori,

kemudian ditarik suatu kesimpulan.

8

Page 21: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PROSEDUR

Prosedur adalah rangkaian metode yang telah mejadi pola tetap dalam

melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan (Wursanto, 1991:

20).

Menurut Mulyadi (2001: 5) prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih

yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang.

Sedangkan menurut Moekijat (1989: 194), ciri-ciri prosedur meliputi:

1. Prosedur harus didasarkan atas fakta-fakta yang cukup mengenai situasi

tertentu, tidak didasarkan atas dugaan-dugaan atau keinginan.

2. Suatu prosedur harus memiliki stabilitas, akan tetapi masih memiliki

fleksibilitas. Stabilitas adalah ketentuan arah tertentu dengan perubahan yang

dilakukan hanya apabila terjadi perubahan-perubahan penting dalam fakta-

fakta yang mempengaruhi pelaksanaan prosedur. Sedangkan fleksibilitas

digunakan untuk mengatasi suatu keadaan darurat dan penyesuaian kepada

suatu kondisi tertentu.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa

prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang telah menjadi pola tetap dalam

9

Page 22: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

melaksanakan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu

departemen atau lebih yang didasarkan pada fakta-fakta dan tidak ketinggalan

jaman.

B. PAJAK

1. Pengertian Pajak

Menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2009: 1) yang dimaksud dengan

pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk pengeluaran umum.

Menurut Soemahamidjaja dalam Santoso (1981: 34) dalam

desertasinya yang berjudul pajak berdasarkan asas gotong royang, Pajak

adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-

barang jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Dari kedua pengertian pajak di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan

tanpa mendapatkan kontraprestasi secara langsung, dan apabila ada dari

masyarakat yang tidak melunasinya maka dikenakan sanksi oleh negara.

10

Page 23: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

2. Sistem Pemungutan Pajaka. Official Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak, adapun ciri-ciri Official Assessment System:

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

fiskus.

2) Wajib pajak bersifat pasif.

3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

fiskus.

b. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang,

adapun ciri-ciri Self Assessment System :

1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib

pajak sendiri.

2) Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang.

3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

c. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan)

untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

11

Page 24: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Cirinya adalah wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada

pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.

3. Pedoman Pemungutan PajakMenurut Adam Smith dalam Suandy (2002: 64) mengajarkan tentang

asas-asas pemungutan pajak yang dikenal dengan nama Four Cannons atau

The Four Maxim dengan uraian sebagai berikut:

a. Equity dan Equality

Pembebanan pajak diantara subjek pajak hendaknya seimbang dengan

kemampuannya, yaitu seimbang dengan penghasilan yang dinikmatinya

dibawah perlindungan pemerintah. Dalam hal Equality ini tidak

diperbolehkan suatu negara mengadakan diskriminasi diantara sesama

wajib pajak. Dalam keadaan yang sama wajib pajak harus diperlakukan

sama dan dalam keadaan berbeda wajib pajak harus diperlakukan berbeda.

b. Certainty

Pajak yang dibayar oleh wajib pajak harus jelas dan tidak mengenal

kompromi kompromis (not arbitrary). Dalam asas ini kepastian hukum

yang diutamakan adalah mengenal subjek pajak, objek pajak, tarif pajak

dan ketentuan mengenai pambayarannya.

c. Convenienci of Payment

Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi wajib pajak,

yaitu saat sedekat-dekatnya dengan saat diterimanya penghasilan atau

keuntungan yang dikenakan pajak.

12

Page 25: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

d. Economic of Collection

Pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat (seefisien) mungkin,

jangan sampai biaya pemungutan pajak lebih besar dari penerimaan itu

sendiri. Karena tidak ada artinya pemungutan pajak kalau biaya yang

dikeluarkan lebih besar dari penerimaan pajak yang akan diperoleh

(Suandy, 2002: 27-28).

C. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Suandy (2002: 64), yang dimaksud Pajak Bumi dan

Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dan besarnya pajak terutang

ditentukan oleh keadaan objek atau bumi, tanah dan atau bangunan. Keadaan

subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besar pajak.

