prosedur operasi standar (pos) ujian nasional smp, mts...

49
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2007

Upload: dinhdat

Post on 12-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

UJIAN NASIONAL

SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB,

DAN SMK

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BADAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

2007

Page 2: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 1

LAMPIRAN

KEPUTUSAN

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

NOMOR : 984/BSNP/XI/2007

TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN

NASIONAL (UN)

SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

I. PESERTA UJIAN NASIONAL

A. Persyaratan Calon Peserta Ujian Nasional

1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di

satuan pendidikan SMP, SMPLB (Tunanetra,

Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras),

MTs, SMA, SMALB (Tunanetra, Tunarungu,

Tunadaksa ringan dan Tunalaras), MA, dan SMK

berhak mengikuti Ujian Nasional (UN);

2. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap

penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan

sampai dengan semester I tahun terakhir.

3. Khusus peserta didik SMK yang telah

menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata

pelajaran yang diujikan secara nasional dapat

mengikuti UN;

4. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat

keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan

Page 3: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 2

sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan yang

setingkat lebih rendah, atau memiliki bukti

kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk

peserta didik Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah

(KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimi Al-Islamiyah (TMI)

yang pindah ke SMA, MA, dan SMK. Penerbitan

ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3

tahun sebelum mengikuti ujian

Sekolah/Madrasah, atau sekurang-kurangnya 2

tahun untuk peserta program percepatan belajar.

5. Peserta didik yang belajar di sekolah

internasional di Indonesia yang memiliki izin

untuk menerima peserta didik WNI, dapat

mengikuti UN pada sekolah/madrasah

penyelenggara terdekat dengan persyaratan

sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 3 di

atas.

6. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan

disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN

di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat

mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada

jenjang dan jenis yang sama.

7. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan

disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN

utama dapat mengikuti UN susulan. 8. Peserta UN yang tidak lulus UN pada tahun

sebelumnya yang akan mengikuti UN tahun pelajaran 2007/2008 boleh menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan, sesuai dengan Permen 34 tahun 2007. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

Page 4: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 3

B. Pendaftaran Calon Peserta Ujian

1. Sekolah/madrasah penyelenggara UN

melaksanakan pendaftaran calon peserta dengan

menggunakan format pendaftaran dari Pusat

Penilaian Pendidikan.

2. Peserta UN yang tidak lulus UN pada tahun

sebelumnya berhak mengikuti UN 2007/2008

dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau di

sekolah/ madrasah yang menyelenggarakan UN.

3. Sekolah/madrasah penyelenggara UN

mengirimkan daftar calon peserta ke

Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui

Dinas Kabupaten/Kota/ Kandepag paling lambat

dua bulan sebelum UN.

4. Bagi SMK yang memiliki peserta didik yang

tidak dapat mengikuti UN di sekolah asal, karena

Praktek Kerja Industri (Prakerin) wajib

mendaftarkan peserta didik yang bersangkutan

untuk dapat mengikuti UN di sekolah yang

ditetapkan sebagai penyelenggara UN;

5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi

mengkoordinasikan entri data calon peserta

dengan menggunakan software yang diterbitkan

oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik);

6. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak

dan mendistribusikan Daftar Nominasi

Sementara (DNS) ke sekolah/madrasah

penyelenggara UN melalui Dinas

Kabupaten/Kota/Kandepag;

7. Sekolah/madrasah penyelenggara UN melakukan

verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi

Page 5: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 4

ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui

Dinas Kabupaten/Kota/Kandepag;

8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan

finalisasi data, mencetak dan mendistribusikan

Daftar Nominasi Tetap (DNT) beserta Kartu

Peserta UN ke sekolah/madrasah penyelenggara

UN melalui Dinas Kabupaten/Kota/ Kandepag

paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan

UN;

9. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN

menandatangani dan membubuhkan stempel

pada Kartu Peserta UN yang telah ditempel foto

peserta.

II. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL

Penyelenggara UN terdiri atas Penyelenggara UN

Tingkat Pusat, Penyelenggara UN Tingkat Provinsi,

Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan

Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah.

A. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat

1. Penyelenggara UN Tingkat Pusat ditetapkan

dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri atas

unsur-unsur:

a. Badan Standar Nasional Pendidikan;

b. Badan Penelitian dan Pengembangan,

Departemen Pendidikan Nasional;

c. Sekretaris Jenderal, Departemen Pendidikan

Nasional;

Page 6: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 5

d. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Departemen Pendidikan Nasional;

e. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional;

f. Inspektorat Jenderal, Departemen Pendidikan

Nasional,

g. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional;

h. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,

Departemen Agama, dan.

i. Kepala Biro Hukum, Departemen Pendidikan

Nasional.

2. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mempunyai

tugas dan tanggung jawab:

a. merencanakan dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan UN;

b. membentuk tim pemantau independen;

c. merakit dan menjamin mutu soal:

d. memantau kesiapan pelaksanaan UN;

e. menyusun Prosedur Operasi Standar (POS)

UN, menggandakan dan mendistribusikannya

ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;

f. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN;

g. menetapkan jadwal pelaksanaan UN dan

pengumuman hasil UN;

h. menyiapkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) dan Master Naskah Soal;

i. mendistribusikan SKL dan Master Naskah

Soal ke provinsi;

Page 7: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 6

j. menetapkan persyaratan teknis percetakan

Naskah Soal dan memantau pelaksanaannya;

k. menyiapkan dan menggandakan soal UN

untuk sekolah Indonesia di luar negeri;

l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi

penyiapan bahan dan pelaksanaan UN;

m. mengkoordinasikan pelaksanaan

komputerisasi pemeriksaan hasil UN;

n. melakukan penskoran hasil UN;

o. menyampaikan hasil penskoran kepada

Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

p. mengumpulkan dan menganalisis data hasil

UN;

q. membuat laporan pelaksanaan UN kepada

Menteri.

B. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi

1. Gubernur menetapkan Penyelenggara UN

Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur:

a. Dinas Pendidikan Provinsi;

b. Kantor Wilayah Departemen Agama;

c. Instansi Tingkat provinsi yang terkait dengan

pendidikan keahlian;

d. Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan

Menteri.

2. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mempunyai

tugas dan tanggung jawab:

a. Merencanakan penyelenggaraan UN di

wilayahnya;

b. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN

di wilayahnya;

Page 8: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 7

c. Mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah

penyelenggara ujian;

d. Mendata dan menetapkan sekolah/madrasah

penyelenggara UN untuk SMA, MA, SMK,

SMPLB, dan SMALB dengan prosedur

sebagai berikut: 1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki

kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN;

2) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN dan sekolah/ madrasah yang menggabung, yang dituangkan dalam Surat Keputusan dan mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;

3) melakukan proses verifikasi pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian dan penetapan SMK penyelenggara;

e. Mendata dan menetapkan calon peserta UN

untuk SMA, MA, SMK, SMPLB, dan SMALB;

f. Mencetak naskah soal UN dengan menggunakan perusahaan percetakan yang telah ditetapkan penyelenggara UN tingkat provinsi;

g. Mencetak Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berdasarkan format dari Pusat dan mendistribusikannya ke Kabupaten/Kota;

Page 9: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 8

h. Menggandakan bahan UN yang mencakup

Naskah Soal, Daftar Hadir, dan Berita

Acara;

i. Mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke

sekolah/madrasah UN melalui

Penyelenggara Ujian Tingkat

Kabupaten/Kota;

j. Menjaga kerahasiaan bahan UN;

k. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;

l. Melakukan penskoran hasil UN;

m. Menetapkan tim pengolah hasil UN yang

terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi

dan Kantor Wilayah Departemen Agama.

Tim Pengolah Hasil UN bertugas sebagai

berikut:

1) mengelola database peserta UN

(menerbitkan DNS dan DNT);

2) melakukan pemindaian (scanning) LJUN

dengan menggunakan software yang

ditentukan oleh Penyelenggara UN

Tingkat Pusat;

3) mengirim hasil pemindaian ke

Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

4) menerima hasil penskoran dari

Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

5) mendistribusikan hasil penskoran ke

satuan pendidikan;

6) mencetak dan mendistribusikan Daftar

Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN)

per sekolah/madrasah penyelenggara UN

yang ditandatangani oleh kepala dinas

pendidikan provinsi atas nama gubernur;

Page 10: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 9

7) mencetak dan mendistribusikan Surat

Keterangan Hasil Ujian Nasional

(SKHUN) ke sekolah/madrasah

penyelenggara;

n. Memantau dan mengevaluasi

penyelenggaraan UN di wilayahnya;

o. Membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat

Provinsi dan menyampaikannya kepada

Penyelenggara UN Tingkat Pusat.

C. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat

Kabupaten/Kota

1. Bupati/Walikota menetapkan Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota yang berasal dari

unsur-unsur:

a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota;

2. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Mendata dan menetapkan sekolah/madrasah

penyelenggara untuk SMP dan MTs dengan

prosedur sebagai berikut:

1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki

kelas/tingkat tertinggi dan

mengidentifikasi sekolah/madrasah

berdasarkan jenjang akreditasi serta

aspek-aspek kelayakan yang

dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan penetapan

sekolah/madrasah penyelenggara UN;

Page 11: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 10

2) menetapkan sekolah/madrasah

penyelenggara UN dan sekolah/ madrasah

yang menggabung, yang dituangkan

dalam surat keputusan;

3) menyampaikan Surat Keputusan tersebut

ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian.

b. Mendata dan menetapkan calon peserta UN

untuk SMP dan MTs

c. Mendata dan menetapkan calon pengawas

UN untuk SMP dan MTs

d. Merencanakan penyelenggaraan UN di

wilayahnya;

e. Mensosialisasikan penyelenggaraan UN di

wilayahnya;

f. Mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah

penyelenggara UN;

g. Mendistribusikan bahan UN ke

sekolah/madrasah penyelenggara UN;

h. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan

UN;

i. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;

j. Mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya

kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;

k. Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN

Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke

sekolah/madrasah penyelenggara UN;

l. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan UN di wilayahnya;

m. Membuat laporan pelaksanaan UN

Kabupaten/Kota dan menyampaikan kepada

Penyelenggara UN Tingkat Provinsi.

Page 12: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 11

D. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat

Sekolah/Madrasah

1. Sekolah/Madrasah yang dapat menyelenggarakan

UN adalah sekolah/ madrasah yang memiliki

peserta UN minimal 20 peserta didik dan

memiliki fasilitas ruang yang layak. Persyaratan

lainnya ditetapkan oleh Penyelenggara UN

Tingkat Provinsi untuk SMA, MA, SMK,

SMPLB, dan SMALB dan Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota untuk SMP dan MTs.

2. Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah

ditetapkan oleh kepala sekolah yang terdiri atas

unsur-unsur:

a. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari

sekolah/madrasah penyelenggara UN yang

bersangkutan;

b. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari

Sekolah/Madrasah lain yang bergabung;

3. Sekolah/Madrasah penyelenggara UN

mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. Merencanakan penyelenggaraan UN di

sekolah/madrasah;

b. Menerima SKL dan melakukan sosialisasi

kepada guru dan peserta ujian;

c. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan

UN kepada peserta UN dan orang tua;

d. Melakukan latihan pengisian LJUN kepada

calon peserta UN;

Page 13: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 12

e. Mengambil bahan UN di tempat yang sudah

ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat

Kabupaten/Kota;

f. Memeriksa dan memastikan amplop naskah

UN dalam keadaan tertutup;

g. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan

UN;

h. Melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;

i. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;

j. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN

dalam keadaan tertutup dengan disegel dan

telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN,

serta dibubuhi stempel sekolah/madrasah

penyelenggara UN;

k. Mengumpulkan bahan UN serta

mengirimkannya kepada Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota;

l. Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota;

m. Menerbitkan, menandatangani, dan

membagikan SKHUN kepada peserta UN;

n. Menerbitkan, menandatangani, dan

membagikan ijazah kepada peserta didik

yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;

o. Menyampaikan laporan penyelenggaraan UN

kepada Penyelenggara UN Tingkat

Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah

Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan

RI setempat;

p. Penyelenggara UN Sekolah Indonesia di

Luar Negeri adalah sebagai berikut:

