prosedur pelaksanaan tabungan investa batara ib di bank...
TRANSCRIPT
PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN INVESTA
BATARA iB DI BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH
KANTOR CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli
Madya Dalam Ilmu Perbankan Syariah
Disusun Oleh:
REHLA SADHYA
092503057
FAKULTAS SYARI’AH
D3 PERBANKAN SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2012
ii
iii
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas
Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi yeng terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, 27 April 2012
Deklarator,
Rehla Sadhya
v
ABSTRAK
Bank Tabungan Negara Syariah menyediakan produk –produk
penghimpunan dana diantaranya adalah Tabungan Batara iB, Tabungan Investa
Batara iB, Tabungan Baitullah Batara iB, Deposito Batara iB, Giro Batara iB, dan
lain sebagainya.
Dari pengangkatan judul Prosedur Pelaksanaan Tabungan Investa Batara
iB di Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Semarang maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran umum
mengenai Tabungan Investa Batara iB di Bank Tabungan Negara Syariah, (2)
Bagaimana Prosedur pelaksanaan tabungan Investa Batara iB di Bank Tabungan
Negara Syariah.
Dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait penulis
menggunakan tiga metode yaitu observasi, interview atau wawancara,
dokumentasi. Sedangkan metode analisis data penulis menggunakan analisis
deskriptif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tabungan Investa Batara iB
merupakan salah satu produk penghimpunan dana dari Bank Tabungan Negara
Syariah berupa tabungan dengan menggunakan akad mudharabah yang ditujukan
untuk keperluan investasi, dan bersifat fleksibel dalam jangka waktu penyimpanan
dan penarikannya. Penarikan tabungan ini dapat dilakukan melalui ATM
(Anjungan Tunai Mandiri). Insentip dari Tabungan ini dapat dijadikan syarat
permohonan pembiayaan atau jaminan pembiayaan dan dapat dijadikan sarana
untuk pembiayaan Kredit Pembiayaan Rumah.
Perhitungan bagi hasil tabungan dilakukan berdasarkan besarnya dana
investasi rata-rata selama satu periode perhitungan bagi hasil dimana dana rata-
rata tersebut dihitung dengan menjumlahkan saldo harian setiap tanggal dibagi
dengan hari periode perhitungan bagi hasil.
vi
MOTTO
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya”. ( QS. Al Israa‟: 27)
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta ( Ahmad Rifa‟I dan Ma‟muroh ) terima kasih
atas cinta, kasih, do‟a, nasihat dan motivasi serta segala pengorbanan
dalam mendidik anakmu ini dengan penuh kesabaran
2. Kesebelasan ARIMA FC ( Ahmad Rifa‟i‟s_Ma‟muroh Family Club), Mba
Nailina, Mba Aisy, Mba Hanif, Mas Umam, Mba Salha, Mba Ni‟mal, Mba
Urfah, Vina, Fika dan „Janganang‟ Adrick, terima kasih telah memberikan
kasih sayang untukku dengan canda tawanya, dan telah membangkitkan
semangatku.
3. Jundi2 kecilku, (Echa, Defa, Dheyaa, Dihya, Naures, dede Ifaa n dede
Darel), senyuman kalian memberikan semangat untukku, peluk cium buat
kaliaaan.. emmmuaachhh..
4. Seseorang yang telah memberikan warna dalam hidupku, thanks buat kasih
sayang, perhatian dan motivasinya selama ini.
5. Teman sekaligus soulmate (Citra, Novi n mbak Buthett), terima kasih
banyak kalian telah membawaku dalam kedewasaan, menemaniku dalam
suka dan duka dan Canda tawa kalian yang membangkitkan semangatku...
Kebersamaan kita akan selalu kukenang selamanya... tenkyuu sahabatku....
6. Sahabat-sahabat Kost Afanin, Evi, Mba Ani, Mba Lulu, Mba Fidoh, Mba
Akufah, Mba Lia, Murwati, Mak Qod, Mba Wa‟ah dan Adik2 lainnya
yang tak bisa aku sebutkan satu persatu, thanks buat doa dan motivasinya.
7. Tetanggaku Kost Qudwah, Mbak Lely, Alfa, Kak Wie, Lilis, Eva, n
teman-teman lainnya, thanks buat „tumpangan urip‟, jangan bosan ya
mbak-mbak sing ayu-ayuuu...
8. Mantan Kost‟26, kebersamaan kalian adalah semangatku.
viii
9. Teman-teman sekelas Genk COPER‟S, smoga kebersamaan selama ini
akan terus terjalin untuk selamanya.. amin..
10. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009
11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih yang sedalam-dalamnya..
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita haturkan shalawat dan
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Prosedur Pelaksanaan Tabungan
Investa Batara iB di Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Semarang”.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini dapat selesai
berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya.
Untuk itu kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN
Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Ketua Program D III
Peerbankan Syari‟ah Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang.
4. Ibu Maria Ana Muryani, SH., MH, selaku Dosen Pembimbing
dalam penulisan Tugas Akhir
5. Seluruh Dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari‟ah
Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang.
6. Bapak Indro Setiaji selaku Kepala Kantor Cabang Bank Tabungan
Negara Syariah Semarang.
7. Seluruh staf dan karyawan Bank Tabungan Negara Syariah Kantor
Cabang Semarang.
x
8. Teman-teman D III Perbankan Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang
angkatan 2009 yang saya cintai.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dan mendoakan dalam penyusunan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis akan sangat berterima kasih untuk saran dan kritik yang
membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, Amiinn.
Semarang, 27 April 2012
Penulis
Rehla Sadhya
092503057
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ............................................................................. 1
II. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
III. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
IV. Manfaat Penelitian......................................................................... 4
V. Metode Penelitian ......................................................................... 5
VI. Sistematika Penulisan ................................................................... 8
BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH
(BTN SYARIAH)
I. Sejarah Singkat PT. Bank BTN Syariah Semarang ...................... 10
II. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan ................................................ 12
III. Kendala/Persoalan yang Dihadapi ................................................ 14
xii
IV. Produk-produk Bank BTN Syariah ............................................... 15
V. Struktur Organisasi ....................................................................... 20
BAB III PEMBAHASAN
I. Gambaran Umum Tabungan Investa Batara iB ........................... 22
II. Prosedur Pelaksanaan Tabungan Investa Batara iB ..................... 27
III. Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Investa Batara iB ................... 37
IV. Analisis .......................................................................................... 40
BAB VI PENUTUP
I. Kesimpulan.................................................................................... 43
II. Saran .............................................................................................. 44
III. Penutup .......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Krisis ekonomi dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga
mewujudkan krisis ekonomi dan moneter yang melanda bangsa Indonesia
pada akhir tahun 1997. Akibat dari berbagai krisis dimaksud, merupakan
suatu ujian terhadap para pelaksana sistem perekonomian bangsa
Indonesia yang membuat banyak lembaga keuangan dan perbankan
mengalami kesulitan keuangan, tinggi tingkat suku bunga yang
mengakibatkan tinggi biaya modal bagi sektor usaha yang pada akhirnya
mengakibatkan merosot kemampuan usaha sektor produksi. Hal dimaksud,
berdampak kepada kualitas asset perbankan menurun secara drastis,
sementara sistem perbankan mempunyai kewajiban untuk membayar
bunga kepada para depositor sesuai dengan tingkat suku bunga pasar.
