prosedur operasi standar (pos) ujian nasional smp, mts...
TRANSCRIPT
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)
UJIAN NASIONAL
SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB,
DAN SMK
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
BADAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
2007
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
NOMOR : 984/BSNP/XI/2007
TENTANG
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN
NASIONAL (UN)
SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
I. PESERTA UJIAN NASIONAL
A. Persyaratan Calon Peserta Ujian Nasional
1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di
satuan pendidikan SMP, SMPLB (Tunanetra,
Tunarungu, Tunadaksa ringan dan Tunalaras),
MTs, SMA, SMALB (Tunanetra, Tunarungu,
Tunadaksa ringan dan Tunalaras), MA, dan SMK
berhak mengikuti Ujian Nasional (UN);
2. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap
penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
sampai dengan semester I tahun terakhir.
3. Khusus peserta didik SMK yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata
pelajaran yang diujikan secara nasional dapat
mengikuti UN;
4. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat
keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 2
sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah, atau memiliki bukti
kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk
peserta didik Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah
(KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimi Al-Islamiyah (TMI)
yang pindah ke SMA, MA, dan SMK. Penerbitan
ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3
tahun sebelum mengikuti ujian
Sekolah/Madrasah, atau sekurang-kurangnya 2
tahun untuk peserta program percepatan belajar.
5. Peserta didik yang belajar di sekolah
internasional di Indonesia yang memiliki izin
untuk menerima peserta didik WNI, dapat
mengikuti UN pada sekolah/madrasah
penyelenggara terdekat dengan persyaratan
sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 3 di
atas.
6. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan
disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN
di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat
mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada
jenjang dan jenis yang sama.
7. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan
disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN
utama dapat mengikuti UN susulan. 8. Peserta UN yang tidak lulus UN pada tahun
sebelumnya yang akan mengikuti UN tahun pelajaran 2007/2008 boleh menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan, sesuai dengan Permen 34 tahun 2007. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 3
B. Pendaftaran Calon Peserta Ujian
1. Sekolah/madrasah penyelenggara UN
melaksanakan pendaftaran calon peserta dengan
menggunakan format pendaftaran dari Pusat
Penilaian Pendidikan.
2. Peserta UN yang tidak lulus UN pada tahun
sebelumnya berhak mengikuti UN 2007/2008
dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau di
sekolah/ madrasah yang menyelenggarakan UN.
3. Sekolah/madrasah penyelenggara UN
mengirimkan daftar calon peserta ke
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui
Dinas Kabupaten/Kota/ Kandepag paling lambat
dua bulan sebelum UN.
4. Bagi SMK yang memiliki peserta didik yang
tidak dapat mengikuti UN di sekolah asal, karena
Praktek Kerja Industri (Prakerin) wajib
mendaftarkan peserta didik yang bersangkutan
untuk dapat mengikuti UN di sekolah yang
ditetapkan sebagai penyelenggara UN;
5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
mengkoordinasikan entri data calon peserta
dengan menggunakan software yang diterbitkan
oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik);
6. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak
dan mendistribusikan Daftar Nominasi
Sementara (DNS) ke sekolah/madrasah
penyelenggara UN melalui Dinas
Kabupaten/Kota/Kandepag;
7. Sekolah/madrasah penyelenggara UN melakukan
verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 4
ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melalui
Dinas Kabupaten/Kota/Kandepag;
8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan
finalisasi data, mencetak dan mendistribusikan
Daftar Nominasi Tetap (DNT) beserta Kartu
Peserta UN ke sekolah/madrasah penyelenggara
UN melalui Dinas Kabupaten/Kota/ Kandepag
paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan
UN;
9. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN
menandatangani dan membubuhkan stempel
pada Kartu Peserta UN yang telah ditempel foto
peserta.
II. PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL
Penyelenggara UN terdiri atas Penyelenggara UN
Tingkat Pusat, Penyelenggara UN Tingkat Provinsi,
Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan
Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah.
A. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat
1. Penyelenggara UN Tingkat Pusat ditetapkan
dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri atas
unsur-unsur:
a. Badan Standar Nasional Pendidikan;
b. Badan Penelitian dan Pengembangan,
Departemen Pendidikan Nasional;
c. Sekretaris Jenderal, Departemen Pendidikan
Nasional;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 5
d. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Departemen Pendidikan Nasional;
e. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional;
f. Inspektorat Jenderal, Departemen Pendidikan
Nasional,
g. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional;
h. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Departemen Agama, dan.
i. Kepala Biro Hukum, Departemen Pendidikan
Nasional.
2. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mempunyai
tugas dan tanggung jawab:
a. merencanakan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan UN;
b. membentuk tim pemantau independen;
c. merakit dan menjamin mutu soal:
d. memantau kesiapan pelaksanaan UN;
e. menyusun Prosedur Operasi Standar (POS)
UN, menggandakan dan mendistribusikannya
ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
f. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN;
g. menetapkan jadwal pelaksanaan UN dan
pengumuman hasil UN;
h. menyiapkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Master Naskah Soal;
i. mendistribusikan SKL dan Master Naskah
Soal ke provinsi;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 6
j. menetapkan persyaratan teknis percetakan
Naskah Soal dan memantau pelaksanaannya;
k. menyiapkan dan menggandakan soal UN
untuk sekolah Indonesia di luar negeri;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi
penyiapan bahan dan pelaksanaan UN;
m. mengkoordinasikan pelaksanaan
komputerisasi pemeriksaan hasil UN;
n. melakukan penskoran hasil UN;
o. menyampaikan hasil penskoran kepada
Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
p. mengumpulkan dan menganalisis data hasil
UN;
q. membuat laporan pelaksanaan UN kepada
Menteri.
B. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Provinsi
1. Gubernur menetapkan Penyelenggara UN
Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur:
a. Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Kantor Wilayah Departemen Agama;
c. Instansi Tingkat provinsi yang terkait dengan
pendidikan keahlian;
d. Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan
Menteri.
2. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mempunyai
tugas dan tanggung jawab:
a. Merencanakan penyelenggaraan UN di
wilayahnya;
b. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN
di wilayahnya;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 7
c. Mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah
penyelenggara ujian;
d. Mendata dan menetapkan sekolah/madrasah
penyelenggara UN untuk SMA, MA, SMK,
SMPLB, dan SMALB dengan prosedur
sebagai berikut: 1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki
kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi sekolah/madrasah berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan sekolah/madrasah penyelenggara UN;
2) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UN dan sekolah/ madrasah yang menggabung, yang dituangkan dalam Surat Keputusan dan mengirimkannya ke sekolah/madrasah penyelenggara UN;
3) melakukan proses verifikasi pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian dan penetapan SMK penyelenggara;
e. Mendata dan menetapkan calon peserta UN
untuk SMA, MA, SMK, SMPLB, dan SMALB;
f. Mencetak naskah soal UN dengan menggunakan perusahaan percetakan yang telah ditetapkan penyelenggara UN tingkat provinsi;
g. Mencetak Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berdasarkan format dari Pusat dan mendistribusikannya ke Kabupaten/Kota;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 8
h. Menggandakan bahan UN yang mencakup
Naskah Soal, Daftar Hadir, dan Berita
Acara;
i. Mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke
sekolah/madrasah UN melalui
Penyelenggara Ujian Tingkat
Kabupaten/Kota;
j. Menjaga kerahasiaan bahan UN;
k. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;
l. Melakukan penskoran hasil UN;
m. Menetapkan tim pengolah hasil UN yang
terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kantor Wilayah Departemen Agama.
Tim Pengolah Hasil UN bertugas sebagai
berikut:
1) mengelola database peserta UN
(menerbitkan DNS dan DNT);
2) melakukan pemindaian (scanning) LJUN
dengan menggunakan software yang
ditentukan oleh Penyelenggara UN
Tingkat Pusat;
3) mengirim hasil pemindaian ke
Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
4) menerima hasil penskoran dari
Penyelenggara UN Tingkat Pusat;
5) mendistribusikan hasil penskoran ke
satuan pendidikan;
6) mencetak dan mendistribusikan Daftar
Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN)
per sekolah/madrasah penyelenggara UN
yang ditandatangani oleh kepala dinas
pendidikan provinsi atas nama gubernur;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 9
7) mencetak dan mendistribusikan Surat
Keterangan Hasil Ujian Nasional
(SKHUN) ke sekolah/madrasah
penyelenggara;
n. Memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan UN di wilayahnya;
o. Membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat
Provinsi dan menyampaikannya kepada
Penyelenggara UN Tingkat Pusat.
C. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota
1. Bupati/Walikota menetapkan Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota yang berasal dari
unsur-unsur:
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota;
2. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Mendata dan menetapkan sekolah/madrasah
penyelenggara untuk SMP dan MTs dengan
prosedur sebagai berikut:
1) mendata sekolah/madrasah yang memiliki
kelas/tingkat tertinggi dan
mengidentifikasi sekolah/madrasah
berdasarkan jenjang akreditasi serta
aspek-aspek kelayakan yang
dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan penetapan
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 10
2) menetapkan sekolah/madrasah
penyelenggara UN dan sekolah/ madrasah
yang menggabung, yang dituangkan
dalam surat keputusan;
3) menyampaikan Surat Keputusan tersebut
ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian.
b. Mendata dan menetapkan calon peserta UN
untuk SMP dan MTs
c. Mendata dan menetapkan calon pengawas
UN untuk SMP dan MTs
d. Merencanakan penyelenggaraan UN di
wilayahnya;
e. Mensosialisasikan penyelenggaraan UN di
wilayahnya;
f. Mendistribusikan SKL ke sekolah/madrasah
penyelenggara UN;
g. Mendistribusikan bahan UN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
h. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan
UN;
i. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;
j. Mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya
kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi;
k. Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN
Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN;
l. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan UN di wilayahnya;
m. Membuat laporan pelaksanaan UN
Kabupaten/Kota dan menyampaikan kepada
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 11
D. Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat
Sekolah/Madrasah
1. Sekolah/Madrasah yang dapat menyelenggarakan
UN adalah sekolah/ madrasah yang memiliki
peserta UN minimal 20 peserta didik dan
memiliki fasilitas ruang yang layak. Persyaratan
lainnya ditetapkan oleh Penyelenggara UN
Tingkat Provinsi untuk SMA, MA, SMK,
SMPLB, dan SMALB dan Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota untuk SMP dan MTs.
2. Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah
ditetapkan oleh kepala sekolah yang terdiri atas
unsur-unsur:
a. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari
sekolah/madrasah penyelenggara UN yang
bersangkutan;
b. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari
Sekolah/Madrasah lain yang bergabung;
3. Sekolah/Madrasah penyelenggara UN
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Merencanakan penyelenggaraan UN di
sekolah/madrasah;
b. Menerima SKL dan melakukan sosialisasi
kepada guru dan peserta ujian;
c. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan
UN kepada peserta UN dan orang tua;
d. Melakukan latihan pengisian LJUN kepada
calon peserta UN;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 12
e. Mengambil bahan UN di tempat yang sudah
ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
f. Memeriksa dan memastikan amplop naskah
UN dalam keadaan tertutup;
g. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan
UN;
h. Melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib;
i. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN;
j. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN
dalam keadaan tertutup dengan disegel dan
telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN,
serta dibubuhi stempel sekolah/madrasah
penyelenggara UN;
k. Mengumpulkan bahan UN serta
mengirimkannya kepada Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
l. Menerima DKHUN dari Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
m. Menerbitkan, menandatangani, dan
membagikan SKHUN kepada peserta UN;
n. Menerbitkan, menandatangani, dan
membagikan ijazah kepada peserta didik
yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan;
o. Menyampaikan laporan penyelenggaraan UN
kepada Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah
Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan
RI setempat;
p. Penyelenggara UN Sekolah Indonesia di
Luar Negeri adalah sebagai berikut:
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 13
No. Nama Sekolah
Indonesia (SI)
Alamat Negara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
S.I. Wassenar
S.I. Moskow
S.I. Cairo
S.I. Riyadh
S.I. Jeddah
S.I. Islamabad
S.I. Yangoon
S.I. Bangkok
S.I. Kuala
Lumpur
Rijksstratweg 679 2245 CB
Wassenar
Telp. 070-5178875
Novokuznetskaya, Ulitsa 12,
Moskow Rusia Telp. 7-095-
2319549
13 Babel Str. Dokki PO Box 1661
Cairo-Egypt Telp. 3372822
Prince Naif bin Abdul Aziz Hayy
Ummul Hamam Gharby PO Box
9434 Saudi Arabia
c/o Konsulat Jenderal RI PO Box
10 Jeddah 21411 Saudi Arabia
Diplomatic Enclave, Street 1
Ramna 5/4 Islamabad Pakistan
Telp. 811291-4
100-Lower Kyimyindine Road
Ahlone, Yangoon, Myanmar Telp.
20988
600-602 Petchburi Road Bangkok
Telp. 253135-40
Lorong Tun Ismail 50480 Kuala
Lumpur, Malaysia, Telp. 603-292
7682
Belanda
Rusia
Mesir
Saudi Arabia
Saudi Arabia
Pakistan
Myanmar
Thailand
Malaysia
10.
11.
12.
13.
S.I. Singapura
S.I. Tokyo
S.I. Damascus
S.I. Davao
Siglap Road Singapura 455859
Telp. 4480722 Singapura
4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo 153
Telp. 03-3719-1786, Jepang
Al-Akrami Street No. 10 A
PO Box 3530, Damascus, Syria
Davao City Street,
Davao, Filipina
Singapura
Jepang
Syria
Filipina
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 14
III. BAHAN UJIAN NASIONAL
A. Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan
Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun SKL, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap
mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum
1994, kurikulum 2004 dan Standar Isi (SI) sesuai
dengan Permen Nomor 22 tahun 2006;
2. Mengidentifikasi SKL yang terdapat pada ketiga
dokumen tersebut (SKL interseksi/SKL irisan)
yang selanjutnya disebut SKLUN Tahun 2008;
3. Merumuskan SKLUN Tahun 2008 dengan
melibatkan ahli mata pelajaran, guru mata
pelajaran, dan ahli penilaian;
4. Melakukan validasi SKLUN Tahun 2008 dengan
melibatkan guru mata pelajaran;
5. Melakukan finalisasi SKLUN Tahun 2008 dan
mengusulkan kepada Mendiknas untuk
ditetapkan sebagai SKL yang digunakan untuk
UN tahun pelajaran 2007/2008.
B. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
1. Kisi-kisi UN
Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyusun kisi-
kisi UN dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan tim penyusun kisi-kisi UN yang
terdiri atas guru mata pelajaran, ahli materi, dan
ahli penilaian pendidikan;
b. Menyusun kisi-kisi butir soal sesuai dengan
SKLUN Tahun 2008;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 15
c. Menelaah dan merevisi kisi-kisi UN;
d. Memvalidasi kisi-kisi UN.
2. Pembuatan Master Copy Naskah Soal
Penyelenggara UN Tingkat Pusat membuat
master copy naskah soal dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal
dari bank soal nasional sesuai dengan kisi-
kisi UN 2007/2008;
b. Merakit naskah soal UN dengan
memperhatikan sebaran tingkat kesukaran
soal;
c. Menyiapkan bahan UN Bahasa Inggris
Listening Comprehension untuk SMA, MA,
SMALB (kecuali tunarungu), dan SMK;
d. Menyiapkan Pedoman Penyusunan naskah
soal UN Kompetensi Keahlian dengan
melibatkan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan dan Dunia
Usaha/Industri/Organisasi Profesi;
e. Menentukan paket-paket naskah soal UN
dengan mempertimbangkan kesetaraan antar
paket; f. Memeriksa paket-paket naskah soal UN, dari
segi kesetaraan tingkat kesukaran, mutu, dan validitas;
g. Menata perwajahan (layout) paket Naskah Soal UN;
h. Memberi kode pada Master Naskah Soal UN; i. Menggandakan dan mengepak Master
Naskah Soal UN untuk dikirim ke provinsi; j. Menggandakan bahan UN Bahasa Inggris
Listening Comprehension yang terdiri dari
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 16
naskah soal, kaset, dan petunjuk penggunaannya;
k. Menyiapkan bahan UN untuk peserta didik
berkebutuhan khusus pada SMP, SMA yang
menerapkan program inklusi;
3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN untuk
masing-masing satuan pendidikan adalah
sebagai berikut:
a. SMP, MTs, dan SMPLB
No. Mata Pelajaran Jumlah Butir
Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Bahasa Inggris 50 120 menit
4. Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
40 120 menit
b. SMA Program IPA
No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50* 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Fisika 40 120 menit
5. Kimia 40 120 menit
6. Biologi 40 120 menit
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 17
c. SMA Program IPS
No. Mata Pelajaran Jumlah
Butir Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50* 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Ekonomi 40 120 menit
5 Sosiologi 40 120 menit
6. Geografi 40 120 menit
d. SMA Program Bahasa
No. Mata Pelajaran Jumlah soal Alokasi Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Bahasa Arab 50 120 menit
4. Bahasa Jepang 50 120 menit
5. Bahasa Jerman 50 120 menit
6. Bahasa Prancis 50 120 menit
7. Bahasa Mandarin 50 120 menit
8. Sastra Indonesia 40 120 menit
9. Sejarah Budaya/
Antropologi
40 120 menit
10. Matematika 40 120 menit
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 18
*) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension
(kecuali untuk peserta didik tunarungu) dan 35
soal Pilihan Ganda
f. MA Program Keagamaan
No. Mata Pelajaran Jumlah
Butir Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Ilmu Tafsir 40 120 menit
5. Ilmu Hadis 40 120 menit
6. Tasawuf/Ilmu Kalam 40 120 menit
g. SMK
No. Mata Pelajaran Jumlah
Butir Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika*) 40 120 menit
3. Bahasa Inggris**) 50 120 menit
4. Kompetensi Keahlian***) - -
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 19
*) terdiri atas tiga kelompok kejuruan:
(1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan
Pertanian
(2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan,
Teknologi Kerumahtanggaan, Sosial, dan
Administrasi Perkantoran.