Page 14: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 13

No. Nama Sekolah

Indonesia (SI)

Alamat Negara

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

S.I. Wassenar

S.I. Moskow

S.I. Cairo

S.I. Riyadh

S.I. Jeddah

S.I. Islamabad

S.I. Yangoon

S.I. Bangkok

S.I. Kuala

Lumpur

Rijksstratweg 679 2245 CB

Wassenar

Telp. 070-5178875

Novokuznetskaya, Ulitsa 12,

Moskow Rusia Telp. 7-095-

2319549

13 Babel Str. Dokki PO Box 1661

Cairo-Egypt Telp. 3372822

Prince Naif bin Abdul Aziz Hayy

Ummul Hamam Gharby PO Box

9434 Saudi Arabia

c/o Konsulat Jenderal RI PO Box

10 Jeddah 21411 Saudi Arabia

Diplomatic Enclave, Street 1

Ramna 5/4 Islamabad Pakistan

Telp. 811291-4

100-Lower Kyimyindine Road

Ahlone, Yangoon, Myanmar Telp.

20988

600-602 Petchburi Road Bangkok

Telp. 253135-40

Lorong Tun Ismail 50480 Kuala

Lumpur, Malaysia, Telp. 603-292

7682

Belanda

Rusia

Mesir

Saudi Arabia

Saudi Arabia

Pakistan

Myanmar

Thailand

Malaysia

10.

11.

12.

13.

S.I. Singapura

S.I. Tokyo

S.I. Damascus

S.I. Davao

Siglap Road Singapura 455859

Telp. 4480722 Singapura

4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153

Telp. 03-3719-1786, Jepang

Al-Akrami Street No. 10 A

PO Box 3530, Damascus, Syria

Davao City Street,

Davao, Filipina

Singapura

Jepang

Syria

Filipina

Page 15: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 14

III. BAHAN UJIAN NASIONAL

A. Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan

Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun SKL, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap

mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum

1994, kurikulum 2004 dan Standar Isi (SI) sesuai

dengan Permen Nomor 22 tahun 2006;

2. Mengidentifikasi SKL yang terdapat pada ketiga

dokumen tersebut (SKL interseksi/SKL irisan)

yang selanjutnya disebut SKLUN Tahun 2008;

3. Merumuskan SKLUN Tahun 2008 dengan

melibatkan ahli mata pelajaran, guru mata

pelajaran, dan ahli penilaian;

4. Melakukan validasi SKLUN Tahun 2008 dengan

melibatkan guru mata pelajaran;

5. Melakukan finalisasi SKLUN Tahun 2008 dan

mengusulkan kepada Mendiknas untuk

ditetapkan sebagai SKL yang digunakan untuk

UN tahun pelajaran 2007/2008.

B. Penyiapan Bahan Ujian Nasional

1. Kisi-kisi UN

Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyusun kisi-

kisi UN dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan tim penyusun kisi-kisi UN yang

terdiri atas guru mata pelajaran, ahli materi, dan

ahli penilaian pendidikan;

b. Menyusun kisi-kisi butir soal sesuai dengan

SKLUN Tahun 2008;

Page 16: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 15

c. Menelaah dan merevisi kisi-kisi UN;

d. Memvalidasi kisi-kisi UN.

2. Pembuatan Master Copy Naskah Soal

Penyelenggara UN Tingkat Pusat membuat

master copy naskah soal dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal

dari bank soal nasional sesuai dengan kisi-

kisi UN 2007/2008;

b. Merakit naskah soal UN dengan

memperhatikan sebaran tingkat kesukaran

soal;

c. Menyiapkan bahan UN Bahasa Inggris

Listening Comprehension untuk SMA, MA,

SMALB (kecuali tunarungu), dan SMK;

d. Menyiapkan Pedoman Penyusunan naskah

soal UN Kompetensi Keahlian dengan

melibatkan Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan dan Dunia

Usaha/Industri/Organisasi Profesi;

e. Menentukan paket-paket naskah soal UN

dengan mempertimbangkan kesetaraan antar

paket; f. Memeriksa paket-paket naskah soal UN, dari

segi kesetaraan tingkat kesukaran, mutu, dan validitas;

g. Menata perwajahan (layout) paket Naskah Soal UN;

h. Memberi kode pada Master Naskah Soal UN; i. Menggandakan dan mengepak Master

Naskah Soal UN untuk dikirim ke provinsi; j. Menggandakan bahan UN Bahasa Inggris

Listening Comprehension yang terdiri dari

Page 17: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 16

naskah soal, kaset, dan petunjuk penggunaannya;

k. Menyiapkan bahan UN untuk peserta didik

berkebutuhan khusus pada SMP, SMA yang

menerapkan program inklusi;

3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN untuk

masing-masing satuan pendidikan adalah

sebagai berikut:

a. SMP, MTs, dan SMPLB

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir

Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Matematika 40 120 menit

3. Bahasa Inggris 50 120 menit

4. Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA)

40 120 menit

b. SMA Program IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50* 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Fisika 40 120 menit

5. Kimia 40 120 menit

6. Biologi 40 120 menit

Page 18: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 17

c. SMA Program IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50* 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Ekonomi 40 120 menit

5 Sosiologi 40 120 menit

6. Geografi 40 120 menit

d. SMA Program Bahasa

No. Mata Pelajaran Jumlah soal Alokasi Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Bahasa Arab 50 120 menit

4. Bahasa Jepang 50 120 menit

5. Bahasa Jerman 50 120 menit

6. Bahasa Prancis 50 120 menit

7. Bahasa Mandarin 50 120 menit

8. Sastra Indonesia 40 120 menit

9. Sejarah Budaya/

Antropologi

40 120 menit

10. Matematika 40 120 menit

Page 19: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 18

*) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension

(kecuali untuk peserta didik tunarungu) dan 35

soal Pilihan Ganda

f. MA Program Keagamaan

No. Mata Pelajaran Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Ilmu Tafsir 40 120 menit

5. Ilmu Hadis 40 120 menit

6. Tasawuf/Ilmu Kalam 40 120 menit

g. SMK

No. Mata Pelajaran Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Matematika*) 40 120 menit

3. Bahasa Inggris**) 50 120 menit

4. Kompetensi Keahlian***) - -

Page 20: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 19

*) terdiri atas tiga kelompok kejuruan:

(1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan

Pertanian

(2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan,

Teknologi Kerumahtanggaan, Sosial, dan

Administrasi Perkantoran.