Menurut Suharno (2003: 32) yang dimaksud Pajak Bumi dan

Bangunan adalah penerimaan pajak pusat yang sebagian besar hasilnya

diserahkan kepada daerah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD), penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan tersebut dimasukkan dalam

kelompok penerimaan bagi hasil pajak.

Dari pengertian tentang Pajak Bumi dan Bangunan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan adalah penerimaan

negara yang berasal dari rakyat atas kebendaan objek atau bumi, tanah dan

atau bangunan yang sebagian besar hasilnya diserahkan kepada daerah

masing-masing untuk meningkatkan pendapatan daerah tersebut.

13

Page 26: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

2. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan

Landasan Hukum Pajak Bumi dan Bangunan adalah Undang-Undang Nomor

12 Tahun 1985 Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1994 tentang PBB.

3. Dasar Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Azhari dalam Suharno (2003: 3) kaitannya dengan Pajak Bumi dan

Bangunan ada empat asas utama yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Sederhana, dengan pengertian mudah dimengerti dan dapat dilaksanakan.

b) Adil, dalam arti keadilan vertikal maupun horizontal dalam pengenaan

Pajak Bumi dan Bangunan yang disesuaikan dengan kemampuan wajib

pajak.

c) Mempunyai kepastian hukum, dengan pengertian bahwa pengenaan Pajak

Bumi dan Bangunan diatur dengan Undang-Undang dan peraturan atau

ketentuan pemerintah sehingga mempunyai kekuatan dan hukum.

d) Gotong-royong, dimana semua masyarakat baik berkemampuan rendah

maupun tinggi ikut berpartisipasi dan bertanggung-jawab mendukung

pelaksanaan Undang-Undang tentang Pajak Bumi dan Bangunan serta

ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

4. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3

UU No. 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun

1994.

Pasal 2

1) Yang menjadi obyek pajak adalah bumi dan atau bangunan.

14

Page 27: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

2) Klasifikasi obyek pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur

oleh Menteri Keuangan.

Pasal 3

1) Objek pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah

objek pajak yang:

a) Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di

bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan

nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

b) Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis

dengan itu;

c) Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, taman penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

negara yang belum dibebani suatu hak;

d) Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas

perlakuan timbal balik;

e) Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang

ditentukan oleh Menteri Keuangan.

2) Obyek pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan

pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Pemerintah.

3) Besarnya nilai jual obyek pajak tidak kena pajak ditetapkan sebesar

Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) untuk setiap satuan bangunan.

15

Page 28: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

4) Batas nilai jual Bangunan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) akan disesuaikan dengan suatu faktor penyesuaian yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

5. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Subyek Pajak Bumi dan Bangunan Diatur dalam pasal 4 UU No. 12

Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994.

Pasal 4

1) Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata

mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau

memperoleh manfaat atas bangunan.

2) Subyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang dikenakan

kewajiban membayar pajak menjadi wajib pajak menurut Undang-

Undang ini.

3) Dalam hal atas suatu objek pajak belum jelas diketahui wajib pajaknya,

Direktur Jendral Pajak dapat menetapkan subjek pajak sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) sebagai wajib pajak.

4) Subjek pajak yang ditetapkan sebagaimana yang dimaksudkan dalam

ayat (3) dapat memberikan keterangan secara tertulis kepada Direktur

Jenderal Pajak bahwa ia bukan wajib pajak terhadap objek pajak

dimaksud.

5) Bila keterangan yang diajukan oleh wajib pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (4) disetujui, maka Direktur Jenderal Pajak membatalkan

penetapan sebagai wajib pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

16

Page 29: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

dalam jangka waktu satu bulan sejak diterimanya surat keterangan

dimaksud.

6) Bila keterangan yang diajukan itu tidak disetujui, maka Direktur

Jenderal Pajak mengeluarkan surat keputusan penolakan dengan disertai

alasan-alasannya.

7) Apabila setelah jangka waktu satu bulan sejak tanggal diterimanya

keterangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), Direktur Jenderal

Pajak tidak memberikan keputusan, maka keterangan yang diajukan itu

dianggap disetujui.

6. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak adalah sebesar 0,5%.

