prosedur pemasangan nasogastric tube

17
Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube 1. Pengkajian (Persiapan klien) - Chek medical record untuk menentukan tipe NGT serta jenis nutrisi yang diberikan - Kaji kemampuan dan kesadaran klien untuk bekerja sama selama pelaksanaan prosedur dan keperluan untuk posisi yang nyaman selama insersi berlangsung. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan - Kaji keadaan cavum nasi dan oral klien, untuk mengetahui adanya penyimpangan pada septum nasi, gangguan dalam bernapas atau perdarahan - Kaji gag reflex dengan menggunakan tounge spatel. Masukkan spatel dalam mulut dan sentuh uvula. - Auskultasi bising usus dan Palpasi abdomen - Jelaskan bagaimana klien dapat bekerja sama selama pemasangan NGT, khususnya dengan menelan ice chips, ketika diminta untuk melakukannya. - Jelaskan komplikasi dan potensial terjadi , seperti diare , mulut kering , dan iritasi hidung. Ulangi cara-cara dan prosedur pemasangan NGT - Siapkan plester untuk fiksasi. 2. Persiapan Lingkungan - Jaga Privasi klien, tutup gordin atau pintu - Berikan penerangan cukup - Jaga ketenangan ruangan sekitar

Upload: maspilas1992

Post on 12-Aug-2015

306 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

git

TRANSCRIPT

Page 1: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

1. Pengkajian (Persiapan klien)- Chek medical record untuk menentukan tipe NGT serta jenis nutrisi yang

diberikan

- Kaji kemampuan dan kesadaran klien untuk bekerja sama selama

pelaksanaan prosedur dan keperluan untuk posisi yang nyaman selama

insersi berlangsung. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan

- Kaji keadaan cavum nasi dan oral klien, untuk mengetahui adanya

penyimpangan pada septum nasi, gangguan dalam bernapas atau

perdarahan

- Kaji gag reflex dengan menggunakan tounge spatel. Masukkan spatel

dalam mulut dan sentuh uvula.

- Auskultasi bising usus dan Palpasi abdomen

- Jelaskan bagaimana klien dapat bekerja sama selama pemasangan NGT,

khususnya dengan menelan ice chips, ketika diminta untuk melakukannya.

- Jelaskan komplikasi dan potensial terjadi , seperti diare , mulut kering ,

dan iritasi hidung. Ulangi cara-cara dan prosedur pemasangan NGT

- Siapkan plester untuk fiksasi.

2. Persiapan Lingkungan - Jaga Privasi klien, tutup gordin atau pintu- Berikan penerangan cukup - Jaga ketenangan ruangan sekitar

3. Persiapan Perawat- Mempersiapkan diri tentang pengetahuan pemasangan NGT.

- Membantu klien memahami kegunaan pemasangan NGT

4. Persiapan Alat

NO NAMA ALAT JUMLAH

1. Selang gastric yang tepat 1

2. Basin emesis 1

3. Anastetik tapiokal Bila ada

4. Kassa 1

Page 2: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

5. Gelas berisi air 1

6. Lubrikan larut air 1

7. Handuk 1

8. Tisu 1

9. Klem 1

10 Stetoskop 1

11 Syringe 20-50 ml (kateter tip) 1

12 Alat pengisap (suction) atau kantong makanan dan

perlengkapan

1

13 Sarung tangan bersih 1

14 Plester non alergenik, gunting 1

15 Pengikat karet dan peniti pengaman 1

No Tindakan Rasional

1 Periksa riwayat kesehatan klien. Untuk mengkaji adanya perlukaan

hidung dan perdarahan abnormal.

2 Kaji kecemasan klien dan tingkat kemampuan

klien untuk mengerti. Jelaskan tentang prosedur

yang akan dilaksanakan dan sepakati tanda-tanda

yang digunakan selama prosedur.

Mengurangi kecemasan dan

meningkatan kerja sama / kooperatif

klien.

3 Berdiri di sisi kanan tempat tidur jika

menggunakan tangan kanan dan berdiri di sisi

kiri tempat tidur jika menggunakan tangan kiri.

Posisi perawat memudahkan insersi,

mencegah ketegangan tibih yang tidak

diperlukan.

4 Berikan posisi tempat tidur minimal 30o atau

posisi high fowler. Pada Pasien koma tempatkan

pada posisi semi flower dengan menggunakan

bantal penopang.

Menfasilitasi insersi dan mencegah

back strain.

5 Cuci tangan dan kemudian gunakan sarung

tangan.

Mempraktekkan teknik kebersihan .

Page 3: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

6 Gunakan penlight untuk melihat hidung klien.

Kaji hidung klien dengan penlight dan minta

klien meniup hidungnya dengan satu lubang

hidung.