(3) program Keahlian Akuntansi dan

Penjualan.

**) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension

(kecuali untuk tuna rungu) dan 35 soal Pilihan

Ganda.

***) Soal mata uji kompetensi keahlian dirancang

dalam bentuk ujian teori kejuruan sebagai

mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri

khas program pendidikan dan praktik kejuruan

(individual task) dengan alokasi waktu sesuai

dengan kebutuhan masing-masing keahlian.

g. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa

(D), dan Tunalaras (E)

No. Mata Pelajaran Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

*) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension dan

35 soal Pilihan Ganda

h. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)

Page 21: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 20

No. Mata Pelajaran Jumlah

Butir Soal

Alokasi

Waktu

1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Pengiriman Master Copy Naskah Soal Ujian

Nasional

a. Penyelenggara Tingkat Pusat mengirimkan

master copy naskah soal kepada Penyelenggara

UN Tingkat Provinsi yang serah terimanya

dilakukan di perusahaan percetakan disertai

Berita Acara;

b. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menerima

dan memeriksa master copy Naskah Soal dari

Penyelenggara UN Tingkat pusat, dengan

ketentuan sebagai berikut: 1) mengecek jumlah master copy sesuai

dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;

2) mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;

3) mengisi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima dengan saksi dari Dinas Provinsi dan Kanwil Departemen Agama.

c. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi bertanggung jawab atas pengiriman Naskah Soal UN bagi peserta didik SMK yang sedang Praktik Kerja Industri;

d. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan Naskah Soal UN ke Sekolah Indonesia di luar

Page 22: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 21

negeri sejumlah peserta UN melalui koordinasi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Departemen Pendidikan Nasional.

C. Penggandaan Bahan Ujian Nasional

1. Penetapan perusahaan percetakan

a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat

menetapkan persyaratan teknis yang harus

dipenuhi oleh perusahaan percetakan antara

lain:

1) memiliki integritas dan kredibilitas;

2) memiliki peralatan dan tenaga yang

memadai dalam jenis, jumlah, dan

kualitas;

3) mampu mencetak bahan UN dengan

kualitas hasil cetakan yang baik sesuai

dengan jadwal yang ditetapkan;

4) memiliki lokasi yang terjamin

keamanannya; 5) memiliki ruang penyimpanan hasil

cetakan, serta ruang dan alat pemusnah hasil cetakan yang tidak diperlukan;

6) memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan bahan UN;

7) sanggup mengerjakan percetakan sesuai dengan spesifikasi teknis: a) ukuran kertas A4 dan jenis kertas

HVS 70 gram atau CD 48,8, atau dengan kualitas yang lebih baik;

b) ukuran huruf sesuai dengan master copy;

c) dua muka (bolak-balik);

Page 23: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 22

d) kualitas hasil pencetakan terutama

dari aspek kejelasan tulisan dan

gambar;

e) kesesuaian antara jumlah kebutuhan

dengan jumlah hasil cetakan.

b. Gubernur menetapkan perusahaan percetakan

bahan UN sesuai dengan peraturan yang

berlaku dan kriteria yang ditetapkan oleh

BSNP dengan mengutamakan perusahaan

percetakan yang berasal dari provinsi

setempat.

2. Pencetakan dan pengamanan bahan UN

a. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi atau

perusahaan percetakan tidak dibenarkan

melakukan penelaahan soal, editing,

pengetikan ulang naskah soal, maupun

mengubah setting lay out termasuk mengatur

tata letak gambar;

b. Perusahaan percetakan melakukan

pencetakan bahan UN dengan ketentuan:

1) sesuai dengan rencana kerja dan syarat

(RKS) dan Kontrak/Surat Perjanjian;

2) selama pelaksanaan pencetakan dilakukan

pengawasan dan pengamanan oleh pihak

aparat keamanan;

3) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi

bertanggung jawab terhadap keamanan

dan kelancaran pelaksanaan pencetakan;

4) Ruang lingkup pekerjaan pencetakan bahan

UN mencakup:

Page 24: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 23

a) pencetakan bahan UN yang terdiri dari

Naskah Soal, Daftar Hadir, Berita

Acara Pelaksanaan UN;

b) pencetakan Amplop Naskah Soal dan

Amplop LJUN;

c) pengamplopan bahan UN;

d) pengepakan dan pengiriman bahan

UN dan LJUN ke Penyelenggara UN

Kabupaten/Kota.

5) LJUN dicetak dengan menggunakan

master copy dari Penyelenggara UN

Tingkat pusat.

c. Penyelenggara UN Tingkat Pusat

menggandakan bahan UN untuk Sekolah

Indonesia di luar negeri, peserta UN

tunanetra di sekolah inklusi, SMPLB dan

SMALB;

d. Penyelenggara UN Tingkat Pusat

menggandakan perangkat soal Listening

Comprehension Bahasa Inggris untuk

SMA/MA, SMALB, dan SMK;

e. Perusahaan percetakan dengan pengawasan

Penyelenggara UN Tingkat Provinsi

memasukkan bahan UN ke dalam

amplop/sampul. Bahan UN terdiri dari

Naskah Soal, LJUN, Daftar Hadir, dan Berita

Acara Pelaksanaan UN;

f. Penyampulan bahan UN Utama dan UN

Susulan dibuat secara terpisah, yang masing-

masing diberi kode tersendiri;

g. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop

dengan prosedur sebagai berikut:

Page 25: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 24

1) naskah soal UN terdiri dari 10 eksemplar

paket A dan 10 eksemplar paket B yang

dimasukkan ke dalam amplop naskah soal

per mata pelajaran per ruang ujian;

2) setiap paket mata pelajaran diberi sampul

dengan warna berbeda, yaitu: Paket A

berwarna biru muda dan Paket B

berwarna putih.