7. Prosedur Pemungutan PBBa. Penentuan Obyek Pajak

Penentuan Obyek Pajak diatur dalam UU No. 12 Tahun 1985

sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994 Pasal 9 dan 10,

adalah sebagai berikut :

Pasal 9

1) Dalam rangka pendataan, subyek pajak wajib mendaftarkan obyek

pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Obyek Pajak.

2) Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani

dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah

kerjanya meliputi letak obyek pajak, selambat-lambatnya 30 hari

17

Page 30: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

setelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Obyek Pajak oleh

subyek pajak.

3) Pelaksanaan dan tata cara pendaftaran obyek pajak sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

Keuangan.

Pasal 10

1) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana

dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) Direktur Jenderal Pajak menerbitkan

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang.

2) Direktur Jenderal Pajak dapat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak

dalam hal-hal sebagai berikut:

a) Apabila Suarat Pemberitahuan Obyek Pajak tidak disampaikan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) dan setelah ditegur

secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam

surat teguran.

b) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

ternyata jumlah pajak yeng terhutang lebih besar dari jumlah pajak

yang dihitung berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak yang

disampaikan oleh wajib pajak.

3) Jumlah pajak yang terhutang dalam Surat Ketetapan Pajak

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, adalah pokok pajak

ditambah dengan denda administrasi sebesar 25% dihitung dari pokok

pajak.

18

Page 31: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

4) Jumlah pajak yang terhutang dalam Surat Ketetapan Pajak

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, adalah pokok selisih

pajak yang terhutang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan

lain dengan pajak yang terhutang yang dihitung berdasarkan Surat

Pemberitahuan Oyek Pajak ditambah denda administrasi ditambah

25% dari selisih pajak yang terhutang.

b. Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan

Pengenaan dan cara menghitung pajak diatur dalam pasal 6 UU No.

12 tahun 1994, adalah sebagai berikut :

1) Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak.

2) Besarnya Nilai Jual Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk

daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan

daerahnya.

3) Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Kena Pajak yang ditetapkan

serendah-rendahnya 20% dan setingi-tingginya 100% dari nilai jual

obyek pajak.

4) Besarnya persentase Nilai Jual Kena Pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan

memperhatikan kondisi ekonomi nasional.

c. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Tata cara pembayaran PBB diatur dalam pasal 11 UU No. 12 tahun

1994, adalah sebagai berikut :

19

Page 32: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

1) Pajak yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) harus

dilunasi selambat-lambatnya enam bulan sejak tanggal diterimanya

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang oleh wajib pajak.

2) Pajak yang terhutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak sebagaimana

dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) dan ayat (4) harus dilunasi selambat-

lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Ketetapan

Pajak oleh wajib pajak.

3) Pajak yang terhutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak

dibayar atau kurang dibayar dikenakan denda administrasi sebesar 2%

(dua persen) sebulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai

dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling lama 24 (dua

puluh empat) bulan.

4) Denda administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 ditambah

dengan hutang pajak yang belum atau kurang dibayar ditagih dengan

Surat Tagihan Pajak yang harus dilunasi selambat-lambatnya 1 (satu)

bulan sejak tanggal diterimanya Surat Tagihan Pajak oleh wajib pajak.

5) Pajak yang terhutang dibayar di bank, kantor pos dan giro dan tempat

lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

6) Tata cara pembayaran dan penagihan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), (2), (3), (4), (5) diatur oleh Menteri Keuangan.

20

Page 33: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BOYOLALI

KPP Pratama Boyolali dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak dan

mulai beroperasi pada tanggal 30 Oktober 2007 sesuai dengan Keputusan

Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-141/PJ/2007 tanggal 03 Oktober 2007

tentang Penerapan Organisasi dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan

Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Daerah Istimewa Yogyakarta. KPP Pratama Boyolali beralamat di Jalan Raya

Solo – Boyolali Km. 24 Mojosongo Boyolali.