Memilih hidung yanng tidak dominan

untuk insersi dengan tujuan

mengurangi ketidaknyamanan dan

trauma yang dibutuhkan

7 Letakkan handuk di sekitar bahu klien. Melindungi baju klien

8 Beri klien basin tempat muntah dan tisu. Menyiapkan klien jika perjalanan

pemasukan selang yang dibutuhkan

hingga ke dalam lambung

9 Gunakan selang NG, ukur jarak dari ujung

hidung sampai daun telinga dan kemudian ke

prosesus xiphiodeus dan tandai jarak yang

dibutuhkan pada selang dengan plester.

Menentukan perkiraan panjang selang

yang dibutuhkan hingga ke dalam

lambung

10 Lubrikasi selang dengan lubrikan water soluble

sepanjang 4 inchi pertama.

Untuk memudahkan pemasukan selang

ke dalam hidung

11 Minta klien untuk melakukan hiperekstensi leher

dengan rileks leher belakangnya.

Membuat insersi menjadi lebih mudah

12 Masukkan selang dengan perlahan ke dalam

hidungnya.

Mencegah trauma pada mukosa

13 Minta klien untuk mengisyaratkan kepala

maju( memfleksikan kepala ) bila selang telah

mencapai nasopharing. Bila klien kemudian

muntah atau ingin muntah , hentikan sejenak.

Dengan mengisyaratkan kepala maju,

dapat memudahkan perjalanan selang

menuju esophagus di belakang trakea.

Selang mungkin dapat merangsang

reflek muntah . Biarkan klien

beristirahat , tenangkan klien , cegah

muntah.

14 Masukkan selang beberapa inchi lagi pada saat

klien menelan es batu .

Membantu memasukkan selang

melalui cropharing.

15 Tarik kembali selang dengan segera jika ada

tanda – tanda disstres respirasi .

Mencegah trauma pada bronkus atau

paru-paru.

Page 4: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

16 Masukkan selang hingga mencapai area yang

diinginkan.

Memungkinkan selang mencapai

lambung.

17 Fiksasi selang dengan perekat dengan

memempatkan bagian yang lebar pada

pertengahan pembatas hidung dan tutuplah akhir

selang dengan plester. Berikan perekat pada pipi

jika dibutuhkan.

Mencegah selang berpindah dari

tempatnya.

18 Cek penempatan selang

o Tempatkan syringe pada ujung akhir

selang untuk menginjeksi 10cc udara dan

auskultasi di atas area epigastrik

(kuadran kiri atas)

o Ambil sample isi lambung dan ukur

dengan kertas pH.

o Siapkan klien untuk X-ray check up jika

diperlukan.

Memenuhi atau mencapai penempatan

yang benar. Nilai pH dibawah 4

mengindifikasi selang ada di lambung.

Mencegah selang berpindah dari

tempatnya selang berada di lambung,

nilai pH antara 6-7 menginfikasikan

selang berada di intestinum.

19 Sambungkan bagian akhir selang dengan suction

, tempat drainase atau adapter.

Menetapkan cara pelaksanaan yang

tepat untuk pencegahan.

20 Tuliskan waktu, nama , dan tanda tangan

perawat pada selang NGT.

Untuk memudahkan tenaga kesehatan

lain dalam melakukan prosedur

selanjutnya Meningkatkan

kenyamanan dan keamanan sistem

NGT.

21 Kuatkan selang dengan pengikat karet atau

peniti yang aman pada pakaian klien atau tempat

tidur.

Meningkatkan kenyamanan dan

keamanan sistem NGT. Menerapkan

prinsip pengontrolan infeksi.

22 Lepaskan sarung , buanglah benda – benda yang

terkontaminasi ke tempatnya dan cuci tangan.

Menerapkan prinsip pengontrolan

infeksi Catatan Menerapkan prinsip

pengontrolan infeksi.an implementasi

dari intervensi dan sebagai catatan

Page 5: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

untuk keperawatan selanjutnya.

23 Evaluasi :

1. Respon klien terhadap pemasangan

selang NG. Kemempuan berbicara, TTV

dan saturasi oksigen

2. Konfirmasi hasil X ray

3. Observasi tanda batas pada tube secara

bekala.

Secara normal pasien tetap mampu

berbicara. Mengkajian adanya

kemungkinan perpindahan tanda pada

selang.

24 Dokumentasikan prosedur: tipe tube, ukuran,

lokasi ujung distal tube, toleransi klien terhadap

tindakan, hasil X ray.

Menerapkan prinsip pengontrolan

infeksi.an implementasi dari intervensi

dan sebagai catatan untuk keperawatan

selanjutnya.