Rendahnya kemampuan daya saing usaha pada sektor produksi yang
menyebabkan berkurangnya peran sistem perbankan secara umum untuk
menjalankan fungsi sebagai intermediator dalam kegiatan investasi.1
Selama periode krisis ekonomi dan moneter dimaksud, ada
beberapa lembaga keuangan dan perbankan konvensional gulung tikar dan
ada juga yang di merger, diantaranya sesama lembaga keuangan dan
perbankan, bahkan hampir semuanya gulung tikar seandainya tidak
mendapat suntikan dana dari pihak pemerintah. Sebaliknya, perbankan
1 Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 16
2
syariah yang tidak menggunakan sistem bunga tetapi menggunakan sistem
bagi hasil sehingga mempunyai kinerja yang memadai dan dapat dianggap
menjadi model percontohan dari bank-bank dan lembaga keuangan
konvensional. Cukup banyak bank dan lembaga keuangan konvensional
membuka layanan syariah sebagai wujud dalam mengembangkan
usahanya dalam menghadapi dan menjalani krisis ekonomi dan moneter
dimaksud.
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. Undang-undang
tersebut mengatur dengan rinci landasan hukum, serta jenis-jenis usaha
yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah.
Undang-undang tersebut memberikan arahan bagi bank-bank konvensional
untuk melakukan konversi ke sistem syariah dengan cara membuka
cabang syariah dan konversi secara total ke sistem syariah. 2
Beberapa bank yang dikonversi dan membuka cabang syariah
antara lain, Bank Syariah Mandiri, Bank IFI Syariah, Bank BNI Syariah,
Bank BRI Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank
Niaga Syariah dan Bank BTN Syariah.
Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah, dan lembaga keuangan
islam lainnya lahir untuk memperkenalkan dan memberikan produk-
produk perbankan yang berlandaskan syariah dengan skala yang lebih
besar dibandingkan dengan bank-bank umum yang berdiri setelahnya.
2 Ibid, hlm. 4
3
Produk-produk tersebut diantaranya adalah produk penghimpunan dana
dan produk penyaluran dana. Produk penghimpunan dana berupa
simpanan atau tabungan yang terikat dan tidak terikat atas jangka waktu
dan syarat-syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Jenis
simpanan atau tabungan yang dikumpulkan sangat beragam sesuai dengan
kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan atau tabungan tersebut.
Produk penghimpunan dana yang dimiliki oleh Bank BTN Syariah
diantaranya Tabungan Batara iB, Tabungan Investa Batara iB, Tabungan
Baitullah Batara iB, Deposito Batara iB, Giro Batara iB, dan lain
sebagainya. 3
Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan studi tentang Produk
Tabungan Investa Batara iB di Bank BTN Syariah sebagai obyek
penulisan Tugas Akhir dengan mengangkat judul “PROSEDUR
PELAKSANAAN TABUNGAN INVESTA BATARA iB DI BANK
TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG
SEMARANG”.
3 Agenda 2012 BTN Syariah
4
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum mengenai produk Tabungan Investa
Batara iB di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang?
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan produk Tabungan Investa Batara
iB di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang?
III. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai produk Tabunga
Investa Batara iB di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang
2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan produk
Tabungan Investa Batara iB di BTN Syariah Kantor Cabang
Semarang
IV. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, sebagai wahana penerapan ilmu yang telah diperoleh
penulis di bangku kuliah
2. Bagi bank, dapat memperkenalkan tabungan pada masyarakat luas,
sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan tambahan.
5
V. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.4
Dengan demikian,
penelitian ini menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasikan
data yang ada di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Semarang.
2. Sumber Data
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, klasifikasi data yang
diperlukan penulis terbagi dalam :
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.5
Data primer
diperoleh melalui dokumen di BTN Syariah Semarang dan
wawancara dengan pihak BTN Syariah Semarang. Dalam hal
ini wawancara dengan customer service dan teller BTN Syariah
Semarang.
4 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cet. 3, 1988, hlm 63
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta, cet. ke-10, 2010, hlm. 193
6
b. Data Skunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui orang
lain atau dokumen.6 Dalam penelitian ini yang menjadi data
sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-buku dan data-data
lain yang berkaitan dengan judul penulis.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data ini penulis menggunakan metode :
a. Interview/wawancara
Interview alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak
langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber
informasi.7 Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara
dengan pihak-pihak yang terkait seperti customer service, teller
dan karyawan lainnya di Bank Tabungan Negara Syariah
Semarang.
b. Dokumentasi
Adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga tentang pendapat,
teori yang berhubungan dengan masalah penelitian.8
6 Ibid, hlm. 193
7 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet ke-8, 2010,
hlm. 165 8 Ibid, hlm. 181
7
Pengumpulan data dalam dokumentasi penulis menggunakan
dokumen- dokumen di Bank Tabungan Negara Syariah Kantor
Cabang Semarang, brosur-brosur dan buku-buku lain yang terkait.
c. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian.9 Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan
langsung terhadap obyek yang akan diteliti dengan melihat
langsung proses transaksi pembukaan rekening tabungan Investa
Batara iB di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk
bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif
yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.
Penelitian melakukan analisis data dengan memberi pemaparan
gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan
dianalisis sesuai dengan teori-teori prosedur pelaksanaan Tabungan
Investa Batara iB di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil inteview, catatan lapangan,
9 Ibid, hlm. 158
8
observasi, dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan dan membuat kesimpulan yang dapat dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.10
VI. Sistematika Penulisan
Sistematika berguna untuk memudahkan proses kerja dalam
penyusunan Tugas Akhir ini serta untuk mendapatkan gambaran dan
arah penulisan yang baik dan benar. Secara garis besar Tugas Akhir ini
dibagi menjadi 4 bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang , Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode
Penelitian dan Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN
NEGARA SYARIAH (BTN SYARIAH)
Bab ini membahas tentang Sejarah Singkat Berdirinya
BTN Syariah, Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan di BTN
Syariah, Kendala/Persoalan yang Dihadapi BTN Syariah
Semarang, Produk-produk BTN Syariah dan Struktur
Organisasi di BTN Syariah Kantor Cabang Semarang.
BAB III : PEMBAHASAN
10
Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, cet. Ke-10, 2010, hlm. 335
9
Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Mengenai
Tabungan Investa Batara iB, Prosedur Pelaksanaan
Tabungan Investa Batara iB, dan Perhitungan Bagi Hasil
Tabungan Investa Batara iB.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH ( BTN SYARIAH )
I. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara Syariah
PT. Bank Tabungan Negara Syariah masih merupakan bagian dari PT.
Bank Tabungan Negara Konvensional yang merupakan Bank BUMN.