3) LJUN sejumlah 20 eksemplar, blanko

Daftar Hadir sejumlah 3 lembar, dan

Berita Acara sejumlah 3 lembar

dimasukkan ke dalam amplop LJUN per

mata pelajaran, per ruang ujian; 4) naskah Soal UN dan LJUN cadangan

masing-masing sebanyak 10 eksemplar yang terdiri 5 eksemplar paket A dan 5 eksemplar paket B, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan dilak;

5) sekolah/madrasah penyelenggara yang memiliki kurang dari 10 ruang UN, diberi 1 (satu) amplop cadangan, sedangkan yang memiliki 10 ruang UN atau lebih diberi 1 (satu) amplop cadangan setiap kelipatan 10 ruang UN dengan pembulatan ke atas;

6) amplop naskah soal UN, amplop LJUN, dan amplop cadangan untuk setiap sekolah/madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus, dan dipak;

7) setiap amplop yang telah diisi bahan ujian ditutup rapat dengan dilak.

Page 26: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 25

h. Perusahaan percetakan bersama

Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan

disaksikan oleh aparat keamanan dan TPI

Tingkat provinsi segera melakukan

pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan

atau rusak disertai dengan Berita Acara

pemusnahan;

i. Perusahaan percetakan menyimpan film/plate

cetak yang telah digunakan di tempat yang

aman, kemudian bersama Penyelenggara UN

Tingkat Provinsi memusnahkan film/plate

tersebut sebulan setelah pelaksanaan UN,

disertai Berita Acara pemusnahan;

j. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan

dipak sesuai kebutuhan disimpan dalam

gudang yang aman, dan dijaga aparat

keamanan selama bahan tersebut belum

dikirimkan ke Penyelenggara UN Tingkat

Kabupaten/Kota.

3. Distribusi Bahan Ujian Nasional

a. Perusahaan percetakan mendistribusikan

bahan UN kepada Penyelenggara UN

Kabupaten/Kota di bawah pengawasan

Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan TPI

Tingkat Provinsi disertai dengan Berita Acara

Serah Terima. Jadwal pendistribusian bahan

UN dilaksanakan sedekat mungkin dengan

hari pelaksanaan Ujian;

b. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

menentukan tempat penyimpanan bahan UN

sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah

penyelenggara UN;

Page 27: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 26

c. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

menyampaikan bahan UN ke

sekolah/madrasah penyelenggara UN, yang

dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal

UN, disertai dengan Berita Acara Serah

Terima;

d. Setiap proses serah terima dan pengiriman

bahan UN ke Penyelenggara UN Tingkat

Kabupaten/Kota dan ke sekolah/madrasah

penyelenggara UN dengan pengawalan aparat

keamanan.

IV. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

A. Jadwal Ujian Nasional

1. UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama

dan UN Susulan;

2. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang

sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat

keterangan yang sah;

3. UN dilaksanakan secara serentak;

4. Jadwal UN Kompetensi Keahlian SMK ditetapkan

oleh sekolah dan harus selesai 1 (satu) minggu

sebelum UN Utama;

5. Jadwal pelaksanaan UN sebagai berikut:

Jadwal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2007/2008

a. SMP, MTs, dan SMPLB

No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran

UN Utama: Senin 5 Mei 2008 1

UN Susulan: Senin 12 Mei 2008

08.00- 10.00 Bahasa Indonesia

2 UN Utama: Selasa 6 Mei 2008 08.00 – 10.00 Matematika

Page 28: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 27

UN Susulan: Selasa 13 Mei 2008

UN Utama: Rabu 7 Mei 2008 3

UN Susulan:Rabu 14 Mei 2008

08.00 – 10.00 Bahasa Inggris

UN Utama: Kamis 8 Mei 2008 4

UN Susulan Kamis 15 Mei 2008

08.00 – 10.00 Ilmu

Pengetahuan

Alam

b. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah

(MA)

Mata Pelajaran No Tanggal/Hari Jam/Waktu

Program IPA Program IPS Program

Bahasa

Program

Keagamaan

UN Utama

Selasa 22 April 2008

1

UN Susulan

Senin 28 April 2008

08.00- 10.00

10.30- 12.30

Bhs. Indonesia

Matematika

Bhs. Indonesia

Matematika

Bhs Indonesia

Matematika

Bhs. Indonesia

Matematika

UN Utama

Rabu 23 April 2008

2

UN Susulan

Selasa 29 April 2008

08.00- 10.00

10.30-12.30

Bahasa Inggris

Kimia

Bahasa Inggris

Geografi

Bahasa Inggris

Sastra

Indonesia

Bahasa Inggris

Ilmu Hadis

UN Utama

Kamis 24 April 2008

3

UN Susulan

Rabu 30 April 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Fisika

Biologi

Ekonomi

Sosiologi

Bahasa Asing

Sejarah

Budaya/

Antropologi

Ilmu Tafsir

Tasawuf/Ilmu

Kalam

Page 29: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 28

c. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)

No Hari/Tanggal Pukul Mata Pelajaran

UN Utama

Selasa 22 April 2008

1

UN Susulan

Senin 28 April 2008

08.00- 10.00

Bahasa Indonesia

UN Utama

Rabu 23 April 2008

2

UN Susulan

Selasa 29 April 2008

08.00 – 10.00

Matematika

UN Utama

Kamis 24 April 2008

3

UN Susulan

Rabu 30 April 2008

08.00 – 10.00

Bahasa Inggris

d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

No Hari/Tanggal Pukul Mata Pelajaran

UN Utama

Selasa 22 April 2008

1

UN Susulan

Senin 28 April 2008

08.00- 10.00

Bahasa Indonesia

UN Utama

Rabu 23 April 2008

2

UN Susulan

Selasa 29 April 2008

08.00 – 10.00

Matematika

UN Utama

Kamis 24 April 2008

3

UN Susulan

Rabu 30 April 2008

08.00 – 10.00

Bahasa Inggris

Page 30: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 29

B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil Ujian

Nasional

1. Pengumuman Ujian Nasional dilakukan secara

serentak di sekolah/madrasah penyelenggara.