Page 6: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

Prosedur Pemberian Makanan Melalui Nasogastrik Tube

1. Persiapan Klien

- Jelaskan jadwal pemberian makanan

- Jelaskan tentang jumlah dan karakteristik makanan

- Kaji kondisi NGT dan abdomen

- Kaji toleransi terhadap makanan

2. Persiapan Lingkungan

- Jaga Privasi klien, tutup gordin atau pintu- Berikan penerangan cukup - Jaga ketenangan ruangan sekitar

3. Persiapan Perawat

- Mempersiapkan diri tentang pengetahuan pemberian makanan melalui

NGT

4. Persiapan Alat

NO NAMA ALAT JUMLAH KET

1. Chateter Tip Syringe (60 ml) 1

2. Baskom 1

3. Handuk bersih 1

4. Formula makanan 1

5. Air 1

6. Gavage bag dan tubing disposable 1

7. Pompa infus untuk feeding (untuk nasointestinal) 1

8. Sarung tangan 1

Page 7: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

No TINDAKAN RASIONAL

1 Lihat kembali riwayat kesehatan klien Memeriksa instruksi dokter atau tenaga

ahli kesehatan lain, mengenai formula

dan jumlah yang akan diberikan.

2 Jelaskan prosedur pada klien . Memfasilitasi kerja sama dan memberi

jaminan pada klien.

3 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

yang steril .

Mengurangi transmisi organisme.

4 Auskultasi bising usus. Bising usus menandakan adanya

peristaltik dan kemampuan saluran

pencernaan untuk mencerna nutrien .

Bila bunyi usus tidak ada , tunda

pemberian makanan dan beritahu

dokter.

5 Siapkan selang dan memberikan formula

:

a. Hubungkan selang dan kantung.

b. Isi kantung dan selang dengan

formula .

Selang harus bebas dari kontaminasi

untuk mencegah pertumbuhan bakteri

Penempatan formula melalui selang

mencegah kelebihan udara masuk ke

saluran pencenaan.

6 Tempatkan klien pada sisi sebelah kanan

dalam posisi flower yang tinggi atau

tinggikan kepala tempat tidur 30º.

Mengurangi resiko aspirasi paru , pasien

muntah aspirasi formula.

7 Ambil tindakan untuk privasi kllien . Meningkatkan kenyamanan klien .

8 Pastikan penempatan selang NG. Mengurangi resiko aspirasi isi gastrik ke

dalam saluran pernapasan .

9 Mulai memberi makan. Mengambil tindakan seperti yang telah

diperintahkan

a) Pemberian makan melalui spuit

(Bolus) :

1. Jepit selang gastrostomi ujung

Mencegah udara masuk ke lambung

Page 8: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

proksimal

2. Hubungkan spuit ke ujung selang dan

isi spuit dengan formula

3. Biarkan spuit kosong secara bertahap.

Isi kembali sampai jumlah yang

diresepkan telah diberikan kepada klien.

b) Metode Continues

1. Isi kontainer pemberian makanan

dengan formula yang cukup untuk 4 jam

pemberian makanan

2. Gantung kontainer pada sangkutan IV

dan bebaskan selang dari udara

3. Sisipkan selang pada pompa sesuai

dengan aturan pabrik

4. Hubungkan selang dengan ujung

selang makan

5. Mulai infus sesuai dengan laju yang

diresepkan

Mengurangi resiko kembung dan diare

yang disebabkan oleh bolus pemberian

makan melalui selang. Secara ideal

pemberian makan harus terjadi lebih

dari 20 menit sama dengan ingesti

makanan

Metode ini di rancang untuk

memberikan laju pemberian makanan

yang diintruksikan selama 24 jam. Klien

yang menerima makanan ini kedalam

lambung harus mempunyai residu yang

diperiksa setiap 4-6 jam atau diperiksa

secara periodik pH sekresi yang

diaspirasi dari selang. Selang harus diisi

dengan udara sebelum memeriksa pH

atau setelah setiap pemeriksaan residu.

11 Bila selang makanan tidak sedang

digunakan, klem ujung proksimal selang

makanan

Mencegah masuknya udara ke lambung

diantara pemberian makan

12 Berikan air melalui selang makanan Memberikan klien sumber air untuk

Page 9: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

bersamaan atau diantara makan membantu mempertahankan

keseimbangan cairan dan elektrolit

13 Bilas kantung dan selang dengan air

hangat setelah pemberian semua bolus

makanan

Pembilasan kantung dan selang dengan

air hangat membersihkan selang makan

dan mencegah pertumbuhan bakteri

14 Tingkatkan pemberian makan per selang Pemberian makan per selang harus

ditingkatkan secara bertahap untuk

mencegah diare dan intoleransi gastrik

terhadap formula

15 Klien tetap dalam posisi Fowler’s tinggi

atau 30 selama 30 menit setelah

pemberian makan melalui selang.