Bank BTN Syariah Mulai beroperasi pada tanggal 14 februari 2005
bertepatan dengan 5 Muharram 1426 H di Kantor Cabang Syariah pertama
di Jakarta. Selanjutnya pembukaan BTN Kantor Cabang Syariah yang
kedua adalah Bandung, tanggal 28 Februari 2005, dan ketiga adalah
Surabaya tanggal 17 Maret 2005, serta berikutnya Kantor Cabang Syariah
keempat adalah Yogyakarta pada tanggal 4 April 2005 dan kelima adalah
Makassar pada tanggal 11 April 2005.1 Sampai dengan Desember 2009
telah dibuka 20 Kantor Cabang, 1 Kantor Cabang Pembantu Syariah,
dengan 119 Kantor Layanan Syariah. Pendirian Bank Tabungan Negara
Syariah merupakan antisipasi dari Bank Tabungan Negara (Konvensional)
dalam menghadapi :
1. Persaingan
2. Pangsa Pasar Syariah
3. Fatwa MUI Tentang Bunga Bank
1 Hanan-Wihasto.blogspot.com/2011/05/enam-tahun-Unit-Usaha-Syariah-BTN
11
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ketiga hal diatas, Bank
Tabungan Negara mencoba membuka operasional Unit Usaha Syariah
melalui :
a. Jaringan Kantor Cabang Syariah
b. Jaringan Dibawah kantor Cabang Syariah
c. Layanan Syariah di Jaringan Kantor Cabang
Adapun yang merupakan latar belakang dan tujuan dari pendirian Bank
Tabungan Negara dengan menggunakan sistem syariah adalah sebagai
berikut:
1. Latar belakang
a. Tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa
keuangan syariah
b. Keunggulan dalam prinsip syariah
c. Fatwa MUI tentang bunga bank
d. RUPS RKAP 2004
2. Tujuan
a. Meningkatkan daya saing
b. Memperluas dan menjangkau segmen masyarakat yang
menghendaki produk perbankan syariah
c. Mempertahankan loyalitas nasabah Bank Tabungan Negara
yang menghendaki transaksi perbankan berdasarkan prinsip
syariah.
12
II. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
1. Visi Bank Tabungan Negara Syariah2
Visi Bank Tabungan Negara Syariah mendukung visi Bank
Tabungan Negara konvensional, yakni Menjadi SBU Bank Syariah
terkemuka, sehat dan menguntungkan dalam penyediaan jasa
keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama.
Mendukung Visi Bank Tabungan Negara Konvensional,
yakni Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan
perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi Bank BTN Syariah
Misi bank Tabungan Negara Syariah menunjang misi Bank
Tabungan Negara Konvensioanl, yakni:
a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan
perumahan dan industry terkait, pembiayaan konsumsi dan
usaha kecil menengah
b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi tertinggi
c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang
berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi
2 Agenda 2011 BTN Syariah
13
d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan
prinsip kehati-hatian dan Good Coorperate Governance
untuk meningkatkan Shareholder Value
e. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan
lingkungannya.
3. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan BTN Syariah mengacu pada BTN
Konvensional, biasa dikenal dengan POLA PRIMA yang
mempunyai 6 nilai dasar dan 12 perilaku prima, yaitu :
1) Pelayanan Prima
a. Ramah, sopan dan bersahabat
b. Peduli, pro aktif dan cepat tanggap
2) Inovasi
a. Berinisiatif melakukan penyempurnaan
b. Berorientasi menciptakan nilai tambah
3) Keteladanan
a. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar
b. Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
4) Profesionalisme
a. Kompeten dan bertanggung jawab
b. Bekerja cerdas dan tuntas
5) Integritas
a. Konsisten dan disiplin
14
b. Jujur dan berdedikasi
6) Kerjasama
a. Tulus dan terbuka
b. Saling percaya dan menghargai
III. Kendala/ Persoalan yang Dihadapi
Dalam perkembangannya, Bank BTN Syariah tidak lepas dari
persoalan-persoalan yang menjadi kendala antara lain:
1. Bidang Operasional
Dalam bidang operasional, persoalan yang dihadapi adalah
kurangnya kantor layanan syariah yang dekat dengan masyarakat
serta kurangnya fasilitas mesin ATM yang tersebar di seluruh
Indonesia.
2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
Sejauh ini PT. Bank Tabungan Negara Syariah dari tahun
ke tahun SDM yang dipekerjakan sudah semakin banyak dari
orang-orang yang mempunyai latar belakang syari’ah. Namun
terdapat beberapa karyawan yang kurang mengetahui akan
hukum-hukum syariah. Karena Mereka hanya menerima pelatihan
kerja selama beberapa bulan saja, hal ini mengakibatkan kendala
tersendiri untuk bisa bersaing dalam mengembangkan skillnya
yang mana SDM diwajibkan tahu sistem dan hukum syariah. Juga
kurangnya jumlah karyawan di Bank BTN Syariah dalam bidang
15
marketing (pemasaran), sehingga setiap karyawan mempunyai
tugas dan tanggung jawab rangkap.
3. Bidang Pemasaran
Dalam bidang pemasaran kendala yang dihadapi adalah
belum ada sosialisasi dari Bank BTN Syariah Semarang melalui
media elektronik seperti radio maupun televisi atau media cetak
lainnya. Hal itu mengakibatkan kurang tahunya masyarakat akan
keberadaan Bank BTN Syariah di Semarang. Selain itu, kurangnya
Kantor Cabang Syariah yang tersebar diseluruh Indonesia
IV. Produk-Produk Bank BTN Syariah
Produk-produk yang ditawarkan Bank BTN Syariah terdiri dari dua
produk, yaitu produk penghimpunan dana dan produk pengeluaran dana.
1. Produk penghimpunan dana3
a. Tabungan Batara iB
Merupakan produk tabungan dengan akad titipan
(Wadi’ah), sebagai media penyimpanan dana untuk keperluan
transaksi dan pembayaran rutin serta keperluan lainnya, dengan
kegunaan dan keuntungan sebagai berikut:
1) Sarana investasi dana yang aman dan terpercaya
2) Bebas biaya administrasi
3 Brosur Penghimpunan Dana BTN iB
16
3) Mendapat bonus sesuai kebijakan Bank, namun tidak
diperjanjikan.
Ketentuan persyaratan tabungan ini adalah:
1) Penabungan awal minimal sebesar Rp 50.000
2) Penabungan selanjutnya minimal Rp 10.000
b. Tabungan Investa Batara iB
Adalah produk penyimpanan dana berupa tabungan dengan
akad mudharabah, yang ditujukan untuk keperluan investasi, dan
bersifat fleksibel dalam jangka waktu penyimpanan dan
penarikannya. Kegunaan dan keuntungannya yaitu:
1) Sarana investasi yang aman dan terpercaya
2) Biaya administrasi yang ringan
3) Mendapat imbalan bagi hasil yang menarik setiap akhir
bulan, sesuai nisbah yang disepakati bersama, berdasarkan
saldo rata-rata harian.