2. Waktu pengumuman HasilUjian Nasional

adalah sebagai berikut :

a. SMA/MA/SMALB, dan SMK minggu kedua

Juni 2008

b. SMP/MTs/SMPLB minggu ketiga Juni 2008

C. Ruang Ujian Nasional

Sekolah/Madrasah penyelenggara UN menetapkan

ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Ruang kelas yang digunakan aman dan memadai

untuk UN;

2. Setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta,

dan 1 meja untuk Pengawas UN;

3. Setiap meja diberi nomor peserta UN;

4. Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk

peserta UN;

5. Setiap ruang UN disediakan lak/segel;

6. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan

materi UN agar dikeluarkan dari ruang UN;

7. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:

a. satu bangku untuk satu orang peserta UN;

b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain

disusun dengan mempertimbangkan jarak

antara peserta yang satu dengan peserta yang

lain minimal 1 (satu) meter;

c. penempatan peserta UN disesuaikan dengan

urutan nomor peserta UN (lihat Gambar

Contoh Denah Ruang UN);

Page 31: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 30

Contoh Denah Ruang UN

D. Pengawas Ruang Ujian Nasional

1. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

menetapkan Pengawas Ruang UN di tingkat

sekolah/madrasah dengan atas usul dari

sekolah/madrasah penyelenggara;

2. Pengawas UN harus menandatangani surat

pernyataan bersedia menjadi Pengawas Ruang UN

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus

hadir 30 menit sebelum ujian dimulai di lokasi

sekolah/madrasah Penyelenggara UN;

3. Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk

membawa alat komunikasi elektronik;

4. Tim Pengawas Ruang UN terdiri atas unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,

16

15

14

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Pen

gaw

as

Ujia

n

A

B

A

B

Page 32: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 31

bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan;

5. Guru mata pelajaran yang diujikan tidak diperbolehkan berada di lingkungan sekolah saat pelaksanaan UN berlangsung;

6. Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota dengan prinsip sistem silang murni a. Antarsekolah dengan madrasah; b. Antarsekolah atau antarmadrasah apabila (a)

tidak dimungkinkan; 7. Setiap ruang diawasi oleh dua orang Pengawas

Ruang UN; 8. Prosedur pengawasan UN dan Tata Tertib Pengawas

Ruang UN: a. Pengawas Ruang UN menerima penjelasan dan

pengarahan dari Ketua Penyelenggara UN; b. Pengawas Ruang UN menerima bahan UN yang

berupa Amplop Naskah Soal UN, Naskah Soal UN, LJUN, dan Amplop LJUN;

c. Pengawas Ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan UN dan memeriksa kesiapan ruang UN;

d. Pengawas Ruang UN mempersilahkan peserta UN untuk memasuki ruang UN dan menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;

e. Pengawas Ruang UN memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang UN kecuali alat tulis yang akan dipergunakan;

f. Pengawas Ruang UN membacakan Tata Tertib;

Page 33: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 32

g. Pengawas Ruang UN membagikan LJUN kepada peserta, dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); kode mata pelajaran dan kode paket naskah soal UN sebelum waktu UN dimulai. Pengawas UN mengingatkan peserta UN agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal dan cara mengisi LJUN;

h. Pengawas Ruang UN mengedarkan Daftar Hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta sebelum UN dimulai;

i. Setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang UN membuka Amplop Soal, memeriksa kelengkapan bahan UN, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (segel), disaksikan oleh peserta UN;

j. Pengawas Ruang UN setiap hari membagikan Naskah Soal Ujian pada lajur tempat duduk peserta ujian (dari depan ke belakang) dengan kode paket soal yang sama.

k. Pengawas meminta peserta UN untuk menuliskan kode paket soal pada LJUN sesuai dengan naskah soal yang diterima.

l. Naskah soal UN diletakkan di atas meja peserta UN dalam posisi tertutup, peserta UN tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai;

m. Kelebihan Naskah Soal yang tidak terpakai dimasukkan ke dalam amplop naskah soal dan tetap disimpan di ruang UN;

n. Setelah tanda waktu mengerjakan soal dimulai,

Pengawas Ruang UN mempersilakan peserta UN

Page 34: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 33

untuk mengecek kelengkapan naskah soal

sebelum mulai mengerjakan;

o. Apabila ditemukan ada naskah soal yang cacat

atau rusak, pengawas ruang UN wajib

menggantinya;

p. Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN

wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana

ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi

kepada peserta yang melakukan kecurangan, serta

melarang orang lain yang tidak berkepentingan

memasuki ruang UN;

q. Pengawas Ruang UN dilarang memberi bantuan

dalam bentuk apapun kepada peserta berkaitan

dengan jawaban soal UN yang diujikan;

r. Lima menit sebelum waktu UN selesai,

Pengawas Ruang UN memberi tahukan kepada

peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit;

s. Setelah waktu UN usai, Pengawas Ruang UN

mempersilakan peserta untuk berhenti

mengerjakan soal. Peserta UN dipersilakan

meninggalkan ruang ujian, setelah pengawas

menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah

peserta UN.

t. Pengawas Ruang UN mengumpulkan dan

mengecek kelengkapan LJUN dan lembar soal

UN setelah tanda batas waktu mengerjakan soal

selesai;

u. Pengawas Ruang UN mengumpulkan LJUN

sesuai dengan paket soal dan diurutkan dari

nomor peserta terkecil;

v. Pengawas Ruang UN memasukkan seluruh

berkas LJUN dan Daftar Hadir ke dalam amplop,

Page 35: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 34

ditutup, dilak/disegel dan ditandatangani oleh

Pengawas Ruang UN di dalam ruang ujian;

w. Pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan

Naskah Soal UN (termasuk yang tidak terpakai)

kepada sekolah/madrasah penyelenggara disertai

dengan Berita Acara pelaksanaan UN disaksikan

oleh TPI Tingkat Sekolah/Madrasah;

E. Tata Tertib Peserta Ujian

1. Peserta UN memasuki ruangan ujian setelah tanda

masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.