(3) program Keahlian Akuntansi dan
Penjualan.
**) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension
(kecuali untuk tuna rungu) dan 35 soal Pilihan
Ganda.
***) Soal mata uji kompetensi keahlian dirancang
dalam bentuk ujian teori kejuruan sebagai
mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri
khas program pendidikan dan praktik kejuruan
(individual task) dengan alokasi waktu sesuai
dengan kebutuhan masing-masing keahlian.
g. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa
(D), dan Tunalaras (E)
No. Mata Pelajaran Jumlah
Butir Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
*) terdiri dari 15 soal Listening Comprehension dan
35 soal Pilihan Ganda
h. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 20
No. Mata Pelajaran Jumlah
Butir Soal
Alokasi
Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Pengiriman Master Copy Naskah Soal Ujian
Nasional
a. Penyelenggara Tingkat Pusat mengirimkan
master copy naskah soal kepada Penyelenggara
UN Tingkat Provinsi yang serah terimanya
dilakukan di perusahaan percetakan disertai
Berita Acara;
b. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menerima
dan memeriksa master copy Naskah Soal dari
Penyelenggara UN Tingkat pusat, dengan
ketentuan sebagai berikut: 1) mengecek jumlah master copy sesuai
dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;
2) mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;
3) mengisi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima dengan saksi dari Dinas Provinsi dan Kanwil Departemen Agama.
c. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi bertanggung jawab atas pengiriman Naskah Soal UN bagi peserta didik SMK yang sedang Praktik Kerja Industri;
d. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan Naskah Soal UN ke Sekolah Indonesia di luar
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 21
negeri sejumlah peserta UN melalui koordinasi Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Departemen Pendidikan Nasional.
C. Penggandaan Bahan Ujian Nasional
1. Penetapan perusahaan percetakan
a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat
menetapkan persyaratan teknis yang harus
dipenuhi oleh perusahaan percetakan antara
lain:
1) memiliki integritas dan kredibilitas;
2) memiliki peralatan dan tenaga yang
memadai dalam jenis, jumlah, dan
kualitas;
3) mampu mencetak bahan UN dengan
kualitas hasil cetakan yang baik sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan;
4) memiliki lokasi yang terjamin
keamanannya; 5) memiliki ruang penyimpanan hasil
cetakan, serta ruang dan alat pemusnah hasil cetakan yang tidak diperlukan;
6) memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan bahan UN;
7) sanggup mengerjakan percetakan sesuai dengan spesifikasi teknis: a) ukuran kertas A4 dan jenis kertas
HVS 70 gram atau CD 48,8, atau dengan kualitas yang lebih baik;
b) ukuran huruf sesuai dengan master copy;
c) dua muka (bolak-balik);
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 22
d) kualitas hasil pencetakan terutama
dari aspek kejelasan tulisan dan
gambar;
e) kesesuaian antara jumlah kebutuhan
dengan jumlah hasil cetakan.
b. Gubernur menetapkan perusahaan percetakan
bahan UN sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan kriteria yang ditetapkan oleh
BSNP dengan mengutamakan perusahaan
percetakan yang berasal dari provinsi
setempat.
2. Pencetakan dan pengamanan bahan UN
a. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi atau
perusahaan percetakan tidak dibenarkan
melakukan penelaahan soal, editing,
pengetikan ulang naskah soal, maupun
mengubah setting lay out termasuk mengatur
tata letak gambar;
b. Perusahaan percetakan melakukan
pencetakan bahan UN dengan ketentuan:
1) sesuai dengan rencana kerja dan syarat
(RKS) dan Kontrak/Surat Perjanjian;
2) selama pelaksanaan pencetakan dilakukan
pengawasan dan pengamanan oleh pihak
aparat keamanan;
3) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
bertanggung jawab terhadap keamanan
dan kelancaran pelaksanaan pencetakan;
4) Ruang lingkup pekerjaan pencetakan bahan
UN mencakup:
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 23
a) pencetakan bahan UN yang terdiri dari
Naskah Soal, Daftar Hadir, Berita
Acara Pelaksanaan UN;
b) pencetakan Amplop Naskah Soal dan
Amplop LJUN;
c) pengamplopan bahan UN;
d) pengepakan dan pengiriman bahan
UN dan LJUN ke Penyelenggara UN
Kabupaten/Kota.
5) LJUN dicetak dengan menggunakan
master copy dari Penyelenggara UN
Tingkat pusat.
c. Penyelenggara UN Tingkat Pusat
menggandakan bahan UN untuk Sekolah
Indonesia di luar negeri, peserta UN
tunanetra di sekolah inklusi, SMPLB dan
SMALB;
d. Penyelenggara UN Tingkat Pusat
menggandakan perangkat soal Listening
Comprehension Bahasa Inggris untuk
SMA/MA, SMALB, dan SMK;
e. Perusahaan percetakan dengan pengawasan
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
memasukkan bahan UN ke dalam
amplop/sampul. Bahan UN terdiri dari
Naskah Soal, LJUN, Daftar Hadir, dan Berita
Acara Pelaksanaan UN;
f. Penyampulan bahan UN Utama dan UN
Susulan dibuat secara terpisah, yang masing-
masing diberi kode tersendiri;
g. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop
dengan prosedur sebagai berikut:
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 24
1) naskah soal UN terdiri dari 10 eksemplar
paket A dan 10 eksemplar paket B yang
dimasukkan ke dalam amplop naskah soal
per mata pelajaran per ruang ujian;
2) setiap paket mata pelajaran diberi sampul
dengan warna berbeda, yaitu: Paket A
berwarna biru muda dan Paket B
berwarna putih.