Adapun ketentuan persyaratan dari tabungan ini adalah:
1) Penabungan awal minimal sebesar Rp 100.000
2) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp 50.000
c. Tabungan Baitullah Batara iB
Merupakan produk Tabungan Haji BTN Syariah, sebagai
sarana penyimpanan dana untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji
(BPIH) calon Jemaah haji. Manfaat dan keuntungan tabungan ini
adalah:
17
1) Memperoleh nomor porsi apabila saldo telah mencapai
syarat saldo minimal yang ditetapkan Depag
2) Bebas biaya administrasi
3) Mendapat imbalan bagi hasil yang menarik sesuai dengan
nisbah yang disepakati bersama.
Ketentuan tabungan ini adalah:
1) Penabungan pertama minimal sebesar Rp 250.000
2) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp 100.000
d. Deposito BTN iB
Adalah produk penyimpanan dana dalam bentuk deposito
dengan akad mudharabah, untuk tujuan investasi dalam jangka
waktu tertentu sesuai pilihan dan kebutuhan nasabah. Manfaat dan
keuntungan sebagai berikut:
1) Mendapat bagi hasil yang menarik dan dapat diakumulasikan
ke dalam pokok deposito.
2) Bebas memilih cara perpanjangan, Automatic Roll over
(ARO) atau non ARO
3) Pencairan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti
4) Nominal penempatan cukup terjangkau yaitu minimal Rp
500.000 untuk perorangan dan Rp 2.500.000 untuk
perusahaan/lembaga.
5) Perhitungan bagi hasil menggunakan metode proporsional
harian dan diberikan setiap tanggal jatuh tempo.
18
e. Giro Batara iB
Adalah produk penyimpanan dana dengan akad titipan
(Wadi’ah), yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan maupun
perusahaan/lembaga, untuk menunjang kelancaran lalu lintas
pembayaran dengan perantara cek dan bilyet giro maupun
perintah pembayaran lainnya. Ketentuan saldonya adalah:
1) Perorangan Rp 250.000
2) Lembaga Rp 500.000
3) Joint account perorangan Rp 500.000
2. Produk Penyaluran Dana4
a. KPR BTN iB (Kredit Pembiayaan Rumah)
Adalah produk pembiayaan BTN Syariah yang ditujukan bagi
perorangan, untuk pembelian rumah, ruko, apartemen baik baru
maupun lama. Akad yang dipergunakan adalah Murabahah (jual
beli). Dimana nasabah bebas memilih obyek KPR, sesuai dengan
kebutuhan dan pertimbangan nasabah sendiri dari aspek lokasi
maupun harga.
b. KPR Indensya iB
Adalah fasilitas pembiayaan KPR berdasarkan akad Isthisna
(pesanan), diperuntukan bagi pemohon perorangan yang akan
membeli rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang
sesuai dengan pesanan dari nasabah.
4 Agenda 2011 Bank BTN
19
c. Pembiayaan Multimanfaat BTN iB
Adalah fasilitas pembiayaan berdasarkan akad Murabahah
(jual beli), dalam rangka membeli kendaraan bermotor bagi
nasabah perorangan.
d. Swagriya BTN iB
Adalah fasilitas pembiayaan KPR berdasarkan akad
Murabahah (jual beli), yang diperuntukan bagi pemohon yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank, untuk
membiayai pembangunan atau renovasi rumah, ruko atau
bangunan lainnya diatas tanah yang sudah dimiliki oleh pemohon,
baik untuk dipakai sendiri maupun untuk disewakan.
20
V. Struktur Organisasi Bank BTN Syariah
Struktur organisasi Bank BTN Syariah Kantor Cabang Syariah
adalah sebagai berikut:
Operation Unit
AccountingControl Unit
SupportingDeputy Branch Manager
Consu merFinancing Unit
Consumer Funding & Services Unit
Housing & Commercial
Financing Unit
Commercial Funding &
Services Unit
Teller Service Sub Unit
Transaction Pro cessing Sub Unit
Loan Administration & Document Sub Unit
General Administration Sub Unit
Sharia Sub Branch
Financing Marketing
Financing Service
Consumer Financing Analyst
Relationship Mgt
Commercial Financing Analyst
Branch Manager
Teller
Vault
Financing Administration
Financing Document
Accounting & Reporting
Internal Control
Human Capital Support
Logistic Support
Govern & Corp.
Educational Inst. &Others
Consumer FundingMarketing
ClearingTransaction
Processing & IT Support
Secretary
Customer Care Unit
Customer Service
Service Quality
Consumer Deputy Branch Manager
Commercial Deputy Branch Manager
Collection &Workout Unit
Collection
Restructuring Analyst
Legal & Financing Recovery
Keterangan :
1. Branch Manager : Indro Setiaji
2. Secretary : Diah Ayu Saputri
3. Supporting DBM : Fajar Setyo Nugroho
a. Teller : Imma Suci Triana
Erna Irawati
b. Clearing : Diaztyo Adi Seputra
21
c. Transaction & IT Support : Gunawan Hari Murti
d. Accounting & Reporting :Yuane Setyo Palupi
e. Internal Control : Aulia Zahra Munif
f. Collection & Restructuring : Rizky Kusmaryono
g. Financing Administration : Maria Ulfa
h. Financing Document : Merwanto
4. Consumer DBM : Abdul Dekon Ries
a. Financing Marketing : Ira Rosanty
b. Consumer Financing Analyst : Hadziq Jauhary
c. Consumer Funding Marketing : Naily Fissilmi
d. Commercial Financing Relationship : Hadiyan Helmi I.
e. Commercial Financing Analyst : Bayu Dwi Sasongko
f. Customer Service : Maya Dwi Astuti
22
BAB III
PEMBAHASAN
I. Gambaran Umum Tabungan Investa Batara iB
1. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek
atau bilyet giro atau alat yang dipersamakan dengan itu.1 Para ahli tempo
doeloe memberikan pengertian tabungan merupakan simpanan sementara
sebelum pemilik melakukan pilihannya apakah si pemilik akan melakukan
konsumsi atau untuk kepentingan investasi.2
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, yang dimaksud tabungan adalah simpanan
berdasarkan akad wadi‟ah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan
ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Sedangkan simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada
Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan akad wadi‟ah atau akad lain yang
1 Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta:
Salemba Empat, Edisi 2, 2006, hlm 98 2 Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta: PT
Grasindo, 2005
23
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, deposito,
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.3
Dalam fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 1 April
2000 tentang Tabungan, memberikan landasan syariah tentang tabungan,
yaitu dalam surat An Nisa (4) : 294
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.”5
Landasan hadist yang berkaitan dengn akad mudharabah:
عيبل : ا ةك رلبا نيهيف ا ثلث: لق ملس و وا ل و ويلع ي اهلللص يبالن نا
عيبلل ال تيبلل ريعشالب رلبا طلخ ، وةضارقمال و، لج ى الإ
) رواه ابن م جو عن صهيب (
3 Undang-Undang Republik Indonesia No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
4 M. Ichwan Sam dan Hasanuddin, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasioanl Majelis
Ulama Indonesia, Jakarta: CV. Gaung Persada, Cet. 4, 2006, hlm 8 5 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Solo: PT.
Qomari Prima Publisher, 2007, hlm.107
24
“Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli
tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.‟”
(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).