2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.

4. Peserta UN membawa alat tulis-menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan bolpoin berwarna hitam/biru dan kartu tanda peserta ujian.

5. Peserta UN mengisi Daftar Hadir sebelum UN dimulai.

6. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah tanda waktu mulai ujian dibunyikan.

7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta mencantumkan nomor kode soal UN sesuai dengan kode soal UN yang dikerjakannya.

8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara

pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya

Page 36: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 35

kepada Pengawas Ruang UN dengan cara

mengacungkan tangan terlebih dahulu. 9. Selama UN berlangsung peserta UN hanya dapat

meninggalkan ruangan dengan izin dan Pengawasan dari Pengawas Ruang UN, dan tidak melakukannya berulang kali.

10. Peserta UN yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak wajib memberitahukan kepada pengawas ruang UN. Sambil menunggu penggantian Naskah Soal pengganti peserta UN tetap mengerjakan soal yang diterima sebelumnya.

11. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.

12. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal

sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan

meninggalkan ruangan.

13. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah tanda

berakhirnya waktu ujian berbunyi.

14. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:

a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;

b. bekerjasama dengan peserta lain;

c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab

soal;

d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta

lain atau melihat pekerjaan peserta lain;

e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari

ruang ujian;

f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

15. Setelah tanda batas waktu dibunyikan dan pengawas

telah selesai mengumpulkan serta menghitung bahwa

Page 37: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 36

jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN,

semua peserta UN dapat meninggalkan ruangan

dengan tertib dan tenang.

V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL

A. Pengumpulan Hasil Ujian

1. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara

mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilak oleh

Pengawas Ruang UN dan memasukkannya ke

dalam amplop besar yang disaksikan oleh TPI

Tingkat sekolah/madrasah.

2. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara

mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat

Kabupaten/Kota/Atase Pendidikan, disertai dengan

Berita Acara Serah Terima.

3. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat

Provinsi, disertai dengan Berita Acara Serah

Terima yang disaksikan oleh TPI Tingkat Provinsi.

4. Penyelengara UN Tingkat Provinsi memeriksa

kesesuaian jumlah berkas LJUN dengan jumlah

peserta UN dari setiap sekolah/madrasah

penyelenggara UN.

5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi

mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per

sekolah/madrasah penyelenggara UN per

Kabupaten/Kota.

6. Atase Pendidikan mengirimkan LJUN ke Puspendik.

Page 38: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 37

B. Pengolahan Hasil Ujian

1. BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem

dan perangkat lunak (software) untuk pendataan

calon peserta, pemindaian (scanning) LJUN,

analisis, dan pelaporan hasil Ujian.

2. BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan

pelaksanaan pengolahan hasil UN di seluruh

provinsi.

3. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memindai

(scanning) LJUN dengan menggunakan software

dari Puspendik, dan dipantau oleh TPI Tingkat

Provinsi.

4. Pengiriman hasil pemindaian dilakukan dalam dua

tahap;

a. seminggu setelah UN, hasil pemindaian LJUN di

provinsi dikirim ke Pusat;

b. tiga minggu setelah UN, semua hasil pemindaian

LJUN di provinsi telah dikirim ke Pusat.

5. BSNP bersama Puspendik melakukan penskoran

dan penilaian hasil UN.

6. BSNP bersama Puspendik mengirimkan hasil UN

kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai

Berita Acara Serah Terima.

7. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak

DKHUN.

8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak

laporan hasil UN.

9. BSNP bersama Puspendik mencetak DKHUN

untuk Sekolah Indonesia di luar negeri.

Page 39: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 38

VI. KELULUSAN UJIAN NASIONAL

1. Peserta UN dinyatakan lulus UN jika memenuhi

standar kelulusan UN sebagai berikut :

a. memiliki nilai rata-rata minimum 5,25 untuk

seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan

tidak ada nilai di bawah 4,25; dan khusus untuk

SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi

Keahlian Minimum 7,00 dan digunakan untuk

menghitung rata-rata UN atau.

b. memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu

mata pelajaran dan nilai mata pelajaran lainnya

minimal 6,00, dan khusus untuk SMK, nilai

mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan

minimum 7,00 dan digunakan untuk

menghitung rata-rata UN.

2. Kabupaten/Kota dan atau satuan pendidikan dapat

menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dari

kriteria butir 1

Page 40: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 39

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN

PELAPORAN

1. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh

setiap Penyelenggara UN Tingkat Pusat, Provinsi,

Kabupaten/Kota serta Sekolah/Madrasah sesuai

dengan tugas dan kewenangannya.

2. Untuk meningkatkan obyektifitas, transparansi, dan

akuntabilitas UN maka dibentuk Tim Pemantau

Independen (TPI) yang anggota utamanya berasal

dari dosen perguruan tinggi, widiaiswara, anggota

profesi pendidikan non guru dan mahasiswa tingkat

akhir.

3. Pemantauan oleh TPI dilakukan pada tingkat

sekolah/madrasah, kabupaten/kota, dan provinsi.

4. Rincian pembentukan TPI beserta tugas dan

wewenangnya akan diatur dalam POS tersendiri.

VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN

NASIONAL

A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi

biaya penyelenggaraan di Tingkat Pusat, Provinsi,

Kabupaten/Kota, dan Sekolah/Madrasah.

B. Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggung jawab

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

C. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Pusat mencakup

komponen-komponen sebagai berikut:

1. Penyiapan POS UN;

2. Sosialisasi UN ke daerah;

Page 41: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 40

3. Penggandaan Master Copy bahan UN dan kaset Listening Comprehension, serta pengirimannya ke provinsi;

4. Pemantauan kesiapan pelaksanaan UN; 5. Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN; 6. Operasional penyelenggaraan UN; 7. Pemantauan pelaksanaan UN; 8. Penskoran hasil UN; 9. Analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan

rekomendasi; 10. Publikasi hasil UN; 11. Pencetakan blanko SKHUN; 12. Tim Pemantau Independen.