3) LJUN sejumlah 20 eksemplar, blanko
Daftar Hadir sejumlah 3 lembar, dan
Berita Acara sejumlah 3 lembar
dimasukkan ke dalam amplop LJUN per
mata pelajaran, per ruang ujian; 4) naskah Soal UN dan LJUN cadangan
masing-masing sebanyak 10 eksemplar yang terdiri 5 eksemplar paket A dan 5 eksemplar paket B, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan dilak;
5) sekolah/madrasah penyelenggara yang memiliki kurang dari 10 ruang UN, diberi 1 (satu) amplop cadangan, sedangkan yang memiliki 10 ruang UN atau lebih diberi 1 (satu) amplop cadangan setiap kelipatan 10 ruang UN dengan pembulatan ke atas;
6) amplop naskah soal UN, amplop LJUN, dan amplop cadangan untuk setiap sekolah/madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus, dan dipak;
7) setiap amplop yang telah diisi bahan ujian ditutup rapat dengan dilak.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 25
h. Perusahaan percetakan bersama
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan
disaksikan oleh aparat keamanan dan TPI
Tingkat provinsi segera melakukan
pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan
atau rusak disertai dengan Berita Acara
pemusnahan;
i. Perusahaan percetakan menyimpan film/plate
cetak yang telah digunakan di tempat yang
aman, kemudian bersama Penyelenggara UN
Tingkat Provinsi memusnahkan film/plate
tersebut sebulan setelah pelaksanaan UN,
disertai Berita Acara pemusnahan;
j. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan
dipak sesuai kebutuhan disimpan dalam
gudang yang aman, dan dijaga aparat
keamanan selama bahan tersebut belum
dikirimkan ke Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota.
3. Distribusi Bahan Ujian Nasional
a. Perusahaan percetakan mendistribusikan
bahan UN kepada Penyelenggara UN
Kabupaten/Kota di bawah pengawasan
Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan TPI
Tingkat Provinsi disertai dengan Berita Acara
Serah Terima. Jadwal pendistribusian bahan
UN dilaksanakan sedekat mungkin dengan
hari pelaksanaan Ujian;
b. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
menentukan tempat penyimpanan bahan UN
sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah
penyelenggara UN;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 26
c. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
menyampaikan bahan UN ke
sekolah/madrasah penyelenggara UN, yang
dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal
UN, disertai dengan Berita Acara Serah
Terima;
d. Setiap proses serah terima dan pengiriman
bahan UN ke Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota dan ke sekolah/madrasah
penyelenggara UN dengan pengawalan aparat
keamanan.
IV. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
A. Jadwal Ujian Nasional
1. UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama
dan UN Susulan;
2. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang
sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah;
3. UN dilaksanakan secara serentak;
4. Jadwal UN Kompetensi Keahlian SMK ditetapkan
oleh sekolah dan harus selesai 1 (satu) minggu
sebelum UN Utama;
5. Jadwal pelaksanaan UN sebagai berikut:
Jadwal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2007/2008
a. SMP, MTs, dan SMPLB
No Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran
UN Utama: Senin 5 Mei 2008 1
UN Susulan: Senin 12 Mei 2008
08.00- 10.00 Bahasa Indonesia
2 UN Utama: Selasa 6 Mei 2008 08.00 – 10.00 Matematika
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 27
UN Susulan: Selasa 13 Mei 2008
UN Utama: Rabu 7 Mei 2008 3
UN Susulan:Rabu 14 Mei 2008
08.00 – 10.00 Bahasa Inggris
UN Utama: Kamis 8 Mei 2008 4
UN Susulan Kamis 15 Mei 2008
08.00 – 10.00 Ilmu
Pengetahuan
Alam
b. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah
(MA)
Mata Pelajaran No Tanggal/Hari Jam/Waktu
Program IPA Program IPS Program
Bahasa
Program
Keagamaan
UN Utama
Selasa 22 April 2008
1
UN Susulan
Senin 28 April 2008
08.00- 10.00
10.30- 12.30
Bhs. Indonesia
Matematika
Bhs. Indonesia
Matematika
Bhs Indonesia
Matematika
Bhs. Indonesia
Matematika
UN Utama
Rabu 23 April 2008
2
UN Susulan
Selasa 29 April 2008
08.00- 10.00
10.30-12.30
Bahasa Inggris
Kimia
Bahasa Inggris
Geografi
Bahasa Inggris
Sastra
Indonesia
Bahasa Inggris
Ilmu Hadis
UN Utama
Kamis 24 April 2008
3
UN Susulan
Rabu 30 April 2008
08.00-10.00
10.30-12.30
Fisika
Biologi
Ekonomi
Sosiologi
Bahasa Asing
Sejarah
Budaya/
Antropologi
Ilmu Tafsir
Tasawuf/Ilmu
Kalam
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 28
c. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)
No Hari/Tanggal Pukul Mata Pelajaran
UN Utama
Selasa 22 April 2008
1
UN Susulan
Senin 28 April 2008
08.00- 10.00
Bahasa Indonesia
UN Utama
Rabu 23 April 2008
2
UN Susulan
Selasa 29 April 2008
08.00 – 10.00
Matematika
UN Utama
Kamis 24 April 2008
3
UN Susulan
Rabu 30 April 2008
08.00 – 10.00
Bahasa Inggris
d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
No Hari/Tanggal Pukul Mata Pelajaran
UN Utama
Selasa 22 April 2008
1
UN Susulan
Senin 28 April 2008
08.00- 10.00
Bahasa Indonesia
UN Utama
Rabu 23 April 2008
2
UN Susulan
Selasa 29 April 2008
08.00 – 10.00
Matematika
UN Utama
Kamis 24 April 2008
3
UN Susulan
Rabu 30 April 2008
08.00 – 10.00
Bahasa Inggris
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 29
B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil Ujian
Nasional
1. Pengumuman Ujian Nasional dilakukan secara
serentak di sekolah/madrasah penyelenggara.