2. Pengertian Tabungan Investa Batara iB
Pengertian tabungan Investa Batara iB adalah simpanan biasa atau
sejenis tabungan yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan
mendapatkan bagi hasil pada setiap bulannya yang dihitung berdasarkan
saldo rata-rata.6 Tabungan ini lebih dikhususkan kepada nasabah yang
akan mengajukan pembiayaan KPR.
Tabungan Investa Batara iB adalah produk penyimpanan dana
berupa tabungan dengan akad mudharabah, yang ditujukan untuk
keperluan investasi, dan bersifat fleksibel dalam jangka waktu
penyimpanan dan penarikannya.7 Mudharabah merupakan prinsip bagi
hasil dan bagi kerugian ketika nasabah sebagai pemilik modal (shahibul
maal) menyerahkan uangnya kepada bank sebagai pengusaha (mudharib)
untuk diusahakan.8 Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian
ditanggung oleh pemilik dana atau nasabah.
6 Wawancara dengan Maya Dwi Astuti, Customer Service BTN Syariah Kantor Cabang
Semarang 7 Brosur Penghimpunan Dana BTN Syariah
8 Ascarya, Akad dan produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Edisi I,
2008, hlm. 116
25
Berikut landasan syariah mengenai tabungan dengan prinsip
mudharabah, terdapat dalam surat Al- Maidah (5): 1, yakni :9
....
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu...”
Pada tabungan Investa Batara iB menggunakan akad mudharabah
muthlaqah, yaitu perjanjian antara shahibul maal (pemilik dana) dan
mudharib (pengelola/bank) tidak dibatasi dengan spesifikasi usaha, tempat
dan waktu selagi dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum syara’.11
Bank dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk
melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah
dengan pihak lain. Namun, disisi lain, bank juga memiliki sifat sebagai
wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana
serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul
akibat kesalahan atau kelalaiannya.
Dari hasil penelitian dana mudharabah, Bank Syariah akan
membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam
9 M. Ichwan Sam dan Hasanuddin, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasioanl Majelis
Ulama Indonesia, Jakarta: CV. Gaung Persada, Cet. 4, 2006, hlm 9 10
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Solo: PT.
Qomari Prima Publisher, 2007) hlm. 141 11
Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, Cet.4, 2008, hlm. 26
26
pengelolaan dana tersebut, Bank Syariah tidak bertanggung jawab
terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun,
apabila yang terjadi adalah miss management (salah pengelolaan) maka
Bank Syariah bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut.
3. Manfaat Tabungan Investa Batara iB
Adapun manfaat dari tabungan Investa Batara iB, adalah:12
a. Penyetoran dan penarikan dana dapat dilakukan diseluruh Kantor
Cabang Syariah dan Kantor Layanan Syariah secara online
b. Mendapatkan kartu ATM BTN Syariah yang dapat digunakan di
semua jaringan ATM Link dan ATM Bersama.
c. Biaya administrasi yang ringan
d. Fasilitas rekening bersama (Joint Account)
e. Dapat digunakan sebagai sarana penyaluran zakat, infaq dan
shadaqoh
f. Imbalan bagi hasil yang menarik sesuai nisbah yang disepakati
bersama, berdasarkan saldo rata-rata harian.
g. Gratis asuransi jiwa
4. Sasaran
Sasaran dari produk tabungan Investa Batara iB pada umumnya
adalah semua kalangan yang mempunyai persyaratan untuk membuka
rekening.13
Tetapi, produk tabungan tersebut lebih dikhususkan kepada
nasabah KPR (Kredit Pembiayaan Rumah), karena dalam pengajuan
12
Agenda 2011 Bank BTN 13
Wawancara dengan Maya Dwi Astuti, Customer Service BTN Syariah Semarang
27
pembiayaan KPR tersebut diwajibkan untuk membuka rekening
tabungan Investa Batara iB, selain itu produk tabungan ini untuk
nasabah yang menginginkan Investasi bagi hasil, semakin tinggi dana
yang tersimpan maka akan semakin besar bagi hasilnya. Dan lebih
dikhususkan kepada nasabah dengan lalu lintas bisnis yang tinggi.
Pada produk tabungan Investa Batara iB ini mengalami
peningkatan jumlah nasabah maupun jumlah saldo pertahunnya. Hal
ini disebabkan oleh lalu lintas perbankan nasabah yang menginginkan
bagi hasil yang besar. Pihak bank juga bekerjasama dengan developer-
developer untuk nasabah KPR karena secara tidak langsung nasabah
akan membuka rekening Investa Batara iB. Adanya program promosi
dan program berhadiah juga merupakan faktor dari peningkatan jumlah
nasabah. 14
II. Prosedur Pelaksanaan Tabungan Investa Batara iB
Tabungan Investa Batara iB merupakan salah satu produk
penghimpunan dana dari Bank Tabungan Negara Syariah berupa tabungan
dengan menggunakan akad mudharabah, yang ditujukan untuk keperluan
investasi dan penarikannya bisa dilakukan sewaktu-waktu atau menurut
syarat tertentu yang disepakati.
Dalam pelaksanaan tabungan Investa Batara iB ini, Bank BTN
Syariah mengacu pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam buku
14
Wawancara dengan Naily Fissilmi, Cunsomer Funding Marketing BTN Syariah
Semarang
28
Panduan Pelaksanaan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga BTN Syariah,
yang didalamnya memuat ketentuan seperti berikut ini,15
1) Pemilik tabungan Investa Batara iB adalah semua lapisan
masyarakat,
2) Pemilik atau pemegang rekening dapat dilakukan secara
perorangan, Lembaga, maupun bersama (Joint Account)
3) Dengan dibukanya dan dipeliharanya rekening tabungan, maka
pemegang rekening tabungan tunduk pada ketentuan yang ada di
Bank BTN Syariah, kecuali jika mengenai sesuatu ketentuan
diadakan persetujuan secara tertulis oleh Bank BTN Syariah dan
pemegang rekening.
4) Pemegang rekening wajib mematuhi, tunduk dan terikat pada
perubahan, perbaikan dalam ketentuan yang berlaku di Bank BTN
Syariah
5) Setiap pemegang rekening tabungan Investa Batara iB berhak
mendapatkan fasilitas kartu ATM Batara Syariah, yang dapat
digunakan sewaktu-waktu untuk penarikan tunai melalui ATM
Batara Syariah maupun ATM Bank lain yang berlogo Link dan
Bersama. Dan atas penggunaan Kartu ATM Batara Syariah pada
mesin ATM yang berlogo Link dan Bersama maka akan dikenakan
biaya yang cukup ringan.
15
Panduan Pelaksanaan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga BTN Syariah
29
6) Untuk penabungan dapat dilakukan pada setiap jam kerja pada
semua Kantor Cabang Syariah maupun Kantor Layanan Syariah
yang terdapat di Bank BTN (Konvensional) baik penabungan
secara tunai, pemindahbukuan, atau transfer melalui bank lain.
7) Untuk pengambilan kembali/penarikan tabungan juga dapat
dilakukan secara bebas dan setiap saat selama hari dan jam kerja
loket pada seluruh Kantor Cabang Syariah.