Sebelumnya di Boyolali telah berdiri Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan

Bangunan (KP PBB) Boyolali yang menangani administrasi PBB dan BPHTB

yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen,

sedangkan untuk administrasi PPh, PPN, PPnBM dan PTLL untuk wilayah

Kabupaten Boyolali pada saat itu masuk wilayah kerja KPP Pratama Surakarta.

21

Page 34: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Sehubungan dengan modernisasi Direktorat Jenderal Pajak yang diikuti

dengan reorganisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Departemen

Keuangan Republik Indonesia, dimana bertujuan untuk menggabungkan fungsi

kerja instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yaitu KPP, KP

PBB, Karikpa serta KP4 menjadi KPP Pratama dan KP2KP, maka dibentuk KPP

Pratama Boyolali yang merupakan pecahan dari KPP Surakarta, yang menangani

administrasi perpajakan yang meliputi PPh, PPN, PPnBM, PTLL, PBB dan

BPHTB.

Wilayah kerja KPP Pratama Boyolali meliputi Kabupaten Boyolali yang

terletak antara 1100 22’ – 1100 50’ Bujur Timur dan 70 36’ – 70 71’ Lintang

Selatan, dengan ketinggian antara 75 sampai dengan 1500 meter di atas

permukaan laut. Wilayah Kabupaten Boyolali dibatasi oleh Kabupaten Grobogan

dan Kabupaten Semarang di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Sragen, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur, Kabupaten Klaten dan Daerah

Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, dan Kabupaten Magelang dan Kabupaten

Semarang di sebelah barat. Luas Kabupaten Boyolali adalah 101.510,1955 Ha

yang terdiri dari tanah sawah seluas 22.946,6594 Ha dan tanah kering

78.563,5361 Ha.

Tugas utama Kantor Pelayanan Pajak Pratama yaitu:

Mengelola pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di

bidang perpajakan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

22

Page 35: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Visi Direktorat Jenderal Pajak yaitu:

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi

perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan

integritas dan profesionalisme yang tinggi.

Misi Direktorat Jenderal Pajak yaitu:

Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan

yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

Nilai Direktorat Jenderal Pajak yaitu:

1. Integritas

Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik

dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur,

konsisten, dan menepati janji.

2. Professionalisme

Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan

sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan

sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan

sosial.

3. Inovasi

Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan/atau alternatif pemecahan

masalah yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku.

4. Teamwork

Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang/pihak lain, serta

membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.

23

Page 36: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

STRUKTUR ORGANISASI KPP PRATAMA BOYOLALI

Kepala Kantor

Pejabat Fungsional

Subbag Umum

Seksi PDISeksi

PelayananSeksi

PenagihanSeksi

PemeriksaanSeksi

Seksi Waskon I

Seksi Waskon II

EkstensifikasiPerpajakan

Gambar III.1.Struktur Organisasi KPP Pratama Boyolali

24

Page 37: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Keterangan:

1. Kepala Kantor : Indra Susila, SE., MM.

2. Pejabat Fungsional

a. Penilai PBB : Tugiman

b. Pemeriksa Pajak :

1). Drs. Mochammad Faisol, Ak.

2). Rio Vabella, SH.

3). Eko Indroprasetyo, SH.

4). Udi Marwoto, SE.

5). Sriyanto, SE.

6). Dennis Arfinanda, SE.

7). Safi’i

8). Wisnu Suryadi

3. Subbag Umum

a. Kepala Bagian : Suminten, S.IP.

b. Seksi-seksi:

1). Karmidi

2). Zainuddin

3). Sri Wahyuningsih

4). Astri Apriliana Dewi

5). Purwanti

6). Indaryati

25

Page 38: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

4. Seksi PDI

a. Kepala Seksi : Ch. Astri Widyastuti

b. Seksi-seksi :

1). Sumarsih, SE.

2). Pardoyo

3). Mila Isiyana Wardani

4). Agus Winarno

5). Ali Ahsanulhak

6). Ari Hartanto

7). Widadi

5. Seksi Pelayanan

a. Kepala Seksi : Mas Holili Haris

b. Seksi-seksi:

1). Joko Sudaryanto, SH.

2). Sri Murni

3). R. Sumardi Handoyo K.

4). Saliman

5).Sardi, SE.