Dengan makan kontinue klien harus

dalam salah satu posisi ini selama makan

Posisi tersebut menggunakan gravitasi

untuk membantu mempertahankan

formula dalam saluran GI. Posisi ini

mengurangi risiko klien akan aspirasi

16 Catat jumlah dan jenis makanan,

pastikan letak selang, patensi selang,

respon klien terhadap makanan, dan

adanya efek merugikan

Mendokumentasikan status selang

makan dan respon klien

Page 10: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

Prosedur Pelepasan NGT

1. Persiapan Klien- Jelaskan tujuan pelepasan NGT- Jelaskan kerjasama yang dibutuhkan dari klien

2. Persiapan Lingkungan- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman - Berikan penerangan yang cukup

3. Persiapan Perawat- Persiapkan pengetahuan dan kesiapan melaksanakan prosedur pelepasa

NGT

4. Persiapan Alat- Sarung tangan

- Tisu wajah

- Handuk

- Basin

- Alas atau perlak

- Stetoskope

- Spatel lidah

- Sikat gigi atau aplikator dengan spon untuk perawatan mulut atau obat

kumur

- Baju, normal saline

- Penlight atau flashlight

No Tindakan Rasional

1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan Mengurangi transfer

mikroorganisme

2. Cek perintah dokter/tenaga kesehatan yang

berwenang untuk melepaskan tabung

Mengurangi resiko pelepasana

tabung sebelum waktunya

3. Kaji kesadaran dan kemampuan klien tentang

prosedur yang akan dilaksanakan

Mengurangi kecemasan dan

meningkatkan kerja sama klien

4. Tempatkan klien pada posisi flower Posisi elevasi membantu dalam

pelepasan tabung dan mencegah

Page 11: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

aspirasi jika klien muntah dan

mencegah ketegangan pada

punggung perawat

5. Tempatkan handuk di dada klien Meningkatkan kebersihan dan

kenyamanan klien

6. Mintalah klien untuk memegang baskom

emesis ketika selang diambil

Memudahkan klien apabila hendak

muntah saat selang dilepaskan

7. Matikan/tutup suction NGT dari kantong

drainase atau suction

Mencegah trauma pada mukosa

selama pernapasan

8. Mengecek perlengkapan selang Memastikan penempatan yang

tepat sebelum dimulai pembilasan

9. Bilas tabung dengan 20 cc normal saline dan

diikuti dengan memasukkan 20 cc udara

Membersihkan selang dari cairan

lambung yang dapat mengiritasi

esophagus dan mukosa hidung

atau diaspirasi ke dalam paru-paru

10. Lepas plester dari hidung klien dan lepas

selang dari baju klien

Untuk memulai penarikan selang

11. Pegang wajah klien dan minta klien untuk

menarik napas panjang dan menahan ketika

selang dilepas

Jalan udara sebagian terganggu

ketika melepas selang.

Meminimalkan resiko aspirasi isi

lambung jika tersembur keluar dari

selang saat pelepasan

12. Gulung selang perlahan dan tarik selang

keluar dengan cepat (3-6 detik tiap

penarikan ) dan tetap di atas handuk. Jangan

menarik terlalu perlahan dan terlalu cepat

Tergulunganya selang mengurangi

keluarnya isi lambung (jika ada)

menuju trakea atau tenggorokan.

Mengurangi trauma pada mukosa

dan meminimalkan

ketidaknyamanan klien

13. Beri tisu pada klien untuk membersihkan

wajah dan lakukan oral hygiene, membersikan

hidung, sekresi yang berlebihan yang

Meningkatkan kenyamanan klien

Page 12: Prosedur Pemasangan Nasogastric Tube

terakumulasi di hidung (jika klien mampu,

perawat hanya membantu saja)

14. Beritahu klien bahwa prosedur pelepasan

NGT telah selesai, kaji keadaan klien setelah

prosedur selesai

Memberi rasa nyaman pada klien

dan mengurangi tingkat

kecemasan

15. Buang selang NGT, lepas dan buang sarung

tangan serta cuci tangan

Pembuangana yang tepat dan

benar akan mencegah resiko

transmisi mikroorganisme

16. Ukur volume drainase dan catat karakter

isinya . rekan hasil intake dan output

Mempertahankan keakuratan

intake dan output

17. Catat prosedur pada catatan perawat.

Penekanan terutama tentang melepaskan

selang, volume akhir secret yang tertampung

dalam system drainase dan respon klien

Pencatatan tepat waktu

memastikan keakuratan

dokumentasi perawat.