8) Dalam penarikan tabungan harus dilakukan oleh pemilik rekening
tabungan yang bersangkutan. Jika bukan pemilik rekening maka
harus melampirkan surat kuasa penarikan yang dilengkapi materai
dan kartu identitas asli pemberi dan penerima kuasa.
9) Pengambilan melalui loket atau kantor harus disertai buku
tabungan.16
10) Apabila terdapat perbedaan antara saldo pada buku tabungan
dengan saldo yang tercatat pada Bank BTN Syariah maka sebagai
patokan dipergunakan saldo yang terdapat pada pembukuan Bank
BTN Syariah
11) Bank BTN Syariah berhak memblokir rekening dan saldo bila
terdapat permintaan dari Bank Indonesia, Kepolisisan, Kejaksaan
Bank setelah penabung dinyatakan sebagai tersangka atau
terdakwa sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku.
16
Wawancara dengan Imma Suci Triana, Teller Bank BTN Syariah Semarang
30
12) Dengan tidak mengurangi ketentuan yang berlaku, atas perintah
pejabat/instansi yang berwenang Bank BTN Syariah berhak untuk
membekukan sementara rekening sampai ada instruksi lebih lanjut
dari pejabat/instansi yang berwenang untuk membuka kembali
rekening tersebut ataupun menutup rekening tersebut dan
menyerahkan sisa saldo rekening (jika ada) kepada pihak instansi
yang berwenang atau kepada pihak lain yang ditunjuk oleh
pejabat/instansi yang berwenang.
13) Apabila buku tabungan hilang, penabung harus segera melaporkan
kepada Bank BTN Syariah dengan mengisi surat pernyataan
bermaterai dan dengan dilampiri surat keterangan hilang dari
kepolisian.
14) Bank BTN Syariah tidak bertanggung jawab terhadap
penyalahgunaan dalam bentuk apapun akibat hilangnya buku
tabungan yang telah dilaporkan.
15) Jika pemegang rekening meninggal dunia, maka Bank BTN
Syariah berhak meminta kepada (para) ahli warisnya turunan akta
kematian yang dilegalisir oleh pejabat atau instansi yang
berwenang.
16) Pemegang rekening berkewajiban memberitahukan secara tertulis
kepada Bank BTN Syariah dengan disertai dokumen pendukung
yang sah jika terjadi perubahan data pemegang rekening termasuk
tidak terbatas pada perubahan alamat, tanda tangan, orang yang
31
berwenang untuk mengikat pemegang rekening maupun
wewenangnya, susunan pengurus dan status badan hukum.
17) Apabila Pemegang Rekening masih terutang kepada Bank BTN
Syariah atau kepada setiap cabang Bank BTN Syariah yang timbul
berdasarkan apapun juga, Bank berhak dengan ini diberi kuasa
yang tidak dapat dicabut kembali oleh Pemegang Rekening untuk
mendebet rekening dan menggunakannya untuk pembayaran
kembali atas setiap jumlah uang yang setiap waktu terutang kepada
Bank BTN Syariah.
18) Bank BTN Syariah tidak bertanggungjawab dan pemegang
rekening dengan ini melepaskan hak untuk menuntut Bank BTN
Syariah, pejabat atau para pegawainya atas kerugian yang
ditimbulkan dari atau sehubungan dengan penggunaan rekening
termasuk atas kerugian yang ditimbulkan karena kesalahpahaman,
kerusakan, dan keterbatasan pemakaian.
1. Langkah-langkah Pelaksanan Tabungan17
a. Pembukaan Rekening Tabungan Investa Batara iB
1) Untuk Perorangan
Pembukaan rekening secara perorangan bisa dilakukan
dengan cara melampirkan fotocopy identitas diri seperti Kartu
Tanda Penduduk, Surat Izin Mengemudi (KTP/SIM), Passpor
17
Panduan Pelaksanaan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga BTN Syariah
32
yang dibuktikan dengan Kartu Izin Menetap Sementara
(KIMS) yang masih berlaku.
Apabila ada nasabah yang belum memiliki kartu identitas
namun merasa tertarik untuk membuka rekening Investa
Batara iB ini maka solusinya adalah menggunakan perwakilan
dalam kepemilikan tabungan.18
Istilah untuk perwakilan
tersebut adalah QQ (Qualitate Qua) yang artinya “bertindak
sebagai, mewakili, atas kuasa” yang posisinya setelah nama
nasabah yang akan membuka rekening. Sebagai contoh,
misalnya Alfin adalah seorang siswa di SMP Al Azhar 23,
ingin membuka rekening tabungan Investa Batara iB.
Mengingat Alfin adalah siswa SMP yang belum memilki kartu
tanda pengenal maka ia harus memiliki perwakilan, misalnya
ibunya yang bernama Indriana. Sehingga dalam pembukaan
rekening tersebut Alfin harus meminta fotocopy kartu identitas
ibunya dan pada buku tabungannya nanti pihak Bank akan
membuatkan rekening dengan nama Alfin QQ Indriana. Dalam
hal ini ibu Indriana merupakan wakil dari Alfin.
18
Wawancara dengan Maya Dwi astuti, Customer Service di Bank BTN Syariah
Semarang
33
2) Untuk beberapa orang secara bersama (Joint Account)
Pembukaan rekening secara bersama dapat dilakukan dengan
melampirkan fotocopy identitas diri, dan membubuhi specimen
tanda tangan satu atau dua tanda tangan orang-orang yang berhak
untuk mewakilinya.
3) Untuk Lembaga
a. Melampirkan akta pendirian perusahaan/anggaran dasar dan
akta perubahan jika ada
b. Melampirkan Nomor Peserta Wajib Pajak
c. Melampirkan Surat Izin Usaha atau izin lainnya dari instansi
yang berwenang yang dibuktikan antara lain dengan SIUP,
TDP, SITU
d. Melampirkan surat kuasa atas nama perusahaan dengan
dibuktikan surat kuasa dari Direksi dan atau hasil RUPS
kepada pihak yang mewakili perusahaan.
Adapun Alur dalam Pembukaan Rekening Tabungan Investa
Batara iB, yaitu :
1) Customer Service memberikan informasi mengenai produk
Investa Batara iB kepada calon nasabah, apabila calon
nasabah sudah jelas mengenai produk tersebut Customer
Service memberikan formulir pembukaan rekening baru dan
formulir permohonan aktivasi kartu ATM serta menjelaskan
34
cara pengisiannya. Calon nasabah mengisi formulir tersebut
secara lengkap.
2) Customer Service meminta calon nasabah untuk
menandatangani specimen tanda tangan pada kolom yang
sudah tersedia dan meminta fotocopy identitas diri.
3) Customer Service menerima formulir pendaftaran tabungan
yang telah diisi calon nasabah secara lengkap untuk
dikoreksi. Apabila data nasabah sudah lengkap, Customer
Service kemudian menginput data tersebut.
4) Customer Service memberikan slip setoran kepada calon
nasabah, kemudian memintanya untuk mengisikan sejumlah
uang misalnya Rp 100.000, sebagai setoran awal.
5) Customer Service meminta nasabah menandatangani buku
tabungan, kemudian ditutup dengan kertas magnesium.