6). Krisna Handayani

7). Ladiyono

8). Muh Arifin

9). Bagus Pratomo

10). Djuni

26

Page 39: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

11). Agung Nugroho

12). Ferri

13). Ana Sulitiani

14). Gino

15). Juhartono

16). Zailani

17). Handika Kurniawan

6. Seksi Penagihan

a. Kepala Seksi: M. Kuriadi

b. Seksi-seksi:

1). Mudiyono

2). Sumarno

3). Achmad Riyadi

4). Triyatno

5). Jaka Widiyana

7. Seksi Pemeriksaan

a. Kepala Seksi : Nur Bambang Widayanto

b. Seksi-seksi :

1). Esti Wahyuningsih

8. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

a. Kepala Seksi : Haryono, SE.,MT.

b. Seksi-seksi :

1). Hary Sarwanto

27

Page 40: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

2). Budi Hartono

3). Dwi Setyawan, Sp.

4). Dwi Ari Munandar

9. Seksi Waskon I

a. Kepala Seksi : Yamti Rakhmani, SE.

b. Seksi-seksi :

1). Yuni Sulistyo Rini, ST.

2). Reni Febriani, SE.

3). Domo Tri Sukoco

4). Isak purnomo, SE., Ak.

5). Subiyanto

6). Y. Cahyo Purnomo, SE.

7). Dhudy Susilo Nugroho

c. Pelaksana : Eko Supriyono

10. Seksi Waskon II

a. Kepala Seksi : Suharjono, S.Sos.

b. Seksi-seksi :

1). Jeane Roselina, SE.

2). F. Iwan Widiyatmoko, S.Pt., M.Si.

3). Wiyanto, SE.

4). Edy Rustono

5). Susanto Nugroho

c. Pelaksana : Lelono Jaka Suwarno

28

Page 41: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Diskripsi Jabatan:

1. Sub Bagian Umum

Melaksanakan tugas pelayanan kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan

tatausaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan untuk

menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.

2. Seksi PDI

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,

perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer,

pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filing serta penyiapan laporan kinerja.

3. Seksi Pelayanan

Melaksanakan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan

surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan,

pelaksanaan registrasi wajib pajak, dan kerjasama perpajakan sesuai ketentuan

yang berlaku.

4. Seksi Penagihan

Melaksanakan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran

tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta

penyimpanan dokumen-dokumen penagihan sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Seksi Pemeriksaan

Melaksanakan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan

pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta

administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

29

Page 42: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Melaksanakan pengamatan potensi perpajakan, pencarian data dari pihak ketiga,

pendataan obyek dan subyek pajak, penilaian obyek pajak dalam rangka

ekstensifikasi perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Seksi Waskon

Melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak,

bimbingan/himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan,

penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, rekonsiliasi data

wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil

banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.

B. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Aktivitas Magang

Aktivitas yang dilakukan penulis selama menjalankan kegiatan magang

pada KPP Pratama Boyolali adalah membantu dalam proses penyelesaian produk-

produk untuk pemungutan PBB. Produk-produk yang dimaksud antara lain SPPT,

DHKP, dan STTS. Produk-produk tersebut dibagi dalam beberapa buku dan

dikelompokkan menurut jenis, wilayah kecamatan serta wilayah kalurahannya.

Satu wilayah kalurahan bisa terbagi dalam beberapa buku, dan jumlah buku dari

masing-masing kalurahan berbeda-beda tergantung dari banyaknya Nomor Objek

Pajak. Dalam penyelesaian pembuatan produk-produk tersebut, kegiatan yang

dikerjakan oleh penulis antara lain:

a. Menstempel SPPT

30

Page 43: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

b. Penyobekan/ penyusunan STTS

c. Pemisahan/ penyusunan DHKP

d. Penulisan sampul STTS

e. Penulisan sampul DHKP

f. Pembuatan berita acara pengiriman SPPT

g. Pembuatan berita acara pengiriman STTS

h. Penyortiran SPT tahunan

2. Jadwal Magang

Setiap harinya penulis hadir di KPP Pratama Boyolali pada pukul 07.30

WIB dan segera menemui pembimbing untuk meminta tugas yang bisa

dikerjakan. Setelah bertemu dengan pembimbing dan diberi tugas serta

pengarahan, penulis mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan. Dalam sela-