D. Penyelenggaraan UN di Tingkat Provinsi dibiayai oleh Pusat melalui Dana Dekonsentrasi dan APBD Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. Pencetakan naskah soal dan pendistribusian ke kabupaten/kota;

2. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta un ke kabupaten/kota;

3. Pengelolaan data peserta UN; 4. Penerbitan kartu peserta UN; 5. Penggandaan, penyampulan, pengepakan dan

pendistribusian bahan un ke kabupaten/kota; 6. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama

dengan instansi terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan un;

7. Operasional penyelenggaraan UN; 8. Pemindaian LJUN; 9. Pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke

sekolah/madrasah penyelenggara melalui penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

Page 42: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 41

10. Pengisian dan pendistribusian SKHUN ke

sekolah/madrasah penyelenggara melalui

penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota

11. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN;

12. penyusunan dan pengiriman laporan UN;

13. Tim Pemantau Independen.

E. Penyelenggaraan UN di Tingkat Kabupaten/Kota

dibiayai oleh Pusat dan APBD Kabupaten/Kota,

mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon pengawas UN ke sekolah/madrasah;

2. pengelolaan data pengawas UN; 3. penerbitan kartu pengawas UN; 4. honorarium pengawas ruang UN; 5. pendistribusian bahan UN dan SKL ke

Sekolah/Madrasah penyelenggara UN; 6. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan

kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;

7. operasional penyelenggaraan UN; 8. pemindaian LJUN; 9. pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara

UN Tingkat Provinsi; 10. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UN; 11. penyusunan dan pengiriman laporan; 12. Tim Pemantau Independen.

F. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Sekolah/Madrasah mencakup komponen-komponen sebagai berikut: 1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke

Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;

Page 43: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 42

2. pengisian kartu peserta UN;

3. pengambilan bahan UN ke Penyelenggara UN

Tingkat Kabupaten/Kota;

4. pengiriman LJUN ke Kabupaten/Kota;

5. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi

penyelenggaraan UN;

6. operasional penyelenggara UN;

7. pengadaan bahan pendukung UN;

8. pengawasan pelaksanaan UN di Sekolah/Madrasah

penyelenggara UN;

9. penyusunan dan pengiriman laporan.

IX. SANKSI

1. Peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan

oleh Pengawas Ruang UN. Apabila peserta UN telah

diberi peringatan dan tidak mengindahkan peringatan

tersebut, maka peserta UN tersebut dipersilakan keluar

dari ruang ujian, dan baginya diberi nilai 0

(nol)/didiskualifikasi, serta dicantumkan dalam Berita

Acara Pelaksanaan.

2. Pengawas Ruang UN yang melanggar ketentuan POS

dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak

diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.

3. Anggota TPI yang melanggar ketentuan POS

dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak

diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.

Page 44: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 43

4. Penyelenggara UN yang terbukti melanggar ketentuan

POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan tidak akan diikutsertakan

dalam penyelenggraaan UN yang akan datang.

Page 45: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 44

Lampiran

Penjelasan Kriteria Lulus dari Satuan Pendidikan:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program

pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada

kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum 1994 atau

kurikulum 2004, atau KTSP. Pemenuhan persyaratan ini

dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang

tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai

semester 1 sampai semester 6 SMP/MTs/SMPLB dan

SMA/MA/SMALB/SMK. Ketentuan ini menjadi

prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian

Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh satuan

pendidikan bersama pendidik.

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir

untuk seluruh mata pelajaran: (a) kelompok mata

pelajaran agama dan ahlak mulia, (b) kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c)

kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok

mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok

mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan

dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta

didik oleh pendidik.

a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia dilakukan melalui

pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap

untuk menilai perkembangan afeksi peserta

Page 46: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 45

didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan

untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dapat berdasarkan indikator:

(1) Kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan

agama yang dianut

(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan.

(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan

(4) Mematuhi aturan sekolah

(5) Hormat terhadap pendidik

(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas

atau di tempat lain.

(7) Kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh

masing-masing satuan pendidikan dan pendidik.

Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah

dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang

digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang

masing-masing harus minimum baik:

1) hasil pengamatan terhadap perkembangan

perilaku minmum baik

2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum

baik.

b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan

melalui pengamatan terhadap perubahan

perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan

afeksi peserta didik dan kepribadian, serta

Page 47: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 46

melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk

mengukur aspek kognitif peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dapat menggunakan indikator:

(1) Menunjukkan kemauan belajar

(2) Ulet tidak mudah menyerah

(3) Mematuhi aturan sosial

(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif

(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat

(6) Kerja sama dengan teman dalam hal yang positif

(7) Kriteria lainnya yang dikembangkan oleh

sekolah.

Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan

pendidikan dengan materi ujian berdasarkan

kurikulum yang digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang

masing-masing harus minimum baik:

1) hasil pengamatan terhadap perkembangan

perilaku minimum baik

2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum

baik.

c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran

estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap

perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik

peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator:

Page 48: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 47

(1) Apresiasi seni (2) Kreasi seni (3) Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan

pendidikan. Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan.

d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat menggunakan indikator: 1) Kerja sama dengan peserta didik lain dalam suatu

tim olahraga 2) Kebiasaan hidup bersih 3) Tidak merokok 4) Disiplin waktu 5) Keterampilan melakukan gerak olahraga 6) Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan

pendidikan.

Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik: 1) hasil pengamatan terhadap perkembangan

perilaku minimum baik 2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum

baik.

Page 49: PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs ...e-dokumen.kemenag.go.id/files/32i4zTv51286347385.pdf · SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 48

3. Lulus ujian sekolah/madrasah

a. Ujian sekolah/madrasah mencakup 1) ujian untuk menilai pencapaian standar

kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional;

2) ujian praktik untuk mata pelajaran nasional yang tidak dinilai melalui UN.

a. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai

salah satu pertimbangan untuk: 1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu

satuan pendidikan; 2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga

kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

4. Lulus UN sebagaimana diatur dalam POS ini pada bab VI.

Jakarta, 12 November 2007

Badan Standar Nasional Pendidikan,

Ketua,

Prof. Djemari Mardapi, Ph.D