Customer Service meminta pengesahan dari kepala bagian
operasional pada buku tabungan tersebut.
6) Customer Service menyerahkan buku simpanan, slip setoran
kepada nasabah. Kemudian nasabah menyerahkan slip
setoran, buku tabungan, dan sejumlah uang tersebut kepada
teller.
7) Teller menerima uang dan memeriksa apakah nilai yang
tertera pada slip setoran sesuai dengan jumlah uang setoran.
8) Teller menandatangani slip setoran dan membubuhi stempel.
35
9) Teller menginput nomor rekening serta jumlah setoran yang
diterima.
10) Teller memprint-out buku tabungan, memparaf slip dan
memberikan validasi.
11) Teller menyerahkan buku tabungan dan slip lembar ke-2
kepada nasabah.
12) Teller menanyakan apakah ada yang bisa dibantu lagi, jika
nasabah menjawab iya maka teller wajib membantu nasabah.
Namun jika nasabah sudah merasa cukup, teller
mengucapkan terima kasih kepada nasabah atas
kepercayaannya menyimpan dana di Bank BTN Syariah dan
diakhiri dengan salam.
13) Nasabah kembali ke Customer Service untuk mengambil
kartu ATM yang telah diaktivasikan oleh Customer Service.
b. Penyetoran Tabungan Investa Batara iB
Penyetoran tabungan Investa Batara iB dapat dilakukan
secara tunai maupun jemput bola. Secara tunai, yakni nasabah
datang langsung ke Kantor Cabang Syariah, sedangkan jemput
bola yakni dengan ini nasabah tidak perlu mendatangi Kantor
Cabang Syariah, melainkan pihak bank yang mendatangi para
nasabah yang akan bertransaksi. Penyetoran dapat dilakukan oleh
siapapun dengan mencantumkan nama dan rekening penabung.
Pada setoran pertama untuk tabungan Investa Batara adalah
36
minimal sebesar Rp 100.000, sedangkan setoran berikutnya
minimal Rp 50.000 dan dalam kelipatan ribuan kecuali
pemindahbukuan. Simpanan yang dibawah saldo minimum yang
ditetapkan selama 6 bulan berturut-turut akan dapat
mengakibatkan ditutupnya simpanan oleh Bank BTN Syariah dan
saldo yang tersisa akan diperhitungkan sebagai biaya
administrasi.
c. Pengambilan kembali/ Penarikan Tabungan
Setiap penarikan tabungan, penyimpan diwajibkan
menunjukan buku atau warkat tabungan. Penarikan tabungan
dapat dilakukan secara bebas dan setiap saat selama hari dan jam
kerja loket pada Kantor Cabang Syariah. Adapun jumlah saldo
yang harus disisakan di Bank minimal sebesar Rp 100.000. Jika
dalam pengambilan rekening yang dilakukan bukan oleh pemilik
rekening tabungan atau wali yang telah didaftarkan ke Bank maka
harus melampirkan surat kuasa penarikan dengan dilengkapi
materai dan kartu identitas asli dari pemberi dan penerima kuasa.
Dalam penarikan tabungan bisa dilakukan melalui mesin ATM
Batara Syariah yang tersedia di Kantor Cabang Syariah maupun
mesin ATM bank lain yang berlogo Link dan Bersama. Pada
penarikan tabungan melalui mesin ATM bank lain maka akan
dikenakan biaya sebesar Rp 4.000 setiap transaksi dan Rp 2.000
untuk pemantauan saldo.
37
d. Penutupan Rekening Tabungan Investa Batara iB
1) Penutupan rekening tabungan hanya dapat dilakukan oleh
penyimpan secara langsung.
2) Atas permintaan nasabah dan harus didukung dengan
permohonan tertulis dari nasabah yang bersangkutan
3) Nasabah mengisi formulir permohonan penutupan rekening
dan harus ditandatangani oleh teller atau customer service.
4) Customer Service bertanggungjawab untuk melakukan
perubahan status rekening menjadi rekening ditutup.
5) Penutupan rekening hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang
Syariah asal rekening, yaitu dimana tempat penabung yang
bersangkutan membuka rekening.
6) Nasabah hanya membawa pulang uang saja, sedangkan buku
tabungan diserahkan semua kepada Bank BTN Syariah.
III. Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Investa Batara iB
Bagi hasil biasa dikenal dengan istilah profit sharing. Menurut
kamus ekonomi profit sharing berarti pembagian laba. Secara istilah profit
sharing merupakan distribusi beberapa bagian laba kepada para pegawai
dari suatu perusahaan. 19
Perhitungan bagi hasil tabungan dilakukan berdasarkan besarnya
dana investasi rata-rata selama satu periode perhitungan bagi hasil dimana
19
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta: UII Press,
2004, hlm.120
38
dana rata-rata tersebut dihitung dengan menjumlahkan saldo harian setiap
tanggal dibagi dengan hari periode perhitungan bagi hasil.20
Periode
perhitungan bagi hasil tersebut tidak harus sama dengan jumlah hari bulan
yang bersangkutan, jumlah hari dalam periode perhitungan bagi hasil
dihitung mulai tanggal awal periode (satu hari setelah tanggal tutup
buku/perhitungan bagi hasil yang lalu) sampai dengan tanggal tutup buku
atau perhitungan bagi hasil.
Contoh perhitungan bagi hasil pada tabungan Investa Batara iB
Saldo rata-rata tabungan Pak Nasikin bulan Agustus 2011 adalah Rp 1
juta. Perbandingan bagi hasil 66 : 34. Bila saldo rata-rata tabungan seluruh
nasabah Bank BTN Syariah pada Agustus 2011 adalah Rp 70 Milyar dan
pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk nasabah tabungan adalah Rp 6
Milyar maka bagi hasil yang diperoleh Pak Nasikin sebelum dipotong
pajak adalah :
Karena pada saldo harian perhitungannya telah menggunakan saldo
rata-rata harian, nilai nominal dana nasabah telah merefleksikan saldo
yang mengendap di Bank yang dapat digunakan oleh Bank untuk
melakukan investasi.
20
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta: PT.
Grasindo, 2005
39
Contoh menghitung saldo rata-rata:
Pak Adnan menabung di Bank BTN Syariah pada tanggal 1 Maret sebesar
Rp 1.000.000,00. Pada tanggal 10 Maret tabungan diambil sebesar Rp
300.000, 00. Kemudian pada tanggal 20 Maret menyetorkan uang sebesar
Rp 200.000,00. Dan pada tanggal 30 Maret menabung sebesar Rp
200.000,00.
Jawab :
Tanggal Debet Kredit Saldo
1
10
20
30
300.000
1.000.000
200.000
200.000
1.000.000
700.000
900.000
1.100.000
Keterangan : Tanggal 1-10 terjadi pengendapan selama 10 hari
Tanggal 10-20 terjadi pengendapan selama 10 hari
Tanggal 20-30 terjadi pengendapan selama 10 hari
Rumus
= 344. 827, 59
= 241. 379, 31
= 310. 344, 83
40
= 379. 310, 34 +
Total = 1. 275. 862, 07
IV. Analisis
Setelah penulis meneliti tentang pelaksanaan tabungan Investa Batara
iB di Bank BTN kantor Cabang Syariah Semarang, penulis menganalisis
berdasarkan analisis SWOT.