2. Waktu pengumuman HasilUjian Nasional
adalah sebagai berikut :
a. SMA/MA/SMALB, dan SMK minggu kedua
Juni 2008
b. SMP/MTs/SMPLB minggu ketiga Juni 2008
C. Ruang Ujian Nasional
Sekolah/Madrasah penyelenggara UN menetapkan
ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Ruang kelas yang digunakan aman dan memadai
untuk UN;
2. Setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta,
dan 1 meja untuk Pengawas UN;
3. Setiap meja diberi nomor peserta UN;
4. Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk
peserta UN;
5. Setiap ruang UN disediakan lak/segel;
6. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan
materi UN agar dikeluarkan dari ruang UN;
7. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta UN;
b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain
disusun dengan mempertimbangkan jarak
antara peserta yang satu dengan peserta yang
lain minimal 1 (satu) meter;
c. penempatan peserta UN disesuaikan dengan
urutan nomor peserta UN (lihat Gambar
Contoh Denah Ruang UN);
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 30
Contoh Denah Ruang UN
D. Pengawas Ruang Ujian Nasional
1. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
menetapkan Pengawas Ruang UN di tingkat
sekolah/madrasah dengan atas usul dari
sekolah/madrasah penyelenggara;
2. Pengawas UN harus menandatangani surat
pernyataan bersedia menjadi Pengawas Ruang UN
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus
hadir 30 menit sebelum ujian dimulai di lokasi
sekolah/madrasah Penyelenggara UN;
3. Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk
membawa alat komunikasi elektronik;
4. Tim Pengawas Ruang UN terdiri atas unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur,
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Pen
gaw
as
Ujia
n
A
B
A
B
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 31
bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan;
5. Guru mata pelajaran yang diujikan tidak diperbolehkan berada di lingkungan sekolah saat pelaksanaan UN berlangsung;
6. Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota dengan prinsip sistem silang murni a. Antarsekolah dengan madrasah; b. Antarsekolah atau antarmadrasah apabila (a)
tidak dimungkinkan; 7. Setiap ruang diawasi oleh dua orang Pengawas
Ruang UN; 8. Prosedur pengawasan UN dan Tata Tertib Pengawas
Ruang UN: a. Pengawas Ruang UN menerima penjelasan dan
pengarahan dari Ketua Penyelenggara UN; b. Pengawas Ruang UN menerima bahan UN yang
berupa Amplop Naskah Soal UN, Naskah Soal UN, LJUN, dan Amplop LJUN;
c. Pengawas Ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan UN dan memeriksa kesiapan ruang UN;
d. Pengawas Ruang UN mempersilahkan peserta UN untuk memasuki ruang UN dan menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
e. Pengawas Ruang UN memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang UN kecuali alat tulis yang akan dipergunakan;
f. Pengawas Ruang UN membacakan Tata Tertib;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 32
g. Pengawas Ruang UN membagikan LJUN kepada peserta, dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); kode mata pelajaran dan kode paket naskah soal UN sebelum waktu UN dimulai. Pengawas UN mengingatkan peserta UN agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal dan cara mengisi LJUN;
h. Pengawas Ruang UN mengedarkan Daftar Hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta sebelum UN dimulai;
i. Setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang UN membuka Amplop Soal, memeriksa kelengkapan bahan UN, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (segel), disaksikan oleh peserta UN;
j. Pengawas Ruang UN setiap hari membagikan Naskah Soal Ujian pada lajur tempat duduk peserta ujian (dari depan ke belakang) dengan kode paket soal yang sama.
k. Pengawas meminta peserta UN untuk menuliskan kode paket soal pada LJUN sesuai dengan naskah soal yang diterima.
l. Naskah soal UN diletakkan di atas meja peserta UN dalam posisi tertutup, peserta UN tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai;
m. Kelebihan Naskah Soal yang tidak terpakai dimasukkan ke dalam amplop naskah soal dan tetap disimpan di ruang UN;
n. Setelah tanda waktu mengerjakan soal dimulai,
Pengawas Ruang UN mempersilakan peserta UN
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 33
untuk mengecek kelengkapan naskah soal
sebelum mulai mengerjakan;
o. Apabila ditemukan ada naskah soal yang cacat
atau rusak, pengawas ruang UN wajib
menggantinya;
p. Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN
wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana
ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi
kepada peserta yang melakukan kecurangan, serta
melarang orang lain yang tidak berkepentingan
memasuki ruang UN;
q. Pengawas Ruang UN dilarang memberi bantuan
dalam bentuk apapun kepada peserta berkaitan
dengan jawaban soal UN yang diujikan;
r. Lima menit sebelum waktu UN selesai,
Pengawas Ruang UN memberi tahukan kepada
peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit;
s. Setelah waktu UN usai, Pengawas Ruang UN
mempersilakan peserta untuk berhenti
mengerjakan soal. Peserta UN dipersilakan
meninggalkan ruang ujian, setelah pengawas
menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah
peserta UN.
t. Pengawas Ruang UN mengumpulkan dan
mengecek kelengkapan LJUN dan lembar soal
UN setelah tanda batas waktu mengerjakan soal
selesai;
u. Pengawas Ruang UN mengumpulkan LJUN
sesuai dengan paket soal dan diurutkan dari
nomor peserta terkecil;
v. Pengawas Ruang UN memasukkan seluruh
berkas LJUN dan Daftar Hadir ke dalam amplop,
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 34
ditutup, dilak/disegel dan ditandatangani oleh
Pengawas Ruang UN di dalam ruang ujian;
w. Pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan
Naskah Soal UN (termasuk yang tidak terpakai)
kepada sekolah/madrasah penyelenggara disertai
dengan Berita Acara pelaksanaan UN disaksikan
oleh TPI Tingkat Sekolah/Madrasah;
E. Tata Tertib Peserta Ujian
1. Peserta UN memasuki ruangan ujian setelah tanda
masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.