sela pengerjaan tugas penulis sering menanyakan tentang hal-hal baru yang

ditemui dalam kegiatan tersebut, terutama tentang masalah perpajakan kepada

pembimbing dan para staf yang lain. Pembimbing dan staf di KPP Pratama

Boyolali sangat terbuka dalam masalah perpajakan, mereka memberikan

pengalaman yang sangat banyak kepada penulis. Hal ini membuat penulis lebih

mengerti tentang masalah perpajakan. Kegiatan di KPP Pratama tergolong santai

tetapi fokus kepada pekerjaan yang sedang dikerjakan. Setelah pukul 12.00 WIB

penulis beristirahat, sholat, dan makan. Pada pukul 13.00 WIB penulis mulai

melanjutkan tugas kembali sampai dengan pukul 15.00 kemudian diijinkan untuk

pulang dan melanjutkan tugas pada hari berikutnya.

31

Page 44: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Tabel III.1.

Jadwal Kegiatan Magang

Pukul Kegiatan

07.30 Hadir di KPP Pratama Boyolali

mengisi absensi

07.30-12.00 mengerjakan tugas

12.00-13.00 istirahat, sholat, makan

13.00-15.00 mengerjakan tugas kembali

15.00 Pulang

C. PEMBAHASAN MASALAH

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, hal-hal yang berkaitan dengan prosedur

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di KPP Pratama Boyolali dapat dikemukakan

sebagai berikut:

1. Penentuan Obyek Pajak Bumi dan Bangunan

Dalam penentuan Obyek Pajak Bumi dan Bangunan, subjek pajak wajib

mendaftarkan objek pajaknya. Penentuan Objek Pajak Bumi dan Bangunan dapat

dilakukan dengan mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). KPP

Pratama Boyolali akan memberikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak secara

cuma-cuma kepada wajib pajak untuk diisi dan dikembalikan kembali kepada

KPP Pratama Boyolali. Dalam hal ini Kepala Dusun sangat berperan aktif. Subjek

pajak akan mendapatkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak dengan dibantu oleh

32

Page 45: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Kepala Dusun. Kepala Dusun akan memintakan SPOP ke KPP Pratama Boyolali

untuk selanjutnya diisi oleh subjek pajak dengan dibantu oleh Kepala Dusun.

Surat Pemberitahuan Objek Pajak harus diisi dengan jelas, benar, lengkap dan

tepat waktu serta ditandatangani dan disampaikan kepada KPP Pratama Boyolali

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Surat Pemberitahuan

Objek Pajak oleh subjek pajak. Jika dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak

diterimanya SPOP tidak disampaikan dan setelah ditegur secara tertulis tidak

disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran maka KPP Pratama

Boyolali akan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak. Setelah selesai diisi, Kepala

Dusun mengembalikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak ke KPP Pratama

Boyolali.

2. Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

Setelah menerima pengembalian Surat Pemberitahuan Obyek Pajak yang

telah diisi oleh wajib pajak, petugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali

mengelompokkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak tersebut untuk diolah dan

dihitung besarnya Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) sesuai dengan keadaan bumi

dan atau bangunan yang dimaksud.

Dalam melakukan penghitungan NJOP menggunakan tiga pendekatan

yaitu pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan pendekatan kapitalis

pendapatan. Kemudian dilakukan pengklasifikasian besarnya NJOP. Hal ini untuk

mempermudah cara penghitungan PBB.

3. Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan

34

Page 46: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Dalam menghitung Pajak Bumi dan Bangunan, terlebih dahulu

mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: Tarif Pajak, Nilai Jual Obyek

Pajak (NJOP), Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP), Nilai Jual

Kena Pajak (NJKP).

a. Tarif pajak bumi dan bangunan seperti yang telah kita ketahui adalah sebesar

0,5%.

b. Nilai Jual Objek Pajak dapat diketahui dengan mengalikan luas bumi dan atau

bangunan dengan nilai jual per M2. Nilai jual bumi dan atau bangunan

tersebut diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu Kelompok golongan A

dan Kelompok golongan B. Untuk nilai kelas tanah setiap golongan dibagi

menjadi 50 kelas, sedangkan untuk nilai kelas bangunan setiap golongan

dibagi menjadi 20 kelas. Dengan demikian Nilai Jual Objek Pajak akan

berbeda-beda sesuai dengan keadaan bumi dan atau bangunannya masing-

masing.

c. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk wilayah Boyolali adalah

sebesar Rp 6.000.000,00 hal ini sesuai dengan Surat Bupati Boyolali Nomor

971.11/07124/22/2009 tanggal 22 Oktober 2009.

d. Nilai Jual Kena Pajak, persentase Nilai Jual Kena Pajak untuk Kabupaten

Boyolali adalah 20% dari Nilai Jual Objek Pajak, sehingga Nilai Jual Kena

Pajak dapat diketahui dengan mengalikan persentase Nilai Jual Kena Pajak

dengan Nilai Jual Objek Pajak yang setelah terlebih dahulu dikurangi dengan

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak.

Page 47: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Setelah diketahui besarnya Nilai Jual Kena Pajak maka dapat dihitung

berapa besarnya PBB yang terhutang, yaitu dengan mengalikan tarif PBB dengan

Nilai Jual Kena Pajak.

Dengan demikian dapat dirumuskan:

Kemudian setelah diketahui besarnya PBB yang terhutang dimasukkan

dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tehutang berdasarkan Nomor Objek Pajak dari

masing-masing wajib pajak yang telah dikelompokkan berdasarkan wilayah

kecamatan dan kalurahannya. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang berisi hal-hal

sebagai berikut:

a. Letak objek pajak

b. Nama dan alamat wajib pajak

c. Jenis objek pajak

d. Luas objek pajak

e. Kelas objek pajak

f. NJOP per M2

g. Total NJOP

h. Penghitungan besarnya pajak terhutang

i. Besarnya PBB yang terhutang

j. Tanggal jatuh tempo dan tempat pembayaran

k. Tanda tangan Kepala KPP Pratama dan stempel KPP Pratama Boyolali

PBB = 0,5% x 20% x (NJOP-NJOPTKP)

36

Page 48: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

l. Keterangan tanggal penerimaan SPPT, tanda tangan dan nama terang wajib

pajak.

Dengan demikian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang siap diedarkan.

Petugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali mendistribusikan SPPT

tersebut ke Dipenda Boyolali bersama dengan Dokumen Himpunan Ketetapan

Pajak (DHKP). Saat pendistribusian tersebut petugas membuat berita acara

pengiriman SPPT.

Surat Tanda Terima Setoran (STTS) berisi besarnya setoran pajak terutang

yang telah dibayarkan oleh wajib pajak sesuai yang tercantum di SPPT. Surat

Tanda Terima Setoran dibagi menjadi 4 (empat) lembar antara lain:

a. lembar untuk wajib pajak,

b. lembar untuk Dipenda,

c. lembar untuk KPP Pratama,

d. lembar untuk Bank.

Petugas KPP Pratama Boyolali mendistribusikan STTS ke bank-bank

persepsi yang telah ditunjuk bersama dengan pengisian berita acara pengiriman

STTS. Untuk Kabupaten Boyolali STTS didistribusikan ke Bank BRI di tiap-tiap

kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali. Jika dalam satu kecamatan

terdapat beberapa bank maka STTS tersebut juga akan terbagi di beberapa bank

dalam satu kecamatan tersebut.

4. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

Setelah petugas KPP Pratama Boyolali mendistribusikan SPPT dan DHKP

ke Dipenda Boyolali, kemudian Dipenda Boyolali mengirimkan SPPT dan DHKP

37

Page 49: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

ke tiap-tiap kecamatan di wilayah Kabupaten Boyolali. Kecamatan mengirimkan

SPPT dan DHKP yang telah diterima dari Dipenda Boyolali ke tiap-tiap

kalurahan/ desa. Setelah sampai di kalurahan/ desa barulah SPPT akan diserahkan

kepada wajib pajak. Melalui Kepala Dusun setempat SPPT diserahkan kepada

tiap-tiap wajib pajak, sedangkan DHKP tetap berada di kalurahan untuk

diarsipkan. Dengan SPPT tersebut telah diterima wajib pajak mengetahui

besarnya pajak terhutang yang dibebankan kepadanya, kemudian melakukan

pembayaran PBB kepada Kepala Dusun setempat.