1. Strenghts (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki Tabungan Investa Batara iB, diantaranya :
a. Tabungan Investa Batara iB memiliki keuntungan bagi hasil yang
tinggi. Semakin banyak dana yang tersimpan maka semakin
tinggi bagi hasilnya.
b. Dalam penarikan Tabungan Investa Batara iB dapat dilakukan
melalui mesin ATM pada Kantor Cabang atau mesin ATM Bank
lain.
c. Tabungan Investa Batara iB dapat dijadikan sarana untuk
pembayaran angsuran KPR (Kredit Pembiayaan Rumah), listrik,
telepon dan lain-lain.
d. Tabungan Investa Batara iB dilindungi dengan fasilitas asuransi
jiwa berdasarkan prinsip syariah
e. Tabungan Investa Batara iB dilengkapi dengan sistem jemput
bola, yakni nasabah tidak perlu datang ke bank, tetapi pihak bank
41
yang mendatangi nasabah, sehingga nasabah bisa dengan mudah
melakukan transaksi.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari Tabungan Investa Batara iB adalah:
a. Adanya produk-produk dari lembaga keuangan syariah lain yang
sejenis dengan Tabungan Investa Batara iB
b. Kurangnya sosialisasi dan promosi melalui media elektronik
maupun media cetak, sehingga masyarakat kurang mengetahui
produk dari BTN Syariah, terutama produk tabungan Investa
Batara iB.
c. Kurangnya fasilitas mesin ATM yang tersebar diseluruh
Indonesia,
d. Kurangnya Kantor Layanan Syariah yang tersebar di kota-kota
yang dekat dengan masyarakat.
3. Opportunities (Peluang)
Dengan adanya produk Tabungan Investa Batara iB dapat menjadi
solusi bagi nasabah sebagai media penyimpanan dana nasabah. Agar
lebih aman dan juga dana tersebut dapat terkumpul untuk kebutuhan
yang akan datang dan mendesak. Dan ketika sewaktu-waktu
membutuhkan dapat dimbil dengan mudah.
42
4. Threats (Ancaman)
Ancaman terhadap Tabungan Investa Batara iB:
a. Adanya produk-produk dari lembaga keuangan syariah lain yang
sejenis dengan Tabungan Investa Batara iB
b. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai keberadaan
lembaga keuangan syariah, dimana masyarakat masih
memandang bahwa Bank Tabungan Negara Syariah sama saja
dengan Bank Tabungan Negara konvensional.
43
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya mengenai produk tabungan
Investa Batara iB di Bank BTN Syariah, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tabungan Investa Batara iB adalah simpanan biasa atau sejenis
tabungan yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan
mendapatkan bagi hasil pada setiap bulannya yang dihitung
berdasarkan saldo rata-rata. Sasaran tabungan ini adalah untuk
semua kalangan yang mempunyai persyaratan untuk membuka
rekening. Pemilik rekening tabungan Investa Batara iB berhak
mendapatkan fasilitas ATM Batara Syariah yang dapat digunakan
untuk penarikan sewaktu-waktu.
2. Pembukaan dan penyetoran dapat dilakukan dengan cara jemput
bola, dengan ini nasabah tidak perlu datang ke Bank, melainkan
pihak Bank yang mendatangi nasabah. Nasabah dalam
menyetorkan dananya bisa dilakukan secara tunai,
pemindahbukuan, transfer melalui bank lain atau dengan
menggunakan warkat kliring.
3. Perhitungan bagi hasil tabungan dilakukan berdasarkan besarnya
dana investasi rata-rata selama satu periode perhitungan bagi hasil
dimana dana rata-rata tersebut dihitung dengan menjumlahkan
44
saldo harian setiap tanggal dibagi dengan hari periode perhitungan
bagi hasil.
II. Saran
Beberapa saran yang yang penulis sampaikan kepada Bank
Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Semarang, berupa :
1. Untuk lebih ditingkatkan sosialisasi baik melalui media
interpersonal (tokoh agama islam), perguruan tinggi dan promosi
melaui media elektronik maupun media cetak. Sosialisasi ini
diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas mengenai
system dan produk bank syariah.
2. Mengikuti workshop maupun short course mengenai perbankan
syariah, yang diharapkan dapat menambah wawasan, serta
ketrampilan serta kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh
Bank BTN Syariah Kantor Cabang Semarang.
3. Pemasaran yang gencar terhadap produk-produk yang dimiliki
Bank Tabungan Negara Syariah, serta meningkatkan pelayanan
kepada nasabah dengan cepat, nyaman, dan amanah.
45
III. Penutup
Demikianlah penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga
Tugas Akhir ini member manfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agenda 2011 BTN Syariah
Agenda 2012 BTN Syariah
Agifani, Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta : UPP AMP
YKPN, 2003
Ascarya, Akad dan produk Bank Syariah, Edisi I, Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2008
Brosur Penghimpunan Dana Bank BTN Syariah
Cholid Narbuko dan Abu ahmad, Metodologi Penelitian, Jakarta :Bumi Aksara,
cet. Ke-3, 2003
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:
PT. Qomari Prima Publisher, 2007
Hanan-Wihasto.blogspot.com/2011/05/enam-tahun-Unit-Usaha-Syariah-BTN
M. Ichwan Sam dan Hasanuddin, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasioanl
Majelis Ulama Indonesia, cetakan keempat, Jakarta: CV. Gaung Persada,
2006
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta: UII
Press, 2004
Panduan Pelaksanaan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga BTN Syariah
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
Cet. ke-II, 1998
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta
:Rineka Cipta, 1997
S. Margiono Metodologi Penelitian , Jakarta : Rineka Cipta, 1996
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi
2, Jakarta: Salemba Empat, 2006
Undang-undang No. 10 tahun 1998
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta:
PT Grasindo, 2005
Wawancara dengan Maya Dwi Astuti, Customer Service BTN Syariah Semarang
Wawancara dengan Naily Fissilmi, Cunsomer Funding Marketing BTN Syariah
Semarang
Wawancara dengan Imma Suci Triana, Teller Bank BTN Syariah Semarang
Wawancara dengan Maya Dwi astuti, Customer Service di Bank BTN Syariah
Semarang
Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah, cetakan pertama, Jakarta: Sinar Grafika,
2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : REHLA SADHYA
Alamat : Jalan Raya Karangdawa RT 03 RW 01 No.
12, Margasari Tegal, 52463
Tempat / Tanggal Lahir : Tegal, 4 Januari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. MI Asy-Syafi’iyah 01 Margasari Tegal Tahun 1997 s/d Tahun
2003
2. MTs Asy-Syafi’iyah Margasari Tegal Tahun 2003 s/d Tahun 2006
3. SMA Negeri 1 Balapulang Tegal Tahun 2006 s/d Tahun 2009
4. IAIN Walisongo Semarang Tahun 2009 s/d Tahun 2012
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun
2009
2. Anggota Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) tahun 2009-Sekarang
Demikian daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan Sebenar-benarnya.