2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.
3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
4. Peserta UN membawa alat tulis-menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan bolpoin berwarna hitam/biru dan kartu tanda peserta ujian.
5. Peserta UN mengisi Daftar Hadir sebelum UN dimulai.
6. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah tanda waktu mulai ujian dibunyikan.
7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta mencantumkan nomor kode soal UN sesuai dengan kode soal UN yang dikerjakannya.
8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara
pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 35
kepada Pengawas Ruang UN dengan cara
mengacungkan tangan terlebih dahulu. 9. Selama UN berlangsung peserta UN hanya dapat
meninggalkan ruangan dengan izin dan Pengawasan dari Pengawas Ruang UN, dan tidak melakukannya berulang kali.
10. Peserta UN yang memperoleh Naskah Soal yang cacat atau rusak wajib memberitahukan kepada pengawas ruang UN. Sambil menunggu penggantian Naskah Soal pengganti peserta UN tetap mengerjakan soal yang diterima sebelumnya.
11. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
12. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal
sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan
meninggalkan ruangan.
13. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah tanda
berakhirnya waktu ujian berbunyi.
14. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:
a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab
soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta
lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari
ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
15. Setelah tanda batas waktu dibunyikan dan pengawas
telah selesai mengumpulkan serta menghitung bahwa
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 36
jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN,
semua peserta UN dapat meninggalkan ruangan
dengan tertib dan tenang.
V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL
A. Pengumpulan Hasil Ujian
1. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara
mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilak oleh
Pengawas Ruang UN dan memasukkannya ke
dalam amplop besar yang disaksikan oleh TPI
Tingkat sekolah/madrasah.
2. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara
mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat
Kabupaten/Kota/Atase Pendidikan, disertai dengan
Berita Acara Serah Terima.
3. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat
Provinsi, disertai dengan Berita Acara Serah
Terima yang disaksikan oleh TPI Tingkat Provinsi.
4. Penyelengara UN Tingkat Provinsi memeriksa
kesesuaian jumlah berkas LJUN dengan jumlah
peserta UN dari setiap sekolah/madrasah
penyelenggara UN.
5. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per
sekolah/madrasah penyelenggara UN per
Kabupaten/Kota.
6. Atase Pendidikan mengirimkan LJUN ke Puspendik.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 37
B. Pengolahan Hasil Ujian
1. BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem
dan perangkat lunak (software) untuk pendataan
calon peserta, pemindaian (scanning) LJUN,
analisis, dan pelaporan hasil Ujian.
2. BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan
pelaksanaan pengolahan hasil UN di seluruh
provinsi.
3. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memindai
(scanning) LJUN dengan menggunakan software
dari Puspendik, dan dipantau oleh TPI Tingkat
Provinsi.
4. Pengiriman hasil pemindaian dilakukan dalam dua
tahap;
a. seminggu setelah UN, hasil pemindaian LJUN di
provinsi dikirim ke Pusat;
b. tiga minggu setelah UN, semua hasil pemindaian
LJUN di provinsi telah dikirim ke Pusat.
5. BSNP bersama Puspendik melakukan penskoran
dan penilaian hasil UN.
6. BSNP bersama Puspendik mengirimkan hasil UN
kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai
Berita Acara Serah Terima.
7. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak
DKHUN.
8. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak
laporan hasil UN.
9. BSNP bersama Puspendik mencetak DKHUN
untuk Sekolah Indonesia di luar negeri.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 38
VI. KELULUSAN UJIAN NASIONAL
1. Peserta UN dinyatakan lulus UN jika memenuhi
standar kelulusan UN sebagai berikut :
a. memiliki nilai rata-rata minimum 5,25 untuk
seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan
tidak ada nilai di bawah 4,25; dan khusus untuk
SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi
Keahlian Minimum 7,00 dan digunakan untuk
menghitung rata-rata UN atau.
b. memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu
mata pelajaran dan nilai mata pelajaran lainnya
minimal 6,00, dan khusus untuk SMK, nilai
mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan
minimum 7,00 dan digunakan untuk
menghitung rata-rata UN.
2. Kabupaten/Kota dan atau satuan pendidikan dapat
menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dari
kriteria butir 1
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 39
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN
1. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh
setiap Penyelenggara UN Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota serta Sekolah/Madrasah sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
2. Untuk meningkatkan obyektifitas, transparansi, dan
akuntabilitas UN maka dibentuk Tim Pemantau
Independen (TPI) yang anggota utamanya berasal
dari dosen perguruan tinggi, widiaiswara, anggota
profesi pendidikan non guru dan mahasiswa tingkat
akhir.
3. Pemantauan oleh TPI dilakukan pada tingkat
sekolah/madrasah, kabupaten/kota, dan provinsi.
4. Rincian pembentukan TPI beserta tugas dan
wewenangnya akan diatur dalam POS tersendiri.
VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN
NASIONAL
A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi
biaya penyelenggaraan di Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Sekolah/Madrasah.
B. Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
C. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Pusat mencakup
komponen-komponen sebagai berikut:
1. Penyiapan POS UN;
2. Sosialisasi UN ke daerah;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 40
3. Penggandaan Master Copy bahan UN dan kaset Listening Comprehension, serta pengirimannya ke provinsi;
4. Pemantauan kesiapan pelaksanaan UN; 5. Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN; 6. Operasional penyelenggaraan UN; 7. Pemantauan pelaksanaan UN; 8. Penskoran hasil UN; 9. Analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan
rekomendasi; 10. Publikasi hasil UN; 11. Pencetakan blanko SKHUN; 12. Tim Pemantau Independen.