Setelah semua pajak terutang telah terkumpul, Kepala Dusun menyetorkan

PBB yang telah dibayar oleh wajib pajak tersebut ke bank BRI yang telah

ditunjuk di tiap kecamatan. Saat penyetoran PBB tersebut Kepala Dusun

menunjukkan SPPT, kemudian pihak bank akan memeriksa dan memberikan

STTS yang diterima dari KPP Pratama Boyolali kepada Kepala Dusun sebagai

bukti bahwa PBB telah dilunasi. Kepala Dusun kemudian menyerahkan STTS

yang diterima dari bank kepada tiap-tiap wajib pajak yang telah melaksanakan

pembayaran PBB tersebut.

Dengan demikian proses pendaftaran sampai pembayaran PBB terutang

telah diselesaikan oleh wajib pajak. Tata cara pembayaran yang ditetapkan oleh

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali adalah SISMIOP (Sistem Manajemen

Informasi Objek Pajak).

38

Page 50: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penemuan di lapangan, maka dalam Prosedur Pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali dapat

disimpulkan langkah-langkahnya sebagai sebagai berikut:

1. Penentuan Obyek Pajak Bumi dan Bangunan

2. Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

3. Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan

4. Pembayaran Pajak Bumi dan bangunan

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan di atas, maka dapat disarankan kepada:

1. Kantor Pelayanan Pajak

Diharapkan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali lebih meningkatkan

penyuluhan dan pelayanannya dalam rangka sosialisasi kewajiban para wajib

pajak, sehingga wajib pajak bisa memahami fungsi dan hikmah dari pajak itu

sendiri serta sadar akan kewajibannya untuk membayar pajak dengan tertib dan

tepat waktu.

2. Petugas Pajak

39

40

Page 51: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

Kepada petugas pajak diharapkan dapat memantau dan menarik pajak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, dan diharapkan dapat mencari langkah-langkah

supaya wajib pajak mempunyai motivasi untuk membayar pajak, misalnya dengan

memberikan waktu tenggang dalam membayar pajak dan memberikan rangsangan

berupa hadiah dan diskon apabila dapat membayar pajak lebih awal, atau dengan

penghargaan lain.

3. Wajib Pajak

Para wajib pajak diharapkan sadar akan pentingnya pajak bagi pembangunan

nasional serta bisa memahami sepenuhnya isi dari undang-undang yang mengatur

Pajak Bumi dan Bangunan, karena dalam Undang-Undang tersebut berisi tentang

bagaimana kandungan dan fungsi pajak itu sendiri, sebab pajak merupakan salah

satu komitmen sebagai sumber penerimaan dalam membangun negara, agar bisa

mengalihkan pinjaman luar negeri ke sumber-sumber dalam negeri.

Page 52: PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR .../Prosedur... · KANTOR PELAYANAN PAJAK ... KPP Pratama Boyolali menangani administrasi perpajakan yang ... tersebut atau

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tinjauan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Baridwan, Zaky. 1998. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Brotodiharjo, Santoso. R. 1981. Ilmu Hukum Pajak. Jakarta: PT. Eresco Jakarta-Bandung.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-251/PJ./2000 tentang Tata Cara Penetapan Besarnya NJOPTKP sebagai Dasar Penghitungan PBB.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 205/KMK.04/2000

tentang Penyesuaian Besarnya NJOPTKP sebagai Dasar Penghitungan PBB.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Moekijat. 1989. Tata Laksana Kantor. Bandung: Alumni.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Suandy, Early. 2002. Hukum Pajak. Yogyakarta:Salemba Empat.

Suharno. 2003. Potret Perjalanan Pajak Bumi dan Bangunan. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.