D. Penyelenggaraan UN di Tingkat Provinsi dibiayai oleh Pusat melalui Dana Dekonsentrasi dan APBD Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
1. Pencetakan naskah soal dan pendistribusian ke kabupaten/kota;
2. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta un ke kabupaten/kota;
3. Pengelolaan data peserta UN; 4. Penerbitan kartu peserta UN; 5. Penggandaan, penyampulan, pengepakan dan
pendistribusian bahan un ke kabupaten/kota; 6. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama
dengan instansi terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan un;
7. Operasional penyelenggaraan UN; 8. Pemindaian LJUN; 9. Pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke
sekolah/madrasah penyelenggara melalui penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 41
10. Pengisian dan pendistribusian SKHUN ke
sekolah/madrasah penyelenggara melalui
penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
11. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN;
12. penyusunan dan pengiriman laporan UN;
13. Tim Pemantau Independen.
E. Penyelenggaraan UN di Tingkat Kabupaten/Kota
dibiayai oleh Pusat dan APBD Kabupaten/Kota,
mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
1. pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon pengawas UN ke sekolah/madrasah;
2. pengelolaan data pengawas UN; 3. penerbitan kartu pengawas UN; 4. honorarium pengawas ruang UN; 5. pendistribusian bahan UN dan SKL ke
Sekolah/Madrasah penyelenggara UN; 6. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN;
7. operasional penyelenggaraan UN; 8. pemindaian LJUN; 9. pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara
UN Tingkat Provinsi; 10. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UN; 11. penyusunan dan pengiriman laporan; 12. Tim Pemantau Independen.
F. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Sekolah/Madrasah mencakup komponen-komponen sebagai berikut: 1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke
Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota;
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 42
2. pengisian kartu peserta UN;
3. pengambilan bahan UN ke Penyelenggara UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
4. pengiriman LJUN ke Kabupaten/Kota;
5. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi
penyelenggaraan UN;
6. operasional penyelenggara UN;
7. pengadaan bahan pendukung UN;
8. pengawasan pelaksanaan UN di Sekolah/Madrasah
penyelenggara UN;
9. penyusunan dan pengiriman laporan.
IX. SANKSI
1. Peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan
oleh Pengawas Ruang UN. Apabila peserta UN telah
diberi peringatan dan tidak mengindahkan peringatan
tersebut, maka peserta UN tersebut dipersilakan keluar
dari ruang ujian, dan baginya diberi nilai 0
(nol)/didiskualifikasi, serta dicantumkan dalam Berita
Acara Pelaksanaan.
2. Pengawas Ruang UN yang melanggar ketentuan POS
dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak
diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.
3. Anggota TPI yang melanggar ketentuan POS
dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak
diikutsertakan dalam kegiatan UN yang akan datang.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 43
4. Penyelenggara UN yang terbukti melanggar ketentuan
POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tidak akan diikutsertakan
dalam penyelenggraaan UN yang akan datang.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 44
Lampiran
Penjelasan Kriteria Lulus dari Satuan Pendidikan:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program
pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada
kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum 1994 atau
kurikulum 2004, atau KTSP. Pemenuhan persyaratan ini
dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang
tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai
semester 1 sampai semester 6 SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMALB/SMK. Ketentuan ini menjadi
prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh satuan
pendidikan bersama pendidik.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran: (a) kelompok mata
pelajaran agama dan ahlak mulia, (b) kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c)
kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok
mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta
didik oleh pendidik.
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap
untuk menilai perkembangan afeksi peserta
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 45
didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dapat berdasarkan indikator:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama yang dianut
(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan.
(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan
(4) Mematuhi aturan sekolah
(5) Hormat terhadap pendidik
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas
atau di tempat lain.
(7) Kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh
masing-masing satuan pendidikan dan pendidik.
Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah
dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang
digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang
masing-masing harus minimum baik:
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan
perilaku minmum baik
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum
baik.
b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi peserta didik dan kepribadian, serta
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 46
melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik.
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dapat menggunakan indikator:
(1) Menunjukkan kemauan belajar
(2) Ulet tidak mudah menyerah
(3) Mematuhi aturan sosial
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat
(6) Kerja sama dengan teman dalam hal yang positif
(7) Kriteria lainnya yang dikembangkan oleh
sekolah.
Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan
pendidikan dengan materi ujian berdasarkan
kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang
masing-masing harus minimum baik:
1) hasil pengamatan terhadap perkembangan
perilaku minimum baik
2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum
baik.
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik
peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator:
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 47
(1) Apresiasi seni (2) Kreasi seni (3) Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan. Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat menggunakan indikator: 1) Kerja sama dengan peserta didik lain dalam suatu
tim olahraga 2) Kebiasaan hidup bersih 3) Tidak merokok 4) Disiplin waktu 5) Keterampilan melakukan gerak olahraga 6) Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan.
Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik: 1) hasil pengamatan terhadap perkembangan
perilaku minimum baik 2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum
baik.
POS_UN SMP/SMPLB/SMA/SMALB/MA SMK 48
3. Lulus ujian sekolah/madrasah
a. Ujian sekolah/madrasah mencakup 1) ujian untuk menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional;
2) ujian praktik untuk mata pelajaran nasional yang tidak dinilai melalui UN.
a. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk: 1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu
satuan pendidikan; 2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
4. Lulus UN sebagaimana diatur dalam POS ini pada bab VI.
Jakarta, 12 November 2007
Badan Standar Nasional Pendidikan,
Ketua,
Prof. Djemari Mardapi, Ph.D